Anda di halaman 1dari 69

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
P U T U S A N

R
Nomor 125/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst.

si
ne
ng
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat memeriksa
dan memutus perkara permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang

do
gu pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan yang diajukan oleh:
PT SEMBILAN BINTANG CEMERLANG, suatu perseroan terbatas yang

In
A
didirikan berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia,
berkedudukan di Jakarta Pusat, beralamat di Jl. Pembangunan 2,
ah

No.1, RT 011/RW 002, Kelurahan Petojo Utara, Kecamatan Gambir,

lik
Jakarta Pusat, 10130, yang dalam hal ini diwakili oleh HENDRA
GUNAWAN, dalam kapasitasnya selaku Direktur Utama sesuai
am

ub
dengan Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT SEMBILAN BINTANG
CEMERLANG tanggal 08 Februari 2019 Nomor 3 yang dibuat oleh
ep
RADEN MAS SOEDIARTO SOENARTO, SH. Sp.N. Notaris di
k

Jakarta Pusat.Dalam hal ini memberikan kuasa kepada SUGIANTO


ah

WIBOWO, S.H., Advokat pada kantor hukum SWR Law Firm,


R

si
beralamat di EightyEight@Kasablanka Office – Tower A Lt. 10 Unit E,
Jalan Casablanca, Kav.88, Jakarta Selatan 12870, Indonesia, selaku

ne
ng

kuasa hukum berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 15 April


2020. Untuk selanjutnya secara bersama-sama disebut

do
gu

sebagai .............................................................................
“PEMOHON PKPU”;
Terhadap:
In
A

1. KOPERASI SIMPAN PINJAM ALTO (KOSPINA), suatu koperasi simpan


pinjam yang didirikan berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia,
ah

lik

beralamat di Jl. Bukit Gading Raya Gading Auto Center Lantai 1, Kelapa
Gading Barat – Kelapa Gading, Jakarta Utara. Dalam hal ini diwakili oleh
m

ub

KUKUH RUSTOMA selaku Ketua sesuai dengan Akta Pernyataan


Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar Koperasi Simpan Pinjam
ka

ALTO (KOSPINA) Nomor 12 tanggal 19 Juni 2019 yang dibuat oleh TITIEK
ep

IRAWATI S., SH. Notaris di Jakarta Pusat. Selanjutnya disebut


ah

……………………………………………………………TERMOHON PKPU I;
R

2. PT WAHANA BERSAMA NUSANTARA, suatu perseroan terbatas yang


es

didirikan berdasarkan hukum negara Republik Indonesia, beralamat di KP.


M

ng

Klapanunggal, RT.003/RW.001, Klapanunggal, Klapa Nunggal, Kabupaten


on

Bogor, Jawa Barat, Indonesia. Dalam hal ini diwakili oleh BHAKTI SALIM
gu

Halaman 1 dari 69 Putusan PKPU Nomor 125/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
selaku Direktur Utama sesuai dengan Akta Pernyataan Keputusan

R
Bersama Para Pemegang Saham PT WAHANA BERSAMA

si
NUSANTARANomor 05 tanggal 18 September 2018 yang dibuat oleh

ne
ng
DEWI MAYA RACHMANDANI SOBARI, SH. M.Kn. Notaris Kota Tangerang
Selatan. Selanjutnya disebut ……………TERMOHON PKPU II;
TERMOHON PKPU I dan TERMOHON PKPU II masing-masing berdasarkan

do
gu Surat Kuasa Khusus tertanggal 5 Juni 2020 mewakilkan kepada Kuasa
Hukumnya Imran Nating, S.H., M.H., M. Yusuf Syamsuddin, S.H., Sherly

In
A
Eloran, S.H., dan Lize Maidner, S.H., seluruhnya merupakan Advokat pada
pada Law Offices Imran Nating & Partners, beralamat di Multika Building,
ah

4th Floor, Suite 415, Jalan Mampang Prapatan Raya Kav. 71-73, Jakarta

lik
Selatan 12790, selanjutnya disebut sebagai ............PARA TERMOHON PKPU;
Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri tersebut;
am

ub
Setelah membaca berkas perkara dan surat-surat lain yang
bersangkutan dengan perkara ini;
ep
Setelah mendengar kedua belah pihak Para Pemohon dan Termohon
k

yang berperkara;
ah

Setelah membaca dan menilai bukti-bukti surat yang diajukan oleh


R

si
kedua belah pihak di persidangan;
TENTANG DUDUK PERKARA

ne
ng

Menimbang, bahwa Para Pemohon PKPU dengan surat


permohonannya tertanggal 19 Mei 2020 yang didaftarkan di Kepaniteraan

do
gu

Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada tanggal 20 Mei
2020 di bawah register perkara Nomor 125/Pdt.Sus-
PKPU/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst., telah mengajukan permohonan pernyataan
In
A

Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang sebagai berikut:


I. ALASAN PENGAJUAN PERMOHONAN PKPU SERTA HUBUNGAN
ah

lik

HUKUM ANTARA PEMOHON PKPU DAN TERMOHON PKPU I (LEGAL


STANDING PEMOHON PKPU)
m

ub

1. Bahwa di antara Pemohon PKPU dengan Termohon PKPU Itelah terjadi


ka

hubungan hukum, dimana Termohon PKPU Itelah meminjam sejumlah


ep

uang dari Pemohon PKPU yang nilai pokok pinjamannya adalah sebesar
ah

Rp.10.000.000.000 (sepuluh miliar Rupiah, selanjutnya disebut


R

“Pinjaman”) berdasarkan Perjanjian Pemberian Pinjaman tanggal 2


es

Desember 2019 yang dibuat oleh dan antara Pemohon PKPU dengan
M

ng

Termohon PKPU I (“Perjanjian Pemberian Pinjaman”).


on
gu

Halaman 2 dari 69 Putusan PKPU Nomor 125/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Bahwa Pinjaman yang diperoleh dari Pemohon PKPU akan dipergunakan

R
oleh Termohon PKPU I untuk keperluan pengembangan usaha.

si
ne
ng
3. Bahwa berdasarkan Perjanjian Pemberian Pinjaman, Termohon PKPU I
berkewajiban untuk mengembalikan atau membayar kembali Pinjaman
disertai bunga kepada Pemohon PKPU selambatnya pada tanggal 1

do
gu Februari 2020 (“Tanggal Jatuh Tempo”).

In
A
4. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 1338 Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata (“KUHPerdata”), para pihak yang membuat dan/atau
ah

mengadakan suatu perikatan atau perjanjian berkewajiban untuk tunduk

lik
dan mematuhi serta melaksanakan dengan itikad baik setiap dan seluruh
ketentuan yang telah disepakati di dalam perikatan dan/atau perjanjian
am

ub
tersebut.
ep
Pasal 1338 KUHPerdata:
k
ah

“Semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai


R

si
undang-undang bagi mereka yang membuatnya.

ne
ng

Suatu perjanjian tidak dapat ditarik kembali selain dengan sepakat


kedua belah pihak, atau karena alasan-alasan yang oleh undang-

do
gu

undang dinyatakan cukup untuk itu.

Suatu perjanjian harus dilaksanakan dengan itikad baik.”


In
A

5. Bahwa dengan merujuk serta mendasarkan kepada ketentuan Pasal


ah

lik

1338 KUHPerdata tersebut di atas, merupakan kewajiban mutlak baik


bagi Pemohon PKPU maupun Termohon PKPU I untuk tunduk dan
m

ub

mematuhi serta menjalankan setiap dan seluruh ketentuan Perjanjian


Pemberian Pinjaman dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab,
ka

termasuk namun tidak terbatas pada pemenuhan serta pelaksanaan


ep

ketentuan mengenai pembayaran kembali Pinjaman oleh Termohon PKPU


ah

I yang harus dilakukan selambat-lambatnya pada Tanggal Jatuh Tempo.


R

es

6. Bahwa segera setelah tercapainya Tanggal Jatuh Tempo, yaitu yang


M

ng

jatuh pada tanggal 1 Februari 2020, MAKATELAH TIMBUL HAK BAGI


on

PEMOHON PKPU UNTUK MEMPEROLEH PEMBAYARAN ATAS


gu

Halaman 3 dari 69 Putusan PKPU Nomor 125/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PINJAMAN SEBESAR Rp.10.000.000.000 (SEPULUH MILIAR RUPIAH)

R
BERIKUT BUNGANYA DARI TERMOHON PKPU I (selanjutnya

si
disebut"Tagihan”).

ne
ng
7. Bahwa faktanya sampai dengan lewatnya Tanggal Jatuh Tempo,
TERMOHON PKPU I TIDAK PERNAH MEMBAYAR DAN/ATAU

do
gu MELUNASI TAGIHAN, BAIK SEBAGIAN ATAUPUN SELURUHNYA,
KEPADA PEMOHON PKPU. Karenanya Termohon PKPU I telah terbukti

In
A
secara sah dan meyakinkan telah lalai dan ingkar janji dalam
melaksanakan kewajibannya untuk membayar Tagihan kepada Pemohon
ah

PKPU sesuai dengan Tanggal Jatuh Tempo.

lik
8. Bahwa Pemohon PKPU sesungguhnyatelah melakukan segala upaya
am

ub
dan dengan berbagai macam cara untuk menegur, mengingatkan,
menagih dan/atau meminta Termohon PKPU I untuk segera memenuhi
ep
kewajibannya untuk melakukan pembayaran atas Tagihan kepada
k

Pemohon PKPU, diantaranya:


ah

si
a. Pemohon PKPU mengirimkan:

ne
ng

1) Surat Peringatandan Permintaan PembayaranUtangtanggal 2


Maret 2020yang ditujukan kepada Termohon PKPU I serta

do
gu

Termohon PKPU II dan Termohon PKPU III; dan

2) Surat Peringatandan Permintaan PembayaranUtang (kedua)


In
A

tanggal 9 Maret 2020yang ditujukan kepada Termohon PKPU I


serta Termohon PKPU II dan Termohon PKPU III;
ah

lik

yang pada intinya Pemohon PKPU menegur, memberi peringatan


m

ub

serta meminta Termohon PKPU I (juga kepada kepada Termohon


PKPU II dan Termohon PKPU III) untuk membayar Tagihan kepada
ka

Pemohon PKPU.
ep
ah

b. Pemohon PKPU menunjuk kuasa hukum berdasarkan Surat Kuasa


R

Khusus tertanggal 30 Maret 2020 untuk mengirimkan Somasi kepada


es

Termohon PKPU I (juga kepada kepada Termohon PKPU II dan


M

ng

Termohon PKPU III) pada tanggal 3 April 2020, yang pada intinya
on

Pemohon PKPU menyatakan bahwa Termohon PKPU I telah


gu

Halaman 4 dari 69 Putusan PKPU Nomor 125/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
melakukan wanprestasi/cidera janji dan karenanya

R
mensomir/memberikan peringatan keras kepada Termohon PKPU I

si
(juga kepada kepada Termohon PKPU II dan Termohon PKPU III)

ne
ng
untuk segera membayar Tagihan kepada Pemohon PKPU.

selanjutnya secara bersama-sama disebut “Surat Peringatan dan

do
gu Somasi”.

In
A
9. Bahwa walaupun Surat Peringatandan Somasi telah Pemohon PKPU
kirimkan kepada Termohon PKPU I, akan tetapi TERMOHON PKPU I
ah

MASIH JUGA LALAI SERTA TIDAK JUGA MEMENUHI

lik
KEWAJIBANNYA UNTUK MEMBAYAR TAGIHAN sesuai tenggat waktu
pembayaran yang diberikan sebagaimana disampaikan di dalam masing-
am

ub
masing Surat Peringatan dan Somasi tersebut.
ep
10. Bahwa tindakan Termohon PKPU I yang tidak juga melaksanakan
k

kewajibannya untuk melunasi utangnya kepada Pemohon PKPU adalah


ah

secara nyata merupakan tindakan kelalaian, dan atas kelalaiannya


R

si
tersebut, TERMOHON PKPU I TERBUKTI SECARA SAH MEMILIKI
UTANG YANG TELAH JATUH WAKTU DAN DAPAT DITAGIH KEPADA

ne
ng

PEMOHON PKPU DAN TERMOHON PKPU I DEMI HUKUM WAJIB


MEMBAYAR UTANG YANG TELAH JATUH WAKTU DAN DAPAT

do
gu

DITAGIH TERSEBUT SEBESAR Rp.10.000.000.000 (SEPULUH MILIAR


RUPIAH)BERIKUT BUNGANYA KEPADA PEMOHON PKPU.
In
A

11. Berdasarkan fakta-fakta hukum yang telah kami uraikan di atas dan
dengan merujuk kepada Penjelasan Pasal 2 ayat (1) alinea ketiga UU
ah

lik

Kepailitan, dapat dipahami dengan sangat mudah dan sederhana bahwa


demi hukum Tagihan yang dimiliki oleh Pemohon PKPU kepada Termohon
m

ub

PKPU ITELAH JATUH WAKTU DAN DAPAT DITAGIH SERTA WAJIB


DIBAYAR OLEH TERMOHON PKPU KEPADA PEMOHON PKPU SEJAK
ka

TANGGAL JATUH TEMPO SEBAGAIMANA DIURAIKAN DI


ep

ATAS(“Utang Yang Telah Jatuh Waktu dan Dapat Ditagih”).


ah

Penjelasan Pasal 2 ayat (1) alinea ketiga UU Kepailitan:


es
M

ng

“Yang dimaksud dengan "utang yang telah jatuh waktu dan dapat
on

ditagih" adalah kewajiban untuk membayar utang yang telah jatuh


gu

Halaman 5 dari 69 Putusan PKPU Nomor 125/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
waktu, baik karena telah diperjanjikan, karena percepatan waktu

R
penagihannya sebagaimana diperjanjikan, karena pengenaan sanksi

si
atau denda oleh instansi yang berwenang, maupun karena putusan

ne
ng
pengadilan, arbiter, atau majelis arbitrase.”
12. Bahwa dengan mendasarkan pada uraian di atas, merupakan fakta
hukum yang jelas dan nyata bahwa benar telah ada hubungan hukum

do
gu antara Pemohon PKPU dengan Termohon PKPU I berdasarkan Perjanjian
Pemberian Pinjaman, dan Pemohon PKPU secara nyata memiliki

In
A
piutang/tagihan kepada Termohon PKPU I berupa Utang Yang Telah Jatuh
Waktu dan Dapat Ditagih tersebut. Oleh karenanya, telah terbukti
ah

bahwaPEMOHON PKPU MERUPAKAN KREDITOR DARI TERMOHON

lik
PKPUsebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 1 angka 2 UU Kepailitan
yang berbunyi:
am

ub
“Kreditor adalah orang yang mempunyai piutang karena perjanjian
ep
atau Undang-Undang yang dapat ditagih di muka pengadilan”.
k
ah

Oleh karena Pemohon PKPU MEMILIKI KAPASITAS HUKUM (LEGAL


R

si
STANDING) SEBAGAI KREDITOR YANG SAH UNTUK MENGAJUKAN
PERMOHONAN PKPU A QUO terhadap Termohon PKPU, maka sudah

ne
ng

selayaknya agar Majelis Hakim Pemeriksa Perkara menerima dan


mengabulkan Permohonan PKPU a quo.

do
gu

II. HUBUNGAN HUKUM ANTARA PEMOHON PKPU DENGAN


TERMOHON PKPU II DAN TERMOHON PKPU III DALAM PERKARA A
In
A

QUO
ah

lik

13. Terkait dengan kelalaian Termohon PKPU I dalam melaksanakan


kewajibannya melunasi pembayaran Utang Yang Telah Jatuh Waktu Dan
m

ub

Dapat Ditagih kepada Pemohon PKPU, terdapat fakta hukum lainnya


dimana Termohon PKPU II dan Termohon PKPU III secara tanggung
ka

renteng/tanggung menanggung ikut menjamin pelunasan Utang Yang


ep

Telah Jatuh Waktu Dan Dapat Ditagih oleh Termohon PKPU I kepada
ah

Pemohon PKPU, sebagaimana dibuktikan dengan telah ditandatanganinya


R

perjanjian-perjanjian berikut:
es
M

ng

on
gu

Halaman 6 dari 69 Putusan PKPU Nomor 125/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
a. Perjanjian Pemberian Jaminan Perusahaan (Corporate Guarantee)

R
tertanggal 2 Desember 2019 yang dibuat dan ditandatangani oleh

si
dan antara Pemohon PKPU dengan Termohon PKPU II; dan

ne
ng
b. Perjanjian Pemberian Jaminan Perusahaan (Corporate Guarantee)
tertanggal 2 Desember 2019 yang dibuat dan ditandatangani oleh

do
gu dan antara Pemohon PKPU dengan Termohon PKPU III;

In
A
(selanjutnya disebut “Perjanjian-Perjanjian Jaminan Perusahaan”) yang
merupakan perjanjian ikutan (accesoir) dari Perjanjian Pemberian
ah

Pinjaman.

lik
14. Perjanjian-Perjanjian Jaminan Perusahaanpada pokoknya mengatur hal-
am

ub
hal sebagai berikut:
ep
a. Termohon PKPU II dan begitu Juga Termohon PKPU III menjamin
k

dan mengikatkan diri untuk memberikan jaminan berupa


ah

Jaminan Perusahaan (Corporate Guarantee) kepada Pemohon


R

si
PKPU, dimana dalam hal Termohon PKPU I lalai/wanprestasi dalam
melaksanakan kewajiban pembayaran atas utangnya berdasarkan

ne
ng

Perjanjian Pemberian Pinjaman, maka Termohon PKPU II dan


Termohon PKPU III secara tidak dapat ditarik kembali dan tanpa

do
gu

syarat wajib membayar sepenuhnya seluruh kewajiban


Termohon PKPU I berdasarkan Perjanjian Pemberian Pinjaman
kepada Pemohon PKPU.
In
A

b. Masing-masing Termohon PKPU II dan Termohon PKPU III setuju


ah

lik

(i) melepaskan semua dan setiap hak untuk meminta kepada


Termohon PKPU I supaya harta bendanya disita dan digunakan
m

ub

lebih dulu untuk melunasi utangnya kepada Pemohon PKPU, dan


(ii) melepaskan hak-hak yang membebaskan kewajiban Penjamin
ka

sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 1430, 1831, 1833, 1837,


ep

1843 dan Pasal 1847 sampai dengan Pasal 1850 Kitab Undang-
ah

Undang Hukum Perdata.


R

es

c. Masing-masing Termohon PKPU II dan Termohon PKPU III setuju


M

ng

menjadi pihak yang berkewajiban utama untuk melakukan


on

pembayaran sepenuhnya atas kerugian yang diderita Pemohon


gu

Halaman 7 dari 69 Putusan PKPU Nomor 125/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PKPU sebagai akibat kelalaian Termohon PKPU I dalam melakukan

R
pembayaran utang-utangnya kepada Pemohon PKPU berdasarkan

si
Perjanjian Pemberian Pinjaman.

ne
ng
15. Bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas jelas terbukti bahwa
Termohon PKPU II dan Termohon PKPU III masing-masing telah

do
gu mengikatkan diri dengan memberikan Jaminan Perusahaan kepada
Pemohon PKPU. Karenanya, berdasarkan Pasal 1820 KUHPerdata,

In
A
Termohon PKPU II dan Termohon PKPU IIImasing-masing bertanggung
jawab untuk membayar Utang Yang Telah Jatuh Waktu Dan Dapat Ditagih
ah

kepada Pemohon PKPU, apabila Termohon PKPU I sendiri tidak

lik
memenuhinya.
am

ub
Pasal 1820 KUHPerdata mengatur:
ep
“Penanggungan adalah suatu perjanjian dengan mana seorang pihak
k

ketiga, guna kepentingan si berpiutang, mengikatkan diri untuk


ah

memenuhi perikatan si berutang manakala orang itu sendiri tidak


R

si
memenuhinya.”

ne
ng

16. Selanjutnya Termohon PKPU II dan Termohon PKPU III masing-masing


TELAH MELEPASKAN HAK-HAK ISTIMEWANYA selaku penjamin

do
gu

sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 1430, 1831, 1833, 1837, 1843
dan Pasal 1847 sampai dengan Pasal 1850 KUHPerdata yang diatur
secara tegas dalam Perjanjian-Perjanjian Jaminan Perusahaan.
In
A

17. Bahwa dengan telah dilepaskannya hak-hak istimewa Termohon PKPU II


ah

lik

dan Termohon PKPU IIIselaku penjamin, maka berdasarkan ketentuan


Pasal 1832 KUHPerdata, Termohon PKPU II dan Termohon PKPU IIItidak
m

ub

dapat menuntut agar seluruh aset Termohon PKPU I habis terjual terlebih
dahulu untuk melunasi utang Termohon PKPU I kepada Pemohon PKPU
ka

sebelum Pemohon PKPU menuntut pertanggungjawaban dari Termohon


ep

PKPU II dan Termohon PKPU III. Dengan kata lain Pemohon PKPU dapat
ah

langsung meminta pertanggungjawaban dari Termohon PKPU II dan/atau


R

Termohon PKPU III, dimana Termohon PKPU II dan Termohon PKPU III
es

wajib bertanggung jawab atas seluruh utang Termohon PKPU I kepada


M

ng

Pemohon PKPU yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih.


on
gu

Halaman 8 dari 69 Putusan PKPU Nomor 125/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pasal 1832 KUHPerdata mengatur:

si
“Si penanggung tidak dapat menuntut supaya benda-benda si

ne
ng
berutang lebih dulu disita dan dijual untuk melunasi utangnya:

1. apabila ia telah melepaskan hak istimewanya untuk menuntut

do
gu supaya benda-benda si berutang lebih dahulu disita dan
dijual;

In
A
2. apabila ia telah mengikatkan dirinya bersama-sama dengan si
ah

berutang utama secara tanggung-menanggung; dalam hal

lik
mana akibat-akibat perikatannya diatur menurut asas-asas
yang ditetapkan untuk utang tanggung-menanggung;
am

ub
3. jika si berutang dapat mengajukan suatu tangkisan yang hanya
ep
mengenai dirinya sendiri secara pribadi;
k
ah

4. jika si berutang berada dalam keadaan pailit;


R

si
5. dalam hal penanggugan yang diperintahkan oleh Hakim.”

ne
ng

18. Sebagaimana telah diuraikan pada Bab angka Romawi I di atas,

do
gu

merupakan fakta hukum bahwa Termohon PKPU I belum melaksanakan


kewajibannya dalam melunasi pembayaran Utang Yang Telah Jatuh Waktu
Dan Dapat Ditagih kepada Pemohon PKPU, karenanya Pemohon PKPU
In
A

telah juga mengirimkan Surat Peringatan dan Somasi kepada Termohon


PKPU II dan Termohon PKPU III selaku penjamin dari Termohon PKPU I
ah

lik

untuk memberikan peringatan dan melakukan penagihan agar mereka


segera melunasi Utang Yang Telah Jatuh Waktu Dan Dapat Ditagih.
m

ub

19. Namun demikian Termohon PKPU II dan Termohon PKPU III dalam
ka

kedudukannya selaku penjamin atas utang-utang Termohon PKPU I


ep

belum juga melunasi Utang Yang Telah Jatuh Waktu Dan Dapat
ah

Ditagih kepada Pemohon PKPU sampai dengan diajukannya


R

Permohonan PKPU a quo.


es
M

ng

20. Berdasarkan uraian di atas, telah terbukti secara tegas bahwa terdapat
on

hubungan hukum antara masing-masing Termohon PKPU II dan Termohon


gu

Halaman 9 dari 69 Putusan PKPU Nomor 125/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PKPU III (selaku penjamin utang Termohon PKPU I) dengan Pemohon

R
PKPU sehubungan dengan Utang Yang Telah Jatuh Waktu Dan Dapat

si
Ditagih.

ne
ng
21. Berdasarkan uraian di atas, terdapat fakta hukum bahwa Pemohon
PKPU berkedudukan dan merupakan Kreditor dari masing-masing

do
gu Termohon PKPU II dan Termohon PKPU III sebagaimana ditentukan dalam
ketentuan Pasal 1 angka 2 UU Kepailitan, yang berbunyi:

In
A
“Kreditor adalah orang yang mempunyai piutang karena perjanjian
ah

atau Undang-Undang yang dapat ditagih di muka pengadilan”.

lik
Karenanya, Pemohon PKPU MEMILIKI KAPASITAS HUKUM (LEGAL
am

ub
STANDING) SEBAGAI KREDITOR YANG SAH UNTUK MENGAJUKAN
PERMOHONAN PKPU A QUO terhadap Termohon PKPU II dan
ep
Termohon PKPU III, sehingga sudah selayaknya agar Majelis Hakim
k

Pemeriksa Perkara menerima dan mengabulkan Permohonan PKPU a


ah

quo.
R

si
III. PERMOHONAN PKPU A QUO TELAH MEMENUHI SYARAT-SYARAT

ne
ng

PENGAJUAN PERMOHONAN PKPU YANG DIATUR DALAM


KETENTUAN PASAL 222 AYAT (1) DAN AYAT (3) UU KEPAILITAN

do
gu

22. Bahwa, Pasal 222 ayat (1) UU Kepailitan menyatakan:


In
A

“Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang diajukan oleh Debitor


yang mempunyai lebih dari 1 (satu) Kreditor atau oleh Kreditor.”
ah

lik

23. Selanjutnya, Pasal 222 ayat (3) UU Kepailitan mengatur bahwa:


m

ub

“Kreditor yang memperkirakan bahwa Debitor tidak dapat


ka

melanjutkan membayar utangnya yang sudah jatuh waktu dan


ep

dapat ditagih, dapat memohon agar kepada Debitor diberi


ah

penundaan kewajiban pembayaran utang, untuk memungkinkan


R

Debitor mengajukan rencana perdamaian yang meliputi tawaran


es

pembayaran sebagian atau seluruh utang kepada Kreditornya.”


