Anda di halaman 1dari 82

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN

R
NOMOR: 577/PDT/2017/PT.DKI

si
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

ne
ng
Pengadilan Tinggi DKI Jakarta, yang memeriksa dan mengadili perkara
perdata dalam peradilan tingkat banding, telah menjatuhkan putusan sebagai
berikut dalam perkara antara ; ----------------------------------------------------------------

do
gu WAHYUNINGSIH, Lahir di Jakarta 07 Mei 1987, beralamat di jalan Kedelai
Raya, Kampung Kelingkit RT02/RW12 Nomor 70,

In
A
Kelurahan Rawa Buaya, Kecamatan Cengkareng, Jakarta
Barat, dalam hal ini diwakili oleh Rangga Lukita Desnata,
ah

S.H., Muhammad Kamil Pasha, S.H., M.H., Nasib

lik
Maringan Silaban, S.H., S.E., Juanda Eltari, S.H., dan
Sumadi Atmadja, S.H., Para Advokat dan Pemberi
am

ub
Bantuan Hukum pada Lembaga Bantuan Hukum Street
Lawyer (Bantuan Hukum Pengacara Jalanan), sebuah
ep
Organisasi Bantuan Hukum (OBH) yang telah terakreditasi
k

berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi


ah

Manusia R.I Nomor M.HH.02.HN.03.03 Tahun 2013, dan


R

si
telah berbadan hukum berdasarkan Keputusan
Kemenkum dan HAM R.I Dirjen AHU No.71.AH.01.07

ne
ng

Tahun 2014 tanggal 03 Maret 2014.Dalam hal ini memilih


domisili hukum di Jalan H. Saabun Nomor 1 (Margasatwa

do
gu

Raya), Kelurahan Jati Padang, Kecamatan Pasar Minggu,


Jakarta Selatan, Berdasarkan surat kuasa khusus tanggal
12 Juni 2017, Selanjutnya disebut sebagai PEMBANDING
In
A

semula PENGGUGAT; ------------------------------------------


LAWAN
ah

lik

1. Dr. SANUSI, Sp.O.G. diketahui beralamat di Jalan Anggrek Nomor 2B,


RT.009, RW. 02, Kelapa Dua, Kebon Jeruk, Jakarta Barat,
m

ub

Diwakili oleh : 1. HAPOSAN HUTAGALUNG,SH. 2.


LAMBERTUS .P.AMA, SH. 3. MANSYUR Para Advokat, -
ka

ep

Penasihat Hukum pada Law Firm HPS & ASSOCIATES,


beralamat di Gading Arva Gondang dia Lantai 4, Jalan RP.
ah

Suroso No.40 Menteng Jakarta Pusat , berdasarkan surat


R

kuasa khusus tanggal 26 Juli 2017 , selanjutnya disebut


es
M

sebagai TERBANDING I semula TERGUGAT I ;---------------


ng

on

Hal 1 No.577/PDT/2017/PT.DKI
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. RUMAH SAKIT BERSALIN ANGGREK MAS, sebuah badan hukum

R
sebagaimana ketentuan Pasal 7 ayat (4) Undang-Undang

si
Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit diketahui

ne
ng
berdomisili di Jalan Anggrek Nomor 2B, RT.009, RW. 02,
Kelapa Gading Dua, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Diwakili
oleh : 1. DANNY RUSTRIYANDI DASUKI,SH.MH, 2.

do
gu M.YUSUF ADIDANA,SH,SH, 3. PURWO SUSANTO, SH.
Selaku Kuasa hukum pada RUSTRIYANDI LAW OFFICE,

In
A
beralamat di Epicentrum walk, Strata Suite, Lantai 3, Unit a
306, Suite 1,Jl.HR.Rasuna Said Kuningan, Setiabudi
ah

Jakarta Selatan 12960, berdasarkan surat Kuasa Khusus

lik
tanggal 26 Juli 2017, selanjutnya disebut sebagai
TERBANDING II semula TERGUGAT II;--------------------------
am

ub
3. RUMAH SAKIT M.H. THAMRIN SALEMBA, sebuah badan hukum
sebagaimana ketentuan Pasal 7 ayat (4) Undang-Undang
ep
Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit diketahui
k

berdomisili hukum di Jalan Salemba Tengah 24-28, Jakarta


ah

Pusat 10440, telah memberi kuasa kepada 1. AHMAD


R

si
FAISAL, SH 2. DIANA THOHA,SH. 3. ADNAN, SH. 4.
TOMY AGUS PRATOMO,SH.. Para Advokat & Konsultan

ne
ng

Hukum pada LAW OFFICE AHMAD FAISAL & PARTNERS,


beralamat di Jl. Kalibaru Timur Dalam I No.20 Rt 004/05

do
gu

Bungur , Senen Jakarta Selatan, berdasarkan surat kuasa


tanggal 7 September 2017 , selanjutnya disebut sebagai
TERBANDING III semula TERGUGAT III ;------------
In
A

4. Dr. CUT DIAH TRIS MANANTI, Sp.O.G.,tempat tinggal tidak diketahui tetapi
terakhir keberadaannya diketahui pada Rumah Sakit M.H.
ah

lik

Thamrin Salemba di Jalan Salemba Tengah 24-28, Jakarta


Pusat 10440, telah memberi kuasa kepada 1. ARIEF
m

ub

SIDHARTAMA PUTRA,SH. 2. B.KAELAN,SH 3.


RAHMATSYAH,SH, Advokat pada Kantor Advokat
ka

PRIAMBODO & SIDHARTAMA, berkantor di Ruko Marcella


ep

III, Jalan Pondok Betung Raya No.9 Bintaro Jakay Sektor


ah

3A, Tangerang Selatan, berdasarkan Surat Kuasa Khusus


R

tanggal 28 Agustus 2017, selanjutnya disebut sebagai


es

TERBANDING IV semula TERGUGAT IV ;---------------------


M

ng

on

Hal 2 No.577/PDT/2017/PT.DKI
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pengadilan Tinggi tersebut ;

R
Telah membaca berkas perkara dan surat – surat lainnya yang

si
berhubungan dengan perkara ini; ------------------------------------------------------------

ne
ng
TENTANG DUDUKNYA PERKARA :

do
Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatannya tertanggal 27
gu April 2015 terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Barat dengan
register perkara No. 102/PDT.G/2016/PN.Jkt.Brt. telah mengemukakan hal-hal

In
A
sebagai berikut :

I. ALASAN PENGAJUAN GUGATAN DI PENGADILAN NEGERI JAKARTA


ah

lik
BARAT KARENA SALAH SATU TERGUGAT BERDOMISILI ATAU
BERTEMPAT DIAM DI DAERAH HUKUM PENGADILAN NEGERI
am

ub
JAKARTA BARAT

1. Bahwa Penggugat memilih memajukan gugatan ini ke Pengadilan Negeri


Jakarta Barat, karena salah satu Tergugat yaitu Tergugat I dan Tergugat II
ep
k

berdomisili atau bertempat diam di daerah hukum Pengadilan Negeri


ah

Jakarta Barat yaitu Jalan Anggrek Nomor 2B, RT.009, RW. 02, Kelapa
R

si
Gading Dua, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Sehingga menjadi tidak relevan
apabila Tergugat Tergugat III yang berdomisili di Jakarta Pusat dan

ne
ng

Tergugat IV yang tidak diketahuinya alamatnya mempermasalahkan


kewenangan Pengadilan Negeri Jakarta Barat untuk memeriksa dan

do
gu

mengadili perkara ini sebagaimana yang telah ditegaskan oleh Pasal 118
Het Herziene Indonesisch Reglemen (HIR), yang menentukan sebagai
berikut:
In
A

1) Gugatan perdata, yang pada tingkat pertama masuk kekuasaan


pengadilan Negeri, harus dimasukkan dengan surat permintaan
ah

lik

yang ditandatangani oleh penggugat atau oleh wakilnya menurut


pasal 123, kepada ketua pengadilan negeri di daerah hukum siapa
m

ub

tergugat bertempat diam atau jika tidak diketahui tempat diamnya,


tempat tinggal sebetulnya.
ka

2) Jika tergugat lebih dari seorang, sedang mereka tidak tinggal di


ep

dalam itu dimajukankepada ketua pengadilan negeri di tempat


ah

tinggal salah seorang dari tergugat itu, yang dipilih oleh penggugat.
R

Jika tergugat-tergugat satu sama lain dalam perhubungan


es

sebagai perutang utama dan penanggung, maka penggugatan itu


M

ng

dimasukkan kepada ketuapengadilan negeri di tempat orang yang


on

Hal 3 No.577/PDT/2017/PT.DKI
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
berutang utama dari salah seorang dari padaorang berutang utama

R
itu, kecuali dalam hal yang ditentukan pada ayat 2 dari pasal 6

si
darireglemen tentang aturan hakim dan mahkamah serta

ne
ng
kebijaksanaan kehakiman (R.O.);
3) Bilamana tempat diam dari tergugat tidak dikenal, lagi pula tempat
tinggal sebetulnya tidak diketahui, atau jika tergugat tidak dikenal,

do
gu maka surat gugatan itu dimasukkankepada ketua pengadilan
negeri di tempat tinggal penggugat atau salah seorang dari

In
A
padapenggugat, atau jika surat gugat itu tentang barang gelap,
maka surat gugat itudimasukkan kepada ketua pengadilan negeri
ah

di daerah hukum siapa terletak barang itu.

lik
4) Bila dengan surat syah dipilih dan ditentukan suatu tempat
berkedudukan, makapenggugat, jika ia suka, dapat memasukkan
am

ub
surat gugat itu kepada ketua pengadilannegeri dalam daerah
hukum siapa terletak tempat kedudukan yang dipilih itu.”
ep
2. Berdasarkan hal tersebut, dengan demikian Pengadilan Negeri Jakarta
k

Barat berwenang untuk memeriksa, mengadili dan memutus gugatan –


ah

aquo-;
R

si
II. RANGKAIAN PERBUATAN PARA TERGUGAT YANG BERHUBUNGAN

ne
ng

ERAT SATU SAMA LAINNYA DAN TIDAK DAPAT DIPISAHKAN YANG


MENYEBABKAN KERUGIAN TERHADAP PENGGUGAT

do
1. Pada saat usia kandungan Penggugat 5 (lima) bulan sekitar awal tahun
gu

2011Penggugat mendapatkan informasi dari salah satu tetangganya


orang Bima NTB yang satu daerah dengan Penggugat yaitu apabila
In
A

Penggugat ingin melahirkan normal, Penggugat sebaiknya


ditangani oleh Tergugat I (dr. Sanusi, Sp.O.G.) yang merupakan orang
ah

lik

Bima NTB.Konon kata orang Bima yang berada di Jakarta bahwa


Tergugat I merupakan orang kaya yang tanah, dan rumahnya banyak
baik di Jakarta maupun di NTB, dan konon katanya pula hewan ternak
m

ub

berupa sapi milik Tergugat I memenuhi satu gunung di kampung


ka

halaman Tergugat I di Bima NTB;


ep

2. Tertarik dengan saran itu, Penggugat lalu diantar oleh oleh tetangganya
tersebut ke klinik tempat Tergugat I berpraktek dengan maksud untuk
ah

memeriksakan kandungannya kepada Tergugat I;


es

3. Saat Penggugat memeriksakan kandungannya kepada Tergugat I


M

tersebut, Tergugat I melakukan USG dan setelah itu Tergugat I


ng

on

Hal 4 No.577/PDT/2017/PT.DKI
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menyatakan bahwa kandungan Penggugat dalam kondisi baik. Setelah

R
ituTergugat I menjanjikan untuk menggratiskan biaya pemeriksaan

si
sampai dengan persalinan kepada Penggugat, apabila Penggugat

ne
ng
mampu berbicara dalam bahasa Bima NTB;
4. Bahwa Penggugat mampu membuktikan dapat berbahasa Bima
dihadapan Tergugat I sehingga Tergugat I menggratiskan pemeriksaan

do
gu tersebut dan kemudian Tergugat I meminta Penggugat untuk datang ke
Tergugat II (Rumah Sakit Bersalin Anggrek Mas) dalam pemeriksaan

In
A
berikutnya. Tergugat II tersebut menurut pengakuan Tergugat I bahwa
Tergugat II merupakan Rumah Sakit miliknya sendiri dan rumah
ah

pribadinya berada dalam satu lingkup alamat dengan Tergugat II;

lik
5. Dikarenakan tidak dipungut biaya alias gratis dalam pemeriksaan
pertama tersebut dan dijanjikan pula gratis pada pemeriksaan
am

ub
berikutnya sampai dengan persalinan, menjadikan Penggugat merasa
senang dan percaya penuh kepada Tergugat I. Apalagi Penggugat tidak
ep
mempunyai uang yang cukup untuk melakukan persalinan, mengingat
k

Penggugat pada saat itu hanya mempunyai uang sebesar


ah

Rp.2.000.000,- (dua juta rupiah) untuk persiapan persalinan;


R

si
6. Pada tanggal 16 Mei 2011 sekitar pukul 20.00 WIB, Penggugat diantar
oleh kedua orang tuanya dan kakak perempuannya mendatangi

ne
ng

Tergugat Iuntuk memeriksakan kandungannya yang pada saat itu


berusia kurang lebih 7 (tujuh) bulan,kepada Tergugat II sebagai dokter

do
gu

yang berpraktek atau bekerja untuk kepentingan dan dalam tanggung


jawab Tergugat II.
7. Kemudian Penggugat disuruh menimbang badan dan disuruh ke ruang
In
A

ganti pakaian oleh perawat atau tenaga medis yang juga bekerja untuk
kepentingan dan dalam tanggung jawabTergugat II
ah

lik

sebagaimana Pasal 46 Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang


Rumah Sakit (Undang-Undang Rumah Sakit) yang
m

ub

merumuskan:“Rumah Sakit bertanggung jawab secara hukum terhadap


semua kerugian yang ditimbulkan atas kelalaian yang dilakukan oleh
ka

tenaga kesehatan di Rumah Sakit.”;


ep

8. Bahwa sebelum Penggugat mengganti pakaiannya, Penggugat


ah

mempertanyakan kepada perawat atau tenaga kesehatan tersebut


R

bahwa maksud dan tujuan Penggugat datang ke Tergugat II untuk


es

memeriksakan kandungannya kepada Tergugat I untuk dilakukan USG,


M

ng

sebab Penggugat ingin mengetahui jenis kelamin dari bayi yang


on

Hal 5 No.577/PDT/2017/PT.DKI
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dikandungnya. Namun perawat atau tenaga kesehatan tersebut yang

R
bekerja untuk kepentingandan dalam tanggung jawab Tergugat II malah

si
meminta Penggugat dengan paksa untuk menuruti kemauannya untuk

ne
ng
dibawa ke lantai bagian atas, seraya mengatakan “dokter sudah
menunggu di atas”. Bahkan tidak tanggung-tanggung perawat atau
tenaga kesehatan tersebut memaksa Penggugat dengan cara mencubit

do
gu paha kanan Penggugat sembari berkata “Jangan banyak tanya, Dokter
sudah menunggu di atas”,sehingga menjadikan penggugat merasa

In
A
kesakitan dan terintimidasi;
9. Selanjutnya Penggugat tetap dipaksa untuk di bawa ke lantai bagian
ah

atas menggunakan kursi roda oleh perawat atau tenaga kesehatan yang

lik
bekerja untuk kepentingan dan dalam tanggung jawab Tergugat II, tanpa
didampingi oleh satupun keluarga Penggugat. Perihal Penggugat
am

ub
dibawa secara paksa untuk naik ke lantai atas tersebut sama sekali
tidak diketahui oleh keluarga Penggugat;
ep
10. Sesampainya di lantai bagian atas, perawat atau tenaga kesehatan
k

tersebut yang bekerja untuk kepentingan dan dalam tanggung jawab


ah

Tergugat II menyatakan bahwa Penggugat mesti menjalani operasi


R

si
caesar dengan perkataan “Kandungan kamu mungkin sungsang”, tanpa
mendapat penjelasan dari Tergugat I sebagai dokter yang

ne
ng

kemudian melakukan operasi terhadap Penggugat dan tanpa didasari


pemeriksaan Ultrasonografi (USG) atau CT Scan atau Rongent dan uji

do
gu

medis lainnya. Bahkan pada saat itu Tergugat I sama sekali tidak
melakukan pemeriksaan terhadap perut Penggugat baik dengan
carameraba atau menyentuhnya guna mengetahui kondisi kandungan
In
A

Penggugat;
11. Bahwa tidak terima dengan perlakuan tersebut, Penggugat kembali
ah

lik

mempertanyakan kepada perawat atau tenaga kesehatan yang bekerja


untuk kepentingan dan dalam tanggung jawab Tergugat II bahwa
m

ub

mengapa Penggugat harus mengganti pakaiannya dengan


menggunakan pakaian dari Tergugat II yang berwarna hijau seperti
ka

pakaian operasi. Hal mana membuat Penggugat merasa heran dan


ep

keberatan, sebab kedatangan Penggugat ke Tergugat II karena hendak


ah

memeriksakan kandungannya kepada Tergugat I untuk mengetahui


R

jenis kelamin dari bayi yang dikandungnya, bukannya untuk dilakukan


es

tindakan macam-macam yang tidak diketahui dan tidak diinformasikan


M

ng

on

Hal 6 No.577/PDT/2017/PT.DKI
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kepada Penggugat oleh Tergugat I sebagai dokter yang menangani dan

R
yang meminta Penggugat untuk datang menemuinya di Tergugat II;

si
12. Bahwa Penggugat dalam keadaan bingung dan setelah pakaian

ne
ng
Penggugat diganti. Beberapa perawat atau tenaga kesehatan yang
bekerja untuk kepentingan dan dalam tanggung jawab Tergugat II
memperlakukan Penggugat seperti pasien gangguan mental atau

do
gu gangguan jiwa(gila) yaitu dengan cara memegangi Pengugat dari depan
dan belakang yang menjadikan Penggugat tidak berdaya dan kemudian

In
A
Penggugat disuntik dari belakang tepatnya di bagian punggungnya oleh
tenaga kesehatan lainnya yang juga bekerja untuk kepentingan dan
ah

dalam tanggung jawab Tergugat II, sehingga mengakibatkan Penggugat

lik
seketika tidak sadarkan diri;
13. Bahwa Penggugat sebagai pasien dalam klasifikasi kompeten yaitu
am

ub
pasien dewasa bukan anak-anak, tidak terganggu keadaan fisiknya
dan mampu berkomunikasi secara wajar, tidak mengalami
ep
kemunduran perkembangan (retardasi) mental dan tidak mengalami
k

penyakit mental sehingga mampu membuat keputusan secara bebas


ah

sebagaimana ketentuan Pasal 1 angka 7 Peraturan Menteri


R

si
Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 290/MENKES/PER/III/2008
Tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran (Permenkes Persetujuan

ne
ng

Tindakan Kedokteran), tidak bersedia untuk dilakukan operasi caesar.


Sebab Tergugat I sebagai dokter yang menangani Penggugat tidak

do
gu

melakukan pemeriksaanUSG, CT Scan, Rongent atau pemeriksaan


medis lainnya dan Tergugat I pula sama sekali tidak meraba atau
menyentuh perut Penggugat untuk mengetahui kondisi kandungan
In
A

Penggugat, akan tetapi Tergugat I tetap melakukan operasi caesar


terhadap Penggugat padahal tanpa persetujuan Penggugat dan
ah

lik

tanpa sedikitpun memberikan informasi kepada Penggugat. Bahkan


sebelum operasi caesar tersebut perawat atau tenaga kesehatan
m

ub

yang bekerja untuk kepentingan dan dalam tanggung jawab Tergugat


IImelakukan kekerasan fisik dan pemaksaan terhadap Penggugat
ka

dengan cara mencubit paha Penggugat, memegangi penggugat


ep

sampai penggugat tidak berdaya untuk kemudian membius


ah

Penggugattanpa memberikan informasi dan mendapatkan


R

persetujuan dari Penguggat sebelumnya(seperti Penggugat pasien


es

gangguan jiwa saja) .Hal mana tindakan Tergugat I dan Tergugat II ini
M

ng

bertentangan dengan ketentuan Pasal 39 jo. Pasal 45 Undang-


on

Hal 7 No.577/PDT/2017/PT.DKI
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Undang Praktik Kedokteran jo. Pasal 1 angka 1 dan 7 jo. Pasal 2 jo.

R
Pasal 3 Permenkes Tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran, yang

si
menentukan:

ne
ng
Pasal 39 Undang-Undang Praktik Kedokteran:
“Praktik kedokteran diselenggarakan berdasarkan pada
kesepakatan antara dokter atau dokter gigi dengan pasien dalam

do
gu upaya untuk pemeliharaan kesehatan, pencegahan penyakit,
peningkatan kesehatan, pengobatan penyakit dan pemulihan

In
A
kesehatan.”
Pasal 45 Undang-Undang Praktik Kedokteran:
ah

1) Setiap tindakan kedokteran atau kedokteran gigi yang akan

lik
dilakukan oleh dokter atau dokter gigi terhadap pasien harus
mendapat persetujuan.
am

ub
2) Persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan
setelah pasien mendapat penjelasan secara lengkap.
ep
3) Penjelasan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sekurang-
k

kurangnya mencakup :
ah

a. diagnosis dan tata cara tindakan medis;


R

si
b. tujuan tindakan medis yang dilakukan;
c. alternatif tindakan lain dan risikonya;

ne
ng

d. risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi; dan


e. prognosis terhadap tindakan yang dilakukan.

do
gu

4) Persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat


diberikan baik secara tertulis maupun lisan.
5) Setiap tindakan kedokteran atau kedokteran gigi yang
In
A

mengandung risiko tinggi harus diberikan dengan persetujuan


tertulis yang ditandatangani oleh yang berhak memberikan
ah

lik

persetujuan.
6) Ketentuan mengenai tata cara persetujuan tindakan
m

ub

kedokteran atau kedokteran gigi sebagaimana dimaksud pada


ayat (1), ayat (2), ayat (3), ayat (4), dan ayat (5) diatur dengan
ka

Peraturan Menteri.”
ep

Pasal 1 angka 1 Permenkes Tentang Persetujuan Tindakan


ah

Kedokteran:
R

“Persetujuan tindakan kedokteran adalah persetujuan yang


es

diberikan oleh pasien atau keluarga terdekat setelah mendapat


M

ng

on

Hal 8 No.577/PDT/2017/PT.DKI
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
penjelasan secara lengkap mengenai tindakan kedokteran atau

R
kedokteran gigi yang akan dilakukan terhadap pasien.”

si
Pasal 1 angka 7 Permenkes Tentang Persetujuan Tindakan

ne
ng
Kedokteran:
“Pasien yang kompeten adalah pasien dewasa atau bukan anak
menurut peraturan perundang-undangan atau telah/pernah

do
gu menikah, tidak mengalami kemunduran perkembangan (retardasi)
mental dan tidak mengalami penyakit mental sehingga mampu

In
A
membuat keputusan secara bebas.”
Pasal 2 Permenkes Tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran:
ah

1) Semua tindakan kedokteran yang akan dilakukan terhadap

lik
pasien harus mendapat persetujuan;
2) Persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
am

ub
diberikan secara tertulis maupun lisan;
3) Persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan
ep
setelah pasien mendapat penjelasan yang diperlukan tentang
k

perlunya tindakan kedokteran dilakukan.”


ah

Pasal 3 Permenkes Tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran:


R

si
1) Setiap tindakan kedokteran yang mengandung risiko tinggi
harus memperoleh persetujuan tertulis yang ditandatangani

ne
ng

oleh yang berhak memberikan persetujuan;


2) Tindakan kedokteran yang tidak termasuk dalam ketentuan

do
gu

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diberikan dengan


persetujuan lisan;
3) Persetujuan tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
In
A

dibuat dalam bentuk pernyataan yang tertuang dalam formulir


khusus yang dibuat untuk itu;
ah

lik

4) Persetujuan sebaimana dimaksud pada ayat (2) dapat


diberikan dalam bentuk ucapan setuju atau bentuk gerakan
m

ub

menganggukan kepala yang dapat diartikan sebagai ucapan


setuju;
ka

5) Dalam hal persetujuan lisan yang diberikan sebagaimana


ep

dimaksud pada ayat (2) dianggap meragukan, maka dapat


ah

dimintakan persetujuan tertulis.”


R

1. Bahwa karena Penggugat keberatan untuk dilakukan operasi caesar,


es

maka untuk melengkapi syarat operasi caesar kedua orang tua


M

ng

Penggugat disodori Surat Persetujuan Operasi oleh perawat atau


on

Hal 9 No.577/PDT/2017/PT.DKI
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tenaga kesehatan yang bekerja untuk kepentingan dan dalam

R
tanggung jawab Tergugat II agar ditanda tangani oleh suami

si
Penggugat. Akan tetapi dikarenakan suami Penggugat saat itu tidak

ne
ng
ada di tempat, akhirnya kedua orang tua Penggugat menandatangani
Surat Persetujuan Operasi tersebut. Padahal pada saat itu
Penggugat merupakan pasien yang kompeten sebagaimana Pasal 1

do
gu angka 7 Permenkes Tentang Persetujuan Tindakan Dokter di atas,
sehingga tindakan perawat atau tenaga kesehatan yang bekerja

In
A
untuk kepentingan dan dalam tanggung jawab Tergugat II yang
meminta persetujuan dari orang tua Penggugat tidaklah tepat,
ah

karena semestinya persetujuan tersebut langsung kepada Penggugat

lik
bukan kepada orang tua Penggugat;
2. Pada saat Penggugat sadar atau siuman setelah dilakukan operasi
am

ub
caesar terhadap Penggugat yang dilakukan oleh Tergugat I di
Tergugat II, Penggugat mendapati dirinya berada di depan pintu
ep
sebuah ruangan, yang setelah itu diketahui masih di tempat Tergugat
k

II dan Penggugat merasa panas di bagian perutnya, yang pada


ah

akhirnya diketahui Penggugat baru saja selesai menjalani operasi


R

si
caesar yang dilakukan oleh Tergugat I di Tergugat II;
3. Dikarenakan rasa panas pada perut Penggugat semakin menjadi-jadi

ne
ng

dan Penggugat mendapati pendarahan di bagian perutnya tidak


kunjung henti, seketika itu pula Penggugat mengalami gemetar dan

do
gu

kejang-kejang.Melihat Penggugat dalam keadaan seperti itu Tergugat


I memerintahkan para perawatatau tenaga kesehatan untuk menutup
semua gorden jendela kaca, dan menutup semua pintu di tempat
In
A

Penggugat dibaringkan;
4. Bahwa setelah itu Penggugat meminta kepada Tergugat I untuk
ah

lik

melihat bayinya dan bertemu dengan keluarganya. Namun Tergugat I


memerintahkan kepada perawat yang juga bekerja di Tergugat II
m

ub

dengan perintah “Jangan kasih lihat bayinya dan jangan kasih orang
tuanya masuk”.
ka

Dalam kondisi tidak berdaya dan lemah, Penggugat masih terus


ep

meminta Tergugat I untuk memenuhi permintaannya agar Penggugat


ah

dapat melihat bayinya dan bertemu keluarganya.Kemudian


R

Penggugat kembali tidak sadarkan diri.


es
M

ng

on

Hal 10 No.577/PDT/2017/PT.DKI
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
5. Selang beberapa lama sekitar pukul 23.00 s.d. 24.00 WIB pada

R
tanggal 16 Mei 2011, kedua orang tua Penggugat masuk ke ruangan

si
Penggugat dan mendapati Penggugat dalam keadaan tidak sadar

ne
ng
dan bertemu dengan Tergugat I yang pada saat itu masih berada di
ruangan tempat Penggugat dan sedang memeriksa bagian perut dan
vagina Penggugat, sembari Tergugat I berulang kali mengatakan

do
gu kata-kata “Kenapa nih anak, kenapa nih anak”;
6. Tidak terima dengan nasib yang dialami Penggugat yang masih

In
A
dalam keadaan tidak sadarkan diri, kedua orang tua Penggugat
mempertanyakan kepada Tergugat I yang sedang memeriksa bagian
ah

perut dan vagina Penggugat dengan pertanyaan yang kurang lebih

lik
seperti ini “Kenapa dok anak saya, kok bisa seperti ini dok?. Anak
saya dibawa kesini dalam keadaan sehat, kok malah seperti ini?”;
am

ub
7. Setelah tanggal 17 Mei 2011, sekitar pukul 04.00 WIB orang Tua
Penggugat mendapat informasi dari Tergugat I bahwa rahim
ep
Penggugat harus diangkat agar pendarahannya berhenti. Lalu orang
k

tua Penggugat disodori kertas agar ditanda tangani sebagai


ah

persetujuan untuk melakukan operasi pengangkatan rahim, dan pada


R

si
saat itu Ibu Penggugat menyatakan “Kalau memang itu yang terbaik
ya silahkan saja dok”;

ne
ng

8. Bahwa karena kondisi Penggugat masih terus mengalami


pendarahan hasil dari operasi caesar, kakak Penggugat

do
gu

diperintahkan oleh perawat atau tenaga kesehatan yang bekerja


untuk kepentingan Tergugat II untuk membeli darah di PMI dengan
maksud akan digunakan Tergugat I pada saat melakukan operasi
In
A

pengangkatan rahim Penggugat;


9. Bahwa perbuatan atau tindakan Tergugat I kepada Penggugat
ah

lik

sebagaimana yang telah Penggugat uraikan di atas bertentangan


dengan kewajibannya sebagai dokter sebagaimana Pasal 51 huruf a
m

ub

Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran


(Undang-Undang Praktik Kedokteran), yang mewajibkan Tergugat I
ka

selaku dokter untuk memberikan pelayanan


ep

medis sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur


ah

operasional serta kebutuhan medis pasiennya, yang lengkapnya


R

sebagai berikut:
es

“Dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan praktik kedokteran


M

ng

mempunyai kewajiban: a. memberikan pelayanan medis sesuai


on

Hal 11 No.577/PDT/2017/PT.DKI
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dengan standar profesi dan standar prosedur operasional serta

R
kebutuhan medis pasien”

si
Selain itu pula perbuatan Tergugat I tersebut melanggar hak dari

ne
ng
Penggugat sebagaimana diatur oleh Pasal 52 huruf a Undang-
Undang Praktik kedokteran yang menentukan:
“Pasien, dalam menerima pelayanan pada praktik kedokteran,

do
gu mempunyai hak: a. mendapatkan penjelasan secara lengkap
tentang tindakan medis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45

In
A
ayat (3)”
Adapun isi dari Pasal 45 ayat (3) Undang-Undang Praktik Kedokteran
ah

adalah:

lik
“(3) Penjelasan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sekurang-
kurangnya mencakup :
am

ub
a. diagnosis dan tata cara tindakan medis;
b. tujuan tindakan medis yang dilakukan;
ep
c. alternatif tindakan lain dan risikonya;
k

d. risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi; dan


ah

e. prognosis terhadap tindakan yang dilakukan.”


