Anda di halaman 1dari 167

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
PUTUSAN

a
Nomor : 272/G/2018/PTUN-JKT

si
“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”

ne
ng
Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta yang memeriksa, memutus dan

do
menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara Pada Tingkat Pertama dengan
gu
Acara Biasa, telah menjatuhkan Putusan dengan pertimbangan hukum sebagai

In
A
berikut, dalam perkara antara :

ADIANA KAMARIL SAPTO, Kewarganegaraan Indonesia, Pekerjaan Ibu Rumah


ah

lik
Tangga, Tempat Tinggal Jalan Hang Tuah II/B, Kebayoran

Baru, Jakarta Selatan;


am

ub
Berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 1 November

2018 memberikan Kuasa kepada :


ep
k

1. Aldi Firmansyah, S.H., M.H.


ah

R
2. Ichsan Perwira Kurniagung, S.H., M.H.

si
3. Martin Patrick Nagel, S.H., M.H.

ne
ng

4. Sugiarto, S.H., M.Kn.

5. Othman Nathan Odang, S.H.

do
gu

6. Kara Cininta, S.H., LL.M.,

7. Maynanda Aulia, S.H., M.H.


In
A

8. Anggini Riyanti, S.H.


ah

lik

9. Adhika Iman Prayogo, S.H., M.Si.(Han).

10. Maher Syalal H. Pakpahan, S.H.


m

ub

kesemuanya Warga Negara Indonesia, pekerjaan Advokat


ka

pada Kantor Pengacara dan Konsultasi Hukum FKNK


ep

Lawfirm (FKNK), beralamat di Kemang Point, Lantai I, Unit


ah

104-105, Jalan Kemang Raya No. 3, Jakarta Selatan.


R

es

Selanjutnya disebut PENGGUGAT;


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Melawan

a
R

si
1. MAJELIS KEHORMATAN DISIPLIN KEDOKTERAN INDONESIA,

berkedudukan di Jalan Teuku Cik Ditiro No. 6, Gondangdia,

ne
ng
Menteng, Jakarta Pusat. Berdasarkan Surat Kuasa

do
Khusus No. HK.01.02/03/KKI/XII/2950/2018, tanggal 12
gu Desember 2018, memberikan Kuasa kepada :

In
A
1. Prof. Dr. dr. Herkutanto, Sp.F (K), S.H., LLM., FACLM

(Ketua Divisi Pembinaan Konsil Kedokteran , Konsil


ah

lik
Kedokteran Indonesia);

2. Dr. Muhammad Luthfie Hakim S.H., M.H. (Anggota


am

ub
Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia

pada Konsil Kedokteran Indonesia);


ep
k

3. Sri Handini, S.H., M.Kes., M.H. (Kepala Bagian


ah

Pelayanan Hukum Sekretariat Konsil Kedokteran


R

si
Indonesia);

ne
ng

4. Iwan Rusmana, S.H., M.H. (Kepala Sub Bagian

Persidangan, Bagian Pelayanan Hukum Sekretariat

do
gu

Konsil Kedokteran Indonesia);

5. Maritania, S.H., M.H. (Kepala Sub Bagian Penyusunan


In
A

Peraturan, Bagian Pelayanan Hukum Sekretariat Konsil


ah

lik

Kedokteran Indonesia);

6. Gisty Restu Widjajati, S.H. (Kepala Sub Bagian


m

ub

Bantuan Hukum, Bagian Pelayanan Hukum Sekretariat

Konsil Kedokteran Indonesia);


ka

ep

7. Wishnu Erlangga Putera, S.H., M.Hum. (Staf Sub


ah

Bagian Persidangan, Bagian Pelayanan Hukum


R

es

Sekretariat Konsil Kedokteran Indonesia);


M

ng

on

Halaman 2 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
8. Hary Brimajaya Iswandy, S.H. (Staf Sub Bagian

a
R

si
Penyusunan Peraturan, Bagian Pelayanan Hukum

Sekretariat Konsil Kedokteran);

ne
ng
9. Bayu Wijayanto, S.H., M.H. (Staf Sub Bagian

do
Persidangan, Bagian Pelayanan Hukum Sekretariat
gu Konsil Kedokteran Indonesia);

In
A
10. Dea Nidya Ganatika, S.H. (Staf Sub Bagian Bantuan

Hukum, Bagian Pelayanan Hukum Sekretariat Konsil


ah

lik
Kedokteran Indonesia);

Kesemuanya Warga Negara Indonesia, Pekerjaan Pegawai


am

ub
Negeri Sipil Pada Konsil Kedokteran Indonesia, beralamat

Jalan Teuku Cik Ditiro No. 6, Gondangdia Menteng, Jakarta


ep
k

Pusat. Selanjutnya disebut TERGUGAT I;


ah

R
2. KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA, berkedudukan di Jalan Teuku Cik

si
Ditiro No. 6, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat.

ne
ng

Berdasarkan Surat Kuasa Khusus No.

HK.01.02/03/KKI/XII/2951/2018, tanggal 12 Desember

do
gu

2018, memberikan Kuasa kepada :


In
1. Prof. Dr. dr. Herkutanto, Sp.F (K), S.H., LLM., FACLM
A

(Ketua Divisi Pembinaan Konsil Kedokteran, Konsil


ah

lik

Kedokteran Indonesia);

2. Dr. Muhammad Luthfie Hakim S.H., M.H. (Anggota


m

ub

Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia pada


ka

Konsil Kedokteran Indonesia);


ep

3. Sri Handini, S.H., M.Kes., M.H. (Kepala Bagian


ah

Pelayanan Hukum Sekretariat Konsil Kedokteran


R

es

Indonesia);
M

ng

on

Halaman 3 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
4. Iwan Rusmana, S.H., M.H. (Kepala Sub Bagian

a
R

si
Persidangan, Bagian Pelayanan Hukum Sekretariat

Konsil Kedokteran Indonesia);

ne
ng
5. Maritania, S.H., M.H. (Kepala Sub Bagian Penyusunan

do
Peraturan, Bagian Pelayanan Hukum Sekretariat Kon sil
gu Kedokteran Indonesia);

In
A
6. Gisty Restu Widjajati, S.H. (Kepala Sub Bagian Bantuan

Hukum, Bagian Pelayanan Hukum Sekretariat Konsil


ah

lik
Kedokteran Indonesia);

7. Wishnu Erlangga Putera, S.H., M.Hum. (Staf Sub


am

ub
Bagian Persidangan, Bagian Pelayanan Hukum

Sekretariat Konsil Kedokteran Indonesia);


ep
k

8. Hary Brimajaya Iswandy, S.H. (Staf Sub Bagian


ah

Penyusunan Peraturan, Bagian Pelayanan Hukum


R

si
Sekretariat Konsil Kedokteran);

ne
ng

9. Bayu Wijayanto, S.H., M.H. (Staf Sub Bagian

Persidangan, Bagian Pelayanan Hukum Sekretariat

do
gu

Konsil Kedokteran Indonesia);

10. Dea Nidya Ganatika, S.H. (Staf Sub Bagian Bantuan


In
A

Hukum, Bagian Pelayanan Hukum Sekretariat Konsil


ah

lik

Kedokteran Indonesia);

Kesemuanya Warga Negara Indonesia, Pekerjaan


m

ub

Pegawai Negeri Sipil pada Konsil Kedokteran Indonesia,

beralamat Jalan Teuku Cik Ditiro No. 6, Gondangdia


ka

ep

Menteng, Jakarta Pusat. Selanjutnya disebut


ah

TERGUGAT II;
R

es

3.1. dr. IVAN RIZAL SINI, Sp.OG., Kewarganegaraan Indonesia, Pekerjaan


M

ng

Dokter Spesialis Kandungan, tempat tinggal di Jalan


on

Halaman 4 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Yusuf Adiwinata No. 33A, Kelurahan Gondangdia,

a
R

si
Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat. Berdasarkan Surat

Kuasa Khusus No. 09/SK.TUN/SSA/XII/018, tanggal 10

ne
ng
Desember 2018 memberikan Kuasa kepada : Syahril

do
Moehammad, S.H., M.H., Abdul Haji Talaohu, S.H., dan
gu Josephine Purnama M. Tobing, S.H., M.KES.,

In
A
kesemuanya Warga Negara Indonesia, pekerjaan Advokat

dan Konsultan Hukum pada Kantor “SSA” Advocates &


ah

lik
Legal Consultan, beralamat di Gedung Graha Anam Lt. 6,

Jalan Teuku Cik Ditiro 1, Gondangdia, Menteng, Jakarta


am

ub
Pusat. Selanjutnya disebut TERGUGAT II INTERVENSI I;
ep
3.2. dr. ARYANDO PRADANA, Sp.OG., Kewarganegaraan Indonesia, Pekerjaan
k

Dokter Spesialis Kandungan, tempat tinggal di Apartemen


ah

R
Salemba Residence, Jalan Salemba Tengah, Kelurahan

si
Paseban, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat. Berdasarkan

ne
ng

Surat Kuasa Khusus No. 010/SK.TUN/SSA/XII/018,

tanggal 10 Desember 2018 memberikan Kuasa kepada :

do
gu

Syahril Moehammad, S.H., M.H., Abdul Haji Talaohu,


In
S.H., dan Josephine Purnama M. Tobing, S.H., M.KES.,
A

kesemuanya Warga Negara Indonesia, pekerjaan Advokat


ah

lik

dan Konsultan Hukum pada Kantor “SSA” Advocates &

Legal Consultan, beralamat di Gedung Graha Anam Lt. 6,


m

ub

Jalan Teuku Cik Ditiro 1, Gondangdia, Menteng, Jakarta


ka

Pusat. Selanjutnya disebut TERGUGAT II INTERVENSI II;


ep

3.3. dr. REINO RAMBEY, Sp.OG., Kewarganegaraan Indonesia, Pekerjaan


ah

Dokter Spesialis Kandungan, tempat tinggal di Cipinang


es

Baru Raya No. 4A, Kelurahan Cipinang, Kecamatan


M

ng

on

Halaman 5 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Pulogadung, Jakarta Timur. Berdasarkan Surat Kuasa

a
R

si
Khusus No. 08/SK.TUN/SSA/XII/018, tanggal 10 Desember

2018 memberikan Kuasa kepada : Syahril Moehammad,

ne
ng
S.H., M.H., Abdul Haji Talaohu, S.H., dan Josephine

do
Purnama M. Tobing, S.H., M.KES., kesemuanya Warga
gu Negara Indonesia, pekerjaan Advokat dan Konsultan Hukum

In
pada Kantor “SSA” Advocates & Legal Consultan, beralamat
A
di Gedung Graha Anam Lt. 6, Jalan Teuku Cik Ditiro 1,
ah

lik
Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat. Selanjutnya disebut

TERGUGAT II INTERVENSI III;


am

ub
Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta;
ep
Telah membaca surat gugatan Penggugat tertanggal 19 November 2018,
k
ah

yang telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta pada
R

si
tanggal 19 November 2018, di bawah register perkara Nomor: 270/G/2018/PTUN-

JKT, dan telah diperbaiki dalam sidang pemeriksaan persiapan tanggal 27

ne
ng

Desember 2018;

do
gu

Telah membaca Penetapan Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta

Nomor: 272/PEN-DIS/2018/PTUN-JKT, tertanggal 21 November 2018, tentang


In
A

Pemeriksaan dengan acara biasa;

Telah membaca Penetapan Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta


ah

lik

Nomor: 272/PEN-MH/2018/PTUN-JKT, tanggal 21 November 2018, tentang

Penunjukan Majelis Hakim yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan


m

ub

sengketa ini;
ka

Telah membaca Surat Panitera Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta


ep

Nomor: 272/G/2018/PTUN-JKT, tanggal 21 November 2018 tentang Penunjukan


ah

Panitera Pengganti;
es
M

ng

on

Halaman 6 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Telah membaca Penetapan Hakim Ketua Majelis Hakim Pengadilan Tata

a
R

si
Usaha Negara Jakarta Nomor: 272/PEN-PP/2018/PTUN-JKT, tanggal 26

November 2018, tentang Penetapan Hari dan Tanggal Pemeriksaan Persiapan ;

ne
ng
Telah membaca Penetapan Hakim Ketua Majelis Hakim Pengadilan Tata

do
Usaha Negara Jakarta Nomor: 272/PEN-HS/2018/PTUN-JKT, tanggal 27
gu
Desember 2018, tentang Penetapan Hari dan Tanggal Sidang Terbuka Untuk

In
A
Umum;

Telah membaca Putusan Sela Nomor: 272/G/2018/PTUN-JKT, tanggal 3


ah

lik
Januari 2019, tentang ditetapkannya dr. Ivan Rizal Sini, Sp.OG., sebagai

Tergugat II Intervensi I, dr. Aryando Pradana, Sp.OG., sebagai Tergugat II


am

ub
Intervensi II dan dr. Reino Rambey, Sp.OG., sebagai Tergugat II Intervensi III;

Telah membaca berkas perkara dan bukti surat para pihak yang sengketa;
ep
k
ah

TENTANG DUDUK SENGKETA


R

si
Menimbang, bahwa Penggugat telah mengajukan Gugatannya tertanggal

ne
ng

19 November 2018, yang telah terdaftar di Kepaniteraan Perkara Pengadilan

Tata Usaha Negara Jakarta pada tanggal 19 November 2018, di bawah register

do
gu

perkara Nomor: 272/G/2018/PTUN-JKT, dan telah diperbaiki dalam sidang

Pemeriksaan Persiapan tanggal 27 Desember 2018, yang pada pokoknya


In
A

mengemukakan alasan-alasan sebagai berikut:


ah

lik

I. OBJEK SENGKETA

Objek Sengketa yang diterbitkan TERGUGAT I berupa:


m

ub

1) Surat Putusan Majelis Pemeriksa Disiplin Majelis Kehormatan Disiplin


ka

Kedokteran Indonesia Atas Pengaduan Nomor 15/P/MKDKI/V/2016


ep

tanggal 2 Mei 2018, tentang tidak ditemukan pelanggaran profesi atas


ah

nama dr. Ivan Rizal Sini, Sp.OG, dr. Aryando Pradana, Sp.OG, dan
R

dr. Reino Rambey, Sp.OG. (untuk selanjutnya disebut sebagai “Objek


es
M

ng

Sengketa I”)
on

Halaman 7 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Objek Sengketa yang diterbitkan TERGUGAT II berupa:

a
R

si
1) Surat Keputusan Konsil Kedokteran Indonesia No:

64/KKI/KEP/VIII/2018, tertanggal 8 Agustus 2018, tentang tidak

ne
ng
ditemukan pelanggaran profesi, atas nama dr. Ivan Rizal Sini, Sp.OG.

(untuk selanjutnya disebut “Objek Sengketa II”);

do
gu 2) Surat Keputusan Konsil Kedokteran Indonesia No:

In
A
65/KKI/KEP/VIII/2018, tertanggal 8 Agustus 2018, tentang tidak

ditemukan pelanggaran profesi, atas nama dr. Aryando Pradana,


ah

lik
Sp.OG (untuk selanjutnya disebut “Objek Sengketa III”);

3) Surat Keputusan Konsil Kedokteran Indonesia No:


am

ub
66/KKI/KEP/VIII/2018, tertanggal 8 Agustus 2018, tentang tidak

ditemukan pelanggaran profesi, atas nama dr. Reino Rambey Sp.OG


ep
k

(untuk selanjutnya disebut “Objek Sengketa IV”).


ah

Bahwa adapun Objek Sengketa I, Objek Sengketa II, Objek Sengketa III
R

si
dan Objek Sengketa IV pada perkara a quo telah sesuai dengan ketentuan

ne
ng

Pasal 1 angka 9 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan

Tata Usaha Negara sebagaimana telah diubah terakhir kali dengan

do
gu

Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 Tentang Peradilan Tata Usaha

Negara (selanjutnya disebut Undang-Undang No. 51 Tahun 2009) yang


In
A

mengatur bahwa “Keputusan Tata Usaha Negara adalah suatu penetapan


ah

lik

tertulis yang dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yan g

berisi tindakan hukum Tata Usaha Negara yang berdasarkan peraturan


m

ub

perundang- undangan yang berlaku, yang bersifat Konkret, Individual dan

Final, yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan h u kum
ka

ep

perdata.”
ah

Berdasarkan Pasal 1 butir 9 Undang-Undang No. 51 Tahun 2009, Objek


R

es

Sengketa I, Objek Sengketa II, Objek Sengketa III dan Objek Sengketa IV
M

ng

merupakan Keputusan Tata Usaha Negara, yaitu :


on

Halaman 8 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
1) Suatu penetapan tertulis

a
R

si
Suatu penetapan diharuskan tertulis untuk memudahkan segi

pembuktian bahkan suatu memo atau nota pun dapat memenuhi

ne
ng
syarat dan merupakan suatu Keputusan Badan atau Pejabat Tata

do
Usaha Negara apabila a) badan atau pejabat tata usaha negara
gu mana yang mengeluarkannya; b) maksud dan mengenai hal apa isi

In
A
tulisan itu; dan c) kepada siapa tulisan itu ditujukan dan apa yang

ditetapkan di dalamnya. Bahwa, Objek Sengketa I disampaikan


ah

lik
kepada Penggugat dalam bentuk tertulis. Demikian pula Objek

Sengketa III dan Objek Sengketa IV telah disampaikan kepada


am

ub
Para Dokter Teradu dalam perkara Pengaduan Nomor

15/P/MKDKI/V/2016. Dengan demikian, telah memenuhi unsur


ep
k

tertulis ini;
ah

R
2) Dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara

si
Bahwa, berdasarkan Pasal 1 angka 8 Undang-Undang Nomor 51

ne
ng

Tahun 2009, “Badan atau pejabat Tata Usaha Negara adalah badan

atau pejabat yang melaksanakan urusan pemerintahan berdasarkan

do
gu

peraturan perundangan yang berlaku.” Dengan kata lain, suatu


In
badan atau pejabat dapat disebut badan atau pejabat Tata Usaha
A

Negara apabila oleh peraturan perundang-undangan diberikan


ah

lik

wewenang untuk melaksanakan urusan pemerintahan;

Menurut R. Soegijatno Tjakranegara (2002:82-83) mengatakan


m

ub

bahwa untuk mengetahui apakah suatu badan atau pejabat adalah


ka

badan atau pejabat Tata Usaha Negara harus dilihat pada fungsinya
ep

saat ia melakukan perbuatan yang sesuai dengan peraturan


ah

perundang-undangan atau peraturan terkait. Sehingga menurut


R

es

Soegijatno, tidak menutup kemungkinan bahwa tiap badan atau


M

ng

individu di setiap lingkungan kekuasaan negara baik di pusat dan


on

Halaman 9 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
daerah dengan sebutan dan struktur apapun dapat dianggap

a
R

si
sebagai badan atau pejabat Tata Usaha Negara asalkan

kewenangannya berbuat demikian ditentukan peraturan perundang -

ne
ng
undangan;

do
gu Bahwa, berdasarkan Pasal 60 Undang-Undang Nomor 29 Tahun

2004 tentang Praktik Kedokteran (untuk selanjutnya disebut “UU

In
A
29/2004”) jo. Pasal 19 ayat (1) Peraturan Konsil Kedokteran

Indonesia Nomor 3 Tahun 2011 (untuk selanjutnya disebut


ah

lik
“Perkonsil 3/2011”) yang mengatur: “Anggota Majelis Kehormatan

Disiplin Kedokteran Indonesia ditetapkan oleh Menteri atas usul


am

ub
organisasi profesi.” Bahwa Menteri adalah Menteri Kesehatan
ep
Republik Indonesia yang tugas dan tanggung jawabnya di bidang
k

kesehatan dan Organisasi Profesi adalah Ikatan Dokter Indonesia


ah

R
(IDI) untuk dokter dan Persatuan Dokter Gigi untuk dokter gigi;

si
Bahwa, berdasarkan Pasal 55 ayat (1) jo. Pasal 67 jo. Pasal 69 ayat

ne
ng

(2) UU 29/2004 jo. Perkonsil 32/2015 jo. Perkonsil 2/2011 jo.

do
gu

Perkonsil 3/2011 Pasal 5, MKDKI (TERGUGAT I) memiliki fungsi

dan tugas untuk menegakan kedisiplinan dokter dan dokter gigi


In
A

dalam penyelenggaraan praktik kedokteran, memeriksa dan

memberikan keputusan terhadap pengaduan yang berkaitan dengan


ah

lik

disiplin dokter dan dokter gigi, serta memberikan sanksi disiplin;


m

ub

Bahwa, anggota MKDKI (Tergugat I) disahkan oleh Menteri

Kesehatan Republik Indonesia atas usul IDI atau Perhimpunan


ka

ep

Dokter Gigi dan tugas, fungsi, serta wewenang anggota MKDKI

(Tergugat I) diatur dalam UU 29/2004 dan Peraturan Konsil


ah

Kedokteran Indonesia dan dalam menjalankan urusan pemerintahan


es
M

yudikatif dalam bidang kesehatan tersebut, Tergugat I berpedoman


ng

on

Halaman 10 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
pada UU 29/2004 dan Perkonsil. Dengan demikian Tergugat I

a
R

si
adalah badan atau pejabat Tata Usaha Negara sebagaimana diatur

dalam Pasal 1 butir 8 Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009, yaitu

ne
ng
badan atau pejabat Tata Usaha Negara yang melaksanakan urusan

do
pemerintah yudikatif dalam bidang kesehatan berupa penegakan
gu disiplin kedokteran atas dokter dan dokter gigi dalam

In
A
penyelenggaraan praktek kedokteran;

Begitu pula Konsil Kedokteran Indonesia (KKI)/Tergugat II


ah

lik
merupakan badan atau pejabat tata usaha negara yang memiliki

tugas melakukan registrasi dokter dan dokter gigi, mengesahkan


am

ub
standar pendidikan profesi dokter dan dokter gigi, dan melakukan
ep
pembinaan terhadap penyelenggaraan praktik kedokteran yang
k

dilaksanakan bersama lembaga terkait sesuai dengan fungsi


ah

R
masing-masing (Pasal 7 UU 29/2004 jo. Pasal 3 Perkonsil 1/2011).

si
Untuk menunjang tugasnya tersebut, KKI/Tergugat II berwenang

ne
ng

untuk menyetujui dan menolak permohonan registrasi dokter dan

dokter gigi, menerbitkan dan mencabut surat tanda registrasi dokter

do
gu

dan dokter gigi, mengesahkan standar kompetensi dokter dan dokter


In
gigi, melakukan pengujian terhadap persyaratan registrasi dokter
A

dan dokter gigi, mengesahkan penerapan cabang ilmu kedokteran


ah

lik

dan dokter gigi, melakukan pembinaan bersama terhadap dokter dan

dokter gigi mengenai pelaksanaan etika profesi yang ditetapkan oleh


m

ub

organisasi profesi, dan melakukan pencatatan terhadap dokter dan


ka

dokter yang dikenakan sanksi oleh organisasi profesi atau


ep

perangkatnya karena melanggar ketentuan etika profesi (Pasal 9 UU


ah

29/2004 jo. Pasal 7 Perkonsil 1/2011);


R

es
M

ng

on

Halaman 11 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Bahwa, Tergugat II juga memiliki fungsi pengaturan, pengesahan,

a
R

si
penetapan, serta pembinaan dokter dan dokter gigi yang

menjalankan praktik kedokteran dalam rangka meningkatkan mutu

ne
ng
pelayanan medis (Pasal 6 UU 29/2004 jo. Pasal 2 Perkonsil 1/2011);

do
bertanggung jawab kepada Presiden RI (Pasal 4 UU 29/2004);
gu keanggotaannya ditetapkan oleh Presiden RI atas usul Menteri

In
A
Kesehatan RI (Pasal 14 ayat (3) UU 29/2004). Oleh karena

KKI/Tergugat II mendapatkan tugas, fungsi, dan wewenang oleh UU


ah

lik
29/2004, bertanggung jawab kepada Presiden RI, anggotanya

secara langsung ditetapkan oleh Presiden RI, maka jelas Tergugat II


am

ub
merupakan badan atau pejabat Tata Usaha Negara sebagaimana

Pasal 1 angka 8 Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009;


ep
k

3) Berisikan tindakan hukum tata usaha negara yang berdasarkan


ah

R
peraturan perundangan yang berlaku

si
Bahwa, Tergugat I dan Tergugat II merupakan badan atau pejabat

ne
ng

Tata Usaha Negara sebagaimana dimaksud Pasal 1 angka 8

Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009, yang mana Tergugat I dan

do
gu

Tergugat II memiliki fungi, tugas, dan wewenang diatur oleh


In
peraturan perundang-undangan yaitu UU 29/2004 serta Peraturan
A

Konsil Kedokteran Indonesia untuk menjalankan urusan


ah

lik

pemerintahan yang yudikatif dan eksekutif dalam bidang kesehatan

berupa penegakan disiplin kedokteran atas dokter dan dokter gigi


m

ub

dalam penyelenggaraan praktek kedokteran, yaitu:


ka

a. Tergugat I telah melakukan persidangan berdasarkan fungsinya


ep

yaitu “untuk menegakan disiplin dokter dan dokter gigi dalam


ah

penyelenggaraan praktik kedokteran , ....” sesuai Pasal 55 ayat


R

es

(1) UU 29/2004 jo. Pasal 2 ayat (1) Perkonsil 3/2011),


M

ng

berdasarkan tugasnya untuk a) menerima pengaduan,


on

Halaman 12 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
memeriksa, dan memutuskan kasus dugaan pelanggaran disiplin

a
R

si
profesional dokter dan dokter gigi yang diajukan ; dan b)

menyusun pedoman dan tata cara penanganan kasus dugaan

ne
ng
pelanggaran disiplin profesional dokter atau dokter gigi (Pasal 64

do
UU 29/2004 jo. Pasal 3 Perkonsil 3/2011); MKDKI memeriksa
gu dan memberikan keputusan terhadap pengaduan yang berkaitan

In
A
dengan disiplin dokter dan dokter gigi (Pasal 67 UU 29/2004)

dan dapat memberikan sanksi disiplin berupa a) pemberian


ah

lik
peringatan tertulis; b) rekomendasi pencabutan surat tanda

registrasi atau surat izin praktik; dan/atau c) kewajiban mengikuti


am

ub
pendidikan atau pelatihan di institusi pendidikan kedokteran atau

kedokteran gigi (Pasal 69 UU 29/2004);


ep
k

b. Bahwa atas pengaduan tertulis Penggugat Nomor : 185/MRP/-


ah

AKS/1346/IV/2016 Perihal Pengaduan atas Adanya Dugaan


R

si
Pelanggaran Terhadap Disiplin Kedokteran Indonesia oleh

ne
ng

Teradu 1 dr. Ivan Sini, Sp. OG, Teradu 2 dr. Aryando Pradana,

Sp.OG dan Teradu 3 dr. Reino Rambey, Sp.OG, tanggal 27 April

do
gu

2016, yang pada pokoknya menyatakan bahwa Para Dokter

Teradu telah melakukan Pelanggaran Disiplin Kedokteran


In
A

sebagaimana diatur dalam Keputusan Konsil Kedokteran


ah

lik

Indonesia No 17/KKI/KEP/VIII/2006 tentang Pedoman

Penegakan Disiplin Profesi Kedokteran Konsil Kedokteran


m

ub

Indonesia (selanjutnya disebut Kepkonsil 17/2006). Selanjutnya

setelah Penggugat diundang oleh Tergugat I untuk hadir dalam


ka

ep

pemeriksaan kasus dugaan pelanggaran disiplin kedokteran,


ah

berdasarkan Surat Nomor 364/U/MKDKI/III/2017 Perihal Surat


R

es

Undangan tanggal 03 Maret 2017, maka Tergugat I telah


M

ng

menerbitkan Objek Sengketa I pada tanggal 02 Mei 2018, yang


on

Halaman 13 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
salinan putusan resminya disampaikan kepada Penggugat

a
R

si
melalui Objek Sengketa II oleh Tergugat II, yang menyatakan

bahwa berdasarkan fakta yang terungkap di muka sidang dan

ne
ng
pertimbangan Majelis Pemeriksa Disiplin maka Majelis

do
Pemeriksa Disiplin menjatuhkan Putusan terhadap Para Teradu
gu tidak ditemukan pelanggaran disiplin profesi kedokteran

In
A
sebagaimana diatur dalam Peraturan Konsil Kedokteran

Indonesia Nomor 4 Tahun 2011 tentang Disiplin Profesional


ah

lik
Dokter dan Dokter Gigi (selanjutnya disebut “Perkonsil 4/2011”);

c. KKI (Tergugat II) memiliki tugas melakukan registrasi dokter dan


am

ub
dokter gigi. Untuk menunjang salah satu tugasnya ini, Tergugat II

berwenang untuk menerbitkan dan mencabut surat tanda


ep
k

registrasi dokter dan dokter gigi serta melakukan pencatatan


ah

terhadap dokter dan dokter gigi yang dikenakan sanksi oleh


R

si
organisasi profesi atau perangkatnya karena melanggar

ne
ng

ketentuan etika profesi, salah satunya berdasarkan Objek

Sengketa I. Namun, Objek Sengketa I yang disampaikan kepada

do
gu

Para Dokter Teradu disertai dengan Objek Sengketa II, Objek

Sengketa III dan Objek Sengketa IV, yang menyatakan bahwa


In
A

Para Dokter Teradu tidak melakukan pelanggaran etika profesi


ah

lik

berdasarkan Perkonsil 4/2011. Dengan demikian Objek

Sengketa II, Objek Sengketa III dan Objek Sengketa IV, juga
m

ub

merupakan Keputusan Tata Usaha Negara sebagaimana yang

dimaksud Pasal 1 angka 9 Undang- Undang Nomor 51 Tahun


ka

ep

2009;
ah

d. Berdasarkan uraian tersebut, Tergugat I telah melakukan


R

es

tindakan hukum yaitu menentukan ada tidaknya pelanggaran


M

ng

disiplin oleh dokter dalam penyelenggaraan praktik kedokteran


on

Halaman 14 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dengan dikeluarkannya Objek Sengketa I, yang kemudian

a
R

si
tindakan hukum Tergugat I disampaikan oleh Tergugat II kepada

Para Dokter Teradu dengan dikeluarkannya Objek Sengketa III

ne
ng
dan Objek Sengketa IV;

do
gu 4) Bersifat Konkret, Individual dan Final

a. Konkret

In
A
Bahwa, amar Objek Sengketa I tidaklah abstrak melainkan

berwujud, nyata, dan secara tegas menyebutkan bahwa


ah

lik
“berdasarkan fakta yang terungkap di muka sidang dan

pertimbangan Majelis Pemeriksa Disiplin maka Majelis


am

ub
Pemeriksa Disiplin menjatuhkan Putusan terhadap Para Teradu

tidak ditemukan pelanggaran disiplin profesi kedokteran ” den gan


ep
k

menyebutkan nama masing-masing Para Dokter Teradu yang


ah

R
kemudian disampaikan melalui Objek Sengketa II oleh Tergugat

si
II kepada Para Dokter Teradu;

ne
ng

b. Individual

Objek Sengketa I, Objek Sengketa II Objek Sengketa III dan

do
gu

Objek Sengketa IV tidak ditujukan untuk umum melainkan


In
ditujukan khusus dan secara tegas untuk Para Dokter Teradu;
A

c. Final
ah

lik

Objek Sengketa I adalah keputusan yang final, berkekuatan

tetap, dan mengikat teradu (dokter atau dokter gigi), Konsil


m

ub

Kedokteran Indonesia, dan pemerintah daerah (Dinas Kesehatan


ka

Kabupaten/Kota) sebagaimana diatur dalam Pasal 69 ayat (1)


ep

UU 29/2004 jo. Pasal 58 dan Pasal 59 Perkonsil 2/2011 yang


ah

kemudian dieksekusi oleh Tergu gat II dengan menyampaikan


R

es

Objek Sengketa II Objek Sengketa III dan Objek Sengketa IV


M

ng

kepada Para Dokter Teradu;


on

Halaman 15 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
5) Menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum

a
R

si
perdata

Bahwa Objek Sengketa I, Objek Sengketa II, Objek Sengketa III dan

ne
ng
Objek Sengketa IV telah menimbulkan akibat hukum bagi Penggugat

do
yaitu Penggugat tidak menerima rasa keadilan dalam Objek
gu Sengketa I yang menyatakan bahwa Para Dokter Teradu tidak

In
A
melakukan pelanggaran disiplin kedokteran berdasarkan Perkonsil

4/2011 dan tidak dikenakan sanksi hukuman padahal jelas Para


ah

lik
Dokter Teradu melakukan pelanggaran disiplin kedokteran serta

pertimbangan di dalam Objek Sengketa I hanya berjumlah 1 lembar,


am

ub
seadanya, semena-mena, dan tidak memuat hal-hal yang dijadikan

dasar pertimbangan Tergugat I untuk mengambil keputusan


ep
k

demikian. Terlebih lagi tidak adanya kesempatan bagi Penggugat


ah

untuk memperjuangkan kepentingan Penggugat serta tidak dapat


R

si
menilai apakah Objek Sengketa I sudah adil-adilnya;

ne
ng

Bahwa Objek Sengketa I, Objek Sengketa II, Objek Sengketa III dan Objek

do
gu

Sengketa IV tersebut diatas telah memenuhi unsur-unsur sebagai

Keputusan Tata Usaha Negara sebagaimana diatur dalam Pasal 1 an gka 9


In
A

UU No. 51 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas UU No. 5 Tahun

1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara;


ah

lik

Bahwa Pasal 1 angka 10 UU No. 51 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua


m

ub

atas UU No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, pada

pokoknya menyatakan bahwa sengketa yang timbul dalam bidang tata


ka

ep

usaha negara antara orang atau badan hukum perdata dengan badan atau

pejabat tata usaha negara, baik di pusat maupun di daerah, sebagai akibat
ah

dikeluarkannya keputusan tata usaha negara adalah Sengketa Tata Usah a


es
M

Negara. Sebagai Pengadilan Tingkat Pertama, Pengadilan Tata Usaha


ng

on

Halaman 16 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Negara memiliki fungsi untuk memeriksa, memutus, dan menyelesaikan

a
R

si
yang termasuk dalam ranah Sengketa Tata Usaha Negara;

ne
Bahwa dengan demikian oleh karena Objek Sengketa I, Objek Sengketa II,

ng
Objek Sengketa III dan Objek Sengketa IV tersebut diatas telah memenuhi

do
gu unsur-unsur sebagai Keputusan Tata Usaha Negara, maka terhadap

sengketa yang timbul akibat dikeluarkannya Keputusan Tata Usaha Negara

In
A
tersebut merupakan kewenangan dari Pengadilan Tata Usaha Negara

untuk memeriksa, memutus, dan menyelesaikan Sengketa Tata Usaha


ah

lik
Negara;
am

ub
II. TENGGANG WAKTU GUGATAN ep
1) Bahwa Penggugat merupakan pihak yang dirugikan dengan
k

diterbitkannya Surat Putusan Majelis Pemeriksa Disiplin Majelis


ah

R
Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia Atas Pengaduan Nomor

si
15/P/MKDKI/V/2016 Tanggal 02 Mei 2018 / Objek Sengketa I, yang

ne
ng

diputus oleh Tergugat I pada tanggal 02 Mei 2018, dan dibacakan

dalam sidang terbuka pada tanggal 16 Mei 2018 yang Salinan

do
gu

Putusan resminya disampaikan kepada Penggugat melalui


In
Surat Konsil Kedokteran Indonesia Nomor :
A

UM.01.05/03/KKI/VIII/1957/2018 Hal Penyerahan Salinan Putusan


ah

lik

dan Alat Bukti Asli, tertanggal 23 Agustus 2018, dan Penggugat baru

menerima serta mengetahui adanya surat Keputusan tersebut pada


m

ub

hari Senin tanggal 27 Agustus 2018, berdasarkan Tanda Terima


ka

tertanggal 27 Agustus 2018 yang ditandatangani oleh Sapto


ep

Harimurti selaku perwakilan dari Tergugat II. Sedangkan Objek


ah

Sengketa II, Objek Sengketa III dan Objek Sengketa IV baru


R

es

diketahui oleh Penggugat pada sidang persiapan perkara a quo yang


M

ng

diadakan pada hari Senin tanggal 3 Desember 2018;


on

Halaman 17 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
2) Bahwa karenanya gugatan Penggugat ini diajukan masih dalam

a
R

si
jangka waktu 90 (sembilan puluh) hari, sebagaimana diatur dalam

Pasal 55 UU No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha

ne
ng
Negara yang telah dirubah dengan UU No. 9 Tahun 2004 tentang

do
Perubahan Atas Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 tentang
gu Peradilan Tata Usaha Negara jo. UU No. 51 Tahun 2009 tentang

In
A
Perubahan Kedua atas Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 tentang

Peradilan Tata Usaha Negara;


ah

lik
Bahwa gugatan ini diajukan dan didaftarkan Penggugat ke

Kepaniteraan Pengadilan Negeri Tata Usaha Negara Jakarta pada


am

ub
tanggal 19 November 2018;

Bahwa mengenai hal ini Penggugat mohon menunjuk pada


ep
k

Yurisprudensi Putusan Mahkamah Agung RI, sebagai berikut :


ah

1. Putusan kasasi Mahkamah Agung RI No. 5 K/TUN/1992


R

si
tanggal 21 Januari 1993, yang merumuskan sebagai berikut :

ne
ng

“Jangka waktu termaksud dalam pasal 55 UU No. 5/1986

harus dihitung sejak Penggugat mengetahui adanya

do
gu

keputusan yang merugikannya.”

2. Putusan Peninjauan Kembali Mahkamah Agung RI No. 1


In
A

PK/TUN/1994 tanggal 12 Oktober 1994, yang merumuskan


ah

lik

sebagai berikut :

“Bagi pihak atau orang yang tidak setuju secara langsung


m

ub

(bagi pihak ketiga), tenggang waktu 90 (sembilan puluh) hari

dihitung secara kasuistis, yaitu sejak kapan pihak ketiga


ka

ep

merasakan kepentingan dirugikan oleh surat keputusan yang


ah

menjadi obyek sengketa atau sejak kapan ketiga mengetahui


R

es

surat keputusan yang menjadi Obyek Sengketa tersebut.


M

ng

on

Halaman 18 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
3. Putusan kasasi Mahkamah Agung R.I. No. 41 K/TUN/1994

a
R

si
tanggal 10 Nopember 1994, yang merumuskan sebagai

berikut :

ne
ng
“Bahwa tenggang waktu pengajuan gugatan bagi pihak ketiga

do
yang tidak dituju langsung dari Surat Keputusan Tata Usaha
gu Negara, tenggang waktu tersebut sebagaimana dimaksud

In
A
dalam Pasal 55 Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 dihitung

secara kasuistik sejak pihak ketiga merasa kepentingannya


ah

lik
dirugikan oleh Keputusan Tata Usaha Negara dan sudah

mengetahui adanya Keputusan Tata Usaha tersebut.”


am

III. FAKTA-FAKTA HUKUM DAN DASAR HUKUM GUGATAN

ub
ep
k

A. FAKTA-FAKTA HUKUM
ah

1) Bahwa Penggugat menerima perlakuan tindakan medis yang tidak


R

si
sesuai dengan disiplin profesional kedokteran, sehingga

ne
ng

Penggugat mengajukan pengaduan tertulis kepada Tergugat I

melalui surat Nomor : 185/MRP/-AKS/1346/IV/2016 Perihal

do
gu

Pengaduan atas Adanya Dugaan Pelanggaran Terhadap Disiplin

Kedokteran Indonesia oleh dr. Ivan Sini, Sp. OG, dr. Aryando
In
A

Pradana, Sp.OG dan dr. Reino Rambey, Sp.OG, tanggal 27 April


ah

lik

2016, dengan uraian-uraian fakta sebagai berikut:

a. Bahwa Penggugat dan suaminya bernama Darryl Moris telah


m

ub

menikah selama 3 (tiga) tahun lamanya dan tidak kunjung

memiliki keturunan, sehingga kemudian Penggugat dan


ka

ep

suaminya memutuskan untuk menempuh program bayi


ah

tabung atau dikenal dalam istilah kedokteran sebagai In Vitro


R

es

Fertilization (selanjutnya disebut IVF) di Rumah Sakit Bunda,


M

ng

beralamat di Jl. Teuku Cik Ditiro No.28, Jakarta Pusat;


on

Halaman 19 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
b. Bahwa pada tanggal 20 Maret 2014, Penggugat mulai

menjalani program IVF yang dilaksanakan di Rumah Sakit

ne
ng
Bunda, dengan obstetri dan ginekologi Rumah Sakit Bunda

do
yang tediri dari :
gu 1. dr. Ivan Sini, Sp. OG, (selanjutnya disebut Teradu 1)

In
A
dengan subspesialiasi Infertilitas-Endokrin Reproduksi,

sebagai dokter yang menangani dan bertanggung jawab


ah

lik
pada keseluruhan proses IVF yang dijalani oleh

Penggugat;
am

ub
2. dr. Aryando Pradana, Sp. OG, (selanjutnya disebut

Teradu 2) sebagai dokter yang menangani, memeriksa


ep
k

janin dalam kandungan Penggugat setelah melewati


ah

proses/tahapan IVF;
R

si
3. dr. Reino Rambey, Sp. OG, (selanjutnya disebut Teradu

ne
ng

3) dengan subspesialisasi Fetomaternal, sebagai dokter

yang ditunjuk Teradu 2 untuk melakukan pemeriksaan/

do
gu

screening USG (ultrasonography) 4D terhadap kondisi

janin dalam kandungan Penggugat pada usia kehamilan


In
A

trimester kedua;
ah

lik

c. Bahwa program IVF ini dilakukan selama 7 (tujuh) bulan atau

28 (dua puluh delapan) minggu dan oleh Teradu 1 kemudian


m

ub

telah dinyatakan berhasil ditandai dengan kehamilan

Penggugat yang dibuktikan dengan hasil pemeriksaan USG.


ka

ep

Selanjutnya pemeriksaan rutin kehamilan dilakukan oleh


ah

Teradu 2 dengan menggunakan USG 2D dan 3D,


R

es

pemeriksaan dilakukan setiap bulan dan dimulai sejak usia


M

ng

kandungan trimester pertama hingga trimester ketiga.


on

Halaman 20 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Berdasarkan hasil USG 2D yang dilakukan oleh Teradu 2

a
R

si
tersebut, Teradu 2 tidak pernah menemukan dan/atau

menyampaikan informasi apapun terkait dengan kemungkinan

ne
ng
adanya kelainan yang dialami oleh janin Penggugat. Meskipun

do
Penggugat telah menyampaikan kelu han, yaitu merasakan
gu adanya tanda-tanda terhambatnya perkembangan janin di

In
A
dalam kandungannya, atas seluruh hasil pemeriksaan USG

yang dilakukan terhadap kandungan Penggugat sejak


ah

lik
trimester pertama hingga trimester ketiga tersebut oleh

Teradu 2 kondisi janin dinyatakan dalam keadaan normal;


am

ub
d. Bahwa bahkan pada trimester kedua kehamilan, ketika

kemudian Teradu 2 merujuk Penggugat kepada Teradu 3,


ep
k

rujukan tersebut adalah hanya sebatas untuk memfasilitasi


ah

keinginan Penggugat yang berharap akan dapat melihat


R

si
penampakan wajah dan tubuh janinnya secara lebih jelas

ne
ng

melalui USG 4D, sehingga bukan merupakan rujukan yang

dilandasi oleh adanya kecurigaan Teradu 2 terhadap

do
gu

kemungkinan adanya kelainan -kelainan yang dialami oleh

janin Penggugat;
In
A

e. Terhadap hasil pemeriksaan USG transabdominal pada


ah

lik

trimester kedua yang dilakukan oleh Teradu 3 dengan

metode: GE S8 (4D), oleh Teradu 3 juga dinyatakan bahwa


m

ub

janin berada dalam keadaan normal tanpa kelainan apapun.

