Anda di halaman 1dari 59

am

u b
Direktori 1Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
PUTUSAN

a
NOMOR : 225/PDT.G./2014/ PN.BDG.

si
“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA

ne
ng
ESA”

do
gu Pengadilan Negeri Bandung yang memeriksa dan mengadili Perkara
Perdata pada peradilan Tingkat Pertama menjatuhkan Putusan sebagai

In
A
berikut dibawah ini dalam perkara antara ;
ah

lik
DWI MEILESMANA, bertempat tinggal di Jalan Panembakan Selatan ( Jalan
Lapang Tembak Selatan) No.31 RT.06 RW.07 Kelurahan Padasuka
am

ub
Kecamatan Cimahi Tengah – Kota Cimahi, dalam hal ini melalui
kuasanya DEDE SUMANTA,SH., H.YUSUF SUPARMA,SH.,
ERRY.K.SUMANTA,SH., Advokat & Konsultan Hukum, beralamat
ep
k

dan berkantor pada KANTOR ADVOKAT & KONSULTAN


ah

HUKUM DEDE SUMANTA,SH. – H.YUSUF SUPARMA,SH. &


R

si
REKAN ( DYR ) alamat :
• Graha DSR – Perumahan Leuwigajah Permai Jalan Cempaka No.10

ne
ng

Telpon : ( 022 ) 6671631 E-mail : sumantadede@yahoo.com


Kelurahan Leuwigajah Cimahi Selatan - KOTA CIMAHI ;

do
gu

• Graha PASIM – Jalan Dakota No.8.A. Telpon : ( 022 ) 6027652 -


KOTA BANDUNG
In
Berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 17 Maret 2014 selanjutnya
A

disebut sebagai PENGGUGAT.


ah

lik

L a w a n:
m

ub

1 DIREKTUR RUMAH SAKIT SANTOSA BANDUNG, Beralamat di


Jalan Kebonjati Nomor 38 – Kota Bandung, selanjutnya disebut
ka

ep

sebagai TERGUGAT I.
ah

2 Dr. WIDYA ARSA, Sp.OT. , Dokter pada Rumah Sakit Santosa


R

es

Bandung dan Dokter pada Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung,


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori 2Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Bertempat tinggal di Jalan Setra Sari VI/2.A. – Kota Bandung,

a
selanjutnya disebut sebagaiTERGUGAT II.

si
3 Dr. GHUNA ARIOHARJO UTOYO,Sp.OT.,Dokter pada Rumah

ne
ng
Sakit Santosa Bandung dan Dokter pada Rumah Sakit Hasan Sadikin
Bandung ;

do
gu Bertempat Tinggal di Jalan Aceh No.123 – Kota Bandung,
selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT III.

In
A
Pengadilan Negeri tersebut ;
ah

lik
Setelah membaca segala surat-surat perkara ;

Setelah mendengar keterangan Penggugat dan Para Tergugat serta saksi-


am

ub
saksinya;

Setelah memperhatikan semua peristiwa yang terjadi dalam persidangan ;


ep
k
ah

TENTANG DUDUKNYA PERKARA


R

si
ne
ng

Menimbang bahwa Penggugat dengan surat gugatannya tanggal 26


April 2014 yang terdaftar di kepaniteraan Pengadilan Negeri Bandung
tanggal 2 Mei 2014 dibawah Register nomor : 225/PDT.G/2014/PN.BDG,

do
gu

dengan perbaikan gugatan tanggal 21 Juli 2014 mengemukakan hal-hal


sebagai berikut :
In
A

1 Bahwa, semula Penggugat pada Tanggal 31 Mei 2011 lebih kurang


ah

lik

pukul 21.00 WIB pada saat melakukan olah raga Volley Ball ketika
melompat Lutut Kiri Penggugat terkilir ;
m

ub

2 Bahwa, selanjutnya Dokter Perusahaan merujuk Penggugat kepada


ka

Dokter Orthopedi di Rumah Sakit Mitra Kasih di Cimahi, dan


ep

sesampainya di Rumah Sakit Mitra Kasih di Unit Gawat Darurat


ah

Penggugat ditangani oleh Dokter Umum dan Langsung dilakukan


R

Pemeriksaan dan Diinfuse ;


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori 3Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
3 Bahwa, pada Tanggal 01 Juni 2011 Penggugat ditanggani oleh

a
Dr.Widya Arsa,Sp.OT.

si
/Tergugat II Dan Penggugat dirawat inap sampai dengan Tanggal 09
Juni 2011 dan istrirahat sampai dengan tanggal 13-06-2011 serta

ne
ng
diharuskan kontrol pada tanggal 14-06-2011 ( Vide : Bukti P-1 dan
Bukti P-2 ) ;

do
gu 4 Bahwa, Hasil Rontgen di Rumah Sakit Mitra Kasih atas Tulang Kaki

In
Kiri Penggugat hasilnya adalah “ Baik, Tidak ada Fraktur “, Akan
A
tetapi kemudian pada Tanggal 08 Juni 2011 Dr.Widya Arsa,Sp.OT./
Tergugat II merujuk Penggugat untuk di MRI ke Rumah Sakit
ah

lik
Santosa Bandung/Tergugat I Dimana ternyata hasil dari MRI di
Rumah Sakit Santosa Bandung/Tergugat I adalah “ Suspect
am

ub
Intrasubstance Tear Meniscus Lateral, ACL tear disertai MCL tear,
Hemarthrose “ ;( Vide : Bukti P-3) ;
ep
k

5 Bahwa, Pada Tanggal 09 Juni 2011 Penggugat diperbolehkan keluar


ah

dari Rumah Sakit Mitra Kasih dan harus kontrol dalam seminggu
R

si
sekali dan direncanakan oleh Dr.Widya Arsa,Sp.OT./Tergugat II

ne
ng

untuk dilakukan Rekonstruksi ACL setelah Lutut Penggugat tidak


bengkak lagi dan gerakan sendi sudah normal ; ( Vide: Bukti P-4 ) ;

do
gu

6 Bahwa, Setelah Lutut Kiri Penggugat sudah tidak bengkak lagi dan
gerakan sendi sudah normal, maka Penggugat diharuskan untuk
In
A

dilakukan operasi Rekonstruksi ACL, karena menurut Dr.Widya


Arsa,Sp.OT./Tergugat II Cidera ACL yang Penggugat alami tidak
ah

lik

akan sembuh apabila tidak dilakukan operasi Rekonstruksi ACL dan


dapat berakibat kelumpuhan ;
m

ub

7 Bahwa, Karena Penggugat semula merasa percaya kepada Dr.Widya


ka

Arsa,Sp.OT. / Tergugat II, maka Penggugat mengikuti apa yang


ep

diharuskan oleh Dr.Widya Arsa, Sp.OT./Tergugat II tersebut dimana


ah

menurut Dr.Widya Arsa,Sp.OT./Tergugat II bahwa Penggugat


R

dijamin akan sembuh dan normal kembali dalam waktu 3 (tiga) bulan
es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori 4Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
atau 4 (Empat ) bulan setelah dilakukan operasi Rekonstruksi ACL

a
tersebut ;

si
8 Bahwa, Pada Tanggal 30 Juni 2011 Penggugat masuk ke Rumah Sakit

ne
ng
Santosa Bandung/Tergugat I, karena sehari sebelumnya Penggugat
telah ditelpon oleh Dr. Widya Arsa,Sp.OT./Tergugat II untuk siap-

do
gu siap dilakukan operasi Rekonstruksi ACL. Sebagaimana yang telah
direncanakan tersebut ; ( Vide : Bukti P-4 ) ;

In
A
9 Bahwa, Pada Tanggal 01 Juli 2011 barulah dilakukan Operasi
Rekonstruksi ACL yang berlangsung selama lebih kurang tiga
ah

lik
setengah jam dengan dibius secara total, dan ketika Penggugat sadar
maka Penggugat terasa sakit yang luar biasa di kaki kiri dan terasa
am

ub
kaki penggugat putus dan pendarahan pada tumit Penggugat, sejak
dilakukan operasi tersebut setiap hari Penggugat merasa sakit yang
ep
luar biasa dan merintih kesakitan bahkan obat yang diberikan tidak
k

dapat menahan rasa sakit Penggugat, sampai sampai menurut Perawat


ah

bahwa Penggugat telah diberi obat MST sejenis morfin ; ( Vide :


R

si
Bukti P-5 ) ;

ne
ng

10 Bahwa, Pada keesokan harinya Dr.Widya Arsa,Sp.OT./Tergugat II


telah datang mengontrol dan Penggugat mengemukakan tentang rasa

do
gu

sakit yang tidak tertahan ini dan menurut Dr.Widya Arsa,Sp.OT./


Tergugat II nanti juga tidak akan sakit ;
In
A

11 Bahwa, Pada hari ketiga setelah dioperasi datang Dr.Ghuna Arioharjo


ah

lik

Utoyo,Sp.OT/Tergugat III memperkenalkan dan memberitahukan


kepada Penggugat bahwa beliau ikut dalam Team yang melakukan
m

Operasi Rekonstruksi ACL Penggugat bersama Dr.Widya


ub

Arsa,Sp.OT./Tergugat II dan untuk sementara yang mengontrol


ka

Penggugat adalah Dr.Ghuna Arioharjo Utoyo,Sp.OT./Tergugat III


ep

menggantikan Dr.Widya Arsa,Sp.OT./Tergugat II ;


ah

12 Bahwa, Pada Tanggal 05 Juli 2011 atas permintaan Dr.Widya


es

Arsa,Sp.OT./Tergugat II, Penggugat dilakukan Rontgen dan keesokan


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori 5Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
harinya ketika hasil Rontgen oleh Dr Widya Arsa,Sp.OT./Tergugat II

a
diperlihatkan maka alangkah terkejutnya Penggugat karena pada

si
Gambar Rontgen tersebut terlihat bahwa di kaki kiri Penggugat telah
dipasang 2 pen screw yang sangat besar dan menurut Dr.Widya Arsa,

ne
ng
Sp.OT./Tergugat II bahwa pen tersebut akan terpasang seumur hidup/
selamanya, padahal baik sebelum maupun ketika akan dilakukan

do
gu operasi Rekonstruksi ACL tidak pernah diberitahukan kepada
Penggugat bahwa akan dilakukan pemasangan Pen pada kaki kiri

In
Penggugat tersebut, yang apabila sebelum dan atau ketika akan
A
dilakukan operasi tersebut diberitahukan akan dipasang pen maka
secara pasti Penggugat akan menolak dan yang diberitahukan kepada
ah

lik
Penggugat oleh Dr.Widya Arsa,Sp.OT./Tergugat II adalah bahwa
kaki kiri Penggugat tersebut akan dioperasi yaitu karena ada yang
am

ub
sobek didalamnya maka perlu dijahit, namun yang sobek itu pun tidak
pernah diperlihatkan ataupun diberitahukan bagian mananya dan
ep
bahkan setiap Penggugat meminta foto keadaan ACL Penggugat yang
k

sobek untuk diketahui bagaimana sobeknya dan atau berapa besar


ah

sobeknya sampai harus dioperasi segala namun tidak pernah


R

si
diperlihatkan dan hanya diberikan sedikit penjelasan yang berbeda

ne
ng

antara penjelasan Dr.Widya Arsa,Sp.OT./Tergugat II dan Dr.Ghuna


Arioharjo Utoyo,Sp.OT./Tergugat III ; ( Vide : Bukti P-6) ;

do
gu

13 Bahwa, Penggugat Pada Tanggal 09 Juli 2011 diperbolehkan pulang


dari Rumah Sakit Santosa Bandung/Tergugat I, dimana keadaan kaki
In
A

kiri Penggugat masih dalam keadaan sakit dan masih menggunakan 2


tongkat beserta brace dengan flexi 30 derajat dan harus istirahat
ah

lik

sampai dengan tanggal 17-97-2011 ; ( Vide : Bukti P-7 ) ;


m

14 Bahwa, Pada Tanggal 12 Juli 2011 Penggugat diminta kontrol ke


ub

Rumah Sakit Mitra Kasih karena Dr.Widya Arsa,Sp.OT./Tergugat II


ka

sedang berada di Rumah Sakit Mitra Kasih ;


ep

15 Bahwa, Pada Tanggal 19 Juli 2011 terhadap Penggugat dilakukan


ah

buka jahitan yang pertama dan Tanggal 26 Juli 2011 terhadap


R

es

Penggugat dilakukan buka jahitan yang kedua, namun hingga sebulan


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori 6Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
setelah operasi tersebut rasa sakit dan bengkak pada kaki kiri

a
Penggugat tidak pernah hilang bahkan Penggugat hanya bisa tidur

si
paling lama 2 jam dalam sehari, tekukan (Rom) masih 30 derajat dan
masih terasa sakit sekali, kemudian pada tanggal 05 Agustus 2011

ne
ng
Penggugat diberi flexi 60 derajat memakai brace, namun jangankan
60 derajat baru 40 derajat saja lutut Penggugat sakit sekali dan setiap

do
gu kontrol kaki Penggugat selalu ditekukan paksa oleh Dr.Widya
Arsa,Sp.OT./Tergugat II, akan tetapi tidak ada hasil bahkan

In
bertambah sakit, dan setiap Penggugat menanyakan kepada Dr.Widya
A
Arsa, Sp.OT./Tergugat II akan hal tersebut selalu dijawab karena
alasana capsulnya padahal Penggugat seringkali meminta kepada
ah

lik
Dr.Widya Arsa,Sp.OT./Tergugat II dan Dr.Ghuna Arioharjo
Utoyo,Sp.OT./Tergugat III untuk lebih teliti menganalisa keadaan
am

ub
Penggugat;
ep
16 Bahwa, Pada dua bulan setelah operasi tersebut rasa sakit dan
k

bengkak kaki kiri Penggugat tidak pernah hilang, Penggugat tidak


ah

bisa duduk dengan nyaman, Tidak dapat melakukan aktifitas sehari-


R

si
hari bahkan Penggugat melakukan Sholat Lima Waktu sambil duduk,

ne
ng

Tekukan(Rom) kaki kiri Penggugat hanya bisa 40 derajat dan itupun


sangat sakit sekali dan untuk tidurpun tersiksa ;

do
gu

17 Bahwa, Pada Tanggal 19 Agustus 2011 Penggugat kontrol dan


disuruh jalan tanpa tongkat dan hanya menggunakan brace dan
In
A

tekukan (Rom) masih 40 derajat dan setiap Penggugat kontrol


Dr.Widya Arsa,Sp.OT/Tergugat II dan Dr.Ghuna Arioharjo Utoyo
ah

lik

Sp.OT./Tergugat III selalu mengatakan sudah bagus dan tidak ada


masalah padahal kaki kiri Penggugat terasa sakit sekali dan tekukan
m

(Rom) hanya busa 40 derajat dan itupun sangat sakit ; selanjutnya


ub

Penggugat oleh Dr.Widya Arsa, Sp.OT./Tergugat II disuruh


ka

melakukan Terapi di Rumah Sakit Boromeus, akan tetapi Penggugat


ep

menolak dan menginginkan Terapi di Rumah Sakit Santosa/Tergugat


ah

I karena operasi dan rekam medis di Rumah Sakit Santosa dan


R

akhirnya Penggugat pada Tanggal 22 Agustus 2011 Terapi di Rumah


es

Sakit Santosa Bandung/Tergugat I yang ditanggani oleh Dr.Toto,


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori 7Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
kemudian pada Tanggal 27 Agustus 2011 Penggugat oleh Dr.Widya

a
Arsa,Sp.OT./Tergugat II disuruh rawat inap lagi agar dapat menjalani

si
Terapi secara efectif, namun nyatanya tidak ada hasil dan Tekukan
(Rom) Penggugat masih tetap tidak ada perubahan dan rasa sakit tidak

ne
ng
pernah hilang ; ( Vide : Bukti P-8 ) ;

do
gu 18 Bahwa, Pada Tanggal 28 Agustus 2011 Dr.Widya Arsa,Sp.OT./
Tergugat II kontrol Penggugat di Rumah Sakit Santosa Bandung/

In
Tergugat I dan menyuruh Penggugat untuk melepaskan alat bantu
A
brace, karena selama Terapi dengan menggunakan CPM, Tekukan
Penggugat hanya 5 sampai 40 derajat dan tidak ada perubahan, malah
ah

lik
mesin CPMnya tidak kuat lagi menekuk atau menambah Tekukan
(Rom) Penggugat dan selanjutnya pada Tanggal 29 Agustus 2011
am

ub
terhadap Penggugat atas perintah Dr.Widya Arsa,Sp.OT. diminta
untuk dilakukan “X-Foto Genu Sinistra ( AP / Lateral ) ; ( Vide :
ep
Bukti P-9 ) ;
k
ah

19 Bahwa, Pada Tanggal 01 September 2011 Dr.Widya Arsa,Sp.OT. /


R

si
Tergugat II memutuskan untuk melakukan Operasi Kedua yaitu untuk

ne
ng

dilakukan MUA (Manipulasi under anatesis) yaitu dilakukan selama 2


jam dan Penggugat telah dilakukan bius total, yaitu agar Tekukan
(Rom) Kaki Kiri Penggugat dapat berubah, karena hasil diagnosanya

do
gu

otot-otot Penggugat kaku dan hasil rontgen keadaan tulang bagus ;


