u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
PUTUSAN
si
Nomor 78/PDT/2017/PT.DKI
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
ne
ng
Pengadilan Tinggi Jakarta, yang memeriksa dan mengadili perkara
perdata dalam peradilan tingkat banding, telah menjatuhkan putusan
do
gu sebagai berikut dalam perkara antara ; --------------------------------------------------
In
Bank Mandiri Blok F No. 32-48 Jakarta Barat 11460, yang
A
diwakili oleh Hendra Gunawan, Direktur Utama PT. JABATEX,
dalam hal ini memberikan kuasa kepada: 1. Maddenleo T.
ah
lik
Siagian, S.H. 2. Bambang Harianto Ginting, S.H. 3. Junita Ria
Manurung, S.H. dan 4. Leonard Marpaung, S.H., Para Advokat
am
ub
dan Konsultan Hukum, baik bersama-sama atau sendiri-
sendiri, yang berkantor pada MADDEN SIAGIAN & PARTNERS
LAW FIRM,
epberkedudukan di Spinindo Building 1 St Floor, Suite
k
107A, Jalan K.H. Wahid Hasyim No. 76, Jakarta Pusat 10340,
ah
si
selanjutnya disebut sebagai PEMBANDING semula
PENGGUGAT ;----------------------------------------------------------------------
ne
ng
Melawan
1. MAYER & CIE Gmbh & Co KG (dahulu bernama Mayer & Cie.
do
gu
Gmbh & Co), suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan serta
tunduk pada ketentuan hukum Negara Republik Federasi
In
A
es
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Hakim untuk memeriksa dan mengadili perkara tersebut ditingkat
si
banding ;--------------------------------------------------------------------------------------
2. Berkas perkara tanggal 3 Juli 2014 Nomor
ne
ng
378/PDT.G/2013/PN.JKT.PST., dan surat-surat yang bersangkutan
dengan perkara tersebut ;---------------------------------------------------------------
do
gu Menimbang,
TENTANG DUDUK PERKARA
In
26 Agustus 2013, yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan
A
Negeri Jakarta Pusat, pada tanggal 27 Agustus 2013 dalam Register Nomor :
378/Pdt.G/2013/PN.JKT.PST, telah mengajukan gugatan sebagai berikutt ;-------
ah
lik
1. Bahwa Penggugat telah menandatangani suatu perjanjian Akta Sale and
Purchase Contract with Security of Fiduciary Transfer of Ownership No. 76
am
ub
Tertanggal 24 Februari 1995 dibuat dihadapan Turut Tergugat (“Sale and
Purchase Contract No. 76/1995”), sebagaimana telah beberapa kali
ep
diperbaharui melalui Equipment Payment Rescheduling Agreement
k
si
1999 sebagaimana terakhir kali diperbaharui melalui Amendment to
Equipment Payment Rescheduling Agreement tertanggal 22 Desember 2004
ne
ng
2. Bahwa dalam Sale and Purchase Contract No. 76/1995 disepakati untuk
do
gu
tagihan (invoice) dikirim kepada Penggugat. Namun, tidak dimuat dengan jelas
ketentuan yang mengatur mengenai suku cadang (spare parts) dari mesin rajut
(knitting machines), padahal merupakan suatu kesatuan dan tidak dapat
ah
lik
dipisahkan sebab tanpa suku cadang (spare parts) sangat mustahil bisa
beroperasi dengan baik. Terlebih lagi, apabila sedari awal Penggugat
m
ub
mengetahui hal tersebut maka Penggugat tidak akan menandatangani Sale and
Purchase Contract No. 76/1995 tersebut;------------------------------------------------------
ka
ep
suku cadang (spare parts) tidak tersedia di tempat lain, sehingga kondisi yang
R
es
untuk memperoleh keuntungan finansial sebab mau tidak mau Penggugat harus
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
memesan kepada Tergugat saja. Atau dengan kata lain, Tergugat sejak awal
si
sudah dapat menentukan daya tahan dan umur mesin rajut (knitting machines)
dan bahkan Tergugat sudah mengatur masa berlaku dari setiap suku cadang
ne
ng
(spare parts), sehingga dengan sengaja tidak menginformasikan kepada
Penggugat diawal penandatanganan perjanjian supaya pada saat masa berlaku
habis Penggugat wajib memesan (order) suku cadang (spare parts) hanya
do
gu kepada Tergugat;
4. Bahwa oleh karena Penggugat hanya pihak yang menggunakan mesin rajut
In
A
(knitting machines) yang selalu mengedepankan itikad baik dalam transaksi jual
beli dengan Tergugat, sehingga dari awal Penggugat tidak menaruh curiga dan
ah
lik
tidak pernah menyadari tipu muslihat Tergugat tersebut hingga pada suatu
waktu Penggugat tiba-tiba sadar akibat mesin rajut (knitting machines) rusak
am
ub
parah yang menyebabkan tidak dapat beroperasi
Penggugat. Hal tersebut ternyata pada beberapa surat elektronik yaitu pada
R
si
tanggal 6 Mei 2011 petinggai Tergugat bernama Gungter Gerstenecker
menyatakan “your order would be ready to be shipped by return” (terjemahan
ne
ng
6. Bahwa tipu muslihat Tergugat semakin terbukti dan semakin terang adanya,
do
gu
ketika pada surat elektronik tertanggal 29 Juni 2011 Tergugat sudah mulai
mencari kesalahan Penggugat dengan menyalahkan keterlambatan
pembayaran, padahal Penggugat sudah menjelaskan alasan keterlambatan
In
A
lik
come closer to your payment proposal before sending needed spare parts”
(terjemahan bebas: sebelumnya kami terlebih dahulu meminta anda untuk
m
ub
7. Bahwa usaha untuk meminta agar dikirimkan suku cadang (spare parts) secara
ka
ep
saat diajukan Gugatan a quo mesin rajut (knitting machines) tetap rusak dan
es
M
tidak dapat beroperasi dengan baik yang menyebabkan Penggugat tidak dapat
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
memproduksi kain untuk memenuhi permintaan nasabah (customer), sehingga
si
dengan tidak adanya produksi kain menyebabkan penjualan Penggugat turut
drastis dan berakita kepada tidak mempunyai kemampuan untuk membayar
ne
ng
angsuran pelunasan harga mesin tersebut. Kondisi ini semakin diperparah
dimana Tergugat melalui kuasa hukumnya mensomasi Penggugat melalui
Suratnya Nomor: 361202 tertanggal 19 Maret 2013 untuk secara paksa
do
gu meminta Penggugat untuk tanpa ada rasa toleransi sedikipun atas keadaan
Penggugat, meminta Penggugat untuk melunasi harga mesin tersebut seolah-
In
A
olah Penggugat melalaikan kewajibannya atas kesalahan sendiri, padahal
ketidakmampuan Penggugat tersebut sebagai akibat tipu muslihat yang
ah
lik
dilakukan oleh Tergugat yang menyebabkan tidak beroperasinya mesin rajut
(knitting machines) Penggugat;
am
ub
