Anda di halaman 1dari 55

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN

R
Nomor 510/Pdt.G/2019/PN Jkt.Sel

si
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

ne
ng
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang memeriksa dan memutus
perkara perdata pada tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan sebagai

do
gu berikut dalam perkara gugatan antara:
Ir. Indah Sari, berkedudukan di di jalan Jaya Mandala V, No. 38, RT 010 /

In
RW 002, Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan, Daerah
A
Khusus Ibukota Jakarta dalam hal ini memberikan kuasa
kepada Rizal Yurista, SH DKK beralamat di Firma Hukum
ah

lik
YURISTA ATMAJA ZYANDARU & PARTNERS, beralamat di
Jalan Caman Raya KAV 3A RT 007/ RW 001, Jati Bening,
am

ub
Pondok Gede, Bekasi, berdasarkan surat kuasa khusus
tanggal, sebagai Penggugat;
ep
Lawan:
k

1. Ikhwan Andi Mansur, bertempat tinggal di Jl. Jaya Mandala V No.38, RT


ah

010 / RW 002, Menteng Dalam Tebet, Jakarta Selatan ,


R

si
sebagai Tergugat I;
2. PT Smfl Leasing Indonesia, bertempat tinggal di Menara BPTN Lantai

ne
ng

31, Jln. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Kav. 5.5 - 5.6,
Kawasan Mega Kuningan, Kuningan Timur, Setiabudi, Jakarta

do
gu

Selatan 12950 , sebagai Tergugat II;


3. PT Malacca Elab, bertempat tinggal di Gedung Ariobimo Sentral Lantai 7
In
Jalan HR Rasuna Said X-2 Kav 5. Kelurahan Kuningan Timur,
A

Kecamatan Setia Budi, Jalan Buncit Raya, Kota Jakarta


Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, sebagai Turut
ah

lik

Tergugat I;
4. INDAH PRAS TITI EXTENSIA, SH Notaris berkedudukan di jakarta yang
m

ub

beralamat di Jalan Senopati Raya 9 Kebayoran Baru, Jakarta


Selatan untuk selanjutnya disebut sebagai Turut Tergugat II;
ka

ep

Lawan
Raja Mada Silalahi, S.H., M.Phil., LL.M. dan Edy Halomoan Gurning,
ah

S.H., M.Si., sebagai Tim Kurator PT. Malacca Elab (Dalam


R

es

Pailit) & Ikhwan Andi Mansyur (Dalam Pailit), dalam hal ini
M

memberikan kuasa kepada Maruli Tua Raja Gukguk, S.H.,


ng

dan Sonny H. Pakpahan, S.H. dan Julpin Raja Gukguk, S.H.,


on
gu

Halam 1 dari 55 halaman Putusan Nomor 510/Pdt.G/2019/PN Jkt.Sel


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Para Advokat dan konsultan Hukum pada kantor Hukum MTR

si
& Asociates, beralamat Kantor di Ruko Sari Pusaka, Jalan
Pahlawan Revolusi No. 5 Pondok Bambu Jakarta Timur

ne
ng
berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 29 Juli 2019,
Sebagai Pemohon Intervensi;

do
gu Pengadilan Negeri Tersebut;
Setelah membaca berkas perkara;
Setelah mendengar para pihak yang berperkara;

In
A
TENTANG DUDUK PERKARA
Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatan tanggal 20 Jun i
ah

lik
2019 yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri
Jakarta Selatan pada tanggal 20 Juni 2019 dalam Register Nomor
am

ub
510/Pdt.G/2019/PN Jkt.Sel telah mengajukan gugatan sebagai berikut:
A. TENTANG KOMPETENSI PENGADILAN NEGERI JAKARTA SELATAN
DALAM MEMERIKSA, MENGADILI DAN MEMUTUS PERKARA A
ep
k

QUO
ah

1. Bahwa Penggugat merupakan subjek hukum yang tidak sedan g dalam


R

si
keadaan diampu, pailit, atau sebagainya, sehingga memiliki legal
standing (kewenangan serta kecakapan) dalam mengajukan gugatan

ne
ng

ini, mengingat segala harta milik Penggugat, baik harta bersama


maupun harta bawaan, tidak dalam kondisi sita apapun;

do
gu

2. Bahwa gugatan a quo masih dalam lingkup ranah hukum perkawinan,


seperti perceraian, persatuan harta, harta bawaan, dsb.;
sehingga Pengadilan Negeri berdasarkan Pasal 118 HIR memiliki
In
A

kewenangan memeriksa dan memutus, sekalipun ada sangkut-pautnya


dengan pihak-pihak yang terlibat dan terkait;
ah

lik

3. Bahwa Tergugat I merupakan suami dari Penggugat, perkawinan yan g


sah berdasarkan hukum negara sebagaimana kutipan Akta Perkawinan
m

ub

956/01/XI/1993 tertanggal 31 Oktober 1993, yang diterbitkan oleh


Kantor Urusan Agama Tebet, Jakarta Selatan;
ka

4. Bahwa permasalahan dalam perkara a quo ialah mengenai Perjanjian


ep

Jaminan Pribadi yang dibuat TERGUGAT I di hadapan TURUT


ah

TERGUGAT II (notaris), maupun yang dibuat “dibawah tangan” yang


R

kemudian dilegalisasi maupun waarmerking pada kantor TURUT


es
M

TERGUGAT II, sebagai pemberi jaminan pribadi (personal guarantor)


ng

atas kewajiban / hutang TURUT TERGUGAT I terhadap TERGUGAT II,


on
gu

Halam 2 dari 55 halaman Putusan Nomor 510/Pdt.G/2019/PN Jkt.Sel


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
oleh karena terdapat cacat hukum dalam pembuatan Jaminan Pribadi

si
tersebut dalam konteks lapangan hukum perkawinan yang berlaku;
5. Bahwa antara PENGGUGAT dengan TERGUGAT II, tidak terdapat

ne
ng
suatu pemisahan harta dalam bentuk perjanjian perkawainan apapun,
oleh karenanya seluruh harta benda yang diperoleh selama perkawinan

do
gu merupakan “harta bersama” dan tunduk dalam Undang-undang
Perkawinan No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan;
6. Bahwa dapat dijelaskan Jaminan Pribadi tersebut secara rinci sebagai

In
A
berikut :
a. Akta Jaminan Pribadi No. 23 yang dibuat dan ditandatangani oleh
ah

lik
IKHWAN ANDI MANSYUR (TERGUGAT I) di hadapan INDAH
PRASTITI EXTENSIA, S.H., Notaris di Jakarta tanggal 19 April
am

ub
2013;
b. Jaminan Pribadi (Personal Guarantee) yang dibuat dibawah tangan
oleh TERGUGAT I tanggal 4 Maret 2015 dan telah diregister
ep
k

(Warmerking) oleh TURUT TERGUGAT II Notaris di Jakarta


ah

dengan Nomor W.296/III/IPE/2015 tanggal 30 Maret 2015;


R

si
c. Jaminan Pribadi (Personal Guarantee yang dibuat dibawah tan gan
oleh TERGUGAT I tanggal 4 Maret 2015 dan telah dilegalisasi oleh

ne
ng

TURUT TERGUGAT II, Notaris di Jakarta dengan Nomor


L.44/III/IPE/2015 tanggal 4 Maret 2015;

do
gu

dimana berbagai Jaminan Pribadi tersebut dibuat secara melanggar


norma hukum positif yang berlaku, mengingat keseluruhan Jaminan
Pribadi tersebut tidak dibuat atas adanya sepengetahuan maupun
In
A

persetujuan PENGGUGAT selaku istri sah dari TERGUGAT I.


7. Bahwa alasan-alasan pengajuan gugatan a quo berkaitan dengan
ah

lik

terjadinya pelanggaran norma hukum perkawinan dalam pembuatan


Jaminan Pribadi TERGUGAT I, sebab TIDAK disertai persetujuan dari
m

ub

PENGGUGAT selaku Istri dari TERGUGAT I sebagaimana diwajibkan


Undang-undang No. 1 Tahun 1974. Sehubungan dengan hal tersebu t,
ka

PENGGUGAT selaku istri yang senyatanya dirugikan, mengajukan


ep

Gugatan Pembatalan Jaminan Pribadi tersebut pada Pengadilan Negeri


ah

Jakarta Selatan, dengan didasari kedudukan hukum Para TERGUGAT


R

maupun Para TURUT TERGUGAT seluruhnya berada wilayah hukum


es
M

Pengadilan Negeri Jakarta Selatan hal tersebut telah bersesuaian


ng

dengan Pasal 118 ayat 1 HIR, oleh karenanya sudah sepatutnya


on
gu

Halam 3 dari 55 halaman Putusan Nomor 510/Pdt.G/2019/PN Jkt.Sel


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan berwenang memeriksa, mengadili,

si
dan memutus perkara a quo;
B. CACAT HUKUM PERSONAL GUARANTEE TERGUGAT I SEBAGAI

ne
ng
PEMBERI JAMINAN PRIBADI BAGI KEWAJIBAN TURUT TERGUGAT
I PADA TERGUGAT II.

do
gu 8. Bahwa TERGUGAT I berdasar Jaminan Pribadi tersebut di atas
memiliki kedudukan hukum yang sama dengan TURUT TERGUGAT I
terhadap kewajiban-kewajiban TURUT TERGUGAT I yang belum

In
A
diselesaikan pada TERGUGAT II, mengingat berdasarkan substansi
Jaminan Pribadi, telah ternyata TERGUGAT I melepaskan hak-hak
ah

lik
khususnya sebagaimana diatur dalam Pasal 1430, 1811, 1831, 1833,
1837, 1843, 1847, 1848, 1849, dan 1850 KUH Perdata;
am

ub
9. Bahwa awal mulanya TURUT TERGUGAT I memiliki kewajiban yang
belum terselesaikan dengan TERGUGAT II berdasarkan beberapa
Perjanjian, sebagai berikut:
ep
k

a. Akta Perjanjian Sewa Guna Usaha Nomor 22 tanggal 19 April 2013


ah

yang dibuat oleh TURUT TERGUGAT II selaku Notaris (selanjutnya


R

si
disebut “Akta Perjanjian SGU No. 22”), maupun perubahannya
perubahannya di dalam Adendum Perjanjian Sewa Guna Usaha

ne
ng

No. DLJKT130121-I tanggal 5 September 2013;


b. Perjanjian Sewa Guna Usaha No. DLJKT150048 tertanggal 4 Maret

do
2015 (selanjutnya disebut “Perjanjian SGU 048”); dan
gu

c. Perjanjian Sewa Guna Usaha No. DLJKT150049 tertanggal 4 Maret


2015 (selanjutnya disebut “Perjanjian SGU 049”);
In
A

10. Bahwa kemudian terhadap Perjanjian -Perjanjian tersebut di atas,


TERGUGAT I membuat dan menandatangani PERJANJIAN
ah

lik

PEMBERIAN JAMINAN PRIBADI (Personal Guarantee) bagi


kepentingan TURUT TERTUGAT I, sebagaimana dijelaskan dibawah
m

ub

ini :
a. Akta Jaminan Pribadi No. 23 yang dibuat dan ditandatangani oleh
ka

TERGUGAT I dihadapan Indah Prastati Extensia, S.H., (TURUT


ep

TERGUGAT II) selaku Notaris di Jakarta tanggal 19 April 2013;


ah

b. Jaminan Pribadi (Personal Guarantee) yang dibuat dibawah tangan


R

oleh TERGUGAT I tanggal 4 Maret 2015 dan telah diregister


es
M

(Warmerking) oleh TURUT TERGUGAT II Notaris di Jakarta


ng

dengan Nomor W.296/III/IPE/2015 tanggal 30 Maret 2015;


on
gu

Halam 4 dari 55 halaman Putusan Nomor 510/Pdt.G/2019/PN Jkt.Sel


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
c. Jaminan Pribadi (Personal Guarantee) yang dibuat dibawah tangan

si
oleh TERGUGAT I tanggal 4 Maret 2015 dan telah dilegalisasi oleh
TURUT TERGUGAT II, Notaris di Jakarta dengan Nomor

ne
ng
L.44/III/IPE/2015 tanggal 4 Maret 2015;
11. Bahwa Jaminan Pribadi, sebagai suatu perjanjian atau perikatan

do
gu haruslah berdasar pada kaidah hukum yang berlaku guna dapat
dilaksanakan dan memiliki konsekuensi hukum sebagai suatu
perjanjian yang mengikat bagi para pihak pembuatnya maupun pihak

In
A
terkait, akan tetapi apabila dalam pembuatannya telah melanggar
ketentuan hukum yang berlaku, sudah selayaknya bagi pihak-pihak
ah

lik
yang dirugikan berhak mengajukan gugatan perbuatan melawan hukum
terhadap perjanjian tersebut;
am

ub
12. Bahwa oleh karena Jaminan Pribadi dibuat pada saat PENGGUGAT
dengan TERGUGAT I dalam status perkawinan, sehingga dalam
pembuatannya diwajibkan oleh hukum mengikuti ketentuan yang
ep
k

mengatur mengenai perkawinan, terlebih dalam pelaksanaan atau


ah

konsekuensi hukum atas adanya Jaminan Pribadi tersebut dikemu dian


R

si
hari berpotensi dapat merugikan PENGGUGAT, khususnya mengenai
penyelesaian kewajiban-kewajiban yang dibebankan dalam “Harta

ne
ng

Bersama”.
13. Bahwa pembuatan Jaminan Pribadi tersebut jelas-jelas bertentangan

do
gu

dengan kaidah hukum perkawinan, sebagaimana diatur dalam Pasal 36


Ayat Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, yang
mensyaratkan:
In
A

Pasal 36 Ayat (1) UU Perkawinan:


(1) Mengenai harta bersama, suami atau isteri dapat bertindak atas
ah

lik

persetujuan kedua belah pihak.”;


Karenanya TERGUGAT I hanya dapat memiliki kewenangan bertindak
m

ub

setelah mendapatkan persetujuan dari PENGGUGAT selaku istri,


sehingga secara hukum TERGUGAT I dalam melakukan perbuatan
ka

hukum berupa pemberian Jaminan Pribadi (borghtoch) tanpa seizin istri


ep

demikian, menjadi bersifat melawan hukum, sehingga “tidak cakap


ah

hukum” untuk memberikan suatu jaminan pribadi apapun, sebagaimana


R

diatur dalam Pasal 36 ayat 1 Undang-Undang No. 1 Tahun 74 tentang


es
M

Perkawinan;
ng

14. Bahwa selanjutnya di atur dalam Pasal 31 ayat 1 Undang-Undang


on

Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, diatur sebagai berikut :


gu

Halam 5 dari 55 halaman Putusan Nomor 510/Pdt.G/2019/PN Jkt.Sel


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“Hak dan kedudukan istri adalah seimbang dengan hak dan keduduka n

si
suami dalam kehidupan rumah tangga dan pergaulan hidup bersama
dalam masyarakat”;

ne
ng
15. Bahwa berdasarkan ketentuan tersebut di atas, ternyata TERGUGAT I
tidak cakap dalam perbuatan hukum berupa mengikatkan diri dalam

do
gu suatu pemberian Jaminan Pribadi, oleh karena istri yang memiliki
kedudukan seimbang dengan suami apabila terdapat perbuatan hukum
yang menyangkut “harta bersama”, haruslah disetujui kedua belah

In
A
pihak, apalagi Jaminan Pribadi tersebut dipergunakan oleh TERGUGAT
II untuk meminta pelunasan kewajiban-kewajiban TURUT TERGUGAT I
ah

lik
pada TERGUGAT II, dimana mengakibatkan adanya resiko atau
kekhawatiran PENGGUGAT pelunasan kewajiban demikian akan
am

ub
berimbas (mengancam) pada Harta Bersama (harta gono-gini),
mengingat selama perkawinan berlangsung TERGUGAT I tidak
memiliki harta bawaan sama sekali;
ep
k

16. Bahwa akibat tidak terpenuhinya ketentuan tersebut di atas


ah

mengakibatkan Jaminan Pribadi tersebut tidak memiliki keabsahan


R

si
secara hukum, oleh karena tidak memenuhi syarat-syarat sah suatu
perjanjian yang diatur dalam Pasal 1320 Kitab Undang-undang Hu kum

ne
ng

Perdata, sebagai berikut :


Syarat-Syarat Terjadinya Suatu perjanjian Yang Sah Pasal 1320

do
gu

KUHPerdata:
“Untuk sahnya suatu perjanjian diperlukan empat syarat:
1. sepakat mereka yang mengikatkan dirinya;
In
A

2. kecakapan untuk membuat suatu perikatan;


3. suatu hal tertentu;
ah

lik

4. suatu sebab yang halal.”


Adapun syarat-syarat sah perjanjian yang tidak terpenuhi dari,
m

ub

perjanjian Jaminan Pribadi sebagai berikut :


a. Akta Jaminan Pribadi No. 23 yang dibuat dan ditandatangani oleh
ka

TERGUGAT I dihadapan Indah Prastati Extensia, S.H., (TURUT


ep

TERGUGAT II) selaku Notaris di Jakarta tanggal 19 April 2013;


ah

b. Jaminan Pribadi (Personal Guarantee) yang dibuat dibawah tangan


R

oleh TERGUGAT I tanggal 4 Maret 2015 dan telah diregister


es
M

(Warmerking) oleh TURUT TERGUGAT II Notaris di Jakarta dengan


ng

Nomor W.296/III/IPE/2015 tanggal 30 Maret 2015;


on
gu

Halam 6 dari 55 halaman Putusan Nomor 510/Pdt.G/2019/PN Jkt.Sel


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
c. Jaminan Pribadi (Personal Guarantee) yang dibuat dibawah tangan

si
oleh TERGUGAT I tanggal 4 Maret 2015 dan telah dilegalisasi oleh
TURUT TERGUGAT II, Notaris di Jakarta dengan Nomor

ne
ng
L.44/III/IPE/2015 tanggal 4 Maret 2015;
ialah tidak terpenuhinya syarat “cakap hukum”, oleh karena

do
gu PENGGUGAT tidak pernah memberikan persetujuan dalam Jaminan
Pribadi dimaksud, dimana seharusnya TERGUGAT I terlebih dah u lu
mendapat persetujuan PENGGUGAT dalam Jaminan Pribadi

In
A
tersebut, maka TERGUGAT I tidaklah cakap dalam pembuatan
Jaminan Pribadi;
ah

lik
17. Bahwa TURUT TERGUGAT II sebagai Notaris dalam melaksanakan
Jabatannya melekat Undang-Undang Jabatan Notaris, dimana dalam
am

ub
wewenangnya membuat Akta otentik dalam hal ini berupa Akta
Jaminan Pribadi No. 23 tanggal 19 April 2013 tidak boleh bertentan gan
secara hukum, sehingga di dalam awal akta atau Komparisi secara
ep
k

tersirat TURUT TERGUGAT II telah mensyaratkan adanya suatu


ah

persetujuan PENGGUGAT sebagai Istri TERGUGAT I, namun


R

si
TERGUGAT II melalui suratnya tanggal 3 April 2013 menyatakan “tidak
memerlukan persetujuan siapapun”, dengan demikian TURUT

ne
ng

TERGUGAT II sebagai Notaris yang melaksanakan Jabatannya


membuat Akta Otentik sudah mengetahui seharusnya ada persetu ju an

do
gu

PENGGUGAT sebagai pra-syarat mutlak dalam pembuatan Akta


dimaksud, oleh karena apabila tidak ada persetujuan PENGGUGAT,
mengakibatkan Akta tersebut “dapat dibatalkan” karena telah
In
A

melanggar ketentuan hukum yang berlaku khususnya Undang-Undang


No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dan Kitab Undang-Undang
ah

lik

Hukum Perdata, kategori tidak memenuhi “unsur subjektif” syarat sah


perjanjian;
m

ub

18. Bahwa terkait persetujuan istri/suami selain diatur dalam hukum positif
ialah Undang-undang No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan, hal
ka

tersebut juga telah bersesuaian dengan kaedah Yurisprudensi


ep

Mahkamah Agung RI sebagai berikut:


ah

Putusan Mahkamah Agung No. Reg:2961 PK/Pdt/1996


R

“Menimbang, ... tindakan terhadap harta bersama oleh suami atau istri haru s
es

mendapat persetujuan suami/istri.”;