In
A

20 Bahwa,Pada keesokan harinya setelah Penggugat sadar dari bius total


setelah dilakukan Operasi kedua yaitu menjalani MUA, Tekukan
ah

lik

(Rom) Penggugat menjadi 90 sampai 100 derajat akan tetapi kaki kiri
Penggugat sangat sakit dan terdapat memar-memar serta banyak luka
m

bekas suntikan, walaupun Penggugat sudah diberi obat anti inflamasi


ub

dan analegelie yang ditempel di dada namun rasa sakit yang sangat
ka

tetap Penggugat rasakan ; Bahwa setiap hari sebelum melakukan


ep

Terapi menggunakan CPM, Penggugat diberi obat MST untuk


ah

menahan rasa sakit, Penggugat dipaksa melakukan Terapi


R

menggunakan CPM agar Tekukan (Rom) Penggugat bisa tetap 100


es

derajat, akan tetapi kaki kiri Penggugat tetap sangat sakit dan
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori 8Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
bengkak, otot-otot terasa pecah dan cidera serta terdapat memar-

a
memar, akan tetapi Dr.Widya Arsa,Sp.OT./Tergugat II tetap

si
menyuruh Dr.Toto ( Dokter Terapi ) untuk melakukan CPM hingga
120 derajat setiap hari yang tentunya sangat sakit sekali dan menyiksa

ne
ng
dan menyakitkan Penggugat ;

do
gu 21 Bahwa, hari berikutnya Penggugat dikontrol oleh Dr.Ghuna Arioharjo
Utoyo,Sp.OT./Tergugat III karena Dr.Widya Arsa,Sp.OT./Tergugat II

In
pergi ke Luar Negeri, dan selama Penggugat ditanggani oleh
A
Dr.Guna,Sp.OT./Tergugat III apabila Penggugat menanyakan hal-hal
yang berhubungan dengan masalah kaki kiri Penggugat, bukan nya
ah

lik
memberikan Jawaban akan tetapi menyalahkan dan memarahi
Penggugat dan malahan menyarankan agar terhadap kaki Penggugat
am

ub
dilakukan Total Knee, dengan alasan karena tulang Penggugat sudah
keropos ; Namun Penggugat dengan tegas menolak ; Yang apabila
ep
diperhatikan dengan seksama rupanya Dr.Ghuna Arioharjo Utoyo,
k

Sp.OT./Tergugat III menyarankan agar terhadap kaki Penggugat


ah

dilakukan Total Knee yaitu untuk menutupi dan menghilangkan bukti


R

si
kesalahan operasi yang telah mereka lakukan dengan memanfaatkan

ne
ng

kebodohan dan atau ketidak tahuan pasiennya, untung saja Penggugat


menolak untuk dilakukan Total Knee tersebut ; ( Vide : Bukti P-10 ) ;

do
gu

22 Bahwa, Pada Tanggal 07 September 2011 Penggugat disuruh pulang


dari Rumah Sakit Santosa Bandung/Tergugat I oleh Dr.Ghuna
In
A

Arioharjo Utoyo, Sp.OT./Tergugat III, hasilnya Penggugat Tekukan


(Rom) dan atau Flexi Penggugat hanya bisa 10-95 derajat saja dan
ah

lik

menurut Dr.Ghuna Arioharjo Utoyo,Sp.OT/Tergugat III sudah cukup


bagus dan tidak ada masalah dengan operasinya dan tidak perlu
m

kontrol lagi, padahal pada saat itu kaki kiri Penggugat kondisinya
ub

terasa sakit sekali dan bengkak, otot-otot kaki kiri terasa pecah dan
ka

bengkak serta memar-memar apalagi kalau berdiri sangat sakit sekali


ep

dan harus istirahat sampai dengan tanggal 16-09-2011 ;( Vide : Bukti


ah

P-11 ) ;
R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori 9Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
23 Bahwa, Oleh karena keadaan kaki kiri Penggugat terasa sangat sakit

a
dan tidak ada perubahan walaupun telah dilakukan operasi kedua dan

si
bahkan terasa semangkin parah sakitnya maka Penggugat
memutuskan untuk tetap berobat pada Dr.Widya Arsa,Sp.OT./

ne
ng
Tergugat II dan ketika Penggugat menanyakan tentang hal kondisi
kaki kiri Penggugat yang tidak ada perubahan, Dr.Widya

do
gu Arsa,Sp.OT./Tergugat II selalu memberikan jawaban yang tidak
masuk akal dan hanya membohongi Penggugat, Penggugat meminta

In
Rontgen dan MRI namun ternyata Dr.Widya Arsa, Sp.OT./Tergugat
A
II tidak berkenan dengan alasan belum waktunya dan tidak bisa di
MRI bila ada metal ; Bahwa apabila diperhatikan dengan seksama
ah

lik
maka rupanya Dr.Widya Arsa,Sp.OT./Tergugat II tidak berkenan
terhadap Penggugat dilakukan MRI yaitu untuk menutupi kesalahan
am

ub
operasi yang telah dilakukannya dengan memanfaatkan kebodohan
dan ketidak tahuan pasiennya dan sepertinya memang Dr.Widya
ep
Arsa,Sp.OT/Tergugat II maupun Dr.Ghuna Arioharjo Utoyo,Sp.OT./
k

Tergugat III tidak akhli, tidak kompeten dan tidak professional serta
ah

tidak mampu dan atau bukan akhlinya dalam menanggani kaki kiri
R

si
Penggugat, sehingga berakibat kaki kiri Penggugat bukannya menjadi

ne
ng

sembuh akan tetapi menjadi cacat seumur hidup/selamanya ; ( Vide :


Bukti P-12, Bukti P-13, Bukti P-14, Bukti P-15, Bukti P-16 dan
Bukti P-17 ) ;

do
gu

24 Bahwa, karena Penggugat merasa tersiksa dengan keadaan dan


In
A

sakitnya kaki kiri Penggugat walaupun telah dilakukan dua kali


operasi, maka akhirnya Penggugat mendatangi beberapa Dokter di
ah

lik

Rumah Sakit dan ketika Penggugat mendatangi Rumah Sakit


Halmahera bertemu salah seorang Dokter yang akhirnya merasa
m

prihatin melihat kondisi dan keadaan kaki kiri Penggugat tersebut dan
ub

selanjutnya menyarankan agar Penggugat datang ke Rumah Sakit


ka

Pondok Indah Jakarta dan menemui Dr.Andre Pontoh ( Dokter


ep

Orthopaedic Knee Specialist ) ;


ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori 10
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
25 Bahwa, Pada Tanggal 17 Oktober 2011 Penggugat konsul kepada

a
Dokter Andre Pontoh di Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta dan

si
Selanjutnya menyarankan kepada Penggugat agar melakukan MRI ;

ne
ng
26 Bahwa, pada Tanggal 19 Oktober 2011 terhadap Penggugat
dilakukan MRI di Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta dan hasilnya

do
gu adalah Ditemukan adanya “ Vertical ACL graft” karena pemasangan
screw dan implant yang ditanam jauh jauh dari standar medis yang

In
ada pada umumnya ( tidak ahli atau tidak kompeten dan tidak
A
professional ) dan berdasarkan Dr.Andre Pontoh menganjurkan untuk
dilakukan Operasi Ulang ;( Vide : Bukti P-18dan Bukti P-19 ) ;
ah

lik
27 Bahwa, Pada Tanggal 28 November 2011 Dr.Andre Pontoh tetap
am

ub
menyarankan agar terhadap Penggugat dilakukan Operasi Ulang atau
Revisi Rekonstruksi Ligament ACL, walaupun hasilnya tidak akan
ep
maksimal karena operasinya revisi bekas dokter lain yang tidak benar
k

tetapi setidaknya dapat mengurangi penderitaan Penggugat ; ( Vide :


ah

Bukti P-20 ) ;
R

si
ne
ng

28 Bahwa, Pada Tanggal 27 Desember 2011 Penggugat melakukan MRI


lagi di Rumah Sakit Santosa Bandung/Tergugat I yang hasilnya
Insufficient karena Posisi Vertical Graft, sehingga lutut tidak stabil,

do
gu

gerakan tidak sempurna serta adanya cairandi rongga sendi


mencurigakan ada proses inflamasi dan timbul jaringan fibrosis dan
In
A

synoritis ; ( Vide : Bukti P-21 ) ;


29 Bahwa, Dari keterangan dan saran dari Dr.Andre Pontoh tersebut
ah

lik

maka Penggugat berusaha menemui Dr.Widya Arsa,Sp.OT./Tergugat


II dan Dr.Ghuna Arioharjo Utoyo,Sp.OT./Tergugat III baik di Rumah
m

Sakit Mitra Kasih maupun di Rumah Sakit Santosa Bandung akan


ub

tetapi ternyata sulit sekali ditemuinya, akhirnya Penggugat ke Rumah


ka

Sakit Cibabat dan dari Rumah Sakit Cibabat Penggugat disarankan


ep

untuk datang ke Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung dan terus


ah

menghubungi dan mencari Dr.Widya Arsa,Sp.OT./Tergugat II dan


R

Dr.Ghuna Arioharjo Utoyo,Sp.OT./Tergugat III untuk menanyakan


es

kelanjutan pengobatan Penggugat tersebut ;


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori 11
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
30 Bahwa, kemudian Penggugat berhasil bertemu dengan Dr.Widya

si
Arsa, Sp.OT./Tergugat II dan Dr.Ghuna Arioharjo Utoyo,Sp.OT./
Tergugat III dan kemudian Penggugat memberitahukan hasil MRI

ne
ng
kepada mereka tersebut dan akhirnya mereka malah memberikan
rujukan kepada Penggugat untuk datang ke Dokter Ortopedi lain

do
gu untuk dilakukan Operasi Ulang tersebut dan menawarkan untuk
membantu biaya operasi apabila dilakukan operasi ulang dan mereka

In
tidak mau mendonorkan Otot Hamstringnya kepada Penggugat ;
A
Mereka tersebut tidak memikirkan bagaimana sakitnya Penggugat
dalam operasi ulang tersebut yang pula Penggugat harus
ah

lik
mengorbankan otot hamstring kanan dan yang jelas nyawa Penggugat
menjadi taruhan lagi dan itupun hasilnya tidak akan maksimal ;
am

ub
31 Bahwa, Pada Tanggal 11 Januari 2012 Penggugat dioperasi ulang di
ep
Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta oleh Dr.Andre Pontoh, dimana
k

dalam operasi tersebut Otot Hamstring Kaki Kanan Penggugat


ah

dikorbankan untuk dipasangkan di Kaki Kiri Penggugat, namun


R

si
demikian sesuai dengan Keterangan dan Penjelasan dari Dr.Andre

ne
ng

Pontoh sebelumnya bahwa hasil operasi ulang tidak akan maksimal


karena adanya kesalahan operasi dari dokter sebelumnya, jadi hanya
mengurangi penderitaan Penggugat saja, dimana Penggugat harus

do
gu

menerima keadaan dan kondisi dengan kaki kiri yang tidak normal
seumur hidup/selamanya dan bahkan tidak dapat melakukan kegiatan
In
A

dan atau akitfitas sehari-harinya sebagaimana biasanya dan bahkan


Penggugat dalam melakukan Ibadah Shalat Lima Waktupun harus
ah

lik

dilakukan dengan duduk ; ( Vide : Bukti 22, Bukti P-23, Bukti P-24
dan P-25 ) ;
m

ub

32 Bahwa, Berdasarkan keterangan dari Dr.Andre Pontoh, maka


ka

Penggugat pasca operasi revisi ligament lutut ( 11 Januari 2012 )


ep

masih dalam fase pemulihan, karena kondisi lutut pasien saat ini,
ah

maka pasien masih belum dapat kerja, diharapkan pertengahan bulan


R

Mei 2012 pasien dapat kembali kerja, walau tetap harus menghindari
es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori 12
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
aktifitas high impact, sebagimana Surat Keterangan Tanggal 10 April

a
2012 ( Vide: Bukti P-26 ) ;

si
33 Bahwa, Pada Tanggal 10 April 2012 terhadap Penggugat telah

ne
ng
dilakukan MRI genu kiri dan hasilnya : Tampak konsisi post-operatif
revisi rekonstruksi ACL dengan fixation screw intercondylar di distal

do
gu femur dan di proximal tibia dengan ketebalan dan intensitas graft
yang normal yang bila dibandingkan dengan MRI tanggal

In
27/12 /2011 tampak lebih baik. Selain itu terlihat rupture pada cornu
A
anterior dan cornu meniscus medialis. Tampak edema jaringan lunak
di bagian anterior sendi ; ( Vide : Bukti P-27 ) ;
ah

lik
34 Bahwa, Pada Tanggal 11/7/2012 dan Pada Tanggal 7/8/2012
am

ub
Dr.Andre Pontoh membuat Surat Keterangan Dokter, yang pada
pokoknya Berkurangnya fungsi anggota badan yang cacat tersebut
ep
50% ( lima puluh prosen ) dan Resume Medis Tangga; 8/8/2012 ;
k

( Vide : Bukti P-28, Bukti P-29 dan Bukti P-30 ) ;


ah

si
35 Bahwa, Penggugat telah berusaha untuk mengadakan musyawarah

ne
ng

kekeluargaan dengan Para Tergugat akan tetapi tidak membuahkan


hasil dan bahkan sepertinya mereka tidak mau bertanggung jawab
atas perbuatan yang telah dilakukan yang berakibat menjadikan

do
gu

Penggugat menderita Cacat Kaki Kiri dan tidak normal seumur


hidup/ selamanya, walaupun Penggugat telah mengadukan hal
In
A

tersebut kepada : Ketua IDI Wilayah Kota Bandung, Ketua Dinas


Kesehatan Kota Bandung dan Ketua DPRD Kota Bandung, dimana
ah

lik

ternyata Dalam Mediasi yang telah dilakukan tidak membuahkan


kesepakatan ; yaitu sebagaimana Surat-surat :
m

ub

1 Surat Penggugat Tanggal 27 Oktober 2012 yang ditujukan


ka

kepada Direktur Rumah Sakit Santosa Bandung/Tergugat I ;


ep

( Vide : Bukti P-31 ) ;


ah

2 Surat Penggugat Tanggal 18 April 2013 yang ditujukan


R

kepada Dokter Tri Ketua IDI Wilayah Kota Bandung ; (Vide:


es

Bukti P-32 ) ;
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori 13
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
3 Surat Penggugat Tanggal 23 April 2013 yang ditujukan

a
kepada Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung ;( Vide : Bukti

si
P-33 ) ;
4 Surat Dari Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Nomor :

ne
ng
445/4111-Dinkes Tanggal 29 April 2013 ; ( Vide : Bukti P-34
);

do
gu 5 Surat Penggugat Tanggal 10 Juni 2013 yang ditujukan kepada
Ketua Komisi D DPRD Kota Bandung ; ( Vide : Bukti P-35 ) ;

In
A
6 Surat Dari Ketua DPRD Kota Bandung Nomor : 005/089-
DPRD Tanggal 09 Juli 2013 ; ( Vide : Bukti P-36 ) ;
ah

lik
7 Surat Dari Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Nomor :
005/6461-Dinkes Tanggal 29 Juli 2013 ; ( Vide : Bukti P-37
am

ub
);
ep
36 Bahwa, Akan tetapi tidak membuahkan hasil dan mereka Para
k

Tergugat hanya akan


ah

Memberikan sekedarmya dan atau dapat dinilai sebagai tidak wajar


R

si
jumlhanya kepada Penggugat, maka oleh karenanya Penggugat

ne
ng

mengajukan Gugatan Dan Tuntutan atas hal tersebut melalui


Pengadilan Negeri Kelas I.A. Bandung untuk mendapatkan dan
memperoleh keadilan dang anti rugi yang cukup dan wajar bagi

do
gu

Penggugat yang secara jelas dan nyata akibat perbuatan melawan


hukum yang telah dilakukan oleh Para Tergugat berakibat Penggugat
In
A

harus menderita cacat dan tidak normal kaki kiri seumur hidup/
selamanya serta tidak dapat melakukan akitifitas dan pekerjaan
ah

lik

sehari-hari secara normal sebagaimana mestinya ;


m

37 Bahwa, Oleh karena demikian halnya maka beralasan dan


ub

berdasarkan hukum Penggugat menuntut ganti kerugian terhadap Para


ka

Tergugat secara tanggung renteng dengan perincian sebagai berikut :


ep
ah

• Biaya-Biaya di Rumah Sakit Mitra Kasih, Rumah Sakit Santosa,


R

Rumah Sakit Pondok Indah dan Pembayaran Obat-obatan di


es

Apotik :
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori 14
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1 Tanggal 09-06-2011 Selisih Biaya Rp. 1.433.900,-
2 Tanggal 09-06-2011 Biaya perawatan

si
11.204.300,-
3 Tanggal 12-07-2011 Pemeriksaan

ne
25.000,-

ng
4 Tanggal 19-07-2011 Tindakan & Obat
121.700,-
5 Tanggal 19-07-2011 Obat-obatan

do
gu 6
205.000,-
Tanggal 26-07-2011 Pemeriksaan & Obat
157.500,-

In
7 Tanggal 29-07-2011 Obat-obatan
A
110.500,-
8 Tanggal 05-08-2011 obat-obatan
61.500,-
ah

lik
9 Tanggal 05-08-2011 Obat-obatan
35.400,-
10 Tanggal 06-08-2011 Obat-obatan
am

ub
186.400,-
11 Tanggal 19-08-2011 Obat-obatan
255.800,-
12 Tanggal 19-08-2011 Obat-obatan
ep
k