Demikian pula halnya dengan hasil pemeriksaan USG yang


ka

ep

dilakukan oleh Teradu 2 pada trimester ketiga, Teradu 2 juga


ah

menyatakan bahwa janin dalam kandungan Penggugat dalam


R

es

kondisi normal dan tidak ditemukan adanya kelainan apapun


M

ng

on

Halaman 21 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
sehingga persalinan diperkirakan dapat dilaksanakan pada

a
R

si
tanggal 23 Desember 2014 ;

f. Bahwa oleh karena seluruh hasil pemeriksaan USG baik yan g

ne
ng
dilakukan pada trimester pertama, kedua, maupun ketiga

do
tersebut dinyatakan bahwa janin yang dikandung oleh
gu Penggugat berada dalam keadaan normal dan sehat, maka

In
A
kemudian Penggugat memutuskan untuk melaksanakan

persalinan dengan metode Seksio Caesarea;


ah

lik
g. Bahwa kemudian pada tanggal 8 Desember 2014, Penggu gat

menjalani proses persalinan dengan metode SC yang


am

ub
ditangani oleh Teradu 2 dan telah lahir seorang bayi

perempuan yang diberi nama Bayou Blue Kayona dengan


ep
k

berat 2200 gram, tinggi 42 cm. Berdasarkan pemeriksaan


ah

dengan electrocardiogram/EKG dan cardiotocography/CTG


R

si
yang dilakukan sebelum proses persalinan, diketahui bahwa

ne
ng

detak jantung janin yang dikandung Penggugat dalam

keadaan normal. Namun demikian pada saat lahir ternyata

do
gu

kondisi Bayi dalam keadaan tidak menangis, mengalami

kesulitan bernafas, serta mempunyai bentuk telinga yang tidak


In
A

utuh. Oleh karenanya, Bayi kemudian dirawat di ruang NICU


ah

lik

(Neonatal Intensive Care Unit) Rumah Sakit Bunda ;

h. Bahwa pada tanggal 9 Desember 2014, melalui informasi dan


m

ub

penjelasan yang diberikan oleh dr. Markus Mualim D, Spa,

selaku dokter ahli di bidang Perinatologi, pihak Rumah Sakit


ka

ep

Bunda secara klinis menyatakan kepada Penggugat bahwa


ah

Bayi tersebut menderita Edward Syndrome sehingga


R

es

kemudian kepada Penggugat dianjurkan untuk segera


M

ng

menjalani tes analisa kromosom terhadap Bayi, yang hasilnya


on

Halaman 22 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
akan diperoleh dalam waktu 2 (dua) minggu setelah tes

a
R

si
tersebut dilakukan;

i. Bahwa berdasarkan Hasil Analisa Kromosom Darah yang

ne
ng
dikeluarkan oleh Laboratorium Klinik Prodia Rumah Sakit

do
Bunda atas rujukan dr. Markus Mualim D, Sp. A serta Hasil
gu Analisis Kromosom tertanggal 15 Desember 2015 yang

In
A
dikeluarkan oleh Yayasan Genneka Klinik Genetik, Lembaga

Biologi Molekuler Eijkman atas rujukan Lab. Prodia Rumah


ah

lik
Sakit Bunda, diperoleh hasil bahwa terdapat kelebihan 1

(satu) buah kromosom 18 (trisomi 18), yang mana kelainan ini


am

ub
disebut dengan Edward Syndrome. Dijelaskan pula dalam

hasil analisis tersebut bahwa kelainan trisomi 18 ini terjadi


ep
k

secara spontan (de-novo) yang disebabkan oleh adanya n on -


ah

disjunction pada proses pembelahan sel pada Meiosis 1 atau


R

si
2. Selain itu, dokter juga berpendapat bahwa kemungkin an

ne
ng

berulangnya kejadian ini adalah sangat kecil dan tidak

diturunkan dari kedua orang tua, sehingga tidak diperlukan

do
gu

pemeriksaan kromosom terhadap Penggugat;

j. Bahwa kemudian pada tanggal 27 Februari 2015, Bayi


In
A

Penggugat kembali ke Rumah Sakit Bunda untuk menjalani


ah

lik

rawat inap (opname) selama 10 (sepuluh) hari. Diagnosa

dokter menyatakan bahwa Bayi mengidap penyakit influenza


m

ub

dan beberapa infeksi yaitu infeksi pada paru -paru dan saluran

kandung kemih, sel darah merah (haemoglobin) yang rendah ,


ka

ep

serta menderita permasalahan sangat serius pada liver yang


ah

mengarah kepada tindakan cangkok liver;


R

es
M

ng

on

Halaman 23 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
k. Bahwa program IVF adalah termasuk dalam kategori proses

a
R

si
kehamilan yang memiliki resiko tinggi. Dikarenakan program

ini hanya dilakukan oleh para orang tua yang kesuli tan u ntu k

ne
ng
memiliki anak, maka berdasarkan Standar Operasional

do
Prosedur POGI (Perhimpunan Obstetri dan Ginekologi
gu Indonesia) terhadap tindakan IVF tersebut, dokter obgyn

In
A
berkewajiban untuk melakukan tes screening yang dilakukan

pada setiap tahapan kehamilan;


ah

lik
l. Bahwa berdasarkan SOP, Program IVF berkaitan dengan

penanganan sejak awal kehamilan sampai dengan


am

ub
menempuh proses persalinan Bayi pada kehamilan yang

memiliki potensi resiko, dokter diharuskan untuk melakukan


ep
k

beberapa tahapan sebagai berikut:


ah

a. Mendiskusikan langkah-langkah yang akan ditempuh dan


R

si
memastikan bahwa kehamilan Penggugat dapat berjalan

ne
ng

dengan aman dan lancar;

b. Melakukan diagnosa secara mendalam guna memastikan

do
gu

bahwa tidak terdapat potensi permasalahan yang

sekiranya akan muncul pada Bayi, dalam masa kehamilan


In
A

Penggugat;
ah

lik

c. Memastikan bahwa kondisi Janin dalam kandungan

Penggugat benar adanya berada dalam keadaan normal


m

ub

dan sehat;

d. Mendampingi Penggugat bersama-sama dengan seluruh


ka

ep

dokter lainnya dengan bidang keahlian khusus yang


ah

diperlukan dalam menangani Penggugat dan janin yang


R

es

dikandungnya dari sejak awal kehamilannya hingga saat


M

ng

on

Halaman 24 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Penggugat menempuh proses persalinan, seperti dokter

a
R

si
spesialis jantung, dokter internis, dokter anak, dan lainnya

m. Bahwa dikaitkan dengan penanganan pada proses persalinan

ne
ng
Bayi Penggugat yang tidak didampingi oleh seluruh Para

do
Teradu khusus yang menangani Penggugat selama menjalan i
gu proses IVF, dikarenakan dokter telah gagal untuk mendeteksi

In
A
kehamilan Penggugat sebagai kehamilan dengan potensi

resiko terjadinya komplikasi dalam persalinan. Sementara


ah

lik
untuk menghindari resiko komplikasi yang dapat

menyebabkan terjadinya kematian, kesakitan, kecacatan pada


am

ub
ibu dan/atau Bayi, sangatlah dibutuhkan upaya pencegahan

proaktif sejak awal kehamilan, selama kehamilan, sampai


ep
k

dengan menjelang persalinan yang dilakukan bersama-sama


ah

oleh tenaga kesehatan/dokter spesialis lainnya;


R

si
n. Bahwa sedangkan merujuk kepada artikel pada website milik

ne
ng

Teradu 1 berjudul “Kromosom dan Potensi Lainnya” yang

ditulis oleh Teradu 3 pada tanggal 18 Maret 2016,

do
gu

pada pokoknya menyebutkan bahwa deteksi kelainan

kromosom dapat diketahui sejak dini, yaitu melalui cara


In
A

invasif dengan dilakukannya pemeriksaan Amniocentesis dan


ah

lik

Chorionic Villus Sampling (CVS) (Sumber :

http://ivansini.com/kromosom-dan-potensi-kelainannya/).
m

ub

Bahwa selain itu, terdapat juga cara non -invasif untuk dapat

mendeteksi kelainan kromosom lebih dini yang saat ini dapat


ka

ep

dilakukan di klinik Visi Scan BIC Jakarta, Rumah Sakit Bunda


ah

(Sumber : http://ivansini.com/kromosom-dan-potensi-kelainannya/),
R

es

yaitu sebagai berikut :


M

ng

on

Halaman 25 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
1. Pemeriksaan USG pada usia kehamilan 10-14 minggu,

a
R

si
dengan cara melihat leher janin (nuchal translusensi) dan ada

tidaknya tulang hidung;

ne
ng
2. Pemeriksaan morfologi lanjutan yang dilakukan pada usia

do
18-22 minggu, dimana tingkat akurasi pemeriksaan USG
gu tersebut hanya berkisar 75-80%;

In
A
3. Pemeriksaan darah (triple test);

4. Non-Invasive Prenatal Screening Test (NIPT), yaitu


ah

lik
pemeriksaan yang dapat mendeteksi 99% kelainan kromosom

hanya dengan memeriksa darah ibu melalui high technology


am

ub
test separate sehingga tidak ada intervensi dari janin, dan

dapat dilakukan setelah usia kehamilan 9 minggu. Menurut


ep
k

Teradu 3, hasil pemeriksaan dari Non -Invasive Prenatal


ah

Screening Test memberikan akurasi yang tinggi dengan


R

si
terdeteksinya kelainan kromosom seperti Down Syndrome

ne
ng

(trisomi 21) dan Edward Syndrome (trisomi 18);

o. Bahwa mengingat Program IVF merupakan kehamilan dengan

do
gu

tingkat resiko yang tinggi, Penggugat justeru tidak pernah

menerima informasi/edukasi mengenai kemungkinan adanya


In
A

kelainan-kelainan yang dapat muncul pada Bayi dan apa


ah

lik

saja/bagaimana cara untuk mendeteksi kelainan -kelainan

tersebut. Adapun sejak menjalani Program IVF hingga proses


m

ub

persalinan, Penggugat hanya memperoleh pemeriksaan jan in

dengan USG 2D dan 3D saja yang dilakukan sejak trimester


ka

ep

pertama hingga trimester ketiga oleh Para Teradu ;


ah

Bahwa sedangkan berdasarkan artikel pada website milik


R

Teradu 1 berjudul “Kromosom dan Potensi Lainnya” yang


es
M

ng

ditulis oleh Teradu 3 pada tanggal 18 Maret 2016, pihak klinik


on

Halaman 26 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Visi Scan BIC Jakarta (Rumah Sakit Bunda) telah

a
R

si
menyediakan berbagai fasilitas lain untuk mendeteksi kelainan

kromosom pada Bayi sejak dini seperti pemeriksaan darah

ne
ng
(triple test) dan Non-Invasive Prenatal Screening Test (NIPT)

do
yang memiliki tingkat akurasi keberhasilan yang tinggi h ingga
gu 99% untuk mendeteksi adanya kelainan kromosom, namun

In
A
pemeriksaan morfologi, pemeriksaan darah (triple test) dan

Non-Invasive Prenatal Screening Test (NIPT) tersebut tidak


ah

lik
pernah diberitahukan maupun ditawarkan kepada Penggugat.

Oleh karenanya, tindakan Para Dokter Teradu tersebut telah


am

ub
melanggar Pasal 45 ayat 3d jo. Pasal 52 huruf a UU Praktek

Kedokteran, yang menyatakan“Pasien dalam menerima


ep
k

pelayanan pada praktek kedokteran mempunyai hak


ah

mendapatkan penjelasan secara lengkap tentang tindakan


R

si
medis.”

ne
ng

p. Bahwa berdasarkan informasi yang kami peroleh dari

beberapa sumber, Teradu 2 ternyata pada faktanya baru

do
gu

menyelesaikan Pendidikan Spesialis Kebidanan dan

Kandungan di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia,


In
A

sehingga Penggugat berkesimpulan bahwa Teradu 2 belum


ah

lik

memiliki pengalaman yang cukup dalam menangani pasien,

khususnya pasien-pasien yang sedang menjalani Program


m

ub

IVF yang notabene merupakan kehamilan dengan tingkat

resiko yang tinggi;


ka

ep

Bahwa kurangnya pengalaman yang dimiliki oleh Teradu 2


ah

tersebut berakibat langsung bagi Penggugat karena Teradu 2


R

es

tidak dapat menemukan indikasi-indikasi apapun terkait


M

ng

adanya kelainan di janin Penggugat, termasuk salah satunya


on

Halaman 27 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
indikasi banyaknya air ketuban Penggugat pada pemeriksaan

a
R

si
USG di trimester pertama kehamilan, yang menurut para ahli

kandungan lain, hal tersebut jelas-jelas menunjukkan janin

ne
ng
Penggugat tidak dapat menelan dengan baik, sehingga

do
terdapat indikasi adanya kelainan pada janin Penggugat.
gu Apabila Teradu 2 cukup berpengalaman, tentunya Teradu 2

In
A
dapat mendeteksi adanya kelainan pada janin Penggugat

lebih awal, serta merujuk Penggugat ke Ahli Fetomaternal


ah

lik
yang lebih berkompeten untuk melakukan pemeriksaan dini;

Bahwa selain itu, berdasarkan Laporan Ultrasonografi 4D


am

ub
trimester 2 pada tanggal 21 Agustus 2014. Teradu 3 telah

ditunjuk oleh Teradu 2 untuk melakukan pemeriksaan


ep
k

Ultrasonografi 4D terhadap janin Penggugat, namun melalui


ah

Ultrasonografi 4D tersebut, Teradu 3 sama sekali tidak dapat


R

si
mendeteksi adanya kelainan fisik pada janin Penggugat, yaitu

ne
ng

ukuran dan bentuk kuping yang tidak normal, Teradu 3 tetap

berpendapat tidak ada kelainan yang berarti;

do
gu

Bahwa tujuan Penggugat melakukan pemeriksaan

Ultrasonografi 4D adalah agar Penggugat dapat mengetahui


In
A

lebih dini apabila terdapat kelainan fisik atau kelainan lainnya


ah

lik

pada janin Penggugat, tetapi yang terjadi adalah nihil,

sebagaimana disampaikan dalam Laporan Ultrasonografi 4D


m

ub

tanggal 21 Agustus 2014, Teradu 3 tetap tidak menemukan

kekurangan apapun pada kehamilan Penggugat. Oleh


ka

ep

karenanya Penggugat berpendapat, Rumah Sakit tempat


ah

Teradu 3 bekerja memang memiliki peralatan yang lengkap.


R

es

Tetapi Teradu 3 sebagai dokter yang melakukan pemeriksaan


M

ng

dan menjalankan peralatan Ultrasonografi 4D tersebut tidak


on

Halaman 28 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
teliti memeriksa Penggugat dan tidak memiliki kompetensi

a
R

si
yang cukup dalam ilmu Fetomaternal. Apabila Teradu 3 belu m

memiliki kompetensi yang cukup untuk melakukan screening

ne
ng
dan deteksi dini kelainan terhadap bayi, seharusnya Teradu 2

do
merujuk Penggugat kepada dokter yang lebih ahli dalam hal
gu tersebut, yaitu dokter dengan gelar keahlian Fetomaternal

In
A
dan berpengalaman untuk melakukan pemeriksaan 4D, bukan

kepada Teradu 3 yang tidak memiliki gelar keahlian


ah

lik
Fetomaternal;

q. Bahwa perlu Penggugat kemukan bahwa Penggugat merasa


am

ub
sangat bersyukur kepada Allah SWT atas lahirnya Bayou Blue

Kayona meskipun dilahirkan dengan kelainan genetik. Perlu


ep
k

menjadi perhatian bahwa alasan dan dasar Penggugat


ah

mengajukan Pengaduan terhadap Para Dokter Teradu ke


R

si
Tergugat I disebabkan karena Para Dokter Teradu tidak dapat

ne
ng

mendeteksi lebih awal adanya kelainan pada janin Bayi,

sehingga apabila Penggugat dapat mengetahui informasi

do
gu

tersebut lebih awal, tentunya Penggugat dapat

mempersiapkan diri baik secara psikologis maupun finansial.


In
A

Namun, oleh karena Penggugat dalam proses kehamilan


ah

lik

ditangani oleh dokter-dokter yang tidak berpengalaman,

Penggugat mengalami guncangan jiwa yang begitu besar


m

ub

setelah mengetahui Bayi yang lahir menderita Edward

Syndrome;
ka

ep

2) Bahwa adapun pengaduan Penggugat sesuai surat Nomor :


ah

185/MRP/-AKS/1346/IV/2016 Perihal Pengaduan atas Adanya


R

es

Dugaan Pelanggaran Terhadap Disiplin Kedokteran Indonesia


M

ng

oleh dr. Ivan Sini, Sp. OG, dr. Aryando Pradana, Sp.OG dan dr.
on

Halaman 29 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Reino Rambey, Sp.OG, tanggal 27 April 2016, pada pokoknya

a
R

si
menyatakan bahwa Para Dokter Teradu tersebut telah melakukan

Pelanggaran Disiplin Kedokteran sebagaimana diatur dalam

ne
ng
Keputusan Konsil Kedokteran Indonesia No 17/KKI/KEP/VIII/2006

do
tentang Pedoman Penegakan Disiplin Profesi Kedokteran Konsil
gu Kedokteran Indonesia (selanjutnya disebut Kepkonsil 17/2006);

In
A
3) Bahwa Penggugat dalam hal ini sangat dirugikan akibat tindakan -

tindakan yang dilakukan oleh Para Dokter Teradu, yang telah


ah

lik
secara nyata melanggar Kepkonsil 17/2006, yaitu sebagai

berikut :
am

ub
a. Para Teradu tidak memiliki kompetensi/pengalaman yang

cukup dalam memonitor kehamilan Penggugat sehingga


ep
k

gagal mendeteksi dini gejala-gejala kelainan dalam


ah

perkembangan janin Penggugat selama 9 bulan


R

si
kehamilannya (12 kali pemeriksaan USG), sehingga telah

ne
ng

melanggar BAB III Pelanggaran Angka 1 Kepkonsil 17/2006

karena melakukan praktik kedokteran dengan tidak

do
gu

kompeten;

b. Teradu 1 dan Teradu 2 tidak merujuk Penggugat untuk


In
A

melakukan screening kandungan ke Ahli Fetomaternal gu n a


ah

lik

mewaspadai segala faktor resiko yang ada, mengingat

kehamilan Pengadu melalui proses IVF merupakan kategori


m

ub

kehamilan beresiko tinggi, sehingga telah melanggar BAB III

Pelanggaran Angka 2 Kepkonsil 17/2006 karena tidak


ka

ep

merujuk pasien kepada dokter lain yang memiliki kompetensi


ah

sesuai;
R

es
M

ng

on

Halaman 30 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
c. Teradu 3 tidak memiliki kompetensi dan pengalaman yang

a
R

si
cukup terutama gelar keahlian Fetomaternal saat melakukan

USG skrining 4D terhadap janin Penggugat, sehingga telah

ne
ng
melanggar BAB III Pelanggaran Angka 1 Kepkonsil 17/2006

do
karena melakukan praktik kedokteran dengan tidak
gu kompeten;

In
A
d. Sebagai akibat dari Para Teradu tidak memiliki

kompetensi/pengalaman yang cukup dalam memonitor


ah

lik
perkembangan janin Penggugat dan tidak merujuk

Penggugat untuk melakukan skrining kandungan Penggugat


am

ub
kepada Ahli Fetomaternal, maka Penggugat tidak

mendapatkan informasi secara dini kelainan Edward


ep
k

Syndrome yang diderita Janin Pengugat, sehingga


ah

Penggugat tidak mempunyai kesempatan untuk memilih


R

si
akan meneruskan kehamilannya atau tidak, serta tidak dapat

ne
ng

mempersiapkan segala kebutuhan yang diperlukan bagi

calon Bayi Pengugat apabila dilahirkan dalam keadaan

do
gu

mengidap kelainan Edward Syndrome, sehingga telah

melanggar BAB III Pelanggaran Angka 6 Kepkonsil 17/2006,


In
A

yang menyatakan bahwa “dalam penata-laksanaan pasien,


ah

lik

melakukan yang seharusnya tidak dilakukan atau tidak

melakukan yang seharusnya dilakukan, sesuai dengan


m

ub

tanggung jawab profesionalnya. Tanpa alasan pembenar

atau pemaaf yang sah, sehingga dapat membahayakan


ka

ep

pasien”;
ah

4) Bahwa setelah Penggugat mengajukan pengaduan secara tertu lis


R

es

pada tanggal 27 April 2016, selanjutnya Penggugat baru diundang


M

ng

pertama kalinya oleh Tergugat I untuk hadir dalam pemeriksaan


on

Halaman 31 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
kasus dugaan pelanggaran disiplin kedokteran dengan

a
R

si
pengaduan Nomor Register 15/P/MKDKI/V/2016, yang diadakan

pada hari Jumat tanggal 10 Maret 2017, bertempat di Ruang

ne
ng
Sidang I, Gedung Konsil Kedokteran Indonesia, Jln. Teuku Cik

do
Ditiro No. 6, Gondangdia, Jakarta Pusat, berdasarkan Surat
gu Nomor 364/U/MKDKI/III/2017 Perihal Su rat Undangan tanggal 03

In
A
Maret 2017, undangan sidang mana baru diterima Penggugat dari

Tergugat I setelah 1 (satu tahun) lamanya menunggu sejak


ah

lik
Penggugat mendaftarkan Pengaduan di Tergugat I;

5) Bahwa setelah sekian lama menunggu penyelesaian atas


am

ub
pengaduan Penggugat selama lebih dari 2 (dua) tahun sejak

Pengaduan diajukan pada tanggal 27 April 2016, maka Tergugat I


ep
k

mengeluarkan keputusan sebagaimana tertuang dalam Objek


ah

Sengketa I, yang pada pokoknya menyatakan bahwa


R

si
“berdasarkan fakta yang terungkap di muka sidang dan

ne
ng

pertimbangan Majelis Pemeriksa Disiplin maka Majelis Pemeriksa

Disiplin menjatuhkan Putusan terhadap Para Teradu tidak

do
gu

ditemukan pelanggaran disiplin profesi kedokteran sebagaimana

diatur dalam Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 4


In
A

Tahun 2011 tentang Disiplin Profesional Dokter dan Dokter Gigi.”


ah

lik

Kemudian Penggugat baru menerima salinan resmi Objek

Sengketa I tersebut pada tanggal 27 Agustus 2018 dari


m

ub

Tergugat II;
ka

B. DASAR HUKUM GUGATAN


ep

Berdasarkan Pasal 53 ayat (2) Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004,


ah

alasan-alasan yang dapat dijadikan dasar gugatan Pengadilan Tata


es

Usaha Negara adalah “a. Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat
M

ng

itu bertentangan dengan peraturan perundangan yang berlaku; b.


on

Halaman 32 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu bertentangan dengan

a
R

si
asas-asas umum pemerintahan yang baik.” Adapun alasan-alasan

yang menjadi dasar gugatan Penggugat ini, adalah sebagai berikut :

ne
ng
1) Keputusan Tata Usaha Negara bertentangan dengan peraturan

do
perundangan yang berlaku
gu 1. Objek Sengketa tidak memenuhi minimal syarat formil suatu

In
A
keputusan lembaga yang berwenang memeriksa dan

mengadili suatu perkara;


ah

lik
Bahwa Objek Sengketa sama sekali tidak memuat alasan

dan dasar keputusan serta aturan hukum apa yang dijadikan


am

ub
pertimbangan MPD untuk mengadili dan mengambil

keputusan sebagaimana yang Pasal 50 (1) Undang-Undang


ep
k

Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman jo.


ah

Pasal 184 (1) dan 319 HIR dan Pasal 195, 618 RBg;
R

si
Bahwa hal ini terlihat jelas dari Objek Sengketa I yang hanya

ne
ng

memuat Pertimbangan yang tidak sampai 1 lembar saja dan

tidak memberikan pertimbangan hukum yang komprehensif

do
gu

yang berisi tentang analisis, argumentasi, pendapat atau

kesimpulan yang berkaitan dengan alat bukti maupun


In
A

keterangan saksi-saksi yang terungkap di


ah

lik

persidangan/pemeriksaan ;

Bahwa mengenai hal ini Penggugat mohon menunjuk pada


m

ub

Putusan MA No. 4434 K/Sip/1986 jo. Putusan MA No. 672

K/Sip/1972, yang menyatakan bahwa suatu putusan yang


ka

ep

tidak memenuhi pertimbangan hukum yang berisi tentang


ah

analisis, argumentasi, pendapat atau kesimpulan hukum


R

es

hakim yang memeriksa perkara berkaitan dengan alat bukti


M

ng

apakah sudah memenuhi syarat formil dan materiil dan dalil


on

Halaman 33 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
gugatan dan/atau bantahan yang terbukti merupakan

a
R

si
Putusan Yang Tidak Cukup Pertimbangan (Niet Voldoende

Gemotiveerd) Dan Harus Dibatalkan;

ne
ng
Bahwa, sebagai akibat tidak adanya pertimbangan dan

do
penilaian masing-masing bukti yang diajukan oleh
gu Penggugat maupun Para Dokter Teradu maka tidak dapat

In
A
diketahui apa yang menjadi pertimbangan Tergugat I dalam

memberikan keputusan terhadap pengaduan tersebut.


ah

lik
Bahwa pada dasarnya dalam setiap gugatan harus memuat

pertimbangan majelis hakim mengenai seluruh bukti-bukti


am

ub
yang diajukan oleh para pihak dalam persidangan dan atas

argumentasi para pihak, sehingga terlihat bukti apa saja


ep
k

yang diajukan oleh para pihak dan dasar/pertimbangan


ah

majelis hakim dalam mengambil keputusan akhir;


R

si
Bahwa namun terhadap masing-masing bukti yang

ne
ng

telah diajukan oleh Penggugat, terdapat sebagian bukti yan g

tidak dimuat dalam keputusan Tergugat I, sehingga

do
gu

pertimbangan/penilaian atas bukti-bukti tersebut tidak dapat

dipertanggungjawabkan dimuka umum. Dalam hal ini tidak


In
A

ada transparansi oleh Tergugat I dalam menyusun


ah

lik

keputusan;

Bahwa berdasarkan Pasal 64 UU 29/2004 jo. Perkonsil


m

ub

2/2011 jo. Perkonsil 3/2011 yang memberikan tugas dan

kewenangan kepada Tergugat I untuk memutus kasus


ka

ep

pelanggaran disiplin dokter dan dokter gigi, menentukan ada


ah

tidaknya kesalahan yang dilakukan dokter dan dokter gigi


R

es

teradu. Dengan kata lain Tergugat I mengadili mengenai


M

ng

apakah adanya pelanggaran disiplin profesional dokter dan


on

Halaman 34 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dokter gigi. Dalam memutus (mengadili), Tergugat I

a
R

si
seharusnya berpola pikir layaknya majelis hakim pada

lembaga peradilan umum dalam mengambil keputusan atau

ne
ng
putusan dan hasil pikiran tersebut berupa pertimbangan

do
maupun pendapat seharusnya tertuang dengan jelas, baik
gu dan benar dalam Keputusan MKDKI;

In
A
Bahwa Perkonsil yang memuat mengenai syarat formil dan

materil suatu keputusan MKDKI yaitu Perkonsil 16/KKI/


ah

lik
PER/VIII/2006, telah dicabut dan dinyatakan tidak berlaku

oleh Perkonsil 2/2011 sedangkan Perkonsil 2/2011 sama


am

ub
sekali tidak memuat syarat formil dan materil suatu

keputusan MKDKI. Dalam hal ini adanya kekosongan hukum


ep
k

sehingga Tergugat I tidak mempunyai pedoman dalam


ah

menyusun keputusan;
R

si
Bahwa tidak adanya Perkonsil yang mengatur syarat formil

ne
ng

dan materil keputusan MKDKI maka seharusnya Tergugat

atas kesadaran sendiri setidak-tidaknya dapat mengacu

do
gu

kepada UU 48/2009 tentang keku asaan kehakiman sebagai

lex generalis dari hukum acara Indonesia demi menghasilkan


In
A

keputusan yang seadil-adilnya bagi Penggugat maupun Para


ah

lik

Dokter Teradu. Namun nyatanya kekosongan hukum

tersebut dijadikan kesempatan bagi Tergugat untuk


m

ub

menghasilkan keputusan yang seadanya, semena-mena,

asal-asalan, dan sangat tidak menunjukan buah pikiran


ka

ep

Tergugat selaku pemeriksa dan pemutus sengketa;


ah

Bahwa menurut Benjamin Mangkoedilaga, mantan Hakim


R

es

Pengadilan Tata Usaha Negara sejak tahun 1991-1999,


M

ng

dalam bukunya yang berjudul Alun-alun Timur


on

Halaman 35 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Rangkasbitung ke Medan Merdeka Utara Jakarta (Jakarta:

a
R

si
PT Kompas Media Nusantara, 2002, hal. 129), bagi seorang

Hakim adalah suatu keharusan setiap putusan maupun

ne
ng
penetapan yang diambilnya memenuhi unsur-unsur

do
akademis, filosofis dan sosoiologis :
gu a. Akademis dalam arti bahwa setiap putusan maupun

In
A
penetapan yang diambil, haruslah didukung dan

berdasarkan dalil-dalil ilmiah dan akademis;


ah

lik
b. Filosofis dalam arti bahwa setiap putusan atau

penetapan yang diambilnya, haruslah memenuhi rasa


am

ub
keadilan ;

c. Sosiologis yang berarti putusan atau penetapan dari


ep
k

seorang hakim dapat diterima rasa keadilan


ah

masyarakat ;
R

si
Bahwa Majelis Hakim dalam mengambil keputusan tidak saja

ne
ng

harus memperhatikan dan mempertimbangkan peraturan

perundangan (aspek akademis) tapi juga hukum yang

do
gu

tumbuh dan berkembang di masyarakat (aspek filosofis dan

aspek sosiologis). Dengan begitu, jika suatu putusan


In
A

maupun penetapan telah memenuhi unsur akademis,


ah

lik

filosofis dan sosiologis diatas, nyatalah bahwa putusan dan

penetapan tersebut adalah putusan dan penetapan yang


m

ub

hidup, yang baik dan benar, yang akan memenuhi rasa

keadilan dan menyatakan kebenaran bagi para pihak;


ka

ep

Bahwa Drs. H. Wildan Suyuthi, S.H., M.H. sebagai Ketua


ah

Pengadilan Tinggi Agama Semarang dalam Teknik


R

es

Pembuatan Putusan, menyatakan putusan yang baik adalah


M

ng

putusan yang memenuhi kebutuhan teoritis dan praktis.


on

Halaman 36 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Teoritis isi dan pertimbangan dalam putusan tersebut dapat

a
R

si
dipertanggungjawabkan menurut ilmu hukum dan praktis

berarti dapat menyelesaikan persoalan, dirasa benar,

ne
ng
adil dapat diterima oleh para pihak. Putusan yang

do
demikian didalamnya terkandung keadilan, kepastian dan
gu kemanfaatan. Putusan yang mengandung keadilan,

In
A
kepastian dan kemanfaatan itu dapat tercapai ketika

Hakim dalam mengkonstruksi putusan mempertimbangkan


ah

lik
3 aspek, yaitu :

a. Aspek Yuridis : Putusan yang memenuhi aspek yuridis


am

ub
hukum tertulis, putusan mendasarkan pada pada pasal-

pasal peraturan perundang- undangan :


ep
k

b. Aspek Sosiologis : Putusan yang memenuhi aspek


ah

sosiologis, putusan tidak bertentangan dengan hukum


R

si
yang hidup dalam masyarakat (kebiasaan masyarakat) ;

ne
ng

c. Aspek Filosofis: Putusan yang memenuhi aspek filosofis,

putusan tidak saja mendasarkan pada teks Undang-

do
gu

Undang yang tersurat, tetapi mendasarkan pada

semangat/roh latar belakang lahirnya peraturan


In
A

perundang-undangan itu sendiri;


ah

lik

Bahwa selanjutnya menurut Drs. H. Wildan Suyuthi, S.H.,

M.H., sebuah putusan yang baik tentunya tidak sekedar


m

ub

formulasinya saja, akan tetapi harus didukung dan sesuai

dengan proses persidangan. Seorang Hakim yang sarat


ka

ep

dengan teori-teori keilmuan, utamanya bidang hukum formil


ah

maupun hukum materiil dapat diaplikasikan dalam


R

es

pemeriksaan persidangan dengan tepat dan benar.


M

ng

Kemudian dapat dituangkan dalam bentuk Putusan yang


on

Halaman 37 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dapat memenuhi rasa keadilan dan memberikan kepastian

a
R

si
hukum serta dapat memberikan manfaat kepada para pihak

yang bersengketa;

ne
ng
Bahwa kata adil merupakan suatu hal yang sulit

do
didefinisikan, meski sering didefinisikan dengan
gu menempatkan sesuatu pada tempatnya, tetapi hal yang

In
A
dapat dirasakan ialah ketika para pihak membaca

pertimbangan hukum hakim yang benar, rasional, obyektif,


ah

lik
kongkrit, jelas dan cermat maka pihak-pihak yang membaca

putusan itu akan mengerti dengan baik mengapa ia


am

ub
dikalahkan ataupun mengapa ia dimenangkan melalui

pertimbangan, penilaian, dan pendapat majelis hakim,


ep
k

karena pada pertimbangan hukumlah terletak jantung


ah

putusan. Apabila si pembaca (baik para pihak maupun


R

si
masyarakat umum) saja mengerti dengan pertimbangan dan

ne
ng

keputusan majelis hakim dan terlepas pembaca mampu

menilai apakah keputusan yang diberikan adil atau tidak,

do
gu

maka keputusan tersebut dapat dikatakan baik;

2. Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan diatas dan


In
A

melihat Objek Sengketa , Penggugat tidak menemukan


ah

lik

sama sekali aspek akademis atau aspek yuridis maupun

aspek sosiologis dan aspek filosofis yang mendasari


m

ub

Tergugat mengambil keputusan demikian dalam Objek

Sengketa. Atas hal ini Penggugat tidak dapat menerima


ka

ep

Objek Sengketa karena Penggugat tidak mengetahui


ah

mengapa Penggugat dikalahkan dan apa alasan Para Dokter


R

es

Teradu yang dimenangkan oleh Tergugat. Oleh karena itu,


M

ng

Penggugat merasa Objek Sengketa I yang diterbitkan oleh


on

Halaman 38 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Tergugat I adalah seadanya, tidak dipertimbangakan dengan

a
R

si
baik dan benar, semena-mena, dan tidak adil, tidak benar,

dan tidak dapat diterima oleh Penggugat;

ne
ng
Bahwa, berdasarkan uraian di atas, Objek Sengketa I telah

do
bertentangan dengan peraturan perundangan yang berlaku
gu sebagaimana Pasal 53 ayat (2) huruf a Undang-Undang

In
A
Nomor 9 Tahun 2004 ;

2) Keputusan Tata Usaha Negara bertentangan dengan asas-asas


ah

lik
umum pemerintahan yang baik
am

ub
1. Bahwa Objek Sengketa dalam perkara a quo melanggar

asas-asas umum pemerintahan yang baik sebagaimana


ep
diatur di dalam Pasal 53 ayat (2) huruf b Undang-Undang
k
ah

Nomor 9 Tahun 2004 jo. Pasal 3 Undang-Undang Nomor 28


R

si
Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Pemerintahan yang

Baik (untuk selanjutnya disebut UU 28/1999) yaitu “kepastian

ne
ng

hukum; keterbukaan; proporsionalitas; profesionalitas;

do
gu

akuntabilitas.”;

2. Bahwa berdasarkan Penjelasan asas kepastian hukum


In
A

sebagaimana Pasal 3 angka 1 UU 28/1999, “yang dimaksud

dengan asas kepastian hukum adalah asas dalam negara


ah

lik

hukum yang mengutamakan landasan peraturan perundang -

undangan, kepatutan, dan keadilan dalam setiap kebijakan


m

ub

Penyelenggaraan Negara;”
ka

a. Bahwa terlihat dari keputusan Tergugat I, Tergugat I


ep

tidak menerapkan asas kepastian hukum yang mana


ah

terlihat dari hasil keputusan Tergugat seperti yang sudah


es

diuraikan sebelumnya dalam angka 1 mengenai Objek


M

ng

on

Halaman 39 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Sengketa I yang setidak-tidaknya menggambarkan suatu

a
R

si
keputusan hakim menurut UU 48/2009;

b. Bahwa proses pemeriksaan yang berlarut-larut lamanya

ne
ng
Tergugat I menangani pengaduan Penggugat selama

do
lebih dari 2 (dua) tahun, yang mana Penggugat
gu mengajukan pengaduan tertanggal 27 April 2016 dan

In
A
salinan keputusan baru diterima Penggugat pada tanggal

27 Agustus 2018;
ah

lik
c. Bahwa penanganan pengaduan yang terkesan

seadanya, semena-mena, dan tanpa pertimbangan yan g


am

ub
matang terlihat jelas dari keputusan Tergugat I, serta

lamanya penanganan pengaduan selama lebih dari 2


ep
k

(dua) tahun, serta hasil keputu san yang sama sekali


ah

tidak menunjukan keadilan, maka jelas Tergugat I tidak


R

si
menerapkan asas kepastian hukum dengan baik;

ne
ng

3. Bahwa berdasarkan Penjelasan asas keterbukaan

sebagaimana Pasal 3 angka 4 UU 28/1999, “yang dimaksud

do
gu

dengan asas keterbukaan adalah asas yang membuka diri

terhadap hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang


In
A

benar, jujur, dan tidak diskriminatif tentang penyelenggaraan


ah

lik

negara dengan tetap memperhatikan perlindungan atas hak

asasi pribadi, golongan dan rahasia negara;” Bahwa isi dari


m

ub

Keputusan Tergugat I terkesan ditutupi/dirahasiakan

sehingga tidak ada keterbukaan kepada Penggugat mau pu n


ka

ep

masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar, jujur


ah

dan tidak diskriminatif berdasarkan Keadilan Bukan


R

es

Kehormatan. Isi jawaban dokter teradu, saksi atau ahli serta


M

ng

pertimbangan atau penilaian setiap alat bukti yang diajukan


on

Halaman 40 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
selama dalam proses pemeriksaan/persidangan, yang

a
R

si
menjadi dasar keputusan sebagaimana telah Penggugat

uraikan tersebut diatas seharusnya dapat dimuat secara

ne
ng
jelas dalam pertimbangan pada salinan putusan;

do
4. Bahwa berdasarkan Penjelasan asas proporsionalitas
gu sebagaimana Pasal 3 angka 5 UU 28/1999, “yang dimaksud

In
A
dengan asas proporsionalitas adalah asas yang

mengutamakan keseimbangan antara hak dan kewajiban


ah

lik
Penyelenggaraan Negara;” Bahwa, Objek Sengketa

bertentangan dengan asas proporsionalitas dimana tidak


am

ub
adanya keseimbangan dalam penilaian Majelis Hakim atas

alat bukti yang diajukan Penggugat yang terlihat jelas,


ep
k

dimana majelis hakim tidak memuat sama sekali apa


ah

pertimbangan dan penilaiannya atas alat bukti yang diajukan


R

si
Penggugat dalam persidangan sehingga Tergugat I dapat

ne
ng

mengambil keputusan yang demikian. Ditambah Penggugat

tidak dapat melakukan upaya banding/keberatan terhadap

do
gu

keputusan Tergugat karena hanyalah dokter/teradu yang

merasa dirugikan saja yang dapat mengajukan keberatan;


In
A

5. Bahwa berdasarkan Penjelasan asas profesionalitas


ah

sebagaimana Pasal 3 angka 6 UU 28/1999, “yang dimaksud


lik

dengan asas profesionalitas adalah asas yang


m

ub

mengutamakan keahlian yang berlandaskan kode etik dan

ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;”


ka

ep

Bahwa pertimbangan Objek Sengketa I yang jumlahnya


ah

hanya 1 (satu) lembar, terlihat seadanya, semena-mena dan


R

es

asal-asalan, serta penanganan pengaduan yang lama dan


M

ng

berlarut-larut menunjukan Tergugat sangatlah tidak


on

Halaman 41 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
profesional dalam menangani pengaduan. Ditambah adan ya

a
R

si
kekosongan hukum mengenai syarat formil dan materil suatu

keputusan MKDKI (Objek Sengketa I) seharusnya Tergugat I

ne
ng
menurut hukum dapat menerapkan UU 48/2009 tentang

do
kekuasaan kehakiman sebagai pedoman dalam menyusun
gu keputusan yang baik;

In
A
6. Bahwa penjelasan asas akuntabilitas sebagaimana Pasal 3

angka 7 UU 28/1999, “yang dimaksud dengan asas


ah

lik
akuntabilitas adalah asas yang menentukan bahwa setiap

kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan Penyelenggaraan


am

ub
Negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada

masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan


ep
k

tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan


ah

perundang-undangan yang berlaku.” Bahwa dengan


R

si
dikeluarkannya keputusan Tergugat yang seadanya,

ne
ng

semena-mena, dan terkesan asal-asalan, serta tidak adanya

kesempatan bagi Penggugat untuk dapat mengajukan

do
gu

banding ataupun kasasi, tentunya Objek Sengketa I yang

dikeluarkan Tergugat I menurut hukum tidak dapat


In
A

dipertanggungjawabkan, bahkan tidak sesuai dengan


ah

lik

peraturan perundang-undangan yang berlaku dan peratu ran

kedokteran yang berlaku;


m

ub

7. Bahwa dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Objek

Sengketa I dan Objek Sengketa II, Objek Sengketa III dan


ka

ep

Objek Sengketa IV telah memenuhi rumusan Pasal 53 ayat


ah

(2) Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004, yang pada


R

es

pokoknya menyatakan bahwa Keputusan Tata Usaha


M

ng

Negara yang digugat itu bertentangan dengan peraturan


on

Halaman 42 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
perundangan yang berlaku maupun asas-asas umum

a
R

si
pemerintahan yang baik.

Berdasarkan atas alasan-alasan yang telah diuraikan diatas, Penggugat mohon

ne
ng
kiranya Pengadilan Tata Usaha Negara yang memeriksa dan mengadili perkara

do
a quo berkenan memberikan putusan sebagai berikut :
gu
DALAM POKOK PERKARA :

In
A
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya ;

2. Menyatakan Batal atau Tidak Sah :


ah

lik
Objek Sengketa yang diterbitkan TERGUGAT I berupa:

1) Surat Putusan Majelis Pemeriksa Disiplin Majelis Kehormatan Disiplin


am

ub
Kedokteran Indonesia Atas Pengaduan Nomor 15/P/MKDKI/V/2016

tanggal 2 Mei 2018, tentang tidak ditemukan pelanggaran profesi atas


ep
k

nama dr. Ivan Rizal Sini, Sp.OG, dr. Aryando Pradana, Sp.OG, dan dr.
ah

Reino Rambey, Sp.OG.


R

si
dan Objek Sengketa yang diterbitkan TERGUGAT II berupa:

ne
ng

1) Surat Keputusan Konsil Kedokteran Indonesia No: 64/KKI/KEP/VIII/2018,

tertanggal 8 Agustus 2018, tentang tidak ditemukan pelanggaran profesi,

do
gu

atas nama dr. Ivan Rizal Sini, Sp.OG.

2) Surat Keputusan Konsil Kedokteran Indonesia No: 65/KKI/KEP/VIII/2018,


In
A

tertanggal 8 Agustus 2018, tentang tidak ditemukan pelanggaran profesi,


ah

lik

atas nama dr. Aryando Pradana, Sp.OG; dan

3) Surat Keputusan Konsil Kedokteran Indonesia No: 66/KKI/KEP/VIII/2018,


m

ub

tertanggal 8 Agustus 2018, tentang tidak ditemukan pelanggaran profesi,

atas nama dr. Reino Rambey Sp.OG.


ka

ep
ah

es
M

ng

on

Halaman 43 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
3. Mewajibkan Tergugat I dan Tergugat II untuk mencabut :

a
R

si
Objek Sengketa yang diterbitkan TERGUGAT I berupa:

1) Surat Putusan Majelis Pemeriksa Disiplin Majelis Kehormatan Disiplin

ne
ng
Kedokteran Indonesia Atas Pengaduan Nomor 15/P/MKDKI/V/2016

do
tanggal 2 Mei 2018, tentang tidak ditemukan pelanggaran profesi atas
gu nama dr. Ivan Rizal Sini, Sp.OG, dr. Aryando Pradana, Sp.OG, dan dr.

In
A
Reino Rambey, Sp.OG.

dan Objek Sengketa yang diterbitkan TERGUGAT II berupa:


ah

lik
1) Surat Keputusan Konsil Kedokteran Indonesia No: 64/KKI/KEP/VIII/2018,

tertanggal 8 Agustus 2018, tentang tidak ditemukan pelanggaran profesi,


am

ub
atas nama dr. Ivan Rizal Sini, Sp.OG.