8. Bahwa perbuatan yang dilakukan oleh Tergugat tersebut merupakan perbuatan
melanggar hukum yang dengan sengaja melakukan tipu muslihat mengenai
objek perjanjian, dimana Tergugat menyembunyikan informasi material yaitu
ep
k
ketersediaan suku cadang (spare parts) tidak dapat diperoleh di tempat lain;
ah
si
mengakibatkan suatu ketidak-jelasan mengenai isi dan pelaksanaan Sale and
Purchase Contract No. 76/1995 dan oleh karenanya bertentangan dengan
ne
ng
do
menyebabkan batalnya suatu perjanjian, seperti dikutip dibawah ini:
gu
terang dan nyata bahwa pihak yang lain tidak telah membuat perikatan itu jika
tidak dilakukan tipu-muslihat tersebut”;
ah
lik
10. Bahwa ketentuan Pasal 1328 KUH Perdata merupakan penjelasan dari unsur
“suatu hal tertentu” dalam Pasal 1320 KUH Perdata yang merupakan syarat sah
m
ub
tersebut. Lebih lanjut, sebagaimana ditentukan menurut hukum, unsur “suatu hal
ep
tertentu” dalam Pasal 1320 KUH Perdata merupakan unsur objektif yang jika
ah
tidak dipenuhi maka berimplikasi kepada suatu keadaan “batal demi hukum”;
R
es
11. Bahwa dengan demikian, Akta Sale and Purchase Contract with Security of
M
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dihadapan Turut Tergugat, sebagaimana telah beberapa kali diperbaharui
si
melalui Equipment Payment Rescheduling Agreement tertanggal 26 Agustus
1999 dan Agreement on Fiduciary Transfer of Proprietary Rights for Security
ne
ng
Purposes (Equipment) tertanggal 26 Agustus 1999 sebagaimana terakhir kali
diperbaharui melalui Amendment to Equipment Payment Rescheduling
Agreement tertanggal 22 Desember 2004 sebagaimana dimaksud dalam
do
gu perkara a quo terbukti tidak memenuhi unsur objektif dalam Pasal 1320 KUH
Perdata, yakni unsur “suatu hal tertentu”, dan oleh karenanya, demi hukum
In
A
harus dinyatakan batal;
Dengan demikian, kami mohon agar Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
ah
lik
c.q. Ketua Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara perdata a quo
mengeluarkan putusan sebagai berikut ;
am
ub
Dalam Provisi:
Memerintahkan kepada Tergugat, kuasanya, atau pihak yang mewakilinya atau
pihak yang menerima pengalihan hak dan wewenang darinya, atau pihak
ep
k
si
Contract with Security of Fiduciary Transfer of Ownership No. 76 tertanggal 24
Februari 1995 dibuat dihadapan Turut Tergugat, sebagaimana telah beberapa
ne
ng
do
Rights for Security Purposes (Equipment) tertanggal 26 Agustus 1999
gu
adanya putusan yang telah berkekuatan hukum tetap dalam perkara ini.
lik
ub
Turut Tergugat adalah batal demi hukum dan tidak mempunyai kekuatan
ep
Agustus 1999 adalah batal demi hukum dan tidak mempunyai kekuatan
es
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
5. Menyatakan Agreement on Fiduciary Transfer of Proprietary Rights for
si
Security Purposes (Equipment) tertanggal 26 Agustus 1999 adalah batal
demi hukum dan tidak mempunyai kekuatan hukum yang mengikat;
ne
ng
6. Menyatakan Amendment to Equipment Payment Rescheduling Agreement
tertanggal 22 Desember 2004 adalah batal demi hukum dan tidak
do
gu mempunyai kekuatan hukum yang mengikat;
7. Menghukum Turut Tergugat untuk patuh terhadap putusan perkara ini;
8. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam
In
A
perkara ini;
Atau :
ah
lik
Apabila Pengadilan Negeri Jakarta Pusat c.q. Ketua Majelis Hakim yang
memeriksa dan mengadili perkara perdata a quo berpendapat lain, mohon
am
ub
putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono);
si
A. PENDAHULUAN
1. Pertama-tama Tergugat hendak menyampaikan bahwa inti dari sengketa ini
ne
ng
berawal dari perjanjian jual beli 57 unit mesin rajut ("Mesin Rajut Produksi
Tergugat") antara Tergugat selaku penjual dan Penggugat selaku pembeli
sebagaimana tertuang dalam Sale and Purchase Contract tertanggal 24
do
gu
lik
ub
pembayaran atas harga Mesin Rajut Produksi Tergugat, hal mana juga
diakui oleh Pengugat (vide butir 7 gugatan);
ka
es
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
tersebut."
si
3. Dalam perkembangannya, Perjanjian Jual Beli telah dinovasi menjadi
perjanjian utang piutang biasa, yaitu Equipment Payment Rescheduling
ne
ng
Agreement tertanggal 26 Agustus 1999, dengan syarat-syarat dan
ketentuan yang baru atau berbeda dengan Perjanjian Jual Beli. Karenanya,
Perjanjian Jual Beli demi hukum telah berakhir sesuai dengan ketentuan
do
gu Pasal 1381 Kitab Undang-undang Hukum Perdata ("KUH Perdata");
Pasal 1381 KU H Perdata:
In
A
“Perikatan hapus:
Karena pembaruan hutang (novasi)”
ah
lik
4. Kewajiban pembayaran utang dari Penggugat kepada Tergugat
berdasarkan Equipment Payment Rescheduling Agreement tertanggal
am
ub
26 Agustus 1999 dijamin dengan Agreement on Fiduciary Transfer of
Propriety Rights for Security Purposes tertanggal 26 Agustus 1999.
Pada tanggal 22 Desember 2004 Penggugat dan Tergugat sepakat
ep
k
si
Rescheduling Agreement;
ne
Equipment Payment Rescheduling Agreement tertanggal 26 Agustus
ng
do
gu
lik
ub
Tergugat;
R
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
B. EKSEPSI KOMPETENSI;
si
7. Tergugat mohon agar Majelis Hakim yang mulia menyatakan bahwa
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tidak berwenang untuk memeriksa
ne
ng
perkara ini berdasarkan alasan-alasan berikut ini;
I. Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Tidak Berwenang Secara Absolut Untuk
do
gu Mengadili Perkara Ini Karena Satu-satunya Dasar Hubungan Hukum
Antara Penggugat Dan Tergugat, Yaitu Perjanjian Utang Piutang,
In
Mengatur Bahwa Segala Sengketa Yang Timbul Menyangkut Perjanjian
A
Tersebut Harus Diselesaikan Melalui Arbitrase (Eksepsi Kompetensi
Absolut);
ah
lik
8. Mohon perhatian Majelis Hakim yang mulia bahwa satu-satunya
hubungan hukum yang dimiliki oleh Penggugat dan Tergugat saat ini
am
ub
adalah hubungan hukum berdasarkan Perjanjian Utang Piutang;
si
10. Pasal 13.2 Perjanjian Utang Piutang menyatakan sebagai berikut:
“Failing such an amicable settlement, any dispute arising out of or in
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Majelis Arbitrase terdiri dari 1 arbiter yang ditunjuk oleh Ketua BANI.
