Anda di halaman 1dari 314

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1 PUTUSAN

si
Nomor : 231/G/2012/PTUN-JKT

ne
ng
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

do
gu Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta yang memeriksa, memutus
dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara pada tingkat pertama telah

In
menjatuhkan Putusan sebagai berikut dalam perkara antara :
A
Insinyur INDAR ATMANTO, Warga Negara Indonesia, Karyawan PT. Indosat
ah

lik
Tbk. / sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama PT.
INDOSAT MEGA MEDIA (IM2), beralamat di Jalan Tebet Timur
am

ub
Raya No.46, Rukun Tetangga 009, Rukun Warga 008,
Kelurahan Tebet Timur, Kecamatan Tebet, Kotamadya Jakarta
Selatan, Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, pemegang
ep
k

Kartu Tanda Penduduk Nomor: 317401161162003, dengan ini


ah

memberi kuasa kepada ERICK SAMUEL PAAT B.Sc.S.H.M.A.,


R

si
ANDRI ARIYA HUTASOIT, S.H.M.A., DON HAMPRI CAN,
S.H., RICKY DANIEL MONINGKA, S.H., dan JUFRRY

ne
ng

MAYKEL MANUS, S.H., kelimanya adalah Warga Negara


Indonesia, bekerja sebagai Advokat dan Konsultan Hukum

do
gu

pada Kantor Advokat ERICK S. PAAT & REKAN, beralamat di


Gedung Yarnati Lantai 1, Ruang 102, Jalan Proklamasi Nomor
In
A

44, Jakarta 10310, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal


21 Desember 2012, untuk selanjutnya disebut sebagai
ah

.PENGGUGAT;
lik

PT INDOSAT, Tbk, berkedudukan di Gedung Indosat, Jalan Medan


m

ub

Merdeka Barat No.21, Jakarta, yang dalam hal ini diwakili oleh
ALEXANDER RUSLI, selaku Presiden Direktur & Chief
ka

Executive Officer, berdasarkan Akta Pendirian No. 55 Tahun


ep

1967, yang telah diubah dengan Akta Notaris No.5 tanggal 3


ah

Oktober 2012, dengan sah bertindak untuk dan atas nama PT.
R

Indosat, Tbk., yang dalam hal ini telah memberi kuasa kepada
es
M

JHON THOMSON, S.H dan MEDI PURBA, S.H Para Advokat


ng

on

Halaman 1 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dan Penasihat Hukum dari Law Office of J. THOMSON &

si
PARTNERS Advocates & Counsellors of Law yang beralamat
di Jl. Gunung Sahari No. 7,3-4 th Floor (Gedung DSA Cargo) 2

ne
ng
Jakarta Pusat 10720 baik secara sendiri sendiri maupun
bersama-sama, berdasarkan Surat Kuasa tertanggal 12 Januari

do
gu 2013, untuk selanjutnya
.. PENGGUGAT II INTERVENSI 1;
disebut sebagai.

In
A
PT INDOSAT MEGA MEDIA (IM2), di Jalan Kebagusan Raya No.36 Jakarta
Selatan 12550, yang dalam hal ini diwakili oleh RIDWAN
ah

lik
FIRNADI KARSA, selaku Direktur Utama,, berdasarkan Akta
Notaris Pahala Sutrisno Amijoyo Tampubolon SH., No. 58
tanggal 25 September 1996, terakhir diubah dengan Akta
am

ub
Nomor 11 tanggal 6 Juli 2010 dihadapan Notaris Bray
Mahyastoeti S.H., Notaris di Jakarta, dengan demikian sah
ep
k

bertindak untuk dan atas nama PT. Indosat, Mega Media (IM2),
ah

yang dalam hal ini telah memberi kuasa kepada JHON


R

si
THOMSON, S.H dan MEDI PURBA, S.H Para Advokat dan
Penasihat Hukum dari Law Office of J. THOMSON &

ne
ng

PARTNERS Advocates & Counsellors of Law yang beralamat


di Jl. Gunung Sahari No. 7,3-4 th Floor (Gedung DSA Cargo)

do
gu

Jakarta Pusat 10720 baik secara sendiri sendiri maupun


bersama-sama, berdasarkan Surat Kuasa tertanggal 12 Januari
In
2013, untuk selanjutnya disebut sebagai ..
A

.. PENGGUGAT II INTERVENSI 2;
ah

lik

LAWAN:

I. DEPUTI KEPALA BADAN PENGAWASAN DAN PEMBANGUNAN


m

ub

(BPKP) BIDANG INVESTIGASI, berkedudukan di Jalan


Pramuka Nomor 33, Jakarta 13120 dalam perkara ini
ka

ep

memberikan kuasa kepada : ----------------------------------------------

1. TRIYONO HARYANTO, S.H.M.H,.; --------------------------------


ah

Jabatan : Kepala Biro Hukum dan Humas BPKP; -----------


es
M

2. IDHAM KHOLIQ, S.H.; -------------------------------------------------


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Jabatan : Kepala Bagian Penelaahan dan Bantuan

si
Hukum pada Biro Hukum dan Humas BPKP; ----

3. Dra. TYTUT RATIH KUSUMO; --------------------------------------

ne
ng
Jabatan : Direktur Investigasi Instansi Pemerintah pada
Deputi Kepala BPKP Bidang Investigasi; ---------

do
gu 4. AGUSTINA ARUM SARI Ak.C.F.E; --------------------------------

Jabatan : Kepala Subdirektorat Investigasi Instansi

In
A
Pemerintah Pusat I pada Deputi Bindang
Investigasi BPKP; ---------------------------------------
ah

lik
5. FADJAR IRAWAN, Ak.,M.Sc.; ---------------------------------------
am

ub
Jabatan : Kepala Subdirektorat Investigasi Pemerintah
Daerah pada Deputi Bidang Investigasi BPKP;
ep
6. BIMA SUJATMIKO, S.H.; ---------------------------------------------
k

Jabatan : Kepala Subbagian Bantuan Hukum pada Biro


ah

R
Hukum dan Humas BPKP; ----------------------------

si
7. MUFTI MARGA SANTOSO, S.H.; ----------------------------------

ne
ng

Jabatan : Kepala Subbagian Penelaahan Hukum pada


Biro Hukum dan Humas BPKP; ----------------------

do
gu

8. WAHYU WIBAWA, S.H.; ----------------------------------------------

Jabatan : Pemberi Konsultasi dan Bantuan Hukum pada


In
A

Biro Hukum dan Humas BPKP; ----------------------


ah

9. HOTMA MAYA MARBUN, S.H.; ------------------------------------


lik

Jabatan : Pemberi Konsultasi dan Bantuan Hukum pada


m

ub

Biro Hukum dan Humas BPKP; ----------------------

10. YANI NURAPRIYANI MULYANI S.H.M.M.; ----------------------


ka

ep

Jabatan : Pemberi Konsultasi dan Bantuan Hukum pada


Biro Hukum dan Humas BPKP; ----------------------
ah

11. TRI ENDANG MUDIASTUTI, S.H.; ---------------------------------


es
M

ng

on

Halaman 3 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Jabatan : Pemberi Konsultasi dan Bantuan Hukum pada

si
Biro Hukum dan Humas BPKP; ----------------------

12. DEDI SUDJARWADI, S.H.; -------------------------------------------

ne
ng
Jabatan : Pemberi Konsultasi dan Bantuan Hukum pada
Biro Hukum dan Humas BPKP; ----------------------

do
gu 13. IRAWAN AMIN NUGROHO, S.H.; ----------------------------------

Jabatan : Asisten Pemberi Konsultasi dan Bantuan

In
A
Hukum pada Biro Hukum dan Humas BPKP; ----
ah

lik
14. NASARUDIN, S.H.; -----------------------------------------------------

Jabatan : Asisten Pemberi Konsultasi dan Bantuan


am

ub
Hukum pada Biro Hukum dan Humas BPKP; ----

15. PUSPITA DEWI PUTRI, S.H.; ---------------------------------------


ep
Jabatan : Asisten Pemberi Konsultasi dan Bantuan
k

Hukum pada Biro Hukum dan Humas BPKP; ----


ah

si
16. Z.M. YENI ROSLITA, S.H.; -------------------------------------------

Jabatan : Asisten Pemberi Konsultasi dan Bantuan

ne
ng

Hukum pada Biro Hukum dan Humas BPKP; ----

17. TITTO JAELANI, S.H.; -------------------------------------------------

do
gu

Jabatan : Asisten Pemberi Konsultasi dan Bantuan


Hukum pada Biro Hukum dan Humas BPKP; ----
In
A

18. ARIEF SETIA NUGROHO, S.H.; ------------------------------------


ah

lik

Jabatan : Asisten Pemberi Konsultasi dan Bantuan


Hukum pada Biro Hukum dan Humas BPKP; ----
m

ub

Kesemuanya adalah Pegawai pada Badan Pengawasan


Keuangan dan Pembangunan, berkantor di Jalan Pramuka
ka

ep

No.33, Jakarta 13120, berdasarkan Surat Kuasa Khusus


Nomor: SKK-4/SU04/2/2013 tanggal 31 Januari 2013,
ah

selanjutnya disebut sebagai ... TERGUGAT I;


R

es

II. TIM BPKP PENERBIT LAPORAN HASIL PENGHITUNGAN KERUGIAN


M

ng

KEUANGAN NEGARA (LHKKPN) TANGGAL 31


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
OKTOBER 2012, berkedudukan di Jalan Pramuka No.33,

si
Jakarta 13120, dalam perkara ini memberikan kuasa
kepada :

ne
ng
1. TRIYONO HARYANTO, S.H.M.H,.; --------------------------------

Jabatan : Kepala Biro Hukum dan Humas BPKP; -----------

do
gu 2. IDHAM KHOLIQ, S.H.; -------------------------------------------------

In
Jabatan : Kepala Bagian Penelaahan dan Bantuan
A
Hukum pada Biro Hukum dan Humas BPKP; ----
ah

lik
am

ub
3. Dra. TYTUT RATIH KUSUMO; --------------------------------------

Jabatan : Direktur Investigasi Instansi Pemerintah pada


ep
k

Deputi Kepala BPKP Bidang Investigasi; ---------


ah

4. AGUSTINA ARUM SARI Ak.C.F.E; --------------------------------


R

si
Jabatan : Kepala Subdirektorat Investigasi Instansi
Pemerintah Pusat I pada Deputi Bindang

ne
ng

Investigasi BPKP; ---------------------------------------

do
5. FADJAR IRAWAN, Ak.,M.Sc.; ---------------------------------------
gu

Jabatan : Kepala Subdirektorat Investigasi Pemerintah


Daerah pada Deputi Bidang Investigasi BPKP;
In
A

6. BIMA SUJATMIKO, S.H.; ---------------------------------------------


ah

lik

Jabatan : Kepala Subbagian Bantuan Hukum pada Biro


Hukum dan Humas BPKP; ----------------------------
m

ub

7. MUFTI MARGA SANTOSO, S.H.; ----------------------------------


ka

Jabatan : Kepala Subbagian Penelaahan Hukum pada


ep

Biro Hukum dan Humas BPKP; ----------------------


ah

8. WAHYU WIBAWA, S.H.; ----------------------------------------------


R

Jabatan : Pemberi Konsultasi dan Bantuan Hukum pada


es
M

Biro Hukum dan Humas BPKP; ----------------------


ng

on

Halaman 5 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
9. HOTMA MAYA MARBUN, S.H.; ------------------------------------

si
Jabatan : Pemberi Konsultasi dan Bantuan Hukum pada
Biro Hukum dan Humas BPKP; ----------------------

ne
ng
10. YANI NURAPRIYANI MULYANI S.H.M.M.; ----------------------

do
gu Jabatan : Pemberi Konsultasi dan Bantuan Hukum pada
Biro Hukum dan Humas BPKP; ----------------------

11. TRI ENDANG MUDIASTUTI, S.H.; ---------------------------------

In
A
Jabatan : Pemberi Konsultasi dan Bantuan Hukum pada
ah

lik
Biro Hukum dan Humas BPKP; ----------------------

12. DEDI SUDJARWADI, S.H.; -------------------------------------------


am

ub
Jabatan : Pemberi Konsultasi dan Bantuan Hukum pada
Biro Hukum dan Humas BPKP; ----------------------
ep
k
ah

13. IRAWAN AMIN NUGROHO, S.H.; ----------------------------------


R

si
Jabatan : Asisten Pemberi Konsultasi dan Bantuan
Hukum pada Biro Hukum dan Humas BPKP; --

ne
ng

14. NASARUDIN, S.H.; -----------------------------------------------------

do
gu

Jabatan : Asisten Pemberi Konsultasi dan Bantuan


Hukum pada Biro Hukum dan Humas BPKP; --
In
15. PUSPITA DEWI PUTRI, S.H.; ---------------------------------------
A

Jabatan : Asisten Pemberi Konsultasi dan Bantuan


ah

lik

Hukum pada Biro Hukum dan Humas BPKP; --

16. Z.M. YENI ROSLITA, S.H.; -------------------------------------------


m

ub

Jabatan : Asisten Pemberi Konsultasi dan Bantuan


Hukum pada Biro Hukum dan Humas BPKP; ---
ka

ep

17. TITTO JAELANI, S.H.; -------------------------------------------------


ah

Jabatan : Asisten Pemberi Konsultasi dan Bantuan


R

Hukum pada Biro Hukum dan Humas BPKP; ----


es
M

18. ARIEF SETIA NUGROHO, S.H.; ------------------------------------


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Jabatan : Asisten Pemberi Konsultasi dan Bantuan

si
Hukum pada Biro Hukum dan Humas BPKP; ----

Kesemuanya adalah Pegawai pada Badan Pengawasan

ne
ng
Keuangan dan Pembangunan, berkantor di Jalan Pramuka
No.33, Jakarta 13120, berdasarkan Surat Kuasa Khusus

do
gu Nomor: SKK-4/SU04/2/2013
selanjutnya disebut sebagai . TERGUGAT II;
tanggal 31 Januari 2013,

In
A
Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta tersebut, telah membaca : -------------
ah

lik
- Surat Gugatan Penggugat tertanggal 26 Desember 2012 yang
didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta pada
am

ub
tanggal 26 Desember 2012, dibawah Register Perkara Nomor : 231/
G/2012/PTUN-JKT ; ----------------------------------------------------------------
ep
- Penetapan Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Nomor :
k

231/PEN-DIS/2012/PTUN-JKT, tanggal 28 Desember 2012 tentang


ah

R
Tentang Pemeriksaan Perkara ini dengan acara biasa ; -----------------------

si
ne
ng

- Penetapan Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Nomor : 231/


PEN/2012/PTUN-JKT, tanggal 28 Desember 2012 tentang Penunjukan

do
gu

Susunan Majelis Hakim yang memeriksa dan memutus perkara ini ;


---------------------------------------------------------------------------------
In
A

- Penetapan Hakim Ketua Majelis Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta


Nomor : 231/PEN-HS/2012/PTUN-JKT. Tanggal 2 Januari 2013 tentang
ah

lik

Penetapan Hari Pemeriksaan Persiapan ; ------------------------------------------


m

ub

- Putusan Sela Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta


Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT tanggal 7 Februari 2013 tentang
ka

masuknya PT. Indosat sebagai Penggugat II Intervensi 1 dan PT. Indosat


ep

Mega Media (IM2) sebagai Penggugat II Intervensi 2; --------------------------


ah

- Telah mendengarkan keterangan saksi Penggugat, Penggugat II


R

es

Intervensi 1 dan 2, saksi Tergugat, keterangan Ahli dari Penggugat,


M

ng

on

Halaman 7 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Penggugat II Intervensi 1 dan 2 serta keterangan Ahli dari pihak Tergugat

si
I dan Tergugat II; --------------------------------------------------------------------------

- Telah mendengarkan keterangan para pihak di persidangan dan

ne
ng
membaca berkas perkara yang bersangkutan; ------------------------------------

do
gu TENTANG DUDUK PERKARA :

In
Menimbang, bahwa Penggugat dalam surat gugatannya tertanggal 26
A
Desember 2012 yang didaftarkan di Kepaniteraan Pegadilan Tata Usaha
Negara Jakarta pada tanggal 26 Desember 2012 dan telah diperbaiki pada
ah

lik
Pemeriksaan Persiapan tanggal 23 Januari 2013, Penggugat telah
menggugat Tergugat I dan Tergugat II dengan mengemukakan alasan-
am

ub
alasan sebagai berikut :

Objek Gugatan :
ep
k

- Surat Deputi Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan


ah

(BPKP) Bidang Investigasi Nomor : SR-1024/D6/01/2012 tanggal 9


R

si
November 2012, Perihal : Laporan Hasil Audit Dalam Rangka
Penghitungan Kerugian Keuangan Negara atas Kasus Dugaan Tindak

ne
ng

Pidana Korupsi dalam Penggunaan Jaringan Frekwensi Radio 2,1 GHZ/


Generasi Tiga (3G) oleh PT. Indosat Tbk dan PT Indosat Mega Media

do
gu

(IM2); --------------------------------------------------------------------------------

- Laporan Hasil Penghitungan Kerugian Keuangan Negara (LHPKKN)


In
A

tanggal 31 Oktober 2012 yang dibuat oleh Tim BPKP; -------------------------

(untuk selanjutnya disebut dengan Keputusan TUN); ------------------------


ah

lik

Dasar Gugatan :
m

ub

1. Fakta-Fakta Terbitnya Obyek Gugatan; -------------------------------------------

Bahwa Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi Departemen


ka

ep

Komunikasi dan Informatika melalui keputusannya Nomor : 229/


DirjeN/2006 tanggal 22 Juni 2006 telah memberikan ijin kepada P.T.
ah

Indosat Mega Media untuk menjadi Penyelenggara Jasa Akses Internet


R

es

(Internet Service Provider); ------------------------------------------------


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa dengan telah diperolehnya ijin untuk menjadi Penyelenggara

si
Jasa Akses Internet, maka P.T. Indosat Mega Media (IM2) telah
melakukan kerjasama dengan P.T. Indosat Tbk untuk

ne
ng
menyelenggarakan jasa akses internet; ------------------------------------------

Bahwa untuk melaksanakan kerjasama tersebut diatas, maka

do
gu Penggugat dalam Kapasitasnya selaku Direktur Utama PT. Indosat
Mega Media (IM2) telah menandatangani Perjanjian Kerjasama

In
A
Tentang Akses Internet Broadband melalui Jaringan 3G/HSDPA Indosat
dengan P.T. Indosat Tbk. pada tanggal 24 November 2006, Perjanjian
ah

Kerjasama mana telah diubah sebanyak 3 (tiga) kali yaitu dengan

lik
perjanjianperjanjian sebagai berikut :
am

ub
- Amandemen Pertama Terhadap Perjanjian Kerjasama Tentang
Akses Internet Broadband Melalui Jaringan 3G/HSDPA Indosat
tanggal 4 Juni 2007; ---------------------------------------------------------------
ep
k

- Amandemen Kedua Terhadap Perjanjian Kerjasama Tentang Akses


ah

Internet Broadband Melalui Jaringan 3G/HSDPA Indosat tanggal 15


R

si
September 2008; -------------------------------------------------------------------

ne
ng

- Amandemen Ketiga Terhadap Perjanjian Kerjasama Tentang Akses


Internet Broadband Melalui Jaringan 3G/HSDPA Indosat tanggal 9

do
Juli 2010; -----------------------------------------------------------------------------
gu

(Untuk selanjutnya Perjanjian Kerjasama tersebut diatas berikut


In
perubahan-perubahannya disebut dengan Perjanjian); -------------------
A

Bahwa berdasarkan Perjanjian, telah disepakati oleh P.T. Indosat Tbk.


ah

lik

dan P.T. Indosat Mega Media (IM2) untuk melakukan kerjasama dalam
penyediaan jasa internet dimana P.T. Indosat Tbk. bertindak selaku
m

penyedia jaringan dan P.T. Indosat Mega Media (IM2) bertindak selaku
ub

penyedia jasa internet dan bukannya pengguna pita frekuensi radio 2,1
ka

GHz/Generasi tiga (3G); --------------------------------------------------------------


ep

Bahwa berdasarkan Perjanjian, maka seluruh jaringan dan sarana


ah

telekomunikasi disediakan oleh P.T. Indosat Tbk dan P.T. Indosat Mega
R

Media (IM2) hanya bertindak selaku penyedia program dan jasa internet
es
M

saja; ----------------------------------------------------------------------------------------
ng

on

Halaman 9 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa terhadap implementasi Perjanjian oleh Kejaksaan Agung

si
Republik Indonesia telah diduga adanya penyimpangan yaitu berupa
pemakaian pita frekuensi radio 2,1 GHz/Generasi tiga (3G) oleh P.T.

ne
ng
Indosat Mega Media (IM2) secara melawan hukum dimana P.T. Indosat
Mega Media (IM2) dianggap tidak membayar biaya penggunaan pita

do
gu frekuensi radio 2,1 GHz/Generasi tiga (3G) kepada negara melalui
Departemen Komunikasi dan Informasi selaku pengawas dan regulator
penggunaan pita frekuensi radio di Indonesia, sehingga menyebabkan

In
A
kerugian terhadap keuangan negara; ---------------------------------------------
ah

Bahwa oleh Kejaksaan Agung P.T. Indosat Mega Media (IM2) dan

lik
Penggugat telah diduga melakukan tindak pidana korupsi sehingga
menimbulkan kerugian bagi negara karena Kejaksaan Agung
am

ub
menganggap P.T. Indosat Mega Media (IM2) dan Penggugat telah
memakai pita frekuensi radio 2,1 GHz/Generasi tiga (3G) tanpa
ep
k

membayar kompensasi apapun kepada Negara; -------------------------------


ah

Bahwa untuk menentukan besarnya kerugian negara sehubungan


R

si
dengan dugaan tindak pidan korupsi yang diduga telah dilakukan oleh
P.T. Indosat Mega Media (IM2) dan Penggugat, maka Kejaksaan Agung

ne
ng

melalui suratnya Nomor : B-234/F.2/Fd.1/01/2012 tanggal 31 Januari


2012 telah meminta kepada Tergugat I untuk melakukan audit

do
gu

investigasi guna menghitung kerugian Negara sehubungan dengan


adanya dugaan tindak pidana korupsi dalam penggunaan jaringan
In
A

frekuensi radio 2,1 GHz/Generasi tiga (3G) oleh P.T. Indosat Mega
Media (IM2) dan Penggugat; ---------------------------------------------------------
ah

lik

Bahwa, atas permintaan Direktur Penyidikan Kejaksaan Agung


Republik Indonesia tersebut diatas, Tergugat I melalui suratnya Nomor :
m

ub

ST-524/D601/3/2012 tanggal 2 Oktober 2012 telah menugaskan


Tergugat II untuk melakukan penghitungan kerugian negara yang
ka

hasilnya sebagaimana diuraikan dalam LHPKKN; -----------------------------


ep

Bahwa LHPKKN tersebut telah disampaikan oleh Tergugat II kepada


ah

Tergugat I dan selanjutnya oleh Tergugat I diserahkan kepada Direktur


R

es

Penyidikan Kejaksaan Agung Republik Indonesia sebagaimana


M

diuraikan dalam Keputusan TUN; --------------------------------------------------


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa sebagaimana diuraikan dalam Keputusan TUN, Tergugat II telah

si
menyimpulkan bahwa telah terjadi penyimpangan dalam pelaksanaan
perjanjian dan telah menimbulkan kerugian terhadap Negara sebesar

ne
ng
Rp. 1. 358.343.346.674 (Satu Triliun Tiga Ratus Lima Puluh Delapan
Miliar Tiga Ratus Empat Puluh Tiga Juta Tiga Ratus Empat Puluh Enam

do
gu Ribu Enam Ratus Tujuh Puluh Empat Rupiah); ---------------------------------

Bahwa dalam melaksanakan tugasnya,Tergugat II telah bertindak

In
A
melebihi dari apa yang seharusnya dikerjakan oleh Tergugat II
sebagaimana dimaksud dalam Surat Tugas Tergugat II Nomor :
ah

ST-524/D601/3/2012 tanggal 2 Oktober 2012, yaitu hanya sebatas

lik
menghitung kerugian Negara dan bukannya menyimpulkan bahwa telah
terjadi penyimpangan terhadap pelaksanaan perjanjian karena hal ini
am

ub
adalah domain dari Pengadilan dan bukannya domain Tergugat I dan
Tergugat II; -------------------------------------------------------------------------------
ep
k
ah

2. Keputusan TUN yang Diterbitkan Oleh Tergugat I dan Tergugat II


R

si
adalah Keputusan Tata Usaha Negara; -------------------------------------------

ne
Bahwa Keputusan TUN yang diterbitkan oleh Tergugat I dan Tergugat II
ng

telah memenuhi kualifikasi sebagaimana diatur dalam pasal 1 ayat 9


Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua

do
gu

atas Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata


Usaha Negara juncto Undang-undang Nomor 9 Tahun 2004 Tentang
In
A

Perubahan Atas Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang


Peradilan Tata Usaha Negara juncto Undang-undang Nomor : 5 Tahun
ah

lik

1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara, yang berbunyi; ------------

9. Keputusan Tata Usaha Negara adalah suatu penetapan tertulis yang


m

ub

dikeluarkan oleh badan atau pejabat tata usaha negara yang berisi
tindakan hukum tata usaha negara yang berdasarkan peraturan
ka

ep

perundangundangan yang berlaku, yang bersifat konkret, individual,


dan final, yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau
ah

badan hukum perdata; ------------------------------------------------------------


R

es

Dengan uraian sebagai berikut :


M

ng

on

Halaman 11 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Penetapan Tertulis yang Dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat Tata

si
Usaha Negara; ----------------------------------------------------------------------

Bahwa Keputusan TUN yang dikeluarkan oleh Tergugat I dan

ne
ng
Tergugat II telah dibuat dalam bentuk tertulis dan bukan secara lisan
sehingga sudah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan; ----

do
gu - Dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara; -------------

Bahwa Keputusan TUN telah dikeluarkan oleh Tergugat I dan

In
A
Tergugat II dalam kapasitasnya selaku badan atau pejabat tata
usaha negara. Kedudukan Tergugat I dan Tergugat II selaku pejabat
ah

lik
tata usaha Negara dapat terlihat dalam; -------------------------------------

Pasal 1 ayat 2 Undang-undang Nomor 51 Tahun 2009 Tentang


am

ub
Perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986
Tentang Peradilan Tata Usaha Negara juncto Undang-undang
ep
Nomor 9 Tahun 2004 Tentang Perubahan Atas Undang-undang
k

Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara juncto


ah

R
Undang-undang Nomor : 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata

si
Usaha Negara, yang berbunyi; -------------------------------------------------

ne
ng

Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan :

2. Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara adalah Badan atau

do
gu

Pejabat yang melaksanakan urusan pemerintahan berdasarkan


peraturan perundang-undangan yang berlaku; -----------------------
In
A

* Pasal 1 ayat 1 dan 2 dan pasal 3 angka 17 Keputusan


Presiden Republik Indonesia Nomor : 103 Tahun 2001
ah

lik

tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan


Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non
m

ub

Departemen yang berbunyi; --------------------------------------------

(1) Lembaga Pemerintah Non Departemen dalam


ka

ep

Pemerintahan Negara Republik Indonesia, yang


selanjutnya dalam Keputusan Presiden ini disebut LPND
ah

adalah lembaga pemerintah pusat yang dibentuk untuk


es

melaksanakan tugas pemerintahan tertentu dari


M

ng

Presiden; ---------------------------------------------------------------
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(2) LPND berada di bawah dan bertanggung jawab

si
kepada Presiden; ----------------------------------------------------

* Pasal 3 angka 17;---------------------------------------------------------

ne
ng
LPND terdiri dari :

do
gu 17. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
disingkat BPKP; ------------------------------------------------------

* Pasal 34 Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor :

In
A
103 Tahun 2001 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I
Lembaga Pemerintah Non Departemen yang berbunyi :
ah

lik
BPKP terdiri dari :
am

ub
a. Kepala; -----------------------------------------------------------------
b. Sekretariat Utama; --------------------------------------------------
c. Deputi Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Bidang
ep
k

Perekonomian; -------------------------------------------------------
ah

d. Deputi Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Bidang


R

si
Politik, Sosial dan Keamanan; ------------------------------------
e. Deputi Bidang Pengawasan Penyelenggaraan

ne
ng

Akuntabilitas; ----------------------------------------------------------
f. Deputi Bidang Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan

do
gu

Daerah; ----------------------------------------------------------------
g. Deputi Bidang Akuntan Negara; ---------------------------------
In
A

h. Deputi Bidang Investigasi; -----------------------------------------

Bahwa Tergugat I dan Tergugat II terdaftar sebagai karyawan di


ah

lik

BPKP dengan fungsi dan tugas sebagaimana diatur dalam


ketentuan hukum yang berlaku; ------------------------------------------------
m

ub

Bahwa sesuai dengan ketentuan dalam pasal Pasal 1 ayat 1 dan 2


dan pasal 3 angka 17 Keputusan Presiden Republik Indonesia
ka

ep

Nomor : 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi,


Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga
ah

Pemerintah Non Departemen, diatur jengan jelas bahwa BPKP


es

adalah termasuk bagian dari Lembaga Pemerintah Non Departemen


M

ng

on

Halaman 13 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(LPND) yang memiliki tugas dan fungsi untuk membantu Presiden

si
dalam melaksanakan pemerintahan dalam tugas tertentu; -------------

Bahwa dari apa yang telah diuraikan dalam pasal-pasal tersebut

ne
ng
diatas, sudah sangat jelas diatur bahwa BPKP adalah bagian dari
pemerintahan yang termasuk dalam struktur organisasi LPND yang

do
gu berada dibawah kendali Presiden
pemerintahan untuk melaksanakan tugas pemerintahan tertentu; ----
selaku kepala eksekutif/

In
A
Bahwa dengan terdaftarnya Tergugat I dan Tergugat II sebagai
karyawan di BPKP, maka hal ini menyebabkan Tergugat I dan
ah

lik
Tergugat II menjadi bagian dari pemerintahan; -----------------------------

Bahwa dengan terpenuhinya unsur-unsur : (i) Tergugat I dan


am

ub
Tergugat II adallah karyawan BPKP, (ii) BPKP termasuk dalam
struktur LPND, dan (iii) menjadi bagian dari pemerintahan untuk
ep
melaksanakan tugas pemerintahan tertentu berdasarkan peraturan
k

perundang-undangan yang berlaku, maka status Terguat I dan


ah

Tergugat II sudah memenuhi kualifikasi Badan atau Pejabat Tata


R

si
Usaha Negara, yang mana hal ini menyebabkan Keputusan TUN

ne
yang diterbitkan oleh Tergugat I dan Tergugat II adalah keputusan
ng

tata usaha Negara; -----------------------------------------------------------------

do
Bahwa sesuai dengan surat tugas yang diberikan kepada Tergugat
gu

II oleh Tergugat I untuk melakukan penghitungan terhadap kerugian


Negara sebagai tindak lanjut dari permintaan Kejaksaan Agung
In
A

kepada BPKP, Tergugat II telah menyelesaikan tugasnya terbukti


dengan diterbitkannya LHPKKN oleh Tergugat II yang dibuat dalam
ah

lik

lembaran kertas yang tidak menggunakan kop surat dan stempel


BPKP; ---------------------------------------------------------------------------------
m

ub

Bahwa walaupun LHPKKN dimaksud dibuat dalam lembaran kertas


ka

yang yang tidak menggunakan kop surat dan stempel BPKP akan
ep

tetapi LHPKKN tersebut adalah tetap termasuk keputusan tata


usaha Negara, dengan alasan sebagai berikut :
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
* Tergugat II selaku Tim BPKP yang membuat LHPKKN adalah

si
pejabat struktural dan karyawan BPKP dan berstatus pegawai
negeri sipil; ----------------------------------------------------------------------

ne
ng
* Kedudukan Tegugat II dalam membuat LHPKKN adalah dalam
profesi sebagai Auditor independen negara dengan status

do
gu pegawai negeri sipil yang secara profesi bertanggung jawab
langsung atas isi LHPKKN, dan bukan dipertanggungjawabkan

In
A
kepada Tergugat I selaku atasan Tergugat II di BPKP; --------------

* LHPKKN merupakan "penetapan tertulis" yang berisi keputusan


ah

lik
Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang dalam hal ini
adalah Tim BPKP yang berisi hasil laporan audit investigatif dan
am

ub
kesimpulan atas dugaan tindak pidana yang diduga dilakukan
oleh P.T. Indosat Tbk dan P.T. Indosat Mega Media (IM2); --------
ep
Bahwa dengan dipenuhinya unsur-unsur tersebut diatas, maka
k

LHPKKN sudah memenuhi kualifikasi keputusan tata usaha negara;


ah

R
- Berisi Tindakan Hukum Tata Usaha Negara yang Berdasarkan

si
Peraturan Perundang-Undangan yang Berlaku; ---------------------------

ne
ng

Bahwa Keputusan TUN yang diterbitkan oleh Tergugat I dan


Tergugat II berisi tindakan hukum tata usaha negara yang

do
gu

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku karena


Keputusan TUN yang diterbitkan oleh Tergugat I dan Tergugat II
In
dibuat dalam Jabatan Tergugat I dan Tergugat II selaku Pejabat
A

Struktural dan karyawan BPKP dan dalam Kewenangan


sebagaimana diatur dalam Undang Undang; -----------------------------
ah

lik

Bahwa dari apa yang telah Penggugat uraikan di atas, maka


m

Keputusan TUN adalah merupakan keputusan tata usaha Negara


ub

sehingga dengan demikian keputusan TUN sudah memenuhi


ka

kualifikasi sebagai keputusan Tata Usaha Negara; -----------------------


ep

3. Tergugat I dan Tergugat II tidak Berwenang untuk melakukan


ah

Penghitungan Kerugian Negara; ----------------------------------------------------


R

es

Bahwa sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku, Tergugat I dan


M

ng

Tergugat II sebenarnya tidak berwenang untuk melakukan audit


on

Halaman 15 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
investigatif terhadap PT. Indosat Tbk dan PT. Indosat Mega Media

si
(IM2) sehubungan dengan adanya dugaan kerugian negara berupa
tidak dibayarnya penggunaan pita frekuensi radio 2,1 G.Hz/Generasi 3

ne
ng
(3G) oleh P.T. Indosat Mega Media (IM2), karena sesuai dengan Pasal
2 ayat 3 Undang Undang Nomor : 20 Tahun 1997 tentang

do
gu Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang berbunyi :

In
A
Pasal 2 :

(3) Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang belum tercakup dalam
ah

lik
kelompok Penerimaan Negara Bukan Pajak sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah;-
am

ub
dan Pasal 1 ayat 1 huruf a Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor : 7 Tahun 2009 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan
ep
Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Departemen Komunikasi dan
k

Informatika, yang berbunyi :


ah

si
Pasal 1:

Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Departemen

ne
ng

Komunikasi dan Informatika meliputi penerimaan yang berasal dari :

a. Penyelenggaraan Pos Dan Telekomunikasi; -------------------------------

do
gu

sudah sangat jelas diatur bahwa salah satu sumber penerimaan negara
bukan pajak adalah penerimaan dari bidang telekomunikasi; ---------------
In
A

Bahwa dengan telah ditetapkannya bidang telekomunikasi menjadi


ah

golongan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), maka hal ini


lik

berakibat pula pada pengenaan sanksi hukum yang akan diterapkan


jika institusi yang bergerak dibidang telekomunikasi tersebut tidak
m

ub

melakukan kewajibannya untuk melakukan pembayaran atas


ka

penerimaan negara bukan pajak yang menjadi kewajibannya kepada


ep

negara, baik itu berupa sanksi administratif maupun sanksi pidananya


ah

sebagaimana diatur dalam aturan hukum mengenai PNBP dan


R

bukannya aturan hukum mengenai tindak pidana korupsi, kecuali


es

institusi/badan usaha yang bergerak di bidang telekomunikasi tersebut


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
mengelola dana pemerintah yang bersumber pada APBN, APBD atau

si
Kekayaan Negara yang dipisahkan; -----------------------------------------------

Bahwa P.T. Indosat Tbk dan P.T. Indosat Mega Media (IM2) adalah

ne
ng
murni perusahaan swasta yang bergerak di bidang telekomunikasi dan
tidak menerima dana dari pemerintah untuk dikelola baik dana yang

do
gu bersumber dari APBN, APBD maupun Kekayaan Negara yang
dipisahkan, sehingga dengan demikian jika pada kenyataannya baik

In
A
P.T. Indosat Tbk maupun P.T. Indosat Mega Media (IM2) dianggap
tidak melakukan pembayaran kewajibannya sesuai dengan aturan yang
ah

mengatur tentang PNBP, maka terhadap P.T. Indosat Tbk maupun P.T.

lik
Indosat Mega Media (IM2) tidak bisa dikenakan aturan hukum tindak
pidana korupsi akan tetapi aturan hukum yang mengatur tentang
am

ub
Penerimaan Negara Bukan Pajak termasuk penetapan dan penerapan
sanksi administratif maupun pidananya; -----------------------------------------
ep
k

Bahwa dengan ditetapkannya bidang telekomunikasi ke dalam kategori


ah

penerimaan negara bukan pajak, maka hal ini berakibat pula pada
R

si
kewenangan pihak mana yang berwenang untuk memeriksa institusi/
badan usaha yang bergerak di bidang telekomunikasi tersebut apabila

ne
ng

pada kenyataannya institusi/badan usaha dimaksud tidak melakukan


pembayaran kepada negara sesuai dengan ketentuan hukum yang

do
gu

berlaku di bidang PNBP; ---------------------------------------------

Bahwa sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam pasal 10 ayat (1)
In
A

dan (2) Undang Undang Nomor: 15 Tahun 2006 tentang Badan


Pemeriksa Keuangan, yang berbunyi :
ah

lik

Pasal 10:

(1) BPK menilai dan/atau menetapkan jumlah kerugian negara yang


m

ub

diakibatkan oleh perbuatan melawan hukum baik sengaja maupun


ka

lalai yang dilakukan oleh bendahara, pengelola BUMN/BUMD, dan


ep

lembaga atau badan lain yang menyelenggarakan pengelolaan


keuangan negara; -----------------------------------------------------------------
ah

es
M

ng

on

Halaman 17 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(2) Penilaian kerugian keuangan negara dan/atau penetapan pihak

si
yang berkewajiban membayar ganti kerugian sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan keputusan BPK; ---------

ne
ng
dan penjelasan atas pasal 10 ayat (1) yang berbunyi :

Ayat (1) :

do
gu Yang dimaksud pengelola termasuk pegawai perusahaan negara/
daerah dan lembaga atau badan lain; -----------------------------

In
A
Yang dimaksud dengan Badan Usaha Milik Negara/Badan Usaha
Milik Daerah adalah perusahaan negara/daerah yang sebagian
ah

lik
besar atau seluruh modalnya dimiliki oleh negara/daerah; -------------

Sudah sangat jelas diatur bahwa yang berhak untuk melakukan


am

ub
Penghitungan Kerugian Negara yang diakibatkan oleh perbuatan
melawan hukum yang diduga dilakukan oleh badan lain adalah BPK
ep
k

sebagai lembaga negara yang oleh undang-undang diberikan


ah

kewenangan untuk melakukan pemeriksaan terhadap suatu badan


R

si
hukum (baik badan hukum milik pemerintah maupun badan hukum
swasta (individu atau korporasi)) apabila badan hukum tersebut diduga

ne
ng

telah melakukan perbuatan melawan hukum yang menimbulkan


kerugian bagi negara; ------------------------------------------------------------------

do
gu

Bahwa jika Penggugat, P.T. Indosat Tbk dan P.T. Indosat Mega Media
(IM2) sebagai badan hukum swasta diduga telah melakukan perbuatan
In
A

hukum yang merugikan keuangan negara, maka sesuai dengan


ketentuan hukum yang berlaku Penggugat, P.T. Indosat Tbk dan
ah

lik

P.T. Indosat Mega Media (IM2) masih termasuk institusi/badan usaha


yang termasuk dalam ruang lingkup institusi/badan usaha yang dapat
m

diperiksa oleh BPK dan bukannya oleh BPKP; ---------------------------------


ub

Bahwa tidak berwenangnya Tergugat untuk melakukan pemeriksaan


ka

terhadap Penggugat, PT. Indosat Tbk dan PT. Indosat Mega Media
ep

(IM2) sehubungan dengan adanya dugaan suatu perbuatan melawan


ah

hukum yang mengakibatkan kerugian Negara, hal ini telah diatur


R

dengan sangat jelas dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Nomor : 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern

si
Pemerintah yaitu dalam pasal 1 angka 4 yang berbunyi :

4. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, yang

ne
ng
selanjutnya disingkat BPKP, adalah aparat pengawasan intern
pemerintah yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden; -

do
gu pasal 49 ayat (1), (2) dan (3) yang berbunyi :

(1) Aparat pengawasan intern pemerintah sebagaimana dimaksud

In
A
dalam Pasal 48 ayat (1) terdiri atas:

a. BPKP; ----------------------------------------------------------------------------
ah

lik
b. Inspektorat Jenderal atau nama lain yang secara fungsional
melaksanakan pengawasan intern; ---------------------------------------
am

ub
c. Inspektorat Provinsi; dan ----------------------------------------------------
d. Inspektorat Kabupaten/Kota; -----------------------------------------------
ep
k

(2) BPKP melakukan pengawasan intern terhadap akuntabilitas


ah

keuangan negara atas kegiatan tertentu yang meliputi:


R

si
a. kegiatan yang bersifat lintas sektoral; ------------------------------------
b. kegiatan kebendaharaan umum Negara berdasarkan penetapan

ne
ng

oleh Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara; dan


c. kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden; ----------------

do
gu

(3) Dalam rangka pelaksanaan pengawasan intern untuk kegiatan


sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b, Menteri Keuangan
In
A

melakukan koordinasi kegiatan yang terkait dengan Instansi


Pemerintah lainnya; --------------------------------------------------------------
ah

lik

Bahwa dalam pasal 1 ayat 4 Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun


2008 Tentang Sistim Pengendalian Intern Pemerintah jelas diatur
m

ub

bahwa Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)


adalah aparat pengawasan intern pemerintah, termasuk jika Tergugat I
ka

dan Tergugat II melakukan audit investigatif hanya dapat dilakukan


ep

terhadap intern pemerintah saja sesuai dengan kewenangan yang


ah

diberikan oleh Undang-Undang atau ketentuan hukum yang berlaku


R

kepada BPKP. Dari ketentuan pasal 1 angka 4 Peraturan Pemerintah


es
M

Nomor 60 Tahun 2008 Tentang Sistim Pengendalian Intern Pemerintah


ng

on

Halaman 19 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ini sudah sangat jelas menyebutkan bahwa BPKP adalah aparat

si
Negara yang memiliki tugas untuk melakukan pengawasan terhadap
intern pemerintah dan bukannya pengawasan terhadap badan hukum

ne
ng
diluar pemerintahan termasuk pengawasan terhadap Penggugat,
P.T. Indosat Tbk maupun P.T. Indosat Mega Media (IM2) karena baik

do
gu Penggugat, P.T. Indosat Tbk maupun P.T. Indosat Mega (IM2) adalah
badan hukum swasta dan tidak mengelola dana yang berasal dari
APBN, APBD maupun kekayaaan negara yang dipisahkan; --------------

In
A
Bahwa sesuai dengan pasal 49 ayat 2 Peraturan Pemerintah Nomor 60
ah

Tahun 2008 Tentang Sistim Pengendalian Intern Pemerintah telah

lik
diatur juga bahwa yang diawasi oleh BPKP selain intern pemerintahan
adalah melakukan pengawasan/audit terhadap akuntabilitas keuangan
am

ub
negara berupa pengawasan/audit atas penggunaan dana-dana yang
diperoleh dari APBN, APBD maupun kekayaan negara yang dipisahkan
ep
k

yang dipergunakan oleh instansi pemerintah atau badan hukum milik


ah

pemerintah lainnya; --------------------------------------------------------------------


R

si
Bahwa karena Penggugat bukanlah bagian intern pemerintah, maka
dengan demikian Penggugat tidak masuk dalam kualifikasi pihak yang

ne
ng

dapat diperiksa/diaudit sebagaimana diatur dalam Peraturan


Pemerintah Nomor : 60 Tahun 2008 tentang sistem pengendalian intern

do
gu

pemerintah sehingga dengan demikian kewenangan Tergugat I dan


Tergugat II untuk memeriksa/audit Penggugat sebagaimana diberikan
In
A

oleh Peraturan Pemerintah Nomor : 60 Tahun 2008 tentang sistem


pengendalian intern pemerintah tidak bisa diterapkan terhadap
ah

lik

Penggugat; -------------------------------------------------------------------------------

Bahwa karena Tergugat I dan Tergugat II tidak berwenang untuk


m

ub

menilai dan/atau menetapkan jumlah kerugian Negara yang diakibatkan


oleh perbuatan melawan hukum oleh Penggugat sebagaimana
ka

disimpulkan oleh Tergugat dalam Keputusan TUN, maka Penggugat


ep

merasa keberatan dan selanjutnya mengajukan gugatan kepada


ah

Tergugat untuk pembatalan Objek Gugatan sesuai dengan ketentuan


R

hukum yang berlaku; -------------------------------------------------------------------


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa selain hal-hal sebagaimana Penggugat uraikan diatas, dalam

si
kerjasama yang dilakukan oleh PT. Indosat Tbk selaku penyelenggara
jaringan telekomunikasi dan PT. Indosat Mega Media (IM2) selaku

ne
ng
penyelenggara jasa telekomunikasi telah sesuai dengan ketentuan
sebagaimana diatur dalam pasal 9 ayat (2) Undang-undang Nomor 36

do
gu tahun 1999 Tentang Telekomunikasi yang berbunyi :

(2) Penyelenggara jasa telekomunikasi sebagaimana dimaksud dalam

In
A
Pasal 8 ayat (1) dalam menyelenggarakan jasa telekomunikasi,
menggunakan dan atau menyewa jaringan telekomunikasi milik
ah

penyelenggara jaringan telekomunikasi; ------------------------------------

lik
Bahwa pasal 9 ayat (2) Undang-undang Nomor 36 tahun 1999 Tentang
am

ub
Telekomunikasi telah memberikan ruang hukum yang sah kepada P.T.
Indosat Tbk selaku penyelenggara jaringan telekomunikasi untuk
jaringan telekomunikasi yang dikuasainya dipergunakan oleh
ep
k

penyelenggara jasa telekomunikasi yang dalam hal ini adalah P.T.


ah

Indosat Mega Media (IM2) baik dalam bentuk sewa maupun kerjasama;
R

si
Bahwa dengan tidak dilanggarnya ketentuan dalam pasal 9 ayat (2)

ne
Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Telekomunikasi oleh
ng

P.T. Indosat Tbk dan P.T. Indosat Mega Media (IM2) serta pelanggaran
yang dilakukan oleh Pengguat dalam melaksnakan Perjanjian

do
gu

Kerjasama, maka hal ini jelas tidak ada perbuatan melawan hukum
yang menimbulkan kerugian terhadap Negara; ---------------------------------
In
A

3. Keputusan Tergugat Merugikan Penggugat

Keputusan TUN yang diterbitkan oleh Tergugat I dan Tergugat II


ah

lik

tersebut merugikan Penggugat berdasarkan alasan-alasan sebagai


berikut : ------------------------------------------------------------------------------
m

ub

Bahwa oleh Kejaksaan Agung Republik Indonesia, Penggugat telah


ka

dijadikan tersangka dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam


ep

penggunaan jaringan frekuensi Radio 2,1 G.Hz/Generasi Tiga (G3) oleh


ah

PT. Indosat Tbk., dan PT. Indosat Mega Media (IM2), yang hingga saat
R

gugatan a quo dibuat dan didaftarkan di Pengadilan Tata Usaha Negara


es
M

ng

on

Halaman 21 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Jakarta, masih sedang dalam proses penyidikan di Kejaksaan Agung

si
Republik Indonesia; --------------------------------------------------------------------

Bahwa untuk menentukan besarnya kerugian negara dalam dugaan

ne
ng
tindak pidana korupsi yang diduga dilakukan oleh Penggugat,
Kejaksaan Agung telah meminta bantuan kepada Tergugat I untuk

do
gu melakukan perhitungan terhadap besarnya kerugian keuangan Negara;

Bahwa atas permintaan dari Kejaksaan Agung tersebut, Tergugat I

In
A
telah menindaklanjutinya dengan menugaskan Tergugat II untuk
melakukan penghitungan kerugian keuangan negara sebagaimana
ah

lik
diminta oleh Kejaksaan Agung sebagaimana diuraikan dalam surat
Tergugat I Nomor : ST-524/D601/3/2012 tanggal 2 Oktober 2012, dan
am

ub
selanjutnya setelah penghitungan kerugian keuangan negara tersebut
selesai dilakukan oleh Tergugat II, dan selanjutnya hasil penghitungan
yang dilakukan oleh Tergugat II berupa Laporan Hasil Penghitungan
ep
k

Kerugian Keuangan Negara (LHPKKN) tersebut diserahkan oleh


ah

Tergugat II kepada Tergugat I dan selanjutnya oleh Tergugat I LHPKKN


R

si
tersebut diserahkan kepada Kejaksaan Agung; --------------------------------

ne
Bahwa Keputusan TUN yang diterbitkan oleh Tergugat I dan Tergugat II
ng

sangat merugikan Penggugat karena dalam Keputusan TUN tersebut


Tergugat I dan Tergugat II telah menyimpulkan bahwa telah terjadi

do
gu

penyimpangan dalam pelaksanaan perjanjian dan telah menimbulkan


kerugian Negara sebesar Rp. 1.358.343.346.674 (Satu Triliun Tiga
In
A

Ratus Lima Puluh Delapan Miliar Tiga Ratus Empat Puluh Tiga Juta
Tiga Ratus Empat Puluh Enam Ribu Enam Ratus Tujuh Puluh Empat
ah

lik

Rupiah); -----------------------------------------------------------------------------------

Bahwa Keputusan TUN Tergugat I dan Tergugat II jelas sangat


m

ub

merugikan Penggugat karena hal ini akan dijadikan justifikasi oleh


Kejaksaan Agung bahwa benar telah terjadi adanya penyimpangan
ka

ep

yang diduga dilakukan oleh Penggugat terhadap pelaksanaan


Perjanjian Kerjasama, sementara disisi lainnya Tergugat I dan Tergugat
ah

II tidak berhak/berwenang untuk mengaudit Penggugat apalagi


R

es

menyatakan telah terjadinya penyimpangan terhadap pelaksanaan


M

perjanjian kerjasama oleh dan antara PT. Indosat Tbk dan PT. Indosat
ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Mega Media (IM2) karena wewenang untuk menyatakan telah

si
terjadinya penyimpangan atas pelaksanaan Perjanjian Kerjasama oleh
dan antara P.T. Indosat Tbk dan P.T. Indosat Mega Media (IM2) adalah

ne
ng
domain dari Pengadilan Negeri dan bukannya Tergugat I dan Tergugat
II; --------------------------------------------------------------------------------------------

do
gu Bahwa selain itu, Penggugat sangat dirugikan karena Tergugat I dan
Tergugat II telah menerbitkan Keputusan TUN yang sebenarnya bukan

In
A
kewenangan Tergugat I dan Tergugat II. Keputusan TUN yang
diterbitkan oleh Tergugat I dan Tergugat II adalah merupakan produk
ah

hukum yang tidak sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku

lik
sehingga dengan demikian keputusan TUN tersebut seharusnya
menjadi batal demi hukum. Akan tetapi pada kenyataannya Keputusan
am

ub
TUN yang tidak sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku tersebut
telah diterbitkan oleh Tergugat I dan Tergugat II dan telah dikirim ke
ep
k

Kejaksaan Agung sehingga membuat Penggugat harus mengalami


ah

proses hukum pidana untuk sesuatu yang belum tentu Penggugat


R

si
lakukan; -----------------------------------------------------------------------------------

Bahwa Keputusan TUN tersebut menjadi alat bukti bagi Kejaksaan

ne
ng

Agung dalam penyidikan perkara Penggugat dan selanjutnya akan


ditingkatkan ke tahap penuntutan dan pengajuan Penggugat ke

do
gu

pengadilan untuk diperiksa dan diadili, padahal Tergugat I dan Tergugat


II tidak berwenang untuk melakukan penghitungan kerugian negara
In
A

atas kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam penggunaan jaringan


frekuensi radio 2,1 GHz/Generasi Tiga (G3) oleh PT. Indosat Tbk., dan
ah

lik

PT. Indosat Mega Media (IM2); -----------------------------------------------------

4. Penerbitan Keputusan Tergugat tidak sesuai dengan Prosedur dan


m

ub

Standar Audit Investigasi yang benar ----------------------------------------------

Bahwa sebagaimana diatur dalam angka 4400 dari lampiran Peraturan


ka

ep

Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : PER/05/


M.PAN/03/2008 tanggal 31 Maret 2008, yang berbunyi :
ah

Auditor harus meminta tanggapan/pendapat terhadap kesimpulan,


es

temuan, dan rekomendasi termasuk tindakan perbaikan yang


M

ng

on

Halaman 23 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
direncanakan oleh auditi, secara tertulis dari pejabat auditi yang

si
bertanggagung jawab; ----------------------------------------------------------------

Telah nyata dan tegas diatur bahwa sebelum menerbitkan hasil audit

ne
ng
investigatif/LHPKKN Tergugat II berkewajiban untuk meminta
tanggapan secara tertulis atas kesimpulan hasil audit investigatif yang

do
gu dilakukan oleh Tergugat II, akan tetapi pada kenyataannya Tergugat II
tidak pernah menghubungi Penggugat apalagi meminta tanggapan

In
A
tertulis atas hasil audit investigatif yang dilakukan oleh Tergugat II; -----

Bahwa disamping tidak pernah meminta tanggapan tertulis atas hasil


ah

lik
audit investigatif yang dilakukan Tergugat II terhadap Penggugat, dalam
pengumpulan bukti-bukti sebagai inti dari audit investigative, Tergugat
am

ub
hanya meminta bukti-bukti dari penyidik saja yang dalamhal ini adalah
Kejaksaan Agung dan Tergugat II tidak pernah meminta dokumen-
dokumen atau keterangan-keterangan dari Penggugat sebagaimana
ep
k

diatur dalam angka 3210 lampiran Peraturan Menteri Negara


ah

Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : PER/05/M.PAN/03/2008


R

si
tanggal 31 Maret 2008, yang berbunyi :

ne
ng

Auditor harus mengumpulkan bukti yang cukup, kompeten, dan


relevan; -----------------------------------------------------------------------------------

do
Bahwa bagaimana Tergugat II bisa mengumpulkan bukti yang cukup,
gu

kompeten, dan relevan jika bukti-bukti dan keterangan-keterangan yang


dijadikan bahan pembuatan laporan audit investigatif/LHPKKN hanya
In
A

diperoleh dari satu sumber saja yaitu Kejaksaan Agung selaku penyidik
atas perkara dugaan tidak pidana korupsi yang diduga dilakukan oleh
ah

lik

Penggugat dan P.T. Indosat Mega Media (IM2), hal ini jelas tidak
menjadi tidak objektif akan tetapi menjadi sangat subjektif. Kejakasaan
m

ub

Agung sudah tentu akan memberikan dokumen-dokumen dan


keterangan-keterangan yang mendukung dalil-dalil pembuktiannya
ka

ep

kepada Tergugat II; ---------------------------------------------------------------------


ah

Bahwa sebagai auditor independen dan guna memenuhi ketentuan


R

hukum yang berlaku mengenai audit yang berkualitas dan objektif,


es

maka sudah seharusnya Tergugat II meminta keterangan-keterangan


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dan dokumen-dokumen juga kepada Penggugat, akan tetapi hal ini

si
tidak pernah dilakukan oleh Tergugat II; ------------------------------------------

Bahwa dengan tidak dipenuhinya prosedur audit investigatif

ne
ng
sebagaimana diatur dalam angka 3210 lampiran Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : PER/05/

do
gu M.PAN/03/2008 tanggal 31 Maret 2008 sehubungan dengan
investigatif yang dilakukan oleh Tergugat II terhadap Penggugat, maka
audit

In
A
sudah selayaknya laporan hasil audit investigatif/LHPKKN yang dibuat
oleh Tergugat II harus dibatalkan atau batal demi hukum karena tidak
ah

sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku dan tidak memenuhi

lik
unsur objektifitas sebagai salah satu persyaran audit investigatif
lainnya; ---------------------------------------------------------------------
am

ub
5. Pengajuan Gugatan dalam Tenggang Waktu ----------------------------------
ep
Bahwa Penggugat mengetahui adanya Objek Gugatan tersebut pada
k

tanggal 12 November 2012, sedangkan gugatan ini didaftarkan ke


ah

Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta pada tanggal 26 Desember


R

si
2012. Dengan demikian gugatan ini telah memenuhi ketentuan pasal

ne
55 Undang-undang Nomor : 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata
ng

Usaha Negara juncto Undang-undang Nomor 9 Tahun 2004 Tentang


Perubahan Atas Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang

do
gu

Peradilan Tata Usaha Negara juncto Undang-undang Nomor 51 Tahun


2009 Perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986
In
A

Tentang Peradilan Tata Usaha Negara, yang berbunyi :

Gugatan dapat diajukan hanya dalam tenggang waktu sembilan puluh


ah

lik

hari terhitung sejak saat diterimanya atau diumumkannya Keputusan


Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara. ; --------------------------------------
m

ub

karena masih dalam tenggang waktu 90 (sembilan puluh) hari terhitung


ka

dari tanggal Objek Gugatan diketahui Penggugat; -----------------------------


ep

6. Keputusan Tergugat Kongkret, Individual dan Final ---------------------------


ah

Bahwa surat Tergugat yang diterbitkan oleh Tergugat merupakan


R

es

Keputusan Tata Usaha Negara yang bersifat kongkret, individual dan


M

final, yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan


ng

on

Halaman 25 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
hukum perdata, sehingga memenuhi ketentuan Pasal 1 angka 9

si
Undang-undang Nomor 51 Tahun 2009 Perubahan Kedua atas
Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha

ne
ng
Negara juncto Undang-undang Nomor 9 Tahun 2004 Tentang
Perubahan Atas Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang

do
gu Peradilan Tata Usaha Negara juncto Undang-undang Nomor : 5 Tahun
1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara, yang berbunyi :

In
9. Keputusan Tata Usaha Negara adalah suatu penetapan tertulis
A
yang dikeluarkan oleh badan atau pejabat tata usaha negara yang
ah

lik
berisi tindakan hukum tata usaha negara yang berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang bersifat
konkret, individual, dan final, yang menimbulkan akibat hukum bagi
am

ub
seseorang atau badan hukum perdata; ------------------------------------

- Keputusan TUN Bersifat Kongkret -------------------------------------------


ep
k

Bahwa Keputusan TUN bersifat kongkret karena Keputusan TUN


ah

R
dibuat dalam bentuk tertulis dan menimbulkan dampak hukum bagi

si
Penggugat; -------------------------------------------------------------------------

ne
ng

- Keputusan TUN Bersifat Individual -------------------------------------------

Bahwa Keputusan TUN tidak ditujukan untuk umum akan tetapi

do
gu

dikirim langsung oleh Tergugat I kepada Kejaksaan Agung sebagai


pihak yang meminta untuk dilakukannya penghitungan atas
In
A

kerugian negara yang diduga dilakukan oleh Penggugat sehingga


dengan demikian Keputusan TUN dimaksud sudah memenuhi
ah

kualifikasi individual; --------------------------------------------------------------


lik

- Keputusan TUN Bersifat Final -------------------------------------------------


m

ub

Bahwa dengan telah dikirimnya Keputusan TUN oleh Tergugat I


kepada Kejaksaan agung maka Keputusan Tata Usaha Negara
ka

ep

dimaksud sudah menjadi suatu keputusan yang final karena tidak


diperlukan lagi persetujuan dari atasan Tergugat I atau instansi
ah

lainnya yang terkait untuk berlakunya Keputusan TUN; ----------------


R

es

- Keputusan TUN Menimbulkan Akibat Hukum Bagi Penggugat -------


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa Keputusan TUN yang dibuat oleh Tergugat I dan Tergugat II

si
telah menibulkan akibat hukum bagi Penggugat dimana Keputusan
TUN tersebut dijadikan dasar oleh pihak Kejaksaan Agung selaku

ne
ng
penyidik dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi yang diduga
dilakukan oleh Pengugat dan P.T. Indosat Mega Media (IM2); -------

do
gu
6. Obyek Gugatan Bertentangan Dengan Asas-Asas Umum Pemerintahan
Yang Baik Terutama Mengenai Prinsip Kehati-hatian ------------------------

In
A
Bahwa Penggugat telah diduga melakukan tindak pidana korupsi
karena dianggap telah melanggar ketentuan dalam pasal 30 Peraturan
ah

lik
Pemerintah Nomor 53 Tahun 2000 Tentang Penggunaan Spektrum
Frekuensi Dan Orbit Satelit oleh Kejaksaan Agung Republik Indonesia
am

ub
sebagaimana ternyata dalam Surat Panggilan Tersangka oleh
Kejaksaan Agung Nomor : SPT-2569/F.2/Fd.1/12/2012 tanggal 13
Desember 2012 dan Surat Kejaksaan Agung Nomor : B-2580/F.2/
ep
k

Fd.1/12/2012, padahal kalau dicermati lebih dalam lagi sebenarnya


ah

aturan hukum yang harus dikenakan terhadap Penggugat adalah aturan


R

si
hukum mengenai Penerimaan Negara Bukan Pajak dan bukannya
aturan hukum mengenai tindak pidana korupsi, yang mana hal ini

ne
ng

sangat jelas diatur dala pasal 1 ayat (1) huruf a Peraturan Pemerintah
Nomor : 7 Tahun 2009 tentang jenis dan tarif atas jenis penerimaan

do
gu

Negara bukan pajak yang berlaku pada Departemen Komunikasi dan


informatika, yang berbunyi :
In
A

(1) Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada


Departemen Komunikasi dan Informatika meliputi penerimaan yang
ah

lik

berasal dari :

a. Penyelenggaraan Pos dan Telekomunikasi ---------------------------


m

ub

Dan kalaupun Penggugat dianggap telah melakukan pelanggaran


ka

berupa penundaan pembayaran yang dikategorikan pada Penerimaan


ep

Negara Bukan Pajak, maka penyelesaiannya harus menggunakan


ah

mekanisme yang diatur dalam Undang-undang Nomor : 20 Tahun 1997


R

Tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak dan Peraturan lainnya yang


es

mengatur Penerimaan Negara Bukan Pajak khusus bagi Departemen


M

ng

on

Halaman 27 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Komunikasi dan Informatika termasuk penerapan sanksi pidananya dan

si
bukannya menggunakan aturan yang mengatur mengenai tindak pidana
korupsi; ------------------------------------------------------------------------------------

ne
ng
Bahwa di sisi lainnya Tergugat I dan Tergugat II sebenarnya tidak
berhak untuk melakukan penilaian dan penetapan jumlah kerugian

do
gu Negara yang diakibatkan perbuatan melawan hukum yang diduga
dilakukan oleh Penggugat karena hal itu merupakan kewenangan dari

In
A
Badan Pemeriksa Keuangan sebagaimana diatur dalam pasal 10 ayat
(1) dan (2) Undang-undang Nomor 15 Tahun 2006 Tentang Badan
ah

Pemeriksaan Keuangan; -------------------------------------------------------------

lik
Bahwa Tergugat I dan Tergugat II seharusnya lebih hati-hati dalam
am

ub
menindaklanjuti permintaan Kejaksaan Agung untuk menghitung
besarnya kerugian Negara akibat perbuatan melawan hukum yang
diduga dilakukan oleh Penggugat dengan meneliti terlebih dahulu
ep
k

apakah secara hukum tindakan audit investigasi yang akan dilakukan


ah

oleh Tergugat untuk menentukan besarnya kerugian Negara


R

si
merupakan kewenangan dari Tergugat I dan Tergugat II; -------------------

ne
Bahwa Tergugat I dan Tergugat II seharusnya menyampaikan kepada
ng

pihak Kejaksaan bahwa perhitungan terhadap pelanggaran PNBP


seharusnya dilakukan oleh BPK, dan undang-undang yang dikenakan

do
gu

terhadap perkara tindak pidana jaringan frekwensi radio 2,1 GHz/


Generasi Tiga (3G) yang diduga merugikan pendapatan negara
In
A

tersebut bukan undang-undang tentang pemberantasan tindak pidana


korupsi tetapi adalah Undang-undang Nomor 20 Tahun 1997 Tentang
ah

lik

Penerimaan Negara Bukan Pajak juncto Peraturan Pemerintah


Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2009 Tentang Jenis Dan Tarif Atas
m

ub

Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada


Departemen Komunikasi Dan Informatika; ---------------------------------------
ka

ep

Disamping hal-hal sebagaimana telah Penggugat uraikan diatas, bahwa


apa yang telah disimpulkan oleh Tergugat I dan Tergugat II dalam
ah

Keputusan TUN dimana Penggugat diduga telah merugikan Negara


R

es

karena P.T. Indosat Tbk dan P.T. Indosat Mega Media telah
M

ng

menggunakan jaringan frekwensi radio 2,1 GHz/Generasi Tiga (3G)


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tanpa mendapat ijin dari menteri dan tidak membayar biaya

si
penggunaan spektrum frekwensi ke negara sebagaimana dimaksud
dalam pasal 30 Peraturan Pemerintah Nomor : 53 Tahun 200 Tentang

ne
ng
Penggunaan Spektrum Frekuensi dan Orbit Satelit adalah tidak benar
karena Menteri Komunikasi dan Informatika selaku regulator

do
gu penggunaan frekwensi radio di Republik Indonesia melalui suratnya
Nomor : T-684/M.KOMINFO/KU.04.01/11/2012 tanggal 13 November

In
2012 pada angka 3 huruf b butir 1 sampai dengan 3, yang berbunyi :
A
b. Penggunaan bersama pada pita frekuensi radio teknologi 3G,
ah

lik
sebagai berikut :

1) sehubungan dengan hanya ada Base Transceiver Station (BTS,


am

ub
perangkat radio untuk mengirim dan menerima sinyal seluler)
yang dimiliki dan/atau dioperasikan oleh satu penyelenggara
ep
jaringan, yaitu P.T. Indosat pada pita frekuensi Indosat,
k

maka tidak ada penggunaan bersama pita frekuensi radio. PT.


ah

IM2 adalah penyelenggara jasa telekomunikasi yang dengan


R

si
demikian tidak memiliki dan/atau mengoperasikan BTS miliknya

ne
sendiri; --------------------------------------------------------------------------
ng

2) dengan demikian Pasal 30 Peraturan Pemerintah Nomor : 53

do
Tahun 2000 Tentang Penggunaan Spektrum Frekuensi dan
gu

Orbit Satelit tidak dapat diterapkan karena tidak terdapat


penggunaan bersama pita frekuensi radio di frekuensi tersebut;
In
A

3) Kementrian Komunikasi dan Informatika dalam mencermati


ah

penggunaan pita frekuensi radio pada teknologi 3G (pita


lik

frekuensi radio 2,1-GHz), pemegang izin pengguna frekuensi


radio berhak menggunakan pita frekuensi radio tersebut selama
m

ub

izinnya masih berlaku, dan Kementrian Komunikasi dan


ka

Informatika hanya memberikan izin tersebut kepada 5 (lima)


ep

penyelenggara jaringan telekomunikasi untuk teknologi 3G, yaitu


ah

PT. Telkomsel, PT. Indosat, PT. Exelcomindo, PT. Hutchinson


R

CP Telecommunications, dan PT. Natrindo Telepon Seluler.;


es
M

-----------------------------------------------------------------------
ng

on

Halaman 29 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dan angka 4, yang berbunyi :

si
4. Dari penjelasan tersebut diatas, terdapat perbedaan yang jelas
antara penggunaan bersama pita frekuensi radio oleh dua atau

ne
ng
lebih penyelenggara jaringan telekomunikasi, dengan sewa
jaringan telekomunikasi milik penyelenggara jaringan

do
gu telekomunikasi oleh penyelenggara jasa telekomunikasi, maka
dalam hal ini kerjasama antara PT. IM2 dengan PT. Indosat

In
A
sudah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. ; ------

telah menyatakan bahwa kerjasama antara PT. Indosat Tbk dan Indosat
ah

lik
Mega Media (IM2) telah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan, sehingga dengan demikian apa yang telah dilaporkan oleh
am

ub
Tergugat dalam Objek Gugatan harus ditolak dan Objek Gugatan harus
dibatalkan demi hukum; ------------------------------------------
ep
Bahwa dari uraian tersebut diatas, sudah jelas bahwa Keputusan TUN
k

bertentangan dengan perundang-undangan yang berlaku sebagaimana


ah

R
ternyata pada pasal 53 ayat (2) huruf a Undang-undang Nomor : 5

si
Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara juncto Undang-

ne
ng

undang Nomor 9 tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-undang


Nomor : 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara juncto
Undang-undang Nomor 51 tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas

do
gu

Undang-undang Nomor : 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha


Negara, yang berbunyi sebagai berikut :
In
A

Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu bertentangan dengan


peraturan perundang-undangan yang berlaku.; --------------------------------
ah

lik

Oleh karenanya sangatlah berdasarkan hukum apabila Keputusan TUN


tersebut dinyatakan batal atau tidak sah sebagaimana diatur dalam
m

ub

pasal 53 ayat (1) Undang-undang Nomor : 5 Tahun 1986 Tentang


ka

Peradilan Tata Usaha Negara juncto Undang-undang Nomor 9 tahun


ep

2004 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor : 5 Tahun 1986


ah

Tentang Peradilan Tata Usaha Negara juncto Undang-undang Nomor


R

51 tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor :


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara, yang berbunyi

si
sebagai berikut :

(1) Orang atau badan hukum perdata yang merasa kepentingannya

ne
ng
dirugikan oleh suatu Keputusan Tata Usaha Negara dapat
mengajukan gugatan tertulis kepada pengadilan yang berwenang

do
gu yang berisi tuntutan agar Keputusan Tata Usaha Negara yang
disengketakan itu dinyatakan batal atau tidak sah, dengan atau

In
A
tanpa disertai tuntutan ganti rugi dan/atau direhabilitasi; ---------------

Permohonan Penundaan Pelaksanaan Keputusan Tata Usaha Negara --------


ah

lik
1. Bahwa ketentuan Pasal 67 Undang-undang Nomor : 5 Tahun 1986
Tentang Peradilan Tata Usaha Negara juncto Undang-undang Nomor 9
am

ub
tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor : 5 Tahun
1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara juncto Undang-undang
ep
Nomor 51 tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang
k

Nomor : 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara,


ah

mengatur sebagai berikut :


R

si
Pasal 67

ne
ng

(1) Gugatan tidak menunda atau menghalangi dilaksanakannya


Keputusan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara serta tindakan

do
gu

Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang digugat; -----------------

(2) Penggugat dapat mengajukan permohonan agar pelaksanaan


In
A

Keputusan Tata Usaha Negara itu ditunda selama pemeriksaan


sengketa Tata Usaha Negara sedang berjalan, sampai ada putusan
ah

lik

Pengadilan yang memperoleh kekuatan hukum tetap; ------------------

(3) Permohonan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dapat dia


m

ub

jukan sekaligus dalam gugatan dan dapat diputus terlebih dahulu


dari pokok sengketanya; --------------------------------------------------------
ka

ep

(4) Permohonan penundaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) :


ah

a. dapat dikabulkan hanya apabila terdapat keadaan yang sangat


R

mendesak yang mengakibatkan kepentingan penggugat sangat


es
M

ng

on

Halaman 31 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dirugikan jika Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu

si
tetap dilaksanakan; -----------------------------------------------------------

b. tidak dapat dikabulkan apabila kepentingan umum dalam rangka

ne
ng
pembangunan mengharuskan dilaksanakannya keputusan
tersebut.; -----------------------------------------------------------------------

do
gu
2. Bahwa berdasarkan ketentuan tersebut diatas, Penggugat mengajukan
permohonan agar pelaksanaan Keputusan TUN oleh Tergugat I dan

In
A
Tergugat II ditunda selama pemeriksaan sengketa karena terdapat
keadaan yang sangat mendesak yang mengkibatkan kepentingan
ah

lik
Penggugat sangat dirugikan jika Keputusan TUN tetap dilaksanakan,
antara lain :
am

ub
- Tercemarnya nama Penggugat melalui pemberitaan-pemberitaan
media massa, karena seolah-olah Penggugat sebagai pihak yang
ep
telah melakukan dugaan tindak pidana korupsi sebagaimana
k

dituduhkan oleh Kejaksaan Agung; -------------------------------------------


ah

si
- Berkembangannya isu bahwa P.T. Indosat Mega Media (IM2) akan
ditutup sehubungan dengan adanya dugaan kasus tindak pidana

ne
ng

korupsi yang dilakukan oleh Penggugat/P.T. Indosat Mega Media


(IM2), yang mana hal ini menimbulkan keresahan bagi sebagian

do
gu

besar karyawan P.T. Indosat Mega Media (IM2) sehingga


mengakibatkan turunnya kinerja karyawan dalam melakukan
kegiatan usaha P.T. Indosat Mega Media (IM2); --------------------------
In
A

- Status penggugat sebagai tersangka yang disangka telah


ah

merugikan keuangan negara, dimana LHPKKN dijadikan dasar


lik

perhitungan bahwa telah terjadinya kerugian negara; -------------------


m

ub

3. Bahwa tidak ada kepentingan umum dalam rangka pembangunan yang


mengharuskan agar Keputusan TUN Tergugat I dan Tergugat II
ka

tersebut yang merupakan keputusan tata usaha negara untuk tetap


ep

terus dilaksanakan; ---------------------------------------------------------------------


ah

4. Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas maka apabila Keputusan


R

es

TUN yang nota bene telah menyatakan bahwa kerjasama antara


M

Penyelenggaraan Jaringan Telekomunikasi dan Penyelenggaraan Jasa


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Telekomunikasi dianggap suatu pelanggaran hukum tidak ditunda,

si
maka sudah jelas akan mengakibatkan kerugian yang sangat besar
bagi kepentingan lainnya, dengan alasan sebagai berikut :

ne
ng
- Akan menjadi preseden dan berdampak kepada terhentinya seluruh
usaha pelayanan yang terkait dengan Internet di Indonesia,

do
gu termasuk pelayanan di bidang konten, manufaktur, perbankan,
pemerintahan, pendidikan, warnet, serta Industri penunjang TIK

In
A
lainnya; -------------------------------------------------------------------------------

- Industri Telekomunikasi akan terganggu, dimana Industri


ah

lik
Telekomunikasi berada dalam ketidak pastian hukum; -----------------

Dari hal-hal tersebut di atas, sehingga sangat dikhawatirkan Keputusan


am

ub
Tata Usaha Negara tersebut akan menimbulkan kerugian yang terus
berlanjut, maka adalah adil sebelum memutus pokok perkara,
ep
Penggugat mohon kepada Majelis Hakim untuk memerintahkan
k

Tergugat I dan Tergugat II melakukan Penundaan Pelaksanaan


ah

Keputusan Tata Usaha Negara in casu berupa :


R

si
- Surat Deputi Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan

ne
ng

Pembangunan (BPKP) Bidang Investigasi Nomor : SR-1024/


D6/01/2012 tanggal 9 November 2012, Perihal : Laporan Hasil

do
Audit Dalam Rangka Penghitungan Kerugian Keuangan Negara
gu

atas Kasus Dugaan Tindak Pidana Korupsi dalam Penggunaan


Jaringan Frekwensi Radio 2,1 GHZ/Generasi Tiga (3G) oleh PT.
In
A

Indosat Tbk dan PT. Indosat Mega Media (IM2); ------

- Laporan Hasil Penghitungan Kerugian Keuangan Negara


ah

lik

(LHPKKN) tanggal 31 Oktober 2012 yang dibuat oleh Tim BPKP;--


m

ub

Yaitu selama perkara berlangsung sampai putusan dalam perkara ini


mempunyai kekuatan hukum tetap. Hal ini sesuai dengan Pasal 67 ayat
ka

(2) dan ayat (4) huruf a yang berbunyi sebagai berikut :


ep

(2) Penggugat dapat mengajukan permohonan agar pelaksanaan


ah

Keputusan Tata Usaha Negara itu ditunda selama pemeriksaan


R

es

sengketa Tata Usaha Negara sedang berjalan, sampai ada putusan


M

Pengadilan yang memperoleh kekuatan Hukum tetap; ----------------


ng

on

Halaman 33 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(4) Permohonan penundaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) :

si
a. dapat dikabulkan hanya apabila terdapat keadaan yang sangat
mendesak yang mengakibatkan kepentingan penggugat sangat

ne
ng
dirugikan jika Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu
tetap dilaksanakan; ----------------------------------------------------------

do
gu
Dalam Permohonan Penangguhan Pelaksanaan Surat Keputusan Tata
Usaha Negara (Schoorsing) :

In
A
1. Menerima permohonan Penggugat untuk menunda pelaksanaan Surat
Deputi Kepala Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan
ah

lik
(BPKP) Bidang Investigasi Nomor : SR-1024/D6/01/2012 tanggal 9
November 2012, perihal : laporan hasil audit dalam rangka
am

ub
penghitungan kerugian keuangan negara atas kasus dugaan tindak
pidana korupsi dalam penggunaan jaringan Frekwensi radio 2.1 G.Hz/
ep
Generasi Tiga (3G) oleh P.T. Indosat Tbk dan P.T. Indosat Mega Media
k

(IM2) selama sengketa Tata Usaha Negara sedang berjalan sampai


ah

R
adanya Putusan Pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum

si
tetap (inkracht); ---------------------------------------------------------------

ne
ng

2. Menerima permohonan Penggugat untuk menunda pelaksanaan


Laporan Hasil penghitungan kerugian keuangan negara (LHPKKN)

do
gu

tanggal 31 Oktober 2012 yang dibuat oleh tim BPKP sampai adanya
Putusan Pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap
(inkracht); ---------------------------------------------------------------------------------
In
A

3. Memerintahkan kepada Tergugat I untuk menunda pelaksanaan Surat


ah

Deputi Kepala Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan


lik

(BPKP) Bidang Investigasi Nomor : SR-1024/D6/01/2012 tanggal 9


November 2012, perihal : laporan hasil audit dalam rangka
m

ub

penghitungan kerugian keuangan negara atas kasus dugaan tindak


ka

pidana korupsi dalam penggunaan jaringan Frekwensi radio 2.1 G.Hz/


ep

Generasi Tiga (3G) oleh P.T. Indosat Tbk dan P.T. Indosat Mega
ah

Media (IM2) selama sengketa Tata Usaha Negara sedang berjalan


R

sampai adanya Putusan Pengadilan yang telah memperoleh kekuatan


es

hukum tetap (inkracht); ----------------------------------------------------------------


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
4. Memerintahkan Tergugat II untuk menunda pelaksanaan Laporan Hasil

si
penghitungan kerugian keuangan negara (LHPKKN) tanggal 31 Oktober
2012 yang dibuat oleh Tergugat II sampai adanya Putusan Pengadilan

ne
ng
yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap (inkracht); ---

Dalam Pokok Perkara :

do
gu
1. Mengabulkan gugatan Penggugat seluruhnya; ---------------------------------

2. Menyatakan batal atau tidak sah Surat Deputi Kepala Badan

In
A
Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan (BPKP) Bidang Investigasi
Nomor: SR-1024/D6/01/2012 tanggal 9 November 2012, perihal:
ah

lik
laporan hasil audit dalam rangka penghitungan kerugian keuangan
negara atas kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam penggunaan
am

ub
jaringan frekwensi radio 2.1 G.Hz/Generasi Tiga (3G) oleh P.T. Indosat
Tbk dan P.T. Indosat Mega Media (IM2) yang diterbitkan oleh Tergugat
ep
I; ---------------------------------------------------------------------------------------------
k

3. Menyatakan batal atau tidak sah Laporan Hasil penghitungan kerugian


ah

R
keuangan negara (LHPKKN) tanggal 31 Oktober 2012 yang dibuat oleh

si
Tergugat II; -------------------------------------------------------------------------------

ne
ng

4. Memerintahkan Tergugat I untuk mencabut Surat Deputi Kepala Badan


Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan (BPKP) Bidang Investigasi

do
gu

Nomor : SR-1024/D6/01/2012 tanggal 9 November 2012, perihal :


laporan hasil audit dalam rangka penghitungan kerugian keuangan
In
negara atas kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam penggunaan
A

jaringan frekwensi radio 2.1 GHz/Generasi Tiga (3G) oleh PT. Indosat
Tbk dan PT. Indosat Mega Media (IM2); ------------------------------------------
ah

lik

5. Memerintahkan Tergugat II untuk mencabut Laporan Hasil


m

penghitungan kerugian keuangan negara (LHPKKN) tanggal 31 oktober


ub

2012; ---------------------------------------------------------------------------------------
ka

6. Menghukum Tergugat I dan II untuk membayar ongkos perkara; ----------


ep

7. Memerintahkan Tergugat untuk membayar uang paksa (dwangsom)


ah

kepada Penggugat sebesar Rp. 1.000.000 (satu juta Rupiah) perhari


R

es

apabila Tergugat tidak melaksanakan baik sebagian maupun


M

ng

on

Halaman 35 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
keseluruhan putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta yang

si
mengabulkan permohonan Penggugat; -------------------------------------------

ne
ng
Menimbang, bahwa pada hari sidang yang telah ditentukan untuk

do
gu
Penggugat datang menghadap kuasanya bernama ERICK SAMUEL PAAT
B.Sc.,S.H.,M.A., ANDRI ARIYA HUTASOIT, S.H.,M.A., RICKY DANIEL

In
A
MONINGKA, S.H., dan JUFRRY MAYKEL MANUS S.H., berdasarkan Surat
Kuasa Khusus tanggal 21 Desember 2012 sedang untuk Tergugat I dan
ah

lik
Tergugat II datang menghadap kuasanya bernama BIMA SUJATMIKO, S.H.,
WAHYU WIBAWA, S.H., HOTMA MAYA MARBUN, S.H., dan YANI
am

ub
NURAPRIYANI M. S.H., M.M., berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor :
SKK-4/SU04/2/2013 tanggal 31 Januari 2013; ----------------------------------------
ep
Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut, pihak Tergugat
k

I dan Tergugat II telah mengajukan Jawaban pada persidangan tanggal 7


ah

Februari 2013, dan mengemukakan hal-hal sebagai berikut :


R

si
I. DALAM EKSEPSI

ne
ng

Bahwa Para Tergugat menolak semua dalil dan segala sesuatu yang
dikemukakan oleh Penggugat dalam Gugatannya, kecuali yang diakui

do
gu

secara tegas oleh Para Tergugat dalam Jawaban ini; ------------------------

Bahwa Eksepsi yang diajukan oleh Para Tergugat terdiri dari:


In
A

A. Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Tidak Berwenang Mengadili


Perkara A quo Karena Obyek Gugatan Yang Diajukan Oleh
ah

lik

Penggugat Belum Bersifat Final Sehingga Bukan Keputusan Tata


Usaha Negara; ----------------------------------------------------------------------
m

ub

B. Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Tidak Berwenang Mengadili


Perkara A quo Karena Obyek Gugatan Yang Diajukan Oleh
ka

ep

Penggugat Tidak Termasuk Dalam Pengertian Keputusan Tata


Usaha Negara Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 5
ah

Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara sebagaimana


es

telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor


M

ng

51 Tahun 2009; ---------------------------------------------------------------------


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Adapun penjelasan dari Eksepsi-eksepsi Para Tergugat tersebut adalah

si
sebagai berikut:

A. Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Tidak Berwenang Mengadili

ne
ng
Perkara A quo Karena Obyek Gugatan Yang Diajukan Oleh
Penggugat Belum Bersifat Final Sehingga Bukan Keputusan Tata

do
gu Usaha Negara; ----------------------------------------------------------------------

1. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 47 Undang-Undang Nomor

In
A
5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara jo. Pasal 1
Butir 10 Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang
ah

lik
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986
(UU PERATUN), Pengadilan Tata Usaha Negara berwenang
am

ub
mengadili sengketa Tata Usaha Negara sebagai akibat
dikeluarkannya suatu Keputusan Tata Usaha Negara. Pasal 1
butir 9 UU PERATUN menegaskan Keputusan Tata Usaha
ep
k

Negara adalah suatu penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh


ah

Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang berisi tindakan


R

si
hukum Tata Usaha Negara yang berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku yang bersifat konkret,

ne
ng

individual dan final, yang menimbulkan akibat hukum bagi


seseorang atau badan hukum perdata; ---------------------------------

do
gu

2. Bahwa Laporan Hasil Audit Penghitungan Kerugian Keuangan


Negara atas Perkara Dugaan Tindak Pidana Korupsi dalam
In
A

Penggunaan Jaringan Frekwensi Radio 2,1 GHz/Generasi Tiga


(3G) oleh PT Indosat, Tbk dan PT Indosat Mega Media (IM2)
ah

lik

yang diterbitkan oleh Para Tergugat (LHPKKN), yang ditujukan


kepada Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus dan saat ini
m

ub

menjadi obyek dari gugatan ini bukanlah merupakan Keputusan


Tata Usaha Negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1
ka

angka 9 UU PERATUN, karena:


ep

- Tidak bersifat individual -------------------------------------------------


ah

Bersifat individual artinya Keputusan Tata Usaha Negara itu


es

tidak ditujukan untuk umum, tetapi tertentu baik alamat


M

ng

maupun hal yang dituju. Kalau yang dituju itu lebih dari
on

Halaman 37 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
seorang, tiap-tiap nama orang yang terkena keputusan itu

si
disebutkan. Umpamanya, keputusan tentang perbuatan atau
pelebaran jalan dengan lampiran yang menyebutkan nama-

ne
ng
nama orang yang terkena keputusan tersebut; -------------------

Bahwa LHPKKN Para Tergugat Isinya merupakan Hasil

do
gu Penghitungan Kerugian Keuangan Negara terhadap perkara
dugaan Tindak Pidana Korupsi dalam Penggunaan Jaringan

In
A
Frekwensi Radio 2,1 GHz/Generasi Tiga (3G) oleh PT
Indosat, Tbk dan PT Indosat Mega Media (IM2) tanpa
ah

memberikan rekomendasi terhadap seseorang dan/atau

lik
pejabat untuk melakukan perbuatan hukum tertentu; -----------
am

ub
Bahwa mengenai penetapan obyek penghitungan kerugian
keuangan negara adalah kewenangan dari Penyidik
Kejaksaan Agung RI; ----------------------------------------------------
ep
k

- Tidak bersifat final -------------------------------------------------------


ah

R
* Bersifat final artinya definitif dan karenanya dapat

si
menimbulkan akibat hukum. Keputusan yang masih

ne
ng

memerlukan persetujuan instansi atasan atau instansi lain


belum bersifat final karenanya belum dapat menimbulkan

do
suatu hak atau kewajiban pada pihak yang bersangkutan;
gu

* Bahwa LHPKKN Para Tergugat (obyek sengketa in casu)


In
adalah guna memenuhi permintaan Kejaksaan Agung
A

kepada Tergugat I melalui Surat Direktur Penyidikan


Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Agung RI Nomor:
ah

lik

B-234/F.2/Fd.1/01/2012 tanggal 31 Januari 2012 dan


Nomor: 1146/F.2/Fd.1/05/2012 tanggal 31 Mei 2012
m

ub

perihal Bantuan untuk melakukan Perhitungan Kerugian


ka

Keuangan Negara dan Keterangan Ahli, yang sedang


ep

melakukan penyidikan dalam perkara dugaan Tindak


Pidana Korupsi dalam Penggunaan Jaringan Frekwensi
ah

Radio 2,1 GHz/Generasi Tiga (3G) oleh PT Indosat, Tbk


es

dan PT Indosat Mega Media (IM2); ------------------------------


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
* Bahwa obyek sengketa a quo hanya bersifat informatif

si
dan belum bersifat final karena memuat hasil perhitungan
kerugian keuangan negara yang dikeluarkan oleh Para

ne
ng
Tergugat dan obyek sengketa a quo masih memerlukan
persetujuan dari Kejaksaan Agung, sehingga obyek

do
gu sengketa a quo belum bersifat final; -----------------------------

* Bahwa berdasarkan pertimbangan hukum Putusan

In
A
Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta Nomor:
197/B/2002/PT.TUN.JKT tanggal 17 Desember 2002 yang
ah

lik
telah berkekuatan hukum tetap (Penggugat/Terbanding
tidak mengajukan upaya hukum Kasasi) disebutkan:
am

ub
Menimbang, bahwa Para Tergugat/Pembanding dalam
memori bandingnya pada pokoknya juga menyatakan
bahwa produk BPKP yang berupa Laporan Hasil
ep
k

Pemeriksaan (Audit) bukan merupakan obyek sengketa


ah

Tata Negara karena Laporan Hasil Pemeriksaan (Audit)


R

si
tersebut belum bersifat final, baru merupakan suatu hasil
pemeriksaan yang berbentuk laporan, sedangkan finalnya

ne
ng

adalah keputusan yang diterbitkan oleh pihak lain yang


ingin menindaklanjuti baik dari pihak yang memohon audit

do
gu

maupun pihak lain yang terkait; -----------------------------------

Menimbang, bahwa pendapat Para Tergugat/Pembanding


In
A

dalam memori bandingnya tersebut Majelis Hakim dapat


menerimanya karena telah tepat dan benar dan oleh
ah

lik

karena itu pendapat itu diambil alih oleh Pengadilan Tata


Usaha Negara Jakarta sebagai pendapat sendiri dan
m

ub

menjadi pertimbangan sendiri dalam memutus perkara


ini; ------------------------------------------------------------------------
ka

ep

Dengan demikian, LHPKKN Para Tergugat bukanlah merupakan


ah

Keputusan Tata Usaha Negara sebagaimana dimaksud dalam


R

Pasal 1 angka 9 UU PERATUN karena tidak bersifat individual


es
M

ng

on

Halaman 39 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dan final, sehingga gugatan Penggugat harus ditolak atau

si
setidak-tidaknya tidak dapat diterima; -------------------

B. Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Tidak Berwenang Mengadili

ne
ng
Perkara A quo Karena Obyek Gugatan Yang Diajukan Oleh
Penggugat Tidak Termasuk Dalam Pengertian Keputusan Tata

do
gu Usaha Negara Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 5
Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara sebagaimana

In
A
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor
51 Tahun 2009; --------------------------------------------------------------------
ah

lik
1. Bahwa terbitnya LHPKKN yang ditujukan kepada Jaksa Agung
Muda Tindak Pidana Khusus adalah untuk memenuhi
am

ub
permintaan Direktur Penyidikan Tindak Pidana Khusus
Kejaksaan Agung yang sedang melakukan penyidikan dalam
perkara dugaan Tindak Pidana Korupsi dalam perkara dugaan
ep
k