M

ng

on
gu

Halaman 10 dari 69 Putusan PKPU Nomor 125/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
24. Berdasarkan ketentuan-ketentuan tersebut di atas, maka syarat-syarat

R
untuk mengajukan Permohonan PKPU adalah sebagai berikut:

si
ne
ng
a. Adanya utang yang telah jatuh tempo dan dapat ditagih dari debitor
(in casu Termohon PKPU I, Termohon PKPU II dan Termohon PKPU
III) kepada kreditor (in casu Pemohon PKPU).

do
gu
b. Debitor (in casu Termohon PKPU I, Termohon PKPU II dan Termohon

In
A
PKPU III) memiliki lebih dari 1 (satu) kreditor; dan
ah

c. Kreditor (in casu Pemohon PKPU) memperkirakan bahwa debitor (in

lik
casu Termohon PKPU I, Termohon PKPU II dan Termohon PKPU III)
tidak mampu membayar utang yang telah jatuh tempo dan dapat
am

ub
ditagih tersebut.
ep
Adapun syarat-syarat tersebut di atas telah dipenuhi oleh Pemohon
k

PKPU, yaitu sebagaimana diuraikan di bawah ini:


ah

si
A. TERMOHON PKPU I, TERMOHON PKPU II dan TERMOHON PKPU III
ADALAH DEBITOR DARI PEMOHON PKPU YANG MEMILIKI UTANG

ne
ng

YANG TELAH JATUH WAKTU DAN DAPAT DITAGIH.

do
gu

25. Sebagaimana telah diuraikan secara menyeluruh pada paragraf butir


angka 1 sampai dengan paragraf butir angka 21 di atas, merupakan fakta
hukum bahwa TERMOHON PKPU I BEGITU JUGATERMOHON PKPU II
In
A

dan TERMOHON PKPU III ADALAH DEBITOR DARI PEMOHON PKPU


sebagaimana dinyatakan dalam ketentuan Pasal 1 angka 3 UU Kepailitan
ah

lik

yang berbunyi:
m

ub

“Debitor adalah orang yang mempunyai utang karena perjanjian atau


Undang-Undang yang pelunasannya dapat ditagih di muka
ka

pengadilan.”
ep
ah

26. Bahwa fakta hukum dimana Termohon PKPU I begitu jugaTermohon


R

PKPU II dan Termohon PKPU IIImerupakan debitor dari Pemohon


es

PKPU sebagaimana dimaksud di atas dapat dibuktikan secara sederhana,


M

ng

yaitu berdasarkan:
on
gu

Halaman 11 dari 69 Putusan PKPU Nomor 125/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
a. Termohon PKPU I merupakan debitor dari Pemohon PKPU

R
dibuktikanberdasarkanadanya Tagihan yang timbul dari hubungan

si
hukum antara Pemohon PKPU dengan Termohon PKPU

ne
ng
berdasarkan Perjanjian Pemberian Pinjaman, yang karenanya
mengakibatkan Termohon PKPU I memiliki kewajiban untuk
membayar Utang Yang Telah Jatuh Waktu Dan Dapat Ditagih kepada

do
gu Pemohon PKPU. Hal ini sudah diuraikan oleh Pemohon PKPU pada
paragraf butir angka 1 sampai dengan paragraf butir angka 12 di

In
A
atas.
ah

b. Termohon PKPU II dan Termohon PKPU III merupakan debitor dari

lik
Pemohon PKPU dibuktikanberdasarkanadanya penjaminan yang
diberikan oleh Termohon PKPU II dan Termohon PKPU III
am

ub
berdasarkan Perjanjian-Perjanjian Jaminan Perusahaan yang
mengakibatkan Termohon PKPU II dan Termohon PKPU III secara
ep
tanggung renteng/tanggung menanggung menjadi pihak yang
k

berkewajiban utama untuk membayar Utang Yang Telah Jatuh Waktu


ah

Dan Dapat Ditagih kepada Pemohon PKPU. Hal ini juga sudah
R

si
Pemohon PKPU uraikan pada paragraf butir angka 13 sampai
dengan paragraf butir angka 21 di atas.

ne
ng

27. Selain daripada itu, penjelasan yang telah disampaikan pada paragraf

do
gu

butir angka 1 sampai dengan paragraf butir angka 21 di atas juga


memberikan kesimpulan mengenai adanya fakta hukum lainnya, yaitu
bahwa ParaTermohon PKPU juga memiliki kewajiban utang yang telah
In
A

jatuh waktu dan dapat ditagih kepada Pemohon PKPU sebagaimana


dipersyaratkan dalam ketentuan Pasal 222 ayat (3) UU Kepailitan yang
ah

lik

berbunyi:
m

ub

“Kreditor yang memperkirakan bahwa Debitor tidak dapat


melanjutkan membayar utangnya yang sudah jatuh waktu dan
ka

dapat ditagih, dapat memohon agar kepada Debitor diberi


ep

penundaan kewajiban pembayaran utang, untuk memungkinkan


ah

Debitor mengajukan rencana perdamaian yang meliputi tawaran


R

pembayaran sebagian atau seluruh utang kepada Kreditornya.”


es
M

ng

28. Fakta hukum bahwa Termohon PKPU I memiliki kewajiban utang kepada
on

Pemohon PKPU yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih dapat dibuktikan
gu

Halaman 12 dari 69 Putusan PKPU Nomor 125/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
juga secara sederhana yaitu bahwa Tagihan sebesarRp.10.000.000.000

R
(sepuluh miliar Rupiah)berikut bunganya yang timbul berdasarkan

si
Perjanjian Pemberian Pinjaman,seluruhnya telah jatuh waktu dan dapat

ne
ng
ditagih, karena tanggal jatuh temponya, yaitu 1 Februari 2020, sudah
terlewati.

do
gu 29. Sedangkan fakta hukum bahwa Termohon PKPU II dan Termohon PKPU
III sebagai penjamin memiliki kewajiban utang kepada Pemohon PKPU

In
A
yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih dapat dibuktikan juga secara
sederhana yaitu bahwa pembayaran atas Tagihan oleh Termohon PKPU I
ah

kepada Pemohon PKPU, yang dijamin oleh Termohon PKPU II dan

lik
Termohon PKPU III berdasarkan Perjanjian-Perjanjian Jaminan
Perusahaan, telah jatuh waktu sejak tanggal 1 Februari 2020, karenanya
am

ub
secara serta merta Termohon PKPU II dan Termohon PKPU III terhitung
sejak tanggal 1 Februari 2020 secara tanggung renteng/tanggung
ep
menanggung menjadi pihak yang berkewajiban utama untuk membayar
k

Utang Yang Telah Jatuh Waktu Dan Dapat Ditagih kepada Pemohon
ah

PKPU.
R

si
DENGAN DEMIKIAN, TELAH JELAS DAN TERANG BAHWA TERMOHON

ne
ng

PKPU I, TERMOHON PKPU II dan TERMOHON PKPU III MERUPAKAN


DEBITOR DARI PEMOHON PKPU DAN TERMOHON PKPU

do
gu

I,TERMOHON PKPU II DAN TERMOHON PKPU III MEMILIKI UTANG


YANG TELAH JATUH WAKTU KEPADA PEMOHON PKPU DAN DAPAT
DITAGIH.
In
A

B. PARA TERMOHON PKPU MEMILIKI LEBIH DARI 1 (SATU) KREDITOR


ah

lik

30. Bahwa, ketentuan Pasal 222 ayat (1) UU Kepailitan mengatur mengenai
m

ub

syarat permohonan PKPU harus terdapat lebih dari 1 (satu) kreditor,


sebagaimana ketentuan tersebut berbunyi:
ka

ep

“Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang diajukan oleh Debitor


ah

yang mempunyai lebih dari 1 (satu) Kreditor atau oleh Kreditor”.


R

es

31. Dengan demikian, guna terpenuhinya syarat pengajuan PKPU


M

ng

sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 222 ayat (1) UU Kepailitan


on

tersebut di atas, maka dengan ini PEMOHON PKPU DAPAT


gu

Halaman 13 dari 69 Putusan PKPU Nomor 125/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
MEMBUKTIKAN ADANYA KREDITOR LAIN DARI PARA TERMOHON

R
PKPU SELAIN PEMOHON PKPU, yaitu:

si
ne
ng
a. Kreditor lain dari Termohon PKPU I:

PT CIPTAPERDANA PROMOSINDO, suatu perseroan terbatas yang

do
gu didirikan berdasarkan hukum yang berlaku di negara Republik
Indonesia, beralamat di Jl. Raya Pondok Kelapa Blok E 10 No.BC

In
A
LT.II, RT.009, RW.011, Kelurahan Pondok Kelapa, Kecamatan Duren
Sawit, Jakarta Timur – DKI Jakarta, Indonesia.
ah

lik
Berdasarkan keterangan yang Pemohon PKPU peroleh dari PT
Ciptaperdana Promosindo, terdapat fakta hukum yang berbasis
am

ub
kepada dokumen bahwa Termohon PKPU I juga memiliki utang
kepada PT Ciptaperdana Promosindo (in casu Kreditor Lain
ep
Termohon PKPU I) sebesar Rp.2.000.000.000 (dua miliar Rupiah)
k

berikut bunganya (“Tagihan Kreditor Lain Termohon PKPU I”)


ah

yang timbul berdasarkan Perjanjian Pemberian Pinjaman tertanggal


R

si
12 Desember 2019, dimana Termohon PKPU I meminjam sejumlah
uang kepada Pemohon PKPU untuk keperluan perluasan usaha;

ne
ng

b. Kreditor lain dari Termohon PKPU II:

do
gu

PT CIPTAPERDANA PROMOSINDO, suatu perseroan terbatas yang


didirikan berdasarkan hukum yang berlaku di negara Republik
In
A

Indonesia, beralamat di Jl. Raya Pondok Kelapa Blok E 10 No.BC


LT.II, RT.009, RW.011, Kelurahan Pondok Kelapa, Kecamatan Duren
ah

lik

Sawit, Jakarta Timur – DKI Jakarta, Indonesia.


m

ub

Berdasarkan keterangan yang Pemohon PKPU peroleh dari PT


Ciptaperdana Promosindo, terdapat fakta hukum yang berbasis
ka

kepada dokumen bahwa Termohon PKPU II juga memiliki utang


ep

kepada PT Ciptaperdana Promosindo (in casu Kreditor Lain


ah

Termohon PKPU II) sebesar Rp.2.000.000.000 (dua miliar Rupiah)


R

berikut bunganya (“Tagihan Kreditor Lain Termohon PKPU II”)


es

yang timbul berdasarkan Perjanjian Pemberian Pinjaman tertanggal


M

ng

12 Desember 2019, dimana Termohon PKPU II meminjam sejumlah


on

uang kepada Pemohon PKPU untuk keperluan perluasan usaha;


gu

Halaman 14 dari 69 Putusan PKPU Nomor 125/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R
c. Kreditor lain dari Termohon PKPU III:

si
ne
ng
PT CIPTAPERDANA PROMOSINDO, suatu perseroan terbatas yang
didirikan berdasarkan hukum yang berlaku di negara Republik
Indonesia, beralamat di Jl. Raya Pondok Kelapa Blok E 10 No.BC

do
gu LT.II, RT.009, RW.011, Kelurahan Pondok Kelapa, Kecamatan Duren
Sawit, Jakarta Timur – DKI Jakarta, Indonesia.

In
A
Berdasarkan keterangan yang Pemohon PKPU peroleh dari PT
ah

Ciptaperdana Promosindo, terdapat fakta hukum yang berbasis

lik
kepada dokumen bahwa Termohon PKPU III juga memiliki utang
kepada PT Ciptaperdana Promosindo (in casu Kreditor Lain
am

ub
Termohon PKPU III) sebesar Rp.1.000.000.000 (satu miliar
Rupiah) berikut bunganya (“Tagihan Kreditor Lain Termohon
ep
PKPU III”) yang timbul berdasarkan Perjanjian Pemberian Pinjaman
k

tertanggal 12 Desember 2019, dimana Termohon PKPU III meminjam


ah

sejumlah uang kepada Pemohon PKPU untuk keperluan perluasan


R

si
usaha;

ne
ng

status dari tagihan-tagihan para kreditur lain sebagaimana dimaksud di


atas seluruhnya masih belum dibayarkan oleh masing-masing Para

do
gu

Termohon PKPU sampai dengan diajukannya Permohonan PKPU a quo


ini.
In
A

32. Bahwa, berdasarkan uraian mengenai fakta yang disertai dengan bukti
sebagaimana dimaksud di atas, maka telah terbukti secara sah dan
ah

lik

sederhana bahwa masing-masing Termohon PKPU memiliki lebih dari


1 (satu) kreditor, sehingga Permohonan PKPU yang diajukan
m

ub

terhadap Termohon PKPU telah memenuhi syarat sebagaimana


dimaksud dalam ketentuan Pasal 222 ayat (1) UU Kepailitan.
ka

ep
ah

C. PEMOHON PKPU MEMPERKIRAKAN BAHWA PARA TERMOHON


R

PKPU TIDAK DAPAT MELANJUTKAN MEMBAYAR UTANG YANG


es

TELAH JATUH WAKTU DAN DAPAT DITAGIH TERSEBUT


M

ng

on
gu

Halaman 15 dari 69 Putusan PKPU Nomor 125/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
33. Bahwa Permohonan PKPU a quo diajukan oleh Pemohon PKPU

R
berdasarkan adanya fakta bahwa Para Termohon PKPU mempunyai

si
Utang Yang Telah Jatuh Waktu Dan Dapat Ditagih kepada Pemohon PKPU

ne
ng
sebagaimana telah diuraikan secara terperinci di atas.

34. Bahwa, Pemohon PKPU telah dapat membuktikan bahwa Para

do
gu Termohon PKPU telah terbukti secara sederhana tidak melakukan
pembayaran terhadap Utang Yang Telah Jatuh Waktu Dan Dapat Ditagih,

In
A
yang belum dibayarkan sejak 1 Februari 2020 dan bahkan sampai dengan
tanggal dimana Permohonan PKPU a quo ini diajukan, padahal
ah

PEMOHON PKPU TELAH SECARA PATUT MENEGUR DAN/ATAU

lik
MEMBERIKAN PERINGATAN KERAS LEBIH DARI 1 (SATU) KALI
KEPADA PARA TERMOHON PKPU UNTUK MEMBAYAR KEWAJIBAN
am

ub
UTANG YANG TELAH JATUH WAKTU DAN DAPAT DITAGIH
TERSEBUT,sebagaimana telah diuraikan di atas.
ep
k
ah

35. Bahwa terhitung sejak Surat Peringatan dan Somasi yang dikirimkanoleh
R

si
Pemohon PKPU kepada Para Termohon PKPU sampai dengan
diajukannya Permohonan PKPU a quo ini, Pemohon PKPU tidak pernah

ne
ng

menerima respon, balasan dan/atau penjelasan apapun dari Para


Termohon PKPU sebagai bentuk itikad baik yang sangat mendasar, yang

do
gu

setidaknya dapat memberikan informasi mengenai kemampuan dan/atau


kesanggupan dari Para Termohon PKPU untuk memenuhi kewajiban
pembayaran atas Utang Yang Telah Jatuh Waktu Dan Dapat Ditagih
In
A

kepada Pemohon PKPU.


ah

lik

36. Dengan demikian, adalah NYATA dan TERBUKTI bahwa unsur debitor
tidak dapat melanjutkan membayar atas Utang Yang Telah Jatuh Waktu
m

ub

dan Dapat Ditagih sebagaimana dipersyaratkan dalam ketentuan Pasal


222 ayat (3) UU Kepailitan untuk dapat diajukannya Permohonan PKPU
ka

oleh Pemohon PKPU selaku kreditor yang sah dari Para Termohon PKPU
ep

TELAH TERPENUHI.
ah

37. Dengan demikian, merupakan fakta hukum bahwa Para Termohon PKPU
es

tidak pernah melakukan pembayaran atas Utang Yang Telah Jatuh Waktu
M

ng

Dan Dapat Ditagih tersebut meskipun telah dilakukan penagihan dan


on

peringatan serta peneguran oleh Pemohon PKPU, oleh karenanya MAKA


gu

Halaman 16 dari 69 Putusan PKPU Nomor 125/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
TELAH CUKUP ALASAN BAGI PEMOHON PKPU UNTUK

R
MENGAJUKAN PERMOHONAN PKPU A QUO KEPADA PARA

si
TERMOHON PKPU DAN CUKUP BERALASAN PULA UNTUK

ne
ng
MENYATAKAN BAHWA PARA TERMOHON PKPU TIDAK MAMPU
MELAKUKAN PELUNASAN ATAUPUN PEMBAYARAN ATAS UTANG
YANG TELAH JATUH WAKTU DAN DAPAT DITAGIH TERSEBUT.

do
gu
38. Uraian tersebut di atas juga telah sejalan dengan ketentuan Pasal 222

In
A
ayat (3) UU Kepailitan yang berbunyi:
ah

“Kreditor yang memperkirakan bahwa Debitor tidak dapat

lik
melanjutkan membayar utangnya yang sudah jatuh waktu dan
dapat ditagih, dapat memohon agar kepada Debitor diberi
am

ub
penundaan kewajiban pembayaran utang, untuk memungkinkan
Debitor mengajukan rencana perdamaian yang meliputi tawaran
ep
pembayaran sebagian atau seluruh utang kepada Kreditornya.”
k
ah

IV. PERMOHONAN PKPU A QUO DAPAT DIBUKTIKAN SECARA


R

si
SEDERHANA SESUAI DENGAN KETENTUAN PASAL 8 AYAT (4) UU
KEPAILITAN)

ne
ng

39. Bahwa berdasarkan uraian fakta-fakta di atas dan bukti-bukti yang

do
gu

disampaikan oleh Pemohon PKPU, maka demi hukum telah TERBUKTI


SECARA SEDERHANAbahwa:
In
A

a. Terpenuhinya unsur ADANYA HUBUNGAN HUKUM YANG SAH


ANTARA PEMOHON PKPU SELAKU KREDITOR DENGAN PARA
ah

lik

TERMOHON PKPU SELAKU DEBITOR, SEBAGAIMANA DAPAT


DIBUKTIKAN DENGAN PERJANJIAN PEMBERIAN PINJAMAN,
m

ub

SERTA PERJANJIAN-PERJANJIAN JAMINAN PERUSAHAAN;


ka

b. Terpenuhinya unsur ADANYA UTANG PARA TERMOHON PKPU


ep

YANG TELAH JATUH TEMPO DAN HARUS DIBAYAR (DUE AND


ah

PAYABLE) KEPADA PEMOHON PKPU SEBESAR


R

Rp.10.000.000.000 (SEPULUH MILIAR RUPIAH)BERIKUT


es

BUNGANYA, BERDASARKAN: (I)PERJANJIAN PEMBERIAN


M

ng

PINJAMAN; DAN (II) PERJANJIAN-PERJANJIAN JAMINAN


on

PERUSAHAAN;
gu

Halaman 17 dari 69 Putusan PKPU Nomor 125/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R
c. Terpenuhinya unsur PARATERMOHON PKPU MEMILIKI LEBIH

si
DARI 1 (SATU) KREDITOR, YAKNI PT SEMBILAN BINTANG

ne
ng
CEMERLANG (IN CASU PEMOHON PKPU) DAN PT
CIPTAPERDANA PROMOSINDO (IN CASU KREDITOR LAIN PARA
TERMOHON PKPU).

do
gu
40. Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka TELAH DAPAT DIBUKTIKAN