148.300,-
13 Tanggal 19-08-2011 Obat-obatan
ah

90.000,-
R

si
14 Tanggal 22-08-2011 Selisih Biaya
27.000,-
15 Tanggal 12-09-2011 Selisih Biaya

ne
ng

130.000,-
16 Tanggal 16-09-2011 Obat-obatan 153.000,-
17 Tanggal 29-09-2011 Pemeriksaan 120.200,-

do
Tanggal 29-09-2011 Selisih Biaya 3.928.400,-
gu

18
19 Tanggal 08-10-2011 Jasa Dokter Konsulen
160.000,-
20 Tanggal 09-07-2011 Tagihan RS.Santosa 58.299.758,-
In
A

21 Tanggal 22-08-2011 Tagihan RS.Santosa


197.000,-
22 Tanggal 07-09-2011 Tagihan RS.Santosa 19.703.622,-
ah

lik

23 Tanggal 29-09-2011 Tagihan RS.Santosa


130.000,-
24 Tanggal 17-10-2011 RS.Pondok Indah
m

385.000,-
ub

25 Tanggal 19-10-2011 RS.Pondok Indah


1.856.000,-
ka

26 Tanggal 28-11-2011 RS.Pondok Indah


ep

350.000,-
27 Tanggal 09-01-2012 RS.Pondok Indah
ah

729.800,-
Tanggal16-01-2012RS.PondokIndah
R

28
46.291.101,-
es

29 Tanggal 25-01-2012 RS.Pondok Indah 2.551.460,-


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori 15
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
30 Tanggal 31-01-2012 RS.Pondok Indah

a
300.000,-
31 Tanggal 25-02-2912 RS.Pondok Indah

si
920.300,-
32 Tanggal 31-03-2012 RS.Pondok Indah 2.138.640,-

ne
ng
33 Tanggal 02-04-2012 RS.Pondok Indah
350.000,-
34 Tanggal 10-04-2012 RS.Pondok Indah 1.950.000,-

do
gu 35 Tanggal 17-04-2012 RS.Pondok Indah
350.000,-
36 Tanggal 25-04-2012 RS.Pondok Indah

In
350.000,-
A
37 Tanggal 09-06-2012 RS.Pondok Indah 1.262.960,-
38 Tanggal 07-08.2012 RS.Pondok Indah
350.000,-
ah

lik
Jumlah :
Rp. 158.049.541,-
am

ub
( Vide : Bukti P-39sampai denganBukti P-76 ) ;

• Biaya-Biaya Transportasi :
ep
k

1 RS.Mitra Kasih 10 x Rp. 50.000,- Rp.


500.000,-
ah

2 RS.Santosa 15 x Rp.100.000,-
R

si
1.500.000,-
3 RS.Pondok Indah 15 x Rp.1.000.000,-
15.000.000,-

ne
ng

4 Mencari Tergugat II dan III


5.000.000,-
Jumlah : Rp.

do
gu

21.500.000,-

• Pemotongan Gaji :
10 Bulan Tidak Bisa Bekerja 10 x Rp.4.500.000,-
In
A

Rp. 45.000.000,-

• Fasilitas Yang Hilang selama 10 Bulan :


ah

lik

1 Uang Makan Rp. 25.650.000,-


2 Uang Transport 20.000.000,-
3 Medical Check Up 6.000.000,-
m

ub

Jumlah : Rp.
51.650.000,-
ka

• Kerugian Immaterial Penggugat :


ep

1 Merasa Tersiksa,stress,
ah

Menahan Sakit selama


R

10 bulan, rusaknya
es

Sendi Kaki kiri dan


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori 16
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Mengorbankan organ /otot kaki kanan

a
Rp.2.000.000.000,-

si
2 Cacat/Tidak Normalnya
kaki kiri seumur hidup /

ne
selamanya -

ng
2.000.000.000,-

3 Hilangnya Harapan dan

do
gu Masa Depan karena
Tidak dapat Bekerja/
Mencari nafkah dengan

In
Maksimal seumur
A
Hidup / selamanya -
3.000.000.000,-
• Jumlah : Rp.
ah

lik
7.000.000.000,-
am

ub
• Jumlah Tuntutan Ganti Rugi seluruhnya :
Rp. 7.276.199.541,-
ep
( Tujuh milyar dua ratus tujuh puluh enam juta seratus Sembilan
k

puluh sembilan ribu lima ratus empatpuluh satu rupiah ) ;


ah

38 Bahwa, Untuk menjamin agar Gugatan dan Tuntutan Penggugat


R

si
tersebut tidak percuma dan atau tidak illusoir serta putusan dapat
dilaksanakan dengan baik maka adalah beralasan dan berdasarkan

ne
ng

hukum Penggugat mohon kepada Yth. Pengadilan Negeri Kelas I.A.


Bandung cq. Yth. Majelis Hakim Pengadilan Negeri Kelas I.A.

do
gu

Bandung Yang Memeriksa Perkara Perdata ini untuk dapat dan sudi
apalah kiranya berkenan Meletakan Penyitaan/Sita Jaminan terhadap
In
A

harta kekayaan Para Tergugat yaitu antara lain :


ah

1 Tanah Darat berikut Bangunan Gedung Permanent Bertingkat


lik

yang berdiri dan berada diatasnya, yang setempat dikenal sebagai


Tanah dan Bangunan Gedung Rumah Sakit Santosa Bandung,
m

ub

yang terletak di Jalan Kebonjati No.38 – Kota Bandung;


ka

ep

2 Tanah Darat berikut Bangunan Rumah Gedung Permanent yang


berdiri dan berada diatasnya yang setempat dikenal sebagai Tanah
ah

Dan Rumah Jalan Setrassari VI/2.A. – Kota Bandung ;


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori 17
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
3 Tanah Darat berikut Bangunan Rumah Gedung Permanent yang

a
berdiri dan berada diatasnya yang setempat dikenal sebagai

si
Tanah Dan Rumah Jalan Aceh No. 123 – Kota Bandung ;
Yang selanjutnya Penyitaan Jaminan / Sita Jaminan tersebut

ne
ng
dinyatakan sah dan Berharga ;

do
gu 4 Bahwa, Oleh karena Gugatan dan Tuntutan Penggugat ini
berdasarkan alasan dan dasar hukum serta fakta-fakta hukum yang

In
tidak terbantahkan dan cukup kuat serta sah/otentik dan pula
A
nyata serta tidak mungkin akan dapat disangkal dengan benar oleh
Para Tergugat, maka beralasan dan berdasarkan hukum Penggugat
ah

lik
mohon agar Putusan Dalam Perkara Perdata ini dijatuhkan dengan
Putusan yang dapat dilaksanakan/dijalankan terlebih dahulu/serta
am

ub
merta (uit voerbaar bij voorraad) walaupun ada pengajuan upaya
hukum Banding, Kasasi dan atau verzet;
ep
k

5 Bahwa, Penggugat pula beralasan dan berdasarkan hukum


ah

menuntut agar Para Tergugat dihukum untuk tunduk dan taat


R

si
terhadap Putusan dalam perkara ini tanpa kecuali dan memohon

ne
ng

pula agar terhadap Para Tergugat secara tanggung renteng


dihukum untuk membayar uang paksa/dwangsom setiap harinya
Rp.30.000.000,- (Tiga puluh juta rupiah) apabila lalai dalam

do
gu

melaksanakan isi Putusan Dalam Perkara ini kepada Penggugat;


6 Bahwa, pula Terhadap Para Tergugat secara tanggung renteng
In
A

agar dihukum untuk membayar seluruh biaya yang timbul Dalam


Perkara ini seluruhnya.
ah

lik

Berdasarkan keseluruhan alasan dan hal-hal tersebut diatas, maka adalah


m

beralasan dan berdasarkan hukum Penggugat memohon Kepada YTH.


ub

BAPAK KETUA PENGADILAN NEGERI KELAS I.A. BANDUNG Cq.


ka

YTH.MAJELIS HAKIM PENGADILAN NEGERI KELAS I.A. BANDUNG


ep

YANG MEMERIKSA DAN MENGADILI PERKARA PERDATA INI,


ah

Untuk dapat dan sudi apalah kiranya berkenan MEMUTUSKAN :


R

es

PRIMAIR :
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori 18
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
1 MENERIMA DAN MENGABULKAN GUGATAN DAN

a
TUNTUTAN PENGGUGAT.

si
2 MENYATAKAN SAH DAN BERHARGA PENYITAAN
JAMINAN/SITA JAMINAN DALAM PERKARA INI.

ne
ng
3 MENYATAKAN PARA TERGUGAT SECARA TANGGUNG
RENTENG TELAH MELAKUKAN PERBUATAN MELAWAN

do
gu HUKUM YANG BERAKIBAT PENGGUGAT DALAM HAL INI
KAKI KIRI PENGGUGAT MENDERITA CACAT DAN TIDAK

In
NORMAL SEUMUR HIDUP DAN ATAU SELAMANYA SERTA
A
PENGGUGAT TIDAK DAPAT MELAKUKAN AKTIFITAS DAN
PEKERJAAN SEHARI-HARI, BAIK DALAM HAL UNTUK
ah

lik
MENCARI NAFKAH MAUPUN DALAM HAL MENJALANKAN
IBADAH AGAMA SECARA NORMAL, PENGGUGAT
am

ub
KEHILANGAN KESEMPATAN DALAM BERKARIER DAN
ATAU PENGGUGAT TELAH KEHILANGAN MASA DEPAN
ep
YANG LEBIH BAIK SEUMUR HIDUP DAN ATAU
k

SELAMANYA SEHINGGA BERALASAN DAN BERDASARKAN


ah

HUKUM UNTUK MENUNTUT GANTI KERUGIAN ATAS HAL


R

si
TERSEBUT TERHADAP PARA TERGUGAT SECARA

ne
ng

TANGGUNG RENTENG.
4 MENGHUKUM PARA TERGUGAT SECARA TANGGUNG
RENTENG MEMBAYAR DAN ATAU MEMBAYAR GANTI

do
gu

KERUGIAN TERHADAP PENGGUGAT YANG SELURUHNYA


BERJUMLAH Rp.7.276.199.541,- ( TUJUH MILYAR DUA RATUS
In
A

TUJUH PULUH ENAM JUTA SERATUS SEMBILAN PULUH


SEMBILAN RIBU LIMA RATUS EMPAT PULUH SATURUPIAH
ah

lik

) DENGAN SEKETIKA DAN SEKALIGUS TANPA KECUALI


KEPADA PENGGUGAT.
m

5 MENETAPKAN, APABILA TERNYATA PARA TERGUGAT


ub

SECARA TANGGUNG RENTENG TIDAK SAJA MEMBAYAR


ka

GANTI KERUGIAN SEJUMLAH TERSEBUT DIATAS KEPADA


ep

PENGGUGAT, MAKA TERHADAP HARTA KEKAYAAAN


ah

PARA TERGUGAT AGAR DILAKSANAKAN PENYITAAN


R

EKSEKUSI DAN SELANJUTNYA DILAKSANAKAN


es

PENJUALAN DIMUKA UMUM SECARA LELANG DENGAN


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori 19
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
PERANTARAAN KANTOR LELANG NEGARA BANDUNG DAN

a
ATAU INSTANSI YANG BERWENANG/BERHAK UNTUK

si
MELAKSANAKAN PENJUALAN DIMUKA UMUM SECARA
LELANG TERSEBUT DAN HASILNYA DIBAYARKAN

ne
ng
KEPADA PENGGUGAT SEJUMLAH GANTI KERUGIAN YANG
DIKABULKAN TERSEBUT DAN APABILA TERNYATA MASIH

do
gu ADA SISA DARI HASIL PENJUALAN TERSEBUT MAKA SISA
DAN ATAU KELEBIHANNYA TERSEBUT DISERAHKAN

In
KEPADA PIHAK TERGUGAT TERSEBUT.
A
6 MENGHUKUM PARA TERGUGAT SECARA TANGGUNG
RENTENG MEMBAYAR UANG PAKSA DWANGSOM SETIAP
ah

lik
HARINYA SEBESAR Rp.30.000.000,-(TIGA PULUH JUTA)
SAMPAI SELURUH ISI PUTUSAN TERSEBUT DIPENUHI OLEH
am

ub
PARA TERGUGAT SECARA TANGGUNG RENTENG KEPADA
PENGGUGAT YAITU APABILA PARA TERGUGAT SECARA
ep
TANGGUNG RENTENG LALAI DALAM MELAKSANAKAN ISI
k

PUTUSAN DALAM PERKARA INI KEPADA PENGGUGAT.


ah

7 MENGHUKUM PARA TERGUGAT SECARA TANGGUNG


R

si
RENTENG UNTUK TUNDUK DAN TAAT TERHADAP

ne
ng

PUTUSAAN DALAM PERKARA INI DENGAN TANPA


KECUALI.
8 MENGHUKUM PARA TERGUGAT SECARA TANGGUNG

do
gu

RENTENG MEMBAYAR BIAYA YANG TIMBUL DALAM


PERKARA INI SELURUHNYA.
In
A

9 MENYATAKAN DAN MENETAPKAN BAHWA PUTUSAN


DALAM PERKARA INI DAPAT DIJALANKAN/
ah

lik

DILAKSANAKAN TERLEBIH DAHULU/SERTA MERTA ( UIT


VOERBAAR BIJ VOORRAAD ) WALAUPUN ADA PENGAJUAN
m

UPAYA HUKUM BANDING, KASASI, VERZET DAN ATAU


ub

PENGAJUAN UPAYA HUKUM LAIN.


ka

ep
ah

SUBSIDAIR :
R

APABILA YTH. MAJELIS HAKIM PENGADILAN NEGERI KELAS I.A.


es

BANDUNG DI DALAM PERKARA INI BERPENDAPAT LAIN


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori 20
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
DENGAN APA YANG DIAJUKAN DAN DITUNTUT OLEH

a
PENGGUGAT DALAM TUNTUTAN PRIMAIR DIATAS, MAKA

si
MOHON DIBERIKAN PUTUSAN YANG SEADIL-ADILNYA SESUAI
DENGAN HUKUM YANG BERLAKU SEBAGAIMANA DALAM

ne
ng
PERADILAN PERDATA YANG BAIK DAN BENAR.

do
gu Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditetapkan,

In
untuk kepentingan Penggugat datang menghadap kuasanya Dede Sumanta,
A
SH, H. Yusuf Suparma, SH dan Erry K. Sumanta, SH para Advokat &
Konsultan Hukum berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 17 Maret 2014,
ah

lik
untuk kepentingan Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III hadir di
persidangan kuasanya Benny Wulur, SH, B.Wiharto, SH dan Adrian Kurnia
am

ub
Redjeki, SH berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 30 Mei 2014 ;
ep
Menimbang, bahwa Pengadilan telah berusaha untuk mendamaikan
k

pihak-pihak melalui proses Mediasi sebagaimana diwajibkan oleh Perma No.


ah

1/2008 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan.


R

si
Bahwa atas kesepakatan kedua belah pihak telah dipilih TIROLAN

ne
ng

NAINGGOLAN SH. (Hakim Pengadilan Negeri Bandung) selaku Mediator


sebagaimana Penetapan Ketua Majelis Hakim No. 225/Pdt.G/2014/PN.BDG,
tanggal 2 Juni 2014 akan tetapi proses mediasi gagal sebagaimana laporan

do
gu

Mediasi tertanggal 4 Juli 2014 ;


Selanjutnya pemeriksaan perkara dilanjutkan dengan pembacaan surat
In
A

gugatan yang isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat ;


ah

lik

Menimbang, bahwa atas Surat gugatan Penggugat, Tergugat I, II, III


telah mengajukan Jawaban sebagaimana termuat dalam Surat Jawaban
m

tanggal 18 Agustus 2014 pada pokoknya sebagai berikut :


ub
ka

KONVENSI
ep
ah

DALAM EKSEPSI
R

es

1 Gugatan Penggugat Kurang Pihak


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori 21
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa didalam Gugatan Penggugat, terungkap fakta Hukum sebagai

si
berikut:
a Bahwa Penggugat mendalilkan adanya Rumah Sakit Mitra Kasih,

ne
ng
namun tidak menyertakan Rumah Sakit Mitra Kasih didalam
Gugatannya. Padahal Penggugat pada awal kejadian cidera kaki kiri,

do
gu untuk pertama kali dirujuk ke Rumah Sakit Mitra kasih dan
mendapatkan rawat inap sejak tanggal 01 Juni 2011 s/d 09 Juni 2011

In
serta rawat jalan di rumah sakit tersebut;
A
b Bahwa Penggugat juga mendalilkan adanya Rumah Sakit Pondok
Indah, namun tidak menyertakan Rumah Sakit Pondok Indah
ah

lik
didalam Gugatannya. Padalah Penggugat didalam Gugatannya
halaman 14 angka 31 menyatakan telah melakukan operasi ulang di
am

ub
Rumah Sakit Pondok Indah pada tanggal 11 Januari 2012;
ep
Bahwa oleh karena Rumah Sakit Mitra Kasih dan Rumah sakit Pondok
k

Indah tidak disertakan sebagai pihak didalam Gugatan Penggugat, maka


ah

R
cukup alasan hukum menyatakan gugatan Penggugat Kurang Pihaknya,

si
karenanya gugatan Penggugat patut untuk tidak dapat diterima.

ne
ng

2 Gugatan Penggugat Salah Pihak (Error In Persona)

do
gu

Bahwa Penggugat telah salah mengajukan Gugatan ini terhadap


Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III, karena berdasarkan Pasal 46
In
A

Undang-undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, seharusnya


Penggugat mengajukan Gugatan kepada Pihak Rumah Sakit, Bukan
ah

lik

menggugat Para Dokter secara Pribadi serta Direktur Rumah Sakit


(Jabatan);
m

ub

Oleh karena Penggugat telah mengajukan Gugatan terhadap Direktur


ka

Rumah sakit secara pribadi serta Para Dokternya, maka Gugatan


ep

Penggugat berakibat Hukum salah Pihak (Error in persona) sehingga


ah

Patut untuk tidak dpat diterima.