Tindak Pidana Korupsi dalam Penggunaan Jaringan Frekwensi


ah

Radio 2,1 GHz/Generasi Tiga (3G) oleh PT Indosat, Tbk dan PT


R

si
Indosat Mega Media (IM2), dengan kronologis sebagai berikut:

ne
a. Bahwa Direktur Penyidikan Tindak Pidana Khusus
ng

Kejaksaan Agung telah meminta bantuan kepada Kepala


Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan melalui

do
gu

Surat Nomor: B-234/F.2/Fd.1/01/2012 tanggal 31 Januari


2012 yang pada pokoknya meminta kepada Para Tergugat
In
A

untuk melakukan Penghitungan Kerugian Keuangan Negara


sekaligus memberikan keterangan ahli atas Perkara Dugaan
ah

lik

Tindak Pidana Korupsi dalam Penggunaan Jaringan


Frekwensi Radio 2,1 GHz/Generasi Tiga (3G) oleh PT
m

ub

Indosat, Tbk dan PT Indosat Mega Media (IM2); ----------------

Hal tersebut telah diakui oleh Penggugat pada posita


ka

ep

gugatan alinea 1 halaman 4, alinea 5 halaman 7, alinea 2


halaman 14; ---------------------------------------------------------------
ah

b. Bahwa untuk menindaklanjuti surat Direktur Penyidikan


es

Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Agung RI tersebut,


M

ng

diadakan rapat antara tim audit BPKP dengan penyidik


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kejaksaan Agung yang membahas mengenai Penggunaan

si
Jaringan Frekwensi Radio 2,1 GHz/Generasi Tiga (3G) oleh
PT Indosat, Tbk dan PT Indosat Mega Media (IM2), yang

ne
ng
pada pokoknya bahwa Kejaksaan Agung berpendapat dalam
Penggunaan Jaringan Frekwensi Radio 2,1 GHz/Generasi

do
gu Tiga (3G) oleh PT Indosat, Tbk dan PT Indosat Mega Media
(IM2) telah terjadi penyimpangan yang diduga telah terjadi
Tindak Pidana Korupsi dalam perkara tersebut, dan

In
A
selanjutnya BPKP sebagai ahli di bidang akutansi dan
auditing melakukan audit Penghitungan Kerugian Keuangan
ah

lik
Negara Atas Perkara Dugaan Tindak Pidana Korupsi dalam
perkara tersebut; ---------------------------------------------------------
am

ub
c. Bahwa selanjutnya Tergugat I menerbitkan surat Nomor:
S-927/D6/01/2012 hal Bantuan Menghitung Kerugian
ep
k

Keuangan Negara, yang ditujukan kepada JAMPIDSUS; ----


ah

Bersama surat tersebut dilampirkan juga Surat Tugas


R

si
Tergugat I Nomor: ST-524/D601/3/2012 tanggal 2 Oktober
2012, yang pada pokoknya menugaskan Tim Auditor BPKP

ne
ng

(Tergugat II) untuk melaksanakan Penghitungan Kerugian


Keuangan Negara Atas Perkara Dugaan Tindak Pidana

do
gu

Korupsi dalam Penggunaan Jaringan Frekwensi Radio 2,1


GHz/Generasi Tiga (3G) oleh PT Indosat, Tbk dan PT
In
A

Indosat Mega Media (IM2); --------------------------------------------

Hal tersebut telah diakui oleh Penggugat pada posita


ah

lik

gugatan alinea 2 halaman 4, alinea 5 halaman 7, alinea 3


halaman 14; ---------------------------------------------------------------
m

ub

d. Dengan berakhirnya penugasan Tim Auditor BPKP


(Tergugat II) yang melakukan Audit Penghitungan Kerugian
ka

ep

Keuangan Negara Atas Perkara Dugaan Tindak Pidana


Korupsi dalam Penggunaan Jaringan Frekwensi Radio 2,1
ah

GHz/Generasi Tiga (3G) oleh PT Indosat, Tbk dan PT


R

es

Indosat Mega Media (IM2), selanjutnya Tergugat II


M

ng

menerbitkan Laporan Hasil Penghitungan Kerugian


on

Halaman 41 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Keuangan Negara Perkara Dugaan Tindak Pidana Korupsi

si
dalam Penggunaan Jaringan Frekwensi Radio 2,1 GHz/
Generasi Tiga (3G) oleh PT Indosat, Tbk dan PT Indosat

ne
ng
Mega Media (IM2) tanggal 31 Oktober 2012 (obyek sengketa
in litis), dan disampaikan kepada Jaksa Agung Muda Tindak

do
gu Pidana Khusus selaku instansi yang meminta dilakukannya
penghitungan kerugian keuangan negara/daerah melalui
surat Tergugat I Nomor: SR-1024/D6/1/2012 (obyek perkara

In
A
in litis); ---------------------------
ah

lik
Hal tersebut telah diakui oleh Penggugat pada posita
gugatan alinea 3 halaman 4, alinea 5 halaman 7, dan alinea
3 halaman 14; -------------------------------------------------------------
am

ub
e. Bahwa selanjutnya, Jaksa Agung Muda Tindak Pidana
Khusus sesuai dengan kewenangan dan ketentuan hukum
ep
k

yang berlaku, menindaklanjuti obyek sengketa in litis dengan


ah

menjadikannya sebagai bagian dari kegiatan penyidikan dan


R

si
penuntutan yang berdasarkan pada ketentuan KUHP atau
KUHAP atau peraturan perundang-undangan lain yang

ne
ng

bersifat hukum pidana; --------------------------------------------------

Hal tersebut telah diakui oleh Penggugat pada posita

do
gu

gugatan alinea 2 halaman 15; ----------------------------------------

2. Bahwa Penggugat di dalam posita gugatannya Halaman 4


In
A

Paragraf 1, 2 dan 3, Halaman 14 Paragraf 2, Halaman 15


Paragraf 2 yang mendalilkan sebagai berikut:
ah

lik

a. Halaman 4 Paragraf 1, 2 dan 3:


m

ub

Bahwa untuk menentukan besarnya kerugian negara


sehubungan dengan , maka Kejaksaan Agung melalui
suratnya Nomor: B-234/F.2/FD.1/01/2012 tanggal 31 Januari
ka

2012 telah meminta kepada Tergugat I untuk melakukan


ep

audit investigasi guna menghitung kerugian Negara


sehubungan dengan adanya dugaan tindak pidana korupsi
ah

dalam penggunaan .;
R

-----------------------------------------------------------
es

Bahwa, atas permintaan Direktur Penyidikan Kejaksaan


M

ng

Agung Republik Indonesia tersebut di atas, Tergugat I


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
melalui suratnya Nomor: ST-524/D601/3/2012 tanggal 2
Oktober 2012 telah menugaskan Tergugat II untuk

si
melakukan penghitungan kerugian negara yang hasilnya
sebagaimana diuraikan dalam dalam LHPKKN...;

ne
ng
----------------------------------
Bahwa LHKKPN tersebut telah disampaikan oleh Tergugat II
kepada Tergugat I dan selanjutnya oleh Tergugat I

do
gu diserahkan kepada Direktur Penyidikan Kejaksaan Agung
Republik Indonesia sebagaimana diraikan dalam Keputusan
TUN.;------------------------------------------------------------------------
--

In
A
b. Halaman 14 Paragraf 2:
ah

Bahwa untuk menentukan besarnya kerugian negara dalam

lik
dugaan tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh
Penggugat, Kejaksaan Agung telah meminta bantuan
kepada Tergugat I untuk melakukan perhitungan terhadap
am

ub
besarnya kerugian keuangan Negara; ------------------------------
c. Halaman 15 Paragraf 2:
ep
k

Bahwa Keputusan TUN tersebut menjadi alat bukti bagi


Kejaksaan Agung dalam penyidikan perkara Penggugat dan
ah

selanjutnya akan ditingkatkan ke tahap penuntutan dan


R

si
pengajuan Penggugat ke pengadilan untuk diperiksa dan
diadili, ...; -------------------------------------------------------------------

ne
ng

Bahwa berdasarkan dalil Penggugat tersebut di atas, Penggugat


telah mengakui bahwa LHPKKN tersebut adalah guna
memenuhi permintaan dari Direktur Penyidikan Tindak Pidana

do
gu

Khusus Kejaksaan Agung yang sedang melakukan penyidikan


perkara dugaan tindak pidana korupsi dalam penggunaan
In
A

jaringan frekwensi radio 2,1 GHz/Generasi Tiga (3G) oleh PT


Indosat, Tbk dan PT Indosat Mega Media (IM2), dan
ah

lik

selanjutnya menjadi bagian dari Surat Dakwaan Jaksa Penuntut


Umum di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan
m

ub

Negeri Jakarta Pusat dengan Penggugat sebagai Terdakwanya;


------------------------------------------------------------------
ka

ep

3. Bahwa berdasarkan Pasal 2 UU PERATUN yang menyatakan:


ah

Tidak termasuk dalam pengertian Keputusan Tata Usaha


Negara menurut Undang-Undang ini :
R

es

a. ..; -----------------------------------------------------------------
M

b. .; -----------------------------------------------------------------
ng

on

Halaman 43 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
c. .; ------------------------------------------------------------------

R
d. Keputusan Tata Usaha Negara yang dikeluarkan

si
berdasarkan ketentuan Kitab Undang-Undang Hukum
Pidana dan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana

ne
ng
atau peraturan perundang-undangan lain yang bersifat
hukum pidana; ------------------------------------------------------------
e. ; ---------------------------------------------------------------

do
gu f. ... ; --------------------------------------------------------------
g. ; --------------------------------------------------------------

In
A
4. Bahwa berdasarkan kronologis pada angka 1 tersebut di atas,
terbukti bahwa LHPKKN Para Tergugat diterbitkan berdasarkan
ah

lik
permintaan Direktur Penyidikan Tindak Pidana Khusus
Kejaksaan Agung yang sedang melakukan penyidikan sesuai
am

ub
dengan KUHP, KUHAP, dan peraturan perundang-undangan
lain yang bersifat hukum pidana; -----------------------------------------
ep
5. Bahwa Kejaksaan Agung sebagai Penyidik dapat meminta
k

pendapat ahli atau orang yang memiliki keahlian khusus pada


ah

R
saat melakukan penyidikan. Pendapat atau keterangan yang

si
disampaikan oleh seseorang yang memiliki keahlian khusus

ne
ng

dapat digunakan untuk membuat terang suatu perkara pidana


(Pasal 7 ayat 1 huruf h jo. Pasal 120 ayat (1) jo. Pasal 1 angka

do
28 jo. Pasal 184 ayat (1) KUHAP); --------------------------------------
gu

6. Bahwa sesuai dengan kompetensinya, Para Tergugat memiliki


In
keahlian dalam penghitungan kerugian keuangan negara,
A

sehingga Direktur Penyidikan Tindak Pidana Khusus Kejaksaan


Agung meminta bantuan kepada Para Tergugat untuk
ah

lik

menghitung kerugian keuangan negara atas Perkara Dugaan


Tindak Pidana Korupsi dalam Penggunaan Jaringan Frekwensi
m

ub

Radio 2,1 GHz/Generasi Tiga (3G) oleh PT Indosat, Tbk dan


ka

PT Indosat Mega Media (IM2), melalui Surat Nomor: B-234/F.2/


ep

Fd.1/01/2012 tanggal 31 Januari 2012 perihal Bantuan untuk


melakukan Perhitungan Kerugian Keuangan Negara; -----
ah

Hal tersebut diakui juga oleh Penggugat pada posita alinea 1


es
M

halaman 8 yang menyatakan:


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kedudukan Tegugat II dalam membuat LHPKKN adalah dalam

si
profesi sebagai Auditor independen negara...; -----------------------

7. Bahwa LHPKKN tersebut merupakan bagian dari proses

ne
ng
penyidikan dan penuntutan yang dilaksanakan oleh penyidik
dan penuntut umum Kejaksaan Agung yang mana sesuai

do
gu dengan kewenangan yang dimilikinya dapat meminta bantuan
ahli yang diperlukan sebagaimana diatur dalam Pasal 7 ayat (1)

In
A
huruf h dan Pasal 120 ayat (1) KUHAP; --------------------------------

Sebagaimana dipahami bahwa Penyidikan dalam perkara


ah

lik
Tindak Pidana Korupsi merupakan bagian dari proses criminal
justice system yang dilakukan oleh Kejaksaan sebagaimana
am

ub
pula dilakukan oleh Kepolisian dan KPK dalam menegakkan
Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan
ep
k

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001; --------


ah

8. Bahwa berdasarkan:
R

si
a. Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Nomor: 28/

ne
ng

G.TUN/2012/PTUN.JPR tanggal 6 Desember 2012, dengan


Obyek Gugatan Surat Laporan Hasil Penghitungan Kerugian

do
Keuangan Negara (LHPKKN) BPKP Perwakilan Provinsi
gu

Papua dengan Nomor: LHP-KKN-360/PW 26/5/2011 tanggal


28 Juli 2011 tentang Hasil perhitungan Kerugian Keuangan
In
A

Negara dalam pelaksanaan kegiatan Pembangunan Jalan


dan Jembatan Ruas Jalan Waley Molof pada Dinas
ah

lik

Pekerjaan Umum Kabupaten Keerom T.A.2007-2008 oleh


BPKP Perwakilan Provinsi Papua; ---------------------
m

ub

b. Penetapan Ketua PTUN Yogyakarta Nomor: 06/G/2010/


ka

PTUN.YK tanggal 16 Juni 2010 dalam Perkara Gugatan Tata


ep

Usaha Negara antara Johanis Richard Riwoe, ST, MA.


ah

sebagai Penggugat melawan Kepala Perwakilan BPKP


R

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai Para


es

Tergugat, dengan Obyek Gugatan Surat Para Tergugat


M

ng

Nomor: S-3299/PW.12/5/2009 tanggal 6 Oktober 2009


on

Halaman 45 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tentang Perhitungan Kerugian Keuangan Negara atas

si
Dugaan Tindak Pidana Korupsi pada Bantuan Keuangan
untuk Partai Politik DPC Partai Damai Sejahtera Tahun

ne
ng
Anggaran 2006 dan 2007; dan ---------------------------------------

c. Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Nomor: 21/G/2010/

do
gu PTUN-SMD tanggal 22 Desember 2010, dari Direktori
Putusan Mahkamah Agung,

In
A
putusan.mahkamahagung.go.id.; -----------------------------------

pada pokoknya menyatakan bahwa laporan hasil audit


ah

lik
pengitungan kerugian keuangan negara yang dilakukan oleh
BPKP atau BPK dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi
am

ub
atas permintaan penyidik (Polisi dan Kejaksaan) adalah tidak
termasuk dalam pengertian Keputusan Tata Usaha Negara
karena dikeluarkan berdasarkan ketentuan Kitab Undang-
ep
k

Undang Hukum Pidana dan Kitab Undang-Undang Hukum


ah

Acara Pidana atau peraturan perundang-undangan lain yang


R

si
bersifat hukum pidana, sebagaimana diatur dalam Pasal 2 huruf
d UU PERATUN; --------------------------------------------------------------

ne
ng

9. Bahwa berdasarkan Pasal 2 huruf d UU PERATUN, maka


obyek sengketa yaitu LHPKKN termasuk ke dalam Keputusan

do
gu

Tata Usaha Negara yang dikecualikan, karena dikeluarkan


berdasarkan KUHP, KUHAP, dan peraturan perundang-
In
A

undangan lain yang bersifat hukum pidana; --------------------------

Berdasarkan uraian di atas, maka obyek sengketa in litis yaitu


ah

lik

LHPKKN tidak termasuk dalam pengertian Keputusan Tata Usaha


Negara sebagaimana diatur dalam UU PERATUN karena LHPKKN
m

ub

tersebut dikeluarkan berdasarkan ketentuan KUHP, KUHAP, dan


peraturan perundang-undangan lain yang bersifat hukum pidana
ka

ep

(vide Pasal 2 UU PERATUN), sehingga PTUN Jakarta tidak


berwenang mengadili perkara a quo; -----------------------------------------
ah

Dengan demikian, Gugatan Penggugat harus ditolak atau setidak-


es

tidaknya tidak dapat diterima; --------------------------------------------------


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Berdasarkan uraian tersebut di atas, dengan ini Para Tergugat

si
mengajukan permohonan ke hadapan Yang Mulia Majelis Hakim yang
memeriksa dan mengadili Perkara Gugatan TUN Nomor: 231/G/2012/PTUN-

ne
ng
JKT untuk berkenan kiranya menjatuhkan Putusan Sela atas Eksepsi-
eksepsi Para Tergugat sebagai berikut:

do
gu
1. Menerima Eksepsi Para Tergugat untuk seluruhnya; -------------------------

2. Menolak Gugatan Penggugat untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya

In
A
menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima; ----------------------

3. Menghukum Penggugat untuk membayar seluruh biaya perkara ini; ----


ah

lik
II. DALAM POKOK PERKARA:

1. Bahwa apa yang telah Para Tergugat kemukakan di dalam


am

ub
Jawaban Dalam Eksepsi tersebut di atas merupakan bagian dari
Jawaban dalam Pokok Perkara, sehingga harus dinilai sebagai
ep
k

satu kesatuan yang tidak terpisah; ---------------------------------------------


ah

2. Bahwa Para Tergugat menolak semua dalil dan segala sesuatu


R

si
yang dikemukakan oleh Penggugat di dalam Gugatannya, kecuali
yang diakui secara tegas oleh Para Tergugat di dalam Jawaban

ne
ng

dalam Pokok Perkara ini; --------------------------------------------------------

3. Bahwa Tanggapan Para Tergugat pada posita angka 1. dengan

do
gu

judul Fakta-fakta Terbitnya Obyek Gugatan sebagai berikut:

a. Bahwa Para Tergugat menerima dalil Penggugat pada alinea 4


In
A

halaman 3 s.d alinea 3 halaman 4 sebagaimana telah diuraikan


dalam eksepsi Para Tergugat huruf B.1. ; ------------------------------
ah

lik

b. Bahwa Para Tergugat menolak dalil Penggugat selain alinea 4


halaman 3 s.d alinea 3 halaman 4 tersebut, dengan alasan
m

ub

yuridis sebagai berikut:


ka

1) Bahwa terhadap materi dalil posita Penggugat alinea1


ep

halaman 2 s.d. alinea 3 halaman 3 pada saat ini sedang diuji


ah

di Pengadilan Tipikor Jakarta; ----------------------------------------


R

es

2) Bahwa tanggapan atas materi dalil posita Penggugat alinea


M

4 dan 5 halaman 4 adalah sebagai berikut:


ng

on

Halaman 47 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
a) Bahwa pada saat Kejaksaan Agung RI meminta bantuan

si
untuk menghitung kerugian keuangan negara, Kejaksaan
Agung RI telah menyatakan bahwa dalam penggunaan

ne
ng
jaringan frekwensi radio 2,1 GHz/Generasi tiga (3G) oleh
PT Indosat Mega Media (IM2) telah diduga terjadi dugaan

do
gu tindak pidana korupsi antara lain, karena telah terjadi
penyimpangan dalam Perjanjian Kerjasama Nomor: 225/
E00-EAA/MKT/06 tentang Akses Internet Broadband

In
A
Melalui Jaringan 3G/HSDPA Indosat. Hal tersebut
sebagaimana dimaksud dalam Surat Nomor: B-234/F.2/
ah

lik
Fd.1/01/2012, dan Surat Perintah Penyidikan pada Jaksa
Agung Muda Tindak Pidana Khusus Nomor: Print-04/F.2/
am

ub
Fd.1/01/2012; ----------------------------------------

Hal tersebut sebagaimana diuraikan sebagai berikut:


ep
k

(1) Keterangan Harry Sasongko T (Mantan Presiden


ah

Direktur PT. Indosat) dalam BAP tanggal 3 Februari


R

si
2012 menyatakan:

ne
Kita harus pisahkan antara jaringan dan frekuensi,
ng

PT Indosat tidak pernah memberikan izin pihak lain


untuk menggunakan frekuensi. PT Indosat
bekerjasama dengan penyelenggara jasa untuk

do
gu

menggunakan jaringan telekomunikasi milik Indosat


berdasarkan perjanjian kerjasama sesuai Keputusan
Menteri Nomor: 21 Tahun 2001 Pasal 5. PT Indosat
In
A

tidak pernah memberikan izin penggunaan frekuensi


kepada PT IM2, yang ada adalah kerjasama
penggunaan jaringan 3G milik PT Indosat; -------------
ah

lik

(2) Keterangan Johnny Swandi Sjam (Mantan Presiden


m

ub

Direktur PT. Indosat) dalam BAP tanggal 17 Februari


2012 menyatakan:
ka

ep

PT Indosat tidak pernah memberikan izin


penggunaan frekuensi kepada PT IM2, yang ada
ah

adalah kerjasama penggunaan jaringan 3G milik


Indosat."-----------------------------------------------------------
R

es

(3) Keterangan M. Rachmat Widayana, SE., MM


M

ng

(Direktur Operasi Sumber Daya pada Direktorat


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan

si
Informatika Kominfo) di BAP tanggal 7 Agustus 2012
menyatakan:

ne
ng
PT IM2 sebagai penyelenggara jasa menggunakan
kapasitas jaringan yang disediakan oleh PT lndosat
sebagai penyelenggara jaringan untuk keperluan

do
gu penyelenggaraan jasanya; -------------------------------
(4) Keterangan Ahli DR. Ir. Asmiati Rasyid, MSc

In
A
sebagaimana tercantum dalam BAP tanggal 23
Februari 2012 yang pada pokoknya menyatakan:
ah

lik
(a) Setiap penggunaan spektrum frekuensi harus
memiliki izin, diatur dalam UU Nomor: 36 Tahun
am

ub
1999 tentang telekomunikasi PP Nomor: 53
Tahun 2000 tentang Penggunaan Spektrum
Frekuensi Radio dan Orbit Satelit serta PP
ep
k

Nomor: 52 Tahun 2000 tentang


ah

Penyelenggaraan Telekomunikasi dan Permen


R

si
Kominfo Nomor: 07/02/2006 tentang ketentuan
penggunaan pita frekuensi radio 2,1 GHz untuk

ne
ng

penyelenggaraan jaringan bergerak seluler; ------

(b) Penggunaan bersama (sharing) spektrum

do
gu

frekuensi radio adalah tindakan suatu operator


pemilik Iisensi spektrum dengan lebar pita
In
A

tertentu yang digunakannya bersama-sama


dengan pihak lain/operator penyelenggara
ah

lik

telekomunikasi lainnya melalui kerjasama atau


penyewaan. PT Indosat tidak mengalihkan
m

ub

frekuensi 2, 1 GHz itu tetapi sudah melakukan


penggunaan bersama (sharing) frekuensi; --------
ka

ep

(c) IM2 tidak dapat menyelenggarakan akses


Internet Broadband Wireless 3G seperti
ah

tercantum dalam Perjanjian Kerjasama Indosat-


R

es

IM2 karena berdasarkan Surat Keputusan


M

ng

Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi


on

Halaman 49 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Nomor: 229/Dirjen/2006 tanggal 22 Juni 2006,

si
IM2 hanya mempunyai hak untuk
menyelenggarakan jasa akses internet (Internet

ne
ng
Service Provider) seperti halnya ISP-ISP lainnya
yang jumlahnya hampir 200 ISP; ---------------------

do
gu (d) Menggunakan pita frekuansi 2,1 GHz/3G tanpa
izin dari pemerintah tidak dapat dibenarkan.

In
A
Penggunaan spektrum 3G harus mengacu pada
Peraturan Menteri Nomor: 07/PER/M.KOMINFO/
ah

2/2006:

lik
Pasal 2 ayat (2): Penetapan spektrum frekuensi
am

ub
radio pada pita frekuensi radio 2,1 GHz kepada
peserta seleksi penyelenggara jaringan bergerak
seluler IMT-2000 dilaksanakan melalui sistem
ep
k

pelelangan; -------------------------------------------------
ah

R
Pasal 4: Penggunaan pita trekuensi radio 2,1

si
GHz untuk penyelenggaraan jaringan bergerak

ne
ng

seluler dikenakan tarif izin penggunaan pita


frekuensi radio 2,1 GHz sebagai berikut:

do
gu

1. Biaya Nilai Awal (up-front fee) sebesar 2 x


nilai penawaran terakhir dari setiap
pemenang lelang, yang dibayarkan di awal
In
A

untuk masa pakai pita frekuensi radio selama


10 (sepuluh) tahun; ----------------------------------
ah

lik

2. Biaya Hak Penggunaan (BHP) pita frekuensi


radio tahunan sebesar nilai penawaran
m

ub

terendah di antara pemenang lelang. Dengan


ka

skema pembayaran untuk jangka waktu 10


ep

(sepuluh) tahun sebagaimana yang


ah

tercantum dalam lampiran keputusan ini; ------


R

(e) Dalam perjanjian kerjasama tersebut mengatur


es
M

tentang kerjasama akses internet broadband


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
melalui jaringan 3G, artinya PT.IM2 diberi

si
kewenangan oleh PT Indosat untuk melakukan
kegiatan penyediaan akses internet broadband

ne
ng
dengan mempergunakan spektrum 3G milik
PT Indosat. Berdasarkan fakta tersebut maka

do
gu berarti PT Indosat, Tbk dan PT IM-2 telah
menggunakan bersama-sama spektrum
frekuensi 3G milik PT Indosat. Hal tersebut tidak

In
A
dibenarkan dengan alasan:
ah

1. PT IM2 hanya memiliki izin sebagai ISP

lik
jaringan tetap yang tidak mencakup sebagai
penyelenggara akses internet melalui
am

ub
jaringan 3G; ------------------------------------------

2. Bahwa penggunaan bersama spketrum


ep
k

frekuensi 3G ini dilakukan tanpa penetapan


ah

Menteri (Pasal 14 pasal PP No. 53/2000); ---


R

si
3. Perjaniian Kerjasama ini sebagai instrumen

ne
yang melanggar izin yang diberikan kepada
ng

PT Indosat yang dapat merugikan negara


karena pelaksanaan dari perjanjian ini telah

do
gu

secara nyata merubah maksud izin yang


diberikan oleh Pemerintah kepada PT IM2
In
A

yang semula hanya sebagai ISP namun


dalam praktiknya telah bertindak selaku
ah

lik

operator penyelenggara jaringan bergerak


seluler 3G dengan menggunakan spektrum
m

ub

frekuensi 3G dan jaringan milik PT Indosat.


Hal ini terlihat dari terpisahnya data
ka

pelanggan, customer care dan juga memiliki


ep

billing system tersendiri terpisah dari PT.


ah

Indosat sehingga dalam kasus ini PT IM2


R

telah bertindak selaku Mobile Virtual


es
M

Network Operator (MVNO); ----------------------


ng

on

Halaman 51 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
4. PT IM2 tidak dapat menyelenggarakan

si
akses internet broadband wireless 3G
seperti tercantum dalam Perjanjian

ne
ng
Kerjasama, karena berdasarkan surat
Keputusan Direktur Jenderal Pos dan

do
gu Telekomunkasi
tanggal 22 Juni 2006 bahwa PT IM2 hanya
Nomor.229/Dirjen/2006

mempunyai hak untuk menyelenggarakan

In
A
jasa akses internet (internet service provide)
seperti halnya ISP-ISP lainnya yang
ah

lik
jumlahnya hampir 200 ISP; ---------------------
am

ub
ep
Sesuai uraian di atas, PT Indosat Mega Media (IM2) telah
k

melakukan penggunaan bersama jaringan frekuensi radio


ah

2,1 GHz/Generasi tiga (3G) dengan PT Indosat tanpa ijin


R

si
Menteri Kominfo; -----------------------------------------------------

ne
ng

Hal tersebut juga diakui oleh Penggugat sebagaimana


tercantum pada posita gugatan alenia 4 halaman 3:

do
gu

Bahwa terhadap implementasi Perjanjian oleh Kejaksaan


Agung Republik Indonesia telah diduga adanya
penyimpangan yaitu berupa pemakaian pita frekuensi
In
radio 2,1 GHz/Generasi tiga (3G) oleh PT Indosat Mega
A

Media (IM2) secara melawan hukum dimana PT Indosat


Mega Media (IM2) dianggap tidak membayar biaya
ah

penggunaan pita frekuensi radio 2,1 GHz/Generasi tiga


lik

(3G) kepada negara melalui Departemen Komunikasi dan


informasi selaku pengawas dan regulator penggunaan
pita frekuensi radio di Indonesia, sehingga menyebabkan
m

ub

kerugian terhadap keuangan negara;


--------------------------------------------------
ka

b) Bahwa Penggunaan spektrum 3G harus sesuai dengan:


ep

(1) Berdasarkan pada Pasal 2 ayat (2) Peraturan Menteri


ah

Komunikasi Dan Informatika Nomor: 07/PER/


R

es

M.KOMINFO/2/2006 Tentang Ketentuan


M

ng

Penggunaan Pita Frekuensi Radio 2,1 GHz Untuk


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Penyelenggaraan Jaringan Bergerak Seluler, yang

si
menyatakan Penetapan spektrum frekuensi radio
pada pita frekuensi radio 2,1 GHz kepada peserta

ne
ng
seleksi penyelenggara jaringan bergerak seluler
IMT-2000 dilaksanakan melalui mekanisme

do
gu pelelangan.;

(2) Berdasarkan pasal 14 ayat (1) dan Pasal 30

In
A
Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2000
Tentang Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio dan
ah

lik
Orbit Satelit di atur:

Pasal 14 ayat (1) Menteri dapat menetapkan


am

ub
penggunaan bersama pita frekuensi radio dan atau
kanal frekuensi radio; ----------------------------------------
ep
Pasal 30:
k
ah

Biaya hak penggunaan spektrum frekuensi radio bagi


penggunaan bersama pita frekuensi radio dan atau
R

si
kanal frekuensi radio dibebankan secara penuh
kepada masing-masing pengguna; ------------------------

ne
ng

Bahwa sesuai dengan ketentuan hukum tersebut di


atas, penetapan penggunaan frekuensi radio pada

do
gu

pita frekuensi radio 2,1 GHz harus berdasarkan


mekanisme pelelangan, namun penggunaan
spektrum frekuensi radio tersebut dapat dilakukan
In
A

melalui penggunaan bersama dengan ijin Menteri


Kominfo dengan membayar Biaya hak penggunaan
ah

lik

spektrum frekuensi radio yang dibebankan secara


penuh kepada masing-masing pengguna; ---------------
m

ub

c) Bahwa berdasarkan pendapat hukum dari Kejaksaan


ka

Agung yang didukung oleh Ahli serta ketentuan hukum


ep

tersebut di atas, Para Tergugat menggunakan pendapat


ah

hukum Kejaksaan Agung tersebut sebagai dasar untuk


R

melakukan perhitungan kerugian keuangan negara; -------


es
M

ng

on

Halaman 53 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Dengan demikian, dalil posita Penggugat pada alinea 4 dan 5

si
halaman 4 adalah tidak benar, sehingga harus ditolak; ------------------

4. Bahwa Para Tergugat menolak dalil Penggugat pada posita angka

ne
ng
2. dengan judul Keputusan TUN Yang Diterbitkan oleh Tergugat I
dan Tergugat II adalah Keputusan Tata Usaha Negara berdasarkan

do
gu argumentasi yuridis sebagaimana telah diuraikan dalam Eksepsi
Para Tergugat huruf A, dan B tersebut di atas; -----------------------------

In
A
Dengan demikian, dalil Penggugat pada posita angka 2. dengan
judul Keputusan TUN yang diterbitkan oleh Tergugat I dan Tergugat
ah

lik
II adalah Keputusan Tata Usaha Negara adalah tidak benar,
sehingga harus ditolak; -----------------------------------------------------------
am

ub
5. Bahwa Tergugat menolak dalil Penggugat pada posita angka 3.
dengan judul Tergugat I dan Tergugat II Tidak Berwenang Untuk
ep
Melakukan Penghitungan Kerugian Negara berdasarkan
k

argumentasi yuridis sebagai berikut:


ah

R
a. Bahwa dalil Penggugat dalam posita angka 3 halaman 8 s.d. 13,

si
pada pokoknya menyatakan bahwa PT Indosat Tbk dan PT

ne
ng

Indosat Mega Media (IM2) adalah murni perusahaan swasta


dan berdasarkan Pasal 10 ayat (1) dan ayat (2) yang berhak

do
untuk melakukan penghitungan kerugian negara yang
gu

diakibatkan oleh perbuatan melawan hukum yang diduga


dilakukan oleh Badan lain adalah BPK; -------------------------------
In
A

b. Bahwa dalil Penggugat yang menyatakan bahwa lembaga yang


ah

berwenang melakukan pemeriksaan PNBP hanya BPK adalah


lik

tidak benar karena BPKP juga berwenang melakukan


pemeriksaan atas PNBP sebagaimana dimaksud dalam Pasal
m

ub

14 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997


ka

tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak diatur:


ep

(1) Terhadap Wajib Bayar untuk jenis Penerimaan Negara


Bukan Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2)
ah

atas permintaan Instansi Pemerintah dapat dilakukan


R

pemeriksaan oleh instansi yang berwenang; ---------------------


es
M

(2) Terhadap Instansi Pemerintah yang ditunjuk sebagaimana


ng

dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) atas permintaan Menteri


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dapat dilakukan pemeriksaan khusus oleh instansi yang
berwenang; ----------------------------------------------------------------

si
Penjelasan Pasal 14:

ne
ng
Ayat (1):

..... Yang dimaksud dengan instansi yang berwenang adalah

do
gu Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan dan Badan
Pemeriksa Keuangan tetap dapat melaksanakan pengawasan
dan pemeriksaan sesuai dengan peraturan perundang-

In
A
undangan yang berlaku; ----------------------------------------------------
Ayat (2):
ah

lik
Pemeriksaan dalam hal ini dalam rangka melaksanakan
pengawasan intern dan untuk menguji kepatuhan pemenuhan
kewajiban sesuai dengan peraturan perundang-undangan
am

ub
Penerimaan Negara Bukan Pajak serta dalam rangka
melaksanakan peraturan perundang undangan tersebut; ----------
Yang dimaksud dengan instansi yang berwenang adalah Badan
ep
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. Badan
k

Pengawasan Keuangan dan Pembangunan dan Badan


ah

Pemeriksa Keuangan tetap dapat melaksanakan pengawasan


dan pemeriksaan sesuai dengan peraturan perundang-
R

si
undangan yang berlaku; ----------------------------------------------------

ne
c. Bahwa ketentuan Pasal 10 UU Nomor 15 Tahun 2006 tentang
ng

Badan Pemeriksa Keuangan sebagaimana dikutip oleh


Penggugat dalam posita gugatan alenia 3 halaman 10 adalah

do
gu

berupa kewenangan BPK dalam rangka untuk menilai dan/atau


menetapkan jumlah kerugian negara dalam rangka Tuntutan
In
A

Perbendaharaan (TP), bukan dalam rangka mengungkapkan


adanya tindak pidana korupsi, yang selanjutnya di atur dalam
ah

lik

Peraturan Kepala Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Nomor: 3


Tahun 2007 tentang Tata Cara Penyelesaian Ganti Kerugian
m

ub

Negara Terhadap Bendahara; ---------------------------------------------

Sedangkan untuk menentukan jumlah kerugian keuangan


ka

ep

negara dalam perkara tindak pidana korupsi adalah


kewenangan Aparat Penegak Hukum sebagaimana dimaksud
ah

dalam UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan


R

es

Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah terakhir


M

dengan UU Nomor 20 Tahun 2001, khususnya Pasal 2 dan


ng

on

Halaman 55 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pasal 3 dan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor: 003/PUU-

si
IV/2006; -------------------------------------------------------------------------

d. Bahwa mengenai pengertian keuangan negara dalam Tindak

ne
ng
Pidana Korupsi diatur dalam Penjelasan Umum Undang-
Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak

do
gu Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2001 (UU Tipikor) disebutkan bahwa:

In
A
Keuangan negara yang dimaksud adalah seluruh kekayaan
negara dalam bentuk apapun, yang dipisahkan atau yang tidak
ah

dipisahkan, termasuk di dalamnya segala bagian kekayaan

lik
negara dan segala hak dan kewajiban yang timbul karena :

(a) berada dalam penguasaan, pengurusan, dan


am

ub
pertanggungjawaban pejabat lembaga Negara, baik di
tingkat pusat maupun di daerah; ------------------------------------

(b) berada dalam penguasaan, pengurusan, dan


ep
k

pertanggungjawaban Badan Usaha Milik Negara/Badan


Usaha Milik Daerah, yayasan, badan hukum, dan
ah

perusahaan yang menyertakan modal negara, atau


R

si
perusahaan yang menyertakan modal pihak ketiga
berdasarkan perjanjian dengan Negara. Sedangkan yang
dimaksud dengan Perekonomian Negara adalah kehidupan

ne
ng

perekonomian yang disusun sebagai usaha bersama


berdasarkan asas kekeluargaan ataupun usaha masyarakat
secara mandiri yang didasarkan pada kebijakan

do
gu

Pemerintah, baik di tingkat pusat maupun di daerah sesuai


dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku yang bertujuan memberikan manfaat, kemakmuran,
In
dan kesejahteraan kepada seluruh kehidupan rakyat; --------
A

Bahwa berdasarkan Pasal 2 Undang-Undang Nomor 17 Tahun


ah

lik

2003 tentang Keuangan Negara:

Keuangan Negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka


m

ub

1, meliputi :
a. hak negara untuk memungut pajak, mengeluarkan dan
ka

mengedarkan uang, dan melakukan pinjaman; -----------------


ep

b. Kewajiban negara untuk menyelenggarakan tugas layanan


umum pemerintahan negara dan membayar tagihan pihak
ah

ketiga;-----------------------------------------------------------------------
R

c. Penerimaan Negara;----------------------------------------------------
es

d. Pengeluaran Negara;---------------------------------------------------
M

ng

e. Penerimaan Daerah; ---------------------------------------------------


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 56
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
f. Pengeluaran Daerah;---------------------------------------------------

R
g. Kekayaan negara/kekayaan daerah yang dikelola sendiri

si
atau oleh pihak lain berupa uang, surat berharga, piutang,
barang, serta hak-hak lain yang dapat dinilai dengan uang,

ne
ng
termasuk kekayaan yang dipisahkan pada perusahaan
negara/ perusahaan daerah;------------------------------------------
h. kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh pemerintah dalam

do
gu rangka penyelenggaraan tugas pemerintahan dan/atau
kepentingan umum; ----------------------------------------------------
i. kekayaan pihak lain yang diperoleh dengan menggunakan

In
A
fasilitas yang diberikan pemerintah; --------------------------------
Bahwa berdasarkan uraian di atas, penggunaan jaringan
ah

lik
frekuensi Radio 2,1 GHz/Generasi Tiga (3G) oleh PT Indosat,
Tbk dan PT Indosat Mega Media (IM2) masuk dalam ruang
am

ub
lingkup keuangan negara. Bahwa hal tersebut sebagaimana
dalam pendapat Kejaksaan Agung RI; ----------------------------------
ep
e. Bahwa sebagaimana telah dijelaskan di atas, bahwa BPKP
k

dalam melakukan penghitungan kerugian negara atas Perkara


ah

Dugaan Tindak Pidana Korupsi dalam Penggunaan Jaringan


R

si
Frekwensi Radio 2,1 GHz/Generasi Tiga (3G) oleh PT Indosat,

ne
Tbk dan PT Indosat Mega Media (IM2) adalah untuk memenuhi
ng

permintaan Direktur Penyidikan Tindak Pidana Khusus


Kejaksaan Agung yang sedang melakukan penyidikan atas

do
gu

kasus tersebut; ----------------------------------------------------------------

Bahwa permintaan bantuan Direktur Penyidikan Tindak Pidana


In
A

Khusus Kejaksaan Agung didasarkan pada Pasal 7 ayat 1 huruf


h jo. Pasal 120 ayat (1) jo. Pasal 1 angka 28 jo. Pasal 184 ayat
ah

lik

(1) KUHAP, yang pada pokoknya menyatakan bahwa


Kejaksaan Agung sebagai Penyidik dapat meminta pendapat
m

ub

ahli atau orang yang memiliki keahlian khusus pada saat


melakukan penyidikan. Pendapat atau keterangan yang
ka

ep

disampaikan oleh seseorang yang memiliki keahlian khusus


dapat digunakan untuk membuat terang suatu perkara pidana;--
ah

Bahwa BPKP adalah lembaga yang berkompeten dan memiliki


es

keahlian dalam penghitungan kerugian keuangan negara; --------


M

ng

on

Halaman 57 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 57
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
f. Hal tersebut bersesuaian dengan Putusan Mahkamah Konstitusi

si
Nomor 003/PUU-IV/2006 mengenai permohonan pengujian
ketentuan Pasal 2 ayat (1), Penjelasan Pasal 2 ayat (1), Pasal

ne
ng
3, Penjelasan Pasal 3, dan Pasal 15 (sepanjang mengenai kata
percobaan) Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang

do
gu Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah
diubah dengan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang
Perubahan Atas Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang

In
A
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, terhadap Pasal 28D
ayat (1) UUD 1945; -----------------------------------------------------------
ah

lik
Bahwa dalam pertimbangan hukum Putusan Mahkamah
Konstitusi (vide halaman 72) menyatakan :
am

ub
Menimbang bahwa dengan asas kepastian hukum
(rechtszekerheid) dalam melindungi hak seseorang, hubungan
ep
kata dapat dengan merugikan keuangan negara
k

tergambarkan dalam dua hubungan yang ekstrim: (1) nyata-


ah

nyata merugikan negara atau (2) kemungkinan dapat


menimbulkan kerugian. Hal yang terakhir ini lebih dekat dengan
R

si
maksud mengkualifikasikan delik korupsi menjadi delik formil. Di
antara dua hubungan tersebut sebenarnya masih ada hubungan

ne
ng

yang belum nyata terjadi, tetapi dengan mempertimbangkan


keadaan khusus dan kongkret di sekitar peristiwa yang terjadi,
secara logis dapat disimpulkan bahwa suatu akibat yaitu

do
kerugian negara akan terjadi. Untuk mempertimbangkan
gu

keadaan khusus dan kongkret sekitar peristiwa yang terjadi,


yang secara logis dapat disimpulkan kerugian negara terjadi
atau tidak terjadi, haruslah dilakukan oleh ahli dalam keuangan
In
A

negara, perekonomian negara, serta ahli dalam analisis


hubungan perbuatan seseorang dengan kerugian; ------------------
ah

lik

Menimbang bahwa dengan adanya penjelasan yang


menyatakan bahwa kata dapat sebelum frasa merugikan
keuangan negara atau perekonomian negara, kemudian
m

ub

mengkualifikasikannya sebagai delik formil, sehingga adanya


kerugian negara atau perekonomian negara tidak merupakan
akibat yang harus nyata terjadi, Mahkamah berpendapat bahwa
ka

hal demikian ditafsirkan bahwa unsur kerugian negara harus


ep

dibuktikan dan harus dapat dihitung, meskipun sebagai


perkiraan atau meskipun belum terjadi. Kesimpulan demikian
ah

harus ditentukan oleh seorang ahli di bidangnya. Faktor


R

kerugian, baik secara nyata atau berupa kemungkinan, dilihat


es

sebagai hal yang memberatkan atau meringankan dalam


M

penjatuhan pidana, sebagaimana diuraikan dalam Penjelasan


ng

Pasal 4, bahwa pengembalian kerugian negara hanya dapat


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 58
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dipandang sebagai faktor yang meringankan. Oleh karenanya
persoalan kata dapat dalam Pasal 2 ayat (1) UU PTPK, lebih

si
merupakan persoalan pelaksanaan dalam praktik oleh aparat
penegak hukum, dan bukan menyangkut konstitusionalitas

ne
ng
norma; ---------------------------------------------------------------------------

Bahwa pertimbangan hukum Mahkamah Konstitusi tersebut di

do
gu atas yang memandang perlu adanya ahli di bidangnya dalam
menghitung kerugian keuangan negara dan bersesuaian
dengan ketentuan Pasal 6 dan penjelasannya Undang-Undang

In
A
Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi
yang menempatkan BPKP sebagai salah satu instansi yang
ah

lik
berwenang melakukan pemberantasan tindak pidana korupsi; --

g. Bahwa selain itu dalam perkara Tindak Pidana Korupsi setiap


am

ub
orang wajib memberi keterangan sebagai saksi atau ahli (Pasal
35 UU Tipikor); ----------------------------------------------------------------
ep
k

Bahwa kewenangan Penyidik dalam meminta pendapat ahli


ah

tersebut dalam perkara Tindak Pidana Korupsi didukung dengan


R

si
kewenangan yang bersifat memaksa dalam meminta
keterangan dalam rangka penyidikan perkara Tindak Pidana

ne
ng

Korupsi dan mengandung sanksi pidana apabila tidak dipenuhi


sebagaimana diatur dalam Pasal 22 Undang-Undang Nomor 31

do
gu

Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi


sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20
In
A

Tahun 2001 (UU Tipikor) menyebutkan:

Setiap orang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28, Pasal 29,


ah

Pasal 35, atau Pasal 36 yang dengan sengaja tidak memberi


lik

keterangan atau memberi keterangan yang tidak benar,


dipidana dengan pidana penjara paling singkat 3 (tiga) tahun
dan paling lama 12 (dua belas) tahun dan atau denda paling
m

ub

sedikit Rp 150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah) dan


paling banyak Rp 600.000.000,00 (enam ratus juta rupiah); ------
ka

ep

h. Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut Para Tergugat wajib


memenuhi permintaan penyidik Kejaksaan Agung guna
ah

menghitung kerugian keuangan negara dalam suatu perkara


R

es

tindak pidana korupsi; -------------------------------------------------------


M

ng

on

Halaman 59 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 59
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
i. Bahwa Mahkamah Agung juga telah menegaskan kewenangan
BPKP untuk melakukan penghitungan kerugian keuangan

ne
ng
negara tersebut dalam salah satu simpulan dalam Rapat Kerja
Nasional Mahkamah Agung RI dengan Jajaran Pengadilan

do
gu Tingkat Banding dari 4 (empat) Lingkungan Peradilan seluruh
Indonesia Tahun 2009, yang telah dilaksanakan di Palembang

In
A
tanggal 6 s.d. 10 Oktober 2009, yang salah satu hasilnya
menyebutkan sebagai berikut:
ah

lik
Badan Pemeriksa Keuangan adalah auditor negara.
Penghitungan kerugian negara dapat dilakukan oleh Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK) atau Badan Pemeriksa Keuangan
am

ub
dan Pembangunan (BPKP) atau Jaksa selaku Penyidik. Jika
penghitungan kerugian negara dilakukan oleh Jaksa (Penuntut
Umum) yang didukung oleh alat-alat bukti yang kuat serta hakim
memperoleh keyakinan, maka hakim dapat menetapkan
ep
k

besaran kerugian negara tersebut, walaupun bukan hasil dari


pemeriksaan oleh BPK/BPKP selaku auditor; ------------------------
ah

R
j. Bahwa Mahkamah Konstitusi telah menjatuhkan Putusan

si
Nomor: 31/PUU-X/2012 tanggal 23 Oktober 2012 mengenai

ne
ng

permohonan uji materil Pasal 6 huruf a dan Penjelasan Undang-


Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi terhadap UUD 1945 yang diajukan oleh

do
gu

Ir. Eddie Widiono Suwondho, M.Sc. pada tanggal 21 Maret


2012; -----------------------------------------------------------------------------
In
A

Bahwa dalam Petitum Dalam Pokok Perkara pada angka 2


dan 3 permohonan Judicial Review tersebut, Ir. Eddie Widiono
ah

lik

Suwondho, M.Sc. memohon bahwa :

...... ; -----------------------------------------------------------------------------
m

ub

2. Menyatakan Pasal 6 huruf a dan Penjelasan Undang-


ka

Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi


ep

Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (UU Nomor 30


Tahun 2002) sepanjang frasa Badan Pengawas Keuangan
ah

dan Pembangunan, Komisi Pemeriksa Kekayaan


Penyelenggara Negara... bertentangan dengan Undang-
R

Undang Dasar Tahun 1945; -------------------------------------------


es
M

3. Menyatakan Pasal 6 huruf a dan Penjelasan Undang-


ng

Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 60
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (UU Nomor 30
Tahun 2002), sepanjang frasa Badan Pengawas Keuangan

si
dan Pembangunan, Komisi Pemeriksa Kekayaan
Penyelenggara Negara... tidak mempunyai kekuatan hukum

ne
ng
mengikat dengan segala akibat hukumnya, sejak
diundangkannya Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006
tentang Badan Pemeriksa Keuangan; -----------------------------

do
gu (Vide Putusan MK Nomor: 31/PUU-X/2012 halaman 42); ---------

Bahwa dalam amar Putusan Dalam Pokok Perkara Mahkamah

In
A
Konstitusi menyatakan Menolak Permohonan Pemohon untuk
seluruhnya (vide hal. 54 hal. 55), dengan pertimbangan
ah

lik
hukum (vide hal. 49 s.d. 56) antara lain sebagai berikut:

Menimbang bahwa Pemohon pada pokoknya mendalilkan


am

ub
ketentuan Pasal 6 huruf a dan Penjelasan Pasal 6 UU KPK
menyebabkan timbulnya ketidakpastian hukum karena KPK
dapat menggunakan LHPKKN yang dibuat oleh BPKP dalam
ep
menentukan kerugian negara dan memulai penyidikan,
k

sedangkan menurut Pemohon LHPKKN tersebut bukan


ah

merupakan kewenangan dari BPKP; ------------------------------------


R

si
.. ; ------------------------------------------------------------------------------

Bahwa kewenangan BPKP dan BPK masing-masing telah diatur

ne
ng

secara jelas dalam peraturan perundang-undangan. BPKP


merupakan salah satu lembaga pemerintah yang bekerja
berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001

do
gu

tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan


Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non
Departemen (selanjutnya disebut Keppres 103/2001). Dalam
In
ketentuan tersebut disebutkan bahwa BPKP mempunyai
A

wewenang melaksanakan tugas pemerintah di bidang


pengawasan keuangan dan pembangunan sesuai dengan
ah

ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku (vide


lik

Pasal 52 Keppres 103/2001). Pada Ketentuan Umum Peraturan


Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah (selanjutnya disebut PP
m

ub

60/2008) menyatakan, Badan Pengawasan Keuangan dan


Pembangunan, yang selanjutnya disingkat BPKP, adalah aparat
ka

pengawasan intern pemerintah yang bertanggung jawab


ep

langsung kepada Presiden. Pasal 47 ayat (2) PP 60/2008


tersebut kemudian menyatakan, Untuk memperkuat dan
ah

menunjang efektivitas Sistem Pengendalian Intern sebagaimana


R

dimaksud pada ayat (1) dilakukan: a. pengawasan intern atas


es

penyelenggaraan tugas dan fungsi Instansi Pemerintah


M

termasuk akuntabilitas keuangan negara; dan b. pembinaan


ng

penyelenggaraan SPIP. Pasal 49 PP 60/2008 tersebut


on

Halaman 61 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 61
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menyebutkan BPKP sebagai salah satu aparat pengawasan
intern pemerintah, dan salah satu dari pengawasan intern itu

si
termasuk audit investigatif; -------------------------------------------------

ne
......; -------------------------------------------------------------------------------

ng
Oleh sebab itu menurut Mahkamah, KPK bukan hanya dapat
berkoordinasi dengan BPKP dan BPK dalam rangka pembuktian

do
gu suatu tindak pidana korupsi, melainkan dapat juga berkoordinasi
dengan instansi lain, bahkan bisa membuktikan sendiri di luar
temuan BPKP dan BPK, misalnya dengan mengundang ahli

In
atau dengan meminta bahan dari inspektorat jenderal atau
A
badan yang mempunyai fungsi yang sama dengan itu dari
masing-masing instansi pemerintah, bahkan dari pihak-pihak
ah

lain (termasuk dari perusahaan), yang dapat menunjukkan

lik
kebenaran materiil dalam penghitungan kerugian keuangan
negara dan/atau dapat membuktikan perkara yang sedang
ditanganinya; -------------------------------------------------------------------
am

ub
......; -------------------------------------------------------------------------------

Selain itu, permohonan Pemohon yang menginginkan agar KPK


ep
k

tidak lagi diperbolehkan untuk berkoordinasi dengan BPKP


adalah tidak tepat dan bertentangan dengan tujuan
ah

pembentukan KPK, karena hal tersebut justru akan


R

si
melemahkan pelaksanaan fungsi dan kewenangan KPK
sehingga dalil Pemohon tersebut harus dinyatakan tidak

ne
beralasan.; ---------------------------------------------------------------------
ng

Bahwa terhadap putusan a quo telah jelas dan tegas tertuang

do
dalam Duduk Perkara, Pertimbangan Hukum, Pendapat
gu

Mahkamah Konstitusi serta Amar Putusan. Putusan


sebagaimana dimaksud bersifat final dan mengikat untuk umum
In
A

(erga omnes). Bahwa Putusan Mahkamah Konstitusi tersebut


telah semakin mempertegas kewenangan BPKP untuk
ah

lik

melakukan Audit Dalam Rangka Penghitungan Kerugian


Keuangan Negara; -----------------------------------------------------------
m

ub

Berdasarkan uraian di atas, diperoleh fakta hukum:


ka

ep

1. Bahwa Penggunaan Jaringan Frekwensi Radio 2,1 GHz/


Generasi Tiga (3G) oleh PT Indosat, Tbk dan PT Indosat
ah

Mega Media (IM2) termasuk dalam ruang lingkup keuangan


R

es

negara; --------------------------------------------------------
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 62
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Bahwa sesuai angka 1 di atas, maka BPKP mempunyai

si
kewenangan melakukan Audit Dalam Rangka Penghitungan
Kerugian Keuangan Negara dalam perkara in litis; -------------

ne
ng
3. Bahwa BPKP sebagai ahli di bidang akutansi dan auditing
mempunyai kewajiban hukum untuk memenuhi permintaan

do
gu Penyidik Kejaksaan Agung yaitu melakukan Penghitungan
Kerugian Keuangan Negara Atas Perkara Dugaan Tindak

In
A
Pidana Korupsi dalam Penggunaan Jaringan Frekwensi
Radio 2,1 GHz/Generasi Tiga (3G) oleh PT Indosat, Tbk dan
ah

PT Indosat Mega Media (IM2); ---------------------------------------

lik
Dengan demikian, dalil Penggugat pada posita angka 3. dengan
am

ub
judul Tergugat I dan Tergugat II Tidak Berwenang Untuk
Melakukan Penghitungan Kerugian Negara adalah tidak benar,
sehingga harus ditolak; ------------------------------------------------------
ep
k

6. Bahwa Para Tergugat menolak dalil Penggugat pada posita


ah

angka 4. dengan judul Keputusan Para Tergugat Merugikan


R

si
Penggugat berdasarkan argumentasi yuridis sebagai berikut:

ne
ng

Bahwa tidak benar dalil Penggugat yang pada pokoknya


menyatakan mengalami kerugian sebagai akibat perbuatan Para

do
Tergugat yang telah melakukan audit tanpa memiliki dasar
gu

kewenangan yang sah sehingga Penggugat harus mengalami


proses hukum pidana, dengan alasan yuridis sebagai berikut:
In
A

a. Para Tergugat mempunyai kewenangan melakukan Audit


ah

Dalam Rangka Penghitungan Kerugian Keuangan Negara


lik

dalam perkara in litis berdasarkan peraturan perundang-


undangan sebagaimana diuraikan di atas dan telah sesuai
m

ub

dengan prosedur audit yang berlaku; -------------------------------


ka

b. Bahwa Tergugat II dalam melaksanakan Audit Dalam


ep

Rangka Penghitungan Kerugian Keuangan Negara dalam


ah

perkara in litis adalah guna memenuhi permintaan Penyidik


R

Kejaksaan Agung yang sedang melakukan penyidikan atas


es
M

Perkara Dugaan Tindak Pidana Korupsi dalam Penggunaan


ng

on

Halaman 63 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 63
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Jaringan Frekwensi Radio 2,1 GHz/Generasi Tiga (3G) oleh

si
PT Indosat, Tbk dan PT Indosat Mega Media (IM2); ------------

- Bahwa selanjutnya Tergugat II menyampaikan hasil Audit

ne
ng
Penghitungan Kerugian Keuangan Negara kepada
Tergugat I dan kemudian Tergugat I menyerahkan

do
gu kepada Penyidik Kejaksaan Agung; ----------------------------

- Bahwa hal tersebut sesuai dengan Pasal 7 ayat (1) huruf

In
A
h dan Pasal 120 ayat (1) KUHAP yang pada pokoknya
menyatakan bahwa penyidik mempunyai kewenangan
ah

lik
untuk mendatangkan orang ahli atau orang yang memiliki
keahlian khusus yang diperlukan dalam hubungannya
am

ub
dengan pemeriksaan perkara. Dalam hal ini Para
Tergugat mempunyai keahlian khusus di bidang
akuntansi dan auditing guna menghitung kerugian
ep
k

keuangan negara dalam perkara dugaan tindak pidana


ah

korupsi tersebut; -----------------------------------------------------


R

si
c. Bahwa LHPKKN yang disampaikan oleh Para Tergugat

ne
kepada Kejaksaan Agung RI adalah kewajiban hukum Para
ng

Tergugat. Bahwa atas tindak lanjut laporan tersebut adalah


menjadi kewenangan aparat penegak hukum sesuai dengan

do
gu

kewenangannya, sehingga Para Tergugat tidak dapat


dipersalahkan atas laporan tersebut tetapi wajib dilindungi
In
A

oleh hukum; ----------------------------------------------------------------

Dengan demikian, audit yang dilakukan oleh Para Tergugat


ah

lik

adalah dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan


perundang-undangan, maka tidak terbukti bahwa Tergugat II
m

ub

melaksanakan APKKN dengan maksud untuk menimbulkan


kerugian bagi Penggugat, sehingga dalil penggugat tersebut
ka

ep

adalah tidak benar sehingga harus ditolak; ----------------------------

7. Bahwa Tergugat menolak dalil Penggugat pada posita angka 5.


ah

dengan judul penerbitan Keputusan Tergugat tidak sesuai


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 64
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dengan prosedur dan standar audit investigasi yang benar

si
berdasarkan argumentasi yuridis sebagai berikut:

a. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor:

ne
ng
PER/05/M.PAN/03/2008 tanggal 31 Maret 2008 tentang
Standar Audit Aparat Pengawasan Intern Pemerintah hanya

do
gu mengatur mengenai audit kinerja dan audit investigative; ----

b. Bahwa sesuai dengan perkembangan jenis audit diperlukan

In
A
pengaturan lebih lanjut mengenai audit dengan tujuan
tertentu khususnya audit penghitungan kerugian keuangan
ah

lik
negara. Hal tersebut didasarkan pada Pasal 50 ayat (1)
huruf b dan penjelasannya PP 60 tahun 2008 tentang Sistem
am

ub
Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP); --------------------------

c. Bahwa untuk melaksanakan Audit Penghitungan Kerugian


ep
Keuangan Negara oleh Tergugat (APKKN), BPKP
k

menerbitkan Peraturan Kepala BPKP Nomor:1314/K/


ah

D6/2012 tentang Pedoman Penugasan Bidang Investigasi


R

si
(PPBI). Hal tersebut karena dalam PP Nomor 60 Tahun

ne
2008 dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
ng

Negara Nomor: PER/05/M.PAN/03/2008 tidak mengatur


mengenai audit penghitungan kerugian keuangan negara;

do
gu

------------------------

Bahwa sesuai dengan Lampiran Peraturan Kepala BPKP


In
A

Nomor:1314/K/D6/2012 Bab II.PP205.pengkomunikasian hasil


audit kepada pihak yang berkepentingan, pada angka 07
ah

lik

dinyatakan:

Untuk penugasan audit dalam rangka penghitungan kerugian


m

ub

keuangan Negara (PKKN) atas permintaan penyidik atau


pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti dengan permintaan
ka

penyidik, berlaku ketentuan sebagai berikut:


ep

1) Hasil audit berupa pendapat Auditor BPKP tentang jumlah


kerugian keuangan Negara merupakan pendapat keahlian
ah

profesional auditor sehingga tidak dikomunikasikan kepada


R

Pimpinan Obyek Penugasan; -----------------------------------------


es
M

2) Pengkomunikasian hasil audit PKKN dilakukan dengan


ng

Penyidik untuk memastikan bahwa seluruh bukti yang


on

Halaman 65 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 65
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
digunakan auditor BPKP merupakan bukti yang lengkap
yang digunakan sebagai bukti dalam berkas perkara dan

si
Penyidik telah menyerahkan seluruh bukti yang
mempengaruhi jumlah kerugian keuangan Negara. ; ----------

ne
ng
Berdasarkan uraian di atas, maka Para Tergugat tidak perlu
mengkomunikasikan hasil audit PKKN kepada Penggugat

do
gu sebagai auditi; -----------------------------------------------------------------

d. Bahwa sesuai dengan Lampiran Peraturan Kepala BPKP

In
A
Nomor:1314/K/D6/2012 Bab II.PP204.Pengumpulan dan
evaluasi bukti, pada angka 09 dinyatakan:
ah

lik
Dalam audit penghitungan kerugian keuangan Negara, auditor
mengumpulkan dan mengevaluasi bukti sesuai dengan
am

ub
pedoman pengumpulan dan evaluasi audit investigative.
Perbedaannya terletak pada cara pengumpulan bukti. Dalam
APKKN, bukti dikumpulkan melalui penyidik. Hal-hal khusus
ep
yang diatur dalam APKKN diatur sebagai berikut:
k

5) Dalam hal Auditor BPKP memerlukan klarifikasi atau


ah

konfirmasi secara langsung kepada pihak-pihak yang terkait,


R

si
permintaan klarifikasi atau konfirmasi disampaikan oleh
auditor BPKP melalui Penyidik dan pelaksanaan klarifikasi
atau konfirmasi didampingi oleh Penyidik; -------------------------

ne
ng

6) Apabila diperlukan auditor BPKP dapat melakukan


pengumpulan bukti tambahan bersama penyidik dengan

do
gu

ketentuan sebagai berikut:

(1) Pengumpulan bukti dilakukan dibawah koordinasi


penyidik; ----------------------------------------------------------------
In
A

(2) Auditor BPKP harus menghormati kewenangan Penyidik


dalam pengumpulan bukti sebagaimana diatur dalam
ah

lik

KUHAP; ----------------------------------------------------------------

(3) Auditor BPKP harus memastikan tidak ada pelanggaran


m

ub

hukum atau aturan lain yang dilakukan auditor BPKP saat


pengumpulan bukti tambahan termasuk apabila bukti
yang perlu dikumpulkan adalah bukti berupa dokumen
ka

elektronik.; ------------------------------------------------------------
ep

e. Bahwa sesuai dengan Peraturan Kepala BPKP Nomor:1314/K/


ah

D6/2012, Tergugat II selaku auditor dalam melaksanakan Audit


R

Penghitungan Kerugian Keuangan Negara telah melakukan


es
M

kegiatan-kegiatan sebagai berikut:


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 66
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Mengumpulkan dan meminta data /dokumen/bukti yang

si
diperlukan melalui Penyidik dalam rangka penugasan
menghitung kerugian keuangan negara; ---------------------------

ne
ng
- Melakukan diskusi dengan ahli dibidang telekomunikasi dan
pejabat dari Kominfo; ----------------------------------------------------

do
gu - Meminta data /dokumen/bukti lainnya yang dianggap kurang
melalui penyidik dan melakukan rekonstruksi fakta dan

In
A
kejadian berdasarkan bukti-bukti yang diperoleh; ---------------

Bahwa sesuai uraian di atas, Tergugat II dalam memperoleh


ah

lik
bukti audit telah sesuai dengan Peraturan Kepala BPKP
Nomor:1314/K/D6/2012; ------------------------------------------------
am

ub
Dengan demikian, APKKN yang dilakukan oleh Tergugat II
sudah sesuai dengan prosedur dan peraturan perundang-
ep
undangan yang berlaku, sehingga dalil penggugat tersebut
k

harus di tolak; ------------------------------------------------------------------


ah

si
8. Bahwa Para Tergugat menolak dalil Penggugat pada posita
angka 7. dengan judul Keputusan para Tergugat kongkret,

ne
ng

individual dan final berdasarkan argumentasi yuridis


sebagaimana telah diuraikan dalam Eksepsi Para Tergugat

do
gu

huruf A tersebut di atas; -----------------------------------------------------

9. Bahwa Para Tergugat menolak dalil Penggugat pada posita


In
A

angka 8. dengan judul objek gugatan bertentangan dengan


asas-asas umum pemerintahan yang baik terutama mengenai
ah

lik

prinsip kehati-hatian berdasarkan argumentasi yuridis sebagai


berikut:
m

ub

a. Bahwa dalam Pasal 14 ayat (1) dan (2) Undang-Undang


Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan
ka

Pajak diatur: ---------------------------------------------------------------


ep

(1) Terhadap Wajib Bayar untuk jenis Penerimaan Negara


ah

Bukan Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat


R

(2) atas permintaan Instansi Pemerintah dapat dilakukan


es

pemeriksaan oleh instansi yang berwenang; -----------------


M

ng

on

Halaman 67 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 67
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(2) Terhadap Instansi Pemerintah yang ditunjuk
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) atas

si
permintaan Menteri dapat dilakukan pemeriksaan khusus
oleh instansi yang berwenang; -----------------------------------

ne
ng
Penjelasan Pasal 14: ----------------------------------------------------

Ayat (1):

do
gu . yang dimaksud dengan instansi yang berwenang adalah
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan dan Badan

In
A
Pemeriksa Keuangan tetap dapat melaksanakan
pengawasan dan pemeriksaan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku; --------------------------------
ah

lik
Ayat (2):
am

ub
Pemeriksaan dalam hal ini dalam rangka melaksanakan
pengawasan intern dan untuk menguji kepatuhan
pemenuhan kewajiban sesuai dengan peraturan perundang-
undangan Penerimaan Negara Bukan Pajak serta dalam
ep
k

rangka melaksanakan peraturan perundang undangan


tersebut; --------------------------------------------------------------------
ah

R
Yang dimaksud dengan instansi yang berwenang adalah

si
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan dan Badan

ne
ng

Pemeriksa Keuangan tetap dapat melaksanakan


pengawasan dan pemeriksaan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku; --------------------------------

do
gu

b. Bahwa dalam perkara a quo adalah perkara dugaan tindak


pidana korupsi sebagaimana dinyatakan oleh Kejaksaan
In
A

Agung sebagaimana dimaksud dalam Surat Direktur


Penyidikan Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Agung RI
ah

lik

Nomor: B-234/F.2/Fd.1/01/2012 tanggal 31 Januari 2012


sehingga tunduk pada Undang-undang Tipikor, yang tidak
m

ub

tunduk pada Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang


Penerimaan Negara Bukan Pajak; -----------------------------------
ka

ep

c. Bahwa audit PKKN yang dilakukan oleh Para Tergugat


didasarkan pada permintaan Penyidik sebagaimana
ah

diuraikan di atas; ---------------------------------------------------------


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 68
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Sesuai uraian di atas, Para Tergugat berwenang melakukan

si
audit PKKN dalam perkara a quo; ----------------------------------------

d. Bahwa terhadap dalil posita Penggugat alinea 1 halaman 20

ne
ng
s.d. alinea 1 halaman 21 adalah tidak benar dengan alasan
sebagai berikut:

do
gu 1) Bahwa surat Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor:
T-684/M.KOMINFO/KU.04.01/11/2012 tanggal 13

In
A
November 2012 terbit setelah Para Tergugat menerbitkan
LHPKKN pada tanggal 31 Oktober 2012, maka Surat
ah

lik
Menteri tersebut di luar ruang lingkup audit PKKN Para
Tergugat, sehingga tidak dipertimbangkan oleh Tergugat
am

ub
II; -------------------------------------------------------------------------

2) Bahwa terhadap materi surat Menteri Komunikasi dan


ep
Informatika Nomor: T-684/M.KOMINFO/KU.04.01/
k

11/2012 pada saat ini sedang diuji kebenarannya di


ah

Pengadilan Tipikor Jakarta dengan Penggugat sebagai


R

si
terdakwanya, sehingga kebenaran surat Menteri

ne
Komunikasi dan Informatika Nomor: T-684/M.KOMINFO/
ng

KU.04.01/11/2012 belum terbukti secara hukum; -----------

do
Sesuai uraian di atas, materi LHPKKN tersebut telah sesuai
gu

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; --------


In
Dengan demikian, LHPKKN yang diterbitkan oleh Para Tergugat
A

telah sesuai dengan asas-asas umum pemerintahan yang baik,


sehingga dalil penggugat tersebut harus di tolak; --------------------
ah

lik

III. DALAM PERMOHONAN PENUNDAAN PELAKSANAAN KEPUTUSAN


m

TATA USAHA NEGARA


ub

1. Bahwa untuk dapat mengajukan permohonan penundaan


ka

Pelaksanaan LHPKKN Para Tergugat sebagai obyek sengketa


ep

dalam perkara a quo, Penggugat harus mengajukan alasan hukum


ah

sesuai dengan Pasal 67 dan Penjelasannya UU PERATUN yang


R

es

menyatakan sebagai berikut:


M

ng

on

Halaman 69 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 69
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(1) Gugatan tidak menunda atau menghalangi dilaksanakannya
Keputusan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara serta

si
tindakan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang digugat;

ne
(2) Penggugat dapat mengajukan permohonan agar pelaksanaan

ng
Keputusan Tata Usaha Negara itu ditunda selama pemeriksaan
sengketa Tata Usaha Negara sedang berjalan, sampai ada
putusan Pengadilan yang memperoleh kekuatan hukum tetap; --

do
gu (3) Permohonan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dapat
diajukan sekaligus dalam gugatan dan dapat diputus terlebih

In
dahulu dari pokok sengketanya; ------------------------------------------
A
(4) Permohonan penundaan sebagaimana dimaksud dalam ayat
(2):
ah

lik
a. dapat dikabulkan hanya apabila terdapat keadaan yang
sangat mendesak yang mengakibatkan kepentingan
am

ub
penggugat sangat dirugikan jika Keputusan Tata Usaha
Negara yang digugat itu tetap dilaksanakan; ---------------------

b. tidak dapat dikabulkan apabila kepentingan umum dalam


ep
k

rangka pembangunan mengharuskan dilaksanakannya


keputusan tersebut; ----------------------------------------------------
ah

R
Penjelasan Pasal 67:

si
Berbeda dengan Hukum Acara Perdata maka Hukum Acara Tata

ne
ng

Usaha Negara Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara itu selalu
berkedudukan sebagai pihak yang mempertahankan keputusan
yang telah dikeluarkannya terhadap tuduhan penggugat bahwa

do
keputusan yang digugat itu melawan hukum; ------------------------------
gu

Akan tetapi selama hal itu belum diputus oleh Pengadilan, maka
Keputusan Tata Usaha Negara itu harus dianggap menurut hukum.
In
A

Dan proses di muka Pengadilan Tata Usaha Negara memang


dimaksudkan untuk menguji apakah dugaan bahwa Keputusan Tata
Usaha Negara yang digugat itu melawan hukum beralasan atau
ah

lik

tidak. Itulah dasar Hukum Acara Tata Usaha Negara yang bertolak
dari anggapan bahwa Keputusan Tata Usaha Negara itu selalu
menurut hukum; -----------------------------------------------------------
m

ub

Dari segi perlindungan hukum, maka Hukum Acara Tata Usaha


Negara yang merupakan sarana hukum untuk dalam keadaan
ka

konkret meniadakan anggapan tersebut. Oleh karena itu, pada


ep

asasnya selama hal tersebut belum diputuskan oleh pengadilan,


maka Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu tetap
ah

dianggap menurut hukum dapat dilaksanakan; ---------------------------


R

Akan tetapi dalam keadaan tertentu, penggugat dapat mengajukan


es

permohonan agar selama proses berjalan, Keputusan Tata Usaha


M

ng

Negara yang digugat itu diperintahkan ditunda pelaksanaannya.


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 70
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pengadilan akan mengabulkan permohonan penundaan
pelaksanaan Keputusan Tata Usaha negara tersebut hanya

si
apabila:

ne
a. terdapat keadaan yang sangat mendesak, yaitu jika kerugian

ng
yang akan diderita penggugat akan sangat tidak seimbang
dibanding dengan manfaat bagi kepentingan yang akan
dilindungi oleh pelaksanaan Keputusan Tata Usaha Negara

do
gu tersebut; atau ------------------------------------------------------------------

b. pelaksanaan Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu

In
tidak ada sangkut pautnya dengan kepentingan umum dalam
A
rangka pembangunan; ------------------------------------------------------

2. Bahwa berdasarkan Pasal 67 UU PERATUN sebagaimana disebut


ah

lik
di atas, maka permohonan Penundaan Pelaksanaan Keputusan
Tata Usaha Negara tersebut dapat diajukan oleh Penggugat
am

ub
dengan alasan sebagai berikut:

1) Terdapat keadaan yang sangat mendesak dengan


ep
k

diterbitkannya Keputusan Tata Usaha Negara tersebut, yaitu


ah

jika kerugian yang akan diderita Penggugat akan sangat tidak


R

si
seimbang dibanding dengan manfaat bagi kepentingan yang
akan dilindungi oleh pelaksanaan Keputusan Tata Usaha

ne
ng

Negara tersebut; atau -------------------------------------------------------

2) Pelaksanaan Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu

do
gu

tidak ada sangkut pautnya dengan kepentingan umum dalam


rangka pembangunan; ------------------------------------------------------
In
A

3. Bahwa dalam perkara a quo, dalil Penggugat mengenai alasan


penundaan pelaksanaan LHPKKN Para Tergugat tersebut adalah
ah

lik

pada pokoknya terdapat keadaan yang sangat mendesak yang


mengakibatkan kepentingan Penggugat sangat dirugikan jika
m

ub

Keputusan TUN tetap dilaksanakan sebagaimana dalam


permohonan penundaan pelaksanaan Keputusan Tata Usaha
ka

Negara angka 2,3 dan 4 halaman 22-23 Gugatan; -----------------------


ep

Bahwa Para Tergugat menolak dalil Penggugat tersebut


ah

berdasarkan argumentasi yuridis sebagai berikut:


es
M

ng

on

Halaman 71 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 71
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
a. Bahwa dalil Penggugat mengenai tercemarnya nama Penggugat

si
melalui pemberitaan di media massa, tidak ada kaitannya
LHPKKN Para Tergugat dengan alasan sebagai berikut:

ne
ng
1) Bahwa Para Tergugat hanya menyerahkan LHPKKN kepada
Kejaksaan Agung dan tidak pernah memberikan informasi

do
gu kepada media massa; ---------------------------------------------------

2) Bahwa mengenai pemberitaan di media massa, merupakan

In
A
tugas dari media massa untuk memberitakan informasi
mengenai kasus tersebut. Untuk menangkis berita yang
ah

lik
dianggap negatif oleh Penggugat tersebut, Penggugat dapat
menggunakan hak jawabnya melalui media massa tersebut
am

ub
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Pers (UU No
40 Tahun 1999 tentang Pers); -----------------------------------
ep
b. Bahwa dalil Penggugat mengenai berkembangnya isu bahwa
k

PT IM2 akan di tutup tidak ada kaitannya LHPKKN Para


ah

Tergugat dengan alasan sebagai berikut:


R

si
1) Bahwa Penggugat adalah mantan Dirut PT IM2 yang pada

ne
ng

saat ini sedang diperiksa sebagai terdakwa di Pengadilan


Tipikor oleh penegak hukum sesuai dengan

do
kewenangannya; ---------------------------------------------------------
gu

2) Bahwa sebagai mantan Dirut PT IM2, Penggugat tidak ada


In
kaitan (hubungan hukum) dengan PT IM2 lagi, sehingga
A

penetapan Penggugat sebagai terdakwa dalam kasus Tipikor


tersebut tidak akan berakibat hukum pada penutupan PT
ah

lik

IM2 dan membuat keresahan karyawan; ----------------------


m

c. Bahwa dalil Penggugat mengenai LHPKKN dijadikan dasar


ub

perhitungan dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi yang


ka

dilakukan Penggugat, dengan alasan sebagai berikut:


ep

1) Pelaksanaan Audit dalam rangka Penghitungan Kerugian


ah

Keuangan Negara oleh Para Tergugat guna memenuhi


R

permintaan Kejaksaan Agung sesuai dengan program


es
M

Pemerintah dalam Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 72
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Apabila LHPKKN Para Tergugat ditunda pelaksanaannya,

si
maka hal tersebut akan menghambat dan merugikan
kepentingan bangsa dan negara dalam pemberantasan

ne
ng
Tindak Pidana Korupsi (kepentingan umum); --------------------

2) Timbulnya kerugian kepentingan hukum Penggugat

do
gu sebagaimana didalilkan bagi Penggugat tersebut di atas
adalah pada saat ditetapkan sebagai Tersangka oleh

In
A
Kejaksaan Agung selanjutnya dijadikan sebagai Terdakwa di
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri
ah

Jakarta Pusat, dan bukan pada saat diterbitkannya LHPKKN

lik
oleh Para Para Tergugat; -------------------------------------------
am

ub
3) LHPKKN Para Tergugat yang menjadi obyek sengketa a quo
bukanlah satu-satunya alat bukti yang menyebabkan
Penggugat menjadi Tersangka maupun Terdakwa, karena
ep
k

Penyidik dan Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Agung


ah

menggunakan alat bukti sah lainnya selain LHPKKN Para


R

si
Tergugat tersebut untuk memperkuat Surat Dakwaan; --------

ne
4) Dalam pelaksanaan Penyidikan oleh Kejaksaan Agung RI,
ng

dan selanjutnya Penggugat ditetapkan sebagai Terdakwa


dalam Perkara Dugaan Tindak Pidana Korupsi dalam

do
gu

Penggunaan Jaringan Frekwensi Radio 2,1 GHz/Generasi


Tiga (3G) oleh PT Indosat, Tbk dan PT Indosat Mega Media
In
A

(IM2), di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan


Negeri Jakarta Pusat, sepenuhnya menjadi kewenangan
ah

lik

Kejaksaan Agung RI; ----------------------------------------------------

5) Bahwa selanjutnya, dalam menjatuhkan putusan dalam


m

ub

Perkara Dugaan Tindak Pidana Korupsi dalam Penggunaan


Jaringan Frekwensi Radio 2,1 GHz/Generasi Tiga (3G) oleh
ka

ep

PT Indosat, Tbk dan PT Indosat Mega Media (IM2), Majelis


Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan
ah

Negeri Jakarta Pusat tidak terikat secara hukum terhadap


R

es

LHPKKN diterbitkan oleh Para Para Tergugat. Majelis Hakim


M

ng

dalam menjatuhkan Putusan didasarkan pada kebenaran


on

Halaman 73 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 73
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
material yang terungkap dan terbukti dalam persidangan,

si
yang tidak hanya didasarkan pada satu alat bukti saja, dalam
hal ini tidak hanya didasarkan pada LHPKKN Para Para

ne
ng
Tergugat; -------------------------------------------------------------------

Berdasarkan uraian di atas, terbukti bahwa:

do
gu a) tidak terdapat keadaan yang sangat mendesak bagi
Penggugat, karena tidak ada kerugian kepentingan hukum

In
A
Penggugat jika Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat
itu tetap dilaksanakan, malah sebaliknya apabila
ah

lik
pelaksanaan Laporan Hasil Audit Tergugat II ditunda maka
akan menghambat dan merugikan kepentingan bangsa dan
am

ub
negara dalam pemberantasan Tindak Pidana Korupsi; --------

b) kewenangan untuk menetapkan Penggugat sebagai


ep
tersangka yang kemudian sebagai terdakwa ada pada aparat
k

penegak hukum, dan; ------------------------------------------


ah

R
c) aparat penegak hukum tidak terikat secara hukum terhadap

si
LHPKKN yang diterbitkan oleh Para Tergugat; -------------------

ne
ng

Dengan demikian, permohonan Penundaan Pelaksanaan Laporan


Hasil Audit Para Tergugat tersebut yang diajukan Penggugat

do
gu

adalah tidak benar dan tidak sesuai dengan ketentuan Pasal 67 dan
Penjelasannya Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 tentang
In
Perubahan atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang
A

Peradilan Tata Usaha Negara, sehingga permohonan penundaan


Pelaksanaan LHPKKN Para Tergugat harus ditolak atau setidak-
ah

lik

tidaknya tidak dapat diterima; ---------------------------------


m

Berdasarkan seluruh uraian tersebut di atas, maka Para Tergugat


ub

mohon ke hadapan Yang Mulia Majelis Hakim pada PTUN Jakarta yang
ka

memeriksa dan mengadili perkara a quo berkenan kiranya untuk


ep

menjatuhkan putusan sebagai berikut:


ah

I. DALAM EKSEPSI:
R

es

1. Menerima Eksepsi Para Tergugat untuk seluruhnya; --------------------


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 74
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Menolak Gugatan Penggugat untuk seluruhnya;--------------------------

si
3. Menghukum Penggugat untuk membayar seluruh biaya perkara ini;

II. DALAM POKOK PERKARA:

ne
ng
1. Menerima Jawaban Para Tergugat untuk seluruhnya; ------------------

do
gu 2.

3.
Menolak Gugatan Penggugat untuk seluruhnya; -------------------------

Menyatakan Surat Deputi Kepala BPKP Bidang Investigasi Nomor:

In
A
SR-1024/D6/01/2012 tanggal 9 November 2012 perihal Laporan
Hasil Audit Dalam Rangka Penghitungan Kerugian Keuangan
ah

lik
Negara Atas Kasus Dugaan Tindak Pidana Korupsi dalam
Penggunaan Jaringan Frekuensi Radio 2,1 GHz/Generasi 3 (3G)
oleh PT Indosat Tbk dan PT Indosat Mega Media (IM2) tanggal 9
am

ub
November 2012 dan Laporan Hasil Audit Penghitungan Kerugian
Keuangan Negara Atas Perkara Dugaan Tindak Pidana Korupsi
ep
k

dalam Penggunaan Jaringan Frekuensi Radio 2,1 GHz/Generasi 3


ah

(3G) oleh PT Indosat Tbk dan PT Indosat Mega Media (IM2)


R

si
tanggal 31 Oktober 2012 (obyek sengketa in casu) adalah sah
secara hukum; --------------------------------------------------------------------

ne
ng

4. Menghukum Penggugat untuk membayar seluruh biaya perkara ini;

III. DALAM PERMOHONAN PENUNDAAN PELAKSANAAN KEPUTUSAN

do
gu

TATA USAHA NEGARA

1. Menerima Jawaban Para Tergugat untuk seluruhnya; ------------------


In
A

2. Menolak Permohonan Penundaan Pelaksanaan Keputusan Tata


ah

Usaha Negara Penggugat untuk seluruhnya; ----------------------------


lik

3. Menghukum Penggugat untuk membayar seluruh biaya perkara ini;


m

ub

Menimbang, bahwa pada persidangan tanggal 16 Januari 2013


Majelis Hakim telah menerima Surat Permohonan lntervensi yang diajukan
ka

oleh PT Indosat, Tbk, berkedudukan di Gedung Indosat, Jalan Medan


ep

Merdeka Barat No.21, Jakarta, yang dalam hal ini diwakili oleh ALEXANDER
ah

RUSLI, selaku Presiden Direktur & Chief Executive Officer, berdasarkan Akta
R

es

Pendirian No. 55 Tahun 1967, yang telah diubah dengan Akta Notaris No.5
M

tanggal 3 Oktober 2012, dengan sah bertindak untuk dan atas nama PT.
ng

on

Halaman 75 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 75
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Indosat, Tbk., yang dalam hal ini telah memberi kuasa kepada JHON

si
THOMSON, S.H dan MEDI PURBA, S.H Para Advokat dan Penasihat
Hukum dari Law Office of J. THOMSON & PARTNERS Advocates &

ne
ng
Counsellors of Law yang beralamat di Jl. Gunung Sahari No. 7,3-4th Floor

(Gedung DSA Cargo) Jakarta Pusat 10720 baik secara sendiri sendiri

do
gu
maupun bersama-sama, berdasarkan Surat Kuasa tertanggal 12 Januari
2013; ----------------------------------------------------------------------------------------------

In
A
Menimbang, bahwa pada persidangan tanggal tanggal 23 Januari
2013 Majelis Hakim telah menerima Surat Permohonan lntervensi yang
ah

lik
diajukan oleh PT Indosat, Mega Media (IM2), di Jalan Kebagusan Raya
No.36 Jakarta Selatan 12550, yang dalam hal ini diwakili oleh RIDWAN
FIRNADI KARSA, selaku Direktur Utama,, berdasarkan Akta Notaris Pahala
am

ub
Sutrisno Amijoyo Tampubolon SH., No. 58 tanggal 25 September 1996,
terakhir diubah dengan Akta Nomor 11 tanggal 6 Juli 2010 dihadapan Notaris
ep
k

Bray Mahyastoeti S.H., Notaris di Jakarta, dengan demikian sah bertindak


ah

untuk dan atas nama PT. Indosat, Mega Media (IM2), yang dalam hal ini
R

si
telah memberi kuasa kepada JHON THOMSON, S.H dan MEDI PURBA, S.H
Para Advokat dan Penasihat Hukum dari Law Office of J. THOMSON &

ne
ng

PARTNERS Advocates & Counsellors of Law yang beralamat di Jl. Gunung


Sahari No. 7,3-4th Floor (Gedung DSA Cargo) Jakarta Pusat 10720 baik

do
gu

secara sendiri sendiri maupun bersama-sama, berdasarkan Surat Kuasa


tertanggal 12 Januari 2013; ------------------------------
In
A

Menimbang, bahwa atas permohonan intervensi yang diajukan oleh


PT. Indosat Tbk., dan PT. Indosat Mega Media (IM2) tersebut, pada
ah

lik

persidangan tanggal 7 Februari 2013, Majelis Hakim telah menentukan


sikapnya dalam Putusan Sela Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT., yang pada
m

ub

pokoknya menyatakan permohonan intervensi tersebut dimana PT. Indosat


Tbk., didudukan sebagai Penggugat II Intervensi 1 dan PT. Indosat Mega
ka

Media (IM2) didudukan sebagai Penggugat II Intervensi 2; ------------------------


ep

Menimbang, bahwa selanjutnya Penggugat II Intervensi 1 dan 2


ah

mengajukan gugatan intervensi dengan mengemukakan alasan-alasan


R

es

sebagai berikut: --------------------------------------------------------------------------------


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 76
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Alasan gugatan Penggugat II Intervensi 1:

si
I. Tentang : Keputusan TUN Tergugat I dan Keputusan TUN Tergugat II
adalah merupakan Keputusan Tata Usaha Negara; --------------------------

ne
ng
Bahwa Keputusan TUN Tergugat I dan Keputusan TUN Tergugat II
adalah merupakan Keputusan Tata Usaha Negara sebagaimana

do
gu dimaksud dalam ketentuan Pasal 1 Butir 9 Undang-Undang RI No. 5
Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara jo. Undang-undang

In
A
RI No. 9 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-undang RI No. 5
Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara Undang-undang RI
ah

lik
No. 51 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang No.
5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara (selanjutnya
am

ub
disebut UU PTUN), yaitu :

1. Merupakan suatu penetapan tertulis; ----------------------------------------


ep
k

Bahwa jelas Objek Sengketa adalah merupakan suatu penetapan


ah

tertulis, yaitu :
R

si
- Surat Deputi Kepala BPKP Bidang Investigasi, Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor : SR-1024/

ne
ng

D6/01/2012 Tanggal 9 Nopember 2012, Perihal : Laporan Hasil


Audit Dalam Rangka Perhitungan Kerugian Negara atas Dugaan

do
gu

Tindak Pidana Korupsi Dalam Pembangunan Jaringan


Frekwensi Radio 2.1 GHZ Generasi Tiga (3G) Oleh PT. Indosat,
In
A

Tbk dan PT. Indosat Mega Media (IM2); -------------------------------

(Vide Copy Surat Deputi Kepala BPKP Bidang Investigasi No.


ah

lik

SR-1024/D6/01/2012, Lampiran-1); --------------------------------------

- Laporan Hasil Audit Perhitungan Kerugian Keuangan Negara


m

ub

(LHAPKKN) Atas Perkara Dugaan Tindak Pidana Korupsi


Dalam Penggunaan Jaringan Frekwensi Radio 2.1 GHz/
ka

ep

Generasi Tiga (3G) oleh PT. Indosat, Tbk. Dan PT. Indosat
Mega Media (IM2) Tanggal 31 Oktober 2012 oleh Tim BPKP; ---
ah

(Vide Copy Laporan Surat Deputi Kepala BPKP Bidang


es

Investigasi No. SR-1024/D6/01/2012, Lampiran-2); -----------------


M

ng

on

Halaman 77 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 77
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara; ------------

si
Di dalam Pasal 1 angka 8 UU No. 51 Tahun 2009 disebutkan :
Badan atau pejabat yang melaksanakan urusan pemerintahan

ne
ng
berdasarkan peraturan perundang-undanga yang berlaku; -----------

Dimana dari ketentuan pasal tersebut dapat dilihat bahwa

do
gu pengertian bahwa siapa yang dapat digolongkan sebagai badan
atau pejabat TUN menjadi lebih luas. Sehingga suatu lembaga,

In
A
organisasi, atau perorangan dapat termasuk badan atau pejabat
TUN sepanjang ia mendapat pelimpahan wewenang dari
ah

lik
Pemerintah dalam melaksanakan urusan pemerintah; ------------------

Tergugat I selaku Deputi BPKP, Deputi Bidang Investigasi, Badan


am

ub
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan ( BPKP) adalah yang
mewakili lembaga BPKP sebagai Badan dalam kategori Lembaga
ep
Pemerintah Non-Departemen (LPND) yang berada di bawah dan
k

bertanggung jawab langsung kepada Presiden; --------------------------


ah

R
Tergugat II adalah Tim BPKP yang ditugaskan Direktur Direktorat

si
Investigasi Instansi Pemerintah, sebagaimana Surat Tugas Nomor :

ne
ng

ST-524/D6/01/3/2012 tanggal 2 Oktober 2012, dimana Tim BPKP


tersebut adalah para Auditor yang bertanggung jawab pada

do
gu

Profesinya/Dirinya sendiri dalam kapasitas dan fungsinya sebagai


Auditor Pemerintah yang tergabung dalam Aparat Pengawasan
Intern Pemerintah (APIP) yang diberi mandat (pelimpahan
In
A

wewenang) oleh peraturan perundang-undangan untuk


melaksanakan audit, dimana sebagai Auditor tunduk pula pada
ah

lik

Kode Etik APIP; --------------------------------------------------------------------

Dengan demikian mengingat Tergugat I dan Tergugat II in casu


m

ub

merupakan entitas yang berbeda, maka dapat digugat secara


ka

terpisah dalam gugatan TUN, karena dari ketentuan dua pasal


ep

tersebut dapat dilihat bahwa pengertian bahwa siapa yang dapat


ah

digolongkan sebagai badan atau pejabat TUN menjadi lebih luas.