2) Surat Keputusan Konsil Kedokteran Indonesia No: 65/KKI/KEP/VIII/2018,


ep
k

tertanggal 8 Agustus 2018, tentang tidak ditemukan pelanggaran profesi,


ah

atas nama dr. Aryando Pradana, Sp.OG; dan


R

si
3) Surat Keputusan Konsil Kedokteran Indonesia No: 66/KKI/KEP/VIII/2018,

ne
ng

tertanggal 8 Agustus 2018, tentang tidak ditemukan pelanggaran profesi,

atas nama dr. Reino Rambey Sp.OG.

do
gu

4. Menghukum Para Tergugat untuk membayar biaya perkara ini.

ATAU :
In
A

Apabila Pengadilan dalam perkara ini berpendapat lain mohon putusan yang
ah

lik

seadil-adilnya (ex aequo et bono);

Menimbang, bahwa dalam persidangan tanggal 27 Desember 2018,


m

ub

Majelis Hakim telah menerima Permohonan Intervensi dari dr. Ivan Rizal Sini,
ka

Sp.OG., dr. Aryando Pradana, Sp.OG., dan dr. Reino Rambey, Sp.OG., sesuai
ep

suratnya tertanggal 17 Desember 2018, yang masing-masing telah didaftarkan di


ah

Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta pada tanggal 27 Desember


es
M

2018 dibawah register Nomor : 272/G/2018/PTUN-JKT/INTV;


ng

on

Halaman 44 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menimbang, bahwa atas Permohonan Intervensi tersebut, Majelis Hakim

a
R

si
telah mengambil sikap dan menjatuhkan Putusan Sela Nomor: 272/G/2018/PTUN -

JKT, pada tanggal 3 Januari 2019, yang pada pokoknya mengabulkan

ne
ng
permohonan Pemohon Intervensi atas nama dr. Ivan Rizal Sini, Sp.OG., sebagai

do
Tergugat II Intervensi I, dr. Aryando Pradana, Sp.OG., sebagai Tergugat II
gu
Intervensi II dan dr. Reino Rambey, Sp.OG., sebagai Tergugat II Intervensi III;

In
A
Menimbang, bahwa atas Gugatan Penggugat tersebut, Tergugat I,

Tergugat II, Tergugat II Intervensi I, Tergugat II Intervensi II dan Tergugat II


ah

lik
Intervensi III telah mengajukan Jawabannya pada persidangan tanggal 17 Januari

2019, yaitu sebagai berikut :


am

ub
JAWABAN TERGUGAT I ep
I. DALAM EKSEPSI
k

A. KOMPETENSI ABSOLUT
ah

R
1. Bahwa gugatan Penggugat pada hakekatnya mempersoalkan surat

si
yang diterbitkan oleh Tergugat I yaitu :

ne
ng

Surat Tergugat I dalam hal ini Surat Putusan Majelis Pemeriksa

Disiplin Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia Atas

do
gu

Pengaduan Nomor 15/P/MKDKI/V/2016 tanggal 2 Mei 2018,


In
tentang tidak ditemukan pelanggaran profesi atas nama dr. Ivan
A

Rizal Sini, Sp.OG, dr. Aryando Pradana, Sp.OG dan dr. Reino
ah

lik

Rambey, Sp.OG.;

2. Bahwa Putusan Majelis Pemeriksa Disiplin Majelis Kehormatan


m

ub

Disiplin Kedokteran Indonesia Atas Pengaduan Nomor


ka

15/P/MKDKI/V/2016 terhadap Teradu I (dalam hal ini dr. Ivan Rizal


ep

Sini, Sp.OG), Teradu II (dalam hal ini dr. Aryando Pradana,


ah

Sp.OG), dan Teradu III (dalam hal ini dr. Reino Rambey, Sp.OG)
R

es

adalah hasil dari pemeriksaan penegakan disiplin profesi


M

ng

kedokteran yaitu penegakan prinsip/nilai-nilai standar keilmuan


on

Halaman 45 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
kedokteran, bukan menjalankan tugas dan fungsi sebagai

a
R

si
administrasi pemerintahan;

3. Bahwa PUTUSAN Majelis Pemeriksa Disiplin Majelis Kehormatan

ne
ng
Disiplin Kedokteran Indonesia a quo merupakan produk badan semi

do
peradilan yang dalam hal ini disebut quasi peradilan yang
gu menggunakan “irah-irah” DEMI KEHORMATAN PROFESI

In
A
KEDOKTERAN INDONESIA BERDASARKAN KETUHANAN YANG

MAHA ESA, dengan demikian berdasarkan Pasal 2 huruf e


ah

lik
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2014 jo. Undang-Undang Nomor

51 Tahun 2009 jo. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang


am

ub
Peradilan Tata Usaha Negara tidak termasuk dalam pengertian

Keputusan Tata Usaha Negara menurut Undang-Undang ini karena


ep
k

tergolong Keputusan Tata Usaha Negara yang dikeluarkan atas


ah

dasar hasil pemeriksaan badan peradilan berdasarkan ketentuan


R

si
peraturan perundang-undangan yang berlaku;

ne
ng

4. Bahwa oleh karena itu seharusnyalah Gugatan a quo pada tahap

dismissal process telah dinyatakan tidak diterima sebagaimana

do
gu

diatur dalam Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2014 jo. Undang-

Undang Nomor 51 Tahun 2009 jo. Undang-Undang Nomor 5 Tahun


In
A

1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara Pasal 62 ayat (1) huruf
ah

lik

b yang berbunyi pokok gugatan tersebut nyata-nyata tidak

termasuk dalam wewenang Pengadilan;


m

ub

5. Sesuai dengan Pasal 77 ayat (1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun

1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara yang diubah oleh


ka

ep

Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 dan Undang-Undang


ah

Nomor 51 Tahun 2009 tentang Peradilan Tata Usaha Negara maka


R

es

Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta secara absolut tidak


M

ng

berwenang mengadili sengketa atau gugatan Penggugat karena


on

Halaman 46 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
sesuai Pasal 55 Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang

a
R

si
Praktik Kedokteran, secara profesi sudah dilaksanakan

pemeriksaan disiplin praktik kedokteran oleh Majelis Kehormatan

ne
ng
Disiplin Kedokteran yang dalam menjalan kan tugasnya bersifat

do
independen;
gu 6. Bahwa berdasarkan uraian yang telah disampaikan di atas maka

In
A
TERGUGAT I mohon kepada Yang Mulia Majelis Hakim agar

menjatuhkan Putusan Sela dengan menyatakan Gugatan


ah

lik
dinyatakan tidak dapat diterima karena tidak termasuk dalam

wewenang Pengadilan Tata Usaha Negara secara absolut;


am

ub
B. GUGATAN DALUWARSA/LEWAT WAKTU
ep
1. Bahwa sesuai dengan Pasal 55 Undang-Undang Nomor 5 Tahun
k
ah

1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara dengan segala


R

si
perubahannya sebagaimana tercantum di atas, Gugatan dapat

diajukan hanya dalam tenggang waktu sembilan puluh hari

ne
ng

terhitung sejak saat diterimanya atau diumumkannya Keputusan

do
gu

Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara;

2. Bahwa Putusan Majelis Pemeriksa Disiplin Majelis Kehormatan


In
A

Disiplin Kedokteran Indonesia Atas Pengaduan Nomor

15/P/MKDKI/V/2016 telah dibacakan dalam sidang terbuka untuk


ah

lik

umum pada hari Rabu tanggal 16 Mei 2018 dengan dihadiri oleh

Para Pihak terkait termasuk Penggugat sendiri beserta Kuasa


m

ub

Hukumnya;
ka

3. Bahwa dengan hadirnya Para Pihak terkait termasuk Penggugat


ep

sendiri beserta Kuasa Hukumnya, maka secara hukum Putusan


ah

Majelis Pemeriksa Disiplin Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran


es

Indonesia telah diketahui oleh Penggugat secara resmi terhitung


M

ng

sejak hari Rabu tanggal 16 Mei 2018 hingga sembilan puluh hari
on

Halaman 47 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
setelah tanggal tersebut yang jatuh pada tanggal 14 Agustus 2018,

a
R

si
atau setidak-tidaknya jatuh pada bulan Agustus 2018 sebagai

jangka waktu Penggugat untuk dapat mengajukan gugatan atas

ne
ng
Obyek Sengketa I;

do
4. Bahwa dalam amar Putusan MPD MKDKI telah nyata tertulis dan
gu telah disampaikan dalam sidang terbuka untuk umum, berbunyi

In
“Putusan ini mulai berlaku sejak dibacakan oleh Majelis
A
Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia.”
ah

lik
5. Bahwa dalam gugatan yang disampaikan oleh Penggugat ke

Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta tertera pada surat No.


am

ub
Red: 889/FKNK/XI/2018 tanggal 19 November 2018 dan gugatan

diterima oleh Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta dengan


ep
k

nomor gugatan 272/G/2018/PTUN-JKT tanggal 27 Desember 2018,


ah

maka DENGAN DEMIKIAN GUGATAN PENGGUGAT SUDAH


R

si
DALUWARSA ATAU LEWAT WAKTU dari yang ditentukan

ne
ng

Undang-Undang sebagaimana telah kami uraikan pada angka 3

Jawaban Tergugat I dan dengan demikian gugatan harus

do
gu

dinyatakan tidak dapat diterima;


In
A

C. FORMAL GUGATAN OBSCUUR

1. Bahwa Penggugat mendalillkan pada posita tentang Obyek


ah

lik

Sengketa, bahwa adapun yang menjadi Obyek Sengketa dalam

perkara a quo adalah Obyek Sengketa yang diterbitkan Tergugat I


m

ub

salah satunya berupa Surat Putusan Majelis Pemeriksa Disiplin


ka

Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia Atas Pengaduan


ep

Nomor 15/P/MKDKI/V/2016 tanggal 2 Mei 2018, tentang tidak


ah

ditemukan pelanggaran profesi atas nama dr. Ivan Rizal Sini,


es

Sp.OG, dr. Aryando Pradana, Sp.OG dan dr. Reino Rambey,


M

ng

Sp.OG;
on

Halaman 48 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
2. Bahwa pada tanggal 2 Mei 2018, MPD MKDKI tidak pernah

a
R

si
mengeluarkan surat Putusan atas Pengaduan Nomor

15/P/MKDKI/V/2016, sebagaimana yang tertulis dalam Obyek

ne
ng
Sengketa I pada gugatan Penggugat;

do
3. Bahwa dengan tidak pernah dikeluarkannya surat Putusan yang
gu dijadikan obyek sengketa oleh Penggugat, maka gugatan menjadi

In
A
tidak jelas dan kabur (obscuur);

4. Bahwa berdasarkan uraian di atas sudah cukup beralasan


ah

lik
untuk menyatakan Gugatan PENGGUGAT tidak dapat diterima;
am

ub
D. PENGGUGAT TIDAK MEMILIKI LEGAL STANDING

Bahwa Pernyataan Penggugat dalam Gugatan pada halaman 8 nomor


ep
4 mengenai “Bersifat Konkret, Individual dan Final” menunjukkan
k
ah

bahwa Penggugat tidak memiliki legal standing untuk tampil sebagai


R

si
pihak in-casu sebagai Penggugat dengan alasan hukum sebagai

berikut:

ne
ng

1. Bahwa produk putusan MKDKI itu dalam Pasal 69 ayat (1) UU

do
gu

Praktik Kedokteran disebutkan mengikat dokter, dokter gigi, dan

Konsil Kedokteran Indonesia. DENGAN DEMIKIAN DEMI HUKUM


In
A

PUTUSAN MPD MKDKI MENGIKAT TERADU (dalam hal ini BUKAN

PENGGUGAT dahulu PENGADU);


ah

lik

2. Bahwa, objek Sengketa I secara tegas menyebutkan “berdasarkan

fakta yang terungkap di muka sidang dan pertimbangan Majelis


m

ub

Pemeriksa Disiplin maka Majelis Pemeriksa Disiplin menjatuhkan


ka

Putusan terhadap Para Teradu tidak ditemukan pelanggaran disiplin


ep

profesi kedokteran”, dengan menyebutkan nama masing-masing


ah

Para Dokter Teradu;


es

3. Bahwa Penggugat sendiri mengakui Objek Sengketa I, Objek


M

ng

Sengketa II, Objek Sengketa III dan Objek Sengketa IV tidak


on

Halaman 49 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
ditujukan untuk umum melainkan ditujukan khusus dan secara tegas

a
R

si
untuk Para Dokter Teradu (vide: Posita Gugatan Angka 4 hlm. 8-9);

4. Bahwa dengan demikian jelas sekali Penggugat tidak memiliki legal

ne
ng
standing untuk mengajukan gugatan a quo. Bahkan Penggugat

do
secara tegas sudah mengakui bahwa Obyek Sengketa I, Obyek
gu Sengketa II, Obyek Sengketa III dan Obyek Sengketa IV mengikat

In
A
dokter dan Konsil Kedokteran Indonesia dan bukan mengikat

Pengadu (kini PENGGUGAT);


ah

lik
5. Bahwa perlu disampaikan dalam Jawaban ini, Putusan MPD MKDKI

memiliki sifat Erga Omnes, karena sesuai bunyi Pasal 69 ayat (1)
am

ub
Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran ,

Keputusan MKDKI MENGIKAT dokter, dokter gigi, dan Konsil


ep
k

Kedokteran Indonesia. Tidak ada ketentuan hukum yang


ah

menyatakan bahwa Keputusan MKDKI mengikat Pengadu (kini


R

si
PENGGUGAT);

ne
ng

6. Dengan demikian berdasarkan uraian yuridis di atas, maka Tergu gat

I menyampaikan bahwa yang seharusnya memiliki legal standing

do
gu

dalam hal ini adalah Para Teradu yang secara tegas disebutkan

dalam Objek Sengketa I, Objek Sengketa II, Objek Sengketa III, dan
In
A

Objek Sengketa IV. Penggugat tidak mempunyai legal standing


ah

lik

untuk mengajukan gugatan kepada Tergugat I dan Tergugat II, oleh

karena itu gugatan Penggugat haruslah dinyatakan tidak dapat


m

ub

diterima;
ka

II. DALAM POKOK PERKARA


ep

1. Bahwa hal-hal tersebut diatas yang telah Tergugat I kemukakan Dalam


ah

Eksepsi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan termasuk pula


es

Dalam Pokok Perkara ini;


M

ng

on

Halaman 50 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
2. Bahwa Tergugat I MENOLAK seluruh dalil-dalil dan bukti-bukti yang

a
R

si
dikemukakan Penggugat dalam gugatan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT

tertanggal 19 November 2018 kecuali terhadap hal-hal yang secara

ne
ng
tegas Tergugat I akui kebenarannya;

do
3. Bahwa pemberian Putusan Tergugat I kepada Para Teradu (Teradu I,
gu Teradu II, dan Teradu III) sudah tepat dan benar, karena didalam

In
A
persidangan terbukti Para Teradu tidak melakukan pelanggaran disiplin

profesi kedokteran, sesuai Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia


ah

lik
Nomor 4 Tahun 2011 tentang Disiplin Professional Dokter dan Dokter

Gigi;
am

ub
4. Bahwa pernyataan dalam Gugatan Penggugat Nomor 2 halaman 21

dan seterusnya, Penggugat menggunakan Keputusan Konsil


ep
k

Kedokteran Indonesia Nomor 17/KKI/KEP/VIII/2006 tentang Pedoman


ah

Penegakan Disiplin Profesi Kedokteran sebagai dasar untuk


R

si
menjelaskan kerugian akibat tindakan -tindakan yang dilakukan oleh

ne
ng

Para Dokter Teradu, yang telah secara nyata melanggar Kepkonsil

17/2006. Perlu Tergugat I sampaikan bahwa dasar hukum yang

do
gu

Penggugat pakai yaitu Keputusan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor

17/KKI/KEP/VIII/2006 tentang Pedoman Penegakan Disiplin Profesi


In
A

Kedokteran SUDAH DICABUT DAN TIDAK BERLAKU berdasarkan


ah

lik

Pasal 5 Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 4 tahun 2011

tentang Disiplin Profesional Dokter dan Dokter Gigi. Dengan demikian


m

ub

dasar hukum yang Penggugat pakai adalah SALAH dan nampak sekali

Penggugat tidak cermat/teliti dalam mengutip Peraturan Perundang-


ka

ep

undangan;
ah

5. Bahwa posita Penggugat halaman 4 dan 5 dalam Gugatan, Penggu gat


R

es

masih menggunakan Perkonsil No. 32/2015 dan Perkonsil No. 2/2011


M

ng

untuk menjelaskan tugas dan fungsi MKDKI dalam menegakan


on

Halaman 51 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
kedisiplinan dokter dan dokter gigi. Perlu diketahui Penggugat bahwa

a
R

si
dasar hukum yang Penggugat pakai yaitu Peraturan Konsil Kedokteran

Indonesia Nomor 2 tahun 2011 tentang Tata Cara Penanganan Kasus

ne
ng
Dugaan Pelanggaran Disiplin Dokter dan Dokter Gigi TELAH DICABUT

do
DAN DINYATAKAN TIDAK BERLAKU berdasarkan Peraturan Konsil
gu Kedokteran Indonesia Nomor 32 tahun 2015 tentang Tata Cara

In
A
Penanganan Kasus Dugaan Pelanggaran Disiplin Dokter dan Dokter

Gigi, demikian halnya dengan Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia


ah

lik
Nomor 32 tahun 2015 pun TELAH DICABUT DAN DINYATAKAN

TIDAK BERLAKU berdasarkan Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia


am

ub
Nomor 50 tahun 2017 tentang Tata Cara Penanganan Pengaduan

Disiplin Dokter dan Dokter Gigi;


ep
k

Dengan demikian dasar hukum yang Penggugat pakai masih saja


ah

SALAH dan semakin tampak bahwa Penggugat tidak cermat/teliti


R

si
dalam mengutip Peraturan Perundang-undangan;

ne
ng

6. Bahwa dikarenakan gugatan Penggugat didasarkan pada Peraturan

Perundang-undangan yang telah dicabut dan dinyatakan tidak berlaku ,

do
gu

maka gugatan Penggugat haruslah dinyatakan ditolak atau setidak-

tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima;


In
A

7. Bahwa Posita Penggugat halaman 28 angka 2 huruf a, b dan c


ah

lik

menyatakan bahwa Tergugat I tidak menerapkan asas Kepastian

Hukum dengan baik, yaitu proses pemeriksaan yang berlarut-larut


m

ub

lamanya hingga lebih dua tahun baru diputus dan pemeriksaan

pengaduan yang terkesan seadanya, semena-mena dan tanpa


ka

ep

pertimbangan yang matang, sama sekali tidak benar dan menunjukkan


ah

ketidakpahaman Penggugat terhadap proses pemeriksaan perkara di


R

es

MKDKI;
M

ng

on

Halaman 52 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
8. Bahwa perlu pula Tergugat I sampaikan bahwa Pemeriksaan disiplin

a
R

si
profesi dokter dan dokter gigi berbeda dengan proses pemeriksaan di

Pengadilan, sekalipun keduanya sama-sama menjalankan fungsi

ne
ng
Peradilan. MPD pada MKDKI dalam melakukan pemeriksaan disiplin

do
kedokteran bersifat aktif dalam arti menentukan dan menghadirkan
gu saksi dan ahli untuk dimintai keterangan, sedangkan di Pengadil an

In
A
saksi dan ahli dihadirkan oleh Para Pihak. Hal ini mempengaruhi

lamanya proses pemeriksaan disiplin kedokteran di MKDKI namun


ah

lik
sama sekali hal itu tidak dapat dikatakan berlarut-larut;

9. Bahwa Tidak benar MPD dalam menyusun pertimbangan dalam


am

ub
Putusan MPD MKDKI terlihat seadanya, semena-mena dan asal-

asalan. Perlu diketahui Penggugat, bahwa disamping MPD MKDKI


ep
k

menentukan dan menghadirkan Saksi dan Ahli juga MPD MKDKI


ah

menggali pertanyaan kepada Saksi dan Ahli, bukan Para Pihak (dalam
R

si
hal ini Pengadu dan Teradu). Bahkan ketika Pengadu/Penggugat

ne
ng

mengajukan usulan untuk menghadirkan saksi, MPD mengabulkan

permintaan tersebut;

do
gu

Oleh karena itu Pertimbangan dalam Putusan MPD MKDKI merupakan

satu kesatuan yang kuat dan tidak dapat dipisahkan dengan


In
A

Keterangan Saksi dan Ahli;


ah

lik

10. Bahwa pernyataan Penggugat halaman 30 angka 5 yang menyatakan

adanya kekosongan hukum mengenai syarat formil dan materiil suatu


m

ub

keputusan MKDKI (obyek sengketa I), dapat Tergugat I sampaikan

TIDAK BENAR terdapat kekosongan hukum, karena syarat formil dan


ka

ep

materiil telah tertuang dengan jelas didalam Peraturan Konsil


ah

Kedokteran Indonesia Nomor 50 Tahun 2017 tentang Tata Cara


R

es

Penanganan Pengaduan Disiplin Dokter dan Dokter Gigi;


M

ng

on

Halaman 53 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Sungguh sayang sekali energi yang telah dikeluarkan dalam perkara in i

a
R

si
karena semua terjadi akibat ketidakpahaman Penggugat atas masalah

legal standing dan ketidakpahaman Penggugat akan mana peraturan

ne
ng
yang masih berlaku dan mana yang sudah dicabut;

do
11. Bahwa pernyataan Penggugat dalam gugatannya yang menyatakan
gu Para Teradu sebagaimana disebut didalam Obyek Sengketa I, Obyek

In
A
Sengketa II, Obyek Sengketa III, dan Obyek Sengketa IV tidak memiliki

Kompetensi yang cukup, sama sekali tidak benar dan hanya


ah

lik
merupakan asumsi Penggugat belaka;

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik


am

ub
Kedokteran bahwa setiap dokter dan dokter gigi yang melakukan

praktik kedokteran di Indonesia wajib memiliki Surat Tanda Registrasi


ep
k

(STR) yang diterbitkan oleh Kon sil Kedokteran Indonesia. Salah satu
ah

syarat untuk memperoleh STR adalah dokter yang bersangkutan haru s


R

si
memiliki Sertifikat Kompetensi yang diterbitkan oleh Kolegium masing-

ne
ng

masing. Ditegaskan pula di dalam Peraturan Konsil Kedokteran

Indonesia Nomor 50 Tahun 2017 tentang Tata Cara Penanganan

do
gu

Pengaduan Disiplin Dokter dan Dokter Gigi, bahwa Teradu adalah

dokter atau dokter gigi yang memiliki STR pada saat kasus yang
In
A

diadukan terjadi. Untuk itu, Tergugat I MENSOMIR PENGGUGAT untuk


ah

lik

membuktikan dalilnya bahwa Para Teradu tidak memiliki Kompetensi

12. Bahwa rincian kejadian yang dilakukan oleh Para Teradu telah men jadi
m

ub

Objek pemeriksaan oleh MPD MKDKI, sesuai dengan kewenangan

yang diberikan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik


ka

ep

Kedokteran Pasal 64 jo. Pasal 66 dan Pasal 67 mengenai MKDKI


ah

sebagai lembaga yang berwenang menerima pengaduan, memeriksa,


R

es

dan memutuskan kasus pelanggaran disiplin dokter dan dokter gigi;


M

ng

on

Halaman 54 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
13. Bahwa dengan demikian, Tergugat I tidak akan menanggapi Gugatan

a
R

si
secara kronologis substansi pengaduan disiplin kedokteran yang

diajukan oleh Penggugat/Pengadu karena semua itu telah dibahas dan

ne
ng
diputus oleh MPD MKDKI serta merupakan Kompetensi Absolut

do
MKDKI;
gu
Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan di atas, TERGUGAT I mohon

In
A
kepada Majelis Hakim Pemeriksa Perkara menjatuhkan Putusan yang

amarnya berbunyi sebagai berikut:


ah

lik
III. PETITUM
am

ub
DALAM EKSEPSI:

a. mengabulkan Permohonan Eksepsi TERGUGAT I untuk seluruhnya;


ep
b. menyatakan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta tidak berwenang
k
ah

secara absolut dalam memeriksa dan memutus perkara ini;


R

si
c. menyatakan Obyek Gugatan obscuur/kabur;

d. menyatakan Gugatan PENGGUGAT tidak dapat diterima;

ne
ng

DALAM POKOK PERKARA:

do
gu

a. menolak gugatan PENGGUGAT untuk seluruhnya;

b. menghukum PENGGUGAT untuk membayar biaya perkara yang timbu l


In
A

dalam pemeriksaan perkara ini;


ah

lik

JAWABAN TERGUGAT II

I. DALAM EKSEPSI
m

ub

A. KOMPETENSI ABSOLUT
ka

1. Bahwa obyek gugatan a quo oleh PENGGUGAT secara expressis


ep

verbis disebutkan pada halaman 2 Gugatan adalah sebagai berikut:


ah

a. Surat Keputusan Konsil Kedokteran Indonesia No:


R

es

64/KKI/KEP/VIII/2018, tertanggal 8 Agustus 2018, tentang tidak


M

ng

ditemukan pelanggaran profesi, atas nama dr. Ivan Rizal Sini,


on

Halaman 55 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Sp.OG (untuk selanjutnya disebut “obyek Sengketa II oleh

a
R

si
PENGUGAT);

b. Surat Keputusan Konsil Kedokteran Indonesia No:

ne
ng
65/KKI/KEP/VIII/2018, tertanggal 8 Agustus 2018, tentang tidak

do
ditemukan pelanggaran profesi, atas nama dr. Aryando
gu Pradana, Sp.OG (untuk selanjutnya disebut “obyek Sengketa III

In
A
oleh PENGUGAT);

c. Surat Keputusan Konsil Kedokteran Indonesia No:


ah

lik
66/KKI/KEP/VIII/2018, tertanggal 8 Agustus 2018, tentang tidak

ditemukan pelanggaran profesi, atas nama dr Reino Rambey,


am

ub
Sp.OG (untuk selanjutnya disebut “obyek Sengketa IV oleh

PENGUGAT);
ep
k

2. Bahwa Keputusan Konsil Kedokteran Indonesia merupakan tin dak


ah

lanjut dari Putusan Majelis Pemeriksa Disiplin Majelis Kehormatan


R

si
Disiplin Kedokteran Indonesia Atas Pengaduan Nomor

ne
ng

15/P/MKDKI/V/2016 terhadap Teradu I dr. Ivan Rizal Sini, Sp.OG

dengan Keputusan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor

do
gu

64/KKI/KEP/VIII/2018, Teradu II dr. Aryando Pradana, Sp.OG

dengan Keputusan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor


In
A

65/KKI/KEP/VIII/2018, dan Teradu III dr. Reino Rambey, Sp.OG


ah

lik

dengan Keputusan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor

66/KKI/KEP/VIII/2018. Hal ini sesuai dengan Peraturan Konsil


m

ub

Kedokteran Indonesia Nomor 50 Tahun 2017 tentang Tata Cara

Penanganan Pengaduan Disiplin Dokter Dan Dokter Gigi;


ka

ep

3. Bahwa berdasarkan Pasal 77 ayat (1) Undang-Undang Nomor 5


ah

Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara yang diubah


R

es

oleh Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 dan Undang-Undang


M

ng

Nomor 51 Tahun 2009 tentang Peradilan Tata Usaha Negara maka


on

Halaman 56 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 56
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta secara absolut tidak

a
R

si
berwenang mengadili sengketa atau gugatan Penggugat karena

sesuai Pasal 55 Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang

ne
ng
Praktik Kedokteran, secara profesi sudah dilaksanakan

do
pemeriksaan disiplin praktik kedokteran oleh Majelis Kehormatan
gu Disiplin Kedokteran yang dalam menjalankan tugasnya bersifat

In
A
independen;

4. Bahwa pada Posita Gugatan halaman 23 sampai halaman 31 jelas-


ah

lik
jelas yang menjadi obyek gugatan PENGGUGAT BUKAN

KEPUTUSAN TERGUGAT II melainkan PUTUSAN MAJELIS


am

ub
PEMERIKSA DISIPLIN MAJELIS KEHORMATAN DISIPLIN

KEDOKTERAN INDONESIA (MPD MKDKI) yang bersifat mengikat


ep
k

mengikat dokter, dokter gigi, dan Konsil Kedokteran Indonesia atas


ah

Pengaduan Nomor 15/P/MKDKI/V/2016;


R

si
5. Bahwa berdasarkan uraian yang telah disampaikan di atas maka

ne
ng

TERGUGAT II mohon kepada Yang Mulia Majelis Hakim agar

menjatuhkan Putusan Sela dengan menyatakan Gugatan

do
gu

dinyatakan tidak dapat diterima karena tidak termasuk dalam

wewenang Pengadilan Tata Usaha Negara secara absolut;


In
A

B. GUGATAN DALUWARSA/LEWAT WAKTU


ah

lik

1. Bahwa Keputusan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor

64/KKI/KEP/VIII/2018, Keputusan Konsil Kedokteran Indonesia


m

ub

Nomor 65/KKI/KEP/VIII/2018 dan Keputusan Konsil Kedokteran


ka

Indonesia Nomor 66/KKI/KEP/VIII/2018 ditetapkan berdasarkan


ep

putusan MKDKI yang mengikat dokter, dokter gigi, dan Konsil


ah

Kedokteran Indonesia sesuai dengan Pasal 69 ayat (1) Undang-


es

Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran .


M

ng

on

Halaman 57 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 57
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
DENGAN DEMIKIAN DEMI HUKUM PUTUSAN MPD MKDKI

a
R

si
MENGIKAT TERGUGAT II;

2. Bahwa Keputusan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor

ne
ng
64/KKI/KEP/VIII/2018, Keputusan Konsil Kedokteran Indonesia

do
Nomor 65/KKI/KEP/VIII/2018, dan Keputusan Konsil Kedokteran
gu Indonesia Nomor 66/KKI/KEP/VIII/2018 walaupun baru diketahui

In
A
Penggugat pada tanggal 3 Desember 2018 sebagaimana diakui

oleh Penggugat dalam gugatannya, namun secara substansi


ah

lik
Keputusan yang menetapkan Dokter Teradu tidak melanggar

sanksi disiplin telah berlaku sejak Putusan MPD MKDKI dibacakan


am

ub
dalam sidang terbuka tanggal 16 Mei 2018;

3. Bahwa Keputusan Konsil Kedokteran Indonesia merupakan tin dak


ep
k

lanjut Putusan Majelis Pemeriksa Disiplin Majelis Kehormatan


ah

Disiplin Kedokteran Indonesia berdasarkan sidang pembacaan


R

si
Putusan Majelis Pemeriksa Disiplin Majelis Kehormatan Disiplin

ne
ng

Kedokteran Indonesia Atas Pengaduan Nomor 15/P/MKDKI/V/2016

yang terbuka untuk umum dihadiri oleh Para Pihak terkait termasu k

do
gu

Penggugat sendiri beserta Kuasa Hukumnya;

4. Bahwa dengan terbitnya Keputusan Konsil Kedokteran Indonesia


In
A

Nomor 64/KKI/KEP/VIII/2018, Keputu san Konsil Kedokteran


ah

lik

Indonesia Nomor 65/KKI/KEP/VIII/2018, dan Keputusan Konsil

Kedokteran Indonesia Nomor 66/KKI/KEP/VIII/2018, berdasarkan


m

ub

Putusan MPD MKDKI yang telah dibacakan pada sidang terbuka

untuk umum dan dihadiri Para Pihak terkait termasuk Penggugat


ka

ep

sendiri beserta Kuasa Hukumnya, maka secara hukum Penggugat


ah

telah mengetahui isi Keputusan tersebut;


R

es

5. Bahwa sesuai dengan Pasal 55 Undang-Undang Nomor 5 Tahun


M

ng

1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara dengan segala


on

Halaman 58 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 58
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
perubahannya sebagaimana tercantum di atas, Gugatan dapat

a
R

si
diajukan hanya dalam tenggang waktu sembilan puluh hari

terhitung sejak saat diterimanya atau diumumkannya Keputusan

ne
ng
Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara;

do
6. Bahwa berdasarkan hal tersebut di atas, maka gugatan yang telah
gu disampaikan oleh Penggugat ke Pengadilan Tata Usaha Negara

In
A
Jakarta tertera pada Surat No. Red: 889/FKNK/XI/2018 tanggal 19

November 2018 dan gugatan diterima oleh Pengadilan Tata Usah a


ah

lik
Negara Jakarta dengan nomor gugatan 272/G/2018/PTUN-JKT

tanggal 27 Desember 2018 sudah melampaui batas waktu yang


am

ub
ditentukan sesuai Peraturan Perundang-undangan. DENGAN

DEMIKIAN GUGATAN PENGGUGAT SUDAH DALUWARSA ATAU


ep
k

LEWAT WAKTU dari yang ditentukan Undang-Undang


ah

sebagaimana telah kami uraikan di atas. Dengan demikian,


R

si
gugatan harus dinyatakan tidak dapat diterima.

ne
ng

C. FORMAL GUGATAN OBSCUUR

do
gu

1. Bahwa Penggugat dalam gugatannya menyebutkan Obyek

sengketa dalam perkara a quo Tergugat II berupa:


In
A

a. Surat Keputusan Konsil Kedokteran Indonesia No:

64/KKI/KEP/VIII/2018, tertanggal 8 Agustus 2018, tentang tidak


ah

lik

ditemukan pelanggaran profesi, atas nama dr. Ivan Rizal Sini,

Sp.OG. (untuk selanjutnya disebut "Obyek Sengketa II);


m

ub

b. Surat Keputusan Konsil Kedokteran Indonesia No:


ka

65/KKI/KEP/VIII/2018, tertanggal 8 Agustus 2018, tentang tidak


ep

ditemukan pelanggaran profesi, atas nama dr. Aryando


ah

Pradana, Sp,OG (untuk selanjutnya disebut "Obyek Sengketa


es

lll");
M

ng

on

Halaman 59 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 59
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
c. Surat Keputusan Konsil Kedokteran lndonesia No:

a
R

si
66/KKI/KEP/VIII/2018, tertanggal 8 Agustus 2018, tentang tidak

ditemukan pelanggaran profesi, atas nama dr. Reino Rambey,

ne
ng
Sp,OG (untuk selanjutnya disebut "Obyek Sengketa IV");

do
Tergugat II TIDAK PERNAH mengeluarkan Keputusan tentang
gu tidak ditemukan pelanggaran profesi atas nama dr. Ivan Rizal Sini,

In
A
Sp.OG (tertulis pada Gugatan Penggugat sebagai Obyek Sengketa

I), Keputusan tentang tidak ditemukan pelanggaran profesi atas


ah

lik
nama dr. Aryando Pradana, Sp,OG (tertulis pada Gugatan

Penggugat sebagai Obyek Sengketa II), dan Keputusan tentang


am

ub
tidak ditemukan pelanggaran profesi atas nama dr. Reino Rambey,

Sp,OG. (tertulis pada Gugatan Penggugat sebagai Obyek


ep
k

Sengketa III). Sehingga, OBYEK GUGATAN PENGGUGAT YANG


ah

DIAJUKAN MENURUT KAMI ADALAH TIDAK TEPAT, KELIRU


R

si
DAN MENYESATKAN;

ne
ng

2. Bahwa dengan tidak pernah dikeluarkannya surat Keputusan yan g

dijadikan obyek sengketa oleh Penggugat, maka gugatan menjadi

do
gu

tidak jelas dan kabur (obscuur);

3. Bahwa berdasarkan uraian di atas, kami mohon kepada Majelis


In
A

Hakim Pemeriksa Perkara a quo untuk menyatakan Gugatan


ah

lik

PENGGUGAT tidak dapat diterima, karena Penggugat tidak

mempunyai dasar dalam menyebutkan obyek sengketa;


m

ub

D. PENGGUGAT TIDAK MEMILIKI LEGAL STANDING


ka

Bahwa Pernyataan Penggugat dalam Gugatan pada halaman 8 nomor


ep

4 mengenai “Bersifat Konkret, Individual dan Final” menunjukkan


ah

bahwa Penggugat tidak memiliki legal standing untuk tampil sebagai


es

pihak in-casu sebagai Penggugat dengan alasan hukum sebagai


M

ng

berikut:
on

Halaman 60 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 60
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
1. Bahwa berdasarkan Pasal 69 ayat (1) UU Praktik Kedokteran

a
R

si
disebutkan Putusan MKDKI yang ditindaklanjuti dengan Keputusan

Konsil Kedokteran Indonesia secara hukum mengikat dokter, dokter

ne
ng
gigi, dan Konsil Kedokteran Indonesia. DENGAN DEMIKIAN DEMI

do
HUKUM PUTUSAN MKDKI MENGIKAT TERADU DAN
gu KKI/TERGUGAT II (dalam hal ini BUKAN PENGGUGAT dahulu

In
A
PENGADU);

2. Bahwa dalam gugatan yang disampaikan Obyek Sengketa I, Obyek


ah

lik
Sengketa II, Obyek Sengketa III dan Obyek Sengketa IV telah diakui

oleh Penggugat sendiri bahwa Keputusan KKI tidak ditujukan u ntuk


am

ub
umum melainkan ditujukan khusus dan secara tegas untuk Para

Dokter Teradu (vide: Posita Gugatan Angka 4 hlm. 8-9);


ep
k

3. DENGAN DEMIKIAN jelas sekali Penggugat tidak memiliki legal


ah

standing untuk mengajukan gugatan a quo. Bahkan Penggugat


R

si
secara tegas sudah mengakui bahwa Obyek Sengketa I, Obyek

ne
ng

Sengketa II, Obyek Sengketa III dan Obyek Sengketa IV mengikat

dokter dan Konsil Kedokteran Indonesia dan bukan mengikat

do
gu

Pengadu (kini PENGGUGAT);

4. Bahwa perlu disampaikan dalam Jawaban ini, Putusan MPD MKDKI


In
A

memiliki sifat Erga Omnes, karena sesuai bunyi Pasal 69 ayat (1)
ah

lik

Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran ,

Putusan MKDKI MENGIKAT dokter, dokter gigi, dan Konsil


m

ub

Kedokteran Indonesia. Tidak ada ketentuan hukum yang

menyatakan bahwa Putusan MKDKI mengikat Pengadu (kini


ka

ep

PENGGUGAT);
ah

5. DENGAN DEMIKIAN berdasarkan uraian tersebut di atas, maka


R

es

Tergugat II menyampaikan bahwa yang seharusnya memiliki legal


M

ng

standing dalam hal ini adalah Para Teradu yang secara tegas
on

Halaman 61 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 61
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
disebutkan dalam Obyek Sengketa I, Obyek Sengketa II, Obyek

a
R

si
Sengketa III, dan Obyek Sengketa IV. Penggugat tidak mempunyai

legal standing untuk mengajukan gugatan kepada Tergugat I dan

ne
ng
Tergugat II, oleh karena itu kami mohon kepada Majelis Hakim agar

do
gugatan Penggugat haruslah dinyatakan tidak dapat diterima;
gu
E. GUGATAN ERROR IN PERSONA

In
A
1. Bahwa Keputusan Konsil Kedokteran Indonesia berdasarkan

produk putusan MKDKI itu dalam Pasal 69 ayat (1) Undang-


ah

lik
Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
am

ub
disebutkan mengikat dokter, dokter gigi, dan Konsil Kedokteran

Indonesia. DENGAN DEMIKIAN DEMI HUKUM PUTUSAN MPD


ep
MKDKI MENGIKAT TERGUGAT II, sehin gga Tergugat II tidak
k
ah

dalam kapasitas dalam melakukan tindakan apa pun kecuali


R

si
menerbitkan Surat Keputusan yang sesuai dengan bunyi Putusan

MPD MKDKI;

ne
ng

2. Bahwa Oleh karena itu, keliru besar gugatan Penggugat yang

do
gu

dialamatkan pada Tergugat II dan karenanya GUGATAN

PENGGUGAT HARUSLAH DINYATAKAN TIDAK DAPAT


In
A

DITERIMA;
ah

II. DALAM POKOK PERKARA


lik

1. Bahwa hal-hal tersebut di atas yang telah Tergugat II kemukakan Dalam


m

ub

Eksepsi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan termasuk pula

Dalam Pokok Perkara ini;


ka

ep

2. Bahwa Tergugat II MENOLAK seluruh dalil-dalil dan bukti-bukti yang


ah

dikemukakan Penggugat dalam gugatan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT


R

tertanggal 19 November 2018 kecuali terhadap hal-hal yang secara


es
M

ng

tegas Tergugat II akui kebenarannya;


on

Halaman 62 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 62
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
3. Bahwa pemberian Keputusan Tergugat II kepada Para Teradu (Teradu I,

a
R

si
Teradu II, dan Teradu III) sudah tepat dan benar, karena telah sesuai

dengan Putusan MPD MKDKI;

ne
ng
4. Bahwa pernyataan dalam Gugatan Penggugat Nomor 2 halaman 21 dan

do
seterusnya, Penggugat menggunakan Keputusan Konsil Kedokteran
gu Indonesia Nomor 17/KKI/KEP/VIII/2006 tentang Pedoman Penegakan

In
A
Disiplin Profesi Kedokteran sebagai dasar untuk menjelaskan kerugian

akibat tindakan-tindakan yang dilakukan oleh Para Dokter Teradu, yang


ah

lik
telah secara nyata melanggar Kepkonsil 17/2006. Perlu Tergugat II

sampaikan bahwa dasar hukum yang Penggugat pakai yaitu Kepu tu san
am

ub
Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 17/KKI/KEP/VIII/2006 tentang

Pedoman Penegakan Disiplin Profesi Kedokteran SUDAH DICABUT


ep
k

DAN TIDAK BERLAKU berdasarkan Pasal 5 Peraturan Konsil


ah

Kedokteran Indonesia Nomor 4 tahun 2011 tentang Disiplin Profesional


R

si
Dokter dan Dokter Gigi. Dengan demikian dasar hukum yang Penggugat

ne
ng

pakai adalah SALAH dan nampak sekali Penggugat tidak cermat/teliti

dalam mengutip Peraturan Perundang-undangan;

do
gu

5. Bahwa posita Penggugat halaman 4 dan 5 dalam Gugatan, Penggugat

masih menggunakan Perkonsil No. 32/2015 dan Perkonsil No. 2/2011


In
A

untuk menjelaskan tugas dan fungsi MKDKI dalam menegakan


ah

lik

kedisiplinan dokter dan dokter gigi. Perlu diketahui Penggugat bahwa

dasar hukum yang Penggugat pakai yaitu Peraturan Konsil Kedokteran


m

ub

Indonesia Nomor 2 tahun 2011 tentang Tata Cara Penanganan Kasus

Dugaan Pelanggaran Disiplin Dokter dan Dokter Gigi TELAH DICABUT


ka

ep

DAN DINYATAKAN TIDAK BERLAKU berdasarkan Peraturan Konsil


ah

Kedokteran Indonesia Nomor 32 tahun 2015 tentang Tata Cara


R

es

Penanganan Kasus Dugaan Pelanggaran Disiplin Dokter dan Dokter


M

ng

Gigi, demikian halnya dengan Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia


on

Halaman 63 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 63
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Nomor 32 tahun 2015 pun TELAH DICABUT DAN DINYATAKAN TIDAK

a
R

si
BERLAKU berdasarkan Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor

50 tahun 2017 tentang Tata Cara Penanganan Pengaduan Disiplin

ne
ng
Dokter dan Dokter Gigi;

do
6. Dengan demikian dasar hukum yang Penggugat pakai masih saja
gu SALAH dan semakin tampak bahwa Penggugat tidak cermat/teliti dalam

In
A
mengutip Peraturan Perundang-undangan;

7. Bahwa dikarenakan gugatan Penggugat didasarkan pada Peraturan


ah

lik
Perundang-undangan yang telah dicabut dan dinyatakan tidak berlaku,

maka gugatan Penggugat haruslah dinyatakan ditolak atau setidak-


am

ub
tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima;

Sungguh sayang sekali energi yang telah dikeluarkan dalam perkara ini
ep
k

karena semua terjadi akibat ketidakpahaman Penggugat atas masalah


ah

legal standing dan ketidakpahaman Penggugat akan mana peraturan


R

si
yang masih berlaku dan mana yang sudah dicabut;

ne
ng

8. Bahwa pernyataan Penggugat dalam gugatannya yang menyatakan

Para Teradu sebagaimana disebut didalam Obyek Sengketa I, Obyek

do
gu

Sengketa II, Obyek Sengketa III, dan Obyek Sengketa IV tidak memiliki

Kompetensi yang cukup, sama sekali tidak benar dan hanya merupakan
In
A

asumsi Penggugat belaka;


ah

lik

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik

Kedokteran bahwa setiap dokter dan dokter gigi yang melakukan praktik
m

ub

kedokteran di Indonesia wajib memiliki Surat Tanda Registrasi (STR)

yang diterbitkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia. Salah satu syarat


ka

ep

untuk memperoleh STR adalah dokter yang bersangkutan harus memiliki


ah

Sertifikat Kompetensi yang diterbitkan oleh Kolegium masing-masing.


R

es

Ditegaskan pula di dalam Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor


M

ng

50 Tahun 2017 tentang Tata Cara Penanganan Pengaduan Disiplin


on

Halaman 64 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 64
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Dokter dan Dokter Gigi, bahwa Teradu adalah dokter atau dokter gigi

a
R

si
yang memiliki STR pada saat kasus yang diadukan terjadi. Untuk itu,

Tergugat II MENSOMIR PENGGUGAT untuk membuktikan dalilnya

ne
ng
bahwa Para Teradu tidak memiliki Kompetensi;

do
9. Bahwa rincian kejadian yang dilakukan oleh Para Teradu telah menjadi
gu Obyek pemeriksaan oleh MPD MKDKI, sesuai dengan kewenangan

In
A
yang diberikan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik

Kedokteran Pasal 64 jo. Pasal 66 dan Pasal 67 mengenai MKDKI


ah

lik
sebagai lembaga yang berwenang menerima pengaduan, memeriksa,

dan memutuskan kasus pelanggaran disiplin dokter dan dokter gigi;


am

ub
10. Bahwa dengan demikian, Tergugat II tidak akan menanggapi Gugatan

secara kronologis substansi pengaduan disiplin kedokteran yang


ep
k

diajukan oleh Penggugat/Pengadu karena semua itu telah dibahas dan


ah

diputus oleh MPD MKDKI serta merupakan Kompetensi Absolut MKDKI;


R

si
Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan di atas, TERGUGAT II mohon kepada

ne
ng

Majelis Hakim Pemeriksa Perkara menjatuhkan Putusan yang amarnya berbunyi

sebagai berikut:

do
gu

III. PETITUM
In
DALAM EKSEPSI:
A

a. mengabulkan Permohonan Eksepsi TERGUGAT II untuk seluruhnya;


ah

lik

b. menyatakan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta tidak berwenang

secara absolut dalam memeriksa dan memutus perkara ini;


m

ub

c. menyatakan Obyek Gugatan obscuur/kabur;


ka

d. menyatakan Gugatan PENGGUGAT tidak dapat diterima;


ep

DALAM POKOK PERKARA:


ah

a. menolak gugatan PENGUGAT untuk seluruhnya;


es

b. menghukum PENGGUGAT untuk membayar biaya perkara yang timbu l


M

ng

dalam pemeriksaan perkara ini;


on

Halaman 65 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 65
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
JAWABAN TERGUGAT II INTERVENSI I

a
R

si
A. KOMPETENSI ABSOLUD

▪ Bahwa, gugatan Penggugat mempersoalkan surat yang diterbitkan oleh

ne
ng
Tergugat I dan Tergugat II (selanjutnya disebut “Obyek Sengketa”) yaitu;

▪ Surat Tergugat I dalam hal ini Keputusan Majelis Kehormatan Disiplin

do
gu Kedokteran Indonesia Nomor : 15/P/MKDKI/V/2016, tertanggal 16 Mei 2018.,

In
A
tentang tidak ditemukan pelanggaran profesi atas nama Teradu , dalam hal

ini; Ivan Rizal Sini, Sp.OG, Aryando Pradana, Sp.OG, dan Reino Rambey,
ah

lik
Sp.OG., (Obyek Sengketa I);

- Surat Tergugat II dalam hal ini Surat Kansil Kedokteran Indonesia


am

ub
Nomor : 64/KKI/KEP/VIII/2018, tertanggal 8 Agustus 2018, tentang tidak

ditemukannya pelanggaran profesi, atas nama; Ivan Rizal Sini, Sp.OG


ep
k

(Obyek Sengketa II);


ah

- Surat Tergugat II dalam hal ini Surat Kansil Kedokteran Indonesia


R

si
Nomor : 65/KKI/KEP/VIII/2018, tertanggal 8 Agustus 2018, tentang tidak

ne
ng

ditemukannya pelanggaran profesi, atas nama; Aryando Pradana,

Sp.OG (Obyek Sengketa III);

do
gu

- Surat Tergugat II dalam hal ini Surat Kansil Kedokteran Indonesia

Nomor : 66/KKI/KEP/VIII/2018, tertanggal 8 Agustus 2018, tentang tidak


In
A

ditemukannya pelanggaran profesi, atas nama; Reino Rambey, Sp.OG


ah

lik

(Obyek Sengketa IV);

▪ Menurut Penggugat Obyek Sengketa tersebut diatas merupakan Keputusan


m

ub

Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara sehingga dengan demikian Obyek

Sengketa tersebut dapat digugat di Pengadilan Tata Usaha Negara


ka

ep

sebagaimana ketentuan Pasal 1 ayat 9 Undang Undang Nomor 51 Tahun


ah

2009 Tentang Perubahan Undang Undang Nomor 5 tahun 1986;


R

▪ Bahwa, berdasarkan ketentuan Pasal 55 Undang Undang Nomor 29 Tahun


es
M

ng

2004 Tentang Praktik Kedokteran, Tergugat I adalah lembaga otonom dari


on

Halaman 66 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 66
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Konsil Kedokteran Indonesia (Tergugat II) yang bersifat indenpenden guna

a
R

si
melaksanaan tugas dan fungsi penegakan disiplin praktik Kedokteran, dan

bukan merupakan Badan atau Pejabat tata Usaha Negara yang

ne
ng
melaksanakan tugas administrative negara atau pejabat administrative

do
dalam struktur (eselonisasi) dari Konsil kedokteran Indonesia maupun
gu Departemen kesehatan Republik Indonesia. Jika Tergugat I dianggap

In
A
sebagai Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara maka sudah barang tentu

tidak sesuai dengan nilai-nilai otonom dan indenpendensi yang melekat pada
ah

lik
Tergugat I, karena jika sebagai Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara

tentunya Tergugat I melindungi kepentingan negara padahal tidak demikian .


am

ub
Tergugat I dalam melakukan pemeriksaan disiplin profesi kedokteran tidak

dalam rangka menjalankan kepentingan siapapun termasuk kepentingan


ep
k

negara tetapi menjalankan kepentingan penegakan disiplin profesi


ah

kedokteran;
R

si
▪ Bahwa, Keputusan Tergugat I Nomor : 15/P/MKDKI/V/2016, tertanggal 16

ne
ng

Mei 2018 (Obyek Sengketa I) adalah hasil dari suatu proses pemeriksaan

Majelis Pemeriksaan Disiplin Profesi Kedokteran, yaitu suatu proses untuk

do
gu

mengetahui ketaatan dokter dan dokter gigi terhadap aturan-aturan dan/atau

ketentuan-ketentuan mengenai penerapan keilmuan dalam pelaksanaan


In
A

praktik kedokteran, dan proses tersebut jelas bukan dalam rangka


ah

lik

menjalankan tugas dan fungsi administrasi Negara;

▪ Bahwa, sesuai ketentuan pasal 64 Un dang Undang Nomor 29 tahun 2004


m

ub

Tentang Praktek kedokteran tugas dan fungsi (Tupoksi) Tergugat I adalah;

a. Menerima pengaduan, memeriksa, dan memutuskan kasus pelanggaran


ka

ep

disiplin dokter dan dokter gigi yang diajukan; dan


ah

b. Menyusun pedoman dan tata cara penanganan kasus pelanggaran


R

es

disiplin dokter atau dokter gigi.


