Anda di halaman 1dari 32

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN

si
Nomor 01/Pdt.Sus-Gugatan Lain-lain-AP/2019/PN.Niaga.Jkt.Pst Jo.
Nomor 116/Pdt.Sus-PKPU/2018/PN.Niaga.Jkt.Pst.

ne
ng
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

do
gu Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang memeriksa
dan mengadili Gugatan Lain Lain pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan

In
A
sebagaimana tersebut dibawah ini yang diajukan oleh :

SAHAT PARULIAN H., S.H., dan R. ANGGIE MUHAMMAD GINANJAR, S.H.,


ah

lik
dalam kedudukannya selaku Tim Kurator PT. Radiance (Dalam Pailit); dan
Soenario Harjanto Ongkowidjaja (Dalam Pailit), yang diangkat berdasarkan
am

ub
Putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor
116/Pdt.Sus-PKPU/2018/PN.Niaga.Jkt.Pst., yang diucapkan dalam sidang
yang terbuka untuk umum pada tanggal 22 Oktober 2018, dalam hal ini
ep
k

diwakili Kuasanya bernama ALLOVA HERLING MENGKO, S.H., ANDRI


ah

KRISNA HIDAYAT, S.H., MKn, RIZA FAUZI RAHMAN HAKIM, S.H.,


R

si
MOKHAMAD SADIQIN, S.H., MOCHAMMAD AKBAR FACHREZA, S.H,
GEUTHA SUWIRNA, S.H., MUHAMMAD IRZAN MAULUDA, S.H., DEWI

ne
ng

KRISTIANI, S.H., JESSICA NOVIA PUSPITANINGRUM, S.H., berkantor di


“SANDIVA LEGAL NETWORK”, beralamat di Menara Rajawali Lt.2, Jl. Dr. Ide
Anak Agung Gde Agung Lot #5.1, Setiabudi, Jakarta Selatan , berdasarkan

do
gu

surat kuasa khusus tertanggal 02 Januari 2018,selanjutnya disebut sebagai


Penggugat;
In
A

TERHADAP
ah

lik

1. WU SOEI HIM, beralamat di Jalan Mayang Permai 2 Nomor 22, Pantai Indah
Kapuk, RT/RW. 003/007, Kelurahan Kapuk Muara, Kecamatan Penjaringan,
m

ub

Jakarta Utara dalam hal ini diwakili Kuasanya bernama T.Triyanto, S.H.,
ka

Jonny Siburian, S.H., J.B Budhisatrio, S.H., Ridarson Galingging, S.H.,


ep

LL.M., Fernando Lumban Gaol, S.H., Anton, S.H., Gideon Satria Saro
Zagoto, S.H., Para Advokat pada Kantor Hukum TRI & REKAN (3R),
ah

beralamat di Jalan Raden Saleh Raya No.45A, Jakarta Pusat; baik secara
R

es

bersama-sama maupun sendiri-sendiri, berdasarkan Surat Kuasa Khusus


M

tertanggal 18 Januari 2019, selanjutnya disebut sebagai Tergugat I;


ng

on
gu

Hal 1 dari 32 Hal. Pututusan Nomor 01/Pdt.Sus-Gugatan Lain-lain-AP/2019/PN.Niaga.Jkt.Pst Jo.


d

Nomor 116/Pdt.Sus-PKPU/2018/PN.Niaga.Jkt.Pst.
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. SOENARIO HARJANTO ONGKOWIDJAJA (Dalam Pailit), beralamat di Jalan

si
Mayang Permai 2 Nomor 22, Pantai Indah Kapuk, RT/RW.003/007, Kelurahan
Kapuk Muara, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara dalam hal ini diwakili

ne
ng
Kuasanya bernama T.Triyanto, S.H., Jonny Siburian, S.H., J.B
Budhisatrio, S.H., Ridarson Galingging, S.H., LL.M., Fernando Lumban
Gaol, S.H., Anton, S.H., Gideon Satria Saro Zagoto, S.H., Para Advokat

do
gu pada Kantor Hukum TRI & REKAN (3R), beralamat di Jalan Raden Saleh
Raya No.45A, Jakarta Pusat; baik secara bersama-sama maupun sendiri-

In
A
sendiri, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 18 Januari 2019,
selanjutnya disebut sebagai Tergugat II;
ah

lik
3. ARIJANTO SOEMEDI, beralamat di Jalan Bandengan Selatan 84 Blok B/14
RT.001, RW.002, Kelurahan Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta
am

ub
Utara, dalam hal ini diwakili Kuasanya bernama Pujiati, S.H dan Mochamad
Herlangga, S.H., M.H., Advokat dan Penasehat Hukum pada kantor “HP &
Co. Law Firm” beralamat di Graha Samali, Lantai 1,Jl. H. Samali No. 31 B,
ep
k

Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan 12740,berdasarkan Surat Kuasa Khusus


ah

tertanggal 16 Januari 2019, selanjutnya disebut sebagai Tergugat III;


R

si
4. HUMBERGLIE, S.H., S.E., MKn, beralamat kantor di Jalan Pluit Selatan Raya

ne
ng

No.103, Jakarta Utara, selanjutnya disebut sebagai Turut Tergugat I;

5. NURGANA HERMANIA, S.H., Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) beralamat

do
gu

kantor di Jalan Pajajaran No.76, Bandung, selanjutnya disebut sebagai Turut


Tergugat II;
In
A

6. KANTOR BADAN PERTANAHAN NASIONAL KOTA BANDUNG CQ KEPALA


KANTOR, beralamatkantor di Jl. Soekarno Hatta No. 586, Sekejati, Buah
ah

lik

Batu, Kota Bandung, Jawa Barat 40286, selanjutnya disebut sebagai Turut
Tergugat III;
m

ub

Pengadilan Niaga tersebut ;


Setelah membaca berkas perkara yang bersangkutan ;
ka

Setelah membaca dan memperhatikan :


ep

1. Surat Penetapan Ketua Pengadilan Niaga Jakarta Pusat, tanggal 7 Januari 2019,
ah

Nomor 01/Pdt.Sus-Gugatan Lain-lain-/20018/PN.Niaga.Jkt.Pst, tentang


es

Penunjukan Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara gugatan lain -
M

lain ini ;
ng

on
gu

Hal 2 dari 32 Hal. Pututusan Nomor 01/Pdt.Sus-Gugatan Lain-lain-AP/2019/PN.Niaga.Jkt.Pst Jo.


d

Nomor 116/Pdt.Sus-PKPU/2018/PN.Niaga.Jkt.Pst.
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Surat Penetapan Hakim Pengadilan Niaga Jakarta Pusat, tanggal 7 Januari 2019,

si
Nomor 01/Pdt.Sus-Gugatan Lain-lain-/20018/PN.Niaga.Jkt.Pst, tentang
Penetapan Hari Sidang pemeriksaan perkara gugatan lain-lain ini;

ne
ng
Setelah memperhatikan semua peristiwa yang terjadi dalam persidangan
atas perkara ini ;
Setelah mendengar Para Pihak dipersidangan;

do
gu Setelah mempelajari bukti bukti yang diajukan pihak Penggugat dan
Tergugat;

In
A
TENTANG DUDUK PERKARA
ah

Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatannya tertanggal

lik
3 Januari 2019 dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat
pada tanggal 3 Januari 2019 dibawah Nomor 01/Pdt.Sus-Gugatan Lain-lain-
am

ub
/20018/PN.Niaga.Jkt.Pst, telah mengajukan gugatan sebagai berikut:
I. PENGGUGAT TELAH MEMPEROLEH IZIN UNTUK MENGAJUKAN
ep
GUGATAN LAIN-LAIN ACTIO PAULIANA
k

1. Bahwa Kurator sebagai Penggugat sebelum mengajukan gugatan a quo


ah

harus terlebih dahulu telah mendapat izin dari Hakim Pengawas,


R

si
sebagaimana ketentuan Pasal 69 ayat (5) Undang-Undang Nomor 37
Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran

ne
ng

Utang (UU Kepailitan dan PKPU) yang menyatakan:

“Untuk menghadap di sidang Pengadilan, Kurator harus terlebih dahulu

do
gu

MENDAPAT IZIN DARI HAKIM PENGAWAS, .......”

oleh karena itu, Kurator telah mengajukan permohonan Izin kepada


In
A

Hakim Pengawas, yang selanjutnya atas permohonan tersebut, melalui


Penetapan Nomor 116/Pdt.Sus-PKPU/2018/PN.Niaga.Jkt.Pst., Hakim
ah

lik

Pengawas telah memberikan izin kepada Penggugat untuk mengajukan


Gugatan Lain-Lain Actio Pauliana terhadap para Tergugat;
m

ub

Berdasarkan penjelasan hal-hal tersebut di atas, dengan telah


mendapatkan izin menghadap di sidang pengadilan dari Hakim
ka

Pengawas, maka Gugatan a quo sepatutnya dapat diterima oleh Majelis


ep

Hakim dalam perkara a quo.


ah

II. DASAR HUKUM GUGATAN ACTIO PAULIANA.


es

2. Berdasarkan Pasal 3 ayat (1) beserta penjelasan UU Kepailitan dan


M

PKPU yang menyatakan sebagai berikut:


ng

on

Pasal 3 ayat (1)UU Kepailitan dan PKPU:


gu

Hal 3 dari 32 Hal. Pututusan Nomor 01/Pdt.Sus-Gugatan Lain-lain-AP/2019/PN.Niaga.Jkt.Pst Jo.


d

Nomor 116/Pdt.Sus-PKPU/2018/PN.Niaga.Jkt.Pst.
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“Putusan atas Permohonan Pernyataan Pailit dan hal-hal lain yang

si
berkaitan dan/atau diatur dalam Undang-Undang ini, diputuskan oleh
Pengadilan yang daerah hukumnya meliputi daerah tempat

ne
ng
kedudukan Hukum Debitor.”

Penjelasan Pasal 3 ayat (1) UU Kepailitan dan PKPU:

do
gu “Yang dimaksud dengan hal-hal lain, adalah antara lain, ACTIO
PAULIANA, perlawanan pihak ketiga terhadap penyitaan, atau

In
A
perkara dimana Debitor, Kreditor, Kurator, atau Pengurus menjadi
salah satu pihak dalam perkara yang berkaitan dengan harta pailit
ah

termasuk gugatan Kurator terhadap Direksi yang menyebabkan

lik
perseroan dinyatakan pailit karena kelalaiannya atau kesalahannya.
am

ub
Hukum Acara yang berlaku dalam mengadili perkara yang termasuk
hal-hal lain adalah sama dengan Hukum Acara Perdata yang berlaku
bagi perkara permohonan pernyataan pailit termasuk mengenai
ep
k

pembatasan jangka waktu penyelesaiannya.”


ah

3. Selanjutnya berdasarkan Pasal 41 ayat (1) & ayat (2) UU Kepailitan dan
R

si
PKPU menyatakan sebagai berikut:
(1) “Untuk kepentingan harta pailit, kepada Pengadilan dapat

ne
ng

dimintakan pembatalan segala perbuatan hokum Debitor yang


telah dinyatakan pailit yang merugikan kepentingan Kreditor, yang

do
dilakukan sebelum putusan pernyataan pailit diucapkan.”
gu

(2) “Pembatalan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya dapat


In
dilakukan apabila dapat dibuktikan bahwa pada saat perbuatan
A

hukum dilakukan, Debitor dan pihak dengan siapa perbuatan


hukum tersebut dilakukan mengetahui atau sepatutnya
ah

lik

mengetahui bahwa perbuatan hukum tersebut akan merugikan


bagi Kreditor.”
m

ub

III. HUBUNGAN HUKUM PARA PIHAK.


ka

4. Bahwa pada tanggal 06 September 2018, PT Radiance dan Soenario


ep

Harjanto Ongkowidjaja telah dinyatakan berada dalam keadaan


Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang sementara oleh Pengadilan
ah

Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat berdasarkan Putusan


es

Nomor 116/Pdt.Sus-PKPU/2018/PN.Niaga.Jkt.Pst. yang diucapkan


M

dalam sidang terbuka untuk umum pada tanggal 06 September 2018


ng

(“Putusan PKPU”);
on
gu

Hal 4 dari 32 Hal. Pututusan Nomor 01/Pdt.Sus-Gugatan Lain-lain-AP/2019/PN.Niaga.Jkt.Pst Jo.


d

Nomor 116/Pdt.Sus-PKPU/2018/PN.Niaga.Jkt.Pst.
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa dalam Putusan PKPU tersebut, telah mengangkat Penggugat

si
sebagai Pengurus dalam proses Penundaan Kewajiban Pembayaran
Utang PT Radiance (Dalam PKPU) dan Soenario Harjanto Ongkowidjaja

ne
ng
(Dalam PKPU);