M

ng

C. PERJANJIAN PENANGGUNAN TIDAK SAH DAN MERUGIKAN


on

PENGGUGAT.
gu

Halam 7 dari 55 halaman Putusan Nomor 510/Pdt.G/2019/PN Jkt.Sel


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
19. Bahwa atas adanya gagal bayar terhadap pemenuhan kewajiban -

si
kewajiban TURUT TERGUGAT I pada TERGUGAT II, kemudian
TERGUGAT II memohonkan Penundaan Kewajiban Pembayaran

ne
ng
Utang (“PKPU”) kepada TURUT TERGUGAT I dan TERGUGAT I yang
didaftarkan pada 12 November 2018 di Pengadilan Niaga pada

do
gu Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dan terdaftar dengan Nomor Perkara
165/Pdt-Sus-PKPU/2018/PN.Niaga.Jkt.Pst;
20. Bahwa TURUT TERGUGAT I dan TERGUGAT I dinyatakan dalam

In
A
keadaan Penundaan Kewajiban Membayar Utang (PKPU) Sementara
selama 45 hari terhitung sejak putusan dibacakan pada tanggal 5
ah

lik
Desember 2018 berdasarkan Putusan Nomor 165/Pdt-Sus-
PKPU/2018/PN.Niaga.Jkt.Pst;
am

ub
21. Bahwa pada tanggal 21 Januari 2019, Pengadilan Niaga pada
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat berdasarkan Putusan Nomor 165/Pdt -
Sus-PKPU/2018/PN.Niaga.Jkt.Pst, telah menyatakan TURUT
ep
k

TERGUGAT I dan TERGUGAT I dalam keadaan Penundaan Kewajiban


ah

Membayar Utang (PKPU) Tetap selama 14 hari terhitung tanggal 21


R

si
Januari 2019 sampai dengan tanggal 4 Februari 2019;
22. Bahwa kemudian pada tanggal 4 Februari 2019, Pengadilan Niaga

ne
ng

pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat berdasarkan Putusan Nomor


165/Pdt-Sus-PKPU/2018/PN.Niaga.Jkt.Pst, telah menyatakan TURUT

do
gu

TERGUGAT I maupun TERGUGAT I (sebagai Personal Guarantor)


berada dalam kadaan Pailit dengan segala akibat hukumnya;
23. Bahwa TERGUGAT I ikut dimohonkan PKPU oleh TERGUGAT I,
In
A

dikarenakan Jaminan Pribadi yang ditandatangani oleh TERGUGAT I


dan dengan keadaan Pailitnya TERGUGAT I, mengakibatkan harta
ah

lik

bersama terancam berada dalam sita umum kepailitan sebagaimana di


atur dalam Pasal 64 Undang-undang No. 37 Tahun 2004 Tentang
m

ub

Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, ialah:


“kepailitan suami atau istri yang kawin dalam persatuan harta
ka

diperlakukan sebagai kepailitan persatuan harta tersebut”;


ep

24. Bahwa sebagaimana telah PENGGUGAT kemukakan pada awal


ah

gugatan, gugatan a quo berada dalam lingkup spesifik (berfokus) pada


R

lapangan hukum PERKAWINAN yang bersifat personal dan privat,


es
M

bukan dalam rangka hukum niaga, sehingga tidaklah mungkin, sebagai


ng

contoh, PENGGUGAT menggugat “cerai” pihak curator;


on
gu

Halam 8 dari 55 halaman Putusan Nomor 510/Pdt.G/2019/PN Jkt.Sel


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
25. Bahwa alasan pengajuan pembatalan Jaminan Pribadi tersebut ialah

si
semenjak PENGGUGAT mengetahui TERGUGAT I telah diputus pailit
dan memiliki konsekuensi hukum terhadap harta bersama

ne
ng
PENGGUGAT yang mengakibatkan kerugian oleh karena Jaminan
Pribadi tersebut dibuat tanpa persetujuan PENGGUGAT, oleh karena

do
gu sebelumnya PENGGUGAT tidak mengetahui sama sekali adanya
Jaminan Pribadi tersebut yang dibuat TERGUGAT I;
26. Bahwa kerugian PENGGUGAT sangatlah telah nyata dan terang

In
A
terhadap adanya Jaminan Pribadi tersebut yang mana sesungguhnya
dibuat dengan melanggar ketentuan hukum yang berlaku, sehingga
ah

lik
sudah sepatutnya PENGGUGAT sebagai pihak yang dirugikan
mengajukan pembatalan berbagai Jaminan Pribadi tersebut;
am

ub
27. Bahwa sebagaimana diatur dalam Pasal 1329 dan Pasal 1330 Kitab
Undang-undang Hukum Perdata (“KUHPerdata”), yang berbunyi:
Pasal 1329 KUHPerdata:
ep
k

“Setiap orang adalah cakap untuk membuat perikatan -perikatan, jika ia


ah

oleh undang-undang dinyatakan.”;


R

si
Pasal 1330 KUHPerdata:
“Tak cakap untuk membuat suatu perjanjian adalah :

ne
ng

1. Orang-orang yang belum dewasa;


2. Mereka yang ditaruh di bawah pengampuan;

do
gu

3. Orang-orang perempuaan, dalam hal yang ditetapkan oleh undang-


undang, dan pada umumnya semua orang kepada siapa undang-
undang telah melarang membuat perjanjian -perjanjian tertentu”;
In
A

Dengan demikian, Perjanjian Penanggungan yang dibuat


TERGUGAT I dengan rincian sebagai berikut :
ah

lik

a. Akta Jaminan Pribadi No. 23 yang dibuat dan ditandatangani


oleh TERGUGAT I dihadapan Indah Prastati Extensia, S.H.,
m

ub

(TURUT TERGUGAT II) selaku Notaris di Jakarta tanggal 19


April 2013;
ka

b. Jaminan Pribadi (Personal Guarantee) yang dibuat dibawah


ep

tangan oleh TERGUGAT II tanggal 4 Maret 2015 dan telah


ah

diregister (Warmerking) oleh TURUT TERGUGAT II Notaris di


R

Jakarta dengan Nomor W.296/IIIIPE/2015 tanggal 30 Maret


es
M

2015;
ng

c. Jaminan Pribadi (Personal Guarantee) yang dibuat dibawah


on

tangan oleh TERGUGAT I tanggal 4 Maret 2015 dan telah


gu

Halam 9 dari 55 halaman Putusan Nomor 510/Pdt.G/2019/PN Jkt.Sel


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dilegalisasi oleh TURUT TERGUGAT II, Notaris di Jakarta

si
dengan Nomor L.44/II/IPE/2014 tanggal 4 Maret 2015;
telah bertentangan dengan peraturan perundang-undangan

ne
ng
yang berlaku, terkait persetujuan pasangan suami/istri di dalam
harta bersama dimana TERGUGAT I tidak lah cakap bertindak

do
gu membuat Jaminan Pribadi tersebut;
28. Bahwa oleh karena TERGUGAT I dalam menandatangani Jaminan
Pribadi tersebut di atas, tidak mendapatkan persetujuan dari

In
A
PENGGUGAT selaku istri maka Jaminan Pribadi tersebut yang
diberikan TERGUGAT I kepada TERGUGAT II, tidak memenuhi syarat
ah

lik
sah perjanjian yaitu mengenai kecakapan. Oleh karenanya sudah
sepatutnya dinyatakan tidak sah dan/atau bertentangan dengan hukum
am

ub
yang berlaku;
29. Bahwa atas Akta Jaminan Pribadi (Personal Guarantee), pemberian
Jaminan Pribadi yang dilegalisasi dan didaftarkan dalam buku
ep
k

pendaftaran surat dibawah tangan oleh TURUT TERGUGAT II, maka


ah

mohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa, mengadili, dan


R

si
memutus perkara a quo, agar memerintahkan TURUT TERGUGAT II
untuk menarik/mencoret/menghapus dari Minuta Akta tersebut dan dari

ne
ng

daftar yang dilegalisasi dan didaftarkan dalam buku Pendaftaran surat


dibawah tangan pada kantor TURUT TERGUGAT II, atau dinyatakan

do
sebagai “tidak memiliki kekuatan hukum mengikat” bila amar putusan
gu

tidak diindahkan oleh TURUT TERGUGAT II;


30. Bahwa oleh karenanya PENGGUGAT mohon kepada Pengadilan agar
In
A

Perjanjian Jaminan Pribadi (Personal Guarantee) a quo, yaitu :


a. Akta Jaminan Pribadi No. 23 yang dibuat dan ditandatangani oleh
ah

lik

TERGUGAT I dihadapan Indah Prastati Extensia, S.H., (TURUT


TERGUGAT II) selaku Notaris di Jakarta tanggal 19 April 2013;
m

ub

b. Jaminan Pribadi (Personal Guarantee) yang dibuat dibawah tangan


oleh TERGUGAT I tanggal 4 Maret 2015 dan telah diregister
ka

(Warmerking) oleh TURUT TERGUGAT II Notaris di Jakarta


ep

dengan Nomor W.296/III/IPE/2015 tanggal 30 Maret 2015;


ah

c. Jaminan Pribadi (Personal Guarantee) yang dibuat dibawah tangan


R

oleh TERGUGAT I tanggal 4 Maret 2015 dan telah dilegalisasi oleh


es
M

TURUT TERGUGAT II, Notaris di Jakarta dengan Nomor


ng

L.44/III/IPE/2015 tanggal 4 Maret 2015;


on
gu

Halam 10 dari 55 halaman Putusan Nomor 510/Pdt.G/2019/PN Jkt.Sel


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dinyatakan tidak sah dan dibatalkan karena bertentangan dengan

si
unsur subjektif syarat sah perjanjian;
31. Bahwa adapun kaedah-kaedah preseden terkait tidak dipenuhinya

ne
ng
syarat mutlak syarat sah perjanjian, termuat dalam :
- Putusan No. 2480 K/Pdt/2008 tanggal 14 Desember 2009, akibat

do
gu “tanpa persetujuan suami / istri”, pertimbangan hukum Mahkamah
Agung : “Bahwa oleh karena telah jelas Sertifikat Hak Milik
No.296/Sunyaragi adalah atas nama PENGGUGAT, meskipun

In
A
PENGGUGAT adalah isteri dari Tergugat II yang menjualkan tanah
tersebut, tetapi tanpa persetujuan dari PENGGUGAT. Demikian
ah

lik
juga surat kuasa kepada Tergugat I tidak dapat dibenarkan, maka
jual beli tersebut cacat hukum/batal.”;
am

ub
- Putusan Nomor 1572 K/Pdt/2015 tanggal 23 Oktober 2015,
pertimbangan hukum Mahkamah Agung : “Bahwa faktanya Loan
Agreement tersebut tidak dibuat dalam bahasa Indonesia, hal ini
ep
k

membuktikan bahwa perjanjian yang dibuat para pihak


ah

bertentangan dengan ketentuan Pasal 31 ayat (1) Undang Un dang


R

si
Nomor 24 Tahun 2009 sehingga dengan demikian perjanjian/Loan
Agreement a quo merupakan perjanjian yang dibuat berdasarkan

ne
ng

sebab yang terlarang, sehingga sesuai ketentuan Pasal 1335 juncto


Pasal 1337 KUHPerdata perjanjian tersebut batal demi hukum.”;

do
gu

32. Bahwa untuk memastikan PARA TERGUGAT mematuhi Putusan


dalam perkara ini, maka PENGGUGAT mohon kepada Majelis Hakim
yang memeriksa, mengadili, dan memutus perkara a qu o agar
In
A

menghukum PARA TERGUGAT untuk membayar uang paksa


(dwangsom) sebesar Rp. 1.000.0000,- (satu juta rupiah) setiap hari
ah

lik

keterlambatan apabila PARA TERGUGAT lalai memenuhi putusan


Pengadilan dalam perkara ini;
m

ub

33. Bahwa oleh karena gugatan ini diajukan PENGGUGAT, mohon kepada
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan agar berkenan memberikan putusan
ka

yang menyatakan putusan dalam perkara ini dapat dijalankan lebih


ep

dahulu, meskipun timbul bantahan (verzet), banding/kasasi (uit


ah

voerbaar bij voorraad);


R

34. Bahwa gugatan ini sekaligus sebagai SOMASI kepada PARA


es
M

TERGUGAT untuk tidak menyentuh baik harta bawaan maupun harta


ng

bawaan terkait perkawinan antara PENGGUGAT dan TERGUGAT I,


on

terlepas dari apapun amar putusan perkara a quo, sehingga segala


gu

Halam 11 dari 55 halaman Putusan Nomor 510/Pdt.G/2019/PN Jkt.Sel


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
bentuk perbuatan ilegal yang disadari sendiri telah dilakukan oleh

si
PARA TERGUGAT, adalah perbuatan melawan hukum bila tetap
merugikan pihak PENGGUGAT. Sehingga TERGUGAT II hanya berhak

ne
ng
menuntut pelunasan dari “harta bawaan” milik pribadi TERGUGAT I,
atau menggugat kelalaiannya sendiri karena tidak meminta persetujuan

do
gu PENGGUGAT atas personal guarantee yang diterima olehnya;
35. Bahwa agar seluruh biaya perkara dibebankan kepada PARA
TERGUGAT;

In
A
Maka berdasarkan uraian-uraian tersebut di atas, apabila Ketua Pengadilan
Negeri Jakarta selatan cq. Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan
ah

lik
yang memeriksa dan mengadili perkara A Quo tidak berpendapat lain oleh
karena PENGGUGAT telah menguraikan dalil-dalil PENGGUGAT secara
am

ub
lengkap dan jelas serta didasari dari fakta-fakta hukum dan bukti-bukti yang
sah, kuat dan akurat, PENGGUGAT memohon agar Majelis Hakim
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan berkenan memutus perkara A Quo,
ep
k

sebagai berikut :
ah

DALAM PETITUM POKOK PERKARA:


R

si
1. Menerima dan mengabulkan Gugatan PENGGUGAT untuk seluruhnya;
2. Menyatakan TERGUGAT I dan TERGUGAT II, telah melakukan

ne
ng

perbuatan melawan hukum;


3. Menyatakan Akta Jaminan Pribadi Nomor 23 tanggal 19 April 2013, yan g

do
gu

dibuat oleh TERGUGAT I dan/atau di hadapan Indah Prastiti Extensia,


SH (TURUT TERGUGAT II) sebagai Notaris, tidak sah dan/atau
bertentangan dengan hukum yang berlaku serta tidak memiliki keku atan
In
A

hukum mengikat;
4. Menyatakan Akta Jaminan Pribadi Nomor 23 tanggal 19 April 2013, yan g
ah

lik

dibuat oleh TERGUGAT I dan/atau di hadapan Indah Prastiti Extensia,


SH (TURUT TERGUGAT II) sebagai Notaris tanpa adanya persetujuan
m

ub

PENGGUGAT selaku istri, dibatalkan dengan segala akibat hukumnya


serta tidak memiliki kekuatan hukum mengikat;
ka

5. Menyatakan Perjanjian Jaminan Pribadi (Personal Guarantee) yang


ep

dibuat dibawah tangan oleh TERGUGAT I tanggal 4 Maret 2015 dan


ah

telah diregister (Warmerking) oleh TURUT TERGUGAT II, Notaris di


R

Jakarta dengan Nomor W.296/III/IPE/2015 tanggal 30 Maret 2015, tidak


es
M

sah dan/atau bertentangan dengan hukum yang berlaku serta tidak


ng

memiliki kekuatan hukum mengikat;


on
gu

Halam 12 dari 55 halaman Putusan Nomor 510/Pdt.G/2019/PN Jkt.Sel


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
6. Menyatakan Perjanjian Jaminan Pribadi (Personal Guarantee) yang

si
dibuat dibawah tangan oleh TERGUGAT I tanggal 4 Maret 2015 dan
telah diregister (Warmerking) oleh TURUT TERGUGAT II Notaris di

ne
ng
Jakarta dengan Nomor W.296/III/IPE/2015 tanggal 30 Maret 2015 tanpa
adanya persetujuan PENGGUGAT selaku istri, dibatalkan dengan segala

do
gu akibat hukumnya serta tidak memiliki kekuatan hukum mengikat;
7. Menyatakan Perjanjian Jaminan Pribadi (Personal Guarantee) yang
dibuat dibawah tangan oleh TERGUGAT I tanggal 4 Maret 2015 dan

In
A
telah dilegalisasi oleh TURUT TERGUGAT II Notaris di Jakarta dengan
Nomor L.44/III/IPE/2015 tanggal 4 Maret 2015 tanpa adanya persetujuan
ah

lik
PENGGUGAT, tidak sah dan/atau bertentangan dengan hukum yang
berlaku, serta tidak memiliki kekuatan hukum mengikat;
am

ub
8. Menyatakan Perjanjian Jaminan Pribadi (Personal Guarantee yang
dibuat dibawah tangan oleh TERGUGAT I tanggal 4 Maret 2015 dan
telah dilegalisasi oleh TURUT TERGUGAT II, Notaris di Jakarta dengan
ep
k

Nomor L.44/III/IPE/2015 tanggal 4 Maret 2015 tanpa adanya persetujuan


ah

PENGGUGAT selaku istri, dibatalkan dengan segala akibat hukumnya


R

si
serta tidak memiliki kekuatan hukum mengikat;
9. Menghukum PARA TERGUGAT menurut hukum untu k membayar u an g

ne
ng

paksa sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) setiap hari, bila PARA
TERGUGAT lalai memenuhi putusan ini;

do
gu

10. Menyatayakan putusan ini dapat dilaksanakan lebih dahulu meskipun


timbul bantahan (verzet), banding/kasasi (uit voerhaar bij voorraad);
11. Menetapkan seluruh biaya perkara yang timbul dalam perkara ini
In
A

berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku;


Atau : Apabila Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan cq. Majelis Hakim
ah

lik

yang memeriksa dan mengadili perkara a quo berpendapat lain, moh on


putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono);
m

ub

Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditentukan,


untuk Penggugat datang menghadap kuasanya tersebut diatas, Tergugat I
ka

dan Turut Tergugat I datang menghadap kuasanya Muhammad Ismak,


ep

S.H..M.H. dkk berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 12 Agustus 2018,


ah

Tergugat II datang menghadap Kuasanya Ibrahim Senen, S.H. LL.M, dkk


R

berdasarkan surat Kuasa Khusus tanggal 12 Juli 2019, Turut Tergugt II


es
M

datang menghadap kuasanya Puspa Ayu Utama Ningsih, S.H., berdasarkan


ng

Surat Kuasa Khusus tanggal 22 Juli 2019;


on
gu

Halam 13 dari 55 halaman Putusan Nomor 510/Pdt.G/2019/PN Jkt.Sel


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah mengupayakan perdamaian

si
diantara para pihak melalui mediasi sebagaimana diatur dalam Perma
Nomor 1 Tahun 2016 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan dengan

ne
ng
menunjuk H. Ratmoho, S.H., M.H., Hakim pada Pengadilan Negeri Jakarta
Selatan, sebagai Mediator;

do
gu Menimbang, bahwa berdasarkan laporan Mediator tanggal 06 Agustus
2019, upaya perdamaian tersebut tidak berhasil;
Menimbang, bahwa oleh karena itu pemeriksaan perkara dilanjutkan

In
A
dengan pembacaan surat gugatan yang isinya tetap dipertahankan oleh
Penggugat;
ah

lik
Menimbang, bahwa di persidangan telah hadir Penggugat Intervensi,
yang berdasarkan surat permohonan intervensi tanggal 13 Agustus 2019
am

ub
bermaksud hendak menggabungkan diri dalam perkara ini;
Menimbang, bahwa atas permohonan intervensi tersebut Penggugat
tidak memberikan tanggapan;
ep
k

Menimbang, bahwa atas permohonan Intervensi tersebut Tergugat I


ah

dan Turut Tergugat I memberikan tanggapan pada pokoknya menolak


R

si
permohonan Pemohon Interpensi tersebut;
Menimang, bahwa atas permohonan Intervensi tersebut Tergugat II

ne
ng

memberikan tanggapan pada pokoknya men erima dan mengabulkan


Pemohon Intervensi;

do
gu

Menimang, bahwa atas permohonan Intervensi tersebut Turut


Tergugat II memberikan tanggapan pada pokoknya menerima dan
mengabulkan Pemohon Intervensi;
In
A