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori 22
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Berdasarkan seluruh alasan hukum Eksepsi yang telah dikemukakan, dengan

a
ini Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III memohon kepada Yang

si
Terhormat Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini untuk memberikan
Putusan Sela :

ne
ng
• Menerima Eksepsi Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III untuk

do
gu •
seluruhnya ;
Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima ;

In
A
• Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara ini.
ah

lik
Demikian Eksepsi dari Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III. Apabila
Yang Terhormat Majelis Hakim berpendapat lain, maka Tergugat I, Tergugat
am

II dan Tergugat III menyampaikan JAWABAN dalam Pokok Perkara.

DALAM POKOK PERKARA

ub
ep
k

1 Bahwa seluruh dalil yang dikemukakan dalam Eksepsi merupakan


ah

satu kesatuan yang tak terpisahkan dengan Jawaban dalam Pokok


R

si
Perkara ini, karenanya tidak perlu diuraikan kembali seluruhnya.
2 Bahwa Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III menolak seluruh

ne
ng

dalil gugatan Penggugat, kecuali yang diakui secara tegas


kebenarannya.

do
gu

3 Bahwa Tergugat I, II dan III MENOLAK secara tegas dalil


Penggugat di dalam gugatanya pada angka 6 halaman 3 Gugatan
yang Menyatakan “…maka Penggugat diharuskan untuk dilakukan
In
A

operasi Rekonstruksi ACL…”


ah

lik

Bahwa Tergugat I, II dan III TIDAK PERNAH mengharuskan


Penggugat untuk dilakukannya operasi Rekonstruksi ACL, karena
m

ub

setiap upaya Medis yang dilakukan adalah untuk kepentingan


kesembuhan Pasien dan atas persetujuan dari Pasien itu sendiri.
ka

ep

4 Bahwa Tergugat I, II dan III MENOLAK secara tegas dalil


ah

Penggugat di dalam gugatannya pada angka 7 halaman 3 Gugatan,


R

es

karena :
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori 23
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
a Tergugat II tidak pernah memberikan jaminan kesembuhan

si
dalam waktu 3 (tiga) bulan atau 4 (empat) bulan setelah
dilakukan Operasi ACL;

ne
ng
b Bahwa Tergugat II telah memberikan informasi yang jelas
kepada pasien dalam hal ini Penggugat mengenai setiap

do
gu tindakan medis yang dilakukan untuk kesembuhan pasien
serta setiap resiko dari upaya medis tersebut;

In
c Setiap tindakan medis dilakukan dengan persetujuan
A
Penggugat (Pasien) terlebih dahulu dan Penggugat
menandatangani informed concent.
ah

lik
5 Bahwa Tergugat I, II dan III MENOLAK secara tegas dalil
am

ub
Penggugat di dalam gugatannya pada angka 12 halaman 4 Gugatan,
karena :
ep
k

a Tidak benar apabila Penggugat tidak mengetahui akan


ah

dilakukan pemasangan pen pada operasi ACL tersebut;


R

si
b Setiap tindakan medis yang dilakukan adalah dengan

ne
ng

persetujuan Penggugat terlebih dahulu, sehingga secara


otomatis apabila Penggugat menyetujui sudah pasti
Penggugat mengetahui rencana tindakan medis terhadap

do
gu

dirinya;
c Perlu Tergugat I,II dan III tegaskan, setiap tindakan medis
In
A

dilakukan harus selalu dengan persetujuan Pasien dengan


Penggugat menandatangani informed concent dan segala
ah

lik

tindakan dengan kamsud untuk kesembuhan pasien itu


sendiri.
m

ub

6 Bahwa Tergugat I, II dan III MENOLAK secara tegas dalil


ka

Penggugat di dalam gugatannya pada angka 15 halaman 4 dan 5


ep

Gugatan yang menyatakan “… padahal Penggugat seringkali


ah

meminta kepada Dr.Widya Arsa, SP.OT/Tergugat II dan Dr.Ghuna


R

Ariharjo Utoyo, Sp.OT/Tergugat III untuk lebih teliti menganalisa


es

keadaan Penggugat”.
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori 24
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa Tergugat I, II dan III selalu teliti dalam setiap pemeriksaan dan

si
menganalisa setiap penyakit Pasien termasuk pada Penggugat, sehingga
tanpa diminta oleh Penggugat pun, ketelitian dalam menganalisa

ne
ng
Penyakit Pasien adalah kewajiban setiap Dokter.

do
gu Bahwa perlu Tergugat I, II dan III tegaskan pada awal mula Penggugat
datang ke Rumah Sakit dalam keadaan bias berjalan tetapi tidak stabil

In
dan setelah dilakukannya upaya medis dan Operasi ACL tersebut
A
Penggugat jadi bisa berjalan.
ah

lik
Hal tersebut membuktikan bahwa Operasi yang dilakukan Tergugat II
dan III terhadap Penggugat telah berhasil sehingga Penggugat bisa
am

ub
kembali berjalan, sedangkan terapi yang disarankan kepada Penggugat
adalah untuk mempercepat kesembuhan Pengguat.
ep
7 Bahwa Tergugat I, II dan III MENOLAK secara tegas dalil
k

Penggugat di dalam gugatannya pada angka 19 halaman 5 Gugatan


ah

R
yang menyatakan “… Dr.Widya Arso, Sp.OT/Tergugat II

si
memutuskan untuk melakukan Operasi kedua yaitu untuk dilakukan

ne
ng

Manipulasi Under Anatesis (MUA)…”

Bahwa perlu Tergugat I, II dan III tegaskan sekali lagi, setiap tindakan

do
gu

medis adalah saran dari Dokter dalam hal ini Tergugat II yang telah
disetujui oleh Penggugat, bukan keputusan Tergugat II secara sepihak.
In
A

Langkah Operasi kedua ini agar Tekukan (Rom) Penggugat menjadi


ah

lik

100 derajat, demi kesembuhan Penggugat itu sendiri.


8 Bahwa dilakukannya Operasi ke-2 (dua) yaitu Manipulasi Under
m

ub

Anastesis (MUA) terhadap Penggugat agar Tekukan (Rom)


Penggugat menjadi 100 Derajat, Operasi kedua ini pun telah
ka

berhasil juga dilaksanakan oleh Tergugat II dan III, hal tersebut


ep

sebagaimana terungkap pada Gugatan Penggugat nomor 20 halaman


ah

20 dan 21 Gugatan.
R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori 25
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Bahwa Perlu Penggugat ketahui setiap Pasien yang menjalankan

a
Operasi apapun akan merasakan sakit, hal tersebut sangat wajar, karena

si
operasi dilakukan dengan cara pembedahan.
9 Bahwa Tergugat I, II dan III MENOLAK secara tegas dalil

ne
ng
Penggugat didalam Gugatannya pada angka 21 halaman 6 Gugatan
yang menyatakan “… Yang apabila diperhatikan dengan seksama

do
gu rupanya Dr.Ghuna Arioharjo Utoyo, Sp.OT/ Tergugat III
menyarankan agar terhadap kaki Penggugat dilakukan Total Knee

In
yaitu untuk menutupi dan menghilangkan bukti kesalahan operasi
A
yang telah mereka lakukan dengan memanfaatkan kebodohan dan
atau ketidak tahuan pasiennya…”
ah

lik
Bahwa dalil tersebut adalah dalil yang mengada-ada, tidak benar serta
am

ub
tidak beralasan hukum, karena :
ep
a Operasi ACL yang dilakukan terhadap Penggugat telah
k

berhasil membuat Penggugat bisa berjalan, yang


ah

sebelumnya berjalan tetapi tidak stabil;


R

si
b Operasi ke-2 (dua) telah berhasil membuat Tekukan (Rom)

ne
pada kaki Penggugat sehingga bias untuk berjalan dan
ng

beraktifitas, yang sebelumnya hanya 40 derajat;


c Tidak ada saran yang diutarakan baik oleh Tergugat I, II

do
gu

dan III untuk melakukan operasi Total Knee yang


tujuannya untuk menutupi kesalahan pada Operasi
In
A

sebelumnya.
ah

lik

Perlu ditegaskan, bahwa kedua operasi tersebut telah berhasil


membuat Penggugat kembali berjalan dan beraktifitas dan Tekukan
(Rom) Penggugat menjadi 100 derajat.
m

ub

d Setiap saran diutarakan dengan tujuan kesembuhan


ka

Penggugat, serta Para tergugat tidak akan memaksakan


ep

saran tersebut kepada pasiennya.


ah

10 Bahwa Tergugat I, II dan III MENOLAK secara tegas dalil


R

Penggugat didalam Gugatannya pada angka 23 halaman 6 Gugatan


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori 26
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
karena dalil tersebut adalah dalil yang mengada-ada, tidak benar

a
serta tidak beralasan hukum.

si
Seperti yang telah kami uraikan diatas, bahwa operasi tersebut telah

ne
ng
berhasil membuat Penggugat bisa berjalan, dan membuat Tekukan
(Rom) Penggugat menjadi 100 Derajat, sehingga dapat disimpulkan

do
gu bahwa kedua operasi tersebut telah berhasil.

In
Bahwa sangat mengada-ada apabila Penggugat mengatakan bahwa Para
A
Tergugat berusaha untuk membohongi Penggugat, setiap tindakan
medis dilakukan untuk kesembuhan Penggugat serta tentu tidak akan
ah

lik
ada upaya operasi tanpa adanya persetujuan dari Penggugat.
am

ub
11 Bahwa terbukti Penggugat pun saat ini masih tetap bekerja mencari
nafkah dan bahkan ketika datang ke Pengadilan Negeri Bandung
ep
pun Penggugat dapat berjalan, sehingga dalil Penggugat yang
k

menyatakan dirinya tidak dapat bekerja mencari nafkah adalah dalil


ah

yang mengada-ada.
R

si
12 Bahwa untuk biaya pengobatan pun terbukti Penggugat telah

ne
ng

mendapat pergantian dari asuransi dan bahkan Tergugat II juga


pernah memberikan bantuan kemanusiaan, namun bantuan Tergugat
II tersebut malah disalahartikan dan Penggugat malah meminta

do
gu

sesuatu yang diluar batas kewajaran dan diduga cenderung


Penggugat ingin memeras Para Tergugat dengan jalan membuat
In
A

cerita yang tidak benar sebagaimana tertuang dalam gugatannya;


13 Bahwa jelas terbukti Penggugat tidak mengalami kerugian apapun
ah

lik

bahkan atas Upaya dari Para Tergugat, Penggugat dapat kembali


bekerja dan dapat beraktifitas seperti sekarang ini kalau Penggugat
m

merasa hasilnya kurang maksimal seperti yang Penggugat harapkan,


ub

itu hanyalah merupakan akibat dari rupture robekan pada ligament,


ka

apalagi Terbukti Penggugat malah telah berobat ke Rumah sakit


ep

Pondok Indah sehingga tentu seluruh resikonya menjadi tanggung


ah

jawab Penggugat sendiri;


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori 27
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
14 Bahwa Tergugat I, II dan III MENOLAK secara tegas dalil

a
Penggugat didalam Gugatannya pada angka 26 s/d 38 halaman 7

si
dan 8 Gugatan, karena :

ne
ng
a Tergugat I, II dan III telah melakukan upaya medis sesuai
dengan prosedur dan telah berhasil dalam menjalankan

do
gu b
tugas medisnya;
Operasi yang dilakukan Tergugat II dan III telah berhasil

In
membuat Penggugat bisa berjalan yang sebelumnya bisa
A
berjalan tetapi tidak stabil dan mengembalikan Tekukan
(Rom) Penggugat menjadi 100 Derajat;
ah

lik
c Operasi ulang yang dilakukan oleh Penggugat di Rumah
Sakit Pondok Indah adalah diluar tanggung jawab dari
am

ub
Tergugat I, II dan III, karena Tergugat I, II dan III tidak
menyarankan dan/atau memberikan rujukan Penggugat
ep
kepada Rumah sakit Pondok Indah;
k

d Rumah sakit Pondok Indah yang menyatakan melalui surat


ah

keterangan dokter yang pada pokoknya berkurangnya


R

si
fungsi anggota badan yang cacat 50 %, sedangkan operasi

ne
ng

perbaikan dilakukan di Rumah sakit Pondok Indah, jadi


jelas karena Penggugat ke Rumah sakit Pondok Indah atas
inisiatif sendiri, maka seluruh resikonya menjadi tanggung

do
gu

jawab Penggugat sendiri;


In
A

15 Bahwa oleh karena dalil-dalil Jawaban ini khususnya pada angka 3


sampai dengan 11 beralasan hukum, maka cukup berdasar dan
ah

lik

beralasan hukum bahwa TIDAK ADANYA PERBUATAN


MELAWAN HUKUM dari Tergugat I, II dan III, karenanya cukup
m

alasan hukum untuk menyatakan bahwa:


ub

• HARUS DITOLAK DAN DIKESAMPINGKAN tuntutan hukuman


ka

mengenai sita jaminan;


ep

• HARUS DITOLAK DAN DIKESAMPINGKAN tuntutan membayar


ah

ganti kerugian ;
R

• HARUS DITOLAK DAN DIKESAMPINGKAN tuntutan sita


es
M

eksekusi harta Pribadi Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III ;


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori 28
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
• HARUS DITOLAK DAN DIKESAMPINGKAN tuntutan membayar

a
uang paksa (Dwamsom) ;

si
Tegasnya seluruh dalil gugatan Penggugat demi hukum harus ditolak untuk

ne
ng
keseluruhannya atau setidak – tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima (niet
ontvangklijk verklaard).

do
gu Berdasarkan alasan-alasan hukum yang telah dikemukakan, dengan ini

In
Tergugat I, tergugat II dan Tergugat III memohon kepada Yang Terhormat
A
Majelis Hakim yang memeriksa, mengadili dan memutus perkara ini untuk
ah

memberikan Putusan :

lik
Dalam Eksepsi
am

ub
• Menerima Eksepsi Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III untuk
seluruhnya;
ep
k

• Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima ;


ah

R
Dalam Pokok Perkara

si
ne
ng

• Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya atau setidak –


tidaknya gugatan Penggugat dinyatakan tidak dapat diterima (niet

do
ontvangklijk verklaard).
gu

• Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara ini.