5. Bahwa Tergugat I/Wu Soei Him adalah Istri Tergugat II/Soenario

do
gu Harjanto Ongkowidjaja (Dalam PKPU), sehingga harta debitor meliputi
harta Tergugat II dan harta Tergugat I yakni mencakup semua aktiva dan
pasiva persatuan. Hal ini sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 241 UU

In
A
Kepailitan dan PKPUyang menyatakan:

“Apabila Debitor telah menikah dalam persatuan harta, harta Debitor


ah

lik
mencakup semua aktiva dan pasiva persatuan”;
am

ub
Penjelasan Pasal 241 UU Kepailitan dan PKPU:

“yang dimaksud dengan “aktiva” adalah seluruh kekayaan Debitor,


sedangkan “pasiva” adalah seluruh utang Debitor”;
ep
k

6. Bahwa Proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (selanjutnya


ah

disebut “PKPU”) sementara PT Radiance dan Soenario Harjanto


R

si
Ongkowidjaja berlangsung selama 45 (empat puluh lima) hari yaitu sejak

ne
06 September 2018 sampai dengan 22 Oktober 2018. PKPU dinyatakan
ng

berakhir karena pemberian perpanjangan penundaan kewajiban


pembayaran utang tetap ditolak oleh para kreditor yang hadir dalam

do
gu

Rapat Pemungutan Suara pada tanggal 18Oktober 2018;

7. Bahwa selanjutnya pada tanggal 22 Oktober 2018, PT Radiance dan


In
A

Soenario Harjanto Ongkowidjaja telah dinyatakan Pailit dengan segala


akibat hukumnya oleh Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri
ah

lik

Jakarta Pusat berdasarkan Putusan Nomor 116/Pdt.Sus-


PKPU/2018/PN.Niaga.Jkt.Pst. yang diucapkan dalam sidang terbuka
untuk umum pada tanggal 22 Oktober 2018 (“Putusan Pailit”). Dalam
m

ub

Putusan Pailit tersebut, telah mengangkat Penggugat sebagai Tim


ka

Kurator PT Radiance (Dalam Pailit) dan Soenario Harjanto Ongkowidjaja


ep

(Dalam Pailit);
ah

8. Bahwa dengan Tergugat II dinyatakan dalam keadaan pailit, maka harta


R

Tergugat I/Wu Soei Him termasuk dalam harta pailit. Hal ini sesuai
es

dengan ketentuan Pasal 23 UU Kepailitan dan PKPU yang menyatakan:


M

ng

on
gu

Hal 5 dari 32 Hal. Pututusan Nomor 01/Pdt.Sus-Gugatan Lain-lain-AP/2019/PN.Niaga.Jkt.Pst Jo.


d

Nomor 116/Pdt.Sus-PKPU/2018/PN.Niaga.Jkt.Pst.
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“Debitor Pailit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 dan Pasal 22

si
meliputi istri atau suami dari Debitor Pailit yang menikah dalam
persatuan harta”;

ne
ng
9. Bahwa salah satu harta pailit milik Tergugat II sebagaimana tercantum
dalam “Pertelaan (Daftar) Tambahan Atas Harta Pailit Sementara Milik

do
gu PT Radiance (Dalam Pailit) dan Soenario Harjanto Ongkowidjaja (Dalam
Pailit) Perkara Nomor 116/Pdt.Sus.PKPU/2018/PN.Niaga.Jkt.Pst.” yang
telah ditandatangani oleh Hakim Pengawas tertanggal 27 November

In
A
2018, adalah berupa:
ah

Sebidang Tanah berikut bangunan yang berdiri diatasnya yang terletak di

lik
Kel. Kacapiring, Kec. Batununggal, Kota Bandung wilayah Karees, Jawa
Barat, setempat dikenal sebagai Jalan Jend. A Yani Nomor 254 sekarang
am

ub
No.284 sebagaimana terdaftar dalam:
(i) Sertipikat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 133/Kacapiring seluas
ep
160 m²; dan
k

(ii) SHGB No. 134/Kacapiringseluas 434 m²;


ah

R
Keduanya tercatat atas nama Wu Soei Him, (selanjutnya disebut Harta

si
Pailit);

ne
ng

oleh karenanya tidak ada alasan untuk tidak dinyatakan SHGB Nomor
133 dan SHGB No.134 sebagai harta pailit;

do
gu

10. Bahwa berdasarkan Akta Pengakuan Hutang Nomor 87 tanggal


24 Agustus 2018 antara Tuan Soenario Harjanto Ongkowidjaja/Tergugat
II dengan persetujuan dari istrinya yaitu Nyonya Wu Soei Him/Tergugat I
In
A

dan Tuan Arijanto Soemedi/Tergugat III, yang dibuat dihadapan Turut


Tergugat II/Nurgana Hermania, S.H. (APH No.87), Tergugat II telah
ah

lik

berhutang kepada Tergugat III sebesar Rp.10.000.000.000,- (sepuluh


miliar rupiah);
m

ub

11. Bahwa pada tanggal 07 September 2018 (dalam masa PKPU), Tergugat
I, Tergugat II dan Tergugat III, TANPA PERSETUJUAN PENGGUGAT
ka

telah membuat dan menandatangani Surat Kuasa Membebankan Hak


ep

Tanggungan tertanggal 07 September 2018 Nomor 43 yang dibuat


ah

dihadapan Turut Tergugat I/Humberg Lie, S.H., S.E., M.Kn (SKMHT


R

No.43) untuk membebankan hak tanggungan terhadap SHGB No.133


es
M

dan No.134;
ng

Untuk menjadi catatan Majelis Hakim yang mulia, penandatanganan


on

SKMHT Nomor 43 tersebut dilaksanakan 1 (satu) hari setelah


gu

Hal 6 dari 32 Hal. Pututusan Nomor 01/Pdt.Sus-Gugatan Lain-lain-AP/2019/PN.Niaga.Jkt.Pst Jo.


d

Nomor 116/Pdt.Sus-PKPU/2018/PN.Niaga.Jkt.Pst.
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Debitor/Tergugat II dinyatakan telah berada dalam keadaan PKPUie.

si
Putusan PKPU tanggal 06 September 2018. Dengan demikian
seharusnya tindakan tersebut atas sepengetahuan dan persetujuan

ne
ng
Penggugat selaku Tim Pengurus;

12. Dengan SKMHT No.43 tersebut, pada tanggal 20 September 2018,

do
gu Tergugat III secara tanpa hak telah membuat dan menandatangani Akta
Pemberian Hak Tanggungan (APHT) Nomor 412/2018 (APHT No.412)
dihadapan Turut Tergugat II. APHT Nomor 412 tersebut adalah

In
A
pembebanan hak tanggungan atas SHGB No.133 dan SHGB No.134;
ah

Tergugat III telah mengetahui bahwa Tergugat II berada dalam keadaan

lik
PKPU, namun tanpa mendapatkan persetujuan dari Penggugat selaku
Tim Pengurus, Tergugat III tetap menandatangani APHT No. 412;
am

ub
13. Bahwa Turut Tergugat III/Kantor Badan Pertanahan Nasional Kota
Bandung tanggal01 Oktober 2018 telah menerima endaftaran hak
ep
k

tanggungan dalam APHT No.412 yang diikuti dengan menerbitkan


ah

Sertipikat Hak Tanggungan No.09148/2018 Peringkat I (Pertama) dengan


R
Nama Pemegang Hak Tanggungan Tergugat III (SHT No.09148);

si
IV. PERBUATAN PARA TERGUGAT TIDAK SAH DAN BATAL;

ne
ng

14. Bahwa sebagai akibat dari Putusan PKPU terhadap Tergugat II i.e. 06
September 2018 maka segala tindakan kepengurusan atau kepemilikan

do
gu

atas seluruh atau sebagian hartanya hanya sah jika dilakukan bersama-
sama dengan Penggugat.
In
Dengan demikian SEMUA TINDAKAN YANG DILAKUKAN TANPA
A

MENDAPATKAN PERSETUJUAN PENGGUGAT ADALAH TIDAK SAH


DAN BATAL DEMI HUKUM;
ah

lik

Hal diatas sesuai dengan ketentuan Pasal 240 UU Kepailitan dan PKPU,
yang berbunyi:
m

ub

(1) Selama penundaan kewajiban pembayaran utang, Debitor TANPA


ka

PERSETUJUAN PENGURUS TIDAK DAPAT melakukan tindakan


ep

kepengurusan atau kepemilikan atas seluruh atau sebagian


hartanya.
ah

(2) Jika Debitor melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud pada


es

ayat (1), pengurus berhak untuk melakukan segala sesuatu yang


M

diperlukan untuk memastikan bahwa harta Debitor tidak dirugikan


ng

karena tindakan Debitor tersebut.


on
gu

Hal 7 dari 32 Hal. Pututusan Nomor 01/Pdt.Sus-Gugatan Lain-lain-AP/2019/PN.Niaga.Jkt.Pst Jo.


d

Nomor 116/Pdt.Sus-PKPU/2018/PN.Niaga.Jkt.Pst.
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa penandatanganan SKMHT No.43 (tanggal 07 September

si
2018) dan APHT No. 412 (tanggal 20 September 2018) dilakukan
pada saat Tergugat II telah dinyatakan berada dalam keadaan

ne
ng
PKPU dan ditandatangani tanpa diketahui dan tanpa persetujuan
Penggugat;

do
gu Dengan demikian berdasarkan ketentuan dalam Pasal 240 ayat (1)
dan (2) UU Kepaililtan dan PKPU diatas, penandatanganan SKMHT
No.43 dan APHT No.412 adalah TIDAK SAH.

In
A
15. Bahwa SHT No. 09148 tanggal 01 Oktober 2018 DITERBITKAN
ah

berdasarkan SKMHT No.43 dan APHT No.412 yang tidak sah, oleh

lik
karena itu sudah seharusnya SHT No. 09148 DICORET oleh Turut
Tergugat III;
am

ub
V. TINDAKAN PARA TERGUGAT TELAH MERUGIKAN KEPENTINGAN
KREDITOR.
ep
k

16. Pasal 41 ayat (1) dan (2) UU KEPAILITAN DAN PKPU, berbunyi sebagai
ah

berikut:
R
(1) "UNTUK KEPENTINGAN HARTA PAILIT, KEPADA PENGADILAN

si
DAPAT DIMINTAKAN PEMBATALAN SEGALA PERBUATAN

ne
ng

HUKUM DEBITOR YANG TELAH DINYATAKAN PAILIT YANG


MERUGIKAN KEPENTINGAN KREDITOR, YANG DILAKUKAN
SEBELUM PUTUSAN PERNYATAAN PAILIT DIUCAPKAN.

do
gu

(2) Pembatalan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya dapat


dilakukan apabila dapat dibuktikan bahwa pada saat perbuatan
In
A

hokum dilakukan, Debitor dan pihak dengan siapa perbuatan


tersebut dilakukan mengetahui atau sepatutnya mengetahui bahwa
ah

lik

perbuatan hukum tersebut akan mengakibatkan kerugian bagi


kreditor;”
m

ub

Selanjutnya Pasal 42 UU Kepailitan dan PKPU berbunyi sebagai


berikut:
ka

ep

"Apabila perbuatan hukum yang merugikan Kreditor dilakukan dalam


jangka waktu 1 (satu) tahun sebelum putusan pernyataan pailit
ah

diucapkan, sedangkan perbuatan tersebut tidak wajib dilakukan


es

Debitor, kecuali dapat dibuktikan sebaliknya, Debitor dan pihak


M

dengan siapa perbuatan tersebut dilakukan dianggap mengetahui


ng

atau sepatutnya mengetahui bahwa perbuatan tersebut akan


on
gu

Hal 8 dari 32 Hal. Pututusan Nomor 01/Pdt.Sus-Gugatan Lain-lain-AP/2019/PN.Niaga.Jkt.Pst Jo.


d

Nomor 116/Pdt.Sus-PKPU/2018/PN.Niaga.Jkt.Pst.
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
mengakibatkan kerugian bagi Kreditor sebagaimana dimaksud

R
dalam Pasal 41 ayat (2) …”

si
17. Bahwa sebagaimana diuraikan diatas dan berdasarkan uraian-uraian

ne
ng
serta fakta hokum tersebut di atas, jelas dan terang bahwa perbuatan
hukum Para Tergugat dengan membuat dan menandatangani SKMHT

do
gu No.43 dan APHT No.412 sertapenerbitan SHT No. 09148 tanggal
01 Oktober 2018 oleh Turut Tergugat III masih dalam jangka waktu 1
tahun sebelum putusan pernyataan pailit (ie. 22Oktober 2018);