R
Bahasa arbitrase yang dipergunakan adalah bahasa Inggris”;
si
11. Berdasarkan ketentuan Pasal 13.2 Perjanjian Utang Piutang di atas,
ne
ng
jelas bahwa segala sengketa yang terjadi antara Penggugat dan
Tergugat menyangkut Perjanjian Utang Piutang, termasuk mengenai
do
gu keabsahan atau tuntutan pembatalan terhadapnya, harus diselesaikan
melalui arbitrase;
In
A
12. Sehubungan dengan adanya perjanjian arbitrase di dalam Perjanjian
Utang Piutang, mohon agar Majelis Hakim yang mulia
mempertimbangkan dan menerapkan ketentuan-ketentuan hukum
ah
lik
sebagai berikut :
- Pasal 11 (1) Undang-undang No. 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase
am
ub
dan Alternatif Penyelesaian Sengketa ("UU Arbitrase”);
“Adanya suatu perjanjian arbitrase tertulis meniadakan hak para
ep
pihak_untuk mengajukan penyelesaian sengketa atau beda
k
si
“Pengadilan Negeri tidak berwenang untuk mengadili sengketa para
ne
pihak yang telah terikat dalam perjanjian arbitrase";
ng
do
tangan di dalam suatu penyelesaian sengketa yang telah ditetapkan
gu
lik
ub
ep
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
adanya perjanjian arbitrase antara penggugat dengan tergugat;
si
(b) . Putusan Mahkamah Agung No. 1084K/Pdt/2009 tanggal 21 Juli
ne
2010, yang pada pokoknya menyatakan:
ng
“[...jperjanjian pengikatan jual beli rumah tanggal 26 Agustus 1994
menentukan bahwa para pihak mufakat untuk mengadili perselisihan
do
gu tersebut di arbitrase sehingga Pengadilan Negeri Jakarta Barat tidak
berwenang [...]”;
In
A
(c) .Putusan Mahkamah Agung No. 317PK/Pdt/2009 tanggal
31 Desember 2010, yang pada pokoknya menyatakan:
ah
lik
"Bahwa dalam kontrak tersebut terdapat klausula arbitrase, karena itu
Pengadilan Negeri tidak berwenang mengadilinya";
am
ub
(d) Putusan Mahkamah Agung No. 225 K/Sip/1976 tanggal
30 September 1983, yang pada pokoknya menyatakan:
si
secara musyawarah maka Badan Arbitrage lah yang terdiri dari tiga
orang yang telah disetujui oleh kedua belah pihak untuk
ne
ng
do
gu
ditaati [...];
lik
ub
memeriksa”;
ka
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
karena mana putusan judeks fakti telah bertentangan dengan pasal
si
615 dan seterusnya dari Kitab Undang-undang Hukum Acara
Perdata (R. V), dan dengan demikian pula telah melanggar ketentuan
ne
ng
tentang kompetensi yang absolut";
do
gu 1983, yang pada pokoknya menyatakan:
In
A
Agustus 1978 di bawah ketentuan umum dicantumkan (sub. 7)
bahwa 'pertikaian berkenaan dengan Polis ini, diselesaikan dalam
ah
lik
Menimbang, bahwa dengan demikian Pengadilan Negeri tidak
berwenang untuk memeriksa dan mengadili perkara ini sesuai pasal
am
ub
2 Undang-undang No. 14/1970 khususnya memori penjelasan pasal
tersebut;
ep
k
si
"Memperhatikan Policy No. 49/00137/08 tanggal 10 Agustus 1978
(surat bukti P.1) di bawah bagian tentang Conditions telah diuraikan
ne
ng
bahwa 'all differences arising out of this Policy shall be referred to the
decision of an arbitrator to be appointed in writing by the parties in
do
gu
lik
tersebut;
ub
ep
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
14. Selain berdasarkan berbagai yurisprudensi tetap Mahkamah Agung
si
tersebut, Mahkamah Agung sendiri juga sudah sejak lama memantapkan
pandangannya terkait kompetensi absolut dan arbitrase, bahkan sebelum
ne
ng
diundangkannya UU Arbitrase. Hal ini dapat dilihat dari berbagai tulisan-
tulisan yang oleh Mahkamah Agung dijadikan bahan pembinaan bagi
do
gu hakim-hakim di Indonesia sebagai berikut:
(a) . Proyek Pengembangan Teknis Yustisial Mahkamah Agung - RI,
Penemuan Hukum dan Pemecahan Masalah Hukum, Reader III Jilid
In
A
II tahun 1991;
‘[...] maka badan peradilan tertinggi negara kita menganut pendirian
ah
lik
bahwa dalam hal adanya perjanjian antara para pihak untuk
menyelesaikan sengketa mereka melalui arbitrase, pengadilan tidak
am
ub
berkuasa (berwenang) memeriksa sertajnengadilinya”;
(b) Proyek Peningkatan Tertib Hukum dan Pembinaan Hukum
Mahkamah Agung - RI, Beberapa Yurisprudensi Perdata Yang
ep
k
tahun 1992;
R
si
“Adanya kesepakatan (perjanjian) para pihak untuk menyerahkan
penyelesaian sengketa mereka melalui Arbitrase menyebabkan
ne
ng
do
gu
ub
hukum”;
ka
15. Lebih lanjut lagi, para ahli hukum di Indonesia juga telah mengeluarkan
ep
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
(a) Pendapat ahli Setiawan dalam tulisannya berjudul "Klausula
si
Arbitrase dalam Teori dan Praktek", dimuat dalam Varia Peradilan
No. 104 Tahun IX, Mei 1994:
ne
ng
“Mahkamah Agung menganut garis pendirian bahwa dalam hal ada
klausula arbitrase Pengadilan tidak berwenang memeriksa dan
do
gu mengadili perkara itu. Bahkan lebih jauh dari itu, kewenangan atau
kompetensi yang dimaksudkan di sini adalah kewenangan atau
In
A
kompetensi absolut absolut [...];
lik
tidak berwenang memeriksa dan mengadili sesuatu perkara
termasuk dalam persoalan tentang kompetensi absolut diulangi oleh
am
ub
Mahkamah Agung dalam beberapa putusannya. Dan karenanya
dapat dikatakan merupakan suatu yurisprudensi tetap”;
si
“Sejak 1980, yurisprudensi konstan di Indonesia telah meninggalkan
paham klausula arbitrase "niet publiek orde". Berbarengan dengan itu
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
mencantumkan kesepakatan tentang tentang itu;
si
(c) . Pendapat ahli Prof. Dr. Sudikno Mertokusumo, S.H. dalam bukunya
"Hukum Acara Perdata Indonesia”:
ne
ng
“Dalam hal ada clausula arbitrase maka Pengadilan Negeri tidak
berkuasa mengadili perkara tersebut (MA 22 Feb. 1982)”;
do
gu (d) . Pendapat ahli Erman Rajagukguk, S.H., LL.M., Ph.D dalam bukunya
berjudul "Arbitrase dalam Putusan Pengadilan”:
In
A