In
A

REKONPENSI
1 Bahwa seluruh dalil yang telah dikemukakan
ah

lik

dalam KONPENSI adalah merupakan satu


kesatuan yang tak terpisahkan dengan
m

ub

REKONPENSI ini, karenanya tidak perlu


dikemukakan ulang seluruhnya;
ka

ep

2 Bahwa Tergugat Rekonvensi telah


mendapatkan perawatan dan pengobatan dari
ah

Para Penggugat Rekonvensi, sehingga Tergugat


R

Rekonvensi yang sebelumnya tidak bisa


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori 29
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
berjalan menjadi bisa berjalan melalui Operasi

a
ACL;

si
3 Bahwa Tergugat Rekonvensi pada operasi
kedua pun Manipulasi under anatesis (MUA)

ne
ng
untuk menambah tekukan (Rom) Tergugat
Rekonvensi menjadi 100 derajat telah berhasil

do
gu 4
dilakukan;
Bahwa singkatnya kedua operasi yang telah

In
dilakukan oleh Para penggugat rekonvensi
A
telah berhasil membuat Tergugat Rekonvensi
menjadi bisa berjalan dan menambah tekukan
ah

lik
(Rom) Tergugat Rekonvensi menjadi 100
derajat;
am

ub
5 Bahwa segala prosedur medis dalam
pelaksanaan tugas dari para Penggugat
ep
Rekonvensi telah dilakukan, dimana kedua
k

operasi tersebut telah mendapatkan persetujuan


ah

dan Penggugat menandatangani informed


R

si
concent dari Penggugat selaku Pasien;

ne
ng

6 Bahwa selain mendapatkan persetujuan dari


pasien, Para Penggugat Rekonvensi-pun telah
memberi tahukan segala informasi medis

do
gu

mengenai segala akibat yang mungkin


ditimbulkan pasca operasi tersebut kepada
In
A

Penggugat;
7 Bahwa Penggugat menyetujui dan telah
ah

lik

mengetahui mengenai operasi tersebut dengan


segala resiko medisnya;
m

8 Bahwa rasa sakit yang dialami oleh Tergugat


ub

Rekonvensi rasakan adalah akibat dari resiko


ka

medis yang sangat wajar, karena pengobatan


ep

yang diterima oleh Penggugat adalah melalui


ah

tindakan pembedahan, sehingga sangat


R

memungkinkan menimbulkan rasa sakit setelah


es

atau pasca operasi tersebut. Hal ini sangat


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori 30
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
wajar dan akan dialami oleh semua pasien yang

a
mendapatkan upaya medis melalui tindakan

si
pembedahan/operasi;
9 Bahwa dengan tidak sabarnya Tergugat

ne
ng
Rekonvensi terhadap upaya penyembuhan dari
kami, pada akhirnya membuat tergugat

do
gu Rekonvensi melakukan operasi ulang dengan
Dokter lain dan di Rumah Sakit lain (Rumah

In
sakit Pondok Indah) tanpa adanya rujukan dari
A
kami;
10 Bahwa kami tidak mengetahui upaya yang
ah

lik
dilakukan oleh Dokter Rumah Sakit Pondok
Indah tersebut terhadap Tergugat Rekonvensi
am

ub
untuk penyembuhan Tergugat Rekonvensi;
11 Bahwa Tergugat Rekonvensi berdalil dengan
ep
mengatakan bahwa Para Penggugat Rekonvensi
k

telah salah dalam melakukan operasi yang


ah

mengakibatkan Cacat kaki kiri, dimana hal ini


R

si
telah disebar luaskan dengan melaporkan

ne
ng

keberbagai pihak seperti Ketua IDI (Ikatan


Dokter Indonesia), Dinas Kesehatan Kota
Bandung, DPRD Kota Bandung.

do
gu

Hal tersebut merupakan pencemaran nama baik bagi Para Penggugat


Rekonvensi yang dapat berakibat buruk bagi Para Penggugat
In
A

Rekonvensi dalam menjalankan usahanya, padalah upaya yang telah


dilakukan oleh Para Penggugat Rekonvensi dalam melakukan operasi
ah

lik

telah berhasil.
16 Bahwa Terbukti dalil Penggugat dalam Konpensi / Tergugat dalam
m

Rekonpensi yang menyatakan dirinya tidak dapat bekerja pun


ub

merupakan suatu rekayasa, sehubungan terbukti Penggugat hingga


ka

saat ini pun masih bisa bekerja dan ketika datang ke pengadilan Pun
ep

Penggugat jelas sekali bisa berjalan, sehingga gugatan Penggugat


ah

ini jelas mengada-nagada dan sangat merugikan Para Penggugat


R

dalam Rekonpensi / Para Tergugat dalam Konpensi;


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori 31
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
17 Bahwa berdasarkan dalil-dalil yang telah dikemukakan di atas,

a
maka tindakan Tergugat Rekonvensi sangat merugikan Para

si
Penggugat Rekonvensi, dimana tindakan Tergugat Rekonvensi
dapat diklasifikasikan sebagai PERBUATAN MELAWAN

ne
ng
HUKUM yang menimbulkan kerugian baik materil maupun moril
bagi Para Penggugat Rekonvensi, yaitu sebagai berikut :

do
gu Kerugian Materil

In
Biaya-biaya yang telah dikeluarkan Para Penggugat Rekonvensi guna
A
menghadapi tuntutan/gugatan dari Tergugat Rekonvensi sejak Tergugat
ah

Rekonvensi mulai menuntut/menggugat hingga diajukannya gugatan a

lik
quo sebesar biaya pengacara sebagai akibat dari gugatan dan laporan
Tergugat Rekonvensi yang jumlahnya akan diajukan pada tingkat
am

ub
pembuktian, yang ditaksir sekitar Rp. 500.000.000,- (limaratus juta
rupiah).
ep
k

Kerugian Moril
ah

R
• Dampak negatif terhadap kredibilitas dan nama baik Para Penggugat

si
Rekonvensi dimata rekan-rekan termasuk pasien-pasien maupun

ne
ng

masyarakat;
• Terganggunya pekerjaan rutin Para Penggugat Rekonvensi karena

do
adanya gugatan oleh Tergugat Rekonvensi, yang menyebabkan
gu

beban pikiran dan persaan dari Para Penggugat Rekonvensi menjadi


terganggu ;
In
A

• Tersitanya waktu, pikiran dan tenaga serta biaya ;


ah

lik

Bahwa kerugian Moril yang timbul akibat tindakan Tergugat


Rekonvensi tersebut tidak dapat dinilai secara materil namun bila
m

ub

dinilai secara materil adalah tidak kurang dari Rp. 7.000.000.000,-


(tujuh milyar rupiah).
ka

ep

18 Bahwa atas kerugian materiil dan moril yang diderita oleh Para
Penggugat Rekonvensi, maka adil dan patut terhadap Tergugat
ah

Rekonvensi dituntut pertanggung jawabannya secara hukum.


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori 32
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
19 Bahwa untuk menjamin agar gugatan Rekonpensi ini tidak sia-sia

a
(illusoir), karena dikhawatirkan Tergugat Rekonvensi menghindari

si
tanggung jawabnya serta mengalihkan harta kekayaannya, maka
adalah adil dan patut jika Pengadilan meletakkan Sita Jaminan

ne
ng
terhadap harta benda Tergugat Rekonvensi, baik harta bergerak
maupun harta tidak bergerak, baik yang ada sekarang maupun yang

do
gu akan ada dikemudian hari dan diketemukan, yang untuk saat ini
berupa: Sebidang tanah berikut bangunan diatasnya dan turutannya

In
yang setempat dikenal sebagai terletak di Jalan Panembakan Selatan
A
(Jalan Lapang tembak Selatan) No.31 RT.06/RW.07 kelurahan
Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah- Kota Cimahi.
ah

lik
20 Bahwa karena gugatan ini didasarkan pada bukti-bukti yang sah
yang tidak dapat dibantah lagi kebenarannya, maka Adil kiranya
am

ub
jika putusan perkara ini dinyatakan dapat dilaksanakan terlebih
dahulu meskipun ada bantahan, banding, kasasi maupun upaya
ep
hukum lainnya (uitvoerbaar bij voorraad).
k
ah

Berdasarkan alasan-alasan hukum yang telah dikemukakan, dengan ini Para


R

si
Penggugat Rekonvensi memohon kepada Yang Terhormat Majelis Hakim

ne
ng

yang memeriksa, mengadili dan memutus perkara ini untuk memberikan


Putusan :

do
gu

1 Mengabulkan gugatan Rekonpensi dari Para Penggugat Rekonvensi


untuk seluruhya ;
In
A

2 Menyatakan Tergugat Rekonvensi telah melakukan Perbuatan Melawan


Hukum yang merugikan Para Penggugat Rekonvensi;
ah

lik

3 Menetapkan meletakkan Sita Jaminan terhadap harta benda


TERGUGAT REKONPENSI, baik harta bergerak maupun harta tidak
m

bergerak, baik yang ada sekarang maupun yang akan ada dikemudian
ub

hari dan diketemukan, yang untuk saat ini berupa : Sebidang tanah
ka

berikut bangunan diatasnya dan turutannya yang setempat dikenal


ep

sebagai terletak di Jalan Panembakan Selatan (Jalan Lapang tembak


ah

Selatan) No.31 RT.06/RW.07 kelurahan Padasuka, Kecamatan


R

Cimahi Tengah- Kota Cimahi.


es

4 Menyatakan Sita Jaminan sah dan berharga ;


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori 33
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
5 Menghukum Tergugat Rekonvensi untuk secara membayar kerugian

a
materil kepada Para Penggugat Rekonvensi sebesar jumlah Lawyer -

si
Fee dan biaya – biaya lain yang harus dikeluarkan sebesar akibat dari
adanya gugatan Tergugat Rekonvensi terhadap Penggugat

ne
ng
Rekonvensi Rp.500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) ;
6 Menghukum Tergugat Rekonvensi membayar kerugian moril kepada

do
gu PENGGUGAT REKONPENSI sebesar Rp. 7.000.000.000,- (tujuh
milyar rupiah);

In
7 Menyatakan bahwa putusan ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu,
A
meskipun ada upaya verzet, banding, kasasi, perlawanan dan/atau
peninjauan kembali.
ah

lik
8 Menghukum TERGUGAT REKONPENSI untuk membayar biaya-
biaya yang timbul dalam perkara ini.
am

ub
Atau : apabila Pengadilan berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-
ep
adilnya dengan tujuan melindungi hak-hak dan kepentingan hukum
k

PENGGUGAT REKONPENSI.
ah

si
Menimbang, bahwa Penggugat dipersidangan telah mengajukan Replik

ne
ng

dalam Konvensi, Eksepsi dan Jawaban Pokok Perkara dalam Rekonensi


tanggal 08 September 2014 ;

do
gu

Menimbang, bahwa Tergugat I, II, III telah mengajukan Duplik dan


Replik Rekonvensi tanggal 22 September 2014 ;
In
A

Menimbang, bahwa Penggugat di persidangan telah mengajukan


ah

lik

bukti photocopy surat-surat terdiri dari :


m

ub

1 P.1 : Hasil pemeriksaan diagnostic imaging,


tanggal 08-06-2011, dikeluarkan oleh Rumah
ka

ep

Sakit Santosa Hospital ;


2 P.2 : Surat, tanggal 14-06-2011 atas nama Tn.
ah

Dwi Lesmana dikeluarkan oleh Rumah Sakit


R

Mitra Kasih ;
es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori 34
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
3 P.3 : Surat keterangan, tanggal 09-06-2011,

a
dikeluarkan oleh Rumah Sakit Mitra Kasih ;

si
4 P.4 : Resume, tanggal 09-06-2011, dikeluarkan
oleh Rumah Sakit Mitra Kasih ;

ne
ng
5 P.5 : Surat, tanggal 12-07-2011, atas nama Dwi
Meilesmana, dikeluarkan oleh Santosa Hospital ;

do
gu 6 P.6 : Hasil pemeriksaan Diagnostic Imaging,
tanggal 05-07-2011, dikeluarkan oleh Santosa

In
Hospital ;
A
7 P.7 : Surat Keterangan, atas nama Dwi
Meilesmana, dikeluarkan oleh Santosa Hospital ;
ah

lik
8 P-8 : Surat, tanggal 19-08-2011, dikeluarkan oleh
Rumah Sakit Mitra Kasih ;
am

ub
9 P-9 : Hasil pemeriksaan diagnostik imaging,
tanggal 29/08/2011, atas nama Tn. Dwi
ep
Meilesmana, dikeluarkan oleh Santosa Hospital ;
k

10 P.10 : Surat, tanggal 7-09-2011, atas nama Tn.


ah

Dwi Meilesmana, dikeluarkan oleh Santosa


R

si
Hospital ;

ne
ng

11 P.11 : Surat Keterangan, tanggal 7-09-2011, atas


nama Dwi Meilesmana, dikeluarkan oleh Santosa
Hospital ;

do
gu

12 P.12 : Surat, tanggal 17-09-2011, dikeluarkan


oleh Rumah Sakit Mitra Kasih ;
In
A

13 P.13 : Formulir Resume Medis atas nama Dwi


Meilesmana ;
ah

lik

14 P.14 : Surat ;
15 P.15 : Formulir Informasi medis tanggal 31 Juli
m

2012, atas nama Tn. Dwi Meilesmana,


ub

dikeluarkan oleh Santosa Hospital ;


ka

16 P.16 : Formulir Informasi Medis, tanggal 2


ep

Agustus 2012, atas nama Tn. Dwi Meilesmana


ah

dikeluarkan oleh Santosa Hospital ;


R

17 P.17 : Surat keterangan, tanggal 19 Oktober


es

2011, dikeluarkan oleh Jakarta Knee Orthopedic


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori 35
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Sports Center, atas nama Tn. Dwi Mei lesmana

a
(38 thn) ;

si
18 P.18 : Surat Keterangan, tanggal 28 Nopember
2011, atas nama Tn. Dwi Lesmana (38 thn),

ne
ng
dikeluarkan oleh Dr. Andre Pontoh ;
19 P.19 : Hasil pemeriksaan diagnostic imaging,

do
gu tanggal 27-12-2011, atas
meilesmana, dikeluarkan oleh Santosa Hospital ;
nama Tn. Dwi

In
20 P.20 : Surat Keterangan istirahat Sakit, tanggal
A
9/1/2012, atas nama Dwi Mei Lesmana,
dikeluarkan oleh Rumah Sakit Pondok Indah di
ah

lik
Jakarta ;
21 P.21 : Surat Keterangan istirahat sakit, tanggal
am

ub
25/01/2012, atas nama Tn. Dwi Meilesmana,
dikeluarkan oleh Rumah Sakit Pondok Indah di
ep
Jakarta ;
k

22 P.22 : Surat Keterangan Istirahat Sakit, tanggal


ah

25/02/2012, atas nama Tn. Dwi Mei Lesmana,


R

si
dikeluarkan oleh Rumah Sakit Pondok Indah di

ne
ng

Jakarta ;
23 P.23 : Surat Keterangan istirahat sakit, tanggal
3/03/2012, atas nama Dwi Mei Lesmana,

do
gu

dikeluarkan oleh Rumah Sakit Pondok Indah ;


24 P.24 : Surat keterangan, tanggal 10 April 2012,
In
A

atas nama Tn. Dwi Mei Lesmana, dikeluarkan


oleh Jakarta Knee Orthopaedic center ;
ah

lik

25 P.25 : Radiological Report, tanggal 10 April


2012, atas nama Tn. Dwi Mei Lesmana,
m

dikeluarkan oleh Rumah Sakit Pondok Indah


ub

Jakarta selatan ;
ka

26 P.26 : Surat Keterangan Dokter, tanggal


ep

7/8/2012, atas nama Dwi Mei Lesmana,


ah

dikeluarkan oleh Jamsostek ;


R

27 P.27 : Resume Medis, tanggal 8/8/2012, atas


es

nama Dwi Mei Lesmana ;


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori 36
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
28 P.28 : Surat, tanggal 27 oktober 2012,

a
ditandatangani oleh Dwi Meilesmana ;

si
29 P.29 : Surat, tanggal 23 April 2013,
ditandatangani oleh Dwi Meilesmana ;

ne
ng
30 P.30 : Jawaban Pengaduan, tanggal 29 April
2013, No. 445/4111-Dinkes, dikeluarkan oleh

do
gu Dinas Kesehatan Pemerintah Kota Bandung ;
31 P.31 : Pengaduan pelayanan Rumah Sakit

In
Santosa Bandung dan pelayanan serta tindakan
A
dokter Widya Arsa Sp.OT dan dokter Guna
Sp.Ot, tanggal 10 Juni 2013, ditandatangani oleh
ah

lik
Dwi Meilesmana ;
32 P.32 : Rapat kerja, tanggal 09 Juli 2013,
am

ub
dikeluarkan oleh DPRD Kota Bandung;
33 P.33 : Tindak lanjut mediasiDwi Meilesmana dan
ep
RS Santosa, tanggal 29 Juli 2013, dikeluarkan
k

oleh Dinas Kesehatan Pemerintah Kota


ah

Bandung ;
R

si
34 P.34 : Kuitansi, tanggal 09-06-2011, atas nama

ne
ng

Dwi Meilesmana, dikeluarkan oleh Rumah Sakit


Mitra Kasih ;
35 P.35 : Rekening biaya perawatan, tanggal 09 Juni

do
gu

2011, dikeluarkan oleh Rumah Sakit mitra Kasih;


36 P.36 : Perkiraan Biaya Rawat Inap, atas nama
In
A

Dwi Meilesmana, dikeluarkan oleh PT.


