u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
PUTUSAN
si
Nomor 358/Pdt.Sus-KPPU/2017/PN.Jkt.Pst.
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHAESA
ne
ng
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang memeriksa dan mengadili
perkara-perkara keberatan terhadap Putusan Komisi Pengawas Persaingan
Usaha (KPPU) dalam tingkat pertama, menjatuhkan putusan sebagai berikut
do
gu dalam perkara antara :
PT. ANGKASA PURA LOGISTIK, yang berdomisili Hukum di Graha
In
A
Angkasa Pura I Blok B12 Kav.2, Kota Baru Bandar Kemayoran
Rt.03, Rw.10, Kelurahan Gunung Sahari Selatan, Kecamatan
ah
lik
Kemayoran Kota, Jakarta Pusat, dalam hal ini memberikan kuasa
kepada : Dr. N. PININTA AMBUWARU, SH.,MM.,MH.,LL.M., VMF.
DWI RUDATIYANI, SH., dan T. TRIYANTO, SH.,CN., semuanya
am
ub
Advokat dan Konsultan Hukum, berkantor di Pininta &Rudatiyani
Law Firm, yang beralamat di Wisma Kodel Lantai 10, Jl. H.R.
ep
Rasuna Said Kav B-4, Kuningan, Jakarta Selatan berdasarkan surat
k
PEMOHON KEBERATAN.
R
si
Melawan
KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA, beralamat di Jl. Ir. Juanda
ne
ng
No. 36, Jakarta Pusat, dalam hal ini memberikan kuasa kepada :
ARYA WIDYA SATRIA, S.H., HERMININGRUM, S.H., M.H dan
do
gu
lik
ub
Jakarta Pusat pada tanggal 12 Juli 2017 di bawah Register Nomor 358/Pdt.Sus-
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
I. DASAR HUKUM PERMOHONAN KEBERATAN
si
Adapun Dasar Hukum Pemohon dalam Pengajuan Keberatan ini adalah :
1. Pasal 44 ayat (2) Undang-Undang RI No.5 Tahun 1999 tentang
ne
ng
Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat yang
menyebutkan : “Pelaku Usaha dapat mengajukan Keberatan kepada
do
gu Pengadilan Negeri selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari setelah
menerima Pemberitahuan Putusan tersebut”.
2. Pasal 4 ayat (1) dan (2) Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 03
In
A
Tahun 2005 tentang tata cara Pengajuan Upaya Hukum Keberatan
terhadap Putusan KPPU yang menyebutkan :
ah
lik
(1) “Keberatan diajukan dalam tenggang waktu 14 (empat belas) hari
terhitung sejak Pelaku Usaha menerima Pemberitahuan Putusan
KPPU dan atau diumumkan melalui website KPPU.
am
ub
(2) Keberatan diajukan melalui Kepaniteraan Pengadilan Negeri yang
bersangkutan sesuai dengan prosedur Pendaftaran Perkara
ep
k
R
2005 tentang Tata Cara Pengajuan Upaya Hukum Keberatan terhadap
si
Putusan KPPU yang menyebutkan : “Hari adalah Hari Kerja”
ne
II. BATAS TENGGANG WAKTU PENGAJUAN KEBERATAN.
ng
do
gu
ub
tersebut.”
R
es
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Pelaksana Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kelurahan Gunung Sahari
R
Selatan dan berlaku sampai dengan tanggal 21 Maret 2002, domisili /
si
alamat perusahaan Pemohon adalah Graha Angkasa Pura I Blok B12
ne
ng
Kav.2, Kota Baru Bandar Kemayoran, RT.03, RW.10, Kelurahan Gunung
Sahari Selatan, Kecamatan Kemayoran Kota, Jakarta Pusat, sehingga
adalah sesuai dengan Ketentuan apabila Permohonan Keberatan ini
do
gu diajukan ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
IV. AMAR PUTUSAN KPPU Perkara Nomor 08/KPPU-L/2016, tanggal 14
In
A
Juni 2017
Adapun Amar Putusan KPPU dalam Perkara Nomor 08/KPPU-L/2016,
ah
lik
tanggal 14 Juni 2017 adalah sebagai berikut :
MEMUTUSKAN:
1. Menyatakan bahwa Terlapor secara sah dan meyakinkan melanggar
am
ub
Pasal 17 ayat 1 dan 2 Undang- Undang Nomor 5 Tahun 1999;
2. Menghukum Terlapor membayar denda sebesar Rp. 6.551.558.600,00
ep
k
(enam milyar lima ratus lima puluh satu juta lima ratus lima puluh delapan
ribu enam ratus rupiah) yang harus disetor ke Kas Negara sebagai
ah
R
Setoran Pendapatan Denda Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha
si
Satuan Kerja Komisi Pengawas Persaingan Usaha melalui Bank
ne
Pemerintah dengan Kode Penerimaan 423755 (Pendapatan Denda
ng
do
gu
Bahwa yang menjadi dasar KPPU dalam memutus perkara tersebut di atas
tertuang dalam pertimbangan “Tentang Hukum” sebagaimana dimuat
ah
ub
es
6. Tentang Tarif
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
7. Tentang Fakta Lain
R
8. Tentang Dampak
si
9. Tentang Pemenuhan Unsur Pasal 17 ayat 1 dan 2 UU Nomor 5 Tahun
ne
ng
1999.
Adapun yang menjadi alasan Pemohon berkaitan dengan pertimbangan
Majelis KPPU tersebut adalah sebagai berikut :
do
gu 1. Tentang Identitas Terlapor.
Bahwa Majelis Komisi dalam menilai Identitas Terlapor ini telah
In
A
mengabaikan kemungkinan adanya Terlapor lain ataupun penilaian
apakah Pemohon sesungguhnya layak dan pantas secara Hukum
ah
lik
didudukkan sebagai Terlapor atau satu-satunya Terlapor dalam perkara
ini.
am
ub
1.1. Seperti yang telah Pemohon ungkapkan dalam Tanggapan/Nota
Pembelaan sebagaimana termuat dalam Putusan halaman 88 (butir
12.1.2.4) dan Kesimpulan halaman 408-409 dan 411 (butir 25.1.1
ep
k
si
di Terminal Kargo, bukan atas dasar hak dan kewenangan yang
melekat dan dimiliki oleh Pemohon tapi hak dan kewenangan ini
ne
ng
do
gu
lik
ub
es
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
meminta Majelis Komisi untuk dapat menentukan terlebih dahulu,
R
siapa yang dapat dimintakan pertanggungjawaban berkaitan
si
dengan adanya pelimpahan kewenangan dari PT. Angkasa Pura I
ne
ng
(Persero) kepada Pemohon, dimana Prof. Hikmahanto Juwana, SH,
LL.M., selaku Ahli Persaingan Usaha sendiri merasa tidak kompeten
untuk menjawab pertanyaan ini.
do
gu 1.4. Bahwa demikian juga dengan keterangan Ahli Hukum Prof.
Ahmadi Miru sebagaimana termuat dalam Putusan halaman 182
In
A
yang memberikan keterangan, dalam hal suatu perjanjian telah
dibuat melanggar Undang-Undang, maka perjanjian tersebut BATAL
ah
lik
gugurnya perjanjian tersebut, menurut Ahli semua yang berlaku
tidak dianggap lagi karena masing-masing pihak sudah memperoleh
am
ub
apa yang diinginkan pada waktu itu dan sesudahnya saja yang kita
hitung.
ep
1.5. Bahwa dengan demikian masih ada kerancuan secara Hukum
k
si
dan Pelaksana Perjanjian Pengelolaan Terminal Kargo Bandara
Udara atau PT. Angkasa Pura I (Persero) sebagai Pemilik Hak
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Atas dasar hal tersebut Pemohon memohon dengan hormat kepada Majelis
R
Hakim Pemeriksa Keberatan ini, untuk memerintahkan kepada KPPU untuk
si
melakukan Pemeriksaan Tambahan dengan memeriksa dan/atau
ne
ng
mendengarkan keterangan:
1. Ahli Hukum Perseroan;
2. Ahli Hukum Perjanjian.
do
gu Guna mendapatkan kejelasan berkaitan dengan permasalahan tersebut di atas.
2. Tentang Obyek Perkara dan Dugaan Pelanggaran
In
A
2.1 Bahwa Termohon dalam putusannya telah menetapkan obyek
perkara adalah PRAKTEK MONOPOLI yang dilakukan oleh
ah
lik
Pemohon di Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin
Makassar, dalam melakukan kegiatan/usaha:
am
ub
1. Sebagai Operator Jasa penyediaan fasilitas terminal
untuk pelayanan angkutan kargo dan pos di Terminal
Kargo.
ep
k
si
Kargo.
ne
ng
do
gu
ub
ep
udara sebagaimana diatur dalam Pasal 232 ayat (3) huruf a angka
es
M
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
2.3 Bahwa berbicara mengenai subyek atau pelaku usaha yang
R
melakukan kedua kegiatan tersebut di atas adalah sangat
si
berlainan, dimana kegiatan jasa penyediaan fasilitas terminal untuk
ne
ng
pelayanan angkutan kargo dan pos di Terminal Kargo dilakukan
oleh PT. Angkasa Pura I (Persero) selaku Badan Usaha Bandar
Udara, sedangkan kegiatan usaha jasa penanganan kargo dan pos
do
gu dilakukan oleh Pemohon.
2.4 Bahwa sebelum membahas dugaan pelanggaran, apakah
In
A
Pemohon telah melakukan Praktek Monopoli atau tidak, kiranya
perlu ditanyakan apa yang dimaksud dengan Praktek Monopoli
ah
menurut Hukum.
lik
2.5 Bahwa menurut Ketentuan Pasal 1 angka 2 Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan
am
ub
Persaingan Usaha Tidak Sehat disebutkan “Praktek Monopoli
adalah pemusatan kekuatan ekonomi oleh satu atau lebih Pelaku
ep
Usaha, yang mengakibatkan dikuasainya produksi dan atau
k
si
merugikan kepentingan umum”.
Bahwa selanjutnya dalam angka 3 nya disebutkan yang dimaksud
ne
ng
do
gu
lik
ub
di atas ada 2 (dua) hal pokok yang harus dicermati untuk dapat
menentukan Pemohon telah melakukan Praktek Monopoli dan
ka
Makassar tersebut ?
es
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
2.7 Bahwa seperti apa yang telah Pemohon kemukakan dalam butir 1.1
R
di atas, Pemohon dalam melakukan kegiatan usaha sebagai
si
Operator Jasa Penanganan Kargo dan Pos di Terminal Kargo dan
ne
ng
bukan atas dasar hak dan kewenangan yang melekat pada
Pemohon tapi atas dasar Perjanjian Kerjasama dan Sewa
Menyewa serta Konsesi dengan PT. Angkasa Pura I (Persero),
do
gu sehingga pihak yang menentukan dapat tidaknya dilakukan
kegiatan usaha di Terminal Kargo bukanlah Pemohon tapi
In
A
menjadi hak dan kewenangan PT. Angkasa Pura I (Persero)
sepenuhnya.
ah
lik
Pelayanan Jasa Kargo dan Pos Peasawat Udara (PJKP2U), baik
itu tarif out going atau Bukti Timbang Barang (BTB) ataupun tarif
am
ub
incoming atau Tanda Terima Barang (TTB) sebesar Rp.500,-/Kg,
(sudah termasuk PPN 10 %) bukanlah Pemohon yang menentukan,
ep
tapi penentuan tarif jasa ini sepenuhnya menjadi kewenangan PT.
k
si
tentang Pemberlakuan Tarif PJKP2U di Bandar Udara Sultan
Hasanuddin disamping juga atas dasar adanya kesepakatan dari
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
2.11 Bahwa demikian juga dalam menentukan besarnya jasa atau tarif
R
Regulated Agent atau tarif Pelayanan Jasa Pemeriksaan
si
Keamanan Kargo dan Pos (PJPK2P) sebesar Rp.550,-/Kg (sudah
ne
ng
termasuk PPN 10 %), bukanlah Pemohon yang menentukan, tapi
besaran tarif ini sesuai dengan tarif BATAS BAWAH yang
ditetapkan oleh Kemeterian Perhubungan yang tertuang dalam
do
gu Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 56 Tahun 2015 dan
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 153 tahun 2015.
In
A
Bahwa dengan tidak terbukti Pemohon sebagai pihak yang dapat
menentukan kegiatan usaha jasa sebagai “Regulated Agent” dan
ah
lik
kepada Pengguna Jasa, maka Pemohon tidaklah dapat
dikategorikan telah menjalankan Praktek Monopoli.
am
ub
2.12 Bahwa dengan pemberlakuan Tarif Pelayanan Jasa Kargo dan Pos
Peasawat Udara (PJKP2U) sebesar Rp.500,-/Kg danTarif
ep
Pelayanan Jasa Pemeriksaan Keamanan Kargo dan Pos (PJPK2P)
k
si
yang harus dibayar oleh Pengguna Jasa tersebut bukan hanya
berlaku di Bandar Udara Sultan Hasanuddin Makassar tapi juga
ne
ng
do
gu
lik
ub
kargo dan pos di terminal kargo dan Regulated Agent di Bandar Udara
ah
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
mempunyai Izin dari Dinas Perhubungan Pemerintah Provinsi
R
Sulawesi Selatan, dimana Izin Usaha Perusahaan EMPU (SIUP
si
EMPU) Nomor 553.43/139/VIII/Dishub telah Pemohon peroleh pada
ne
ng
tanggal 1 September 2014. (Vide Bukti T-15).
2.14 Bahwa untuk dapat menjalankan usaha EMPU di Bandar Udara
Hasanuddin Pemohon tidaklah dapat menunjuk dan menerbitkan
do
gu izin untuk diri sendiri, tapi yang menentukan kegiatan usaha ini
adalah Dinas Perhubungan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.
In
A
2.15 Bahwa walaupun Pemohon telah mempunyai SIUP EMPU, namun
posisi Pemohon hanyalah sebagai Sub-Agent yang tergantung
ah
lik
berjumlah 60 (enam puluh) perusahaan EMPU. Sehingga dalam
menjalankan usaha EMPU ini, Pemohon tidaklah dapat
am
ub
dikategorikan telah menjalankan Praktek Monopoli karena Pemohon
tidak dapat menentukan sendiri jenis usaha ini dan juga tidak dapat
ep
menetapkan harga seenaknya karena ada persaingan dengan
k
si
3.1. Bahwa tak dipungkiri adanya kewenangan Termohon untuk
menerima Laporan dari Masyarakat tentang adanya Praktek
ne
ng
do
gu
lik
ub
fasilitas terminal untuk pelayanan angkutan kargo dan pos dan juga
ep
(double charge) ini, apakah pengenaan tarif ini sah secara Hukum
M
ng
atau tidak.
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
3.4. Bahwa jangan sampai kewenangan yang dimiliki oleh Termohon
R
justru dimanfaatkan oleh Pelaku Usaha lainnya untuk menjatuhkan
si
pesaingnya.
ne
ng
4. Tentang Pasar Bersangkutan
4.1. Bahwa uraian Termohon tentang Pasar Bersangkutan ini sama
sekali tidak ada relevansinya dengan Praktek Monopoli dan
do
gu Pemusatan Ekonomi dan juga bukan merupakan unsur dari
ketentuan Pasal 17 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor 5
In
A
tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan
Usaha Tidak Sehat seperti apa yang telah dituduhkan kepada
ah
lik
Pemohon.
4.2. Bahwa uraian tentang Pasar Bersangkutan ini adalah uraian
sekedar untuk menjelaskan bahwa kegiatan Pemohon adalah
am
ub
sebagai penyedia jasa fasilitas terminal untuk pelayanan angkutan
kargo dan pos serta jasa pemeriksaan dan pengendalian keamanan
ep
kargo dan pos di Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin,
k
si
Termohon tentang Pasar bersangkutan ini lebih lanjut.
ne
5. Tentang Kegiatan Pengusahaan Bandar Udara
ng
do
gu
lik
ub
ep
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
5.2. Bahwa atas dasar hal-hal tersebut di atas, maka Termohon menilai
R
PT. Angkasa Pura I (Persero) secara sengaja melimpahkan
si
kewenangan pengelolaan fungsi operasional Terminal Kargo
ne
ng
kepada Pemohon, sehingga berdasarkan ketentuan Pasal 233 ayat
(5) UU Nomor 1 tahun 2009, PT. Angkasa Pura I (Persero) selaku
Badan Usaha Bandar Udara (BUBU) yang memindahkan izin,
do
gu dikenakan sanksi administratif berupa Pencabutan Izin (putusan
halaman 469 butir l).
In
A
5.3. Bahwa seluruh penilaian dan Kesimpulan Termohon berkaitan
dengan hal-hal sebagaimana butir 5.1 dan 5.2 bukanlah
ah
lik
kapasitas dan wewenang Termohon sebagaimana diatur dalam
Pasal 36 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan
am
ub
Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.
5.4. Bahwa di samping itu, Termohon dalam pertimbangannya yang
ep
termuat dalam putusan halaman 483 menganggap kegiatan
k
si
di keduanya.
5.5. Bahwa penilaian Termohon berkaitan dengan keberadaan dan kerja
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
yaitu Convention Postale Universelle Tahun 1952 di Brussels,
R
dokumen pos yang diterima oleh Pemohon wajib Pemohon teruskan
si
dan kirimkan dalam kesempatan pertama tanpa adanya biaya
ne
ng
karena dokumen pos yang diterima oleh negara lain dari negara kita
juga wajib dikirimkan oleh negara asing tersebut tanpa biaya, cukup
dengan adanya perangko pada pos surat.
do
gu 6. Tentang Tarif
6.1. Bahwa berkaitan dengan pengenaan tarif Pelayanan Jasa Kargo
In
A
dan Pos Pesawat Udara (PJKP2U) dalam pertimbangan yang
dimuat dalam putusan halaman 488 butir d, Termohon
ah
lik
menganggap tidak sesuai dengan ketentuan Pasal 244 ayat (2) UU
Nomor 1 tahun 2009, dimana penarikan tarif ini seharusnya
dilakukan oleh PT. Angkasa Pura I (Persero) sebagai Badan Usaha
am
ub
Bandar Udara (BUBU), bukan oleh Pemohon selaku anak
perusahaan PT. Angkasa Pura I (Persero).
ep
6.2. Bahwa sebagaimana telah Pemohon uraikan dalam butir 1
k
si
Sultan Hasanuddin Makassar atas dasar adanya kerjasama dan
Perjanjian Sewa Menyewa dan Konsesi dengan PT.Angkasa Pura
ne
ng
do
gu
lik
ub
6.4. Bahwa seperti apa yang telah Pemohon uraikan dalam butir 2.6 di
atas, pengenaan batas bawah tarif “Regulated Agent” telah
ka
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
pihak atau pengguna jasa yang dirugikan tersebut dapat
R
menempuh jalur Hukum yang sesuai, dimana masalah ini jelas
si
bukan menjadi kompetensi Termohon untuk memutus.
ne
ng
7. Tentang Fakta Lain
7.1. Bahwa dalam pertimbangannya yang termuat dalam putusan
do
gu halaman 496 butir c, Termohon mempertimbangkan bahwa
dengan berlakunya Perjanjian Kerjasama Nomor :
SP.235/HK.06.02/2016/MD dan Nomor SP.01/HK.06.02/2016-PD
In
A
tanggal 1 Juni 2016 antara Pemohon dengan PT.Angkasa Pura I
(Persero) tersebut maka sudah tidak ada lagi pemindahan izin
ah
lik
pengelolaan Bandar Udara yang dilakukan oleh PT. Angkasa
Pura I (Persero) selaku Badan Usaha Bandar Udara (BUBU) dan
mempertimbangkan perjanjian tersebut telah sesuai dengan
am
ub
ketentuan Pasal 233 ayat (1) UU Nomor 1 tahun 2009.
7.2. Bahwa apabila demikian pendapat Termohon, maka permasalahan
ep
k
R
implementasi pelaksanaan kewenangan dan perjanjian oleh
si
PT.Angkasa Pura I (Persero) selaku Badan Usaha Bandar Udara
ne
(BUBU).
ng
do
gu
lik
ub
es
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
menurut Termohon tidak termasuk unsur pembuktian di dalam
R
Pasal 17 UU Nomor 5 Tahun 1999.
si
8.2. Bahwa berdasar ketentuan Pasal 42 Undang-Undang No. 5
ne
ng
Tahun 1999, disebutkan salah satu alat bukti pemeriksaan
Komisi berupa “Keterangan Ahli’, sehingga Pemohon tidak habis
pikir dengan dasar apa Pendapat Ahli yang telah memberikan
do
gu keterangan dalam perkara ini dianggap bukan termasuk unsur
pembuktian.
In
A
9. Tentang Pemenuhan Unsur Pasal 17 ayat 1 dan 2 Undang-Undang
Nomor 5 tahun 1999.
ah
lik
9.1. Bahwa Pasal 17 ayat (1) UU Nomor 5 Tahun 1999 menyebutkan :
“Pelaku Usaha dilarang melakukan penguasaan atas produksi
dan atau pemasaran barang dan atau jasa yang dapat
am
ub
mengakibatkan terjadinya Praktek Monopoli dan atau persaingan
usaha tidak sehat,”
ep
9.2. Bahwa dari ketentuan pasal 17 ayat (1) tersebut, maka ada 4
k
(unsur) yaitu:
ah
a. Pelaku Usaha
R
si
b. Penguasaan atas produksi dan/atau pemasaran barang
dan/atau jasa.
ne
ng
do
gu
lik
ub
unsur-unsurnya adalah :
ah
dan/atau jasa.
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
c. Menimbulkan perilaku anti persaingan dan merugikan
R
kepentingan umum.
si
9.5. Bahwa yang dimaksud Pemusatan Kekuatan Ekonomi berdasar
ne
ng
ketentuan Pasal 1 Angka 3 Undang-Undang nomor 5 Tahun 1999,
unsur-unsurnya adalah :
a. Penguasaan yang nyata dari Pasar
do
gu b. Dapat menentukan Penguasaan Barang atau jasa
c. Dapat menentukan Penetapan Harga.
In
A
9.6. Bahwa yang dimaksud “Persaingan Usaha Tidak Sehat” berdasar
ketentuan Pasal 1 angka 6, unsur-unsurnya adalah :
ah
lik
b. Dilakukan dengan tidak jujur; atau
c. Melawan Hukum; atau
am
ub
d. Menghambat Persaingan Usaha.
9.7. Bahwa berdasarkan unsur-unsur yang berkait satu sama lain
ep
tersebut, maka untuk dapat menentukan apakah Pelaku Usaha
k
si
a. Pelaku Usaha
b. Dapat menentukan Penguasaan barang atau Jasa
ne
ng
do
gu
lik
ub
sepihak.
ep
ng
Terminal Kargo.
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
2. Sebagai “Regulated Agent” yang memberikan pelayanan
R
jasa pemeriksaan dan pengendalian keamanan kargo dan
si
pos di Terminal Kargo.
ne
ng
3. Sebagai pengusaha Ekspedisi Muatan Pesawat Udara
(EMPU) yang bersaing dengan perusahaan EMPU lainnya.
Sama sekali tidak dapat menentukan Penguasaan yang dapat
do
gu menunjuk dan memutus untuk diri sendiri, sehingga unsur dapat
menentukan Penguasaan Jasa sebagai unsur dasar adanya
In
A
Praktek Monopoli ini TIDAK TERPENUHI.
9.10. Unsur Dapat Menentukan harga
ah
lik
Bahwa unsur dapat menentukan harga dalam kegiatan:
1. Operator Jasa penyediaan fasilitas terminal untuk pelayanan
angkutan kargo dan pos di Terminal Kargo.
am
ub
2. Sebagai “Regulated Agent” yang memberikan pelayanan
jasa pemeriksaan dan pengendalian keamanan kargo dan pos
ep
di Terminal Kargo.
k
si
Sebagaimana telah Pemohon uraikan secara panjang lebar dalam
butir 2 diatas, Pemohon bukanlah Pelaku Usaha yang dapat
ne
ng
do
gu
lik
ub
usaha.
Berdasarkan hal- hal sebagaimana Pemohon kemukakan tersebut di atas,
ka
maka Pemohon mohon kiranya Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili
ep
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
sesungguhnya yang dapat dimintakan pertanggung jawaban dalam
R
pelaksanaan perjanjian yang dibuat oleh Pemohon selaku Anak
si
Perusahaan dengan PT. Angkasa Pura I (Persero) selaku Induk
ne
ng
Perusahaan, dan meminta kejelasan tentang sah tidaknya perjanjian yang
dibuat oleh Pemohon dengan PT.Angkasa Pura I (Persero) dan siapa
yang bertanggung jawab berkaitan dengan pelimpahan hak dan
do
gu kewenangan yang tertuang dalam Perjanjian Kerjasama antara Pemohon
dengan PT. Angkasa Pura I (Persero), yaitu Penyewa atau tetap melekat
In
A
pada Pemberi Sewa serta bagaimana Akibat Hukum dari pelaksanaan
perjanjian tersebut apabila batal demi hukum dan dianggap tidak sah.
ah
lik
guna mendapatkan kejelasan berkaitan dengan penyelengaraan kegiatan
operator penanganan kargo dan pos di terminal kargo dan “Regulated
am
ub
Agent” khususnya mengenai pengenaan tarif atas kedua kegiatan
tersebut di Bandar Udara Juanda Surabaya dan Bandar Udara
ep
Ngurah Rai Bali.
k
si
2. Menyatakan BATAL dan TIDAK SAH serta tidak mempunyai kekuatan
berlaku Keputusan Termohon dalam Perkara Nomor 08/KPPU-L/2016,
ne
ng
do
gu
lik
ub
dikecualikan dari kewajiban penyelesaian melalui mediasi (vide Pasal 4 ayat (2)
huruf a angka 3 Perma Nomor 1 Tahun 2016), Majelis Hakim tetap
ka
perdamaian.
ah
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
penjelasan terkait dengan upaya hukum keberatan atas putusan KPPU No.