In
A
Bahwa berdasarkan uraian diatas, pembebanan hak tanggungan atas
ah

SHGB No. 133 dan SHGB No. 134 adalah tidak sah, dikarenakan proses

lik
tersebut dilaksanakan TANPA PERSETUJUAN PENGGUGAT SELAKU
TIM PENGURUS pada saat TERGUGAT II MASIH BERADA DALAM
am

ub
KEADAAN PKPU;

Lebih jauh perbuatan Para Tergugat tersebut dilakukan dengan sadar


ep
k

dan itikad tidak baik dimana Para Tergugat dianggap mengetahui atau
ah

sepatutnya mengetahui bahwa perbuatan tersebut mengakibatkan


R
kerugian bagi kepentingan kreditor-kreditor.

si
Dengan adanya pembebanan hak tanggungan atas harta pailiti.e SHGB

ne
ng

No.133 dan SHGB No.134 yang dilakukan oleh Para Tergugat, maka
hanya menguntungkan kepentingan Tergugat III. Dimana hasil dari

do
gu

eksekusi terhadap harta pailit tersebut nantinya HANYA diperuntukan


sebagai pelunasan utang kepada Tergugat III.Sebagai akibatnya, para
kreditor konkuren lainnya AKAN DIRUGIKAN karena tidak akan
In
A

mendapatkan bagian dari hasil penjualan SHGB No.133 dan SHGB


No.134.
ah

lik

Lebih lanjut, ada indikasi adanya relasi khusus antara Tergugat I,


Tergugat II dan Tergugat III, yang patut dipertanyakan dari hubungan
m

ub

utang piutang yang hanya didasarkan atas sebuah Akta Pengakuan


Hutang (vide APH No.87). Lebih lanjut pembuatan SKMHT dan APHT di
ka

dalam masa PKPU. Hal ini semakin dikuatkan dengan fakta bahwa
ep

Tergugat III telah mengajukan permohonan lelang eksekusi terhadap


ah

SHGB No.133 dan HGB 134 walaupun mengetahui bahwa kedudukan


R

Tergugat III sebagai kreditor separatis telah dibantah oleh Penggugat


es
M

sebagi Tim Kurator. Tindakan -tindakan ini tentunya akan merugikan para
ng

kreditor konkuren yang lain dan hanya akan menguntungkan Tergugat III
on

dimana seharusnya dapat digunakan sebagai pelunasan utang kepada


gu

Hal 9 dari 32 Hal. Pututusan Nomor 01/Pdt.Sus-Gugatan Lain-lain-AP/2019/PN.Niaga.Jkt.Pst Jo.


d

Nomor 116/Pdt.Sus-PKPU/2018/PN.Niaga.Jkt.Pst.
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
para kreditor termasuk namun tidak terbatas pada kreditor konkuren yang

si
sementara diakui;

Oleh karenanya pembebanan hak tanggungan atas SHGB No.133 dan

ne
ng
SHGB No.134 dalam masa PKPU oleh Para Tergugat telah memenuhi
ketentuan Pasal 41 Jo. Pasal 42 UU Kepailitan dan PKPU;

do
gu 18. Dengan demikian berdasarkan uraian dan ketentuan pasal-pasal tersebut
diatas, Penggugat mohon agar Ketua Pengadilan Niaga pada Pengadilan

In
A
Negeri Jakarta Pusat c.q. Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili
Perkara a quo berkenan untuk menyatakan batal Surat Kuasa
ah

Membebankan Hak Tanggungan No.43 tanggal 07 September 2018 dan

lik
Akta Pemberian Hak Tanggungan Nomor 412/2018 tanggal
20 September 2018;
am

ub
Oleh karena SKMHT No.43 dan APHT No.412 batal, maka sudah
sepatutnya Sertipikat Hak Tanggungan Nomor 09148/2018 tanggal
ep
k

01 Oktober 2018 dinyatakan tidak berlaku dan selanjutnya agar Turut


ah

Tergugat III mencoret catatan Hak Tanggungan dalam buku tanah dan
R
sertipikat Hak Guna Bangunan nomor 133/Kacapiring dan Hak Guna

si
Bangunan nomor 134/Kacapiring;

ne
ng

19. Selanjutnya oleh karena Penggugat adalah satu-satunya pihak yang


berwenang atas harta pailit, kiranya Majelis Hakim yang mulia dapat

do
gu

memerintahkan Para Tergugat untuk menyerahkan dokumen asli


kepemilikan harta pailit berupa Sertipikat Hak Guna Bangunan (SHGB)
nomor 133/Kacapiring dan SHGB nomor 134/Kacapiring keduanya
In
A

tercatat atasnama Wu Soei Him kepada Penggugat selaku Tim Kurator


PT Radiance (Dalam Pailit) dan Soenario Harjanto Ongkowidjaja (Dalam
ah

lik

Pailit);

VI. PUTUSAN SERTA MERTA;


m

ub

20. Bahwa mengingat alasan-alasan, dalil-dalil maupun uraian di atas dalam


Gugatan a quo didukung dengan bukti surat yang sah dan alasan -alasan
ka

ataupun dalil-dalil yang tidak dapat dibantah kebenarannya oleh para


ep

Tergugat;
ah

21. Dengan demikian Gugatan a quo telah memenuhi syarat-syarat putusan


es

serta merta sebagaimana ditentukan dalam Pasal 180 (1) H.I.R. jo Surat
M

Edaran Mahkamah Agung No. 3 tahun 2000 tentang Putusan Serta Merta
ng

dan Provisionil jo Surat Edaran Mahkamah Agung No. 4 tahun 2001


on
gu

Hal 10 dari 32 Hal. Pututusan Nomor 01/Pdt.Sus-Gugatan Lain-lain-AP/2019/PN.Niaga.Jkt.Pst Jo.


d

Nomor 116/Pdt.Sus-PKPU/2018/PN.Niaga.Jkt.Pst.
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tentang Permasalahan Putusan Serta Merta dan Provisionil, yang

si
mensyaratkan adanya bukti yang otentik atau bukti surat yang sah.

22. Pasal 180 ayat (1) H.I.R. mengatur sebagai berikut:

ne
ng
”Biarpun orang membantah keputusan Hakim atau meminta banding,
Pengadilan boleh memerintahkan supaya keputusan hakim itu dijalankan

do
gu dulu, jika ada suatu tanda alas hak yang otentik atau suatu surat yang
menurut peraturan boleh diterima sebagai bukti, atau jika ada keputusan

In
A
hukuman terlebih dahulu dengan keputusan hakim yang sudah
memperoleh kekuatan hukum yang pasti atau jika dikabulkan tuntutan
ah

sementara pula dalam hal perselisihan tentang bezit (Pasal 548 KUHPer

lik
d.s.t..; 53 Rv.; 181, 190 H.I.R; S. 1867-29);”
am

ub
23. Berdasarkan hal - hal yang diuraikan diatas maka Penggugat dengan ini
memohon agar Putusan dalam perkara a quo dapat dilaksanakan terlebih
dahulu meskipun ada upaya hukum kasasi (uitvoerbaar bij voorraaad).
ep
k

Berdasarkan hal-hal yang diuraikan di atas, maka Penggugat mohon kepada


ah

Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat cq. Majelis Hakim yang
R

si
memeriksa dan mengadili perkara a quo, dapat memberikan Putusan sebagai
berikut:

ne
ng

1. Mengabulkan Gugatan Penggugat untuk seluruhnya;


2. Menyatakan sebidang tanah berikut bangunan yang berdiri diatasnya yang

do
gu

terletak di Kel. Kacapiring, Kec. Batununggal, Kota Bandung wilayah Karees,


Jawa Barat, setempat dikenal sebagai Jalan Jend. A Yani Nomor 254
In
sekarang No.284, sebagaimana terdaftar dalam Sertipikat Hak Guna
A

Bangunan (SHGB) nomor 133/Kacapiring dan SHGB nomor 134/Kacapiring,


keduanya tercatat atasnama Wu Soei Him, merupakan harta pailit PT.
ah

lik

Radiance (Dalam Pailit) dan Soenario Harjanto Ongkowidjaja (Dalam Pailit);


3. Menyatakan Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan Nomor 43 tanggal
m

ub

07 September 2018 yang dibuat dihadapan Humberglie, SH, SE, MKn, Notaris
di Jakarta batal;
ka

4. Menyatakan Akta Pemberian Hak Tanggungan Nomor 412/2018 tanggal


ep

20 September 2018 yang dibuat dihadapan Nurgana Hermania, S.H., Pejabat


ah

Pembuat Akta Tanah (PPAT) batal;


R

5. Menyatakan Sertipikat Hak Tanggungan Nomor 09148/2018 tanggal


es
M

01 Oktober 2018 tidak berlaku;


ng

6. Memerintahkan Para Tergugat untuk menyerahkan dokumen asli Sertipikat


on

Hak Guna Bangunan (SHGB) nomor 133/Kacapiring dan SHGB nomor


gu

Hal 11 dari 32 Hal. Pututusan Nomor 01/Pdt.Sus-Gugatan Lain-lain-AP/2019/PN.Niaga.Jkt.Pst Jo.


d

Nomor 116/Pdt.Sus-PKPU/2018/PN.Niaga.Jkt.Pst.
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
134/Kacapiring keduanya tercatat atasnama Wu Soei Him kepada Tim Kurator

si
PT Radiance (Dalam Pailit) dan Soenario Harjanto Ongkowidjaja (Dalam
Pailit);

ne
ng
7. Memerintahakan kepada para Turut Tergugat agar tunduk dan patuh pada
Putusan a quo;
8. Memerintahkan Turut Tergugat III untuk mencoret catatan hak tanggungan

do
gu dalam buku tanah dan sertipikat Hak Guna Bangunan nomor 133/Kacapiring
dan Hak Guna Bangunan nomor 134/Kacapiring;

In
A
9. Menyatakan Putusan ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu, meskipun ada
upaya hukum Kasasi (Uitvoerbaar bij voorraad);
ah

lik
10. Menghukum TERGUGAT untuk membayar seluruh biaya perkara yang timbul
dalam perkara ini.
am

ub
Menimbang, bahwa pada hari sidang yang telah ditetapkan untuk
Penggugat hadir sendiri DEWI KRISTIANI, S.H., berkantor di “SANDIVA LEGAL
NETWORK”, beralamat di Menara Rajawali Lt.2, Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung
ep
k

Lot #5.1, Setiabudi, Jakarta Selatan , berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal
ah

02 Januari 2018, Untuk Tergugat I dan Tergugat II hadir kuasanya T. TRIYANTO,


R

si
S.H., CN., Advokat dan Konsultan Hukum, beralamat di Kantor Advokat TRI &
REKAN (3R), Jl. Raden Saleh Raya No. 45A, Jakarta Pusat, berdasarkan Surat

ne
ng

Kuasa Khusus tertanggal 18 Januari 2019, Untuk Tergugat III Pujiati, S.H dan
Mochamad Herlangga, S.H., M.H., Advokat dan Penasehat Hukum pada kantor “HP
& Co. Law Firm” beralamat di Graha Samali, Lantai 1,Jl. H. Samali No. 31 B,

do
gu

Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan 12740,berdasarkan Surat Kuasa Khusus


tertanggal 16 Januari 2019;
In
A

Menimbang, bahwa untuk menyangkal dalil-dalil gugatannya, Tergugat I


dan Tergugat II telah mengajukan Jawaban tertanggal 6 Februari 2019 sebagai
ah

lik

berikut:
DALAM EKSEPSI :
I. KOMPETENSI ABSOLUT;
m

ub

PENGADILAN NIAGA TIDAK BERWENANG MENGADILI GUGATAN ACTIO


ka

PAULIANA KARENA BERDASAR JURISPRUDENSI MAHKAMAH AGUNG


ep

NO. 12 PK/N/2000 TANGGAL 14 AGUSTUS 2000, PERBUATAN HUKUM


ah

DEBITOR (DALAM PAILIT) DENGAN PIHAK KETIGA (ACTIO PAULIANA),


R

MERUPAKAN SUATU SENGKETA YANG PENYELESAIANNYA HARUS


es

MELALUI GUGATAN PERDATA DI PENGADILAN NEGERI.


