Anda di halaman 1dari 58

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN
NOMOR 8/G/2020/PTUN.JKT

si
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

ne
ng
PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA

do
memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara tata usaha negara dalam tingkat
gu
pertama secara elektronik dengan acara biasa sebagai berikut dalam perkara:

PT. BUKIT SUNUR, suatu perseroan terbatas yang didirikan

In
A
berdasarkan Hukum Negara Republik Indonesia, dengan alamat
kantor di Jalan Musi Nomor 40E, Jakarta Pusat 10150, dalam hal ini
ah

lik
diwakili oleh Kusmalingga Widjaja, Kewarganegaraan Indonesia,
Jabatan Direktur, bertempat tinggal di Jalan Tawakal Ujung Nomor
am

ub
7-A, RT.004/RW.008, Kelurahan Tomang, Kecamatan Grogol
Petamburan, Jakarta Barat, dari dan oleh karenanya berdasarkan
ketentuan Pasal 14 ayat (1) dan (4) Pernyataan Keputusan Sirkuler
ep
k

Para Pemegang Saham Sebagai Penggangti Rapat Umum


ah

Pemegang Saham Luar Biasa PT. Bukit Sunur Nomor 3, tanggal 01


R
Agustus 2019 dan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi

si
Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-0009090.AH.01.10.Tahun

ne
ng

2019 Tentang Persetujuan Penyesuaian Anggaran Dasar Perseroan


Terbatas PT. Bukit Sunur, tanggal 06 Agustus 2019;
Dalam hal ini memberikan Kuasa kepada:

do
gu

1. Ignatius Supriyadi, S.H., LLM.;


2. Baju Sulistiono, S.H.;
In
A

3. Janteri, S.H.;
Kesemuanya Warga Negara Indonesia, Pekerjaan Advokat, yang
ah

tergabung pada Kantor Hukum WNA SUPRIYADI, beralamat di Citi


lik

Hub, Level 3, Sentra Bisnis Artha Gading D-3, Jalan Boulevard Artha
Gading, Kelapa Gading, Jakarta Utara 14240;
m

ub

Untuk selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT;


ka

Melawan:
ep

DIREKTUR JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN DAN TATA


ah

LINGKUNGAN KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN


R

KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, tempat kedudukan di Gedung


es
M

ng

on

Halaman 1 dari 58 halaman. Putusan Nomor 8/G/2020/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Manggala Wanabakti Blok I, Lantai 2, Jalan Jenderal Gatot Subroto,

R
Jakarta 10270;

si
Dalam hal ini memberikan kuasa kepada:

ne
ng
1. Endi Sugandi, S.H., M.H.;
2. Supardi, S.H., M.H.;

do
gu 3. Sriwati, S.H., M.H.;
4. Drs. Afrodian Lutoifi, S.H., M.Hum.;

In
A
5. Dra. Retno Sari;
6. Michael Edward, S.H., M.H.;
ah

lik
7. Jovan Juliawan, S.H., M.PA.;
8. Wicaksono Tri Wuryanto, S.Hut., M.Si.;
am

ub
9. Rizka Fatimah Rifayani, S.H.;
10. Mulya Iskandar, S.H.;
ep
Kesemuanya Warga Negara Indonesia, Pegawai Kementerian
k

Lingkungan Hidup dan kehutanan Republik Indonesia, berdasarkan


ah

Surat Kuaas Khusus Nomor: KS.1/PKTL/SETDIT/KUM.1/2/2020,


R

si
tanggal 4 Februari 2020;
Untuk selanjutnya disebut TERGUGAT;

ne
ng

Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta tersebut, telah membaca:

do
1. Penetapan Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Nomor 8/PEN-
gu

DIS/2020/PTUN-JKT, tanggal 16 Januari 2020, tentang Penetapan Lolos


Dissmisal;
In
A

2. Penetapan Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Nomor 8/PEN-


DIS/2020/PTUN-JKT, tanggal 16 Januari 2020, tentang Penunjukan Susunan
ah

lik

Majelis Hakim;
3. Surat Panitera Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Nomor
m

ub

8/G/2020/PTUN-JKT, tanggal 16 Januari 2020, tentang penunjukan Panitera


Pengganti dan Jurusita Pengganti;
ka

ep

4. Penetapan Hakim Ketua Majelis Nomor 8/PEN-PP/2020/PTUN-JKT, tanggal


17 Januari 2020, tentang Penetapan Hari Pemeriksaan Persiapan;
ah

5. Penetapan Hakim Ketua Majelis Nomor 8/PEN-HS/2020/PTUN-JKT, tanggal


R

30 Januari 2020, tentang Penetapan Hari Sidang;


es
M

ng

on

Halaman 2 dari 58 halaman. Putusan Nomor 8/G/2020/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
6. Surat Panitera Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Nomor

R
8/G/2020/PTUN-JKT, tanggal 21 April 2020, tentang penunjukan Penggantian

si
Jurusita Pengganti;

ne
ng
7. Berkas perkara, mendengar pendapat Ahli Penggugat dan mendengar
keterangan Para Pihak yang berperkara di Persidangan;

do
gu DUDUK PERKARA

Penggugat telah mengajukan gugatan tanggal 15 Januari 2020, yang

In
didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta pada tanggal
A
15 Januari 2020, dengan Register perkara Nomor: 8/G/2200/PTUN.JKT., dan telah
diperbaiki tanggal 30 Januari 2020, Penggugat mengemukakan pada pokoknya:
ah

lik
I. FORMALITAS GUGATAN;

A. Objek Gugatan;
am

ub
Objek sengketa Keputusan Tata Usaha Negara (“KTUN”) yang
dimohonkan untuk dibatalkan dan dinyatakan tidak sah dalam gugatan ini
ep
k

adalah sebagai berikut:


ah

1. Surat Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Direktorat


R

si
Jenderal Planologi Kehutanan Dan Tata Lingkungan Nomor:
S.761/PKTL-REN/ISD/PLA.0/10/2018, tanggal 31 Oktober 2018, Hal:

ne
ng

Tagihan Pertama Pembayaran PNBP-PKH Terutang dan Kelengkapan


Baseline Tahun 2018 a.n. PT. Bukit Sunur, beserta lampirannya: (1)

do
gu

Perhitungan Besarnya Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)


Penggunaan Kawasan Hutan Tahun 3 (Tahun 2018) BAV.1/BPKH.XX-
2/2017, 26 September 2017, (2) Perhitungan Besarnya Penerimaan
In
A

Negara Bukan Pajak (PNBP) Penggunaan Kawasan Hutan Tahun 1


(Tahun 2016) BAV.1/BPKH.XX-2/2017, 26 September 2017, dan (3)
ah

lik

Perhitungan Besarnya Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)


Penggunaan Kawasan Hutan Tahun 2 (Tahun 2017) BAV.1/BPKH.XX-
m

ub

2/2017, 26 September 2017; dan;

2. Surat Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Direktorat


ka

Jenderal Planologi Kehutanan Dan Tata Lingkungan Nomor:


ep

S.865/PKTL-REN/ISD/PLA.0/12/2018, tanggal 18 Desember 2018,


ah

Hal: Tagihan Kedua Pembayaran PNBP-PKH Terutang dan


R

Kelengkapan Baseline Tahun 2018 a.n. PT. Bukit Sunur, beserta


es

lampirannya: (1) Perhitungan Besarnya Penerimaan Negara Bukan


M

ng

Pajak (PNBP) Penggunaan Kawasan Hutan Tahun 3 (Tahun 2018)


on

Halaman 3 dari 58 halaman. Putusan Nomor 8/G/2020/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
BAV.1/BPKH.XX-2/2017, 26 September 2017, (2) Perhitungan

R
Besarnya Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Penggunaan

si
Kawasan Hutan Tahun 1 (Tahun 2016) BAV.1/BPKH.XX-2/2017, 26

ne
ng
September 2017, dan (3) Perhitungan Besarnya Penerimaan Negara
Bukan Pajak (PNBP) Penggunaan Kawasan Hutan Tahun 2 (Tahun
2017) BAV.1/BPKH.XX-2/2017, 26 September 2017;

do
gu
B. Objek Gugatan Merupakan Keputusan Tata Usaha Negara (Beschikking);

KTUN Objek Gugatan dalam perkara ini memenuhi kualifikasi sebagai

In
A
KTUN yang dapat diajukan gugatannya karena KTUN Objek Sengketa
tersebut termasuk dalam pengertian sebagaimana dimaksudkan dalam
ah

lik
Pasal 87 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 Tentang Administrasi
Pemerintahan (“UU Administrasi Pemerintahan”) dan Pasal 1 angka 9 UU
am

ub
No 5 tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara sebagaimana
telah diubah dengan UU No. 9 Tahun 2004 tentang Perubahan atas
Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan tata Usaha
ep
k

Negara dan UU No.51 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas


ah

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha


R

si
Negara (“UU Peratun”), berdasarkan uraian-uraian sebagai berikut:

1. Bahwa Pasal 87 UU Administrasi Pemerintahan menentukan bahwa

ne
ng

KTUN sebagaimana dimaksud dalam UUPeratun harus dimaknai


sebagai: a. penetapan tertulis yang juga mencakup tindakan faktual; b.

do
gu

Keputusan Badan dan/atau Pejabat Tata Usaha Negara di lingkungan


eksekutif, legislatif, yudikatif, dan penyelenggara negara lainnya; c.
berdasarkan ketentuan perundang-undangan dan AUPB; d. bersifat
In
A

final dalam arti lebih luas; e. Keputusan yang berpotensi menimbulkan


akibat hukum; dan/atau f. Keputusan yang berlaku bagi Warga
ah

lik

Masyarakat;

2. Bahwa KTUN Objek Sengketa merupakan penetapan tertulis yang


m

ub

dikeluarkan oleh Tergugat dalam lingkungan eksekutif yang menjadi


kewenangannya. Selain itu, KTUN Objek Sengketa yang diterbitkan
ka

oleh Tergugat juga bersifat final karena tidak memerlukan lagi


ep

persetujuan lebih lanjut dan telah menimbulkan akibat hukum sebab


ah

dengan diterbitkannya KTUN Objek Sengketa tersebut maka


R

Penggugat menjadi mempunyai kewajiban untuk membayar


es

Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Kawasan Hutan tahun


M

ng

2016, 2017 dan 2018;


on

Halaman 4 dari 58 halaman. Putusan Nomor 8/G/2020/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3. KTUN Objek Sengketa juga memenuhi pengertian sebagai KTUN

R
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 9 UUPeratun karena

si
bersifat konkret, individual, dan final dengan uraian-uraian sebagai

ne
ng
berikut:

a. Konkret;

do
gu Objek yang disebutkan dalam KTUN Objek Sengketa tersebut
adalah tertentu dan/atau dapat ditentukan, yaitu: pembebanan
kepada Penggugat untuk membayar PNBP tahun 2016, 2017 dan

In
A
2018;

b. Individual;
ah

lik
KTUN Objek Sengketa bersifat individual karena jelas-jelas
diberikan/ditujukan kepada pihak tertentu, yaitu Penggugat;
am

ub
c. Final;

Keberlakuan KTUN Objek Sengketa yang diterbitkan oleh


ep
k

Tergugat tersebut di atas tidak lagi memerlukan persetujuan dari


ah

instansi/Pejabat Tata Usaha Negara lainnya;


R

si
Dengan demikian, jelaslah KTUN Objek Sengketa adalah Keputusan Tata
Usaha Negara yang dapat diajukan gugatannya sebagaimana dimaksud

ne
ng

dalam Pasal 87 UU Administrasi Pemerintahan jo Pasal 1 angka 9 UU


Peratun;

do
gu

C. Kepentingan Penggugat yang Dirugikan;

Ketentuan Pasal 53 ayat (1) UUPeratun berbunyi: “Orang atau badan


In
A

hukum perdata yang merasa kepentingannya dirugikan oleh suatu


Keputusan Tata Usaha Negara dapat mengajukan gugatan tertulis kepada
ah

lik

pengadilan yang berwenang yang berisi tuntutan agar Keputusan Tata


Usaha Negara yang disengketakan itu dinyatakan batal atau tidak sah,
dengan atau tanpa disertai tuntutan ganti rugi dan/atau direhabilitasi”. Dari
m

ub

bunyi tersebut, maka dapat ditarik suatu norma bahwa untuk dapat
ka

memiliki ius standi hak gugat, maka penggugat dipersyaratkan untuk


ep

memenuhi dua kriteria, yaitu (1) penggugat adalah orang atau badan
hukum perdata dan (2) penggungat memiliki kpentingan yang dirugikan
ah

akibat dikelurkannya suatu keputusan tata usaha negara;


R

es

Dalam perkara ini, Penggugat merupakan badan hukum perdata yang


M

ng

kepentingannya sangat dirugikan sebagai akibat diterbitkannya KTUN


on

Halaman 5 dari 58 halaman. Putusan Nomor 8/G/2020/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Objek Sengketa. Penerbitan KTUN Objek Sengketa dimaksud telah

R
menimbulkan dampak secara langsung dan nyata terhadap kepentingan

si
Penggugat berdasarkan uraian-uraian sebagai berikut:

ne
ng
a. Bahwa Penggugat merupakan perusahaan yang bergerak di bidang
pertambangan serta telah memperoleh ijin usaha pertambangan

do
gu Operasi Produksi di Kota Niur, Kecamatan Taba Penunjang,
Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu seluas 885 (delapan
ratus delapan puluh lima) hektar;

In
A
b. Bahwa dalam melakukan kegiatan penambangan, Penggugat telah
memperoleh izin pinjam pakai kawasan hutan berdasarkan Keputusan
ah

lik
Menteri Kehutanan RI Nomor: SK. 117/Menhut-II/2013 tanggal 14
Februari 2013, tentang Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan Untuk
am

ub
Penambangan Batubara Dan Sarana Penunjangnya Atas Nama PT.
Bukti Sunur Pada Kawasan Hutan Produksi Tetap Rindu Hati Dan
Semidang Bukit Kabu, Yang Terletak Di Kecamatan Taba Pananjung,
ep
k

Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu Seluas 700 (Tujuh


ah

Ratus) Hektar, selama dua tahun, sampai dengan tanggal 20 Mei


R

si
2015 [“SKMenhut-117/2013”];

c. Bahwa setelah berakhirnya ijin usaha penambangan milik Penggugat

ne
ng

pada tahun 2015, ternyata Penggugat belum berhasil menyelesaikan


kewajiban untuk melakukan reklamasi, sehingga Penggugat

do
gu

mengajukan permohonan ijin pinjam pakai kawasan hutan untuk


kepentingan pemenuhan kewajiban reklamasi, dan permohonan
perpanjangan ijin tersebut diberikan kepada Penggugat berdasarkan
In
A

Keputusan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor:


49/1/IPPKH/PMDN/2016 tanggal 24 Juni 2016 Tentang Perpanjangan
ah

lik

Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan Dalam Rangka Pemenuhan


Kewajiban Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan Sesuai Keputusan
m

ub

Menteri Kehutanan Nomor SK.117/Menhut-II/2013 Tanggal 14


Februari 2013 Atas Nama PT. Bukit Sunur Pada Kawasan Hutan
ka

Produksi Tetap Kelompok Hutan Rindu Hati (Reg.75), Di Kabupaten


ep

Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu Seluas 700 (tujuh ratus) Hektar


ah

[“SKBKPM-49/2016”], yang pada pokoknya menentukan “pemberian


R

perpanjangan izin pinjam pakai kawasan hutan hanyalah untuk


es

kegiatan pemenuhan kewajiban yang belum dipenuhi oleh PT. Bukit


M

ng

Sunur, bukan untuk kegiatan lainnya serta arealnya tetap berstatus


on

Halaman 6 dari 58 halaman. Putusan Nomor 8/G/2020/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sebagai Kawasan hutan” (vide diktum Kedua). SK tersebut berlaku

R
untuk jangka waktu 3 tahun. Mengingat, izin pinjam pakai diberikan

si
dalam rangka pelaksanaan kewajiban yang belum selesai, yaitu

ne
ng
kegiatan reklamasi, maka SK dimaksud tidak mewajibkan Penggugat
untuk membayar PNBP;

do
gu d. Bahwa selama menjalankan reklamasi dalam rangka memenuhi
kewajiban yang belum selesai, ternyata telah diterbitkan KTUN Objek
Sengketa yang mewajibkan Penggugat untuk membayar PNBP untuk

In
A
tahun 2016, 2017 dan 2018, dimana kewajiban tersebut sama sekali
tidak disebutkan/diperintahkan dalam SKBKPM-46/2016 karena
ah

lik
memang Penggugat tidak melakukan penambangan tetapi hanya
menyelesaikan kewajibannya untuk melakukan reklamasi yang belum
selesai;
am

ub
e. Bahwa dengan terbitnya KTUN Objek Sengketa dimaksud, maka
Penggugat selain harus menjalankan reklamasi – yang membutuhkan
ep
k

biaya cukup besar – juga harus membayar PNBP kawasan hutan –


ah

padahal PNBP diterapkan bagi pihak yang melakukan kegiatan


R

si
penambangan di daerah kawasan hutan. Oleh karena itu, KTUN
Objek Sengketa telah merugikan kepentingan Penggugat;

ne
ng

Berdasarkan uraian-uraian tersebut di atas, maka dengan demikian telah


ternyata kepentingan Penggugat sangat dirugikan sebagai akibat

do
gu

diterbitkannya KTUN Objek Sengketa tersebut, sehingga Penggugat


mempunyai kualitas (ius standi) untuk mengajukan gugatan dalam perkara
ini sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Pasal 53 ayat (1) UU
In
A

Peratun;

D. Upaya Administratif;
ah

lik

Terhadap KTUN Objek Sengketa a quo, Penggugat telah mengajukan


keberatan kepada Direktur Jenderal Planologi Kehutanan Dan Tata
m

ub

Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan yang


menerbitkan KTUN Objek Sengketa melalui Surat Nomor
ka

ep

014/BS/JKT/II/2019 tanggal 11 Februari 2019. Namun, Penggugat


memperoleh jawaban dari Direktur Rencana, Penggunaan, dan
ah

Pembentukan Wilayah Penglolaan Hutan sebagaimana tertuang dalam


R

Surat Nomor: S.257/REN/ISD/PLANO/3/2019 tanggal 22 Maret 2019 Hal:


es
M

Tanggapan Keberatan atas pengenaan PNBP-PKH a.n. PT Bukit Sunur,


ng

on

Halaman 7 dari 58 halaman. Putusan Nomor 8/G/2020/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
yang pada intinya menyatakan bahwa PT Bukit Sunur (Penggugat) tetap

R
dikenakan pembayaran PNBP Penggunaan Kawasan Hutan;

si
Selain itu, Penggugat sebelumnya juga mengajukan surat keberatan

ne
ng
kepada Kepala Biro Hukum Sekretariat Jenderal Kementerian Lingkungan
Hidup Dan Kehutanan melalui surat nomor 004/BS/Jkt/1/2019 tanggal 15

do
gu Januari 2019. Jawaban dari Kepala Biro Hukum diberikan kepada
Penggugat melalui surat nomor S.72/ROKUM/PP.1/KUM.1/112019 tanggal
29 Januari 2019 Hal: Keberatan atas pengenaan PNBP-PKH a.n. PT.

