Anda di halaman 1dari 162

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN

si
NOMOR : 102/PDT.G/2016/PN.Jkt.Brt.

ne
ng
“ DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA “

Pengadilan Negeri Jakarta Barat yang memeriksa dan mengadili

do
gu perkara-perkara perdata pada peradilan tingkat pertama telah menjatuhkan
putusan sebagai berikut dalam perkara gugatan antara :

WAHYUNINGSIH, Lahir di Jakarta 07 Mei 1987, beralamat di jalan Kedelai

In
A
Raya, Kampung Kelingkit RT02/RW12 Nomor 70,
Kelurahan Rawa Buaya, Kecamatan Cengkareng, Jakarta
ah

lik
Barat, dalam hal ini diwakili oleh Rangga Lukita
Desnata, S.H., Muhammad Kamil Pasha, S.H., M.H.,
am

ub
Nasib Maringan Silaban, S.H., S.E., Juanda Eltari,
S.H., dan Sumadi Atmadja, S.H., Para Advokat dan
Pemberi Bantuan Hukum pada Lembaga Bantuan
ep
k

Hukum Street Lawyer (Bantuan Hukum Pengacara


ah

Jalanan), sebuah Organisasi Bantuan Hukum (OBH)


R

si
yang telah terakreditasi berdasarkan Keputusan Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I Nomor

ne
ng

M.HH.02.HN.03.03 Tahun 2013, dan telah berbadan


hukum berdasarkan Keputusan Kemenkum dan HAM R.I

do
Dirjen AHU No.71.AH.01.07 Tahun 2014 tanggal 03 Maret
gu

2014.Dalam hal ini memilih domisili hukum di Jalan H.


Saabun Nomor 1 (Margasatwa Raya), Kelurahan Jati
In
A

Padang, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan,


Berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 16 Februari
ah

lik

2016, Selanjutnya disebut sebagai…………..


……………………………..... PENGGUGAT;
m

ub

MELAWAN :

1. Dr. SANUSI, Sp.O.G. diketahui beralamat di Jalan Anggrek Nomor 2B,


ka

RT.009, RW. 02, Kelapa Dua, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Diwakili oleh :
ep

1. MANSYUR,SH. 2. L.P.AMA, SH. 3. ERHAM,SH.MH.. Para Advokat, -


ah

Penasihat Hukum pada Law Firm HPS & ASSOCIATES, beralamat di


R

Gading Arva Gondang dia Lantai 4, Jalan RP. Suroso No.4 Jakarta Pusat
es
M

ng

Hal 1 dari 161 Hal Put No 102/2016/PN.Jkt.Brt.


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
berdasarkan surat Kuasa Khusus tanggal 11 April 2016, untuk

R
selanjutnya disebut sebagai………………...TERGUGAT I.

si
2. Rumah Sakit Bersalin Anggrek Mas, sebuah badan hukum

ne
ng
sebagaimana ketentuan Pasal 7 ayat (4) Undang-Undang Nomor 44
Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit diketahui berdomisili di Jalan Anggrek
Nomor 2B, RT.009, RW. 02, Kelapa Gading Dua, Kebon Jeruk, Jakarta

do
gu Barat, Diwakili oleh : 1. DANNY RUSTRIYANDI DASUKI,SH.MH, 2.
M.YUSUF ADIDANA,SH,SH, 3. HEDI HUDAYA,SH. 4. PURWO

In
A
SUSANTO, SH. Selaku Kuasa hukum pada RUSTRIYANDI LAW OFFICE,
beralamat di Epicentrum walk, Strata Suite, Lantai 3, Unit a306, Suitr
ah

1,Jl.HR.Rasuna Said Kuningan, Setiabudi Jakarta Selatan 12960,

lik
berdasarkan surat Kuasa Khusus tanggal 12 Mei 2016, untuk
selanjutnya disebut sebagai………… TERGUGAT II ;
am

ub
3. Rumah Sakit M.H. Thamrin Salemba, sebuah badan hukum
sebagaimana ketentuan Pasal 7 ayat (4) Undang-Undang Nomor 44
ep
Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit diketahui berdomisili hukum di Jalan
k

Salemba Tengah 24-28, Jakarta Pusat 10440, telah memberi kuasa


ah

kepada 1. AHMAD FAISAL, SH 2. DIANA THOHA,SH. 3. ADNAN, SH. 4.


R

si
HERMIN TANJUNG, SH. 5. TOMY AGUS PRATOMO,SH.. Para Advokat &
Konsultan Hukum pada LAW OFFICE AHMAD FAISAL & PARTNERS,

ne
ng

beralamat di Jl.Minangkabau No.6 Jakarta Selatan, berdasarkan surat


kuasa tanggal 30 Maret 2016, untuk selanjutnya disebut

do
gu

sebagai………….TERGUGAT III ;

4. Dr. Cut Diah Tris Mananti, Sp.O.G.,tempat tinggal tidak diketahui


In
tetapi terakhir keberadaannya diketahui pada Rumah Sakit M.H. Thamrin
A

Salemba di Jalan Salemba Tengah 24-28, Jakarta Pusat 10440, telah


memberi kuasa kepada 1. ARIEF SIDHARTAMA PUTRA,SH. 2.
ah

lik

B.KAELAN,SH 3. RAHMATSYAH,SH, Advokat pada Kantor Advokat


PRIAMBODO & SIDHARTAMA, berkantor di Ruko Marcella III, Jalan
m

ub

Pondok Betung Raya No.9 Bintaro Jakay Sektor 3A, Tangerang Selatan,
berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 10 Juni 2016 ,. untuk
ka

ep

selanjutnya disebut …………………..TERGUGAT IV ;


ah

es
M

Hal 2 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pengadilan Negeri tersebut ;

si
Telah membaca berkas-berkas perkara yang bersangkutan ;

Telah mendengar keterangan para pihak ;

ne
ng
Telah memperhatikan/mendengar bukti-bukti, keterangan saksi-saksi
yang diajukan oleh para pihak ;

do
gu TENTANG DUDUK PERKARANYA

Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatannya tertanggal 27

In
A
April 2015 terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Barat dengan
register perkara No. 102/PDT.G/2016/PN.Jkt.Brt. telah mengemukakan hal-hal
ah

lik
sebagai berikut :

I. ALASAN PENGAJUAN GUGATAN DI PENGADILAN NEGERI


am

ub
JAKARTA BARAT KARENA SALAH SATU TERGUGAT BERDOMISILI
ATAU BERTEMPAT DIAM DI DAERAH HUKUM PENGADILAN NEGERI
JAKARTA BARAT
ep
k

1. Bahwa Penggugat memilih memajukan gugatan ini ke


ah

Pengadilan Negeri Jakarta Barat, karena salah satu Tergugat yaitu


R

si
Tergugat I dan Tergugat II berdomisili atau bertempat diam di daerah
hukum Pengadilan Negeri Jakarta Barat yaitu Jalan Anggrek Nomor 2B,

ne
ng

RT.009, RW. 02, Kelapa Gading Dua, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Sehingga menjadi tidak relevan apabila Tergugat Tergugat III yang

do
gu

berdomisili di Jakarta Pusat dan Tergugat IV yang tidak diketahuinya


alamatnya mempermasalahkan kewenangan Pengadilan Negeri Jakarta
Barat untuk memeriksa dan mengadili perkara ini sebagaimana yang
In
A

telah ditegaskan oleh Pasal 118 Het Herziene Indonesisch Reglemen


(HIR), yang menentukan sebagai berikut:
ah

lik

1) Gugatan perdata, yang pada tingkat pertama masuk


kekuasaan pengadilan Negeri, harusdimasukkan dengan surat
m

ub

permintaan yang ditandatangani oleh penggugat atau


olehwakilnya menurut pasal 123, kepada ketua pengadilan
ka

negeri di daerah hukum siapatergugat bertempat diam atau jika


ep

tidak diketahui tempat diamnya, tempat tinggalsebetulnya.


ah

es
M

Hal 3 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2) Jika tergugat lebih dari seorang, sedang mereka tidak

R
tinggal di dalam itu dimajukankepada ketua pengadilan negeri di

si
tempat tinggal salah seorang dari tergugat itu, yangdipilih oleh

ne
ng
penggugat. Jika tergugat-tergugat satu sama lain dalam
perhubungan sebagaiperutang utama dan penanggung, maka
penggugatan itu dimasukkan kepada ketuapengadilan negeri di

do
gu tempat orang yang berutang utama dari salah seorang dari
padaorang berutang utama itu, kecuali dalam hal yang ditentukan

In
A
pada ayat 2 dari pasal 6 darireglemen tentang aturan hakim dan
mahkamah serta kebijaksanaan kehakiman (R.O.);
ah

3) Bilamana tempat diam dari tergugat tidak dikenal, lagi

lik
pula tempat tinggal sebetulnyatidak diketahui, atau jika tergugat
tidak dikenal, maka surat gugatan itu dimasukkankepada ketua
am

ub
pengadilan negeri di tempat tinggal penggugat atau salah
seorang dari padapenggugat, atau jika surat gugat itu tentang
ep
barang gelap, maka surat gugat itudimasukkan kepada ketua
k

pengadilan negeri di daerah hukum siapa terletak barang itu.


ah

4) Bila dengan surat syah dipilih dan ditentukan suatu


R

si
tempat berkedudukan, makapenggugat, jika ia suka, dapat
memasukkan surat gugat itu kepada ketua pengadilannegeri

ne
ng

dalam daerah hukum siapa terletak tempat kedudukan yang


dipilih itu.”

do
gu

2. Berdasarkan hal tersebut, dengan demikian Pengadilan Negeri


Jakarta Barat berwenang untuk memeriksa, mengadili dan memutus
gugatan –aquo-;
In
A

II. RANGKAIAN PERBUATAN PARA TERGUGAT YANG


BERHUBUNGAN ERAT SATU SAMA LAINNYA DAN TIDAK DAPAT
ah

lik

DIPISAHKAN YANG MENYEBABKAN KERUGIAN TERHADAP


PENGGUGAT
m

ub

1. Pada saat usia kandungan Penggugat 5 (lima) bulan sekitar


ka

awal tahun 2011Penggugat mendapatkan informasi dari salah satu


ep

tetangganya orang Bima NTB yang satu daerah dengan Penggugat


yaitu apabila Penggugat ingin melahirkan normal, Penggugat
ah

es
M

Hal 4 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sebaiknya ditangani oleh Tergugat I (dr. Sanusi, Sp.O.G.) yang

R
merupakan orang Bima NTB.Konon kata orang Bima yang berada di

si
Jakarta bahwa Tergugat I merupakan orang kaya yang tanah, dan

ne
ng
rumahnya banyak baik di Jakarta maupun di NTB, dan konon katanya
pula hewan ternak berupa sapi milik Tergugat I memenuhi satu
gunung di kampung halaman Tergugat I di Bima NTB;

do
gu 2. Tertarik dengan saran itu, Penggugat lalu diantar oleh oleh
tetangganya tersebut ke klinik tempat Tergugat I berpraktek dengan

In
A
maksud untuk memeriksakan kandungannya kepada Tergugat I;
3. Saat Penggugat memeriksakan kandungannya kepada Tergugat
ah

I tersebut, Tergugat I melakukan USG dan setelah itu Tergugat I

lik
menyatakan bahwa kandungan Penggugat dalam kondisi baik.
Setelah ituTergugat I menjanjikan untuk menggratiskan biaya
am

ub
pemeriksaan sampai dengan persalinan kepada Penggugat, apabila
Penggugat mampu berbicara dalam bahasa Bima NTB;
ep
4. Bahwa Penggugat mampu membuktikan dapat berbahasa Bima
k

dihadapan Tergugat I sehingga Tergugat I menggratiskan pemeriksaan


ah

tersebut dan kemudian Tergugat I meminta Penggugat untuk datang


R

si
ke Tergugat II (Rumah Sakit Bersalin Anggrek Mas) dalam
pemeriksaan berikutnya. Tergugat II tersebut menurut pengakuan

ne
ng

Tergugat I bahwa Tergugat II merupakan Rumah Sakit miliknya sendiri


dan rumah pribadinya berada dalam satu lingkup alamat dengan

do
gu

Tergugat II;
5. Dikarenakan tidak dipungut biaya alias gratis dalam
pemeriksaan pertama tersebut dan dijanjikan pula gratis pada
In
A

pemeriksaan berikutnya sampai dengan persalinan, menjadikan


Penggugat merasa senang dan percaya penuh kepada Tergugat I.
ah

lik

Apalagi Penggugat tidak mempunyai uang yang cukup untuk


melakukan persalinan, mengingat Penggugat pada saat itu hanya
m

ub

mempunyai uang sebesar Rp.2.000.000,- (dua juta rupiah) untuk


persiapan persalinan;
ka

6. Pada tanggal 16 Mei 2011 sekitar pukul 20.00 WIB, Penggugat


ep

diantar oleh kedua orang tuanya dan kakak perempuannya


ah

mendatangi Tergugat Iuntuk memeriksakan kandungannya yang


R

pada saat itu


es
M

Hal 5 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
berusia kurang lebih 7 (tujuh) bulan,kepada Tergugat II sebagai dokter

R
yang berpraktek atau bekerja untuk kepentingan dan dalam tanggung

si
jawab Tergugat II.

ne
ng
7. Kemudian Penggugat disuruh menimbang badan dan disuruh ke
ruang ganti pakaian oleh perawat atau tenaga medis yang juga
bekerja untuk kepentingan dan dalam tanggung jawabTergugat II

do
gu sebagaimana Pasal 46 Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009
Tentang Rumah Sakit (Undang-Undang Rumah Sakit) yang

In
A
merumuskan:“Rumah Sakit bertanggung jawab secara hukum
terhadap semua kerugian yang ditimbulkan atas kelalaian yang
ah

dilakukan oleh tenaga kesehatan di Rumah Sakit.”;

lik
8. Bahwa sebelum Penggugat mengganti pakaiannya, Penggugat
mempertanyakan kepada perawat atau tenaga kesehatan tersebut
am

ub
bahwa maksud dan tujuan Penggugat datang ke Tergugat II untuk
memeriksakan kandungannya kepada Tergugat I untuk dilakukan
ep
USG, sebab Penggugat ingin mengetahui jenis kelamin dari bayi yang
k

dikandungnya. Namunperawat atau tenaga kesehatan tersebut yang


ah

bekerja untuk kepentingandan dalam tanggung jawab Tergugat II


R

si
malah meminta Penggugat dengan paksa untuk menuruti
kemauannya untuk dibawa ke lantai bagian atas, seraya mengatakan

ne
ng

“dokter sudah menunggu di atas”. Bahkan tidak tanggung-tanggung


perawat atau tenaga kesehatan tersebut memaksa Penggugatdengan

do
gu

cara mencubit paha kanan Penggugat sembari berkata “Jangan


banyak tanya, Dokter sudah menunggu di atas”,sehingga menjadikan
penggugat merasa kesakitan dan terintimidasi;
In
A

9. Selanjutnya Penggugat tetap dipaksa untuk di bawa ke lantai


bagian atas menggunakan kursi roda oleh perawat atau tenaga
ah

lik

kesehatan yang bekerja untuk kepentingan dan dalam tanggung


jawab Tergugat II, tanpa didampingi oleh satupun keluarga Penggugat.
m

ub

Perihal Penggugat dibawa secara paksa untuk naik ke lantai atas


tersebut sama sekali tidak diketahui oleh keluarga Penggugat;
ka

10. Sesampainya di lantai bagian atas, perawat atau tenaga


ep

kesehatan tersebut yang bekerja untuk kepentingan dan dalam


ah

tanggung jawab
R

es
M

Hal 6 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tergugat IImenyatakan bahwa Penggugat mesti menjalani operasi

R
caesar dengan perkataan “Kandungan kamu mungkin sungsang”,

si
tanpa mendapat penjelasan dari Tergugat I sebagai dokter yang

ne
ng
kemudian melakukan operasi terhadap Penggugat dan tanpa didasari
pemeriksaan Ultrasonografi (USG) atau CT Scan atau Rongent dan uji
medis lainnya. Bahkan pada saat itu Tergugat I sama sekali tidak

do
gu melakukan pemeriksaan terhadap perut Penggugat baik dengan
carameraba atau menyentuhnyaguna mengetahui kondisi kandungan

In
A
Penggugat;
11. Bahwa tidak terima dengan perlakuan tersebut, Penggugat
ah

kembali mempertanyakan kepada perawat atau tenaga kesehatan

lik
yang bekerja untuk kepentingan dan dalam tanggung jawab Tergugat
II bahwa mengapa Penggugat harus mengganti pakaiannya dengan
am

ub
menggunakan pakaian dari Tergugat II yang berwarna hijau seperti
pakaian operasi. Hal mana membuat Penggugat merasa heran dan
ep
keberatan, sebab kedatangan Penggugat ke Tergugat II karena
k

hendak memeriksakan kandungannya kepada Tergugat I untuk


ah

mengetahui jenis kelamin dari bayi yang dikandungnya, bukannya


R

si
untuk dilakukan tindakan macam-macam yang tidak diketahui dan
tidak diinformasikan kepada Penggugat oleh Tergugat I sebagai dokter

ne
ng

yang menangani dan yang meminta Penggugat untuk datang


menemuinya di Tergugat II;

do
gu

12. Bahwa Penggugat dalam keadaan bingung dan setelah pakaian


Penggugat diganti. Beberapa perawat atau tenaga kesehatan yang
bekerja untuk kepentingan dan dalam tanggung jawab Tergugat II
In
A

memperlakukan Penggugat seperti pasien gangguan mental atau


gangguan jiwa(gila) yaitu dengan cara memegangi Pengugat dari
ah

lik

depan dan belakang yang menjadikan Penggugat tidak berdaya dan


kemudian Penggugat disuntik dari belakang tepatnya di bagian
m

ub

punggungnya oleh tenaga kesehatan lainnya yang juga bekerja untuk


kepentingan dan dalam tanggung jawab Tergugat II, sehingga
ka

mengakibatkan Penggugat seketika tidak sadarkan diri;


ep
ah

es
M

Hal 7 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
13. Bahwa Penggugat sebagai pasien dalam klasifikasi kompeten

R
yaitu pasien dewasa bukan anak-anak, tidak terganggu keadaan

si
fisiknya dan mampu berkomunikasi secara wajar, tidak mengalami

ne
ng
kemunduran perkembangan (retardasi) mental dan tidak mengalami
penyakit mental sehingga mampu membuat keputusan secara
bebas sebagaimana ketentuan Pasal 1 angka 7 Peraturan Menteri

do
gu Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 290/MENKES/PER/III/2008
Tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran (Permenkes Persetujuan

In
A
Tindakan Kedokteran), tidak bersedia untuk dilakukan operasi
caesar. Sebab Tergugat I sebagai dokter yang menangani
ah

Penggugat tidak melakukan pemeriksaanUSG, CT Scan, Rongent

lik
atau pemeriksaan medis lainnya dan Tergugat I pula sama sekali
tidak meraba atau menyentuh perut Penggugat untuk mengetahui
am

ub
kondisi kandungan Penggugat, akan tetapi Tergugat I tetap
melakukan operasi caesar terhadap Penggugat padahal tanpa
ep
persetujuan Penggugat dan tanpa sedikitpun memberikan informasi
k

kepada Penggugat. Bahkan sebelum operasi caesar tersebut


ah

perawat atau tenaga kesehatan yang bekerja untuk kepentingan


R

si
dan dalam tanggung jawab Tergugat IImelakukan kekerasan fisik
dan pemaksaan terhadap Penggugat dengan cara mencubit paha

ne
ng

Penggugat, memegangi penggugat sampai penggugat tidak


berdaya untuk kemudian membius Penggugattanpa memberikan

do
gu

informasi dan mendapatkan persetujuan dari Penguggat


sebelumnya(seperti Penggugat pasien gangguan jiwa saja) .Hal
mana tindakan Tergugat I dan Tergugat II ini bertentangan dengan
In
A

ketentuan Pasal 39 jo. Pasal 45 Undang-Undang Praktik


Kedokteran jo. Pasal 1 angka 1 dan 7 jo. Pasal 2 jo. Pasal 3
ah

lik

Permenkes Tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran, yang


menentukan:
m

ub

Pasal 39 Undang-Undang Praktik Kedokteran:


“Praktik kedokteran diselenggarakan berdasarkan pada
ka

kesepakatan antara dokter atau dokter gigi dengan pasien


ep

dalam upaya untuk pemeliharaan kesehatan, pencegahan


ah

penyakit, peningkatan kesehatan, pengobatan penyakit dan


R

pemulihan kesehatan.”
es
M

Hal 8 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pasal 45 Undang-Undang Praktik Kedokteran:

R
1) Setiap tindakan kedokteran atau kedokteran gigi yang

si
akan dilakukan oleh dokter atau dokter gigi terhadap pasien

ne
ng
harus mendapat persetujuan.
2) Persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diberikan setelah pasien mendapat penjelasan secara

do
gu lengkap.
3) Penjelasan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

In
A
sekurang-kurangnya mencakup :
a. diagnosis dan tata cara tindakan medis;
ah

b. tujuan tindakan medis yang dilakukan;

lik
c. alternatif tindakan lain dan risikonya;
d. risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi; dan
am

ub
e. prognosis terhadap tindakan yang dilakukan.
4) Persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat
ep
diberikan baik secara tertulis maupun lisan.
k

5) Setiap tindakan kedokteran atau kedokteran gigi yang


ah

mengandung risiko tinggi harus diberikan dengan


R

si
persetujuan tertulis yang ditandatangani oleh yang berhak
memberikan persetujuan.

ne
ng

6) Ketentuan mengenai tata cara persetujuan tindakan


kedokteran atau kedokteran gigi sebagaimana dimaksud

do
gu

pada ayat (1), ayat (2), ayat (3), ayat (4), dan ayat (5) diatur
dengan Peraturan Menteri.”
Pasal 1 angka 1 Permenkes Tentang Persetujuan Tindakan
In
A

Kedokteran:
“Persetujuan tindakan kedokteran adalah persetujuan yang
ah

lik

diberikan oleh pasien atau keluarga terdekat setelah mendapat


penjelasan secara lengkap mengenai tindakan kedokteran atau
m

ub

kedokteran gigi yang akan dilakukan terhadap pasien.”


Pasal 1 angka 7 Permenkes Tentang Persetujuan Tindakan
ka

Kedokteran:
ep

“Pasien yang kompeten adalah pasien dewasa atau bukan anak


ah

menurut peraturan perundang-undangan atau telah/pernah


R

es
M

Hal 9 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menikah, tidak mengalami kemunduran perkembangan

R
(retardasi) mental dan tidak mengalami penyakit mental

si
sehingga mampu membuat keputusan secara bebas.”

ne
ng
Pasal 2 Permenkes Tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran:
1) Semua tindakan kedokteran yang akan dilakukan
terhadap pasien harus mendapat persetujuan;

do
gu 2) Persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
diberikan secara tertulis maupun lisan;

In
A
3) Persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diberikan setelah pasien mendapat penjelasan yang
ah

diperlukan tentang perlunya tindakan kedokteran dilakukan.”

lik
Pasal 3 Permenkes Tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran:
1) Setiap tindakan kedokteran yang mengandung risiko
am

ub
tinggi harus memperoleh persetujuan tertulis yang
ditandatangani oleh yang berhak memberikan persetujuan;
ep
2) Tindakan kedokteran yang tidak termasuk dalam
k

ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat


ah

diberikan dengan persetujuan lisan;


R

si
3) Persetujuan tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dibuat dalam bentuk pernyataan yang tertuang dalam

ne
ng

formulir khusus yang dibuat untuk itu;


4) Persetujuan sebaimana dimaksud pada ayat (2) dapat

do
gu

diberikan dalam bentuk ucapan setuju atau bentuk gerakan


menganggukan kepala yang dapat diartikan sebagai ucapan
setuju;
In
A

5) Dalam hal persetujuan lisan yang diberikan sebagaimana


dimaksud pada ayat (2) dianggap meragukan, maka dapat
ah

lik

dimintakan persetujuan tertulis.”


14. Bahwa karena Penggugat keberatan untuk dilakukan operasi
m

ub

caesar, maka untuk melengkapi syarat operasi caesar kedua orang


tua Penggugat disodori Surat Persetujuan Operasi oleh perawat
ka

atau tenaga kesehatan yang bekerja untuk kepentingan dan dalam


ep

tanggung jawab Tergugat II agar ditanda tangani oleh suami


ah

es
M

Hal 10 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Penggugat. Akan tetapi dikarenakan suami Penggugat saat itu tidak

R
ada di tempat, akhirnya kedua orang tua Penggugat

si
menandatangani Surat Persetujuan Operasi tersebut. Padahal pada

ne
ng
saat itu Penggugat merupakan pasien yang kompeten
sebagaimana Pasal 1 angka 7 Permenkes Tentang Persetujuan
Tindakan Dokter di atas, sehingga tindakan perawat atau tenaga

do
gu kesehatan yang bekerja untuk kepentingan dan dalam tanggung
jawab Tergugat II yang meminta persetujuan dari orang tua

In
A
Penggugat tidaklah tepat, karena semestinya persetujuan tersebut
langsung kepada Penggugat bukan kepada orang tua Penggugat;
ah

15. Pada saat Penggugat sadar atau siuman setelah dilakukan

lik
operasi caesar terhadap Penggugat yang dilakukan oleh Tergugat I
di Tergugat II, Penggugat mendapati dirinya berada di depan pintu
am

ub
sebuah ruangan, yang setelah itu diketahui masih di tempat
Tergugat II dan Penggugat merasa panas di bagian perutnya, yang
ep
pada akhirnya diketahui Penggugat baru saja selesai menjalani
k

operasi caesar yang dilakukan oleh Tergugat I di Tergugat II;


ah

16. Dikarenakan rasa panas pada perut Penggugat semakin


R

si
menjadi-jadi dan Penggugat mendapati pendarahan di bagian
perutnya tidak kunjung henti, seketika itu pula Penggugat

ne
ng

mengalami gemetar dan kejang-kejang.Melihat Penggugat dalam


keadaan seperti itu Tergugat I memerintahkan para perawatatau

do
gu

tenaga kesehatan untuk menutup semua gorden jendela kaca, dan


menutup semua pintu di tempat Penggugat dibaringkan;
17. Bahwa setelah itu Penggugat meminta kepada Tergugat I untuk
In
A

melihat bayinya dan bertemu dengan keluarganya. Namun Tergugat


I memerintahkan kepada perawat yang juga bekerja di Tergugat II
ah

lik

dengan perintah “Jangan kasih lihat bayinya dan jangan kasih


orang tuanya masuk”.
m

ub

Dalam kondisi tidak berdaya dan lemah, Penggugat masih terus


meminta Tergugat I untuk memenuhi permintaannyaagar
ka

Penggugat dapat melihat bayinya dan bertemu


ep

keluarganya.Kemudian Penggugat kembali tidak sadarkan diri.


ah

es
M

Hal 11 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
18. Selang beberapa lama sekitar pukul 23.00 s.d. 24.00 WIB pada

R
tanggal 16 Mei 2011, kedua orang tua Penggugat masuk ke

si
ruangan Penggugat dan mendapati Penggugat dalam keadaan

ne
ng
tidak sadardan bertemu dengan Tergugat I yang pada saat itu
masih berada di ruangan tempat Penggugat dan sedang memeriksa
bagian perut dan vagina Penggugat, sembari Tergugat I berulang

do
gu kali mengatakan kata-kata “Kenapa nih anak, kenapa nih anak”;
19. Tidak terima dengan nasib yang dialami Penggugat yang masih

In
A
dalam keadaan tidak sadarkan diri, kedua orang tua Penggugat
mempertanyakan kepada Tergugat I yang sedang memeriksa
ah

bagian perut dan vagina Penggugat dengan pertanyaan yang

lik
kurang lebih seperti ini “Kenapa dok anak saya, kok bisa seperti ini
dok?. Anak saya dibawa kesini dalam keadaan sehat, kok malah
am

ub
seperti ini?”;
20. Setelah tanggal 17 Mei 2011, sekitar pukul 04.00 WIB orang Tua
ep
Penggugat mendapat informasi dari Tergugat I bahwa rahim
k

Penggugat harus diangkat agar pendarahannya berhenti. Lalu


ah

orang tua Penggugat disodori kertas agar ditanda tangani sebagai


R

si
persetujuan untuk melakukan operasi pengangkatan rahim, dan
pada saat itu Ibu Penggugat menyatakan “Kalau memang itu yang

ne
ng

terbaik ya silahkan saja dok”;


21. Bahwa karena kondisi Penggugat masih terus mengalami

do
gu

pendarahan hasil dari operasi caesar, kakak Penggugat


diperintahkan oleh perawat atau tenaga kesehatan yang bekerja
untuk kepentingan Tergugat II untuk membeli darah di PMI dengan
In
A

maksud akan digunakan Tergugat I pada saat melakukan operasi


pengangkatan rahim Penggugat;
ah

lik

22. Bahwa perbuatan atau tindakan Tergugat I kepada Penggugat


sebagaimana yang telah Penggugat uraikan di atas bertentangan
m

ub

dengan kewajibannya sebagai dokter sebagaimana Pasal 51 huruf


a Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktik
ka

Kedokteran (Undang-Undang Praktik Kedokteran), yang


ep

mewajibkan Tergugat I selaku dokter untuk memberikan pelayanan


ah

es
M

Hal 12 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
medis sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur

R
operasional serta kebutuhan medis pasiennya, yang lengkapnya

si
sebagai berikut:

ne
ng
“Dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan praktik kedokteran
mempunyai kewajiban: a. memberikan pelayanan medis sesuai
dengan standar profesi dan standar prosedur operasional serta

do
gu kebutuhan medis pasien”
Selain itu pula perbuatan Tergugat I tersebut melanggar hak dari

In
A
Penggugat sebagaimana diatur oleh Pasal 52 huruf a Undang-
Undang Praktik kedokteran yang menentukan:
ah

“Pasien, dalam menerima pelayanan pada praktik kedokteran,

lik
mempunyai hak: a. mendapatkan penjelasan secara lengkap
tentang tindakan medis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45
am

ub
ayat (3)”
Adapun isi dari Pasal 45 ayat (3) Undang-Undang Praktik
ep
Kedokteran adalah:
k

“(3) Penjelasan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sekurang-


ah

kurangnya mencakup :
R

si
a. diagnosis dan tata cara tindakan medis;
b. tujuan tindakan medis yang dilakukan;

ne
ng

c. alternatif tindakan lain dan risikonya;


d. risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi; dan

do
gu

e. prognosis terhadap tindakan yang dilakukan.”


Sedangkan isi dari ayat (2) tersebut adalah:
“(2) Persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
In
A

diberikan setelah pasien mendapat penjelasan secara lengkap.


Dan isi dari ayat (1) sebagaimana yang dimaksud oleh ayat (2)
ah

lik

tersebut adalah:

“Setiap tindakan kedokteran atau kedokteran gigi yang akan


m

ub

dilakukan oleh dokter atau dokter gigi terhadap pasien harus


mendapat persetujuan.”
ka

ep

23. Bahwa selain itupula perbuatan atau tindakan yang dilakukan


oleh Tergugat I tersebut bertentangan dengan ketentuan
ah

Pasal 2
R

es
M

Hal 13 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Undang-Undang Praktik Kedokteran (Undang-Undang Praktik

R
Kedokteran), yang menentukan bahwa Praktik kedokteran

si
dilaksanakan didasarkan pada nilai ilmiah, manfaat, keadilan,

ne
ng
kemanusiaan, keseimbangan, serta perlindungan dan
keselamatan pasien, dan melanggar disipilin kedokteran
sebagaimana yang diatur oleh Pasal 3 ayat (1) dan ayat (2)huruf a,

do
gu g, h, i, m dan s Peraturan Konsil Kedokteran IndonesiaNomor 4
Tahun 2011 Tentang Disiplin Profesional Dokter Dan Dokter Gigi

In
A
yang merumuskan sebagai berikut:
1) Setiap Dokter dan Dokter Gigi dilarang melakukan
ah

pelanggaran Disiplin Profesional Dokter dan Dokter Gigi.

lik
2) Pelanggaran Disiplin Profesional Dokter dan Dokter Gigi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari 28 bentuk:
am

ub
a. melakukan Praktik Kedokteran dengan tidak
kompeten;
ep
b. tidak merujuk pasien kepada Dokter atau Dokter
k

Gigi lain yang memiliki kompetensi yang sesuai;


ah

c. mendelegasikan pekerjaan kepada tenaga


R

si
kesehatan tertentu yang tidakmemiliki kompetensi untuk
melaksanakan pekerjaan tersebut;

ne
ng

d. menyediakan Dokter atau Dokter gigi pengganti


sementara yang tidak memiliki kompetensi dan

do
gu

kewenangan yang sesuai atau tidak melakukan


pemberitahuan perihal penggantian tersebut;
e. menjalankan Praktik Kedokteran dalam kondisi
In
A

tingkat kesehatan fisik atau pun mental sedemikian rupa


sehingga tidak kompeten dan dapat membahayakan
ah

lik

pasien;
f. tidak melakukan tindakan/asuhan medis yang
m

ub

memadai pada situasi tertentu yang dapat


membahayakan pasien;
ka

g. melakukan pemeriksaan atau pengobatan


ep

berlebihan yang tidak sesuai dengan kebutuhan pasien;


ah

es
M

Hal 14 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
h. tidak memberikan penjelasan yang jujur, etis, dan

R
memadai (adequatein formation) kepada pasien atau

si
keluarganya dalam melakukan Praktik Kedokteran;

ne
ng
i. melakukan tindakan/asuhan medis tanpa
memperoleh persetujuan dari pasien atau keluarga dekat,
wali, atau pengampunya;

do
gu j. tidak membuat atau tidak menyimpan rekam medis
dengan sengaja;

In
A
k. melakukan perbuatan yang bertujuan untuk
menghentikan kehamilan yangtidak sesuai dengan
ah

ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

lik
l. melakukan perbuatan yang dapat mengakhiri
kehidupan pasien atas permintaan sendiri atau
am

ub
keluarganya;
m. menjalankan Praktik Kedokteran dengan
ep
menerapkan pengetahuan,keterampilan, atau teknologi
k

yang belum diterima atau di luar tata cara Praktik


ah

Kedokteran yang layak;


R

si
n. melakukan penelitian dalam Praktik Kedokteran
dengan menggunakanmanusia sebagai subjek penelitian

ne
ng

tanpa memperoleh persetujuan etik(ethical clearance)


dari lembaga yang diakui pemerintah;

do
gu

o. tidak melakukan pertolongan darurat atas dasar


perikemanusiaan, padahaltidak membahayakan dirinya,
kecuali bila ia yakin ada orang lain yangbertugas dan
In
A

mampu melakukannya;
p. menolak atau menghentikan tindakan/asuhan
ah

lik

medis atau tindakanpengobatan terhadap pasien tanpa


alasan yang layak dan sah sesuaidengan ketentuan etika
m

ub

profesi atau peraturan perundang-undangan yangberlaku;


q. membuka rahasia kedokteran;
ka

r. membuat keterangan medis yang tidak didasarkan


ep

kepada hasilpemeriksaan yang diketahuinya secara


ah

benar dan patut;


R

es
M

Hal 15 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
s. turut serta dalam perbuatan yang termasuk

R
tindakan penyiksaan (torture)atau eksekusi hukuman

si
mati;

ne
ng
t. meresepkan atau memberikan obat golongan
narkotika, psikotropika, danzat adiktif lainnya yang tidak
sesuai dengan ketentuan etika profesi atauperaturan

do
gu perundang-undangan yang berlaku;
u. melakukan pelecehan seksual, tindakan intimidasi,

In
A
atau tindakan kekerasan terhadap pasien dalam
penyelenggaraan Praktik Kedokteran;
ah

v. menggunakan gelar akademik atau sebutan

lik
profesi yang bukan haknya;
w. menerima imbalan sebagai hasil dari merujuk,
am

ub
meminta pemeriksaan, ataumemberikan resep obatlalat
kesehatan;
ep
x. mengiklankan kemampuan/pelayanan atau
k

kelebihan kemampuan pelayanan yang dimiliki baik lisan


ah

ataupun tulisan yang tidak benar ataumenyesatkan;


R

si
y. adiksi pada narkotika, psikotropika, alkohol, dan
zat adiktif lainnya;

ne
ng

z. berpraktik dengan menggunakan surat tanda


registrasi, surat izin praktik,dan/atau sertifikat kompetensi

do
gu

yang tidak sah atau berpraktik tanpa memilikisurat izin


praktik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undanganyang berlaku;
In
A

aa. tidak jujur dalam menentukan jasa medis;


bb. tidak memberikan informasi, dokumen, dan alat
ah

lik

bukti lainnya yangdiperlukan MKDKI I MKDKI-P untuk


pemeriksaan atas pengaduan dugaanpelanggaran
m

ub

Disiplin Profesional Dokter dan Dokter Gigi.”


24. Bahwa setelah operasi pengangkatan rahim tersebut, kondisi
ka

Penggugat semakin memburuk. Kemudian Tergugat I dan Tergugat


ep

II merujuk kepada Tergugat III, lalu Penggugat dibawa kepada


ah

Tergugat III dengan menggunakan ambulans sekitar jam 19.00 WIB


R

dan tiba di Tergugat III pada pukul 21.00 WIB;


es
M

Hal 16 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
25. Setelah Penggugat tiba pada Tergugat III, Penggugat diterima di

R
Unit Gawat Darurat (UGD) untuk diperiksa, dan kemudian dikirim

si
ke Intensive Care Unit (ICU);

ne
ng
26. Pada tanggal 18 Mei 2011 Tergugat IV (dr. Cut Diah Tris
Mananti, Sp.O.G.) sebagai dokter yang berpraktek atau bekerja

do
gu untuk kepentingan dan dalam tangggung jawab Tergugat III
memutuskan untuk melakukan operasi terhadap Penggugat, karena

In
A
menurut Tergugat IV yang disampaikan kepada kedua orang tua
Penggugat bahwa Penggugatharus dioperasi untuk menanggulangi
ah

pendarahan yang tidak kunjung henti dan takut ada sesuatu yang

lik
ketinggalan akibat operasi yang dilaksanakan oleh Tergugat I di
Tergugat II, sebab kondisi perut Penggugat dalam keadaan
am

ub
bengkak;
27. Bahwa atas penjelasan yang disampaikan oleh Tergugat IV, Ibu
ep
dari Penggugat mempertanyakan letak operasinya di bagian
k

mana, dan Tergugat IV menjelaskan yaitu di tempat yang sama


ah

dengan operasi sebelumnya yang dilakukan oleh Tergugat I di


R

si
Tergugat II. Kemudian Ibu Penggugat mempertanyakan lagi
dengan pertanyaan “Kok di tempat yang sama dok”. Lalu dijawab

ne
ng

oleh Tergugat IV kurang lebih seperti ini “Ya bu untuk kebaikan anak
Ibu” sehingga Ibu dari Penggugat menyetujuinya, demi kebaikan

do
gu

Penggugat;
28. Operasi terhadap Penggugat yang dilakukan oleh Tergugat IV
tersebut dilaksanakan sekitar pukul 08.30 WIB pada tanggal 19 Mei
In
A

2011 dan setelah itu Ibu dari Penggugat mendapatkan informasi


dari Tergugat IV bahwa pada saat operasi tersebut berlangsung,
ah

lik

Penggugat kehilangan darah sekitar 2 Liter;


29. Bahwa beberapa hari setelah operasi yang dilakukan Tergugat
m

ub

IV di Tergugat III yaitu pada saat Penggugat masih dalam keadaan


tidak sadarkan diri,Tergugat IV memanggil Ibu Penggugat dan
ka

menjelaskan kondisi Penggugat bahwa Tergugat IV sudah


ep

melakukan berbagai cara untuk menolong Penggugat, namun tetap


ah

tidak berhasil sehingga keluarga Penggugat memindahkan


R

es
M

Hal 17 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Penggugat ke Rumah Sakit PELNI (RS PELNI) pada tanggal 23 juni

R
2011;

si
30. Sesampainya di RS. PELNI, Penggugatdimasukkan ke dalam

ne
ng
Intalasi Gawat Darurat (IGD), kemudian diantar ke ruang rawat inap
Cempaka selama 9 (Sembilan) hari dan berada dalam pengawasan
Dr. Suhardjono, Sp.P.D. Lalu pada tanggal 05 Juli 2011 Penggugat

do
gu akhirnya dinyatakan boleh pulang dari RS. PELNI. Akan tetapi pada
saat itu kondisi Penggugat masih belum bisa berjalan dan harus

In
A
dibantu dalam melakukan aktivitas seperti makan, mandi, ganti
pakaian, buang hajat dan lain sebagainya. Atau dengan kata lain
ah

Penggugat hanya bisa berbaring dalam kesehariannya;

lik
31. Pada saat Penggugat dirawat di RS PELNI, Penggugat tidak
pernah dioperasi atau dilakukan pembukaan terhadap
am

ub
perutnya atau
dilakukan tindakan lain seperti memasukkan kain kasa atau benda
ep
lain serupa dengannya pada tubuh Penggugat. Selama dirawat di
k

RS PELNI, Penggugat hanya dirawat tanpa tindakan operasi atau


ah

sejenisnya;
R

si
32. Bahwa pada tanggal 09 Juli 2011 Penggugat kembali dibawa
oleh keluarganya untuk melakukan pemeriksaan di RS PELNI,

ne
ng

mengingat luka sobek bekas jahitan operasi caesar dan kondisi


Penggugat tetap dalam kondisi terbaring. Lalu dokter yang

do
gu

melakukan pemeriksaan terhadap Penggugat memutuskan


Penggugat harus dirawat inap kembali. Selanjutnya Dokter
melakukan pemeriksaan Ultrasonografi (USG) terhadap
In
A

Penggugat, dan ditemukan kejanggalan di dalam rongga perut


Penggugat yaitu seperti terdapat benda asing;
ah

lik

33. Pada tanggal 01 Agustus 2011 setelah pihak dokter dari RS.
PELNI melakukan pemeriksaan kembali kepada Penggugat, pihak
m

ub

dokter RS PELNI memutuskan untuk melakukan pemeriksaan


melalui CT SCAN kepada Penggugat, yang kemudian Penggugat
ka

menjalani pemeriksaan melalui CT Scan sebanyak 4 (empat) kali;


ep

34. Hasil pemeriksaan CT Scan tersebut menyatakan “tampaknya


ah

lesi inhomegen berbentuk relatif bulat terdapat bayangan radiopak


R

didalamnya berbentuk jaring yang pasca pemberian kontras


es
M

Hal 18 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menyangat inhomegen dan menyangat rim diserta

R
kesuraman………..dst”. Sehingga pihak Dokter RS PELNI

si
memutuskan untuk segera melakukan operasi kepada Penggugat;

ne
ng
35. Bahwa pada tanggal 02 Agustus 2011Dr Hengky Setiahadi,
SpB, FINAC yang dibantu tenaga kesehatan RS. PELNI (salah

do
gu satunya Suster Ainun) melakukan operasi terhadap Penggugat.
Dalam operasi tersebut ditemukan kain kasa panjang didalam perut

In
A
Penggugat beserta gumpalan nanah dengan kondisi usus yang
sebagian telah membusuk. Dikarenakan sebagian usus tersebut
ah

telah membusuk, maka dokter RS PELNI melakukan pemotongan

lik
terhadap usus Penggugat yang busuk tersebut;
36. Berdasarkan uraian di atas, terdapat rangkaian perbuatan yang
am

ub
dilakukan oleh Para Tergugat yang satu sama lainnya saling
berkaitan dan mempunyai hubungan kausalitas sehingga
ep
menimbulkan kerugian pada Penggugat yaitu:
k

1. Operasi caesar yang dilakukan oleh Tergugat I yang


ah

berpraktek di Tergugat II atau bekerja untuk kepentingan


R

si
Tergugat II tanpa didasari dengan pemeriksaan Ultrasonografi
(USG), CT Scan, Rongent ataupun uji medis lainnya. Bahkan

ne
ng

Tergugat I sama sekali tidak meraba atau menyentuh Penggugat


untuk mengetahui kondisi kandungan dari Penggugat

do
gu

menyebabkan Penggugat mengalami pendarahan hebat, dan


berujung kepada operasi pengangkatan rahim;
2. Operasi pengangkatan rahim yang dilakukan oleh
In
A

Tergugat I yang berpraktik di Tergugat II atau bekerja untuk


kepentingan Tergugat IItersebut menyebabkan Penggugat
ah

lik

kehilangan rahimnya sehingga Penggugat tidak dapat hamil


kembali;
m

ub

3. Akibat operasi caesar dan pengangkatan rahim tersebut


selain mengakibatkan Penggugat kehilangan rahimnya dan
ka

mengalami pendarahaan serta menyebabkan pula perut


ep

Penggugat membesar danmembengkak;


ah

4. Dikarenakan operasi caesar dan operasi pengangkatan


R

rahim yang menyebabkan pendarahan hebat terhadap


es
M

Hal 19 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Penggugat yang tidak kunjung henti, maka Tergugat I melalui

R
Tergugat II merujuk Penggugat pada Tergugat III dan kemudian

si
Tergugat IV yang berpraktik atau bekerja untuk kepentingan

ne
ng
dan dalam

tanggung jawab Tergugat III, melakukan serangkaian tindakan

do
gu medis yang salah satunya melakukan operasi terhadap
Penggugatpada tempat yang sama dengan yang dilakukan oleh

In
A
Tergugat I di Tergugat II;
5. Bahwa hasil daritindakan yang dilakukan oleh Para
ah

Tergugat yang berkaitan dan tidak dapat dipisahkan satu sama

lik
lainnya sebagaimana yang diuraikan di atas baik berupa
kesengajaan atau kelalaian maupun kesembronoannya,
am

ub
menyebabkan
Penggugat menderita sakit, yang kemudian diketahui melalui
ep
operasi yang dilakukan oleh RS PELNI bahwa di dalam rongga
k

perut Penggugat terdapat kain kasa dengan gumpalan nanah;


ah

6. Perbuatan atau tindakan Para Tergugat yang saling


R

si
berkaitan dan tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya baik
berupa kesengajaan maupun kelalaian ataupun

ne
ng

kesembronoannya, menyebabkan tertinggalnya kain kasa di


dalam rongga perut pengugat sehingga menjadikan sebagian

do
gu

usus Penggugat membusuk;


7. Dikarenakan busuknya sebagian usus Penggugat, maka
usus Penggugat yang busuk tersebut terpaksa dipotong oleh RS
In
A

PELNI demi keselamatan jiwa Penggugat, sehingga


menyebabkan Penggugat kehilangan sebagian ususnya;
ah

lik

8. Sampai dengan saat ini akibat perbuatan yang dilakukan


oleh Para Tergugat yang saling berkaitan dan tidak dapat
m

ub

dipisahkan satu sama lainnya baik berupa kesengajaan maupun


kelalaian ataupun kesembronoannya, Penggugat masih sering
ka

merasakan sakit dibagian perutnya. Bahkan sering tidak


ep

sadarkan diri saking tidak kuatnya menahan rasa sakit yang


ah

teramat perih yang dideritanya;


R

es
M

Hal 20 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
9. Bahwa akibat perbuatan yang dilakukan oleh Para

R
Tergugat yang berkaitan dan tidak dapat dipisahkan satu sama

si
lainnya baik berupa kesengajaan maupun kelalaiannya

ne
ng
mengakibatkan pula Penggugat sampai saat ini mengalami sakit
stroke, sehingga Penggugat tidak dapat menjalani
aktivitas

do
gu
kesehariannya seperti biasa termasuk menjalankan profesinya

In
A
sebagai Guru Sekolah Dasar. Untuk berbicara-pun mengalami
kesulitan, sehingga Penggugat dalam mengajar hanya
ah

menggunakan media papan tulis (tidak dapat lagi berkomunikasi

lik
lisan dengan muridnya secara baik).
37. Bahwa atas perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh
am

ub
Para Tergugat sebagaimana diuraikan di atas yang berkaitan dan
tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya baik kesengajaan
ep
maupun
k

kelalaian ataupun kesembronoannya, menimbulkan hak bagi


ah

Penggugat untuk menuntut kerugian sebagaimana ketentuan Pasal


R

si
1365 jo. Pasal 1366 KUHPerdata, yang menentukan:
Pasal 1365:

ne
ng

“Tiap perbuatan yang melanggar hukum dan membawa


kerugian kepada orang lain, mewajibkan orang yang

do
gu

menimbulkan kerugian itu karena kesalahannya untuk


menggantikan kerugian tersebut.”
Pasal 1366:
In
A

“Setiap orang bertanggung jawab, bukan hanya atas kerugian


yang disebabkan perbuatan-perbuatan, melainkan juga atas
ah

lik

kerugian yang disebabkan kelalaian atau kesembronoannya.”


38. Bahwa Tergugat IIdan Tergugat III sebagai Rumah Sakit
m

ub

merupakan institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan


pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna dan
ka

professional, berkeadilan dan beretika serta keselamatan pasien


ep

sebagaimana ketentuan Pasal 1 angka 1 jo. Pasal 2jo. Pasal 4 jo.


ah

Pasal 5 Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah


R

Sakit (Undang-Undang Rumah Sakit), semestinya memberikan


es
M

Hal 21 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pelayanan terbaik bagi Penggugat dan bertanggung jawab atas

R
tindakan Tergugat I dan Tergugat IVyang merugikan Penggugat:

si
Pasal 1 angka 1:

ne
ng
“Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan,

do
gu dan gawat darurat.”