R

Sehingga suatu lembaga, organisasi, atau perorangan dapat


es

termasuk badan atau pejabat TUN sepanjang ia mendapat


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 78
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pelimpahan wewenang dari Pemerintah dalam melaksanakan

si
urusan pemerintah; ---------------------------------------------------------------

3. Berisi tindakan hukum Tata Usaha Negara yang berdasarkan

ne
ng
peraturan perundang-undangan yang berlaku; ----------------------------

Bahwa perbuatan hukum badan atau Pejabat Tata Usaha Negara

do
gu dikatakan yang bersumber pada suatu ketentuan hukum tata usaha
negara yang dapat menimbulkan hak dan kewajiban pada orang

In
A
lain, dalam hal ini Penggugat II Intervensi I dan PT Indosat Mega
Media (IM2) (in casu Penggugat II Intervensi II), yaitu : -----------------
ah

lik
Sumber ketentuan hukum, yang menjadi dasar tindakan hukum
Tergugat I adalah : ----------------------------------------------------------------
am

ub
Dasar Pengaturan :

- Kepres No. 31 Tahun 1983 tanggal 30 Mei 1983 tentang BPKP;-


ep
k

- Kepres No. 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas,


ah

Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja


R

si
Lembaga Pemerintah Non Departemen; -------------------------------

ne
ng

- Kepres No. 110 Tahun 2001 Tentang Unit Organisasi dan


Tugas Eselon I Lembaga Pemerintah Non Departmen, terakhir

do
dengan PP No. 64 Tahun 2005; ------------------------------------------
gu

- Peraturan Pemerintah RI No. 60 Tahun 2008 Tentang Sistem


Pengendalian Intern Pemerintah; -----------------------------------------
In
A

Sumber ketentuan hukum, yang menjadi dasar tindakan hukum


ah

lik

Tergugat II selain apa yang diatur dalam Dasar pengaturan


Tergugat I bahwa dasar pengaturan Tergugat II sebagai Auditor
m

adalah : ------------------------------------------------------------------------------
ub

Dasar Pengaturan : ---------------------------------------------------------------


ka

ep

Sebagai Profesi Auditor Pemerintah lebih khusus pengaturannya


dalam Kode Etik APIP dan Standar Audit APIP yang ditetapkan
ah

oleh Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara :


es
M

ng

on

Halaman 79 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 79
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara

si
Nomor : PER/04/M.PAN/03/2008 tanggal 31 Maret 2008 tentang
Kode Etik Aparat Pengawasan Intern Pemerintah; ------------------

ne
ng
- Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur negara
Nomor : PER/05/M.PN/03/2008 tanggal 31 Maret 2008 tentang

do
gu Standar Audit Aparat Pengawasan Intern Pemerintah; -------------

- Pedoman Penugasan Bidang Investigasi (PPBI) yang diatur

In
A
dalam Peraturan Kepala BPKP No. PER-1314/K/D6/2012
tanggal 16 Oktober 2012; ---------------------------------------------------
ah

lik
4. Bersifat kongkrit, individual, dan final serta menimbulkan akibat
hukum; -------------------------------------------------------------------------------
am

ub
Bahwa Keputusan TUN Tergugat I dan Keputusan TUN Tergugat II
tersebut termasuk sebagai objek sengketa yang bersifat kongkrit,
ep
k

individual, dan final serta menimbulkan akibat hukum bagi


Penggugat II Intervensi I sebagaimana yang diatur dalam ketentuan
ah

R
Pasal 1 angka (3) UU PTUN, sebagai berikut : ----------------------------

si
a. Bersifat konkret ----------------------------------------------------------------

ne
ng

Artinya obyek yang diputuskan/ditetapkan dalam Keputusan


TUN Tergugat I dan Keputusan TUN Tergugat II itu tidak

do
gu

abstrak, tetapi berwujud, tertentu atau dapat di tentukan, yakni


Penyampaian dan adanya Laporan Hasil Audit Dalam Rangka
In
A

Perhitungan Dugaan Tindak Pidana Korupsi dalam Penggunaan


Jaringan Frekuensi Radio 2,1 GHz/ Generasi Tiga (3g) oleh PT
ah

lik

Indosat Tbk dan PT Indosat Mega Media (IM2), dengan


jumlah kerugian keuangan Negara sebesar
m

ub

Rp. 1.358.343.346.674,00 (Satu Trilyun Tiga Ratus Lima Puluh


Delapan Milyar Tiga Ratus Empat Puluh Tiga Juta Tiga Ratus
ka

Empat Puluh Enam Ribu Enam Ratus Tujuh Puluh Empat


ep

Rupiah); -------------------------------------------------------------------------
ah

es

b. Bersifat individual -------------------------------------------------------------


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 80
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Artinya Keputusan TUN Tergugat I dan Keputusan TUN

si
Tergugat II tidak ditujukan untuk umum, tetapi tertentu baik
alamat maupun hal yang dituju, yakni kepada Jaksa Agung

ne
ng
Muda Tindak Pidana Khusus dan terkait pada perhitungan
kerugian keuangan negara terkait dalam Penggunaan Jaringan

do
gu Frekuensi Radio 2.1 GHz/Generasi Tiga (3G) oleh Penggugat II
Intervensi I dan PT Indosat Mega Media (IM2) (in casu
Penggugat II Intervensi II); -------------------------------------------------

In
A
c. Bersifat Final -------------------------------------------------------------------
ah

lik
Bersifat final, artinya terkait Jumlah dan Angka Hasil
Perhitungan oleh Tergugat II dan Penyampaian LHPKKN oleh
am

ub
Tergugat I sudah definitif, dalam arti Tidak Lagi Memerlukan
Persetujuan Instansi Atasan ataupun Pihak lain dan karenanya
dapat menimbulkan akibat hukum, yakni telah dijadikan sebagai
ep
k

dasar penghitungan kerugian keuangan negara oleh Direktur


ah

Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Agung RI, dimana dalam


R

si
Keputusan TUN tersebut dinyatakan bahwa jumlah kerugian
keuangan negara adalah sebesar Rp.1.358.343.346.674,- (Satu

ne
ng

Trilyun Tiga Ratus Lima Puluh Delapan Milyar Tiga Ratus


Empat Puluh Tiga Juta Tiga Ratus Empat Puluh Enam Ribu

do
gu

Enam Ratus Tujuh Puluh Empat Rupiah); -----------------------------

II. Tentang : Kepentingan dan Alas Hak Penggugat II Intervensi I dalam


In
A

Mengajukan Gugatan Intervensi; ---------------------------------------------------

Bahwa Penggugat II Intervensi I sangat berkepentingan dalam perkara


ah

lik

ini, terutama untuk melindungi hak-hak penggugat intervensi yang


dilindungi hukum, yaitu bahwa dalam Objek Sengketa terkait erat pada
m

ub

kepentingan hukum Penggugat II Intervensi I, yaitu sebagaimana


dinyatakan dalam beberapa hal sebagai berikut : ------------------------------
ka

ep

1. Bahwa perbuatan Tergugat I berupa penyampaian Surat Deputi


ah

Kepala BPKP Bidang Investigasi, Badan Pengawasan Keuangan


R

dan Pembangunan Nomor : SR-1024/D6/01/2012 Tanggal 9


es

Nopember 2012, Perihal : Laporan Hasil Audit Dalam Rangka


M

ng

Perhitungan Kerugian Negara atas Dugaan Tindak Pidana Korupsi


on

Halaman 81 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 81
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Dalam Pembangunan Jaringan Frekwensi Radio 2,1 GHz/Generasi

si
Tiga (3G) oleh PT. Indosat, Tbk dan PT. Indosat Mega Media (IM2)
tersebut, telah merugikan kepentingan Penggugat II Intervensi I,

ne
ng
karena berdasarkan Keputusan Tergugat I tersebut, saat ini
Kejaksaan Agung RI telah menyatakan bahwa Penggugat II

do
gu Intervensi I adalah Korporasi yang dijadikan tersangka dalam
dugaan tindak pidana korupsi; -------------------------------------------------

In
A
2. Bahwa perbuatan Tergugat II berupa Laporan Hasil Audit
Perhitungan Kerugian Keuangan Negara Atas Perkara Dugaan
ah

lik
Tindak Pidana Korupsi Dalam Penggunaan Jaringan Frekwensi
Radio 2.1 GHz/Generasi Tiga (3G) Oleh PT. Indosat Tbk dan PT.
Indosat Mega Media (IM2) Tanggal 31 Oktober 2012 tersebut telah
am

ub
merugikan kepentingan Penggugat II Intervensi I, karena dalam
Keputusan TUN Tergugat II tersebut pada pokoknya dinyatakan
ep
k

sebagai berikut : -------------------------------------------------------------------


ah

- Berdasarkan data/bukti/dokumen/keterangan para Saksi/Ahli


R

si
yang diperoleh melalui Penyidik dapat disimpulkan bahwa telah
terjadi penyimpangan dalam pelaksanaan Perjanjian Kerjasama

ne
ng

Penggunaan Jaringan Frekwensi Radio 2.1 GHz/Generasi Tiga


(3G) antara PT Indosat, Tbk dengan PT Indosat Mega Media

do
gu

(IM2) berupa penggunaan bersama frekuensi milik PT Indosat


oleh PT IM2 yang bertentangan dengan ketentuan; -----------------
In
A

Vide Halaman 2 Laporan Hasil Audit ------------------------------------

- PT IM2 menggunakan bersama frekuensi milik PT Indosat, Tbk


ah

lik

tanpa mendapat izin dari Menteri dan tanpa membayar Biaya


Hak Penggunaan Spektrum Frekuensi ke Negara sebagaimana
m

ub

dimaksud dalam pasal 30 PP Nomor : 53 Tahun 2000 tentang


ka

Penggunaan Spektrum Frekuensi dan Orbit Satelit; -----------------


ep

Vide Halaman 2 Laporan Hasil Audit ------------------------------------


ah

III. Tentang : Tenggang Waktu Pengajuan Gugatan -------------------------------


R

es

1. Bahwa Keputusan TUN Tergugat I diterbitkan pada tanggal 09


M

ng

Nopember 2012 dan diterima oleh Penggugat II Intervensi I pada


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 82
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tanggal 10 Januari 2013 adapun Gugatan Intervensi dimohonkan

si
pada tanggal 21 Januari 2013; ------------------------------------------------

Berdasarkan hal tersebut di atas maka Gugatan Intervensi a quo

ne
ng
diajukan dalam tenggang waktu yang ditentukan dalam Pasal 55
UU PTUN, yakni 90 (sembilan puluh) hari sejak saat di terimanya

do
gu atau diumumkan Keputusan Badan atau Pejabat Tata Usaha
Negara; ------------------------------------------------------------------------------

In
A
2. Bahwa Keputusan TUN Tergugat II diterbitkan pada tanggal 31
Oktober 2013 dan diterima oleh Penggugat II Intervensi I pada
ah

lik
tanggal 10 Januari 2013 adapun Gugatan Intervensi a quo diajukan
pada tanggal 16 Januari 2013; ------------------------------------------------
am

ub
Berdasarkan hal tersebut di atas maka Gugatan a quo diajukan
dalam tenggang waktu yang ditentukan dalam Pasal 55 UU PTUN,
ep
yakni 90 (sembilan puluh) hari sejak saat di terimanya atau
k

diumumkan Keputusan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara; ---


ah

R
IV. Tentang : Fakta - Fakta yang Mendasari Diajukannya Gugatan

si
Intervensi ----------------------------------------------------------------------------------

ne
ng

1. Bahwa Penggugat II Intervensi I dan IM2 (in casu Penggugat II


Intervensi II) adalah perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam

do
gu

bidang Penyelenggaraan Telekomunikasi, dimana berdasarkan


Pasal 7 ayat (1) UU No. 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi
In
dikatakan sbb :----------------------------------------------------------------------
A

(1) Penyelenggaraan telekomunikasi meliputi :


ah

lik

a. Penyelenggaraan Jaringan Telekomunikasi; ----------------------


b. Penyelenggaraan Jasa Telekomunikasi; ---------------------------
m

ub

c. Penyelenggaraan Telekomunikasi Khusus; -----------------------


ka

2. Bahwa Penggugat II Intervensi I adalah merupakan perusahaan


ep

yang bergerak dalam bidang Telekomunikasi yaitu sebagai


Penyelenggaraan Jaringan Telekomunikasi yang salah satunya
ah

menyelenggarakan Jaringan Bergerak Seluler berdasarkan


es
M

ng

on

Halaman 83 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 83
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Keputusan Menteri Kominfo No. 102/KEP/M.KOMIMFO/10/2006 jo.

si
Keputusan Menteri Kominfo No. 504/KEP/M.KOMIMFO/08/2012;----

Dalam Pasal 1 butir 13 UU No. 36 Tahun 1999 tentang

ne
ng
Telekomunikasi dikatakan bahwa :

Penyelenggaran Jaringan Telekomunikasi adalah kegiatan

do
gu penyediadaan atau pelayanan jaringan telekomunikasi yang
memungkinkan terselenggaranya telekomunikasi; ----------------------

In
3. Bahwa selain sebagai Penyelenggaraan Jaringan Telekomunikasi
A
sebagaimana angka 2. Tersebut di atas, bahwa Penggugat II
Intervensi I juga mendapatkan Penetapan Penggunaan Spektrum
ah

lik
Frekuensi 2.1 GHz berdasarkan Keputusan Menteri Kominfo No.
19/KEP/M.KOMINFO/2/2006 dan Keputusan Menteri No. 268/KEP/
am

ub
M.KOMINFO/9/2009, dengan demikian, PT Indosat, Tbk adalah
juga perusahaan yang Sah Secara Hukum untuk menggunakan
ep
spektrum frekuensi radio sesuai dengan penetapan yang diberikan
k

dan membangun Jaringan Bergerak Seluler; --------


ah

si
4. Bahwa Frekuensi Radio 2,1 GHz/Generasi Tiga (3G) milik
Penggugat II Intervensi I adalah diperoleh berdasarkan lelang

ne
ng

sebagaimana peraturan perundang-undangan yang berlaku, yaitu


melalui Seleksi Penyelenggaraan Jaringan Bergerak Selular

do
gu

IMT-2000 pada pita frekuensi 2.1 GHz yang telah dilakukan


Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi pada bulan Februari
In
A

2006, dimana penetapan lelang didasarkan Keputusan Menteri


Kominfo No. 19/KEP/M.KOMIMFO/2/2006 tanggal 14 Februari
ah

lik

2006 tentang Penetapan Pemenang Seleksi Penyelenggara


Jaringan Bergerak Selular IMT-2000 pada Pita Frekwensi Radio 2.1
m

ub

GHz beserta alokasi pita frekuensi radio;


-----------------------------------------------------
ka

ep

5. Bahwa setiap pengguna frekuensi radio memang wajib


menyelesaikan seluruh kewajiban terkait pembayaran Nilai Awal
ah

(Up-front fee) maupun Biaya Hak Penggunaan (BHP) yang


R

es

ditetapkan berdasarkan Undang-undang, yang tagihannya


M

dilakukan dan disampaikan oleh Kementerian Kominfo; --------------


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 84
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Dimana dalam hal ini Penggugat II Intervensi I sudah membayar

si
Biaya Nilai Awal (Up Front Fee) dan Biaya Hak Penggunaan (BHP)
Pita Spektrum Frekuensi Radio dari Tahun 2006 s/d 2011 adalah

ne
ng
sebesar Rp. 1.358.343.346.674,- (Satu Trilyun Tiga Ratus Lima
Puluh Delapan Milyar Tiga Ratus Empat Puluh Tiga Juta Tiga

do
gu Ratus Empat Puluh Enam Ribu Enam Ratus Tujuh Puluh Empat
Rupiah); ------------------------------------------------------------------------------

In
A
6. Bahwa pada tanggal 24 September 2006 antara Penggugat II
Intervensi I dengan IM2 (in casu Penggugat II Intervensi II)
ah

lik
menyelenggarakan kerjasama jasa layanan akses internet
broadband 3G/HSDPA melalui jaringan pita spektrum frekuensi
am

ub
radio 2.1 GHz milik PT Indosat, Tbk dengan Perjanjian Kerjasama
No. Indosat : 225/E00-EAA/MKT/06 dan No. 0996/DU/ MU/IMM/
XI/06; ---------------------------------------------------------------------
ep
k

7. Bahwa IM2 (in casu Penggugat II Intervensi II) adalah perusahaan


ah

Penyelenggaraan Jasa Telekomunikasi, dimana Pasal 1 butir 14


R

si
UU No. 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi dikatakan bahwa :

ne
ng

Penyelenggaraan Jasa Telekomunikasi adalah kegiatan


penyediadaan atau pelayanan jasa telekomunikasi yang
memungkinkan terselenggaranya telekomunikasi; ----------------------

do
gu

IM2 (in casu Penggugat II Intervensi II) sebagai Penyelenggaraan


Jasa Telekomunikasi telah memiliki Izin Penyelenggaraan Jasa
In
A

Akses Internet sesuai dengan Keputusan Dirjen Postel No. 220/


DIRJEN/2006, tanggal 22 Juni 2006, dengan demikian Penggugat II
ah

lik

Intervensi II adalah perusahaan yang Sah Secara Hukum untuk


menjadi Penyelenggara ISP (Internet Service Provider) dan
memeiliki hak penuh untuk menyelenggarakan layanan internet
m

ub

wireless broadband; ----------------------------------------


ka

8. Bahwa Kerjasama antara Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi


ep

dengan Penyelenggara Jasa Telekomunikasi dimungkinkan dan


ah

dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-


R

es

undangan yang berlaku, yaitu Pasal 9 ayat (2) UU No. 36 Tahun


M

1999 jo. Pasal 13 Peraturan Pemerintah No. 52 Tahun 2000 jo.


ng

on

Halaman 85 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 85
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pasal 5 ayat (1) dan (2) Keputusan Menteri Kominfo No. 21 Tahun

si
2001; ---------------------------------------------------------------------------------

Pasal 9 ayat (2) UU No. 36 Tahun 1999 :

ne
ng
Penyelenggaraan jasa telekomunikasi sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 8 ayat (1) dalam menyelenggarakan jasa

do
gu telekomunikasi, menggunakan dan atau menyewa jaringan
telekomunikasi milik penyelenggara jaringan telekomunikasi; -------

Pasal 13 Peraturan Pemerintah No. 52 Tahun 2000 :

In
A
Dalam penyelenggaraan jasa telekomunikasi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3 huruf b, penyelenggara jasa
ah

lik
telekomunikasi menggunakan jaringan telekomunikasi milik
penyelenggara jaringan telekomunikasi; -----------------------------------

Pasal 5 ayat (1) dan (2) Keputusan Menteri Kominfo No. 21 Tahun
am

ub
2001 :

(1) Dalam menyelenggarakan jasa telekomunikasi, penyelenggara


ep
k

jasa telekomunikasi menggunakan jaringan telekomunikasi milik


penyelenggara jaringan telekomunikasi; --------------------------------
ah

R
(2) Penyelenggara jasa telekomunikasi dalam menggunakan

si
jaringan telekomunikasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
dilaksanakan melalui kerjasama yang dituangkan dalam suatu

ne
ng

perjanjian tertulis.; -----------------------------------------------------------

9. Bahwa pada tanggal 9 Nopember 2012 Tergugat I mengeluarkan

do
gu

Keputusan TUN, yaitu berupa SURAT NOMOR : SR-1024/


D6/01/2012 Tanggal 9 Nopember 2012, Perihal : Laporan Hasil
In
Audit Dalam Rangka Perhitungan Kerugian Negara Atas Dugaan
A

Tindak Pidana Korupsi Dalam Pembangunan Jaringan Frekwensi


ah

Radio 2.1 GHz/Generasi Tiga (3G) Oleh PT. Indosat Tbk dan PT.
lik

Indosat Mega Media (IM2); ------------------------------------------


m

ub

Bahwa perbuatan Tergugat I tersebut, telah merugikan kepentingan


Penggugat II Intervensi I, karena berdasarkan Keputusan Tergugat
ka

I tersebut, saat ini Kejaksaan Agung RI telah menyatakan di


ep

berbagai media massa bahwa Penggugat II Intervensi I adalah


ah

Korporasi yang telah dijadikan tersangka dalam dugaan tindak


R

pidana korupsi; ---------------------------------------------------------------------


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 86
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Keputusan TUN Tergugat I tersebut adalah sebagai pengantar

si
Keputusan TUN Tergugat II kepada Jaksa Agung Muda Tindak
Pidana Khusus Kejaksaan Agung RI yang justru melegitimasi

ne
ng
LHPKKN Tim Auditor in casu Keputusan TUN Tergugat II tentang
adanya Kerugian Keuangan Negara sebesar Rp.

do
gu 1.358.343.346.674,- (Satu Trilyun Tiga Ratus Lima Puluh Delapan
Milyar Tiga Ratus Empat Puluh Tiga Juta Tiga Ratus Empat Puluh
Enam Ribu Enam Ratus Tujuh Puluh Empat Rupiah) atas Kasus

In
A
Dugaan Tindak Pidana Korupsi Dalam Penggunaan Jaringan
Frekuensi Radio 2,1 GHz/Generasi Tiga (3G) oleh Penggugat II
ah

lik
Intervensi I dan IM2 (in casu Penggugat II Intervensi II); ---------------

10. Bahwa pada tanggal 31 Oktober Tergugat II mengeluarkan Laporan


am

ub
Hasil Audit Perhitungan Kerugian Keuangan negara atas Perkara
Dugaan Tindak Pidana Korupsi dalam Penggunaan Jaringan
ep
k

Frekwensi Radio 2.1 GHz/Generasi Tiga (3G) oleh PT. Indosat, Tbk
ah

dan PT. Indosat Mega Media (IM2); ------------------------------------------


R

si
Bahwa perbuatan Tergugat II tersebut telah merugikan kepentingan
Penggugat II Intervensi I, karena dalam Keputusan TUN dari

ne
ng

Tergugat II tersebut pada pokoknya dinyatakan sebagai berikut :----

- Berdasarkan data/bukti/dokumen/keterangan para Saksi/Ahli

do
gu

yang diperoleh melalui Penyidik dapat disimpulkan bahwa telah


terjadi penyimpangan dalam pelaksanaan Perjanjian Kerjasama
In
A

Penggunaan Jaringan Frekwensi Radio 2.1 GHz/Generasi Tiga


(3G) antara PT Indosat, Tbk dengan PT Indosat Mega Media
ah

lik

(IM2) berupa penggunaan bersama frekuensi milik PT Indosat


oleh PT IM2 yang bertentangan dengan ketentuan; ----------------
m

ub

Vide Halaman 2 Laporan Hasil Audit ------------------------------------


ka

- PT IM2 menggunakan bersama frekuensi milik PT Indosat, Tbk


ep

tanpa mendapat izin dari Menteri dan tanpa membayar Biaya


ah

Hak Penggunaan Spektrum Frekuensi ke Negara sebagaimana


R

dimaksud dalam pasal 30 PP Nomor : 53 Tahun 2000 tentang


es
M

Penggunaan Spektrum Frekuensi dan Orbit Satelit; ----------------


ng

on

Halaman 87 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 87
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Vide Halaman 2 Laporan Hasil Audit ------------------------------------

si
11. Bahwa pada tanggal 13 Nopember 2012, Menkominfo melalui
suratnya Nomor : T-684/M.KOMINFO/KU.04.01/11/2012 perihal

ne
ng
Dugaan Kerugian Negara pada Kasus IM2-Indosat, pada pokoknya
telah menyatakan bahwa Kerjasama PT IM2 dan PT Indosat

do
gu merupakan bentuk kerjasama
Telekomunikasi dengan Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi; -
antara Penyelenggara Jasa

In
A
Selanjutnya, dalam surat tersebut dikatakan bahwa bentuk
kerjasama ini sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
ah

lik
undangan, yaitu Pasal 9 ayat (2) Undang-undang Nomor 36 Tahun
1999 tentang Telekomunikasi jo. Pasal 13 Peraturan Pemerintah
am

ub
Nomor 52 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi
jo. Pasal 5 Keputusan Menteri Perhubungan No. Km. 21/2001
tentang Penyelenggaraan Jasa Telekomunikasi. Bentuk kerjasama
ep
k

seperti ini juga dilakukan oleh ratusan Penyelenggara Jasa


ah

Telekomunikasi lainnya; ---------------------------------------------------------


R

si
12. Bahwa selain angka 11 tersebut di atas, bahwa Keputusan TUN

ne
Tergugat I dan Keputusan TUN Tergugat II tersebut juga
ng

bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku


(onwetmatige), dimana hal ini sesuai dengan penjelasan UU PTUN,

do
gu

dimana suatu keputusan TUN dapat dinilai bertentangan dengan


peraturan perundang-undangan yang berlaku, yaitu sebagai berikut:
In
A

A. Keputusan TUN Tergugat I dan Keputusan TUN Tergugat II


bertentangan dengan ketentuan-ketentuan dalam peraturan
ah

lik

perundang-undangan yang bersifat prosedural/formal


(vormgebreken); --------------------------------------------------------------
m

ub

Bahwa Sumber ketentuan hukum, yang menjadi dasar tindakan


ka

hukum Tergugat I dan Tergugat II adalah :


ep

- Kepres No. 31 Tahun 1983 tanggal 30 Mei 1983 tentang


ah

BPKP; -----------------------------------------------------------------------
R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 88
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Kepres No. 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas,

si
Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja
Lembaga Pemerintah Non Departemen; ---------------------------

ne
ng
- Kepres No. 110 Tahun 2001 Tentang Unit Organisasi dan
Tugas Eselon I Lembaga Pemerintah Non Departmen,

do
gu terakhir dengan PP No. 64 Tahun 2005; ---------------------------

- Peraturan Pemerintah RI No. 60 Tahun 2008 Tentang

In
A
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah; --------------------------

Dan kemudian, dalam menjalankan fungsinya sebagai Profesi


ah

lik
Auditor Pemerintah yang independen dan diberikan mandate
kewenangan, kemudian peraturan perundang-undangan
am

ub
tersebut dinormatifkan lebih teknis dalam prosedur/formal
Standar Audit APIP dan Kode Etik APIP dan Pedoman
ep
Penugasan Bidang Investigasi sebagai berikut :
k
ah

- Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara


R

si
Nomor : PER/04/M.PAN/03/2008 tanggal 31 Maret 2008
tentang Kode Etik Aparat Pengawasan Intern Pemerintah;----

ne
ng

- Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur negara


Nomor : PER/05/M.PN/03/2008 tanggal 31 Maret 2008

do
gu

tentang Standar Audit Aparat Pengawasan Intern


Pemerintah; ----------------------------------------------------------------
In
A

- Pedoman Penugasan Bidang Investigasi (PPBI) yang


diatur dalam Peraturan Kepala BPKP No. PER-1314/ K/
ah

lik

D6/2012 tanggal 16 Oktober 2012; -------------------------------

Dimana Tidak Dapat Disangkal bahwa penerbitan Keputusan


m

ub

TUN Tergugat II dan selanjutnya dilegitimasi oleh Keputusan


TUN Tergugat I jelas bertentangan dengan ketentuan-ketentuan
ka

ep

dalam peraturan perundang-undangan yang bersifat prosedural/


formal (vormgebreken), dengan alasan sebagai berikut :
ah

A.1. Bahwa sebelumnya Direktur Investigasi Instansi


es

Pemerintah menugaskan TIM BPKP dengan Koordinator


M

ng

adalah Tergugat II jelas mengeluarkan Surat Tugas


on

Halaman 89 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 89
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Nomor : ST-524/D601/3/2012 tertanggal 2 Oktober 2012

si
yang intinya adalah :

.. dengan ini Direktur Investigasi Instansi Pemerintah

ne
ng
Deputi Bidang Investigasi BPKP menugaskan :

1. F. Hary Pitra Juwanto NIP. 19660203 198603 1 002

do
gu Pengendali Teknis; --------------------------------------------

2. Sukamto NIP. 19671225 199303 1 001 Ketua Tim;---

In
A
3. Khusnul Khotimah NIP. 19870702 200901 1 001
ah

Anggota Tim; ----------------------------------------------------

lik
Untuk melakukan perhitungan kerugian keuangan Negara
am

ub
atas kasus Dugaan Tindak Pidana Korupsi dalam
Penggunaan Jaringan Frekwensi Radio 2.1 GHz/
Generasi Tiga (3G) oleh PT Indosat, Tbk dan PT Indosat
ep
k

Mega Media (IM2); ----------------------------------------


ah

Pelaksanaan penugasan tersebut di bawah koordinasi


R

si
dan pengendalian Sdr. Nasrul Wathan, Ak, CFE, BKP,

ne
ng

Cfr.A selaku Kepala Sub Direktorat Investigasi Instansi


Pemerintah Pusat II; -----------------------------------------------

do
gu

A.2. Bahwa sebagaimana diatur dalam Bab I PU101 angka 02


Peraturan Kepala BPKP Nomor : PER-1314/K/D6/2012
tentang Pedoman Penugasan Bidang Investigasi (PPBI),
In
A

bahwa :
ah

Audit Dengan Tujuan Tertentu adalah audit yang


lik

dilakukan dengan tujuan khusus di luar audit keuangan


dan audit kinerja. Termasuk dalam audit tujuan tertentu
m

ub

ini adalah audit dalam rangka penghitungan kerugian


ka

keuangan Negara, audit investigatif, audit klaim, dan


ep

audit penyesuaian harga; -----------------------------------------


ah

Selanjutnya angka 03 disebutkan bahwa :


R

es

Audit Dalam Rangka Penghitungan Kerugian Keuangan


M

ng

Negara (PKKN) adalah audit dengan tujuan tertentu yang


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 90
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dimaksudkan untuk menyatakan pendapat mengenai nilai

si
kerugian keuangan Negara yang timbul dari suatu kasus
penyimpangan dan digunakan untuk mendukung

ne
ng
tindakan litigasi; -----------------------------------------------------

Selanjutnya angka 04 disebutkan bahwa :

do
gu Audit Investigatif adalah proses mencari, menemukan,
dan mengumpulkan bukti secara sistematis yang

In
A
bertujuan mengungkapkan terjadi atau tidaknya suatu
perbuatan dan pelakuknya guna dilakukan tindakan
ah

lik
hukum selanjutnya; -------------------------------------------------

Selanjutnya Bab I PU102 angka 07 disebutkan bahwa :


am

ub
PPBI wajib dipedomani oleh seluruh unit kerja di BPKP
yang melakukan penugasan bidang investigasi untuk
ep
k

memastikan bahwa output yang dihasilkan dapat


ah

dipertanggungjawabkan secara professional; ---------------


R

si
A.3. Bahwa sebagaimana diatur dalam Bab II PP 202 angka
10 butir 7) point (1) Peraturan Kepala BPKP Nomor :

ne
ng

PER-1314/K/D6/2012 tentang Pedoman Penugasan


Bidang Investigasi (PPBI), bahwa :

do
gu

Untuk audit dalam rangka penghitungan kerugian


keuangan Negara berlaku ketentuan sebagai berikut :
In
A

(1) Atas satu kasus yang telah dilakukan audit


investigatif dan telah diterbitkan LHAI, kemudian
ah

lik

kasus tersebut ditingkatkan ke penyidikan oleh


Penyidik maka atas kasus tersebut dapat dilakukan
m

ub

audit dalam rangka penghitungan kerugian keuangan


ka

negara apabila diminta secara tertulis oleh Instansi


ep

Penyidik; ---------------------------------------------------------
ah

Bahwa dari ke 3 (tiga) hal tersebut, secara limitatif telah


R

digariskan bahwa prosedur/formal untuk dapat dilakukan


es
M

audit dalam rangka penghitungan kerugian Negara, yaitu


ng

on

Halaman 91 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 91
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
setelah dilakukan audit investigative dan telah diterbitkan

si
LHAI. Dimana dalam perkara a quo prosedur/formal ini tidak
pernah dilakukan oleh Tergugat I maupun oleh Tergugat II

ne
ng
dan atau Auditor BPKP lainnya, hal ini terbukti bahwa
Penggugat II Intervensi I dan IM2 (in casu Penggugat II

do
gu Intervensi II) tidak pernah dilakukan pemeriksaan sebagai
Auditee, tidak pernah dilakukan pemeriksaan fisik, tidak
pernah dilakukan wawancara, pendek kata Tergugat I dan

In
A
Tergugat II tidak mengacu pada standard an praktik-praktik
terbaik (best practices) profesi bidang akutansi dan audit
ah

lik
sebagaimana diharuskan dalam peraturan perundang-
undangan dan peraturan pelaksanannya; -------------------------
am

ub
Sehingga Putusan TUN Tergugat II yang tidak memenuhi
prosedur/formal tersebut adalah bertentangan dengan
ep
k

ketentuan-ketentuan peraturan perundang-undangan,


ah

sehingga Putusan TUN Tergugat II yang disampaikan oleh


R

si
Tergugat I kepada Jaksa Agung Muda Tindak Pidana
Khusus juga dikategorikan bertentangan dengan ketentuan-

ne
ng

ketentuan peraturan perundang-undangan; -----------------------

Keputusan TUN yang bertentangan dengan peraturan

do
gu

perundang-undangan patutlah dinyatakan batal atau tidak


sah; --------------------------------------------------------------------------
In
A

B. Keputusan TUN Tergugat I dan Keputusan TUN Tergugat II


bertentangan dengan ketentuan-ketentuan dalam peraturan
ah

lik

perundang-undangan yang bersifat materiil/substansial


(inhoudsgebreken), dalam praktek ini adalah menyangkut isi
m

ub

keputusan TUN yang bertentangan dengan peraturan


dasarnya, atau peraturan yang lebih tinggi; -----------------------
ka

ep

Bahwa Keputusan TUN Tergugat II dan selanjutnya yang


dilegitimasi oleh Keputusan TUN Tergugat I, yang pada
ah

pokoknya telah menyimpulkan bahwa Kerjasama


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 92
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PT Indosat, Tbk (in casu Penggugat II Intervensi I) dengan

si
Penggugat II Intervensi II sebagai berikut :

- .bahwa telah terjadi penyimpangan dalam

ne
ng
pelaksanaan Perjanjian Kerjasama Penggunaan Jaringan
Frekwensi Radio 2.1 GHz/Generasi Tiga (3G) antara PT

do
gu Indosat, Tbk dengan PT Indosat Mega Media (IM2)
berupa penggunaan bersama frekuensi milik PT Indosat

In
A
oleh PT IM2 yang bertentangan dengan ketentuan; --------

Vide Halaman 2 Laporan Hasil Audit ---------------------------


ah

lik
- PT IM2 menggunakan bersama frekuensi milik PT
Indosat, Tbk tanpa mendapat izin dari Menteri dan tanpa
am

ub
membayar Biaya Hak Penggunaan Spektrum Frekuensi
ke Negara sebagaimana dimaksud dalam pasal 30 PP
ep
Nomor : 53 Tahun 2000 tentang Penggunaan Spektrum
k

Frekuensi dan Orbit Satelit; ---------------------------------------


ah

si
Vide Halaman 2 Laporan Hasil Audit ---------------------------

Sehingga diperoleh adanya Kerugian Keuangan Negara

ne
ng

sebesar Rp. 1.358.343.346.674,- (Satu Trilyun Tiga Ratus


Lima Puluh Delapan Milyar Tiga Ratus Empat Puluh Tiga

do
gu

Juta Tiga Ratus Empat Puluh Enam Ribu Enam Ratus Tujuh
Puluh Empat Rupiah), jelas bertentangan dengan ketentuan-
In
A

ketentuan dalam peraturan perundang-undangan yang


bersifat materiil/subtansial (inhoudsgebreken), dimana
ah

lik

Keputusan TUN Tergugat I yang didasarkan pada


Keputusan Tergugat II, bertentangan dengan peraturan
m

ub

dasarnya, yaitu berdasarkan hal-hal sebagai berikut :

- Bahwa benar dalam penyelenggaraan telekomunikasi,


ka

ep

setiap Penyelenggara Telekomunikasi wajib membayar


Biaya Hak Penyelenggaraan (BHP) Telekomunikasi
ah

(vide, Pasal 26 UU Telekomunikasi) dan Kontribusi


R

es

Kewajiban Pelayanan Universal Telekomunikasi (lebih


M

ng

on

Halaman 93 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 93
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dikenal sebagai USO/Universal Service Obligation) (vide,

si
Pasal 16 UU Telekomunikasi); -----------------------------------

- Bahwa oleh karena besarannya berupa prosentase atas

ne
ng
pendapatan, maka pembayaran BHP Telekomunikasi
dan USO dilakukan dengan mekanisme self-assessment,

do
gu untuk kemudian dilakukan pemeriksaan final bersamaan
dengan laporan keuangan perusahaan yang sudah di-

In
A
audit setiap akhir tahun buku. Selanjutnya, Kementerian
Kominfo akan menerbitkan semacam tagihan (tanpa
ah

lik
menunjukkan besaran yang harus dibayar, karena
mekanisme self-assessment) setiap triwulan untuk
meminta Penyelenggara Telekomunikasi melakukan
am

ub
pembayaran; ----------------------------------------------------------

- Bahwa Penyelenggara Telekomunikasi melakukan


ep
k

perhitungan sendiri dan menyetor ke kas negara. Di akhir


ah

tahun pembukuan, masing-masing operator di-audit oleh


R

si
auditor independen. Perhitungan BHP Telekomunikasi
dan USO dilakukan kembali dengan data-data yang

ne
ng

sudah di-audit. Jika ditemukan kekurangan, maka akan


dilakukan pembayaran kekurangan, dan jika ditemukan

do
gu

kelebihan, maka akan diperhitungkan dalam pembayaran


berikutnya. Mekanisme ini pada dasarnya mirip dengan
In
A

mekanisme pembayaran Pajak kepada negara; -------------

- Bahwa Selain BHP Telekomunikasi dan USO,


ah

lik

Penyelenggara Telekomunikasi yang menggunakan


spektrum frekuensi radio juga dikenakan Biaya Hak
m

ub

Penggunaan (BHP) Spektrum Frekuensi Radio. Besaran


BHP Spektrum Frekuensi Radio bervariasi untuk
ka

berbagai alokasi pita frekuensi dan penggunaannya


ep

dimana keseluruhannya diatur dalam peraturan


ah

perundangan yang berlaku; ---------------------------------------


R

es

- Bahwa berbeda dengan mekanisme pembayaran BHP


M

ng

Telekomunikasi dan USO yang bersifat post-audit dan


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 94
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
self-assessment, BHP Spektrum Frekuensi Frekunsi

si
dibayar satu tahun di muka. Untuk izin baru, pengguna
frekuensi harus membayar BHP Frekuensi terlebih

ne
ng
dahulu sebelum izin diterbitkan. Sedangkan untuk izin
perpanjangan, pengguna harus membayar BHP

do
gu Spektrum Frekuensi sebelum jatuh tempo sehingga izin
perpanjangan dapat diterbitkan; ---------------------------------

In
A
- Bahwa jika pengguna terlambat dalam membayar BHP
Spektrum Frekuensi untuk perpanjangan, maka akan
ah

dikenakan denda atau pencabutan izin. Dengan

lik
demikian, kelalaian dalam melakukan pembayaran BHP
Spektrum Frekuensi juga merupakan pelanggaran,
am

ub
namun masuk dalam kategori pelanggaran administratif
yang diancam dengan pencabutan izin sebagai sanksi
ep
k

tingkat akhir (vide, Pasal 45 UU Telekomunikasi); ----------


ah

- Bahwa untuk pelanggaran yang masuk kategori pidana,


R

si
UU Telekomunikasi memberikan ancaman pidana yang
berbeda-beda sesuai dengan jenis pelanggaran yang

ne
ng

dilakukan, yaitu :

1) Menyelenggarakan telekomunikasi tanpa izin Menteri

do
gu

dengan ancaman kurungan paling lama 6 tahun dan


atau denda paling banyak Rp. 600 juta; ------------------
In
A

2) Tidak dapat menjamin kebebasan pengguna untuk


memilih jaringan telekomunikasi lain, dengan
ah

lik

ancaman kurungan paling lama 1 tahun dan atau


denda paling banyak Rp. 100 juta; ------------------------
m

ub

3) Tidak memberikan prioritas untuk pengiriman,


ka

penyaluran, dan penyampaian informasi penting


ep

yang menyangkut keamanan negara, keselamatan


ah

jiwa manusia dan harta benda, bencana alam,


R

marabahaya; dan atau wabah penyakit, dengan


es
M

ng

on

Halaman 95 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 95
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ancaman kurungan paling lama 2 tahun dan atau

si
denda paling banyak Rp. 200 juta; ------------------------

4) Orang yang melakukan perbuatan tanpa hak, tidak

ne
ng
sah, atau memanipulasi akses ke jaringan
telekomunikasi;dan atau akses ke jasa

do
gu telekomunikasi; dan atau akses ke jaringan
telekomunikasi khusus, dengan ancaman kurungan

In
A
paling lama 6 tahun dan atau denda paling banyak
Rp. 600 juta; -----------------------------------------------------
ah

lik
5) Menyambungkan jaringan telekomunikasi khusus
dengan jaringan telekomunikasi lain, dengan
am

ub
ancaman kurungan paling lama 4 tahun dan atau
denda paling banyak Rp. 400 juta; ------------------------
ep
6) Memperdagangkan, membuat, merakit, memasukkan
k

atau menggunakan perangkat telekomunikasi di


ah

R
wilayah Negara Republik Indonesia yang tidak sesuai

si
dengan persyaratan teknis, diancam kurungan paling

ne
ng

lama 1 tahun dan atau denda paling banyak Rp 100


juta; ----------------------------------------------------------------

do
gu

7) Menggunakan spektrum frekuensi tanpa izin atau


tidak sesuai dengan peruntukannya, dengan
In
ancaman kurungan paling lama 4 tahun dan atau
A

denda paling banyak Rp. 400 juta dan jika


ah

lik

mengakibatkan kematian seseorang kurungan paling


lama 15 tahun; --------------------------------------------------
m

ub

8) Pesawat atau kapal asing yang menggunakan


spektrum frekuensi radio tidak sesuai peruntukannya,
ka

diancam dengan kurungan paling lama 2 tahun dan


ep

atau denda paling banyak Rp. 200 juta; ------------------


ah

9) Orang yang melakukan perbuatan yang dapat


es

menimbulkan gangguan fisik dan elektromagnetik


M

ng

terhadap penyelenggaraan telekomunikasi, diancam


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 96
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dengan kurungan paling lama 6 tahun dan atau

si
denda paling banyak Rp. 600 juta; ------------------------

10) Orang yang melakukan kegiatan penyadapan atas

ne
ng
informasi yang disalurkan melalui jaringan
telekomunikasi dalam bentuk apapun, diancam

do
gu dengan kurungan paling lama 15 tahun; -----------------

11) Penyelenggara jasa telekomunikasi yang

In
A
membocorkan informasi yang dikirim dan atau
diterima oleh pelanggan jasa telekomunikasi melalui
ah

lik
jaringan telekomunikasi dan atau jasa telekomunikasi
yang diselenggarakannya, diancam dengan
am

ub
kurungan paling lama 2 tahun dan atau denda paling
banyak Rp. 200 juta; ------------------------------------------
ep
(Vvide, Pasal 47 s/d 57 UU Telekomunikasi) -----------------
k
ah

Berdasarkan uraian tersebut di atas, UU Telekomunikasi sejak


R

si
awal memandang permasalahan pembayaran BHP
Telekomunikasi, USO maupun BHP Spektrum Frekuensi Radio

ne
ng

adalah sebagai sengketa bagian hukum administrasi negara;


bukan suatu delik atau kejahatan yang menjadi bagian dari

do
gu

hukum pidana. Sedangkan, penggunaan spektrum frekuensi


radio yang tidak sesuai peruntukannya dianggap sebagai suatu
In
A

delik Tindak Pidana di Bidang Telekomunikasi, bukan tindak


pidana korupsi; ----------------------------------------------------------------
ah

lik

UU Telekomunikasi sebagai lex special, maka hal itu semata-


mata adalah sengketa administrasi telekomunikasi dan Tindak
m

ub

Pidana di bidang Telekomunikasi sehingga masuk dalam ruang


lingkup hukum administrasi negara dan hukum pidana di bidang
ka

administrasi negara (administration penal). Dengan demikian


ep

penyelesaian yang sejalan dengan prinsip hukum itu adalah


ah

kaedah dalam UU Telekomunikasi. Konkritnya, Menteri


R

Komunikasi dan Informatika yang berwenang menentukan ada


es
M

ng

on

Halaman 97 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 97
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tidaknya pelanggaran atas pembayaran BHP Telekomunikasi,

si
USO maupun BHP Spektrum Frekuensi Radio; ----------------------

Bahwa mengingat disamping tidak memperjanjikan hal-hal

ne
ng
yang dilarang bagi kedua belah pihak, bahwa tidak ada pasal-
pasal dalam perjanjian yang melanggar regulasi, justru

do
gu kesimpulan Keputusan TUN Tergugat II tersebut bertentangan
dengan peraturan dasarnya, karena Penggunaan Spektrum

In
A
Frekuensi Radio 2.1 GHz oleh PT Indosat, Tbk (in casu
Penggugat Intervensi) adalah sah karena telah memiliki izin dari
ah

lik
Menkominfo; -------------------------------------------------------------------

Perlu diketahui pula bahwa penggunaan yang dimaksud


am

ub
bukanlah penggunaan secara bersama-sama pita frekuensi 2.1
GHz, sehingga sangkaan bahwa telah terjadi kerugian
keuangan negara (in casu Keputusan TUN Tergugat I dan
ep
k

Keputusan TUN Tergugat II) adalah kekeliruan yang nyata,


ah

mengingat Penggugat II Intervensi I telah menyelesaikan


R

si
seluruh kewajiban terkait pembayaran Up-front fee maupun
BHP Frekuensi untuk pita 2.1 GHz dengan total (sampai akhir

ne
ng

tahun 2012) sebesar Rp. 2.416.661.561.248,- sesuai dengan


tagihan yang disampaikan oleh Kementerian Kominfo. Dengan

do
gu

demikian, seluruh hak negara atas penggunaan pita frekuensi


2.1 GHz sudah dipenuhi oleh Penggugat II Intervensi I; ------------
In
A

IM2 (in casu Penggugat II Intervensi II) adalah salah satu


pelanggan Indosat yang menggunakan Jaringan Bergerak
ah

lik

Seluler yang dibangun dengan pita frekuensi 2.1 GHz, dimana


IM2 tidak menggunakan pita frekuensi radio 2.1 GHz dan IM2
m

ub

juga tidak melakukan penggunaan bersama atas pita frekuensi


radio 2.1 GHz, oleh sebab itu kewajiban pembayaran up-front
ka

ep

fee dan BHP Frekuensi tidak pernah dikenakan kepada IM2; ----

Menteri Komunikasi dan Informatika sendiri melalui Surat perihal


ah

Kepastian Hukum atas Kerjasama antara PT Indosat, Tbk dan


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 98
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PT Indosat Mega Media (PT IM2) tertanggal 24 Februari 2012

si
juga telah menegaskan bahwa :

5. Sesuai dengan penjelasan angka 2, 3 dan 4 di atas, maka

ne
ng
jasa akses internet (Internet Service Provider) yang
diselenggarakan oleh PT Indosat Mega Media (PT IM2)

do
gu dengan menggunakan jaringan bergerak seluler milik PT
Indosat Tbk, yang dilaksanakan melalui kerjasama

In
A
berdasarkan perjanjian tertulis sudah sesuai dengan
ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999
ah

lik
tentang Telekomunikasi beserta peraturan pelaksanaannya;

6. Selain itu, PT Indosat Mega Media (PT IM2) juga tidak


am

ub
mempunyai kewajiban untuk membayar Biaya Hak
Penggunaan (BHP) Spektrum Frekuensi Radio karena PT
ep
Indosat Mega Media (PT IM2) tidak menggunakan spektrum
k

frekuensi radio sendiri untuk menyelenggarakan jasa akses


ah

internet. PT Indosat Mega Media (PT IM2) menggunakan


R

si
jaringan bergerak seluler milik PT Indosat Tbk menggunakan

ne
ng

pita frekuensi radio 900 MHz, 1800 MHz dan 2,1 GHz.
Dengan demikian, kewajiban pembayaran Biaya Hak
Penggunaan (BHP) Spektrum Frekuensi Radio berada pada

do
gu

PT Indosat Tbk.; ---------------------------------------------------------

Melalui surat tersebut, Menteri Komunikasi dan Informatika


In
A

selaku regulator bidang telekomunikasi telah menyatakan


bahwa tidak adanya penggunaan bersama frekuensi 2,1 GHz
ah

lik

antara Indosat dan IM2 yang menimbulkan kewajiban bagi IM2


untuk membayar kewajiban-kewajiban sebagai penyelenggara
m

ub

jaringan telekomunikasi, sehingga pada dasarnya tidak ada


tindak pidana yang dilakukan baik oleh IM2 maupun Indosat
ka

ep

yang dapat menyebabkan kerugian negara; ---------------------------


ah

Sehingga Putusan TUN Tergugat II yang tidak memenuhi


R

ketentuan-ketentuan peraturan perundang-undangan yang


es

bersifat materiil/substansial, sehingga Putusan TUN Tergugat II


M

ng

yang disampaikan oleh Tergugat I kepada Jaksa Agung Muda


on

Halaman 99 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 99
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tindak Pidana Khusus juga dikategorikan bertentangan dengan

si
ketentuan-ketentuan peraturan perundang-undangan; -------------

Keputusan TUN yang bertentangan dengan peraturan

ne
ng
perundang-undangan patutlah dinyatakan batal atau tidak sah;

C. Dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat TUN yang tidak

do
gu berwenang (bevoegdheids-gebreken), dimana ketidak
wenangan ini berupa :

In
A
- BPKP tidak berwenang melakukan audit kerugian negara,
dimana sebagaimana diatur dalam Pasal 3 huruf u Kepres
ah

lik
31 Tahun 1983 tentang Pembentukan BPKP telah dicabut
dengan Kepres No. 42 Tahun 2001; --------------------------------
am

ub
- BPKP hanya memperoleh kewenangan melakukan audit
investigatif berdasarkan PP No. 60 Tahun 2008 yang hanya
ep
merupakan bagian dari sistem pengendalian intern
k

pemerintah dalam kaitannya dengan pengawasan intern atas


ah

R
penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah yang

si
bersifat preventif. Artinya BPKP tidak memiliki kewenangan

ne
ng

dalam melakukan pemeriksaan investigatif berkaitan dengan


unsur tindak pidana korupsi. Sehingga ketika ditemukannya

do
adanya kerugian negara yang mengandung unsur pidana,
gu

maka kewenangan tindak lanjut atas temuan tersebut


sampai pada proses hukumnya adalah menjadi kewenangan
In
A

BPK; -------------------------------------------------------------------------

- Selanjutnya dalam ketentuan Pasal 10 ayat (1) dan (2)


ah

lik

Undang-undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan


Pemeriksa Keuangan dinyatakan : Dalam hal ini BPK lah
m

ub

yang berwenang menyatakan ada tidaknya kerugian negara


ka

yang berkaitan dengan tindak pidana korupsi setelah


ep

memperoleh laporan dari lembaga pengawasan internal


seperti inspektorat jenderal termasuk dalam hal ini BPKP
ah

maupun atas temuan Hasil Audit Investigatif BPK itu sendiri;


es

Pasal 10 ayat (1) :


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 100
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
BPK menilai dan/ atau menetapkan jumlah kerugian Negara
yang diakibatkan oleh perbuatan melawan hukum baik

si
sengaja maupun lalai yang dilakukan oleh bendahara,
pengelola BUMN/BUMD, dan lembaga atau badan lain yang

ne
ng
menyelenggarakan pengelolaan keuangan negara; -----------

Pasal 10 ayat (2) :

do
gu Penilaian kerugian Negara dan/ atau penetapan pihak yang
berkewajiban membayar ganti kerugian sebgaimana
dimaksud dalam ayat (1) ditetapkan dengan keputusan

In
BPK; ------------------------------------------------------------------------
A
- Bahwa dengan status PT Indosat, Tbk. yang adalah
ah

lik
perusahaan PMA dan badan hukum swasta, maka sesuai
dengan Pasal 2 ayat (1) dan (2) Peraturan Pemerintah No.
am

ub
60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah, Tergugat I dan Tergugat II tidak berwenang
untuk memeriksa PT Indosat, Tbk karena bukan instansi
ep
k

pemerintah/lembaga intern pemerintah yang mengelola


ah

keuangan negara; --------------------------------------------------------


R

si
13. Bahwa sekiranyapun Tergugat I dan Tergugat II berhak melakukan
audit investigatif - quod non bahwa ternyata Hasil Audit BPKP

ne
ng

tersebut bertentangan dengan Asas-asas Umum Pemerintahan


yang Baik/AAUPB (Algemeene Beginselen van Behoorlijk Bestuur/

do
gu

The Principles of The Good Administration), dimana AAUPB


sebagai suatu doktrin adalah bersifat universal yang sudah diakui
In
A

dan diterapkan di banyak negara, ada yang dirumuskan


(dikodifikasikan) secara resmi dan ada pula yang tidak
ah

lik

dikodifikasikan; ---------------------------------------------------------------------

Dimana pada intinya, fungsi dari AAUPB adalah :


m

ub

A. Sebagai pedoman atau kode etik bagi Badan/Pejabat TUN


ka

dalam melaksanakan urusan pemerintahan (termasuk dalam


ep

rangka menerbitkan keputusan TUN), yang tujuan akhirnya


adalah demi terwujudnya pemerintahan yang baik dan bersih
ah

(clean and good governance); ---------------------------------------------


es
M

ng

on

Halaman 101 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 101
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Keputusan TUN Tergugat II berupa Pelaksanaan/pekerjaan

si
adalah profesi, dimana Auditor yang bekerja di sektor public
selain dituntut untuk mematuhi ketentuan dan peraturan

ne
ng
kepegawaian sebagai seorang pegawai negeri sipil, ia juga
dituntut untuk mentaati kode etik Aparat Pengawasan Intern

do
gu Pemerintah (APIP) serta Standar Audit APIP atau Standar audit
lainnya yang telah ditetapkan; ---------------------------------------------

In
A
Kode Etik APIP ditetapkan oleh Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : PER/04/M.PAN/
ah

03/2008 tanggal 31 Maret 2008 dan No. PER/05/M.PN/03/2008

lik
tanggal 31 Maret 2008; ------------------------------------------------------
am

ub
Tergugat II sebagai auditor BPKP, adalah akuntan, anggogat
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), yang dalam keadaan tertentu
melakukan audit atas entitas yang menerbit laporan keuangan
ep
k

yang disusun berdasarkan prinsip-prinsip akutansi yang berlaku


ah

umum sebagaimana diatur dalam Pernayataan Standar


R

si
Akutansi Keuangan (PSAK). Karena itu auditor pemerintah
tersebut wajib pula mengetahui dan mentaati Kode Etik Akuntan

ne
ng

Indonesia dan Standar Audit sebagaimana diatur dalam Standar


Profesional Akuntan Publik yang ditetapkan oleh IAI; ---------------

do
gu

Hal ini terlihat bahwa :

- Tergugat I maupun Tergugat II tidak pernah melakukan


In
A

pemeriksaan fisik, meminta data atau keterangan apapun


kepada PT Indosat, Tbk. (in casu Pengugat Intervensi)
ah

lik

maupun kepada IM2, sehingga Laporan Hasil Audit BPKP


merupakan audit yang tidak valid dan tidak objektif atau tidak
m

ub

memiliki dasar data serta dokumen yang jelas, berpihak atau


berat sebelah; -------------------------------------------------------------
ka

ep

- Auditor yang melakukan perhitungan kerugikan keuangan


ah

negara harus mempunyai pertimbangan profesioal untuk


R

menggunakan teknik-teknik audit yang tepat sebagaimana


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 102
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dengan teknik auditor yang relevan, kompeten dan cukup,

si
serta dapat digunakan dalam proses peradilan; -----------------

- Tergugat I maupun Tergugat II dalam melakukan

ne
ng
perhitungan kerugian keuangan negara tidak profesional,
cermat dan seksama (due profesional care) dan tidak secara

do
gu hati-hati (prudent), karena melakukan perhitungan kerugian
keuangan negara didasarkan atas alat bukti yaitu

In
A
keterangan-keterangan ahli pro justitia dari pihak Kejaksaan
Agung RI, bukan berdasarkan Bukti Audit, karena
ah

lik
Ungkapan yang sering dipakai sebagai panduan dalam
melakukan perhitungan kerugian negara adalah without
evidence, there is no case ! dimana ungkapan itu
am

ub
menggambarkan betapa pentingnyanya bukti dan dalam hal
ini Audit harus menggunakan bukti audit dan bukan alat
ep
k

bukti; -------------------------------------------------------------------------
ah

- Bahwa penugasan penghitungan kerugian keuangan negara,


R

si
dimaksudkan adalah semata-mata membantu Penyidik
dalam menghitung kerugian negara terhadap dugaan suatu

ne
ng

tindak pidana korupsi, bukan memberi Opini Hukum atas


kasus yang diperiksa, dengan demikian unsur melawan

do
gu

hukum dalam kasus tersebut ditetapkan oleh Penyidik,


bukan oleh tenaga ahli dari BPKP; ---------------------
In
A

- Output dari penugasan perbantuan penghitungan kerugian


negara adalah Laporan, dimana laporan tersebut terutama
ah

lik

memuat potensi jumlah kerugian keuangan negara,


sedangkan modus operandi maupun unsur melawan hukum
m

ub

tidak boleh dimuat dalam laporan tersebut; -----------------------

B. Sebagai tolok ukur dan sekaligus alasan (beroepsgronden) bagi


ka

ep

pihak yang merasa dirugikan kepentingannya oleh suatu


keputusan yang dikeluarkan oleh Badan/Pejabat TUN untuk
ah

mengajukan gugatan terhadap putusan tersebut; --------------------


es
M

ng

on

Halaman 103 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 103
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan

si
Aparatur Negara Nomor : PER/04/M.PAN/03/2008 tentang Kode
Etik Aparat Pengawasan Intern Pemerintah, dalam hal ini

ne
ng
tindakan Tergugat II yang tidak profesional, yaitu akibat kinerja
yang tidak optimal dalam pelaksanaan audit, dimana Tidak

do
gu Dapat Disangkal bahwa sebagai Auditor yang diharuskan
menjunjung tinggi profesi, bahwa Keputusan TUN Tergugat II
yang tidak mematuhi prinsip-prinsip perilaku khususnya

In
A
Obyektifitas dan Kompetensi maka layaklah Pergugat II
Intervensi I melakukan Gugatan Intervensi; ---------------------------
ah

lik
C. Sebagai dasar atau kriteria pengujian (toetsingsgronden) bagi
Pengadilan atau Hakim TUN menilai apakah keputusan yang
am

ub
diterbitkan oleh Badan/Pejabat TUN itu telah sesuai atau tidak
dengan norma-norma hukum dan keadilan, sehingga dapat
ep
k

diputuskan tentang sah atau tidaknya keputusan tersebut; --------


ah

Bahwa dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan


R

si
Aparatur Negara Nomor : PER/04/M.PAN/03/2008 tentang Kode
Etik Aparat Pengawasan Intern Pemerintah, dalam hal ini

ne
ng

tindakan Tergugat II yang tidak profesional, yaitu akibat kinerja


yang tidak optimal dalam pelaksanaan audit, dimana Tidak

do
gu

Dapat Disangkal bahwa sebagai Auditor yang diharuskan


menjunjung tinggi profesi, bahwa Keputusan TUN Tergugat II
In
A

yang tidak mematuhi prinsip-prinsip perilaku khususnya


Obyektifitas dan Kompetensi maka Keputusan TUN Tergugat
ah

lik

II tidak sesuai dengan norma-norma dan keadilan, sehingga


layaklah dinyatakan tidak sah; --------------------------------------------
m

ub

14. Bahwa dengan demikian, Keputusan TUN Tergugat I maupun


Keputusan TUN Tergugat II yang disampaikan kepada Kejaksaan
ka

Agung RI tidak dapat digunakan sebagai dasar menentukan


ep

kerugian keuangan negara; ----------------------------------------------------


ah

Dari hal-hal tersebut di atas, bahwa selain bertentangan dengan


R

es

peraturan perundang-undangan juga bertentangan dengan Asas Umum


M

ng

Pemerintah Yang Baik, khususnya Asas Kecermatan dan Kepastian


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 104
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Hukum, Maka sesuai dengan Pasal 53 ayat (2) huruf a dan b UU PTUN,

si
keputusan a quo harus dinyatakan batal atau tidak sah dan
diperintahkan kepada Tergugat I dan Tergugat II untuk mencabut objek

ne
ng
sengketa tersebut; ----------------------------------------------------------------------

V. Tentang Permohonan Pendahuluan Penundaan Keputusan TUN ---------

do
gu Permohonan Pendahuluan Penundaan Keputusan TUN:

1. Bahwa Pasal 67 UU PTUN mengatur sebagai berikut :

In
A
ah

lik
Pasal 67

(1) Gugatan tidak menunda atau menghalangi dilaksanakannya


Keputusan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara serta
am

ub
tindakan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang digugat;

(2) Penggugat dapat mengajukan permohonan agar pelaksanaan


ep
Keputusan Tata Usaha Negara itu ditunda selama pemeriksaan
k

sengketa Tata Usaha Negara sedang berjalan, sampai ada


ah

putusan Pengadilan yang memperoleh kekuatan hukum tetap;-


R

si
(3) Permohonan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dapat dia
jukan sekaligus dalam gugatan dan dapat diputus terlebih

ne
dahulu dari pokok sengketanya; ------------------------------------------
ng

(4) Permohonan penundaan sebagaimana dimaksud dalam ayat


(2):

do
gu

a. dapat dikabulkan hanya apabilater dapat keadaan yang


sangat mendesak yang mengakibatkan kepentingan
penggugat sangat dirugikan jika Keputusan Tata Usaha
In
A

Negara yang digugat itu tetap dilaksanakan; ---------------------

b. tidak dapat dikabulkan apabila kepentingan umum dalam


ah

lik

rangka pembangunan mengharuskan dilaksanakannya


keputusan tersebut.; ----------------------------------------------------
m

ub

2. Bahwa berdasarkan ketentuan tersebut diatas, Penggugat II


Intervensi I dapat mengajukan permohonan agar pelaksanaan
ka

Keputusan TUN Tergugat I dan Keputusan TUN Tergugat II


ep

ditunda selama pemeriksaan sengketa Tata Usaha Negara sedang


ah

berjalan, sampai ada putusan Pengadilan yang memperoleh


R

kekuatan hukum tetap dengan pertimbangan terdapat keadaan


es
M

yang sangat mendesak yang mengakibatkan kepentingan


ng

on

Halaman 105 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 105
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Penggugat II Intervensi I sangat dirugikan jika Keputusan TUN

si
Tergugat I dan Keputusan TUN Tergugat II tetap dilaksanakan; -----

3. Bahwa berdasarkan ketentuan tersebut diatas, Penggugat II

ne
ng
Intervensi I mengajukan permohonan agar pelaksanaan Keputusan
TUN Tergugat I dan Keputusan TUN Tergugat II ditunda selama

do
gu pemeriksaan sengketa karena terdapat keadaan yang sangat
mendesak yang mengkibatkan kepentingan Penggugat II Intervensi

In
A
I sangat dirugikan jika Keputusan TUN tetap dilaksanakan, antara
lain :
ah

lik
- Penggugat II Intervensi I sebagai Penyelenggara Jaringan
Telekomunikasi telah menyelesaikan seluruh kewajiban terkait
am

ub
pembayaran Biaya Hak Penggunaan (BHP) frekuensi radio yang
terdiri dari biaya nilai awal (up front fee ) dan izin pita tahunan
untuk periode tahun 2006 sampai dengan akhir tahun 2012
ep
k

sebesar Rp. 2.416.661.561.248,- sesuai dengan tagihan yang


ah

disampaikan oleh Kementerian Kominfo; -----------------------


R

si
Dengan demikian, seluruh hak negara atas penggunaan pita

ne
ng

frekuensi 2.1 GHz sudah dipenuhi oleh Penggugat II Intervensi


I; -----------------------------------------------------------------------------------

do
- Bahwa nama baik Penggugat Intervensi tercemar melaui
gu

pemberitaan-pemberitaan media massa, karena seolah-olah


Penggugat II Intervensi I sebagai korporasi telah melakukan
In
A

dugaan tindak pidana korupsi yaitu telah melakukan kerugian


keuangan negara; ------------------------------------------------------------
ah

lik

4. Bahwa tidak ada kepentingan umum dalam rangka pembangunan


yang mengharuskan agar Keputusan TUN Tergugat I dan
m

ub

Keputusan TUN Tergugat II tersebut yang merupakan keputusan


ka

tata usaha negara untuk tetap terus dilaksanakan, dengan


ep

pertimbangan sebagai berikut :


ah

- Bahwa sesungguhnya tidak terdapat satu ketentuan peraturan


R

perundang-undangan pun yang menyatakan maupun


es
M

mewajibkan Penggugat II Intervensi I untuk melakukan


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 106
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pembayaran terlebih dahulu atas tagihan BHP, mengingat

si
Penggugat II Intervensi I sebagai perusahaan Penyelenggaraan
Jaringan Telekomunikasi telah menyelesaikan seluruh

ne
ng
kewajiban terkait pembayaran Up-front fee maupun BHP
Frekuensi untuk pita 2.1 GHz dengan total (sampai akhir tahun

do
gu 2012) sebesar Rp. 2.416.661.561.248,- sesuai dengan tagihan
yang disampaikan oleh Kementerian Kominfo. Dengan
demikian, seluruh hak negara atas penggunaan pita frekuensi

In
A
2.1 GHz sudah dipenuhi oleh Penggugat II Intervensi I; ------------
ah

- Bahwa bahkan Menteri Komunikasi dan Informatika sendiri

lik
selaku Regulator bidang telekomunikasi melalui Surat perihal
Kepastian Hukum atas Kerjasama antara PT Indosat, Tbk dan
am

ub
PT Indosat Mega Media (PT IM2) tertanggal 24 Februari 2012
juga telah menegaskan bahwa :
ep
k

5. Sesuai dengan penjelasan angka 2, 3 dan 4 di atas, maka


ah

jasa akses internet (Internet Service Provider) yang


R
diselenggarakan oleh PT Indosat Mega Media (PT IM2)

si
dengan menggunakan jaringan bergerak seluler milik PT
Indosat Tbk, yang dilaksanakan melalui kerjasama

ne
ng

berdasarkan perjanjian tertulis sudah sesuai dengan


ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999
tentang Telekomunikasi beserta peraturan pelaksanaannya;

do
gu

6. Selain itu, PT Indosat Mega Media (PT IM2) juga tidak


mempunyai kewajiban untuk membayar Biaya Hak
Penggunaan (BHP) Spektrum Frekuensi Radio karena PT
In
A

Indosat Mega Media (PT IM2) tidak menggunakan spektrum


frekuensi radio sendiri untuk menyelenggarakan jasa akses
internet. PT Indosat Mega Media (PT IM2) menggunakan
ah

lik

jaringan bergerak seluler milik PT Indosat Tbk menggunakan


pita frekuensi radio 900 MHz, 1800 MHz dan 2,1 GHz.
Dengan demikian, kewajiban pembayaran Biaya Hak
m

ub

Penggunaan (BHP) Spektrum Frekuensi Radio berada pada


PT Indosat Tbk.; ---------------------------------------------------------
ka

Melalui surat tersebut, Menteri Komunikasi dan Informatika telah


ep

menyatakan bahwa tidak adanya penggunaan bersama


ah

frekuensi 2,1 GHz antara Indosat dan IM2 yang menimbulkan


R

kewajiban bagi IM2 untuk membayar kewajiban-kewajiban


es
M

sebagai penyelenggara jaringan telekomunikasi, sehingga pada


ng

on

Halaman 107 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 107
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dasarnya tidak ada tindak pidana yang dilakukan baik oleh IM2

si
maupun Indosat yang dapat menyebabkan kerugian negara; ----

5. Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas maka apabila

ne
ng
Keputusan TUN Tergugat I dan Keputusan TUN Tergugat II yang
nota bene telah menyatakan bahwa kerjasama antara

do
gu Penyelenggaraan Jaringan Telekomunikasi dan Penyelenggaraan
Jasa Telekomunikasi dianggap suatu pelanggaran hukum Tidak

In
A
Ditunda, maka sudah jelas akan mengakibatkan kerugian yang
sangat besar bagi kepentingan lainnya, dengan alasan sebagai
ah

lik
berikut :

- Bahwa kita ketahui kemajuan Teknologi Informasi dan


am

ub
Komunikasi (TIK) di Indonesia sangat pesat sehingga
menjadikan pelayanan sasa TIK (termasuk jasa internet)
menjadi penting dan sangat dibutuhkan oleh masyarakat dan
ep
k

Pemerintah terutama dalam upaya Pemerintah mempercepat


ah

pertumbuhan ekonomi Indonesia sebagaimana ditetapkan


R

si
dalam Masterplan Percepatan Pertumbuhan dan Perluasan
Ekonomi Indonesia 2011-2005 (MP3EI); -------------------------------

ne
ng

- Bahwa Penyelenggaraan Jasa Telekomunikasi termasuk


penyedia jasa internet melibatkan 280 perusahaan di Indonesia

do
gu

dari kalangan UKM sampai tingkat korporasi besar. Oleh karena


itu, apabila kerjasama antara Penyelenggara Jaringan
In
A

Telekomunikasi dan Penyelenggara Jasa Telekomunikasi


dianggap suatu pelanggaran hukum, maka hal ini akan
ah

lik

berdampak kepada terhentinya seluruh usaha pelayanan yang


terkait internet seluruh Indonesia, termasuk pelayanan di bidang
m

ub

konten, manufaktur, perbankan, pemerintahan, pendidikan,


warnet, serta industri penunjak TIK lainnya; ---------------------------
ka

ep

Akan menjadi preseden buruk bagi kelangsungan perusahaan


penyelenggara ISP (internet service provider) lainnya di tanah
ah

air yang melakukan pola kerjasama yang serupa; -------------------


es

- Untuk adanya kepastian hukum, dalam hal ini selain merupakan


M

ng

amanat Undang-undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 108
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Telekomunikasi, yaitu juga merupakan hal yang diperlukan

si
untuk menjamin terciptanya iklim investasi pada sektor yang
paling tinggi memberikan kontribusi dalam laju pertumbuhan

ne
ng
ekonomi nasional, serta untuk menyediakan lapangan kerja; -----

Dimana jika Industri Telekomunikasi terganggu, maka Industri

do
gu Telekomunikasi di Indonesia berada dalam ketidak pastian
hukum; ---------------------------------------------------------------------------

In
A
Dari hal-hal tersebut di atas, sehingga sangat dikhawatirkan
Keputusan Tata Usaha Negara tersebut akan menimbulkan
ah

lik
kerugian yang terus berlanjut, maka adalah adil sebelum memutus
pokok perkara, Penggugat mohon kepada Majelis Hakim untuk
am

ub
memerintahkan Tergugat I dan Tergugat II melakukan Penundaan
Pelaksanaan Keputusan Tata Usaha Negara in casu berupa :
ep
- Surat Deputi Kepala Bidang Investigasi, Badan Pengawasan
k

Keuangan dan Pembangunan Nomor : SR-1024/D6/01/2012


ah

Tanggal 9 Nopember 2012, Perihal : Laporan Hasil Audit Dalam


R

si
Rangka Perhitungan Kerugian Negara Atas Dugaan Tindak

ne
Pidana Korupsi Dalam Pembangunan Jaringan Frekwensi Radio
ng

2,1 GHz/Generasi Tiga (3G) oleh PT. Indosat, Tbk dan PT.
Indosat Mega Media (IM2); -------------------------------------------------

do
gu

- Laporan Hasil Audit Perhitungan Kerugian Keuangan Negara


atas Perkara Dugaan Tindak Pidana Korupsi dalam
In
A

Penggunaan Jaringan Frekwensi Radio 2,1 GHz/Generasi Tiga


(3G) oleh PT. Indosat, Tbk. Dan PT. Indosat Mega Media (IM2)
ah

lik

Tanggal 31 Oktober 2012 oleh Tim BPKP; ----------------------------

Yaitu selama perkara berlangsung sampai putusan dalam perkara


m

ub

ini mempunyai kekuatan hukum tetap. Hal ini sesuai dengan Pasal
ka

67 ayat (2) dan ayat (4) huruf a yang berbunyi sebagai berikut :
ep

(2) Penggugat dapat mengajukan permohonan agar pelaksanaan


Keputusan Tata Usaha Negara itu ditunda selama pemeriksaan
ah

sengketa Tata Usaha Negara sedang berjalan, sampai ada


R

putusan Pengadilan yang memperoleh kekuatan Hukum tetap;-


es
M

ng

on

Halaman 109 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 109
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(4) Permohonan penundaan sebagaimana dimaksud dalam ayat
(2):

si
a. dapat dikabulkan hanya apabila terdapat keadaan yang

ne
sangat mendesak yang mengakibatkan kepentingan

ng
penggugat sangat dirugikan jika Keputusan Tata Usaha
Negara yang digugat itu tetap dilaksanakan; --------------------

do
gu
VI. Tentang : Permohonan ----------------------------------------------------------------

Bahwa berdasarkan alasan-alasan sebagaimana tersebut di atas,

In
A
penggugat intervensi sangat berkepentingan dalam perkara ini,
terutama untuk melindungi hak-hak penggugat intervensi yang
ah

lik
dilindungi hkum; -------------------------------------------------------------------------

Oleh karena itu, selanjutnya Penggugat II Intervensi I mohon kepada


am

ub
Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta C.q Majelis Hakim
Pemeriksaan Perkara ini agar memberikan putusan sebagai berikut:
ep
DALAM PERMOHONAN PENDAHULUAN
k
ah

1. Mengabulkan permohonan penundaan pelaksanaan yang


R

si
dimohonkan oleh Penggugat II Intervensi I selama perkara ini
berjalan hingga diperolehnya putusan pengadilan yang telah

ne
ng

berkekuatan hukum tetap (inkraht van gewijsde ); -----------------------

2. Memerintahkan kepada Tergugat I untuk menunda pelaksanaan

do
gu

Keputusan TUN Tergugat I dan memerintahkan Tergugat II untuk


menunda pelaksanaan Keputusan TUN Tergugat II; --------------------
In
A

3. Melarang Tergugat I untuk menerbitkan surat keputusan Lanjutan


yang dilandaskan pada Keputusan TUN Tergugat I dan melarang
ah

lik

Tergugat II untuk menerbitkan surat keputusan lanjutan yang


dilandaskan pada Keputusan TUN Tergugat II; ---------------------------
m

ub

DALAM POKOK PERKARA:


ka

1. Mengabulkan Gugatan Penggugat II Intervensi I untuk seluruhnya; -


ep

2. Menguatkan Penetapan Penundaan sampai dengan adanya


ah

keputusan yang berkekuatan hukum tetap (inkraht van gewijsde); --


R

3. Menyatakan batal atau tidak sah Keputusan TUN Tergugat I berupa


es
M

Surat Deputi Kepala BPKP Bidang Investigasi, Badan Pengawasan


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 110
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Keuangan dan Pembangunan Nomor : SR-1024/D6/01/2012

si
Tanggal 9 Nopember 2012, Perihal : Laporan Hasil Audit Dalam
Rangka Perhitungan Kerugian Negara Atas Dugaan Tindak Pidana

ne
ng
Korupsi Dalam Pembangunan Jaringan Frekwensi Radio 2.1 GHz/
Generasi Tiga (3G) oleh PT. Indosat Tbk dan PT. Indosat Mega

do
gu 4.
Media (IM2); ----------------------------------------------------------------

Menyatakan batal atau tidak sah Keputusan TUN Tergugat II

In
A
berupa Laporan Hasil Audit Perhitungan Kerugian Negara Atas
Dugaan Tindak Pidana Korupsi Dalam Pembangunan Jaringan
ah

Frekwensi Radio 2.1 GHz/Generasi Tiga (3G) oleh PT. Indosat Tbk

lik
dan PT. Indosat Mega Media (IM2). Tanggal 31 Oktober 2012; ------
am

ub
5. Mewajibkan Tergugat I untuk mencabut Keputusan TUN Tergugat I
berupa Surat Deputi Kepala BPKP Bidang Investigasi, Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor : SR-1024/
ep
k

D6/01/2012 Tanggal 9 Nopember 2012, Perihal : Laporan Hasil


ah

Audit Dalam Rangka Perhitungan Kerugian Negara Atas Dugaan


R

si
Tindak Pidana Korupsi Dalam Pembangunan Jaringan Frekwensi
Radio 2.1 GHz/Generasi Tiga (3G) oleh PT. Indosat Tbk dan PT.

ne
ng

Indosat Mega Media (IM2); ------------------------------------------

6. Mewajibkan Tergugat II untuk mencabut Keputusan TUN Tergugat

do
gu

II berupa Laporan Hasil Audit Perhitungan Kerugian Negara Atas


Dugaan Tindak Pidana Korupsi Dalam Pembangunan Jaringan
In
A

Frekwensi Radio 2.1 GHz/Generasi Tiga (3G) oleh PT. Indosat Tbk
dan PT. Indosat Mega Media (IM2). Tanggal 31 Oktober 2012; ------
ah

lik

7. Menghukum Tergugat I dan Tergugat II untuk membayar seluruh


biaya perkara; --------------------------------------------------------------------
m

ub

Alasan-alasan gugatan Penggugat II Intervensi 2:


ka

I. Tentang : Keputusan TUN Tergugat I dan Keputusan TUN Tergugat II


ep

adalah merupakan Keputusan Tata Usaha Negara ---------------------------


ah

Bahwa Keputusan TUN Tergugat I dan Keputusan TUN Tergugat II


R

adalah merupakan Keputusan Tata Usaha Negara sebagaimana


es
M

dimaksud dalam ketentuan Pasal 1 Butir 9 Undang-Undang RI No. 5


ng

on

Halaman 111 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 111
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara jo. Undang-undang

si
RI No. 9 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-undang No. 5
Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara jo. Undang-undang

ne
ng
RI No. 51 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang
No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara (selanjutnya

do
gu disebut UU PTUN), yaitu :

1. Merupakan suatu penetapan tertulis -----------------------------------------

In
A
Bahwa jelas Objek Sengketa adalah merupakan suatu penetapan
tertulis, yaitu :
ah

lik
- Surat Deputi Kepala BPKP Bidang Investigasi, Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor : SR-1024/
am

ub
D6/01/2012 Tanggal 9 Nopember 2012, Perihal : Laporan Hasil
Audit Dalam Rangka Perhitungan Kerugian Negara Atas
ep
Dugaan Tindak Pidana Korupsi Dalam Pembangunan Jaringan
k

Frekwensi Radio 2.1 ghz/Generasi Tiga (3G) oleh PT Indosat,


ah

Tbk dan PT Indosat Mega Media (IM2); --------------------------------


R

si
(Vide Copy Surat Deputi Kepala BPKP Bidang Investigasi No.

ne
ng

SR-1024/D6/01/2012, Lampiran-1); --------------------------------------

- Laporan Hasil Audit Perhitungan Kerugian Keuangan Negara

do
gu

(LHAPKKN) atas Perkara Dugaan Tindak Pidana Korupsi Dalam


Penggunaan Jaringan Frekwensi Radio 2,1 GHZ/Generasi Tiga
In
A

(3G) oleh PT Indosat, Tbk. dan PT Indosat Mega Media (IM2)


Tanggal 31 Oktober 2012 oleh Tim BPKP; ----------------------------
ah

lik

(Vide Copy Laporan Surat Deputi Kepala BPKP Bidang


Investigasi No. SR-1024/D6/01/2012, Lampiran-2); -----------------
m

ub
ka

ep
ah

2. Dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara; ------------


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 112
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Di dalam Pasal 1 angka 8 UU PTUN disebutkan : Badan atau

si
pejabat yang melaksanakan urusan pemerintahan berdasarkan
peraturan perundang-undanga yang berlaku; ----------------------------

ne
ng
Dimana dari ketentuan pasal tersebut dapat dilihat bahwa
pengertian bahwa siapa yang dapat digolongkan sebagai badan

do
gu atau pejabat TUN menjadi lebih luas. Sehingga suatu lembaga,
organisasi, atau perorangan dapat termasuk badan atau pejabat

In
A
TUN sepanjang ia mendapat pelimpahan wewenang dari
Pemerintah dalam melaksanakan urusan pemerintah; -----------------
ah

lik
Tergugat I selaku Deputi BPKP, Deputi Bidang Investigasi, Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan ( BPKP) adalah yang
am

ub
mewakili lembaga BPKP sebagai Badan dalam kategori Lembaga
Pemerintah Non-Departemen (LPND) yang berada di bawah dan
bertanggung jawab langsung kepada Presiden; --------------------------
ep
k

Tergugat II adalah Tim BPKP (Secara Kolektif Kolegial) yang


ah

R
ditugaskan Direktur Direktorat Investigasi Instansi Pemerintah,

si
sebagaimana Surat Tugas Nomor : ST-524/D601/3/2012 tanggal 2

ne
ng

Oktober 2012, dimana Tim BPKP tersebut adalah para Auditor


yang bertanggung jawab pada Profesinya/Dirinya sendiri dalam
kapasitas dan fungsinya sebagai Auditor Pemerintah yang

do
gu

tergabung dalam Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP)


yang diberi mandat (pelimpahan wewenang) oleh peraturan
In
A

perundang-undangan untuk melaksanakan audit, dimana sebagai


Auditor tunduk pula pada Kode Etik APIP; ---------------------------------
ah

lik

Dengan demikian mengingat Tergugat I dan Tergugat II in casu


merupakan entitas yang berbeda, maka dapat digugat secara
m

ub

terpisah dalam gugatan TUN, karena dari ketentuan dua pasal


tersebut dapat dilihat bahwa pengertian bahwa siapa yang dapat
ka

ep

digolongkan sebagai badan atau pejabat TUN menjadi lebih luas.


Sehingga suatu lembaga, organisasi, atau perorangan dapat
ah

termasuk badan atau pejabat TUN sepanjang ia mendapat


es
M

ng

on

Halaman 113 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 113
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pelimpahan wewenang dari Pemerintah dalam melaksanakan

si
urusan pemerintah; ---------------------------------------------------------------

3. Berisi tindakan hukum Tata Usaha Negara yang berdasarkan

ne
ng
peraturan perundang-undangan yang berlaku; ----------------------------

Bahwa perbuatan hukum badan atau Pejabat Tata Usaha Negara

do
gu dikatakan yang bersumber pada suatu ketentuan hukum tata usaha
negara yang dapat menimbulkan hak dan kewajiban pada orang

In
A
lain, dalam hal ini PT Indosat, Tbk. (in casu Penggugat II Intervensi
I) dan PT Indosat Mega Media (IM2), yaitu : -------------------------------
ah

lik
Sumber ketentuan hukum, yang menjadi dasar tindakan hukum
Tergugat I adalah :
am

ub
Dasar Pengaturan :

- Kepres No. 31 Tahun 1983 tanggal 30 Mei 1983 tentang BPKP;


ep
k

- Kepres No. 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas,


ah

Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja


R

si
Lembaga Pemerintah Non Departemen; -------------------------------

ne
ng

- Kepres No. 110 Tahun 2001 Tentang Unit Organisasi dan


Tugas Eselon I Lembaga Pemerintah Non Departmen, terakhir

do
dengan PP No. 64 Tahun 2005; ------------------------------------------
gu

- Peraturan Pemerintah RI No. 60 Tahun 2008 Tentang Sistem


Pengendalian Intern Pemerintah; -----------------------------------------
In
A

Sumber ketentuan hukum, yang menjadi dasar tindakan hukum


ah

lik

Tergugat II selain apa yang diatur dalam Dasar pengaturan


Tergugat I bahwa dasar pengaturan Tergugat II sebagai Auditor
m

adalah : ------------------------------------------------------------------------------
ub

Dasar Pengaturan :
ka

ep

Sebagai Profesi Auditor Pemerintah lebih khusus pengaturannya


dalam Kode Etik APIP dan Standar Audit APIP yang ditetapkan
ah

oleh Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara :


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 114
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara

si
Nomor : PER/04/M.PAN/03/2008 tanggal 31 Maret 2008 tentang
Kode Etik Aparat Pengawasan Intern Pemerintah; ------------------

ne
ng
- Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur negara
Nomor : PER/05/M.PN/03/2008 tanggal 31 Maret 2008 tentang

do
gu Standar Audit Aparat Pengawasan Intern Pemerintah; -------------

- Pedoman Penugasan Bidang Investigasi (PPBI) yang diatur

In
A
dalam Peraturan Kepala BPKP No. PER-1314/K/D6/2012
tanggal 16 Oktober 2012; ---------------------------------------------------
ah

lik
4. Bersifat kongkrit, individual, dan final serta menimbulkan akibat
hukum; -------------------------------------------------------------------------------
am

ub
Bahwa Keputusan TUN Tergugat I dan Keputusan TUN Tergugat II
tersebut termasuk sebagai objek sengketa yang bersifat kongkrit,
ep
k

individual, dan final serta menimbulkan akibat hukum bagi


Penggugat II Intervensi II sebagaimana yang diatur dalam
ah

R
ketentuan Pasal 1 angka (3) UU PTUN, sebagai berikut :

si
a. Bersifat konkret ----------------------------------------------------------------

ne
ng

Artinya obyek yang diputuskan/ditetapkan dalam Keputusan


TUN Tergugat I dan Keputusan TUN Tergugat II itu tidak

do
gu

abstrak, tetapi berwujud, tertentu atau dapat di tentukan, yakni


Penyampaian dan adanya Laporan Hasil Audit Dalam Rangka
In
A

Perhitungan Dugaan Tindak Pidana Korupsi dalam Penggunaan


Jaringan Frekuensi Radio 2,1 GHz/ Generasi Tiga (3g) oleh PT
ah

lik

Indosat Tbk dan PT Indosat Mega Media (IM2), dengan jumlah


kerugian keuangan Negara sebesar Rp. 1.358.343.346.674,00
m

ub

(Satu Trilyun Tiga Ratus Lima Puluh Delapan Milyar Tiga Ratus
Empat Puluh Tiga Juta Tiga Ratus Empat Puluh Enam Ribu
ka

Enam Ratus Tujuh Puluh Empat Rupiah); -----------------------------


ep

b. Bersifat individual -------------------------------------------------------------


ah

Artinya Keputusan TUN Tergugat I dan Keputusan TUN


es

Tergugat II tidak ditujukan untuk umum, tetapi tertentu baik


M

ng

alamat maupun hal yang dituju, yakni kepada Jaksa Agung


on

Halaman 115 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 115
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Muda Tindak Pidana Khusus dan terkait pada perhitungan

si
kerugian keuangan negara terkait dalam Penggunaan Jaringan
Frekuensi Radio 2.1 GHz/Generasi Tiga (3G) oleh PT Indosat,

ne
ng
Tbk (in casu Penggugat II Intervensi I) dan PT Indosat Mega
Media (IM2) (in casu Penggugat II Intervensi II); ---------------------

do
gu c. Bersifat Final -------------------------------------------------------------------

Bersifat final, artinya terkait Jumlah Dan Angka Hasil

In
A
Perhitungan oleh Tergugat II dan Penyampaian LHPKKN oleh
Tergugat I sudah definitif, dalam arti tidak lagi memerlukan
ah

lik
persetujuan instansi atasan ataupun pihak lain dan karenanya
dapat menimbulkan akibat hukum, yakni telah dijadikan sebagai
am

ub
dasar penghitungan kerugian keuangan negara oleh Direktur
Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Agung RI, dimana dalam
Keputusan TUN tersebut dinyatakan bahwa jumlah kerugian
ep
k

keuangan negara adalah sebesar Rp. 1.358.343.346.674,- (Satu


ah

Trilyun Tiga Ratus Lima Puluh Delapan Milyar Tiga Ratus


R

si
Empat Puluh Tiga Juta Tiga Ratus Empat Puluh Enam Ribu
Enam Ratus Tujuh Puluh Empat Rupiah); -----------------------------

ne
ng

II. Tentang : Kepentingan dan Alas Hak Penggugat II Intervensi II dalam


Mengajukan Gugatan Intervensi; ---------------------------------------------------

do
gu

Bahwa Penggugat II Intervensi II sangat berkepentingan dalam perkara


ini, terutama untuk melindungi hak-hak penggugat intervensi yang
In
A

dilindungi hukum, yaitu bahwa dalam Objek Sengketa terkait erat pada
kepentingan hukum Penggugat II Intervensi II, yaitu sebagaimana
ah

lik

dinyatakan dalam beberapa hal sebagai berikut :

1. Bahwa perbuatan Tergugat I berupa penyampaian Surat Deputi


m

ub

Kepala BPKP Bidang Investigasi, Badan Pengawasan Keuangan


ka

Dan Pembangunan Nomor : SR-1024/D6/01/2012 Tanggal 9


ep

Nopember 2012, Perihal : Laporan Hasil Audit Dalam Rangka


ah

Perhitungan Kerugian Negara Atas Dugaan Tindak Pidana Korupsi


R

Dalam Pembangunan Jaringan Frekwensi Radio 2.1 Ghz/Generasi


es

Tiga (3G) Oleh PT Indosat, Tbk Dan Pt Indosat Mega Media (IM2)
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 116
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tersebut, telah merugikan kepentingan Penggugat II Intervensi II,

si
karena berdasarkan Keputusan Tergugat I tersebut, saat ini
Kejaksaan Agung RI telah menyatakan bahwa Penggugat II

ne
ng
Intervensi II adalah Korporasi yang dijadikan tersangka dalam
dugaan tindak pidana korupsi; -------------------------------------------------

do
gu 2. Bahwa perbuatan Tergugat II berupa Laporan Hasil Audit
Perhitungan Kerugian Keuangan Negara Atas Perkara Dugaan

In
A
Tindak Pidana Korupsi Dalam Penggunaan Jaringan Frekwensi
Radio 2,1 GHz/Generasi Tiga (3G) oleh PT Indosat, Tbk. Dan PT
ah

lik
Indosat Mega Media (IM2) Tanggal 31 Oktober 2012 tersebut telah
merugikan kepentingan Penggugat II Intervensi II, karena dalam
am

Keputusan TUN dari Tergugat II tersebut pada pokoknya

ub
dinyatakan sebagai berikut :

- Berdasarkan data/bukti/dokumen/keterangan para Saksi/Ahli


ep
k

yang diperoleh melalui Penyidik dapat disimpulkan bahwa telah


ah

terjadi penyimpangan dalam pelaksanaan Perjanjian Kerjasama


R

si
Penggunaan Jaringan Frekwensi Radio 2.1 GHz/Generasi Tiga
(3G) antara PT Indosat, Tbk dengan PT Indosat Mega Media

ne
ng

(IM2) berupa penggunaan bersama frekuensi milik PT Indosat


oleh PT IM2 yang bertentangan dengan ketentuan; -----------------

do
gu

Vide Halaman 2 Laporan Hasil Audit; -----------------------------------


In
- PT IM2 menggunakan bersama frekuensi milik PT Indosat, Tbk
A

tanpa mendapat izin dari Menteri dan tanpa membayar Biaya


ah

Hak Penggunaan Spektrum Frekuensi ke Negara sebagaimana


lik

dimaksud dalam pasal 30 PP Nomor : 53 Tahun 2000 tentang


Penggunaan Spektrum Frekuensi dan Orbit Satelit; -----------------
m

ub

Vide Halaman 2 Laporan Hasil Audit; -----------------------------------


ka

ep

III. Tentang : Tenggang Waktu Pengajuan Gugatan; ------------------------------

1. Bahwa Keputusan TUN Tergugat I diterbitkan pada tanggal 09


ah

Nopember 2012 dan diterima oleh Penggugat II Intervensi II pada


es
M

ng

on

Halaman 117 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 117
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tanggal 10 Januari 2013 adapun Gugatan Intervensi dimohonkan

si
pada tanggal 21 Januari 2013; ------------------------------------------------

Berdasarkan hal tersebut di atas maka Gugatan Intervensi a quo

ne
ng
diajukan dalam tenggang waktu yang ditentukan dalam Pasal 55
Undang-undang No. 51 Tahun 2009 tentang Perubahan kedua atas

do
gu Undang-undang No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha
Negara, yakni 90 (sembilan puluh) hari sejak saat di terimanya atau

In
A
diumumkan Keputusan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara; ---

2. Bahwa Keputusan Tergugat II diterbitkan pada tanggal 31 Oktober


ah

lik
2013 dan diterima oleh Penggugat II Intervensi II pada tanggal 10
Januari 2013 adapun Gugatan Intervensi a quo diajukan pada
am

ub
tanggal 21 Januari 2013; --------------------------------------------------------

Berdasarkan hal tersebut di atas maka Gugatan a quo dia jukan


ep
dalam tenggang waktu yang ditentukan dalam Pasal 55 Undang-
k

undang No. 51 Tahun 2009 tentang Perubahan kedua atas


ah

Undang-undang No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha


R

si
Negara, yakni 90 (sembilan puluh) hari sejak saat di terimanya atau

ne
ng

diumumkan Keputusan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara; ---

IV. Tentang : Fakta - Fakta yang Mendasari Diajukannya Gugatan

do
Intervensi; ---------------------------------------------------------------------------------
gu

1. PT Indosat, Tbk. (in casu Penggugat II Intervensi I) dan Penggugat


In
II Intervensi II adalah perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam
A

bidang Penyelenggaraan Telekomunikasi, dimana berdasarkan


ah

Pasal 7 ayat (1) UU No. 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi


lik

dikatakan sbb :
m

ub

(1) Penyelenggaraan telekomunikasi meliputi :


a. Penyelenggaraan Jaringan Telekomunikasi; --------------------------
ka

b. Penyelenggaraan Jasa Telekomunikasi; -------------------------------


ep

c. Penyelenggaraan Telekomunikasi Khusus; ----------------------------


ah

2. Bahwa Penggugat II Intervensi II adalah perusahaan


R

Penyelenggaraan Jasa Telekomunikasi, dimana Pasal 1 butir 14


es
M

UU No. 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi dikatakan bahwa :


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 118
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Penyelenggaraan Jasa Telekomunikasi adalah kegiatan
penyediadaan atau pelayanan jasa telekomunikasi yang

si
memungkinkan terselenggaranya telekomunikasi; ----------------------
Penggugat II Intervensi II sebagai Penyelenggaraan Jasa

ne
ng
Telekomunikasi telah memiliki Izin Penyelenggaraan Jasa Akses
Internet sesuai dengan Keputusan Dirjen Postel No. 220/

do
gu DIRJEN/2006, tanggal 22 Juni 2006, dengan demikian Penggugat II
Intervensi II adalah perusahaan yang Sah Secara Hukum untuk

In
A
menjadi Penyelenggara ISP (Internet Service Provider) dan
memeiliki hak penuh untuk menyelenggarakan layanan internet
ah

lik
wireless broadband; ----------------------------------------

3. Bahwa PT Indosat, Tbk. (in casu Penggugat II Intervensi I) adalah


am

ub
merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang
Telekomunikasi yaitu sebagai Penyelenggaraan Jaringan
Telekomunikasi yang salah satunya menyelenggarakan Jaringan
ep
k

Bergerak Seluler berdasarkan Keputusan Menteri Kominfo No. 102/


ah

KEP/M.KOMIMFO/10/2006 jo. Keputusan Menteri Kominfo No. 504/


R

si
KEP/M.KOMIMFO/08/2012; ----------------------------------------------

ne
ng

Dalam Pasal 1 butir 13 UU No. 36 Tahun 1999 tentang


Telekomunikasi dikatakan bahwa :

do
gu

Penyelenggaran Jaringan Telekomunikasi adalah kegiatan


penyediadaan atau pelayanan jaringan telekomunikasi yang
memungkinkan terselenggaranya telekomunikasi; ----------------------
In
A

4. Bahwa selain sebagai Penyelenggaraan Jaringan Telekomunikasi


sebagaimana angka 3. Tersebut di atas, bahwa PT Indosat, Tbk. (in
ah

lik

casu Penggugat II Intervensi I) juga mendapatkan Penetapan


Penggunaan Spektrum Frekuensi 2.1 GHz berdasarkan Keputusan
m

ub

Menteri Kominfo No. 19/KEP/M.KOMINFO/2/2006 dan Keputusan


Menteri No. 268/KEP/M.KOMINFO/9/2009, dengan demikian, PT
ka

Indosat, Tbk adalah juga perusahaan yang Sah Secara Hukum


ep

untuk menggunakan spektrum frekuensi radio sesuai dengan


ah

penetapan yang diberikan dan membangun Jaringan Bergerak


R

Seluler; -------------------------------------------------------------------------------
es
M

ng

on

Halaman 119 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 119
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
5. Bahwa Frekuensi Radio 2,1 GHz/Generasi Tiga (3G) milik PT

si
Indosat, Tbk. (in casu Penggugat II Intervensi I) adalah diperoleh
berdasarkan lelang sebagaimana peraturan perundang-undangan

ne
ng
yang berlaku, yaitu melalui Seleksi Penyelenggaraan Jaringan
Bergerak Selular IMT-2000 pada pita frekuensi 2.1 GHz yang telah

do
gu dilakukan Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi pada bulan
Februari 2006, dimana penetapan lelang didasarkan Keputusan
Menteri Kominfo No. 19/KEP/M.KOMIMFO/2/2006 tanggal 14

In
A
Februari 2006 tentang Penetapan Pemenang Seleksi
Penyelenggara Jaringan Bergerak Selular IMT-2000 pada Pita
ah

lik
Frekwensi Radio 2.1 GHz beserta alokasi pita frekuensi radio; -------

6. Bahwa setiap pengguna frekuensi radio memang wajib


am

ub
menyelesaikan seluruh kewajiban terkait pembayaran Nilai Awal
(Up-front fee) maupun Biaya Hak Penggunaan (BHP) yang
ep
k

ditetapkan berdasarkan Undang-undang, yang tagihannya


ah

dilakukan dan disampaikan oleh Kementerian Kominfo; --------------


R

si
Dimana dalam hal ini PT Indosat, Tbk. (in casu Penggugat II
Intervensi I) sudah membayar Biaya Nilai Awal (Up Front Fee) dan

ne
ng

Biaya Hak Penggunaan (BHP) Pita Spektrum Frekuensi Radio dari


Tahun 2006 s/d 2011 adalah sebesar Rp. 1.358.343.346.674,-

do
gu

(Satu Trilyun Tiga Ratus Lima Puluh Delapan Milyar Tiga Ratus
Empat Puluh Tiga Juta Tiga Ratus Empat Puluh Enam Ribu Enam
In
A

Ratus Tujuh Puluh Empat Rupiah); -------------------------------------------

7. Bahwa pada tanggal 24 September 2006 antara PT Indosat, Tbk.


ah

lik

(in casu Penggugat II Intervensi I) dengan Penggugat II Intervensi II


menyelenggarakan kerjasama jasa layanan akses internet
m

ub

broadband 3G/HSDPA melalui jaringan pita spektrum frekuensi


radio 2.1 GHz milik PT Indosat, Tbk dengan Perjanjian Kerjasama
ka

ep

No. Indosat : 225/E00-EAA/MKT/06 dan No. 0996/DU/MU/ IMM/


XI/06; --------------------------------------------------------------------------
ah

8. Bahwa Kerjasama antara Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi


es

dengan Penyelenggara Jasa Telekomunikasi dimungkinkan dan


M

ng

dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 120
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
undangan yang berlaku, yaitu Pasal 9 ayat (2) UU No. 36 Tahun

si
1999 jo. Pasal 13 Peraturan Pemerintah No. 52 Tahun 2000 jo.
Pasal 5 ayat (1) dan (2) Keputusan Menteri Kominfo No. 21 Tahun

ne
ng
2001; ---------------------------------------------------------------------------------

Pasal 9 ayat (2) UU No. 36 Tahun 1999 :

do
gu Penyelenggaraan jasa telekomunikasi sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 8 ayat (1) dalam menyelenggarakan jasa
telekomunikasi, menggunakan dan atau menyewa jaringan

In
A
telekomunikasi milik penyelenggara jaringan telekomunikasi; -------

Pasal 13 Peraturan Pemerintah No. 52 Tahun 2000:


ah

lik
Dalam penyelenggaraan jasa telekomunikasi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3 huruf b, penyelenggara jasa
am

ub
telekomunikasi menggunakan jaringan telekomunikasi milik
penyelenggara jaringan telekomunikasi; -----------------------------------

Pasal 5 ayat (1) dan (2) Keputusan Menteri Kominfo No. 21 Tahun
ep
k

2001:
ah

(1) Dalam menyelenggarakan jasa telekomunikasi, penyelenggara


R

si
jasa telekomunikasi menggunakan jaringan telekomunikasi milik
penyelenggara jaringan telekomunikasi; --------------------------------

ne
ng

(2) Penyelenggara jasa telekomunikasi dalam menggunakan


jaringan telekomunikasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
dilaksanakan melalui kerjasama yang dituangkan dalam suatu
perjanjian tertulis.; -----------------------------------------------------------

do
gu

9. Bahwa pada tanggal 9 Nopember 2012 Tergugat I mengeluarkan


Keputusan TUN, yaitu berupa Surat Nomor : SR-1024/D6/01/2012
In
A

Tanggal 9 Nopember 2012, Perihal : Laporan Hasil Audit Dalam


Rangka Perhitungan Kerugian Negara Atas Dugaan Tindak Pidana
ah

lik

Korupsi Dalam Pembangunan Jaringan Frekwensi Radio 2.1 Ghz/


Generasi Tiga (3G) Oleh PT Indosat, Tbk. dan PT Indosat Mega
m

ub

Media (IM2); ----------------------------------------------------------------


ka

Bahwa perbuatan Tergugat I tersebut, telah merugikan kepentingan


ep

Penggugat II Intervensi II, karena berdasarkan Keputusan Tergugat


ah

I tersebut, saat ini Kejaksaan Agung RI telah menyatakan di


R

berbagai media massa bahwa Penggugat II Intervensi II adalah


es
M

ng

on

Halaman 121 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 121
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Korporasi yang telah dijadikan tersangka dalam dugaan tindak

si
pidana korupsi; ---------------------------------------------------------------------

Keputusan TUN Tergugat I tersebut adalah sebagai pengantar

ne
ng
Keputusan TUN Tergugat II kepada Jaksa Agung Muda Tindak
Pidana Khusus Kejaksaan Agung RI yang justru melegitimasi

do
gu LHPKKN Tim Auditor in casu Keputusan TUN Tergugat II tentang
adanya Kerugian Keuangan Negara sebesar Rp.