In
A
Bukit Sunur yang pada pokoknya menjelaskan bahwa PT Bukit Sunur
(Penggugat) tetap berkewajiban membayar PNBP Penggunaan Kawasan
ah

lik
Hutan;

Selanjutnya Penggugat mengajukan keberatan kepada Tergugat sebagai


am

ub
atasan/pimpinan Direktur Jenderal Planologi Kehutanan Dan Tata
Lingkungan pada tanggal 22 April 2019 melalui Surat Nomor:
227/BS/JKT/IV/2019 tanggal 22 April 2019 Perihal: Permohonan
ep
k

Pembatalan Atas Pengenaan PNBP-PKH Atas Nama PT. Bukit Sunur.


ah

Namun, sampai dengan diajukannya gugatan ini, belum ada tanggapan


R

si
atau penyelesaian dari Tergugat;

E. Tenggang Waktu Pengajuan Gugatan;

ne
ng

Pasal 55 UU Peratun menentukan bahwa tenggang waktu pengajuan


gugatan adalah 90 (sembilan puluh) hari sejak saat suatu Keputusan Tata

do
gu

Usaha Negara diterima atau diumumkan. Dalam Penjelasannya,


dinyatakan lebih lanjut bahwa “Bagi pihak yang namanya tersebut dalam
In
Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat, maka tenggang waktu
A

sembilan puluh hari itu dihitung sejak hari diterimanya Keputusan Tata
Usaha Negara yang digugat”. Namun, dengan diberlakukannya Peraturan
ah

lik

Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2018 Tentang


Pedoman Penyelesaian Sengketa Administrasi Pemerintahan Setelah
m

ub

Menempuh Upaya Administratif [“Perma-6/2018”], maka tenggang waktu


pengajuan gugatan dihitung 90 (sembilan puluh) hari sejak keputusan atas
ka

upaya administratif diterima oleh Warga Masyarakat atau diumumkan oleh


ep

Badan dan/atau Pejabat Administrasi pemerintahan yang menangani


ah

penyelesaian upaya administratif [vide Pasal 5 ayat (1)]. Selain itu, dalam
R

Pasal 3 Perma-6/2018 dimaksud juga diatur bahwa pengadilan dalam


es

memeriksa, memutus dan menyelesaikan gugatan sengketa administrasi


M

ng

on

Halaman 8 dari 58 halaman. Putusan Nomor 8/G/2020/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pemerintahan menggunakan peraturan dasar yang mengatur upaya

R
administrasi tersebut;

si
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) secara khusus diatur dalam

ne
ng
Undang-Undang Nomor 9 tahun 2018 tentang Penerimaan Negara Bukan
Pajak yang mulai berlaku sejak diundangkan yaitu tanggal 23 Agustus

do
gu 2018 [“UUPNBP”]. Dalam ketentuan Pasal 59 ayat (3) UUPNBP, diatur
bahwa “Paling lambat dalam jangka waktu 6 (enam) bulan setelah surat
keberatan dan dokumen pendukung diterima secara lengkap, Pimpinan

In
A
Instansi pengelola PNBP atau pejabat kuasa pengelola PNBP,
mengeluarkan penetapan atas pengajuan keberatan”. Selanjutnya, dalam
ah

lik
ayat (4) dari Pasal 59 tersebut ditentukan bahwa “Apabila Pimpinan
Instansi pengelola PNBP atau pejabat kuasa pengelola PNBP tidak
mengeluarkan penetapan sesuai jangka waktu sebagaimana dimaksud
am

ub
pada ayat (3), pengajuan keberatan yang diajukan Wajib Bayar tersebut
dianggap dikabulkan”. Pimpinan Instansi Pengelola PNBP di lingkungan
ep
k

Kehutanan dan Lingkungan Hidup adalah Tergugat. Tergugat diberi waktu


selama 6 (enam) bulan untuk menyelesaikan atau memberikan penetapan
ah

R
atas keberatan yang diajukan oleh Penggugat. Apabila Tergugat selaku

si
Pimpinan Instansi Pengelola tidak mengeluarkan penetapan dalam jangka

ne
ng

waktu 6 (enam) bulan tersebut, maka keberatan yang diajukan oleh


Penggugat demi hukum dianggap dikabulkan;

Penggugat telah mengajukan keberatan atas pengenaan PNBP untuk

do
gu

tahun 2016, 2017 dan 2018 kepada Tergugat pada tanggal 22 April 2019.
Namun setelah berakhirnya jangka waktu 6 (enam) bulan terhitung sejak
In
A

tanggal 22 April 2019, tepatnya tanggal 22 Oktober 2019, ternyata


Tergugat tidak mengeluarkan penetapannya. Penggugat masih menunggu
ah

lik

penetapan dari Tergugat, tetapi penetapan tersebut tidak kunjung


diterbitkan oleh Tergugat. Oleh karena itu, Penggugat mengajukan
gugatan a quo pada tanggal 15 Januari 2020;
m

ub

Gugatan ini diajukan masih dalam tenggang waktu 90 (sembilan puluh)


ka

hari sejak keputusan atas upaya administratif diterima oleh Penggugat.


ep

Dalam hal ini, keberatan Penggugat dianggap dikabulkan setelah dalam


ah

jangka waktu 6 (enam) bulan Tergugat tidak mengeluarkan penetapannya,


R

yaitu tanggal 22 Oktober 2019. Keberatan yang dianggap dikabulkan


es

tersebut haruslah demi hukum dianggap sebagai keputusan upaya


M

ng

administratif dari Tergugat, sehingga patokan tanggal keputusan


on

Halaman 9 dari 58 halaman. Putusan Nomor 8/G/2020/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) Perma-6/2018 dalam

R
perkara ini adalah tanggal 23 Oktober 2019 (satu hari setelah jangka

si
waktu enam bulan berakhir, 22 Oktober 2019). Dengan kata lain, jangka

ne
ng
waktu 90 (sembilan puluh) hari untuk dapat mengajukan gugatan dalam
perkara ini dihitung dari tanggal 23 Oktober 2019 (satu hari setelah
tanggal terakhir jangka waktu 6 (enam) bulan yang diberikan oleh

do
gu UUPNBP kepada Tergugat untuk menerbitkan penetapannya terkait
keberatan atas pengenaan PNBP yang diajukan oleh Tergugat). Itu berarti

In
A
tanggal terakhir untuk dapat diajukannya gugatan dalam perkara a quo
adalah 20 Januari 2020 (90 hari terhitung sejak tanggal 23 Oktober 2019).
ah

Oleh karena gugatan ini diajukan pada tanggal 15 Januari 2020, maka

lik
gugatan ini diajukan masih dalam tenggang waktu yang ditentukan dalam
Perma-6/2018 jo UUPNBP.;
am

ub
F. Kewenangan PTUN Jakarta;

Sesuai dengan ketentuan Pasal 2 ayat (1) Perma 6/2018, Pengadilan Tata
ep
k

Usaha Negara berwenang untuk menerima, memeriksa, memutus dan


ah

menyelesaikan sengketa setelah ditempuh upaya administratif. Dengan


R

si
telah ditempuhnya upaya administratif oleh Penggugat sebagaimana telah
diuraikan di atas, maka gugatan dalam perkara a quo menjadi

ne
ng

kewenangan Pengadilan Tata Usaha Negara untuk memeriksa dan


memutusnya. Selain itu, dalam ketentuan Pasal 60 UUPNBP ditentukan
bahwa apabila Wajib Bayar (dalam hal ini Penggugat) berkeberatan/tidak

do
gu

setuju atas penetapan dari Pimpinan Instansi Pengelola PNBP (in casu
Tergugat), maka Wajib Bayar (dalam hal ini Penggugat) dapat mengajukan
In
A

gugatan melalui Pengadilan Tata Usaha Negara. Jadi, gugatan ini


merupakan kewenangan Pengadilan Tata Usaha Negara;
ah

lik

Mengingat tempat kedudukan Tergugat berada di wilayah hukum


Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta, maka Pengadilan Tata Usaha
m

ub

Negara Jakarta merupakan pengadilan yang berwenang untuk memeriksa


dan memutus gugatan Penggugat dalam perkara ini;
ka

II. ALASAN GUGATAN;


ep

A. Fakta-Fakta;
ah

1. Bahwa Penggugat merupakan pemegang Izin Usaha Pertambangan


es

Operasi Produksi di Desa Kota Niur, Kecamatan Taba Penunjang,


M

ng

Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu seluas 885 (delapan


on

Halaman 10 dari 58 halaman. Putusan Nomor 8/G/2020/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ratus delapan puluh lima) hektar, yang berlaku sampai dengan tanggal

R
20 Mei 2015, dan telah melaksanakan pembayaran/penempatan dana

si
jaminan reklamasi;

ne
ng
2. Bahwa Penggugat telah memperoleh izin pinjam pakai kawasan hutan
berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: SK.

do
gu 117/Menhut-II/2013 tanggal 14 Februari 2013, tentang Izin Pinjam
Pakai Kawasan Hutan Untuk Penambangan Batubara Dan Sarana
Penunjangnya Atas Nama PT. Bukti Sunur Pada Kawasan Hutan

In
A
Produksi Tetap Rindu Hati Dan Semidang Bukit Kabu, Yang Terletak
Di Kecamatan Taba Pananjung, Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi
ah

lik
Bengkulu Seluas 700 (Tujuh Ratus) Hektar, selama dua tahun, sampai
dengan tanggal 20 Mei 2015 [“SKMenhut-117/2013”];
am

ub
3. Bahwa dalam SKMenhut-117/2013 tersebut ditentukan antara lain
Penggugat wajib membayar Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
Kawasan Hutan serta melaksanakan reklamasi dan reboisasi pada
ep
k

kawasan hutan yang sudah tidak dipergunakan, menggunakan bibit


ah

tanaman jenis pioner dan unggulan setempat tanpa menunggu


R

si
selesainya jangka waktu izin pinjam pakai kawasan hutan (vide diktum
Keempat). Sebaliknya, karena tujuan pemberian izin adalah

ne
ng

memperkenankan Penggugat untuk melaksanakan penambangan


batubara dan membangun sarana penunjangnya, maka Penggugat
berhak antara lain untuk melakukan kegiatan penambangan (vide

do
gu

diktum Ketiga);

4. Bahwa dalam rangka melakukangan penambangan tersebut,


In
A

Penggugat telah melakukan pembayaran PNBP Kawasan Hutan


sebagaimana ditentukan dalam SKMenhut-117/2013 dimaksud untuk
ah

lik

tahun 2013, 2014 dan 2015;

5. Bahwa setelah berakhirnya jangka waktu penambangan tahun 2015,


m

ub

ternyata Penggugat belum selesai melakukan kegiatan reklamasi yang


diwajibkan sehingga Penggugat meminta perpanjangan izin pinjam
ka

pakai Kawasan hutan dalam rangka untuk melakukan reklamasi dan


ep

kemudian Penggugat memperoleh Perpanjangan Izin Pinjam Pakai


ah

Kawasan Hutan yang diterbitkan oleh Kepala Badan Koordinasi


R

Penanaman Modal (sebagai pejabat yang berhak untuk menerbitkan


es

izin sesuai dengan Online Single System) sebagaimana ternyata


M

ng

dalam Keputusan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal


on

Halaman 11 dari 58 halaman. Putusan Nomor 8/G/2020/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Nomor: 49/1/IPPKH/PMDN/2016 tanggal 24 Juni 2016 Tentang

R
Perpanjangan Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan Dalam Rangka

si
Pemenuhan Kewajiban Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan Sesuai

ne
ng
Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.117/Menhut-II/2013 Tanggal
14 Februari 2013 Atas Nama PT. Bukit Sunur Pada Kawasan Hutan
Produksi Tetap Kelompok Hutan RIndu Hati (Reg.75), Di Kabupaten

do
gu Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu Seluas 700 (tujuh ratus) Hektar
[“SKBKPM-49/2016”];

In
A
6. Bahwa kemudian Penggugat dengan itikad baik melakukan reklamasi
untuk memenuhi kewajibannya sesuai dengan SKMenhut-117/2013
ah

lik
dan SKBKPM-49/2016 dimaksud. Namun, Penggugat dikejutkan
dengan adanya KTUN Objek Sengketa yang menagih Penggugat agar
melakukan pembayaran PNBP, dimana perhitungan PNBP yang harus
am

ub
dibayarkan oleh Penggugat selama Penggugat melakukan reklamasi
sesuai dengan lampiran dari KTUN Objek Sengketa adalah sebagai
ep
k

berikut:
ah

a. Perhitungan Besarnya Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)


R

si
Penggunaan Kawasan Hutan Tahun 1 (Tahun 2016)
BAV.1/BPKH.XX-2/2017, 26 September 2017, sebesar

ne
ng

Rp.2.807.137.173,- (dua milyar delapan ratus tujuh juta seratus


tiga puluh tujuh ribu seratus tujuh puluh tiga Rupiah) yang terdiri
dari kewajiban pokok sebesar Rp.1.745.257.500,- (satu milyar

do
gu

tujuh ratus empat puluh lima juta dua ratus lima puluh tujuh ribu
lima ratus Rupiah) dan denda 24 bulan sebesar
In
A

Rp.1.061.879.673,- (satu milyar enam puluh satu juta delapan


ratus tujuh puluh Sembilan ribu enam ratus tujuh puluh tiga
ah

lik

Rupiah) [“PNBP-2016”];

b. Perhitungan Besarnya Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)


m

ub

Penggunaan Kawasan Hutan Tahun 2 (Tahun 2017)


BAV.1/BPKH.XX-2/2017, 26 September 2017, sebesar
ka

Rp.2.492.657.475,- (dua milyar empat ratus sembilan puluh dua


ep

juta enam ratus lima puluh tujuh ribu empat ratus tujuh puluh lima
ah

Rupiah), yang terdiri dari kewajiban pokok sebesar


R

Rp.1.745.257.500,- (satu milyar tujuh ratus empat puluh lima juta


es

dua ratus lima puluh tujuh ribu lima ratus Rupiah) dan denda 18
M

ng

bulan sebesar Rp.747.399.975,- (tujuh ratus empat puluh tujuh


on

Halaman 12 dari 58 halaman. Putusan Nomor 8/G/2020/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
juta tiga ratus sembilan puluh sembilan ribu sembilan ratus tujuh

R
puluh lima Rupiah) [“PNBP-2017”];

si
c. Perhitungan Besarnya Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)

ne
ng
Penggunaan Kawasan Hutan Tahun 3 (Tahun 2018)
BAV.1/BPKH.XX-2/2017, 26 September 2017, sebesar

do
gu Rp.1.965.443.408,- (satu milyar sembilan ratus enam puluh lima
juta empat ratus empat puluh tiga ribu empat ratus delapan
Rupiah, yang terdiri dari kewajiban pokok sebesar

In
A
Rp.1.745.257.500,- (satu milyar tujuh ratus empat puluh lima juta
dua ratus lima puluh tujuh ribu lima ratus Rupiah) dan denda 6
ah

lik
bulan sebesar Rp.220.185.908,- (dua ratus dua puluh juta seratus
delapan puluh lima ribu sembilan ratus delapan Rupiah) [“PNBP-
2018”];
am

ub
7. Bahwa terhadap diterbitkannya KTUN Objek Sengketa tersebut,
Penggugat telah mengajukan keberatannya, dan selama proses
ep
k

keberatan berlangsung, sesuai dengan peraturan perundang-


ah

undangan yang mewajibkan Penggugat tetap harus melakukan


R

si
pembayaran sekalipun sedang mengajukan keberatan [vide Pasal 58
ayat (3) UUPNBP] maka Penggugat dengan itikad baik menjalankan

ne
ng

ketentuan peraturan perundang-undangan tersebut dengan


melakukan pembayaran PNBP-2016, PNBP-2017 dan PNBP-2018
pada tanggal 26 Juni 2019;

do
gu

8. Bahwa atas reklamasi yang dilakukan oleh Penggugat tersebut, telah


dilakukan penilaian dan berdasarkan hasil penilaian tersebut diperoleh
In
A

kesimpulan akhir baik dengan total nilai 81,50 sehingga hasil


reklamasi dapat diterima sesuai dengan Hasil Berita Acara Penilaian
ah

lik

Keberhasilan Reklamasi Hutan a.n. PT. Bukit Sunur Nomor :


522/3740.1/V tanggal 7 Desember 2019 sebagaimana tertuang dalam
m

ub

Surat Nomor: 522/3948/V.1 tanggal 23 Desember 2019 Hal: Penilaian


Keberhasilan Reklamasi Hutan a.n. PT. Bukit Sunur dari Kepala Dinas
ka

Lingkungan Hidup Dan Kehutunan Provinsi Bengkulu kepada Dirjen


ep

PDASHL cq. Direktur Konservasi Tanah dan Air Kementrian LHK, yang
ah

ditembuskan antara lain kepada Penggugat;


R

B. KTUN Objek Sengketa Mengandung Cacat Substansi;


es
M

ng

on

Halaman 13 dari 58 halaman. Putusan Nomor 8/G/2020/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
9. Bahwa KTUN Objek Sengketa mengandung cacat substansi karena isi

R
dari KTUN Objek Sengketa bertentangan dengan SKBKPM-49/2016,

si
dimana Penggugat hanya melakukan reklamasi untuk menyelesaikan

ne
ng
kewajiban yang belum selesai, dan Penggugat sama sekali tidak lagi
melakukan penambangan;

do
gu 10. Bahwa dasar atau alasan penerbitan KTUN Objek Sengketa adalah (i)
Pasal 42 ayat (1) Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Nomor P.27/Menlhk-Setjen/Kum.1/7/2018 tentang Pedoman Pinjam

In
A
Pakai Kawasan Hutan (“Permenlhk-27/2018”), dan (ii) butir (d2)
Keputusan Kepala BKPM Nomor 49/1/IPPKH/PMDN/2016 tanggal 24
ah

lik
Juni 2016 (SKBKPM-49/2016);

11. Bahwa dasar yang dipergunakan untuk menerbitkan KTUN Objek


am

ub
Sengketa tersebut sama sekali tidak benar berdasarkan alasan-alasan
sebagai berikut: ep
a. Bahwa dalam SKBKPM-49/2016, telah ditentukan dengan jelas
k

“pemberian perpanjangan izin pinjam pakai kawasan hutan


ah

hanyalah untuk kegiatan pemenuhan kewajiban yang belum


R

si
dipenuhi oleh PT. Bukit Sunur, bukan untuk kegiatan lainnya serta
arealnya tetap berstatus sebagai Kawasan hutan” (vide diktum

ne
ng

Kedua). SKBKPM-49/2016 tersebut berlaku untuk jangka waktu 3


tahun. Hal ini sesuai dengan ketentuan Pasal 41 ayat (10)

do
gu

Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor:


P.16/Menhut-II/2014 tentang Pedoman Pinjam Pakai Kawasan
Hutan [“Permenhut-16/2014”] yang menjadi salah satu dasar
In
A

diterbitkannya SKBKPM-49/2016, dimana bunyi ketentuan Pasal


tersebut adalah “Dalam hal izin pinjam pakai kawasan hutan telah
ah

lik

berakhir tetapi pemegang izin belum memenuhi seluruh


kewajiban, Menteri dapat menerbitkan perpanjangan izin dengan
m

ub

jangka waktu paling lama 3 (tiga) tahun untuk menyelesaikan


pemenuhan kewajiban”. Jadi, perpanjangan ijin pinjam pakai
ka

selama tiga tahun dalam SKBKPM-49/2016 semata-mata hanya


ep

untuk pemenuhan kewajiban yang belum selesai dijalankan oleh


ah

Penggugat, dalam hal ini reklamasi. Dalam Permenhut-16/2014


R

tersebut sama sekali tidak ada aturan/ketentuan yang mewajibkan


es

pemegang hak yang belum menyelesaikan kewajibannya, dalam


M

ng

hal ini Penggugat, untuk membayar PNBP kawasan hutan selama


on

Halaman 14 dari 58 halaman. Putusan Nomor 8/G/2020/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
perpanjangan ijin pinjam pakai kawasan hutan diberikan dalam