R

si
Sedangkan isi dari ayat (2) tersebut adalah:
“(2) Persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan

ne
ng

setelah pasien mendapat penjelasan secara lengkap.


Dan isi dari ayat (1) sebagaimana yang dimaksud oleh ayat (2)

do
gu

tersebut adalah:

“Setiap tindakan kedokteran atau kedokteran gigi yang akan


In
A

dilakukan oleh dokter atau dokter gigi terhadap pasien harus


mendapat persetujuan.”
ah

lik

10. Bahwa selain itupula perbuatan atau tindakan yang dilakukan oleh
Tergugat I tersebut bertentangan dengan ketentuan Pasal 2
m

ub

Undang-Undang Praktik Kedokteran (Undang-Undang Praktik


ka

Kedokteran), yang menentukan bahwa Praktik kedokteran


ep

dilaksanakan didasarkan pada nilai ilmiah, manfaat, keadilan,


kemanusiaan, keseimbangan, serta perlindungan dan
ah

keselamatan pasien, dan melanggar disipilin kedokteran


es

sebagaimana yang diatur oleh Pasal 3 ayat (1) dan ayat (2)huruf a, g,
M

h, i, m dan s Peraturan Konsil Kedokteran IndonesiaNomor 4


ng

on

Hal 12 No.577/PDT/2017/PT.DKI
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tahun 2011 Tentang Disiplin Profesional Dokter Dan Dokter Gigi yang

R
merumuskan sebagai berikut:

si
1) Setiap Dokter dan Dokter Gigi dilarang melakukan

ne
ng
pelanggaran Disiplin Profesional Dokter dan Dokter Gigi.
2) Pelanggaran Disiplin Profesional Dokter dan Dokter Gigi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari 28 bentuk:

do
gu a. melakukan Praktik Kedokteran dengan tidak kompeten;
b. tidak merujuk pasien kepada Dokter atau Dokter Gigi lain

In
A
yang memiliki kompetensi yang sesuai;
c. mendelegasikan pekerjaan kepada tenaga kesehatan
ah

tertentu yang tidakmemiliki kompetensi untuk

lik
melaksanakan pekerjaan tersebut;
d. menyediakan Dokter atau Dokter gigi pengganti sementara
am

ub
yang tidak memiliki kompetensi dan kewenangan yang
sesuai atau tidak melakukan pemberitahuan perihal
ep
penggantian tersebut;
k

e. menjalankan Praktik Kedokteran dalam kondisi tingkat


ah

kesehatan fisik atau pun mental sedemikian rupa sehingga


R

si
tidak kompeten dan dapat membahayakan pasien;
f. tidak melakukan tindakan/asuhan medis yang memadai

ne
ng

pada situasi tertentu yang dapat membahayakan pasien;


g. melakukan pemeriksaan atau pengobatan berlebihan yang

do
gu

tidak sesuai dengan kebutuhan pasien;


h. tidak memberikan penjelasan yang jujur, etis, dan memadai
(adequatein formation) kepada pasien atau keluarganya
In
A

dalam melakukan Praktik Kedokteran;


i. melakukan tindakan/asuhan medis tanpa memperoleh
ah

lik

persetujuan dari pasien atau keluarga dekat, wali, atau


pengampunya;
m

ub

j. tidak membuat atau tidak menyimpan rekam medis dengan


sengaja;
ka

k. melakukan perbuatan yang bertujuan untuk menghentikan


ep

kehamilan yangtidak sesuai dengan ketentuan peraturan


ah

perundang-undangan yang berlaku;


R

l. melakukan perbuatan yang dapat mengakhiri kehidupan


es

pasien atas permintaan sendiri atau keluarganya;


M

ng

on

Hal 13 No.577/PDT/2017/PT.DKI
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
m. menjalankan Praktik Kedokteran dengan menerapkan

R
pengetahuan,keterampilan, atau teknologi yang belum

si
diterima atau di luar tata cara Praktik Kedokteran yang

ne
ng
layak;
n. melakukan penelitian dalam Praktik Kedokteran dengan
menggunakanmanusia sebagai subjek penelitian tanpa

do
gu memperoleh persetujuan etik(ethical clearance) dari
lembaga yang diakui pemerintah;

In
A
o. tidak melakukan pertolongan darurat atas dasar
perikemanusiaan, padahaltidak membahayakan dirinya,
ah

kecuali bila ia yakin ada orang lain yangbertugas dan

lik
mampu melakukannya;
p. menolak atau menghentikan tindakan/asuhan medis atau
am

ub
tindakanpengobatan terhadap pasien tanpa alasan yang
layak dan sah sesuaidengan ketentuan etika profesi atau
ep
peraturan perundang-undangan yangberlaku;
k

q. membuka rahasia kedokteran;


ah

r. membuat keterangan medis yang tidak didasarkan kepada


R

si
hasilpemeriksaan yang diketahuinya secara benar dan
patut;

ne
ng

s. turut serta dalam perbuatan yang termasuk tindakan


penyiksaan (torture)atau eksekusi hukuman mati;

do
gu

t. meresepkan atau memberikan obat golongan narkotika,


psikotropika, danzat adiktif lainnya yang tidak sesuai
dengan ketentuan etika profesi atauperaturan perundang-
In
A

undangan yang berlaku;


u. melakukan pelecehan seksual, tindakan intimidasi, atau
ah

lik

tindakan kekerasan terhadap pasien dalam


penyelenggaraan Praktik Kedokteran;
m

ub

v. menggunakan gelar akademik atau sebutan profesi yang


bukan haknya;
ka

w. menerima imbalan sebagai hasil dari merujuk, meminta


ep

pemeriksaan, ataumemberikan resep obatlalat kesehatan;


ah

x. mengiklankan kemampuan/pelayanan atau kelebihan


R

kemampuan pelayanan yang dimiliki baik lisan ataupun


es

tulisan yang tidak benar ataumenyesatkan;


M

ng

on

Hal 14 No.577/PDT/2017/PT.DKI
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
y. adiksi pada narkotika, psikotropika, alkohol, dan zat adiktif

R
lainnya;

si
z. berpraktik dengan menggunakan surat tanda registrasi,

ne
ng
surat izin praktik,dan/atau sertifikat kompetensi yang tidak
sah atau berpraktik tanpa memilikisurat izin praktik sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undanganyang

do
gu berlaku;
aa. tidak jujur dalam menentukan jasa medis;

In
A
bb. tidak memberikan informasi, dokumen, dan alat bukti
lainnya yangdiperlukan MKDKI I MKDKI-P untuk
ah

pemeriksaan atas pengaduan dugaanpelanggaran Disiplin

lik
Profesional Dokter dan Dokter Gigi.”
11. Bahwa setelah operasi pengangkatan rahim tersebut, kondisi
am

ub
Penggugat semakin memburuk. Kemudian Tergugat I dan Tergugat II
merujuk kepada Tergugat III, lalu Penggugat dibawa kepada Tergugat
ep
III dengan menggunakan ambulans sekitar jam 19.00 WIB dan tiba di
k

Tergugat III pada pukul 21.00 WIB;


ah

12. Setelah Penggugat tiba pada Tergugat III, Penggugat diterima di Unit
R

si
Gawat Darurat (UGD) untuk diperiksa, dan kemudian dikirim ke
Intensive Care Unit (ICU);

ne
ng

13. Pada tanggal 18 Mei 2011 Tergugat IV (dr. Cut Diah Tris Mananti,

do
gu

Sp.O.G.) sebagai dokter yang berpraktek atau bekerja untuk


kepentingan dan dalam tangggung jawab Tergugat III memutuskan
untuk melakukan operasi terhadap Penggugat, karena menurut
In
A

Tergugat IV yang disampaikan kepada kedua orang tua Penggugat


bahwa Penggugat harus dioperasi untuk menanggulangi pendarahan
ah

lik

yang tidak kunjung henti dan takut ada sesuatu yang ketinggalan
akibat operasi yang dilaksanakan oleh Tergugat I di Tergugat II,
m

ub

sebab kondisi perut Penggugat dalam keadaan bengkak;


14. Bahwa atas penjelasan yang disampaikan oleh Tergugat IV, Ibu dari
ka

Penggugat mempertanyakan letak operasinya di bagian mana, dan


ep

Tergugat IV menjelaskan yaitu di tempat yang sama dengan operasi


ah

sebelumnya yang dilakukan oleh Tergugat I di Tergugat II. Kemudian


R

Ibu Penggugat mempertanyakan lagi dengan pertanyaan “Kok di


es

tempat yang sama dok”. Lalu dijawab oleh Tergugat IV kurang lebih
M

ng

on

Hal 15 No.577/PDT/2017/PT.DKI
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
seperti ini “Ya bu untuk kebaikan anak Ibu” sehingga Ibu dari

R
Penggugat menyetujuinya, demi kebaikan Penggugat;

si
15. Operasi terhadap Penggugat yang dilakukan oleh Tergugat IV

ne
ng
tersebut dilaksanakan sekitar pukul 08.30 WIB pada tanggal 19 Mei
2011 dan setelah itu Ibu dari Penggugat mendapatkan informasi dari
Tergugat IV bahwa pada saat operasi tersebut berlangsung,

do
gu Penggugat kehilangan darah sekitar 2 Liter;
16. Bahwa beberapa hari setelah operasi yang dilakukan Tergugat IV di

In
A
Tergugat III yaitu pada saat Penggugat masih dalam keadaan tidak
sadarkan diri,Tergugat IV memanggil Ibu Penggugat dan menjelaskan
ah

kondisi Penggugat bahwa Tergugat IV sudah melakukan berbagai

lik
cara untuk menolong Penggugat, namun tetap tidak berhasil
sehingga keluarga Penggugat memindahkan Penggugat ke Rumah
am

ub
Sakit PELNI (RS PELNI) pada tanggal 23 juni 2011;
17. Sesampainya di RS. PELNI, Penggugat dimasukkan ke dalam
ep
Intalasi Gawat Darurat (IGD), kemudian diantar ke ruang rawat inap
k

Cempaka selama 9 (Sembilan) hari dan berada dalam pengawasan


ah

Dr. Suhardjono, Sp.P.D. Lalu pada tanggal 05 Juli 2011 Penggugat


R

si
akhirnya dinyatakan boleh pulang dari RS. PELNI. Akan tetapi pada
saat itu kondisi Penggugat masih belum bisa berjalan dan harus

ne
ng

dibantu dalam melakukan aktivitas seperti makan, mandi, ganti


pakaian, buang hajat dan lain sebagainya. Atau dengan kata lain

do
gu

Penggugat hanya bisa berbaring dalam kesehariannya;


18. Pada saat Penggugat dirawat di RS PELNI, Penggugat tidak pernah
dioperasi atau dilakukan pembukaan terhadap perutnya atau
In
A

dilakukan tindakan lain seperti memasukkan kain kasa atau benda


lain serupa dengannya pada tubuh Penggugat. Selama dirawat di RS
ah

lik

PELNI, Penggugat hanya dirawat tanpa tindakan operasi atau


sejenisnya;
m

ub

19. Bahwa pada tanggal 09 Juli 2011 Penggugat kembali dibawa oleh
keluarganya untuk melakukan pemeriksaan di RS PELNI, mengingat
ka

luka sobek bekas jahitan operasi caesar dan kondisi Penggugat tetap
ep

dalam kondisi terbaring. Lalu dokter yang melakukan pemeriksaan


ah

terhadap Penggugat memutuskan Penggugat harus dirawat inap


R

kembali. Selanjutnya Dokter melakukan pemeriksaan Ultrasonografi


es

(USG) terhadap Penggugat, dan ditemukan kejanggalan di dalam


M

ng

rongga perut Penggugat yaitu seperti terdapat benda asing;


on

Hal 16 No.577/PDT/2017/PT.DKI
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
20. Pada tanggal 01 Agustus 2011 setelah pihak dokter dari RS. PELNI

R
melakukan pemeriksaan kembali kepada Penggugat, pihak dokter RS

si
PELNI memutuskan untuk melakukan pemeriksaan melalui CT SCAN

ne
ng
kepada Penggugat, yang kemudian Penggugat menjalani
pemeriksaan melalui CT Scan sebanyak 4 (empat) kali;
21. Hasil pemeriksaan CT Scan tersebut menyatakan “tampaknya lesi

do
gu inhomegen berbentuk relatif bulat terdapat bayangan radiopak
didalamnya berbentuk jaring yang pasca pemberian kontras

In
A
menyangat inhomegen dan menyangat rim diserta
kesuraman………..dst”. Sehingga pihak Dokter RS PELNI
ah

memutuskan untuk segera melakukan operasi kepada Penggugat;

lik
22. Bahwa pada tanggal 02 Agustus 2011Dr Hengky Setiahadi, SpB,
am

ub
FINAC yang dibantu tenaga kesehatan RS. PELNI (salah satunya
Suster Ainun) melakukan operasi terhadap Penggugat. Dalam
ep
operasi tersebut ditemukan kain kasa panjang didalam perut
k

Penggugat beserta gumpalan nanah dengan kondisi usus yang


ah

sebagian telah membusuk. Dikarenakan sebagian usus tersebut telah


R

si
membusuk, maka dokter RS PELNI melakukan pemotongan terhadap
usus Penggugat yang busuk tersebut;

ne
ng

23. Berdasarkan uraian di atas, terdapat rangkaian perbuatan yang


dilakukan oleh Para Tergugat yang satu sama lainnya saling

do
gu

berkaitan dan mempunyai hubungan kausalitas sehingga


menimbulkan kerugian pada Penggugat yaitu:
1. Operasi caesar yang dilakukan oleh Tergugat I yang berpraktek di
In
A

Tergugat II atau bekerja untuk kepentingan Tergugat II tanpa


didasari dengan pemeriksaan Ultrasonografi (USG), CT Scan,
ah

lik

Rongent ataupun uji medis lainnya. Bahkan Tergugat I sama


sekali tidak meraba atau menyentuh Penggugat untuk mengetahui
m

ub

kondisi kandungan dari Penggugat menyebabkan Penggugat


mengalami pendarahan hebat, dan berujung kepada operasi
ka

pengangkatan rahim;
ep

2. Operasi pengangkatan rahim yang dilakukan oleh Tergugat I yang


ah

berpraktik di Tergugat II atau bekerja untuk kepentingan Tergugat


R

IItersebut menyebabkan Penggugat kehilangan rahimnya


es

sehingga Penggugat tidak dapat hamil kembali;


M

ng

on

Hal 17 No.577/PDT/2017/PT.DKI
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3. Akibat operasi caesar dan pengangkatan rahim tersebut selain

R
mengakibatkan Penggugat kehilangan rahimnya dan mengalami

si
pendarahaan serta menyebabkan pula perut Penggugat

ne
ng
membesar danmembengkak;
4. Dikarenakan operasi caesar dan operasi pengangkatan rahim
yang menyebabkan pendarahan hebat terhadap Penggugat yang

do
gu tidak kunjung henti, maka Tergugat I melalui Tergugat II merujuk
Penggugat pada Tergugat III dan kemudian Tergugat IV yang

In
A
berpraktik atau bekerja untuk kepentingan dan dalam tanggung
jawab Tergugat III, melakukan serangkaian tindakan medis yang
ah

salah satunya melakukan operasi terhadap Penggugatpada

lik
tempat yang sama dengan yang dilakukan oleh Tergugat I di
Tergugat II;
am

ub
5. Bahwa hasil daritindakan yang dilakukan oleh Para Tergugat yang
berkaitan dan tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya
ep
sebagaimana yang diuraikan di atas baik berupa kesengajaan
k

atau kelalaian maupun kesembronoannya, menyebabkan


ah

Penggugat menderita sakit, yang kemudian diketahui melalui


R

si
operasi yang dilakukan oleh RS PELNI bahwa di dalam rongga
perut Penggugat terdapat kain kasa dengan gumpalan nanah;

ne
ng

6. Perbuatan atau tindakan Para Tergugat yang saling berkaitan dan


tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya baik berupa

do
gu

kesengajaan maupun kelalaian ataupun kesembronoannya,


menyebabkan tertinggalnya kain kasa di dalam rongga perut
pengugat sehingga menjadikan sebagian usus Penggugat
In
A

membusuk;
7. Dikarenakan busuknya sebagian usus Penggugat, maka usus
ah

lik

Penggugat yang busuk tersebut terpaksa dipotong oleh RS PELNI


demi keselamatan jiwa Penggugat, sehingga menyebabkan
m

ub

Penggugat kehilangan sebagian ususnya;


8. Sampai dengan saat ini akibat perbuatan yang dilakukan oleh
ka

Para Tergugat yang saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan


ep

satu sama lainnya baik berupa kesengajaan maupun kelalaian


ah

ataupun kesembronoannya, Penggugat masih sering merasakan


R

sakit dibagian perutnya. Bahkan sering tidak sadarkan diri saking


es

tidak kuatnya menahan rasa sakit yang teramat perih yang


M

ng

dideritanya;
on

Hal 18 No.577/PDT/2017/PT.DKI
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
9. Bahwa akibat perbuatan yang dilakukan oleh Para Tergugat yang

R
berkaitan dan tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya baik

si
berupa kesengajaan maupun kelalaiannya mengakibatkan pula

ne
ng
Penggugat sampai saat ini mengalami sakit stroke, sehingga
Penggugat tidak dapat menjalani aktivitas kesehariannya
seperti biasa termasuk menjalankan profesinya sebagai Guru

do
gu Sekolah Dasar. Untuk berbicara-pun mengalami kesulitan,
sehingga Penggugat dalam mengajar hanya menggunakan media

In
A
papan tulis (tidak dapat lagi berkomunikasi lisan dengan muridnya
secara baik).
ah

24. Bahwa atas perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh Para

lik
Tergugat sebagaimana diuraikan di atas yang berkaitan dan tidak
dapat dipisahkan satu sama lainnya baik kesengajaan maupun
am

ub
kelalaian ataupun kesembronoannya, menimbulkan hak bagi
Penggugat untuk menuntut kerugian sebagaimana ketentuan Pasal
ep
1365 jo. Pasal 1366 KUHPerdata, yang menentukan:
k

Pasal 1365:
ah

“Tiap perbuatan yang melanggar hukum dan membawa kerugian


R

si
kepada orang lain, mewajibkan orang yang menimbulkan kerugian
itu karena kesalahannya untuk menggantikan kerugian tersebut.”

ne
ng

Pasal 1366:
“Setiap orang bertanggung jawab, bukan hanya atas kerugian

do
gu

yang disebabkan perbuatan-perbuatan, melainkan juga atas


kerugian yang disebabkan kelalaian atau kesembronoannya.”
25. Bahwa Tergugat IIdan Tergugat III sebagai Rumah Sakit merupakan
In
A

institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan


kesehatan perorangan secara paripurna dan professional,
ah

lik

berkeadilan dan beretika serta keselamatan pasien sebagaimana


ketentuan Pasal 1 angka 1 jo. Pasal 2jo. Pasal 4 jo. Pasal 5 Undang-
m

ub

Undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit (Undang-


Undang Rumah Sakit), semestinya memberikan pelayanan terbaik
ka

bagi Penggugat dan bertanggung jawab atas tindakan Tergugat I dan


ep

Tergugat IVyang merugikan Penggugat:


ah

Pasal 1 angka 1:
R

“Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang


es

menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara


M

ng

on

Hal 19 No.577/PDT/2017/PT.DKI
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan,

R
dan gawat darurat.”

si
ne
ng
Pasal 2:
“Rumah Sakit diselenggarakan berasaskan Pancasila dan
didasarkan kepada nilai kemanusiaan, etika dan profesionalitas,

do
gu manfaat, keadilan, persamaan hak dan anti diskriminasi,
pemerataan, perlindungan dan keselamatan pasien, serta

In
A
mempunyai fungsi sosial.”
Pasal 4:
ah

“Rumah Sakit mempunyai tugas memberikan pelayanan

lik
kesehatan perorangan secara paripurna”
Pasal 5:
am

ub
“Untuk menjalankan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4,
Rumah Sakit mempunyai fungsi :
ep
a. penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan
k

kesehatan sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit;


ah

b. pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui


R

si
pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga
sesuai kebutuhan medis;

ne
ng

c. penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya


manusia dalam rangka peningkatan kemampuan dalam

do
gu

pemberian pelayanan kesehatan; dan


d. penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta
penapisan teknologi bidang kesehatan dalam rangka
In
A

peningkatan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan


etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan”
ah

lik

26. Bahwa Tergugat I dan Tergugat IV sebagai dokter tidak menjalankan


profesinya dengan baik, tidak menjaga mutunya dengan baik, tidak
m

ub

menggunakan ilmunya dengan baik dan tidak menaati prosedur


sesuai dengan ketentuan medis yang berlakuguna menghindari
ka

kerugian terhadap pasiennya (Penggugat) sebagaimana yang


ep

diharuskan oleh Pasal 2,Pasal 51 huruf a Undang-Undang Praktik


ah

Kedokteran, yang merumuskan sebagai berikut:


R

es
M

ng

on

Hal 20 No.577/PDT/2017/PT.DKI
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pasal 2:

R
“Praktik kedokteran dilaksanakan berasaskan Pancasila dan

si
didasarkan pada nilai ilmiah, manfaat, keadilan, kemanusiaan,

ne
ng
keseimbangan, serta perlindungan dan keselamatan pasien.”
Pasal 51 huruf a:
“Dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan praktik kedokteran

do
gu mempunyai kewajiban: a. memberikan pelayanan medis sesuai
dengan standar profesi dan standar prosedur operasional serta

In
A
kebutuhan medis pasien”
27. Bahwa dikarenakan Tergugat I dan IV dalam menjalankan profesinya
ah

tidak menjaga mutunya dengan baik, tidak

lik
menggunakan ilmunya dengan baik dan tidak menaati prosedur
sesuai dengan ketentuan medis yang berlaku sebagaimana yang
am

ub
diutarakan di atas, maka Tergugat I dan IV melanggar hak dari
Penggugat selaku pasien untuk memperoleh pelayanan kesehatan
ep
yang aman dan bermutu sebagaimana Pasal 5 ayat (2) Undang-
k

Undang 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan yang merumuskan:


ah

“Setiap orang mempunyai hak dalam memperoleh pelayanan


R

si
kesehatan yang aman, bermutu, dan terjangkau.”
28. Bahwa bukan hanya Tergugat I dan IV yang bertanggung jawab atas

ne
ng

terlanggarnya hak Penggugat sebagaimana Pasal 5 ayat (2) Undang-


Undang Kesehatan tersebut, tetapi tanggung jawab tersebut dapat

do
gu

pula dibebankan kepada Tergugat II dan Tergugat III selaku Rumah


Sakit yang mempekerjakan atau memfasilitasi praktek Tergugat I dan
Tergugat IV sebagaimana ketentuan Pasal 1367 ayat (1) KUHPerdata
In
A

dan/atau Pasal 46 Undang-Undang Rumah Sakityang menentukan:


Pasal 1367 ayat (1) KUHPerdata:
ah

lik

“Seorang tidak saja bertanggung jawab untuk kerugian yang


disebabkan perbuatannya sendiri, tetapi juga untuk kerugian yang
m

ub

disebabkan perbuatan orang-orang yang menjadi tanggungannya


atau disebabkan oleh barang-barang yang berada dalam
ka

pengawasannya“.
ep
ah

Pasal 46 Undang-Undang Rumah Sakit:


es
M

ng

on

Hal 21 No.577/PDT/2017/PT.DKI
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“Rumah Sakit bertanggung jawab secara hukum terhadap semua

R
kerugian yang ditimbulkan atas kelalaian yang dilakukan oleh

si
tenaga kesehatan di Rumah Sakit.”

ne
ng
29. Bahwa Penggugat berhak meminta ganti rugi terhadap Tergugat I dan
IV selaku dokter yang merupakan tenaga kesehatan dan terhadap
Tergugat II dan III sebagai Rumah sakit penyelenggara kesehatan

do
gu telah sesuai dengan ketentuan Pasal 58 ayat (1) Undang-Undang
Kesehatan yang menetapkan sebagai berikut:

In
A
“Setiap orang berhak menuntut ganti rugi terhadap seseorang,
tenaga kesehatan, dan/atau penyelenggara kesehatan yang
ah

menimbulkan kerugian akibat kesalahan atau kelalaian dalam

lik
pelayanan kesehatan yang diterimanya.”
30. Bahwa kerugian materiil yang dialami oleh Penggugat, karena
am

ub
tindakan atau perbuatan dari Para Tergugat yang berkaitan satu
sama lainnya dan tidak dapat dipisahkan baik berupa kesengajaan
ep
maupun kelalaian ataupun kesembronoannyatersebut yaitu:
k

