Anda di halaman 1dari 52

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN SELA

R
Nomor 390/Pdt.G/2019/PN Jkt.Pst

si
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

ne
ng
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang mengadili perkara perdata pada
peradilan tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sela sebagai berikut

do
gu dalam perkara antara :
ANTON BAMBANG SOEGIARTO, kewarganegaraan Indonesia, Tempat tinggal

In
A
Jl. Tanah Mas II B/27, RT. 001/RW. 001 kelurahan Kayu
Putih, kecamatan Pulogadung, Kota Jakarta Timur, Provinsi
ah

DKI Jakarta, Pekerjaan Direksi PT. Starlight Prime

lik
Thermoplas, PT Petroplast Industri, PT Alvindo Wahana
Trading, dalam hal ini memberi kuasa kepada: 1. Ruhut
am

ub
Sitompul, S.H, 2. Dr. Hendra Karianga,SH. MH., 3. Arnol N.
Musa, SH.MH., 4. Kasman Ely,SH., Para Advokat &
ep
Pengacara pada Law Office Ruhut, Hendra Karianga &
k

Associates, berkantor di Gajah Mada Tower Lt. 21 Unit 03, Jl.


ah

Gajah Mada Kav. 19-23 Jakarta Pusat, berdasarkan surat


R

si
kuasa khusus tanggal 20 Juni 2019; Selanjutnya disebut
sebagai:--------------------------------------------------PENGGUGAT;

ne
ng

lawan

do
gu

PT. BANK NEGARA INDONESIA (Persero) Tbk., berkedudukan di Jl. Jenderal


Sudirman Kav. 1 Jakarta Pusat, dalam hal ini memberi kuasa
In
A

kepada 1. Rahmad Irwan, SH., MH, 2. Dr. Affandi M., SH.,


MH.,CLA., 3. Auditarahman Marlindo, SH., MH., 4.
ah

lik

John,SH.,MH., 5. Ivan Lazuardy, SH.,MH., 6. Rizky Rolain


Herjuno,SH. dan Dicky Gustiwa,SH.,CLA., Para Advokat dan
m

ub

Konsultan Hukum dari Kantor RAHMAD IRAWAN &


PARTNERS yang beralamat kantor di Gandaria 8 Office
ka

lantai 15D, Jl. Sultan Iskandar Muda, Kebayoran Lama


ep

Jakarta Selatan berdasarkan surat kuasa khusus No.


ah

HUK/2/054 tanggal 12 Agustus 2019, selanjutnya disebut


R

sebagai:-----------------------------------------------------TERGUGAT;
es
M

ng

on

Halaman 1 dari 52 Putusan Sela Nomor 390/Pdt.G/2019/PN Jkt. Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pengadilan negeri tersebut ;

R
Telah membaca surat-surat dalam berkas perkara ;

si
Telah mendengar jawab jinawab para pihak berperkara ;

ne
ng
TENTANG DUDUK PERKARA
Menimbang, bahwa Penggugat dalam surat gugatannya tertanggal 4 Juli

do
gu 2019, yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
tanggal 11 Juli 2019 dalam register perkara Nomor 390/Pdt.G/2019/PN Jkt.

In
A
Pst., mengemukakan sebagai berikut :
1. Bahwa sekira Tahun 2010, Penggugat selaku Direksi PT. Starlight Prime
ah

Thermoplas., PT. Petroplast, Industri., PT. Alvindo Wahana Trading yang

lik
merupakan Debitur Fasilitas Kredit dari Bank Mandiri, membutuhkan
tambahan modal kerja, yang kemudian dijanjikan oleh Tergugat melalui Wakil
am

ub
Pimpinan Divisi Korporasi Dua BNI, menawarkan peningkatan modal kerja
dari nilai fasilitas kredit yang telah diterima dari Bank Mandiri dengan cara
ep
take over dan Nasabah Tergugat, yang ditindak lanjuti dengan surat Tanggal
k

17 Juni 2010 Nomor 14/STP-DIR/VI/2010 dan Surat Tanggal 12 Juli 2010


ah

Nomor 22/STP-DIR/VI/2010 atas Permohonan fasilitas kredit senilai Rp.


R

si
526.198.200.000 namun kemudian direvisi beberapa kali oleh Tergugat,
yakni Rp. 499.573.040.000, Rp. 440.013.662.500, dan terakhir menjadi Rp.

ne
ng

338.951.000.000 ;
2. Bahwa fasilitas kredit yang diperoleh oleh Penggugat pada Tergugat (PT.

do
gu

BNI 1946 Tbk) adalah dengan cara melakukanTake Over, seluruh pinjaman
(modal kerja) Penggugat pada PT. Bank Mandiri Tbk, yang didahului dengan
feaisibility studi yakni mencakup kelayakan usaha dan prospek bisnis jangka
In
A

panjang disertai nilai agunan/jaminan yang dicover nilai pinjaman sesuai


ketentuan Undang-undang Perbankan yakni UU No. 10 Tahun 1998 Tentang
ah

lik

perubahan atas UU No. 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan, apakah layak


untuk di take over, selanjutnya setelah terjadi take over maka menjadi
m

ub

kewajiban hukum bagi bank yang meng take over untuk memberikan
keleluasan usaha dengan cara memelihara kondisi usaha Debitur secara
ka

baik dan tidak boleh membiarkan usaha Debituir mengalami kemandekan


ep

bahkan Kredit/ Pinjaman mengalami kemacetan. Prinsip keadilan dalam


ah

memberi pinjaman harus menjadi prinsip utama bagi Tergugat untuk


R

mendukung pembiayan modal kerja sesuai dengan proposal pengajuan


es

pinjaman yang dimohonkan oleh Debitur/Penggugat ;


M

ng

on
gu

Halaman 2 dari 52 Putusan Sela Nomor 390/Pdt.G/2019/PN Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3. Bahwa pada prakteknya fasilitas kredit yang diberikan BNI melalui suratnya

R
Tanggal 13 Januari 2011 Nomor KPD/2.3/026/R Perihal Keputusan Fasilitas

si
Kredit jauh dari apa yang dijanjikan terhadap kesanggupan pemberian

ne
ng
fasilitas kredit sebelumnya, dengan target omzet penjualan yang ditetapkan
Tegugat kepada PT. Starlight Prime Thermoplas sebesar Rp.
603.000.000.000 (Enam ratus tiga miliar rupiah) pertahun, dengan janji akan

do
gu diberikan tambahan kemudian secara bertahap selama proses kredit namun
hal tersebut tidak pernah direalisasikan oleh Tergugat meskipun telah

In
A
berulang kali dimintakan oleh Penggugat. Sesuai dengan surat Tergugat
Tanggal 13 Januari 2011, Nomor KPD/2.3/206/R perihal pemberitahuan
ah

keputusan fasilitas kredit, hanya memberikan fasilitas kredit sebagai berikut :

lik
- Fasilitas Kredit Modal Kerja untuk Keperluan Tambahan Modal Kerja
Maksimum : USD 2,000,000
am

ub
- Fasilitas Kredit Modal Kerja untuk Keperluan Take Over dari Bank Mandiri
Maksimum : Rp. 75.000.000.000
ep
- Fasilitas Kredit Investasi untuk Keperluan Pembelian Mesin-mesin
k

Industri Barang Plastik


ah

Maksimum : Rp. 56.000.000.000


R

si
- Fasilitas Kredit Investasi untuk Keperluan Take Over dari Bank Mandiri
Maksimum : Rp. 8.750.000.000

ne
ng

- Fasilitas Kredit Investasi untuk Keperluan Take Over dari Bank Mandiri
Maksimum : Rp. 34.090.000.000

do
gu

- Fasilitas Kredit Tidak Langsung untuk Keperluan Pembukaan L/C Impor,


SKBDN, dan Bank Garansi untuk pembelian barang baku dan bahan
pembantu industry plastic
In
A

Maksimum : USD 5,000,000


- Fasilitas Forex Line untuk Keperluan transaksi Valuta Asing dan alat
ah

lik

lindung nilai dalam transaksi Spot, Forward, dan Swap atas Impor bahan
baku plastic
m

ub

Maksimum : USD 700,000 ;


4. Bahwa menindak lanjuti persetujuan pemberian Fasilitas Kredit tersebut,
ka

maka Tanggal 25 Januari 2011 dibuatkan surat Perjanjian, antara Tergugat


ep

dengan menggunakan surat Kuasa Direksi PT. Bank Negara Indonesia


ah

(Persero) Tbk.
R

Tertanggal 2 Juli 2010 Nomor. DIR/061 dengan Penggugat, sebagai berikut :


es

- Akta Perjanjian Kredit Nomor. 22 s/d Nomor. 27.


M

ng

- Akta Perjanjian Penanggungan (Personal Guarantee) Nomor. 28


on
gu

Halaman 3 dari 52 Putusan Sela Nomor 390/Pdt.G/2019/PN Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Akta Perjanjian Penanggungan (Company Guarantee) Nomor. 29 & 30

R
Pada Tanggal 21 Januari 2011 dibuatkan surat Perjanjian Jaminan berupa :

si
- Akta Jaminan Fidusia Nomor 37 s/d Nomor 39

ne
ng
- Surat Kuasa membebankan Hak Tanggungan Nomor 29 s/d Nomor 36
Atas seluruh Perjanjian Kredit tersebut diatas, telah terjadi beberapa kali
perubahan dan Fasilitas Kredit, sebagai berikut :

do
gu - Atas Perjanjian Kredit Nomor 22 mengalami 8 kali perubahan, terakhir
diubah dengan surat Perubahan Perjanjian Kredit Nomor (8) 22 KMK

In
A
Maksimum : USD 2,000,000 Tanggal 27 Januari 2016.
- Atas Perjanjian Kredit Nomor 23 mengalami 8 kali perubahan, terakhir
ah

lik
diubah dengan surat Perubahan Perjanjian Kredit Nomor (8) 23 KMK
Maksimum : Rp. 75.000.000 Tanggal 27 Januari 2016.
- Atas Perjanjian Kredit Nomor 24 mengalami 4 kali perubahan, terakhir
am

ub
diubah dengan surat Perubahan Perjanjian Kredit Nomor (4) 24 KI
Maksimum : Rp. 3.206.000.000 Tanggal 10 Juni 2015.
ep
- Atas Perjanjian Kredit Nomor 25 mengalami 1 kali perubahan, terakhir
k

diubah dengan surat Perubahan Perjanjian Kredit Nomor (1) 25 KI


ah

Maksimum : Rp. 8750.000.000 Tanggal 29 Desember 2011.


R

si
- Atas Perjanjian Kredit Nomor 26 mengalami 4 kali perubahan, terakhir
diubah dengan surat Perubahan Perjanjian Kredit Nomor (4) 26 KMK

ne
ng

Maksimum : Rp. 12.019.905.819 Tanggal 10 Juni 2015.


- Atas Perjanjian Kredit Nomor 27 mengalami 6 kali perubahan, terakhir

do
gu

diubah dengan surat Perubahan Perjanjian Kredit Nomor (6) 27


Maksimum : USD 300,000 Tanggal 10 Juni 2015.
In
- Surat Perjanjian Pemberian Fasilitas Forex Line Nomor
A

010/LMC2/PPFL/2014 Tanggal 23 April 2014, terakhir diubah Tanggal 27


Januari 2016 atas Fasilitas Foreign Exchange (Forex) Line
ah

lik

Maksimum : USD 1,300,000.


- Surat Perjanjian Kredit Nomor 011/LMC2/PK/2014 KMK Term Loan
m

ub

Tanggal 23 April 2014 atas Fasilitas Kredit KMK Term Loan


Maksimum : Rp. 51.800.498.280 ;
ka

5. Bahwa Surat Perjanjian Kredit sebagaimana disebut pada akta-akta Tanggal


ep

25 Januari 2011 dan perubahan serta penambahannya sebagai dasar


ah

pemberian fasilitas kredit oleh Tergugat kepada Penggugat terdapat cacat


R

hukum dan tidak memenuhi syarat sah-nya perjanjian sejak digunakan,


es

sesuai surat Tergugat Nomor : LMC 2/2.5/1073/R tertanggal 8 Oktober 2014


M

ng

on
gu

Halaman 4 dari 52 Putusan Sela Nomor 390/Pdt.G/2019/PN Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
perihal Keterangan Kewajiban Fasilitas Kredit atan nama PT. Starlight Prime

R
Thermoplas tidak terdapat tunggakan ;

si
6. Bahwa pada prakteknya fasilitas kredit yang diberikan Tergugat kepada

ne
ng
Penggugat tidak seperti yang telah dijanjikan, target omset sebesar Rp.
603.000.000.000 per tahun hanya dapat dicapai bilamana fasilitas kredit
yang diberikan sebesar Rp. 526.198.200.000, bahkan Tergugat dengan

do
gu itikad tidak baik telah mengubah secara sepihak target omset menjadi
kurang lebih Rp. 400.000.000.000 per Tahun, hal ini merupakan pengakuan

In
A
atas kesalahan Tergugat dalam melakukan Analisa pemberian fasilitas kredit,
sehingga membawa kerugian bagi Penggugat, karena pemberian fasilitas
ah

kredit tersebut sama saja dengan fasilitas kredit sebelum take over dari Bank

lik
Mandiri, bahkan dengan besaran fasilitas kredit yang sama target omset
yang ditetapkan oleh Bank Mandiri sebelumnya lebih rendah dari omset
am

ub
yang ditetapkan Tergugat ;
7. Bahw Tergugat sebagai Kreditur telah bertindak ceroboh, dan mengingkari
ep
janjinya sendiri, sebagaimana telah diuraikan diatas Take over pinjaman
k

Penggugat pada PT. Bank Mandiri Tbk oleh Tergugat dilakukan dengan
ah

melalui feasibility study, sehingga seharusnya proposal pengajuan pinjaman


R

si
yang dimohonkan oleh Penggugat kepada Tergugat, dipenuhi dengan
mempertimbangkan kondisi usaha jangka panjang. Dalam perkara a quo,

ne
ng

Tindakan tergugat hanya terfokus pada nilai asset yang dijaminkan jauh
melebihi nilai pinjaman, tindakan pailit yang dimohonkan hanyalah satu

do
gu

strategi buruk yang dilakukan oleh Tergugat untuk membunuh/mematikan


usaha Penggugat, agar semua asset yang menjadi jaminan dirampas secara
paksa melalui lelang harta pailit. Tindakan Tergugat tersebut bertentangan
In
A

dengan prinsip-prinsip keadilan dalam hubungan antara Kreditur dengan


Debitur dan memenuhi Unsur Perbuatan Melawan Hukum vide pasal 1365
ah

lik

BW.
8. Bahwa dengan demikian, dalil-dalil gugatan Penggugat adalah sebagai
m

ub

berikut :
- Bahwa Penggugat adalah pemilik dan pendiri Perusahaan Pabrik Plastik
ka

Kemasan sejak Tahun 1979 yang terletak di Jalan Raya Magelang KM


ep

17, Desa Margorejo, Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman, Daerah


ah

Istimewa Yogyakarta, dahulu bernama PT. Petro Plastic kemudian


R

berganti nama menjadi PT. Starlight Prime Thermoplas, PT. Alvindo


es

Wahana Trading, dan PT. Petroplast Industri yang berlokasi Pabrik di


M

ng

Jalan Pekapuran RT. 002/RW. 004 Kelurahan Curug, Kecamatan


on
gu

Halaman 5 dari 52 Putusan Sela Nomor 390/Pdt.G/2019/PN Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Cimanggis, Kota Depok Jawa Barat. (untuk selanjutnya disebut

R
Perusahaan), Penggugat adalah pemegang saham mayoritas atas ketiga

si
perusahaan tersebut dan bertindak dalam jabatannya selaku Direktur

ne
ng
Utama.
- Bahwa sejak awal merintis Penggugat mendedikasikan seluruh
perhatian, ilmu, pengalaman, upaya dan kerja keras serta meletakan

do
gu modal untuk mengembangkan Perusahaan kurang lebih 39 Tahun yang
pada sekira Tahun 2011-2014 dapat menghasilkan produksi sebesar Rp.

In
A
20.000.000.000, - Rp. 25.000.000.000,- setiap bulannya, dan dalam
mengoperasikan perusahaan Pengugat menggunakan bahan baku
ah

plastic yang dibeli/impor dari Negara Jepang oleh karenanya

lik
ketersediaan bahan baku dan penyimpanan bahan baku dari gangguan
yang dapat merusak mutu bahan baku menjadi sangat penting untuk
am

ub
kelangsungan prosuksi Perusahaan.
- Bahwa dalam upaya memajukan perusahaan, sekira Tahun 2008
ep
Penggugat mewakili Perusahaan mendapat bantuan Fasilitas Kredit
k

Usaha dari Bank Mandiri, oleh karenanya seluruh asset Perusahaan dan
ah

Pribadi Penggugat baik berupa tanah dan bangunan, mesin-mesin pabrik


R

si
menjadi jaminan hutang atas fasilitas kredit tersebut pada Bank Mandiri,
namun sekira Tahun 2010 Pengugat mewakili Perusahaan berdasarkan

ne
ng

hasil kajian pengamatan dan studi kelayakan membutuhkan tambahan


dana modal kerja sebesar Rp. 526.198.200.000, hal ini disanggupi oleh

do
gu

Tergugat dengan memberi janji akan memberikan tambahan modal kerja


apabila Perusahaan Pengugat tersebut mengakhiri perjanjian Kredit
dengan Bank Mandiri dan menjadi Nasabah serta mengajukan fasilitas
In
A

Kredit kepada Tergugat dengan target omset sebesar Rp.