R
rangka pemenuhan kewajiban yang belum selesai;

si
b. Bahwa dalam diktum yang disebutkan/ditentukan dalam SKBKPM-

ne
ng
49/2016 tersebut sama sekali tidak mewajibkan atau
memerintahkan Penggugat untuk melakukan pembayaran PNBP

do
gu Kawasan Hutan. Hal itu selaras dengan Permenhut-16/2014
tersebut. Penggugat hanya melaksanakan kewajiban yang belum
selesai untuk melakukan reklamasi. Penggugat tidak melakukan

In
A
penambangan mengingat hak untuk melakukan penambangan
bagi Penggugat telah berakhir pada tahun 2015. Bekas tambang
ah

lik
direklamasi oleh Penggugat untuk dipulihkan, sehingga
Penggugat tidak memperoleh keuntungan atau hasil tambang,
melainkan justru mengeluarkan biaya kembali untuk melakukan
am

ub
reklamasi dalam rangka memulihkan kawasan hutan bekas
tambang. Oleh karena itu sesuai dengan Permenhut-16/2014
ep
k

yang diikuti dan dijadikan dasar dalam SKBPKPM-49/2016, maka


terhadap Penggugat yang hanya menjalankan reklamasi tidak
ah

R
dibebani kewajiban pembayaran PNBP;

si
c. Bahwa penerapan kewajiban kepada Penggugat untuk membayar

ne
ng

PNBP mestinya terkait dengan kegiatan penambangan yang


dilakukan oleh Penggugat seperti ditentukan dalam SKMenhut-
117/2013 dimana dalam SKMenhut-117/2013 tersebut dengan

do
gu

jelas mewajibkan Penggugat untuk melakukan pembayaran PNBP


karena Penggugat melakukan kegiatan penambangan. Terhadap
In
A

kegiatan penambangan yang dilakukan itu, Penggugat telah


melakukan pembayaran PNBP sesuai dengan yang diperintahkan
ah

lik

atau diwajibkan dalam SKMenhut-117/2013;

d. Bahwa kegiatan penambangan merupakan kegiatan


m

ub

komersil/bisnis sehingga wajar untuk dibebani kewajiban


pembayaran PNBP, namun kegiatan reklamasi yang sama sekali
ka

tidak memiliki unsur komersil/bisnis, yang dimaksudkan semata-


ep

mata untuk memulihkan kondisi tanah yang rusak/berubah akibat


ah

kegiatan penambangan, tidaklah pada tempatnya untuk dibebani


R

kewajiban untuk melakukan pembayaran PNBP. Oleh karena itu,


es

dalam SKBKPM-49/2016 yang mendasarkan pada Permenhut-


M

ng

on

Halaman 15 dari 58 halaman. Putusan Nomor 8/G/2020/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
16/2014 tidak ada perintah atau ketentuan yang mewajibkan

R
Penggugat untuk melakukan pembayaran PNBP;

si
e. Bahwa keputusan SKBKPM-49/2016 tersebut dikeluarkan setelah

ne
ng
memperhatikan surat Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan
Tata Lingkungan Nomor S.855/PKTL-RPP/2015 tanggal 2

do
gu September 2015 yang menyebutkan Penggugat dapat diberi
perpanjangan ijin pinjam pakai untuk jangka waktu 3 tahun untuk
menyelesaikan kewajiban yang belum dipenuhi, bukan untuk

In
A
kegiatan penambangan dan diwajibkan membayar PNBP
Penggunaan Kawasan Hutan (vide bagian Menimbang huruf d).
ah

lik
Namun demikian, rekomendasi agar Penggugat diwajibkan
membayar PNBP tersebut sama sekali tidak diakomodir atau
diikuti dalam SKBKPM-49/2016 dimaksud karena rekomendasi
am

ub
tersebut tidak selaras dengan Permenhut-16/2014 yang menjadi
dasar penerbitan SKBKPM-49/2016 sehingga diktum yang
ep
k

diberikan dalam SKBKPM-49/2016 tidak ada satupun yang


mengatur kewajiban pembayaran PNBP selama Penggugat
ah

R
melakukan reklamasi. Itu berarti rekomendasi yang diusulkan

si
tersebut tidak dapat dipergunakan sebagai dasar untuk

ne
menerbitkan KTUN Objek Sengketa;
ng

f. Bahwa Permenlhk-27/2018 tidaklah tepat dipergunakan untuk


menetapkan kewajiban PNBP terhadap Penggugat karena

do
gu

peraturan tersebut dibentuk pada tahun 2018 sedangkan


Penggugat menjalankan kegiatan reklamasi berdasarkan
In
A

SKBKPM-49/2016 yang dikeluarkan pada tahun 2016. Tentunya,


aturan tersebut tidaklah dapat diterapkan secara mundur terhadap
ah

lik

Penggugat, apalagi dasar Penggugat untuk melakukan reklamasi


tidak memuat adanya kewajiban agar Penggugat membayar
PNBP;
m

ub

12. Bahwa selain itu, ternyata lampiran-lampiran dalam KTUN Objek


ka

Sengketa, yang berupa perhitungan PNBP-2016, PNBP-2017 dan


ep

PNBP-2018 memuat hal-hal atau bagian-bagian yang berkaitan


ah

dengan kegiatan penambangan, antara lain “Areal Pengembangan”


R

yang jumlahnya sangat besar yaitu Rp.1.101.642.500,- padahal dalam


es

melakukan kegiatan reklamasi Penggugat sama sekali tidak


M

ng

melakukan atau membuat areal pengembangan penambangan karena


on

Halaman 16 dari 58 halaman. Putusan Nomor 8/G/2020/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
memang Penggugat tidak lagi melakukan penambangan melainkan

R
hanya melakukan reklamasi sesuai dengan SKBKPM-49/2016.

si
Bagaimana mungkin Penggugat yang tidak melakukan penambangan

ne
ng
dibebani untuk membayar PNBP yang dihitung dengan mendasarkan
pada kegiatan penambangan?;

do
gu 13. Bahwa selain itu, dalam lampiran PNBP-2016, PNBP-2017 dan
PNBP-2018 tersebut juga dinyatakan sebagai berikut:

“IDENTITAS PERUSAHAAN

In
A
1. Nama Perusahaan : PT. Bukit Sunur
a. Nomor Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan : 49/1/IPPKH/PMDN/2016
ah

lik
b. Tanggal : 24 Juni 2016
c. Luas : 700 Ha
am

ub
d. Penggunaan : Penambangan Batubara dan
ep Sarpras”.

Itu berarti pengengaan dan perhitungan PNBP terhadap Penggugat


k

didasarkan pada SKBKPM-49/2016 yang sama sekali tidak memuat


ah

adanya diktum tentang pembebanan kewajiban PNBP. Anehnya,


R

si
SKBKPM-49/2016 tersebut disebut penggunaannya untuk
penambangan batu bara, padahal jelas nyata disebutkan dalam

ne
ng

SKBKPM-49/2016, Penggugat tidak boleh melakukan kegiatan


penambangan melainkan hanya melakukan kegiatan untuk

do
gu

menyelesaikan kewajiban melakukan reklamasi. Dengan demikian,


jelaslah terbukti perhitungan PNBP yang dikenakan terhadap
Penggugat didasarkan pada kegiatan penambangan, padahal
In
A

Penggugat sama sekali tidak melakukan penambangan, Oleh karena


itu, lampiran-lampiran KTUN Objek Sengketa berupa PNBP-216,
ah

lik

PNBP-2017 dan PNBP-2018 diterbitkan untuk kegiatan


penambangan, bukan kegiatan reklamasi;
m

ub

14. Bahwa berdasarkan uraian-uraian tersebut di atas, maka telah


ternyata KTUN Objek Sengketa dikeluarkan dengan tidak mematuhi
ka

maksud dan tujuan yang ditentukan dalam SKBKPM-49/2016 yang


ep

menjadi dasar dan pedoman bagi Penggugat dalam melakukan


ah

reklamasi untuk memulihkan tanah/wilayah bekas tambang sehingga


R

secara substantif KTUN Objek Sengketa adalah cacat. Oleh karena


es
M

itu, KTUN Objek Sengketa berikut lampiran-lampirannya harus


ng

dinyatakan Batal atau Tidak Sah serta harus dicabut sebagaimana


on

Halaman 17 dari 58 halaman. Putusan Nomor 8/G/2020/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ditentukan dalam Pasal 66 ayat (1) huruf c UU Administrasi

R
Pemerintahan;

si
C. Penerbitan KTUN Objek Sengketa Adalah Cacat dalam Prosedurnya;

ne
ng
15. Bahwa sebagaimana telah Penggugat uraikan di atas, SKBKPM-
49/2016 yang menjadi dasar dan pedoman bagi Penggugat untuk

do
gu menyelesaikan kewajiban reklamasi, sama sekali tidak mewajibkan
Penggugat untuk melakukan pembayaran PNBP mengingat
Penggugat tidak menjalankan kegiatan penambangan melainkan

In
A
hanya melaksanakan kewajiban yang belum selesai;

16. Bahwa namun demikian, terhadap Penggugat diterbitkan KTUN Objek


ah

lik
Sengketa yang mewajibkan Penggugat untuk melakukan pembayaran
PNBP;
am

ub
17. Bahwa SKBKPM-49/2016 merupakan hukum dan aturan yang harus
dipatuhi oleh Penggugat serta Tergugat, oleh karenanya apabila
ep
terhadap Penggugat harus dibebani kewajiban pembayaran PNBP
k

dalam melakukan reklamasi maka SKBKPM-49/2016 tersebut


ah

haruslah dicabut atau setidak-tidaknya diubah terlebih dahulu dengan


R

si
menambahkan adanya kewajiban pembayaran PNBP selama
Penggugat melakukan reklamasi;

ne
ng

18. Bahwa namun SKBKPM-49/2016 sama sekali tidak dicabut atau


diubah oleh Tergugat, dan ternyata dengan begitu saja KTUN Objek

do
gu

Sengketa diterbitkan terhadap Penggugat;

19. Bahwa dengan demikian, tentunya KTUN Objek Sengketa telah


In
A

diterbitkan tidak sesuai dengan prosedur yang seharusnya, sehingga


KTUN Objek Sengketa berikut lampiran-lampirannya haruslah
ah

lik

dinyatakan tidak sah serta batal dan oleh karenanya haruslah dicabut
sesuai dengan ketentuan Pasal 66 ayat (1) huruf b UU Administrasi
m

Pemerintahan;
ub

D. KTUN Objek Sengketa Bertentangan dengan Asas Kepastian Hukum dan


ka

Tidak Menyalahgunakan Kewenangan;


ep

i. asas kepastian hukum;


ah

20. Bahwa KTUN Objek Sengketa juga terbukti telah melanggar atau
R

es

bertentangan dengan asas kepastian hukum, yaitu “asas dalam


M

negara hukum yang mengutamakan landasan ketentuan peraturan


ng

on

Halaman 18 dari 58 halaman. Putusan Nomor 8/G/2020/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
perundang-undangan, kepatutan, keajegan, dan keadilan dalam setiap

R
kebijakan penyelenggaraan pemerintahan” (vide Penjelasan Pasal 10

si
ayat (1) huruf a UU Administrasi Pemerintahan);

ne
ng
21. Bahwa KTUN Objek Sengketa telah terbukti diterbitkan bertentangan
dengan SKBKPM-49/2016 dan Permenhut-16/2014 yang menjadi

do
gu dasar dan pedoman bagi Penggugat dalam melakukan kewajiban
reklamasi. Penggugat wajib tunduk dan taat dengan SKBKPM-
49/2016 dan Permenhut-16/2014, dimana dalam SK dan Permenhut

In
A
tersebut Penggugat tidak dibebani untuk membayar PNPB karena
memang Penggugat hanya melakukan reklamasi, bukan melakukan
ah

lik
penambangan;

22. Bahwa suatu KTUN diterbitkan dengan maksud untuk memberikan


am

ub
kepastian hukum dan keadilan. Akan tetapi ternyata penerbitan KTUN
Objek Sengketa justru telah menimbulkan ketidakpastian hukum bagi
Penggugat, dan oleh karenanya KTUN Objek Sengketa tersebut telah
ep
k

mengakibatkan ketidakadilan bagi Penggugat. Jadi, telah ternyata


ah

KTUN Objek Sengketa diterbitkan bertentangan dengan Asas


R

si
Kepastian Hukum sehingga haruslah dinyatakan batal dan dicabut;

ii. asas tidak menyalahgunakan kewenangan;

ne
ng

23. Bahwa sesuai dengan Penjelasan Pasal 10 ayat (1) huruf e UU


Administrasi Pemerintahan, “asas tidak menyalahgunakan

do
gu

kewenangan” adalah asas yang mewajibkan setiap Badan dan/atau


Pejabat Pemerintahan tidak menggunakan kewenangannya untuk
In
kepentingan pribadi atau kepentingan yang lain dan tidak sesuai
A

dengan tujuan pemberian kewenangan tersebut, tidak melampaui,


tidak menyalahgunakan, dan/atau tidak mencampuradukkan
ah

lik

kewenangan;

24. Bahwa sebagaimana telah Penggugat uraikan di atas, KTUN Objek


m

ub

Sengketa diterbitkan dengan penyalahgunaan kewenangan karena


seharusnya Penggugat tidak dibebani PNPB dalam menjalankan
ka

ep

reklamasi sebagaimana ditentukan dalam SKBKPM-49/2016 dan


Permenhut-16/2014, namun ternyata diterbitkan KTUN Objek
ah

Sengketa yang mewajibkan Penggugat untuk melakukan pembayaran


R

PNBP-2016, PNBP-2017 dan PNBP-2018 yang perhitungannya


es
M

didasarkan pada unsur-unsur dalam kegiatan penambangan, padahal


ng

on

Halaman 19 dari 58 halaman. Putusan Nomor 8/G/2020/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Penggguat sama sekali tidak melakukan penambangan. Oleh karena

R
itu, Tergugat jelas-jelas telah melakukan pelanggaran terhadap asas

si
tidak menyalahgunakan kewenangan;

ne
ng
25. Bahwa berdasarkan uraian dalil-dalil tersebut di atas, maka KTUN
Objek Sengketa terbukti merupakan KTUN yang bertentangan dengan

do
gu asas-asas umum pemerintahan yang baik sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 53 ayat 2 huruf b UU Peratun dan/atau Pasal 10 UU
Administrasi Pemerintahan, dan oleh karenanya harus dinyatakan

In
A
batal atau tidak sah serta harus dicabut;

III. PETITUM/TUNTUTAN;
ah

lik
Berdasarkan seluruh uraian dalil-dalil di atas, Penggugat mohon agar kiranya
Majelis Hakim yang memeriksa, mengadili dan memutus Gugatan/Sengketa
am

ub
Tata Usaha Negara aquo berkenan untuk menjatuhkan Putusan yang amarnya
berbunyi sebagai berikut:
ep
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
k
ah

2. Menyatakan batal atau tidak sah:


R

si
a. Surat Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Direktorat
Jenderal Planologi Kehutanan Dan Tata Lingkungan Nomor:

ne
ng

S.761/PKTL-REN/ISD/PLA.0/10/2018, tanggal 31 Oktober 2018, Hal:


Tagihan Pertama Pembayaran PNBP-PKH Terutang dan Kelengkapan

do
Baseline Tahun 2018 a.n. PT. Bukit Sunur, beserta lampirannya: (1)
gu

Perhitungan Besarnya Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)


Penggunaan Kawasan Hutan Tahun 3 (Tahun 2018) BAV.1/BPKH.XX-
In
A

2/2017, 26 September 2017, (2) Perhitungan Besarnya Penerimaan


Negara Bukan Pajak (PNBP) Penggunaan Kawasan Hutan Tahun 1
ah

lik

(Tahun 2016) BAV.1/BPKH.XX-2/2017, 26 September 2017, dan (3)


Perhitungan Besarnya Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
m

Penggunaan Kawasan Hutan Tahun 2 (Tahun 2017) BAV.1/BPKH.XX-


ub

2/2017, 26 September 2017; dan;


ka

b. Surat Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Direktorat


ep

Jenderal Planologi Kehutanan Dan Tata Lingkungan Nomor:


ah

S.865/PKTL-REN/ISD/PLA.0/12/2018, tanggal 18 Desember 2018,


R

Hal: Tagihan Kedua Pembayaran PNBP-PKH Terutang dan


es

Kelengkapan Baseline Tahun 2018 a.n. PT. Bukit Sunur, beserta


M

ng

lampirannya: (1) Perhitungan Besarnya Penerimaan Negara Bukan


on

Halaman 20 dari 58 halaman. Putusan Nomor 8/G/2020/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pajak (PNBP) Penggunaan Kawasan Hutan Tahun 3 (Tahun 2018)

R
BAV.1/BPKH.XX-2/2017, 26 September 2017, (2) Perhitungan

si
Besarnya Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Penggunaan

ne
ng
Kawasan Hutan Tahun 1 (Tahun 2016) BAV.1/BPKH.XX-2/2017, 26
September 2017, dan (3) Perhitungan Besarnya Penerimaan Negara
Bukan Pajak (PNBP) Penggunaan Kawasan Hutan Tahun 2 (Tahun

do
gu 2017) BAV.1/BPKH.XX-2/2017, 26 September 2017;

3. Mewajibkan Tergugat untuk mencabut:

In
A
a. Surat Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Direktorat
Jenderal Planologi Kehutanan Dan Tata Lingkungan Nomor:
ah

lik
S.761/PKTL-REN/ISD/PLA.0/10/2018, tanggal 31 Oktober 2018, Hal:
Tagihan Pertama Pembayaran PNBP-PKH Terutang dan Kelengkapan
am

ub
Baseline Tahun 2018 a.n. PT. Bukit Sunur, beserta lampirannya: (1)
Perhitungan Besarnya Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
Penggunaan Kawasan Hutan Tahun 3 (Tahun 2018) BAV.1/BPKH.XX-
ep
k

2/2017, 26 September 2017, (2) Perhitungan Besarnya Penerimaan


ah

Negara Bukan Pajak (PNBP) Penggunaan Kawasan Hutan Tahun 1


R

si
(Tahun 2016) BAV.1/BPKH.XX-2/2017, 26 September 2017, dan (3)
Perhitungan Besarnya Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)

ne
ng

Penggunaan Kawasan Hutan Tahun 2 (Tahun 2017) BAV.1/BPKH.XX-


2/2017, 26 September 2017; dan;

do
gu

b. Surat Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Direktorat


Jenderal Planologi Kehutanan Dan Tata Lingkungan Nomor:
S.865/PKTL-REN/ISD/PLA.0/12/2018, tanggal 18 Desember 2018,
In
A

Hal: Tagihan Kedua Pembayaran PNBP-PKH Terutang dan


Kelengkapan Baseline Tahun 2018 a.n. PT. Bukit Sunur, beserta
ah

lik

lampirannya: (1) Perhitungan Besarnya Penerimaan Negara Bukan


Pajak (PNBP) Penggunaan Kawasan Hutan Tahun 3 (Tahun 2018)
m

ub

BAV.1/BPKH.XX-2/2017, 26 September 2017, (2) Perhitungan


Besarnya Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Penggunaan
ka

Kawasan Hutan Tahun 1 (Tahun 2016) BAV.1/BPKH.XX-2/2017, 26


ep

September 2017, dan (3) Perhitungan Besarnya Penerimaan Negara


ah

Bukan Pajak (PNBP) Penggunaan Kawasan Hutan Tahun 2 (Tahun


R

2017) BAV.1/BPKH.XX-2/2017, 26 September 2017;


es

4. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam


M

ng

perkara ini;
on

Halaman 21 dari 58 halaman. Putusan Nomor 8/G/2020/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tergugat mengajukan jawaban tetulis pada tanggal 13 Februari 2020, pada