M

ng

on

Halaman 67 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 67
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
▪ Berdasarkan ketentuan tersebut diatas maka dapat dipastikan bahwa tidak

a
R

si
ada satupun tugas maupun fungsi dari Tergugat I yang merupakan tugas

dan fungsi badan atau pejabat adinistrasi Negara;

ne
ng
▪ Bahwa, berdasarkan hal-hal tersebut diatas maka dapat dipastikan bahwa

do
Tergugat I bukan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara maka dengan
gu demikian Obyek Sengketa I yang diterbitkan oleh Tergugat I bukan

In
A
merupakan Keputusan Tata Usaha Negara, dan dengan demikian

Pengadilan Tata Usaha Jakarta tidak berwenang mengadili sengketa atau


ah

lik
gugatan Penggugat dalam perkara aquo;
am

ub
B. GUGATAN KADALUARSA

▪ B.1 Bahwa, menurut Pasal 5 Undang Undang Nomor 5 Tahun 1986


ep
menyatakan bahwa gugatan terhadap Keputusan Tata Usaha Negara
k
ah

hanya dapat diajukan dalam tenggang waktu 90 hari terhitung sejak saat
R

si
diterimanya atau diumumkannya keputusan badan atau Tata Usaha

Negara tersebut;

ne
ng

▪ Bahwa, keputusan Tergugat I mengenai Obyek Sengketa I dibacakan oleh

do
gu

Majelis Pemeriksaan Disiplin (MPD) dalam sidang terbuka yang dihadiri

oleh Penggugat (ADIANA KAMARIL SAPTO) pada hari Rabu, Tanggal


In
A

16 Mei 2018. Artinya Penggugat sudah mengetahui dan mendengar

langsung isi putusan Obyek Sengketa I waktu dibacakan pada tanggal


ah

lik

tersebut. Karena Penggugat sudah mengetahui dan mendengar langsung

putusan Obyek Sengketa I ketika dibacakan/diumumkan maka batas waktu


m

ub

bagi Penggugat untuk mengajukan gugatan terhadap Obyek Sengketa I


ka

adalah 90 hari terhitung sejak tanggal 16 Mei 2018, atau dengan kata lain
ep

batas waktu bagi Penggugat untuk mengajukan gugatan jatuh tempo pada
ah

tanggal 14 Agustus 2018;


es
M

ng

on

Halaman 68 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 68
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
▪ Bahwa, faktanya gugatan Penggugat terhadap Obyek Sengketa diajukan

a
R

si
pada tanggal 19 November 2018, atau sudah lewat waktu 90 hari dari batas

waktu yang ditentukan undang undang, maka dengan demikian gugatan

ne
ng
tersebut sudah kadaluarsa. Karena terbukti gugatan Penggugat sudah

do
kadaluarsa maka Tergugat II Intervensi I mohon kepada Yang Mulia Majelis
gu Hakim yang memeriksa, mengadili dan memutus perkara aquo untuk

In
A
menolak gugatan tersebut atau setidaknya menyatakan gugatan tidak

dapat diterima (niet onvankelijke verklaard);


ah

lik
DALAM POKOK PERKARA

1. Bahwa, apa yang telah disampaikan oleh Tergugat II Intervensi I dalam


am

ub
Eksepsi mohon secara mutatis mutandis dianggap telah disampaikan pula
ep
dalam pokok perkara;
k

2. Bahwa, Tergugat II Intervensi I menolak seluruh dalil-dalil gugatan dari


ah

R
Penggugat kecuali yang dengan tegas diakui oleh Tergugat II Intervensi I;

si
3. Bahwa, sangat perlu disampaikan oleh Tergugat II Intervensi I dalam

ne
ng

persidangan perkara aquo apa duduk persoalan sebenarnya yang terjadi

antara Tergugat II Intervensi I, Tergugat II Intervensi II dan Tergugat II

do
gu

Intervensi III dengan Penggugat sehingga sampai timbul surat gugatan


In
dalam perkara aquo di Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta. Adapun
A

duduk persoalan tersebut adalah sebagai berikut;


ah

lik

Fase Penanganan oleh Tergugat II Intervensi I

a. Tergugat II Intervensi I menerima Penggugat sekitar bulan November


m

ub

2013 dengan keluhan infertilitas. Pada pemeriksaan ditemukan kon disi


ka

kedua saluran telur tersumbat dan saluran telur kiri membengkak,


ep

setelah dilakukan pemeriksaan kita lakukan pemeriksaan laparaskopi


ah

dan saat dilakukan tindakan laparaskopi ditemukan dengan hasil dalam


R

es

kondisi kedua saluran telur bengkak dan tersumbat sehingga harus


M

ng

dilakukan pengangkatan kedua saluran telur, saat itu Tergugat II


on

Halaman 69 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 69
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Intervensi I keluar ruang operasi untuk menjelaskan dan meminta ijin

a
R

si
kepada pihak keluarga yang pada saat itu, yaitu ibu pasien. Setelah

menyetujui dan tanda tangan Inform Consent (surat persetujuan

ne
ng
tindakan) barulah dilakukan tindakan;

do
b. Pasca tindakan laparaskopi, Pasien sudah tidak bisa lahir secara
gu normal sehingga direkomendasikan program bayi tabung sesuai

In
A
program POGI (Persatuan Dokter Ginekologi Indonesia). Selesai

operasi dilakukan konsultasi dengan program bayi tabung (IVF),


ah

lik
Tergugat II Intervensi I telah memberikan penjelasan dengan waktu

yang cukup dari program bayi tabung dengan alat peraga yang
am

ub
tujuannya untuk evaluasi pada embrio yang akan ditanamkan pada

rahim. Setelah pasien dijelaskan proses tersebut dan dijelaskan


ep
k

ekspektasi dan biaya, resiko pada proses kehamilan (bukti Informed


ah

Consent) dan penjelasan bahwa tidak dapat memprediksi hasil


R

si
kehamilan, Penggugat menyetujui program bayi tabung, (diberikan

ne
ng

Informed Consent dalam bahasa Inggris yang ditandatangani oleh

suami Pasien karena Warga Negara Asing dan istrinya Warga Negara

do
gu

Indonesia. Dalam Informed Consent tersebut ada penjelasan tentang

komplikasi kehamilan, keguguran dan lain-lainnya);


In
A

c. Pada saat diberikan penjelasan untuk bayi tabung ini Tergugat II


ah

lik

Intervensi I menyampaikan idealnya disiapkan ada 5 (lima) embrio yang

baik. Kemudian Tergugat II Intervensi I memasukan 2 (dua) embrio dan


m

ub

didapatkan positif kehamilan. Bahwa saat kehamilan ini Tergugat II

Intervensi I dapat mengkategorikan kehamilan layak dan pasien


ka

ep

dipersilakan kontrol ke dokter spesialis obstetri dan ginekologi lainnya


ah

yang dikehendakinya. Penggugat kontrol ke Tergugat II Intervensi Ii


R

es

saat usia kehamilan 8 minggu dan tidak pernah kontrol lagi ke Tergugat
M

ng

II Intervensi I;
on

Halaman 70 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 70
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
d. Tujuan dari program bayi tabung adalah untuk mempertemukan sperma

a
R

si
dan embrio pada rahim dan dokter spesialis obstetri dan ginekologi

tidak dapat memprediksi hasil kehamilan dan keberhasilan bayi sehat;

ne
ng
e. Tergugat II Intervensi I sudah selama 10 (sepuluh) tahun menangani

do
program bayi tabung dan setiap tahunnya ada 300 (tiga ratus) program
gu bayi tabung. Di Rumah Sakit Bunda ada 10 (sepuluh) dokter spesialis

In
A
obstetri dan ginekologi yang dapat menangani program bayi tabung;

f. Dalam program bayi tabung di Rumah Sakit Bunda Jakarta, sudah ada
ah

lik
PPK (Pedoman Praktek Klinis), Tata Kelola Klinis dan Kewenangan

Klinis. Tergugat II Intervensi I tidak perlu merujuk Pasien karena


am

ub
mempunyai kewenangan klinis tentang penanganan program bayi

tabung. Tergugat II Intervensi I tidak perlu mendelegasikan Pasien


ep
k

karena Tergugat II Intervensi I sudah level 3.


ah

g. Tergugat II Intervensi I tidak pernah membahayakan Pasien, karena


R

si
pada saat program bayi tabung tidak bisa memprediksi kelainan dan

ne
ng

ANC (Antenatal Care/pemeriksaan kehamilan) Penggugat bukan

dengan Tergugat II Intervensi I;

do
gu

h. Tergugat II Intervensi I sudah menjelaskan kepada Pasien dengan

gambar, buku, leaflat, proses program bayi tabung dan tidak pernah
In
A

menjanjikan hasilnya kepada pihak manapun. Tidak ada tindakan


ah

lik

darurat yang harus dilakukan oleh Tergugat II Intervensi I terhadap

Penggugat;
m

ub

Fase penanganan oleh Tergugat II Intervensi II


ka

i. Pada Bulan Mei 2014 Penggugat datang dengan ibunya ke Tergugat II


ep

Intervensi II untuk melakukan pemeriksaan antenatal kehamilan yang


ah

sudah berusia 8 (delapan) minggu. Dari hasil pemeriksaan USG


R

es

tumbuh kembang janin sesuai dengan usia kehamilan;


M

ng

on

Halaman 71 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 71
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
j. Bulan Juni 2014 Penggugat kembali datang ke Tergugat II Intervensi II

a
R

si
pada usia kehamilan 12 (dua belas) minggu. Dilakukan pemeriksaan

antenatal USG dengan hasil ukuran janin baik dan tidak didapatkan

ne
ng
adanya penebalan cairan leher. Penggugat disarankan untuk

do
melakukan pemeriksaan penunjang lainnya untuk mendeteksi adanya
gu kelainan kromosom, pemeriksaan darah serta pengambilan cairan dari

In
A
janin;

k. Menurut Tergugat II Intervensi II karena Penggugat sudah berusia 33


ah

lik
(tiga puluh tiga) tahun dan tidak memiliki riwayat dalam keluarga

adanya kecacatan, serta tidak adanya kelainan pada USG rutin, tidak
am

ub
ada indikasi untuk melakukan pemeriksaan lanjutan. Hal tersebu t telah

diinformasikan dan didiskusikan dengan Penggugat yang saat itu tidak


ep
k

didampingi oleh Suaminya;


ah

l. Dari bulan Juni-Agustus 2014 Penggugat selalu melakukan kontrol rutin


R

si
kehamilannya dengan ditemukan beberapa kali keputihan yang berat

ne
ng

sehingga dilakukan bilas vagina dan pemberian obat untuk mengatasi

keputihannya;

do
gu

m. Bulan Agustus 2014 Tergugat II Intervensi II mengkonsulkan

Penggugat kepada Tergugat II Intervensi III untuk mengetahui adanya


In
A

kelainan morfologi pada janin, tumbuh kembang, serta aliran darah.


ah

lik

Hasil USG 4 dimensi yang dilakukan oleh Tergugat II Intervensi III

menyimpulkan bahwa kondisi kehamilan baik dimana air ketuban


m

ub

cukup, aliran darah baik dan tidak ditemukan adanya kelainan;


ka

Fase Penanganan oleh Tergugat II Intervensi III


ep

n. Tergugat II Intervensi III menerima konsul dari Tergugat II Intervensi II


ah

saat usia kehamilan Penggugat 22-23 minggu untuk melakukan


R

es

pemeriksaan USG 4 dimensi. Sebelum melakukan pemeriksaan USG,


M

ng

Tergugat II Intervensi III melakukan informed consent dengan


on

Halaman 72 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 72
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
memberikan penjelasan bahwa ini pemeriksaan penunjang. Tergu gat II

a
R

si
Intervensi III memberikan penjelasan secara detail kepada Pasien dan

ibu pasien tentang morfologi mayor, air ketuban cukup, kehamilan

ne
ng
normal dan aliran dasar berjalan baik;

do
o. Tergugat II Intervensi III mempunyai kompetensi dalam pemeriksaan
gu USG 4 Dimensi;

In
A
Fase Penanganan oleh Tergugat II Intervensi II

p. Tanggal 01 Desember 2014, Penggugat melakukan pemeriksaan


ah

lik
antenatal terakhir di usia 37-38 minggu dan didapatkan kondisi janin

yang baik dengan taksiran berat 2600 gram disertai air ketuban
am

ub
yang masih cukup. Karena Penggugat memiliki Myopia tinggi dan
ep
Penggugat memilih tindakan sesar untuk metode persalinan, maka
k

diputuskan untuk melakukan tindakan sesar;


ah

R
q. Tanggal 07 Desember 2014 Penggugat masuk ke rumah sakit dan

si
tanggal 08 Desember 2014 dilakukan operasi sesar. Selama operasi

ne
ng

tidak ditemukan adanya kelainan pada ibu dan bayi. Proses persalin an

berjalan lancar, air ketuban saat operasi masih banyak dan berwarna

do
gu

jernih;
In
r. Setelah selesai proses persalinan bayi tampak lebih kecil dengan berat
A

badan 2300 gram, ditemukan perbedaan tinggi rendahnya masing-


ah

lik

masing telinga. Karena bayi lahir masih menangis kuat, maka bayi

dipindahkan ke ruangan perawatan bayi normal;


m

ub

s. Dari hasil pemeriksaan USG sulit dibuktikan adanya kelainan bayi,


ka

Tergugat II Intervensi II melihat bayi dalam kondisi normal.


ep

t. Kewenangan klinis bayi tabung dan non bayi tabung sama. Tidak ada
ah

literaturnya;
R

es
M

ng

on

Halaman 73 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 73
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
u. Pasca melahirkan Hasil pemeriksaan kromosom atas rujukan

a
R

si
dr. Markus Mualim D,Sp.A diketahui janin menderita kelainan Mozaik

Edward Sindrome;

ne
ng
Fase Penuntutan oleh Penggugat

do
gu v. Setahun kemudian Penggugat

Penggugat melalui kuasa hukum mengirim surat somasi dan mulai


mulai mempermasalahkannya,

In
A
mengadvokasi masalah tersebut, diantara dengan mengadukan

masalah tersebut ke Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia


ah

lik
dan melaporkan secara pidana melalui Kepolisian Polda Metro Jaya.

Dan sudah pernah pula dilakukan pertemuan antara Tergugat II


am

ub
Intervensi I, Tergugat II Intervensi II, dan Tergugat II Intervensi III
ep
dengan pihak Penggugat, suami Penggugat dan kuasa hukumnya dari
k

FKN Lawfirm di Hotel Sultan, Jakarta. Saat itu Penggugat diberikan


ah

R
kesempatan untuk menyampaikan permasalahannya, dan sudah diberi

si
penjelasan dari aspek medis oleh Tergugat II Intervensi I, Tergugat II

ne
ng

Intervensi II, dan Tergugat II Intervensi III. Kemudian sebelum

pertemuan diakhiri juga sudah diberi kesempatan kepada Penggugat

do
gu

untuk menyampaikan sesuatu bila ada yang perlu disampaikan, tetapi


In
saat itu menurut Penggugat tidak perlu dan sudah cukup jelas. Dan
A

akhirnya para pihak berjabat tangan dan pertemuan selesai;


ah

lik

w. Tergugat II Intervensi I, Tergugat II Intervensi II, dan Tergugat II

Intervensi III membantah tidak memberikan penjelasan yang jujur, etis


m

ub

dan memadai selama menangani Penggugat. Sesuai dengan informed


ka

consent yang ditanda tangani pihak Penggugat sudah diberi


ep

penjelasan dan sudah memahami tindakan yang akan dilakukan, begitu


ah

pula dengan akibat yang bisa saja terjadi. Dan Tergugat II Intervensi I,
R

es

Tergugat II Intervensi II, dan Tergugat II Intervensi III punya


M

ng

kewenangan klinis dan kompetensi dalam menangani Penggugat


on

Halaman 74 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 74
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
sehingga apa yang dilakukan Tergugat II Intervensi I, Tergugat II

a
R

si
Intervensi II, dan Tergugat II Intervensi III sudah sesuai dengan

Standard operating procedures (SOP) yang dimiliki RS. Bundamedik

ne
ng
dan dapat dipertanggung jawabkan secara profesi;

do
x. Akhirnya terhadap pengaduan Penggugat kepada MKDI, berdasarkan
gu putusannya tanggal 16 Mei 2018, Majelis Pemeriksaan Disiplin (MPD)

In
A
menjatuhkan putusan bahwa ; terhadap Tergugat II Intervensi I,

Tergugat II Intervensi II, dan Tergugat II Intervensi III tidak ditemukan


ah

lik
pelanggaran disiplin profesi kedokteran sebagaimana yang dimaksud

dalam Peraturan Konsil kedokteran Indonesia Nomor 4 Tahun 2011


am

ub
tentang Disiplin Profesional Dokter dan Dokter Gigi. Dan;

y. Laporan Penggugat ke Kepolisian Polda Metro Jaya dinyatakan tidak


ep
k

cukup bukti dan telah SP3 (Surat Perintah Penghentian Penyidikan)


ah

oleh pihak kepolisian Polda Metro Jaya berdasarkan Surat Perintah


R

si
Penghentian Penyidikan Nomor : S-PPP/2421/XI/ 2018/ Dit.Reskrimu m

ne
ng

Polda Metro Jaya, Tertanggal 27 November 2018;

z. Sepertinya Penggugat masih belum bisa menerima kenyataan tersebu t

do
gu

dan menggugat putusan Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran

Indonesia (Tergugat I) dan keputusan Konsil Kedokteran Indonesia


In
A

(Tergugat II) ke Pengadilan tata Usaha Negara Jakarta. Man Proposes


ah

lik

but God Disposes (manusia berencana Tuhan yang menentukan).

4. Bahwa, Tergugat II Intervensi I menolak dalil-dalil Penggugat yang


m

ub

mengatakan bahwa Obyek Sengketa dalam perkara aquo bertentangan


ka

dengan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalil-dalil


ep

Penggugat yang demikian “tidak benar” dan “tidak berdasarkan hukum”,


ah

sebagai mana alasan-alasan hukum sebagai berikut;


R

es

4.1 Obyek Sengketa I diterbitkan sesuai dengan kewenangan yang


M

ng

dimiliki oleh Tergugat I, dan sesuai prosedur yang diatur dalam


on

Halaman 75 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 75
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
peraturan perundangan-undangan yang berlaku, yakni Undang

a
R

si
Undang Nomor: 29 Tahun 2004 Tentang Undang Undang Praktek

Kedokteran Jo. Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 50

ne
ng
tahun 2017 Tentang Tata Cara Penanganan Pengaduan Disiplin

do
Dokter Dan Dokter Gigi (selanjutnya disebut Perkonsil Nomor :
gu 50/2017);

In
A
4.2 Berdasarkan Undang Undang Nomor: 29 Tahun 2004 Ten tang

Undang Undang Praktek Kedokteran Jo. Perkonsil Nomor : 50 tahun


ah

lik
2017 Tentang Tata Cara Penanganan Pengaduan Disiplin Dokter Dan

Dokter Gigi, kewenangan, tugas dan fungsi Tergugat I dapat dilihat


am

ub
berdasarkan ketentuan-ketentuan sebagai berikut;

- Pasal 55 Ayat (1) Tentang Undang Undang Praktek Kedokteran


ep
k

berbunyi;
ah

“Untuk menegakan disiplin dokter dan dokter gigi dalam


R

si
penyelenggaraan praktik kedokteran dibentuk Majelis Kehormatan
Disiplin kedokteran Indonesia”.

ne
ng

- Pasal 64 Tentang Undang Undang Praktek Kedokteran berbunyi;

do
“Mejelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia bertugas;
gu

a. Menerima pengaduan, memeriksa, dan memutuskan kasus


pelanggaran disiplin dokter dan dokter gigi yang diajukan;
In
A

dan
b. Menyusun pedoman dan tata cara penanganan kasus
ah

lik

pelanggaran disiplin dokter atau dokter gigi.

- Pasal 69 tentang Undang Undang Praktek Kedokteran mengatakan;


m

ub

(1) Keputusan Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia


mengikat dokter, dokter gigi, dan Konsil Kedokteran Indonesia.
ka

ep

(2) Keputusan sebagaimana yang dimaksud pada Ayat (1) dapat


berupa dinyatakan tidak bersalah atau peberian sanksi disiplin.
ah

(3) Sanksi disiplin sebagaimana dimaksud pada Ayat 92) dapat


R

berupa:
es
M

a. Pemberian peringatan tertulis;


ng

on

Halaman 76 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 76
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
b. Rekomendasi pencabutan surat tanda registrasi atau surat

a
R
izin praktik; dan/atau

si
c. Kewajiban mengikuti pendidikan atau pelatihan di institusi

ne
ng
pendidikan kedokteran atau kedokteran gigi.

- Pasal 70 Tentang Undang Undang Praktek Kedokteran berbunyi;

do
gu “Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan fungsi dan tugas
Majelis Kehormatan Disiplin kedokteran Indonesia, tata cara
penanganan kasus, tata cara pengaduan, dan tata cara

In
A
pemeriksaan serta pemberian keputusan diatur dengan Peraturan
Konsil Kedokteran Indonesia”.
ah

lik
- Pasal 3 Perkonsil Nomor : 50/2017, tentang Tata Cara Penanganan

Pengaduan Disiplin Dokter dan Dokter Gigi, berbunyi;


am

ub
(1) Untuk menegakan disiplin Dokter dan Dokter Gigi dalam
penyelenggaraan praktik kedokteran dibentuk MKDKI.
ep
k

(2) MKDKI merupakan badan otonom dari KKI.


ah

(3) MKDKI dalam menjalanan tugasnya bersifat indenpenden.


R

si
- Pasal 4 Ayat (1) Perkonsil Nomor : 50/2017, ten tang Tata Cara

Penanganan Pengaduan Disiplin Dokter dan Dokter Gigi berbunyi;

ne
ng

(1) MKDKI bertugas menerima Pengaduan, memeriksa, dan

do
memutuskan kasus pelanggaran disiplin Dokter dan Dokter Gigi
gu

yang diadukan.

- Pasal 5 Perkonsil Nomor : 50/2017, tentang Tata Cara Penanganan


In
A

Pengaduan Disiplin Dokter dan Dokter Gigi, berbunyi;


ah

lik

“Dalam menjalankan tugasnya sebagaimana yang dimaksud dalam


pasal 4, MKDKI membenuk MPD atas setiap pengaduan.”
m

ub

- Pasal 6 Perkonsil Nomor : 50/2017, tentang Tata Cara Penanganan

Pengaduan Disiplin Dokter dan Dokter Gigi, berbunyi;


ka

ep

(1) Dalam menjalanan tugas MKDKI sebagaimana yang dimaksud


Pasal 5, MPD bersifat indenpenden, tidak terpengaruh oleh
ah

siapapun atau lembaga lainnya.


R

es

(2) MPD bersifat aktif dalam membuktikan kebenaran materi


M

muatan pengaduan.
ng

on

Halaman 77 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 77
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Pasal 77 Ayat (2) Perkonsil Nomor : 50/2017, tentang Tata Cara

a
R

si
Penanganan Pengaduan Disiplin Dokter dan Dokter Gigi, berbunyi;

(2) Setelah Sidang Pemeriksaan Pokok Pengaduan dinyatakan

ne
ng
selesai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) MPD melakukan
sidang musyawarah untuk menjatuhkan putusan.

do
gu - Pasal 84 Perkonsil Nomor : 50/2017, tentang Tata Cara

Penanganan Pengaduan Disiplin Dokter dan Dokter Gigi, berbunyi;

In
A
(1) Putusan hanya sah dan mengikat apabila diucapkan disidang
terbuka untuk umum.”
ah

lik
- Pasal 84 Perkonsil Nomor : 50/2017, tentang Tata Cara

Penanganan Pengaduan Disiplin Dokter dan Dokter Gigi, berbunyi;


am

ub
(1) Ketua MKDKI menerbitkan Keputusan MKDKI atas setiap
Putusan yang telah dibacakan disidang terbuka untuk umum
ep
k

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 83 ayat (1) kepada Ketua


KKI.”
ah

si
Berdasarkan ketentuan-ketentuan tersebut diatas maka dapat

disimpulkan bahwa tindakan Tergugat I dalam menerbitkan Obyek

ne
ng

Sengketa I sudah sesuai dengan kewenangan yang melekat pada

do
Tergugat I, dan Obyek Sengketa I telah diputus berdasarkan prosedur
gu

yang diatur dalam peraturan perundang-undangan dan Peraturan


In
A

Konsil Kedokteraan Indonesia yang berlaku.

4.3 Surat Keputusan Obyek Sengketa II, III, dan IV diterbitkan


ah

lik

berdasarkan kewenangan dan prosedur yang berlaku sebagai mana

diatur dalam Undang Undang Nomor: 29 Tahun 2004 Tentang


m

ub

Undang Undang Praktek Kedokteran Jo. Perkonsil Nomor : 50/2017


ka

Tentang Tata Cara Penanganan Pengaduan Disiplin Dokter Dan


ep

Dokter Gigi, sebagai berikut;


ah

- Pasal 84 Perkonsil 50 tahun 2017, tentang Tata Cara Penanganan


es

Pengaduan Disiplin Dokter dan Dokter Gigi, berbunyi;


M

ng

on

Halaman 78 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 78
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
(1) Ketua MKDKI menerbitkan Keputusan MKDKI atas setiap

a
R
Putusan yang telah dibacakan disidang terbuka untuk umum

si
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 83 ayat (1) kepada Ketua

ne
ng
KKI.
(2) Ketua MDKI menyerahkan Keputusan MKDKI sebagaimana
dimaksud pada ayat (1)kepada Ketua KKI dilakukan paling

do
gu lama 7 (tujuh) hari setelah sidang pembacaan putusan.

- Pasal 85 Ayat (1) Perkonsil 50 tahun 2017, tentang Tata Cara

In
A
Penanganan Pengaduan Disiplin Dokter dan Dokter Gigi, berbunyi;

(1) KKI menerbitkan Surat Keputusan dan menyerahkan Salinan


ah

lik
Keputusan MKDKI yang menyatakan Teradu tidak bersalah
kepada Teradu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 79 Ayat
am

ub
(2).

Berdasarkan ketentuan-ketentuan tersebut diatas maka tindakan


ep
k

Tergugat II dalam menerbitkan Surat Keputusan Obyek Sengketa II,


ah

III, dan IV sudah sesuai dengan kewenangan yang melekat pada


R

si
Tergugat II dan Obyek Sengketa II, III, dan IV telah diputus

ne
ng

berdasarkan prosedur yang diatur dalam peraturan perundang-

undangan dan Peraturan Konsil Kedokteraan Indonesia yang berlaku.

do
gu

5. Substansi atau isi keputusan Obyek Sengketa I juga telah sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku. Berdasarkan Pasal 81


In
A

Perkonsil 50 tahun 2017, tentang Tata Cara Penanganan Pengaduan


ah

Disiplin Dokter dan Dokter Gigi. Putusan Obyek Sengketa I memuat hal -hal
lik

sebagai berikut;
m

ub

a. Kepala Putusan yang berbunyi: Putusan MAJELIS PEMERIKSAAN

DISIPLIN, MEJELIS KEHORMATAN DISIPLIN KEDOKTERAN


ka

ep

INDONESIA ATAS PENGADUAN NOMOR (tuliskan nomor registrasi


ah

Pengaduan)
R

es
M

ng

on

Halaman 79 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 79
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
b. Dasar pengambilan Keputusan yang berbunyi: DEMI KEHORMATAN

a
R

si
PROFESI KEDOKTERAN INDONESIA BERDASARKAN KETUHANAN

YANG MAHA ESA;

ne
ng
c. Kalimat pembuka yang berbunyi; MAJELIS PEMERIKSAAN DISIPLIN,

do
MAJELIS KEHORMATAN DISIPLIN KEDOKTERAN INDONESIA ATAS
gu PENGADUAN NOMOR telah memeriksa dan memutus Pengaduan

In
A
pelanggaran disiplin kedokteran;

d. Identitas teradu secara lengkap dan alamat tempat praktik,STR dan/atau


ah

lik
SIP (apabila diketahui);

e. Identitas Pengadu, meliputi nama dan alamat domisili lengkap, dan


am

ub
kedudukan atau hubungan dengan pasien;

f. Identitas pasien (jika Pengadu bukan pasien), meliputi nama dan alamat
ep
k

lengkap, tanggal lahir (usia), dan jenis kelamin;


ah

g. Pengaduan dan bentuk pelanggaran yang diadukan;


R

si
h. Fakta yang diperoleh dimuka persidangan berdasarkan alat bukti yang

ne
ng

diajukan;

i. Pertimbangan MPD terhadap fakta-fakta yang diperoleh dimuka

do
gu

persidangan sebagaimana yang dimaksud dalam huruf h;

j. Dalam hal Teradu dinyatakan bersalah, disebutkan bentuk pelanggaran


In
A

disiplin yang dinilai telah dilanggar Teradu;


ah

lik

k. amar Putusan;

l. hari dan tanggal sidang musyawarah Putusan;


m

ub

m. nama Ketua dan Anggota MPD yang melakukan siding musyawarah

Putusan;
ka

ep

n. hari dan tanggal sidang pembacaan Putusan;


ah

o. nama dan tandatangan Ketua dan Anggota MPD yang melakukan sidin g
R

es

pembacaan Putusan; dan


M

ng

p. nama Panitera;
on

Halaman 80 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 80
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Karena Obyek Sengketa I sudah memenuhi ketentuan Pasal 81 Pekonsil

a
R

si
Nomor : 50/2007 maka dengan demikian Obyek Sengketa I secara

substansi maupun isinya sudah sesesuai dengan ketentuan perundang

ne
ng
undangan yang berlaku.

do
6. gu Bahwa, Tergugat II Intervensi I menolak dengan tegas dalil-dalil gugatan

Penggugat pada bagian B. DASAR HUKUM GUGATAN, dengan alasan -

In
A
alasan hukum sebagai berikut;

1) Dalil Penggugat yang mengatakan bahwa Obyek sengketa tidak


ah

lik
memenuhi minimal syarat formil suatu keputusan lembaga yang

berwenang memeriksa dan mengadili suatu perkara adalah meru pakan


am

ub
dalil yang bersifat mengada-ada. Seharusnya Penggugat tahu bahwa
ep
Tergugat I bukanlah lembaga pengadilan yang mempunyai kewenangan
k

mengadili perkara. Tergugat I adalah merupakan Majelis Pemeriksaan


ah

R
Disiplin yang kewenangannya memeriksa dan memutus pengaduan

si
sebatas pelanggaran disiplin kedokteran, bukan mengadili perkara;

ne
ng

2) Bahwa, Tergugat I dan Tergugat II sudah mempunyai peraturan

tersendiri yang mengatur mengenai Tata Cara Penanganan Pengaduan

do
gu

Disiplin Dokter Dan Dokter Gigi yaitu Perkonsil 50 tahun 2017 yang
In
berlaku sejak 15 Desember 2017 menggantikan Perkonsil No. 32/2015,
A

dan tidak dapat menggunakan hukum acara lain, seperti; HIR – RBg;
ah

lik

3) Bahwa, dasar hukum pemberlakukan Perkonsil 50/2017 dalam

penerbitan Obyek Sengketa I adalah berdasarkan Pasal 92 tentang


m

ub

Ketentuan Peralihan,yang berbunyi;


ka

“Pada saat Konsil ini mulai berlaku, pemeriksaan Pengaduan yang telah
ep

mencapai tahap pemberian kesempatan kepada Teradu untuk


ah

mengajukan Keberatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56 ayat (1)


R

es

Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor: 32 Tahun 2015 tetap


M

ng

on

Halaman 81 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 81
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
diberlakukan ketentuan Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor:

a
R

si
32 Tahun 2015 sampai sidang pembacaan Putusan MPD.”

Sesuai dengan fakta persidangan ketika Perkonsil Nomor : 50/2017

ne
ng
diundangkan tanggal 15 Desember 2017 pemeriksaan pengaduan

do
Penggugat belum masuk pada tahapan pemberian kesempatan kepada
gu Tergugat II Intervensi I, Tergugat II Intervensi II dan Tergugat II

In
A
Intervensi III untuk mengajukan keberatan sebagaimana yang dimaksud

dalam Pasal 56 ayat (1) Perkonsil Nomor: 32/2015. Bahkan dalam


ah

lik
pemeriksaan tersebut sudah tidak memberlakukan lagi ketentuan Pasal

56 ayat (1) Perkonsil Nomor: 32/2015 karena secara hukum


am

ub
berdasarkan “ketentuan peralihan” pemeriksaan Pengaduan Penggugat

sudah menggunakan Perkonsil Nomor : 50/2017;


ep
k

4) Bahwa, pengaduan terhadap disiplin kedokteran tidak dapat disamakan


ah

dengan gugatan di Pengadilan Negeri, oleh karena itu ketentu an Pasal


R

si
50 (1) Undang Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang kekuasaan

ne
ng

Kehakiman Jo. Pasal 184 (1) dan 319 HIR dan Pasal 195,618 RBg.

termasuk juga Putusan MA No. 4434 K/Sip/1986 Jo. Putusan MA

do
gu

No.672K/Sip/1972 tidak dapat dipergunakan sebagai aturan hukum

hukum dalam pemeriksa disiplin kedokteran. Apalagi Tergugat I dan


In
A

Tergugat II sudah mempunyai peraturan tersendiri yang mengatur


ah

lik

mengenai Tata Cara Penanganan Pengaduan Disiplin Dokter Dan

Dokter Gigi yaitu Perkonsil Nomor : 50/2017;


m

ub

5) Dalil Penggugat yang mengatakan “adanya kekosongan hukum

sehingga Tergugat I tidak mempunyai pedoman dalam menyusun


ka

ep

keputusan” sangat tidak beralasan dan harus ditolak. Karena dalil


ah

tersebut tidak sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. Patut


R

es

diketahui oleh Penggugat bahwa pada saat MPD memutuskan


M

ng

pengaduan Penggugat sudah berlaku Perkonsil 50/2017, pada


on

Halaman 82 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 82
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Perkonsil Nomor : 50/2017 sudah diatur secara jelas dan limitatif hal-hal

a
R

si
yang harus dimuat dalam Keputusan MKDKI, yaitu sebagaimana yang

diatur dalam Pasal 81 Perkonsil No. 50/2017, dan Obyek Sen gketa I

ne
ng
sudah memuat hal-hal yang diatur dalam Pasal 81 Perkonsil No.

do
50/2017 tersebut;
gu 6) Dalil Penggugat yang mengatakan bahwa Obyek Sengketa dalam

In
perkara aquo “melanggar asas-asas umum pemerintahan yang baik
A
harus ditolak”. Justru sebaliknya Obyek Sengketa sudah memenuhi
ah

lik
asas-asas umum pemerintahan yang baik, sbb;

- Asas Kepastian Hukum. Yang dimaksud dengan Asas Kepastian


am

ub
Hukum adalah; “asas yang mengutamakan landasan peraturan

perundang-undangan, kepatuhan, dan keadilan dalam kebijakan


ep
k

Penyelanggaraan Negara”. Tergugat I dan Tergugat II dalam


ah

menerbitkan Obyek Sengketa baik secara substantive maupun isi


R

si
putusannya sudah berpedoman pada ketentuan Undang Undang

ne
ng

Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran dan Perkonsil No.

50/2017 sebagai hukum positif dalam penanganan pengaduan

do
gu

disiplin dokter dan dokter gigi. Oleh karena itu Obyek Sengketa

dalam perkara aquo sudah memenuhi Asas Kepastian Hukum;


In
A

- Asas Keterbukaan: yang dimaksud dengan Asas Keterbukaan


ah

lik

adalah asas yang membuka diri terhadap hak masyarakat untuk

memperoleh informasi yang benar, jujur, dan tidak diskriminatif


m

ub

berdasarkan keadilan dan kehormatan. Bahwa isi putusan Obyek

sengketa sudah memuat dengan benar, jujur dan tidak diskriminatif.


ka

ep

Prinsip-prinsip keterbukaan sudah terlihat jelas dalam isi putusan


ah

Obyek Sengketa, dimana dalam Obyek Sengketa I sudah


R

es

diungkapkan segala keterangan -keterangan yang terungkap


M

ng

dipersidangan, baik keterangan Pengadu, keterangan saksi,


on

Halaman 83 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 83
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
keterangan ahli dan keterangan Teradu telah disampaikan secara

a
R

si
terbuka sesuai dengan fakta persidangan, begitu pula dengan

surat/dokumen yang terkait sudah termuat dengan jelas. MPD tidak

ne
ng
bersikap diskriminatif bahkan sangat terbuka sampai-sampai saksi-

do
saksi yang diajukan oleh Pengadu, yaitu teman -temannya yang
gu hanya tahu masalah lewat group Whatssap tetap diberi kesempatan

In
A
untuk didengar keterangan dipersidangan MPD;

- Azas Proporsionalitas: “Yang dimaksud dengan asas


ah

lik
Proporsionalitas adalah asas yang mengutamakan keseimbangan

hak dan kewajiban penyelengara Negara”. Menurut Tergugat II


am

ub
Intervensi I pertimbangan MPD sudah memenuhi asas propor-

sionalitas karena dalam melakukan pemeriksaan sesuai dengan h ak


ep
k

dan kewajibannya yang diatur dalam Undang Undang No. 29 tahun


ah

2004 tentang Praktek Kedokteran Jo. Perkonsil Nomor : 50/2017.


R

si
Sudah menjaga keseimbangan antara kepentingan Penggugat

ne
ng

dengan Tergugat II Intervensi I, Tergugat II Intervensi II dan Tergugat

II Intervensi III. Untuk itu memuat pertimbangan hal-hal yang prinsip-

do
gu

prinsip saja dan memenuhi ketentuan Pasal 81 Perkonsil No.