M

ng

1. Bahwa Penggugat keliru dalam mengajukan Gugatan Actio Pauliana di


on

Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.


gu

Hal 12 dari 32 Hal. Pututusan Nomor 01/Pdt.Sus-Gugatan Lain-lain-AP/2019/PN.Niaga.Jkt.Pst Jo.


d

Nomor 116/Pdt.Sus-PKPU/2018/PN.Niaga.Jkt.Pst.
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Bahwa Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tidak

si
berwenang mengadili Gugatan Actio Pauliana yang diajukan oleh
Penggugat dan yang berwenang adalah Pengadilan Negeri.

ne
ng
3. Bahwa hal tersebut sesuai dengan Yurisprudensi Putusan Mahkamah
Agung RI No. 12/PK/N/2000 tanggal 14 Agustus 2000 sebagaimana

do
gu dimuat dalam buku karangan Dr. M. Hadi Shuban, S.H., M.H., CN. yang
berjudul “Hukum Kepailitan, Prinsip, Norma, dan Praktik di Peradilan”,
Penerbit Kencana, Terbitan Tahun 2009, Cetakan Kedua, hal. 347 – 348,

In
A
yakni:
“Pertimbangan Hukum majelis PK adalah bahwa Putusan Kasasi MA
ah

lik
terdapat kesalahan berat dalam menerapkan hukum, dan majelis kasasi
menyatakan permohonan pemohon tidak dapat diterima, dan menurut
am

ub
Pasal 280 Ayat (1) Undang-Undang Kepailitan ditentukan bahwa
kewenangan Pengadilan Niaga adalah memeriksa dan memutus
permohonan pernyataan pailit dan PKPU serta permohonan lainnya yang
ep
k

berkaitan dengan pernyataan pailit. Perbuatan Hukum Debitor dalam pailit


ah

dengan pihak ketiga (Actio Pauliana), merupakan sengketa yang


R

si
penyelesaiannya harus melalui gugatan perdata di Pengadilan Negeri ,
sehingga permohonan pembatalan yang dimaksud Pasal 41 Undang-

ne
ng

Undang Kepailitan tidak dapat diajukan ke Pengadilan Niaga melainkan ke


Pengadilan Negeri”;

do
gu

4. Bahwa pertimbangan Majelis PK tersebut adalah tepat karena untuk


kepentingan pemeriksaan secara menyeluruh dan mendalam terhadap
perkara gugatan actio pauliana, tidak mungkin menggunakan ketentuan
In
A

hukum acara kepailitan yang pemeriksaannya bersifat sumir (tanpa replik


dan duplik) dan dibatasi waktu hanya 60 (enam puluh) hari.
ah

lik

II. ERROR IN PERSONA;


m

ub

PENGGUGAT DALAM KEDUDUKAN SEBAGAI KURATOR SOENARIO


HARJANTO ONGKOWIDJAJA (DALAM PAILIT) ADALAH KELIRU DAN
ka

TIDAK TEPAT MENARIK SOENARIO HARJANTO ONGKOWIDJAJA (DALAM


ep

PAILIT) DAN ISTRI SEBAGAI TERGUGAT DALAM PERKARA ACTIO


ah

PAULIANA KARENA DENGAN DINYATAKANNYA SOENARIO HARJANTO


R

ONGKOWIDJAJA (DALAM PAILIT) MAKA SEGALA HAK DAN


es

KEWENANGAN SOENARIO HARJANTO ONGKOWIDJAJA (DALAM PAILIT)


M

ng

UNTUK MENGURUS DAN MELAKUKAN PERBUATAN KEPEMILIKAN


on

TERHADAP HARTA KEKAYAAN YANG TERMASUK DALAM KEPAILITAN


MENJADI HILANG DAN DIAMBIL ALIH OLEH KURATOR .
gu

Hal 13 dari 32 Hal. Pututusan Nomor 01/Pdt.Sus-Gugatan Lain-lain-AP/2019/PN.Niaga.Jkt.Pst Jo.


d

Nomor 116/Pdt.Sus-PKPU/2018/PN.Niaga.Jkt.Pst.
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1. Bahwa dalam Gugatan Actio Pauliana perkara a quo, Penggugat telah

si
menarik Soenario Harjanto Ongkowidjaja (Dalam Pailit) selaku Tergugat II
dan Wu Soei Him sebagai istri Tergugat II selaku Tergugat I, pedahal

ne
ng
dengan dinyatakannya Soenario Harjanto Ongkowidjaja Pailit pada tanggal
22 Oktober 2018, maka segala kewenangan Soenario Harjanto

do
gu Ongkowidjaja (Dalam Pailit) berkaitan dengan harta kekayaan yang
termasuk dalam harta pailit menjadi hilang dan diambil alih oleh Penggugat
selaku Kurator.

In
A
2. Bahwa hal tersebut ditegaskan dalam ketentuan Pasal 24 ayat (1) UU
ah

Kepailitan dan PKPU yang menyebutkan :

lik
“Debitor demi hukum kehilangan haknya untuk menguasai dan mengurus
am

ub
kekayaannya yang termasuk dalam harta pailit, sejak tanggal putusan
pernyataan pailit diucapkan.”

Selanjutnya dalam ketentuan Pasal 26 ayat (1) UU Kepailitan dan PKPU


ep
k

disebutkan :
ah

“Tuntutan mengenai hak dan kewajiban yang menyangkut harta pailit


R

si
harus diajukan oleh atau terhadap kurator “.

ne
ng

Selain itu dalam ketentuan Pasal 243 ayat (3) UU Kepailitan dan PKPU
disebutkan :

do
gu

“Debitor TIDAK DAPAT MENJADI PENGGUGAT ATAU TERGUGAT dalam


perkara mengenai hak atau kewajiban yang menyangkut harta kekayaan
tanpa persetujuan pengurus”.
In
A

Dimana berdasar ketentuan di atas, Debitor yang masih berkedudukan


ah

sebagai PKPU saja tidak dapat menjadi Penggugat maupun Tergugat,


lik

apaalagi setelah dinyatakan Pailit.


m

ub

3. Bahwa ditariknya Soenario Harjanto Ongkowidjaja (dalam Pailit) dan istri


sebagai pihak berkaitan dengan harta pailit dalam gugatan aquo adalah
ka

tidak tepat dan error in persona karena secara logika hukum tidaklah
ep

mungkin seorang dapat menggugat dan menuntut pihak yang secara


ah

hukum wajib diwakilinya.


R

DALAM POKOK PERKARA :


es
M

1. Bahwa apa yang Tergugat I dan Tergugat II dalilkan dalam Eksepsi, mohon
ng

dianggap sebagai satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dengan
on

pokok perkara.
gu

Hal 14 dari 32 Hal. Pututusan Nomor 01/Pdt.Sus-Gugatan Lain-lain-AP/2019/PN.Niaga.Jkt.Pst Jo.


d

Nomor 116/Pdt.Sus-PKPU/2018/PN.Niaga.Jkt.Pst.
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Bahwa Tergugat I dan Tergugat II menolak dengan tegas seluruh dalil -dalil

si
yang diajukan oleh Penggugat, kecuali yang dengan tegas diakui
kebenarannya.

ne
ng
AKTA PENGAKUAN HUTANG ANTARA TERGUGAT I DAN II KEPADA
TERGUGAT III DIBUAT SEBELUM PUTUSAN PKPU DIMANA DALAM

do
gu PERMOHONAN PKPU TERSEBUT TERGUGAT II TIDAK BERKEDUDUKAN
SEBAGAI DEBITOR TAPI SEBAGAI PENANGGUNG UTANG DAN
TERGUGAT I SEBAGAI PEMILIK ASET YANG DIJADIKAN AGUNAN UTANG

In
A
BUKANLAH PIHAK DALAM PERKARA PKPU.
ah

3. Bahwa Akta Pengakuan Hutang Nomor 87 tanggal 24 Agustus 2018 antara

lik
Tergugat I dan II kepada Tergugat III yang dibuat dihadapan Turut Tergugat I
dibuat sebelum Tergugat II dinyatakan berada dalam keadaan Penundaan
am

ub
Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) sementara oleh Pengadilan Niaga
pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat berdasarkan Putusan No.116/Pdt.Sus-
ep
PKPU/2018/PN.Niaga.Jkt.Pst yang diucapkan dalam sidang terbuka untuk
k

umum pada tanggal 06 September 2018 (“Putusan PKPU’).


ah

R
4. Bahwa dalam permohonan PKPU di atas, Tergugat II bukan berkedudukan

si
sebagai Debitor tapi sebagai Penanggung Utang terhadap PT.Radiance

ne
ng

selaku Debitornya, sehingga secara hukum Tergugat II sebagai penanggung


hutang tidak perlu persetujuan pengurus dalam melakukan tindakan
kepengurusan atau kepemilikan harta Tergugat II karena yang disyaratkan

do
gu

perlu persetujuan pengurus oleh UU hanyalah berkaitan dengan


kepengurusan harta milik debitor, terlebih aset/harta yang dijadikan jaminan
In
A

utang Tergugat I dan II kepada Tergugat III bukan atas nama Tergugat II tapi
atas nama Tergugat I yang sama sekali bukanlah pihak dalam perkara PKPU
ah

di atas, sehingga secara hukum Tergugat I tidak wajib tunduk serta patuh
lik

terhadap putusan tersebut.


5. Bahwa dalam ketentuan Pasal 240 ayat (1) UU Kepailitan dan PKPU secara
m

ub

tegas disebutkan :
ka

“Selama penundaan kewajiban pembayaran utang, DEBITOR tanpa


ep

persetujuan pengurus tidak dapat melakukan tindakan kepengurusan atau


ah

kepemilikan atas seluruh atau sebagian hartanya.”


R

Sehingga berdasar ketentuan ini, yang diwajibkan perlunya persetujuan


es
M

pengurus hanya berkaitan dengan harta milik Debitor (PT.Radiance),


ng

sedangkan Tergugat II hanya berkedudukan sebagai penanggung utang


on

(bukan debitor) dan aset yang dijadikan agunan hutang adalah milik Tergugat
gu

Hal 15 dari 32 Hal. Pututusan Nomor 01/Pdt.Sus-Gugatan Lain-lain-AP/2019/PN.Niaga.Jkt.Pst Jo.


d

Nomor 116/Pdt.Sus-PKPU/2018/PN.Niaga.Jkt.Pst.
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
I, dimana Tergugat I tidak berkedudukan sebagai debitor maupun sebagai

si
Termohon PKPU, sehingga secara hukum tidaklah diwajibkan meminta
persetujuan pengurus.

ne
ng
AKTA SURAT KUASA MEMBEBANKAN HAK TANGGUNGAN (SKMHT)
NO.43 TANGGAL 07 SEPTEMBER 2018 DAN AKTA PEMBERIAN HAK

do
gu TANGGUNGAN (APHT) NO.412/2018 TANGGAL 20 SEPTEMBER 2018
TERHADAP ASET MILIK TERGUGAT I DIBUAT SEBELUM PUTUSAN
PAILIT TANGGAL 22 OKTOBER 2018 DIMANA TERGUGAT I SEBAGAI

In
A
PEMILIK ASET BUKANLAH PIHAK YANG DINYATAKAN PAILIT.
ah

6. Bahwa PT.Radiance dan Soenario Harjanto Ongkowidjaja telah dinyatakan

lik
Pailit oleh Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
berdasarkan putusan No.116/Pdt.Sus.PKPU/2018/PN.Niaga.Jkt.Pst pada
am

ub
tanggal 22 Oktober 2018, sedangkan Akta Surat Kuasa Membebankan Hak
Tanggungan No.43 tanggal 07 September 2018 yang dibuat Turut Tergugat I
ep
dan Akta Pemberian Hak Tanggungan No.412/2018 tanggal 20 September
k

2018 yang dibuat Turut Tergugat II terhadap aset/harta atas nama Tergugat I
ah

sebagai kelanjutan dari Akta Pengakuan Hutang No.87 tanggal 24 Agustus


R

si
2018 semuanya dibuat sebelum adanya putusan Pailit.

ne
ng

7. Bahwa walaupun Tergugat I adalah istri dari Tergugat II, namun Tergugat I
bukanlah pihak dalam perkara No.116/Pdt.Sus.PKPU/2018/PN.Niaga.Jkt.Pst
tersebut dan Tergugat I TIDAK PERNAH DINYATAKAN pailit dalam putusan

do
gu

tersebut, sehingga secara hukum segala perbuatan dan tindakan Tergugat I


terhadap harta kekayaan milik Tergugat I sebelum adanya putusan pailit
In
A

tidaklah tunduk pada ketentuan Pailit.

HUTANG YANG DILAKUKAN OLEH TERGUGAT I SEBAGAI PEMILIK ASET


ah

lik

DAN TERGUGAT II SEBAGAI PENANGGUNG HUTANG DEBITOR


(PT.RADIANCE) DILANDASI DENGAN IKTIKAD BAIK YAITU UNTUK
m

ub

KEPENTINGAN PT.RADIANCE (DALAM PAILIT) DALAM PERKARA PKPU


NO.116/PDT.SUS-PKPU/2018/PN.NIAGA.JKT.PST DAN HUTANG
ka

TERSEBUT TIDAK MENGAKIBATKAN KERUGIAN BAGI KREDITOR.


ep

8. Bahwa walaupun Tergugat II bukan berkedudukan sebagai Debitor tapi


ah

sebagai penanggung hutang dalam permohonan PKPU


R

No.116/Pdt.Sus.PKPU/2018/PN.Niaga.Jkt.Pst dan Tergugat I bukan pihak


es
M

dalam perkara permohonan PKPU tersebut, namun Tergugat II sebagai


ng

penanggung hutang debitor (PT.Radiance) dan Tergugat I sebagai pemilik


on

aset, telah berusaha sekuat tenaga untuk menyelamatkan jalannya


gu

Hal 16 dari 32 Hal. Pututusan Nomor 01/Pdt.Sus-Gugatan Lain-lain-AP/2019/PN.Niaga.Jkt.Pst Jo.


d

Nomor 116/Pdt.Sus-PKPU/2018/PN.Niaga.Jkt.Pst.
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
perusahaan PT.Radiance yang dimohonkan PKPU, agar PT.Radiance dapat

si
memenuhi kewajibannya membayar hutang kreditor dan tidak jatuh Pailit.