R
pokoknya:

si
I. DALAM EKSEPSI;

ne
ng
Gugatan Yang Diajukan Oleh Penggugat Error in Objecto;

a. Bahwa berdasarkan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2018 tentang

do
gu Penerimaan Negara Bukan Pajak (selanjutnya disebut UU PNBP), diatur:

Pasal 1;

In
A
Angka 21;

Surat Tagihan PNBP adalah surat dan/atau dokumen yang digunakan


ah

lik
untuk melakukan tagihan PNBP Terutang, baik berupa pokok maupun
sanksi administratif berupa denda;
am

ub
Angka 22;

Surat Ketetapan PNBP adalah surat dan/atau dokumen yang menetapkan


ep
k

jumlah PNBP Terutang yang meliputi Surat Ketetapan PNBP Kurang


Bayar, Surat Ketetapan PNBP Nihil, dan Surat Ketetapan PNBP Lebih
ah

R
Bayar;

si
Pasal 56 ayat (1);

ne
ng

Dalam hal berdasarkan laporan hasil Pemeriksaan PNBP terhadap Wajib


Bayar terdapat kekurangan pembayaran PNBP Terutang, Pimpinan

do
gu

Instansi Pengelola PNBP atau pejabat kuasa pengelola PNBP


menindaklanjuti dengan menerbitkan dan menyampaikan Surat Ketetapan
PNBP Kurang Bayar dan Surat Tagihan PNBP kepada Wajib Bayar
In
A

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 ayat (2);

Pasal 58 ayat (3);


ah

lik

Pengajuan keberatan terhadap Surat Ketetapan PNBP Kurang Bayar


sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a tidak menunda kewajiban
m

ub

membayar PNBP Terutang;


ka

Pasal 60;
ep

(1) Yang dimaksud dengan "penetapan oleh pimpinan Instansi Pengelola


ah

PNBP atau kuasa pengelola PNBP bersifat final" merupakan


R

keputusan administratif yang terakhir dari pejabat Tata Usaha Negara;


es
M

ng

on

Halaman 22 dari 58 halaman. Putusan Nomor 8/G/2020/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(2) Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara dalam penyelesaian gugatan

R
atas penetapan keberatan PNBP bertugas dan berwenang memeriksa,

si
memutus, dan menyelesaikan gugatan sesuai dengan ketentuan

ne
ng
peraturan perundang-undangan;

b. Penjelasan Pasal 6 ayat (7) Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2010

do
gu tentang Pengajuan dan Penyelesaian Keberatan Atas Penetapan
Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Terutang, menyatakan bahwa
apabila Wajib Bayar merasa kepentingannya dirugikan atas penetapan

In
A
yang bersifat final, yang bersangkutan dapat mengajukan gugatan ke
Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN);
ah

lik
c. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jenis
dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berasal Dari
am

ub
Penggunaan Kawasan Hutan Untuk Kepentingan Pembangunan Di Luar
Kegiatan Kehutanan Yang Berlaku Pada Kementerian Kehutanan, diatur:
ep
Pasal 1;
k

(2) Penerimaan Negara Bukan Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat


ah

(1) dikenakan atas seluruh area kawasan hutan yang dipinjam


R

si
pakaikan dan seluruh area perjanjian pinjam pakai kawasan hutan
yang masih berlaku sesuai kriteria penggunaannya;

ne
ng

(3) Kriteria penggunaan kawasan hutan sebagaimana dimaksud pada


ayat (2) terdiri dari:

do
gu

a) L1 adalah area penggunaan kawasan hutan dalam satuan hektar


untuk bukaan tambang aktif, sarana prasarana penunjang yang
In
A

bersifat permanen dan area pengembangan dan/atau area


penyangga untuk pengamanan kegiatan, yang merupakan bagian
ah

lik

rancangan yang disusun dalam baseline penggunaan kawasan


hutan;
m

ub

b) L2 adalah area penggunaan kawasan hutan dalam satuan hektar


yang bersifat temporer yang secara teknis dapat dilakukan
ka

reklamasi, yang merupakan bagian rancangan yang disusun


ep

dalam baseline penggunaan kawasan hutan;


ah

c) L3 adalah area penggunaan kawasan hutan dalam satuan hektar


R

yang mengalami kerusakan permanen yang pada bagian tertentu


es
M

setelah dilakukan reklamasi tetapi tidak dapat dilakukan secara


ng

on

Halaman 23 dari 58 halaman. Putusan Nomor 8/G/2020/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
optimal, yang merupakan bagian rancangan yang disusun dalam

R
baseline penggunaan kawasan hutan;

si
d. Bahwa yang menjadi Objek Sengketa TUN a quo adalah surat Tergugat

ne
ng
Nomor:

1) S.761/PKTL-REN/ISD/PLA.0/10/2018 tanggal 31 Oktober 2018 perihal

do
gu Tagihan Pertama Pembayaran PNBP-PKH Terutang dan Kelengkapan
Baseline Tahun 2018 a.n. PT. Bukti Sunur; dan;

In
2) S.865/PKTL-REN/ISD/PLA.0/12/2018 tanggal 22 November 2018
A
perihal Tagihan Kedua Pembayaran PNBP-PKH Terutang dan
Kelengkapan Baseline Tahun 2018 a.n. PT. Bukti Sunur;
ah

lik
e. Bahwa yang dimaksud Surat Ketetapan PNBP Kurang Bayar sebagaimana
Penjelasan Pasal 56 ayat (1) UU PNBP adalah surat yang menetapkan
am

ub
besarnya jumlah pokok PNBP Terutang, jumlah kekurangan pembayaran
pokok PNBP, besarnya sanksi administratif, dan jumlah PNBP yang masih
ep
harus dibayar, sedangkan Surat Tagihan PNBP sebagaimana Pasal 1
k

angka 21 UU PNBP adalah surat dan/atau dokumen yang digunakan untuk


ah

melakukan tagihan PNBP terutang, baik berupa pokok maupun sanksi


R

si
administratif berupa denda;

ne
ng

f. Faktanya yang menjadi objek gugatan a quo bukan merupakan Ketetapan


PNBP Kurang Bayar sebagaimana dimaksud Pasal 58 ayat (3) UU PNBP
tetapi surat tagihan yang merupakan kewajiban dari pemegang Izin Pinjam

do
gu

Pakai Kawasan Hutan Penggunaan Kawasan Hutan (IPPKH/PKH) yang


wajib dipenuhi sesuai ketentuan Pasal 1 ayat (2) Peraturan Pemerintah
In
A

Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan
Negara Bukan Pajak Yang Berasal Dari Penggunaan Kawasan Hutan
ah

Untuk Kepentingan Pembangunan Di Luar Kegiatan Kehutanan Yang


lik

Berlaku Pada Kementerian Kehutanan;


m

g. Kegiatan reklamasi oleh Penggugat yang didasarkan pada Keputusan


ub

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor


ka

49/1/IPPKH/PMDN/2016 tanggal 24 Juni 2016 tentang Perpanjangan Izin


ep

Pinjam Pakai Kawasan Hutan Dalam Rangka Pemenuhan Kewajiban Izin


Pinjam Pakai Kawasan Hutan Sesuai Keputusan Menteri Kehutanan
ah

Nomor SK. 117/Menhut-II/2013 tanggal 14 Februari 2013 Atas Nama PT.


es

Bukit Sunur pada Kawasan Hutan Produksi Tetap Kelompok Hutan Rindu
M

ng

Hati (Reg. 75) di Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu seluas


on

Halaman 24 dari 58 halaman. Putusan Nomor 8/G/2020/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
700 (tujuh ratus) hektar (SK BKPM 2016), adalah termasuk kriteria

R
penggunaan kawasan hutan pada kategori L2 tetap dikenakan

si
Penerimaan Negara Bukan Pajak Penggunaan Kawasan Hutan (PNBP-

ne
ng
PKH);

Berdasarkan hal tersebut di atas maka objek gugatan Penggugat tidak

do
termasuk dalam kategori
gu Ketetapan PNBP-PKH kurang bayar tetapi
merupakan kewajiban selaku pemegang IPPKH sehingga gugatan a quo keliru
(Error In Objecto), dan harus dinyatakan tidak dapat diterima (niet ontvankelijk

In
A
verklaard);

II. DALAM POKOK SENGKETA;


ah

lik
1. Tergugat dengan tegas menolak seluruh dalil-dalil yang dinyatakan oleh
Penggugat dalam gugatannya kecuali yang secara tegas diakui
am

ub
kebenarannya oleh Tergugat;

2. Sebelum menguraikan jawaban dalam pokok sengketa, Tergugat


ep
sampaikan terlebih dahulu filosofi Pengenaan PNBP-PKH dan kronologis
k

terbitnya Objek Sengketa TUN a quo, sebagai berikut:


ah

R
A. Filosofi Pengenaan Penerimaan Negara Bukan Pajak Penggunaan

si
Kawasan Hutan (PNBP-PKH);

ne
ng

a. Pasal 6 ayat (2) huruf b Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun


2010 tentang Penggunaan Kawasan Hutan sebagaimana diubah

do
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2015 mengatur
gu

bahwa “Izin pinjam Pakai Kawasan Hutan pada provinsi yang luas
kawasan hutannya di atas 30% (tiga puluh per seratus) dari luas
In
A

daerah aliran sungai, pulau, dan/atau provinsi, dengan


kompensasi membayar Penerimaan Negara Bukan Pajak
ah

lik

Penggunaan Kawasan Hutan dan melakukan penanaman dalam


rangka rehabilitasi daerah aliran sungai terutama pada kawasan
m

hutan untuk penggunaan komersial”;


ub

Ketentuan tersebut juga dikuatkan dengan ketentuan Pasal 1 ayat


ka

(1) Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jenis dan


ep

Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berasal


ah

Dari Penggunaan Kawasan Hutan Untuk Kepentingan


R

Pembangunan Di Luar Kegiatan Kehutanan Yang Berlaku Pada


es

Kementerian Kehutanan yang berbunyi “Jenis Penerimaan Negara


M

ng

Bukan Pajak dalam Peraturan Pemerintah ini adalah Penerimaan


on

Halaman 25 dari 58 halaman. Putusan Nomor 8/G/2020/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Negara Bukan Pajak yang berasal dari penggunaan kawasan

R
hutan untuk kepentingan pembangunan di luar kegiatan kehutanan

si
yang luas kawasan hutannya di atas 30% (tiga puluh persen) dari

ne
ng
luas daerah aliran sungai, pulau, dan/atau provinsi.”;

b. Berdasarkan Penjelasan Umum Peraturan Pemerintah Nomor 33

do
gu Tahun 2014 tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan
Negara Bukan Pajak Yang Berasal Dari Penggunaan Kawasan
Hutan Untuk Kepentingan Pembangunan Di Luar Kegiatan

In
A
Kehutanan Yang Berlaku pada Kementerian Kehutanan dijelaskan
bahwa untuk mengoptimalkan PNBP guna menunjang
ah

lik
pembangunan nasional, PNBP yang berasal dari penggunaan
Kawasan Hutan untuk kepentingan pembangunan di luar kegiatan
kehutanan yang berlaku pada Kementerian Kehutanan sebagai
am

ub
salah satu sumber penerimaan Negara perlu dikelola dan
dimanfaatkan untuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat;
ep
k

Pada prinsipnya hutan dan semua jasa lingkungannya harus


ah

dipertahankan, siapa yang menggunakan kawasan hutan harus


R

si
mengembalikannya sesuai dengan kondisi semula atau lebih baik
lagi. Kewajiban pembayaran PNBP-PKH merupakan kompensasi

ne
ng

atas izin pinjam pakai kawasan hutan;

c. Berdasarkan ketentuan Pasal 1 Peraturan Pemerintah Nomor 33

do
gu

Tahun 2014 tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara
Bukan Pajak Yang Berasal Dari Penggunaan Kawasan Hutan
Untuk Kepentingan Pembangunan Di Luar Kegiatan Kehutanan
In
A

Yang Berlaku Pada Kementerian Kehutanan, diatur:

(2) Penerimaan Negara Bukan Pajak sebagaimana dimaksud


ah

lik

pada ayat (1) dikenakan atas seluruh area kawasan hutan


yang dipinjampakaikan dan seluruh area perjanjian pinjam
m

ub

pakai kawasan hutan yang masih berlaku sesuai kriteria


penggunaannya;
ka

ep

(3) Kriteria penggunaan kawasan hutan sebagaimana dimaksud


pada ayat (2) terdiri dari:
ah

a) L1 adalah area penggunaan kawasan hutan dalam satuan


es

hektar untuk bukaan tambang aktif, sarana prasarana


M

ng

penunjang yang bersifat permanen dan area


on

Halaman 26 dari 58 halaman. Putusan Nomor 8/G/2020/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pengembangan dan/atau area penyangga untuk

R
pengamanan kegiatan, yang merupakan bagian rancangan

si
yang disusun dalam baseline penggunaan kawasan hutan;

ne
ng
b) L2 adalah area penggunaan kawasan hutan dalam satuan
hektar yang bersifat temporer yang secara teknis dapat

do
gu dilakukan reklamasi, yang merupakan bagian rancangan
yang disusun dalam baseline penggunaan kawasan hutan;

c) L3 adalah area penggunaan kawasan hutan dalam satuan

In
A
hektar yang mengalami kerusakan permanen yang pada
bagian tertentu setelah dilakukan reklamasi tetapi tidak
ah

lik
dapat dilakukan secara optimal, yang merupakan bagian
rancangan yang disusun dalam baseline penggunaan
am

ub
kawasan hutan;

(4) Tarif Penerimaan Negara Bukan Pajak sebagaimana dimaksud


ep
pada ayat (1) dihitung berdasarkan formula sebagai berikut:
k

PNBP = {(L1 x 1 x tarif) + (L2 x 4 x tarif)} Rp/tahun;


ah

(5) Dalam hal hasil verifikasi terdapat area L3, maka tarif
R

si
Penerimaan Negara Bukan Pajak sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dihitung berdasarkan formula sebagai berikut:

ne
ng

PNBP = {(L1 x 1 x tarif) + (L2 x 4 x tarif) + (L3 x 7 x tarif)}


Rp/tahun;

do
gu

Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka PNBP-PKH adalah


kewajiban yang merupakan kompensasi atas penggunaan kawasan
In
A

hutan untuk pembangunan di luar kegiatan kehutanan kepada


pemegang Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan yang arealnya berada
ah

dalam kawasan hutan pada provinsi yang luas kawasan hutannya di


lik

atas 30% (tiga puluh per seratus) dari luas daerah aliran sungai, pulau,
dan/atau provinsi;
m

ub

B. Kronologis Terbitnya Objek Sengketa TUN a quoI;


ka

a. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan dengan Keputusan


ep

Nomor SK.117/MENHUT-II/2013 tanggal 14 Februari 2013, telah


ah

memberikan Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) untuk


R

penambangan batubara dan sarana penunjangnya pada Kawasan


es

Hutan Produksi Tetap Rindu Hati dan Semidang Bukit Kabu, yang
M

ng

terletak di Kecamatan Taba Pananjung, Kabupaten Bengkulu,


on

Halaman 27 dari 58 halaman. Putusan Nomor 8/G/2020/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Provinsi Bengkulu seluas 700 Ha kepada PT. Bukit Sunur, untuk

R
jangka waktu paling lama sampai dengan tanggal 20 Mei 2015;

si
b. Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Bengkulu dengan Surat Nomor

ne
ng
522/195/II.3 tanggal 15 April 2015 menyampaikan hasil evaluasi
izin pinjam pakai kawasan hutan atas nama PT. Bukit Sunur yang

do
gu pada pokoknya menyatakan bahwa terdapat kewajiban yang
belum dipenuhi oleh PT. Bukti Sunur, yaitu:

1) Melaksanakan reklamasi seluas ± 153,3 Ha, yang terdiri

In
A
sarana dan prasarana berupa jalan, base camp, gudang
handak, stockpile dan areal penambangan yang masih aktif;
ah

lik
2) Melaksanakan penanaman dalam rangka rehabilitasi daerah
aliran sungai, menunggu penetapan lokasi rehabilitasi DAS
am

ub
dari Direktorat Jenderal Pengendalian Daerah Aliran Sungai
dan Hutan Lindung;
ep
3) Mengkoordinasikan kegiatan kepada instansi kehutanan baik
k

provinsi maupun kabupaten;


ah

R
4) Memiliki Policy Advisor bidang kehutanan;

si
5) Menyerahkan rencana kerja pemenuhan kewajiban;

ne
ng

c. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 35 Peraturan Menteri


Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.50/MENLHK/SETJEN/

do
gu

KUM.1/6/2016 tanggal 14 Juni 2016 tentang Pedoman Pinjam


Pakai Kawasan Hutan, diatur:
In
A

(1) Dalam hal izin pinjam pakai kawasan hutan telah berakhir
tetapi pemegang izin belum menyelesaikan kewajiban
reklamasi dan revegetasi pada kawasan hutan yang dipinjam
ah

lik

pakai, Menteri dapat menerbitkan perpanjangan izin pinjam


pakai kawasan hutan dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga)
m

ub

tahun untuk menyelesaikan kewajiban;


ka

(2) Perpanjangan izin pinjam pakai kawasan hutan sebagaimana


ep

dimaksud pada ayat (1) terhadap izin pinjam pakai kawasan


hutan dengan kewajiban membayar PNBP Penggunaan
ah

Kawasan tetap dikenakan membayar PNBP Penggunaan


R

es

Kawasan;
M

ng

on

Halaman 28 dari 58 halaman. Putusan Nomor 8/G/2020/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
d. Berdasarkan hal tersebut di atas, Kepala Badan Koordinasi

R
Penanaman Modal dengan Keputusan Nomor 49/1/IPPKH/PMDN/

si
2016 tanggal 24 Juni 2016 memberikan perpanjangan izin pinjam

ne
ng
pakai kawasan hutan dalam rangka pemenuhan kewajiban izin
pinjam pakai kawasan hutan sesuai Keputusan Menteri Kehutanan
Nomor SK.117/MENHUT-II/2013 tanggal 14 Februari 2013 atas

do
gu nama PT. Bukti Sunur pada Kawasan Hutan Produksi Tetap
Kelompok Hutan Rindu Hati (Reg. 75), di Kabupaten Bengkulu

In
A
Tengah, Provinsi Bengkulu seluas 700 Ha;

e. Bahwa berdasarkan hasil evaluasi dan monitoring yang dilakukan


ah

lik
oleh Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata
Lingkungan, PT. Bukti Sunur sebagai pemegang Keputusan
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal dengan Keputusan
am

ub
Nomor 49/1/IPPKH/PMDN/2016 tanggal 24 Juni 2016 belum
melakukan kewajiban pembayaran PNBP Penggunaan Kawasan
ep
k

Hutan;
ah

f. Berdasarkan Pasal 13 Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun


R

si
2009 Tentang Tata Cara Penentuan Jumlah, Pembayaran dan
Penyetoran Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Terutang,

ne
ng

diatur sebagai berikut:

(1) Terhadap penerimaan Negara Bukan Pajak yang terutang

do
gu

yang jumlahnya dihitung sendiri oleh Wajib Bayar, Pimpinan


instansi Pemerintah wajib melakukan penagihan terhadap
Wajib Bayar yang sampai dengan jatuh tempo pembayaran
In
A

yang ditentukan belum melunasi kewajibannya dan/atau masih


terdapat kekurangan pembayaran jumlah Penerimaan Negara
ah

lik

Bukan Pajak yang Terutang;