In
A
Pasal 2:
“Rumah Sakit diselenggarakan berasaskan Pancasila dan
ah

didasarkan kepada nilai kemanusiaan, etika dan profesionalitas,

lik
manfaat, keadilan, persamaan hak dan anti diskriminasi,
pemerataan, perlindungan dan keselamatan pasien, serta
am

ub
mempunyai fungsi sosial.”
Pasal 4:
ep
“Rumah Sakit mempunyai tugas memberikan pelayanan
k

kesehatan perorangan secara paripurna”


ah

Pasal 5:
R

si
“Untuk menjalankan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal
4, Rumah Sakit mempunyai fungsi :

ne
ng

a. penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan


kesehatan sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit;

do
gu

b. pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan


melalui pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua
dan ketiga sesuai kebutuhan medis;
In
A

c. penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya


manusia dalam rangka peningkatan kemampuan dalam
ah

lik

pemberian pelayanan kesehatan; dan


d. penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta
m

ub

penapisan teknologi bidang kesehatan dalam rangka


peningkatan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan
ka

etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan”


ep

39. Bahwa Tergugat I dan Tergugat IV sebagai dokter tidak


ah

menjalankan profesinya dengan baik, tidak menjaga mutunya


R

dengan baik, tidak menggunakan ilmunya dengan baik dan tidak


es
M

Hal 22 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menaati prosedur sesuai dengan ketentuan medis yang

R
berlakuguna menghindari kerugian terhadap pasiennya

si
(Penggugat) sebagaimana yang diharuskan oleh Pasal 2,Pasal 51

ne
ng
huruf a Undang-Undang Praktik Kedokteran, yang merumuskan
sebagai berikut:

do
gu

In
A
Pasal 2:
“Praktik kedokteran dilaksanakan berasaskan Pancasila dan
ah

didasarkan pada nilai ilmiah, manfaat, keadilan, kemanusiaan,

lik
keseimbangan, serta perlindungan dan keselamatan pasien.”
Pasal 51 huruf a:
am

ub
“Dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan praktik kedokteran
mempunyai kewajiban: a. memberikan pelayanan medis sesuai
ep
dengan standar profesi dan standar prosedur operasional serta
k

kebutuhan medis pasien”


ah

40. Bahwa dikarenakan Tergugat I dan IV dalam menjalankan


R

si
profesinya tidak menjaga mutunya dengan baik, tidak
menggunakan ilmunya dengan baik dan tidak menaati prosedur

ne
ng

sesuai dengan ketentuan medis yang berlaku sebagaimana yang


diutarakan di atas, maka Tergugat I dan IV melanggar hak dari

do
gu

Penggugat selaku pasien untuk memperoleh pelayanan kesehatan


yang aman dan bermutu sebagaimana Pasal 5 ayat (2) Undang-
Undang 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan yang merumuskan:
In
A

“Setiap orang mempunyai hak dalam memperoleh pelayanan


kesehatan yang aman, bermutu, dan terjangkau.”
ah

lik

41. Bahwa bukan hanya Tergugat I dan IV yang bertanggung jawab


atas terlanggarnya hak Penggugat sebagaimana Pasal 5 ayat (2)
m

ub

Undang-Undang Kesehatan tersebut, tetapi tanggung jawab


tersebut dapat pula dibebankan kepada Tergugat II dan Tergugat III
ka

selaku Rumah Sakit yang mempekerjakan atau memfasilitasi


ep

praktek Tergugat I dan Tergugat IV sebagaimana ketentuan Pasal


ah

1367 ayat (1) KUHPerdata dan/atau Pasal 46 Undang-Undang


R

Rumah Sakityang menentukan:


es
M

Hal 23 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pasal 1367 ayat (1) KUHPerdata:

R
“Seorang tidak saja bertanggung jawab untuk kerugian yang

si
disebabkan perbuatannya sendiri, tetapi juga untuk kerugian

ne
ng
yang disebabkan perbuatan orang-orang yang menjadi
tanggungannya atau disebabkan oleh barang-barang yang
berada dalam pengawasannya“.

do
gu

In
A
Pasal 46 Undang-Undang Rumah Sakit:
“Rumah Sakit bertanggung jawab secara hukum terhadap
ah

semua kerugian yang ditimbulkan atas kelalaian yang dilakukan

lik
oleh tenaga kesehatan di Rumah Sakit.”
42. Bahwa Penggugat berhak meminta ganti rugi terhadap Tergugat
am

ub
I dan IV selaku dokter yang merupakan tenaga kesehatan dan
terhadap Tergugat II dan III sebagai Rumah sakit penyelenggara
ep
kesehatan telah sesuai dengan ketentuan Pasal 58 ayat (1)
k

Undang-Undang Kesehatan yang menetapkan sebagai berikut:


ah

“Setiap orang berhak menuntut ganti rugi terhadap seseorang,


R

si
tenaga kesehatan, dan/atau penyelenggara kesehatan yang
menimbulkan kerugian akibat kesalahan atau kelalaian dalam

ne
ng

pelayanan kesehatan yang diterimanya.”


43. Bahwa kerugian materiil yang dialami oleh Penggugat, karena

do
gu

tindakan atau perbuatan dari Para Tergugat yang berkaitan satu


sama lainnya dan tidak dapat dipisahkan baik berupa kesengajaan
maupun kelalaian ataupun kesembronoannyatersebut yaitu:
In
A

1) Penggugat kehilangan rahim sehingga Penggugat yang


masih relatif muda yaitu pada saat kejadian berusia 23 tahun
ah

lik

tidak dapat hamil dan memiliki anak kandung kembali, yang


layak dan adil dinilai dengan uang sebesar Rp.4.000.000.000
m

ub

(Empat miliar rupiah).


2) Penggugat membayar biaya perawatan berikut obatnya
ka

sampai dengan gugatan ini diajukan (pembayarannya diperoleh


ep

dari kedua orang tua Penggugat yang menjaminkan SK


ah

Pensiunannya)sebesar Rp.356.963.956 (tiga ratus lima puluh


R

es
M

Hal 24 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
enam juta sembilan ratus enam puluh tiga ribu sembilan ratus

R
lima puluh enam rupiah).

si
3) Bahwa kerugian lainnya yang diderita Penggugat adalah

ne
ng
Penggugat kehilangan sebagian ususnya, yang layak dan patut
dinilai dengan uang sebesar Rp.2.000.000.000,- (Dua miliar
rupiah).

do
gu 4) Selama 5 (lima) bulan tidak sadarkan diri dan dirawat
serta pemulihan sampai dengan Penggugat bisa melakukan

In
A
aktivitas
seperti sedia kala (meskipun menderita stroke) yaitu dari tanggal
ah

16 Mei 20011 sampai dengan bulan September 2011,

lik
Penggugat tidak produktif yang menyebabkan hilangnya
penghasilan Penggugat seperti Penggugat dalam keadaan
am

ub
sehat, yang mana dapat dihargai dengan penghasilan
Penggugat sebagai Guru Sekolah Dasar yaitu Rp700.000,-
ep
(tujuh ratus ribu) perbulannya sehingga jumlah kerugian tersebut
k

5 X Rp.700.00,- (tujuh ratus ribu) = Rp.3.500.000,- (Tiga juta


ah

lima ratus ribu rupiah).


R

si
5) Akibat perbuatan Para Tergugat, Penggugat mengalami
stroke sampai dengan saat ini, yang berdampak Penggugat

ne
ng

tidak dapat bicara dengan lancer dan mengalami kesulitan


dalam

do
gu

melakukan pekerjaan sebagai guru Sekolah Dasar, maka adillah


kerugian tersebut untuk dinilai sebesar Rp.1.000.000.000,-
(Satu miliar rupiah)
In
A

--------------------------------------------------------------------------------------- +
Total kerugian materiil di atas adalah………….…Rp7.360.463.956,-
ah

lik

(tujuh miliar tiga ratus enam puluh juta empat ratus enam puluh tiga
ribu sembilan lima enam rupiah)
m

ub

44. Selain kerugian materiil tersebut, Penggugat juga mengalami


kerugian imateril yang disebabkan Penggugat merasa trauma,
ka

terganggupikiran, perasaan dan kesehatannya yang mengakibatkan


ep

terganggunya aktifitas sehari-hari oleh karena Penggugat


ah

kehilangan rahim dan sebagian ususnya. Apalagi dampak dari


R

perbuatan Para Tergugat tersebut menyebabkan Ayah dari


es
M

Hal 25 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Penggugat meninggal dunia karena tidak kuat menahan beban

R
penderitaan yang dialami Penggugat, ditambah lagi Penggugat

si
ditinggal pergi oleh suaminya dan sampai gugatan ini diajukan tidak

ne
ng
pernah kembali sehingga semakin menambah penderitaan
Penggugat, ibarat kata pepatah “sudah jatuh tertimpa tangga pula”,
yangpatut dinilai dengan sejumlah uang Rp. 5.000.000.000,- (Lima

do
gu miliar rupiah);
45. Selain kerugian tersebut Penggugat juga berpotensi untuk

In
A
mengeluarkan biaya apabila Penggugat mengalami gangguan
kesehatan sebagai dampak dari perbuatan Para Tergugat, maka
ah

apabila hal tersebut terjadi, sudah sepatutnya juga dibebankan

lik
kepada Para Tergugat;
46. Bahwa timbulnya kerugian Penggugat disebabkan oleh
am

ub
perbuatan Para Tergugat yang saling berkaitan dan mempunyai
hubungan kausalitas yang tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya
ep
baik berupa kesengajaan maupun kelalaian ataupun
k

kesembronoan, maka patutlah kerugian Penggugat tersebut


ah

dibebankan kepada Para Tergugat secara tanggung renteng;


R

si
47. Bahwa Penggugat mempunyai sangkaan yang beralasan Para
Tergugat akan ingkar dan lalai untuk memenuhi isi putusan yang

ne
ng

telah berkekuatan hukum tetap (inkracht van gewijsde) dan


karenanya mohon Pengadilan Negeri Jakarta Barat menghukum

do
gu

Para Tergugat secara tanggung renteng untuk membayar uang


paksa (dwangsom) sebesar Rp1.000.000,- (satu juta rupiah) untuk
setiap harinya kepada Penggugat apabila ternyata Tergugat lalai
In
A

memenuhi isi putusan tersebut, terhitung setelah satu minggu (tujuh


hari) sejak putusan ini berkekuatan hukum tetap;
ah

lik

48. Bahwa terdapat sangkaan Para Tergugat akan memindahkan,


mengalihkan atau membuat tidak terang keberadaan asset-asetnya
m

ub

pada kemudian hari guna menghindari tanggung jawabnya kepada


Penggugat, maka sudi kiranya Majelis Hakim memutuskan/
ka

menetapkan terlebih dahulu dalam putusan provisionil untuk


ep

memerintahkan Para Tergugat memenuhi kewajibannya membayar


ah

kerugian-kerugian tersebut secara tanggung renteng kepada


R

Penggugatyaitu:
es
M

Hal 26 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1) Kerugian materiil Rp7.360.463.956,- (tujuh miliar tiga

R
ratus enam puluh juta empat ratus enam puluh tiga ribu

si
sembilan lima enam rupiah.

ne
ng
2) Kerugian imateriil Rp5.000.000.000,- (Lima miliar rupiah)
3) Biaya perawatan dan pengobatan, apabila Penggugat
jatuh sakit sebagai dampak dari perbuatan Para Pengugat.

do
gu 49. Gugatan ini didasarkan atas bukti-bukti yang kuat dan tidak
dapat disangkal kebenarannya, maka agar gugatan ini tidak sia-sia

In
A
dan
dapat terlaksana serta ada kekhawatiran Para Tergugat akan
ah

menjual atau mengalihkan asset atau harta kekayaannya baik

lik
sebagian atau seluruhnya sebelum ada putusan perkara ini,
Penggugat mohon agar kiranya Pengadilan Negeri Jakarta Barat
am

ub
terlebih dahulu meletakkan sita jaminan atas kekayaan Para
Tergugat berupa:
ep
 Aset atau harta kekayaan Tergugat I:
k

1) Surat Izin Praktek atas nama Dr. Sanusi, Sp.OG.


ah

2) Saham milik Tergugat I di Rumah Sakit Anggrek Mas.


R

si
 Aset atau harta kekayaan Tergugat II:
1) Tanah dan bangunan Rumah sakit yang terletak di Jalan

ne
ng

Anggrek Nomor 2B, RT.009, RW. 02, Kelapa Gading Dua,


Kebon Jeruk, Jakarta Barat yang terdiri atas ruang:

do
gu

a. rawat jalan;
b. ruang rawat inap;
c. ruang gawat darurat;
In
A

d. ruang operasi;
e. ruang tenaga kesehatan;
ah

lik

f. ruang radiologi;
g. ruang laboratorium;
m

ub

h. ruang sterilisasi;
i. ruang farmasi;
ka

j. ruang pendidikan dan latihan;


ep

k. ruang kantor dan administrasi;


ah

l. ruang ibadah, ruang tunggu;


R

es
M

Hal 27 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
m. ruang penyuluhan kesehatan masyarakat rumah

R
sakit;

si
n. ruang menyusui;

ne
ng
o. ruang mekanik;
p. ruang dapur;
q. laundry;

do
gu r. kamar jenazah;
s. taman;

In
A
t. pengolahan sampah; dan
u. pelataran parkir yang mencukupi.
ah

lik
 Aset atau harta Tergugat III:
Tanah dan bangunan Rumah sakit yang terletak di Jalan
am

ub
Salemba Tengah 24-28 Jakarta Pusat 10440, yang terdiri atas
ruang:
ep
a. rawat jalan;
k

b. ruang rawat inap;


ah

c. ruang gawat darurat;


R

si
d. ruang operasi;
e. ruang tenaga kesehatan;

ne
ng

f. ruang radiologi;
g. ruang laboratorium;

do
gu

h. ruang sterilisasi;
i. ruang farmasi;
j. ruang pendidikan dan latihan;
In
A

k. ruang kantor dan administrasi;


l. ruang ibadah, ruang tunggu;
ah

lik

m. ruang penyuluhan kesehatan masyarakat rumah


sakit;
m

ub

n. ruang menyusui;
o. ruang mekanik;
ka

p. ruang dapur;
ep

q. laundry;
ah

r. kamar jenazah;
R

s. taman;
es
M

Hal 28 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
t. pengolahan sampah; dan

R
u. pelataran parkir yang mencukupi.

si
 Aset atau harta Tergugat IV:

ne
ng
Surat izin praktek atas nama Dr. Cut Diah Tris Mananti, Sp.O.G.

50. Bahwa tuntutan Penggugat didasarkan pada alasan-alasan

do
gu hukum dengan bukti-bukti yang terang, kuat dan tidak terbantahkan
oleh siapapun, maka telah memenuhi syarat agar kiranya
Pengadilan Negeri Jakarta Barat berkenan memberikan putusan

In
A
yang dapat dijalankan terlebih dahulu (uit voerbaar bijvorraad)
meskipun ada upaya hukum, perlawanan, banding atau kasasi
ah

lik
sebagaimana Pasal 180 HIR.

Berdasarkan hal-hal yang diuraikan di atas, mohon sudi kiranya Pengadilan


am

ub
Negeri Jakarta Barat memanggil para pihak ke dalam persidangan dan
kemudian memeriksa serta mengadili perkara ini dengan putusan sebagai
ep
berikut:
k

Dalam Provisionil :
ah

R
1. Memerintahkan Para Tergugat secara tanggung renteng membayar

si
kerugian Penggugat berupa:

ne
ng

1) Kerugian materiil Rp7.360.463.956,- (tujuh miliar tiga ratus enam


puluh juta empat ratus enam puluh tiga ribu sembilan lima enam
rupiah.

do
gu

2) Kerugian imateriil Rp5.000.000.000,- (Lima miliar rupiah).


3) Biaya perawatan dan pengobatan, apabila Penggugat jatuh sakit
In
A

sebagai dampak dari perbuatan Para Pengugat.


2. Meletakkan sita jaminan terhadap harta kekayaan Para Tergugat
ah

berupa:
lik

 Aset atau harta Kekayaan Tergugat I berupa:


1) Surat Izin Praktek atas nama Dr. Sanusi, Sp.OG;
m

ub

2) Saham milik Tergugat I di Rumah Sakit Anggrek Mas.


Aset atau harta kekayaan Tergugat II berupa:
ka


ep

Tanah dan bangunan Rumah sakit yang terletak di Jalan Anggrek


Nomor 2B, RT.009, RW. 02, Kelapa Gading Dua, Kebon Jeruk,
ah

Jakarta Barat yang terdiri atas ruang:


R

a. rawat jalan;
es
M

Hal 29 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
b. ruang rawat inap;

R
c. ruang gawat darurat;

si
d. ruang operasi;

ne
ng
e. ruang tenaga kesehatan;
f. ruang radiologi;
g. ruang laboratorium;

do
gu h. ruang sterilisasi;
i. ruang farmasi;

In
A
j. ruang pendidikan dan latihan;
k. ruang kantor dan administrasi;
ah

lik
l. ruang ibadah, ruang tunggu;
am

ub
m. ruang penyuluhan kesehatan masyarakat rumah sakit;
n. ruang menyusui;
ep
o. ruang mekanik;
k

p. ruang dapur;
ah

q. laundry;
R

si
r. kamar jenazah;
s. taman;

ne
ng

t. pengolahan sampah; dan


u. pelataran parkir yang mencukupi.

do
gu

 Aset atau harta kekayaan Tergugat III:


Tanah dan bangunan Rumah sakit yang terletak di Jalan Salemba
Tengah 24-28 Jakarta Pusat 10440, yang terdiri atas ruang:
In
A

a. rawat jalan;
b. ruang rawat inap;
ah

lik

c. ruang gawat darurat;


d. ruang operasi;
m

ub

e. ruang tenaga kesehatan;


f. ruang radiologi;
ka

g. ruang laboratorium;
ep

h. ruang sterilisasi;
ah

i. ruang farmasi;
R

j. ruang pendidikan dan latihan;


es
M

Hal 30 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
k. ruang kantor dan administrasi;

R
l. ruang ibadah, ruang tunggu;

si
m. ruang penyuluhan kesehatan masyarakat rumah sakit;

ne
ng
n. ruang menyusui;
o. ruang mekanik;
p. ruang dapur;

do
gu q. laundry;
r. kamar jenazah;

In
A
s. taman;
t. pengolahan sampah; dan
ah

u. pelataran parkir yang mencukupi.

lik
 Aset atau harta kekayaan Tergugat IV:
am

ub
Surat izin praktek atas nama Dr. Cut Diah, Sp.O.G.

Dalam Pokok Perkara


ep
k

I. Primair :
ah

1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya.


R

si
2. Menyatakan sita jaminan yang dilaksanakan dalam perkara ini
sah dan berharga.

ne
ng

3. Menyatakan Para Tergugat telah melakukan perbuatan melawan


hukum yang mengakibatkan kerugian bagi Penggugat.
4. Menghukum Para Tergugat secara tanggung renteng untuk

do
gu

membayar kerugian Penggugat berupa:


1) Kerugian materiil Rp7.360.463.956,- (tujuh miliar tiga ratus enam
In
A

puluh juta empat ratus enam puluh tiga ribu sembilan lima enam
rupiah.
ah

lik

2) Kerugian imateriil Rp5.000.000.000,- (Lima miliar rupiah).


3) Biaya perawatan dan pengobatan, apabila Penggugat jatuh sakit
sebagai dampak dari perbuatan Para Pengugat.
m

ub

5. Menghukum Para Tergugat untuk membayar uang paksa


ka

(dwangsom) kepada Penggugat sebesar Rp1.000.000,- (satu juta rupiah)


ep

setiap harinya apabila Para Tergugat lalai melaksanakan putusan ini


selambat-lambatnya satu minggu (tujuh hari) terhitung sejak putusan
ah

perkara ini mempunyai kekuatan hukum yang tetap.


R

es
M

Hal 31 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
6. Menyatakan putusan perkara ini dapat dijalankan terlebih dahulu

R
meskipun ada perlawanan, banding atau kasasi (uit voerbaar bijvorraad).

si
7. Menghukum Para Tergugat untuk membayar biaya perkara.

ne
ng
II. Subsidair

Atau apabila Pengadilan berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-

do
gu adilnya (ex aequo et bono).

Menimbang bahwa Kuasa hukum penggugat selanjutnya


menyampaikan perbaikan gugatan dalam perkara ini sebagai berikut :

In
A
1. Bahwa pada gugatan kami terdahulu tertulis :
ah

lik
1. Dr.Sanusi,SP.O.G, diketahui beralamat di Jalan Anggrek Nomor 2B,
Rt.009 Rw.02, Kelapa Gading Dua, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, untuk
am

ub
selanjutnya disebut sebagai……Tergugat I ;

2. Rumah Sakit Bersalin Anggrek Mas sebuah badan hukum


sebagaimana ketentuan Pasal 7 ayat (4) Undang-Undang NOmor 44
ep
k

Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit diketahui berdomisili di Jalan


ah

Anggrek Nomor 2B, RT.009, RW.02, Kelapa Gading Dua, Kebon


R

si
Jeruk, Jakarta Barat, untuk selanjutnya disebut sebagai…Tergugat II ;

(vide gugatan halaman 2).

ne
ng

Menjadi :

do
1.Dr. Sanusi,SP.O.G, diketahui beralamat di Jalan Anggrek Nomor 2B,
gu

RT.009 RW.02, Kelapa Dua, Kebon Jeruk Jakarta Barat, selanjutnya


disaebut sebagai ……….Tergugat I ;.
In
A

2.Rumah Sakit Bersalin Anggrek Mas sebuah badan hukum


sebagaimana kertentuan Pasal 7 ayat (4) Undang-Undang Nomor 44
ah

lik

Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit diketahui berdomilisi di Jalan


Anggrek Nomor 2B, RT.009, RW.02, Kelapa Dua, Kebon Jeruk,
m

ub

Jakarta Barat, untuk selanjutnya disebut sebagai……….Tergugat II ;

3. Kemudian yang tertulis dalam gugatan kami adalah :


ka

ep

“1. Bahwa Penggugat memilih memajukan gugatan ini ke Pengadilan


Negeri Jakarta Barat, karena salah satu Tergugat yaitu Tergugat I dan
ah

Tergugat II berdomilisi atau bertempat diam di daerah hukum Pengadilan


R

Negeri Jakarta Barat yaitu Jalan Anggrek Nomor 2B, RT.009 RW.02
es
M

Hal 32 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kelapa Gading Dua, Kebon Jeruk Jakarta Barat” (vide gugatan

R
halaman 2).

si
Menjadi :

ne
ng
1.Bahwa Penggugat memilih memajukan gugatan ini ke Pengadilan
Negeri Jakarta Barat, karena salah satu Tergugat yaitu Tergugat I dan

do
gu Tergugat II berdomisili atau bertempat diam di daerah hukum Pengadilan
Negeri Jakarta Barat yaitu Jalan Anggrek Nomor 2B Rt.009 RW.02,
Kelapa Dua, Kebon Jeruk Jakarta Barat.

In
A
4. Selanjutnya pada gugatan kami tertulis :
ah

lik
“Aset atau harta kekayaan Tergugat II:

1) Tanah dan bangunan rumah sakit yang terletak di Jalan Anggrek


am

ub
Nomor 2B, RT.009 RW.02, Kelapa Dua, Kebon Jeruk Jakarta Barat
yang terdiri atas ruang,” (vide gugatan halaman 25).

Menjadi :
ep
k

Aset atau Harta Kekayaan Tergugat II :


ah

R
1) Tanah dan bangunan rumah sakit yang terletak di jalan Anggrek

si
Nomor 2B RT.009, RW.02, Kelapa Dua, Kebon Jeruk, Jakarta Barat

ne
ng

yang terdiri atas ruang”.

5. Kemudian pada gugatan kami tertulis :

do
gu

“Aset atau harta kekayaan Tergugat II :

2). Tanah dan bangunan Rumah sakit yang terletak di Jalan Anggrek
In
Nomor 2B, Rt.009, RW.02, Kelapa Gading Dua, Kebon Jeruk, Jakarta
A

Barat yangterdiri atas ruang.” (vide gugatan halaman 28)


ah

Menjadi :
lik

Aset atau harta kekayaan Tergugat II :


m

ub

1). Tanah dan bangunan Rumah sakit yang terletak di Jalan Anggrek
Nomor 2B, Rt.009 RW.02, Kelapa Dua, Kebon Jeruk, Jakarta Barat yang
ka

terdiri atas Ruang”.


ep

Menimbang, bahwa pada hari sidang yang telah ditentukan, para pihak
ah

hadir kuasa masing-masing seperti tersebut di atas ;


R

es
M

Hal 33 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa setelah usaha majelis dan hakim mediator untuk

R
mendamaikan kedua belah pihak tidak berhasil maka dimulailah pemeriksaan

si
perkara ini dengan membacakan gugatan Penggugat tersebut yang isinya

ne
ng
tetap dipertahankan;

Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut, masing -

do
gu masing Para Tergugat telah mengajukan jawaban sebagai berikut :

JAWABAN TERGUGAT I :

In
DALAM EKSEPSI :
A
GUGATAN PENGGUGAT KABUR (OBSCUUR LIBEL) :
ah

lik
Bahwa dalam perkara aquo, PENGGUGAT mendalilkan telah menderita
am

ub
kerugian sebagai akibat dari Perbuatan Melawan Hukum yang dilakukan oleh
TERGUGAT I yang bekerja untuk kepentingan TERGUGAT II dan
TERGUGAT IV yang bekerja untuk kepentingan TERGUGAT III yaitu pada
ep
k

saat melakukan praktik kedokteran/tindakan medis berupa operasi terhadap


ah

PENGGUGAT, yang tidak sesuai dengan ketentuan UU RI No. 29 Tahun 2009


R

si
Tentang Praktik Kedokteran, UU RI No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan,
Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 290/MENKES/PER/III/2008 Tentang

ne
ng

Persetujuan Tindakan Kedokteran dan Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia


No. 4 Tahun 2011 Tentang Disiplin Profesional Dokter Dan Dokter Gigi,

do
sebagaimana diuraikan dalam Surat Gugatan Penggugat angka II nomor
gu

urut 1 – 29, dan nomor urut 36.

Adapun bentuk Perbuatan Melawan Hukum yang didalilkan telah dilakukan


In
A

oleh TERGUGAT I yang bekerja untuk kepentingan TERGUGAT II dan


TERGUGAT IV yang bekerja untuk kepentingan TERGUGAT III, sehingga
ah

lik

menimbulkan kerugian bagi PENGGUGAT sebagaimana diuraikan dalam


Surat Gugatan Penggugat angka II nomor urut 1 – 29 dan nomor urut 36,
m

ub

sebagai berikut :

 TERGUGAT I melakukan operasi Caesar terhadap


ka

ep

PENGGUGAT tanpa didasari dengan pemeriksaan Ultrasonografi


(USG), CT Scan, Rongent ataupun uji medis lainnya. Bahkan Tergugat
ah

I sama sekali tidak meraba atau menyentuh PENGGUGAT untuk


R

mengetahui kondisi kandungan PENGGUGAT, sehingga menyebabkan


es
M

Hal 34 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PENGGUGAT mengalami pendarahan hebat dan berujung pada

R
operasi pengangkatan Rahim;

si
 TERGUGAT I melakukan operasi pengangkatan Rahim yang

ne
ng
menyebabkan PENGGUGAT Kehilangan rahimnya sehingga tidak
dapat hamil lagi, mengalami pendarahan dan pembengkakan pada
bagian perut;

do
gu  TERGUGAT I melalui TERGUGAT II kemudian merujuk
PENGGUGAT kepada TERGUGAT IV yang melakukan serangkaian

In
A
tindakan medis yang salah satunya melakukan operasi terhadap
PENGGUGAT pada tempat yang sama dengan yang dilakukan oleh
ah

TERGUGAT di TERGUGAT II;

lik
 Hasil dari tindakan TERGUGAT I dan TERGUGAT IV berkaitan
dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain, baik berupa kesengajaan
am

ub
atau kelalaian maupun kesembronoan, menyebabkan PENGGUGAT
menderita sakit yang kemudian diketahui melalui operasi yang
ep
dilakukan oleh RS. PELNI bahwa di dalam rongga perut PENGGUGAT
k

terdapat kain kasa dengan gumpalan nanah;


ah

 Tertinggalnya kain kasa dalam rongga perut PENGGUGAT


R

si
tersebut telah menimbulkan sebagian usus PENGGUGAT membusuk;
 Usus PENGGUGAT yang membusuk tersebut terpaksa dipotong

ne
ng

oleh RS. PELNI demi keselamatan jiwa PENGGUGAT, sehingga


PENGGUGAT kehilangan sebagian ususnya;

do
gu

 Sampai dengan saat ini PENGGUGAT masih sering merasakan


sakit di bagian perutnya, bahkan sering tidak sadarkan diri karena
saking tidak kuat menahan sakit yang diderita;
In
A

 PENGGUGAT mengalami stroke sehingga tidak dapat


menjalankan aktivitasnya sebagai guru Sekolah Dasar, bahkan
ah

lik

kesulitan berbicara dan tidak dapat berkomunikasi lisan secara baik


dengan muridnya;
m

ub

Bahwa menurut pendapat PENGGUGAT, praktik kedokteran/tindakan medis


yang dilakukan oleh TERGUGAT I yang bekerja untuk kepentingan
ka

ep

TERGUGAT II dan TERGUGAT IV yang bekerja untuk kepentingan


TERGUGAT III sebagaimana diuraikan di atas, merupakan rangkaian
ah

perbuatan yang berhubungan erat satu sama lainnya dan tidak dapat
R

dipisahkan (MEMILIKI HUBUNGAN KAUSALITAS), yang menimbulkan


es
M

Hal 35 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kerugian bagi PENGGUGAT, sehingga dalam petitumnya PENGGUGAT

R
memohon agar Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili

si
perkara aquo menyatakan TERGUGAT I, TERGUGAT II, TERGUGAT III dan

ne
ng
TERGUGAT IV (PARA TERGUGAT) telah melakukan Perbuatan Melawan
Hukum dan oleh karenanya menghukum PARA TERGUGAT secara tanggung
renteng untuk membayar ganti kerugian kepada PENGGUGAT.

do
gu Bahwa untuk menentukan adanya suatu Perbuatan Melawan Hukum, maka
harus secara kumulatif memenuhi syarat – syarat sebagai berikut : harus ada

In
A
perbuatan, perbuatan tersebut harus melawan hukum, ada kerugian, ada
hubungan kausalitas antara perbuatan melawan hukum itu dengan
ah

lik
kerugian dan ada kesalahan (Vide Prof. Dr. Mariam Darus Baldrulzaman,
S.H. ; K.U.H.PERDATA BUKU III HUKUM PERIKATAN DENGAN
am

ub
PENJELASAN, halaman146 – 147), yang berarti bahwa semua syarat
tersebut harus terpenuhi secara bersama-bersama. ep
Bahwa dalam hal KAUSALITAS (hubungan sebab – akibat) perbuatan
k

melawan hukum itu dengan kerugian yang ditimbulkan, PENGGUGAT


ah

TIDAK MENJELASKAN HUBUNGAN KAUSALITAS secara medis ANTARA


R

si
operasi Caesar, Operasi Pengangkatan Rahim yang dilakukan oleh
TERGUGAT I dan operasi pada tempat yang sama yang dilakukan oleh

ne
ng

TERGUGAT IV dengan rasa sakit di bagian perut bahkan sering tidak


sadarkan diri karena saking tidak kuat menahan sakit yang diderita dan

do
gu

mengalami stroke sehingga tidak dapat menjalankan aktivitasnya sebagai


guru Sekolah Dasar bahkan kesulitan berbicara dan tidak dapat
In
berkomunikasi lisan secara baik dengan muridnya.
A

Bahwa demikian juga dalam hal KESALAHAN, PENGGUGAT juga tidak


ah

menjelaskan SIAPA YANG BERSALAH (sengaja atau lalai) meninggalkan


lik

KAIN KASA dalam rongga perut PENGGUGAT yang mengakibatkan sebagian


usus PENGGUGAT menjadi busuk.
m

ub

Bahwa kedua hal tersebut di atas sangat penting untuk menentukan kepastian
ka

siapa yang bersalah dan harus dihukum untuk membayar ganti kerugian
ep

karena secara factual operasi terhadap PENGGUGAT dilakukan di bagian


yang sama yaitu pada bekas jahitan/bekas operasi Caesar Mediana ketika
ah

melahirkan anaknya yang pertama pada tanggal 15 Desember 2009 di


es

Dompu – Bima; baik yang dilakukan oleh TERGUGAT I saat operasi Caesar
M

Hal 36 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dan pengangkatan rahim di TERGUGAT II, maupun operasi oleh TERGUGAT

R
IV di TERGUGAT III pada tahun 2011, bahkan operasi yang dilakukan oleh

si
RS PELNI juga dilakukan di tempat yang sama – mengikuti bekas operasi

ne
ng
sebelum.

Bahwa dengan demikian terbukti PENGGUGAT secara subyektif telah

do
gu mengkualifikasi perbuatan TERGUGAT dan TERGUGAT IV sebagai
rangkaian perbuatan yang berhubungan erat satu sama lainnya dan
tidak dapat dipisahkan (MEMILIKI HUBUNGAN KAUSALITAS), yang

In
A

menimbulkan kerugian bagi PENGGUGAT, dengan mengikuti begitu saja


ah

lik
teori conditio sine qua non yang pada pokoknya menyatakan tiap-tiap syarat
yang menjadi penyebab suatu akibat yang tidak dapat dihilangkan
am

ub
(weggedacht) dari rangkaian factor-faktor yang menimbulkan akibat harus
dianggap “causa” (akibat), yang justru sangat merugikan TERGUGAT I dalam
ep
membela diri.
k

Berdasarkan hal – hal yang diuraikan di atas, maka terbukti GUGATAN


ah

PENGGUGAT KABUR (OBSCUUR LIBEL), sehingga sudah sepatutnya


R

si
dinyatakan tidak dapat diterima (Niet Onvankelijke Verklaard).

ne
ng

DALAM POKOK PERKARA :

1. TERGUGAT I menolak secara tegas dalil – dalil gugatan PENGGUGAT

do
kecuali terhadap hal – hal yang secara tegas diakui kebenarannya
gu

menurut hkuum.
2. Bahwa hal – hal yang telah diuraikan pada bagian EKSEPSI, secara
In
A

mutatis mutandis merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan


dari POKOK PERKARA ini.
ah

lik

3. Tergugat I Sebelum menyampaikan jawaban atas Gugatan Penggugat


dalam Pokok Perkara, Tergugat I menegaskan bahwa semua yang
m

Tergugat I kemukakan dalam Jawaban Terhadap Gugatan Penggugat,


ub

tetap dipertahankan dan dianggap sebagai bagian yang tidak terpisahkan


ka

dari Jawaban Dalam Pokok Perkara ini;


ep

4. Bahwa dalil - dalil gugatan Penggugat angka II nomor urut poin 1 dan 2
ah

merupakan hasil pemikiran belaka dari PENGGUGAT, sehingga sudah


R

sepatutnya diksampingkan.
es
M

Hal 37 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
5. Bahwa dalil gugatan PENGGUGAT angka II nomor urut 3 merupakan

R
dalil yang keliru dan menyesatkan serta merupakan distorsi terhadap fakta

si
yang sebenarnya sehingga sudah sepatunya ditolak, karena fakta yang

ne
ng
sebenarnya adalah saat PENGGUGAT datang memeriksakan
kandungan/kehamilannya di tempat TERGIGAT I pada tanggal 13 Mei
2011, dengan hasil pemeriksaan Ultrasonografi (USG) sebagai berikut:

do
gu denyut jantung bayi baik, umur kehamilan 37 minggu, perkiraan berat
badan janin 2450gr, janin letaknya sungsang (tidak normal) dan air

In
A
ketuban sedikit (tidak normal). Pada perut PENGGUGAT tampak ada
bekas luka operasi lama, terbentang di garis tengah/mediana antara pusat
ah

dan daerah atas sympisis pubis sepanjang sekitar 10 cm.

lik
6. Bahwa dalil – dalil gugatan PENGGUGAT angka II nomor urut 4 dan 5
merupakan merupakan dalil – dalil yang tidak benar dan menyesatkan
am

ub
sehingga sudah sepatutnya ditolak karena TERGUGAT I tidak pernah
menjanjikan memberikan pelayanan medis secara cuma – cuma/gratis
ep
k

kepada PENGGUGAT. Kalaupun ada, itu hanya sebatas honor


TERGUGAT I, tetapi tidak termasuk biaya rumah sakit, persalinan, obat-
ah

R
obatan dan tindakan lainnya tetap dikenakan biaya atau tidak gratis.

si
7. Bahwa oleh karena pada saat PENGGUGAT memeriksakan

ne
ng

kehamilannya untuk pertama kali di Temapt TERGUGAT I, sebagaimana


diuraikan pada poin 5 di atas, maka Tergugat 1 menganjurkan agar
persalinan yang kedua tersebut harus dilakukan dengan cara operasi

do
gu

ulang, dengan indikasi : bekas operasi Caesar dan janin letak sungsang.
Apabila PENGGUGAT merasakan tanda tanda-tanda nyeri, mules atau
In
A

keluar air, maka segera datang ke rumah sakit terdekat dimana saja dan
boleh juga ke rumah sakit Anggrek Mas/TERGUGAT II.
ah

lik

8. Bahwa dalil gugatan PENGGUGAT angka II nomor urut 6 juga bersifat


menyesatkan dan bertentangan dengan fakta yang sebenarnya sehingga
m

ub

sudah sepatutnya dikesampingkan karena sesungguhnya PENGGUGAT


mendatangi TERGUGAT II adalah pada tanggal 18 Mei 2011, pukul 22 : 00
ka

WIB (BUKA pada tanggal 16 Mei 2011 pukul 20.00 WIB) dan
ep

TERGUGAT I tidak berada di TERGUGAT II karena sedang tidak ada jam


ah

praktek dari sore sampai malam, kecuali ada panggilan dari TERGUGAT II
R

untuk menangani pasien emergency.


es
M

Hal 38 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
9. Bahwa tidak benar dalil gugatan PENGGUGAT angka II nomor urut 8

R
sehingga sudah sepatutnya ditolak karena maksud kedatangan

si
PENGGUGAT ke TERGUGAT II adalah BUKAN untuk meminta

ne
ng
TERGUGAT I melakukan pemeriksaan Ultrasonografi (USG) guna
mengetahui jenis kelamin bayi yang ada dalam kandung PENGGUGAT.
Seandainya benar PENGGUGAT di TERGUGAT II pada pada tanggal 18

do
gu Mei 2011 Jam 22 : 00 WIB adalah untuk meminta TERGUGAT I

In
A
melakukan USG guna melihat jenis kelamin – QUOD NON, maka
PENGGUGAT tidak akan dilayani oleh TERGUGAT II dan atau
ah

lik
TERGUGAT I, sebab pada tanggal tersebut TERGUGAT I sedang ada jam
praktek dan tidak ada jadwal untuk pemeriksaan USG guna mengetahui
am

ub
jenis kelamin bayi.

10. Bahwa fakta yang sebenarnya adalah TERGUGAT II menerima


ep
PENGGUGAT karena keluhan utama dari Penggugat pada saat itu yang
k

merasa nyeri di bekas operasi Caesar yang lama. Tetapi tidak kalau
ah

PENGGUGAT mendalilkan langsung disuruh mengganti pakaian karena


R

si
pada saat itu TERGUGAT belum memeriksa PENGGUGAT.

11. Bahwa setelah itu, Petugas TERGUGAT II membuat status Penggugat,

ne
ng

menganamnesa, melakukan pemeriksaan umum serta pemeriksaan


khusus kebidanan dan melaporkan kepada TERGUGAT I karena ada

do
gu

pasien emergency yang datang sehingga TERGUGAT I datang ke


TERGUGAT II pada jam 22 :10 WIB, melihat dan membaca status
In
PENGGUGAT yang dibuat oleh Petugas/Bidan TERGUGAT II, kemudian
A

TERGUGAT I memeriksaPENGGUGAT dengan Hasil Pemeriksaan


sebagai berikut : pemeriksaan dalam bukaan 3-4 CM, ketuban negative
ah

lik

dan teraba bagian kecil/kaki.

12. Bahwa KESIMPULAN(diagnosa) oleh TERGUGAT I sebagai berikut :


m

ub

Kehamilan ke II (hamil yang sekarang adalah hamil yang ke 2), Bekas


operasi Caesar mediana/corporal, Janin letak sungsang, Umur kehamilan
ka

ep

37 minggu, Proses persalinan dusah inpartu dan Tampak pada perut :


PARUT BEKAS OPERASI CAESAR TERBENTANG DI ANTARA PUSAT
ah

DENGAN SYMPISIS PUBIS SEKITAR 10 CM.


R

es
M

Hal 39 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
13. Bahwa oleh karena itu TERGUGAT I menganjurkan agar PENGGUGAT

R
dioperasi Caesar ulang, sehingga masalah ini di informasikan/dijelaskan

si
kepada PENGGUGAT dan keluarganya untuk menindak lanjuti anjuran

ne
ng
tersebut. Dalam penjelasan di beritahukan tentang masalah tindakan
operasi tersebut yaitu mengenai indikasi operasi, proses operasi serta
komplikasi-komplikasi operasi dan hal-hal lain yang berkaitan dengan

do
gu masalah operasi Caesar tersebut.

In
A
14. Bahwa selain itu, TERGUGAT I juga menjelaskan kepada
PENGGUGAT dan keluarganya mengenai kondisi kesehatan
ah

lik
PENGGUGAT saat itu yang dikategorikan sebagai Pasien dengan Resiko
Tinggi. Ada 3 (tiga) faktor resiko tinggi pada ibu hamil yang tertumpu pada
am

ub
diri PENGGUGAT secara sekaligus yaitu : Jarak persalinan terakhir dan
kehamilan sekarang kurang dari 2 (dua) tahun, Riwayat persalinan dengan
komplikasi yaitu persalinan dengan section caesaria dan Kelainan letak
ep
k

dan posisi janin yaitu sungsang pada usia kehamilan 37 minggu.


ah

15. Bahwa selanjutnya dianjurkan kepada Petugas TERGUGAT II untuk


R

si
memproses persiapan operasi Caesar dan hal-hal yang berkaitan dengan
legalitas tindakan operasi. Persiapan tersebut di harapkan segera di

ne
ng

laksanakan berhubung PENGGUGAT termasuk Pasien Beresiko Tinggi,


apalagi telah ada proses persalinan sudah berlangsung ( Pembukaan 3 –

do
gu

4 CM).

16. Bahwa sebelum izin Operasi di tanda tangani, terlebih dahulu


In
diberitahukan/informasikan mengenai indikasi operasinya, komplikasi
A

operasi dan lain-lainnya yang berkaitan dengan tindakan operasi tersebut


dan dimengerti/dipahami secara jelas barulah ditandatangani oleh orang
ah

lik

tua/ibu kandung PENGGUGAT tanpa adanya paksaan dari siapapun dan


dengan cara apapun. PENGGUGAT tidak pernah menyatakan penolakan
m

ub

untuk dioperasi Caesar, TETAPI mengingat status PENGGUGAT yang


beresiko tinggi dan segera dilakukan tindakan medis/operasi, maka
ka

pernyataan persetujuan dimaksud ditandatangani oleh Ibu Kandung


ep

Penggugat. Hal ini sesuai dengan ketentuan pasal 13 ayat (2)


ah

PERMENKES No. 290/MENKES/III/2008 yang menyatakan sebagai


R

berikut : “Penilaian terhadap kompetensi pasien sebagaimana dimaksud


es
M

Hal 40 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pada ayat (1) dapat dilakukan oleh dokter atau dokter gigi sebelum

R
tindakan kedokteran dilakukan. Oleh karena itu Surat Persetujuan untuk

si
dilakukannya operasi Caesar tersebut adalah sah berdasarkan pasal 1

ne
ng
angka 1 PERMENKES No. 290/MENKES/III/2008.

17. Bahwa berdasarkan hal – hal yang diuraikan di atas, maka terbukti

do
gu tidak benar dalil – dalil gugatan angka II nomor urut 9 – 11, sehingga
sudah

In
A
sepatutnya dikesampingkan karena tindakan medis yang dilakukan oleh
TERGUGAT dan TERGUGAT II /operasi Caesar terhadap PENGGUGAT
ah

lik
sudah memenuhi standar etika professional dan standar prosedur
operasional yang berlaku.
am

ub
18. Bahwa TERGUGAT I kembali menolak secara tegas dalil gugatan
PENGGUGAT angka II nomor urut 9 – 11 karena PENGGUGAT sudah
ep
diperiksa yaitu hasilnya sebagaimana telah diuraikan pada poin 11 – 12 di
k

atas, tidak perlu lagi pemeriksaan dengan USG, CT Scan dan Rontgen
ah

dan uji medis lainnya yang gunanya bertujuan untuk membuktikan


R

si
kandungannya dengan janin letak sungsang itu KARENA diagnosa sudah
pasti, dimana harus di operasi dengan indikasi PENGGUGAT sebagai

ne
ng

berikut : Bekas operasi Caesar (anak pertama), Letak sungsang, Jarak


kelahiran anak 1 dan kelahiran anak ke 2 kurang dari 2 (dua) tahun

do
gu

(ancaman untuk pendarahan), Proses persalinan sudah terjadi


(pembukaan 3-4 cm), Ketuban Negatif dan Ada tanda Ruptur Uteri
In
Imenim/Wound dehiscen.
A

19. Bahwa sekali dalil dalil PENGGUGAT angka II nomor urut 11 yang
ah

menyatakan masud kedatangannya adalah untuk memeriksakan/USG


lik

untuk mengetahui jenis kelamin bayi adalah dalil yang TIDAK BENAR,
sehingga harus dikesampingkan, karena kedatangan PENGGUGAT ke
m

ub

TERGUGAT II disebabkan oleh adanya keluhan utama PENGGUGAT


yang merasa NYERI DI BEKAS OPERASI CAESAR YANG LAMA.
ka

ep

20. Bahwa demikian juga dalil gugatan Penggugat angka II nomor urut
12,13 dan 14 merupakan dalil yang tidak benar, mengada-ada sehingga
ah

sudah sepatutnya dikesampingkan karena TERGUGAT I dan TERGUGAT


es

II melakukan pelayanan medis kepada PENGGUGAT sudah sesuai


M

Hal 41 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, standar etika

R
professional serta standar prosedur operasional yang berlaku.

si
21. Bahwa tidak benar jika PENGGUGAT menyatakan menolak/keberatan

ne
ng
untuk dilakukan operasi Caesar, justru sebaliknya PENGGUGAT tidak
menyatakan keberatannya, sedangkan kondisinya tergolong beresiko

do
gu tinggi dan harus segera dioperasi untukk menyelamatkan nyawa bayi dan

In
PENGGUGAT, maka persetujuan ditandatangani oleh ibu kandung
A
PENGGUGAT setelah mendapat semua penjelasan dan memahami
semua penjelasan dimaksud. Jika benar PENGGUGAT dan atau ibu
ah

lik
kandung PENGGUGAT menolak maka sudah disediakan formulir
penolakan atas tindakan medis.
am

ub
22. Bahwa tidak benar dalil – dalil gugatan PENGGUGAT angka 15 dan 16
sehingga sudah sepatutnya dikesampingkan, karena setelah selesai
ep
operasi caesar maka PENGGUGAT ditempatkan/berada di Ruang
k

Pemulihan tempat TERGUGAT II. Di ruang pemulihan, memang benar


ah

terjadi pendarahan, tetapi pendarahan itu bukan di bagian perut seperti


R

si
yang didalilkan oleh PENGGUGAT, melainkan pendarahan yang keluar
dari vagina PENGGUGAT. PENGGUGAT tidak kejang-kejang/tidak

ne
ng

gemetar. Ruang pemulihan/tempat PENGGUGAT di baringkan adalah


berdinding kaca dan semuanya di tutup gorden dan ada pintu sepertinya.

do
gu

23. Bahwa Tidak benar dalil gugatan PENGGUGAT angka II nomor urut 17
yang menyatakan TERGUGAT I memerintahakan kepada perawat
In
A

TERGUGAT agar tidak memperlihatkan bayi itu kepada kepada


PENGGUGAT dan atau keluarga, sehingga seharusnya ditolak, karena
ah

semenjak bayinya baru lahir di kamar operasi sudah di perkenalkan


lik

kepada Penggugat dan orang tua serta keluarga lain bisa melihat di ruang
tunggu lewat dinding kaca.
m

ub

24. Bahwa Tidak benar dalil gugatan PENGGUGAT angka II nomor urut 18
ka

yang menyatakan orang tua Penggugat yang masuk ke ruangan


ep

Penggugat pada pukul 23.00 sampai 24.00 WIB tanggal 1 Mei 2011,
sehingga harus ditolak karena pada jam 23.00 sampai 24.00 Penggugat
ah

masih normal belum dioperasi Caesar (dan tanggal 16 Mei 2011 adalah
es

tanggal yang keliru), kerna sesungguhnya saat itu sudah tanggal 18 Mei
M

Hal 42 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2011. Selanjutnya Penggugat di masukkan ke kamar operasi sekitar

R
00.10, kemudian Penggugat dibius untuk melakukan operasi Caesar.

si
Operasi dilakukan Tergugat 1 dan anak lahir tanggal 19 Mei 2011 jam

ne
ng
00.45, operasi selesai tanggal 19 Mei 2011 jam 01.15.