R
08/KPPU-L/2016 tanggal 14 Juni 2017, sebagai berikut :
si
Bahwa sebelum Termohon Keberatanmenanggapi dalil-dalil Para Pemohon
ne
ng
Keberatansebagaimana terdapat pada memori keberatannya, perkenankan
Termohon Keberatanuntuk memberikan uraian singkat mengenai perkara a quo
terlebih dahulu, dan hal-hal yang berkenaan dengan tata cara pemeriksaan
do
gu keberatan atas Putusan KPPU
In
A
I. URAIAN SINGKAT PERKARA
ah
lik
penopang utama berjalannya industri angkutan udara. Bandar Udara memiliki
peran sebagai simpul dalam jaringan transportasi udara, pintu gerbang
am
ub
perekonomian dalam upaya pemerataan pembangunan dan stabilitas ekonomi
serta pendorong dan penunjang kegiatan industri, perdagangan dan pariwisata.
ep
Perilaku anti persaingan yang terjadi dalam industri kebandarudaraan dapat
k
si
peran penting tersebut maka adanya perilaku anti persaingan dalam industri ini
menjadi perhatian KPPU.
ne
ng
do
gu
1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat
(selanjutnya disebut UU No.5 Tahun 1999) berkaitan dengan Praktek Monopoli
yang Dilakukan Oleh PT Angkasa Pura Logistik di Terminal Kargo Bandar
In
A
lik
untuk pelayanan angkutan kargo dan pos, dan juga jasa pemeriksaan dan
pengendalian keamanan kargo dan pos di Bandara Sultan Hasanuddin,
m
ub
penyediaan fasilitas terminal untuk pelayanan angkutan kargo dan pos1 dan
ep
1kegiatan jasa penyediaan fasilitas terminal untuk pelayanan angkutan kargo dan pos dilakukan di Lini I
es
dari Terminal Kargo Bandara Sultan Hasanuddin Makassar. Fasilitas terminal untuk pelayanan angkutan
kargo dan pos terdiri dari dua kegiatan yaitu pelayanan untuk kargo outgoing (yang dikirim keluar) dan
M
kargo incoming (yang diterima atau datang) Bandara Sultan Hasanuddin Makassar
ng
2Regulated Agent adalah badan hukum Indonesia berupa agen kargo, freight forwarder atau bidang lainnya
yang disertifikasi Menteri Perhubungan yang melakukan kegiatan bisnis dengan Badan Usaha Angkutan
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
pemeriksaan dan pengendalian keamanan kargo dan pos di Terminal Kargo
R
Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar Sulawesi Selatan.
si
Kekuatan monopoli (monopoly power)yang dimiliki PT Angkasa Pura Logistikdi
ne
ng
jasa kebandarudaraan digunakan untukmenerapkan perlakuan yang
diskriminatif terhadap Perusahaan Ekspedisi Muatan Pesawat Udara
3
(EMPU) yang menjadi pesaing dari Perusahaan EMPU milik PT Angkasa Pura
do
gu Logistik. PT Angkasa Pura Logistik sebagai penyedia jasa diduga telah
menerapkan perlakuan yang diskriminatif dengan memberikan pelayanan yang
In
A
ekslusif terhadap unit usaha EMPU yang dimilikinya dibandingkan dengan
Perusahaan EMPU pesaing lainnya. Akibat dari perilaku ini Perusahaan EMPU
ah
lik
Pura Logistik dan berdampak tidak mampu bersaing dalam hal kecepatan
pelayanan kepada konsumen dengan unit usaha EMPU dari PT Angkasa Pura
am
ub
Logistik. Selain itu, diduga PT Angkasa Pura Logistik telah menerapkan
pengenaan tarif ganda (double charge)kepada pengguna jasa yang melakukan
ep
pengiriman kargo melalui pesawat udara, karena tidak terdapat pilihan lain
k
si
Bahwa Dugaan Pelanggaranyang dilakukan oleh Pemohon Keberatanyaitu
Pasal 17 ayat (1) dan Ayat (2) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999.
ne
ng
Pasal 17
do
Ayat 1
gu
lik
Ayat 2
“Pelaku usaha patut diduga atau dianggap melakukan penguasaan atas
m
ub
produksi dan atau pemasaran barang dan atau jasa sebagaimana dimaksud
ka
Udara atau perusahaan Angkutan Udara Asing untuk melakukan pemeriksaan keamanan terhadap kargo
ep
3Jasa Ekspedisi Muatan Pesawat Udara (EMPU) adalah kegiatan pengurusan pengiriman kargo maupun
R
pengambilan kargo yang dikirim ke Bandara Sultan Hasanuddin Makassar Bahwa kegiatan Perusahaan
Ekspedisi EMPU pada terminal kargo adalah sebagai berikut: (1)Membeli Surat Muatan Udara (SMU) dari
es
airlines (2)Mengumpulkan barang dari konsumen/perusahaan jasa titipan dijadikan 1 kemasan (3)
M
Memasukkan barang kargo menuju pemeriksaan keamanan (RA); (4) Menerima kiriman barang kargo
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dalam ayat (1) apabila:
R
a) Barang dan atau jasa bersangkutan belum ada substitusinya; atau
si
b) Mengakibatkan pelaku usaha lain tidak dapat masuk ke dalam persaingan
ne
ng
usaha barang dan atau jasa yang sama; atau
c) Satu pelaku usaha atau satu kelompok pelaku usaha menguasai lebih dari
50% pangsa pasar satu jenis barang atau jasa tertentu.
do
gu
Bahwa adanya dampak dari praktik monopoli yang dilakukan oleh PT Angkasa
In
A
Pura Logistik dapat digambarkan dalam bagan sebagai berikut:
ah
PT Angkasa
lik
seharusnya Pura I
am
ub
PT Angkasa
Pura
Logistik
ep
k
Op. RA EMPU
ah
Terminal
R
Kargo
si
ne
ng
Lini I Lini II
Rp 500 Rp 550
29
do
EMPU/shipper
gu
lik
ub
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Bahwa dalam bagan di atas, diketahui PT Angkasa Pura Logistik memiliki 3
R
(tiga) kegiatan usaha kebandarudaraan yaitu:
si
• Sebagai pengelola terminal kargo yang posisinya berada di Lini I
ne
ng
atau daerah terbatas;
• Sebagai Regulated Agent yang berada di Lini II; dan
• Sebagai EMPU AP Logistik.
do
gu Bahwa ketiga fungsi kegiatan usaha yang dijalankan oleh PT Angkasa
Pura Logistik sebagaimana diuraikan di atas memberikan kemudahan bagi PT
In
A
Angkasa Pura Logistik untuk mengakses daerah Lini I yang merupakan daerah
keamanan terbatas. Oleh karena itu, kedudukan PT Angkasa Pura Logistik
ah
lik
tersebut mengakibatkan terjadinya konflik kepentingan dan berpotensi
menimbulkan diskriminasi bagi EMPU lainnya
PT Angkasa Pura Logistik dalam perkara a quo melakukan serangkaian
am
ub
kegiatan usaha dari hulu ke hilir terkait proses penerimaan, keamanan, serta
pengiriman kargo dimana PT Angkasa Pura Logistik berperan sebagai EMPU,
ep
sebagai Regulated Agent, dan sebagai Operator Terminal Kargo
k
si
monopoli memiliki dampak negatif terhadap proses persaingan dan pasar
secara keseluruhan.Secara teori, pelaku usaha tunggal (monopolis) yang tidak
ne
ng
do
gu
tersebut tentu berada di atas harga yang kompetitif yaitu harga dimana jika
terdapat banyak pelaku usaha yang bersaing di pasar. Meskipun harga yang
In
ditetapkan suatu pelaku usaha tunggal di pasar tetap dipengaruhi oleh
A
permintaan atas produk namun untuk sektor-sektor tertentu, pembeli tidak dapat
berbuat banyak mengingat besarnya kekuatan pasar yang dimiliki pelaku usaha
ah
lik
ub
selain pelaku usaha tunggal yang telah menguasai essential facilities sehingga
ketimpangan bargaining position tersebut dimanfaatkan oleh pelaku usaha
ka
4Suatu fasilitas yang dimiliki dan dikontrol oleh pelaku usaha yang memiliki posisi dominan di suatu
pasar tertentu dimana pelaku usaha lain memerlukan akses untuk menyediakan produk sejenis pada pasar
R
bersangkutan tersebut. Dengan kata lain bahwa suatu fasilitas dapat dikategorikan sebagai “essential
facility” jika fasilitas tersebut merupakan fasilitas yang vital bagi kelangsungan persaingan sebab pelaku
es
usaha lain tidak dapat bersaing secara efektif pada pasar bersangkutan tanpa adanya akses ke fasilitas
tersebut.
M
Debra J. Pearlstein, et. al, Antitrust Law Developments (Fifth) Volume I, (USA: American Bar Association,
ng
2002), hlm.280
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
berlebihan (excessive profit) yang berakibat pada kerugian konsumen akibat
R
perpindahan kesejahteraan dari konsumen yang dirampas pelaku usaha
si
tersebut sebagaimana kurva berikut:
ne
ng
do
gu
In
A
ah
lik
am
ub
Para pengguna jasa tidak memiliki pilihan lain selain menggunakan jasa dari PT
Angkasa Pura Logistik.Bahwa selain itu akibat dari kedudukan PT Angkasa
Pura Logistik yang dominan tersebut, PT Angkasa Pura Logistik juga
ep
k
penyesuaian atas tarif yang berlaku sebelumnya. Hal tersebut jelas sebagai
R
si
bentuk perilaku yang dapat dikategorikan sebagai tindakan yang telah
mengakibatkan inefisiensi dalam pasar bersangkutan sehingga pada akhirnya
ne
ng
do
Keberatanberdasarkan fakta-fakta hukum yang diperoleh selama pemeriksaan
gu
lik
MEMUTUSKAN
1. Menyatakan bahwa Terlapor terbukti secara sah dan meyakinkan
m
ub
(Enam Milyar Lima Ratus Lima Puluh Satu Juta Lima Ratus Lima Puluh
ep
Delapan Ribu Enam Ratus Rupiah) yang harus disetor ke Kas Negara
ah
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
3. Bahwa setelah Terlapor melakukan pembayaran denda, maka salinan
R
bukti pembayaran denda tersebut dilaporkan dan diserahkan ke KPPU.
si
ne
ng
Bahwa sebelum Termohon Keberatanmenanggapi dalil-dalil keberatan Para
Pemohon Keberatanperkenankan Termohon Keberatanuntuk menyampaikan
hal-hal terkait tata cara pemeriksaan keberatan atas Putusan KPPU.
do
gu
II. TATA CARA PEMERIKSAAN KEBERATAN ATAS PUTUSAN KPPU
In
A
1. DALAM PEMERIKSAAN PERKARA KEBERATAN TIDAK
ah
lik
TAMBAHAN
1.1. Sebagaimana telah ditentukan dalam Peraturan Mahkamah Agung
am
ub
Republik Indonesia Nomor 03 Tahun 2005 tentang Tata Cara
Pengajuan Upaya Hukum Keberatan terhadap Putusan KPPU
ep
(selanjutnya disebut “Perma No. 3 Tahun 2005”) dalam Pasal 5 ayat
k
si
putusan KPPU dan berkas perkara sebagaimana
dimaksud dalam ayat (2)”.
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Persaingan Usaha dan berkas perkara sebagaimana
R
dimaksud dalam ayat (2) dari pasal yang sama”.
si
b. Putusan Mahkamah Agung No. 04 K/KPPU/2006 antara KPPU
ne
ng
melawan PT Angels Products dkk. pada halaman 68 alinea
kedua dari pertimbangan Mahkamah Agung:
“Bahwa pertimbangan Judex Facti didasarkan atas
do
gu Undang-undang No. 5 Tahun 1999, Peraturan Mahkamah
Agung No. 03 Tahun 2005 dan pemeriksaan keberatan
In
A
atas putusan Komisi Pengawas Persaingan Usaha
dilakukan hanya atas dasar putusan Komisi Pengawas
ah
Persaingan Usaha”.
lik
c. Putusan Mahkamah Agung No. 01 K/KPPU/2004 antara KPPU
melawan PT Garuda Indonesia yang dalam pertimbangan
am
ub
hukumnya pada halaman 61-62 secara jelas dan tegas
menyebutkan:
ep
“Menimbang, bahwa terlepas dari alasan-alasan kasasi
k
si
dengan pertimbangan sebagai berikut:
a. Bahwa Pasal 44 ayat (2) Undang-undang No. 5 Tahun
ne
ng
do
gu
lik
ub
1.3. Dengan demikian telah jelas bahwa kaidah hukum yang berlaku telah
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
perkara keberatan a quo tidak diperkenankan lagi untuk menerima
R
bukti-bukti baru dan atau saksi-saksi dari Para Pemohon
si
Keberatandengan alasan apapun.
ne
ng
2. PUTUSAN SELA DAN PEMERIKSAAN TAMBAHAN
2.1. Majelis Hakim Pengadilan Negeri yang memeriksa perkara
keberatan, setelah mempelajari Putusan KPPU dan berkas
do
gu perkaranya dapat memerintahkan Termohon Keberatanuntuk
melakukan Pemeriksaan Tambahan melalui Putusan Sela. Hal itu
In
A
didasarkan atas alasan hukum, sebagaimana telah diatur dalam
Pasal 6 ayat (1) dan (2) Perma No. 3 Tahun 2005:
ah
lik
tambahan, maka melalui putusan sela memerintahkan
kepada KPPU untuk dilakukan pemeriksaan tambahan”.
am
ub
(2) “Perintah sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) memuat
hal-hal yang harus diperiksa dengan alasan-alasan yang
ep
jelas dan jangka waktu pemeriksaan tambahan yang
k
diperlukan”.
ah
2.2. Bahwa penerapan Pasal 6 ayat (1) dan (2) Perma No. 03 Tahun 2005
R
si
(dahulu Pasal 6 ayat (1) Perma No. 1 Tahun 2003) telah dibenarkan
dan dikuatkan secara jelas dan tegas oleh Mahkamah Agung
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
agar melakukan pemeriksaan tambahan dengan menerima
R
alat-alat bukti lain yang diajukan oleh Pemohon adalah
si
bertentangan dengan Pasal 41 ayat (1) Undang-undang
ne
ng
Nomor 5 Tahun 1999 dimana Pemohon sebagai Pelaku
Usaha yang diperiksa oleh KPPU diwajibkan untuk
menyerahkan alat bukti yang diperlukan dalam penyelidikan
do
gu dan atau pemeriksaan;
2.3. Dengan demikian, apabila -quad non- Putusan Sela dalam perkara a
In
A
quo ditetapkan dan atau dikeluarkan oleh Majelis Hakim Judex
Factie, maka hal itu semata-mata karenaatas dasar kebutuhan
ah
lik
berkas perkaranya, dan bukan karena adanya permintaan/tuntutan
dari pihak Pemohon Keberatan.
am
ub
3. PEMERIKSAAN PERKARA DI KPPU
3.1. Tata cara penanganan perkara di KPPU in casu Termohon
ep
Keberatansecara umum telah diatur oleh UUNo. 5 Tahun 1999,
k
si
Keberatandiberikan kewenangan oleh undang-undang untuk
membuat dan menyusun tata cara penyampaian laporan
ne
ng
do
gu
ub
ep
perkara di KPPU;
R
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Keberatanmenyempurnakan Perkom No. 1 Tahun 2006, dengan
R
menerbitkan Peraturan Komisi Nomor 1 Tahun 2010 tentang Tata
si
Cara Penanganan Perkara di KPPU. Dengan demikian Peraturan
ne
ng
Komisi Nomor 1 Tahun 2010 (selanjutnya disebut “Perkom No. 1
Tahun 2010”). Sehingga Perkom No. 1 Tahun 2010merupakan dasar
dan pedoman dalam penanganan dan pemeriksaan perkara oleh
do
gu Termohon Keberatan, termasuk dalam perkara a quo
4. JAMINAN ADANYA PRINSIP “DUE PROCESS OF LAW”
In
A
4.1. Dalam setiap proses pemeriksaan perkara, Termohon
Keberatanselalu berpegang dan berpedoman pada kaidah-kaidah
ah
lik
dasar hukum acara, yaitu meliputi :
4.1.1. Membacakan hak-hak Terperiksa sebelum pemeriksaan
dimulai;
am
ub
4.1.2. Memberikan kesempatan kepada semua pihak yang
diperiksa, termasuk Pemohon Keberatanuntuk didampingi
ep
k
Penasehat Hukum;
4.1.3. Menanyakan kesehatan dan kesediaan Terperiksa untuk
ah
R
diperiksa;
si
4.1.4. Menanyakan ada tidaknya tekanan yang dialami Terperiksa
ne
selama dilakukan pemeriksaan;
ng
do
gu
lik
ub
ep
berikut.
es
M
BENAR
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
I. TERMOHON KEBERATANTELAH TEPAT DAN BENAR DALAM
R
MENENTUKAN OBYEK PERKARA A QUO
si
II. TERMOHON KEBERATANTELAH TEPAT DAN BENAR DALAM
ne
ng
MENENTUKAN DUGAAN PELANGGARAN DAN BERWENANG UNTUK
MELAKUKAN PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELANGGARAN
PASAL 17 UU NO. 5 TAHUN 1999 DALAM PERKARA A QUO
do
gu III. TERMOHON KEBERATANTELAH TEPAT DAN BENAR DALAM
PENENTUAN PASAR BERSANGKUTAN
In
A
IV. TERMOHON KEBERATANTELAH TEPAT DAN BENAR DALAM
PEMBUKTIAN ADANYA POSISI MONOPOLI DI PASAR
ah
BERSANGKUTAN
lik
V. PENILAIAN DAN ANALISIS TERMOHON KEBERATANTERKAIT
DENGAN TARIF ADALAH TELAH TEPAT DAN BENAR
am
ub
VI. PUTUSAN TERMOHON KEBERATANTELAH TEPAT DAN BENAR
BERDASARKAN BUKTI YANG CUKUP DALAM PEMBUKTIAN UNSUR-
ep
UNSUR PELANGGARAN PRAKTIK MONOPOLI DALAM PASAL 17 UU
k
si
Keberatandapat kami rangkum dan tanggapi dalam pokok-pokok sebagai
berikut:
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
harus ada minimal dua pihak, sementara dalam Kegiatan yang
R
Dilarang, dalam melakukan kegiatan tesebut dapat dilakukan oleh
si
hanya satu pihak/pelaku usaha saja.Pengaturan mengenai posisi
ne
ng
dan Praktek Monopoli masuk ke dalam bagian 5 Kegiatan yang
Dilarang dan diatur dalam Pasal 17 UU No.5/1999.
1.4. Bahwa ketentuan Pasal 17 ayat (1) dan ayat (2) UU No. 5 tahun 1999
do
gu dapat dikutip sebagai berikut:
(1) Pelaku usaha dilarang melakukan penguasaan atas produksi
In
A
dan/atau pemasaran barang dan/atau jasa yang dapat
mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan/atau persaingan
ah
lik
(2) Pelaku usaha patut diduga atau dianggap melakukan penguasaan
atas produksi dan/atau pemasaran barang dan/atau jasa
am
ub
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) apabila :
a. barang dan/atau jasa yang bersangkutan belum ada
ep
substitusinya; atau
k
si
c. satu pelaku usaha atau satu kelompok pelaku usaha menguasai
lebih dari 50% (lima puluh persen) pangsa pasar satu jenis
ne
ng
do
gu
monopoli, yaitu :
1) Pasal 17 ayat (1) dari pasal tersebut mengatur mengenai larangan
In
terhadap Pelaku usaha (Pasal 1 angka 5 UU No. 5 Tahun 1999)
A
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
2) Pasal 17 ayat (2) dari pasal tersebut mengatur Posisi Monopoli
R
melalui penguasaan atas produksi dan/atau pemasaran barang
si
dan/atau jasa yang dimaksudkan dalam 3 (tiga) bentuk dari Posisi
ne
ng
Monopoli yaitu:
1. barang dan/atau jasa yang bersangkutan belum ada
substitusinya; atau
do
gu 2. mengakibatkan pelaku usaha lain tidak dapat masuk ke dalam
persaingan usaha barang dan/atau jasa yang sama; atau
In
A
3. satu pelaku usaha atau satu kelompok pelaku usaha
menguasai lebih dari 50% (lima puluh persen) pangsa pasar
ah
lik
1.6. Bahwa Pasal 17 ayat (1) merupakan ketentuan yang mengatur
larangan kegiatan monopoli terhadap Pelaku usaha yang
am
ub
mengakibatkan praktik monopoli. Selanjutnya terkait dengan kriteria
Posisi Monopoli sebagaimana diatur dalam Pasal 17 ayat (2) huruf c
ep
tersebut telah sangat jelas bahwa pelaku usaha yang dapat
k
si
entities).
1.7. Bahwa Pemohon Keberatandalam dalilnya berulang kali mendalilkan
ne
ng
do
gu
lik
Angkasa Pura I (Persero) atau pelaku usaha lain yang dapat dijadikan
sebagai Terlapor dengan merujuk kepada keterangan ahli Prof
m
ub
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
menunjukkan bahwa Pemohon Keberatantidak memahami unsur
R
Pasal 17 ayat (1) dan (2) UU No. 5 Tahun 1999.
si
1.8. Bahwa yang menjadi pelanggaran hukum persaingan yang dilakukan
ne
ng
dalam pemenuhan unsur Pasal 17 UU No. 5 Tahun 1999 dalam
perkara a quo adalah kegiatan monopolinya yang mengakibatkan
praktik monopoli. Pasal 17 UU No. 5 tahun 1999 melarang pelaku
do
gu usaha yang memiliki Posisi monopoli yang diperolehnya tersebut
untuk disalah gunakan menjadi sebuah praktek monopoli oleh
In
A
Pemohon Keberatan. Bahwaperusahaan yang memiliki Posisi
Monopoli (yang melakukan penguasaan atas produksi dan/atau
ah
lik
kecuali perusahaan tersebut melakukan praktek monopoli dan/atau
persaingan usaha tidak sehat. Bahwa Praktek Monopoli sebagai
am
ub
sebuah kegiatan yang dilarang adalah dilakukan oleh Pemohon
Keberatansendiri setelah memperoleh Posisi Monopoli yang berasal
ep
dari perjanjian.
k
1.9. Bahwa ketentuan Pasal 17 UU No. 5 Tahun 2017 masuk dalam sub
ah
bab kegiatan yang dilarang unsurnya dilakukan oleh satu atau satu
R
si
kelompok pelaku usaha. Bahwa ketentuan Pasal 17 UU No. 5 Tahun
1999 bukan ketentuan terkait dengan perjanjian yang dilarang yang
ne
ng
do
gu
lik
ub
es
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
bukan
R
operator jasa penyediaan fasilitas terminal untuk pelayanan angkutan
si
kargo dan pos diterminal kargo.
ne
ng
2. Bahwa Termohon Keberatanmenolak dalil Pemohon Keberatanyang
mendalilkan bahwa Termohon Keberatankurang begitu paham
“Regulated Agent“ dalam Putusan halaman 483 yang disamakan
do
gu dengan kegiatan diterminal kargo. dan fungsi dan peran serta kegiatan
penanganan kargo dan pos di terminal kargo, bukan semata-mata
In
A
mengejar profit.