603.000.000.000 per Tahun. Namun hal ini tidak pernah terealisasi,
ah

lik

bahkan Tergugat hanya memberi fasilitas kredit sebesar Rp.


338.951.000.000.
m

ub

- Bahwa fasilitas kredit modal usaha dengan kewajiban melakukan


tinjauan, pengawasan dan pembinaan tersebut diberikan Tergugat
ka

kepada Perusahaan Penggugat dengan cara take over perjanjian kredit


ep

dari Bank Mandiri yang mekanisme, tata cara, pelaksanaan dan


ah

dokumentasinya dilakukan sendiri oleh Tergugat dan tidak diketahui oleh


R

Pengugat, yang dalam pelaksanaannya Tergugat melakukan Perbuatan


es

Melawan Hukum terhadap perusahaan milik Penggugat, sehingga


M

ng

membawa kerugian bagi Pengugat, antara lain :


on
gu

Halaman 6 dari 52 Putusan Sela Nomor 390/Pdt.G/2019/PN Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
 Bahwa Perusahaan Penggugat berproduksi dengan bahan baku

R
yang berasal dari Jepang, dan awal Maret 2011 terjadi bencana

si
Tsunami di Jepang yang secara langsung berdampak pada

ne
ng
penurunan pasokan bahan baku industry perusahaan milik
Penggugat, serta stok bahan baku yang ada pada pabrik PT.
Starlight Prime Thermoplas sebagian besar mengalami kerusakan

do
gu akibat bencana meletusnya Gunung Merapi di Yogyakarta,
mengakibatkan kelangkaan pasokan bahan baku dan naiknya

In
A
harga pasar bahan baku sebesar 80% hingga 90% dari harga
normal mengakibatkan Perusahaan Penggugat membutuhkan
ah

tambahan fasilitas modal kerja dan Non Cash Loan (L/C TR) untuk

lik
menunjang produksi, hal ini telah disampaikan kepada Tergugat
namun hal ini tidak segera ditanggapi, sehingga mengakibatkan
am

ub
perusahan Penggugat tidak dapat berproduksi secara maksimal,
padahal ini merupakan tanggung jawab Tergugat dalam menjaga
ep
kualitas fasilitas kredit Debiturnya.
k

 Bahwa Tergugat tidak mendukung kelancaran dalam membuka


ah

L/C/TR untuk pembelian mesin dan bahan baku, bahkan


R

si
melakukan kesalahan penerbitan L/C/TR atas transaksi tersebut
seperti peristiwa Tanggal 21 Maret 2011 saat Perusahaan

ne
ng

Penggugat mengajukan disposisi fasilitas kredit investasi berupa


pembukaan 2 L/C pembelian mesin, namun oleh Tergugat hanya

do
gu

dibukakan 1 L/C dan memakan waktu selama 4 bulan. Hal ini


berlangsung berulang kali tanpa ada koreksi dan perbaikan dari
Tergugat meskipun telah diberitahukan berulang kali, Tergugat
In
A

tetap melakukan kesalahan pembukaan L/C seperti pada saat


pembelian mesin yang seharusnya menggunakan fasilitas Kredit
ah

lik

Investasi dengan membuka L/C Impor, namun yang digunakan


adalah L/C Umum yang seharusnya L/C tersebut digunakan untuk
m

ub

pembelian bahan baku, bahkan Tergugat melakukan kesalahan


dalam perhitungan rumus pemberian fasilitas kredit, serta terkait
ka

pelunasan cicilan fasilitas kredit menyebabkan Tergugat memblokir


ep

secara sepihak beberapa fasilitas kredit Perushaan Penggugat,


ah

padahal itu merupakan kesalahan administrasi internal Tergugat,


R

dalam bentuk penjadwalan, nilai, dan pendebetan sehingga


es

membebankan hutang fasilitas kredit Penggugat semakin besar


M

ng

dan membawa kerugian bagi Penggugat.


on
gu

Halaman 7 dari 52 Putusan Sela Nomor 390/Pdt.G/2019/PN Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
 Bahwa atas fasilitas kredit tersebut, PT. Starlight Prime

R
Thermoplas telah menjaminkan salah satu objek jaminan berupa 4

si
jenis mesin produksi kurang lebih senilai Rp. 38.745.725.000

ne
ng
dengan kemampuan nilai produksi per bulan kurang lebih sebesar
Rp. 3.126.472.000, kepada Tergugat dengan diikatkan fidusia,
dimana 4 jenis mesin tersebut berada pada penguasaan pihak

do
gu lain, dan Penggugat telah meminta kepada Tergugat agar 4 jenis
mesin tersebut diijinkan oleh Tergugat selaku pemegang fidusia

In
A
untuk dipindahkan dan digunakan oleh Penggugat, namun hal
tersebut tidak pernah diindahkan oleh Tergugat, sehingga
ah

Penggugat kehilangan potensi produksi secara maksimal yang

lik
berakibat merugikan Penggugat.
 Bahwa selama ini Penggugat telah beberapa kali mengajukan
am

ub
permohonan penambahan fasilitas kredit yang merupakan bagian
dari proses restrukturisasi sebagaimana yang dijanjikan pada awal
ep
pemberian fasilitas kredit, namun Tergugat memberikan tambahan
k

fasilitas kredit bukan untuk tambahan modal kerja melainkan untuk


ah

menutupi hutang-hutang fasilitas kredit Penggugat yang sedang


R

si
berjalan (Doc Yadit), sehingga hal ini membebankan Penggugat
dalam skema penjebakan hutang yang semakin besar tanpa

ne
ng

adanya tambahan modal kerja, oleh karenanya terlihat tidak ada


itikad baik Tergugat dalam memberikan fasilitas kredit sebagai

do
gu

suatu upaya peningkatan produksi perusahaan Penggugat, yang


pada akhirnya mengakibatkan perusahaan Penggugat tidak dapat
mencapai target produksi dan mengalami gagal bayar atas
In
A

hutang-hutangnya.
 Bahwa Tergugat tidak beriktikad baik dalam menentukan
ah

lik

pembayaran tagihan hutang Penggugat, dimana atas fasilitas


kredit modal yang diberikan Tergugat menggunakan kurs mata
m

ub

uang asing dalam bentuk Dolar Amerika Serikat (USD), sedangkan


Penggugat harus membayarnya dengan kurs Rupiah, hal ini jelas
ka

membebankan Penggugat dalam pembayarannya, karena


ep

terdapat perbedaan nilai cukup besar, sehingga pembebanan


ah

kredit yang demikian haruslah dianggap tidak sah, cacat hukum,


R

dan bertentangan dengan nilai-nilai kepatutan dalam hukum


es

perbankan.
M

ng

on
gu

Halaman 8 dari 52 Putusan Sela Nomor 390/Pdt.G/2019/PN Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
9. Bahwa dalam pelaksanaanya Tergugat tidak menjalankan fungsinya sebagai

R
Bank yang baik untuk membantu Perusahaan melakukan pengembangan

si
secara maksimal bahkan cenderung mengabaikan kendala-kendala yang

ne
ng
dihadapi oleh Perusahaan, tidak meninjau secara seksama kebutuhan dan
perkembangan usaha sesuai tujuan pemberian fasilitas kredit. Kondisi
tersebut menunjukan Tergugat cenderung mengincar asset milik Penggugat

do
gu yang telah dijaminkan ketika take over itu dilakukan, karena nilai asset yang
menjadi jaminan jauh melebihi nilai pinjaman yang di take over. Perilaku

In
A
Tergugat seperti ini adalah perilaku yang menyimpang dari kelaziman
sebuah bank, tindakaan Tergugat yang tidak mengabulkan permohonan
ah

penambahan modal kerja sesuai proposal jelas sangat mematikan usaha

lik
Penggugat.
10. Bahwa Perusahaan Penggugat beberapa kali mengajukan permohonan agar
am

ub
Tergugat dapat memberikan dana tambahan, mengingat asset milik
Penggugat dan perusahaan masih dapat menjamin untuk fasilitas kredit
ep
tersebut, disamping itu 2 (dua) perusahaan milik Penggugat PT. Petroplast
k

Industri dan PT. Alvindo Wahana Trading juga diikutkan sebagai jaminan
ah

atas fasilitas kredit tersebut namun selalu ditolak tanpa alasan yang jelas.
R

si
11. Bahwa penggunaan fasilitas kredit yang diberikan oleh Tergugat bukan
hanya dapat digunakan oleh Perusahan milik Penggugat PT. Starlight Prime

ne
ng

Thermoplas, namun juga diberikan hak untuk digunakan oleh PT. Petroplast
Industri dan PT. Alvindo Wahana Trading, padahal keduanya perusahan

do
gu

yang terakhir tersebut bukan sebagai debitur Tergugat dalam fasilitas kredit
yang di berikan, namun demikian yang diminta pertanggung jawaban hanya
kepada perusahan PT. Starlight Prime Thermoplas, hal tidak dapat
In
A

dibenarkan secara hukum oleh karenanya fasilitas kredit tersebut menjadi


cacat hukum ;
ah

lik

12. Bahwa tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum (Onrecht


matigedaad), sebagaimana diatur dalam pasal 1365 Kitab Undang-undang
m

ub

hukum Perdata yang menyatakan “ tiap perbuatan melanggar hukum


yang
ka

membawa kerugian kepada orang lain, mewajibkan orang yang karena


ep

salahnya menerbitkan kerugian itu, mengganti kerugian tersebut. “


ah

13. Bahwa Tergugat telah mengunakan Lembaga Kepailitan untuk


R

menghancurkan Perusahan milik Penggugat dan memiliki itikad tidak baik


es

dalam pemberian fasilitas kredit, oleh karenanya merupakan suatu


M

ng

perbuatan melawan hukum yang membawa kerugian materiil kepada


on
gu

Halaman 9 dari 52 Putusan Sela Nomor 390/Pdt.G/2019/PN Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Penggugat selaku Pendiri dan pemegang saham sesuai dengan nilai

R
tanggunan pada Tergugat, kerugian materil yang diderita adalah :

si
13.1. Nilai asset Penggugat yang dijaminkan ke Tergugat seluruhnya Rp

ne
ng
1.553.605.252.000 (Satu triliun lima ratus lima puluh tiga miliar enam
ratus lima juta dua ratus lima puluh dua rupiah).
13.2. Nilai pinjaman Penggugat pada Tergugat sebesar Rp

do
gu 364.491.637.329 (Tigaratus enam puluh empat miliar empat ratus
sembelian puluh satu juta tiga ratus dua puluh Sembilan ribu rupiah);

In
A
13.3. Jumlah kerugian Materil adalah Rp 1.553.605.252.000 – Rp
364.491.637.329 = Rp 1.189.113.614.671 (Satu Triliun Seratus
ah

Delapan Puluh Sembilan Miliar Seratus Tiga Belas Juta Enam Ratus

lik
Empat Belas Ribu Enam Ratus Tujuh Puluh Satu Rupiah)
14. Bahwa Penggugat juga dirugikan secara imateriil akibat dihancurkannya
am

ub
perusahan milik Penggugat yang telah dibangun oleh Tergugat lebih dari 39
Tahun, merusak nama baik Penggugat dalam dunia usaha dan perbankan,
ep
dengan sengaja mematikan usaha penggugat yang jika dinilai dengan uang
k

maka patut dan wajarlah Tergugat dihukum untuk membayar sejumlah


ah

Rp.2.000.000.000.000 (dua triliun rupiah);


R

si
15. Bahwa, untuk menjamin agar Gugatan Penggugat tidak Sia-sia, illusoir,
maka mohon agar Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dapat meletakan sita

ne
ng

terhadap seluruh harta Kekayaan dalam proses pailit yang tercatat atas
nama PT. Starlight Prime Thermoplas yakni Tanah dan bangunan diatasnya

do
gu

sebagai berikut :
- SHM No. 01275/Margorejo, luas 1.266 a.n Listyanto Gunawan
- SHM No.01119/Margorejo, luas 1.333 m2, a.n Listyanto Gunawan
In
A

- SHM No. 01636/Margorejo, luas 702 m2, a.n Listyanto Gunawan


yang semuanya telah diikat Hak Tanggunan untuk PT. Starlight Prime
ah

lik

Thermoplas dan PT.Alvindo Wahana Trading dan


- SHGB No. 303/Margorejo luas 12. 340 m2 a.n PT. Starlight Prime
m

ub

Thermoplas
- SHGB No. 304/Margorejo luas 5. 272 m2 a.n PT. Starlight Prime
ka

Thermoplas,
ep

Dan seluruh harta kekayaan PT. Starlight Prime Thermoplast, PT.


ah

Petreoplast Industri, PT. Alvindo Wahana Trading dan PT.Anwed Graha.


R

16. Bahwa dikhawatirkan Tergugat tidak sukarela melaksanakan isi putusan


es

yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap, maka menurut hukum


M

ng

Tergugat harus dihukum membayar uang paksa (dwangsom) sebesar Rp.


on
gu

Halaman 10 dari 52 Putusan Sela Nomor 390/Pdt.G/2019/PN Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
10.000.000 (sepuluh juta rupiah) per hari apabilah terlambat melaksanakan

R
putusan, terhitung sejak putusan dalam perkara ini berkekuatan hukum tetap

si
;

ne
ng
17. Bahwa karena gugatan Penggugat diajukan memiliki bukti-bukti yang
autentik dan sah, oleh karenanya sesuai pasal 180 ayat (1) Herzien
Inlandsch Reglement (HIR), mohon agar Pengadilan Negeri Kelas 1A

do
gu Jakarta Pusat dapat melaksanakan seraca serta merta atau putusan
terlebih dahulu dilaksanakan walaupun ada upaya hukum (banding dan

In
A
kasasi (Uitvoerbarr bij Voorrad).
Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan pada Posita diatas, mohon kiranya
ah

kepada Yang Terhormat Ketua Pengadilan Negeri Kelas 1A Jakarta Pusat

lik
Cq.Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa perkara a quo, berkenan
memeriksa perkara ini, menjatuhkan Putusan sebagai berikut :
am

ub
Primair:
1. Menerima dan Mengabulkan Gugatan Penggugat untuk seluruhnya ;
ep
2. Menyatakan Tergugat terbukti telah Melakukan Perbuatan Melawan Hukum
k

yang merugikan Penggugat ;


ah

3. Menyatakan Perjanjian Fasilitas Kredit, Perubahan dan Penambahannya


R

si
serta Perjanjian Jaminan Fidusia antara Perusahan Penggugat dengan
Tergugat adalah Cacat Hukum dan tidak memiliki kekuatan hukum mengikat;

ne
ng

4. Menghukum Tergugat membayar kerugian Penggugat Sekaligus dan seketika


sejak Pengucapan Putusan perkara ini secara tunai dengan rincian sebagai

do
gu

berikut:
17.1. Kerugian Materil :sebesar Rp 1.189.113.614.671 (Satu Triliun
Seratus Delapan Puluh Sembilan Miliar Seratus Tiga Belas Juta Enam
In
A

Ratus Empat Belas Ribu Enam Ratus Tujuh Puluh Satu Rupiah)
- Kerugian Imateril : sebesar Rp. 2.000.000.000.000( DuaTriliun Rupiah) ;
ah

lik

5. Menyatakan Sah dan berharga Sita Jaminan (Conservatoir Beslag) terhadap


seluruh harta kekayaan milik Penggugat baik yang bergerak maupun tidak
m

ub

bergerak yakni harta yang sedang dalam proses pailit tercatat atas nama PT.
Starlight Prime Thermoplas dan Listyanto Gunawan;
ka

6. Menghukum Tergugat untuk membayar uang paksa (dwangsom) sebesar Rp.


ep

10.000.000 (sepuluh juta rupiah) per hari apabilah terlambat melaksanakan


ah

putusan, terhitung sejak putusan dalam perkara ini berkekuatan hukum tetap
R

7. Menyatakan putusan dapat di laksanakan terlebih dahulu, walaupun ada


es

upaya hukum banding dan kasasi (Uitvoerbarr bij voorrad) ;


M

ng

8. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara ini.
on
gu

Halaman 11 dari 52 Putusan Sela Nomor 390/Pdt.G/2019/PN Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
II. Subsidair :

R
Apabila Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Kelas 1A Jakarta Pusat

si
berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya. (ExAequoEt Bono);--------

ne
ng
Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditentukan, untuk
Penggugat dan Tergugat hadir dipersidangan diwakilkan oleh kuasa hukumnya
masing-masing;

do
gu Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah berupaya mendamaikan
kedua belah pihak yang berperkara, melalui mediator,hakim Pengadilan Negeri

In
A
Jakarta Pusat bernama Acice Sendong,S.H.,M.H. namun pada tanggal 22
Agustus 2019 usaha perdamaian tersebut tidak berhasil maka pemeriksaan
ah

dilanjutkan dengan pembacaan surat gugatan Penggugat yang isinya tetap

lik
dipertahankan oleh kuasa hukum Penggugat;
Menimbang, bahwa saat perkara pokok sedang memasuki jawab
am

ub
jinawab, ada pihak ketiga yang mengajukan gugatan intervensi (Voeging) pada
tanggal 9 September 2019 yaitu atas nama:
ep
1. PEBER E. W. SILALAHI,SH.
k