25. Bahwa TERGUGAT I menjelaskan kepada orang tua PENGGUGAT

do
gu bahwa terjadi pendarahan yang banyak yang tak bisa diberhentikan

walaupun sudah diberikan obat-obatan dan tindakan-tindakan yang


tujuannya memberhentikan darah. TERGUGAT I menjelaskan bahwa

In
A
terjadi ATONIA UTERI karena jarak kehamilan anak pertama dan kedua
terlalu dekat dan riwayat bekas operasi, apalagi operasi yang pertama itu
ah

lik
dilakukan dengan cara insisi mediana, sehingga satu-satunya cara (yang
di sampaikan kepada orang tua PENGGUGAT) untuk memberhentikan
am

ub
pendarahan yaitu dengan operasi kembali untuk mengangkat Rahim
Penggugat (Histerektomi). Saat itu bukan tanggal 17 Mei 2011 pukul 04.00
WIB, MELAINKAN tanggal 19 Mei 2011.
ep
k

26. Pengambilan darah PMI memang benar untuk persiapan penambahan


ah

darah ketika operasi itu biasa dilakukan untuk menjaga keselamatan ibu,
R

si
dimana Tergugat 2 menugaskan kepada Petugas Tergugat 2 untuk
mengurus dan mengambil darah di PMI.

ne
ng

27. Bahwa TERGUGAT I sudah berusaha maksimal dalam memberikan


pelayanan medis kepada PENGGUGAT sesuai standar profesi dan

do
gu

standar prosedur operasional serta kebutuhan medis pasien. Tergugat 1


melakukan pertolongan maksimal dengan profesi dan ilmu pengetahuan
In
yang dimiliki, sehingga pasien tertolong dan selamat dari kematian ibu dan
A

anak, karena dari awal Penggugat kehamilannya sudah beresiko tinggi.


ah

28. Bahwa Untuk pertolongan/penanganan selanjutnya TERGUGAT dan


lik

TERGUGAT II atas kesepakatan/persetujuan keluarga PENGGUGAT,


maka PENGGUGAT dirujuk kepada TERGUGAT III karena TERGUGAT II
m

ub

tidak memiliki fasilitas Intensif Care Unit (ICU). Pada jam 22.00 tanggal 19
Mei 2011, setelah ada persetujuan lewat telephone ke Tergugat III, bahwa
ka

ep

Tergugat III siap menerima rujukan Penggugat, maka selanjutnya


PENGGUGAT diantar oleh PETUGAS TERGUGAT II dengan mobil
ah

ambulance milik TERGUGAT II. Penggugat sampai ke Tergugat III lebih


R

kurang jam 23.00 WIB dalam kondisi Penggugat kesadaran baik. Sesudah
es
M

Hal 43 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
itu Penggugat di timbang-terimakan dengan Petugas kesehatan

R
Tergugat III.

si
29. Bahwa Operasi Caesar yang dilakukan oleh Tergugat I di tempat

ne
ng
Tergugat II, berdasarkan diagnosa dengan indikasinya sudah tepat dan
sudah benar

do
gu serta sudah dilakukan sesuai standar operasional prosedur. Operasi

In
pengangkatan rahim adalah sudah benar dengan indikasi Atonia Uteri
A
untuk menyelamatkan Penggugat dari kematian. Operasi Caesar dan
pengangkatan Rahim memang benar Penggugat kehilangan rahimnya.
ah

lik
Dan saat dirujuk dari Tergugat II pendarahan sudah teratasi dan perut
tidak membengkak. Sesudah Operasi Caesar dan pengangkatan Rahim
am

ub
pendarahan sudah teratasi, setalah operasi pengangkatan Rahim perlu
penanganan selanjutnya di ICU oleh karena itu di sepakati dengan
ep
keluarga untuk merujuk ke Tergugat III.
k
ah

30. Bahwa oleh karena semua tindakan medis/kedokteran yang dilakukan


R
oleh TERGUGAT I dan TERGUGAT II sudah prosedur dan profesi

si
Tergugat I dan TERGUGAT II, MAKA TERBUKTI TERGUGAT DAN

ne
ng

TERGUGAT II TIDAK MELAKUKAN PERBUATAN MELAWAN HUKUM


KEPADA PENGGUGAT. Tergugat I dan Tergugat II tidak melanggar hak
dari Penggugat selaku pasien untuk memperoleh pelayanan kesehatan

do
gu

yang aman dan bermutu. Sedandainya benar ada kelalaian atau


kengajaan dari TERGUGAT I dan TERGUGAT II yang menyebabkan KAIN
In
A

KASA TERTINGGAL DALAM RONGGA PERUT PENGGUGAT – QUOD


NON, maka sudah pasti akan ketahuan pada saat TERGUGAT III dan
ah

TERGUGAT IV menangani/melakukan operasi lagi terhadap


lik

PENGGUGAT, sebab dilakukan di tempat yang/bekas operasi


sebelumnya.
m

ub

31. Bahwa dalil – dalil PENGUGAT mengenai akibat yang ditimbulkan oleh
ka

operasi yang dilakukan oleh TERGUGAT I dan TERGUGAT II, sehingga


ep

menuntut ganti kerugian adalah semata – mata hasil pemikiran yang tidak
berdasarkan pada bukti – bukti hukum yang kuat, sehingga permohonan
ah

ganti kerugian aquo haruslah ditolak.


es
M

Hal 44 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
32. Bahwa demikian juga permohonan Penggugat kepada Pengadilan agar

R
meletakkan sita jaminan atas kekayaan Tergugat I berupa : Surat izin

si
praktek atas nama Dr. Sanusi, SpOG, Saham milik Tergugat 1 di Rumah

ne
ng
Sakit Anggrek Mas/TERGUGAT II juga haruslah DITOLAK.

do
gu 33. Bahwa demikian pula permohonan PENGGUGAR agar putusan atas

In
perkara dapat dijalankan terlbih dahulu meskipun ada upaya hukum
A
verzet, banding maupun kasasi (uit voerbaar bijvorraad) HARUS DITOLAK
karena tidak beralasan hukum.
ah

lik
34. Bahwa TERGUGAT I menolak dalil – dalil gugatan PENGGUGAT
selain dan selebihnya.
am

ub
Maka berdasarkan hal – hal yang diuraikan di atas, terbutki gugatan
PENGGUGAT aquo TIDAK BERDASAR HUKUM, sehingga sudah sepatutnya
ep
k

ditolak atau setidak –tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima, selanjutnya


ah

TERGUGAT I memohon kepada Yang Mulia Majelis Hakim agar memberikan


R
putusan sebagai berikut :

si
DALAM EKSEPSI

ne
ng

- Menerima Eksepsi TERGUGAT I seluruhnya;


- Menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima;

do
gu

DALAM ROVISI :

- Menolak tuntutan provisi Penggugat untuk seluruhnya


In
A

DALAM POKOK PERKARA :

- Menolak gugatan Penggugat seluruhnya atau setidak-tidaknya


ah

lik

menyatakan gugatan tidak dapat diterima;


- Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara yang
m

ub

timbul dalam perkara ini;


Atau : Apabila yang mulia Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan
ka

yang seadil-adilnya (ex aequo et bono)


ep

JAWABAN TERGUGAT II :
ah

DALAM KONPENSI
es
M

Hal 45 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
I. DALAM EKSEPSI/PROVISI

si
A. Gugatan Penggugat Kurang Pihak.

1. Bahwa apabila dibaca secara cermat dan teliti secara

ne
ng
keseluruhan dalil-dalil gugatan aquo, pada pokoknya adalah
mempermasalahkan adanya dugaan Kasa tertinggal akibat operasi

do
gu yang menurut keterangan Pernggugat informasi tersebut diperoleh dari
keterangan RS. PELNI Cq dr. Hengky Setiahadi, Sp.B, FINAC ;
2. Bahwa Penggugat walaupun berhak menentukan siapa saja

In
A
pihak Tergugat yang dapat dimasukan dalam Gugatan seharusnya
memasukan juga pihak RS PELNI Cq dr. Hengky Setiahadi, Sp.B,
ah

lik
FINAC sebagai Pihak dalam perkara aquo, karena keterangan mereka
sangat krusial untuk mengungkapkan fakta hukum Formal dan Material
am

ub
dalam Gugatan aquo, hal ini sebagaimana pendapat Retno Wulan
Susantio dalam bukunya Hukum Acara Perdata dalam Teori dan
Praktek ;
ep
k

3. Bahwa gugatan PenggugatBerdasarkan uraian tersebut diatas


ah

merupakan gugatan kurang pihak (plurium litis consortium);


R

si
B.Gugatan Salah Pihak (error in persona)

6. Bahwa gugatan yang diajukan oleh Penggugat mencantumkan Tergugat

ne
ng

II adalah Rumah Sakit Bersalin Anggrek Mas, sebagai sebuah badan


hukum, berdsarkan penelusuran kami dalam sistem kementerian

do
gu

Hukum dan HAM tidak ada badan hukum dalam wilayah Republik
Indonesia dengan nama tersebut;
In
7. Bahwa Rumah Sakit Ibu dan Anak Anggrek Mas adalah nama
A

usaha rumah sakit dari PT. Sanusi Mandiri, sebuah perseroan terbatas
yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia sebagaimana akta
ah

lik

pendirian No 1 tertanggal 1 April 2008 yang dibuat dihadapan Abdul


Aziz, SH Notaris di Jakarta dan telah mendapatkan pengesahan dari
m

ub

Menteri Hukum & HAM dalam Daftar Perseroan Nomor AHU-


0042553.AH.01.09 Tahun 2008 Tanggal 30 Mei 2008) ;
ka

8. Bahwa dengan tidak ditujukannya Gugatan kepada PT. Sanusi


ep

Mandiri maka Gugatanaquo adalah salah pihak (error in persona) ;


ah

C. Gugatan Prematur
R

es
M

Hal 46 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
9. Bahwa terhadap permasalahan aquo Penggugat telah mengajukan

R
pengaduan kepada Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia

si
(MKD) dengan pengaduan nomor 11/P/MKDK/IV/2015 hal ini

ne
ng
sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 29 tahun 2004
Tentang Praktik Kedokteran dan Peraturan Konsil Kedokteran
Indonesia Nomor 32 Tahun 2015 Tentang Tata Cara Penanganan

do
gu Kasus Dugaan Pelanggaran Disiplin Dokter;

10. Bahwa atas dasar pengaduan tersebut, MKD sedang melakukan

In
A
Investigasi dan dalam hal ini TErgugat II telah di investigasi oleh MKD,
sampai saat ini hasil Investigasi MKD belum rampung, oleh karenanya
ah

lik
Gugatan aquo tidak dapat dilakukan sampai dengan investigasi MKD
dirampungkan dan telah keluar hasilnya. Gugatan aquo yang
mendahului hasil MKD adalah gugatan prematur;
am

ub
D. Gugatan Tidak Jelas Dan Kabur (Obscuur Liebel) ep
11. Bahwa dalam Gugatannya Penggugat pada intinya mendalilkan ada 4
k

permasalahan pokok yaitu : Penanganan operasi Caesar, Penanganan


ah

operasi angkat rahim, Operasi Oleh Tergugat III / IV dan Kasa yang
R

si
tertinggal di dalam Perut;

12. Bahwa dalil Penggugat yang mengatakan semuanya saling keterkaitan

ne
ng

adalah dalil yang cukup membingungkan karena semua tindakan MEdis


tersebut semuanya berdiri sendiri dan tidak saling terkait, oleh karenanya

do
gu

Gugatan yang mencampur adukan permasalahan sebagai Perbuatan


Melawan Hukum adalah tidak jelas dan kabur (Obscuur Liebel);
In
A

Berdasarkan uraian diatas, Gugatan aquo haruslah ditolak atau setidaknya


dinyatakan tidak dapat diterima (niet ontvanlkelijke verklaard).
ah

lik

Apabila Majelis Hakim berpendapat lain terhadap eksepsi-eksepsi dari


Tergugat II maka Tergugat II akan menanggapi gugatan Penggugat pada
m

bagian Pokok Perkara sebagaimana diuraikan lebih lanjut.


ub

II DALAM POKOK PERKARA


ka

ep

1. Bahwa dalil-dalil yang telah dikemukakan oleh Tergugat II dalam


Eksepsi mohon dianggap pula termasuk dalam Pokok Perkara dimana
ah

satu sama lain merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan;


R

es
M

Hal 47 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Bahwa selanjutnya Tergugat II menolak seluruh dalil-dalil

R
Penggugat kecuali yang dengan tegas-tegas diakuinya;

si
3. Bahwa dalil dalil Penggugat dalam poin 1 s/d 3 Gugatannya

ne
ng
adalah dalil-dalil yang bukan merupakan fakta hukum sehingga tidak
perlu dijawab dan sudah sewajarnya Majelis Hakim yang terhormat
tidak mempertimbangkannya ;

do
gu
4. Bahwa dalil yang dikemukan Penggugat dalam poin 4 dan 5

In
A
Gugatannya adalah dalil yang keliru, Tergugat II adalah badan hukum
berbentuk Perseroan Terbatas bukan milik pribadi Tergugat I dengan
ah

demikian seluruh biaya perawatan yang di bebankan oleh Tergugat II

lik
kepada pasiennya adalah kebijakan Tergugat II sendiri, dalam hal
gugatan aquo Tergugat II tidak pernah mengratiskan biaya
am

ub
tindakan/operasi, obat-obatan dan administrasi perawatan kepada
Penggugat;
ep
5. Bahwa dalil Penggugat poin 6adalah dalil yang tidak benar
k

berdasarkan catatan Medik yang dimiliki Tergugat II fakta


ah

sesungguhnya adalah Penggugat II datang secara mendadak kepada


R

si
Tergugat II pada tanggal 18 Mei 2011 pada pukul 22.00 WIB, pada jam
tersebut sudah tidak ada praktek dari Tergugat I.Waktu praktek

ne
ng

Tergugat I pada Tergugat II adalah pada tanggal 18 Mei 2011 adalah


pada pagi hingga siang hari. Dengan waktu kedatangan Penggugat di

do
gu

tengah malam diluar jam praktek, kedatangan Penggugat tersebut tidak


mungkin hanya untuk control rutin kehamilan karena kalo hanya control
kehamilan pihak Tergugat II akan menolak berhubung Tergugat I tidak
In
A

ada praktek pada jam itu;


6. Bahwa dalil Penggugat dalam poin 7 gugatan adalah dalil yang
ah

lik

tidak benar, Tergugat II memiliki langkah penanganan sesuai Standar


operasi prosedur (SOP) di bidang medis. Fakta yang terjadi dalam
m

ub

perkara aquo adalah :


a. Penggugat mendaftarkan dirinya terlebih dahulu di konter
ka

pendaftaranpada tanggal 18 Mei 2016 pukul 22.00 WIB;


ep

b. Penggugat kemudian diterima oleh Petugas kesehatan Tergugat


ah

II Penggugat menceritakan keluhannya kepada petugas kesehatan


R

Tergugat II bahwa merasakan kesakitan pada bekas operasi


es
M

Hal 48 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Caesar pertamanya, anak ke 1(satu) /pertama. Dalam kehamilan

R
ke 2(dua) nya ini ditemukan fakta bahwa letak bayi Penggugat

si
sungsang dan usia kehamilannya sudah 37 minggu oleh

ne
ng
karenanya Petugas kesehatan mengkonsultasikannya dengan
Tergugat I melalui panggilan gawat darurat karena Tergugat I tidak
ada jam praktek;

do
gu 7. Bahwa dalil Penggugat dalam poin 8 gugatan yang menyatakan
kedatangan Pengugat untuk mengetahui jenis kelamin bayi yang

In
A
dikandungnya adalah dalil yang tidak benar perlu Tergugat I sampaikan
sebagai berikut :
ah

Penggugat datang pada hari Rabu 18 Mei 2011 jam 22.00 WIB dengan

lik
keluhan sakit pada bekas operasi Caesar anak pertama dimana tidak
ada jadwal praktek dari Tergugat I apabila benar (quadnon) akan
am

ub
memeriksa jenis kelamin pasti Tergugat II akan menolak kedatang
Penggugat karena Tergugat I tidak ada jadwal praktek pada saat
ep
Penggugat datang;
k

Petugas kesehatan Tergugat II kemudian mengkonsultasikan keluhan


ah

Pengugat kepada Tergugat I dengan status gawat darurat(karena


R

si
memanggil dokter diluar jam praktek hanya dapat dilakukan dalam
keadaan gawat darurat) yang kemudian Tergugat I menyimpulkan

ne
ng

bahwa ada tanda tanda kelahiran dan melalui operasi, selanjutnya


petugas kesehatan Tergugat II menginformasikan saran dari Tergugat I

do
gu

kepada Penggugat;
Penggugat kemudian menyetujui saran dari Tergugat I dan kemudian
pihak PEnggugat diwakili ibunya menanda tangani surat persetujuann
In
A

operasi karena Penggugat dalam keadaan kesakitan;


Selanjutnya petugas kesehatan Tergugat II menyiapkan tindakan
ah

lik

operasi dan perlu Tergugat II tegaskan bahwa perlakuan petugas


kesehatan Tergugat II tidak pernah kasar apalagi mengitimidasi dan
m

ub

selalu menempatkan pasien sebagai konsumen yang berhak


mendapatkan perlakuan terbaik;
ka

8. Bahwa dalil Penggugat dalam poin 9 yang menyatakan dibawa


ep

paksa ke lantai 2 tanpa didampingi keluarga adalah dalil yang tidak


ah

benar, faktanya ada pihak keluarga (ibu Pengugat) ikut naik ke lantai 2
R

es
M

Hal 49 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dan menunggu dii luar ruang operasi karena peraturan di Tergugat II

R
keluarga pasien tidak boleh masuk ruang operasi;

si
9. Bahwa dalil Penggugat dalam poin 10 gugatannya adalah dalil

ne
ng
yang keliru, Tergugat II sebagai rumah sakit professional lebih
menekankan tindakanya pada pendapat ahlinya dalam hal ini Tergugat
I dimana Tergugat I sebagai dokter spesialis kandungan sudah

do
gu mengeluarkan pendapat profesionalnya sebagai berikut :

In
A
(1) Karena anak pertama dari Penggugat dilahirkan
dengan operasi Caesar maka anak kedua pun harus dilakukan
ah

dengan Caesar (dalam dunia kedokteran dikenal dengan

lik
“once caesarian always caesarian” sekali operasi Caesar
maka akan selalu operasi Caesar);
am

ub
(2) Letak bayi dalam kandungan dalam keadaan
sungsang;
ep
(3) Jarak kelahiran anak ke 1 (pertama) dan anak ke
k

2(dua) terlalu dekat;


ah

(4) Usia kehamilan sudah berjalan 37 minggu dan ada


R

si
tanda tanda kelahiran.
10. Bahwa dalil Penggugat dalam poin 11 adalah dalil yang keliru

ne
ng

dan mengada-ada, pakaian pasien pada Tergugat II bukanlah hijau


seperti didalilkan Penggugat tetapi berwarna coklat, mengenai alasan

do
gu

penggugat datang untuk memeriksa kandungan sudah Tergugat II


bantah dan jelaskan dalam poin jawaban sebelumnya diatas;
11. Bahwa dalil Penggugat dalam poin 12, 13 dan 14 adalah keliru
In
A

dan mengada -ada, salah satu langkah persiapan tindakan operasi


Caesar adalah perlu adanya tindakan pembiusan lumbal (lumbal
ah

lik

anastesia) proses anastesi di Tergugat II dilakukan sesuai dengan


standar prosedur operasi dibidang kedokteran dan dilakukan oleh
m

ub

dokter ahli anastesi sebagai berikut :


Penggugat berada dalam posisi duduk sambil membungkuk dan harus
ka

tahan nafas beberapa (posisi dan cara yang benar dalam pembiusan),
ep

pemegangan pasien oleh petugas kesehatan merupakan keharusan


ah

karena pasien akan disuntik ditulang punggung dapat meronta dan


R

mengakibatkan jarum suntik salah sasaran itu sangat berbahaya sekali;


es
M

Hal 50 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Petugas kesehatan Tergugat II tidak pernah melakukan kekerasan fisik

R
berupa pencubitan paha dan atau apapun kepada Penggugat;

si
Penggugat sudah setuju dengan operasi Caesar baik secara lisan dan

ne
ng
tertulis, pada saat akan dilakukan tindakan medis Tergugat II telah
menyodorkan 2(dua) formulir yang yang pertama berisi ketentuan
apabila penggugat setuju untuk diambil tindakan dan formulir kedua

do
gu
berisi ketentuan apabila Penggugat tidak setuju untuk diambil tindakan.

In
A
Pada saat itu Penggugat yang diwakili ibunya (pihak suami tidak
pernah hadir di rumah sakit) menanda tangani formulir yang berisi
ah

persetujuan diambil tindakan.

lik
Berdasarkan hal diatas maka semua tindakan Tergugat II sudah sesuai
dengan Pasal 39 Jo Pasal 45 Undang-Undang Praktik Kedokteran Jo
am

ub
Pasal 1 angka 7 Jo Pasal 7 Permenkes No 290 tahun 2008 tentang
Peretujuan tindakan kedokteran)
ep
12. Bahwa dalil Penggugat dalam poin 15 adalah dalil yang keliru,
k

Penggugat setelah menjalani operasi Caesar kemudian dibawa


ah

keruang pemulihan yang berada disebelah ruang operasi, dari awal


R

si
Penggugat sudah mengetahui akan diambil tindakan operasi Caesar
(dalam pembiusan lumbal keadaan pasien akan selalu sadar karena

ne
ng

hanya bius sebagian );


13. Bahwa dalil Penggugat dalam Gugatannya poin 17 adalah dalil

do
gu

yang keliru, ruangan pemulihan bersebelahan dengan ruang tunggu


dan dibatasi kaca yang bertirai jadi ketika orangtua Penggugat ingin
melihat bayi cukup dengan memberi tahukan kepda petugas
In
A

kesehatan Tergugat II untuk dibukakan tirainya, pelarangan masuk


ruangan adalah menjaga sterilisasi ruang bayi dan setelah itu bayi
ah

lik

diperlihatkan kepada Penggugat;


14. Bahwa dalil Penggugat dalam Gugatannya pon 18 adalah dalil
m

ub

yang keliru, Penggugat tidak pernah dirawat pada tanggal 16 Mei 2011,
yang ada dalam catatan Medis Tergugat II adalah Penggugat datang
ka

pada tanggal 18 Mei 2011 jam 22.00 WIB. Pernyataan orang tua
ep

Penggugat yang mengatakan masuk ke ruang perawatan jam 23.00 s/d


ah

24.00 WIB dan menemukan Penggugat tidak sadarkan diri adalah


R

bohong, Penggugat masih dalam keadaan normal, bius lumbal (lumbal


es
M

Hal 51 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
anastesi) tidak menghilangkan kesadaran dan untuk operasi Caesar

R
baru dilakukan oleh dokter ahli anastesi Pada tanggal 19 Mei 2011

si
pukul 00.30 WIB.

ne
ng
Penyebutan waktu dan jam secara tepat pada proses tindakan medis
adalah sangat penting karena kalo salah dapat mempengaruhi
diagnosa;

do
gu 15. Bahwa dalil Penggugat dalam poin 20 adalah dalil yang keliru,
yang benar adalah pada tanggal 19. Mei 2011 jam 02.35 WIB

In
A
terjadi
pendarahan pada Penggugat yang menurut keterangan Tergugat I
ah

adalah akibat Atonia Uteri, satu-satunya cara untuk menghentikan

lik
pendarahan adalah melakukan operasi pengangkatan rahim,
karena apabila tidak dilakukan maka nyawa Penggugat
am

ub
kemungkinan besar tidak akan tertolong.
Penjelasan atas hal diatas telah dilakukan dengan sejelas-jelasnya
ep
kepada orang tua Penggugat sehingga orang tua Penggugat
k

menyetujui dan menanda tangani ijin untuk operasi pengangkatan


ah

rahim Penggugat, hal ini sudah diakui secara tegas oleh Penggugat
R

si
dalam dalil gugatannya poin 20;
16. Bahwa selanjutnya dalam rangka operasi pengangkatan Rahim

ne
ng

Penggugat, Tergugat II melalui petugasnya telah mengurus dan


mengambil darah dari PMI (11 kantong darah +/- 2750 cc) ;

do
gu

17. Bahwa untuk pertolongan selanjutnya Penggugat perlu dirawat


di ruang Intensive Care Unit (ICU), maka diberikan penjelasan kepada
Penggugat dan keluarganya bahwa di Tergugat II tidak tersedia
In
A

ruangan ICU maka perlu dirujuk kepada Tergugat III. Penggugat dan
keluarganya sepakat untuk dirujuk ke Tergugat III. Selanjutnya pada
ah

lik

tanggal 19 Mei 2011 jam 22.00 WIB setelah mendapat persetujuan


lewat telepon dari Tergugat III maka Tergugat II mengantarkan
m

ub

Penggugat dengan ambulance Tergugat II menuju ke Tergugat III.

Sesampainya di Tergugat III maka dilakukan serah terima medis


ka

ep

kepada petugas kesehatan Tergugat III dimana kondisi Penggugat


dalam kondisi kesadaran yang baik;
ah

18. Bahwa dalil Penggugat dalam poin 35 Gugatannya yang


R

es

menyatakan ada kasa tertinggal perlu Tergugat II tanggapi, bahwa


M

Hal 52 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tergugat II dalam melakukan tindakan Medis Operasi mempunyai

R
standard yang ketat salah satunya adalah prosedur Hitung Kasa

si
dimana kasa yang digunakan akan dihitung di awal dan dihitung

ne
ng
kembali diakhir operasi sehingga tidak mungkin ada kasa
tertinggal milik

do
gu
Tergugat II, apabila benar (quadnon) ada kasa tertinggal milik

In
A
Tergugat II maka kasa tersebut akan dengan sangat mudah
ditemukan oleh Tergugat III dan Tergugat IV bukan oleh RS. PELNI,
ah

hal ini akan Tergugat II kuatkan dalam agenda pembuktian kelak;

lik
19. Bahwa dalil Penggugat dalam poin 37 Gugatannya adalah dalil
yang sangat keliru, tindakan operasi Caesar dan pengangkatan Rahim
am

ub
yang dilakukan Tergugat I di Tergugat II adalah sudah tepat dan sesuai
SOP Medis sebagaimana diuraikan diatas., sehingga jiwa Penggugat
ep
dan Bayinya dapat terselamatkan dan sampai saat ini Penggugat dan
k

anaknya dapat hidup sehat hingga kini.


ah

20. Bahwa seluruh uraian tindakan medis Tergugat II


R

si
sebagaimana diuraikan diatas adalah sesuai dengan Standar
operasi Prosedur sehingga tujuan utama menyelamatkan nyawa

ne
ng

manusia sudah dilakukan oleh Tergugat II.


Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang No. 44 Tahun 2009

do
gu

Tentang Rumah Sakit dalam pasal 45 ayat 2 sebagai berikut :


“Rumah Sakit tidak dapat dituntut dalam melaksanakan tugas dalam
rangka menyelamatkan nyawa manusia”;
In
A

21. Bahwa jika Penggugat mendalilkan Tergugat II melakukan


Perbuatan Melawan Hukum, maka selain harus mengkualifikasikan
ah

lik

secara jelas mengenai perbuatan dimaksud, Penggugat juga harus


membuktikan bahwa perbuatan tersebut benar-benar telah memenuhi
m

ub

unsur dari suatu perbuatan melawan hukum sebagaimana dimaksud


dalam pasal 1375 KUHPerdata, hal ini sejalan dengan pendapat Munir
ka

Fuady, SH,MH,LLM dalam bukunya “Perbuatan Melawan Hukum


ep

(Pendekatan Kontemporer) Penerbit PT.Citra Aditya Bakti tahun 2002


ah

halaman 10 s/d13.
R

es
M

Hal 53 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa dalam positanya sama sekali Penggugat tidak dapat

R
membuktikan adanya Perbuatan Melawan Hukum yang dilakukan oleh

si
Tergugat II maka sudah seharusnya Petitum Penggugat poin 3

ne
ng
khususnya mengenai Tergugat II haruslah ditolak;

22. Bahwa dalil Penggugat poin 41 s/d 49 Gugatannya terkait

do
gu kerugian materil dan imaterill adalah dalil yang didasarkan asumsi
semata tanpa dasar yang jelas, sebagaimana diuraikan diatas tidak

In
A
ada satupun
Perbuatan Melawan Hukum yang dilakukan oleh Tergugat II dalam
ah

melakukan tindakan medis, oleh karenanya sudah tepat Majelis Hakim

lik
yang mulia menolak dalil-dalil Penggugat tersebut;
23. Bahwa dalil Penggugat dalam poin 47 gugatan tidak dapat
am

ub
diterapkan dalam perkara aquo mengingat Yurisprudensi Mahkamah
Agung RI No 647 K/Sip/1973 yang menyebutkan :
ep
k

“…… Namun tentang amar pembayaran uang denda sebesar Rp


100.000,- setiap hari bila Tergugat lalai menjalankan putusan tersebut
ah

R
harus ditiadakan, karena pada hakekatnya hukuman tersebut

si
merupakan hukuman pembayaran uang paksa/dwangsom yang

ne
menurut Pasal 611 a ayat (1) kalimat terakhir B.Rv, lembaga uang
ng

paksa tidak dapat diterapkan dalam suatu putusan yang mengandung


diktum penghukuman membayar sejumlah uang, karena penghukuman

do
gu

untuk membayar sejumlah uang itu selalu dapat diwujudkan (misalnya


dengan upaya paksa/eksekusi)”;
In
A

24. Bahwa dalil Penggugat dalam poin 49 gugatannya tentang Sita


Jaminan adalah dalil yang keliru karena selain seluruh dalil-dalil
ah

lik

Penggugat telah terpatahkan, permohonan Sita Jaminan tersebut tidak


memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 227
ayat (1) HIR, yaitu harus adanya sangka yang beralasan bahwa si
m

ub

Tergugat sebelum putusan dijalankan atau dilaksanakan mencari akal


ka

akan menggelapkan atau melarikan barang-barangnya. Oleh


ep

karenanya permohonan Sita Jaminan haruslah ditolak;


ah

DALAM REKONPENSI
R

es
M

Hal 54 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1. Bahwa apa yang telah dikemukakan oleh Tergugat II dalam Konpensi/

R
Penggugat dalam Rekonpensi (Tergugat II d.K/ Penggugat d.K) baik

si
Dalam Eksepsi maupun Dalam Pokok Perkara mohon dianggap pula

ne
ng
termasuk Dalam Rekonpensi dimana satu sama lain merupakan satu
kesatuan yang tidak terpisahkan;

do
gu 2. Bahwa Tergugat II d.K/Penggugat d.R adalah rumah sakit privat
berbentuk perseroan Terbatas sebagaimana dimaksud dalam Undang
Undang No 4 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit Pasal 21 :

In
A
“Rumah Sakit privat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (1)
dikelola oleh badan hukum dengan tujuan profit yang berbentuk Perseroan
ah

lik
Terbatas atau Persero.”

3. Bahwa Tergugat II d.K/Penggugat d.R telah memberikan pelayanan


am

ub
sesuai standar operasi medis kepada Penggugat d.K/Tergugat d.R oleh
karenanya berhak mendapatkan imbalan jasa dari Penggugat
ep
d.K/Tergugat d.R hal ini sebagaimana diamanatkan Undang Undang No 4
k

Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit Pasal 30 ayat 1 huruf B :


ah

“(1) Setiap Rumah Sakit mempunyai hak: b. menerima imbalan jasa


R

si
pelayanan serta menentukan remunerasi, insentif, dan penghargaan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;”

ne
ng

4. Bahwa Penggugat d.K/Tergugat d.R sampai saat ini belum memenuhi


kewajibannya membayar imbalan jasa kepada Tergugat II d.K/Penggugat

do
gu

d.R sebesar Rp.19. 105.000,- (Sembilan belas juta seratus lima ribu
rupiah);
In
A

5. Bahwa Tergugat II d.K/Penggugat d.R bukannya menjalankan


kewajibanya malah dengan berbagai upaya berusaha memfitnah
ah

lik

Penggugat d.K/Tergugat d.R dengan melaporkan ke MKD, melaporkan ke


Pihak Kepolisian dan Mengajukan Gugatan dimana semua itu tidak
m

dilandasi bukti yang kuat. Hal ini tentu menimbulkan biaya hukum yang
ub

besar untuk Penggugat d.K/Tergugat d.R dan ini secara nyata


ka

menimbulkan kerugian materil dan imateril;


ep

6. Bahwa setiap perbuatan Tergugat II d.K/Penggugat d.R yang


ah

menimbulkan kerugian maka Tergugat II d.K/Penggugat d.R mempunyai


R

es
M

Hal 55 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
hak untuk mengajukan gugatan hal ini sebagaimana diamanatkan Undang

R
No 4 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit Pasal 30 ayat 1 huruf E dan F :

si
“(1) Setiap Rumah Sakit mempunyai hak:

ne
ng
E. menggugat pihak yang mengakibatkan kerugian;

F. mendapatkan perlindunganhukum dalam melaksanakan pelayanan

do
gu kesehatan;

In
A
7. Bahwa atas kerugian Imateril yang timbul Tergugat II d.K/Penggugat
ah

lik
d.R menuntut Penggugat d.K/Tergugat d.R memohon maaf secara
terbuka kepada Tergugat II d.K/Penggugat d.R dalam surat kabar harian
am

ub
nasional;

Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas, maka dengan ini


ep
kami mohon kepada Majelis Hakim yang terhormat, agar berkenan kiranya
k

memeriksa perkara ini dan selanjutnya memutuskan, dengan putusan sebagai


ah

berikut :
R

si
DALAM KONPENSI
Dalam Eksepsi :

ne
ng

1. Menerima Eksepsi dari Tergugat II seluruhnya;


2. Menyatakan Gugatan tidak dapat diterima (Niet Onvankelijk Verlaard).

do
gu

Dalam Pokok Perkara :

1. Menolak Gugatan Penggugat seluruhnya, atau setidak-tidaknya


In
A

menyatakan tidak dapat diterima (Niet Onvankelijk Verlaard);

DALAM REKONPENSI
ah

lik

1. Mengabulkan Gugatan Rekonpensi seluruhnya;


2. Memerintahkan Penggugat d.K/Tergugat d.R memenuhi kewajibannya
m

ub

membayar imbalan jasa kepada Tergugat II d.K/Penggugat d.R sebesar


Rp.19. 105.000,- (Sembilan belas juta seratus lima ribu rupiah);
ka

ep

3. Memerintahkan Penggugat d.K/Tergugat d.R memohon maaf secara


terbuka kepada Tergugat II d.K/Penggugat d.R dalam surat kabar harian
ah

nasional;
R

es
M

Hal 56 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 56
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
DALAM KONPENSI DAN REKONPENSI

si
- Menghukum Tergugat Rekonpensi/Penggugat Konpensi untuk
membayar seluruh biaya yang timbul dalam perkara ini.

ne
ng
Atau :

Apabila Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Barat berpendapat

do
gu lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aqua et bono).

In
A
JAWABAN TERGUGAT III :

I. Dalam Eksepsi
ah

lik
1. Dalam gugatan Penggugat antara Posita dan Petitum saling
bertentangan.
am

ub
Bahwa antar dalil dalam posita Penggugat sudah terjadi pertentangan
yang mana Penggugat mendalilkan dasar gugatan perbuatan melawan
hukum dengan tuntutan ganti rugi secara tanggung renteng adalah
ep
k

karena tindakan para tergugat yang saling berkaitan satu sama lainya
ah

yang tidak dapat dipisahkan berupa kesengajaan, kelalaian maupun


R

si
kesembronoan, Namun dalam posita yang lainnya poin 43 disebutkan
yang menjadi dasar tuntutan ganti rugi adalah karena Penggugat

ne
ng

kehilangan rahim yang merupakan perbuatan di Tergugat II oleh


Tergugat I yang tidak ada kaitannya dengan Tergugat III dan juga

do
karena kehilangan usus yang dilakukan oleh RS Pelni dan
gu

tertinggalnya kasa yang tidak disebutkan akibat perbuatan Tergugat


yang mana, sedangkan kerugian akibat dampak operasi tidak
In
A

disebutkan akibat operasi yang dilakukan oleh Tergugat yang mana


SEDANGKAN dalam petitum Penggugat telah menuntut kerugian yang
ah

lik

bukan disebabkan oleh Tergguat III ditanggungrentengkan kepada


Tergugat III;
m

Berdasarkan hal hal tersebut di atas maka gugatan Penggugat adalah


ub

saling bertentangan antar posita dan antar posita dan petitum, maka
ka

Tergugat III mohon kepada Majelis Hakim yang terhotmat untuk


ep

menolak gugatan Penggugat terhadap Tergugat III atau setidak


tidaknya tidak dapat diterima;
ah

es
M

Hal 57 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 57
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Eksepsi Persona satandi in judicio yaitu Penggugat tidak

R
mempunyai kapasitas hukum untuk bertindak sebagai Penggugat

si
terhadap Tergugat III

ne
ng
Oleh Karena Penggugat antara Penggugat dengan Tergugat III telah
menyelesaikan tentang adanya keluhan Pengugat tentang pelayanan
di Tergugat III oleh Tergugat IV secara musyawarah dan kekeluargaan

do
gu sebagaimana surat pernytaan Pengggugat tertanggal 24 May 2012
yang menyatakan tidak akan menuntut Tergugat III dalam bentuk

In
A
apapun, dengan demikian jika Penggugat melakukan gugatan kepada
Penggugat justru Penggugat yang telah melakukan perbuatan
ah

melawan hukum;

lik
3. Gugatan Penggugat Obscuur Libel/tidak jelas
Bahwa gugatan penggugat adalah gugatan perbuatan melawan hukum
am

ub
yang menuntut ganti kerugian secara tanggung renteng kepada
Tergugat III NAMUN Penggugat tidak dapat menerangkan perbuatan
ep
melawan hukum apa yang dilakukan oleh Tergugat III;
k

Bahwa tindakan medis yang digugat Penggugat melawan hukum


ah

adalah operasi cesar dan pengangkatan rahim di Tergugat II oleh


R

si
Tergguat I, yang tidak ada kaitannya dengan Tergugat III, sehingga
tuntutan ganti rugi yang ditanggung rentengkan kepada Tergugat III

ne
ng

tidak jelas dasar hukumnya;


Bahwa operasi pemotongan usus juga tidak dilakukan di Tergugat III

do
gu

serta adanya kain kasa yang tertinggal di perut Penggugat juga bukan
dilakukan Tergugat III tetapi tuntutan ganti rugi dibebankan oleh
Penggugat secara tanggung renteng kepada Tergugat III;
In
A

Berdasarkan hal hal tersebut di atas maka gugatan Penggugat adalah


tidak jelas dasar hukum apa sehingga Tergugat III dikatakan telah
ah

lik

melakukan perbuatan melawan hukum, sehingga Tergugat III mohon


kepada Majelis Hakim yang terhotmat untuk menolak gugatan
m

ub

Penggugat terhadap Tergugat III atau setidak tidaknya tidak dapat


diterima;
ka

4. Gugatan Penggugat tidak berdasar hukum


ep

Bahwa gugatan Penggugat terhadap Tergugat III adalah gugatan


ah

perbuatan melawan hukum berdasar pasal 1365 KUHperdata dan 1366


R

KUHPerdata NAMUN Penggugat tidak dapat memastikan berdasar


es
M

Hal 58 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 58
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
hukum tentang perbuatan melawan hukum apa yang telah dilakukan

R
oleh Tergugat III sehingga merugikan Penggugat, Justru Penggugat

si
sendiri yang mendalilkan pada saat terjadi pendarahan hebat saat

ne
ng
dioperasi di Tergugat II oleh Tergugat I selanjutnya Penggugat dirujuk
ke Tergugat III untuk mendapat pengobatan dan hasilnya adalah
pendarahan tersebut dapat dihentikan di Tergugat III, dan tindakan

do
gu
operasi penghentian pendarahan dirongga perut Penggugat sudah

In
A
dilakukan sesuai dengan standar operasi dan tidak melawan hukum,
buktinya Penggugat masih hidup dan dapat berakitifitas seperti sedia
ah

lik
kala;

Bahwa gugatan perbuatan melawan hukum terhadap Tergugat III juga


am

ub
tidak berdasar hukum oleh karena Penggugat telah membuat
pernyataan yang menerima standar pengobatan di Tergugat III dan
ep
tidak akan menuntut baik perdata maupun pidana;
k

Berdasarkan hal hal tersebut di atas maka gugatan Penggugat adalah


ah

tidak menjelaskan fakta hukum yang menjadi dasar hukum perbuatan


R

si
Melawan Hukum Tergugat III, sehingga Tergugat III mohon kepada
Majelis Hakim yang terhormat untuk menolak gugatan Penggugat

ne
ng

terhadap Tergugat III atau setidak tidaknya tidak dapat diterima;

5. Gugatan Penggugat Prematur

do
gu

Oleh karena gugatan Peggugat yang menuntut ganti rugi akibat operasi
cesar dan pengangkatan rahim tidak dilakukan oleh dan/atau di
In
A

Tergugat III, sedangkan kerugian akibat kehilangan usus juga tidak


dilakukan oleh dan/atau di Tergugat III, dan mengenai adaanya kain
ah

lik

kasa yang tertinggal di dalam perut Penggugat yang ditemukan oleh


RS Pelni juga tidak dilakukan oleh dan/atau di Tergugat III.
m

Dengan demikian gugatan perbuatan melawan hukum oleh Penggugat


ub

terhadap Tergugat III adalah terhadap perbuatan yang tidak dilakukan


ka

oleh Tergugat III dan juga terhadap perbuatan yang masih berupa
ep

dugaan apakah dilakukan oleh Tergugat I, II, III atau IV yang belum
mempunyai dasar hukum tetap, sehingga selain Tergugat III tidak
ah

bertanggung jawab terhadap kerugian tersebut juga belum adanya


es

kepastian hukum bahwa Tergugat III lah yang melakukan perbuatan


M

Hal 59 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 59
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
melawan hukum tersebut. Maka Tergugat III mohon kepada Majelis

R
Hakim yang terhormat untuk menolak gugatan Penggugat terhadap

si
tergugat III atau setidak-tidaknya tidak dapat diterima;

ne
ng
II. Dalam Pokok perkara

1. Bahwa Tergugata III menolak seluruh dalil-dalil gugatan Penggugat

do
gu yang berkaitan dengan Tergugat III kecuali yang diakui secara tegas
kebenarannya oleh Tergugat III;

2. Bahwa hal-hal yang telah Tergugat III uraikan dalam eksepsi adalah

In
A
menjadi satu kesatuan dan merupakan bagian dari Pokok Perkara;

3. Bahwa ditolak dalil Penggugat nomor 24, yang


ah

lik
menyatakan...”Penggugat dibawa kepada Tergugat III dengan
menggunakan ambulans sekitar jam 19.00 dan tiba di Tergugat III pada
am

ub
pukul 21.00 WIB”

Oleh karena yang benar adalah Penggugat sebagai pasien rujukan/kiriman


ep
dari Tergugat I dan Tergugat II, tiba di Tergugat III pada tanggal 19 Mei
k

2011 jam 23.30 WIB dengan kondisi tidak sadarkan diri, perut bengkak
ah

membuncit berisi cairan darah paskah operasi cesar dan pengangkatan


R

si
rahim di Tergugat II oleh Tergugat I; Penggugat di rujuk ke Tergugat III
karena Tergugat III memiliki peralatan dan perlengkapan medis yang dapat

ne
ng

mengobati/menolong Penggugat;

4. Bahwa terhadap dalil Penggugat nomor 25 yang menyatakan “Setelah

do
gu

Penggugat tiba pada Tergugat III, Penggugat diterima di Unit Gawat


Darurat (UGD) untuk diperiksa, dan kemudian dikirim ke Intensive Care
In
A

Unit (ICU.”

Oleh karena Penggugat adalah pasien rujukan dengan kondisi live saving,
ah

lik

maka keselamatan nyawa Penggugat menjadi prioritas; sedangkan operasi


Penggugat di Tergugat III adalah dengan maksud dan tujuan menghentikan
m

pendarahan didalam perut Penggugat demi menyelamatkan nyawa


ub

Penggugat; hasil operasi di Tergugat III adalah berhasil menghentikan


ka

pendarahan di perut Penggugat dan menyelamatkan nyawa Penggugat;


ep

5. Bahwa ditolak dalil Penggugat nomor 26 yang menyatakan bahwa :


ah

“Pada tanggal 18 Mei 2011 Tergugat IV (dr. Cut Diah Tris Mananti, Sp,OG)
R

sebagai dokter yang berpraktek atau bekerja untuk kepentingan dan dalam
es
M

Hal 60 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 60
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tanggungjawab Tergugat III, memutuskan untuk melakukan operasi

R
terhadap Penggugat, karena menurut Tergugat IV yang disampaikan

si
kepada kedua orang tua Penggugat bahwa Penggugat harus dioperasi

ne
ng
untuk menanggulangi pendarahan yang tidak kunjung henti dan takut ada
sesuatu yang ketinggalan akibat operasi yang dilaksanakan oleh Tergugat I
dan Tergugat II, sebab kondisi perut Penggugat dalam keadaan bengkak.”

do
gu Yang benar adalah Tergugat IV adalah dokter yang berpraktek di Tergugat
III, yang dalam melakukan pekerjaannya adalah bersifat profesional dan

In
A
bertanggungjawab terhadap tindakannya yang dilakukan sebagai dokter,
jadi Tergugat III tidak bertanggung jawab kepada Tergugat IV dalam posisi
ah

lik
buruh dengan majikan.

Bahwa yang disampaikan di Tergugat III kepada keluarga Penggugat


am

ub
adalah Penggugat dalam keadaan tidak sadar/pingsan, dengan kondisi
perut bengkak dan harus dilakukan operasi dengan resiko tinggi yang
ep
dapat menyebabkan cacat dan/atau kehilangan nyawa;
k

6. Bahwa ditolak dalil Penggugat nomor 27 dan 28 yang menyatakan


ah

bahwa :
R

si
“Bahwa Tergugat IV menjelaskan operasi yang akan dilakukan adalah
ditempat yang sama dengan operasi sebelumnya yang dilakukan oleh

ne
ng

Tergugat I di Tergugat II, dan operasi dilaksanakan sekitar pukul 08.30 WIB
pada tanggal 19 Mei 2011 dan setelah ibu Penggugat mendapat informasi

do
gu

dari Tergugat IV bahwa pada saat operasi tersebut berlangsung,


Penggugat kehilangan darah sekitar 2 liter.”
Oleh karena yang benar adalah operasi di Tergugat III oleh Tergugat IV
In
A

untuk menghentikan pendarahan di lokasi sumber-sumber terjadinya


pendarahan, dimana Pada saat operasi ditemukan perut Penggugat yang
ah

lik

membuncit bengkak berisi darah sebanyak 2,5lt sehingga ketika darah


tersebut dikeluarkan guna pengobatan maka dibutuhkan transfusi darah
m

ub

untuk mengganti darah yang dikeluarkan dari perut yang membengkak


tersebut;
ka

7. Bahwa ditolak dalil Penggugat dalam gugatannya nomor 29 yang


ep

menyatakan:
ah

“Bahwa beberapa setelah operasi yang dilakukan Tergugat IV di Tergugat


R

III yaitu pada saat Penggugat masih dalam keadaan tidak sadarkan diri,
es
M

Hal 61 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 61
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tergugat IV memanggil Ibu Penggugat dan menjelaskan kondisi

R
Penggugat bahwa Tergugat IV sudah melakukan berbagai cara untuk

si
menolong Penggugat, namun tetap tidak berhasil sehingga keluarga

ne
ng
Penggugat memindahkan Penggugat ke Rumah Sakit PELNI (RS PELNI)
pada tanggal 23 Juni 2011..”
Oleh karena yang benar adalah operasi penghentian pendarahan hebat di

do
gu Tergugat III oleh Tergugat IV pada tanggal 20 Mei 2011 adalah berhasil
dilakukan oleh Tergugat III yaitu sember-sumber terjadinya pendarahan

In
A
dalam perut Penggugat dapat dioperasi dengan baik sehingga sehingga
sumber-sumber pendarahan dapat berhenti dan pada akhirnya nyawa
ah

Penggugat dapat diselamatkan;

lik
Sedangkan efek dari operasi sebagaimana sudah diterangkan di Tergugat
III kepada Penggugat belum sepenuhnya hilang, sehingga Penggugat
am

ub
dirawat di rawat selama 39 hari sampai dengan tanggal 26 Juni 2011,
Namun demikian Tergugat III terus mengobati Penggugat dalam mengatasi
ep
efek dari operasi di tergugat III tersebut;
k

Selanjutnya Tergugat III juga telah membantu mencari rujukan rumah sakit
ah

untuk membantu Penggugat dalam mengobati penyakit/keluhan lain yang


R

si
dirasakan oleh Penggugat yang bukan pendarahan, kemudian Tergugat III
merujuk Penggugat untuk diperiksa ke RS Pelni pada tanggal 23 Juni

ne
ng

2011;
Bahwa selama perawatan di Tergugat III telah membantu Penggugat

do
gu

menjadi pasien SKTM (Surat keterangan tidak mampu) yang biayanya


dijamin oleh Pemda DKI, dan sudah dilunasi oleh Pemda DKI;
8. Bahwa ditolak dalil Penggugat dalam gugatannya nomor 30 yang
In
A

menyatakan:
“Sesampainya di RS Pelni, penggugat dimasukkan ke dalam Instalasi
ah

lik

Gawat Darurat (IGD), kemudian diantar ke ruang rawat inap Cempaka


selama 9 (sembilan) hari dan berada dalam pengawasan Dr. Suhardjono,
m

ub

SP.P.D. Lalu pada tanggal 5 Juli 2011 Penggugat akhirnya dinyatakan


boleh pulang dari RS Pelni. Akan tetapi pada saat itu kondisi Penggugat
ka

masih belum bisa berjaland an harus dibantu dalam melakukan aktivitas


ep

dst...atau dengan kata lain Penggugat hanya bisa berbaring dalam


ah

kesehariannya.”
R

es
M

Hal 62 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 62
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa ketika Penggugat dirujuk ke RS Pelni kondisi pendarahan hebat di

R
perut Penggugat sudah berhasil diobati oleh Tergugat III dan operasi

si
dilakukan sampai selesai sampai seluruh sumber pendarahan dapat

ne
ng
dihentikan sebagaiman maksud dan tujuan Penggugat dirujuk di Tergugat
III;
9. Bahwa ditolak dalil Penggugat dalam gugatannya nomor 31 yang

do
gu menyatakan:
“Pada saat Penggugat dirawat di RS PELNI, Penggugat tidak pernah

In
A
dioperasi atau dilakukan pembukaan terhadap perutnya atau dilakukan
tindakan lain seperti memasukkan kain kasa atau benda lain serupa
ah

denganya pada tubuh Penggugat. Selama di RS Pelni Penggugat hanya

lik
dirawat tanpa tindakan operasi atau sejenisnya.”
Bahwa pada saat Penggugat dirawat di Tergugat III, tindakan yang
am

ub
dilakukan oleh Tergugat IV adalah menghentikan sumber-sumber
pendarahan serta fokus pada tindakan tersebut sehingga tidak
ep
memeriksa bagian lain daripada si sumber-sumber pendarahan,
k

disamping itu operasi yang dilakukan di Tergugat III dilakukan sampai


ah

selesai yang mana seluruh sumber pendarahan dapat berhenti serta


R

si
kasa yang digunakan juga telah lengkap dihitung;
10. Bahwa ditolak dalil Penggugat dalam gugatannya nomor 32, 33,

ne
ng

34, 35 yang menyatakan :


“Hasil pemeriksaan CT Scan tersebut menyatakan dst... sehingga

do
gu

pihak Dokter RS Pelni memutuskan untuk segera melakukan operasi


kepada Penggugat, dan pada tanggal 2 Agustus 2011 Dr. Hengky
Sehiahadi, SpB, FINAC yang dibantu tenaga kesehatan RS PELNI
In
A

(salah satunya Suster Ainun) melakukan operasi terhadap Penggugat.