Administrasi Medika ;
ah

lik

37 P.37 : Kuitansi, tanggal 12/07/2011 atas nama


Tn. Dwi Meilesmana, dikeluarkan oleh Rumah
m

Sakit Mitra Kasih ;


ub

38 P.38 : Kuitansi, tanggal 19/07/2011, atas nama


ka

Tn. Dwi meilesmana, dikeluarkan oleh Rumah


ep

Sakit Mitra Kasih ;


ah

39 P.39 : Kuitansi, tanggal 19 Juli 2011, atas nama


R

Tn. Dwi Meilesmana, dikeluarkan oleh apotik


es

Contong;
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori 37
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
40 P.40 : Kuitansi, tanggal 26/07/2011, atas nama

a
Tn. Dwi Meilesmana, dikeluarkan oleh Rumah

si
Sakit Mitra Kasih ;
41 P.41 : Kuitansi, tanggal 29 Juli 2011, atas nama

ne
ng
Tn. Dwi meilesmana, dikeluarkan oleh Apotik
Contong ;

do
gu 42 P.42 : Kuitansi, tanggal 05/08/2011, atas nama
Tn. Dwi Meilesmana, dikeluarkan oleh Apotik

In
Contong ;
A
43 P.43 : Kuitansi, tanggal 05/08/2011, atas nama
Tn. Dwi Meilesmana, dikeluarkan oleh Apotk
ah

lik
Contong;
44 P.44 : Kuitansi, tanggal 06/08/2011, atas nama
am

ub
Dwi, dikeluarkan oleh Apotik Mahkota ;
45 P.45 : Kuitansi, tanggal 19-08-2011, atas nama
ep
Tn. Dwi Meilesmana, dikeluarkan oleh Apotk
k

Utama Jaya ;
ah

46 P.46 : Kuitansi, tanggal 19 Agustus 2011, atas


R

si
nama Tn. Dwi Mei L, dikeluarkan oleh Apotik

ne
ng

Contong;
47 P.47 : Kuitansi, tanggal 19/08/2011, atas nama
Tn. Dwi Mei Lesmana, dikeluarkan oleh Apotik

do
gu

Mahkota ;
48 P.48 : Kuitansi, tanggal 22 Agustus 2011, atas
In
A

nama Dwi, dikeluarkan oleh Santosa Hospital ;


49 P.49 : Kwitansi, tanggal 2 September 2011, atas
ah

lik

nama Dwi Meilesmana, dikeluarkan oleh Santosa


Hospital ;
m

50 P.50 : Kuitansi, tanggal 16/09/2011, atas nama


ub

Tn. Dwi Meilesmana, dikeluarkan oleh Rumah


ka

Sakit Mitra Kasih ;


ep

51 P.51 : Kwitansi, tanggal 29 September 2011, atas


ah

nama Dwi Meilesmana, dikeluarkan oleh Santosa


R

Hospital ;
es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori 38
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
52 P.52 : Kuitansi, tanggal 08/10/2011, atas nama

a
Tn. Dwi, dikeluarkan oleh RS Halmahera Siaga ;

si
53 P.53 : Kwitansi, dikeluarkan oleh Santosa
Hospital ;

ne
ng
54 P.54 : Rincian, dikeluarkan oleh Santosa
Hospital ;

do
gu 55 P.55 : Biling, tanggal 22/08/2011, atas nama Dwi
Meilesmana, dikeluarkan oleh Santosa Hospital;

In
56 P.56 : Rincian, tanggal 07/09/2011, atas nama
A
Dwi Meilesmana, dikeluarkan oleh Santosa
Hospital;
ah

lik
57 P.57 : Biling, tanggal 27/09/2011, atas nama Dwi
Meilesmana, dikeluarkan oleh Santosa hospital’
am

ub
58 P.58 : Kartu Pasien baru, tanggal 17 Oktober
2011, atas nama Dwi Mei Lesmana, dikeluarkan
ep
oleh Rumah Sakit Pondok Indah ;
k

59 P.59 : Penunjang non medik, tanggal 19 Oktober


ah

2011, atas nama Dwi Mei Lesmana, dikeluarkan


R

si
oleh Rumah Sakit Pondok Indah ;

ne
ng

60 P.60 : Konsultasi knee & Shoulder, atas nama


Dwi Mei Lesmana, tanggal 28-11-2011,
dikeluarkan oleh Rumah Sakit Pondok Indah ;

do
gu

61 P.61 : Radiology service, tanggal 09 Januari


2012, atas nama Dwi Mei Lesmana, dikeluarkan
In
A

oleh Rumah Sakit Pondok Indah ;


62 P.62 : Biling, tanggal 16 Januari 2013, atas nama
ah

lik

Dwi Meilesmana, dikeluarkan oleh Rumah Sakit


Pondok Indah ;
m

63 P.63 : Invoice, tanggal 25 Januari 2012, atas


ub

nama Dwi Meilesmana, dikeluarkan oleh Rumah


ka

Sakit Pondok Indah ;


ep

64 P.64 : Therapi knee & Shoulder, tanggal 31


ah

Januari 2012, atas nama Dwi Meilesmana,


R

dikeluarkan oleh Rumah Sakit Pondok Indah ;


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
Direktori 39
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
65 P.65 : Rincian, tanggal 25 Februari 2014, atas

a
namma Dwi Mei Lesmana, dikeluarkan oleh

si
Rumah Sakit Pondok Indah ;
66 P.66 : Rincian, tanggal 13 Maret 2012, atas nama

ne
ng
Dwi Mei Lesmana, dikeluarkan oleh Rumah
Sakit Pondok Indah ;

do
gu 67 P.67 : Konsultasi knee & Shoulder, tanggal 02
April 2012, atas nama Dwi Mei Lesmana,

In
dikeluarkan oleh Rumah Sakit Pondok Indah ;
A
68 P.68 : MRI Knee joint, atas nama Dwi Mei
Lesmana, tanggal 10 April 2012, dikeluarkan
ah

lik
oleh Rumah Sakit Pondok Indah ;
69 P.69 : Konsultasi knee & Shoulder, tanggal 17
am

ub
April 2012, atas nama Dwi Mei Lesmana,
dikeluarkan oleh Rumah Sakit Pondok Indah ;
ep
70 P.70 : Konsultasi knee & Shoulder, tanggal 25
k

April 2012, atas nama Dwi Mei Lesmana,


ah

dikeluarkan oleh Rumah Sakit Pondok Indah ;


R

si
71 P.71 : Rincian, tanggal 09 Juni 2012, atas nama

ne
ng

Dwi Mei Lesmana, dikeluarkan oleh Rumah


Sakit Pondok Indah ;
72 P.72 : Konsultasi knee & Shoulder, tanggal 7

do
gu

Agustus 2012, atas nama Dwi Mei Lesmana,


dikeluarkan oleh Rumah Sakit Pondok Indah ;
In
A

73 P.73 : hasil Rontgen ;


74 P.74 : Hasil Rontgen ;
ah

lik

75 P.75 : Hasil Rontgen ;


76 P.76 : Hasil Rontgen ;
m

77 P.77 ; Hasil Rontgen ;


ub

78 P.78 : Hasil Rontgen ;


ka

79 P.79 : Hasil Rontgen ;’


ep

80 P.80 : hasil Rontgen ;


ah

81 P.81 : Hasil Rontgen ;


R

82 P.82 ; hasil Rontgen ;


es

83 P.83 : Hasil Rontgen ;


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

u b
Direktori 40
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
84 P.84 : Hasil Rontgen ;

a
85 P.85 ; Hasil Rontgen ;

si
86 P.86 : radiologi Report, tanggal pemeriksaan 10
April 2012, atas nama Tn. Dwi Mei Lesmana,

ne
ng
dikeluarkan oleh Rumah Sakit Pondok Indah ;

do
gu Menimbang, bahwa
mengajukan bukti photocopy surat-surat terdiri dari ;
Tergugat I, II, III di persidangan telah

In
1 T.I-II-III-1 : Persetujuan/Penolakan tindakan
A
medik, tanggal 1 Juli 2011, atas nama Tn. Dwi
Meilesmana, dikeluarkan oleh Santosa
ah

lik
Hospital ;
2 T.I-II-III-2 : Persetujuan/Penolakan Tindakan
am

ub
Medik, tanggal 1 Juli 2014, atas nama Tn. Dwi
Meilesmana, dikeluarkan oleh Santosa
ep
Hospital ;
k

3 T.I-II-III-3 : Surat, tanggal 16/9/2011


ah

dikeluarkan oleh Dr. Widya Arsa. SpOT ;


R

si
4 T.I-II-III-4 : - Daftar tindakan

ne
ng

Rehabilitasi Medis
• Follow up rawat jalan rehablitasi medik
Atas nama Tn. Dwi Meilesmana, dikeluarkan oleh Santosa Hospital ;

do
gu

5 T.I-II-III-5 : - Kedokteran fisik dan


Rehabilitasi
In
A

• Pengkajian rawat jalan ;


6 T.I-II-III-6 : Persetujuan/Penolakan tindakan
ah

lik

medik, tanggal 30 Agustus 2011, atas nama


Dwi Meilesmana, dikeluarkan oleh Santosa
m

ub

Hospital ;
7 .T.I-II-III-7 : - Daftar tindakan rehabilitasi
ka

medis atas nama Tn. Dwi Meilesmana ;


ep

• Follow up rawat inap rehabilitasi medik ;


ah

Dikeluarkan oleh Santosa Hospital ;


R

8 T.I-II-III-8 : - Pengkajian rawat jalan ;


es
M

• Permintaan konsultasi/consultation request


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am

u b
Direktori 41
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Atas nama Tn. Dwi Meilesmana, dikeluarkan oleh Santosa

a
Hospital ;

si
9 T.I-II-III-9 : Surat tanggal 19/8/2011,
dikeluarkan oleh dr. Widya Arsa, SpOT;

ne
ng
10 T.I-II-III-10 : Compack Disk (CD) ;
11 T.I-II-III-11 : Foto-foto Penggugat ;

do
gu 12 T.I-II-III-12 : Peraturan Menteri Kesehatan RI
No. 290/Menkes/Per/III/2008, tentang

In
persetujuan tindakan kedokteran ;
A

Menimbang, bahwa Penggugat dipersidangan telah mengajukan 2


ah

lik
(dua) orang saksi ahli di bawah sumpah pada pokoknya memberikan
keterangan sebagai berikut :
am

ub
1 Saksi ahli Prof.DR.M.AHMAD DJOJOSUGITO, dr.,
ep
MHA.,MBA,FICS (orth)
k

• Bahwa ahli tidak kenal dengan Penggugat dan tahu kepada Para
ah

R
Tergugat ;

si
• Bahwa ahli praktek di RS Halmahera Bandung sudah 20 tahun ;

ne
ng

• Bahwa saat pasien datang, dokter akan memeriksa secara klinis,


dalam pandangan klinis tadi dokter akan mengambil kesimpulan,

do
ada atau tidak ada sesuatu, dari situ ada pemeriksaan tambahan
gu

yang menguatkan atau melemahkan pemeriksaan klinis,


pemeriksaan tambahan yang pertama adallah foto, dari foto bisa
In
A

melihat ada yang patah atau tidak, foto tersebut hanya melihat
tulang, sedangkan jika ada sesuatu didalam lutut, dimana didalam
ah

lik

lutut tidak hanya ada tulang, tetapi ada juga yang disebut bantalan
tulang, ada juga urat-urat yang menguatkan lutut yang letaknya
m

ub

ada disamping, dibelakang dan didalam ;


• Bahwa karena urat-urat tersebut tidak terlihat meskipun sudah
ka

dironthen karena rontgen hanya melihat tulang, maka akan


ep

dilakukan pemeriksaan urat-urat yang disebut MRI ;


ah

• Bahwa hasil dari pemeriksaan tersebu kita bisa melihat urat ini
R

bagus atau ada sobekan ;


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am

u b
Direktori 42
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
• Bahwa foto itu adalah bayangan bisa dari depan atau samping ;

a
• Bahwa foto itu dapat dikatakan benar setelah dikaitkan dengan

si
pemeriksaan klinis artinya hasil rontgennya benar ;
• Bahwa MRI juga bayangan, penampakannya dari samping dan

ne
ng
dari depan dan dipotong-potong gambarnya, gambarannya lebih
jellas dari foto rontgen, karena bisa dilihat semuanya ;

do
gu • Bahwa pemeriksaan yang akurat adalah pemeriksaan standar
emas, yang menurut teorinya ada 3 yaitu pemeriksaan kestabilan,

In
A
kedepan, kebelakang, kesamping, hasil pemeriksaannya jauh lebih
baik dari rontgen, apabila mau 100% dilihat yang didalam maka
ah

lik
dilihat dengan teropong dan akan lebih jelas ;
• Pemeriksaan teropong ini yang sensifitas dan spesifitas paling
am

ub
tinggi yang mendukung pemeriksaan klinis ;
• Bahwa dalam perkara ini tidak dilakuan pemeriksaan teropong ;
• Bahwa bukti P-1 menunjukan ada robekan pada urat silang;
ep
k

• Bahwa bukti P-4 adalah surat pengantar dari dokter untuk


ah

dilakukan operasi ;
R

si
• Bahwa bukti P-5 adalah surat pengantar pulang setelah dilakukan
operasi ;

ne
ng

• Bahwa karena ada sobekan pada urat, maka harus dioperasi untuk
dipasang urat pengganti, untuk menahan urat penggani tersebut

do
gu

harus dipasang dengan sekrup atau pen ;


• Bahwa bukti P-6 adalah hasil setelah operasi sekrup dan pen
In
A

terpasang baik, secara umum maximum 6 minggu tulang akan


sempurna, jika masih bengkak akan terasa sakit, jika ada semplek
ah

lik

lebih lama lagi ;


• Bahwa jika operasi ulang penyebabnya ada perlengketan
m

(komplikasi operasi) ada yang tumbuh jaringan hal tersebut bisa


ub

dicegah jika fisioterapinya teratur ;


ka

• Bahwa bukti P-14 adalah setelah 2x operasi ada surat untuk


ep

mencari dokter lain ;


ah

• Bahwa bukti P-15 kekakuan pada lutut karena ada perlengketan


R

setelah operasi ;
es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am

u b
Direktori 43
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
• Bahwa bukti P-18 adalah hasil dari Rumah Sakit Pondok Indah

a
lututnya tidak stabil, gerakan tidak sempurna ;

si
• Bahwa bukti P-19 urat buatan posisinya tegak harusnya silang
sehingga efek secara klinis stabilitasnya kurang ;

ne
ng
• Bahwa bukti P-25 hasil MRI dari Rumah Sakit Pondok Indah,
radiologisnya menyatakan intensitas normal dibanding tanggal 27

do
gu lebih baik ;
• Bahwa bukti P-27 radiologis menyatakan lutut tidak optimal,

In
A
tidak stabil ;
• Bahwa knee koil, metal atau plastik dari sudut kekuatannya sama
ah

lik
saja, plastik lebih mudah diserap ;
• Bahwa dalam kasus ini prosedur sudah benar ;
am

ub
• Bahwa dokter tidak boleh menjanjikan 100% sembuh karena
banyak faktor dari kondisi pasien dan operasinya ;
• Bahwa resiko medis dapat terjadi pada siapapun, sehingga dokter
ep
k

tidak bisa menjanjikan sembuh 100% hanya melalukan


ah

penanganan semaksimal mungkin ;


R

si
2 Saksi ahli Dr. Seytagung Budi Santosa, SpBO ;

ne
ng

• Bahwa ahli bekerja di Rumah Sakit Halmahera sejak tahu 2004


dan berprofesi sebagai ahli spesialis tulang ;

do
gu

• Bahwa bukti P-76 foto lutut atas nama Penggugat, diambil pada
tanggal 1 Juni 2012 ;
In
A

• Bahwa dari foto tersebut tidak ada tanda-tanda patah, tidak ada
sendi meleset ;
ah

lik

• Bahwa ahli tidak tahu foto tersebut diambil sambil tiduran atau
berdiri, terlihat permukaan sendi masih mulus, permukaan masih
m

rata dan ketebalan bantalannya bagus ;


ub

• Bahwa bukti P-1 ada pemeriksan MRI lutut kiri tanggal 8 Juni
ka

2012 disimpulkan ada putus urat ACL, bantalan ada yang robek,
ep

ada pendarahan dalam sendi lutut ;


ah

• Bahwa bukti P-4 ada robek, pendarahan di otot ;


R

• Bahwa bukti P-5 adalah resume saat pasien pulang, diagnosa


es
M

disebutkan ada ACL pada lutut kiri, dilakukan prosedur


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am

u b
Direktori 44
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
rekonstruksi dengan mengambil urat dari otot yang dalam,

a
kemudian diberi obat penghilang rasa sakit ;

si
• Bahwa bukti P-12 yaitu pengantar ditujukan ke dokter orthopedi ;

• Bahwa bukti P- 13 adalah pasca rekonstruksi ACL diduga

ne
ng
perlengketan pasca operasi hal tersebut terjadi apabila tidak
latihan dalam jangka waktu tertentu ;

do
gu • Bahwa bukti P-14 yaitu surat pengantar untuk ahli orthipedi
khusus panggul dan lutut ;

In
A
• Bahwa bukti P-17 ada perlengketan dianjurkan operasi ulang
harus program pemulihan ;
ah

lik
• Bahwa bukti P-27 lutut yang kaku, bukan kelainan bawaan, lutut
kiri tidak bisa digunakan secara sempurna diduga operasi yang
am

ub
dua kali ; ada urat yang putus harus dibuat dari dagingnya sendiri;
• Bahwa harus dikasih tahu kepada pasien kemungkinan proses
pasca operasi diperkirakan sakitnya sampai 6 enam bulan ;
ep
k

• Bahwa biasanya jika akan ganti dokter diberi surat pengantar dari
ah

dokter sebelumnya namun kadang-kadang pasien suka langsung


R

si
pindah ke dokter lain ;
• Bahwa resiko medis dimungkinkan dalam ilmu kedokteran ;

ne
ng

• Bahwa tugas dokter melakukan sebaik-baiknya, dengan prosedur


sebenarnya, hasilnya akan bagus tetapi tetap tidak bisa menjamin ;

do
gu

• Bahwa apabila pasien memilih operasi pasti sudah terjadi


kesepakatan antara dokter dan pasien ;
In
A

• Bahwa dilihat dari MRI, sekrup terpasang dibagian bawah, agar


cangkokan tidak merosot kebawah ;
ah

lik

• Bahwa sudah ada alat khusus yang bisa megebor dari tulang yang
bawah, kebagian bawahnya miring jadi arahnya pasti sama ;
m


ub

Bahwa alat sudah dirancang sedemikian rupa untuk merancang


pengeboran tulang, jika tidak terpasang baik, maka waktu
ka

dipasang cangkokan akan lepas ;


ep

• Bahwa MRI 10 April 2012, setelah operasi terjadi perubahan alat


ah

yang dipasang, kemungkinan ada sekrup untuk lubang yang baru,


R

ada lubang lama dan lubang yang baru, sangat berdekatan, tampak
es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am

u b
Direktori 45
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
ada bayangan sekrup, yang operasi lama sudah dicabut, ada bekas

a
lubangnya ;

si
• Bahwa pemasangan alat baru tidak bisa dibebankan pada lubang
yang sama, karena lubang sebelumnya tidak akan dapat menopang

ne
ng
lagi, jadi harus dibuat lubang yang baru ;
• Bahwa pemasangan urat baru memang yang paling bagus harus

do
gu •
dari tubuh si pasien itu sendiri ;
Bahwa dalam hal ini ahli tidak melihat ada peluang pemasangan