Bahwa dalil Pemohon Keberatanadalah mengada-ada dan
ah
lik
3. Bahwa berdasarkan Putusan KPPU a quo Obyek Perkara a quo dapat
Termohon KeberatanKutip dalam Putusan KPPU a quo halaman 449
am
ub
Sebagai berikut:
(1) Tentang Objek Perkara dan Dugaan Pelanggaran.
ep
k
R
Kargo Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin
si
Makassar.
ne
2.2 Bahwa terkait objek perkara, Majelis Komisi menilai
ng
do
gu
lik
Kargo;
2.2.2 PT Angkasa Pura Logistik merupakan Regulated
m
ub
ep
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
4. Bahwa bantahan Termohon Keberatanterkait dengan dalil Pemohon
R
Keberatanmengenai obyek perkara a quo yang merupakan jasa
si
penyediaan FASILITAS TERMINAL UNTUK PELAYANAN
ne
ng
ANGKUTAN KARGO DAN POS di Terminal Kargo sebagaimana
diatur dalam Pasal 232 ayat (2) adalah sebagai berikut:
5. Bahwa Pemohon Keberatanpada angka 2.2 halaman 8 mendalilkan
do
gu bahwa Pemohon merupakan operator jasa PENANGANAN KARGO
DAN POS pesawat udara di terminal kargo sebagaimana diatur dalam
In
A
ketentuan Pasal 232 ayat (3) huruf a angka 7 UU No.1 Tahun 2009
dan bukan operator jasa penyediaan FASILITAS TERMINAL UNTUK
ah
lik
sebagaimana diatur dalam Pasal 232 ayat (2)
6. Bahwa produk-produk layanan jasa kebandarudaraan dan jasa yang
am
ub
terkait dengan bandar udara telah diatur spesifik ruang lingkup dan
jenis-jenis layanan jasanya. Hal tersebut dikarenakan oleh industri
ep
terkait dengan kebandarudaraan sangat diatur oleh peraturan
k
si
menyebutkan jenis kegiatan pengusahaan di bandar udara terdiri dari
(1) pelayanan jasa kebandarudaraan dan (2) pelayanan jasa terkait
ne
ng
do
gu
Tabel
JENIS PELAYANAN JASA KEBANDARUDARAAN DAN
PELAYANAN JASA TERKAIT BANDAR UDARA
In
A
lik
mengusahak
an
m
ub
sebagaimana dimaksud
ep
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
penyediaan dan/atau dimaksud
R
pengembangan: dalam Pasal
si
a. fasilitas untuk kegiatan 232 ayat (2)
pelayanan pendaratan, dapat
ne
ng
lepas landas, manuver, diselenggarak
parkir, dan penyimpanan an oleh:
do
gu pesawat udara;
b. fasilitas terminal
a. badan
usaha
untuk pelayanan bandar
In
A
angkutan penumpang, udara untuk
kargo, dan pos; bandar
ah
lik
c. fasilitas elektronika, udara yang
listrik, air, dan instalasi diusahakan
limbah buangan; dan secara
am
ub
d. lahan untuk bangunan, komersial
lapangan, dan industri setelah
serta gedung atau memperoleh
ep
k
si
udara. b. unit
ne
penyelenggar
ng
a bandar
udara untuk
do
gu
bandar udara
yang belum
diusahakan
In
A
secara
komersial
ah
lik
yang dibentuk
oleh dan
bertanggung
m
ub
jawab kepada
pemerintah
ka
dan/atau
ep
pemerintah
ah
daerah.
R
ng
sebagaimana dimaksud
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
pada ayat (1) huruf b (4) Pelayanan
R
meliputi kegiatan: jasa terkait
si
a. jasa terkait untuk dengan
menunjang kegiatan bandar udara
ne
ng
pelayanan operasi sebagaimana
pesawat udara di bandar dimaksud
do
gu udara,
penyediaan
terdiri atas:
hanggar
1) dalam
232 ayat (3)
Pasal
In
A
2) perbengkelan pesawat diselenggara
udara; kan oleh
ah
lik
3) pergudangan; orang
4) katering pesawat perseoranga
udara; n warga
am
ub
5) pelayanan teknis negara
penanganan pesawat Indonesia
udara di darat (ground dan/atau
ep
k
handling); badan
ah
6) pelayanan hukum
R
penumpang dan bagasi; Indonesia.
si
serta
ne
7) penanganan kargo
ng
dan pos.
b. jasa terkait untuk
do
gu
menunjang kegiatan
pelayanan penumpang
dan barang, terdiri atas:
In
A
1) penyediaan
penginapan/hotel dan
ah
lik
transit hotel;
2) penyediaan toko dan
restoran;
m
ub
3) penyimpanan
kendaraan bermotor;
ka
4) pelayanan kesehatan;
ep
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
b. Unit penyelenggara bandar udara untuk bandar udara yang belum
R
diusahakan secara komersial yang dibentuk oleh dan bertanggung
si
jawab kepada Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah.
ne
ng
9. Bahwa Pasal 1 ayat (43) UU Nomor 1 Tahun 2009 menyebutkan
Badan Usaha Bandar Udara adalah badan usaha milik negara, badan
usaha milik daerah, atau badan hukum Indonesia berbentuk perseroan
do
gu terbatas atau koperasi yang kegiatan utamanya mengoperasikan
bandar udara untuk pelayanan umum.
In
A
10. Bahwa Pasal 233 ayat (1) huruf (a) UU Nomor 1 Tahun 2009 telah
memberikan hak ekslusif kepada Badan Usaha Bandar Udara setelah
ah
lik
pelayanan jasa kebandarudaraan kepada pesawat udara, penumpang,
barang, dan pos di setiap Bandar Udara di Indonesia, yang dalam hal
am
ub
ini PT Angkasa Pura I (Persero) telah memperoleh izin dari Menteri
Perhubungan untuk memberikan pelayanan jasa kebandarudaraan di
ep
Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi
k
11. Bahwa kemudian Pasal 233 ayat (3) UU Nomor 1 Tahun 2009
R
si
menyebutkan izin Menteri Perhubungan yang telah diberikan terhadap
Badan Usaha Bandar Udara yang diusahakan secara komersial, tidak
ne
ng
dapat dipindahtangankan.
12. Bahwa selain itu, terminologi pengelolaan Terminal Kargo tidak
do
gu
13. Bahwa penanganan kargo hanya sebatas untuk mengurusi kargo mulai
dari kargo diterima di terminal kargo sampai dengan kargo naik ke
ah
lik
ub
Bandar Udara.
ah
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
15. Bahwa dalam perjanjian pengelolaan jelas menyebutkan penyerahan
R
pengelolaan terminal kargo beserta penyerahan pengoperasian
si
asetPT Angkasa Pura I selaku Badan usaha yang memperoleh izin dari
ne
ng
Menteri Perhubungan untuk memberikan pelayanan jasa
kebandarudaraan kepada pihak kedua, yaitu Pemohon Keberatan(PT
Angkasa Pura Logistik).
do
gu 16. Bahwa yang melikiki kewenangan mengelola Fasilitas terminal kargo
dan Pos adalah Badan Usaha Bandar Udara setelah memperoleh izin
In
A
dari Menteri Perhubungan untuk memberikan pelayanan jasa
kebandarudaraan kepada pesawat udara, penumpang, barang, dan
ah
lik
Angkasa Pura I (Persero) berdasarkan fakta dan alat bukti sebagai
berikut:
am
ub
A. KEWENANGAN PT ANGKASA PURA SELAKU BADAN USAHA
BANDAR UDARAMEMBERIKAN PELAYANAN JASA
ep
KEBANDARUDARAAN DI TERMINAL KARGO DAN POS
k
si
Pemohon Keberatanberdasarkan perjanjian kerjasama
berdasarkan alat bukti Perjanjian kerjasama Nomor:
ne
ng
do
gu
lik
ub
ep
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
2) Bahwa hal tersebut diakui oleh Saksi Sdr. Ahmad Syaugi
R
Shahab yang merupakan Aviation Marketing Group Head of
si
PT Angkasa Pura I (Persero) dalam persidangan;
ne
ng
Pertanyaan/ Uraian
Jawaban
do
gu Pertanyaan Di dalam UNDANG-UNDANG Nomor 1/2009 sudah jelas
Investigator menyebutkan bahwa yang bisa menarik tarif PJKP2U
In
A
adalah badan usaha Bandar udara dimana dalam hal ini
adalah AP I, namun sebaliknya yang kami peroleh bukti
ah
lik
Bukankah penarikan tarif tersebut merupakan kewenangan
yang sudah melekat yang diberikan oleh Undang-Undang
am
ub
kepada AP I, tetapi justru didelegasikan oleh AP I ke AP
Logistik? (kemudian baru disesuaikan setelah ada PM
ep
Nomor 156/2015)
k
si
mendelegasikan kewenangan pengelolaannya kepada AP
Logistik. Jadi, di Makassar yang sebelumnya terminal
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Jawaban Kalau sebelum tahun 2016 kontraknya masih pengelolaan
R
terminal kargo.
si
Pertanyaan Jadi, khusus untuk jasa kebandarudaraan di terminal kargo
ne
ng
Majelis Komisi hanya dapat dilakukan oleh badan usaha Bandar udara?
Jawaban Iya.
do
gu Pertanyaan
Majelis Komisi
Kalau pengelolaan di
kebandarudaraan hanya dapat dilakukan oleh badan usaha
terminal kargo terkait jasa
In
A
apakah diperbolehkan?
Jawaban Tidak boleh.
ah
lik
3) Bahwa hal tersebut diakui oleh Saksi Sdr. I Wayan Sutawijaya yang
am
ub
merupakan Head of Legal PT Angkasa Pura I (Persero) dalam
persidangan;
ep
Pertanyaan/ Uraian
k
Jawaban
ah
R
Pertanyaan Jadi, yang dilimpahkan ke anak perusahaan adalah tugas
si
Investigator pengelolaan terminal kargonya?
ne
ng
Jawaban Iya.
Pertanyaan Apakah sebelumnya fungsi pengelolaan terminal kargo ini
Investigator menjadi beban oleh AP sehingga fungsi tersebut
do
gu
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Pertanyaan Persetujuan bersama diantara Terminal Kargo Bandar
R
Investigator Udara di Balikpapan, Makassar, Banjarmasin, Solo, yang
si
ditandatangani di tahun 2012 obyek kerjasama
ne
ng
operasionalnya adalah Terminal Kargo, yang
bertandatangan adalah pihak AP Log yang bertindak atas
nama AP I.
do
gu Sebenarnya konsepnya bagaimana kerjasama antara AP I
dengan AP log yang dilimpahkan fungsi pengelolaan
In
A
terminal kargo?
Jawaban Jadi, kami bekerjasama dengan anak perusahaan, yang
ah
lik
mengelola secara menyeluruh maka didelegasikan ke anak
perusahaan, maka anak perusahaan ini menjadi satu
am
ub
kesatuan di dalam bubu, dalam hal ini AP I. Kalau secara
menyeluruh kekayaan anak perusahaan merupakan
ep
kekayaan induk perusahaan.
k
ah
si
Andrianto Reich selaku Sekretariat Asperindo DPW Sulawesi Selatan;
ne
ng
do
gu
ub
ep
es
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
5) Bahwa hal tersebut berkesesuaian dengan keterangan Saksi Sdr. Ahmad
R
Syaugi Shahab yang merupakan Aviation Marketing Group Head of PT
si
Angkasa Pura I (Persero) dalam persidangan;
ne
ng
Pertanyaan/ Uraian
Jawaban
do
gu Pertanyaan Jadi, harus dibedakan antara jasa terkait dengan penanganan
Terlapor I kargo itu tidak sama dengan fasilitas penanganan kargonya?
Jawaban Iya. (Saksi membacakan mengenai substansi kontrak).
In
A
Pelayanan jasa kebandarudaraan adalah jasa pesawat udara
penumpang, barang, dan pos, yang terdiri atas penyediaan
ah
lik
dan/atau fasilitas pengembangan: a. fasilitas untuk kegiatan
pelayanan pendaratan atau lepas landas (untuk di aero), b.
am
ub
fasilitas terminal kargo untuk pelayanan angkutan
penumpang kargo dan pos. Disini ada jasa terkait yaitu
penanganan kargo dan pos. Terdapat di dalam Pasal 232
ep
k
R
Investigator penanganan terminal kargo?
si
Jawaban Berbeda.
ne
ng
Pertanyaan Artinya kontrak yang terjadi selama kurun waktu tahun 2013-
Investigator 2015 masih menggunakan judul pengelolaan terminal kargo,
bukan penanganan kargo, lalu apa perbedaan antara
do
gu
lik
ub
ep
ah
es
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Jawaban Kehadiran AP Logistik yang mengambil mandat
R
Angkasa Pura I sebagai fungsi pelayanan Terminal
si
Kargo yang sesuai amanat Undang-Undang tidak
ne
ng
membolehkan itu. Buktinya ada pada BTB dan TTB
yang di print out oleh AP Logistik Terminal Kargo.
Terminal Kargo adalah Badan Usaha Bandar Udara,
do
gu bukan Badan Usaha penunjang kebandarudaraan. Jadi,
telah terjadi perpindahan tangan izin atau mandat tanpa
In
A
ditenderkan dari pihak Angkasa Pura I ke AP Logistik
yang menurut UNDANG-UNDANG Nomor 1/2009 hal itu
ah
lik
Pertanyaan Terminal Kargo sebenarnya pengelolaannya tidak bisa
Majelis Komisi dipindahtangankan ke pihak siapapun. Lalu menurut
am
ub
Saudara siapa yang seharusnya bisa mengelola
Terminal Kargo?
ep
Jawaban Iya. Satu Bandar udara itu ada 2 kategori, yaitu Bandar
k
si
swasta (biasanya BUMN, Angkasa Pura atau swasta
lainnya). Yang terjadi sekarang, begitu masuk Angkasa
ne
ng
do
gu
lik
ub
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
9) Bahwa dalam kewajiban sebagaimana diatur dalam Perjanjian Kerjasama
R
Pengelolaan Terminal Kargo Nomor SP.6/HK.06.03/213/PD dan Nomor
si
02/APL-AP1/2013-DU tertanggal 18 Januari 2013 disebutkan bahwa PT
ne
ng
Angkasa Pura Logistik memiliki kewajiban untuk mengelola terminal kargo.
Terminologi Pengelolaan Terminal Kargo tidak dapat disamakan artinya
dengan Penanganan Kargo yang merupakan jasa terkait untuk menunjang
do
gu kegiatan pelayanan operasi pesawat udara di bandar udara; (vide C4,
C10)
In
A
10) Bahwa penanganan kargo hanya sebatas untuk mengurusi kargo mulai
dari kargo diterima di terminal kargo sampai dengan kargo naik ke
ah
lik
kargo tetapi menangani seluruh aktivitas yang ada di terminal kargo
termasuk tarif di terminal kargo;
am
ub
11) Bahwa dalam penunjukan tersebut, PT Angkasa Pura Logistik diberi
kewenangan dengan kewajiban sebagai berikut (vide bukti C10):
ep
a. Mengelola terminal kargo sesuai dengan ketentuan menurut perjanjian
k
ini dengan aman tanpa gangguan dari Pihak Pertama dalam hal ini PT
ah
si
perjanjian;
b. Menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) Pengelolaan
ne
ng
do
gu
lik
perjanjian;
f. Menyampaikan laporan tentang kondisi dan/atau perbaikan
m
ub
Pura I (Persero).
ah
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
untuk mengelola terminal kargo Bandar Udara Internasional Sultan
R
Hasanuddin Makassar, dengan maksud dan tujuan untuk
si
optimalisasi aset strategis milik PT Angkasa Pura I (Persero) dan
ne
ng
faktor minimnya sumber daya manusia, perhatian, fasilitas dan/atau
peralatan bagi terminal kargo, sebagaimana tercantum dalam Perjanjian
Kerjasama antara PT Angkasa Pura I (Persero) dengan PT Angkasa
do
gu Pura Logistik tentang Pengelolaan Terminal Kargo di Bandar Udara
Sepinggan, Bandar Udara Hasanuddin, Bandar Udara Syamsudin Noor,
In
A
dan Bandar Udara Adi Sumarmo, yaitu Nomor: SP.6/HK.06.03/2-13/PD
dan Nomor: 02/APL-AP1/2013-DU tanggal 18 Januari 2013, dengan
ah
lik
terhitung sejak tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 (vide bukti T1;
T36).
am
ub
1) Berdasarkan keterangan dalam pemeriksaan dan kesimpulan
Pemohon Keberatan, serta uraian pada angka 14 dan 15 di atas
ep
bahwa pengelolaan terminal kargo didasarkan perjanjian kerjasama
k
si
Keberatanmenjalankan kegiatan penanganan terminal kargo sebagai
fungsi actuating (vide bukti B40, T36).
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
menjalankan pemeriksaan keamanan dan keselamatan kargo
R
dan pos yang diangkut pesawat udara.
si
b. Bahwa dengan demikan, kegiatan pengelolaan terminal kargo
ne
ng
Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar,
dengan maksud dan tujuan untuk optimalisasi aset strategis
milik PT Angkasa Pura I (Persero) dan faktor minimnya sumber
do
gu daya manusia, perhatian, fasilitas dan/atau peralatan bagi
terminal kargo, yang telah diakui oleh Terlapor di dalam
In
A
Kesimpulannya, tidak tercantum dalam Anggaran Dasar
Perusahaan dan bahkan hanya berdasar pada Perjanjian
ah
lik
Angkasa Pura Logistik.
c. Bahwa perjanjian kerjasama antara PT Angkasa Pura I
am
ub
(Persero) dengan PT Angkasa Pura Logistik tersebut bukan
merupakan turunan dari aturan Menteri Perhubungan maupun
ep
peraturan perundang-undangan lainnya.
k
si
kesepakatan para pihak, kecakapan para pihak, mengenai
suatu hal tertentu, dan sebab yang halal.
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
h. Bahwa terdapat pengakuan PT Angkasa Pura Logistik dalam
R
pemeriksaan tanggal 3 Mei 2017 yang pada pokoknya
si
menyatakan kewajiban yang harus dilakukan oleh PT Angkasa
ne
ng
Pura Logistik dalam perjanjian kerjasama pengelolaan Terminal
kargo tersebut merupakan fungsi jasa kebandarudaraan yang
dilakukan oleh Badan Usaha Bandar Udara (vide bukti B40).
do
gu i. Bahwa atas dasar fakta tersebut, PT Angkasa Pura Logistik
telah menjalankan fungsi planning, controlling, dan actuating,
In
A
yang merupakan bagian dari kegiatan pengelolaan jasa
kebandarudaraan terkait fasilitas terminal untuk pelayanan
ah
lik
B. BADAN USAHA BANDAR UDARA YANG MEMBERIKAN
PELAYANAN JASA KEBANDARUDARAAN KHUSUS UNTUK
am
ub
TERMINAL KARGOBERWENANG UNTUK MEMUNGUT
TARIFPELAYANAN JASA KARGO DAN POS PESAWAT
ep
UDARA(PJKP2U)
k
si
untuk memberikan pelayanan jasa kebandarudaraan
khusus untuk Terminal kargo yang memiliki hak untuk
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dan pos atas pelayanan area/wilayah kargo dan pos di
R
bandar udara yang dihitung selama berada dalam
si
area/wilayah kargo bandar udara;
ne
ng
5) Bahwafakta dan pendapat tersebut, diperkuat dengan
bukti sebagai berikut:
do
gu menyatakanbahwapengelolaan terminal kargo
dilakukan oleh PT Angkasa Pura Logistik tanpa
In
A
gangguan dari Pihak Pertama dalam hal ini PT
Angkasa Pura I (Persero) selaku Badan Usaha Bandar
ah
lik
Udara (vide bukti C10).
• PT Angkasa Pura Logistiktelahmembuat rumusan
besaran tarif Pelayanan Jasa Kargo dan Pos Pesawat
am
ub
Udara (PJKP2U) Terminal Kargo Bandara Udara
Sultan Hasanuddin, yang akan dikenakan kepada
ep
seluruh pengguna jasa Terminal Kargo, sebagaimana
k
si
(PJKP2U) yang dilakukan oleh PT Angkasa Pura
ne
Logistik kepada seluruh pengguna jasa Terminal
ng
do
gu
lik
ub
ep
C14).
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
• Sebagaimana diakui oleh PT Angkasa Pura Logistik
R
dalam kesimpulannya yang pada pokoknya
si
menyatakan sebelum tarif PJKP2U diberlakukan
ne
ng
terhadap pengguna jasa, telah dilakukan negosiasi
terlebih dahulu antara pengguna jasa (diwakili oleh
DPW ALFI/ILFA Perwakilan Udara, ASPERINDO, dan
do
gu perwakilan EMPU) dengan penyedia jasa (diwakili oleh
tim negosiasi tarif PJKP2U PT Angkasa Pura Logistik
In
A
Makassar) yang menghasilkan kesepakatan tarif
PJKP2U untuk incoming dan outgoing kargo domestik
ah
lik
Makassar (vide bukti T36).
• Bahwanegosiasi tersebut seharusnya dilakukan antara
am
ub
pengguna jasa dan penyedia jasa kebandarudaraan,
dalam hal ini adalah PT Angkasa Pura I (Persero)
ep
bukan PT Angkasa Pura Logistik Makassar.
k
si
Kargo dan Pos Pesawat Udara (PJKP2U) atau
BTB/TTB yangditerbitkan oleh PT Angkasa Pura
ne
ng
do
gu
lik
dalam persidangan;
m
ub
Pertanyaan/ Uraian
ka
Jawaban
ep
ah
es
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Pertanyaan Dalam menyelenggarakan terminal
R
Terlapor I kargo dijumpai bahwa terminal kargo ini
si
kemudian memberlakukan tarif. Apa
ne
ng
dasar hukumnya dan bagaimana
justifikasinya bagi penyelenggara
terminal kargo yang melakukan
do
gu pemungutan tarif dari pengguna
jasanya?
In
A
Jawaban Soal tarif di dalam terminal kargo ada
yang namanya PJKP2U (Pelayanan
ah
lik
yang dipungut oleh badan usaha
Bandar udara atau unit
am
ub
penyelenggara Bandar udara. Untuk
unit penyelenggara Bandar udara
ep
mengacu pada PP Nomor 16/2016
k
si
udara terkait tarif tata caranya diatur
dalam PM Nomor 36/2014 dan PM
ne
ng
Nomor 179/2015.
do
gu
lik
dalam persidangan;
m
ub
Pertanyaan/ Uraian
ka
ep
Jawaban
ah
es
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Pertanyaan Dalam menyelenggarakan terminal kargo
R
Terlapor I dijumpai bahwa terminal kargo ini kemudian
si
memberlakukan tarif. Apa dasar hukumnya
ne
ng
dan bagaimana justifikasinya bagi
penyelenggara terminal kargo yang
melakukan pemungutan tarif dari pengguna
do
gu jasanya?
Jawaban Soal tarif di dalam terminal kargo ada yang
In
A
namanya PJKP2U (Pelayanan Jasa Kargo
dan Pos Pesawat Udara) yang dipungut
ah
lik
penyelenggara Bandar udara. Untuk unit
penyelenggara Bandar udara mengacu
am
ub
pada PP Nomor 16/2016 tentang PNBP.
Kalau di lingkungan AP I atau AP II atau
ep
badan usaha Bandar udara terkait tarif tata
k
si
Pertanyaan Berdasarkan regulasi sebagai payung
Terlapor I hukum, siapa yang berwenang menetapkan
ne
ng
do
gu
lik
ub
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Udara dalam Penyediaan Fasilitas Terminal Untuk
R
Pelayanan Angkutan Kargo Dan Pos
si
sebagaimana tercantum dalam Pasal 244 ayat (2)
ne
ng
dan Pasal 246 Undang-Undang Nomor 1 Tahun
2009 jo. Pasal 3 ayat () Peraturan Menteri
Perhubungan RI Nomor PM 36 Tahun 2014.
do
gu 17. Bahwa dengan demikian dapat disimpulkan pengelolaan terminal
kargo beserta penyerahan pengoperasian aset dengan menjalankan
In
A
aktivitas yang ada di terminal kargo dengan melakukan fungsi planning,
controlling, dan actuating, manjamen serta hak untuk merumuskan
ah
lik
Keberatanadalah merupakan lingkup JASA KEBANDARUDARAAN
yang merupakan kewenangan yang dimiliki PT Angkasa Pura
am
ub
IselakuBadan Usaha Bandar Udaradalam Kegiatan Pengelolaan
JASA KEBANDARUDARAANTerkait Penyediaan Fasilitas Terminal
ep
Untuk Pelayanan Angkutan Kargo Dan Pos sebagaimana Pasal
k
18. Bahwa atas dasar fakta tersebut, maka dalil Pemohon Keberatanyang
R
si
menyatakan sebagai Pengelola Jasa Penanganan Kargo Dan Pos
Pesawat Udara Diterminal Kargo Yang Merupakan Lingkup JASA
ne
ng
do
gu
Dan Pos sebagaimana Pasal 232 ayat (2) huruf b UU No. 1 Tahun
2009, sehingga dalil Pemohon Keberatantersebut sudah
ah
lik
ub
ng
Hasanuddin Makassar.