Dalam operasi tersebut ditemukan kain kasa panjang di dalam perut
ah

lik

penggugat beserta gumpalan nanah dengan kondisi usus yang


sebagian telah membusuk, maka dokter RS Pelni melakukan
m

ub

pemotongan terhadap usus Penggugat yang busuk tersebut.


Bahwa kasa tersebut bukanlah berasal dari Tergugat III karena
ka

hitungan kasa telah lengkap, lagipula operasi yang dilakukan di


ep

Tergugat III adalah menghentikan sumber pendarahan hebat, yang


ah

otomatis terfokus pada sumber pendarahan tidak menjelajah ke bagian


R

lain, serta operasi yang dilakukan adalah dari awal sampai selesai
es
M

Hal 63 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 63
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sehingga seluruh langkah operasi termasuk penghitungan kasa sudah

R
dilakukan sesuai standar operasi yang berlaku.

si
11. Bahwa ditolak dalil Penggugt dalam gugatannya nomor 36 yang

ne
ng
menyatakan “ ... terdapat rangkaian perbuatan yang dilakukan oleh
Para Tergugat yang satu sama lainnya saling berkaitan dan
mempunyai hubungan kausalitas sehingga menimbulkan kerugian

do
gu pada Penggugat, yaitu :”
Oleh karena yang benar adalah Bahwa tindakan medis berupa operasi

In
A
yang dilakukan oleh Tergugat I di Tergguat II yaitu operasi cesar dan
pengangkatan rahim tidak ada kaitannya dengan Tergugat III, demikian
ah

pula operasi yang dilakukan di Tergugat III adalah tidak melanjutkan

lik
operasi di Tergugat II, melainkan mengobati pendarahan Penggugat
yang terjadi akibat operasi di Tergugat II, sehingga tidak ada kaitan
am

ub
dan hubungan kausalitas karena masing-masing Tergugat melakukan
operasi dengan maksud dan tujuan medis yang berbeda, dengan
ep
demikian kerugian yang berkaitan dengan tindakan medis yang
k

dilakukan Tergugat I dan II tidak dapat ditanggung rentengkan


ah

kerugiannya kepada Tergugat III;


R

si
Bahwa operasi pemotongan usus juga tidak dilakukan di Tergugat III
serta adanya kain kasa yang tertinggal di perut Penggugat juga bukan

ne
ng

dilakukan Tergugat III,sehingga apabila timbul kerugian Penggugat


tidak dapat dituntut kepada Tergugat III

do
gu

a. Ditolak dalil Penggugat Nomor 36 poin 4 yang menyatakan:

“Dikarenakan operasi caesar dan operasi pengangkatan rahim yang


In
menyebabkan pendarahan hebat terhadap Penggugat yang tidak
A

kunjung henti, maka Tergugat I melalui Tergugat II menurujuk


Penggugat pada Tergugat II dan kemudian Tergugat IV yang
ah

lik

berpraktik atau bekerja untuk kpentingan dan dalam tanggungjawab


Tergugat III, melakukan serangkaian tindakan medis yang salah
m

ub

satunya me lakukan operasi terhadap Penggugat pada tempat yang


sama dengan yang dilakukan oleh Tergugat I di Tergugat II.”
ka

ep

Oleh karena yang benar adalah operasi yang dilakukan di Tergugat


III tidak melanjutkan operasi yang dilakukan di Tergugat II oleh
ah

Tergugat I TETAPI operasi yang dilakukan di Tergugat III adalah


R

es
M

Hal 64 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 64
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pengobatan dengan menghentikan pendarahan hebat yang terjadi

R
pada penggugat paskah operasi di tergugat II ;

si
Selain itu operasi yang dilakukan di Tergugat III bukan pada tempat

ne
ng
yang sama saat operasi di tergugat II tetapi adalah fokus pada
sumber pendarahan kemudian menghentikan sumber-sumber

do
gu pendarahan.

In
b. Ditolak dalil Penggugat nomor 36 poin 5 yang menyatakan:
A
“Bahwa hasil dari tindakan yang dilakukan oleh Para Tergugat yang
ah

lik
berkaitan dan tidak dapat dipisahkan satu sama liannya
sebagaimana yang diuraikan di atas baik berupa kesengajaan atau
kelalaian amaupun kesembronoannya, menyebabkan Penggugat
am

ub
menderita sakit, yang diketahui oleh RS Pelni bahwa dialam rongga
perut penggugat terdapat kain kasa dengan gumpalan nanah . “
ep
k

Bahwa operasi yang dilakukan di Tergugat III oleh Tergugat IV


ah

adalah menghentikan pendarahan yang terfokus pada sumber-


R
seumber pendarahan, dilakukan dari awal sampai dengan selesai

si
dan berhasil menghentikan sumber-sumber pendarahan, dilakukan

ne
ng

sesuai prosedur operasi, sudah ada persetujuan dari keluarga


Penggugat dan kasa yang digunakan juga sudah lengkap, sehingga
tidak benar Tergugat III telah melakukan kelalaian maupun

do
gu

kesembronoan yang menyebabkan didalam perut Penggugat


terdapat kasa yang tertinggal;
In
A

c. Ditolak dalil Penggugat Nomor 36 poin 6 yang menyatakan :

“Perbuatan atau tindakan Para Tergugat yang saling berkaitan dan


ah

lik

tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya baik berupa kesengajaan


maupun kelalaian ataupun kesembronoannya, menyebabkan
m

ub

tertinggalnya kain kasa di dalam rongga perut penggugat sehingga


menjadikan sebagian usus Pneggugat membusuk.”
ka

ep

Bahwa gugatan perbuatan melawan hukum dengan tuntutan ganti


rugi harus berdasarkan adanya perbuatan melawan hukum yang
ah

dilakukan oleh orang lain yang menyebebakan kerugian, harus


R

berdasarkan fakta hukum dan tidak berdasarkan dugaan/asumsi


es
M

Hal 65 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 65
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menggugat orang lain telah melakukan perbuatan melawan hukum,

R
gugatan yang sifatnya masih menduga duga tantang adanya

si
perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh sesorang harus

ne
ng
dibuktikan terlebih dahulu; dengan demikian gugatan Penggugat
haruslah ditolak;

do
gu d. Ditolak dalil Penggugat nomor 36 poin 7 yang menyatakan:

“Dikarenakan busuknya sebagaian usus Penggugat, maka


usus

In
A
ah

lik
Pengguggat busuk tersebut terpaksa dipotong oleh RS Pelni

demi keselamatan jiwa Penggugat, sehingga menyebabkan


am

ub
Penggugat kehilangan ususnya;’

Bahwa jika usus Penggugat membusuk hal tersebut adalah bukan


perbuatan Tergugat III, karena justru operasi yang dilakukan di
ep
k

Tergugat III lah yang telah menyelematkan nyawa Penggugat;


ah

e. Ditolak dalil Penggugat Nomor 36 poin 8 dan 9 yang


R

si
menyatakan:

ne
ng

“Sampai dengan saat ini akibat perbuatan yang dilakukan oleh Para
Tergugat yang saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan satu
sama lainnya baik berupa kesengajaan maupun kelalaian ataupun

do
gu

kesembronoannya, Penggugat masih sering merasakan sakit


dibagian perutnya. Bahkan sering tidak sadarkan diri saking tidak
In
A

kuatnya menahan rasa sakit yang teramat perih yang dideritanya. ...
mengakibatkan Penggugat sampai saat ini mengalami stroke,
sehingga Penggugat tidak dapat menjalani aktivitas kesehariannya
ah

lik

seperti biasa termasuk mentjalankan profesinya sebagai guru


Sekolah Dasar. Untuk berbicara pun mengalami kesulitan, sehingga
m

ub

Penggugat dalam mengajar hanya menggunakan media papan tulis


(tidak dapat lagi berkomunikasi lisa dengan muridnya secara baik).
ka

ep

Oleh karena yang benar adalah hasil operasi yang dilakukan di


tergugat III berhasil menghentikan pendarahan dan menyelamatkan
ah

nyawa Penggugat; Dan operasi yang dilakukan oleh Tergugat III


R

es
M

Hal 66 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 66
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
adalah tidak menyebabkan berbagai penyakit seperti yang didalilkan

R
oleh Penggugat oleh karena itu Penggugat harus membuktikannya;

si
12. Bahwa ditolak dalil dalil Penggugat nomor 37 yang

ne
ng
menyatakan :
“Bahwa perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh Para Tergugat

do
gu sebagaimana diuraikan diatas yang berkaitan dan tidak dapat dipisahkan
satu sama lainnya baik kesengajaan maupun kelalaian ataupun
kesembronoannya, menimbulkan hak bagi Penggugat untuk menuntut

In
A
kerugian sebagaimana ketentuan Pasal 1365 jo. Pasal 1366
KUHPerdata.”
ah

lik
am

ub
Bahwa operasi yang dilakukan di Tergugat III oleh Tergugat IV adalah
tidak melanggar hak subyektif Penggugat karena sudah mendapat
persetujuan dari Penggugat dilakukan dari awal sampai selesai sesuai
ep
k

prosedur, ditambah lagi operasi di Tergugat III berhasil mengobati dengan


ah

menghentikan pendarahan di perut Penggugat sehingga nyawa


R

si
Pengggugat terselematkan;

Bahwa selain itu Tergugat III tidak mengetahui apabila didalam tubuh

ne
ng

pasien telah tertinggal tisue/kain kasa panjang, oleh karena hitungan


kasanya pun lengkap.

do
gu

Kerugian yang digugat oleh Penggugat tidak dibuat oleh bersama sama
Para Tergugat, tidak saling berkaitan dan terpisahkan oleh karena operasi
In
yang dilakukan oleh masing-masing Tergugat adalah tidak sama maksud
A

dan tujuan operasinya;


Tergugat III tidak melakukan operasi yang merugikan Penggugat karena
ah

lik

operasi oleh Tergugat III sudah berhasil dan nyawa Penggugat


terselamatkan;
m

ub

13. Bahwa ditolak dalil Penggugat nomor 38 yang menyatakan:


“Tergugat II dan Tergugat III sebagai Rumah Sakit merupkan institusi
ka

pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan


ep

perorangan secara paripurna dan professional, berkeadilan dan beretika


ah

serta keselamatan pasien sebagaimana ketentuan Pasal 1 angka 1 jo.


R

Pasal 2 jo. Pasal 4 Jo Pasal 5 Undnag undang Nomor 44 tahun 2009


es
M

Hal 67 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 67
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tentang Rumah Sakit semestinya memberikan pelayanan terbaik bagi

R
Penggugat dan bertenaggungjawab atas tindakan Tergugat I dan

si
Tergugat IV yang merugikan Penggugat.”

ne
ng
Bahwa Tergugat III sebagai Rumah Sakit telah memberikan pelayanan
secara paripurna yaitu melakukan operasi sampai selesai dengan

do
gu mengobati/menghentikan pendarahan diperut Penggugat, Tergugat III
juga profesional yaitu menangani Penggugat secara cepat tepat dan
sesuai prosedur operasi buktinya pendarahan hebat diperut Penggugat

In
A
dapat berhenti dan kondisi krits Pengguat berubah menjadi terselamatkan
nyawanya, selain Tergugat III juga adalah Rumah Sakit yang berkeadilan
ah

lik
dan beretika dimana selain telah mengopersi Penggugat sampai berhasil
am

ub
juga telah membantu Penggugat dalam membiayai pengobatan dimana
Penggugat dibiayai pengobatannya oleh Pemda DKI sebagai pasien tidak
ep
mampuh, selanjutnya Tergugat III adalah beretika dimana meskipun
k

Penggugat adalah tidak mempunyai biaya namun tetap diobati/dioperasi


ah

sampai sembuh pendarahannya;


R

si
14. Bahwa ditolak dalil Penggugat nomor 41 yang menyatakan:
“...tanggungjawab tersebut dapat pula dibebankan kepada Tergugat II dan

ne
ng

Tergugat III selaku Rumah Sakit yang mempekerjakan atau memfasilitasi


praktek Tergugat I dan Tergugat IV sebagaimana ketentuan Pasal 1367

do
gu

ayat (1) KUHPerdata dan/atau Pasal 46 Undang-Undang Rumah Sakit.”


Oleh karena yang benar adalah Penggugat harus terlebih dahulu
In
menjelaskan perbuatan melawan hukum yang mana yang telah dilakukan
A

oleh Tergugat III sehingga dapat dituntut ganti rugi, sedangkan dalam
gugatan ini Penggugat tidak dapat menjelaskan.
ah

lik

15. Bahwa ditolak dalil Penggugat poin 42 yang menyatakan”


penggugat berhak meminta ganti rugi terhadap Tergugat I dan IV selaku
m

ub

dokter yang merupakan tenaga kesehatan dan terhadap Tergguat II dan


III sebagai rumah sakit penyelenggara kesehatan telah sesuai dengan
ka

ketentuan Pasal 58 ayat (1) UU Kesehatan yang menetapkan sebagai


ep

berikut:...”
ah

Oleh karena yang benar adalah Penggugat harus terlebih dahulu


R

menjelaskan perbuatan melawan hukum yang mana yang telah dilakukan


es
M

Hal 68 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 68
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
oleh Tergugat III sehingga dapat dituntut ganti rugi, sedangkan dalam

R
gugatan ini Penggugat tidak dapat menjelaskan.

si
16. Bahwa ditolak dalil Penggugat poin 43 yang menyatakan

ne
ng
“kerugian materiil yang dialami oleh Penggugat, karena tindakan atau
perbuatan dari Para Tergugat yang berkaitan satu sama lainnya dan tidak
dapat dipisahkan baik berupa kesengajaan maupun kelalaian ataupun

do
gu kesembronoannya tersebut yaitu:
1) Penggugat kehilangan rahim sehingga Penggugat yang masih

In
A
relatif muda yaitu pada saat kejadian berusia 23 tahun tidak dapat
hamil dan memiliki anak kandung kembali, yang layak dan adil dinilai
ah

dengan uang sebesar Rp.4.000.000.000,- (empat milyar rupiah);

lik
Bahwa ditolak dalil Pengugat tersebut sebagai kerugian yang
ditanggungrentengkan kepada Tergugat III oleh karena bukan di
am

ub
Tergugat III perbuatan pengangkatan rahim tersebut dilakukan;

2) Penggugat membayar biaya perawatan berikut obatnya sampai


ep
k

dengan gugatan ini diajukan (pembayarannya diperoleh dari kedua


ah

orang tua Penggugat yang menjaminkan SK Pensiunnya) sebesar


R

si
Rp.356.963.956,-

Bahwa saat dirawat di Tergugat III status Penggugat adalah sebagai

ne
ng

pasien SKTM (surat keterangan tidak mampu) yang biayanya dijamin


oleh PEMDA DKI, dan sudah dilunasi oleh PEMDA DKI, disamping itu

do
gu

karena dirawat di Tergugat III lah maka Penggugat dapat diselamatkan


nyawanya, sehingga dalil tersebut harus ditolak;
In
3) Bahwa kerugian lainnya yang diderita Pengugat adalah
A

Penggugat kehilangan sebagian usunya, yang layak dan patut dinilai


dengan uang sebesar Rp.2.000.000.000,-
ah

lik

Bahwa ditolak dalil tersebut karena bukan di Tergugat III Penggugat


kehilangan usunya dan bukan di Tergugat III pula yang menyebabkan
m

ub

tertinggalnya kasa di perut Penggugat;


4) Selama 5 (lima) bulan tidak sadarkan diri dan dirawat serta
ka

pemulihan sampai dengan Penggugat bisa melakukan aktivitas seperti


ep

sedia kala (meskipun menderita stroke) yaitu dari tanggal 16 Mei 2011
ah

sampai dengan September 2011, penggugat tidak produktif....sehingga


R

jumlah kerugian Rp. 3.500.000,- (tiga juta lima ratus ribu rupiah.”
es
M

Hal 69 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 69
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa ditolak dalil Penggugat Tersebut karena Penggugat dirawat di

R
Tergugat III sejak tanggal 19 May 2011 sampai dengan 26 Juni 2016,

si
adalah sedang dirawat/diobati di Tergugat III dengan biaya dari Pemda

ne
ng
DKI, bahwa justru di Tergugat III lah pendarahan dapat disembuhkan
dan nyawa Penggugat dapat terselamatkan;
5) Akibat perbuatan para Tergugat mengalami stroke sampai

do
gu dengan saat ini, yang berdampak Penggugat tidak dapat bicara
dengan lancar dan mengalami kesulitan dalam melakukan pekerjaan

In
A
sebagai guru Sekolah Dasar maka adillah kerugian tersebut untuk
dinilai sebesar Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah)”
ah

Bahwa ditolak dalil Penggugat Tersebut karena Penggugat dirawat di

lik
Tergugat III sejak tanggal 19 May 2011 sampai dengan 26 Juni 2016,
adalah sedang dirawat/diobati di Tergugat III dengan biaya dari Pemda
am

ub
DKI, bahwa justru di Tergugat III lah pendarahan dapat disembuhkan
dan nyawa Penggugat dapat terselamatkan;
ep
17. Bahwa ditolak dalil Penggugat nomor 44 yang menyatakan:
k

“...Penggguat juga mengalami kerugian immateril akibat kehilangan rahim


ah

dan kehilangan ususnya, dan perbuatan Para Tergugat menyebabkan


R

si
ayah Penggugat meninggal dunia dan Penggugat ditinggal pergi oleh
suaminya yang dinilai kerugian sebesar Rp. 5.000.000.000,-“

ne
ng

Oleh karena yang benar adalah bukan di Tergugat III yang menyebabkan
Penggugat kehilangan rahim dan kehilangan usus serta Tergugat III

do
gu

bukan penyabab tertinggalnya kain kasa di perut Penggugat, sehingga


gugatan tanggung renteng terhadap Tegugat III harus ditolak setidak
In
tidaknya tidak dapat diterima;
A

18. Bahwa ditolak dalil Penggugat nomor 45 yang


ah

lik

menyatakan :”...Penggugat juga berpotensi untuk mengeluarkan biaya


apabila Penggugat mengalami gangguan kesehatan sebagai dampak dari
perbuatan Para Tergugat, maka apabila hal tersebut terjadi, sudah
m

ub

sepatutnya juga dibebankan kepada Para Tergugat.”


ka

Oleh karena bukan di tergugat III operasi cesar dan pengangkatan rahim,
ep

operasi pengangkatan usus serta bukan di Tergugat II pula kain kasa


ah

tertinggal maka apabila terjadi gangguan kesehat dikemudian hari bukan


R

menjadi tanggungjawab Tergugat III;


es
M

Hal 70 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 70
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
19. Bahwa ditolak dalil Penggugat poin 46 yang

R
menyatakan:”Bahwa timbulnya kerugian Penggugat disebabkan oleh

si
perbuatan Para Tergugat yang saling berkaitan dan mempunyai

ne
ng
hubungan kausalitas yang tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya baik
berupa kesengajaan maupun kelalaian ataupun kesembronoan, maka
patutlah kerugian Penggugat tersebut dibebankan kepada Para Tergugat

do
gu secara tanggung renteng.”
Oleh karena yang benar adalah perbuatan Para Tergugat tidak saling

In
A
berkaitan dan tidak mempunyai hubungan kausalitas karena jenis operasi
yang dilakukan berbeda dimana operasi yang dilakukan di Tergugat III
ah

menghentikan sumber pendarahan ;

lik
20. Berdasarkan dalil dalil tergugat III diatas maka Tergugat III
mohon kepada Majelis Hakim Yang Terhormat untuk menolak gugatan
am

ub
Penggugat yang
menuntut Tergugat III secara tanggung renteng membayar ganti rugi
ep
kepada Tergugat III, berupa :
k

1) Kerugian materil Rp.7.360.463.956,-


ah

2) Kerugian immateril Rp.5.000.000.000,-


R

si
3) Biaya perawatan dan pengobatan, apabila Penggugat jatuh sakit
sebagai dampak dari perbuatan Penggugat.

ne
ng

21. Bahwa ditolak dalil Penggugat poin 47 yang


menyatakan :”...Penggugat mohon Pengadilan Negeri Jakarta Barat

do
gu

menghubukum Para Tergugat membayar uang dwangsom sebesar Rp.


1.000.000,-/hari dst....”
In
Oleh karena yang benar adalah gugatan Penggugat terhadap Tergugat III
A

tidak berdasarkan fakta hukum yang sebenarnya dimana tidak ada


perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh Tergugat III, justru saat
ah

lik

Penggugat dirawat di Tergugat III lah pendarahan Penggugat dapat


diobati sampai sembuh dan kesehatan penggugat dapat pulih dan nyawa
m

ub

Penggugat dapat diselamatkan;


ka

22. Bahwa ditolak dalil Penggugat nomor 48 ang menyatakan ;”


ep

bahwa terdapat sanggkaan Para Tergugat akan memindahkan dst...,


maka sudi kiranya Majelis Hakim memutuskan/menetapkan dalam
ah

putusan provisionil dst...”


R

es
M

Hal 71 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 71
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Oleh karena yang benar adalah gugatan Penggugat terhadap Tergugat III

R
adalah tidak menjelaskan perbuatan melawan hukum apa yang telah

si
dilakukan oleh Tergugat III, sehingga harus ditolak permohonan provisionil

ne
ng
dari penggugat;

23. Bahwa ditolak dalil Penggugat nomor 49 yang

do
gu menyatakan:”Gugatan dini didasarkan atas bukti-bukti yang kuat dan
tidak dapat disangkal kebenarannya, maka agar gugatan ini tidak sia-sia
dst..., Penggugat mohon agar kiranya Pengadilan Negeri Jakarta Barat

In
A
terlebih dahulu meletakkan sita jaminan atas kekayaan Para Tergugat
berupa: dst... asset atau harta Tergugat III: Tanah dan bangunan Rumah
ah

lik
Sakit yang terletak di jalan Salemba Tengah 24-28 jakarta Pusat 10440 ,
yang terdiri atas ruang dst...”
am

ub
Oleh karena yang benar adalah gugatan Penggugat adalah gugatan yang
tidak jelas dan tidak berdasarkan hukum, dimana penggugat tidak dapat
ep
k

menjabarkan perbuatan melawan hukum apa yang telah dilakukan oleh


ah

Tergugat III maka gugatan Penggugat terhadap Tergugat III haruslah


R

si
ditolak karena tidak berdasarkan fakta hukum yang jelas;

24. Bahwa ditolak dalil gugatan Penggugat nomor 50 yang

ne
ng

menyatakan: “Bahwa tuntutan Penggugat didasarkan pada alasan-alasan


hukum dengan bukti-bukti yang terang, kuat dst..., maka telah memenuhi

do
gu

syarat agar kiranya Pengadilan negeri Jakarta Barat berkenan


memberikan putusan yang dapat dijalankan terlebihd dahulu dst...”
Oleh karena yang benar adalah gugatan pengugat tidak berdasarkan
In
A

pada alasan-alasa hukum yang jelas dimana Penggugat tidak dapat


mendalilkan perubuatan melawaan hukum apa yang sudah dilakukan oleh
ah

lik

Tergugat III sehingga merugikan Penggugat;


Disamping itu juga gugatan Penggugat seharusnya tidak diajukan
m

ub

kepada Tergugat III karena pada tanggal 24 Mey 2012 Penggugat dengan
kesadaran sendiri telah membuat surat peryataan yang isinya tidak akan
ka

menuntut Tergugat III dalam bentuk apapun;


ep

Dalam Rekonpensi
ah

es
M

Hal 72 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 72
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1. Bahwa yang telah Tergugat III/Penggugat Rekonpensi uraikan dalam

R
konvensi merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan

si
rekonpensi ini;

ne
ng
2. Bahwa ketika Penggugat konvesi tiba di Tergugat III kondisi Penggugat
konvensi adalah dalam kondisi tidak sadarkan diri, tingkat keselamatannya

do
gu kritis dan perut bengkak membuncit disebabkan karena pendarahan hebat
paskah operasi di Tergugat II NAMUN ketika Penggugat konvensi
meninggalkan Tergugat III maka kondisi Penggugat konvensi adalah sudah

In
A
sadarkan diri, nyawa Penggugat konvensi terselamatkan dan perutnya
tidak bengkak membuncit karena sumber pendarahan dapat dihentikan
ah

lik
walaupun efek dari operasi tersebut belum sepenuhnya hilang;

3. Bahwa kondisi kesehatan dan keselamatan yang berhasil diperoleh


am

ub
Penggugat konvensi saat berobat di Tergugat III serta juga membantu
pembiayaannya melalui Pemda DKI telah mejadikan Penggugat konvensi
ep
k

dalam keadaan sehat, penuh tanggung jawab dan tanpa paksaan


ah

membuat surat Pernyataan tertanggal 24 may 2012 yang isinya tidak akan
R

si
menuntut Tergugat III dalam bentuk apapaun karena permasalahan yang
dirasa oleh Penggugat sudah diselesaikan secara musyawarah dengan

ne
ng

Tergugat III;

4. Bahwa tindakan medis yang dilakukan terhadap Penggugat konvensi di

do
gu

Tergugat III adalah sudah sesuai dengan maksud dan tujuan Penggugat
konvensi diobati di Tergugat III yaitu penghentian pendarahan akibat
In
A

paskah operasi, dan hal tersebut sudah dilaksanakan oleh Tergugat III
sampai selesai sampai dengan sumber pendarahan bisa dihentikan dan
ah

nyawa Penggugat konvensi dapat diselamatkan;


lik

5. Bahwa tindakan medis yang dilakukan di Tergugat III/penggugat


rekonpensi tidak ada yang melawan hukum karena dilaksanakan sesuai
m

ub

prosedur, dan tidak menyebabkan tertinggalnya kain kasa di perut


Penggugat karena operasi dilaksanakan sampai dengan selesai sumber
ka

ep

pendarahan semua dihentikan dan semua prosedur dilaksanakan di


Tergugat III;
ah

6. Bahwa dengan adanya gugatan perbuatan melawan Hukum dengan


R

tuntutuan ganti rugi yang dilakukan oleh Penggugat konvensi kepada


es
M

Hal 73 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 73
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tergugat III jelas Penggugat konvensi telah melakukan perbuatan melawan

R
hukum karena mengingkari surat pernyataan yang dibuat oleh Penggugat

si
tertanggal 24 may 2012 dan mengingkari adanya fakta hukum Penggugat

ne
ng
setelah dirawat di Tergugat III maka pendarahan dapat dihentikan dan
nyawa penggugat terselamatkan ;
7. Bahwa terhadap perbuatan melawan hukum yang dilakukan Penggugat

do
gu terhadap Tergugat III maka Tergguat III menuntut Penggugat untuk
melaksanakan surat pernyataannya tersebut;

In
A
8. Bahwa Tergugat III juga menuntut Tergugat III ucapan terimakasih
kepada Tergugat III atas segala upaya Tergugat III dalam mengobati dan
ah

menyembuhkan pendarahan di perut Penggugat serta menyelamatkan

lik
nyawa Penggugat;
9. Bahwa berdasarkan peubatan-perbuatan Penggugat konpensi tersebut
am

ub
diatas Tergugat III/penggugat rekonvensi merasa dirugikan karena nama
ep
k

baiknya tercemar dan perbuatan tidak menyenangkan serta layak untuk


ah

dinilai sebesar tuntutan ganti rugi Penggugat Konvensi dalam gugatannya


R

si
yaitu sebesar Rp. 12.360.463.956,- (dua belas milyar tiga ratus enam puluh
juta empat ratus enam puluh tiga ribu sembilan ratus lima puluh enam

ne
ng

rupiah);
Maka berdasarkan segala apa yang terurai di atas, Tergugat III mohon

do
gu

dengan hormat agar Majelis Hakim berkenaan memutuskan:


DALAM EKSEPSI
Menyatakan gugatan ditolak atau setidak-tidaknya tidak dapat diterima;
In
A

DALAM PROVISI
Menyatakan gugatan provisi Penggugat ditolak atau setidak-tidaknya tidak
ah

lik

dapat diterima
DALAM POKOK PERKARA
m

ub

DALAM KONPENSI
1. Menyatakan menolak gugatan Penggugat seluruhnya atau setidak-
ka

tidaknya menyatakan gugatan Penggugat tersebut tidak dapat diterima;


ep

2. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara ini


ah

DALAM REKONPENSI
R

es
M

Hal 74 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 74
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1. Menyatakan Penggugat telah melakukan perbuatan melawan hukum

R
karena tidak melaksanakan surat pernyataan yang dibuat Tergugat

si
Rekonpensi/Penggugat konvensi tertanggal 24 May 2012 dan

ne
ng
mengingkari fakta hukum pendarahan dapat dihentikan oleh Tergugat
III/Pengguat Rekonpensi sehingga nyawa Tergugat Rekonpensi dapat
terselamatkan ;.

do
gu 2. Menghukum Penggugat untuk membayar ganti rugi kepada Tergugat III
sebesar Rp. 12.360.463.956,- (dua belas milyar tiga ratus enam puluh juta

In
A
empat ratus enam puluh tiga ribu sembilan ratus lima puluh enam rupiah)
dan/atau mematuhi/melaksanakan surat pernyataan yang dibuat Tergugat
ah

Rekonvensi/Penggugat konvensi tertanggal 24 may 2012;

lik
3. Menghukum Tergugat Rekonvensi/Penggugat konvensi untuk
mencabut gugatan kepada Penggugat Rekonpensi/Tergugat III
am

ub
4. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara ini.

Dalam konpensi dan Rekonpensi


ep
k
ah

Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, maka mohon putusan yang seadil-
R

si
adilnya (ex aequo et bono).

Menimbang bahwa Tergugat IV mengajukan jawaban ;

ne
ng

DALAM EKSEPSI

do
GUGATAN KURANG P1HAK . (PLURUSLITS CONSORTIUM)
gu

Pengajuan Gugatan dalam perkara ini , khususnya kepada TERGUGAT IV


dan TERGUGAT III. oleh Penggugat di dasarkan pada dalil telah
In
A

ditemukannya benda yang didalilkan berupa kasa di dalam tubuh


PENGGUGAT
ah

lik

Fakta sang didalilkan oleh PENGGUGAT, bahwa adanva kasa . ditemukan


oleh dokter vans; bukan TERGUGAT IV dan operasi di lakukan bukan di
m

ub

Rumah Sakit TERGUGAT 111.


ka

Namun sernua dalil-dalil tersebut HANYA berupa dalil sepihak dari


ep

PENGGUGAT karena. ternyata PENGGUGAT tidak menjadikan Dokter yang


didalilkan telah menemukan kasa dan mengoperasi serta Rumah Sakit PELNI
ah

sebagai tempat ditemukannya dan dilakukannya operasi sebagai pihak dalam


R

es

perkara ini.
M

Hal 75 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 75
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tidak dijadikannya dokter yang didalilkan PENGGUGAT telah menemukan

R
dan melakukan operasi serta Rumah Sakit tempat adanya alat yang

si
disebutkan teleh mendeteksi adanya kasa dalam tubuh PENGGUGAT serta

ne
ng
tempat dilakukan operasi, telah menyebabkan ketdakjelasan dalil dalam
pengajuan Gugatan, karena :

do
gu l. Akan menjadikan keraguan, apakah benar memang telah ditemukan kassa,
sebagaimana yang didalikan PENGGUGAT; Karena TeERGUGAT IV
mempunyai bukti pada saat selesai operasi tidak ada kassa yang tertinggal.

In
A
2.Apakah benar posisi ditemukannya kasa berada pada tempat yang didalikan
PENGGUGAT sebagai ditempat bekas dilakukannya operasi;
ah

lik
3.Jikapun benar, mengapa hingga saat diajukannva perkara ini tidak pcrnah
ada pcmberitahuan resmi dari pihak dokter maupun rumah sakit, kepada
am

ub
TERGUGAT I-TERGUGAT IV mengenai hal-hal yang didalikan oleh
PENGGUGAT dalam Posita
ep
k
ah

4. Selain itu, tidak disertakannya dokter yang didalikan menemukan kassa


R
dan melakukan operasi serta pihak rumah sakit menjadi tanda tanya

si
besar bagi TERGUGAT IV, tentang bagaimana mungkin PENGGUGAT

ne
ng

dapat secara gamblang mencrangkan bahwa dengan menggunakan


istilah niedis. sedangkan pada saat kejadiari ini terjadi, jika benar memang
terjadi PENGGUGAT jika benar sedang berada dalam kedaan kesakitan

do
gu

dan tidak bisa berpikir, apalagi mengingat secara runtut tindakan yang
diambil oleh Dokter yang menemukan dan melakukan operasi dan pihak
In
A

Rumah Sakit.

5. Tidak diikutsertakannya Dokter yang melakukan Operasi serta RS PELNI


ah

lik

sebagai tempat dilakukannya operasi, setidaknya sebagai Pihak Turut


Tergugat dalam perkara ini, yang mana dalam kapasitas tersebut dapat
m

dimintakan pertanggungjawabannya secara hukum atas semua dalil yang


ub

di sampaikan dalam persidangan, telah menimbulkan suatu praduga pada


ka

diri TERGUGAT IV tentang adanva suatu kesengajaan untuk menghindar


ep

dari tanggung jawab hukum. Apalagi hingga saat dilakukannya proses


dalam perkara ini belum pernah sekaipun ada penjelasan resmi, baik dari
ah

dokter ataupun Pihak RS PELNI tentnag hal yang PENGGUGAT da!ilkan


es

sebagai telah di temukannya kasa dalam tubuh PENGGUGAT


M

Hal 76 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 76
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
6. Berdasarkan uraian tersebut, jelas bahwa diikutsertakannya pihak dokter

R
dan pihak Rumah Sakit yang oleh PENGGUGAT didalilkan sebagai dokter

si
yang menemukan kassa yang tertinggal dan melakukan operasi serta

ne
ng
Rumah Sakit tempat operasi berlangsung sangatlah diperlukan untuk
memperjelas duduk permasalahan dan agar TERGUGAT IV dapat
menggunakan haknya melakukan pembelaan diri dan mengungkapkan

do
gu fakta yang sebenarnya.

7. Tidak diikutsertakannya dokter yang didalilkan PENGGUGAT telah

In
A
menemukan kasa dan melakukan operasi dan RS PELNI sebagai Rumah
Sakit tempat dilakukannya operasi telah dalam perkara ini, menyebabkan
ah

lik
perkara ini diajukan dengan kurang pihak.

Terhadap perkara yang diajukan dengan kurang pihak dan telah menye -
am

ub
babkan ketidak jelasan, adalah sangat beralasan hukum bagi Majelis Hakim
yang memeriksa dan memutus perkara ini untuk menyatakan Gugat di tolak
atau setidak-tidaknya dinyatakan Gugatan tidak dapat diterima.
ep
k
ah

si
DALAM POKOK PERKARA

ne
ng

1. TERGUGAT IV membantah seluruh dalil PENGGUGAT dalam Gugatan


sepanjang mengenai TERGUGAT IV, kecuali yang diakui seeara tegas

do
oleh TERGUGAT IV.
gu

2. Bahwa sepanjang mengenai TERGUGAT I - I1I, tidak dalam kapasitas


TERGUGAT IV untuk membantah atau membenarkannya, walaupun ada
In
A

kemungkinan dalam dalil yang TERGUGAT IV sampaikan dalam Jawaban


ini ada yang bersinggungan dengan fakta TERGUGAT I-III.
ah

lik

PENGGUGAT DIKONSULKAN PERTAMA KALI KE TERGUGAT IV SI DAI


I DALAM KEADAAN UMUM JELEK (KOMA), NAMUN BERHASIL
m

ub

DISELAMATKAN OLEH TERGUGAT IV DAN TELAH MELEWATI MASA


KRITIS SAMPAI DENGAN PENGGUGAT MENINGGAKAN RUMAH
ka

ep

SAKIT TERGUGAT III .

3. TERGUGAT IV membantah dengan tegas dalil PENGGUGAT, khususnya


ah

pada point 29 dari Gugatan. TERGUGAT IV TIDAK PERNAH menvatakan


R

es

sudah berusaha niaksimal membantu PENGGUGAT namiin tidak berhasil.


M

Hal 77 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 77
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sehingga terpksa keluarga PENGGUGAT memindahkan PENGGUGAT

R
dari Rumah Sakit TERGUGAT III ke Rumah Sakit PELNI.

si
PENGGUGAT MENINGGALKAN RUMAH SAKIT TERGUGAT HI,

ne
ng
KARENA J AMI NAN YANG DIBERIKAN OLEH DINAS KESEHATAN DK!
JAKARTA 1)! RUMAH SAKIT TERGUGAT III SUDAH HABIS, SEHINGGA

do
gu PENGGUGAT PINDAH RUMAH SAKIT AGAR MENDAPATKAN JAMI
NAN KESEHATAN DARI RUMAH SAKIT YANG BARU.

4. Fakta yang sebenarnya terjadi adalah pada tanggal 20 Mei 2011 pukul

In
A
07.35 WIB TERGUGAT IV mendapat Konsul dari ICU untuk Pasien
pendarahan, in casu PENGGUGAT .
ah

lik
5. Pada saat TERGUGAT IV visit ke ICU, Pasien (PENGGUGAT) dalam
keadaan umum jelek (KOMA), perut membuncit, gangguan fungsi hati,
am

ub
ginjal. Kesan pendarahan pasca operasi masih berlangsung dan PASIEN
ep
k

DALAM KEADAAN KRITIS. Seteleh melihat keadaan tersesbut, maka


ah

TERGUGAT IV dengan pengetahuan keilmuan yang dimilikinya


R
memutuskan tindakan operasi sebagai usaha penyelamatan atas diri

si
PENGGUGAT

ne
ng

6. Sebagai dokter yang mempunyai kecakapan dan keahlian, disaat pertama


melihat kondisi pasien, PENGGUGAT , maka hal yang mendasar menjadi

do
perhatian TERGUGAT IV adalah bagaimana secepatnya menghentikan
gu

pendarahan , sehingga dengan uprofessional judgmenf yang dibuat


berdasarkan keahliannya maka TERGUGAT IV memutuskan bahwa
In
A

PENGGUGAT harus dioperasi.

7. Setelah diambil keputusan, maka sebagai dokter yang akan melakukan


ah

lik

operasi, TERGUGAT IV meminta bertemu dengan keluarga pasien


(Keluarga PENGGUGAT), untuk menerangkan tindakan apa yang akan
m

ub

dilakukan. alasan memutuskan untuk diambil tindakan serta bahaya yang


mungkin bisa terjadi selama proses tindakan operasi dan pasca operasi.
ka

ep

MOHON PERHATIAN MAJELIS, bahwa dalam proses menerangkan


kondisi PENGGUGAT, tindakan penyelamatan yang akan dilakukan serta
ah

resiko yang akan dihadapi selama proses operasi dan pasca operasi,
R

es
M

Hal 78 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 78
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
TERGUGAT IV 11 ANY A BERTEMU DENGAN Ibu dan PENGGUGAT,

R
dengan tidak a da lagi anggota keluarga lain yang menuggu pasien.

si
Hal ini perlu disampaikan, karena sangat mengherankan bagi TERGUGAT

ne
ng
IV, bahwa ketika dalam keadaan kritis PENGGUGAT tidak ada satupun
anggota keluarga lain yang mendampingi ibu PENGGUGAT namun saat

do
gu ini sekonyong-konyong datang pihak yang mengaku sebagai keluarga
PENGGUGAT bahkan seolah-olah mewakili kepentingan PENGGUGAT
mengajukan Tuntutan dengan ganti kerugian materi kepada TERGUGAT

In
A
IV

Setelah diterangkan dalam bahasa awam dan ditanyakan apakah Ibu dari
ah

lik
PENGGUGAT mengerti akan penjelasan TERGUGAT IV, dan dijawab
mengerti, maka Ibu dari PENGGUGAT kemudian memberikan
am

ub
persetujuan tertulis INFORMED CONCERN) untuk di LAKUKAN
TINDAKAN OPERASI atasdiri PENGGUGAT. ep
k

8.. Setelah dilakukan persiapan, maka operasi dapat dilakukan pada pukul
ah

10.00 WIB., tanggal 20 Mei 2011


R

si
9. Setelah operasi dilakukan selama kira-kira 90 menit, ditemukan

ne
ng

pendarahan ditempat operasi pengangkatan rahim dibagian kiri dan


kanan (kurang lebih 2,5 liter darah pendarahan), dan setelah dilakukan
penjahitan sumber pendarahan oleh TERGUGAT IV maka pendarahan

do
gu

dapat diatasi ALHAMDUL ILL AH dan proses operasi dilakukan


TERGUGAT IV telah sesuai dengan standar prosedur yang berlaku.
In
A

10. Bagi Pihak-pihak yang tidak berada ditempat dan saat kritis itu, mungkin
tidak bisa membayangkan betapa kritisnya kondisi PENGGUGAT saat itu.
ah

lik

Dan, TERGUGAT IV dengan keilmuan yang dimilikinya, FOKUS PADA


TUJUAN ING1N MENYELAMATKAN NYAWA DARI PASIEN DENGAN
m

MELAKUKAN UPAYA YANG TERBAIK. DAN DENGAN BANTUAN DARI


ub

ALLAH SWT PENDARAHAN PADA PENGGUGAT BERHAS1L


ka

DIHENTIKAN. SEHINGGA PENGGUGAT TIDAK LEBIH BANYAK LAGI


ep

MENGALAMI PENDARAHAN DAN KEMUNGKINAN PENYEBAB KENT


AT IAN AKIBAT KEKURANGAN DARAH DAPAT DIHINDARI.
ah

es
M

Hal 79 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 79
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Namun TERGUGAT IV yakin PENGGUGAT dan mungkin juga Ibu dari

R
PENGGUGAT dapat mengingat betapa kritisnya keadaaan PENGGUGAT

si
saat itu.

ne
ng
11 .Pasca dilakukannva operasi, PENGGUGAT dirawat di ICU selama kurang
lebih 2 minggu. Dan selama masa perawatan pasca operasi dengan

do
gu TERGUGATIV, kondisi PENGGUGAT, bekas luka operasi semakin
membaik dan tidak ada tanda-tanda infeksi dan pendarahan.

12. Setelah berada dalam perawatan pasca operasi oleh TERGUGAT IV,atas

In
A
kemauan sendiri dari PENGGUGAT, dengan alasan PENGGUGAT untuk
mendapatkan jaminan kesehatan di rumah sakit vang baru ,
ah

lik
PENGGUGAT meninggalkan rumah sakit TERGUGAT III.

Fakta ini membantah dalil PENGGUGAT pada Buitir 29 Posita Gugatan


am

ub
bahwa PENGGUGAT meninggalkan Rumah Sakit TERGUGAT III karena
TERGUGAT IV sudah menyatakan tidak mampu menangani keadaan
ep
PENGGUGAT.
k
ah

PENGGUGAT TIDAK PERNAH MENGELUHKAN KEPADA TERGUGAT


R
IV TENTANG ADANYA RASA SAKIT, NAMUN TIBA-TIBA SUDAH

si
DATANG DENGAN TUNTUTAN TENTANG ADANYA KASA YANG

ne
ng

TERTINGGAL, ITUPUN YANG MENGAJUKAN TUNTUTAN ADALAH


ORANG YANG MENGAKU NGAKU SEBAGAI KELUARGA DARI
PENGGUGAT NAMUN SAMA SEKALI TIDAK PERNAH ADA PADA SAAT

do
gu

PENGGUGAT DALAM KEADAAN KRITIS.

13. Lama setelah Pasien (PENGGUGAT) meninggalkan Rumah Sakit


In
A

TERGUGAT III, TERGUGAT IV mendapatkan kabar dari dr. Shinta SpAn


(dr. Anesthesi RS Thamrin/TERGUGAT III) bahwa terhadap di ri
ah

lik

PENGGUGAT telah dilakukan operasi oleh Rumah Sakit PELNI, dan


ditemukan kassa di dalam perut PENGGUGAT, Walaupun hingga saat
m

berjalannya perkara ini RUMAH SAKIT PELNI TIDAK PERNAH SECARA


ub

RESMI MEMBERITAHUKAN KEPADA PARA TERGUGAT, WALAUPUN


ka

SEBENARNYA DOKTER YANG MELAKUKAN OPERASI, JIKAPUN


ep

BENAR ADA, ADALAH TEMAN SEJAWAT DARI PARA TERGUGAT.


ah

Dengan fakta bahwa TERGUGAT IV sama sekali tidak pernah


R

diberitahukan oleh Pihk Rumah Sakit Pelni, maka TERGUGAT


es
M

Hal 80 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 80
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
MEMBANTAH dengan tegas dalil PENGGUGAT pada butir 30 -36

R
Gugatan.

si
14. Mendengar kabar tersebut, ATAS INISIATIF TERGUGAT I dan

ne
ng
TERGUGAT IV, bersama-sama mendatangi Rumah Sakit PELNI, namun
mendapatkan penjelasan bahwa kasa yang dimaksud sudah dibawa ole

do
gu Sdri Ainun, perawat dari Rumah Sakit PELNI yang menurut pegakuan
merupakan keluarga dari PENGGUGAT

15. Karena tidak berhasil bertemu dan melihat sendiri kasa yang dimaksud ,

In
A
kemudian dijadwalkan ulang bertemu dengan PENGGUGAT dan keluarga
, dimana dalam pertemuan yang kedua tersebut (tanggal 20 Agustus 201
ah

lik
1), disampakan oleh pihak yang mengaku sebagai keluarga dari
PENGGUGAT, bahwa Keluarga PENGGUGAT meminta penyelesaian
am

ub
secara damai dengan ganti rugi, yang akan disampaikan ke Rumah Sakit.

Dan beberapa hari kemudian Rumah Sakit TERGUGAT III menerima


ep
surat tuntutan ganti rugi sebesar Rp. 2,5 Milyar Rupiah, surat
k

tuntutan mana ditandatangan oleh Sdr. Suhardi, sebagai pihak yang


ah

mengaku keluarga dari PENGGUGAT.


R

si
ADALAH FAKTA BAHWA PENGGUGAT PERNAH DIMARAHI OLEH SDR
AINUN KARENA PENGGUGAT MEMBATALKAN SURAT KUASA

ne
ng

/KERJASAMA KEPADA PENGACARA YANG MEM BANTU


MENGAJUKAN TUNTUTAN KEPADA PARA TERGUGAT.

do
gu

PENGGUGAT DATANG KE TERGUGAT IV BERSAMA IBUNYA UNTUK


MENYATAKAN TIDAK INGIN LAGI ADA MASALAH DENGAN DOKTER
In
A

DAN RUMAH SAKIT YANG SUDAH MENYELAMATKAN NYAWANY


A.
ah

lik

16. Setelah menerima Surat Tuntutan dari PENGGUGAT, maka atas inisiatif
dari TERGUGAT I, dilakukanlah pertemuan dengan PENGGUGAT.
m

ub

Dalam Pertemuan tersebut, PENGGUGAT hadir bersama dengan Ibu dari


PENGGUGAT , sementara dari para Tergugat, hadir TERGUGAT I,
ka

dengan ditemani keluarga TERGUGAT I, TERGUGAT IV , Kuasa Hukum


ep

TERGUGAT III dan Humas dari TERGUGAT III.


ah

17. Dalam pertemuan dirumah makan, yang terjadi pada tanggal 21 Mei 2012
R

tersebut terungkaplah bahwa ada perjanjian antara PENGGUGAT dengan


es
M

Hal 81 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 81
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kuasa Hukum PENGGUGAT, dimana PENGGUGAT mengaku merasa

R
berat dengan perjanjian yang sudah terlanjur ditanganinya tersebut atas

si
desakan dari Sdri Ainun . Sehingga PENGGUGAT meminta saran

ne
ng
bagaimana menghentikan perjanjian yang memberatkan dirinya tersebut.