(2) Dalam melaksanakan penagihan sebagaimana dimaksud pada


m

ub

ayat (1), Pimpinan Instansi Pemerintah menerbitkan Surat


Tagihan Pertama atas Penerimaan Negara Bukan Pajak yang
ka

Terutang;
ep

(3) Apabila dalam jangka waktu 1 (satu) bulan terhitung sejak


ah

tanggal Surat Tagihan Pertama diterbitkan Wajib Bayar belum


R

atau tidak melunasi kewajibannya, Instansi Pemerintah


es
M

menerbitkan Surat Tagihan Kedua;


ng

on

Halaman 29 dari 58 halaman. Putusan Nomor 8/G/2020/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(4) Apabila dalam jangka waktu 1 (satu) bulan terhitung sejak

R
tanggal Surat Tagihan Kedua diterbitkan Wajib Bayar belum

si
atau tidak melunasi kewajibannya, Instansi Pemerintah

ne
ng
menerbitkan Surat Tagihan Ketiga;

g. Berdasarkan huruf e dan huruf f tersebut di atas, Direktur

do
gu Rencana, Penggunaan, dan Pembentukan Wilayah Pengelolaan
Hutan atas nama Direktur Jenderal dengan Surat Nomor:

1) S.761/PKTL-REN/ISD/PLA.0/10/2018 tanggal 31 Oktober 2018

In
A
perihal Tagihan Pertama Pembayaran PNBP-PKH Terutang
dan Kelengkapan Baseline Tahun 2018 a.n. PT. Bukti Sunur;
ah

lik
2) S.865/PKTL-REN/ISD/PLA.0/12/2018 tanggal 22 November
2018 perihal Tagihan Kedua Pembayaran PNBP-PKH Terutang
am

ub
dan Kelengkapan Baseline Tahun 2018 a.n. PT. Bukti Sunur;
dan;
ep
3) S.138/PKTL-REN/ISD/PLA.0/02/2019 tanggal 19 Februari
k

2019 perihal Tagihan Ketiga Pembayaran PNBP-PKH Terutang


ah

dan Kelengkapan Baseline Tahun 2018 a.n. PT. Bukti Sunur;


R

si
Yang menyampaikan kepada Direktur Utama PT. Bukit Sunur

ne
ng

yang pada pokoknya, sebagai berikut:

- Sampai dengan surat tagihan ini diterbitkan, tanda bukti

do
PNBP-PKH Terutang Tahun 2016, 2017, dan 2018 belum
gu

diterima oleh Direktur Rencana, Penggunaan, dan


Pembentukan Wilayah Pengelolaan Hutan;
In
A

- Kepada PT. Bukit Sunur agar segera melakukan


pembayaran atas PNBP-PKH Terutang tersebut ke Kas
ah

lik

Negara melalui Bank/Pos Persepsi dengan menggunakan


kode billing yang dapat diperoleh melalui sistem online
m

ub

SIMPONI di alamat https://simponi.kemenkeu.go.id dan


menyampaikan bukti pembayaran dan kelengkapan data
ka

pendukung kepada Direktur Rencana, Penggunaan, dan


ep

Pembentukan Wilayah Pengelolaan Hutan dan ditembuskan


ah

beserta lampirannya kepada Dinas Kehutanan Provinsi


R

Bengkulu, dan Kepala BPKH Wilayah XX Lampung;


es
M

h. Atas tagihan tersebut huruf g di atas, Penggugat telah melakukan


ng

pembayaran sebesar Rp. 7.871.951.020 (tujuh milyar delapan


on

Halaman 30 dari 58 halaman. Putusan Nomor 8/G/2020/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ratus tujuh puluh satu juta sembilan ratus lima puluh satu ribu dua

R
puluh) sesuai Surat Penggugat Nomor 039/BS/JKT/VI/2019

si
tanggal 26 Juni 2019 dengan dilampiri bukti pembayaran kepada

ne
ng
Direktur Rencana Penggunaan dan Pembentukan Wilayah
Pengelolaan Hutan;

do
gu Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka penerbitan surat tagihan
keputusan TUN a quo sudah sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan tidak bertentangan dengan asas-

In
A
asas umum pemerintahan yang baik;

3. Dalil Penggugat dalam gugatannya angka 7 halaman 15 yang menyatakan


ah

lik
bahwa sesuai Pasal 58 ayat (3) UU PNBP, sekalipun sedang mengajukan
keberatan, Penggugat tetap membayar PNBP 2016, PNBP 2017, dan PNBP
am

ub
2018 pada tanggal 26 Juni 2016, dapat Tergugat sampaikan sebagai berikut:

a. Bahwa keberatan yang disampaikan Penggugat terkait pembayaran PNBP


ep
tahun 2016 s/d 2018 sebagaimana surat Penggugat Nomor
k

004/BS/Jkt/1/2019 tanggal 15 Januari 2019 dan Nomor


ah

014/BS/JKT/II/2019 tanggal 11 Februari 2019 sudah Tergugat jawab


R

si
melalui:

1) Surat Kepala Biro Hukum Nomor S.72/Rokum/PP.1/Kum.1/ 1/2019

ne
ng

tanggal 29 Januari 2019 hal Keberatan atas Pengenaan PNBP-PKH


a.n. PT. Bukit Sunur;

do
gu

2) Surat Direktur Rencana, Penggunaan, dan Pembentukan Wilayah


Pengelolaan Hutan Nomor S.257/Ren/ISD/Pla.0/ 3/2019 tanggal 22
In
A

Maret 2019 hal Tanggapan Keberatan Atas Pengenaan PNBP-PKH


a.n. PT. Bukit Sunur;
ah

lik

Yang intinya menyampaikan kepada Penggugat, bahwa:

1) Berdasarkan Pasal 35 Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan


m

ub

Kehutanan Nomor P.50/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2016 yang


diundangkan tanggal 14 Juni 2016 yang telah mencabut Peraturan
ka

Menteri Kehutanan Nomor P.16/MENHUT-II/2014 dan telah


ep

diberlakukan terhadap pemegang perpanjangan IPPKH dalam rangka


ah

memenuhi kewajiban tetap dilaksanakan membayar PNBP


R

Penggunaan Kawasan Hutan;


es
M

2) Berdasarkan Pasal 1 ayat (4) Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun


ng

2014 tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan
on

Halaman 31 dari 58 halaman. Putusan Nomor 8/G/2020/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pajak Yang Berasal Dari Penggunaan Kawasan Hutan Untuk

R
Kepentingan Pembangunan Di Luar Kegiatan Kehutanan Yang Berlaku

si
Pada Kementerian Kehutanan, bahwa pengenaan pembayaran PNBP-

ne
ng
PKH didasarkan formula perhitungan untuk setiap tahun;

3) Dalam struktur pengaturan antara regulasi dengan

do
gu beschiking/keputusan merupakan satu kesatuan yang harus menjadi
acuan, sehingga dalam pelaksanaan kewajiban pemegang IPPKH
tidak hanya melaksanakan kewajiban yang tercantum dalam

In
A
keputusan/beschiking yaitu dalam Keputusan Kepala Badan
Koordinasi Penanaman Modal dengan Keputusan Nomor
ah

lik
49/1/IPPKH/PMDN/2016 tanggal 24 Juni 2016 juga harus
melaksanakan kewajiban yang tercantum dalam Pasal 35 Peraturan
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor
am

ub
P.50/MENLHK/SETJEN/ KUM.1/6/2016;

4) Bahwa kewajiban pembayaran PNBP-PKH tidak ada kaitannya


ep
k

dengan itikad baik Penggugat, karena hal tersebut merupakan


ah

kewajiban hukum yang harus dipenuhi sebagaimana ketentuan


R

si
peraturan perundang-undangan yang berlaku;

Berdasarkan hal-hal tersebut maka kepada Penggugat tetap berkewajiban

ne
ng

membayar PNBP Penggunaan Kawasan Hutan, dengan demikian maka dalil


Penggugat tersebut tidak berdasar hukum dan harus ditolak;

do
gu

4. Dalil Penggugat dalam gugatannya angka 8 halaman 15 yang menyatakan


bahwa reklamasi telah dilakukan penilaian oleh Dinas Lingkungan Hidup dan
In
Kehutanan Provinsi Bengkulu sesuai Hasil Berita Acara Penilaian Keberhasilan
A

Reklamasi tanggal 7 Desember 2019, dapat Tergugat sampaikan sebagai


berikut:
ah

lik

a. Berdasarkan Pasal 21 Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.60/Menhut-


II/2009 tentang Pedoman Penilaian Keberhasilan Reklamasi Hutan, diatur:
m

ub

(1) Hasil penilaian keberhasilan reklamasi secara keseluruhan disusun


ka

oleh Tim Pusat berdasarkan hasil penilaian Tim Provinsi dan hasil
ep

rechecking lapangan oleh Tim Pusat;


ah

(2) Hasil penilaian Tim Pusat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
R

dijadikan bahan pertimbangan untuk perpanjangan pinjam pakai


es

kawasan hutan maupun untuk pengembaliannya dengan ketentuan:


M

ng

on

Halaman 32 dari 58 halaman. Putusan Nomor 8/G/2020/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
a) Apabila secara keseluruhan hasil reklamasi mencapai nilai total ≥

R
80, pelaksanaan reklamasi hutan dinyatakan berhasil dan dapat

si
diterima;

ne
ng
b) Apabila secara keseluruhan hasil reklamasi nilai total antara 60 -
79, maka pelaksanaan reklamasi hutan dinyatakan kurang berhasil

do
gu sehingga belum dapat diterima dan perlu pemeliharaan lebih lanjut
agar dapat mencapai nilai total minimal 80;

c) Apabila secara keseluruhan hasil reklamasi total nilai antara < 60,

In
A
maka pelaksanaan reklamasi hutan tidak dapat diterima dan perlu
pemeliharaan yang intensif sehingga mencapai nilai total minimal
ah

lik
80;

d) Apabila izin pinjam pakai telah habis dan nilai reklamasi hutan
am

ub
belum mencapai 80, maka reklamasi hutan harus tetap dilanjutkan
dengan menggunakan periode waktu pemeliharaan selama 3
ep
tahun tanpa perpanjangan izin pinjam pakai kawasan hutan
k

sampai mencapai nilai total minimal 80;


ah

b. Berdasarkan Pasal 8 ayat (5) Permenhut 84/2014 tentang Perubahan Atas


R

si
Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.56/MENHUT-II/2008 Tentang Tata
Cara Penentuan Luas Areal Terganggu Dan Areal Reklamasi Dan

ne
ng

Revegetasi Untuk Perhitungan Penerimaan Negara Bukan Pajak


Penggunaan Kawasan Hutan diatur bahwa Berita Acara Penilaian

do
gu

Keberhasilan Reklamasi Hutan menjadi salah satu syarat untuk usulan


perubahan baseline sebagai dasar perhitungan pembayaran PNBP
In
Penggunaan Kawasan Hutan periode berikutnya;
A

b. Faktanya sampai saat ini belum ada Berita Acara Penilaian Keberhasilan
ah

Reklamasi Hutan dari Tim Pusat sebagaimana dimaksud huruf a di atas,


lik

karena hasil penilaian Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi


Bengkulu baru disampaikan pada tanggal 23 Desember 2019, sehingga
m

ub

belum dapat dijadikan dasar untuk usulan perubahan baseline sebagai


dasar perhitungan pembayaran PNBP Penggunaan Kawasan Hutan;
ka

ep

Berdasarkan hal tersebut di atas, maka dalil Penggugat tersebut di atas


tidak berdasar hukum karena hanya didasarkan pada Berita Acara
ah

Penilaian Keberhasilan Reklamasi Hutan yang dilakukan oleh Tim Provinsi


es

bukan Tim Pusat sebagaimana Peraturan Menteri Kehutanan Nomor


M

ng

P.60/Menhut-II/2009, sehingga dalil tersebut harus dinyatakan ditolak;


on

Halaman 33 dari 58 halaman. Putusan Nomor 8/G/2020/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
5. Dalil Penggugat dalam gugatannya angka 9 halaman 15 yang menyatakan

R
bahwa objek gugatan a quo mengandung cacat substansi karena isinya

si
bertentangan dengan Keputusan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal

ne
ng
Nomor 49/1/IPPKH/PMDN/2016 (SK BKPM/2016), dimana Penggugat hanya
melaksanakan reklamasi untuk menyelesaikan kewajiban yang belum selesai
dan tidak melakukan penambangan, dapat Tergugat tanggapi sebagai berikut:

do
gu
a. Sebagaimana Tergugat jelaskan pada angka 2 huruf A. a. di atas, bahwa
PNBP PKH adalah kewajiban yang merupakan kompensasi atas

In
A
penggunaan kawasan kepada pemegang IPPKH yang arealnya berada
dalam kawasan hutan pada provinsi yang luas kawasan hutannya di atas
ah

lik
30% (tiga puluh per seratus) dari luas daerah aliran sungai, pulau,
dan/atau provinsi;
am

ub
b. Bahwa kegiatan reklamasi berdasarkan ketentuan Peraturan Pemerintah
Nomor 33 Tahun 2014 tentang tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis
Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berasal Dari Penggunaan
ep
k

Kawasan Hutan Untuk Kepentingan Pembangunan Di Luar Kegiatan


ah

Kehutanan Yang Berlaku Pada Kementerian Kehutanan, termasuk dalam


R

si
kriteria penggunaan kawasan hutan L2 yang dikenakan PNBP;

c. Selain hal tersebut di atas, bahwa berdasarkan konsideran menimbang

ne
ng

huruf d pada Keputusan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal


Nomor 49/1/IPPKH/PMDN/2016 tanggal 24 Juni 2016, telah menyebutkan

do
gu

Surat Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Nomor


S.855/PKTL-RPP/2015 tanggal 2 September 2015, yang pada pokoknya
menyampaikan kepada Penggugat dapat diberikan Perpanjangan Izin
In
A

Pinjam Pakai Kawasan Hutan yang diberikan sesuai Keputusan Menteri


Kehutanan Nomor SK.117/Menhut-II/2013 tanggal 14 Februari 2013, untuk
ah

lik

jangka waktu lama 3 (tiga) tahun untuk menyelesaikan seluruh kewajiban


yang belum dipenuhi, bukan untuk kegiatan penambangan dan diwajibkan
m

ub

membayar PNBP Penggunaan Kawasan Hutan;

d. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 35 Peraturan Menteri Lingkungan


ka

Hidup dan Kehutanan Nomor P.50/Menlhk/Setjen/Kum.1/6/2016 yang


ep

diundangkan pada tanggal 14 Juni 2016 tentang Pedoman Pinjam Pakai


ah

Kawasan Hutan, diatur:


R

(1) Dalam hal izin pinjam pakai kawasan hutan telah berakhir tetapi
es
M

pemegang izin belum menyelesaikan kewajiban reklamasi dan


ng

on

Halaman 34 dari 58 halaman. Putusan Nomor 8/G/2020/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
revegetasi pada kawasan hutan yang dipinjam pakai, Menteri dapat

R
menerbitkan perpanjangan izin pinjam pakai kawasan hutan dengan

si
jangka waktu paling lama 3 (tiga) tahun untuk menyelesaikan

ne
ng
kewajiban;

(2) Perpanjangan izin pinjam pakai kawasan hutan sebagaimana

do
gu dimaksud pada ayat (1) terhadap izin pinjam pakai kawasan hutan
dengan kewajiban membayar PNBP Penggunaan Kawasan tetap
dikenakan membayar PNBP Penggunaan Kawasan;

In
A
e. Bahwa Keputusan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor
49/1/IPPKH/PMDN/2016 tanggal 24 Juni 2016 yang masih mencantumkan
ah

lik
Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.16/Menhut-II/2014 tentang
Pedoman Pinjam Pakai Kawasan Hutan murni hanya kesalahan
am

ub
konsideran semata, karena Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal
harusnya menggunakan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Nomor P.50/Menlhk/Setjen/Kum.1/6/2016 yang diundangkan
ep
k

pada tanggal 14 Juni 2016 tentang Pedoman Pinjam Pakai Kawasan


ah

Hutan;
R

si
f. Namun demikian, yang dimaksud dengan kesalahan konsideran adalah
ketidaksesuaian penempatan rumusan baik pertimbangan maupun dasar

ne
ng

hukum dalam konsideran menimbang dan/atau mengingat. Kesalahan


konsideran dalam suatu keputusan dapat diubah oleh Pemerintah itu

do
gu

sendiri, dan bukan dijadikan alasan bagi Penggugat untuk menghindar dari
kewajiban membayar PNBP-PKH;
In
g. Berdasarkan ketentuan Pasal 50 Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan
A

Kehutanan Nomor P.50/Menlhk/Setjen/Kum.1/6/2016 yang diundangkan


pada tanggal 14 Juni 2016 tentang Pedoman Pinjam Pakai Kawasan
ah

lik

Hutan diatur bahwa pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku,
Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.16/Menhut-II/2014 tentang
m

ub

Pedoman Pinjam Pakai Kawasan Hutan (Berita Negara Republik


Indonesia Tahun 2014 Nomor 327), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku;
ka

ep

Artinya sejak tanggal 14 Juni 2016, seluruh izin pinjam pakai kawasan
hutan, wajib menggunakan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan
ah

Kehutanan Nomor P.50/Menlhk/Setjen/Kum.1/6/2016;


R

es

Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka penerbitan Surat Tagih PNBP PKH
M

ng

a.n Penggugat sudah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-


on

Halaman 35 dari 58 halaman. Putusan Nomor 8/G/2020/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
undangan dan tidak bertentangan dengan Keputusan Kepala Badan

R
Koordinasi Penanaman Modal dengan Keputusan Nomor

si
49/1/IPPKH/PMDN/2016 tanggal 24 Juni 2016;

ne
ng
Dengan demikian, maka dalil Penggugat tersebut di atas tidak berdasar hukum
dan harus dinyatakan ditolak;

do
gu
6. Dalil Penggugat dalam gugatannya huruf c, huruf d, dan huruf f halaman 17 -
19 yang menyatakan bahwa Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Nomor P.27/Menlhk/Setjen/ Kum.1/7/2018 tentang Pedoman

In
A
Pinjam Pakai Kawasan Hutan tidak tepat dipergunakan untuk menetapkan
kewajiban PNBP terhadap Penggugat karena peraturan tersebut dibentuk
ah

lik
tahun 2018 sedangkan Penggugat melakukan kegiatan reklamasi tahun 2016
dan menyatakan bahwa kewajiban kepada Penggugat untuk membayar PNBP
am

ub
mestinya terkait kegiatan penambangan sebagaimana ditentukan dalam
Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.117/Menhut-II/2013 dimana
Penggugat telah melakukan pembayaran bukan kegiatan reklamasi yang sama
ep
k

sekali tidak memiliki unsur komersil/bisnis, dapat Tergugat sampaikan sebagai


ah

berikut:
R

si
a. Bahwa kewajiban pengenaan PNBP-PKH terhadap pemegang IPPKH
sudah diatur sebelum diterbitkannya perpanjangan izin pinjam pakai

ne
ng

kawasan hutan atas nama Penggugat dalam rangka pemenuhan


kewajiban izin pinjam pakai kawasan hutan, yaitu dalam Peraturan

do
gu

Pemerintah Nomor 24 Tahun 2010 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 105


Tahun 2015 tentang Penggunaan Kawasan Hutan, Peraturan Pemerintah
Nomor 33 Tahun 2014 tentang tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis
In
A

Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berasal Dari Penggunaan


Kawasan Hutan Untuk Kepentingan Pembangunan Di Luar Kegiatan
ah

lik

Kehutanan Yang Berlaku Pada Kementerian Kehutanan, dan Peraturan


Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor
m

ub

P.50/Menlhk/Setjen/Kum.1/6/2016 tentang Pedoman Pinjam Pakai


Kawasan Hutan;
ka

b. Dalam struktur pengaturan antara regulasi dengan beschiking/keputusan


ep

merupakan satu kesatuan yang harus menjadi acuan, sehingga dalam


ah

pelaksanaan kewajiban pemegang IPPKH tidak hanya melaksanakan


R

kewajiban yang tercantum dalam keputusan/beschiking yaitu dalam


es

Keputusan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal dengan


M

ng

Keputusan Nomor 49/1/IPPKH/PMDN/2016 tanggal 24 Juni 2016 juga


on

Halaman 36 dari 58 halaman. Putusan Nomor 8/G/2020/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
harus melaksanakan kewajiban yang tercantum dalam Pasal 35 Peraturan

R
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.50/MENLHK/SETJEN/

si
KUM.1/6/2016 tanggal 14 Juni 2016;

ne
ng
c. Selain itu berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang
Penanaman Modal, diatur bahwa setiap penanam modal berkewajiban

do
gu mematuhi semua ketentuan peraturan perundang-undangan (Pasal 15
huruf e) dan bertanggung jawab mematuhi semua ketentuan peraturan
perundang-undangan (Pasal 16 huruf f);

In
A
Badan usaha atau usaha perseorangan yang tidak memenuhi kewajiban
sebagaimana ditentukan dalam Pasal 15 dapat dikenai sanksi administratif
ah

lik
berupa: a) Peringatan tertulis; b) Pembatasan kegiatan usaha; c)
Pembekuan kegiatan usaha dan/atau fasilitas penanaman modal; atau d)
am

ub
Pencabutan kegiatan usaha dan/atau fasilitas penanaman modal (Pasal 34
ayat (1)); ep
Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan oleh
k

instansi atau lembaga yang berwenang sesuai dengan ketentuan


ah

peraturan perundang-undangan (Pasal 34 ayat (2));


R

si
Selain dikenakan sanksi administratif, badan usaha atau usaha
perseorangan dapat dikenai sanksi lainnya sesuai dengan ketentuan

ne
ng

peraturan perundang-undangan (Pasal 34 ayat (3));

d. Prinsip pengenaan PNBP PKH, bukan didasarkan pada ada tidaknya

do
gu

unsur komersil dalam kegiatan tersebut, tetapi didasarkan pada kriteria


penggunaan kawasan hutan sebagaimana dimaksud Pasal 1 Peraturan
In
A

Pemerintah Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis
Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berasal Dari Penggunaan
ah

Kawasan Hutan Untuk Kepentingan Pembangunan Di Luar Kegiatan


lik

Kehutanan Yang Berlaku Pada Kementerian Kehutanan;


m

Berdasarkan hal tersebut diatas, maka dalil Penggugat tersebut diatas tidak
ub

berlandaskan hukum dan harus dinyatakan ditolak;


ka

7. Dalil Penggugat dalam gugatannya angka 20 dan angka 23 halaman 20 – 21


ep

yang menyatakan bahwa penerbitan objek gugatan a quo bertentangan


ah

dengan asas kepastian hukum dan asas tidak menyalahgunakan kewenangan,


R

dapat Tergugat tanggapi sebagai berikut:


es
M

a. Asas Kepastian Hukum;


ng

on

Halaman 37 dari 58 halaman. Putusan Nomor 8/G/2020/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Sebagaimana penjelasan dalam Pasal 10 ayat (1) huruf a Undang-Undang

R
Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan, bahwa yang

si
dimaksud dengan asas kepastian hukum adalah asas dalam negara

ne
ng
hukum yang mengutamakan landasan ketentuan peraturan perundang-
undangan, kepatutan, keajegan, dan keadilan dalam setiap kebijakan
penyelenggaraan pemerintahan;

do
gu Bahwa Tergugat dalam menerbitkan Objek Sengketa TUN a quo, telah
mendasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan, yaitu:

In
A
1) Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan;

2) Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2018 tentang Penerimaan Negara


ah

lik
Bukan Pajak;

3) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2010 jo. Peraturan Pemerintah


am

ub
Nomor 105 Tahun 2015 tentang Penggunaan Kawasan Hutan;

4) Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jenis dan Tarif


ep
k

Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berasal Dari


ah

Penggunaan Kawasan Hutan Untuk Kepentingan Pembangunan Di


R
Luar Kegiatan Kehutanan Yang Berlaku Pada Kementerian Kehutanan;

si
5) Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2009 Tentang Tata Cara

ne
ng

Penentuan Jumlah, Pembayaran dan Penyetoran Penerimaan Negara


Bukan Pajak yang Terutang;

do
gu

6) Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor


P.50/Menlhk/Setjen/Kum.1/6/2016 sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor
In
A

P.27/Menlhk/Setjen/Kum.1/7/2018 tentang Pedoman Pinjam Pakai


Kawasan Hutan;
ah

lik

7) Keputusan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal dengan


Keputusan Nomor 49/1/IPPKH/PMDN/2016 tanggal 24 Juni 2016;
m

ub

b. Asas tidak menyalahgunakan kewenangan;


ka

Sebagaimana penjelasan dalam Pasal 10 ayat (1) huruf e Undang-Undang


ep

Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan, bahwa yang


ah

dimaksud dengan tidak menyalahgunakan kewenangan adalah asas yang


R

mewajibkan setiap badan dan/atau pejabat pemerintahan tidak


es

menggunakan kewenangan pribadi atau kepentingan yang lain dan tidak


M

ng

on

Halaman 38 dari 58 halaman. Putusan Nomor 8/G/2020/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sesuai dengan tujuan pemberian kewenangan tersebut, tidak melampaui,

R
tidak menyalahgunakan, dan/atau tidak mencampuradukkan kewenangan;

si
Sejalan dengan penjelasan Pasal 10 ayat (1) huruf e Undang-Undang

ne
ng
Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan, bahwa
Tergugat dalam menerbitkan Objek Sengketa TUN a quo tidak

do
gu menggunakan kewenangan pribadi atau kepentingan yang lain dan tidak
sesuai dengan tujuan pemberian kewenangan tersebut, tidak melampaui,
tidak menyalahgunakan, dan/atau tidak mencampuradukkan kewenangan

In
A
tetapi berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan sebagaiman
telah Tergugat jelaskan di atas. Justru apabila Tergugat tidak menerbitkan
ah

lik
Objek Sengketa TUN a quo dapat dikenai sanksi sebagaimana ketentuan
Pasal 37 ayat (3) Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2018 tentang
Penerimaan Negara Bukan Pajak;
am

ub
Dengan demikian, oleh karena dalam penerbitan Objek Sengketa TUN a quo
tidak melanggar asas-asas umum pemerintahan yang baik, khususnya asas
ep
k

kepastian hukum dan asas tidak menyalahgunakan kewenangan, maka cukup


ah

alasan bagi Majelis Hakim yang menangani perkara a quo untuk menolak
R

si
gugatan Penggugat;

Berdasarkan uraian yang terdapat baik dalam eksepsi dan pokok sengketa,

ne
ng

selanjutnya Tergugat mohon kepada Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara
Jakarta yang memeriksa dan mengadili perkara a quo untuk memutus sebagai

do
gu

berikut:

I. Dalam Eksepsi;
In
A

a. Menerima eksepsi Tergugat;

b. Menyatakan Gugatan Penggugat Error In Objecto;


ah

lik

c. Menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima (niet ontvankelijk


verklaard);
m

ub

II. Dalam Pokok Perkara;


ka

a. Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya;


ep

b. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya dan ongkos perkara;


ah

Penggugat mengajukan replik tertulis pada tanggal 20 Februari 2020 dan


R

terhadap replik Penggugat tersebut, Tergugat mengajukan duplik tertulis pada


es

tanggal 5 Maret 2020;


M

ng

on

Halaman 39 dari 58 halaman. Putusan Nomor 8/G/2020/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Penggugat telah mengajukan alat bukti berupa fotokopi surat-surat yang

R
telah diberi meterai cukup serta telah dicocokkan dengan pembandingnya,

si
masing-masing diberi tanda P-1 sampai dengan P-29, sebagai berikut:

ne
ng
1. Bukti P-1 : Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor
SK.117/Menhut-II/2013, tanggal 14 Februari 2013, tentang Izin

do
gu Pinjam Pakai Kawasan Hutan Untuk Penambangan Batubara
Dan Sarana Penunjangnya Atas Nama PT. Bukit Sunur Pada
Kawasan Hutan Produksi Tetap Rindu Hati Dan Semidang Bukit

In
A
Kabu, Yang Terletak Di Kecamatan Taba Penanjung, Kabuoaten
Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu Seluas 700 (Tujuh Ratus)
ah

lik
Hektar. (Fotokopi dari fotokopi legalisir);

2. Bukti P-2 : Surat Direktur Penggunaan Kawasan Hutan kepada PT. Bukit
am

ub
Sunur Nomor: S.397/ PKH-3/2013, tanggal 2 April 2013, perihal
Pemberitahuan Pembayaran PNBP-PKH Tahun 2013. (Fotokopi
sesuai dengan asli);
ep
k

3. Bukti P-3 : Surat PT. Bukit Sunur kepada Direktur Penggunaan Kawasan
ah

Hutan Nomor: 066/BS/JKT/V/2013, tanggal 20 Mei 2013,


R

si
Perihal Pembayaran PNBP Penggunaan Kawasan Hutan Tahun
I (Pertama). (Fotokopi sesuai dengan asli);

ne
ng

4. Bukti P-4 : Surat Direktur Pengguna an Kawasan Hutan kepada PT. Bukit
Sunur Nomor: S.59/PKH-3/2014, tanggal 15 Januari 2014,

do
gu

perihal Pemberitahuan Pembayaran PNBP-PKH Tahun Kedua


(2014). (Fotokopi sesuai dengan asli);
In
A

5. Bukti P-5 : Surat PT. Bukit Sunur kepada Direktur Penggunaan Kawasan
Hutan Nomor: 04/BS/JKT/II/2014, tanggal 13 Februari 2014,
ah

Perihal Pembayaran PNBP Penggunaan Kawasan Hutan Tahun


lik

II (Kedua). (Fotokopi dari fotokopi);


m

6. Bukti P-6 : Surat Direktur Penggunaan Kawasan Hutan kepada PT. Bukit
ub

Sunur Nomor: S.82/PKH-3/2015, tanggal 2 Februari 2015,


ka

perihal Pemberitahuan Pembayaran PNBP-PKH Tahun Ketiga


ep

(2015). (Fotokopi sesuai dengan asli);


ah

7. Bukti P-7 : Surat PT. Bukit Sunur kepada Direktur Penggunaan Kawasan
R

Hutan Nomor: 036/BS/JKT/IV/2015, tanggal 16 April 2015,


es

Perihal Pembayaran PNBP Penggunaan Kawasan Hutan Tahun


M

ng

III (Ketiga). (Fotokopi dari fotokopi);


on

Halaman 40 dari 58 halaman. Putusan Nomor 8/G/2020/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
8. Bukti P-8 : Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor

R
P.16/Menhut-II/2014 Tentang Pedoman Pinjam Pakai Kawasan

si
Hutan. (Fotokopi dari unduhan); (Fotokopi dari fotokopi);

ne
ng
9. Bukti P-9 : Surat PT. Bukit Sunur kepada Menteri LIngkungan Hidup dan
Kehutanan Republik Indonesia Nomor: 08/BS/JKT/I/2015,

do
gu tanggal 22 Januari 2015, Perihal Pengembalian Izin Pinjam
Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) atas nama PT. Bukti Sunur.
(Fotokopi sesuai dengan asli);

In
A
10. Bukti P-10 : Keputusan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal
Nomor: 49/1/IPPKH/PMDN/2016, tanggal 24 Juni 2016, Tentang
ah

lik
Perpanjangan Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan Dalam Rangka
Pemenuhan Kewajiban Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan
am

ub
Sesuai Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia
Nomor SK.117/Menhut-II/2013, tanggal 14 Februari 2013,
tentang Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan Untuk Penambangan
ep
k

Batubara Dan Sarana Penunjangnya Atas Nama PT. Bukit


ah

Sunur Pada Kawasan Hutan Produksi Tetap Rindu Hati Dan


R

si
Semidang Bukit Kabu, Yang Terletak Di Kecamatan Taba
Penanjung, Kabuoaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu

ne
ng

Seluas 700 (Tujuh Ratus) Hektar. (Fotokopi sesuai legalisir


salinan);

do
gu

11. Bukti P-11 : Surat Kepala Dinas Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Provinsi
Bengkulu kepada PT. Bukit Sunur Nomor: 522/597/V, tanggal 6
Februari 2019, Perihal Penilaian Keberhasilan Reklamasi Hutan
In
A

atas nama PT. Bukit Sunur. (Fotokopi dari fotokopi cap basah);

12. Bukti P-12 : Berita Acara Penilaian Keberhasilan Reklamasi Hutan atas
ah

lik

nama PT. Bukit Sunur, Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi


Bengkulu Nomor: 522/513/I, tanggal 6 Februari 2019. (Fotokopi
m

ub

dari fotokopi);

13. Bukti P-13 : Surat Kepala Dinas Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Provinsi
ka

ep

Bengkulu kepada PT. Bukit Sunur Nomor: 522/3948/V.1, tanggal


23 Desember 2019, Perihal Penilaian Keberhasilan Reklamasi
ah

Hutan atas nama PT. Bukit Sunur. (Fotokopi sesuai dengan


R

asli);
es
M

ng

14. Bukti P-14 : Berita Acara Penilaian Keberhasilan Reklamasi Hutan atas
on

Halaman 41 dari 58 halaman. Putusan Nomor 8/G/2020/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
nama PT. Bukit Sunur, Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi

R
Bengkulu Nomor: 522/3948/V.I. (Fotokopi sesuai dengan asli);

si
15. Bukti P-15 : Surat Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Direktorat

ne
ng
Jenderal Planologi Kehutanan Dan Tata Lingkungan Nomor:
S.761/PKTL-REN/ISD/PLA.0/10/2018, tanggal 31 Oktober 2018,
Hal: Tagihan Pertama Pembayaran PNBP-PKH Terutang dan

do
gu Kelengkapan Baseline Tahun 2018 a.n. PT. Bukit Sunur, beserta
lampirannya: (1) Perhitungan Besarnya Penerimaan Negara

In
A
Bukan Pajak (PNBP) Penggunaan Kawasan Hutan Tahun 3
(Tahun 2018) BAV.1/BPKH.XX-2/2017, 26 September 2017, (2)
ah

lik
Perhitungan Besarnya Penerimaan Negara Bukan Pajak
(PNBP) Penggunaan Kawasan Hutan Tahun 1 (Tahun 2016)
BAV.1/BPKH.XX-2/2017, 26 September 2017, dan (3)
am

ub
Perhitungan Besarnya Penerimaan Negara Bukan Pajak
(PNBP) Penggunaan Kawasan Hutan Tahun 2 (Tahun 2017)
ep
BAV.1/BPKH.XX-2/2017, 26 September 2017. (Fotokopi sesuai
k

dengan asli);
ah

R
16. Bukti P-16 : Surat Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Direktorat

si
Jenderal Planologi Kehutanan Dan Tata Lingkungan Nomor:

ne
S.865/PKTL-REN/ISD/PLA.0/12/2018, tanggal 18 Desember
ng

2018, Hal: Tagihan Kedua Pembayaran PNBP-PKH Terutang


dan Kelengkapan Baseline Tahun 2018 a.n. PT. Bukit Sunur,

do
gu

beserta lampirannya: (1) Perhitungan Besarnya Penerimaan


Negara Bukan Pajak (PNBP) Penggunaan Kawasan Hutan
In
Tahun 3 (Tahun 2018) BAV.1/BPKH.XX-2/2017, 26 September
A

2017, (2) Perhitungan Besarnya Penerimaan Negara Bukan


Pajak (PNBP) Penggunaan Kawasan Hutan Tahun 1 (Tahun
ah

lik

2016) BAV.1/BPKH.XX-2/2017, 26 September 2017, dan (3)


Perhitungan Besarnya Penerimaan Negara Bukan Pajak
m

ub

(PNBP) Penggunaan Kawasan Hutan Tahun 2 (Tahun 2017)


BAV.1/BPKH.XX-2/2017, 26 September 2017. (Fotokopi sesuai
ka

ep

dengan asli);
17. Bukti P-17 : Surat PT. Bukit Sunur kepada Kepala Biro Hukum Kementerian
ah

Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor:


R

004/BS/JKT/I/2019, tanggal 15 Januari 2019, Perihal Keberatan


es
M

Atas Pembayaran Pembayaran PNBP-PKH atas nama PT. Bukit


ng

on

Halaman 42 dari 58 halaman. Putusan Nomor 8/G/2020/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Sunur. (Fotokopi sesuai dengan asli);

si
18. Bukti P-18 : Surat Kepala Biro Hukum Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Republik Indonesia kepada PT. Bukit Sunur Nomor:

ne
ng
S.72/ROKUM/PP.1/KUM.1/I/2019, tanggal 29 Januari 2019,
perihal Keberatan atas pengenaan PNBP-PKH atas nama PT.
Bukit Sunur. (Fotokopi sesuai dengan asli);

do
gu
19. Bukti P-19 : Surat PT. Bukit Sunur kepada Direktur Jenderal Planologi
Kehutanan dan Tata Lingkungan Nomor: 014/BS/JKT/II/2019,

In
A
tanggal 12 Februari 2019, Perihal Keberatan Atas Pembayaran
Pembayaran PNBP-PKH atas nama PT. Bukit Sunur. (Fotokopi
ah

lik
sesuai dengan asli);
20. Bukti P-20 : Surat Direktur Rencana, Penggunaan, dan Pembentukan
am

ub
Wilayah Pengelolaan Hutan kepada PT. Bukit Sunur Nomor
S.257/Ren/ISD/Pla.0/3/2019, tanggal 22 Maret 2019, perihal
Tanggapan Keberatan Atas Pengenaan PNBP-PKH a.n. PT.
ep
k

Bukit Sunur. (Fotokopi sesuai dengan asli);


ah

21. Bukti P-21 : Surat PT. Bukit Sunur kepada Menteri Lingkungan Hidup dan
R

si
Kehutanan Republik Indonesia Nomor: 227/BS/JKT/IV/2019,
tanggal 22 April 2019, Perihal Permohonan Pembatalan Atas

ne
ng

Pengenaan PNBP-PKH atas nama PT. Bukit Sunur. (Fotokopi


dari fotokopi);

do
gu

22. Bukti P-22 : Surat PT. Bukit Sunur kepada Direktur Rencana Penggunanan
dan Pembentukan Wilayah Pengelolaan Hutan Nomor:
039/BS/JKT/VI/2019, tanggal 26 Juni 2019, perihal Pembayaran
In
A

PNBP Penggunaan Kawasan Hutan. (Fotokopi dari fotokopi);

23. Bukti P-23 : Bukti Pembuatan Tagihan PNBP untuk Tahun I (2016) atas
ah

lik

IPPKH Nomor 49.1/IPPKH/PMDN/2016, tanggal 24 Juni 2016,


dibayar pada tanggal 26 Juni 2019. (Fotokopi sesuai dengan
m

ub

asli);