50/2017 tidak berarti telah mengabaikan asas Proporsionalitas;


In
A

- Asas Profesionalitas: “Yang dimaksud dengan asas Profesionalitas


ah

lik

adalah asas yang mengutamakan keahlian yang berlandaskan kode

etik dan ketentuan perundang undangan yang berlaku”. MPD dala m


m

ub

memeriksa pengaduan Penggugat sudah bersikap professional,

sudah memberikan kesempatan kepada kepada Pengadu


ka

ep

(Penggugat) dan Tergugat II Intervensi I, Tergugat II Intervensi II dan


ah

Tergugat II Intervensi III, memeriksa saksi-saksi, bukti-bukti dan


R

es

memberikan putusan sesuai dengan tatacara yang ditentukan dalam


M

ng

on

Halaman 84 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 84
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dalam Undang Undang No. 29 tahun 2004 tentang Praktek

a
R

si
Kedokteran Jo. Perkonsil 50/2017;

- Asas Akuntabilitas: “Yang dimaksud dengan asas Akuntabilitas

ne
ng
adalah asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir

do
dari kegiatan Penyelenggaraan Negara harus dapat dipertanggung
gu jawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang

In
A
kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan perundang

undang undangan yang berlaku”. Putusan MPD atas Obyek


ah

lik
Sengketa adalah putusan yang sudah sesuai ketentuan perundang

undangan yang berlaku. Pasal 79 ayat (2) menyatakan; “Dalam hal


am

ub
sidang musyawarah MPD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 77

ayat (2) menyimpulkan tidak ada pelanggaran disiplin yang dilakukan


ep
k

Teradu, MPD mejatuhkan Putusan Teradu dinyatakan tidak bersalah


ah

atas Pengaduan sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 23 ayat


R

si
(1) huruf b”. MPD sudah berani menyatakan yang ben ar adalah

ne
ng

benar dan sebaliknya yang salah adalah salah. Sesuai fakta-fakta

persidangan terbukti bahwa para Teradu, dalam hal ini Tergugat II

do
gu

Intervensi I, Tergugat II intervensi II dan Tergugat II Intervensi III

tidak terbukti melanggar disiplin profesi kedokteran oleh karena itu


In
A

MPD harus memutuskan tidak memberikan sanksi disiplin profesi


ah

lik

kedokteran. Putusan MPD tersebut akuntabiltasnya sudah barang

tentu dapat dipertanggung jawabkan karena putusan tersebut su dah


m

ub

mempertimbangkan fakta-fakta yang terungkap dipersidangan dan

peraturan perundang undangan yang berlaku sehingga su dah tidak


ka

ep

pantas diragukan lagi.


ah

Berdasarkan hal-hal yang telah sampaikan diatas maka dalil Penggugat


R

es

yang mengatakan Obyek Sengketa dalam perkara aquo bertentangan


M

ng

dengan asas-asas umum pemerintahan yang baik harus dinyatakan


on

Halaman 85 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 85
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
ditolak, karena tidak sesuai dengan fakta hukum yang ada maupun

a
R

si
ketentuan perundang undangan yang berlaku, yaitu Undang Undang

Nomor: 29 tahun 2004 Jo. Perkonsil Nomor : 50/2017;

ne
ng
Berdasarkan segala alasan-alasan hukum yang sudah disampaikan Tergugat II

do
Intervensi I tersebut diatas, maka Tergugat II Intervensi I mohon kepada Yang
gu
Mulia Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta agar berkenan

In
A
memutuskan perkara aquo, sebagai berikut;

DALAM EKSEPSI
ah

lik
1. Menerima Eksepsi Tergugat II Intervensi I;

2. Menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima.


am

ub
DALAM POKOK PERKARA ep
1. Menolak Gugatan Penggugat seluruhnya;
k

2. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara;


ah

si
JAWABAN TERGUGAT II INTERVENSI II

ne
ng

A. KOMPETENSI ABSOLUD

▪ Bahwa, gugatan Penggugat mempersoalkan surat yang diterbitkan oleh

do
gu

Tergugat I dan Tergugat II (selanjutnya disebut “Obyek Sengketa”) yaitu;

▪ Surat Tergugat I dalam hal ini Keputusan Majelis Kehormatan Disiplin


In
A

Kedokteran Indonesia Nomor : 15/P/MKDKI/V/2016, tertanggal 16 Mei

2018., tentang tidak ditemukan pelanggaran profesi atas nama Teradu ,


ah

lik

dalam hal ini; Ivan Rizal Sini, Sp.OG, Aryando Pradana, Sp.OG, dan
m

ub

Reino Rambey, Sp.OG., (Obyek Sengketa I);

- Surat Tergugat II dalam hal ini Surat Kansil Kedokteran Indonesia


ka

ep

Nomor : 64/KKI/KEP/VIII/2018, tertanggal 8 Agustus 2018, tentang

tidak ditemukannya pelanggaran profesi, atas nama; Ivan Rizal Sin i,


ah

Sp.OG (Obyek Sengketa II);


es
M

ng

on

Halaman 86 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 86
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Surat Tergugat II dalam hal ini Surat Kansil Kedokteran Indonesia

a
R

si
Nomor : 65/KKI/KEP/VIII/2018, tertanggal 8 Agustus 2018, tentang

tidak ditemukannya pelanggaran profesi, atas nama; Aryando

ne
ng
Pradana, Sp.OG (Obyek Sengketa III);

do
- Surat Tergugat II dalam hal ini Surat Kansil Kedokteran Indonesia
gu Nomor : 66/KKI/KEP/VIII/2018, tertanggal 8 Agustus 2018, tentang

In
A
tidak ditemukannya pelanggaran profesi, atas nama; Reino Rambey,

Sp.OG (Obyek Sengketa IV);


ah

lik
▪ Menurut Penggugat Obyek Sengketa tersebut diatas merupakan

Keputusan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara sehingga dengan


am

ub
demikian Obyek Sengketa tersebut dapat digugat di Pengadilan Tata

Usaha Negara sebagaimana ketentuan Pasal 1 ayat 9 Undang Undang


ep
k

Nomor 51 Tahun 2009 Tentang Perubahan Undang Undang Nomor 5


ah

tahun 1986;
R

si
▪ Bahwa, berdasarkan ketentuan Pasal 55 Undang Undang Nomor 29

ne
ng

Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran, Tergugat I adalah lembaga

otonom dari Konsil Kedokteran Indonesia (Tergugat II) yang bersifat

do
gu

indenpenden guna melaksanaan tugas dan fungsi penegakan disiplin

praktik Kedokteran, dan bukan merupakan Badan atau Pejabat tata


In
A

Usaha Negara yang melaksanakan tugas administrative negara atau


ah

lik

pejabat administrative dalam struktur (eselonisasi) dari Konsil kedokteran

Indonesia maupun Departemen kesehatan Republik Indonesia. Jika


m

ub

Tergugat I dianggap sebagai Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara

maka sudah barang tentu tidak sesuai dengan nilai-nilai otonom dan
ka

ep

indenpendensi yang melekat pada Tergugat I, karena jika sebagai Badan


ah

atau Pejabat Tata Usaha Negara tentunya Tergugat I melindungi


R

es

kepentingan negara padahal tidak demikian. Tergugat I dalam


M

ng

melakukan pemeriksaan disiplin profesi kedokteran tidak dalam rangka


on

Halaman 87 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 87
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
menjalankan kepentingan siapapun termasuk kepentingan negara tetapi

a
R

si
menjalankan kepentingan penegakan disiplin profesi kedokteran;

▪ Bahwa, Keputusan Tergugat I Nomor : 15/P/MKDKI/V/2016, tertanggal

ne
ng
16 Mei 2018 (Obyek Sengketa I) adalah hasil dari suatu proses

do
pemeriksaan Majelis Pemeriksaan Disiplin Profesi Kedokteran, yaitu
gu suatu proses untuk mengetahui ketaatan dokter dan dokter gigi terhadap

In
A
aturan-aturan dan/atau ketentuan-ketentuan mengenai penerapan

keilmuan dalam pelaksanaan praktik kedokteran, dan proses tersebut


ah

lik
jelas bukan dalam rangka menjalankan tugas dan fungsi administrasi

Negara;
am

ub
▪ Bahwa, sesuai ketentuan pasal 64 Undang Undang Nomor 29 tahun

2004 Tentang Praktek kedokteran tugas dan fungsi (Tupoksi) Tergugat I


ep
k

adalah;
ah

a. Menerima pengaduan, memeriksa, dan memutuskan kasus


R

si
pelanggaran disiplin dokter dan dokter gigi yang diajukan; dan

ne
ng

b. Menyusun pedoman dan tata cara penanganan kasus pelanggaran

disiplin dokter atau dokter gigi.

do
gu

▪ Berdasarkan ketentuan tersebut diatas maka dapat dipastikan bahwa

tidak ada satupun tugas maupun fungsi dari Tergugat I yang meru pakan
In
A

tugas dan fungsi badan atau pejabat adinistrasi Negara;


ah


lik

Bahwa, berdasarkan hal-hal tersebut diatas maka dapat dipastikan

bahwa Tergugat I bukan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara maka
m

ub

dengan demikian Obyek Sengketa I yang diterbitkan oleh Tergugat I

bukan merupakan Keputusan Tata Usaha Negara, dan dengan demikian


ka

ep

Pengadilan Tata Usaha Jakarta tidak berwenang mengadili sengketa


ah

atau gugatan Penggugat dalam perkara aquo;


R

es
M

ng

on

Halaman 88 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 88
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
B. GUGATAN KADALUARSA

a
R

si
▪ Bahwa, menurut Pasal 5 Undang Undang Nomor 5 Tahun 1986

menyatakan bahwa gugatan terhadap Keputusan Tata Usaha Negara

ne
ng
hanya dapat diajukan dalam tenggang waktu 90 hari terhitung sejak

do
saat diterimanya atau diumumkannya keputusan badan atau Tata
gu Usaha Negara tersebut;

In

A
Bahwa, keputusan Tergugat I mengenai Obyek Sengketa I dibacakan

oleh Majelis Pemeriksaan Disiplin (MPD) dalam sidang terbuka yang


ah

lik
dihadiri oleh Penggugat (ADIANA KAMARIL SAPTO) pada hari Rabu,

Tanggal 16 Mei 2018. Artinya Penggugat sudah mengetahui dan


am

ub
mendengar langsung isi putusan Obyek Sengketa I waktu dibacakan

pada tanggal tersebut. Karena Penggugat su dah mengetahui dan


ep
k

mendengar langsung putusan Obyek Sengketa I ketika


ah

dibacakan/diumumkan maka batas waktu bagi Penggugat untuk


R

si
mengajukan gugatan terhadap Obyek Sengketa I adalah 90 hari

ne
ng

terhitung sejak tanggal 16 Mei 2018, atau dengan kata lain batas waktu

bagi Penggugat untuk mengajukan gugatan jatuh tempo pada tanggal

do
gu

14 Agustus 2018;

▪ Bahwa, faktanya gugatan Penggugat terhadap Obyek Sengketa


In
A

diajukan pada tanggal 19 November 2018, atau sudah lewat waktu 90


ah

lik

hari dari batas waktu yang ditentukan undang undang, maka dengan

demikian gugatan tersebut sudah kadaluarsa. Karena terbukti gugatan


m

ub

Penggugat sudah kadaluarsa maka Tergugat II Intervensi II mohon

kepada Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa, mengadili dan


ka

ep

memutus perkara aquo untuk menolak gugatan tersebut atau


ah

setidaknya menyatakan gugatan tidak dapat diterima (niet onvankelijke


R

es

verklaard);
M

ng

on

Halaman 89 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 89
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
DALAM POKOK PERKARA

a
R

si
1. Bahwa, apa yang telah disampaikan oleh Tergugat II Intervensi II dalam

Eksepsi mohon secara mutatis mutandis dianggap telah disampaikan pula

ne
ng
dalam pokok perkara;

do
2. Bahwa, Tergugat II Intervensi II menolak seluruh dalil-dalil gugatan Penggugat
gu
kecuali yang dengan tegas diakui oleh Tergugat II Intervensi II;

In
A
3. Bahwa, sangat perlu disampaikan oleh Tergugat II Intervensi II dalam

persidangan perkara aquo apa duduk persoalan sebenarnya yang terjadi


ah

lik
antara Tergugat II Intervensi I, Tergugat II Intervensi II dan Tergugat II

Intervensi III dengan Penggugat sehingga sampai timbul surat gugatan dalam
am

ub
perkara aquo di Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta. Adapun duduk

persoalan tersebut adalah sebagai berikut;


ep
k

Fase Penanganan oleh Tergugat II Intervensi I


ah

R
a. Tergugat II Intervensi I menerima Penggugat sekitar bulan November

si
2013 dengan keluhan infertilitas. Pada pemeriksaan ditemukan kondisi

ne
ng

kedua saluran telur tersumbat dan saluran telur kiri membengkak,

setelah dilakukan pemeriksaan kita lakukan pemeriksaan laparaskopi

do
gu

dan saat dilakukan tindakan laparaskopi ditemukan dengan hasil dalam


In
kondisi kedua saluran telur bengkak dan tersumbat sehingga harus
A

dilakukan pengangkatan kedua saluran telur, saat itu Tergugat II


ah

lik

Intervensi I keluar ruang operasi untuk menjelaskan dan meminta ijin

kepada pihak keluarga yang pada saat itu, yaitu ibu pasien. Setelah
m

ub

menyetujui dan tanda tangan Inform Consent (surat persetujuan


ka

tindakan) barulah dilakukan tindakan;


ep

b. Pasca tindakan laparaskopi, Pasien sudah tidak bisa lahir secara normal
ah

sehingga direkomendasikan program bayi tabung sesuai program POGI


R

es

(Persatuan Dokter Ginekologi Indonesia). Selesai operasi dilakukan


M

ng

konsultasi dengan program bayi tabung (IVF), Tergugat II Intervensi I


on

Halaman 90 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 90
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
telah memberikan penjelasan dengan waktu yang cukup dari program

a
R

si
bayi tabung dengan alat peraga yang tujuannya untuk evaluasi pada

embrio yang akan ditanamkan pada rahim. Setelah pasien dijelaskan

ne
ng
proses tersebut dan dijelaskan ekspektasi dan biaya, resiko pada proses

do
kehamilan (bukti Informed Consent) dan penjelasan bahwa tidak dapat
gu memprediksi hasil kehamilan, Penggugat menyetujui program bayi

In
A
tabung, (diberikan Informed Consent dalam bahasa Inggris yang

ditandatangani oleh suami Pasien karena Warga Negara Asing dan


ah

lik
istrinya Warga Negara Indonesia. Dalam Informed Consent tersebut ada

penjelasan tentang komplikasi kehamilan, keguguran dan lain-lainnya);


am

ub
c. Pada saat diberikan penjelasan untuk bayi tabung ini Tergugat II

Intervensi I menyampaikan idealnya disiapkan ada 5 (lima) embrio yang


ep
k

baik. Kemudian Tergugat II Intervensi I memasukan 2 (dua) embrio dan


ah

didapatkan positif kehamilan. Bahwa saat kehamilan ini Tergugat II


R

si
Intervensi I dapat mengkategorikan kehamilan layak dan pasien

ne
ng

dipersilakan kontrol ke dokter spesialis obstetri dan ginekologi lainnya

yang dikehendakinya. Penggugat kontrol ke Tergugat II Intervensi Ii saat

do
gu

usia kehamilan 8 minggu dan tidak pernah kontrol lagi ke Tergugat II

Intervensi I;
In
A

d. Tujuan dari program bayi tabung adalah untuk mempertemukan sperma


ah

lik

dan embrio pada rahim dan dokter spesialis obstetri dan ginekologi tidak

dapat memprediksi hasil kehamilan dan keberhasilan bayi sehat;


m

ub

e. Tergugat II Intervensi I sudah selama 10 (sepuluh) tahun menangani

program bayi tabung dan setiap tahunnya ada 300 (tiga ratus) program
ka

ep

bayi tabung. Di Rumah Sakit Bunda ada 10 (sepuluh) dokter spesialis


ah

obstetri dan ginekologi yang dapat menangani program bayi tabung;


R

es
M

ng

on

Halaman 91 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 91
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
f. Dalam program bayi tabung di Rumah Sakit Bunda Jakarta, su dah ada

a
R

si
PPK (Pedoman Praktek Klinis), Tata Kelola Klinis dan Kewenangan

Klinis. Tergugat II Intervensi I tidak perlu merujuk Pasien karena

ne
ng
mempunyai kewenangan klinis tentang penanganan program bayi

do
tabung. Tergugat II Intervensi I tidak perlu mendelegasikan Pasien
gu karena Tergugat II Intervensi I sudah level 3;

In
A
g. Tergugat II Intervensi I tidak pernah membahayakan Pasien, karena

pada saat program bayi tabung tidak bisa memprediksi kelainan dan
ah

lik
ANC (Antenatal Care/pemeriksaan kehamilan) Penggugat bukan

dengan Tergugat II Intervensi I;


am

ub
h. Tergugat II Intervensi I sudah menjelaskan kepada Pasien dengan

gambar, buku, leaflat, proses program bayi tabung dan tidak pernah
ep
k

menjanjikan hasilnya kepada pihak manapun. Tidak ada tindakan darurat


ah

yang harus dilakukan oleh Tergugat II Intervensi I terhadap Penggugat;


R

si
Fase penanganan oleh Tergugat II Intervensi II

ne
ng

i. Pada Bulan Mei 2014 Penggugat datang dengan ibunya ke Tergugat II

do
gu

Intervensi II untuk melakukan pemeriksaan antenatal kehamilan yang

sudah berusia 8 (delapan) minggu. Dari hasil pemeriksaan USG tu mbu h


In
A

kembang janin sesuai dengan usia kehamilan;

j. Bulan Juni 2014 Penggugat kembali datang ke Tergugat II Intervensi II


ah

lik

pada usia kehamilan 12 (dua belas) minggu. Dilakukan pemeriksaan

antenatal USG dengan hasil ukuran janin baik dan tidak didapatkan
m

ub

adanya penebalan cairan leher. Penggugat disarankan untuk melakukan


ka

pemeriksaan penunjang lainnya untuk mendeteksi adanya kelainan


ep

kromosom, pemeriksaan darah serta pengambilan cairan dari janin ;


ah

k. Menurut Tergugat II Intervensi II karena Penggugat sudah berusia 33


es

(tiga puluh tiga) tahun dan tidak memiliki riwayat dalam keluarga adan ya
M

ng

kecacatan, serta tidak adanya kelainan pada USG rutin, tidak ada
on

Halaman 92 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 92
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
indikasi untuk melakukan pemeriksaan lanjutan. Hal tersebut telah

a
R

si
diinformasikan dan didiskusikan dengan Penggugat yang saat itu tidak

didampingi oleh Suaminya;

ne
ng
l. Dari bulan Juni-Agustus 2014 Penggugat selalu melakukan kontrol ru tin

do
kehamilannya dengan ditemukan beberapa kali keputihan yang berat
gu sehingga dilakukan bilas vagina dan pemberian obat untuk mengatasi

In
A
keputihannya;

m. Bulan Agustus 2014 Tergugat II Intervensi II mengkonsulkan Pen gg ugat


ah

lik
kepada Tergugat II Intervensi III untuk mengetahui adanya kelainan

morfologi pada janin, tumbuh kembang, serta aliran darah. Hasil USG 4
am

ub
dimensi yang dilakukan oleh Tergugat II Intervensi III menyimpulkan

bahwa kondisi kehamilan baik dimana air ketuban cukup, aliran darah
ep
k

baik dan tidak ditemukan adanya kelainan;


ah

si
Fase Penanganan oleh Tergugat II Intervensi III

n. Tergugat II Intervensi III menerima konsul dari Tergugat II Intervensi II

ne
ng

saat usia kehamilan Penggugat 22-23 minggu untuk melakukan

do
gu

pemeriksaan USG 4 dimensi. Sebelum melakukan pemeriksaan USG,

Tergugat II Intervensi III melakukan informed consent dengan


In
A

memberikan penjelasan bahwa ini pemeriksaan penunjang. Tergugat II

Intervensi III memberikan penjelasan secara detail kepada Pasien dan


ah

lik

ibu pasien tentang morfologi mayor, air ketuban cukup, kehamilan

normal dan aliran dasar berjalan baik;


m

ub

o. Tergugat II Intervensi III mempunyai kompetensi dalam pemeriksaan


ka

USG 4 Dimensi;
ep
ah

Fase Penanganan oleh Tergugat II Intervensi II


R

p. Tanggal 01 Desember 2014, Penggugat melakukan pemeriksaan


es
M

ng

antenatal terakhir di usia 37-38 minggu dan didapatkan kondisi janin


on

Halaman 93 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 93
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
yang baik dengan taksiran berat 2600 gram disertai air ketuban yang

a
R

si
masih cukup. Karena Penggugat memiliki Myopia tinggi dan Pen ggu gat

memilih tindakan sesar untuk metode persalinan, maka diputuskan untuk

ne
ng
melakukan tindakan sesar;

do
q. Tanggal 07 Desember 2014 Penggugat masuk ke rumah sakit dan
gu tanggal 08 Desember 2014 dilakukan operasi sesar. Selama operasi

In
A
tidak ditemukan adanya kelainan pada ibu dan bayi. Proses persalinan

berjalan lancar, air ketuban saat operasi masih banyak dan berwarna
ah

lik
jernih;

r. Setelah selesai proses persalinan bayi tampak lebih kecil dengan berat
am

ub
badan 2300 gram, ditemukan perbedaan tinggi rendahnya masing-

masing telinga. Karena bayi lahir masih menangis kuat, maka bayi
ep
k

dipindahkan ke ruangan perawatan bayi normal;


ah

s. Dari hasil pemeriksaan USG sulit dibuktikan adanya kelainan bayi,


R

si
Tergugat II Intervensi II melihat bayi dalam kondisi normal;

ne
ng

t. Kewenangan klinis bayi tabung dan non bayi tabung sama. Tidak ada

literaturnya;

do
gu

u. Pasca melahirkan Hasil pemeriksaan kromosom atas rujukan dr. Markus

Mualim D,Sp.A diketahui janin menderita kelainan Mozaik Edward


In
A

Sindrome;
ah

lik

Fase Penuntutan oleh Penggugat

v. Setahun kemudian Penggugat mulai mempermasalahkannya,


m

ub

Penggugat melalui kuasa hukum mengirim surat somasi dan mulai


ka

mengadvokasi masalah tersebut, diantara dengan mengadukan


ep

masalah tersebut ke Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia


ah

dan melaporkan secara pidana melalui Kepolisian Polda Metro Jaya.


es

Dan sudah pernah pula dilakukan pertemuan antara Tergugat II


M

ng

Intervensi I, Tergugat II Intervensi II, dan Tergugat II Intervensi III dengan


on

Halaman 94 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 94
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
pihak Penggugat, suami Penggugat dan kuasa hukumnya dari FKN

a
R

si
Lawfirm di Hotel Sultan, Jakarta. Saat itu Penggugat diberikan

kesempatan untuk menyampaikan permasalahannya, dan sudah diberi

ne
ng
penjelasan dari aspek medis oleh Tergugat II Intervensi I, Tergugat II

do
Intervensi II, dan Tergugat II Intervensi III. Kemudian sebelum pertemuan
gu diakhiri juga sudah diberi kesempatan kepada Penggugat untuk

In
A
menyampaikan sesuatu bila ada yang perlu disampaikan, tetapi saat itu

menurut Penggugat tidak perlu dan sudah cukup jelas. Dan akhirnya
ah

lik
para pihak berjabat tangan dan pertemuan selesai;

w. Tergugat II Intervensi I, Tergugat II Intervensi II, dan Tergugat II


am

ub
Intervensi III membantah tidak memberikan penjelasan yang jujur, etis

dan memadai selama menangani Penggugat. Sesuai dengan informed


ep
k

consent yang ditanda tangani pihak Penggugat sudah diberi penjelasan


ah

dan sudah memahami tindakan yang akan dilakukan, begitu pula dengan
R

si
akibat yang bisa saja terjadi. Dan Tergugat II Intervensi I, Tergugat II

ne
ng

Intervensi II, dan Tergugat II Intervensi III punya kewenangan klinis dan

kompetensi dalam menangani Penggugat sehingga apa yang dilaku k an

do
gu

Tergugat II Intervensi I, Tergugat II Intervensi II, dan Tergugat II

Intervensi III sudah sesuai dengan Standard operating procedures (SOP)


In
A

yang dimiliki RS. Bundamedik dan dapat dipertanggung jawabkan secara


ah

lik

profesi;

x. Akhirnya terhadap pengaduan Penggugat kepada MKDI, berdasarkan


m

ub

putusannya tanggal 16 Mei 2018, Majelis Pemeriksaan Disiplin (MPD)

menjatuhkan putusan bahwa ; terhadap Tergugat II Intervensi I, Tergugat


ka

ep

II Intervensi II, dan Tergugat II Intervensi III tidak ditemukan


ah

pelanggaran disiplin profesi kedokteran sebagaimana yang dimaksud


R

es

dalam Peraturan Konsil kedokteran Indonesia Nomor 4 Tahun 2011


M

ng

tentang Disiplin Profesional Dokter dan Dokter Gigi. Dan;


on

Halaman 95 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 95
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
y. Laporan Penggugat ke Kepolisian Polda Metro Jaya din yatakan tidak

a
R

si
cukup bukti dan telah SP3 (Surat Perintah Penghentian Penyidikan) oleh

pihak kepolisian Polda Metro Jaya berdasarkan Surat Perintah

ne
ng
Penghentian Penyidikan Nomor : S-PPP/2421/XI/ 2018/ Dit.Reskrimum

do
Polda Metro Jaya, Tertanggal 27 November 2018;
gu
z. Sepertinya Penggugat masih belum bisa menerima kenyataan tersebut

In
A
dan menggugat putusan Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran

Indonesia (Tergugat I) dan keputusan Konsil Kedokteran Indonesia


ah

lik
(Tergugat II) ke Pengadilan tata Usaha Negara Jakarta. Man Proposes

but God Disposes (manusia berencana Tuhan yang menentukan);


am

ub
4. Bahwa, Tergugat II Intervensi II menolak dalil-dalil Penggugat yang
ep
mengatakan bahwa Obyek Sengketa dalam perkara aquo bertentangan
k

dengan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalil-dalil


ah

R
Penggugat yang demikian “tidak benar” dan “tidak berdasarkan hukum”,

si
sebagai mana alasan-alasan hukum sebagai berikut;

ne
ng

4.1 Obyek Sengketa I diterbitkan sesuai dengan kewenangan yang dimiliki

oleh Tergugat I, dan sesuai prosedur yang diatur dalam peraturan

do
gu

perundangan-undangan yang berlaku, yakni Undang Undang Nomor: 29


In
Tahun 2004 Tentang Undang Undang Praktek Kedokteran Jo. Peratu ran
A

Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 50 tahun 2017 Tentang Tata Cara


ah

lik

Penanganan Pengaduan Disiplin Dokter Dan Dokter Gigi (selanjutnya

disebut Perkonsil Nomor : 50/2017);


m

ub

4.2 Berdasarkan Undang Undang Nomor: 29 Tahun 2004 Tentang Undang


ka

Undang Praktek Kedokteran Jo. Perkonsil Nomor : 50 tahun 2017


ep

Tentang Tata Cara Penanganan Pengaduan Disiplin Dokter Dan Dokter


ah

Gigi, kewenangan, tugas dan fungsi Tergugat I dapat dilihat berdasarkan


R

es

ketentuan-ketentuan sebagai berikut;


M

ng

on

Halaman 96 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 96
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Pasal 55 Ayat (1) Tentang Undang Undang Praktek Kedokteran

a
R

si
berbunyi;

“Untuk menegakan disiplin dokter dan dokter gigi dalam

ne
ng
penyelenggaraan praktik kedokteran dibentuk Majelis Kehormatan
Disiplin kedokteran Indonesia”.

do
gu - Pasal 64 Tentang Undang Undang Praktek Kedokteran berbunyi;

“Mejelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia bertugas;

In
A
a. Menerima pengaduan, memeriksa, dan memutuskan kasus
pelanggaran disiplin dokter dan dokter gigi yang diajukan; dan
ah

lik
b. Menyusun pedoman dan tata cara penanganan kasus
pelanggaran disiplin dokter atau dokter gigi.
am

ub
- Pasal 69 tentang Undang Undang Praktek Kedokteran mengatakan;

(1) Keputusan Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia


ep
k

mengikat dokter, dokter gigi, dan Konsil Kedokteran Indonesia.


(2) Keputusan sebagaimana yang dimaksud pada Ayat (1) dapat
ah

R
berupa dinyatakan tidak bersalah atau peberian sanksi disiplin.

si
(3) Sanksi disiplin sebagaimana dimaksud pada Ayat 92) dapat

ne
ng

berupa:
a. Pemberian peringatan tertulis;
b. Rekomendasi pencabutan surat tanda registrasi atau surat

do
gu

izin praktik; dan/atau


c. Kewajiban mengikuti pendidikan atau pelatihan di institusi
In
A

pendidikan kedokteran atau kedokteran gigi.

- Pasal 70 Tentang Undang Undang Praktek Kedokteran berbunyi;


ah

lik

“Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan fungsi dan tugas


Majelis Kehormatan Disiplin kedokteran Indonesia, tata cara
m

ub

penanganan kasus, tata cara pengaduan, dan tata cara


pemeriksaan serta pemberian keputusan diatur dengan Peraturan
ka

Konsil Kedokteran Indonesia”.


ep
ah

- Pasal 3 Perkonsil Nomor : 50/2017, tentang Tata Cara Penanganan


R

Pengaduan Disiplin Dokter dan Dokter Gigi, berbunyi;


es
M

(1) Untuk menegakan disiplin Dokter dan Dokter Gigi dalam


ng

penyelenggaraan praktik kedokteran dibentuk MKDKI.


on

Halaman 97 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 97
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
(2) MKDKI merupakan badan otonom dari KKI.

a
R
(3) MKDKI dalam menjalanan tugasnya bersifat indenpenden.

si
- Pasal 4 Ayat (1) Perkonsil Nomor : 50/2017, tentang Tata Cara

ne
ng
Penanganan Pengaduan Disiplin Dokter dan Dokter Gigi berbunyi;

(1) MKDKI bertugas menerima Pengaduan, memeriksa, dan

do
gu memutuskan kasus pelanggaran disiplin Dokter dan Dokter Gigi
yang diadukan.

In
A
- Pasal 5 Perkonsil Nomor : 50/2017, tentang Tata Cara Penanganan
ah

Pengaduan Disiplin Dokter dan Dokter Gigi, berbunyi;

lik
“Dalam menjalankan tugasnya sebagaimana yang dimaksud dalam
pasal 4, MKDKI membenuk MPD atas setiap pengaduan.”
am

ub
- Pasal 6 Perkonsil Nomor : 50/2017, tentang Tata Cara Penanganan
ep
k

Pengaduan Disiplin Dokter dan Dokter Gigi, berbunyi;


ah

(1) Dalam menjalanan tugas MKDKI sebagaimana yang dimaksud


R

si
Pasal 5, MPD bersifat indenpenden, tidak terpengaruh oleh
siapapun atau lembaga lainnya.

ne
ng

(2) MPD bersifat aktif dalam membuktikan kebenaran materi muatan


pengaduan.

do
gu

- Pasal 77 Ayat (2) Perkonsil Nomor : 50/2017, tentang Tata Cara

Penanganan Pengaduan Disiplin Dokter dan Dokter Gigi, berbunyi;


In
A

(2) Setelah Sidang Pemeriksaan Pokok Pengaduan dinyatakan


selesai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) MPD melakukan
ah

lik

sidang musyawarah untuk menjatuhkan putusan.

- Pasal 84 Perkonsil Nomor : 50/2017, tentang Tata Cara Penanganan


m

ub

Pengaduan Disiplin Dokter dan Dokter Gigi, berbunyi;


ka

(1) Putusan hanya sah dan mengikat apabila diucapkan disidang


ep

terbuka untuk umum.”


ah

- Pasal 84 Perkonsil Nomor : 50/2017, tentang Tata Cara Penanganan


es

Pengaduan Disiplin Dokter dan Dokter Gigi, berbunyi;


M

ng

on

Halaman 98 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 98
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
(1) Ketua MKDKI menerbitkan Keputusan MKDKI atas setiap

a
R
Putusan yang telah dibacakan disidang terbuka untuk umum

si
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 83 ayat (1) kepada Ketua
KKI.”

ne
ng
Berdasarkan ketentuan-ketentuan tersebut diatas maka dapat

do
gu disimpulkan bahwa tindakan Tergugat I dalam menerbitkan Obyek

Sengketa I sudah sesuai dengan kewenangan yang melekat pada

In
A
Tergugat I, dan Obyek Sengketa I telah diputus berdasarkan prosedur

yang diatur dalam peraturan perundang-undangan dan Peraturan


ah

lik
Konsil Kedokteraan Indonesia yang berlaku.

4.3 Surat Keputusan Obyek Sengketa II, III, dan IV diterbitkan berdasarkan
am

ub
kewenangan dan prosedur yang berlaku sebagai mana diatur dalam
ep
Undang Undang Nomor: 29 Tahun 2004 Tentang Undang Undang
k

Praktek Kedokteran Jo. Perkonsil Nomor : 50/2017 Tentang Tata Cara


ah

R
Penanganan Pengaduan Disiplin Dokter Dan Dokter Gigi, sebagai

si
berikut;

ne
ng

- Pasal 84 Perkonsil 50 tahun 2017, tentang Tata Cara Penanganan

Pengaduan Disiplin Dokter dan Dokter Gigi, berbunyi;

do
gu

(1) Ketua MKDKI menerbitkan Keputusan MKDKI atas setiap


Putusan yang telah dibacakan disidang terbuka untuk umum
In
A

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 83 ayat (1) kepada Ketua


KKI.
ah

lik

(2) Ketua MDKI menyerahkan Keputusan MKDKI sebagaimana


dimaksud pada ayat (1)kepada Ketua KKI dilakukan paling
m

ub

lama 7 (tujuh) hari setelah sidang pembacaan putusan.

- Pasal 85 Ayat (1) Perkonsil 50 tahun 2017, tentang Tata Cara


ka

ep

Penanganan Pengaduan Disiplin Dokter dan Dokter Gigi, berbunyi;


ah

(1) KKI menerbitkan Surat Keputusan dan menyerahkan Salinan


R

Keputusan MKDKI yang menyatakan Teradu tidak bersalah


es

kepada Teradu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 79


M

ng

Ayat (2).
on

Halaman 99 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 99
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Berdasarkan ketentuan-ketentuan tersebut diatas maka tindakan

a
R

si
Tergugat II dalam menerbitkan Surat Keputusan Obyek Sengketa II, III,

dan IV sudah sesuai dengan kewenangan yang melekat pada Tergu gat

ne
ng
II dan Obyek Sengketa II, III, dan IV telah diputus berdasarkan prosedur

do
yang diatur dalam peraturan perundang-undangan dan Peraturan Kon sil
gu Kedokteraan Indonesia yang berlaku ;

In
A
5. Substansi atau isi keputusan Obyek Sengketa I juga telah sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku. Berdasarkan Pasal 81


ah

lik
Perkonsil 50 tahun 2017, tentang Tata Cara Penanganan Pengaduan Disiplin

Dokter dan Dokter Gigi. Putusan Obyek Sengketa I memuat hal-hal sebagai
am

ub
berikut; ep
a. Kepala Putusan yang berbunyi: Putusan MAJELIS PEMERIKSAAN
k

DISIPLIN, MEJELIS KEHORMATAN DISIPLIN KEDOKTERAN


ah

R
INDONESIA ATAS PENGADUAN NOMOR (tuliskan nomor registrasi

si
Pengaduan);

ne
ng

b. Dasar pengambilan Keputusan yang berbunyi: DEMI KEHORMATAN

PROFESI KEDOKTERAN INDONESIA BERDASARKAN KETUHANAN

do
gu

YANG MAHA ESA;


In
c. Kalimat pembuka yang berbunyi; MAJELIS PEMERIKSAAN DISIPLIN,
A

MAJELIS KEHORMATAN DISIPLIN KEDOKTERAN INDONESIA ATAS


ah

lik

PENGADUAN NOMOR telah memeriksa dan memutus Pengaduan

pelanggaran disiplin kedokteran;


m

ub

d. Identitas teradu secara lengkap dan alamat tempat praktik,STR dan/atau


ka

SIP (apabila diketahui);


ep

e. Identitas Pengadu, meliputi nama dan alamat domisili lengkap, dan


ah

kedudukan atau hubungan dengan pasien;


R

es

f. Identitas pasien (jika Pengadu bukan pasien), meliputi nama dan alamat
M

ng

lengkap, tanggal lahir (usia), dan jenis kelamin;


on

Halaman 100 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 100
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
g. Pengaduan dan bentuk pelanggaran yang diadukan;

a
R

si
h. Fakta yang diperoleh dimuka persidangan berdasarkan alat bukti yang

diajukan;

ne
ng
i. Pertimbangan MPD terhadap fakta-fakta yang diperoleh dimuka

do
persidangan sebagaimana yang dimaksud dalam huruf h;
gu
j. Dalam hal Teradu dinyatakan bersalah, disebutkan bentuk pelanggaran

In
A
disiplin yang dinilai telah dilanggar Teradu ;

k. amar Putusan;
ah

lik
l. hari dan tanggal sidang musyawarah Putusan;

m. nama Ketua dan Anggota MPD yang melakukan siding musyawarah


am

ub
Putusan;

n. hari dan tanggal sidang pembacaan Putusan;


ep
k

o. nama dan tandatangan Ketua dan Anggota MPD yang melakukan siding
ah

pembacaan Putusan; dan


R

si
p. nama Panitera;

ne
ng

Karena Obyek Sengketa I sudah memenuhi ketentuan Pasal 81 Pekonsil

Nomor : 50/2007 maka dengan demikian Obyek Sengketa I secara substansi

do
gu

maupun isinya sudah sesesuai dengan ketentuan perundang undangan yang

berlaku.
In
A

6. Bahwa, Tergugat II Intervensi II menolak dengan tegas dalil-dalil gugatan


ah

lik

Penggugat pada bagian B. DASAR HUKUM GUGATAN, dengan alasan -

alasan hukum sebagai berikut;


m

ub

1) Dalil Penggugat yang mengatakan bahwa Obyek sengketa tidak


ka

memenuhi minimal syarat formil suatu keputusan lembaga yang


ep

berwenang memeriksa dan mengadili suatu perkara adalah merupakan


ah

dalil yang bersifat mengada-ada. Seharusnya Penggugat tahu bahwa


R

es

Tergugat I bukanlah lembaga pengadilan yang mempunyai kewenangan


M

ng

mengadili perkara. Tergugat I adalah merupakan Majelis Pemeriksaan


on

Halaman 101 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 101
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Disiplin yang kewenangannya memeriksa dan memutus pengaduan

a
R

si
sebatas pelanggaran disiplin kedokteran, bukan mengadili perkara;

2) Bahwa, Tergugat I dan Tergugat II sudah mempunyai peraturan tersendiri

ne
ng
yang mengatur mengenai Tata Cara Penanganan Pengaduan Disiplin

do
Dokter Dan Dokter Gigi yaitu Perkonsil 50 tahun 2017 yang berlaku sejak
gu 15 Desember 2017 menggantikan Perkonsil No. 32/2015, dan tidak dapat

In
menggunakan hukum acara lain, seperti; HIR – RBg;
A
3) Bahwa, dasar hukum pemberlakukan Perkonsil 50/2017 dalam penerbitan
ah

lik
Obyek Sengketa I adalah berdasarkan Pasal 92 tentang Ketentuan

Peralihan,yang berbunyi;
am

ub
“Pada saat Konsil ini mulai berlaku, pemeriksaan Pengaduan yang telah

mencapai tahap pemberian kesempatan kepada Teradu untuk


ep
k

mengajukan Keberatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56 ayat (1)


ah

Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor: 32 Tahun 2015 tetap


R

si
diberlakukan ketentuan Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor:

ne
ng

32 Tahun 2015 sampai sidang pembacaan Putusan MPD.”

Sesuai dengan fakta persidangan ketika Perkonsil Nomor : 50/2017

do
gu

diundangkan tanggal 15 Desember 2017 pemeriksaan pengaduan

Penggugat belum masuk pada tahapan pemberian kesempatan kepada


In
A

Tergugat II Intervensi I, Tergugat II Intervensi II dan Tergugat II


ah

lik

Intervensi III untuk mengajukan keberatan sebagaimana yang dimaksud

dalam Pasal 56 ayat (1) Perkonsil Nomor: 32/2015. Bahkan dalam


m

ub

pemeriksaan tersebut sudah tidak memberlakukan lagi ketentuan Pasal

56 ayat (1) Perkonsil Nomor: 32/2015 karena secara hukum


ka

ep

berdasarkan “ketentuan peralihan” pemeriksaan Pengaduan Penggugat


ah

sudah menggunakan Perkonsil Nomor : 50/2017.


R

es

4) Bahwa, pengaduan terhadap disiplin kedokteran tidak dapat disamakan


M

ng

dengan gugatan di Pengadilan Negeri, oleh karena itu ketentuan Pasal 50


on

Halaman 102 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 102
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
(1) Undang Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang kekuasaan

a
R

si
Kehakiman Jo. Pasal 184 (1) dan 319 HIR dan Pasal 195,618 RBg.

termasuk juga Putusan MA No. 4434 K/Sip/1986 Jo. Putusan MA

ne
ng
No.672K/Sip/1972 tidak dapat dipergunakan sebagai aturan hukum

do
hukum dalam pemeriksa disiplin kedokteran. Apalagi Tergugat I dan
gu Tergugat II sudah mempunyai peraturan tersendiri yang mengatur

In
A
mengenai Tata Cara Penanganan Pengaduan Disiplin Dokter Dan Dokter

Gigi yaitu Perkonsil Nomor : 50/2017;


ah

lik
5) Dalil Penggugat yang mengatakan “adanya kekosongan hukum seh ingga

Tergugat I tidak mempunyai pedoman dalam menyusun keputusan”


am

ub
sangat tidak beralasan dan harus ditolak. Karena dalil tersebut tidak

sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. Patut diketahui oleh


ep
k

Penggugat bahwa pada saat MPD memutuskan pengaduan Penggugat


ah

sudah berlaku Perkonsil 50/2017, pada Perkonsil Nomor : 50/2017 sudah


R

si
diatur secara jelas dan limitatif hal-hal yang harus dimuat dalam

ne
ng

Keputusan MKDKI, yaitu sebagaimana yang diatur dalam Pasal 81

Perkonsil No. 50/2017, dan Obyek Sengketa I sudah memuat hal-hal yang

do
gu

diatur dalam Pasal 81 Perkonsil No. 50/2017 tersebut;

6) Dalil Penggugat yang mengatakan bahwa Obyek Sengketa dalam perkara


In
A

aquo “melanggar asas-asas umum pemerintahan yang baik harus


ah

ditolak”. Justru sebaliknya Obyek Sengketa sudah memenuhi asas-asas


lik

umum pemerintahan yang baik, sbb;


m

ub

- Asas Kepastian Hukum. Yang dimaksud dengan Asas Kepastian

Hukum adalah; “asas yang mengutamakan landasan peraturan


ka

ep

perundang-undangan, kepatuhan, dan keadilan dalam kebijakan


ah

Penyelanggaraan Negara”. Tergugat I dan Tergugat II dalam


R

es

menerbitkan Obyek Sengketa baik secara substantive maupun isi


M

ng

putusannya sudah berpedoman pada ketentuan Undang Undang


on

Halaman 103 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 103
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran dan Perkonsil No.

a
R

si
50/2017 sebagai hukum positif dalam penanganan pengaduan

disiplin dokter dan dokter gigi. Oleh karena itu Obyek Sengketa

ne
ng
dalam perkara aquo sudah memenuhi Asas Kepastian Hukum;

do
- Asas Keterbukaan: yang dimaksud dengan Asas Keterbukaan
gu adalah asas yang membuka diri terhadap hak masyarakat untuk

In
A
memperoleh informasi yang benar, jujur, dan tidak diskriminatif

berdasarkan keadilan dan kehormatan. Bahwa isi putusan Obyek


ah

lik
sengketa sudah memuat dengan benar, jujur dan tidak diskriminatif.

Prinsip-prinsip keterbukaan sudah terlihat jelas dalam isi putusan


am

ub
Obyek Sengketa, dimana dalam Obyek Sengketa I sudah

diungkapkan segala keterangan -keterangan yang terungkap


ep
k

dipersidangan, baik keterangan Pengadu, keterangan saksi,


ah

keterangan ahli dan keteran gan Teradu telah disampaikan secara


R

si
terbuka sesuai dengan fakta persidangan, begitu pula dengan

ne
ng

surat/dokumen yang terkait sudah termuat dengan jelas. MPD tidak

bersikap diskriminatif bahkan sangat terbuka sampai-sampai saksi-

do
gu

saksi yang diajukan oleh Pengadu, yaitu teman-temannya yang

hanya tahu masalah lewat group Whatssap tetap diberi kesempatan


In
A

untuk didengar keterangan dipersidangan MPD.


ah

- Azas Proporsionalitas: “Yang dimaksud dengan asas


lik

Proporsionalitas adalah asas yang mengutamakan keseimbangan


m

ub

hak dan kewajiban penyelengara Negara”. Menurut Tergugat II

Intervensi II pertimbangan MPD sudah memenuhi asas


ka

ep

proporsionalitas karena dalam melakukan pemeriksaan sesuai


ah

dengan hak dan kewajibannya yang diatur dalam Undang Undang


R

es

No. 29 tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran Jo. Perkonsil


M

ng

Nomor : 50/2017. Sudah menjaga keseimbangan antara kepentingan


on

Halaman 104 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 104
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Penggugat dengan Tergugat II Intervensi I, Tergugat II Intervensi II

a
R

si
dan Tergugat II Intervensi III. Untuk itu memuat pertimbangan hal-hal

yang prinsip-prinsip saja dan memenuhi ketentuan Pasal 81

ne
ng
Perkonsil No. 50/2017 tidak berarti telah mengabaikan asas

do
Proporsionalitas;
gu - Asas Profesionalitas: “Yang dimaksud dengan asas Profesionalitas

In
A
adalah asas yang mengutamakan keahlian yang berlandaskan kode

etik dan ketentuan perundang undangan yang berlaku”. MPD dalam


ah

lik
memeriksa pengaduan Penggugat sudah bersikap professional,

sudah memberikan kesempatan kepada kepada Pengadu


am

ub
(Penggugat) dan Tergugat II Intervensi I, Tergugat II Intervensi II dan

Tergugat II Intervensi III, memeriksa saksi-saksi, bukti-bukti dan


ep
k

memberikan putusan sesuai dengan tatacara yang ditentukan dalam


ah

dalam Undang Undang No. 29 tahun 2004 tentang Praktek


R

si
Kedokteran Jo. Perkonsil 50/2017;

ne
ng

- Asas Akuntabilitas: “Yang dimaksud dengan asas Akuntabilitas

adalah asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir

do
gu

dari kegiatan Penyelenggaraan Negara harus dapat dipertanggung

jawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang


In
A

kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan perundang


ah

undang undangan yang berlaku”. Putusan MPD atas Obyek


lik

Sengketa adalah putusan yang sudah sesuai ketentuan perundang


m

ub

undangan yang berlaku. Pasal 79 ayat (2) menyatakan; “Dalam hal

sidang musyawarah MPD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 77


ka

ep

ayat (2) menyimpulkan tidak ada pelanggaran disiplin yang dilakukan


ah

Teradu, MPD mejatuhkan Putusan Teradu dinyatakan tidak bersalah


R

es

atas Pengaduan sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 23 ayat


M

ng

(1) huruf b”. MPD sudah berani menyatakan yang benar adalah
on

Halaman 105 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 105
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
benar dan sebaliknya yang salah adalah salah. Sesuai fakta-fakta

a
R

si
persidangan terbukti bahwa para Teradu, dalam hal ini Tergugat II

Intervensi I, Tergugat II Intervensi II dan Tergugat II Intervensi III

ne
ng
tidak terbukti melanggar disiplin profesi kedokteran oleh karena itu

do
MPD harus memutuskan tidak memberikan sanksi disiplin profesi
gu kedokteran. Putusan MPD tersebut akuntabiltasnya sudah barang

In
A
tentu dapat dipertanggung jawabkan karena putusan tersebut su dah

mempertimbangkan fakta-fakta yang terungkap dipersidangan dan


ah

lik
peraturan perundang undangan yang berlaku sehingga su dah tidak

pantas diragukan lagi;


am

ub
Berdasarkan hal-hal yang telah sampaikan diatas maka dalil Penggugat

yang mengatakan Obyek Sengketa dalam perkara aquo bertentangan


ep
k

dengan asas-asas umum pemerintahan yang baik harus dinyatakan


ah

ditolak, karena tidak sesuai dengan fakta hukum yang ada maupun
R

si
ketentuan perundang undangan yang berlaku, yaitu Undang Undang

ne
ng

Nomor: 29 tahun 2004 Jo. Perkonsil Nomor : 50/2017;

Berdasarkan segala alasan-alasan hukum yang sudah disampaikan Tergu gat II

do
gu

Intervensi II tersebut diatas, maka Tergugat II Intervensi II mohon kepada Yang

Mulia Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta agar berkenan
In
A

memutuskan perkara aquo, sebagai berikut;


ah

lik

DALAM EKSEPSI

1. Menerima Eksepsi Tergugat II Intervensi II;


m

ub

2. Menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima.


ka

DALAM POKOK PERKARA


ep

1. Menolak Gugatan Penggugat seluruhnya;


ah

2. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara


R

es
M

ng

on

Halaman 106 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 106
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
JAWABAN TERGUGAT II INTERVENSI III

a
R

si
A. KOMPETENSI ABSOLUD

▪ Bahwa, gugatan Penggugat mempersoalkan surat yang diterbitkan oleh

ne
ng
Tergugat I dan Tergugat II (selanjutnya disebut “Obyek Sengketa”) yaitu;

do
Surat Tergugat I dalam hal ini Keputusan Majelis Kehormatan Disiplin
gu Kedokteran Indonesia Nomor : 15/P/MKDKI/V/2016, tertanggal 16 Mei

In
A
2018., tentang tidak ditemukan pelanggaran profesi atas nama Teradu ,

dalam hal ini; Ivan Rizal Sini, Sp.OG, Aryando Pradana, Sp.OG, dan
ah

lik
Reino Rambey, Sp.OG., (Obyek Sengketa I);

- Surat Tergugat II dalam hal ini Surat Kansil Kedokteran Indonesia


am

ub
Nomor : 64/KKI/KEP/VIII/2018, tertanggal 8 Agustus 2018, tentang

tidak ditemukannya pelanggaran profesi, atas nama; Ivan Rizal Sin i,


ep
k

Sp.OG (Obyek Sengketa II);


ah

- Surat Tergugat II dalam hal ini Surat Kansil Kedokteran Indonesia


R

si
Nomor : 65/KKI/KEP/VIII/2018, tertanggal 8 Agustus 2018, tentang

ne
ng

tidak ditemukannya pelanggaran profesi, atas nama; Aryando

Pradana, Sp.OG (Obyek Sengketa III);

do
gu

- Surat Tergugat II dalam hal ini Surat Kansil Kedokteran Indonesia

Nomor : 66/KKI/KEP/VIII/2018, tertanggal 8 Agustus 2018, tentang


In
A

tidak ditemukannya pelanggaran profesi, atas nama; Reino Rambey,


ah

lik

Sp.OG (Obyek Sengketa IV);

▪ Menurut Penggugat Obyek Sengketa tersebut diatas merupakan


m

ub

Keputusan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara sehingga dengan

demikian Obyek Sengketa tersebu t dapat digugat di Pengadilan Tata


ka

ep

Usaha Negara sebagaimana ketentuan Pasal 1 ayat 9 Undang Undang


ah

Nomor 51 Tahun 2009 Tentang Perubahan Undang Undang Nomor 5


R

es

tahun 1986;
M

ng

on

Halaman 107 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 107
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
▪ Bahwa, berdasarkan ketentuan Pasal 55 Undang Undang Nomor 29

a
R

si
Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran, Tergugat I adalah lembaga

otonom dari Konsil Kedokteran Indonesia (Tergugat II) yang bersifat

ne
ng
indenpenden guna melaksanaan tugas dan fungsi penegakan disiplin

do
praktik Kedokteran, dan bukan merupakan Badan atau Pejabat tata
gu Usaha Negara yang melaksanakan tugas administrative negara atau