9. Bahwa salah satu upaya yang dilakukan Tergugat II sebagai penanggung

ne
ng
hutang untuk menyelamatkan jalannya perusahaan PT.Radiance (dalam
Pailit), baik itu untuk membayar gaji karyawan, membayar tagihan “supplier”

do
gu (kreditor) ataupun membayar tagihan listrik, air dan telepon, premi BPJS
karyawan dan sebagainya adalah berhutang kepada Tergugat III dengan cara
menjaminkan aset milik Tergugat I.

In
A
10. Bahwa dengan demikian hutang tersebut telah dilakukan dengan iktikat baik
ah

dan sama sekali tidak merugikan kreditor karena pinjaman tersebut digunakan

lik
untuk membayar hutang (tagihan kreditor) dan menyelamatkan kelangsungan
hidup perusahaan.
am

ub
11. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 41 Undang-Undang Nomor 37 Tahun
2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran U tang
ep
k

disebutkan :
ah

(1). Untuk kepentingan harta pailit, kepada Pengadilan dapat dimintakan


R
pembatalan segala perbuatan hukum debitor yang telah dinyatakan pailit

si
yang merugikan kepentingan kreditor, yang dilakukan sebelum putusan

ne
ng

pernyataan pailit diucapkan.

(2). Pembatalan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya dapat dilakukan

do
gu

apabila dapat dibuktikan bahwa pada saat perbuatan hukum dilakukan,


Debitor dengan pihak siapa perbuatan hukum itu dilakukan mengetahui
atau sepatutnya meengetahui bahwa perbuatan hukum tersebut akan
In
A

mengakibatkan kerugian bagi kreditor.

(3). Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah
ah

lik

perbuatan hukum debitor yang wajib dilakukan berdasarkan perjanjian


dan/atau kaarena undang-undang.
m

ub

Selanjutnya dalam Pasal 42 Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang


Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang disebutkan :
ka

ep

“Apabila perbuatan hukum yang merugikan kreditor dilakukan dalam jangka


waktu 1 (satu) tahun sebelum putusan pernyataan pailit diucapkan,
ah

sedangkan perbuatan tersebut tidak wajib dilakukan debitor, kecuali dapat


es

dibuktikan sebaliknya, debitor dan pihak dengan siapa perbuatan tersebut


M

dilakukan dianggap mengetahui atau sepatutnya mengetahui bahwa


ng

perbuatan tersebut akan mengakibatkan kerugian bagi kreditor sebagaimana


on

dimaksud dalam Pasal 41 ayat (2)…. dst,


gu

Hal 17 dari 32 Hal. Pututusan Nomor 01/Pdt.Sus-Gugatan Lain-lain-AP/2019/PN.Niaga.Jkt.Pst Jo.


d

Nomor 116/Pdt.Sus-PKPU/2018/PN.Niaga.Jkt.Pst.
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Selain itu dalam Pasal 1341 ayat (2) KUHPerdata disebutkan :

si
Hak-hak yang diperoleh dengan iktikat baik oleh orang-orang pihak ke tiga

ne
ng
atas barang-barang yang menjadi pokok perbuatan yang batal itu dilindungi.

12. Bahwa berdasar ketentuan tersebut di atas, maka perbuatan hukum yang

do
gu memungkinkan dibatalkan oleh Penggugat terhadap pinjaman yang dilakukan
oleh Tergugat I dan Tergugat II apabila Penggugat dapat membuktikan bahwa
pada saat perbutan hukum tersebut dilakukan:

In
A
a. Tergugat I dan II dengan pihak siapa perbuatan hukum itu dilakukan
(Tergugat III) mengetahui atau sepatutnya mengetahui bahwa perbuatan
ah

lik
hukum tersebut akan mengakibatkan kerugian bagi kreditor.

b. Perbuatan tersebut tidak wajib dilakukan oleh Tergugat I dan II.


am

ub
13. Bahwa tapi sebaliknya dan dikecualikan, pinjaman antara Tergugat I dan II
dengan Tergugat III, TIDAKLAH DAPAT DIBATALKAN apabila Pinjaman
ep
(hutang) tersebut dilakukan dengan iktikad baik.
k
ah

Atas dasar hal-hal tersebut di atas, Tergugat I dan II mohon agar majelis hakim
R

si
yang memeriksa dan mengadili perkara a quo berkenan memutus sebagai berikut :

Dalam Eksepsi :

ne
ng

1. Menerima Eksepsi Tergugat I dan Tergugat II.


2. Menyatakan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tidak

do
gu

berwenang memeriksa dan mengadili gugatan action Paulina yang diajukan


oleh Penggugat.
3. Menyatakan gugatan Penggugat error in persona (salah pihak).
In
A

4. Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima.


ah

Dalam Pokok Perkara;


lik

1. Menolak Gugatan Penggugat seluruhnya atau setidak-tidaknya menyetakan


gugatan Penggugat tidak dapat diterima;
m

ub

2. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara.


ka

Atau
ep

Apabila Majelis Hakim yang Terhormat berpendapat lain, mohon putusan


ah

yang seadil-adilnya (ex aequo et bono);


R

Menimbang, bahwa untuk menyangkal dalil-dalil gugatannya, Tergugat III


es

telah mengajukan Jawaban tertanggal 6 Februari 2019 sebagai berikut:


M

ng

on
gu

Hal 18 dari 32 Hal. Pututusan Nomor 01/Pdt.Sus-Gugatan Lain-lain-AP/2019/PN.Niaga.Jkt.Pst Jo.


d

Nomor 116/Pdt.Sus-PKPU/2018/PN.Niaga.Jkt.Pst.
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
DALAM EKSEPSI;

si
I. GUGATAN PENGGUGAT ERROR IN PERSONA DAN TIDAK JELAS
(OBSCUUR LIBEL) SEBAB PENGGUGAT DAN TERGUGAT I DAN II ADALAH

ne
ng
SUBYEK HUKUM YANG SAMA DIMANA PENGGUGAT DALAM
KAPASITASNYA SELAKU TIM KURATOR DARI DEBITOR PAILIT (SOENARIO
HARJANTO ONGKOWIDJAJA (DALAM PAILIT))TELAH BERTINDAK SELAKU

do
gu PENGGUGAT, AKAN TETAPI SEKALIGUS JUGA MENDUDUKKAN DEBITOR
PAILIT (SOENARIO HARJANTO ONGKOWIDJAJA (DALAM PAILIT) DAN

In
A
ISTRINYA) DALAM KEDUDUKAN SEBAGAI TERGUGAT I DAN TERGUGAT II.

1. Bahwa gugatan Penggugat salah sasaran (Error in Persona) dan tidak


ah

lik
jelas(Obscuur libel) dengan menggugat Soenario Harjanto Ongkowidjaja
(Dalam Pailit) dan istrinya Wu Soei Him sebagai Tergugat I dan Tergugat II,
am

ub
padahal Tergugat II tersebut sudah dinyatakan berada dalam keadaan
Pailitberdasarkan Putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri
Jakarta Pusat No. 116/Pdt.Sus-PKPU/PN.Niaga.Jkt.Pst tanggal 22 Oktober
ep
k

2018 dimana dalam putusan tersebut telah menunjuk Penggugat selaku


ah

Tim Kurator PT.Radiance (Dalam Pailit) dan Soenario Harjanto


R

si
Ongkowidjaja (Dalam Pailit) sebagaimana juga telah diakui Penggugat
dalam surat gugatan Penggugat;

ne
ng

2. Bahwa mengacu pada ketentuan Pasal 26 ayat (1) Undang-Undang


Republik Indonesia No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan

do
gu

Kewajiban Pembayaran Utang (selanjutnya disebut “UU Kepailitan dan


PKPU”) dengan tegas disebutkan:
In
A

“(1) Tuntutan mengenai hak atau kewajiban yang menyangkut harta pailit
harus diajukan OLEH atau TERHADAP Kurator.”
ah

3. Bahwa mengacu pada ketetuan sebagaimana tersebut di atas, maka


lik

tuntutan mengenai hak atau kewajiban yang menyangkut harta pailit hanya
dapat diajukan oleh ATAU terhadap Kurator dari Debitor Pailit, bukan
m

ub

terhadap Debitor Pailit;


ka

4. Bahwa dalam perkara a quo,Penggugat dalam kapasitasnya selaku Tim


ep

Kurator PT. Radiance (Dalam Pailit) dan Soenario Harjanto Ongkowodjaja


ah

(Dalam Pailit) telah bertindak sebagai Penggugat, akan tetapi di lain sisi,
R

Penggugat telah pula menggugat Wu Soei Him selaku Tergugat I dan


es

Soenario Harjanto Ongkowidjaja (Dalam Pailit) selaku Tergugat II;


M

ng

on
gu

Hal 19 dari 32 Hal. Pututusan Nomor 01/Pdt.Sus-Gugatan Lain-lain-AP/2019/PN.Niaga.Jkt.Pst Jo.


d

Nomor 116/Pdt.Sus-PKPU/2018/PN.Niaga.Jkt.Pst.
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
5. Bahwa mengacu pada ketentuan Pasal 23 Undang-Undang Nomor 37

si
tahun 2014 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran
Hutangsecara tegasdisebutkan bahwa:

ne
ng
“Debitor Pailit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 dan Pasal 22
meliputi istri atau suami dari Debitor Pailit yang menikah dalam persatuan

do
gu 6.
harta.”

Bahwa Tergugat I dan Tergugat II (Dalam Pailit) adalah suami istri

In
A
sehingga dengan mengacu pada ketentuan Pasal 23 UU Kepailitan dan
PKPU di atas, Tergugat I juga dikualifikasikan sebagai Debitor Pailit
ah

sehingga secara hukum semestinya telah diwakili kedudukan hukumnya

lik
oleh tim Kurator yang bertindak selaku Penggugat dalam perkara a quo;
am

ub
7. Bahwa dengan demikian,Penggugat, Tergugat I dan Tergugat II dalam
perkara ini sesungguhnya adalah 1 (satu) subyek hukum yang sama, akan
tetapi sangat tidak lazim Penggugat yang bertindak dalam kapasitasnya
ep
k

selaku Tim Kurator PT.Radiance (Dalam Pailit) dan Tergugat IItidak hanya
ah

mendudukkan dirinya sebagai Penggugatakan tetapi sekaligus juga


R
mendudukkan dirinya dalam kedudukan sebagai Tergugat;

si
8. Bahwa berdasarkanYurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia

ne
ng

Nomor 16 K/N/2000 tanggal 8 Juni 2000 menyebutkan:

“Bahwa Pemohon Kasasi yang berkedudukan sebagai Kurator PT.

do
gu

Fiskaragung Perkasa Tbk dalam pailit adalah tidak dapat dibenarkan


menarik PT. Fiskaragung Perkasa Tbk dalam pailit sebagai termohon
In
dalam perkara ini (action pauliana)karena menurut logika hukum adalah
A

tidak tepat bila seorang Kurator menggugat dan menuntut pihak yang
diwakilinya”;
ah

lik

9. Bahwa oleh karena menurut logika hukum sangat tidak tepat apabila
Penggugat (Kurator) menuntut pihak yang diwakilinya dalam hal ini
m

ub

Tergugat I dan Tergugat II, akan tetapi yang seharusnya yang ditarik di
ka

dalam perkara ini adalah hanya Tergugat III, maka dengan ditariknya
ep

Tergugat I dan Tergugat II dalam perkara a quo mengakibatkan gugatan


Penggugat tersebut tidak jelas dan error in persona;
ah

10. Bahwa berdasarkan hal-hal sebagaimana tersebut di atas, mohon Majelis


es

Hakim Pemeriksa perkaraa quo berkenan menolak gugatan Penggugat


M

ng

atau setidak-tidaknya menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima


on

(Niet Onvankelijke Verklaard).


gu

Hal 20 dari 32 Hal. Pututusan Nomor 01/Pdt.Sus-Gugatan Lain-lain-AP/2019/PN.Niaga.Jkt.Pst Jo.