24. Bukti P-24 : Bukti Pembuatan Tagihan PNBP untuk Tahun 2 (2017) atas
ka

ep

IPPKH Nomor 49.1/IPPKH/PMDN/2016, tanggal 24 Juni 2016,


dibayar pada tanggal 26 Juni 2019. (Fotokopi sesuai dengan
ah

asli);
R

es

25. Bukti P-25 : Bukti Pembuatan Tagihan PNBP untuk Tahun 3 (2018) atas
M

ng

IPPKH Nomor 49.1/IPPKH/PMDN/2016, tanggal 24 Juni 2016,


on

Halaman 43 dari 58 halaman. Putusan Nomor 8/G/2020/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dibayar pada tanggal 26 Juni 2019. (Fotokopi sesuai dengan

R
asli);

si
26. Bukti P-26 : Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999

ne
ng
Tentang Kehutanan. (Fotokopi dari fotokopi);
27. Bukti P-27 : Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 33 Tahun

do
gu 2014 Tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara
Bukan Pajak yang berasal dari Penggunaan Kawasan Hutan
Untuk Kepentingan Pembangunan di Luar Kegiatan Kehutanan

In
A
yang berlaku pada Kementerian Kehutanan. (Fotokopi dari
fotokopi);
ah

lik
28. Bukti P-28 : Berita tanggal 24 Januari 2018 dengan judul “Mau Tahu Filosifi
PNBP? Ini Penjelasannya” diunduh dari website Kementerian
am

ub
Keuangan (https//www.Kemenkeu.go.id/publikasi/berita/mau-
tahu-filosofi-pnbp-ini-penjelasannya). (Print out);
ep
29. Bukti P-29 : Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2018
k

Tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak. (Fotokopi dari


ah

fotokopi);
R

si
Tergugat telah mengajukan alat bukti berupa fotokopi surat-surat yang
telah diberi meterai cukup serta telah dicocokkan dengan pembandingnya,

ne
ng

masing-masing diberi tanda T-1 sampai dengan T-20, sebagai berikut:

1. Bukti T-1 : Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2018

do
gu

Tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak. (Fotokopi dari


unduhan);
In
A

2. Bukti T-2 : Surat Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata


Lingkungan Nomor: S.761/PKTL-REN/ISD/PLA.0/10/2018,
ah

lik

tanggal 31 Oktober 2018, perihal Surat Tagihan Pertama


Pembayaran PNBP-PKH Terutang dan Kelengkapan Baseline
m

Tahun 2018 a.n. PT.Bukit Sunur. (Fotokopi sesuai dengan asli);


ub

3. Bukti T-3 : Surat Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata


ka

Lingkungan Nomor: S.865/PKTL-REN/ISD/PLA.0/12/2018,


ep

tanggal 18 Desember 2018, perihal Surat Tagihan Kedua


ah

Pembayaran PNBP-PKH Terutang dan Kelengkapan Baseline


R

Tahun 2018 a.n. PT.Bukit Sunur. (Fotokopi sesuai dengan asli);


es
M

4. Bukti T-4 : Surat Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata


ng

Lingkungan Nomor: S.138/PKTL-REN/ISD/PLA.0/02/2019,


on

Halaman 44 dari 58 halaman. Putusan Nomor 8/G/2020/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tanggal 19 Februari 2019, perihal Surat Tagihan Ketiga

R
Pembayaran PNBP-PKH Terutang dan Kelengkapan Baseline

si
Tahun 2018 a.n. PT.Bukit Sunur. (Fotokopi sesuai dengan asli);

ne
ng
5. Bukti T-5 : Surat Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Bengkulu Nomor
522/195/II.3, tanggal 15 April 2015, perihal Evaluasi

do
gu Pengakhiran Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan Untuk
Penambangan Batubara dan Sarana Pebubjangnya Seluas 700
Ha a.n. PT. Bukit Sunur. (Fotokopi sesuai dengan asli);

In
A
6. Bukti T-6 : Surat PT. Bukit Sunur Nomor: 039/BS/JKT/VI/2019, tanggal 26
Juni 2019, perihal Pembayaran PNBP Penggunaan Kawasan
ah

lik
Hutan. (Fotokopi sesuai dengan asli);

7. Bukti T-7 : Surat Kepala Biro Hukum Nomor S.72/Rokum/PP.I/Kum.1/


am

ub
1/2019, tanggal 29 Januari 2019, perihal Keberatan atas
Pengenaan PNBP-PKH a.n. PT. Bukit Sunur. (Fotokopi sesuai
ep
dengan asli);
k

8. Bukti T-8 : Surat Direktur Rencana, Penggunaan, dan Pembentukan


ah

Wilayah Pengelolaan Hutan Nomor S.257/Ren/ISD/Pla.0/


R

si
3/2019, tanggal 22 Maret 2019, perihal TanggapanbKeberatan
Atas Pengenaan PNBP-PKH a.n. PT. Bukit Sunur. (Fotokopi

ne
ng

sesuai dengan asli);

9. Bukti T-9 : Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 29 Tahun

do
gu

2009 Tentang Tata Cara Penentuan Jumlah, Pembayaran dan


Penyetoran Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Terutang.
In
A

(Fotokopi dari unduhan);

10. Bukti T-10 : Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 34 Tahun


ah

lik

2010 Tentang Pengajuan dan Penyelesaian Keberatan Atas


Penetapan Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Terutang.
m

(Fotokopi dari unduhan);


ub

11. Bukti T-11 : Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 33 Tahun


ka

2014 Tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara


ep

Bukan Pajak yang berasal dari Penggunaan Kawasan Hutan


ah

Untuk Kepentingan Pembangunan di Luar Kegiatan Kehutanan


R

yang berlaku pada Kementerian Kehutanan. (Sesuai buku);


es
M

12. Bukti T-12 : Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor


ng

P.60/Menhut-II/2009 Tentang Pedoman Penilaian Keberhasilan


on

Halaman 45 dari 58 halaman. Putusan Nomor 8/G/2020/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Reklamasi Hutan. (Fotokopi dari unduhan);

si
13. Bukti T-13 : Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor
P.16/Menhut-II/2014 Tentang Pedoman Pinjam Pakai Kawasan

ne
ng
Hutan. (Sesuai buku);

14. Bukti T-14 : Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor

do
gu P.84/Menhut-II/2014 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.56/Menhut-II/2008
Tentang Tata Cara Penelusuran Luas Area Terganggu

In
A
Revegetasi Untuk Perhitungan Penerimaan Negara Bukan
Pajak Pajak Penggunaan Kawasan Hutan. (Fotokopi dari
ah

lik
unduhan);

15. Bukti T-15 : Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik
am

ub
Indonesia Nomor P-50/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2016
Tentang Pedoman Pinjam Pakai Kawasan Hutan. (Buku cetak);
ep
16. Bukti T-16 : Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik
k

Indonesia Nomor P-27/Menlhk/Setjen/Kum.1/7/2018 Tentang


ah

Pedoman Pinjam Pakai Kawasan Hutan. (Fotokopi dari


R

si
unduhan);

ne
ng

17. Bukti T-17 : Keputusan menteri Kehutanan Nomor SK.117/Menhut-II/2013,


tanggal 14 Februari 2013, tentang Izin Pinjam Pakai Kawasan
Hutan (IPPKH) Untuk Penambangan Batubara dan Sarana

do
gu

Penunjangnya Atas Nama PT. Bukit Sunur Pada Kawasan


Hutan Produksi Tetap Rindu Hati dan Semidang Bukit Kabu,
In
A

Yang Terletak di Kecamatan Taba Pananjung, Kabupaten


Bengkulu, Provinsi Bengkulu Seluas 700 Ha. (Fotokopi dari
ah

fotokopi);
lik

18. Bukti T-18 : Keputusan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor
m

49/i/IPPKH/PMDN/2016, tanggal 24 Juni 2016, Tentang


ub

Perpanjangan Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan Dalam Rangka


ka

Pemenuhan Kewajiban Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan


ep

Sesuai Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK. 117/Menhut-


II/2013, tanggal 14 Februari 2013, Atas Nama PT. Bukit Sunur
ah

pada Kawasan Hutan Produksi Tetap Rindu Hati dan Semidang


es

Bukit Kabu, Yang Terletak di Kecamatan Taba Pananjung,


M

ng

Kabupaten Bengkulu, Provinsi Bengkulu Seluas 700 (tujuh


on

Halaman 46 dari 58 halaman. Putusan Nomor 8/G/2020/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ratus) hektar. (Fotokopi dari fotokopi);

si
19. Bukti T-19 : Berita Acara Hasil Verifikasi penerimaan Negara Bukan Pajak
(PNBP) Pada Areal Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan a.n. PT.

ne
ng
Bukit Sunur SK Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal
Nomor 49/L/IPPKH/PMDN/2016, tanggal 24 Juni 2016,

do
gu Kabupaten Bengkulu Tengah Provinsi Bengkulu. (Fotokopi
sesuai dengan asli);

20. Bukti T-20 : Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2010 Tentang

In
A
Penggunaan Kawasan Hutan. (Fotokopi dari fotokopi);

Penggugat juga mengajukan 1 (satu) orang yang telah memberikan


ah

lik
pendapat di bawah sumpah/janji menurut agama dan kepercayaannya;

Ahli Dr. BUDI RIANTO, S.H., M.Si.:


am

ub
- Bahwa filosofisnya adalah Pasal 33 ayat (3) UUD 1945 Negara berwenang
untuk mengelola kawasan dalam rangka pemanfaatan sebesar-besarnya untuk
ep
k

kemakmuran rakyat, atas dasar itulah maka sebagai negara welfare state
ah

supaya tidak terjadi tumpang tindih pelaksanaannya diaturlah Peraturan


R

si
Perundang-undangan, diantaranya UU Kehutanan, UU Pertambangan, yang
semuanya mengklaim untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Terkait

ne
ng

dengan pengelolaan kawasan hutan di ketahui adanya pemanfaatan hutan dan


pengelolaan kawasan hutan. Kalau kita bicara pemanfaatan hutan maka terkait
dengan pemanfaatan budi daya hutan, tetapi kalau penggunaan kawasan hutan

do
gu

adalah memanfaatkan hutan di luar budi daya hutan, contohnya adalah


pertambangan. Oleh karena itu terkait dengan PT. Bukit Sunur apabila akan
In
A

memanfaatkan hutan dengan potensi alam berupa mineral batu bara, maka
akan menggunakan kawasan hutan dengan mekanisme ijin pinjam pakai.
ah

lik

Karena kawasan hutan adalah ekosistem, ekosistem yaitu satu kesatuan untuk
menyeluruh, sehingga strategi Kementerian Kehutanan pada waktu itu adalah
jangan sampai ada terfragmentasi sehingga pengelolaannya akan terganggu.
m

ub

Maka istilah pinjam pakai tujuannya adalah agar Kementerian Kehutanan dapat
ka

terus memantau aktifitas kegiatan penggunaan kawasan hutan yang notabene


ep

diluar budi daya hutan;


ah

- Bahwa ijin secara hukum motivasi sifatnya beschikking, individual, konkrit, dan
R

einmalig, artinya bahwa sangatlah konkrit sehingga di situ ada hak dan
es

kewajiban, dan sifatnya adalah spesifik, oleh karena itu kewajiban-kewajiban itu
M

ng

harus di tulis dengan jelas kepada si pemegang ijin;


on

Halaman 47 dari 58 halaman. Putusan Nomor 8/G/2020/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa kewajiban-kewajiban yang diberikan kepada pemegang ijin salah satu

R
yang inti adalah reklamasi, agar kawasan hutan itu tidak terfragmentasi sesuai

si
Pasal 33 ayat (3) UUD 1945 maka boleh dilakukan penambangan. Dalam

ne
ng
kegiatan penambangan patut diduga akan terjadi degradasi fungsi kawasan
hutan dan disinfrasi, oleh karena itu kegiatan reklamasi merupakan kewajiban
yang harus dilakukan dalam rangka mengembalikan fungsi kawasan hutan;

do
gu
- Bahwa sejarah PNBP lahir karena ada keterbatasan-keterbatasan, pada
awalnya penggunaan kawasan hutan harus memberikan kompensasi berupa

In
A
lahan, karena ada kesulitan maka untuk mengganti lahan yang begitu luas
sehingga ada proses kebijakan, untuk DAS atau Pulau yang kawasan hutannya
ah

lik
di bawah 30% mutlak harus dengan kompensasi lahan, tidak ada PNBP,
contohnya di Jawa dan Bali, tetapi untuk DAS atau Pulau yang lebih dari 30%
dapat melakukan kompensasi melalui PNBP tanpa harus dengan lahan, karena
am

ub
30% ini adalah standar internasional suatu ekosistem dapat berjalan dengan
baik di suatu kawasan;
ep
k

- Bahwa PNBP dikenakan sekali, kalau dia belum selesai karena ada kewajiban-
ah

kewajiban lain, menanam di kawasan hutan tidak mudah, sangat dimungkinkan


R

si
selesai tambang pasti dia harus melakukan reklamasi, karena penilaiannya 3
(tiga) tahun setelah itu, ini proses kebijakan yang harus ada penyempurnaan

ne
ng

tidak mungkin suatu aturan dapat dilaksanakan sebagaimana teori rancangan


peraturan perundang-undangan, harus ada jeda waktunya;

do
gu

- Bahwa ijin itu bersifat konkrit, indifidual dan final. Apa yang sudah disepakati di
dalam ijin dan apa yang sudah ditetapkan dalam ijin, maka itulah yang harus
dilaksanakan dan tidak boleh ada penambahan-penambahan kewajiban, tidak
In
A

boleh ada kesewenang-wenangan, dan Pemerintah sekarang dimanjakan


dengan adanya UU Nomor 30 Tahun 2014 Tentang Administrasi Pemerintahan
ah

lik

untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan semacam ini dalam rangka


pemerintahan yang baik, dan ada asas-asas yang harus dilakukan, diantaranya
m

ub

asas tidak boleh bertindak sewenang-wenang, kepastian hukum, kecermatan;

- Bahwa Hukum adalah rasional, maka harus dikembangkan secara sistematis.


ka

Kewajiban-kewajiban sudah diselesaikan pada waktu ijin pertama terkait PNBP,


ep

berarti masalah PNBP sudah selesai, tinggal kewajiban reklamasi. Reklamasi itu
ah

sebenarnya adalah upaya baik untuk mengembalikan kawasan hutan supaya


R

kembali dan tidak ada keuntungan apa-apa;


es
M

ng

on

Halaman 48 dari 58 halaman. Putusan Nomor 8/G/2020/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa PNBP yang dikenakan adalah dalam rangka kompensasi

R
“keterpaksaan”, karena patut diduga adanya kerusakan, dan itu sudah selesai

si
terjadi, sekarang hanya temponya saja ketika mengembalikan itu yang secara

ne
ng
teknis tidak memungkinkan untuk kembali, karena ketika SK yang pertama itu
selesai tidak mungkin tambahan itu dinilai, harus ada jeda waktu 3 (tiga) tahun,
karena untuk obyek yang sama dikenakan PNBP dua kali, itu menyalahi asas

do
gu
perpajakan;

- Bahwa pada prinsipnya pemegang ijin dalam kondisi apapun dia tetap

In
A
berkewajiban melakukan reklamasi, apabila itu berhasil maka dana itu diambil,
namun secara teknis, secara matematis dana itu sudah diperhitungkan sesuai
ah

lik
dengan kondisi sehingga patut diduga tidak akan ada kekurangan untuk
pengembalian potensi;
am

ub
Tergugat tidak mengajukan saksi ataupun ahli dalam sengketa ini
meskipun telah diberi kesempatan yang cukup untuk itu; ep
Penggugat dan Tergugat telah mengajukan kesimpulannya masing-masing
k

pada tanggal 5 Mei 2020;


ah

Segala sesuatu dalam Berita Acara Pemeriksaan Persiapan dan Berita


R

si
Acara Persidangan telah termuat dan merupakan satu kesatuan dalam putusan ini;

ne
ng

Pada akhirnya para pihak mohon putusan pengadilan:

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM

do
gu

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah


sebagaimana diuraikan dalam duduknya sengketa;
In
A

Menimbang, bahwa objek sengketa dalam perkara ini Keputusan yang


diterbitkan oleh Direktur Jenderal Planalogi dan Tata Lingkungan Kementerian
ah

Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia berupa:


lik

1. Surat Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Direktorat Jenderal


m

Planologi Kehutanan Dan Tata Lingkungan Nomor: S.761/PKTL-REN/ISD/


ub

PLA.0/10/2018, tanggal 31 Oktober 2018, Hal: Tagihan Pertama Pembayaran


ka

PNBP-PKH Terutang dan Kelengkapan Baseline Tahun 2018 a.n. PT. Bukit
ep

Sunur, beserta lampirannya: (1) Perhitungan Besarnya Penerimaan Negara


Bukan Pajak (PNBP) Penggunaan Kawasan Hutan Tahun 3 (Tahun 2018)
ah

BAV.1/BPKH.XX-2/2017, 26 September 2017, (2) Perhitungan Besarnya


es

Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Penggunaan Kawasan Hutan Tahun


M

ng

1 (Tahun 2016) BAV.1/BPKH.XX-2/2017, 26 September 2017, dan (3)


on

Halaman 49 dari 58 halaman. Putusan Nomor 8/G/2020/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Perhitungan Besarnya Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Penggunaan

R
Kawasan Hutan Tahun 2 (Tahun 2017) BAV.1/BPKH.XX-2/2017, 26 September

si
2017 (Vide bukti P-15 = T-2);

ne
ng
2. Surat Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Direktorat Jenderal
Planologi Kehutanan Dan Tata Lingkungan Nomor: S.865/PKTL-

do
REN/ISD/PLA.0/12/2018, tanggal 18 Desember 2018, Hal: Tagihan Kedua
gu
Pembayaran PNBP-PKH Terutang dan Kelengkapan Baseline Tahun 2018 a.n.
PT. Bukit Sunur, beserta lampirannya: (1) Perhitungan Besarnya Penerimaan

In
A
Negara Bukan Pajak (PNBP) Penggunaan Kawasan Hutan Tahun 3 (Tahun
2018) BAV.1/BPKH.XX-2/2017, 26 September 2017, (2) Perhitungan Besarnya
ah

lik
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Penggunaan Kawasan Hutan Tahun
1 (Tahun 2016) BAV.1/BPKH.XX-2/2017, 26 September 2017, dan (3)
Perhitungan Besarnya Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Penggunaan
am

ub
Kawasan Hutan Tahun 2 (Tahun 2017) BAV.1/BPKH.XX-2/2017,
26 September 2017 (Vide bukti P-16 = T-3);
ep
k

Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat, Tergugat telah


ah

mengajukan jawaban elektroniknya tertanggal 13 Pebruari 2020, selain


R

si
mengajukan jawaban dalam pokok sengketa, Tergugat telah pula mengajukan
materi tentang eksepsi;

ne
ng

Menimbang, bahwa setelah mempelajari secara seksama materi eksepsi


yang diajukan oleh Tergugat, menurut Majelis Hakim eksepsi tersebut mengarah

do
gu

kepada adanya cacat formal maupun cacat materi dari gugatan Penggugat yang
bertujuan untuk menghindarkan pengujian terhadap pokok sengketa, namun
demikian walaupun tidak diajukan eksepsi oleh para pihak, apabila sebuah
In
A

gugatan terdapat cacat formal ataupun materil sebagaimana yang telah ditentukan
dalam hukum acara peradilan tata usaha negara, maka Majelis Hakim
ah

lik

berkewajiban untuk mempertimbangkan syarat formal maupun syarat materil


sebuah gugatan terlebih dahulu sebelum masuk pada pokok sengketanya;
m

ub

Menimbang, bahwa dalam sengketa ini, berdasarkan penilaian terhadap


gugatan maupun jawaban, Majelis Hakim akan mempertimbangkan terlebih dahulu
ka

mengenai syarat formal terkait kewenangan dari Pengadilan Tata Usaha Negara
ep

dengan legal issue atau permasalahan hukum yang muncul adalah: Apakah kedua
ah

surat Keputusan yang diterbitkan Tergugat yang dimohonkan batal atau tidak sah
R

oleh Penggugat dalam gugatannya merupakan kewenangan dari Pengadilan Tata


es

Usaha Negara Jakarta untuk menerima, memeriksa serta menyelesaikannya?;