In
A
salah arah, karena ahli pernah menggunakan alat pengeboran ini
dan semua alat pasti didesign miring, hasilnya semua miring,
ah

lik
kalau tidak operasi gagal ;
• Bahwa tindakan setelah operasi adalah fisioterapi, apabila
fisioterapi gagal maka dapat dilakukan tindakan dimana pasien
am

ub
dibius terlebih dahulu yaitu prosedur manipulasi under anestesi,
kemudian dilanjutkan dengan prosedur terapi lagi ;
ep
k

• Bahwa manipulasi under anestesi adalah pasien dibius kemudian


ah

lutut ditekuk dengan paksa, kemudian latihan lagi;


R

si
• Bahwa dengan pemeriksaan klinis yang bagus, memang tidak
perlu memakai MRI untuk kasus urat ACL yang putus ini ;

ne
ng

Menimbang, bahwa Tergugat I, II, III dipersidangan telah

do
gu

mengajukan seorang saksi ahli di bawah sumpah pada pokoknya memberikan


keterangan sebagai berikut :
In
A

1 Saksi ahli Prof. Dr. Wila Chandrawila


ah

lik

Supriadi, SH ;
• Bahwa ahli dibidang hukum kesehatan ;
m

ub

• Bahwa Hukum kesehatan adalah semua peraturan


perundang-undangan yang mengatur tentang
ka

ep

kesehatan ;
• Bahwa hukum kesehatan terbagi menjadi dua yaitu
ah

1 Hukum kesehatan masyarakat


es

2 Hukum Kesehatan.
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am

u b
Direktori 46
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
• Bahwa terdapat 3 (tiga) subjek hukum kedokteran

a
yaitu :

si
1 Orang sakit atau pasien ;
2 Sumber daya kesehatan (sarana dan prasarana

ne
ng
kesehatan seperti rumah sakit dan alat-alat
kesehatan)

do
gu •
3 Tenaga kesehatan (dokter, perawat) ;
Bahwa perjanjian antara dokter dan pasien bukan

In
A
merupakan perjanjian hasil melainkan perjanjian
ikhtiar dalam arti seorang dokter akan
ah

mengupayakan usaha semaksimal mungkin untuk

lik
kesembuhan pasiennya ;
• Bahwa persetujuan tindakan medis merupakan syarat
am

ub
administrasi bagi rumah sakit dan dokter ;
• Bahwa dalam setiap tindakan medis hanya
ep
k

menjelaskan mengenai tindakan medis yang akan


ah

dilakukan ;
R

si
• Bahwa untuk tindakan medis (seperti operasi) yang
memiliki resiko tinggi, diperlukan persetujuan

ne
ng

tertulis dari pasien atau wali pasien ;


• Bahwa untuk tindakan medis yang memiliki resiko

do
gu

rendah, persetujuan cukup diberikan secara lisan ;


• Bahwa semua tindakan bedah kecuali bedah
In
kosmetik harus mendapatkan persetujuan tertulis dari
A

pasien atau wali pasien ;


• Bahwa dalam hal pasien menolak tindakan medis,
ah

lik

penolakan tersebuut harus secara tertulis. Demikian


pula jika pasien pulang atas permintaan sendiri,
m

ub

permintaan tersebut harus tertulis dan segala sesuatu


yang terjadi pada diri pasien setelah keluar dari
ka

ep

rumah sakit bukan merupakan tanggung jawab


rumah sakit lagi melainkan pasien itu sendiri ;
ah


R

Bahwa suatu kegagalan operasi tidak dapat dinilai


es

oleh pasien itu sendiri melainkan oleh pihak lain


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am

u b
Direktori 47
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
(pier group) yang memiliki kemampuan, pengalaman

a
dan dengan kondisi yang sama dengan doker yang

si
menjalankan operasi ;
• Bahwa dalam hal pasien ingin meminta second

ne
ng
opinion, dokter yang pertama harus memberikan
rekomendasi kepada teman sejawatnya ;

do
gu • Bahwa apabila pasien pergi bukan ke dokter yang
direkomendasikan maka perbedaan diagnosis tidak

In
A
dapat dimintakan pertanggungjawaban kepada dokter
yang pertama ;
ah

• Bahwa dokter pemberi

lik
rekomendasi harus
memberikan keterangan yang selengkapnya
mengenai kondisi pasien dan perawatan apa saja
am

ub
yang telah dilakukan ;
• Bahwa ilmu kedokteran merupakan ilmu eksak yang
ep
k

tidak pasti dimana didalamnya tidak ada kebenaran


ah

absolut ;
R

si
• Bahwa apabila ada dokter lain yang mengatakan
bahwa seorang dokter salah, maka dokter tersebut

ne
ng

harus menjelaskan/membuktikan kesalahannya;


• Bahwa beda kesalahan dengan kelalaian adalah

do
gu

kesalahan dilakukan dengan sengaja, kelalaian


dilakukan secara tidak sengaja ;
• Bahwa seorang dokter harus memiliki kemampuan
In
A

rata-rata dan ketelitian rata-rata ;


• Bahwa yang dapat dikatakan lalai atau malpraktek
ah

lik

apabila melakukan tindakan tidak sesuai dengan SOP


(Standard Operation Procedure) ;
m

ub

• Bahwa malpraktek dilihat dari dua sisi yaitu


ka

kemampuan rata-rata dan ketelitian rata-rata yang


ep

dimiliki seorang dokter dalam situasi yang sama


dengan pengalaman dan sarana yang sama;
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am

u b
Direktori 48
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
• Bahwa resiko medik adalah resiko dari suatu

a
tindakan medik yang dapat terjadi kapan saja,

si
dimana saja terhadap siapa saja;
• Bahwa unsur tanggung jawab kedokteran harus ada

ne
ng
kesalahan, kelalaian dan ada kerugian yang
diakibatkan dari kesalahan dan kelalaian medic

do
gu •
tersebut ;
Bahwa yang dapat membaca rekam medik adalah

In
A
teman sejawat dari dokter yang melakukan tindakan
medik ;
ah

lik
Menimbang, bahwa pada akhirnya kedua belah pihak telah mengajukan
kesimpulan terakhir dan mohon putusan ;
am

ub
ep
Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini, segala
k

sesuatu yang tercatat dalam Berita Acara Persidangan, merupakan bagian


ah

yang tidak terpisahkan dalam putusan ini ;


R

si
ne
ng

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM

do
DALAM EKSEPSI :
gu

Menimbang, bahwa dalam perkara ini pihak Para Tergugat telah mengajukan
Eksepsi sebagai berikut :
In
A

1 Gugatan Penggugat kurang pihak karena


pertama kali yang merawat dan menangani
ah

lik

serta mendiagnosa Penggugat adalah Rumah


Sakit Mitra Kasih Cimahi dan yang terakhir
m

ub

Penggugat dirawat serta menjalani operasi


ulang dilanjutkan dan ditangani oleh Rumah
ka

Sakit Pondok Indah Jakarta, tetapi kedua


ep

rumah sakit tidak disertakan sebagai pihak-


ah

pihak dalam perkara ini ;


R

2 Gugatan penggugt salah pihak (Error ini


es
M

Persona), karena yang digugat oleh Penggugat


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am

u b
Direktori 49
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
seharusnya Rumah Sakit sebagai lembaga

a
bukan terhadap dokter dokter yang menangani

si
dan mendiagnosa pasien khususnya terdakwa
sesuai dengan Pasal 6 Undang-Undang No. 44

ne
ng
Tahun 2009 tentang Rumah Sakit ;

do
gu Menimbang, bahwa setelah membaca gugatan, jawaban, replik dan
duplik dari pihak-pihak yang berperkara, majelis hakim mempertimbangkan

In
sebagai berikut :
A
Menimbang, gugatan dapat diajukan oleh subjek hukum siapa saja
baik seseorang atau badan hukum yang terhadap subjek hukum yang dirasa
ah

lik
telah merugikan subjek hukum yang lainnya ;
Menimbang, bahwa dalam gugatan penggugat ia telah merasa
am

ub
dirugikan oleh pihak dokter sebagai tenaga medis yang berpraktek pada
Rumah Sakit Santosa Bandung ia telah mendiagnosa atas penyakitnya yang
ep
diderita akibat dari kecelakaan dalam bermain volley ball di kantor
k

perusahaannya dimana ia bekerja, namun setelah lama ditangani tidak


ah

kunjung sembuh seperti yang diharapkan maka oleh karenanya ia Penggugat


R

si
merasa dirugikan oleh para medis tersebut sehingga ia penggugat menggugat

ne
ng

direktur rumah sakitnya serta dokter-dokter yang menangani penyakitnya


tersebut ;
Menimbang, bahwa sebelum ditangani oleh Rumah Sakit Santosa

do
gu

Bandung, terlebih dahulu ditangani oleh dokter orthopedi pada Rumah Sakit
Mitra Kasih di Cimahi dan setelah itu Penggugat dirawat dan didiagnosa
In
A

serta menjalani operasi tulang lutut di Rumah Sakit Santosa Bandung, karena
tidak dirasakan kunjung sembuh, maka ia pindah berobat dan menjalani
ah

lik

operasi ulang di Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta ;


Menimbang, bahwa diri Penggugat oleh Rumah Sakit Mitra Kasih
m

Cimahi dan oleh Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta tidak merasa dirugikan,
ub

sehingga ia Penggugat tidak menggugat kedua rumah sakit tersebut diatas,


ka

tetapi oleh Rumah Sakit Santosa Bandung Penggugat merasa telah dirugikan
ep

karena penyakit akibat kecelakaan yang diderita tidak kunjung sembuh,


ah

sehingga ia menggugat dokter-dokter dengan direkturnya dari rumah sakit


R

tersebut ;
es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am

u b
Direktori 50
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menimbang, bahwa oleh karena dalam hal gugatan adalah hak dan

a
wewenang dari pihak Penggugat kepada siapa saja subjek hukum yang

si
dirasakan telah merugikannya Penggugat tersebut ;
Menimbang, bahwa dengan demikian Penggugat berhak dan

ne
ng
berwenang dan tidak salah untuk menggugat Para Tergugat yaitu Tergugat I
Direktur RS Santosa Bandung sebagai subjek hukum yang mewakili lembaga

do
gu rumah sakitnya dan Tergugat II serta Tergugat III yaitu Dr. Widya Arsa
Sp.OT dan Dr. Ghuna Arioharjo Utoyo, Sp.OT. ;

In
Menimbang bahwa Direktur Rumah Sakit Santosa Bandung adalah
A
subjek Hukum yang mewakili lembaga rumah sakitnya, sehingga ia digugat
dalam kapasitasnya sebagai Tergugat I adalah telah benar karena Tergugat II
ah

lik
dan Tergugat III sebagai tenaga medis dan berpraktek pada Rumah Sakit
Santosa tersebut sehingga apabila ada kerugian diakibatkan oleh para tenaga
am

ub
medisnya lembaga rumah sakit tersebut harus ikut bertanggung jawab yang
diwakili oleh direkturnya ;
ep
Menimbang, bahwa dengan demikian gugatan Penggugat tidak kurang
k

pihak dan tidak salah atas pihak tersebut (eror in persona) ;


ah

Menimbang, bahwa para tergugat dalam hal ini telah menyitir pasal
R

si
46 dari undang-undang No. 44 tahun 2009 yaitu tentang rumah sakit, dan hal

ne
ng

ini mengatur tentang adanya kerugian yang harus dipikul oleh rumah sakit.
Menimbang, bahwa jika sudah menyentuh tentang kerugian yang
ditimbulkan oleh paramedis, harus berdasarkan pembuktian, dan ini harus

do
gu

diperiksa dulu dalam bagian pokok perkara nanti. ;


Menimbang, bahwa dengan segala pertimbangan hukum diatas, maka
In
A

seluruh eksepsi dari Para Tergugat harus ditolak ;


ah

lik

DALAM KONVENSI/POKOK PERKARA


Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat konvensi
m

seperti yang telah termuat dalam surat gugatan yang telah mengalami
ub

perubahan gugatan tanggal 24 April 2014 ;


ka

Menimbang, bahwa setelah membaca surat gugatan Penggugat, surat


ep

jawaban dari Para Tergugat, Replik, Duplik dan Kesimpulan dari masing-
ah

masing pihak, maka seluruh gugatan dari Penggugat telah disangkalnya oleh
R

Para Tergugat sehingga pembuktian pertama semua harus dibebankan kepada


es

pihak Penggugat Rekonvensi ;


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am

u b
Direktori 51
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil-dalil gugatannya pihak

a
Penggugat Konvensi telah megajukan surat bukti berupa photocopy surat

si
yang telah bermaterai cukup dan telah sesuai dengan aslinya berupa P.1 s/d P.
86 dan 2 (dua) orang saksi ahli yaitu Prof. DR. M Ahmad Djojo Sugito, dr.,

ne
ng
MHA., MBA, FICS (orth) dan Dr. Setyagung Budi Santosa, SpBO ;
Menimbang, bahwa isi daripada gugatan Penggugat Konvensi pada

do
gu dasarnya adalah mengenai perbuatan melawan hukum yang telah dilakukan
oleh Tergugat I Direktur RS Santosa Bandung, Tergugat II DR. Widya Arsa

In
Sp.OT dan Tergugat III. Dr Ghuna Arioharjo Utoyo, Sp.OT yang telah
A
menangani tindakan-tindakan medis terhadap Penggugat dari rumah sakit
Santosa Bandung, sehingga Penggugat meminta ganti rugi seluruh dari biaya
ah

lik
pengobatan dan biaya-biaya medis serta biaya biaya segala transportasi
sewaktu Pengggugat menjalani rehabilitasi medis ;
am

ub
Menimbang, bahwa berdasarkan surat bukti P.1 s/d P.16 jo Surat
bukti P.73 s/d P.86 yaitu semuanya hasil rekam medis sejak Penggugat
ep
terkilir kakinya berobat ditindak dan didiagnosa pada Rumah Sakit Mitra
k

Asih dan Rumah Sakit Santosa Bandung yang ditangani oleh Tergugat II dan
ah

Tergugat III selaku tenaga medisnya yang dilakukan sejak tanggal 1 Juni s/d
R

si
7 September 2011 yang dimulai dengan MRI (Magnetic Resonance Imaging)

ne
ng

yang selanjutnya diadakan operasi terhadap lutut tersebut dengan


rekonstruksi ACL dan pengobatan lainnya serta mengadakan tindakan
operasi kedua yaitu dilakukan MUA (Manipulasi Under Anastesis) dan

do
gu

hasilnya telah di rontgen pada lutut setelah dilakukan operasi tersebut ;


Menimbang, bahwa berdasarkan surat bukti P.17 s/d P.27
In
A

menunjukan bahwa karena Penggugat telah beberapa bulan tidak merasakan


kesembuhan atas lututnya maka Penggugat atas inisiatif sendiri pindah
ah

lik

berobat ke Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta dan pada rumah sakit tersebut
ditangani oleh DR. Andre Pontoh Orthopaedi Knee specialis dengan tindakan
m

medis mulai dari MRI dan dilanjutkan dengan jenis operasi Revisi Graft pada
ub

tanggal 10 April 2012 ;


ka

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.28 s/d P.33 menunjukan


ep

karena tindakan medis yang telah dilakukan oleh para tergugat tidak puas
ah

maka Penggugat mengadukan hal tersebut kepada direktur Rumah Sakit


R

Santosa sendiri dan Kepala Dinas Kesehatan Bandung, kepada Ketua DPRD
es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am

u b
Direktori 52
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Kota Bandung, namun pengaduan-pengaduan tersebut tidak ada hasil untuk

a
menyelesaikan persoalan tersebut.

si
Menimbang, bahwa berdasarkan surat bukti P.34 s/d P.72 yaitu
berupa kwitansi pembayaran/untuk pembayaran atas biaya-biaya yang telah

ne
ng
dikelurkan oleh Penggugat untuk tindakan medis baginya sejak Penggugat
masuk di Rumah Sakit Mitra kasih, Rumah Sakit Santosa Bandung dan

do
gu Rumah sakit Pondok Indah Jakarta yang seluruhnya berkisar sebesar Rp.
158.049.541,00 (seratus limapuluh delapan juta empat puluh sembilan ribu

In
lima ratus empat puluh satu rupiah)
A
Menimbang, bahwa seperti yang telah disebutkan dalam gugatan
Penggugat bahwa Para Tergugat telah dituntut melakukan perbuatan
ah

lik
melawan hukum yang diikuti dengan tuntutan ganti rugi yaitu, biaya
pengobatan dan biaya transportasi yang telah dikeluarkan oleh Penggugat dan
am

ub
supaya dikembalikan kepada Penggugat beserta kerugian materiil lainnya ;
Menimbang, bahwa dalam hal perbuatan melawan hukum yang
ep
diikuti oleh tuntutan ganti rugi, maka perlu adanya hak seseorang yang
k

dilanggar atau seseorang yang tidak melakukan sesuatu yang seharusnya dan
ah

sepatutnya yang ia kerjakan atau melakukan sesuatu yang bertentangan


R

si
dengan kepatutan masyarakat yang lebih realistisnya adalah melanggar

ne
ng

peraturan perundang-undangan atau tidak sesuai dengan apa yang


diperjanjikan ;
Menimbang, bahwa berdasarkan surat-surat bukti tersebut diatas,

do
gu

pihak Penggugat telah mengeluarkan biaya pengobatan dan biaya


transportasi, apakah segala biaya tersebut dapat dikatakan sebagai suatu
In
A

kerugian yang diderita oleh Penggugat dan apakah kerugian-kerugian


tersebut dapat dituntut kepada Para Tergugat selaku tenaga medis yang
ah

lik

menangani tindakan-tindakan medis terhadap Penggugat tersebut.;