d

Nomor 116/Pdt.Sus-PKPU/2018/PN.Niaga.Jkt.Pst.
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
II. TERGUGAT III ADALAH PIHAK YANG BERITIKAD BAIK SEBAGAIMANA

si
DIATUR DAN DIMAKSUD PASAL 49 AYAT (3) UU KEPAILITAN DAN PKPU
SEHINGGA HARUS DILINDUNGI KEPENTINGANNYA.

ne
ng
1. Bahwa Tergugat III adalah pihak yang beritikad baik dengan memberikan
pinjaman kepada Tergugat II untuk kepentingan Tergugat II dalam rangka
meningkatkan performance Tergugat II tanpa sedikitpun bermaksud untuk

do
gu mengambil keuntungan bagi Tergugat III;

2. Bahwa itikad baik tersebut dapat dilihat bahwapada tanggal 28 Agustus

In
A
2018 Tergugat III telah mentransfer uang sebesar Rp. 10.000.000.000,-
(sepuluh miliar rupiah) sebagai pinjaman kepada Soenario Harjanto
ah

lik
Ongkowidjaja (Tergugat II);

3. Bahwapentransferan uang pinjaman tersebut sesuai dengan kesepakatan


am

ub
yang termuat pada Akta Pengakuan Hutang Nomor 87 tanggal 24 Agustus
2018 yang dibuat di hadapan Turut Tergugat I,dimana atas pinjaman yang
ep
diberikan Tergugat III kepada Tergugat II tersebut, Tergugat II memberikan
k

jaminan berupa tanah dan bangunanSHGB Nomor 133 dan 134 yang
ah

kepemilikan haknya tercatat atas nama WU SOEI HIM (Tergugat I)untuk


R

si
menjamin pengembalian hutang Tergugat II;

ne
ng

4. Bahwa kemudian Akta Pernyataan Hutang sebagaimana tersebut diatas


ditindaklanjuti dengan pembuatan Surat Kuasa Membebankan Hak
Tanggungan No. 43 tertanggal 7 September 2018 untuk membebankan

do
gu

hak tanggungan (“SKMHT”) terhadap SHGB Nomor 133dan 134 dimana


kemudian SKMHT tersebut dilanjutkan dengan pembuatan dan
In
A

penandatanganan Akta Pemberian Hak Tanggungan (“APHT”) No.


412/2018 di hadapan Turut Tergugat II;
ah

lik

5. Bahwa Tergugat III sama sekali tidak pernah mengetahui bahwa Tergugat
II tengah berada dalam keadaan pailit ataupun berada dalam keadaan
m

ub

PKPU Sementara pada saat membuat dan menandatangani akta-akta


sebagaimana tersebut pada angka 3 di atas;
ka

6. Bahwa Tergugat III hanya beritikad baik ingin membantu Tergugat


ep

IImemberikan pinjaman sebagai tambahan modal usaha Tergugat II,


ah

apalagi terhadap pinjaman tersebut Tergugat II berjanji untuk


R

mengembalikannya dalam waktu 1 (satu) bulan serta bersedia memberikan


es
M

jaminan berupa tanah dan bangunan untuk menjamin pembayaran atas


ng

hutang tersebut kepada Tergugat II;


on
gu

Hal 21 dari 32 Hal. Pututusan Nomor 01/Pdt.Sus-Gugatan Lain-lain-AP/2019/PN.Niaga.Jkt.Pst Jo.


d

Nomor 116/Pdt.Sus-PKPU/2018/PN.Niaga.Jkt.Pst.
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
7. Bahwa JIKAPUN Tergugat III dianggap mengetahui Tergugat II tengah

si
mengalami kesulitan keuangan atau dalam keadaan PKPU Sementara
ataupun dalam kedaan pailit,dalam hal ini sesungguhnya

ne
ng
Penggugat/Tergugat II/kreditur tidak dirugikan dengan adanya pinjaman
tersebut mengingat dalam hal ini Tergugat II mendapatkan likuiditas/dana
segar yang dapat digunakan sebagai tambahan modal untuk meningkatkan

do
gu performance usahanya karena faktanya pada waktu Tergugat III
memberikan pinjaman kepada Tergugat II, Tergugat II belum dinyatakan

In
A
berada dalam keadaan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang
Sementara ataupun dalam keadaan pailit;
ah

lik
8. Bahwa menurut pendapat Prof. Dr. Sutan Remy Sjahdeni, S.H., dalam
bukunya Sejarah, Asas dan Teori Hukum Kepailitan Memahami Undang-
am

ub
Undang No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban
Pembayaran, Edisi Kedua, Prenadamedia Group, 2016, halaman 370,
disebutkan bahwa:
ep
k

“Menurut Pasal 49 ayat (3) UUK-PKPU, dalam hal hak pihak ketiga atas
ah

benda sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang diperoleh dengan itikad
R

si
baik dan TIDAK DENGAN CUMA-CUMA, harus dilindungi. Ketentuan
Pasal 49 ayat (3) UUK-PKPU tersebut sejalan dengan ketentuan Pasal

ne
ng

1341 ayat (2) KUH Perdata. Menurut penjelasan Pasal 49 ayat (3) UUK-
PKPU, yang dimaksud dengan “iktikad baik dan tidak dengan cuma-cuma”

do
gu

termasuk juga pemegang hak agunan atas benda tersebut.”

9. Bahwa sesungguhnya pendapat tersebut juga sejalan dengan ketentuan


In
A

Pasal 43 dan Pasal 44 UU Kepailitan dan PKPU yang mengatur mengen ai


hibah yang merupakan perbuatan Debitor yang dapat dibatalkan sebab
ah

dapat merugikan boedel pailit dan kreditor dimana dalam hibah Debitor
lik

menyerahkan/mengalihkan hartanya/bendanya secara cuma-cuma,


sedangkan dalam perkara a quo Tergugat III menyerahkan sejumlah uang
m

ub

sebagai pinjaman kepada Tergugat II dan untuk pengembaliannya


Tergugat IImenjaminkan tanah dan bangunan Tergugat I kepada Tergugat
ka

ep

III sehingga secara hukum Tergugat III selaku pemegang hak tanggungan
harus dilindungi kepentingannya dan seharusnya tidak dapat digugat
ah

sehubungan dengan pemberian hutang dengan jaminan tersebut;


R

es

10. Bahwa berdasarkan hal-hal sebagaimana tersebut di atas, mohon Majelis


M

ng

Hakim Pemeriksa perkara berkenan menolak gugatan Penggugat atau


on

setidak-tidaknya menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet


Onvankelijke Verklaard).
gu

Hal 22 dari 32 Hal. Pututusan Nomor 01/Pdt.Sus-Gugatan Lain-lain-AP/2019/PN.Niaga.Jkt.Pst Jo.


d

Nomor 116/Pdt.Sus-PKPU/2018/PN.Niaga.Jkt.Pst.
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
III. PENGGUGAT BUKAN PIHAK YANG BERITIKAD BAIK SEBAB MESKIPUN

si
PENGGUGAT MENGETAHUI TERGUGAT III ADALAH PEMEGANG HAK
TANGGUNGAN, NAMUN PADA SAAT PENCOCOKAN HUTANG,

ne
ng
PENGGUGAT MENOLAK KEDUDUKAN TERGUGAT III SEBAGAI KREDITUR
SPARATIS;
1. Bahwa Penggugat bukanlah Pen ggugat yang beritikad baik dimana pada

do
gu saat pencocokan hutang, Penggugat telah menolak untuk menempatkan
Tergugat III sebagai kreditur sparatis meskipun Tergugat III mampu

In
A
menunjukkan bukti bahwa Tergugat III merupakan pemegang hak
tanggungan sebagaimana juga dengan tegas diakui Penggugat dalam
ah

lik
surat gugatannya;

2. Bahwa tidak hanya sekedar menolak kedudukan Tergugat III sebagai


am

ub
kreditur sparatis, nyatanya Penggugat kemudian justru mengajukan
gugatan untuk membatalkan dasar hak tanggungan yang dimiliki Ter gu gat
III;
ep
k

3. Bahwa menurut ketentuan Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 4


ah

Tahun 1996 Tentang Hak Tanggungan atas Tanah beserta Benda-Benda


R

si
yang berkaitan dengan Tanah (“UUHT”), telah dengan tegas disebutkan
bahwa “Hak Tanggungan adalah hak jaminan yang dibebankan pada hak

ne
ng

atas tanah sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun


1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria, berikut atau tidak

do
gu

berikut benda-benda lain yang merupakan satu kesatuan dengan tanah itu,
untuk pelunasan hutang tertentu yang memberikan kedudukan yang
diutamakan kepada kreditor tertentu terhadap kreditor-kreditor lain”;
In
A

4. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 21 Undang-Undang Hak Tanggungan


juga disebutkan bahwa “Apabila pemberi Hak Tanggungan dinyatakan
ah

lik

pailit, pemegang Hak Tanggungan tetap berwenang melakukan segala hak


yang diperolehnya menurut ketentuan Undang-Undang ini.”
m

ub

5. Bahwa ketentuan di atas juga sejalan dengan ketentuan Pasal 49 ayat (3)
ka

jo Pasal 55 jo. Pasal 59 UU Kepailitan dan PKPU yang meletakkan


ep

kedudukan pemegang hak tanggungan/jaminan sebagai kreditur yang


diutamakan yang dapat mengeksekusi haknya tersebut;
ah

6. Bahwa oleh karena Penggugat bukanlah Penggugat yang beritikad baik,


es

maka mohon kiranya gugatan Penggugat dinyatakan ditolak atau setidak-


M

ng

tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima.


on
gu

Hal 23 dari 32 Hal. Pututusan Nomor 01/Pdt.Sus-Gugatan Lain-lain-AP/2019/PN.Niaga.Jkt.Pst Jo.


d

Nomor 116/Pdt.Sus-PKPU/2018/PN.Niaga.Jkt.Pst.
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
DALAM POKOK PERKARA;

si
1. Bahwa Tergugat III menolak dengan tegas seluruh dalil-dalil yang
dikemukakan oleh Penggugat dalam gugatannya kecuali terhadap h al-hal

ne
ng
yang dengan tegas-tegas telah diakui kebenarannya oleh Tergugat III;

2. Bahwa seluruh dalil-dalil yang telah diuraikan oleh Tergugat III pada bagian

do
gu eksepsi secara mutatis mutandis menjadi satu kesatuan dan bagian yang
tidak terpisah dengan jawaban dalam pokok perkara ini;

In
A
3. Bahwa Tergugat III dengan tegas menolak dalil-dalil yang dikemukakan
Penggugat pada halaman 4 s/d 5 angka 11 s/d 13 surat gugatan karena
ah

dalil gugatan Penggugat tersebut sangat picik danmengada-ada, hal

lik
tersebut dikarenakan Penggugat menyatakan penandatangan Surat Kuasa
Membebankan Hak Tanggungan (SKMHT) Nomor 43 dilaksanakan 1
am

ub
(satu) hari setelah Tergugat II dinyatakan berada dalam keadaan PKPU;

4. Bahwa faktanya, jauh sebelum Tergugat II dinyatakan berada dalam


ep
k

keadaan PKPU Sementara, yakni pada tanggal 24 Agustus 2018,Tergugat


ah

II telah mengajukan pinjaman uang sejumlah Rp. 10.000.000.000,-


R
(sepuluh miliar rupiah) kepada Tergugat III dan untuk menjamin

si
pengembalian atas pinjaman tersebut Tergugat III kemudian menjaminkan

ne
ng

beberapa asset berupa tanah dan bangunan yang tercatat atas nama
Tergugat I atas sepengetahuan dan persetujuan dari Tergugat I
sebagaimana termuat pada Akta Pengakuan Hutang Nomor 87tanggal 24

do
gu

Agustus 2018 yang dibuat dihadapan Turut Tergugat I;

5. Bahwa sebagai tindak lanjut atas Akta Pengakuan Hutang sebagaimana


In
A

tersebut di atas, maka pada tanggal 28 Agustus 2018 Tergugat III


mentransfer uang sebesar Rp. 10.000.000.000,- (sepuluh miliar rupiah) ke
ah

lik

rekening Bank Central Asia Nomor 2623008622 atas nama Soenario


Harjanto Ongkowidjaja yang dihitung sebagai pinjaman kepada Tergugat II;
m

ub

6. Bahwa untuk menindaklanjuti Akta Pengakuan Hutang Nomor 87 tersebu t


kemudian Tergugat III meminta bantuan Turut Tergugat I dan Turut
ka

Tergugat II untuk menyiapkan syarat-syarat yang diperlukan untuk


ep

menguatkan hak Tergugat III selaku pemegang jaminan untuk keperluan


ah

pemasangan hak tanggungan atas objek yang dijadikan jaminan hutang


R

Tergugat II tersebut;
es
M

7. Bahwa pada tanggal 7 September 2018 setelah seluruh prosedur dan


ng

persyaratan dipenuhi, baru kemudian Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat


on

III membuat dan menandatangani Surat Kuasa Membebankan Hak


gu

Hal 24 dari 32 Hal. Pututusan Nomor 01/Pdt.Sus-Gugatan Lain-lain-AP/2019/PN.Niaga.Jkt.Pst Jo.