M

ng

on

Halaman 50 dari 58 halaman. Putusan Nomor 8/G/2020/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa menjawab permasalahan hukum terkait kewenangan

R
Pengadilan Tata Usaha Negara dalam penjelasan Undang-undang PERATUN

si
dinyatakan Kekuasaan kehakiman di lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara

ne
ng
dalam Undang-undang ini dilaksanakan oleh Pengadilan Tata Usaha Negara dan
Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara yang berpuncak pada Mahkamah Agung,
sesuai dengan prinsip-prinsip yang ditentukan oleh Undang-Undang Nomor 14

do
gu
Tahun 1970 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman dan
Undang-Undang Nomor 14 tahun 1985 tentang Mahkamah Agung;

In
A
Pengadilan Tata Usaha Negara merupakan Pengadilan Tingkat pertama
untuk memeriksa, memutus, dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara
ah

lik
bagi rakyat pencari keadilan. Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara pada dasarnya
merupakan Pengadilan tingkat banding terhadap sengketa yang telah diputus oleh
Pengadilan Tata Usaha Negara, kecuali:
am

ub
a. sengketa kewenangan mengadili antara Pengadilan Tata Usaha Negara di
daerah hukumnya; dalam hal ini Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara
ep
k

bertindak sebagai Pengadilan tingkat pertama dan terakhir;


ah

b. sengketa yang terhadapnya telah digunakan upaya administratif; dalam hal ini
R

si
Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara bertindak sebagai Pengadilan tingkat
pertama;

ne
ng

Menimbang, bahwa apabila mencermati ketentuan Pasal 77 ayat (2)


Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara yang

do
gu

secara eksplisit dinyatakan bahwa:

Ayat (2) : “Eksepsi tentang kewenangan relatif Pengadilan diajukan sebelum


In
A

disampaikan jawaban atas pokok sengketa dan eksepsi tersebut


harus diputus sebelum pokok sengketa diperiksa”;
ah

lik

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan tersebut di atas, Pengadilan


akan menguraikan peraturan yang dapat digunakan sebagai alat uji untuk menilai
m

keabsahan upaya administratif Penggugat adalah sebagai berikut:


ub

Menimbang, bahwa menyangkut upaya administratif telah diatur dalam


ka

Pasal 75, pasal 77 dan Pasal 78 Undang-Undang Nomor 30 tahun 2014 tentang
ep

Adminitrasi Pemerintahan (UU No. 30 Tahun 2014) juncto Peraturan Mahkamah


ah

Agung RI Nomor 6 Tahun 2018 tentang Pedoman Penyelesaian Sengketa


R

Administrasi Pemerintahan Setelah Menempuh Upaya Administratif, yang


es

selanjutnya akan disebut Perma No. 6 Tahun 2018;


M

ng

on

Halaman 51 dari 58 halaman. Putusan Nomor 8/G/2020/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa ketentuan dalam Pasal 75 Undang-Undang Nomor 30

R
Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan menyebutkan bahwa:

si
Ayat (1), mengatur: “Warga Masyarakat yang dirugikan terhadap putusan dan/atau

ne
ng
tindakan dapat mengajukan Upaya Administratif kepada Pejabat
Pemerintahan atau Atasan Pejabat yang menetapkan dan/atau

do
gu melakukan Keputusan dan/atau Tindakan”;
Ayat (2), mengatur: “Upaya Administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
terdiri atas:

In
A
a. Keberatan; dan;
b. Banding”;
ah

lik
Menimbang, bahwa lebih lanjut berdasarkan ketentuan dalam Pasal 2 ayat
(1) PERMA Nomor 6 Tahun 2018 tentang Pedoman Penyelesaian Sengketa
am

ub
Administrasi Pemerintahan Setelah Menempuh Upaya Administratif menyebutkan
bahwa:
ep
k

“Pengadilan berwenang menerima, memeriksa, memutus dan menyelesaikan


sengketa administrasi pemerintahan setelah menempuh upaya administratif”;
ah

si
Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 3 PERMA Nomor 6
Tahun 2018 menentukan sebagai berikut:

ne
ng

Pasal 3
(1) “Pengadilan dalam memeriksa, memutus dan menyelesaikan gugatan

do
gu

sengketa administrasi pemerintahan menggunakan peraturan dasar yang


mengatur upaya administratif tersebut”;
In
(2) “Dalam hal peraturan dasar penerbitan keputusan dan/atau tindakan tidak
A

mengatur upaya administratif, Pengadilan menggunakan ketentuan yang


diatur dalam Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi
ah

lik

Pemerintahan”;

Menimbang, bahwa pada ketentuan Pasal 3 ayat (1) PERMA Nomor: 6


m

ub

Tahun 2018 tentang Pedoman Penyelesaian Sengketa Administrasi Pemerintahan


telah dinyatakan secara tegas mengenai Pengadilan dapat memeriksa serta
ka

ep

menyelesaikan gugatan sengketa administrasi pemerintahan dengan


menggunakan peraturan dasarnya;
ah

Menimbang, bahwa upaya administratif mengenai permasalahan yang


es

berkaitan dengan Penerimaan Negara Bukan Pajak telah diatur secara tegas
M

ng

on

Halaman 52 dari 58 halaman. Putusan Nomor 8/G/2020/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dalam Undang-undang Nomor 9 tahun 2018 tentang Penerimaan Negara Bukan

R
Pajak ( UU PNBP), dalam pasal-pasal sebagai berikut:

si
Pasal 1 Angka 21 menyatakan:

ne
ng
“Surat Tagihan PNBP adalah surat dan/atau dokumen yang digunakan untuk
melakukan tagihan PNBP Terutang, baik berupa pokok maupun sanksi

do
gu
administratif berupa denda”;

Angka 22 menyatakan:

In
A
“Surat Ketetapan PNBP adalah surat dan/atau dokumen yang menetapkan jumlah
PNBP Terutang yang meliputi Surat Ketetapan PNBP Kurang Bayar, Surat
ah

lik
Ketetapan PNBP Nihil, dan Surat Ketetapan PNBP Lebih Bayar”;

Pasal 56 ayat (1) menyatakan:


am

ub
“Dalam hal berdasarkan laporan hasil Pemeriksaan PNBP terhadap Wajib Bayar
terdapat kekurangan pembayaran PNBP Terutang, Pimpinan Instansi Pengelola
PNBP atau pejabat kuasa pengelola PNBP menindaklanjuti dengan menerbitkan
ep
k

dan menyampaikan Surat Ketetapan PNBP Kurang Bayar dan Surat Tagihan
ah

PNBP kepada Wajib Bayar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 ayat (2”);
R

si
Pasal 58 ayat (3) menyatakan:

ne
ng

“Pengajuan keberatan terhadap Surat Ketetapan PNBP Kurang Bayar


sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a tidak menunda kewajiban membayar
PNBP Terutang”;

do
gu

Pasal 60 menyatakan:

Ayat (1) : “Penetapan oleh pimpinan Instansi Pengelola PNBP atau pejabat kuasa
In
A

pengelola PNBP atas pengajuan keberatan sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 59 bersifat final”;
ah

lik

Ayat (2) : “Dalam hal Wajib Bayar tidak setuju terhadap penetapan atas
pengajuan keberatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Wajib
m

ub

Bayar dapat mengajukan melalui Pengadilan Tinggi Tata Usaha


Negara”;
ka

ep

Menimbang, bahwa mencermati Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun


2010 tentang Pengajuan dan Penyelesaian Keberatan Atas Penetapan
ah

Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Terutang mengatur mengenai pengajuan


R

dan penyelesaian keberatan Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Terutang yang
es
M

diajukan oleh Wajib bayar kepada Instansi Pemerintah. Bahwa dalam Penjelasan
ng

on

Halaman 53 dari 58 halaman. Putusan Nomor 8/G/2020/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pasal 6 ayat (7) Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2010, secara yuridis

R
normatif ditegaskan:

si
“Yang dimaksud dengan “penetapan yang bersifat final” adalah penetapan

ne
ng
tersebut merupakan keputusan administratif yang terakhir dari Pejabat Tata Usaha
Negara. Dengan demikian, apabila Wajib Bayar merasa kepentingannya dirugikan

do
atas penetapan tersebut, yang bersangkutan dapat mengajukan gugatan ke
gu
Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara”;

Menimbang, bahwa berdasarkan Rumusan Hasil rapat Pleno Kamar Tata

In
A
Usaha Negara Mahkamah Agung R.I. Tahun 2019, telah menghasilkan rumusan
yang diantaranya adalah:
ah

lik
- Revisi Terhadap Hasil Pleno Kamar Tahun 2017 angka 3 tentang Upaya
Administrasi;
am

ub
- Dalam mengadili sengketa Tata Usaha Negara, Pengadilan menggunakan
peraturan dasar yang mengatur upaya administratif;
ep
- Dalam hal peraturan dasarnya tidak mengatur upaya administratif secara
k

khusus maka Pengadilan harus mempedomani ketentuan dalam Undang-


ah

Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan;


R

si
- Setelah berlakunya Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi

ne
ng

Pemerintahan dan Peraturan Mahkamah Agung Nomor 6 Tahun 2018 tentang


Pedoman Penyelesaian Sengketa Administrasi Pemerintahan Setelah
Menempuh Upaya Administratif, Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara tetap

do
gu

berwenang mengadili sebagai pengadilan tingkat pertama dalam hal:

● Peraturan dasar mengatur mengenai upaya administratif berupa banding


In
A

administratif (contoh Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin


Pegawai Negeri Sipil);
ah

lik

● Peraturan dasar telah menetapkan secara eksplisit Pengadilan Tinggi Tata Usaha
Negara berwenang mengadili (contoh Pasal 154 Undang-Undang Nomor 1 Tahun
m

ub

2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor


1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota menjadi Undang-
ka

Undang, dan Pasal 60 Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2018 tentang Penerimaan


ep

Negara Bukan Pajak);


ah

- Pengadilan Tata Usaha Negara berwenang mengadili dalam hal:


R

● Tidak ada peraturan dasar yang mengatur mengenai upaya administratif secara
es
M

khusus, sehingga upaya administratifnya didasarkan pada ketentuan Pasal 75 s.d.


ng

on

Halaman 54 dari 58 halaman. Putusan Nomor 8/G/2020/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pasal 78 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi

R
Pemerintahan dan Peraturan Mahkamah Agung Nomor 6 Tahun 2018 tentang

si
Pedoman Penyelesaian Sengketa Administrasi Pemerintahan Setelah Menempuh

ne
ng
Upaya Administratif;

● Apabila hanya terdapat upaya administratif keberatan berdasarkan peraturan

do
dasarnya (Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 2 Tahun 1991);
gu Menimbang, bahwa berdasarkan peraturan perundang-undangan tersebut
diatas apabila dikaitkan dengan jawab jinawab serta bukti para pihak Majelis

In
A
Hakim menemukan fakta-fakta hukum sebagai berikut:

- Bahwa objek sengketa 1 diterbitkan oleh Tergugat tanggal 31 Oktober 2018,


ah

lik
mengenai tagihan pertama pembayaran PNBP-PKH Terutang dan Kelengkapan
Baseline Tahun 2018 a.n. PT. Bukit Sunur beserta lampirannya; Sedangkan
am

ub
obyek sengketa 2 diterbitkan Tergugat, tanggal 18 Desember 2018 tentang
Tagihan Kedua Pembayaran PNBP-PKH Terutang dan Kelengkapan Baseline
Tahun 2018 a.n. PT. Bukit Sunur, beserta lampirannya (Bukti P-15 = T-2 dan
ep
k

bukti P-16 = T-3);


ah

- Bahwa atas dikeluarkannya objek sengketa oleh Tergugat, Penggugat


R

si
mengajukan keberatan kepada Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan Dan
Tata Lingkungan dengan suratnya No. 014/BS/JKt/II/2019, tanggal 12 Pebruari

ne
ng

2019 (bukti P-19) dan ditanggapi oleh Direktur Rencana, Penggunaan dan
Pembentukan Wilayah Pengelolaan Hutan tanggal 22 Maret 2019 (bukti P-20);

do
gu

- Bahwa Penggugat mengajukan banding administrasi ke Menteri Lingkungan


Hidup dan Kehutanan melalui suratnya No. 227/BS/JKT/IV/2019 tanggal 22 April
In
2019 (bukti P-21) dan telah lebih jangka waktu 10 (sepuluh) hari kerja terhadap
A

upaya banding administratif a quo belum ada tanggapan dari Menteri


Lingkungan Hidup dan Kehutanan;
ah

lik

- Bahwa gugatan didaftarkan Penggugat ke Pengadilan Tata Usaha Negara


Jakarta tanggal 15 Januari 2020 yang terdaftar dalam perkara No.
m

ub

8/G/2020/PTUN-JKT (vide bukti gugatan Penggugat);


ka

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan tersebut diatas bila


ep

disandingkan dengan kedua obyek sengketa a quo berupa:


ah

1) S.761/PKTL-REN/ISD/PLA.0/10/2018 tanggal 31 Oktober 2018 perihal


R

Tagihan Pertama Pembayaran PNBP-PKH Terutang dan Kelengkapan


es

Baseline Tahun 2018 a.n. PT. Bukti Sunur; dan;


M

ng

on

Halaman 55 dari 58 halaman. Putusan Nomor 8/G/2020/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2) S.865/PKTL-REN/ISD/PLA.0/12/2018 tanggal 22 November 2018 perihal

R
Tagihan Kedua Pembayaran PNBP-PKH Terutang dan Kelengkapan Baseline

si
Tahun 2018 a.n. PT. Bukti Sunur;

ne
ng
Majelis hakim berkesimpulan menurut hukum bahwa terhadap obyek sengketa
a quo diterbitkan oleh Tergugat dan dimohonkan batal atau tidak sah oleh

do
Penggugat, serta berdasarkan seluruh rangkaian proses/tindak lanjut dan upaya
gu
administratif dari Penetapan Negara Bukan Pajak PenggunaanKawasan Hutan
(PNBP-PKH) merupakan sengketa Tata Usaha Negara yang kewenangan untuk

In
A
menerima, memeriksa serta menyelesaikannya adalah kewenangan relatif dari
Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara yang dalam sengketa a quo adalah
ah

lik
kewenangan dari Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta untuk memeriksa
dan mengadilinya, sehingga sengketa a quo tidak memenuhi kualitas sebagai
Sengketa Tata Usaha Negara yang dapat diperiksa dan diselesaikan di Pengadilan
am

ub
Tata Usaha Negara Jakarta, dengan demikian Pengadilan Tata Usaha Negara
Jakarta tidak berwenang secara relatif untuk memeriksa dan menyelesaikan
ep
sengketa a quo;
k
ah

Menimbang, bahwa terkait syarat formal kewenangan mengadili terbukti


R
menurut hukum bukanlah kewenangan dari Pengadilan Tata Usaha Negara

si
Jakarta untuk menerima serta menyelesaikan sengketa a quo, maka terhadap

ne
ng

eksepsi dan pokok sengketa tidak relevan lagi untuk dipertimbangkan;

Menimbang, bahwa berdasarkan seluruh uraian pertimbangan diatas

do
cukup beralasan hukum menurut Majelis Hakim terhadap gugatan Penggugat
gu

dinyatakan tidak diterima;

Menimbang, bahwa dengan berpedoman pada sistem pembuktian dalam


In
A

hukum acara Peradilan Tata Usaha Negara yang mengarah pada pembuktian
bebas (vrije bewijs) yang terbatas sebagaimana terkandung di dalam ketentuan
ah

lik

Pasal 100 dan Pasal 107 Undang-undang Peradilan Tata Usaha Negara yang
menggariskan bahwa Hakim bebas menentukan apa yang harus dibuktikan/luas
m

ub

lingkup pembuktian, beban pembuktian beserta penilaian pembuktian, maka dalam


memeriksa dan mengadili sengketa ini, Majelis telah mempelajari dan memberikan
ka

penilaian hukum terhadap alat-alat bukti yang diajukan oleh Para Pihak, namun
ep

untuk mempertimbangkan dalil-dalil Para Pihak, Majelis hanya menggunakan alat-


ah

alat bukti yang paling relevan dan paling tepat dengan sengketa ini, sedangkan
R

terhadap alat-alat bukti selain dan selebihnya tetap dilampirkan dan menjadi satu
es

kesatuan dengan berkas perkara;


M

ng

on

Halaman 56 dari 58 halaman. Putusan Nomor 8/G/2020/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 56
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Penggugat dinyatakan tidak

R
diterima, maka berdasarkan ketentuan Pasal 110 jo. Pasal 112 Undang-undang

si
Peradilan Tata Usaha Negara, kepada Penggugat dihukum untuk membayar biaya

ne
ng
perkara yang timbul dalam perkara ini yang besarnya akan ditentukan dalam amar
Putusan ini;

do
gu Mengingat, Pasal-Pasal dalam Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014
tentang Administrasi Pemerintahan, ketentuan Pasal 77 ayat (2) Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, serta peraturan-

In
A
peraturan lainnya yang saling berkaitan dalam perkara ini;

MENGADILI
ah

lik
1. Menyatakan gugatan Penggugat tidak diterima;

2. Menghukum kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.


am

ub
218.000,00 (Dua ratus delapan belas ribu rupiah);

Demikian diputus dalam rapat musyawarah Majelis Hakim pada hari


ep
Selasa, tanggal 12 Mei 2020 oleh Kami SUSILOWATI SIAHAAN, S.H.,M.H.,
k

sebagai Hakim Ketua Majelis, EDI SEPTA SURHAZA S.H.,M.H., dan TAUFIK
ah

PERDANA, S.H., M.H., masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan tersebut


R

si
diucapkan dalam sidang yang terbuka untuk umum pada hari Selasa, tanggal 19
Mei 2020 dan dikirimkan secara elektronik kepada para pihak melalui sistem

ne
ng

informasi pengadilan oleh Majelis Hakim tersebut dengan dibantu Rudy


Syamsumin, S.H., sebagai Panitera Pengganti Pengadilan Tata Usaha Negara

do
gu

Jakarta.

HAKIM KETUA MAJELIS,


In
A

HAKIM ANGGOTA,
ah

lik

SUSILOWATI SIAHAAN, S.H., M.H.


EDI SEPTA SURHAZA, S.H., M.H.
m

ub
ka

ep

TAUFIK PERDANA, S.H., M.H.


ah

PANITERA PENGGANTI,
R

es
M

ng

RUDY SYAMSUMIN, S.H.


on

Halaman 57 dari 58 halaman. Putusan Nomor 8/G/2020/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 57
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Rincian Biaya Perkara:

R
- Pendaftaran : Rp. 30.000,-

si
- ATK : Rp. 125.000,-

ne
ng
- Panggilan-Panggilan : Rp. 37.000,-
- Meterai : Rp. 6.000,-
- Redaksi : Rp. 10.000,-

do
- Leges
gu : Rp. 10.000,-
Rp. 218.000,-

In
A
(Dua ratus delapan belas ribu rupiah);
ah

lik
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on

Halaman 58 dari 58 halaman. Putusan Nomor 8/G/2020/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 58

Anda mungkin juga menyukai