Sereiah pertemuan tersebut kemudian PENGGUGAT pada tanggal 22

do
gu Mei 2012 telah membuat dengan tulisan tangan surat pencabutan
kerjasama dengan Kuasa Hukumnya dalam mengajukan tuntutan ke Para
TERGUGAT, namun atas tindakannya melakukan pencabutan tersebut

In
A
PENGGUGAT habis dimarahi oleh Sdri, Ainun, karena telah mencabut
Surat Kuasa tanpa persetujuan Sdri Ainun.
ah

lik
19. Pada tanggal 24 Mei 2012, PENGGUGAT hadir bersama ibunya, TANPA
PAKSAAN DARI TERGUGAT IV ATAUPUN TERGUGAT III,
am

ub
menyampaikan bahwa baik PENGGUGAT maupun Ibunya tidak lagi
bermasalah dengan ep
k

TERGUGAT IV dan TERGUGAT III. Dan sebagai tanda adanya maksud


ah

tersebut maka PENGGUGAT menandatagani Surat Pernyataan, yang


R

si
dilakukan Penggugat DENGAN SADAR TANPA PAKSAAN DARI
TERGUGAT IV ataupun TERGUGAT III

ne
ng

TERGUGAT IV TIDAK PERNAH DIPERLIHATKAN TENTANG ADANYA


KASSA, POSISI DITEMUKANNYA KASSA OLEH DOKTER YANG

do
gu

DIDALILKAN OLEH PENGGUGAT SEBAGAI DOKTER YANG


MENEMUKAN KASSA DAN MELAKUKAN OPERASI PENGAMBILAN
In
A

KASSA.

20.Fakta yang ada dan akan TERGUGAT IV buktikan pada saat pembuktian,
ah

lik

bahwa pada saat sebelum dan sesudah operasi TERGUGAT IV sudah


melakukan tindakan SESUAI STANDAR PROFESI dan dilakukan dengan
m

penuh kehati-hatian, yaitu :


ub

a. Sebelum memulai operasi sudah mengecek kepada perawat yang ada dan
ka

membantu proses operasi, berapa jumlah kassa serta alat-alat operasi lainnya
ep

yang dipersiapkan untuk operasi :


ah

b. Saat selesai melakukan tindakan operasi, menghentikan proses


R

pendarahan dengan menjahit sumber pendarahan, mengecek kepada suster


es
M

Hal 82 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 82
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
apakah seluruh alat-alat operasi lengkap, apakah jumlah kasas telah dihitung

R
antara yang sudah terpakai danyang masih sisa belum terpakai, jumlahnya

si
harus sesuai, dan di jawab oleh suster yang bertanggung jawab terhadap alat

ne
ng
operasi, semua sudah sesuai.

c.Meminta dokter lain yang membantu di ruang operasi untuk sekali lagi

do
gu memeriksa dan melihat apakah tempat pendarahan sudah benar teratasi,
tidak ada lagi pendarahan yang muncul serta apakah sudah tidak ada alat-
alat operasi yang tertinggal di dalam tubuh pasien, dalam hal ini TERGUGAT

In
A
IV meminta dokter anastesi untuk memeriksa. Dan sudah di konfirmasi oleh
dokter anastesi, tidak ada yang tertinggal.
ah

lik
d. Sesudah prosedur memeriksa kepada suster dan meminta dokter lain untuk
memastikan tidak ada alat operasi yang tertinggal sudah dilakukan
am

ub
TERGUGAT IV, maka barulah TERGUGAT IV melakukan tindakan menutup
luka bekas operasi. ep
21. Berdasarkan hal tersebut, TERGUGAT IV membantah dengan tegas
k

terdapat ada kassa ditemukan pada tubuh PENGGUGAT, terlebih 1 agi


ah

TERGUGAT IV tidak pernah dilibatkan/dikonsul langsung jika benar


R

si
PENGGUGAT mengalann sakit akibat pasca operasi vang dilakukan di
tempat TERGUGAT III oleh TERGUGAT IV.

ne
ng

TERGUGAT IV TELAH DIPERIKSA OLEH DEW AN PERTIMBANGAN


POGI JAVA (Persatuan Obstetri dan Ginekologi Indonesia) SEBAGAI

do
gu

ORGANISASI PROEESI YANG MENAUNGI TERGUGAT IV, DAN TIDAK


PERNAH POGI MENYATAKAN BAHWA TERGUGAT IV I'ELAH
In
MELAKUKAN KESALAHAN PROSEDUR DALAM PROSES OPERASI
A

DAN PASCA OPERASI TERHADAP PENGGUGAT.


ah

22. Setelah adanya tuntutan pembayaranyang disampaikan melalui


lik

TERGUGAT III, karena TERGUGAT IV mersaa sudah melakukan tindakan


operasi atas PENGGUGAT dengan memenuhi semua standar profesi dan
m

ub

semata-mata bertujuan untuk menyelamatkannyawa dari PENGGUGAT,


maka TERGUGAT IV melaporkan halnya kepada POGI, dan meminta
ka

ep

POGI melakukan pemeriksaan atas diri TERGUGAT IV agar dapat


diperoleh fakta yang sebenarnya. Apakah TERGUGAT IV telah melakukan
ah

tindakan yang tidak sesuai dengan standar profesi kedokteran


R

es
M

Hal 83 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 83
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
23. Atas aduan tersebut POGI telah melakukan pemeriksaan terhadap

R
TERGUGAT IV secara standar profesi kedokteran dan TERBUKTI

si
TERGUGAT IV , TIDAK PERNAH dinvatakan melakukan tindakan vang

ne
ng
tidak sesuai dengan standar profesi kedokteran, sehubungan dengan
proses operasi dan pasca operasi.

do
gu Berdasarkan fakta tidak pernahnya POGI menyatakkan TERGUGAT IV
telah melakukan tindakan yang melanggar standar profesi dan standar
operasional serta kebutuhan pasien ( vide Pasal 52 huruf a Undang-

In
A
Undang Praktek Kedokteran) sehubungan dengan operasi yang
dilakukannya atas PENGGUGAT, maka TERBUKTI secara hukum tidak
ah

lik
ada kesalahan yang dilakukan oleh TERGUGAT IV.

24. Dengan fakta:


am

ub
a.TERGUGAT IV tidak pernah dilibatkan/dikonsul oleh dokter dan rumah sakit
yang di dalilkan PENGGUGAT sebagai dokter yang menemukan kassa dalam
ep
perut PENGGUGAT.
k

b.Organisasi profesi tidak pernah menyatakan bahwa TERGUGAT IV


ah

melakukan pelanggaran atas Standar Profesi Kedokteran sehubungan


R

si
dengan tindakan pra operasi, operasi dan pasca operasi atas PENGGUGAT.

ne
ng

Maka TERGUGAT IV mereserveer haknya untuk melaporkan kepada


organisasi profesi atas tindakan dari dokter dan rumah sakit, yang ddalilkan
oleh PENGGUGAT sebagai dokter yang menemukan dan melakukan operasi

do
gu

membuang kassa serta rumah sakit yang didalilkan PENGGUGAT sebagai


rumah sakit tempat dilakukannya operasi, sekaligus melaporkan secara
In
A

pidana kepada kepolisian Republik Indonesia sebagai suatu pencemaran


nama baik
ah

lik

Berdasarkan urain tersebut di atas, TERGUGAT IV mohon Majelis Hakim

berkenan memutus dengan Amar :


m

ub

DAI AM EKSEPSI
ka

- Menerima Eksepsi TERGUGAT IV


ep

- Menolak Gugatan PENGGUGAT atau setidak-tidaknya menyatakan Gugatan


ah

tidak dapat diterima


R

DALAM POKOK PERKARA


es
M

Hal 84 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 84
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
-Menolak Gugatan PENGGUGAT, khususnya terhadap segala dalil yang

R
menyangkut TERGUGAT IV untuk seluruhnya.

si
-Membebankan biaya perkara kepada PENGGUGAT.

ne
ng
ATAU

Jika Majelis Hakim berpendapat lain, rnohon Putusan seadil-adilnya.

do
gu Menimbang, bahwa atas jawaban para Tergugat tersebut, Penggugat
telah mengajukan Replik tertanggal 16 Juni 2016 dan selanjutnya Tergugat I

In
A
telah mengajukan Duplik tertanggal 27 Juli 2016, Tergugat II mengajukan
duplik tertanggal 21 Juli 2016, Tergugat III mengajukan duplik tertanggal 28
ah

lik
Juli 2016 dan Tergugat III mengajukan duplik tertanggal 28 Juli 2016,
Tergugat IV, mengajukan duplik tertanggal 28 Juli 2016 , selanjutnya
Penggugat mengajukan duplik dalam Rekonpensi tertanggal 04 Agustus 2016
am

ub
yang untuk lengkapnya sebagaimana terlampir dalam berita acara perkara
ini ;
ep
k

Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil gugatannya, Penggugat


ah

telah mengajukan bukti surat berupa :


R

si
1. Foto copy Print dari Berita Online Indepnews com, tanggal 22 September
2014, sesuai Print aut ( bukti P/TR-1 );

ne
ng

2. Foto copy Print dari Website WWW.drsanusispog.com, tanggal 12


Agustus 2016, sesuai bukti P-/TR-2 ;

do
3. Foto copy Surat Keterangan lahir Nomor 383/SKK/V/2011 yang
gu

dikeluarkan oleh Rumah Sakit Bersalin Anggrek Mas, tanggal 19 Mei 2011,
bukti P/TR-3 ;
In
A

4. Foto copy Pengantar untuk dirawat dari Rumah Sakit Thamrin tanggal 19
Mei 2011, bukti P/TR-4 ;
ah

lik

5. Foto copy Tanda terima dari rumah Sakit MH.Thamrin tanggal 19 Mei
2011, bukti P/TR-5 ;
m

6. Foto copy Kwitansi/receipt dari Rumah Sakit Thamrin tanggal 20 Mei 2011,
ub

bukti P/TR-6 ;
ka

7. Foto copy Kwitansi/receipt dari Rumah Sakit Thamrin tanggal 20 Mei


ep

2011, bukti P/TR-7 ;


8. Foto copy Kwitansi/receipt dari Rumah Sakit Thamrin tanggal 20 Mei
ah

2011, bukti P/TR-8 ;


es
M

Hal 85 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 85
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
9. Foto copy Kwitansi/receipt dari Rumah Sakit MH Thamrin tanggal 20 Mei

R
2011, bukti P/TR-9 ;

si
10. Foto copy Kwitansi/receipt dari Rumah Sakit MH Thamrin tanggal 20 Mei

ne
ng
2011, bukti P/TR-10 ;
11. Foto copy Kwitansi/receipt dari Rumah Sakit MH Thamrin tanggal 20 Mei
2011, bukti P/TR-11 ;

do
gu 12. Foto copy Kwitansi/receipt dari Rumah Sakit Thamrin tanggal 20 Mei
2011, bukti P/TR-12 ;

In
A
13. Foto copy Kwitansi/receipt dari Rumah Sakit Thamrin tanggal 23 Mei
2011, bukti P/TR-13 ;
ah

14. Foto copy bukti bayar ke Apotik Galuh tanggal 23 Mei 2011, bukti P/TR-

lik
14 ;
15. Foto copy bukti bayar ke Apotik Galuh tanggal 23 Mei 2011, bukti P/TR-
am

ub
15 ;
16. Foto copy bukti bayar ke Apotik Galuh tanggal 23 Mei 2011, bukti P/TR-
ep
16 ;
k

17. Foto copy bukti bayar ke Apotik Galuh tanggal 23 Mei 2011, bukti P/TR-
ah

17 ;
R

si
18. Foto copy bukti bayar ke Apotik Galuh tanggal 23 Mei 2011, bukti P/TR-
18 ;

ne
ng

19. Foto copy Kwitansi dari Rumah Sakit Thamrin tanggal 24 Mei 2011, bukti
P/TR-19 ;

do
gu

20. Foto copy Kwitansi dari Rumah Sakit Thamrin tanggal 24 Mei 2011, bukti
P/TR- 20 ;
In
A

21. Foto copy Kwitansi dari Rumah Sakit Thamrin tanggal 25 Mei 2011, bukti
P/TR- 21 ;
ah

lik

22. Foto copy Kwitansi dari Rumah Sakit Thamrin tanggal 26 Mei 2011, bukti
P/TR- 22 ;
m

ub

23. Foto copy Surat Keterangan Laporan Kematian, tanggal 27 Mei 2011,
bukti P/TR- 23 ;
ka

24. Foto copy Kwitansi dari Rumah Sakit Thamrin tanggal 28 Mei 2011, bukti
ep

P/TR- 24 ;
ah

25. Foto copy Surat Rujukan dari RS Thamrin tanggal 28 Mei 2011, bukti
R

P/TR- 25 ;
es
M

Hal 86 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 86
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
26. Foto copy Kwitansi dari Rumah Sakit MH Thamrin tanggal 29 Mei 2011,

R
bukti P/TR- 26 ;

si
27. Foto copy Kwitansi dari Rumah Sakit MH Thamrin tanggal 29 Mei 2011,

ne
ng
bukti P/TR- 27 ;
28. Foto copy Kwitansi dari Rumah Sakit MH Thamrin tanggal 30 Mei 2011,
bukti P/TR- 28 ;

do
gu 29. Foto copy Resume Medis (Summary Letter) dari RS. Thamrin tanggal
31Mei 2011, bukti P/TR- 29

In
A
30. Foto copy Kwitansi dari Rumah Sakit MH Thamrin tanggal 31 Mei 2011,
bukti P/TR- 30 ;
ah

31. Foto copy Kwitansi dari Rumah Sakit MH Thamrin tanggal 31 Mei 2011,

lik
bukti P/TR- 31 ;
32. Foto copy Kwitansi dari Rumah Sakit MH Thamrin tanggal 1 Juni 2011,
am

ub
bukti P/TR- 32 ;
33. Foto copy Kwitansi dari Rumah Sakit MH Thamrin tanggal 1 Juni 2011,
ep
bukti P/TR- 33 ;
k

34. Foto copy Kwitansi dari Rumah Sakit MH Thamrin tanggal 1 Juni 2011,
ah

bukti P/TR- 34 ;
R

si
35. Foto copy Kwitansi dari Rumah Sakit MH Thamrin tanggal 2 Juni 2011,
bukti P/TR- 35 ;

ne
ng

36. Foto copy Kwitansi dari Rumah Sakit MH Thamrin tanggal 3 Juni 2011,
bukti P/TR- 36 ;

do
gu

37. Foto copy Kwitansi dari Rumah Sakit MH Thamrin tanggal 4 Juni 2011,
bukti P/TR- 37 ;
38. Foto copy Kwitansi dari Rumah Sakit MH Thamrin tanggal 4 Juni 2011,
In
A

bukti P/TR- 38 ;
39. Foto copy Kwitansi dari Rumah Sakit MH Thamrin tanggal 5 Juni 2011,
ah

lik

bukti P/TR- 39 ;
40. Foto copy Statement of account dari Rumah Sakit Thamrin tanggal 6
m

ub

ZJuni 2011, bukti P/TR- 40 ;


41. Foto copy Kwitansi dari Rumah Sakit MH Thamrin tanggal 7 Juni 2011,
ka

bukti P/TR- 41 ;
ep

42. Foto copy Kwitansi dari Rumah Sakit MH Thamrin tanggal 7 Juni 2011,
ah

bukti P/TR- 42 ;
R

es
M

Hal 87 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 87
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
43. Foto copy Kwitansi dari Rumah Sakit MH Thamrin tanggal 8 Juni 2011,

R
bukti P/TR- 43 ;

si
44. Foto copy Kwitansi dari Rumah Sakit MH Thamrin tanggal 9 Juni 2011,

ne
ng
bukti P/TR- 44 ;
45. Foto copy Ringkasan Keluar/Resume dari Rumah Sakit MH Thamrin
tanggal 9 Juni 2011, bukti P/TR- 45 ;

do
gu 46. Foto copy Kwitansi dari Rumah Sakit MH Thamrin tanggal 10 Juni 2011,
bukti P/TR- 46 ;

In
A
47. Foto copy Kwitansi dari Rumah Sakit MH Thamrin tanggal 12 Juni 2011,
bukti P/TR- 47 ;
ah

48. Foto copy Kwitansi dari Rumah Sakit MH Thamrin tanggal 12 Juni 2011,

lik
bukti P/TR- 48 ;
49. Foto copy Kwitansi dari Rumah Sakit MH Thamrin tanggal 12 Juni 2011,
am

ub
bukti P/TR- 49 ;
50. Foto copy Kwitansi dari Rumah Sakit MH Thamrin tanggal 12 Juni 2011,
ep
bukti P/TR- 50 ;
k

51. Foto copy Kwitansi dari Rumah Sakit MH Thamrin tanggal 13 Juni 2011,
ah

bukti P/TR- 51 ;
R

si
52. Foto copy Kwitansi dari Rumah Sakit MH Thamrin tanggal 14 Juni 2011,
bukti P/TR- 52 ;

ne
ng

53. Foto copy Kwitansi dari Rumah Sakit MH Thamrin tanggal 14 Juni 2011,
bukti P/TR- 53 ;

do
gu

54. Foto copy Kwitansi dari Rumah Sakit MH Thamrin tanggal 15 Juni 2011,
bukti P/TR- 54 ;
55. Foto copy Kwitansi dari Rumah Sakit MH Thamrin tanggal 15 Juni 2011,
In
A

bukti P/TR- 55 ;
56. Foto copy Kwitansi dari Rumah Sakit MH Thamrin tanggal 16 Juni 2011,
ah

lik

bukti P/TR- 56 ;
57. Foto copy Kwitansi dari Rumah Sakit MH Thamrin tanggal 16 Juni 2011,
m

ub

bukti P/TR- 57 ;
58. Foto copy Kwitansi dari Rumah Sakit MH Thamrin tanggal 17 Juni 2011,
ka

bukti P/TR- 58 ;
ep

59. Foto copy Kwitansi dari Rumah Sakit MH Thamrin tanggal 17 Juni 2011,
ah

bukti P/TR- 59 ;
R

es
M

Hal 88 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 88
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
60. Foto copy Kwitansi dari Rumah Sakit MH Thamrin tanggal 18 Juni 2011,

R
bukti P/TR- 60 ;

si
61. Foto copy Kwitansi dari Rumah Sakit MH Thamrin tanggal 18 Juni 2011,

ne
ng
bukti P/TR- 61 ;
62. Foto copy Kwitansi dari Rumah Sakit MH Thamrin tanggal 19 Juni 2011,
bukti P/TR- 62 ;

do
gu 63. Foto copy Kwitansi dari Rumah Sakit MH Thamrin tanggal 20 Juni 2011,
bukti P/TR- 63 ;

In
A
64. Foto copy Kwitansi dari Rumah Sakit MH Thamrin tanggal 20 Juni 2011,
bukti P/TR- 64 ;
ah

65. Foto copy Kwitansi dari Rumah Sakit MH Thamrin tanggal 21 Juni 2011,

lik
bukti P/TR- 65 ;
66. Foto copy Kwitansi dari Rumah Sakit MH Thamrin tanggal 21 Juni 2011,
am

ub
bukti P/TR- 66 ;
67. Foto copy Kwitansi dari Rumah Sakit MH Thamrin tanggal 21 Juni 2011,
ep
bukti P/TR- 67 ;
k

68. Foto copy Kwitansi dari Rumah Sakit MH Thamrin tanggal 22 Juni 2011,
ah

bukti P/TR- 68 ;
R

si
69. Foto copy Kwitansi dari Rumah Sakit MH Thamrin tanggal 23 Juni 2011,
bukti P/TR- 69 ;

ne
ng

70. Foto copy Surat Rujukan dari Rumah Sakit MH Thamrin Tanggal 23 Juni
2011, bukti P/TR- 70 ;

do
gu

71. Foto copy Statement of account dari Rumah Sakit MH Thamrin tanggal 23
Juni 2011, bukti P/TR- 71 ;
72. Foto copy Kwitansi dari Rumah Sakit Thamrin tanggal 24 Juni 2011,
In
A

bukti P/TR- 72 ;
73. Foto copy Kwitansi dari Rumah Sakit Mh Thamrin tanggal 24 Juni 2011,
ah

lik

bukti P/TR- 73 ;
74. Foto copy Kwitansi dari Rumah Sakit Mh Thamrin tanggal 25 Juni 2011,
m

ub

bukti P/TR- 74 ;
75. Foto copy Kwitansi dari Rumah Sakit Mh Thamrin tanggal 25 Juni 2011,
ka

bukti P/TR- 75 ;
ep

76. Foto copy Statement of account dari Rumah sakit Thamrin tanggal 26 Juni
ah

2011, bukti P/TR- 76 ;


R

es
M

Hal 89 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 89
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
77. Foto copy Kwitansi dari Rumah Sakit Thamrin tanggal 26 Juni 2011,

R
bukti P/TR- 77 ;

si
78. Foto copy Kwitansi dari Rumah Sakit Thamrin tanggal 26 Juni 2011,

ne
ng
bukti P/TR- 78 ;
79. Foto copy Catatan Pasien Pindah Unit dari Rumah Sakit MH Thamrin
tanggal 26 Juni 2011, bukti P/TR- 79 ;

do
gu 80. Foto copy Surat Pengantar Rawat Inap dari Rumah Sakit Pelni tanggal 26
Juni 2011, bukti P/TR- 80 ;

In
A
81. Foto copy Surat Pernyataan penanggung jawab pasien ICU partikelir)
tanggal 26 Juni 2011, bukti P/TR- 81 ;
ah

82. Foto copy Kwitansi dari Rumah Sakit Pelni tanggal 26 Juni 2011, bukti

lik
P/TR- 82 ;
83. Foto copy Kwitansi dari Rumah Sakit Pelni tanggal 28 Juni 2011, bukti
am

ub
P/TR- 83 ;
84. Foto copy Rincian Biaya sementara pasien Instalasi Rawat Inap sari
ep
Rumah Sakit Pelni tanggal 28 Juni 2011, bukti P/TR- 84 ;
k

85. Foto copy Kwitansi dari Rumah Sakit Pelni tanggal 29 Juni 2011, bukti
ah

P/TR- 85 ;
R

si
86. Foto copy Pemeriksaan CT.Scan dalam bentuk photo dari RS Pelni,
tanggal 30 Juni 2011, bukti P/TR- 86 ;

ne
ng

87. Foto copy Kwitansi dari Rumah Sakit Pelni tanggal 11 Juli 2011, bukti
P/TR- 87 ;

do
gu

88. Foto copy Kwitansi dari Rumah Sakit Pelni tanggal 11 Juli
2011, bukti P/TR- 88 ;
89. Foto copy Kwitansi dari Rumah Sakit Pelni tanggal 13 Juli 2011,
In
A

bukti P/TR- 89 ;
90. Foto copy Kwitansi dari Rumah Sakit Pelni tanggal 15 Juli 2011,
ah

lik

bukti P/TR- 90 ;
91. Foto copy Charge Slip Apotik dari Apotik Rumah Sakit Pelni
m

ub

tanggal 15 Juli 2011, bukti P/TR- 91 ;


92. Foto copy Hasil Laboratory Report dari RS Pelni tanggal 23 juli
ka

2011, bukti P/TR- 92 ;


ep

93. Foto copy Kwitansi dari Rumah Sakit Pelni tanggal 25 Juli 2011,
ah

bukti P/TR- 93 ;
R

es
M

Hal 90 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 90
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
94. Foto copy Hasil Laboratory Report dari RS Pelni tanggal 26 juli

R
2011, bukti P/TR- 94 ;

si
95. Foto copy Hasil Ultra Sonografi (USG) dari RS Pelni tanggal 26

ne
ng
Juli 2011, bukti P/TR- 95 ;
96. Foto copy Hasil Ultra Sonografi (USG) dari RS Pelni tanggal 28
Juli 2011, bukti P/TR- 96 ;

do
gu 97. Foto copy Kwitansi dari Rumah Sakit Pelni tanggal 28 Juli 2011,
bukti P/TR- 97;

In
A
98. Foto copy Kwitansi dari Rumah Sakit Pelni tanggal 31 Juli 2011,
bukti P/TR- 98;
ah

99. Foto copy Kwitansi dari Rumah Sakit Pelni tanggal 31 Juli 2011,

lik
bukti P/TR- 99;
100. Foto copy Hasil Pemeriksaan CT.Scan dalam bentuk photo dari RS
am

ub
Pelni tanggal 1 Agustus 2011, bukti P/TR- 100 ;
101. Foto copy Hasil LaboratoryReport dari RS Pelni tanggal 2 Agustus
ep
2011, bukti P/TR- 101 ;
k

102. Foto copy Laporan Operasi dari Rumah Sakit Pelni tanggal 2
ah

Agustus 2011, bukti P/TR- 102 ;


R

si
103. Foto copy kwitansi dari Apotik Maju Pasar Pramuka, tanggal 3
Agustus 2011, bukti P/TR- 103;

ne
ng

104. Foto copy hasil laboratory Report dari RS Pelni tanggal cetal 3
Agustus 2011, bukti P/TR- 104;

do
gu

105. Foto copy hasil laboratory Report dari RS Pelni tanggal cetal 4
Agustus 2011, bukti P/TR- 105;
106. Foto copy kwitansi dari Rumah Sakit Pelni tanggal 4 Agustus 2011,
In
A

bukti P/TR- 106 ;


107. Foto copy Charge Slip Apotik dari Apotik Rumah Sakit zpelni
ah

lik

tanggal 4 Agustus 2011, bukti P/TR- 107 ;


108. Foto copy Laporan Hispatologi dari RS Pelni tanggal 4 Agustus
m

ub

2011, bukti P/TR- 108


109. Foto copy hasil laboratory Report dari RS Pelni tanggal cetal 6
ka

Agustus 2011, bukti P/TR- 109;


ep

110. Foto copy hasil laboratory Report dari RS Pelni tanggal cetal 6
ah

Agustus 2011, bukti P/TR- 110 ;


R

es
M

Hal 91 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 91
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
111. Foto copy hasil laboratory Report dari RS Pelni tanggal cetal 7

R
Agustus 2011, bukti P/TR- 111 ;

si
112. Foto copy hasil laboratory Report dari RS Pelni tanggal cetal 8

ne
ng
Agustus 2011, bukti P/TR- 112 ;
113. Foto copy hasil laboratory Report dari RS Pelni tanggal cetal 10
Agustus 2011, bukti P/TR- 113 ;

do
gu 114. Foto copy hasil laboratory Report dari RS Pelni tanggal cetal 12
Agustus 2011, bukti P/TR- 114 ;

In
A
115. Foto copy kwitansi dari Rumah Sakit Pelni tanggal 15 Agustus 2011,
bukti P/TR- 115 ;
ah

116. Foto copy kwitansi dari Rumah Sakit Pelni tanggal 19 Agustus 2011,

lik
bukti P/TR- 116;
117. Foto copy Charge Slip Apotik dari Apotik Rumah Sakit Pelni
am

ub
tanggal 25 Agustus 2011, bukti P/TR- 117;
118. Foto copy kwitansi dari Rumah Sakit Pelni tanggal 25 Agustus 2011,
ep
bukti P/TR- 118;
k

119. Foto copy Surat Rincian Biaya kesehatan pasien Instalasi rawat
ah

inap dari Rumah sakit Pelni tanggal 6 September 2011, bukti P/TR- 119;
R

si
120. Foto copy Surat rujukan dari Blud Puskesmas Kecamatan
Cengkareng tanggal 20 Oktober 2011, , bukti P/TR- 120 ;

ne
ng

121. Foto copy kwitansi dari Rumah Sakit Pelni tanggal 8 Nopember
2011, bukti P/TR- 121 ;

do
gu

122. Foto copy kwitansi dari Rumah Sakit Pelni tanggal 9 Nopember
2011, bukti P/TR- 122 ;
123. Foto copy kwitansi dari Rumah Sakit Pelni tanggal 15 Nopember
In
A

2011, bukti P/TR- 123 ;


124. Foto copy Charge Slip Apotik dari Apotik Rumah Sakit Pelni, tanggal
ah

lik

15 Nopember 2011, bukti P/TR- 124 ;


125. Foto copy kwitansi dari Rumah Sakit Pelni tanggal 15 Nopember
m

ub

2011, bukti P/TR- 125 ;


126. Foto copy kwitansi dari Rumah Sakit Pelni tanggal 17 Nopember
ka

2011, bukti P/TR- 126 ;


ep

127. Foto copy Pemeriksaan Ultrasonografi (USG)dari Rumah Sakit


ah

Perli, tanggal 15 Nopember 2011, bukti P/TR- 127 ;


R

es
M

Hal 92 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 92
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
128. Foto copy kwitansi dari Rumah Sakit Pelni tanggal 27 Desember

R
2011, bukti P/TR- 128;

si
129. Foto copy kwitansi dari Rumah Sakit Pelni tanggal 14 Juni 2012,

ne
ng
bukti P/TR- 129;
130. Foto copy Surat keterangan dari SDN Rawa Buaya 04 Petang
tanggal 18 Pebruari 2016, bukti P/TR- 130;

do
gu 131. Foto copy Daftar gaji guru-guru dan karyawan honorer SDN Rawa
Buaya 04 Petang bulan Januari 2016, tanggal 18 Januari 2016, tanggal 18

In
A
Pebruari 2016, bukti P/TR- 131 ;
132. Foto copy kwitansi dari Rumah Sakit Pelni, tanggal 20 Pebruari
ah

2016, bukti P/TR- 132 ;

lik
133. Foto copy Operasi pengambilan Kain Kassa dan Pemotongan
Usus di RS Pelni , bukti P/TR- 133 ;
am

ub
134. Foto copy Surat Permohonan Rekam Medis dari LBH Street
Lawyer tanggal 15 Agustus 2016, bukti P/TR- 134 ;
ep
135. Foto copy Kronologis Pasien dari Rumah Sakit Pelni, tanggal 25
k

Agustus 2016, bukti P/TR- 135 ;


ah

136. Foto copy pernyataan dibawah sumpah/Affidavit), sesuai asli, Bukti


R

si
bukti P/TR-136
137. dan Keping VCD , bukti P/TR-136.a ;

ne
ng

Bukti berupa Foto copy tersebut telah diberi meterai cukup dan telah pula
dilegalisasi di Pengadilan Negeri Jakarta Barat dan telah dicocokkan dengan
aslinya dan sesuai kecuali bukti P.TR-1, 2, 3,40,84, dan 119 yang

do
gu

dicocokkan copynya, P/RT-76, 92, 94, 96,101, 105, 108, 110,111, 112, 113
dan 114 sesuai dengan Print out ;
Menimbang, bahwa selain bukti surat, Penggugat telah juga
In
A

mengajukan saksi-saksi yang dibawah sumpah menerangkan pada pokoknya


sebagai berikut :
ah

lik

1. Saksi AINUN (disumpah) :

- Saksi kenal dengan Penggugat dan saksi tidak tahu


m

ub

dengan Tergugat I sampai dengan Terfgugat IV.


ka

- Saksi tidak tahu ada hubungan apa antara Penggugat


ep

dengan Tergugat I s/d Tergugat IV karena tidak mengikuti waktu


operasi.
ah

es
M

Hal 93 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 93
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Waktu itu ibu Penggugat memnta tolong ke saksi untuk

R
dicarikan rumah sakit lain untuk merawat Penggugat lalu saksi

si
mencarikan, kata ibu Penggugat ada pendarahan kemudan

ne
ng
dibawa ke RS Thamrin Salemba.Dari RS Thamrin diantar pakai
ambulan ke RS Pelnni saksi menunggu di UGD lalu dikirim ke
ACC keadaan kedasaran lurus, oasang cateter, gelisah, saksi

do
gu melhat keadaan Penggugat kemudian di ACC saksi melihat
dengan Dr.Sarjono kemudian Penggugat dirawat 5 hari keadaan

In
A
makin membaik lalu pulang dan alat yang dipasang sudah
dicabut.
ah

lik
- Seminggu kemudian Penggugat control ibu Penggugat
bilang lukanya main membengkak, waktu awal diperiksa di UGD
ada benjol di perut, luka sedikit,Saran Dr.Suci dan Dr.Parmanto
am

ub
dianjurkan untuk dirawat lagi tetapi Penggugt tidak mau lalu
disarankan untuk dikompres.
ep
k

- Tidak lama lagi Penggugat datang lagi (opname lagi) yang


ah

terjadi Penggugat dirawat kemudian Penggugat di USG hasilnya


R

si
ada sesuatu dalam perutnya kata Dr.Parmanto perintahkan
untuk dioperasi malam itu saksi menyaksikan dimeja operasi, ada

ne
ng

kasa, usus sudah rusak anyak nanah, usus dipotong kemudian


oleh Dr disuruh difoto, saksi ijin untuk mengambil kain kasa dan
kkasa itu ada di Polda.Saksi membenarkan untuk bukti P-95

do
gu

(Penggugat di USG).
In
A

- Saksi benarkan bukti P-100.


ah

- Bukti 133, saksi yang foto waktu dimeja operasi.


lik

- Paska operasi Pengggat sering control bekas operasi, dan


m

syaratnya juga, waktu masuk keadaan Penggugat suara serak,


ub

dari RS Thamrin diserahkan ke Bag Syaraf, Penggugat dirawat


ka

dirujuk ke penyakit dalam, syaraf,, kebidanan, sebelumnya tidak


ep

sakit struk.
ah

es
M

Hal 94 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 94
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Saksi jarang ketemu dengan Penggugat, di RS Pelni

R
Penggugat mengeluarkan biaya sendiri, saksi tahu masalah

si
pembayaran di RS Pelni.

ne
ng
- Ayah saksi suruh saksi besuk ke Penggugat, saksi besuk
Penggugat di RS Thamrin, ibu Penggugat telepon kalau

do
gu Penggugat masuk di ACu, kata ibunya suruh cari ke RS lain
kemudian saksi sarankan ke RS Pelni. Selama di RS Pelni di
ACu 5 hari saksi yang merawat.

In
A
- Kasa saksi yang simpan atas ijin Dr, oleh Dr.diajurkan
untuk disimpan, hari itu dan malam itu juga. + 1 tahun kasa itu
ah

lik
saksi simpan.

- Ketika Penggugat hamil saksi jarang ketemu, tahnya


am

ub
Penggugat hamil ke II dioperasi.

- Saksi tidak pernah ketemu Penggugat waktu di RS


ep
Anggrek, karena SPKM sudah mau selesai kata ibunya maka
k

harus dipindah ke partikelir dan bertemu dengan saksi kebetulan


ah

saksi kerja di RS Pelni.


R

si
- Kondisi Penggugat: Drop, kesadaran menurun, glisah,

ne
ng

tindakan ke ACU, keadaan membaik lalu dipindahkan ke


perawatan biasa.

do
- Waktu di UGD keadaan ada benjolan 10 cm, tidak ada
gu

pendarahan, setelah dirawat di Pelni dan pulang kemudian


kembali lagi pas dibuka ada nanah.
In
A

- Saksi kerja di RS Pellni, saksi tidak ada surat tugas dari


RS Pelni, saksi datang atas kesadaran sendiri dan diminta oleh
ah

lik

keluarga Penggugat.

- Waktu Penggugat datang ke Pelni untuk control


m

ub

kelurahannya gagal napas, ada benjolan, tidak ada pendarahan.


ka

- Laporan di RS Thamrin saksi lupa apa pernah dirawat di


ep

RS Anggrek Mas, suat pengantar dari RS Thamrin dan Resume


RS Pelni saksi tidak baca dan untuk bukti P-79 saksi pernah lihat
ah

itu benar.
R

es
M

Hal 95 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 95
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Untuk bukti P-135 (mengenai resume dari RS Pelni) saksi

R
baru saja baca dan dibenarkan.

si
- Waktu Penggugat datang ke RS Pellni pakai ambulance

ne
ng
dari RS Thamrin Salemba, saksi ada di ruang Acu, saksi lupa apa
diserahkan ke UGD apa tidak.

do
gu - Penyakit Penggugat sebelumnya saksi saksi tidak tahu,
yang saksi tahu biaya sudah habis ibunya minta dicarikan ke
rumah sakit lain.Saksi perawat di RS Pelni di bagian Acu,

In
A
- Saksi tahu Penggugat dirawat di Acu di RS Thamrin
kemudian dirawat diruang biasa kemudian di ACU lagi.
ah

lik
2. Saksi HJ.DJUBAIDAH :( Tidak disumpah) :
am

ub
- Saksi kenal dengan Penggugat karena Saksi adalah ibu
kandung Penggugat dan saksi tahu Tergugat II ;

- Awalnya Pengggugat datang ke RS Anggrek Mas dengan


ep
k

maksud untuk control kehamilan, saksi tunggu Penggugat tidak


ah

keluar dari ruangan Dr maupun suster tidak ada pemberitahuan


R

si
untuk operasi, Penggugat sudah ada diruang operasi dan minta
persetujuan operasi, yang minta suster dari RS Anggrek Mas dan

ne
ng

tanda tangan itu dibenarkan.

- Waktu tanda tangan saksi tidak melihat ada tulisan apa

do
gu

tidak, begitu anak lahir disesar jam 12.00 Wib malam


Penggugat
In
A

pendarahan hebat saksi ngintip di jendela kemudian pengugat


minta orang tuanya suruh masuk lalu saksi dan suami sasi
masuk, Dr.Sanusi minta untuk diangkat Rahim supaya
ah

lik
m

ub

pendarahannya berhenti tapi perut Penggugat sudah buncit,


waktu saksi tanya apa ditempat yang sama, Dr.bilang ya ditempat
ka

yang sama kemudian saksi bilang kalau yang terbaik untuk anak
ep

saksi ya silahkan kemudian Dr.Sanusi minta tanda tangan untuk


ah

angkat Rahim kemudian operasi angkat Rahim dilakukan.


R

es
M

Hal 96 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 96
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Saksi ketemu Dr.Sanusi sekitar habis magrib disarankan

R
supaya dirujuk ke RS Thamrin. Dan disuruh siapkan uang

si
Rp.20.000.000,- untuk uang muka di RS Thamrin. Tapi saksi

ne
ng
Cuma dapat uang Rp.9.000.000,-

3. Saksi MARDIANA (tidak disumpah) :

do
gu - Saksi kenal dengan Penggugat karena saksi adalah
saudara kandung Penggugat dan saksi tidak kenal dengan
Tergugat I s/d IV ) ;

In
A
- Saksi tahu bkti T.II-26 : waktu mengabil bayi disuruh buat
pernyataan, benar surat pernyataan itu saksi yang buat, hari
ah

lik
minggu saksi ambil bayi Marisa. Waktu ambil bayi lancer-lancar
saja tidak ada kesulitan,
am

ub
- Saksi tidak tahu berapa besaran tagihan tersebut.

4. Saksi HJ.SITI MULYATI YAKUB, S.PD :( disumpah) :


ep
k

- Saksi kenal dengan Penggugat tapi tidak ada hubungan


ah

keluarga, saksi tahu TergugatI, Tergugat II, Tergugat III dan


R

si
Tergugat IV.

- Pekerjaan saksi sebagai Kepala Sekolah SD Rawa Buaya

ne
ng

10 petang.

- Yang saksi ketahui padasaat saksi besuk di RS Pelni

do
gu

dalam keadaan koma tahun 2011, saksi kenal dengan


Penggugat sejak tahun 1983, bertetangga.Penggugat pernah
In
A

kerja ditempat SD Rawa Buaya 10 petang tahun 208 sampai


kejadian, keadaan Penggugat waktu itu sehat-sehat saja,
Penggugat bekerja sebagai pembantu TU.
ah

lik

- Saat saksi besuk di RS Thamrin tahun 2011 Penggugat


dalam keadaan koma, di ruang ICu, keadaan ngorok,kondisi
m

ub

sakit keras, Penggugat ada di RS Thamrin selama 2 bulan.


ka

- Setahu saksi Penggugat control lagi dan dibawa ke RS


ep

Pelni saksi besuk kondisi seperti itu, habis pulang dari rumah
ah

sakit suka kambuh juga, pernah struk.


R

es
M

Hal 97 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 97
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Yang saksi ketahui Penggugat pingsa terus stru, mulut

R
tidak bisa omong terus diterapi di alternative tetapi suka

si
kambuh, kaki tidak bisa jalan.

ne
ng
- Penggugat sebagai tenaga honor dengan gaji
Rp.500.000,-/perbulan dan sekarang masih honor.

do
gu - Jarak rumah saksi dengan Penggugat dekat 100 M, saksi
tidak ke RS. Anggrek, kondisi yang di RS Anggrek saksi tidak
tahu, waktu melahirkan anak I, saksi tidak ada disitu dan saksi

In
A
tidak besuk di RS waktu itu.

- Penggugat dibayar dengan uang BOS sekarang sesuai


ah

lik
dengan UMR, saksi dengar kalau Penggugat pingsan
dirumahnya.
am

ub
- Saksi kenal dengan suami Penggugat,

- Padasaat ke RSThamrin suaminya masih ada, setahu


ep
k

saksi suaminya sudah tidak ada.


ah

- Kondisi secara fisik Penggugat lemah.


R

si
- Penggugat tidak masuk kerja karena sakit, katanya habis
operasi melahirkan begitu saksi besukdi RS Thamrin

ne
ng

Penggugat kondisi ngorok, di RS Pelni Penggugat ada di ICU.

- Suami Penggugat tidak disitu lagi pas ketemu di RS

do
gu

Thamrin saja, pada saat mengurus obat-obatan. Saksi tidak


tahu apa penyebabnya.
In
A

5. Saksi TUTIK SURYANI AMK (Disumpah) :

- Saksi kenal dengan Penggugat saat operasi dan tidak


ah

lik

ada hubungan keluarga dengan dengan Penggugat, saksi


tidak kenal dengan Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III dan
m

ub

tergugat IV.

- Saksi kerja di RS Pelni dari Juli 1984 sebagai supervise


ka

kamar bedah, betul saksi pernah menerima pasien bernama


ep

Wahyuningsih, laporatomi operasi buka perut.


ah

- Yang saksi ketahui saat operasi saksi melihat kain kasa


R

es

dalam perut dan dikeluarkan, yang dioperasi bagian depan.


M

Hal 98 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 98
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Saksi tidak mebuat laporan operasi, saksi lupa tindakan

R
apa yang dilakukan oleh Dr.Hengky, saat operasi

si
didokumentasikan oleh suszter Ainun, benar foto yang

ne
ng
diperlihatkan oleh Penggugat dan yang dioperasi saat itu
Wahyuningsih.

do
gu - Saksi sebagai superfisi bedah , kepala seksi, RS Pelni
terima pasien dari kiriman RS Luar, saksi tidak tahu atas
perintah siapa, pada waktu masuk ke RS Pelni bukan sebagai

In
A
pasien RS Pelni.

- Kalau ada temuan tumor pasien diserahkan ke bagian


ah

lik
patologi, yang ditemukan kasa makanya pasien tidak
diserahkan ke bagian patologi.
am

ub
6. Saksi NURYATI : (disumpah) :

- Saksi kenal dengan Penggugat saat operasi dan tidak


ep
hubungan keluarga dengan Penggugat, saksi tidak kenal
k

dengan Tergugat I, TergugatII, Tergugat III dan Tergugat IV.


ah

R
- Saat itu tidak ada brifing, Dr.yang operasi Dr.Hengky, saksi

si
melihat kasa/binghas/kain kasa lebih tebal/besar. pada saat itu

ne
ng

letaknya agak tersembunyi (benjolan) ternyata kain kasa.


Saksi lihat kasawarnanya campur nanah, darah. Saksi lupa
apa ada usus yang dipotong yangsaksi lihat hanya kasanya

do
gu

saja.

- Saksi tidak membuat laporan Operasi, saksi pernah


In
A

melihat bukti P-102, saksi lupa tindakan apa yang


dilakukan
ah

lik

Dr.Hengky, Suster Ainun yang mendokumentasikan, foto yang


diperlihatkan oleh Penggugat dibenarkan.
m

ub

- Benar ada operasi atas nama Wahyuningsih, awalnya


pasien ada tumor, waktu di USG saksi tidak tahu, waktu
ka

ep

dioperasi saksi baru tahu.

- Saksi ingatnya ya kasa saja.


ah

es
M

Hal 99 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 99
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Saksi pernah diperiksa di polisi dan keterangannya BAP

R
itu benar.

si
- Kalau kain kasa saksi ingat, kasa dipegang suster Ainun

ne
ng
saksi tidak tahu, benar tidak adaSOP mengenai penemuan
kasa dibawa kemana.

do
gu 7.

-
Saksi RICHANA PURBA (disumpah) :

Ssksi kenal dengan Penggugat saat operasi, saksi tidak

In
A
kenal dengan Tergugat I, II, III dan IV.

- Saksi bekerja di RS Pelni sejak tahun 1980 dibagian


ah

lik
Anastesi (bnagian bius), selama operasi pasien di bius, saksi
tidak membuat laporan operasi (bukti P-102).
am

ub
- Tugas saksi adalah rawat bedah, SAnastesi, perawat
superfisi bedah. Sebelum operasi pembiusan dicek melalui
monitor, sebelum dilakukan operasi saksi tidak tahu apa
ep
k

keluarga dipanggil apa tidak, saksi tidak yang melihat foto-


ah

foto saat operasi. Setelah ditemukan hasil operasi dibawa


R
kemana itu ada SOPnya, Dokter bilang ada kasa, kalau ada

si
tumor pasien diserahkan ke bagian patologi, sesuai SOP

ne
ng

temuan tersebut diperlihatkan kepada keluarga pasien, kasa


tersebut dibawa kemana saksi tidak tahu, barang tersebut
tidak boleh dibawa pulang. Tidak ada SOP nya.

do
gu

8. SAKSI AHLI : YUSUF SHOFIE,SH.MH (disumpah) :

- Hubungan antara RS dengan pasien/Dokter tunduk pada


In
A

Hukum Perdata, hubungan Dokter dengan pasien menyangkut


perjanjian kontrak Tera putih/control penyembuhan, semua
ah

lik

transaksi adalah ruang lingkupnya. UU No.8/UU Perlindungan


konsumen.
m

ub

- Konsumen selaku orang mendapat jasa yang tidak dapat


diperjual belikan (RS, pasien).konsumen itu membeli. Contoh
ka

ep

orang beli apartemen.

- Terjadi kontrak terapetik saat lahir secara lisan.


ah

- Hak konsumen jiwa,


es
M

Hal 100 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 100
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Teraputih terjadi saat konsumen menyatakan Ya, secara

R
lisan tidak tertulis.Hak konsumen melakukan pembayaran ,

si
tenaga adalah Dokter.

ne
ng
- BIla pasien dimasukan indoskop ada resikonya,
alattersebut dimasukkan lewat anus. Informasi dari Dokter ke

do
gu pasien harus sejelas-jelasnya karena memasukkan barang
ketubuh pasien itu adalah milik pasien.

- Konsumen dan pelaku kedudukannya sejajar ketika

In
A
Dokter menjelaskan kepada pasien, pasien mempercayakan
kepada Dokter. Yang dinilai adalah dip roses penyembuhan.
ah

lik
- Dokter yang dinilai adalah kemampuan rata-rata,
pekerjaan tidak boleh diukur oleh Ahli, Dokter adalah tenaga
am

ub
kesehatan sendiri, contohnya :kalau suster memasukkan infuse
itu tidak bisa bertindak sendiri karena dia lakukan atas perintah
ep
atau arahan Dokter.Dokter adalah profesi dia kerja tidak
k

diperintah lain dengan Rumah Sakit (ada pekerja). Apabila pasien


ah

ada dirujuh ke RS A pindah ke RS B lalu ke Rs C itu hanya


R

si
secara tehnisnya saja.

- Rumah sakit bisa diminta tanggung jawabnya, ini terjadi

ne
ng

dimana, di Rumah Sakit yang mana.Kewajiban pembuktian ada


di para pihak, pembuktian negative lebih sulit daripada yang

do
gu

positif.

- pembuktian berbalik adalah Tergugatlah yang


In
A

membuktikan, konsumen wajib menyimpan bukti setor,

- Apabila pasien tidak sadar bisa yang memberikan


ah

lik

persetujuan keluarga/ orang terdekat dalam kondisi tertentu.


Tujuan Dokter melakukan pengobatan menuju penyembuhan.
m

ub

- Menurut kontrak teraputih pelaku usaha bisa dikatakan


melanggar hukum bila kontrak sudah dipenuhi, system
ka

pembuktian berbalik.
ep

- Medical Record ada di Rumah Sakit, apabila ada kasus


ah

yang diproses kepidana dan diajukan ke Perdata


R

penyelesaiannya sepengetahuan ahli itu adalah kasuistis.


es
M

Hal 101 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 101
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Tindakan medis harus dilakukan dengan persetujuan

R
konsumen/yang bersangkutan kecuali dalam keadaan darurat.

si
Kalau konsumen sadar tidak boleh diwakilkan untuk melakukan

ne
ng
persetujuan, resume medis adalah milik Rumah Sakit. Isinya milik
konsumen.posisi konsumen lemah harus ada pembuktian
berbalik.

do
gu - Bila konsumen sadar tetapi persetujuan diwakilkan orang
lain boleh dituntut secara hukum.