In
A
SECARA SEDERHANA PERMOHONAN PKPU A QUO sebagaimana
diamanatkan dalam ketentuan Pasal 8 ayat (4) UU Kepailitan yang
ah

menyatakan:

lik
“Permohonan pernyataan pailit harus dikabulkan apabila terdapat
am

ub
fakta atau keadaan yang terbukti secara sederhana bahwa
persyaratan untuk dinyatakan pailit sebagaimana dimaksud dalam
ep
Pasal 2 ayat (1) telah dipenuhi.”
k
ah

Lebih lanjut, Penjelasan Pasal 8 ayat (4) UU Kepailitan menerangkan


R

si
mengenai “fakta atau keadaan yang terbukti secara sederhana” sebagai
berikut:

ne
ng

“Yang dimaksud dengan “fakta atau keadaan yang terbukti secara

do
gu

sederhana” adalah adanya fakta dua atau lebih kreditor dan fakta
utang-utang yang telah jatuh waktu dan tidak dibayar. Sedangkan
perbedaan besarnya jumlah utang yang didalilkan oleh
In
A

Pemohon dan Termohon tidak menghalangi dijatuhkannya


putusan pernyataan Pailit.”
ah

lik

41. Bahwa dengan kata lain, yang dimaksud terbukti secara sederhana
m

ub

adalah KREDITOR DAPAT MEMBUKTIKAN BAHWA DEBITOR


BERUTANG KEPADANYA, DAN UTANG TERSEBUT BELUM
ka

DIBAYARKAN OLEH DEBITOR KEPADANYA DAN TELAH JATUH


ep

WAKTU SERTA DAPAT DITAGIH, KEMUDIAN PEMOHON PKPU DAPAT


ah

MEMBUKTIKAN BAHWA PARA TERMOHON PKPU MEMPUNYAI


R

KREDITOR LAIN SELAIN DIRINYA.


es
M

ng

on
gu

Halaman 18 dari 69 Putusan PKPU Nomor 125/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
42. Disamping itu perlu juga kiranya menjadi pertimbangan Yang Mulia

R
Majelis Hakim atas doktrin dan yurisprudensi tetap dalam perkara

si
kepailitan dan/atau PKPU yaitu sebagai berikut:

ne
ng
a. Kartini Muljadi dalam buku Gunawan Widjaja berjudul “Pedoman
Menangani Perkara Kepailitan” (Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada,

do
gu 2004) pada halaman 141 menyatakan bahwa “yang dimaksud
dengan pembuktian sederhana adalah pembuktian sederhana

In
A
mengenai: 1) eksistensi dari suatu utang Debitor yang dimohonkan
kepailitan, yang telah jatuh tempo; dan 2) eksistensi dari dua atau
ah

lebih kreditor dari Debitor yang dimohonkan kepailitan”.

lik
b. Putusan Pengadilan Niaga No.35/Pailit/2002/PN.Niaga.Jkt.Pst.
am

ub
juncto. Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No.02
K/N/2003.
ep
k

Dalam perkara tersebut, Debitor tidak membayar biaya pemesanan


ah

hotel dan makanan pada waktu yang telah diperjanjikan. Walaupun


R

si
terhadap kewajiban Debitor ini, Debitor telah mengajukan usulan
untuk membayar secara mengangsur, namum Termohon tetap

ne
ng

dipailitkan karena telah terbukti secara sederhana memiliki utang


yang telah jatuh Waktu dan dapat ditagih.

do
gu

c. Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No.02 K/N/2003,


dimana hakim yang memutus perkara dalam pertimbangannya
In
A

menyatakan:
ah

lik

“Termohon Kasasi adalah debitur yang mempunyai 2 kreditur


(Pemohon Kasasi dan PT. Bank Lippo, Tbk.) serta tidak membayar
m

ub

lunas sedikitnya satu utang (utang kepada Pemohon Kasasi) yang


telah jatuh tempo dan dapat ditagih sehingga Permohonan Pailit
ka

yang diajukan oleh Pemohon Kasasi harus dikabulkan.”


ep
ah

V. PERMOHONAN PKPU A QUO BERDASAR HUKUM UNTUK


R

DIKABULKAN
es
M

ng

on
gu

Halaman 19 dari 69 Putusan PKPU Nomor 125/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
43. Dari uraian tersebut di atas jelas bahwa Permohonan PKPU a quo telah

R
memenuhi persyaratan permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran

si
Utang (PKPU) sebagaimana diatur dalam UU Kepailitan.

ne
ng
44. Bahwa oleh karena itu berdasarkan Pasal 225 ayat (3) UU Kepailitan,
Pengadilan Niaga dalam jangka waktu paling lambat 20 (dua puluh) hari

do
gu sejak tanggal didaftarkannya Permohonan PKPU ini, harus mengabulkan
penundaan kewajiban pembayaran utang sementara dan harus menunjuk

In
A
seorang Hakim Pengawas dari Hakim-Hakim Niaga di Pengadilan Niaga
pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat serta mengangkat 1 (satu) atau
ah

lebih pengurus yang bersama dengan Debitor mengurus harta Debitor,

lik
sebagaimana ketentuan tersebut berbunyi:
am

ub
Pasal 225 ayat (3) UU Kepailitan:
ep
“Dalam hal permohonan diajukan oleh Kreditor, Pengadilan dalam
k

waktu paling lambat 20 (dua puluh) hari sejak tanggal didaftarkannya


ah

surat permohonan, harus mengabulkan permohonan penundaan


R

si
kewajiban pembayaran utang sementara dan harus menunjuk
Hakim Pengawas dari hakim pengadilan serta mengangkat 1 (satu)

ne
ng

atau lebih pengurus yang bersama dengan Debitor mengurus harta


Debitor.”

do
gu

45. Bahwa Permohonan PKPU a quo telah sesuai dengan UU Kepailitan


yang mengatur dan juga Pemohon PKPU dapat membuktikan adanya
In
A

beberapa perkara yang sama yang telah diputus oleh Pengadilan Niaga
pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat khususnya terhadap permohonan
ah

lik

PKPU terhadap debitor dan guarantor/penjaminnya yang telah


melepaskan hak-hak istimewanya, sebagaimana dapat dibuktikan dengan
m

ub

putusan-putusan sebagai berikut:


ka

a. Putusan No. 62/Pdt.Sus-PKPU/2018/PN.Niaga.Jkt.Pst tanggal 22


ep

Juni 2018;
ah

b. Putusan No. 63/Pdt.Sus/PKPU/2018/PN.Niaga.Jkt.Pst tanggal 22


R

Juni 2018.
es
M

ng

46. Majelis Hakim pemeriksa perkara yang kami hormati, bahwa dengan
on

dapat dibuktikannya persyaratan permohonan Penundaan Kewajiban


gu

Halaman 20 dari 69 Putusan PKPU Nomor 125/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pembayaran Utang (PKPU) sebagaimana diatur dalam UU Kepailitan telah

R
terpenuhi, MAKA DEMI HUKUM PERMOHONAN PKPU A QUO SUDAH

si
SEPATUTNYA DAN SELAYAKNYA UNTUK DIKABULKAN.

ne
ng
VI. PENUNJUKKAN HAKIM PENGAWAS DAN TIM PENGURUS

do
gu 47. Bahwa dengan dapat dikabulkannya Permohonan PKPU a quo secara
sederhana maka dengan ini Pemohon PKPU memohon kepada Majelis

In
A
Hakim yang memeriksa perkara a quo untuk dapat menunjuk Hakim
Pengawas dari hakim Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta
ah

Pusat yang bertugas untuk mengawasi jalannya proses PKPU a quo.

lik
48. Selain itu, Pemohon PKPU juga memohon kepada Majelis Hakim yang
am

ub
memeriksa perkara a quo untuk dapat menunjuk dan mengangkat:
ep
a. Saudara HAMONANGAN SYAHDAN HUTABARAT, S.H., berkantor di
k

SHAL Legal Counsellors, yang sekarang beralamat di Sovereign


ah

Plaza Lantai 20 Unit C, Jl. TB. Simatupang, Kavling 36, Jakarta


R

si
Selatan, 12430, Kurator dan Pengurus yang terdaftar di Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-

ne
ng

203.AH.04.03-2017 tertanggal 6 November 2017;

do
gu

b. Saudara ALFIN SULAIMAN, S.H., M.H.,berkantor di Arkananta


Vennootschap (d/h Sulaiman & Herling Attorneys at law), dengan
alamat di RDTX Tower, Lantai 12, Zona F suite 1201, Jl. Prof. Dr.
In
A

Satrio Kav.EIV No. 6, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Kurator dan


Pengurus yang terdaftar di Kementerian Hukum dan Hak Asasi
ah

lik

Manusia Republik Indonesia Nomor AHU.AH.04.03-86 tertanggal 4


April 2016;
m

ub

c. Saudara H. JANUARI S. SH., MH., berkantor di Simanungkalit


ka

Sihombing & Rekan, dengan alamat di Gedung Manggala Wanabakti,


ep

Suite 332 Wing B, Jl. Gatot Subroto No.6, Senayan, Jakarta


ah

Pusat 10270, Kurator dan Pengurus yang terdaftar di Kementerian


R

Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-


es

143.AH.04.03-2019 tanggal 13 Juni 2019;


M

ng

on
gu

Halaman 21 dari 69 Putusan PKPU Nomor 125/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sebagai Tim Pengurus dalam proses PKPU a quo yang berdasarkan

R
keterangannya sendiri berhak menjabat baik sebagai Pengurus dalam

si
proses PKPU maupun sebagai Kurator dalam proses kepailitan, dan tidak

ne
ng
ada benturan kepentingan jika diangkat sebagai Pengurus dalam perkara
PKPU a quo, serta tidak sedang menangani lebih dari 3 (tiga) perkara
kepailitan maupun PKPU pada saat ini.

do
gu
Berdasarkan uraian-uraian tersebut di atas, kiranya cukup alasan bagi Majelis

In
A
Hakim Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang
menangani perkara a quo untuk memeriksa, mengadili serta memberikan
ah

putusan sebagai berikut:

lik
1. Mengabulkan Permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang
am

ub
(PKPU) yang diajukan oleh Pemohon PKPU terhadap:
ep
a. KOPERASI SIMPAN PINJAM ALTO/Termohon PKPU I;
k

b. PT WAHANA BERSAMA NUSANTARA/Termohon PKPU II; dan


ah

c. PT TIARA GLOBAL PROPERTINDO/Termohon PKPU III;


R

si
dan menyatakan:

ne
ng

a. KOPERASI SIMPAN PINJAM ALTO/Termohon PKPU I;

do
gu

b. PT WAHANA BERSAMA NUSANTARA/Termohon PKPU II; dan


c. PT TIARA GLOBAL PROPERTINDO/Termohon PKPU III;
In
A

berada dalam Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang;


ah

lik

2. Menetapkan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU)


Sementara terhadap:
m

ub

a. KOPERASI SIMPAN PINJAM ALTO/Termohon PKPU I;


ka

b. PT WAHANA BERSAMA NUSANTARA/Termohon PKPU II; dan


ep

c. PT TIARA GLOBAL PROPERTINDO/Termohon PKPU III;


ah

untuk jangka waktu paling lama 45 (empat puluh lima) hari sejak
es

dikeluarkannya putusan ini;


M

ng

on
gu

Halaman 22 dari 69 Putusan PKPU Nomor 125/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3. Menunjuk dan mengangkat Hakim Pengawas dari Hakim-Hakim

R
Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat untuk mengawasi

si
proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) terhadap:

ne
ng
a. KOPERASI SIMPAN PINJAM ALTO/Termohon PKPU I;
b. PT WAHANA BERSAMA NUSANTARA/Termohon PKPU II; dan

do
gu c. PT TIARA GLOBAL PROPERTINDO/Termohon PKPU III;

In
A
4. Menunjuk dan mengangkat:
ah

a. Saudara HAMONANGAN SYAHDAN HUTABARAT, S.H., berkantor di

lik
SHAL Legal Counsellors, yang sekarang beralamat di Sovereign
Plaza Lantai 20 Unit C, Jl. TB. Simatupang, Kavling 36, Jakarta
am

ub
Selatan, 12430, Kurator dan Pengurus yang terdaftar di Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-
ep
203.AH.04.03-2017 tertanggal 6 November 2017;
k
ah

b. Saudara ALFIN SULAIMAN, S.H., M.H.,berkantor di Arkananta


R

si
Vennootschap (d/h Sulaiman & Herling Attorneys at law), dengan
alamat di RDTX Tower, Lantai 12, Zona F suite 1201, Jl. Prof. Dr.

ne
ng

Satrio Kav.EIV No. 6, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Kurator dan


Pengurus yang terdaftar di Kementerian Hukum dan Hak Asasi

do
gu

Manusia Republik Indonesia Nomor AHU.AH.04.03-86 tertanggal 4


April 2016; dan
In
A

c. Saudara H. JANUARI S. SH., MH., berkantor di Simanungkalit


Sihombing & Rekan, dengan alamat di Gedung Manggala Wanabakti,
ah

lik

Suite 332 Wing B, Jl. Gatot Subroto No.6, Senayan, Jakarta Pusat
10270, Kurator dan Pengurus yang terdaftar di Kementerian Hukum
m

ub

dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-


143.AH.04.03-2019 tanggal 13 Juni 2019;
ka

ep

Sebagai Tim Pengurus dalam proses Penundaan Kewajiban Pembayaran


ah

Utang (PKPU) a quo, dan sebagai Tim Kurator apabila:


R

es

a. KOPERASI SIMPAN PINJAM ALTO/Termohon PKPU I;


M

ng

b. PT WAHANA BERSAMA NUSANTARA/Termohon PKPU II; dan


on

c. PT TIARA GLOBAL PROPERTINDO/Termohon PKPU III;


gu

Halaman 23 dari 69 Putusan PKPU Nomor 125/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R
dalam perkara Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) a quo

si
dinyatakan Pailit;

ne
ng
5. Membebankan seluruh biaya pengadilan kepada:

do
gu a. KOPERASI SIMPAN PINJAM ALTO/Termohon PKPU I;
b. PT WAHANA BERSAMA NUSANTARA/Termohon PKPU II; dan

In
A
c. PT TIARA GLOBAL PROPERTINDO/Termohon PKPU III;
ah

Atau apabila Majelis Hakim Yang Terhormat pada Pengadilan Niaga pada

lik
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang memeriksa dan memutus perkara ini
mempunyai pertimbangan lain, mohon dapat diberikan putusan yang seadil-
am

ub
adilnya (ex aequo et bono).
ep
Menimbang, bahwa kemudian Pemohon mengajukan perubahan dan
k

penambahan (renvoi) atas permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran


ah

Utang (PKPU) sebagaimana suratnya tertanggal 11 Juni 2020 yang mana


R

si
renvoi tersebut sebagai berikut :
Dengan ini Pemohon PKPU mengajukan Perbaikan terhadap Permohonan

ne
ng

Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang yang terdaftar dalam register perkara


Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan

do
gu

nomor125/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst (“Permohonan PKPU”)


dimana Permohonan PKPU tersebut pada awalnya diajukan terhadap:
In
A

1. KOPERASI SIMPAN PINJAM ALTO, suatu koperasi simpan pinjam yang


didirikan berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia, beralamat di Jl.
ah

lik

Bukit Gading Raya Gading Auto Center Lantai 1, Kelapa Gading Barat –
Kelapa Gading, Jakarta Utara, Indonesia (selanjutnya disebut “Termohon
m

ub

PKPU I”);
ka

2. PT WAHANA BERSAMA NUSANTARA, suatu perseroan terbatasyang


ep

didirikan berdasarkan hukum negara Republik Indonesia, beralamat di KP.


ah

Klapanunggal, RT.003/RW.001, Klapanunggal, Klapa Nunggal, Kabupaten


R

Bogor, Jawa Barat, Indonesia (selanjutnya disebut “Termohon PKPU II”);


es

dan
M

ng

on
gu

Halaman 24 dari 69 Putusan PKPU Nomor 125/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3. PT TIARA GLOBAL PROPERTINDO, suatu perseroan terbatasyang

R
didirikan berdasarkan hukum negara Republik Indonesia, beralamat di The

si
Bellezza Shopping Arcade Lt.3 Unit SA No.30-31, JL. Letjen Soepeno

ne
ng
No.34, Arteri Permata Hijau Grogol Utara, Kebayoran Lama, Jakarta
Selatan, Indonesia (selanjutnya disebut “Termohon PKPU III”);

do
gu dan melalui Perbaikan ini, Pemohon PKPU hanya akan mengajukan
Permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang berdasarkan ketentuan

In
A
Pasal 222 ayat (3) Undang-Undang No.37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan
Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (“UU Kepailitan”) terhadap pihak-
ah

pihak yang akan disebutkan di bawah ini, karenanya pihak-pihak termohon

lik
dalam Permohonan PKPU diubah menjadi sebagai berikut:
am

ub
1. KOPERASI SIMPAN PINJAM ALTO, suatu koperasi simpan pinjam yang
didirikan berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia, beralamat di Jl.
ep
Bukit Gading Raya Gading Auto Center Lantai 1, Kelapa Gading Barat –
k

Kelapa Gading, Jakarta Utara, Indonesia (selanjutnya disebut “Termohon


ah

PKPU I”); dan


R

si
2. PT WAHANA BERSAMA NUSANTARA, suatu perseroan terbatasyang

ne
ng

didirikan berdasarkan hukum negara Republik Indonesia, beralamat di KP.


Klapanunggal, RT.003/RW.001, Klapanunggal, Klapa Nunggal, Kabupaten

do
gu

Bogor, Jawa Barat, Indonesia (selanjutnya disebut “Termohon PKPU II”);

untuk selanjutnya secara bersama-sama disebut sebagai “Para Termohon


In
A

PKPU”.
ah

lik

Selanjutnya melalui Perbaikan Permohonan ini, Pemohon PKPU juga


mengubah susunan Tim Pengurus yang tercantum di dalam Permohonan
m

ub

PKPU, yang sebelumnya terdiri dari:


ka

a. Saudara HAMONANGAN SYAHDAN HUTABARAT, S.H., berkantor di


ep

SHAL Legal Counsellors, yang sekarang beralamat di Sovereign Plaza


ah

Lantai 20 Unit C, Jl. TB. Simatupang, Kavling 36, Jakarta Selatan, 12430,
R

Kurator dan Pengurus yang terdaftar di Kementerian Hukum dan Hak


es

Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-203.AH.04.03-2017


M

ng

tertanggal 6 November 2017;


on
gu

Halaman 25 dari 69 Putusan PKPU Nomor 125/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
b. Saudara ALFIN SULAIMAN, S.H., M.H., berkantor di Arkananta

R
Vennootschap (d/h Sulaiman & Herling Attorneys at law), dengan alamat di

si
RDTX Tower, Lantai 12, Zona F suite 1201, Jl. Prof. Dr. Satrio Kav.EIV No.

ne
ng
6, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Kurator dan Pengurus yang terdaftar
di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor
AHU.AH.04.03-86 tertanggal 4 April 2016; dan

do
gu
c. Saudara H. JANUARI S., SH., MH., berkantor di Simanungkalit Sihombing

In
A
& Rekan, dengan alamat di Gedung Manggala Wanabakti, Suite 332 Wing
B, Jl. Gatot Subroto No.6, Senayan, Jakarta Pusat 10270, Kurator dan
ah

Pengurus yang terdaftar di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia

lik
Republik Indonesia Nomor AHU-143.AH.04.03-2019 tanggal 13 Juni 2019;
am

ub
dan melalui Perbaikan Permohonan PKPU ini diubah menjadi sebagai berikut:
ep
a. Saudara HAMONANGAN SYAHDAN HUTABARAT, S.H., berkantor di
k

SHAL Legal Counsellors, yang sekarang beralamat di Sovereign Plaza


ah

Lantai 20 Unit C, Jl. TB. Simatupang, Kavling 36, Jakarta Selatan, 12430,
R

si
Kurator dan Pengurus yang terdaftar di Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-203.AH.04.03-2017

ne
ng

tertanggal 6 November 2017;

do
gu

b. Saudara ALDI FIRMANSYAH, S.H., M.H., berkantor di FKNK Law Firm,


dengan alamat di Kemang Point Building Lantai 1, unit 104 – 105, JL.
Kemang Raya No.3, Jakarta Selatan, Kurator dan Pengurus yang terdaftar
In
A

di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor


AHU-280.AH.04.03-2018 tertanggal 10 September 2018; dan
ah

lik

c. Saudara H. JANUARI S., SH., MH., berkantor di Simanungkalit Sihombing


m

ub

& Rekan, dengan alamat di Gedung Manggala Wanabakti, Suite 332 Wing
B, Jl. Gatot Subroto No.6, Senayan, Jakarta Pusat 10270, Kurator dan
ka

Pengurus yang terdaftar di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia


ep

Republik Indonesia Nomor AHU-143.AH.04.03-2019 tanggal 13 Juni 2019;


ah

Sehubungan dengan Perbaikan Permohonan PKPU tersebut di atas, Pemohon


es

PKPU dengan ini menyatakan dan menegaskan kembali isi Permohonan PKPU,
M

ng

yaitu sebagaimana dimaksud di bawah ini:


on
gu

Halaman 26 dari 69 Putusan PKPU Nomor 125/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa, alasan serta dasar hukum Pemohon PKPU dalam mengajukan

R
Permohonan PKPU a quo terhadap Para Termohon PKPU adalah sebagai

si
berikut:

ne
ng
VII. ALASAN PENGAJUAN PERMOHONAN PKPU SERTA HUBUNGAN
HUKUM ANTARA PEMOHON PKPU DAN TERMOHON PKPU I (LEGAL

do
gu STANDING PEMOHON PKPU)

In
A
49. Bahwa di antara Pemohon PKPU dengan Termohon PKPU Itelah terjadi
hubungan hukum, dimana Termohon PKPU I telah meminjam sejumlah
ah

uang dari Pemohon PKPU yang nilai pokok pinjamannya adalah sebesar

lik
Rp.10.000.000.000 (sepuluh miliar Rupiah, selanjutnya disebut
“Pinjaman”) berdasarkan Perjanjian Pemberian Pinjaman tanggal 2
am

ub
Desember 2019 yang dibuat oleh dan antara Pemohon PKPU dengan
Termohon PKPU I (“Perjanjian Pemberian Pinjaman”).
ep
k

50. Bahwa Pinjaman yang diperoleh dari Pemohon PKPU akan dipergunakan
ah

oleh Termohon PKPU I untuk keperluan pengembangan usaha.


R

si
51. Bahwa berdasarkan Perjanjian Pemberian Pinjaman, Termohon PKPU I

ne
ng

berkewajiban untuk mengembalikan atau membayar kembali Pinjaman


disertai bunga kepada Pemohon PKPU selambatnya pada tanggal 1

do
gu

Februari 2020 (“Tanggal Jatuh Tempo”).

52. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 1338 Kitab Undang-Undang Hukum


In
A

Perdata (“KUHPerdata”), para pihak yang membuat dan/atau


mengadakan suatu perikatan atau perjanjian berkewajiban untuk tunduk
ah

lik

dan mematuhi serta melaksanakan dengan itikad baik setiap dan seluruh
ketentuan yang telah disepakati di dalam perikatan dan/atau perjanjian
m

ub

tersebut.
ka

Pasal 1338 KUHPerdata:


ep
ah

“Semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai


R

undang-undang bagi mereka yang membuatnya.


es
M

ng

on
gu

Halaman 27 dari 69 Putusan PKPU Nomor 125/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Suatu perjanjian tidak dapat ditarik kembali selain dengan sepakat

R
kedua belah pihak, atau karena alasan-alasan yang oleh undang-

si
undang dinyatakan cukup untuk itu.

ne
ng
Suatu perjanjian harus dilaksanakan dengan itikad baik.”

do
gu 53. Bahwa dengan merujuk serta mendasarkan kepada ketentuan Pasal
1338 KUHPerdata tersebut di atas, merupakan kewajiban mutlak baik

In
A
bagi Pemohon PKPU maupun Termohon PKPU I untuk tunduk dan
mematuhi serta menjalankan setiap dan seluruh ketentuan Perjanjian
ah

Pemberian Pinjaman dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab,

lik
termasuk namun tidak terbatas pada pemenuhan serta pelaksanaan
ketentuan mengenai pembayaran kembali Pinjaman oleh Termohon PKPU
am

ub
I yang harus dilakukan selambat-lambatnya pada Tanggal Jatuh Tempo.
ep
54. Bahwa segera setelah tercapainya Tanggal Jatuh Tempo, yaitu yang
k

jatuh pada tanggal 1 Februari 2020, MAKATELAH TIMBUL HAK BAGI


ah

PEMOHON PKPU UNTUK MEMPEROLEH PEMBAYARAN ATAS


R

si
PINJAMAN SEBESAR Rp.10.000.000.000 (SEPULUH MILIAR RUPIAH)
BERIKUT BUNGANYA DARI TERMOHON PKPU I (selanjutnya

ne
ng

disebut"Tagihan”).

do
gu

55. Bahwa faktanya sampai dengan lewatnya Tanggal Jatuh Tempo,


TERMOHON PKPU I TIDAK PERNAH MEMBAYAR DAN/ATAU
MELUNASI TAGIHAN, BAIK SEBAGIAN ATAUPUN SELURUHNYA,
In
A

KEPADA PEMOHON PKPU. Karenanya Termohon PKPU I telah terbukti


secara sah dan meyakinkan telah lalai dan ingkar janji dalam
ah

lik

melaksanakan kewajibannya untuk membayar Tagihan kepada Pemohon


PKPU sesuai dengan Tanggal Jatuh Tempo.
m

ub

56. Bahwa Pemohon PKPU sesungguhnyatelah melakukan segala upaya


ka

dan dengan berbagai macam cara untuk menegur, mengingatkan,


ep

menagih dan/atau meminta Termohon PKPU I untuk segera memenuhi


ah

kewajibannya untuk melakukan pembayaran atas Tagihan kepada


R

Pemohon PKPU, diantaranya:


es
M

ng

c. Pemohon PKPU mengirimkan:


on
gu

Halaman 28 dari 69 Putusan PKPU Nomor 125/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1) Surat Peringatandan Permintaan PembayaranUtangtanggal 2

R
Maret 2020yang ditujukan kepada Termohon PKPU I serta

si
Termohon PKPU II; dan

ne
ng
2) Surat Peringatandan Permintaan PembayaranUtang (kedua)
tanggal 9 Maret 2020yang ditujukan kepada Termohon PKPU I

do
gu serta Termohon PKPU II;

In
A
yang pada intinya Pemohon PKPU menegur, memberi peringatan
serta meminta Termohon PKPU I (juga kepada kepada Termohon
ah

PKPU II) untuk membayar Tagihan kepada Pemohon PKPU.

lik
d. Pemohon PKPU menunjuk kuasa hukum berdasarkan Surat Kuasa
am

ub
Khusus tertanggal 30 Maret 2020 untuk mengirimkan Somasi kepada
Termohon PKPU I (juga kepada kepada Termohon PKPU II) pada
ep
tanggal 3 April 2020, yang pada intinya Pemohon PKPU menyatakan
k

bahwa Termohon PKPU I telah melakukan wanprestasi/cidera janji


ah

dan karenanya mensomir/memberikan peringatan keras kepada


R

si
Termohon PKPU I (juga kepada kepada Termohon PKPU II) untuk
segera membayar Tagihan kepada Pemohon PKPU.

ne
ng

selanjutnya secara bersama-sama disebut “Surat Peringatan dan

do
gu

Somasi”.

57. Bahwa walaupun Surat Peringatandan Somasi telah Pemohon PKPU


In
A

kirimkan kepada Termohon PKPU I, akan tetapi TERMOHON PKPU I


MASIH JUGA LALAI SERTA TIDAK JUGA MEMENUHI
ah

lik

KEWAJIBANNYA UNTUK MEMBAYAR TAGIHAN sesuai tenggat waktu


pembayaran yang diberikan sebagaimana disampaikan di dalam masing-
m

ub

masing Surat Peringatan dan Somasi tersebut.


ka

58. Bahwa tindakan Termohon PKPU I yang tidak juga melaksanakan


ep

kewajibannya untuk melunasi utangnya kepada Pemohon PKPU adalah


ah

secara nyata merupakan tindakan kelalaian, dan atas kelalaiannya


R

tersebut, TERMOHON PKPU I TERBUKTI SECARA SAH MEMILIKI


es

UTANG YANG TELAH JATUH WAKTU DAN DAPAT DITAGIH KEPADA


M

ng

PEMOHON PKPU DAN TERMOHON PKPU I DEMI HUKUM WAJIB


on

MEMBAYAR UTANG YANG TELAH JATUH WAKTU DAN DAPAT


gu

Halaman 29 dari 69 Putusan PKPU Nomor 125/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
DITAGIH TERSEBUT SEBESAR Rp.10.000.000.000 (SEPULUH MILIAR

R
RUPIAH)BERIKUT BUNGANYA KEPADA PEMOHON PKPU.

si
ne
ng
59. Berdasarkan fakta-fakta hukum yang telah kami uraikan di atas dan
dengan merujuk kepada Penjelasan Pasal 2 ayat (1) alinea ketiga UU
Kepailitan, dapat dipahami dengan sangat mudah dan sederhana bahwa

do
gu demi hukum Tagihan yang dimiliki oleh Pemohon PKPU kepada Termohon
PKPU ITELAH JATUH WAKTU DAN DAPAT DITAGIH SERTA WAJIB

In
A
DIBAYAR OLEH TERMOHON PKPU KEPADA PEMOHON PKPU SEJAK
TANGGAL JATUH TEMPO SEBAGAIMANA DIURAIKAN DI ATAS
ah

(“Utang Yang Telah Jatuh Waktu dan Dapat Ditagih”).

lik
Penjelasan Pasal 2 ayat (1) alinea ketiga UU Kepailitan:
am

ub
“Yang dimaksud dengan "utang yang telah jatuh waktu dan dapat
ep
ditagih" adalah kewajiban untuk membayar utang yang telah jatuh
k

waktu, baik karena telah diperjanjikan, karena percepatan waktu


ah

penagihannya sebagaimana diperjanjikan, karena pengenaan sanksi


R

si
atau denda oleh instansi yang berwenang, maupun karena putusan
pengadilan, arbiter, atau majelis arbitrase.”

ne
ng

60. Bahwa dengan mendasarkan pada uraian di atas, merupakan fakta

do
gu

hukum yang jelas dan nyata bahwa benar telah ada hubungan hukum
antara Pemohon PKPU dengan Termohon PKPU I berdasarkan Perjanjian
Pemberian Pinjaman, dan Pemohon PKPU secara nyata memiliki
In
A

piutang/tagihan kepada Termohon PKPU I berupa Utang Yang Telah Jatuh


Waktu dan Dapat Ditagih tersebut. Oleh karenanya, telah terbukti
ah

lik

bahwaPEMOHON PKPU MERUPAKAN KREDITOR DARI TERMOHON


PKPUsebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 1 angka 2 UU Kepailitan
m

ub

yang berbunyi:
ka

“Kreditor adalah orang yang mempunyai piutang karena perjanjian


ep

atau Undang-Undang yang dapat ditagih di muka pengadilan”.


ah

Oleh karena Pemohon PKPU MEMILIKI KAPASITAS HUKUM (LEGAL


es

STANDING) SEBAGAI KREDITOR YANG SAH UNTUK MENGAJUKAN


M

ng

PERMOHONAN PKPU A QUO terhadap Termohon PKPU, maka sudah


on
gu

Halaman 30 dari 69 Putusan PKPU Nomor 125/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
selayaknya agar Majelis Hakim Pemeriksa Perkara menerima dan

R
mengabulkan Permohonan PKPU a quo.

si
ne
ng
VIII. HUBUNGAN HUKUM ANTARA PEMOHON PKPU DENGAN
TERMOHON PKPU II DALAM PERKARA A QUO

do
gu 61. Terkait dengan kelalaian Termohon PKPU I dalam melaksanakan
kewajibannya melunasi pembayaran Utang Yang Telah Jatuh Waktu Dan

In
A
Dapat Ditagih kepada Pemohon PKPU, terdapat fakta hukum lainnya
dimana Termohon PKPU II secara tanggung renteng/tanggung
ah

menanggung ikut menjamin pelunasan Utang Yang Telah Jatuh Waktu Dan

lik
Dapat Ditagih oleh Termohon PKPU I kepada Pemohon PKPU,
sebagaimana dibuktikan dengan telah ditandatanganinya Perjanjian
am

ub
Pemberian Jaminan Perusahaan (Corporate Guarantee) tertanggal 2
Desember 2019 yang dibuat dan ditandatangani oleh dan antara Pemohon
ep
PKPU dengan Termohon PKPU II (selanjutnya disebut “Perjanjian
k

Jaminan Perusahaan”) yang merupakan perjanjian ikutan (accesoir) dari


ah

Perjanjian Pemberian Pinjaman.


R

si
62. Perjanjian Jaminan Perusahaanpada pokoknya mengatur hal-hal sebagai

ne
ng

berikut:

do
gu

d. Termohon PKPU II menjamin dan mengikatkan diri untuk


memberikan jaminan berupa Jaminan Perusahaan (Corporate
Guarantee) kepada Pemohon PKPU, dimana dalam hal Termohon
In
A

PKPU I lalai/wanprestasi dalam melaksanakan kewajiban


pembayaran atas utangnya berdasarkan Perjanjian Pemberian
ah

lik

Pinjaman, maka Termohon PKPU II secara tidak dapat ditarik


kembali dan tanpa syarat wajib membayar sepenuhnya seluruh
m

ub

kewajiban Termohon PKPU I berdasarkan Perjanjian Pemberian


Pinjaman kepada Pemohon PKPU.
ka

ep

e. Termohon PKPU II setuju (i) melepaskan semua dan setiap hak


ah

untuk meminta kepada Termohon PKPU I supaya harta


R

bendanya disita dan digunakan lebih dulu untuk melunasi


es

utangnya kepada Pemohon PKPU, dan (ii) melepaskan hak-hak


M

ng

yang membebaskan kewajiban Penjamin sebagaimana diatur dalam


on
gu

Halaman 31 dari 69 Putusan PKPU Nomor 125/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ketentuan Pasal 1430, 1831, 1833, 1837, 1843 dan Pasal 1847

R
sampai dengan Pasal 1850 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.

si
ne
ng
f. Termohon PKPU II setuju menjadi pihak yang berkewajiban
utama untuk melakukan pembayaran sepenuhnya atas kerugian
yang diderita Pemohon PKPU sebagai akibat kelalaian Termohon

do
gu PKPU I dalam melakukan pembayaran utang-utangnya kepada
Pemohon PKPU berdasarkan Perjanjian Pemberian Pinjaman.

In
A
63. Bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas jelas terbukti bahwa
ah

Termohon PKPU II telah mengikatkan diri dengan memberikan Jaminan

lik
Perusahaan kepada Pemohon PKPU. Karenanya, berdasarkan Pasal
1820 KUHPerdata, Termohon PKPU IIbertanggung jawab untuk membayar
am

ub
Utang Yang Telah Jatuh Waktu Dan Dapat Ditagih kepada Pemohon
PKPU, apabila Termohon PKPU I sendiri tidak memenuhinya.
ep
k

Pasal 1820 KUHPerdata mengatur:


ah

si
“Penanggungan adalah suatu perjanjian dengan mana seorang pihak
ketiga, guna kepentingan si berpiutang, mengikatkan diri untuk

ne
ng

memenuhi perikatan si berutang manakala orang itu sendiri tidak


memenuhinya.”

do
gu

64. Selanjutnya Termohon PKPU IITELAH MELEPASKAN HAK-HAK


ISTIMEWANYA selaku penjamin sebagaimana diatur dalam ketentuan
In
A

Pasal 1430, 1831, 1833, 1837, 1843 dan Pasal 1847 sampai dengan Pasal
1850 KUHPerdata yang diatur secara tegas dalam Perjanjian Jaminan
ah

lik

Perusahaan.
m

ub

65. Bahwa dengan telah dilepaskannya hak-hak istimewa Termohon PKPU


IIselaku penjamin, maka berdasarkan ketentuan Pasal 1832 KUHPerdata,
ka

Termohon PKPU IItidak dapat menuntut agar seluruh aset Termohon


ep

PKPU I habis terjual terlebih dahulu untuk melunasi utang Termohon


ah

PKPU I kepada Pemohon PKPU sebelum Pemohon PKPU menuntut


R

pertanggungjawaban dari Termohon PKPU II. Dengan kata lain Pemohon


es

PKPU dapat langsung meminta pertanggungjawaban dari Termohon PKPU


M

ng

II, dimana Termohon PKPU II wajib bertanggung jawab atas seluruh utang
on
gu

Halaman 32 dari 69 Putusan PKPU Nomor 125/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Termohon PKPU I kepada Pemohon PKPU yang telah jatuh waktu dan

R
dapat ditagih.

si
ne
ng
Pasal 1832 KUHPerdata mengatur:

“Si penanggung tidak dapat menuntut supaya benda-benda si

do
gu berutang lebih dulu disita dan dijual untuk melunasi utangnya:

In
A
1. apabila ia telah melepaskan hak istimewanya untuk menuntut
supaya benda-benda si berutang lebih dahulu disita dan
ah

dijual;

lik
2. apabila ia telah mengikatkan dirinya bersama-sama dengan si
am

ub
berutang utama secara tanggung-menanggung; dalam hal
mana akibat-akibat perikatannya diatur menurut asas-asas
ep
yang ditetapkan untuk utang tanggung-menanggung;
k
ah

3. jika si berutang dapat mengajukan suatu tangkisan yang hanya


R

si
mengenai dirinya sendiri secara pribadi;

ne
ng

4. jika si berutang berada dalam keadaan pailit;

do
gu

5. dalam hal penanggugan yang diperintahkan oleh Hakim.”

66. Sebagaimana telah diuraikan pada Bab angka Romawi I di atas,


In
A

merupakan fakta hukum bahwa Termohon PKPU I belum melaksanakan


kewajibannya dalam melunasi pembayaran Utang Yang Telah Jatuh Waktu
ah

lik

Dan Dapat Ditagih kepada Pemohon PKPU, karenanya Pemohon PKPU


telah juga mengirimkan Surat Peringatan dan Somasi kepada Termohon
m

ub

PKPU II selaku penjamin dari Termohon PKPU I untuk memberikan


peringatan dan melakukan penagihan agar mereka segera melunasi Utang
ka

Yang Telah Jatuh Waktu Dan Dapat Ditagih.


ep
ah

67. Namun demikian Termohon PKPU II dalam kedudukannya selaku


R

penjamin atas utang-utang Termohon PKPU I belum juga melunasi


es

Utang Yang Telah Jatuh Waktu Dan Dapat Ditagih kepada Pemohon
M

ng

PKPU sampai dengan diajukannya Permohonan PKPU a quo.


on
gu

Halaman 33 dari 69 Putusan PKPU Nomor 125/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
68. Berdasarkan uraian di atas, telah terbukti secara tegas bahwa terdapat

R
hubungan hukum antara Termohon PKPU II (selaku penjamin utang

si
Termohon PKPU I) dengan Pemohon PKPU sehubungan dengan Utang

ne
ng
Yang Telah Jatuh Waktu Dan Dapat Ditagih.

69. Berdasarkan uraian di atas, terdapat fakta hukum bahwa Pemohon

do
gu PKPU berkedudukan dan merupakan Kreditor dari Termohon PKPU II
sebagaimana ditentukan dalam ketentuan Pasal 1 angka 2 UU Kepailitan,

In
A
yang berbunyi:
ah

“Kreditor adalah orang yang mempunyai piutang karena perjanjian

lik
atau Undang-Undang yang dapat ditagih di muka pengadilan”.
am

ub
Karenanya, Pemohon PKPU MEMILIKI KAPASITAS HUKUM (LEGAL
STANDING) SEBAGAI KREDITOR YANG SAH UNTUK MENGAJUKAN
ep
PERMOHONAN PKPU A QUO terhadap Termohon PKPU II, sehingga
k

sudah selayaknya agar Majelis Hakim Pemeriksa Perkara menerima dan


ah

mengabulkan Permohonan PKPU a quo.


R

si
ne
ng

IX. PERMOHONAN PKPU A QUO TELAH MEMENUHI SYARAT-SYARAT


PENGAJUAN PERMOHONAN PKPU YANG DIATUR DALAM

do
gu

KETENTUAN PASAL 222 AYAT (1) DAN AYAT (3) UU KEPAILITAN

70. Bahwa, Pasal 222 ayat (1) UU Kepailitan menyatakan:


In
A

“Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang diajukan oleh Debitor


ah

lik

yang mempunyai lebih dari 1 (satu) Kreditor atau oleh Kreditor.”


m

ub

71. Selanjutnya, Pasal 222 ayat (3) UU Kepailitan mengatur bahwa:


ka

“Kreditor yang memperkirakan bahwa Debitor tidak dapat


ep

melanjutkan membayar utangnya yang sudah jatuh waktu dan


ah

dapat ditagih, dapat memohon agar kepada Debitor diberi


R

penundaan kewajiban pembayaran utang, untuk memungkinkan


es

Debitor mengajukan rencana perdamaian yang meliputi tawaran


M

ng

pembayaran sebagian atau seluruh utang kepada Kreditornya.”


on
gu

Halaman 34 dari 69 Putusan PKPU Nomor 125/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
72. Berdasarkan ketentuan-ketentuan tersebut di atas, maka syarat-syarat

R
untuk mengajukan Permohonan PKPU adalah sebagai berikut:

si
ne
ng
d. Adanya utang yang telah jatuh tempo dan dapat ditagih dari debitor
(in casu Termohon PKPU I dan Termohon PKPU II) kepada kreditor
(in casu Pemohon PKPU).

do
gu
e. Debitor (in casu Termohon PKPU I dan Termohon PKPU II) memiliki

In
A
lebih dari 1 (satu) kreditor; dan
ah

f. Kreditor (in casu Pemohon PKPU) memperkirakan bahwa debitor (in

lik
casu Termohon PKPU I dan Termohon PKPU II) tidak mampu
membayar utang yang telah jatuh tempo dan dapat ditagih tersebut.
am

ub
Adapun syarat-syarat tersebut di atas telah dipenuhi oleh Pemohon
ep
PKPU, yaitu sebagaimana diuraikan di bawah ini:
k
ah

D. TERMOHON PKPU I dan Termohon PKPU II ADALAH DEBITOR DARI


R

si
PEMOHON PKPU YANG MEMILIKI UTANG YANG TELAH JATUH
WAKTU DAN DAPAT DITAGIH.

ne
ng

73. Sebagaimana telah diuraikan secara menyeluruh pada paragraf butir

do
gu

angka 1 sampai dengan paragraf butir angka 21 di atas, merupakan fakta


hukum bahwa TERMOHON PKPU I BEGITU JUGATermohon PKPU II
ADALAH DEBITOR DARI PEMOHON PKPU sebagaimana dinyatakan
In
A

dalam ketentuan Pasal 1 angka 3 UU Kepailitan yang berbunyi:


ah

lik

“Debitor adalah orang yang mempunyai utang karena perjanjian atau


Undang-Undang yang pelunasannya dapat ditagih di muka
m

ub

pengadilan.”
ka

74. Bahwa fakta hukum dimana Termohon PKPU I begitu jugaTermohon


ep

PKPU IImerupakan debitor dari Pemohon PKPU sebagaimana


ah

dimaksud di atas dapat dibuktikan secara sederhana, yaitu berdasarkan:


R

es

a. Termohon PKPU I merupakan debitor dari Pemohon PKPU


M

ng

dibuktikanberdasarkanadanya Tagihan yang timbul dari hubungan


on

hukum antara Pemohon PKPU dengan Termohon PKPU


gu

Halaman 35 dari 69 Putusan PKPU Nomor 125/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
berdasarkan Perjanjian Pemberian Pinjaman, yang karenanya

R
mengakibatkan Termohon PKPU I memiliki kewajiban untuk

si
membayar Utang Yang Telah Jatuh Waktu Dan Dapat Ditagih kepada

ne
ng
Pemohon PKPU. Hal ini sudah diuraikan oleh Pemohon PKPU pada
paragraf butir angka 1 sampai dengan paragraf butir angka 12 di
atas.

do
gu
b. Termohon PKPU II merupakan debitor dari Pemohon PKPU

In
A
dibuktikanberdasarkanadanya penjaminan yang diberikan oleh
Termohon PKPU II berdasarkan Perjanjian Jaminan Perusahaan
ah

yang mengakibatkan Termohon PKPU II secara tanggung

lik
renteng/tanggung menanggung menjadi pihak yang berkewajiban
utama untuk membayar Utang Yang Telah Jatuh Waktu Dan Dapat
am

ub
Ditagih kepada Pemohon PKPU. Hal ini juga sudah Pemohon PKPU
uraikan pada paragraf butir angka 13 sampai dengan paragraf butir
ep
angka 21 di atas.
k
ah