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
1. Latar belakang keberadaan Regulated Agent.
R
a. Bahwa kegiatan pemeriksaan dan pengendalian
si
keamanan kargo dan pos yang dilakukan oleh
ne
ng
Regulated Agent termasuk dalam bentuk pelayanan
jasa terkait kebandarudaraan, sebagaimana ketentuan
Pasal 232 ayat (3) UU Nomor 1 Tahun 2009.
do
gu b. Bahwapemeriksaan dan pengendalian keamanan
kargo dan pos yang dilakukan oleh Regulated Agent
In
A
berlaku di Indonesia dilatarbelakangi oleh
keanggotaan Indonesia pada International Civil
ah
lik
c. Bahwa International Civil Aviation Organization (ICAO)
telah mengeluarkan Annex 17 amandemen ke-11
am
ub
pada tahun 2006, yang mengatur negara anggota
untuk memberikan jaminan keamanan untuk setiap
ep
kargo yang akan dikirim melalui pesawat dari suatu
k
si
d. Bahwa Pemerintah Indonesia sebagai negara anggota
International Civil Aviation Organization (ICAO) telah
ne
ng
do
gu
lik
Tahun 2015).
e. Bahwa pemeriksaan dan pengendalian keamanan
m
ub
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
keamanan, sebagaimana diatur dalam ketentuan
R
Pasal 9 PM Nomor 153 Tahun 2015.
si
g. Bahwamengacu pada Pasal 11 PM Nomor 153 Tahun
ne
ng
2015, Badan Usaha Angkutan Udara dan
Perusahaaan Angkutan Udara Asing bertanggung
jawab terhadap keamanan pengangkutan kargo dan
do
gu pos, namun dalam pelaksanaan tanggung jawab
tersebut dapat bekerjasama atau mendelegasikan
In
A
pelaksanaan langkah-langkah keamanan pada:
• Regulated Agent;
ah
lik
h. Bahwa yang dimaksud dengan Regulated Agent
berdasarkan Pasal 1 angka (19) PM Nomor 153 Tahun
am
ub
2015 adalah:
“Regulated Agent adalah badan hukum
ep
Indonesia berupa agen kargo, freight forwarder
k
si
dengan Badan Usaha Angkutan Udara atau
perusahaan Angkutan Udara Asing untuk
ne
ng
do
gu
dari pengirim.”
i. Bahwa yang dimaksud dengan Pengirim Pabrikan
(Known Consignor) berdasarkan Pasal 1 angka (17)
In
A
lik
ub
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dan pos yang sekurang-kurangnya memuat:Personel;
R
Fasilitas peralatan untuk penanganan kargo dan pos;
si
Langkah-langkah keamanan kargo dan pos; dan Peta
ne
ng
daerah keamanan terbatas dan daerah terbatas.
k. Bahwa berdasarkanPasal 33 PM Nomor 153 Tahun
2015, pemeriksaan keamanan kargo dan pos yang
do
gu diangkut dengan pesawat udara dapat dilakukan oleh
Badan Hukum Indonesia selain Badan Usaha
In
A
Angkutan Udara atau perusahaan Angkutan Udara
Asing, setelah memiliki:
ah
lik
agen kargo, freight forwarder atau bidang lainnya;
• Sertifikat sebagai pengirim pabrikan (known
am
ub
consignor) untuk badan hukum yang bergerak
dibidang produksi barang yang bersifat regular.
ep
l. Bahwa meskipun diberikan kebebasan kepada pelaku
k
si
beberapa persyaratan yang harus dipenuhi
sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 36 ayat (1)
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
AU.201/1/16/DJPU.DKP.2017 tertanggal 5 Januari
R
2017, serta memperoleh sertifikasi Regulated Agent
si
Nomor 020/Izin.RA.Menhub/XII/2016 tertanggal 30
ne
ng
Desember 2016 (vide bukti T20; T21).
2. Penyelenggaraan kegiatan pelayanan jasa penyediaan
fasilitas terminal untuk pelayanan angkutan kargo dan pos
do
gu dan jasa pemeriksaan dan pengendalian keamanan kargo
dan pos setelah adanya Regulated Agent.
In
A
a. Tentang kargo incoming dan kargo outgoing.
• Bahwa aktivitas jasa penyediaan fasilitas terminal
ah
lik
dari dua pelayanan yaitu pelayanan untuk kargo
outgoing dan kargo incoming. Kargo incoming
am
ub
merupakan kargo yang diterima atau datang ke
Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin,
ep
sedangkan kargo outgoing merupakan kargo
k
si
• Bahwa untuk kargo outgoing dan kargo incoming
dibedakan lagi berdasarkan tujuan atau asal
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
terpisah dari Terminal Kargo atau Lini II, yang saat ini
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 56
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dilakukan oleh Regulated Agent yang berada di Lini I
R
yang merupakan daerah keamanan terbatas. Untuk
si
dapat masuk kedalam area keamanan terbatas
ne
ng
tersebut harus memiliki pass masuk, sementara EMPU
hanya bisa masuk ke dalam Lini II saja, karena di Lini
II merupakan daerah tempat beroperasinya pelayanan
do
gu jasa terkait bandar udara seperti fasilitas pelayanan
penumpang dan bagasi, pergudangan, perkantoran.
In
A
c. Bahwa berikut alur/proses pengiriman kargo outgoing
sebelum diberlakukan Regulated Agent:
ah
lik
am
ub
ep
k
ah
si
ne
ng
Keterangan:
do
gu
•
lik
ub
ep
es
labeling;
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 57
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
• Setelah diberi label, kargo dipindahkan (trucking) ke
R
Warehousing/tempat penyimpanan kargo yang merupakan
si
tempat penamungan sementara, kemudian dilakukan pemilahan
ne
ng
kargo menurut tujuan dan maskapai sebelum kargo dinaikan ke
Pesawat udara;
Kegiatan yang ada didalamnya:
do
gu • Unloading Process yaitu pengawasan bongkar barang,
mengatur antrian truck, menyiapkan tenaga porter, mengawasi
In
A
proses bongkar shipment;
• Acceptance process yaitu pemeriksaan kelayakan packing,
ah
lik
memeriksa marking dan label, memastikan jumlah koli sesuai
dengan surat muatan udara (SMU), mengingput dat kargo dan
am
ub
d. bahwa berikut merupakan alur/proses pengiriman
kargo outgoing setelah diberlakukan Regulated Agent:
ep
k
ah
si
ne
ng
do
gu
In
A
lik
ub
es
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 58
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
pilah barang berdasarkan airlines dan tempat
R
tujuannya kemudian dibawa oleh petugas ground
si
handling untuk dimasukan dalam pesawat.
ne
ng
g. Bahwa dalam kesimpulan Terlapor menyatakan pada
pokoknya sebagai berikut:
• Sebelum PT Angkasa Pura Logistik berdiri,
do
gu kegiatan pelayanan dan pemeriksaan keamanan
In
A
ah
lik
am
ub
ep
k
ah
si
ne
ng
do
gu
lik
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 59
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
keamanan kargo dengan alur atau proses
R
sebagai berikut:
si
ne
ng
EMPU (Agen) Checker RA Acceptance
Pemilik
Kargo 1. Kargo Memeriksa Staf RA
2. Dokumen keaslian serta 1. Input data
do
2. Timbang
gu berupa SMU
dan PTI
kelengkapan
dokumen
fisik kargo
&
3.
Kargo
Menerbitkan
BTB RA
4. Menyerahkan
AVSEC RA
In
SMU & PTI
A
1. Pemeriksaan keamanan kpd AVSEC
kargo dgn x-ray
2. Pemeriksaan keamanan
EMPU (agen) kargo yg berpotensi bahaya Porter RA
ah
lik
1. Bawa BTB RA dgn alat Explosive Tracif Memasukkan
ke Kasir RA Detector (ETD) kargo ke tunnel
2. Bayar tarif RA 3. Mencocokkan kargo dgn x-ray
(PJPK2P) SMU & PTI
4. Membongkar & memeriksa
am
ub
secara asnual kargo yg
dicurigai
5. Mencetak & menandatangani
CSD
6. Menempelkan stiker security
ep
k
checked
Porter RA
Menaikkan kargo ke
ah
dlm gerobak
R
si
Checker RA
1. Checklist kargo sesuai dgn
ne
kelengkapan dokumen
ng
do
gu
Petugas RA melakukan
serah terima dgn
checker Terminal Kargo
In
A
ub
Petugas RA melakukan
serah terima dgn Acceptance
Checker RA
ka
keaslian serta
1. Cek kelengkapan
dokumen dokumen &
2. Cek hasil
ah
fisik kargo
timbangan Porter Terminal
R
3. Menerbitkan Kargo
BTB (agen)
EMPU 1. Pemilihan &
es
Terminal BTB
1. Bawa pemilahan
M
Kargo
Terminal Kargo kargo sesuai
ng
2. Bayar
Halamana tarif
60 Putusan 2. Build up ke
No.358/Pdt.Sus-KPPU/2017/PN.Jkt.Pst.
PJKP2U ULD
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 60
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
R
si
ne
ng
Maskapai Checker Terminal Ground Handling
Kargo masuk Kargo 1. Membuat manifest
pesawat & siap 1. Menerima manifest 2. Menyerahkan manifest
2. Mencatat data kargo
do
diberangkatkan kpd checker Terminal
gu sesuai tujuan bersama maskapai
3. Serah terima kargo
dgn maskapai
Kargo
In
A
• Bahwa terdapat perbedaan layanan dan/atau
ah
lik
kegiatan yang dilakukan oleh PT Angkasa Pura
Logistik baik sebagai Regulated Agent maupun
pelayanan kargo di Terminal Kargo dari sebelum
am
ub
lahirnya Regulated Agent dengan setelah lahirnya
Regulated Agent. Setelah lahirnya Regulated
ep
Agent, PTAngkasa Pura Logistik sebagai
k
si
menerbitkan Consignment Security Declaration
(CSD) sebagai bukti/tanda bahwa kargo yang
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 61
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
h. Bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, Majelis
R
Komisi berpendapat sebagai berikut:
si
• Bahwa kegiatan pemeriksaan dan
ne
ng
pengendalian keamanan kargo dan pos di
Bandar Udara Internasional Sultan
Hasanuddin Makassar yang dilakukan
do
gu Regulated Agent pada prinsipnya merupakan
kegiatan yang sebelumnya telah dilakukan
In
A
oleh PT Angkasa Pura Logistik sebagai
operator terminal kargo (warehouse) yang
ah
lik
penyediaan fasilitas terminal untuk pelayanan
kargo dan pos yaitu melakukan pemeriksaan
am
ub
dokumen seperti dokumen Pemberitahuan
Tentang Isi (PTI) dan dokumen Dangerous
ep
Goods (DG), penimbangan kargo, pengecekan
k
si
jaminan Regulated Agent, trucking, pemilahan
kargo berdasarkan maskapai dan tujuan kargo
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 62
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
tujuannya. Setelah ada Regulated Agent
R
proses menjadi lama, dan tidak ada beda
si
dengan sebelumnya.
ne
ng
- Saksi PT Duta Farah Abadi, menyatakan
pekerjaan yang ada di warehousing sama
dengan pekerjaan yang ada di Regulated
do
gu Agent.
- Saksi PT Agung Panca Mulia Argo,
In
A
menyatakan pekerjaan yang ada di
Regulated Agent sekarang merupakan
ah
lik
warehousing.
- Saksi PT Royal Express, menyatakan
am
ub
kegiatan sebelum dan sesudah adanya
Regulated Agent adalah sama, yang
ep
membedakan adalah biayanya.
k
si
adalah x-ray dan timbang, sedangkan
kegiatan di warehousing hanya timbang dan
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 63
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
terlambat bahkan Saksi pernah mengantre
R
timbangan.
si
- Oleh karena itu, Majelis Komisi menilai tidak
ne
ng
terdapat nilai tambah kualitas pelayanan
oleh PT Angkasa Pura Logistik dalam
proses pengiriman kargo dan pos sesudah
do
gu beroperasinya Regulated Agent.
• Bahwa atas kesimpulan Terlapor yang
In
A
menyatakan setelah adanyaRegulated Agent,
wajib melakukan pemeriksaan kargo dengan alat
ah
lik
Security Declaration (CSD) sebagai bukti/tanda
bahwa kargo yang telah diperiksa oleh Regulated
am
ub
Agent dinyatakan aman untuk diangkut dengan
pesawat udara, dan kemudian di dalam Terminal
ep
Kargo petugas akan melakukan pengecekan
k
si
adanya weight and balance, Majelis Komisi
berpendapat alat ETD dan dokumen
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 64
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
No SEBELUM REGULATED SESUDAH REGULATED
R
AGENT (RA) AGENT (RA)
si
.
Terminal Kargo Terminal Kargo RA
ne
ng
1. Timbang kargo dan cek Cek kelengkapan Verifikasi
kelengkapan dokumen dokumen barang
dengan
do
gu dokumen
2 Pengecekan kargo dengan Cek kargo jika Timbang
In
A
x-ray diperlukan dan
pengecekan
ah
lik
kargo
dengan x-
ray
am
ub
3 Verifikasi barang dengan - Labeling
dokumen
ep
4 Labeling - CSD/jamina
k
n RA
ah
5 Trucking - Trucking
R
si
21. Bahwa atas dasar fakta tersebut, maka dalil Pemohon Keberatanyang
ne
ng
do
gu
lik
ub
kargo dan pos dan jasa pengendalian keamanan kargo dan pos,
R
es
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 65
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dimiliki Termohon Keberatantidak dimanfaatkan oleh pelaku usaha
R
lainnya untuk menjatuhkan pesaing, adalah dalil yang mengada-ada.
si
2. Bahwa bantahan Termohon Keberatanterkait dengan dalil tersebut
ne
ng
adalah sebagai berikut:
3. Bahwa Majelis KomisiTermohon Keberatanmenilai latar belakang
praktik monopoli yang dilakukan oleh PT Angkasa Pura Logistik di
do
gu Terminal Kargo Bandar Udara Internasional Hasanuddin Makassar,
terkait adanya protes atau keberatan dari para perusahaan Ekspedisi
In
A
Muatan Pesawat Udara (EMPU) atau perusahaan forwarding
mengenai pengenaan tarif ganda (double charge) yang dilakukan
ah
lik
terminal untuk pelayanan angkutan kargo dan pos dan juga jasa
pemeriksaan dan pengendalian keamanan kargo dan pos. Hal
am
ub
tersebut diketahui berdasarkan fakta persidangan sebagai berikut:
a. Bahwa PT Angkasa Pura Logistik melaksanakan 3 (tiga)
ep
kegiatan usahakebandarudaraan di Bandar Udara
k
si
kargo dan pos, sebagai Regulated Agent satu-satunya yang
memberikan pelayanan jasa pemeriksaan dan pengendalian
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 66
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dibawa oleh petugas ground handling untuk dimasukkan
R
dalam pesawat.
si
d. Bahwa sebagai penyedia jasa fasilitas terminal untuk
ne
ng
pelayanan angkutan kargo dan pos, PT Angkasa Pura Logistik
telah mengenakan tarif Pelayanan Jasa Kargo dan Pos
Pesawat Udara (PJKP2U) kepada para pengguna jasa yang
do
gu terdiri dari 2 (dua) jenis tarif yaitu tarif outgoing atau Bukti
Timbang Barang (BTB) dan tarif incoming atau Tanda Terima
In
A
Barang (TTB), sebesar Rp 500,-/kg.
e. Bahwa sebagai Regulated Agent yang memberikan pelayanan
ah
lik
PT Angkasa Pura Logistik telah mengenakan tarif sebesar Rp
550,-/kg.
am
ub
f. Bahwa dengan demikian para pengguna jasa yang melakukan
kegiatan pengiriman kargo di Bandar Udara Internasional
ep
Sultan Hasanuddin Makassar dikenakan tarif sebesar Rp
k
1.050,-/kg.
ah
si
Keberatanberpendapat sebagai berikut:
a. Bahwa pembuktian terhadap pelanggaran Pasal 17
ne
ng
do
gu
lik
ub
bersangkutan;
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 67
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
• Identifikasi Praktik Monopoli yang dilakukan oleh
R
pelaku usaha yang memiliki Posisi Monopoli;
si
• Identifikasi dan pembuktian dampak negatif dan
ne
ng
pihak yang terkena dampak dari Praktik Monopoli
tersebut.
d. Bahwa sebagaimana telah dijelaskan di awal pokok
do
gu keberatan pengguna jasa kebandarudaraan di
Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin
In
A
adalah adanya pengenaan tarif ganda (double
charge) yang diberlakukan PT Angkasa Pura
ah
lik
Logistik.
e. Bahwa pokok keberatan tersebut termasuk ke dalam
salah satu identifikasi dari pihak yang terkena
am
ub
dampak adanya praktik monopoli/penguasaan
kegiatan usaha kebandarudaraan yang dilakukan oleh
ep
PT Angkasa Pura Logistik sebagai pelaku tunggal
k
si
Agent satu-satunya yang memberikan pelayanan jasa
pemeriksaan dan pengendalian keamanan kargo dan
ne
ng
pos.
f. Bahwa sebagai akibat penguasaan kegiatan usaha
do
gu
lik
ub
Hasanuddin Makassar.
ah
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 68
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
usaha merupakan wewenang KPPU untuk melakukan
R
pemeriksaan, sebagaimana telah diamanatkan oleh
si
UU Nomor 5 Tahun 1999.
ne
ng
5. Bahwa dalil Pemohon Keberatanterkait kewenangan KPPU dalam
melakukan penegakan hukum atas bentuk-bentuk praktik monopoli
yang dilakukan Pemohon Keberatanserta kewenangan KPPU
do
gu dimanfaatkan pelaku usaha lainnya untuk menjatuhkan pesaingnya,
adalah mengada-ada, Termohon Keberatandalam penanganan
In
A
perkarapelanggaran Pasal 17 UU Nomor 5 Tahun 1999, tidak hanya
melihat tarif ganda yang berdiri sendiri, namun juga melakukan
ah
lik
analisa dan pembuktian terkait Posisi Monopoli di pasar
bersangkutan, Identifikasi Praktik Monopoli yang dilakukan oleh
pelaku usaha yang memiliki Posisi Monopoli, Identifikasi dan
am
ub
pembuktian dampak negatif dan pihak yang terkena dampak dari
Praktik Monopoli yang telah cukup dibuktikan dalam Putusan KPPU a
ep
quo. Dengan demikian maka dalil Pemohon Keberatantersebut
k
R
IV. TERMOHON KEBERATANTELAH TEPAT DAN BENAR DALAM
si
PENENTUAN PASAR BERSANGKUTAN
ne
ng
do
gu
dan juga bukan merupakan unsur dari ketentuan Pasal 17 ayat (1) dan ayat
(2) UU No. 5 Tahun 1999 Bahwa dalil yang menyatakan bahwa Pasar
In
A
bersangkutan tidak ada relevansinya dengan unsur Pasal 17 ayat (1) dan
ayat (2) UU No. 5 Tahun 1999 menunjukkan bahwa Pemohon
ah
ub
ka
ep
Pasal 17
ah
Ayat 1
R
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 69
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat.”
si
Ayat 2
“Pelaku usaha patut diduga atau dianggap melakukan penguasaan
ne
ng
atas produksi dan atau pemasaran barang dan atau jasa sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) apabila:
do
gu a) Barang dan atau jasa bersangkutan belum ada substitusinya;
atau
b) Mengakibatkan pelaku usaha lain tidak dapat masuk ke dalam
In
A
persaingan usaha barang dan atau jasa yang sama; atau
c) Satu pelaku usaha atau satu kelompok pelaku usaha
ah
lik
menguasai lebih dari 50% pangsa pasar satu jenis barang
atau jasa tertentu.
am
ub
3. Bahwa berdasarkan Peraturan Komisi Pengawas Persaingan Usaha
Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pedoman Penerapan
ep
k
si
persaingan Usaha Tidak Sehat (selanjutnya disebut Perkom No.3 Tahun
2009), pendefinisian pasar bersangkutanmerupakan bagian penting dari
ne
ng
do
gu
lik
penegakan hukum.
4. Bahwa berdasarkan Perkom No.3 Tahun 2009,Pasal-pasaldalam UU No. 5
Tahun 1999 yang memiliki keterkaitan pendefinisian pasar bersangkutan
m
ub
ep
PASAL
R
es
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 70
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Harga
R
7 Penetapan Harga dibawah Pelaku Usaha pesaing
si
Harga Pasar
ne
8 Harga Jual Kembali Pelaku Usaha Lain
ng
(Resale Price
Maintanance)
do
gu 9
10
Pembagian wilayah
Pemboikotan
Pelaku Usaha Pesaing
Pelaku Usaha pesaing
11 Kartel Pelaku Usaha Pesaing
In
A
12 Trust Pelaku Usaha lain
13 Praktek Oligopsoni Pangsa Pasar
ah
lik
14 Integrasi Vertikal Pelaku usaha lain
15 Perjanjian tertutup Pelaku Usaha (Pihak) Lain
16 Perjanjian dengan Pihak Pelaku usaha lain
am
ub
Luar negeri
17 Praktek Monopoli Pangsa Pasar
ep
18 Praktek Monopsoni Pangsa pasar
k
pelaku usaha
R
si
19 b Menghalangi Pesaing dipasar bersangkutan
konsumen/pelanggan
ne
ng
Pelaku usahapesaingnya
untuk tidak melakukan
hubungan usaha dengan
do
gu
produk
19 d Diskriminasi Pelaku usaha tertentu
ah
lik
ub
horizontal)
23 Persekongkolan Informasi Pihak lain dan pesaing
ka
menghambat
produksi/pemasaran
ah
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 71
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
usaha
R
26 c Jabatan Rangkap Pangsa Pasar
si
27 Kepemilikan saham Pangsa Pasar
ne
28 Penggabungan, peleburan Penggabungan horizontal dan vertikal
ng
dan pengambilalihan
29 Penggabungan, peleburan Penggabungan horizontal dan vertikal
do
gu dan pengambilalihan
In
5. Bahwa dari tabel diatas dapat diketahui bahwa pasar bersangkutan
A
berkaitan erat dengan unsur “Pangsa Pasar”dalam Pasal 17 UU No. 5
Tahun 1999. Pangsa pasar dalam Pasal 17 UU No. 5 Tahun 1999
ah
lik
menentukan posisi pelaku usaha sebagai pelaku usaha yang memiliki Posisi
Monopoli;
am
ub
6. Bahwa Pasar bersangkutan adalah sebuah konsep yang dilakukan untuk
mendefinisikan tentang ukuran pasar dari suatu produk. Ukuran pasar ini
menjadi penting, karena dapat mengidentifikasikan seberapa besar
ep
k
penguasaan produk tertentu dalam pasar tersebut oleh suatu pelaku usaha;
ah
si
5 Tahun 1999 pada hakekatnya adalah pembuktian Posisi Monopoli dan
Praktek Monopoli;
ne
ng
do
Monopoli. Hal ini sesuai dengan kalimat di ayat (2) yang menyebutkan
gu
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 72
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
10. Bahwa berkaitan dengan pasar bersangkutan dalam perkara a quo, Majelis
R
Komisi bependapat sebagai berikut:
si
10.1. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 1 angka 10 UU Nomor 5
ne
ng
Tahun 1999 definisi mengenai pasar bersangkutan adalah sebagai
berikut:
“pasar bersangkutan adalah pasar yang berkaitan
do
gu dengan jangkauan atau daerah pemasaran tertentu
oleh pelaku usaha atas barang dan atau jasa yang
In
A
sama atau sejenis atau substitusi dari barang dan atau
jasa tersebut“----------------------------------------------------------
ah
lik
10.2. Bahwa atasdasar ketentuan tersebut maka dapat diketahui pasar
bersangkutan dalam perkara a quo menekankan pada konteks
horizontal yang menjelaskan kaitan antara pelaku usaha dengan
am
ub
pelaku usaha pesaingnya, sehingga cakupan pengertiannya dapat
dikategorikan dalam 2 (dua) perspektif, yang meliputi:
ep
k
si
b. Pasar berdasarkan wilayah/geografis (relevant geographic
ne
ng
do
gu
lik
ub
es
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 73
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
kebandarudaraan meliputi pelayanan jasa pesawat udara,
R
penumpang, barang, dan pos yang terdiri atas penyediaan
si
dan/atau pengembangan, sebagai berikut:
ne
ng
a. Fasilitas untuk kegiatan pelayanan pendaratan, lepas
landas, manuver, parkir, dan penyimpanan pesawat
udara;
do
gu b. Fasilitas terminal untuk pelayanan angkutan
penumpang, kargo, dan pos;
In
A
c. Fasilitas elektronika, listrik, air, dan instalasi limbah
buangan; dan
ah
lik
d. Lahan untuk bangunan, lapangan, dan industri serta
gedung atau bangunan yang berhubungan dengan
kelancaran angkutan udara
am
ub
10.3.4. Berdasarkan ketentuan Pasal 232 ayat (3) UU Nomor 1 Tahun
2009, terkait pelayanan jasa terkait Bandar Udara meliputi
ep
k
kegiatan:
ah
si
• Penyediaan hangar pesawat;
ne
ng
do
gu
lik
ub
• Penyimpanan kendaraan;
ep
• Pelayanan kesehatan;
ah
• Transportasi Darat.
es
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 74
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
• Penyediaan tempat bermain dan rekreasi;
R
• Penyediaan fasilitas perkantoran;
si
• Penyediaan fasilitas olahraga;
ne
ng
• Penyediaan fasilitas pendidikan dan pelatihan;
• Pengisian bahan bakar kendaraan bermotor;
•
do
Periklanan.
gu 10.4. Tentang PasarGeografis.
10.4.1. Bahwa telah ditentukan pasar geografis perkara a quo
In
A
adalah Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin
Makassar.
ah
lik
10.4.2. Bahwa sebagaimana telah disebutkan pada angka 4.2 atas
kesimpulan Terlapor terkaitruang lingkup pasar
am
ub
bersangkutan berdasarkan geografis haruslah dilihat secara
menyeluruh, karena wilayah usaha dan izin yang diberikan
kepada PT Angkasa Pura Logistik mencakup seluruh
ep
k
R
di Indonesia, maka Majelis Komisi berpendapat sebagai
si
berikut:
ne
ng
do
gu
lik
ub
es
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 75
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
melalui terminal kargo di Bandar Udara
R
Internasional Sultan Hasanuddin Makassar.
si
• Bahwa oleh karena itu, konsumen tidak mungkin
ne
ng
berpindah ke wilayah 14 kantor cabang PT
Angkasa Pura Logistik lainnya, sehingga
pendapat Terlapor mengenai pasar geografis
do
gu yang harus dilihat secara menyeluruh, tidak dapat
diterima.