In
A
1.358.343.346.674,- (Satu Trilyun Tiga Ratus Lima Puluh Delapan
Milyar Tiga Ratus Empat Puluh Tiga Juta Tiga Ratus Empat Puluh
ah

lik
Enam Ribu Enam Ratus Tujuh Puluh Empat Rupiah) atas Kasus
Dugaan Tindak Pidana Korupsi Dalam Penggunaan Jaringan
Frekuensi Radio 2,1 GHz/Generasi Tiga (3G) oleh PT Indosat, Tbk.
am

ub
(in casu Penggugat II Intervensi I) dan Penggugat II Intervensi II;----

10. Bahwa pada tanggal 31 Oktober Tergugat II mengeluarkan Laporan


ep
k

Hasil Audit Perhitungan Kerugian Keuangan Negara Atas Perkara


ah

Dugaan Tindak Pidana Korupsi Dalam Penggunaan Jaringan


R

si
Frekwensi Radio 2,1 GHz/Generasi Tiga (3G) Oleh PT Indosat,
Tbk. dan PT Indosat Mega Media (IM2); ------------------------------------

ne
ng

Bahwa perbuatan Tergugat II tersebut telah merugikan kepentingan


Penggugat II Intervensi II, karena dalam Keputusan TUN dari

do
gu

Tergugat II tersebut pada pokoknya dinyatakan sebagai berikut :----

- Berdasarkan data/bukti/dokumen/keterangan para Saksi/Ahli


In
A

yang diperoleh melalui Penyidik dapat disimpulkan bahwa telah


terjadi penyimpangan dalam pelaksanaan Perjanjian Kerjasama
ah

lik

Penggunaan Jaringan Frekwensi Radio 2.1 GHz/Generasi Tiga


(3G) antara PT Indosat, Tbk dengan PT Indosat Mega Media
m

ub

(IM2) berupa penggunaan bersama frekuensi milik PT Indosat


ka

oleh PT IM2 yang bertentangan dengan ketentuan; ----------------


ep

Vide Halaman 2 Laporan Hasil Audit; -----------------------------------


ah

- PT IM2 menggunakan bersama frekuensi milik PT Indosat, Tbk


R

es

tanpa mendapat izin dari Menteri dan tanpa membayar Biaya


M

Hak Penggunaan Spektrum Frekuensi ke Negara sebagaimana


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 122
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dimaksud dalam pasal 30 PP Nomor : 53 Tahun 2000 tentang

si
Penggunaan Spektrum Frekuensi dan Orbit Satelit; ----------------

Vide Halaman 2 Laporan Hasil Audit; -----------------------------------

ne
ng
11. Bahwa pada tanggal 13 Nopember 2012, Menkominfo melalui
suratnya Nomor : T-684/M.KOMINFO/KU.04.01/11/2012 perihal

do
gu Dugaan Kerugian Negara pada Kasus IM2-Indosat, pada pokoknya
telah menyatakan bahwa Kerjasama PT IM2 dan PT Indosat

In
A
merupakan bentuk kerjasama antara Penyelenggara Jasa
Telekomunikasi dengan Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi; -
ah

lik
Selanjutnya, dalam surat tersebut dikatakan bahwa bentuk
kerjasama ini sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
am

ub
undangan, yaitu Pasal 9 ayat (2) Undang-undang Nomor 36 Tahun
1999 tentang Telekomunikasi jo. Pasal 13 Peraturan Pemerintah
ep
Nomor 52 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi
k

jo. Pasal 5 Keputusan Menteri Perhubungan No. Km. 21/2001


ah

tentang Penyelenggaraan Jasa Telekomunikasi. Bentuk kerjasama


R

si
seperti ini juga dilakukan oleh ratusan Penyelenggara Jasa

ne
ng

Telekomunikasi lainnya; ---------------------------------------------------------

12. Bahwa selain angka 11 tersebut di atas, bahwa Keputusan TUN

do
Tergugat I dan Keputusan TUN Tergugat II tersebut juga
gu

bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku


(onwetmatige), dimana hal ini sesuai dengan penjelasan Undang-
In
A

undang No. 51 Tahun 2009 tentang Perubahan kedua atas


Undang-undang No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha
ah

lik

Negara, dimana suatu keputusan TUN dapat dinilai bertentangan


dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yaitu
m

ub

sebagai berikut :
ka

A. Keputusan TUN Tergugat I dan Keputusan TUN Tergugat II


ep

bertentangan dengan ketentuan-ketentuan dalam peraturan


ah

perundang-undangan yang bersifat prosedural/formal


R

(vormgebreken); --------------------------------------------------------------
es
M

ng

on

Halaman 123 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 123
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa Sumber ketentuan hukum, yang menjadi dasar tindakan

si
hukum Tergugat I dan Tergugat II adalah :

- Kepres No. 31 Tahun 1983 tanggal 30 Mei 1983 tentang

ne
ng
BPKP; -----------------------------------------------------------------------

- Kepres No. 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas,

do
gu Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja
Lembaga Pemerintah Non Departemen; ---------------------------

In
A
- Kepres No. 110 Tahun 2001 Tentang Unit Organisasi dan
Tugas Eselon I Lembaga Pemerintah Non Departmen,
ah

lik
terakhir dengan PP No. 64 Tahun 2005; ---------------------------

- Peraturan Pemerintah RI No. 60 Tahun 2008 Tentang


am

ub
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah; --------------------------

Dan kemudian, dalam menjalankan fungsinya sebagai Profesi


ep
k

Auditor Pemerintah yang independen dan diberikan mandate


ah

kewenangan, kemudian peraturan perundang-undangan


R

si
tersebut dinormatifkan lebih teknis dalam prosedur/formal
Standar Audit APIP dan Kode Etik APIP dan Pedoman

ne
ng

Penugasan Bidang Investigasi sebagai berikut :

- Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara

do
gu

Nomor : PER/04/M.PAN/03/2008 tanggal 31 Maret 2008


tentang Kode Etik Aparat Pengawasan Intern Pemerintah;----
In
A

- Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur negara


Nomor : PER/05/M.PN/03/2008 tanggal 31 Maret 2008
ah

lik

tentang Standar Audit Aparat Pengawasan Intern


Pemerintah; ----------------------------------------------------------------
m

ub

- Pedoman Penugasan Bidang Investigasi (PPBI) yang


ka

diatur dalam Peraturan Kepala BPKP No. PER-1314/ K/


ep

D6/2012 tanggal 16 Oktober 2012; -------------------------------


ah

Dimana Tidak Dapat Disangkal bahwa penerbitan Keputusan


R

TUN Tergugat II dan selanjutnya dilegitimasi oleh Keputusan


es
M

TUN Tergugat I jelas bertentangan dengan ketentuan-ketentuan


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 124
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dalam peraturan perundang-undangan yang bersifat prosedural/

si
formal (vormgebreken), dengan alasan sebagai berikut :

A.1. Bahwa sebelumnya Direktur Investigasi Instansi

ne
ng
Pemerintah menugaskan TIM BPKP dengan Koordinator
adalah Tergugat II jelas mengeluarkan Surat Tugas

do
gu Nomor : ST-524/D601/3/2012 tertanggal 2 Oktober 2012
yang intinya adalah :

In
A
.. dengan ini Direktur Investigasi Instansi Pemerintah
Deputi Bidang Investigasi BPKP menugaskan :
ah

lik
1. F. Hary Pitra Juwanto NIP. 19660203 198603 1 002
Pengendali Teknis; --------------------------------------------
am

ub
2. Sukamto NIP. 19671225 199303 1 001 Ketua Tim;---

3. Khusnul Khotimah NIP. 19870702 200901 1 001


ep
k

Anggota Tim; ----------------------------------------------------


ah

Untuk melakukan perhitungan kerugian keuangan Negara


R

si
atas kasus Dugaan Tindak Pidana Korupsi dalam

ne
Penggunaan Jaringan Frekwensi Radio 2.1 GHz/
ng

Generasi Tiga (3G) oleh PT Indosat, Tbk dan PT Indosat


Mega Media (IM2); ----------------------------------------

do
gu

Pelaksanaan penugasan tersebut di bawah koordinasi


dan pengendalian Sdr. Nasrul Wathan, Ak, CFE, BKP,
In
A

Cfr.A selaku Kepala Sub Direktorat Investigasi Instansi


Pemerintah Pusat II; -----------------------------------------------
ah

lik

A.2. Bahwa sebagaimana diatur dalam Bab I PU101 angka 02


Peraturan Kepala BPKP Nomor : PER-1314/K/D6/2012
m

ub

tentang Pedoman Penugasan Bidang Investigasi (PPBI),


ka

bahwa :
ep

Audit Dengan Tujuan Tertentu adalah audit yang


ah

dilakukan dengan tujuan khusus di luar audit keuangan


R

dan audit kinerja. Termasuk dalam audit tujuan tertentu


es
M

ini adalah audit dalam rangka penghitungan kerugian


ng

on

Halaman 125 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 125
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
keuangan Negara, audit investigatif, audit klaim, dan

si
audit penyesuaian harga; -----------------------------------------

Selanjutnya angka 03 disebutkan bahwa :

ne
ng
Audit Dalam Rangka Penghitungan Kerugian Keuangan
Negara (PKKN) adalah audit dengan tujuan tertentu yang

do
gu dimaksudkan untuk menyatakan pendapat mengenai nilai
kerugian keuangan Negara yang timbul dari suatu kasus

In
A
penyimpangan dan digunakan untuk mendukung
tindakan litigasi; -----------------------------------------------------
ah

lik
Selanjutnya angka 04 disebutkan bahwa :

Audit Investigatif adalah proses mencari, menemukan,


am

ub
dan mengumpulkan bukti secara sistematis yang
bertujuan mengungkapkan terjadi atau tidaknya suatu
ep
k

perbuatan dan pelakuknya guna dilakukan tindakan


ah

hukum selanjutnya; -------------------------------------------------


R

si
Selanjutnya Bab I PU102 angka 07 disebutkan bahwa :

ne
ng

PPBI wajib dipedomani oleh seluruh unit kerja di BPKP


yang melakukan penugasan bidang investigasi untuk
memastikan bahwa output yang dihasilkan dapat

do
gu

dipertanggungjawabkan secara professional; ---------------

A.3. Bahwa sebagaimana diatur dalam Bab II PP 202 angka


In
A

10 butir 7) point (1) Peraturan Kepala BPKP Nomor :


PER-1314/K/D6/2012 tentang Pedoman Penugasan
ah

lik

Bidang Investigasi (PPBI), bahwa :

Untuk audit dalam rangka penghitungan kerugian


m

ub

keuangan Negara berlaku ketentuan sebagai berikut :


ka

(1) Atas satu kasus yang telah dilakukan audit


ep

investigatif dan telah diterbitkan LHAI, kemudian


ah

kasus tersebut ditingkatkan ke penyidikan oleh


R

Penyidik maka atas kasus tersebut dapat dilakukan


es
M

audit dalam rangka penghitungan kerugian keuangan


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 126
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
negara apabila diminta secara tertulis oleh Instansi

si
Penyidik; ---------------------------------------------------------

Bahwa dari ke 3 (tiga) hal tersebut, secara limitatif telah

ne
ng
digariskan bahwa prosedur/formal untuk dapat dilakukan
audit dalam rangka penghitungan kerugian Negara, yaitu

do
gu setelah dilakukan audit investigative dan telah diterbitkan
LHAI. Dimana dalam perkara a quo prosedur/formal ini tidak

In
A
pernah dilakukan oleh Tergugat I maupun oleh Tergugat II
dan atau Auditor BPKP lainnya, hal ini terbukti bahwa
ah

lik
Penggugat II Intervensi I dan IM2 (in casu Penggugat II
Intervensi II) tidak pernah dilakukan pemeriksaan sebagai
Auditee, tidak pernah dilakukan pemeriksaan fisik, tidak
am

ub
pernah dilakukan wawancara, pendek kata Tergugat I dan
Tergugat II tidak mengacu pada standard an praktik-praktik
ep
k

terbaik (best practices) profesi bidang akutansi dan audit


ah

sebagaimana diharuskan dalam peraturan perundang-


R

si
undangan dan peraturan pelaksanannya; -------------------------

Sehingga Putusan TUN Tergugat II yang tidak memenuhi

ne
ng

prosedur/formal tersebut adalah bertentangan dengan


ketentuan-ketentuan peraturan perundang-undangan,

do
gu

sehingga Putusan TUN Tergugat II yang disampaikan oleh


Tergugat I kepada Jaksa Agung Muda Tindak Pidana
In
A

Khusus juga dikategorikan bertentangan dengan ketentuan-


ketentuan peraturan perundang-undangan; -----------------------
ah

lik

Keputusan TUN yang bertentangan dengan peraturan


perundang-undangan patutlah dinyatakan batal atau tidak
m

ub

sah; --------------------------------------------------------------------------

B. Keputusan TUN Tergugat I dan Keputusan TUN Tergugat II


ka

ep

bertentangan dengan ketentuan-ketentuan dalam peraturan


perundang-undangan yang bersifat materiil/substansial
ah

(inhoudsgebreken), dalam praktek ini adalah menyangkut isi


es
M

ng

on

Halaman 127 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 127
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
keputusan TUN yang bertentangan dengan peraturan

si
dasarnya, atau peraturan yang lebih tinggi; -----------------------

Bahwa Keputusan TUN Tergugat II dan selanjutnya yang

ne
ng
dilegitimasi oleh Keputusan TUN Tergugat I, yang pada
pokoknya telah menyimpulkan bahwa Kerjasama

do
gu PT Indosat, Tbk (in casu Penggugat II Intervensi I) dengan
Penggugat II Intervensi II sebagai berikut :

In
A
- .bahwa telah terjadi penyimpangan dalam
pelaksanaan Perjanjian Kerjasama Penggunaan Jaringan
ah

lik
Frekwensi Radio 2.1 GHz/Generasi Tiga (3G) antara PT
Indosat, Tbk dengan PT Indosat Mega Media (IM2)
am

ub
berupa penggunaan bersama frekuensi milik PT Indosat
oleh PT IM2 yang bertentangan dengan ketentuan; --------
ep
Vide Halaman 2 Laporan Hasil Audit ---------------------------
k
ah

- PT IM2 menggunakan bersama frekuensi milik PT


R

si
Indosat, Tbk tanpa mendapat izin dari Menteri dan tanpa
membayar Biaya Hak Penggunaan Spektrum Frekuensi

ne
ng

ke Negara sebagaimana dimaksud dalam pasal 30 PP


Nomor : 53 Tahun 2000 tentang Penggunaan Spektrum

do
gu

Frekuensi dan Orbit Satelit; ---------------------------------------

Vide Halaman 2 Laporan Hasil Audit ---------------------------


In
A

Sehingga diperoleh adanya Kerugian Keuangan Negara


sebesar Rp. 1.358.343.346.674,- (Satu Trilyun Tiga Ratus
ah

lik

Lima Puluh Delapan Milyar Tiga Ratus Empat Puluh Tiga


Juta Tiga Ratus Empat Puluh Enam Ribu Enam Ratus Tujuh
m

ub

Puluh Empat Rupiah), jelas bertentangan dengan ketentuan-


ketentuan dalam peraturan perundang-undangan yang
ka

ep

bersifat materiil/subtansial (inhoudsgebreken), dimana


Keputusan TUN Tergugat I yang didasarkan pada
ah

Keputusan Tergugat II, bertentangan dengan peraturan


R

es

dasarnya, yaitu berdasarkan hal-hal sebagai berikut :


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 128
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa benar dalam penyelenggaraan telekomunikasi,

si
setiap Penyelenggara Telekomunikasi wajib membayar
Biaya Hak Penyelenggaraan (BHP) Telekomunikasi

ne
ng
(vide, Pasal 26 UU Telekomunikasi) dan Kontribusi
Kewajiban Pelayanan Universal Telekomunikasi (lebih

do
gu dikenal sebagai USO/Universal Service Obligation) (vide,
Pasal 16 UU Telekomunikasi); -----------------------------------

In
A
- Bahwa oleh karena besarannya berupa prosentase atas
pendapatan, maka pembayaran BHP Telekomunikasi
ah

lik
dan USO dilakukan dengan mekanisme self-assessment,
untuk kemudian dilakukan pemeriksaan final bersamaan
am

dengan laporan keuangan perusahaan yang sudah di-

ub
audit setiap akhir tahun buku. Selanjutnya, Kementerian
Kominfo akan menerbitkan semacam tagihan (tanpa
ep
k

menunjukkan besaran yang harus dibayar, karena


ah

mekanisme self-assessment) setiap triwulan untuk


R

si
meminta Penyelenggara Telekomunikasi melakukan
pembayaran; ----------------------------------------------------------

ne
ng

- Bahwa Penyelenggara Telekomunikasi melakukan


perhitungan sendiri dan menyetor ke kas negara. Di akhir

do
gu

tahun pembukuan, masing-masing operator di-audit oleh


auditor independen. Perhitungan BHP Telekomunikasi
In
A

dan USO dilakukan kembali dengan data-data yang


sudah di-audit. Jika ditemukan kekurangan, maka akan
ah

lik

dilakukan pembayaran kekurangan, dan jika ditemukan


kelebihan, maka akan diperhitungkan dalam pembayaran
m

ub

berikutnya. Mekanisme ini pada dasarnya mirip dengan


mekanisme pembayaran Pajak kepada negara; -------------
ka

- Bahwa Selain BHP Telekomunikasi dan USO,


ep

Penyelenggara Telekomunikasi yang menggunakan


ah

spektrum frekuensi radio juga dikenakan Biaya Hak


R

es

Penggunaan (BHP) Spektrum Frekuensi Radio. Besaran


M

BHP Spektrum Frekuensi Radio bervariasi untuk


ng

on

Halaman 129 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 129
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
berbagai alokasi pita frekuensi dan penggunaannya

si
dimana keseluruhannya diatur dalam peraturan
perundangan yang berlaku; ---------------------------------------

ne
ng
- Bahwa berbeda dengan mekanisme pembayaran BHP
Telekomunikasi dan USO yang bersifat post-audit dan

do
gu self-assessment, BHP Spektrum Frekuensi Frekunsi
dibayar satu tahun di muka. Untuk izin baru, pengguna

In
A
frekuensi harus membayar BHP Frekuensi terlebih
dahulu sebelum izin diterbitkan. Sedangkan untuk izin
ah

perpanjangan, pengguna harus membayar BHP

lik
Spektrum Frekuensi sebelum jatuh tempo sehingga izin
perpanjangan dapat diterbitkan; ---------------------------------
am

ub
- Bahwa jika pengguna terlambat dalam membayar BHP
Spektrum Frekuensi untuk perpanjangan, maka akan
ep
k

dikenakan denda atau pencabutan izin. Dengan


ah

demikian, kelalaian dalam melakukan pembayaran BHP


R

si
Spektrum Frekuensi juga merupakan pelanggaran,
namun masuk dalam kategori pelanggaran administratif

ne
ng

yang diancam dengan pencabutan izin sebagai sanksi


tingkat akhir (vide, Pasal 45 UU Telekomunikasi); ----------

do
gu

- Bahwa untuk pelanggaran yang masuk kategori pidana,


UU Telekomunikasi memberikan ancaman pidana yang
In
A

berbeda-beda sesuai dengan jenis pelanggaran yang


dilakukan, yaitu :
ah

lik

1) Menyelenggarakan telekomunikasi tanpa izin Menteri


dengan ancaman kurungan paling lama 6 tahun dan
m

ub

atau denda paling banyak Rp. 600 juta; ------------------


ka

2) Tidak dapat menjamin kebebasan pengguna untuk


ep

memilih jaringan telekomunikasi lain, dengan


ah

ancaman kurungan paling lama 1 tahun dan atau


R

denda paling banyak Rp. 100 juta; ------------------------


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 130
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3) Tidak memberikan prioritas untuk pengiriman,

si
penyaluran, dan penyampaian informasi penting
yang menyangkut keamanan negara, keselamatan

ne
ng
jiwa manusia dan harta benda, bencana alam,
marabahaya; dan atau wabah penyakit, dengan

do
gu ancaman kurungan paling lama 2 tahun dan atau
denda paling banyak Rp. 200 juta; ------------------------

In
A
4) Orang yang melakukan perbuatan tanpa hak, tidak
sah, atau memanipulasi akses ke jaringan
ah

lik
telekomunikasi;dan atau akses ke jasa
telekomunikasi; dan atau akses ke jaringan
am

ub
telekomunikasi khusus, dengan ancaman kurungan
paling lama 6 tahun dan atau denda paling banyak
Rp. 600 juta; -----------------------------------------------------
ep
k

5) Menyambungkan jaringan telekomunikasi khusus


ah

dengan jaringan telekomunikasi lain, dengan


R

si
ancaman kurungan paling lama 4 tahun dan atau

ne
ng

denda paling banyak Rp. 400 juta; ------------------------

6) Memperdagangkan, membuat, merakit, memasukkan

do
gu

atau menggunakan perangkat telekomunikasi di


wilayah Negara Republik Indonesia yang tidak sesuai
dengan persyaratan teknis, diancam kurungan paling
In
A

lama 1 tahun dan atau denda paling banyak Rp 100


juta; ----------------------------------------------------------------
ah

lik

7) Menggunakan spektrum frekuensi tanpa izin atau


tidak sesuai dengan peruntukannya, dengan
m

ub

ancaman kurungan paling lama 4 tahun dan atau


ka

denda paling banyak Rp. 400 juta dan jika


ep

mengakibatkan kematian seseorang kurungan paling


ah

lama 15 tahun; --------------------------------------------------


R

es

8) Pesawat atau kapal asing yang menggunakan


M

spektrum frekuensi radio tidak sesuai peruntukannya,


ng

on

Halaman 131 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 131
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
diancam dengan kurungan paling lama 2 tahun dan

si
atau denda paling banyak Rp. 200 juta; ------------------

9) Orang yang melakukan perbuatan yang dapat

ne
ng
menimbulkan gangguan fisik dan elektromagnetik
terhadap penyelenggaraan telekomunikasi, diancam

do
gu dengan kurungan paling lama 6 tahun dan atau
denda paling banyak Rp. 600 juta; ------------------------

In
A
10) Orang yang melakukan kegiatan penyadapan atas
informasi yang disalurkan melalui jaringan
ah

lik
telekomunikasi dalam bentuk apapun, diancam
dengan kurungan paling lama 15 tahun; -----------------
am

ub
11) Penyelenggara jasa telekomunikasi yang
membocorkan informasi yang dikirim dan atau
ep
diterima oleh pelanggan jasa telekomunikasi melalui
k

jaringan telekomunikasi dan atau jasa telekomunikasi


ah

R
yang diselenggarakannya, diancam dengan

si
kurungan paling lama 2 tahun dan atau denda paling

ne
ng

banyak Rp. 200 juta; ------------------------------------------

(Vvide, Pasal 47 s/d 57 UU Telekomunikasi) -----------------

do
gu

Berdasarkan uraian tersebut di atas, UU Telekomunikasi sejak


awal memandang permasalahan pembayaran BHP
In
A

Telekomunikasi, USO maupun BHP Spektrum Frekuensi Radio


adalah sebagai sengketa bagian hukum administrasi negara;
ah

lik

bukan suatu delik atau kejahatan yang menjadi bagian dari


hukum pidana. Sedangkan, penggunaan spektrum frekuensi
m

ub

radio yang tidak sesuai peruntukannya dianggap sebagai suatu


delik Tindak Pidana di Bidang Telekomunikasi, bukan tindak
ka

pidana korupsi; ----------------------------------------------------------------


ep

UU Telekomunikasi sebagai lex special, maka hal itu semata-


ah

mata adalah sengketa administrasi telekomunikasi dan Tindak


R

es

Pidana di bidang Telekomunikasi sehingga masuk dalam ruang


M

ng

lingkup hukum administrasi negara dan hukum pidana di bidang


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 132
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
administrasi negara (administration penal). Dengan demikian

si
penyelesaian yang sejalan dengan prinsip hukum itu adalah
kaedah dalam UU Telekomunikasi. Konkritnya, Menteri

ne
ng
Komunikasi dan Informatika yang berwenang menentukan ada
tidaknya pelanggaran atas pembayaran BHP Telekomunikasi,

do
gu USO maupun BHP Spektrum Frekuensi Radio; ----------------------

Bahwa mengingat disamping tidak memperjanjikan hal-hal

In
A
yang dilarang bagi kedua belah pihak, bahwa tidak ada pasal-
pasal dalam perjanjian yang melanggar regulasi, justru
ah

lik
kesimpulan Keputusan TUN Tergugat II tersebut bertentangan
dengan peraturan dasarnya, karena Penggunaan Spektrum
am

ub
Frekuensi Radio 2.1 GHz oleh PT Indosat, Tbk (in casu
Penggugat Intervensi) adalah sah karena telah memiliki izin dari
Menkominfo; -------------------------------------------------------------------
ep
k

Perlu diketahui pula bahwa penggunaan yang dimaksud


ah

bukanlah penggunaan secara bersama-sama pita frekuensi 2.1


R

si
GHz, sehingga sangkaan bahwa telah terjadi kerugian
keuangan negara (in casu Keputusan TUN Tergugat I dan

ne
ng

Keputusan TUN Tergugat II) adalah kekeliruan yang nyata,


mengingat Penggugat II Intervensi I telah menyelesaikan

do
gu

seluruh kewajiban terkait pembayaran Up-front fee maupun


BHP Frekuensi untuk pita 2.1 GHz dengan total (sampai akhir
In
A

tahun 2012) sebesar Rp. 2.416.661.561.248,- sesuai dengan


tagihan yang disampaikan oleh Kementerian Kominfo. Dengan
ah

lik

demikian, seluruh hak negara atas penggunaan pita frekuensi


2.1 GHz sudah dipenuhi oleh Penggugat II Intervensi I; ------------
m

ub

IM2 (in casu Penggugat II Intervensi II) adalah salah satu


pelanggan Indosat yang menggunakan Jaringan Bergerak
ka

ep

Seluler yang dibangun dengan pita frekuensi 2.1 GHz, dimana


IM2 tidak menggunakan pita frekuensi radio 2.1 GHz dan IM2
ah

juga tidak melakukan penggunaan bersama atas pita frekuensi


R

es

radio 2.1 GHz, oleh sebab itu kewajiban pembayaran up-front


M

fee dan BHP Frekuensi tidak pernah dikenakan kepada IM2; ----
ng

on

Halaman 133 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 133
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menteri Komunikasi dan Informatika sendiri melalui Surat perihal

si
Kepastian Hukum atas Kerjasama antara PT Indosat, Tbk dan
PT Indosat Mega Media (PT IM2) tertanggal 24 Februari 2012

ne
ng
juga telah menegaskan bahwa :

5. Sesuai dengan penjelasan angka 2, 3 dan 4 di atas, maka

do
gu jasa akses internet (Internet
diselenggarakan oleh PT Indosat Mega Media (PT IM2)
Service Provider) yang

In
A
dengan menggunakan jaringan bergerak seluler milik PT
Indosat Tbk, yang dilaksanakan melalui kerjasama
ah

lik
berdasarkan perjanjian tertulis sudah sesuai dengan
ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999
am

ub
tentang Telekomunikasi beserta peraturan pelaksanaannya;

6. Selain itu, PT Indosat Mega Media (PT IM2) juga tidak


ep
mempunyai kewajiban untuk membayar Biaya Hak
k

Penggunaan (BHP) Spektrum Frekuensi Radio karena PT


ah

Indosat Mega Media (PT IM2) tidak menggunakan spektrum


R

si
frekuensi radio sendiri untuk menyelenggarakan jasa akses

ne
internet. PT Indosat Mega Media (PT IM2) menggunakan
ng

jaringan bergerak seluler milik PT Indosat Tbk menggunakan


pita frekuensi radio 900 MHz, 1800 MHz dan 2,1 GHz.

do
gu

Dengan demikian, kewajiban pembayaran Biaya Hak


Penggunaan (BHP) Spektrum Frekuensi Radio berada pada
In
A

PT Indosat Tbk.; ---------------------------------------------------------

Melalui surat tersebut, Menteri Komunikasi dan Informatika


ah

lik

selaku regulator bidang telekomunikasi telah menyatakan


bahwa tidak adanya penggunaan bersama frekuensi 2,1 GHz
m

ub

antara Indosat dan IM2 yang menimbulkan kewajiban bagi IM2


untuk membayar kewajiban-kewajiban sebagai penyelenggara
ka

ep

jaringan telekomunikasi, sehingga pada dasarnya tidak ada


tindak pidana yang dilakukan baik oleh IM2 maupun Indosat
ah

yang dapat menyebabkan kerugian negara; ---------------------------


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 134
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Sehingga Putusan TUN Tergugat II yang tidak memenuhi

si
ketentuan-ketentuan peraturan perundang-undangan yang
bersifat materiil/substansial, sehingga Putusan TUN Tergugat II

ne
ng
yang disampaikan oleh Tergugat I kepada Jaksa Agung Muda
Tindak Pidana Khusus juga dikategorikan bertentangan dengan

do
gu ketentuan-ketentuan peraturan perundang-undangan; -------------

Keputusan TUN yang bertentangan dengan peraturan

In
A
perundang-undangan patutlah dinyatakan batal atau tidak sah;

C. Dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat TUN yang tidak


ah

lik
berwenang (bevoegdheids-gebreken), dimana ketidak
wenangan ini berupa :
am

ub
- BPKP tidak berwenang melakukan audit kerugian negara,
dimana sebagaimana diatur dalam Pasal 3 huruf u Kepres
ep
31 Tahun 1983 tentang Pembentukan BPKP telah dicabut
k

dengan Kepres No. 42 Tahun 2001; --------------------------------


ah

R
- BPKP hanya memperoleh kewenangan melakukan audit

si
investigatif berdasarkan PP No. 60 Tahun 2008 yang hanya

ne
ng

merupakan bagian dari sistem pengendalian intern


pemerintah dalam kaitannya dengan pengawasan intern atas

do
penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah yang
gu

bersifat preventif. Artinya BPKP tidak memiliki kewenangan


dalam melakukan pemeriksaan investigatif berkaitan dengan
In
A

unsur tindak pidana korupsi. Sehingga ketika ditemukannya


adanya kerugian negara yang mengandung unsur pidana,
ah

lik

maka kewenangan tindak lanjut atas temuan tersebut


sampai pada proses hukumnya adalah menjadi kewenangan
m

ub

BPK; -------------------------------------------------------------------------
ka

- Selanjutnya dalam ketentuan Pasal 10 ayat (1) dan (2)


ep

Undang-undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan


Pemeriksa Keuangan dinyatakan : Dalam hal ini BPK lah
ah

yang berwenang menyatakan ada tidaknya kerugian negara


es

yang berkaitan dengan tindak pidana korupsi setelah


M

ng

memperoleh laporan dari lembaga pengawasan internal


on

Halaman 135 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 135
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
seperti inspektorat jenderal termasuk dalam hal ini BPKP

si
maupun atas temuan Hasil Audit Investigatif BPK itu sendiri;

Pasal 10 ayat (1) :

ne
ng
BPK menilai dan/ atau menetapkan jumlah kerugian Negara
yang diakibatkan oleh perbuatan melawan hukum baik

do
gu sengaja maupun lalai yang dilakukan oleh bendahara,
pengelola BUMN/BUMD, dan lembaga atau badan lain yang
menyelenggarakan pengelolaan keuangan negara; -----------

In
A
Pasal 10 ayat (2) :

Penilaian kerugian Negara dan/ atau penetapan pihak yang


ah

lik
berkewajiban membayar ganti kerugian sebgaimana
dimaksud dalam ayat (1) ditetapkan dengan keputusan
BPK; ------------------------------------------------------------------------
am

ub
- Bahwa dengan status PT Indosat, Tbk. yang adalah
perusahaan PMA dan badan hukum swasta, maka sesuai
ep
dengan Pasal 2 ayat (1) dan (2) Peraturan Pemerintah No.
k

60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern


ah

R
Pemerintah, Tergugat I dan Tergugat II tidak berwenang

si
untuk memeriksa PT Indosat, Tbk karena bukan instansi

ne
ng

pemerintah/lembaga intern pemerintah yang mengelola


keuangan negara; --------------------------------------------------------

do
gu

13. Bahwa sekiranyapun Tergugat I dan Tergugat II berhak melakukan

audit investigatif - quod non bahwa ternyata Hasil Audit BPKP


tersebut bertentangan dengan Asas-asas Umum Pemerintahan
In
A

yang Baik/AAUPB (Algemeene Beginselen van Behoorlijk Bestuur/


The Principles of The Good Administration), dimana AAUPB
ah

lik

sebagai suatu doktrin adalah bersifat universal yang sudah diakui


dan diterapkan di banyak negara, ada yang dirumuskan
m

ub

(dikodifikasikan) secara resmi dan ada pula yang tidak


ka

dikodifikasikan; ---------------------------------------------------------------------
ep

Dimana pada intinya, fungsi dari AAUPB adalah :


ah

A. Sebagai pedoman atau kode etik bagi Badan/Pejabat TUN


R

dalam melaksanakan urusan pemerintahan (termasuk dalam


es
M

rangka menerbitkan keputusan TUN), yang tujuan akhirnya


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 136
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
adalah demi terwujudnya pemerintahan yang baik dan bersih

si
(clean and good governance); ---------------------------------------------

Keputusan TUN Tergugat II berupa Pelaksanaan/pekerjaan

ne
ng
adalah profesi, dimana Auditor yang bekerja di sektor public
selain dituntut untuk mematuhi ketentuan dan peraturan

do
gu kepegawaian sebagai seorang pegawai negeri sipil, ia juga
dituntut untuk mentaati kode etik Aparat Pengawasan Intern

In
A
Pemerintah (APIP) serta Standar Audit APIP atau Standar audit
lainnya yang telah ditetapkan; ---------------------------------------------
ah

lik
Kode Etik APIP ditetapkan oleh Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : PER/04/M.PAN/
am

ub
03/2008 tanggal 31 Maret 2008 dan No. PER/05/M.PN/03/2008
tanggal 31 Maret 2008; ------------------------------------------------------
ep
Tergugat II sebagai auditor BPKP, adalah akuntan, anggogat
k

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), yang dalam keadaan tertentu


ah

melakukan audit atas entitas yang menerbit laporan keuangan


R

si
yang disusun berdasarkan prinsip-prinsip akutansi yang berlaku

ne
umum sebagaimana diatur dalam Pernayataan Standar
ng

Akutansi Keuangan (PSAK). Karena itu auditor pemerintah


tersebut wajib pula mengetahui dan mentaati Kode Etik Akuntan

do
gu

Indonesia dan Standar Audit sebagaimana diatur dalam Standar


Profesional Akuntan Publik yang ditetapkan oleh IAI; ---------------
In
A

Hal ini terlihat bahwa :

- Tergugat I maupun Tergugat II tidak pernah melakukan


ah

lik

pemeriksaan fisik, meminta data atau keterangan apapun


kepada PT Indosat, Tbk. (in casu Pengugat Intervensi)
m

ub

maupun kepada IM2, sehingga Laporan Hasil Audit BPKP


ka

merupakan audit yang tidak valid dan tidak objektif atau tidak
ep

memiliki dasar data serta dokumen yang jelas, berpihak atau


ah

berat sebelah; -------------------------------------------------------------


R

- Auditor yang melakukan perhitungan kerugikan keuangan


es
M

negara harus mempunyai pertimbangan profesioal untuk


ng

on

Halaman 137 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 137
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menggunakan teknik-teknik audit yang tepat sebagaimana

si
dengan teknik auditor yang relevan, kompeten dan cukup,
serta dapat digunakan dalam proses peradilan; -----------------

ne
ng
- Tergugat I maupun Tergugat II dalam melakukan
perhitungan kerugian keuangan negara tidak profesional,

do
gu cermat dan seksama (due profesional care) dan tidak secara
hati-hati (prudent), karena melakukan perhitungan kerugian

In
A
keuangan negara didasarkan atas alat bukti yaitu
keterangan-keterangan ahli pro justitia dari pihak Kejaksaan
ah

lik
Agung RI, bukan berdasarkan Bukti Audit, karena
Ungkapan yang sering dipakai sebagai panduan dalam
melakukan perhitungan kerugian negara adalah without
am

ub
evidence, there is no case ! dimana ungkapan itu
menggambarkan betapa pentingnyanya bukti dan dalam hal
ep
k

ini Audit harus menggunakan bukti audit dan bukan alat


ah

bukti; -------------------------------------------------------------------------
R

si
- Bahwa penugasan penghitungan kerugian keuangan negara,
dimaksudkan adalah semata-mata membantu Penyidik

ne
ng

dalam menghitung kerugian negara terhadap dugaan suatu


tindak pidana korupsi, bukan memberi Opini Hukum atas

do
gu

kasus yang diperiksa, dengan demikian unsur melawan


hukum dalam kasus tersebut ditetapkan oleh Penyidik,
In
A

bukan oleh tenaga ahli dari BPKP; ---------------------

- Output dari penugasan perbantuan penghitungan kerugian


ah

lik

negara adalah Laporan, dimana laporan tersebut terutama


memuat potensi jumlah kerugian keuangan negara,
m

ub

sedangkan modus operandi maupun unsur melawan hukum


tidak boleh dimuat dalam laporan tersebut; -----------------------
ka

ep

B. Sebagai tolok ukur dan sekaligus alasan (beroepsgronden) bagi


pihak yang merasa dirugikan kepentingannya oleh suatu
ah

keputusan yang dikeluarkan oleh Badan/Pejabat TUN untuk


es

mengajukan gugatan terhadap putusan tersebut; --------------------


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 138
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan

si
Aparatur Negara Nomor : PER/04/M.PAN/03/2008 tentang Kode
Etik Aparat Pengawasan Intern Pemerintah, dalam hal ini

ne
ng
tindakan Tergugat II yang tidak profesional, yaitu akibat kinerja
yang tidak optimal dalam pelaksanaan audit, dimana Tidak

do
gu Dapat Disangkal bahwa sebagai Auditor yang diharuskan
menjunjung tinggi profesi, bahwa Keputusan TUN Tergugat II
yang tidak mematuhi prinsip-prinsip perilaku khususnya

In
A
Obyektifitas dan Kompetensi maka layaklah Pergugat II
Intervensi II melakukan Gugatan Intervensi; ---------------------------
ah

lik
C. Sebagai dasar atau kriteria pengujian (toetsingsgronden) bagi
Pengadilan atau Hakim TUN menilai apakah keputusan yang
am

ub
diterbitkan oleh Badan/Pejabat TUN itu telah sesuai atau tidak
dengan norma-norma hukum dan keadilan, sehingga dapat
ep
k

diputuskan tentang sah atau tidaknya keputusan tersebut; --------


ah

Bahwa dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan


R

si
Aparatur Negara Nomor : PER/04/M.PAN/03/2008 tentang Kode
Etik Aparat Pengawasan Intern Pemerintah, dalam hal ini

ne
ng

tindakan Tergugat II yang tidak profesional, yaitu akibat kinerja


yang tidak optimal dalam pelaksanaan audit, dimana Tidak

do
gu

Dapat Disangkal bahwa sebagai Auditor yang diharuskan


menjunjung tinggi profesi, bahwa Keputusan TUN Tergugat II
In
A

yang tidak mematuhi prinsip-prinsip perilaku khususnya


Obyektifitas dan Kompetensi maka Keputusan TUN Tergugat
ah

lik

II tidak sesuai dengan norma-norma dan keadilan, sehingga


layaklah dinyatakan tidak sah; --------------------------------------------
m

ub

14. Bahwa dengan demikian, Keputusan TUN Tergugat I maupun


Keputusan TUN Tergugat II yang disampaikan kepada Kejaksaan
ka

Agung RI tidak dapat digunakan sebagai dasar menentukan


ep

kerugian keuangan negara; ----------------------------------------------------


ah

Dari hal-hal tersebut di atas, bahwa selain bertentangan dengan peraturan


R

es

perundang-undangan juga bertentangan dengan Asas Umum Pemerintah


M

ng

Yang Baik, khususnya Asas Kecermatan dan Kepastian Hukum, Maka


on

Halaman 139 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 139
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sesuai dengan Pasal 53 ayat (2) huruf a dan b UU PTUN, keputusan a quo

si
harus dinyatakan batal atau tidak sah dan diperintahkan kepada Tergugat I
dan Tergugat II untuk mencabut objek sengketa tersebut; -------------------------

ne
ng
V. Tentang Permohonan Pendahuluan Penundaan Keputusan TUN; --------

do
gu Permohonan Pendahuluan Penundaan Keputusan TUN --------------------

1. Bahwa Pasal 67 UU PTUN mengatur sebagai berikut :

In
A
Pasal 67

(1) Gugatan tidak menunda atau menghalangi dilaksanakannya


ah

Keputusan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara serta

lik
tindakan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang digugat;

(2) Penggugat dapat mengajukan permohonan agar pelaksanaan


am

ub
Keputusan Tata Usaha Negara itu ditunda selama pemeriksaan
sengketa Tata Usaha Negara sedang berjalan, sampai ada
putusan Pengadilan yang memperoleh kekuatan hukum tetap;-
ep
k

(3) Permohonan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dapat dia


jukan sekaligus dalam gugatan dan dapat diputus terlebih
ah

dahulu dari pokok sengketanya; ------------------------------------------


R

si
(4) Permohonan penundaan sebagaimana dimaksud dalam ayat
(2):

ne
ng

a. dapat dikabulkan hanya apabilater dapat keadaan yang


sangat mendesak yang mengakibatkan kepentingan

do
gu

penggugat sangat dirugikan jika Keputusan Tata Usaha


Negara yang digugat itu tetap dilaksanakan; ---------------------

b. tidak dapat dikabulkan apabila kepentingan umum dalam


In
A

rangka pembangunan mengharuskan dilaksanakannya


keputusan tersebut.; ----------------------------------------------------
ah

lik

2. Bahwa berdasarkan ketentuan tersebut diatas, Penggugat II


Intervensi II dapat mengajukan permohonan agar pelaksanaan
m

ub

Keputusan TUN Tergugat I dan Keputusan TUN Tergugat II


ditunda selama pemeriksaan sengketa Tata Usaha Negara sedang
ka

berjalan, sampai ada putusan Pengadilan yang memperoleh


ep

kekuatan hukum tetap dengan pertimbangan terdapat keadaan


ah

yang sangat mendesak yang mengakibatkan kepentingan


R

Penggugat II Intervensi II sangat dirugikan jika Keputusan TUN


es
M

Tergugat I dan Keputusan TUN Tergugat II tetap dilaksanakan; ----


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 140
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3. Bahwa berdasarkan ketentuan tersebut diatas, Penggugat II

si
Intervensi II mengajukan permohonan agar pelaksanaan Keputusan
TUN Tergugat I dan Keputusan TUN Tergugat II ditunda selama

ne
ng
pemeriksaan sengketa karena terdapat keadaan yang sangat
mendesak yang mengkibatkan kepentingan Penggugat II Intervensi

do
gu II sangat dirugikan jika Keputusan TUN Tergugat I dan Keputusan
TUN Tergugat II tetap dilaksanakan, antara lain :

In
sebagai Penyelenggara Jasa
A
- Penggugat II Intervensi II
Telekomunikasi diwajibkan melakukan pembayaran Biaya Hak
ah

Penggunaan (BHP) frekuensi radio yang terdiri dari biaya nilai

lik
awal (up front fee ) dan izin pita tahunan untuk periode tahun
2006 sampai dengan periode tahun 2011 sebesar Rp.
am

ub
1.358.343.346.674,- (Satu Trilyun Tiga Ratus Lima Puluh
Delapan Milyar Tiga Ratus Empat Puluh Tiga Juta Tiga Ratus
ep
k

Empat Puluh Enam Ribu Enam Ratus Tujuh Puluh Empat


ah

Rupiah), padahal PT Indosat Tbk selaku Penyelenggara


R

si
Jaringan Telekomunikasi (in casu Penggugat II Intervensi I)
telah menyelesaikan seluruh kewajiban terkait pembayaran Up-

ne
ng

front fee maupun BHP Frekuensi untuk pita 2.1 GHz dengan
total (sampai akhir tahun 2012) sebesar Rp.

do
gu

2.416.661.561.248,- sesuai dengan tagihan yang disampaikan


oleh Kementerian Kominfo; ------------------------------------------------
In
A

Dengan demikian, seluruh hak negara atas penggunaan pita


frekuensi 2.1 GHz sudah dipenuhi oleh Penggugat II Intervensi
ah

lik

I; -----------------------------------------------------------------------------------

- Bahwa nama baik Penggugat Intervensi tercemar melalaui


m

ub

pemberitaan-pemberitaan media massa, karena seolah-olah


Penggugat II Intervensi II sebagai korporasi telah melakukan
ka

ep

dugaan tindak pidana korupsi; --------------------------------------------

4. Bahwa tidak ada kepentingan umum dalam rangka pembangunan


ah

yang mengharuskan agar Keputusan TUN Tergugat I dan Tergugat


es
M

ng

on

Halaman 141 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 141
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
II tersebut yang merupakan keputusan tata usaha negara untuk

si
tetap terus dilaksanakan, dengan pertimbangan sebagai berikut :

- Bahwa sesungguhnya tidak terdapat satu ketentuan peraturan

ne
ng
perundang-undangan pun yang menyatakan maupun
mewajibkan Penggugat II Intervensi II untuk melakukan

do
gu pembayaran terlebih dahulu atas tagihan terkait pembayaran
Up-front fee maupun BHP Frekuensi untuk pita 2.1 GHz BHP,

In
A
mengingat PT Indosat Tbk selaku Penyelenggara Jaringan
Telekomunikasi (in casu Penggugat II Intervensi I) telah
ah

menyelesaikan seluruh kewajiban terkait pembayaran Up-front

lik
fee maupun BHP Frekuensi untuk pita 2.1 GHz dengan total
(sampai akhir tahun 2012) sebesar Rp. 2.416.661.561.248,-
am

ub
sesuai dengan tagihan yang disampaikan oleh Kementerian
Kominfo. Dengan demikian, seluruh hak negara atas
ep
k

penggunaan pita frekuensi 2.1 GHz sudah dipenuhi oleh


ah

Penggugat II Intervensi I; ---------------------------------------------------


R

si
- Bahwa bahkan Menteri Komunikasi dan Informatika sendiri
selaku regulator bidang telekomunikasi melalui Surat perihal

ne
ng

Kepastian Hukum atas Kerjasama antara PT Indosat, Tbk dan


PT Indosat Mega Media (PT IM2) tertanggal 24 Februari 2012

do
gu

juga telah menegaskan bahwa:

5. Sesuai dengan penjelasan angka 2, 3 dan 4 di atas, maka


In
A

jasa akses internet (Internet Service Provider) yang


diselenggarakan oleh PT Indosat Mega Media (PT IM2)
ah

lik

dengan menggunakan jaringan bergerak seluler milik PT


Indosat Tbk, yang dilaksanakan melalui kerjasama
m

ub

berdasarkan perjanjian tertulis sudah sesuai dengan


ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999
ka

ep

tentang Telekomunikasi beserta peraturan pelaksanaannya;

6. Selain itu, PT Indosat Mega Media (PT IM2) juga tidak


ah

mempunyai kewajiban untuk membayar Biaya Hak


es

Penggunaan (BHP) Spektrum Frekuensi Radio karena PT


M

ng

Indosat Mega Media (PT IM2) tidak menggunakan spektrum


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 142
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
frekuensi radio sendiri untuk menyelenggarakan jasa akses

si
internet. PT Indosat Mega Media (PT IM2) menggunakan
jaringan bergerak seluler milik PT Indosat Tbk menggunakan

ne
ng
pita frekuensi radio 900 MHz, 1800 MHz dan 2,1 GHz.
Dengan demikian, kewajiban pembayaran Biaya Hak

do
gu Penggunaan (BHP) Spektrum Frekuensi Radio berada pada
PT Indosat Tbk.; ---------------------------------------------------------

In
A
Melalui surat tersebut, Menteri Komunikasi dan Informatika telah
menyatakan bahwa tidak adanya penggunaan bersama
ah

lik
frekuensi 2,1 GHz antara Indosat dan IM2 yang menimbulkan
kewajiban bagi IM2 untuk membayar kewajiban-kewajiban
am

sebagai penyelenggara jaringan telekomunikasi, sehingga pada

ub
dasarnya tidak ada tindak pidana yang dilakukan baik oleh IM2
maupun Indosat yang dapat menyebabkan kerugian negara; ----
ep
k

5. Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas maka apabila


ah

keputusan TUN yang nota bene telah menyatakan bahwa


R

si
kerjasama antara Penyelenggaraan Jaringan Telekomunikasi dan
Penyelenggaraan Jasa Telekomunikasi dianggap suatu

ne
ng

pelanggaran hukum tidak ditunda, maka sudah jelas akan


mengakibatkan kerugian yang sangat besar bagi kepentingan

do
gu

lainnya, dengan alasan sebagai berikut :

- Bahwa kita ketahui kemajuan Teknologi Informasi dan


In
A

Komunikasi (TIK) di Indonesia sangat pesat sehingga


menjadikan pelayanan sasa TIK (termasuk jasa internet)
ah

lik

menjadi penting dan sangat dibutuhkan oleh masyarakat dan


Pemerintah terutama dalam upaya Pemerintah mempercepat
m

ub

pertumbuhan ekonomi Indonesia sebagaimana ditetapkan


dalam Masterplan Percepatan Pertumbuhan dan Perluasan
ka

ep

Ekonomi Indonesia 2011-2005 (MP3EI); -------------------------------

- Bahwa Penyelenggaraan Jasa Telekomunikasi termasuk


ah

penyedia jasa internet melibatkan 280 perusahaan di Indonesia


es

dari kalangan UKM sampai tingkat korporasi besar. Oleh karena


M

ng

itu, apabila kerjasama antara Penyelenggara Jaringan


on

Halaman 143 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 143
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Telekomunikasi dan Penyelenggara Jasa Telekomunikasi

si
dianggap suatu pelanggaran hukum, maka hal ini akan
berdampak kepada terhentinya seluruh usaha pelayanan yang

ne
ng
terkait internet seluruh Indonesia, termasuk pelayanan di bidang
konten, manufaktur, perbankan, pemerintahan, pendidikan,

do
gu warnet, serta industri penunjak TIK lainnya; ---------------------------

Akan menjadi preseden buruk bagi kelangsungan perusahaan

In
A
penyelenggara ISP (internet service provider) lainnya di tanah
air yang melakukan pola kerjasama yang serupa; -------------------
ah

lik
- Industri Telekomunikasi akan terganggu, dimana Industri
Telekomunikasi di Indonesia berada dalam Ketidak Pastian
am

ub
Hukum; --------------------------------------------------------------------------

Dari hal-hal tersebut di atas, sehingga sangat dikhawatirkan


ep
Keputusan Tata Usaha Negara tersebut akan menimbulkan
k

kerugian yang terus berlanjut, maka adalah adil sebelum memutus


ah

pokok perkara, Penggugat mohon kepada Majelis Hakim untuk


R

si
memerintahkan Tergugat I dan Tergugat II melakukan Penundaan

ne
Pelaksanaan Keputusan Tata Usaha Negara in casu berupa :
ng

- Surat Deputi Kepala Bpkp Bidang Investigasi, Badan

do
Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan Nomor : SR-1024/
gu

D6/01/2012 Tanggal 9 Nopember 2012, Perihal : Laporan Hasil


Audit Dalam Rangka Perhitungan Kerugian Negara Atas
In
A

Dugaan Tindak Pidana Korupsi Dalam Pembangunan Jaringan


Frekwensi Radio 2.1 GHZ/Generasi Tiga (3G) oleh PT Indosat,
ah

lik

Tbk dan PT Indosat Mega Media (IM2); -------------------------------

- Laporan Hasil Audit Perhitungan Kerugian Keuangan Negara


m

ub

Atas Perkara Dugaan Tindak Pidana Korupsi Dalam


ka

Penggunaan Jaringan Frekwensi Radio 2,1 GHz/Generasi Tiga


ep

(3G) oleh PT Indosat, Tbk. dan PT Indosat Mega Media (IM2)


Tanggal 31 Oktober 2012 Oleh Tim BPKP; ----------------------------
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 144
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Yaitu selama perkara berlangsung sampai putusan dalam perkara

si
ini mempunyai kekuatan hukum tetap. Hal ini sesuai dengan Pasal
67 ayat (2) dan ayat (4) huruf a yang berbunyi sebagai berikut :

ne
ng
(2) Penggugat dapat mengajukan permohonan agar pelaksanaan
Keputusan Tata Usaha Negara itu ditunda selama pemeriksaan
sengketa Tata Usaha Negara sedang berjalan, sampai ada

do
gu putusan Pengadilan yang memperoleh kekuatan Hukum tetap;-

(4) Permohonan penundaan sebagaimana dimaksud dalam ayat

In
(2):
A
a. dapat dikabulkan hanya apabila terdapat keadaan yang
sangat mendesak yang mengakibatkan kepentingan
ah

lik
penggugat sangat dirugikan jika Keputusan Tata Usaha
Negara yang digugat itu tetap dilaksanakan; --------------------
am

ub
VI. Tentang : Permohonan ----------------------------------------------------------------

Bahwa berdasarkan alasan-alasan sebagaimana tersebut di atas,


ep
penggugat intervensi sangat berkepentingan dalam perkara ini,
k

terutama untuk melindungi hak-hak penggugat intervensi yang


ah

R
dilindungi hkum; -------------------------------------------------------------------------

si
Oleh karena itu, selanjutnya Penggugat II Intervensi II mohon kepada

ne
ng

Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta C.q Majelis Hakim


Pemeriksaan Perkara ini agar memberikan putusan sebagai berikut:

do
gu

DALAM PERMOHONAN PENDAHULUAN

1. Mengabulkan permohonan penundaan pelaksanaan yang


In
A

dimohonkan oleh Penggugat II Intervensi II selama perkara ini


berjalan hingga diperolehnya putusan pengadilan yang telah
ah

lik

berkekuatan hukum tetap (inkraht van gewijsde ); -----------------------

2. Memerintahkan kepada Tergugat I untuk menunda pelaksanaan


m

ub

Keputusan TUN Tergugat I dan memerintahkan Tergugat II untuk


menunda pelaksanaan Keputusan TUN Tergugat II; --------------------
ka

ep

3. Melarang Tergugat I untuk menerbitkan surat keputusan Lanjutan


yang dilandaskan pada Keputusan TUN Tergugat I dan melarang
ah

Tergugat II untuk menerbitkan surat keputusan lanjutan yang


es

dilandaskan pada Keputusan TUN Tergugat II; ---------------------------


M

ng

on

Halaman 145 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 145
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
DALAM POKOK PERKARA:

si
1. Mengabulkan Gugatan Penggugat II Intervensi II untuk seluruhnya;

2. Menguatkan Penetapan Penundaan sampai dengan adanya

ne
ng
keputusan yang berkekuatan hukum tetap (inkraht van gewijsde); --

do
gu 3. Menyatakan batal atau tidak sah Keputusan TUN Tergugat I berupa
Surat Deputi Kepala BPKP Bidang Investigasi, Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan Nomor : SR-1024/D6/01/2012

In
A
Tanggal 9 Nopember 2012, Perihal : Laporan Hasil Audit Dalam
Rangka Perhitungan Kerugian Negara Atas Dugaan Tindak Pidana
ah

lik
Korupsi Dalam Pembangunan Jaringan Frekwensi Radio 2.1 GHz/
Generasi Tiga (3G) oleh PT. Indosat Tbk dan PT. Indosat Mega
am

ub
Media (IM2); ----------------------------------------------------------------

4. Menyatakan batal atau tidak sah Keputusan TUN Tergugat II


ep
berupa Laporan Hasil Audit Perhitungan Kerugian Negara Atas
k

Dugaan Tindak Pidana Korupsi Dalam Pembangunan Jaringan


ah

R
Frekwensi Radio 2.1 GHz/Generasi Tiga (3G) oleh PT. Indosat Tbk

si
dan PT. Indosat Mega Media (IM2). Tanggal 31 Oktober 2012; ------

ne
ng

5. Mewajibkan Tergugat I untuk mencabut Keputusan TUN Tergugat I


berupa Surat Deputi Kepala BPKP Bidang Investigasi, Badan

do
gu

Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor : SR-1024/


D6/01/2012 Tanggal 9 Nopember 2012, Perihal : Laporan Hasil
In
Audit Dalam Rangka Perhitungan Kerugian Negara Atas Dugaan
A

Tindak Pidana Korupsi Dalam Pembangunan Jaringan Frekwensi


Radio 2.1 GHz/Generasi Tiga (3G) oleh PT. Indosat Tbk dan PT.
ah

lik

Indosat Mega Media (IM2); ------------------------------------------


m

6. Mewajibkan Tergugat II untuk mencabut Keputusan TUN Tergugat


ub

II berupa Laporan Hasil Audit Perhitungan Kerugian Negara Atas


ka

Dugaan Tindak Pidana Korupsi Dalam Pembangunan Jaringan


ep

Frekwensi Radio 2.1 GHz/Generasi Tiga (3G) oleh PT. Indosat Tbk
ah

dan PT. Indosat Mega Media (IM2). Tanggal 31 Oktober 2012; ------
R

7. Menghukum Tergugat I dan Tergugat II untuk membayar seluruh


es
M

biaya perkara; --------------------------------------------------------------------


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 146
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat II Intervensi 1 dan

si
Penggugat II Intervensi 2 tersebut, pihak Tergugat I dan Tergugat II telah
mengajukan Jawaban pada persidangan tanggal 14 Februari 2013, dengan

ne
ng
mengemukakan hal-hal sebagai berikut :

Jawaban Tergugat I dan II terhadap gugatan Penggugat II Intervensi 1:

do
gu
I. DALAM EKSEPSI:

Bahwa Para Tergugat menolak semua dalil dan segala sesuatu

In
A
yang dikemukakan oleh Penggugat II Intervensi I dalam Gugatannya,
kecuali yang diakui secara tegas oleh Para Tergugat dalam Jawaban
ah

lik
ini; -------------------------------------------------------------------------------------------

Bahwa Eksepsi yang diajukan oleh Para Tergugat terdiri dari:


am

ub
A. Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Tidak Berwenang
Mengadili Perkara A quo Karena Obyek Gugatan Yang Diajukan
ep
k

Oleh Penggugat II Intervensi I Belum Bersifat Final Sehingga Bukan


ah

Keputusan Tata Usaha Negara; -----------------------------------------------


R

si
B. Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Tidak Berwenang
Mengadili Perkara A quo Karena Obyek Gugatan Yang Diajukan

ne
ng

Oleh Penggugat II Intervensi I Tidak Termasuk Dalam Pengertian


Keputusan Tata Usaha Negara Sebagaimana diatur dalam Undang-

do
gu

Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha


Negara sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
In
A

Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009; ------------------------

C. Obyek Gugatan Yang Diajukan Oleh Penggugat II Intervensi I Tidak


ah

lik

Ada Hubungan Hukum Dengan Penggugat II Intervensi I; -----------

Adapun penjelasan dari Eksepsi-eksepsi Para Tergugat tersebut


m

ub

adalah sebagai berikut:


ka

A. Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Tidak Berwenang


ep

Mengadili Perkara A quo Karena Obyek Gugatan Yang Diajukan


ah

Oleh Penggugat II Intervensi I Tidak Bersifat Individual dan Belum


R

Bersifat Final Sehingga Bukan Keputusan Tata Usaha Negara; ------


es
M

ng

on

Halaman 147 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 147
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 47 Undang-Undang Nomor

si
5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara jo. Pasal 1
Butir 10 Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang

ne
ng
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986
(UU PERATUN), Pengadilan Tata Usaha Negara berwenang

do
gu mengadili sengketa Tata Usaha Negara sebagai akibat
dikeluarkannya suatu Keputusan Tata Usaha Negara. Pasal 1
butir 9 UU PERATUN menegaskan Keputusan Tata Usaha

In
A
Negara (TUN) adalah suatu penetapan tertulis yang dikeluarkan
oleh Badan atau Pejabat TUN yang berisi tindakan hukum TUN
ah

lik
yang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
yang bersifat konkret, individual, dan final, serta menimbulkan
am

ub
akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum perdata; --------

2. Bahwa Laporan Hasil Audit Penghitungan Kerugian Keuangan


ep
k

Negara atas Perkara Dugaan Tindak Pidana Korupsi dalam


ah

Penggunaan Jaringan Frekuensi Radio 2,1 GHz/Generasi Tiga


R

si
(3G) oleh PT Indosat, Tbk dan PT Indosat Mega Media (IM2)
yang diterbitkan oleh Para Tergugat (LHPKKN), yang ditujukan

ne
ng

kepada Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus


(JAMPIDSUS) dan saat ini menjadi obyek dari gugatan ini

do
gu

bukanlah merupakan Keputusan Tata Usaha Negara


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 9 UU PERATUN,
karena: --------------------------------------------------------------------------
In
A

- Tidak bersifat individual -----------------------------------------------


ah

lik

Bersifat individual artinya Keputusan TUN itu tidak ditujukan


untuk umum, tetapi tertentu baik alamat maupun hal yang
m

ub

dituju. Kalau yang dituju itu lebih dari seorang, tiap-tiap nama
orang yang terkena keputusan itu disebutkan. Umpamanya,
ka

keputusan tentang perbuatan atau pelebaran jalan dengan


ep

lampiran yang menyebutkan nama-nama orang yang terkena


ah

keputusan tersebut; ------------------------------------------------------


R

es

Bahwa LHPKKN Para Tergugat Isinya merupakan Hasil


M

Penghitungan Kerugian Keuangan Negara terhadap perkara


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 148
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dugaan Tindak Pidana Korupsi dalam Penggunaan Jaringan

si
Frekuensi Radio 2,1 GHz/Generasi Tiga (3G) oleh PT
Indosat, Tbk dan PT Indosat Mega Media (IM2) tanpa

ne
ng
memberikan rekomendasi terhadap seseorang dan/atau
pejabat untuk melakukan perbuatan hukum tertentu; -----------

do
gu Bahwa mengenai penetapan obyek penghitungan kerugian
keuangan negara adalah kewenangan dari Penyidik

In
A
Kejaksaan Agung RI; ----------------------------------------------------

- Belum bersifat final ------------------------------------------------------


ah

lik
Bersifat final artinya definitif dan karenanya dapat
menimbulkan akibat hukum. Keputusan yang masih
am

ub
memerlukan persetujuan instansi atasan atau instansi lain
belum bersifat final karenanya belum dapat menimbulkan
ep
suatu hak atau kewajiban pada pihak yang bersangkutan; ---
k

Bahwa LHPKKN Para Tergugat (obyek sengketa a quo)


ah

R
adalah guna memenuhi permintaan Kejaksaan Agung

si
kepada Tergugat I melalui surat JAMPIDSUS Nomor: B-234/

ne
ng

F.2/Fd.1/01/2012 tanggal 31 Januari 2012 dan Nomor: 1146/


F.2/Fd.1/05/2012 tanggal 31 Mei 2012 perihal Bantuan untuk

do
melakukan Perhitungan Kerugian Keuangan Negara, yang
gu

sedang melakukan penyidikan dalam perkara dugaan Tindak


Pidana Korupsi dalam Penggunaan Jaringan Frekuensi
In
A

Radio 2,1 GHz/Generasi Tiga (3G) oleh PT Indosat, Tbk dan


PT Indosat Mega Media (IM2); ----------------
ah

lik

- Bahwa obyek sengketa a quo hanya bersifat informatif dan


belum bersifat final karena memuat hasil perhitungan
m

ub

kerugian keuangan negara yang dikeluarkan oleh Para


ka

Tergugat dan obyek sengketa a quo masih memerlukan


ep

persetujuan dari Kejaksaan Agung, sehingga obyek


ah

sengketa a quo belum bersifat final; ---------------------------------


R

- Bahwa berdasarkan pertimbangan hukum Putusan


es
M

Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta Nomor: 197/


ng

on

Halaman 149 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 149
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
B/2002/PT.TUN.JKT tanggal 17 Desember 2002 yang telah

si
berkekuatan hukum tetap (Penggugat/Terbanding tidak
mengajukan upaya hukum Kasasi) disebutkan: ------------------

ne
ng
Menimbang, bahwa Para Tergugat/Pembanding dalam
memori bandingnya pada pokoknya juga menyatakan bahwa
produk BPKP yang berupa Laporan Hasil Pemeriksaan

do
gu (Audit) bukan merupakan obyek sengketa Tata Negara
karena Laporan Hasil Pemeriksaan (Audit) tersebut belum
bersifat final, baru merupakan suatu hasil pemeriksaan yang

In
A
berbentuk laporan, sedangkan finalnya adalah keputusan
yang diterbitkan oleh pihak lain yang ingin menindaklanjuti
baik dari pihak yang memohon audit maupun pihak lain yang
ah

lik
terkait ------------------------------------------------------------------------

Menimbang, bahwa pendapat Para Tergugat/Pembanding


dalam memori bandingnya tersebut Majelis Hakim dapat
am

ub
menerimanya karena telah tepat dan benar dan oleh karena
itu pendapat itu diambil alih oleh Pengadilan Tata Usaha
Negara Jakarta sebagai pendapat sendiri dan menjadi
ep
pertimbangan sendiri dalam memutus perkara ini; -------------
k
ah

- Bahwa dalam Peraturan Kepala BPKP Nomor: PER-1314/K/


R

si
D6/2012 tentang Pedoman Penugasan Bidang Investigasi
(PPBI) diatur bahwa:

ne
ng

1. Audit dalam rangka Penghitungan Kerugian Keuangan


Negara adalah Audit dengan tujuan tertentu yang

do
gu

dimaksudkan untuk menyatakan pendapat mengenai nilai


kerugian keuangan Negara yang timbul dari suatu kasus
In
A

penyimpangan dan digunakan untuk mendukung


tindakan litigasi; ------------------------------------------------------
ah

lik

2. Hasil Audit dalam rangka Penghitungan Kerugian


Keuangan Negara berupa pendapat auditor BPKP
m

ub

tentang jumlah kerugian keuangan negara merupakan


pendapat keahlian profesional auditor, yang dituangkan
ka

dalam LHPKKN; ------------------------------------------------------


ep

3. Sebagai hasil dari pendapat ahli, LHPKKN ditandatangani


ah

oleh Tim Audit dan Pimpinan Unit Kerja sebagai Ahli


R

es

(tanpa kop surat dan cap unit kerja); ----------


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 150
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
4. LHPKKN disampaikan kepada pimpinan Instansi Penyidik

si
yang meminta, dilakukan dengan surat pengantar (SP)
berkode SR (Surat Rahasia) yang ditandatangi oleh unit

ne
ng
kerja; --------------------------------------------------------------------

Berdasarkan hal tersebut maka LHPKKN adalah pendapat

do
gu keahlian profesional auditor yang diminta oleh Penyidik untuk
melakukan penghitungan kerugian keuangan negara atas

In
A
suatu perkara yang sedang ditangani Penyidik. Hal tersebut
didasarkan pada Pasal 7 ayat 1 huruf h jo. Pasal 120 ayat
ah

(1) jo. Pasal 1 angka 28 jo. Pasal 184 ayat (1) jo. Pasal 187

lik
huruf c KUHAP; ---------------------------------------------
am

ub
Bahwa nilai pembuktian yang melekat pada alat bukti
keterangan ahli yaitu keterangan ahli mempunyai nilai
pembuktian yang bebas, tidak sempurna dan tidak
ep
k

menentukan. Nilai kekuatan pembuktian keterangan ahli


ah

terserah pada penilaian hakim, hakim bebas menilainya dan


R

si
tidak terikat kepadanya dan tidak ada keharusan bagi hakim
untuk menerima keterangan ahli tersebut; -------------------------

ne
ng

Berdasarkan hal-hal yang diuraikan di atas, maka Surat


Tergugat I, yaitu surat Nomor: SR-1024/D6/1/2012 Tanggal

do
gu

09 November 2012 hanyalah berupa surat pengantar,


sedangkan LHPKKN Tergugat II merupakan keterangan Ahli,
In
A

sehingga Surat Tergugat I maupun LHPKKN Tergugat II


bukan merupakan Keputusan TUN; ---------------------------------
ah

lik

Dengan demikian, LHPKKN Para Tergugat bukanlah merupakan


Keputusan TUN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 9 UU
m

ub

PERATUN karena tidak bersifat individual dan belum bersifat final,


sehingga gugatan Penggugat II Intervensi I harus ditolak atau
ka

ep

setidak-tidaknya tidak dapat diterima; ---------------------------------------

B. Pengadilan TUN Jakarta Tidak Berwenang Mengadili Perkara A


ah

quo Karena Obyek Gugatan Yang Diajukan Oleh Penggugat II


es
M

ng

on

Halaman 151 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 151
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Intervensi I Tidak Termasuk Dalam Pengertian Keputusan TUN

si
Sebagaimana diatur dalam UU PERATUN ---------------------------------

1. Bahwa terbitnya LHPKKN yang ditujukan kepada JAMPIDSUS

ne
ng
adalah untuk memenuhi permintaan JAMPIDSUS yang sedang
melakukan penyidikan dalam perkara dugaan Tindak Pidana

do
gu Korupsi dalam Penggunaan Jaringan Frekuensi Radio 2,1 GHz/
Generasi Tiga (3G) oleh PT Indosat, Tbk dan PT Indosat Mega

In
A
Media (IM2), dengan kronologis sebagai berikut: ------------

a. Bahwa JAMPIDSUS telah meminta bantuan kepada Kepala


ah

lik
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)
melalui surat Nomor: B-234/F.2/Fd.1/01/2012 tanggal 31
am

ub
Januari 2012 yang pada pokoknya meminta kepada Para
Tergugat untuk melakukan Penghitungan Kerugian
Keuangan Negara sekaligus memberikan keterangan ahli
ep
k

atas Perkara Dugaan Tindak Pidana Korupsi dalam


ah

Penggunaan Jaringan Frekuensi Radio 2,1 GHz/Generasi


R

si
Tiga (3G) oleh PT Indosat, Tbk dan PT Indosat Mega Media
(IM2); ------------------------------------------------------------------------

ne
ng

Bahwa pada tanggal 18 Januari 2012, JAMPIDSUS telah


mengeluarkan Surat Perintah Penyidikan Nomor: Print-04/

do
gu

F.2/Fd.1/ 01/2012 dengan tersangka Ir. Indar Atmanto, MSc.


Surat perintah penyidikan tersebut dikeluarkan setelah
In
A

dilakukan ekspose intern Kejaksaan Agung atas perkara


dugaan tindak pidana korupsi dalam Penggunaan Jaringan
ah

lik

Frekuensi Radio 2,1 GHz/Generasi Tiga (3G) oleh PT


Indosat, Tbk dan PT Indosat Mega Media (IM2) pada tanggal
m

ub

18 Januari 2012; ----------------------------------------------------------

b. Bahwa untuk menindaklanjuti surat JAMPIDSUS tersebut,


ka

ep

diadakan rapat antara tim audit BPKP dengan penyidik


Kejaksaan Agung yang membahas mengenai Penggunaan
ah

Jaringan Frekuensi Radio 2,1 GHz/Generasi Tiga (3G) oleh


R

es

PT Indosat, Tbk dan PT Indosat Mega Media (IM2), yang


M

pada pokoknya bahwa Kejaksaan Agung berpendapat dalam


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 152
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Penggunaan Jaringan Frekuensi Radio 2,1 GHz/Generasi

si
Tiga (3G) oleh PT Indosat, Tbk dan PT Indosat Mega Media
(IM2) telah terjadi penyimpangan yang diduga telah terjadi

ne
ng
Tindak Pidana Korupsi dalam perkara tersebut, dan
selanjutnya BPKP sebagai ahli di bidang akutansi dan

do
gu auditing melakukan audit Penghitungan Kerugian Keuangan
Negara Atas Perkara Dugaan Tindak Pidana Korupsi dalam
perkara tersebut; ---------------------------------------------------------

In
A
c. Bahwa selanjutnya Tergugat I menerbitkan surat Nomor:
ah

S-927/D6/ 01/2012 hal Bantuan Menghitung Kerugian

lik
Keuangan Negara, yang ditujukan kepada JAMPIDSUS; -----
am

ub
Bersama surat tersebut dilampirkan juga Surat Tugas
Tergugat I Nomor: ST-524/D601/3/2012 tanggal 2 Oktober
2012, yang pada pokoknya menugaskan Tim Auditor BPKP
ep
k

(Tergugat II) untuk melaksanakan Penghitungan Kerugian


ah

Keuangan Negara Atas Perkara Dugaan Tindak Pidana


R

si
Korupsi dalam Penggunaan Jaringan Frekuensi Radio 2,1
GHz/Generasi Tiga (3G) oleh PT Indosat, Tbk dan PT

ne
ng

Indosat Mega Media (IM2); --------------------------------------------

d. Dengan berakhirnya penugasan Tim Auditor BPKP

do
gu

(Tergugat II) yang melakukan Audit Penghitungan Kerugian


Keuangan Negara Atas Perkara Dugaan Tindak Pidana
In
A

Korupsi dalam Penggunaan Jaringan Frekuensi Radio 2,1


GHz/Generasi Tiga (3G) oleh PT Indosat, Tbk dan PT
ah

lik

Indosat Mega Media (IM2), selanjutnya Tergugat II


menerbitkan LHPKKN Perkara Dugaan Tindak Pidana
m

ub

Korupsi dalam Penggunaan Jaringan Frekuensi Radio 2,1


GHz/Generasi Tiga (3G) oleh PT Indosat, Tbk dan
ka

PT Indosat Mega Media (IM2) tanggal 31 Oktober 2012


ep

(obyek sengketa a quo), dan disampaikan kepada


ah

JAMPIDSUS selaku instansi yang meminta dilakukannya


R

penghitungan kerugian keuangan negara/daerah melalui


es
M

ng

on

Halaman 153 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 153
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
surat pengantar dari Tergugat I Nomor: SR-1024/D6/1/2012

si
(obyek perkara a quo); --------------------------------------------------

e. Bahwa selanjutnya, JAMPIDSUS sesuai dengan

ne
ng
kewenangan dan ketentuan hukum yang berlaku,
menindaklanjuti obyek sengketa a quo dengan

do
gu menjadikannya sebagai bagian dari kegiatan penyidikan dan
penuntutan yang berdasarkan pada ketentuan KUHP atau

In
A
KUHAP atau peraturan perundang-undangan lain yang
bersifat hukum pidana; --------------------------------------------------
ah

lik
2. Bahwa berdasarkan Pasal 2 UU PERATUN yang menyatakan:

Tidak termasuk dalam pengertian Keputusan Tata Usaha


am

ub
Negara menurut Undang-Undang ini :
a. ..; -----------------------------------------------------------------
b. .; ------------------------------------------------------------------
ep
k

c. .; ------------------------------------------------------------------
ah

d. Keputusan Tata Usaha Negara yang dikeluarkan


R
berdasarkan ketentuan Kitab Undang-Undang Hukum

si
Pidana dan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana
atau peraturan perundang-undangan lain yang bersifat

ne
ng

hukum pidana; ------------------------------------------------------------


e. ; ----------------------------------------------------------------
f. ... ; ----------------------------------------------------------------

do
gu

g. ; ----------------------------------------------------------------

3. Bahwa berdasarkan kronologis pada angka 1 tersebut di atas,


In
A

terbukti bahwa LHPKKN Para Tergugat diterbitkan berdasarkan


permintaan JAMPIDSUS yang sedang melakukan penyidikan
ah

lik

sesuai dengan KUHP, KUHAP, dan peraturan perundang-


undangan lain yang bersifat hukum pidana; ---------------------------
m

ub

4. Bahwa Kejaksaan Agung sebagai Penyidik dapat meminta


ka

pendapat ahli atau orang yang memiliki keahlian khusus pada


ep

saat melakukan penyidikan. Pendapat atau keterangan yang


ah

disampaikan oleh seseorang yang memiliki keahlian khusus


R

dapat digunakan untuk membuat terang suatu perkara pidana


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 154
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(Pasal 7 ayat 1 huruf h jo. Pasal 120 ayat (1) jo. Pasal 1 angka

si
28 jo. Pasal 184 ayat (1) jo. Pasal 187 huruf c KUHAP); -----------

5. Bahwa sesuai dengan kompetensinya, Para Tergugat memiliki

ne
ng
keahlian dalam penghitungan kerugian keuangan negara,
sehingga JAMPIDSUS meminta bantuan kepada Para Tergugat

do
gu untuk menghitung kerugian keuangan negara atas Perkara
Dugaan Tindak Pidana Korupsi dalam Penggunaan Jaringan

In
A
Frekuensi Radio 2,1 GHz/Generasi Tiga (3G) oleh PT Indosat,
Tbk dan PT Indosat Mega Media (IM2), melalui surat Nomor:
ah

B-234/F.2/Fd.1/01/2012 tanggal 31 Januari 2012 perihal

lik
Bantuan untuk melakukan Perhitungan Kerugian Keuangan
Negara; ------
am

ub
6. Bahwa LHPKKN tersebut merupakan bagian dari proses
penyidikan dan penuntutan yang dilaksanakan oleh Penyidik
ep
k

dan Penuntut Umum Kejaksaan Agung yang mana sesuai


ah

dengan kewenangan yang dimilikinya dapat meminta bantuan


R

si
ahli yang diperlukan sebagaimana diatur dalam Pasal 7 ayat (1)
huruf h dan Pasal 120 ayat (1) KUHAP; --------------------------------

ne
ng

Sebagaimana dipahami bahwa Penyidikan dalam perkara


Tindak Pidana Korupsi merupakan bagian dari proses criminal

do
gu

justice system yang dilakukan oleh Kejaksaan sebagaimana


pula dilakukan oleh Kepolisian dan KPK dalam menegakkan
In
A

Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan


Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan
ah

lik

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001; ----------

7. Bahwa berdasarkan:
m

ub
ka

a. Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Nomor: 28/


ep

G.TUN/2012/PTUN.JPR tanggal 6 Desember 2012, dengan


ah

Obyek Gugatan Surat Laporan Hasil Penghitungan


R

Kerugian Keuangan Negara (LHPKKN) BPKP Perwakilan


es
M

Provinsi Papua dengan Nomor: LHP-KKN-360/PW


ng

on

Halaman 155 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 155
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
26/5/2011 tanggal 28 Juli 2011 tentang Hasil perhitungan

si
Kerugian Keuangan Negara dalam pelaksanaan kegiatan
Pembangunan Jalan dan Jembatan Ruas Jalan Waley

ne
ng
Molof pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Keerom
T.A.2007-2008 oleh BPKP Perwakilan Provinsi Papua; ------

do
gu b. Penetapan Ketua PTUN Yogyakarta Nomor: 06/G/2010/
PTUN.YK tanggal 16 Juni 2010 dalam Perkara Gugatan

In
A
Tata Usaha Negara antara Johanis Richard Riwoe, ST, MA.
sebagai Penggugat melawan Kepala Perwakilan BPKP
ah

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai Para

lik
Tergugat, dengan Obyek Gugatan Surat Para Tergugat
Nomor: S-3299/PW.12/5/2009 tanggal 6 Oktober 2009
am

ub
tentang Perhitungan Kerugian Keuangan Negara atas
Dugaan Tindak Pidana Korupsi pada Bantuan Keuangan
ep
k

untuk Partai Politik DPC Partai Damai Sejahtera Tahun


ah

Anggaran 2006 dan 2007; dan --------------------------------------


R

si
c. Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Nomor: 21/G/2010/
PTUN-SMD tanggal 22 Desember 2010, dari Direktori

ne
ng

Putusan Mahkamah Agung, putusan.


mahkamahagung.go.id.; ----------------------------------------------

do
gu

pada pokoknya menyatakan bahwa laporan hasil audit


pengitungan kerugian keuangan negara yang dilakukan oleh
In
A

BPKP atau BPK dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi


atas permintaan penyidik (Polisi dan Kejaksaan) adalah tidak
ah

lik

termasuk dalam pengertian Keputusan Tata Usaha Negara


karena dikeluarkan berdasarkan ketentuan Kitab Undang-
m

ub

Undang Hukum Pidana dan Kitab Undang-Undang Hukum


Acara Pidana atau peraturan perundang-undangan lain yang
ka

bersifat hukum pidana, sebagaimana diatur dalam Pasal 2 huruf


ep

d UU PERATUN; --------------------------------------------------------------
ah

8. Bahwa berdasarkan Pasal 2 huruf d UU PERATUN, maka


R

es

obyek sengketa yaitu LHPKKN termasuk ke dalam Keputusan


M

Tata Usaha Negara yang dikecualikan, karena dikeluarkan


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 156
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
berdasarkan KUHP, KUHAP, dan peraturan perundang-

si
undangan lain yang bersifat hukum pidana; ---------------------------

Berdasarkan uraian di atas, maka obyek sengketa a quo yaitu

ne
ng
LHPKKN tidak termasuk dalam pengertian Keputusan Tata Usaha
Negara sebagaimana diatur dalam UU PERATUN karena LHPKKN

do
gu tersebut dikeluarkan berdasarkan ketentuan KUHP, KUHAP, dan
peraturan perundang-undangan lain yang bersifat hukum pidana

In
A
(vide Pasal 2 UU PERATUN), sehingga PTUN Jakarta tidak
berwenang mengadili perkara a quo; ----------------------------------------
ah

lik
Dengan demikian, Gugatan Penggugat II Intervensi I (PT Indosat)
harus ditolak atau setidak-tidaknya tidak dapat diterima; ---------------
am

ub
C. Obyek Gugatan Yang Diajukan Oleh Penggugat II Intervensi I tidak
ada hubungan hukum dengan Penggugat II Intervensi II; --------------
ep
Bahwa Obyek sengketa a quo tidak ada kaitannya dengan
k

Penggugat II Intervensi I karena surat Tergugat I dan Tergugat II


ah

R
adalah terkait dengan permintaan Kejaksaan Agung untuk

si
melakukan penghitungan kerugian keuangan negara sehubungan

ne
ng

dengan surat perintah penyidikan Direktur Penyidikan Jaksa Agung


Muda Tindak Pidana Khusus Nomor: Print-04/F.2/Fd.1/01/2012

do
tanggal 18 Januari 2012 dengan tersangka Ir. Indar Atmanto, MSc,
gu

sehingga surat Tergugat I dan Tergugat II tersebut tidak ada


hubungannya dengan kasus yang sedang dihadapi oleh Penggugat
In
A

II Intervensi I; -----------------------------------------------------------------------
ah

Dengan demikian, Gugatan Penggugat II Intervensi I (PT Indosat)


lik

harus ditolak atau setidak-tidaknya tidak dapat diterima; ---------------


m

ub

Berdasarkan uraian tersebut di atas, dengan ini Para Tergugat


mengajukan permohonan ke hadapan Yang Mulia Majelis Hakim yang
ka

memeriksa dan mengadili Perkara Gugatan TUN Nomor: 231/G/2012/PTUN-


ep

JKT untuk berkenan kiranya menjatuhkan Putusan Sela atas Eksepsi-


ah

eksepsi Para Tergugat sebagai berikut:


R

es
M

ng

on

Halaman 157 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 157
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
1. Menerima Eksepsi Para Tergugat untuk seluruhnya; -------------------------

2. Menolak Gugatan Penggugat II Intervensi I (PT Indosat) untuk

ne
ng
seluruhnya atau setidak-tidaknya menyatakan Gugatan Penggugat
tidak dapat diterima; --------------------------------------------------------------------

do
gu
3. Menghukum Penggugat II Intervensi I untuk membayar seluruh biaya
perkara ini; --------------------------------------------------------------------------------

In
A
II. DALAM POKOK PERKARA:
ah

lik
1. Bahwa apa yang telah Para Tergugat kemukakan di dalam
Jawaban Dalam Eksepsi tersebut di atas merupakan bagian dari
Jawaban dalam Pokok Perkara, sehingga harus dinilai sebagai
am

ub
satu kesatuan yang tidak terpisah; -------------------------------------------

2. Bahwa Para Tergugat menolak semua dalil dan segala sesuatu


ep
k

yang dikemukakan oleh Penggugat II Intervensi I di dalam


ah

Gugatannya, kecuali yang diakui secara tegas oleh Para Tergugat


R

si
di dalam Jawaban dalam Pokok Perkara ini; -----------------------------

ne
ng

3. Bahwa Tanggapan Para Tergugat pada posita Gugatan angka I


Tentang: Keputusan TUN Tergugat I dan Keputusan TUN
Tergugat II adalah merupakan Keputusan Tata Usaha Negara

do
gu

sebagai berikut: -------------------------------------------------------------------

Bahwa Para Tergugat menolak dalil Penggugat II Intervensi I (PT


In
A

Indosat) pada angka I (halaman 3 s.d 7) tersebut dengan alasan


yuridis sebagaimana telah diuraikan dalam eksepsi Para Tergugat
ah

lik

huruf A dan B di atas, dengan penambahan sebagai berikut:

a. Bahwa Penggugat II Intervensi I menyatakan dasar tindakan


m

ub

hukum Tergugat I diantaranya adalah Keppres No. 31 tahun


ka

1983 tanggal 30 Mei 1983 tentang BPKP dan Keppres No. 110
ep

Tahun 2001 Tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I


ah

lembaga Pemerintah Non Departemen, terakhir dengan PP No.