In
A
- Kontrak teraputih unsure pembayaran yang tidak bisa
dijual lagi, kalaupun gratis tetap ada pihak lain yang bayar.
ah

lik
Prodeo, mahluk hidup lainpun masuk dalam kontrak teraputih,
menurut ahli transaksi tidak harus membayar.
am

ub
Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil bantahannya, para
tergugat juga telah mengajukan bukti surat berupa :
ep
BUKTI TERGUGAT I :
k
ah

1. Fotocopy Ijazah Kedokteran Tergugat I Tanggal 30 April 1977 yang


R
diterbitkan oleh Universitas Udayana Fakultas Kedokteran Denpasar

si
Bali sesuai aslinya, Bukti T.I-1

ne
ng

2. Fotocopy keterangan keahlian Tergugat I mengenai Obtstetri dan


Ginekologi Tanggal 11 Desember 1985 yang diterbitkan oleh

do
Universitas Sumatera Utara, sesuai aslinya,. Bukti T.I-2 ;
gu

3. Fotocopy Surat Tanda Registrasi Dokter, Nomor : 1211301211000705


atas nama SANUSI yang dikeluarkan tanggal 16 September 2011, yang
In
A

berlaku dari tanggal 9 Februari 2011 – 9 Februari 2016, sesuai aslinya,


Bukti T.I-3;
ah

lik

4. Fotocopy Sertifikat Kompetensi Kolegium Obstetri dan Ginekologi


Indonesia, yang dikeluarkan oleh Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi
m

ub

Indonesia (POGI) tertanggal 12 September 2011, sesuai aslinya,


Bukti T.I-4 ;
ka

ep

5. Fotocopy Surat izin praktik (SIP) Dokter dengan nomor :


1.2.01.3174.2159/35006/02.16.2 yang ditetapkan pada tanggal 10
ah

November 2011 oleh Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta


R

es

Barat sesuai aslinya, Bukti T.I-5 ;


M

Hal 102 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 102
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
6. Fotocopy Buku Daftar Pasien-pasien yang berkonsultasi kehamilan dan

R
USG di klinik UNIT Basmol RSB ANGGREK Jl. Basmol Raya No.153

si
(Dekat Taman Kota) Kembangan Utara, Kembangan, Jakarta Barat, dari

ne
ng
tanggal 29 April 2011 sampai dengan tanggal 20 Mei 2011 sesuai
aslinya, Bukti T.I-6 ;

do
gu 7. Fotocopy Kartu Keluarga Berencana RSB Anggrek Mas Unit Basmol,
atas nama Penggugat Ny. Wahyuningsih umur 23 tahun sesuai aslinya,
Bukti T.I-7 ;

In
A
8. Fotocopy berupa pengkajian asuhan kebidanan dan kandungan atas
nama Penggugat pada tanggal 18 Mei 2011 pukul 22.00, nomor medis:
ah

lik
00.15-83 sesuai aslinya, Bukti T.I-8 ;

9. Fotocopy Report klinik ginekologi tertanggal 18 Mei 2011, sesuai


am

ub
aslinya, Bukti T.I-9 ;

10. Fotocopy Formulir Indikasi Sectio Caesaria Penggugat Nomor Medis


ep
001583 tanggal 19 Mei 2011 sesuai aslinya Bukti T.I-10 ;
k
ah

11. Fotocopy Pernyataan Persetujuan Tindakan Medis section caesaria


R
(operasi ceaser) , pada tanggal 18 Mei 2016 yang ditandatangani oleh

si
HJ. Djubaidah sesuai aslinya, Bukti T.I-11 ;

ne
ng

12. Fotocopy Laporan Pembedahan atas nama Penggugat tanggal 19 Mei


2011 sesuai aslinya, Bukti T.I-12 ;

do
gu

13. Fotocopy Pemakaian Kasa +Alat pada tanggal 19 Mei 2011 atas nama
Penggugat sesuai aslinya, Bukti T.I-13 ;
In
A

14. Fotocopy surat Keterangan Lahir Nomor 383/SKK/V/2011 pada tanggal


19 Mei 2011 yang dikeluarkan oleh Rumah Sakit Bersalin Anggrek Mas
dan ditanda tangani oleh Tergugat I sesuai aslinya, Bukti T.I-14 ;
ah

lik

15. Fotocopy perjalanan penyakit perintah Dokter & Pengobatan atas nama
Penggugat pada tanggal 19 Mei 2011 sesuai aslinya, Bukti T.I-15 ;
m

ub

16. Fotocopy Pengkajian Keperawatan Bayi atas nama Penggugat pada


ka

tanggal 19 Mei 2011 sesuai aslinya, Bukti T.I-16 ;


ep

17. Fotocopy Pernyataan Persetujuan Tindakan Medis, untuk dilakukan


ah

tindakan medis berupa Histrektomi (pengangkatan Rahim), pada


R

tanggal 19 Mei 2011 sesuai aslinya, Bukti T.I-17 ;


es
M

Hal 103 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 103
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
18. Fotocopy Laboratorium Klinik RSB Anggrek Mas atas nama Penggugat,

R
pada tanggal 18 Mei 2011 sesuai aslinya, Bukti T.I-18 ;

si
19. Fotocopy Laboratorium Klinik RSB Anggrek Mas atas nama Penggugat,

ne
ng
pada tanggal 19 Mei 2011 sesuai aslinya, Bukti T.I-19 ;

20. Fotocopy Laporan Pembedahan tanggal 19 Mei 2011 sesuai aslinya,

do
gu 21.
Bukti T.I-20 ;

Fotocopy Laboratorium Klinik RSB Anggrek Mas atas nama Penggugat,

In
pada tanggal 19 Mei 2011 sesuai aslinya, Bukti T.I-21 ;
A
22. Fotocopy Permintaan Darah untuk Transfusi pada tanggal 19 Mei 2011
ah

lik
atas nama Penggugat sesuai aslinya, Bukti T.I-22 ;

23. Fotocopy Bukti Pemberian Darah dari Palang Merah Indonesia (PMI)
am

ub
pada tanggal 19 Mei 2011 sebanyak 7 (tujuh) kantong darah golongan
darah O sesuai aslinya, Bukti T.I-23 ;

24. Fotocopy Pemakaian Kasa +Alat pada tanggal 19 Mei 2011 atas nama
ep
k

Penggugat untuk tindakan hysterektomi/Pengangkatan rahim sesuai


ah

aslinya, Bukti T.I-24 ;


R

si
25. Fotocopy Kartu Anestesi atas nama Penggugat pada tanggal 19 Mei
2011, sebelum section caesaria (operasi ceaser) sesuai aslinya, Bukti

ne
ng

T.I-25 ;

do
gu

26. Fotocopy Daftar Pemakaian Alat/Obat di Bagian Bedah atas nama


Penggugat pada tanggal 19 Mei 2011, pasca section caesaria (operasi
In
A

ceaser) sesuai aslinya, Bukti T.I-26 ;

27. Fotocopy Daftar Pemakaian Alat/Obat di Bagian Bedah atas nama


ah

lik

Penggugat pada tanggal 19 Mei 2011, pasca hysterektomi /operasi


pengangkatan Rahim sesuai aslinya, Bukti T.I-27 ;
m

ub

28. Fotocopy Kurva Harian Pasien Rawat Inap atas nama Penggugat dari
tanggal 18 Mei 2011 sampai dengan tanggal 19 Mei 2011 sesuai
ka

aslinya, Bukti T.I-28 ;


ep

29. Fotocopy Monitor Pasien Rawat Inap, atas nama Penggugat, tanggal 18
ah

Mei 2016 sesuai aslinya, Bukti T.I-29 ;


R

es
M

Hal 104 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 104
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
30. Fotocopy Ringkasan Pasien Rawat Inap atas nama Penggugat, pada

R
19 Mei 2011, pasca , section caesaria (operasi ceaser)sesuai aslinya,

si
Bukti T.I-30 ;

ne
ng
31. Fotocopy Ringkasan Pasien Rawat Inap atas nama Penggugat, pada
tanggal 19 Mei 2011 pasca hysterektomi /operasi pengangkatan

do
gu Rahim, sesuai aslinya, Bukti T.I-31 ;

32. Fotocopy Catatan Harian Perawatan atas nama Penggugat sesuai


aslinya, Bukti T.I-32 ;

In
A
33. Fotocopy Surat Pernyataan kakak Penggugat atas nama Mardiana
pada tanggal 22 Mei 2011 sesuai aslinya, Bukti T.I-33 ;
ah

lik
34.Foto copy Kartu Anestasi atas nama Penggugat tanggal 19 Mei 2011,
sesuai asli, Bukti T.!-34 ;
am

ub
Bukti-bukti tersebut telah dibubuhi materai dan telah disesuaikan dengan
aslinya dan sesuai ;
ep
k

BUKTI TERGUGAT II :
ah

1. Akta Pendirian No. 1 tertanggal 1 April 2008 yang


R

si
dibuatdihadapanAbdul Aziz, S.H Notaris di Jakarta dan telah mendapat
pengesahan dari Menteri Hukum dan Ham, Bukti T II - 1 ;

ne
ng

2. Akta pengesahan dariMenteri Hukum dan HAM dalam Daftar


Perseroan Nomor AHU-0042553.AH.01.09Tahun 2008 Tanggal 30 Mei

do
gu

2008. Bukti T II – 2 :
In
A

3. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Nomor :


1625 Tahun 2015, bertanggal 21 Mei 2015 Bukti T II - 3:.
ah

lik

4. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Nomor :


1632 Tahun 2015. Bukti T II – 4
m

ub

5. Sertifikat Penetapan Kelas Rumah Sakit, bertanggal 21 Mei 2015,


Bukti T II –5 ;
ka

ep

6. Fotokopi Kartu Keluarga Berencana RS Anggrek Mas Unit Basmol,


atas nama Penggugat. Bukti T II – 6;
ah

es
M

Hal 105 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 105
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
7. Fotokopi pengkajian asuhan kebidanan dan kandungan atas nama

R
Penggugat pada tanggal 18 Mei 2011 pukul 22.00, nomor medis : 00.15-

si
83, Bukti T II – 7;

ne
ng
8. Fotokopi Laporan IndikasiSectio Caesaria Penggugat Nomor Medis :
00.15-83 tanggal 19 Mei 2011, Bukti T II – 8 ;.
9. Fotokopi Perjalanan Penyakit Perintah Dokter & Pengobatan atas

do
gu nama Penggugat. Bukti T II – 9 ;
10.Fotokopi Pemakaian kassa+alat pada tanggal 19 Mei 2011 atas nama

In
A
Penggugat untuk section caesaria (operasi cesar). Bukti T II – 10;
11.Fotokopi Surat Persetujuan Operasi Caesar yang ditandatangani oleh Ibu
ah

Penggugat, tanggal 18 Mei 2016. Bukti T II – 11 ;

lik
12.Fotokopi Formulir Indikasi section caesaria (operasi cesar). Bukti T II – 12 ;
13. Fotokopi Laporan Pembedahan atas nama Penggugat tanggal 19 Mei
am

ub
2016. Bukti T II – 13 ;
14. Fotokopi Surat Keterangan Lahir No. 383/SKK/V/2011 tanggal 19 Mei
ep
2011, Bukti T II – 14 ;
k

15. Fotokopi pengkajian keperawatan bayi atas nama Penggugat. Bukti T


ah

II – 15 ;
R

si
16. Fotokopi laboratorium klinik RS Anggrek Mas atas nama Penggugat,
tanggal 18 Mei 2011, Bukti T II – 16 ;

ne
ng

17. Fotokopi ringkasan pasien rawat inap atas nama Penggugat tanggal 19
Mei 2011, Bukti T II – 17 ;

do
gu

18.: Surat Persetujuan Operasi Pengangkatan Rahim yang ditandatangani


oleh orang tua Penggugat tanggal 19 Mei 2011, Bukti T II – 18;
In
A

19. Fotokopi permintaan darah untuk transfusi tanggal 19 Mei 2011, Bukti
T II – 19 ;
ah

lik

20. Fotokopi bukti pemberian darah dari Palang Merah Indonesia (PMI)
tanggal 19 Mei 2011. Bukti T II – 20 ;
m

ub

21.Fotokopi pemakaian kassa + alat atas nama Penggugat untuk tindakan


pengangkatan rahim pada tanggal 19 Mei 2011. Bukti T II – 21 ;
ka

22. Fotokopi Kartu Anastesi tanggal 19 Mei 2011. Bukti T II – 22 :


ep

23.: Fotokopi ringkasan pasien rawat inap atas nama Penggugat, tanggal 19
ah

Mei 2011. Bukti T II – 23


R

es
M

Hal 106 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 106
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
24. Fotokopi kurva harian pasien rawat inap atas nama Penggugat tanggal 18

R
Mei 2011 sampai dengan tanggal 19 Mei 2011. Bukti T II – 24 ;

si
25. Fotokopi catatan harian pasien rawat inap atas nama Penggugat. Bukti

ne
ng
T II – 25 ;
26. Fotokopi surat pernyataan kakak Penggugat atas nama Penggugat
tanggal 22 Mei 2011. Bukti T II – 26 :

do
gu 27. Rekap Pembayaran Penggugat kepada RS Anggrek Mas. Bukti T II – 27 ;
28. Standar Operasional Prosedur (SOP) Rumah Sakit Bersalin Anggrek Mas

In
A
dalam bidang Anamnesa Kebidanan, Pemeriksaan Fisik Pada Ibu Hamil,
Penerimaan Pasien di Kamar Bedah, Persiapan Operasi Sectio Caesarea
ah

(SC), Operasi Sectio Caesarea, Anastesi Umum, Histerektomi,

lik
Menghitung Kassa dan Instrumen, Memberikan Transfusi Darah, dan
Merujuk Pasien. Bukti T II – 28 ;
am

ub
Bukti-bukti tersebut telah bermeterai cukup dan telah disesuaikan dengan
aslinya dan sesuai kecuali bukti T.II-8 sesuai copy ;
ep
k

Menimbang, bahwa selain bukti surat tersebut, Tergugat I dan II juga


ah

mengajukan saksi-saksi yang dibawah sumpah menerangkan pada pokoknya


R

si
sebagai berikut :

1. Saksi FAIZAH :(disumpah):

ne
ng

- Saksi tahu dengan Penggugat, Saksi menerangkan keadaan Penggugat


sebelum dioperasi sesar di RS. Anggrek Mas lebih dulu datang ke klinik

do
gu

milik saksi. In
A

- Jarak rumah Juni/Penggugat dengan saksi sekitar 500 M, awalnya ibu


Penggugat guru anak saksi, dari situ saksi kenal dengan Penggugat,
ah

lik

saksi sudah 17 tahun menempati rumah tersebut sekitar tahun 2011.

- Critanya Penggugat setelah magrib datang klinik saksi untuk konsultasi


m

ub

keadaan Penggugat sudah hamil datangnaik sepeda motor, Penggugat


crita : mama Mona saya hamil lagi tapi bekas sesar kata saksi kalau
ka

bekas sesar harus harus ke RS, saksi periksa perutnya , posisi bekas
ep

operasi tegak lurus, setelah itu saksi sarankan untuk dibawaKeRumah


ah

Sakit kalau bekas sesar tidak boleh ditangani oleh bidan.


R

es
M

Hal 107 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 107
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Ada 18 hal yang tidak boleh ditolong oleh Bidan diantaranya : diantaranya

R
sesar.

si
- Ibu Penggugat bernam Jubaidah dari situ saksi tahu dan kenal, saksi tidak

ne
ng
Tanya Penggugat hamil ke berapa, Penggugat datang ke klinik, setelah
dicek, saksi tidak tahu Penggugat hamil berapa bulan karena tidak periksa

do
gu Saksi kenal dengan Dr.Sanusi (Tergugat I) , kenal saksi sebagai bidan
kalau ada pasien bermasalah. Saksi tidak adahubungan kerja dengan
TerfgugatI, saksi merujuk ke Dokter siapa saja asal Dokter kandungan dan

In
A
Dokter yang ada, saksi merujuk kemana maunya pasien.

- Saksi lupa sejak kapan saksi merujuk pasien ke Tergugat II, tidak sering
ah

lik
banget merujuk pasien karena pasien jarang dioperasi.

- Saksi praktek jadi bidan sejak tahun 2000, sebelum tanggal 18 Mei 2011
am

ub
saksi lupa pernah merujuk pasien ke Tergugat II, saksi tidak pernah
merekomendasikan ke Dokter tertentu tergantung maunya pasien mau
ep
dirujuk kemana.
k

- Yang punya RS.Anggrek Mas adalah Dokter Sanusi saksi tahu dari
ah

bidannya, saksi tidak tahu Dr.Sanusi mengratiskan pasien dari


R

si
kampungnya.

ne
ng

- Tanggal 15 Mei 2015 saksi melahirkan anak ke-3 di Budi kemulyaan


karena suami saksi bekerja di Cileduk sedangkan saksi di Jakarta tidak
punya saudara kalau melahirkan di RS Anggrek Mas saksi tidak ada yang

do
gu

menjaganya.
In
A

- Saksi tidak tahu permasalahan antara Penggugat dengan Tergugat I dan


Tergugat II.
ah

lik

- Sekarang saksi tidak pernah ketemu dengan Juni(Penggugat), semenjak


pemeriksaan itu saksi tidak ketemu lagi dengan Penggugat, Saksi melayat
m

ub

waktu bapak Penggugat meninggal dunia itu berapa bulan setelah saksi
ketemu dengan Juni (Penggugat.
ka

ep

2. Saksi NANI ASTAGINAH (disumpah) :


ah

- Saksi tahu Penggugat, Tergugat I, Terfgugat II kecuali Tergugat III dan


R

Tergugat IV saksi tidak tahu/kenal.


es
M

Hal 108 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 108
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Saksi menerangkan pasien(wahyuningsih) sudah sehat dan bekerja lagi.

si
- Saksi sering melihat Penggugat di Sekolah SD 001/04 Rawa Buaya,
Pengugat bekerja sebagai TU, saksi lihat Penggugat pas keluar,

ne
ng
Penggugat ke Sekolah naik sepeda motor sendiri.

- Saksi melihat Penggugat bawa anak perempuan keadaan sehat, saksi

do
gu -
tidak melihat Penggugat pingsan atau sakit di Sekolah..

Saksi kenal dengan Dr.Sanusi kemarin, waktu itu BuSri (bidan di RS

In
Anggrek) menawarkan kepada saksi mau ngga jadi saksi.
A
- Anak Penggugat perempuan umur 5 tahun saksi tidak tahu namanya,
ah

lik
karena anak itu pangil Penggugat ibu, saksi tidak pernah ngobrol panjang
lebar dengan Penggugat Cuma tahu Penggugat itu TU di Sekolah SD
oo1/04 Rawa Buaya.
am

ub
- Saksi tidak begitu hafal dengan wajah Penggugat, saksi tahu pertama
kali pertengahan tahun 2016 ada disitu.
ep
k

- Saksi punya usaha didepan SD tersebut, setahu saksi Penggugat sudah


ah

lama bekerja di SD tersebut, Saksi tidak pernah Tanya kepada Penggugat


R

si
itu anaknya hanyasaksi tahu Penggugat bawaanak kecil umur 5 tahun.

- Tidak setiap hari saksi lihat Penggugat, saksi pernah lihat Penggugat naik

ne
ng

sepeda motor.

do
gu

- Saat komunikasi/berbicara Penggugat dengan saksi kondisinya biasa saja


seperti kamu ngomong dengan saya. Penggugat juga tidak setiap hari
In
A

belanja ke tempatsaksi.

- Saksi tidak tahu ada permasalahan Penggugat dengan Tergugat I dan


ah

lik

Tergugat II.

3. Saksi INDRI PRATIWI (disumpah) ;


m

ub

- Saksi yang menerima saat Penggugat datangke RS Anggrek Mas.


ka

- Kuasa Tergugat I memperlihatkan bukti T.I-8/(T.II-7) : tanda tangan yang di


ep

halaman 2 di bukti T.I-8 itu benar tanda tangan saksi, yang tulis jam itu
saksi , ditulis saat itu juga.
ah

es
M

Hal 109 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 109
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Benar saksi yang terima Penggugat dikamar bersalin dibawah, seingat

R
saksi malam hari sekitar jam + 22.00 Wib, malam itu lagi banyak pasien.

si
Penggugat datang bersama ibunya keluhannya perutnya sakit yang

ne
ng
ditunjuk diperut bekas jahitan.

- Karena Penggugat datang pertama kali di RSAnggrek Mas maka saksi

do
gu meminta datanya untuk dicatat didalam resumenya, Penggugat datang
dalam keadaan hamil besar, saksi hanya periksa begitu saja kemudian
saksi laporkan ke bidan.lalu saksi buka perutnya, seingat saksi ada bekas

In
A
operasi sesar jahitan tegal lurus, yang saksi tulis sesuai dengan laporan
pasien kemudian saksi laporkan ke bidan Hermina selanjutnya saksi tidak
ah

lik
berhubungan lagi.

- Waktu itu saksi sedang dinas malam saksitahu Penggugat lahiran karena
am

ub
bayinya dibawa ke bawah, bayinya perempuan saat itu bayinya sehat.

- Saksi pulang besoknya jam 08.00 Wib pagi baru masuk lagi besoknya
ep
Penggugat sudah tidak ada di RS.Angggrek Mas, Penggugat sudah
k

dirujuk ke RS Thamrin dan Bayinya diambil oleh kakak Penggugat.


ah

- Malam itu Dr Sanusi tidak sedang praktek kecuali ada tindakan emergensi.
R

si
- Saksi bekerja di RS.Anggrek Mas mulai bulan Mei 2011, saksi sudah digaji

ne
ng

tetap dan terakhir saksi masuk kerja pada hari Sabtu tanggal
254Desember 2016 selama ini saksi menerima gaji lancer-lancar saja
tidak pernah ada tunggakan.

do
gu

- Alasan saksi tidak bekerja lagi di RS.Anggrek Mask arena ingin menjadi
Ibu RT (Fulmam).
In
A

- Saksi menerima Penggugat tanggal 18 Mei 2011 setelah itu saksi


menerima pasien sampai dengan tahun 2015, saksi ingat jelas karena
ah

lik

saksi yang menulis data dan bertatap muka langsung dengan Penggugat,
data dalam bukti T.I-8 itu data dari pasien. Malam itu tidak ada antrian
m

ub

untuk dibagian poli sementara keluarga mengurus Administrasinya.

- Seingat saksi Penggugat datang bersama ibunya, saksi dikasih tahu oleh
ka

ep

Sat Pam diruang loby ada pasien baru saksi tidak lihat kedatangannya
setelah itu saksi suruh masuk ketempat tidur/keruang bersalin, Penggugat
ah

datang bersama ibunya karena waktu ditanya mana suaminya, dia bilang
R

tidak ada.
es
M

Hal 110 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 110
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Karena Penggugat pasien baru lalu saksi Tanya mana yang sakit,lalu

R
Penggugat tunjuk perutnya dansaksi lihat bekas operasi, seingat saksi

si
Penggugat hamil sungsang, ysng USG Dokter, saksi adalah bidan saksi

ne
ng
hanya mendeteksi awal lalu melaporkan ke tempat bersalin. Yanggal 13
Mei 3011 itu yang USG Dr.Sanusi, saksi tidak punya kewenangan untuk
menulis. Yang memeriksa Pengugat hasil langsung itu keterangan saksi,

do
gu saksi lihat setelah Penggugat sudah tidak ada dan melihat laporan dari
Dr.Sanusi.

In
A
- Saksi bertugas dibagian poli dan anak, menerima pasien, saksi hanya
melakukan pemeriksaan awal dengan mencatat dan kewenangan saksi
ah

lik
sudah habis untuk dilanjutkan ke kamar bersalin setelah itu saksi tidak
tahu. Saksi hanya sebatas mencatat awal sesuai dengan SOP yang
selebihnya saksi tidak tahu.
am

ub
- Pukul 22.00 Wib saksi ketemu Penggugat, Dr.Sanusi sedang ada operasi,
saksi tahu dari laporan awal dari Penggugat.
ep
k

- Yang saksi tahu permasalahan antara Penggugat dengan Tergugat I dan


ah

Tergugat II digugat Mal praktek katanya.


R

si
- Saksi periksa dan meraba perut, apa yang tertulis apa yang saksi
tanyakan dan periksa ke Penggugat, saksi tidak tahu ada SOP/SPO untuk

ne
ng

dilakukan tindakan operasi, dikasih sosialisasi disetiap ruangan.

- Di RS Anggrek Mas ada pengobatan gratis, yang digratiskan saksi tidak

do
gu

tahu karena bukan kewenangan saya.

- SC ulangan artinya Penggugat ada operasi sesar, setahu saksi kalau


In
A

lahiran pertama melalui sesar maka direncanakan yang lahir kedua juga
disesar.
ah

lik

4. Saksi NUR ASYURATUL JANAH : (disumpah)

- Saksi yang mengantar Penggugat dari RS. Anggrek ke RS.Thamrin.


m

ub

- Saksi sebagai bidan di RS.Anggrek Mas di Pos/ Perawatan paska


ka

melahirkan baik sesar maupun normalBagian perawatan paska melahirkan


ep

baik sesar maupun normal di RS Anggrek.


ah

- Saksi pernah menerima pasien bernama Wahyuningsih di RS.Anggrek


R

Mas, Penggugat dirawat setelah melahirkan sexsio sesar tahunnya lupa


es
M

Hal 111 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 111
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Yang saksi ketahui dalam hal ini saksi sebagai bidan di bagian perawatan

R
paska melahirkan baik cesar maupun normal di RS. Anggrek Mas

si
(Tergugat II). Penggugat dirawat setelah melahirkan secara sexcio cesar,

ne
ng
tugas saksi berdua senior saksi merujuk ke RS Thamrin (Tergugat III)
sekitar jam 23.00 Wib. karena pasien membutuhkan perawatan intersif/
ruang ACU sementara di RS Anggrek Mas tidak ada peralatannya, waktu

do
gu itu pasien diantar dengan menggunakan mobil ambulance Tergugat II.

- Setelah sampai di RS Tahmrin Salemba pasien diserahkan kepada

In
A
perawat RS Thamrin Salemba, saksi baca surat rujukan tetapi lupa apa
isinya, setelah serah terima saksi pamit ke pasien, pasien sempat
ah

lik
mengucapkan terima kasih, waktu itu pasien dalam keadaan sadar dan
ada infusan, waktu itu ibu Penggugat ikut, didalam mobil ambulance
didepan ada saksi, sopir dan dibelakang : ada suster, pasien dan keluarga
am

ub
pasien dan saksi pamitan dengan ibu pasien (Penggugat).

- Saksi bekerja sejak tahun 2011, saksi lupa tanggal berapa menerima
ep
k

pasien masuk ke RS. Anggrek Mas (Tergugat II).


ah

- Waktu di mobil di mobil ambulance pasien masih bisa komunikasi,


R

si
Penggugat masih sadar kalau ditanya masih bisa jawab seperti : kalau
ditanya Bu wahyu, dia jawab ya.

ne
ng

- Tugas saksi di RS. Anggrek Mas merawat, mengganti softek, memandikan


pasien, saat itu saksi yakin itu Penggugat, saksi bekerja atas petunjuk

do
gu

Anastesi, dirujuk karena membutuhkan tempat yang lebih intensif.

- Asa yang dirawat di RS Anggrek Mas Sstelah pasien melahirkan secara


In
A

cesar maupun secara normal, Penggugat dirujuk ke RSThamrin karena


membutuhkan tempat intensif/Accu. Yang mengucapkan terima kasih itu
ah

pasien saat itu pasien ada diruang IGD di RS Thamrin, keadaan biasa,
lik

Penggugat waktu itu mengucapkan terima kasih wajahnyasayu, dia


bilangterima kasih ya sus sudah mengantar saya.
m

ub

- Waktu itusaksi tidak melihat bukti PTR-4, saksi tidak tahu tulisan tangal 19
ka

Mei 2011 , dasar itu saksi tidak tahu.


ep

- Setelah menyerahkan pasien saksi lupa ada tanda terima apa tidak karena
ah

waktu itu saksi berdua dengan senior saksi, saksi tidak tahu ada tanda
R

es
M

Hal 112 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 112
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tangan apa tidak. Saksi tidak ada yang menekan dari pihak manapun

R
karena kejadiannya sudah lama jadi saksi lupa.

si
- Waktu itu saksi baru pergantian tugas sebelum dibawa pasien saksi cek

ne
ng
diinfusannya, di Vagina tidak ada pendarahan. Pergantian sip jam 21.00
Wib, waktu itu surat rujukan sudah ada. Saksi merawat pas mau dirujuk

do
gu malam itu saksi periksa kembali, infuse dan ada pendarahan tidak dan jam
23.00 Wib pasien dibawa ke RS Thamrin.

- Pas operasi diperiksa infuse dan darahnya, saksi lihat luka operasi, luka

In
A
operasi bersih, saksi buka perutnya kasanya bersih tidak ada darah, saksi
lupa terima operan siapa.
ah

lik
5. Saksi LILIS INDRAVITA : (tidak disumpah) .

- Saksi kenal dengan Tergugat I (Dr. Sanusi) karena saksi adalah sepupu
am

ub
istri Tergugat Idan hubungannya sebagai karyawan Anggrek Mas
(Tergugat II), saksi adalah perawat Infra, yang mengisi semua data dari
ep
atas sampai bawah di bukti T.II-21 adalah saksi, dan tanda tangan di
k

bukti T-21 dibenarkan oleh saksi. Untuk T.I-13 adalah sama dengan bukti
ah

T.II-21.
R

si
- Tanggal 12 Mei 2011 didata itu yang tulis semua saksi dan yang tulis

ne
ng

tanggal 16 Mei 2011 juga saksi.

do
gu

SAKSI AHLI DR. ARI KUSUMA JANUARTO: (Disumpah) :

- Ahli sebagai Dokter Spesialis Urologi dan Patologi.


In
A

- Ahli kenal dengan Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III dan Tergugat IV.

- Lahir normal bila selama tidak ada kelainan dan dapat dibantu bidan dan
ah

lik

Dokter.

- lahir operasi adalah indikasi medis, operasi berencana contohnya ari-ari


m

ub

dibawah, bayi besar, sungsang dll.

- Emergensy contohnya tensi ibunya naik.


ka

ep

- Proses persalinan dilakukan tergantung kondisi ibu dan bayi, untuk diambil
tindakan yang dilakukan Dokter sesuai SOP.
ah

- Kasus berisiko: bekas jahitan, rahim robek`


es
M

Hal 113 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 113
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bekas operasi memanjang resiko robek.

si
- Bayi sungsang, posisi tidak normal sangat berisiko persalinan normal.

- Ketuban pecah : Tindakan operasi yang sifatnya emergency.

ne
ng
- Sebelum dilakukan operasi pasien harus disuntik bius, pembiusan secara
ditusuk dibelakang sehingga pasien tidak terasa, kalau dibius semua

do
gu dikhawatirkan bayi ikut terbius, ibunya harus dibangunkan.

- Bius ringan dilakukan penusukan dibelakang memakai jarunm kecil, posisi

In
A
dilakukan bida didudukkan/ posisi miring, kondisi pasien diam lalu
dipegang untuk memastikan kondisi pasien untuk melakukan kenyuntikan
ah

lik
karena takut jarun patah.

- Rahim diperlukan kontraksi, terjadi pendarahan adanya kontraksi yang


am

ub
tidak baik, apabila rahim tidak kembali akan terjadi pendarahan tugas
Doker adalah menyelamatkan pasien.

- Kalau terjadi pendarahan terus menerus dikasih infuse, alat kontraksi dan
ep
k

cari penyebabnya.
ah

- Bekas operasi tegak lurus: yang dipotong pertama ada otot, itu salah satu
R

si
penyebab kontraksi yang tidak baik, tindakan alternative bila pasien
mengalami pendarahan terus menerus adalah pengangkatan rahim bila

ne
ng

tidak ada kontraksi. Kalau tidak diangkat pasien bisa meninggal.

- Bila pendarahan tidak teratasi tindakan pengngkatan rahim terbaik untuk

do
gu

pasien.

- Dokter akan menyarankan fasilitas pasien apabila tidak ada tempat perlu
In
A

dirujuk, rujukan berjenjang artinya bertanggung jawab ditempat


rujukannya.
ah

lik

- Resiko bisa terjadi pada semua pasien, pasienyangdapat tindakan akan


mendapat penjelasan tersendiri alasannya apa.
m

ub

- Ahli sebagai Wakil Ketua Umum dan Dokter Sanusi sebagai anggota
saksi kenal dengan DokterSanusi dalam organisasi.
ka

ep

- Waktu sekolah ahli pernah melakukan seminar, ahli pernah sebagai


pembicra, karya ilmiyah ada: presentasi, penannganan pasien-pasien.
ah

es
M

Hal 114 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 114
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Ilustrasi: pasien memeriksa kandungan dan disampaikan kondisi baik-baik

R
saja dan pasien datang untuk pemeriksaan USG jenis kelamin

si
maksudnya setiap diaknosa bisa berubah setiap saat.

ne
ng
- Dokterharus melihat kondisinya bekas operasi danharus dinilai dengan
benar, yang melakukan penilaian adalah Dokter yang bersangkutanseperti

do
gu pemeriksaan dalam, memasukkan alat ke rahim untuk menentukan apa
ada pembukaan atau tidak, pemeriksaan dalam dilakukan tergantung :
bisa didalam kamar bersalin atau ditempatpraktek tergantung kondisi

In
A
tempattersebut.

- BIla pasien tidak pecah ketuban penusukan dilakukan sebelum diputuskan


ah

lik
untuk dilakukan operasi, kondisi bayi bisa berubah setiap saat, penilaian
bisa dilakukan oleh Bidan bisa juga Dokter. USGitu hanya penunjang
am

ub
tingkatkeakuratannya 25%.

- Bila pasien menolak tindakan Dokter pasien harus menulis surat


ep
penolakannya.
k

- Kalau keadaan emergency Dokterwajib menolong/melakukan tindakan.


ah

R
- Pendapat Dokter dituangkan dalam status, tidak lazim melakukan

si
pembiusan secara berdiri karena bisa jarumnya tertinggal.

ne
ng

- Tampon dibuat untuk menutup pendarahan, Dokter bisa memberi


tampon/kasa didalam rahim, apabila pasien mengalami pendarahan berat

do
Dokter harus mengambil tindakan.
gu

In
A

- Prosedur Dokter menurut dari rumah sakit ke rumah sakit yang lain ada
alasannya yaitu melihat pasien yang tidak kunjung baik, fasilitas yang ada.
ah

lik

- Tidak ada relevansinya antara Struk dengan pasien pendarahan, habis


dioperasi lalu membuka kembali operasi.
m

ub

- Ahli menerangkan istilah-istilah yang saksi tahu di bukti sebagai berikut :

- Bukti P-29 : Gagal ginjal: gagal napas dengan fentilator alat pernafasan.
ka

DPL: Pemeriksaan darah.


ep

- Bukti P-45 : mengenai membuka lagi (operasi) ahli tidak tahu.


ah

es
M

Hal 115 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 115
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bukti P-70 : menerangkan pasien mengalami kondisi buruk, LKD artinya

R
gagal ginjal, Huna artinya cuci darah.

si
- Bukti P-79 : NGT : selang kearah perut.

ne
ng
- P-80 : sisar ceksio operasi : ada pendarahan hebat lalu dibawake
RS.Tahamrin. selama dirawat dicuci darah 2 X dan pasien susah napas.

do
gu - P-92 : rumusan darah pasien bagus, secara batas normal.

- P-94 : Hasil normal.

In
A
- P-95: GB artinya kelenjar, didalam perut kiri bawah abstrak , tahu Dokter
Radiolongi, P-96 : kalsium, P-100 : yang memeriksa ada Radiologi ahli tak
ah

lik
berwenang untuk memeriksanya. P-101;: pemeriksaan darah, P-102 , P-
127 : bukan kapasitas dan ahli tidak dapat menjelaskan istilah dibukti
am

ub
tersebut.

- Selama untuk penyelamatan pasien Dokter harus melakukan tindakan.


ep
- Ditempat praktek ahli ada Dokter jaga malam, biasanya dilakukan jam
k

praktek untuk melakukan pemeriksaan pasien.


ah

R
- Ahli tidak tahu masalah Penggugat dengan Tergugat I

si
BUKTI TERGUGAT III :

ne
ng

1. Foto copy Surat Pernyataan Ny.Zubaedah (ibu Penggugat)


tertanggal 20 Mei 2011, bahwa ibu Penggugat sudah diberikan

do
gu

informasi oleh In
A

dokter di T.3 tentang kondisi Penggugat saat tiba diruang gawat darurat
T3 yaitu : Kondisi Penggugat adalah buruh, perut membuncit dan
ah

terpasang alat bantu nafas, dan akan ada operasi ulang di Tergugat III.
lik

bukti III; T3.1/PR ;


m

2. Foto copy Surat Pernyataan Ny.Zubaedah (ibu Penggugat)


ub

pada tanggal 20 Mei 2011, bahwa ibu Pengugat sudah diberikan


ka

informasi oleh dokter di T.3 tentang kondisi Penggugat sebelum operasi


ep

dilaksanakan, yaitu :kondisi Penggugat adalah positif pendarahan, perut


membuncit, dan resiko operasi ulang dalam kondisi kritis, Bukti
ah

T3.2/PR ;
es
M

Hal 116 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 116
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3. Foto copy Surat Persetujuan/izin tindakan Medik Re Laparatomy

R
Cito tertanggal 20 Mei 2011 dari Zubaedah (ibu Penggugat), bukti

si
T3.3/PR ;

ne
ng
4. Foto copy Formulir Hitung Kasa, bukti T3.4/PR ;

5. Foto copy Laporan operasi terhadap Penggugat di T.3 tertanggal

do
gu 20 Mei 2011, bukti T3.5/PR ;

6. Foto copy Surat Pernyataan Penggugat tertanggal 24 Mei 2012,

In
bukti T3.6/PR ;
A
7. Foto copy Surat Pernyataan direktur, bukti T3.7/PR ;
ah

lik
8. Foto copy Pasal 45 ayat (2) Undang-Undang Republik
Indonesia No.44 Tahun 2009 Tentang Rumah sakit yang
am

ub
menyatakan :”Rumah sakit tidak dapat dituntut dalam melaksanakan
tugas dalam rangka menyelamatkan nyawa manusia”, bukti T3.8/PR ;

Bukti-bukti tersebut telah bermaterai cukup dan telah disesuaikan dengan


ep
k

aslinya dan sesuai kecuali bukti T.3-6/PR sesuai copy ;


ah

BUKTI TERGUGAT IV :
R

si
.l Foto copy Surat Panggilan No. S.Pgl/23450/XII 2012/Ditreskrimum,

ne
ng

tertanggal 6 Desember 2012, Dari Direktorat Reserse Kriminal POLDA


METRO JAYA, untuk dr CUT DIAH Sp.OG, untuk hadir dipemeriksaan
tanggal 10 Desember 2012 , sesuai copy , bukti T. IV . 1 ;

do
gu

2 Foto copy Surat Panggilan No. S.Pgl/561/I 2013/Ditreskrimum, tertanggal


9 Januari 2013, Dari Direktorat Reserse Kriminal POLDA METRO JAYA,
In
A

untuk dr CUT DIAH Sp.OG, untuk hadir dipemeriksaan tanggal 14 Januari


2013, sesuai copy, bukti T. IV. 2 ;
ah

lik

.3 Foto copy Surat Panggilan No. S.Pgl/5160/111 2013/Ditreskrimum,


tertanggal 4 Maret 2013, Dari Direktorat Reserse Kriminal POLDA METRO
m

ub

JAYA, untuk dr CUT DIAH Sp.OG, untuk hadir dipemeriksaan tanggal 8


Maret 2013, sesuai copy, bukti T. IV. 3 ;
ka

.4 Foto copy Surat Panggilan No. S.Pgl/13688/VII 2013/Ditreskrimum,


ep

tertanggal 24 Juli i 2013 Dari Direktorat Reserse Kriminal POLDA METRO


ah

JAYA, untuk dr CUT DIAH Sp.OG, untuk hadir dipemeriksaan tanggal 31


R

Juli 2013, sesuai copy, bukti T . IV. 4 ;


es
M

Hal 117 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 117
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
.5. Foto copy Copy Surat Pencabutan Kuasa tertanggal 20 Mei 2012 Dari

R
Wahyuningsih (PENGGUGAT) Kepada Kuasa Hukumnya dari Law Office

si
Gusriadi Fauzi, SH & Partners, sesuai copy, bukti T. IV. 5 ;

ne
ng
.6 Foto copy Surat Pernyataan tanggal 24 Mei 2012, yang ditanda tangani
oleh Ny. Wahyuningsih , bukti T.IV. 6 ;

do
gu 7. Foto copy Formulir hitung Kassa tanggal 20 Mei 2011
Thamrin, sesuai copy Bukti T.IV-7 ;
dari RS MH

In
8. Foto copy Ijazah program pendidikan Sarjana Strata satu fakultas
A
kedokteran tanggal 20 Januari 1995 atas nama Cut Diah Tris Mananti
dikeluarkan oleh Universitas Kristen Indonesia, sesuai asli , bukti T.IV-8 ;
ah

lik
9. Foto copy Ijazah program pendidikan Profesi Dokter Fakultas Kedokteran
tanggal 15 Mei 1997 dikeluarkan oleh Universitas Kristen Indonesia, sesuai
am

ub
asli , bukti T.IV-9 ;

10.Foto copy ijazah Spesialis Obsteri dan Ginakologi (SP.OG)


ep
k

No.1297/JO5.1.17/OPI/AK/2007 atas nama Dr.Cut Diah Tris Mananti dari


ah

Universitas Sumatera Utara, sesuai asli , bukti T.IV-10 ;


R

si
Bukti-bukti tersebut telah bermeterai cukup dan telah disesuaikan dengan
aslinya dan sesuai kecuali bukti T.IV-1, 2, 3, 4, 5, dan 7 sesuai dengan copy;

ne
ng

Menimbang, bahwa selain bukti surat tersebut, Tergugat III dan IV tidak
mengajukan saksi dalam perkara ini :

do
gu

Menimbang, bahwa selanjutnya baik Penggugat maupun Tergugat I,


In
A

Tergugat II, Tergugat III dan Tergugat IV telah mengajukan kesimpulan ;

Menimbang, bahwa untuk mempersingkat putusan ini maka segala


ah

lik

sesuatu yang termuat dalam berita acara, dianggap termuat pula dalam
putusan ini;
m

ub

Menimbang, bahwa akhirnya para pihak tidak mengajukan sesuatu hal


lagi dan mohon putusan;
ka

ep

TENTANG HUKUMNYA

DALAM KONPENSI :
ah

DALAM PROVISI :
es
M

Hal 118 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 118
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa sebelum mempertimbangkan Pokok Perkara,

R
Majelis Hakim terlebih dahulu akan mempertimbangkan Tuntutan Provisi yang

si
diajukan oleh Penggugat ;

ne
ng
Menimbang, bahwa adapun Tuntutan Provisi yang diajukan oleh
Penggugat adalah sebagai berikut :

do
gu 1. Memerintahkan Para Tergugat secara tanggung renteng membayar
kerugian Penggugat berupa:
1. Kerugian materiil Rp7.360.463.956,- (tujuh miliar tiga

In
A
ratus enam puluh juta empat ratus enam puluh tiga ribu
sembilan lima enam rupiah.
ah

lik
2. Kerugian imateriil Rp5.000.000.000,- (Lima miliar rupiah).
3. Biaya perawatan dan pengobatan, apabila Penggugat
am

ub
jatuh sakit sebagai dampak dari perbuatan Para Pengugat.
2. Meletakkan sita jaminan terhadap harta kekayaan Para Tergugat
berupa:
ep
k

 Aset atau harta Kekayaan Tergugat I berupa:


ah

1. Surat Izin Praktek atas nama Dr. Sanusi, Sp.OG;


R

si
2. Saham milik Tergugat I di Rumah Sakit Anggrek Mas.
 Aset atau harta kekayaan Tergugat II berupa:

ne
ng

Tanah dan bangunan Rumah sakit yang terletak di Jalan Anggrek


Nomor 2B, RT.009, RW. 02, Kelapa Gading Dua, Kebon Jeruk,
Jakarta Barat yang terdiri atas ruang:

do
gu

v. rawat jalan;
In
A

w. ruang rawat inap;


x. ruang gawat darurat;
ah

lik

y. ruang operasi;
z. ruang tenaga kesehatan;
aa. ruang radiologi;
m

ub

bb. ruang laboratorium;


ka

cc. ruang sterilisasi;


ep

dd. ruang farmasi;


ee. ruang pendidikan dan latihan;
ah

ff. ruang kantor dan administrasi;


R

es

gg. ruang ibadah, ruang tunggu;


M

Hal 119 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 119
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
hh. ruang penyuluhan kesehatan masyarakat rumah sakit;

R
ii. ruang menyusui;

si
jj. ruang mekanik;

ne
ng
kk. ruang dapur;
ll. laundry;
mm. kamar jenazah;

do
gu nn. taman;
oo. pengolahan sampah; dan

In
A
pp. pelataran parkir yang mencukupi.
 Aset atau harta kekayaan Tergugat III:
ah

Tanah dan bangunan Rumah sakit yang terletak di Jalan Salemba

lik
Tengah 24-28 Jakarta Pusat 10440, yang terdiri atas ruang:
a. rawat jalan;
am

ub
b. ruang rawat inap;
c. ruang gawat darurat;
ep
d. ruang operasi;
k

e. ruang tenaga kesehatan;


ah

f. ruang radiologi;
R

si
g. ruang laboratorium;
h. ruang sterilisasi;

ne
ng

i. ruang farmasi;
j. ruang pendidikan dan latihan;

do
gu

k. ruang kantor dan administrasi; In


A

l. ruang ibadah, ruang tunggu;


ah

lik

m. ruang penyuluhan kesehatan masyarakat rumah sakit;


n. ruang menyusui;
m

ub

o. ruang mekanik;
p. ruang dapur;
ka

q. laundry;
ep

r. kamar jenazah;
ah

s. taman;
R

t. pengolahan sampah; dan


es
M

Hal 120 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 120
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
u. pelataran parkir yang mencukupi.