2. AKMAD JAZULI,SH.,M.Hum.
ah

Dalam jabatannya selaku Tim Kurator PT. STARLIGHT PRIME


R

si
THERMOPLAST (Dalam Pailit), berdasarkan Putusan Pengadilan Niaga
pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor 19/Pdt.Sus/PKPU/2017/PN

ne
ng

Niaga Jkt. Pst. Tanggal 21 April 2017, dalam hal ini berdasarkan Penetapan
Hakim Pengawas No. 19/Pdt.Sus/PKPU/2017/PN Niaga Jkt. Pst. Tanggal 26

do
gu

April 2017, beralamat pada kantor SSAJ & Associates Law Firm Jl. Tebet
Dalam IV F No. 88 Jakarta Selatan; Dalam hal ini memberi kuasa kepada
Kibu Hutabri Prastya,SH., Poltak S. Tambunan,SH., dan Ampuh
In
A

Nuhgroho,SH., Advokat yang berkantor pada kantor hukum Kibu Hutabri &
Partners, beralamat di Epicentrum Walk, 5 th Floor, Suites South 529, Jl. HR.
ah

lik

Rasuna Said, Karet Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan, berdasarkan surat


kuasa khusus No. 275/TK-SPT/PKPU-Pailit/IX/2019 tanggal 6 September
m

ub

2019, sebagai Penggugat Intervensi;


Menimbang, bahwa pihak ketiga tersebut mendalilkan hal-hal sebagai
ka

berikut:
ep

A. DASAR HUKUM PENGAJUAN PERMOHONAN GUGATAN INTERVENSI


ah

(VOEGING) OLEH PENGGUGAT INTERVENSI


R

1. Bahwa ikut sertanya pihak ketiga dalam proses perkara, yaitu voeging,
es

intervensi/tussenkomst dan vrijwaring tidak diatur dalam HIR atau RBg,


M

ng

tetapi dalam praktek ketiga lembaga hukum ini dapat


on
gu

Halaman 12 dari 52 Putusan Sela Nomor 390/Pdt.G/2019/PN Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dipergunakandengan berpedoman pada Rv, Pasal 279 Rv dst, dan Pasal

R
70 Rv dst, sesuai dengan prinsip bahwa hakim wajib mengisi

si
kekosongan, baik dalam hukum materil maupun hukum formil (Pedoman

ne
ng
Teknis Administrasi dan Teknis Peradilan Umum dan Perdata Khusus
Tahun 2007, hal 60).
2. Bahwa sedangkan voeging adalah ikut sertanya pihak ketiga untuk

do
gu bergabung kepada penggugat atau tergugat. Dalam hal ada permohonan
voeging, Hakim memberi kesempatan kepada para pihak untuk

In
A
menanggapi, selanjutnya dijatuhkan putusan sela, dan apabila
dikabulkan maka dalam putusan harus disebutkan kedudukan pihak
ah

ketiga tersebut (Pedoman Teknis Administrasi dan Teknis Peradilan

lik
Umum dan Perdata Khusus Tahun 2007, hal 61).
3. Bahwa Penggugat Intervensi mengajukan Gugatan Intervensi atau
am

ub
voeging dalam Register Perkara No.: 390/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst ini
(selanjutnya disebut “Gugatan Intervensi” atau “Voeging”) adalah
ep
dikarenakan Penggugat Intervensi memiliki kepentingan dalam perkara a
k

quo, dimana Tergugat Intervensi mengajukan tuntutan dan permohonan


ah

kepada Turut Tergugat Intervensi dengan mengatasnamakan serta


R

si
terhadap harta kekayaan PT Starlight Prime Thermoplast (Dalam Pailit),
yang telah dinyatakan pailit dengan segala akibat hukumnya berdasarkan

ne
ng

Putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No.:


19/Pdt.Sus/PKPU/2017/PN.NIAGA.JKT.PST., tanggal 21 April 2017

do
gu

(selanjutnya disebut “Putusan Pailit No.: 19”).


B. ALASAN HUKUM PENGGUGAT INTERVENSI DALAM MENGAJUKAN
VOEGING
In
A

1. Bahwa PT Starlight Prime Thermoplast (Dalam Pailit) telah dinyatakan


pailit dengan segala akibat hukumnya berdasarkan Putusan Pailit No.:
ah

lik

19.
2. Bahwa Turut Tergugat Intervensi merupakan kreditor dari PT Starlight
m

ub

Prime Termoplast (Dalam Pailit), yang mana Turut Tergugat Intervensi


merupakan kreditor yang mengajukan permohonan penundaan
ka

kewajiban pembayaran utang kepada Pengadilan Niaga pada Pengadilan


ep

Negeri Jakarta Pusat, dimana pada akhirnya PT Starlight Prime


ah

Termoplast (Dalam Pailit) dinyatakan pailit dengan segala akibat


R

hukumnya berdasarkan Putusan Pailit No.: 19dikarenakan Tergugat


es

Intervensi tidak tercapai perdamaian pada proses penundaan kewajiban


M

ng

pembayaran utang.
on
gu

Halaman 13 dari 52 Putusan Sela Nomor 390/Pdt.G/2019/PN Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3. Bahwa Penggugat Intervensi telah diangkat sebagai Tim Kurator PT

R
Starlight Prime Thermoplast berdasarkan Putusan Pailit No.: 19 tersebut.

si
Adapun amar Putusan Pailit No.: 19 adalah sebagai berikut:

ne
ng
“M E N G A D I L I :
1. Menyatakan Termohon PKPU Starlight Prime Thermoplast
(PT SPT) Pailit dengan segala akibat hukumya;

do
gu 2. Menunjuk Saudara Syamsul Edy, SH. M.Hum, Hakim Niaga
Pengadilan Niaga Jakarta Pusat sebagai Hakim Pengawas;

In
A
3. Mengangkat:
a. Saudara Akhmad Jazuli,SH.M.Hum kurator dan
ah

pengurus yang terdaftar di Departemen Hukum dan

lik
HAM RI No.AHU.AH.04.03.37 berkantor di SSAJ &
Associates Law Firm Jln Tebet Dalam IV F No.88
am

ub
Jakarta Selatan;
b. Peber E.W. Silalahi,SH. Kurator dan pengurus yang
ep
terdaftar di Departemen Hukum dan HAM RI
k

no.AHU.AH.04.03.37 berkantor di Law Firm Winarson &


ah

Partners Patra Office Towe 17th floor Suite 1802 Jln.


R

si
Jenderal Gatot Subroto Kav 32-34 Jakarta Selatan;
Sebagai Kurator;

ne
ng

4. Menghukum Termohon PT Starlight Prime Thermoplas (PT


SPT) untuk membayar biaya perkara sejumlah

do
gu

Rp.1.327.000,00 (satu juta tiga ratus dua puluh tujuh ribu


Rupiah);”
4. Bahwa Undang-Undang No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan Dan
In
A

Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang(selanjutnya disebut “UU


37/2004”) telah mengatur mengenai pengurusan dan pemberesan harta
ah

lik

pailit, antara lain:


m

ub

 Pasal 16 ayat (1) UU 37/2004


“Kurator berwenang melaksanakan tugas pengurusan dan/atau
ka

pemberesan atas harta pailit sejak tanggal putusan pailit


ep

diucapkan meskipun terhadap putusan tersebut diajukan kasasi


ah

atau peninjauan kembali”


R

 Pasal 21 UU 37/2004
es
M

ng

on
gu

Halaman 14 dari 52 Putusan Sela Nomor 390/Pdt.G/2019/PN Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“Kepailitan meliputi seluruh kekayaan Debitor pada saat putusan

R
pernyataan pailit diucapkan serta segala sesuatu yang diperoleh

si
selama kepailitan”

ne
ng
 Pasal 24 UU 37/2004
“(1) Debitor demi hukum kehilangan haknya untuk menguasai
dan mengurus kekayaannya yang termasuk dalam harta

do
gu pailit, sejak tanggal putusan pernyataan pailit diucapkan.
(2) Tanggal putusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

In
A
dihitung sejak pukul 00.00 waktu setempat.”
5. Bahwa berdasarkan ketentuan-ketentuan di atas dan Putusan Pailit No.:
ah

19 tersebut, maka PT Starlight Prime Thermoplast, termasuk namun tidak

lik
terbatas Tergugat Intervensi selaku direktur PT Starlight Prime
Thermoplast, selaku debitor demi hukum kehilangan haknya untuk
am

ub
menguasai dan mengurus kekayaan PT Starlight Prime Thermoplast
(Dalam Pailit), sebaliknya Penggugat Intervensi selaku Tim Kurator PT
ep
Starlight Prime Thermoplast (Dalam Pailit) berwenang melaksanakan
k

tugas pengurusan dan/atau pemberesan harta pailit PT Starlight Prime


ah

Thermoplast (Dalam Pailit) sejak tanggal 21 April 2017 pukul 00.00 waktu
R

si
setempat.
6. Bahwa sedangkan, Tergugat Intervensi telah mengajukan tuntutan

ne
ng

kepada Turut Tergugat Intervensi dengan mengatasnamakan dan


sehubungan dengan harta kekayaan PT Starlight Prime Thermoplast

do
gu

(Dalam Pailit), baik dalam posita dan/atau petitumnya,sebagaimana Surat


Gugatan tanggal 4 Juli 2019 yang telah didaftarkan dengan register
perkara No.: 390/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst pada tanggal 11 Juli 2019
In
A

(selanjutnya “Gugatan Asal”),antara lain:


a. Dalam posita butir 8 Gugatan Asal, Tergugat Intervensi pada intinya
ah

lik

antara lain mendalilkan sebagai pemegang saham PT Starlight Prime


Thermoplast (Dalam Pailit) dan bertindak dalam jabatannya selaku
m

ub

direktur utama, sebagai berikut:


“8. Bahwa dengan demikian, dalil-dalil gugatan Penggugat
ka

adalah sebagai berikut :


ep

- Bahwa Penggugat adalah pemilik dan pendiri Perusahaan


ah

Pabrik Plastik Kemasan sejak Tahun 1979 yang terletak di


R

Jalan Raya Magelang KM 17, Desa Margorejo, Kecamatan


es

Tempel, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta,


M

ng

dahulu bernama PT. Petro Plastic kemudian berganti nama


on
gu

Halaman 15 dari 52 Putusan Sela Nomor 390/Pdt.G/2019/PN Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menjadi PT. Starlight Prime Thermoplas, PT. Alvindo

R
Wahana Trading, dan PT. Petroplast Industri yang berlokasi

si
Pabrik di Jalan Pekapuran RT. 002/RW. 004 Kelurahan

ne
ng
Curug, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok Jawa Barat
(untuk selanjutnya disebut Perusahaan), Penggugat adalah
pemegang saham mayoritas atas ketiga perusahaan

do
gu tersebut dan bertindak dalam jabatannya selaku Direktur
Utama.”

In
A
b. Dalam posita butir 15 Gugatan Asal, Tergugat Intervensi pada intinya
memohon sita terhadap harta kekayaan PT Starlight Prime
ah

Thermoplast (Dalam Pailit) dengan dalil sebagai berikut:

lik
“15. Bahwa untuk menjamin Gugatan Penggugat tidak sia-sia,
ilusoir, maka mohon agar Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
am

ub
dapat meletakkan sita terhadap seluruh harta kekayaan
dalam proses pailit yang tercatat atas nama PT. Starlight
ep
Prime Thermoplas yakni Tanah dan bangunan diatasnya
k

sebagai berikut:
ah

- SHM No. 01275/Margorejo, luas 1.266 a.n Listiyanto


R

si
Gunawan;
- SHM No.01119/Margorejo, luas 1.333 m2, a.n Listiyanto

ne
ng

Gunawan;
- SHM No. 01636/Margorejo, luas 702 m2, a.n Listiyanto

do
gu

Gunawan;
Yang semua telah diikat Hak Tanggungan untuk PT.
Starlight Prime Thermoplas dan PT. Alvindo Wahana
In
A

Trading dan;
- SHGB No. 303/Margorejo luas 12. 340 m2 a.n PT. Starlight
ah

lik

Prime Thermoplas;
- SHGB No. 304/Margorejo luas 5. 272 m2 a.n PT. Starlight
m

ub

Prime Thermoplas,”;
c. Petitum butir 5 Gugatan Asal menyatakan:
ka

“5. Menyatakan Sah dan berharga Sita Jaminan (Conservatoir


ep

Beslag) terhadap seluruh harta kekayaan milik Penggugat


ah

baik yang bergerak maupun tidak bergerak yakni harta yang


R

sedang dalam proses pailit tercatat atas nama PT. Starlight


es

Prime Thermoplas :”
M

ng

on
gu

Halaman 16 dari 52 Putusan Sela Nomor 390/Pdt.G/2019/PN Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
7. Bahwa dengan telah diangkatnya Penggugat Intervensi sebagai Tim

R
Kurator PT Starlight Prime Thermoplast (Dalam Pailit) dan oleh

si
karenanya berdasarkan UU 37/2004 di atas Penggugat Intervensi

ne
ng
berwenang untuk melaksanakan tugas pengurusan dan pemberesan
harta pailitPT Starlight Prime Thermoplast (Dalam Pailit) tersebut sejak
hari Putusan Pailit No.: 19 diucapkan serta Tergugat Intervensi telah

do
gu mengajukan gugatan terhadap harta pailit, maka Gugatan Intervensi ini
telah memenuhi syarat formil dalam pengajuannya;

In
A
8. Bahwa oleh karena Penggugat Intervensi berkepentingan untuk
melaksanakan pengurusan dan pemberesan harta pailit PT Starlight
ah

Prime Termoplast (Dalam Pailit) berdasarkan amanat UU 37/2004, maka

lik
Penggugat Intervensi memiliki tanggung jawab secara hukum dan moral
untuk salah satunya melindungi kepentingan seluruh kreditor, termasuk
am

ub
namun tidak terbatas kepentingan Turut Tergugat Intervensi, sebagai
pertanggungjawaban Penggugat Intervensi kepada seluruh stakeholder
ep
terkait, termasuk namun tidak terbatas debitor, kreditor, Hakim
k

Pengawas, Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat,


ah

dan masyarakat;
R

si
9. Bahwa berdasarkan uraian di atas, permohonan Gugatan Intervensi ini
telah memenuhi syarat materiil, yakni obyek Gugatan Intervensi ini

ne
ng

secara nyata sama dengan obyek pokok perkara dalam Gugatan Asal
dan secara obyektif Penggugat Intervensi memiliki kpentingan untuk

do
gu

mambantu dan membela Turut Tergugat Intervensi secara hukum dan


moral;
10. Bahwa dengan demikian beralasan bagi Penggugat Intervensi untuk
In
A

membantu dan membela kepentingan Turut Tergugat Intervensi sebagai


Tergugat dalam Gugatan Asal, sehingga patut sekiranya Penggugat
ah

lik

Intervensi ditempatkan sebagai Tergugat atau setidak-tidaknya Turut


Tergugat dalam Gugatan Asal atau pokok perkara;
m

ub

Berdasarkan hal-hal tersebut, maka Penggugat Intervensi memohon agar


kiranya Pengadilan Negeri Jakarta PusatcqMajelis Hakim Pemeriksa Perkara
ka

No.: 390/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pstyang memeriksa dan mengadili perkara ini


ep

berkenan untuk memberikan putusan terhadap Voeging, sebagai berikut:


ah

1. Menerima dan mengabulkan Gugatan Intervensi/Voeging dari Penggugat


R

Intervensi;
es

2. Mengabulkan Penggugat Intervensi untuk ikut serta dalam proses


M

ng

pemeriksaan perkara pokok;


on
gu

Halaman 17 dari 52 Putusan Sela Nomor 390/Pdt.G/2019/PN Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3. Menyatakan Penggugat Intervensi ditempatkan sebagai Tergugat 2

R
(Intervensi) atau setidak-tidaknya sebagai Turut Tergugat (Intervensi)

si
dalam pemeriksaan perkara pokok;

ne
ng
4. Memerintahkan kepada Tergugat Intervensi, maupun Turut Tergugat
Intervensi untuk tuntuk dan patuh terhadap putusan/penetapan atas
Gugatan Intervensi;

do
gu 5. Menghukum Tergugat Intervensi untuk membayar seluruh biaya yang
timbul dalam perkara ini;

In
A
Atau:
Apabila Pengadilan berpendapat lain, maka Penggugat Intervensi memohon
ah

putusan yang seadil-adilnya. (Ex Aquo Et Bono).

lik
Menimbang, bahwa terhadap permohonan gugatan intervensi oleh pihak
am

ub
ketiga tersebut, Penggugat mengajukan tanggapannya tertanggal 3 Oktober
2019 sebagai berikut:
ep
I. Pemohon Intervensi Tidak Memiliki hubungan Hukum Dengan Perkara
k

a quo.
ah

1. Bahwa Penggugat asal/Tergugat Intervensi, PT. Starlight Prime Thermoplas,


R

si
PT. Petroplast Industri, dan PT. Avindo Wahana Trading dalam perkara a
quo, menyatakan menolak dengan tegas seluruh dalil-dalil dan alasan

ne
ng

Penggugat Intervensi :
1. Peber E. W Silalahi, S.H,;

do
gu

2. Akhmad Jazuli, S.H, M.Hum.;


Sebagai Kurator karena tidak beralasan menurut hukum dan haruslah ditolak
atau setidak-tidaknya di kesampingkan;
In
A

2. Bahwa pokok sengketa gugatan Penggugat adalah tentang Perbuatan


Melawan Hukum yang dilakukan Tergugat dan telah menimbulkan kerugian
ah

lik

bagi Penggugat berdasarkan ketentuan Pasal 1365 Kitab Undang-undang


Hukum Perdata ;
m

ub

3. Bahwa pokok gugatan Penggugat a quo PT. Starlight Prime Thermoplas, PT.
Petroplast Industri, dan PT. Avindo Wahana Trading adalah menyangkut
ka

adanya Perbuatan Melawan Hukum yang telah dengan nyata dilakukan oleh
ep

Tergugat, PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, dalam melakukan


ah

rekayasa take over pemberian kredit oleh Penggugat yang awalnya adalah
R

Penggugat Nasabah pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Akibat perbuatan
es