In
A
pejabat administrative dalam struktur (eselonisasi) dari Konsil kedokteran

Indonesia maupun Departemen kesehatan Republik Indonesia. Jika


ah

lik
Tergugat I dianggap sebagai Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara

maka sudah barang tentu tidak sesuai dengan nilai-nilai otonom dan
am

ub
indenpendensi yang melekat pada Tergugat I, karena jika sebagai Badan

atau Pejabat Tata Usaha Negara tentunya Tergugat I melindungi


ep
k

kepentingan negara padahal tidak demikian. Tergugat I dalam


ah

melakukan pemeriksaan disiplin profesi kedokteran tidak dalam rangka


R

si
menjalankan kepentingan siapapun termasuk kepentingan negara tetapi

ne
ng

menjalankan kepentingan penegakan disiplin profesi kedokteran;

▪ Bahwa, Keputusan Tergugat I Nomor : 15/P/MKDKI/V/2016, tertanggal

do
gu

16 Mei 2018 (Obyek Sengketa I) adalah hasil dari suatu proses

pemeriksaan Majelis Pemeriksaan Disiplin Profesi Kedokteran, yaitu


In
A

suatu proses untuk mengetahui ketaatan dokter dan dokter gigi terhadap
ah

lik

aturan-aturan dan/atau ketentuan-ketentuan mengenai penerapan

keilmuan dalam pelaksanaan praktik kedokteran, dan proses tersebut


m

ub

jelas bukan dalam rangka menjalankan tugas dan fungsi administrasi

Negara;
ka

ep

▪ Bahwa, sesuai ketentuan pasal 64 Undang Undang Nomor 29 tahun


ah

2004 Tentang Praktek kedokteran tugas dan fungsi (Tupoksi) Tergugat I


R

es

adalah;
M

ng

on

Halaman 108 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 108
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a. Menerima pengaduan, memeriksa, dan memutuskan kasus

a
R

si
pelanggaran disiplin dokter dan dokter gigi yang diajukan; dan

b. Menyusun pedoman dan tata cara penanganan kasus pelanggaran

ne
ng
disiplin dokter atau dokter gigi.

do
Berdasarkan ketentuan tersebut diatas maka dapat dipastikan bahwa
gu tidak ada satupun tugas maupun fungsi dari Tergugat I yang meru pakan

In
A
tugas dan fungsi badan atau pejabat adinistrasi Negara;

▪ Bahwa, berdasarkan hal-hal tersebut diatas maka dapat dipastikan


ah

lik
bahwa Tergugat I bukan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara maka

dengan demikian Obyek Sengketa I yang diterbitkan oleh Tergugat I


am

ub
bukan merupakan Keputusan Tata Usaha Negara, dan dengan

demikian Pengadilan Tata Usaha Jakarta tidak berwenang mengadili


ep
k

sengketa atau gugatan Penggugat dalam perkara aquo;


ah

si
B. GUGATAN KADALUARSA

▪ Bahwa, menurut Pasal 5 Undang Undang Nomor 5 Tahun 1986

ne
ng

menyatakan bahwa gugatan terhadap Keputusan Tata Usaha Negara

do
gu

hanya dapat diajukan dalam tenggang waktu 90 hari terhitung sejak saat

diterimanya atau diumumkannya keputusan badan atau Tata Usaha


In
A

Negara tersebut;

▪ Bahwa, keputusan Tergugat I mengenai Obyek Sengketa I dibacakan


ah

lik

oleh Majelis Pemeriksaan Disiplin (MPD) dalam sidang terbuka yang

dihadiri oleh Penggugat (ADIANA KAMARIL SAPTO) pada hari Rabu,


m

ub

Tanggal 16 Mei 2018. Artinya Penggugat sudah mengetahui dan


ka

mendengar langsung isi putusan Obyek Sengketa I waktu dibacakan


ep

pada tanggal tersebut. Karena Penggugat sudah mengetahui dan


ah

mendengar langsung putusan Obyek Sengketa I ketika


es

dibacakan/diumumkan maka batas waktu bagi Penggugat untuk


M

ng

mengajukan gugatan terhadap Obyek Sengketa I adalah 90 hari


on

Halaman 109 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 109
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
terhitung sejak tanggal 16 Mei 2018, atau dengan kata lain batas waktu

a
R

si
bagi Penggugat untuk mengajukan gugatan jatuh tempo pada tanggal 14

Agustus 2018;

ne
ng
▪ Bahwa, faktanya gugatan Penggugat terhadap Obyek Sengketa diajukan

do
pada tanggal 19 November 2018, atau sudah lewat waktu 90 hari dari
gu batas waktu yang ditentukan undang undang, maka dengan demikian

In
A
gugatan tersebut sudah kadaluarsa. Karena terbukti gugatan Penggugat

sudah kadaluarsa maka Tergugat II Intervensi III mohon kepada Yang


ah

lik
Mulia Majelis Hakim yang memeriksa, mengadili dan memutus perkara

aquo untuk menolak gugatan tersebut atau setidaknya menyatakan


am

ub
gugatan tidak dapat diterima (niet onvankelijke verklaard);
ep
DALAM POKOK PERKARA
k
ah

1. Bahwa, apa yang telah disampaikan oleh Tergugat II Intervensi III dalam
R

si
Eksepsi mohon secara mutatis mutandis dianggap telah disampaikan pula

dalam pokok perkara;

ne
ng

2. Bahwa, Tergugat II Intervensi III menolak seluruh dalil-dalil gugatan Penggugat

do
gu

kecuali yang dengan tegas diakui oleh Tergugat II Intervensi III;

3. Bahwa, sangat perlu disampaikan oleh Tergugat II Intervensi III dalam


In
A

persidangan perkara aquo apa duduk persoalan sebenarnya yang terjadi antara

Tergugat II Intervensi I, Tergugat II Intervensi II dan Tergugat II Intervensi III


ah

lik

dengan Penggugat sehingga sampai timbul surat gugatan dalam perkara aqu o

di Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta. Adapun duduk persoalan tersebut


m

ub

adalah sebagai berikut;


ka

ep

Fase Penanganan oleh Tergugat II Intervensi I

a. Tergugat II Intervensi I menerima Penggugat sekitar bulan November 2013


ah

dengan keluhan infertilitas. Pada pemeriksaan ditemukan kondisi kedua


es
M

saluran telur tersumbat dan saluran telur kiri membengkak, setelah


ng

on

Halaman 110 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 110
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dilakukan pemeriksaan kita lakukan pemeriksaan laparaskopi dan saat

a
R

si
dilakukan tindakan laparaskopi ditemukan dengan hasil dalam kondisi

kedua saluran telur bengkak dan tersumbat sehingga harus dilakukan

ne
ng
pengangkatan kedua saluran telur, saat itu Tergugat II Intervensi I keluar

do
ruang operasi untuk menjelaskan dan meminta ijin kepada pihak keluarga
gu yang pada saat itu, yaitu ibu pasien. Setelah menyetujui dan tanda tangan

In
A
Inform Consent (surat persetujuan tindakan) barulah dilakukan tindakan;

b. Pasca tindakan laparaskopi, Pasien sudah tidak bisa lahir secara normal
ah

lik
sehingga direkomendasikan program bayi tabung sesuai program POGI

(Persatuan Dokter Ginekologi Indonesia). Selesai operasi dilakukan


am

ub
konsultasi dengan program bayi tabung (IVF), Tergugat II Intervensi I telah

memberikan penjelasan dengan waktu yang cukup dari program bayi


ep
k

tabung dengan alat peraga yang tujuannya untuk evaluasi pada embrio
ah

yang akan ditanamkan pada rahim. Setelah pasien dijelaskan proses


R

si
tersebut dan dijelaskan ekspektasi dan biaya, resiko pada proses

ne
ng

kehamilan (bukti Informed Consen t) dan penjelasan bahwa tidak dapat

memprediksi hasil kehamilan, Penggugat menyetujui program bayi tabung,

do
gu

(diberikan Informed Consent dalam bahasa Inggris yang ditandatangani

oleh suami Pasien karena Warga Negara Asing dan istrinya Warga Negara
In
A

Indonesia. Dalam Informed Consent tersebut ada penjelasan tentang


ah

lik

komplikasi kehamilan, keguguran dan lain-lainnya);

c. Pada saat diberikan penjelasan untuk bayi tabung ini Tergugat II Interven si
m

ub

I menyampaikan idealnya disiapkan ada 5 (lima) embrio yang baik.

Kemudian Tergugat II Intervensi I memasukan 2 (dua) embrio dan


ka

ep

didapatkan positif kehamilan. Bahwa saat kehamilan ini Tergugat II


ah

Intervensi I dapat mengkategorikan kehamilan layak dan pasien


R

es

dipersilakan kontrol ke dokter spesialis obstetri dan ginekologi lainnya yan g


M

ng

dikehendakinya. Penggugat kontrol ke Tergugat II Intervensi II saat usia


on

Halaman 111 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 111
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
kehamilan 8 minggu dan tidak pernah kontrol lagi ke Tergugat II

a
R

si
Intervensi I;

d. Tujuan dari program bayi tabung adalah untuk mempertemukan sperma

ne
ng
dan embrio pada rahim dan dokter spesialis obstetri dan ginekologi tidak

do
dapat memprediksi hasil kehamilan dan keberhasilan bayi sehat;
gu
e. Tergugat II Intervensi I sudah selama 10 (sepuluh) tahun menangani

In
A
program bayi tabung dan setiap tahunnya ada 300 (tiga ratus) program bayi

tabung. Di Rumah Sakit Bunda ada 10 (sepuluh) dokter spesialis obstetri


ah

lik
dan ginekologi yang dapat menangani program bayi tabung;

f. Dalam program bayi tabung di Rumah Sakit Bunda Jakarta, sudah ada PPK
am

ub
(Pedoman Praktek Klinis), Tata Kelola Klinis dan Kewenangan Klinis.

Tergugat II Intervensi I tidak perlu merujuk Pasien karena mempunyai


ep
k

kewenangan klinis tentang penanganan program bayi tabung. Tergugat II


ah

Intervensi I tidak perlu mendelegasikan Pasien karena Tergugat II


R

si
Intervensi I sudah level 3;

ne
ng

g. Tergugat II Intervensi I tidak pernah membahayakan Pasien, karena pada

saat program bayi tabung tidak bisa memprediksi kelainan dan ANC

do
gu

(Antenatal Care/pemeriksaan kehamilan) Penggugat bukan dengan

Tergugat II Intervensi I;
In
A

h. Tergugat II Intervensi I sudah menjelaskan kepada Pasien dengan gambar,


ah

lik

buku, leaflat, proses program bayi tabung dan tidak pernah menjanjikan

hasilnya kepada pihak manapun. Tidak ada tindakan darurat yang harus
m

ub

dilakukan oleh Tergugat II Intervensi I terhadap Penggugat;


ka

Fase penanganan oleh Tergugat II Intervensi II


ep

i. Pada Bulan Mei 2014 Penggugat datang dengan ibunya ke Tergugat II


ah

Intervensi II untuk melakukan pemeriksaan antenatal kehamilan yang


R

es

sudah berusia 8 (delapan) minggu. Dari hasil pemeriksaan USG tumbuh


M

ng

kembang janin sesuai dengan usia kehamilan;


on

Halaman 112 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 112
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
j. Bulan Juni 2014 Penggugat kembali datang ke Tergugat II Intervensi II

a
R

si
pada usia kehamilan 12 (dua belas) minggu. Dilakukan pemeriksaan

antenatal USG dengan hasil ukuran janin baik dan tidak didapatkan adanya

ne
ng
penebalan cairan leher. Penggugat disarankan untuk melakukan

do
pemeriksaan penunjang lainnya untuk mendeteksi adanya kelainan
gu kromosom, pemeriksaan darah serta pengambilan cairan dari janin ;

In
A
k. Menurut Tergugat II Intervensi II karena Penggugat sudah berusia 33 (tiga

puluh tiga) tahun dan tidak memiliki riwayat dalam keluarga adanya
ah

lik
kecacatan, serta tidak adanya kelainan pada USG rutin, tidak ada indikasi

untuk melakukan pemeriksaan lanjutan. Hal tersebut telah diinformasikan


am

ub
dan didiskusikan dengan Penggugat yang saat itu tidak didampingi oleh

Suaminya;
ep
k

l. Dari bulan Juni-Agustus 2014 Penggugat selalu melakukan kontrol rutin


ah

kehamilannya dengan ditemukan beberapa kali keputihan yang berat


R

si
sehingga dilakukan bilas vagina dan pemberian obat untuk mengatasi

ne
ng

keputihannya;

m. Bulan Agustus 2014 Tergugat II Intervensi II mengkonsulkan Penggugat

do
gu

kepada Tergugat II Intervensi III untuk mengetahui adanya kelainan

morfologi pada janin, tumbuh kembang, serta aliran darah. Hasil USG 4
In
A

dimensi yang dilakukan oleh Tergugat II Intervensi III menyimpulkan bahwa


ah

lik

kondisi kehamilan baik dimana air ketuban cukup, aliran darah baik dan

tidak ditemukan adanya kelainan;


m

ub

Fase Penanganan oleh Tergugat II Intervensi III


ka

n. Tergugat II Intervensi III menerima konsul dari Tergugat II Intervensi II saat


ep

usia kehamilan Penggugat 22-23 minggu untuk melakukan pemeriksaan


ah

USG 4 dimensi. Sebelum melakukan pemeriksaan USG, Tergugat II


R

es

Intervensi III melakukan informed consent dengan memberikan penjelasan


M

ng

bahwa ini pemeriksaan penu njang. Tergugat II Intervensi III memberikan


on

Halaman 113 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 113
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
penjelasan secara detail kepada Pasien dan ibu pasien tentang morfologi

a
R

si
mayor, air ketuban cukup, kehamilan normal dan aliran dasar berjalan baik;

o. Tergugat II Intervensi III mempunyai kompetensi dalam pemeriksaan USG

ne
ng
4 Dimensi;

do
gu
Fase Penanganan oleh Tergugat II Intervensi II

p. Tanggal 01 Desember 2014, Penggugat melakukan pemeriksaan

In
A
antenatal terakhir di usia 37-38 minggu dan didapatkan kondisi janin yang

baik dengan taksiran berat 2600 gram disertai air ketuban yang masih
ah

lik
cukup. Karena Penggugat memiliki Myopia tinggi dan Penggugat memilih

tindakan sesar untuk metode persalinan, maka diputuskan untuk


am

ub
melakukan tindakan sesar; ep
q. Tanggal 07 Desember 2014 Penggugat masuk ke rumah sakit dan tanggal
k

08 Desember 2014 dilakukan operasi sesar. Selama operasi tidak


ah

R
ditemukan adanya kelainan pada ibu dan bayi. Proses persalinan berjalan

si
lancar, air ketuban saat operasi masih banyak dan berwarna jernih ;

ne
ng

r. Setelah selesai proses persalinan bayi tampak lebih kecil dengan berat

badan 2300 gram, ditemukan perbedaan tinggi rendahnya masing-masing

do
gu

telinga. Karena bayi lahir masih menangis kuat, maka bayi dipindahkan ke
In
ruangan perawatan bayi normal;
A

s. Dari hasil pemeriksaan USG sulit dibuktikan adanya kelainan bayi,


ah

lik

Tergugat II Intervensi II melihat bayi dalam kondisi normal;

t. Kewenangan klinis bayi tabung dan non bayi tabung sama. Tidak ada
m

ub

literaturnya;
ka

u. Pasca melahirkan Hasil pemeriksaan kromosom atas rujukan dr. Markus


ep

Mualim D,Sp.A diketahui janin men derita kelainan Mozaik Edward


ah

Sindrome;
R

es
M

ng

on

Halaman 114 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 114
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Fase Penuntutan oleh Penggugat

a
R

si
v. Setahun kemudian Penggugat mulai mempermasalahkannya, Penggugat

melalui kuasa hukum mengirim surat somasi dan mulai mengadvokasi

ne
ng
masalah tersebut, diantara dengan mengadukan masalah tersebut ke

do
Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia dan melaporkan secara
gu pidana melalui Kepolisian Polda Metro Jaya. Dan sudah pernah pula

In
A
dilakukan pertemuan antara Tergugat II Intervensi I, Tergugat II Intervensi

II, dan Tergugat II Intervensi III dengan pihak Penggugat, suami Penggugat
ah

lik
dan kuasa hukumnya dari FKN Lawfirm di Hotel Sultan, Jakarta. Saat itu

Penggugat diberikan kesempatan untuk menyampaikan permasalahannya,


am

ub
dan sudah diberi penjelasan dari aspek medis oleh Tergugat II Interven si I,

Tergugat II Intervensi II, dan Tergugat II Intervensi III. Kemudian sebelum


ep
k

pertemuan diakhiri juga sudah diberi kesempatan kepada Penggugat un tuk


ah

menyampaikan sesuatu bila ada yang perlu disampaikan, tetapi saat itu
R

si
menurut Penggugat tidak perlu dan sudah cukup jelas. Dan akhirnya para

ne
ng

pihak berjabat tangan dan pertemuan selesai;

w. Tergugat II Intervensi I, Tergugat II Intervensi II, dan Tergugat II Intervensi I

do
gu

membantah tidak memberikan penjelasan yang jujur, etis dan memadai

selama menangani Penggugat. Sesuai dengan informed consent yang


In
A

ditanda tangani pihak Penggugat sudah diberi penjelasan dan sudah


ah

lik

memahami tindakan yang akan dilakukan, begitu pula dengan akibat yang

bisa saja terjadi. Dan Tergugat II Intervensi I, Tergugat II Intervensi II, dan
m

ub

Tergugat II Intervensi III punya kewenangan klinis dan kompetensi dalam

menangani Penggugat sehingga apa yang dilakukan Tergugat II In terven si


ka

ep

I, Tergugat II Intervensi II, dan Tergugat II Intervensi III sudah sesuai


ah

dengan Standard operating procedures (SOP) yang dimiliki RS.


R

es

Bundamedik dan dapat dipertanggung jawabkan secara profesi;


M

ng

on

Halaman 115 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 115
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
x. Akhirnya terhadap pengaduan Penggugat kepada MKDI, berdasarkan

a
R

si
putusannya tanggal 16 Mei 2018, Majelis Pemeriksaan Disiplin (MPD)

menjatuhkan putusan bahwa ; terhadap Tergugat II Intervensi I, Tergugat II

ne
ng
Intervensi II, dan Tergugat II Intervensi III tidak ditemukan pelanggaran

do
disiplin profesi kedokteran sebagaimana yang dimaksud dalam Peraturan
gu Konsil kedokteran Indonesia Nomor 4 Tahun 2011 tentang Disiplin

In
A
Profesional Dokter dan Dokter Gigi. Dan;

y. Laporan Penggugat ke Kepolisian Polda Metro Jaya dinyatakan tidak


ah

lik
cukup bukti dan telah SP3 (Surat Perintah Penghentian Penyidikan) oleh

pihak kepolisian Polda Metro Jaya berdasarkan Surat Perintah Penghentian


am

ub
Penyidikan Nomor : S-PPP/2421/XI/ 2018/ Dit.Reskrimum Polda Metro

Jaya, Tertanggal 27 November 2018;


ep
k

z. Sepertinya Penggugat masih belum bisa menerima kenyataan tersebut dan


ah

menggugat putusan Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia


R

si
(Tergugat I) dan keputusan Konsil Kedokteran Indonesia (Tergugat II) ke

ne
ng

Pengadilan tata Usaha Negara Jakarta. Man Proposes but God Disposes

(manusia berencana Tuhan yang menentukan;

do
gu

4. Bahwa, Tergugat II Intervensi III menolak dalil-dalil Penggugat yang


In
A

mengatakan bahwa Obyek Sengketa dalam perkara aquo bertentangan

dengan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalil-dalil


ah

lik

Penggugat yang demikian “tidak benar” dan “tidak berdasarkan hukum”,

sebagai mana alasan-alasan hukum sebagai berikut;


m

ub

4.1 Obyek Sengketa I diterbitkan sesuai dengan kewenangan yang dimiliki


ka

oleh Tergugat I, dan sesuai prosedur yang diatur dalam peraturan


ep

perundangan-undangan yang berlaku, yakni Undang Undang Nomor: 29


ah

Tahun 2004 Tentang Undang Undang Praktek Kedokteran Jo. Peraturan


es

Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 50 tahun 2017 Tentang Tata Cara


M

ng

on

Halaman 116 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 116
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Penanganan Pengaduan Disiplin Dokter Dan Dokter Gigi (selanjutnya

a
R

si
disebut Perkonsil Nomor : 50/2017);

4.2 Berdasarkan Undang Undang Nomor: 29 Tahun 2004 Tentang Undang

ne
ng
Undang Praktek Kedokteran Jo. Perkonsil Nomor : 50 tahun 2017

do
Tentang Tata Cara Penanganan Pengaduan Disiplin Dokter Dan Dokter
gu Gigi, kewenangan, tugas dan fungsi Tergugat I dapat dilihat berdasarkan

In
A
ketentuan-ketentuan sebagai berikut;

- Pasal 55 Ayat (1) Tentang Undang Undang Praktek Kedokteran


ah

lik
berbunyi;

“Untuk menegakan disiplin dokter dan dokter gigi dalam


am

ub
penyelenggaraan praktik kedokteran dibentuk Majelis Kehormatan
Disiplin kedokteran Indonesia”.
ep
k

- Pasal 64 Tentang Undang Undang Praktek Kedokteran berbunyi;


ah

“Mejelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia bertugas;


R

si
a. Menerima pengaduan, memeriksa, dan memutuskan kasus
pelanggaran disiplin dokter dan dokter gigi yang diajukan; dan

ne
ng

b. Menyusun pedoman dan tata cara penanganan kasus


pelanggaran disiplin dokter atau dokter gigi.

do
gu

- Pasal 69 tentang Undang Undang Praktek Kedokteran mengatakan;

(1) Keputusan Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia


In
A

mengikat dokter, dokter gigi, dan Konsil Kedokteran


Indonesia.
ah

lik

(2) Keputusan sebagaimana yang dimaksud pada Ayat (1) dapat


berupa dinyatakan tidak bersalah atau peberian sanksi
m

ub

disiplin.
(3) Sanksi disiplin sebagaimana dimaksud pada Ayat 92) dapat
ka

berupa:
ep

a. Pemberian peringatan tertulis;


ah

b. Rekomendasi pencabutan surat tanda registrasi atau surat


R

izin praktik; dan/atau


es

c. Kewajiban mengikuti pendidikan atau pelatihan di institusi


M

ng

pendidikan kedokteran atau kedokteran gigi.


on

Halaman 117 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 117
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Pasal 70 Tentang Undang Undang Praktek Kedokteran berbunyi;

a
R

si
“Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan fungsi dan tugas
Majelis Kehormatan Disiplin kedokteran Indonesia, tata cara

ne
ng
penanganan kasus, tata cara pengaduan, dan tata cara
pemeriksaan serta pemberian keputusan diatur dengan Peraturan
Konsil Kedokteran Indonesia”.

do
gu - Pasal 3 Perkonsil Nomor : 50/2017, tentang Tata Cara Penanganan

In
A
Pengaduan Disiplin Dokter dan Dokter Gigi, berbunyi;

(1) Untuk menegakan disiplin Dokter dan Dokter Gigi dalam


ah

lik
penyelenggaraan praktik kedokteran dibentuk MKDKI.
(2) MKDKI merupakan badan otonom dari KKI.
am

ub
(3) MKDKI dalam menjalanan tugasnya bersifat indenpenden.

- Pasal 4 Ayat (1) Perkonsil Nomor : 50/2017, tentang Tata Cara


ep
k

Penanganan Pengaduan Disiplin Dokter dan Dokter Gigi berbunyi;


ah

(1) MKDKI bertugas menerima Pengaduan, memeriksa, dan


R

si
memutuskan kasus pelanggaran disiplin Dokter dan Dokter
Gigi yang diadukan.

ne
ng

- Pasal 5 Perkonsil Nomor : 50/2017, tentang Tata Cara Penanganan

do
Pengaduan Disiplin Dokter dan Dokter Gigi, berbunyi;
gu

“Dalam menjalankan tugasnya sebagaimana yang dimaksud dalam


pasal 4, MKDKI membenuk MPD atas setiap pengaduan.”
In
A

- Pasal 6 Perkonsil Nomor : 50/2017, tentang Tata Cara Penanganan


ah

lik

Pengaduan Disiplin Dokter dan Dokter Gigi, berbunyi;

(1) Dalam menjalanan tugas MKDKI sebagaimana yang dimaksud


m

ub

Pasal 5, MPD bersifat indenpenden, tidak terpengaruh oleh


siapapun atau lembaga lainnya.
ka

(2) MPD bersifat aktif dalam membuktikan kebenaran materi


ep

muatan pengaduan.
ah

- Pasal 77 Ayat (2) Perkonsil Nomor : 50/2017, tentang Tata Cara


es

Penanganan Pengaduan Disiplin Dokter dan Dokter Gigi, berbunyi;


M

ng

on

Halaman 118 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 118
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
(2) Setelah Sidang Pemeriksaan Pokok Pengaduan dinyatakan

a
R
selesai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) MPD melakukan

si
sidang musyawarah untuk menjatuhkan putusan.

ne
ng
- Pasal 84 Perkonsil Nomor : 50/2017, tentang Tata Cara

Penanganan Pengaduan Disiplin Dokter dan Dokter Gigi, berbunyi;

do
gu (1) Putusan hanya sah dan mengikat apabila diucapkan disidang
terbuka untuk umum.”

In
A
- Pasal 84 Perkonsil Nomor : 50/2017, tentang Tata Cara
ah

Penanganan Pengaduan Disiplin Dokter dan Dokter Gigi, berbunyi;

lik
(1) Ketua MKDKI menerbitkan Keputusan MKDKI atas setiap
am

ub
Putusan yang telah dibacakan disidang terbuka untuk umum
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 83 ayat (1) kepada
Ketua KKI.”
ep
k

Berdasarkan ketentuan-ketentuan tersebut diatas maka dapat


ah

disimpulkan bahwa tindakan Tergugat I dalam menerbitkan Obyek


R

si
Sengketa I sudah sesuai dengan kewenangan yang melekat pada

ne
ng

Tergugat I, dan Obyek Sengketa I telah diputus berdasarkan prosedur

yang diatur dalam peraturan perundang-undangan dan Peraturan Kon sil

do
gu

Kedokteraan Indonesia yang berlaku;

4.3 Surat Keputusan Obyek Sengketa II, III, dan IV diterbitkan berdasarkan
In
A

kewenangan dan prosedur yang berlaku sebagai mana diatur dalam


ah

lik

Undang Undang Nomor: 29 Tahun 2004 Tentang Undang Undang

Praktek Kedokteran Jo. Perkonsil Nomor : 50/2017 Tentang Tata Cara


m

ub

Penanganan Pengaduan Disiplin Dokter Dan Dokter Gigi, sebagai


ka

berikut;
ep

- Pasal 84 Perkonsil 50 tahun 2017, tentang Tata Cara Penanganan


ah

Pengaduan Disiplin Dokter dan Dokter Gigi, berbunyi;


R

es

(1) Ketua MKDKI menerbitkan Keputusan MKDKI atas setiap


M

Putusan yang telah dibacakan disidang terbuka untuk umum


ng

on

Halaman 119 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 119
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 83 ayat (1) kepada Ketua

a
R
KKI.

si
(2) Ketua MDKI menyerahkan Keputusan MKDKI sebagaimana

ne
ng
dimaksud pada ayat (1)kepada Ketua KKI dilakukan paling
lama 7 (tujuh) hari setelah sidang pembacaan putusan.

do
gu - Pasal 85 Ayat (1) Perkonsil 50 tahun 2017, tentang Tata Cara

Penanganan Pengaduan Disiplin Dokter dan Dokter Gigi, berbunyi;

In
A
(1) KKI menerbitkan Surat Keputusan dan menyerahkan Salinan
Keputusan MKDKI yang menyatakan Teradu tidak bersalah
ah

lik
kepada Teradu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 79
Ayat (2).
am

ub
Berdasarkan ketentuan-ketentuan tersebut diatas maka tindakan

Tergugat II dalam menerbitkan Surat Keputusan Obyek Sengketa II, III,


ep
dan IV sudah sesuai dengan kewenangan yang melekat pada Tergu gat
k
ah

II dan Obyek Sengketa II, III, dan IV telah diputus berdasarkan prosedur
R

si
yang diatur dalam peraturan perundang-undangan dan Peraturan Kon sil

Kedokteraan Indonesia yang berlaku;

ne
ng

5. Substansi atau isi keputusan Obyek Sengketa I juga telah sesuai dengan

do
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Berdasarkan Pasal 81
gu

Perkonsil 50 tahun 2017, tentang Tata Cara Penanganan Pengaduan


In
A

Disiplin Dokter dan Dokter Gigi. Putusan Obyek Sengketa I memuat hal-hal

sebagai berikut;
ah

lik

a. Kepala Putusan yang berbunyi: Putusan MAJELIS PEMERIKSAAN

DISIPLIN, MEJELIS KEHORMATAN DISIPLIN KEDOKTERAN


m

ub

INDONESIA ATAS PENGADUAN NOMOR (tuliskan nomor registrasi


ka

Pengaduan);
ep

b. Dasar pengambilan Keputusan yang berbunyi: DEMI KEHORMATAN


ah

PROFESI KEDOKTERAN INDONESIA BERDASARKAN KETUHANAN


es

YANG MAHA ESA;


M

ng

on

Halaman 120 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 120
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
c. Kalimat pembuka yang berbunyi; MAJELIS PEMERIKSAAN DISIPLIN,

a
R

si
MAJELIS KEHORMATAN DISIPLIN KEDOKTERAN INDONESIA ATAS

PENGADUAN NOMOR telah memeriksa dan memutus Pengaduan

ne
ng
pelanggaran disiplin kedokteran;

do
d. Identitas teradu secara lengkap dan alamat tempat praktik,STR dan/atau
gu SIP (apabila diketahui);

In
A
e. Identitas Pengadu, meliputi nama dan alamat domisili lengkap, dan

kedudukan atau hubungan dengan pasien;


ah

lik
f. Identitas pasien (jika Pengadu bukan pasien), meliputi nama dan alamat

lengkap, tanggal lahir (usia), dan jenis kelamin;


am

ub
g. Pengaduan dan bentuk pelanggaran yang diadukan;

h. Fakta yang diperoleh dimuka persidangan berdasarkan alat bukti yang


ep
k

diajukan;
ah

i. Pertimbangan MPD terhadap fakta-fakta yang diperoleh dimuka


R

si
persidangan sebagaimana yang dimaksud dalam huruf h;

ne
ng

j. Dalam hal Teradu dinyatakan bersalah, disebutkan bentuk pelanggaran

disiplin yang dinilai telah dilanggar Teradu;

do
gu

k. amar Putusan;

l. hari dan tanggal sidang musyawarah Putusan;


In
A

m. nama Ketua dan Anggota MPD yang melakukan siding musyawarah


ah

lik

Putusan;

n. hari dan tanggal sidang pembacaan Putusan;


m

ub

o. nama dan tandatangan Ketua dan Anggota MPD yang melakukan sidin g

pembacaan Putusan; dan


ka

ep

p. nama Panitera;
ah

Karena Obyek Sengketa I sudah memenuhi ketentuan Pasal 81 Pekonsil


R

es

Nomor : 50/2007 maka dengan demikian Obyek Sengketa I secara substansi


M

ng

on

Halaman 121 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 121
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
maupun isinya sudah sesesuai dengan ketentuan perundang undangan yang

a
R

si
berlaku.

6. Bahwa, Tergugat II Intervensi III menolak dengan tegas dalil-dalil gugatan

ne
ng
Penggugat pada bagian B. DASAR HUKUM GUGATAN, dengan alasan -

do
alasan hukum sebagai berikut;
gu 1) Dalil Penggugat yang mengatakan bahwa Obyek sengketa tidak

In
A
memenuhi minimal syarat formil suatu keputusan lembaga yang

berwenang memeriksa dan mengadili suatu perkara adalah merupakan


ah

lik
dalil yang bersifat mengada-ada. Seharusnya Penggugat tahu bahwa

Tergugat I bukanlah lembaga pengadilan yang mempunyai


am

ub
kewenangan mengadili perkara. Tergugat I adalah merupakan Majelis

Pemeriksaan Disiplin yang kewenangannya memeriksa dan memutus


ep
k

pengaduan sebatas pelanggaran disiplin kedokteran, bukan mengadili


ah

perkara;
R

si
2) Bahwa, Tergugat I dan Tergugat II sudah mempunyai peraturan

ne
ng

tersendiri yang mengatur mengenai Tata Cara Penanganan Pengaduan

Disiplin Dokter Dan Dokter Gigi yaitu Perkonsil 50 tahun 2017 yang

do
gu

berlaku sejak 15 Desember 2017 menggantikan Perkonsil No. 32/2015,

dan tidak dapat menggunakan hukum acara lain, seperti; HIR – RBg;
In
A

3) Bahwa, dasar hukum pemberlakukan Perkonsil 50/2017 dalam


ah

lik

penerbitan Obyek Sengketa I adalah berdasarkan Pasal 92 tentang

Ketentuan Peralihan,yang berbunyi;


m

ub

“Pada saat Konsil ini mulai berlaku, pemeriksaan Pengaduan yang telah

mencapai tahap pemberian kesempatan kepada Teradu untuk


ka

ep

mengajukan Keberatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56 ayat (1)


ah

Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor: 32 Tahun 2015 tetap


R

es

diberlakukan ketentuan Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor:


M

ng

32 Tahun 2015 sampai sidang pembacaan Putusan MPD.”


on

Halaman 122 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 122
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Sesuai dengan fakta persidangan ketika Perkonsil Nomor : 50/2017

a
R

si
diundangkan tanggal 15 Desember 2017 pemeriksaan pengaduan

Penggugat belum masuk pada tahapan pemberian kesempatan kepada

ne
ng
Tergugat II Intervensi I, Tergugat II Intervensi II dan Tergugat II

do
Intervensi III untuk mengajukan keberatan sebagaimana yang dimaksud
gu dalam Pasal 56 ayat (1) Perkonsil Nomor: 32/2015. Bahkan dalam

In
A
pemeriksaan tersebut sudah tidak memberlakukan lagi ketentuan Pasal

56 ayat (1) Perkonsil Nomor: 32/2015 karena secara hukum


ah

lik
berdasarkan “ketentuan peralihan” pemeriksaan Pengaduan Penggugat

sudah menggunakan Perkonsil Nomor : 50/2017.


am

ub
4) Bahwa, pengaduan terhadap disiplin kedokteran tidak dapat disamakan

dengan gugatan di Pengadilan Negeri, oleh karena itu ketentuan Pasal


ep
k

50 (1) Undang Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang kekuasaan


ah

Kehakiman Jo. Pasal 184 (1) dan 319 HIR dan Pasal 195,618 RBg.
R

si
termasuk juga Putusan MA No. 4434 K/Sip/1986 Jo. Putusan MA

ne
ng

No.672K/Sip/1972 tidak dapat dipergunakan sebagai aturan hukum

hukum dalam pemeriksa disiplin kedokteran. Apalagi Tergugat I dan

do
gu

Tergugat II sudah mempunyai peraturan tersendiri yang mengatur

mengenai Tata Cara Penanganan Pengaduan Disiplin Dokter Dan


In
A

Dokter Gigi yaitu Perkonsil Nomor : 50/2017;


ah

Dalil Penggugat yang mengatakan “adanya kekosongan hukum


lik

5)

sehingga Tergugat I tidak mempunyai pedoman dalam menyusun


m

ub

keputusan” sangat tidak beralasan dan harus ditolak. Karena dalil

tersebut tidak sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. Patut


ka

ep

diketahui oleh Penggugat bahwa pada saat MPD memutuskan


ah

pengaduan Penggugat sudah berlaku Perkonsil 50/2017, pada


R

es

Perkonsil Nomor : 50/2017 sudah diatur secara jelas dan limitatif hal-hal
M

ng

yang harus dimuat dalam Keputusan MKDKI, yaitu sebagaimana yang


on

Halaman 123 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 123
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
diatur dalam Pasal 81 Perkonsil No. 50/2017, dan Obyek Sengketa I

a
R

si
sudah memuat hal-hal yang diatur dalam Pasal 81 Perkonsil No.

50/2017 tersebut;

ne
ng
6) Dalil Penggugat yang mengatakan bahwa Obyek Sengketa dalam

perkara aquo “melanggar asas-asas umum pemerintahan yang baik

do
gu harus ditolak”. Justru sebaliknya Obyek Sengketa sudah memenuhi

In
A
asas-asas umum pemerintahan yang baik, sbb;

- Asas Kepastian Hukum. Yang dimaksud dengan Asas Kepastian


ah

lik
Hukum adalah; “asas yang mengutamakan landasan peraturan

perundang-undangan, kepatuhan, dan keadilan dalam kebijakan


am

ub
Penyelanggaraan Negara”. Tergugat I dan Tergugat II dalam

menerbitkan Obyek Sengketa baik secara substantive maupun isi


ep
k

putusannya sudah berpedoman pada ketentuan Undang Undang


ah

Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran dan Perkonsil No.


R

si
50/2017 sebagai hukum positif dalam penanganan pengaduan

ne
ng

disiplin dokter dan dokter gigi. Oleh karena itu Obyek Sengketa

dalam perkara aquo sudah memenuhi Asas Kepastian Hukum;

do
gu

- Asas Keterbukaan: yang dimaksud dengan Asas Keterbukaan

adalah asas yang membuka diri terhadap hak masyarakat untuk


In
A

memperoleh informasi yang benar, jujur, dan tidak diskriminatif


ah

lik

berdasarkan keadilan dan kehormatan. Bahwa isi putusan Obyek

sengketa sudah memuat dengan benar, jujur dan tidak diskriminatif.


m

ub

Prinsip-prinsip keterbukaan sudah terlihat jelas dalam isi putusan

Obyek Sengketa, dimana dalam Obyek Sengketa I sudah


ka

ep

diungkapkan segala keterangan -keterangan yang terungkap


ah

dipersidangan, baik keterangan Pengadu, keterangan saksi,


R

es

keterangan ahli dan keterangan Teradu telah disampaikan secara


M

ng

terbuka sesuai dengan fakta persidangan, begitu pula dengan


on

Halaman 124 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 124
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
surat/dokumen yang terkait sudah termuat dengan jelas. MPD tidak

a
R

si
bersikap diskriminatif bahkan sangat terbuka sampai-sampai saksi-

saksi yang diajukan oleh Pengadu, yaitu teman -temannya yang

ne
ng
hanya tahu masalah lewat group Whatssap tetap diberi kesempatan

do
untuk didengar keterangan dipersidangan MPD.
gu - Azas Proporsionalitas: “Yang dimaksud dengan asas

In
A
Proporsionalitas adalah asas yang mengutamakan keseimbangan

hak dan kewajiban penyelengara Negara”. Menurut Tergugat II


ah

lik
Intervensi III pertimbangan MPD sudah memenuhi asas

proporsionalitas karena dalam melakukan pemeriksaan sesuai


am

ub
dengan hak dan kewajibannya yang diatur dalam Undang Undang

No. 29 tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran Jo. Perkonsil Nomor


ep
k

: 50/2017. Sudah menjaga keseimbangan antara kepentingan


ah

Penggugat dengan Tergugat II Intervensi I, Tergugat II Intervensi II


R

si
dan Tergugat II Intervensi III. Untuk itu memuat pertimbangan hal-hal

ne
ng

yang prinsip-prinsip saja dan memenuhi ketentuan Pasal 81

Perkonsil No. 50/2017 tidak berarti telah mengabaikan asas

do
gu

Proporsionalitas;

- Asas Profesionalitas: “Yang dimaksud dengan asas Profesionalitas


In
A

adalah asas yang mengutamakan keahlian yang berlandaskan kode


ah

etik dan ketentuan perundang undangan yang berlaku”. MPD dalam


lik

memeriksa pengaduan Penggugat sudah bersikap professional,


m

ub

sudah memberikan kesempatan kepada kepada Pengadu

(Penggugat) dan Tergugat II Intervensi I, Tergugat II Intervensi II dan


ka

ep

Tergugat II Intervensi III, memeriksa saksi-saksi, bukti-bukti dan


ah

memberikan putusan sesuai dengan tatacara yang ditentukan dalam


R

es

dalam Undang Undang No. 29 tahun 2004 tentang Praktek


M

ng

Kedokteran Jo. Perkonsil 50/2017;


on

Halaman 125 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 125
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Asas Akuntabilitas: “Yang dimaksud dengan asas Akuntabilitas

a
R

si
adalah asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir

dari kegiatan Penyelenggaraan Negara harus dapat dipertanggung

ne
ng
jawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang

do
kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan perundang
gu undang undangan yang berlaku”. Putusan MPD atas Obyek

In
A
Sengketa adalah putusan yang sudah sesuai ketentuan perundang

undangan yang berlaku. Pasal 79 ayat (2) menyatakan; “Dalam hal


ah

lik
sidang musyawarah MPD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 77

ayat (2) menyimpulkan tidak ada pelanggaran disiplin yang dilakukan


am

ub
Teradu, MPD mejatuhkan Putusan Teradu dinyatakan tidak bersalah

atas Pengaduan sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 23 ayat


ep
k

(1) huruf b”. MPD sudah berani menyatakan yang benar adalah
ah

benar dan sebaliknya yang salah adalah salah. Sesuai fakta-fakta


R

si
persidangan terbukti bahwa para Teradu, dalam hal ini Tergugat II

ne
ng

Intervensi I, Tergugat II intervensi II dan Tergugat II Intervensi III

tidak terbukti melanggar disiplin profesi kedokteran oleh karena itu

do
gu

MPD harus memutuskan tidak memberikan sanksi disiplin profesi

kedokteran. Putusan MPD tersebut akuntabiltasnya sudah barang


In
A

tentu dapat dipertanggung jawabkan karena putusan tersebut su dah


ah

lik

mempertimbangkan fakta-fakta yang terungkap dipersidangan dan

peraturan perundang undangan yang berlaku sehingga su dah tidak


m

ub

pantas diragukan lagi;


ka

Berdasarkan hal-hal yang telah sampaikan diatas maka dalil Penggugat


ep

yang mengatakan Obyek Sengketa dalam perkara aquo bertentangan


ah

dengan asas-asas umum pemerintahan yang baik harus dinyatakan


R

es

ditolak, karena tidak sesuai dengan fakta hukum yang ada maupun
M

ng

on

Halaman 126 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 126
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
ketentuan perundang undangan yang berlaku, yaitu Undang Undang

a
R

si
Nomor: 29 tahun 2004 Jo. Perkonsil Nomor : 50/2017.

Berdasarkan segala alasan-alasan hukum yang sudah disampaikan Tergugat II

ne
ng
Intervensi III tersebut diatas, maka Tergugat II Intervensi III mohon kepada Yang

do
Mulia Mmajelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta agar berkenan
gu
memutuskan perkara aquo, sebagai berikut;

In
A
DALAM EKSEPSI

1. Menerima Eksepsi Tergugat II Intervensi III;


ah

lik
2. Menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima.