Menimbang, bahwa terhadap permohonan intervensi tersebut


Pengadilan menjatuhkan putusan sela tanggal 17 September 2019 Nomor
ah

lik

510/Pdt.G/2019/PN Jkt.Sel, yang pada pokoknya mengijinkan Penggugat


Intervensi menjadi pihak dalam perkara ini;
m

ub

Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut Tergugat I dan


Turut Tergugat I mengajukan jawaban sebagai berikut:
ka

DALAM POKOK PERKARA


ep

1. Bahwa benar Penggugat adalah istri dari Tergugat I, berdasarkan


ah

akta perkawinan No. 956/01/XI/1993 tertanggal 31 Oktober 1993 yang


R

diterbitkan oleh Kantor Urusan Agama Tebet Jakarta Selatan;


es
M

2. Bahwa pada angka 5 gugatan Penggugat adalah benar, antara


ng

Tergugat I dan Penggugat tidak ada pemisahan harta sehingga harta


on
gu

Halam 14 dari 55 halaman Putusan Nomor 510/Pdt.G/2019/PN Jkt.Sel


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
yang diperoleh selama perkawinan adalah menjadi harta milik

si
bersama;
3. Bahwa pada angka 6 dan 7 gugatan Penggugat yang mendalilkan

ne
ng
tentang perjanjian jaminan yang ditan datangani oleh Tergugat I dan
Tergugat II benar adanya tidak Turut ditandatangani oleh Penggugat;

do
gu 4. Bahwa menanggapi dalil-dalil gugatan Penggugat pada angka 8 s/d
18 dalam gugatan aquo, tidak diikutsertakan Penggugat dalam
penandatanganan jaminan pribadi aquo adalah karena tidak adanya

In
A
imformasi dari pihak Tergugat II dan Tururt Tergugat II, terkait dengan
dibutuhkannya tandatangan dari Penggugat selaku istri dari Tergu gat
ah

lik
I, sesuai dengan Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 tentang
Perkawinan dan Tergugat I tidak mengetahui dibutuhkannya
am

ub
tandatangan dari pihak Penggugat dalam proses penandatanganan
jaminan pribadi;
5. Bahwa yang didalilkan Penggugat pada angka 19, 20, 21 dalam
ep
k

gugatan aquo adalah benar, Tergugat I dan Turut Tergugat I pada


ah

tanggal 5 Desember 2018 telah beradalam keadaan PKPU dan


R

si
tanggal 4 Februari 2019 Tergugat I dan Turut Tergugat I, dinyatkan
dalam keadaan Pailit dengan segala akibat hukumnya;

ne
ng

6. Bahwa Tergugat I dan Turut Tergugat I, berada dalam keadaan Pailit


berdasarkan Putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri

do
gu

Jakarta Pusat Nomor 165/Pdt-Sus-PKPU/2018/PN Niaga Jkt.Pst.


tanggal 4 Februari 2019;
7. Bahwa dalam proses Kepailitan Tergugat I dan Turut Tergugat I
In
A

selaku Debitur Pailit dalam prkara Kepailitan Nomor 165/Pdt-Sus-


PKPU/2018/PN Niaga Jkt.Pst. tanggal 4 Februari 2019 yang saat ini
ah

lik

masih berjalan berada dalam tahap proses pengajuan proporsal


perdamaian serta terdapat gugatan Renvoi atas tagihan Kreditur,
m

ub

sehingga masih ada kemungkinan kepailitan dapat diangkat dengan


disetujuinya proporsal perdamaian yang diajukan Tergugat I dan Turut
ka

Tergugat I;
ep

8. Bahwa akta Jaminan Pribadi (Personal Guarantee) yang telah


ah

ditandatangani oleh Tergugat I dan Terggugat II adalah sebagai


R

berikut:
es
M

8.1. Akta jaminan Pribadi No 23 yang dibuat dan ditan datangani


ng

oleh Tergugat I dihadapan Turut Tergugat II selaku Notaris di


on

Jakarta tanggal 19 April 2013;


gu

Halam 15 dari 55 halaman Putusan Nomor 510/Pdt.G/2019/PN Jkt.Sel


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
8.2. Jaminan Pribadi (Personal Guarantee) yang dibuat dibawah

si
tangan oleh Tergugat I tanggal 4 Maret 2015 dan telah
deregister (warmerking) oleh Turut Tergugat II Notaris di

ne
ng
Jakarta dengan Nomor W.296/III/IPE/2015 tanggal 30 Maret
2015;

do
gu 8.3. Jaminan Pribadi (Personal Guarantee) yang dibuat dibawah
tangan oleh Terggugat I tanggal 4 Maret 2015 dan telah
dilegalisasi oleh Turut Tergugat II, Notaris di Jakarta dengan

In
A
Nomor L.44/III/IPE/2015 tanggal 4 Maret 2015;
9. Bahwa perjanjian jaminan pribadi tersebut diatas pada angka *.1, 8.2,
ah

lik
dan 8.3., antara Tergugat I dan Tergugat II, mengakui telah
menandatangani perjanjian tersebut dihadapan Notaris Indah Prastati
am

ub
Extesia, S.H. Turut Tergugat II), selaku Notaris di Jakarta tanggal 19
April 2013;
10. Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut diatas, perbuatan yang dilakukan
ep
k

Tergugat I bukanlah merupakan perbuatan melawan hukum,


ah

sebagaimana yang didalilkan oleh Penggugat, oleh karena itu maka


R

si
mohon dengan hormat kepada Majelis Hakim Yang Mulia memeriksa
serta mengadili perkara aquo, berkenan memberikan putusan yang

ne
ng

seadil-adilnya;
11. Bahwa berdasarkan apa yang didalilkan Penggugat atas tanggapan

do
gu

Tergugat I dan Turut Tergugat I yang telah diuraikan didalam jawaban


ini maka Tergugat I dan Turut Tergugat I, maka Tergugat I dan Turut
Tergugat I, mohon kepada Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa
In
A

perkara ini untuk menolak gugatan Penggugat untuk sebagian;


12. Bahwa oleh karena gugatan ini diajukan oleh Penggugat maka su dah
ah

lik

sepantasnya Oenggugat yang membayar seluruh biaya perkara ini:


DALAM POKOK PERKARA
m

ub

1. Menerima dan Mengabulkan Jawaban Tergugat I dan Turut Tergugat


I;
ka

2. Menolak gugatan Penggugat untuk sebagian Terhadap Tergugat I dan


ep

Turut Tergugat I;
ah

3. Menghukum Penggugat untuk membayar seluruh biaya yang timbul


R

dalam perkara ini;


es
M

Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut Tergugat II


ng

mengajukan jawaban sebagai berikut:


on
gu

Halam 16 dari 55 halaman Putusan Nomor 510/Pdt.G/2019/PN Jkt.Sel


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
A. Bahwa TERGUGAT II telah memberikan fasilitas sewa guna usaha

si
(leasing) kepada TURUT TERGUGAT I (“Fasilitas Pembiayaan”)
sebagaimana ternyata dalam:

ne
ng
i. Perjanjian Sewa Guna Usaha No. DLJKT 130121 yang tercantum
dalam Akta Perjanjian Sewa Guna Usaha No. 22, tanggal 19 April

do
gu 2013, dibuat di hadapan TURUT TERGUGAT II, Notaris di Jakarta.
Perjanjian Sewa Guna Usaha tersebut kemudian diubah dengan
ketentuan sebagaimana tercantum dalam Adendum Perjanjian Sewa

In
A
Guna Usaha No. DLJKT 130121-I, tanggal 5 September 2013
(“Perjanjian Sewa Guna Usaha No. DLJKT 130121”) (Bukti TII-1);
ah

lik
ii. Perjanjian Sewa Guna Usaha No. DLJKT150048, tanggal 4 Maret
2015, yang kemudian diubah dengan ketentuan sebagaimana
am

ub
tercantum dalam Adendum Perjanjian Sewa Guna Usaha No. DLJKT
150048-I, tanggal 27 Maret 2015 (“Perjanjian Sewa Guna Usaha No.
DLJKT150048”) [Bukti TII-2]; dan
ep
k

iii. Perjanjian Sewa Guna Usaha No. DLJKT150049, tanggal 4 Maret


ah

2015 (“Perjanjian Sewa Guna Usaha No. DLJKT150049”) (Bukti TII-3);


R

si
(seluruh perjanjian-perjanjian di atas secara bersama-sama akan
disebut sebagai “Perjanjian Sewa Guna Usaha”)

ne
ng

B. Bahwa sebagai jaminan pembayaran atas fasilitas sewa guna usaha


yang diberikan berdasarkan Perjanjian Sewa Guna Usaha, TERGUGAT I

do
gu

telah memberikan jaminan sebagai berikut:


i. Sehubungan dengan Perjanjian Sewa Guna Usaha No. DLJKT
130121
In
A

- Jaminan pribadi yang ketentuannya sebagaimana tercantum dalam


Akta Jaminan Pribadi No. 23, tanggal 19 April 2013, dibuat di
ah

lik

hadapan TURUT TERGUGAT II, Notaris di Jakarta (Bukti TII-4);


ii. Sehubungan dengan Perjanjian Sewa Guna Usaha No. DLJKT150048
m

ub

- Jaminan Pribadi (Personal Guarantee), tanggal 4 Maret 2015, yang


telah diregister (warmerking) oleh TURUT TERGUGAT II di bawah
ka

No. W.296/III/IPE/2015 tanggal 30 Maret 2015 [Bukti TII-5]; dan


ep

- Surat Kesepakatan Bersama tanggal 4 Maret 2015, dibuat oleh dan


ah

antara TERGUGAT II dan TURUT TERGUGAT I sehubungan


R

dengan jaminan silang (cross collateral) terhadap jaminan -jaminan


es
M

yang telah diberikan berdasarkan Perjanjian Sewa Guna Usaha


ng

(Bukti TII-6);
on
gu

Halam 17 dari 55 halaman Putusan Nomor 510/Pdt.G/2019/PN Jkt.Sel


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
iii. Sehubungan dengan Perjanjian Sewa Guna Usaha No. DLJKT150049

si
- Jaminan Pribadi (Personal Guarantee), tanggal 4 Maret 2015, yang
telah dilegalisasi oleh TURUT TERGUGAT II di bawah No.

ne
ng
L.44/III/IPE/2015 tanggal 4 Maret 2015 (Bukti TII-7); dan
- Surat Kesepakatan Bersama tanggal 4 Maret 2015, dibuat oleh dan

do
gu antara TERGUGAT II dan TURUT TERGUGAT I sehubungan
dengan jaminan silang (cross collateral) terhadap jaminan -jaminan
yang telah diberikan berdasarkan Perjanjian Sewa Guna Usaha

In
A
[Bukti TII-8];
(selanjutnya secara bersama-sama poin (i) s/d (iii) di atas akan
ah

lik
disebut sebagai “Jaminan Pribadi”)
C. Bahwa untuk menandatangani dan mendapatkan fasilitas sewa guna
am

ub
usaha berdasarkan Perjanjian Sewa Guna Usaha, TERGUGAT I yang
pada saat itu menjabat sebagai salah satu Direksi TURUT TERGUGAT I
telah mendapatkan persetujuan dari Dewan Komisaris TURUT
ep
k

TERGUGAT I sebagaimana ternyata dalam:


ah

i. Surat Persetujuan Dewan Komisaris TURUT TERGUGAT I, tanggal


R

si
19 April 2013 yang ditandatangani oleh Moh. Adhi Rachman dalam
kapasitasnya selaku Komisaris Utama dan Ir. Ferry Megatoni Muslim

ne
ng

dalam kapasitasnya selaku Komisaris yang pada saat itu menjabat di


TURUT TERGUGAT I [Bukti TII-9]; dan

do
gu

ii. Surat Persetujuan Dewan Komisaris TURUT TERGUGAT I, tanggal 4


Maret 2015 yang ditandatangani oleh Moh. Adhi Rachman dalam
kapasitasnya selaku Komisaris Utama dan PENGGUGAT dalam
In
A

kapasitasnya selaku Komisaris yang pada saat itu menjabat di TURUT


TERGUGAT I (Bukti TII-10);
ah

lik

D. Bahwa sekalipun telah ditentukan dengan tegas tentang besaran dan


tenggang waktu pembayaran uang sewa guna usaha dari tiap-tiap
m

ub

Perjanjian Sewa Guna Usaha, nyatanya TURUT TERGUGAT I sejak


pertengahan tahun 2015 sudah tidak dapat memenuhi kewajibannya
ka

berdasarkan Perjanjian Sewa Guna Usaha;


ep

E. Bahwa terhadap tunggakan pembayaran uang sewa guna usaha


ah

tersebut, TERGUGAT II telah dengan itikad baik berusaha memberikan


R

surat-surat teguran kepada TURUT TERGUGAT I dengan tujuan agar


es
M

TURUT TERGUGAT I bersedia menyelesaikan kewajiban pembayaran


ng

yang tertunggak kepada TERGUGAT II dengan sukarela. Namun


on

demikian, teguran-teguran yang disampaikan oleh TERGUGAT II tidak


gu

Halam 18 dari 55 halaman Putusan Nomor 510/Pdt.G/2019/PN Jkt.Sel


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ditanggapi dengan baik dan serius oleh TURUT TERGUGAT I maupun

si
TERGUGAT I yang saat itu menjabat sebagai Direksi TURUT
TERGUGAT I. Sehingga, pada tahun 2018, TERGUGAT II kemudian

ne
ng
mengajukan permohonan Pernundaan Kewajiban Pembayaran Utang
(“PKPU”) terhadap TURUT TERGUGAT I dan TERGUGAT I yang

do
gu memiliki kapasitas sebagai pemberi jaminan pribadi untuk pelunasan
kewajiban pembayaran TURUT TERGUGAT I berdasarkan Jaminan
Pribadi dan Perjanjian Sewa Guna Usaha (“Permohon an PKPU”);

In
A
F. Bahwa atas Permohonan PKPU yang diajukan, Pengadilan Niaga pada
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat melalui Putusan No. 165/PDT.Sus-
ah

lik
PKPU/2018/PN.Niaga.Jkt.Pst yang diucapkan dalam persidangan
tertanggal 6 Desember 2019 telah mengabulkan permohonan yang
am

ub
diajukan oleh TERGUGAT II, sehingga TURUT TERGUGAT I dan
TERGUGAT I dinyatakan berada dalam keadaan PKPU dengan segala
akibat hukumnya (“Putusan PKPU”) (Bukti TII-11);
ep
k

G. Bahwa dalam proses PKPU, proposal rencana perdamaian yang


ah

diajukan oleh TURUT TERGUGAT I dan TERGUGAT I ternyata tidak


R

si
dapat diterima oleh mayoritas kreditor yang hadir dalam rapat kreditor.
Disamping itu, mayoritas kreditor pun menolak untuk memberikan

ne
ng

perpanjangan PKPU Tetap yang Kedua. Sehingga, melalui Putu san No.
165/Pdt.Sus.PKPU/2018/PN.Niaga.Jkt.Pst yang diucapkan dalam

do
gu

persidangan tertanggal 4 Februari 2019, TURUT TERGUGAT I dan


TERGUGAT I dinyatakan dalam keadaan pailit dengan segala akibat
hukumnya (“Putusan Pailit”) (Bukti TII-12);
In
A

Merujuk pada dalil-dalil yang dikemukakan oleh PENGGUGAT dalam


Gugatan, selanjutnya kami sampaikan Jawaban TERGUGAT II
ah

lik

selengkapnya sebagai berikut:


DALAM EKSEPSI (EXCEPTIEF VERWEER)
m

ub

PENGGUGAT TIDAK MEMILIKI LEGAL STANDING (PERSONA STANDI IN


JUDICIO) UNTUK MENGAJUKAN GUGATAN A QUO
ka

(EKSEPSI DISKUALIFIKASI IN PERSON)


ep

1. Bahwa Gugatan a quo yang diajukan oleh PENGGUGAT dalam


ah

kapasitasnya selaku istri dari TERGUGAT I (dalam Pailit) adalah tidak


R

berdasar hukum karena PENGGUGAT TIDAK MEMILIKI


es
M

KEWENANGAN DAN KECAKAPAN ATAU LEGAL STANDING (person a


ng

standi in judicio);
on
gu

Halam 19 dari 55 halaman Putusan Nomor 510/Pdt.G/2019/PN Jkt.Sel


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Bahwa dalam posita Gugatan, PENGGUGAT sendiri telah mendalilkan

si
dan membenarkan fakta bahwa PENGGUGAT adalah istri dari
TERGUGAT I yang telah menikah dan berada dalam suatu perkawinan

ne
ng
yang sah tanpa adanya suatu perjanjian pemisahan harta dalam bentuk
perjanjian perkawinan apapun;

do
gu “Bahwa TERGUGAT I merupakan suami dari PENGGUGAT, perkawinan
yang sah berdasarkan hukum negara sebagaimana kutipan Akta
Perkawinan 956/01/XI/1993, yang diterbitkan oleh Kantor Urusan Agama

In
A
Tebet, Jakarta Selatan.”;
[vide, Gugatan a quo, bagian posita, poin No. 3, halaman 3]
ah

lik
“Bahwa antara PENGGUGAT dengan TERGUGAT II, tidak terdapat
suatu pemisahan harta dalam bentuk perjanjian perkawinan apapun,
am

ub
oleh karenanya seluruh harta benda yang diperoleh selama perkawin an
merupkana “harta bersama” dan tunduk dalam Undang-Undang
Perkawinan No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan”;
ep
k

(vide, Gugatan a quo, bagian posita, poin No. 5, halaman 3)


ah

3. Bahwa dalam perkawinan tersebut, TERGUGAT I telah dinyatakan oleh


R

si
Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat berada dalam
keadaan pailit dengan segala akibat huku mnya berdasarkan Putusan

ne
ng

Pailit;

do
“3.
gu

Menyatakan PT Malaca Elab [TURUT TERGUGAT I dalam perkara


a quo], berkedudukan di Gedung Krakatau Steel Lantai 9, Jalan
Gatot Subroto Kav. 54, Jakarta 12950 dan Ikwan Andi Mansyur
In
A

[TERGUGAT I dalam perkara a quo] beralamat di Jl. Mandala V,


No. 38, RT.10, RW.002, Kelurahan Menteng Dalam, Kecamatan
ah

lik

Tebet – Jakarta Selatan, berada dalam keadaan pailit dengan


segala akibat hukumnya.”
m

ub

(vide, Bukti TII-12, Putusan Pailit, halaman 11);


“Bahwa kemudian pada tanggal 4 Februari 2019, Pengadilan Niaga pada
ka

Pengadilan Negeri Jakarta Pusat berdasarkan Putusan Nomor 165/Pdt-


ep

Sus-PKPU/2018/PN.Niaga.Jkt. Pst, telah menyatakan TURUT


ah

TERGUGAT I maupun TERGUGAT I (sebagai Personal Guarantor)


R

berada dalam keadaan Pailit dengan segala akibat hukumnya.”


es
M

(vide, Gugatan a quo, bagian posita, poin No. 22, halaman 9);
ng

on
gu

Halam 20 dari 55 halaman Putusan Nomor 510/Pdt.G/2019/PN Jkt.Sel


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
4. Bahwa status kepailitan dari TURUT TERGUGAT I dan TERGUGAT I

si
tersebut juga telah diakui dan diterima sebagai fakta oleh Majelis Hakim
Yang Terhormat melalui putusan sela perkara a quo dengan diteriman ya

ne
ng
kuasa hukum tim kurator untuk masuk sebagai pihak dalam perkara a
quo;

do
gu “Menimbang, bahwa oleh karena Tergugat I dan Turut Tergugat I telah
dinyatakan Pailit, berdasarkan ketentuan pasal 24 ayat (1) Undang-
undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan dan Penundaan

In
A
Kewajiban Pembayaran Utang, demi hukum kehilangan haknya untuk
menguasai dan mengurus kekayaan yang termasuk dalam harta pailit,
ah

lik
sejak tanggal putusan pernyataan pailit diucapkan;”
(vide, Putusan Sela Perkara No. 510/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Sel tanggal 17
am

ub
September 2019 (“Putusan Sela”), halaman 17);
5. Mohon perhatian Majelis Hakim Yang Terhormat bahwa berdasarkan
pada ketentuan yang tercantum dalam Pasal 23 Undang-Undang No. 37
ep
k

Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran


ah

Utang (“UU Kepailitan”), suatu kepailitan meliputi juga istri debitor pailit
R

si
yang menikah dalam persatuan harta;
“Debitor Pailit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 dan Pasal 22

ne
ng

meliputi istri atau suami dari Debitor Pailit yan g menikah dalam
persatuan harta”;

do
gu

6. Bahwa terkait dengan status kepailitan dari suami atau istri yang
menikah dengan debitor pailit tanpa adanya perjanjian perkawinan
In
A

(pisah-harta), Prof. Dr. Sutan Remy Sjahdeini, S.H. menyatakan sebagai


berikut:
ah

lik

“Dengan kata lain, kepailitan suami atau istri mengakibatkan juga


pailitnya sang istri atau sang suami yang kawin dalam persatuan harta
m

ub

kekayaan (tidak membuat perjanjian perkawinan atau perjanjian pisah


harta dalam perkawinan mereka).”
ka

(Bukti TII-13, Prof. Dr. Sutan Remy Sjahdeini, S.H., Hukum Kepailitan:
ep

Memahami Undang-Undang No. 31 Tahun 2004 tentang Kepailitan,


ah

Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, 2010, hal. 188);


R

7. Bahwa sehubungan dengan proses kepailitan, Pengadilan Niaga pada


es
M

Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah mengangkat Raja Mada Silalahi,


ng

S.H., M.Phil., LL.M. dan Edy Halomoan Gurning, S.H., M.Si., untuk
on
gu

Halam 21 dari 55 halaman Putusan Nomor 510/Pdt.G/2019/PN Jkt.Sel


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
secara bersama-sama bertindak sebagai Tim Kurator dalam perkara

si
Kepailitan TURUT TERGUGAT I dan TERGUGAT I (“Tim Kurator”).
“5. Menunjuk dan mengangkat:

ne
ng
- Sdr. RAJA MADA SILALAHI, S.H., M.Phil., LL.M, Kurator dan
Pengurus yang terdaftar di Departemen Hukum dan Hak Asasi

do
gu Manusia RI dengan Surat Bukti Pendaftaran Kurator dan Pengurus
No. AHU.92.AH.04.03-2017 tanggal 14 Juni 2017 berkantor di
RAJAMADA & PARTNERS, Menara Rajawali Lantai 8, Komplek

In
A
Mega Kuningan, Lot #5.1. Jl. DR. Ide Anak Agung Gde Agung,
Kuningan – Jakarta Selatan 12950; dan
ah

lik
- Sdr. EDY HALOMOAN GURNING, S.H., M.Si., Kurator dan
Pengurus yang terdaftar di Departemen Hukum dan Hak Asasi
am

ub
Manusia RI dengan Surat Bukti Pendaftaran Kurator dan Pengurus
No. AHU.249.AH.04.03-2018 tanggal 6 September 2018 berkantor di
EDY GURNING & PARTNERS, Ariobimo Central Lantai 5, Jl. H.R.
ep
k

Rasuna Said Blok X-2 Kav. 5 – Jakarta Selatan -12950;


ah

Secara bersama-sama sebagai Tim Kurator dalam perkara


R

si
Kepailitan PT Malacca Elab dan Ikhwan Andi Mansyur;”
(vide, Bukti TII-12, Putusan Pailit, halaman 11);

ne
ng

8. Bahwa kewenangan dan kapasitas Tim Kurator tersebut juga telah


Majelis Hakim Yang Terhormat akui dengan diterimanya kuasa hukum

do
gu

Tim Kurator sebagai pihak dalam perkara a quo;


9. Bahwa dengan merujuk pada ketentuan -ketentuan hukum dan fakta-
fakta sebagaimana disebutkan di atas, maka telah jelas bahwa
In
A

PENGGUGAT sebagai istri yang menikah dengan percamputan harta


dengan TERGUGAT I (dalam Pailit) juga telah demi hukum kehilangan
ah

lik

haknya untuk melakukan tindakan pengurusan dan penguasaan


terhadap harta kekayaan yang termasuk harta pailit, yang dalam hal ini
m

ub

termasuk juga menunjuk dan mengangkat kuasa untuk mewakili dirinya


di persidangan dalam pengajuan gugatan yang berkaitan dengan dengan
ka

hak yang didalilkan dimilikinya di mana hak tersebut menyangkut dan


ep

berkaitan dengan harta kepailitan;


ah

10. Bahwa hal ini juga sejalan dengan ketentuan dalam Pasal 26 ayat (1) UU
R

Kepailitan yang menyatakan bahwa segala tuntutan mengenai h ak atau


es
M

kewajiban yang menyangkut harta pailit harus diajukan oleh atau


ng

terhadap curator;
on
gu

Halam 22 dari 55 halaman Putusan Nomor 510/Pdt.G/2019/PN Jkt.Sel


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“Tuntutan mengenai hak atau kewajiban yang menyangkut harta pailit

si
harus diajukan oleh atau terhadap Kurator”;
11. Bahwa berdasarkan uraian fakta dan dasar hukum di atas, maka dengan

ne
ng
tanpa diperlukannya pemeriksaan terhadap pokok perkara, telah terbu kti
dengan tidak terbantahkan bahwa PENGGUGAT tidak memiliki legal

do
gu standing yang sah untuk bertindak sendiri dalam mengajukan Gugatan a
quo, sehingga, sudah sepatutnya Majelis Hakim Yang Terhormat
menolak seluruh Gugatan a quo atau setidak-tidaknya menyatakan

In
A
bahwa Gugatan a quo tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijk Verklaard)
karena PENGGUGAT tidak memiliki kewenangan dan kecakapan atau
ah

lik
legal standing (persona standi in judicio);
GUGATAN PENGGUGAT SALAH PIHAK
am

ub
(EXCEPTIE ERROR IN PERSONA)
12. TERGUGAT II kembali sampaikan kepada Majelis Hakim Yang
Terhormat bahwa Gugatan a quo diajukan sehubungan dengan harta
ep
k

pailit dalam proses kepailitan TURUT TERGUGAT I dan TERGUGAT I


ah

karena adanya sita umum terhadap harta bersama yang didapatkan


R

si
sepanjang perkawinan antara PENGGUGAT dengan TERGUGAT I
sebagai konsekuensi dari status pailit TERGUGAT I;

ne
ng

13. Bahwa sehubungan dengan hal tersebut, PENGGUGAT mengetahui dan


menyadari secara penuh bahwa TERGUGAT I saat ini berada dalam

do
gu

keadaan pailit, demi hukum telah kehilangan haknya untuk melakukan


tindakan penguasaan maupun pengurusan atas harta kekayaan yang
dimilikinya;
In
A

14. Bahwa pengetahuan dan pengakuan tersebut ternyata dalam pernyataan


PENGGUGAT dalam Gugatan a quo:
ah

lik

“Bahwa kemudian pada tanggal 4 Februari 2019, Pengadilan Niaga pada


Pengadilan Negeri Jakarta Pusat berdasarkan Putusan Nomor 165/Pdt-
m

ub

Sus-PKPU/2018/PN.Niaga.Jkt. Pst, telah menyatakan TURUT


TERGUGAT I maupun TERGUGAT I (sebagai Personal Guarantor)
ka

berada dalam keadaan Pailit dengan segala akibat hukumnya.”


ep

(vide, Gugatan a quo, bagian posita, poin No. 22, halaman 9);
ah

15. Namun demikian, faktanya Gugatan a quo diajukan terhadap


R

TERGUGAT I dan TURUT TERGUGAT I bukan terhadap Tim Kurator d;


es
M

16. Bahwa Majelis Hakim Yang Terhormat sendiri juga telah berpendapat
ng

dan menyatakan bahwa Tim Kurator karena jabatannya dalam proses


on

kepailitan memiliki kepentingan hukum yang cukup dan kedudukan


gu

Halam 23 dari 55 halaman Putusan Nomor 510/Pdt.G/2019/PN Jkt.Sel


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
hukum sebagai pihak menggantikan TURUT TERGUGAT I dan

si
TERGUGAT I dalam perkara Gugatan a quo;
“Menimbang, bahwa oleh karena Pemohon Intervensi [Tim Kurator] telah

ne
ng
ditunjuk dan diangkat sebagai Kurator terhadap Tergugat I dan Turut
Tergugat I, maka segala hal yang berhubungan dengan harta pailit

do
gu (Tergugat I dan Turut Tergugat I) menjadi tanggung jawab dari Kurator
dalam hal ini yaitu Pemohon Intervensi (Tim Kurator)”;
(vide, Putusan Sela, halaman 17)

In
A
17. Bahwa pertimbangan hukum Majelis Hakim Yang Terhormat tersebut
sejalan dengan ketentuan Pasal 26 UU Kepailitan yang mengatur bahwa:
ah

lik
“Tuntutan mengenai hak atau kewajiban yang menyangkut harta pailit
harus diajukan oleh atau terhadap Kurator”;
am

ub
18. Bahwa dengan diterimanya Tim Kurator sebagai pihak dalam perkara a
quo oleh Majelis Hakim Yang Terhormat, maka telah terbukti dengan
tidak terbantahkan dengan tanpa harus memeriksa pokok perkara,
ep
k

bahwa Gugatan a quo telah diajukan oleh PENGGUGAT kepada pihak


ah

yang salah;
R

si
19. Bahwa sekalipun jika Majelis Hakim Yang Terhormat berpendapat bahwa
PENGGUGAT telah tepat dalam menyusun Gugatan a quo dengan

ne
ng

mengajukan Gugatan secara langsung kepada TERGUGAT I dan


TURUT TERGUGAT I yang sampai saat ini masih dalam status pailit

do
gu

(quod non), dengan diterimanya permohonan intervensi Tim Kurator


dalam perkara a quo telah membuktikan dengan tidak terbantahkan
bahwa Gugatan yang diajukan oleh PENGGUGAT setidak-tidaknya
In
A

adalah kurang pihak;


20. Bahwa mengenai gugatan yang salah pihak, Mahkamah Agung Republik
ah

lik

Indonesia (“MARI”) melalui Putusan Mahkamah Agung No.


157K/Sip/1974, tanggal 10 Juli 1975 yang telah menjadi yurisprudensi,
m

ub

telah memberikan kaida hukum:


“Gugatan salah orang atau pihak (error in persona) harus dinyatakan
ka

tidak dapat diterima”;


ep

21. Bahwa berdasarkan uraian fakta-fakta di atas, maka sudah sepatutnya


ah

apabila Majelis Hakim Yang Terhormat untuk menolak Gugatan a quo


R

atau setidak-tidaknya menyatakan bahwa Gugatan a quo tidak dapat


es
M

diterima (Niet Ontvankelijk Verklaard) karena Gugatan PENGGUGAT


ng

terhadap TERGUGAT I dan TURUT TERGUGAT I adalah kurang pihak.


on

GUGATAN DIAJUKAN BERDASARKAN ITIKAD BURUK


gu

Halam 24 dari 55 halaman Putusan Nomor 510/Pdt.G/2019/PN Jkt.Sel


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(EXCEPTIE DOLI PRAESINTIS)

si
22. Mohon perhatian Majelis Hakim Yang Terhormat atas motif dan itikad
buruk PENGGUGAT yang berupaya menggunakan tangan Pengadilan

ne
ng
Negeri Jakarta Selatan mendapatkan keuntungan finansial melalui
pengajuan Gugatan a quo;

do
gu 23. Sebagaimana telah TERGUGAT II sampaikan bahwa pada saat Gugatan
a quo diajukan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, PENGGUGAT
telah mengetahui dan mengakui bahwa TERGUGAT I dan TURUT

In
A
TERGUGAT I sedang berada dalam keadaan pailit yang sampai dengan
tanggal Jawaban ini, proses pemberesannya masih berlangsung;
ah

lik
24. Bahwa meskipun mengetahui fakta-fakta tersebut, PENGGUGAT tetap
mengajukan Gugatan dengan tidak mengikutsertakan Tim Kurator dalam
am

ub
perkara a quo. Padahal, PENGGUGAT sendiri mendalilkan dalam
Gugatan bahwa pokok perkara gugatan a quo adalah mengenai harta
pailit TURUT TERGUGAT I dan TERGUGAT I karena adanya sita umum
ep
k

terhadap harta bersama yang didapatkan sepanjang perkawinan antara


ah

PENGGUGAT dengan TERGUGAT I sebagai konsekuensi dari status


R

si
pailit TERGUGAT I;
23. Bahwa TERGUGAT I ikut dimohonkan PKPU oleh TERGUGAT I,

ne
ng

dikarenakan Jaminan Pribadi yang ditandatangani oleh TERGUGAT I


dan dengan keadaan Pailitnya TERGUGAT I, mengakibatkan harta

do
gu

bersama terancam berada dalam sita umum kepailitan sebagaimana di


atur dalam Pasal 64 Undang-Undang No. 37 Tahun 2004 tentang
Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, ialah:
In
A

“kepailitan suami atau istri yang kawin dalam persatuan harta


diperlakukan sebagai kepailitan persatuan harta tersebut”;
ah

lik

(vide, halaman 10 Gugatan a quo)


25. TERGUGAT II mohon perhatian Majelis Hakim Yang Terhormat bahwa
m

ub

legitimasi dan keabsahan Jaminan Pribadi yang menjadi dasar ikut


dimohonkannya TERGUGAT I dalam proses kepailitan telah diperiksa
ka

dan dibuktikan dalam persidangan Pen gadilan Niaga pada Pengadilan


ep

Negeri Jakarta Pusat yang memeriksa dan memutus perkara PKPU


ah

(yang berakhir dengan kepailitan) TURUT TERGUGAT I dan


R

TERGUGAT I;
es
M

ng

26. Bahwa dari hasil pembuktian di persidangan, Pengadilan Niaga pada


on

Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah berpendapat bahwa TERGUGAT


gu

Halam 25 dari 55 halaman Putusan Nomor 510/Pdt.G/2019/PN Jkt.Sel


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
I sebagai penjamin pribadi TURUT TERGUGAT I bertanggung jawab

si
secara tanggung renteng terhadap utang-utang TURUT TERGUGAT I
kepada TERGUGAT II;

ne
ng
27. Namun demikian, PENGGUGAT yang tidak dapat menerima hasil
Putusan Pailit, daripada mengajukan upaya hukum yang semestinya

do
gu berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, justru
kemudian mengajukan Gugatan a quo ke Pengadilan Negeri Jakarta
Selatan tanpa sepengetahuan atau setidak-tidaknya menyertakan Tim

In
A
Kurator sebagai pihak dalam Gugatan a quo, agar dapat menggunakan
tangan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan mengeluarkan suatu putusan
ah

lik
yang pembatalan Jaminan Pribadi sehingga dapat lari dari tanggun g
jawabnya kepada para kreditor;
am

ub
28. Berdasarkan uraian tersebut, tidak terbantahkan bahwa Gugatan a quo
diajukan dengan motif dan itikad buruk untuk semata-mata
menguntungkan PENGGUGAT secara melawan hukum dan merugikan
ep
k

TERGUGAT II serta para kreditor beritikad baik lainnya, sehingga kami


ah

mohon agar Majelis Hakim Yang Terhormat menolak Gugatan a quo


R

si
atau setidak-tidaknya menyatakan bahwa Gugatan a quo tidak dapat
diterima (Niet Ontvankelijk Verklaard) karena Gugatan a quo diajukan

ne
ng

berdasarkan itikad buruk (exceptie doli praesintis);


DALAM POKOK PERKARA (VERWEER TEN PRINCIPALE)

do
gu

Bahwa TERGUGAT II mohon agar hal-hal yang telah dikemukakan


dalam Eksepsi di atas dianggap sebagai suatu kesatuan dan bagian
yang tidak terpisahkan dengan pokok perkara ini.
In
A

JAMINAN PRIBADI YANG DIBERIKAN OLEH TERGUGAT I TELAH SAH


DAN SESUAI DENGAN KETENTUAN HUKUM YANG BERLAKU
ah

lik

29. Bahwa TERGUGAT II menolak dengan tegas dalil PENGGUGAT dalam


Gugatan a quo yang menyatakan bahwa Jaminan Pribadi yang diberikan
m

ub

oleh TERGUGAT I sebagai jaminan pemenuhan kewajiban TURUT


TERGUGAT I kepada TERGUGAT II secara penuh dan tepat waktu,
ka

tidak memenuhi syarat sah perjanjian karena tidak adanya persetujuan


ep

PENGGUGAT;
ah

“6. Bahwa dapat dijelaskan Jaminan Pribadi tersebut secara rinci sebagai
R

berikut:
es
M

a. Akta Jaminan Pribadi No. 23 yang dibuat dan ditandatangani oleh


ng

IKHWAN ANDI MANSYUR (TERGUGAT I) di hadapan INDAH


on

PRASTITI EXTENSIA, S.H., Notaris di Jakarta tanggal 19 April 2013;


gu

Halam 26 dari 55 halaman Putusan Nomor 510/Pdt.G/2019/PN Jkt.Sel


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
b. Jaminan Pribadi (Personal Guarantee) yang dibuat dibawah tangan

si
oleh TERGUGAT I tanggal 4 Maret 2015 yang telah diregister
(Warmerking) oleh TURUT TERGUGAT II Notaris di Jakarta dengan

ne
ng
Nomor W.296/III/IPE/2015 tanggal 30 Maret 2015;
c. Jaminan Pribadi (Personal Guarantee) yang dibuat dibawah tangan

do
gu oleh TERGUGAT I 4 Maret 2015 yang telah dilegalisasi oleh TURUT
TERGUGAT II, Notaris di Jakarta dengan Nomor L.44/III/IPE/2015
tanggal 4 Maret 2015;

In
A
dimana berbagai Jaminan Pribadi tersebut dibuat secara melanggar
norma hukum positif yang berlaku, mengingat keseluruhan Jamin an
ah

lik
Pribadi tersebut tidak dibuat atas adanya sepengetahuan maupun
persetujuan PENGGUGAT selaku istri sah dari TERGUGAT I.”
am

ub
(vide, halaman 4 Gugatan a quo)
PENGADILAN NIAGA PADA PENGADILAN NEGERI JAKARTA PUSAT
TELAH MEMERIKSA DAN MEMUTUS PAILIT TERGUGAT I
ep
k

BERDASARKAN JAMINAN PRIBADI


ah

30. TERGUGAT II mohon perhatian Majelis Hakim Yang Terhormat bahwa


R

si
Putusan Pailit atas diri TERGUGAT I dijatuhkan oleh Pengadilan Niaga
pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan berdasarkan pada

ne
ng

Jaminan Pribadi;
“Menimbang, bahwa untuk menjamin pembayaran dalam perjanjian

do
gu

Sewa Guna Usaha tersebut kepada Pemohon PKPU [TERGUGAT II


dalam perkara a quo], Termohon PKPU I [TURUT TERGUGAT I dalam
perkara a quo] juga memberikan jaminan kepada Pemohon PKPU
In
A

[TERGUGAT II dalam perkara a quo] berupa jaminan perorangan


(jaminan pribadi) yaitu sesuai dengan bukti surat P-14, P-15, P-16 yaitu:
ah

lik

i. AKTA JAMINAN PRIBADI No. 23 yang dibuat dan ditandatangani oleh


IKHWAN ANDI MANSYUR dihadapan Indah Prastiti Extensia, S.H.,
m

ub

Notaris di Jakarta tanggal 19 April 2013;


ii. JAMINAN PRIBADI (PERSONAL GUARANTEE) yang dibuat dibawah
ka

tangan oleh IKHWAN ANDI MANSYUR tanggal 04 Maret 2015 dan


ep

telah diregister (warmerking) oleh Indah Prastiti Extensia, S.H., Notaris


ah

di Jakarta dengan Nomor W. 29/IIIIPE/2015 tanggal 30 Maret 2015;


R

iii. JAMINAN PRIBADI (PERSONAL GUARANTEE) yang dibuat dibawah


es
M

tangan oleh IKHWAN ANDI MANSYUR tanggal 04 Maret 2015 dan


ng

telah dilegalisasi oleh Indah Prastiti Extensia, S.H., Notaris di Jakarta


on

dengan Nomor L.44/II/IPE/2015 tanggal 04 Maret 2015;


gu

Halam 27 dari 55 halaman Putusan Nomor 510/Pdt.G/2019/PN Jkt.Sel


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa Perjanjian Penanggungan tanggal 5 Januari 2016 (vide,

si
Bukti P-14, dan P-15) Termohon PKPU II (Ikhwan Andi Mansyur) telah
mengikatkan diri secara tanggung renteng selaku penjamin pribadi dari

ne
ng
Termohon PKPU I (TURUT TERGUGAT I dalam perkara a quo) untuk
membayar seluruh utang Termohon PKPU I (TURUT TERGUGAT I dalam

do
gu perkara a quo);
Menimbang bahwa konsekuensi hukum yang wajib ditanggung Termohon
PKPU II (TERGUGAT I dalam perkara a quo) selaku Penjamin Pribadi yang

In
A
telah melepaskan hak istimewanya (mengesampingkan Pasal 1831 KUH
Perdata) adalah Termohon PKPU II [TERGUGAT I dalam perkara a quo],
ah

lik
adalah juga selaku debitor utama dari Pemohon PKPU [TERGUGAT II dalam
perkara a quo] yang wajib melunasi seluruh utang Termohon PKPU I
am

ub
[TURUT TERGUGAT I dalam perkara a quo] kepada Pemohon PKPU
(TERGUGAT II dalam perkara a quo) tanpa adanya keharusan bagi
Pemohon PKPU [TERGUGAT II dalam perkara a quo] utnuk menagih
ep
k

terlebih dahulu kepada Termohon PKPU I [TURUT TERGUGAT I dalam


ah

perkara a quo], sebagaimana ditentukan dalam pasal 1832 KUH Perdata.