75. Selain daripada itu, penjelasan yang telah disampaikan pada paragraf
R

si
butir angka 1 sampai dengan paragraf butir angka 21 di atas juga
memberikan kesimpulan mengenai adanya fakta hukum lainnya, yaitu

ne
ng

bahwa ParaTermohon PKPU juga memiliki kewajiban utang yang telah


jatuh waktu dan dapat ditagih kepada Pemohon PKPU sebagaimana

do
gu

dipersyaratkan dalam ketentuan Pasal 222 ayat (3) UU Kepailitan yang


berbunyi:
In
A

“Kreditor yang memperkirakan bahwa Debitor tidak dapat


melanjutkan membayar utangnya yang sudah jatuh waktu dan
ah

lik

dapat ditagih, dapat memohon agar kepada Debitor diberi


penundaan kewajiban pembayaran utang, untuk memungkinkan
m

ub

Debitor mengajukan rencana perdamaian yang meliputi tawaran


pembayaran sebagian atau seluruh utang kepada Kreditornya.”
ka

ep

76. Fakta hukum bahwa Termohon PKPU I memiliki kewajiban utang kepada
ah

Pemohon PKPU yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih dapat dibuktikan
R

juga secara sederhana yaitu bahwa Tagihan sebesarRp.10.000.000.000


es

(sepuluh miliar Rupiah)berikut bunganya yang timbul berdasarkan


M

ng

Perjanjian Pemberian Pinjaman,seluruhnya telah jatuh waktu dan dapat


on
gu

Halaman 36 dari 69 Putusan PKPU Nomor 125/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ditagih, karena tanggal jatuh temponya, yaitu 1 Februari 2020, sudah

R
terlewati.

si
ne
ng
77. Sedangkan fakta hukum bahwa Termohon PKPU II sebagai penjamin
memiliki kewajiban utang kepada Pemohon PKPU yang telah jatuh waktu
dan dapat ditagih dapat dibuktikan juga secara sederhana yaitu bahwa

do
gu pembayaran atas Tagihan oleh Termohon PKPU I kepada Pemohon
PKPU, yang dijamin oleh Termohon PKPU II berdasarkan Perjanjian

In
A
Jaminan Perusahaan, telah jatuh waktu sejak tanggal 1 Februari 2020,
karenanya secara serta merta Termohon PKPU II terhitung sejak tanggal 1
ah

Februari 2020 secara tanggung renteng/tanggung menanggung menjadi

lik
pihak yang berkewajiban utama untuk membayar Utang Yang Telah Jatuh
Waktu Dan Dapat Ditagih kepada Pemohon PKPU.
am

ub
DENGAN DEMIKIAN, TELAH JELAS DAN TERANG BAHWA TERMOHON
ep
PKPU I dan TERMOHON PKPU II MERUPAKAN DEBITOR DARI
k

PEMOHON PKPU DAN TERMOHON PKPU IDAN TERMOHON PKPU II


ah

MEMILIKI UTANG YANG TELAH JATUH WAKTU KEPADA PEMOHON


R

si
PKPU DAN DAPAT DITAGIH.

ne
ng

E. PARA TERMOHON PKPU MEMILIKI LEBIH DARI 1 (SATU) KREDITOR

do
gu

78. Bahwa, ketentuan Pasal 222 ayat (1) UU Kepailitan mengatur mengenai
syarat permohonan PKPU harus terdapat lebih dari 1 (satu) kreditor,
sebagaimana ketentuan tersebut berbunyi:
In
A

“Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang diajukan oleh Debitor


ah

lik

yang mempunyai lebih dari 1 (satu) Kreditor atau oleh Kreditor”.


m

ub

79. Dengan demikian, guna terpenuhinya syarat pengajuan PKPU


sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 222 ayat (1) UU Kepailitan
ka

tersebut di atas, maka dengan ini PEMOHON PKPU DAPAT


ep

MEMBUKTIKAN ADANYA KREDITOR LAIN DARI PARA TERMOHON


ah

PKPU SELAIN PEMOHON PKPU, yaitu:


R

es

d. Kreditor lain dari Termohon PKPU I:


M

ng

on
gu

Halaman 37 dari 69 Putusan PKPU Nomor 125/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PT CIPTAPERDANA PROMOSINDO, suatu perseroan terbatas yang

R
didirikan berdasarkan hukum yang berlaku di negara Republik

si
Indonesia, beralamat di Jl. Raya Pondok Kelapa Blok E 10 No.BC

ne
ng
LT.II, RT.009, RW.011, Kelurahan Pondok Kelapa, Kecamatan Duren
Sawit, Jakarta Timur – DKI Jakarta, Indonesia.

do
gu Berdasarkan keterangan yang Pemohon PKPU peroleh dari PT
Ciptaperdana Promosindo, terdapat fakta hukum yang berbasis

In
A
kepada dokumen bahwa Termohon PKPU I juga memiliki utang
kepada PT Ciptaperdana Promosindo (in casu Kreditor Lain
ah

Termohon PKPU I) sebesar Rp.2.000.000.000 (dua miliar Rupiah)

lik
berikut bunganya (“Tagihan Kreditor Lain Termohon PKPU I”)
yang timbul berdasarkan Perjanjian Pemberian Pinjaman tertanggal
am

ub
12 Desember 2019, dimana Termohon PKPU I meminjam sejumlah
uang kepada Pemohon PKPU untuk keperluan perluasan usaha;
ep
k

e. Kreditor lain dari Termohon PKPU II:


ah

si
PT CIPTAPERDANA PROMOSINDO, suatu perseroan terbatas yang
didirikan berdasarkan hukum yang berlaku di negara Republik

ne
ng

Indonesia, beralamat di Jl. Raya Pondok Kelapa Blok E 10 No.BC


LT.II, RT.009, RW.011, Kelurahan Pondok Kelapa, Kecamatan Duren

do
gu

Sawit, Jakarta Timur – DKI Jakarta, Indonesia.

Berdasarkan keterangan yang Pemohon PKPU peroleh dari PT


In
A

Ciptaperdana Promosindo, terdapat fakta hukum yang berbasis


kepada dokumen bahwa Termohon PKPU II juga memiliki utang
ah

lik

kepada PT Ciptaperdana Promosindo (in casu Kreditor Lain


Termohon PKPU II) sebesar Rp.2.000.000.000 (dua miliar Rupiah)
m

ub

berikut bunganya (“Tagihan Kreditor Lain Termohon PKPU II”)


yang timbul berdasarkan Perjanjian Pemberian Pinjaman tertanggal
ka

12 Desember 2019, dimana Termohon PKPU II meminjam sejumlah


ep

uang kepada Pemohon PKPU untuk keperluan perluasan usaha;


ah

status dari tagihan-tagihan para kreditur lain sebagaimana dimaksud di


es

atas seluruhnya masih belum dibayarkan oleh masing-masing Para


M

ng

Termohon PKPU sampai dengan diajukannya Permohonan PKPU a quo


on

ini.
gu

Halaman 38 dari 69 Putusan PKPU Nomor 125/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R
80. Bahwa, berdasarkan uraian mengenai fakta yang disertai dengan bukti

si
sebagaimana dimaksud di atas, maka telah terbukti secara sah dan

ne
ng
sederhana bahwa masing-masing Termohon PKPU memiliki lebih dari
1 (satu) kreditor, sehingga Permohonan PKPU yang diajukan
terhadap Termohon PKPU telah memenuhi syarat sebagaimana

do
gu dimaksud dalam ketentuan Pasal 222 ayat (1) UU Kepailitan.

In
A
F. PEMOHON PKPU MEMPERKIRAKAN BAHWA PARA TERMOHON
ah

PKPU TIDAK DAPAT MELANJUTKAN MEMBAYAR UTANG YANG

lik
TELAH JATUH WAKTU DAN DAPAT DITAGIH TERSEBUT
am

ub
81. Bahwa Permohonan PKPU a quo diajukan oleh Pemohon PKPU
berdasarkan adanya fakta bahwa Para Termohon PKPU mempunyai
ep
Utang Yang Telah Jatuh Waktu Dan Dapat Ditagih kepada Pemohon PKPU
k

sebagaimana telah diuraikan secara terperinci di atas.


ah

si
82. Bahwa, Pemohon PKPU telah dapat membuktikan bahwa Para
Termohon PKPU telah terbukti secara sederhana tidak melakukan

ne
ng

pembayaran terhadap Utang Yang Telah Jatuh Waktu Dan Dapat Ditagih,
yang belum dibayarkan sejak 1 Februari 2020 dan bahkan sampai dengan

do
gu

tanggal dimana Permohonan PKPU a quo ini diajukan, padahal


PEMOHON PKPU TELAH SECARA PATUT MENEGUR DAN/ATAU
MEMBERIKAN PERINGATAN KERAS LEBIH DARI 1 (SATU) KALI
In
A

KEPADA PARA TERMOHON PKPU UNTUK MEMBAYAR KEWAJIBAN


UTANG YANG TELAH JATUH WAKTU DAN DAPAT DITAGIH
ah

lik

TERSEBUT, sebagaimana telah diuraikan di atas.


m

ub

83. Bahwa terhitung sejak Surat Peringatan dan Somasi yang dikirimkanoleh
Pemohon PKPU kepada Para Termohon PKPU sampai dengan
ka

diajukannya Permohonan PKPU a quo ini, Pemohon PKPU tidak pernah


ep

menerima respon, balasan dan/atau penjelasan apapun dari Para


ah

Termohon PKPU sebagai bentuk itikad baik yang sangat mendasar, yang
R

setidaknya dapat memberikan informasi mengenai kemampuan dan/atau


es

kesanggupan dari Para Termohon PKPU untuk memenuhi kewajiban


M

ng

pembayaran atas Utang Yang Telah Jatuh Waktu Dan Dapat Ditagih
on

kepada Pemohon PKPU.


gu

Halaman 39 dari 69 Putusan PKPU Nomor 125/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R
84. Dengan demikian, adalah NYATA dan TERBUKTI bahwa unsur debitor

si
tidak dapat melanjutkan membayar atas Utang Yang Telah Jatuh Waktu

ne
ng
dan Dapat Ditagih sebagaimana dipersyaratkan dalam ketentuan Pasal
222 ayat (3) UU Kepailitan untuk dapat diajukannya Permohonan PKPU
oleh Pemohon PKPU selaku kreditor yang sah dari Para Termohon PKPU

do
gu TELAH TERPENUHI.

In
A
85. Dengan demikian, merupakan fakta hukum bahwa Para Termohon PKPU
tidak pernah melakukan pembayaran atas Utang Yang Telah Jatuh Waktu
ah

Dan Dapat Ditagih tersebut meskipun telah dilakukan penagihan dan

lik
peringatan serta peneguran oleh Pemohon PKPU, oleh karenanya MAKA
TELAH CUKUP ALASAN BAGI PEMOHON PKPU UNTUK
am

ub
MENGAJUKAN PERMOHONAN PKPU A QUO KEPADA PARA
TERMOHON PKPU DAN CUKUP BERALASAN PULA UNTUK
ep
MENYATAKAN BAHWA PARA TERMOHON PKPU TIDAK MAMPU
k

MELAKUKAN PELUNASAN ATAUPUN PEMBAYARAN ATAS UTANG


ah

YANG TELAH JATUH WAKTU DAN DAPAT DITAGIH TERSEBUT.


R

si
86. Uraian tersebut di atas juga telah sejalan dengan ketentuan Pasal 222

ne
ng

ayat (3) UU Kepailitan yang berbunyi:

do
gu

“Kreditor yang memperkirakan bahwa Debitor tidak dapat


melanjutkan membayar utangnya yang sudah jatuh waktu dan
dapat ditagih, dapat memohon agar kepada Debitor diberi
In
A

penundaan kewajiban pembayaran utang, untuk memungkinkan


Debitor mengajukan rencana perdamaian yang meliputi tawaran
ah

lik

pembayaran sebagian atau seluruh utang kepada Kreditornya.”


m

ub

X. PERMOHONAN PKPU A QUO DAPAT DIBUKTIKAN SECARA


SEDERHANA SESUAI DENGAN KETENTUAN PASAL 8 AYAT (4) UU
ka

KEPAILITAN)
ep
ah

87. Bahwa berdasarkan uraian fakta-fakta di atas dan bukti-bukti yang


R

disampaikan oleh Pemohon PKPU, maka demi hukum telah TERBUKTI


es

SECARA SEDERHANA bahwa:


M

ng

on
gu

Halaman 40 dari 69 Putusan PKPU Nomor 125/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
d. Terpenuhinya unsur ADANYA HUBUNGAN HUKUM YANG SAH

R
ANTARA PEMOHON PKPU SELAKU KREDITOR DENGAN PARA

si
TERMOHON PKPU SELAKU DEBITOR, SEBAGAIMANA DAPAT

ne
ng
DIBUKTIKAN DENGAN PERJANJIAN PEMBERIAN PINJAMAN,
SERTA PERJANJIAN JAMINAN PERUSAHAAN;

do
gu e. Terpenuhinya unsur ADANYA UTANG PARA TERMOHON PKPU
YANG TELAH JATUH TEMPO DAN HARUS DIBAYAR (DUE AND

In
A
PAYABLE) KEPADA PEMOHON PKPU SEBESAR
Rp.10.000.000.000 (SEPULUH MILIAR RUPIAH) BERIKUT
ah

BUNGANYA, BERDASARKAN: (I) PERJANJIAN PEMBERIAN

lik
PINJAMAN; DAN (II) PERJANJIAN JAMINAN PERUSAHAAN;
am

ub
f. Terpenuhinya unsur PARA TERMOHON PKPU MEMILIKI LEBIH
DARI 1 (SATU) KREDITOR, YAKNI PT SEMBILAN BINTANG
ep
CEMERLANG (IN CASU PEMOHON PKPU) DAN PT CIPTA
k

PERDANA PROMOSINDO (IN CASU KREDITOR LAIN PARA


ah

TERMOHON PKPU).
R

si
88. Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka TELAH DAPAT DIBUKTIKAN

ne
ng

SECARA SEDERHANA PERMOHONAN PKPU A QUO sebagaimana


diamanatkan dalam ketentuan Pasal 8 ayat (4) UU Kepailitan yang

do
gu

menyatakan:

“Permohonan pernyataan pailit harus dikabulkan apabila terdapat


In
A

fakta atau keadaan yang terbukti secara sederhana bahwa


persyaratan untuk dinyatakan pailit sebagaimana dimaksud dalam
ah

lik

Pasal 2 ayat (1) telah dipenuhi.”


m

ub

Lebih lanjut, Penjelasan Pasal 8 ayat (4) UU Kepailitan menerangkan


mengenai “fakta atau keadaan yang terbukti secara sederhana” sebagai
ka

berikut:
ep
ah

“Yang dimaksud dengan “fakta atau keadaan yang terbukti secara


R

sederhana” adalah adanya fakta dua atau lebih kreditor dan fakta
es

utang-utang yang telah jatuh waktu dan tidak dibayar. Sedangkan


M

ng

perbedaan besarnya jumlah utang yang didalilkan oleh


on
gu

Halaman 41 dari 69 Putusan PKPU Nomor 125/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pemohon dan Termohon tidak menghalangi dijatuhkannya

R
putusan pernyataan Pailit.”

si
ne
ng
89. Bahwa dengan kata lain, yang dimaksud terbukti secara sederhana
adalah KREDITOR DAPAT MEMBUKTIKAN BAHWA DEBITOR
BERUTANG KEPADANYA, DAN UTANG TERSEBUT BELUM

do
gu DIBAYARKAN OLEH DEBITOR KEPADANYA DAN TELAH JATUH
WAKTU SERTA DAPAT DITAGIH, KEMUDIAN PEMOHON PKPU DAPAT

In
A
MEMBUKTIKAN BAHWA PARA TERMOHON PKPU MEMPUNYAI
KREDITOR LAIN SELAIN DIRINYA.
ah

lik
90. Disamping itu perlu juga kiranya menjadi pertimbangan Yang Mulia
Majelis Hakim atas doktrin dan yurisprudensi tetap dalam perkara
am

ub
kepailitan dan/atau PKPU yaitu sebagai berikut:
ep
d. Kartini Muljadi dalam buku Gunawan Widjaja berjudul “Pedoman
k

Menangani Perkara Kepailitan” (Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada,


ah

2004) pada halaman 141 menyatakan bahwa “yang dimaksud


R

si
dengan pembuktian sederhana adalah pembuktian sederhana
mengenai: 1) eksistensi dari suatu utang Debitor yang dimohonkan

ne
ng

kepailitan, yang telah jatuh tempo; dan 2) eksistensi dari dua atau
lebih kreditor dari Debitor yang dimohonkan kepailitan”.

do
gu

e. Putusan Pengadilan Niaga No.35/Pailit/2002/PN.Niaga.Jkt.Pst.


juncto. Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No.02
In
A

K/N/2003.
ah

lik

Dalam perkara tersebut, Debitor tidak membayar biaya pemesanan


hotel dan makanan pada waktu yang telah diperjanjikan. Walaupun
m

ub

terhadap kewajiban Debitor ini, Debitor telah mengajukan usulan


untuk membayar secara mengangsur, namum Termohon tetap
ka

dipailitkan karena telah terbukti secara sederhana memiliki utang


ep

yang telah jatuh Waktu dan dapat ditagih.


ah

f. Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No.02 K/N/2003,


es

dimana hakim yang memutus perkara dalam pertimbangannya


M

ng

menyatakan:
on
gu

Halaman 42 dari 69 Putusan PKPU Nomor 125/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“Termohon Kasasi adalah debitur yang mempunyai 2 kreditur

R
(Pemohon Kasasi dan PT. Bank Lippo, Tbk.) serta tidak membayar

si
lunas sedikitnya satu utang (utang kepada Pemohon Kasasi) yang

ne
ng
telah jatuh tempo dan dapat ditagih sehingga Permohonan Pailit
yang diajukan oleh Pemohon Kasasi harus dikabulkan.”

do
gu XI. PERMOHONAN PKPU A QUO BERDASAR HUKUM UNTUK
DIKABULKAN

In
A
91. Dari uraian tersebut di atas jelas bahwa Permohonan PKPU a quo telah
ah

memenuhi persyaratan permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran

lik
Utang (PKPU) sebagaimana diatur dalam UU Kepailitan.
am

ub
92. Bahwa oleh karena itu berdasarkan Pasal 225 ayat (3) UU Kepailitan,
Pengadilan Niaga dalam jangka waktu paling lambat 20 (dua puluh) hari
ep
sejak tanggal didaftarkannya Permohonan PKPU ini, harus mengabulkan
k

penundaan kewajiban pembayaran utang sementara dan harus menunjuk


ah

seorang Hakim Pengawas dari Hakim-Hakim Niaga di Pengadilan Niaga


R

si
pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat serta mengangkat 1 (satu) atau
lebih pengurus yang bersama dengan Debitor mengurus harta Debitor,

ne
ng

sebagaimana ketentuan tersebut berbunyi:

do
gu

Pasal 225 ayat (3) UU Kepailitan:

“Dalam hal permohonan diajukan oleh Kreditor, Pengadilan dalam


In
A

waktu paling lambat 20 (dua puluh) hari sejak tanggal didaftarkannya


surat permohonan, harus mengabulkan permohonan penundaan
ah

lik

kewajiban pembayaran utang sementara dan harus menunjuk


Hakim Pengawas dari hakim pengadilan serta mengangkat 1 (satu)
m

ub

atau lebih pengurus yang bersama dengan Debitor mengurus harta


Debitor.”
ka

ep

93. Bahwa Permohonan PKPU a quo telah sesuai dengan UU Kepailitan


ah

yang mengatur dan juga Pemohon PKPU dapat membuktikan adanya


R

beberapa perkara yang sama yang telah diputus oleh Pengadilan Niaga
es

pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat khususnya terhadap permohonan


M

ng

PKPU terhadap debitor dan guarantor/penjaminnya yang telah


on
gu

Halaman 43 dari 69 Putusan PKPU Nomor 125/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
melepaskan hak-hak istimewanya, sebagaimana dapat dibuktikan dengan

R
putusan-putusan sebagai berikut:

si
ne
ng
c. Putusan No. 62/Pdt.Sus-PKPU/2018/PN.Niaga.Jkt.Pst tanggal 22
Juni 2018;
d. Putusan No. 63/Pdt.Sus/PKPU/2018/PN.Niaga.Jkt.Pst tanggal 22

do
gu Juni 2018.