“Manakala para pihak sudah sepakat memilih arbitrase sebagai
tempat penyelesaian sengketa, maka pengadilan harus menolak
ah
lik
untuk memeriksa sengketa tersebut. Tujuan arbitrase sebagai
alternatif penyelesaian sengketa akan sia-sia, bila pengadilan masih
am
ub
bersedia memeriksa sengketa, yang sejak semula disepakati untuk
diselesaikan melalui arbitrase”;
ep
k
R
gugatan Penggugat yang menuntut penyataan batal atas Perjanjian
si
Utang Piutang, perjanjian mana memuat perjanjian arbitrase antara
ne
ng
Penggugat danTergugat;
17. Tergugat beryakinan bahwa Majelis Hakim yang mulia akan sependapat
do
gu
lik
ub
II. Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Tidak Berwenang Secara Relatif Untuk
ka
Kompetensi Relatif);
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
19. Buku II Pedoman Teknis Administrasi dan Teknis Peradilan Perdata
si
Umum Edisi 2007 ("Pedoman Teknis MA") yang diterbitkan oleh
Mahkamah Agung secara tegas mengatur bahwa:
ne
ng
"Dalam hal tergugat berkediaman di luar negeri, gugatan diajukan kepada
do
gu pengadilan negeri di tempat kediaman penggugat." (Vide Pedoman
Teknis MA, Bab II, Bagian D tentang Wewenang Relatif);
In
20. Fakta membuktikan bahwa:
A
(a) Tergugat berkediaman di Jerman; dan;
ah
lik
Kedua fakta ini juga diakui secara tegas oleh Penggugat dalam
halaman 1 gugatannya;
am
ub
21. Karenanya, sesuai dengan Pedoman Teknis MA gugatan Penggugat
harus diajukan kepada pengadilan negeri di tempat kediaman Penggugat,
ep
k
si
memeriksa dan mengadili gugatan Penggugat;
III. Tergugat mohon Agar Eksepsi Kompetensi Ini Diperiksa Dan Diputus
ne
ng
do
gu
lik
ub
ep
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
tentang hal hakim tidak berwenang, tidak boleh dikemukakan dan
si
ditimbang sendiri-sendiri, melainkan harus dibicarakan dan
diputuskan bersama-sama dengan pokok perkara”;
ne
ng
(c) . Pedoman Teknis MA, Bab II, Bagian U Tentang Tangkisan/Eksepsi;
“Tangkisan atau eksepsi yang diajukan oleh tergugat, diperiksa dan
do
gu diputus bersama-sama dengan pokok perkara, kecuali jika eksepsi
itu mengenai tidak berwenangnya Pengadilan Negeri untuk
memeriksa perkara tersebut maka harus diputus dengan putusan
In
A
sela (Pasal 136 HI R)”;
ah
(d) Doktrin dari beberapa ahli hukum yang secara konsisten menyatakan
lik
bahwa Pengadilan Negeri harus pertama-tama menimbang dan
memutuskan eksepsi kompetensi absolut sebelum memeriksa pokok
am
ub
perkara, antara lain : Pendapat ahli M. Yahya Harahap, yang
menyebutkan :
ep
“Berarti, apabila tergugat mengajukan eksepsi yang berisi pernyataan
k
R
relatif:
si
1. hakim menunda pemeriksaan pokok perkara;
ne
ng
do
tindakan demikian bersifat imperatif, tidak dibenarkan
gu
3.
memeriksa pokok perkara sebelum ada putusan yang
menegaskan apakah PN yang bersangkutan berwenang atau
In
A
lik
ub
ep
es
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Pendapat ahli Prof. Soepomo, yang menyebutkan :
si
“Terhadap eksepsi tidak berkuasanya hakim itu, pasal 136
mengizinkan adanya pemeriksaan dan putusan tersendiri”;
ne
ng
Pendapat ahli Krisna Harahap. Yang menyebutkan:
do
gu menyangkut kekuasaan hakim secara absolut dan relatif,
eksepsi lain harus dibahas dan diputuskan bersama-sama
In
A
dengan pokok perkara;
23. Oleh karenanya, Tergugat mohon agar Majelis Hakim yang mulia terlebih
ah
lik
dahulu memeriksa dan menjatuhkan putusan atas eksepsi kompetensi
Tergugat, dan menunda pemeriksaan pokok perkara sampai dengan
am
ub
adanya putusan atas eksepsi tersebut;
24. Berdasarkan seluruh uraian di atas, Tergugat mohon agar Majelis Hakim
tidak melanjutkan pemeriksaan atas perkara ini mengingat Pengadilan
ep
k
si
dengan ketentuan Pasal 134 HIR dan Pasal 132 RV, sangat beralasan
bagi Majelis Hakim yang mulia untuk menyatakan bahwa Pengadilan
ne
ng
do
gu
lik
ub
berwenang";
es
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
25. Dalam hal Majelis Hakim berpendapat lain, berikut Tergugat sampaikan
si
jawaban Tergugat terhadap gugatan Penggugat sesuai perintah Majelis
Hakim (walaupun Tergugat telah meminta agar permasalahan mengenai
ne
ng
kewenangan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dalam mengadili perkara
ini diperiksa terlebih dahulu sebelum Tergugat mengajukan jawaban, hal
do
gu mana sesuai dengan ketentuan Pasal 136 HIR );
In
A
Tergugat atas kewenangan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat untuk
memeriksa dan mengadilan gugatan Penggugat. Tergugat mengajukan
ah
lik
jawaban dengan itikad baik dan semata- mata agar kepentingannya tidak
sampai dirugikan dalam pemeriksaan perkara ini;
am
ub
C. JAWABAN:
DALAM EKSEPSI:
ep
k
si
sebagaimana diuraikan di bawah ini;
ne
ng
do
gu
Pusat menyatakan batal Perjanjian Jual Beli atas dasar adanya penipuan
yang dilakukan oleh Tergugat (quod non) (vide butir 9 gugatan jo. petitum
In
A
28. Pasal 1381 jo. 1413 KUHPerdata mengatur bahwa perjanjian hapus
ah
lik
ub
"Perikatan hapus:
ep
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
kepentingan kreditur yang menggantikan utang lama, yang
si
dihapuskan karenanya;
2. Bila seorang debitur baru ditunjuk untuk menggantikan debitur
ne
ng
lama, yang oleh kreditur dibebaskan dan perikatannya;
3. Bila sebagai akibat suatu persetujuan baru seorang kreditur
do
gu baru ditunjuk untuk menggantikan
terhadapnya debitur dibebaskan dan perikatannya";
kreditur lama, yang
In
A
29. Mohon perhatian Majelis Hakim yang mulia bahwa "kewajiban Penggugat
untuk membayar harga Mesin Rajut Produksi Tergugat" kepada Tergugat
ah
lik
pembayaran utang biasa" dengan segala syarat-syarat dan ketentuan
yang juga baru sebagaimana tertuang dalam Perjanjian Utang Piutang.