R

si
Dengan demikian, Pemohon PKPU (TERGUGAT II dalam perkara a quo)
berhak untuk mengajukan Permohonan PKPU ini terhadap Termohon PKPU

ne
ng

II (TERGUGAT I dalam perkara a quo) selaku Penjamin Pribadi dari


Termohon PKPU I (TURUT TERGUGAT I dalam perkara a quo);

do
gu

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan -pertimbangan


tersebut di atas maka secara sederhana dapat dibuktikan Para Termohon
PKPU mempunyai utang yang telah jatuh tempo dan dapat ditagih;”
In
A

(vide, Putusan PKPU, halaman 33-35);


31. Bahwa berdasarkan pertimbangan hukum Majelis Hakim Pengadilan Niaga
ah

lik

pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tersebut, terbukti bahwa Jaminan


Pribadi yang diberikan oleh TERGUGAT I adalah sah dan berdasarkan
m

ub

hukum dan karenanya dapat diperiksa dan dipertimbangkan oleh Majelis


Hakim pada proses PKPU;
ka

32. Bahwa dari hasil pemeriksaan perkara, Majelis Hakim Pengadilan Niaga
ep

pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah memutus pailit TERGUGAT I


ah

sebagai penjamin pribadi dari TURUT TERGUGAT I;


R

33. Lebih lanjut, PENGGUGAT sama sekali tidak pernah mengajukan keberatan
es
M

atau bantahan selama proses pemeriksaan PKPU oleh Majelis Hakim


ng

Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat;


on
gu

Halam 28 dari 55 halaman Putusan Nomor 510/Pdt.G/2019/PN Jkt.Sel


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
JAMINAN PRIBADI OLEH TERGUGAT I TERHADAP KEWAJIBAN
PEMBAYARAN UTANG TURUT TERGUGAT I DIKETAHUI OLEH

ne
ng
PENGGUGAT
34. Bahwa pada tahun 2015, ketika TERGUGAT I yang pada saat itu menjabat

do
gu sebagai Direktur TURUT TERGUGAT I menandatangani (i) Perjanjian Sewa
Guna Usaha No. DLJKT150048, (ii) Perjanjian Sewa Guna Usaha No.
DLJKT150049, dan (iii) Jaminan Pribadi berikut dengan surat kesepakatan

In
A
bersama terkait dengan jaminan silang (cross collateral), PENGGUGAT
menjabat sebagai salah satu anggota Dewan Komisaris TURUT TERGUGAT
ah

lik
I;
35. Bahwa sebagai Komisaris, berdasarkan hukum PENGGUGAT memiliki tugas
am

ub
dan kewenangan untuk melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan,
jalannya pengurusan pada umumnya, baik mengenai perseroan maupun
usaha perseroan, dan memberi nasehat kepada direksi;
ep
k

36. Bahwa atas fungsinya tersebut, PENGGUGAT sebagai anggota Dewan


ah

Komisaris telah memberikan persetujuan kepada TERGUGAT I untuk


R

si
menandatangani Perjanjian Sewa Guna Usaha No. DLJKT150048 dan
Perjanjian Sewa Guna Usaha No. DLJKT150049 melalui Surat Persetujuan

ne
ng

Dewan Komisaris PT Malacca Elab tertanggal 4 Maret 2015 [Bukti TII-14].


37. Mohon perhatian Majelis Hakim Yang Terhormat bahwa dalam:

do
gu

(i) Surat No. 097/SMFL-MKT/JKT/AF/II/2015, tanggal 5 Februari 2015,


perihal Persetujuan Pemberian Fasilitas Sewa Guna Usaha No.
DLJKT150048 [Bukti TII-15]; dan
In
A

(ii) Surat No. 098/SMFL-MKT/JKT/AF/II/2015, tanggal 5 Februari 2015,


perihal Persetujuan Pemberian Fasilitas Sewa Guna Usaha No.
ah

lik

DLJKT150049 [Bukti TII-16],


TERGUGAT II telah mencantumkan ketentuan lain-lain yang isinya
m

ub

adalah sebagai berikut:


“Sehubungan dengan permintaan Bapak/Ibu, dengan ini kami sampaikan
ka

bahwa PT SMFL Leasing Indonesia setuju untuk memberikan fasilitas


ep

pembiayaan yang Bapak/Ibu ajukan. Penyediaan dan realisasi fasilitas


ah

yang disetujui tunduk dan sesuai dengan syarat dan kondisi yang
R

ditentukan di bawah ini, dan yang diatur dalam Perjanjian Pembiayaan


es
M

yang akan ditandatangani serta setelah dilengkapinya secara


ng

memuaskan semua dokumen-dokumen yang disyaratkan:


on


gu

Halam 29 dari 55 halaman Putusan Nomor 510/Pdt.G/2019/PN Jkt.Sel


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
18. LAIN LAIN 1. Jaminan pribadi Bpk Ikhwan Andi Mansyur
2. Cross collateral dan cross default dengan

ne
ng
seluruh fasilitas berjalan.”
(vide, Bukti TT-15 dan Bukti TT-16, halaman 1-2);

do
gu 38. Bahwa berdasarkan pada bukti-bukti tersebut, maka telah terbukti
dengan tidak terbantahkan bahwa tidaklah mungkin dan sangat
mengada-ada apabila PENGGUGAT mendalilkan bahwa dirinya tidak

In
A
mengetahui dan tidak memberikan persetujuannya atas masuknya
TERGUGAT I sebagai penjamin pribadi TURUT TERGUGAT I;
ah

lik
39. Bahwa apabila PENGGUGAT tidak menghendaki TERGUGAT I untuk
menjadi penjamin peribadi bagi pelunasan kewajiban pembayaran yang
am

ub
dimiliki oleh TURUT TERGUGAT I kepada TERGUGAT II, maka
PENGGUGAT dapat meminta pembatalan perjanjian kepada TURUT
TERGUGAT II sejak sebelum ditandatanganinya Perjanjian Sewa Guna
ep
k

Usaha No. DLJKT150048 dan Perjanjian Sewa Guna Usaha No.


ah

DLJKT150049;
R

si
40. Bahwa faktanya, sampai dengan ditandatanganinya Perjanjian Sewa
Guna Usaha No. DLJKT150048, Perjanjian Sewa Guna Usaha No.

ne
ng

DLJKT150049, Jaminan Pribadi, serta surat kesepakatan bersama


sehubungan dengan cross collateral dan cross default, PENGGUGAT

do
gu

tidak pernah menyampaikan keberatannya maupun meminta pembatalan


terhadap Jaminan Pribadi yang diberikan oleh TERGUGAT I;
41. Bahwa berdasarkan uraian fakta dan dasar hukum di atas, telah terbukti
In
A

dengan tidak terbantahkan bahwa PENGGUGAT mengetahui pemberian


Jaminan Pribadi oleh TERGUGAT I kepada TERGUGAT II dan oleh
ah

lik

karenanya Jaminan Pribadi telah diberikan secara sah dan sesuai


dengan ketentuan hukum yang berlaku;
m

ub

SOMASI PENGGUGAT DALAM GUGATAN A QUO TIDAK BERDASAR


HUKUM
ka

42. Bahwa dalam Gugatan a quo, PENGGUGAT memberikan somasi


ep

kepada PARA TERGUGAT sebagai berikut:


ah

“Bahwa gugatan ini sekaligus sebagi SOMASI kepada PARA


R

TERGUGAT untuk tidak menyentuh baik harta bawaan maupun harta


es
M

bawaan terkait perkawinan antara PENGGUGAT dan TERGUGAT I,


ng

terlepas dari apapun amar putusan perkara a quo, sehingga segala


on

bentuk perbuatan ilegal yang disadari sendiri telah dilakukan oleh PARA
gu

Halam 30 dari 55 halaman Putusan Nomor 510/Pdt.G/2019/PN Jkt.Sel


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
TERGUGAT, adalah perbuatan melawan hukum bila tetap merugikan

si
pihak PENGGUGAT. Sehingga TERGUGAT II hanya berhak men untut
pelunasan dari “harta bawaan” milik pribadi TERGUGAT I, atau

ne
ng
menggugat kelalaiannya sendiri karena tidak meminta persetujuan
PENGGUGAT atas personal guarantee yang diterima olehnya”;

do
gu (vide, halaman 14 Gugatan a quo);
43. Bahwa somasi yang diberikan oleh PENGGUGAT dalam Gugatan
sebagaimana disebutkan di atas dilakukan tanpa dasar hukum;

In
A
44. Bahwa sebagai pasangan suami istri yang menikah tanpa adanya
perjanjian perkawinan pisah harta, adalah suatu konsekuensi hukum
ah

lik
yang logis berdasarkan ketentuan huku m yang berlaku apabila salah
satu pihak berada dalam kepailitan maka kepailitan tersebut meliputi juga
am

ub
kepailitan pasangannya;
45. Bahwa sebagai kreditor beritikad baik yang telah berulang kali
memberikan kesempatan kepada TURUT TERGUGAT I dan
ep
k

TERGUGAT I untuk melakukan pemenuhan kewajiban pembayaran


ah

yang dimilikinya, hak-hak TERGUGAT II untuk melakukan segala


R

si
tindakan yang dimungkinkan berdasarkan hukum dan/atau perjanjian
apapun yang mungkin ada di antara TERGUGAT II dengan TURUT

ne
ng

TERGUGAT I maupun TERGUGAT I untuk mendapatkan pengembalian


pinjaman yang telah diberikan kepada TURUT TERGUGAT I dijamin

do
gu

berdasarkan hukum yang berlaku;


46. Bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, TERGUGAT II dengan ini
menolak dengan tegas somasi tidak berdasar yang belum terbukti
In
A

kebenarannya yang didalilkan oleh PENGGUGAT dalam Gugatan a quo;


PETITUM
ah

lik

Berdasarkan uraian fakta-fakta, dalil-dalil dan bukti-bukti sebagaimana


disebutkan di atas, kiranya beralasan dan berdasarkan hukum apabila
m

ub

TERGUGAT II memohon kepada Yang Mulia Majelis Hakim yang


memeriksa, mengadili dan memutus perkara a quo berkenan untuk
ka

menjatuhkan putusan dengan amar sebagai berikut:


ep

MENGADILI
ah

DALAM EKSEPSI
R

1. Menerima dan mengabulkan eksepsi TERGUGAT II untuk seluruhnya;


es
M

dan
ng

on
gu

Halam 31 dari 55 halaman Putusan Nomor 510/Pdt.G/2019/PN Jkt.Sel


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Menyatakan Gugatan PENGGUGAT tidak dapat diterima (niet

si
ontvankelijke verklaard);
DALAM POKOK PERKARA

ne
ng
1. Menolak Gugatan PENGGUGAT untuk seluruhnya; dan
2. Menghukum untuk membayar biaya perkara;

do
gu atau,
Apabila Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang memeriksa
dan memutus perkara ini berpendapat lain, TERGUGAT II mohon putusan

In
A
yang seadil-adilnya (ex aequo et bono);
Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut Turut Tergugat
ah

lik
II mengajukan jawaban sebagai berikut:
I. Dalam Eksepsi :
am

ub
1. Eksepsi Error In Persona :
A. Bahwa Turut Tergugat II merupakan Notaris di Jakarta, yang
menjalankan jabatannya dengan beritikad baik, professional serta
ep
k

tidak berpihak. Tergugat II bukanlah para pihak dalam perkara ini


ah

dan tidak mempunyai hubungan hukum dengan Penggugat


R

si
maupun Para Tergugat sehingga TIDAK ADIL dan TIDAK
RELEVAN jika Tergugat II ditarik dalam pihak dalam perkara ini;

ne
ng

B. Bahwa berdasarkan Putusan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat


Nomor : 165/Pdt.Sus-PKPU/2018/PN.Niaga.Jkt.Pst, tanggal 4

do
gu

Febuari 2019, yang pada pokoknya memu tuskan bahwa Tergugat I


dan Turut Tergugat I sebagai Pihak dalam Pailit, dan berdasarkan
Pasal 21 UU No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan
In
A

Kewajiban Pembayaran Utang (“UU PKPU”), bahwa Tergugat I


demi hukum kehilangan hak nya sehingga menjadi seseorang yan g
ah

lik

tidak cakap melakukan perbuatan hukum untuk mengurusi harta


kekayaannya sejak putusan pailit diucapkan dan berdasarkan Pasal
m

ub

26 UU PKPU, bahwa Kurator, dalam hal ini Tergugat Intervensi (“T-


I”) yang berwenang melakukan upaya hukum atas harta Tergugat I
ka

dan Turut Tergugat I, maka yang seharusnya menjadi pihak adalah


ep

Tergugat Intervensi bukan Tergugat I dan Turut Tergugat I;


ah

C. Bahwa ditariknya Turut Tergugat II sebagai pihak dalam perkara


R

sedangkan pihak Tergugat I dan Turut Tergugat I yang seharusnya


es
M

tidak dapat dijadikan pihak dalam perkara memperlihatkan tindakan


ng

Penggugat yang keliru dan salah menentukan para pihak,


on

mengakibatkan gugatan ini mengandung cacat formil dan


gu

Halam 32 dari 55 halaman Putusan Nomor 510/Pdt.G/2019/PN Jkt.Sel


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
didiskualifikasi sebagai Error In Persona. Maka haruslah dinyatakan

si
gugatan ini tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijk Verklaard);
2. Eksepsi Persona Standi In Judicio :

ne
ng
A. Bahwa Penggugat tidak mempunyai hak untuk menggugat dalam
Perkara yang dipersengkatakan. Penggugat adalah Istri dari

do
gu Tergugat I, yang membuat Perjanjian Jaminan Pribadi dengan
Tergugat II dalam kapasitasnya sebagai Direktur Turut Tergugat I,
sehingga tidak ada kaitannya antara Penggugat dengan Jaminan

In
A
Pribadi yang dibuat antara Tergugat I dengan Tergugat II, sehingga
Penggugat bukanlah Pihak yang berkepentingan dalam perkara in i,
ah

lik
sesuai dengan asas hukum: “Point de Interest Point de Action”
(tanpa ada kepentingan tidak dapat lahir gugatan). Adapun yang
am

ub
dapat dijadikan dasar hukum atas dalil tersebut ialah Yurisprudensi
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor
294/K/Sip/1971, tanggal 7 Juli 1971 yang menyatakan :
ep
k

“Bahwa Gugatan harus diajukan oleh orang yang mempunyai


ah

hubungan hukum”;
R

si
Serta Yurisprudensi Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Nomor 442/K/Sip/1973, tanggal 8 Oktober 1973, yang menyatakan:

ne
ng

“Gugatan dari seseorang yang tidak berhak mengajukan gugatan


harus dinyatakan tidak dapat diterima”;

do
gu

Maka sudah sepatutnya, gugatan penggugat didiskualifikasikan


sebagai pihak yang tidak mempunyai hubungan hukum dengan
perkara (non-legal standing/ persona standi in judicio), dan
In
A

dinyatakan tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijk Verklaard);


B. Bahwa Penggugat dalam petitumnya meminta Majelis Hakim yang
ah

lik

memeriksa dan mengadili perkara untuk menyatakan Para


Tergugat dan Para Turut Tergugat melakukan Perbuatan Melawan
m

ub

Hukum. Petitum ini merupakan Petitum yang tidak jelas sebab


secara hukum, tidak ada hubungan hukum antara Penggugat
ka

dengan Tergugat I dan Tergugat II dalam Akta Jaminan Pribadi


ep

No.23 Tanggal 19 April 2013;


ah

C. Bahwa Tergugat I dalam mengikatkan diri atas Jaminan Pribadi,


R

bertindak dalam posisinya selaku Direktur PT. MALACA ELAB,


es
M

yang bertindak untuk dan atas nama Perseroan Terbatas tersebut,


ng

sehingga tidak memerlukan persetujuan Penggugat sebagai


on

istri/pasangannya;
gu

Halam 33 dari 55 halaman Putusan Nomor 510/Pdt.G/2019/PN Jkt.Sel


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
D. Bahwa Penggugat bukanlah para pihak yang mengikatkan diri

si
dalam Akta Jaminan Pribadi No.23 Tanggal 19 April 2013, sehingga
Penggugat tidak berwenang dan tidak mempunyai kepentingan

ne
ng
atas pembatalan Akta Jaminan Pribadi No.23 Tanggal 19 April
2013;

do
gu E. Bahwa gugatan Penggugat tersebut haruslah dinyatakan tidak
dapat diterima (Niet Ontvankelijk Verklaard);
II. Dalam Pokok Perkara :

In
A
A. Bahwa Turut Tergugat II tidak pernah mempunyai hubungan hukum
dalam bentuk apapun dengan Penggugat dan Tergugat I;
ah

lik
B. Bahwa Turut Tergugat II dalam kedudukannya selaku Pejabat
Notaris/PPAT di Jakarta Selatan selalu melaksanakan tugas dan
am

ub
kewajiban nya sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 30
Tahun 2004 jo. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang
Jabatan Notaris;
ep
k

C. Bahwa Turut Tergugat II dalam perkara a quo, dalam surat gugatan


ah

diuraikan sebagai berikut:


R

si
“ Bahwa Turut Tergugat II sebagai Notaris dalam melaksanakan
jabatannya melekat Undang-Undang Jabatan Notaris dimana

ne
ng

dalam wewenangnya membuat Akta Otentik dalam hal ini berupa


Akta Jaminan Pribadi No.23 Tanggal 19 April 2013 tidak boleh

do
gu

bertentangan secara hukum, sehingga di dalam awal akta/


komparisi secara tersirat Turut Tergugat II mensyaratkan adanya
persetujuan Penggugat dan apabila tidak ada persetujuan
In
A

Penggugat, mengakibatkan akta tersebut “dapat dibatalkan”;


D. Bahwa Penggugat secara nyata tidak mengerti dan tidak
ah

lik

memahami apa yang menjadi Tugas dan Tindakan Hukum yang


dilakukan Turut Tergugat II selaku Notaris dalam berupa Akta
m

ub

Jaminan Pribadi No.23 Tanggal 19 April 2013 yang dibuat antara


Tergugat I dengan Tergugat II;
ka

E. Bahwa Akta Jaminan Pribadi No.23 Tanggal 19 April 2013 yang


ep

dibuat antara Tergugat I dengan Tergugat II adalah perjanjian yang


ah

diperbuat sendiri antara kedua belah pihak yang isi dan segala
R

persyaratan ditentukan secara bebas oleh para pihak yang


es
M

membuat dan menandatangani Akta tersebut. Turut Tergugat II


ng

selaku Notaris hanya bertugas mengkonstatir hubungan para pih ak


on
gu

Halam 34 dari 55 halaman Putusan Nomor 510/Pdt.G/2019/PN Jkt.Sel


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dalam bentuk tertulis dalam format tertentu yang merupakan akta

si
otentik;
F. Bahwa sebelum menandatangani Akta Jaminan Pribadi No.23

ne
ng
Tanggal 19 April 2013, Notaris telah membacakan dan menjelaskan
isi dari Akta tersebut, barulah Akta tersebut ditandatangani Para

do
gu Pihak, yaitu Tergugat I dan Tergugat II;
G. Bahwa, karena secara hukum proses penandatanganan Akta
Jaminan Pribadi No.23 Tanggal 19 April 2013 dibuat secara sah