R

64 Tahun 2005; ---------------------------------------------------------------


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 158
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
b. Bahwa Para Terguggat menolak dalil Penggugat II Intervensi I

si
tersebut karena saat ini Keppres No. 31 Tahun 1983 sudah
dicabut oleh Keppres Nomor 42 Tahun 2001, sehingga sudah

ne
ng
tidak digunakan lagi sebagai dasar tindakan hukum penugasan
Para Tergugat; ----------------------------------------------------------------

do
gu Bahwa PP No. 64 Tahun 2005 adalah tentang Perubahan
Keempat Atas Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 1993

In
A
Tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Tenaga
Kerja, sehingga PP No. 64 Tahun 2005 tersebut tidak ada
ah

hubungannya dengan dasar penugasan Para Tergugat; -----------

lik
c. Dasar penugasan saat ini diantaranya adalah:
am

ub
- Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan
ep
Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non
k

Departemen sebagaimana telah diubah terakhir dengan


ah

Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2005; ----------------------


R

si
- Keputusan Presiden Nomor 110 Tahun 2001 tentang Unit

ne
ng

Organisasi dan Tugas Eselon I Lembaga Pemerintah Non


Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah

do
terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 52 Tahun 2005;
gu

- Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem


In
Pengendalian Intern Pemerintah; ------------------------------------
A

Dengan demikian, dalil Penggugat II Intervensi I (PT Indosat) pada


ah

lik

posita Gugatan angka I Tentang: Keputusan TUN Tergugat I dan


Keputusan TUN Tergugat II adalah merupakan Keputusan Tata
m

Usaha Negara adalah tidak benar, sehingga gugatan harus ditolak;


ub

4. Bahwa Para Tergugat menolak dalil Penggugat II Intervensi I pada


ka

posita angka II Tentang: Kepentingan dan Alas Hak Penggugat II


ep

Intervensi I dalam mengajukan Gugatan Intervensi dengan


ah

argumentasi yuridis sebagai berikut: -----------------------------------------


R

es

a. Bahwa Penggugat II Intervensi I mendalilkan bahwa perbuatan


M

ng

Tergugat I berupa penyampaian...tersebut, telah merugikan


on

Halaman 159 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 159
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kepentingan Penggugat II Intervensi I, karena berdasarkan

si
Keputusan Tergugat I tersebut, saat ini Kejaksaan Agung RI
telah menyatakan bahwa Penggugat II Intervensi I adalah

ne
ng
Korporasi yang dijadikan tersangka dalam dugaan tindak pidana
korupsi.; ------------------------------------------------------------------------

do
gu b. Bahwa tidak benar penetapan Penggugat II Intervensi I sebagai
Tersangka oleh Kejaksaan Agung karena Surat dari Tergugat I;

In
A
Bahwa untuk menetapkan telah terjadi Tindak Pidana Korupsi
harus memenuhi seluruh unsur dari Tindak Pidana Korupsi yang
ah

lik
didakwakan, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) dan
Pasal 3 ayat (1) Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang
am

ub
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001; -
ep
Adapun unsur-unsur Tindak Pidana Korupsi menurut Pasal 2
k

ayat (1) dan Pasal 3 ayat (1) Undang-Undang Nomor 31 Tahun


ah

1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi


R

si
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20

ne
ng

Tahun 2001 dimaksud adalah sebagai berikut: -----------------------

1) Pasal 2 ayat (1): ----------------------------------------------------------

do
gu

- setiap orang; ----------------------------------------------------------

- yang secara melawan hukum; ------------------------------------


In
A

- melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang


lain atau suatu korporasi; ------------------------------------------
ah

lik

- yang dapat merugikan Keuangan Negara atau


perekonomian Negara; ---------------------------------------------
m

ub

2) Pasal 3 ayat (1): ----------------------------------------------------------


ka

- setiap orang; ----------------------------------------------------------


ep

- yang dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau


ah

orang lain atau suatu korporasi; ---------------------------------


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 160
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau

si
sarana yang ada padanya karena jabatan atau
kedudukan; ------------------------------------------------------------

ne
ng
- yang dapat merugikan Keuangan Negara atau
perekonomian Negara; ---------------------------------------------

do
gu Bahwa di dalam Pasal 184 ayat (1) Undang-Undang Nomor 8
Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana disebutkan sebagai

In
A
berikut: ---------------------------------------------------------------------------

Alat bukti yang sah ialah:


ah

lik
a. Keterangan saksi; --------------------------------------------------------
b. Keterangan ahli; ----------------------------------------------------------
am

ub
c. Surat; ------------------------------------------------------------------------
d. Petunjuk; -------------------------------------------------------------------
e. Keterangan terdakwa; ---------------------------------------------------
ep
k

Bahwa untuk menentukan perbuatan Penggugat II Intervensi I


ah

telah memenuhi unsur-unsur Tindak Pidana Korupsi sehingga


R

si
dapat ditetapkan sebagai Tersangka merupakan kewenangan
Aparat Penegak Hukum, yang dalam hal ini adalah Penyidik

ne
ng

Kejaksaan Agung dengan berdasarkan pada alat bukti yang


sah; -------------------------------------------------------------------------------

do
gu

c. Bahwa Obyek sengketa a quo tidak ada kaitannya dengan


Penggugat II Intervensi I karena surat Tergugat I dan Tergugat II
In
A

adalah terkait dengan permintaan Kejaksaan Agung untuk


melakukan penghitungan kerugian keuangan negara
ah

lik

sehubungan dengan surat perintah penyidikan Direktur


Penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Nomor:
m

ub

Print-04/F.2/Fd.1/01/2012 tanggal 18 Januari 2012 dengan


tersangka Ir. Indar Atmanto, MSc, sehingga surat Tergugat I dan
ka

Tergugat II tersebut tidak ada hubungannya dengan kasus yang


ep

sedang dihadapi oleh Tergugat II Intervensi I, sehingga obyek


ah

sengketa a quo bukan alat bukti yang menyebabkan Penggugat


R

II Intervensi I menjadi Tersangka, karena Kejaksaan Agung


es
M

menggunakan alat bukti sah lainnya; ------------------------------------


ng

on

Halaman 161 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 161
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Dengan demikian, dalil Penggugat II Intervensi I pada posita angka

si
II Tentang: Kepentingan dan Alas Hak Penggugat II Intervensi I
dalam mengajukan Gugatan Intervensi adalah tidak benar,

ne
ng
sehingga gugatan harus ditolak; ----------------------------------------------

5. Bahwa Para Tergugat menolak dalil Penggugat II Intervensi I pada

do
gu posita angka IV Tentang: Fakta-Fakta yang Mendasari Gugatan
Intervensi, berdasarkan argumentasi yuridis sebagai berikut: --------

In
A
a. Bahwa Para Tergugat menolak dalil posita Gugatan angka IV.8
s.d. IV.11 (halaman 11 s.d. 13) dengan argumentasi yuridis
ah

lik
sebagai berikut: ---------------------------------------------------------------

1) Bahwa terhadap materi dalil posita Gugatan angka IV.8 s.d.


am

ub
IV.11 (halaman 11 s.d. 13) pada saat ini sedang diuji di
Pengadilan Tipikor Jakarta; --------------------------------------------
ep
k

2) Bahwa tanggapan atas materi dalil posita Gugatan angka


IV.8 s.d. IV.11 (halaman 11 s.d. 13) adalah sebagai berikut:
ah

si
a) Bahwa pada saat Kejaksaan Agung meminta bantuan
untuk menghitung kerugian keuangan negara, Kejaksaan

ne
ng

Agung telah menyatakan bahwa dalam penggunaan


jaringan Frekuensi radio 2,1 GHz/Generasi tiga (3G) oleh

do
gu

PT Indosat Mega Media (IM2) telah diduga terjadi dugaan


tindak pidana korupsi antara lain, karena telah terjadi
In
penyimpangan dalam Perjanjian Kerjasama Nomor: 225/
A

E00-EAA/MKT/06 tentang Akses Internet Broadband


ah

Melalui Jaringan 3G/HSDPA Indosat. Hal tersebut


lik

sebagaimana dimaksud dalam surat Nomor: B-234/F.2/


Fd.1/01/2012, dan Surat Perintah Penyidikan Direktur
m

ub

Penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus


ka

Nomor: Print-04/F.2/Fd.1/01/2012; -------------------


ep

Hal tersebut sebagaimana diuraikan sebagai berikut: -----


ah

(1) Keterangan Harry Sasongko T (Mantan Presiden


R

es

Direktur PT. Indosat) dalam BAP tanggal 3 Februari


M

2012 menyatakan: ---------------------------------------------


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 162
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kita harus pisahkan antara jaringan dan frekuensi,
PT Indosat tidak pernah memberikan izin pihak lain

si
untuk menggunakan frekuensi. PT Indosat
bekerjasama dengan penyelenggara jasa untuk

ne
ng
menggunakan jaringan telekomunikasi milik Indosat
berdasarkan perjanjian kerjasama sesuai Keputusan
Menteri Nomor: 21 Tahun 2001 Pasal 5. PT Indosat
tidak pernah memberikan izin penggunaan frekuensi

do
gu kepada PT IM2, yang ada adalah kerjasama
penggunaan jaringan 3G milik PT Indosat; -------------
(2) Keterangan Johnny Swandi Sjam (Mantan Presiden

In
A
Direktur PT. Indosat) dalam BAP tanggal 17 Februari
2012 menyatakan: ---------------------------------------------
ah

lik
PT Indosat tidak pernah memberikan izin
penggunaan frekuensi kepada PT IM2, yang ada
am

ub
adalah kerjasama penggunaan jaringan 3G milik
Indosat."
(3) Keterangan M. Rachmat Widayana, SE., MM
ep
k

(Direktur Operasi Sumber Daya pada Direktorat


ah

Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan


R

si
Informatika Kominfo) di BAP tanggal 7 Agustus 2012
menyatakan: -----------------------------------------------------

ne
ng

PT IM2 sebagai penyelenggara jasa menggunakan


kapasitas jaringan yang disediakan oleh PT lndosat
sebagai penyelenggara jaringan untuk keperluan

do
gu

penyelenggaraan jasanya.; ---------------------------------


(4) Keterangan Ahli DR. Ir. Asmiati Rasyid, MSc
In
A

sebagaimana tercantum dalam BAP tanggal 23


Februari 2012 yang pada pokoknya menyatakan:
ah

lik

(a) Setiap penggunaan spektrum frekuensi harus


memiliki izin, diatur dalam UU Nomor: 36 Tahun
m

ub

1999 tentang telekomunikasi, PP Nomor: 53


Tahun 2000 tentang Penggunaan Spektrum
ka

Frekuensi Radio dan Orbit Satelit serta PP


ep

Nomor: 52 Tahun 2000 tentang


ah

Penyelenggaraan Telekomunikasi dan Permen


R

Kominfo Nomor: 07/02/2006 tentang ketentuan


es
M

ng

on

Halaman 163 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 163
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
penggunaan pita frekuensi radio 2,1 GHz untuk

si
penyelenggaraan jaringan bergerak seluler; ------

(b); Penggunaan bersama (sharing) spektrum

ne
ng
frekuensi radio adalah tindakan suatu operator
pemilik Iisensi spektrum dengan lebar pita

do
gu tertentu
dengan
yang
pihak
digunakannya
lain/operator
bersama-sama
penyelenggara

In
A
telekomunikasi lainnya melalui kerjasama atau
penyewaan. PT Indosat tidak mengalihkan
ah

frekuensi 2, 1 GHz itu tetapi sudah melakukan

lik
penggunaan bersama (sharing) frekuensi; --------
am

ub
(c) IM2 tidak dapat menyelenggarakan akses
Internet Broadband Wireless 3G seperti
tercantum dalam Perjanjian Kerjasama Indosat-
ep
k

IM2 karena berdasarkan Surat Keputusan


ah

Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi


R

si
Nomor: 229/Dirjen/2006 tanggal 22 Juni 2006,
IM2 hanya mempunyai hak untuk

ne
ng

menyelenggarakan jasa akses internet (Internet


Service Provider) seperti halnya ISP-ISP lainnya

do
gu

yang jumlahnya hampir 200 ISP; ---------------------

(d) Menggunakan pita frekuansi 2,1 GHz/3G tanpa


In
A

izin dari pemerintah tidak dapat dibenarkan.


Penggunaan spektrum 3G harus mengacu pada
ah

lik

Peraturan Menteri Nomor: 07/PER/M.KOMINFO/


2/2006: ------------------------------------------------------
m

ub

Pasal 2 ayat (2): Penetapan spektrum frekuensi


radio pada pita frekuensi radio 2,1 GHz kepada
ka

ep

peserta seleksi penyelenggara jaringan bergerak


seluler IMT-2000 dilaksanakan melalui sistem
ah

pelelangan; -------------------------------------------------
es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 164
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pasal 4: Penggunaan pita trekuensi radio 2,1

si
GHz untuk penyelenggaraan jaringan bergerak
seluler dikenakan tarif izin penggunaan pita

ne
ng
frekuensi radio 2,1 GHz sebagai berikut: -----------

1. Biaya Nilai Awal (up-front fee) sebesar 2 x

do
gu nilai penawaran
pemenang lelang, yang dibayarkan di awal
terakhir dari setiap

In
A
untuk masa pakai pita frekuensi radio selama
10 (sepuluh) tahun; ----------------------------------
ah

lik
2. Biaya Hak Penggunaan (BHP) pita frekuensi
radio tahunan sebesar nilai penawaran
am

ub
terendah di antara pemenang lelang. Dengan
skema pembayaran untuk jangka waktu 10
(sepuluh) tahun sebagaimana yang
ep
k

tercantum dalam lampiran keputusan ini; ------


ah

(e) Dalam perjanjian kerjasama tersebut mengatur


R

si
tentang kerjasama akses internet broadband

ne
melalui jaringan 3G, artinya PT IM2 diberi
ng

kewenangan oleh PT Indosat untuk melakukan


kegiatan penyediaan akses internet broadband

do
gu

dengan mempergunakan spektrum 3G milik PT


Indosat. Berdasarkan fakta tersebut maka berarti
In
A

PT Indosat, Tbk dan PT IM2 telah menggunakan


bersama-sama spektrum frekuensi 3G milik PT
ah

lik

Indosat. Hal tersebut tidak dibenarkan dengan


alasan:
m

ub

-------------------------------------------------------

1. PT IM2 hanya memiliki izin sebagai ISP


ka

ep

jaringan tetap yang tidak mencakup sebagai


penyelenggara akses internet melalui
ah

jaringan 3G; -------------------------------------------


R

es
M

ng

on

Halaman 165 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 165
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Bahwa penggunaan bersama spketrum

si
frekuensi 3G ini dilakukan tanpa penetapan
Menteri (Pasal 14 pasal PP No. 53/2000); ----

ne
ng
3. Perjanjian Kerjasama ini sebagai instrumen
yang melanggar izin yang diberikan kepada

do
gu PT Indosat yang dapat merugikan negara
karena pelaksanaan dari perjanjian ini telah

In
A
secara nyata mengubah maksud izin yang
diberikan oleh Pemerintah kepada PT IM2
ah

yang semula hanya sebagai ISP namun

lik
dalam praktiknya telah bertindak selaku
operator penyelenggara jaringan bergerak
am

ub
seluler 3G dengan menggunakan spektrum
frekuensi 3G dan jaringan milik PT Indosat.
ep
k

Hal ini terlihat dari terpisahnya data


ah

pelanggan, customer care dan juga memiliki


R

si
billing system tersendiri terpisah dari PT
Indosat sehingga dalam kasus ini PT IM2

ne
ng

telah bertindak selaku Mobile Virtual Network


Operator (MVNO); -----------------------------------

do
gu

4. PT IM2 tidak dapat menyelenggarakan akses


internet broadband wireless 3G seperti
In
A

tercantum dalam Perjanjian Kerjasama,


karena berdasarkan surat Keputusan Direktur
ah

lik

Jenderal Pos dan Telekomunkasi Nomor.229/


Dirjen/2006 tanggal 22 Juni 2006 bahwa PT
m

IM2 hanya mempunyai hak untuk


ub

menyelenggarakan jasa akses internet


ka

(internet service provide) seperti halnya ISP-


ep

ISP lainnya yang jumlahnya hampir 200 ISP;-


ah

Sesuai dengan uraian di atas, Penggugat II Intervensi II


R

(PT IM2) telah melakukan penggunaan bersama jaringan


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 166
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
frekuensi radio 2,1 GHz/Generasi tiga (3G) dengan PT

si
Indosat tanpa izin Menteri Kominfo; ----------------------------

b) Bahwa Penggunaan spektrum 3G harus berdasarkan: ----

ne
ng
(1) Pasal 2 ayat (2) Peraturan Menteri Komunikasi Dan
Informatika Nomor: 07/PER/M.KOMINFO/2/2006

do
gu Tentang Ketentuan Penggunaan Pita Frekuensi
Radio 2,1 GHz Untuk Penyelenggaraan Jaringan

In
A
Bergerak Seluler, yang menyatakan Penetapan
spektrum frekuensi radio pada pita frekuensi radio
ah

lik
2,1 GHz kepada peserta seleksi penyelenggara
jaringan bergerak seluler IMT-2000 dilaksanakan
am

ub
melalui mekanisme pelelangan.; --------------------------

(2) Pasal 14 ayat (1) dan Pasal 30 Peraturan Pemerintah


ep
Nomor 53 Tahun 2000 Tentang Penggunaan
k

Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit di atur:


ah

---------------------------------------------------
R

si
Pasal 14 ayat (1):

ne
ng

Menteri dapat menetapkan penggunaan bersama


pita frekuensi radio dan atau kanal frekuensi radio;

do
Pasal 30:
gu

Biaya hak penggunaan spektrum frekuensi radio


bagi penggunaan bersama pita frekuensi radio dan
In
A

atau kanal frekuensi radio dibebankan secara penuh


kepada masing-masing pengguna; -----------------------
Bahwa sesuai dengan ketentuan hukum tersebut di
ah

lik

atas, penetapan penggunaan frekuensi radio pada


pita frekuensi radio 2,1 GHz harus berdasarkan
m

ub

mekanisme pelelangan, namun penggunaan


ka

spektrum frekuensi radio tersebut dapat dilakukan


ep

melalui penggunaan bersama dengan izin Menteri


Kominfo dengan membayar Biaya hak penggunaan
ah

spektrum frekuensi radio yang dibebankan secara


es

penuh kepada masing-masing pengguna; --------------


M

ng

on

Halaman 167 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 167
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
c) Bahwa berdasarkan pendapat hukum dari Kejaksaan

si
Agung yang didukung oleh Ahli serta ketentuan hukum
tersebut di atas, Para Tergugat berpegang pada

ne
ng
pendapat hukum Kejaksaan Agung tersebut sebagai
dasar untuk melakukan perhitungan kerugian keuangan

do
gu negara; -----------------------------------------------------------------

d) Bahwa surat Menkominfo Nomor: T-684/M.KOMINFO/

In
A
KU.04.01/ 11/2012 perihal Dugaan Kerugian Negara
pada Kasus IM2-Indosat dikeluarkan pada tanggal 13
ah

November 2012, sedangkan LHPKKN Para Tergugat

lik
diterbitkan pada tanggal 31 Oktober 2012 sehingga surat
Menkominfo tersebut di luar jangka waktu penugasan
am

ub
dan ruang lingkup audit Tergugat II; ----------------------------

Bahwa yang menjadi permasalahan adalah bukan


ep
k

mengenai perjanjian kerjasama antara PT Indosat


ah

dengan PT IM2, namun yang menjadi permasalahan


R

si
adalah dugaan penggunaan frekuensi milik PT Indosat
oleh PT IM2 tanpa izin Menteri Kominfo dan pihak IM2

ne
ng

tidak membayar Biaya Hak Penggunaan (BHP) spektrum


frekuensi radio yang dibebankan secara penuh kepada

do
gu

masing-masing pengguna; ----------------------------------------

Dengan demikian, dalil posita Gugatan angka IV.8 s.d. IV.11


In
A

(halaman 11 s.d. 13) adalah tidak benar, sehingga gugatan


harus ditolak; -------------------------------------------------------------------
ah

lik

b. Bahwa Para Tergugat menolak dalil posita Gugatan angka IV.12


(halaman 13 s.d. 24) yang pada pokoknya Penggugat II
m

ub

Intervensi I menyatakan bahwa Keputusan TUN Tergugat I dan


Tergugat II tersebut juga bertentangan dengan peraturan
ka

ep

perundang-undangan yang berlaku (onwetmatige) dengan


argumentasi yuridis sebagai berikut:
ah

1) Bahwa tanggapan Para Tergugat terhadap dalil posita


es

Gugatan angka IV.12. huruf A: ---------------------------------------


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 168
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa mengenai sumber ketentuan hukum yang menjadi

si
dasar tindakan hukum Tergugat I dan Tergugat II telah
ditanggapi oleh Para Tergugat dalam Tanggapan Para

ne
ng
Tergugat pada posita gugatan angka I Tentang:
Keputusan TUN Tergugat I dan Keputusan TUN Tergugat

do
gu II adalah merupakan Keputusan Tata Usaha Negara
huruf c di atas; --------------------------------------------------------

In
A
- Bahwa terkait dalil Penggugat II Intervensi I yang
menyatakan bahwa Tidak dapat disangkal bahwa
ah

lik
penerbitan Keputusan TUN Tergugat II dan selanjutnya
dilegitimasi oleh Keputusan TUN Tergugat I jelas
am

ub
bertentangan dengan ketentuan-ketentuan dalam
peraturan perundang-undangan yang bersifat prosedural/
formal (vormgebreken) adalah tidak benar dengan
ep
k

argumentasi yuridis sebagai berikut: -----------------


ah

* Bahwa dalam dalil posita Gugatan huruf A.2 dan A.3


R

si
(halaman 15 s.d. 17), Penggugat II Intervensi I telah
salah dalam menafsirkan Peraturan Kepala BPKP
Nomor: PER-1314/K/D6/2012 tentang Pedoman

ne
ng

Penugasan Bidang Investigasi (PPBI) yang pada


pokoknya Penggugat II Intervensi I menyatakan
Bahwa dari ke 3 (tiga) hal tersebut, secara limitatif

do
gu

telah digariskan bahwa prosedur/formal untuk dapat


dilakukan audit dalam rangka penghitungan kerugian
negara, yaitu setelah dilakukan audit investigative
In
dan telah diterbitkan LHAI. Dimana dalam perkara a
A

quo prosedur/formal ini tidak pernah dilakukan oleh


Tergugat I maupun oleh Tergugat II..., pendek kata
ah

lik

Tergugat I dan Tergugat II tidak mengacu pada


standard dan praktik praktik terbaik (best practices)
profesi bidang akutansi dan audit sebagaimana
diharuskan dalam peraturan perundang-undangan
m

ub

dan peraturan pelaksanannya. Sehingga Putusan


TUN Tergugat II yang tidak memenuhi prosedur
ka

formal tersebut adalah bertentangan dengan


ep

ketentuan ketentuan peraturan perundang-


undangan; -------------------------------------------------------
ah

* Bahwa sesuai dengan Lampiran Peraturan Kepala


R

BPKP Nomor: 1314/K/D6/2012 Bab II.PP202. pada


es
M

angka 10.6): -----------------------------------------------------


ng

on

Halaman 169 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 169
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Apabila permintaan audit diajukan oleh Instansi
Penyidik pada saat kasus diproses pada tingkat

si
Penyelidikan, unit kerja dapat memenuhi permintaan
penugasan audit investigatif. Apabila kasus telah

ne
ng
diproses oleh Penyidik pada tingkat Penyidikan, Unit
Kerja memenuhi permintaan dengan penugasan
audit dalam rangka penghitungan kerugian keuangan
negara ; ----------------------------------------------------------

do
gu * Bahwa sesuai dengan Lampiran Peraturan Kepala
BPKP Nomor: 1314/K/D6/2012 Bab II.PP202. pada

In
A
angka 10.7): -----------------------------------------------------

Untuk audit dalam rangka penghitungan kerugian


ah

lik
keuangan negara berlaku ketentuan sebagai berikut:

(1) Atas satu kasus yang telah dilakukan audit


am

ub
investigatif dan telah diterbitkan LHAI, kemudian
kasus tersebut ditingkatkan ke penyidikan oleh
Penyidik maka atas kasus tersebut dapat
ep
dilakukan audit dalam rangka penghitungan
k

kerugian keuangan negara apabila diminta


ah

secara tertulis oleh Instansi Penyidik; ---------------


R

si
(5) Permintaan audit dalam rangka penghitungan
kerugian keuangan negara dapat dipenuhi
apabila memenuhi kreteria sebagai berikut:

ne
ng

a) Penyimpangan yang menimbulkan kerugian


keuangan negara telah cukup jelas
berdasarkan pendapat penyidik; -----------------

do
gu

b) Indikasi kerugian keuangan negara dapat


diperkirakan; -------------------------------------------
In
A

...dst
Berdasarkan ketentuan tersebut di atas, untuk
ah

dilakukan audit dalam rangka penghitungan kerugian


lik

keuangan negara tidak harus selalu didahului dengan


audit investigatif (diterbitkan LHAI), namun dapat
m

ub

dilakukan berdasarkan permintaan Penyidik dalam


ka

rangka Penyidikan dan memenuhi kriteria


ep

sebagaimana dimaksud dalam Lampiran Peraturan


ah

Kepala BPKP Nomor: 1314/K/D6/2012 Bab II.PP202.


R

pada angka10.6), dan 10.7). (5) di atas; -----------------


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 170
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
* Bahwa sesuai dengan Lampiran Peraturan Kepala

si
BPKP Nomor: 1314/K/D6/2012 Bab II.PP205, pada
angka 07 dinyatakan:

ne
ng
Untuk penugasan audit dalam rangka penghitungan
kerugian keuangan Negara (PKKN) atas permintaan

do
gu penyidik atau pengaduan
ditindaklanjuti dengan permintaan penyidik, berlaku
masyarakat yang

In
A
ketentuan sebagai berikut:

2) Hasil audit berupa pendapat Auditor BPKP


ah

lik
tentang jumlah kerugian keuangan Negara
merupakan pendapat keahlian profesional
auditor sehingga tidak dikomunikasikan kepada
Pimpinan Obyek Penugasan; -------------------------
am

ub
3) Pengkomunikasian hasil audit PKKN dilakukan
dengan Penyidik untuk memastikan bahwa
seluruh bukti yang digunakan auditor BPKP
ep
k

merupakan bukti yang lengkap yang digunakan


sebagai bukti dalam berkas perkara dan Penyidik
ah

telah menyerahkan seluruh bukti yang


R

si
mempengaruhi jumlah kerugian keuangan
Negara. ; ---------------------------------------------------

ne
ng

Berdasarkan uraian di atas, maka Para Tergugat


tidak perlu mengkomunikasikan hasil audit PKKN

do
kepada Penggugat II Intervensi I sebagai audit; -------
gu

* Bahwa sesuai dengan Lampiran Peraturan Kepala


BPKP Nomor: 1314/K/D6/2012 Bab II.PP204.
In
A

Pengumpulan dan evaluasi bukti, pada angka 09


dinyatakan:
ah

lik

Dalam audit penghitungan kerugian keuangan


Negara, auditor mengumpulkan dan mengevaluasi
m

ub

bukti sesuai dengan pedoman pengumpulan dan


evaluasi audit investigatif. Perbedaannya terletak
pada cara pengumpulan bukti. Dalam APKKN, bukti
ka

ep

dikumpulkan melalui penyidik. Hal-hal khusus yang


diatur dalam APKKN diatur sebagai berikut:
ah

5) Dalam hal Auditor BPKP memerlukan klarifikasi


R

atau konfirmasi secara langsung kepada pihak-


pihak yang terkait, permintaan klarifikasi atau
es
M

konfirmasi disampaikan oleh auditor BPKP


ng

on

Halaman 171 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 171
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
melalui Penyidik dan pelaksanaan klarifikasi atau
konfirmasi didampingi oleh Penyidik; ----------------

si
6) Apabila diperlukan auditor BPKP dapat
melakukan pengumpulan bukti tambahan

ne
ng
bersama penyidik dengan ketentuan sebagai
berikut:
(1) Pengumpulan bukti dilakukan dibawah

do
gu koordinasi penyidik; ---------------------------------
(2) Auditor BPKP harus menghormati
kewenangan Penyidik dalam pengumpulan

In
A
bukti sebagaimana diatur dalam KUHAP; -----

(3) Auditor BPKP harus memastikan tidak ada


ah

lik
pelanggaran hukum atau aturan lain yang
dilakukan auditor BPKP saat pengumpulan
bukti tambahan termasuk apabila bukti yang
am

ub
perlu dikumpulkan adalah bukti berupa
dokumen elektronik. --------------------------------

* Bahwa sesuai dengan Peraturan Kepala BPKP


ep
k

Nomor: 1314/K/D6/2012 (PPBI), Tergugat II selaku


ah

auditor dalam melaksanakan Audit Penghitungan


R

si
Kerugian Keuangan Negara telah melakukan
kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

ne
ng

- Mengumpulkan dan meminta data/dokumen /


bukti yang diperlukan melalui Penyidik dalam

do
gu

rangka penugasan menghitung kerugian


keuangan negara; ----------------------------------------
In
A

- Melakukan diskusi dengan ahli dibidang


ah

telekomunikasi dan pejabat dari Kominfo; ---------


lik

- Meminta data /dokumen/bukti lainnya yang


m

ub

dianggap kurang melalui penyidik dan


melakukan rekonstruksi fakta dan kejadian
ka

ep

berdasarkan bukti-bukti yang diperoleh; ------------


ah

Bahwa sesuai dengan uraian di atas, Tergugat II dalam


R

memperoleh bukti audit telah sesuai dengan Peraturan


es

Kepala BPKP Nomor: 1314/K/D6/2012 (PPBI); --------------


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 172
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Berdasarkan fakta hukum di atas maka:

si
1. Audit Penghitungan Kerugian Keuangan Negara yang
dilakukan oleh Tergugat II tidak harus didahului dengan

ne
ng
audit investigative; ---------------------------------------------------

2. Tergugat II dalam melakukan audit PKKN telah sesuai

do
gu dengan Peraturan Kepala BPKP Nomor:1314/K/D6/2012
(PPBI), peraturan perundang-undangan yang berlaku,

In
A
dan praktik-praktik terbaik (best practice) profesi bidang
akuntansi dan audit; -------------------------------------------------
ah

lik
Dengan demikian, Audit Penghitungan Kerugian Keuangan
Negara yang dilakukan oleh Tergugat II sudah sesuai
am

ub
dengan prosedur, peraturan perundang-undangan yang
berlaku, dan praktik-praktik terbaik (best practice) profesi
ep
bidang akuntansi dan audit, sehingga gugatan Penggugat II
k

Intervensi I tersebut harus di tolak; ----------------------------------


ah

R
2) Bahwa mengenai dalil posita Gugatan angka IV.12. huruf B

si
telah ditanggapi oleh Para Tergugat dalam Jawaban Dalam

ne
ng

Pokok Perkara angka 5 huruf a.2 tanggapan atas materi


dalil posita Gugatan angka IV.8 s.d. IV.11 di atas, dengan

do
tambahan argumentasi yuridis sebagai berikut:
gu

- Bahwa tidak benar dalil Penggugat II Intervensi I yang


In
pada pokoknya menyatakan permasalahan pembayaran
A

BHP telekomunikasi, USO, maupun BHP Spektrum


ah

Radio adalah sebagai sengketa hukum administrasi


lik

negara; bukan suatu delik atau kejahatan yang menjadi


bagian dari hukum pidana. Sedangkan, "penggunaan
m

ub

spektrum frekuensi radio yang tidak sesuai


ka

peruntukannya" dianggap sebagai suatu delik Tindak


ep

Pidana di Bidang Telekomunikasi, bukan tindak pidana


ah

korupsi (Gugatan Penggugat II Intervensi I halaman 20)


R

karena dalil tersebut hanyalah penafsiran dari Penggugat


es

II Intervensi I; --------------------------------------------------------
M

ng

on

Halaman 173 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 173
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa mengenai apakah perkara a quo merupakan

si
ranah sengketa hukum administrasi atau bukan, adalah
kewenangan dari aparat penegak hukum yang nantinya

ne
ng
materinya akan dibuktikan di pengadilan Tipikor, bukan
merupakan kewenangan dari Para Tergugat; ----------------

do
gu Bahwa hal ini diperkuatkan dengan pernyataan dari
Kejaksaan Agung yang menyatakan bahwa ...penilaian

In
A
Menkominfo, yang menilai tidak ada perbuatan melawan
hukum bukanlah jaminan perkara yang kami dakwakan
ah

lik
menjadi lemah. Menkominfo selaku regulator sebenarnya
tidak perlu mencampuri proses penegakan hukum dan
bahkan perlu diklarifikasi atas pernyataannya tersebut...,
am

ub
biarkan Kejaksaan Agung memproses sesuai dengan
pembahasan yang berlaku, sehingga kerugian negara
ep
k

yang diakibatkan oleh terdakwa bisa dibuktikan dan


ah

dipertanggungjawabkan kepada negara (Harian Nasional


R

si
Sinar Harapan online tanggal 5 Februari 2013);

ne
Bahwa Para Tergugat hanya memenuhi kewajiban
ng

hukum untuk menghitung kerugian keuangan negara atas


permintaan Kejaksaan Agung yang sedang melakukan

do
gu

Penyidikan sebagaimana diamanahkan Pasal 7 ayat 1


huruf h jo. Pasal 120 ayat (1) jo. Pasal 1 angka 28 jo.
In
A

Pasal 184 ayat (1) jo. Pasal 187 huruf c KUHAP; -----------

- Bahwa mengenai surat Menkominfo perihal Kepastian


ah

lik

Hukum Atas Kerjasama Antara PT Indosat Tbk dan PT


Indosat Mega Media (PT IM2) tertanggal 24 Februari
m

ub

2012 tersebut sebenarnya Menkominfo telah mengakui


bahwa ...PT IM2 tidak menggunakan spektrum frekuensi
ka

ep

radio sendiri untuk menyelanggarakan jasa akses


internet,...; ------------------------------------------------------------
ah

Berdasarkan hal tersebut seharusnya Menkominfo


es

menerapkan Pasal 30 Peraturan Pemerintah Nomor 53


M

ng

Tahun 2000 Tentang Penggunaan Sfektrum Frekuensi


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 174
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Radio Dan Orbit Satelit yang menyatakan bahwa Biaya

si
hak penggunaan spektrum frekuensi radio bagi
penggunaan bersama pita frekuensi radio dan atau kanal

ne
ng
frekuensi radio dibebankan secara penuh kepada
masing-masing pengguna; ---------------------------------------

do
gu Berdasarkan hal tersebut, kesimpulan dari Penggugat II
Intervensi I mengenai isi surat Menkominfo tersebut di

In
A
atas, yaitu pada pokoknya menyatakan bahwa pada
dasarnya tidak ada tindak pidana yang dilakukan baik
ah

lik
oleh IM2 maupun Indosat yang dapat menyebabkan
kerugian negara adalah tidak benar; ---------------------------
am

ub
Dengan demikian, Keputusan TUN Tergugat I dan Tergugat
II telah memenuhi ketentuan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang bersifat materiil/substansial yang
ep
k

selanjutnya akan dibuktikan kebenaran materiilnya di


ah

pengadilan Tipikor, sehingga dalil Penggugat II Intervensi I


R

si
tersebut adalah tidak benar dan gugatan harus di tolak; -------

ne
ng

3) Bahwa tanggapan Para Tergugat mengenai dalil posita


Gugatan angka IV.12. huruf C sebagai berikut: ------------------

do
gu

- Bahwa dalil Penggugat II Intervensi I pada pokoknya


menyatakan BPKP tidak berwenang melakukan audit
penghitungan kerugian keuangan negara karena status
In
A

PT Indosat Tbk adalah perusahaan PMA dan badan


hukum swasta dan berdasarkan Pasal 10 ayat (1) dan
ah

lik

ayat (2) UU No 15 tahun 2006 tentang BPK yang


berwenang adalah BPK adalah tidak benar; ------------------
m

ub

- Bahwa BPKP sudah tidak lagi menggunakan Keppres


ka

Nomor 31 Tahun 1983 sebagai dasar penugasan; ---------


ep

- Bahwa yang digunakan oleh BPKP sebagai dasar


ah

penugasan diantaranya adalah Keputusan Presiden


R

Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas,


es
M

Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata


ng

on

Halaman 175 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 175
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen

si
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan
Presiden Nomor 64 Tahun 2005, Keputusan Presiden

ne
ng
Nomor 110 Tahun 2001 tentang Unit Organisasi dan
Tugas Eselon I Lembaga Pemerintah Non Departemen

do
gu sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Peraturan Presiden Nomor 52 Tahun 2005, dan
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang

In
A
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah; ----------------------
ah

Kewenangan BPKP tersebut telah diakui juga oleh

lik
Penggugat II Intervensi I pada Gugatan (alinea 1
halaman 14); ----------------------------------------------------------
am

ub
- Bahwa ketentuan Pasal 10 UU Nomor 15 Tahun 2006
tentang Badan Pemeriksa Keuangan sebagaimana
ep
k

dikutip oleh Penggugat II Intervensi I dalam posita


ah

gugatan halaman 23 adalah berupa kewenangan BPK


R

si
dalam rangka untuk menilai dan/atau menetapkan jumlah
kerugian negara dalam rangka Tuntutan Perbendaharaan

ne
ng

(TP), bukan dalam rangka mengungkapkan adanya


tindak pidana korupsi, yang selanjutnya di atur dalam

do
gu

Peraturan Kepala Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)


Nomor: 3 Tahun 2007 tentang Tata Cara Penyelesaian
In
A

Ganti Kerugian Negara Terhadap Bendahara; ---------------

Untuk menentukan jumlah kerugian keuangan negara


ah

lik

dalam perkara tindak pidana korupsi adalah kewenangan


Aparat Penegak Hukum sebagaimana dimaksud dalam
m

ub

UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan


Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah
ka

terakhir dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 khususnya


ep

Pasal 2 dan Pasal 3, serta Putusan Mahkamah Konstitusi


ah

Nomor: 003/PUU-IV/2006; ----------------------------------------


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 176
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Dengan demikan, dalil Penggugat II Intervensi I dalam

si
posita Gugatan angka IV.12. huruf C (alinea 1 dan 2
halaman 23) adalah tidak benar; --------------------------------

ne
ng
- Bahwa mengenai pengertian keuangan negara dalam
Tindak Pidana Korupsi diatur dalam Penjelasan Umum

do
gu Undang-Undang Nomor
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana
31 Tahun 1999 tentang

In
A
telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2001 (UU Tipikor) disebutkan bahwa: --------------------------
ah

lik
Keuangan negara yang dimaksud adalah seluruh
kekayaan negara dalam bentuk apapun, yang dipisahkan
atau yang tidak dipisahkan, termasuk di dalamnya segala
am

ub
bagian kekayaan negara dan segala hak dan kewajiban
yang timbul karena :
(a) berada dalam penguasaan, pengurusan, dan
ep
pertanggungjawaban pejabat lembaga Negara, baik
k

di tingkat pusat maupun di daerah; ------------------------


ah

(b) berada dalam penguasaan, pengurusan, dan


R

si
pertanggungjawaban Badan Usaha Milik Negara/
Badan Usaha Milik Daerah, yayasan, badan hukum,

ne
dan perusahaan yang menyertakan modal negara,
ng

atau perusahaan yang menyertakan modal pihak


ketiga berdasarkan perjanjian dengan Negara.
Sedangkan yang dimaksud dengan Perekonomian

do
gu

Negara adalah kehidupan perekonomian yang


disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas
kekeluargaan ataupun usaha masyarakat secara
In
A

mandiri yang didasarkan pada kebijakan Pemerintah,


baik di tingkat pusat maupun di daerah sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
ah

lik

yang berlaku yang bertujuan memberikan manfaat,


kemakmuran, dan kesejahteraan kepada seluruh
kehidupan rakyat; ----------------------------------------------
m

ub

Bahwa berdasarkan Pasal 2 Undang-Undang Nomor


17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara:
ka

ep

Keuangan Negara sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 1 angka 1, meliputi :
ah

a. hak negara untuk memungut pajak,


R

mengeluarkan dan mengedarkan uang, dan


es

melakukan pinjaman; ------------------------------------


M

ng

on

Halaman 177 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 177
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
b. kewajiban negara untuk menyelenggarakan
tugas layanan umum pemerintahan negara dan

si
membayar tagihan pihak ketiga; ----------------------
c. Penerimaan Negara; ------------------------------------

ne
ng
d. Pengeluaran Negara; ------------------------------------
e. Penerimaan Daerah; ------------------------------------

do
gu f.
g.
Pengeluaran Daerah; ------------------------------------
kekayaan negara/kekayaan daerah yang dikelola
sendiri atau oleh pihak lain berupa uang, surat

In
A
berharga, piutang, barang, serta hak-hak lain
yang dapat dinilai dengan uang, termasuk
kekayaan yang dipisahkan pada perusahaan
ah

lik
negara/ perusahaan daerah; --------------------------
h. kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh
pemerintah dalam rangka penyelenggaraan
am

ub
tugas pemerintahan dan/atau kepentingan
umum; -------------------------------------------------------

i. kekayaan pihak lain yang diperoleh dengan


ep
k

menggunakan fasilitas yang diberikan


pemerintah; ------------------------------------------------
ah

si
Bahwa berdasarkan uraian di atas, penggunaan
jaringan frekuensi Radio 2,1 GHz/Generasi Tiga (3G)

ne
ng

oleh PT Indosat, Tbk dan PT Indosat Mega Media


(IM2) masuk dalam ruang lingkup keuangan negara

do
gu

karena berkaitan dengan penerimaan negara; ---------

- Bahwa sebagaimana telah dijelaskan di atas, Para Tergugat


In
A

(BPKP) dalam melakukan penghitungan kerugian negara


atas Perkara Dugaan Tindak Pidana Korupsi dalam
ah

lik

Penggunaan Jaringan Frekuensi Radio 2,1 GHz/Generasi


Tiga (3G) oleh PT Indosat, Tbk dan PT Indosat Mega Media
(IM2) adalah untuk memenuhi permintaan JAMPIDSUS yang
m

ub

sedang melakukan Penyidikan atas kasus tersebut; -----------


ka

ep

Bahwa permintaan bantuan tersebut didasarkan pada Pasal


7 ayat 1 huruf h jo. Pasal 120 ayat (1) jo. Pasal 1 angka 28
ah

jo. Pasal 184 ayat (1) jo. Pasal 187 huruf c KUHAP, yang
R

es

pada pokoknya menyatakan bahwa Kejaksaan Agung


M

ng

sebagai Penyidik dapat meminta pendapat ahli atau orang


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 178
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
yang memiliki keahlian khusus pada saat melakukan

si
penyidikan. Pendapat atau keterangan yang disampaikan
oleh seseorang yang memiliki keahlian khusus dapat

ne
ng
digunakan untuk membuat terang suatu perkara pidana; -----

Bahwa BPKP adalah lembaga yang berkompeten dan

do
gu memiliki keahlian dalam penghitungan kerugian keuangan
negara; ----------------------------------------------------------------------

In
A
- Hal tersebut bersesuaian dengan Putusan Mahkamah
Konstitusi Nomor 003/PUU-IV/2006 mengenai permohonan
ah

lik
pengujian ketentuan Pasal 2 ayat (1), Penjelasan Pasal 2
ayat (1), Pasal 3, Penjelasan Pasal 3, dan Pasal 15
am

ub
(sepanjang mengenai kata percobaan) Undang-undang
Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak
ep
Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-
k

undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas


ah

R
Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang

si
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, terhadap Pasal 28D

ne
ng

ayat (1) UUD 1945; ------------------------------------------------------

Bahwa dalam pertimbangan hukum Putusan Mahkamah

do
gu

Konstitusi (vide halaman 72) menyatakan:

Menimbang bahwa dengan asas kepastian hukum


In
A

(rechtszekerheid) dalam melindungi hak seseorang,


hubungan kata dapat dengan merugikan keuangan
negara tergambarkan dalam dua hubungan yang ekstrim:
ah

lik

(1) nyata-nyata merugikan negara atau (2) kemungkinan


dapat menimbulkan kerugian. Hal yang terakhir ini lebih
dekat dengan maksud mengkualifikasikan delik korupsi
m

ub

menjadi delik formil. Di antara dua hubungan tersebut


sebenarnya masih ada hubungan yang belum nyata terjadi,
ka

tetapi dengan mempertimbangkan keadaan khusus dan


ep

kongkret di sekitar peristiwa yang terjadi, secara logis dapat


disimpulkan bahwa suatu akibat yaitu kerugian negara akan
terjadi. Untuk mempertimbangkan keadaan khusus dan
ah

kongkret sekitar peristiwa yang terjadi, yang secara logis


R

dapat disimpulkan kerugian negara terjadi atau tidak terjadi,


es

haruslah dilakukan oleh ahli dalam keuangan negara,


M

ng

on

Halaman 179 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 179
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
perekonomian negara, serta ahli dalam analisis hubungan
perbuatan seseorang dengan kerugian; ---------------------------

si
Menimbang bahwa dengan adanya penjelasan yang

ne
menyatakan bahwa kata dapat sebelum frasa merugikan

ng
keuangan negara atau perekonomian negara, kemudian
mengkualifikasikannya sebagai delik formil, sehingga adanya
kerugian negara atau perekonomian negara tidak

do
gu merupakan akibat yang harus nyata terjadi, Mahkamah
berpendapat bahwa hal demikian ditafsirkan bahwa unsur
kerugian negara harus dibuktikan dan harus dapat dihitung,

In
A
meskipun sebagai perkiraan atau meskipun belum terjadi.
Kesimpulan demikian harus ditentukan oleh seorang ahli di
bidangnya. Faktor kerugian, baik secara nyata atau berupa
ah

lik
kemungkinan, dilihat sebagai hal yang memberatkan atau
meringankan dalam penjatuhan pidana, sebagaimana
diuraikan dalam Penjelasan Pasal 4, bahwa pengembalian
am

ub
kerugian negara hanya dapat dipandang sebagai faktor yang
meringankan. Oleh karenanya persoalan kata dapat dalam
Pasal 2 ayat (1) UU PTPK, lebih merupakan persoalan
pelaksanaan dalam praktik oleh aparat penegak hukum, dan
ep
k

bukan menyangkut konstitusionalitas norma; ---------------------


Bahwa pertimbangan hukum Mahkamah Konstitusi tersebut
ah

R
di atas yang memandang perlu adanya ahli di bidangnya

si
dalam menghitung kerugian keuangan negara dan

ne
ng

bersesuaian dengan ketentuan Pasal 6 dan penjelasan


Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi

do
Pemberantasan Korupsi yang menempatkan BPKP sebagai
gu

salah satu instansi yang berwenang melakukan


pemberantasan tindak pidana korupsi; -----------------------------
In
A

- Bahwa selain itu dalam perkara Tindak Pidana Korupsi


setiap orang wajib memberi keterangan sebagai saksi atau
ah

lik

ahli (Pasal 35 UU Tipikor); ---------------------------------------------


m

Bahwa kewenangan Penyidik dalam meminta pendapat ahli


ub

tersebut dalam perkara Tindak Pidana Korupsi didukung


ka

dengan kewenangan yang bersifat memaksa dalam meminta


ep

keterangan dalam rangka penyidikan perkara Tindak Pidana


ah

Korupsi dan mengandung sanksi pidana apabila tidak


R

dipenuhi sebagaimana diatur dalam Pasal 22 Undang-


es
M

Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 180
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan

si
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 (UU Tipikor)
menyebutkan:

ne
ng
Setiap orang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28, Pasal
29, Pasal 35, atau Pasal 36 yang dengan sengaja tidak
memberi keterangan atau memberi keterangan yang tidak

do
gu benar, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 3
(tiga) tahun dan paling lama 12 (dua belas) tahun dan atau
denda paling sedikit Rp150.000.000,00 (seratus lima puluh

In
A
juta rupiah) dan paling banyak Rp 600.000.000,00 (enam
ratus juta rupiah); ---------------------------------------------------------
- Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut Para Tergugat wajib
ah

lik
memenuhi permintaan penyidik Kejaksaan Agung guna
menghitung kerugian keuangan negara dalam suatu perkara
am

ub
tindak pidana korupsi; ---------------------------------------------------

- Bahwa Mahkamah Agung juga telah menegaskan


ep
k

kewenangan BPKP untuk melakukan penghitungan kerugian


ah

keuangan negara tersebut dalam salah satu simpulan dalam


R

si
Rapat Kerja Nasional Mahkamah Agung RI dengan Jajaran
Pengadilan Tingkat Banding dari 4 (empat) Lingkungan

ne
ng

Peradilan seluruh Indonesia Tahun 2009, yang telah


dilaksanakan di Palembang tanggal 6 s.d. 10 Oktober 2009,

do
gu

yang salah satu hasilnya menyebutkan sebagai berikut:

Badan Pemeriksa Keuangan adalah auditor negara.


In
Penghitungan kerugian negara dapat dilakukan oleh Badan
A

Pemeriksa Keuangan (BPK) atau Badan Pemeriksa


Keuangan dan Pembangunan (BPKP) atau Jaksa selaku
ah

lik

Penyidik. Jika penghitungan kerugian negara dilakukan oleh


Jaksa (Penuntut Umum) yang didukung oleh alat-alat bukti
yang kuat serta hakim memperoleh keyakinan, maka hakim
dapat menetapkan besaran kerugian negara tersebut,
m

ub

walaupun bukan hasil dari pemeriksaan oleh BPK/BPKP


selaku auditor; -----------------------------------------------------------
ka

- Bahwa Mahkamah Konstitusi telah menjatuhkan Putusan


ep

Nomor: 31/PUU-X/2012 tanggal 23 Oktober 2012 mengenai


ah

permohonan uji materil Pasal 6 huruf a dan Penjelasan


R

Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi


es
M

Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi terhadap UUD 1945


ng

on

Halaman 181 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 181
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
yang diajukan oleh Ir. Eddie Widiono Suwondho, M.Sc. pada

si
tanggal 21 Maret 2012; -------------------------------------------------

Bahwa dalam Petitum Dalam Pokok Perkara pada angka 2

ne
ng
dan 3 permohonan Judicial Review tersebut, Ir. Eddie
Widiono Suwondho, M.Sc. memohon bahwa :

do
gu ......
2. MMenyatakan Pasal 6 huruf a dan Penjelasan Undang-

In
Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi
A
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (UU Nomor 30
Tahun 2002) sepanjang frasa Badan Pengawas
ah

Keuangan dan Pembangunan, Komisi Pemeriksa

lik
Kekayaan Penyelenggara Negara... bertentangan
dengan Undang-Undang Dasar Tahun 1945; ----------------
am

ub
3. Menyatakan Pasal 6 huruf a dan Penjelasan Undang-
Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (UU Nomor 30
Tahun 2002), sepanjang frasa Badan Pengawas
ep
k

Keuangan dan Pembangunan, Komisi Pemeriksa


Kekayaan Penyelenggara Negara... tidak mempunyai
ah

kekuatan hukum mengikat dengan segala akibat


R

si
hukumnya, sejak diundangkannya Undang-Undang
Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa
Keuangan; ------------------------------------------------------------

ne
ng

(Vide Putusan MK Nomor: 31/PUU-X/2012 halaman 42); ----

Bahwa dalam amar Putusan Dalam Pokok Perkara

do
gu

Mahkamah Konstitusi menyatakan Menolak Permohonan


Pemohon untuk seluruhnya (vide halaman 54 s.d. halaman
In
A

55), dengan pertimbangan hukum (vide halaman 49 s.d. 56)


antara lain sebagai berikut: --------------------------------------------
ah

lik

Menimbang bahwa Pemohon pada pokoknya mendalilkan


ketentuan Pasal 6 huruf a dan Penjelasan Pasal 6 UU KPK
menyebabkan timbulnya ketidakpastian hukum karena KPK
m

ub

dapat menggunakan LHPKKN yang dibuat oleh BPKP dalam


menentukan kerugian negara dan memulai penyidikan,
ka

sedangkan menurut Pemohon LHPKKN tersebut bukan


ep

merupakan kewenangan dari BPKP; --------------------------------


..
ah

Bahwa kewenangan BPKP dan BPK masing-masing telah


diatur secara jelas dalam peraturan perundang-undangan.
es

BPKP merupakan salah satu lembaga pemerintah yang


M

ng

bekerja berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 182
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan,
Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah

si
Non Departemen (selanjutnya disebut Keppres 103/2001).
Dalam ketentuan tersebut disebutkan bahwa BPKP

ne
ng
mempunyai wewenang melaksanakan tugas pemerintah di
bidang pengawasan keuangan dan pembangunan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundangundangan yang
berlaku (vide Pasal 52 Keppres 103/2001). Pada Ketentuan

do
gu Umum Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (selanjutnya disebut
PP 60/2008) menyatakan, Badan Pengawasan Keuangan

In
A
dan Pembangunan, yang selanjutnya disingkat BPKP,
adalah aparat pengawasan intern pemerintah yang
bertanggung jawab langsung kepada Presiden. Pasal 47
ah

lik
ayat (2) PP 60/2008 tersebut kemudian menyatakan, Untuk
memperkuat dan menunjang efektivitas Sistem
Pengendalian Intern sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
am

ub
dilakukan: a. pengawasan intern atas penyelenggaraan
tugas dan fungsi Instansi Pemerintah termasuk akuntabilitas
keuangan negara; dan b. pembinaan penyelenggaraan
SPIP. Pasal 49 PP 60/2008 tersebut menyebutkan BPKP
ep
k

sebagai salah satu aparat pengawasan intern pemerintah,


dan salah satu dari pengawasan intern itu termasuk audit
ah

investigatif; -----------------------------------------------------------------
R

si
........
Oleh sebab itu menurut Mahkamah, KPK bukan hanya dapat

ne
ng

berkoordinasi dengan BPKP dan BPK dalam rangka


pembuktian suatu tindak pidana korupsi, melainkan dapat
juga berkoordinasi dengan instansi lain, bahkan bisa

do
gu

membuktikan sendiri di luar temuan BPKP dan BPK,


misalnya dengan mengundang ahli atau dengan meminta
bahan dari inspektorat jenderal atau badan yang mempunyai
fungsi yang sama dengan itu dari masing-masing instansi
In
A

pemerintah, bahkan dari pihak-pihak lain (termasuk dari


perusahaan), yang dapat menunjukkan kebenaran materiil
dalam penghitungan kerugian keuangan negara dan/atau
ah

lik

dapat membuktikan perkara yang sedang ditanganinya; ------


.........
m

ub

Selain itu, permohonan Pemohon yang menginginkan agar


KPK tidak lagi diperbolehkan untuk berkoordinasi dengan
ka

BPKP adalah tidak tepat dan bertentangan dengan tujuan


ep

pembentukan KPK, karena hal tersebut justru akan


melemahkan pelaksanaan fungsi dan kewenangan KPK
sehingga dalil Pemohon tersebut harus dinyatakan tidak
ah

beralasan.; ----------------------------------------------------------------
R

es

Bahwa terhadap putusan a quo telah jelas dan tegas


M

tertuang dalam Duduk Perkara, Pertimbangan Hukum,


ng

on

Halaman 183 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 183
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pendapat Mahkamah Konstitusi serta Amar Putusan.

si
Putusan sebagaimana dimaksud bersifat final dan mengikat
untuk umum (erga omnes). Bahwa Putusan Mahkamah

ne
ng
Konstitusi tersebut telah semakin mempertegas kewenangan
BPKP untuk melakukan Audit Dalam Rangka Penghitungan

do
gu Kerugian Keuangan Negara; ------------------------------------------

Berdasarkan uraian di atas, diperoleh fakta hukum:

In
A
1. Bahwa Penggunaan Jaringan Frekuensi Radio 2,1 GHz/
Generasi Tiga (3G) oleh PT Indosat, Tbk dan PT Indosat
ah

lik
Mega Media (IM2) termasuk dalam ruang lingkup keuangan
negara; --------------------------------------------------------
am

ub
2. Bahwa sesuai dengan angka 1 di atas, maka BPKP
mempunyai kewenangan melakukan Audit Dalam Rangka
ep
Penghitungan Kerugian Keuangan Negara dalam perkara a
k

quo; --------------------------------------------------------------------------
ah

R
3. Bahwa BPKP sebagai ahli di bidang akutansi dan auditing

si
mempunyai kewajiban hukum sebagaimana diamanahkan

ne
ng

dalam Pasal 7 ayat 1 huruf h jo. Pasal 120 ayat (1) jo. Pasal
1 angka 28 jo. Pasal 184 ayat (1) jo. Pasal 187 huruf c

do
KUHAP dan Pasal 22 Undang-Undang Nomor 31 Tahun
gu

1999 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 (UU Tipikor)


untuk memenuhi permintaan Penyidik Kejaksaan Agung
In
A

yaitu melakukan Penghitungan Kerugian Keuangan Negara


Atas Perkara Dugaan Tindak Pidana Korupsi dalam
ah

lik

Penggunaan Jaringan Frekuensi Radio 2,1 GHz/Generasi


Tiga (3G) oleh PT Indosat, Tbk dan PT Indosat Mega Media
m

ub

(IM2); ------------------------------------------------------------------------
ka

Dengan demikian, dalil posita Gugatan angka IV.12. Huruf A, B,


ep

dan C adalah tidak benar, sehingga Gugatan Penggugat II


ah

Intervensi I harus ditolak; ---------------------------------------------------


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 184
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
c. Bahwa Para Tergugat menolak dalil posita Gugatan angka IV.13

si
huruf A, B, dan C. (halaman 24 s.d. 26) berdasarkan
argumentasi yuridis sebagai berikut: ------------------------------------

ne
ng
1) Bahwa posita angka 13 pada pokoknya menyebutkan
sebagai berikut:

do
gu Bahwa sekiranyapun Tergugat I dan Tergugat II berhak
melakukan audit investigatif - quod non- bahwa ternyata
hasil audit BPKP tersebut bertentangan dengan Asas-Asas

In
A
Umum Pemerintahan Yang Baik (Algemeene Beginselen van
Behoolijk Bestuur/The Principes of The Good
Administration), dimana AAUPB sebagai doktrin adalah
ah

lik
bersifat universal yang sudah diakui dan diterapkan dibanyak
negara, ada yang dirumuskan (dikodifisikan) secara resmi
dan ada pula yang tidak dikodifikasikan. --------
am

ub
2) Bahwa tidak benar dalil Penggugat II Intervensi I yang
menyatakan bahwa LHPKKN Para Tergugat merupakan
ep
audit yang tidak valid dan tidak obyektif atau tidak memiliki
k

dasar data serta dokumen data yang jelas, berpihak atau


ah

R
berat sebelah, serta memberi opini hukum sebagaimana

si
telah didalilkan Penggugat II Intervensi I dalam posita

ne
ng

Gugatan angka IV.13 huruf A dengan argumentasi yuridis


sebagai berikut: -----------------------------------------------------------

do
gu

a) Bahwa dalam Penjelasan Pasal 3 angka (1) Undang-


Undang Nomor 28 Tahun 1999 menyebutkan bahwa
asas kepastian hukum adalah asas dalam negara hukum
In
A

yang mengutamakan landasan peraturan perundang-


undangan, kepatutan, dan keadilan dalam setiap
ah

lik

kebijakan Penyelenggara Negara; ------------------------------

b) Bahwa penugasan Penghitungan Kerugian Keuangan


m

ub

Negara oleh Tergugat (PKKN) telah dilaksanakan sesuai


ka

dengan prosedur dan berdasarkan peraturan perundang-


ep

undangan yang berlaku dan pedoman yang berlaku di


ah

lingkungan BPKP yaitu Peraturan Kepala BPKP


R

Nomor:1314/K/D6/2012 sebagaimana telah diuraikan


es

pada Tanggapan Para Tergugat dalam Jawaban Dalam


M

ng

on

Halaman 185 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 185
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pokok Perkara angka 5.b.1) mengenai Tanggapan Para

si
Tergugat terhadap dalil posita Gugatan angka IV.12.A
halaman 14 s.d. 16 di atas; ---------------------------------------

ne
ng
c) Bahwa dalam melakukan audit dalam rangka
penghitungan kerugian keuangan negara, Tergugat II

do
gu tidak memberi opini hukum atau menentukan perbuatan
melawan hukum atas perkara a quo, namun berdasarkan

In
A
pendapat hukum dari Kejaksaan Agung yang didukung
oleh Ahli serta ketentuan hukum tersebut. Para Tergugat
ah

menggunakan pendapat hukum Kejaksaan Agung

lik
tersebut sebagai dasar untuk melakukan perhitungan
kerugian keuangan negara sebagaimana Para Tergugat
am

ub
telah uraikan pada Jawaban Dalam Pokok Perkara pada
angka 5.a mengenai Tanggapan atas materi dalil posita
ep
k

Gugatan angka IV.8 s.d. IV.11 halaman 10 s.d. 13 di


ah

atas; ---------------------------------------------------------------------
R

si
Bahwa pada saat Kejaksaan Agung RI meminta bantuan
untuk menghitung kerugian keuangan negara, Kejaksaan

ne
ng

Agung RI telah menyatakan bahwa dalam penggunaan


jaringan Frekuensi radio 2,1 GHz/Generasi tiga (3G) oleh

do
gu

PT Indosat Mega Media (IM2) telah terjadi dugaan tindak


pidana korupsi antara lain, karena telah terjadi
In
A

penyimpangan dalam Perjanjian Kerjasama Nomor: 225/


E00-EAA/MKT/06 tentang Akses Internet Broadband
ah

lik

Melalui Jaringan 3G/HSDPA Indosat. Hal tersebut


sebagaimana dimaksud dalam Surat Nomor: B-234/F.2/
m

Fd.1/01/2012, dan Surat Perintah Penyidikan pada Jaksa


ub

Agung Muda Tindak Pidana Khusus Nomor: Print-04/F.2/


ka

Fd.1/01/2012. Dengan demikian, berdasarkan uraian


ep

tersebut, unsur perbuatan melawan hukum dalam


ah

perkara a quo telah ditentukan oleh Penyidik Kejaksaan


R

Agung sebelum dilakukan Audit Penghitungan Kerugian


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 186
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Keuangan Negara dalam perkara a quo;

si
-------------------------------------------------------------------

Bahwa sesuai uraian di atas: ------------------------------------------

ne
ng
1. Tergugat II dalam memperoleh bukti audit telah sesuai
dengan pedoman yang berlaku di lingkungan BPKP yaitu

do
gu Peraturan Kepala BPKP Nomor:1314/K/D6/2012; dan ----

2. Tergugat II tidak memberi opini hukum atau menentukan

In
A
perbuatan melawan hukum atas perkara a quo; -------------

Sehingga dalil Penggugat II Intervensi I yang menyatakan


ah

lik
LHPKKN merupakan audit yang tidak valid dan tidak obyektif
atau tidak memiliki dasar data serta dokumen yang jelas,
am

ub
berpihak, atau berat sebelah, dan memberi opini hukum
adalah tidak benar; ------------------------------------------------------
ep
k

3) Bahwa tidak benar dalil Penggugat II Intervensi I yang


ah

menyatakan bahwa Para Tergugat dalam melakukan


R

si
penghitungan kerugian keuangan negara tidak mematuhi
prinsip-prinsip perilaku khususnya obyektivitas dan

ne
ng

kompetensi sebagaimana didalilkan dalam posita Gugatan


angka IV.13 huruf B dan C, dengan argumentasi yuridis

do
gu

sebagai berikut: -----------------------------------------------------------

a) Bahwa dalam Penjelasan Pasal 3 angka (6) Undang-


In
A

Undang Nomor 28 Tahun 1999 menyebutkan bahwa


asas profesionalitas adalah asas yang mengutamakan
ah

lik

keahlian yang berlandaskan kode etik dan ketentuan


peraturan perundang-undangan yang berlaku; --------------
m

ub

b) Bahwa Audit Penghitungan Kerugian Keuangan Negara


dalam perkara a quo yang dilakukan oleh Para Tergugat
ka

adalah guna memenuhi permintaan Penyidik yang


ep

sedang melakukan Penyidikan dalam rangka menghitung


ah

besarnya kerugian keuangan negara atas Perkara


R

es

Dugaan Tindak Pidana Korupsi dalam Penggunaan


M

Jaringan Frekuensi Radio 2,1 GHz/Generasi Tiga (3G)


ng

on

Halaman 187 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 187
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
oleh PT Indosat, Tbk dan PT Indosat Mega Media (IM2)

si
sesuai dengan keahlian dan kompetensi Tergugat dalam
bidang akuntansi dan auditing; -----------------------------------

ne
ng
c) Bahwa dalam penugasan Audit Penghitungan Kerugian
Keuangan Negara dalam perkara a quo, Para Tergugat

do
gu juga mendasarkan pada Kode Etik APIP sebagaimana
diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur

In
A
Negara Nomor: PER/04/M.PAN/03/2008 tanggal 31
Maret 2008 tentang Kode Etik Audit Aparat Pengawasan
ah

Intern Pemerintah, dan Peraturan Menteri

lik
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/05/
M.PAN/03/2008 tanggal 31 Maret 2008 tentang Standar
am

ub
Audit Aparat Pengawasan Intern Pemerintah dan
Pedoman yang berlaku di lingkungan BPKP; ----------------
ep
k

d) Bahwa Para Tergugat dalam melakukan penghitungan


ah

kerugian keuangan negara telah mempertimbangkan


R

si
segala aspek sesuai dengan prosedur dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, sehingga

ne
ng

pelaksanaan penugasan tersebut sudah memenuhi asas


kecermatan dan asas kepastian hukum; ----------------------

do
gu

Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka tidak benar dalil


Penggugat II Intervensi I yang menyatakan bahwa Para
In
A

Tergugat tidak mematuhi prinsip-prinsip perilaku,


obyektivitas dan kompetensi, sehingga dalil Gugatan
ah

lik

Penggugat II Intervensi I harus ditolak; -----------------------------

Berdasarkan uraian di atas, penerbitan LHPKKN Para Tergugat


m

ub

sudah dilakukan secara profesional, cermat, dan seksama (due


pofesional care), hati-hati (prudent) sesuai dengan peraturan
ka

ep

perundang-undangan, asas-asas umum pemerintahan yang


baik, dan prosedur yang berlaku, serta tidak dimaksudkan untuk
ah

merugikan pihak-pihak tertentu, melainkan hanya untuk


R

es

memberikan bantuan kepada Aparat Penegak Hukum


M

ng

(Kejaksaan Agung) untuk menghitung kerugian keuangan


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 188
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
negara atas Perkara Dugaan Tindak Pidana Korupsi dalam

si
Penggunaan Jaringan Frekuensi Radio 2,1 GHz/Generasi Tiga
(3G) oleh PT Indosat, Tbk dan PT Indosat Mega Media (IM2),

ne
ng
sehingga LHPKKN Para Tergugat adalah sah secara hukum; -

Dengan demikian, tidak benar dalil Penggugat II Intervensi I pada

do
gu posita Gugatan angka IV.14 (halaman 26) yang menyatakan bahwa
Keputusan TUN yang diterbitkan oleh Tergugat I maupun Tergugat

In
A
II yang disampaikan kepada Kejaksaan Agung RI tidak dapat
digunakan sebagai dasar menentukan kerugian keuangan negara,
ah

lik
sehingga tidak terdapat alasan untuk mencabut atau membatalkan
atau menganggap LHPKKN obyek sengketa a quo merugikan
am

Penggugat II Intervensi I, oleh karenanya Gugatan Penggugat II

ub
Intervensi I tersebut harus di tolak; ------------------------------------------

III. DALAM PERMOHONAN PENUNDAAN PELAKSANAAN KEPUTUSAN


ep
k

TATA USAHA NEGARA DAN PENOLAKAN ATAS PUTUSAN


ah

PENUNDAAN PELAKSANAAN KEPUTUSAN OBYEK SENGKETA A


R

si
QUO

ne
ng

1. Bahwa atas permohonan penundaan pelaksanaan LHPKKN Para


Tergugat sebagai obyek sengketa dalam perkara a quo, yang
diajukan oleh Penggugat, Penggugat II Intervensi I, dan Penggugat

do
gu

II Intervensi II telah dikabulkan oleh Majelis Hakim melalui


Penetapan Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT yang dibacakan pada
In
A

hari Kamis tanggal 7 Februari 2013; -----------------------------------------

2. Bahwa Para Tergugat menolak penetapan Majelis Hakim tersebut


ah

lik

karena tidak didasarkan pada fakta hukum dan pertimbangan


hukum yang cukup; ---------------------------------------------------------------
m

ub

3. Bahwa untuk dapat mengajukan permohonan penundaan


ka

Pelaksanaan LHPKKN Para Tergugat sebagai obyek sengketa


ep

dalam perkara a quo, Penggugat II Intervensi I harus mengajukan


ah

alasan hukum sesuai dengan Pasal 67 dan Penjelasannya UU


R

PERATUN yang menyatakan sebagai berikut:


es
M

ng

on

Halaman 189 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 189
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(1) Gugatan tidak menunda atau menghalangi dilaksanakannya
Keputusan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara serta

si
tindakan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang digugat;
(2) Penggugat dapat mengajukan permohonan agar pelaksanaan

ne
ng
Keputusan Tata Usaha Negara itu ditunda selama pemeriksaan
sengketa Tata Usaha Negara sedang berjalan, sampai ada
putusan Pengadilan yang memperoleh kekuatan hukum tetap; --

do
gu (3) Permohonan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dapat
diajukan sekaligus dalam gugatan dan dapat diputus terlebih
dahulu dari pokok sengketanya; ------------------------------------------

In
A
(4) Permohonan penundaan sebagaimana dimaksud dalam ayat
(2):
ah

a. dapat dikabulkan hanya apabila terdapat keadaan yang

lik
sangat mendesak yang mengakibatkan kepentingan
penggugat sangat dirugikan jika Keputusan Tata Usaha
Negara yang digugat itu tetap dilaksanakan; ---------------------
am

ub
b. tidak dapat dikabulkan apabila kepentingan umum dalam
rangka pembangunan mengharuskan dilaksanakannya
keputusan tersebut; ------------------------------------------------------
ep
k

Penjelasan Pasal 67:


ah

Berbeda dengan Hukum Acara Perdata maka Hukum Acara Tata


R
Usaha Negara Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara itu selalu

si
berkedudukan sebagai pihak yang mempertahankan keputusan
yang telah dikeluarkannya terhadap tuduhan penggugat bahwa

ne
ng

keputusan yang digugat itu melawan hukum;------------------------------


Akan tetapi selama hal itu belum diputus oleh Pengadilan, maka
Keputusan Tata Usaha Negara itu harus dianggap menurut hukum.

do
gu

Dan proses di muka Pengadilan Tata Usaha Negara memang


dimaksudkan untuk menguji apakah dugaan bahwa Keputusan Tata
Usaha Negara yang digugat itu melawan hukum beralasan atau
In
A

tidak. Itulah dasar Hukum Acara Tata Usaha Negara yang bertolak
dari anggapan bahwa Keputusan Tata Usaha Negara itu selalu
menurut hukum; -----------------------------------------------------------
ah

lik

Dari segi perlindungan hukum, maka Hukum Acara Tata Usaha


Negara yang merupakan sarana hukum untuk dalam keadaan
konkret meniadakan anggapan tersebut. Oleh karena itu, pada
m

ub

asasnya selama hal tersebut belum diputuskan oleh pengadilan,


maka Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu tetap
dianggap menurut hukum dapat dilaksanakan; ---------------------------
ka

ep

Akan tetapi dalam keadaan tertentu, penggugat dapat mengajukan


permohonan agar selama proses berjalan, Keputusan Tata Usaha
ah

Negara yang digugat itu diperintahkan ditunda pelaksanaannya.


R

Pengadilan akan mengabulkan permohonan penundaan


pelaksanaan Keputusan Tata Usaha negara tersebut hanya
es

apabila:
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 190
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
a. terdapat keadaan yang sangat mendesak, yaitu jika kerugian
yang akan diderita penggugat akan sangat tidak seimbang

si
dibanding dengan manfaat bagi kepentingan yang akan
dilindungi oleh pelaksanaan Keputusan Tata Usaha Negara

ne
ng
tersebut; atau ------------------------------------------------------------------
b. pelaksanaan Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu
tidak ada sangkut pautnya dengan kepentingan umum dalam

do
gu 4.
rangka pembangunan; ------------------------------------------------------
Bahwa berdasarkan Pasal 67 UU PERATUN sebagaimana disebut
di atas, maka permohonan Penundaan Pelaksanaan Keputusan

In
A
Tata Usaha Negara tersebut dapat diajukan oleh Penggugat,
Penggugat II Intervensi I, dan Penggugat II Intervensi II dengan
ah

lik
alasan sebagai berikut: ----------------------------------------------------------

1) Terdapat keadaan yang sangat mendesak dengan


am

ub
diterbitkannya Keputusan Tata Usaha Negara tersebut, yaitu
jika kerugian yang akan diderita Penggugat akan sangat tidak
ep
k

seimbang dibanding dengan manfaat bagi kepentingan yang


ah

akan dilindungi oleh pelaksanaan Keputusan Tata Usaha


R

si
Negara tersebut; atau -------------------------------------------------------

2) Pelaksanaan Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu

ne
ng

tidak ada sangkut pautnya dengan kepentingan umum dalam


rangka pembangunan; ------------------------------------------------------

do
gu

5. Bahwa dalam perkara a quo, dalil Penggugat II Intervensi I


mengenai alasan penundaan pelaksanaan LHPKKN Para Tergugat
In
A

tersebut adalah pada pokoknya terdapat keadaan yang sangat


mendesak yang mengakibatkan kepentingan Penggugat II
ah

lik

Intervensi II sangat dirugikan jika Keputusan TUN tetap


dilaksanakan sebagaimana dalam permohonan penundaan
m

ub

pelaksanaan Keputusan Tata Usaha Negara angka 2, 3, 4, dan 5,


Gugatan halaman 27-31; --------------------------------------------------------
ka

ep

Bahwa Para Tergugat menolak dalil Penggugat II Intervensi I


tersebut berdasarkan argumentasi yuridis sebagai berikut: ------------
ah

a. Bahwa dalil Penggugat II Intervensi I mengenai tercemarnya


es

nama Penggugat melalui pemberitaan di media massa, tidak


M

ng

on

Halaman 191 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 191
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ada kaitannya LHPKKN Para Tergugat dengan alasan sebagai

si
berikut: ---------------------------------------------------------------------------

1) Bahwa Para Tergugat hanya menyerahkan LHPKKN kepada

ne
ng
Kejaksaan Agung dan tidak pernah memberikan informasi
kepada media massa; ---------------------------------------------------

do
gu 2) Bahwa Kejaksaan Agung telah menyatakan di berbagai
media massa bahwa Penggugat II Intervensi II adalah

In
A
korporasi yang telah dijadikan tersangka dalam dugaan
tindak pidana korupsi sebagaimana telah diakui oleh
ah

lik
Penggugat II Intervensi I pada posita angka IV.9. halaman
12; ----------------------------------------------------------------------------
am

ub
3) Bahwa mengenai pemberitaan di media massa, merupakan
tugas dari media massa untuk memberitakan informasi
ep
mengenai kasus tersebut. Untuk menangkis berita yang
k

dianggap negatif oleh Penggugat tersebut, Penggugat dapat


ah

menggunakan hak jawabnya melalui media massa tersebut


R

si
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Pers (UU No

ne
40 tahun 1999 tentang Pers); ------------------------------------
ng

b. Bahwa dalil Penggugat II Intervensi I mengenai LHPKKN

do
dijadikan dasar perhitungan dalam perkara dugaan tindak
gu

pidana korupsi yang dilakukan Penggugat II Intervensi I, dengan


alasan sebagai berikut: ------------------------------------------------------
In
A

1) Pelaksanaan Audit dalam rangka Penghitungan Kerugian


Keuangan Negara oleh Para Tergugat guna memenuhi
ah

lik

permintaan Kejaksaan Agung sesuai dengan program


Pemerintah dalam Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
m

ub

Apabila LHPKKN Para Tergugat ditunda pelaksanaannya,


ka

maka hal tersebut akan menghambat dan merugikan


ep

kepentingan bangsa dan negara dalam pemberantasan


Tindak Pidana Korupsi (kepentingan umum); ---------------------
ah

2) Timbulnya kerugian kepentingan hukum Penggugat II


es

Intervensi I sebagaimana didalilkan bagi Penggugat II


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 192
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Intervensi I tersebut di atas adalah pada saat Penggugat II

si
Intervensi I ditetapkan sebagai Tersangka oleh Kejaksaan
Agung, dan bukan pada saat diterbitkannya LHPKKN oleh

ne
ng
Para Tergugat; ------------------------------------------------------------

3) LHPKKN Para Tergugat yang menjadi obyek sengketa a quo

do
gu bukan alat bukti yang menyebabkan Penggugat II Intervensi
I menjadi Tersangka, karena Penyidik Kejaksaan Agung

In
A
menggunakan alat bukti sah lainnya; -------------------------------

4) Dalam pelaksanaan Penyidikan oleh Kejaksaan Agung RI,


ah

lik
dan selanjutnya Penggugat II Intervensi I ditetapkan sebagai
tersangka dalam Perkara Dugaan Tindak Pidana Korupsi
am

ub
dalam Penggunaan Jaringan Frekuensi Radio 2,1 GHz/
Generasi Tiga (3G) oleh PT Indosat, Tbk dan PT Indosat
Mega Media (IM2), sepenuhnya menjadi kewenangan
ep
k

Kejaksaan Agung RI; ----------------------------------


ah

5) Bahwa selanjutnya, dalam menjatuhkan putusan dalam


R

si
Perkara Dugaan Tindak Pidana Korupsi dalam Penggunaan

ne
Jaringan Frekuensi Radio 2,1 GHz/Generasi Tiga (3G) oleh
ng

PT Indosat, Tbk dan PT Indosat Mega Media (IM2), Majelis


Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan

do
gu

Negeri Jakarta Pusat tidak terikat secara hukum terhadap


LHPKKN diterbitkan oleh Para Tergugat. Majelis Hakim
In
A

dalam menjatuhkan Putusan didasarkan pada kebenaran


material yang terungkap dan terbukti dalam persidangan,
ah

lik

yang tidak hanya didasarkan pada satu alat bukti saja, dalam
hal ini tidak hanya didasarkan pada LHPKKN Para Para
m

ub

Tergugat; -------------------------------------------------------------------

Berdasarkan uraian di atas, terbukti bahwa: ---------------------------


ka

ep

a) Bahwa tidak terdapat keadaan yang sangat mendesak bagi


Penggugat II Intervensi I, karena tidak ada kerugian
ah

kepentingan hukum Penggugat II Intervensi I jika Keputusan


es

Tata Usaha Negara yang digugat itu tetap dilaksanakan,


M

ng

malah sebaliknya apabila pelaksanaan Laporan Hasil Audit


on

Halaman 193 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 193
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Penghitungan Kerugian Keuangan Negara ditunda maka

si
akan menghambat dan merugikan kepentingan bangsa dan
negara dalam pemberantasan Tindak Pidana Korupsi; --------

ne
ng
b) Bahwa kewenangan untuk menetapkan Penggugat II
Intervensi I sebagai tersangka adalah ada pada aparat

do
gu penegak hukum, dan; ---------------------------------------------------

c) Bahwa aparat penegak hukum tidak terikat secara hukum

In
A
terhadap LHPKKN yang diterbitkan oleh Para Tergugat; ------

Dengan demikian, permohonan Penundaan Pelaksanaan LHPKKN


ah

lik
yang diajukan Penggugat II Intervensi I tersebut adalah tidak benar
dan tidak sesuai dengan ketentuan Pasal 67 dan Penjelasannya
am

ub
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 tentang Perubahan atas
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata
ep
Usaha Negara, sehingga Penetapan Nomor: 231/G/2012/PTUN-
k

JKT tanggal 7 Februari 2013 yang pada pokoknya mengenai


ah

penundaan pelaksanaan dan tindak lanjut surat Nomor:


R

si
SR-1024/06/1/2012 tanggal 9 November 2012, Perihal Laporan

ne
Hasil Audit Dalam Rangka Penghitungan Kerugian Keuangan
ng

Negara Atas Kasus Dugaan Tindak Pidana Korupsi dalam


Penggunaan Jaringan Frekuensi Radio 2,1 GHz/Generasi Tiga

do
gu

(3G) oleh PT Indosat Tbk dan PT Indosat Mega Media (1M2)


beserta Lampiran Hasil Penghitungan Kerugian Keuangan Negara
In
A

dalam Perjanjian kerjasama PT Indosat Tbk dan PT Indosat Mega


Media dalam Penggunaan Jaringan Frekuensi Radio 2,1 GHz/
ah

lik

Generasi Tiga (3G), sampai dengan putusan sengketa a quo


berkekuatan hukum tetap kecuali ada penetapan lain dikemudian
m

ub

hari tersebut harus dicabut;


------------------------------------------------------------------------------
ka

ep

Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka Penetapan PTUN Jakarta terkait


dengan penundaan pelaksanaan obyek sengketa dalam perkara a quo
ah

tersebut seharusnya dicabut, dengan alasan sebagaimana telah kami


R

es

uraikan di atas, dan sebagaimana dinyatakan oleh Majelis Hakim bahwa


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 194
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Penetapan Penundaan ini adalah bersifat sementara yang berarti sewaktu-

si
waktu dapat dicabut kembali apabila bukti-bukti menunjukan sebaliknya; -----

Berdasarkan seluruh uraian tersebut di atas, maka Para Tergugat

ne
ng
mohon ke hadapan Yang Mulia Majelis Hakim pada PTUN Jakarta yang
memeriksa dan mengadili perkara a quo berkenan kiranya untuk

do
gu
menjatuhkan putusan sebagai berikut: ---------------------------------------------------

I. DALAM EKSEPSI:

In
A
1. Menerima Eksepsi Para Tergugat untuk seluruhnya; --------------------

2. Menolak Gugatan Penggugat II Intervensi I untuk seluruhnya; -------


ah

lik
3. Menghukum Penggugat II Intervensi I untuk membayar seluruh
biaya perkara ini; ------------------------------------------------------------------
am

ub
II. DALAM POKOK PERKARA: ep
1. Menerima Jawaban Para Tergugat untuk seluruhnya; ------------------
k

2. Menolak Gugatan Penggugat II Intervensi I untuk seluruhnya; -------


ah

si
3. Menyatakan surat Deputi Kepala BPKP Bidang Investigasi Nomor:
SR-1024/D6/01/2012 tanggal 9 November 2012 perihal Laporan

ne
ng

Hasil Audit Dalam Rangka Penghitungan Kerugian Keuangan


Negara Atas Kasus Dugaan Tindak Pidana Korupsi dalam

do
gu

Penggunaan Jaringan Frekuensi Radio 2,1 GHz/Generasi 3 (3G)


oleh PT Indosat Tbk dan PT Indosat Mega Media (IM2) tanggal 9
In
November 2012 dan Laporan Hasil Audit Penghitungan Kerugian
A

Keuangan Negara Atas Perkara Dugaan Tindak Pidana Korupsi


ah

dalam Penggunaan Jaringan Frekuensi Radio 2,1 GHz/Generasi 3


lik

(3G) oleh PT Indosat Tbk dan PT Indosat Mega Media (IM2)


tanggal 31 Oktober 2012 (obyek sengketa a quo) adalah sah
m

ub

secara hukum; ---------------------------------------------------------------------


ka

4. Menghukum Penggugat II Intervensi I untuk membayar seluruh


ep

biaya perkara ini; ------------------------------------------------------------------


ah

III. DALAM PERMOHONAN PENUNDAAN PELAKSANAAN KEPUTUSAN


R

es

TATA USAHA NEGARA :


M

ng

on

Halaman 195 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 195
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1. Menerima Jawaban Para Tergugat untuk seluruhnya; ------------------

si
2. Mencabut Penetapan Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT tanggal 7
Februari 2013; ---------------------------------------------------------------------

ne
ng
3. Menghukum Penggugat II Intervensi I untuk membayar seluruh
biaya perkara ini; ------------------------------------------------------------------

do
gu
Jawaban Tergugat I dan II atas Gugatan Penggugat II Intervensi 2:

I. DALAM EKSEPSI:

In
A
Bahwa Para Tergugat menolak semua dalil dan segala sesuatu
ah

lik
yang dikemukakan oleh Penggugat II Intervensi II dalam Gugatannya,
kecuali yang diakui secara tegas oleh Para Tergugat dalam Jawaban
ini; -------------------------------------------------------------------------------------------
am

ub
ep
Bahwa Eksepsi yang diajukan oleh Para Tergugat terdiri dari:
k

A. Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Tidak Berwenang


ah

R
Mengadili Perkara A quo Karena Obyek Gugatan Yang Diajukan

si
Oleh Penggugat II Intervensi II Belum Bersifat Final Sehingga

ne
ng

Bukan Keputusan Tata Usaha Negara; -------------------------------------

B. Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Tidak Berwenang

do
gu

Mengadili Perkara A quo Karena Obyek Gugatan Yang Diajukan


Oleh Penggugat II Intervensi II Tidak Termasuk Dalam Pengertian
In
Keputusan Tata Usaha Negara Sebagaimana diatur dalam Undang-
A

Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha


ah

Negara sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan


lik

Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009; ------------------------


m

ub

C. Obyek Gugatan Yang Diajukan Oleh Penggugat II Intervensi II


Tidak Ada Hubungan Hukum Dengan Penggugat II Intervensi II; ----
ka

ep

Adapun penjelasan dari Eksepsi-eksepsi Para Tergugat tersebut


adalah sebagai berikut:
ah

A. Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Tidak Berwenang


es

Mengadili Perkara A quo Karena Obyek Gugatan Yang Diajukan


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 196
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Oleh Penggugat II Intervensi II Tidak Bersifat Individual dan Belum

si
Bersifat Final Sehingga Bukan Keputusan Tata Usaha Negara; ------

1. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 47 Undang-Undang Nomor

ne
ng
5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara jo. Pasal 1
Butir 10 Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang

do
gu Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986
(UU PERATUN), Pengadilan Tata Usaha Negara berwenang

In
A
mengadili sengketa Tata Usaha Negara sebagai akibat
dikeluarkannya suatu Keputusan Tata Usaha Negara. Pasal 1
ah

butir 9 UU PERATUN menegaskan Keputusan Tata Usaha

lik
Negara (TUN) adalah suatu penetapan tertulis yang dikeluarkan
oleh Badan atau Pejabat TUN yang berisi tindakan hukum TUN
am

ub
yang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
yang bersifat konkret, individual, dan final, serta menimbulkan
ep
k

akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum perdata; --------


ah

2. Bahwa Laporan Hasil Audit Penghitungan Kerugian Keuangan


R

si
Negara atas Perkara Dugaan Tindak Pidana Korupsi dalam
Penggunaan Jaringan Frekuensi Radio 2,1 GHz/Generasi Tiga

ne
ng

(3G) oleh PT Indosat, Tbk dan PT Indosat Mega Media (IM2)


yang diterbitkan oleh Para Tergugat (LHPKKN), yang ditujukan

do
gu

kepada Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus


(JAMPIDSUS) dan saat ini menjadi obyek dari gugatan ini
In
A

bukanlah merupakan Keputusan Tata Usaha Negara


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 9 UU PERATUN,
ah

lik

karena: --------------------------------------------------------------------------

- Tidak bersifat individual -----------------------------------------------


m

ub

Bersifat individual artinya Keputusan TUN itu tidak ditujukan


untuk umum, tetapi tertentu baik alamat maupun hal yang
ka

ep

dituju. Kalau yang dituju itu lebih dari seorang, tiap-tiap nama
orang yang terkena keputusan itu disebutkan. Umpamanya,
ah

keputusan tentang perbuatan atau pelebaran jalan dengan


R

es

lampiran yang menyebutkan nama-nama orang yang terkena


M

keputusan tersebut; ------------------------------------------------------


ng

on

Halaman 197 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 197
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa LHPKKN Para Tergugat Isinya merupakan Hasil

si
Penghitungan Kerugian Keuangan Negara terhadap perkara
dugaan Tindak Pidana Korupsi dalam Penggunaan Jaringan

ne
ng
Frekuensi Radio 2,1 GHz/Generasi Tiga (3G) oleh PT
Indosat, Tbk dan PT Indosat Mega Media (IM2) tanpa

do
gu memberikan rekomendasi terhadap seseorang dan/atau
pejabat untuk melakukan perbuatan hukum tertentu; -----------

In
A
Bahwa mengenai penetapan obyek penghitungan kerugian
keuangan negara adalah kewenangan dari Penyidik
ah

Kejaksaan Agung RI; ----------------------------------------------------

lik
- Belum bersifat final ------------------------------------------------------
am

ub
Bersifat final artinya definitif dan karenanya dapat
menimbulkan akibat hukum. Keputusan yang masih
ep
memerlukan persetujuan instansi atasan atau instansi lain
k

belum bersifat final karenanya belum dapat menimbulkan


ah

suatu hak atau kewajiban pada pihak yang bersangkutan; ---


R

si
Bahwa LHPKKN Para Tergugat (obyek sengketa a quo)

ne
ng

adalah guna memenuhi permintaan Kejaksaan Agung


kepada Tergugat I melalui surat JAMPIDSUS Nomor: B-234/

do
F.2/Fd.1/01/2012 tanggal 31 Januari 2012 dan Nomor: 1146/
gu

F.2/Fd.1/05/2012 tanggal 31 Mei 2012 perihal Bantuan untuk


melakukan Perhitungan Kerugian Keuangan Negara, yang
In
A

sedang melakukan penyidikan dalam perkara dugaan Tindak


Pidana Korupsi dalam Penggunaan Jaringan Frekuensi
ah

lik

Radio 2,1 GHz/Generasi Tiga (3G) oleh PT Indosat, Tbk dan


PT Indosat Mega Media (IM2); ----------------
m

ub

- Bahwa obyek sengketa a quo hanya bersifat informatif dan


ka

belum bersifat final karena memuat hasil perhitungan


ep

kerugian keuangan negara yang dikeluarkan oleh Para


ah

Tergugat dan obyek sengketa a quo masih memerlukan


R

persetujuan dari Kejaksaan Agung, sehingga obyek


es

sengketa a quo belum bersifat final; ---------------------------------


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 198
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa berdasarkan pertimbangan hukum Putusan

si
Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta Nomor: 197/
B/2002/PT.TUN.JKT tanggal 17 Desember 2002 yang telah

ne
ng
berkekuatan hukum tetap (Penggugat/Terbanding tidak
mengajukan upaya hukum Kasasi) disebutkan: ------------------

do
gu Menimbang, bahwa Para Tergugat/Pembanding dalam
memori bandingnya pada pokoknya juga menyatakan bahwa
produk BPKP yang berupa Laporan Hasil Pemeriksaan

In
A
(Audit) bukan merupakan obyek sengketa Tata Negara
karena Laporan Hasil Pemeriksaan (Audit) tersebut belum
bersifat final, baru merupakan suatu hasil pemeriksaan yang
ah

lik
berbentuk laporan, sedangkan finalnya adalah keputusan
yang diterbitkan oleh pihak lain yang ingin menindaklanjuti
baik dari pihak yang memohon audit maupun pihak lain yang
terkait ------------------------------------------------------------------------
am

ub
Menimbang, bahwa pendapat Para Tergugat/Pembanding
dalam memori bandingnya tersebut Majelis Hakim dapat
ep
menerimanya karena telah tepat dan benar dan oleh karena
k

itu pendapat itu diambil alih oleh Pengadilan Tata Usaha


ah

Negara Jakarta sebagai pendapat sendiri dan menjadi


R
pertimbangan sendiri dalam memutus perkara ini; -------------

si
- Bahwa dalam Peraturan Kepala BPKP Nomor: PER-1314/K/

ne
ng

D6/2012 tentang Pedoman Penugasan Bidang Investigasi


(PPBI) diatur bahwa:

do
gu

1. Audit dalam rangka Penghitungan Kerugian Keuangan


Negara adalah Audit dengan tujuan tertentu yang
In
A

dimaksudkan untuk menyatakan pendapat mengenai nilai


kerugian keuangan Negara yang timbul dari suatu kasus
ah

penyimpangan dan digunakan untuk mendukung


lik

tindakan litigasi; ------------------------------------------------------


m

ub

2. Hasil Audit dalam rangka Penghitungan Kerugian


Keuangan Negara berupa pendapat auditor BPKP
ka

tentang jumlah kerugian keuangan negara merupakan


ep

pendapat keahlian profesional auditor, yang dituangkan


ah

dalam LHPKKN; ------------------------------------------------------


R

es
M

ng

on

Halaman 199 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 199
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3. Sebagai hasil dari pendapat ahli, LHPKKN ditandatangani

si
oleh Tim Audit dan Pimpinan Unit Kerja sebagai Ahli
(tanpa kop surat dan cap unit kerja); ----------

ne
ng
4. LHPKKN disampaikan kepada pimpinan Instansi Penyidik
yang meminta, dilakukan dengan surat pengantar (SP)

do
gu berkode SR (Surat Rahasia) yang ditandatangi oleh unit
kerja; --------------------------------------------------------------------

In
A
Berdasarkan hal tersebut maka LHPKKN adalah pendapat
keahlian profesional auditor yang diminta oleh Penyidik untuk
ah

lik
melakukan penghitungan kerugian keuangan negara atas
suatu perkara yang sedang ditangani Penyidik. Hal tersebut
am

ub
didasarkan pada Pasal 7 ayat 1 huruf h jo. Pasal 120 ayat
(1) jo. Pasal 1 angka 28 jo. Pasal 184 ayat (1) jo. Pasal 187
huruf c KUHAP; ---------------------------------------------
ep
k

Bahwa nilai pembuktian yang melekat pada alat bukti


ah

keterangan ahli yaitu keterangan ahli mempunyai nilai


R

si
pembuktian yang bebas, tidak sempurna dan tidak

ne
menentukan. Nilai kekuatan pembuktian keterangan ahli
ng

terserah pada penilaian hakim, hakim bebas menilainya dan


tidak terikat kepadanya dan tidak ada keharusan bagi hakim

do
gu

untuk menerima keterangan ahli tersebut; -------------------------

Berdasarkan hal-hal yang diuraikan di atas, maka Surat


In
A

Tergugat I, yaitu surat Nomor: SR-1024/D6/1/2012 Tanggal


09 November 2012 hanyalah berupa surat pengantar,
ah

lik

sedangkan LHPKKN Tergugat II merupakan keterangan Ahli,


sehingga Surat Tergugat I maupun LHPKKN Tergugat II
m

ub

bukan merupakan Keputusan TUN; ---------------------------------


ka

Dengan demikian, LHPKKN Para Tergugat bukanlah merupakan


ep

Keputusan TUN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 9 UU


PERATUN karena tidak bersifat individual dan belum bersifat final,
ah

sehingga gugatan Penggugat II Intervensi II harus ditolak atau


es

setidak-tidaknya tidak dapat diterima; ---------------------------------------


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 200
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
B. Pengadilan TUN Jakarta Tidak Berwenang Mengadili Perkara A

si
quo Karena Obyek Gugatan Yang Diajukan Oleh Penggugat II
Intervensi II Tidak Termasuk Dalam Pengertian Keputusan TUN

ne
ng
Sebagaimana diatur dalam UU PERATUN ---------------------------------

1. Bahwa terbitnya LHPKKN yang ditujukan kepada JAMPIDSUS

do
gu adalah untuk memenuhi permintaan JAMPIDSUS yang sedang
melakukan penyidikan dalam perkara dugaan Tindak Pidana

In
A
Korupsi dalam Penggunaan Jaringan Frekuensi Radio 2,1 GHz/
Generasi Tiga (3G) oleh PT Indosat, Tbk dan PT Indosat Mega
ah

Media (IM2), dengan kronologis sebagai berikut: ------------

lik
a. Bahwa JAMPIDSUS telah meminta bantuan kepada Kepala
am

ub
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)
melalui surat Nomor: B-234/F.2/Fd.1/01/2012 tanggal 31
Januari 2012 yang pada pokoknya meminta kepada Para
ep
k

Tergugat untuk melakukan Penghitungan Kerugian


ah

Keuangan Negara sekaligus memberikan keterangan ahli


R

si
atas Perkara Dugaan Tindak Pidana Korupsi dalam
Penggunaan Jaringan Frekuensi Radio 2,1 GHz/Generasi

ne
ng

Tiga (3G) oleh PT Indosat, Tbk dan PT Indosat Mega Media


(IM2); ------------------------------------------------------------------------

do
gu

Bahwa pada tanggal 18 Januari 2012, JAMPIDSUS telah


mengeluarkan Surat Perintah Penyidikan Nomor: Print-04/
In
A

F.2/Fd.1/ 01/2012 dengan tersangka Ir. Indar Atmanto, MSc.