am
ub
Dengan kata lain, telah terjadi novasi objektif terhadap Perjanjian Jual Beli
yang posisinya saat ini digantikan oleh Perjanjian Utang Piutang;
ep
k
30. Oleh karenanya, Perjanjian Jual Beli demi hukum telah hapus atau
ah
si
Gugatan Penggugat yang meminta pengadilan untuk menyatakan batal
perjanjian yang sudah tidak ada tentulah harus dinyatakan tidak dapat
ne
ng
diterima;
II. Penggugat Tidak Memiliki Alas Hak (Legal Standing) Untuk Mengajukan
do
gu
31. Hukum perdata Indonesia, antara lain melalui keberadaan Pasal 1892 (3)
ah
lik
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
32. Fakta membuktikan bahwa Penggugat telah secara sukarela
si
melaksanakan hak dan kewajibannya dalam Perjanjian Jual Beli, yaitu
antara lain menerima Mesin Rajut Produksi Tergugat dan melakukan
ne
ng
sebagian pembayaran atas harga mesin tersebut kepada Tergugat;
do
gu tidak lagi berhak untuk meminta pernyataan batal atas Perjanjian Jual
Beli, dan untuk itu mohon agar Majelis Hakim yang mulia menyatakan
In
bahwa gugatan Penggugat tidak dapat diterima;
A
III. Gugatan Penggugat Kabur Karena Posita Dan Petitumnya Saling
ah
lik
Bertentangan;
34. Berdasarkan butir 5 dan 7 posita gugatan Penggugat, terlihat jelas bahwa
am
ub
Penggugat mempersoalkan tindakan wanprestasi dari Tergugat yang
tidak menepati janjinya untuk mengirimkan suku cadang Mesin Rajut
Produksi Tergugat kepada Penggugat (quod non);
ep
k
si
memesan (order) suku cadang (spare parts) yang pada awalnya
dalam setiap korespondensi Tergugat selalu menjanjikan untuk
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
(a) . Putusan Mahkamah Agung No. 879K/Pdt/1997 tanggal 29 Januari
si
2001, yang pada pokoknya menyatakan: "Dalam posita gugatan
didasarkan atas perjanjian, namun dalam petitum dituntut agar
ne
ng
tergugat dinyatakan melakukan perbuatan melawan hukum,
konstruksi gugatan seperti itu mengandung kontradiksi, dan gugatan
do
gu dikategorikan kabur sehingga tidak dapat diterima";
(b) . Putusan Mahkamah Agung No. 586 K/Pdt/2000 tanggal 23 Me 2001,
yang pada pokoknya menyatakan:
In
A
"Bilamana terdapat perbedaan ... dalam posita dan petitum, maka
petitum tidak mendukung posita karena itu gugatan dinyatakan tidak
ah
lik
dapat diterima sebab tidak jelas dan kabur";
(c) . Putusan Mahkamah Agung No. 1075 K/Sip/1982 tanggal 8
am
ub
Desember 1982, yang pada pokoknya menyatakan:
"Suatu gugatan perdata yang diajukan ke Pengadilan menurut
Hukum Acara Perdata, antara petitum dan posita harus ada
ep
k
si
baik faktanya maupun segi hukumnya yang diuraikan dengan jelas
dalam gugatannya. Bilamana syarat ini tidak dipenuhi, maka gugatan
ne
ng
do
gu
ub
melawan hukum adalah gugatan yang kabur dan harus dinyatakan tidak
R
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
(a) . Putusan Mahkamah Agung No. 879K/Pdt/1997 tanggal 29 Januari
si
2001, yang pada pokoknya menyatakan:
"Penggabungan Perbuatan Melawan Hukum dengan Wanprestasi
ne
ng
dalam satu gugatan melanggar tata tertib beracara, atas alasan
keduanya harus diselesaikan tersendiri";
do
gu (b) . Putusan Mahkamah Agung No. 1875 K/Pdt/1984 tanggal 24 April
1986, yang pada pokoknya menyatakan:
In
"Penggabungan gugatan Perbuatan Melawan Hukum dengan
A
Perbuatan Ingkar Janji tidak dapat dibenarkan dalam tata tertib
beracara dan harus diselesaikan tersendiri pula";
ah
lik
39. Dengan demikian, terbukti bahwa gugatan Penggugat adalah gugatan
yang kabur atau tidak jelas, dan sesuai dengan Yurisprudensi Mahkamah
am
ub
Agung gugatan tersebut harus dinyatakan tidak dapat diterima;
si
DALAM POKOK PERKARA:
ne
ng
do
gu
42. Hal-hal yang telah diuraikan pada bagian eksepsi di atas mohon dianggap
In
A
sebagai bagian yang integral dan tidak terpisahkan dari jawaban dalam
pokok perkara;
ah
lik
43. Tergugat mohon agar Majelis Hakim yang mulia menolak seluruh dalil
Penggugat yang menuduh bahwa Tergugat telah melakukan penipuan
m
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
44. Tergugat dengan ini mensomir Penggugat untuk menunjukkan dasar
si
hukum yang mengatur bahwa:
(a) suatu perjanjian jual beli barang harus pula memuat pengaturan
ne
ng
tentang suku cadang dari barang dimaksud;
(b) suatu perjanjian jual beli barang harus memuat pula perjanjian jual
do
gu beli suku cadang terkait; dan;
(c) seorang penjual wajib menjual barang dagangannya berikut suku
cadang terkait;
In
A
Apabila Penggugat tidak dapat menunjukkan dasar hukum atas ketiga hal
di atas, mohon agar Majelis Hakim yang mulia menolak gugatan
ah
lik
Penggugat;
ub
Ketentuan Perjanjian Jual Beli Sebelum Menandatanganinya;
R
dijual sepenuhnya diserahkan kepada kesepakatan para pihak. Dalam hal
si
ini apabila para pihak, khususnya Penggugat, menganggap bahwa
ne
ng
pengaturan mengenai suku cadang dalam Perjanjian Jual Beli adalah hal
yang penting, maka seharusnya Penggugat mendiskusikannya dengan
Tergugat dan meminta agar hal tersebut dimasukkan ke dalam Perjanjian
do
gu
Jual Beli;
lik
Dalam hal ini, mohon perhatian Majelis Hakim yang mulia bahwa
m
ub
ep
menggunakan mesin rajut sejak tahun 1975, atau dengan kata lain lain 20
tahun sebelum Penggugat menandatangani Perjanjian Jual Beli Sebelum
ah
berulang kali melakukan pembelian mesin rajut dari pihak lain. Bahkan
es
M
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
47. Selain karena Penggugat adalah pembeli yang berpengalaman,
si
Penggugat juga telah mengerti dan mengetahui dengan persis isi
Perjanjian Jual Beli sebelum Penggugat menandatanganinya oleh karena
ne
ng
perjanjian tersebut dibuat di hadapan seorang notaris (in casu Turut
Tergugat) (hal mana diakui oleh Penggugat dalam butir 1 gugatannya),
do
gu dimana salah satu kewajiban notaris dalam pembuatan akta adalah
membacakan serta menerangkan isi dari akta yang dibuat di hadapannya
kepada para pihak agar para pihak dapat memahami isi akta tersebut
In
A
dengan baik sebelum menandatanganinya (vide Pasal 28 Paragraf 1
Staatsblaad 1860 No. 3 tentang Peraturan Jabatan Notaris di Indonesia
ah
lik
yang berlaku pada saat Perjanjian Jual Beli dibuat);
ub
"Notaris harus membacakan akta tersebut di hadapan para pihak dan