Tergugat tersebut sebagaimana telah di uraikan pada gugatan Penggugat a


M

ng

on
gu

Halaman 18 dari 52 Putusan Sela Nomor 390/Pdt.G/2019/PN Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
quo, Penggugat telah sangat di rugikan baik dari aspek materiil maupun

R
immaterial;

si
4. Bahwa Perbuatan Melawan Hukum yang dilakukan oleh Tergugat/PT. Bank

ne
ng
Negara Indonesia (Persero) Tbk, yakni telah mengabaikan Hak-hak
Keperdataan Penggugat sebagai Nasabah sebagaimana telah diuraikan
dalam gugatan a quo, tidak menyangkut dengan sengketa Kepailitan,

do
gu penundaan kewajiban dan pembayaran utang yang merupakan kompetensi
absolute Pengadilan Niaga berdasarkan ketentutan Undang-undang No. 37

In
A
tahun 2004 Tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran
Utang;
ah

5. Bahwa terkait dalil dan Petitum gugatan a quo Tentang Sita Jaminan

lik
Terhadap Harta Kekayaan Penggugat, hal tersebut merupakan hak
Penggugat untuk menjamin gugatan a quo tidak sia-sia/ilusoir berdasarkan
am

ub
ketentuan 227 HIR;
6. Bahwa terkait dengan kedudukan Penggugat Intervensi sebagai Kurator,
ep
juga tidak melaksanakan tugas dengan baik, tidak transparan, dan
k

akuntabel, cenderung memihak pada kepentingan Tergugat bahwa sampai


ah

saat ini juga Penggugat Intervensi tidak pernah melaporkan dan atau
R

si
menginformasikan kepada Penggugat asal, apa-apa saja pemberesan harta
Pailit fakta membuktikan sebaliknya jumlah hutang Penggugat pada

ne
ng

Tergugat sampai saat ini belum terjadi pencocokan sementara nilai jaminan
Penggugat asal, pada Tergugat jauh melebihi dari nilai pinjaman sehingga

do
gu

ada itikad buruk yang telah telah dilakukan oleh Tergugat PT. Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk untuk membuat kondisi usaha Penggugat asal tidak
stabil, proposal pengajuan take over yang awal di setujui berbalik di tengah
In
A

jalan tanpa alasan yang sah, atas fakta tersebut maka tindakan Tergugat
yang tidak mengabulkan proposal take over kredit sebagaimana
ah

lik

kesepakatan awal adalah tindakan melawan hukum dengan tujuan untuk


menguasai asset Penggugat pada Tergugat PT. Bank Negara Indonesia
m

ub

(Persero) Tbk.
Berdasarkan alasan-alasan sebagaimana telah diuraikan tersebut, mohon
ka

kiranya Yang Mulia Majelis Hakim dalam memeriksa perkara ini berkenaan
ep

memutuskan:
ah

1. Menolak seluruh dalil-dalil Gugatan/Permohonan Intervensi yang diajukan


es

oleh Pemohon Intervensi ;


M

ng

2. Melanjutkan Pemeriksaan terhadap pokok perkara a quo ;


on
gu

Halaman 19 dari 52 Putusan Sela Nomor 390/Pdt.G/2019/PN Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R
Menimbang, bahwa Tergugat juga menyampaikan tanggapannya /

si
jawabannya atas permohonan gugatan intervensi dan jawaban atas gugatan

ne
ng
tertanggal 3 Oktober 2019 sebagai berikut:
1. Bahwa masuknya Pihak Ketiga dalam suatu proses pemeriksaan Perkara
Perdata yang sedang berjalan atau berlangsung antara pihak-pihak yang

do
gu berperkara diatur dalam Pasal 279 Reglement of de Rechtsvordering (“RV”)
sebagai berikut:

In
A
“Barang siapa mempunyai kepentingan dalam suatu perkara yang
ah

sedang berjalan antara pihak-pihak lain dapat menuntut untuk

lik
menggabungkan diri atau campur tangan”
am

ub
Bahwa berdasarkan aturan di atas, suatu Gugatan Intervensi dapat diajukan
oleh pihak Ketiga yang tidak menjadi pihak dalam suatu perkara yang
ep
sedang berjalan, tetapi memiliki kepentingan terhadap Perkara tersebut
k

dimana Gugatan Intervensi dimaksudkan untuk menghindari Putusan


ah

Pengadilan yang saling bertentangan antara satu dengan yang lain dalam
R

si
kasus perkara yang ada kaitan dan substansinya, hal ini sejalan dengan
Yurisprudensi Mahkamah Agung No. 1060 K/Sip/1972 :

ne
ng

“Meskipun Rudy Sulistio dapat mempertahankan hak-haknya dalam

do
gu

suatu proses tersendiri, tetapi segala sesuatu akan berjalan lebih


mudah, dan dapat dihindarkan putusan-putusan yang saling
bertentangan jika ia langsung mencampuri proses perkara ini. Atas
In
A

pertimbangan ini intervensi Rudy Sulistio dapat dibenarkan”


ah

lik

2. Bahwa Penggugat Intervensi merupakan Tim Kurator dari PT Starlight


m

ub

Prime Thermoplast yang diangkat berdasarkan Putusan Pengadilan Niaga


pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor
ka

19/Pdt.Sus/PKPU/2017/PN.NIAGA.JKT.PST tanggal 21 April 2019 yang


ep

dalam hal ini berdasarkan Penetapan Hakim Pengawas No.


ah

19/Pdt.Sus/PKPU/2017/PN.NIAGA.Jkt.Pst (dalam pailit) tanggal 26 April


R

2017;
es
M

ng

on
gu

Halaman 20 dari 52 Putusan Sela Nomor 390/Pdt.G/2019/PN Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3. Bahwa sebagai Kurator yang telah diangkat berdasarkan Penetapan Hakim,

R
maka Penggugat Intervensi memiliki wewenang yang sah diatur dalam

si
Undang-undang untuk mengelola harta-harta dari PT Starlight Prime

ne
ng
Thermoplast (dalam pailit) sebagaimana diatur berikut:

Pasal 16 Ayat (1) Undang- undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang

do
gu Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (“UU Kepailitan
dan PKPU”):

In
A
“Kurator berwenang melaksanakan tugas pengurusan dan /
ah

atau pemberasan atas harta pailit sejak tanggal putusan pailit

lik
diucapkan meskipun terhadap putusan tersebut telah diajukan
kasasi atau peninjauan kembali”
am

ub
Pasal 69 Ayat (1) UU Kepailitan dan PKPU:
ep
k

“Tugas Kurator adalah melakukan pengurusan dan/atau pemberesan


ah

harta pailit”
R

si
ne
ng

Bahwa ketentuan di atas maka jelas bahwa Penggugat Intervensi sebagai


Tim Kurator dari PT Starlight Prime Thermoplast (dalam Pailit) secara de

do
gu

jure memiliki kewenangan terhadap asset-aset milik PT Starlight Prime


Thermoplast (dalam pailit) sejak tanggal 21 April 2017 sebagaimana
dikonstantir oleh Prof. Dr. Sutan Remy Sjahdeini, S.H.,FCBArb dalam
In
A

bukunya Sejarah, Asas dan Teori Hukum Kepailitan halaman 305 yang
menjelaskan sebagai berikut:
ah

lik

“setelah putusan pailit dijatuhkan oleh Pengadilan Niaga,


m

ub

maka ditetapkan kurator dan hakim pengawas oleh


Pengadilan Niaga. Kurator adalah otoritas yang
ka

selanjutnya akan melakukan pengelolaan terhadap harta


ep

kekayaan debitor setelah dengan putusan pailit, debitur


ah

tidak memiliki kewenangan lagi untuk mengelola


R

kekayaan dan untuk harta kekayaan debitur telah berada


es

dalam sita umum”


M

ng

on
gu

Halaman 21 dari 52 Putusan Sela Nomor 390/Pdt.G/2019/PN Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
4. Bahwa sejak Putusan Pailit, seorang Kurator yang diangkat memiliki

R
kewenangan untuk mengamankan harta pailit sebagaimana di atur pada

si
Pasal 98 UU Kepailitan dan PKPU:

ne
ng
“Sejak mulai pengangkatannya, Kurator harus
melaksanakan semua upaya untuk mengamankan harta

do
gu pailit dan menyimpan semua surat, dokumen, uang,
perhiasan, efek, dan surat berharga lainnya”

In
A
5. Bahwa dalam Gugatan perkara a quo, sebagaimana disebut dalam poin
ah

15, Penggugat / Tergugat Intervensi mengajukan Permohonan Sita

lik
Jaminan terhadap seluruh harta kekayaan dalam proses pailit yang tercatat
atas nama PT. Starlight Prime Thermoplas (dalam Pailit) berupa tanah dan
am

ub
bangunan di atasnya sebagai berikut:
ep
a. SHM No. 01275 / Margorejo, luas 1266 m 2 atas nama
k

Listyanto Gunawan;
ah

b. SHM No. 01119 / Margorejo, luas 1333 m 2 atas nama


R

si
Listyanto Gunawan;
c. SHM No. 01636 / Margorejo, luas 702 m 2 atas nama

ne
ng

Listyanto Gunawan;
Yang semuanya telah diikat Hak Tanggungan untuk

do
gu

PT Starlight Prime Thermoplas dan PT. Alvindo


Wahana Trading
d. SHGB No. 303 / Margorejo luas 12.340 m 2 atas nama
In
A

PT Starlight Prime Thermoplas;


e. SHGB No. 304 / Margorejo luas 5.272 m 2 atas nama
ah

lik

PT Starlight Prime Thermoplas/


m

ub

Dan seluruh harta kekayaan PT Starlight Prime


Thermoplas, PT Petreoplast Industri, PT Alvindo Wahana
ka

Trading dan PT Anwed Graha.


ep
ah

6. Bahwa Permohonan Sita Jaminan yang diajukan Penggugat / Tergugat


R

Intervensi terhadap aset dari PT Starlight Prime Thermoplast (dalam


es

pailit) sebagaimana dijelaskan pada poin 5 di atas, demi hukum gugur


M

ng

dan/atau tidak dapat diterima, mengingat sejak Penetapan Pailit terhadap


on
gu

Halaman 22 dari 52 Putusan Sela Nomor 390/Pdt.G/2019/PN Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PT Starlight Prime Thermoplast (dalam pailit) berdasarkan Putusan

R
Pengadilan Niaga Nomor 19/Pdt.Sus/PKPU/2017/PN.NIAGA.JKT.PST

si
tanggal 21 April 2019, maka seluruh harta pailit berada dalam sita umum

ne
ng
dan berdasarkan Pasal 16 Ayat (1) j.o. Pasal 98 UU Kepailitan dan
PKPU, pihak yang berwenang untuk melakukan pengurusan harta pailit
tersebut adalah Kurator yang diangkat (in casu Penggugat Intervensi);

do
gu
7. Bahwa berdasarkan hal-hal yang kami sampaikan di atas, maka

In
A
beralasan demi hukum untuk Majelis Hakim untuk dapat menerima
dan/atau mengabulkan Jawaban Terhadap Gugatan Intervensi
ah

terhadap Gugatan Intervensi yang diajukan Penggugat Intervensi.

lik
JAWABAN TERHADAP GUGATAN PENGGUGAT/TERGUGAT INTERVENSI
am

ub
DALAM PERKARA PERBUATAN MELAWAN HUKUM NOMOR:
390/PDT.G/2019/PN.JKT.PST
ep
k

Bersama ini Tergugat/Tergugat Intervensi bermaksud mengajukan dan


ah

menyampaikan Jawaban Tergugat Atas Gugatan Penggugat Dalam Perkara


R

si
Perbuatan Melawan Hukum Nomor: 390/PDT.G/2019/PN.Jkt.Pst yang
diajukan oleh Anton Bambang Soegiarto (dalam pailit) selaku

ne
ng

“PENGGUGAT” (untuk selanjutnya disebut sebagai “Jawaban”) sebagaimana


diuraikan di bawah ini:

do
gu

Pertama-tama perlu kami sampaikan bahwa TERGUGAT menolak dengan


tegas dan atas nama hukum menolak seluruh dalil-dalil yang dikemukakan
In
A

oleh PENGGUGAT kecuali hal-hal yang secara tegas diakui akan


kebenarannya termasuk namun tidak terbatas pada hal-hal yang tidak
ah

lik

dengan tegas diakui kebenarannya.


m

ub

DALAM KONVENSI
ka

DALAM PROVISI
ep
ah

A. SAUDARA ANTON BAMBANG SOEGIARTO (DALAM PAILIT) TIDAK


R

MEMILIKI LEGAL STANDING SEBAGAI PENGGUGAT OLEH


es

KARENANYA SURAT KUASA YANG DIBUAT DAN DITANDATANGANI


M

ng

OLEH PENGGUGAT DEMI HUKUM TIDAK SAH.


on
gu

Halaman 23 dari 52 Putusan Sela Nomor 390/Pdt.G/2019/PN Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R
1. Bahwa merujuk pada ketentuan Pasal 24 ayat (1) Jo. Pasal 69 Jo. Pasal

si
26 ayat (1) UU Kepailitan dan PKPU, diatur bahwa:

ne
ng
“Pasal 24 ayat (1) UU Kepailitan dan PKPU

do
gu (1) Debitor demi hukum kehilangan haknya untuk menguasai
dan mengurus kekayaannya yang termasuk dalam harta

In
A
pailit, sejak tanggal putusan pernyataan pailit diucapkan.
ah

lik
“Pasal 69 UU Kepailitan dan PKPU
am

ub
Tugas Kurator adalah melakukan pengurusan dan/atau
pemberesan harta pailit”.
ep
k

“Pasal 26 ayat (1) UU Kepailitan dan PKPU


ah

si
(1) Tuntutan mengenai hak atau kewajiban yang menyangkut
harta pailit harus diajukan oleh atau terhadap Kurator.

ne
ng

Bahwa terhadap ketentuan-ketentuan tersebut di atas,

do
gu

Prof. DR. Sutan Remy Sjahdemi, S.H, FCBArb dalam bukunya yang
berjudul Hukum Kepailitan halaman 190; Prof. DR. Sunarmi, S.H.,
M.Hum, dalam bukunya yang berjudul Hukum Kepailitan halaman 94; dan
In
A

DR. Susanti Adi Nugroho, S.H., M.H, dalam bukunya yang berjudul
Hukum Kepailitan Di Indonesia halaman 333, pada pokoknya menyatakan
ah

lik

bahwa putusan pailit oleh pengadilan mengakibatkan debitor kehilangan


kecakapannya untuk melakukan perbuatan hukum (volkomen
m

ub

handelingsbevoegh), dengan demikian kepailitan mengakibatkan


debitor yang dinyatakan pailit (in casu PENGGUGAT) kehilangan
ka

segala “hak perdata” untuk menguasai dan mengurus harta kekayaan


ep

yang telah dimasukkan kedalam budel harta pailit . Pembekuan hak


ah

perdata ini dilakukan berdasarkan pada ketentuan Pasal 24 Jo. Pasal 69


R

UU Kepailitan dan PKPU terhitung sejak saat keputusan pernyataan pailit


es

diucapkan, sekaligus mengubah status hukum seseorang atau suatu


M

ng

badan hukum menjadi tidak cakap melakukan perbuatan hukum.


on
gu

Halaman 24 dari 52 Putusan Sela Nomor 390/Pdt.G/2019/PN Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Sejak putusan penyataan pailit diucapkan tindakan pengurusan dan

R
pengalihan harta benda debitor menjadi wewenang dari kurator.

si
Gugatan-gugatan hukum yang menyangkut hak dan kewajiban

ne
ng
berkenaan dengan harta kekayaan debitor pailit tersebut harus
diajukan terhadap atau oleh kurator. Dengan kata lain, gugatan yang
menyangkut harta kekayaan debitor tidak lagi diajukan kepada debitor

do
gu tetapi harus diajukan kepada kurator, begitupun sebaliknya gugatan
terhadap pihak lain tidak lagi dapat diajukan oleh debitor melainkan

In
A
oleh Kurator.
ah

Berdasarkan ketentuan-ketentuan dan pendapat ahli tersebut di atas,

lik
maka dapat dikatakan bahwa dengan dinyatakannya debitor dalam
keadaan pailit, maka demi hukum debitor kehilangan haknya untuk
am

ub
menguasai dan mengurus kekayaannya karenanya segala bentuk
pengurusan dan pemberesan atas harta debitor pailit beralih kepada
ep
Kurator termasuk segala bentuk tuntutan hukum diajukan oleh
k

dan/atau terhadap Kurator.


ah

si
2. Bahwa pada faktanya Sdr. Anton Bambang Soegiarto (dalam pailit) (in
casu PENGGUGAT) telah dinyatakan Pailit berdasarkan Putusan Nomor:

ne
ng

116/Pdt.Sus-PKPU/207/PN.Niaga.Jkt.Pst Jo. Surat Kurator No.


03/PAILIT/TK/TGR-AIIM/XI/17 tentang Pemberitahuan Putusan Pailit

do
gu

tertanggal 24 November 2017 (Bukti T-1) dan Surat Kurator No.