Surat perintah penyidikan tersebut dikeluarkan setelah
ah

lik

dilakukan ekspose intern Kejaksaan Agung atas perkara


dugaan tindak pidana korupsi dalam Penggunaan Jaringan
m

ub

Frekuensi Radio 2,1 GHz/Generasi Tiga (3G) oleh PT


Indosat, Tbk dan PT Indosat Mega Media (IM2) pada tanggal
ka

18 Januari 2012; ----------------------------------------------------------


ep

b. Bahwa untuk menindaklanjuti surat JAMPIDSUS tersebut,


ah

diadakan rapat antara tim audit BPKP dengan penyidik


R

es

Kejaksaan Agung yang membahas mengenai Penggunaan


M

ng

Jaringan Frekuensi Radio 2,1 GHz/Generasi Tiga (3G) oleh


on

Halaman 201 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 201
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PT Indosat, Tbk dan PT Indosat Mega Media (IM2), yang

si
pada pokoknya bahwa Kejaksaan Agung berpendapat dalam
Penggunaan Jaringan Frekuensi Radio 2,1 GHz/Generasi

ne
ng
Tiga (3G) oleh PT Indosat, Tbk dan PT Indosat Mega Media
(IM2) telah terjadi penyimpangan yang diduga telah terjadi

do
gu Tindak Pidana Korupsi dalam perkara tersebut,
selanjutnya BPKP sebagai ahli di bidang akutansi dan
dan

auditing melakukan audit Penghitungan Kerugian Keuangan

In
A
Negara Atas Perkara Dugaan Tindak Pidana Korupsi dalam
perkara tersebut; ---------------------------------------------------------
ah

lik
c. Bahwa selanjutnya Tergugat I menerbitkan surat Nomor:
S-927/D6/ 01/2012 hal Bantuan Menghitung Kerugian
am

ub
Keuangan Negara, yang ditujukan kepada JAMPIDSUS; -----

Bersama surat tersebut dilampirkan juga Surat Tugas


ep
k

Tergugat I Nomor: ST-524/D601/3/2012 tanggal 2 Oktober


ah

2012, yang pada pokoknya menugaskan Tim Auditor BPKP


R

si
(Tergugat II) untuk melaksanakan Penghitungan Kerugian
Keuangan Negara Atas Perkara Dugaan Tindak Pidana

ne
ng

Korupsi dalam Penggunaan Jaringan Frekuensi Radio 2,1


GHz/Generasi Tiga (3G) oleh PT Indosat, Tbk dan PT

do
gu

Indosat Mega Media (IM2); --------------------------------------------

d. Dengan berakhirnya penugasan Tim Auditor BPKP


In
A

(Tergugat II) yang melakukan Audit Penghitungan Kerugian


Keuangan Negara Atas Perkara Dugaan Tindak Pidana
ah

lik

Korupsi dalam Penggunaan Jaringan Frekuensi Radio 2,1


GHz/Generasi Tiga (3G) oleh PT Indosat, Tbk dan PT
m

ub

Indosat Mega Media (IM2), selanjutnya Tergugat II


menerbitkan LHPKKN Perkara Dugaan Tindak Pidana
ka

Korupsi dalam Penggunaan Jaringan Frekuensi Radio 2,1


ep

GHz/Generasi Tiga (3G) oleh PT Indosat, Tbk dan


ah

PT Indosat Mega Media (IM2) tanggal 31 Oktober 2012


R

(obyek sengketa a quo), dan disampaikan kepada


es
M

JAMPIDSUS selaku instansi yang meminta dilakukannya


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 202
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
penghitungan kerugian keuangan negara/daerah melalui

si
surat pengantar dari Tergugat I Nomor: SR-1024/D6/1/2012
(obyek perkara a quo); --------------------------------------------------

ne
ng
e. Bahwa selanjutnya, JAMPIDSUS sesuai dengan
kewenangan dan ketentuan hukum yang berlaku,

do
gu menindaklanjuti obyek sengketa
menjadikannya sebagai bagian dari kegiatan penyidikan dan
a quo dengan

In
A
penuntutan yang berdasarkan pada ketentuan KUHP atau
KUHAP atau peraturan perundang-undangan lain yang
ah

bersifat hukum pidana; --------------------------------------------------

lik
2. Bahwa berdasarkan Pasal 2 UU PERATUN yang menyatakan:
am

ub
Tidak termasuk dalam pengertian Keputusan Tata Usaha
Negara menurut Undang-Undang ini :
a. ..; -----------------------------------------------------------------
ep
k

b. .; ------------------------------------------------------------------
ah

c. .; ------------------------------------------------------------------
R

si
d. Keputusan Tata Usaha Negara yang dikeluarkan
berdasarkan ketentuan Kitab Undang-Undang Hukum
Pidana dan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana

ne
ng

atau peraturan perundang-undangan lain yang bersifat


hukum pidana; ------------------------------------------------------------

do
e. ; ----------------------------------------------------------------
gu

f. ... ; ----------------------------------------------------------------
g. ; ----------------------------------------------------------------
In
A

3. Bahwa berdasarkan kronologis pada angka 1 tersebut di atas,


terbukti bahwa LHPKKN Para Tergugat diterbitkan berdasarkan
ah

lik

permintaan JAMPIDSUS yang sedang melakukan penyidikan


sesuai dengan KUHP, KUHAP, dan peraturan perundang-
m

ub

undangan lain yang bersifat hukum pidana; ---------------------------


ka

4. Bahwa Kejaksaan Agung sebagai Penyidik dapat meminta


ep

pendapat ahli atau orang yang memiliki keahlian khusus pada


ah

saat melakukan penyidikan. Pendapat atau keterangan yang


R

disampaikan oleh seseorang yang memiliki keahlian khusus


es
M

dapat digunakan untuk membuat terang suatu perkara pidana


ng

on

Halaman 203 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 203
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(Pasal 7 ayat 1 huruf h jo. Pasal 120 ayat (1) jo. Pasal 1 angka

si
28 jo. Pasal 184 ayat (1) jo. Pasal 187 huruf c KUHAP); -----------

5. Bahwa sesuai dengan kompetensinya, Para Tergugat memiliki

ne
ng
keahlian dalam penghitungan kerugian keuangan negara,
sehingga JAMPIDSUS meminta bantuan kepada Para Tergugat

do
gu untuk menghitung kerugian keuangan negara atas Perkara
Dugaan Tindak Pidana Korupsi dalam Penggunaan Jaringan

In
A
Frekuensi Radio 2,1 GHz/Generasi Tiga (3G) oleh PT Indosat,
Tbk dan PT Indosat Mega Media (IM2), melalui surat Nomor:
ah

B-234/F.2/Fd.1/01/2012 tanggal 31 Januari 2012 perihal

lik
Bantuan untuk melakukan Perhitungan Kerugian Keuangan
Negara; ------
am

ub
6. Bahwa LHPKKN tersebut merupakan bagian dari proses
penyidikan dan penuntutan yang dilaksanakan oleh Penyidik
ep
k

dan Penuntut Umum Kejaksaan Agung yang mana sesuai


ah

dengan kewenangan yang dimilikinya dapat meminta bantuan


R

si
ahli yang diperlukan sebagaimana diatur dalam Pasal 7 ayat (1)
huruf h dan Pasal 120 ayat (1) KUHAP; --------------------------------

ne
ng

Sebagaimana dipahami bahwa Penyidikan dalam perkara


Tindak Pidana Korupsi merupakan bagian dari proses criminal

do
gu

justice system yang dilakukan oleh Kejaksaan sebagaimana


pula dilakukan oleh Kepolisian dan KPK dalam menegakkan
In
A

Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan


Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan
ah

lik

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001; ----------

7. Bahwa berdasarkan:
m

ub

a. Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Nomor: 28/


ka

G.TUN/2012/PTUN.JPR tanggal 6 Desember 2012, dengan


ep

Obyek Gugatan Surat Laporan Hasil Penghitungan


Kerugian Keuangan Negara (LHPKKN) BPKP Perwakilan
ah

Provinsi Papua dengan Nomor: LHP-KKN-360/PW


es

26/5/2011 tanggal 28 Juli 2011 tentang Hasil perhitungan


M

ng

Kerugian Keuangan Negara dalam pelaksanaan kegiatan


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 204
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pembangunan Jalan dan Jembatan Ruas Jalan Waley

si
Molof pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Keerom
T.A.2007-2008 oleh BPKP Perwakilan Provinsi Papua; ------

ne
ng
b. Penetapan Ketua PTUN Yogyakarta Nomor: 06/G/2010/
PTUN.YK tanggal 16 Juni 2010 dalam Perkara Gugatan

do
gu Tata Usaha Negara antara Johanis Richard Riwoe, ST, MA.
sebagai Penggugat melawan Kepala Perwakilan BPKP

In
A
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai Para
Tergugat, dengan Obyek Gugatan Surat Para Tergugat
ah

Nomor: S-3299/PW.12/5/2009 tanggal 6 Oktober 2009

lik
tentang Perhitungan Kerugian Keuangan Negara atas
Dugaan Tindak Pidana Korupsi pada Bantuan Keuangan
am

ub
untuk Partai Politik DPC Partai Damai Sejahtera Tahun
Anggaran 2006 dan 2007; dan --------------------------------------
ep
k

c. Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Nomor: 21/G/2010/


ah

PTUN-SMD tanggal 22 Desember 2010, dari Direktori


R

si
Putusan Mahkamah Agung, putusan.
mahkamahagung.go.id.; ----------------------------------------------

ne
ng

pada pokoknya menyatakan bahwa laporan hasil audit


pengitungan kerugian keuangan negara yang dilakukan oleh

do
gu

BPKP atau BPK dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi


atas permintaan penyidik (Polisi dan Kejaksaan) adalah tidak
In
A

termasuk dalam pengertian Keputusan Tata Usaha Negara


karena dikeluarkan berdasarkan ketentuan Kitab Undang-
ah

lik

Undang Hukum Pidana dan Kitab Undang-Undang Hukum


Acara Pidana atau peraturan perundang-undangan lain yang
m

ub

bersifat hukum pidana, sebagaimana diatur dalam Pasal 2 huruf


d UU PERATUN; --------------------------------------------------------------
ka

ep

8. Bahwa berdasarkan Pasal 2 huruf d UU PERATUN, maka


obyek sengketa yaitu LHPKKN termasuk ke dalam Keputusan
ah

Tata Usaha Negara yang dikecualikan, karena dikeluarkan


R

es

berdasarkan KUHP, KUHAP, dan peraturan perundang-


M

undangan lain yang bersifat hukum pidana; ---------------------------


ng

on

Halaman 205 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 205
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Berdasarkan uraian di atas, maka obyek sengketa a quo yaitu

si
LHPKKN tidak termasuk dalam pengertian Keputusan Tata Usaha
Negara sebagaimana diatur dalam UU PERATUN karena LHPKKN

ne
ng
tersebut dikeluarkan berdasarkan ketentuan KUHP, KUHAP, dan
peraturan perundang-undangan lain yang bersifat hukum pidana

do
gu (vide Pasal 2 UU PERATUN), sehingga PTUN Jakarta tidak
berwenang mengadili perkara a quo; ----------------------------------------

In
A
Dengan demikian, Gugatan Penggugat II Intervensi II (PT IM2)
harus ditolak atau setidak-tidaknya tidak dapat diterima; ---------------
ah

lik
C. Obyek Gugatan Yang Diajukan Oleh Penggugat II Intervensi II tidak
ada hubungan hukum dengan Penggugat II Intervensi II; --------------
am

ub
Bahwa Obyek sengketa a quo tidak ada kaitannya dengan
Penggugat II Intervensi II karena surat Tergugat I dan Tergugat II
ep
adalah terkait dengan permintaan Kejaksaan Agung untuk
k

melakukan penghitungan kerugian keuangan negara sehubungan


ah

dengan surat perintah penyidikan Direktur Penyidikan Jaksa Agung


R

si
Muda Tindak Pidana Khusus Nomor: Print-04/F.2/Fd.1/01/2012

ne
ng

tanggal 18 Januari 2012 dengan tersangka Ir. Indar Atmanto, MSc,


sehingga surat Tergugat I dan Tergugat II tersebut tidak ada
hubungannya dengan kasus yang sedang dihadapi oleh Penggugat

do
gu

II Intervensi II; ----------------------------------------------------------------------

Dengan demikian, Gugatan Penggugat II Intervensi II (PT IM2)


In
A

harus ditolak atau setidak-tidaknya tidak dapat diterima; ---------------


ah

Berdasarkan uraian tersebut di atas, dengan ini Para Tergugat


lik

mengajukan permohonan ke hadapan Yang Mulia Majelis Hakim yang


memeriksa dan mengadili Perkara Gugatan TUN Nomor: 231/G/2012/PTUN-
m

ub

JKT untuk berkenan kiranya menjatuhkan Putusan Sela atas Eksepsi-


ka

eksepsi Para Tergugat sebagai berikut:


ep

1. Menerima Eksepsi Para Tergugat untuk seluruhnya; -------------------------


ah

2. Menolak Gugatan Penggugat II Intervensi II (PT IM2) untuk seluruhnya


R

es

atau setidak-tidaknya menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat


M

diterima; -----------------------------------------------------------------------------------
ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 206
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3. Menghukum Penggugat II Intervensi II untuk membayar seluruh biaya

si
perkara ini; --------------------------------------------------------------------------------

II. DALAM POKOK PERKARA:

ne
ng
1. Bahwa apa yang telah Para Tergugat kemukakan di dalam
Jawaban Dalam Eksepsi tersebut di atas merupakan bagian dari

do
gu Jawaban dalam Pokok Perkara, sehingga harus dinilai sebagai
satu kesatuan yang tidak terpisah; -------------------------------------------

In
A
2. Bahwa Para Tergugat menolak semua dalil dan segala sesuatu
yang dikemukakan oleh Penggugat II Intervensi I di dalam
ah

lik
Gugatannya, kecuali yang diakui secara tegas oleh Para Tergugat
di dalam Jawaban dalam Pokok Perkara ini; -----------------------------
am

ub
3. Bahwa Tanggapan Para Tergugat pada posita Gugatan angka I
Tentang: Keputusan TUN Tergugat I dan Keputusan TUN
ep
Tergugat II adalah merupakan Keputusan Tata Usaha Negara
k

sebagai berikut: -------------------------------------------------------------------


ah

si
Bahwa Para Tergugat menolak dalil Penggugat II Intervensi II (PT
IM2) pada angka I (halaman 3 s.d 7) tersebut dengan alasan yuridis

ne
ng

sebagaimana telah diuraikan dalam eksepsi Para Tergugat huruf A


dan B di atas, dengan penambahan sebagai berikut:

do
gu

a. Bahwa Penggugat II Intervensi II menyatakan dasar tindakan


hukum Tergugat I diantaranya adalah Keppres No. 31 tahun
In
A

1983 tanggal 30 Mei 1983 tentang BPKP dan Keppres No. 110
Tahun 2001 Tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I
ah

lik

lembaga Pemerintah Non Departemen, terakhir dengan PP No.


64 Tahun 2005; ---------------------------------------------------------------
m

ub

b. Bahwa Para Terguggat menolak dalil Penggugat II Intervensi II


tersebut karena saat ini Keppres No. 31 Tahun 1983 sudah
ka

ep

dicabut oleh Keppres Nomor 42 Tahun 2001, sehingga sudah


tidak digunakan lagi sebagai dasar tindakan hukum penugasan
ah

Para Tergugat; ----------------------------------------------------------------


R

es

Bahwa PP No. 64 Tahun 2005 adalah tentang Perubahan


M

ng

Keempat Atas Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 1993


on

Halaman 207 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 207
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Tenaga

si
Kerja, sehingga PP No. 64 Tahun 2005 tersebut tidak ada
hubungannya dengan dasar penugasan Para Tergugat; -----------

ne
ng
c. Dasar penugasan saat ini diantaranya adalah:

- Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang

do
gu Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan
Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non

In
A
Departemen sebagaimana telah diubah terakhir dengan
Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2005; ----------------------
ah

lik
- Keputusan Presiden Nomor 110 Tahun 2001 tentang Unit
Organisasi dan Tugas Eselon I Lembaga Pemerintah Non
am

ub
Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 52 Tahun 2005;
ep
- Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem
k

Pengendalian Intern Pemerintah; ------------------------------------


ah

si
Dengan demikian, dalil Penggugat II Intervensi II (PT IM2) pada
posita Gugatan angka I Tentang: Keputusan TUN Tergugat I dan

ne
ng

Keputusan TUN Tergugat II adalah merupakan Keputusan Tata


Usaha Negara adalah tidak benar, sehingga gugatan harus ditolak;

do
gu

4. Bahwa Para Tergugat menolak dalil Penggugat II Intervensi II pada


posita angka II Tentang: Kepentingan dan Alas Hak Penggugat II
In
A

Intervensi I dalam mengajukan Gugatan Intervensi dengan


argumentasi yuridis sebagai berikut: -----------------------------------------
ah

lik

a. Bahwa Penggugat II Intervensi II mendalilkan bahwa perbuatan


Tergugat I berupa penyampaian...tersebut, telah merugikan
m

ub

kepentingan Penggugat II Intervensi I, karena berdasarkan


Keputusan Tergugat I tersebut, saat ini Kejaksaan Agung RI
ka

ep

telah menyatakan bahwa Penggugat II Intervensi II adalah


Korporasi yang dijadikan tersangka dalam dugaan tindak pidana
ah

korupsi.; ------------------------------------------------------------------------
R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 208
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
b. Bahwa tidak benar penetapan Penggugat II Intervensi II sebagai

si
Tersangka oleh Kejaksaan Agung karena Surat dari Tergugat I;

Bahwa untuk menetapkan telah terjadi Tindak Pidana Korupsi

ne
ng
harus memenuhi seluruh unsur dari Tindak Pidana Korupsi yang
didakwakan, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) dan

do
gu Pasal 3 ayat (1) Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah

In
A
diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001; -

Adapun unsur-unsur Tindak Pidana Korupsi menurut Pasal 2


ah

lik
ayat (1) dan Pasal 3 ayat (1) Undang-Undang Nomor 31 Tahun
1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
am

ub
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2001 dimaksud adalah sebagai berikut: -----------------------
ep
1) Pasal 2 ayat (1): ----------------------------------------------------------
k

- setiap orang; ----------------------------------------------------------


ah

si
- yang secara melawan hukum; ------------------------------------

- melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang

ne
ng

lain atau suatu korporasi; ------------------------------------------

- yang dapat merugikan Keuangan Negara atau

do
gu

perekonomian Negara; ---------------------------------------------

2) Pasal 3 ayat (1): ----------------------------------------------------------


In
A

- setiap orang; ----------------------------------------------------------


ah

lik

- yang dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau


orang lain atau suatu korporasi; ---------------------------------
m

ub

- menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau


sarana yang ada padanya karena jabatan atau
ka

kedudukan; ------------------------------------------------------------
ep

- yang dapat merugikan Keuangan Negara atau


ah

perekonomian Negara; ---------------------------------------------


es
M

ng

on

Halaman 209 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 209
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa di dalam Pasal 184 ayat (1) Undang-Undang Nomor 8

si
Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana disebutkan sebagai
berikut: ---------------------------------------------------------------------------

ne
ng
Alat bukti yang sah ialah:
a. Keterangan saksi; --------------------------------------------------------

do
gu b. Keterangan ahli; ----------------------------------------------------------
c. Surat; ------------------------------------------------------------------------
d. Petunjuk; -------------------------------------------------------------------

In
A
e. Keterangan terdakwa; ---------------------------------------------------
Bahwa untuk menentukan perbuatan Penggugat II Intervensi II
ah

lik
telah memenuhi unsur-unsur Tindak Pidana Korupsi sehingga
dapat ditetapkan sebagai Tersangka merupakan kewenangan
am

ub
Aparat Penegak Hukum, yang dalam hal ini adalah Penyidik
Kejaksaan Agung dengan berdasarkan pada alat bukti yang
ep
sah; -------------------------------------------------------------------------------
k
ah

c. Bahwa Obyek sengketa a quo tidak ada kaitannya dengan


R

si
Penggugat II Intervensi II karena surat Tergugat I dan Tergugat
II adalah terkait dengan permintaan Kejaksaan Agung untuk

ne
ng

melakukan penghitungan kerugian keuangan negara


sehubungan dengan surat perintah penyidikan Direktur

do
gu

Penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Nomor:


Print-04/F.2/Fd.1/01/2012 tanggal 18 Januari 2012 dengan
tersangka Ir. Indar Atmanto, MSc, sehingga surat Tergugat I dan
In
A

Tergugat II tersebut tidak ada hubungannya dengan kasus yang


sedang dihadapi oleh Tergugat II Intervensi II, sehingga obyek
ah

lik

sengketa a quo bukan alat bukti yang menyebabkan Penggugat


II Intervensi I menjadi Tersangka, karena Kejaksaan Agung
m

ub

menggunakan alat bukti sah lainnya; ------------------------------------


ka

Dengan demikian, dalil Penggugat II Intervensi II pada posita angka


ep

II Tentang: Kepentingan dan Alas Hak Penggugat II Intervensi II


ah

dalam mengajukan Gugatan Intervensi adalah tidak benar,


R

sehingga gugatan harus ditolak; ----------------------------------------------


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 210
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
5. Bahwa Para Tergugat menolak dalil Penggugat II Intervensi II pada

si
posita angka IV Tentang: Fakta-Fakta yang Mendasari Gugatan
Intervensi, berdasarkan argumentasi yuridis sebagai berikut: --------

ne
ng
a. Bahwa Para Tergugat menolak dalil posita Gugatan angka IV.8
s.d. IV.11 (halaman 11 s.d. 13) dengan argumentasi yuridis

do
gu sebagai berikut: ---------------------------------------------------------------

1) Bahwa terhadap materi dalil posita Gugatan angka IV.8 s.d.

In
A
IV.11 (halaman 11 s.d. 13) pada saat ini sedang diuji di
Pengadilan Tipikor Jakarta; --------------------------------------------
ah

lik
2) Bahwa tanggapan atas materi dalil posita Gugatan angka
IV.8 s.d. IV.11 (halaman 11 s.d. 13) adalah sebagai berikut:
am

ub
a) Bahwa pada saat Kejaksaan Agung meminta bantuan
untuk menghitung kerugian keuangan negara, Kejaksaan
ep
k

Agung telah menyatakan bahwa dalam penggunaan


jaringan Frekuensi radio 2,1 GHz/Generasi tiga (3G) oleh
ah

R
PT Indosat Mega Media (IM2) telah diduga terjadi dugaan

si
tindak pidana korupsi antara lain, karena telah terjadi

ne
ng

penyimpangan dalam Perjanjian Kerjasama Nomor: 225/


E00-EAA/MKT/06 tentang Akses Internet Broadband

do
Melalui Jaringan 3G/HSDPA Indosat. Hal tersebut
gu

sebagaimana dimaksud dalam surat Nomor: B-234/F.2/


Fd.1/01/2012, dan Surat Perintah Penyidikan Direktur
In
A

Penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus


Nomor: Print-04/F.2/Fd.1/01/2012; -------------------
ah

lik

Hal tersebut sebagaimana diuraikan sebagai berikut: -----


m

ub

(1) Keterangan Harry Sasongko T (Mantan Presiden


Direktur PT. Indosat) dalam BAP tanggal 3 Februari
ka

2012 menyatakan: ---------------------------------------------


ep

Kita harus pisahkan antara jaringan dan frekuensi,


ah

PT Indosat tidak pernah memberikan izin pihak lain


R

untuk menggunakan frekuensi. PT Indosat


es

bekerjasama dengan penyelenggara jasa untuk


M

menggunakan jaringan telekomunikasi milik Indosat


ng

berdasarkan perjanjian kerjasama sesuai Keputusan


on

Halaman 211 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 211
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menteri Nomor: 21 Tahun 2001 Pasal 5. PT Indosat
tidak pernah memberikan izin penggunaan frekuensi

si
kepada PT IM2, yang ada adalah kerjasama
penggunaan jaringan 3G milik PT Indosat; -------------

ne
ng
(2) Keterangan Johnny Swandi Sjam (Mantan Presiden
Direktur PT. Indosat) dalam BAP tanggal 17 Februari

do
gu 2012 menyatakan: ---------------------------------------------

PT Indosat tidak pernah memberikan izin


penggunaan frekuensi kepada PT IM2, yang ada

In
A
adalah kerjasama penggunaan jaringan 3G milik
Indosat."
ah

(3) Keterangan M. Rachmat Widayana, SE., MM

lik
(Direktur Operasi Sumber Daya pada Direktorat
Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan
am

ub
Informatika Kominfo) di BAP tanggal 7 Agustus 2012
menyatakan: -----------------------------------------------------
ep
k

PT IM2 sebagai penyelenggara jasa menggunakan


ah

kapasitas jaringan yang disediakan oleh PT lndosat


sebagai penyelenggara jaringan untuk keperluan
R

si
penyelenggaraan jasanya.; ---------------------------------
(4) Keterangan Ahli DR. Ir. Asmiati Rasyid, MSc

ne
ng

sebagaimana tercantum dalam BAP tanggal 23


Februari 2012 yang pada pokoknya menyatakan:

do
gu

(a) Setiap penggunaan spektrum frekuensi harus


memiliki izin, diatur dalam UU Nomor: 36 Tahun
In
A

1999 tentang telekomunikasi, PP Nomor: 53


Tahun 2000 tentang Penggunaan Spektrum
ah

lik

Frekuensi Radio dan Orbit Satelit serta PP


Nomor: 52 Tahun 2000 tentang
m

ub

Penyelenggaraan Telekomunikasi dan Permen


Kominfo Nomor: 07/02/2006 tentang ketentuan
ka

penggunaan pita frekuensi radio 2,1 GHz untuk


ep

penyelenggaraan jaringan bergerak seluler; ------


ah

(b) Penggunaan bersama (sharing) spektrum


R

es

frekuensi radio adalah tindakan suatu operator


M

pemilik Iisensi spektrum dengan lebar pita


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 212
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tertentu yang digunakannya bersama-sama

si
dengan pihak lain/operator penyelenggara
telekomunikasi lainnya melalui kerjasama atau

ne
ng
penyewaan. PT Indosat tidak mengalihkan
frekuensi 2, 1 GHz itu tetapi sudah melakukan

do
gu (c) IM2
penggunaan bersama (sharing) frekuensi; --------

tidak dapat menyelenggarakan akses

In
A
Internet Broadband Wireless 3G seperti
tercantum dalam Perjanjian Kerjasama Indosat-
ah

IM2 karena berdasarkan Surat Keputusan

lik
Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi
Nomor: 229/Dirjen/2006 tanggal 22 Juni 2006,
am

ub
IM2 hanya mempunyai hak untuk
menyelenggarakan jasa akses internet (Internet
ep
k

Service Provider) seperti halnya ISP-ISP lainnya


ah

yang jumlahnya hampir 200 ISP; ---------------------


R

si
(d) Menggunakan pita frekuansi 2,1 GHz/3G tanpa
izin dari pemerintah tidak dapat dibenarkan.

ne
ng

Penggunaan spektrum 3G harus mengacu pada


Peraturan Menteri Nomor: 07/PER/M.KOMINFO/

do
gu

2/2006: ------------------------------------------------------

Pasal 2 ayat (2): Penetapan spektrum frekuensi


In
A

radio pada pita frekuensi radio 2,1 GHz kepada


peserta seleksi penyelenggara jaringan bergerak
ah

lik

seluler IMT-2000 dilaksanakan melalui sistem


pelelangan; -------------------------------------------------
m

ub

Pasal 4: Penggunaan pita trekuensi radio 2,1


GHz untuk penyelenggaraan jaringan bergerak
ka

ep

seluler dikenakan tarif izin penggunaan pita


frekuensi radio 2,1 GHz sebagai berikut: -----------
ah

1. Biaya Nilai Awal (up-front fee) sebesar 2 x


es

nilai penawaran terakhir dari setiap


M

ng

on

Halaman 213 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 213
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pemenang lelang, yang dibayarkan di awal

si
untuk masa pakai pita frekuensi radio selama
10 (sepuluh) tahun; ----------------------------------

ne
ng
2. Biaya Hak Penggunaan (BHP) pita frekuensi
radio tahunan sebesar nilai penawaran

do
gu terendah di antara pemenang lelang. Dengan
skema pembayaran untuk jangka waktu 10

In
A
(sepuluh) tahun sebagaimana yang
tercantum dalam lampiran keputusan ini; ------
ah

lik
(e) Dalam perjanjian kerjasama tersebut mengatur
tentang kerjasama akses internet broadband
am

ub
melalui jaringan 3G, artinya PT IM2 diberi
kewenangan oleh PT Indosat untuk melakukan
kegiatan penyediaan akses internet broadband
ep
k

dengan mempergunakan spektrum 3G milik PT


ah

Indosat. Berdasarkan fakta tersebut maka berarti


R

si
PT Indosat, Tbk dan PT IM2 telah menggunakan
bersama-sama spektrum frekuensi 3G milik PT

ne
ng

Indosat. Hal tersebut tidak dibenarkan dengan


alasan:

do
gu

-------------------------------------------------------

1. PT IM2 hanya memiliki izin sebagai ISP


In
A

jaringan tetap yang tidak mencakup sebagai


penyelenggara akses internet melalui
ah

lik

jaringan 3G; -------------------------------------------

2. Bahwa penggunaan bersama spketrum


m

ub

frekuensi 3G ini dilakukan tanpa penetapan


Menteri (Pasal 14 pasal PP No. 53/2000); ----
ka

ep

3. Perjanjian Kerjasama ini sebagai instrumen


yang melanggar izin yang diberikan kepada
ah

PT Indosat yang dapat merugikan negara


es

karena pelaksanaan dari perjanjian ini telah


M

ng

secara nyata mengubah maksud izin yang


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 214
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
diberikan oleh Pemerintah kepada PT IM2

si
yang semula hanya sebagai ISP namun
dalam praktiknya telah bertindak selaku

ne
ng
operator penyelenggara jaringan bergerak
seluler 3G dengan menggunakan spektrum

do
gu frekuensi 3G dan jaringan milik PT Indosat.
Hal ini terlihat dari terpisahnya data
pelanggan, customer care dan juga memiliki

In
A
billing system tersendiri terpisah dari PT
Indosat sehingga dalam kasus ini PT IM2
ah

lik
telah bertindak selaku Mobile Virtual Network
Operator (MVNO); -----------------------------------
am

ub
4. PT IM2 tidak dapat menyelenggarakan akses
internet broadband wireless 3G seperti
ep
k

tercantum dalam Perjanjian Kerjasama,


ah

karena berdasarkan surat Keputusan Direktur


R

si
Jenderal Pos dan Telekomunkasi Nomor.229/
Dirjen/2006 tanggal 22 Juni 2006 bahwa PT

ne
ng

IM2 hanya mempunyai hak untuk


menyelenggarakan jasa akses internet

do
gu

(internet service provide) seperti halnya ISP-


ISP lainnya yang jumlahnya hampir 200 ISP;-
In
A

Sesuai dengan uraian di atas, Penggugat II Intervensi II


(PT IM2) telah melakukan penggunaan bersama jaringan
ah

lik

frekuensi radio 2,1 GHz/Generasi tiga (3G) dengan PT


Indosat tanpa izin Menteri Kominfo; ----------------------------
m

ub

b) Bahwa Penggunaan spektrum 3G harus berdasarkan: ----

(1) Pasal 2 ayat (2) Peraturan Menteri Komunikasi Dan


ka

ep

Informatika Nomor: 07/PER/M.KOMINFO/2/2006


Tentang Ketentuan Penggunaan Pita Frekuensi
ah

Radio 2,1 GHz Untuk Penyelenggaraan Jaringan


es

Bergerak Seluler, yang menyatakan Penetapan


M

ng

spektrum frekuensi radio pada pita frekuensi radio


on

Halaman 215 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 215
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2,1 GHz kepada peserta seleksi penyelenggara

si
jaringan bergerak seluler IMT-2000 dilaksanakan
melalui mekanisme pelelangan.; --------------------------

ne
ng
(2) Pasal 14 ayat (1) dan Pasal 30 Peraturan Pemerintah
Nomor 53 Tahun 2000 Tentang Penggunaan

do
gu Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit di atur:
---------------------------------------------------

In
A
Pasal 14 ayat (1):

Menteri dapat menetapkan penggunaan bersama


ah

lik
pita frekuensi radio dan atau kanal frekuensi radio;
Pasal 30:
am

ub
Biaya hak penggunaan spektrum frekuensi radio
bagi penggunaan bersama pita frekuensi radio dan
atau kanal frekuensi radio dibebankan secara penuh
ep
kepada masing-masing pengguna; -----------------------
k

Bahwa sesuai dengan ketentuan hukum tersebut di


ah

atas, penetapan penggunaan frekuensi radio pada


R

si
pita frekuensi radio 2,1 GHz harus berdasarkan
mekanisme pelelangan, namun penggunaan

ne
ng

spektrum frekuensi radio tersebut dapat dilakukan


melalui penggunaan bersama dengan izin Menteri

do
gu

Kominfo dengan membayar Biaya hak penggunaan


spektrum frekuensi radio yang dibebankan secara
In
A

penuh kepada masing-masing pengguna; --------------

c) Bahwa berdasarkan pendapat hukum dari Kejaksaan


ah

lik

Agung yang didukung oleh Ahli serta ketentuan hukum


tersebut di atas, Para Tergugat berpegang pada
m

ub

pendapat hukum Kejaksaan Agung tersebut sebagai


dasar untuk melakukan perhitungan kerugian keuangan
ka

ep

negara; -----------------------------------------------------------------

d) Bahwa surat Menkominfo Nomor: T-684/M.KOMINFO/


ah

KU.04.01/ 11/2012 perihal Dugaan Kerugian Negara


es

pada Kasus IM2-Indosat dikeluarkan pada tanggal 13


M

ng

November 2012, sedangkan LHPKKN Para Tergugat


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 216
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
diterbitkan pada tanggal 31 Oktober 2012 sehingga surat

si
Menkominfo tersebut di luar jangka waktu penugasan
dan ruang lingkup audit Tergugat II; ----------------------------

ne
ng
Bahwa yang menjadi permasalahan adalah bukan
mengenai perjanjian kerjasama antara PT Indosat

do
gu dengan PT IM2, namun yang menjadi permasalahan
adalah dugaan penggunaan frekuensi milik PT Indosat

In
A
oleh PT IM2 tanpa izin Menteri Kominfo dan pihak IM2
tidak membayar Biaya Hak Penggunaan (BHP) spektrum
ah

frekuensi radio yang dibebankan secara penuh kepada

lik
masing-masing pengguna; ----------------------------------------
am

ub
Dengan demikian, dalil posita Gugatan angka IV.8 s.d. IV.11
(halaman 11 s.d. 13) adalah tidak benar, sehingga gugatan
harus ditolak; -------------------------------------------------------------------
ep
k

b. Bahwa Para Tergugat menolak dalil posita Gugatan angka IV.12


ah

(halaman 13 s.d. 24) yang pada pokoknya Penggugat II


R

si
Intervensi I menyatakan bahwa Keputusan TUN Tergugat I dan

ne
Tergugat II tersebut juga bertentangan dengan peraturan
ng

perundang-undangan yang berlaku (onwetmatige) dengan


argumentasi yuridis sebagai berikut:

do
gu

1) Bahwa tanggapan Para Tergugat terhadap dalil posita


Gugatan angka IV.12. huruf A: ---------------------------------------
In
A

- Bahwa mengenai sumber ketentuan hukum yang menjadi


ah

dasar tindakan hukum Tergugat I dan Tergugat II telah


lik

ditanggapi oleh Para Tergugat dalam Tanggapan Para


Tergugat pada posita gugatan angka I Tentang:
m

ub

Keputusan TUN Tergugat I dan Keputusan TUN Tergugat


ka

II adalah merupakan Keputusan Tata Usaha Negara


ep

huruf c di atas; --------------------------------------------------------


ah

- Bahwa terkait dalil Penggugat II Intervensi II yang


R

menyatakan bahwa Tidak dapat disangkal bahwa


es
M

penerbitan Keputusan TUN Tergugat II dan selanjutnya


ng

on

Halaman 217 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 217
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dilegitimasi oleh Keputusan TUN Tergugat I jelas

si
bertentangan dengan ketentuan-ketentuan dalam
peraturan perundang-undangan yang bersifat prosedural/

ne
ng
formal (vormgebreken) adalah tidak benar dengan
argumentasi yuridis sebagai berikut: -----------------

do
gu * Bahwa dalam dalil posita Gugatan huruf A.2 dan A.3
(halaman 15 s.d. 17), Penggugat II Intervensi II telah
salah dalam menafsirkan Peraturan Kepala BPKP

In
A
Nomor: PER-1314/K/D6/2012 tentang Pedoman
Penugasan Bidang Investigasi (PPBI) yang pada
pokoknya Penggugat II Intervensi II menyatakan
ah

lik
Bahwa dari ke 3 (tiga) hal tersebut, secara limitatif
telah digariskan bahwa prosedur/formal untuk dapat
dilakukan audit dalam rangka penghitungan kerugian
am

ub
negara, yaitu setelah dilakukan audit investigative
dan telah diterbitkan LHAI. Dimana dalam perkara a
quo prosedur/formal ini tidak pernah dilakukan oleh
Tergugat I maupun oleh Tergugat II..., pendek kata
ep
Tergugat I dan Tergugat II tidak mengacu pada
k

standard dan praktik praktik terbaik (best practices)


ah

profesi bidang akutansi dan audit sebagaimana


R
diharuskan dalam peraturan perundang-undangan

si
dan peraturan pelaksanannya. Sehingga Putusan
TUN Tergugat II yang tidak memenuhi prosedur

ne
ng

formal tersebut adalah bertentangan dengan


ketentuan ketentuan peraturan perundang-
undangan; -------------------------------------------------------

do
gu

* Bahwa sesuai dengan Lampiran Peraturan Kepala


BPKP Nomor: 1314/K/D6/2012 Bab II.PP202. pada
In
A

angka 10.6): -----------------------------------------------------

Apabila permintaan audit diajukan oleh Instansi


ah

Penyidik pada saat kasus diproses pada tingkat


lik

Penyelidikan, unit kerja dapat memenuhi permintaan


penugasan audit investigatif. Apabila kasus telah
diproses oleh Penyidik pada tingkat Penyidikan, Unit
m

ub

Kerja memenuhi permintaan dengan penugasan


audit dalam rangka penghitungan kerugian keuangan
ka

negara ; ----------------------------------------------------------
ep

* Bahwa sesuai dengan Lampiran Peraturan Kepala


ah

BPKP Nomor: 1314/K/D6/2012 Bab II.PP202. pada


R

angka 10.7): -----------------------------------------------------


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 218
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Untuk audit dalam rangka penghitungan kerugian

si
keuangan negara berlaku ketentuan sebagai berikut:

(1) Atas satu kasus yang telah dilakukan audit

ne
ng
investigatif dan telah diterbitkan LHAI, kemudian
kasus tersebut ditingkatkan ke penyidikan oleh
Penyidik maka atas kasus tersebut dapat

do
gu dilakukan audit dalam rangka penghitungan
kerugian keuangan negara apabila diminta
secara tertulis oleh Instansi Penyidik; ---------------

In
A
(5) Permintaan audit dalam rangka penghitungan
kerugian keuangan negara dapat dipenuhi
apabila memenuhi kreteria sebagai berikut:
ah

lik
a) Penyimpangan yang menimbulkan kerugian
keuangan negara telah cukup jelas
berdasarkan pendapat penyidik; -----------------
am

ub
b) Indikasi kerugian keuangan negara dapat
diperkirakan; -------------------------------------------
...dst
ep
k

Berdasarkan ketentuan tersebut di atas, untuk


ah

dilakukan audit dalam rangka penghitungan kerugian


R

si
keuangan negara tidak harus selalu didahului dengan
audit investigatif (diterbitkan LHAI), namun dapat

ne
ng

dilakukan berdasarkan permintaan Penyidik dalam


rangka Penyidikan dan memenuhi kriteria

do
gu

sebagaimana dimaksud dalam Lampiran Peraturan


Kepala BPKP Nomor: 1314/K/D6/2012 Bab II.PP202.
In
A

pada angka10.6), dan 10.7). (5) di atas; -----------------

* Bahwa sesuai dengan Lampiran Peraturan Kepala


ah

lik

BPKP Nomor: 1314/K/D6/2012 Bab II.PP205, pada


angka 07 dinyatakan:
m

ub

Untuk penugasan audit dalam rangka penghitungan


kerugian keuangan Negara (PKKN) atas permintaan
ka

penyidik atau pengaduan masyarakat yang


ep

ditindaklanjuti dengan permintaan penyidik, berlaku


ketentuan sebagai berikut:
ah

2) Hasil audit berupa pendapat Auditor BPKP


R

tentang jumlah kerugian keuangan Negara


es

merupakan pendapat keahlian profesional


M

auditor sehingga tidak dikomunikasikan kepada


ng

Pimpinan Obyek Penugasan; -------------------------


on

Halaman 219 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 219
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3) Pengkomunikasian hasil audit PKKN dilakukan
dengan Penyidik untuk memastikan bahwa

si
seluruh bukti yang digunakan auditor BPKP
merupakan bukti yang lengkap yang digunakan

ne
ng
sebagai bukti dalam berkas perkara dan Penyidik
telah menyerahkan seluruh bukti yang
mempengaruhi jumlah kerugian keuangan
Negara. ; ---------------------------------------------------

do
gu Berdasarkan uraian di atas, maka Para Tergugat
tidak perlu mengkomunikasikan hasil audit PKKN

In
A
kepada Penggugat II Intervensi II sebagai audit; ------

* Bahwa sesuai dengan Lampiran Peraturan Kepala


ah

lik
BPKP Nomor: 1314/K/D6/2012 Bab II.PP204.
Pengumpulan dan evaluasi bukti, pada angka 09
am

ub
dinyatakan:

Dalam audit penghitungan kerugian keuangan


ep
Negara, auditor mengumpulkan dan mengevaluasi
k

bukti sesuai dengan pedoman pengumpulan dan


ah

evaluasi audit investigatif. Perbedaannya terletak


pada cara pengumpulan bukti. Dalam APKKN, bukti
R

si
dikumpulkan melalui penyidik. Hal-hal khusus yang
diatur dalam APKKN diatur sebagai berikut:

ne
ng

5) Dalam hal Auditor BPKP memerlukan klarifikasi


atau konfirmasi secara langsung kepada pihak-
pihak yang terkait, permintaan klarifikasi atau

do
gu

konfirmasi disampaikan oleh auditor BPKP


melalui Penyidik dan pelaksanaan klarifikasi atau
konfirmasi didampingi oleh Penyidik; ----------------
In
A

6) Apabila diperlukan auditor BPKP dapat


melakukan pengumpulan bukti tambahan
bersama penyidik dengan ketentuan sebagai
ah

lik

berikut:
(1) Pengumpulan bukti dilakukan dibawah
koordinasi penyidik; ---------------------------------
m

ub

(2) Auditor BPKP harus menghormati


kewenangan Penyidik dalam pengumpulan
ka

bukti sebagaimana diatur dalam KUHAP; -----


ep

(3) Auditor BPKP harus memastikan tidak ada


ah

pelanggaran hukum atau aturan lain yang


dilakukan auditor BPKP saat pengumpulan
R

bukti tambahan termasuk apabila bukti yang


es

perlu dikumpulkan adalah bukti berupa


M

ng

dokumen elektronik. --------------------------------


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 220
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
* Bahwa sesuai dengan Peraturan Kepala BPKP

si
Nomor: 1314/K/D6/2012 (PPBI), Tergugat II selaku
auditor dalam melaksanakan Audit Penghitungan

ne
ng
Kerugian Keuangan Negara telah melakukan
kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

do
gu - Mengumpulkan dan meminta data/dokumen /
bukti yang diperlukan melalui Penyidik dalam

In
A
rangka penugasan menghitung kerugian
keuangan negara; ----------------------------------------
ah

lik
- Melakukan diskusi dengan ahli dibidang
telekomunikasi dan pejabat dari Kominfo; ---------
am

ub
- Meminta data /dokumen/bukti lainnya yang
dianggap kurang melalui penyidik dan
ep
k

melakukan rekonstruksi fakta dan kejadian


ah

berdasarkan bukti-bukti yang diperoleh; ------------


R

si
Bahwa sesuai dengan uraian di atas, Tergugat II dalam

ne
ng

memperoleh bukti audit telah sesuai dengan Peraturan


Kepala BPKP Nomor: 1314/K/D6/2012 (PPBI); --------------

do
gu

Berdasarkan fakta hukum di atas maka:

1. Audit Penghitungan Kerugian Keuangan Negara yang


In
A

dilakukan oleh Tergugat II tidak harus didahului dengan


audit investigatif; -----------------------------------------------------
ah

lik

2. Tergugat II dalam melakukan audit PKKN telah sesuai


dengan Peraturan Kepala BPKP Nomor:1314/K/D6/2012
m

ub

(PPBI), peraturan perundang-undangan yang berlaku,


dan praktik-praktik terbaik (best practice) profesi bidang
ka

ep

akuntansi dan audit; -------------------------------------------------

Dengan demikian, Audit Penghitungan Kerugian Keuangan


ah

Negara yang dilakukan oleh Tergugat II sudah sesuai


es

dengan prosedur, peraturan perundang-undangan yang


M

ng

berlaku, dan praktik-praktik terbaik (best practice) profesi


on

Halaman 221 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 221
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
bidang akuntansi dan audit, sehingga gugatan Penggugat II

si
Intervensi II tersebut harus di tolak; ---------------------------------

2) Bahwa mengenai dalil posita Gugatan angka IV.12. huruf B

ne
ng
telah ditanggapi oleh Para Tergugat dalam Jawaban Dalam
Pokok Perkara angka 5 huruf a.2 tanggapan atas materi

do
gu dalil posita Gugatan angka IV.8 s.d. IV.11 di atas, dengan
tambahan argumentasi yuridis sebagai berikut:

In
A
- Bahwa tidak benar dalil Penggugat II Intervensi II yang
pada pokoknya menyatakan permasalahan pembayaran
ah

lik
BHP telekomunikasi, USO, maupun BHP Spektrum
Radio adalah sebagai sengketa hukum administrasi
am

ub
negara; bukan suatu delik atau kejahatan yang menjadi
bagian dari hukum pidana. Sedangkan, "penggunaan
spektrum frekuensi radio yang tidak sesuai
ep
k

peruntukannya" dianggap sebagai suatu delik Tindak


ah

Pidana di Bidang Telekomunikasi, bukan tindak pidana


R

si
korupsi (Gugatan Penggugat II Intervensi II halaman 21)

ne
karena dalil tersebut hanyalah penafsiran dari Penggugat
ng

II Intervensi II; --------------------------------------------------------

do
Bahwa mengenai apakah perkara a quo merupakan
gu

ranah sengketa hukum administrasi atau bukan, adalah


kewenangan dari aparat penegak hukum yang nantinya
In
A

materinya akan dibuktikan di pengadilan Tipikor, bukan


merupakan kewenangan dari Para Tergugat; ----------------
ah

lik

Bahwa hal ini diperkuatkan dengan pernyataan dari


Kejaksaan Agung yang menyatakan bahwa ...penilaian
m

ub

Menkominfo, yang menilai tidak ada perbuatan melawan


ka

hukum bukanlah jaminan perkara yang kami dakwakan


ep

menjadi lemah. Menkominfo selaku regulator sebenarnya


ah

tidak perlu mencampuri proses penegakan hukum dan


R

bahkan perlu diklarifikasi atas pernyataannya tersebut...,


es

biarkan Kejaksaan Agung memproses sesuai dengan


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 222
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pembahasan yang berlaku, sehingga kerugian negara

si
yang diakibatkan oleh terdakwa bisa dibuktikan dan
dipertanggungjawabkan kepada negara (Harian Nasional

ne
ng
Sinar Harapan online tanggal 5 Februari 2013);

Bahwa Para Tergugat hanya memenuhi kewajiban

do
gu hukum untuk menghitung kerugian keuangan negara atas
permintaan Kejaksaan Agung yang sedang melakukan

In
A
Penyidikan sebagaimana diamanahkan Pasal 7 ayat 1
huruf h jo. Pasal 120 ayat (1) jo. Pasal 1 angka 28 jo.
ah

lik
Pasal 184 ayat (1) jo. Pasal 187 huruf c KUHAP; -----------

- Bahwa mengenai surat Menkominfo perihal Kepastian


am

ub
Hukum Atas Kerjasama Antara PT Indosat Tbk dan PT
Indosat Mega Media (PT IM2) tertanggal 24 Februari
2012 tersebut sebenarnya Menkominfo telah mengakui
ep
k

bahwa ...PT IM2 tidak menggunakan spektrum frekuensi


ah

radio sendiri untuk menyelanggarakan jasa akses


R

si
internet,...; ------------------------------------------------------------

ne
ng

Berdasarkan hal tersebut seharusnya Menkominfo


menerapkan Pasal 30 Peraturan Pemerintah Nomor 53
Tahun 2000 Tentang Penggunaan Sfektrum Frekuensi

do
gu

Radio Dan Orbit Satelit yang menyatakan bahwa Biaya


hak penggunaan spektrum frekuensi radio bagi
In
A

penggunaan bersama pita frekuensi radio dan atau kanal


frekuensi radio dibebankan secara penuh kepada
ah

lik

masing-masing pengguna; ---------------------------------------

Berdasarkan hal tersebut, kesimpulan dari Penggugat II


m

ub

Intervensi II mengenai isi surat Menkominfo tersebut di


ka

atas, yaitu pada pokoknya menyatakan bahwa pada


ep

dasarnya tidak ada tindak pidana yang dilakukan baik


oleh IM2 maupun Indosat yang dapat menyebabkan
ah

kerugian negara adalah tidak benar; ---------------------------


es
M

ng

on

Halaman 223 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 223
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Dengan demikian, Keputusan TUN Tergugat I dan Tergugat

si
II telah memenuhi ketentuan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang bersifat materiil/substansial yang

ne
ng
selanjutnya akan dibuktikan kebenaran materiilnya di
pengadilan Tipikor, sehingga dalil Penggugat II Intervensi II

do
gu tersebut adalah tidak benar dan gugatan harus di tolak; -------

3) Bahwa tanggapan Para Tergugat mengenai dalil posita

In
A
Gugatan angka IV.12. huruf C sebagai berikut: ------------------

- Bahwa dalil Penggugat II Intervensi II pada pokoknya


ah

lik
menyatakan BPKP tidak berwenang melakukan audit
penghitungan kerugian keuangan negara karena status
am

ub
PT Indosat Tbk adalah perusahaan PMA dan badan
hukum swasta dan berdasarkan Pasal 10 ayat (1) dan
ayat (2) UU No 15 tahun 2006 tentang BPK yang
ep
k

berwenang adalah BPK adalah tidak benar; ------------------


ah

- Bahwa BPKP sudah tidak lagi menggunakan Keppres


R

si
Nomor 31 Tahun 1983 sebagai dasar penugasan; ---------

ne
ng

- Bahwa yang digunakan oleh BPKP sebagai dasar


penugasan diantaranya adalah Keputusan Presiden

do
Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas,
gu

Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata


Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen
In
A

sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan


Presiden Nomor 64 Tahun 2005, Keputusan Presiden
ah

lik

Nomor 110 Tahun 2001 tentang Unit Organisasi dan


Tugas Eselon I Lembaga Pemerintah Non Departemen
m

ub

sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan


Peraturan Presiden Nomor 52 Tahun 2005, dan
ka

ep

Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang


Sistem Pengendalian Intern Pemerintah; ----------------------
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 224
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kewenangan BPKP tersebut telah diakui juga oleh

si
Penggugat II Intervensi II pada Gugatan (alinea 1
halaman 14); ----------------------------------------------------------

ne
ng
- Bahwa ketentuan Pasal 10 UU Nomor 15 Tahun 2006
tentang Badan Pemeriksa Keuangan sebagaimana

do
gu dikutip oleh Penggugat II Intervensi II dalam posita
gugatan halaman 23 adalah berupa kewenangan BPK

In
A
dalam rangka untuk menilai dan/atau menetapkan jumlah
kerugian negara dalam rangka Tuntutan Perbendaharaan
ah

(TP), bukan dalam rangka mengungkapkan adanya

lik
tindak pidana korupsi, yang selanjutnya di atur dalam
Peraturan Kepala Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
am

ub
Nomor: 3 Tahun 2007 tentang Tata Cara Penyelesaian
Ganti Kerugian Negara Terhadap Bendahara; ---------------
ep
k

Untuk menentukan jumlah kerugian keuangan negara


ah

dalam perkara tindak pidana korupsi adalah kewenangan


R

si
Aparat Penegak Hukum sebagaimana dimaksud dalam
UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan

ne
ng

Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah


terakhir dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 khususnya

do
gu

Pasal 2 dan Pasal 3, serta Putusan Mahkamah Konstitusi


Nomor: 003/PUU-IV/2006; ----------------------------------------
In
A

Dengan demikan, dalil Penggugat II Intervensi II dalam


posita Gugatan angka IV.12. huruf C (alinea 1 dan 2
ah

lik

halaman 23) adalah tidak benar; --------------------------------

- Bahwa mengenai pengertian keuangan negara dalam


m

ub

Tindak Pidana Korupsi diatur dalam Penjelasan Umum


Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang
ka

ep

Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana


telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun
ah

2001 (UU Tipikor) disebutkan bahwa: --------------------------


R

es

Keuangan negara yang dimaksud adalah seluruh


M

kekayaan negara dalam bentuk apapun, yang dipisahkan


ng

atau yang tidak dipisahkan, termasuk di dalamnya segala


on

Halaman 225 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 225
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
bagian kekayaan negara dan segala hak dan kewajiban
yang timbul karena :

si
(a) berada dalam penguasaan, pengurusan, dan
pertanggungjawaban pejabat lembaga Negara, baik

ne
ng
di tingkat pusat maupun di daerah; ------------------------

(b) berada dalam penguasaan, pengurusan, dan

do
gu pertanggungjawaban Badan Usaha Milik Negara/
Badan Usaha Milik Daerah, yayasan, badan hukum,
dan perusahaan yang menyertakan modal negara,
atau perusahaan yang menyertakan modal pihak

In
A
ketiga berdasarkan perjanjian dengan Negara.
Sedangkan yang dimaksud dengan Perekonomian
Negara adalah kehidupan perekonomian yang
ah

lik
disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas
kekeluargaan ataupun usaha masyarakat secara
mandiri yang didasarkan pada kebijakan Pemerintah,
am

ub
baik di tingkat pusat maupun di daerah sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku yang bertujuan memberikan manfaat,
ep
kemakmuran, dan kesejahteraan kepada seluruh
k

kehidupan rakyat; ----------------------------------------------


ah

Bahwa berdasarkan Pasal 2 Undang-Undang Nomor


R

si
17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara:

ne
ng

Keuangan Negara sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 1 angka 1, meliputi :
a. hak negara untuk memungut pajak,

do
gu

mengeluarkan dan mengedarkan uang, dan


melakukan pinjaman; ------------------------------------
b. kewajiban negara untuk menyelenggarakan
In
A

tugas layanan umum pemerintahan negara dan


membayar tagihan pihak ketiga; ----------------------
c. Penerimaan Negara; ------------------------------------
ah

lik

d. Pengeluaran Negara; ------------------------------------


e. Penerimaan Daerah; ------------------------------------
m

ub

f. Pengeluaran Daerah; ------------------------------------


g. kekayaan negara/kekayaan daerah yang dikelola
ka

sendiri atau oleh pihak lain berupa uang, surat


ep

berharga, piutang, barang, serta hak-hak lain


yang dapat dinilai dengan uang, termasuk
ah

kekayaan yang dipisahkan pada perusahaan


R

negara/ perusahaan daerah; --------------------------


es

h. kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh


M

pemerintah dalam rangka penyelenggaraan


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 226
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tugas pemerintahan dan/atau kepentingan
umum; -------------------------------------------------------

si
i. kekayaan pihak lain yang diperoleh dengan

ne
menggunakan fasilitas yang diberikan

ng
pemerintah; ------------------------------------------------

Bahwa berdasarkan uraian di atas, penggunaan

do
gu jaringan frekuensi Radio 2,1 GHz/Generasi Tiga (3G)
oleh PT Indosat, Tbk dan PT Indosat Mega Media

In
A
(IM2) masuk dalam ruang lingkup keuangan negara
karena berkaitan dengan penerimaan negara; ---------
ah

lik
- Bahwa sebagaimana telah dijelaskan di atas, Para Tergugat
(BPKP) dalam melakukan penghitungan kerugian negara
am

ub
atas Perkara Dugaan Tindak Pidana Korupsi dalam
Penggunaan Jaringan Frekuensi Radio 2,1 GHz/Generasi
ep
Tiga (3G) oleh PT Indosat, Tbk dan PT Indosat Mega Media
k

(IM2) adalah untuk memenuhi permintaan JAMPIDSUS yang


ah

sedang melakukan Penyidikan atas kasus tersebut; -----------


R

si
Bahwa permintaan bantuan tersebut didasarkan pada Pasal

ne
ng

7 ayat 1 huruf h jo. Pasal 120 ayat (1) jo. Pasal 1 angka 28
jo. Pasal 184 ayat (1) jo. Pasal 187 huruf c KUHAP, yang

do
gu

pada pokoknya menyatakan bahwa Kejaksaan Agung


sebagai Penyidik dapat meminta pendapat ahli atau orang
yang memiliki keahlian khusus pada saat melakukan
In
A

penyidikan. Pendapat atau keterangan yang disampaikan


oleh seseorang yang memiliki keahlian khusus dapat
ah

lik

digunakan untuk membuat terang suatu perkara pidana; -----


m

ub

Bahwa BPKP adalah lembaga yang berkompeten dan


memiliki keahlian dalam penghitungan kerugian keuangan
ka

negara; ----------------------------------------------------------------------
ep

- Hal tersebut bersesuaian dengan Putusan Mahkamah


ah

Konstitusi Nomor 003/PUU-IV/2006 mengenai permohonan


es

pengujian ketentuan Pasal 2 ayat (1), Penjelasan Pasal 2


M

ng

ayat (1), Pasal 3, Penjelasan Pasal 3, dan Pasal 15


on

Halaman 227 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 227
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(sepanjang mengenai kata percobaan) Undang-undang

si
Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-

ne
ng
undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas
Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang

do
gu Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, terhadap Pasal 28D
ayat (1) UUD 1945; ------------------------------------------------------

In
A
Bahwa dalam pertimbangan hukum Putusan Mahkamah
Konstitusi (vide halaman 72) menyatakan:
ah

lik
Menimbang bahwa dengan asas kepastian hukum
(rechtszekerheid) dalam melindungi hak seseorang,
am

ub
hubungan kata dapat dengan merugikan keuangan
negara tergambarkan dalam dua hubungan yang ekstrim:
(1) nyata-nyata merugikan negara atau (2) kemungkinan
dapat menimbulkan kerugian. Hal yang terakhir ini lebih
ep
k

dekat dengan maksud mengkualifikasikan delik korupsi


menjadi delik formil. Di antara dua hubungan tersebut
ah

sebenarnya masih ada hubungan yang belum nyata terjadi,


R

si
tetapi dengan mempertimbangkan keadaan khusus dan
kongkret di sekitar peristiwa yang terjadi, secara logis dapat
disimpulkan bahwa suatu akibat yaitu kerugian negara akan

ne
ng

terjadi. Untuk mempertimbangkan keadaan khusus dan


kongkret sekitar peristiwa yang terjadi, yang secara logis
dapat disimpulkan kerugian negara terjadi atau tidak terjadi,

do
gu

haruslah dilakukan oleh ahli dalam keuangan negara,


perekonomian negara, serta ahli dalam analisis hubungan
perbuatan seseorang dengan kerugian; ---------------------------
In
A

Menimbang bahwa dengan adanya penjelasan yang


menyatakan bahwa kata dapat sebelum frasa merugikan
keuangan negara atau perekonomian negara, kemudian
ah

lik

mengkualifikasikannya sebagai delik formil, sehingga adanya


kerugian negara atau perekonomian negara tidak
merupakan akibat yang harus nyata terjadi, Mahkamah
m

ub

berpendapat bahwa hal demikian ditafsirkan bahwa unsur


kerugian negara harus dibuktikan dan harus dapat dihitung,
ka

meskipun sebagai perkiraan atau meskipun belum terjadi.


ep

Kesimpulan demikian harus ditentukan oleh seorang ahli di


bidangnya. Faktor kerugian, baik secara nyata atau berupa
kemungkinan, dilihat sebagai hal yang memberatkan atau
ah

meringankan dalam penjatuhan pidana, sebagaimana


R

diuraikan dalam Penjelasan Pasal 4, bahwa pengembalian


es

kerugian negara hanya dapat dipandang sebagai faktor yang


M

ng

meringankan. Oleh karenanya persoalan kata dapat dalam


Pasal 2 ayat (1) UU PTPK, lebih merupakan persoalan
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 228
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pelaksanaan dalam praktik oleh aparat penegak hukum, dan
bukan menyangkut konstitusionalitas norma; ---------------------

si
Bahwa pertimbangan hukum Mahkamah Konstitusi tersebut

ne
di atas yang memandang perlu adanya ahli di bidangnya

ng
dalam menghitung kerugian keuangan negara dan
bersesuaian dengan ketentuan Pasal 6 dan penjelasan

do
gu Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi
Pemberantasan Korupsi yang menempatkan BPKP sebagai

In
A
salah satu instansi yang berwenang melakukan
pemberantasan tindak pidana korupsi; -----------------------------
ah

lik
- Bahwa selain itu dalam perkara Tindak Pidana Korupsi
setiap orang wajib memberi keterangan sebagai saksi atau
am

ub
ahli (Pasal 35 UU Tipikor); ---------------------------------------------

Bahwa kewenangan Penyidik dalam meminta pendapat ahli


ep
k

tersebut dalam perkara Tindak Pidana Korupsi didukung


dengan kewenangan yang bersifat memaksa dalam meminta
ah

R
keterangan dalam rangka penyidikan perkara Tindak Pidana

si
Korupsi dan mengandung sanksi pidana apabila tidak

ne
ng

dipenuhi sebagaimana diatur dalam Pasal 22 Undang-


Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan

do
Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan
gu

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 (UU Tipikor)


menyebutkan:
In
A

Setiap orang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28, Pasal


29, Pasal 35, atau Pasal 36 yang dengan sengaja tidak
ah

lik

memberi keterangan atau memberi keterangan yang tidak


benar, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 3
(tiga) tahun dan paling lama 12 (dua belas) tahun dan atau
m

ub

denda paling sedikit Rp150.000.000,00 (seratus lima puluh


juta rupiah) dan paling banyak Rp 600.000.000,00 (enam
ratus juta rupiah); ---------------------------------------------------------
ka

ep

- Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut Para Tergugat wajib


memenuhi permintaan penyidik Kejaksaan Agung guna
ah

menghitung kerugian keuangan negara dalam suatu perkara


es

tindak pidana korupsi; ---------------------------------------------------


M

ng

on

Halaman 229 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 229
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa Mahkamah Agung juga telah menegaskan

si
kewenangan BPKP untuk melakukan penghitungan kerugian
keuangan negara tersebut dalam salah satu simpulan dalam

ne
ng
Rapat Kerja Nasional Mahkamah Agung RI dengan Jajaran
Pengadilan Tingkat Banding dari 4 (empat) Lingkungan

do
gu Peradilan seluruh Indonesia Tahun 2009,
dilaksanakan di Palembang tanggal 6 s.d. 10 Oktober 2009,
yang telah

yang salah satu hasilnya menyebutkan sebagai berikut:

In
A
Badan Pemeriksa Keuangan adalah auditor negara.
ah

Penghitungan kerugian negara dapat dilakukan oleh Badan

lik
Pemeriksa Keuangan (BPK) atau Badan Pemeriksa
Keuangan dan Pembangunan (BPKP) atau Jaksa selaku
Penyidik. Jika penghitungan kerugian negara dilakukan oleh
am

ub
Jaksa (Penuntut Umum) yang didukung oleh alat-alat bukti
yang kuat serta hakim memperoleh keyakinan, maka hakim
dapat menetapkan besaran kerugian negara tersebut,
ep
walaupun bukan hasil dari pemeriksaan oleh BPK/BPKP
k

selaku auditor; -----------------------------------------------------------


ah

- Bahwa Mahkamah Konstitusi telah menjatuhkan Putusan


R

si
Nomor: 31/PUU-X/2012 tanggal 23 Oktober 2012 mengenai
permohonan uji materil Pasal 6 huruf a dan Penjelasan

ne
ng

Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi


Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi terhadap UUD 1945

do
gu

yang diajukan oleh Ir. Eddie Widiono Suwondho, M.Sc. pada


tanggal 21 Maret 2012; -------------------------------------------------
In
A

Bahwa dalam Petitum Dalam Pokok Perkara pada angka 2


dan 3 permohonan Judicial Review tersebut, Ir. Eddie
ah

lik

Widiono Suwondho, M.Sc. memohon bahwa :

......
m

ub

2. MMenyatakan Pasal 6 huruf a dan Penjelasan Undang-


Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi
ka

Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (UU Nomor 30


ep

Tahun 2002) sepanjang frasa Badan Pengawas


Keuangan dan Pembangunan, Komisi Pemeriksa
ah

Kekayaan Penyelenggara Negara... bertentangan


R

dengan Undang-Undang Dasar Tahun 1945; ----------------


es

3. Menyatakan Pasal 6 huruf a dan Penjelasan Undang-


M

Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi


ng

Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (UU Nomor 30


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 230
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tahun 2002), sepanjang frasa Badan Pengawas
Keuangan dan Pembangunan, Komisi Pemeriksa

si
Kekayaan Penyelenggara Negara... tidak mempunyai
kekuatan hukum mengikat dengan segala akibat

ne
ng
hukumnya, sejak diundangkannya Undang-Undang
Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa
Keuangan; ------------------------------------------------------------

do
gu (Vide Putusan MK Nomor: 31/PUU-X/2012 halaman 42); ----

Bahwa dalam amar Putusan Dalam Pokok Perkara

In
A
Mahkamah Konstitusi menyatakan Menolak Permohonan
Pemohon untuk seluruhnya (vide halaman 54 s.d. halaman
ah

lik
55), dengan pertimbangan hukum (vide halaman 49 s.d. 56)
antara lain sebagai berikut: --------------------------------------------
am

ub
Menimbang bahwa Pemohon pada pokoknya mendalilkan
ketentuan Pasal 6 huruf a dan Penjelasan Pasal 6 UU KPK
menyebabkan timbulnya ketidakpastian hukum karena KPK
dapat menggunakan LHPKKN yang dibuat oleh BPKP dalam
ep
k

menentukan kerugian negara dan memulai penyidikan,


sedangkan menurut Pemohon LHPKKN tersebut bukan
ah

merupakan kewenangan dari BPKP; --------------------------------


R

si
..
Bahwa kewenangan BPKP dan BPK masing-masing telah

ne
ng

diatur secara jelas dalam peraturan perundang-undangan.


BPKP merupakan salah satu lembaga pemerintah yang
bekerja berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun

do
gu

2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan,


Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah
Non Departemen (selanjutnya disebut Keppres 103/2001).
In
Dalam ketentuan tersebut disebutkan bahwa BPKP
A

mempunyai wewenang melaksanakan tugas pemerintah di


bidang pengawasan keuangan dan pembangunan sesuai
ah

dengan ketentuan peraturan perundangundangan yang


lik

berlaku (vide Pasal 52 Keppres 103/2001). Pada Ketentuan


Umum Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (selanjutnya disebut
m

ub

PP 60/2008) menyatakan, Badan Pengawasan Keuangan


dan Pembangunan, yang selanjutnya disingkat BPKP,
ka

adalah aparat pengawasan intern pemerintah yang


ep

bertanggung jawab langsung kepada Presiden. Pasal 47


ayat (2) PP 60/2008 tersebut kemudian menyatakan, Untuk
ah

memperkuat dan menunjang efektivitas Sistem


R

Pengendalian Intern sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


dilakukan: a. pengawasan intern atas penyelenggaraan
es

tugas dan fungsi Instansi Pemerintah termasuk akuntabilitas


M

ng

keuangan negara; dan b. pembinaan penyelenggaraan


on

Halaman 231 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 231
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
SPIP. Pasal 49 PP 60/2008 tersebut menyebutkan BPKP
sebagai salah satu aparat pengawasan intern pemerintah,

si
dan salah satu dari pengawasan intern itu termasuk audit
investigatif; -----------------------------------------------------------------

ne
ng
........
Oleh sebab itu menurut Mahkamah, KPK bukan hanya dapat
berkoordinasi dengan BPKP dan BPK dalam rangka

do
gu pembuktian suatu tindak pidana korupsi, melainkan dapat
juga berkoordinasi dengan instansi lain, bahkan bisa
membuktikan sendiri di luar temuan BPKP dan BPK,

In
A
misalnya dengan mengundang ahli atau dengan meminta
bahan dari inspektorat jenderal atau badan yang mempunyai
fungsi yang sama dengan itu dari masing-masing instansi
ah

lik
pemerintah, bahkan dari pihak-pihak lain (termasuk dari
perusahaan), yang dapat menunjukkan kebenaran materiil
dalam penghitungan kerugian keuangan negara dan/atau
am

ub
dapat membuktikan perkara yang sedang ditanganinya; ------
.........
Selain itu, permohonan Pemohon yang menginginkan agar
ep
KPK tidak lagi diperbolehkan untuk berkoordinasi dengan
k

BPKP adalah tidak tepat dan bertentangan dengan tujuan


ah

pembentukan KPK, karena hal tersebut justru akan


R
melemahkan pelaksanaan fungsi dan kewenangan KPK

si
sehingga dalil Pemohon tersebut harus dinyatakan tidak
beralasan.; ----------------------------------------------------------------

ne
ng

Bahwa terhadap putusan a quo telah jelas dan tegas


tertuang dalam Duduk Perkara, Pertimbangan Hukum,

do
gu

Pendapat Mahkamah Konstitusi serta Amar Putusan.


Putusan sebagaimana dimaksud bersifat final dan mengikat
In
untuk umum (erga omnes). Bahwa Putusan Mahkamah
A

Konstitusi tersebut telah semakin mempertegas kewenangan


BPKP untuk melakukan Audit Dalam Rangka Penghitungan
ah

lik

Kerugian Keuangan Negara; ------------------------------------------


m

ub

Berdasarkan uraian di atas, diperoleh fakta hukum:

1. Bahwa Penggunaan Jaringan Frekuensi Radio 2,1 GHz/


ka

Generasi Tiga (3G) oleh PT Indosat, Tbk dan PT Indosat


ep

Mega Media (IM2) termasuk dalam ruang lingkup keuangan


ah

negara; --------------------------------------------------------
R

es

2. Bahwa sesuai dengan angka 1 di atas, maka BPKP


M

ng

mempunyai kewenangan melakukan Audit Dalam Rangka


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 232
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Penghitungan Kerugian Keuangan Negara dalam perkara a

si
quo; --------------------------------------------------------------------------

3. Bahwa BPKP sebagai ahli di bidang akutansi dan auditing

ne
ng
mempunyai kewajiban hukum sebagaimana diamanahkan
dalam Pasal 7 ayat 1 huruf h jo. Pasal 120 ayat (1) jo. Pasal

do
gu 1 angka 28 jo. Pasal 184 ayat (1) jo. Pasal 187 huruf c
KUHAP dan Pasal 22 Undang-Undang Nomor 31 Tahun

In
A
1999 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 (UU Tipikor)
untuk memenuhi permintaan Penyidik Kejaksaan Agung
ah

yaitu melakukan Penghitungan Kerugian Keuangan Negara

lik
Atas Perkara Dugaan Tindak Pidana Korupsi dalam
Penggunaan Jaringan Frekuensi Radio 2,1 GHz/Generasi
am

ub
Tiga (3G) oleh PT Indosat, Tbk dan PT Indosat Mega Media
(IM2); ------------------------------------------------------------------------
ep
k

Dengan demikian, dalil posita Gugatan angka IV.12. Huruf A, B,


ah

dan C adalah tidak benar, sehingga Gugatan Penggugat II


R

si
Intervensi II harus ditolak; --------------------------------------------------

ne
ng

c. Bahwa Para Tergugat menolak dalil posita Gugatan angka IV.13


huruf A, B, dan C. (halaman 24 s.d. 27) berdasarkan
argumentasi yuridis sebagai berikut: ------------------------------------

do
gu

1) Bahwa posita angka 13 pada pokoknya menyebutkan


sebagai berikut:
In
A

Bahwa sekiranyapun Tergugat I dan Tergugat II berhak


melakukan audit investigatif - quod non- bahwa ternyata
ah

lik

hasil audit BPKP tersebut bertentangan dengan Asas-Asas


Umum Pemerintahan Yang Baik (Algemeene Beginselen van
Behoolijk Bestuur/The Principles of The Good
m

ub

Administration), dimana AAUPB sebagai doktrin adalah


bersifat universal yang sudah diakui dan diterapkan dibanyak
negara, ada yang dirumuskan (dikodifisikan) secara resmi
ka

dan ada pula yang tidak dikodifikasikan. --------


ep

2) Bahwa tidak benar dalil Penggugat II Intervensi II yang


ah

menyatakan bahwa LHPKKN Para Tergugat merupakan


R

audit yang tidak valid dan tidak obyektif atau tidak memiliki
es
M

dasar data serta dokumen data yang jelas, berpihak atau


ng

on

Halaman 233 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 233
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
berat sebelah, serta memberi opini hukum sebagaimana

si
telah didalilkan Penggugat II Intervensi II dalam posita
Gugatan angka IV.13 huruf A dengan argumentasi yuridis

ne
ng
sebagai berikut: -----------------------------------------------------------

a) Bahwa dalam Penjelasan Pasal 3 angka (1) Undang-

do
gu Undang Nomor 28 Tahun 1999 menyebutkan bahwa
asas kepastian hukum adalah asas dalam negara hukum

In
A
yang mengutamakan landasan peraturan perundang-
undangan, kepatutan, dan keadilan dalam setiap
ah

kebijakan Penyelenggara Negara; ------------------------------

lik
b) Bahwa penugasan Penghitungan Kerugian Keuangan
am

ub
Negara oleh Tergugat (PKKN) telah dilaksanakan sesuai
dengan prosedur dan berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku dan pedoman yang berlaku di
ep
k

lingkungan BPKP yaitu Peraturan Kepala BPKP


ah

Nomor:1314/K/D6/2012 sebagaimana telah diuraikan


R

si
pada Tanggapan Para Tergugat dalam Jawaban Dalam
Pokok Perkara angka 5.b.1) mengenai Tanggapan Para

ne
ng

Tergugat terhadap dalil posita Gugatan angka IV.12.A


halaman 14 s.d. 16 di atas; ---------------------------------------

do
gu

c) Bahwa dalam melakukan audit dalam rangka


penghitungan kerugian keuangan negara, Tergugat II
In
A

tidak memberi opini hukum atau menentukan perbuatan


melawan hukum atas perkara a quo, namun berdasarkan
ah

lik

pendapat hukum dari Kejaksaan Agung yang didukung


oleh Ahli serta ketentuan hukum tersebut. Para Tergugat
m

ub

menggunakan pendapat hukum Kejaksaan Agung


tersebut sebagai dasar untuk melakukan perhitungan
ka

kerugian keuangan negara sebagaimana Para Tergugat


ep

telah uraikan pada Jawaban Dalam Pokok Perkara pada


ah

angka 5.a mengenai Tanggapan atas materi dalil posita


R

Gugatan angka IV.8 s.d. IV.11 halaman 10 s.d. 13 di


es
M

atas; ---------------------------------------------------------------------
ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 234
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa pada saat Kejaksaan Agung RI meminta bantuan

si
untuk menghitung kerugian keuangan negara, Kejaksaan
Agung RI telah menyatakan bahwa dalam penggunaan

ne
ng
jaringan Frekuensi radio 2,1 GHz/Generasi tiga (3G) oleh
PT Indosat Mega Media (IM2) telah terjadi dugaan tindak

do
gu pidana korupsi antara
penyimpangan dalam Perjanjian Kerjasama Nomor: 225/
lain, karena telah terjadi

E00-EAA/MKT/06 tentang Akses Internet Broadband

In
A
Melalui Jaringan 3G/HSDPA Indosat. Hal tersebut
sebagaimana dimaksud dalam Surat Nomor: B-234/F.2/
ah

lik
Fd.1/01/2012, dan Surat Perintah Penyidikan pada Jaksa
Agung Muda Tindak Pidana Khusus Nomor: Print-04/F.2/
am

ub
Fd.1/01/2012. Dengan demikian, berdasarkan uraian
tersebut, unsur perbuatan melawan hukum dalam
ep
perkara a quo telah ditentukan oleh Penyidik Kejaksaan
k

Agung sebelum dilakukan Audit Penghitungan Kerugian


ah

R
Keuangan Negara dalam perkara a quo;

si
-------------------------------------------------------------------

ne
ng

Bahwa sesuai uraian di atas: ------------------------------------------

1. Tergugat II dalam memperoleh bukti audit telah sesuai

do
gu

dengan pedoman yang berlaku di lingkungan BPKP yaitu


Peraturan Kepala BPKP Nomor:1314/K/D6/2012; dan ----
In
A

2. Tergugat II tidak memberi opini hukum atau menentukan


perbuatan melawan hukum atas perkara a quo; -------------
ah

lik

Sehingga dalil Penggugat II Intervensi II yang menyatakan


LHPKKN merupakan audit yang tidak valid dan tidak obyektif
m

ub

atau tidak memiliki dasar data serta dokumen yang jelas,


berpihak, atau berat sebelah, dan memberi opini hukum
ka

ep

adalah tidak benar; ------------------------------------------------------


ah

3) Bahwa tidak benar dalil Penggugat II Intervensi II yang


R

menyatakan bahwa Para Tergugat dalam melakukan


es

penghitungan kerugian keuangan negara tidak mematuhi


M

ng

prinsip-prinsip perilaku khususnya obyektivitas dan


on

Halaman 235 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 235
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kompetensi sebagaimana didalilkan dalam posita Gugatan

si
angka IV.13 huruf B dan C, dengan argumentasi yuridis
sebagai berikut: -----------------------------------------------------------

ne
ng
a) Bahwa dalam Penjelasan Pasal 3 angka (6) Undang-
Undang Nomor 28 Tahun 1999 menyebutkan bahwa

do
gu asas profesionalitas adalah asas yang mengutamakan
keahlian yang berlandaskan kode etik dan ketentuan

In
A
peraturan perundang-undangan yang berlaku; --------------

b) Bahwa Audit Penghitungan Kerugian Keuangan Negara


ah

lik
dalam perkara a quo yang dilakukan oleh Para Tergugat
adalah guna memenuhi permintaan Penyidik yang
am

ub
sedang melakukan Penyidikan dalam rangka menghitung
besarnya kerugian keuangan negara atas Perkara
Dugaan Tindak Pidana Korupsi dalam Penggunaan
ep
k

Jaringan Frekuensi Radio 2,1 GHz/Generasi Tiga (3G)


ah

oleh PT Indosat, Tbk dan PT Indosat Mega Media (IM2)


R

si
sesuai dengan keahlian dan kompetensi Tergugat dalam
bidang akuntansi dan auditing; -----------------------------------

ne
ng

c) Bahwa dalam penugasan Audit Penghitungan Kerugian


Keuangan Negara dalam perkara a quo, Para Tergugat

do
gu

juga mendasarkan pada Kode Etik APIP sebagaimana


diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
In
A

Negara Nomor: PER/04/M.PAN/03/2008 tanggal 31


Maret 2008 tentang Kode Etik Audit Aparat Pengawasan
ah

lik

Intern Pemerintah, dan Peraturan Menteri


Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/05/
m

ub

M.PAN/03/2008 tanggal 31 Maret 2008 tentang Standar


Audit Aparat Pengawasan Intern Pemerintah dan
ka

Pedoman yang berlaku di lingkungan BPKP; ----------------


ep

d) Bahwa Para Tergugat dalam melakukan penghitungan


ah

kerugian keuangan negara telah mempertimbangkan


R

es

segala aspek sesuai dengan prosedur dan peraturan


M

ng

perundang-undangan yang berlaku, sehingga


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 236
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pelaksanaan penugasan tersebut sudah memenuhi asas

si
kecermatan dan asas kepastian hukum; ----------------------

Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka tidak benar dalil

ne
ng
Penggugat II Intervensi II yang menyatakan bahwa Para
Tergugat tidak mematuhi prinsip-prinsip perilaku,

do
gu obyektivitas dan kompetensi, sehingga
Penggugat II Intervensi II harus ditolak; ----------------------------
dalil Gugatan

In
A
Berdasarkan uraian di atas, penerbitan LHPKKN Para Tergugat
sudah dilakukan secara profesional, cermat, dan seksama (due
ah

lik
pofesional care), hati-hati (prudent) sesuai dengan peraturan
perundang-undangan, asas-asas umum pemerintahan yang
am

ub
baik, dan prosedur yang berlaku, serta tidak dimaksudkan untuk
merugikan pihak-pihak tertentu, melainkan hanya untuk
memberikan bantuan kepada Aparat Penegak Hukum
ep
k

(Kejaksaan Agung) untuk menghitung kerugian keuangan


ah

negara atas Perkara Dugaan Tindak Pidana Korupsi dalam


R

si
Penggunaan Jaringan Frekuensi Radio 2,1 GHz/Generasi Tiga
(3G) oleh PT Indosat, Tbk dan PT Indosat Mega Media (IM2),

ne
ng

sehingga LHPKKN Para Tergugat adalah sah secara hukum; -

Dengan demikian, tidak benar dalil Penggugat II Intervensi II pada

do
gu

posita Gugatan angka IV.14 (halaman 26) yang menyatakan bahwa


Keputusan TUN yang diterbitkan oleh Tergugat I maupun Tergugat
In
A

II yang disampaikan kepada Kejaksaan Agung RI tidak dapat


digunakan sebagai dasar menentukan kerugian keuangan negara,
ah

lik

sehingga tidak terdapat alasan untuk mencabut atau membatalkan


atau menganggap LHPKKN obyek sengketa a quo merugikan
m

ub

Penggugat II Intervensi II, oleh karenanya Gugatan Penggugat II


Intervensi II tersebut harus di tolak; ------------------------------------------
ka

ep

III. DALAM PERMOHONAN PENUNDAAN PELAKSANAAN KEPUTUSAN


TATA USAHA NEGARA DAN PENOLAKAN ATAS PUTUSAN
ah

PENUNDAAN PELAKSANAAN KEPUTUSAN OBYEK SENGKETA A


es

QUO
M

ng

on

Halaman 237 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 237
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1. Bahwa atas permohonan penundaan pelaksanaan LHPKKN Para

si
Tergugat sebagai obyek sengketa dalam perkara a quo, yang
diajukan oleh Penggugat, Penggugat II Intervensi I, dan Penggugat

ne
ng
II Intervensi II telah dikabulkan oleh Majelis Hakim melalui
Penetapan Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT yang dibacakan pada

do
gu 2.
hari Kamis tanggal 7 Februari 2013; -----------------------------------------

Bahwa Para Tergugat menolak penetapan Majelis Hakim tersebut

In
A
karena tidak didasarkan pada fakta hukum dan pertimbangan
hukum yang cukup; ---------------------------------------------------------------
ah

lik
3. Bahwa untuk dapat mengajukan permohonan penundaan
Pelaksanaan LHPKKN Para Tergugat sebagai obyek sengketa
am

ub
dalam perkara a quo, Penggugat II Intervensi II harus mengajukan
alasan hukum sesuai dengan Pasal 67 dan Penjelasannya UU
PERATUN yang menyatakan sebagai berikut:
ep
k

(1) Gugatan tidak menunda atau menghalangi dilaksanakannya


ah

Keputusan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara serta


R

si
tindakan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang digugat;
(2) Penggugat dapat mengajukan permohonan agar pelaksanaan

ne
Keputusan Tata Usaha Negara itu ditunda selama pemeriksaan
ng

sengketa Tata Usaha Negara sedang berjalan, sampai ada


putusan Pengadilan yang memperoleh kekuatan hukum tetap; --

do
(3) Permohonan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dapat
gu

diajukan sekaligus dalam gugatan dan dapat diputus terlebih


dahulu dari pokok sengketanya; ------------------------------------------
In
(4) Permohonan penundaan sebagaimana dimaksud dalam ayat
A

(2):
a. dapat dikabulkan hanya apabila terdapat keadaan yang
ah

lik

sangat mendesak yang mengakibatkan kepentingan


penggugat sangat dirugikan jika Keputusan Tata Usaha
Negara yang digugat itu tetap dilaksanakan; ---------------------
m

ub

b. tidak dapat dikabulkan apabila kepentingan umum dalam


rangka pembangunan mengharuskan dilaksanakannya
ka

keputusan tersebut; ------------------------------------------------------


ep

Penjelasan Pasal 67:


Berbeda dengan Hukum Acara Perdata maka Hukum Acara Tata
ah

Usaha Negara Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara itu selalu
R

berkedudukan sebagai pihak yang mempertahankan keputusan


es

yang telah dikeluarkannya terhadap tuduhan penggugat bahwa


M

keputusan yang digugat itu melawan hukum;------------------------------


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 238
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Akan tetapi selama hal itu belum diputus oleh Pengadilan, maka
Keputusan Tata Usaha Negara itu harus dianggap menurut hukum.

si
Dan proses di muka Pengadilan Tata Usaha Negara memang
dimaksudkan untuk menguji apakah dugaan bahwa Keputusan Tata

ne
ng
Usaha Negara yang digugat itu melawan hukum beralasan atau
tidak. Itulah dasar Hukum Acara Tata Usaha Negara yang bertolak
dari anggapan bahwa Keputusan Tata Usaha Negara itu selalu
menurut hukum; -----------------------------------------------------------

do
gu Dari segi perlindungan hukum, maka Hukum Acara Tata Usaha
Negara yang merupakan sarana hukum untuk dalam keadaan
konkret meniadakan anggapan tersebut. Oleh karena itu, pada

In
A
asasnya selama hal tersebut belum diputuskan oleh pengadilan,
maka Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu tetap
dianggap menurut hukum dapat dilaksanakan; ---------------------------
ah

lik
Akan tetapi dalam keadaan tertentu, penggugat dapat mengajukan
permohonan agar selama proses berjalan, Keputusan Tata Usaha
am

ub
Negara yang digugat itu diperintahkan ditunda pelaksanaannya.
Pengadilan akan mengabulkan permohonan penundaan
pelaksanaan Keputusan Tata Usaha negara tersebut hanya
apabila:
ep
k

a. terdapat keadaan yang sangat mendesak, yaitu jika kerugian


yang akan diderita penggugat akan sangat tidak seimbang
ah

dibanding dengan manfaat bagi kepentingan yang akan


R

si
dilindungi oleh pelaksanaan Keputusan Tata Usaha Negara
tersebut; atau ------------------------------------------------------------------

ne
ng

b. pelaksanaan Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu


tidak ada sangkut pautnya dengan kepentingan umum dalam
rangka pembangunan; ------------------------------------------------------

do
gu

4. Bahwa berdasarkan Pasal 67 UU PERATUN sebagaimana disebut


di atas, maka permohonan Penundaan Pelaksanaan Keputusan
In
Tata Usaha Negara tersebut dapat diajukan oleh Penggugat,
A

Penggugat II Intervensi I, dan Penggugat II Intervensi II dengan


alasan sebagai berikut: ----------------------------------------------------------
ah

lik

1) Terdapat keadaan yang sangat mendesak dengan


m

ub

diterbitkannya Keputusan Tata Usaha Negara tersebut, yaitu


jika kerugian yang akan diderita Penggugat akan sangat tidak
ka

seimbang dibanding dengan manfaat bagi kepentingan yang


ep

akan dilindungi oleh pelaksanaan Keputusan Tata Usaha


ah

Negara tersebut; atau -------------------------------------------------------


R

es
M

ng

on

Halaman 239 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 239
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2) Pelaksanaan Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu

si
tidak ada sangkut pautnya dengan kepentingan umum dalam
rangka pembangunan; ------------------------------------------------------

ne
ng
5. Bahwa dalam perkara a quo, dalil Penggugat II Intervensi II
mengenai alasan penundaan pelaksanaan LHPKKN Para Tergugat

do
gu tersebut adalah pada pokoknya terdapat keadaan yang sangat
mendesak yang mengakibatkan kepentingan Penggugat II

In
A
Intervensi II sangat dirugikan jika Keputusan TUN tetap
dilaksanakan sebagaimana dalam permohonan penundaan
ah

pelaksanaan Keputusan Tata Usaha Negara angka 2, 3, 4, dan 5,

lik
Gugatan halaman 27-31; --------------------------------------------------------
am

ub
Bahwa Para Tergugat menolak dalil Penggugat II Intervensi II
tersebut berdasarkan argumentasi yuridis sebagai berikut: ------------
ep
a. Bahwa dalil Penggugat II Intervensi II mengenai tercemarnya
k

nama Penggugat melalui pemberitaan di media massa, tidak


ah

ada kaitannya LHPKKN Para Tergugat dengan alasan sebagai


R

si
berikut: ---------------------------------------------------------------------------

ne
ng

1) Bahwa Para Tergugat hanya menyerahkan LHPKKN kepada


Kejaksaan Agung dan tidak pernah memberikan informasi

do
kepada media massa; ---------------------------------------------------
gu

2) Bahwa Kejaksaan Agung telah menyatakan di berbagai


In
media massa bahwa Penggugat II Intervensi II adalah
A

korporasi yang telah dijadikan tersangka dalam dugaan


tindak pidana korupsi sebagaimana telah diakui oleh
ah

lik

Penggugat II Intervensi II pada posita angka IV.9. halaman


12; ----------------------------------------------------------------------------
m

ub

3) Bahwa mengenai pemberitaan di media massa, merupakan


ka

tugas dari media massa untuk memberitakan informasi


ep

mengenai kasus tersebut. Untuk menangkis berita yang


ah

dianggap negatif oleh Penggugat tersebut, Penggugat dapat


R

menggunakan hak jawabnya melalui media massa tersebut


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 240
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Pers (UU No

si
40 tahun 1999 tentang Pers); ------------------------------------

b. Bahwa dalil Penggugat II Intervensi II mengenai LHPKKN

ne
ng
dijadikan dasar perhitungan dalam perkara dugaan tindak
pidana korupsi yang dilakukan Penggugat II Intervensi II,

do
gu dengan alasan sebagai berikut: -------------------------------------------

1) Pelaksanaan Audit dalam rangka Penghitungan Kerugian

In
A
Keuangan Negara oleh Para Tergugat guna memenuhi
permintaan Kejaksaan Agung sesuai dengan program
ah

lik
Pemerintah dalam Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Apabila LHPKKN Para Tergugat ditunda pelaksanaannya,
am

ub
maka hal tersebut akan menghambat dan merugikan
kepentingan bangsa dan negara dalam pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi (kepentingan umum); ---------------------
ep
k

2) Timbulnya kerugian kepentingan hukum Penggugat II


ah

Intervensi II sebagaimana didalilkan bagi Penggugat II


R

si
Intervensi II tersebut di atas adalah pada saat Penggugat II

ne
Intervensi II ditetapkan sebagai Tersangka oleh Kejaksaan
ng

Agung, dan bukan pada saat diterbitkannya LHPKKN oleh


Para Tergugat; ------------------------------------------------------------

do
gu

3) LHPKKN Para Tergugat yang menjadi obyek sengketa a quo


bukan alat bukti yang menyebabkan Penggugat II Intervensi
In
A

II menjadi Tersangka, karena Penyidik Kejaksaan Agung


menggunakan alat bukti sah lainnya; -------------------------------
ah

lik

4) Dalam pelaksanaan Penyidikan oleh Kejaksaan Agung RI,


dan selanjutnya Penggugat II Intervensi II ditetapkan sebagai
m

ub

tersangka dalam Perkara Dugaan Tindak Pidana Korupsi


ka

dalam Penggunaan Jaringan Frekuensi Radio 2,1 GHz/


ep

Generasi Tiga (3G) oleh PT Indosat, Tbk dan PT Indosat


Mega Media (IM2), sepenuhnya menjadi kewenangan
ah

Kejaksaan Agung RI; ----------------------------------


es
M

ng

on

Halaman 241 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 241
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
5) Bahwa selanjutnya, dalam menjatuhkan putusan dalam

si
Perkara Dugaan Tindak Pidana Korupsi dalam Penggunaan
Jaringan Frekuensi Radio 2,1 GHz/Generasi Tiga (3G) oleh

ne
ng
PT Indosat, Tbk dan PT Indosat Mega Media (IM2), Majelis
Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan

do
gu Negeri Jakarta Pusat tidak terikat secara hukum terhadap
LHPKKN diterbitkan oleh Para Tergugat. Majelis Hakim
dalam menjatuhkan Putusan didasarkan pada kebenaran

In
A
material yang terungkap dan terbukti dalam persidangan,
yang tidak hanya didasarkan pada satu alat bukti saja, dalam
ah

lik
hal ini tidak hanya didasarkan pada LHPKKN Para Para
Tergugat; -------------------------------------------------------------------
am

ub
Berdasarkan uraian di atas, terbukti bahwa: ---------------------------

a) Bahwa tidak terdapat keadaan yang sangat mendesak bagi


ep
k

Penggugat II Intervensi II, karena tidak ada kerugian


ah

kepentingan hukum Penggugat II Intervensi II jika Keputusan


R

si
Tata Usaha Negara yang digugat itu tetap dilaksanakan,
malah sebaliknya apabila pelaksanaan Laporan Hasil Audit

ne
ng

Penghitungan Kerugian Keuangan Negara ditunda maka


akan menghambat dan merugikan kepentingan bangsa dan

do
gu

negara dalam pemberantasan Tindak Pidana Korupsi; --------

b) Bahwa kewenangan untuk menetapkan Penggugat II


In
A

Intervensi II sebagai tersangka adalah ada pada aparat


penegak hukum, dan; ---------------------------------------------------
ah

lik

c) Bahwa aparat penegak hukum tidak terikat secara hukum


terhadap LHPKKN yang diterbitkan oleh Para Tergugat; ------
m

ub

Dengan demikian, permohonan Penundaan Pelaksanaan LHPKKN


ka

yang diajukan Penggugat II Intervensi II tersebut adalah tidak benar


ep

dan tidak sesuai dengan ketentuan Pasal 67 dan Penjelasannya


Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 tentang Perubahan atas
ah

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata


es

Usaha Negara, sehingga Penetapan Nomor: 231/G/2012/PTUN-


M

ng

JKT tanggal 7 Februari 2013 yang pada pokoknya mengenai


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 242
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
penundaan pelaksanaan dan tindak lanjut surat Nomor:

si
SR-1024/06/1/2012 tanggal 9 November 2012, Perihal Laporan
Hasil Audit Dalam Rangka Penghitungan Kerugian Keuangan

ne
ng
Negara Atas Kasus Dugaan Tindak Pidana Korupsi dalam
Penggunaan Jaringan Frekuensi Radio 2,1 GHz/Generasi Tiga

do
gu (3G) oleh PT Indosat Tbk dan PT Indosat Mega Media (1M2)
beserta Lampiran Hasil Penghitungan Kerugian Keuangan Negara
dalam Perjanjian kerjasama PT Indosat Tbk dan PT Indosat Mega

In
A
Media dalam Penggunaan Jaringan Frekuensi Radio 2,1 GHz/
Generasi Tiga (3G), sampai dengan putusan sengketa a quo
ah

lik
berkekuatan hukum tetap kecuali ada penetapan lain dikemudian
hari tersebut harus dicabut;
am

ub
------------------------------------------------------------------------------

Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka Penetapan PTUN Jakarta terkait


ep
k

dengan penundaan pelaksanaan obyek sengketa dalam perkara a quo


ah

tersebut seharusnya dicabut, dengan alasan sebagaimana telah kami


R

si
uraikan di atas, dan sebagaimana dinyatakan oleh Majelis Hakim bahwa
Penetapan Penundaan ini adalah bersifat sementara yang berarti sewaktu-

ne
ng

waktu dapat dicabut kembali apabila bukti-bukti menunjukan sebaliknya; -----

Berdasarkan seluruh uraian tersebut di atas, maka Para Tergugat

do
gu

mohon ke hadapan Yang Mulia Majelis Hakim pada PTUN Jakarta yang
memeriksa dan mengadili perkara a quo berkenan kiranya untuk
In
A

menjatuhkan putusan sebagai berikut: ---------------------------------------------------

I. DALAM EKSEPSI:
ah

lik

1. Menerima Eksepsi Para Tergugat untuk seluruhnya; --------------------

2. Menolak Gugatan Penggugat II Intervensi II untuk seluruhnya; -------


m

ub

3. Menghukum Penggugat II Intervensi II untuk membayar seluruh


ka

biaya perkara ini; ------------------------------------------------------------------


ep

II. DALAM POKOK PERKARA:


ah

1. Menerima Jawaban Para Tergugat untuk seluruhnya; ------------------


es

2. Menolak Gugatan Penggugat II Intervensi II untuk seluruhnya; -------


M

ng

on

Halaman 243 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 243
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3. Menyatakan surat Deputi Kepala BPKP Bidang Investigasi Nomor:

si
SR-1024/D6/01/2012 tanggal 9 November 2012 perihal Laporan
Hasil Audit Dalam Rangka Penghitungan Kerugian Keuangan

ne
ng
Negara Atas Kasus Dugaan Tindak Pidana Korupsi dalam
Penggunaan Jaringan Frekuensi Radio 2,1 GHz/Generasi 3 (3G)

do
gu oleh PT Indosat Tbk dan PT Indosat Mega Media (IM2) tanggal 9
November 2012 dan Laporan Hasil Audit Penghitungan Kerugian
Keuangan Negara Atas Perkara Dugaan Tindak Pidana Korupsi

In
A
dalam Penggunaan Jaringan Frekuensi Radio 2,1 GHz/Generasi 3
(3G) oleh PT Indosat Tbk dan PT Indosat Mega Media (IM2)
ah

lik
tanggal 31 Oktober 2012 (obyek sengketa a quo) adalah sah
secara hukum; ---------------------------------------------------------------------
am

ub
4. Menghukum Penggugat II Intervensi II untuk membayar seluruh
biaya perkara ini; ------------------------------------------------------------------
ep
k

III. DALAM PERMOHONAN PENUNDAAN PELAKSANAAN KEPUTUSAN


ah

TATA USAHA NEGARA :


R

si
1. Menerima Jawaban Para Tergugat untuk seluruhnya; ------------------

ne
ng

2. Mencabut Penetapan Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT tanggal 7


Februari 2013; ---------------------------------------------------------------------

do
gu

3. Menghukum Penggugat II Intervensi II untuk membayar seluruh


biaya perkara ini; ------------------------------------------------------------------
In
A

Menimbang, bahwa atas Jawaban Tergugat I dan II tersebut, Kuasa


Penggugat, Kuasa Penggugat II Intervensi 1 dan 2 telah mengajukan Replik
ah

lik

pada persidangan tanggal 21 Februari 2013 dan atas Replik Penggugat,


Penggugat II Intervensi 1 da 2 tersebut pihak Tergugat I dan II telah
m

mengajukan Duplik pada persidangan tanggal 5 Maret 2013 dan untuk


ub

mempersingkat uraian putusan maka Replik Penggugat, Penggugat II


ka

Intervensi 1 dan 2 serta Duplik Tergugat tidak diuraikan pada Putusan


ep

namun ditunjuk dalam Berita Acara Persidangan dalam perkara ini; -----------
ah

Menimbang, bahwa dalam persidangan tanggal 21 Februari 2013,


R

Majelis Hakim telah menerima surat Permohonan Intervensi yang diajukan


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 244
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Surat Permohonan lntervensi yang diajukan oleh Organisasi Masyarakat

si
Perkumpulan Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI); -------------------------

Menimbang, bahwa atas permohonan intervensi tersebut, pada

ne
ng
persidangan hari itu juga Kuasa Penggugat, Kuasa Penggugat II Intervensi 1
dan 2 telah memberi tanggapannya secara lisan yang menyatakan menolak

do
gu
permohonan intervensi yang diajukan
Perkumpulan Masyarakat Anti KorupsiIndonesia (MAKI) tersebut oleh karena
oleh Organisasi Masyarakat

In
A
organisasi tersebut tidak mempunyai kepentingan terhadap obyek sengketa
dalam perkara ini sedangkan sikap pihak Tergugat I dan II mendukung
ah

permohonan intervensi tersebut; ----------------------------------------------------------

lik
Menimbang, bahwa atas permohonan intervensi tersebut, pada
am

ub
persidangan tanggal 5 Maret 2013 Majelis Hakim telah menentukan sikapnya
dalam Putusan Sela yang pada pokoknya menyatakan menolak permohonan
intervensi yang diajukan oleh Organisasi Masyarakat Perkumpulan
ep
k

Masyarakat Anti KorupsiIndonesia (MAKI); ---------------------------------------------


ah

Menimbang, bahwa untuk mempertahankan dalil-dalil gugatannya,


R

si
Pihak Penggugat telah mengajukan bukti tertulis berupa fotokopi surat-surat

ne
yang telah diberi materai cukup dan telah dilegalisir sehingga dapat dijadikan
ng

sebagai alat bukti yang sah serta masing-masing diberi tanda P-1 s/d P-13
adalah sebagai berikut :

do
gu

1. Bukti P - 1 : Surat Deputi Kepala Badan Pengawasan Keuangan Dan


Pembangunan (BPKP) Bidang Investigasi Kepada Jaksa
In
A

Agung Muda Tindak Pidana Khusus Nomor : SR-1024/


D6/01/2012 tanggal 9 November 2012, Perihal : Laporan
ah

lik

Hasil Audit Dalam Rangka Penghitungan Kerugian


Keuangan Negara Atas Kasus Dugaan Tindak Pidana
m

ub

Korupsi Dalam Penggunaan Jaringan Frekwensi Radio


2.1 GHz/Generasi Tiga (3G) oleh PT Indosat Tbk dan
ka

ep

Indosat Mega Media (IM2) (Fotokopi dari fotokopi); -

2. Bukti P 2 : Laporan Hasil Penghitungan Kerugian Keuangan Negara


ah

(LHPKKN) tanggal 31 Oktober 2012 yang dibuat oleh


es

tim BPKP (Fotokopi dari fotokopi); ------------------------------


M

ng

on

Halaman 245 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 245
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3. Bukti P 3 : Surat Deputi Bidang Investigasi, Badan Pengawasan

si
Keuangan Dan Pembangunan Kepada Jaksa Agung
Muda Tindak Pidana Khusus Nomor : S-927/D6/01/2012

ne
ng
tanggal 2 Oktober 2012, Perihal : Bantuan Menghitung
Kerugian Keuangan Negara (Fotokopi dari fotokopi); ------

do
gu
4. Bukti P 4 : Surat Tugas yang diterbitkan oleh Direktur Direktorat
Investigasi Instansi Pemerintah, Badan Pengawasan

In
A
Keuangan Dan Pembangunan Nomor: ST-524/
D601/3/2012 tanggal 2 Oktober 2012 (Fotokopi dari
ah

fotokopi); ---------------------------------------------------------------

lik
5. Bukti P 5 : Surat Menteri Komunikasi Dan Informatika Nomor :
am

ub
T-684/M.KOMINFO/KU.04.01/11/2012 tanggal 13
November 2012 Perihal : Dugaan Kerugian Negara pada
Kasus IM2-Indosat (Fotokopi dari fotokopi); ------------------
ep
k

6. Bukti P 6 : Fotokopi Surat Menteri Komunikasi dan Informatika


ah

Nomor: 65/M.KOMINFO/02/2012 tanggal 24 Februari


R

si
2012 Perihal : Kepastian Hukum atas Kerjasama antara

ne
PT Indosat Tbk dan PT Indosat Mega Media (PT. IM2)
ng

(Fotokopi dari fotokopi); --------------------------------------------

do
7. Bukti P 7 : Perjanjian Kerjasama antara PT Indosat Tbk dengan PT
gu

Indosat Mega Media Tentang Akses Internet Broadband


Melalui Jaringan 3G/HSDPA Indosat Nomor Indosat: 225/
In
A

E00-EAA/MKT/06 Nomor IM2: 0996/ DU.IMM/XI/06


tertanggal 24 November 2006 (Fotokopi dari fotokopi); ---
ah

lik

8. Bukti P 8 : Amandemen Pertama Terhadap Perjanjian Kerjasama


Tentang Akses Internet Broadband Melalui Jaringan 3G/
m

ub

HSDPA Indosat tanggal 4 Juni 2007 (Fotokopi dari


ka

fotokopi); ---------------------------------------------------------------
ep

9. Bukti P 9 : Amandemen Kedua Terhadap Perjanjian Kerjasama


ah

Tentang Akses Internet Broadband Melalui Jaringan 3G/


R

HSDPA Indosat tanggal 15 September 2008 (Fotokopi


es

dari fotokopi); --------------------------------------------


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 246
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
10. Bukti P 10 : Amandemen Ketiga Terhadap Perjanjian Kerjasama

si
Tentang Akses Internet Broadband Melalui Jaringan 3G/
HSDPA Indosat tanggal 9 Juli 2010 (Fotokopi dari

ne
ng
fotokopi); ---------------------------------------------------------------

11. Bukti P 11 : Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor : 30/TK/

do
gu Tahun 2010 tanggal 23 Juli 2010 (Fototokopi dari
fotokopi); ---------------------------------------------------------------

In
A
12. Bukti P 12 : Surat Dakwaan Kejaksaan Agung terhadap Penggugat
Nomor : PDS-23/JKT.SL/12/2012 tanggal 27 Desember
ah

lik
2012 (Fotokopi dari fotokopi); ------------------------------------

13. Bukti P 13 : Contoh SIM Card Indosat yang digunakan oleh IM2
am

ub
(Fotokopi sesuai dengan asli); -----------------------------------

Menimbang, bahwa untuk mempertahankan dalil-dalil gugatan


ep
intervensinya, Pihak Penggugat II Intervensi 1 dan Penggugat II Intervensi 2
k

telah mengajukan bukti tertulis berupa fotokopi surat-surat yang telah diberi
ah

R
materai cukup dan telah dilegalisir sehingga dapat dijadikan sebagai alat

si
bukti yang sah serta masing-masing diberi tanda P II INTV 1 s/d P II INTV I

ne
ng

54, dan P II INTV I 1 s/d P II INTV II 72 adalah sebagai berikut :

1. Bukti PII.INTV I 1 : Surat Deputi Kepala BPKP Bidang Investigasi,

do
gu

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan


Nomor : SR-1024/D6/01/2012 Tanggal 9 Nopember
In
2012, Perihal : Laporan Hasil Audit Dalam Rangka
A

Perhitungan Kerugian Negara Atas Dugaan Tindak


Pidana Korupsi Dalam Pembangunan Jaringan
ah

lik

Frekwensi Radio 2.1 Ghz/Generasi Tiga (3G) oleh PT


Indosat, Tbk dan PT Indosat Mega Media (IM2)( Fotokopi
m

ub

dari fotokopi); --------------------------------------------------------


ka

2. Bukti PII.INTV I 2 : Laporan Hasil Audit Perhitungan Kerugian


ep

Keuangan Negara (LHAPKKN) atas Perkara Dugaan


ah

Tindak Pidana Korupsi Dalam Penggunaan Jaringan


R

Frekwensi Radio 2,1 GHz/Generasi Tiga (3G) oleh PT


es
M

ng

on

Halaman 247 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 247
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Indosat, Tbk. Dan PT Indosat Mega Media (IM2) Tanggal

si
31 Oktober 2012 oleh Tim BPKP (Fotokopi dari fotokopi);

3. Bukti PII.INTV I 3 : Keputusan Presiden RI Nomor 166 Tahun 2000

ne
ng
Tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan,
Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga

do
gu Pemerintah Non Departemen (Fotokopi dari fotokopi); ----

4. Bukti PII.INTV I 4 : Keputusan Presiden RI Nomor 62 Tahun 2001

In
A
Tentang Perubahan Atas Keputusan Presiden Nomor
166 Tahun 2000 Tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi,
ah

lik
Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja
Lembaga Pemerintah Non Departemen Sebagaimana
am

ub
Telah Beberapa Kali Diubah Terakhir Dengan Keputusan
Presiden Nomor 42 Tahun 2001(Fotokopi dari fotokopi); -
ep
5. Bukti PII.INTV I 5 : Keputusan Presiden RI Nomor 42 Tahun 2001
k

Tentang Perubahan Atas Keputusan Presiden Nomor


ah

166 Tahun 2000 Tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi,


R

si
Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja

ne
Lembaga Pemerintah Non Departemen Sebagaimana
ng

Telah Beberapa Kali Diubah Terakhir Dengan Keputusan


Presiden Nomor 42 Tahun 2001(Fotokopi dari fotokopi); -

do
gu

6. Bukti PII.INTV I 6 : Kepres No. 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan,


Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan
In
A

Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen


sebagaimana beberapa kali diubah terakhir dengan
ah

lik

Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2005 (Fotokopi dari


fotokopi); ---------------------------------------------------------------
m

ub

7. Bukti PII.INTV I 7 : Kepres No. 110 Tahun 2001 tentang Unit


ka

Organisasi dan Tugas Eselon I Lembaga Pemerintah


ep

Non Departmen (Fotokopi dari fotokopi); ----------------------


ah

8. Bukti PII.INTV I 8 : Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008


R

tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah


es

(Fotokopi dari fotokopi); --------------------------------------------


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 248
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
9. Bukti PII.INTV 9 : Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan

si
Aparatur Negara Nomor : PER/04/M.PAN/03/2008
tanggal 31 Maret 2008 tentang Kode Etik Aparat

ne
ng
Pengawasan Intern Pemerintah (Fotokopi dari Fotokopi);

10. Bukti PII.INTV I 10 : Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan

do
gu Aparatur Negara Nomor
tanggal 31 Maret 2008 tentang Standar Audit Aparat
: PER/05/M.PAN/03/2008

In
A
Pengawasan Intern Pemerintah (Fotokopi dari fotokopi); -

11. Bukti PII.INTV I 11 : Peraturan Kepala BPKP Nomor : PER-1314/K/


ah

lik
D6/2012 tentang Pedoman Penugasan Bidang
Investigasi (Fotokopi dari fotokopi); -----------------------------
am

ub
12. Bukti PII.INTV I 12 : Akta Pendirian perusahaan PT Indosat,
Tbk.Akta Notaris No. 55 tanggal 10 Nopember 1967
ep
dibuat oleh MS Tadjoedin, Notaris di Jakarta (Fotokopi
k

sesuai dengan asli);


ah

------------------------------------------------
R

si
13. Bukti PII.INTV I 13 : Akta Perubahan Terakhir PT Indosat, Tbk. Akta

ne
ng

Notaris No. 5 tanggal 3 Oktober 2012 dibuat oleh Aryanti


Artisari, Sarjana Hukum, Magister Kenotariatan, Notaris

do
di Kota Administrasi Jakarta Selatan (Fotokopi sesuai
gu

dengan asli);
----------------------------------------------------------
In
A

14. Bukti PII.INTV I 14 : Perjanjian Kerjasama Indosat dengan IM2 No.


Indosat : 225/E00-EAA/MKT/06 (No. IM2 : 0996/DU/MU /
ah

lik

IMM/XI/06), tanggal 24 Nopember 2006, berikut


Amandemen I Perjanjian Kerjasama No Indosat : 225/
m

ub

E00-EAA/MKT/06 (No. IM2 : 0996/ DU/MU/IMM/XI/06),


tanggal 4 Juni 2007, Amandemen II Perjanjian Kerjasama
ka

ep

No Indosat : 225/E00-EAA/MKT/06 (No. IM2 : 0996/DU/


MU/ IMM/XI/06), tanggal 15 September 2008,
ah

Amandemen III Perjanjian Kerjasama No Indosat : 225/


es

E00-EAA/MKT/06 (No. IM2 : 0996/DU/MU/ IMM/XI/06),


M

ng

on

Halaman 249 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 249
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tanggal 9 Juli 2010 (Fotokopi sesuai dengan asli);

si
-------------------------------------------------

15. Bukti PII.INTV I 15 : Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika

ne
ng
Nomor : 102/KEP/M.KOMINFO/10/2006 Tentang Izin
Penyelenggaraan Jaringan Bergerak Seluler PT Indosat,

do
gu Tbk (Fotokopi sesuai dengan asli); ------------------------------

16. Bukti PII.INTV I 16 : Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika

In
A
Nomor : 252/KEP/M.KOMINFO/07/2011 Tentang
Perubahan Atas Keputusan Menteri Komunikasi dan
ah

lik
Informatika Nomor : 102/KEP/M.KOMINFO /10/2006
Tentang Izin Penyelenggaraan Jaringan Bergerak Seluler
am

ub
PT Indosat, Tbk (Fotokopi sesuai dengan asli); -------------

17. Bukti PII.INTV I 17 : Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika


ep
Nomor:: 504/KEP/M.KOMINFO/08/2006 Tentang Izin
k

Penyelenggaraan Jaringan Bergerak Seluler PT Indosat,


ah

Tbk (Fotokopi sesuai dengan asli); ------------------------------


R

si
18. Bukti PII.INTV I 18 : Siaran Pers Bagian Umum dan Humas

ne
ng

Kementerian Komunikasi dan Informatika Nomor :: 20/


DJPT.1 /KOMINFO/II/2006 tanggal 8 Pebruari 2006

do
Tentang Pemenang Lelang 3G : Telkomsel,
gu

Excelcomindo dan Indosat (Fotokopi sesuai dengan Asli);


In
A

19. Bukti PII.INTV I 19 : Surat Menkominfo melalui suratnya Nomor : 65/


M.KOMINFO/02/2012 tanggal 24 Pebruari 2012 perihal
ah

lik

Kepastian Hukum atas kerjasama antara PT Indosat,


Tbk. dan PT Indosat Mega Media (PT. IM2) (Fotokopi
m

ub

sesuai dengan asli); -----------------------------------


ka

20. Bukti PII.INTV I 20 : Surat Menkominfo melalui suratnya Nomor :


ep

T-684/ M.KOMINFO/ KU.04.01 /11/ 2012 perihal Dugaan


ah

Kerugian Negara pada Kasus IM2-Indosat (Fotokopi


R

sesuai dengan asli); -------------------------------------------------


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 250
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
21. Bukti PII.INTV I 21 : Pernyataan Bersama Komunitas TIK Indonesia

si
Sehubungan Adanya Dugaan Tindak Pidana Akibat
Penggunaan Frekuensi 3G PT Indosat, Tbk. Oleh PT

ne
ng
Indosat Mega Media (Fotokopi dari fotokopi); ----------------

22. Bukti PII.INTV I 22 : Kumpulan Klipping Massmedia terkait ekses

do
gu negatif dalam menyoal kasus Indosat-IM2 (Fotokopi dari
fotokopi); ---------------------------------------------------------------

In
A
23. Bukti PII.INTV I 23 : Surat Dirjen Sumber Daya dan Perangkat Pos
dan Informatika Kementerian Kominfo No. 1116/
ah

lik
DJSDPPI.3/KOMINFO/03/2013 tanggal 15 Maret 2013
perihal Konfirmasi atas Pembayaran Up-Front Fee dan
am

ub
Tahunan BHP Frekuensi Pita 2,1 GHz oleh PT Indosat,
Tbk (Fotokopi sesuai dengan asli); ------------------------------
ep
24. Bukti PII.INTV I 24 : Formulir Permintaan Transfer, Doc. No. :
k

2000018392 Tanggal 20 Maret 2006, Up-Front Fee dan


ah

BHP Frekuensi IMT-2000 (3G), sebesar


R

si
Rp. 352.000.000 (Fotokopi sesuai dengan asli); ------------

ne
ng

25. Bukti PII.INTV I 25 : Rekap Mandiri Maret 2006 dan Rekap Mandiri
Maret 2006, sebesar Rp. 352.000.000 (Fotokopi sesuai

do
dengan asli); ----------------------------------------------------------
gu

26. Bukti PII.INTV I 26 : Detail Report : RTGS Pay Deutsche Bank,


In
tanggal 29 Maret 2007, sebagai Bukti Pembayaran BHP
A

Frequensi Tahun 2007, sebesar Rp. 71.571.200.000


(Fotokopi sesuai dengan asli); -----------------------------------
ah

lik

27. Bukti PII.INTV I 27 : Detail Report : RTGS Pay Deutsche Bank,


m

tanggal 25 Maret 2008, sebagai Bukti Pembayaran BHP


ub

Frequensi Tahun 2008, sebesar Rp. 116.463.050.929


ka

(Fotokopi sesuai dengan asli); -----------------------------------


ep

28. Bukti PII.INTV I 28 : Print Out Rekening Koran Bank Mandiri,


ah

Rekening No. 1030004345621 tanggal 25 Maret 2009,


R

sebagai bukti Pembayaran BHP Frekuensi Tahunan


es
M

ng

on

Halaman 251 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 251
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2009, sebesar Rp. 211.170.907.104 (Fotokopi sesuai

si
dengan asli); ----------------------------------------------------------

29. Bukti PII.INTV I 29 : Print out Rekening Koran Bank Mandiri,

ne
ng
Rekening No. 1030004345621 Tanggal 26 Maret 2010,
sebagai Bukti Pembayaran BHP Frekuensi Tahunan

do
gu 2010, sebesar Rp. 294.139.076.525 (Fotokopi sesuai
dengan asli); ----------------------------------------------------------

In
A
ah

lik
30. Bukti PII.INTV I 30 : Print out Rekening Koran Bank Mandiri,
Rekening No. 1030004345621 Tanggal 25 Maret 2011,
am

ub
sebagai Bukti Pembayaran BHP Frekuensi Tahunan
2011, sebesar Rp. 312.999.112.116 (Fotokopi sesuai
ep
dengan asli); ----------------------------------------------------------
k
ah

31. Bukti PII.INTV I 31 : Formulir Permintaan Transfer Doc. No.


R

si
2000023548 Tanggal 20 Maret 2012, sebagai Bukti
Pembayaran BHP Frequensi Tahunan 2012, sebesar Rp.

ne
ng

333.594.453.694 (Fotokopi sesuai dengan asli); ------------

32. Bukti PII.INTV I 32 : Formulir Permintaan Transfer Doc. No.

do
gu

2000072240 Tanggal 14 September 2009 dan


lampirannya, sebagai Bukti Pembayaran Up-Frond Fee
In
A

dan BHP Frequensi Tahunan 2009, sebesar Rp.


352.000.000.000 (Fotokopi sesuai dengan asli); ------------
ah

lik

33. Bukti PII.INTV I 33 : Print out Rekening Koran Bank Mandiri,


Rekening No. 1030004345621 Tanggal 28 September
m

ub

2010 dan lampirannya, sebagai Bukti Pembayaran BHP


Frequensi Tahunan 2010, sebesar Rp. 68.576.000.000,-
ka

(Fotokopi sesuai dengan asli); -----------------------------------


ep

34. Bukti PII.INTV I 34 : Formulir Permintaan Transfer Doc. No.


ah

2000075741 Tanggal 20 September 2011 dan


R

es

lampirannya, sebagai Bukti Pembayaran BHP Frequensi


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 252
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tahunan 2011, sebesar Rp. 109.550.160.000,- (Fotokopi

si
sesuai dengan asli); -------------------------------------------------

35. Bukti PII.INTV I 35 : Formulir Permintaan Transfer Doc. No.

ne
ng
2000066045 Tanggal 4 September 2012 dan
lampirannya, sebagai Bukti Pembayaran Up-Front Fee

do
gu dan BHP Frequensi Tahunan 2012, sebesar
194.597.600.880,- (Fotokopi sesuai dengan asli); ----------
Rp.

In
A
36. Bukti PII.INTV I 36 : Print Screen, Capture dari Bakri Connectivity
dari Bakrie Telecom (BTEL) yaitu dari PT Bakrie
ah

lik
Telecom, Tbk. yang menyelenggarakan layanan internet
dengan teknologi CDMA EVDO (Fotokopi sesuai dengan
am

ub
asli); ---------------------------------------------------------------------

37. Bukti PII.INTV I 37 : Print Screen, Capture Dari Bakri Connectivity


ep
Dari Bakrie Telecom (Btel) Yaitu Dari Pt Bakrie Telecom,
k

Tbk. yang menyelenggarakan layanan internet dengan


ah

teknologi CDMA EVDO (Fotokopi sesuai dengan asli); ----


R

si
38. Bukti PII.INTV I 38 : Print Screen, Capture Dari Quasar Yang

ne
ng

Menyelenggarakan Layanan Internet (Fotokopi sesuai


dengan asli); ----------------------------------------------------------

do
gu

39. Bukti PII.INTV I 39 : Print Screen, Capture Dari CBN Yang


Menyelenggarakan Layanan Internet Dalam Jaringan 3G
In
(Fotokopi sesuai dengan asli); -----------------------------------
A

40. Bukti PII.INTV I 40 : Print Screen, Capture dari CBN yang


ah

lik

Menyelenggarakan Layanan Internet, Thru Indosat


(Fotokopi sesuai dengan asli); -----------------------------------
m

ub

41. Bukti PII.INTV I 41 : Print Screen, Capture dari CBN Yang


Menyelenggarakan Layanan Internet, Thru XL (Fotokopi
ka

ep

sesuai dengan asli); -------------------------------------------------

42. Bukti PII.INTV I 42 : Print Screen, Capture dari Centrin Online yang
ah

Menyelenggarakan Layanan Internet (Fotokopi sesuai


es

dengan asli); ----------------------------------------------------------


M

ng

on

Halaman 253 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 253
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
43. Bukti PII.INTV I 43 : Print Screen, Capture dari Centrin Online yang

si
Menyelenggarakan Layanan Internet (Fotokopi sesuai
dengan asli); ----------------------------------------------------------

ne
ng
44. Bukti PII.INTV I 44 : Print Screen, Capture dari Centrin Online yang
Menyelenggarakan Layanan Internet (Fotokopi sesuai

do
gu dengan asli); ----------------------------------------------------------

45. Bukti PII.INTV I 45 : Perjanjian Kerjasama Antara PT Indosat, Tbk

In
A
Dengan PT Quasar Jaringan Mandiri Tentang Akses
Internet dan VPN Quasar Melalui Jaringan 3,5/HSDPA/
ah

lik
UMTS/GPRS Indosat, Nomor Indosat : 039/C00-CC0/
LGL/09 Nomor Quasar : A3.MQC-OPR/ISAT/003/08
am

ub
Tanggal 16 Pebruari 2009 (Fotokopi sesuai dengan asli);
-------------------------------------------------
ep
k

46. Bukti PII.INTV I 46 : Perjanjian Kerjasama Antara PT Indosat, Tbk


ah

R
Dengan PT Cyberindo Aditama Tentang Akses Internet

si
Dan VPN Quasar Melalui Jaringan 3,5/HSDPA/ UMTS/

ne
ng

GPRS Indosat, Nomor Indosat : 038/C00-CC0/LGL/09


Nomor CBN : CBN/LGL-MKT/010/09 Tanggal 16

do
Pebruari 2009 (Fotokopi sesuai dengan asli);
gu

47. Bukti PII.INTV I 47 : Perjanjian Kerjasama Layanan MVNO antara


In
PT Mobile-8 Telecom, Tbk. dengan PT Indosat Mega
A

Media Tentang Penggunaan Layanan MVNO, Nomor :


139.M8/139.IM2.09/MKTT/V/2009 (Fotokopi sesuai
ah

lik

dengan asli); ----------------------------------------------------------


m

48. Bukti PII.INTV I 48 : Perjanjian Kerjasama Layanan Penyediaan


ub

Layanan Akses Internet Antara PT Mobile-8 Telecom


ka

dengan PT Indosat Mega Media Tentang Penggunaan


ep

Layanan MVNO, Nomor : 087.M8/085.IM2.06/VIII/06


ah

Tanggal 15 Agustus 2006 (Fotokopi sesuai dengan asli);


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 254
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
49. Bukti PII.INTV I 49 : Klipping Harian Kontan, Tanggal 3 Januari 2012

si
yang berjudul Kasus IM2 dan dampak ke Industri
(Fotokopi dari fotokopi); --------------------------------------------

ne
ng
50. Bukti PII.INTV I 50 : Klipping Detiknet, Kolom Telematika tanggal 21
Desember 2012 yang berjudul Logika Galau Kejaksaan

do
gu Agung di Kasus IM2 (Fotokopi dari fotokopi); ---------------

51. Bukti PII.INTV I 51 : Klipping Harian Suara Pembaharuan, Tanggal

In
A
28 Januari 2013 yang berjudul Lex Specialis Dalam
Kasus Indosat-IM2 (Fotokopi dari fotokopi); -----------------
ah

lik
52. Bukti PII.INTV I 52 : Klipping Harian Kontan, Tanggal 15 Januari
2013 yang berjudul Indonesia Dan Ancaman Tanpa
am

ub
Internet (Fotokopi dari fotokopi); --------------------------------

53. Bukti PII.INTV I 53 : Klipping Internet (Fotokopi dari fotokopi); ---------


ep
k

54. Bukti PII.INTV I 54 : Klipping Internet yang berjudul Dimana Duduk


ah

Perkara Kasus IM2? (Fotokopi dari fotokopi); ---------------


R

si
ne
ng

do
gu

Bukti Penggugat II Intervensi 2:

1. Bukti P II INTV II 1 : Surat Deputi Kepala BPKP Bidang Investigasi,


In
A

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan


Nomor : SR-1024/D6/01/2012 Tanggal 9 Nopember
ah

lik

2012, Perihal : Laporan Hasil Audit Dalam Rangka


Perhitungan Kerugian Negara Atas Dugaan Tindak
m

ub

Pidana Korupsi Dalam Pembangunan Jaringan


Frekwensi Radio 2.1 Ghz/Generasi Tiga (3G) oleh PT
ka

Indosat, Tbk dan PT Indosat Mega Media (IM2)( Fotokopi


ep

dari fotokopi); --------------------------------------------------------


ah

2. Bukti P II INTV II 2 : Laporan Hasil Audit Perhitungan Kerugian


R

es

Keuangan Negara (LHAPKKN) atas Perkara Dugaan


M

Tindak Pidana Korupsi Dalam Penggunaan Jaringan


ng

on

Halaman 255 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 255
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Frekwensi Radio 2,1 GHz/Generasi Tiga (3G) oleh PT

si
Indosat, Tbk. Dan PT Indosat Mega Media (IM2) Tanggal
31 Oktober 2012 oleh Tim BPKP (Fotokopi dari fotokopi);

ne
ng
3. Bukti P II INTV II 3 : Keputusan Presiden RI Nomor 166 Tahun 2000
Tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan,

do
gu Susunan Organisasi, dan
Pemerintah Non Departemen (Fotokopi dari fotokopi); ----
Tata Kerja Lembaga

In
A
4. Bukti P II INTV II 4 : Keputusan Presiden RI Nomor 62 Tahun 2001
Tentang Perubahan Atas Keputusan Presiden Nomor
ah

lik
166 Tahun 2000 Tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi,
Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja
am

ub
Lembaga Pemerintah Non Departemen Sebagaimana
Telah Beberapa Kali Diubah Terakhir Dengan Keputusan
Presiden Nomor 42 Tahun 2001 (Fotokopi dari fotokopi);
ep
k

5. Bukti P II INTV II 5 : Keputusan Presiden RI Nomor 42 Tahun 2001


ah

Tentang Perubahan Atas Keputusan Presiden Nomor


R

si
166 Tahun 2000 Tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi,

ne
Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja
ng

Lembaga Pemerintah Non Departemen Sebagaimana


Telah Beberapa Kali Diubah Terakhir Dengan Keputusan

do
gu

Presiden Nomor 42 Tahun 2001 (Fotokopi dari fotokopi);

6. Bukti P II INTV II 6 : Kepres No. 103 Tahun 2001 tentang


In
A

Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan


Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non
ah

lik

Departemen sebagaimana beberapa kali diubah terakhir


dengan Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2005
m

ub

(Fotokopi dari fotokopi); -------------------------------------------


ka

7. Bukti P II INTV II 7 : Kepres No. 110 Tahun 2001 tentang Unit


ep

Organisasi dan Tugas Eselon I Lembaga Pemerintah


Non Departmen (Fotokopi dari fotokopi); ----------------------
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 256
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
8. Bukti P II INTV II 8 : Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008

si
tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
(Fotokopi dari fotokopi); -------------------------------------------

ne
ng
9. Bukti P II INTV II 9 : Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara Nomor: PER/05/M.PAN/03/2008 tanggal

do
gu 31 Maret 2008 tentang Kode Etik Aparat Pengawasan
Intern Pemerintah; (Fotokopi dari fotokopi); ------------------

In
A
10. Bukti P II INTV II 10 : Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara Nomor: PER/05/M.PAN/03/2008 tanggal
ah

lik
31 Maret 2008 tentang Standar Audit Aparat
Pengawasan Intern Pemerintah; (Fotokopi dari fotokopi);
am

ub
11. Bukti P II INTV II 11 : Peraturan Kepala BPKP Nomor: PER-1314/K/
D6/2012 tentang Pedoman Penugasan Bidang
ep
Investigasi (Fotokopi dari fotokopi); -----------------------------
k

12. Bukti P II INTV II 12 : Akta Pendirian perusahaan PT Indosat Mega


ah

R
Media, Akta Notaris No. 58 tanggal 25 September 1996

si
dibuat di hadapan PAHALA SUTRISNO AMIJOYO

ne
ng

TAMPUBOLON, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta.


Yang telah diumumkan dalam Tambahan Lembaran

do
Berita Negara Nomor : 98 Tambahan Nomor : 9556
gu

Tahun 1996 (Berita Negara RI tanggal 6 Desember 1999


Nomor : 98 (Fotokopi sesuai dengan asli); --------------------
In
A

13. Bukti P II INTV II 13 : Akta Perubahan Terakhir PT Indosat Mega


ah

Media, Akta Notaris No. 11 tanggal 6 Juli 2010 dibuat di


lik

hadapan Notaris LUSY MULUS INDARDJATI, Sarjana


Hukum, Notaris di Jakarta Selatan, yang telah disetujui
m

ub

oleh Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia


ka

berdasarkan Surat Keputusan Nomor : AHU-42388.


ep

AH.01.02.Tahun2010 tanggal 27 Agustus 2010 (Fotokopi


ah

sesuai dengan asli);


R

-------------------------------------------------
es
M

ng

on

Halaman 257 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 257
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
14. Bukti P II INTV II 14 : Perjanjian Kerjasama Indosat dengan IM2 No.

si
Indosat : 225/E00-EAA/MKT/06 (No. IM2 : 0996/DU/MU /
IMM/XI/06), tanggal 24 Nopember 2006, berikut

ne
ng
Amandemen I Perjanjian Kerjasama No Indosat : 225/
E00-EAA/MKT/06 (No. IM2 : 0996/DU/MU/IMM/XI/ 06),

do
gu tanggal 4 Juni 2007, Amandemen II Perjanjian Kerjasama
No Indosat : 225/E00-EAA/MKT/06 (No. IM2 : 0996/DU/
MU/IMM/XI/06), tanggal 15 September 2008,

In
A
Amandemen III Perjanjian Kerjasama No Indosat : 225/
E00-EAA/MKT/06 (No. IM2 : 0996/DU/MU/IMM/XI/ 06),
ah

lik
tanggal 9 Juli 2010 (Fotokopi sesuai dengan asli); ---

15. Bukti P II INTV II 15 : Keputusan Direktur Jenderal Pos dan


am

ub
Telekomunikasi Nomor : 229/Dirjen/2006 tentang Izin
Penyelenggaraan Jasa Akses Internet (Internet Service
ep
k

Provider) PT Indosat Mega Media (Fotokopi sesuai


ah

dengan asli); ----------------------------------------------------------


R

si
16. Bukti P II INTV II 16 : Keputusan Direktur Jenderal Pos dan
Telekomunikasi Nomor : 230/Dirjen/2006 tentang Izin

ne
ng

Penyelenggaraan Jasa Interkoneksi Internet (NAP) PT


Indosat Mega Media (Fotokopi sesuai dengan asli); -------

do
gu

17. Bukti P II INTV II 17 : Undang-undang RI No. 36 Tahun 1999 tanggal 8


September 1999 tentang Telokomunikasi (Fotokopi
In
A

sesuai dengan asli); ------------------------------------------------

18. Bukti P II INTV II 18 : Surat Menkominfo melalui suratnya Nomor : 65/


ah

lik

M.KOMINFO/02/2012 tanggal 24 Pebruari 2012 perihal


Kepastian Hukum atas kerjasama antara PT Indosat,
m

ub

Tbk. dan PT Indosat Mega Media (PT. IM2) (Fotokopi


sesuai dengan asli); -----------------------------------
ka

ep

19. Bukti P II INTV II 19 : Surat Menkominfo melalui suratnya Nomor :


ah

T-684/M.KOMINFO/ KU.04.01/11/2012 perihal Dugaan


R

Kerugian Negara pada Kasus IM2-Indosat (Fotokopi


es

sesuai dengan asli); -------------------------------------------------


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 258
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
20. Bukti P II INTV II 20 : Piagam Tanda Kehormatan Presiden RI kepada

si
INDAR ATMANTO sebagai President Direktur PT Indosat
Mega Media, sebagai penghargaan kepada PT Indosat

ne
ng
Mega Media dalam memberikan darma baktinya yang
besar kepada Negara dan Bangsa Indonesia (Fotokopi

do
gu sesuai dengan asli); -------------------------------------------------

21. Bukti P II INTV II 21 : Pernyataan Bersama Komunitas TIK Indonesia

In
A
Sehubungan Adanya Dugaan Tindak Pidana Akibat
Penggunaan Frekuensi 3G PT Indosat, Tbk. Oleh
ah

PT Indosat Mega Media (Fotokopi dari fotokopi); -----------

lik
am

ub
22. Bukti P II INTV II 22 : Kumpulan Klipping Massmedia terkait ekses
negatif dalam menyoal kasus Indosat-IM2 (Fotokopi dari
fotokopi); ---------------------------------------------------------------
ep
k

23. Bukti P II INTV II 23 : Surat PT. Indosat Mega Media, Nomor : 5523/
ah

DKA-TRF/IMM/XII/2006 Tanggal 14 Desember 2006,


R

si
Tentang Pemindah Bukuan Dana, Untuk Pembayaran

ne
Biaya Hak Penyelenggaraan Telekomunikasi (BHP)
ng

Ditjen Postel Periode Januari s/d Agustus 2006, Sebesar


Rp. 1.794.985.754,00 (Fotokopi sesuai dengan asli);

do
gu

-------------------------------------------------

24. Bukti P II INTV II 24 : Surat PT. Indosat Mega Media, Nomor : 6165/
In
A

DKA-TRF/IMM/III/2007 Tanggal 21 Maret 2007, Tentang


Pemindah Bukuan Dana, Untuk Pembayaran Biaya Hak
ah

lik

Penyelenggaraan Telekomunikasi (BHP) Ditjen Postel


Periode September s/d Desember 2006, Sebesar Rp.
m

ub

823.423.871,00 (Fotokopi sesuai dengan asli);


---------------------------------------------------------------------
ka

ep

25. Bukti P II INTV II 25 : Surat PT. Indosat Mega Media, Nomor : 8982/
DKA-TRF/IMM/II/2008 Tanggal 12 Pebruari 2008,
ah

Tentang Pemindah Bukuan Dana, Untuk Pembayaran


es

Biaya Hak Penyelenggaraan Telekomunikasi (BHP)


M

ng

on

Halaman 259 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 259
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Ditjen Postel Periode Januari s/d Juni 2007, Sebesar Rp.

si
1.463.397.517,78 (Fotokopi sesuai dengan asli); -----------

26. Bukti P II INTV II 26 : Surat PT. Indosat Mega Media, Nomor : 9179/

ne
ng
DKA-TRF/IMM/II/2008 Tanggal 29 Pebruari 2008,
Tentang Pemindah Bukuan Dana, Untuk Pembayaran

do
gu Biaya Hak Penyelenggaraan Telekomunikasi (BHP)
Ditjen Postel Periode Juli s/d Desember 2007, Sebesar

In
A
Rp. 1.635.980.800,28 (Fotokopi sesuai dengan asli); -----

27. Bukti P II INTV II 27 : Surat PT. Indosat Mega Media, Nomor : 10907/
ah

lik
DKA-TRF/IMM/IX/2008 Tanggal 23 September 2008,
Tentang Pemindah Bukuan Dana, Untuk Pembayaran
am

ub
Biaya Hak Penyelenggaraan Telekomunikasi (BHP)
Ditjen Postel Periode Januari s/d Juni 2009, Sebesar Rp.
1.382.532.533,00 (Fotokopi sesuai dengan asli);
ep
k

------------------------------------------------
ah

28. Bukti P II INTV II 28 : Surat PT. Indosat Mega Media, Nomor : 12273/
R

si
DKA-TRF/IMM/III/2009 Tanggal 13 Maret 2009, Tentang

ne
Pemindah Bukuan Dana, Untuk Pembayaran Biaya Hak
ng

Penyelenggaraan Telekomunikasi (BHP) Ditjen Postel


Periode Januari s/d Desember 2008, Sebesar Rp.

do
gu

3.123.417.012,00. (Fotokopi sesuai dengan asli);


---------------------------------------------------------------------
In
A

29. Bukti P II INTV II 29 : Surat PT. Indosat Mega Media, Nomor : 12431/
DKA-TRF/IMM/III/2009 Tanggal 31 Maret 2009, Tentang
ah

lik

Pemindah Bukuan Dana, Untuk Pembayaran Biaya Hak


Penyelenggaraan Telekomunikasi (BHP) Ditjen Postel
m

ub

Periode Januari s/d Desember 2008, Sebesar Rp.


1.814.913.514,00. (Fotokopi sesuai dengan asli);
ka

ep

---------------------------------------------------------------------

30. Bukti P II INTV II 30 : Surat PT. Indosat Mega Media, Nomor : 18708/
ah

DKA-TRF/IMM/VIII/2009 Tanggal 28 Agustus 2009,


es

Tentang Pemindah Bukuan Dana, Untuk Pembayaran


M

ng

Biaya Hak Penyelenggaraan Telekomunikasi (BHP)


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 260
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Ditjen Postel Periode Januari s/d Juni 2009, Sebesar Rp.

si
1.701.864.536,00. (Fotokopi sesuai dengan asli);
-------------------------------------------------

ne
ng
31. Bukti P II INTV II 31 : Surat PT. Indosat Mega Media, Nomor : 14199/

do
gu DKA-TRF/IMM/XI/2009 Tanggal 04 Nopember 2009,
Tentang Pemindah Bukuan Dana, Untuk Pembayaran

In
A
Biaya Hak Penyelenggaraan Telekomunikasi (BHP)
Ditjen Postel Periode Juli s/d September 2009, Sebesar
ah

lik
Rp. 781.772.074,00. (Fotokopi sesuai dengan asli);
------------------------------------------------
am

ub
32. Bukti P II INTV II 32 : Surat PT. Indosat Mega Media, Nomor : 15883/
DKA-TRF/IMM/III/2010 Tanggal 19 Maret 2010, Tentang
ep
Pemindah Bukuan Dana, Untuk Pembayaran Biaya Hak
k

Penyelenggaraan Telekomunikasi (BHP) Ditjen Postel


ah

Periode Oktober s/d Desember 2010, Sebesar Rp.


R

si
925.730.086,00. (Fotokopi sesuai dengan asli);

ne
---------------------------------------------------------------------
ng

33. Bukti P II INTV II 33 : Surat PT. Indosat Mega Media, Nomor : 16346/

do
DKA-TRF/IMM/VII/2010 Tanggal 13 Juli 2010, Tentang
gu

Pemindah Bukuan Dana, Untuk Pembayaran Biaya Hak


Penyelenggaraan Telekomunikasi (BHP) Ditjen Postel
In
A

Periode Januari s/d Juni 2010, Sebesar Rp.


1.498.051.593,00. (Fotokopi sesuai dengan asli); ----------
ah

lik

34. Bukti P II INTV II 34 : Surat PT. Indosat Mega Media, Nomor : 18309/
DKA-TRF/IMM/III/2011 Tanggal 04 Nopember 2009,
m

ub

Tentang Pemindah Bukuan Dana, Untuk Pembayaran


ka

Biaya Hak Penyelenggaraan Telekomunikasi (BHP)


ep

Ditjen Postel Periode Juli s/d Desember 2011, Sebesar


Rp. 1.533.604.942,00. (Fotokopi sesuai dengan asli);
ah

-----------------------------------
es
M

ng

on

Halaman 261 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 261
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
35. Bukti P II INTV II 35 : Surat PT. Indosat Mega Media, Nomor : 19578/

si
DKA-TRF/IMM/VIII/2011 Tanggal 12 Agustus 2011,
Tentang Pemindah Bukuan Dana, Untuk Pembayaran

ne
ng
Biaya Hak Penyelenggaraan Telekomunikasi (BHP)
Ditjen Postel Periode Januari s/d Juni 2011, Sebesar Rp.

do
gu 1.240.311.693,00. (Fotokopi
------------------------------------------------
sesuai dengan asli);

In
A
36. Bukti P II INTV II 36 : Surat PT. Indosat Mega Media, Nomor : 19646/
DKA-TRF/IMM/VII/2011 Tanggal 22 Agustus 2011,
ah

Tentang Pemindah Bukuan Dana, Untuk Pembayaran

lik
Biaya Hak Penyelenggaraan Telekomunikasi (BHP)
Ditjen Postel Periode Januari s/d Desember 2010 dan
am

ub
Periode April s/d Agustus 2011, Sebesar Rp.
1.428.954.863,00. (Fotokopi sesuai dengan asli); ----------
ep
k

37. Bukti P II INTV II 37 : Surat PT. Indosat Mega Media, Nomor : 21104/
ah

DKA-TRF/IMM/II/2012 Tanggal 22 Pebruari 2012,


R

si
Tentang Pemindah Bukuan Dana, Untuk Pembayaran
Biaya Hak Penyelenggaraan Telekomunikasi (BHP)

ne
ng

Ditjen Postel Periode Juli s/d Desember 2011, Sebesar


Rp. 1.961.977.485,00. (Fotokopi sesuai dengan asli); -----

do
gu

38. Bukti P II INTV II 38 : Surat PT. Indosat Mega Media, Nomor : 22197/
In
A

DKA-TRF/IMM/VIII/2012 Tanggal 06 Agustus 2012,


Tentang Pemindah Bukuan Dana, Untuk
ah

lik

PembayaranBiaya Hak Penyelenggaraan Telekomunikasi


(BHP) Ditjen Postel Periode Januari s/d Juni 2012,
m

ub

Sebesar Rp. 750.141.430,00. (Fotokopi sesuai dengan


asli); ---------------------------------------------------------------------
ka

ep

39. Bukti P II INTV II 39 : Surat PT. Indosat Mega Media, Nomor : 6166/
DKA-TRF/IMM/III/2007 Tanggal 21 Maret 2007, Tentang
ah

Pemindah Bukuan Dana, Untuk Pembayaran Biaya


R

es

Universal Service Obligation (USO) Ditjen Postel Periode


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 262
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Januari s/d Desember 2006, Sebesar Rp.

si
1.963.807.218,00. (Fotokopi sesuai dengan asli); ----------

40. Bukti P II INTV II 40 : Surat PT. Indosat Mega Media, Nomor : 8096/

ne
ng
DKA-TRF/IMM/X/2007 Tanggal 30 Oktober 2007,
Tentang Pemindah Bukuan Dana, Untuk Pembayaran

do
gu Biaya Universal Service Obligation (USO) Ditjen Postel
Periode Januari s/d Juni 2007, Sebesar Rp.

In
A
1.097.548.138,34. (Fotokopi sesuai dengan asli); ----------

41. Bukti P II INTV II 41 : Surat PT. Indosat Mega Media, Nomor : 9180/
ah

lik
DKA-TRF/IMM/II/2008 Tanggal 29 Februari 2008,
Tentang Pemindah Bukuan Dana, Untuk Pembayaran
am

ub
Biaya Universal Service Obligation (USO) Ditjen Postel
Periode Juli s/d Juni 2007, Sebesar Rp.
1.226.985.600,21. (Fotokopi sesuai dengan asli); ----------
ep
k

42. Bukti P II INTV II 42 : Surat PT. Indosat Mega Media, Nomor : 13908/
ah

DKA-TRF/IMM/IX/2008 Tanggal 22 September 2008,


R

si
Tentang Pemindah Bukuan Dana, Untuk Pembayaran

ne
Biaya Universal Service Obligation (USO) Ditjen Postel
ng

Periode Januari s/d Juni 2008, Sebesar Rp.


1.036.899.400,00. (Fotokopi sesuai dengan asli); ----------

do
gu

43. Bukti P II INTV II 43 : Surat PT. Indosat Mega Media, Nomor : 12430/
DKA-TRF/IMM/III/2009 Tanggal 31 Maret 2009, Tentang
In
A

Pemindah Bukuan Dana, Untuk Pembayaran Biaya


Universal Service Obligation (USO) Ditjen Postel Periode
ah

lik

Januari s/d Desember 2008, Sebesar Rp.


1.361.185.135,00. (Fotokopi sesuai dengan asli); ----------
m

ub

44. Bukti P II INTV II 44 : Surat PT. Indosat Mega Media, Nomor : 12274/
ka

DKA-TRF/IMM/III/2009 Tanggal 13 Maret 2009, Tentang


ep

Pemindah Bukuan Dana, Untuk Pembayaran Biaya


Universal Service Obligation (USO) Ditjen Postel Periode
ah

Januari s/d Desember 2008, Sebesar Rp.


es

2.342.562.759,00. (Fotokopi sesuai dengan asli); ----------


M

ng

on

Halaman 263 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 263
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
45. Bukti P II INTV II 45 : Surat PT. Indosat Mega Media, Nomor : 18709/

si
DKA-TRF/IMM/VIII/2009 Tanggal 28 Agustus 2009,
Tentang Pemindah Bukuan Dana, Untuk Pembayaran

ne
ng
Biaya Universal Service Obligation (USO) Ditjen Postel
Periode Januari s/d Juni 2009, Sebesar Rp.

do
gu 4.254.661.340,00. (Fotokopi sesuai dengan asli); ----------

46. Bukti P II INTV II 46 : Surat PT. Indosat Mega Media, Nomor : 14201/

In
A
DKA-TRF/IMM/XI/2009 Tanggal 04 Nopember 2009,
Tentang Pemindah Bukuan Dana, Untuk Pembayaran
ah

Biaya Universal Service Obligation (USO) Ditjen Postel

lik
Periode Juli s/d September 2009, Sebesar Rp.
1.954.430.185,00. (Fotokopi sesuai dengan asli); -----
am

ub
47. Bukti P II INTV II 47 : Surat PT. Indosat Mega Media, Nomor : 15382/
DKA-TRF/IMM/III/2010 Tanggal 19 Maret 2010, Tentang
ep
k

Pemindah Bukuan Dana, Untuk Pembayaran Biaya


ah

Universal Service Obligation (USO) Ditjen Postel Periode


R

si
Oktober s/d Desember 2009, Sebesar Rp.
2.314.325.215,00. (Fotokopi sesuai dengan asli); ----------

ne
ng

48. Bukti P II INTV II 48 : Surat PT. Indosat Mega Media, Nomor : 16347/
DKA-TRF/IMM/VII/2010 Tanggal 23 Juli 2010, Tentang

do
gu

Pemindah Bukuan Dana, Untuk Pembayaran Biaya


Universal Service Obligation (USO) Ditjen Postel Periode
In
A

Januari s/d Juni 2010, Sebesar Rp. 3.745.128.984,00.


(Fotokopi sesuai dengan asli); ----------
ah

lik

49. Bukti P II INTV II 49 : Surat PT. Indosat Mega Media, Nomor : 18368/
DKA-TRF/IMM/III/2011 Tanggal 15 Maret 2011, Tentang
m

ub

Pemindah Bukuan Dana, Untuk Pembayaran Biaya


Universal Service Obligation (USO) Ditjen Postel Periode
ka

ep

Juli s/d Desember 2010, Sebesar Rp. 3.834.012.354,00.


(Fotokopi sesuai dengan asli); ----------
ah

50. Bukti P II INTV II 50 : Surat PT. Indosat Mega Media, Nomor : 19645/
es

DKA-TRF/IMM/VIII/2011 Tanggal 22 Agustus 2011,


M

ng

Tentang Pemindah Bukuan Dana, Untuk Pembayaran


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 264
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Biaya Universal Service Obligation (USO) Ditjen Postel

si
Periode Januari s/d Desember 2010, dan Kurang Bayar
April s/d Agustus 2011, Sebesar Rp. 3..572.387.158.

ne
ng
(Fotokopi sesuai dengan asli); -------------

51. Bukti P II INTV II 51 : Surat PT. Indosat Mega Media, Nomor : 19577/

do
gu DKA-TRF/IMM/VIII/2011 Tanggal 12 Agustus 2011,
Tentang Pemindah Bukuan Dana, Untuk Pembayaran

In
A
Biaya Universal Service Obligation (USO) Ditjen Postel
Periode Januari s/d Juni 2011, Sebesar Rp.
ah

3.100.779.233,00. (Fotokopi sesuai dengan asli); ----------

lik
52. Bukti P II INTV II 52 : Surat PT. Indosat Mega Media, Nomor : 21106/
am

ub
DKA-TRF/IMM/II/2012 Tanggal 23 Pebruari 2012,
Tentang Pemindah Bukuan Dana, Untuk Pembayaran
Biaya Universal Service Obligation (USO) Ditjen Postel
ep
k

Periode Juli s/d Desember 2011, Sebesar Rp.


ah

4.904.943.712,00. (Fotokopi sesuai dengan asli); ----------


R

si
53. Bukti P II INTV II 53 : Surat PT. Indosat Mega Media, Nomor : 22198/

ne
DKA-TRF/IMM/VIII/2012 Tanggal 06 Agustus 2012,
ng

Tentang Pemindah Bukuan Dana, Untuk Pembayaran


Biaya Universal Service Obligation (USO) Ditjen Postel

do
gu

Periode Januari s/d Juni 2012, Sebesar Rp.


1.875.353.575,00. (Fotokopi sesuai dengan asli); ----------
In
A

54. Bukti P II INTV II 54 : Print Screen, Capture dari Bakri Connectivity


dari Bakrie Telecom (BTEL) yaitu dari PT. Bakrie
ah

lik

Telecom, Tbk. Yang Menyelenggarakan Layanan Internet


dengan Teknologi CDMA EVDO. (Fotokopi sesuai
m

ub

dengan asli); ----------------------------------------------------------


ka

55. Bukti P II INTV II 55 : Print Screen, Capture dari Bakri Connectivity


ep

dari Bakrie Telecom (BTEL) yaitu dari PT. Bakrie


Telecom, Tbk. Yang Menyelenggarakan Layanan Internet
ah

dengan Teknologi CDMA EVDO. (Fotokopi sesuai


es

dengan asli); ----------------------------------------------------------


M

ng

on

Halaman 265 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 265
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
56. Bukti P II INTV II 56 : Print Screen, Capture dari Quasar yang

si
Menyelenggarakan Layanan Internet. (Fotokopi sesuai
dengan asli); ----------------------------------------------------------

ne
ng
57. Bukti P II INTV II 57 : Print Screen, Capture dari CBN yang

do
gu Menyelenggarakan Layanan Internet dalam jaringan 3G.
(Fotokopi sesuai dengan asli); -----------------------------------

In
A
58. Bukti P II INTV II 58 : Print Screen, Capture dari CBN yang
Menyelenggarakan Layanan Internet (Fotokopi sesuai
ah

lik
dengan asli); ----------------------------------------------------------

59. Bukti P II INTV II 59 : Print Screen, Capture dari CBN yang


am

ub
Menyelenggarakan Layanan Internet (Fotokopi sesuai
dengan asli); ----------------------------------------------------------
ep
60. Bukti P II INTV II 60 : Print Screen, Capture dari Centrin Online yang
k

Menyelenggarakan Layanan Internet (Fotokopi sesuai


ah

R
dengan asli); ----------------------------------------------------------

si
61. Bukti P II INTV II 61 : Print Screen, Capture dari Centrin Online yang

ne
ng

Menyelenggarakan Layanan Internet (Fotokopi sesuai


dengan asli); ----------------------------------------------------------

do
gu

62. Bukti P II INTV II 62 : Print Screen, Capture dari Centrin Online yang
Menyelenggarakan Layanan Internet (Fotokopi sesuai
In
A

dengan asli); ----------------------------------------------------------

63. Bukti P II INTV II 63 : Perjanjian Kerjasama antara PT Indosat, Tbk


ah

lik

dengan PT Quasar Jaringan Mandiri tentang Akses


Internet dan VPN Quasar Melalui Jaringan 3,5/HSDPA/
m

ub

UMTS/GPRS Indosat, Nomor Indosat : 039/C00-CC0/


LGL/09 Nomor Quasar : A3.MQC-OPR/ISAT/003/08
ka

tanggal 16 Pebruari 2009 (Fotokopi sesuai dengan asli);


ep

------------------------------------------------
ah

64. Bukti P II INTV II 64 : Perjanjian Kerjasama antara PT Indosat, Tbk


R

es

dengan PT Cyberindo Aditama tentang Akses Internet


M

ng

dan VPN Quasar Melalui Jaringan 3,5/HSDPA/ UMTS/


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 266
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
GPRS Indosat, Nomor Indosat : 038/C00-CC0/LGL/09

si
Nomor CBN : CBN/LGL-MKT/010/09 tanggal 16 Pebruari
2009 (Fotokopi sesuai dengan asli); -

ne
ng
65. Bukti P II INTV II 65 : Perjanjian Kerjasama Layanan MVNO Antara
PT Mobile-8 Telecom, Tbk. Dengan PT Indosat Mega

do
gu Media tentang Penggunaan Layanan MVNO, Nomor :
139.M8/139.IM2.09/MKTT/V/2009 (Fotokopi sesuai

In
A
dengan asli); ----------------------------------------------------------

66. Bukti P II INTV II 66 : Perjanjian Kerjasama Layanan Penyediaan


ah

lik
Layanan Akses Internet antara PT Mobile-8 Telecom
dengan PT Indosat Mega Media tentang Penggunaan
am

ub
Layanan MVNO, Nomor: 087.m8/085.IM2.06/VIII/06
tanggal 15 Agustus 2006 (Fotokopi sesuai dengan asli); -
ep
67. Bukti P II INTV II 67 : Klipping Harian KONTAN, tanggal 3 Januari
k

2012 yang berjudul Kasus IM2 dan Dampak ke Industri


ah

(Fotokopi dari fotokopi); -------------------------------------------


R

si
68. Bukti P II INTV II 68 : Klipping Detiknet, kolom Telematika tanggal 21

ne
ng

Desember 2012 yang berjudul Logika Galau Kejaksaan


Agung di Kasus IM2 (Fotokopi dari fotokopi); --------------

do
gu

69. Bukti P II INTV II 69 : Klipping Harian Suara Pembaharuan, Tanggal


28 Januari 2013 yang berjudul Lex Specialis dalam
In
Kasus Indosat IM2 (Fotokopi dari fotokopi); --------------
A

70. Bukti P II INTV II 70 : Klipping Harian Kontan, tanggal 15 Januari 2013


ah

lik

yang berjudul Indonesia dan Ancaman tanpa


Internet (Fotokopi dari fotokopi);
m

-------------------------------------------
ub

71. Bukti P II INTV II 71 : Klipping Internet (Fotokopi dari fotokopi); ---------


ka

ep

72. Bukti P II INTV II 72 : Klipping Internet yang berjudul Dimana Duduk


Perkara Kasus IM2? (Fotokopi dari fotokopi); --------------
ah

Menimbang, bahwa untuk mempertahankan dalil-dalil sangkalannya,


es

Tergugat I dan Tergugat II telah mengajukan bukti tertulis berupa fotokopi


M

ng

surat-surat yang telah diberi materai cukup dan telah dilegalisir sehingga
on

Halaman 267 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 267
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dapat dijadikan sebagai alat bukti yang sah dimana bukti-bukti Tergugat I

si
dan II diberi tanda TI,TII 1 s/d TI, TII 32 adalah sebagai berikut :

1. Bukti TI,TII 1 : Surat Perintah Penyidikan pada Jaksa Agung Muda

ne
ng
Tindak Pidana Khusus Nomor: Print-04/F.2/
Fd.1/01/2012 (Fotokopi sesuai dengan asli);

do
gu
2. Bukti TI,TII 2 : Surat Direktur Penyidikan Tindak Pidana Khusus
Kejaksaan Agung RI Nomor: B-234/F.2/

In
A
Fd.1 /01/2012 tanggal 31 Januari 2012 (Fotokopi
sesuai dengan asli);
ah

lik
--------------------------------------------------

3. Bukti TI,TII 3 : Surat Direktur Penyidikan Tindak Pidana Khusus


am

ub
Kejaksaan Agung RI Nomor: 1146/F.2/
Fd.1 /05/2012 tanggal 31 Mei 2012 perihal Bantuan
ep
untuk melakukan Perhitungan Kerugian Keuangan
k

Negara dan Keterangan Ahli (Fotokopi sesuai


ah

dengan Asli); --------------------------------------------------


R

si
4. Bukti TI,TII 4 : Surat Nomor : S-927/D6/01/2012 hal Bantuan

ne
ng

Menghitung Kerugian Keuangan Negara, yang


ditujukan kepada JAMPIDSUS (Fotokopi sesuai

do
dengan asli); --------------------------------------------------
gu

5. Bukti TI,TII 5 : Surat Tugas Deputi Investigasi Nomor : ST-524/


In
D601/3/2012 tanggal 2 Oktober 2012 (Fotokopi
A

sesuai dengan asli); -----------------------------------------


ah

lik

6. Bukti TI,TII 6 : Laporan Hasil Audit Penghitungan Kerugian


Keuangan Negara atas Perkara Dugaan Tindak
m

Pidana Korupsi dalam Penggunaan Jaringan


ub

Frekwensi Radio 2,1 GHz/Generasi Tiga (3G) oleh


ka

PT Indosat, Tbk dan PT Indosat Mega Media (IM2)


ep

(Fotokopi sesuai dengan asli); ----------------------------


ah

7. Bukti TI,TII 7 : Surat Deputi Investigasi Nomor : SR-1024/


R

D6/1/2012 (Fotokopi sesuai dengan asli); -----


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 268
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
8. Bukti TI,TII 8 : Putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha

si
Negara Jakarta Nomor : 197/B/2002/PT.TUN.JKT
tanggal 17 Desember 2002 (Fotokopi sesuai

ne
ng
dengan asli); --------------------------------------------------

9. Bukti TI,TII 9 : Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Nomor :

do
gu 28/G.TUN/2012/PTUN.JPR tanggal 6 Desember
2012, dengan Obyek Gugatan Surat Laporan Hasil

In
A
Penghitungan Kerugian Keuangan Negara
(LHPKKN) BPKP Perwakilan Provinsi Papua
ah

dengan Nomor: LHP-KKN-360/PW 26/5/2011

lik
tanggal 28 Juli 2011 tentang Hasil perhitungan
Kerugian Keuangan Negara dalam pelaksanaan
am

ub
kegiatan Pembangunan Jalan dan Jembatan Ruas
Jalan Waley Molof pada Dinas Pekerjaan Umum
ep
k

Kabupaten Keerom T.A.2007-2008 oleh BPKP


ah

Perwakilan Provinsi Papua (Fotokopi sesuai


R

si
dengan asli); --------------------------------------------------

10. Bukti TI,TII 10 : Penetapan Ketua PTUN Yogyakarta Nomor: 06/

ne
ng

G/2010/PTUN.YK tanggal 16 Juni 2010 dalam


Perkara Gugatan Tata Usaha Negara antara

do
gu

Johanis Richard Riwoe, ST, MA. sebagai


Penggugat melawan Kepala Perwakilan BPKP
In
A

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai Para


Tergugat, dengan Obyek Gugatan Surat Para
ah

lik

Tergugat Nomor: S-3299/PW.12/5/2009 tanggal 6


Oktober 2009 tentang Perhitungan Kerugian
Keuangan Negara atas Dugaan Tindak Pidana
m

ub

Korupsi pada Bantuan Keuangan untuk Partai


ka

Politik DPC Partai Damai Sejahtera Tahun


ep

Anggaran 2006 dan 2007 (Fotokopi sesuai dengan


ah

asli); -------------------------------------------------------------
R

11. Bukti TI,TII 11 : Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Nomor: 21/
es
M

G/2010/PTUN-SMD tanggal 22 Desember 2010,


ng

on

Halaman 269 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 269
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dari Direktori Putusan Mahkamah Agung,

si
putusan.mahkamahagung.go.id (Fotokopi sesuai
dengan asli); --------------------------------------------------

ne
ng
12. Bukti TI,TII 12 : Rapat Kerja Nasional Mahkamah Agung RI dengan
Jajaran Pengadilan Tingkat Banding dari 4 (empat)

do
gu Lingkungan Peradilan seluruh Indonesia Tahun
2009, yang telah dilaksanakan di Palembang

In
A
tanggal 6 s.d. 10 Oktober 2009 (Fotokopi sesuai
dengan asli); --------------------------------------------------
ah

lik
13. Bukti TI,TII 13 : Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor: 003/PUU-
IV/2006 (Fotokopi sesuai dengan asli); ----------------
am

ub
14. Bukti TI,TII 14 : Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor: 31/PUU-
X/2012 tanggal 23 Oktober 2012 mengenai
ep
permohonan uji materil Pasal 6 huruf a dan
k

Penjelasan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002


ah

tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana


R

si
Korupsi terhadap UUD 1945 yang diajukan oleh Ir.

ne
Eddie Widiono Suwondho, M.Sc. pada tanggal 21
ng

Maret 2012 (Fotokopi sesuai dengan asli); -----------

do
15. Bukti TI,TII 15 : Peraturan Kepala BPKP Nomor:1314/K/D6/2012
gu

tentang Pedoman Penugasan Bidang Investigasi


(PPBI) (Fotokopi sesuai dengan asli); ------------------
In
A

16. Bukti TI,TII 16 : Putusan Sela Pengadilan Tindak Pidana Korupsi


pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor: 01/
ah

lik

Pid.Sus/TPK/2013/PN.JKT.PST (Fotokopi sesuai


dengan asli); --------------------------------------------------
m

ub

17. Bukti TI,TII 17 : Penetapan Hakim Pengadilan Tindak Pidana


ka

Korupsi pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat


ep

Nomor: 01/Pid.B/TPK/2013/PN.JKT.PST tanggal 04


ah

Januari 2013 (Fotokopi sesuai dengan asli); -----


R

18. Bukti TI,TII 18 : Surat Dakwaan No. Reg. Perkara: PDS-23/


es
M

JKT.SL/12/2012 tanggal 27 Desember 2012


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 270
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dengan Terdakwa Indar Atmanto (Fotokopi sesuai

si
dengan asli); --------------------------------------------------

ne
ng
19. Bukti TI,TII 19 : Pendapat Penuntut Umum atas Keberatan
(Eksepsi) Tim Penasehat Hukum Terdakwa Indar

do
gu Atmanto terhadap Surat Dakwaan No. Reg.
Perkara: PDS-23/JKT.SL/12/2012 (Fotokopi sesuai

In
A
dengan asli); --------------------------------------------------

20. Bukti TI,TII 20 : Halaman 222, Buku Usaha Memahami Undang


ah

lik
Undang Tentang Peradilan Tata Usaha Negara
Buku I Beberapa Pengertian Dasar Hukum Tata
am

ub
Usaha Negara, Indroharto, S.H., Pustaka Sinar
Harapan, Jakarta 2000 (Fotokopi sesuai dengan
ep
asli); -------------------------------------------------------------
k

21. Bukti TI,TII 21 : Halaman 37 s/d 40, 207, 211, 213 s/d 217 Buku
ah

R
Usaha Memahami Undang Undang Tentang

si
Peradilan Tata Usaha Negara Buku II Beracara di

ne
ng

Pengadilan Tata Usaha Negara, Indroharto, S.H.,


Pustaka Sinar Harapan, Jakarta 2005 (Fotokopi

do
sesuai dengan asli); -----------------------------------------
gu

22. Bukti TI,TII 22 : Berita Sinar Harapan Online tanggal 05 Februari


In
2013, dengan judul Kejagung: Menkominfo
A

Jangan Campuri Proses Hukum (Fotokopi sesuai


dengan asli); --------------------------------------------------
ah

lik

23. Bukti TI,TII 23 : Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor : 3/PUU-


m

VI/2008 mengenai permohonan pengujian


ub

ketentuan Pasal 34 ayat (2a) huruf b UU Nomor 6


ka

Tahun 1983 jo UU Nomor : 28 Tahun 2007


ep

terhadap Pasal 23E ayat (1) UUD 1945, khususnya


ah

sepanjang menyangkut frasa atau instansi


R

pemerintah (Fotokopi sesuai dengan asli);------------


es
M

ng

on

Halaman 271 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 271
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
24. Bukti TI,TII 24 : Halaman 125 s.d. 130 dan halaman 146 s.d. 148

si
buku Pembahasan Permasalahan dan Penerapan
KUHAP Penyidikan dan Penuntutan Edisi Kedua,

ne
ng
M. Yahya Harahap, s.h., Sinar Grafika, Jakarta,
2004 (Fotokopi sesuai dengan asli); --------------------

do
gu
25. Bukti TI,TII 25 : Tanda
pidana
Terima dokumen perkara dugaan tindak
korupsi dalam penggunaan jaringan

In
A
frekwensi radio 2,1 GHz/Generasi Tiga (3G) oleh
PT Indosat dan PT Indosat Mega Media (IM2) dari
ah

Kejaksaan Agung kepada BPKP pada bulan

lik
Maret2012 (Fotokopi sesuai dengan asli); ------------
am

ub
26. Bukti TI,TII 26 : Surat permintaan data-data yang masih diperlukan
untuk melakukan penghitungan kerugian keuangan
Negara atas kasus dugaan tindak pidana korupsi
ep
k

pada PT Indosat Mega Media (IM2) dalam


ah

penggunaan alokasi pita frekwensi radio bagi


R

si
penyelenggara jaringan bergerak selular IMT-2000
pada pita frekwensi radio 2,1 GHz dari Tim Auditor

ne
ng

BPKP kepada Tim Penyidik Kasus TPK Jaringan


Bergerak 3G (IM2) tanggal 17 Oktober 2012

do
gu

(Fotokopi sesuai dengan asli);----------------------------

27. Bukti TI,TII 27 : Halaman 294 s.d. 307 buku Pembahasan


In
A

Permasalahan dan Penerapan KUHAP


Pemeriksaan Sidang Pengadilan, Banding, Kasasi,
ah

lik

Peninjauan Kembali Edisi Kedua, M. Yahya


Harahap, SH., Sinar Grafika, Jakarta, 2005
m

ub

(Fotokopi sesuai dengan asli); ---------------------------

28. Bukti TI,TII 28 : Risalah Pembahasan Ringkasan Hasil Audit


ka

ep

Bantuan Penghitungan Kerugian Keuangan Negara


atas Dugaan TPK dalam penggunaan Jaringan
ah

Frekwensi Radio 2,1 GHz/Generasi Tiga (3G) oleh


R

es

PT Indosat Tbk dan PT Indosat Mega Media (IM2)


M

(Fotokopi sesuai dengan asli);----------------------------


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 272
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
29. Bukti TI,TII 29 : Surat Tugas Nomor: ST-185/D601/3/2012;

si
(Fotokopi sesuai dengan asli); ---------------------------

30. Bukti TI,TI 30 : Audit Program Perhitungan Kerugian Keuangan

ne
ng
Negara Kasus Dugaan Tindak Pidana Korupsi
Dalam Penggunaan Jaringan Frekwensi Radio 2,1

do
gu GHz/Generasi Tiga (3G) Oleh PT Indosat Tbk dan
PT Indosat Mega Media (IM2) (Fotokopi sesuai

In
A
dengan asli); --------------------------------------------------

31. Bukti TI,TII 31 : Berita Acara Pemeriksaan Lapangan hari Kamis


ah

lik
tanggal 07 Juni 2012 yang menyimpulkan bahwa
secara umum pada setting 3G prefer diperoleh
am

ub
identifikasi pendudukan spectrum 2,1 GHz milik
Indosat pada penggunaan modem dengan SIM
Card paket layanan IM2 broadband broom 100
ep
k

Cust ID 081410146784 No. USIM :


ah

89620190000027209823 (Fotokopi sesuai dengan


R

si
asli); -------------------------------------------------------------

ne
32. Bukti TI,TII 32 : Berita Acara Pemeriksaan Lapangan hari Kamis
ng

tanggal 29 Maret 2012 yang menyimpulkan bahwa


secara umum pada setting 3G only diperoleh

do
gu

identifikasi pendudukan spectrum 2,1 GHz milik


Indosat pada penggunaan modem dengan SIM
In
A

Card IM2 broadband broom kalong Cust ID


081464046507 No. SIM : 89620190000021207724
ah

lik

(Fotokopi sesuai dengan asli); ----------------------------

Menimbang, bahwa Penggugat disamping mengajukan bukti tertulis


m

ub

mengajukan 2 (dua) orang saksi bernama Sukria dan Fajar Ajisuryawan,


Penggugat II Intervensi 1 dan 2 mengajukan satu orang saksi bernama Eddy
ka

ep

Thoyib KGS dan juga Penggugat serta Penggugat II Intervensi 1 dan 2


secara bersama-sama mengajukan 4 (empat) orang Ahli bernama Dani
ah

Sudarsono, DR. RONNY, S.Kom.,M.Kom.,M.H., Prof.DR.Philipus Hadjon,


R

es

S.H.M.H., dan Ir. Nonot Harsono dimana para saksi dan Ahli dalam
M

ng

on

Halaman 273 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 273
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
persidangan telah memberikan keterangannya dibawah sumpah sebagai

si
berikut ; ------------------------------------------------------------------------------------------

Keterangan saksi Penggugat :

ne
ng
1. SUKRIA (Kewarganegaraan Indonesia, jenis kelamin laki-laki, tempat
lahir Kuningan, tanggal lahir 05 Januari 1968, alamat : KKDR.

do
gu Anggrek-3 Blok D1 No. 3, Kelurahan Tirta Jaya, Kota Depok, Jawa
Barat Pekerjaan Karyawan Indosat, Agama Islam);

In
A
-----------------------------------

- Bahwa saksi bekerja di IM2 sejak bulan Mei tahun 2005; --------------
ah

lik
- Bahwa sekitar bulan September 2012 s/d Nopember 2012 tidak ada
pemeriksaan yang dilakukan oleh BPKP ke perusahaan IM2, begitu
am

ub
juga pemeriksaan fisik maupun data-data di kantor; ---------------------

- Bahwa setiap tamu yang datang ke perusahaan harus mengisi buku


ep
k

tamu; --------------------------------------------------------------------------
ah

- Bahwa saksi bertugas mengelola bagian keuangan perusahaan,


R

si
dan struktur organisasi bagian keuangan dibagi tiga, yaitu bagian
akutansi yang mencatat pembukuan perusahaan, kedua bagian

ne
ng

finansial planning analisys yaitu bertugas mengontrol anggaran


serta membuat analisys atas keuangan perusahaan, ketiga adalah

do
gu

bagian treasury dan collection yang tugasnya adalah mengelola


uang masuk dan uang keluar perusahaan; ---------------------------------
In
A

- Bahwa sepengetahuan saksi PT.IM2 sebagai penyelenggara jasa


telekomunikasi telah melaksanakan kewajibannya pada Negara,
ah

lik

adapun jumlah BHP jastel yang telah dibayarkan kepada Negara


sejak tahun 2006 sampai dengan 2012; ------------------------------------
m

ub

- Bahwa dari Kominfo ada melakukan pemeriksaan- pemeriksaan


ketika PT.IM2 melakukan pembayaran-pembayaran kewajiban BHP
ka

ep

dan USO; ----------------------------------------------------------------------------


ah

- Bahwa selama dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan yang dilakukan


R

oleh Kominfo, tidak pernah ada pelanggaran-pelanggaran yang


es

dilakukan oleh PT. M2; ----------------------------------------------------------


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 274
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa menurut saksi tidak pernah ada tuntutan dari Menkoinfo

si
tentang pembayaran kewajiban PT.IM2 selama melakukan
pembayaran BHP dan USO; ---------------------------------------------------

ne
ng
- Bahwa saksi tidak mengetahui data apa saja yang diambil tapi
sebagian besar tahu, yaitu laporan keuangan tahun 2006 s/d 2011,

do
gu laporan pembayaran BHP dan USO dari tahun 2006 s/d 2011; ------

2. FAJAR AJISURYAWAN (Kewarganegaraan Indonesia, jenis kelamin

In
A
laki-laki, tempat lahir Ambarawa, tanggal lahir 10 Desember 1976,
alamat : Emerald View Blok EP, Kelurahan Parigi, Tangerang,
ah

lik
Pekerjaan Karyawan Indosat, Agama Islam); -----------------------------------

- Bahwa saksi bekerja di Indosat sejak tahun 2001, masuk di unit


am

ub
Hubungan Bisnis Dalam Negeri yang menangani interkoneksi antar
operator, kemudian tahun 2004 masuk di bagian Regulatory
ep
menangani hubungan antara Indosat dengan Pemerintah namanya
k

Kominfo, BI termasuk BPKP, kemudian tahun 2007 saksi masih di


ah

unit yang sama di group yang sama tapi beda divisi sampai
R

si
sekarang; ----------------------------------------------------------------------------

ne
ng

- Bahwa saksi sekitar tahun 2012 itu ada pekerjaan lain, jadi tidak
terkait dengan kasus ini, pernah datang BPKP yaitu untuk

do
melakukan audit atas kelebihan bayar BHP Frekwensi, tapi kalau
gu

audit terkait dengan kasus PT.IM2 tidak pernah, jadi Indosat ada
kelebihan bayar BHP Frekwensi sebesar Rp. 65 M kepada
In
A

Pemerintah dan itu Kominfo sudah mengakui, itu terkait dengan


CDMA; -------------------------------------------------------------------------------
ah

lik

- Bahwa menurut saksi terkait dengan kasus PT. IM2, BPKP tidak
pernah dating melakukan audit; -----------------------------------------------
m

ub

- Bahwa saksi menerangkan, konteks hubungan dengan Pemerintah


ka

tugas di group saksi itu banyak, ada yang ke Kominfo, ada BI ada
ep

ke Kementerian sehingga seluruh perizinan sebagian besar berasal


ah

dari Kominfo Keuangan, kalau ke Kominfo itu tentunya terkait


R

dengan perizinan Indosat karena Indosat bergerak di bidang


es

Komunikasi. Juga aspek kepatuhan kemudian aspek pelaporan


M

ng

on

Halaman 275 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 275
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
segala macam disampaikan ke Kominfo, itu adalah tugas dari unit

si
saksi; ---------------------------------------------------------------------------------

- Bahwa saksi mengetahui Indosat sebagai pengguna pita Frekwensi

ne
ng
2,1 GHz; -----------------------------------------------------------------------------

- Bahwa sepengetahuan saksi tidak pernah ada masalah dengan

do
gu Kominfo terhadap Indosat karena di Kominfo sendiri juga dilakukan
semacam diaudit oleh BPKP setiap tahun dan Indosat juga sering