1) Penggugat kehilangan rahim sehingga Penggugat yang masih


ah

relatif muda yaitu pada saat kejadian berusia 23 tahun tidak dapat
R

si
hamil dan memiliki anak kandung kembali, yang layak dan adil
dinilai dengan uang sebesar Rp.4.000.000.000 (Empat miliar

ne
ng

rupiah).
2) Penggugat membayar biaya perawatan berikut obatnya sampai

do
gu

dengan gugatan ini diajukan (pembayarannya diperoleh dari


kedua orang tua Penggugat yang menjaminkan SK
Pensiunannya)sebesar Rp.356.963.956 (tiga ratus lima puluh
In
A

enam juta sembilan ratus enam puluh tiga ribu sembilan ratus lima
puluh enam rupiah).
ah

lik

3) Bahwa kerugian lainnya yang diderita Penggugat adalah


Penggugat kehilangan sebagian ususnya, yang layak dan patut
m

ub

dinilai dengan uang sebesar Rp.2.000.000.000,- (Dua miliar


rupiah).
ka

4) Selama 5 (lima) bulan tidak sadarkan diri dan dirawat serta


ep

pemulihan sampai dengan Penggugat bisa melakukan aktivitas


ah

seperti sedia kala (meskipun menderita stroke) yaitu dari tanggal


R

16 Mei 20011 sampai dengan bulan September 2011, Penggugat


es

tidak produktif yang menyebabkan hilangnya penghasilan


M

ng

Penggugat seperti Penggugat dalam keadaan sehat, yang mana


on

Hal 22 No.577/PDT/2017/PT.DKI
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dapat dihargai dengan penghasilan Penggugat sebagai Guru

R
Sekolah Dasar yaitu Rp700.000,- (tujuh ratus ribu) perbulannya

si
sehingga jumlah kerugian tersebut 5 X Rp.700.00,- (tujuh ratus

ne
ng
ribu) = Rp.3.500.000,- (Tiga juta lima ratus ribu rupiah).
5) Akibat perbuatan Para Tergugat, Penggugat mengalami stroke
sampai dengan saat ini, yang berdampak Penggugat tidak dapat

do
gu bicara dengan lancer dan mengalami kesulitan dalam
melakukan pekerjaan sebagai guru Sekolah Dasar, maka adillah

In
A
kerugian tersebut untuk dinilai sebesar Rp.1.000.000.000,- (Satu
miliar rupiah)
ah

--------------------------------------------------------------------------------------- +

lik
Total kerugian materiil di atas adalah………….…Rp7.360.463.956,-
(tujuh miliar tiga ratus enam puluh juta empat ratus enam puluh tiga
am

ub
ribu sembilan lima enam rupiah)
31. Selain kerugian materiil tersebut, Penggugat juga mengalami
ep
kerugian imateril yang disebabkan Penggugat merasa trauma,
k

terganggupikiran, perasaan dan kesehatannya yang mengakibatkan


ah

terganggunya aktifitas sehari-hari oleh karena Penggugat kehilangan


R

si
rahim dan sebagian ususnya. Apalagi dampak dari perbuatan Para
Tergugat tersebut menyebabkan Ayah dari Penggugat meninggal

ne
ng

dunia karena tidak kuat menahan beban penderitaan yang dialami


Penggugat, ditambah lagi Penggugat ditinggal pergi oleh suaminya

do
gu

dan sampai gugatan ini diajukan tidak pernah kembali sehingga


semakin menambah penderitaan Penggugat, ibarat kata pepatah
“sudah jatuh tertimpa tangga pula”, yangpatut dinilai dengan sejumlah
In
A

uang Rp. 5.000.000.000,- (Lima miliar rupiah);


32. Selain kerugian tersebut Penggugat juga berpotensi untuk
ah

lik

mengeluarkan biaya apabila Penggugat mengalami gangguan


kesehatan sebagai dampak dari perbuatan Para Tergugat, maka
m

ub

apabila hal tersebut terjadi, sudah sepatutnya juga dibebankan


kepada Para Tergugat;
ka

33. Bahwa timbulnya kerugian Penggugat disebabkan oleh perbuatan


ep

Para Tergugat yang saling berkaitan dan mempunyai hubungan


ah

kausalitas yang tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya baik berupa
R

kesengajaan maupun kelalaian ataupun kesembronoan, maka


es

patutlah kerugian Penggugat tersebut dibebankan kepada Para


M

ng

Tergugat secara tanggung renteng;


on

Hal 23 No.577/PDT/2017/PT.DKI
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
34. Bahwa Penggugat mempunyai sangkaan yang beralasan Para

R
Tergugat akan ingkar dan lalai untuk memenuhi isi putusan yang

si
telah berkekuatan hukum tetap (inkracht van gewijsde) dan

ne
ng
karenanya mohon Pengadilan Negeri Jakarta Barat menghukum Para
Tergugat secara tanggung renteng untuk membayar uang paksa
(dwangsom) sebesar Rp1.000.000,- (satu juta rupiah) untuk setiap

do
gu harinya kepada Penggugat apabila ternyata Tergugat lalai memenuhi
isi putusan tersebut, terhitung setelah satu minggu (tujuh hari) sejak

In
A
putusan ini berkekuatan hukum tetap;
35. Bahwa terdapat sangkaan Para Tergugat akan memindahkan,
ah

mengalihkan atau membuat tidak terang keberadaan asset-asetnya

lik
pada kemudian hari guna menghindari tanggung jawabnya kepada
Penggugat, maka sudi kiranya Majelis Hakim memutuskan/
am

ub
menetapkan terlebih dahulu dalam putusan provisionil untuk
memerintahkan Para Tergugat memenuhi kewajibannya membayar
ep
kerugian-kerugian tersebut secara tanggung renteng kepada
k

Penggugatyaitu:
ah

1) Kerugian materiil Rp7.360.463.956,- (tujuh miliar tiga ratus


R

si
enam puluh juta empat ratus enam puluh tiga ribu sembilan
lima enam rupiah.

ne
ng

2) Kerugian imateriil Rp5.000.000.000,- (Lima miliar rupiah)


3) Biaya perawatan dan pengobatan, apabila Penggugat jatuh

do
gu

sakit sebagai dampak dari perbuatan Para Pengugat.


36. Gugatan ini didasarkan atas bukti-bukti yang kuat dan tidak dapat
disangkal kebenarannya, maka agar gugatan ini tidak sia-sia dan
In
A

dapat terlaksana serta ada kekhawatiran Para Tergugat akan menjual


atau mengalihkan asset atau harta kekayaannya baik sebagian atau
ah

lik

seluruhnya sebelum ada putusan perkara ini, Penggugat mohon agar


kiranya Pengadilan Negeri Jakarta Barat terlebih dahulu meletakkan
m

ub

sita jaminan atas kekayaan Para Tergugat berupa:


 Aset atau harta kekayaan Tergugat I:
ka

1) Surat Izin Praktek atas nama Dr. Sanusi, Sp.OG.


ep

2) Saham milik Tergugat I di Rumah Sakit Anggrek Mas.


ah

 Aset atau harta kekayaan Tergugat II:


R

1) Tanah dan bangunan Rumah sakit yang terletak di Jalan


es

Anggrek Nomor 2B, RT.009, RW. 02, Kelapa Gading Dua,


M

ng

Kebon Jeruk, Jakarta Barat yang terdiri atas ruang:


on

Hal 24 No.577/PDT/2017/PT.DKI
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
a. rawat jalan;

R
b. ruang rawat inap;

si
c. ruang gawat darurat;

ne
ng
d. ruang operasi;
e. ruang tenaga kesehatan;
f. ruang radiologi;

do
gu g. ruang laboratorium;
h. ruang sterilisasi;

In
A
i. ruang farmasi;
j. ruang pendidikan dan latihan;
ah

k. ruang kantor dan administrasi;

lik
l. ruang ibadah, ruang tunggu;
m. ruang penyuluhan kesehatan masyarakat rumah sakit;
am

ub
n. ruang menyusui;
o. ruang mekanik;
ep
p. ruang dapur;
k

q. laundry;
ah

r. kamar jenazah;
R

si
s. taman;
t. pengolahan sampah; dan

ne
ng

u. pelataran parkir yang mencukupi.

do
gu

 Aset atau harta Tergugat III:


Tanah dan bangunan Rumah sakit yang terletak di Jalan Salemba
Tengah 24-28 Jakarta Pusat 10440, yang terdiri atas ruang:
In
A

a. rawat jalan;
b. ruang rawat inap;
ah

lik

c. ruang gawat darurat;


d. ruang operasi;
m

ub

e. ruang tenaga kesehatan;


f. ruang radiologi;
ka

g. ruang laboratorium;
ep

h. ruang sterilisasi;
ah

i. ruang farmasi;
R

j. ruang pendidikan dan latihan;


es

k. ruang kantor dan administrasi;


M

ng

l. ruang ibadah, ruang tunggu;


on

Hal 25 No.577/PDT/2017/PT.DKI
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
m. ruang penyuluhan kesehatan masyarakat rumah sakit;

R
n. ruang menyusui;

si
o. ruang mekanik;

ne
ng
p. ruang dapur;
q. laundry;
r. kamar jenazah;

do
gu s. taman;
t. pengolahan sampah; dan

In
A
u. pelataran parkir yang mencukupi.
 Aset atau harta Tergugat IV:
ah

lik
Surat izin praktek atas nama Dr. Cut Diah Tris Mananti, Sp.O.G.

37. Bahwa tuntutan Penggugat didasarkan pada alasan-alasan hukum


am

ub
dengan bukti-bukti yang terang, kuat dan tidak terbantahkan oleh
siapapun, maka telah memenuhi syarat agar kiranya Pengadilan
Negeri Jakarta Barat berkenan memberikan putusan yang dapat
ep
k

dijalankan terlebih dahulu (uit voerbaar bijvorraad) meskipun ada


ah

upaya hukum, perlawanan, banding atau kasasi sebagaimana Pasal


R

si
180 HIR.

Berdasarkan hal-hal yang diuraikan di atas, mohon sudi kiranya Pengadilan

ne
ng

Negeri Jakarta Barat memanggil para pihak ke dalam persidangan dan


kemudian memeriksa serta mengadili perkara ini dengan putusan sebagai

do
gu

berikut:

Dalam Provisionil :
In
A

1. Memerintahkan Para Tergugat secara tanggung renteng membayar kerugian


Penggugat berupa:
ah

lik

1) Kerugian materiil Rp7.360.463.956,- (tujuh miliar tiga ratus enam


puluh juta empat ratus enam puluh tiga ribu sembilan lima enam
rupiah.
m

ub

2) Kerugian imateriil Rp5.000.000.000,- (Lima miliar rupiah).


ka

3) Biaya perawatan dan pengobatan, apabila Penggugat jatuh sakit


ep

sebagai dampak dari perbuatan Para Pengugat.


2. Meletakkan sita jaminan terhadap harta kekayaan Para Tergugat berupa:
ah

 Aset atau harta Kekayaan Tergugat I berupa:


R

es

1) Surat Izin Praktek atas nama Dr. Sanusi, Sp.OG;


M

2) Saham milik Tergugat I di Rumah Sakit Anggrek Mas.


ng

on

Hal 26 No.577/PDT/2017/PT.DKI
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
 Aset atau harta kekayaan Tergugat II berupa:

R
Tanah dan bangunan Rumah sakit yang terletak di Jalan Anggrek

si
Nomor 2B, RT.009, RW. 02, Kelapa Gading Dua, Kebon Jeruk, Jakarta

ne
ng
Barat yang terdiri atas ruang:
a. rawat jalan;
b. ruang rawat inap;

do
gu c. ruang gawat darurat;
d. ruang operasi;

In
A
e. ruang tenaga kesehatan;
f. ruang radiologi;
ah

g. ruang laboratorium;

lik
h. ruang sterilisasi;
i. ruang farmasi;
am

ub
j. ruang pendidikan dan latihan;
k. ruang kantor dan administrasi;
ep
k
ah

l. ruang ibadah, ruang tunggu;


R

si
m.ruang penyuluhan kesehatan masyarakat rumah sakit;
n. ruang menyusui;

ne
ng

o. ruang mekanik;
p. ruang dapur;

do
gu

q. laundry;
r. kamar jenazah;
s. taman;
In
A

t. pengolahan sampah; dan


u. pelataran parkir yang mencukupi.
ah

lik

 Aset atau harta kekayaan Tergugat III:


Tanah dan bangunan Rumah sakit yang terletak di Jalan Salemba Tengah
m

ub

24-28 Jakarta Pusat 10440, yang terdiri atas ruang:


a. rawat jalan;
ka

b. ruang rawat inap;


ep

c. ruang gawat darurat;


ah

d. ruang operasi;
R

e. ruang tenaga kesehatan;


es

f. ruang radiologi;
M

ng

g. ruang laboratorium;
on

Hal 27 No.577/PDT/2017/PT.DKI
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
h. ruang sterilisasi;

R
i. ruang farmasi;

si
j. ruang pendidikan dan latihan;

ne
ng
k. ruang kantor dan administrasi;
l. ruang ibadah, ruang tunggu;
m. ruang penyuluhan kesehatan masyarakat rumah sakit;

do
gu n. ruang menyusui;
o. ruang mekanik;

In
A
p. ruang dapur;
q. laundry;
ah

r. kamar jenazah;

lik
s. taman;
t. pengolahan sampah; dan
am

ub
u. pelataran parkir yang mencukupi.
ep
 Aset atau harta kekayaan Tergugat IV:
k

Surat izin praktek atas nama Dr. Cut Diah, Sp.O.G.


ah

R
Dalam Pokok Perkara

si
I. Primair :

ne
ng

1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya.


2. Menyatakan sita jaminan yang dilaksanakan dalam perkara ini sah dan

do
berharga.
gu

3. Menyatakan Para Tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum


yang mengakibatkan kerugian bagi Penggugat.
In
A

4. Menghukum Para Tergugat secara tanggung renteng untuk membayar


kerugian Penggugat berupa:
ah

lik

1) Kerugian materiil Rp7.360.463.956,- (tujuh miliar tiga ratus enam


puluh juta empat ratus enam puluh tiga ribu sembilan lima enam
rupiah.
m

ub

2) Kerugian imateriil Rp5.000.000.000,- (Lima miliar rupiah).


ka

3) Biaya perawatan dan pengobatan, apabila Penggugat jatuh sakit


ep

sebagai dampak dari perbuatan Para Pengugat.


5. Menghukum Para Tergugat untuk membayar uang paksa (dwangsom)
ah

kepada Penggugat sebesar Rp1.000.000,- (satu juta rupiah) setiap harinya


es

apabila Para Tergugat lalai melaksanakan putusan ini selambat-lambatnya


M

ng

on

Hal 28 No.577/PDT/2017/PT.DKI
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
satu minggu (tujuh hari) terhitung sejak putusan perkara ini mempunyai

R
kekuatan hukum yang tetap.

si
6. Menyatakan putusan perkara ini dapat dijalankan terlebih dahulu meskipun

ne
ng
ada perlawanan, banding atau kasasi (uit voerbaar bijvorraad).
7. Menghukum Para Tergugat untuk membayar biaya perkara.
II. Subsidair

do
gu Atau apabila Pengadilan berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya
(ex aequo et bono).

In
A
Menimbang bahwa Kuasa hukum penggugat selanjutnya menyampaikan
perbaikan gugatan dalam perkara ini sebagai berikut :
ah

lik
1. Bahwa pada gugatan kami terdahulu tertulis :

1. Dr.Sanusi,SP.O.G, diketahui beralamat di Jalan Anggrek Nomor 2B,


am

ub
Rt.009 Rw.02, Kelapa Gading Dua, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, untuk

selanjutnya disebut sebagai……Tergugat I ;


ep
k

2. Rumah Sakit Bersalin Anggrek Mas sebuah badan hukum


ah

sebagaimana ketentuan Pasal 7 ayat (4) Undang-Undang NOmor 44


R

si
Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit diketahui berdomisili di Jalan Anggrek
Nomor 2B, RT.009, RW.02, Kelapa Gading Dua, Kebon Jeruk, Jakarta

ne
ng

Barat, untuk selanjutnya disebut sebagai…Tergugat II ;

(vide gugatan halaman 2).

do
gu

Menjadi :

1.Dr. Sanusi,SP.O.G, diketahui beralamat di Jalan Anggrek Nomor 2B,


In
A

RT.009 RW.02, Kelapa Dua, Kebon Jeruk Jakarta Barat, selanjutnya


disaebut sebagai ……….Tergugat I ;.
ah

lik

2.Rumah Sakit Bersalin Anggrek Mas sebuah badan hukum sebagaimana


kertentuan Pasal 7 ayat (4) Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009
m

ub

Tentang Rumah Sakit diketahui berdomilisi di Jalan Anggrek Nomor 2B,


RT.009, RW.02, Kelapa Dua, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, untuk
ka

selanjutnya disebut sebagai……….Tergugat II ;


ep

3. Kemudian yang tertulis dalam gugatan kami adalah :


ah

“1. Bahwa Penggugat memilih memajukan gugatan ini ke Pengadilan


R

es

Negeri Jakarta Barat, karena salah satu Tergugat yaitu Tergugat I dan
M

Tergugat II berdomilisi atau bertempat diam di daerah hukum Pengadilan


ng

on

Hal 29 No.577/PDT/2017/PT.DKI
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Negeri Jakarta Barat yaitu Jalan Anggrek Nomor 2B, RT.009 RW.02

R
Kelapa Gading Dua, Kebon Jeruk Jakarta Barat” (vide gugatan halaman

si
2).

ne
ng
Menjadi :

1.Bahwa Penggugat memilih memajukan gugatan ini ke Pengadilan

do
gu Negeri Jakarta Barat, karena salah satu Tergugat yaitu Tergugat I dan
Tergugat II berdomisili atau bertempat diam di daerah hukum Pengadilan
Negeri Jakarta Barat yaitu Jalan Anggrek Nomor 2B Rt.009 RW.02,

In
A
Kelapa Dua, Kebon Jeruk Jakarta Barat.

4. Selanjutnya pada gugatan kami tertulis :


ah

lik
“Aset atau harta kekayaan Tergugat II:
am

ub
1) Tanah dan bangunan rumah sakit yang terletak di Jalan Anggrek
Nomor 2B, RT.009 RW.02, Kelapa Dua, Kebon Jeruk Jakarta Barat
yang terdiri atas ruang,” (vide gugatan halaman 25).
ep
k

Menjadi :
ah

Aset atau Harta Kekayaan Tergugat II :


R

si
1) Tanah dan bangunan rumah sakit yang terletak di jalan Anggrek

ne
ng

Nomor 2B RT.009, RW.02, Kelapa Dua, Kebon Jeruk, Jakarta Barat


yang terdiri atas ruang”.

do
5. Kemudian pada gugatan kami tertulis :
gu

“Aset atau harta kekayaan Tergugat II :


In
2). Tanah dan bangunan Rumah sakit yang terletak di Jalan Anggrek
A

Nomor 2B, Rt.009, RW.02, Kelapa Gading Dua, Kebon Jeruk, Jakarta
Barat yangterdiri atas ruang.” (vide gugatan halaman 28)
ah

lik

Menjadi :
m

ub

Aset atau harta kekayaan Tergugat II :

1). Tanah dan bangunan Rumah sakit yang terletak di Jalan Anggrek
ka

Nomor 2B, Rt.009 RW.02, Kelapa Dua, Kebon Jeruk, Jakarta Barat yang
ep

terdiri atas Ruang”.


ah

Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut, masing - masing


R

Para Tergugat telah mengajukan jawaban sebagai berikut :


es
M

ng

JAWABAN TERGUGAT I :
on

Hal 30 No.577/PDT/2017/PT.DKI
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
DALAM EKSEPSI :

si
GUGATAN PENGGUGAT KABUR (OBSCUUR LIBEL) :

Bahwa dalam perkara aquo, PENGGUGAT mendalilkan telah menderita

ne
ng
kerugian sebagai akibat dari Perbuatan Melawan Hukum yang dilakukan oleh
TERGUGAT I yang bekerja untuk kepentingan TERGUGAT II dan

do
gu TERGUGAT IV yang bekerja untuk kepentingan TERGUGAT III yaitu pada
saat melakukan praktik kedokteran/tindakan medis berupa operasi terhadap
PENGGUGAT, yang tidak sesuai dengan ketentuan UU RI No. 29 Tahun 2009

In
A
Tentang Praktik Kedokteran, UU RI No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan,
Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 290/MENKES/PER/III/2008 Tentang
ah

lik
Persetujuan Tindakan Kedokteran dan Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia
No. 4 Tahun 2011 Tentang Disiplin Profesional Dokter Dan Dokter Gigi,
am

ub
sebagaimana diuraikan dalam Surat Gugatan Penggugat angka II nomor urut
1 – 29, dan nomor urut 36. ep
Adapun bentuk Perbuatan Melawan Hukum yang didalilkan telah dilakukan oleh
k

TERGUGAT I yang bekerja untuk kepentingan TERGUGAT II dan TERGUGAT


ah

IV yang bekerja untuk kepentingan TERGUGAT III, sehingga menimbulkan


R

si
kerugian bagi PENGGUGAT sebagaimana diuraikan dalam Surat Gugatan
Penggugat angka II nomor urut 1 – 29 dan nomor urut 36, sebagai berikut :

ne
ng

 TERGUGAT I melakukan operasi Caesar terhadap PENGGUGAT tanpa


didasari dengan pemeriksaan Ultrasonografi (USG), CT Scan, Rongent

do
gu

ataupun uji medis lainnya. Bahkan Tergugat I sama sekali tidak meraba
atau menyentuh PENGGUGAT untuk mengetahui kondisi kandungan
In
PENGGUGAT, sehingga menyebabkan PENGGUGAT mengalami
A

pendarahan hebat dan berujung pada operasi pengangkatan Rahim;


TERGUGAT I melakukan operasi pengangkatan Rahim yang
ah


lik

menyebabkan PENGGUGAT Kehilangan rahimnya sehingga tidak dapat


hamil lagi, mengalami pendarahan dan pembengkakan pada bagian
m

ub

perut;
 TERGUGAT I melalui TERGUGAT II kemudian merujuk PENGGUGAT
ka

ep

kepada TERGUGAT IV yang melakukan serangkaian tindakan medis


yang salah satunya melakukan operasi terhadap PENGGUGAT pada
ah

tempat yang sama dengan yang dilakukan oleh TERGUGAT di


R

TERGUGAT II;
es
M

 Hasil dari tindakan TERGUGAT I dan TERGUGAT IV berkaitan dan tidak


ng

dapat dipisahkan satu sama lain, baik berupa kesengajaan atau kelalaian
on

Hal 31 No.577/PDT/2017/PT.DKI
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
maupun kesembronoan, menyebabkan PENGGUGAT menderita sakit

R
yang kemudian diketahui melalui operasi yang dilakukan oleh RS. PELNI

si
bahwa di dalam rongga perut PENGGUGAT terdapat kain kasa dengan

ne
ng
gumpalan nanah;
 Tertinggalnya kain kasa dalam rongga perut PENGGUGAT tersebut telah
menimbulkan sebagian usus PENGGUGAT membusuk;

do
gu  Usus PENGGUGAT yang membusuk tersebut terpaksa dipotong oleh
RS. PELNI demi keselamatan jiwa PENGGUGAT, sehingga

In
A
PENGGUGAT kehilangan sebagian ususnya;
 Sampai dengan saat ini PENGGUGAT masih sering merasakan sakit di
ah

bagian perutnya, bahkan sering tidak sadarkan diri karena saking tidak

lik
kuat menahan sakit yang diderita;
 PENGGUGAT mengalami stroke sehingga tidak dapat menjalankan
am

ub
aktivitasnya sebagai guru Sekolah Dasar, bahkan kesulitan berbicara
dan tidak dapat berkomunikasi lisan secara baik dengan muridnya;
ep
k

Bahwa menurut pendapat PENGGUGAT, praktik kedokteran/tindakan medis


yang dilakukan oleh TERGUGAT I yang bekerja untuk kepentingan TERGUGAT
ah

R
II dan TERGUGAT IV yang bekerja untuk kepentingan TERGUGAT III

si
sebagaimana diuraikan di atas, merupakan rangkaian perbuatan yang

ne
ng

berhubungan erat satu sama lainnya dan tidak dapat dipisahkan


(MEMILIKI HUBUNGAN KAUSALITAS), yang menimbulkan kerugian bagi
PENGGUGAT, sehingga dalam petitumnya PENGGUGAT memohon agar Yang

do
gu

Mulia Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara aquo menyatakan
TERGUGAT I, TERGUGAT II, TERGUGAT III dan TERGUGAT IV (PARA
In
A

TERGUGAT) telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum dan oleh karenanya


menghukum PARA TERGUGAT secara tanggung renteng untuk membayar
ah

ganti kerugian kepada PENGGUGAT.


lik

Bahwa untuk menentukan adanya suatu Perbuatan Melawan Hukum, maka


harus secara kumulatif memenuhi syarat – syarat sebagai berikut : harus ada
m

ub

perbuatan, perbuatan tersebut harus melawan hukum, ada kerugian, ada


ka

hubungan kausalitas antara perbuatan melawan hukum itu dengan


ep

kerugian dan ada kesalahan (Vide Prof. Dr. Mariam Darus Baldrulzaman, S.H.
ah

; K.U.H.PERDATA BUKU III HUKUM PERIKATAN DENGAN PENJELASAN,


R

halaman146 – 147), yang berarti bahwa semua syarat tersebut harus terpenuhi
es

secara bersama-bersama.
M

ng

on

Hal 32 No.577/PDT/2017/PT.DKI
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa dalam hal KAUSALITAS (hubungan sebab – akibat) perbuatan

R
melawan hukum itu dengan kerugian yang ditimbulkan, PENGGUGAT

si
TIDAK MENJELASKAN HUBUNGAN KAUSALITAS secara medis ANTARA

ne
ng
operasi Caesar, Operasi Pengangkatan Rahim yang dilakukan oleh
TERGUGAT I dan operasi pada tempat yang sama yang dilakukan oleh

do
gu TERGUGAT IV dengan rasa sakit di bagian perut bahkan sering tidak
sadarkan diri karena saking tidak kuat menahan sakit yang diderita dan
mengalami stroke sehingga tidak dapat menjalankan aktivitasnya sebagai guru

In
A
Sekolah Dasar bahkan kesulitan berbicara dan tidak dapat berkomunikasi lisan
secara baik dengan muridnya.
ah

lik
Bahwa demikian juga dalam hal KESALAHAN, PENGGUGAT juga tidak
menjelaskan SIAPA YANG BERSALAH (sengaja atau lalai) meninggalkan KAIN
am

ub
KASA dalam rongga perut PENGGUGAT yang mengakibatkan sebagian usus
PENGGUGAT menjadi busuk. ep
Bahwa kedua hal tersebut di atas sangat penting untuk menentukan kepastian
k

siapa yang bersalah dan harus dihukum untuk membayar ganti kerugian karena
ah

secara factual operasi terhadap PENGGUGAT dilakukan di bagian yang sama


R

si
yaitu pada bekas jahitan/bekas operasi Caesar Mediana ketika melahirkan
anaknya yang pertama pada tanggal 15 Desember 2009 di Dompu – Bima; baik

ne
ng

yang dilakukan oleh TERGUGAT I saat operasi Caesar dan pengangkatan


rahim di TERGUGAT II, maupun operasi oleh TERGUGAT IV di TERGUGAT III

do
gu

pada tahun 2011, bahkan operasi yang dilakukan oleh RS PELNI juga
dilakukan di tempat yang sama – mengikuti bekas operasi sebelum.
In
Bahwa dengan demikian terbukti PENGGUGAT secara subyektif telah
A

mengkualifikasi perbuatan TERGUGAT dan TERGUGAT IV sebagai rangkaian


perbuatan yang berhubungan erat satu sama lainnya dan tidak dapat
ah

lik

dipisahkan (MEMILIKI HUBUNGAN KAUSALITAS), yang menimbulkan


kerugian bagi PENGGUGAT, dengan mengikuti begitu saja teori conditio sine
m

ub

qua non yang pada pokoknya menyatakan tiap-tiap syarat yang menjadi
penyebab suatu akibat yang tidak dapat dihilangkan (weggedacht) dari
ka

rangkaian factor-faktor yang menimbulkan akibat harus dianggap “causa”


ep

(akibat), yang justru sangat merugikan TERGUGAT I dalam membela diri.


ah

Berdasarkan hal – hal yang diuraikan di atas, maka terbukti GUGATAN


R

es

PENGGUGAT KABUR (OBSCUUR LIBEL), sehingga sudah sepatutnya


M

dinyatakan tidak dapat diterima (Niet Onvankelijke Verklaard).


ng

on

Hal 33 No.577/PDT/2017/PT.DKI
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
DALAM POKOK PERKARA :

si
1. TERGUGAT I menolak secara tegas dalil – dalil gugatan PENGGUGAT
kecuali terhadap hal – hal yang secara tegas diakui kebenarannya menurut

ne
ng
hkuum.
2. Bahwa hal – hal yang telah diuraikan pada bagian EKSEPSI, secara mutatis

do
gu mutandis merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dari
POKOK PERKARA ini.
3. Tergugat I Sebelum menyampaikan jawaban atas Gugatan Penggugat

In
A
dalam Pokok Perkara, Tergugat I menegaskan bahwa semua yang Tergugat
I kemukakan dalam Jawaban Terhadap Gugatan Penggugat, tetap
ah

lik
dipertahankan dan dianggap sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari
Jawaban Dalam Pokok Perkara ini;
am

ub
4. Bahwa dalil - dalil gugatan Penggugat angka II nomor urut poin 1 dan 2
merupakan hasil pemikiran belaka dari PENGGUGAT, sehingga sudah
sepatutnya diksampingkan.
ep
k

5. Bahwa dalil gugatan PENGGUGAT angka II nomor urut 3 merupakan dalil


ah

yang keliru dan menyesatkan serta merupakan distorsi terhadap fakta yang
R

si
sebenarnya sehingga sudah sepatunya ditolak, karena fakta yang
sebenarnya adalah saat PENGGUGAT datang memeriksakan

ne
ng

kandungan/kehamilannya di tempat TERGIGAT I pada tanggal 13 Mei 2011,


dengan hasil pemeriksaan Ultrasonografi (USG) sebagai berikut: denyut

do
gu

jantung bayi baik, umur kehamilan 37 minggu, perkiraan berat badan janin
2450gr, janin letaknya sungsang (tidak normal) dan air ketuban sedikit (tidak
normal). Pada perut PENGGUGAT tampak ada bekas luka operasi lama,
In
A

terbentang di garis tengah/mediana antara pusat dan daerah atas sympisis


pubis sepanjang sekitar 10 cm.
ah

lik

6. Bahwa dalil – dalil gugatan PENGGUGAT angka II nomor urut 4 dan 5


merupakan merupakan dalil – dalil yang tidak benar dan menyesatkan
m

ub

sehingga sudah sepatutnya ditolak karena TERGUGAT I tidak pernah


menjanjikan memberikan pelayanan medis secara cuma – cuma/gratis
ka

kepada PENGGUGAT. Kalaupun ada, itu hanya sebatas honor TERGUGAT


ep

I, tetapi tidak termasuk biaya rumah sakit, persalinan, obat-obatan dan


ah

tindakan lainnya tetap dikenakan biaya atau tidak gratis.