65/PAILIT/TK/TGR-AIIM/III/18 tentang Pelaksanaan Tugas Tim Kurator
tertanggal 19 Maret 2018 (Bukti T-2), maka demi hukum PENGGUGAT
In
A

tidak lagi cakap dalam melakukan perbuatan hukum. Karenanya, Surat


Kuasa Khusus Tanggal 20 Juni 2019 yang diberikan oleh
ah

lik

PENGGUGAT kepada kuasa hukumnya harus dianggap tidak sah dan


tidak mempunyai kekuatan hukum karena telah melanggar syarat
m

ub

subyektif dalam syarat sahnya perjanjian.


ka

3. Bahwa pada prinsipnya pemberian kuasa adalah suatu perjanjian


ep

sebagaimana yang dinyatakan dalam ketentuan Pasal 1792 KUHPerdata


ah

yang kami kutip sebagai berikut:


R

es

“Pasal 1792 KUHPerdata


M

ng

on
gu

Halaman 25 dari 52 Putusan Sela Nomor 390/Pdt.G/2019/PN Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pemberian kuasa adalah suatu perjanjian dengan mana seorang

R
memberikan kekuasaan kepada orang lain, yang menerimanya,

si
untuk atas namanya menyelenggarakan suatu urusan”.

ne
ng
Berangkat dari ketentuan tersebut, artinya terhadap pemberian kuasa
berlaku pula ketentuan mengenai syarat sahnya suatu perjanjian

do
gu sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Pasal 1320 KUH Perdata.

In
A
4. Bahwa merujuk pada ketentuan Pasal 1320 ayat (2) KUHPerdata telah
diatur secara tegas mengenai syarat subyektif dalam suatu perjanjian yang
ah

meliputi kecakapan dari pihak-pihak yang membuat suatu perjanjian. Lebih

lik
lanjut, Pasal 1330 KUHPerdata mengatur secara limitatif mengenai siapa
saja yang dianggap tidak cakap untuk membuat suatu perjanjian, yaitu: (i)
am

ub
orang yang belum dewasa; (ii) orang yang ditaruh di bawah pengampuan
(seperti cacat, gila, boros, telah dinyatakan pailit oleh pengadilan, dsb);
ep
dan (iii) seorang istri. Dengan demikian terhadap PENGGUGAT yang telah
k

dinyatakan pailit, demi hukum kehilangan kecakapannya dalam


ah

memberikan kuasa kepada kuasa hukumnya.


R

si
5. Bahwa di samping melanggar ketentuan syarat subjektif perjanjian,

ne
ng

pemberian kuasa oleh PENGGUGAT yang telah dinyatakan dalam


keadaan pailit juga telah melanggar ketentuan Pasal 24 UU Kepailitan dan

do
gu

PKPU yang pada pokoknya mengatur bahwa debitor pailit (in casu
PENGGUGAT) demi hukum kehilangan haknya untuk menguasai dan
mengurus kekayaannya yang termasuk dalam harta pailit. Dengan
In
A

demikian, sudah sangat beralasan hukum apabila Yang Mulia Majelis


Hakim Pemeriksa Perkara menyatakan bahwa Surat Kuasa Khusus
ah

lik

Tanggal 20 Juni 2019 yang diberikan oleh PENGGUGAT kepada kuasa


hukumnya adalah batal demi hukum karena surat kuasa tersebut
m

ub

dibuat dengan melanggar ketentuan Pasal 1320 ayat (2) ayat (4) Jo.
Pasal 1335 BW Jo. Pasal 1337 BW.
ka

ep

6. Bahwa sehubungan dengan Eksepsi Surat Kuasa Khusus Tidak Sah,


ah

M. Yahya Harahap, S.H., dalam bukunya yang berjudul Hukum Acara


R

Perdata tentang Gugatan, Persidangan, Pernyitaan, Pembuktian dan


es

Putusan Pengadilan Edisi Kedua halaman 501-502 mengatakan:


M

ng

on
gu

Halaman 26 dari 52 Putusan Sela Nomor 390/Pdt.G/2019/PN Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“dasar umum pemberian kuasa, harus diberikan, dibuat dan

R
ditandatangani orang yang berwenang untuk itu. Misalnya

si
surat kuasa diberi dan ditandatangani oleh komisaris

ne
ng
perseroan. Padahal berdasarkan Pasal 1 angka 4 dan Pasal
82 Undang-Undang Perseroan Terbatas (UUPT yang
terdahulu) dengan tegas mengatakan, yang bertindak

do
gu mewakili perseroan di dalam maupun di luar peradilan
adalah Direksi. Dengan demikian, surat kuasa yang dibuat

In
A
dan ditandatangani oleh Komisaris tersebut tidak sah”
ah

Dari pendapat ahli tersebut dan dengan merujuk pada ketentuan Pasal 24

lik
Jo. Pasal 26 ayat (1) UU Kepailitan dan PKPU telah jelas diatur bahwa
debitor pailit demi hukum kehilangan haknya untuk menguasai dan
am

ub
mengurus kekayaannya yang termasuk harta pailit karenanya suatu
tuntutan mengenai hak atau kewajiban yang menyangkut harta pailit
ep
harus diajukan oleh Kurator. Kemudian, dikaitkan dengan perkara a quo,
k

dengan adanya fakta bahwa Sdr. Anton Bambang Soegiarto (dalam


ah

pailit) (in casu PENGGUGAT) telah dinyatakan pailit berdasarkan


R

si
Putusan Nomor: 116/Pdt.Sus-PKPU/207/PN.Niaga.Jkt.Pst, dan dipertegas
pula dengan Surat Kurator No. 03/PAILIT/TK/TGR-AIIM/XI/17 tentang

ne
ng

Pemberitahuan Putusan Pailit tertanggal 24 November 2017, maka demi


hukum harta kekayaan PENGGUGAT harus dilakukan penyitaan umum

do
gu

dan masuk ke dalam harta pailit, sehingga Gugatan a quo, merupakan


tuntutan yang menyangkut harta pailit dan demi hukum yang berhak
mengajukan Gugatan a quo adalah Kurator.
In
A

Berdasarkan hal tersebut, maka Surat Kuasa Khusus Tanggal 20 Juni


ah

lik

2019 yang diberikan oleh Sdr. Anton Bambang Soegiarto (dalam


pailit) (in casu PENGGUGAT) selaku Debitor Pailit termasuk dalam
m

ub

karakteristik dari surat kuasa khusus yang tidak sah menurut M. Yahya
Harahap, S.H., tersebut, dari dan oleh karenanya terhadap Surat Kuasa
ka

Khusus yang diberikan oleh Sdr. Anton Bambang Soegiarto (in casu
ep

PENGGUGAT) selaku Debitor Pailit tersebut harus dinyatakan batal demi


ah

hukum dan tidak mempunyai kekuatan hukum yang mengikat.


R

es

7. Bahwa PENGGUGAT juga telah melanggar ketentuan Pasal 163 HIR,


M

ng

yang mengatur sebagai berikut


on
gu

Halaman 27 dari 52 Putusan Sela Nomor 390/Pdt.G/2019/PN Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R
“Barang siapa, yang mengatakan ia mempunyai hak, atau ia

si
menyebutkan suatu perbuatan untuk menguatkan haknya

ne
ng
itu, atau untuk membantah hak orang lain, maka orang itu harus
membuktikan adanya hak itu atau adanya kejadian itu”.

do
gu Jika setiap orang seperti PENGGUGAT dibiarkan menggugat sementara
PENGGUGAT tidak berhak/tidak cakap dalam mengajukan gugatan maka

In
A
hal tersebut tentunya akan merusak sendi - sendi hukum yang berlaku di
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
ah

lik
8. Bahwa Yurisdiksi Substansif Ekslusif terhadap penyelesaian perkara yang
menyangkut kepailitan dan/atau PKPU adalah Pengadilan Niaga sebagai
am

ub
Pengadilan yang dibentuk berdasarkan ketentuan Pasal 280 ayat (1)
PERPU No 1 tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang-Undang
ep
Tentang Kepailitan. Yurisdiksi Substansif Ekslusif (Legal Capacity and
k

Power) yang dimiliki oleh Pengadilan Niaga sebagai peradilan khusus


ah

yang dapat menyampingkan kewenangan dari Pengadilan Negeri sebagai


R

si
bagian dari peradilan umum.

ne
ng

B. TERGUGAT MOHON KEPADA YANG MULIA MAJELIS HAKIM


PEMERIKSA PERKARA UNTUK MENYATAKAN GUGATAN

do
gu

PENGGUGAT GUGUR DEMI HUKUM AKIBAT KURATOR MENOLAK


UNTUK MENGAMBILALIH PERKARA SEBAGAIMANA SESUAI
DENGAN KETENTUAN PASAL 28 AYAT (1) dan (2) UU KEPAILITAN
In
A

DAN PKPU
ah

lik

9. Bahwa merujuk pada ketentuan Pasal 28 ayat (1) dan (2) UU Kepailitan
dan PKPU diatur bahwa:
m

ub

“Pasal 28 UU Kepailitan dan PKPU


ka

ep

(1)suatu tuntutan hukum yang diajukan oleh debitor pailit dan


ah

yang sedang berjalan selama kepailitan berlangsung, atas


R

permohonan TERGUGAT, perkara harus ditangguhkan untuk


es

memberikan kesempatan kepada TERGUGAT untuk


M

ng

memanggil kurator untuk mengambilalih perkara…”


on
gu

Halaman 28 dari 52 Putusan Sela Nomor 390/Pdt.G/2019/PN Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R
(2)Dalam hal Kurator tidak mengindahkan panggilan

si
tersebut maka tergugat berhak memohon supaya perkara

ne
ng
digugurkan, dan jika hal ini tidak dimohonkan maka perkara
dapat diteruskan antara Debitor dan tergugat, di luar
tanggungan harta pailit.

do
gu
10. Bahwa dikaitkan dengan hak TERGUGAT sebagaimana dimaksud pada

In
A
ketentuan Pasal 28 ayat (1) UU Kepailitan dan PKPU, pada faktanya
TERGUGAT telah meminta Tim Kurator dari Sdr. Anton Bambang
ah

Soegiarto (dalam pailit) yaitu Tri Gendri Ririasih, S.H., M.Hum dan A. Ismail

lik
Irwan Marzuki, S.H., (“Kurator”) untuk mengambilalih perkara a quo
sebagaimana dibuktikan dengan Surat No. 361/RP-
am

ub
AUD/VIII/2019 (Bukti T-3), akan tetapi Kurator tidak bersedia untuk
mengambilalih perkara. Karenanya dengan merujuk pada ketentuan Pasal
ep
28 ayat (2) UU Kepailitan dan PKPU, maka bersama ini TERGUGAT
k

mohonkan kepada Yang Terhormat Majelis Hakim Pemeriksa agar


ah

berkenan untuk MENGGUGURKAN GUGATAN A QUO.


R

si
Bahwa berdasarkan uraian kami di atas, telah jelas bahwa Surat Kuasa

ne
ng

Khusus Tanggal 20 Juni 2019 yang diberikan oleh PENGGUGAT kepada


kuasa hukumnya telah secara nyata dan jelas harus dinyatakan batal demi

do
gu

hukum dan perkara harus pula dinyatakan gugur demi hukum. Untuk itu
TERGUGAT memohon kepada Yang Terhormat Majelis Hakim pemeriksa
perkara berkenan untuk memeriksa tuntutan Provisi TERGUGAT sebelum
In
A

memeriksa pokok perkara dengan amar putusan sebagai berikut:


ah

lik

1. Menerima tuntutan provisi TERGUGAT;


m

ub

2. Mengabulkan tuntutan provisi TERGUGAT;


ka

3. Menolak seluruh gugatan PENGGUGAT dan/atau setidak tidaknya


ep

menyatakan gugatan tidak dapat diterima (niet ontvankelijk verklaard);


ah

4. Menyatakan demi hukum PENGGUGAT tidak memiliki kapasitas sebagai


es

PENGGUGAT dan oleh karenanya Surat Kuasa Khusus Tanggal 20 Juni


M

ng

on
gu

Halaman 29 dari 52 Putusan Sela Nomor 390/Pdt.G/2019/PN Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2019 tersebut dinyatakan batal demi hukum dan atau setidak - tidaknya

R
dapat dibatalkan;

si
ne
ng
5. Menyatakan Kurator yang berwenang dalam mengajukan Gugatan a quo;
dan

do
gu 6. Menggugurkan gugatan PENGGUGAT, akibat Kurator menolak untuk
mengambilalih perkara.

In
A
7. Menghukum PENGGUGAT untuk membayar seluruh biaya perkara.
ah

lik
DALAM EKSEPSI
am

ub
C. EKSEPSI ERROR IN PERSONA (EKSEPSI DISKUALIFIKASI ATAU
GEMIS AANHOEDANIGHEID)
ep
k

11. M. Yahya Harahap, S.H., dalam bukunya yang berjudul Hukum Acara
ah

Perdata tentang Gugatan, Persidangan, Pernyitaan, Pembuktian dan


R

si
Putusan Pengadilan Edisi Kedua halaman 503 pada pokoknya
mengatakan bahwa terkait dengan eksepsi diskualifikasi atau gemis aan

ne
ng

hoedanigheid yaitu apabila penggugat adalah pihak-pihak yang tidak


mempunyai persona standi in judicio, yaitu misalnya anak di bawah umur,

do
gu

atau orang yang di bawah perwalian, Perseroan yang belum disahkan


sebagai badan hukum bertindak atas nama perseroan atau yang bertindak
bukan direksi Perseroan.
In
A

12. Bahwa dikaitkan dengan perkara a quo, dengan merujuk pada dalil kami
ah

lik

angka 1 s/d 8 Jawaban TERGUGAT, pada faktanya Sdr. Anton Bambang


Soegiarto (in casu PENGGUGAT) merupakan debitor pailit yang demi
m

ub

hukum telah kehilangan haknya untuk mengajukan Gugatan a quo.


Dengan demikian pengajuan Gugatan a quo oleh PENGGUGAT tidak
ka

dapat dibenarkan secara hukum, karena yang berhak untuk mengajukan


ep

Gugatan a quo adalah Kurator sebagaimana sesuai dengan ketentuan


ah

Pasal 24 Jo. Pasal 26 ayat (1) UU Kepailitan dan PKPU.


R

es

13. Bahwa lebih dari itu, PENGGUGAT tidak menjelaskan secara rinci
M

ng

mengenai kapasitasnya dalam pengajuan Gugatan a quo. Apakah


on
gu

Halaman 30 dari 52 Putusan Sela Nomor 390/Pdt.G/2019/PN Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PENGGUGAT dalam hal ini bertindak selaku orang pribadi atau bertindak

R
selaku direksi pada perseroan? Mengingat dalam persidangan

si
pemeriksaan legalitas para pihak oleh Majelis Hakim pada tanggal 15

ne
ng
Agustus 2019, kuasa hukum PENGGUGAT sama sekali tidak menunjukan
Akta Pendirian dan/atau Anggaran Dasar dari PT Petroplast Industri
(dalam pailit).

do
gu
14. Bahwa dengan adanya fakta tersebut di atas, maka Gugatan a quo harus

In
A
dinyatakan tidak dapat diterima karena Gugatan a quo mengandung cacat
error in persona karena PENGGUGAT tidak mempunyai persona standi in
ah

judicio.

lik
am

ub
D. EXCEPTIO OBSCUUR LIBEL (GUGATAN KABUR / TIDAK JELAS
KARENA PENGGUGAT TELAH KELIRU DALAM MENDALILKAN
ep
PERBUATAN MELAWAN HUKUM)
k
ah

15. Bahwa perlu kami sampaikan dan luruskan, suatu permasalahan yang
R

si
timbul dari pelaksanaan atas suatu perjanjian tidak dapat dikatakan
sebagai suatu perbuatan melawan hukum, melainkan permasalahan

ne
ng

tersebut merupakan suatu perbuatan wanprestasi atas perjanjian.

do
gu

Pasal 1365 merumuskan bahwa perbuatan melawan hukum yang


membawa kerugian kepada orang lain, mewajibkan orang yang karena
salahnya menerbitkan kerugian itu untuk mengganti kerugian tersebut.
In
A

Sehubungan dengan rumusan dari ketentuan Pasal 1365 KUHPerdata


tersebut, M.A. Moegni Djojodirjo, S.H., dalam bukunya yang berjudul
ah

lik

Perbuatan Melawan Hukum halaman 10-11 merumuskan unsur-unsur


Perbuatan Melawan Hukum yaitu (i) Adanya Suatu Perbuatan; (ii)
m

ub

Perbuatan tersebut Melawan Hukum; (iii) adanya kesalahan dari pihak


pelaku; (iv) adanya kerugian bagi korban; (v) adanya hubungan kausal
ka

antara perbuatan dengan kerugian; dan (vi) perbuatan yang bertentangan


ep

dengan kehati-hatian atau keharusan dalam pergaulan masyarakat yang


ah

baik.
R

es

Sedangkan wanprestasi menurut DR. Yahman, S.H., M.H., dalam bukunya


M

ng

yang berjudul Karakteristik Wanprestasi & Tindak Pidana Penipuan Yang


on
gu

Halaman 31 dari 52 Putusan Sela Nomor 390/Pdt.G/2019/PN Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Lahir dari Hubungan Kontraktual halaman 51 mengatakan bahwa

R
terjadinya wanprestasi senantiasa diawali dengan hubungan kontraktual

si
(characteristics of default is always proceded by a contractual relationship).

ne
ng
Dari penjelasan terkait dengan perbedaan perbuatan melawan hukum
dengan wanprestasi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa

do
gu permasalahan yang timbul dari hubungan kontraktual (perjanjian)
seharusnya merupakan perbuatan wanprestasi dan bukan merupakan