d

Nomor 116/Pdt.Sus-PKPU/2018/PN.Niaga.Jkt.Pst.
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tanggungan No. 43 tertanggal 7 September 2018 (“SKMHT”) untuk

si
melakukan pembebanan hak tanggungan terhadap SHGB No.133 dan
No.134 dimana kemudian SKMHT tersebut dilanjutkan dengan pembuatan

ne
ng
dan penandatanganan Akta Pemberian Hak Tanggungan (“APHT”) No.
412/2018 (“APHT No.412) di hadapan Turut Tergugat II;

do
gu 8. Bahwa selama proses tersebut, Tergugat III sama sekali tidak pernah
mengetahui bahwa Tergugat II tengah berada dalam kesulitan keuangan
atau keadaan pailit ataupun berada dalam keadaan PKPU Sementara

In
A
sebagaimana dalil Penggugat halaman 4 s/d 5 angka 11 s/d 13 sehingga
jelas dalil tersebut sangat tidak berdasar hukum sebab Tergugat III adalah
ah

lik
pihak ketiga yang tidak terlibat dalam proses permohonan PKPU maupun
Pailit Tergugat II;
am

ub
9. Bahwa Tergugat III juga dengan tegas menolak dalil Penggugat halaman 4
s/d 5 angka 11 s/d 13 surat gugatan sebab dalil tersebut tidak berdasar
ep
hukum, mengenai hal tersebut Tergugat III sampaikan bahwa meskipun
k

SKMHT No. 43dilaksanakan 1 (satu) hari dan APHT No. 412 dilaksanakan
ah

14 (empat belas) hari setelah Debitor/Tergugat II dinyatakan berada dalam


R

si
keadaan PKPU Sementara, akan tetapi prosesnya telah berlangsung jauh
sebelum Tergugat II dinyatakan berada dalam keadaan PKPU Sementara

ne
ng

terlebih Tergugat III memang tidak pernah mengetahui bahwa Tergugat II


tengah berada dalam keadaan PKPU ataupun Pailit;

do
gu

10. Bahwa sesungguhnya Tergugat III hanya beritikad baik ingin membantu
Tergugat II yang tengah mengalami kesulitan keuangan dengan
In
A

memberikan pinjaman sebagai tambahan modal usaha Tergugat II, apalagi


terhadap pinjaman tersebut Tergugat II berjanji untuk mengembalikannya
ah

dalam waktu 1 (satu) bulan serta bersedia memberikan jaminan berupa


lik

tanah dan bangunan untuk menjamin pembayaran atas hutang tersebut


kepada Tergugat III;
m

ub

11. Bahwa terkait adanya pemberian pinjaman ini semestinya


ka

Penggugat/Tergugat II/kreditur tidak dirugikan, mengingat dalam hal i ni


ep

Tergugat II justru mendapatkan likuiditas/dana segar yang dapat digunakan


ah

untuk tambahan modal perusahaannya dengan harapan dapat


R

meningkatkan performance usahanya karena faktanya pada waktu


es

Tergugat III memberikan pinjaman kepada Tergugat II, Tergugat II belum


M

ng

dinyatakan berada dalam keadaan Penundaan Kewajiban Pembayaran


on

Utang Sementara ataupun dalam keadaan pailit;


gu

Hal 25 dari 32 Hal. Pututusan Nomor 01/Pdt.Sus-Gugatan Lain-lain-AP/2019/PN.Niaga.Jkt.Pst Jo.


d

Nomor 116/Pdt.Sus-PKPU/2018/PN.Niaga.Jkt.Pst.
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
12. Bahwa di dalam ketentuan Pasal 49 ayat (3) Undang-Undang Nomor 37

si
tahun 2014 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran
Hutang secata tegas menyatakan:

ne
ng
“Hak pihak ketiga atas benda sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang
diperoleh dengan itikad baik dan tidak dengan cuma-cuma HARUS

do
gu dilindungi”

13. Bahwa lebih lanjut, menurut pendapat Prof. Dr. Sutan Remy Sjahdeni,

In
A
S.H., dalam bukunya Sejarah, Asas dan Teori Hukum Kepailitan
Memahami Undang-Undang No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan
ah

Penundaan Kewajiban Pembayaran, Edisi Kedua, Prenadamedia Group,

lik
2016, halaman 370, disebutkan bahwa:

“Menurut Pasal 49 ayat (3) UUK-PKPU, dalam hal hak pihak ketiga atas
am

ub
benda sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang diperoleh dengan itikad
baik dan TIDAK DENGAN CUMA-CUMA, harus dilindungi. Ketentuan
ep
k

Pasal 49 ayat (3) UUK-PKPU tersebut sejalan dengan ketentuan Pasal


ah

1341 ayat (2) KUH Perdata. Menurut penjelasan Pasal 49 ayat (3) UUK-
R
PKPU, yang dimaksud dengan “itikad baik dan tidak dengan cuma-cuma”

si
termasuk juga pemegang hak agunan atas benda tersebut.”

ne
ng

14. Bahwa sesungguhnya pendapat tersebut juga sejalan dengan ketentuan


Pasal 43 dan Pasal 44 UU Kepailitan dan PKPU yang mengatur mengen ai

do
gu

hibah yang merupakan perbuatan Debitor yang dapat dibatalkan, dengan


alasan dapat merugikan boedel pailit dan kreditor, sebab dalam hibah
Debitor menyerahkan/mengalihkan hartanya/bendanya secara cuma-cuma,
In
A

sedangkan dalam perkara a quo tidak terjadi penyerahan/pengalihan asset


secara cuma-cuma karena faktanya Tergugat III menyerahkan sejumlah
ah

lik

uang sebagai pinjaman kepada Tergugat II dan sebagaijaminan


pengembaliannya Tergugat II menjaminkan tanah dan bangunan atas
m

ub

nama Tergugat I kepada Tergugat III, sehingga secara hukum Tergugat III
selaku pemegang hak tanggungan adalah pihakyang beritikad baik yang
ka

harus dilindungi kepentingannya;


ep

15. Bahwa hal ini juga sejalan dengan ketentuan Pasal 41 ayat (2) UU
ah

Kepailitan dan PKPU yang juga dengan tegas disebutkan bahwa:


R

es

“Pembatalan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya dapat dilakukan


M

apabila dapat dibuktikan bahwa pada saat perbuatan hukum dilakukan,


ng

Debitor dan pihak dengan siapa perbuatan hukum tersebut dilakukan


on
gu

Hal 26 dari 32 Hal. Pututusan Nomor 01/Pdt.Sus-Gugatan Lain-lain-AP/2019/PN.Niaga.Jkt.Pst Jo.


d

Nomor 116/Pdt.Sus-PKPU/2018/PN.Niaga.Jkt.Pst.
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
mengetahui atau sepatutnya mengetahui bahwa perbuatan hukum tersebut

R
akan mengakibatkan kerugian bagi Kreditor.”

si
16. Bahwa Tergugat III juga menolak dengan tegas dalil Penggugat halaman 5

ne
ng
angka 14 s/d 15 karena tidak berdasar hukum, mengenai hal tersebut
Tergugat III sampaikan bahwa faktanya sebagaimana juga telah diakui

do
gu oleh Penggugat dalam surat gugatannya bahwa asset yang dijadikan
jaminan hutang Tergugat II pada Tergugat III tersebut adalah asset-asset
yang tercatat atas nama Tergugat I (Wu Soei Him), sedangkan Tergugat I

In
A
(Wu Soei Him) sendiri secara pribadi tidak pernah dinyatakan berada
dalam keadaan PKPU ataupun Pailit, terlebih surat pemberitahuan yang
ah

lik
dikirimkan Penggugat kepada Turut Tergugat III adalah menyangkut asset -
asset PT. Radiance (Dalam Pailit) dan Soenario Ongkowidjaja (Dalam
am

ub
Pailit)sehingga dalam hal ini Turut Tergugat III tidak melakukan kesalahan
dalam mencatatkan/mendaftarkan hak tanggungan berdasarkan APHT No.
412 dan dalam menerbitkan Sertifikat Hak Tanggungan No. 09148 karena
ep
k

asset tersebut tidak tercata atas nama PT. Radiance (Dalam Pailit)
ah

ataupun Soenario Ongkowidjaja (Dalam Pailit);


R

si
17. Bahwa Tergugat III juga menolak dengan tegas dalil gugatan Penggugat
halaman 5 s/d 6 angka 16s/d 19sebab dalil tersebut sangat picik dan tidak

ne
ng

berdasar hukum, mengenai h al tersebut Tergugat III sampaikan bahwa


faktanya sebagaimana telah Tergugat III kemukakan dalam jawaban di

do
gu

atas bahwa pembebanan Hak Tanggungan atas asset-aset Tergugat I


yang dijadikan jaminan hutang Tergugat II pada Tergugat III tersebut
merupakan rangkaian kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dengan Akta
In
A

Pengakuan Hutang Nomor 87 yang dilakukan pada tanggal 24 Agustus


2018 dan pemberian pinjaman melalui transfer tertanggal 28 Agustus 2018
ah

lik

yang dilakukanTergugat III sebelum Tergugat II dinyatakan berada dalam


keadaan PKPU Sementara ataupun Pailit;
m

ub

18. Bahwa pemberian pinjaman dengan jaminan tersebut dilakukan Tergugat


III dengan penuh itikad baik dan semata-mata ingin membantu Tergugat II
ka

ep

yang sedang membutuhkan likuidas/dana segar sebagai tambahan modal


usahanya dan bukan cuma-cuma serta pada saat Tergugat III memberikan
ah

pinjaman kepada Tergugat II, Tergugat II belum dinyatakan berada dalam


R

keadaan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang Sementara ataupun


es
M

dalam keadaan pailit sehingga secara hukum hak dan kepentingan


ng

Tergugat III tersebut harus dilindungi sebagaimana diatur dan dimaksud


on

Pasal 49 ayat (3) UU Kepailitan dan PKPU;


gu

Hal 27 dari 32 Hal. Pututusan Nomor 01/Pdt.Sus-Gugatan Lain-lain-AP/2019/PN.Niaga.Jkt.Pst Jo.


d

Nomor 116/Pdt.Sus-PKPU/2018/PN.Niaga.Jkt.Pst.
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
19. Bahwa selain itu didalam Pasal 55 ayat (1) Undang-Undang Nomor 37

si
Tahun 2004 Tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran
Hutang secara tegas menyatakan:

ne
ng
“Dengan tetap memperhatikan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 56, Pasal 57, dan Pasal 58, setiap Kreditor pemegang gadai,

do
gu jaminan fidusia, hak tanggungan, hipotek, atau hak agunan atas
kebendaan lainnya, dapat mengeksekusi haknya seolah-olah tidak terjadi
kepailitan.