R

es

7. Bahwa oleh karena pada saat PENGGUGAT memeriksakan kehamilannya


M

untuk pertama kali di Temapt TERGUGAT I, sebagaimana diuraikan pada


ng

on

Hal 34 No.577/PDT/2017/PT.DKI
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
poin 5 di atas, maka Tergugat 1 menganjurkan agar persalinan yang kedua

R
tersebut harus dilakukan dengan cara operasi ulang, dengan indikasi :

si
bekas operasi Caesar dan janin letak sungsang. Apabila PENGGUGAT

ne
ng
merasakan tanda tanda-tanda nyeri, mules atau keluar air, maka segera
datang ke rumah sakit terdekat dimana saja dan boleh juga ke rumah sakit
Anggrek Mas/TERGUGAT II.

do
gu 8. Bahwa dalil gugatan PENGGUGAT angka II nomor urut 6 juga bersifat
menyesatkan dan bertentangan dengan fakta yang sebenarnya sehingga

In
A
sudah sepatutnya dikesampingkan karena sesungguhnya PENGGUGAT
mendatangi TERGUGAT II adalah pada tanggal 18 Mei 2011, pukul 22 : 00
ah

lik
WIB (BUKA pada tanggal 16 Mei 2011 pukul 20.00 WIB) dan TERGUGAT
I tidak berada di TERGUGAT II karena sedang tidak ada jam praktek dari
am

sore sampai malam, kecuali ada panggilan dari TERGUGAT II untuk

ub
menangani pasien emergency.

9. Bahwa tidak benar dalil gugatan PENGGUGAT angka II nomor urut 8


ep
k

sehingga sudah sepatutnya ditolak karena maksud kedatangan


ah

PENGGUGAT ke TERGUGAT II adalah BUKAN untuk meminta TERGUGAT


R

si
I melakukan pemeriksaan Ultrasonografi (USG) guna mengetahui jenis
kelamin bayi yang ada dalam kandung PENGGUGAT. Seandainya benar

ne
ng

PENGGUGAT di TERGUGAT II pada pada tanggal 18 Mei 2011 Jam 22 :


00 WIB adalah untuk meminta TERGUGAT I

do
gu

melakukan USG guna melihat jenis kelamin – QUOD NON, maka


In
PENGGUGAT tidak akan dilayani oleh TERGUGAT II dan atau TERGUGAT
A

I, sebab pada tanggal tersebut TERGUGAT I sedang ada jam praktek dan
tidak ada jadwal untuk pemeriksaan USG guna mengetahui jenis kelamin
ah

lik

bayi.

10. Bahwa fakta yang sebenarnya adalah TERGUGAT II menerima


m

ub

PENGGUGAT karena keluhan utama dari Penggugat pada saat itu yang
ka

merasa nyeri di bekas operasi Caesar yang lama. Tetapi tidak kalau
ep

PENGGUGAT mendalilkan langsung disuruh mengganti pakaian karena


pada saat itu TERGUGAT belum memeriksa PENGGUGAT.
ah

11. Bahwa setelah itu, Petugas TERGUGAT II membuat status Penggugat,


es

menganamnesa, melakukan pemeriksaan umum serta pemeriksaan khusus


M

ng

kebidanan dan melaporkan kepada TERGUGAT I karena ada pasien


on

Hal 35 No.577/PDT/2017/PT.DKI
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
emergency yang datang sehingga TERGUGAT I datang ke TERGUGAT II

R
pada jam 22 :10 WIB, melihat dan membaca status PENGGUGAT yang

si
dibuat oleh Petugas/Bidan TERGUGAT II, kemudian TERGUGAT I

ne
ng
memeriksaPENGGUGAT dengan Hasil Pemeriksaan sebagai berikut :
pemeriksaan dalam bukaan 3-4 CM, ketuban negative dan teraba bagian
kecil/kaki.

do
gu 12. Bahwa KESIMPULAN(diagnosa) oleh TERGUGAT I sebagai berikut :
Kehamilan ke II (hamil yang sekarang adalah hamil yang ke 2), Bekas

In
A
operasi Caesar mediana/corporal, Janin letak sungsang, Umur kehamilan 37
minggu, Proses persalinan dusah inpartu dan Tampak pada perut : PARUT
ah

lik
BEKAS OPERASI CAESAR TERBENTANG DI ANTARA PUSAT DENGAN
SYMPISIS PUBIS SEKITAR 10 CM.
am

ub
13. Bahwa oleh karena itu TERGUGAT I menganjurkan agar PENGGUGAT
dioperasi Caesar ulang, sehingga masalah ini di informasikan/dijelaskan
kepada PENGGUGAT dan keluarganya untuk menindak lanjuti anjuran
ep
k

tersebut. Dalam penjelasan di beritahukan tentang masalah tindakan


ah

operasi tersebut yaitu mengenai indikasi operasi, proses operasi serta


R

si
komplikasi-komplikasi operasi dan hal-hal lain yang berkaitan dengan
masalah operasi Caesar tersebut.

ne
ng

14. Bahwa selain itu, TERGUGAT I juga menjelaskan kepada PENGGUGAT


dan keluarganya mengenai kondisi kesehatan PENGGUGAT saat itu yang

do
gu

dikategorikan sebagai Pasien dengan Resiko Tinggi. Ada 3 (tiga) faktor


resiko tinggi pada ibu hamil yang tertumpu pada diri PENGGUGAT secara
sekaligus yaitu : Jarak persalinan terakhir dan kehamilan sekarang kurang
In
A

dari 2 (dua) tahun, Riwayat persalinan dengan komplikasi yaitu persalinan


dengan section caesaria dan Kelainan letak dan posisi janin yaitu sungsang
ah

lik

pada usia kehamilan 37 minggu.

15. Bahwa selanjutnya dianjurkan kepada Petugas TERGUGAT II untuk


m

ub

memproses persiapan operasi Caesar dan hal-hal yang berkaitan dengan


legalitas tindakan operasi. Persiapan tersebut di harapkan segera di
ka

laksanakan berhubung PENGGUGAT termasuk Pasien Beresiko Tinggi,


ep

apalagi telah ada proses persalinan sudah berlangsung ( Pembukaan 3 – 4


ah

CM).
R

es

16. Bahwa sebelum izin Operasi di tanda tangani, terlebih dahulu


M

diberitahukan/informasikan mengenai indikasi operasinya, komplikasi


ng

on

Hal 36 No.577/PDT/2017/PT.DKI
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
operasi dan lain-lainnya yang berkaitan dengan tindakan operasi tersebut

R
dan dimengerti/dipahami secara jelas barulah ditandatangani oleh orang

si
tua/ibu kandung PENGGUGAT tanpa adanya paksaan dari siapapun dan

ne
ng
dengan cara apapun. PENGGUGAT tidak pernah menyatakan penolakan
untuk dioperasi Caesar, TETAPI mengingat status PENGGUGAT yang
beresiko tinggi dan segera dilakukan tindakan medis/operasi, maka

do
gu pernyataan persetujuan dimaksud ditandatangani oleh Ibu Kandung
Penggugat. Hal ini sesuai dengan ketentuan pasal 13 ayat (2) PERMENKES

In
A
No. 290/MENKES/III/2008 yang menyatakan sebagai berikut : “Penilaian
terhadap kompetensi pasien sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
ah

dilakukan oleh dokter atau dokter gigi sebelum tindakan kedokteran

lik
dilakukan. Oleh karena itu Surat Persetujuan untuk dilakukannya operasi
Caesar tersebut adalah sah berdasarkan pasal 1 angka 1 PERMENKES No.
am

ub
290/MENKES/III/2008.

17. Bahwa berdasarkan hal – hal yang diuraikan di atas, maka terbukti tidak
ep
k

benar dalil – dalil gugatan angka II nomor urut 9 – 11, sehingga sudah
ah

sepatutnya dikesampingkan karena tindakan medis yang dilakukan oleh


R

si
TERGUGAT dan TERGUGAT II /operasi Caesar terhadap PENGGUGAT
sudah memenuhi standar etika professional dan standar prosedur

ne
ng

operasional yang berlaku.

18. Bahwa TERGUGAT I kembali menolak secara tegas dalil gugatan

do
gu

PENGGUGAT angka II nomor urut 9 – 11 karena PENGGUGAT sudah


diperiksa yaitu hasilnya sebagaimana telah diuraikan pada poin 11 – 12 di
atas, tidak perlu lagi pemeriksaan dengan USG, CT Scan dan Rontgen dan
In
A

uji medis lainnya yang gunanya bertujuan untuk membuktikan


kandungannya dengan janin letak sungsang itu KARENA diagnosa sudah
ah

lik

pasti, dimana harus di operasi dengan indikasi PENGGUGAT sebagai


berikut : Bekas operasi Caesar (anak pertama), Letak sungsang, Jarak
m

ub

kelahiran anak 1 dan kelahiran anak ke 2 kurang dari 2 (dua) tahun


(ancaman untuk pendarahan), Proses persalinan sudah terjadi (pembukaan
ka

3-4 cm), Ketuban Negatif dan Ada tanda Ruptur Uteri Imenim/Wound
ep

dehiscen.
ah

19. Bahwa sekali dalil dalil PENGGUGAT angka II nomor urut 11 yang
R

menyatakan masud kedatangannya adalah untuk memeriksakan/USG untuk


es
M

mengetahui jenis kelamin bayi adalah dalil yang TIDAK BENAR, sehingga
ng

harus dikesampingkan, karena kedatangan PENGGUGAT ke TERGUGAT II


on

Hal 37 No.577/PDT/2017/PT.DKI
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
disebabkan oleh adanya keluhan utama PENGGUGAT yang merasa NYERI

R
DI BEKAS OPERASI CAESAR YANG LAMA.

si
20. Bahwa demikian juga dalil gugatan Penggugat angka II nomor urut 12,13

ne
ng
dan 14 merupakan dalil yang tidak benar, mengada-ada sehingga sudah
sepatutnya dikesampingkan karena TERGUGAT I dan TERGUGAT II

do
gu melakukan pelayanan medis kepada PENGGUGAT sudah sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan, standar etika professional serta
standar prosedur operasional yang berlaku.

In
A
21. Bahwa tidak benar jika PENGGUGAT menyatakan menolak/keberatan untuk
dilakukan operasi Caesar, justru sebaliknya PENGGUGAT tidak menyatakan
ah

lik
keberatannya, sedangkan kondisinya tergolong beresiko tinggi dan harus
segera dioperasi untukk menyelamatkan nyawa bayi dan PENGGUGAT,
am

ub
maka persetujuan ditandatangani oleh ibu kandung PENGGUGAT setelah
mendapat semua penjelasan dan memahami semua penjelasan dimaksud.
Jika benar PENGGUGAT dan atau ibu kandung PENGGUGAT menolak
ep
k

maka sudah disediakan formulir penolakan atas tindakan medis.


ah

22. Bahwa tidak benar dalil – dalil gugatan PENGGUGAT angka 15 dan 16
R

si
sehingga sudah sepatutnya dikesampingkan, karena setelah selesai operasi
caesar maka PENGGUGAT ditempatkan/berada di Ruang Pemulihan

ne
ng

tempat TERGUGAT II. Di ruang pemulihan, memang benar terjadi


pendarahan, tetapi pendarahan itu bukan di bagian perut seperti yang

do
gu

didalilkan oleh PENGGUGAT, melainkan pendarahan yang keluar dari


vagina PENGGUGAT. PENGGUGAT tidak kejang-kejang/tidak gemetar.
Ruang pemulihan/tempat PENGGUGAT di baringkan adalah berdinding
In
A

kaca dan semuanya di tutup gorden dan ada pintu sepertinya.

23. Bahwa Tidak benar dalil gugatan PENGGUGAT angka II nomor urut 17 yang
ah

lik

menyatakan TERGUGAT I memerintahakan kepada perawat TERGUGAT


agar tidak memperlihatkan bayi itu kepada kepada PENGGUGAT dan atau
m

ub

keluarga, sehingga seharusnya ditolak, karena semenjak bayinya baru lahir


di kamar operasi sudah di perkenalkan kepada Penggugat dan orang tua
ka

serta keluarga lain bisa melihat di ruang tunggu lewat dinding kaca.
ep

24. Bahwa Tidak benar dalil gugatan PENGGUGAT angka II nomor urut 18 yang
ah

menyatakan orang tua Penggugat yang masuk ke ruangan Penggugat pada


R

es

pukul 23.00 sampai 24.00 WIB tanggal 1 Mei 2011, sehingga harus ditolak
M

karena pada jam 23.00 sampai 24.00 Penggugat masih normal belum
ng

on

Hal 38 No.577/PDT/2017/PT.DKI
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dioperasi Caesar (dan tanggal 16 Mei 2011 adalah tanggal yang keliru),

R
kerna sesungguhnya saat itu sudah tanggal 18 Mei 2011. Selanjutnya

si
Penggugat di masukkan ke kamar operasi sekitar 00.10, kemudian

ne
ng
Penggugat dibius untuk melakukan operasi Caesar. Operasi dilakukan
Tergugat 1 dan anak lahir tanggal 19 Mei 2011 jam 00.45, operasi selesai
tanggal 19 Mei 2011 jam 01.15.

do
gu 25. Bahwa TERGUGAT I menjelaskan kepada orang tua PENGGUGAT bahwa
terjadi pendarahan yang banyak yang tak bisa diberhentikan

In
A
walaupun sudah diberikan obat-obatan dan tindakan-tindakan yang
tujuannya memberhentikan darah. TERGUGAT I menjelaskan bahwa
ah

lik
terjadi ATONIA UTERI karena jarak kehamilan anak pertama dan kedua
terlalu dekat dan riwayat bekas operasi, apalagi operasi yang pertama itu
am

ub
dilakukan dengan cara insisi mediana, sehingga satu-satunya cara (yang di
sampaikan kepada orang tua PENGGUGAT) untuk memberhentikan
pendarahan yaitu dengan operasi kembali untuk mengangkat Rahim
ep
k

Penggugat (Histerektomi). Saat itu bukan tanggal 17 Mei 2011 pukul 04.00
ah

WIB, MELAINKAN tanggal 19 Mei 2011.


R

si
26. Pengambilan darah PMI memang benar untuk persiapan penambahan
darah ketika operasi itu biasa dilakukan untuk menjaga keselamatan ibu,

ne
ng

dimana Tergugat 2 menugaskan kepada Petugas Tergugat 2 untuk


mengurus dan mengambil darah di PMI.

do
gu

27. Bahwa TERGUGAT I sudah berusaha maksimal dalam memberikan


pelayanan medis kepada PENGGUGAT sesuai standar profesi dan standar
In
prosedur operasional serta kebutuhan medis pasien. Tergugat 1 melakukan
A

pertolongan maksimal dengan profesi dan ilmu pengetahuan yang dimiliki,


sehingga pasien tertolong dan selamat dari kematian ibu dan anak, karena
ah

lik

dari awal Penggugat kehamilannya sudah beresiko tinggi.

28. Bahwa Untuk pertolongan/penanganan selanjutnya TERGUGAT dan


m

ub

TERGUGAT II atas kesepakatan/persetujuan keluarga PENGGUGAT, maka


ka

PENGGUGAT dirujuk kepada TERGUGAT III karena TERGUGAT II tidak


ep

memiliki fasilitas Intensif Care Unit (ICU). Pada jam 22.00 tanggal 19 Mei
2011, setelah ada persetujuan lewat telephone ke Tergugat III, bahwa
ah

Tergugat III siap menerima rujukan Penggugat, maka selanjutnya


R

es

PENGGUGAT diantar oleh PETUGAS TERGUGAT II dengan mobil


M

ambulance milik TERGUGAT II. Penggugat sampai ke Tergugat III lebih


ng

on

Hal 39 No.577/PDT/2017/PT.DKI
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kurang jam 23.00 WIB dalam kondisi Penggugat kesadaran baik. Sesudah

R
itu Penggugat di timbang-terimakan dengan Petugas kesehatan Tergugat

si
III.

ne
ng
29. Bahwa Operasi Caesar yang dilakukan oleh Tergugat I di tempat Tergugat II,
berdasarkan diagnosa dengan indikasinya sudah tepat dan sudah benar

do
gu serta sudah dilakukan sesuai standar operasional prosedur. Operasi
pengangkatan rahim adalah sudah benar dengan indikasi Atonia Uteri untuk
menyelamatkan Penggugat dari kematian. Operasi Caesar dan

In
A
pengangkatan Rahim memang benar Penggugat kehilangan rahimnya.

Dan saat dirujuk dari Tergugat II pendarahan sudah teratasi dan perut tidak
ah

lik
membengkak. Sesudah Operasi Caesar dan pengangkatan Rahim
pendarahan sudah teratasi, setalah operasi pengangkatan Rahim perlu
am

ub
penanganan selanjutnya di ICU oleh karena itu di sepakati dengan keluarga
untuk merujuk ke Tergugat III.
ep
30. Bahwa oleh karena semua tindakan medis/kedokteran yang dilakukan oleh
k

TERGUGAT I dan TERGUGAT II sudah prosedur dan profesi Tergugat I dan


ah

TERGUGAT II, MAKA TERBUKTI TERGUGAT DAN TERGUGAT II TIDAK


R

si
MELAKUKAN PERBUATAN MELAWAN HUKUM KEPADA PENGGUGAT.

ne
Tergugat I dan Tergugat II tidak melanggar hak dari Penggugat selaku
ng

pasien untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang aman dan bermutu.


Sedandainya benar ada kelalaian atau kengajaan dari TERGUGAT I dan

do
gu

TERGUGAT II yang menyebabkan KAIN KASA TERTINGGAL DALAM


RONGGA PERUT PENGGUGAT – QUOD NON, maka sudah pasti akan
In
ketahuan pada saat TERGUGAT III dan TERGUGAT IV
A

menangani/melakukan operasi lagi terhadap PENGGUGAT, sebab dilakukan


di tempat yang/bekas operasi sebelumnya.
ah

lik

31. Bahwa dalil – dalil PENGUGAT mengenai akibat yang ditimbulkan oleh
operasi yang dilakukan oleh TERGUGAT I dan TERGUGAT II, sehingga
m

ub

menuntut ganti kerugian adalah semata – mata hasil pemikiran yang tidak
ka

berdasarkan pada bukti – bukti hukum yang kuat, sehingga permohonan


ep

ganti kerugian aquo haruslah ditolak.


ah

32. Bahwa demikian juga permohonan Penggugat kepada Pengadilan agar


R

meletakkan sita jaminan atas kekayaan Tergugat I berupa : Surat izin


es

praktek atas nama Dr. Sanusi, SpOG, Saham milik Tergugat 1 di Rumah
M

ng

Sakit Anggrek Mas/TERGUGAT II juga haruslah DITOLAK.


on

Hal 40 No.577/PDT/2017/PT.DKI
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
33. Bahwa demikian pula permohonan PENGGUGAR agar putusan atas

R
perkara dapat dijalankan terlbih dahulu meskipun ada upaya hukum verzet,

si
banding maupun kasasi (uit voerbaar bijvorraad) HARUS DITOLAK karena

ne
ng
tidak beralasan hukum.

34. Bahwa TERGUGAT I menolak dalil – dalil gugatan PENGGUGAT selain dan

do
gu selebihnya.

Maka berdasarkan hal – hal yang diuraikan di atas, terbutki gugatan


PENGGUGAT aquo TIDAK BERDASAR HUKUM, sehingga sudah sepatutnya

In
A
ditolak atau setidak –tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima, selanjutnya
TERGUGAT I memohon kepada Yang Mulia Majelis Hakim agar memberikan
ah

lik
putusan sebagai berikut :

DALAM EKSEPSI
am

ub
- Menerima Eksepsi TERGUGAT I seluruhnya;
- Menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima;
ep
k

DALAM ROVISI :
ah

- Menolak tuntutan provisi Penggugat untuk seluruhnya


R

si
DALAM POKOK PERKARA :

ne
ng

- Menolak gugatan Penggugat seluruhnya atau setidak-tidaknya


menyatakan gugatan tidak dapat diterima;
- Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara yang timbul

do
gu

dalam perkara ini;


Atau : Apabila yang mulia Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang
In
A

seadil-adilnya (ex aequo et bono)

JAWABAN TERGUGAT II :
ah

lik

DALAM KONPENSI

I. DALAM EKSEPSI/PROVISI
m

ub

A. Gugatan Penggugat Kurang Pihak.


ka

1. Bahwa apabila dibaca secara cermat dan teliti secara keseluruhan dalil-
ep

dalil gugatan aquo, pada pokoknya adalah mempermasalahkan adanya


ah

dugaan Kasa tertinggal akibat operasi yang menurut keterangan


R

Pernggugat informasi tersebut diperoleh dari keterangan RS. PELNI Cq


es

dr. Hengky Setiahadi, Sp.B, FINAC ;


M

ng

on

Hal 41 No.577/PDT/2017/PT.DKI
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Bahwa Penggugat walaupun berhak menentukan siapa saja pihak

R
Tergugat yang dapat dimasukan dalam Gugatan seharusnya

si
memasukan juga pihak RS PELNI Cq dr. Hengky Setiahadi, Sp.B,

ne
ng
FINAC sebagai Pihak dalam perkara aquo, karena keterangan mereka
sangat krusial untuk mengungkapkan fakta hukum Formal dan Material
dalam Gugatan aquo, hal ini sebagaimana pendapat Retno Wulan

do
gu Susantio dalam bukunya Hukum Acara Perdata dalam Teori dan
Praktek ;

In
A
3. Bahwa gugatan PenggugatBerdasarkan uraian tersebut diatas
merupakan gugatan kurang pihak (plurium litis consortium);
ah

B.Gugatan Salah Pihak (error in persona)

lik
6. Bahwa gugatan yang diajukan oleh Penggugat mencantumkan Tergugat II
am

adalah Rumah Sakit Bersalin Anggrek Mas, sebagai sebuah badan

ub
hukum, berdsarkan penelusuran kami dalam sistem kementerian Hukum
dan HAM tidak ada badan hukum dalam wilayah Republik Indonesia
ep
k

dengan nama tersebut;


ah

7. Bahwa Rumah Sakit Ibu dan Anak Anggrek Mas adalah nama usaha
R

si
rumah sakit dari PT. Sanusi Mandiri, sebuah perseroan terbatas yang
didirikan berdasarkan hukum Indonesia sebagaimana akta pendirian No

ne
ng

1 tertanggal 1 April 2008 yang dibuat dihadapan Abdul Aziz, SH Notaris


di Jakarta dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum &

do
HAM dalam Daftar Perseroan Nomor AHU-0042553.AH.01.09 Tahun
gu

2008 Tanggal 30 Mei 2008) ;


8. Bahwa dengan tidak ditujukannya Gugatan kepada PT. Sanusi Mandiri
In
A

maka Gugatanaquo adalah salah pihak (error in persona) ;

C. Gugatan Prematur
ah

lik

9. Bahwa terhadap permasalahan aquo Penggugat telah mengajukan


pengaduan kepada Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia
m

ub

(MKD) dengan pengaduan nomor 11/P/MKDK/IV/2015 hal ini


sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 29 tahun 2004
ka

Tentang Praktik Kedokteran dan Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia


ep

Nomor 32 Tahun 2015 Tentang Tata Cara Penanganan Kasus Dugaan


ah

Pelanggaran Disiplin Dokter;


R

es

10. Bahwa atas dasar pengaduan tersebut, MKD sedang melakukan


M

Investigasi dan dalam hal ini TErgugat II telah di investigasi oleh MKD,
ng

on

Hal 42 No.577/PDT/2017/PT.DKI
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sampai saat ini hasil Investigasi MKD belum rampung, oleh karenanya

R
Gugatan aquo tidak dapat dilakukan sampai dengan investigasi MKD

si
dirampungkan dan telah keluar hasilnya. Gugatan aquo yang

ne
ng
mendahului hasil MKD adalah gugatan prematur;

D. Gugatan Tidak Jelas Dan Kabur (Obscuur Liebel)

do
gu 11. Bahwa dalam Gugatannya Penggugat pada intinya mendalilkan ada 4
permasalahan pokok yaitu : Penanganan operasi Caesar, Penanganan
operasi angkat rahim, Operasi Oleh Tergugat III / IV dan Kasa yang

In
A
tertinggal di dalam Perut;

12. Bahwa dalil Penggugat yang mengatakan semuanya saling keterkaitan


ah

lik
adalah dalil yang cukup membingungkan karena semua tindakan MEdis
tersebut semuanya berdiri sendiri dan tidak saling terkait, oleh karenanya
am

ub
Gugatan yang mencampur adukan permasalahan sebagai Perbuatan
Melawan Hukum adalah tidak jelas dan kabur (Obscuur Liebel);
ep
Berdasarkan uraian diatas, Gugatan aquo haruslah ditolak atau setidaknya
k

dinyatakan tidak dapat diterima (niet ontvanlkelijke verklaard).


ah

si
Apabila Majelis Hakim berpendapat lain terhadap eksepsi-eksepsi dari Tergugat
II maka Tergugat II akan menanggapi gugatan Penggugat pada bagian Pokok

ne
ng

Perkara sebagaimana diuraikan lebih lanjut.