In
A
perbuatan melawan hukum sebagaimana dimaksud dalam ketentuan
Pasal 1365 KUHPerdata.
ah

lik
16. Bahwa dengan demikian, PENGGUGAT telah sangat keliru dalam
merumuskan Gugatannya dengan menyatakan TERGUGAT telah
am

ub
melakukan perbuatan melawan hukum. Padahal jika dicermati lebih dalam
dalil-dalil Gugatan PENGGUGAT, merupakan hal-hal yang didasari dari
ep
pelaksanaan atas perjanjian pemberian fasilitas kredit sebagaimana
k

tertuang dalam:
ah

si
(i) Perjanjian Kredit No. 035/KPD/PK/2011 tanggal 29 Desember
2011 berikut perubahan-perubahannya; (Bukti T-4)

ne
ng

(ii) Perjanjian Kredit No. 036/KPD/PK/2011 tanggal 29 Desember

do
gu

2011 berikut perubahan-perubahannya; (Bukti T-5)

(iii) Akta Perjanjian Kredit No. 37 tanggal 25 Januari 2011; (Bukti T-


In
A

6)
ah

lik

(iv) Akta Perjanjian Kredit No. 38 tanggal 25 Januari 2011 berikut


perubahan-perubahannya; dan (Bukti T-7)
m

ub

(v) Akta Perjanjian Pemberian Fasilitas Kredit Tidak Langsung No.


ka

39 tanggal 25 Januari 2011 berikut perubahan-perubahannya.


ep

(Bukti T-8)
ah

(Untuk selanjutnya disebut sebagai “Perjanjian-Perjanjian”)


es
M

ng

on
gu

Halaman 32 dari 52 Putusan Sela Nomor 390/Pdt.G/2019/PN Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Yang mana seharusnya materi Gugatan a quo dirumuskan berdasarkan

R
wanprestasi bukan perbuatan melawan hukum.

si
ne
ng
17. Bahwa lebih lanjut, M. Yahya Harahap, S.H., dalam bukunya yang
berjudul Hukum Acara Perdata tentang Gugatan, Persidangan, Penyitaan,
Pembuktian dan Putusan Pengadilan Edisi Kedua halaman 523

do
gu mengatakan:

In
A
“Dalam merumuskan posita atau dalil gugatan:
 Tidak dibenarkan mencampuradukkan wanprestasi
ah

dengan PMH dalam gugatan;

lik
 Dianggap keliru merumuskan dalil PMH dalam gugatan
jika yang terjadi, in konkreto secara realistis adalah
am

ub
wanprestasi;
 Atau tidak tepat jika gugatan mendalilkan wanprestasi,
ep
sedang peristiwa hukum yang terjadi secara objektif ialah
k

PMH…”
ah

si
Kemudian, Prof. Mr. Pitlo dalam bukunya yang berjudul Het
Verbintenissen Recht naar Het Nerderlands Burgerlijk wet Boek pada

ne
ng

pokoknya menyatakan:

do
gu

“… Namun demikian jelas, baik menurut sejarah maupun


sistimatikan undang-undang, bahwa wanprestasi tidak
termasuk dalam pengertian perbuatan melawan hukum.
In
A

Demikian telah diputuskan oleh H.R (Hoge Raad, MA Belanda)


pada tanggal 13 Juni 1913, bahwa jikalau suatu kewajiban
ah

lik

yang semata-mata disebabkan (didasarkan) pada suatu


perjanjian telah dicederai, cedera itu tidak dapat menjadi
m

ub

sebab (alasan) untuk suatu tuntutan (claim, Vordering)


berdasarkan perbuatan melawan hukum”.
ka

ep

Sejalan dengan hal tersebut, Mahkamah Agung Republik Indonesia dalam


ah

pertimbangan pada Putusan Nomor 879K/Pdt/1997 tanggal 29 Januari


R

2001, yang pada pokoknya menyatakan:


es
M

ng

on
gu

Halaman 33 dari 52 Putusan Sela Nomor 390/Pdt.G/2019/PN Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“Penggabungan perbuatan melawan hukum dengan

R
wanprestasi dalam satu gugatan, melanggar tata tertib

si
beracara atas alasan keduanya harus diselesaikan

ne
ng
tersendiri.

Dalam posita, gugatan didasarkan atas perjanjian, namun

do
gu dalam petitum dituntut agar tergugat dinyatakan melakukan
PMH, konstruksi gugatan seperti ini mengandung

In
A
kontradiksi dan gugatan dikategorikan obscuur libel,
sehingga tidak dapat diterima”.
ah

lik
Berangkat dari pendapat Ahli dan Putusan Mahkamah Agung tersebut di
atas, maka penggabungan dan/atau pencampuradukkan antara
am

ub
masalah wanprestasi dan perbuatan melawan hukum sebagaimana
yang dilakukan oleh PENGGUGAT dalam Gugatan a quo sudah
ep
sangat jelas bertentangan dengan tata tertib beracara sehingga
k

mengakibatkan gugatan menjadi kabur dan tidak jelas (obscuur libel).


ah

si
E. GUGATAN YANG DIAJUKAN OLEH SAUDARA ANTON BAMBANG
SOEGIARTO (DALAM PAILIT) HARUS DINYATAKAN TIDAK DAPAT

ne
ng

DITERIMA KARENA GUGATAN NEBIS IN IDEM

do
gu

18. Bahwa menurut M. Yahya Harahap S.H. dalam bukunya yang berjudul
Hukum Acara Perdata, asas nebis in idem didasarkan pada ketentuan
Pasal 1917 KUHPerdata, yang mana diatur bahwa terhadap Putusan yang
In
A

dijatuhkan pengadilan yang bersifat positif, kemudian Putusan tersebut


telah memperoleh kekuatan hukum tetap, maka dalam Putusan tersebut
ah

lik

melekat nebis in idem, oleh karena itu terhadap kasus yang sama tidak
dapat diajukan kedua kalinya.
m

ub

19. Bahwa dikaitkan dengan Gugatan a quo, faktanya PENGGUGAT pernah


ka

mengajukan gugatan dengan Nomor Perkara 228/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Pst.


ep

yang pada pokoknya berisikan tetang materi yang sama dengan Gugatan
ah

a quo¸ yang mana telah diputus oleh Majelis Hakim pada putusannya
R

nomor 278/Pdt.G/2018/PN.Jkt.Pst. dalam putusan tersebut majelis hakim


es

telah mengguggurkan Gugatan dimaksud dan perkara tersebut dinyatakan


M

ng

telah selesai oleh Majelis Hakim.


on
gu

Halaman 34 dari 52 Putusan Sela Nomor 390/Pdt.G/2019/PN Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R
20. Bahwa berangkat dari fakta tersebut, maka kami mohon kepada Yang

si
Mulia Majelis Hakim Pemeriksa Perkara menyatakan Gugatan a quo nebis

ne
ng
in idem dan berkenan untuk menolak Gugatan a quo dan/atau setidak-
tidaknya menyatakan Gugatan tidak dapat diterima (niet ontvankelijk
verklaard).

do
gu
DALAM POKOK PERKARA

In
A
Bahwa hal-hal yang dikemukakan pada Bagian Provisi dan Eksepsi di atas,
ah

mohon dinyatakan sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan dalam Pokok

lik
Perkara ini dan oleh karenanya TERGUGAT dengan tegas dan atas nama
hukum menolak seluruh dalil-dalil yang dikemukakan oleh PENGGUGAT kecuali
am

ub
hal-hal yang secara tegas diakui akan kebenarannya termasuk namun tidak
terbatas pada hal-hal yang tidak dengan tegas diakui kebenarannya serta
ep
TERGUGAT tidak akan menanggapi dalil-dalil PENGGUGAT yang tidak
k

berkaitan dengan TERGUGAT.


ah

si
F. GUGATAN PENGGUGAT DIAJUKAN ATAS DASAR YANG MENGADA-
ADA DAN SANGAT MENYESATKAN KARENA PELAKSANAAN

ne
ng

PERJANJIAN-PERJANJIAN SUDAH SESUAI DENGAN YANG


DIPERJANJIKAN DAN TIDAK TERDAPAT PERMASALAHAN DALAM

do
gu

PELAKSANAANNYA.

21. Bahwa perlu TERGUGAT sampaikan dan tegaskan pula kepada


In
A

PENGGUGAT, atas pelaksanaan Perjanjian-Perjanjian sudah tidak lagi


terdapat permasalahan dalam pelaksanaannya karena PENGGUGAT
ah

lik

sudah menerima fasilitas kredit dari TERGUGAT yang artinya


PENGGUGAT telah menikmati fasilitas kredit dimaksud, sehingga
m

ub

sangatlah naif jika saat ini PENGGUGAT kembali mempermasalahkan


pelaksanaan atas Perjanjian-Perjanjian.
ka

ep

22. Bahwa lahirnya Perjanjian-Perjanjian bermula dari permintaan


ah

PENGGUGAT yang pada saat itu bertindak selaku direksi PT Petroplast


R

Industri (saat ini sudah dinyatakan pailit) kepada TERGUGAT untuk


es

memberikan fasilitas kredit guna kepentingan take over pinjaman/ kredit


M

ng

investasi dari PT Bank Mandiri (Persero), Tbk dan untuk kepentingan kredit
on
gu

Halaman 35 dari 52 Putusan Sela Nomor 390/Pdt.G/2019/PN Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
modal kerja, serta untuk pembukaan Letter of Credit (L/C) (“Tujuan

R
Kredit”).

si
ne
ng
23. Bahwa atas Tujuan Kredit dimaksud, pada faktanya TERGUGAT telah
memberikan fasilitas Kredit kepada PENGGUGAT sebagaimana telah
diakui sendiri oleh PENGGUGAT dalam dalil angka 3 dan 4 halaman 3 s/d

do
gu 4 Gugatannya.

In
A
24. Bahwa terkait dengan total nilai pencairan atas fasilitas kredit yang saat ini
kembali dipermasalahkan oleh PENGGUGAT, faktanya PENGGUGAT
ah

sendiri telah menyepakati dan menyetujui total nilai kredit yang dicairkan

lik
oleh TERGUGAT dengan melakukan penandatangan atas Perjanjian-
Perjanjian.
am

ub
25. Bahwa kalaupun PENGGUGAT merasa total nilai kredit yang dicairkan
ep
tersebut tidak sesuai dengan keinginan perusahaan PENGGUGAT,
k

seharusnya PENGGUGAT menolak isi dari Perjanjian-Perjanjian dengan


ah

tidak menandatangani Perjanjian-Perjanjian, sehingga TERGUGAT menilai


R

si
bahwa dalil PENGGUGAT yang kembali mempermasalahkan total nilai
kredit yang dicairkan hanya akal-akalan PENGGUGAT untuk mencari

ne
ng

keuntungan.

do
gu

G. PENGERTIAN PERBUATAN MELAWAN HUKUM BERDASARKAN


PENDAPAT AHLI DAN YURISPRUDENSI
In
A

26. Bahwa perbuatan melawan hukum dirumuskan dalam ketentuan Pasal


1365 KUHPerdata, yang berbunyi sebagai berikut
ah

lik

”Tiap perbuatan yang melanggar hukum dan membawa


m

ub

kerugian kepada orang lain, mewajibkan orang yang


menimbulkan kerugian itu karena kesalahannya untuk
ka

menggantikan kerugian tersebut”


ep
ah

27. Bahwa dari ketentuan tersebut, maka untuk dapat dikatakan seseorang
R

telah melakukan perbuatan melawan hukum, harus memenuhi unsur


es

secara kumulatif dari suatu tindakan sebagaimana dirumuskan dalam


M

ng

on
gu

Halaman 36 dari 52 Putusan Sela Nomor 390/Pdt.G/2019/PN Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ketentuan Pasal 1365 KUHPerdata yang menurut pendapat para ahli

R
adalah sebagai berikut:

si
ne
ng
a) ADANYA SUATU PERBUATAN;
Menurut Prof. Mr. DR. Wiryono Projodikoro, dalam bukunya yang
berjudul Perbuatan Melanggar Hukum, mengatakan bahwa lingkup

do
gu dari unsur perbuatan ini terdiri dari perbuatan yang diartikan dengan
berbuat sesuatu (dalam arti aktif) maupun tidak berbuat sesutu yang

In
A
menjadi kewajiban hukum dari orang tersebut (dalam arti pasif/tidak
berniat melakukannya). Pengertian aktif dan pasif ini dapat pula
ah

dipahami bahwa perbuatan melawan hukum dapat dilakukan secara

lik
sengaja maupun tidak sengaja, yang mana seharusnya orang
tersebut diketahui seharusnya melakukan suatu perbuatan.
am

ub
b) PERBUATAN TERSEBUT MELAWAN HUKUM;
ep
Menurut Prof. Mr. DR. Wiryono Projodikoro; Prof. DR. Sudikno
k

Mertokusumo, S.H., Prof DR. Rosa Agustina, S.H., M.H yang


ah

dikutip oleh DR. Munir Fuady, S.H., M.H., LLM., dalam bukunya
R

si
berjudul Perbuatan Melawan Hukum, mengatakan bahwa sejak
tahun 1919, arti dari melawan hukum memiliki pengertian luas yang

ne
ng

meliputi hal-hal sebagai berikut :

do
gu

1) Melanggar undang-undang yang berlaku (hukum tertulis);


2) Melanggar hak orang lain yang dijamin oleh hukum (hak subjektif
orang lain);
In
A

Yang dimaksud dengan hak subjektif orang lain berarti telah terjadi
pelanggaran wewenang khusus yang diberikan oleh hukum
ah

lik

kepada seseorang, termasuk hak perorangan dan/atau hak atas


harta kekayaan.
m

ub

3) Bertentangan dengan kewajiban hukum si pelaku;


Yang diartikan sebagai kewajiban yang berdasarkan hukum tertulis
ka

maupun tidak tertulis.


ep

4) Bertentangan dengan kesusilaan (goede zeden); dan


ah

5) Bertentangan dengan sikap yang baik dalam bermasyarakat untuk


R

memperhatikan kepentingan orang lain (atau dikenal dengan


es

istilah asas kepatuhan, ketelitian, dan kehati-hatian/PATIHA)


M

ng

on
gu

Halaman 37 dari 52 Putusan Sela Nomor 390/Pdt.G/2019/PN Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
c) ADANYA KESALAHAN;

R
Menurut Prof. Mr. DR. Wiryono Prijodikoro, Prof. DR. Sudikno

si
Mertokusumo, S.H., Prof DR. Rosa Agustina, S.H., M.H yang

ne
ng
dikutip oleh DR. Munir Fuady, S.H., M.H., LLM., dalam bukunya
berjudul Perbuatan Melawan Hukum, mengatakan bahwa unsur-
unsur dari kesalahan itu sendiri meliputi :

do
gu
1) Adanya unsur kesengajaan; atau

In
A
2) Adanya unsur kelalaian (negligence, culpa); dan
3) Tidak ada alasan pembenar atau alasan pemaaf
ah

(rechtvaardigingsground), seperti overmacht, membela diri, tidak

lik
waras dan lain-lain.
am

ub
Ketentuan dalam Pasal 1365 KUHPerdata mensyaratkan adanya
unsur “kesalahan” dalam perbuatan melawan hukum. Terdapat
ep
beberapa unsur yang harus dipenuhi untuk dapat dikategorikan
k

sebagai “kesengajaan” ataupun “kelalaian”, yaitu :


ah

si
1) Unsur kesengajaan :
i. Adanya kesadaran (state of mind) untuk melakukan;

ne
ng

ii. Adanya konsekuensi dari perbuatan;


iii. Kesadaran untuk melakukan, bukan hanya menimbulkan

do
gu

konsekuensi, melainkan kepercayaan bahwa dengan


tindakan tersebut “pasti” dapat menimbulkan konsekuensi
tersebut.
In
A

2) Unsur kelalaian:
i. Adanya suatu perbuatan atau mengabaikan sesuatu yang
ah

lik

mestinya dilakukan;
ii. Adanya kewajiban kehati-hatian (duty of care);
m

ub

iii. Tidak dijalankan kewajiban kehati-hatian tersebut;


iv. Adanya kerugian bagi orang lain;
ka

v. Adanya hubungan sebab akibat antara perbuatan atau tidak


ep

melakukan perbuatan dengan kerugian yang timbul.


ah

d) ADANYA KERUGIAN BAGI KORBAN;


es

Prof. DR. Rosa Agustina, S.H., M.H., dalam bukunya yang berjudul
M

ng

Perbuatan Melawan Hukum, menyatakan bahwa Kerugian dalam


on
gu

Halaman 38 dari 52 Putusan Sela Nomor 390/Pdt.G/2019/PN Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
perbuatan melawan hukum mencakup baik kerugian materiil maupun

R
kerugian immateriil (kerugian yang menyebabkan pengurangan

si
kenyamanan hidup seseorang, contoh : penghinaan dan cacat

ne
ng
badan). Tidak ada pengaturan yang secara tegas mengatur kerugian
materiil dalam perbuatan melawan hukum.
Pada ketentuan Pasal 1365 KUHPerdata menamakan kerugian

do
gu akibat perbuatan melawan hukum sebagai “scade” (rugi) saja,
sedangkan kerugian akibat wanprestasi oleh Pasal 1246

In
A
KUHPerdata dinamakan “Kosten, scaden en interessen” (biaya,
kerugian dan bunga).
ah

lik
e) ADANYA HUBUNGAN SEBAB AKIBAT ANTARA PERBUATAN
DAN KERUGIAN;
am

ub
J. Satrio, S.H., dalam bukunya yang berjudul Gugat Perdata atas
Dasar Penghinaan sebagai Tindakan Melawan Hukum, mengatakan
ep
bahwa Terdapat 2 (dua) teori tentang hubungan kausalitas, yaitu :
k
ah

1) Conditio sine qua non


R

si
Menurut teori ini, yang menjadi sebab dari suatu akibat
adalah tiap-tiap masalah yang merupakan syarat timbulnya

ne
ng

suatu akibat. Menurut teori ini, setiap syarat merupakan


sebab yang merupakan syarat mutlak untuk timbulnya suatu

do
gu

akibat. Tokoh yang mendukung teori ini adalah Von Buri.