In
A
20. Bahwa berdasarkan fakta-fakta dan dalil-dalil yang disampaikan diatas
ah

maka secara hukum sebagai kreditur pemegang hak tanggungan dalam

lik
hal ini hak tanggungan atas tanah dan bangunan Sertifikat Hak Guna
Bangunan Nomor 133 dan 134,maka demi hukum hak dan kepentingan
am

ub
Tergugat III tersebut harus dilindungi;

21. Bahwa selain itu, sesungguhnya permohonan lelang yang dilaku kan oleh
ep
k

Tergugat III juga sangat berdasar hukum, dimana permohonan lelang


ah

tersebut dilakukan dengan berpedoman pada ketentuan UUHT dan UU


R
Kepailitan dan PKPU Pasal 55 ayat (1) yang menyebutkan “(1) Dengan

si
tetap memperhatikan ketentuan sebagaimana tersebut dimaksud dalam

ne
ng

Pasal 56, Pasal 57, Pasal 58, setiap Kreditor pemegang gadai, jaminan
fidusia, hak tanggungan, hipotek, atau hak agunan atas kebendaan
lainnya, dapat mengeksekusi haknya seolah-olah tidak terjadi kepailitan.”

do
gu

22. Bahwa lebih lanjut berdasarkan ketentuan Pasal 59 ayat (1) UU Kepailitan
dan PKPU juga disebutkan bahwa “(1) Dengan tetap memperhatikan
In
A

ketentuan Pasal 56, Pasal 57, dan Pasal 58, Kreditor pemegang hak
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55 ayat (1) harus melaksanakan
ah

lik

haknya tersebut dalam jangka waktu paling lambat 2 (dua) bulan setelah
dimulainya keadaan insolvensi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 178
ayat (1).”
m

ub

23. Bahwa di dalam UUHT Pasal 21 juga disebutkan bahwa “Apabila pemberi
ka

Hak Tanggungan dinyatakan pailit, pemegang Hak Tanggungan tetap


ep

berwenang melakukan segala hak yang diperolehnya menurut ketentuan


ah

Undang-Undang ini.”
R

a. Bahwa dengan berpedoman pada ketentuan -ketentuan


es
M

b. sebagaimana dimaksud di atas, maka permohonan lelang yang


ng

dilakukan oleh Tergugat III tersebut adalah dalam rangka Tergugat


on
gu

Hal 28 dari 32 Hal. Pututusan Nomor 01/Pdt.Sus-Gugatan Lain-lain-AP/2019/PN.Niaga.Jkt.Pst Jo.


d

Nomor 116/Pdt.Sus-PKPU/2018/PN.Niaga.Jkt.Pst.
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
III mengajukan hak Tergugat III untuk mengekseku si hak

si
tanggungan yang dimiliki Tergugat III tersebut;

24. Bahwa berdasarkan Putusan MARI No. 576 K/Pdt.Sus/2011 pada

ne
ng
pokoknya menyebutkan bahwa “Pasal 59 ayat (2) Undang-Undang No. 37
Tahun 2004 tentang Kepailitan dihubungkan dengan ayat (1) maka sesuai

do
gu dengan penjelasan Pasal tersebut yang harus melaksanakan haknya
adalah kreditur (i.c.Tergugat). Tergugat sudah mulai melaksanakan
haknya, dengan cara menjual lelang sebagaimana didalilkan Penggugat

In
A
dalam gugatannya, berarti kreditur (Tergugat) sudah melaksanakan
haknya. Bahwa karena kreditur sudah melaksanakan haknya, maka curator
ah

lik
(i.c.Penggugat) tidak dapat menuntut penyerahan agunan tersebut.”;

25. Bahwa putusan ini juga sejalan dengan pendapat ALIJANA TANSAH, S.H.,
am

ub
selaku Ketua Tim Perumusan UU Kepailitan dan PKPU, yang menyebutkan
bahwa “Berdasarkan Pasal 59 ayat (1) dan Penjelasan dari UU Kepailitan
ep
dan PKPU, maksud dari kreditor sparatis “sudah melaksanakan haknya”
k

dalam jangka waktu paling lambat 2 (dua) bulan setelah dimulainya


ah

keadaan insolvensi adalah bahwa kreditor sparatis “sudah mulai


R

si
melaksanakan haknya”. Jadi cukup kreditor sparatis sudah mulai dengan
tindakan eksekusi seperti telah mengajukan permohonan lelang kepada

ne
ng

instansi yang berwenang dan tidak perlu bahwa benda-benda yang


menjadi agunan telah terjual”

do
gu

26. Bahwa berdasarkan hal-hal sebagaimana tersebut diatas, maka secara


hukum semestinya Penggugat tidak lagi dapat menuntut apapun
In
A

sehubungan objek hak tanggungan tersebut;

27. Bahwa Tergugat III juga menolak dengan tegas tuntutan provisionil
ah

lik

Penggugat halaman 7 angka 20 s/d 23, sebab dalil tersebut sangat picik
dan tidak berdasar hukum, mengenai hal tersebut Tergugat III sampaikan
m

ub

bahwa dengan mengacu pada butir 4 Surat Edaran Mahkamah Agung RI


No. 3 Tahun 2000 Tentang Putusan Serta Merta (uitvoerbaar bij voorraad)
ka

dan Provisionil yang pada pokoknya menyatakan hakim tidak menjatuh kan
ep

Putusan Serta Merta, kecuali dalam hal-hal sebagai berikut:


ah

a. Gugatan didasarkan pada bukti autentik atau surat tulisan tangan


R

(handschrift) yang tidak dibantah kebenarannya tentang isi dan tanda


es

tangannya, yang menurut Undang-undang tidak mempunyai kekuatan


M

ng

bukti;
on

b. Gugatan tentang Hutang Piutang yang jumlahnya sudah pasti dan tidak
dibantah;
gu

Hal 29 dari 32 Hal. Pututusan Nomor 01/Pdt.Sus-Gugatan Lain-lain-AP/2019/PN.Niaga.Jkt.Pst Jo.


d

Nomor 116/Pdt.Sus-PKPU/2018/PN.Niaga.Jkt.Pst.
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
c. Gugatan tentang sewa-menyewa tanah, rumah, gudang, dan lain- lain,

si
dimana hubungan sewa menyewa sudah habis/lampau, atau Penyewa
terbukti melalaikan kewajibannya sebagai Penyewa yang beritikad baik;

ne
ng
d. Pokok gugatan mengenai tuntutan pembagian harta perkawinan (gono
gini) setelah putusan mengenai gugatan cerai mempunyai kekuatan
hukum tetap;

do
gu e. Dikabulkannya gugatan Provisionil, dengan pertimbangan hukum yang
tegas dan jelas serta memenuhi Pasal 332 Rv.;

In
A
f. Gugatan berdasarkan putusan yang telah memperoleh kekuatan hukum
tetap (inkracht van gewijsde) dan mempunyai hubungan dengan pokok
ah

lik
gugatan yang diajukan;
g. Pokok sengketa mengenai Bezitsrecht;”
am

ub
28. Bahwa jelas gugatan dalam perkara a quo tidak didasari pada bukti-bukti
otentik yang diakui kebenarannya, bahkan isi dari gugatan yang didalilkan
oleh Penggugat hanyalah merupakan dalil sepihak saja, sehingga dalil
ep
k

Penggugat mengenai Putusan Serta Merta (uitvoerbaar bij voorraad) dan


ah

Provisionil tersebut tidak dapat dibuktikan kebenarannya. Oleh karena itu


R

si
jelas secara hukum permohonan Penggugat agar Putusan a quo dapat
dilaksanakan terlebih dahulu (uitvoerbaar bij voorraad) haruslh ditolak atau

ne
ng

setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima;

29. Bahwa berdasarkan hal tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa dalil -dalil

do
gu

Penggugat mengenai gugatan lain-lainactio pauliana tersebut san gat tidak


berdasar oleh sebab itugugatan Penggugatsudah sepatutnya ditolak atau
setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima (Niet Onvankelijke
In
A

Verklaard).
Maka berdasarkan fakta-fakta dan dalil-dalil di dalam jawabanyang disampaikan
ah

lik

olehTergugat IIIdi atas, mohon kiranya Majelis Hakim Pengadilan Niaga pada
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang memeriksa perkara aquoberkenan
m

ub

memberikan putusan dengan amar sebagai berikut:

DALAM EKSEPSI :
ka

ep

1. Menerima dan mengabulkan eksepsi yang diajukan oleh Tergugat III untuk
seluruhnya;
ah

2. Menyatakan gugatan Penggugatditolakatau setidak-tidaknya dinyatakan tidak


R

dapat diterima (Niet Onvankelijke Verklaard);


es
M

ng

DALAM POKOK PERKARA :


on

1. Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnyaatau setidak-tidaknya


menyatakan gugatan tidak dapat diterima (Niet Onvankelijke Verklaard);
gu

Hal 30 dari 32 Hal. Pututusan Nomor 01/Pdt.Sus-Gugatan Lain-lain-AP/2019/PN.Niaga.Jkt.Pst Jo.


d

Nomor 116/Pdt.Sus-PKPU/2018/PN.Niaga.Jkt.Pst.
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara;

si
Atau apabila Majelis Hakim yang memeriksa perkara a quo berpendapat lain,
mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono);

ne
ng
Memperhatikan ketentuan Pasal 41 ayat (1), (2), Pasal 241, Pasal 23 Undang
Undang Nomor 37 Tahun 2004 serta Peraturan Peraturan lain yang bersangkutan ;

do
gu MENGADILI

In
A
DALAM EKSEPSI ;
- Menolak eksepsi Tergugat I dan Tergugat II tentang kewenangan mengadili ;
ah

lik
- Menyatakan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
berwenang memeriksa dan mengadili perkara ini ;
am

ub
DALAM POKOK PERKARA ;
1. Mengabulkan gugatan Penggugat sebagian ;
ep
2. Menyatakan sebidang tanah berikut bangunan yang berdiri diatasnya yang
k

terletak di Kel. Kacapiring, Kec. Batununggal, Kota Bandung wilayah Karees,


ah

Jawa Barat, setempat dikenal sebagai Jalan Jend. A YaniNomor 254 sekarang
R

si
No.284, sebagaimana terdaftar dalam Sertipikat Hak Guna Bangunan (SHGB)
nomor 133/Kacapiring dan SHGB nomor 134/Kacapiring, keduanya tercatat

ne
ng

atasnama Wu Soei Him, merupakan harta pailit PT Radiance (Dalam Pailit) dan
Soenario Harjanto Ongkowidjaja (Dalam Pailit);

do
gu

3. Menyatakan Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan No.43 tanggal 07


September 2018 yang dibuat dihadapan Humberglie, SH, SE, MKn, Notaris di
Jakarta batal;
In
A

4. Menyatakan Akta Pemberian Hak Tanggungan Nomor 412/2018 tanggal 20


September 2018 yang dibuat di hadapan Nurgana Hermania, S.H., Pejabat
ah

lik

Pembuat Akta Tanah (PPAT) batal;


5. Menyatakan Sertipikat Hak Tanggungan Nomor 09148/2018 tanggal 01 Oktober
m

ub

2018 tidak berlaku;


6. Memerintahkan Para Tergugat untuk menyerahkan dokumen asli Sertipikat Hak
ka

Guna Bangunan (SHGB) nomor 133/Kacapiring dan SHGB nomor


ep

134/Kacapiring keduanya tercatat atasnama Wu Soei Him kepada Tim Kurator


ah

PT Radiance (Dalam Pailit) dan Soenario Harjanto Ongkowidjaja (Dalam Pailit);


R

7. Memerintahkan kepada para Turut Tergugat agar tunduk dan patuh pada
es

Putusan a quo;
M

ng

on
gu

Hal 31 dari 32 Hal. Pututusan Nomor 01/Pdt.Sus-Gugatan Lain-lain-AP/2019/PN.Niaga.Jkt.Pst Jo.


d

Nomor 116/Pdt.Sus-PKPU/2018/PN.Niaga.Jkt.Pst.
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
8. Memerintahkan Turut Tergugat III untuk mencoret catatan hak tanggungan

si
dalam buku tanah dan sertipikat Hak Guna Bangunan nomor 133/Kacapiring
dan Hak Guna Bangunan nomor 134/Kacapiring;

ne
ng
9. Menolak gugatan Penggugat untuk selain dan selebihnya ;
10. Menghukum TERGUGAT untuk membayar seluruh biaya perkara yang timbul
dalam perkara ini.sebesar Rp2.675.000,00 (dua juta enam ratus tujuh puluh lima

do
gu ribu rupiah);

In
A
Demikian diputuskan dalam Rapat Permu syawaratan Majelis Hakim
Pengadialan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada hari Senin,
ah

lik
tanggal 4 Maret 2019 oleh kami Agustinus Setya Wahyu T., S.H., M.H., sebagai
Hakim Ketua, Syamsul Edy, S.H., M.H. dan Sunarso, S.H, M.H. masing-masing
sebagai Hakim Anggota, Putusan tersebut diucapkan dalam persidangan yang
am

ub
terbuka untuk umum pada hari ini Rabu, tanggal 6 Maret 2019 oleh Hakim Ketua,
didampingi Hakim Anggota tersebut, dengan dibantu Tri Indroyono, SE., S.H.
ep
Panitera Pengganti dengan dihadiri oleh Kuasa Tergugat III, tanpa dihadiri oleh
k

Kuasa Penggugat, Kuasa Tergugat I, Tergugat II Turut Tergugat I, Turut Tergugat


ah

II dan Turut Tergugat III ;


R

si
Hakim-Hakim Anggota Hakim Ketua Majelis

ne
ng

do
gu

In
A

Syamsul Edy, S.H., M.H. Agustinus Setya Wahyu T., S.H., M.H.
ah

lik

Sunarso, S.H, M.H.


m

ub

Panitera Pengganti
ka

ep

Tri Indroyono, S.E., S.H.


ah

es
M

ng

on
gu

Hal 32 dari 32 Hal. Pututusan Nomor 01/Pdt.Sus-Gugatan Lain-lain-AP/2019/PN.Niaga.Jkt.Pst Jo.


d

Nomor 116/Pdt.Sus-PKPU/2018/PN.Niaga.Jkt.Pst.
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32

Anda mungkin juga menyukai