In
A
94. Majelis Hakim pemeriksa perkara yang kami hormati, bahwa dengan
dapat dibuktikannya persyaratan permohonan Penundaan Kewajiban
ah

Pembayaran Utang (PKPU) sebagaimana diatur dalam UU Kepailitan telah

lik
terpenuhi, MAKA DEMI HUKUM PERMOHONAN PKPU A QUO SUDAH
SEPATUTNYA DAN SELAYAKNYA UNTUK DIKABULKAN.
am

ub
XII. PENUNJUKKAN HAKIM PENGAWAS DAN TIM PENGURUS
ep
k

95. Bahwa dengan dapat dikabulkannya Permohonan PKPU a quo secara


ah

sederhana maka dengan ini Pemohon PKPU memohon kepada Majelis


R

si
Hakim yang memeriksa perkara a quo untuk dapat menunjuk Hakim
Pengawas dari hakim Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta

ne
ng

Pusat yang bertugas untuk mengawasi jalannya proses PKPU a quo.

do
gu

96. Selain itu, Pemohon PKPU juga memohon kepada Majelis Hakim yang
memeriksa perkara a quo untuk dapat menunjuk dan mengangkat:
In
A

a. Saudara HAMONANGAN SYAHDAN HUTABARAT, S.H., berkantor


di SHAL Legal Counsellors, yang sekarang beralamat di Sovereign
ah

lik

Plaza Lantai 20 Unit C, Jl. TB. Simatupang, Kavling 36, Jakarta


Selatan, 12430, Kurator dan Pengurus yang terdaftar di Kementerian
m

ub

Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-


203.AH.04.03-2017 tertanggal 6 November 2017;
ka

ep

b. Saudara ALDI FIRMANSYAH, S.H., M.H., berkantor di FKNK Law


ah

Firm, dengan alamat di Kemang Point Building Lantai 1, unit 104 –


R

105, JL. Kemang Raya No.3, Jakarta Selatan, Kurator dan Pengurus
es

yang terdaftar di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia


M

ng

Republik Indonesia Nomor AHU-280.AH.04.03-2018 tertanggal 10


on

September 2018; dan


gu

Halaman 44 dari 69 Putusan PKPU Nomor 125/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R
c. Saudara H. JANUARI S. SH., MH., berkantor di Simanungkalit

si
Sihombing & Rekan, dengan alamat di Gedung Manggala Wanabakti,

ne
ng
Suite 332 Wing B, Jl. Gatot Subroto No.6, Senayan, Jakarta Pusat
10270, Kurator dan Pengurus yang terdaftar di Kementerian Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-

do
gu 143.AH.04.03-2019 tanggal 13 Juni 2019;

In
A
sebagai Tim Pengurus dalam proses PKPU a quo yang berdasarkan
keterangannya sendiri berhak menjabat baik sebagai Pengurus dalam
ah

proses PKPU maupun sebagai Kurator dalam proses kepailitan, dan tidak

lik
ada benturan kepentingan jika diangkat sebagai Pengurus dalam perkara
PKPU a quo, serta tidak sedang menangani lebih dari 3 (tiga) perkara
am

ub
kepailitan maupun PKPU pada saat ini.
ep
Berdasarkan uraian-uraian tersebut di atas, kiranya cukup alasan bagi Majelis
k

Hakim Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang


ah

menangani perkara a quo untuk memeriksa, mengadili serta memberikan


R

si
putusan sebagai berikut:

ne
ng

2. Mengabulkan Permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang


(PKPU) yang diajukan oleh Pemohon PKPU terhadap:

do
gu

a. KOPERASI SIMPAN PINJAM ALTO/Termohon PKPU I; dan


b. PT WAHANA BERSAMA NUSANTARA/Termohon PKPU II;
In
A

dan menyatakan:
ah

lik

d. KOPERASI SIMPAN PINJAM ALTO/Termohon PKPU I; dan


m

ub

e. PT WAHANA BERSAMA NUSANTARA/Termohon PKPU II;


ka

berada dalam Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang;


ep
ah

1. Menetapkan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU)


R

Sementara terhadap:
es
M

ng

d. KOPERASI SIMPAN PINJAM ALTO/Termohon PKPU I; dan


on

e. PT WAHANA BERSAMA NUSANTARA/Termohon PKPU II;


gu

Halaman 45 dari 69 Putusan PKPU Nomor 125/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R
untuk jangka waktu paling lama 45 (empat puluh lima) hari sejak

si
dikeluarkannya putusan ini;

ne
ng
2. Menunjuk dan mengangkat Hakim Pengawas dari Hakim-Hakim
Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat untuk

do
gu mengawasi proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU)
terhadap:

In
A
d. KOPERASI SIMPAN PINJAM ALTO/Termohon PKPU I; dan
ah

e. PT WAHANA BERSAMA NUSANTARA/Termohon PKPU II;

lik
3. Menunjuk dan mengangkat:
am

ub
d. Saudara HAMONANGAN SYAHDAN HUTABARAT, S.H., berkantor
ep
di SHAL Legal Counsellors, yang sekarang beralamat di Sovereign
k

Plaza Lantai 20 Unit C, Jl. TB. Simatupang, Kavling 36, Jakarta


ah

Selatan, 12430, Kurator dan Pengurus yang terdaftar di Kementerian


R

si
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-
203.AH.04.03-2017 tertanggal 6 November 2017;

ne
ng

e. Saudara ALDI FIRMANSYAH, S.H., M.H., berkantor di FKNK Law

do
gu

Firm, dengan alamat di Kemang Point Building Lantai 1, unit 104 –


105, JL. Kemang Raya No.3, Jakarta Selatan, Kurator dan Pengurus
yang terdaftar di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
In
A

Republik Indonesia Nomor AHU-280.AH.04.03-2018 tertanggal 10


September 2018; dan
ah

lik

f. Saudara H. JANUARI S. SH., MH., berkantor di Simanungkalit


m

ub

Sihombing & Rekan, dengan alamat di Gedung Manggala Wanabakti,


Suite 332 Wing B, Jl. Gatot Subroto No.6, Senayan, Jakarta Pusat
ka

10270, Kurator dan Pengurus yang terdaftar di Kementerian Hukum


ep

dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-


ah

143.AH.04.03-2019 tanggal 13 Juni 2019;


R

es

Sebagai Tim Pengurus dalam proses Penundaan Kewajiban Pembayaran


M

ng

Utang (PKPU) a quo, dan sebagai Tim Kurator apabila:


on
gu

Halaman 46 dari 69 Putusan PKPU Nomor 125/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
d. KOPERASI SIMPAN PINJAM ALTO/Termohon PKPU I; dan

R
e. PT WAHANA BERSAMA NUSANTARA/Termohon PKPU II;

si
ne
ng
dalam perkara Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) a quo
dinyatakan Pailit;

do
gu 4. Membebankan seluruh biaya pengadilan kepada:

In
A
d. KOPERASI SIMPAN PINJAM ALTO/Termohon PKPU I; dan
e. PT WAHANA BERSAMA NUSANTARA/Termohon PKPU II;
ah

lik
Atau apabila Majelis Hakim Yang Terhormat pada Pengadilan Niaga pada
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang memeriksa dan memutus perkara ini
am

ub
mempunyai pertimbangan lain, mohon dapat diberikan putusan yang seadil-
adilnya (ex aequo et bono).
ep
Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditentukan para
k

pihak hadir, untuk Pemohon dan Termohon telah datang menghadap Kuasanya
ah

sebagaimana tersebut diatas;


R

si
Menimbang, bahwa pemeriksaan perkara dilanjutkan dengan membaca
surat permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang yang isinya tetap

ne
ng

dipertahankan oleh Pemohon;


Menimbang, bahwa terhadap permohonan tersebut Para Termohon

do
gu

telah mengajukan tanggapan pada pokoknya sebagai berikut : In


PARA TERMOHON PKPU MENGALAMI TANTANGAN
A

LIKUIDITAS DIAKIBATKANWABAH COVID-19 YANG


MEMBAWA DAMPAK NEGATIF YANG LUAS TERHADAP
PEREKONOMIAN GLOBAL DAN BERIMBAS DENGAN
ah

lik

PENURUNAN MARJIN BISNIS USAHA PARA TERMOHON PKPU


SECARA SIGNIFIKAN
m

ub

1. Bahwa kesulitan keuangan Para Termohon PKPU muncul akibat


ka

wabahCOVID-19 yang yang berimbas dengan penurunan marjin yang


ep

signifikan di beberapa perusahaan Para Termohon PKPU yang


bergerak di bidang perhotelan dan properti, yang mana merupakan salah
ah

satu sumber pembayaran (cash flow) kupon maupun pokok dari produk
es

Medium Term Note (MTN) yang diterbitkan oleh Para Termohon PKPU.
M

ng

on
gu

Halaman 47 dari 69 Putusan PKPU Nomor 125/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Bahwa dengan COVID-19 menjadi pandemi global, dampak ekonomi yang

R
diperkirakan dari wabah ini akan terus berkembang dan memukul industri

si
pariwisata dunia. Beberapa unsur yang terdampak, seperti hotel dan

ne
ng
properti juga merugi sebab adanya larangan perjalanan dan kebijakan
pembatasan mobilitas. Selain itu tekanan dari pemerintah melalui
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di berbagai wilayah di

do
gu Indonesia, mengakibatkan pembatalan rencana perjalanan, sungguh
sangat mempengaruhi pendapatan Para Termohon PKPU.

In
A
3. Bahwa pandemi global COVID-19 ini, secara signifikan mengurangi
ah

pengeluaran dan kosumsi di Indonesia untuk pariwisata (perhotelan) dan

lik
properti sepanjang tahun 2020, dan berharap pemulihan akan dimulai
pada tahun 2021. Wabah ini memberikan dampak yang besar yang
am

ub
menyebabkan kosumsi pribadi selama periode ini menjadi terhambat yang
merupakan pendorong utama pendapatan hotel seperti tingkat hunian
ep
kamar (occupancy rate), pemesanan ballroom, dan pendapatan dari
k

restoran menjadi berkiurang sangat signifikan.


ah

si
4. Bahwa oleh karena sumber pendanaan (cash flow)Para Termohon PKPU
terintegrasi, maka ketika bisnis usaha (perhotelan dan properti) tertekan,

ne
ng

pendanaan terhadap perusahaan-perusahaan Para Termohon PKPU akan


berimbas. Atas kejadian-kejadian atau keadaan-keadaan tersebut

do
gu

menyebabkan melemahnya likuiditas keuangan Para Termohon PKPU,


yang berakibat pada ketidakmampuan Para Termohon PKPU pada kondisi
saat ini untuk membayar utangnya yang telah jatuh waktu sejak 1 Februari
In
A

2020 kepada kepada PT Sembilan Bintang Cemerlang (in casu Pemohon


PKPU) dan sejak 11 Maret 2020 kepada PT Ciptaperdana Promosindo
ah

lik

yang ikut membantu memberi dana talangan kepada Para Termohon


PKPU untuk menyelesaikan kewajiban pembayaran kupon maupun pokok
m

ub

MTN yang jatuh tempo.


ka

ep

BERDASARKAN PERJANJIAN PEMBERIAN JAMINAN


PERUSAHAAN (CORPORATE GUARANTEE)TERMOHON PKPU
IISECARA HUKUM MERUPAKAN DEBITOR DARI PEMOHON
ah

PKPU
R

es

5. Bahwa Para Termohon PKPU menyadari, dengan kondisi kekayaan yang


M

ng

dimiliki oleh Para Termohon PKPU saat ini, belum memungkinkan untuk
on

membayar dan melakukan penyelesaian atas kewajiban pembayaran


gu

Halaman 48 dari 69 Putusan PKPU Nomor 125/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
seluruh utang-utangnya yang sudah jatuh waktu dan dapat ditagih kepada

R
PT Sembilan Bintang Cemerlang ( in casu Pemohon PKPU) dan

si
PT Ciptaperdana Promosindo. Sehingga, Para Termohon PKPU tidak

ne
ng
dapat menghindari adanya Permohonan PKPU yang diajukan oleh
Pemohon PKPU, yang menurut Undang-Undang No. 37 Tahun 2004
tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (“UUK”)

do
gu memang dimungkinkan.

In
A
6. Bahwa terhadap PT Sembilan Bintang Cemerlang (in casu Pemohon
PKPU), Para Termohon PKPU sangat menyayangkan adanya
ah

Permohonan PKPU a quo, karena Termohon PKPU I pun sebelum adanya

lik
Permohonan PKPU a quo, telah melakukan pertemuan-pertemuan untuk
menyelesaikan utangnya yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih sejak 1
am

ub
Februari 2020 sebesar Rp10.000.000.000 (sepuluh milyar rupiah) yang
timbul atas dana talangan modal kerja berdasarkan Perjanjian Pemberian
ep
Pinjaman tertanggal 2 Desember 2019.
k
ah

7. Bahwa sehubungan dengan penyelesaian utang terhadap Pemohon PKPU


R

si
tersebut, Termohon PKPU IIpun secara sukarela telah bersedia menjamin
dan mengikatkan diri serta melepaskan hak-hak istimewanya selaku

ne
ng

penjamin untuk menanggung dan menjamin pelunasan utang Termohon


PKPU I kepada PT Sembilan Bintang Cemerlang (in casu Pemohon

do
gu

PKPU) manakala Termohon PKPU I lalai dalam melaksakan pembayaran


utangnya, dengan memberikan jaminan berupa Jaminan Perusahaan
(Corporate Guarantee) kepada Pemohon PKPU sebagaimana dengan
In
A

telah ditandatanganinya Perjanjian Pemberian Jaminan Perusahaan


(Corporate Guarantee) tertanggal 2 Desember 2019 yang dibuat dan
ah

lik

ditandatangani oleh dan antara Pemohon PKPU dengan PT Wahana


Bersama Nusantara (in casu Termohon PKPU II).
m

ub

8. Bahwa fakta di atas menunjukan bahwa Para Termohon PKPU dan jajaran
ka

Direksi terus berkomitmen untuk memenuhi seluruh kewajibannya kepada


ep

para kreditor pemegang MTN termasuk juga kepada PT Sembilan Bintang


ah

Cemerlang (in casu Pemohon PKPU).


R

es
M

MERUPAKAN FAKTA HUKUM BAHWA PARA TERMOHON PKPU


ng

JUGA MEMILIKI UTANG KEPADA KREDITOR LAINNYA, UTANG-


UTANG MANA JUGA TELAH JATUH WAKTU DAN DAPAT DITAGIH
on
gu

Halaman 49 dari 69 Putusan PKPU Nomor 125/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R
9. Bahwa dalam menjalankan roda usahanya tersebut, baik Termohon PKPU

si
I, dan Termohon PKPU II, telah memperoleh dukungan pembiayaan dari

ne
ng
berbagai kreditor baik PT Sembilan Bintang Cemerlang (in casu Pemohon
PKPU) dan PT Ciptaperdana Promosindo dan juga para investor yang
merupakan kreditor pemegang MTN yang diterbitkan oleh Para Termohon

do
gu PKPU.

In
A
10. Bahwa atas utang-utang Para Termohon PKPU tersebut di atas, benar
telah jatuh waktu dan dapat ditagih, dan karenanya pula Para Termohon
ah

PKPU telah mendapatkan surat-surat peringatan dan/atau surat

lik
permintaan percepatan pembayaran atas kelalaian (default) Para
Termohon PKPU dalam menjalankan kewajiban pembayaran utangnya,
am

ub
yang Para Termohon PKPU terima dari Pemohon PKPU dan PT
Ciptaperdana Promosindo yaitu:
ep
a. Surat Pemohon PKPU perihal Surat Peringatan dan Permintaan
k

Pembayaran Utang tanggal 2 Maret 2020 yang ditujukan kepada


ah

Termohon PKPU I dan Termohon PKPU II;


R

si
b. Surat Pemohon PKPU perihal Peringatan dan Permintaan
Pembayaran Utang (kedua) tanggal 9 Maret 2020 yang ditujukan

ne
ng

kepada Termohon PKPU I dan Termohon PKPU II;


c. Surat Kuasa Hukum Pemohon PKPU perihal Somasi kepada

do
gu

Termohon PKPU I (juga kepada kepada Termohon PKPU II) pada


tanggal 3 April 2020; dan
d. Surat PT Ciptaperdana Promosindo perihal Surat Peringatan dan
In
A

Permintaan Pembayaran Utang tanggal 7April 2020 yang ditujukan


kepada Termohon PKPU I danTermohon PKPU II;
ah

lik

11. Bahwa dengan sangat terbatasnya pendapatan yang disebabkan wabah


m

ub

COVID-19 dan karena terus menggunakan pinjaman modal kerja untuk


pembayaran hutang pokok dan kewajiban pembayaran bunga kepada para
ka

investor, Para Termohon PKPU secara tidak sadar mengakumulasi hutang


ep

untuk membayar hutang dan menambah beban keuangan yang tidak


ah

dapat ditanggung oleh operasional Para Termohon PKPU yang berimbas


R

kepada kesulitan pembayaran Termohon PKPU kepada para kreditornya.


es
M

ng

on
gu

Halaman 50 dari 69 Putusan PKPU Nomor 125/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PARA TERMOHON PKPU MERUPAKAN PERUSAHAAN YANG GOING

R
CONCERN DAN BERKEINGINAN UNTUK MENYELESAIKAN UTANG-

si
UTANGNYA MELALUI RESTRUKTURISASI UTANG

ne
ng
12. Bahwa sampai dengan diajukannya Permohonan PKPU a quo, Para
Termohon PKPU masih menjalankan kegiatan usahannya (going concern)

do
gu dan berkomitmen untuk memenuhi seluruh kewajibannya kepada semua
pemangku kepentingan serta terus berupaya untuk bernegosiasi dengan
para investor untuk melakukan restrukturisasi pembayaran utang.

In
A
13. Bahwa kelangsungan hidup bisnis (going concern) dari Para Termohon
ah

lik
PKPU adalah sebuah faktor pendorong untuk terus berupaya mencari cara
agar dapat memenuhi seluruh kewajiban pembayaran utang walaupun
am

ub
dengan kondisi laju industri yang sedang menurun drastis.

14. Atas dasar tersebut di atas, Para Termohon PKPU berkeyakinan dapat
ep
k

mencapai kesepakatan dengan para kreditor dan diharapkan


ah

restrukturisasi kewajiban Para Termohon PKPU dengan para kreditor


R

si
dapat mencapai perdamaian. Hal ini adalah sebuah kepastian bahwa
Para Termohon PKPU betul-betul berkomitmen untuk memenuhi seluruh

ne
ng

kewajiban pembayaran utang serta kelangsungan bisnis di masa depan.

do
gu

PARA TERMOHON PKPU MENGAMBIL KEPUTUSAN YANG


SANGAT SULIT ANTARA MEMBAYAR UTANG YANG TELAH
JATUH WAKTU DAN DAPAT DITAGIH ATAU MENJAGA SERTA
MEMPERTAHANKAN GOING CONCERN PERUSAHAAN
In
A
ah

lik

15. Bahwa Para Termohon PKPU menunda membayar utang yang telah jatuh
waktu dan dapat ditagih kepada para kreditor sesungguhnya karena ada
m

ub

kepentingan yang lebih besar, yaitu menjaga dan mempertahankan


operasional perusahaan untuk tetap berjalan agar karyawan yang bekerja
ka

dan menggantungkan hidupnya di perusahaan Para Termohon PKPU,


ep

tetap dapat bekerja dan menerima upah. Kelangsungan usaha (going


ah

concern) dari Para Termohon PKPU juga dalam rangka untuk tetap dapat
R

memenuhi komitmen kepada para investor atau para kreditor pemegang


es

MTN dari Para Termohon PKPU, guna menghindari ganti kerugian yang
M

ng

lebih besar.
on
gu

Halaman 51 dari 69 Putusan PKPU Nomor 125/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
16. Bahwa kalaupun Para Termohon PKPU harus melakukan pembayaran

R
kepada para kreditornya atas utang yang telah jatuh waktu dan dapat

si
ditagih, maka haruslah dilakukan kepada semua kreditor. Hal tersebut

ne
ng
tentu tidak memungkinkan dengan kondisi serta mengingat kekayaan yang
dimiliki oleh Para Termohon PKPU saat ini.

do
gu HARAPAN PARA TERMOHON PKPU BAHWA PERMOHONAN
PKPU DAPAT MENDUKUNG PERUSAHAAN DAN MENJADI

In
A
MOMENTUM BAGI PARA TERMOHON PKPU UNTUK
MENUNJUKKAN ITIKAD BAIKNYA DALAM MELAKUKAN
RESTRUKTURISASI UTANG
ah

lik
17. Bahwa Permohonan PKPU a quo sesungguhnya menjadi momentum dan
am

ub
peluang bagi Para Termohon PKPU untuk menyelesaikan kewajibannya
kepada para kreditor melalui mekanisme Permohonan Penundaan
Kewajiban Utang (PKPU) di Pengadilan Niaga, agar memberikan
ep
k

kepastian hukum atas setiap kesepakatan-kesepakatan yang diharapkan


ah

bisa dicapai. Hal ini adalah sejalan dengan apa yang telah ditempuh Para
R

si
Termohon PKPU, dan membuktikan bahwa Para Termohon PKPU pada
dasarnya beritikad baik dan sangat berkeinginan untuk mencapai

ne
ng

perdamaian untuk menyelesaikan seluruh utangnya dengan cara


restrukturisasi kepada seluruh kreditor Para Termohon PKPU, tidak
terkecuali kepada PT Sembilan Bintang Cemerlang (in casu Pemohon

do
gu

PKPU) dan PT Ciptaperdana Promosindo.


In
A

18. Bahwa Para Termohon PKPU berharap bahwa Permohonan PKPU ini
justru bisa membuktikan komitmen dan kemampuan perusahaan untuk
ah

lik

menormalkan kondisi finansial dan operational Para Termohon PKPU.

19. Bahwa kemampuan Para Termohon PKPU untuk bertahan dalam


m

ub

menghadapi tantangan COVID-19 ini merupakan hasil dukungan


mayoritas investor, kreditor, dan karyawan, yang karenanya, selama ini
ka

ep

Para Termohon PKPU terus menjaga komitmen dan kualitas kerja kepada
seluruh investor, karyawan, dan seluruh pemangku kepentingan
ah

(stakeholders).
R

es
M

20. Bahwa Para Termohon PKPU yakin dapat menyelesaikan permasalahan


ng

keuangan perusahaan, termasuk menyelesaikan utang-utangnya yang


on

sudah jatuh waktu dan dapat ditagih kepada seluruh kreditor Para
gu

Halaman 52 dari 69 Putusan PKPU Nomor 125/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Termohon PKPU, tidak terkecuali kepada PT Sembilan Bintang Cemerlang

R
(in casu Pemohon PKPU) dan PT Ciptaperdana Promosindo jika diberikan

si
waktu dan kesempatan untuk melakukan restrukturisasi dalam perkara a

ne
ng
quo.

21. Bahwa Para Termohon PKPU akan senantiasa memastikan

do
gu keberlangsungan usaha dengan menjaga kepercayaan para pemegang
saham dan pemangku kepentingan lainnya serta menjaga struktur modal

In
A
yang optimal dengan mempertimbangkan kebutuhan modal masa depan
dan efsiensi modal, profitabilitas, proyeksi arus kas operasi, proyeksi
ah

belanja modal, dan proyeksi peluang investasi yang strategis.

lik
22. Bahwa Para Termohon PKPU berkeyakinan kuat dapat mencapai
am

ub
kesepakatan dengan para kreditor dan diharapkan restrukturisasi dengan
para kreditor Para Termohon PKPU dapat tercapai dalam PKPU ini.
ep
Termohon PKPU memiliki itegritas dan komitmen yang tinggi untuk
k

menyelesaikan seluruh kewajiban pembayaran utang serta kelangsungan


ah

bisnis di masa depan.


R

si
23. Bahwa berdasarkan uraian di atas, Para Termohon PKPU dengan itikad

ne
ng

baik bersungguh-sungguh untuk menyelesaikan utang-utangnya kepada


para kreditor, karenanya apabila Pengadilan Niaga pada Pengadilan

do
gu

Negeri Jakarta Pusat memberikan putusan PKPU Sementara, Para


Termohon PKPU akan segera menyampaikan Rencana Perdamaian
kepada seluruh kreditor Termohon PKPU sesuai dengan tata cara
In
A

dimaksud dalam Bab III UUK.


ah

lik

24. Bahwa berdasarkan seluruh uraian dalam Jawaban ini, Para Termohon
PKPU memohon kepada Yang Terhormat Majelis Hakim agar tetap
m

ub

mengkedepankan prinsip/asas keadilan dan kelangsungan usaha


sebagaimana diamanatkan oleh UUK.
ka

ep

PENUNJUKAN DAN PENGANGKATAN PENGURUS SEBAGAI


ah

TIM PENGURUS DALAM PROSES PKPU DALAM HAL PARA


R

TERMOHON PKPU DALAM STATUS PKPU


es
M

ng

25. Bahwa berdasarkan Permohonan PKPU a quo, Pemohon PKPU telah


on

menunjuk 3 (tiga) calon Pengurus sebagai Tim Pengurus dalam proses


gu

Halaman 53 dari 69 Putusan PKPU Nomor 125/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PKPU Para Termohon PKPU. Berdasarkan hal tersebut, Para Termohon

R
PKPU tidak berkeberatan jika Majelis Hakim yang terhormat menunjuk dan

si
mengangkat Pengurus tersebut, selama terbukti tidak ada benturan

ne
ng
kepentingan jika diangkat sebagai Tim Pengurus dalam perkara PKPU a
quo, serta tidak sedang menangani 3 (tiga) perkara kepailitan maupun
PKPU pada saat ini, yaitu:

do
gu
a. Saudara HAMONANGAN SYAHDAN HUTABARAT, S.H., berkantor

In
A
di SHAL Legal Counsellors, yang sekarang beralamat di Sovereign
Plaza Lantai 20 Unit C, Jl. TB. Simatupang, Kavling 36, Jakarta
ah

Selatan, 12430, Kurator dan Pengurus yang terdaftar di Kementerian

lik
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-
203.AH.04.03-2017 tertanggal 6 November 2017;
am

ub
b. Saudara ALDI FIRMANSYAH, S.H., M.H., berkantor di FKNK Law
Firm, berkantor di Kemang Point Building Lantai 1, unit 104-105, Jl.
ep
Kemang Raya No. 3, Jakarta Selatan, Kurator dan Pengurus yang
k

terdaftar di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik


ah

Indonesia Nomor AHU-280.AH.04.03-2018 tertanggal 10 September


R

si
2018; dan
c. Saudara H. JANUARI S. SH., MH., berkantor di Simanungkalit

ne
ng

Sihombing & Rekan, dengan alamat di Gedung Manggala Wanabakti,


Suite 332 Wing B, Jl. Gatot Subroto No.6, Senayan, Jakarta Pusat

do
gu

10270, Kurator dan Pengurus yang terdaftar di Kementerian Hukum


dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-
143.AH.04.03-2019 tanggal 13 Juni 2019;
In
A

Berdasarkan hal-hal sebagaimana diuraikan diatas, mohon kiranya Yang


Terhormat Majelis Hakim Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta
ah

lik

Pusatyang memeriksa dan memutus perkara a quo untuk dapat mengadili serta
memberikan putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono)menurut ketentuan
m

ub

perundang-undangan yang berlaku.


Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil permohonannya kuasa
ka

Pemohon PKPU telah mengajukan bukti-bukti surat yang telah bermaterai


ep

cukup dan telah pula dicocokkan dengan asli dan pembandingnya diberi tanda
ah

Bukti P-1 sampai dengan Bukti P-7 sebagai berikut:


R

1. Bukti P-1 : Perjanjian Pemberian Pinjaman tanggal 2 Desember 2019


es
M

antara Pemohon PKPU dengan Termohon PKPU I.


ng

2. Bukti P-2 : Surat dari Pemohon PKPU perihal Peringatandan Permintaan


on
gu

Halaman 54 dari 69 Putusan PKPU Nomor 125/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PembayaranUtangtanggal 2 Maret 2020

si
3. Bukti P-3 : Surat dari Pemohon PKPUperihal Peringatandan Permintaan
PembayaranUtang (kedua) tanggal 9 Maret 2020

ne
ng
4. Bukti P-4 : Surat Kuasa Khusus tanggal 30 Maret 2020

5. Bukti P-5 : Surat dari kuasa hukum Pemohon PKPU kepada Termohon

do
gu PKPU I perihal Somasi tanggal 3 April 2020 yang terdapat
tanda penerimaan dari Termohon PKPU I tertanggal 3 April

In
A
2020

6. Bukti P-6 : Surat dari kuasa hukum Pemohon PKPU kepada Termohon
ah

lik
PKPU II perihal Somasi tanggal 3 April 2020 yang terdapat
tanda penerimaan dari Termohon PKPU II tertanggal 3 April
2020
am

ub
7. Bukti P-7 : Perjanjian Pemberian Jaminan Perusahaan (Corporate
Guarantee) tertanggal 2 Desember 2019 yang dibuat dan
ep
k

ditandatangani oleh dan antara Pemohon PKPU dengan


Termohon PKPU II
ah

si
Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil permohonannya kuasa

ne
Para Pemohon PKPU telah mengajukan bukti-bukti surat dari Kreditur lain yang
ng

telah bermaterai cukup dan telah pula dicocokkan dengan asli dan
pembandingnya diberi tanda Bukti KL I-1 sampai dengan Bukti KL II-2 sebagai

do
gu

berikut:

1. Bukti KL I-1 : Perjanjian Pemberian Pinjaman tanggal 12 Desember


In
A

2019 antara PT Ciptaperdana Promosindo dengan


Termohon PKPU I.
ah

lik

2. Bukti KL I-2 : Surat dari Kreditor Lain Termohon PKPU I perihal


Peringatandan Permintaan PembayaranUtangtanggal 7
m

April 2020
ub

3. Bukti KL II-1 : Perjanjian Pemberian Pinjaman tanggal 12 Desember


ka

2019 antara PT Ciptaperdana Promosindo dengan


ep

Termohon PKPU II.


ah

4. Bukti KL II-2 : Surat dari Kreditor Lain Termohon PKPU II perihal


R

Peringatandan Permintaan PembayaranUtangtanggal 7


es

April 2020
M

ng

Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil jawabannya kuasa Para


on

Termohon PKPU telah mengajukan buktisurat yang telah bermaterai cukup dan
gu

Halaman 55 dari 69 Putusan PKPU Nomor 125/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
telah pula dicocokkan dengan asli dan pembandingnya diberi tanda Bukti T.I-1

R
sampai dengan Bukti T.II-5 sebagai berikut:

si
1. Bukti T.I-1 : Perjanjian Pemberian Pinjaman tertanggal 2 Desember

ne
ng
2019 yang dibuat dan ditandatangani oleh dan antara
PT Sembilan Bintang Cemerlang (in casuPemohon
PKPU) dengan Koperasi Simpan Pinjam Alto (in casu

do
gu 2. Bukti T.II-1
Termohon PKPU I);
: Perjanjian Pemberian Jaminan Perusahaan (Corporate
Guarantee) tertanggal 2 Desember 2019 yang dibuat

In
A
dan ditandatangani oleh dan antara PT Sembilan
Bintang Cemerlang (in casu Pemohon PKPU)dengan
ah

lik
PT Wahana Bersama Nusantara (in casu Termohon
PKPU II);
am

3. Bukti T.II-2 : Surat Persetujuan Dewan Komisaris PT Wahana

ub
Bersama Nusantara (in casu Termohon PKPU II),
tanggal 2 Desember 2019;
ep
4. Bukti T.I-2 : Perjanjian Pemberian Pinjaman tertanggal 12 Desember
k

2019 yang dibuat dan ditandatangani oleh dan antara


ah

PT Ciptaperdana Promosindo dengan Koperasi Simpan


R

si
Pinjam Alto (in casu Termohon PKPU I);
5. Bukti T.II-3 : Perjanjian Pemberian Pinjaman tertanggal 12 Desember

ne
ng

2019 yang dibuat dan ditandatangani oleh dan antara


PT Ciptaperdana Promosindo dengan PT Wahana

do
Bersama Nusantara (in casu Termohon PKPU II);
gu

6. Bukti T.I-3 : Surat Pemohon PKPU perihal Surat Peringatan dan


Permintaan Pembayaran Utang tanggal 2 Maret 2020
In
A

yang ditujukan kepada Termohon PKPU I dan Termohon


PKPU II;
7. Bukti T.I-4 : Surat Pemohon PKPU perihal Peringatan dan
ah

lik

Permintaan Pembayaran Utang (kedua) tanggal 9 Maret


2020 yang ditujukan kepada Termohon PKPU I dan
m

ub

Termohon PKPU II;


8. Bukti T.I-5 : Surat Kuasa Hukum Pemohon PKPU perihal Somasi
ka

kepada Koperasi Simpan Pinjam Alto (in casu Termohon


ep

PKPU I)pada tanggal 3 April 2020;


9. Bukti T.I-6 : Surat PT Ciptaperdana Promosindo perihal Surat
ah

Peringatan dan Permintaan Pembayaran Utang tanggal


R

7 April 2020 yang ditujukan kepada Koperasi Simpan


es
M

Pinjam Alto (in casu Termohon PKPU I);


ng

10. Bukti T.II-4 : Surat Kuasa Hukum Pemohon PKPU perihal Somasi
on

kepada PT Wahana Bersama Nusantara (in casu


gu

Halaman 56 dari 69 Putusan PKPU Nomor 125/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 56
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Termohon PKPU II)pada tanggal 3 April 2020;
11. Bukti T.II-5 : Surat PT Ciptaperdana Promosindo perihal Surat

si
Peringatan dan Permintaan Pembayaran Utang tanggal
7 April 2020 yang ditujukan kepada PT Wahana

ne
ng
Bersama Nusantara (in casu Termohon PKPU II);
Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil permohonannya kuasa

do
gu Pemohon dan Para Termohon PKPU tidak mengajukan saksi-saksi maupun Ahli
di persidangan;
Menimbang, bahwa pada akhirnya kedua belah pihak menyatakan tidak

In
A
mengajukan bukti-bukti lagi di persidangan, sehingga acara pembuktian
dinyatakan cukup, dan selanjutnya Pemohon PKPU serta Para Termohon PKPU
ah

lik
masing-masing telah mengajukan kesimpulannya pada persidangan tanggal 19
Juni 2020;
am

Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini, segala

ub
sesuatu yang terjadi di persidangan sebagaimana tercantum dalam Berita
Acara Persidangan perkara ini, dianggap sebagai telah termasuk dan turut
ep
k

dipertimbangkan sehingga menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan


dengan putusan ini;
ah

R
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM

si
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan Permohonan PemohonPKPU

ne
ng

adalah pada pokoknya mohon agar Para Termohon dinyatakan berada dalam
keadaan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) dengan segala
akibat hukumnya;

do
gu

Menimbang, bahwa Pemohon dalam Permohonannya mengajukan PKPU


kepada Termohon Termohon PKPU I KOPERASI SIMPAN PINJAM ALTO
In
A

(KOSPINA) danTermohon PKPU II PT WAHANA BERSAMA NUSANTARA.


dengan dalil sebagai berikut :
- Bahwa di antara Pemohon PKPU dengan Termohon PKPU I telah terjadi
ah

lik

hubungan hukum, dimana Termohon PKPU Itelah meminjam sejumlah uang


dari Pemohon PKPU yang nilai pokok pinjamannya adalah sebesar
m

ub

Rp.10.000.000.000 (sepuluh miliar Rupiah), berdasarkan Perjanjian


Pemberian Pinjaman tanggal 2 Desember 2019 yang dibuat oleh dan antara
ka

ep

Pemohon PKPU dengan Termohon PKPU I ;


- Bahwa berdasarkan Perjanjian Pemberian Pinjaman, Termohon PKPU I
ah

berkewajiban untuk mengembalikan atau membayar kembali Pinjaman


R

disertai bunga kepada Pemohon PKPU selambatnya pada tanggal 1


es
M

Februari 2020;
ng

- Bahwa faktanya sampai dengan lewatnya Tanggal Jatuh Tempo,


on

TERMOHON PKPU I TIDAK PERNAH MEMBAYAR DAN/ATAU MELUNASI


gu

Halaman 57 dari 69 Putusan PKPU Nomor 125/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 57
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
TAGIHAN, BAIK SEBAGIAN ATAUPUN SELURUHNYA, KEPADA

R
PEMOHON PKPU. Karenanya Termohon PKPU I telah terbukti secara sah

si
dan meyakinkan telah lalai dan ingkar janji dalam melaksanakan

ne
ng
kewajibannya untuk membayar Tagihan kepada Pemohon PKPU sesuai
dengan Tanggal Jatuh Tempo.
- Bahwa Pemohon PKPU telah melakukan segala upaya dan dengan

do
gu berbagai macam cara untuk menegur, mengingatkan, menagih dan/atau
meminta Termohon PKPU I untuk segera memenuhi kewajibannya untuk

In
A
melakukan pembayaran atas Tagihan kepada Pemohon PKPU;
- Bahwa terkait dengan kelalaian Termohon PKPU I dalam melaksanakan
ah

kewajibannya melunasi pembayaran Utang Yang Telah Jatuh Waktu Dan

lik
Dapat Ditagih kepada Pemohon PKPU, terdapat fakta hukum lainnya
dimana Termohon PKPU II secara tanggung renteng/tanggung menanggung
am

ub
ikut menjamin pelunasan Utang Yang Telah Jatuh Waktu Dan Dapat Ditagih
oleh Termohon PKPU I kepada Pemohon PKPU, sebagaimana dibuktikan
ep
dengan telah ditandatanganinya Perjanjian Pemberian Jaminan Perusahaan
k

(Corporate Guarantee) tertanggal 2 Desember 2019 yang dibuat dan


ah

ditandatangani oleh dan antara Pemohon PKPU dengan Termohon PKPU II


R

si
yang merupakan perjanjian ikutan (accesoir) dari Perjanjian Pemberian
Pinjaman.

ne
ng

- Bahwa guna terpenuhinya syarat pengajuan PKPU sebagaimana diatur


dalam ketentuan Pasal 222 ayat (1) UU Kepailitan tersebut di atas, maka

do
gu

dengan ini PEMOHON PKPU DAPAT MEMBUKTIKAN ADANYA KREDITOR


LAIN DARI PARA TERMOHON PKPU SELAIN PEMOHON PKPU, yaitu: PT
CIPTAPERDANA PROMOSINDO, suatu perseroan terbatas yang didirikan
In
A

berdasarkan hukum yang berlaku di negara Republik Indonesia, beralamat


di Jl. Raya Pondok Kelapa Blok E 10 No.BC LT.II, RT.009, RW.011,
ah

lik

Kelurahan Pondok Kelapa, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur – DKI


Jakarta, Indonesia.
m

ub

Berdasarkan uraian-uraian tersebut di atas, kiranya cukup alasan bagi Majelis


Hakim Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang
ka

menangani perkara a quo untuk memeriksa, mengadili serta memberikan


ep

putusan sebagai berikut:Mengabulkan Permohonan Penundaan Kewajiban


ah

Pembayaran Utang (PKPU) yang diajukan oleh Pemohon PKPU terhadap:Atau


R

apabila Majelis Hakim Yang Terhormat pada Pengadilan Niaga pada Pengadilan
es

Negeri Jakarta Pusat yang memeriksa dan memutus perkara ini mempunyai
M

ng

pertimbangan lain, mohon dapat diberikan putusan yang seadil-adilnya (ex


on

aequo et bono).
gu

Halaman 58 dari 69 Putusan PKPU Nomor 125/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 58
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa atas permohonan PKPU tersebut, Termohon PKPU

R
melalui surat jawabannya pada pokoknya mendalilkan sebagai berikut :

si
- Bahwa Para Termohon PKPU menyadari, dengan kondisi kekayaan yang

ne
ng
dimiliki oleh Para Termohon PKPU saat ini, belum memungkinkan untuk
membayar dan melakukan penyelesaian atas kewajiban pembayaran
seluruh utang-utangnya yang sudah jatuh waktu dan dapat ditagih kepada

do
gu PT Sembilan Bintang Cemerlang (in casu Pemohon PKPU) dan
PT Ciptaperdana Promosindo. Sehingga, Para Termohon PKPU tidak dapat

In
A
menghindari adanya Permohonan PKPU yang diajukan oleh Pemohon
PKPU, yang menurut Undang-Undang No. 37 Tahun 2004 tentang
ah

Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (“UUK”) memang

lik
dimungkinkan.
- Bahwa sehubungan dengan penyelesaian utang terhadap Pemohon PKPU
am

ub
tersebut, Termohon PKPU IIpun secara sukarela telah bersedia menjamin
dan mengikatkan diri serta melepaskan hak-hak istimewanya selaku
ep
penjamin untuk menanggung dan menjamin pelunasan utang Termohon
k

PKPU I kepada PT Sembilan Bintang Cemerlang (in casu Pemohon PKPU)


ah

manakala Termohon PKPU I lalai dalam melaksakan pembayaran utangnya,


R

si
dengan memberikan jaminan berupa Jaminan Perusahaan (Corporate
Guarantee) kepada Pemohon PKPU sebagaimana dengan telah

ne
ng

ditandatanganinya Perjanjian Pemberian Jaminan Perusahaan (Corporate


Guarantee) tertanggal 2 Desember 2019 yang dibuat dan ditandatangani

do
gu

oleh dan antara Pemohon PKPU dengan PT Wahana Bersama Nusantara


(in casu Termohon PKPU II).
- Bahwa atas utang-utang Para Termohon PKPU tersebut di atas, benar telah
In
A

jatuh waktu dan dapat ditagih, dan karenanya pula Para Termohon PKPU
telah mendapatkan surat-surat peringatan dan/atau surat permintaan
ah

lik

percepatan pembayaran atas kelalaian (default) Para Termohon PKPU


dalam menjalankan kewajiban pembayaran utangnya, yang Para Termohon
m

ub

PKPU terima dari Pemohon PKPU dan PT Ciptaperdana Promosindo;


- Bahwa dengan sangat terbatasnya pendapatan yang disebabkan wabah
ka

COVID-19 dan karena terus menggunakan pinjaman modal kerja untuk


ep

pembayaran hutang pokok dan kewajiban pembayaran bunga kepada para


ah

investor, Para Termohon PKPU secara tidak sadar mengakumulasi hutang


R

untuk membayar hutang dan menambah beban keuangan yang tidak dapat
es

ditanggung oleh operasional Para Termohon PKPU yang berimbas kepada


M

ng

kesulitan pembayaran Termohon PKPU kepada para kreditornya.


on
gu

Halaman 59 dari 69 Putusan PKPU Nomor 125/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 59
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa Para Termohon PKPU yakin dapat menyelesaikan permasalahan

R
keuangan perusahaan, termasuk menyelesaikan utang-utangnya yang

si
sudah jatuh waktu dan dapat ditagih kepada seluruh kreditor Para Termohon

ne
ng
PKPU, tidak terkecuali kepada PT Sembilan Bintang Cemerlang (in casu
Pemohon PKPU) dan PT Ciptaperdana Promosind jika diberikan waktu dan
kesempatan untuk melakukan restrukturisasi dalam perkara a quo.

do
gu Berdasarkan hal-hal sebagaimana diuraikan diatas, mohon kiranya Yang
Terhormat Majelis Hakim Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta

In
A
Pusatyang memeriksa dan memutus perkara a quo untuk dapat mengadili serta
memberikan putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono)menurut ketentuan
ah

perundang-undangan yang berlaku.

lik
Menimbang, bahwa untuk membuktikan kebenaran dalilnya Pemohon
mengajukan 7 (tujuh) alat bukti surat yang bertanda Bukti P-1 sampai dengan
am

ub
Bukti P-7, dimana bukti tersebut telah diberi materai secukupnya dan
dicocokkan dengan aslinya;
ep
Menimbang, bahwa untuk membuktikan adanya Kreditur Lain bernama
k

PT Ciptaperdana Promosindodipersidangan Pemohon PKPU mengajukan 4


ah

(empat) alat bukti surat yang bertanda Bukti KL I-1 sampai dengan Bukti KL II-2,
R

si
dimana bukti tersebut telah diberi materai secukupnya dan dicocokkan dengan
aslinya;

ne
ng

Menimbang, sebaliknya Termohon untuk membuktikan dalil


sanggahannya mengajukan 11 (sebelas) alat bukti surat yang bertanda Bukti

do
gu

T.I-1 sampai dengan Bukti T.II-5, dimana bukti tersebut telah diberi materai
secukupnya dan dicocokkan dengan aslinya;
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis akan mempertimbangkan dalil-
In
A

dalil kedua belah pihak yang saling bertentangan tersebut dengan mendasarkan
bukti-bukti yang diajukan oleh Para pihak dimuka persidangan;
ah

lik

Menimbang, bahwa perkara yang diajukan Pemohon adalah merupakan


permohonan PKPU, maka terhadap hal-hal yang disampaikan oleh Para
m

ub

Termohon melalui Tanggapannya atas permohonan Pemohon tersebut, oleh


majelis akan dipertimbangkan secara bersama-sama secara satu kesatuan
ka

antara dalil Pemohon dan Tanggapan dari Para Termohon;


ep

Menimbang, bahwa Permohonan PKPU dapat dikabulkan apabila telah


ah

memenuhi syarat – syarat yang telah ditentukan didalam UU No. 37 tahun 2004
R

pasal 224 ayat (1), pasal 222 ayat (1) dan ayat (3), serta pasal 8 ayat (4) yaitu
es

sebagai berikut :
M

ng

(1) Surat Permohonan PKPU ditanda tangani oleh Pemohon dan Advokatnya
on

(Kuasa Hukumnya) (pasal 224 ayat (1) UU No. 37 tahun 2004) ;


gu

Halaman 60 dari 69 Putusan PKPU Nomor 125/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 60
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(2) Debitur memiliki lebih dari satu Kreditur (pasal 222 ayat (1) UU No. 37 tahun

R
2004) ;

si
(3) Salah satu Utang Debitur telah jatuh waktu dan dapat ditagih, akan tetapi

ne
ng
Debitur tidak membayar utang tersebut (pasal 222 ayat (3) UU No. 37 tahun
2004) ;
(4) Keberadaan Utang Termohon kepada paling sedikit kepada 2 (dua)

do
gu Kreditornya dapat dibuktikan dengan sederhana (Pasal 8 ayat (4) UU no. 37
tahun 2004);

In
A
Ad. (1) :
ah

Menimbang, bahwa selanjutnya berdasarkan bukti – bukti yang diajukan

lik
dipersidangan, akan dipertimbangkan apakah permohonan Pemohon telah
memenuhi ketentuan pasal 224 ayat (1) UU No. 37 tahun 2004 yaitu Surat
am

ub
Permohonan PKPU ditanda tangani oleh Pemohon dan Advokatnya (Kuasa
Hukumnya);
ep
Menimbang, bahwa setelah Majelis mencermati Surat Permohonan
k

Pemohon tanggal 19 Mei 2020dihubungkan dengan Surat Kuasa Khusus


ah

tertanggal 15 April 2020 serta Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT


R

si
SEMBILAN BINTANG CEMERLANG tanggal 08 Februari 2019 Nomor 3 yang
dibuat oleh RADEN MAS SOEDIARTO SOENARTO, SH. Sp.N. Notaris di

ne
ng

Jakarta Pusat. Maka terbukti bahwa Surat Permohonan Pemohon telah ditanda
tangani oleh HENDRA GUNAWAN, dalam kapasitasnya selaku Direktur

do
gu

UtamaPT SEMBILAN BINTANG CEMERLANGsuatu perseroan terbatas yang


didirikan berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia, berkedudukan di
Jakarta Pusat, beralamat di Jl. Pembangunan 2, No.1, RT 011/RW 002,
In
A

Kelurahan Petojo Utara, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat, 10130, dan Kuasa
Hukumnya seorang Advokat, dengan demikian ketentuan pasal pasal 224 ayat
ah

lik

(1) UU No. 37 tahun 2004 telah terpenuhi ;


m

ub

Ad. (2) :
Menimbang, bahwa selanjutnya berdasarkan bukti – bukti yang diajukan
ka

dipersidangan, akan dipertimbangkan apakah permohonan Pemohon telah


ep

memenuhi ketentuan pasal 222 ayat (1) UU No. 37 tahun 2004 yaitu Debitur
ah

memiliki lebih dari satu Kreditur;