In
A
b. Bahwa oleh karena itu, pasar geografis yang
ditetapkan oleh Investigator telah tepat yaitu Bandar
ah
lik
11. Bahwa atas dasar hal tersebut, maka pasar bersangkutan dalam perkara a
quo adalah jasa penyediaan fasilitas terminal untuk pelayanan angkutan
am
ub
kargo dan pos, dan jasa pemeriksaan dan pengendalian keamanan kargo
dan pos di Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar,
ep
Sulawesi Selatan.
k
si
tidak ada relevansinya dengan Praktek Monopoli dan Pemusatan ekonomi
dan juga bukan merupakan unsur dari ketentuan Pasal 17 ayat (1) dan ayat
ne
ng
do
gu
ub
ep
usaha yang memiliki posisi monopoli tersebut apakah posisi monopoli yang
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 76
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dimiliki merupakan monopoli Yang Terjadi Karena Pelaku Usaha Memiliki
R
Kemampuan Teknis Tertentu (Monopoli alamaiah) atau monopoli
si
berdasarkan perundang-undangan.
ne
ng
3. Bahwa berdasarkan Peraturan KPPU Nomor 11 Tahun 2011 Pedoman
Pasal 17 (Praktek Monopoli) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang
Larangan Praktek Monopoli Dan Persaingan Usaha Tidak Sehat
do
gu (selanjutnya disebut Perkom No. 11 Tahun 2011) memuat penjelasan teori
mengenai munculnya Monopoli yang dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
In
A
Jenis Monopoli Kriteria
lik
TERJADI KARENA atau pengetahuan khusus yang
PELAKU USAHA memungkinkan melakukan efisiensi
am
ub
TEKNIS TERTENTU b. skala ekonomi, dimana semakin besar
skala produksi maka biaya marjinal
ep
k
R
rendah.
si
c. pelaku usaha memiliki kemampuan
ne
ng
do
gu
ub
ep
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 77
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
banyak serta cabang-cabang
R
produksi yang penting bagi negara,
si
asalkan diatur dalam undang-
ne
ng
undang dan diselenggarakan oleh
BUMN atau badan/lembaga yang
dibentuk atau ditunjuk oleh
do
gu Pemerintah.
In
A
4. Bahwa sebagaimana uraian terkait dengan kedua jenis perolehan posisi
ah
lik
monopoli diatas maka fakta dan alat bukti dalam perkara a quo terkait
dengan pembuktian posisi monopoli yang dimiliki oleh Pemohon
Keberatanadalah sebagai berikut:
am
ub
a. Bahwa ketentuan Pasal 17 ayat (1) dan ayat (2) UU No. 5 tahun 1999
dapat dikutip sebagai berikut:
ep
k
R
mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan/atau persaingan
si
usaha tidak sehat.
ne
ng
do
gu
lik
lebih dari 50% (lima puluh persen) pangsa pasar satu jenis
barang atau jasa tertentu.”
m
ub
ep
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 78
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
jasa yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan
R
atau persaingan usaha tidak sehat. Berdasarkan ayat tersebut
si
harus dipahami bahwa perusahaan yang memiliki Posisi
ne
ng
Monopoli (yang melakukan penguasaan atas produksi
dan/atau pemasaran) tidak serta merta melanggar Pasal 17
UU No. 5/1999, kecuali perusahaan tersebut melakukan praktek
do
gu monopoli dan/atau persaingan usaha tidak sehat. Praktek
monopoli merupakan bentuk penyalahgunaan Posisi Monopoli
In
A
yang muncul akibat pemberdayaan kekuatan monopoli.
4) Pasal 17 ayat (2) dari pasal tersebut mengatur Posisi Monopoli
ah
lik
dan/atau jasayang dimaksudkan dalam 3 (tiga) bentuk dari Posisi
Monopoli yaitu:
am
ub
1. barang dan/atau jasa yang bersangkutan belum ada
substitusinya; atau
ep
2. mengakibatkan pelaku usaha lain tidak dapat masuk ke
k
atau
R
si
3. satu pelaku usaha atau satu kelompok pelaku usaha
menguasai lebih dari 50% (lima puluh persen) pangsa
ne
ng
do
gu
lik
Udara.
5.1.1 Bahwa PT Angkasa Pura I (Persero) merupakan salah
m
ub
timur.
es
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 79
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
pelayanan dan kemudahan bagi para pengguna jasa
R
transportasi, diantaranya yaitu PT Angkasa Pura Hotel, PT
si
Angkasa Pura Properti, PT Angkasa Pura Retail, PT
ne
ng
Angkasa Pura Support, dan PT Angkasa Pura Logistik.
5.1.3 Bahwa PT Angkasa Pura Logistik didirikan pada tanggal 5
Januari 2012 dan mulai beroperasi sebagai Strategic
do
gu Business Unit (SBU) yang bergerak dalam bidang logistik,
pengiriman barang, dan agen diatur untuk mendukung
In
A
operasi bandara, peningkatan layanan pelanggan, dan
keselamatan penerbangan.
ah
lik
mencakup seluruh wilayah Indonesia, dimana terdapat 14
(empat belas) kantor cabang yang saat ini masih
am
ub
beroperasi di beberapa Bandar Udara di Indonesia,
termasuk di dalamnya Kantor Cabang Bandar Udara
ep
Sultan Hasanuddin Makassar.
k
5.1.5 Bahwa dalam Pasal 232 ayat (1) UU Nomor 1 Tahun 2009
ah
si
terdiri dari pelayanan jasa kebandarudaraan dan
pelayanan jasa terkait bandar udara.
ne
ng
do
gu
diselenggarakan oleh:
a. Badan Usaha Bandar Udara untuk bandara yang
diusahakan secara komersial setelah memperoleh izin
In
A
lik
ub
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 80
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
5.1.8 Bahwa Pasal 233 ayat (1) huruf (a) UU Nomor 1 Tahun
R
2009 telah memberikan hak ekslusif kepada Badan Usaha
si
Bandar Udara setelah memperoleh izin dari Menteri
ne
ng
Perhubungan untuk memberikan pelayanan jasa
kebandarudaraan kepada pesawat udara, penumpang,
barang, dan pos di setiap Bandar Udara di Indonesia, yang
do
gu dalam hal ini PT Angkasa Pura I (Persero) telah
memperoleh izin dari Menteri Perhubungan untuk
In
A
memberikan pelayanan jasa kebandarudaraan di Bandar
Udara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar,
ah
lik
bukti C4, C10).
5.1.9 Bahwa kemudian Pasal 233 ayat (3) UU Nomor 1 Tahun
am
ub
2009 menyebutkan izin Menteri Perhubungan yang telah
diberikan terhadap Badan Usaha Bandar Udara yang
ep
diusahakan secara komersial, tidak dapat
k
dipindahtangankan.
ah
si
fasilitas terminal untuk pelayanan angkutan kargo dan pos di
Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar
ne
ng
do
gu
lik
Perhubungan.
5.2.2 Selanjutnya, bahwa dalam penyediaan fasilitas Terminal
m
ub
C10).
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 81
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
5.2.3 Bahwa dalam penunjukan tersebut, PT Angkasa Pura
R
Logistik diberi kewenangan dengan kewajiban sebagai
si
berikut (vide bukti C10):
ne
ng
a. Mengelola terminal kargo sesuai dengan ketentuan
menurut perjanjian ini dengan aman tanpa gangguan
dari Pihak Pertama dalam hal ini PT Angkasa Pura I
do
gu (Persero) maupun pihak ketiga sesuai dengan
perjanjian;
In
A
b. Menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP)
Pengelolaan Terminal Kargo dan Logistik dengan
ah
lik
c. Menyampaikan laporan tertulis produksi dan
pendapatan kepada PT Angkasa Pura I (Persero)
am
ub
setiap bulannya dan menjamin kebenaran laporan atas
data dimaksud;
ep
d. Mengasuransikan bangunan terminal kargo atas nama
k
si
e. Memeliharan bangunan, sarana, dan prasarana
selama jangka waktu perjanjian;
ne
ng
do
gu
periodik;
g. Melakukan pengurusan sertifikat Terminal Kargo, Tera,
Timbangan, Tempat Penimbunan Sementara, dan
In
A
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 82
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
tercantum dalam Perjanjian Kerjasama antara PT
R
Angkasa Pura I (Persero) dengan PT Angkasa Pura
si
Logistik tentang Pengelolaan Terminal Kargo di
ne
ng
Bandar Udara Sepinggan, Bandar Udara
Hasanuddin, Bandar Udara Syamsudin Noor, dan
Bandar Udara Adi Sumarmo, yaitu Nomor:
do
gu SP.6/HK.06.03/2-13/PD dan Nomor: 02/APL-
AP1/2013-DU tanggal 18 Januari 2013, dengan
In
A
jangka waktu perjanjian selama 2 (dua) tahun yaitu
berlaku surut terhitung sejak tahun 2012 sampai
ah
lik
5.2.5 Berdasarkan keterangan dalam pemeriksaan dan
kesimpulan Terlapor, serta uraian pada angka 5.2.2 dan
am
ub
5.2.3 di atas bahwa pengelolaan terminal kargo didasarkan
perjanjian kerjasama pengelolaan Nomor
ep
SP.6/HK.06.03/2-13/PD dan Nomor: 02/APL-AP1/2013-DU
k
si
sebagai fungsi actuating (vide bukti B40, T36).
5.2.6 Bahwa atas uraian tersebut di atas, Majelis Komisi
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 83
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
sampai dengan diterimanya oleh yang berhak
R
menerimanya, menjalankan pemeriksaan keamanan
si
dan keselamatan kargo dan pos yang diangkut
ne
ng
pesawat udara.
b. Bahwa dengan demikan, kegiatan pengelolaan
terminal kargo Bandar Udara Internasional Sultan
do
gu Hasanuddin Makassar, dengan maksud dan tujuan
untuk optimalisasi aset strategis milik PT Angkasa
In
A
Pura I (Persero) dan faktor minimnya sumber daya
manusia, perhatian, fasilitas dan/atau peralatan bagi
ah
lik
dalam Kesimpulannya, tidak tercantum dalam
Anggaran Dasar Perusahaan dan bahkan hanya
am
ub
berdasar pada Perjanjian Kerjasama antara PT
Angkasa Pura I (Persero) dengan PT Angkasa Pura
ep
Logistik.
k
si
bukan merupakan turunan dari aturan Menteri
Perhubungan maupun peraturan perundang-undangan
ne
ng
lainnya.
d. Bahwasebagaimana diketahui syarat sahnya
do
gu
halal.
e. Terkait sebab yang halal tersebut, dapat dilihat bahwa
ah
lik
ub
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 84
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Bandar Udara untuk menunjang kegiatan pelayanan
R
operasi pesawat udara di Bandar Udara.
si
g. Bahwa penanganan kargo hanya sebatas untuk
ne
ng
mengurusi kargo mulai dari kargo diterima di terminal
kargo sampai dengan kargo naik ke pesawat,
sedangkan pengelolaan terminal kargo tidak hanya
do
gu menangani kargo tetapi menangani seluruh aktivitas
yang ada di terminal kargo termasuk tarif di terminal
In
A
kargo.
h. Bahwadalam perjanjian pengelolaan jelas
ah
lik
kepada pihak kedua, yaitu PT Angkasa Pura Logistik.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa PT Angkasa
am
ub
Pura Logistik telah melakukan seluruh fungsi
manajemen yang seharusnya dilakukan oleh Badan
ep
Usaha Bandar Udara.
k
si
dan actuating, yang merupakan bagian dari kegiatan
pengelolaan jasa kebandarudaraan terkait fasilitas
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 85
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
yang dilakukan oleh PT Angkasa Pura Logistik
R
kepada seluruh pengguna jasa Terminal Kargo
si
pada tanggal 5 Februari 2014 (vide bukti C13).
ne
ng
• Bahwa hal tersebut diperkuat oleh keterangan
Saksi-Saksi yang menyatakan pada pokoknya
terdapat undangan pembahasan mengenai
do
gu kenaikan tarif PJKP2U, adanya diskusi, negosiasi
terkait kenaikan tarif PJKP2U, dan adanya
In
A
sosialisasi penyesuaian tarif PJKP2U kepada
seluruh pengguna jasa yang dilakukan oleh PT
ah
lik
B11, B12, B13, B14, B16, B18, B19, B20, B24,
B25).
am
ub
• Bahwa terdapat pengakuan PT Angkasa Pura
Logistik dalam pemeriksaan tanggal 3 Mei 2017
ep
yang pada pokoknya menyatakan kewajiban yang
k
si
kargo tersebut merupakan fungsi jasa
kebandarudaraan yang dilakukan oleh Badan
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 86
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Makassar) yang menghasilkan kesepakatan tarif
R
PJKP2U untuk incoming dan outgoing kargo
si
domestik di Bandar Udara Internasional Sultan
ne
ng
Hasanuddin Makassar (vide bukti T36).
• Bahwa negosiasi tersebut seharusnya dilakukan
antara pengguna jasa dan penyedia jasa
do
gu kebandarudaraan, dalam hal ini adalah PT
Angkasa Pura I (Persero) bukan PT Angkasa Pura
In
A
Logistik Makassar.
• Bahwa selain itu, diperkuat juga dengan adanya
ah
lik
bukti dokumen kuitansi pembayaran tarif
Pelayanan Jasa Kargo dan Pos Pesawat Udara
(PJKP2U) atau BTB/TTB yangditerbitkan oleh PT
am
ub
Angkasa Pura Logistik (vide bukti C11, C35, C36,
C38, C40, C41, C44, C47).
ep
k. Berdasarkan ketentuan Pasal 233 ayat (3) UU
k
si
Bandar Udara yang diusahakan secara komersial
tidak dapat dipindahtangankan.
ne
ng
do
gu
lik
ub
izin.
ep
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 87
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
sebagaimana amanat Pasal 233 ayat (3) UU Nomor 1
R
Tahun 2009, ada pada PT Angkasa Pura I dan tidak
si
boleh dipindahtangankan.
ne
ng
n. Bahwa dengan demikian terbukti tindakan PT Angkasa
Pura Logistik yang memungut tarif jasa
kebandarudaraan merupakan tindakan yang
do
gu melanggarhukum (peraturan).
5. Bahwa dari fakta-fakta yang diperoleh Termohon Mohon maka dapat
In
A
diketahui dalam perkara a quoposisi monopoli PT Angkasa Pura Logistik
terhadap kegiatan pelayanan jasa kebandarudaraan terkait fasilitas
ah
lik
terminal untuk pelayanan angkutan kargo dan pos di Bandar Udara
Internasional Sultan Hasanuddin Makassar bukan berasal dari
monopoliTerjadi Karena Pelaku Usaha Memiliki Kemampuan Teknis
am
ub
Tertentu (Monopoli alamaiah) atau monopoli berdasarkan perundang-
undangan, namun berasal dari Posisi Monopoli PT Angkasa Pura I (Persero)
ep
berdasarkan Perundang-Undangan yang dipindahtangankan kepada Pemohon
k
Keberatan.
ah
si
izin pengelolaan operasional Terminal Kargo Komersial oleh PT Angkasa
Pura I (Persero) kepada PT Angkasa Pura Logistik, adalah sesuai dengan
ne
ng
ketentuan Pasal 233 ayat (3) UU Nomor 1 Tahun 2009, dan terhadap
pelanggaran pmindah tanganan izin tersebut juga diatur secara tegas dan
do
gu
jelas dalam ketentuan ketentuan Pasal 233 ayat (5) UU Nomor 1 Tahun
2009. bahwa ketentuan larangan pemindah tanganan izin serta sanksi atas
In
pelanggarannya dapat dikutip sebagai berikut:
A
ub
ep
daerah.
es
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 88
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
(2) Izin Menteri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
R
diberikan setelah memenuhi persyaratan administrasi, keuangan,
si
dan manajemen.
ne
ng
(3) Izin Menteri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a tidak
dapat dipindahtangankan.
(4) Pelayanan jasa terkait dengan bandar udara sebagaimana
do
gu dimaksud dalam Pasal 232 ayat (3) dapat diselenggarakan oleh
orang perseorangan warga negara Indonesia dan/atau badan
In
A
hukum Indonesia.
(5) Badan usaha bandar udara yang memindahtangankan izin
ah
lik
administratif berupa pencabutan izin.
7. Bahwa penilaian perolehan posisi monopoli Pemohon Keberatanmenjadi
am
ub
bagian yang dipertimbangkan dalam pemenuhan unsur penguasaan
penguasaan atas produksi dan/atau pemasaran barang dan/atau jasa yang
ep
telah cukup dipertimbangkan Putusan KPPU halaman 507-508 yang dapat
k
si
dan/atau Jasa.
• Bahwayang dimaksud dengan penguasaan
ne
ng
do
gu
lik
ub
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 89
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin
R
Makassar, serta memiliki kegiatan usaha jasa
si
Ekspedisi Muatan Pesawat Udara.
ne
ng
• Bahwa selain melakukan pemungutan tarif Jasa
Kargo dan Pos Pesawat Udara (JKP2U), PT
Angkasa Pura Logistik juga berperan dalam
do
gu melakukan perumusan, membuat kesepakatan,
mengumumkan, serta menangani pelayanan
In
A
langsung terhadap kargo yang dikirim maupun
diterima di Terminal Kargo.
ah
lik
Pura Logistik telah melakukan fungsi Planning,
Controlling, Actuating, dan Monitoring, yang
am
ub
merupakan bagian dari fungsi manajemen atau
dalam terminologi tata bahasa Indonesia adalah
ep
pengelolaan. Tindakan pengelolaan Terminal
k
si
ketentuan peraturan perundang-undangan
izinnya tidak dapat dipindahtangankan,
ne
ng
do
gu
memiliki Tugas dan kewenangan yang diatur dalam Pasal 35 dan Pasal 36
UU No. 5 tahun 1999 yang dapat dikutip sebagai berikut:
ah
lik
ub
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 90
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat
R
sebagaimana diatur dalam Pasal 17 sampai dengan Pasal 24;
si
c. melakukan penilaian terhadap ada atau tidak adanya
ne
ng
penyalahgunaan posisi dominan yang dapat mengakibatkan
terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak
sehat sebagaimana diatur dalam Pasal 25 sampai dengan Pasal
do
gu 28;
d. mengambil tindakan sesuai dengan wewenang Komisi
In
A
sebagaimana diatur dalam Pasal 36;
e. memberikan saran dan pertimbangan terhadap kebijakan
ah
lik
persaingan usaha tidak sehat;
f. menyusun pedoman dan atau publikasi yang berkaitan dengan
am
ub
Undangundang ini;
g. memberikan laporan secara berkala atas hasil kerja Komisi
ep
kepada Presiden dan Dewan Perwakilan Rakyat. Bagian
k
Keempat Wewenang
ah
si
Wewenang Komisi meliputi:
a. menerima laporan dari masyarakat dan atau dari pelaku usaha
ne
ng
do
gu
lik
yang dilaporkan oleh masyarakat atau oleh pelaku usaha atau yang
ditemukan oleh Komisi sebagai hasil penelitiannya;
m
ub
f. memanggil dan menghadirkan saksi, saksi ahli, dan setiap orang yang
es
ng
undang ini;
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 91
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
g. meminta bantuan penyidik untuk menghadirkan pelaku usaha, saksi,
R
saksi ahli, atau setiap orang sebagaimana dimaksud huruf e dan huruf
si
f, yang tidak bersedia memenuhi panggilan Komisi;
ne
ng
h. meminta keterangan dari instansi Pemerintah dalam kaitannya
dengan penyelidikan dan atau pemeriksaan terhadap pelaku usaha
yang melanggar ketentuan undang-undang ini;
do
gu i. mendapatkan, meneliti, dan ataumenilai surat, dokumen, atau
alat bukti lain guna penyelidikan dan atau pemeriksaan;
In
A
j. memutuskan dan menetapkan ada atau tidak adanya kerugian di
pihak pelaku usaha lain atau masyarakat;
ah
lik
melakukan praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat;
l. menjatuhkan sanksi berupa tindakan administratif kepada pelaku
am
ub
usaha yang melanggar ketentuan Undang-undang ini.
9. Bahwa dari uraian tugas dan kewenangan Termohon Keberatantersebut
ep
maka telah jelas dan tegas diatur bahwa Termohon Keberatanmelakukan
k
penilaian terhadap kegiatan usaha dan atau tindakan pelaku usaha yang
ah
si
usaha tidak sehat sebagaimana diatur dalam Pasal 17 sampai dengan Pasal
24 dan berwenang untuk mendapatkan kemudian meneliti dan pada
ne
ng
do
gu
10. Bahwa dengan demikian maka dalil Pemohon Keberatanterkait dengan tidak
memiliki kompetensi, kapasitas serta kewenangan dalam Pasal 36 UU No. 5
tahun 1999 untuk melalukan penilaian terhadap surat, dokumen, atau alat
In
A
lik
ub
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 92
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
2. Bahwa dalil Pemohon Keberatanyang berulangkali dikemukaan adalah
R
terkait dengan asal muasal Posisi Monopolinya dari perjanjian. Bahwa
si
Pemohon Keberatanmendalilkan yang menentukan harga atau tarif
ne
ng
pelayanan jasa kargo dan pos pesawat udara (PJKP2U) adalah
kewenangan PT Angkasa Pura I (persero) dan kesepakatan dari ahsil
negosiasi dengan perwakilan pengguna. Bahwa Pemohon
do
gu Keberatanmendalilkan besarnya jasa atau tarif Regulated Agent atau tarif
PJPK2P bukanlah ditentuakan Pemohon Keberatannamun merupakan tarif
In
A
batas bawah yang tertuang dalam Peraturan menteri Perhubungan No. PM
56 Tahun 2015 dan Peraturan menteri Perhubungan No. PM 153 tahun
ah
lik
fakta dalam perkara a quo.
3. Bahwa terkait dengan analisis dan penilaian terkait dengan Tarif Pelayanan
am
ub
Jasa Kargo dan Pos pesawat Udara (PJKP2U) dapat membuktikan dampak
sebagai bagian dari pembuktian unsur Pasal 17 UU No. 5 Tahun 1999
ep
terkait dengan Unsur Mengakibatkan Praktik Monopoli.
k
dalam halaman 483-494 Putusan KPPU a quo yang dapat dikutip sebagai
R
si
berikut:
24 Tentang Tarif.
ne
ng
24.1 Tentang tarif Jasa Kargo dan Pos Pesawat Udara (JKP2U).
24.1.1 Bahwa setiap pelayanan jasa kebandarudaraan dan jasa
do
gu
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 93
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
a. Tarif jasa pendaratan pesawat udara;
R
b. Tarif jasa penempatan pesawat udara;
si
c. Tarif jasa penyimpanan pesawat udara;
ne
ng
d. Tarif jasa penumpang pesawat udara (JP2U);
e. Tarif jasa kargo dan pos pesawat udara (JKP2U);
f. Tarif jasa pemakaian tempat pelaporan keberangkatan
do
gu (check in counter);
g. Tarif jasa pemakaian garbarata (aviobrige).
In
A
24.1.5 Bahwa selanjutnya berdasarkan ketentuan Pasal 3 ayat (1)
PM Nomor 36 Tahun 2014 sebagaimana telah diubah
ah
lik
“pelayanan jasa kebandarudaraan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 yang diberikan oleh Unit
am
ub
Penyelenggara Bandar Udara atau Badan Usaha
Bandar Udara dikenakan tarif jasa
ep
kebandaraudaraan.”
k
si
(selanjutnya disebut PJKP2U) seharusnya dipungut
olehPT Angkasa Pura I (Persero) selaku Badan Usaha
ne
ng
do
gu
lik
ub
bandar udara.
24.1.8 Bahwa berdasarkan Pasal 9 ayat (2) PM Nomor 36 Tahun
ka
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 94
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
kargo atau kegiatan penanganan pengiriman
R
(outgoing) kargo; dan
si
b. Satuan ukuran adalah per kilogram (kg) dengan tarif
ne
ng
minimal yang dikenakan 10 Kg.
24.1.9 Bahwa dalam persidangan, terkait tarif PJKP2U terdapat
fakta-fakta sebagai berikut:
do
gu 24.1.9.1 Bahwa terdapat 2 (dua) jenis tarif Jasa
Kargo dan Pos Pesawat Udara (JKP2U)
In
A
yang dikenakan di terminal kargo Bandara
Internasional Sultan Hasanuddin yaitu tarif
ah
lik
atau juga biasa dikenal dengan nama tarif
Warehousing.
am
ub
24.1.9.2 Bahwa besarantarif yang dibebankan PT
Angkasa Pura Logistik kepada pengguna
ep
jasa di terminal kargo (tarif PJKP2U), untuk
k
si
sebesar Rp 500,-/kg (termasuk PPN 10%)
untuk kargo domestik dan USD 0,06
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 95
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
seluruh pengguna jasa Terminal Kargo
R
pada tanggal 5 Februari 2014 (vide bukti
si
C13).
ne
ng
24.1.9.4 Bahwa saat sosialisasi usulan tarif PJKP2U
dari PT Angkasa Pura Logistik adalah sebesar
Rp 538,-/kg, belum termasuk didalamnya
do
gu pajak 10% (vide bukti C13).
24.1.9.5 Bahwa tarif PJKP2U sebagaimana disebutkan
In
A
di atas merupakan tarif yang telah disesuaikan
sebelumnya oleh PT Angkasa Pura Logistik
ah
lik
10%) menjadi Rp 500,-/kg (termasuk PPN
10%) (vide bukti C13, C14, C16).
am
ub
24.1.9.6 Bahwapada akhirnya, tarif saat ini telah
disepakati antara penyedia dan pengguna jasa
ep
melalui Berita Acara Kesepakatan Nomor
k
si
Udara (PJKP2U) Incoming dan Outgoing
Domestik yang berlaku mulai 1 April 2014
ne
ng
do
gu
lik
ub
/kg.
es
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 96
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
24.1.10.1.1 Bahwa secara yuridis normatif penyesuaian
R
tarif PJKP2U di Bandar Udara Internasional
si
Sultan Hasanuddin Makassar menjadi sebesar
ne
ng
Rp 500,-/kg (sudah termasuk PPN 10%)
merupakan wewenang dari PT Angkasa Pura I
(Persero) selaku Badan Usaha Bandar Udara
do
gu sebagaimana amanat UU Nomor 1 Tahun
2009 jo. PM Nomor 36 Tahun 2014
In
A
sebagaimana diubah dengan PM Nomor 179
Tahun 2015 dan PM Nomor 56 Tahun 2015.
ah
lik
tidak memiliki hak dan wewenang untuk
menetapkan dan/atau mengubah besaran tarif
am
ub
PJKP2U tersebut.