DALAM POKOK PERKARA


am

ub
1. Menolak Gugatan Penggugat seluruhnya; ep
2. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara.
k
ah

Menimbang, bahwa terhadap Jawaban Tergugat I, Tergugat II, Tergugat II


R

si
Intervensi I, Tergugat II Intervensi II dan Tergugat II Intervensi III tersebut,

ne
ng

Penggugat telah menyerahkan Replik melalui Bagian Persuratan Pengadilan Tata

Usaha Negara Jakarta yang kemudian diterima oleh Majelis Hakim tanggal 19

do
gu

Februari 2019;

Menimbang, bahwa terhadap Replik Penggugat tersebut, Tergugat I,


In
A

Tergugat II, Tergugat II Intervensi I, Tergugat II Intervensi II dan Tergugat II


ah

Intervensi III telah mengajukan Dupliknya secara lisan pada persidangan tan ggal
lik

19 Februari 2019;
m

ub

Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya, Penggugat


ka

telah mengajukan Bukti berupa fotokopi surat-surat yang telah diberi meterai
ep

cukup dan telah disesuaikan dengan aslinya maupun fotokopinya, serta diberi
ah

tanda P – 1 sampai dengan P – 6, yaitu sebagai berikut :


R

es
M

ng

on

Halaman 127 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 127
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Bukti P – 1 : Putusan Majelis Pemeriksa Disiplin Majelis Kehormatan

a
R

si
Disiplin Kedokteran Indonesia atas pengaduan Nomor

15/P/MKDKI/V/2016 (fotokopi sesuai dengan aslinya);

ne
ng
- Bukti P – 2 : Surat Konsil Kedokteran Indonesia No.

do
UM.01.05/03/KKI/VIII/1957/2018, tanggal 23 Agustus
gu 2018, Hal Penyerahan Salinan Putusan dan Alat Bukti

In
A
Asli (fotokopi sesuai dengan aslinya);

3. Bukti P – 3 : Tanda Terima tanggal 27 Agustus 2018 (fotokopi


ah

lik
sesuai dengan aslinya);

4. Bukti P – 4 : Surat Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran


am

ub
Indonesia No. 364/U/MKDKI/III/2017, tanggal 03 Maret

2017, Perihal Undangan Sidang (fotokopi sesuai


ep
k

dengan aslinya);
ah

5. Bukti P – 5 : Surat Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran


R

si
Indonesia No. 1693/U/MKDKI/XI/2017, tanggal 8

ne
ng

November 2017, Perihal Undangan Sidang (fotokopi

sesuai dengan aslinya);

do
gu

6. Bukti P – 6 : Surat Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran

Indonesia No. 815/U/MKDKI/V/2017, tanggal 9 Mei


In
A

2018, Perihal Panggilan Sidang Pembacaan Putusan


ah

lik

(fotokopi sesuai dengan aslinya);

Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil bantahannya, Tergugat I


m

ub

telah mengajukan Bukti berupa fotokopi surat-surat yang telah diberi meterai
ka

cukup dan telah disesuaikan dengan aslinya maupun fotokopinya, serta diberi
ep

tanda T I – 1 sampai dengan T I – 8, adalah sebagai berikut :


ah

- Bukti T I – 1 : Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik


R

es

Kedokteran (print out);


M

ng

on

Halaman 128 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 128
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Bukti T I – 2 : Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 4 Tahun

a
R

si
2011 tentang Disiplin Profesional Dokter dan Dokter

Gigi (ad informandum);

ne
ng
- Bukti T I – 3 : Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 20

do
Tahun 2014 tentang Tata Cara Penanganan Kasus
gu Dugaan Pelanggaran Disiplin Dokter dan Dokter Gigi

In
A
(print out);

- Bukti T I – 4 : Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 32


ah

lik
Tahun 2015 tentang Tata Cara Penanganan Kasus

Dugaan Pelanggaran Disiplin Dokter dan Dokter Gigi


am

ub
(print out);

- Bukti T I – 5 : Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 50


ep
k

Tahun 2017 tentang Tata Cara Penanganan


ah

Pengaduan Disiplin Dokter dan Dokter Gigi (print out);


R

si
- Bukti T I – 6 : Putusan Majelis Pemeriksa Disiplin Majelis Kehormatan

ne
ng

Disiplin Kedokteran Indonesia atas pengaduan Nomor

15/P/MKDKI/V/2016 (fotokopi sesuai dengan aslinya);

do
gu

- Bukti T I – 7 : Surat Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran

Indonesia No. 1693/U/MKDKI/XI/2017, tanggal 8


In
A

November 2017, Perihal Undangan Sidang (fotokopi


ah

lik

sesuai dengan aslinya);

- Bukti T I – 8 : Daftar hadir Sidang Majelis Pemeriksa Disiplin tanggal


m

ub

16 Mei 2018 (fotokopi sesuai dengan aslinya);


ka

Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil bantahannya, Tergu gat II


ep

telah mengajukan Bukti berupa fotokopi surat-surat yang telah diberi meterai
ah

cukup dan telah disesuaikan dengan aslinya maupun fotokopinya, serta diberi
R

es

tanda T II – 1 sampai dengan T II – 6, adalah sebagai berikut :


M

ng

on

Halaman 129 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 129
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
1. Bukti T II – 1 : Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik

a
R

si
Kedokteran (print out);

2. Bukti T II – 2 : Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 50

ne
ng
Tahun 2017 tentang Tata Cara Penanganan

do
Pengaduan Disiplin Dokter dan Dokter Gigi (print out);

3.
guBukti T II – 3 : Putusan Majelis Pemeriksa Disiplin Majelis Kehormatan

In
A
Disiplin Kedokteran Indonesia atas pengaduan Nomor

15/P/MKDKI/V/2016 (fotokopi sesuai dengan aslinya);


ah

lik
4. Bukti T II – 4 : Keputusan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor

64/KKI/KEP/VIII/2018, tentang Sanksi Disiplin Profesi


am

ub
Kedokteran (fotokopi sesuai dengan aslinya);

5. Bukti T II – 5 : Keputusan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor


ep
k

65/KKI/KEP/VIII/2018, tentang Sanksi Disiplin Profesi


ah

Kedokteran (fotokopi sesuai dengan aslinya);


R

si
6. Bukti T II – 6 : Keputusan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor

ne
ng

66/KKI/KEP/VIII/2018, tentang Sanksi Disiplin Profesi

Kedokteran (fotokopi sesuai dengan aslinya);

do
gu

Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil bantahannya, Tergu gat II


In
A

Intervensi I telah mengajukan Bukti berupa fotokopi surat-surat yang telah diberi

meterai cukup dan telah disesuaikan dengan aslinya maupun fotokopinya, serta
ah

lik

diberi tanda T.II. Intv I – 1 sampai dengan T.II. Intv I – 5, adalah sebagai berikut :

- Bukti T II Intv.I – 1 : Putusan Majelis Pemeriksa Disiplin Majelis


m

ub

Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia atas


ka

pengaduan Nomor 15/P/MKDKI/V/2016 (fotokopi


ep

sesuai dengan aslinya);


ah

- Bukti T II Intv.I – 2 : Keputusan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor


es

64/KKI/KEP/VIII/2018, tentang Sanksi Disiplin


M

ng

on

Halaman 130 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 130
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Profesi Kedokteran (fotokopi sesuai dengan

a
R

si
aslinya);

- Bukti T II Intv.I – 3 : Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang

ne
ng
Praktik Kedokteran (fotokopi sesuai print out);

Bukti T II Intv.I – 4

do
- : Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 50
gu Tahun 2017 tentang Tata Cara Penanganan

In
A
Pengaduan Disiplin Dokter dan Dokter Gigi

(fotokopi sesuai dengan aslinya);


ah

lik
- Bukti T II Intv.I – 5 : Surat Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Dir

Reskrimum No. B/24229/XI/RES.1.24/2018/Datro,


am

ub
tanggal 27 November 2018, Perihal Surat

Pemberitahuan Penghentian Penyidikan (SP 3)


ep
k

(fotokopi sesuai dengan aslinya);


ah

R
Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil bantahannya, Tergu gat II

si
Intervensi II telah mengajukan Bukti berupa fotokopi surat-surat yang telah diberi

ne
ng

meterai cukup dan telah disesuaikan dengan aslinya maupun fotokopinya, serta

diberi tanda T.II. Intv II – 1 sampai dengan T.II. Intv II – 5, adalah sebagai berikut :

do
gu

- Bukti T II Intv.II – 1 : Putusan Majelis Pemeriksa Disiplin Majelis


In
Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia atas
A

pengaduan Nomor 15/P/MKDKI/V/2016 (fotokopi


ah

lik

sesuai dengan aslinya);

- Bukti T II Intv.II – 2 : Keputusan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor


m

ub

65/KKI/KEP/VIII/2018, tentang Sanksi Disiplin


ka

Profesi Kedokteran (fotokopi sesuai dengan


ep

aslinya);
ah

- Bukti T II Intv.II – 3 : Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang


R

es

Praktik Kedokteran (fotokopi sesuai print out);


M

ng

on

Halaman 131 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 131
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Bukti T II Intv.II – 4 : Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 50

a
R

si
Tahun 2017 tentang Tata Cara Penanganan

Pengaduan Disiplin Dokter dan Dokter Gigi

ne
ng
(fotokopi sesuai print out);

Bukti T II Intv.II – 5

do
- : Surat Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Dir
gu Reskrimum No. B/24229/XI/RES.1.24/2018/Datro,

In
A
tanggal 27 November 2018, Perihal Surat

Pemberitahuan Penghentian Penyidikan (SP 3)


ah

lik
(fotokopi sesuai dengan aslinya);

Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil bantahannya, Tergu gat II


am

ub
Intervensi III telah mengajukan Bukti berupa fotokopi surat-surat yang telah diberi
ep
meterai cukup dan telah disesuaikan dengan aslinya maupun fotokopinya, serta
k

diberi tanda T.II. Intv III – 1 sampai dengan T.II. Intv III – 5, adalah sebagai
ah

R
berikut :

si
- Bukti T II Intv.III – 1 : Putusan Majelis Pemeriksa Disiplin Majelis

ne
ng

Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia atas

pengaduan Nomor 15/P/MKDKI/V/2016 (fotokopi

do
gu

sesuai dengan aslinya);

Bukti T II Intv.III – 2
In
- : Surat Konsil Kedokteran Indonesia Nomor
A

HK.01.02/03/KKI/VIII/1861/2018, tanggal 10
ah

lik

Agustus 2018, Hal Penyampaian Keputusan KKI

(fotokopi sesuai dengan aslinya);


m

ub

- Bukti T II Intv.III – 3 : Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang


ka

Praktik Kedokteran (fotokopi sesuai print out);


ep

- Bukti T II Intv.III – 4 : Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 50


ah

Tahun 2017 tentang Tata Cara Penanganan


R

es

Pengaduan Disiplin Dokter dan Dokter Gigi


M

ng

(fotokopi sesuai print out);


on

Halaman 132 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 132
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Bukti T II Intv.III – 5 : Surat Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Dir

a
R

si
Reskrimum No. B/24229/XI/RES.1.24/2018/Datro,

tanggal 27 November 2018, Perihal Surat

ne
ng
Pemberitahuan Penghentian Penyidikan (SP 3)

do
(fotokopi sesuai dengan aslinya);
gu Menimbang, bahwa dalam persidangan perkara ini baik Penggugat,

In
A
Tergugat I, Tergugat II, Tergugat II Interven si I, Tergugat II Intervensi II dan

Tergugat II Intervensi III tidak mengajukan Saksi maupun Ahli meskipun telah
ah

lik
diberikan kesempatan untuk itu;

Menimbang, bahwa Penggugat, Tergugat I, Tergugat II, Tergugat II


am

ub
Intervensi I, Tergugat II Intervensi II dan Tergugat II Intervensi III telah
ep
mengajukan Kesimpulannya dalam Persidangan tanggal 10 April 2019, dan u n tu k
k

mempersingkat uraian Putusan, maka isi selengkapnya dari Kesimpulan tersebut


ah

R
sebagaimana termuat dalam Berita Acara Persidangan yang merupakan bagian

si
tidak terpisahkan dengan Putusan ini;

ne
ng

Menimbang, bahwa dengan memperhatikan segala sesuatu yang terjadi

do
gu

dalam Persidangan selama pemeriksaan perkara ini berlangsung sebagaimana

telah tercatat dalam Berita Acara Pemeriksaan Persiapan dan Berita Acara
In
A

Persidangan dianggap telah masuk dan merupakan satu kesatuan dalam

Putusan ini;
ah

lik

Menimbang, bahwa akhirnya Para Pihak menyatakan tidak mengajukan


m

ub

sesuatu lagi dalam perkara ini dan selanjutnya mohon Putusan;


ka

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM


ep
ah

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan dari gugatan Penggugat adalah


R

es

sebagaimana telah disebutkan di atas;


M

ng

on

Halaman 133 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 133
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menimbang bahwa dalam gugatannya Penggugat memohon agar

a
R

si
Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Menyatakan Batal atau tidak sah surat

keputusan Tergugat I berupa :

ne
ng
1. Surat Putusan Majelis Pemeriksa Disiplin Majelis Kehormatan Disiplin

do
Kedokteraan Indonesia Atas Pengaduan Nomor 15/P/MKDKI/V/2016
gu tanggal 2 Mei 2018 tentang tidak diketemukan pelanggaran profesi atas

In
A
nama dr.Ivan Rizal Sini, Sp.OG, dr.Aryando Pradana, Sp.Og dan dr.Reino

Rambey, Sp.OG (vide bukti T.I-6, T.II-3, P-1, T.II.Int.I-1,T.II.INT.II-


ah

lik
2,T.II.Int.III-1);

Tergugat II berupa :
am

ub
1. Surat Keputusan Konsil Kedokteraan Indonesia No.64/KKI/KEP/VIII/2018

tertanggal 8 Agustus 2018 tentang tidak diketemukan pelanggaran Profesi


ep
k

atas nama dr.Ivan Rizal Sini, Sp.OG, ( vide bukti T.II-4, T.II.Int-I-2)
ah

2. Surat Keputusan Konsil Kedokteraan Indonesia No.65/KKI/KEP/VIII/2018


R

si
tertanggal 8 Agustus 2018 tentang tidak diketemukan pelanggaran Profesi

ne
ng

atas nama dr.Aryando Pradana, Sp.OG, (vide bukti T.II-5, T.II.Int-II-2);

3. Surat Keputusan Konsil Kedokteraan Indonesia No.66/KKI/KEP/VIII/2018

do
gu

tertanggal 8 Agustus 2018 tentang tidak diketemukan pelanggaran Profesi

atas nama dr.Reino Rambey, Sp.OG (vide bukti T.II-6 , T.II.Int.III-2);


In
A

Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut, Tergugat 1,


ah

lik

Tergugat 2 telah mengajukan Jawaban tertanggal 17 Januari 2019 dan Tergugat

II Intervensi I, Tergugat II Intervensi II dan Tergugat II Intervensi III telah


m

ub

mengajukan jawaban tertanggal 10 Januari 2019 dalam Jawaban tersebut di


ka

samping mengajukan jawaban pada pokok perkara juga telah mengajukan


ep

Eksepsi;
ah

Menimbang, bahwa Penggugat telah mengajukan Replik atas Jawaban


es

Tergugat 1,Tergugat 2 , Tergugat II Intervensi I, Tergugat II Intervensi II maupun


M

ng

Tergugat II Intervensi III tertanggal 31 Januari 2019 dan tanggal 14 Februari


on

Halaman 134 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 134
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
2019, yang pada pokoknya membantah dalil-dalil Jawaban yang diajukan

a
R

si
Tergugat 1,Tergugat 2 , Tergugat II Intervensi I, Tergugat II Intervensi II maupun

Tergugat II Intervensi 3 serta menyatakan tetap pada dalil-dalil gugatan semula;

ne
ng
Menimbang, bahwa oleh karena di dalam jawaban Tergugat I,Tergugat II,

do
gu
Tergugat II Intervensi 1, Tergugat II Intervensi 2 dan Tergugat II Intervensi 3 selain

menjawab pokok perkaranya juga telah mengajukan eksepsi-eksepsi, maka

In
A
Majelis Hakim terlebih dahulu akan mempertimbangkan eksepsi yang diajukan

oleh pihak Tergugat I,Tergugat II, Tergugat II Intervensi 1, Tergugat II Intervensi 2


ah

lik
dan Tergugat II Intervensi 3 tersebut;
am

ub
DALAM EKSEPSI :

Menimbang, bahwa adapun yang menjadi pokok-pokok eksepsi dari pihak


ep
Tergugat 1, Tergugat 2 Tergugat II Intervensi I, Tergugat II Intervensi 2 dan
k
ah

Tergugat II Intervensi 3 adalah sebagai berikut :


R

si
1. Pengadilan Tata Usaha Negara tidak berhak dan berwenang untuk

memeriksa dan gugatan Penggugat ini (kompetensi absolut)

ne
ng

2. Gugatan Penggugat telah lewat waktu/Daluwarsa

do
gu

3. Gugatan Penggugat Obscuur libel

4. Penggugat tidak memiliki legal standing


In
A

5. Gugatan error in persona

Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim mencermati eksepsi yang


ah

lik

diajukan oleh Tergugat 1,Tergugat 2, Tergugat II Intervensi I, Tergugat II


m

ub

Intervensi II maupun Tergugat II Intervensi 3 adalah termasuk dalam katagori

eksepsi kewenangan absolut Pengadilan dan eksepsi lain sebagaiman diatur


ka

ep

dalam ketentuan pasal 77 ayat (1) dan ayat (3) Undang-undang tentang peradilan

Tata Usaha Negara;


ah

es
M

ng

on

Halaman 135 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 135
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
maka sebelum mempertimbangkan eksepsi lain dan hal-hal yang bersifat

a
R

si
formal gugatan serta pokok sengketanya, Pengadilan terlebih dahulu akan

mempertimbangkan ekspesi Tergugat berkaitan dengan Kompetensi

ne
ng
(kewenangan) absolut Pengadilan untuk memeriksa, memutus, dan

do
menyelesaikan sengketa dalam perkara ini;
gu Menimbang, bahwa keputusan yang dijadikan objek sengketa dan

In
A
dimohonkan oleh Penggugat untuk dinyatakan batal atau tidak sah, serta

mewajibkan kepada Tergugat 1 dan Tergugat II untuk mencabut, telah secara


ah

lik
jelas dan lengkap terurai di dalam gugatan Penggugat sebagaimana di dalam

Formal gugatan pada halaman 2 Romawi I “Objek Keputusan Tata Usaha Negara”
am

ub
yang bersesuaian dengan isi dalam petitum /atau hal yang dimohonkan oleh
ep
Penggugat di dalam gugatan adalah berupa :
k

Obyek sengketa yang diterbitkan Tergugat I berupa


ah

R
1. Putusan Majelis Pemeriksa Disiplin Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteraan

si
Indonesia Atas Pengaduan Nomor 15/P/MKDKI/V/2016 tanggal 2 Mei 2018

ne
ng

tentang tidak diketemukan pelanggaran profesi atas nama dr.Ivan Rizal Sin i,

Sp.OG, dr.Aryando Pradana, Sp.Og dan dr.Reino Rambey, Sp.OG (vide

do
gu

bukti T.I-6, T.II-3, P- 1, T.II.Int.I-1,T.II.INT.II-2,T.II.Int.III-1);


In
Obyek sengketa yang diterbitkan Tergugat II berupa :
A

1. Surat Keputusan Konsil Kedokteraan Indonesia No.64/KKI/KEP/VIII/2018


ah

lik

tertanggal 8 Agustus 2018 tentan g tidak diketemukan pelanggaran Profesi

atas nama dr.Ivan Rizal Sini, Sp.OG, ( vide bukti T.II-4, T.II.Int-I-2);
m

ub

2. Surat Keputusan Konsil Kedokteraan Indonesia No.65/KKI/KEP/VIII/2018


ka

tertanggal 8 Agustus 2018 tentang tidak diketemukan pelanggaran Profesi


ep

atas nama dr.Aryando Pradana, Sp.OG, (vide bukti T.II-5, T.II.Int-II-2);


ah

3. Surat Keputusan Konsil Kedokteraan Indonesia No.66/KKI/KEP/VIII/2018


R

es

tertanggal 8 Agustus 2018 tentang tidak diketemukan pelanggaran Profesi


M

ng

atas nama dr.Reino Rambey, Sp.OG (vide bukti T.II-6, T.II.Int-II-2);


on

Halaman 136 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 136
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Bahwa keputusan Ketua Konsil Kedokteran Indonesia Obyek sengketa yang

a
R

si
diterbitkan Tergugat II No.64/KKI/KEP/VIII/2018 tertanggal 8 Agustus 2018,

No.65/KKI/KEP/VIII/2018 tertanggal 8 Agustus 2018, No.66/KKI/KEP/VIII/2018

ne
ng
tertanggal 8 Agustus 2018 tentang tidak diketemukan pelanggaran Profesi

do
atas nama dr.Reino Rambey, Sp.OG, dr.Ivan Rizal Sini, Sp.OG dr.Aryando
gu
Pradana, Sp.OG merupakan tindak lanjut dari Putusan Majelis Hakim Pemeriksa

In
A
Disiplin Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia atas pengaduan Nomor

15/P/MKDKI/V/2016 sebagaimana dalil Para Tergugat dan Para Tergugat II


ah

lik
Intervensi;

Menimbang, bahwa selanjutnya apakah Putusan MPD MKDKI tersebut


am

ub
merupakan produk badan peradilan, sehingga keputusan objek sengketa yang
ep
diterbitkan oleh Tergugat II dengan mendasarkan pada Putusan MPD MKDKI
k

menjadi keputusan yang tidak termasuk dalam pengertian keputusan tata usaha
ah

R
negara, atau termasuk dalam keputusan yang dikecualikan untuk dapat digugat

si
menurut ketentuan Pasal 2 huruf e Undang-undang tentang Peradilan Tata Usah a

ne
ng

Negara ?

do
gu

Menimbang, bahwa dalam ketentuan Undang-undang tentang Peradilan

Tata Usaha Negara diatur:


In
A

Pasal 2 : Tidak termasuk dalam pengertian Keputusan Tata Usaha Negara

menurut Undang-Undang ini:


ah

lik

e. Keputusan Tata Usaha Negara yang dikeluarkan atas dasar hasil

pemeriksaan badan peradilan berdasarkan ketentuan peraturan


m

ub

perundang-undangan yang berlaku;


ka

ep

Menimbang, bahwa apa yang dimaksud dengan badan peradilan telah

secara limitatif diatur dalam ketentuan Undang-Undang Dasar Negara RepubIik


ah

Indonesia Tahun 1945:


es
M

ng

on

Halaman 137 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 137
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Pasal 24 ayat (2) : Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah

a
R

si
Agung dan badan peradilan yang berada di bawahnya dalam

lingkungan peradilan umum, lingkungan peradilan agama,

ne
ng
lingkungan peradilan militer, lingkungan peradilan tata u sah a

do
negara, dan oleh sebuah Mahkamah Konstitusi;
gu
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan

In
A
Kehakiman:

Pasal 25 ayat (1) : Badan peradilan yang berada di bawah Mahkamah Agung
ah

lik
meliputi badan peradilan dalam lingkungan peradilan u mum,

peradilan agama, peradilan militer, dan peradilan tata usaha


am

ub
Negara; ep
Menimbang, bahwa dari ketentuan tersebut jelas bahwa Pengadilan adalah
k

badan/atau lembaga yang menjalankan peradilan dalam sebuah Negara, lembaga


ah

R
ini adalah pelaku kekuasaan kehakiman dalam sebuah negara yang berdaulat

si
untuk menegakkan hukum dan keadilan, dan dalam Konstitusi Indonesia juga

ne
ng

sudah secara tegas membagi kekuasaan kehakiman ini dalam beberapa lembaga

peradilan yaitu peradilan umum, peradilan agama, peradilan tata usaha negara,

do
gu

peradilan militer, dan sebuah Mahkamah Kon stitusi. Peradilan umum, peradilan
In
agama, peradilan tata usaha negara, dan peradilan militer berpuncak pada
A

Mahkamah Agung sebagai tahap upaya hukum tertinggi jika ada pihak dalam hal
ah

lik

ini pencari keadilan yang tidak puas dengan putusan pengadilan di bawahn ya,

artinya Mahkamah Agung adalah lembaga tertinggi dalam system ketatanegaraan


m

ub

Indonesia yang merupakan pemegang kekuasaan kehakiman bersama-sama


ka

dengan Mahkamah Konstitusi yang berdiri terpisah dengan sifat putusannya final;
ep

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian di atas maka jelas bahwa Majelis


ah

Pemeriksa Disiplin (MPD) Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia


es

(MKDKI), bukanlah termasuk pelaku kekuasaan kehakiman sebagai


M

ng

penyelenggara peradilan yang berpuncak pada Mahkamah Agung RI, dan oleh
on

Halaman 138 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 138
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
karenannya maka putusan MPD MKDKI tidak dapat dipersamakan /atau tidak

a
R

si
termasuk dalam putusan lembaga peradilan dalam salah satu lingkungan badan

peradilan sebagaimana diatur secara limitatif dalam ketentuan tersebut di atas,

ne
ng
dimana MKDKI mempunyai wewenang untuk menerima, memeriksa, dan

do
memutuskan ada atau tidak pelanggaran disiplin kedokteran, sehingga dengan
gu
demikian maka keputusan objek sengketa yang dikeluarkan oleh Tergugat II

In
A
Ketua Konsil Kedokteran pada Konsil Kedokteran Indonesia, yang didasarkan

pada Putusan MPD MKDKI tersebut, adalah jenis keputusan yang tidak termasuk
ah

lik
dalam Keputusan Tata Usaha Negara yang dikeluarkan atas dasar hasil

pemeriksaan badan peradilan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-


am

ub
undangan yang berlaku, /atau bukan jenis keputusan yang dikecualikan untuk

digugat di Pengadian Tata Usaha Negara, sebagaimana dimaksud dalam


ep
k

ketentuan Pasal 2 huruf e Undang-Undang tentang Peradilan Tata Usaha Negara;


ah

R
Menimbang, bahwa selanjutnya perihal kewenangan Pengadilan Tata

si
Usaha Negara dalam mengadili suatu sengketa tata usaha negara, Majelis Hakim

ne
ng

berpedoman pada ketentuan Pasal 25 ayat (1) dan (5) Undang-Undang Nomor 48

Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman yang menyatakan bahwa Peradilan

do
gu

Tata Usaha Negara berwenang memeriksa, mengadili, memu tus, dan


In
menyelesaikan sengketa tata usaha negara sesuai dengan ketentuan peraturan
A

perundang-undangan, kemudian dalam ketentuan Pasal 4 dan Pasal 47 Un dan g -


ah

lik

Undang tentang Peradilan Tata Usaha Negara, dinyatakan bahwa Peradilan Tata

Usaha Negara adalah pelaku kekuasaan kehakiman yang bertugas dan


m

ub

berwenang memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa tata usaha


ka

negara, di mana menurut ketentuan Pasal 1 angka 10 Undang-Undang tentang


ep

Peradilan Tata Usaha Negara, yang dimaksud dengan sengketa tata usaha
ah

negara adalah sengketa yang timbul dalam bidang tata usaha negara antara
R

es

orang atau badan hukum perdata dengan badan atau pejabat tata usaha negara,
M

ng

baik di pusat maupun di daerah sebagai akibat dikeluarkannya keputusan tata


on

Halaman 139 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 139
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
usaha negara termasuk sengketa kepegawaian berdasarkan peraturan

a
R

si
perundang-undangan yang berlaku. Lebih lanjut menurut ketentuan Pasal 1 angka

9 Undang-Undang tentang Peradilan Tata Usaha Negara, yang dimaksud den gan

ne
ng
keputusan tata usaha negara adalah penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh

do
badan atau pejabat tata usaha negara yang berisi tindakan hukum tata usaha
gu
negara yang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, bersifat

In
A
konkret, individual dan final yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau

badan hukum perdata, dengan perluasannya adalah keputusan administrasi


ah

lik
pemerintahan dan sengketa administrasi pemerintahan sebagaimana dimaksud di

dalam Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi


am

ub
Pemerintahan, yang juga menjadi wewenang Peradilan Tata Usaha Negara;
ep
Menimbang, bahwa setelah Pengadilan membaca dan mencermati
k

keputusan objek sengketa ( vide bukti T.II-4, T.II.Int-I-2, T.II-5, T.II.Int-II-2, T.II-6 ,
ah

R
T.II.Int.III-2), bahwa ditinjau dari bentuk dan isinya merupakan suatu penetapan

si
tertulis, yang dikeluarkan oleh Ketua Konsil Kedokteran pada Konsil Kedokteran

ne
ng

Indonesia yang mengemban dan penanggung jawab tugas sebagai suatu badan

yang otonom, mandiri, nonstrukural dan bersifat independen, yang terdiri dari

do
gu

Konsil Kedokteran dan Konsil Kedokteran Gigi, yang mempunyai fungsi


In
pengaturan, pengesahan, penetapan, serta pembinaan dokter dan dokter gigi
A

yang menjalankan praktik kedokteran dalam rangka meningkatkan mutu


ah

lik

pelayanan medis, dan mempunyai tugas antara lain melakukan registrasi dokter

dan dokter gigi, mengesahkan standar pendidikan profesi dokter dan dokter gigi,
m

ub

serta melakukan pembinaan terhadap penyelenggaraan praktik kedokteran yang


ka

dilaksanakan bersama lembaga terkait sesuai dengan fungsi masing-masing,


ep

serta kewenangan antara lain menyetujui dan menolak permohonan registrasi


ah

dokter dan dokter gigi, menerbitkan dan mencabut surat tanda registrasi dokter
R

es

dan dokter gigi, mengesahkan standar Kompetensi dokter dan dokter gigi,
M

ng

melakukan pengujian terhadap persyaratan registrasi dokter dan dokter gigi,


on

Halaman 140 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 140
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
mengesahkan penerapan cabang ilmu kedokteran dan kedokteran gigi,

a
R

si
melakukan pembinaan bersama terhadap dokter dan dokter gigi mengenai

pelaksanaan etika profesi yang ditetapkan oleh organisasi profesi, dan melakukan

ne
ng
pencatatan terhadap dokter dan dokter gigi yang dikenakan sanksi oleh organisasi

do
profesi atau perangkatnya karena melanggar ketentuan etika profesi. Jumlah

anggota
gu Konsil Kedokteran Indonesia adalah 17 orang, yang mana

In
A
keanggotaannya ditetapkan oleh Presiden atas usul Menteri Kesehatan, demikian

juga pengusulan pemberhentian anggota Konsil Kedokteran Indonesia diajukan


ah

lik
oleh Menteri kepada Presiden, kemudian dalam melaksanakan tugas dan

wewenangnya Konsil Kedokteran Indonesia dibantu Sekretariat yang dipimpin


am

ub
oleh seorang sekretaris, yang diangkat dan diberhentikan oleh Menteri Kesehatan,

dan biaya untuk pelaksanaan tugas-tugas Konsil Kedokteran Indonesia


ep
k

dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN),


ah

sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 1 angka 3, Pasal 4 ayat (2), Pasal 6,
R

si
Pasal 7 ayat (1), Pasal 8, Pasal 14 ayat (1) dan (3), Pasal 19 ayat (4), Pasal 20

ne
ng

ayat (1) dan (2), dan Pasal 25 Undang-undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang

Praktik Kedokteran, dan selain keanggotaannya ditetapkan oleh Presiden atas

do
gu

usul Menteri Kesehatan, juga berkaitan dengan biaya untuk pelaksanaan tugas-

tugas Konsil Kedokteran Indonesia juga dibebankan kepada Anggaran


In
A

Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), dengan demikian maka jelas dalam
ah

lik

pelaksanaan tugas, fungsi dan kewenangan Tergugat tersebut berkaitan den gan

pelayanan masyarakat yang masuk kedalam lingkup pengertian “urusan


m

ub

pemerintahan” yaitu “kegiatan yang bersifat eksekutif”, dengan demikian maka

Tergugat Ketua Konsil Kedokteran pada Konsil Kedokteran Indonesia termasuk


ka

ep

Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang melaksanakan urusan


ah

pemerintahan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku


R

es

sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 1 angka 8 Undang-Undang tentang


M

ng

Peradilan Tata Usaha Negara;


on

Halaman 141 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 141
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menimbang, bahwa keputusan objek sengketa juga berisi tin dakan hukum

a
R

si
Tata Usaha Negara tentang tidak diketemukanya adanya pelanggaran disiplin

profesi kedokteran kepada dr.Reino Rambey, Sp.OG, dr.Ivan Rizal Sini, Sp.OG

ne
ng
dr.Aryando Pradana, Sp.OG, atas pengaduan nomor 15/P/MKDKI/V/2016 atas

do
nama Adiana Kamaril Sapto berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang
gu
berlaku khususnya Undang-undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik

In
A
Kedokteran dan Peraturan-Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia, sehingga

keputusan objek sengketa tersebut telah memenuhi kriteria konkrit, dan bersifat
ah

lik
individual karena ditujukan kepada para teradu, juga bersifat final karena

keputusan objek sengketa tersebut dapat dilaksanakan tanpa persetujuan Instansi


am

ub
atasan ataupun Instansi lainnya, dan telah pula menimbulkan akibat hukum

definitif, karena dengan diterbitkannya keputusan objek sengketa, maka


ep
k

Penggugat merasa dirugikan yang seharusnya Teradu mendapatkan sanksi atau


ah

hukum menjadi tidak mendapatkan sanksi atauhukum karena tidak diketemukan


R

si
pelanggaran disiplin profesi kedokteran atas para Teradu sehingga masih dapat

ne
ng

menjalankan tugas dan kewajiban sebagai dokter spesialis kandungan pada

rumah sakit tempat para Teradu bekerja, sehingga keputusan objek sengketa

do
gu

tersebut telah memenuhi kriteria sebagai Keputusan Tata Usaha Negara

sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Pasal 1 angka 9 Undang-undang


In
A

tentang Peradilan Tata Usaha Negara;


ah

lik

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas oleh karena

gugatan Penggugat telah memenuhi ketentuan Pasal 1 angka 9, dan angka 10


m

ub

Undang-undang tentang Peradilan Tata Usaha Negara, dan keputusan objek


ka

sengketa juga terbukti tidak termasuk Keputusan Tata Usaha Negara yang
ep

dikecualikan sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 2 dan Pasal 49 Un dan g -


ah

Undang tentang Peradilan Tata Uaha Negara, serta mempedomani ketentuan


R

es

Pasal 47 Undang-undang tentang Peradilan Tata Usaha Negara, maka dengan


M

ng

on

Halaman 142 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 142
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
demikian eksepsi Para Tergugat dan Para Tergugat II Intervensi tentang

a
R

si
Kompetensi Absolut, tidak beralasan hukum dan harus dinyatakan tidak diterima;

ne
Menimbang, bahwa terhadap eksepsi Tergugat I dan Tergugat II berkaitan

ng
dengan Formal Gugatan Obscuur, Pengadilan mempertimbangkan sebagai

do
gu
berikut:

Menimbang, bahwa dalam Undang-undang tentang Peradilan Tata Usaha

In
A
Negara telah ditentukan secara limitatif terkait hal-hal yang harus termuat dalam

suatu gugatan (syarat formal dan syarat materil), hal tersebut diatur dalam
ah

lik
ketentuan Pasal 56 ayat (1) huruf a, b, c dan ayat (2), sedangkan terkait dengan
am

ub
alasan-alasan yang dapat digunakan dalam mengajukan suatu gugatan, telah

diatur dalam ketentuan Pasal 53 ayat (2) huruf a dan b, Undang-Undang tentang
ep
Peradilan Tata Usaha Negara;
k
ah

Menimbang, bahwa jika dicermati gugatan Penggugat tertanggal 19


R

si
November 2018 sebagaimana telah diperbaiki pada tanggal 27 Desember 2018,

ne
ng

gugatan Penggugat tersebut telah memuat identitas subjek Penggugat maupun

kuasanya serta identitas subjek Tergugat secara lengkap, gugatan Penggugat

do
gu

telah pula memuat dasar dan alasan -alasan gugatan sebagaimana terurai secara

jelas di dalam posita gugatan, serta hal yang diminta untuk diputuskan oleh
In
A

Pengadilan sebagaimana terurai secara jelas di dalam petitum gugatan

Penggugat (vide Pasal 56 ayat (1) huruf a, b dan c, Jo. Pasal 53 ayat (2) huruf
ah

lik

a dan b, Undang-Undang tentang Peradilan Tata Usaha Negara), dan gugatan


m

ub

Penggugat telah pula ditandatangani oleh kuasa Penggugat serta telah disertai

surat kuasa khusus yang sah (vide Pasal 56 ayat (2) Undang-Undang tentang
ka

ep

Peradilan Tata Usaha Negara), dengan demikian oleh karena gugatan Penggugat

telah memuat hal-hal yang dipersyaratkan khususnya sebagaimana dimaksud


ah

dalam ketentuan Pasal 56 ayat (1) huruf a, b, c dan ayat (2) Jo. Pasal 53 ayat (2)
es
M

Undang-Undang tentang Peradilan Tata Usaha Negara, maka gugatan Penggugat


ng

on

Halaman 143 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 143
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
sudah jelas dan tidak dapat dikualifisir sebagai gugatan yang kabur, sedangkan

a
R

si
dalil Penggugat di dalam gugatannya yang menguraikan pada pokoknya berkaitan

dengan adanya Putusan MPD MKDKI atas pengaduan Nomor:

ne
ng
15/P/MKDKI/V/2016, hal mana didalilkan Penggugat semata-mata untuk

do
memperkuat dalil posita gugatannya, karena senyatanya penerbitan keputusan
gu
objek-objek sengketa adalah Putusan Majelis Pemeriksa Disiplin Majelis

In
A
Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia dan keputusan tindak lanjut /atau

pelaksanaan dari Putusan MPD-MKDKI yang dikeluarkan oleh Tergugat II, dan
ah

lik
oleh karenanya terdapat hubungan hukum yang saling terkait antara satu den gan

lainnya, dengan demikian maka eksepsi Tergugat I dan Tergugat II tentang


am

ub
Gugatan Penggugat Obscuur, menurut Pengadilan tidak beralasan hukum dan

harus dinyatakan tidak diterima;


ep
k

Menimbang, bahwa terhadap eksepsi Tergugat I dan Tergugat II berkaitan


ah

R
dengan kepentingan Penggugat, Pengadilan mempertimbangkan sebagai berikut :

si
Menimbang, bahwa unsur kepentingan merupakan salah satu syarat

ne
ng

limitatif dalam mengajukan gugatan di Pengadilan Tata Usaha Negara hal mana

do
gu

ditegaskan dalam ketentuan Pasal 53 ayat (1) Undang-Undang Nomor : 51 Tahun

2009 tentang Perubahan Kedua Undang-Undang Nomor : 5 Tahun 1986 Ten tan g
In
A

Peradilan Tata Usaha Negara yang menyebutkan bahwa: “ Orang atau badan

hukum perdata yang merasa kepentingannya dirugikan oleh suatu Keputusan


ah

lik

Tata Usaha Negara dapat mengajukan gugatan tertulis kepada Pengadilan yang

berwenang yang berisi tuntutan agar Keputusan Tata Usaha Negara yang
m

ub

disengketakan itu dinyatakan batal atau tidak sah dengan atau tanpa disertai
ka

tuntutan ganti rugi dan / atau rehabilitasi ”


ep

Menimbang, bahwa dalam teori hukum acara Peradilan Administrasi


ah

dikenal dengan adagium “Point d’interest, point d’action “ (ada kepentingan, maka
es
M

ada gugatan), sehingga seseorang / badan hukum perdata mempunyai


ng

on

Halaman 144 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 144
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
kedudukan hukum (legal standing) untuk secara sah menurut undang-undang

a
R

si
dapat mengajukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara apabila terdapat

kerugian atas kepentingan Penggugat sebagai akibat diterbitkannya Keputusan

ne
ng
Tata Usaha Negera;

do
gu Menimbang, bahwa kepentingan secara substantif adalah suatu nilai yang

dilindungi oleh hukum (baik yang bersifat menguntungkan maupun yang

In
A
merugikan), yang diukur dengan ada tidaknya hubungan antara orang yang

bersangkutan dengan Keputusan Tata Usaha Negara yang menjadi objek


ah

lik
sengketa. sedangkan secara prosedural kepentingan diartikan sebagai

kepentingan berproses. Kepentingan yang menunjuk pada nilai yang harus


am

ub
dilindungi oleh hukum artinya adanya hubungan kausalitas secara langsung yan g
ep
bersifat yuridis dan pribadi antara Penggugat dan obyek gugatan, sedangkan
k

kepentingan berproses adalah tujuan yang hendak dicapai oleh Penggugat


ah

R
dengan mengajukan gugatan tersebut (Indroharto, Usaha Memahami Undang-

si
Undang Peradilan Tata Usaha Negara, Buku II, Sinar Harapan, Jakarta, 2003,

ne
ng

hlm. 37);

do
gu

Menimbang, bahwa sebagaimana doktrin / pendapat hukum

Indroharto.S.H., dimaksud pada bab Kesimpulan perihal Kepentingan Menggugat


In
A

pada halaman 41 berpendapat “……. mengenai keharusan adanya suatu

kepentingan untuk dapat menggunakan hak menggugat yang ditentukan Pasal 53


ah

lik

yaitu bahwa yang berhak menggugat itu orang atau badan hukum perdata apabila

hendak menggunakan haknya tersebut harus menunjukkan bahwa ada suatu


m

ub

kepentingannya yang dirugikan oleh keluarnya suatu keputusan tata usaha negara
ka

yang dapat menimpa kepentingan seseorang atau badan hukum perdata itu dapat
ep

bersifat material, immaterial, individu mupun kolektif, namun suatu kerugian yang
ah

sangat kecil menurut adagium “de minimis non curat preator” tidaklah sepatutnya
es

diberikan kemungkinan untuk menggugat ;


M

ng

on

Halaman 145 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 145
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menimbang, bahwa Penggugat mendalilkan sebagaimana dalam dalil

a
R

si
gugatan Penggugat halaman 9 butir 5 dan halam 12 butir 1 yang menyatakan

bahwa Penggugat menerima perlakuan tindakan medis yang tidak sesuai dengan

ne
ng
disiplin profesional kedokteran sehingga penggugat mengajukan pengaduan

do
tertulis kepada Tergugat I melalui suratnya nomor : 185/MPR/-AKS/1346/IV/2016
gu
Perilah Pengaduan atas adanya Dugaan Pelanggaran terhadap Disiplin

In
A
Kedokteran Indonesia oleh dr.Reino Rambey, Sp.OG, dr.Ivan Rizal Sini, Sp.OG

dr.Aryando Pradana, Sp.OG yang selanjutnya Majelis Pemeriksa Disiplin Majelis


ah

lik
Kehormatan Disiplin Kedokteraan Indonesia Atas Pengaduan Nomor

15/P/MKDKI/V/2016 tanggal 2 Mei 2018 tentang tidak diketemukan pelanggaran


am

ub
profesi atas nama dr.Ivan Rizal Sini, Sp.OG, dr.Aryando Pradana, Sp.Og dan

dr.Reino Rambey, Sp.OG (vide bukti T.I-6, T.II-3, P- 1, T.II.Int.I-1,T.II.INT.II-


ep
k

2,T.II.Int.III-1) yang selanjunya putusan obyek sengketa A quo di jadikan dasar


ah

oleh Tergugat II untuk menerbitkan keputusan No.64/KKI/KEP/VIII/2018 tertanggal


R

si
8 Agustus 2018, No.65/KKI/KEP/VIII/2018 tertanggal 8 Agustus 2018,

ne
ng

No.66/KKI/KEP/VIII/2018 tertanggal 8 Agustus 2018 tentang tidak diketemukan

pelanggaran Profesi atas nama dr.Reino Rambey, Sp.OG, dr.Ivan Rizal Sini,

do
gu

Sp.OG dr.Aryando Pradana, Sp.OG;


In
Menimbang, bahwa dengan memperhatikan obyek-obyek sengketa a quo
A

baik yang diterbitkan oleh Tergugat I maupun oleh Tergugat II yang nyata-nyata
ah

lik

tidak memberikan sanksi hukuman meskipun penggugat telah mengalami

perlakuan tindakan medis yang tidak sesuai dengan Profosional Kedokteran


m

ub

(Malpratek kedokteran) yang berujung Penggugat tidak mendapatkan rasa


ka

keadilan terhadap perlakuan medis yang tidak sesuai dengan disiplin profosional
ep

kedokteran yang dilakukan oleh dr.Reino Rambey, Sp.OG, dr.Ivan Rizal Sini,
ah

Sp.OG dr.Aryando Pradana, Sp.OG terhadap diterbitkannya objek-objek sengeta


R

es

a quo;
M

ng

on

Halaman 146 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 146
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan hukum diatas

a
R

si
Majelis berpendapat oleh karena Penggugat tidak mendapatkan rasa keadilan

terhadap perlakuan tindakan medis yang tidak sesuai dengan disiplin profosional

ne
ng
kedokteran yang berujung tidak dikenakannya sanksi hukuman kepada dr.Reino

do
Rambey, Sp.OG, dr.Ivan Rizal Sini, Sp.OG dr.Aryando Pradana, Sp.OG yang
gu
mengakibatkan adanya kerugian bagi Penggugat dan oleh karenanya Pen ggugat

In
A
telah secara nyata-nyata mempunyai kepentingan untuk mempertahankan hak

nya sebagaimana yang disyaratkan dalam ketentuan Pasal 53 ayat (1) Undang-
ah

lik
Undang Nomor : 51 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Undang-Undang

Nomor : 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara dengan demikian
am

ub
eksepsi Tergugat I dan Tergugat II mengenai penggugat tidak mempunyai

kepentingan tidak beralasan hukum dan haruslah dinyatakan tidak diterima;


ep
k

Menimbang, bahwa selanjutnya akan mempertimbangkan eksepsi Tergugat


ah

1,Tergugat 2, Tergugat II Intervensi I, Tergugat II Intervensi II maupun Tergugat II


R

si
Intervensi 3 terkaitan dengan gugatan Penggugat telah lewat waktu terhadap

ne
ng

obyek sengketa ke-1 berupa Surat Putusan Majelis Pemeriksa Disiplin Majelis

Kehormatan Disiplin Kedokteraan Indonesia Atas Pengaduan Nomor

do
gu

15/P/MKDKI/V/2016 tanggal 2 Mei 2018 tentang tidak diketemukan pelanggaran

profesi atas nama dr.Ivan Rizal Sini, Sp.OG, dr.Aryando Pradana, Sp.Og dan
In
A

dr.Reino Rambey, Sp.OG (vide bu kti T.I-6, T.II-3, P- 1, T.II.Int.I-1,T.II.INT.II-


ah

lik

2,T.II.Int.III-1) dengan pertimbangan sebagai berikut :

Menimbang, bahwa tenggang waktu (time limit) untuk mengajukan gugatan


m

ub

di Peradilan Tata Usaha Negara adalah sebagaimana diatur dalam Pasal 55


ka

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara,


ep

yang menyebutkan: “ Gugatan dapat diajukan dalam tengang waktu sembilan


ah

puluh hari sejak saat diterimanya atau diumumkannya Keputusan Badan atau
R

es

Pejabat Tata Usaha Negara” ;


M

ng

on

Halaman 147 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 147
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menimbang, bahwa menurut Penggugat dalam surat gugatannya pada

a
R

si
halaman 11 menyatakan pada pokoknya: “bahwa Penggugat baru mengetahui

serta menerima surat keputusan tersebut pada hari senin tanggal 27 Agustus

ne
ng
2018 yang ditandatangani oleh Sapto Harimurti selaku perwakilan dari Tergu gat II

do
sedangkan obyek sengketa yang ke 2,3 dan 4 baru diketahui Penggugat pada
gu
sidang pemeriksaan persiapan yaitu pada hari Senin tanggal 3 Desember 2018

In
A
oleh karena gugatan diajukan pada tanggal 27 Desember 2018 di Peradilan Tata

Usaha Jakarta masih dalam tenggang waktu 90 hari sebagaimana dalam pasal 55
ah

lik
Undang-Undang nomor 5 tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara;

Menimbang, bahwa terhadap dalil Pengugat tersebut diatas telah dibantah


am

ub
oleh pihak Tergugat I, Tergugat II, Tergugat II Intervensi 1, Tergugat II Intervensi II
ep
dan tergugat II Intervensi III Dalam Jawaban dan Dupliknya yang termuat dalam
k

eksepsi yang pada pokonya menyebutkan : “ bahwa obyek sengketa pertama


ah

R
tersebut telah diketahui Penggugat (Adiana Kamarli sapto dan kuasa hukumnya)

si
pada hari rabu tanggal 16 Mei 2018 pada saat pembacaan putusan yang

ne
ng

dibacakan oleh Majelis Pemeriksa Disiplin (MPD);

do
gu

Menimbang, bahwa oleh karena adanya perbantahan antara dalil gugatan

Penggugat dengan jawaban Tergugat I, Tergugat II, Tergugat II Intervensi 1,


In
A

Tergugat II Intervensi II dan Tergugat II Intervensi III mengenai tenggang waktu

Pengajuan gugatan oleh karena majelis Hakim akan mempertimbangankan


ah

lik

dengan pertimbangan hukum sebagai berikut :


m

ub

Menimbang, bahwa kekhususan dari Peradilan Tata Usaha Negara bah wa

untuk mengajukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara adalah adanya


ka

ep

batasan tenggang waktunya sebagaimana diatur dalam Pasal 55 Undang-

Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara Jo. Un dan g -
ah

Undang Nomor 9 Tahun 2004 jo Undang-Undang Nomor 51 tahun 2009


es
M

ng

on

Halaman 148 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 148
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Perubahan ke dua Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan

a
R

si
Tata Usaha Negara yang berbunyi :

“Gugatan dapat diajukan hanya dalam tenggang waktu sembilan puluh hari

ne
ng
terhitung sejak saat diterimanya atau diumumkannya Keputusan Badan atau

Pejabat Tata Usaha Negara”

do
gu
Bahwa ketentuan Pasal 55 tersebut tidak mengatur secara limitatif tentang cara

In
A
penghitungan tenggang waktu bagi pihak ketiga / yang tidak dituju secara

langsung oleh suatu Keputusan Tata Usaha Negara;


ah

lik
Menimbang, bahwa untuk mengisi kekosongan hukum tersebut, Mahkamah
am

ub
Agung mengeluarkan petunjuk berupa Surat Edaran Mahkamah Agu n g Republik

Indonesia Nomor 2 Tahun 1991 tentang Petunjuk Pelaksanaan Beberapa


ep
Ketentuan Dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata
k
ah

Usaha Negara, yang dalam angka V point (3) nya menyebutkan :


R

si
“Bagi mereka yang tidak dituju oleh suatu Keputusan Tata Usaha Negara tetapi

merasa kepentingannya dirugikan maka tenggang waktu sebagaimana dimaksud

ne
ng

dalam pasal 55 dihitung secara kasuistis sejak saat ia merasa kepentingannya

do
gu

dirugikan oleh Keputusan Tata Usaha Negara dan mengetahui adanya keputusan

tersebut;
In
A

Menimbang, bahwa yang menjadi obyek-obyek sengketa dalam Sengketa

Tata Usaha Negara ini adalah Surat Keputusan Tata Usaha Negara yang
ah

lik

dikeluarkan oleh Tergugat 1 berupa :


m

ub

1.Surat Putusan Majelis Pemeriksa Disiplin Majelis Kehormatan Disiplin

Kedokteraan Indonesia Atas Pengaduan Nomor 15/P/MKDKI/V/2016 tanggal


ka

ep

2 Mei 2018 tentang tidak diketemukan pelanggaran profesi atas nama dr.Ivan

Rizal Sini, Sp.OG, dr.Aryando Pradana, Sp.Og dan dr.Reino Rambey, Sp.OG
ah

es
M

ng

on

Halaman 149 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 149
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Tergugat II berupa :

a
R

si
2. Surat Keputusan Konsil Kedokteraan Indonesia No.64/KKI/KEP/VIII/2018

tertanggal 8 Agustus 2018 tentang tidak diketemukan pelanggaran Profesi

ne
ng
atas nama dr.Ivan Rizal Sini, Sp.OG;

do
3. Surat Keputusan Konsil Kedokteraan Indonesia No.65/KKI/KEP/VIII/2018
gu
tertanggal 8 Agustus 2018 tentang tidak diketemukan pelanggaran Profesi

In
A
atas nama dr.Aryando Pradana, Sp.OG;

4. Surat Keputusan Konsil Kedokteraan Indonesia No.66/KKI/KEP/VIII/2018


ah

lik
tertanggal 8 Agustus 2018 tentang tidak diketemukan pelanggaran Profesi

atas nama dr.Reino Rambey, Sp.OG;


am

ub
Menimbang, bahwa ke empat obyek sengketa tersebut kesemuanya atas
ep
nama dr.Ivan Rizal Sini, Sp.OG, dr.Aryando Pradana, Sp.Og dan dr.Reino
k

Rambey, Sp.OG , dengan kata lain obyek-obyek sengketa tersebut bukan atas
ah

R
nama Adiana Kamarli sapto (Penggugat) namun atas nama pihak ketiga (orang

si
lain) yaitu dr.Ivan Rizal Sini, Sp.OG, dr.Aryando Pradana, Sp.Og dan dr.Reino

ne
ng

Rambey, Sp.OG;

do
gu

Menimbang, bahwa oleh karena Penggugat merupakan pihak ketiga yan g

bukan dituju secara langsung oleh Keputusan Tata Usaha Negara, maka untuk
In
A

menghitung tenggang waktu apakah gugatan Penggugat masih dalam tenggang

waktu atau tidak maka Majelis Hakim sependapat dan mengambil alih petunjuk
ah

lik

Mahkamah Agung berupa Surat Edaran Mahkamah Agung Republik Indon esia

Nomor 2 Tahun 1991 dalam angka V point (3) diatas, sehingga Majelis Hakim
m

ub

berkesimpulan bahwa untuk menghitung tenggang waktu sembilan puluh hari


ka

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986


ep

tentang Peradilan Tata Usaha Negara Jo. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004
ah

jo Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas


es

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara


M

ng

haruslah dihitung secara kasuistis sejak saat Penggugat merasa kepentin gannya
on

Halaman 150 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 150
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dirugikan dan mengetahui adanya Keputusan Tata Usaha Negara a quo (obyek

a
R

si
sengketa);

ne
Menimbang, bahwa sebagaimana perbantahan dalil gugatan penggugat

ng
serta dalil jawaban baik para Tergugat Maupun para Tergugat II Intervensi

do
gu
tersebut diatas dan dalam rangka menemukan kebenaran materiil terhadap fakta

hukum adanya rentang waktu yang lama antara pendaftaran gugatan Penggugat

In
A
pada tanggal 27 Desember 2018 dengan pembacaan putusan MKDKI tanggal 16

Mei 2018 (obyek sengketa 1 ) dan penerbitan Surat Keputusan obyek sengketa 2,
ah

lik
3.dan 4 pada tanggal 8 agustus 2018 yang selanjunya diketahui oleh penggugat

pada waktu pemeriksaan persiapan pada tanggal 3 Desember 2018, maka


am

ub
permasalahan yang harus dijawab adalah kapankah Penggugat men u rut h u kum
ep
dianggap menerima dan mengetahui Surat Keputusan obyek sengketa dan
k

megetahui Surat Keputusan obyek sengketa, apakah benar pada sekitar tanggal
ah

R
16 Mei 2018 terhadap obyek sengketa 1 dan pada tanggal 3 Desember 2018

si
terhadap obyek sengketa 2, 3 dan 4 sehingga gugatan Penggugat masih dalam

ne
ng

tenggang waktu sembilan puluh hari pengajuan gugatan atau sebaliknya gu gatan

Penggugat telah lewat tenggang waktu pengajuan gugatan sebagaiman a yang

do
gu

disyaratkan dalam ketentuan Pasal 55 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Jo.