saksi- saksi";
ep
k
Dalam hal ini, apabila Penggugat tidak menyetujui isi atau materi
kesepakatan dari Perjanjian Jual Beli, Penggugat selalu dapat menolak
ah
R
untuk menandatangani perjanjian tersebut;
si
48. Oleh karenanya, dalil Penggugat yang menggambarkan seolah-olah
ne
ng
do
gu
mengenai suku cadang (quod non) adalah dalil yang tidak benar dan
mengandung itikad buruk, terutama mengingat Penggugat baru
mendalilkannya sekitar 20 tahun setelah Penggugat membuat Perjanjian
In
A
Jual Beli dan menikmati Mesin Rajut Produksi Tergugat tanpa harus
membayarnya secara penuh Penggugat dan Tergugat bahkan telah
ah
lik
49. Berdasarkan alasan penolakan gugatan kesatu dan kedua di atas, maka
m
ub
ep
50. Tergugat dengan tegas membantah dalil-dalil dalam butir 3 dan 8 gugatan
R
Penggugat;
es
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
suku cadang Mesin Rajut Produksi Tergugat dari pihak-pihak lain selain
si
dari Tergugat. Lagi pula, sekalipun benar Penggugat hanya dapat
memperoleh suku cadang Mesin Rajut Produksi Tergugat dari Tergugat
ne
ng
(quod non), Penggugat selaku pembeli berpengalaman telah mengetahui
hal tersebut sejak awal sebelum menandatangani Perjanjian Jual Beli;
do
gu 52. Lebih lanjut, Tergugat tidak mungkin menentukan atau mengatur daya
tahan serta umur dari Mesin Rajut Produksi Tergugat dan suku
In
cadangnya karena hal tersebut tergantung pada banyak faktor, seperti
A
bagaimana cara Penggugat menggunakan mesin tersebut dan apakah
Penggugat melakukan servis rutin atas Mesin Rajut Produksi Tergugat.
ah
lik
Sekalipun benar Tergugat dapat mengatur masa berlaku dari suku
cadang Mesin Rajut Produksi Tergugat (quod non), hal tersebut tidak ada
am
ub
hubungannya dengan tuduhan Penggugat bahwa pada saat masa
berlaku suku cadang berakhir Penggugat harus membeli suku cadang
ep
dari Tergugat;
k
53. Mohon juga perhatian Majelis Hakim yang mulia bahwa Penggugat dalam
ah
R
gugatannya sama sekali tidak membuktikan secara jelas tentang apakah
si
yang menjadi penyebab kerusakan Mesin Rajut Produksi Tergugat yang
ne
ng
do
gu
lik
ub
54. Mohon perhatian Majelis Hakim yang mulia bahwa faktanya usaha
Penggugat sampai dengan saat ini masih berjalan dengan sangat baik,
ka
es
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
kewajiban pembayarannya kepada Tergugat (vide butir 7 gugatan);
si
56. Sekalipun benar hal-hal yang disampaikan oleh Penggugat:
(a) Mesin Rajut Produksi Tergugat yang dibeli Penggugat dari Tergugat
ne
ng
mengalami kerusakan atau tidak dapat beroperasi, dan;
(b) usaha Penggugat mengalami penurunan;
do
gu maka kedua hal tersebut tidak memiliki hubungan sebab akibat karena
fakta membuktikan bahwa Penggugat memiliki ratusan unit mesin rajut;
In
sedangkan berdasarkan Perjanjian Jual Beli Tergugat hanya menjual 57
A
unit mesin rajut kepada Penggugat, atau dengan kata lain mesin rajut
yang dijual Tergugat hanyalah sebagai kecil dari total seluruh mesin rajut
ah
lik
yang dimiliki oleh Penggugat. Artinya, jika benar seluruh (57 unit) Mesin
Rajut Produk Tergugat tidak dapat beroperasi, Penggugat masih memiliki
am
ub
ratusan unit mesin rajut lainnya untuk terus memproduksi dan menjual
kain dalam rangka memperoleh keuntungan;
ep
k
R
Penggugat dengan tidak mengirimkan suku cadang Mesin Rajut Produksi
si
Tergugat sehingga mesin tersebut tetap dalam keadaan rusak (vide butir
ne
ng
7 gugatan) harus ditolak karena dalil tersebut terbukti tidak benar serta
tidak berdasar;
do
gu
lik
ub
es
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
menyatakan bahwa suku cadang dari Mesin Rajut Produksi Tergugat
si
dapat diperoleh dari banyak tempat dalam rangka membujuk Penggugat
agar mau membuat Perjanjian Jual Beli. Karenanya, Tergugat tidak
ne
ng
pernah melakukan kebohongan atau penipuan mengenal hal ini, apalagi
faktanya Penggugat memang dapat memperoleh suku cadang Mesin
do
gu Rajut Produksi Tergugat dari pihak lain selain Tergugat;
60. Pasal 1328 KUHPerdata secara tegas mengatur bahwa penipuan tidak
In
dapat hanya dikira-kira, melainkan harus dibuktikan. Karenanya, Tergugat
A
mensomir Penggugat untuk membuktikan dengan alat bukti yang sah
bahwa Tergugat telah menggunakan nama/martabat palsu atau
ah
lik
menyampaikan pernyataan-pernyataan yang bersifat bohong atau palsu
sehubungan dengan pembuatan Perjanjian Jual Beli;
am
ub
61. Lebih lanjut:
(a) Dalil Penggugat yang mengatakan bahwa Tergugat telah melakukan
ep
penipuan dengan melalaikan janjinya untuk mengirimkan suku
k
si
tidak pernah ada perjanjian jual beli suku cadang mesin rajut antara
Penggugat dan Tergugat; dan kalaupun perjanjian tersebut ada
ne
ng
do
gu
lik
mengada- ada karena yang menjadi objek Perjanjian Jual Beli adalah
57 unit Mesin Rajut Produksi Tergugat, dan bukan suku cadang dari
m
ub
mesin tersebut;
Alasan Ke-6: Perjanjian Jual Beli Telah Dibuat Secara Sah;
ka
ep
es
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
menerima 57 unit Mesin Rajut Produksi Tergugat serta membayar
si
sebagian harga mesin tersebut, jelas bahwa Penggugat dan
Tergugat telah sepakat melakukan Perjanjian Jual Beli;
ne
ng
(b) Kecakapan untuk membuat suatu perikatan;
Perjanjian Jual Beli telah ditandatangani oleh pihak-pihak yang
do
gu berwenang untuk mewakili Penggugat dan Tergugat. Hal ini juga
tidak pernah dipermasalahkan oleh Penggugat;
(c) Suatu hal tertentu;
In
A
Objek Perjanjian Jual Beli adalah 57 unit Mesin Rajut Produksi
Tergugat (dan bukan suku cadang dari mesin tersebut);
ah
lik
(d) Suatu sebab yang tidak terlarang;
Tidak ada satupun aturan hukum yang melarang penjualan mesin
am
ub
rajut. Hal ini juga tidak pernah dipermasalahkan oleh Penggugat;
63. Oleh karena Perjanjian Jual Beli terbukti dibuat secara sah, maka novasi
ep
k
atas Perjanjian Jual Beli menjadi Perjanjian Utang Piutang juga sah
ah
secara hukum;
R
si
64. Lebih jauh, sekalipun benar dalil Penggugat yang menyatakan bahwa
telah terjadi penipuan dalam pembuatan Perjanjian Jual Beli (quod non),
ne
ng
do
gu
65. Sesuai dengari asas hukum perjanjian, pelanggaran syarat subjetif tidak
secara otomatis mengakibatkan perjanjian menjadi batal demi hukum.