Menimbang, bahwa berdasarkan surat-surat bukti yang telah diajukan
m

oleh Penggugat tidak ada yang menunjukan adanya perjanjian untuk


ub

penyembuhan bagi Penggugat yang ada hanya bukti-bukti perkembangan


ka

rekam medik dan nota pembayaran biaya tindakan-tindakan medis serta


ep

biaya-biaya penyakit lainnya ;


ah

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi yang diajukan


R

dipersidangan yaitu 2 (dua) orang saksi yang menerangkan dalam


es

keahliannya bahwa untuk penyembuhan pasien adalah ada beberapa faktor


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52
am

u b
Direktori 53
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
yaitu faktor tindakan dari tenaga medis dan faktor dari pasiennya itu sendiri,

a
apakah ada komplikasi dengan penyakit lain, dan pasien harus percaya dan

si
pasrah untuk didiagnosa, sedangkan dokter harus memberi semangat untuk
kesembuhan dan hubungan dokter dengan pasien adalah hubungan

ne
ng
kepercayaan dan dokter tidak boleh memastikan tentang kesembuhan pasien.
Bahwa disamping itu saksi ahli tersebut memberi keterangan tentang

do
gu perbandingan hasil medik dari Para Tergugat pada Rumah Sakit Santosa
dengan hasil medik pada Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta, dan menurut

In
saksi jika sembuh dalam suatu kecelakaan tidak mungkin bisa sembuh seperti
A
semula apalagi ada tindakan operasi atas kecelakaan tersebut dan apabila ada
tindakan operasi pasti sudah terjadi kesepakatan antara dokter dan pasien,
ah

lik
dan pasca tindakan operasi kesembuhan akan dirasakan pasien setelah 6
(enam) bulan kemudian ;
am

ub
Menimbang, bahwa dari keterangan saksi dari yang diajukan
kepersidangan oleh Penggugat tidak ada yang menyebutkan dan
ep
menerangkan tentang tindakan dari dokter yang menangani Penggugat dalam
k

Konvensi salah dan lalai dalam mejalani praktek kedokteran, mereka hanya
ah

menerangkan bahwa dokter tidak boleh menjanjikan tentang kesembuham


R

si
bagi pasiennya dan jika ada tindakan operasi pembedahan, pasti telah

ne
ng

disepakati tindakan itu oleh dokter dan pasiennya.


Menimbang, bahwa dengan bukti-bukti surat dan saksi-saksi tersebut
dapat disimpulkan bahwa tenaga medis atau dokter yang menangani

do
gu

Penggugat Konvensi pada Rumah Sakit Santosa tidak menunjukan adanya


kelalaian dalam menjalankan tugas kedokterannya
In
A

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan


mempertimbangkan dalil-dalil dari jawaban Para Tergugat yang pada
ah

lik

pokoknya menyangkal atas gugatan Penggugat dan ia telah mengajukan


bukti-bukti berupa surat bukti yaitu fotocopy surat yang telah sesuai dengan
m

aslinya dan bermaterai cukup yang terdiri dari T-I-II-III-1 s/d T.I-II-III-12
ub

dan seorang saksi ahli bernama Prof.DR. Willa Chandrawila Supriadi, SH ;


ka

Menimbang, bahwa sangkalan Para Tergugat terhadap dalil dalil


ep

gugatan Penggugat pada pokoknya sebagai berikut :


ah

Bahwa Para Tergugat tidak pernah mengharuskan supaya Penggugat


R

dilakukan operasi ACL dan MUA (Manipulasi Under Anastesi) tetapi hanya
es

menyarankan saja dan operasi itu dilaksanakan atas persetujuan dari pasien
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53
am

u b
Direktori 54
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
itu sendiri yaitu Penggugat hal ini untuk kepentingan kesembuhan pasien itu

a
sendiri ;

si
Bahwa para tergugat tidak pernah memberikan jaminan kesembuhan tetapi
berusaha semaksimal mungkin untuk dapat menyembuhkan pasien dari

ne
ng
cidera yang dideritanya dan tidak mungkin Penggugat tidak mengetahui akan
dilakukan pemasangan pen pada operasi ACL; karena setiap tindakan medis

do
gu harus ada persetujuan dari pasien apalagi dalam tindakan untuk operasi
seperti yang dilakukan terhadap Penggugat, ia harus secara tertulis dan tegas

In
menandatangani informed concent ;
A
Menimbang, bahwa bukti T1-TII-T.III-3-4-5-7-8-9 adalah merupakan
surat tentang anjuran consultasi daftar tindakan rehabilitasi medis pengkajian
ah

lik
rawat jalan yang kesemuanya merupakan surat untuk melengkapi perawatan
atas diri Penggugat pada Rumah Sakit Santosa Bandung ;
am

ub
Menimbang, bahwa bukti TI-TII-TIII-10 dan 11 merupakan Compac
Disk hasil rekaman dari CCTV yang terletak di Rumah Sakit Santosa dari
ep
foto-foto Penggugat ;
k

Bahwa Compak Disk telah diputar dipersidangan dan telah dilihat baik oleh
ah

Majelis maupun pihak Penggugat dan Tergugat dan ternyata Penggugat telah
R

si
bisa berjalan namun tidak sesempurna orang normal, dia bisa naik melalui

ne
ng

tangga pergi ke lantai atas ;


Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi ahli dalam bidang
hukum kesehatan yaitu Prof.DR. Willa Chandrawila Supriadi, SH

do
gu

memberikan keterangan dipersidangan ;


• Bahwa ilmu kedokteran meskipun ilmu yang eksak
In
A

tapi nisbi yang tujuannya yaitu berupaya semaksimal


mungkin untuk menyembuhkan pasien ;
ah

lik

• Bahwa perjanjian antara dokter dengan pasien bukan


merupakan perjanjian hasil melainkan perjanjian
m

ub

ikhtiar untuk mengupayakan semaksimal mungkin


bagi kesembuhan pasien ;
ka

• Bahwa untuk tindakan medis seperti operasi yang


ep

memiliki resiko tinggi termasuk bedah diperlukan


ah

persetujuan tertulis dari pasien atau walinya begitu


R

juga apabila pasien menolak maka penolakan harus


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54
am

u b
Direktori 55
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
secara tertulis yang formulirnya telah disediakan

a
rumah sakit ;

si
• Bahwa suatu kegagalan tindakan operasi tidak bisa
dinilai oleh pasien itu sendiri melainkan harus ahli

ne
ng
pihak lain team dokter yang keahliannya sama
dengan dokter yang menjalankan tindakan operasi

do
gu •
tersebut ;
Bahwa unsur tanggung jawab kedokteran harus ada

In
A
kesalahan, kelalalain dan ada kerugian yang
diakibatkan dari kesalahan dan kelalaian medik
ah

tersebut ;

lik
• Bahwa yang disebut dengan melakukan malpraktek,
apabila dalam tindakan medis dokter tersebut tidak
am

ub
sesuai dengan SOP (Standar Operation Prosedur) dan
melanggar kode etik kedokteran dan ini merupakan
ep
k

ranah pidana ;
Menimbang, bahwa berdasarkan surat bukti T.I-II-III-1,2 dan 6 ternyata
ah

R
Penggugat telah menandatangani informed concent yang berarti ia Penggugat

si
telah menyetujui atas tindakan operasi rekontruksi ACL dan tindakan operasi

ne
ng

MUA (Manipulasi Under Anastesi) yang dilakukan oleh Tergugat II dan


Tergugat III selaku tenaga medis atau dokter di Rumah Sakit Santosa

do
Bandung ;
gu

Menimbang, bahwa surat informed concent adalah syarat administrasi


dalam suatu rumah sakit untuk dilakukan tindakan operasi/bedah sampai saat
In
A

ini tenaga medis atau dokter tidak akan sanggup untuk melakukan tindakan
operasi terhadap pasiennya tanpa adanya persetujuan dari pasien.
ah

lik

Menimbang, bahwa hubungan dokter dan pasiennya dalam suatu


diagnosa adalah merupakan hubungan kepercayaan dan dalam hubungan
m

ub

tersebut tidak ada perjanjian penyembuhan, yang terjadi adalah perjanjian


ihtiar yaitu seorang dokter akan mengupayakan semaksimal mungkin untuk
ka

penyembuhan pasiennya ;
ep

Menimbang, bahwa setelah melihat rekaman compac disk yang diambil


ah

dari CCTV yang terpasang di Rumah Sakit Santosa Bandung telah terlihat
R

secara jelas Penggugat Konvensi telah dapat berjalan dengan baik meskipun
es
M

tidak secara sempurna, hal ini sesuai dengan keterangan saksi ahli bahwa
ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55
am

u b
Direktori 56
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dalam suatu tindakan operasi terhadap pasien maka kesembuhan pasien tidak

a
akan seperti semula sebelum adanya tindakan operasi.

si
Menimbang, bahwa dengan segala peprtimbangan tersebut diatas maka
Majelis Hakim berpendapat bahwa para medis atau tenaga dokter yaitu

ne
ng
khususnya Dr. Widya Arsa, Sp.OT sebagai Tergugat II dan Dr. Ghuna Ario
Hardjo Utoyo Sp.OT sebagai Tergugat III yang bekerja/berpraktek

do
gu kedokterannya di Rumah Sakit Santosa Bandung yaitu sebagai Tergugat I
dalam menangani dan mendiagnosa serta melakukan tindakan-tindakan

In
medis lainnya terhadap Penggugat Konvensi, tidak atau bukan merupakan
A
perbuatan melawan hukum meskipun hasilnya tidak memuaskan bagi
Penggugat Konvensi karena Para Tergugat dalam Konvensi tersebut telah
ah

lik
berupaya berihtiar semaksimal mungkin mendiagnosa Penggugat dalam
Konvensi.
am

ub
Menimbang, bahwa dengan demikian segala biaya yang timbul yang
telah dikeluarkan oleh Penggugat dalam Konvensi selama pengobatan pada
ep
Rumah Sakit Santosa Bandung tidak dapat dimasukan sebagai kerugian
k

karena biaya tersebut adalah dianggap oleh hukum sebagai ongkos jasa bagi
ah

para tenaga medis dan biaya-biaya obat serta alat kesehatan lainnya yang
R

si
harus dikeluarkan oleh seorang pasien sehingga biaya-biaya yang telah

ne
ng

dikeluarkan tersebut tidak bisa dituntut kembali oleh Penggugat Konvensi


kepada Para Tergugat Konvensi ;
Menimbang, bahwa oleh karena itu gugatan Penggugat dalam Konvensi

do
gu

harus ditolak seluruhnya dengan segala biaya yang timbul dalam perkara ini
harus dibebankan kepada pihak Penggugat dalam Konvensi ;
In
A

DALAM REKONVENSI
ah

lik

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan rekonvensi dari


Tergugat Konvensi seperti yang termuat dalam gugatan, yakni pada dasarnya
m

Para Tergugat Konvensi karena ada tuntutan ganti rugi dari penggugat
ub

Konvensi sebagai mantan pasiennya, maka dirasakan nama para penggugat


ka

rekonpensi selaku dokter ahli dalam bidangnya merasa tercemar atas nama
ep

baiknya dan ia para Penggugat Rekonvensi dengan adanya gugatan dari


ah

pasiennya tersebut menghadapi gugatannya telah mempergunakan jasa


R

pengacara.
es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 56
am

u b
Direktori 57
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menimbang, bahwa untuk gugatan rekonvensi ini majelis hakim

a
mempertimbangkan sebagai berikut :

si
Bahwa apabila seseorang merasakan terkhianati dan dapat
menimbulkan pencemaran nama baik bagi dirinya, maka dapat

ne
ng
mempergunakan haknya melakukan laporan kepada pihak kepolisian, karena
pencemaran merupakan ranah wilayah hukum pidana, begitu pula bagi

do
gu Penggugat Rekonvensi/Tergugat Konvensi dalam hal ini apabila merasakan
tercemar atas nama dirinya harus melakukan proses hukum pidana terlebih

In
dahulu dan hal ini bukan wewenang daripada hakim perdata untuk
A
memprosesnya;
Menimbang, bahwa dalam pembelaan suatu proses hukum baik dalam
ah

lik
proses pidana ataupun perdata diperkenankan oleh peraturan perundangan
mempergunakan pihak lain dengan melalui perwakilan, begitu pula dalam hal
am

ub
gugat menggugat dalam proses perdata, baik Pengugat maupun Tergugat
dalam mempergunakan haknya di Pengadilan boleh melalui perwakilan yaitu
ep
mempergunakan jasa daripada Pengacara/penasehat Hukum, namun segala
k

biaya untuk jasa kepengacaraan sebagai wakil darinya adalah tanggungjawab


ah

dari masing-masing pihak dan tidak dapat dibebankan kepada pihak yang
R

si
lainnya tanpa suatu alasan apapun ;

ne
ng

Menimbang, bahwa dengan pertimbangan tersebut maka gugatan


Penggugat Rekonvensi/Tergugat Konvensi seluruhnya tidak dapat dikabulkan
dan ditolak ;

do
gu

DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI


In
A

Menimbang, bahwa karena gugatan konvensi seluruhnya ditolak, maka


segala biaya yang timbul dalam perkara bagian konvensi ini harus
ah

lik

dibebankan kepada pihak Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi;


Menimbang, bahwa karena gugatan rekonvensi ini seluruhnya ditolak,
m

maka biaya yang timbul dalam bagian rekonvensi ini harus dibebankan
ub

kepada pihak Pengggugat Rekonvensi/Tergugat Konvensi ;


ka

ep

Memperhatikan dan mengingat segala peraturan perundang-undangan


ah

yang bersangkutan dengan perkara ini ;


R

es

M E N G A D I L I :
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 57
am

u b
Direktori 58
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
DALAM EKSEPSI

a
• Menolak seluruh eksepsi dari Para Tergugat ;

si
DALAM POKOK PERKARA/KONVENSI

ne
ng
• Menolak gugatan Konvensi untuk seluruhnya ;

do
gu DALAM REKONVENSI
• Menolak gugatan Rekonvensi untuk seluruhnya ;

In
A
DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI
ah

lik
• Membebankan biaya perkara dalam konvensi ini
kepada Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi,
seluruhnya sebesar Rp.971.000,00 (Sembilan ratus
am

ub
tujuhpuluh satu ribu rupiah)
• Membebankan biaya perkara dalam gugatan
ep
k

Rekonvensi ini kepada Penggugat Rekonvensi/


ah

Tergugat Konvensi sebesar nihil ;


R

si
Demikianlah perkara ini diputuskan dalam permusyawaratan majelis hakim

ne
ng

pada hari Kamis, tanggal 12 Februari 2015 oleh H. AMRON SODIK, S.H.
sebagai Ketua Majelis Hakim dan MARINGAN MARPAUNG, S.H.,M.H.

do
gu

serta RINY SESULIH BASTAM, S.H.,M.H. masing-masing sebagai Hakim


Anggota, putusan tersebut dibacakan pada hari ini SENIN, tanggal 16
FEBRUARI 2015 dalam persidangan yang terbuka untuk umum oleh Majelis
In
A

tersebut yang dibantu oleh TRI MULYANI, S.H.,M.H., sebagai Panitera


Pengganti dengan dihadiri oleh Kuasa Penggugat dan Kuasa Tergugat I, II,
ah

lik

III.
m

ub

Hakim Anggota, Hakim Ketua


ka

ep
ah

1 MARINGAN MARPAUNG, S.H.,M.H. H. AMRON SODIK,


es
M

SH
ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 58
am

u b
Direktori 59
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
2 RINY SESULIH BASTAM, S.H.,M.H.

ne
ng

do
gu Panitera Pengganti,

In
A

TRI MULYANI, S.H., M.H.


ah

lik
am

ub
Perincian biaya perkara :
Biaya pendaftaran Rp. 30.000,00
ep
Biaya Proses Rp. 50.000,00
k

Biaya Panggilan Rp. 880.000,00


ah

Biaya Materai Rp. 6.000,00


R

si
Biaya Redaksi Rp. 5.000,00 +

ne
ng

Jumlah Rp.971.000,00 (Sembilan ratus tujuhpuluh satu ribu rupiah

DICATAT DISINI :

do
gu

• Bahwa Penggugat melalui kuasanya Dede Sumanta, SH berdasarkan


Surat Kuasa khusus tanggal 17 Maret 2014 telah menyatakan banding
In
A

pada tanggal 27 Februari 2015 di Kepaniteraan Pengadilan Negeri


Bandung, dengan Register No.26/PDT.B/2015/PN.BDG.
ah

lik

Bandung, 4 Maret 2015


m

ub

P A N I T E R A,
Ub
ka

WAKIL PANITERA,
ep
ah

DR.H. ASEP DEDI SUWASTA, S.H.,M.H.


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 59

Anda mungkin juga menyukai