R
Aset atau harta kekayaan Tergugat IV:

si

Surat izin praktek atas nama Dr. Cut Diah, Sp.O.G.

ne
ng
Menimbang, bahwa terhadap tuntutan Provisi Penggugat tersebut
diatas Tergugat I, Tergugat III, mohon agar tuntutan provisi penggugat ditolak

do
gu seluruhnya ;

Menimbang, bahwa terhadap tuntutan Provisi Penggugat yang pertama


tersebut diatas Majelis Hakim mempertimbangkan sebagai berikut :

In
A
‒ Bahwa tuntutan Provisi adalah tuntutan untuk dilakukan tindakan
sementara menunggu sampai putusan akhir mengenai materi pokok
ah

lik
perkara dijatuhkan ;

‒ Bahwa tuntutan provisi tidak boleh mengenai materi pokok perkara,


am

ub
hanya terbatas mengenai tindakan sementara berupa larangan
melanjutkan suatu kegiatan apabila tidak dilakukan akan menimbulkan
ep
kerugian yang sangat besar ;
k
ah

‒ Bahwa apa yang dituntut oleh Penggugat dalam provisi mengenai


R
pemblokiran dan pengosongan tanah dan bangunan obyek sengketa

si
adalah telah masuk pada pokok perkara, sebagaimana terurai dalam

ne
ng

Putusan Mahkamah Agung RI No. 1070 K/Sip/1972 tanggal 7 Mei 1973


yang dengan tegas menyatakan : Tuntutan provisi sebagaimana yang
tercantum didalam Pasal 180 HIR hanyalah untuk memperoleh tindakan-

do
gu

tindakan sementara selama proses berjalan, sedangkan tuntutan provisionil


In
A

yang mengenai pokok perkara tidak dapat diterima ;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, maka


ah

lik

tuntutan provisi yang pertama dari Penggugat haruslah dinyatakan tidak


dapat diterima ;
m

ub

Menimbang, bahwa terhadap tuntutan Provisi Penggugat yang kedua


ka

tersebut diatas Majelis Hakim mempertimbangkan sebagai berikut :


ep

Menimbang bahwa dalam perkara ini penggugat meminta agar


ah

diletakkan sita jaminan terhadap harta kekayaan paraTergugat


R

es
M

Hal 121 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 121
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang bahwa permohonan provisi berupa sita jaminan akan

R
dipertimbangkan karena makna lembaga provisi dan sita jaminan

si
berbeda :

ne
ng
Menimbang bahwa Tuntutan provisi adalah tuntutan yang bersifat
sementara yang sangat mendesak untuk segera diambil tindakan berupa

do
gu putusan yang mendahului putusan akhir, sebelum pokok perkara
diperiksa ;

Misalnya, Penggugat menggugat sebuah rumah agar Tergugat

In
A
menyerahkan rumah tersebut kepadanya, tetapi rumah yang digugat itu
sudah mulai dibongkar oleh Tergugat, maka untuk mendahului putusan
ah

lik
akhir, Penggugat dapat meminta dalam gugatan itu provisional agar
sebelum putusan akhir Tergugat diperintahkan menghentikan
am

ub
pembongkaran rumah tersebut ;

Menimbang bahwa penyitaan adalah semata mata hanya sebagai


ep
jaminan bagi pihak yang merasa dirugikan untuk menjamin agar
k

tuntutannya dalam gugatan itu tidak sia sia ;


ah

Menimbang bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut majelis


R

si
berpendapat bahwa tuntutan provisi dari penggugat tersebut tidak
berdasar, oleh karena itu harus dinyatakan tidak dapat diterima

ne
ng

Menimbang bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas maka


tuntutan provisi penggugat dinyatakan tidak dapat diterima seluruhnya;

do
gu

In
A

DALAM EKSEPSI
ah

lik

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan dari gugatan Penggugat


adalah sebagaimana tersebut diatas ;
m

ub

Menimbang bahwa Tergugat dalam menjawab gugatan penggugat


disamping mengajukan sangkalan terhadap dalil – dalil penggugat , telah pula
ka

mengajukan eksepsi ;
ep

Menimbang bahwa eksepsi yang diajukan oleh penggugat tidak


ah

mengenai eksepsi kompetensi Absolut, oleh karena itu eksepsi Tergugat


R

tersebut akan diperiksa bersama – sama dengan pokok perkaranya ;


es
M

Hal 122 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 122
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang bahwa sebelum mempertimbangkan pokok perkara

R
terlebih dahulu majelis hakim akan mempertimbangkan eksepsi dari Tergugat

si
terlebih dahulu ;

ne
ng
Menimbang bahwa terhadap gugatan penggugat, Tergugat telah
mengajukan eksepsi yang pada pokoknya adalah sebagai berikut :

do
gu EKSEPSI TERGUGAT I

GUGATAN PENGGUGAT KABUR (OBSCUUR LIBEL) :

In
A
Bahwa dalam perkara aquo, PENGGUGAT mendalilkan telah menderita
kerugian sebagai akibat dari Perbuatan Melawan Hukum yang dilakukan oleh
ah

lik
TERGUGAT I yang bekerja untuk kepentingan TERGUGAT II dan
TERGUGAT IV yang bekerja untuk kepentingan TERGUGAT III yaitu pada
saat melakukan praktik kedokteran/tindakan medis berupa operasi terhadap
am

ub
PENGGUGAT, yang tidak sesuai dengan ketentuan UU RI No. 29 Tahun 2009
Tentang Praktik Kedokteran, UU RI No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan,
ep
Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 290/MENKES/PER/III/2008 Tentang
k

Persetujuan Tindakan Kedokteran dan Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia


ah

No. 4 Tahun 2011 Tentang Disiplin Profesional Dokter Dan Dokter Gigi,
R

si
sebagaimana diuraikan dalam Surat Gugatan Penggugat angka II nomor urut
1 – 29, dan nomor urut 36.

ne
ng

Adapun bentuk Perbuatan Melawan Hukum yang didalilkan telah dilakukan


oleh TERGUGAT I yang bekerja untuk kepentingan TERGUGAT II dan

do
gu

TERGUGAT IV yang bekerja untuk kepentingan TERGUGAT I II, sehingga

menimbulkan kerugian bagi PENGGUGAT sebagaimana diuraikan dalam


In
A

Surat Gugatan Penggugat angka II nomor urut 1 – 29 dan nomor urut 36,
sebagai berikut :
ah

lik

 TERGUGAT I melakukan operasi Caesar terhadap


PENGGUGAT tanpa didasari dengan pemeriksaan Ultrasonografi
m

ub

(USG), CT Scan, Rongent ataupun uji medis lainnya. Bahkan Tergugat


I sama sekali tidak meraba atau menyentuh PENGGUGAT untuk
ka

mengetahui kondisi kandungan PENGGUGAT, sehingga menyebabkan


ep

PENGGUGAT mengalami pendarahan hebat dan berujung pada


ah

operasi pengangkatan Rahim;


R

es
M

Hal 123 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 123
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
 TERGUGAT I melakukan operasi pengangkatan Rahim yang

R
menyebabkan PENGGUGAT Kehilangan rahimnya sehingga tidak

si
dapat hamil lagi, mengalami pendarahan dan pembengkakan pada

ne
ng
bagian perut;
 TERGUGAT I melalui TERGUGAT II kemudian merujuk
PENGGUGAT kepada TERGUGAT IV yang melakukan serangkaian

do
gu tindakan medis
yang salah satunya melakukan operasi terhadap PENGGUGAT pada

In
A
tempat yang sama dengan yang dilakukan oleh TERGUGAT di
TERGUGAT II;
ah

Hasil dari tindakan TERGUGAT I dan TERGUGAT IV berkaitan

lik

dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain, baik berupa kesengajaan
atau kelalaian maupun kesembronoan, menyebabkan PENGGUGAT
am

ub
menderita sakit yang kemudian diketahui melalui operasi yang
dilakukan oleh RS. PELNI bahwa di dalam rongga perut PENGGUGAT
ep
terdapat kain kasa dengan gumpalan nanah;
k

 Tertinggalnya kain kasa dalam rongga perut PENGGUGAT


ah

tersebut telah menimbulkan sebagian usus PENGGUGAT membusuk;


R

si
 Usus PENGGUGAT yang membusuk tersebut terpaksa dipotong
oleh RS. PELNI demi keselamatan jiwa PENGGUGAT, sehingga

ne
ng

PENGGUGAT kehilangan sebagian ususnya;


 Sampai dengan saat ini PENGGUGAT masih sering merasakan

do
gu

sakit di bagian perutnya, bahkan sering tidak sadarkan diri karena


saking tidak kuat menahan sakit yang diderita;
PENGGUGAT mengalami stroke sehingga tidak dapat
In

A

menjalankan aktivitasnya sebagai guru Sekolah Dasar, bahkan


kesulitan berbicara dan tidak dapat berkomunikasi lisan secara baik
ah

lik

dengan muridnya;

Bahwa menurut pendapat PENGGUGAT, praktik kedokteran/tindakan medis


m

ub

yang dilakukan oleh TERGUGAT I yang bekerja untuk kepentingan


TERGUGAT II dan TERGUGAT IV yang bekerja untuk kepentingan
ka

ep

TERGUGAT III sebagaimana diuraikan di atas, merupakan rangkaian


perbuatan yang berhubungan erat satu sama lainnya dan tidak dapat
ah

dipisahkan (MEMILIKI HUBUNGAN KAUSALITAS), yang menimbulkan


R

kerugian bagi PENGGUGAT, sehingga dalam petitumnya PENGGUGAT


es
M

Hal 124 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 124
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
memohon agar Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili

R
perkara aquo menyatakan TERGUGAT I, TERGUGAT II, TERGUGAT III dan

si
TERGUGAT IV (PARA TERGUGAT) telah melakukan Perbuatan Melawan

ne
ng
Hukum dan oleh karenanya menghukum PARA TERGUGAT secara tanggung
renteng untuk membayar ganti kerugian kepada PENGGUGAT.

do
gu Bahwa untuk menentukan adanya suatu Perbuatan Melawan Hukum, maka
harus secara kumulatif memenuhi syarat – syarat sebagai berikut : harus ada
perbuatan, perbuatan tersebut harus melawan hukum, ada kerugian, ada

In
A
hubungan kausalitas antara perbuatan melawan hukum itu dengan kerugian
dan ada kesalahan (Vide Prof. Dr. Mariam Darus Baldrulzaman, S.H. ;
ah

lik
K.U.H.PERDATA BUKU III HUKUM PERIKATAN DENGAN PENJELASAN,
halaman146 – 147), yang berarti bahwa semua syarat tersebut harus
terpenuhi secara bersama-bersama.
am

ub
Bahwa dalam hal KAUSALITAS (hubungan sebab – akibat) perbuatan
melawan hukum itu dengan kerugian yang ditimbulkan, PENGGUGAT TIDAK
ep
k

MENJELASKAN HUBUNGAN KAUSALITAS secara medis ANTARA operasi


ah

Caesar, Operasi Pengangkatan Rahim yang dilakukan oleh TERGUGAT I dan


R

si
operasi pada tempat yang sama yang dilakukan oleh TERGUGAT IV dengan
rasa sakit di bagian perut bahkan sering tidak sadarkan diri karena saking

ne
ng

tidak kuat menahan sakit yang diderita dan mengalami stroke sehingga tidak
dapat menjalankan aktivitasnya sebagai guru Sekolah Dasar bahkan kesulitan
berbicara dan tidak dapat berkomunikasi lisan secara baik dengan

do
gu

muridnya.Bahwa demikian juga dalam hal KESALAHAN, PENGGUGAT juga

tidak menjelaskan SIAPA YANG BERSALAH (sengaja atau lalai)


In
A

meninggalkan KAIN KASA dalam rongga perut PENGGUGAT yang


mengakibatkan sebagian usus PENGGUGAT menjadi busuk.
ah

lik

Bahwa kedua hal tersebut di atas sangat penting untuk menentukan kepastian
siapa yang bersalah dan harus dihukum untuk membayar ganti kerugian
m

ub

karena secara factual operasi terhadap PENGGUGAT dilakukan di bagian


yang sama yaitu pada bekas jahitan/bekas operasi Caesar Mediana ketika
ka

melahirkan anaknya yang pertama pada tanggal 15 Desember 2009 di


ep

Dompu – Bima; baik yang dilakukan oleh TERGUGAT I saat operasi Caesar
ah

dan pengangkatan rahim di TERGUGAT II, maupun operasi oleh TERGUGAT


R

IV di TERGUGAT III pada tahun 2011, bahkan operasi yang dilakukan oleh
es
M

Hal 125 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 125
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
RS PELNI juga dilakukan di tempat yang sama – mengikuti bekas operasi

R
sebelum.

si
Bahwa dengan demikian terbukti PENGGUGAT secara subyektif telah

ne
ng
mengkualifikasi perbuatan TERGUGAT dan TERGUGAT IV sebagai
rangkaian perbuatan yang berhubungan erat satu sama lainnya dan tidak

do
gu dapat dipisahkan (MEMILIKI HUBUNGAN KAUSALITAS), yang menimbulkan
kerugian bagi PENGGUGAT, dengan mengikuti begitu saja teori conditio sine
qua non yang pada pokoknya menyatakan tiap-tiap syarat yang menjadi

In
A
penyebab suatu akibat yang tidak dapat dihilangkan (weggedacht) dari
rangkaian factor-faktor yang menimbulkan akibat harus dianggap “causa”
ah

lik
(akibat), yang justru sangat merugikan TERGUGAT I dalam membela diri.

Berdasarkan hal – hal yang diuraikan di atas, maka terbukti GUGATAN


am

ub
PENGGUGAT KABUR (OBSCUUR LIBEL), sehingga sudah sepatutnya
dinyatakan tidak dapat diterima (Niet Onvankelijke Verklaard).
ep
EKSEPSI TERGUGAT II
k

A. Gugatan Penggugat Kurang Pihak.


ah

R
1. Bahwa apabila dibaca secara cermat dan teliti secara

si
keseluruhan dalil-dalil gugatan aquo, pada pokoknya adalah

ne
ng

mempermasalahkan adanya dugaan Kasa tertinggal akibat operasi


yang menurut keterangan Pernggugat informasi tersebut diperoleh
dari keterangan RS. PELNI Cq dr. Hengky Setiahadi, Sp.B, FINAC ;

do
gu

2. Bahwa Penggugat walaupun berhak menentukan siapa saja


In
A

pihak Tergugat yang dapat dimasukan dalam Gugatan seharusnya


memasukan juga pihak RS PELNICq dr. Hengky Setiahadi, Sp.B,
ah

FINAC sebagai Pihak dalam perkara aquo, karena keterangan


lik

mereka sangat krusial untuk mengungkapkan fakta hukum Formal


dan Material dalam Gugatan aquo, hal ini sebagaimana pendapat
m

ub

Retno Wulan Susantio dalam bukunya Hukum Acara Perdata dalam


Teori dan Praktek ;
ka

ep

3. Bahwa gugatan PenggugatBerdasarkan uraian tersebut diatas


merupakan gugatan kurang pihak (plurium litis consortium);
ah

B.Gugatan Salah Pihak (error in persona)


R

es
M

Hal 126 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 126
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
6. Bahwa gugatan yang diajukan oleh Penggugat mencantumkan

R
Tergugat II adalah Rumah Sakit Bersalin Anggrek Mas, sebagai sebuah

si
badan hukum, berdsarkan penelusuran kami dalam sistem

ne
ng
kementerian Hukum dan HAM tidak ada badan hukum dalam wilayah
Republik Indonesia dengan nama tersebut;

do
gu 7. Bahwa Rumah Sakit Ibu dan Anak Anggrek Mas adalah nama usaha
rumah sakit dari PT. Sanusi Mandiri, sebuah perseroan terbatas yang
didirikan berdasarkan hukum Indonesia sebagaimana akta pendirian

In
A
No 1 tertanggal 1 April 2008 yang dibuat dihadapan Abdul Aziz, SH
Notaris di Jakarta dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri
ah

lik
Hukum & HAM dalam Daftar Perseroan Nomor AHU-
0042553.AH.01.09 Tahun 2008 Tanggal 30 Mei 2008) ;
8 Bahwa dengan tidak ditujukannya Gugatan kepada PT. Sanusi
am

ub
Mandiri maka Gugatanaquo adalah salah pihak (error in persona) ;

C. Gugatan Prematur
ep
k

9. Bahwa terhadap permasalahan aquo Penggugat telah mengajukan


ah

pengaduan kepada Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia


R

si
(MKD) dengan pengaduan nomor 11/P/MKDK/IV/2015 hal ini
sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 29 tahun 2004

ne
ng

Tentang Praktik Kedokteran dan Peraturan Konsil Kedokteran


Indonesia Nomor 32 Tahun 2015 Tentang Tata Cara Penanganan

do
gu

Kasus Dugaan Pelanggaran Disiplin Dokter;

10. Bahwa atas dasar pengaduan tersebut, MKD sedang melakukan


In
Investigasi dan dalam hal ini TErgugat II telah di investigasi oleh MKD,
A

sampai saat ini hasil Investigasi MKD belum rampung, oleh karenanya
Gugatan aquo tidak dapat dilakukan sampai dengan investigasi MKD
ah

lik

dirampungkan dan telah keluar hasilnya. Gugatan aquo yang


mendahului hasil MKD adalah gugatan prematur;
m

ub

D. Gugatan Tidak Jelas Dan Kabur (Obscuur Liebel)


ka

11. Bahwa dalam Gugatannya Penggugat pada intinya mendalilkan ada 4


ep

permasalahan pokok yaitu : Penanganan operasi Caesar, Penanganan


operasi angkat rahim, Operasi Oleh Tergugat III / IV dan Kasa yang
ah

tertinggal di dalam Perut;


es
M

Hal 127 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 127
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
12. Bahwa dalil Penggugat yang mengatakan semuanya saling keterkaitan

R
adalah dalil yang cukup membingungkan karena semua tindakan MEdis

si
tersebut semuanya berdiri sendiri dan tidak saling terkait, oleh karenanya

ne
ng
Gugatan yang mencampur adukan permasalahan sebagai Perbuatan
Melawan Hukum adalah tidak jelas dan kabur (Obscuur Liebel);

do
gu Berdasarkan uraian diatas, Gugatan aquo haruslah ditolak atau setidaknya
dinyatakan tidak dapat diterima (niet ontvanlkelijke verklaard).

Apabila Majelis Hakim berpendapat lain terhadap eksepsi-eksepsi dari

In
A
Tergugat II maka Tergugat II akan menanggapi gugatan Penggugat pada
bagian Pokok Perkara sebagaimana diuraikan lebih lanjut.
ah

lik
EKSEPSI TERGUGAT III

1. Dalam gugatan Penggugat antara Posita dan Petitum saling


am

ub
bertentangan.
Bahwa antar dalil dalam posita Penggugat sudah terjadi pertentangan
ep
yang mana Penggugat mendalilkan dasar gugatan perbuatan melawan
k

hukum dengan tuntutan ganti rugi secara tanggung renteng adalah


ah

karena tindakan para tergugat yang saling berkaitan satu sama lainya
R

si
yang tidak dapat dipisahkan berupa kesengajaan, kelalaian maupun
kesembronoan, Namun dalam posita yang lainnya poin 43 disebutkan

ne
ng

yang menjadi dasar tuntutan ganti rugi adalah karena Penggugat

do
gu

kehilangan rahim yang merupakan perbuatan di Tergugat II oleh


Tergugat I yang tidak ada kaitannya dengan Tergugat III dan juga
In
karena kehilangan usus yang dilakukan oleh RS Pelni dan
A

tertinggalnya kasa yang tidak disebutkan akibat perbuatan Tergugat


yang mana, sedangkan kerugian akibat dampak operasi tidak
ah

lik

disebutkan akibat operasi yang dilakukan oleh Tergugat yang mana


SEDANGKAN dalam petitum Penggugat telah menuntut kerugian yang
m

ub

bukan disebabkan oleh Tergguat III ditanggungrentengkan kepada


Tergugat III;
ka

Berdasarkan hal hal tersebut di atas maka gugatan Penggugat adalah


ep

saling bertentangan antar posita dan antar posita dan petitum, maka
ah

Tergugat III mohon kepada Majelis Hakim yang terhotmat untuk


R

es
M

Hal 128 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 128
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menolak gugatan Penggugat terhadap Tergugat III atau setidak

R
tidaknya tidak dapat diterima;

si
2.Eksepsi Persona satandi in judicio yaitu Penggugat tidak mempunyai

ne
ng
kapasitas hukum untuk bertindak sebagai Penggugat terhadap
Tergugat III Oleh Karena Penggugat antara Penggugat dengan
Tergugat III telah menyelesaikan tentang adanya keluhan Pengugat

do
gu tentang pelayanan di Tergugat III oleh Tergugat IV secara musyawarah
dan kekeluargaan sebagaimana surat pernytaan Pengggugat

In
A
tertanggal 24 May 2012 yang menyatakan tidak akan menuntut
Tergugat III dalam bentuk apapun, dengan demikian jika Penggugat
ah

melakukan gugatan kepada Penggugat justru Penggugat yang telah

lik
melakukan perbuatan melawan hukum;
3. Gugatan Penggugat Obscuur Libel/tidak jelas
am

ub
Bahwa gugatan penggugat adalah gugatan perbuatan melawan hukum
yang menuntut ganti kerugian secara tanggung renteng kepada
ep
Tergugat III NAMUN Penggugat tidak dapat menerangkan perbuatan
k

melawan hukum apa yang dilakukan oleh Tergugat III;


ah

Bahwa tindakan medis yang digugat Penggugat melawan hukum


R

si
adalah operasi cesar dan pengangkatan rahim di Tergugat II oleh
Tergguat I, yang tidak ada kaitannya dengan Tergugat III, sehingga

ne
ng

tuntutan ganti rugi yang ditanggung rentengkan kepada Tergugat III


tidak jelas dasar hukumnya;

do
gu

Bahwa operasi pemotongan usus juga tidak dilakukan di Tergugat III


serta adanya kain kasa yang tertinggal di perut Penggugat juga bukan
dilakukan Tergugat III tetapi tuntutan ganti rugi dibebankan oleh
In
A

Penggugat secara tanggung renteng kepada Tergugat III;


Berdasarkan hal hal tersebut di atas maka gugatan Penggugat adalah
ah

lik

tidak jelas dasar hukum apa sehingga Tergugat III dikatakan telah
melakukan perbuatan melawan hukum, sehingga Tergugat III mohon
m

ub

kepada Majelis Hakim yang terhotmat untuk menolak gugatan


Penggugat terhadap Tergugat III atau setidak tidaknya tidak dapat
ka

diterima;
ep

2. Gugatan Penggugat tidak berdasar hukum


ah

Bahwa gugatan Penggugat terhadap Tergugat III adalah gugatan


R

perbuatan melawan hukum berdasar pasal 1365 KUHperdata dan 1366


es
M

Hal 129 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 129
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
KUHPerdata NAMUN Penggugat tidak dapat memastikan berdasar

R
hukum tentang perbuatan melawan hukum apa yang telah dilakukan

si
oleh Tergugat III sehingga merugikan Penggugat, Justru Penggugat

ne
ng
sendiri yang mendalilkan pada saat terjadi pendarahan hebat saat
dioperasi di Tergugat II oleh Tergugat I selanjutnya Penggugat dirujuk
ke Tergugat III untuk mendapat pengobatan dan hasilnya adalah

do
gu pendarahan tersebut dapat dihentikan di Tergugat III, dan tindakan
operasi penghentian pendarahan dirongga perut Penggugat sudah

In
A
dilakukan sesuai dengan standar operasi dan tidak melawan hukum,
buktinya Penggugat masih hidup dan dapat berakitifitas seperti sedia
ah

kala;

lik
Bahwa gugatan perbuatan melawan hukum terhadap Tergugat III juga
tidak berdasar hukum oleh karena Penggugat telah membuat
am

ub
pernyataan yang menerima standar pengobatan di Tergugat III dan
tidak akan menuntut baik perdata maupun pidana;
ep
k

Berdasarkan hal hal tersebut di atas maka gugatan Penggugat adalah


ah

tidak menjelaskan fakta hukum yang menjadi dasar hukum perbuatan


R

si
Melawan Hukum Tergugat III, sehingga Tergugat III mohon kepada
Majelis Hakim yang terhormat untuk menolak gugatan Penggugat

ne
ng

terhadap Tergugat III atau setidak tidaknya tidak dapat diterima;

do
gu

3. Gugatan Penggugat Prematur

Oleh karena gugatan Peggugat yang menuntut ganti rugi akibat operasi
In
A

cesar dan pengangkatan rahim tidak dilakukan oleh dan/atau di


Tergugat III, sedangkan kerugian akibat kehilangan usus juga tidak
ah

dilakukan oleh dan/atau di Tergugat III, dan mengenai adaanya kain


lik

kasa yang tertinggal di dalam perut Penggugat yang ditemukan oleh


RS Pelni juga tidak dilakukan oleh dan/atau di Tergugat III.
m

ub

Dengan demikian gugatan perbuatan melawan hukum oleh Penggugat


terhadap Tergugat III adalah terhadap perbuatan yang tidak dilakukan
ka

ep

oleh Tergugat III dan juga terhadap perbuatan yang masih berupa
dugaan apakah dilakukan oleh Tergugat I, II, III atau IV yang belum
ah

mempunyai dasar hukum tetap, sehingga selain Tergugat III tidak


R

bertanggung jawab terhadap kerugian tersebut juga belum adanya


es
M

Hal 130 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 130
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kepastian hukum bahwa Tergugat III lah yang melakukan perbuatan

R
melawan hukum tersebut. Maka Tergugat III mohon kepada Majelis

si
Hakim yang terhormat untuk menolak gugatan Penggugat terhadap

ne
ng
tergugat III atau setidak-tidaknya tidak dapat diterima;

EKSEPSI TERGUGAT IV

do
gu GUGATAN KURANG PIHAK . (PLURUSLITS CONSORTIUM)

Pengajuan Gugatan dalam perkara ini, khususnya kepada TERGUGAT IV dan

In
TERGUGAT III, oleh Penggugat di dasarkan pada dalil telah ditemukannya
A
benda yang didalilkan berupa kasa di dalam tubuh PENGGUGAT
ah

lik
Fakta vang didalilkan oleh PENGGUGAT, bahwa adanya kasa , ditemnkan
oleh dokter vang bukan TERGUGAT IV dan operasi di lakukan bukan di
Rumah Sakit TERGUGAT III.
am

ub
Namun semua dalil-dalil tersebut HANYA berupa dalil sepihak dari
PENGGUGAT karena, ternyata PENGGUGAT tidak menjadikan Dokter yang
ep
k

didalilkan telah menemukan kasa dan mengoperasi serta Rumah Sakit PELNI
ah

sebagai tempat ditemukannya dan dilakukannya operasi sebagai pihak dalam


R
perkara ini.

si
ne
ng

Tidak dijadikannya dokter yang didalilkan PENGGUGAT telah menemukan

do
gu

dan melakukan operasi serta Rumah Sakit tempat adanya alat yang
disebutkan teleh mendeteksi adanya kasa dalam tubuh PENGGUGAT serta
In
A

tempat dilakukan operasi, telah menyebabkan ketdakjelasan dalil dalam


pengajuan Gugatan, karena :
ah

lik

1. Akan menjadikan keraguan, apakah benar memang telah ditemukan kassa,


sebagaimana yang didalikan PENGGUGAT; Karena TeERGUGAT IV
mempunyai bukti pada saat selesai operasi tidak ada kassa yang tertinggal.
m

ub

2. Apakah benar posisi ditemukannya kasa berada pada tempat yang


ka

didalikan PENGGUGAT sebagai ditempat bekas dilakukannya operasi;


ep

3. Jikapun benar, mengapa hingga saat diaiukannya perkara ini tidak pernah
ah

ada pemberitahuan resmi dari pihak dokter maupun rumah sakit, kepada
R

es
M

Hal 131 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 131
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
TERGUGAT l-TERGUGAT IV mengenai hal-hal yang didalikan oleh

R
PENGGUGAT dalam Posita

si
4.Selain itu, tidak disertakannya dokter yang didalikan menemukan kassa dan

ne
ng
melakukan operasi serta pihak rumah sakit menjadi tanda tanya besar bagi
TERGUGAT IV, tentang bagaimana mungkin PENGGUGAT dapat secara

do
gu gamblang menerangkan bahvva dengan menggunakan istilah medis,
sedangkan pada saat kejadian ini terjadi, jika benar memang terjadi
PENGGUGAT jika benar sedang berada dalam kedaan kesakitan dan tidak

In
A
bisa berpikir, apalagi mengingat secara runtut tindakan yang diambil oleh
Dokter yang menemukan dan melakukan operasi dan pihak Rumah Sakit
ah

lik
5.Tidak diikutsertakannya Dokter yang melakukan Operasi serta RS PELNI
sebagai tempat dilakukannya operasi, setidaknya sebagai Pihak Turut
am

ub
Tergugat dalam perkara ini, yang mana dalam kapasitas tersebut dapat
dimintakan pertanggungjawabannya secara hukum atas semua dalil yang di
sampaikan dalam persidangan, telah menimbulkan suatu praduga pada diri
ep
k

TERGUGAT IV tentang adanya suatu kesengajaan untuk menghindar dari


ah

tanggung jawab hukum. Apalagi hingga saat dilakukannya proses dalam


R

si
perkara ini belum pernah sekaipun ada penjelasan resmi, baik dari dokter
ataupun Pihak RS PELNI tentnag hal yang PENGGUGAT dalilkan sebagai

ne
ng

telah di temukannya kasa dalam tubuh PENGGUGAT

do
gu

6Berdasarkan uraian tersebut, jelas bahwa diikutsertakannya pihak dokter


dan pihak Rumah Sakit yang oleh PENGGUGAT didalilkan sebagai dokter
In
yang menemukan kassa yang tertinggal dan melakukan operasi serta Rumah
A

Sakit tempat operasi berlangsung sangatlah diperlukan untuk memperjelas


duduk permasalahan dan agar TERGUGAT IV dapat menggunakan haknya
ah

lik

melakukan pembelaan diri dan mengungkapkan fakta yang sebenarnya.

7Tidak diikutsertakannya dokter yang didalilkan PENGGUGAT telah


m

ub

menemukan kasa dan melakukan operasi dan RS PELNI sebagai Rumah


Sakit tempat dilakukannya operasi telah dalam perkara ini, menyebabkan
ka

ep

perkara ini diajukan dengan kurang pihak.

Terhadap perkara yang diajukan dengan kurang pihak dan telah menye -
ah

babkan ketidak jelasan, adalah sangat beralasan hukum bagi Majelis Hakim
es
M

Hal 132 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 132
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
yang memeriksa dan memutus perkara ini untuk menyatakan Gugat di tolak

R
atau setidak-tidaknya dinyatakan Gugatan tidak dapat diterima.

si
Menimbang, bahwa setelah memperhatikan eksepsi, tanggapan

ne
ng
eksepsi dalam Replik Para Penggugat Majelis Hakim akan
mempertimbangkan sebagaimana terurai dibawah ini;

do
gu Menimbang, bahwa eksepsi Tergugat I dan II serta Tergugat III dan
Tergugat IV pada pokoknya adalah sama sehingga akan dipertimbangkan
sekaligus;

In
A
Menimbang, bahwa dalam Eksepsi Tergugat I, Tergugat II, dan
Tergugat III serta Tergugat IV pada pokoknya terdiri atas :
ah

lik
1. GUGATAN PENGGUGAT TIDAK JELAS DAN KABUR (OBSCUUR
LIBEL) :2. Gugatan Penggugat Kurang Pihak.
am

ub
3. Gugatan Salah Pihak (error in persona)

4. Gugatan Prematur
ep
k

5. Dalam gugatan Penggugat antara Posita dan Petitum saling


ah

bertentangan.
R

si
.6. Eksepsi Persona satandi in judicio yaitu Penggugat tidak mempunyai

ne
ng

kapasitas hukum untuk bertindak sebagai Penggugat terhadap Tergugat III.

7 Gugatan Penggugat tidak berdasar hukum

do
gu

.Menimbang bahwa mencermati uraian mengenai seluruh eksepsi yang


terdiri dari 7 point eksepsi yang disampaikan oleh tergugat I, II, III, IV tersebut
diatas adalah hal hal yang harus dibuktikan lebih lanjut dalam perkara ini,dan
In
A

sudah memasuki meteri pokok perkara maka oleh karena itu eksepsi para
Tergugat haruslah dinyatakan untuk ditolak ;seluruhnya ;
ah

lik

Dalam Pokok Perkara:


Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah
m

ub

sebagaimana tersebut diatas ;

Menimbang, bahwa gugatan Penggugat pada pokoknya adalah mendalilkan


ka

ep

1. Agar rangkaian perbuatan para tergugat dalam melakukan


operasi Caesar dan pengangkatan Rahim terhadap Penggugat
ah

dinyatakan sebagai perbuatan melawan hukum karena tanpa


es
M

Hal 133 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 133
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
persetujuan penggugat dan tanpa memberikan informasi kepada

R
penggugat dan

si
menyebabkan tertinggalnya kain kasa didalam rongga perut

ne
ng
penggugat yang mengakibatkan sebagian usus penggugat membusuk
dan dipotong dan MENYEBABKAN KERUGIAN TERHADAP
PENGGUGAT

do
gu 2. Agar Para Tergugat dihukum secara tanggung renteng untuk
membayar kerugian Penggugat berupa:

In
A
1. Kerugian materiil Rp7.360.463.956,- (tujuh miliar tiga
ratus enam puluh juta empat ratus enam puluh tiga ribu
ah

sembilan lima enam rupiah.

lik
2. Kerugian imateriil Rp5.000.000.000,- (Lima miliar rupiah).
3. Biaya perawatan dan pengobatan, apabila Penggugat
am

ub
jatuh sakit sebagai dampak dari perbuatan Para Pengugat.

Menimbang, bahwa atas dalil gugatan tersebut ditolak oleh para


ep
k

Tergugat
ah

Menimbang bahwa Tergugat 1 dalam jawabannya menyatakan bahwa


R

si
semua tindakan medis/kedokteran yang dilakukan oleh TERGUGAT I dan
TERGUGAT II sudah sesuai prosedur dan profesi Tergugat I dan TERGUGAT

ne
ng

II, dan TIDAK MELAKUKAN PERBUATAN MELAWAN HUKUM KEPADA


PENGGUGAT. Tergugat I dan Tergugat II tidak melanggar hak dari

do
gu

Penggugat selaku pasien untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang


In
aman dan bermutu. Sedandainya benar ada kelalaian atau kengajaan dari
A

TERGUGAT I dan TERGUGAT II yang menyebabkan KAIN KASA


TERTINGGAL DALAM RONGGA PERUT PENGGUGAT – QUOD NON, maka
ah

lik

sudah pasti akan ketahuan pada saat TERGUGAT III dan TERGUGAT IV
menangani/melakukan operasi lagi terhadap PENGGUGAT, sebab
m

ub

dilakukan di tempat yang/bekas operasi sebelumnya.

Menimbang bahwa Tergugat II dalam jawabannya menyatakan


ka

ep

Bahwa tindakan operasi Caesar dan pengangkatan Rahim yang dilakukan


Tergugat I di Tergugat II adalah sudah tepat dan sesuai SOP Standar operasi
ah

Prosedur Medis ., sehingga jiwa Penggugat dan Bayinya dapat terselamatkan


R

dan sampai saat ini Penggugat dan anaknya dapat hidup sehat hingga kini.
es
M

Hal 134 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 134
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sehingga tujuan utama menyelamatkan nyawa manusia sudah dilakukan

R
oleh Tergugat II. Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang No. 44 Tahun

si
2009 Tentang Rumah Sakit dalam pasal 45 ayat 2;

ne
ng
Menimbang bahwa Tergugat III dalam jawabannya menyatakan
Bahwa tindakan medis berupa operasi yang dilakukan oleh Tergugat I di

do
gu Tergguat II yaitu operasi cesar dan pengangkatan rahim tidak ada kaitannya
dengan Tergugat III, demikian pula operasi yang dilakukan di Tergugat III
adalah tidak melanjutkan operasi di Tergugat II, melainkan mengobati

In
A
pendarahan Penggugat yang terjadi akibat operasi di Tergugat II, operasi
penghentian pendarahan hebat di Tergugat III oleh Tergugat IV pada tanggal
ah

lik
20 Mei 2011 adalah berhasil dilakukan oleh Tergugat III yaitu sember-sumber
terjadinya pendarahan dalam perut Penggugat dapat dioperasi dengan baik
sehingga sumber-sumber pendarahan dapat berhenti dan pada akhirnya
am

ub
nyawa Penggugat dapat diselamatkan dan Tergugat III tidak melakukan
perbuatan melawan hukum sehingga tidak ada kaitan dan hubungan
ep
k

kausalitas karena masing-masing Tergugat melakukan operasi dengan


maksud dan tujuan medis yang berbeda, dengan demikian kerugian yang
ah

R
berkaitan dengan tindakan medis yang dilakukan Tergugat I dan II tidak dapat

si
ditanggung rentengkan kerugiannya kepada Tergugat III;

ne
ng

Bahwa operasi pemotongan usus juga tidak dilakukan di Tergugat III serta
adanya kain kasa yang tertinggal di perut Penggugat juga bukan dilakukan
Tergugat III,sehingga apabila timbul kerugian Penggugat tidak dapat dituntut

do
gu

kepada Tergugat III

Menimbang bahwa Tergugat IV dalam jawabannya menyatakan :


In
A

1.. Bahwa pada tanggal 20 Mei 2011 pukul 07.35 WIB TERGUGAT IV
mendapat Konsul dari ICU untuk Pasien pendarahan, in casu
ah

lik

PENGGUGAT .

2. Pada saat TERGUGAT IV visit ke ICU, Pasien (PENGGUGAT) dalam


m

ub

keadaan umum jelek (KOMA), perut membuncit, gangguan fungsi hati,


ginjal. Kesan pendarahan pasca operasi masih berlangsung dan
ka

ep

PASIEN DALAM KEADAAN KRITIS. Seteleh melihat keadaan tersesbut,


maka TERGUGAT IV dengan pengetahuan keilmuan yang dimilikinya
ah

memutuskan tindakan operasi sebagai usaha penyelamatan atas diri


R

PENGGUGAT.
es
M

Hal 135 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 135
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3. Sebagai dokter yang mempunyai kecakapan dan keahlian, disaat

R
pertama melihat kondisi pasien, PENGGUGAT , maka hal yang

si
mendasar menjadi perhatian TERGUGAT IV adalah bagaimana

ne
ng
secepatnya menghentikan pendarahan , sehingga dengan uprofessional
judgmenf yang dibuat berdasarkan keahliannya maka TERGUGAT IV
memutuskan bahwa PENGGUGAT harus dioperasi.

do
gu 4. Setelah diambil keputusan, maka sebagai dokter yang akan melakukan
operasi, TERGUGAT IV meminta bertemu dengan keluarga pasien

In
A
(Keluarga PENGGUGAT), untuk menerangkan tindakan apa yang akan
dilakukan. alasan memutuskan untuk diambil tindakan serta bahaya
ah

lik
yang mungkin bisa terjadi selama proses tindakan operasi dan pasca
operasi.
am

ub
bahwa dalam proses menerangkan kondisi PENGGUGAT, tindakan
penyelamatan yang akan dilakukan serta resiko yang akan dihadapi
selama proses operasi dan pasca operasi, TERGUGAT IV 11 ANY A
ep
k

BERTEMU DENGAN Ibu dan PENGGUGAT, dengan tidak a da lagi


ah

anggota keluarga lain yang menuggu pasien.


R

si
Setelah diterangkan dalam bahasa awam dan ditanyakan apakah Ibu
dari PENGGUGAT mengerti akan penjelasan TERGUGAT IV, dan

ne
ng

dijawab mengerti, maka Ibu dari PENGGUGAT kemudian memberikan


persetujuan tertulis INFORMED CONCERN) untuk di LAKUKAN

do
gu

TINDAKAN OPERASI atasdiri PENGGUGAT.

5.. Setelah dilakukan persiapan, maka operasi dapat dilakukan pada pukul
In
A

10.00 WIB., tanggal 20 Mei 2011

6 Setelah operasi dilakukan selama kira-kira 90 menit, ditemukan


ah

lik

pendarahan ditempat operasi pengangkatan rahim dibagian kiri dan


kanan (kurang lebih 2,5 liter darah pendarahan), dan setelah dilakukan
m

penjahitan sumber pendarahan oleh TERGUGAT IV maka pendarahan


ub

dapat diatasi dengan FOKUS PADA TUJUAN ING1N


ka

MENYELAMATKAN NYAWA DARI PASIEN DENGAN MELAKUKAN


ep

UPAYA YANG TERBAIK telah sesuai dengan standar prosedur yang


berlaku.
ah

es
M

Hal 136 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 136
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
7. Pasca dilakukannva operasi, PENGGUGAT dirawat di ICU selama

R
kurang lebih 2 minggu. Dan selama masa perawatan pasca operasi

si
dengan TERGUGATIV, kondisi PENGGUGAT, bekas luka operasi

ne
ng
semakin membaik dan tidak ada tanda-tanda infeksi dan pendarahan.

8. Setelah berada dalam perawatan pasca operasi oleh TERGUGAT

do
gu IV,atas kemauan sendiri
PENGGUGAT untuk mendapatkan jaminan kesehatan di rumah sakit
dari PENGGUGAT, dengan alasan

vang baru ,

In
A
PENGGUGAT meninggalkan rumah sakit TERGUGAT III.
ah

lik
9. Pada tanggal 24 Mei 2012, PENGGUGAT hadir bersama ibunya, TANPA
PAKSAAN DARI TERGUGAT IV ATAUPUN TERGUGAT III,
menyampaikan bahwa baik PENGGUGAT maupun Ibunya tidak lagi
am

ub
bermasalah dengan TERGUGAT IV dan TERGUGAT III. YANG SUDAH
MEN YE LA MAT K AN N Y A WAN Y A Dan sebagai tanda adanya
ep
maksud tersebut maka PENGGUGAT menandatagani Surat Pernyataan,
k

yang dilakukan Penggugat DENGAN SADAR TANPA PAKSAAN DARI


ah

TERGUGAT IV ataupun TERGUGAT III


R

si
10. bahwa pada saat sebelum dan sesudah operasi TERGUGAT IV sudah

ne
ng

melakukan tindakan SESUAI STANDAR PROFESI dan dilakukan

dengan penuh kehati-hatian, dan TERGUGAT IV TELAH DIPERIKSA

do
OLEH DEW AN PERTIMBANGAN POGI JAVA (Persatuan Obstetri dan
gu

Ginekologi Indonesia) SEBAGAI ORGANISASI PROEESI YANG


MENAUNGI TERGUGAT IV, DAN TIDAK PERNAH POGI MENYATAKAN
In
A

BAHWA TERGUGAT IV I'ELAH MELAKUKAN KESALAHAN


PROSEDUR DALAM PROSES OPERASI DAN PASCA OPERASI
ah

lik

TERHADAP PENGGUGAT.

( vide Pasal 52 huruf a Undang-Undang Praktek Kedokteran) sehubungan


m

ub

dengan operasi yang dilakukannya atas PENGGUGAT, maka TERBUKTI


secara hukum tidak ada kesalahan yang dilakukan oleh TERGUGAT IV. ;
ka

ep

Menimbang, bahwa oleh karena semua dalil gugatan Penggugat


ditolak Para Tergugat maka sesuai ketentuan pasal 163 HIR Penggugat wajib
ah

membuktikan dalil-dalil gugatannya ;


R

es
M

Hal 137 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 137
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang bahwa, untuk menguatkan dalil gugatannya Penggugat

R
telah mengajukan surat bukti P.1 sampai dengan P.136.a serta 7 orang

si
saksi dan 1 orang saksi ahli, sedangkan untuk meneguhkan dalil

ne
ng
sangkalannya Tergugat I telah mengajukan surat bukti T.I - 1 sampai dengan
T.I. -34; Tergugat II telah mengajukan surat bukti T.II- 1 sampai dengan T.II.
-28; dan juga (Tergugat I, II, ) mengajukan 5 orang saksi dan 1 orang

do
gu saksi ahli, Tergugat III telah mengajukan surat bukti T III -.1 sampai dengan T
III.- 8; Tergugat IV telah mengajukan surat bukti T IV -.1 sampai dengan T

In
A
IV.- 10 ;

Menimbang, bahwa dari hal – hal yang diperoleh di persidangan


ah

lik
dihubungkan dengan bukti – bukti yang diajukan oleh kedua belah pihak,
Majelis Hakim berpendapat yang menjadi pokok sengketa dalam perkara ini
adalah apakah perbuatan para tergugat dalam melakukan operasi Caesar dan
am

ub
pengangkatan Rahim terhadap Penggugat dinyatakan sebagai perbuatan
melawan hukum karena tanpa persetujuan penggugat dan tanpa memberikan
ep
k

informasi kepada penggugat dan menyebabkan tertinggalnya kain kasa


didalam rongga perut penggugat yang mengakibatkan sebagian usus
ah

R
penggugat membusuk dan dipotong dan MENYEBABKAN KERUGIAN

si
TERHADAP PENGGUGAT ;

ne
ng

do
gu

Menimbang bahwa apakah perbuatan para tergugat para tergugat


tersebut merupakan perbuatan melawan hukum ( onrechtmatige daad ) eks
In
pasal 1365 KUHPerdata yang unsur – unsurnya adalah :
A

1. Adanya perbuatan tergugat yang bersifat bertentangan dengan


ah

hukum;
lik

2. Adanya kesalahan atau kelalaian pada pihak tergugat;


m

ub

3. Adanya kerugian yang ditimbulkan pada diri tergugat


4. Adanya hubungan kausalitet atau sebab akibat antara kerugian
ka

pihak penggugat dengan kesalahan atau perbuatan yang dilakukan


ep

oleh pihak tergugat ;


ah

Menimbang bahwa pengertian “ bertentangan dengan hukum “


R

sebagaimana yang dianut dalam yurisprudensi Hooge Raad sejak tahun 1919
es
M

Hal 138 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 138
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
( arrest lindenbaum cohen ) tanggal 31 januari 1919 dan sudah menjadi

R
yurisprudensi tetap serta telah menjadi doktrin ilmu hukum di Indonesia

si
dimana pengertian bertentangan dengan hukum itu diartikan secara luas

ne
ng
yang meliputi 4 ( empat ) macam kategori perbuatan :

1. Bertentangan dengan kewajiban hukumnya sipelaku sendiri

do
gu menurut undang – undang ;atau
2. Bertentangan atau melanggar hak subyektif orang lain menurut
undang – undang;atau

In
A
3. Bertentangan dengan tata susila yang baik; atau
4. Bertentangan dengan azas kepatutan, dan kecerdasan dalam
ah

lik
masyarakat ;

Menimbang bahwa berdasarkan bukti yang diajukan oleh


am

ub
Penggugat P/TR. 5 s/d 13 , 19 s/d 22, 24,26,27,28, 30s/d 39, 41 s/d 44, 46
s/d 69, 72 s/d 75, 77,78, 82 s/d 85, 87 s/d 91, 93, 97 s/d 99, 103,
106,115,116, 118,119, 121,122,123,125,126,128,129,132 membuktikan
ep
k

bahwa penggugat telah mengeluarkan biaya untuk perawatan di rumah sakit


ah

setelah operasi cesar ;


R

si
Menimbang bahwa berdasarkan bukti yang diajukan oleh
Penggugat P/TR.14 s/d18, 107, 117, 124 membuktikan bahwa penggugat

ne
ng

telah mengeluarkan biaya untuk membeli obat setelah operasi cesar ;

Menimbang bahwa berdasarkan bukti yang diajukan oleh

do
gu

Penggugat P/TR.1, 2. Membuktikan bahwa Tergugat I adalah direktur dan


pemilik dari Tergugat.II ;
In
A

Menimbang bahwa berdasarkan bukti yang diajukan oleh


Penggugat P/TR. 3 membuktikan bahwa Tergugat I yang menangani
ah

kelahiran anak penggugat melalui operasi cesar di tempat Tergugat.II ;


lik

Menimbang bahwa berdasarkan bukti yang diajukan oleh Penggugat


m

P/TR. 4 membuktikan bahwa T.III menangani Penggugat karena dirujuk oleh


ub

Tergugat II ;
ka

Menimbang bahwa berdasarkan bukti yang diajukan oleh Penggugat


ep

P/TR.23 membuktikan bahwa Bapak dari Penggugat meninggal dunia


ah

sewaktu Penggugat dalam perawatan setelah di operasi cesar;


R

es
M

Hal 139 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 139
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang bahwa berdasarkan bukti yang diajukan oleh Penggugat

R
P/TR. 25, 45. 79 Membuktikan bahwa Penggugat telah kehilangan rahim atau

si
rahimnya telah diangkat (histerektomi) dan Terhadap perut Penggugat telah

ne
ng
dilakukan operasi (relaparatomi).
Menimbang bahwa berdasarkan bukti yang diajukan oleh
Penggugat P/TR. 40, 71, 76 membuktikan bahwa Penggugat/ Tergugat

do
gu Rekonpensi merupakan pasien di Tergugat III/ Penggugat II Rekonpensi yang
ditangani oleh Tergugat IV sebagai Dokter yang melakukan operasi terhadap

In
A
Penggugat/ Tergugat Rekonpensi dan Tergugat III/ Penggugat II Rekonpensi
mengenakan biaya Rumah Sakit kepada Penggugat/ Tergugat Rekonpensi.
ah

lik
Menimbang bahwa berdasarkan bukti yang diajukan oleh
Penggugat P/TR. 70 , 80 membuktikan bahwa Penggugat dari Tergugat III
dirujuk dan dirawat di RS Pelni ;
am

ub
Menimbang bahwa berdasarkan bukti yang diajukan oleh
Penggugat P/TR.81. membuktikan bahwa ibu Penggugat menjamin biaya
ep
k

perawatan di RS Pelni ;
ah

Menimbang bahwa berdasarkan bukti yang diajukan oleh


R

si
Penggugat P/TR 86, 95, 100 127 membuktikan bahwa Penggugat/ Tergugat
Rekonpensi kehilangan rahim dan sebagian ususnya ;

ne
ng

Menimbang bahwa berdasarkan bukti yang diajukan oleh


Penggugat P/TR .92, 94, 96 , 101 , 104,105, 108 s/ 114 membuktikan bahwa

do
gu

Kondisi Penggugat/Tergugat Rekonpensi sebelum operasi pemotongan usus


Penggugat/Tergugat Rekonpensi yang busuk akibat benda asing berupa
In
kassa/ tampon dan setelah dirawat di RS Pelni menjadi membaik ;
A

Menimbang bahwa berdasarkan bukti yang diajukan oleh


ah

Penggugat P/TR. 102 membuktikan bahwa setelah dioperasi di RS Pelni


lik

 Penggugat/ Tergugat Kehilangan ususnya dengan massa ukuran + 10


X 8 X 6 CM.
m

ub

 Hasil operasi dari RS MH Thamrin menemukan kain kasa ukuran + 5 X


40 CM dari dalam perut Penggugat/ Tergugat Rekonpensi.
ka

ep

Menimbang bahwa berdasarkan bukti yang diajukan oleh


Penggugat P/TR. 120 membuktikan bahwa Penggugat/ Tergugat
ah

Rekonpensi menderita sakit lanjutan akibat penanganan yang dilakukan oleh


es

Para Tergugat, sehingga mesti dirawat kembali di Rumah Sakit PELNI ‘


M

Hal 140 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 140
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang bahwa berdasarkan bukti yang diajukan oleh Penggugat

R
P/TR.130,131 membuktikan bahwa Bahwa Penggugat/ Tergugat Rekopensi

si
sebagai guru di SDN Rawa Buaya 04 Petang dengan menerima gaji perbulan

ne
ng
sebesar Rp.900.000 (Sembilan ratus ribu rupiah).

Menimbang bahwa berdasarkan bukti yang diajukan oleh

do
gu Penggugat P/TR. 133 membuktikan bahwa Di dalam rongga perut Penggugat
terdapat kain kassa setelah ditangani oleh Para Tergugat, yang menyebabkan
Tergugat/ Rekonpensi kehilangan sebagian ususnya.

In
A
Menimbang bahwa berdasarkan bukti yang diajukan oleh
Penggugat P/TR. 134 membuktikan bahwa Penggugat/Tergugat rekonpensi
ah

lik
melalui kuasa hukum telah memohon untuk diberikan rekam medis kepada
Rumah Sakit PELNI ;
am

ub
Menimbang bahwa berdasarkan bukti yang diajukan oleh
Penggugat P/TR. 135 membuktikan bahwa Kondisi Penggugat/Tergugat
ep
Rekonpensi saat dirujuk di RS PELNI (dr. Parmanto, Sp, OG) dalam kondisi
k

luka operasi tidak menutup pro perawatan luka, tidak bisa BAB 7 hari, luka
ah

terasa nyeri dan sulit berjalan (videkronologis)


R

si
Menimbang bahwa berdasarkan bukti yang diajukan oleh
Penggugat P/TR. 136 membuktikan bahwa Wahyuningsih datang dan

ne
ng

memeriksakan kandungan dan ditangani oleh Dr.Sanusi (Tergugat I), T.II,


T.III, T.IV dan Rumah Sakit Pelni ; bukti P/TR-136, P/TR-136.a ;

do
gu

Menimbang bahwa penggugat telah mengajukan saksi 1. AINUN


In
A

(disumpah) Menerangkan bahwa saksi menolong penggugat mencarikan


rumah sakit ke RS pelni karena penggugat mengalami pendarahan dan
ah

lik

selanjutnya diUSG dan dioperasi oleh Dr Parmanto saksi menyaksikan dimeja


operasi ada kasa, usus sudah rusak banyak nanah , ada usus dipotong 2.HJ.
m

DJUBAIDAH ( tidak disumpah ) menerangkan bahwa saksi datang ke RS


ub

Angagrek mas dengan maksud untuk control kehamilan, saksi tunggu


ka

Penggugat tidak keluar dari ruangan Dr maupun suster tidak ada


ep

pemberitahuan untuk operasi, Penggugat sudah ada diruang operasi dan


minta persetujuan operasi, yang minta suster dari RS Anggrek Mas dan tanda
ah

tangan itu dibenarkan.


es
M

Hal 141 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 141
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Waktu tanda tangan saksi tidak melihat ada tulisan apa tidak, begitu anak

R
lahir disesar jam 12.00 Wib malam Penggugat pendarahan hebat saksi

si
ngintip di jendela kemudian pengugat minta orang tuanya suruh masuk lalu

ne
ng
saksi dan suami sasi masuk, Dr.Sanusi minta untuk diangkat Rahim supaya
pendarahannya berhenti tapi perut Penggugat sudah buncit, waktu saksi
tanya apa ditempat yang sama, Dr.bilang ya ditempat yang sama kemudian

do
gu saksi bilang kalau yang terbaik untuk anak saksi ya silahkan kemudian
Dr.Sanusi minta tanda tangan untuk angkat Rahim kemudian operasi angkat

In
A
Rahim dilakukan.