In
A
dan sesuai dengan tugas dan kewenangan Turut Tergugat II selaku
Notaris sebagaimana ditentukan dalam Undang-Undang Jabatan
ah

lik
Notaris, maka dalam hal ini jelas terbukti tidak ada suatu perbuatan
melawan hukum apapun yang dilakukan Turut Tergugat II baik
am

ub
terhadap diri Penggugat ataupun pihak lainnya;
H. Bahwa, berdasarkan fakta hukum yang terang dan jelas bahwa
Akta Jaminan Pribadi No.23 Tanggal 19 April 2013 dibuat secara
ep
k

sah dan sesuai Undang-Undang Jabatan Notaris, maka gugatan


ah

Penggugat yang menyatakan bahwa Akta No.23 Tanggal 19 April


R

si
2013 cacat hukum sangatlah keliru. Maka sudah seharusnya
gugatan Penggugat ditolak atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak

ne
ng

dapat diterima. (Niet Ontvankelijk Verklaard);


Mengadili :

do
gu

Dalam Eksepsi :
- Menerima dan mengabulkan Eksepsi Turut Tergugat II dalam
perkara ini;
In
A

- Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet


Ontvankelijk Verklaard);
ah

lik

Dalam Pokok Perkara :


- Menyatakan menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya atau
m

ub

setidak-tidaknya menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat


diterima;
ka

- Menghukum Penggugat untuk membayar segala biaya yang timbul


ep

dalam perkara ini;


ah

Atau
R

Apabila Majelis Hakim Pengadilan Jakarta Selatan berpendapat lain, moh on


es
M

kiranya dapat memberikan putusan yang seadil-adilnya (Ex Aequo et Bono);


ng

Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat, Tergugat Intervensi


on

mengajukan jawabannya sebagai berikut:


gu

Halam 35 dari 55 halaman Putusan Nomor 510/Pdt.G/2019/PN Jkt.Sel


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
DALAM EKSEPSI

si
EKSEPSI KOMPENTENSI ABSOLUT: PENGADILAN NEGERI JAKARTA
SELATAN TIDAK BERWENANG UNTUK MENGADILI PERKARA A QUO

ne
ng
1. Bahwa Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tidak berkompeten atau tidak
berwenang untuk mengadili perkara a quo karena Ir. Indah Sari yang

do
gu merupakan Penggugat dalam perkara a quo adalah istri yang sah dari
Tergugat I, dan berdasarkan Undang Undang Nomor 37 tahun 2004
tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang

In
A
(“Undang Undang Kepailitan”) secara tegas dinyatakan sebagai bagian
dari Debitor Pailit.
ah

lik
2. Bahwa pada tanggal 04 Februari 2019, Pengadilan Niaga pada
Pengadilan Jakarta Pusat telah memutus perkara Nomor:
am

ub
165/Pdt.Sus.PKPU/2018/PN.Niaga.Jkt.Pst, yang salah satu amar
putusannya adalah (“Perkara Pailit Nomor:
165/Pdt.Sus.PKPU/2018/PN.Niaga.Jkt.Pst”):
ep
k

“menyatakan PT Malacca Elab, berkedudukan di Gedung Krakatau Steel


ah

Lantai 9, Jalan Gatot Subroto Kav. 54, Jakarta 12950 dan Ikhwan Andi
R

si
Mansur, beralamat di Jl. Mandala V, No. 38, RT. 10 RW 002, Kelurahan
Menteng Dalam, Kecamatan Tebet – Jakarta Selatan, berada dalam

ne
ng

keadaan pailit dengan segala akibat hukumnya”;


3. Bahwa Putusan Pengadilan Niaga di atas telah secara tegas

do
gu

menyatakan bahwa Tergugat I, Ikhwan Andi Mansyur, berada dalam


keadaan pailit beserta segala akibat hukumnya. Salah satu akibat hukum
dari keadaan Pailit Tergugat I adalah menyangkut status dari istrinya
In
A

(Penggugat) yang juga dinyatakan dalam keadaan Pailit sesuai dengan


ketentuan Undang Undang Kepailitan;
ah

lik

Bahwa Pasal 21 Undang Undang Kepailitan mengatur:


“Kepailitan meliputi seluruh kekayaan Debitor pada saat putusan
m

ub

pernyataan pailit diucapkan serta segala sesuatu yang diperoleh selama


kepailitan”;
ka

Selanjutnya, Pasal 23 Undang Undang Kepailitan juga mengatur:


ep

“Debitor Pailit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 dan Pasal 22


ah

meliputi istri atau suami dari Debitor Pailit yang menikah dalam
R

persatuan harta”;
es
M

4. Bahwa Angka 5 Gugatan Penggugat Halaman 3 telah ditegaskan bah wa


ng

antara Penggugat dengan Tergugat I tidak terdapat suatu pemisahan


on

harta dalam bentuk perjanjian pra nikah apapun, dan oleh karenanya
gu

Halam 36 dari 55 halaman Putusan Nomor 510/Pdt.G/2019/PN Jkt.Sel


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
seluruh harta benda yang diperoleh selama perkawinan merupakan harta

si
bersama dan tunduk dalam Undang Undang Nomor 1 tahun 1074
tentang Perkawinan;

ne
ng
5. Bahwa mengacu kepada dalil Penggugat dalam Angka 5 Gugatan
Penggugat Halaman 3 dan dikaitkan dengan ketentuan Pasal 23 Undang

do
gu Undang Kepailitan (yang mengatur bahwa Debitor Pailit meliputi Suami
atau Istri dari Debitor), maka jelas bahwa Undang Undang Kepailitan
telah menetapkan bahwa kedudukan hukum Penggugat adalah sama

In
A
seperti Tergugat I, yaitu sama-sama bertindak menjadi Debitor dalam
Perkara Pailit Nomor: 165/Pdt.Sus.PKPU/2018/PN.Niaga.Jkt.Pst;
ah

lik
Fakta bahwa Penggugat adalah sama seperti Tergugat I sebagai Debitor
Pailit juga ditegaskan dalam Pasal 64 Undang Undang Kepailitan yang
am

ub
mengatur sebagai berikut:
“Kepailitan suami atau istri yang kawin dalam suatu persatuan harta,
diperlakukan sebagai kepailitan persatuan harta tersebut.”;
ep
k

6. Bahwa karena Penggugat dan Tergugat I adalah sama-sama Debitor


ah

dari perspektif Hukum Kepailitan, maka jelas hukum yang berlaku untuk
R

si
setiap tuntutan yang menyangkut status, hubungan hukum ataupun
permasalahan antara Penggugat dengan Tergugat I haruslah mengacu

ne
ng

kepada Undang Undang Kepailitan;


Berikut adalah ketentuan dalam Undang Undang Kepailitan yan g terkait

do
gu

dengan dalil di atas:


Pasal 3 ayat (1) Undang Undang Kepailitan menyatakan:
“Putusan atas permohonan pernyataan pailit dan hal-hal lain yang
In
A

berkaitan dan/atau diatur dalam Undang-Undang ini, diputuskan oleh


Pengadilan yang daerah hukumnya meliputi daerah tempat kedudukan
ah

lik

hukum Debitor”;
Penjelasan Pasal 3 ayat (1) Undang Undang Kepailitan menyatakan:
m

ub

“Yang dimaksud dengan "hal-hal lain", adalah antara lain, actio pauliana,
perlawanan pihak ketiga terhadap penyitaan, atau perkara dimana
ka

Debitor, Kreditor, Kurator, atau pengurus menjadi salah satu pihak dalam
ep

perkara yang berkaitan dengan harta pailit termasuk gugatan Kurator


ah

terhadap Direksi yang menyebabkan perseroan dinyatakan pailit karena


R

kelalaiannya atau kesalahannya. Hukum Acara yang berlaku dalam


es
M

mengadili perkara yang termasuk "hal-hal lain" adalah sama dengan


ng

Hukum Acara Perdata yang berlaku bagi perkara permohonan


on
gu

Halam 37 dari 55 halaman Putusan Nomor 510/Pdt.G/2019/PN Jkt.Sel


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pernyataan pailit termasuk mengenai pembatasan jangka waktu

si
penyelesaiannya”;
Pasal 1 angka 7 Undang Undang Kepailitan menyatakan:

ne
ng
“Pengadilan adalah Pengadilan Niaga dalam lingkungan peradilan
umum”;

do
gu Pasal 26 ayat (1) Undang Undang Kepailitan menyatakan:
“Tuntutan mengenai hak atau kewajiban yang menyangkut harta pailit
harus diajukan oleh atau terhadap Kurator”;

In
A
7. Bahwa sesuai dengan seluruh ketentuan Undang Undang Kepailitan
sebagaimana diuraikan di atas, maka jelas bahwa Penggugat
ah

lik
seharusnya mengajukan Gugatan terhadap Tergugat I di Pengadilan
Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, sebagai lembaga
am

ub
peradilan yang berwenang untuk memutus Gugatan tersebut sesuai
dengan amanat Undang Undang Kepailitan;
8. Bahwa kekuasaan mengadili Pengadilan Niaga atas sengketa Pailit
ep
k

Tergugat I juga telah diakui secara eksplisit oleh Penggugat melalui


ah

Gugatan angka 19 s/d angka 23 halaman 9 s/d halaman 10 yang pada


R

si
pokoknya:
Angka 19 halaman 9 menyatakan:

ne
ng

“Bahwa atas adanya gagal bayar terhadap pemenuhan kewajiban-


kewajiban Turut Tergugat I pada Tergugat 2 (PT. SMFL Leasing

do
gu

Indonesia sebagai Pemohon PKPU), maka Tergugat 2 memohonkan


Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) kepada Tergugat I
dan Turut Tergugat 1 di Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri
In
A

Jakarta Pusat”. Dimana Permohonan PKPU tersebut dikabulkan oleh


Majelis Hakim dengan menyatakan Turut Tergugat 1 dan Tergugat 1
ah

lik

dalam keadaan PKPU sementara selama 45 hari terhitung sejak putusan


dibaca pada tanggal 5 Desember 2018 berdasarkan Pu tusan Nomor
m

ub

165/Pdt-Sus-PKPU/2018/PN.Niaga.Jkt.Pst;
Angka 21 halaman 9 menyatakan:
ka

“Bahwa pada tanggal 21 Januari 2019 Pengadilan Niaga pada


ep

Pengadilan Negeri Jakarta Pusat berdasarkan Putusan Nomor: 165/Pdt-


ah

Sus-PKPU/2018/PN.Niaga.Jkt.Pst. telah menyatakan Turut Tergugat I


R

dan Tergugat I dalam keadaan PKPU tetap selama 14 hari terhitung


es

sejak tanggal 21 Januari 2019 sampai dengan tanggal 4 Februari”;


M

ng

Angka 22 halaman 9 menyatakan :


on
gu

Halam 38 dari 55 halaman Putusan Nomor 510/Pdt.G/2019/PN Jkt.Sel


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“Bahwa kemudian tanggal 4 Februari 2019, Pengadilan Niaga pada

si
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat berdasarkan putusan Nomor: 165/Pdt-
Sus-PKPU/2018/PN.Niaga.Jkt.Pst. telah menyatakan Turut Tergugat I

ne
ng
maupun Tergugat I (sebagai personal guarantor) berada dalam keadaan
pailit dengan segala akibat hukumnya”;

do
gu 9. Bahwa sampai saat ini
PKPU/2018/PN.Niaga.Jkt.Pst telah memiliki kekuatan hukum tetap dan
Putu san Nomor 165/Pdt-Sus-

tidak ada putusan pengadilan yang membatalkan putusan a quo maka

In
A
sesuai prinsip Res Judicata Pro Veritate Habetur, artinya Putusan Hakim
harus dianggap benar, dimana putusan tersebut dijatuhkan dengan irah -
ah

lik
irah “Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”;
10. Bahwa dari uraian diatas telah nyata dan terbukti secara hukum bahwa
am

ub
Penggugat juga turut menjadi salah satu Debitor Pailit sama seperti
Tergugat I dalam Perkara Nomor 165/Pdt-Sus-
PKPU/2018/PN.Niaga.Jkt.Pst, sehingga seharusnya Gugatan ini
ep
k

diajukan ke Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat


ah

atau dapat diajukan hanya melalui Kurator;


R

si
11. Bahwa Pasal 132 Rv dan Pasal 134 HIR telah mengatur:
Pasal 132 Rv:

ne
ng

“dalam hakim tidak berwenang karena jenis pokok perkaranya, maka ia


meskipun tidak diajukan tangkisan tentang ketidakwenangannya, karen a

do
jabatannya wajib menyatakan dirinya tidak berwenang”;
gu

Pasal 134 HIR menyatakan:


“Jika perselisihan itu suatu perkara yang tidak masuk kekuasaan
In
A

pengadilan negeri, maka pada setiap waktu dalam pemeriksaan perkara


itu, dapat diminta supaya hakim menyatakan dirinya tidak berkuasa dan
ah

lik

hakimpun wajib pula mengakuinya karena jabatannya”;


12. Bahwa Doktrin Hukum sebagai salah satu sumber hukum di Indonesia
m

ub

yaitu menurut Ahli Hukum Perdata M. Yahya Harahap S.H. dalam


“Hukum Acara Perdata tentang Gugatan, Penyitaan, Pembuktian dan
ka

Putusan Pengadilan,” cetakan ketiga Tahun 2008 halaman 421,


ep

menyatakan:
ah

“Hakim secara ex officio, wajib menyatakan diri tidak berwenang


R

mengadili perkara yang diperiksanya:


es
M

- Apabila perkara yang diajukan, secara absolute berada di luar


ng

yurisdiksinya, atau termasuk dalam kewenangan lingkungan peradilan


on

lain;
gu

Halam 39 dari 55 halaman Putusan Nomor 510/Pdt.G/2019/PN Jkt.Sel


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Kewajiban itu mesti dilakukannya secara ex-officio, meskipun tergugat

si
tidak mengajukan eksepsi tentang itu.”;
13. Bahwa berdasarkan argumentasi dan dasar hukum di atas, maka

ne
ng
Tergugat Intervensi memohon kepada Majelis Hakim yang mulia untuk
menolak mengadili perkara a quo dengan menyatakan bahwa

do
gu Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tidak berwenang mengadili perkara a
quo karena merupakan kewenangan Pengadilan Niaga pada Pengadilan
Negeri Jakarta Pusat;

In
A
GUGATAN PENGGUGAT LAYAK DINYATAKAN GUGUR DEMI HUKUM
14. Pada gugatannya, Penggugat mengajukan gugatan terhadap (vide
ah

lik
halaman 1 dan 2):
1) Ikwan Andi Mansyur, sebagai Tergugat I;
am

ub
2) PT SMFL Leasing Indonesia, sebagai Tergugat II;
3) PT Malacca Elab, sebagai Turut Tergugat I; dan
4) Indah Pras Titi Extensia, SH., sebagai Turut Tergugat II;
ep
k

15. Bahwa pada tanggal 04 Februari 2019, Pengadilan Jakarta Pusat telah
ah

memutus perkara Nomor: 165/Pdt.Sus.PKPU/2018/PN.Niaga.Jkt.Pst,


R

si
yang salah satu amar putusannya adalah:
“menyatakan PT Malacca Elab, berkedudukan di Gedung Krakatau Steel

ne
ng

Lantai 9, Jalan Gatot Subroto Kav. 54, Jakarta 12950 dan Ikhwan Andi
Mansur, beralamat di Jl. Mandala V, No. 38, RT. 10 RW 002, Kelurahan

do
Menteng Dalam, Kecamatan Tebet – Jakarta Selatan, berada dalam
gu

keadaan pailit dengan segala akibat hukumnya”;


16. Bahwa berdasarkan amar putusan dimaksud, telah terbukti secara tegas
In
A

bahwa PT Malacca Elab dan Ikhwan Andi Mansur berada dalam


keadaan pailit dengan segala akibat hukumnya;
ah

lik

17. Bahwa sebagaimana diatur dalam Pasal 24 ayat (1) Undang Undang
Kepailitan, menyebutkan:
m

ub

“Debitor demi hukum kehilangan haknya untuk menguasai dan mengurus


kekayaannya yang termasuk dalam harta pailit, sejak tanggal putusan
ka

pernyataan pailit diucapkan”


ep

Selanjutnya pada Paragraf 9 Penjelasan Umum Undang Undang


ah

Kepailitan menyatakan:
R

“Putusan Pernyataan pailit mengubah status hukum seseorang menjadi


es
M

tidak cakap untuk melakukan perbuatan hukum, menguasai, dan


ng

mengurus harta kekayaannya sejak putusan pernyataan pailit


on

diucapkan”;
gu

Halam 40 dari 55 halaman Putusan Nomor 510/Pdt.G/2019/PN Jkt.Sel


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
18. Berdasarkan ketentuan dimaksud diatas, maka sejak diucapkannya

si
pernyataan pailit dalam putusan, maka Debitor demi hukum kehilangan
haknya untuk menguasai dan mengurus kekayaannya karena dinilai

ne
ng
tidak cakap lagi untuk melakukan perbuatan melawan hukum,
menguasai, dan mengurus harta kekayaannya;

do
gu Bahwa setelah Tergugat Intervensi mempelajari gugatan yang diajukan
oleh Penggugat, Penggugat mengajukan gugatan terhadap perjanjian -
perjanjian yang dibuat oleh Ikhwan Andi Mansyur (dalam hal ini Tergugat

In
A
I), dan karena perjanjian-perjanjian dimaksud berkaitan dengan
kepentingan tanggung jawab Tergugat I sebagai Debitor Pailit yang jika
ah

lik
dilanjutkan akan berpengaruh kepada kepentingan harta pailit, maka
haruslah dapat dikatakan gugatan yang diajukan oleh Penggugat
am

ub
berkaitan dengan penguasaan dan pengurusan kekayaan termasuk
didalamnya adalah harta pailit;
19. Bahwa karena gugatan Penggugat berkaitan dengan harta pailit, maka
ep
k

jelas dan sepatutnya menurut Pasal 24 ayat (1) Undang Undang


ah

Kepailitan, debitor dalam hal ini PT. Malacca Elab dan Ikhwan Andi
R

si
Mansyur demi hukum telah kehilangan haknya untuk menguasai dan
mengurus kekayaannya yang termasuk dalam harta pailit;

ne
ng

20. Karena debitor telah kehilangan haknya, maka segala tuntutan di


Pengadilan terhadap Debitor harus dinyatakan gugur demi hukum, hal ini

do
gu

sebagaimana ketentuan Pasal 29 Undang Undang Kepailitan


menyebutkan:
“Suatu tuntutan hukum di Pengadilan yang diajukan terhadap Debitor
In
A

sejauh bertujuan untuk memperoleh pemenuhan kewajiban dari harta


pailit dan perkaranya sedang berjalan, gugur demi hukum dengan
ah

lik

diucapkan putusan pernyataan pailit terhadap Debitor”;


21. Berdasarkan dalil-dalil diatas, Gugatan yang diajukan oleh Penggugat
m

ub

terhadap Tergugat I dan Turut Tergugat I yang telah dinyatakan pailit


berdasarkanPutusanPerkaraNomor:165/Pdt.Sus.PKPU/2018/PN.Niaga.J
ka

kt.Pst bertentangan dengan Pasal 29 Undang Undang Kepailitan oleh


ep

karenanya sangat beralasan dan dapat dikatakan bahwa Gugatan


ah

Penggugat Gugur Demi Hukum;