Teori ini tidak dipergunakan lagi karena pertanggungjawaban
pelaku menjadi sangat luas yang akan mempersulit
In
A

penentuan seberapa jauh pertanggungjawaban perdata


dapat diminta terhadap seorang;
ah

lik

2) Adequate veroorzaking
M.A. Moegni Djojodirdjo, S.H., dalam bukunya yang berjudul
m

ub

Perbuatan Melawan Hukum, menurut teori ini, sebab dari


suatu perbuatan melawan hukum adalah perbuatan yang
ka

seimbang dengan akibat dengan menggunakan perhitungan


ep

yang layak. Dasar pertimbangan untuk dapat menentukan


ah

sebab yang layak adalah berdasarkan perhitungan yang layak


R

(adalah masalah-masalah yang diketahui atau seharusnya


es

diketahui oleh si pelaku) dan masuk akal sehat (reasonable);


M

ng

on
gu

Halaman 39 dari 52 Putusan Sela Nomor 390/Pdt.G/2019/PN Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
28. Bahwa lebih lanjut terhadap perbuatan melawan hukum sebagaimana

R
ketentuan Pasal 1365 KUHPerdata, M.A. Moegni Djojodirdjo, S.H,

si
dalam bukunya yang berjudul Perbuatan Melawan Hukum halaman 63,

ne
ng
memberikan pengecualian berlakunya perbuatan melawan hukum,
sebagaimana kami kutip berikut ini:

do
gu “… dalam rangka penerapan Pasal 1365 KUHPerdata, maka
tidaklah ada bedanya, apakah suatu perbuatan dilakukan untuk

In
A
menjalankan peraturan undang-undang ataukah perbuatan
tersebut dilakukan atas dasar kewenangan menurut undang-
ah

undang, karena sesuatu perbuatan yang dilakukan atas

lik
dasar kewenangan menurut undang-undang adalah
merupakan sesuatu yang meniadakan sifat melawan
am

ub
hukumnya”.
ep
Kemudian, Prof. DR. Rosa Agustina, S.H., M.H., dalam bukunya yang
k

berjudul Perbuatan Melawan Hukum halaman 44-46, mengatakan bahwa


ah

terdapat 4 (empat) hal yang menghilangkan sifat melawan hukum (alasan


R

si
pemaaf dan alasan pembenar), yaitu:

ne
ng

1) Keadaan Memaksa (overmacht);


2) Pembelaan darurat atau terpaksa (noodweer);

do
gu

3) Melaksanakan ketentuan Undang-Undang ; dan


4) Melaksanakan perintah atasan.
In
A

Sejalan dengan kedua pendapat ahli tersebut di atas, Majelis Hakim pada
Putusan Pengadilan Negeri Jepara Nomor 65/Pdt.G/2017/PN.JPA dalam
ah

lik

salah satu pertimbangannya halaman 15 menyatakan sebagai berikut:


m

ub

“Menimbang, bahwa Pasal 1365 Kitab Undang – Undang


Hukum Perdata mensyaratkan untuk dikategorikan perbuatan
ka

melawan hukum harus ada kesalahan, maka perlu mengetahui


ep

bagaimana cakupan unsur kesalahan itu. Suatu tindakan


ah

dianggap mengandung unsur kesalahan, sehingga dapat


R

diminta pertanggungjawaban hukum, jika memenuhi


es

unsur – unsur kesengajaan atau kelalaian (negligence,


M

ng

on
gu

Halaman 40 dari 52 Putusan Sela Nomor 390/Pdt.G/2019/PN Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
culpa) serta tidak ada alasan pembenar atau alasan pemaaf

R
(rechtvaardigingsgrond)”

si
ne
ng
29. Bahwa berdasarkan pendapat ahli dan Yurisprudensi tersebut di atas,
maka dengan perkataan lain dapat dikatakan bahwa suatu perbuatan
melawan hukum yang mengandung alasan pembenar atau alasan

do
gu pemaaf tidak dapat dikualifikasikan sebagai perbuatan melawan
hukum.

In
A
H. PENOLAKAN PERMOHONAN TAMBAHAN FASILITAS KREDIT OLEH
ah

TERGUGAT TIDAK BERTENTANGAN DENGAN PERATURAN

lik
PERUNDANG-UNDANGAN KHUSUSNYA UNDANG-UNDANG
PERBANKAN DAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN
am

ub
MELAINKAN MERUPAKAN CERMINAN DARI PENERAPAN TATA
KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GOOD CORPORATE
ep
GOVERNANCE) DAN PENERAPAN PRINSIP KEHATI-HATIAN.
k
ah

30. Bahwa mencermati dalil Gugatan PENGGUGAT angka 13 halaman 13,


R

si
yang pada pokoknya menyatakan bahwa penolakan atas permohonan
tambahan fasilitas kredit dan penggunaan lembaga kepailitan terhadap

ne
ng

perusahaan PENGGUGAT merupakan suatu perbuatan melawan hukum,


perlu TERGUGAT tanggapi sebagai berikut.

do
gu

31. Bahwa TERGUGAT adalah suatu perusahaan yang bergerak pada bidang
perbankan yang telah terkemuka dan merupakan Badan Usaha Milik
In
A

Negara (BUMN) yang sebagian sahamnya telah tercatat (listed) pada


Bursa Efek Indonesia, dari dan oleh karenanya setiap tindakan dan
ah

lik

kegiatan usaha yang dilakukan oleh TERGUGAT selalu diawasi oleh


Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Selain itu TERGUGAT selaku BUMN juga
m

ub

tunduk pada Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor:
Per-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik
ka

(Good Corporate Governance) pada BUMN, serta peraturan-peraturan


ep

lainnya yang menjadi pedoman TERGUGAT yakni Peraturan Bank


ah

Indonesia, Peraturan OJK dan/atau Peraturan BAPEPAM LK.


R

es

32. Bahwa seluruh tindakan hukum dan kebijakan serta keputusan


M

ng

TERGUGAT selalu diawasi oleh badan-badan yang tersebut di atas,


on
gu

Halaman 41 dari 52 Putusan Sela Nomor 390/Pdt.G/2019/PN Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
karenanya TERGUGAT sangat menjunjung tinggi berlakunya prinsip Tata

R
Kelola Perusahaan Yang Baik bagi TERGUGAT selaku BUMN yang

si
terkemuka. Lebih dari itu, TERGUGAT selaku bank juga berkewajiban

ne
ng
untuk menerapkan prinsip kehati-hatian sebagaimana diamanatkan dalam
ketentuan Pasal 29 ayat (2) UU Perbankan.

do
gu 33. Bahwa dikaitkan dengan permasalahan a quo, pada faktanya perusahaan
PENGGUGAT (in casu PT Petroplast Industri (dalam pailit)) telah lalai

In
A
dalam memenuhi kewajibannya untuk melakukan pembayaran angsuran
atas fasilitas kredit yang diberikan oleh TERGUGAT. Yang mana atas
ah

kelalaian tersebut, TERGUGAT telah mengirimkan: (i) Surat Somasi I No.

lik
RRC/2/0308/R tanggal 13 Agustus 2014 (Bukti T – 9); (ii) Surat Somasi II
No. RRC/2/0344/R tanggal 3 September 2014 ((Bukti T – 10); dan (iii)
am

ub
Surat Somasi III No. RRC/2/0442/R tanggal 30 September 2014(Bukti T –
11), yang pada pokoknya berisi tentang pemberitahuan bahwa
ep
perusaahaan PENGGUGAT telah berada pada status kloektibilitas 5
k

(kredit macet) dan permintaan kepada perusahaan PENGGUGAT untuk


ah

segera melakukan pelunasan atas utang perusahaan PENGGUGAT


R

si
kepada TERGUGAT.

ne
ng

34. Bahwa dengan adanya fakta perusahaan PENGGUGAT telah berada


pada status kolektibilitas 5 (kredit macet), sebagai bentuk penerapan

do
gu

prinsip tata kelola perusahaan yang baik dan penerapan prinsip kehati-
hatian oleh TERGUGAT sebagaimana yang diamanatkan oleh peraturan
perundang-undangan, maka TERGUGAT melakukan penolakan atas
In
A

permohonan tambahan fasilitas kredit oleh perusahaan PENGGUGAT (in


casu PT Petroplast Industri (dalam pailit)).
ah

lik
m

ub

I. PENGAJUAN PERMOHONAN PENUNDAAN KEWAJIBAN


PEMBAYARAN UTANG DAN/ATAU PAILIT OLEH TERGUGAT
ka

TERHADAP PENGGUGAT MERUPAKAN HAK HUKUM TERGUGAT


ep

YANG DIBERIKAN UNDANG-UNDANG UNTUK MENYELESAIKAN


ah

PERMASALAHAN UTANG DENGAN PENGGUGAT DAN OLEH


R

KARENANYA TERGUGAT TIDAK DAPAT DIKUALIFIKASIKAN


es

MELAKUKAN PERBUATAN MELAWAN HUKUM SEBAGAIMANA


M

ng

KETENTUAN PASAL 1365 KUHPERDATA BERDASARKAN PENDAPAT


on
gu

Halaman 42 dari 52 Putusan Sela Nomor 390/Pdt.G/2019/PN Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
AHLI DAN YURISPRUDENSI YANG TELAH TERGUGAT URAIKAN DI

R
ATAS.

si
ne
ng
35. Bahwa lebih lanjut, pengajuan Permohonan PKPU dan/atau Kepailitan
adalah suatu mekanisme penyelesaian permasalahan utang berdasarkan
hukum sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 2 (ayat) 1 Jo. Pasal

do
gu 222 ayat (1) dan (3) UU Kepailitan dan PKPU, sebagaimana kami kutip
berikut ini:

In
A
“Pasal 2 ayat (1) UU Kepailitan dan PKPU
ah

lik
(1) Debitor yang mempunyai dua atau lebih Kreditor
dan tidak membayar lunas sedikitnya satu utang
am

ub
yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih,
dinyatakan pailit dengan putusan Pengadilan, baik
ep
atas permohonannya sendiri maupun atas
k

permohonan satu atau lebih kreditornya”.


ah

si
“Pasal 222 UU Kepailitan dan PKPU

ne
ng

(1) Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang diajukan


oleh Debitor yang mempunyai lebih dari 1 (satu)

do
gu

Kreditor atau oleh Kreditor.

(2) Debitor yang tidak dapat atau memperkirakan tidak


In
A

akan dapat melanjutkan membayar utang-utangnya


yang sudah jatuh waktu dan dapat ditagih, dapat
ah

lik

memohon penundaan kewajiban pembayaran utang,


dengan maksud untuk mengajukan rencana
m

ub

perdamaian yang meliputi tawaran pembayaran


sebagian atau seluruh utang kepada Kreditor.
ka

ep

(3) Kreditor yang memperkirakan bahwa Debitor tidak


ah

dapat melanjutkan membayar utangnya yang sudah


R

jatuh waktu dan dapat ditagih, dapat memohon agar


es

kepada Debitor diberi penundaan kewajiban


M

ng

pembayaran utang, untuk memungkinkan Debitor


on
gu

Halaman 43 dari 52 Putusan Sela Nomor 390/Pdt.G/2019/PN Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
mengajukan rencana perdamaian yang meliputi

R
tawaran pembayaran sebagian atau seluruh utang

si
kepada Kreditornya”.

ne
ng
36. Bahwa dikaitkan dengan permasalahan a quo, pada faktanya:

do
gu (i) Perusahaan PENGGUGAT telah berada pada status kolektibilitas 5
(kredit macet); dan

In
A
(ii) TERGUGAT telah mengirimkan Surat Somasi sebanyak 3 (tiga) kali,
ah

dimana atas somasi tersebut tidak terdapat upaya konkrit yang

lik
dilakukan oleh PENGGUGAT maupun perusahaan PENGGUGAT
untuk menyelesaikan utang terhadap TERGUGAT.
am

ub
Berdasarkan fakta-fakta tersebut, maka PENGGUGAT telah memenuhi
ep
syarat untuk dapat diajukan Permohonan PKPU dan/atau Permohonan
k

Pailit, karenanya TERGUGAT mengajukan Permohonan PKPU terhadap


ah

perusahaan PENGGUGAT (in casu PT Petroplast Industri (dalam pailit)).


R

si
37. Bahwa perlu TERGUGAT sampaikan dan tegaskan kepada PENGGUGAT,

ne
ng

penolakan pemberian fasilitas kredit tambahan oleh TERGUGAT tidak


melawan hukum dan pengajuan Permohonan PKPU kepada perusahaan

do
gu

PENGGUGAT tidak dapat dikualifikasikan sebagai perbuatan melawan


hukum karena merupakan pelaksanaan atas ketentuan undang-undang,
hal ini sebagaimana sesuai dengan pendapat ahli dan yurisprudensi
In
A

sebagaimana telah diuraikan pada dalil angka 28 dan 29 halaman 15


Jawaban TERGUGAT. Karenanya dengan merujuk pada pendapat ahli
ah

lik

tersebut di atas, maka sudah sangat jelas dan tak terbantahkan bahwa
TERGUGAT tidak dapat dikualifikasikan melakukan perbuatan
m

ub

melawan hukum, terlebih pada faktanya saat ini PENGGUGAT dan


perusahaan PENGGUGAT (in casu PT Petroplast Industri) telah
ka

dinyatakan pailit berdasarkan Putusan Nomor: 116/Pdt.Sus-


ep

PKPU/207/PN.Niaga.Jkt.Pst dan lebih dari itu PENGGUGAT keliru


ah

dalam merumuskan Gugatannya karena seharusnya PENGGUGAT


R

merumuskan Gugatan a quo dengan dalil wanprestasi bukan


es

perbuatan melawan hukum.


M

ng

on
gu

Halaman 44 dari 52 Putusan Sela Nomor 390/Pdt.G/2019/PN Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
38. Bahwa berdasarkan uraian kami angka 24 s/d 31 Jawaban TERGUGAT,

R
maka kami mohon kepada Yang Mulia Majelis Hakim Pemeriksa untuk

si
tidak terkecoh dengan dalil-dalil PENGGUGAT yang sangat menyesatkan

ne
ng
dan terkesan mengada-ada serta tidak dapat dipertanggungjawabkan.

J. GANTI RUGI YANG DIAJUKAN PENGGUGAT TIDAK BERDASAR,

do
gu SANGAT BERLEBIHAN, TIDAK LOGIS DAN TIDAK MASUK AKAL
SERTA NILAINYA TIDAK DAPAT DIPERTANGGUNGJAWABKAN, DAN

In
A
TIDAK DIURAIKAN SECARA RINCI OLEH PENGGUGAT SEHINGGA
BEARALASAN HUKUM UNTUK DITOLAK ATAU SETIDAK-TIDAKNYA
ah

DINYATAKAN TIDAK DAPAT DITERIMA OLEH YANG MULIA MAJELIS

lik
HAKIM PEMERIKSA PERKARA.
am

ub
39. Bahwa TERGUGAT menolak dengan tegas dalil PENGGUGAT angka 13.3
dan angka 14 Gugatan, yang pada pokoknya PENGGUGAT meminta ganti
ep
rugi materiil sebesar Rp.1.189.113.614.671,- (satu triliun seratus delapan
k

puluh sembilan miliar seratus tiga belas juta enam ratus empat belas ribu
ah

enam ratus tujuh puluh satu Rupiah) dan ganti rugi imaterril sebesar
R

si
Rp2.000.000.000.000,- (dua triliun Rupiah). Karena PENGGUGAT secara
tidak berdasar, sangat berlebihan dan tidak logis serta tidak masuk akal

ne
ng

telah meminta kerugian dengan nilai yang tidak dapat


dipertanggungjawabkan dan lebih dari itu, ternyata PENGGUGAT tidak

do
gu

mampu menguraikan secara rinci kerugian yang dialaminya.

40. Bahwa berdasarkan Yurisprudensi Tetap Mahkamah Agung R.I,


In
A

menyatakan bahwa Gugatan ganti rugi haruslah dirinci dengan jelas


mengenai dasar dan perhitungannya hal mana dapat dilihat dari
ah

lik

beberapa Yurisprudensi tetap Mahkamah Agung R.I yang menolak


gugatan yang diajukan dengan ganti kerugian yang tidak dirinci dengan
m

ub

jelas sebagaimana kutipan beberapa Yurispreudensi Tetap Mahkamah


Agung R.I dibawah ini :
ka

ep

I. Yurisprudensi Mahkamah Agung R.I tertanggal 28 Mei 1984 No. 588


ah

K/Sip/1983, menyatakan :
R

“Bahwa tentang tuntutan Penggugat asal sub 5 yaitu


es

mengenai tuntutan ganti rugi karena tidak disertai bukti-


M

ng

bukti maka harus di tolak”.


on
gu

Halaman 45 dari 52 Putusan Sela Nomor 390/Pdt.G/2019/PN Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
II. Yurisprudensi Mahkamah Agung R.I tertanggal 31 September 1983 No.