II DALAM POKOK PERKARA

do
gu

1. Bahwa dalil-dalil yang telah dikemukakan oleh Tergugat II dalam Eksepsi


mohon dianggap pula termasuk dalam Pokok Perkara dimana satu sama
In
lain merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan;
A

2. Bahwa selanjutnya Tergugat II menolak seluruh dalil-dalil Penggugat


kecuali yang dengan tegas-tegas diakuinya;
ah

lik

3. Bahwa dalil dalil Penggugat dalam poin 1 s/d 3 Gugatannya adalah dalil-
dalil yang bukan merupakan fakta hukum sehingga tidak perlu dijawab
m

ub

dan sudah sewajarnya Majelis Hakim yang terhormat tidak


mempertimbangkannya ;
ka

4. Bahwa dalil yang dikemukan Penggugat dalam poin 4 dan 5 Gugatannya


ep

adalah dalil yang keliru, Tergugat II adalah badan hukum


ah

berbentuk Perseroan Terbatas bukan milik pribadi Tergugat I dengan


R

demikian seluruh biaya perawatan yang di bebankan oleh Tergugat II


es

kepada pasiennya adalah kebijakan Tergugat II sendiri, dalam hal


M

ng

gugatan aquo Tergugat II tidak pernah mengratiskan biaya


on

Hal 43 No.577/PDT/2017/PT.DKI
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tindakan/operasi, obat-obatan dan administrasi perawatan kepada

R
Penggugat;

si
5. Bahwa dalil Penggugat poin 6adalah dalil yang tidak benar berdasarkan

ne
ng
catatan Medik yang dimiliki Tergugat II fakta sesungguhnya adalah
Penggugat II datang secara mendadak kepada Tergugat II pada tanggal
18 Mei 2011 pada pukul 22.00 WIB, pada jam tersebut sudah tidak ada

do
gu praktek dari Tergugat I.Waktu praktek Tergugat I pada Tergugat II adalah
pada tanggal 18 Mei 2011 adalah pada pagi hingga siang hari. Dengan

In
A
waktu kedatangan Penggugat di tengah malam diluar jam praktek,
kedatangan Penggugat tersebut tidak mungkin hanya untuk control rutin
ah

kehamilan karena kalo hanya control kehamilan pihak Tergugat II akan

lik
menolak berhubung Tergugat I tidak ada praktek pada jam itu;
6. Bahwa dalil Penggugat dalam poin 7 gugatan adalah dalil yang tidak
am

ub
benar, Tergugat II memiliki langkah penanganan sesuai Standar operasi
prosedur (SOP) di bidang medis. Fakta yang terjadi dalam perkara aquo
ep
adalah :
k

a. Penggugat mendaftarkan dirinya terlebih dahulu di konter


ah

pendaftaranpada tanggal 18 Mei 2016 pukul 22.00 WIB;


R

si
b. Penggugat kemudian diterima oleh Petugas kesehatan Tergugat II
Penggugat menceritakan keluhannya kepada petugas kesehatan

ne
ng

Tergugat II bahwa merasakan kesakitan pada bekas operasi Caesar


pertamanya, anak ke 1(satu) /pertama. Dalam kehamilan ke 2(dua)

do
gu

nya ini ditemukan fakta bahwa letak bayi Penggugat sungsang dan
usia kehamilannya sudah 37 minggu oleh karenanya Petugas
kesehatan mengkonsultasikannya dengan Tergugat I melalui
In
A

panggilan gawat darurat karena Tergugat I tidak ada jam praktek;


7. Bahwa dalil Penggugat dalam poin 8 gugatan yang menyatakan
ah

lik

kedatangan Pengugat untuk mengetahui jenis kelamin bayi yang


dikandungnya adalah dalil yang tidak benar perlu Tergugat I sampaikan
m

ub

sebagai berikut :
Penggugat datang pada hari Rabu 18 Mei 2011 jam 22.00 WIB dengan
ka

keluhan sakit pada bekas operasi Caesar anak pertama dimana tidak
ep

ada jadwal praktek dari Tergugat I apabila benar (quadnon) akan


ah

memeriksa jenis kelamin pasti Tergugat II akan menolak kedatang


R

Penggugat karena Tergugat I tidak ada jadwal praktek pada saat


es

Penggugat datang;
M

ng

on

Hal 44 No.577/PDT/2017/PT.DKI
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Petugas kesehatan Tergugat II kemudian mengkonsultasikan keluhan

R
Pengugat kepada Tergugat I dengan status gawat darurat(karena

si
memanggil dokter diluar jam praktek hanya dapat dilakukan dalam

ne
ng
keadaan gawat darurat) yang kemudian Tergugat I menyimpulkan bahwa
ada tanda tanda kelahiran dan melalui operasi, selanjutnya petugas
kesehatan Tergugat II menginformasikan saran dari Tergugat I kepada

do
gu Penggugat;
Penggugat kemudian menyetujui saran dari Tergugat I dan kemudian

In
A
pihak PEnggugat diwakili ibunya menanda tangani surat persetujuann
operasi karena Penggugat dalam keadaan kesakitan;
ah

Selanjutnya petugas kesehatan Tergugat II menyiapkan tindakan operasi

lik
dan perlu Tergugat II tegaskan bahwa perlakuan petugas kesehatan
Tergugat II tidak pernah kasar apalagi mengitimidasi dan selalu
am

ub
menempatkan pasien sebagai konsumen yang berhak mendapatkan
perlakuan terbaik;
ep
8. Bahwa dalil Penggugat dalam poin 9 yang menyatakan dibawa paksa ke
k

lantai 2 tanpa didampingi keluarga adalah dalil yang tidak benar,


ah

faktanya ada pihak keluarga (ibu Pengugat) ikut naik ke lantai 2 dan
R

si
menunggu dii luar ruang operasi karena peraturan di Tergugat II keluarga
pasien tidak boleh masuk ruang operasi;

ne
ng

9. Bahwa dalil Penggugat dalam poin 10 gugatannya adalah dalil yang


keliru, Tergugat II sebagai rumah sakit professional lebih menekankan

do
gu

tindakanya pada pendapat ahlinya dalam hal ini Tergugat I dimana


Tergugat I sebagai dokter spesialis kandungan sudah mengeluarkan
pendapat profesionalnya sebagai berikut :
In
A

(1) Karena anak pertama dari Penggugat dilahirkan dengan operasi


Caesar maka anak kedua pun harus dilakukan dengan Caesar
ah

lik

(dalam dunia kedokteran dikenal dengan “once caesarian


always caesarian” sekali operasi Caesar maka akan selalu
m

ub

operasi Caesar);
(2) Letak bayi dalam kandungan dalam keadaan sungsang;
ka

(3) Jarak kelahiran anak ke 1 (pertama) dan anak ke 2(dua) terlalu


ep

dekat;
ah

(4) Usia kehamilan sudah berjalan 37 minggu dan ada tanda tanda
R

kelahiran.
es

10. Bahwa dalil Penggugat dalam poin 11 adalah dalil yang keliru dan
M

ng

mengada-ada, pakaian pasien pada Tergugat II bukanlah hijau seperti


on

Hal 45 No.577/PDT/2017/PT.DKI
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
didalilkan Penggugat tetapi berwarna coklat, mengenai alasan

R
penggugat datang untuk memeriksa kandungan sudah Tergugat II

si
bantah dan jelaskan dalam poin jawaban sebelumnya diatas;

ne
ng
11. Bahwa dalil Penggugat dalam poin 12, 13 dan 14 adalah keliru dan
mengada -ada, salah satu langkah persiapan tindakan operasi Caesar
adalah perlu adanya tindakan pembiusan lumbal (lumbal anastesia)

do
gu proses anastesi di Tergugat II dilakukan sesuai dengan standar prosedur
operasi dibidang kedokteran dan dilakukan oleh dokter ahli anastesi

In
A
sebagai berikut :
Penggugat berada dalam posisi duduk sambil membungkuk dan harus
ah

tahan nafas beberapa (posisi dan cara yang benar dalam pembiusan),

lik
pemegangan pasien oleh petugas kesehatan merupakan keharusan
karena pasien akan disuntik ditulang punggung dapat meronta dan
am

ub
mengakibatkan jarum suntik salah sasaran itu sangat berbahaya sekali;
Petugas kesehatan Tergugat II tidak pernah melakukan kekerasan fisik
ep
berupa pencubitan paha dan atau apapun kepada Penggugat;
k

Penggugat sudah setuju dengan operasi Caesar baik secara lisan dan
ah

tertulis, pada saat akan dilakukan tindakan medis Tergugat II telah


R

si
menyodorkan 2(dua) formulir yang yang pertama berisi ketentuan
apabila penggugat setuju untuk diambil tindakan dan formulir kedua

ne
ng

berisi ketentuan apabila Penggugat tidak setuju untuk diambil tindakan.


Pada saat itu Penggugat yang diwakili ibunya (pihak suami tidak

do
gu

pernah hadir di rumah sakit) menanda tangani formulir yang berisi


persetujuan diambil tindakan.
Berdasarkan hal diatas maka semua tindakan Tergugat II sudah sesuai
In
A

dengan Pasal 39 Jo Pasal 45 Undang-Undang Praktik Kedokteran Jo


Pasal 1 angka 7 Jo Pasal 7 Permenkes No 290 tahun 2008 tentang
ah

lik

Peretujuan tindakan kedokteran)


12. Bahwa dalil Penggugat dalam poin 15 adalah dalil yang keliru,
m

ub

Penggugat setelah menjalani operasi Caesar kemudian dibawa keruang


pemulihan yang berada disebelah ruang operasi, dari awal Penggugat
ka

sudah mengetahui akan diambil tindakan operasi Caesar (dalam


ep

pembiusan lumbal keadaan pasien akan selalu sadar karena hanya bius
ah

sebagian );
R

13. Bahwa dalil Penggugat dalam Gugatannya poin 17 adalah dalil yang
es

keliru, ruangan pemulihan bersebelahan dengan ruang tunggu dan


M

ng

dibatasi kaca yang bertirai jadi ketika orangtua Penggugat ingin melihat
on

Hal 46 No.577/PDT/2017/PT.DKI
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
bayi cukup dengan memberi tahukan kepda petugas kesehatan

R
Tergugat II untuk dibukakan tirainya, pelarangan masuk ruangan adalah

si
menjaga sterilisasi ruang bayi dan setelah itu bayi diperlihatkan kepada

ne
ng
Penggugat;
14. Bahwa dalil Penggugat dalam Gugatannya pon 18 adalah dalil yang
keliru, Penggugat tidak pernah dirawat pada tanggal 16 Mei 2011, yang

do
gu ada dalam catatan Medis Tergugat II adalah Penggugat datang pada
tanggal 18 Mei 2011 jam 22.00 WIB. Pernyataan orang tua Penggugat

In
A
yang mengatakan masuk ke ruang perawatan jam 23.00 s/d 24.00 WIB
dan menemukan Penggugat tidak sadarkan diri adalah bohong,
ah

Penggugat masih dalam keadaan normal, bius lumbal (lumbal anastesi)

lik
tidak menghilangkan kesadaran dan untuk operasi Caesar baru
dilakukan oleh dokter ahli anastesi Pada tanggal 19 Mei 2011 pukul
am

ub
00.30 WIB.
Penyebutan waktu dan jam secara tepat pada proses tindakan medis
ep
adalah sangat penting karena kalo salah dapat mempengaruhi diagnosa;
k

15. Bahwa dalil Penggugat dalam poin 20 adalah dalil yang keliru, yang
ah

benar adalah pada tanggal 19. Mei 2011 jam 02.35 WIB terjadi
R

si
pendarahan pada Penggugat yang menurut keterangan Tergugat I
adalah akibat Atonia Uteri, satu-satunya cara untuk menghentikan

ne
ng

pendarahan adalah melakukan operasi pengangkatan rahim, karena


apabila tidak dilakukan maka nyawa Penggugat kemungkinan besar

do
gu

tidak akan tertolong.


Penjelasan atas hal diatas telah dilakukan dengan sejelas-jelasnya
kepada orang tua Penggugat sehingga orang tua Penggugat menyetujui
In
A

dan menanda tangani ijin untuk operasi pengangkatan rahim Penggugat,


hal ini sudah diakui secara tegas oleh Penggugat dalam dalil gugatannya
ah

lik

poin 20;
16. Bahwa selanjutnya dalam rangka operasi pengangkatan Rahim
m

ub

Penggugat, Tergugat II melalui petugasnya telah mengurus dan


mengambil darah dari PMI (11 kantong darah +/- 2750 cc) ;
ka

17. Bahwa untuk pertolongan selanjutnya Penggugat perlu dirawat di ruang


ep

Intensive Care Unit (ICU), maka diberikan penjelasan kepada Penggugat


ah

dan keluarganya bahwa di Tergugat II tidak tersedia ruangan ICU maka


R

perlu dirujuk kepada Tergugat III. Penggugat dan keluarganya sepakat


es

untuk dirujuk ke Tergugat III. Selanjutnya pada tanggal 19 Mei 2011 jam
M

ng

22.00 WIB setelah mendapat persetujuan lewat telepon dari Tergugat III
on

Hal 47 No.577/PDT/2017/PT.DKI
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
maka Tergugat II mengantarkan Penggugat dengan ambulance Tergugat

R
II menuju ke Tergugat III.

si
Sesampainya di Tergugat III maka dilakukan serah terima medis kepada

ne
ng
petugas kesehatan Tergugat III dimana kondisi Penggugat dalam kondisi
kesadaran yang baik;

do
gu 18. Bahwa dalil Penggugat dalam poin 35 Gugatannya yang menyatakan
ada kasa tertinggal perlu Tergugat II tanggapi, bahwa Tergugat II
dalam melakukan tindakan Medis Operasi mempunyai standard

In
A
yang ketat salah satunya adalah prosedur Hitung Kasa dimana kasa
yang digunakan akan dihitung di awal dan dihitung kembali diakhir
ah

lik
operasi sehingga tidak mungkin ada kasa tertinggal milik Tergugat
II, apabila benar (quadnon) ada kasa tertinggal milik Tergugat II
am

ub
maka kasa tersebut akan dengan sangat mudah ditemukan oleh
Tergugat III dan Tergugat IV bukan oleh RS. PELNI, hal ini akan
Tergugat II kuatkan dalam agenda pembuktian kelak;
ep
k

19. Bahwa dalil Penggugat dalam poin 37 Gugatannya adalah dalil yang
ah

sangat keliru, tindakan operasi Caesar dan pengangkatan Rahim yang


R

si
dilakukan Tergugat I di Tergugat II adalah sudah tepat dan sesuai SOP
Medis sebagaimana diuraikan diatas., sehingga jiwa Penggugat dan

ne
ng

Bayinya dapat terselamatkan dan sampai saat ini Penggugat dan


anaknya dapat hidup sehat hingga kini.

do
20. Bahwa seluruh uraian tindakan medis Tergugat II sebagaimana
gu

diuraikan diatas adalah sesuai dengan Standar operasi Prosedur


sehingga tujuan utama menyelamatkan nyawa manusia sudah
In
A

dilakukan oleh Tergugat II.


Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 Tentang
ah

lik

Rumah Sakit dalam pasal 45 ayat 2 sebagai berikut :


“Rumah Sakit tidak dapat dituntut dalam melaksanakan tugas dalam
rangka menyelamatkan nyawa manusia”;
m

ub

21. Bahwa jika Penggugat mendalilkan Tergugat II melakukan Perbuatan


ka

Melawan Hukum, maka selain harus mengkualifikasikan secara jelas


ep

mengenai perbuatan dimaksud, Penggugat juga harus membuktikan


bahwa perbuatan tersebut benar-benar telah memenuhi unsur dari suatu
ah

perbuatan melawan hukum sebagaimana dimaksud dalam pasal 1375


es

KUHPerdata, hal ini sejalan dengan pendapat Munir Fuady, SH,MH,LLM


M

ng

on

Hal 48 No.577/PDT/2017/PT.DKI
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dalam bukunya “Perbuatan Melawan Hukum (Pendekatan Kontemporer)

R
Penerbit PT.Citra Aditya Bakti tahun 2002 halaman 10 s/d13.

si
Bahwa dalam positanya sama sekali Penggugat tidak dapat

ne
ng
membuktikan adanya Perbuatan Melawan Hukum yang dilakukan oleh
Tergugat II maka sudah seharusnya Petitum Penggugat poin 3
khususnya mengenai Tergugat II haruslah ditolak;

do
gu 22. Bahwa dalil Penggugat poin 41 s/d 49 Gugatannya terkait kerugian
materil dan imaterill adalah dalil yang didasarkan asumsi semata tanpa

In
A
dasar yang jelas, sebagaimana diuraikan diatas tidak ada satupun
Perbuatan Melawan Hukum yang dilakukan oleh Tergugat II dalam
ah

melakukan tindakan medis, oleh karenanya sudah tepat Majelis Hakim

lik
yang mulia menolak dalil-dalil Penggugat tersebut;
23. Bahwa dalil Penggugat dalam poin 47 gugatan tidak dapat diterapkan
am

ub
dalam perkara aquo mengingat Yurisprudensi Mahkamah Agung RI No
647 K/Sip/1973 yang menyebutkan :
ep
k

“…… Namun tentang amar pembayaran uang denda sebesar Rp


100.000,- setiap hari bila Tergugat lalai menjalankan putusan tersebut
ah

R
harus ditiadakan, karena pada hakekatnya hukuman tersebut merupakan

si
hukuman pembayaran uang paksa/dwangsom yang menurut Pasal 611

ne
ng

a ayat (1) kalimat terakhir B.Rv, lembaga uang paksa tidak dapat
diterapkan dalam suatu putusan yang mengandung diktum
penghukuman membayar sejumlah uang, karena penghukuman untuk

do
gu

membayar sejumlah uang itu selalu dapat diwujudkan (misalnya dengan


upaya paksa/eksekusi)”;
In
A

24. Bahwa dalil Penggugat dalam poin 49 gugatannya tentang Sita Jaminan
adalah dalil yang keliru karena selain seluruh dalil-dalil Penggugat telah
ah

lik

terpatahkan, permohonan Sita Jaminan tersebut tidak memenuhi


persyaratan sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 227 ayat (1)
HIR, yaitu harus adanya sangka yang beralasan bahwa si Tergugat
m

ub

sebelum putusan dijalankan atau dilaksanakan mencari akal akan


ka

menggelapkan atau melarikan barang-barangnya. Oleh karenanya


ep

permohonan Sita Jaminan haruslah ditolak;


ah

DALAM REKONPENSI
R

1. Bahwa apa yang telah dikemukakan oleh Tergugat I I dalam Konpensi/


es
M

Penggugat dalam Rekonpensi (Tergugat II d.K/ Penggugat d.K) baik Dalam


ng

Eksepsi maupun Dalam Pokok Perkara mohon dianggap pula termasuk


on

Hal 49 No.577/PDT/2017/PT.DKI
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Dalam Rekonpensi dimana satu sama lain merupakan satu kesatuan yang

R
tidak terpisahkan;

si
2. Bahwa Tergugat II d.K/Penggugat d.R adalah rumah sakit privat berbentuk

ne
ng
perseroan Terbatas sebagaimana dimaksud dalam Undang Undang No 4
Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit Pasal 21 :

do
gu “Rumah Sakit privat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (1)
dikelola oleh badan hukum dengan tujuan profit yang berbentuk Perseroan
Terbatas atau Persero.”

In
A
3. Bahwa Tergugat II d.K/Penggugat d.R telah memberikan pelayanan sesuai
standar operasi medis kepada Penggugat d.K/Tergugat d.R oleh karenanya
ah

lik
berhak mendapatkan imbalan jasa dari Penggugat d.K/Tergugat d.R hal ini
sebagaimana diamanatkan Undang Undang No 4 Tahun 2009 Tentang
am

ub
Rumah Sakit Pasal 30 ayat 1 huruf B :

“(1) Setiap Rumah Sakit mempunyai hak: b. menerima imbalan jasa


ep
pelayanan serta menentukan remunerasi, insentif, dan penghargaan sesuai
k

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;”


ah

si
4. Bahwa Penggugat d.K/Tergugat d.R sampai saat ini belum memenuhi
kewajibannya membayar imbalan jasa kepada Tergugat II d.K/Penggugat

ne
ng

d.R sebesar Rp.19. 105.000,- (Sembilan belas juta seratus lima ribu
rupiah);

do
gu

5. Bahwa Tergugat II d.K/Penggugat d.R bukannya menjalankan kewajibanya


malah dengan berbagai upaya berusaha memfitnah Penggugat
d.K/Tergugat d.R dengan melaporkan ke MKD, melaporkan ke Pihak
In
A

Kepolisian dan Mengajukan Gugatan dimana semua itu tidak dilandasi bukti
yang kuat. Hal ini tentu menimbulkan biaya hukum yang besar untuk
ah

lik

Penggugat d.K/Tergugat d.R dan ini secara nyata menimbulkan kerugian


materil dan imateril;
m

ub

6. Bahwa setiap perbuatan Tergugat II d.K/Penggugat d.R yang menimbulkan


kerugian maka Tergugat II d.K/Penggugat d.R mempunyai hak untuk
ka

mengajukan gugatan hal ini sebagaimana diamanatkan Undang No 4


ep

Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit Pasal 30 ayat 1 huruf E dan F :


ah

“(1) Setiap Rumah Sakit mempunyai hak:


R

es

E. menggugat pihak yang mengakibatkan kerugian;


M

ng

on

Hal 50 No.577/PDT/2017/PT.DKI
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
F. mendapatkan perlindunganhukum dalam melaksanakan pelayanan

R
kesehatan;

si
7. Bahwa atas kerugian Imateril yang timbul Tergugat II d.K/Penggugat d.R

ne
ng
menuntut Penggugat d.K/Tergugat d.R memohon maaf secara terbuka
kepada Tergugat II d.K/Penggugat d.R dalam surat kabar harian nasional;

do
gu Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas, maka dengan ini
kami mohon kepada Majelis Hakim yang terhormat, agar berkenan kiranya
memeriksa perkara ini dan selanjutnya memutuskan, dengan putusan sebagai

In
A
berikut :
DALAM KONPENSI
ah

lik
Dalam Eksepsi :

1. Menerima Eksepsi dari Tergugat II seluruhnya;


am

ub
2. Menyatakan Gugatan tidak dapat diterima (Niet Onvankelijk Verlaard).

Dalam Pokok Perkara :


ep
k

1. Menolak Gugatan Penggugat seluruhnya, atau setidak-tidaknya menyatakan


ah

tidak dapat diterima (Niet Onvankelijk Verlaard);


R

si
DALAM REKONPENSI

1. Mengabulkan Gugatan Rekonpensi seluruhnya;

ne
ng

2. Memerintahkan Penggugat d.K/Tergugat d.R memenuhi kewajibannya


membayar imbalan jasa kepada Tergugat II d.K/Penggugat d.R sebesar

do
gu

Rp.19. 105.000,- (Sembilan belas juta seratus lima ribu rupiah);


3. Memerintahkan Penggugat d.K/Tergugat d.R memohon maaf secara
In
terbuka kepada Tergugat II d.K/Penggugat d.R dalam surat kabar harian
A

nasional;
ah

DALAM KONPENSI DAN REKONPENSI


lik

- Menghukum Tergugat Rekonpensi/Penggugat Konpensi untuk membayar


seluruh biaya yang timbul dalam perkara ini.
m

ub

Atau :
ka

ep

Apabila Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Barat berpendapat lain,


mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aqua et bono).
ah

JAWABAN TERGUGAT III :


R

es

I. Dalam Eksepsi
M

ng

on

Hal 51 No.577/PDT/2017/PT.DKI
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1. Dalam gugatan Penggugat antara Posita dan Petitum saling

R
bertentangan.

si
Bahwa antar dalil dalam posita Penggugat sudah terjadi pertentangan

ne
ng
yang mana Penggugat mendalilkan dasar gugatan perbuatan melawan
hukum dengan tuntutan ganti rugi secara tanggung renteng adalah
karena tindakan para tergugat yang saling berkaitan satu sama lainya

do
gu yang tidak dapat dipisahkan berupa kesengajaan, kelalaian maupun
kesembronoan, Namun dalam posita yang lainnya poin 43 disebutkan

In
A
yang menjadi dasar tuntutan ganti rugi adalah karena Penggugat
kehilangan rahim yang merupakan perbuatan di Tergugat II oleh
ah

Tergugat I yang tidak ada kaitannya dengan Tergugat III dan juga karena

lik
kehilangan usus yang dilakukan oleh RS Pelni dan tertinggalnya kasa
yang tidak disebutkan akibat perbuatan Tergugat yang mana, sedangkan
am

ub
kerugian akibat dampak operasi tidak disebutkan akibat operasi yang
dilakukan oleh Tergugat yang mana SEDANGKAN dalam petitum
ep
Penggugat telah menuntut kerugian yang bukan disebabkan oleh
k

Tergguat III ditanggungrentengkan kepada Tergugat III;


ah

Berdasarkan hal hal tersebut di atas maka gugatan Penggugat adalah


R

si
saling bertentangan antar posita dan antar posita dan petitum, maka
Tergugat III mohon kepada Majelis Hakim yang terhotmat untuk menolak

ne
ng

gugatan Penggugat terhadap Tergugat III atau setidak tidaknya tidak


dapat diterima;

do
gu

2. Eksepsi Persona satandi in judicio yaitu Penggugat tidak mempunyai


kapasitas hukum untuk bertindak sebagai Penggugat terhadap Tergugat
III
In
A

Oleh Karena Penggugat antara Penggugat dengan Tergugat III telah


menyelesaikan tentang adanya keluhan Pengugat tentang pelayanan di
ah

lik

Tergugat III oleh Tergugat IV secara musyawarah dan kekeluargaan


sebagaimana surat pernytaan Pengggugat tertanggal 24 May 2012 yang
m

ub

menyatakan tidak akan menuntut Tergugat III dalam bentuk


apapun, dengan demikian jika Penggugat melakukan gugatan kepada
ka

Penggugat justru Penggugat yang telah melakukan perbuatan melawan


ep

hukum;
ah

3. Gugatan Penggugat Obscuur Libel/tidak jelas


R

Bahwa gugatan penggugat adalah gugatan perbuatan melawan hukum


es

yang menuntut ganti kerugian secara tanggung renteng kepada Tergugat


M

ng

on

Hal 52 No.577/PDT/2017/PT.DKI
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
III NAMUN Penggugat tidak dapat menerangkan perbuatan melawan

R
hukum apa yang dilakukan oleh Tergugat III;

si
Bahwa tindakan medis yang digugat Penggugat melawan hukum adalah

ne
ng
operasi cesar dan pengangkatan rahim di Tergugat II oleh Tergguat I,
yang tidak ada kaitannya dengan Tergugat III, sehingga tuntutan ganti
rugi yang ditanggung rentengkan kepada Tergugat III tidak jelas dasar

do
gu hukumnya;
Bahwa operasi pemotongan usus juga tidak dilakukan di Tergugat III

In
A
serta adanya kain kasa yang tertinggal di perut Penggugat juga bukan
dilakukan Tergugat III tetapi tuntutan ganti rugi dibebankan oleh
ah