R

PENGGUGAT SALAH DALAM MENENTUKAN TERGUGAT


es
M

22. Bahwa berdasarkan amar putusan Putusan Perkara Nomor:


ng

165/Pdt.Sus.PKPU/2018/PN.Niaga.Jkt.Pst, PT Malacca Elab dan Ikhwan


on

Andi Mansur berada dalam keadaan pailit dengan segala akibat


gu

Halam 41 dari 55 halaman Putusan Nomor 510/Pdt.G/2019/PN Jkt.Sel


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
hukumnya. Bahwa karena Gugatan Penggugat berkaitan dengan harta

si
pailit, maka jelas dan sepatutnya menurut Pasal 24 ayat (1) Undang
Undang Kepailitan, debitor dalam hal ini PT. Malacca Elab dan Ikhwan

ne
ng
Andi Mansyur demi hukum telah kehilangan haknya untuk menguasai
dan mengurus kekayaannya yang termasuk dalam harta pailit;

do
gu 23. Bahwa sebagaimana diatur dalam Pasal 26 ayat (1) UU PKPU
menyatakan:
“Tuntutan mengenai hak atau kewajiban yang menyangkut harta pailit

In
A
harus diajukan oleh atau terhadap Kurator”;
berdasarkan ketentuan Pasal 26 ayat (1) UU PKPU, sepatutnya gugatan
ah

lik
yang diajukan oleh Penggugat dilakukan terhadap Kurator, bukan
kepada debitor pailit. Bahwa berdasarkan amar putusan Nomor:
am

ub
165/Pdt.Sus.PKPU/2018/PN.Niaga.Jkt.Pst tanggal 04 Februari 2019
disebutkan:
“menunjuk dan mengangkat:
ep
k

- Sdr. RAJA MADA SILALAHI, S.H., M.Phil., LL.M, Kurator dan


ah

Pengurus yang terdaftar di Departemen Hukum dan Hak Asasi


R

si
Manusia RI dengan Surat Bukti Pendaftaran Kurator dan Pengurus
No. AHU.92 AH.04.03-2017 tanggal 14 Juni 2017 berkantor di

ne
ng

RAJAMADA & PARTNERS, Menara Rajawali Lantai 8, Komplek Mega


Kuningan, Lot #5.1. Jl. DR. Ide Anak Agung Gde Agung, Kuningan –

do
gu

Jakarta Selatan 12950; dan


- Sdr. EDY HALOMOAN GURNING, S.H., M.SI, Kurator dan Pengurus
yang terdaftar di Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia RI
In
A

dengan Surat Bukti Pendaftaran Kurator dan Pengurus No. AHU. 249
AH.04.03-2018 tanggal 06 September 2018 berkantor di EDY
ah

lik

GURNING & PARTNERS, Ariobimo Central Lantai 5, Jl. H.R. Rasuna


Said Blok X-2 Kav. 5 – Jakarta Selatan – 12950”;
m

ub

24. Berdasarkan dalil-dalil diatas, jelas bahwa Penggugat telah salah dalam
menentukan Tergugat dan Turut Tergugat I karena telah dinyatakan
ka

Pailit berdasarkan putusan Pengadilan;


ep

PENGGUGAT MENGAJUKAN GUGATANNYA DENGAN ITIKAD TIDAK


ah

BAIK
R

25. Bahwa Tergugat Intervensi mengetahui dan membenarkan bahwa antara


es
M

Tergugat I dan Tergugat II telah menandatangani: (1) Perjanjian Sewa


ng

Guna Usaha Nomor: DLJKT130121-I tanggal 5 September 2013, (2)


on

Perjanjian Sewa Guna Usaha Nomor: DLJKT150048 tanggal 4 Maret


gu

Halam 42 dari 55 halaman Putusan Nomor 510/Pdt.G/2019/PN Jkt.Sel


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2015 dan (3) Perjanjian Sewa Guna Usaha Nomor: DJLKT150049

si
tanggal 4 Maret 2015 (secara bersama-sama disebut sebagai “Perjanjian
Sewa Guna Usaha”);

ne
ng
Untuk menjamin pembayaran atas kewajiban yang timbul dari kewajiban
di atas, maka Tergugat I telah memberikan persetujuan Jaminan Pribadi

do
gu atas utang Turut Tergugat I kepada Tergugat II berdasarkan akta-akta
sebagai berikut:
- Akta Jaminan Pribadi No. 23 yang dibuat dan ditandatangani oleh

In
A
Tergugat 1 di hadapan Turut Tergugat 2 selaku Notaris di Jakarta
tanggal 19 April 2013;
ah

lik
- Jaminan Pribadi (Personal Guarantee) yang di buat dibawah tangan
oleh Tergugat 1 tanggal 4 Maret 2015 dan telah deregister
am

ub
(warmerking) oleh Turut Tergu gat 2 Notaris di Jakarta dengan Nomor;
W.296/III/IPE/2015 tanggal 30 Maret 2015; dan,
- Jaminan Pribadi (Personal Guarantee) yang di buat dibawah tangan
ep
k

oleh Tergugat 1 tanggal 4 Maret 2015 dan telah dilegalisasi oleh Turut
ah

Tergugat 2, Notaris di Jakarta dengan Nomor L.44/III/IPE/2015


R

si
tanggal 4 Maret 2015;
26. Bahwa selanjutnya, Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta

ne
ng

Pusat telah menjatuhkan Putusan Pailit terhadap Debitor Tergugat I pada


tanggal 4 Februari 2019;

do
gu

Penggugat sendiri baru mengajukan Gu gatannya di Kepaniteraan


Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada tanggal 20 Juni 2019;
Dengan kata lain, Penggugat baru mengajukan Gugatan a quo setelah
In
A

kurang lebih 4 (empat) tahun sejak penandatanganan Jaminan Pribadi


oleh Tergugat I dan justru diajukan karena Tergugat I dinyatakan Pailit
ah

lik

oleh Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri jakarta Pusat;


Seandainya Penggugat merasa dirugikan haknya terkait dengan
m

ub

Jaminan Pribadi oleh Tergugat I, Penggugat mempunyai waktu 4 (empat)


tahun untuk mengajukan Gugatan a quo. Namun gugatan justru baru
ka

diajukan kurang lebih 4 (empat) bulan setelah Tergugat I dinyatakan


ep

Pailit;
ah

27. Bahwa Angka 6 Halaman 4 Gugatan Penggugat menyatakan bahwa


R

berbagai Jaminan Pribadi oleh Tergugat I dibuat secara melanggar


es
M

norma hukum positif yang berlaku, mengingat keseluruhan Jaminan


ng

Pribadi tersebut tidak dibuat atas adanya sepengetahuan maupun


on

persetujuan Penggugat selaku istri sah dari Tergugat I;


gu

Halam 43 dari 55 halaman Putusan Nomor 510/Pdt.G/2019/PN Jkt.Sel


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tergugat Intervensi menolak dengan tegas seluruh dalil Penggugat yan g

si
menyatakan bahwa Penggugat tidak mengetahui atau menyetujui
pemberian Jaminan Pribadi oleh Tergugat I;

ne
ng
Fakta yang sebenarnya adalah Penggugat telah mengetahui secara
persis adanya Jaminan Pribadi tersebut karena pada saat

do
gu penandatanganan Perjanjian Sewa Guna Usaha antara Tergugat II dan
Turut Tergugat I, Penggugat duduk sebagai anggota Dewan Komisaris
dari Turut Tergugat I (PT Malacca Elab) dan turut memberikan

In
A
persetujuannya atas ditandatanganinya Jaminan Pribadi tersebut;
Tergugat Intervensi akan menyampaikan bukti-bukti mengenai uraian ini
ah

lik
dalam acara pembuktian nanti;
28. Selain daripada itu, berdasarkan tagihan dalam Kepailitan yang diaju kan
am

ub
oleh para karyawan Turut Tergugat I kepada Tergugat Intervensi,
Tergugat Intervensi juga mengetahui bahwa Penggugat juga ternyata
turut mengajukan tagihan gaji dalam jabatannya sebagai salah satu
ep
k

karyawan dari Turut Tergugat I;


ah

29. Dari seluruh uraian di atas, terbukti secara sah dan meyakinkan fakta-
R

si
fakta sebagai berikut:
- Penggugat telah mengetahui keberadaan Jaminan Pribadi yang

ne
ng

diberikan oleh Tergugat I;


- Penggugat turut menikmati hasil dari Perjanjian Sewa Guna Usaha

do
gu

yang telah ditandatangani oleh Tergugat II dan Turut Tergugat I;


- Penggugat merupakan bagian integral dari Turut Tergugat I yaitu
pernah duduk menjadi Dewan Komisaris dan juga menjadi karyawan
In
A

aktif Turut Tergugat I yang menerima keuntungan dari


ditandatanganinya Perjanjian Sewa Guna Usaha dan Jaminan Pribadi.
ah

lik

30. Berdasarkan uraian tersebut, maka telah terbukti bahwa Penggugat telah
memamfaatkan lembaga peradilan yaitu Pengadilan Negeri Jakarta
m

ub

Selatan untuk mengajukan Gugatan dengan maksud dan tujuan yang


itikadnya tidak baik, yaitu untuk mencoba menggagalkan proses
ka

Kepailitan yang sedang berlangsung di Pengadilan Niaga pada


ep

Pengadilan Negeri Jakarta Pusat terhadap Tergugat I dan Penggugat


ah

sebagai istri yang sah dari Tergugat I tersebut;


R

GUGATAN KURANG PIHAK


es
M

31. Bahwa Penggugat di dalam Gugatannya hanya mengajukan Gugatan


ng

terhadap Tergugat I yaitu Ikhwan Andi Mansyur sebagai suaminya dan


on

terhadap Tergugat II yaitu PT SMFL Leasing Indonesia;


gu

Halam 44 dari 55 halaman Putusan Nomor 510/Pdt.G/2019/PN Jkt.Sel


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Penggugat justru tidak mengikutsertakan PT Malacca Elab sebagai salah

si
satu Tergugat. Padahal hubungan hukum antara PT Malacca Elab
dengan Tergugat II melalui Perjanjian Sewa Guna Usaha (yaitu masing-

ne
ng
masing (1) Perjanjian Sewa Guna Usaha Nomor: DLJKT130121-I
tanggal 5 September 2013, (2) Perjanjian Sewa Guna Usaha Nomor:

do
gu DLJKT150048 tanggal 4 Maret 2015 dan (3) Perjanjian Sewa Gun a
Usaha Nomor: DJLKT150049 tanggal 4 Maret 2015) adalah dasar utama
lahirnya Jaminan Pribadi oleh Tergugat I yang menjadi objek dalam

In
A
perkara a quo;
32. Penggugat memang mengikutsertakan PT Malacca Elab dalam Gugatan
ah

lik
a quo namun semata-mata sebagai Turut Tergugat yang sudah tentu
memiliki arti yang berbeda dengan Tergugat. Seharusnya Penggugat
am

ub
mengikutsertakan PT Malacca Elab menjadi salah satu Tergugat karena
suatu hubungan hukum yang sangat jelas dan sederhana yaitu: Tidak
mungkin Tergugat I memberikan Jaminan Pribadi kalau tidak ada
ep
k

hubungan hukum antara PT Malacca Elab dengan Tergugat II;


ah

Oleh karena itu, seharusnya Penggugat menggugat PT Malacca Elab


R

si
dalam kapasitas yang sama seperti menggugat Tergugat II karena PT
Malacca Elab dan Tergugat II adalah pihak-pihak yang menandantangani

ne
ng

Perjanjian Sewa Guna Usaha dan tanpa perjanjian tersebut, maka


Tergugat I tidak akan memberikan Jaminan Pribadi;

do
gu

33. Bahwa berdasarkan uraian tersebut, maka sudah sepantasnya dan


selayaknya apabila Majelis Hakim yang mulai menolak Gugatan a quo
karena kurang pihak yaitu tidak mengikutsertakan PT Malacca Elab
In
A

menjadi salah satu Tergugat;


DALAM POKOK PERKARA
ah

lik

1. Bahwa segala sesuatu yang disampaikan Tergugat Intervensi pada


bagian Eksepsi di atas haruslah dianggap sebagai satu kesatuan dan
m

ub

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan uraian yang


disampaikan pada bagian Dalam Pokok Perkara di bawah ini.
ka

2. Bahwa Tergugat Intervensi secara tegas menolak setiap dan seluruh


ep

dalil-dalil yang disampaikan oleh Penggugat dalam Gugatan kecuali


ah

terhadap hal-hal yang kebenarannya diakui secara tegas dan tertulis


R

oleh Tergugat Intervensi;


es
M

3. Penggugat pada pokoknya mempermasalahkan jaminan pribadi yang


ng

dibuat oleh Tergugat I, yakni:


on
gu

Halam 45 dari 55 halaman Putusan Nomor 510/Pdt.G/2019/PN Jkt.Sel


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1) Akta Jaminan Pribadi No. 23 yang dibuat dan ditandatangani oleh

si
Ikhwan Andi Mansyur (Tergugat I) di hadapan Indah Prastiti
Extensia, SH., Notaris di Jakarta tanggal 19 April 2013;

ne
ng
2) Jaminan Pribadi (Personal Guarantee) yang dibuat dibawah tangan
oleh Tergugat I tanggal 4 Maret 2015 dan telah diregister

do
gu (warmerking) oleh Turut Tergugat II Notaris di Jakarta dengan Nomor
W.296/III/IPE/2015 tanggal 30 Maret 2015;
3) Jaminan Pribadi (Personal Guarantee) yang dibuat dibawah tangan

In
A
oleh Tergugat I tanggal 4 Maret 2015 dan telah dilegalisasi oleh
Turut Tergugat II, Notaris di Jakarta dengan Nomor L.44/III/IPE/2015
ah

lik
tanggal 4 Maret 2015;
4. Bahwa terhadap jaminan-jaminan pribadi tersebut, Penggugat
am

ub
mempermasalahan:
1) Jaminan pribadi tersebut tidak dibuat atas adanya sepengetahuan
maupun persetujuan Penggugat Selaku istri sah dari Tergugat I (vide
ep
k

angka 15 halaman 6 hingga 7); dan


ah

2) Jaminan priadi tersebut tidak memenuhi syarat cakap hukum


R

si
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1320 KUHPerdata (vide angka
16 halaman 7 hingga 8);

ne
ng

JAMINAN PRIBADI TERGUGAT I SAH DAN MEMILIKI KEKUATAN HUKUM


5. Tergugat I dalam membuat jaminan -jaminan pribadi aquo dengan

do
Tergugat II telah menyebutkan didalamnya bahwa “Tergugat I untuk
gu

melakukan perbuatan hukum dalam akta ini (jaminan pribadi), tidak


memerlukan persetujuan dari siapapun sebagaimana ternyata dalam
In
A

finance lease facility proposal”;


6. Bahwa selanjutnya, Penggugat juga menandatangani persetujuan agar
ah

lik

Turut Tergugat I dapat melakukan Perjanjian Kredit terhadap Tergugat II,


oleh karenanya terlihat bahwa Penggugat membuat seolah -olah tidak
m

ub

mengetahui terkait pembuatan jaminan -jaminan Pribadi tersebut


sementara Penggugat menandatangani persetujuan Penganjuan Kredit;
ka

7. Selama akta jaminan-jaminan pribadi yang dibuat oleh Tergugat I tidak


ep

pernah ada keberatan dari Penggugat atau dengan kata lain Penggugat
ah

hanya diam saja, maka dalam hal ini Penggugat telah memberikan
R

persetujuan secara diam-diam atas perikatan akta jaminan pribadi


es
M

tersebut dan ikut menikmati sejak dibuatnya perjanjian tersebut. lagipula


ng

harta bersama merupakan jaminan untuk pembayaran hutang


on

suami/isteri yang terjadi selama perkawinan dan ditanggung bersama;


gu

Halam 46 dari 55 halaman Putusan Nomor 510/Pdt.G/2019/PN Jkt.Sel


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
8. Selain itu, kasus yang sama pernah terjadi di Semarang, berdasarkan

si
putusan Mahkamah Agung No. 1904K/Pdt/2007, tentang kewajiban
pelunasan utang oleh Suami dan Istri secara tanggung-renteng, terlepas

ne
ng
dari tidak adanya persetujuan dari pasangan dalam tindakan utang-
piutang tersebut. Majelis Hakim pada Pengadilan Negeri Semarang yang

do
gu memeriksa perkara di tingkat pertama telah mempertimbangkan hal
sebagai berikut:
“Pertimbangan hukum tentang POKOK PERKARA dalam putusan

In
A
halaman 4, 5 : Bahwa, Majelis Hakim Tinggi dalam pertimbangan hukum
pada halaman 4 alinea kedua menerangkan bahwa tentang
ah

lik
pertimbangan hukum Majelis Hakim Pengadilan Tingkat Pertama yang
menerangkan bahwa sekalipun Tergugat II tidak pernah menyetujui
am

ub
Tergugat I berhutang pada Para Penggugat, namun uangnya
dipergunakan untuk keperluan keluarga dan biaya operasional
perusahaan yang menjadi sumber penghasilan keluarga maka patut
ep
k

dipersangkakan Tergugat II secara diam-diam menyetujui pinjam-


ah

meminjam yang dilakukan Tergugat I, dengan demikian dalil Tergugat II


R

si
harus ditolak dan Tergugat II juga dinyatakan bertanggun gjawab atas
hutang-hutang tersebut...”;

ne
ng

Kemudian, Majelis Hakim Agung di tingkat Kasasi telah


mempertimbangkan hal sebagai berikut:

do
“Berdasarkan fakta hukum /fakta di persidangan :
gu

1. Pemohon Kasasi kawin dengan Tergugat II (asal) pada tahun


1989,dan mengajukan perceraian pada tanggal 27 Juli 2005 dan telah
In
A

diputus pada tanggal 28 September 2005 No.


132/Pdt/G/2005/PN.Smg;
ah

lik

2. Bahwa hutang-hutang Pemohon Kasasi yang dibuat/dipergunakan


untuk usaha telah terjadi sejak tahun 1999 sampai dengan 2003 (P.1
m

ub

s/d P.5) yaitu pada waktu perkawinan masih utuh;


3. Bukti P.1 s/d P.5 diterangkan dalam bukti P.6 ;
ka

4. Bahwa berdasarkan bukti dan keterangan saksi hutang-hutang


ep

tersebut terjadi pada saat perkawinan berlangsung ;


ah

Bahwa berdasarkan Pasal 35 ayat 1 dan ayat 2 Jo. Pasal 36 ayat 1


R

dan ayat 2, dengan penafsiran a contrario, maka semua hutang-


es
M

hutang yang terjadi pada saat perkawinan/selama perkawinan adalah


ng

tanggung jawab bersama ;


on
gu

Halam 47 dari 55 halaman Putusan Nomor 510/Pdt.G/2019/PN Jkt.Sel


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa Pengadilan Negeri telah tepat dalam pertimbangan hukumnya,

si
serta benar dalam penerapan hukumnya;”
9. Bahwa faktanya, Penggugat mendapatkan manfaat dari perjanjian kredit

ne
ng
yang dilakukan antara Tergugat II dengan Turut Tergugat I yakni berupa
gaji pada setiap bulannya. Selain itu, Penggugat juga mendapatkan

do
gu manfaat dari pendapatan/gaji Tergugat I yang berasal dari Turut
Tergugat I serta mendapatkan pembagian deviden dari Turut Tergu gat I
mengingat Tergugat I adalah salah satu pemegang saham pada Turut

In
A
Tergugat I;
10. Bahwa berdasarkan dalil diatas dimungkinkan perikatan utang piutang
ah

lik
yang dilakukan suami tanpa persetujuan istri begitupun sebaliknya, yan g
demi kepentingan usaha dan hasilnya untuk pemenuhan kebutuhan
am

ub
Penggugat dan Tergugat I;
11. Berdasarkan dalil-dalil diatas, maka sah dan kekuatan hukum mengikat
terhadap:
ep
k

1) Akta Jaminan Pribadi No. 23 yang dibuat dan ditandatangani oleh


ah

Ikhwan Andi Mansyur (Tergugat I) di hadapan In dah Prastiti


R

si
Extensia, SH., Notaris di Jakarta tanggal 19 April 2013;
2) Jaminan Pribadi (Personal Guarantee) yang dibuat dibawah tangan

ne
ng

oleh Tergugat I tanggal 4 Maret 2015 dan telah diregister


(warmerking) oleh Turut Tergugat II Notaris di Jakarta dengan Nomor

do
gu

W.296/III/IPE/2015 tanggal 30 Maret 2015;


3) Jaminan Pribadi (Personal Guarantee) yang dibuat dibawah tangan
oleh Tergugat I tanggal 4 Maret 2015 dan telah dilegalisasi oleh
In
A

Turut Tergugat II, Notaris di Jakarta dengan Nomor L.44/III/IPE/2015


tanggal 4 Maret 2015;
ah

lik

TUNTUTAN DWANGSOM PATUT DAN LAYAK UNTUK DITOLAK


12. Berdasarkan dalil Penggugat (vide angka 32) menyatakan “untuk
m

ub

memastikan Para Tergugat mematuhi putusan dalam perkara ini, maka


Penggugat mohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa, mengadi li
ka

dan memutus perkara a quo agar menghukum Para Tergugat untuk


ep

membayar uang paksa (dwangsom) sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta


ah

rupiah) setiap hari keterlambatan apabila Para Tergugat lalai memenuhi


R

putusan Pengadilan dalam Perkara ini”;


es
M

13. Bahwa penerapan Pasal 225 HIR/ 259 Rbg yang terkait dengan uang
ng

paksa (dwangsom) harus terlebih dahulu bahwa salah satu pihak tidak
on

mau melaksanakan putusan tersebut dan pengadilan tidak dapat / tidak


gu

Halam 48 dari 55 halaman Putusan Nomor 510/Pdt.G/2019/PN Jkt.Sel


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
mampu melaksanakannya walau dengan bantuan alat negara. Dalam hal

si
demikian, Pemohon dapat mengajukan kepada Ketua Pengadilan Negeri
agar termohon membayar sejumlah uang, yang nilainya sepadan dengan

ne
ng
perbuatan yang harus dilakukan oleh Termohon. Karenanya
permohonan Penggugat untuk uang paksa (dwangsom) adalah

do
gu prematur, sehingga patut ditolak;
TUNTUTAN PUTUSAN UNTUK DIJALANKAN TERLEBIH DAHULU PATUT
DAN LAYAK UNTUK DITOLAK.