R

Menimbang, bahwa Pemohon PKPU terikat hubungan hukum dengan


es

Termohon PKPU sehubungan Termohon PKPU Itelah meminjam sejumlah uang


M

ng

dari Pemohon PKPU yang nilai pokok pinjamannya adalah sebesar


on

Rp.10.000.000.000 (sepuluh miliar Rupiah) berdasarkan Perjanjian Pemberian


gu

Halaman 61 dari 69 Putusan PKPU Nomor 125/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 61
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pinjaman tanggal 2 Desember 2019 yang dibuat oleh dan antara Pemohon

R
PKPU dengan Termohon PKPU I(vide Bukti P-1).Dengan demikian, terbukti

si
hubungan hukum antara Pemohon PKPU sebagai pemberi pinjaman dan

ne
ng
Termohon PKPU I sebagai peminjam.
Menimbang, bahwa kemudian Pemohon PKPU telah memenuhi
kewajibannya memberikan pinjaman sebesar Rp.10.000.000.000 (sepuluh miliar

do
gu Rupiah) kepada Termohon. Dimana berdasarkan Perjanjian Pemberian
Pinjaman, Termohon PKPU I berkewajiban untuk mengembalikan atau

In
A
membayar kembali Pinjaman disertai bunga kepada Pemohon PKPU
selambatnya pada tanggal 1 Februari 2020. Namun sampai tanggal yang
ah

ditentukan Termohon PKPU I belum bisa mengembalikan pinjamannya tersebut.

lik
Untuk itu Termohon PKPU II secara tanggung renteng/tanggung menanggung
ikut menjamin pelunasan Utang Yang Telah Jatuh Waktu Dan Dapat Ditagih oleh
am

ub
Termohon PKPU I kepada Pemohon PKPU, sebagaimana dibuktikan dengan
telah ditandatanganinya Perjanjian Pemberian Jaminan Perusahaan (Corporate
ep
Guarantee) tertanggal 2 Desember 2019 yang dibuat dan ditandatangani oleh
k

dan antara Pemohon PKPU dengan Termohon PKPU II (vide Bukti P-7) yang
ah

merupakan perjanjian ikutan (accesoir) dari Perjanjian Pemberian Pinjaman;


R

si
Menimbang, bahwa melalui surat jawabannya Para Termohon mengakui
memiliki utang sebagaimana didalilkan Pemohon dalam surat permohonannya.

ne
ng

Untuk itu dapat disimpulkan bahwa dalam hal ini Pemohon PKPU sebagai
kreditur dan Para Termohon PKPU sebagai debitur;

do
gu

Menimbang, bahwa dalam persidangan hadir Kreditur Lain yaitu PT


CIPTAPERDANA PROMOSINDO suatu perseroan terbatas yang didirikan
berdasarkan hukum yang berlaku di negara Republik Indonesia, beralamat di Jl.
In
A

Raya Pondok Kelapa Blok E 10 No.BC LT.II, RT.009, RW.011, Kelurahan


Pondok Kelapa, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur – DKI Jakarta,
ah

lik

Indonesia,dimana Termohon PKPU I juga memiliki utang kepada PT


Ciptaperdana Promosindo (in casu Kreditor Lain Termohon PKPU I) sebesar
m

ub

Rp.2.000.000.000 (dua miliar Rupiah) berikut bunganya (“Tagihan Kreditor Lain


Termohon PKPU I”) yang timbul berdasarkan Perjanjian Pemberian Pinjaman
ka

tertanggal 12 Desember 2019, dimana Termohon PKPU I meminjam sejumlah


ep

uang kepada Pemohon PKPU untuk keperluan perluasan usaha (vide Bukti KL
ah

I-1). Dimana sampai saat ini Termohon PKPU I belum juga mengembailkan
R

pinjamannya (vide Bukti KL I-2):


es

Menimbang, bahwa dalam persidangan hadir Kreditur Lain yaitu PT


M

ng

CIPTAPERDANA PROMOSINDO suatu perseroan terbatas yang didirikan


on

berdasarkan hukum yang berlaku di negara Republik Indonesia, beralamat di Jl.


gu

Halaman 62 dari 69 Putusan PKPU Nomor 125/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 62
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Raya Pondok Kelapa Blok E 10 No.BC LT.II, RT.009, RW.011, Kelurahan

R
Pondok Kelapa, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur – DKI Jakarta,

si
Indonesia,dimana Termohon PKPU II juga memiliki utang kepada PT

ne
ng
Ciptaperdana Promosindo (in casu Kreditor Lain Termohon PKPU II) sebesar
Rp.2.000.000.000 (dua miliar Rupiah) berikut bunganya (“Tagihan Kreditor Lain
Termohon PKPU II”) yang timbul berdasarkan Perjanjian Pemberian Pinjaman

do
gu tertanggal 12 Desember 2019 (vide Bukti KL I-3), dimana Termohon PKPU II
meminjam sejumlah uang kepada Pemohon PKPU untuk keperluan perluasan

In
A
usaha. Dimana sampai saat ini Termohon PKPU I belum juga mengembailkan
pinjamannya (vide Bukti KL I-4):
ah

Menimbang, bahwa dalam surat jawabannya Para Termohon PKPU

lik
tidak membantah adanya utang kepada PT CIPTAPERDANA PROMOSINDO,
maka sesuai fakta tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam hal ini PT
am

ub
CIPTAPERDANA PROMOSINDOsebagai kreditur dan Termohon PKPU sebagai
debitur;
ep
Menimbang, bahwa dengan pertimbangan diatas maka dalam perkara a
k

quo dapat ditarik kesimpulan Termohon memiliki lebih dari satu Kreditur yaitu
ah

kepada PT SEMBILAN BINTANG CEMERLANG selaku Pemohon PKPU dan


R

si
kepada kreditur lain yaitu PT CIPTAPERDANA PROMOSINDO;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan diatas, maka

ne
ng

ketentuan pasal 222 ayat (1) UU No. 37 tahun 2004 telah terpenuhi;

do
gu

In
A

Ad. (3) :
Menimbang, bahwa selanjutnya akan dipertimbangkan apakah
ah

lik

Termohon telah tidak membayar utangnya telah jatuh waktu dan dapat ditagih
kepada Pemohon (Pasal 222 ayat (3) UU No. 37 tahun 2004);
m

ub

Menimbang, bahwa dalam positanya Pemohon menyampaikan


Termohon PKPU I memiliki kewajiban utang kepada Pemohon PKPU yang telah
ka

jatuh waktu dan dapat ditagih sebesar Rp.10.000.000.000 (sepuluh miliar


ep

Rupiah) berikut bunganya yang timbul berdasarkan Perjanjian Pemberian


ah

Pinjaman, seluruhnya telah jatuh waktu dan dapat ditagih, karena tanggal jatuh
R

temponya, yaitu 1 Februari 2020, sudah terlewati. Sedangkan Termohon PKPU


es

II sebagai penjamin memiliki kewajiban utang kepada Pemohon PKPU yang


M

ng

telah jatuh waktu dan dapat ditagih yaitu pembayaran atas Tagihan oleh
on

Termohon PKPU I kepada Pemohon PKPU, yang dijamin oleh Termohon PKPU
gu

Halaman 63 dari 69 Putusan PKPU Nomor 125/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 63
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
II berdasarkan Perjanjian Jaminan Perusahaan, telah jatuh waktu sejak tanggal

R
1 Februari 2020, karenanya secara serta merta Termohon PKPU II terhitung

si
sejak tanggal 1 Februari 2020 secara tanggung renteng/tanggung menanggung

ne
ng
menjadi pihak yang berkewajiban utama untuk membayar Utang Yang Telah
Jatuh Waktu Dan Dapat Ditagih kepada Pemohon PKPU;
Menimbang, bahwa Pemohon PKPU juga telah melayangkan tegoran /

do
gu somasi kepada Termohon PKPU I (vide Bukti P-3 dan Bukti P-5) dan kepada
Termohon PKPU II (vide Bukti P-6). Dimana jumlah utang yang telah jatuh

In
A
tempo tersebut tersebut diakui oleh Para Termohon PKPU. Para Termohon juga
mengakui telah menerima tegoran atau somasi dari Pemohon PKPU. Namun
ah

karena melemahnya likuiditas keuangan Para Termohon PKPU, yang berakibat

lik
pada ketidakmampuan Termohon PKPU untuk menyelesaikan kewajibannya
tersebut kepada Pemohon PKPU;
am

ub
Menimbang bahwa sesuai dengan fakta hukum tersebut membuktikan
adanya kewajiban-kewajiban dari Para Termohon PKPU untuk melakukan
ep
pembayaran sejumlah uang kepada Pemohon PKPU yang telah jatuh tempo,
k

yang sekaligus juga membuktikan adanya tindakan dari Pemohon PKPU yang
ah

melakukan peneguran atau somasi kepada Para Termohon PKPU, agar Para
R

si
Termohon PKPU melakukan kewajiban dalam hal pelunasan utang kepada
Pemohon PKPU, namun tidak dilaksanakan oleh Para Termohon PKPU.Dengan

ne
ng

tidak dilunasinya seluruh Utang Para Termohon PKPU kepada Pemohon PKPU
tersebut, maka demi hukum Utang Termohon PKPU kepada Pemohon PKPU

do
gu

telah jatuh tempo dan dapat ditagih;


Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan diatas, maka ketentuan
Pasal 222 ayat (3) UU No. 37 tahun 2004 telah terpenuhi ;
In
A

Ad. (4) :
ah

lik

Menimbang, bahwa selanjutnya akan dipertimbangkan apakah


Keberadaan Utang Para Termohon kepada paling sedikit kepada 2 (dua)
m

ub

Kreditornya dapat dibuktikan dengan sederhana (Pasal 8 ayat (4) UU no. 37


tahun 2004);
ka

Menimbang, bahwa telah dibuktikan diatas bahwa Para Termohon


ep

PKPU memiliki kewajiban kepada Pemohon berjumlah Rp.10.000.000.000


ah

(sepuluh miliar Rupiah). Dimana jumlah tersebut oleh Para Termohon PKPU
R

tidak disangkal;
es

Menimbang bahwa berdasarkan uraian tersebut, maka Majelis Hakim


M

ng

berpendapat bahwa utang Termohon PKPU sebagaimana tersebut di atas, telah


on

terbukti secara sederhana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (4)


gu

Halaman 64 dari 69 Putusan PKPU Nomor 125/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 64
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Undang-undang RI Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan dan Penundaan

R
Kewajiban Pembayaran Utang;

si
Menimbang bahwa dengan demikian, Majelis berpendapat bahwa

ne
ng
Permohonan Pemohon PKPU telah memenuhi syarat formil yakni Permohonan
PKPU telah ditanda tangani oleh Pemohon PKPU dan Advokatnya, dan syarat
materiil, yakni Para Termohon PKPU memiliki utang kepada Pemohon PKPU

do
gu yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih, namun hingga saat ini belum dibayar
atau dilunasi oleh Para Termohon PKPU, sehingga ada kekhawatiran dari

In
A
Pemohon PKPU bahwa Para Termohon tidak dapat meneruskan pembayaran
utangnya tersebut, karena selain kepada Pemohon PKPU, Para Termohon
ah

PKPU juga memiliki Kreditor lain yang tagihannya juga belum dilunasi oleh Para

lik
Termohon PKPU, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 222 ayat (1) dan (3)
Undang-undang RI Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan dan Penundaan
am

ub
Kewajiban Pembayaran Utang, sehingga petitum Pemohon PKPU angka 1 yang
mohon agar Majelis Hakim menyatakan Permohonan Penundaan Kewajiban
ep
Pembayaran Utang (PKPU) yang diajukan oleh Pemohon PKPU terhadap
k

Termohon PKPU adalah berdasar untuk dikabulkan dengan segala akibat


ah

hukumnya;
R

si
Menimbang bahwa mengenai maksud dan tujuan dikabulkannya
Permohonan PKPU Sementara adalah dalam rangka memberi kesempatan

ne
ng

kepada Debitor dan Kreditor untuk melakukan verifikasi terhadap utang-utang


Debitor yang sekaligus akan membuka kesempatan bagi Debitor dan Kreditor

do
gu

untuk merumuskan kesepakatan – kesepakatan dalam bentuk perdamaian,


sehingga dengan mengacu pada ketentuan pasal 227 Undang-undang RI
Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban
In
A

Pembayaran Utang, Majelis berpendapat bahwa Permohonan Pemohon PKPU


pada petitum angka 2, yang mohon agar Majelis Hakim menetapkan Penundaan
ah

lik

Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) Sementara untuk paling lama 45 (empat


puluh lima) hari terhitung sejak putusan ini diucapkan, adalah berdasar untuk
m

ub

dikabulkan;
Menimbang bahwa untuk menjamin objektifitas dan terselenggaranya
ka

proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) ini dengan baik


ep

sesuai dengan ketentuan dan dasat hukum yang berlaku, maka Majelis Hakim
ah

akan menunjuk Hakim Pengawas dari salah seorang Hakim Niaga pada
R

Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, yang dipandang cakap untuk melaksanakan


es

tugas tersebut, yang namanya akan disebutkan dalam amar Putusan dibawah
M

ng

ini;
on
gu

Halaman 65 dari 69 Putusan PKPU Nomor 125/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 65
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang bahwa mengenai Permohonan Pemohon PKPU agar

R
Majelis Hakim menunjuk dan mengangkat:

si
a. Saudara HAMONANGAN SYAHDAN HUTABARAT, S.H., berkantor di

ne
ng
SHAL Legal Counsellors, yang sekarang beralamat di Sovereign Plaza
Lantai 20 Unit C, Jl. TB. Simatupang, Kavling 36, Jakarta Selatan, 12430,
Kurator dan Pengurus yang terdaftar di Kementerian Hukum dan Hak Asasi

do
gu Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-203.AH.04.03-2017 tertanggal 6
November 2017;

In
A
b. Saudara ALDI FIRMANSYAH, S.H., M.H., berkantor di FKNK Law Firm,
dengan alamat di Kemang Point Building Lantai 1, unit 104 – 105, JL.
ah

Kemang Raya No.3, Jakarta Selatan, Kurator dan Pengurus yang terdaftar

lik
di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor
AHU-280.AH.04.03-2018 tertanggal 10 September 2018; dan
am

ub
c. Saudara H. JANUARI S. SH., MH., berkantor di Simanungkalit Sihombing &
Rekan, dengan alamat di Gedung Manggala Wanabakti, Suite 332 Wing B,
ep
Jl. Gatot Subroto No.6, Senayan, Jakarta Pusat 10270, Kurator dan
k

Pengurus yang terdaftar di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia


ah

Republik Indonesia Nomor AHU-143.AH.04.03-2019 tanggal 13 Juni 2019;


R

si
selaku Pengurus / Tim Pengurus Proses Penundaan Kewajiban Pembayaran
Utang Termohon PKPU, Majelis Hakim mempertimbangkan sebagai berikut :

ne
ng

Menimbang bahwa dengan mengacu pada ketentuan pasal 225 Jo.


Pasal 13 ayat (3) Undang-undang RI Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan

do
gu

dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, dan setelah setelah Majelis


mencermati surat permohonannya, bahwa yang bersangkutan akan bersedia
untuk menjadi Pengurus / Tim Pengurus dan yang bersangkutan akan bertindak
In
A

dan melaksanakan tugas sebagai Pengurus / Tim Pengurus dengan


independen, tidak mempunyai benturan kepentingan dalam perkara aquo, tidak
ah

lik

memiliki kepentingan ekonomi baik terhadap Debitor, maupun terhadap Kreditor,


serta yang bersangkutan tidak sedang menangani perkara Kepailitan dan atau
m

ub

Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang lebih dari 3 (tiga) perkara Kepailitan


dan PKPU. Disamping itu Para Termohon PKPU melalui surat jawabannya tidak
ka

keberatan terhadap ditunjuknya pengurus tersebut;


ep

Menimbang bahwa berdasarkan hal tersebut di atas, maka Majelis


ah

berpendapat bahwa saudaraHAMONANGAN SYAHDAN HUTABARAT, S.H.


R

dkk. tersebut adalah layak dan berdasar hukum untuk ditunjuk dan diangkat
es

sebagai Pengurus / Tim Pengurus dalam proses Penundaan Kewajiban


M

ng

Pembayaran Utang (PKPU) ini;


on
gu

Halaman 66 dari 69 Putusan PKPU Nomor 125/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 66
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang bahwa sebagai tindak lanjut telah ditetapkannya tenggang

R
waktu Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang Sementara ini selama 45

si
(empat puluh lima) hari terhitung sejak tanggal Putusan ini diucapkan, maka

ne
ng
dipandang perlu untuk menetapkan hari persidangan berikutnya yakni pada hari
Rabu, tanggal 5 Agustus 2020, pukul 09.00 WIB, bertempat di ruang sidang
Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat;

do
gu Menimbang bahwa untuk menjamin terpenuhi dan terlaksanakan
agenda sesuai jangka waktu tersebut, maka dipandang perlu untuk

In
A
memerintahkan kepada Pengurus / Tim Pengurus untuk memanggil Para
Termohon PKPU selaku Debiter dan Pemohon PKPU selaku Kreditor yang
ah

dikenal dengan surat tercatat atau melalui kurir untuk menghadap dalam sidang-

lik
sidang yang ditetapkan;
Menimbang bahwa mengenai biaya Pengurusan dan imbalan jasa
am

ub
Pengurus akan ditetapkan kemudian oleh Majelis Hakim, setelah Penundaan
Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) berakhir;
ep
Menimbang bahwa demikian pula halnya dengan biaya Permohonan
k

Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) ini, akan ditangguhkan


ah

sampai dengan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) dinyatakan


R

si
selesai;
Menimbang bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di

ne
ng

atas, maka putusan yang dijatuhkan oleh Majelis Hakim sebagaimana tersebut
dalam amar Putusan dibawah ini, adalah sesuai dengan rasa keadilan;

do
gu

Memperhatikan Pasal 222, Pasal 224, Pasal 225, Pasal 227 dan Pasal
228 Undang-undang RI Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan dan
Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang serta peraturan lainnya yang
In
A

bersangkutan :
ah

lik

MENGADILI
1. Mengabulkan Permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang
m

ub

(PKPU) Sementara yang diajukan oleh Pemohon PKPU terhadap Termohon


PKPU I KOPERASI SIMPAN PINJAM ALTO dan Termohon PKPU II PT
ka

WAHANA BERSAMA NUSANTARA untuk seluruhnya dengan segala akibat


ep

hukumnya;
ah

2. Menetapkan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) Sementara


R

untuk paling lama 45 (empat puluh lima) hari terhitung sejak putusan ini
es

diucapkan;
M

ng

on
gu

Halaman 67 dari 69 Putusan PKPU Nomor 125/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 67
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3. Menunjuk Saudara Makmur, S.H., M.H., Hakim Niaga pada Pengadilan

R
Negeri Jakarta Pusat sebagai Hakim Pengawas dalam proses Penundaan

si
Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) Para Termohon PKPU;

ne
ng
4. Menunjuk dan mengangkat Saudara :
a. Saudara HAMONANGAN SYAHDAN HUTABARAT, S.H., berkantor di
SHAL Legal Counsellors, yang sekarang beralamat di Sovereign Plaza

do
gu Lantai 20 Unit C, Jl. TB. Simatupang, Kavling 36, Jakarta Selatan, 12430,
Kurator dan Pengurus yang terdaftar di Kementerian Hukum dan Hak

In
A
Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-203.AH.04.03-2017
tertanggal 6 November 2017;
ah

b. Saudara ALDI FIRMANSYAH, S.H., M.H., berkantor di FKNK Law Firm,

lik
dengan alamat di Kemang Point Building Lantai 1, unit 104 – 105, JL.
Kemang Raya No.3, Jakarta Selatan, Kurator dan Pengurus yang
am

ub
terdaftar di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia Nomor AHU-280.AH.04.03-2018 tertanggal 10 September
ep
2018; dan
k

c. Saudara H. JANUARI S. SH., MH., berkantor di Simanungkalit


ah

Sihombing & Rekan, dengan alamat di Gedung Manggala Wanabakti,


R

si
Suite 332 Wing B, Jl. Gatot Subroto No.6, Senayan, Jakarta Pusat
10270, Kurator dan Pengurus yang terdaftar di Kementerian Hukum dan

ne
ng

Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-143.AH.04.03-2019


tanggal 13 Juni 2019;

do
gu

selaku Pengurus / Tim Pengurus Proses Penundaan Kewajiban


Pembayaran Utang Para Termohon PKPU;
5. Menetapkan hari persidangan berikutnya pada hari Rabu, tanggal 5 Agustus
In
A

2020, pukul 09.00 WIB. bertempat di ruang sidang Pengadilan Niaga pada
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat;
ah

lik

6. Memerintahkan Pengurus untuk memanggil Termohon PKPU selaku Debitor


dan Pemohon PKPU selaku Kreditor yang dikenal dengan surat tercatat
m

ub

atau melalui kurir untuk menghadap dalam sidang – sidang yang ditetapkan;
7. Menetapkan biaya Pengurusan dan imbalan jasa Pengurus akan ditetapkan
ka

kemudian, setelah Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU)


ep

berakhir;
ah

8. Menangguhkan biaya Permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran


R

Utang (PKPU) ini, sampai dengan Penundaan Kewajiban Pembayaran


es

Utang (PKPU) dinyatakan selesai;


M

ng

on
gu

Halaman 68 dari 69 Putusan PKPU Nomor 125/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 68
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Demikian diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan

R
Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, pada hari Jumat tanggal 19 Juni

si
2020, oleh kami, Tuty Haryati, S.H., M.H., sebagai Hakim Ketua, Saifudin Zuhri,

ne
ng
S.H., M.Hum., dan Duta Baskara, S.H., M.H., masing-masing sebagai Hakim
Anggota, yang ditunjuk berdasarkan Surat Penetapan Ketua Pengadilan Niaga
pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, putusan tersebut pada hari Senin

do
gu tanggal 22 Juni 2020, diucapkan dalam persidangan terbuka untuk umum oleh
Hakim Ketua dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut, dibantu Andre,

In
A
S.H., Panitera Pengganti dan dihadiri oleh Kuasa Pemohon PKPU, serta Kuasa
Para Termohon PKPU.
ah

lik
Hakim-Hakim Anggota, Hakim Ketua,
am

ub
ep
k
ah

Saifudin Zuhri, S.H., M.Hum. Tuty Haryati, S.H., M.H.


R

si
ne
ng

Duta Baskara, S.H., M.H.

Panitera Pengganti,

do
gu

Andre, S.H.
In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

Halaman 69 dari 69 Putusan PKPU Nomor 125/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 69

Anda mungkin juga menyukai