24.1.10.1.2 Bahwa sebelum tarif PJKP2U sebagaimana
ep
dimaksud di atas diberlakukan terhadap
k
si
oleh DPW ALFI/ILFA Perwakilan Udara,
ASPERINDO, dan perwakilan EMPU) dengan
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 97
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
kebandarudaraan tersebut ditetapkan oleh
R
Menteri.
si
24.1.11.1.2 Bahwa Pasal 244 ayat (2) UU Nomor 1 Tahun
ne
ng
2009 juga telah menyebutkan secara jelas jika
besaran tarif jasa kebandarudaraan yang
diusahakan secara komersial ditetapkan oleh
do
gu Badan Usaha Bandar Udara, dalam hal ini
adalah PT Angkasa Pura I (Persero), bukan
In
A
PT Angkasa Pura Logistik.
24.1.11.1.3 Bahwa sebelum diberlakukan kepada
ah
lik
dilakukan negosiasi terlebih dahulu antara
pengguna jasa (diwakili oleh DPW
am
ub
ALFI/ILFA Perwakilan Udara, ASPERINDO,
dan perwakilan EMPU) dengan penyedia
ep
jasa (diwakili oleh tim negosiasi tarif
k
si
tarif PJKP2U untuk incoming dan outgoing
kargo domestik di Bandar Udara
ne
ng
do
gu
Kesepakatan Nomor:
BA.005/KB.09/2014/KCA tanggal 25 Maret
2014.
In
A
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 98
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
anak perusahaan terutama dalam kegiatan
R
pengelolaan pengusahaan Bandar Udara.
si
24.1.11.1.5 Bahwa tarif PJKP2U tersebut ditarik oleh PT
ne
ng
Angkasa Pura Logistik, berdasarkan bukti
dokumen kuitansi tarif yang mencantumkan
logo perusahaan PT Angkasa Pura Logistik,
do
gu bukan PT Angkasa Pura I (Persero).
24.1.11.1.6 Bahwa selain itu, terdapat keterangan Saksi-
In
A
Saksi yang menyatakan pada pokoknya
sebagai berikut (vide bukti B13, B30):
ah
lik
menyatakan terkait pertemuan pembahasan
tarif hanya mengenai komponen tarif di
am
ub
Regulated Agent, sedangkan tarif PJKP2U
dalam hal ini BTB tidak dibahas akan ditarik
ep
biaya lagi. Selain itu, Saksi juga menanyakan
k
si
pemeriksaan dan dua kali pembayaran.
24.1.11.1.6.2 Saksi Agustono selaku Kepala Sub
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
I sudah berkurang.
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 99
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
24.2 Tentang Tarif Regulated Agent.
R
24.2.1 Bahwa biaya pelaksanaan pemeriksaan dan pengendalian
si
keamanan kargo dan pos yang diangkut dengan pesawat
ne
ng
udara ditetapkan tarif batas bawah sebesar Rp 550,-/kg. Hal
ini sebagaimana ditetapkan dalam ketentuan Pasal 46 ayat (1)
PM Nomor 153 Tahun 2015.
do
gu 24.2.2 Bahwa tarif pemeriksaan dan pengendalian keamanan kargo
dan pos yang dikenakan oleh Regulated Agent, dikenakan
In
A
mulai tanggal 20 Juli 2015 setelah dilakukan shadow
operation/uji coba operasional Regulated Agent yang dimulai
ah
lik
24.2.3 Bahwa komponen tarif sebagaimana diatur dalam Pasal 46
ayat (2) PM Nomor 153 Tahun 2015, terdiri dari:
am
ub
a. Personel;
b. Operasional;
ep
c. Persediaan;
k
si
lain-lain.
24.2.4 Bahwa jika margin paling tinggi yang dapat diambil oleh
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 100
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
24.2.7.1.1 Bahwa untuk kegiatan pemeriksaan keamanan
R
kargo (Regulated Agent) masuk dalam
si
kategori jasa terkait bandar udara dan atas
ne
ng
pelayanan tersebut terdapat tarif yang
dikenakan kepada para pengguna jasa yang
disebut sebagai tarif Pelayanan Jasa
do
gu Pemeriksaan Keamanan Kargo dan Pos
(PJPK2P) atau yang lebih dikenal dengan
In
A
istilah tarif Regulated Agent sebagaimana
diatur dalam UU Nomor 1 Tahun 2009 jo. PM
ah
lik
Tahun 2015.
24.2.7.1.2 Bahwa atas hal tersebut di atas, kemudian PT
am
ub
Angkasa Pura Logistik menetapkan tarif
sebesar Rp 550,-/kg (sudah termasuk PPN
ep
10%), berdasarkan kesepakatan dengan
k
si
Agent Cabang Makassar tanggal 24 Juni 2015,
yang ditandatangani oleh Ketua DPW
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 101
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
kesepakatan antara pengguna jasa dan
R
penyedia jasa, hal ini sebagaimana telah
si
diuraikan dalam keterangan Saksi Rudolf
ne
ng
selaku Sekretaris Asperindo DPW Sulawesi
Selatan dalam persidangan.
24.2.8.1.3 Bahwa meskipun terdapat Berita Acara
do
gu Kesepakatan Harga Regulated Agent Cabang
Makassar tanggal 24 Juni 2015, yang
In
A
ditandangani oleh pihak Ketua DPW ALFI/ILFA
Provinsi Sulawesi Selatan mewakili pengguna
ah
lik
Logistik Cabang Makassar mewakili penyedia
jasa, namun tidak melibatkan pihak pengguna
am
ub
jasa yang lain seperti DPW Asperindo dan
perwakilan EMPU yang lain, sebagaimana
ep
negosiasi yang pernah dilakukan oleh DPW
k
si
bertindak sebagai penyedia jasa dengan
perwakilan tim negosiasi tarif PJKP2U PT
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 102
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
24.2.8.1.5 Bahwa menurut keterangan Ahli Prof. Ahmadi
R
Miru dalam persidangan menyatakan sebagai
si
berikut:
ne
ng
24.2.8.1.5.1 Bahwa dalam kesepakatan terdapat satu teori
yang mengandung dwal, dwalling, dan bedrog.
Dalam kesepakatan yang terdapat cacat jika
do
gu terjadi paksaan, bukan paksaan fisik tetapi
paksaan psikis. Kemudian jika ada penipuan,
In
A
dalam hukum pidana disebut rangkaian kata-
kata bohong, maka dalam hukum perdata satu
ah
lik
cacatnya suatu perjanjian. Ketiga yaitu khilaf
atau suatu kekeliruan yang dilakukan sendiri,
am
ub
tetapi pihak lain membiarkan kekeliruan
tersebut.
ep
24.2.8.1.5.2 Bahwakemudian dalam perkembangan dikenal
k
si
ekonomi atau keunggulan psikologis. Oleh
karena itu, adanya ketergantungan psikologis
ne
ng
do
gu
lik
ub
yang diinginkan.
es
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 103
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
sebesar Rp 550,-/kg tersebut, perlu dilakukan
R
evaluasi karena tarif yang dibebankan tersebut
si
bertentangan dengan Pasal 245 UU Nomor 1
ne
ng
Tahun 2009 dimana besaran tarif Regulated
Agent khususnya, ditetapkan oleh penyedia jasa
terkait berdasarkan kesepakatan antara
do
gu pengguna jasa dan penyedia jasa. Dalam hal ini
tarif tersebut ditetapkan oleh PT Angkasa Pura
In
A
Logistik selaku penyedia jasa terkait yang
berdasarkan kesepakatan dengan pengguna
ah
lik
berperan sebagai pengguna jasanya sendiri,
yakni sebagai EMPU AP Logistik.
am
ub
24.2.8.1.7 Dengan demikian, berdasarkan fakta dan bukti di
atas, Majelis Komisi berpendapat terkait tarif
ep
batas bawah Regulated Agent sebesar Rp 550,-
k
si
jasa terkait pada Bandar Udara ditetapkan oleh
penyedia jasa terkait berdasarkan kesepakatan
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 104
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
24.3.3 Bahwa berdasarkan asas hukum peraturan yang lebih
R
rendah tidak boleh bertentangan dengan peraturan yang
si
lebih tinggi, “Lex superior derogat Legi inferior”, dimana
ne
ng
faktanya PM Nomor 153 Tahun 2015 bertentangan dengan
UU Nomor 1 Tahun 2009.
24.3.4 Bahwa sebagaimana diuraikan di atas, jelas terlihat jika
do
gu terdapat peraturan yang inkonsistensi atau saling tumpang
tindih antara peraturan yang satu dengan peraturan yang
In
A
lain. Dalam hal ini aturan di dalam UU Nomor 1 Tahun 2009
tentang Penerbangan dengan Peraturan Menteri
ah
lik
pengenaan tarif Regulated Agent.
5. Bahwa berdasarkan uraian diatas maka Bahwa Pemohon
am
ub
Keberatanmendalilkan yang menentukan harga atau tarif pelayanan jasa
kargo dan pos pesawat udara (PJKP2U) adalah kewenangan PT Angkasa
ep
Pura I (persero) dan kesepakatan dari hasil negosiasi dengan perwakilan
k
pengguna adalah bertentangan dengan fakta dan alat bukti secara singkat
ah
sebagai berikut:
R
si
a. Bahwa tarif PelayananJasa Kargo dan Pos Pesawat Udara
(selanjutnya disebut PJKP2U) seharusnya dipungut olehPT
ne
ng
do
gu
lik
ub
Barang (TTB) dan Bukti Timbang Barang (BTB) saat ini sebesar Rp
R
500,-/kg (termasuk PPN 10%) untuk kargo domestik dan USD 0,06
es
$/kg/hari (belum termasuk PPN 10%) untuk kargo impor, serta USD
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 105
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
d. Kegiatan yang ada di Terminal Kargo di Lini I setelah adanya
R
Regulated Agent sudah dipindahkan seluruhnya ke Lini II, dengan
si
demikian seharusnyatarif PJKP2U sebesar Rp 500,-/kg yang berlaku
ne
ng
saat ini harus disesuaikan atau dinegosiasikan lagi karena item
pekerjaan di Warehouse atau Lini I sudah berkurang, namun
kenyataannya malah dikenakan tarif ganda (double charge)
do
gu e. Bahwa tarif PJKP2U tersebut ditarik oleh PT Angkasa Pura Logistik,
berdasarkan bukti dokumen kuitansi tarif yang mencantumkan logo
In
A
perusahaan PT Angkasa Pura Logistik, bukan PT Angkasa Pura I
(Persero)
ah
lik
yang menentukan harga atau tarif pelayanan jasa kargo dan pos pesawat
udara (PJKP2U) adalah kewenangan PT Angkasa Pura I (Persero) dan
am
ub
kesepakatan dari hasil negosiasi dengan perwakilan pengguna. Bahwa
Pemohon Keberatanmendalilkan besarnya jasa atau tarif Regulated Agent
ep
atau tarif PJPK2P bukanlah ditentukan Pemohon Keberatannamun
k
si
No. PM 153 tahun 2016, adalah mengada-ada dan bertentangan dengan
fakta dalam perkara a quo sehingga sudah seharusnya untuk ditolak
ne
ng
do
gu
lik
ub
ep
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 106
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
3. Bahwa Pemohon Keberatanberulang kali mendalilkan berdasarkan
R
perjanjian terkait pengelolaan terminal kargo maka terdapat terlapor lain
si
yang menjadi pelaku usaha, penguasaan tidak terpenuhi, dan pemohon
ne
ng
bukan pihak yang menentukan harga. Bahwa unsurPasal 17 ayat (1)
dan (2) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 telah cukup dibuktikan
dalam halaman 505- 512 Putusan KPPU a quo yang dapat dikutip
do
gu sebagai berikut:
9. Tentang Pemenuhan Unsur Pasal 17 ayat 1 dan 2 Undang-Undang
In
A
Nomor 5 Tahun 1999.
9.3 Menimbang bahwa Pasal 17ayat (1) UU Nomor 5 Tahun 1999
ah
lik
menyebutkan:
“Pelaku usaha dilarang melakukan penguasaan atas produksi dan
atau pemasaran barang dan atau jasa yang dapat mengakibatkan
am
ub
terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat”.
9.4 Menimbang bahwa Pasal 17ayat (2) UU Nomor 5 Tahun 1999
ep
menyebutkan:
k
atas produksi dan atau pemasaran barang dan atau jasa sebagaimana
R
si
dimaksud dalam ayat (1) apabila:
(a) Barang dan atau jasa bersangkutan belum ada substitusinya;
ne
ng
atau
(b) Mengakibatkan pelaku usaha lain tidak dapat masuk ke dalam
do
gu
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 107
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
menyelenggarakan berbagai kegiatan usaha dalam
R
bidang ekonomi.
si
b. Bahwa yang dimaksud pelaku usaha dalam perkara a
ne
ng
quo adalah PT Angkasa Pura Logistik, sebagaimana
dimaksud dalam butir 1.1bagian Tentang Hukum.
c. Bahwa dengan demikian unsur pelaku usaha
do
gu terpenuhi.
9.5.2 Unsur Penguasaan Atas Produksi dan/atau Pemasaran
In
A
Barang dan/atau Jasa.
a. Unsur Barang dan/atau Jasa.
ah
lik
Pasal 1 angka 17 UU Nomor 5 Tahun 1999
adalah setiap layanan yang berbentuk pekerjaan
am
ub
atau prestasi yang diperdagangkan dalam
masyarakat untuk dimanfaatkan oleh konsumen
ep
atau pelaku usaha.
k
si
4.4 Tentang Pasar Produk bagian Tentang Pasar
Bersangkutan, adalah jasa kebandarudaraan dan
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 108
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
kegiatan penunjang lainnya sesuai dengan
R
peraturan yang berlaku.
si
• Bahwa hak atas monopoli tersebut, PT Angkasa
ne
ng
Pura I (Persero) sebagai Badan Usaha Bandar
Udara yang seharusnya mengelola fungsi
terminal kargo justru secara sengaja
do
gu melimpahkan kewenangan pengelolaannya
kepada PT Angkasa Pura Logistik.
In
A
• Bahwa selain sebagai pengelola terminal kargo,
PT Angkasa Pura Logistik juga berperan sebagai
ah
lik
Regulated Agent satu-satunya yang beroperasi di
Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin
Makassar, serta memiliki kegiatan usaha jasa
am
ub
Ekspedisi Muatan Pesawat Udara.
• Bahwa selain melakukan pemungutan tarif Jasa
ep
Kargo dan Pos Pesawat Udara (JKP2U), PT
k
si
mengumumkan, serta menangani pelayanan
langsung terhadap kargo yang dikirim maupun
ne
ng
do
gu
lik
ub
terpenuhi.
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 109
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
9.5.3 Unsur Mengakibatkan Praktik Monopoli dan/atau
R
Persaingan Usaha Tidak Sehat.
si
a. Unsur Mengakibatkan Praktik Monopoli.
ne
ng
• Bahwa yang dimaksud praktik monopoli dalam
Pasal 1 angka 2 UU Nomor 5 Tahun 1999 adalah
pemusatan kekuatan ekonomi oleh satu atau
do
gu lebih pelaku usaha yang mengakibatkan
dikuasainya produksi dan/atau pemasaran atas
In
A
barang dan/atau jasa tertentu sehingga
menimbulkan persaingan usaha tidak sehat dan
ah
lik
• Bahwa yang dimaksud pemusatan ekonomi
menurut Pasal 1 angka 3 UU Nomor 5 Tahun
am
ub
1999 adalah penguasaan yang nyata atas suatu
pasar bersangkutan oleh satu atau lebih pelaku
ep
usaha sehingga dapat menentukan harga barang
k
dan jasa.
ah
si
Monopoli merupakan perilaku (conduct) yang
didalamnya mengandung unsur: (i) pencegahan,
ne
ng
do
gu
lik
ub
pasar.
ep
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 110
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Perilaku penyalahgunaan posisi monopoli dalam
R
bentuk eksploitasi konsumen umumnya dilakukan
si
dengan cara menerapkan harga jual yang tinggi,
ne
ng
melalui pembatasan jumlah produksi atau melalui
penurunan kualitas/pelayanan barang atau jasa
yang dipasok.
do
gu • Bahwa PT Angkasa Pura Logistik dalam perkara
a quo melakukan serangkaian kegiatan usaha
In
A
dari hulu ke hilir terkait proses penerimaan,
keamanan, serta pengiriman kargo dimana PT
ah
lik
sebagai Regulated Agent, dan sebagai Operator
Terminal Kargo (Warehousing)di Bandar Udara
am
ub
Internasional Sultan Hasanuddin Makasar.
• Bahwa satu pelaku usaha atau satu kelompok
ep
pelaku usaha menguasai lebih dari 50% pangsa
k
si
perusahaan merupakan satu-satunya penjual di
pasar, melainkan dapat muncul apabila
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 111
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
pengenaan tarif ganda (double charge) tanpa
R
melakukan penyesuaian atas tarif yang berlaku
si
sebelumnya. Hal tersebut jelas sebagai bentuk
ne
ng
perilaku yang dapat dikategorikan sebagai
tindakan yang telah mengakibatkan inefisiensi
dalam pasar bersangkutan sehingga pada
do
gu akhirnya memberikan dampak akhir pada
masyarakat sebagai konsumen yang dirugikan.
In
A
• Bahwa dengan demikian unsur mengakibatkan
praktik monopoli terpenuhi.
ah
lik
b.
ub
5 Tahun 1999 adalah persaingan antar pelaku
usaha dalam menjalankan kegiatan produksi
ep
dan/atau pemasaran barang dan/atau jasa yang
k
si
Bahwa berdasarkan fakta dan analisis Majelis
Komisi menilai telah terjadi persaingan usaha
ne
ng
do
gu
lik
melawan hukum.
- Perilaku PT Angkasa Pura Logistik yang
m
ub
ng
usaha.
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 112
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
c. Bahwa dengan demikian unsur mengakibatkan praktik
R
monopoli dan/atau persaingan usaha tidak sehat
si
terpenuhi.
ne
ng
9. Bahwa berdasarkan uraian diatas makan dalilPemohon
Keberatanterkait unsur-unsurPasal 17 ayat (1) dan (2) Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 1999dan pembuktiannya adalah telah keliru dan
do
gu bertentangan dengan fakta dan alat bukti yang telah dipertimbangan
dan dibuktikan dalam Putusan KPPUa quo, dengan demikian maka dalil
In
A
Pemohon Keberatantersebut sudah seharusnya untuk ditolak.
IV.PETITUM
ah
lik
Bahwa berdasarkan analisa dan uraian tersebut di atas telah jelas bahwa
am
ub
Pemohon Keberatandalam perkara a quotelah bersalah melanggar Pasal 17 UU
No. 5 Tahun 1999 dan Putusan KPPU telah tepat, baik dalam pertimbangan
ep
k
R
menyatakan seluruh keberatan Pemohon Keberatanyang tercatat dalam
si
Register 358/Pdt.Sus-KPPU/2017/PN.JKT.PST. ditolak
ne
Sehingga dengan demikian, diharapkan apa yang Termohon
ng
do
gu
lik
memutuskan:
1. Menolak permohonan keberatan dari Pemohon Keberatanuntuk
m
ub
seluruhnya;
2. Menyatakan menguatkan Putusan KPPU No. 08/KPPU-L/2016 tanggal
ka
ep
14 Juni 2017;
3. Menghukum Pemohon Keberatanuntuk membayar seluruh biaya
ah
perkara.
R
Namun apabila Majelis Hakim berpendapat lain, kami mohon agar dapat
es
M
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 113
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menimbang, bahwa untuk menyingkat putusan, maka segala sesuatu
R
yang termuat dalam berita acara persidangan, dianggap telah termuat dan
si
menjadi bagian yang tak terpisahkan dari putusan ini.
ne
ng
Menimbang, bahwa akhirnya para pihak menyatakan tidak ada hal - hal
yang akan diajukan lagi, dan mohon putusan.
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM
do
gu Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon
Keberatan adalah sebagaimana tersebut di atas.
In
A
Menimbang, bahwa setelah mempelajari dengan seksama alasan-alasan
permohonan keberatan yang diajukan oleh Pemohon Keberatan dan tanggapan
ah
lik
permasalahan hukum pokok dalam perkara a quo adalah apakah Pemohon
Keberatantelah melanggar ketentuan Pasal 17 ayat 1 dan 2 UU Nomor 5 Tahun
am
ub
1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaiangan Usaha Tidak Sehat.
Menimbang, bahwa Termohon Keberatandalam Putusan Nomor
ep
08/KPPU-L/2016 tanggal 14 Juni 2017telah memberikan pertimbangan hukum
k
1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat,
R
si
yaitu :
1. Unsur Pelaku Usaha.
ne
ng
do
gu
lik
kemungkinan adanya Terlapor lain dalam perkara ini, dengan alasan sebagai
berikut :
m
ub
melekat dan dimiliki oleh Pemohon tapi hak dan kewenangan ini
ah
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 114
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Udara Sepinggan, Bandar Udara Hasanuddin, Bandar Udara
R
Syamsudin Noor dan Bandar Udara Adi Sumarmo Nomor :
si
SP.6/HK.06.03/2-13/PD dan Nomor : 02/APL-AP1/2013-DU,
ne
ng
tertanggal 18 Januari 2013;
- Bahwa Perjanjian Kerjasama tersebut kemudian diperbaharui dengan
ditandatanganinya Perjanjian Sewa Menyewa dan Konsesi dalam
do
gu pengoperasian Terminal Kargo di Bandar Udara yang dikelola PT.
Angkasa Pura I (Persero) Nomor : SP.235/HK.06.02/2016/MD dan
In
A
Nomor : SP.01/HK.06.02/2016-PD tanggal 1 Juni 2016 (vide Bukti T-
25);
ah
lik
mengenai Identitas Terlapor, siapa yang sesungguhnya dapat
dijadikan sebagai Terlapor, apakah Pemohon selaku Penyewa dan
am
ub
Pelaksana Perjanjian Pengelolaan Terminal Kargo Bandara Udara
atau PT. Angkasa Pura I (Persero) sebagai Pemilik Hak dan Pemberi
ep
Sewa ataukah kedua-duanya dan/atau ada pelaku lain yang
k
si
maupun putusannya menyatakan bahwa unsur tersebut telah terpenuhi dengan
pertimbangan bahwa yang dimaksud pelaku usaha dalam perkaraa quo adalah
ne
ng
do
gu
lik
ub
unsur katanya, yaitu perjanjian, hal ini sudah dapat dipastikan harus
ah
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 115
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Monopoli masuk ke dalam bagian 5 Kegiatan yang Dilarang dan
R
diatur dalam Pasal 17 UU No.5/1999;
si
- Bahwa yang menjadi pelanggaran hukum persaingan yang dilakukan
ne
ng
dalam pemenuhan unsur Pasal 17 UU No. 5 Tahun 1999 dalam
perkara a quo adalah kegiatan monopolinya yang mengakibatkan
praktik monopoli. Pasal 17 UU No. 5 tahun 1999 melarang pelaku
do
gu usaha yang memiliki Posisi monopoli yang diperolehnya tersebut
untuk disalahgunakan menjadi sebuah praktek monopoli oleh
In
A
Pemohon Keberatan. Bahwaperusahaan yang memiliki Posisi
Monopoli (yang melakukan penguasaan atas produksi dan/atau
ah
lik
kecuali perusahaan tersebut melakukan praktek monopoli dan/atau
persaingan usaha tidak sehat. Bahwa Praktek Monopoli sebagai
am
ub
sebuah kegiatan yang dilarang adalah dilakukan oleh Pemohon
Keberatan sendiri setelah memperoleh Posisi Monopoli yang berasal
ep
dari perjanjian;
k
bab kegiatan yang dilarang unsurnya dilakukan oleh satu atau satu
R
si
kelompok pelaku usaha. Bahwa ketentuan Pasal 17 UU No. 5 Tahun
1999 bukan ketentuan terkait dengan perjanjian yang dilarang yang
ne
ng
do
gu
lik
ub
berikut ini.
ah
yang menjadi pihak Terlapor dalam perkara a quo hanya pihak Pemohon
es
Keberatan, namun tidaklah berarti tidak ada pihak lain yang seharusnya juga
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 116
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
menjadi pihak Terlapor, namun tidak dilaporkan oleh pihak-pihak yang merasa
R
dirugikan.
si
Menimbang, bahwa kalau kita membaca putusan Termohon Keberatan
ne
ng
angka 5.2.6 hal.465 s.d.470, dapat dketahui bahwa Termohon Keberatan telah
menyimpulkan bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 233 ayat (3) UU No. 5
Tahun 2017 menyebutkan izin Menteri yang telah diberikan kepada BUBU yang
do
gu diusahakan secara komersil tidak dapat dipindah tangankan. Oleh karena itu ,
terbukti PT angkasa Pura I (Persero) secara sengaja melimpahkan kewenangan
In
A
pengelolaan fungsi operasional Terminal Kargo kepada PT Angkasa Pura
Logistik , sebagaimana amanat Pasal 233 ayat (3) UU Nomor 1 Tahun 2009,
ah
sehingga berdasarkan ketentuan Pasal 233 ayat (5) UU Nomor 1 Tahun 2009,
lik
Badan Usaha Bandar Udara yang memindah tangankan izin sebagaimana
dimaksud pada Pasal 233 ayat (3), dikenakan sanksi administratif berupa
am
ub
pencabutan izin. Bahwa PT Angkasa Pura Logistik tidak mempunyai
kewenangan untuk dan atas nama PT Angkasa Pura I (Persero) dalam
ep
melakukan pengelolaan Terminal Kargo atau melakukan fungsi jasa
k
sebagaimana amanat Pasal 233 ayat (3) UU Nomor 1 Tahun 2009, ada pada
R
si
PT Angkasa Pura I dan tidak boleh dipindahtangankan.