In
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 ;
A

Menimbang, bahwa terkait dengan diterbitkannya suatu keputusan tata


ah

lik

usaha negara oleh Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara, ada beberapa

metoda saat dimulainya menghitung tenggang waktu 90 (sembilan puluh) hari


m

ub

untuk mengajukan gugatan yang dalam bentuk tabel sebagai berikut :


ka

No Alamat yang dituju Saat dimulai menghitung Teori


ep

Tenggang waktu 90 hari yang dipergunakan


ah

1. Pihak yang Sejak hari diterimanya Teori Penerimaan


es

tecantum namanya Keputusan tata usaha (Ontvangstheori)


M

ng

dalam keputusan Negara


on

Halaman 151 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 151
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
tata usaha negara.

a
R
2. Dalam hal Sejak hari pengumuman Teori Publikasi

si
peraturan dasarnya

ne
ng
harus diumumkan
3. Pihak ketiga yang Secara kasuistis sejak ia Teori Pengetahuan
tidak dituju merasa kepentingan ( Vernemingstheori)

do
gulangsung
keputusan
oleh dirugikan dan mengetahui
tata objek sengketa.

In
A
usaha negara
(namanya tidak
ah

tercantum)

lik
Menimbang, bahwa berdasarkan tabel tersebut, akan dipertimbangkan
am

ub
posisi Penggugat terhadap obyek sengketa, sehingga dapat ditemukan saat

mulainya menghitung tenggang waktu untuk mengajukan gugatan bagi


ep
k

Penggugat;
ah

Menimbang, bahwa selanjutnya berdasarkan bukti (P-6) Majelis


R

si
Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia dengan suratnya nomor

ne
ng

815/R/MKDKI/V/2018 tanggal 9 Mei 2018 yang ditujukan kepada kuasa hukumnya

M.Arief Purwandi,SE,SH.MH untuk Panggilan sidang Pembacaan Pu tusan pada

do
gu

hari Rabu tanggal 16 Mei 2018;


In
Menimbang, bahwa selanjutnya atas panggilan sidang pembacaan
A

Putusan Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia tepatnya pada hari


ah

lik

rabu tanggal 16 Mei 2018 dari pihak kuasa hukum pengadu yang bernama M.Arief

Purwandi, SE,SH.MH dihadiri atau diwakili oleh Maya Narzalna ( KH Pengadu)


m

ub

dan Adiana Morris,MA (vide bukti T.1-8);


ka

Menimbang, bahwa selanjutnya apabila bukti T.1-8 di subsumsikan atau


ep

dihubungkan dengan dalil gugatan penggugat halam 12 pada A. Fakta Hukum


ah

butir satu Darryl Moris adalah suami dari Adiana Kamarlin Sapto didapat fakta
es

hukum bahwa pada sidang pembacaan Putusan Majelis Kehormatan Disiplin


M

ng

on

Halaman 152 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 152
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Kedokteran Indonesia hari rabu tangal 16 Mei 2018 selain dihadiri kuasa

a
R

si
hukumnya juga dihadiri oleh Penggugat Prinsipal (Pengadu);

ne
Menimbang, bahwa oleh karena dalam sidang pembacaan putusan

ng
tersebut di wakili atau dihadiri oleh kuasa hukum pengadu dan Penggugat

do
gu
Prinsipal (Pengadu), maka segala tindakan hukum yang dilakukan, diketah ui dan

dialami oleh penerima kuasa berakibat Pemberi Kuasa mengetahui segala

In
A
tindakan yang dilakukan oleh penerima kuasa dikarenakan si penerima kuasa

menjalankan kuasanya atas nama pemberi kuasa;


ah

lik
Menimbang, bahwa selanjutnya berdasarkan yurisprudensi Mahkamah
am

ub
Agung Nomor 248.K/TUN/2010 terdapat kaidah hukum bahwa pengajuan

penghitungan gugatan dihitung sejak si penerima mengetahui adanya obyek


ep
sengketa dengan demikian secara yuridis sipemberi kuasa juga telah mengetah u i
k
ah

keberadaan obyek sengketa ke 1 sejak dibacakaannya Putusan Majelis


R

si
Pemeriksa Disiplin Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteraan Indonesia Atas

Pengaduan Nomor 15/P/MKDKI/V/2016 tanggal 2 Mei 2018 tentang tidak

ne
ng

diketemukan pelanggaran profesi atas nama dr.Ivan Rizal Sini, Sp.OG, dr.Aryando

do
gu

Pradana, Sp.Og dan dr.Reino Rambey, Sp.OG yaitu pada tanggal 16 Mei 2018;

Menimbang, bahwa uraian pertimbangan hukum diatas dengan


In
A

mengunakan Teori publikasi dan teori Pengetahuan (Vernemings Theori) yaitu

Penggugat mengetahui dan merasa kepentingannya adanya keputusan yang


ah

lik

menjadi obyek sengketa pertama tersebut yaitu pada tanggal 16 mei 2018 sejak
m

ub

pembacaan putusan Sidang Majelis Pemeriksa Disiplin pengaduan No

15/P/MKDK/V/2016 dengan demikian gugatan yang diajukan oleh Penggugat


ka

ep

pada tanggal 19 Nopember 2018 telah memakan waktu ± 288 hari khususnya

terhadap obyek sengketa ke-1 yang dikeluarkan oleh Tergugat I telah melebihi
ah

tengang waktu 90 (sembilan puluh) hari pengajuan gugatan sebagaimana yang


es
M

disyaratkan ketentuan Pasal 55 Undang-Undang Nomor 5 tahun 1986 jo Undan g -


ng

on

Halaman 153 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 153
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Undang Nomor 9 Tahun 2004 Jo Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentan g

a
R

si
Perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan

Tata Usaha Negara sedangkan terhadap obyek sengketa ke 2, 3 dan 4 yang

ne
ng
dikeluarkan oleh Tergugat II majelis hakim berpendapat penggugat mengetahui

do
pada saat pemeriksaan persiapan pada tanggal 3 Desember 2018 oleh karena
gu
gugatan diajukan pada tanggal 27 Desember 2018 di Peradilan Tata Usaha

In
A
Jakarta masih dalam tenggang waktu 90 hari sebagaimana dalam ketentuan pasal

55 Undang–undang nomor 5 tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara;


ah

lik
Menimbang, bahwa terhadap eksepsi obyek sengketa pertama yang

diajukan oleh para Tergugat dan Tergu gat II Intervensi beralasan hukum untuk
am

ub
dinyatakan diterima dan terhadap eksepsi para Tergugat dan para Tergugat II
ep
Intervensi terhadap obyek sengketa yang ke 2, 3 dan 4 tentang gugatan telah
k

lewat waktu tidak beralasan hukum untuk dinyatakan diterima;


ah

si
Menimbang, bahwa oleh karena eksepsi Tergugat dinyatakan tidak diterima

terhadap obyek sengketa yang dikeluarkan oleh Tergugat II dan gugatan

ne
ng

Penggugat telah memenuhi kelengkapan formal suatu gugatan, maka selanjutn ya

do
gu

Pengadilan akan mempertimbangkan mengenai pokok sengketanya dengan

pertimbangan hukum sebagaimana terurai di bawah ini:


In
A

DALAM POKOK SENGKETA:

Menimbang, bahwa di dalam gugatannya Penggugat pada pokoknya


ah

lik

memohon kepada Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta untuk menyatakan


m

ub

batal atau tidak sah, dan memerintahkan kepada Tergugat untuk mencabut

keputusan objek sengketa, karena penerbitannya bertentangan dengan


ka

ep

Perundang-undangan yang berlaku khususnya ketentuntuan pasal 50 ayat (1)

undang-undang Nomor 48 tahun 2009 tentang kekuasan kehakiman jo P asal 184


ah

ayat (1) dan 319 HIR dan pasal 195,618 Rbg, Pasal 64 UU 29/2004 jo Perkonsil
es
M

2/2011jo perkonsil 3/2011, Perkonsil 16/KKI/PER/VIII/2006 telah dicabut dan


ng

on

Halaman 154 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 154
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dinyatakan tidak berlaku oleh Perkonsil 2/2011dan telah melanggar Asas-Asas

a
R

si
Umum Pemerintahan yang Baik khususnya asas kepastian hukum, asas

kecermatan, asas ketidakberpihakan dan asas keterbukaan, sebagaimana diatur

ne
ng
dalam ketentuan Pasal 53 ayat (2) huruf a dan b Undang-Undang tentang

do
Peradilan Tata Usaha Negara, dengan mengemukakan alasan yang pada
gu
pokoknya:

In
A
- Bahwa Penggugat dan suaminya bernama Darryl Moris telah menikah selama

tiga tahun tidak kunjuk memiliki keturunan;


ah

lik
- Bahwa selanjutnya Pengadu/Pasien sejak tanggal 20 Maret 2014 dengan

menjalani Program IVF yang dilaksanakan di Rumah Sakit Bunda;


am

ub
- Bahwa program IVF dilakukan selama 7 bulan dan oleh Teradu I telah

dinyatakan berhasil ditandai dengan kehamilan Penggugat;


ep
k

- Berdasarkan hasil USG 2D yang dilakukan Teradu 2 tidak pernah menemukan


ah

dan atau menyampaikan informasi apapun terkait dengan kemungkinan


R

si
adanya kelainan yang dialami oleh janin penggugat;

ne
ng

- Bahwa hasil seluruh pemeriksaan USG yang dilakukan terhadap kandungan

penggugat sejak trimester pertama hingga trismester ketiga tersebut oleh

do
gu

teradu 2 kondisi janin dinyatakan dalam keadaan normal;

- Bahwa hasil pemeriksaan USG Transabdominal pada trimester ke dua yang


In
A

dilakukan oleh Teradu 3 dengan metode GE S8 (4D) oleh Teradu 3 juga


ah

lik

dinyatakan bahwa janin berada dalam keadaan normal tanpa kelainan apapun;

- Bahwa pada tanggal 9 Desember 2014 mendapat penjelasan dari dr. Markus
m

ub

Mualim D,Spa selaku dokter ahli di bidang Perinatologi pihak Rumah Sakit

bunda secara klinis menyatakan kepada penggugat bahwa bayi tersebut


ka

ep

menderita Edward Syndrome yang selanjutnya bayi penggugat opname di


ah

rumah sakit bunda selama 10 hari yang berujung pada tindakan medis lainnya;
R

es
M

ng

on

Halaman 155 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 155
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Bahwa selanjutnya Pengadu / Pasien pada tanggal 27 april 2016 mengadukan

a
R

si
secara tertulis kepada Tergugat I terhadap dugaan pelanggaran disiplin

kedokteran dengan pengaduan nomor 15/P/MKDKI/V/2016;

ne
ng
- Bahwa atas pengaduan tersebut Teradu dinyatakan oleh Majelis Pemeriksa

do
Disiplin (MPD) Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia (MKDKI)
gu
dinyatakan tidak diketemukan pelanggaran profesi atas nama dr.Ivan Rizal

In
A
Sini, Sp.OG, dr.Aryando Pradana, Sp.Og dan dr.Reino Rambey, Sp.OG yaitu

pada tanggal 16 Mei 2018;


ah

lik
Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut, Tergugat I dan

Tergugat II telah menanggapi dalam jawabannya yang pada pokoknya


am

ub
mendalilkan bahwa penerbitan keputusan objek sengketa tidak bertentangan
ep
dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku dan telah sesuai dengan
k

Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik;


ah

si
Menimbang, bahwa dari dalil gugatan Penggugat dan dalil bantahan

Tergugat serta bukti-bukti surat yang diajukan Para Pihak di dalam persidangan,

ne
ng

Pengadilan Tata Usaha Negara sesuai kompetensinya hanya akan menguji

do
gu

keabsahan hukum (rechtsmatigheid toetsing) nya saja, dan menurut doktrin yang

berlaku dalam hukum acara Peradilan Tata Usaha Negara, maka untuk
In
A

melaksanakan fungsi peradilan bagi Peradilan Administrasi Negara, diterapkan

pengujian secara “ex tunc” demi kepastian suatu perbuatan yang dibuat pada
ah

lik

waktu yang lampau terhadap keputusaan Tergugat yang menjadi objek sengketa

dalam perkara ini, berdasarkan tolok uji yang ditentukan dalam Pasal 53 ayat (2)
m

ub

Undang-Undang tentang Peradilan Tata Usaha Negara, yakni:


ka

1. Apakah Keputusan Tergugat diterbitkan telah sesuai den gan Peraturan


ep

Perundang-undangan yang berlaku, dan /atau;


ah

2. Apakah Keputusan Tergugat tersebut diterbitkan telah menerapkan Azas


es

Umum Pemerintahan Yang Baik ?;


M

ng

on

Halaman 156 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 156
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dan untuk memberikan penilaian hukum tersebut, Pengadilan menggunakan 3

a
R

si
(tiga) parameter syarat sahnya Keputusan Tata Usaha Negara sebagaimana

diatur dalam ketentuan Pasal 52 ayat (1) Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014

ne
ng
tentang Administrasi Pemerintahan, yaitu: a). ditetapkan oleh pejabat yang

do
berwenang; b). dibuat sesuai prosedur; dan c). substansi yang sesuai dengan
gu
objek keputusan;

In
A
Menimbang, bahwa pertama-tama Pengadilan mempertimbangkan dari

aspek kewenangan, apakah Tergugat II berwenang menerbitkan keputusan objek


ah

lik
sengketa (vide bukti T.II-4, T.II.Int-I-2, T.II-5, T.II.Int-II-2, T.II-6 , T.II.Int.III-2);
am

ub
Menimbang, bahwa Majelis Pemeriksa Disiplin Majelis Kehormatan Disiplin

Kedokteran Indonesia (MPD-MKDKI) telah melakukan pemeriksaan dan memutu s


ep
pelanggaran disiplin kedokteran atas nama Teradu dr.Ivan Rizal Sini, Sp.OG,
k
ah

dr.Aryando Pradana, Sp.Og dan dr.Reino Rambey, Sp.OG, atas pengaduan


R

si
Pengadu Adiana Karmali Sapto selaku pasien, dan atas pemeriksaan tersebut

pada tanggal 16 Mei 2018 MPD-MKDKI telah memutus atas Pengaduan Nomor

ne
ng

15/P/MKDKI/V/2016, yang pada pokoknya menyatakan bahwa Para Teradu

do
gu

dinyatakan tidak ditemukan pelanggaran disiplin profesi kedokteraan Indonesia

Nomor 4 Tahun 2011 tentang Disiplin Profesional Dokter dan Dokter Gigi ;
In
A

Menimbang, bahwa selanjutnya berdasarkan Putusan MPD-MKDKI atas

pengaduan Nomor 15/P/MKDKI/V/2016 tersebut, kemudian Tergugat II


ah

lik

menerbitkan Keputusan Ketua Konsil Kedokteran No.64/KKI/KEP/VIII/2018


m

ub

tertanggal 8 Agustus 2018 No.65/KKI/KEP/VIII/2018 tertanggal 8 Agustus 2018

No.66/KKI/KEP/VIII/2018 tertanggal 8 Agustus 2018 tentang Para Teradu


ka

ep

dinyatakan tidak ditemukan pelanggaran disiplin profesi kedokteraan Indonesia;


ah

Menimbang, bahwa dalam ketentuan Undang-Undang Nomor 29 Tahun


R

2004 tentang Praktik Kedokteran diatur:


es
M

ng

on

Halaman 157 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 157
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Pasal 6 : Konsil Kedokteran Indonesia mempunyai fungsi pengaturan,

a
R

si
pengesahan, penetapan, serta pembinaan dokter dan dokter gigi yang

menjalankan praktik kedokteran, dalam rangka meningkatkan mutu

ne
ng
pelayanan medis;

do
Pasal 7 : Konsil Kedokteran Indonesia mempunyai tugas:
gu a. Melakukan registrasi dokter dan dokter gigi;

In
A
Pasal 8 : Dalam menjalankan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7

Konsil Kedokteran Indonesia mempunyai wewenang:


ah

lik
b. menerbitkan dan mencabut surat tanda registrasi dokter dan dokter

gigi;
am

ub
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan di atas dikaitkan
ep
dengan ketentuan Pasal 6, Pasal 7 huruf a, dan Pasal 8 huruf b Undan g -Undang
k

Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran, maka Pengadilan berpendapat


ah

R
bahwa Ketua Konsil Kedokteran pada Konsil Kedokteran Indonesia (Tergugat II ),

si
berwenang menerbitkan keputusan yang menjadi objek sengketa dalam

ne
ng

perkara ini;

do
gu

Menimbang, bahwa selanjutnya dari aspek prosedur penerbitan keputu san

objek sengketa oleh Tergugat II (vide bukti T.II-4, T.II.Int-I-2, T.II-5, T.II.Int-II-2,
In
A

T.II-6 , T.II.Int.III-2), Pengadilan mempertimbangkan sebagai berikut:

Menimbang, bahwa berdasarkan surat pengaduan atas nama pengadu


ah

lik

Adiana Kamaril Sapto (pasien) tertanggal 27 April 2016 terhadap Dokter yang
m

ub

diadukan atas nama Teradu dr.Ivan Rizal Sini, Sp.OG, dr.Aryando Pradana,

Sp.Og dan dr.Reino Rambey, Sp.OG yang beralamat praktik pada Rumah Sakit
ka

ep

Ibu dan Anak (RSIA) Bunda Jakarta beserta lampirannya, dapat diketahui bahwa

surat pengaduan dari pengadu tersebut yang telah di register dengan nomor
ah

15/P/MKDKI/V/2016 diajukan dan diterima oleh MKDKI sekitar tahun 2016 dan hal
es
M

tersebut jika dihubungkan dengan bukti surat T.1-7, P-5 berupa Permintaan
ng

on

Halaman 158 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 158
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Kehadiran Sidang yang ditujukan kepada M. Arief Purwadi, SE,SH.MH selaku

a
R

si
kasa pengadu tertanggal 28 November 2017, dan bukti surat T.I-8 berupa Daftar

Hadir Sidang Majelis Pemeriksa Disiplin tertanggal 16 Mei 2018, maka didapatkan

ne
ng
fakta bahwa proses pelaksanaan pemeriksaan atas Teradu atas nama dr.Ivan

do
Rizal Sini, Sp.OG, dr.Aryando Pradana, Sp.Og dan dr.Reino Rambey, Sp.OG
gu
dengan data pasien Adiana Karmaril Sapto, tersebut dilakukan pada sekitar bu lan

In
A
november 2017 tahun 2017 sampai tanggal 8 Mei 2018, fakta lain menunjukan

bahwa Putusan MPD pada MKDKI diambil secara musyawarah baru pada tanggal
ah

lik
2 Mei 2018, sehingga dengan demikian dapat dipastikan secara hukum bahwa

ketentuan /atau aturan yang dijadikan dasar pada waktu proses pemeriksaan
am

ub
terhadap Teradu berkaitan dengan Tata Cara Penanganan Kasus Dugaan

Pelanggaran Disiplin Dokter dan Dokter Gigi mengunakan undang-undang


ep
k

RepublikIndonesia Nomor 29 Tahun 2004 tanggal 6 Oktober 2004 tentang Praktek


ah

Kedokteran, Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 4 tahun 2011 tan ggal
R

si
22 September 2011 tentang Disiplin Profesional Dokter dan Dokter gigi, Peraturan

ne
ng

Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 50 Tahun 2017 tanggal 29 November 2017

tentang Tata Cara Penanganan Pengaduan Disiplin Dokter dan Dokter gigi telah

do
gu

berlaku secara efektif dan dijadikan sebagai dasar oleh Tergugat II dalam

penerbitan keputusan objek sengketa, oleh karenannya khusus berkaitan den gan
In
A

tata cara penanganan pengaduan kasus pelanggaran disiplin dokter dan dokter
ah

lik

gigi, maka ketentuan dasar sebagai alat uji terhadap keputusan tata usaha negara

objek sengketa, pada PERKONSIL Nomor 50 Tahun 2017 (ketentuan yang


m

ub

berlaku pada saat keputusan objek sengketa diterbitkan);


ka

Menimbang, bahwa surat pengaduan yang diajukan oleh Pengadu An.


ep

Adiana Kamaril Sapto terhadap Teradu dr.Ivan Rizal Sini, Sp.OG, dr.Aryando
ah

Pradana, Sp.Og dan dr.Reino Rambey, Sp.OG, bukti T.1-7, P-4,P-5 berupa
R

es

Permintaan Kehadiran Sidang, , bukti P-6 berupa undangan sidang pembacaan


M

ng

putusan kepada Teradu, bukti (vide bukti T.I-6, T.II-3, P- 1, T.II.Int.I-1,T.II.INT.II-


on

Halaman 159 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 159
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
2,T.II.Int.III-1) berupa Putusan MPD-MKDKI Atas Pengaduan Nomor

a
R

si
15/P/MKDKI/V/2016, bukti T-.I-6, T.II-3 berupa Penyampaian keputusan MKDKI

kepada Ketua Konsil Kedokteran Indonesia, vide bukti T.II-4, T.II.Int-I-2, T.II-5,

ne
ng
T.II.Int-II-2, T.II-6 , T.II.Int.III-2), berupa Keputusan Konsil Kedokteran Indonesia

do
tentang Pelaksanaan Putusan Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia,
gu
Pengadilan telah memperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut:

In
A
- Bahwa Adiana Kamaril Sapto pengadu / Pasien pada tanggal 27 april 2016

telah mengajukan pengaduan secara tertulis kepada Majelis Kehormatan


ah

lik
Disiplin Kedokteran Indonesia (MKDKI) terhadap dugaan pelanggaran disiplin

kedokteran atas tindakan Dokter dr.Ivan Rizal Sini, Sp.OG, dr.Aryando


am

ub
Pradana, Sp.Og dan dr.Reino Rambey, Sp.OG Pada rumah sakit RSIA Bunda

Jakarta dengan melampirkan Surat Pernyataan, Ringkasan Pengaduan


ep
k

beserta dokumen-dokumen pendukungnya dengan pengaduan nomor


ah

15/P/MKDKI/V/2016
R

si
- Bahwa dalam Putusan MPD-MKDKI atas Pengaduan yang tercatat Nomor

ne
ng

15/P/MKDKI/V/2016 tersebut, selain telah meminta keterangan dari Pengadu,

saksi-saksi dan ahli (dokter spesialis anak), dokter spesialis obstetri dan

do
gu

ginekologi, keterangan para Teradu, juga terdapat beberapa surat / dokumen

- Bahwa MPD-MKDKI yang melakukan pemeriksaan terhadap Terperiksa (para


In
A

Teradu );
ah

lik

- bahwa dalam surat MKDKI nomor 1693/U/MKDKI/XI/2017 yang ditujukan

kepada M.Arief Purwadi, SE, SH, MH selaku pihak pengadu memberitahukan


m

ub

bahwa pada tanggal 10 Maret 2017 saudara akan menghadirkan saksi yang

selanjutnya pihak MKDKI memberikan kesempatan kepada sudara untuk


ka

ep

mengahadirkan saksi dalam persidangan MKDKI pada hari jumat tanggal 17


ah

November 2017 ( vide bukti T.i-7) bahwa pada tanggal 6 Januari 2018, para
R

Teradu., telah menyampaikan surat “Tanggapan Akhir Teradu” yang


es
M

ng

on

Halaman 160 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 160
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
disampaikan kepada Ketua MKDKI di Jakarta, dengan melampirkan fotokopi

a
R

si
dokumen-dokumen pendukungnya;

- bahwa setelah sidang pemeriksaan disiplin dokter dinyatakan selesai dan

ne
ng
dianggap telah cukup baik pengadu maupun Teradu telah memberikan

do
tanggapan akhir, kemudian MPD-MKDKI menetapkan keputusannya yang
gu
dibacakan dalam persidangan yang terbuka unutuk umum, dan MKDKI melalu i

In
A
Sekretaris telah menyampaikan undangan sidang pembacaan putusan

tersebut kepada M.Arief Purwadi, SE,SH,MH (selaku Kuasa Pengadu );


ah

lik
- bahwa Keputusan MKDKI tersebut ditandatangani oleh Ketua dan Anggota

MPD yang hadir dalam sidang pengambilan keputusan, selanjutnya Ketua


am

ub
MKDKI menyampaikan keputusan MKDKI kepada Tergugat II, dan atas dasar

keputusan MPD-MKDKI tersebut Tergugat II Menerbitkan Surat Keputusan


ep
k

Konsil Kedokteraan Indonesia No.64/KKI/KEP/VIII/2018 tertanggal 8 Agustus


ah

2018 tentang tidak diketemukan pelanggaran Profesi atas nama dr.Ivan Rizal
R

si
Sini, Sp.OG, (vide bukti T.II-4, T.II.Int-I-2),Surat Keputusan Konsil Kedokteraan

ne
ng

Indonesia No.65/KKI/KEP/VIII/2018 tertanggal 8 Agustus 2018 tentang tidak

diketemukan pelanggaran Profesi atas nama dr.Aryando Pradana, Sp.OG,

do
gu

(vide bukti T.II-5, T.II.Int-II-2), Surat Keputusan Konsil Kedokteraan Indonesia

No.66/KKI/KEP/VIII/2018 tertanggal 8 Agustus 2018 tentang tidak diketemukan


In
A

pelanggaran Profesi atas nama dr.Reino Rambey, Sp.OG (vide bu kti T.II-6 ,
ah

lik

T.II.Int.III-2);

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas Pengadilan


m

ub

menarik kesimpulan bahwa penerbitan Putusan MPD-MKDKI (vide bukti vide bukti
ka

T.II-4, T.II.Int-I-2, T.II-5, T.II.Int-II-2, T.II-5, T.II.Int-II-2), telah dilaksanakan sesuai


ep

dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam PERKONSIL Nomor 50 Tahun 2017


ah

tentang Tata Cara Penanganan Kasus Dugaan Pelanggaran Disiplin Dokter Dan
R

es

Dokter Gigi, khususnya Pasal 3 ayat (1) dan (2) huruf a, Pasal 4, Pasal 6 ayat (1),
M

ng

(2), dan (3), Pasal 7, Pasal 8 huruf a dan b, Pasal 10 ayat (1), Pasal 18 ayat (1),
on

Halaman 161 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 161
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
(2), Pasal 23 ayat (1), Pasal 31 ayat (1), (2), dan (3), Pasal 55 ayat (1) dan (2),

a
R

si
Pasal 59 ayat (1) dan (3), dan Pasal 63 ayat (1), selanjutnya penerbitan keputusan

objek sengketa oleh Tergugat II (vide bukti T.II-4, T.II.Int-I-2, T.II-5, T.II.Int-II-2,

ne
ng
T.II-5, T.II.Int-II-2), , dengan demikian dalil Penggugat tersebut beralasan hukum

do
untuk dinyatakan ditolak;
gu Menimbang, bahwa selanjutnya dari aspek substansi penerbitan keputusan

In
A
objek sengketa oleh Tergugat II (vide bukti T.II-4, T.II.Int-I-2, T.II-5, T.II.Int-II-2,

T.II-5, T.II.Int-II-2)), Pengadilan mempertimbangkan sebagai berikut:


ah

lik
Menimbang, bahwa berdasarkan Putusan Majelis Pemeriksa Disiplin –
am

ub
Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia (MPD-MKDKI) tanggal 16 Mei

2018, atas Pengaduan Nomor 15/P/MKDKI/V/2016, Pengadilan dapat menarik


ep
kesimpulan bahwa tidak ada penjatuhan hukuman disiplin terhadap Para Teradu
k
ah

oleh MPD-MKDKI, karena menurut hasil pemeriksaan oleh MPD atas pengaduan
R

si
Pengadu Adiana Kamaril Sapto selaku Pasien dari dr.Ivan Rizal Sini, Sp.OG,

dr.Aryando Pradana, Sp.Og dan dr.Reino Rambey, Sp.OG., para Teradu terbukti

ne
ng

tidak melakukan tindakan medis yang tidak sesuai dengan disiplin profesional

do
gu

kedokteran diketemukan pelanggaran Profesi oleh karena para Teradu dinyatakan

tidak bersalah “Melakukan Praktik Kedokteran, dan keputusan tersebut menurut


In
A

Pengadilan tidak melanggar ketentuan Pasal 3 ayat (2), Peraturan Konsil

Kedokteran Nomor 4 Tahun 2011 tentang Disiplin Profesional Dokter Dan Dokter
ah

lik

Gigi, dan subtansi dari keputusan objek sengketa serta proses pengambilan

keputusannya juga telah memenuhi prinsip kepastian hukum, kecermatan,


m

ub

ketidakberpihakan, keterbukaan, transparan dan akuntabel;


ka

ep

Menimbang, bahwa terhadap dalil Penggugat selebihnya berkaitan den gan

materi / substansi atas pelanggaran disiplin profesi kedokteran yang dijatuhkan


ah

kepada para teradu, sebagaimana telah dipertimban gkan oleh MPD-MKDKI dalam
es
M

Putusannya tersebut, Pengadilan mempertimbangkannya sebagai berikut:


ng

on

Halaman 162 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 162
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menimbang, bahwa Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia

a
R

si
(MKDKI) adalah salah satu lembaga yang ditetapkan oleh Menteri atas usul

organisasi profesi, yang melakukan fungsi pengawasan terhadap

ne
ng
penyelenggaraan pelayanan kesehatan, bersifat otonom dan diberikan

do
kewenangan oleh Peraturan Perundan-undangan untuk menentukan ada tidaknya
gu
kesalahan yang dilakukan oleh dokter dan dokter gigi dalam penerapan disipl in

In
A
ilmu kedokteran dan kedokteran gigi, serta menetapkan sanksi yang salah

satunya adalah rekomendasi pencabutan surat tanda registrasi atau izin praktik,
ah

lik
dan keputusan MKDKI tersebut mengikat bagi dokter, dokter gigi, dan Konsil

Kedokteran Indonesia (vide Pasal 1 angka 14, Pasal 55, ayat (1) dan (2), Pasal
am

ub
60, dan Pasal 69 ayat (1) dan (3) huruf b UU No. 29 Th 2004 tentang Praktik

Kedokteran);
ep
k

Menimbang, bahwa penegakan disiplin yang dimaksud merupakan


ah

R
tindakan penegakan aturan-aturan dan /atau ketentuan-ketentuan yang berkaitan

si
dengan penerapan keilmuan dalam penyelenggaraan praktik kedokteran yang

ne
ng

harus ditaati dan diikuti oleh dokter dan dokter gigi. Jika ditinjau berdasarkan

ketentuan hukum yang ada, jelas dinyatakan bahwa MKDKI merupakan sebuah

do
gu

lembaga yang otonom dari Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) yang bersifat
In
independen. Hal ini memiliki makna bahwa MKDKI dalam menjalankan tugas dan
A

wewenangnya tidak dapat diintervensi oleh siapapun, karena berkaitan dengan


ah

lik

penerapan disiplin keilmuan ilmu kedokteran dan kedokteran gigi, oleh karen a itu

MKDKI memiliki peran sangat penting dalam penegakan disiplin profesional dokter
m

ub

dan dokter gigi di Indonesia. Penegakan disiplin dokter dan dokter gigi yang
ka

dilakukan oleh MKDKI bertujuan untuk melindungi masyarakat dari tindakan yan g
ep

dilakukan oleh dokter atau dokter gigi yang tidak berkompeten, serta guna
ah

meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan menjaga kehormatan profesi


R

es

kedokteran dan kedokteran gigi. Keputusan MKDKI yang berisikan penjatuhan


M

ng

on

Halaman 163 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 163
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
sanksi tersebut kemudian disampaikan kepada KKI untuk mendapatkan

a
R

si
penetapan pelaksanaannya;

ne
Menimbang, bahwa dari uraian pertimbangan tersebut di atas Pengadilan

ng
berpendapat, bahwa Keputusan Konsil Kedokteran pada Konsil Kedokteran

do
gu
Indonesia sebagai bentuk pelaksanaan dari Putusan atas hasil pemeriksaan

Majelis Pemeriksa Disiplin - Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia

In
A
(MPD-MKDKI) yang merupakan lembaga independen dan otonom, serta substansi

/ materi hasil pemeriksaannya tidak hanya berisi tindakan hukum semata akan
ah

lik
tetapi lebih mengarah pada aspek non hukum seperti profesionalitas, akademis,

integritas dan prinsip kehati-hatian berkaitan dengan suatu penilaian /atau


am

ub
pengujian berdasarkan disiplin keilmuan, yang sejalan dan /atau sebagaimana
ep
dimaksud dalam ketentuan dasarnya, atau dengan kata lain substansi /atau materi
k

penilaian dalam keputusan atas hasil pemeriksaan dimaksud bukanlah keputu san
ah

R
menyangkut substansi / materi dibidang hukum, sehingga tidak dapat diartikan

si
adanya pelanggaram dan /atau kesalahan dibidang hukum, termasuk pada

ne
ng

penilaian atas kemampuan (kompetensi) akademis Teradu sebagaimana bukti

yang diajukan oleh Teradu, dengan demikian maka Pengadilan Tata Usaha

do
gu

Negara tidak dapat menguji lebih lanjut berkaitan dengan subtansi / materi yang
In
telah dipertimbangkan, diuji dan diputus oleh lembaga independen dan otonom
A

yang berlandaskan kepada penerapan dalam bidang keilmuan berkaitan dengan


ah

lik

disiplin profesi dokter dan dokter gigi, oleh karenannya maka dalil Penggugat

selebihnya yang berkaitan dengan substansi / materi atas pelanggaran disiplin


m

ub

profesi kedokteran yang dijatuhkan kepada Para Teradu, sebagaimana telah


ka

dipertimbangkan oleh MPD-MKDKI dalam Putusannya tersebut, beralasan huku m


ep

untuk ditolak;
ah

Menimbang, bahwa berdasarkan keseluruhan pertimbangan tersebut di


es

atas, maka terbukti Tergugat II dalam mengambil keputusan kepada para Teradu,
M

ng

baik ditinjau dari aspek kewenangan Tergugat, prosedur maupun substansi


on

Halaman 164 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 164
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
penerbitan tidak bertentangan dengan Peraturan Perundang-undangan yang

a
R

si
berlaku dan /atau Asas-asas umum pemerintahan yang baik, dengan demikian

cukup beralasan hukum bagi Pengadilan menyatakan menolak gugatan

ne
ng
Penggugat untuk seluruhnya;

do
maka
gu Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Penggugat dinyatakan ditolak,

berdasarkan ketentuan Pasal 110 dan 112 Undang- Undang tentang

In
A
Peradilan Tata Usaha Negara kepada Penggugat dihukum untuk membayar

biaya perkara yang timbul dalam sengketa ini yang besarnya akan ditetapkan
ah

lik
dalam amar putusan;
am

ub
Menimbang, bahwa dengan memperhatikan segala sesuatu yang terjadi

dalam pemeriksaan persidangan, maka sesuai dengan ketentuan Pasal 107


ep
Undang-Undang tentang Peradilan Tata Usaha Negara, Pengadilan men entukan
k
ah

apa yang harus dibuktikan, beban pembuktian beserta penilaian pembuktian. Atas
R

si
dasar itu terhadap alat-alat bukti yang diajukan oleh para pihak menjadi bahan

pertimbangan, namun untuk mengadili dan memutus sengketanya hanya dipakai

ne
ng

alat-alat bukti yang terkait (relevan), sedangkan terhadap alat bukti selebihnya

do
gu

tetap dilampirkan dan menjadi satu kesatuan dengan berkas perkara;

Memperhatikan ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Republik


In
A

Indonesia Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara Jo.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2004 tentang perubahan


ah

lik

atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha


m

ub

Negara, Jis. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2009 ten tan g

Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan


ka

ep

Tata Usaha Negara, serta peraturan perundang-undangan dan ketentu an h ukum

lain yang berkaitan;


ah

es
M

ng

on

Halaman 165 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 165
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
M E N G A D I L I:

a
R

si
DALAM EKSEPSI:

- Menerima eksepsi Para Tergugat dan para Tergugat II Intervensi terhadap

ne
ng
obyek sengketa Tergugat 1 berupa :

do
- Surat Putusan Majelis Pemeriksa Disiplin Majelis Kehormatan Disiplin
gu Kedokteraan Indonesia Atas Pengaduan Nomor 15/P/MKDKI/V/2016

In
A
tanggal 2 Mei 2018 tentang tidak diketemukan pelanggaran profesi atas

nama dr.Ivan Rizal Sini, Sp.OG, dr.Aryando Pradana, Sp.OG dan dr.Reino
ah

lik
Rambey, Sp.OG telah lewat waktu dan menyatakan tidak diterima eksepsi

Para Tergugat dan para Tergugat II Intervensi selebihnya objek sengketa


am

ub
Tergugat II berupa :

1. Surat Keputusan Konsil Kedokteraan Indonesia


ep
k

No.64/KKI/KEP/VIII/2018 tertanggal 8 Agustus 2018 tentang tidak


ah

diketemukan pelanggaran Profesi atas nama dr.Ivan Rizal Sini,


R

si
Sp.OG;

ne
ng

2. Surat Keputusan Konsil Kedokteraan Indonesia

No.65/KKI/KEP/VIII/2018 tertanggal 8 Agustus 2018 tentang tidak

do
gu

diketemukan pelanggaran Profesi atas nama dr.Aryando Pradana,

Sp.OG;
In
A

3. Surat Keputusan Konsil Kedokteraan Indonesia


ah

lik

No.66/KKI/KEP/VIII/2018 tertanggal 8 Agustus 2018 tentang tidak

diketemukan pelanggaran Profesi atas nama dr.Reino Rambey,


m

ub

Sp.OG;
ka

DALAM POKOK SENGKETA:


ep

1. Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya;


ah

2. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara


R

es

sebesar Rp. 305.000- (Tiga ratus lima ribu rupiah).


M

ng

on

Halaman 166 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 166
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim

a
R

si
Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta pada Hari Senin Tanggal 22 April 2019

oleh kami ADHI BUDHI SULISTYO, S.H., M.H., sebagai Hakim Ketua

ne
ng
Majelis, BAIQ YULIANI, S.H., dan JOKO SETIONO S.H., M.H., masing-masing

do
sebagai Hakim Anggota. Putusan ini diucapkan dalam sidang yang terbuka u n tu k
gu
umum pada Hari Rabu Tanggal 24 April 2019, oleh Majelis Hakim tersebut dengan

In
A
dibantu oleh YULIANTI, S.H., M.H., selaku Panitera Pengganti Pengadilan Tata

Usaha Negara Jakarta, dengan dihadiri oleh Kuasa Penggugat, Kuasa Tergugat I,
ah

lik
Kuasa Tergugat II, Kuasa Tergugat II Intervensi I, Kuasa Tergugat II Intervensi II

dan Kuasa Tergugat II Intervensi III.


am

ub
HAKIM-HAKIM ANGGOTA ep HAKIM KETUA MAJELIS,
k
ah

si
BAIQ YULIANI, S.H. ADHI BUDHI SULISTYO, S.H., M.H.

ne
ng

do
gu

JOKO SETIONO, S.H., M.H.


In
A

PANITERA PENGGANTI
ah

lik

YULIANTI, S.H., M.H.


m

ub

Rincian biaya :
- Pendaftaran :
Rp. 30.000,-
- ATK :
Rp. 125.000,-
ka

- Panggilan-Panggilan :
Rp. 118.000,-
ep

- Meterai Putusan Sela :


Rp. 6.000,-
- Redaksi Putusan Sela :
Rp. 10.000,-
ah

- Meterai :
Rp. 6.000,-
R

- Redaksi :
Rp. 10.000,-
es

Rp. 305.000,-
M

(Tiga ratus lima ribu rupiah)


ng

on

Halaman 167 dari 167 halaman. Putusan Nomor 272/G/2018/PTUN-JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 167

Anda mungkin juga menyukai