In
A
terlibat sebagai operator, sehingga kalau ada masalah atau tidak
pasti diketahui oleh BPKP dan sampai sekarang tidak ada masalah;
ah

lik
- Bahwa sepengetahuan saksi Menkominfo tidak pernah
am

ub
menyampaikan kepada Indosat bahwa telah terjadi penggunaan
frekuensi secara bersama-sama dengan PT.IM2; ------------------------
ep
- Bahwa kewajiban bayar sekitar Rp. 2 Trilyun ini adalah terkait
k

kewajiban PT Indosat kepada Negara, dan sudah termasuk pada


ah

R
yang digunakan oleh PT. IM2, jadi pita Frekwensi itu hanya dibayar

si
oleh 1 (satu) pihak, pita Frekwensi itu hanya bisa digunakan oleh 1

ne
ng

(satu) pihak, karena kalau ada pihak lain yang menggunakan pita
Frekwensi yang sama pasti akan terjadi interferensi, sehingga tidak

do
mungkin ada 2 (dua) pengguna untuk satu pita Frekwensi yang
gu

sama; ---------------------------------------------------------------------------------
In
- Bahwa BPKP tidak pernah melakukan pemeriksaan atas
A

penggunaan frekuensi bersama di Indosat, tidak ada observasi


secara langsung oleh BPKP, tidak ada konfirmasi langsung oleh
ah

lik

BPKP, tidak ada pemeriksaan fisik secara langsung oleh BPKP


yang mengambil dokumen terkait perjanjian kerjasama, tidak ada
m

ub

wawancara dengan saksi maupun kepada karyawan Indosat oleh


ka

BPKP terkait kerjasama, tidak ada analisys yang disampaikan


ep

kepada Indosat oleh BPKP; ----------------------------------------------------


ah

Keterangan saksi dari Penggugat Intervensi I dan Penggugat II Intervensi II


R

* EDDY THOYIB KGS (Kewarganegaraan Indonesia, jenis kelamin laki-


es
M

laki, tempat lahir Wonogiri, tanggal lahir 09 Juli 1955, alamat : Emerald
ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 276
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
View Blok EP, Kelurahan Parigi, Tangerang, Pekerjaan Direktur

si
Eksekutif pada Organisasi Masyarakat Telematika Indonesia, Agama
Islam); --------------------------------------------------------------------------------------

ne
ng
- Bahwa saksi mengetahui tentang dengan adanya pernyataan
bersama komunitas TIK Indonesia sehubungan adanya dugaan

do
gu tindak pidana korupsi akibat adanya penggunaan Frekwensi 3G
milik PT Indosat, Tbk. Oleh PT Indosat Mega Media tertanggal 24

In
A
Januari 2012, karena saksi pada saat itu hadir; ---------------------------

- Bahwa ketika kasus ini berkembang dimana PT.IM2 dituduh telah


ah

lik
merugikan keuangan Negara sebesar 1,3 Trilyun, Masyarakat
Telekomunikasi secara spontan membahas masalah perjanjian
am

ub
Indosat dengan PT.IM2 baik secara yuridis maupun praktis sebagai
bisnis yang common dan dari pembahasan tersebut antara PT.
IM2 dengan PT. Indosat adalah common practice yang memang
ep
k

telah diatur dalam undang-undang dan justru memang didorong


ah

oleh pemerintah; -------------------------------------------------------------------


R

si
- Bahwa pola kerjasama yang dilaksanakan oleh PT.Indosat dengan

ne
PT.IM2 itu juga digunakan oleh perusahaan-perusahaan lain; --------
ng

- Bahwa perusahaan-perusahaan yang melakukan kerjasama persis

do
dengan PT.Indosat dengan PT.IM2, seperti Media Telkom itu
gu

bekerjasama dengan Telkom, antara Radnet dengan Biznet itu


persis sama dengan yang dilakukan Indosat dengan IM2; -------------
In
A

- Bahwa saksi mendengar langsung, bahwa seluruh anggota kami


seperti Telkomsel melakukan hal yang sama, jadi kami juga
ah

lik

membahas di dalam Mastel; ---------------------------------------------------


m

- Bahwa penyedia jaringan yang memiliki hak terhadap 3G ini, yang


ub

pertama adalah Telkomsel, Indosat kemudian XL dan ada AXIS,


ka

mereka yang punya hak jaringan 3G, hanya 4 Operator, yang


ep

diperoleh melalui lelang; ---------------------------------------------------------


ah

- Bahwa sebelum kasus ini digelar di PTUN sudah diproses di dalam


R

sidang Pengadilan pidana Tipikor mengenai kerjasama PT.Indosat


es
M

dengan PT.IM2; --------------------------------------------------------------------


ng

on

Halaman 277 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 277
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa Sdr. Indar Atmanto telah ditetapkan sebagai tersangka

si
sekitar bulan Oktober tapi tidak tahu pasti, tapi saksi telah
mengikuti kasus ini sejak Januari 2012 ketika dilakukan Penyidikan

ne
ng
di Kejaksaan Agung, makanya kami mengeluarkan Joint Statemen
pada Pebruari 2012; --------------------------------------------------------------

do
gu - Bahwa Saksi tidak mengetahui bahwa Laporan itu adalah atas
permintaan dari Penyidik atau inisiatif dari BPKP; ------------------------

In
A
Keterangan Ahli Penggugat, Penggugat II Intervensi 1 dan Penggugat II
Intervensi 2. -------------------------------------------------------------------------------------
ah

lik
1. DANI SUDARSONO, (Kewarganegaraan Indonesia, Jenis kelamin Laki-
laki, Lahir di Bandung, tanggal 04 September 1938, alamat Jl.Bunga
am

ub
Matahari Utama D7 Jatiwarna Indah Pondok Gede, Bekasi, Pekerjaan
Akuntan Publik, Agama Islam); ------------------------------------------------------
ep
- Bahwa Ahli pernah bekerja di BPKP sebelum BPKP berdiri Tahun
k

1983 berdasarkan Kepres No. 31 Tahun 1983, saya bekerja di


ah

R
BPKP sejak BPKP bernama Jawatan Akuntan Negara, kemudian

si
menjadi Direktorat Akuntan Negara, kemudian menjadi Direktorat

ne
ng

Jenderal Pengawasan Keuangan Negara, salah satu Direktorat


Jenderal pada Departemen Keuangan. Kemudian pada Tahun 1983

do
BPKP lahir berdasarkan Kepres No. 31 Tahun 1983; ------------
gu

- Bahwa berdasarkan Kepres No. 31 Tahun 1983 BPKP sangat-


In
sangat mempunyai kewenangan untuk melakukan : Pertama
A

Pengawasan terhadap seluruh keuangan Negara baik APBN,


APBD, BUMN, BUMD, kemudian melakukan pemeriksaan khusus
ah

lik

atas kasus-kasus tertentu tindak pidana korupsi, kemudian BPKP


bisa melakukan pemeriksaan akuntan untuk memberikan
m

ub

pernyataan pendapat terhadap laporan keuangan APBN, APBD


ka

dan lain sebagainya, jadi kewenangan BPKP luas dan besar sekali
ep

waktu itu; ----------------------------------------------------------------------------


ah

- Bahwa mengenai kewenangan BPKP itu adalah dulu bukan


R

sekarang, sedangkan kewenangannya sekarang sangat terbatas,


es

pada Tahun 2000 keluar Kepres 166 yang tadinya BPKP itu suatu
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 278
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
lembaga yang mempunyai kewenangan eksklusif di bidang

si
pengawasan, tapi pada Tahun 2000 itu entah apa yang terjadi
keluarlah Kepres No. 166, yang mengelompokkan BPKP menjadi

ne
ng
Lembaga Non Departemen (LPND) dan kemudian dalam Kepres
No. 166 tahun 2000 itu, yang kewenangannya begitu luasnya,

do
gu sekarang menjadi sempit, tapi Kepres Tahun 1983 pada waktu itu
belum dicabut, Namun demikian Tahun 2001 keluarlah Kepres No.
42 Tahun 2001 mengenai LPND, kemudian disebutkan

In
A
kewenangan BPKP berdasarkan No. 31 Tahun 1983 dicabut; --------
ah

- Bahwa dengan dicabutnya Kepres 31 Tahun 1983 oleh Kepres No.

lik
42 Tahun 2001, maka terkait siapa yang berwenangan atas
pemeriksaan keuangan Negara Kemudian bagaimana Keuangan
am

ub
Negara itu dikelola dan dipertanggung jawabkan diatur dalam UU
No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendahaan Negara, kemudian
ep
k

bagaimana Pengelolaan dan Pertanggungjawaban ini diperiksa ada


ah

UU atas Pemeriksaan atas Pengelolaan dalam UU Keuangan


R

si
Negara UU 15 Tahun 2004, UU No. 15 Tahun 2006 mengatur yang
melakukan pemeriksaan terhadap Keuangan Negara adalah Badan

ne
ng

Pemeriksa Keuangan (BPK); ---------------------------------------------------

- Bahwa dalam melakukan Audit maka Auditor harus independen dan

do
gu

objektif, jadi Auditor dalam memberikan pernyataan pendapatnya


dia harus independen dan obyektif itu syarat utama; --
In
A

- Bahwa untuk meminta keterangan dari pihak yang terkait itu wajib
sekali sampai Auditor itu yakin laporannya itu betul-betul bisa dia
ah

lik

memberikan pernyataan bagi si pengguna laporan, bahwa


berdasarkan laporan ini telah terjadi kerugian negara; ------------------
m

ub

- Bahwa BPK adalah aparat pengawasan eksternal Pemerintah,


kemudian di dalam tubuh pemerintah ada yang namanya Aparat
ka

ep

Pengawasan Internal Pemerintah (APIP), salah satu Aparat


Pengawasan Intern Pemerintah adalah BPKP; ---------------------------
ah

- Bahwa dalam setiap hasil audit dari Auditor yang dalam hal ini
es

adalah APIP harus mencantumkan sumber atau standar Audit apa


M

ng

on

Halaman 279 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 279
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
yang dia pakai, apakah Standar Audit Pengawasan Internal

si
Pemerintah, apakah Standar Pemeriksaan Keuangan Negara; ------

2. DR. RONNY, S.Kom., M.Kom., MH., (Kewarganegaraan Indonesia,

ne
ng
Jenis kelamin Laki-laki, Lahir di Ujungpandang, tanggal 30 September
1971, Alamat Kapas Gading Regency Kavling 62, Surabaya, Pekerjaan

do
gu Dosen di STIE Perbanas Surabaya, Agama Kristen); -------------------------

- Bahwa mengenai perjanjian (hubungan bisnis) antara

In
A
Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi dengan Penyelenggara
Jasa Telekomunikasi, sifatnya sudah umum berlaku, artinya
ah

lik
lembaga-lembaga pemilik jaringan seperti Telkomsel, Indosat dan
lain-lainnya sudah melakukan perjanjian seperti itu, dan merupakan
am

ub
amanat Undang-undang Telekomunikasi, dimana kalau kita baca
Pasal 16 ayat (1) dikatakan bahwa Penyelenggara Jaringan
Telekomunikasi dan Penyelenggara Jasa Telekomunikasi wajib
ep
k

untuk melakukan suatu hubungan kerjasama; ----------------------------


ah

- Bahwa terkait dengan kerjasama Penyelenggara Jaringan


R

si
Telekomunikasi dan Penyelenggara Jasa Telekomunikasi sesuai

ne
dengan Pasal 33 ayat (1) UU Telekomunikasi yang bisa
ng

menggunakan bersama frekwensi radio hanyalah sesama


Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi, sementara PT. IM2 ijin-

do
gu

nya adalah Penyelenggara Jasa jadi tidak dimungkinkan untuk


melakukan penggunaan bersama frekwensi radio; ----------------------
In
A

- Bahwa dari sisi pemeriksaan fisik, yang bisa menggambarkan


bahwa 2 (dua) perusahaan telah terjadi penggunaan bersama,
ah

lik

salah satunya adalah secara fisik mereka masing-masing


mempunyai BTS Pemancar, fungsi pemancar ini adalah
m

ub

mengetahui bahwa frekwensi itu bergerak ke pemancar yang lain,


pemancar ini fungsinya bisa mengirim dan bisa juga menerima,
ka

ep

oleh karena masing-masing memiliki BTS maka harus ada


pembedaan waktunya agar tidak terjadi gangguan; ----------------------
ah

- Bahwa apabila suatu perusahaan yang secara dokumen ijinnya


es

tidaklah sebagai Penyelenggara Jaringan tapi ijinnya sebagai


M

ng

Penyelenggara Jasa dan dia juga tidak mempunyai BTS-BTS,


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 280
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sangat tidak mungkin dapat dikatakan melakukan penggunaan

si
bersama, makanya harus ditinjau di lapangan, bukan dokumen,
karena dokumen hanyalah petunjuk, untuk petunjuk ini harus

ne
ng
dilengkapi dengan investigasi lapangan, meminta keterangan dari
Regulator juga dan yang tidak kalah pentingnya juga mempelajari

do
gu bagaimana hubungan bisnis pada operator lainnya, karena ini
sudah merupakan model bisnis yang ada dimana-mana dan ini
merupakan perintah UU; --------------------------------------------------------

In
A
3. Prof. DR. PHILIPUS HADJON, S.H., M.H., (Kewarganegaraan
ah

Indonesia, Jenis kelamin Laki-laki, Lahir di Flores, tanggal 10 Desember

lik
1976, Alamat Jl. Kendangsari (YKP) Blok P No. 29 B, Surabaya,
Pekerjaan Dosen di Universitas Tri Sakti, Agama Katholik); ----------------
am

ub
- Bahwa dari segi kewenangan, BPK mempunyai kewenangan yang
Konstitusional, sedangkan BPKP berdasarkan Kepres hanya
ep
k

mempunyai kewenangan pengawasan intern, kalau melaksanakan


ah

audit itu dalam rangka pengawasan pemerintah; -------------------------


R

si
- Bahwa terkait asas Presumption Iustae Causa dan juga

ne
hubungannya pada BPKP tidak konstitusional, bahwa apabila
ng

Pejabat TUN itu tetap memaksakan kehendaknya untuk


mengeluarkan suatu keputusan yang nota bene tidak berwenang,

do
gu

maka untuk mengetahui apakah keputusan TUN tersebut


mempunyai kekuatan hukum mengikat atau tidak ada 3 (tiga)
In
A

kemungkinan :

* Kemungkinan yang pertama adalah batal demi hukum; ---------


ah

lik

* Kemungkinan yang kedua adalah batal; ------------------------------


m

* Kemungkinan yang ketiga adalah dapat dibatalkan; --------------


ub

- Bahwa mengenai apabila ada suatu Pedoman yang dikeluarkan


ka

oleh Kepala Badan tapi tidak merujuk atau tidak berinduk kepada
ep

kewenangan konstitusional, maka terhadap tindakan yang


ah

dilakukan oleh Pejabat Tata Usaha Negara yang berdasarkan


R

pedoman ini kita lihat dulu bungkusnya apa ? kita kembali pada
es
M

Pasal 53 ayat (2) UU PTUN untuk parameter menguji legalitas,


ng

on

Halaman 281 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 281
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
yang pertama adalah peraturan perundang-undangan, yang kedua

si
adalah Asas umum. Jadi kita lihat dulu yang membungkusnya
maksudnya judulnya apa ? jika itu Judulnya adalah Pedoman

ne
ng
Penugasan Investigasi BPKP maka itu bukan peraturan
perundang-undangan, jadi tidak menjadi para meter untuk menguji

do
gu legalitas, karena para meter untuk menguji legalitas adalah
peraturan perundang-undangan sebagaimana ditegaskan pasal 53
ayat (2); ------------------------------------------------------------------------------

In
A
- Bahwa apabila ada suatu lembaga yang diberi kewenangan untuk
ah

melakukan pengawasan di internal pemerintah tapi kemudian

lik
lembaga itu melakukan pemeriksaan atau audit di lembaga swasta,
maka dia tidak berwenang; -----------------------------------------------------
am

ub
- Bahwa terkait dengan pengertian bunyi Pasal 2 huruf b UU PTUN,
maknanya adalah perkecualian, ini berkaitan pertama sekali kalau
ep
k

kita menguji legalitas itu berkaitan dengan prosedur dan substansi,


ah

jadi kalau pejabat yang mengeluarkan keputusan berdasarkan


R

si
ketentuan KUHAP berarti kewenangan itu sifatnya berasal dari
KUHAP kalau demikian tidak mungkin di gugat TUN; -------------------

ne
ng

- Bahwa benar berdasarkan beberapakali pengalaman Ahli di


pengadilan sering kali menemui bahwa dalam audit keuangan

do
gu

negara mengatakan tanggung jawab BPKP hanya sebatas


dokumen yang diberikan; -------------------------------------------------------
In
A

- Bahwa lampiran sebuah surat merupakan bagian yang tidak


terpisahkan dari surat itu sendiri; ----------------------------------------------
ah

lik

4. Ir. NONOT HARSONO, MSc (Kewarganegaraan Indonesia, Jenis


kelamin Laki-laki, Lahir di Jember, tanggal 4 April 1965, Alamat Jl.
m

ub

Sutorejo Tengah VI/6, Sutorejo, Surabaya, Pekerjaan Komisioner Bada


ka

Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) - Dosen, Agama Islam); -----


ep

- Bahwa Badan Regulasi Telekomunikasi di seluruh negara adalah


ah

untuk mengarahkan bagaimana telekomunikasi bisa mendatangkan


R

manfaat maksimal untuk bangsa dan negara, jadi diperlukan


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 282
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
organisasi teknis yang intinya adalah bagaimana memanfaatkan

si
teknologi informasi secara maksimal untuk kepentingan nasional; --

- Bahwa Menteri Kominfo mempunyai 4 (empat) tugas yaitu

ne
ng
Kebijakan Telekomunikasi, Pengaturan, Pengawasan dan
Pengendalian, kemudian BRTI fungsinya ada pada Pengaturan,

do
gu Pengawasan dan Pengendalian; ----------------------------------------------

- Bahwa terkait dengan apakah dimungkinkan Penyelenggara Jasa

In
A
bekerjasama dengan Penyelenggara Jaringan, UU Telekomunikasi
memang membentuk seperti itu, dimana jaman dulu monopoli PT
ah

lik
Telkom dan Indosat, untuk domestik diserahkan pada PT Telkom
dan untuk Internasional diserahkan pada PT Indosat, tapi sejak
am

ub
perubahan dimana monopoli diakhiri kemudian diganti dengan
liberalisasi, maka dibuat 2 (dua) macam Penyelenggaraan
Telekomunikasi untuk melayani publik yaitu Penyelenggara
ep
k

Jaringan Telekomunikasi yang memerlukan modal usaha,


ah

kemudian Penyelenggara Jasa Telekomunikasi dengan harapan


R

si
para UKM akan bermain di situ, hal tersebut ada di penjelasan UU
No. 36 Tahun 1999; --------------------------------------------------------------

ne
ng

- Bahwa pola-pola kerjasama antara Penyelenggara Jaringan


dengan Penyelenggara Jasa di Indonesia, bentuknya banyak,

do
gu

seperti Wartel dulu sebanyak 150 ribu Wartel, Warnet ada berapa
ribuan, kemudian ISP ada 280-an menurut laporan, penyelenggara
In
A

content provider ada 200-an, jadi variasinya banyak sekali; -----------

- Bahwa Penyelenggara Jasa dalam hal ini penyelenggara ISP pasti


ah

lik

menggunakan Jaringan Telekomunikasi, kalau tidak mau lewat


mana? Maka konsepnya adalah konektivitas dimana jaringan hanya
m

ub

ada satu saluran yang dimanfaatkan oleh sebanyak-banyaknya


orang, dimana ISP adalah bentuk pemanfaatan jaringan; --------------
ka

ep

- Bahwa antara Penggunaan Bersama Jaringan dengan Penggunaan


Bersama Frekwensi sangat berbeda, mungkin bagi orang awam hal
ah

tersebut mirip-mirip, tapi sesungguhnya sangat berbeda, dimana 1


es

(satu) jaringan dipakai ramai-ramai dan memang itu keharusan


M

ng

demikian, kalau menggunakan frekwensi ini yang tidak banyak


on

Halaman 283 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 283
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
paham. Dimana Frekwensi adalah parameter teknis gelombang

si
radio, jadi kalau kita ngomong frekwensi maka harus ada
pemancarnya dulu, orang membangun pemancar memancarkan

ne
ng
gelombang radio maka di situ ada frekwensinya ada parameter
namanya frekwensi, orang sering bilang memancarkan frekwensi

do
gu itu bahasa yang salah, pemancar memancarkan gelombang radio,
bedanya dengan kabel, kabel itu juga gelombang elektromagnetic
tapi dituntun lewat kabel sehingga tidak berpotensi mengganggu

In
A
siapa-siapa. Sedangkan memancarkan gelombang radio melalui
frekwensi ini memancarkan ke ruang terbuka, jadi bisa
ah

lik
mengganggu orang, supaya tidak mengganggu orang maka
dipelajari teorinya, yaitu frekwensinya harus khusus, frekwensi
am

ub
gelombang radionya itu harus spesifik dimana mikrofon yang satu
dengan mikrofon yang lain supaya bisa dipakai itu maka
ep
frekwensinya harus berbeda, itulah filosofi penataan frekwensi; -----
k
ah

- Bahwa perlu diketahui kenapa UU No. 36 Tahun 1999 tentang


R

si
Telekomunikasi hanya satu pasal yang mengatur tentang itu,
karena memang hanya Pasal 33 saja yaitu harus saling membuka

ne
ng

dan tidak saling mengganggu, Pasal 34-nya bayar BHP, tapi untuk
mengatur Pasal ini perlu ada PP yaitu PP No. 53 dan Peraturan

do
gu

PBB; ----------------------------------------------------------------------------------

- Bahwa kerjasama antara Indosat dengan IM2 tidak dapat


In
A

dikategorikan Penggunaan Bersama Frekwensi, karena ciri-cirinya


dalam Penggunaan Bersama, jaringannya harus 2 (dua), dimana
ah

lik

kembali kepada filosofi menggunakan frekwensi tadi yaitu bagun


pemancar memancarkan gelombang radio menempati frekwensi
menempati ruang diudara dengan frekwensi tertentu, dimana dua
m

ub

orang tidak boleh memakai bersamaan, seperti tadi ada pemancar


ka

di Jawa ada pemancar di Sumatera, ada Pemancar Siang ada


ep

Pemancar Malam ada dua pemancar, Teknologi juga begitu ada


ah

dua pemancar memakai teknologi apa itu disinkronisasi pakai


R

teknologi; ----------------------------------------------------------------------------
es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 284
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa setelah pemenang lelang ditetapkan, sudah ditetapkan juga

si
apa yang harus dibayar; ---------------------------------------------------------

- Bahwa benar bahwa ketiga pemenang lelang ini pasti sudah

ne
ng
melakukan pembayaran atas Up Front Fee dan BHP Frekwensi
tahunan, karena kalau tidak dibayar BPKP juga marah; ----------------

do
gu - Bahwa Penyelenggara Jasa yang melakukan kerjasama dengan
Penyelenggara Jaringan, terhadap Penyelenggara Jasa tersebut

In
A
tidak harus membayar Up Front Fee dan BHP Frekwensi Tahunan,
karena frekwensi itu melekat di jaringan dan juga tidak akan mampu
ah

lik
membayar; ---------------------------------------------------------------

Menimbang, bahwa Tergugat I dan Tergugat II disamping mengajukan


am

ub
bukti tertulis juga mengajukan seorang saksi bernama Muhtadi
S.Ag,S.H.M.H., serta 2 (dua) orang ahli bernama Prof.DR. Anna Erliyna,
ep
S.H.M.H., dan Mulia Ardi S.E.Ak.,MM,CfrA, dimana dalam persidangan
k

saksi dan para ahli telah memberikan keterangannya dibawah sumpah


ah

sebagai berikut :
R

si
Keterangan saksi Tergugat I dan Tergugat II

ne
ng

1. MUHTADI, S.Ag, S.H., M.H., (Kewarganegaraan Indonesia, Lahir di


Lebak, tanggal 13 Oktober 1979, Alamat Jl. Zona III, Rt.01/Rw. 03, Kec.

do
gu

Ciputat, Tangerang, Banten, Pekerjaan PNS di Kejaksaan Agung RI


sebagai Kepala Sub Bagian Tata Usaha Direktorat Penyidikan, Agama
In
Islam, Jenis kelamin Laki-laki); ---------------------------------------------------
A

- Bahwa Saksi mengetahui ada penyidikan terkait perkara dugaan


ah

lik

tindak pidana korupsi dalam penggunaan jaringan frekwensi radio


2,1 GHz (3G) oleh PT Indosat dan PT Indosat Mega Media, karena
m

ub

merupakan bagian dari tupoksi Saksi, antara lain adalah pelayanan


administrasi, dimana Direktorat Penyidikan telah menerbitkan Surat
ka

Perintah Penyidikan yaitu Surat Perintah Penyidikan Nomor :


ep

PRINT.04 F.2/FE.1/01/2012 tanggal 18 Januari 2012 terhadap


ah

dugaan tindak pidana korupsi dalam penggunaan jaringan


R

frekwensi radio 2,1 GHz (3G) oleh PT Indosat, Tbk dan PT Indosat
es
M

ng

on

Halaman 285 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 285
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Mega Media yaitu atas nama Tersangka Ir. INDAR ATMANTO,

si
M.SC; ---------------------------------------------------------------------------------

- Bahwa berdasarkan dan catatan yang ada pada database,

ne
ng
Kejaksaan baik di Kejaksaan Agung maupun di Kejaksaan di
berbagai daerah umumnya banyak meminta bantuan ke Auditor

do
gu dalam hal menghitung kerugian keuangan negara adalah ke BPKP,
dapat demikian karena berdasarkan pengalaman kami atas

In
A
penanganan perkara tindak pidana korupsi BPKP lebih profesional,
penghitungan kerugian keuangan negaranya cepat dan hal ini
ah

sangat membantu Kejaksaan Agung maupun Kejaksaan di Daerah;

lik
- Bahwa permintaan dari Direktur Penyidikan atas nama Jaksa
am

ub
Agung tersebut dipenuhi oleh BPKP, dan kemudian pada tanggal
27 Pebruari 2012 BPKP menyampaikan surat kepada Jaksa Muda
Tindak Pidana Khusus dengan Surat Nomor : S 198/6/01/2012
ep
k

untuk meminta kepada Penyidik untuk menugaskan Tim Penyelidik


ah

Kejaksaan melakukan gelar perkara tersebut; -----------------------------


R

si
- Bahwa Hasil Audit kemudian dijadikan oleh Tim Penyidik sebagai

ne
kelengkapan berkas untuk pembuktian unsur kerugian negara
ng

dalam perkara ini; -----------------------------------------------------------------

do
- Bahwa sudah ada penetapan Tersangka berdasarkan hasil
gu

ekspose yang kemudian ditetapkan dengan Surat Perintah


Penyidikan tanggal 18 Januari 2012, kemudian Kejaksaan Agung
In
A

mengajukan permohonan Penghitungan Kerugian Negara pada


tanggal 31 Januari 2012; --------------------------------------------------------
ah

lik

- Bahwa alasan kenapa Tim Penyidik meminta bantuan BPKP,


karena yang didengar Saksi selama ekspose BPKP lebih
m

ub

profesional, dari beberapa yang diajukan ada yang sampai 5-6 kali
ka

ke instansi tertentu ternyata kami check tidak ada pendapat; ---------


ep

- Bahwa Saksi kurang tahu tentang ada tidaknya permintaan BPKP


ah

untuk meminta Menkoinfo yang berkaitan dengan permasalahan


R

dugaan korupsi PT.Indosat dan PT.IM2; ------------------------------------


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 286
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa Saksi tidak ingat apakah Menkoinfo pernah berkirim surat

si
kepada Kejaksaan Agung pada tanggal 13 Nopember 2012
mengenai Dugaan Kerugian Negara pada Kasus IM2 dan Indosat

ne
ng
No. Surat T-A 684/01/11/2012; ----------------------------------------------

- Bahwa tidak ada dokumen lain yang menyatakan dan

do
gu menyimpulkan adanya Kerugian
kerjasama Indosat dan IM2, setahu Saksi cuma hanya Laporan
Keuangan Negara dalam

In
A
Audit BPKP tertanggal 31 Oktober 2012 saja; -----------------------------

- Bahwa untuk menentukan Kerugian Keuangan Negara dalam kasus


ah

lik
ini hanya berdasarkan Hasil Audit dari BPKP; --------------------

Keterangan Ahli Tergugat I dan Tergugat II


am

ub
1. Prof. Dr. ANNA ERLIYANA, S.H., M.H., (Kewarganegaraan Indonesia,
Jenis Kelamin Perempuan, Lahir di Jakarta, Tanggal 27 April 1958,
ep
Alamat Jl. Sawi No. 243 RT.02/11, Beji, Depok Utara, Pekerjaan Guru
k

Besar Administrasi Negara Universitas Indonesia, Agama Islam); --------


ah

si
- Bahwa syarat yang bisa diajdikan Objek Sengketa paling menonjol
adalah syarat kongkrit, individual dan final, individual, sedangkan

ne
ng

final itu maksudnya bahwa sejak terbitnya SK maka SK sudah


berlaku tanpa menunggu SK atau persetujuan dari pejabat yang

do
gu

lebih tinggi;
--------------------------------------------------------------------------
In
A

- Bahwa mengenai laporan yang dibuat yaitu laporan penghitungan


kerugian keuangan negara yang dibuat oleh tim auditor atas
ah

lik

permintaan suatu instansi penyidik yang sedang melakukan


penyidikan atas suatu kasus dugaan tindak pidana korupsi yang isi
m

ub

dari laporan hasil audit tersebut berupa informasi mengenai


kerugian keuangan negara tanpa menyebutkan siapa yang harus
ka

bertanggung jawab terhadap kerugian negara tersebut dalam


ep

kesimpulannya dan penggunaan laporan tersebut atau dengan kata


ah

lain dipakai atau tidak dipakai untuk selanjutnya merupakan


R

kewenangan penyidik yang berwenang. Begini, BPKP itu


es
M

tupoksinya apa, kalau saya lihat dalam dijajaran eksekutif BPKP


ng

on

Halaman 287 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 287
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
termasuk waskat pengawasan melekat diantara lembaga

si
pemerintah;
-------------------------------------------------------------------------

ne
ng
- Bahwa dalam hasil penghitungan BPKP diambil alih oleh suatu
lembaga, maka BPKP tidak bisa dimintakan pertanggung

do
gu jawabannya oleh lembaga lain otomatis sipenanggung jawab
adalah yang lembaga yang meminta;

In
----------------------------------------
A
- Bahwa kalau hasil audit dikatakan sebagai objek gugatan TUN
ah

lik
maka saya mencermati tidak termasuk dalam kategori final karena
unsur final tidak terpenuhi. Kemudian kalau ada surat pengantar
am

ub
saya membuat suatu penelitian, saya mengunakan data-data dari
lapas, saya meminta bantuan dirjen lapas surat pengantar tidak
termasuk substansi;
ep
k

--------------------------------------------------------------
ah

- Bahwa kalau kita akan memahami objek gugatan TUN, tidak


R

si
berhenti pada pasal 1 butir 9, tetapi pasal 1 butir 9 plus pasal 3
minus pasal 2 minus pasal 49. Pasal 2 disebut exeption atau

ne
ng

pengecualian, penyempitan, tidak termasuk dalam objek gugatan


TUN;

do
gu

----------------------------------------------------------------------------------

- Bahwa benar BPKP ini untuk melakukan audit atau pemeriksaan


In
A

internal pemerintah; --------------------------------------------------------------

- Bahwa yang dimaksud internal itu kalangan pemerintah saja, BPKP


ah

lik

internal pemerintah BPK eksternal pemerintah; ---------------------------

- Bahwa memo saja dari satu pejabat tun sudah boleh dikatakan
m

ub

suatu putusan TUN, sepanjang dia memenuhi enam unsur dari


ka

pasal 1 butir 9 tadi, jadi substansinya bukan bentuknya, tidak harus


ep

diketik rapi tidak harus ada mengingat tidak harus ada menimbang,
ah

yang penting isi memo itu, tulisan tangan dia kalau sudah
R

memenuhi pasal 1 butir 9 sudah bisa dijadikan objek TUN; -----------


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 288
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. MULIA ARDI S.E., Ak., MM, CfrA, (Kewarganegaraan Indonesia, Jenis

si
Kelamin Laki-laki, Tempat Tanggal Lahir Bayur Maninjau, 13 Maret
1951, Alamat Jl. Bambu Ori I No. 10 Taman Yasmin Sektor 7, Bogor,

ne
ng
Pekerjaan Kepala Bidang Sertifikasi, Lembaga Sertifikasi Profesi
Auditor Forensik, Agama Islam); ----------------------------------------------------

do
gu - Bahwa BPKP salah satu aparat pengawasan intern pemerintah
acuannya adalah standar audit APIP yang dikeluarkan oleh menpan

In
A
pada tahun 2008; ------------------------------------------------------

- Bahwa audit untuk penghitungan kerugian keuangan negara masuk


ah

lik
kedalam audit dengan tujuan tertentu sebagaimana diatur dalam
APIP; ---------------------------------------------------------------------------------
am

ub
- Bahwa teknik audit adalah cara yang dipergunakan oleh auditor
untuk mendapatkan bukti-bukti audit. Dalam standar audit Menpan,
ep
bukti-bukti yaitu : Bukti Fisik, Kesaksian dan Analisis; ------------------
k

- Bahwa Kerika seorang auditor menyimpulkan ada penyimpangan,


ah

R
maka peyimpangan dalam laporan audit adalah penyimpangan

si
seorang auditor bukan penyimpangan secara hukum; ------------------

ne
ng

- Bahwa auditor menentukan sendiri dalam teknik pengumpulan bukti


dan tidak ada keharusan untuk mengumpulkan bukti dari seluruh

do
gu

pihak yang terkait; -----------------------------------------------------------------

- BahwakKriteria bukti ada 3 yaitu : relevan (bukti yang erat dengan


In
A

permasalahan yang ingin dibuktikan), kompeten (dengan bukti bisa


mendukung secara formal (terkait dengan sumber dan cara
ah

lik

memperoleh bukti)) dan cukup (bukti-bukti yang dikumpulkan sudah


cukup untuk membuat suatu kesimpulan); ---------------------------------
m

ub

- Bahwa pengawasan intern pemerintah adalah suatu proses yang


dilakukan oleh pemerintahan dalam rangka memastikan tujuan
ka

organisasi pemerintah itu bisa tercapai. Yang diawasi hanya


ep

lembaga-lembaga pemerintah saja; ------------------------------------------


ah

- Bahwa BPKP wajib menggunakan standar audit APIP, harus


es

objektif dan independen; --------------------------------------------------------


M

ng

on

Halaman 289 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 289
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa pada persidangan tanggal 17 April 2013 para

si
pihak secara bersama-sama telah mengajukan Kesimpulan; ----------------------

Menimbang, bahwa selanjutnya para pihak menyatakan tidak

ne
ng
mengajukan suatu apapun lagi dan mohon Putusan; --------------------------------

Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini maka

do
gu
segala sesuatu yang terjadi di persidangan sebagaimana termuat dalam
berita acara persidangan adalah merupakan bagian yang tidak terpisahkan

In
A
dengan putusan ini. ---------------------------------------------------------------------------
ah

lik
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM
am

ub
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat,
Penggugat II Intervensi 1 dan Penggugat II Intervensi 2 (Para Penggugat)
adalah sebagaimana telah diuraikan dalam duduk sengketa di atas; ------------
ep
k
ah

Menimbang, bahwa Objek Sengketa dalam perkara a quo adalah :


R
Surat Deputi Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan

si
(BPKP) Bidang Investigasi Nomor : SR-1024/D6/01/2012 tanggal 9

ne
ng

November 2012, Perihal : Laporan Hasil Audit Dalam Rangka Penghitungan


Kerugian Keuangan Negara atas Kasus Dugaan Tindak Pidana Korupsi

do
gu

dalam Penggunaan Jaringan Frekwensi Radio 2,1 GHZ/Generasi Tiga (3G)


oleh PT. Indosat Tbk dan PT Indosat Mega Media (IM2) beserta lampiran
yang berupa Laporan Hasil Penghitungan Kerugian Keuangan Negara
In
A

tanggal 31 Oktober 2012 yang dibuat oleh Tim BPKP; ------------------------------


ah

lik

Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat, Penggugat II


Intervensi 1 dan Penggugat II Intervensi 2 tersebut, maka pihak Tergugat I
m

ub

dan Tergugat II mengajukan eksepsi sebagaimana termuat dalam Jawaban


tertanggal 14 Februari 2013, yang pada pokoknya berisi sebagai berikut :
ka

ep

A. Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta tidak berwenang mengadili


perkara a quo karena LHPKKN Para Tergugat bukanlah merupakan
ah

Keputusan TUN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 9 UU


R

es

PERATUN karena tidak bersifat individual dan belum bersifat final,


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 290
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sehingga gugatan Para Penggugat harus ditolak atau setidak-tidaknya

si
tidak dapat diterima; -------------------------------------------------------------------

B. Pengadilan TUN Jakarta tidak berwenang mengadili perkara a quo

ne
ng
karena Obyek Gugatan yang diajukan oleh Para Penggugat tidak
Termasuk dalam pengertian Keputusan TUN sebagaimana diatur

do
gu dalam UU PERATUN, karena
berdasarkan ketentuan KUHP, KUHAP, dan peraturan perundang-
LHPKKN tersebut dikeluarkan

In
A
undangan lain yang bersifat hukum pidana (vide Pasal 2 UU
PERATUN), sehingga PTUN Jakarta tidak berwenang mengadili
ah

lik
perkara a quo; ---------------------------------------------------------------------------

C. Obyek Gugatan yang digugat adalah tidak ada hubungan hukum


am

ub
dengan Penggugat II Intervensi karena surat Tergugat I dan Tergugat
II adalah terkait dengan permintaan Kejaksaan Agung untuk melakukan
ep
penghitungan kerugian keuangan negara sehubungan dengan surat
k

perintah penyidikan Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak


ah

Pidana Khusus Nomor: Print-04/F.2/Fd.1/01/2012 tanggal 18 Januari


R

si
2012 dengan tersangka Ir. Indar Atmanto, MSc, sehingga surat

ne
ng

Tergugat I dan Tergugat II tersebut tidak ada hubungannya dengan


kasus yang sedang dihadapi oleh Penggugat II Intervensi ; ----------------

do
gu

Menimbang, bahwa eksepsi Para Tergugat tersebut dibantah oleh


para Penggugat sebagaimana termuat dalam Replik masing masing
In
tertanggal 21 Februari 2013; ---------------------------------------------------------------
A

Menimbang, bahwa terhadap Eksepsi-eksepsi tersebut, Majelis


ah

lik

Hakim mempertimbangkan sebagai berikut :

Ad. A. Eksepsi tentang Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta tidak


m

ub

berwenang mengadili Perkara a quo karena LHPKKN bukanlah


ka

merupakan Keputusan TUN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1


ep

angka 9 UU PERATUN. ---------------------------------------------------------


ah

Menimbang, bahwa sebagaimana dipertimbangkan dalam


R

es

Penetapan Penundaan No. 231/G/2012/PTUN-Jkt, bahwa dua obyek


M

sengketa yang digugat oleh Penggugat, Penggugat II Intervensi 1 dan


ng

on

Halaman 291 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 291
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Penggugat II Intervensi 2 adalah merupakan satu kesatuan, sehingga

si
dengan digugatnya Surat Tergugat I, yakni Surat Deputi Kepala Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Bidang Investigasi

ne
ng
Nomor : SR-1024/D6/01/2012 tanggal 9 November 2012, Perihal : Laporan
Hasil Audit Dalam Rangka Penghitungan Kerugian Keuangan Negara atas

do
gu
Kasus Dugaan Tindak Pidana Korupsi dalam Penggunaan Jaringan
Frekwensi Radio 2,1 GHZ/Generasi Tiga (3G) oleh PT. Indosat Tbk dan PT
Indosat Mega Media (IM2), maka secara hukum didalamnya adalah sudah

In
A
termasuk lampiran dari surat tersebut yang berupa Hasil Penghitungan
Kerugian Keuangan Negara (LHPKKN) tanggal 31 Oktober 2012 yang
ah

lik
dibuat oleh Tim BPKP. ( bersesuaian dengan keterangan Ahli, Prof. Dr.
Philipus M Hadjon, S.H.M.H.), sehingga oleh karenanya, Laporan Hasil
am

ub
Penghitungan Kerugian Keuangan Negara tanggal 31 Oktober 2012 yang
dibuat oleh Tim BPKP, tidak perlu digugat tersendiri; --------------------------------
ep
k

Menimbang, bahw dengan demikian Majelis Hakim dalam Putusan


ah

ini hanya akan mempertimbangkan satu Obyek sengketa, yakni Surat Deputi
R

si
Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Bidang
Investigasi Nomor : SR-1024/D6/01/2012 tanggal 9 November 2012, Perihal :

ne
ng

Laporan Hasil Audit Dalam Rangka Penghitungan Kerugian Keuangan


Negara atas Kasus Dugaan Tindak Pidana Korupsi dalam Penggunaan

do
gu

Jaringan Frekwensi Radio 2,1 GHZ/Generasi Tiga (3G) oleh PT. Indosat Tbk
dan PT Indosat Mega Media (IM2), yang termasuk didalamnya adalah
In
A

lampiran yang berupa Hasil Penghitungan Kerugian Keuangan Negara


tanggal 31 Oktober 2012 yang dibuat oleh Tim BPKP; ---
ah

lik

Menimbang, bahwa selanjutnya akan dipertimbangkan apakah


Obyek sengketa aquo termasuk kwalifikasi Keputusan Tata Usaha Negara
m

ub

yang dapat disengketakan di Peradilan Tata Usaha Negara?; --------------------


ka

Menimbang, bahwa menurut Pasal 47 Undang-Undang Nomor 5


ep

Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara jo. Pasal 1 angka 10
ah

Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas


R

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986, kewenangan Pengadilan Tata Usaha


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 292
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Negara adalah mengadili sengketa Tata Usaha Negara sebagai akibat

si
dikeluarkannya suatu Keputusan Tata Usaha Negara; ------------------------------

Dan menurut pasal 1 angka 9 UU Peradilan Tata Usaha Negara,

ne
ng
yang dimaksud dengan Keputusan Tata Usaha Negara adalah suatu
penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat Tata Usaha

do
gu
Negara yang berisi tindakan hukum Tata Usaha Negara yang berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku yang bersifat konkret,

In
A
individual dan final, yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau
badan hukum perdata; -----------------------------------------------------------------------
ah

lik
Menimbang, ahwa obyek sengeta a quo adalah berupa :
am

ub
- Surat Deputi Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
(BPKP) Bidang Investigasi Nomor : SR-1024/D6/01/2012 tanggal 9
November 2012, Perihal : Laporan Hasil Audit Dalam Rangka
ep
k

Penghitungan Kerugian Keuangan Negara atas Kasus Dugaan Tindak


ah

Pidana Korupsi dalam Penggunaan Jaringan Frekwensi Radio 2,1 GHZ/


R

si
Generasi Tiga (3G) oleh PT. Indosat Tbk dan PT Indosat Mega Media
(IM2), beserta lampiran yang berupa Laporan Hasil Penghitungan

ne
ng

Kerugian Keuangan Negara tanggal 31 Oktober 2012 yang dibuat oleh


Tim BPKP; ---------------------------------------------------------

do
gu

Menimbang, bahwa sebagaimana dipertimbangkan dalam


Penetapan No. 231/G/2012/PTUN-Jkt, tentang Penundaan Obyek sengketa,
In
A

maka Surat Deputi Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan


Pembangunan (BPKP) Bidang Investigasi Nomor : SR-1024/D6/01/2012
ah

lik

tanggal 9 November 2012, adalah termasuk dalam kwalifikasi Keputusan


TUN sebagaimana diatr dalam pasal 1 angka 9 UU Peradilan Tata Usaha
m

ub

Negara dengan alasan hukum sebagai berikut :


ka

1. Merupakan suatu penetapan tertulis, karena Obyek sengketa dibuat


ep

dalam bentuk tertulis ; -----------------------------------------------------------------


ah

2. Dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara, karena


es

Deputi BPKP Bidang Investigasi adalah aparat lembaga BPKP


M

ng

sebagai Badan dalam kategori Lembaga Pemerintah Non-Departemen


on

Halaman 293 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 293
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada

si
Presiden; ----------------------------------------------------------------------------------

3. Berisi tindakan hukum Tata Usaha Negara yang berdasarkan peraturan

ne
ng
perundang-undangan yang berlaku, karena tindakan Tergugat I
didasarkan ketentuan hukum publik, yakni :

do
gu - Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan

In
Negara Bukan Pajak; -------------------------------------------------------------
A
- PP 60 tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah;
ah

lik
- Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan,
Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja
am

ub
Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah diubah
terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2005; ----------
ep
k

- Keputusan Presiden Nomor 110 Tahun 2001 tentang Unit


ah

Organisasi dan Tugas Eselon I Lembaga Pemerintah Non


R

si
Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Peraturan Presiden Nomor 52 Tahun 2005; ---------------------

ne
ng

- Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor:

do
gu

PER/05/M.PAN/03/2008 tanggal 31 Maret 2008 tentang Standar


Audit Aparat Pengawasan Intern Pemerintah; -----------------------------
In
A

4. Bersifat kongkrit, individual, dan final serta menimbulkan akibat hukum;

a. Bersifat konkret: -------------------------------------------------------------------


ah

lik

- Artinya obyek yang diputuskan/ditetapkan dalam Keputusan


m

ub

TUN Tergugat I dan Keputusan TUN Tergugat II itu tidak


abstrak, tetapi berwujud, tertentu atau dapat di tentukan, yakni
ka

Penyampaian dan adanya Laporan Hasil Audit Dalam Rangka


ep

Perhitungan Dugaan Tindak Pidana Korupsi dalam Penggunaan


ah

Jaringan Frekuensi Radio 2,1 GHz/ Generasi Tiga (3g) oleh PT


R

Indosat Tbk dan PT Indosat Mega Media (IM2), dengan


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 294
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
jumlah kerugian keuangan Negara sebesar Rp.

si
1.358.343.346.674,00 ; -----------------------------------------------------

b. Bersifat individual -------------------------------------------------------------

ne
ng
- Artinya Keputusan TUN Tergugat I tidak ditujukan untuk

do
gu umum, tetapi tertentu baik alamat maupun hal yang dituju, yakni
kepada Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus dan surat

In
tersebut menyangkut kepentingan pihak tertentu pula, yakni
A
PT. Indosat Tbk. dan PT Indosat Mega Media (IM2); ---------------
ah

lik
c. Bersifat Final dan menimbulkan akibat hukum bagi orang atau
badan hukum perdata ------------------------------------------------------------
am

ub
- Bersifat final, artinya Surat Tergugat I sudah definitif, dalam
arti Tidak Lagi Memerlukan Persetujuan Instansi Atasan
ep
k

ataupun Pihak lain dan menurut Saksi Muhtadi, S.Ag.SH MH,


menerangkan bahwa dalam menentukan telah terjadinya
ah

R
kerugian keuangan negara dalam kasus a quo, Kejaksaan

si
hanya menggunaan Laporan Hasil Pemeriksaan Kerugian

ne
ng

Keuangan Negara yang di terbitkan oleh Tergugat, karenanya


Surat Tergugat I menimbulkan akibat hukum, yakni dijadikan

do
sebagai dasar penghitungan kerugian keuangan negara oleh
gu

Direktur Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Agung RI. Dalam


kasus dugaan terjadinya tindak pidana korupsi dalam kerjasama
In
A

PT Indosat Tbk. Dan PT. Indosat Mega Media (IM2); ---------------


ah

lik

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, maka Obyek


sengketa telah memenuhi kriteria keputusan TUN sebagaimana diatur dalam
m

ub

pasal 1 angka 9 UU Peradilan Tata Usaha Negara, oleh karenannya eksepsi


Pihak Tergugat mengenai hal tersebut dinyatakan tidak beralasan hukum
ka

sehingga harus ditolak; ----------------------------------------------------------------------


ep

Menimbang, bahwa perlu dipertimbangkan disini mengenai dalil para


ah

Tergugat yang menyatakan bahwa Obyek sengketa adalah bukan keputusan


es

TUN yang dapat diadili di Peradilan TUN dengan alasan sebagai berikut :
M

ng

on

Halaman 295 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 295
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa obyek sengketa a quo hanya bersifat informatif dan belum

si
bersifat final karena masih memerlukan persetujuan dari Kejaksaan
Agung. (dengan mengutip Putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha

ne
ng
Negara Jakarta Nomor: 197/B/2002/PT.TUN.JKT tanggal 17 Desember
2002); --------------------------------------------------------------------------------------

do
-
gu Hasil Audit dalam rangka Penghitungan Kerugian Keuangan Negara
berupa pendapat auditor BPKP tentang jumlah kerugian keuangan

In
A
negara merupakan pendapat keahlian profesional auditor, yang
dituangkan dalam LHPKKN, dan sebagai hasil dari pendapat ahli,
ah

lik
LHPKKN ditandatangani oleh Tim Audit dan Pimpinan Unit Kerja
sebagai Ahli dan disampaikan kepada pihak yang meminta, dilakukan
am

ub
dengan surat pengantar berkode SR (Surat Rahasia) yang ditandatangi
oleh unit kerja; ---------------------------------------------------------------------------
ep
- Bahwa nilai pembuktian yang melekat pada alat bukti keterangan ahli
k

yaitu keterangan ahli mempunyai nilai pembuktian yang bebas, tidak


ah

R
sempurna dan tidak menentukan. Nilai kekuatan pembuktian

si
keterangan ahli terserah pada penilaian hakim, hakim bebas menilainya

ne
ng

dan tidak terikat kepadanya dan tidak ada keharusan bagi hakim untuk
menerima keterangan ahli tersebut; -----------------------------------------------

do
gu

Menimbang, bahwa yang menjadi permasalahan hukum adalah,


apakah benar Surat Deputi BPKP yang berisi Laporan Hasil Penghitungan
In
A

Kerugian Keuangan Negara tersebut hanya bersifat informatif dan


dipersamakan dengan keterangan ahli yang mempunyai nilai pembuktian
ah

lik

bebas, sehingga tidak dapat disengketakan di peradilan (d.h.i. Peradilan Tata


Usaha Negara ) ?------------------------------------------------------------------------
m

ub

Menimbang, bahwa Deputi Kepala Badan Pengawasan Keuangan


dan Pembangunan (BPKP) Bidang Investigasi yang dalam menjalankan
ka

ep

tugasnya dibantu oleh para auditor (Tergugat II), adalah Pejabat Tata Usaha
Negara, sehingga produk hukum admintrasi yang dihasilkan (sperti halnya
ah

obyek sengketa a quo ) sepanjang memenuhi unsur pasal 1 angka 9 UU


es

peradilan TUN, maka produk hukum tersebut adalah keputusan TUN/


M

ng

beschiking. Dan sebagai sebuah Keputusan TUN maka sejak diterbitkan


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 296
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
secara hukum berlaku sah dan mengikat secara umum, kecuali ada

si
pencabutan atau dinyatakan batal atau tidak sah lembaga Peradilan (azas
presumpsio justeae causa). Hal mana adalah berbeda dengan Hasil

ne
ng
pemeriksaan/audit yang dilakukan oleh auditor swasta/non pemerintah yang
Hasil Auditnya tidak berlaku azas presumpsio justeae causa, sehingga

do
gu
kekuatan pembuktian Hasil audit tersebut memang tidak mempunyai
kekuatan mengikat secara umum; --------------------------------------------------------

In
A
Menimbang, bahwa oleh karena Surat Deputi BPKP yang berisi
Laporan Hasil Penghitungan Kerugian Keuangan Negara adalah merupakan
ah

lik
Keputusan Tata Usaha Negara/beschiking tentu tidak sekedar bersifat
informatif. Dan sebagai Keputusan TUN, maka terhadap KTUN tersebut
am

ub
dapat digugat di peradilan TUN apabila ada pihak yang merasa dirugukan
akibat terbitnya Surat tersebut; ------------------------------------------------------------
ep
k

Menimbang, bahwa didalam negara hukum tidak ada tindakan


hukum publik yang dilakukan pejabat publik yang tanpa kontrol, baik internal
ah

R
maupun eksternal. Dan lembaga kontrol yuridis eksternal tindakan Tata

si
Usaha Negara dari Badan atau pejabat Publik adalah Peradilan Tatat Usaha

ne
ng

Negara. Oleh karenanya pendapat yang dikemukakan oleh Ahli, Prof. Dr.
Anna Erliyana S.H.M.H., bahwa Surat Hasil Audit adalah belum bersifat final

do
dan pertanggung jawabannya menjadi Tanggung Jawab Kejaksaan, sebagai
gu

lembaga yang meminta dilakukan audit tersebut, haruslah dikesampingkan.


Karena BPKP dan Kejaksaan adalah dua lembaga publik yang berbeda,
In
A

yang masing-masing masih harus dapat dimintai pertanggung jawabanan


atas setiap tindakan hukum tata usaha negara yang dilakukannya; -------------
ah

lik

Menimbang, bahwa berdasarkan keseluruhan pertimbangan di atas


m

ub

maka eksepsi para Tergugat yang menyatakan Pengadilan Tata Usaha


Negara tidak berwenang mengadili Obyek sengketa adalah tidak beralasan
ka

hukum sehingga dinyatakan ditolak; ------------------------------------------------------


ep

Ad. B. Eksepsi tentang Pengadilan TUN Jakarta tidak terwenang


ah

mengadili Perkara a quo karena Obyek Gugatan tidak termasuk


es

dalam pengertian Keputusan TUN, karena LHPKKN tersebut


M

ng

on

Halaman 297 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 297
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dikeluarkan berdasarkan ketentuan KUHP, KUHAP, dan peraturan

si
perundang-undangan lain yang bersifat hukum pidana. ---------------

Menimbang, bahwa benar, pasal 2 huruf d UU Peradilan TUN

ne
ng
mengatur, bahwa tidak termasuk keputusan Tata Usaha Negara adalah
Keputusan yang diterbitkan berdasarkan ketentuan Kitab Undang-Undang

do
gu
Hukum Pidana dan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana atau
peraturan perundang-undangan lain yang bersifat hukum pidana; ---------------

In
A
Menimbang, bahwa benar Surat Deputi Kepala Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Bidang Investigasi Nomor : SR-1024/
ah

lik
D6/01/2012 tanggal 9 November 2012, yang berisi Laporan Hasil
Penghitungan Kerugian Keuangan Negara tanggal 31 Oktober 2012 yang
am

ub
dibuat oleh Tim BPKP, adalah diterbitkan oleh Tergugat I berdasarkan
permintaan Direktur Penyidikan Kejaksaan Agung Republik Indonesia
ep
tersebut diatas, melalui suratnya Nomor : ST-524/D601/3/2012 tanggal 2
k

Oktober 2012; ----------------------------------------------------------------------------------


ah

si
- Bahwa benar permintaan Direktur Penyidikan Kejaksaan Agung
Republik Indonesia kepada Tergugat adalah dalam rangka penyidikan

ne
ng

perkara Pidana; -------------------------------------------------------------------------

do
- Bahwa, akan tetapi Audit Penghitungan Kerugian Keuangan Negara
gu

tanggal 31 Oktober 2012 yang dibuat oleh Tim BPKP yang kemudian
menjadi lampiran Surat Deputi Kepala Badan Pengawasan Keuangan
In
A

dan Pembangunan (BPKP) Bidang Investigasi adalah tidak dilakukan


berdasarkan KUHP, KUHAP atau peraturan yang bersifat pidana,
ah

lik

karena sebagaimana diakui oleh Para Tergugat dalam Surat


Jawabannya, bahwa Pemeriksaan/Audit dilakukan berdasarkan :
m

ub

* Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan


ka

Negara Bukan Pajak; -------------------------------------------------------------


ep

* PP 60 tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah;


ah

* Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan,


es
M

Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 298
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah diubah

si
terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2005; ----------

* Keputusan Presiden Nomor 110 Tahun 2001 tentang Unit

ne
ng
Organisasi dan Tugas Eselon I Lembaga Pemerintah Non
Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir

do
gu dengan Peraturan Presiden Nomor 52 Tahun 2005; ---------------------

In
* Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor:
A
PER/05/M.PAN/03/2008 tanggal 31 Maret 2008 tentang Standar
Audit Aparat Pengawasan Intern Pemerintah; -----------------------------
ah

lik
Yang kesemua peraturan mana adalah jelas bukan peraturan per undang-
am

ub
undangan yang bersifat pidana; ----------------------------------------------------------

Menimbang, bahwa oleh karena obyek sengketa adalah tidak


ep
k

diterbitkan berdasarkan ketentuan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana


dan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana atau peraturan perundang-
ah

R
undangan lain yang bersifat hukum pidana, maka eksepsi Para Tergugat

si
mngenai hal tersebut harus dinyatakan tidak beralasan hukum; ----------------

ne
ng

Ad. C. Obyek Gugatan yang digugat oleh Penggugat tidak ada


hubungannya dengan Penggugat II Intervensi. ---------------------------

do
gu

Menimbang, bahwa pasal 53 ayat 1 UU Peradilan TUN mengatur, :


In
Orang atau badan hukum perdata yang merasa kepentingannya dirugikan
A

oleh suatu Keputusan Tata Usaha Negara dapat mengajukan gugatan


tertulis kepada Pengadilan yang berwenang yang berisi tuntutan agar
ah

lik

Keputusan Tata Usaha Negara yang disengketakan itu dinyatakan batal atau
tidak sah, dengan atau tanpa disertai tuntutan ganti rugi dan/atau
direhabilitasi; -----------------------------------------------------------------------------------
m

ub

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan tersebut, maka


Penggugat dalam sengketa TUN adalah harus mempunyai kepentingan
ka

ep

terhadap Keputusan TUN yang digugat; ------------------------------------------------


ah

Menimbang, bahwa dalam kasus konkrit a quo, yang menjadi obyek


R

sengketa adalah : Surat Deputi Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan


es
M

Pembangunan (BPKP) Bidang Investigasi Nomor : SR-1024/D6/01/2012


ng

on

Halaman 299 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 299
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tanggal 9 November 2012, Perihal : Laporan Hasil Audit Dalam Rangka

si
Penghitungan Kerugian Keuangan Negara atas Kasus Dugaan Tindak
Pidana Korupsi dalam Penggunaan Jaringan Frekwensi Radio 2,1 GHZ/

ne
ng
Generasi Tiga (3G) oleh PT. Indosat Tbk dan PT Indosat Mega Media (IM2),
beserta lampiran yang berupa Laporan Hasil Penghitungan Kerugian

do
gu
Keuangan Negara (LHPKKN) tanggal 31 Oktober 2012 yang dibuat oleh
Tim BPKP; ---------------------------------------------------------------------------------------

In
A
Menimbang, bahwa Obyek sengketa tersebut adalah berisi tentang
Hasil Audit Dalam Rangka Penghitungan Kerugian Keuangan Negara atas
ah

lik
Kasus Dugaan Tindak Pidana Korupsi dalam Penggunaan Jaringan
Frekwensi Radio 2,1 GHZ/Generasi Tiga (3G) oleh PT. Indosat Tbk.
am

ub
(Penggugat II Intervensi 1) dan PT Indosat Mega Media (Penggugat II
Intervensi 2); ------------------------------------------------------------------------------------
ep
Menimbang, bahwa dalam hasil laporan audit tersebut pada
k

pokoknya dinyatakan sebagai berikut : --------------------------------------------------


ah

si
- Berdasarkan data/bukti/dokumen/keterangan para Saksi/Ahli yang
diperoleh melalui Penyidik dapat disimpulkan bahwa telah terjadi

ne
ng

penyimpangan dalam pelaksanaan Perjanjian Kerjasama Penggunaan


Jaringan Frekwensi Radio 2.1 GHz/Generasi Tiga (3G) antara PT

do
gu

Indosat, Tbk dengan PT Indosat Mega Media (IM2) berupa penggunaan


bersama frekuensi milik PT Indosat oleh PT IM2 yang bertentangan
In
A

dengan ketentuan; ----------------------------------------------------------------------

Vide Halaman 2 Laporan Hasil Audit ----------------------------------------------


ah

lik

- PT IM2 menggunakan bersama frekuensi milik PT Indosat, Tbk tanpa


m

ub

mendapat izin dari Menteri dan tanpa membayar Biaya Hak


Penggunaan Spektrum Frekuensi ke Negara sebagaimana dimaksud
ka

dalam pasal 30 PP Nomor : 53 Tahun 2000 tentang Penggunaan


ep

Spektrum Frekuensi dan Orbit Satelit (Bukti TI,TII 6 = P 2); ------------


ah

Menimbang, bahwa PT. Indosat Tbk. (Penggugat II Intervensi 1) dan


es

PT Indosat Mega Media (Penggugat II Intervensi 2) sebagai pihak yang


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 300
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dilakukan pemeriksaan dan hasil auditnya kemudian diserahkan pihak

si
Kejaksaan atas dugaan Tindak Pidana Korupsi, menurut Majelis Hakim telah
cukup untuk menyimpulkan bahwa Pihak Penggugat II Intervensi adalah

ne
ng
mempunyai kepentingan untuk menggugat terhadap keberadaan Surat
Deputi Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)

do
gu
Bidang Investigasi Nomor : SR-1024/D6/01/2012 tanggal 9 November 2012
yang berisi Laporan Hasil Audit Dalam Rangka Penghitungan Kerugian
Keuangan Negara atas Kasus Dugaan Tindak Pidana Korupsi dalam

In
A
Penggunaan Jaringan Frekwensi Radio 2,1 GHZ/Generasi Tiga (3G),
tersebut; ------------------------------------------------------------------------------------------
ah

lik
Menimbang, bahwa berdasarkan keseluruhan pertimbangan di atas
maka Eksepsi-eksepsi dari para Tergugat terbukti tidak beralasan hukum
am

ub
sehingga harus dinyatakan ditolak seluruhnya; ----------------------------------------

DALAM POKOK SENGKETA.


ep
k

Menimbang, bahwa tuntutan pembatalan obyek sengketa adalah


ah

didasarkan atas dalil Para Pengggugat yang menyakan pada pokoknya,


R

si
bahwa Obyek sengketa bertentangan dengan peraturan perundang-

ne
undangan yang berlaku dan/atau melanggar asas-asas umum pemerintahan
ng

yang baik sehingga beralasan hukum untuk dinyatakan batal atau tidak sah;-

do
Menimbang, bahwa dalil dari Penggugat, Penggugat II Intervensi 1
gu

dan Pengguggat II Intervensi 2 tersebut dibantah oleh Para Tergugat, yang


pada pokoknya berisi bahwa Obyek Sengketa diterbitkan sesuai dengan
In
A

peraturan perundang-undangan yang berlaku dan tidak melanggar asas-


asas umum pemerintahan yang baik; ----------------------------------------------------
ah

lik

Menimbang, bahwa oleh karena dalil Para Penggugat dibantah oleh


para Tergugat, maka Majelis Hakim akan mempertimbangkan keabsahan
m

ub

Obyek Sengketa sesuai dengan kompetensi Peradilan TUN dengan


ka

mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku dan atau asas


ep

asas umum pemerintahan yang baik; ----------------------------------------------------


ah

Menimbang, bahwa sistem pembuktian pada Peradilan Tata Usaha


R

Negara adalah bersifat dominus litis oleh karenanya dalam


es
M

mempertimbangkan sengketa a quo Majelis Hakim tidak terikat pada materi


ng

on

Halaman 301 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 301
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
jawab jinawab pihak Penggugat dan pihak Tergugat serta alat bukti yang

si
diajukan para pihak. Hakim akan menentukan apa yang harus dibuktikan,
beban pembuktian beserta penilaian pembuktian (vide pasal 107 UU No. 5

ne
ng
Tahun 1986 sebagaimana diubah dengan UU No. 51 Tahun 2009). Sehingga
terhadap alat-alat bukti yang diajukan para pihak dipersidangan akan

do
gu
dipertimbangkan sepanjang relevan untuk menilai keabsahan Keputusan
Tata Usaha Negara yang menjadi Obyek sengketa sesuai dengan
kompetensi absolut Peradilan Tata Usaha Negara; ----------------------------------

In
A
Menimbang, bahwa dari Jawab jinawab para pihak dalam sengketa
ah

a quo, maka menurut hemat Majelis Hakim, permasalahan hukum

lik
administrasi yang harus dipertimbangkan adalah, apakah dari aspek
kewenangan, prosedur dan atau substansi penerbitan Obyek Sengketa a
am

ub
quo telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
atau tidak melanggar asas-asas umum pemerintahan yang baik ?; -------------
ep
k

Menimbang, bahwa untuk memperkuat dalil-dalil gugatannya, Pihak


ah

Penggugat, mengajukan alat bukti suat bertandaa Bukti P - 1 s/d Bukti P 13


R

si
dan 2 orang saksi, sedangkan pihak Pengggat II Intervensi 1 mengajukan
alat bukti surat bertanda Bukti PII.INTV I 1 s/d Bukti PII.INTV I 54,

ne
ng

Penggugat II Intervensi II Intervensi 2 telah mengajukan bukti surat


bertanda Bukti P II INTV II 1s/d s/d Bukti P II INTV II 72 dan 2 orang

do
gu

saksi bernama Sukria dan Fajar Ajisuryawan serta 4 orang ahli bernama
Dani Sudarsono, Dr. Ronny S.Kom, MH. Prof. Dr. Philipus M Hadjon
In
A

S.H.M.H., dan Ir. Nonot Harsono MSc; --------------------------------------------------

Menimbang, bahwa untuk mempertahankan dalil-dalil sangkalannya,


ah

lik

Tergugat I dan Tergugat II telah mengajukan bukti tertulis berupa fotokopi


surat-surat yang telah diberi materai cukup dan telah dilegalisir sehingga
m

ub

dapat dijadikan sebagai alat bukti yang sah dimana bukti-bukti Tergugat I
dan II diberi tanda TI,TII 1 s/d TI, TII 32 dan 1 orang saksi bernama
ka

Muhtadi, S.Ag, serta 2 orang Ahli bernama Prof. Dr. Anna Erliyana S.H.M.H.,
ep

dan Mulia Ardi SE, Ak. MM, Cfr A; --------------------------------------------------------


ah

Menimbang, bahwa dari alat bukti yang diajukan para pihak, maka
R

es

fakta-fakta hukum yang tidak diperbantahkan para pihak adalah sebagai


M

ng

berikut :
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 302
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1. Bahwa PT. Indosat Tbk. dan PT. Indosat Mega Media (IM2) (in casu

si
Penggugat II Intervensi 1 dan Penggugat II Intervensi 2) adalah
perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang

ne
ng
Penyelenggaraan Telekomunikasi, dimana berdasarkan Pasal 7 ayat
(1) UU No. 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi dikatakan sbb :------

do
gu (1) Penyelenggaraan telekomunikasi meliputi :
a. Penyelenggaraan Jaringan Telekomunikasi; --------------------------

In
b. Penyelenggaraan Jasa Telekomunikasi; -------------------------------
A
c. Penyelenggaraan Telekomunikasi Khusus; ----------------------------
ah

lik
Dan PT. Indosat Tbk. Telah memenuhi kewajibannya untuk membayar
kewajiban up front fee dan kewajiban pembayan lainnya (bukti
P.II.Int.I-24 s/d, P.II.Int.I-30);
am

ub
--------------------------------------------------------------------
ep
2. Bahwa PT. Indosat Tbk. adalah merupakan perusahaan yang bergerak
k

dalam bidang Telekomunikasi yaitu sebagai Penyelenggaraan Jaringan


ah

Telekomunikasi yang salah satunya menyelenggarakan Jaringan


R

si
Bergerak Seluler berdasarkan Keputusan Menteri Kominfo No. 102/

ne
ng

KEP/M.KOMIMFO/10/2006 jo. Keputusan Menteri Kominfo No. 504/


KEP/M.KOMIMFO/08/2012 (bukti P.II.Int.I-15, bukti P.II.Int.I-17); ---

do
gu

3. Bahwa selain sebagai Penyelenggaraan Jaringan Telekomunikasi


sebagaimana angka 2. Tersebut di atas, bahwa PT. Indosat Tbk. juga
In
A

mendapatkan Penetapan Penggunaan Spektrum Frekuensi 2.1 GHz


berdasarkan Keputusan Menteri Kominfo No. 19/KEP/M.KOMINFO/
ah

2/2006 dan Keputusan Menteri No. 268/KEP/M.KOMINFO/9/2009; ------


lik

4. Bahwa Frekuensi Radio 2,1 GHz/Generasi Tiga (3G) milik PT. Indosat
m

ub

Tbk. adalah diperoleh berdasarkan lelang sebagaimana peraturan


perundang-undangan yang berlaku, yaitu melalui Seleksi
ka

ep

Penyelenggaraan Jaringan Bergerak Selular IMT-2000 pada pita


frekuensi 2.1 GHz yang telah dilakukan Direktur Jenderal Pos dan
ah

Telekomunikasi pada bulan Februari 2006, dimana penetapan lelang


R

es

didasarkan Keputusan Menteri Kominfo No. 19/KEP/M.KOMIMFO/


M

2/2006 tanggal 14 Februari 2006 tentang Penetapan Pemenang Seleksi


ng

on

Halaman 303 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 303
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Penyelenggara Jaringan Bergerak Selular IMT-2000 pada Pita

si
Frekwensi Radio 2.1 GHz beserta alokasi pita frekuensi radio; ------------

ne
5. Bahwa setiap pengguna frekuensi radio memang wajib menyelesaikan

ng
seluruh kewajiban terkait pembayaran Nilai Awal (Up-front fee) maupun
Biaya Hak Penggunaan (BHP) yang ditetapkan berdasarkan Undang-

do
gu undang, yang tagihannya dilakukan dan disampaikan oleh
Kementerian Kominfo; -----------------------------------------------------------------

In
A
Dimana dalam hal ini Penggugat II Intervensi 1 sudah membayar Biaya
Nilai Awal (Up Front Fee) dan Biaya Hak Penggunaan (BHP) Pita
ah

lik
Spektrum Frekuensi Radio dari Tahun 2006 s/d 2011 adalah sebesar
Rp. 1.358.343.346.674,- (Satu Trilyun Tiga Ratus Lima Puluh Delapan
am

ub
Milyar Tiga Ratus Empat Puluh Tiga Juta Tiga Ratus Empat Puluh
Enam Ribu Enam Ratus Tujuh Puluh Empat Rupiah); (P II INT .I 23 s/
ep
k

d P II INT .I 35); ---------------------------------------------------------------------


ah

6. Bahwa pada tanggal 24 September 2006 antara PT. Indosat Tbk


R

si
dengan IM2 menyelenggarakan kerjasama jasa layanan akses internet

ne
broadband 3G/HSDPA melalui jaringan pita spektrum frekuensi radio
ng

2.1 GHz milik PT Indosat, Tbk dengan Perjanjian Kerjasama No.


Indosat : 225/E00-EAA/MKT/06 dan No. 0996/DU/ MU/IMM/XI/06 (Bukti

do
gu

PII.Int.II 14); ----------------------------------------------------------------------------


In
7. Bahwa IM2 (in casu Penggugat II Intervensi 2) adalah perusahaan
A

Penyelenggaraan Jasa Telekomunikasi (vide :pasal 1 butir 14 UU No.


ah

36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi ) (Bukti P.II.Int.II 17); ----------


lik

PT. Indosat Mega Media (IM2) (in casu Penggugat II Intervensi 2)


m

ub

sebagai Penyelenggaraan Jasa Telekomunikasi telah memiliki Izin


Penyelenggaraan Jasa Akses Internet sesuai dengan Keputusan Dirjen
ka

ep

Postel No. 229/DIRJEN/2006, tanggal 22 Juni 2006 (Bukti P.II.Int.II


15); -----------------------------------------------------------------------------------------
ah

8. Bahwa Kerjasama antara Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi


es

dengan Penyelenggara Jasa Telekomunikasi dimungkinkan dan


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 304
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

si
yang berlaku, yaitu Pasal 9 ayat (2) UU No. 36 Tahun 1999 jo. Pasal 13
Peraturan Pemerintah No. 52 Tahun 2000 jo. Pasal 5 ayat (1) dan (2)

ne
ng
Keputusan Menteri Kominfo No. 21 Tahun 2001(Bukti P II.Int.II 17); ---

9. Bahwa pada tanggal 9 Nopember 2012 Tergugat I mengeluarkan

do
gu Keputusan TUN, yaitu berupa SURAT NOMOR : SR-1024/D6/01/2012
Tanggal 9 Nopember 2012, Perihal : Laporan Hasil Audit Dalam

In
A
Rangka Perhitungan Kerugian Negara Atas Dugaan Tindak Pidana
Korupsi Dalam Pembangunan Jaringan Frekwensi Radio 2.1 GHz/
ah

lik
Generasi Tiga (3G) Oleh PT. Indosat Tbk dan PT. Indosat Mega Media
(IM2) (Bukti P-1 = T I, II 7); -----------------------------------------------
am

ub
10. Bahwa pada tanggal 31 Oktober Tergugat II mengeluarkan Laporan
Hasil Audit Perhitungan Kerugian Keuangan negara atas Perkara
ep
Dugaan Tindak Pidana Korupsi dalam Penggunaan Jaringan Frekwensi
k

Radio 2.1 GHz/Generasi Tiga (3G) oleh PT. Indosat, Tbk dan PT.
ah

R
Indosat Mega Media (IM2) (Bukti P-2 = TI,II 6); ------------------------------

si
11. Bahwa pada tanggal 13 Nopember 2012, Menkominfo melalui suratnya

ne
ng

Nomor: T-684/M.KOMINFO/KU.04.01/11/2012 yang ditujukan kepada


Jaksa Agung pada pokoknya telah menyatakan :

do
gu

- bahwa Kerjasama PT Indosat Mega Media (IM2) dan PT Indosat


Tbk., merupakan bentuk kerjasama antara Penyelenggara Jasa
In
A

Telekomunikasi dengan Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi; -


ah

lik

- bahwa bentuk kerjasama ini sesuai dengan ketentuan peraturan


perundang-undangan, yaitu Pasal 9 ayat (2) Undang-undang
m

ub

Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi jo. Pasal 13


Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2000 tentang
ka

Penyelenggaraan Telekomunikasi jo. Pasal 5 Keputusan Menteri


ep

Perhubungan No. Km. 21/2001 tentang Penyelenggaraan Jasa


ah

Telekomunikasi. Bentuk kerjasama seperti ini juga dilakukan oleh


R

ratusan Penyelenggara Jasa Telekomunikasi lainnya. (Bukti P-5); -


es
M

ng

on

Halaman 305 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 305
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim, akan

si
mempertimbangkan apakah dari aspek kewenangan penerbitan obyek
sengketa telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku?

ne
ng
------------------------------------------------------------------------------------------

Menimbang, bahwa Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

do
gu
Nomor : 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
yaitu dalam pasal 1 angka 4 secara tegas diatur bahwa :

In
A
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, yang selanjutnya
disingkat BPKP, adalah aparat pengawasan intern pemerintah yang
ah

lik
bertanggung jawab langsung kepada Presiden; --------------------------------------

Selanjutnya pasal 49 ayat (1), (2) dan (3) mengatur :


am

ub
(1) Aparat pengawasan intern pemerintah sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 48 ayat (1) terdiri atas:
a. BPKP; --------------------------------------------------------------------------------
ep
k

b. Inspektorat Jenderal atau nama lain yang secara fungsional


melaksanakan pengawasan intern; -------------------------------------------
ah

R
c. Inspektorat Provinsi; dan --------------------------------------------------------

si
d. Inspektorat Kabupaten/Kota; ---------------------------------------------------

ne
ng

(2) BPKP melakukan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan


negara atas kegiatan tertentu yang meliputi:
a. kegiatan yang bersifat lintas sektoral; ----------------------------------------

do
gu

b. kegiatan kebendaharaan umum Negara berdasarkan penetapan


oleh Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara; dan ------
c. kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden; --------------------
In
A

(3) Dalam rangka pelaksanaan pengawasan intern untuk kegiatan


sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b, Menteri Keuangan
ah

melakukan koordinasi kegiatan yang terkait dengan Instansi Pemerintah


lik

lainnya; ------------------------------------------------------------------------------------

Dari ketentuan pasal 1 angka 4 jo. pasal 49 ayat (1), (2) dan (3) Peraturan
m

ub

Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 Tentang Sistim Pengendalian Intern


ka

Pemerintah tersebut sangat jelas bahwa BPKP adalah aparat Negara yang
ep

memiliki tugas untuk melakukan pengawasan terhadap intern pemerintah


dan bukannya pengawasan terhadap badan hukum diluar pemerintahan,
ah

sehingga berdasarkan ketentuan tersebut, BPKP tidak berwenang untuk


es

melakukan pemeriksaan terhadap P.T. Indosat Tbk maupun P.T. Indosat


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 306
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Mega Media (IM2) yang kedua-duanya adalah badan hukum swasta yang

si
berada di eksternal Pemerintahan; -------------------------------------------------------

Menimbang, bahwa mengenai dalil para Tergugat yang menyatakan

ne
ng
BPKP juga berwenang melakukan pemeriksaan atas PNBP dengan
mendasarkan pada Pasal 14 ayat (1) dan (2) Undang-Undang No. 20 Tahun

do
1997
gu tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak, Majelis Hakim
mempertimbangkan sebagai berikut :

In
A
- Bahwa Pasal 14 ayat (1) dan (2) Undang-Undang No. 20 Tahun 1997
mengatur:
ah

lik
(1) Terhadap Wajib Bayar untuk jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2) atas permintaan
am

ub
Instansi Pemerintah dapat dilakukan pemeriksaan oleh instansi
yang berwenang; -------------------------------------------------------
ep
(2) Terhadap Instansi Pemerintah yang ditunjuk sebagaimana
k

dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) atas permintaan Menteri dapat


ah

dilakukan pemeriksaan khusus oleh instansi yang berwenang; ------


R

si
Penjelasan Pasal 14:

Ayat (1):

ne
ng

..... Yang dimaksud dengan instansi yang berwenang adalah Badan


Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. Badan Pengawasan

do
gu

Keuangan dan Pembangunan dan Badan Pemeriksa Keuangan tetap


dapat melaksanakan pengawasan dan pemeriksaan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku; ---------------------------------
In
A

Ayat (2):

Pemeriksaan dalam hal ini dalam rangka melaksanakan pengawasan


ah

lik

intern dan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban sesuai


dengan peraturan perundang-undangan Penerimaan Negara Bukan
Pajak serta dalam rangka melaksanakan peraturan perundang
m

ub

undangan tersebut; ---------------------------------------------------------------------


ka

ep

- Bahwa ketentuan tersebut apabila dihubungkan dengan kasus konkrit a


quo maka dapat disimpulkan adanya 3 subyek, yakni :
ah

1. Wajib bayar PNBP (d.h.i. Biaya Hak Penggunaan/BHP), adalah PT.


es
M

Indosat, sebagai pemenang lelang pemyelenggara jaringan; --------


ng

on

Halaman 307 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 307
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Instansi Pemerintah, adalah Kementerian Komunikasi dan

si
Informasi; ----------------------------------------------------------------------------

3. Instansi yang berwenang adalah BPKP; ------------------------------------

ne
ng
- Bahwa dari ketentuan tersebut, terlihat bahwa dalam konteks

do
gu penerimaan PNBP, maka BPKP
pemeriksaan secara intern terhadap Kementerian Komunikasi dan
selain berwenang melakukan

In
Informasi selaku Pengelola Keuangan/si Wajib Pungut, maka ia juga
A
berwenang untuk melakukan pemeriksaan terhadap Wajib bayar BHP/
PNBP, (d.h.i. PT. Indosat Tbk.) apabila ada permintaan Kementerian
ah

lik
dan Komunikasi / Wajib Pungut; ----------------------------------------------------
am

ub
- Bahwa yang menjadi permasalahan hukum adalah (dalam kasus konkrit
a quo) apakah ketika melakukan pemeriksaan terhadap PT. Indosat
Tbk. (selaku Wajib Bayar) BPKP ada permintaan dari Kemenkominfo
ep
k

(Wajib Pungut)?. Dan kemudian, apakah PT. Indosat Mega Media


ah

termasuk kategori Wajib Bayar, sehingga ia bisa diperiksa oleh BPKP


R

si
berdasarkan ketentuan Pasal 14 ayat (1) dan (2) Undang-Undang No.
20 Tahun 1997 tersebut; --------------------------------------------------------------

ne
ng

- Bahwa dalam kasus konkrit a quo, tidak ditemukan fakta bahwa

do
gu

Kemenkominfo ada meminta BPKP untuk melakukan pemeriksaan


kepada PT. Indosat Tbk. (Wajib Bayar), karena jelas yang meminta
pemeriksaan/audit adalah pihak Kejaksaan Agung;
In
A

- Bahwa PT. Indosat Mega Media (IM2) bukan termasuk kategori Wajib
ah

lik

Bayar BHP karena :

* PT. Indosat Mega Media/IM2 adalah bukan peserta seleksi ataupun


m

ub

Pemenang Seleksi Penyelenggara Jaringan Bergerak Selular yang


diselenggarakan Menkominfo; -------------------------------------------------
ka

ep

* PT. Indosat Mega Media (IM2), juga bukan pihak yang memperoleh
ah

ijin dari Kemenkominfo sebagai penyelenggara jaringan; --------------


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 308
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
* PT. Indosat Mega Media (IM2) adalah sebagai penyelenggara jasa,

si
sedangkan sebagai penyelenggara Jaringan adalah PT. Indosat
Tbk. (sebagai Wajib Bayar BHP /PNBP); -----------------------------------

ne
ng
* Secara teknis, sebagaimana diterangkan oleh Ahli bernama
Ir. Nonot Harsono MSc., dan DR. Ronny, S.Kom., M.Kom., MH.,

do
gu (yang dibenarkan oleh Para Tergugat), bahwa penggunaan
bersama frekwensi, dimungkinkan apabila ada pembedaan waktu,

In
A
pembedaan tempat dan penggunaan teknologi); -------------------------

- Bahwa oleh karena PT. Indosat Mega Media (IM2) adalah bukan
ah

lik
pemenang lelang dan juga bukan penerima ijin dari Kemenkominfo
sebagai penyelenggara jaringan selular, dan juga tidak ditemukan
am

ub
adanya fakta penggunaan bersama frekwensi, maka sangat jelas,
bahwa PT. Indosat Mega Media (IM2) adalah bukan masuk dalam
ep
kagori Wajib Bayar PNBP; -----------------------------------------------------------
k
ah

- Bahwa oleh karena PT. Indosat Mega Media (IM2) adalah bukan masuk
R

si
dalam kagori Wajib Bayar PNBP., maka dalam perspektif Pasal 14
ayat (1) dan (2) Undang-Undang No. 20 Tahun 1997, BPKP tidak

ne
ng

berwenang memeriksa PT. Indosat Mega Media (IM2); ----------------------

do
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, oleh karena
gu

BPKP/Tergugat I tidak berwenang memeriksa PT. Indosat Tbk.,(karena tidak


ada permintaan dari Menkominfo) dan juga tidak berwenang memeriksa atau
In
A

meng audit PT. Indosat Mega Media (IM2) (karena bukan termasuk Wajib
Bayar PNBP/d.h.i BHP ), maka menurut Majelis Hakim dari aspek
ah

lik

kewenangan, penerbitan Surat Deputi Kepala Badan Pengawasan Keuangan


dan Pembangunan (BPKP) Bidang Investigasi Nomor : SR-1024/D6/01/2012
m

ub

tanggal 9 November 2012 yang berisi Laporan Hasil Audit Dalam Rangka
Penghitungan Kerugian Keuangan Negara atas Kasus Dugaan Tindak
ka

ep

Pidana Korupsi dalam Penggunaan Jaringan Frekwensi Radio 2,1 GHZ/


Generasi Tiga (3G) oleh PT. Indosat Tbk dan PT Indosat Mega Media (IM2),
ah

beserta lampiran yang berupa Laporan Hasil Penghitungan Kerugian


es

Keuangan Negara (LHPKKN) tanggal 31 Oktober 2012 yang dibuat oleh


M

ng

Tim BPKP, adalah mengandung cacat hukum, yakni melanggar Pasal 14


on

Halaman 309 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 309
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ayat (1) dan (2) Undang-Undang No. 20 Tahun 1997 dan dan pasal 1 angka

si
4 jo. pasal 49 ayat (1), (2) dan (3) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor : 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah;

ne
ng
---------------------------------------------------------

Menimbang, bahwa oleh karena terbukti dari aspek kewenangan

do
gu
mengandung cacat hukum , maka tuntutan Para Penggugat agar Obyek
sengketa tersebut dinyatakan tidak sah dapat dikabulkan , dan selanjutnya

In
A
kepada pihak Tergugat diperintahkan untuk mencabut obyek sengketa
tersebut; ------------------------------------------------------------------------------------------
ah

lik
Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Para Penggugat
terhadap Obyek sengketa dikabulkan dan Obyek sengketa dinyatakan tidak
am

ub
sah, maka untuk memberi perlindungan hukum selama proses perkara ini
berlangsung, maka Penetapan No. 231/G/2013/PTUN-Jkt, tertanggal 7
ep
Februari 2013, tentang Penundaan Pelaksanaan Surat Deputi Kepala Badan
k

Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Bidang Investigasi


ah

R
Nomor : SR-1024/D6/01/2012 tanggal 9 November 2012, Perihal : Laporan

si
Hasil Audit Dalam Rangka Penghitungan Kerugian Keuangan Negara atas

ne
ng

Kasus Dugaan Tindak Pidana Korupsi dalam Penggunaan Jaringan


Frekwensi Radio 2,1 GHZ/Generasi Tiga (3G) oleh PT. Indosat Tbk dan PT

do
Indosat Mega Media (IM2) beserta lampiran yang berupa Laporan Hasil
gu

Penghitungan Kerugian Keuangan Negara tanggal 31 Oktober 2012 yang


dibuat oleh Tim BPKP, tetap sah dan dipertahankan sampai Putusan a quo
In
A

berkekuatan hukum tetap; -------------------------------------------------------------------


ah

lik

Menimbang, bahwa terhadap tuntutan dari Penggugat, mengenai


pembayaran uang paksa/dwangsom, sebagaimana diatur dalam pasal 116
m

ub

Undang-undang Peradilan Tata Usaha Negara, oleh karena belum ada


peraturan pelaksanaan dari ketentuan tersebut, guna menghindari
ka

permasalahan hukum dalam pelaksanannya, maka terhadap tuntutan


ep

pembayaaran uang paksa tidak dapat dikabulkan; -----------------------------------


ah

Menimbang, bahwa terhadap alat bukti selebihnya, setelah


es

dipertimbangkan ternyata tidak relevan untuk pertimbangan putusan ini, oleh


M

ng

karenanya berdasarkan ketentuan pasal pasal 107 UU No.5 Tahun 1986


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 310
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tentang Peradilan Tata Usaha Negara, yang mengatur bahwa, Hakim

si
menentukan apa yang harus dibuktikan, beban pembuktian beserta penilaian
pembuktian, maka terhadap alat bukti tersebut dikesampingkan, akan tetapi

ne
ng
tetap menjadi satu kesatuan berkas perkara; ------------------------------------------

Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Para Penggugat

do
gu
dikabulkan sebagian, maka sesuai ketentuan pasal 110 UU No.5 Tahun
1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, Tergugat dihukum untuk

In
A
membayar biaya perkara yang akan ditentukan dalam amar putusan ini;-------

Mengingat, UU No.5 Tahun 1986 sebagaimana terakhir diubah


ah

lik
dengan UU No.51 Tahun 2009 tentang Perubahan kedua Undang Undang
Peradilan Tata Usaha Negara, serta Peraturan Perundang-undangan dan
am

ub
ketentuan hukum lain yang berkaitan; ---------------------------------------------------

M ENG ADIL I
ep
k

I. Dalam Penundaan :
ah

si
- Menyatakan Penetapan No. 231/G/2013/PTUN-Jkt, tertanggal 7
Februari 2013 tentang Penundaan Pelaksanaan Surat Deputi

ne
ng

Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Bidang


Investigasi Nomor : SR-1024/D6/01/2012 tanggal 9 November

do
gu

2012, Perihal : Laporan Hasil Audit Dalam Rangka Penghitungan


Kerugian Keuangan Negara atas Kasus Dugaan Tindak Pidana
Korupsi dalam Penggunaan Jaringan Frekwensi Radio 2,1 GHZ/
In
A

Generasi Tiga (3G) oleh PT. Indosat Tbk dan PT Indosat Mega
Media (IM2) beserta lampiran yang berupa Laporan Hasil
ah

lik

Penghitungan Kerugian Keuangan Negara tanggal 31 Oktober


2012 yang dibuat oleh Tim BPKP, tetap sah dan dipertahankan,
m

ub

sampai Putusan a quo berkekuatan hukum tetap; ------------------------


ka

II. Dalam Eksepsi :


ep

- Menolak Eksepsi Tergugat I dan Tergugat II tersebut; -----------------


ah

III. Dalam Pokok Sengketa :


R

es

1. Mengabulkan Gugatan Para Penggugat sebagian; ---------------------


M

ng

on

Halaman 311 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 311
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Menyatakan tidak sah Surat Deputi Kepala Badan Pengawasan

si
Keuangan dan Pembangunan Bidang Investigasi Nomor :
SR-1024/D6/01/2012 tanggal 9 November 2012, Perihal : Laporan

ne
ng
Hasil Audit Dalam Rangka Penghitungan Kerugian Keuangan
Negara atas Kasus Dugaan Tindak Pidana Korupsi dalam

do
gu Penggunaan Jaringan Frekwensi Radio 2,1 GHZ/Generasi Tiga
(3G) oleh PT. Indosat Tbk dan PT Indosat Mega Media (IM2)
beserta lampiran yang berupa Laporan Hasil Penghitungan

In
A
Kerugian Keuangan Negara tanggal 31 Oktober 2012 yang dibuat
oleh Tim BPKP; --------------------------------------------------------------------
ah

lik
3. Memerintahkan Tergugat I untuk mencabut Surat Deputi Kepala
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Bidang
am

ub
Investigasi Nomor : SR-1024/D6/01/2012 tanggal 9 November
2012, Perihal : Laporan Hasil Audit Dalam Rangka Penghitungan
ep
Kerugian Keuangan Negara atas Kasus Dugaan Tindak Pidana
k

Korupsi dalam Penggunaan Jaringan Frekwensi Radio 2,1 GHZ/


ah

R
Generasi Tiga (3G) oleh PT. Indosat Tbk dan PT Indosat Mega

si
Media (IM2) beserta lampiran yang berupa Laporan Hasil

ne
ng

Penghitungan Kerugian Keuangan Negara tanggal 31 Oktober


2012 yang dibuat oleh Tim BPKP; --------------------------------------------
4. Menolak gugatan Penggugat selebihnya; -----------------------------------

do
gu

5. Menghukum Tergugat I untuk membayar biaya perkara sebesar


Rp. 236.000,- (dua ratus tiga puluh enam ribu rupiah); ----------------
In
A

Demikian diputuskan dalam Rapat Permusyawaratan Majelis Hakim


ah

lik

Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta, pada hari Rabu, tanggal


24 April 2013, oleh BAMBANG HERIYANTO, SH.,MH., selaku Hakim
Ketua Majelis, I NYOMAN HARNANTA, SH., dan HARYATI, SH.,MH.,
m

ub

masing-masing selaku Hakim Anggota. Putusan tersebut diucapkan dalam


ka

Persidangan yang terbuka untuk umum oleh Majelis Hakim tersebut pada
ep

Hari Rabu, tanggal 1 Mei 2013, dengan dibantu Dra. DIANA., selaku Panitera
ah

Pengganti Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta serta dihadiri oleh Kuasa
R

Hukum Penggugat, Penggugat II Intervensi 1, Penggugat II Intervensi 2,


es

Kuasa Tergugat I dan Kuasa Tergugat II .


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 312
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
KETUA MAJELIS HAKIM,

HAKIM ANGGOTA :

ne
ng

do
I
gu NYOMAN
BAMBANG HERIYANTO, SH.,MH.

In
HARNANTA, SH.
A
ah

lik
HARYATI, SH.,MH.
am

ub
ep
PANITERA PENGGANTI,
k
ah

R
DRA. DIANA

si
ne
ng

Rincian biaya perkara:


1. Pendaftaran Rp. 30.000,-
2. A T K Rp. 50.000,-

do
gu

3. Panggilan-panggilan Rp. 100.000,-


4. Materai 4 Rp. 24.000,-
5. Redaksi Rp. 20.000,-
In
6. Leges Rp. 12.000,-
A

Rp. 236.000,-
Dua Ratus Tiga Puluh Enam Ribu Rupiah)
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on

Halaman 313 dari 314 halaman perkara Nomor: 231/G/2012/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 313
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 314

Anda mungkin juga menyukai