Menimbang, bahwa dari uraian pendapat Termohon Keberatan tersebut
ne
ng
,terlihat adanya sedikit inkonsistensi, dimana disatu sisi menyatakan bahwa izin
Menteri yang telah diberikan kepada BUBU yang diusahakan secara komersil
do
gu
lik
ub
ng
bertanggung jawab manakala ada kerugian yang timbul tentu tidak hanya
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 117
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Pemohon Keberatan melainkan adalah kedua belah pihakyang terlibat dalam
R
perjanjian itu.
si
Menimbang, bahwa kendatipun demikian, Majelis Hakim sependapat
ne
ng
dengan Termohon Keberatan bahwa yang secara nyata melakukan kegiatan
usaha atau pelaku usahadi Terminal Kargo Bandara Udara Internasional Sultan
Hasanuddin Makassar yang diduga melakukan praktik monopoli dan/atau
do
gu persaingan usaha tidak sehat adalah Pemohon Keberatan, sehingga potensial
memiliki posisi monopoli atau melakukan penguasaan atas produksi dan/atau
In
A
pemasaran. Persoalan apakah Pemohon Keberatan selaku pelaku usaha yang
potensial memiliki posisi monopoli dalam melakukan kegiatan usaha dapat
ah
mengakibatkan praktik monopoli dan/atau persaingan usaha tidak sehat, hal itu
lik
akan dipertimbangkan dalam pertimbangan unsur lainnya.
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut Majelis Hakim
am
ub
berpendapat bahwa unsur Pelaku Usaha telah terpenuhi.
Menimbang, bahwa selanjutnya akan dipertimbangkan unsur
ep
Penguasaan Atas Produksi dan/atau Pemasaran Barang dan/atau Jasa dan
k
si
tentang seluruh substansi dalam perkara a quo, maka Majelis Hakim akan
mempertimbangkan secara sekaligus kedua unsur tersebut berdasarkan fakta-
ne
ng
do
gu
yuridis empiris Pemohon merupakan operator jasa penanganan kargo dan pos
pesawat udara di terminal kargo, bukan operator jasa penyediaan fasilitas
ah
lik
terminal untuk pelayanan angkutan kargo dan pos di terminal kargo. Hal ini
dikarenakan kegiatan usaha jasa penyediaan fasilitas terminal untuk pelayanan
m
ub
penanganan kargo dan pos masuk kategori jasa terkait bandar udara
ah
sebagaimana diatur dalam Pasal 232 ayat (3) huruf a angka 7 Undang-Undang
R
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 118
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menimbang, bahwa sebaliknya Termohon Keberatan dalam
R
tanggapannya berpendapat unsur ini telah terpenuhi dengan mengutip
si
putusannya bahwa yang dimaksud dengan jasa menurut Pasal 1 angka 17 UU
ne
ng
Nomor 5 Tahun 1999 adalah setiap layanan yang berbentuk pekerjaan atau
prestasi yang diperdagangkan dalam masyarakat untuk dimanfaatkan oleh
konsumen atau pelaku usaha. Bahwa pasar produk yang dimaksud dalam
do
gu perkara a quo sebagaimana diuraikan dalam butir 4.4 Tentang Pasar Produk
bagian Tentang Pasar Bersangkutan, adalah jasa kebandarudaraan dan jasa
In
A
terkait Bandar Udara, khususnya terkait dengan penyediaan dan / atau
pengembangan fasilitas terminal untuk pelayanan angkutan kargo dan pos,
ah
serta penanganan kargo dan pos (termasuk namun tidak terbatas pada jasa
lik
pemeriksaan dan pengendalian keamanan kargo dan pos).
Menimbang, bahwa dalam hal ini, pertama-tama dikemukakan tentang
am
ub
perbedaan pendapat antara Pemohon dan termohon terkait dengan objek
perkara dalam perkara a quo, di mana Termohon Keberatandengan mengutip
ep
putusannya bahwa pada hal. 449, telah menetapkan objek perkara adalah
k
praktik monopoli dan/atau persaingan usaha tidak sehat yang dilakukan oleh PT
ah
si
Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, dalam melakukan kegiatan atau
usaha :
ne
ng
do
gu
lik
ub
Keberatan hanya terletak pada point 1 yakni kegiatan atau usaha sebagai
operator jasa penyediaan fasilitas terminal untuk pelayanan angkutan kargo dan
ka
melakukan usaha sebagai operator jasa penanganan kargo dan pos pesawat
ah
terminal untuk pelayanan angkutan kargo dan pos di terminal kargo, sedangkan
es
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 119
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
keamanan kargo dan pos di Terminal Kargo dan sebagai Pengusaha Ekspedisi
R
Muatan Pesawat Udara (EMPU), tidaklah dipersoalkan oleh Pemohon
si
Keberatan.
ne
ng
Menimbang, bahwa terkait dengan perbedaan pendapat antara Pemohon
Keberatandan Termohon Keberatan tersebut, pertama - tama dikemukakan
bahwa dalam ketentuan Pasal 232 ayat (2) huruf b Undang-Undang Nomor 1
do
gu Tahun 2009 telah diatur mengenai pelayanan jasa kebandarudaraan yang
meliputi antara lain pelayanan jasa barang dan pos yang terdiri atas
In
A
penyediaan dan / atau pengembangan antara lain : fasilitas terminal untuk
pelayanan angkutan penumpang, kargo, dan pos, dimana pelaku usaha yang
ah
dapat mengusahakan adalah Badan Usaha Bandar Udara untuk bandar udara
lik
yang diusahakan secara komersial setelah memperoleh izin Menteri, sedangkan
kegiatan usaha jasa penanganan kargo dan pos masuk kategori jasa terkait
am
ub
bandar udara sebagaimana diatur dalam Pasal 232 ayat (3) huruf a angka 7
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 yang dapat diselenggarakan oleh orang
ep
perseorangan WNI dan/atau Badan Hukum Indonesia.
k
si
kargo dan pos pesawat udara di terminal kargo, ataukah sebagai Operator Jasa
penyediaan fasilitas terminal untuk pelayanan angkutan kargo dan pos di
ne
ng
do
gu
lik
ub
Kargo tersebut dari Pihak Pertama dan Pihak Kedua bertanggung jawab
sepenuhnya terhadap Pengelolaan Terminal Kargo di Bandara Udara tersebut.
ka
Terminal Kargo dengan rincian sebagaimana pada Lampiran Perjanjian ini (vide
ah
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 120
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Logistiktelah memperoleh penunjukan langsung dari PT Angkasa Pura I
R
(Persero) untuk mengelola terminal kargo Bandar Udara Internasional Sultan
si
Hasanuddin Makassar, dengan maksud dan tujuan untuk optimalisasi aset
ne
ng
strategis milik PT Angkasa Pura I (Persero) dan faktor minimnya sumber daya
manusia, perhatian, fasilitas dan/atau peralatan bagi terminal kargo,
sebagaimana tercantum dalam Perjanjian Kerjasama antara PT Angkasa Pura I
do
gu (Persero) dengan PT Angkasa Pura Logistik tentang Pengelolaan Terminal
Kargo di Bandar Udara Sepinggan, Bandar Udara Hasanuddin, Bandar Udara
In
A
Syamsudin Noor, dan Bandar Udara Adi Sumarmo, yaitu Nomor:
SP.6/HK.06.03/2-13/PD dan Nomor: 02/APL-AP1/2013-DU tanggal 18 Januari
ah
2013, dengan jangka waktu perjanjian selama 2 (dua) tahun yaitu berlaku surut
lik
terhitung sejak tanggal 1 Februari 2012 sampai dengan 31 Januari 2014 (vide
bukti bertanda C10 sama dengan bukti bertanda T-1).
am
ub
Menimbang, bahwa berdasarkan bukti-bukti dan kesimpulan Pemohon
Keberatan di atas, dapat disimpulkan bahwa objek sengketa dalam perkara a
ep
quo adalah dugaaan praktik monopoli dan/atau persaingan usaha tidak sehat
k
si
dalam melakukan kegiatan atau usaha :
1. Sebagai Operator Jasa penyediaan fasilitas terminal untuk pelayanan
ne
ng
do
gu
lik
ub
terlebih dahulu harus dibuktikan adanya posisi monopoli dari suatu pelaku
ah
usaha.
R
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 121
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Nomor 5 Tahun 1999, menggunakan pendekatan rule of reason yang dapat
R
dibagi kedalam beberapa tahap yaitu :
si
• Pendefinisian pasar bersangkutan;
ne
ng
• Pembuktian adanya Posisi Monopoli di pasar bersangkutan;
• Identifikasi Praktik Monopoli yang dilakukan oleh pelaku usaha yang
memiliki Posisi Monopoli;
do
gu • Identifikasi dan pembuktian dampak negatif dan pihak yang terkena dampak
dari Praktik Monopoli tersebut.
In
A
Menimbang, bahwa berkaitan dengan pasar bersangkutan dalam perkara
a quo, ketentuan Pasal 1 angka 10 UU Nomor 5 Tahun 1999 telah
ah
lik
mendefenisikan mengenai pasar bersangkutan adalah pasar yang berkaitan
dengan jangkauan atau daerah pemasaran tertentu oleh pelaku usaha atas
barang dan atau jasa yang sama atau sejenis atau substitusi dari barang dan
am
ub
atau jasa tersebut.
Menimbang, bahwa terkait dengan pasar bersangkutan, Pemohon
ep
Keberatan berpendapat bahwa uraian tentang pasar bersangkutan sama sekali
k
tidak ada relevansinya dengan Praktek Monopoli dan Pemusatan Ekonomi dan
ah
juga bukan merupakan unsur dari ketentuan Pasal 17 ayat (1) dan (2) Undang-
R
si
Undang Nomor 5 tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan
Persaingan Usaha Tidak Sehat seperti apa yang telah dituduhkan kepada
ne
ng
do
gu
sebagai penyedia jasa fasilitas terminal untuk pelayanan angkutan kargo dan
pos serta jasa pemeriksaan dan pengendalian keamanan kargo dan pos di
In
Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar.
A
lik
ub
dan/atau jasa yang sama atau sejenis atau substitusi dari barang
ep
Menimbang, bahwa dalam hal ini Majelis Hakim tidak sependapat dengan
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 122
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
sekali tidak ada relevansinya dengan Praktek Monopoli dan Pemusatan
R
Ekonomi dan juga bukan merupakan unsur dari ketentuan Pasal 17 ayat (1) dan
si
(2) Undang-Undang Nomor 5 tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli
ne
ng
dan/atau Persaingan Usaha Tidak Sehat, karena berdasarkan Peraturan Komisi
Pengawas Persaingan Usaha Nomor 3 Tahun 2009 bahwa pendefenisian pasar
yang bersangkutan memiliki kaitan dengan unsur pangsa pasar Pasal 17 UU
do
gu Nomor 5 Tahun 2009 serta paling tidak dapat membantu analisis terhadap
pokok permasalahan dalam perkara a quo.
In
A
Menimbang, bahwa sebagaimana telah diuraikan di atas bahwa kegiatan
atau usaha yang dilakukan oleh Pemohon Keberatan di Terminal Kargo
ah
lik
Operator Jasa penyediaan fasilitas terminal untuk pelayanan angkutan kargo
dan pos di Terminal Kargo, (2) sebagai Regulated Agent yang memberikan
am
ub
pelayanan jasa pemeriksaan dan pengendalian keamanan kargo dan pos di
Terminal Kargo, (3) sebagai Pengusaha Ekspedisi Muatan Pesawat Udara
ep
(EMPU) dan apabilafakta tersebut dihubungkan dengan pelayanan jasa
k
Pasal 232 ayat (2) dan (3) Undang-Undang Nomor 5 tahun 1999, maka dapat
R
si
diketahui bahwa pasar produk dalam perkara a quo adalah jasa
kebandarudaraan dan pelayanan jasa terkait bandar udara, khususnya terkait
ne
ng
do
gu
pos serta usaha Ekspedisi Muatan Pesawat Udara (EMPU). Adapun mengenai
pasar georafis, oleh karena yang dilaporkan atau diprotes oleh Pengusaha
Ekspedisi Muatan Pesawat Udara (EMPU) adalah kegiatan usaha
In
A
lik
ub
yakni meliputi wilayah usaha dan izin yang diberikan kepada PT Angkasa Pura
Logistik yang mencakup 14 (empat belas) Kantor Cabang yang masih
ka
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 123
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
mengakibatkan praktik monopoli dan / atau praktik persaingan usaha tidak
R
sehat.
si
Menimbang, bahwa pengaturan mengenai posisi monopoli sudah diatur
ne
ng
dalam ketentuan Pasal 17 ayat (1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2009, yang
menegaskan bahwa pelaku usaha dilarang melakukan penguasaan atas
produksi dan atau pemasaran barang dan atau jasa yang dapat mengakibatkan
do
gu terjadinya praktik monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat, kemudian
dalam ayat (2) pasal tersebut diatur bahwa pelaku usaha patut diduga atau
In
A
dianggap melakukan penguasaan atas produksi dan atau pemasaran barang
atau jasa apabila :
ah
lik
2. Mengakibatkan Pelaku Usaha lain tidak dapat masuk ke dalam persaingan
usaha; atau
am
ub
3. Pelaku Usaha menguasai lebih dari 50 % pangsa pasar.
Menimbang, bahwa dalam hal ini perlu dipertegas bahwa dengan adanya
ep
kata patut diduga atau dianggap dalam bunyi pasal tersebut, berarti kendatipun
k
pelaku usaha terbukti memenuhi posisi monopoli, belum tentu dapat dikualifisir
ah
si
Nomor 5 Tahun 2009.
Menimbang, bahwa dengan mengacu pada ketentuan Pasal 17 ayat (1)
ne
ng
do
gu
dan/atau pemasaran barang dan/atau jasa ketiga kegiatan usaha yang digeluti
oleh Pemohon Keberatan di Bandara Udara Internasional Sultan Hasanuddin
Makassar, yaitu : (1) sebagai Operator Jasa penyediaan fasilitas terminal untuk
In
A
pelayanan angkutan kargo dan pos di Terminal Kargo ; (2) sebagai Regulated
Agent yang memberikan pelayanan jasa pemeriksaan dan pengendalian
ah
lik
keamanan kargo dan pos di Terminal Kargo dan (3) sebagai Pengusaha
Ekspedisi Muatan Pesawat Udara (EMPU).
m
ub
dapat dijelaskan bahwa berdasarkan ketentuanPasal 233 ayat (1) huruf (a)
ah
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 124
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
ketentuan Pasal 1 ayat 43 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 menyebutkan
R
bahwa Badan Usaha Bandar Udara adalah Badan Usaha Milik Negara BUMN),
si
Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), atau Badan Hukum Indonesia berbentuk
ne
ng
Perseroan Terbatas atau Koperasi yang kegiatan utamanya mengoperasikan
bandar udara untuk pelayanan umum.
Menimbang, bahwa dari ketentuan Undang-Undang Nomor 1 Tahun
do
gu 2009, dapat diketahui bahwa yang dapat diberikan hak sebagai pelaku usaha
memberikan pelayanan jasa kebandarudaraan kepada pesawat udara,
In
A
penumpang, barang, dan pos di setiap bandara di Indonesia adalah tidak
terbatas kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN), tetapi Badan Usaha Milik
ah
lik
Daerah (BUMD), atau badan hukum Indonesia berbentuk Perseroan Terbatas
(PT) atau Koperasi dapat diberikan hak sebagai pelaku usaha.
Menimbang, bahwa sebagaimana fakta hukum dalam perkara ini bahwa
am
ub
sampai saat ini baru 1 (satu) Badan Usaha Bandar Udara yang sudah
memperoleh izin dari Menteri Perhubungan (tentu setelah memenuhi semua
ep
persyaratan yang ditentukan) untuk memberikan pelayanan jasa
k
si
(Persero) (vide bukti bertanda C4, C10).
Menimbang, bahwa selanjutnya berdasarkan bukti bertandaC10 (sama
ne
ng
dengan bukti bertanda T-1), diperoleh fakta hukum bahwa dalam mengelola
atau mengoperasikan terminal kargo di Bandara Internasional Sultan
do
gu
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 125
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
meningkatnya ancaman terhadap keamanan penerbangan, maka pemerintah
R
telah menerbitkan aturan teknis mengenai pemeriksaan dan pengendalian
si
keamanan kargo penerbangan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri
ne
ng
Perhubungan Nomor 153 Tahun 2015 tentang Pengamanan Kargo dan Pos
serta Rantai Pasok Kargo dan Pos Yang Diangkut dengan Pesawat Udara.
Menimbang, bahwa sesuai Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM
do
gu 56 Tahun 2015 dan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 153 Tahun
2015, pemerintah mengambil kebijakan terkait proses/alur kegiatan
In
A
pemeriksaan keamanan kargo dan kegiatan pelayanan kargo dari yang semula
dijadikan satu alur kemudian menjadi dipisah/dibedakan sesuai dengan fungsi
ah
dari masing-masing area, yaitu area Regulated Agent yang berfungsi untuk
lik
pemeriksaan keamanan kargo sedangkan area terminal kargo berfungsi untuk
melakukan penanganan kargo demi keselamatan penerbangan.
am
ub
Menimbang, bahwa sebagaimana fakta hukum dalam perkara ini bahwa
PT Angkasa Pura Logistik (Pemohon Keberatan) telah memperoleh sertifikasi
ep
dari Kementerian Perhubungan yang terbukti dengan Izin Operasional
k
si
bertanda T-7), yang kemudian telah diperbaharui dengan Izin Operasional
Regulated Agent Nomor: AU.201/1/16/DJPU.DKP.2017 tanggal 5 Januari 2017
ne
ng
do
gu
T-21).
Menimbang, bahwa dengan demikian Pemohon Keberatan telah
memenuhi syarat dan mempunyai legalitas sebagai Regulated Agent di
In
A
lik
perkara ini bahwa sampai saat ini baru 1 (satu) badan hukum yang sudah
memperoleh izin dari Menteri Perhubungan untuk memberikan pelayanan
m
ub
ng
posisi monopoli karena menguasai 100% baik untuk jasa penyediaan fasilitas
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 126
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
terminal untuk pelayanan angkutan kargo dan pos maupun jasa pelayanan
R
pemeriksaan keamanan kargo dan Pos (Regulated Agent) di Bandara udara
si
Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, sehingga unsur penguasaan telah
ne
ng
terpenuhi.
Menimbang, bahwa selanjutnya akan dipertimbangkan apakah dengan
posisi monopoli yang dimiliki oleh Pemohon Keberatan tersebut telah
do
gu mengakibatkan praktik monopoli dan/atau persaingan usaha tidak sehat.
Menimbang, bahwa yang dimaksud praktik monopoli adalah pemusatan
In
A
kekuatan ekonomi oleh satu atau lebih pelaku usaha yang mengakibatkan
dikuasainya produksi dan / atau pemasaran atas barang dan / atau jasa tertentu
ah
lik
sehingga menimbulkan persaingan usaha tidak sehat dan dapat merugikan
kepentingan umum (vide Pasal 1 angka 2 UU Nomor 5 Tahun 1999), sedangkan
yang dimaksud pemusatan kekuasaan ekonomi adalah penguasaan yang nyata
am
ub
atas suatu pasar bersangkutan oleh satu atau lebih pelaku usaha sehingga
dapat menentukan harga barang dan jasa (vide Pasal 1 angka 3 UU Nomor 5
ep
Tahun 1999).
k
si
unsur ini tidak terpenuhi dengan alasan hukum bahwa dalam kegiatan: sebagai
Operator Jasa penyediaan fasilitas terminal untuk pelayanan angkutan kargo
ne
ng
do
gu
sendiri, dan Pemohon bukanlah Pelaku Usaha yang dapat menentukan harga.
Menimbang, bahwa sebaliknya, Termohon Keberatan dalam putusan dan
ah
lik
ub
ep
Hasanuddin Makasar.
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 127
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa satu pelaku usaha atau satu kelompok pelaku usaha menguasai
R
lebih dari 50% pangsa pasar satu jenis barang atau jasa tertentu, artinya
si
kekuatan monopoli tidak harus muncul karena perusahaan merupakan satu-
ne
ng
satunya penjual di pasar, melainkan dapat muncul apabila perusahaan
tersebut merupakan perusahaan yang berada di posisi dominan di pasar,
seperti halnya PT Angkasa Pura Logistik.
do
gu - Bahwa meskipun kedudukan PT Angkasa Pura Logistik sebagai EMPU
tidak menempati posisi dominan karena hanya merupakan sub agen yang
In
A
menjual kembali Surat Muatan Udara (SMU) yang diambil dari agen yang
ditunjuk oleh maskapai, namun karena posisi dominan yang dimiliki PT
ah
lik
menyebabkan para pengguna jasa tidak memiliki pilihan lain selain
menggunakan jasa dari PT Angkasa Pura Logistik.
am
ub
- Bahwa selain itu akibat dari kedudukan PT Angkasa Pura Logistik yang
dominan tersebut, PT Angkasa Pura Logistik juga menetapkan pengenaan
ep
tarif ganda (double charge) tanpa melakukan penyesuaian atas tarif yang
k
berlaku sebelumnya. Hal tersebut jelas sebagai bentuk perilaku yang dapat
ah
si
pasar bersangkutan sehingga pada akhirnya memberikan dampak akhir
pada masyarakat sebagai konsumen yang dirugikan.
ne
ng
do
gu
lik
ub
Angkasa Pura Logistik, sebagaimana amanat Pasal 233 ayat (3) UU Nomor
es
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 128
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
memindahtangankan izin sebagaimana dimaksud pada Pasal 233 ayat (3),
R
dikenakan sanksi administratif berupa pencabutan izin;.
si
- Bahwa PT Angkasa Pura Logistik tidak mempunyai kewenangan untuk dan
ne
ng
atas nama PT Angkasa Pura I (Persero) dalam melakukan pengelolaan
Terminal Kargo atau melakukan fungsi jasa kebandarudaraan karena
pemegang izin Badan Usaha Bandar Udara sebagaimana amanat Pasal
do
gu 233 ayat (3) UU Nomor 1 Tahun 2009, ada pada PT Angkasa Pura I dan
tidak boleh dipindahtangankan;
In
A
- Bahwa dengan demikian terbukti tindakan PT Angkasa Pura Logistik yang
memungut tarif jasa kebandarudaraan merupakan tindakan yang melanggar
ah
hukum (peraturan).
lik
Menimbang, bahwa sebaliknya Pemohon Keberatan dalam memori
keberatannya berpendapat bahwa status dan kedudukan Pemohon Keberatan
am
ub
dalam melakukan kegiatan operator jasa Penanganan Kargo dan Pos Pesawat
Udara di Terminal Kargo, bukan atas dasar hak dan kewenangan yang melekat
ep
dan dimiliki oleh Pemohon Keberatan, tapi hak dan kewenangan ini merupakan
k
pelimpahan dari PT. Angkasa Pura I (Persero) atas dasar adanya Perjanjian
ah
si
Angkasa Pura I (Persero) dengan Pemohon tentang Pengelolaan Terminal
Kargo dan Pos di Bandar Udara Sepinggan, Bandar Udara Hasanuddin, Bandar
ne
ng
do
gu
Januari 2013 (vide bukti bertanda C10 sama dengan bukti bertanda T-1).
Menimbang, bahwa terkait dengan absah (sah)atau tidaknya perjanjian
kerjasama antara Pemohon Keberatan dengan PT Angkasa Pura I (Persero)
In
A
lik
berlaku terhitung mulai tanggal 1 Februari 2012 sampai dengan 31 Januari 2014
(vide bukti bertanda C10 sama dengan bukti bertanda T-1) yang kemudian
m
ub
2016-PD tanggal 1 Juni 2016 (vide bukti bertanda T-25), dalam pandangan
ah
Majelis Hakim bahwa hal tersebut adalah merupakan masalah lain yang
R
persoalan utama dalam perkara a quo adalah apakah Pemohon Keberatan telah
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 129
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
harus dipisahkan dari persoalan sah atau tidaknya Pemohon Keberatan
R
menjalankan kegiatan usaha itu. Dengan kata lain, kendatipun perjanjian
si
tersebut nantinya dinyatakan tidak sah oleh suatu putusan pengadilan, tidaklah
ne
ng
serta merta Pemohon Keberatandapat dikualifisir telah menjalankan praktik
monopoli dan/atau persaingan usaha tidak sehat, demikian sebaliknya,
sekalipun perjanjian tersebut nantinya dinyatakan sah oleh suatu putusan
do
gu pengadilan, tidaklah serta merta Pemohon Keberatan dapat dikualifisir tidak
menjalankan praktik monopoli dan/atau persaingan usaha tidak sehat.