Penggugat secara tanggung renteng kepada Tergugat III;

lik
Berdasarkan hal hal tersebut di atas maka gugatan Penggugat adalah
tidak jelas dasar hukum apa sehingga Tergugat III dikatakan telah
am

ub
melakukan perbuatan melawan hukum, sehingga Tergugat III mohon
kepada Majelis Hakim yang terhotmat untuk menolak gugatan
ep
Penggugat terhadap Tergugat III atau setidak tidaknya tidak dapat
k

diterima;
ah

4. Gugatan Penggugat tidak berdasar hukum


R

si
Bahwa gugatan Penggugat terhadap Tergugat III adalah gugatan

ne
ng

perbuatan melawan hukum berdasar pasal 1365 KUHperdata dan 1366


KUHPerdata NAMUN Penggugat tidak dapat memastikan berdasar
hukum tentang perbuatan melawan hukum apa yang telah dilakukan oleh

do
gu

Tergugat III sehingga merugikan Penggugat, Justru Penggugat sendiri


yang mendalilkan pada saat terjadi pendarahan hebat saat dioperasi di
In
A

Tergugat II oleh Tergugat I selanjutnya Penggugat dirujuk ke Tergugat III


untuk mendapat pengobatan dan hasilnya adalah pendarahan tersebut
ah

dapat dihentikan di Tergugat III, dan tindakan


lik
m

ub

operasi penghentian pendarahan dirongga perut Penggugat sudah


dilakukan sesuai dengan standar operasi dan tidak melawan hukum,
ka

buktinya Penggugat masih hidup dan dapat berakitifitas seperti sedia


ep

kala;
ah

Bahwa gugatan perbuatan melawan hukum terhadap Tergugat III juga


R

tidak berdasar hukum oleh karena Penggugat telah membuat pernyataan


es
M

yang menerima standar pengobatan di Tergugat III dan tidak akan


ng

menuntut baik perdata maupun pidana;


on

Hal 53 No.577/PDT/2017/PT.DKI
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Berdasarkan hal hal tersebut di atas maka gugatan Penggugat adalah

R
tidak menjelaskan fakta hukum yang menjadi dasar hukum perbuatan

si
Melawan Hukum Tergugat III, sehingga Tergugat III mohon kepada

ne
ng
Majelis Hakim yang terhormat untuk menolak gugatan Penggugat
terhadap Tergugat III atau setidak tidaknya tidak dapat diterima;

do
gu 5. Gugatan Penggugat Prematur

Oleh karena gugatan Peggugat yang menuntut ganti rugi akibat operasi
cesar dan pengangkatan rahim tidak dilakukan oleh dan/atau di Tergugat

In
A
III, sedangkan kerugian akibat kehilangan usus juga tidak dilakukan oleh
dan/atau di Tergugat III, dan mengenai adaanya kain kasa yang
ah

lik
tertinggal di dalam perut Penggugat yang ditemukan oleh RS Pelni juga
tidak dilakukan oleh dan/atau di Tergugat III.
am

ub
Dengan demikian gugatan perbuatan melawan hukum oleh Penggugat
terhadap Tergugat III adalah terhadap perbuatan yang tidak dilakukan
oleh Tergugat III dan juga terhadap perbuatan yang masih berupa
ep
k

dugaan apakah dilakukan oleh Tergugat I, II, III atau IV yang belum
ah

mempunyai dasar hukum tetap, sehingga selain Tergugat III tidak


R

si
bertanggung jawab terhadap kerugian tersebut juga belum adanya
kepastian hukum bahwa Tergugat III lah yang melakukan perbuatan

ne
ng

melawan hukum tersebut. Maka Tergugat III mohon kepada Majelis


Hakim yang terhormat untuk menolak gugatan Penggugat terhadap

do
tergugat III atau setidak-tidaknya tidak dapat diterima;
gu

II. Dalam Pokok perkara

1. Bahwa Tergugata III menolak seluruh dalil-dalil gugatan Penggugat yang


In
A

berkaitan dengan Tergugat III kecuali yang diakui secara tegas


kebenarannya oleh Tergugat III;
ah

lik

2. Bahwa hal-hal yang telah Tergugat III uraikan dalam eksepsi adalah menjadi
satu kesatuan dan merupakan bagian dari Pokok Perkara;
m

ub

3. Bahwa ditolak dalil Penggugat nomor 24, yang menyatakan...”Penggugat


ka

dibawa kepada Tergugat III dengan menggunakan ambulans sekitar jam


ep

19.00 dan tiba di Tergugat III pada pukul 21.00 WIB”


ah

Oleh karena yang benar adalah Penggugat sebagai pasien rujukan/kiriman


R

dari Tergugat I dan Tergugat II, tiba di Tergugat III pada tanggal 19 Mei 2011
es

jam 23.30 WIB dengan kondisi tidak sadarkan diri, perut bengkak membuncit
M

ng

berisi cairan darah paskah operasi cesar dan pengangkatan rahim di


on

Hal 54 No.577/PDT/2017/PT.DKI
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tergugat II oleh Tergugat I; Penggugat di rujuk ke Tergugat III karena

R
Tergugat III memiliki peralatan dan perlengkapan medis yang dapat

si
mengobati/menolong Penggugat;

ne
ng
4. Bahwa terhadap dalil Penggugat nomor 25 yang menyatakan “Setelah
Penggugat tiba pada Tergugat III, Penggugat diterima di Unit Gawat Darurat

do
gu (UGD) untuk diperiksa, dan kemudian dikirim ke Intensive Care Unit (ICU.”

Oleh karena Penggugat adalah pasien rujukan dengan kondisi live saving,
maka keselamatan nyawa Penggugat menjadi prioritas; sedangkan operasi

In
A
Penggugat di Tergugat III adalah dengan maksud dan tujuan menghentikan
pendarahan didalam perut Penggugat demi menyelamatkan nyawa
ah

lik
Penggugat; hasil operasi di Tergugat III adalah berhasil menghentikan
pendarahan di perut Penggugat dan menyelamatkan nyawa Penggugat;
am

ub
5. Bahwa ditolak dalil Penggugat nomor 26 yang menyatakan bahwa :

“Pada tanggal 18 Mei 2011 Tergugat IV (dr. Cut Diah Tris Mananti, Sp,OG)
ep
sebagai dokter yang berpraktek atau bekerja untuk kepentingan dan dalam
k

tanggungjawab Tergugat III, memutuskan untuk melakukan operasi terhadap


ah

Penggugat, karena menurut Tergugat IV yang disampaikan kepada kedua


R

si
orang tua Penggugat bahwa Penggugat harus dioperasi untuk

ne
menanggulangi pendarahan yang tidak kunjung henti dan takut ada sesuatu
ng

yang ketinggalan akibat operasi yang dilaksanakan oleh Tergugat I dan


Tergugat II, sebab kondisi perut Penggugat dalam keadaan bengkak.”

do
gu

Yang benar adalah Tergugat IV adalah dokter yang berpraktek di Tergugat III,
yang dalam melakukan pekerjaannya adalah bersifat profesional dan
In
A

bertanggungjawab terhadap tindakannya yang dilakukan sebagai dokter, jadi


Tergugat III tidak bertanggung jawab kepada Tergugat IV dalam posisi buruh
ah

lik

dengan majikan.

Bahwa yang disampaikan di Tergugat III kepada keluarga Penggugat adalah


m

ub

Penggugat dalam keadaan tidak sadar/pingsan, dengan kondisi perut


bengkak dan harus dilakukan operasi dengan resiko tinggi yang dapat
ka

menyebabkan cacat dan/atau kehilangan nyawa;


ep

6. Bahwa ditolak dalil Penggugat nomor 27 dan 28 yang menyatakan bahwa :


ah

“Bahwa Tergugat IV menjelaskan operasi yang akan dilakukan adalah


R

ditempat yang sama dengan operasi sebelumnya yang dilakukan oleh


es

Tergugat I di Tergugat II, dan operasi dilaksanakan sekitar pukul 08.30 WIB
M

ng

pada tanggal 19 Mei 2011 dan setelah ibu Penggugat mendapat informasi
on

Hal 55 No.577/PDT/2017/PT.DKI
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dari Tergugat IV bahwa pada saat operasi tersebut berlangsung, Penggugat

R
kehilangan darah sekitar 2 liter.”

si
Oleh karena yang benar adalah operasi di Tergugat III oleh Tergugat IV

ne
ng
untuk menghentikan pendarahan di lokasi sumber-sumber terjadinya
pendarahan, dimana Pada saat operasi ditemukan perut Penggugat yang
membuncit bengkak berisi darah sebanyak 2,5lt sehingga ketika darah

do
gu tersebut dikeluarkan guna pengobatan maka dibutuhkan transfusi darah
untuk mengganti darah yang dikeluarkan dari perut yang membengkak

In
A
tersebut;
7. Bahwa ditolak dalil Penggugat dalam gugatannya nomor 29 yang
ah

menyatakan:

lik
“Bahwa beberapa setelah operasi yang dilakukan Tergugat IV di Tergugat III
yaitu pada saat Penggugat masih dalam keadaan tidak sadarkan diri,
am

ub
Tergugat IV memanggil Ibu Penggugat dan menjelaskan kondisi Penggugat
bahwa Tergugat IV sudah melakukan berbagai cara untuk menolong
ep
Penggugat, namun tetap tidak berhasil sehingga keluarga Penggugat
k

memindahkan Penggugat ke Rumah Sakit PELNI (RS PELNI) pada tanggal


ah

23 Juni 2011..”
R

si
Oleh karena yang benar adalah operasi penghentian pendarahan hebat di
Tergugat III oleh Tergugat IV pada tanggal 20 Mei 2011 adalah berhasil

ne
ng

dilakukan oleh Tergugat III yaitu sember-sumber terjadinya pendarahan


dalam perut Penggugat dapat dioperasi dengan baik sehingga sehingga

do
gu

sumber-sumber pendarahan dapat berhenti dan pada akhirnya nyawa


Penggugat dapat diselamatkan;
Sedangkan efek dari operasi sebagaimana sudah diterangkan di Tergugat III
In
A

kepada Penggugat belum sepenuhnya hilang, sehingga Penggugat dirawat


di rawat selama 39 hari sampai dengan tanggal 26 Juni 2011, Namun
ah

lik

demikian Tergugat III terus mengobati Penggugat dalam mengatasi efek dari
operasi di tergugat III tersebut;
m

ub

Selanjutnya Tergugat III juga telah membantu mencari rujukan rumah sakit
untuk membantu Penggugat dalam mengobati penyakit/keluhan lain yang
ka

dirasakan oleh Penggugat yang bukan pendarahan, kemudian Tergugat III


ep

merujuk Penggugat untuk diperiksa ke RS Pelni pada tanggal 23 Juni 2011;


ah

Bahwa selama perawatan di Tergugat III telah membantu Penggugat menjadi


R

pasien SKTM (Surat keterangan tidak mampu) yang biayanya dijamin oleh
es

Pemda DKI, dan sudah dilunasi oleh Pemda DKI;


M

ng

on

Hal 56 No.577/PDT/2017/PT.DKI
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 56
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
8. Bahwa ditolak dalil Penggugat dalam gugatannya nomor 30 yang

R
menyatakan:

si
“Sesampainya di RS Pelni, penggugat dimasukkan ke dalam Instalasi Gawat

ne
ng
Darurat (IGD), kemudian diantar ke ruang rawat inap Cempaka selama 9
(sembilan) hari dan berada dalam pengawasan Dr. Suhardjono, SP.P.D. Lalu
pada tanggal 5 Juli 2011 Penggugat akhirnya dinyatakan boleh pulang dari

do
gu RS Pelni. Akan tetapi pada saat itu kondisi Penggugat masih belum bisa
berjaland an harus dibantu dalam melakukan aktivitas dst...atau dengan kata

In
A
lain Penggugat hanya bisa berbaring dalam kesehariannya.”
Bahwa ketika Penggugat dirujuk ke RS Pelni kondisi pendarahan hebat di
ah

perut Penggugat sudah berhasil diobati oleh Tergugat III dan operasi

lik
dilakukan sampai selesai sampai seluruh sumber pendarahan dapat
dihentikan sebagaiman maksud dan tujuan Penggugat dirujuk di Tergugat III;
am

ub
9. Bahwa ditolak dalil Penggugat dalam gugatannya nomor 31 yang
menyatakan:
ep
“Pada saat Penggugat dirawat di RS PELNI, Penggugat tidak pernah
k

dioperasi atau dilakukan pembukaan terhadap perutnya atau dilakukan


ah

tindakan lain seperti memasukkan kain kasa atau benda lain serupa
R

si
denganya pada tubuh Penggugat. Selama di RS Pelni Penggugat hanya
dirawat tanpa tindakan operasi atau sejenisnya.”

ne
ng

Bahwa pada saat Penggugat dirawat di Tergugat III, tindakan yang


dilakukan oleh Tergugat IV adalah menghentikan sumber-sumber

do
gu

pendarahan serta fokus pada tindakan tersebut sehingga tidak


memeriksa bagian lain daripada si sumber-sumber pendarahan,
disamping itu operasi yang dilakukan di Tergugat III dilakukan sampai
In
A

selesai yang mana seluruh sumber pendarahan dapat berhenti serta


kasa yang digunakan juga telah lengkap dihitung;
ah

lik

10. Bahwa ditolak dalil Penggugat dalam gugatannya nomor 32, 33, 34, 35
yang menyatakan :
m

ub

“Hasil pemeriksaan CT Scan tersebut menyatakan dst... sehingga pihak


Dokter RS Pelni memutuskan untuk segera melakukan operasi kepada
ka

Penggugat, dan pada tanggal 2 Agustus 2011 Dr. Hengky Sehiahadi,


ep

SpB, FINAC yang dibantu tenaga kesehatan RS PELNI (salah satunya


ah

Suster Ainun) melakukan operasi terhadap Penggugat. Dalam operasi


R

tersebut ditemukan kain kasa panjang di dalam perut penggugat beserta


es

gumpalan nanah dengan kondisi usus yang sebagian telah membusuk,


M

ng

on

Hal 57 No.577/PDT/2017/PT.DKI
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 57
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
maka dokter RS Pelni melakukan pemotongan terhadap usus Penggugat

R
yang busuk tersebut.

si
Bahwa kasa tersebut bukanlah berasal dari Tergugat III karena hitungan

ne
ng
kasa telah lengkap, lagipula operasi yang dilakukan di Tergugat III adalah
menghentikan sumber pendarahan hebat, yang otomatis terfokus pada
sumber pendarahan tidak menjelajah ke bagian lain, serta operasi yang

do
gu dilakukan adalah dari awal sampai selesai sehingga seluruh langkah
operasi termasuk penghitungan kasa sudah dilakukan sesuai standar

In
A
operasi yang berlaku.
11. Bahwa ditolak dalil Penggugt dalam gugatannya nomor 36 yang
ah

menyatakan “ ... terdapat rangkaian perbuatan yang dilakukan oleh Para

lik
Tergugat yang satu sama lainnya saling berkaitan dan mempunyai
hubungan kausalitas sehingga menimbulkan kerugian pada Penggugat,
am

ub
yaitu :”
Oleh karena yang benar adalah Bahwa tindakan medis berupa operasi
ep
yang dilakukan oleh Tergugat I di Tergguat II yaitu operasi cesar dan
k

pengangkatan rahim tidak ada kaitannya dengan Tergugat III, demikian


ah

pula operasi yang dilakukan di Tergugat III adalah tidak melanjutkan


R

si
operasi di Tergugat II, melainkan mengobati pendarahan Penggugat
yang terjadi akibat operasi di Tergugat II, sehingga tidak ada kaitan dan

ne
ng

hubungan kausalitas karena masing-masing Tergugat melakukan operasi


dengan maksud dan tujuan medis yang berbeda, dengan demikian

do
gu

kerugian yang berkaitan dengan tindakan medis yang dilakukan


Tergugat I dan II tidak dapat ditanggung rentengkan kerugiannya kepada
Tergugat III;
In
A

Bahwa operasi pemotongan usus juga tidak dilakukan di Tergugat III


serta adanya kain kasa yang tertinggal di perut Penggugat juga bukan
ah

lik

dilakukan Tergugat III,sehingga apabila timbul kerugian Penggugat tidak


dapat dituntut kepada Tergugat III
m

ub

a. Ditolak dalil Penggugat Nomor 36 poin 4 yang menyatakan:

“Dikarenakan operasi caesar dan operasi pengangkatan rahim yang


ka

ep

menyebabkan pendarahan hebat terhadap Penggugat yang tidak


kunjung henti, maka Tergugat I melalui Tergugat II menurujuk
ah

Penggugat pada Tergugat II dan kemudian Tergugat IV yang


R

berpraktik atau bekerja untuk kpentingan dan dalam tanggungjawab


es
M

Tergugat III, melakukan serangkaian tindakan medis yang salah


ng

on

Hal 58 No.577/PDT/2017/PT.DKI
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 58
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
satunya me lakukan operasi terhadap Penggugat pada tempat yang

R
sama dengan yang dilakukan oleh Tergugat I di Tergugat II.”

si
Oleh karena yang benar adalah operasi yang dilakukan di Tergugat III

ne
ng
tidak melanjutkan operasi yang dilakukan di Tergugat II oleh Tergugat I
TETAPI operasi yang dilakukan di Tergugat III adalah pengobatan

do
gu dengan menghentikan pendarahan hebat yang terjadi pada penggugat
paskah operasi di tergugat II ;

Selain itu operasi yang dilakukan di Tergugat III bukan pada tempat

In
A
yang sama saat operasi di tergugat II tetapi adalah fokus pada sumber
pendarahan kemudian menghentikan sumber-sumber pendarahan.
ah

lik
b. Ditolak dalil Penggugat nomor 36 poin 5 yang menyatakan:

“Bahwa hasil dari tindakan yang dilakukan oleh Para Tergugat yang
am

ub
berkaitan dan tidak dapat dipisahkan satu sama liannya sebagaimana
yang diuraikan di atas baik berupa kesengajaan atau kelalaian
ep
amaupun kesembronoannya, menyebabkan Penggugat menderita
k

sakit, yang diketahui oleh RS Pelni bahwa dialam rongga perut


ah

penggugat terdapat kain kasa dengan gumpalan nanah . “


R

si
Bahwa operasi yang dilakukan di Tergugat III oleh Tergugat IV adalah

ne
ng

menghentikan pendarahan yang terfokus pada sumber-seumber


pendarahan, dilakukan dari awal sampai dengan selesai dan berhasil
menghentikan sumber-sumber pendarahan, dilakukan sesuai

do
gu

prosedur operasi, sudah ada persetujuan dari keluarga Penggugat


dan kasa yang digunakan juga sudah lengkap, sehingga tidak benar
In
A

Tergugat III telah melakukan kelalaian maupun kesembronoan yang


menyebabkan didalam perut Penggugat terdapat kasa yang tertinggal;
ah

lik

c. Ditolak dalil Penggugat Nomor 36 poin 6 yang menyatakan :

“Perbuatan atau tindakan Para Tergugat yang saling berkaitan dan


m

ub

tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya baik berupa kesengajaan


maupun kelalaian ataupun kesembronoannya, menyebabkan
ka

tertinggalnya kain kasa di dalam rongga perut penggugat sehingga


ep

menjadikan sebagian usus Pneggugat membusuk.”


ah

Bahwa gugatan perbuatan melawan hukum dengan tuntutan ganti rugi


R

harus berdasarkan adanya perbuatan melawan hukum yang dilakukan


es
M

oleh orang lain yang menyebebakan kerugian, harus berdasarkan


ng

fakta hukum dan tidak berdasarkan dugaan/asumsi menggugat orang


on

Hal 59 No.577/PDT/2017/PT.DKI
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 59
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
lain telah melakukan perbuatan melawan hukum, gugatan yang

R
sifatnya masih menduga duga tantang adanya perbuatan melawan

si
hukum yang dilakukan oleh sesorang harus dibuktikan terlebih dahulu;

ne
ng
dengan demikian gugatan Penggugat haruslah ditolak;

d. Ditolak dalil Penggugat nomor 36 poin 7 yang menyatakan:

do
gu “Dikarenakan

Pengguggat busuk
busuknya sebagaian usus Penggugat, maka usus

tersebut terpaksa dipotong oleh RS Pelni

In
A
demi keselamatan jiwa Penggugat, sehingga menyebabkan
Penggugat kehilangan ususnya;’
ah

lik
Bahwa jika usus Penggugat membusuk hal tersebut adalah bukan
perbuatan Tergugat III, karena justru operasi yang dilakukan di
am

ub
Tergugat III lah yang telah menyelematkan nyawa Penggugat;

e. Ditolak dalil Penggugat Nomor 36 poin 8 dan 9 yang menyatakan:


ep
“Sampai dengan saat ini akibat perbuatan yang dilakukan oleh Para
k

Tergugat yang saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan satu sama
ah

lainnya baik berupa kesengajaan maupun kelalaian ataupun


R

si
kesembronoannya, Penggugat masih sering merasakan sakit dibagian
perutnya. Bahkan sering tidak sadarkan diri saking tidak kuatnya

ne
ng

menahan rasa sakit yang teramat perih yang dideritanya. ...


mengakibatkan Penggugat sampai saat ini mengalami stroke,

do
gu

sehingga Penggugat tidak dapat menjalani aktivitas kesehariannya


seperti biasa termasuk mentjalankan profesinya sebagai guru Sekolah
In
Dasar. Untuk berbicara pun mengalami kesulitan, sehingga
A

Penggugat dalam mengajar hanya menggunakan media papan tulis


(tidak dapat lagi berkomunikasi lisa dengan muridnya secara baik).
ah

lik

Oleh karena yang benar adalah hasil operasi yang dilakukan di


tergugat III berhasil menghentikan pendarahan dan menyelamatkan
m

ub

nyawa Penggugat; Dan operasi yang dilakukan oleh Tergugat III


adalah tidak menyebabkan berbagai penyakit seperti yang didalilkan
ka

ep

oleh Penggugat oleh karena itu Penggugat harus membuktikannya;

12. Bahwa ditolak dalil dalil Penggugat nomor 37 yang menyatakan :


ah

“Bahwa perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh Para Tergugat


es

sebagaimana diuraikan diatas yang berkaitan dan tidak dapat dipisahkan


M

ng

satu sama lainnya baik kesengajaan maupun kelalaian ataupun


on

Hal 60 No.577/PDT/2017/PT.DKI
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 60
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kesembronoannya, menimbulkan hak bagi Penggugat untuk menuntut

R
kerugian sebagaimana ketentuan Pasal 1365 jo. Pasal 1366 KUHPerdata.”

si
Bahwa operasi yang dilakukan di Tergugat III oleh Tergugat IV adalah tidak

ne
ng
melanggar hak subyektif Penggugat karena sudah mendapat
persetujuan dari Penggugat dilakukan dari awal sampai selesai sesuai

do
gu prosedur, ditambah lagi operasi di Tergugat III berhasil mengobati dengan
menghentikan pendarahan di perut Penggugat sehingga nyawa
Pengggugat terselematkan;

In
A
Bahwa selain itu Tergugat III tidak mengetahui apabila didalam tubuh
pasien telah tertinggal tisue/kain kasa panjang, oleh karena hitungan
ah

lik
kasanya pun lengkap.

Kerugian yang digugat oleh Penggugat tidak dibuat oleh bersama sama
am

ub
Para Tergugat, tidak saling berkaitan dan terpisahkan oleh karena operasi
yang dilakukan oleh masing-masing Tergugat adalah tidak sama maksud
ep
dan tujuan operasinya;
k

Tergugat III tidak melakukan operasi yang merugikan Penggugat karena


ah

operasi oleh Tergugat III sudah berhasil dan nyawa Penggugat


R

si
terselamatkan;
13. Bahwa ditolak dalil Penggugat nomor 38 yang menyatakan: “Tergugat II

ne
ng

dan Tergugat III sebagai Rumah Sakit merupkan institusi pelayanan


kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan

do
gu

secara paripurna dan professional, berkeadilan dan beretika serta


keselamatan pasien sebagaimana ketentuan Pasal 1 angka 1 jo. Pasal 2 jo.
Pasal 4 Jo Pasal 5 Undnag undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah
In
A

Sakit semestinya memberikan pelayanan terbaik bagi Penggugat dan


bertenaggungjawab atas tindakan Tergugat I dan Tergugat IV yang
ah

lik

merugikan Penggugat.”

Bahwa Tergugat III sebagai Rumah Sakit telah memberikan pelayanan


m

ub

secara paripurna yaitu melakukan operasi sampai selesai dengan


mengobati/menghentikan pendarahan diperut Penggugat, Tergugat III juga
ka

profesional yaitu menangani Penggugat secara cepat tepat dan sesuai


ep

prosedur operasi buktinya pendarahan hebat diperut Penggugat dapat


ah

berhenti dan kondisi krits Pengguat berubah menjadi terselamatkan


R

nyawanya, selain Tergugat III juga adalah Rumah Sakit yang berkeadilan
es
M

dan beretika dimana selain telah mengopersi Penggugat sampai berhasil


ng

juga telah membantu Penggugat dalam membiayai pengobatan dimana


on

Hal 61 No.577/PDT/2017/PT.DKI
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 61
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Penggugat dibiayai pengobatannya oleh Pemda DKI sebagai pasien tidak

R
mampuh, selanjutnya Tergugat III adalah beretika dimana meskipun

si
Penggugat adalah tidak mempunyai biaya namun tetap diobati/dioperasi

ne
ng
sampai sembuh pendarahannya;

14. Bahwa ditolak dalil Penggugat nomor 41 yang menyatakan:

do
gu “...tanggungjawab tersebut dapat pula dibebankan kepada Tergugat II dan
Tergugat III selaku Rumah Sakit yang mempekerjakan atau memfasilitasi
praktek Tergugat I dan Tergugat IV sebagaimana ketentuan Pasal 1367

In
A
ayat (1) KUHPerdata dan/atau Pasal 46 Undang-Undang Rumah Sakit.”
Oleh karena yang benar adalah Penggugat harus terlebih dahulu
ah

lik
menjelaskan perbuatan melawan hukum yang mana yang telah dilakukan
oleh Tergugat III sehingga dapat dituntut ganti rugi, sedangkan dalam
am

gugatan ini Penggugat tidak dapat menjelaskan.

ub
15. Bahwa ditolak dalil Penggugat poin 42 yang menyatakan” penggugat
berhak meminta ganti rugi terhadap Tergugat I dan IV selaku dokter yang
ep
k

merupakan tenaga kesehatan dan terhadap Tergguat II dan III sebagai


rumah sakit penyelenggara kesehatan telah sesuai dengan ketentuan
ah

R
Pasal 58 ayat (1) UU Kesehatan yang menetapkan sebagai berikut:...”

si
Oleh karena yang benar adalah Penggugat harus terlebih dahulu

ne
ng

menjelaskan perbuatan melawan hukum yang mana yang telah dilakukan


oleh Tergugat III sehingga dapat dituntut ganti rugi, sedangkan dalam
gugatan ini Penggugat tidak dapat menjelaskan.

do
gu

16. Bahwa ditolak dalil Penggugat poin 43 yang menyatakan “kerugian materiil
yang dialami oleh Penggugat, karena tindakan atau perbuatan dari Para
In
A

Tergugat yang berkaitan satu sama lainnya dan tidak dapat dipisahkan baik
berupa kesengajaan maupun kelalaian ataupun kesembronoannya tersebut
ah

yaitu:
lik

1) Penggugat kehilangan rahim sehingga Penggugat yang masih relatif


muda yaitu pada saat kejadian berusia 23 tahun tidak dapat hamil dan
m

ub

memiliki anak kandung kembali, yang layak dan adil dinilai dengan uang
sebesar Rp.4.000.000.000,- (empat milyar rupiah);
ka

ep

Bahwa ditolak dalil Pengugat tersebut sebagai kerugian yang


ditanggungrentengkan kepada Tergugat III oleh karena bukan di
ah

Tergugat III perbuatan pengangkatan rahim tersebut dilakukan;


es

2) Penggugat membayar biaya perawatan berikut obatnya sampai dengan


M

ng

gugatan ini diajukan (pembayarannya diperoleh dari kedua orang tua


on

Hal 62 No.577/PDT/2017/PT.DKI
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 62
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Penggugat yang menjaminkan SK Pensiunnya) sebesar

R
Rp.356.963.956,-

si
Bahwa saat dirawat di Tergugat III status Penggugat adalah sebagai

ne
ng
pasien SKTM (surat keterangan tidak mampu) yang biayanya dijamin
oleh PEMDA DKI, dan sudah dilunasi oleh PEMDA DKI, disamping itu

do
gu karena dirawat di Tergugat III lah maka Penggugat dapat diselamatkan
nyawanya, sehingga dalil tersebut harus ditolak;

3) Bahwa kerugian lainnya yang diderita Pengugat adalah Penggugat

In
A
kehilangan sebagian usunya, yang layak dan patut dinilai dengan uang
sebesar Rp.2.000.000.000,-
ah

lik
Bahwa ditolak dalil tersebut karena bukan di Tergugat III Penggugat
kehilangan usunya dan bukan di Tergugat III pula yang menyebabkan
am

ub
tertinggalnya kasa di perut Penggugat;
4) Selama 5 (lima) bulan tidak sadarkan diri dan dirawat serta pemulihan
sampai dengan Penggugat bisa melakukan aktivitas seperti sedia kala
ep
k

(meskipun menderita stroke) yaitu dari tanggal 16 Mei 2011 sampai


ah

dengan September 2011, penggugat tidak produktif....sehingga jumlah


R

si
kerugian Rp. 3.500.000,- (tiga juta lima ratus ribu rupiah.”
Bahwa ditolak dalil Penggugat Tersebut karena Penggugat dirawat di

ne
ng

Tergugat III sejak tanggal 19 May 2011 sampai dengan 26 Juni 2016,
adalah sedang dirawat/diobati di Tergugat III dengan biaya dari Pemda

do
DKI, bahwa justru di Tergugat III lah pendarahan dapat disembuhkan dan
gu

nyawa Penggugat dapat terselamatkan;


5) Akibat perbuatan para Tergugat mengalami stroke sampai dengan saat
In
A

ini, yang berdampak Penggugat tidak dapat bicara dengan lancar dan
mengalami kesulitan dalam melakukan pekerjaan sebagai guru Sekolah
ah

lik

Dasar maka adillah kerugian tersebut untuk dinilai sebesar Rp.