ah
lik
Artinya, Perjanjian Jual Beli tetap sah secara hukum. Terlebih, sampai
dengan saat Perjanjian Jual Beli dinovasi menjadi Perjanjian Utang
Piutang pada tahun 1999 Penggugat tidak pernah mengajukan
m
ub
(a) tidak ada satupun aturan hukum yang menentukan bahwa Perjanjian
es
Jual Beli harus pula memuat pengaturan tentang suku cadang dari
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
barang tersebut;
si
(b) tidak ada satupun aturan hukum yang mewajibkan Tergugat untuk
menjual Mesin Rajut Produksi Tergugat secara bersama-sama
ne
ng
dengan suku cadangnya;
(c) . Penggugat telah memahami dengan baik isi dan ketentuan
do
gu Perjanjian Jual Beli sebelum menandatanganinya;
(d) . Penggugat dapat memperoleh atau membeli suku cadang Mesin
Rajut Produksi Tergugat dari banyak tempat selain dari Tergugat;
In
A
(e) , sekalipun benar Penggugat hanya dapat memperoleh suku cadang
Mesin Rajut Produksi Tergugat dari Tergugat (quod non), Penggugat
ah
lik
selaku pembeli berpengalaman telah mengetahui hal tersebut sejak
awal sebelum menandatangani Perjanjian Jual Beli;
am
ub
(f) . Tergugat tidak pernah melakukan penipuan apapun terhadap
Penggugat, termasuk terkait pembuatan Perjanjian Jual Beli;
(g) , sekalipun pun benar 57 unit Mesin Rajut Produksi Tergugat yang
ep
k
si
usaha Penggugat (quod non) karena Penggugat masih memiliki
ratusan unit mesin rajut lainnya untuk terus memproduksi dan
ne
ng
do
gu
jual beli suku cadang mesin rajut (quod non), maka kelalaian
lik
ub
DALAM PROVISI:
ah
Memenuhi Ketentuan Pasal 180 (1) HIR Jo. Pasal 54 RV Maupun Surat
es
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
67. Sesuai dengan ketentuan hukum acara yang berlaku, penggugat yang
si
berkeinginan untuk mengajukan permohonan putusan provisi harus
memenuhi syarat-syarat sebagaimana diatur dalam Pasal 180 (1) HIRjo.
ne
ng
Pasal 54 RV;
do
"Ketua pengadilan negeri dapat memerintahkan supaya putusan itu
gu dapat dijalankan dahulu biarpun ada perlawanan ataupun bandingan,
jika ada surat yang sah, suatu surat tulisan yang menurut aturan yang
In
A
berlaku dapat diterima sebagai bukti, atau jika ada hukuman lebih
dahulu dengan keputusan yang sudah mendapat kekuasaan pasti,
ah
lik
demikian juga jika yang dikabulkan tuntutan dahulu, atau di dalam
perselisihan mengenai hak kepunyaan";
am
ub
(b) . Pasal 54 RV mengatur bahwa:
“Putusan serta merta atau putusan sementara dapat diberikan oleh
hakim meskipun terdapat perlawanan atau banding, apabila:
ep
k
si
diakui oleh pihak yang menggunakan akta tersebut sebagai
landasan perbuatannya, atau jika akta tersebut diakui menurut
ne
ng
do
gu
68. Berdasarkan Pasal 180 (1) HIR dan Pasal 54 RV tersebut di atas, suatu
permohonan putusan provisi hanya dapat dikabulkan jika terpenuhinya
ah
(a). Terdapatnya bukti otentik atau tulisan tangan yang menurut hukum
m
ub
'bezitrecht”;
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
69. Fakta membuktikan bahwa tidak ada satupun syarat yang diwajibkan oleh
si
Pasal 180 (1) HIR jo. Pasal 54 RV dipenuhi oleh Penggugat dalam
permohonan provisinya, yaitu:
ne
ng
(a) Tidak ada bukti otentik yangmembuktikan seluruh gugatan
Penggugat;
do
gu (b) Tidak ada putusan pengadilan yang finaldan
membuktikan secara sempurna kebenaran seluruh dalil Penggugat;
mengikat yang
In
A
(c) Gugatan Penggugat bukan mengenai perselisihan tentang
"bezitrecht”, melainkan mengenai permintaan pernyataan batal atas
ah
lik
Perjanjian Jual Beli;
70. Dalam gugatannya, Penggugat juga tidak dapat membuktikan adanya hal
am
ub
yang "sangat istimewa" sebagai dasar untuk mengabulkan permohonan
putusan provisi yang diajukannya sebagaimana digariskan dalam Surat
ep
Edaran Mahkamah Agung Nomor 06 Tahun 1975;
k
71. Lebih lanjut, mohon juga perhatian Majelis Hakim yang mulia atas hal-hal
ah
R
sebagai berikut:
si
(a) . Ahli Hukum M Yahya Harahap, S.H. dalam bukunya yang berjudul
ne
ng
do
gu
"Mengenai sifat penerapan Pasal 180, Pasal 191 RBG perlu disadari
hakim:
In
A
lik
2. Sifatnya bukan imperatif, oleh karena itu hakim tidak wajib untuk
mengabulkannya";
m
ub
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
hari dijatuhkan putusan yang membatalkan putusan pengadilan
si
tingkat pertama;
ne
ng
putusan provisi yang diajukan oleh Penggugat tidak sesuai dengan
ketentuan hukum acara perdata yang berlaku, dan karenanya
do
gu permohonan
dikesampingkan;
tersebut harus ditolak atau setidak-tidaknya
In
A
D. PETITUM:
lik
kepada Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat untuk menjatuhkan
putusan dengan amar sebagai berikut :
am
ub
Dalam Eksepsi Kompetensi;
1. Menerima dan mengabulkan eksepsi kompetensi Tergugat untuk
seluruhnya;
ep
k
si
3. Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima (niet ontvankelijk
verklaard);
ne
ng
do
gu
lik
ub
Dalam Provisi;
ep
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Security Purposes tertanggal 26 Agustus 1999 dan Amendment to
si
Equipment Payment Rescheduling Agreement tertanggal 22 Desember
2004 (in casu Perjanjian Utang Piutang) sah dan mengikat Penggugat
ne
ng
dan Tergugat;
do
gu Atau:
perkara ini;
In
A
Apabila Majelis Hakim yang mulia berpendapat lai, Tergugat mohon putusan
yang seadil-adilnya (ex aequo et bono) demi keadilan berdasarkan Ketuhanan
ah
lik
Yang Maha Esa;
ub
salinan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tanggal 3 Juli 2014
Nomor 378/Pdt.G/2013/PN.JKT.PST. dalam perkara antara kedua
belah pihak yang amarnya sebagai berikut :-------------------------------------------
ep
k
si
perkara ini;
3. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara sejumlah Rp.