In
A
Menimbang, bahwa selanjutnya akan dipertimbangkan apakah Pemohon
Keberatan dapat menentukan penguasaan barang atau jasa dan apakah
ah
lik
Menimbang, bahwa sebagaimana telah diuraikan di atas bahwa
berdasarkan ketentuanPasal 233 ayat (1) huruf (a) Undang-Undang Nomor 1
am
ub
Tahun 2009, telah memberikan hak kepada Badan Usaha Bandar Udara untuk
memberikan pelayanan jasa kebandarudaraan kepada pesawat udara,
ep
penumpang, barang, dan pos di setiap bandara di Indonesia, kemudian dalam
k
ayat (2) ditegaskan bahwa izin dari Menteri Perhubungan diberikan setelah
ah
si
manajemen. Selanjutnya dalam ketentuan Pasal 1 ayat 43 Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 2009 menyebutkan bahwa Badan Usaha Bandar Udara adalah
ne
ng
badan usaha milik negara, badan usaha milik daerah, atau badan hukum
Indonesia berbentuk Perseroan terbatas atau koperasi yang kegiatan utamanya
do
gu
lik
terbatas kepada Badan Usaha Milik Negara BUMN) tetapi badan usaha milik
daerah (BUMD), atau badan hukum Indonesia berbentuk Perseroan Terbatas
m
ub
atau koperasi dapat diberikan hak sebagai pelaku usaha; (2) yang dapat
menentukan suatu badan usaha / pelaku usaha dapat diberikan izin untuk
ka
Perhubungan.
R
bahwa pada prinsipnya setiap badan usaha dapat diberikan izin sebagai
M
ng
operator jasa penyediaan terminal untuk pelayanan angkutan kargo dan pos di
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 130
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Terminal Kargo di Bandara Udara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar
R
sepanjang memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh peraturan perundang-
si
undangan yang berlaku baik persyaratan administrasi, keuangan maupun
ne
ng
manajemen.
Menimbang, bahwa dalam hal ini sebagaimana telah disebutkan di atas
bahwa sampai saat ini baru PT Angkasa Pusa I (Persero) yang sudah
do
gu mendapatkan izin dari Menteri Perhubungan sebagai operator jasa penyediaan
terminal untuk pelayanan angkutan kargo dan pos di Terminal Kargo di Bandara
In
A
Udara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar yang kemudian diserahkan
pengelolaannya kepada anak perusahaannya yakni PT Angkasa Pura Logistik
ah
lik
(Pemohon Keberatan) dan setelah mempelajari berkas perkara termasuk bukti-
bukti dalam perkara a quo, telah ternyata tidak ditemukan fakta hukum yang
dapat membuktikan bahwa PT Angkasa Pusa I (Persero) maupun Pemohon
am
ub
Keberatan, telah menghalang-halangi atau menghambat pelaku usaha lain atau
bertindak secara aktif dan/atau eksklusif guna mencegah / membatasi /
ep
menurunkan persaingan yang dimaksudkan untuk mengusir pesaing nyata
k
keluar dari pasar atau mencegah masuknya pesaing potensial masuk ke dalam
ah
si
kebandarudaraan di Bandara Udara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar.
Menimbang, bahwa tidak pula ditemukan fakta hukum adanya praktik
ne
ng
do
gu
lik
Makassar.
Menimbang, bahwa selanjutnya terkait dengan posisi Pemohon Keberatan
m
ub
kargo dapat dilakukan di luar area Bandar Udara maupun di dalam area Bandar
es
Udara, sehingga setiap pelaku usaha yang akan merintis kegiatan pemeriksaan
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 131
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
area Bandar Udara atau dengan kata lain masih sangat dimungkinkan pelaku
R
usaha lain masuk untuk melakukan kegiatan usaha yang serupa setelah
si
memenuhi persyaratan-persyaratan yang ditentukan dalam ketentuan Pasal 36
ne
ng
dan Pasal 37 Peraturan Menteri Perhubungan RI Nomor PM 56 Tahun 2015.
Menimbang, bahwa setelah Mejelis mempelajari berkas perkara termasuk
bukti-bukti dalam perkara a quo, telah ternyata tidak ditemukan fakta hukum
do
gu yang dapat membuktikan bahwa Pemohon Keberatan, telah menghalang-
halangi atau menghambat pelaku usaha lain atau bertindak secara aktif
In
A
dan/atau eksklusif guna mencegah/membatasi/menurunkan persaingan yang
dimaksudkan untuk mengusir pesaing nyata keluar dari pasar atau mencegah
ah
lik
usaha dalam pemberian pelayanan jasa kebandarudaraan di Bandara Udara
Internasional Hasanuddin Makassar.
am
ub
Menimbang, bahwa tidak pula ditemukan fakta hukum adanya praktik
korupsi, kolusi atau nepotisme (KKN) dalam pemberian izin operasi kepada PT
ep
Angkasa Pura Logistik (Pemohon Keberatan) sebagai Regulated Agent serta
k
tidak ditemukan adanya fakta hukum yang dapat membuktikan bahwa Pemohon
ah
si
memberikan izin operasi kepada pelaku usaha lain dalam pemberian pelayanan
jasa pelayanan pemeriksaan keamanan kargo dan Pos (Regulated Agent) di
ne
ng
do
gu
Bukti T-8 dan T-9a sampai dengan T-9c, di mana diperoleh petunjuk bahwa
telah ada Regulated Agent lain selain Pemohon Keberatan di 2 (dua) bandar
udara yaitu PT Cahaya Gading Perkasa di Bandar Udara Juanda Surabaya dan
In
A
PT Khrisna Multi Sarana Indonesia di Bandar Udara Ngurah Rai Bali. Hal ini
menunjukkan bahwa pelaku usaha lain diberi hak dan peluang yang sama
ah
lik
ub
melakukan pelanggaran hukum terkait dengan tidak adanya palaku usaha lain
es
yang masuk untuk melakukan kegiatan usaha baik usaha operator jasa
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 132
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Kargo di Bandara Udara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar maupun
R
dalam usaha sebagai Regulated Agent, sehingga dapat disimpulkan pula bahwa
si
Pemohon Keberatan tidaklah melakukan praktik monopoli terkait dengan tidak
ne
ng
adanya pelaku usaha lain yang masuk untuk melakukan kegiatan usaha jasa
pengeloaan terminal kargo dan pemeriksaan keamanan kargo dan pos yang
diangkut dengan pesawat udara (Regulated Agent) di Terminal Kargo Bandara
do
gu Udara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar.
Menimbang, bahwa selanjutnya akan dipertimbangkan mengenai
In
A
penentuan harga.
Menimbang, bahwa dalam ketentuan Pasal 243 Undang-Undang Nomor 1
ah
Tahun 2009 telah diatur mengenai tarif yang dikenakan terhadap setiap
lik
pelayanan jasa kebandarudaraan dan jasa terkait bandar udara, kemudian
dalam ketentuan Pasal 244 ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009,
am
ub
telah diatur pula bahwa struktur dan golongan tarif jasa kebandarudaraan
ditetapkan oleh Menteri. Adapun besaran tarif jasa kebandarudaraan pada
ep
bandar udara yang telah diusahakan secara komersil ditetapkan oleh Badan
k
Udara Bandar Udara sebagaimana diatur dalam Pasal 244 ayat (2) Undang-
ah
si
Menimbang, bahwa selanjutnya dalam ketentuan Pasal 9 ayat (1)
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 26 Tahun 2014 Tentang Tata Cara dan
ne
ng
Prosedur Pengenaan Tarif Jasa Kebandarudaraan, telah diatur bahwa tarif jasa
kargo dan pos pesawat udara merupakan besaran satuan biaya yang
do
gu
dibayarkan oleh pemilik dan penerima kargo dan pos atas pelayanan area/
wilayah kargo dan pos di bandar udara yang dihitung selama berada dalam
In
area/ wilayah kargo bandar udara. Kemudian dalam ayat (2) Peraturan Menteri
A
lik
ub
pelayanan jasa kebandarudaraan, antara lain : tarif jasa kargo dan pos pesawat
ep
udara (JKP2U);
ah
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 133
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dimaksud dalam Pasal 2 yang diberikan oleh Unit Penyelenggara Bandar Udara
R
atau Badan Usaha Bandar Udara dikenakan tarif jasa kebandaraudaraan.
si
Menimbang, bahwa sedangkan untuk tarif Regulated Agent, telah diatur
ne
ng
dalam ketentuan Pasal 46 ayat (1) PM Nomor 153 Tahun 2015 bahwa biaya
pelaksanaan pemeriksaan dan pengendalian keamanan kargo dan pos yang
diangkut dengan pesawat udara ditetapkan tarif batas bawah sebesar Rp 550,-
do
gu /kg, dengan komponen tarif sebagaimana diatur dalam Pasal 46 ayat (2) PM
Nomor 153 Tahun 2015.
In
A
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa
terdapat landasan hukum terkait dengan tarif yang dikenakan atau dibebankan
ah
lik
sebagai Regulated Agent di Terminal Kargo Bandara Udara Internasional Sultan
Hasanuddin Makassar.
am
ub
Menimbang, bahwa selanjutnya mengenai penentuan besaran tarif,
berdasarkan bukti bertanda C14 sama dengan bukti bertanda T-11, T-12 berupa
ep
Berita Acara Kesepakatan Nomor BA.005/KB.09/2014/KCA tentang
k
Penyesuaian Tarif Pelayanan Jasa Kargo dan Pos Pesawat Udara (PJKP2U)
ah
Incoming dan Outgoing Domestik yang berlaku mulai 1 April 2014, diperoleh
R
si
fakta hukum bahwa penentuan besaran tarif tersebut adalah berdasarkan
kesepakatan antara penyedia dan pengguna jasa, di mana sebelumnya PT
ne
ng
do
gu
pajak 10%.(vide bukti C13), sampai akhirnya disepakati Tarif Pelayanan Jasa
Kargo dan Pos Pesawat Udara (PJKP2U) Incoming dan Outgoing Domestik
ah
lik
yang berlaku mulai 1 April 2014 adalah sebesar Rp 500,-/kg. (vide buktibertanda
C14 sama dengan bukti bertanda T-12)dan penyesuaian tarif PJKP2U Bandara
m
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 134
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
menetapkan tarif sebesar Rp 550,-/kg (sudah termasuk PPN 10%), berdasarkan
R
kesepakatan dengan pengguna jasa sebagaimana tercantum dalam Berita
si
Acara Kesepakatan Harga Regulated Agent Cabang Makassar tanggal 24 Juni
ne
ng
2015, yang ditandatangani oleh Ketua DPW ALFI/ILFA Provinsi Sulawesi
Selatan mewakili pengguna jasa dan Kepala Cabang PT Angkasa Pura Logistik
Cabang Makassar mewakili penyedia jasa serta diketahui oleh General
do
gu Manager PT Angkasa Pura I (Persero) dan Kepala Kantor Otoritas Bandara
Wilayah V Makassar.
In
A
Menimbang, bahwa terkait dengan keabsahan pengenaan tarif Pelayanan
Jasa Kargo dan Pos Pesawat Udara (PJKP2U) Incoming dan Outgoing
ah
lik
nyata-nyata salah karena tidak sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 244 ayat
(2) UU Nomor 1 Tahun 2009 di mana seharusnya dipungut oleh PT Angkasa
am
ub
Pura I (Persero) selaku Badan Usaha Bandar Udara bukan oleh PT Angkasa
Pura Logistik (Pemohon Keberatan), dalam pandangan Majelis Hakim bahwa
ep
kewenangan tersebut tetap melekat pada PT Angkasa Pura I (Persero) dan
k
si
(Persero) dengan PT Angkasa Pura Logistik (Pemohon Keberatan) (vide bukti
bertanda C10 sama dengan bukti bertanda T-1) sebagaimana telah diuraikan
ne
ng
sebelumnya.
Menimbang, bahwa mengenai pendapat Termohon Keberatanterkait tarif
do
gu
lik
karena sudah nyata bahwa besaran tarif tersebut diperoleh berdasarkan suatu
kesepakatan sesuai Berita Acara Kesepakatan Nomor BA.005/KB.09/2014/KCA
m
ub
tanggal 25 Maret 2014 dan Berita Acara Kesepakatan Harga Regulated Agent
Cabang Makassar tanggal 24 Juni 2015. Persoalan apakah dalam lahirnya
ka
kesepakatan tersebut terdapat dwal, dwalling, dan bedrog atau keadaan yang
ep
terpaksa atau di bawah ancaman yang dialami oleh pengguna jasa, hal itu
ah
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 135
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menimbang, bahwa selanjutnya Termohon Keberatan dalam putusannya
R
menyimpulkan adanya tarif ganda (double charge) dengan pertimbangan
si
sebagai berikut :
ne
ng
- Bahwa kegiatan pemeriksaan dan pengendalian keamanan kargo dan pos
di Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar yang
dilakukan Regulated Agent pada prinsipnya merupakan kegiatan yang
do
gu sebelumnya telah dilakukan oleh PT Angkasa Pura Logistik sebagai
operator terminal kargo (warehouse) yang telah termasuk dalam kegiatan
In
A
jasa penyediaan fasilitas terminal untuk pelayanan kargo dan pos yaitu
melakukan pemeriksaan dokumen seperti dokumen Pemberitahuan
ah
lik
Tentang Isi (PTI) dan dokumen Dangerous Goods (DG), penimbangan
kargo, pengecekan dengan x-ray, pengecekan kesesuaian kargo dengan
dokumen, labeling, penerbitan sertifikat jaminan Regulated Agent, trucking,
am
ub
pemilahan kargo berdasarkan maskapai dan tujuan kargo sebelum
dinaikan ke pesawat udara;
ep
- Bahwa dengan adanya Regulated Agent, kegiatan pemeriksaan dan
k
si
terminal kargo hanya proses pilah-pilah barang berdasarkan airlines dan
tempat tujuannya kemudian dibawa oleh petugas ground handling untuk
ne
ng
do
gu
lik
ub
ep
Terminal Kargo dari sebelum lahirnya Regulated Agent dengan setelah lahirnya
Regulated Agent. Setelah lahirnya Regulated Agent, PT Angkasa Pura Logistik
ah
sebagai Regulated Agent wajib melakukan pemeriksaan kargo dengan alat ETD
R
bukti/tanda bahwa kargo yang telah diperiksa oleh Regulated Agent dinyatakan
ng
aman untuk diangkut dengan pesawat udara, dan kemudian di dalam Terminal
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 136
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Kargo petugas akan melakukan pengecekan ulang terhadap kelengkapan
R
dokumen, melakukan dokumentasi atas fisik kargo serta adanya weight and
si
balance. Hal ini dimaksudkan untuk lebih memberikan kepastian jaminan
ne
ng
keselamatan maupun keamanan penerbangan baik bagi penyedia jasa,
pengguna jasa serta maskapai selaku pengangkut dan hal tersebut sebelumnya
tidak pernah dilakukan oleh SBU SSC Warehousing.Bahwa dapat disimpulkan
do
gu antara Regulated Agent dan Terminal Kargo memiliki tujuan, fungsi, dan
rangkaian proses yang sangat berbeda dan tidak dapat dirangkap oleh satu
In
A
dengan yang lain.
Menimbang, bahwa menurut pendapat Majelis Hakim bahwa untuk
ah
memastikan ada atau tidaknya tarif ganda (double charge) sebagaimana telah
lik
diputuskan oleh Termohon Keberatan, maka haruslah dicermati apakah
kegiatan usaha pengelolaan terminal kargo adalah sama dengan usaha
am
ub
Regulated Agent ataukah merupakan dua kegiatan atau usaha yang berbeda.
Menimbang, bahwa dalam hal ini setelah memperhatikan penjelasan
ep
Pemohon Keberatan, terutama terkait dengan perbandingan antara alur/proses
k
si
layanan dan / atau kegiatan yang dilakukan oleh PT Angkasa Pura Logistik
dalam posisinya baik sebagai Regulated Agent maupun dalam pelayanan kargo
ne
ng
di Terminal Kargo.
Menimbang, bahwa dengan demikian, oleh karena kedua layanan yang
do
gu
lik
ub
dikenakan atau dibayarkan oleh pemilik dan penerima kargo dan pos atas
pelayanan yang diberikan oleh Pemohon Keberatan sudah tidak sesuai standar
ka
dari biaya kegiatan operasional dan investasi peralatan yang memadai, maka
ep
terbuka peluang untuk dilakukan penyesuaian atas tarif yang berlaku melalui
ah
proses negosiasi.
R
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 137
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
monopoli yang dimiliki Pemohon Keberatan sebagai operator penyediaan
R
fasilitas terminal kargo dan sebagai Regulated Agent tersebut, telah
si
mengakibatkan adanya perlakuan diskriminatif terhadap perusahaan Ekspedisi
ne
ng
Muatan Pesawat Udara (EMPU) lainnya, atau dengan perkataan lain apakah
Pemohon Keberatan dalam kapasitasnya sebagai perusahaan Ekspedisi
Muatan Pesawat Udara (EMPU) telah mendapatkan perlakuan istimewa.
do
gu Menimbang, bahwa terkait dengan permasaahan tersebut, lebih dahulu
akan diketengahkan fakta hukum dalam perkara a quo bahwa keberadaan PT
In
A
Angkasa Pura Logistik (Pemohon Keberatan) dalam menjalankan kegiatan
usaha Ekspedisi Muatan Pesawat Udara (EMPU) di Bandara Udara
ah
lik
Perusahaan Ekspedisi Muatan Pesawat Udara (SIUP EMPU) Nomor:
553.43/139/VIII/Dishub tanggal 1 September 2014 yang diterbitkan oleh Dinas
am
ub
Perhubungan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (vide bukti bertanda T-15).
Dengan demikian, keberadaan dan kegiatan usaha Ekspedisi Muatan Pesawat
ep
Udara (EMPU) yang dilakukan oleh PT Angkasa Pura Logistik di Bandara Udara
k
si
kapasitasnya sebagai perusahaan Ekspedisi Muatan Pesawat Udara (EMPU)
sebagaimana diputuskan oleh Termohon Keberatan, perlu diutarakan lebih
ne
ng
do
gu
yang menjual kembali Surat Muatan Udara (SMU) yang diambil dari agen yang
ditunjuk oleh maskapai, juga telah terdapat 29 pegusaha Ekspedisi Muatan
ah
lik
ub
pengguna jasa tidak memiliki pilihan lain selain menggunakan jasa dari PT
R
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 138
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
sebagai perusahaan Ekspedisi Muatan Pesawat Udara (EMPU), PT Angkasa
R
Pura Logistik (Pemohon Keberatan) mendapatkan fasilitas ruangan di area
si
Terminal Kargo Bandara Udara Internasioanl Sultan Hasanuddin Makassar dari
ne
ng
PT Angkasa Pura I (Persero) sebagai pemilik Terminal Kargo dengan
membayar konsesi setiap bulannya kepada PT Angkasa Pura I (Persero) sama
seperti 29 (dua puluh sembilan) pelaku usaha Ekspedisi Muatan Pesawat Udara
do
gu (EMPU) lain yang juga menempati ruangan di Terminal Kargo Bandara Udara
Internasional Sultan Hasanuddin Makassar ; Kedua, bahwa saksi-saksi yang
In
A
diajukan dalam perkara a quo menyatakan pernah melihat pegawai PT Angkasa
Pura Logistik sebagai EMPU bisa masuk sampai ke dalam terminal kargo untuk
ah
mengambil barang kiriman, namun saksi tidak menjelaskan kapan hal itu terjadi
lik
dan darimana saksi mengetahui/memastikan bahwa yang masuk ke terminal
kargo tersebut adalah pegawai PT Angkasa Pura Logistik sebagai EMPU
am
ub
ataukah sebagai pegawai di dalam terminal kargo, karena di lapanganterdapat 3
(tiga) kelompok pegawai PT Angkasa Pura Logistik dengan tugas pokoknya
ep
masing-masing yakni : (1) PegawaiEMPU ; (2) Pegawai Regulated Agent dan
k
(3) Pegawai di dalam terminal kargo ; Ketiga, bahwa pelaku usaha Ekspedisi
ah
si
tidak terdapat satupun saksi yang menyatakan konsumennya berpindah ke PT
Angkasa Pura Logistik untuk mengirim barangnya. Beberapa saksi hanya
ne
ng
menyatakan bahwa mereka pernah mendengar dari orang lain ada konsumen
pelaku usaha Ekspedisi Muatan Pesawat Udara (EMPU)lain yang berpindah
do
gu
lik
ub
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 139
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menimbang, bahwa selanjutnya akan dipertimbangkan unsur persaingan
R
usaha tidak sehat, di mana Pemohon Keberatan dalam memori keberatannya
si
berpendapat bahwa karena unsur pokok untuk terjadinya Praktek Monopoli tidak
ne
ng
terpenuhi dan tidak terbukti telah dilakukan oleh Pemohon, maka secara
otomatis unsur Persaingan Usaha Tidak Sehat juga tidak terpenuhi karena
dalam menjalankan kegiatan usaha sebagaimana tersebut di atas, tidak terbukti
do
gu Pemohon telah melakukan secara tidak jujur, melawan hukum ataupun
menghambat persaingan usaha.
In
A
Menimbang, bahwa sebaliknya Termohon Keberatan dalam putusannya
dan tanggapannya berpendapat bahwa berdasarkan fakta dan analisis bahwa
ah
lik
- Perilaku pelanggaran hukum (peraturan) yang dilakukan oleh PT Angkasa
Pura Logistik karena telah melakukan kegiatan pelayanan jasa
am
ub
kebandarudaraan tanpa dasar hukum sehingga tindakan tersebut dapat
dikategorikan sebagai tindakan melawan hukum.
ep
- Perilaku PT Angkasa Pura Logistik yang bertindak sebagai pengelola
k
bentuk praktik monopoli yang berakibat pada pengenaan tarif ganda (double
R
si
charge) kepada pengguna jasa, hal tersebut dapat dikategorikan sebagai
tindakan yang menghambat persaingan usaha.
ne
ng
do
gu
lik
ub
atau jasa yang dapat mengakibatkan terjadinya praktik monopoli dan atau
persaingan usaha tidak sehat, maka dapat diketahui bahwa ketentuan pasal
ka
tersebut menggunakan kata dan / atau artinya yang menjadi unsur pokok
ep
unsur pokoknya yakni praktik monopoli tidak terpenuhi, maka unsur persaingan
R
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 140
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menimbang, bahwa sebagaimana telah dipertimbangkan di atas bahwa
R
unsur terjadinya praktik monopoli tidak terbukti terpenuhi, maka secara hukum
si
unsur persaingan usaha tidak sehat menjadi tidak terpenuhi pula.
ne
ng
Menimbang, bahwa berdasarkan segala pertimbangan hukum di atas,
Majelis Hakim berpendapat bahwa secara hukum Pemohon Keberatan tidak
terbukti melanggar ketentuan sebagaimana diatur dalam Pasal 17 ayat (1) dan
do
gu (2) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2009 tentang Larangan Praktik Monopoli
dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.
In
A
Menimbang, bahwa terhadap sanksi administratif yang dijatuhkan
Termohon Keberatan kepada Pemohon Keberatan berdasarkan ketentuan
ah
lik
Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat, menurut Majelis Hakim
bahwa oleh karena Pemohon Keberatan telah dinyatakan menurut hukum tidak
am
ub
terbukti melakukan pelanggaran terhadap ketentuan Pasal 17 ayat (1) dan (2)
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2009 tentang Larangan Praktik Monopoli dan
ep
Persaingan Usaha Tidak Sehat, maka berdasar hukum untuk menyatakan
k
pengenaan denda.
R
si
Menimbang, bahwa dari segala apa yang telah diuraikan dan
dipertimbangkan di atas, maka Putusan Komisi Pengawas Persaingan Usaha
ne
ng
do
gu
lik
ub
ka
MENGADILI:
ep
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 141
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
3. Menyatakan Pemohon Keberatan tidak terbukti melanggar Pasal 17 ayat (1)
R
dan (2) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik
si
Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat;
ne
ng
4. Menghukum Termohon Keberatan untuk membayar biaya perkara yang
sampai hari ini ditetapkan sejumlah Rp.516.000,00 (lima ratus enam belas
ribu rupiah).
do
gu
Demikian diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim
In
A
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada hari Selasa, tanggal 22 Agustus 2017,
oleh kami, IBRAHIM PALINO, SH.MH. selaku Hakim Ketua, TARYAN
ah
lik
SETIAWAN, SH. dan ROBERT, SH.,M.Hum., masing - masing sebagai Hakim
Anggota, putusan tersebut pada hari Selasa tanggal 5 September 2017,
diucapkan dalam persidangan terbuka untuk umum oleh Hakim
am
ub
Ketuadidampingi oleh kedua Hakim Anggota tersebut, dibantu oleh MAMI
SULATMI, SH., Panitera Pengganti,dengan dihadiri oleh Kuasa Pemohon
ep
Keberatan dan Kuasa Termohon Keberatan.
k
ah
R
Hakim Anggota, Hakim Ketua,
si
ne
ng
do
gu
lik
2. ROBERT, SH.M.,Hum.
Panitera Pengganti,
m
ub
ka
es
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 142