1.000.000.000,- (satu milyar rupiah)”
Bahwa ditolak dalil Penggugat Tersebut karena Penggugat dirawat di
m

ub

Tergugat III sejak tanggal 19 May 2011 sampai dengan 26 Juni 2016,
ka

adalah sedang dirawat/diobati di Tergugat III dengan biaya dari Pemda


ep

DKI, bahwa justru di Tergugat III lah pendarahan dapat disembuhkan dan
nyawa Penggugat dapat terselamatkan;
ah

17. Bahwa ditolak dalil Penggugat nomor 44 yang menyatakan: “...Penggguat


es

juga mengalami kerugian immateril akibat kehilangan rahim dan kehilangan


M

ususnya, dan perbuatan Para Tergugat menyebabkan ayah Penggugat


ng

on

Hal 63 No.577/PDT/2017/PT.DKI
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 63
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
meninggal dunia dan Penggugat ditinggal pergi oleh suaminya yang dinilai

R
kerugian sebesar Rp. 5.000.000.000,-“

si
Oleh karena yang benar adalah bukan di Tergugat III yang menyebabkan

ne
ng
Penggugat kehilangan rahim dan kehilangan usus serta Tergugat III bukan
penyabab tertinggalnya kain kasa di perut Penggugat, sehingga gugatan

do
gu tanggung renteng terhadap Tegugat III harus ditolak setidak tidaknya tidak
dapat diterima;

18. Bahwa ditolak dalil Penggugat nomor 45 yang menyatakan :”...Penggugat

In
A
juga berpotensi untuk mengeluarkan biaya apabila Penggugat mengalami
gangguan kesehatan sebagai dampak dari perbuatan Para Tergugat, maka
ah

lik
apabila hal tersebut terjadi, sudah sepatutnya juga dibebankan kepada
Para Tergugat.”
am

ub
Oleh karena bukan di tergugat III operasi cesar dan pengangkatan rahim,
operasi pengangkatan usus serta bukan di Tergugat II pula kain kasa
ep
tertinggal maka apabila terjadi gangguan kesehat dikemudian hari bukan
k

menjadi tanggungjawab Tergugat III;


ah

19. Bahwa ditolak dalil Penggugat poin 46 yang menyatakan:”Bahwa timbulnya


R

si
kerugian Penggugat disebabkan oleh perbuatan Para Tergugat yang saling
berkaitan dan mempunyai hubungan kausalitas yang tidak dapat

ne
ng

dipisahkan satu sama lainnya baik berupa kesengajaan maupun kelalaian


ataupun kesembronoan, maka patutlah kerugian Penggugat tersebut

do
gu

dibebankan kepada Para Tergugat secara tanggung renteng.”


Oleh karena yang benar adalah perbuatan Para Tergugat tidak saling
berkaitan dan tidak mempunyai hubungan kausalitas karena jenis operasi
In
A

yang dilakukan berbeda dimana operasi yang dilakukan di Tergugat III


menghentikan sumber pendarahan ;
ah

lik

20. Berdasarkan dalil dalil tergugat III diatas maka Tergugat III mohon kepada
Majelis Hakim Yang Terhormat untuk menolak gugatan Penggugat yang
m

ub

menuntut Tergugat III secara tanggung renteng membayar ganti rugi


kepada Tergugat III, berupa :
ka

1) Kerugian materil Rp.7.360.463.956,-


ep

2) Kerugian immateril Rp.5.000.000.000,-


ah

3) Biaya perawatan dan pengobatan, apabila Penggugat jatuh sakit


R

sebagai dampak dari perbuatan Penggugat.


es
M

ng

on

Hal 64 No.577/PDT/2017/PT.DKI
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 64
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
21. Bahwa ditolak dalil Penggugat poin 47 yang menyatakan :”...Penggugat

R
mohon Pengadilan Negeri Jakarta Barat menghubukum Para Tergugat

si
membayar uang dwangsom sebesar Rp. 1.000.000,-/hari dst....”

ne
ng
Oleh karena yang benar adalah gugatan Penggugat terhadap Tergugat III
tidak berdasarkan fakta hukum yang sebenarnya dimana tidak ada

do
gu perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh Tergugat III, justru saat
Penggugat dirawat di Tergugat III lah pendarahan Penggugat dapat diobati
sampai sembuh dan kesehatan penggugat dapat pulih dan nyawa

In
A
Penggugat dapat diselamatkan;

22. Bahwa ditolak dalil Penggugat nomor 48 ang menyatakan ;” bahwa


ah

lik
terdapat sanggkaan Para Tergugat akan memindahkan dst..., maka sudi
kiranya Majelis Hakim memutuskan/menetapkan dalam putusan provisionil
am

ub
dst...”

Oleh karena yang benar adalah gugatan Penggugat terhadap Tergugat III
ep
adalah tidak menjelaskan perbuatan melawan hukum apa yang telah
k

dilakukan oleh Tergugat III, sehingga harus ditolak permohonan provisionil


ah

dari penggugat;
R

si
23. Bahwa ditolak dalil Penggugat nomor 49 yang menyatakan:”Gugatan dini

ne
didasarkan atas bukti-bukti yang kuat dan tidak dapat disangkal
ng

kebenarannya, maka agar gugatan ini tidak sia-sia dst..., Penggugat mohon
agar kiranya Pengadilan Negeri Jakarta Barat terlebih dahulu meletakkan

do
gu

sita jaminan atas kekayaan Para Tergugat berupa: dst... asset atau harta
Tergugat III: Tanah dan bangunan Rumah Sakit yang terletak di jalan
In
Salemba Tengah 24-28 jakarta Pusat 10440 , yang terdiri atas ruang dst...”
A

Oleh karena yang benar adalah gugatan Penggugat adalah gugatan yang
ah

lik

tidak jelas dan tidak berdasarkan hukum, dimana penggugat tidak dapat
menjabarkan perbuatan melawan hukum apa yang telah dilakukan oleh
Tergugat III maka gugatan Penggugat terhadap Tergugat III haruslah ditolak
m

ub

karena tidak berdasarkan fakta hukum yang jelas;


ka

24. Bahwa ditolak dalil gugatan Penggugat nomor 50 yang menyatakan:


ep

“Bahwa tuntutan Penggugat didasarkan pada alasan-alasan hukum dengan


ah

bukti-bukti yang terang, kuat dst..., maka telah memenuhi syarat agar
R

kiranya Pengadilan negeri Jakarta Barat berkenan memberikan putusan


es

yang dapat dijalankan terlebihd dahulu dst...”


M

ng

on

Hal 65 No.577/PDT/2017/PT.DKI
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 65
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Oleh karena yang benar adalah gugatan pengugat tidak berdasarkan pada

R
alasan-alasa hukum yang jelas dimana Penggugat tidak dapat mendalilkan

si
perubuatan melawaan hukum apa yang sudah dilakukan oleh Tergugat III

ne
ng
sehingga merugikan Penggugat;
Disamping itu juga gugatan Penggugat seharusnya tidak diajukan kepada
Tergugat III karena pada tanggal 24 Mey 2012 Penggugat dengan

do
gu kesadaran sendiri telah membuat surat peryataan yang isinya tidak akan
menuntut Tergugat III dalam bentuk apapun;

In
A
Dalam Rekonpensi

1. Bahwa yang telah Tergugat III/Penggugat Rekonpensi uraikan dalam


ah

lik
konvensi merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan
rekonpensi ini;
am

ub
2. Bahwa ketika Penggugat konvesi tiba di Tergugat III kondisi Penggugat
konvensi adalah dalam kondisi tidak sadarkan diri, tingkat keselamatannya
kritis dan perut bengkak membuncit disebabkan karena pendarahan hebat
ep
k

paskah operasi di Tergugat II NAMUN ketika Penggugat konvensi


ah

meninggalkan Tergugat III maka kondisi Penggugat konvensi adalah sudah


R

si
sadarkan diri, nyawa Penggugat konvensi terselamatkan dan perutnya tidak
bengkak membuncit karena sumber pendarahan dapat dihentikan walaupun

ne
ng

efek dari operasi tersebut belum sepenuhnya hilang;

3. Bahwa kondisi kesehatan dan keselamatan yang berhasil diperoleh

do
gu

Penggugat konvensi saat berobat di Tergugat III serta juga membantu


pembiayaannya melalui Pemda DKI telah mejadikan Penggugat konvensi
In
dalam keadaan sehat, penuh tanggung jawab dan tanpa paksaan
A

membuat surat Pernyataan tertanggal 24 may 2012 yang isinya tidak akan
menuntut Tergugat III dalam bentuk apapaun karena permasalahan yang
ah

lik

dirasa oleh Penggugat sudah diselesaikan secara musyawarah dengan


Tergugat III;
m

ub

4. Bahwa tindakan medis yang dilakukan terhadap Penggugat konvensi di


ka

Tergugat III adalah sudah sesuai dengan maksud dan tujuan Penggugat
ep

konvensi diobati di Tergugat III yaitu penghentian pendarahan akibat paskah


operasi, dan hal tersebut sudah dilaksanakan oleh Tergugat III sampai
ah

selesai sampai dengan sumber pendarahan bisa dihentikan dan nyawa


R

es

Penggugat konvensi dapat diselamatkan;


M

ng

on

Hal 66 No.577/PDT/2017/PT.DKI
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 66
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
5. Bahwa tindakan medis yang dilakukan di Tergugat III/penggugat rekonpensi

R
tidak ada yang melawan hukum karena dilaksanakan sesuai prosedur, dan

si
tidak menyebabkan tertinggalnya kain kasa di perut Penggugat karena

ne
ng
operasi dilaksanakan sampai dengan selesai sumber pendarahan semua
dihentikan dan semua prosedur dilaksanakan di Tergugat III;
6. Bahwa dengan adanya gugatan perbuatan melawan Hukum dengan

do
gu tuntutuan ganti rugi yang dilakukan oleh Penggugat konvensi kepada
Tergugat III jelas Penggugat konvensi telah melakukan perbuatan melawan

In
A
hukum karena mengingkari surat pernyataan yang dibuat oleh Penggugat
tertanggal 24 may 2012 dan mengingkari adanya fakta hukum Penggugat
ah

setelah dirawat di Tergugat III maka pendarahan dapat dihentikan dan nyawa

lik
penggugat terselamatkan ;
7. Bahwa terhadap perbuatan melawan hukum yang dilakukan Penggugat
am

ub
terhadap Tergugat III maka Tergguat III menuntut Penggugat untuk
melaksanakan surat pernyataannya tersebut;
ep
8. Bahwa Tergugat III juga menuntut Tergugat III ucapan terimakasih kepada
k

Tergugat III atas segala upaya Tergugat III dalam mengobati dan
ah

menyembuhkan pendarahan di perut Penggugat serta menyelamatkan


R

si
nyawa Penggugat;
9. Bahwa berdasarkan peubatan-perbuatan Penggugat konpensi tersebut

ne
ng

diatas Tergugat III/penggugat rekonvensi merasa dirugikan karena nama


baiknya tercemar dan perbuatan tidak menyenangkan serta layak untuk

do
gu

dinilai sebesar tuntutan ganti rugi Penggugat Konvensi dalam gugatannya


yaitu sebesar Rp. 12.360.463.956,- (dua belas milyar tiga ratus enam puluh
juta empat ratus enam puluh tiga ribu sembilan ratus lima puluh enam
In
A

rupiah);
Maka berdasarkan segala apa yang terurai di atas, Tergugat III mohon dengan
ah

lik

hormat agar Majelis Hakim berkenaan memutuskan:


DALAM EKSEPSI
m

ub

Menyatakan gugatan ditolak atau setidak-tidaknya tidak dapat diterima;


DALAM PROVISI
ka

Menyatakan gugatan provisi Penggugat ditolak atau setidak-tidaknya tidak


ep

dapat diterima
ah

DALAM POKOK PERKARA


R

DALAM KONPENSI
es

1. Menyatakan menolak gugatan Penggugat seluruhnya atau setidak-tidaknya


M

ng

menyatakan gugatan Penggugat tersebut tidak dapat diterima;


on

Hal 67 No.577/PDT/2017/PT.DKI
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 67
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara ini

si
DALAM REKONPENSI

1. Menyatakan Penggugat telah melakukan perbuatan melawan hukum

ne
ng
karena tidak melaksanakan surat pernyataan yang dibuat Tergugat
Rekonpensi/Penggugat konvensi tertanggal 24 May 2012 dan mengingkari

do
gu fakta hukum pendarahan dapat dihentikan oleh Tergugat III/Pengguat
Rekonpensi sehingga nyawa Tergugat Rekonpensi dapat terselamatkan ;.
2. Menghukum Penggugat untuk membayar ganti rugi kepada Tergugat III

In
A
sebesar Rp. 12.360.463.956,- (dua belas milyar tiga ratus enam puluh juta
empat ratus enam puluh tiga ribu sembilan ratus lima puluh enam rupiah)
ah

lik
dan/atau mematuhi/melaksanakan surat pernyataan yang dibuat Tergugat
Rekonvensi/Penggugat konvensi tertanggal 24 may 2012;
am

ub
3. Menghukum Tergugat Rekonvensi/Penggugat konvensi untuk mencabut
gugatan kepada Penggugat Rekonpensi/Tergugat III
4. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara ini.
ep
k

Dalam konpensi dan Rekonpensi


ah

Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, maka mohon putusan yang seadil-
R

si
adilnya (ex aequo et bono).

ne
ng

Menimbang bahwa Tergugat IV mengajukan jawaban ;

DALAM EKSEPSI

do
gu

GUGATAN KURANG P1HAK . (PLURUSLITS CONSORTIUM)

Pengajuan Gugatan dalam perkara ini , khususnya kepada TERGUGAT IV dan


In
A

TERGUGAT III. oleh Penggugat di dasarkan pada dalil telah ditemukannya


benda yang didalilkan berupa kasa di dalam tubuh PENGGUGAT
ah

lik

Fakta sang didalilkan oleh PENGGUGAT, bahwa adanva kasa . ditemukan oleh
dokter vans; bukan TERGUGAT IV dan operasi di lakukan bukan di Rumah
Sakit TERGUGAT 111.
m

ub

Namun sernua dalil-dalil tersebut HANYA berupa dalil sepihak dari


ka

PENGGUGAT karena. ternyata PENGGUGAT tidak menjadikan Dokter yang


ep

didalilkan telah menemukan kasa dan mengoperasi serta Rumah Sakit PELNI
ah

sebagai tempat ditemukannya dan dilakukannya operasi sebagai pihak dalam


R

perkara ini.
es
M

Tidak dijadikannya dokter yang didalilkan PENGGUGAT telah menemukan dan


ng

melakukan operasi serta Rumah Sakit tempat adanya alat yang disebutkan
on

Hal 68 No.577/PDT/2017/PT.DKI
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 68
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
teleh mendeteksi adanya kasa dalam tubuh PENGGUGAT serta tempat

R
dilakukan operasi, telah menyebabkan ketdakjelasan dalil dalam pengajuan

si
Gugatan, karena :

ne
ng
l. Akan menjadikan keraguan, apakah benar memang telah ditemukan kassa,
sebagaimana yang didalikan PENGGUGAT; Karena TeERGUGAT IV

do
gu mempunyai bukti pada saat selesai operasi tidak ada kassa yang tertinggal.

2.Apakah benar posisi ditemukannya kasa berada pada tempat yang didalikan
PENGGUGAT sebagai ditempat bekas dilakukannya operasi;

In
A
3.Jikapun benar, mengapa hingga saat diajukannva perkara ini tidak pcrnah ada
pcmberitahuan resmi dari pihak dokter maupun rumah sakit, kepada
ah

lik
TERGUGAT I-TERGUGAT IV mengenai hal-hal yang didalikan oleh
PENGGUGAT dalam Posita
am

ub
4. Selain itu, tidak disertakannya dokter yang didalikan menemukan kassa dan
melakukan operasi serta pihak rumah sakit menjadi tanda tanya besar bagi
ep
TERGUGAT IV, tentang bagaimana mungkin PENGGUGAT dapat secara
k

gamblang mencrangkan bahwa dengan menggunakan istilah niedis.


ah

sedangkan pada saat kejadiari ini terjadi, jika benar memang terjadi
R

si
PENGGUGAT jika benar sedang berada dalam kedaan kesakitan dan tidak

ne
bisa berpikir, apalagi mengingat secara runtut tindakan yang diambil oleh
ng

Dokter yang menemukan dan melakukan operasi dan pihak Rumah Sakit.

5. Tidak diikutsertakannya Dokter yang melakukan Operasi serta RS PELNI

do
gu

sebagai tempat dilakukannya operasi, setidaknya sebagai Pihak Turut


Tergugat dalam perkara ini, yang mana dalam kapasitas tersebut dapat
In
A

dimintakan pertanggungjawabannya secara hukum atas semua dalil yang di


sampaikan dalam persidangan, telah menimbulkan suatu praduga pada diri
ah

lik

TERGUGAT IV tentang adanva suatu kesengajaan untuk menghindar dari


tanggung jawab hukum. Apalagi hingga saat dilakukannya proses dalam
perkara ini belum pernah sekaipun ada penjelasan resmi, baik dari dokter
m

ub

ataupun Pihak RS PELNI tentnag hal yang PENGGUGAT da!ilkan sebagai


ka

telah di temukannya kasa dalam tubuh PENGGUGAT


ep

6. Berdasarkan uraian tersebut, jelas bahwa diikutsertakannya pihak dokter


ah

dan pihak Rumah Sakit yang oleh PENGGUGAT didalilkan sebagai dokter
R

yang menemukan kassa yang tertinggal dan melakukan operasi serta


es

Rumah Sakit tempat operasi berlangsung sangatlah diperlukan untuk


M

ng

memperjelas duduk permasalahan dan agar TERGUGAT IV dapat


on

Hal 69 No.577/PDT/2017/PT.DKI
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 69
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menggunakan haknya melakukan pembelaan diri dan mengungkapkan

R
fakta yang sebenarnya.

si
7. Tidak diikutsertakannya dokter yang didalilkan PENGGUGAT telah

ne
ng
menemukan kasa dan melakukan operasi dan RS PELNI sebagai Rumah
Sakit tempat dilakukannya operasi telah dalam perkara ini, menyebabkan

do
gu perkara ini diajukan dengan kurang pihak.

Terhadap perkara yang diajukan dengan kurang pihak dan telah menye -
babkan ketidak jelasan, adalah sangat beralasan hukum bagi Majelis Hakim

In
A
yang memeriksa dan memutus perkara ini untuk menyatakan Gugat di tolak
atau setidak-tidaknya dinyatakan Gugatan tidak dapat diterima.
ah

lik
DALAM POKOK PERKARA

1. TERGUGAT IV membantah seluruh dalil PENGGUGAT dalam Gugatan


am

ub
sepanjang mengenai TERGUGAT IV, kecuali yang diakui seeara tegas oleh
TERGUGAT IV.
ep
k

2. Bahwa sepanjang mengenai TERGUGAT I - I1I, tidak dalam kapasitas


ah

TERGUGAT IV untuk membantah atau membenarkannya, walaupun ada


R

si
kemungkinan dalam dalil yang TERGUGAT IV sampaikan dalam Jawaban
ini ada yang bersinggungan dengan fakta TERGUGAT I-III.

ne
ng

PENGGUGAT DIKONSULKAN PERTAMA KALI KE TERGUGAT IV SI DAI I


DALAM KEADAAN UMUM JELEK (KOMA), NAMUN BERHASIL

do
gu

DISELAMATKAN OLEH TERGUGAT IV DAN TELAH MELEWATI MASA


KRITIS SAMPAI DENGAN PENGGUGAT MENINGGAKAN RUMAH SAKIT
TERGUGAT III .
In
A

3. TERGUGAT IV membantah dengan tegas dalil PENGGUGAT, khususnya


pada point 29 dari Gugatan. TERGUGAT IV TIDAK PERNAH menvatakan
ah

lik

sudah berusaha niaksimal membantu PENGGUGAT namiin tidak berhasil.


sehingga terpksa keluarga PENGGUGAT memindahkan PENGGUGAT dari
m

ub

Rumah Sakit TERGUGAT III ke Rumah Sakit PELNI.

PENGGUGAT MENINGGALKAN RUMAH SAKIT TERGUGAT HI, KARENA


ka

ep

J AMI NAN YANG DIBERIKAN OLEH DINAS KESEHATAN DK! JAKARTA


1)! RUMAH SAKIT TERGUGAT III SUDAH HABIS, SEHINGGA
ah

PENGGUGAT PINDAH RUMAH SAKIT AGAR MENDAPATKAN JAMI NAN


R

KESEHATAN DARI RUMAH SAKIT YANG BARU.


es
M

ng

on

Hal 70 No.577/PDT/2017/PT.DKI
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 70
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
4. Fakta yang sebenarnya terjadi adalah pada tanggal 20 Mei 2011 pukul 07.35

R
WIB TERGUGAT IV mendapat Konsul dari ICU untuk Pasien pendarahan,

si
in casu PENGGUGAT .

ne
ng
5. Pada saat TERGUGAT IV visit ke ICU, Pasien (PENGGUGAT) dalam
keadaan umum jelek (KOMA), perut membuncit, gangguan fungsi hati,

do
gu ginjal. Kesan pendarahan pasca operasi masih berlangsung dan PASIEN

DALAM KEADAAN KRITIS. Seteleh melihat keadaan tersesbut, maka


TERGUGAT IV dengan pengetahuan keilmuan yang dimilikinya

In
A
memutuskan tindakan operasi sebagai usaha penyelamatan atas diri
PENGGUGAT
ah

lik
6. Sebagai dokter yang mempunyai kecakapan dan keahlian, disaat pertama
melihat kondisi pasien, PENGGUGAT , maka hal yang mendasar menjadi
am

ub
perhatian TERGUGAT IV adalah bagaimana secepatnya menghentikan
pendarahan , sehingga dengan uprofessional judgmenf yang dibuat
ep
berdasarkan keahliannya maka TERGUGAT IV memutuskan bahwa
k

PENGGUGAT harus dioperasi.


ah

7. Setelah diambil keputusan, maka sebagai dokter yang akan melakukan


R

si
operasi, TERGUGAT IV meminta bertemu dengan keluarga pasien

ne
(Keluarga PENGGUGAT), untuk menerangkan tindakan apa yang akan
ng

dilakukan. alasan memutuskan untuk diambil tindakan serta bahaya yang


mungkin bisa terjadi selama proses tindakan operasi dan pasca operasi.

do
gu

MOHON PERHATIAN MAJELIS, bahwa dalam proses menerangkan kondisi


PENGGUGAT, tindakan penyelamatan yang akan dilakukan serta resiko
In
A

yang akan dihadapi selama proses operasi dan pasca operasi, TERGUGAT
IV 11 ANY A BERTEMU DENGAN Ibu dan PENGGUGAT, dengan tidak a
ah

lik

da lagi anggota keluarga lain yang menuggu pasien.

Hal ini perlu disampaikan, karena sangat mengherankan bagi TERGUGAT


m

ub

IV, bahwa ketika dalam keadaan kritis PENGGUGAT tidak ada satupun
anggota keluarga lain yang mendampingi ibu PENGGUGAT namun saat ini
ka

sekonyong-konyong datang pihak yang mengaku sebagai keluarga


ep

PENGGUGAT bahkan seolah-olah mewakili kepentingan PENGGUGAT


ah

mengajukan Tuntutan dengan ganti kerugian materi kepada TERGUGAT IV


R

Setelah diterangkan dalam bahasa awam dan ditanyakan apakah Ibu dari
es

PENGGUGAT mengerti akan penjelasan TERGUGAT IV, dan dijawab


M

ng

mengerti, maka Ibu dari PENGGUGAT kemudian memberikan persetujuan


on

Hal 71 No.577/PDT/2017/PT.DKI
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 71
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tertulis INFORMED CONCERN) untuk di LAKUKAN TINDAKAN OPERASI

R
atasdiri PENGGUGAT.

si
8.. Setelah dilakukan persiapan, maka operasi dapat dilakukan pada pukul

ne
ng
10.00 WIB., tanggal 20 Mei 2011

9. Setelah operasi dilakukan selama kira-kira 90 menit, ditemukan pendarahan

do
gu ditempat operasi pengangkatan rahim dibagian kiri dan kanan (kurang lebih
2,5 liter darah pendarahan), dan setelah dilakukan penjahitan sumber
pendarahan oleh TERGUGAT IV maka pendarahan dapat diatasi

In
A
ALHAMDUL ILL AH dan proses operasi dilakukan TERGUGAT IV telah
sesuai dengan standar prosedur yang berlaku.
ah

lik
10. Bagi Pihak-pihak yang tidak berada ditempat dan saat kritis itu, mungkin
tidak bisa membayangkan betapa kritisnya kondisi PENGGUGAT saat itu.
am

ub
Dan, TERGUGAT IV dengan keilmuan yang dimilikinya, FOKUS PADA
TUJUAN ING1N MENYELAMATKAN NYAWA DARI PASIEN DENGAN
ep
MELAKUKAN UPAYA YANG TERBAIK. DAN DENGAN BANTUAN DARI
k

ALLAH SWT PENDARAHAN PADA PENGGUGAT BERHAS1L


ah

DIHENTIKAN. SEHINGGA PENGGUGAT TIDAK LEBIH BANYAK LAGI


R

si
MENGALAMI PENDARAHAN DAN KEMUNGKINAN PENYEBAB KENT AT
IAN AKIBAT KEKURANGAN DARAH DAPAT DIHINDARI.

ne
ng

Namun TERGUGAT IV yakin PENGGUGAT dan mungkin juga Ibu dari


PENGGUGAT dapat mengingat betapa kritisnya keadaaan PENGGUGAT

do
gu

saat itu.