R
19 K/Sip/1983, menyatakan :

si
“menimbang, bahwa oleh karena gugatan ganti rugi

ne
ng
tersebut tidak diperinci dan lagi pula belum diperiksa oleh
judex factie, maka gugatan ganti rugi tersebut dinyatakan
tidak dapat diterima”.

do
gu
III. Yurisprudensi Mahkamah Agung R.I tertanggal 8 Mei 1980 No. 550

In
A
K/Sip/1979, menyatakan :
“Bahwa petitum ke 4 s/d 6 dari Penggugat asal tentang
ah

ganti rugi harus dinyatakan tidak dapat diterima oleh karena

lik
kerugian-kerugian yang diminta tidak diadakan perincian”.
am

ub
IV. Yurisprudensi Mahkamah Agung R.I tertanggal 16 Desember 1970 No.
492 K/Sip/1970, menyatakan :
ep
“Setiap tuntutan ganti rugi harus disertai perincian dalam
k

bentuk apa yang menjadi dasar tuntutannya. Tanpa


ah

perincian yang dimaksud maka tuntutan ganti rugi tersebut


R

si
harus dinyatakan tidak dapat diterima karena tuntutan
tersebut tidak jelas/ tidak sempurna”.

ne
ng

41. Bahwa oleh karena PENGGUGAT tidak mampu menguraikan secara rinci

do
gu

kerugian yang dideritanya (menurut “dugaan” PENGGUGAT), maka


Gugatan ganti rugi yang diajukan PENGGUGAT tidak berdasar hukum dan
mohon kiranya Majelis Hakim yang terhormat yang memeriksa perkara a
In
A

quo menyatakan menolak Gugatan ganti kerugian yang diajukan


PENGGUGAT secara keseluruhan atau setidak-tidaknya menyatakan tidak
ah

lik

dapat diterima (niet ontvankelijk verklaard).


m

ub

Berdasarkan fakta-fakta, dasar-dasar dan alasan-alasan yang diuraikan di atas


serta bukti-bukti yang disampaikan, dengan hormat mohon agar majelis
ka

hakim yang memeriksa, mengadili, dan memutus perkara a quo berkenan


ep

memutus dalam putusan sela dengan amar putusan sebagai berikut:


ah

DALAM KONVENSI
es

DALAM PROVISI
M

ng

on
gu

Halaman 46 dari 52 Putusan Sela Nomor 390/Pdt.G/2019/PN Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1. Menerima tuntutan provisi TERGUGAT;

si
2. Mengabulkan tuntutan provisi TERGUGAT;

ne
ng
3. Menolak seluruh gugatan PENGGUGAT dan/atau setidak tidaknya
menyatakan gugatan tidak dapat diterima (niet ontvankelijk verklaard);

do
gu
4. Menyatakan demi hukum PENGGUGAT tidak memiliki kapasitas sebagai

In
A
PENGGUGAT dan oleh karenanya Surat Kuasa Khusus Tanggal 20 Juni
2019 tersebut dinyatakan batal demi hukum dan atau setidak - tidaknya
ah

dapat dibatalkan;

lik
5. Menyatakan Kurator yang berwenang dalam mengajukan Gugatan a quo;
am

ub
6. Menggugurkan gugatan PENGGUGAT, akibat Kurator menolak untuk
ep
mengambilalih perkara; dan
k
ah

7. Menghukum PENGGUGAT untuk membayar seluruh biaya perkara.


R

si
Dan;

ne
ng

Berdasarkan fakta-fakta, dasar-dasar dan alasan-alasan yang diuraikan di atas

do
gu

serta bukti-bukti yang disampaikan, dengan hormat mohon agar majelis


hakim yang memeriksa, mengadili, dan memutus perkara a quo berkenan
memutus dalam putusan dengan amar putusan sebagai berikut:
In
A

DALAM EKSEPSI
ah

lik

1. Menerima Eksepsi TERGUGAT untuk seluruhnya;


m

ub

2. Mengabulkan Eksepsi TERGUGAT untuk seluruhnya;


ka

ep

3. Menolak seluruh gugatan PENGGUGAT dan/atau setidak tidaknya


ah

menyatakan gugatan tidak dapat diterima (niet ontvankelijk verklaard); dan


R

es

4. Menghukum PENGGUGAT untuk membayar seluruh biaya perkara.


M

ng

DALAM POKOK PERKARA


on
gu

Halaman 47 dari 52 Putusan Sela Nomor 390/Pdt.G/2019/PN Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R
1. Menerima seluruh dalil-dalil jawaban TERGUGAT;

si
ne
ng
2. Menolak Gugatan PENGGUGAT untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya
menyatakan Gugatan PENGGUGAT tidak dapat diterima
(niet ontvankelijk verklaard);

do
gu
3. Menyatakan TERGUGAT tidak melakukan Perbuatan Melawan Hukum;

In
A
dan
ah

4. Menghukum PENGGUGAT untuk membayar seluruh biaya perkara.

lik
Subsidair:
am

ub
Apabila Majelis Hakim Yang Terhormat yang memeriksa dan memutus perkara
ep
a quo berpendapat lain, maka TERGUGAT mohon untuk dapat memberikan
k

putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono).


ah

si
Menimbang, bahwa untuk mendukung dalil-dalilnya jawabannya,
Tergugat mengajukan bukti permulaan sebagai berikut:

ne
ng

1. Bukti T-1a : Foto copy Putusan Nomor 116/Pst.Sus-


PKPU/2017/PN Niaga Jkt, Pst. Tanggal 20 Nopember

do
gu

2017 ;
2. Bukti T-1b : Foto copy surat No. 03/PAILIT/TK/TGR-AIIM/XI/17
perihal pemberitahuan Putusan Pailit, undangan
In
A

rapat kreditur dan batas akhir pengajuan tagihan


tanggal 24 Nopember 2017;
ah

lik

3. Bukti T-2 : Foto copy Surat No. 65/PAILIT/TK/TGR-AIIM/III/18


perihal laporan tentang pelaksaan tugas tim Kurator
m

ub

PT. PetroplastIndustri dan Anton Bambang Soegiarto


berikut istrinya Fanny LIsawati (dalam pailit) tanggal
ka

19 Maret 2018;
ep

4. Bukti T-3 : Foto copy tanda terima Surat No. 361/RP-


ah

AUD/VIII/2019 perihal pemberitahuan adanya


R

gugatan Perkara Perdata No. 390/Pdt.G/2019/PN Jkt.


es

Pst;
M

ng

on
gu

Halaman 48 dari 52 Putusan Sela Nomor 390/Pdt.G/2019/PN Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa bukti-bukti permulaan yang diajukan Tergugat, telah

R
disesuaikan dengan aslinya dan dibubuhi meterai secukupnya;

si
Menimbang, bahwa terhadap atas permohonan gugatan intervensi

ne
ng
beserta tanggapan Penggugat dan Tergugat tersebut, Majelis Hakim selanjutnya
menjatuhkan putusan sela;
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM

do
gu Menimbang, bahwa maksud dari gugatan sebagaimana tersebut diatas ;
Menimbang, bahwa maksud dari permohonan gugatan Intervensi

In
A
(voeging) pihak ketiga sebagaimana tersebut pula diatas;
Menimbang, bahwa pada pokoknya Pihak ketiga atas nama PEBER E.
ah

W. SILALAHI,SH. dan AKMAD JAZULI,SH.,M.Hum., dalam jabatannya selaku

lik
Tim Kurator PT. STARLIGHT PRIME THERMOPLAST (Dalam Pailit), memohon
agar pihak ketiga tersebutdiberikan hak ikut serta dalam perkara pokok sebagai
am

ub
pihak ketiga (Voeging) untuk membantu dan membela kepentingan Tergugat
asal yaitu PT. BANK NEGARA INDONESIA (Persero) Tbk, yang mana
ep
kepentingan tersebut secara langsung maupun tidak langsung merupakan
k

kepentingan pihak ketiga tersebut;


ah

Menimbang, bahwa Penggugat dalam tanggapannya menyatakan bahwa


R

si
pokok gugatan Penggugat selaku Direksi PT. Starlight Prime Thermoplas, PT
Petroplast Industri, PT Alvindo Wahana Trading, adalah menyangkut adanya

ne
ng

perbuatan melawan hukum yang secara nyata dilakukan oleh Tergugat (PT.
Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk) dalam melakukan rekayasa take over

do
gu

pemberian kredit oleh Penggugat yang awalnya Penggugat merupakan nasabah


PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., dimana akibat perbuatan Tergugat tersebut,
Penggugat sangat dirugikan baik dari aspek materiil maupun immaterial; Bahwa
In
A

perbuatan melawan hukum yang dilakukan Tergugat telah mengabaikan hak-


hak keperdataan Penggugat sebagai nasabah, dan tidak menyangkut sengketa
ah

lik

kepailitan, penundaan kewajiban dan pembayaran utang yang merupakan


kompetensi absolute pengadilan niaga; Bahwa oleh karena itu, Penggugat
m

ub

menolak seluruh dalil-dalil permohonan/gugatan intervensi;


Menimbang, bahwa Tergugat dalam dalil tangapan pada pokoknya
ka

menyatakan bahwa Penggugat / Pemohon Intervensi sebagai tim kurator dari


ep

PT Starlight Prime Thermoplast (dalam pailit) berdasarkan Putusan Pengadilan


ah

Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor 19/Pdt.Sus/PKPU/2017/PN


R

Niaga Jkt. Pst. Tanggal 21 April 2017, dalam hal ini berdasarkan Penetapan
es

Hakim Pengawas No. 19/Pdt.Sus/PKPU/2017/PN Niaga Jkt. Pst. Tanggal 26


M

ng

April 2017, secara de jure memiliki kewenangan terhadap asset-aset milik PT


on
gu

Halaman 49 dari 52 Putusan Sela Nomor 390/Pdt.G/2019/PN Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Starlight Prime Thermoplast (dalam pailit) sejak tanggal 21 April 2017, sehingga

R
permohonan gugatan intervensi dapat diterima;

si
Menimbang, bahwa berdasarkan Buku Pedoman Teknis Administrasi

ne
ng
dan Teknis Peradilan Perdata Umum Edisi 2007 yang dikeluarkan oleh
Balitbang Diklat Kumdil Mahkamah Agung RI 2007, Voeging adalah ikut
sertanya pihak ketiga untuk bergabung kepada penggugat atau tergugat; Dalam

do
gu hal ada permohonan voeging, Hakim memberi kesempatan kepada para pihak
untuk menanggapi, selanjutnya menjatuhkan putusan sela dan apabila

In
A
dikabulkan maka dalam putusan harus disebutkan kedudukan pihak ketiga
tersebut;Bahwa sementara itu R.Subekti dalam bukunya, Intervensi dan Akibat
ah

Hukumnya.Liberty. Yogyakarta. 2004, menyebutkanbahwavoeging, yaitu

lik
penggabungan pihak ketiga yang merasa berkepentingan lalu mengajukan
permohonan kepada majelis hakim agar diperkenankan mencampuri proses
am

ub
tersebut dan menyatakan ingin menggabungkan diri kepada satu salah satu
pihak, biasanya tergugat;
ep
Menimbang, bahwa menilik dari pengertian tersebut, Voeging memiliki
k

ciri-ciri yaitu:
ah

1. Sebagai pihak yang berkepentingan dan berpihak kepada pihak tergugat.


R

si
2. Adanya kepentingan hukum untuk melindungi dirinya sendiri dengan
ialah membela salah satu yang bersengketa.

ne
ng

3. Memasukkan tuntutan terhadap pihak-pihak yang berperkara.


Menimbang, bahwa terhadap permohonan gugatan intervensi tersebut,

do
gu

Majelis Hakim mempertimbangkannya dengan mencermati bukti-bukti


permulaan Tergugat terutama bukti T-1a berupa Putusan Nomor 116/Pdt.Sus-
PKPU/2017/PN Niaga Jkt, Pst. Tanggal 20 Nopember 2017, bukti T-1b berupa
In
A

surat No. 03/PAILIT/TK/TGR-AIIM/XI/17, bukti T-2 berupa Surat No.


65/PAILIT/TK/TGR-AIIM/III/18, semua bukti surat tersebut menunjukkan Tim
ah

lik

Kurator dalam proses kepailitan PT Petroplast Industri dan Anton Bambang


Soegiarto berikut isterinya Fenny Lisawati adalah saudari Tri Gendri Ririasih dan
m

ub

saudara A Ismail Irwan Marzuki yang diangkat berdasarkan Putusan Nomor


116/Pdt.Sus-PKPU/2017/PN Niaga Jkt, Pst. Tanggal 20 Nopember 2017; Bahwa
ka

sementara pihak ketiga atas nama PEBER E. W. SILALAHI,SH. dan AKMAD


ep

JAZULI,SH.,M.Hum., yang mengaku sebagai Tim Kurator PT. STARLIGHT


ah

PRIME THERMOPLAST (Dalam Pailit), tidak ada menunjukkan bukti


R

permulaannya yang menyatakan bahwa pihak ketiga tersebut memang benar


es

sebagai tim kurator sebagaimana didalilkannya;


M

ng

on
gu

Halaman 50 dari 52 Putusan Sela Nomor 390/Pdt.G/2019/PN Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa hal ini juga diperjelas dalam tanggapan / jawaban

R
Tergugat hal. 9, yang meminta pengguguran gugatan aquo karena Kurator tidak

si
bersedia mengambil alih perkara sesuai ketentuan Pasal 28 Undang-Undang

ne
ng
Nomor 37 Tahun 2004, sementara Tergugat sudah mengajukan permohonan
kepada kurator untuk mengambil alih perkara aquo sebagaimana bukti
permulaan T-3 berupa tanda terima Surat No. 361/RP-AUD/VIII/2019 yang

do
gu ditujukan kepada saudari Tri Gendri Ririasih dan saudara A Ismail Irwan Marzuki
selaku Tim Kurator dalam proses kepailitan PT Petroplast Industri dan Anton

In
A
Bambang Soegiarto berikut isterinya Fenny Lisawati;
Menimbang, bahwa dari uraian pertimbangan tersebut, dengan
ah

memperhatikan dalil-dalil permohonan gugatan intervensi yang diajukan pihak

lik
ketiga tersebut dan tanggapan baik dari Penggugat maupun Tergugatserta
bukti-bukti surat permulaannya yang dihubungkan dengan teori tentang
am

ub
voeging, Majelis Hakim berpendapat bahwa pihak ketiga atas nama PEBER E.
W. SILALAHI,SH. dan AKMAD JAZULI,SH.,M.Hum. yang mengaku sebagai tim
ep
kurator PT. STARLIGHT PRIME THERMOPLAST (Dalam Pailit) tersebut tidak
k

memiliki kepentingan dan kapasitas hukum (legal standing) mengajukan


ah

gugatan intervensi dalam bentuk Voeging untuk bergabung dengan pihak


R

si
Tergugat;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut, Majelis Hakim

ne
ng

berpendapat bahwa permohonan pihak ketiga atas nama PEBER E. W.


SILALAHI,SH. dan AKMAD JAZULI,SH.,M.Hum untuk mengajukan gugatan

do
gu

intervensi (Voeging) tidak beralasan hukum dan patut untuk ditolak ;


Menimbang, bahwa oleh karena permohonan pihak ketiga untuk
mengajukan gugatan intervensi (Voeging) ditolak, maka Majelis Hakim
In
A

memerintahkan Penggugat dan Tergugat melanjutkan pemeriksaan perkara


aquo;
ah

lik

Menimbang, bahwa karena perkara aquo masih berlanjut, maka


mengenai biaya perkara ditangguhkan sampai putusan akhir;
m

ub

Memperhatikan ketentuan dalam perundang- undangan yang berkenaan


dengan perkara ini;
ka

MENGADILI
ep

1. Menolak permohonan gugatan intervensi atas nama PEBER E. W.


ah

SILALAHI,SH. dan AKMAD JAZULI,SH.,M.Hum. untuk ikut sebagai pihak


R

ketiga (Voeging) dalam perkara perdata gugatan nomor


es

390/Pdt.G/2019/PN Jkt.Pst.
M

ng

on
gu

Halaman 51 dari 52 Putusan Sela Nomor 390/Pdt.G/2019/PN Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Memerintahkan kepada Penggugat dan Tergugat berperkara untuk

R
melanjutkan pemeriksaan atas perkara dimaksud.

si
3. Menangguhkan biaya perkara hingga putusan akhir dalam perkara ini.

ne
ng
Demikianlah diputuskan pada hari Kamis, tanggal 17 Oktober 2019,
dalam Rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat

do
gu yang dipimpin oleh: MADE SUKERENI, SH.MH., sebagai Hakim Ketua,
Saptono Setiawan, S.H, M.H., dan Sunarso S.H., M.H masing-masing sebagai

In
A
Hakim Anggota, putusan mana diucapkan dalam persidangan yang terbuka
untuk umum pada hari Kamis, tanggal 24 Oktober 2019 oleh Hakim Ketua
ah

didampingi oleh para Hakim Anggota, dibantu pula oleh: Agus Wawan S.H

lik
Sebagai Panitera Pengganti Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, dihadiri
oleh Kuasa Hukum Penggugat, Kuasa Hukum Tergugat dan Kuasa Hukum
am

ub
pihak ketiga atas nama PEBER E. W. SILALAHI,SH. dan AKMAD
JAZULI,SH.,M.Hum.;
ep
k

Hakim-Hakim Anggota, Hakim Ketua,


ah

si
T.T.D. T.T.D.

ne
ng

Saptono Setiawan, S.H.,M.H. Made Sukereni, SH., MH.

do
gu

T.T.D.

Sunarso, S.H., M.H.


In
A

Panitera Pengganti,
ah

lik

T.T.D.
m

ub

Agus Wawan S.H.


ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

Halaman 52 dari 52 Putusan Sela Nomor 390/Pdt.G/2019/PN Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52

Anda mungkin juga menyukai