ne
ng
do
gu
lik
ub
ep
es
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Jakarta Selatan pada tanggal 25 Februari 2015, dan kepada Terbanding
si
II semula Turut Tergugat melalui Pengadilan Negeri Jakarta Selatan
pada tanggal 25 Februari 2015, ;---------------------------------------------------------
ne
ng
Membaca, bahwa Terbanding I semula Tergugat telah
mengajukan Kontra Memori Banding tertanggal 27 Agustus 2015, yang
do
gu telah diterima di Kepaniteraan Pengadilan
padatanggal 27 Agustus 2015 , dan dengan resmi telah diberitahukan
Negeri Jakarta Pusat
In
A
2015, dan kepada Terbanding II semula Turut Tergugat pada tanggal
26 September 2015, ;-----------------------------------------------------------------------
ah
lik
Membaca, bahwa Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada tanggal
10 Oktober 2015, telah memberi kesempatan kepada Terbanding I
am
ub
semula Tergugat dan pada tanggal 9 Oktober 2014 kepada Terbanding II
semula Turut Tergugat, untuk mempelajari berkas perkara dalam tenggang
waktu selama 14 (empat belas) hari dihitung sejak hari berikut dari
ep
k
pemberitahuan;----------------------------------------------------------------------------------
ah
si
Menimbang, bahwa permohonan banding dari Pembanding
ne
ng
do
gu
lik
fakta sebab pokok sengketa dalam perkara a quo adalah mengenai suku
cadang yang tidak pernah diatur dalam perjanjian yang memuat klausula
m
ub
arbitrase ;
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
untuk memeriksa dan mengadili perkara a quo karena terdapatnya
si
Klausula Arbitrase, padahal faktanya pokok sengketa dalam perkara a
quo adalah pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan yang
ne
ng
bersifat memaksa dan oleh karenanya tidak dapat didamaikan,
sehingga tidak dapat diserahkan kepada arbitrase untuk diselesaikan ;
4. Bahwa keberatan - keberatan Pembanding semula Penggugat
do
gu selengkapnya sebagaimana tersebut dalam memori banding ;-----------
In
A
mengajukan Kontra Memori Banding yang pada pokoknya menyatakan :-
1. Bahwa, dalil-dalil Pembanding yang menyatakan bahwa Pengadilan
ah
lik
Negeri Jakarta Pusat telah salah karena memutuskan tidak berwenang
untuk mengadili perkara ini harus ditolak, karena dalil-dalil tersebut
am
ub
keliru dan tidak berdasar hukum ;
2. Bahwa Pembanding yang menyatakan bahwa Pengadilan negeri jakarta
Pusat berwenang mengadili perkara ini harus ditolak karena berbagai
ep
k
si
Pusat berwenang mengadili perkara ini harus ditolak karena sesuai
ne
ng
do
gu
lik
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
alasan dan pertimbangan Majelis Hakim Tingkat Banding sendiri
si
dalam memeriksa dan mengadili perkara ini dalam tingkat banding; ---
ne
ng
Pembanding semula Penggugat , tidak terdapat hal-hal baru dan pada
hakekatnya hanyalah merupakan pengulangan dari apa yang telah
do
gu diajukan pada persidangan tingkat pertama
dipertimbangkan oleh Majelis Hakim Tingkat Pertama ;----------------------------
dan hal tersebut telah
In
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut, maka
A
putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tanggal 3 Juli 2014 Nomor
378/Pdt.G/2013/PN.JKT.PST., yang dimohonkan banding tersebut
ah
lik
beralasan hukum untuk dipertahankan dan dikuatkan ; ----------------------
ub
sebagai pihak yang kalah dalam perkara ini, maka kepadanya harus
dihukum membayar biaya perkara dalam kedua tingkat pengadilan ; ----
ep
k
R
dengan perkara ini ;----------------------------------------------------------------------------
si
M E N G A D I L I
ne
ng
do
gu
ub
Hakim Pengadilan Tinggi Jakarta pada hari Kamis tanggal 6 April 2017
ep
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Pengadilan Tinggi Jakarta Nomor. 78/Pen/PDT/2017/PT.DKI. tanggal
si
14 Februari 2017, telah ditunjuk untuk memeriksa dan mengadili
serta memutus perkara ini dalam peradilan tingkat banding dan
ne
ng
putusan mana diucapkan oleh Hakim Ketua Majelis pada hari
Rabu tanggal 12 April 2017 dalam sidang terbuka untuk umum
beserta Hakim - Hakim Anggota tersebut dan NOERHAYATI, SH.
do
gu Panitera Pengganti Pengadilan Tinggi Jakarta tersebut yang
ditunjuk berdasarkan Surat Penunjukan Panitera Pengganti Nomor
In
A
78/Pen/Pdt/2017/PT.DKI, tanggal 14 Februari 2017 tanpa dihadiri para
pihak yang berperkara ;--------------------------------------------------------------------
ah
lik
HAKIM ANGGOTA HAKIM KETUA MAJELIS,
am
ub
ep
H. AMIR MADDI., SH., MH JOHANES SUHADI, SH., MH
k
ah
si
I NYOMAN ADI JULIASA , SH., MH.
ne
ng
PANITERA PENGGANTI
do
gu
NOERHAYATI, SH
Rincian biaya perkara :
In
A
1. Meterai--------------------Rp. 6.000,-
2. Redaksi-------------------Rp. 5.000,-
3. Pemberkasan-----------Rp. 139.000.- +
ah
lik
Jumlah------------Rp. 150.000,-
m
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
R
si
ne
ng
do
gu
In
A
ah
lik
am
ub
ep
k
ah
si
ne
ng
do
gu
In
A
ah
lik
m
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38