11 .Pasca dilakukannva operasi, PENGGUGAT dirawat di ICU selama kurang


In
A

lebih 2 minggu. Dan selama masa perawatan pasca operasi dengan


TERGUGATIV, kondisi PENGGUGAT, bekas luka operasi semakin
ah

lik

membaik dan tidak ada tanda-tanda infeksi dan pendarahan.

12. Setelah berada dalam perawatan pasca operasi oleh TERGUGAT IV,atas
m

ub

kemauan sendiri dari PENGGUGAT, dengan alasan PENGGUGAT untuk


mendapatkan jaminan kesehatan di rumah sakit vang baru ,
ka

PENGGUGAT meninggalkan rumah sakit TERGUGAT III.


ep

Fakta ini membantah dalil PENGGUGAT pada Buitir 29 Posita Gugatan


ah

bahwa PENGGUGAT meninggalkan Rumah Sakit TERGUGAT III karena


R

TERGUGAT IV sudah menyatakan tidak mampu menangani keadaan


es
M

PENGGUGAT.
ng

on

Hal 72 No.577/PDT/2017/PT.DKI
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 72
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PENGGUGAT TIDAK PERNAH MENGELUHKAN KEPADA TERGUGAT IV

R
TENTANG ADANYA RASA SAKIT, NAMUN TIBA-TIBA SUDAH

si
DATANG DENGAN TUNTUTAN TENTANG ADANYA KASA YANG

ne
ng
TERTINGGAL, ITUPUN YANG MENGAJUKAN TUNTUTAN ADALAH
ORANG YANG MENGAKU NGAKU SEBAGAI KELUARGA DARI
PENGGUGAT NAMUN SAMA SEKALI TIDAK PERNAH ADA PADA SAAT

do
gu PENGGUGAT DALAM KEADAAN KRITIS.

13. Lama setelah Pasien (PENGGUGAT) meninggalkan Rumah Sakit

In
A
TERGUGAT III, TERGUGAT IV mendapatkan kabar dari dr. Shinta SpAn
(dr. Anesthesi RS Thamrin/TERGUGAT III) bahwa terhadap di ri
ah

lik
PENGGUGAT telah dilakukan operasi oleh Rumah Sakit PELNI, dan
ditemukan kassa di dalam perut PENGGUGAT, Walaupun hingga saat
am

berjalannya perkara ini RUMAH SAKIT PELNI TIDAK PERNAH SECARA

ub
RESMI MEMBERITAHUKAN KEPADA PARA TERGUGAT, WALAUPUN
SEBENARNYA DOKTER YANG MELAKUKAN OPERASI, JIKAPUN
ep
k

BENAR ADA, ADALAH TEMAN SEJAWAT DARI PARA TERGUGAT.


ah

Dengan fakta bahwa TERGUGAT IV sama sekali tidak pernah


R

si
diberitahukan oleh Pihk Rumah Sakit Pelni, maka TERGUGAT
MEMBANTAH dengan tegas dalil PENGGUGAT pada butir 30 -36 Gugatan.

ne
ng

14. Mendengar kabar tersebut, ATAS INISIATIF TERGUGAT I dan TERGUGAT


IV, bersama-sama mendatangi Rumah Sakit PELNI, namun mendapatkan

do
gu

penjelasan bahwa kasa yang dimaksud sudah dibawa ole Sdri Ainun,
perawat dari Rumah Sakit PELNI yang menurut pegakuan merupakan
keluarga dari PENGGUGAT
In
A

15. Karena tidak berhasil bertemu dan melihat sendiri kasa yang dimaksud ,
kemudian dijadwalkan ulang bertemu dengan PENGGUGAT dan keluarga ,
ah

lik

dimana dalam pertemuan yang kedua tersebut (tanggal 20 Agustus 201 1),
disampakan oleh pihak yang mengaku sebagai keluarga dari PENGGUGAT,
m

ub

bahwa Keluarga PENGGUGAT meminta penyelesaian secara damai


dengan ganti rugi, yang akan disampaikan ke Rumah Sakit.
ka

ep

Dan beberapa hari kemudian Rumah Sakit TERGUGAT III menerima surat
tuntutan ganti rugi sebesar Rp. 2,5 Milyar Rupiah, surat tuntutan
ah

mana ditandatangan oleh Sdr. Suhardi, sebagai pihak yang mengaku


R

es

keluarga dari PENGGUGAT.


M

ng

on

Hal 73 No.577/PDT/2017/PT.DKI
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 73
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ADALAH FAKTA BAHWA PENGGUGAT PERNAH DIMARAHI OLEH SDR

R
AINUN KARENA PENGGUGAT MEMBATALKAN SURAT KUASA

si
/KERJASAMA KEPADA PENGACARA YANG MEM BANTU

ne
ng
MENGAJUKAN TUNTUTAN KEPADA PARA TERGUGAT.

PENGGUGAT DATANG KE TERGUGAT IV BERSAMA IBUNYA UNTUK

do
gu MENYATAKAN TIDAK INGIN LAGI ADA MASALAH DENGAN DOKTER
DAN RUMAH SAKIT YANG SUDAH MENYELAMATKAN NYAWANY
A.

In
A
16. Setelah menerima Surat Tuntutan dari PENGGUGAT, maka atas inisiatif
dari TERGUGAT I, dilakukanlah pertemuan dengan PENGGUGAT.
ah

lik
Dalam Pertemuan tersebut, PENGGUGAT hadir bersama dengan Ibu dari
PENGGUGAT , sementara dari para Tergugat, hadir TERGUGAT I, dengan
am

ub
ditemani keluarga TERGUGAT I, TERGUGAT IV , Kuasa Hukum
TERGUGAT III dan Humas dari TERGUGAT III.
ep
17. Dalam pertemuan dirumah makan, yang terjadi pada tanggal 21 Mei 2012
k

tersebut terungkaplah bahwa ada perjanjian antara PENGGUGAT dengan


ah

Kuasa Hukum PENGGUGAT, dimana PENGGUGAT mengaku merasa


R

si
berat dengan perjanjian yang sudah terlanjur ditanganinya tersebut atas

ne
desakan dari Sdri Ainun . Sehingga PENGGUGAT meminta saran
ng

bagaimana menghentikan perjanjian yang memberatkan dirinya tersebut.

Sereiah pertemuan tersebut kemudian PENGGUGAT pada tanggal 22 Mei

do
gu

2012 telah membuat dengan tulisan tangan surat pencabutan kerjasama


dengan Kuasa Hukumnya dalam mengajukan tuntutan ke Para
In
A

TERGUGAT, namun atas tindakannya melakukan pencabutan tersebut


PENGGUGAT habis dimarahi oleh Sdri, Ainun, karena telah mencabut
ah

lik

Surat Kuasa tanpa persetujuan Sdri Ainun.

19. Pada tanggal 24 Mei 2012, PENGGUGAT hadir bersama ibunya, TANPA
m

ub

PAKSAAN DARI TERGUGAT IV ATAUPUN TERGUGAT III, menyampaikan


bahwa baik PENGGUGAT maupun Ibunya tidak lagi bermasalah
ka

dengan
ep

TERGUGAT IV dan TERGUGAT III. Dan sebagai tanda adanya maksud


ah

tersebut maka PENGGUGAT menandatagani Surat Pernyataan, yang


R

dilakukan Penggugat DENGAN SADAR TANPA PAKSAAN DARI


es

TERGUGAT IV ataupun TERGUGAT III


M

ng

on

Hal 74 No.577/PDT/2017/PT.DKI
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 74
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
TERGUGAT IV TIDAK PERNAH DIPERLIHATKAN TENTANG ADANYA

R
KASSA, POSISI DITEMUKANNYA KASSA OLEH DOKTER YANG

si
DIDALILKAN OLEH PENGGUGAT SEBAGAI DOKTER YANG

ne
ng
MENEMUKAN KASSA DAN MELAKUKAN OPERASI PENGAMBILAN
KASSA.

do
gu 20.Fakta yang ada dan akan TERGUGAT IV buktikan pada saat pembuktian,
bahwa pada saat sebelum dan sesudah operasi TERGUGAT IV sudah
melakukan tindakan SESUAI STANDAR PROFESI dan dilakukan dengan

In
A
penuh kehati-hatian, yaitu :

a. Sebelum memulai operasi sudah mengecek kepada perawat yang ada dan
ah

lik
membantu proses operasi, berapa jumlah kassa serta alat-alat operasi lainnya
yang dipersiapkan untuk operasi :
am

ub
b. Saat selesai melakukan tindakan operasi, menghentikan proses pendarahan
dengan menjahit sumber pendarahan, mengecek kepada suster apakah seluruh
ep
alat-alat operasi lengkap, apakah jumlah kasas telah dihitung antara yang
k

sudah terpakai danyang masih sisa belum terpakai, jumlahnya harus sesuai,
ah

dan di jawab oleh suster yang bertanggung jawab terhadap alat operasi, semua
R

si
sudah sesuai.

ne
c.Meminta dokter lain yang membantu di ruang operasi untuk sekali lagi
ng

memeriksa dan melihat apakah tempat pendarahan sudah benar teratasi, tidak
ada lagi pendarahan yang muncul serta apakah sudah tidak ada alat- alat

do
gu

operasi yang tertinggal di dalam tubuh pasien, dalam hal ini TERGUGAT IV
meminta dokter anastesi untuk memeriksa. Dan sudah di konfirmasi oleh dokter
In
anastesi, tidak ada yang tertinggal.
A

d. Sesudah prosedur memeriksa kepada suster dan meminta dokter lain untuk
ah

lik

memastikan tidak ada alat operasi yang tertinggal sudah dilakukan TERGUGAT
IV, maka barulah TERGUGAT IV melakukan tindakan menutup luka bekas
operasi.
m

ub

21. Berdasarkan hal tersebut, TERGUGAT IV membantah dengan tegas


ka

terdapat ada kassa ditemukan pada tubuh PENGGUGAT, terlebih 1 agi


ep

TERGUGAT IV tidak pernah dilibatkan/dikonsul langsung jika benar


ah

PENGGUGAT mengalann sakit akibat pasca operasi vang dilakukan di


R

tempat TERGUGAT III oleh TERGUGAT IV.


es

TERGUGAT IV TELAH DIPERIKSA OLEH DEW AN PERTIMBANGAN


M

ng

POGI JAVA (Persatuan Obstetri dan Ginekologi Indonesia) SEBAGAI


on

Hal 75 No.577/PDT/2017/PT.DKI
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 75
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ORGANISASI PROEESI YANG MENAUNGI TERGUGAT IV, DAN TIDAK

R
PERNAH POGI MENYATAKAN BAHWA TERGUGAT IV I'ELAH

si
MELAKUKAN KESALAHAN PROSEDUR DALAM PROSES OPERASI DAN

ne
ng
PASCA OPERASI TERHADAP PENGGUGAT.

22. Setelah adanya tuntutan pembayaranyang disampaikan melalui

do
gu TERGUGAT III, karena TERGUGAT IV mersaa sudah melakukan tindakan
operasi atas PENGGUGAT dengan memenuhi semua standar profesi dan
semata-mata bertujuan untuk menyelamatkannyawa dari PENGGUGAT,

In
A
maka TERGUGAT IV melaporkan halnya kepada POGI, dan meminta POGI
melakukan pemeriksaan atas diri TERGUGAT IV agar dapat diperoleh fakta
ah

lik
yang sebenarnya. Apakah TERGUGAT IV telah melakukan tindakan yang
tidak sesuai dengan standar profesi kedokteran
am

ub
23. Atas aduan tersebut POGI telah melakukan pemeriksaan terhadap
TERGUGAT IV secara standar profesi kedokteran dan TERBUKTI
TERGUGAT IV , TIDAK PERNAH dinvatakan melakukan tindakan vang
ep
k

tidak sesuai dengan standar profesi kedokteran, sehubungan dengan


ah

proses operasi dan pasca operasi.


R

si
Berdasarkan fakta tidak pernahnya POGI menyatakkan TERGUGAT IV
telah melakukan tindakan yang melanggar standar profesi dan standar

ne
ng

operasional serta kebutuhan pasien ( vide Pasal 52 huruf a Undang-


Undang Praktek Kedokteran) sehubungan dengan operasi yang

do
gu

dilakukannya atas PENGGUGAT, maka TERBUKTI secara hukum tidak ada


kesalahan yang dilakukan oleh TERGUGAT IV.
In
24. Dengan fakta:
A

a.TERGUGAT IV tidak pernah dilibatkan/dikonsul oleh dokter dan rumah sakit


ah

lik

yang di dalilkan PENGGUGAT sebagai dokter yang menemukan kassa dalam


perut PENGGUGAT.
m

ub

b.Organisasi profesi tidak pernah menyatakan bahwa TERGUGAT IV


melakukan pelanggaran atas Standar Profesi Kedokteran sehubungan dengan
ka

tindakan pra operasi, operasi dan pasca operasi atas PENGGUGAT.


ep

Maka TERGUGAT IV mereserveer haknya untuk melaporkan kepada organisasi


ah

profesi atas tindakan dari dokter dan rumah sakit, yang ddalilkan oleh
R

PENGGUGAT sebagai dokter yang menemukan dan melakukan operasi


es

membuang kassa serta rumah sakit yang didalilkan PENGGUGAT sebagai


M

ng

on

Hal 76 No.577/PDT/2017/PT.DKI
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 76
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
rumah sakit tempat dilakukannya operasi, sekaligus melaporkan secara pidana

R
kepada kepolisian Republik Indonesia sebagai suatu pencemaran nama baik

si
Berdasarkan urain tersebut di atas, TERGUGAT IV mohon Majelis Hakim

ne
ng
berkenan memutus dengan Amar :

DAI AM EKSEPSI

do
gu - Menerima Eksepsi TERGUGAT IV

- Menolak Gugatan PENGGUGAT atau setidak-tidaknya menyatakan Gugatan

In
A
tidak dapat diterima

DALAM POKOK PERKARA


ah

lik
-Menolak Gugatan PENGGUGAT, khususnya terhadap segala dalil yang
menyangkut TERGUGAT IV untuk seluruhnya.
am

ub
-Membebankan biaya perkara kepada PENGGUGAT.

ATAU
ep
k

Jika Majelis Hakim berpendapat lain, rnohon Putusan seadil-adilnya.


ah

R
Menimbang, Terhadap Gugatan tersebut Pengadilan Negeri Jakarta

si
Barat pada tanggal 29 Maret 2017 telah menjatuhkan putusan yang amarnya

ne
pada pokoknya berisi sebagai berikut :-------------------------------------------------------
ng

DALAM KONPENSI :

do
DALAM PROVISI
gu

- Menyatakan tuntutan provisi penggugat dinyatakan tidak dapat


diterima seluruhnya;
In
A

DALAM EKSEPSI
ah

lik

-Menolak eksepsi Para Tergugat untuk seluruhnya ;

Dalam Pokok Perkara:


m

ub

- Menolak gugatan penggugat untuk seluruhnya


- Menghukum Penggugat dalam Konpensi untuk membayar biaya
ka

perkara sebesar Rp. 4.716.000,- (Empat juta tujuh ratus enam belas
ep

ribu rupiah) ;
ah

DALAM REKONVENSI :TERGUGAT ASAL II


R

es

- Menyatakan gugatan Rekonpensi tidak dapat diterima untuk


M

seluruhnya
ng

on

Hal 77 No.577/PDT/2017/PT.DKI
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 77
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Menghukum Penggugat dalam rekonpensi (TERGUGAT ASAL II )

R
untuk membayar biaya perkara sebesar nihil

si
DALAM REKONVENSI :TERGUGAT ASAL III

ne
ng
- Menyatakan gugatan Rekonpensi tidak dapat diterima untuk
seluruhnya

do
gu - Menghukum Penggugat dalam rekonpensi (TERGUGAT ASAL III)
untuk membayar biaya perkara sebesar nihil ;

In
A
Menimbang, bahwa berdasarkan Akta Permohonan Banding Nomor:
102/Pdt.G/2016/PN.Jkt.Brt yang dibuat dan ditanda tangani oleh MARTEN TENY
ah

PIETERZ ,S,Sos, SH.MH Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Barat yang

lik
menerangkan bahwa kuasa dari Pembanding semula Penggugat telah
menyatakan banding pada tanggal 12 April 2017 terhadap putusan Pengadilan
am

ub
Negeri Jakarta Barat tanggal 29 Maret 2017 Nomor 102/Pdt.G/2016/PN.Jkt.Brt
dan permohonan banding mana telah diberitahukan seracara sah dan seksama
ep
kepada pihak Terbanding I semula Tergugat I dan Terbanding II semula
k

Tergugat II masing-masing tanggal 17 Juni 2017 kepada , Terbanding III


ah

semula Tergugat III pada tanggal 20 Juli 2017, dan Terbanding IV semula
R

si
Tergugat IV , pada tanggal 28 Juli 2017 ; ---------------------------------------------------
Menimbang, bahwa Pembanding semula Penggugat telah mengajukan

ne
ng

memori banding Pada Tanggal 13 Juni 2017 dan telah diberitahukan kepada
Terbanding I semula Tergugat I dan Terbanding II semula Tergugat II

do
gu

masing-masing tanggal 17 Juni 2017 kepada , Terbanding III semula


Tergugat III pada tanggal 20 Juli 2017, dan Terbanding IV semula Tergugat IV
pada tanggal 28 Juli 2017 ; ------------------------------------------------------------------
In
A

Menimbang, bahwa Kuasa Terbanding I semula Tergugat I telah


mengajukan kontra memori banding Pada tanggal 17 Oktober 2017 dan telah
ah

lik

diberitahukan kepada Pembanding semula Penggugat pada tanggal 29 Agustus


2017;--------------------------------------------------------------------------------------------------
m

ub

Menimbang, bahwa Kuasa Terbanding II semula Tergugat II telah


mengajukan kontra memori banding pada tanggal 14 September 2017 dan
ka

telah diberitahukan kepada Pembanding semula Penggugat pada tanggal 25


ep

September 2017 ;--------------------------------------------------------------------------------


ah

Menimbang, bahwa Kuasa Terbanding III semula Tergugat III telah


R

mengajukan kontra memori banding pada tanggal 5 September 2017 dan


es

telah diberitahukan kepada Pembanding semula Penggugat pada tanggal 25


M

ng

September 2017 ;---------------------------------------------------------------------------------


on

Hal 78 No.577/PDT/2017/PT.DKI
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 78
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa Pengadilan Negeri Jakarta Barat pada tanggal 17

R
Juli 2017 , 20 Juli 2017,dan 29 Agustus 2017 telah memberitahukan kepada

si
Pembanding semula Penggugat dan Para Terbanding semula Para Terggugat

ne
ng
untuk diberi kesempatan mempelajari berkas perkara dalam tenggang waktu 14
(empat belas) hari setelah diterimanya pemberitahuan ini; ----------------------------
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA

do
gu
Menimbang, bahwa permohonan banding dari Pembanding semula

In
A
Penggugat telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut tata cara serta
memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam Undang - undang, oleh
ah

karenanya maka permohonan banding tersebut secara formal dapat diterima ;--

lik
Menimbang, bahwa Kuasa Pembanding semula Penggugat telah
mengajukan keberatan dalam memori bandingnya yang pada pokoknya
am

ub
sebagai berikut :------------------------------------------------------------------------------------
- Dari pertimbangan di atas bahwa Majelis Hakim tingkat pertama memberikan
ep
pertimbangan hukum dengan dasar “ Undang-undang Nomor 23 Tahun 1991
k

Tentang Kesehatan ‘ YANG SAMA SEKALI TIDAK TERDAPAT PADA


ah

HUKUM POSITIF INDONESIA . Undang- undang tentang Kesehatan yang


R

si
berlaku di Indonesia bukan Undang-undang Nomor 23 Tahun 1991
melainkan Undang-undang No. 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan, yang

ne
ng

juga telah dicabut, tidak berlaku lagi dan telah diganti dengan Undang-
undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan ; --------------------------------

do
gu

- Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 telah dicabut dan tidak berlaku lagi
yaitu sejak diundangkannya Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan sebagaimana tertera pada konsideran Menimbang huruf e dan
In
A

Pasal 204, yang menentukan sebagai berikut :


Menimbang huruf e Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang
ah

lik

Kesehatan sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan, tuntutan, dan


kebutuhan hukum dalam masyarakat sehingga perlu dicabut dan diganti
m

ub

dengan Undang-undang tentang Kesehatan yang baru ‘ “


Pasal 204 Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 ;
ka

“ Pada saat Undang-undang ini berlaku, undang-undang Nomor 23


ep

Tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia


ah

Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Republik


R

Indonesia Nomor 3495 ) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku “


es

Dengan demikian. karena Majelis Hakim Tingkat pertama memberikan


M

ng

pertimbangan hukum menggunakan Undang-undang yang tidak terdapat pada


on

Hal 79 No.577/PDT/2017/PT.DKI
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 79
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
hukum positif ,maka sudah sepatutnya putusan tingkat pertama tersebut untuk

R
dibatalkan. Apabila yang dimaksud pada pertimbangan Majelis Hakim Tingkat

si
Pertama tersebut adalah Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 Tentang

ne
ng
Kesehatan, juga sepatutnya putusan tingkat pertama tersebut untuk dibatalkan
oleh sebab Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan tidak
berlaku lagi dan telah dicabut melalui Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009

do
gu Tentang Kesehatan ;------------------------------------------------------------------------------
Menimbang, bahwa Pembanding semula Penggugat dalam memori

In
A
bandingnya keberatan atas pertimbangan Hakim tingkat pertama memberikan
pertimbangan hukum dengan dasar Undang-undang No.23 Tahun 1992 tentang
ah

Kesehatan ( Memang bukan undang-undang N0. 23 tahun 1991 Tentang

lik
Kesehatan, dengan demikian kekeliruhan Hakim tingkat pertama telah
diperbaiki ) ;----------------------------------------------------------------------------------------
am

ub
Menimbang, bahwa Majelis Hakim Banding tidak sependapat dengan
keberatan Pembanding semula Penggugat yang memohon agar putusan
ep
Hakim Tingkat pertama untuk dibatalkan karena Undang-undang No. 23 tahun
k

1992 tentang Kesehatan tidak berlaku lagi dan telah dicabut dengan Undang-
ah

undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan ;----------------------------------------


R

si
Menimbang, bahwa walaupun Undang-undang No. 23 Tahun 1992
tentang Kesehatan telah dicabut dan dinyatakan tidak berlaku sejak

ne
ng

diundangkannya Undang-undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan tetapi


semua peraturan pelaksanaan Undang-undang No. 23 Tahun 1992 tentang

do
gu

Kesehatan dinyatakan masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan


dengan Undang-undang yang baru tersebut ; --------------------------------------------
Menimbang, bahwa Majelis Hakim Tingkat Banding setelah memeriksa
In
A

dengan seksama berkas perkara yang bersangkutan yang terdiri dari Berita
Acara Pemeriksaan Pengadilan Negeri Jakarta Barat , surat-surat bukti dan
ah

lik

surat-surat lainnya yang berhubungan dengan perkara ini , dan salinan


putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat tanggal 29 Maret 2017 Nomor
m

ub

102/Pdt.G/2016/PN.Jkt.Brt, Memori Banding dari Pembanding semula


Penggugat , Kontra Memori Banding dari Para Terbanding semula Para
ka

Tergugat , Pengadilan Tinggi berpendapat bahwa putusan Majelis Tingkat


ep

Pertama sudah tepat dan benar oleh karena telah memuat dan menguraikan
ah

dengan tepat dan benar semua keadaan serta alasan-alasan yang menjadi
R

dasar dalam pertimbangannya dan dianggap telah tercantum pula dalam


es

putusannya ditingkat banding sehingga pertimbangan hukum Hakim tingkat


M

ng

pertama tersebut diambil alih dan dijadikan pertimbangan sendiri oleh Majelis
on

Hal 80 No.577/PDT/2017/PT.DKI
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 80
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Hakim Tingkat Banding dalam memutus perkara ini dalam peradilan tingkat

R
banding: --------------------------------------------------------------------------------------------

si
Menimbang bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, maka

ne
ng
putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat tanggal 29 Maret 2017 Nomor
102/Pdt.G/2016/Jkt /PN.Brt. dapat dipertahankan dan harus dikuatkan ;---------
Menimbang, oleh karena Pembanding semula Penggugat berada di

do
gu pihak yang kalah, baik dalam peradilan tingkat pertama maupun peradilan
tingkat banding maka harus dihukum membayar biaya perkara dalam kedua

In
A
tingkat peradilan ;----------------------------------------------------------------------------------
Memperhatikan Undang-Undang No. 20 Tahun 1947 serta pasal 26 ayat
ah

(1) Undang-Undang No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman dan

lik
peraturan- peraturan lain yang berhubungan ;-------------------------------------------
am

ub
-------------------------------- M E N G A D I L I -------------------------------------
 Menerima permohonan banding dari Kuasa Hukum Pembanding semula
ep
Penggugat ; ------------------------------------------------------------------------------------
k

 Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat No. 102/ Pdt.G/


ah

2016/PN.Jkt.Brt tanggal 29 Maret 2017 yang dimohonkan banding ;-------


R

si
 Menghukum Pembanding semula Penggugat membayar biaya yang timbul
karena perkara ini untuk dua tingkat peradilan, yang dalam tingkat banding

ne
ng

ditetapkan sebesar Rp. 150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah) ;------------

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim

do
gu

Pengadilan Tinggi DKI Jakarta pada hari : Rabu tanggal 15 Nopember 2017
oleh Kami SUDIRMAN W. P, SH Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Jakarta
In
A

selaku Hakim Ketua Majelis, DANIEL DALLE P, SH,MH dan MOH. EKA
KARTIKA.EM, SH,M.Hum Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Jakarta masing-
ah

lik

masing sebagai Hakim Anggota, berdasarkan Surat Penetapan Ketua


Pengadilan Tinggi Jakarta Nomor. 577/Pen/Pdt/2017/PT.DKI. tanggal 4 Oktober
2017, telah ditunjuk untuk memeriksa dan mengadili serta memutus perkara ini
m

ub

dalam pengadilan tingkat banding dan putusan mana diucapkan oleh Hakim
ka

Ketua Majelis pada hari Rabu tanggal 22 Nopember 2017 dalam sidang
ep

terbuka untuk umum dengan didampingi oleh Hakim Anggota tersebut serta
dibantu oleh : NY.NANIK WINARSIH,SH,MH Panitera Pengganti berdasarkan
ah

Surat Penetapan Panitera Pengadilan Tinggi Jakarta Nomor.


R

es

577/Pen/Pdt/2017/PT.DKI. tanggal 4 Oktober 2017, Pengadilan Tinggi Jakarta


M

tersebut akan tetapi tanpa dihadiri para pihak yang berperkara.; --------------------
ng

on

Hal 81 No.577/PDT/2017/PT.DKI
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 81
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R
HAKIM ANGGOTA HAKIM KETUA MAJELIS,

si
ne
ng
1 DANIEL DALLE .P, SH,MH SUDIRMAN W. P, SH

do
gu

In
A
2. MOH. EKA KARTIKA.EM, SH,M.Hum
PANITERA PENGGANTI,
ah

lik
NY.NANIK WINARSIH, SH.MH
am

ub
Rincian biaya perkara :
ep
1. Meterai--------------------Rp. 6.000,-
k

2. Redaksi-------------------Rp. 5.000,-
ah

3. Pemberkasan-----------Rp. 139.000.-
R

si
__________________+
Jumlah------------Rp. 150.000,-

ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on

Hal 82 No.577/PDT/2017/PT.DKI
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 82

Anda mungkin juga menyukai