Saksi ketemu Dr.Sanusi sekitar habis magrib disarankan supaya dirujuk ke


ah

lik
RS Thamrin.

3. MARDIANA ( tidak disumpah ) menerangkan bahwa waktu mengabil bayi


am

ub
disuruh buat pernyataan, benar surat pernyataan itu saksi yang buat, hari
minggu saksi ambil bayi Marisa. Waktu ambil bayi lancer-lancar saja tidak
ada kesulitan,
ep
k

4. HJ. SITI MULYATI YAKUB, S.PD ( disumpah ) saksi kenal dengan


ah

Penggugat sejak tahun 1983, bertetangga.Penggugat pernah kerja ditempat


R

si
SD Rawa Buaya 10 petang tahun 2008 sampai kejadian, keadaan Penggugat
waktu itu sehat-sehat saja, Penggugat bekerja sebagai pembantu TU.

ne
ng

Saat saksi besuk di RS Thamrin tahun 2011 Penggugat dalam keadaan


koma, di ruang ICu, keadaan ngorok,kondisi sakit keras, Penggugat ada di RS

do
gu

Thamrin selama 2 bulan.

Setahu saksi Penggugat control lagi dan dibawa ke RS Pelni saksi besuk
In
A

kondisi seperti itu, habis pulang dari rumah sakit suka kambuh juga, pernah
struk.
ah

lik

Yang saksi ketahui Penggugat pingsan terus struk, mulut tidak bisa omong
terus diterapi di alternative tetapi suka kambuh, kaki tidak bisa jalan.
m

ub

Penggugat sebagai tenaga honor dengan gaji Rp.500.000,-/perbulan dan


sekarang masih honor.
ka

ep

5. TATIK SURYANI AMK ( disumpah ) Saksi kerja di RS Pelni dari Juli 1984
sebagai supervise kamar bedah, betul saksi pernah menerima pasien
ah

bernama Wahyuningsih, laporatomi operasi buka perut.


R

es
M

Hal 142 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 142
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Yang saksi ketahui saat operasi saksi melihat kain kasa dalam perut dan

R
dikeluarkan, yang dioperasi bagian depan.

si
Saksi tidak mebuat laporan operasi, saksi lupa tindakan apa yang dilakukan

ne
ng
oleh Dr.Hengky, saat operasi didokumentasikan oleh suszter Ainun, benar
foto yang diperlihatkan oleh Penggugat dan yang dioperasi saat itu

do
gu Wahyuningsih.

6. NURYATI ( disumpah ) Saatstidak ada brifing, Dr.yang operasi Dr.Hengky,


saksi melihat kasa/binghas/kain kasa lebih tebal/besar. pada saat itu letaknya

In
A
agak tersembunyi (benjolan) ternyata kain kasa. Saksi lihat kasawarnanya
campur nanah, darah. Saksi lupa apa ada usus yang dipotong yangsaksi lihat
ah

lik
hanya kasanya saja.

Saksi tidak membuat laporan Operasi, saksi pernah melihat bukti P-102,
am

ub
saksi lupa tindakan apa yang dilakukan Dr.Hengky, Suster Ainun yang
mendokumentasikan,
ep
Benar ada operasi atas nama Wahyuningsih, awalnya pasien ada tumor,
k

waktu di USG saksi tidak tahu, waktu dioperasi saksi baru tahu.
ah

R
7. RICHANA PURBA ( disumpah ) bahwa waktu operasi Penggugat Dokter

si
bilang ada kasa, kalau ada tumor pasien diserahkan ke bagian patologi,

ne
ng

sesuai SOP temuan tersebut diperlihatkan kepada keluarga pasien, kasa


tersebut dibawa kemana saksi tidak tahu, barang tersebut tidak boleh dibawa
pulang.

do
gu

Menimbang bahwa penggugat telah mengajukan saksi Ahli YUSUF


SHOFIE,SH.MH (disumpah) :
In
A

- Hubungan antara RS dengan pasien/Dokter tunduk pada Hukum


Perdata, hubungan Dokter dengan pasien menyangkut perjanjian
ah

lik

kontrak Tera putih/control penyembuhan, semua transaksi adalah ruang


lingkupnya. UU No.8/UU Perlindungan konsumen.
m

ub

- Konsumen selaku orang mendapat jasa yang tidak dapat


diperjual belikan (RS, pasien).konsumen itu membeli. Contoh orang beli
ka

ep

apartemen.

- Terjadi kontrak terapetik saat lahir secara lisan.Hak konsumen


ah

jiwa,
R

es
M

Hal 143 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 143
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Teraputih terjadi saat konsumen menyatakan Ya, secara lisan

R
tidak tertulis.Hak konsumen melakukan pembayaran , tenaga adalah

si
Dokter.

ne
ng
- BIla pasien dimasukan indoskop ada resikonya, alat tersebut
dimasukkan lewat anus. Informasi dari Dokter ke pasien harus sejelas-

do
gu jelasnya karena memasukkan barang ketubuh pasien itu adalah milik
pasien.

- Konsumen dan pelaku kedudukannya sejajar ketika Dokter

In
A
menjelaskan kepada pasien, pasien mempercayakan kepada Dokter.
Yang dinilai adalah dip roses penyembuhan.
ah

lik
- Dokter yang dinilai adalah kemampuan rata-rata, pekerjaan tidak
boleh diukur oleh Ahli, Dokter adalah tenaga kesehatan sendiri,
am

ub
contohnya :kalau suster memasukkan infuse itu tidak bisa bertindak
sendiri karena dia lakukan atas perintah atau arahan Dokter.Dokter
ep
adalah profesi dia kerja tidak diperintah lain dengan Rumah Sakit (ada
k

pekerja). Apabila pasien ada dirujuh ke RS A pindah ke RS B lalu ke Rs


ah

C itu hanya secara tehnisnya saja.


R

si
- Rumah sakit bisa diminta tanggung jawabnya, ini terjadi dimana,
di Rumah Sakit yang mana.Kewajiban pembuktian ada di para pihak,

ne
ng

pembuktian negative lebih sulit daripada yang positif.

- pembuktian berbalik adalah Tergugatlah yang membuktikan,

do
gu

konsumen wajib menyimpan bukti setor,

- Apabila pasien tidak sadar bisa yang memberikan persetujuan


In
A

keluarga/ orang terdekat dalam kondisi tertentu. Tujuan Dokter


melakukan pengobatan menuju penyembuhan.
ah

lik

- Menurut kontrak teraputih pelaku usaha bisa dikatakan


melanggar hukum bila kontrak sudah dipenuhi, system pembuktian
m

ub

berbalik.

- Medical Record ada di Rumah Sakit, apabila ada kasus yang


ka

ep

diproses kepidana dan diajukan ke Perdata penyelesaiannya


sepengetahuan ahli itu adalah kasuistis.
ah

- Tindakan medis harus dilakukan dengan persetujuan


R

es

konsumen/yang bersangkutan kecuali dalam keadaan darurat. Kalau


M

Hal 144 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 144
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
konsumen sadar tidak boleh diwakilkan untuk melakukan persetujuan,

R
resume medis adalah milik Rumah Sakit. Isinya milik konsumen.posisi

si
konsumen lemah harus ada pembuktian berbalik.

ne
ng
- Bila konsumen sadar tetapi persetujuan diwakilkan orang lain
boleh dituntut secara hukum.

do
gu - Kontrak teraputih unsure pembayaran yang tidak bisa dijual lagi,
kalaupun gratis tetap ada pihak lain yang bayar. Prodeo, mahluk hidup
lainpun masuk dalam kontrak teraputih, menurut ahli transaksi tidak

In
A
harus membayar.

Menimbang bahwa berdasarkan bukti – bukti surat yang diajukan


ah

lik
oleh tergugat I berupa :

1. Bukti T.I-1 s/d 5 membuktikan bahwa bahwa Tergugat I merupakan


am

ub
Dokter yang mempunyai keahlian dibidang Obtstetri dan Ginekologi
anggota POGI telah mempoleh izin praktik kedokteran didang Obtstetri
ep
dan Ginekologi.
k
ah

2. Bukti T.I-6 s/d 9 yang membuktikan Penggugat mendatangi Tergugat I


R
untuk memeriksakan kehamilannya dengan Kesimpulan Anjuran :

si
apabila ada tanda-tanda nyeri, mules atau keluar air segera datang ke

ne
ng

RS terdekat dan harus segera untuk sc ulangan. Dan dating ke.


Tergugat II dengan kesimpulan Rencana Tindakan yaitu : section
caesaria (operasi ceaser) ULANGAN. dengan hasil Amnamnesa adalah

do
gu

Nyeri pada bekas jahitan section caesaria (operasi ceaser) .

3. Bukti T.I-10 s/d 15 , yang membuktikan bahwa persalinan penggugat


In
A

dengan komplikasi yaitu persalinan dengan section caesaria (operasi


ceaser) dengan persetujuan yang ditandatangani oleh ibu kandung
ah

lik

Penggugat yakni Hj. Jubaedah dan posisi/letak bayi sungsang, Ketuban


Pecah Dinding–Data dasar bekas cacat parut insis mediana. Air
m

ketuban hijau encer barta badan janin 2300 gram Apgar skor 9/10. Lahir
ub

anak perempuan sehat dan Tergugat I tidak meninggalkan kain kasa +


ka

alat yang sudah terpakai (dibuang).dan setelah dilakukan section


ep

caesaria (operasi ceaser) telah terjadi pendarahan.


ah

4. Bukti T.I- 16, s/d 24 yang membuktikan bahwa Tindakan Tergugat I


R

yang melakukan operasi pengangkatan rahim/ hysterektomi untuk


es
M

Hal 145 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 145
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menyelamatkan Penggugat dari kematian karena atonia uteri

R
(pendarahan).dan kewmudian dilakukan transfuse darah dan Tergugat I

si
tidak meninggalkan kain kasa + alat yang sudah terpakai (dibuang).

ne
ng
5.. Bukti T.I-25, s/d 28, 34 membuktikan bahwa sebelum section caesaria
(operasi ceaser) Penggugat dibius total untuk section caesaria (operasi

do
gu ceaser) diberi obat pasca section caesaria (operasi ceaser) dan pasca
hysterektomi /operasi pengangkatan Rahim. Serta Penggugat di pantau
dari mulai masuk RSB Anggrek Mas, section caesaria (operasi ceaser),

In
A
hysterektomi /operasi pengangkatan Rahim, pasca section caesaria
(operasi ceaser), pasca hysterektomi /operasi pengangkatan Rahim
ah

lik
hingga ruang perawatan.

6. Bukti T.I-29, 31, 32 Penggugat dimonitor langsung oleh Tergugat I


am

ub
bahwa sesudah dilakukan hysterektomi/pengangkatan Rahim
dikarenakan pendarahan tidak bisa dihentikan maka dirujuk ke RS
Thamrin untuk perawatan selanjutnya.
ep
k

7. Bukti T.I-33 membuktikan bahwa kakak Penggugat akan


ah

menyelesaikan administrasi di RS Anggrek Mas apabila Penggugat


R

si
sudah keluar dari RS Thamrin

Menimbang bahwa berdasarkan bukti – bukti surat yang diajukan

ne
ng

oleh Tergugat II berupa :

do
gu

Bukti T II - 1 , 2 : Menerangkan : Bahwa TERGUGAT 2 adalah Badan


Hukum berbentuk Perseroan Terbatas dengan nama PT. Sanusi Mandiri
In
A

yang berusaha dalam bidang jasa kesehatan. Rumah Sakit Anggrek Mas
merupakan badan usaha yang dimiliki oleh PT. Sanusi Mandiri
ah

lik

Bukti T II – 3, 4, 5 :

Menerangkan : Bahwa klasifikasi Rumah Sakit Bersalin Anggrek Mas


m

ub

menjadi Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Anggrek Mas.kelas C


ka

3. Bukti T.II-6 s/d 8 yang membuktikan Penggugat mendatangi


ep

Tergugat I untuk memeriksakan kehamilannya dengan Kesimpulan


Anjuran :
ah

es
M

Hal 146 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 146
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
apabila ada tanda-tanda nyeri, mules atau keluar air segera datang ke

R
RS terdekat dan harus segera untuk sc ulangan. Dan datang ke.

si
Tergugat II dengan kesimpulan Rencana Tindakan yaitu : section

ne
ng
caesaria (operasi ceaser) ULANGAN. dengan hasil Amnamnesa
adalah Nyeri pada bekas jahitan section caesaria (operasi ceaser) .

do
gu 3. Bukti T.I- 9 s/d 15 yang membuktikan bahwa persalinan penggugat
dengan komplikasi yaitu persalinan dengan section caesaria (operasi
ceaser) dengan persetujuan yang ditandatangani oleh ibu kandung

In
A
Penggugat yakni Hj. Jubaedah dan posisi/letak bayi sungsang, Ketuban
Pecah Dinding –Data dasar bekas cacat parut insis mediana. Air
ah

lik
ketuban hijau encer barta badan janin 2300 gramApgar skor 9/10. Lahir
anak perempuan sehat dan Tergugat I tidak meninggalkan kain kasa +
alat yang sudah terpakai (dibuang).dan setelah dilakukan section
am

ub
caesaria (operasi ceaser) telah terjadi pendarahan.

4. Bukti T.I- 16, s/d 21 yang membuktikan bahwa Tindakan Tergugat I


ep
k

yang melakukan operasi pengangkatan rahim/ hysterektomi untuk


ah

menyelamatkan Penggugat dari kematian karena atonia uteri


R

si
(pendarahan).dan kewmudian dilakukan transfuse darah dan Tergugat I
tidak meninggalkan kain kasa + alat yang sudah terpakai (dibuang).

ne
ng

telah memperoleh persetujuan dari Penggugat dan/atau wakil


Penggugat.

do
gu

In
A

5.. Bukti T.I-22, 24,25 membuktikan bahwa sebelum section caesaria


(operasi ceaser) Penggugat dibius total untuk section caesaria (operasi
ah

ceaser) diberi obat pasca section caesaria (operasi ceaser) dan pasca
lik

hysterektomi /operasi pengangkatan Rahim. Serta Penggugat di pantau


dari mulai masuk RSB Anggrek Mas, section caesaria (operasi ceaser),
m

ub

hysterektomi /operasi pengangkatan Rahim, pasca section caesaria


(operasi ceaser), pasca hysterektomi /operasi pengangkatan Rahim
ka

ep

hingga ruang perawatan. Hingga dirujuk ke RS Thamrin untuk


perawatan selanjutnya.
ah

es
M

Hal 147 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 147
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
5. Bukti T.II-26 , 27 membuktikan bahwa Penggugat dikenakan

R
biaya dan kakak Penggugat akan menyelesaikan administrasi di RS

si
Anggrek Mas apabila Penggugat sudah keluar dari RS Thamrin.

ne
ng
6. Bukti T.II - 28 menerangkan bahwa Bahwa semua tindakan
medis yang dilakukan oleh Tergugat 2 kepada Penggugat telah

do
gu dilakukan berdasarkan SOP yang benar

Menimbang bahwa berdasarkan saksi saksi yang diajukan oleh


tergugat I dan II menerangkan :

In
A
1. Saksi FAIZAH :(disumpah):
ah

lik
- Bahwa Penggugat setelah magrib datang klinik saksi untuk konsultasi
keadaan Penggugat sudah hamil datangnaik sepeda motor, Penggugat
crita : mama Mona saya hamil lagi tapi bekas sesar kata saksi kalau
am

ub
bekas sesar harus harus ke RS, saksi periksa perutnya , posisi bekas
operasi tegak lurus, setelah itu saksi sarankan untuk dibawaKeRumah
ep
Sakit kalau bekas sesar tidak boleh ditangani oleh bidan.
k
ah

- bahwa Saksi kenal dengan Dr.Sanusi (Tergugat I) , kenal saksi sebagai


R
bidan kalau ada pasien bermasalah. Saksi tidak adahubungan kerja

si
dengan TerfgugatI, saksi merujuk ke Dokter siapa saja asal Dokter

ne
ng

kandungan dan Dokter yang ada, saksi merujuk kemana maunya pasien.

- saksi pernah merujuk pasien ke Tergugat II, tidak sering banget merujuk

do
pasien karena pasien jarang dioperasi.
gu

In
A

2. Saksi NANI ASTAGINAH (disumpah) :


ah

lik

- Saksi menerangkan pasien(wahyuningsih) sudah sehat dan bekerja lagi.


sering melihat Penggugat di Sekolah SD 001/04 Rawa Buaya, Pengugat
m

ub

bekerja sebagai TU, saksi lihat Penggugat pas keluar, Penggugat ke


Sekolah naik sepeda motor sendiri.
ka

3. Saksi INDRI PRATIWI (disumpah) ;


ep

- Saksi yang menerima saat Penggugat datangke RS Anggrek Mas.


ah

dikamar bersalin dibawah, seingat saksi malam hari sekitar jam + 22.00
R

es
M

Hal 148 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 148
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Wib, malam itu lagi banyak pasien. Penggugat datang bersama ibunya

R
keluhannya perutnya sakit yang ditunjuk diperut bekas jahitan.

si
- Karena Penggugat datang pertama kali di RSAnggrek Mas maka saksi

ne
ng
meminta datanya untuk dicatat didalam resumenya, Penggugat datang
dalam keadaan hamil besar, saksi hanya periksa begitu saja kemudian

do
gu saksi laporkan ke bidan.lalu saksi buka perutnya, seingat saksi ada bekas
operasi sesar jahitan tegal lurus, yang saksi tulis sesuai dengan laporan
pasien kemudian saksi laporkan ke bidan Hermina selanjutnya saksi tidak

In
A
berhubungan lagi.

- Waktu itu saksi sedang dinas malam saksitahu Penggugat lahiran karena
ah

lik
bayinya dibawa ke bawah, bayinya perempuan saat itu bayinya sehat.

- Saksi pulang besoknya jam 08.00 Wib pagi baru masuk lagi besoknya
am

ub
Penggugat sudah tidak ada di RS.Angggrek Mas, Penggugat sudah
dirujuk ke RS Thamrin dan Bayinya diambil oleh kakak Penggugat.
ep
- Malam itu Dr Sanusi tidak sedang praktek kecuali ada tindakan emergensi.
k
ah

4. Saksi NUR ASYURATUL JANAH : (disumpah)


R

si
- Saksi yang mengantar Penggugat dari RS. Anggrek ke RS.Thamrin.

- Saksi sebagai bidan di RS.Anggrek Mas di Pos/ Perawatan paska

ne
ng

melahirkan baik sesar maupun normalBagian perawatan paska melahirkan


baik sesar maupun normal di RS Anggrek.

do
gu

- Saksi pernah menerima pasien bernama Wahyuningsih di RS.Anggrek


Mas, Penggugat dirawat setelah melahirkan sexsio sesar tahunnya lupa
In
A

- Yang saksi ketahui dalam hal ini saksi sebagai bidan di bagian perawatan
ah

lik

paska melahirkan baik cesar maupun normal di RS. Anggrek Mas


(Tergugat II). Penggugat dirawat setelah melahirkan secara sexcio cesar,
m

ub

tugas saksi berdua senior saksi merujuk ke RS Thamrin (Tergugat III)


sekitar jam 23.00 Wib. karena pasien membutuhkan perawatan intersif/
ka

ruang ACU sementara di RS Anggrek Mas tidak ada peralatannya, waktu


ep

itu pasien diantar dengan menggunakan mobil ambulance Tergugat II.


ah

- Setelah sampai di RS Tahmrin Salemba pasien diserahkan kepada


R

perawat RS Thamrin Salemba, saksi baca surat rujukan tetapi lupa apa
es
M

Hal 149 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 149
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
isinya, setelah serah terima saksi pamit ke pasien, pasien sempat

R
mengucapkan terima kasih, waktu itu pasien dalam keadaan sadar dan

si
ada infusan, waktu itu ibu Penggugat ikut, didalam mobil ambulance

ne
ng
didepan ada saksi, sopir dan dibelakang : ada suster, pasien dan keluarga
pasien dan saksi pamitan dengan ibu pasien (Penggugat).

do
gu - Waktu itu saksi baru pergantian tugas sebelum dibawa pasien saksi cek
diinfusannya, di Vagina tidak ada pendarahan. Pergantian sip jam 21.00
Wib, waktu itu surat rujukan sudah ada. Saksi merawat pas mau dirujuk

In
A
malam itu saksi periksa kembali, infuse dan ada pendarahan tidak dan jam
23.00 Wib pasien dibawa ke RS Thamrin.
ah

lik
- Pas operasi diperiksa infuse dan darahnya, saksi lihat luka operasi, luka
operasi bersih, saksi buka perutnya kasanya bersih tidak ada darah, saksi
am

ub
lupa terima operan siapa.

5. Saksi LILIS INDRAVITA : (tidak disumpah) .


ep
- Saksi kenal dengan Tergugat I (Dr. Sanusi) karena saksi adalah sepupu
k

istri Tergugat Idan hubungannya sebagai karyawan Anggrek Mas


ah

(Tergugat II), saksi adalah perawat Infra, yang mengisi semua data dari
R

si
atas sampai bawah di bukti T.II-21 adalah saksi, dan tanda tangan di
bukti T-21 dibenarkan oleh saksi. Untuk T.I-13 adalah sama dengan bukti

ne
ng

T.II-21.

SAKSI AHLI DR. ARI KUSUMA JANUARTO: (Disumpah) :

do
gu

- Ahli sebagai Dokter Spesialis Urologi dan Patologi.


In
A

- Lahir normal bila selama tidak ada kelainan dan dapat dibantu bidan dan
Dokter.
ah

lik

- lahir operasi adalah indikasi medis, operasi berencana contohnya ari-ari


dibawah, bayi besar, sungsang dll.
m

ub

- Emergensy contohnya tensi ibunya naik.


ka

- Proses persalinan dilakukan tergantung kondisi ibu dan bayi, untuk diambil
ep

tindakan yang dilakukan Dokter sesuai SOP.


ah

- Kasus berisiko: bekas jahitan, rahim robek`


R

es
M

Hal 150 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 150
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bekas operasi memanjang resiko robek.

si
- Bayi sungsang, posisi tidak normal sangat berisiko persalinan normal.

- Ketuban pecah : Tindakan operasi yang sifatnya emergency.

ne
ng
- Sebelum dilakukan operasi pasien harus disuntik bius, pembiusan secara
ditusuk dibelakang sehingga pasien tidak terasa, kalau dibius semua

do
gu dikhawatirkan bayi ikut terbius, ibunya harus dibangunkan.

- Bius ringan dilakukan penusukan dibelakang memakai jarunm kecil, posisi

In
A
dilakukan bida didudukkan/ posisi miring, kondisi pasien diam lalu
dipegang untuk memastikan kondisi pasien untuk melakukan kenyuntikan
ah

lik
karena takut jarum patah.

- Rahim diperlukan kontraksi, terjadi pendarahan adanya kontraksi yang


am

ub
tidak baik, apabila rahim tidak kembali akan terjadi pendarahan tugas
Doker adalah menyelamatkan pasien.

- Kalau terjadi pendarahan terus menerus dikasih infuse, alat kontraksi dan
ep
k

cari penyebabnya.
ah

- Bekas operasi tegak lurus: yang dipotong pertama ada otot, itu salah satu
R

si
penyebab kontraksi yang tidak baik, tindakan alternative bila pasien
mengalami pendarahan terus menerus adalah pengangkatan rahim bila

ne
ng

tidak ada kontraksi. Kalau tidak diangkat pasien bisa meninggal.

- Bila pendarahan tidak teratasi tindakan pengngkatan rahim terbaik untuk

do
gu

pasien.

- Dokter akan menyarankan fasilitas pasien apabila tidak ada tempat perlu
In
A

dirujuk, rujukan berjenjang artinya bertanggung jawab ditempat


rujukannya.
ah

lik

- Resiko bisa terjadi pada semua pasien, pasien yang dapat tindakan akan
mendapat penjelasan tersendiri alasannya apa.
m

ub

- Ahli sebagai Wakil Ketua Umum dan Dokter Sanusi sebagai anggota
saksi kenal dengan DokterSanusi dalam organisasi.
ka

ep

- Waktu sekolah ahli pernah melakukan seminar, ahli pernah sebagai


pembicra, karya ilmiyah ada: presentasi, penanganan pasien-pasien.
ah

es
M

Hal 151 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 151
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Ilustrasi: pasien memeriksa kandungan dan disampaikan kondisi baik-baik

R
saja dan pasien datang untuk pemeriksaan USG jenis kelamin

si
maksudnya setiap diaknosa bisa berubah setiap saat.

ne
ng
- Dokter harus melihat kondisinya bekas operasi danharus dinilai dengan
benar, yang melakukan penilaian adalah Dokter yang bersangkutan seperti

do
gu pemeriksaan dalam, memasukkan alat ke rahim untuk menentukan apa
ada pembukaan atau tidak, pemeriksaan dalam dilakukan tergantung :
bisa didalam kamar bersalin atau ditempatpraktek tergantung kondisi

In
A
tempattersebut.

BIla pasien tidak pecah ketuban penusukan dilakukan sebelum diputuskan


ah

lik
untuk dilakukan operasi, kondisi bayi bisa berubah setiap saat, penilaian
bisa dilakukan oleh Bidan bisa juga Dokter. USGitu hanya penunjang
am

ub
tingkatkeakuratannya 25%.

- Bila pasien menolak tindakan Dokter pasien harus menulis surat


ep
penolakannya.
k

- Kalau keadaan emergency Dokter wajib menolong /melakukan tindakan.


ah

R
- Pendapat Dokter dituangkan dalam status, tidak lazim melakukan

si
pembiusan secara berdiri karena bisa jarumnya tertinggal.

ne
ng

- Tampon dibuat untuk menutup pendarahan, Dokter bisa memberi


tampon/kasa didalam rahim, apabila pasien mengalami pendarahan berat

do
Dokter harus mengambil tindakan.
gu

In
A

- Prosedur Dokter menurut dari rumah sakit ke rumah sakit yang lain ada
alasannya yaitu melihat pasien yang tidak kunjung baik, fasilitas yang ada.
ah

lik

- Tidak ada relevansinya antara Struk dengan pasien pendarahan, habis


dioperasi lalu membuka kembali operasi.
m

ub

Ahli menerangkan istilah-istilah yang saksi tahu di bukti sebagai berikut :

- Bukti P-29 : Gagal ginjal: gagal napas dengan fentilator alat pernafasan.
ka

DPL: Pemeriksaan darah.


ep

- Bukti P-45 : mengenai membuka lagi (operasi) ahli tidak tahu.


ah

es
M

Hal 152 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 152
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bukti P-70 : menerangkan pasien mengalami kondisi buruk, LKD artinya

R
gagal ginjal, Huna artinya cuci darah.

si
- Bukti P-79 : NGT : selang kearah perut.

ne
ng
- P-80 : sisar ceksio operasi : ada pendarahan hebat lalu dibawake
RS.Tahamrin. selama dirawat dicuci darah 2 X dan pasien susah napas.

do
gu - P-92 : rumusan darah pasien bagus, secara batas normal.

- P-94 : Hasil normal.

In
A
- P-95: GB artinya kelenjar, didalam perut kiri bawah abstrak , tahu
Dokter Radiolongi, P-96 : kalsium, P-100 : yang memeriksa ada
ah

lik
Radiologi ahli tak berwenang untuk memeriksanya. P-101;:
pemeriksaan darah, P-102 , P-127 : bukan kapasitas dan ahli tidak
am

ub
dapat menjelaskan istilah dibukti tersebut.

- Selama untuk penyelamatan pasien Dokter harus melakukan tindakan.


ep
k

- Ditempat praktek ahli ada Dokter jaga malam, biasanya dilakukan jam
praktek untuk melakukan pemeriksaan pasien.
ah

si
Menimbang bahwa berdasarkan bukti – bukti surat yang diajukan
oleh tergugat III berupa :

ne
ng

1. Menerangkan bahwa sesuai Surat Pernyataan Ny. Zubaedah (ibu


Penggugat) tertanggal 20 Mei 2011, bahwa Ibu Penggugat

do
gu

sudah diberikan informasi oleh dokter di T.3 tentang kondisi


Penggugat saat tiba di ruang gawat darurat T3 yaitu:
Kondisi Penggugat adalah buruk, perut membuncit dan terpasang
In
A

alat bantu nafas, dan akan ada operasi ulang di Tergugat III; T3.1/PR
;
ah

lik

2. Menerangkan bahwa sesuai Surat Pernyataan Ny. Zubaedah (ibu


Penggugat) pada tanggal 20 Mei 2011, bahwa Ibu Penggugat sudah
m

ub

diberikan informasi oleh dokter di T.3 tentang kondisi Penggugat


sebelum operasi dilaksanakan, yaitu:
ka

ep

Kondisi Penggugat adalah positif pendarahan, perut membuncit,


dan resiko operasi ulang dalam kondisi kritis. T3.2/PR ;
ah

es
M

Hal 153 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 153
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3. Menerangkan bahwa Zubaedah (ibu Penggugat); telah memberikan

R
Persetujuan/izin Tindakan Medik Re Laparatomy Cito tertanggal 20

si
Mei 2011 untuk menyelamatkan Penggguat; T3.3/PR ;

ne
ng
4. Menerangkan bahwa perhitungan kasa di T 3 adalah sudah dicatat
padasaat operasi berlangsung dan hasilnya adalah lengkap,

do
gu T3.4/PR ;

5. Menerangkan bahwa operasi ulang di T.3 berhasil menghentikan


seluruh sumber sumber pendarahan dan kelengkapan alat yang

In
A
digunakan adalah lengkap;

Jadi operasi lafesaving di T.3 telah berhasil/tidak melawan hukum,


ah

lik
karena dilakukan dari awal sampai dengan selesai (tidah berhenti
ditengah jalan) berhasil menghentikan seluruh sumber pendarahan,
am

ub
termasuk penghitungan kasa dan alat-alat operasi telah lengkap tidak
ada yang tertinggal ;
ep
Ketika Penggugat minta dirujuk ke RS Pelni maka berdasarkan bukti
k

(T.70) saat datang di Tergugat III kondisi Penggugat adalah telah


ah

mengalami operasi cessar dan mengangkatan rahim dan terjadi


R

si
pendarahan hebat setelah operasi di T-2, T3.5/PR

ne
ng

6. Menerangkan bahwa Penggugat menyatakan tidak akan


melakukan tuntutan dalam bentuk apapun kepada T.3; T3.6/PR ;

do
7. Menerangkan bahwa kekurangan biaya berobat Penggugat telah
gu

dibantu oleh T.3 dengan kartu Gakin yang dibayar oleh Pemda DKI
In
A

sehingga Penggugat tidak perlu membayar biaya rumah sakit;


T.3.7/PR ;
ah

lik

8. Menerangkan bahwa sesuai Pasal 45 ayat (2) Undang Undang


Republik Indonesia No.44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit yang
m

ub

menyatakan : “ Rumah Sakit tidak dapat dituntut dalam melaksanakan


ka

tugas dalam rangka menyelamatkan nyawa manusia.” T.3.8/PR ;


ep

Menimbang bahwa berdasarkan bukti – bukti surat yang diajukan


ah

oleh tergugat IV berupa :


R

BUKTI TERGUGAT IV :
es
M

Hal 154 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 154
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
.l Foto copy Surat Panggilan No. S.Pgl/23450/XII 2012/Ditreskrimum,

R
tertanggal 6 Desember 2012, Dari Direktorat Reserse Kriminal POLDA

si
METRO JAYA, untuk dr CUT DIAH Sp.OG, untuk hadir dipemeriksaan

ne
ng
tanggal 10 Desember 2012 , bukti T. IV . 1 ;

2 Foto copy Surat Panggilan No. S.Pgl/561/I 2013/Ditreskrimum, tertanggal

do
gu 9 Januari 2013, Dari Direktorat Reserse Kriminal POLDA METRO JAYA,

untuk dr CUT DIAH Sp.OG, untuk hadir dipemeriksaan tanggal 14 Januari


2013, bukti T. IV. 2 ;

In
A
.3 Foto copy Surat Panggilan No. S.Pgl/5160/111 2013/Ditreskrimum,
tertanggal 4 Maret 2013, Dari Direktorat Reserse Kriminal POLDA METRO
ah

lik
JAYA, untuk dr CUT DIAH Sp.OG, untuk hadir dipemeriksaan tanggal 8
Maret 2013, bukti T. IV. 3 ;
am

ub
.4 Foto copy Surat Panggilan No. S.Pgl/13688/VII 2013/Ditreskrimum,
tertanggal 24 Juli i 2013 Dari Direktorat Reserse Kriminal POLDA METRO
ep
JAYA, untuk dr CUT DIAH Sp.OG, untuk hadir dipemeriksaan tanggal 31
k

Juli 2013, bukti T . IV. 4 ;


ah

R
.5. Foto copy Copy Surat Pencabutan Kuasa tertanggal 20 Mei 2012 Dari

si
Wahyuningsih (PENGGUGAT) Kepada Kuasa Hukumnya dari Law Office

ne
ng

Gusriadi Fauzi, SH & Partners, bukti T. IV. 5 ;

.6 Foto copy Surat Pernyataan tanggal 24 Mei 2012, yang ditanda tangani

do
oleh Ny. Wahyuningsih , bukti T.IV. 6 ;
gu

In
A

7. Foto copy Formulir hitung Kassa tanggal 20 Mei 2011 dari RS MH


Thamrin, sesuai copy Bukti T.IV-7 ;
ah

lik

8. Foto copy Ijazah program pendidikan Sarjana Strata satu fakultas


kedokteran tanggal 20 Januari 1995 atas nama Cut Diah Tris Mananti
dikeluarkan oleh Universitas Kristen Indonesia, sesuai asli , bukti T.IV-8 ;
m

ub

9. Foto copy Ijazah program pendidikan Profesi Dokter Fakultas Kedokteran


ka

tanggal 15 Mei 1997 dikeluarkan oleh Universitas Kristen Indonesia, sesuai


ep

asli , bukti T.IV-9 ;


ah

es
M

Hal 155 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 155
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
10.Foto copy ijazah Spesialis Obsteri dan Ginakologi (SP.OG)

R
No.1297/JO5.1.17/OPI/AK/2007 atas nama Dr.Cut Diah Tris Mananti dari

si
Universitas Sumatera Utara, sesuai asli , bukti T.IV-10 ;

ne
ng
Bukti T.IV.l s/d Bukti T.IV.4 menerangkan bahwa :

1. Sdr. Wahyuningsih Penggugat dalam perkara ini, sebelum

do
gu mendaftarkan Gugatan
telah melaporkan
di Pengadilan Negeri Jakarta Barat,

In
persangkaan terjadinya tindakan kelalaian yang dilakukan oleh dr. H
A
Sanusi Sp.OG TERGUGAT I, atas operasi yang dilakukannya di Rumah
Sakit Anggrek Mas TERGUGAT II pada tanggal 18 Mei 2011 dan dr. Cut
ah

lik
Diah Sp.OG TERGUGAT IV atas tindakan operasi yang dilakukannya,
yang mana di laporkan telah mengakibatkan luka , sebagaimana
am

ub
dinyatakan dalam Laporan Polisi Nomor LP/1797/V/2012/PMJ/
Ditreskrimum tanggal 29 Mei 2012.
ep
2. Hingga saat diajukannya Gugatan dalam perkara Perdata No.
k

102/PDT.G/2016/PN. JKT.BRT., STATUS TERGUGAT IV MASIH


ah

SEBAGAI SAKSI . Sehingga belum ada suatu Putusan Pengadilan


R

si
Pidana yang menyatakan dr. Cut Diah Sp.OG (TERGUGAT IV) terbukti
bersalah melakukan tindak kelalaian ;

ne
ng

Bukti T.IV.5 s/d Bukti T.IV 10 menerangkan bahwa :

do
1. PENGGUGAT menyatakan mencabut Kuasa dari Kuasa Hukum yang
gu

sebelumnya..

2. PENGGUGAT dalam keadaan sehat wal afi'at dan TIDAK MENDERITA


In
A

sakit sebagaimana dalilnya dalam Posita Gugatan.


ah

lik
m

ub

3. T.IV-7 : menunjukkan umlah kassa yang diberikan sesuai dengan yang


dipergunakan, tidak ada sisa ;
ka

4. T.IV-8, 9,10 : menunjukkan bahwa Dr. Cut Diah Tris Mananti adalah
ep

sebagai Dokter Spesialis Obsterti dan Ginekologi (SP.OG)


ah

Menimbang bahwa berdasarkan bukti bukti surat dan bukti saksi yang
R

diajukan oleh Penggugat maupun para Tergugat membuktikan mengenai


es
M

Hal 156 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 156
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
proses operasi cesar dan akibat yang diderita oleh Penggugat selaku pasien

R
para tergugat paska dilakukannya operasi cesar ;

si
Menimbang bahwa saksi ahli yang dihadirkan oleh Penggugat

ne
ng
menerangkan hubungan antara pesien dengan dokter dan rumah sakit
tentang hak dan kewajiban masing masing sedangkan saksi ahli yang

do
gu dihadirkan oleh Tergugat I,II menerangkan mengenai proses persalinan;

Menimbang bahwa mengenai akibat yang muncul dari proses


operasi cesar apakah disebabkan oleh tindakan dokter atau para Tergugat

In
A
yang melakukan perbuatan yang melanggar hukum atau terjadi mal praktek
hal tersebut tidak ada bukti yang mendukung baik bukti Surat maupun
ah

lik
saksi/ahli dari Majelis Disiplin Tenaga Kesehatan ( MDKT ) yang membuktikan
adanya perbuatan yang melanggar hukum atau terjadi mal praktek sesuai
am

ub
dengan Undang – undang nomor 23 tahun 1991 tentang kesehatan yang
menyebutkan bahwa penentuan ada tidaknya kesalahan atau kelalaian
ep
ditentukan oleh Majelis Disiplin Tenaga Kesehatan ( MDKT ) ( pasal 54 ayat 2)
k

dan Keputusan Presiden no. 56 / 1995 tentang Majelis Disiplin Tenaga


ah

Kesehatan ( MDTK ) ( Pasal 5 ) Majelis Disiplin Tenaga Kesehatan MDTK


R

si
bertugas meneliti dan menentukan ada atau tidaknya kesalahan atau
kelalaian dalam menerapkan standar profesi yang dilakukan oleh tenaga

ne
ng

kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan ,

Menimbang bahwa berdasarkan uraian pertimbangan diatas

do
gu

Majelis berpendapat bahwa Penggugat tak dapat membuktikan adanya


Perbuatan Melawan Hukum yang dilakukan oleh para Tergugat dan
In
karenanya pokok gugatan Penggugat tersebut harus ditolak ;
A
ah

lik

Menimbang, bahwa selanjutnya oleh karena petitum berikutnya


berdasar pada tuntutan Penggugat yaitu perbuatan melawan hukum oleh
m

Para Tergugat yang telah ditolak, maka petitum berikutnya tidak perlu
ub

dipertimbangkan lagi dan harus ditolak pula untuk seluruhnya ;


ka

Menimbang, bahwa karena gugatan Penggugat ditolak maka biaya


ep

perkara dibebankan kepada Penggugat ;


ah

DALAM REKONVENSI :TERGUGAT ASAL II


R

es
M

Hal 157 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 157
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa seluruh pertimbangan dalam konvensi dianggap

R
menjadi pertimbangan pula dalam rekonvensi ini ;

si
Menimbang, bahwa gugatan Penggugat Rekonvensi ( Tergugat II

ne
ng
dalam Konpensi ) pada pokoknya mohon :

Menimbang, bahwa gugatan Penggugat Rekonvensi pada

do
gu pokoknya mohon :
1. Agar memeintahkan Penggugat d.K/Tergugat d.R memenuhi
kewajibannya membayar imbalan jasa kepada Tergugat II

In
A
d.K/Penggugat d.R sebesar Rp.19. 105.000,- (Sembilan belas juta
seratus lima ribu rupiah);
ah

lik
2. Memerintahkan Penggugat d.K/Tergugat d.R memohon maaf
secara terbuka kepada Tergugat II d.K/Penggugat d.R dalam surat
kabar harian nasional;
am

ub
Menimbang, bahwa gugatan Penggugat Rekonvensi tersebut ditolak
Tergugat Rekonvensi dan karenanya Penggugat Rekonvensi wajib
ep
k

membuktikan dalil gugatannya ;


Menimbang, bahwa untuk itu Penggugat Rekonvensi mengajukan
ah

R
surat bukti sebagaimana dalam gugatan konvensi yaitu surat bukti T.II - 1

si
sampai dengan T.II. - 28, dan juga mengajukan 5 (Lima) orang saksi dan

ne
1 (satu) orang saksi ahli, sedangkan Tergugat Rekonvensi/Penggugat
ng

Konvensi mengajukan surat bukti P.1 sampai dengan P.136 dan juga
mengajukan 7 (tujuh) orang saksi serta 1 (satu) orang ahli;

do
gu

Menimbang bahwa dari ujud gugatan dan tuntutan yang diajukan


oleh Penggugat Rekonpensi tersebut diatas menunjukkan adanya
In
penggabungan gugatan dengan tuntutan pada petitum nomor 1. Mendasarkan
A
ah

lik
m

ub

adanya perbuatan ingkar janji sedangkan tuntutan pada petitum nomor .2


mendasarkan pada perbuatan melawan hukum ;
ka

ep

Menimbang bahwa berdasarkan yurisprudensi mahkamah Agung


Republik Indonesia nomor : 1875 K / Pdt / 1984 tanggal 24 april 1984 dan
ah

yurisprudensi mahkamah Agung Republik Indonesia nomor : 879 K / Pdt /


R

1997 tanggal 29 Januari 2001, Bahwa penggabungan gugatan Perbuatan


es
M

Hal 158 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 158
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
melawan hokum dengan perbuatan ingkar janji tidak dapat dibenarkan dalam

R
tertib beracara dan harus diselesaikan secara tersendiri pula ;

si
Menimbang bahwa berdasarkan Yurisprudensi mahkamah Agung

ne
ng
Republik Indonesia tersebut maka majelis hakim berpendapat bahwa
penggabungan gugatan dengan tuntutan pada petitum nomor 1. Mendasarkan
adanya perbuatan ingkar janji sedangkan tuntutan pada petitum nomor .2

do
gu mendasarkan pada perbuatan melawan hokum pada gugatan rekonpensi
tidak dapat dibenarkan dalam tertib beracara dan harus diselesaikan secara

In
A
tersendiri pula dan gugatan Rekonpensi dinyatakan tidak dapat diterima
untuk seluruhnya
ah

lik
Menimbang, bahwa karena gugatan Penggugat dinyatakan tidak
dapat diterima seluruhnya maka biaya perkara dibebankan kepada Penggugat
rekonpensi yang besarnya nihil ;
am

ub
DALAM REKONVENSI :TERGUGAT ASAL III
Menimbang, bahwa seluruh pertimbangan dalam konvensi dianggap
ep
k

menjadi pertimbangan pula dalam rekonvensi ini ;


Menimbang, bahwa gugatan Penggugat Rekonvensi ( Tergugat III
ah

R
dalam Konpensi ) pada pokoknya mohon :

si
Menimbang, bahwa gugatan Penggugat Rekonvensi pada

ne
ng

pokoknya mohon :
1. Menyatakan Penggugat telah melakukan perbuatan
melawan hukum karena tidak melaksanakan surat pernyataan

do
gu

yang dibuat Tergugat Rekonpensi/Penggugat konvensi


tertanggal 24 May 2012 dan mengingkari fakta hokum
In
A

pendarahan dapat
ah

lik

dihentikan oleh Tergugat III/Pengguat Rekonpensi sehingga


m

ub

nyawa Tergugat Rekonpensi dapat terselamatkan ;.


ka

2. Menghukum Penggugat untuk membayar ganti rugi kepada


ep

Tergugat III sebesar Rp. 12.360.463.956,- (dua belas milyar tiga


ratus enam puluh juta empat ratus enam puluh tiga ribu
ah

sembilan ratus lima puluh enam rupiah) dan/atau mematuhi/


R

es
M

Hal 159 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 159
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
melaksanakan surat pernyataan yang dibuat Tergugat

R
Rekonvensi/Penggugat konvensi tertanggal 24 mei 2012;

si
Menimbang bahwa dari ujud gugatan dan tuntutan yang diajukan

ne
ng
oleh Penggugat Rekonpensi tersebut diatas menunjukkan adanya
penggabungan gugatan dengan tuntutan pada petitum nomor 1. Mendasarkan
adanya perbuatan melawan hokum sedangkan tuntutan pada petitum nomor .

do
gu 2 mendasarkan pada perbuatan ingkar janji;
Menimbang bahwa berdasarkan yurisprudensi mahkamah Agung

In
A
Republik Indonesia nomor : 1875 K / Pdt / 1984 tanggal 24 april 1984 dan
yurisprudensi mahkamah Agung Republik Indonesia nomor : 879 K / Pdt /
ah

1997 tanggal 29 Januari 2001, Bahwa penggabungan gugatan Perbuatan

lik
melawan hokum dengan perbuatan ingkar janji tidak dapat dibenarkan dalam
tertib beracara dan harus diselesaikan secara tersendiri pula ;
am

ub
Menimbang bahwa berdasarkan Yurisprudensi mahkamah Agung
Republik Indonesia tersebut maka majelis hakim berpendapat bahwa
ep
penggabungan gugatan dengan tuntutan pada petitum nomor 1. Mendasarkan
k

adanya perbuatan ingkar janji sedangkan tuntutan pada petitum nomor .2


ah

mendasarkan pada perbuatan melawan hukum pada gugatan rekonpensi


R

si
tidak dapat dibenarkan dalam tertib beracara dan harus diselesaikan secara
tersendiri pula dan gugatan Rekonpensi dinyatakan tidak dapat diterima

ne
ng

untuk seluruhnya

Menimbang, bahwa karena gugatan Penggugat dinyatakan tidak

do
gu

dapat diterima seluruhnya maka biaya perkara dibebankan kepada Penggugat


rekonpensi yang besarnya nihil ;
In
A

Memperhatikan akan pasal pasal dari undang undang yang


bersangkutan khususnya pasal 1365 KUH Perdata, serta ketentuan lain yang
ah

lik

berkaitan dengan perkara ini ;


m

ub

MENGADILI

DALAM KONPENSI :
ka

ep

DALAM PROVISI
ah

- Menyatakan tuntutan provisi penggugat dinyatakan tidak dapat


R

diterima seluruhnya;
es
M

Hal 160 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 160
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
DALAM EKSEPSI

si
-Menolak eksepsi Para Tergugat untuk seluruhnya ;

Dalam Pokok Perkara:

ne
ng
- Menolak gugatan penggugat untuk seluruhnya
- Menghukum Penggugat dalam Konpensi untuk membayar biaya

do
gu perkara sebesar Rp. 4.716.000,- (Empat juta
belas ribu rupiah) ;
tujuh ratus enam

In
A
DALAM REKONVENSI :TERGUGAT ASAL II

- Menyatakan gugatan Rekonpensi tidak dapat diterima untuk


ah

lik
seluruhnya
- Menghukum Penggugat dalam rekonpensi (TERGUGAT ASAL
II ) untuk membayar biaya perkara sebesar nihil
am

ub
DALAM REKONVENSI :TERGUGAT ASAL III

- Menyatakan gugatan Rekonpensi tidak dapat diterima untuk


ep
k

seluruhnya
ah

- Menghukum Penggugat dalam rekonpensi (TERGUGAT ASAL


R

si
III )untuk membayar biaya perkara sebesar nihil ;

Demikianlah diputus dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim

ne
ng

Pengadilan Negeri Jakarta Barat pada hari SELASA tanggal 14 MARET 2017,
oleh Kami MOCH TAUFIK TATAS P, SH sebagai Ketua Majelis Hakim,

do
gu

BAMBANG BUDIMURSITO, SH. dan HARI SOEMANTO, SH. masing-masing


sebagai Hakim Anggota, putusan tersebut diucapkan dalam sidang terbuka
untuk umum pada hari RABU dan tanggal 29 MARET 2017 oleh Ketua
In
A

Majelis Hakim tersebut dengan didampingi oleh Hakim-Hakim Anggota,


ah

lik

dibantu NINIK HILIATI HA, SH, selaku Panitera Pengganti dengan dihadiri
oleh Kuasa Penggugat, Kuasa Tergugat I, Kuasa Tergugat II, Kuasa Tergugat
m

ub

III, tanpa dihadiri Tergugat IV atau Kuasanya.


ka

HAKIM ANGGOTA, KETUA MAJELIS HAKIM,


ep
ah

es
M

Hal 161 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 161
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R
BAMBANG BUDIMURSITO, SH. MOCH TAUFIK TATAS P, SH.

si
ne
ng
.
HARI SOEMANTO, SH.

do
gu PANITERA PENGGANTI,

In
A
NINIK HILIATI HA, SH.
ah

lik
am

ub
Biaya-biaya :

Pnbp…………………Rp. 30.000,-
ep
k

Proses perkara……..Rp. 75.000,-


ah

Panggilan………… Rp 4.600.000.-
R

si
Redaksi…………… Rp. 5.000.-

ne
ng

Meterai…………… Rp. 6.000.- +

Jumlah Rp.4.716.000.,-

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

Hal 162 dari 161 Hal Put No 102/2016 /PN.Jkt.Brt.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 162

Anda mungkin juga menyukai