In
A
14. Bahwa permohonan Penggugat untuk putusan perkara a quo dapat
dijalankan lebih dahulu adalah berlebihan dan tidak sesuai ketentuan
ah

lik
yang diatur Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 3 Tahun 2000
khususnya pada angka 4 dan 7 jo. Surat Edaran Mahkamah Agung
am

ub
Nomor 4 Tahun 2001. Oleh karenanya Tergugat Intervensi memohon
kepada Yang Mulia Majelis Hakim perkara a quo untuk menyatakan
ditolak atau setidak-tidaknya tidak dapat diterima.
ep
k

Berdasarkan seluruh uraian dalil-dalil diatas, mohon agar Majelis Hakim yang
ah

mulia berkenan untuk memberikan putusan yang amarnya sebagai berikut:


R

si
DALAM EKSEPSI
1. Menerima dan Mengabulkan Eksepsi yang diajukan oleh Tergugat

ne
ng

Intervensi untuk seluruhanya;


2. Menyatakan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tidak

do
gu

berwenang untuk mengadili perkara a quo;


3. Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima (niet ontvankelijke
verklaard);
In
A

4. Menghukum Penggugat untuk membayar seluruh biaya perkara;


DALAM POKOK PERKARA
ah

lik

1. Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya;


2. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara;
m

ub

Atau apabila Majelis Hakim yang mulia yang memeriksa serta mengadili
perkara aquo berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex
ka

aequo et bono);
ep

Menimbang, bahwa atas Jawaban dari Para Tergugat, Turut Tergugat


ah

dan Tergugat Intervensi tersebut, Penggugat telah mengajukan Repliknya


R

tertanggal 10 Oktober 2019, selanjutnya atas Replik Penggugat tersebut


es
M

Pihak Tergugat, Turut Tergugat dan Tergugat Intervensi telah mengajukan


ng

Dupliknya tertanggal 22 Oktober 2019;


on
gu

Halam 49 dari 55 halaman Putusan Nomor 510/Pdt.G/2019/PN Jkt.Sel


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa oleh karena dalam eksepsi Tergugat Intervensi

si
terdapat mengenai kewenangan mengadili (kompetensi Obsolut/Relatif),
maka sebelum melanjutkan pemeriksaan pokok perkara, Majelis Hakim

ne
ng
terlebih dahulu akan menjatuhkan Putusan Sela;
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil eksepsi tentang

do
gu kewenangan Obsolut tersebut, Tergugat Intervensi telah mengajukan bukti
awal, yaitu:
1. Putusan Nomor 165/Pdt.Sus.PKPU/2018/PN.Niaga.Jkt.Pst tertanggal

In
A
6 Desember 2018, TI.1.;
2. Putusan Nomor 165/Pdt.Sus.PKPU/2018/PN.Niaga.Jkt.Pst tertanggal
ah

lik
21 Januari 2019., TI.2.
3. Putusan Nomor 165/Pdt.Sus.PKPU/2018/PN.Niaga.Jkt.Pst tertanggal
am

ub
4 Februari 2019, TI.3.
4. Pendaftaran Kurator dan Pengurus Nomor: AHU-92 AH .04.03 2017,
an. Raja Mada Silalahi, S.H. M.Phil.,LL.M. tanggal 14 Juni 2017;
ep
k

(TI.4A);
ah

5. Kartu anggota Himpunan Kurator dan Pengurus Indonesia ( HKPI)


R

si
atas nama Raja Mada Silalahi, S.H. M.Phil.,LL.M. (TI.4B);
6. Legalisasi surat bukti pendaftaran Kurator dan Pengurus Nomor AHU -

ne
ng

249 AH.04.03-2018 atas nama Edy Halomoan Gurning tanggal 06


September 2019. (TI.5A);

do
gu

7. Kartu anggota asosiasi Kurator dan Pengurus Indonesia (HKPI) atas


nama Edy Halomoan Gurning. (TI.B);
8. Surat tanda pelaporan kehilangan nomor B/12464/X/2019/Sek.Tebet,
In
A

tanggal 1 Oktober 2019 yang dikeluarkan oleh Kepolisian sector


Tebet.(TI.5C);
ah

lik

9. Pasal 1 angka 7, pasal 3 ayat(1), pasal 21, pasal 23, pasal 24 ayat
(1), pasal 26 ayat (1) pasal 29, pasal 64 UndangUndang Nomor 37
m

ub

Tahun 2004 tentang Kepailitan dan penundaan Kewajiban


Pembayaran Utang. (TI.6);
ka

Baukti tersebut telah diberi materai cukup dan telah disesuaikan


ep

dengan salinan aslinya;


ah

Menimbang, bahwa Penggugat untuk membuktikan dalil bantahannya


R

terhadap eksepsi Kompetensi Obsolut tersebut, telah mengajukan 1 (satu)


es
M

bukti surat/tertulis, yaitu Kutipan akta perkawinan Nomor 956/01/XI/1993,


ng

dan telah diberi materai cukup dan telah disesuaikan dengan aslinya;
on
gu

Halam 50 dari 55 halaman Putusan Nomor 510/Pdt.G/2019/PN Jkt.Sel


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa selanjutnya segala sesuatu yang termuat dalam

si
berita aara persidangan pekara ini, untuk mempersingkat putusan ini
dianggap telah termuat dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dengan

ne
ng
putusan ini;
TENTANG HUKUMNYA

do
gu Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah
sebagaimana tersebut diatas;
Menimbang, bahwa dalam jawabannya Tergugat Intervensi telah

In
A
mengajukan Eksepsi, yang pokoknya menyatakan Pengadilan Negeri
Jakarta Selatan tidak berwenang mengadili dengan dalil-dalil sebagai berikut:
ah

lik
Bahwa Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tidak berkompeten atau
tidak berwenang untuk mengadili perkara a quo karena Ir. Indah Sari yang
am

ub
merupakan Penggugat dalam perkara a quo adalah istri yang sah dari
Tergugat I, dan berdasarkan Undang Undang Nomor 37 tahun 2004 ten tan g
Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (“Undang Un dang
ep
k

Kepailitan”) secara tegas dinyatakan sebagai bagian dari Debitor Pailit;


ah

Bahwa pada tanggal 04 Februari 2019, Pengadilan Niaga pada


R

si
Pengadilan Jakarta Pusat telah memutus perkara Nomor:
165/Pdt.Sus.PKPU/2018/PN.Niaga.Jkt.Pst, yang salah satu amar

ne
ng

putusannya adalah “Perkara Pailit Nomor:


165/Pdt.Sus.PKPU/2018/PN.Niaga.Jkt.Pst”:

do
“menyatakan PT Malacca Elab, berkedudukan di Gedung Krakatau
gu

Steel Lantai 9, Jalan Gatot Subroto Kav. 54, Jakarta 12950 dan Ikhwan Andi
Mansur, beralamat di Jl. Mandala V, No. 38, RT. 10 RW 002, Kelurahan
In
A

Menteng Dalam, Kecamatan Tebet – Jakarta Selatan, berada dalam


keadaan pailit dengan segala akibat hukumnya”;
ah

lik

Bahwa Putusan Pengadilan Niaga di atas telah secara tegas


menyatakan bahwa Tergugat I, Ikhwan Andi Mansyur, berada dalam
m

ub

keadaan pailit beserta segala akibat hukumnya. Salah satu akibat hukum
dari keadaan Pailit Tergugat I adalah menyangkut status dari istrinya
ka

(Penggugat) yang juga dinyatakan dalam keadaan Pailit sesuai dengan


ep

ketentuan Undang Undang Kepailitan;


ah

Bahwa Pasal 21 Undang Undang Kepailitan mengatur:


R

“Kepailitan meliputi seluruh kekayaan Debitor pada saat putusan


es
M

pernyataan pailit diucapkan serta segala sesuatu yang diperoleh selama


ng

kepailitan”;
on

Selanjutnya, Pasal 23 Undang Undang Kepailitan juga mengatur:


gu

Halam 51 dari 55 halaman Putusan Nomor 510/Pdt.G/2019/PN Jkt.Sel


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“Debitor Pailit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 dan Pasal 22

si
meliputi istri atau suami dari Debitor Pailit yang menikah dalam persatuan
harta”;

ne
ng
Menimbang, bahwa terhadap Jawaban/Eksepsi Tergugat Intervensi
tersebut Penggugat dalam Repliknya membantah dan mendalilkan:

do
gu Bahwa permasalahan dalam perkara aquo ialah mengenai keabsahan
pemberian perjanjian yang dibuat Tergugat I dihadapan Turut Tergugat II
maupun yang dibuat dibawah tangan dimana kemudian dilegalisasi mau pun

In
A
waarmerking pada kantor Turut Tergugat II, adapun pemberian perjanjian
jaminan pribadi tersebut tertuang dalam:
ah

lik
1. Akta Jaminan Pribadi No. 23 yang dibuat dan ditandatangani oleh
Ikhwan Andi Mansyur (Tergugat I) di hadapan Indah Prastiti Exten sia,
am

ub
SH., Notaris di Jakarta tanggal 19 April 2013;
2. Jaminan Pribadi (Personal Guarantee) yang dibuat dibawah tangan
oleh Tergugat I tanggal 4 Maret 2015 dan telah diregister
ep
k

(warmerking) oleh Turut Tergugat II Notaris di Jakarta dengan Nomor


ah

W.296/III/IPE/2015 tanggal 30 Maret 2015;


R

si
3. Jaminan Pribadi (Personal Guarantee) yang dibuat dibawah tangan
oleh Tergugat I tanggal 4 Maret 2015 dan telah dilegalisasi oleh Turut

ne
ng

Tergugat II, Notaris di Jakarta dengan Nomor L.44/III/IPE/2015


tanggal 4 Maret 2015;

do
gu

Menimbang, bahwa atas Eksepsi Tergugat Intervensi dan tanggapan


Penggugat dalam Repliknya, Majelis Hakim berpendapat bahwa eksepsi
yang diajukan oleh Tergugat Intervensi adalah eksepsi yang berkaitan
In
A

dengan Kompetensi/kewenangan Obsolut Pengadilan, sehingga harus


ditentukan Pengadilan yang berwenang memeriksa dan mengadili perkara
ah

lik

aquo melalui suatu Putusan Sela;


Menimbang, bahwa berdasarkan eksepsi Tergugat intervensi
m

ub

mengenai kewenangan mengadili (kompetensi obsolut) dan berdasarkan


replik Penggugat terhadap eksepsi tersebut, sehingga timbul permasalah an
ka

yaitu “ apakah Pengadilan Negeri Jakarta Selatan berwenang memeriksa


ep

dan mengadili perkara gugatan Penggugat Nomor 510/Pdt.G/2019/PN


ah

Jkt.Sel ?”;
R

Menimbang, bahwa mengenai eksepsi kewenangan mengadili


es
M

Tergugat Intervensi telah mengajukan bukti permu laan, yaitu bukti TI.1. s/d
ng

TI.6, sedangkan Penggugat mengajukan 1 (satu) bukti, yaitu P.1.;


on
gu

Halam 52 dari 55 halaman Putusan Nomor 510/Pdt.G/2019/PN Jkt.Sel


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimgang, bahwa berdasarkan bukti TI.3. yaitu Putusan Nomor

si
165/Pidt.Sus PKPU/2018/PN.Niaga.Jkt.Pst, dalam petitum angka 3 (tiga)
“menyatakan PT Malacca Elab, berkedudukan di Gedung Krakatau Steel

ne
ng
Lantai 9, Jalan Gatot Subroto Kav. 54, Jakarta 12950 dan Ikhwan Andi
Mansur, beralamat di Jl. Mandala V, No. 38, RT. 10 RW 002, Kelurahan

do
gu Menteng Dalam, Kecamatan Tebet – Jakarta Selatan, berada dalam
keadaan pailit dengan segala akibat huku mnya”;
Menimbang, bahwa dengan telah dinyatakan pailit Tergugat I dan

In
A
Turut Tergugat II mempunyai konsekwensi hukum, berdasarkan pasal 21
Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan dan Pen undaan
ah

lik
Kewajiban Pembayaran Utang, yaitu Kepailitan meliputi seluruh kekayaan
debitur pada saat putusan Pernyataan Pailit diucapkan serta segala akibat
am

ub
hukumnya;
Menimbang, bahwa selanjutnya dalam pasal 23 menyebutkan, “
Debitur pailit sebagaimana dimaksud dalam pasal 21 dan pasal 22 meliputi
ep
k

istri atau suami dari debitur pailit yang menikah dalam persatuan harta;
ah

Menimbang, bahwa berdasarkan jawaban dari Tergugat I (Ikhwan


R

si
Andi Mansyur/suami dari Penggugat) dalam jawabannya membenarkan,
bahwa antara Penggugat dan Tergugat I (Ikhwan Andi Mansyur) tidak ada

ne
ng

pemisahan harta sehingga harta yang diperoleh selama perkawinan adalah


menjadi harta bersama”;

do
gu

Menimbang, bahwa oleh karena yang dipermasalahkan dalam perkara


ini adalah mengenai surat jaminan :
1. Akta Jaminan Pribadi No. 23 yang dibuat dan ditan datangani oleh
In
A

Ikhwan Andi Mansyur (Tergugat I) di hadapan Indah Prastiti Extensia,


SH., Notaris di Jakarta tanggal 19 April 2013;
ah

lik

2. Jaminan Pribadi (Personal Guarantee) yang dibuat dibawah tangan oleh


Tergugat I tanggal 4 Maret 2015 dan telah diregister (warmerking) oleh
m

ub

Turut Tergugat II Notaris di Jakarta dengan Nomor W.296/III/IPE/2015


tanggal 30 Maret 2015;
ka

3. Jaminan Pribadi (Personal Guarantee) yang dibuat dibawah tangan oleh


ep

Tergugat I tanggal 4 Maret 2015 dan telah dilegalisasi oleh Turut


ah

Tergugat II, Notaris di Jakarta dengan Nomor L.44/III/IPE/2015 tanggal 4


R

Maret 2015;
es
M

Yang mana yang menjadi jaminan dalam surat-surat tersebut adalah harta
ng

bersama antara Penggugat dan Tergugat I (Ikhwan Andi Mansur), yang telah
on

masuk dalam harta pailit;


gu

Halam 53 dari 55 halaman Putusan Nomor 510/Pdt.G/2019/PN Jkt.Sel


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa oleh karena Pailitnya Tergugat I (Ikhwan Andi

si
Mansur) yang juga berakibat kepada Penggugat sebagai pailit, maka
berdasarkan pasal 24 Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004, demi h ukum

ne
ng
Penggugat dan Tergugat I dan turut Tergugat I selaku debitur, demi hukum
kehilangan haknya untuk menguasai dan mengurus kekayaan yang

do
gu termasuk dalam harta pailit, sejak tanggal putusan pernyataan paili t
diucapkan, dan berdasarkan pasal 26 ayat (1) tuntutan menganai hak atau
kewajiban yang menyangkut harta pailit harus diajukan oleh atau terhadap

In
A
Kurator;
Menimbang, bahwa dengan adanya pernyataan pailit tersebut telah
ah

lik
mengubah status hukum seseorang menjadi tidak cakap untuk melakukan
perbuatan hukum menguasai dan mengurus harta kekayaan sejak putusan
am

ub
pernyataan pailit diucapkan;
Menimbang, bahwa dengan demikian seluruh harta bersama dari
Penggugat dan Tergugat I yang telah menjadi harta pailit menjadi wewenang
ep
k

dari kurator dan dibawah pengawasan Hakim Pengawas pada Pengadilan


ah

Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang ditunjuk dalam Putusan
R

si
tersebut untuk mengurus proses kepalitan tersebut;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan diatas beralasan

ne
ng

hukum Eksepsi dari Tergugat Intervensi untuk dikabulkan, dan menyatakan


Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tidak berwenang untuk memeriksa dan

do
gu

memutus perkara aquo;


Menimbang, bahwa oleh karena Eksepsi Tergugat Intervensi
dikabulkan, maka penggugat dihukum membayar seluruh biaya yang
In
A

ditimbulkan dalam perkara ini;


Memperhatikan pasal 134 HIR, pasal 132 Rv dan peraturan lain yang
ah

lik

bersangkutan:
MENGADILI
m

ub

1. Mengabulkan Eksepsi Tergugat Intervensi mengenai Kompetensi


Obsolut;
ka

2. Menyatakan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tidak berwenang untuk


ep

memeriksa dan memutus perkara Nomor 510/Pdt.G/2019/PN Jkt.Sel;


ah

3. Menghukum Penggugat membayar seluruh biaya yang ditimbulkan


R

dalam perkara ini sejumlah Rp1.972.000,00(satu juta Sembilan ratus


es
M

tujuh puluh dua ribu rupiah);


ng

Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim


on

Pengadilan Negaeri Jakarta Selatan pada hari Senin tanggal 18 Nopember


gu

Halam 54 dari 55 halaman Putusan Nomor 510/Pdt.G/2019/PN Jkt.Sel


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2019 oleh kami Elfian, S.H.,M.H., selaku Ketua Majelis, Suharno, S.H.,M.H.,

si
dan Achamd Guntur, S.H. Hakim-Hakim Anggota, putusan mana diucapkan
pada hari Selasa, tanggal 19 Nopember 2019 dalam persidangan yang

ne
ng
terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua tersebut dengan didampingi oleh
Hakim-Hakim Anggota tersebut dan dibantu oleh Dra. Wismayanda.N., S.H.

do
gu Panitera Pengganti Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dan dengan dihadiri
oleh Kuasa Penggugat, Kuasa Tergugat I, Kuasa Tergugat II, Kuasa Turut
Tergugat I, Kuasa Turut Tergugat II dan Kuasa Pemohon Intervensi;

In
A
Hakim-Hakim Anggota, Ketua Majelis
ah

lik
Suharno, S.H., M.H Elfian, S.H.,M.H.
am

ub
Achmad Guntur, S.H.
ep
Panitera Pengganti,
k
ah

si
Drs. Wismayanda. N., S.H.

Perincian biaya:

ne
ng

1. Biaya pendaftaran/PNBP…………………Rp30.000,00
2. Biaya proses……………………………….Rp200.000,00

do
Panggilan…………………………………...Rp1.640.000,00
gu

3.
4. Materai……………………………………...Rp12.000,00
5. Redaksi……………………………………..Rp20.000,00
Jumlah………………………………………Rp1.972.000,00
In
A

(satu juta Sembilan ratus tujuh puluh dua ribu rupiah)


ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

Halam 55 dari 55 halaman Putusan Nomor 510/Pdt.G/2019/PN Jkt.Sel


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55

Anda mungkin juga menyukai