Anda di halaman 1dari 109

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
.

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN

si
Nomor: 684/PDT.G/2011/PN.JKT.SEL

ne
ng
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

do
gu Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang memeriksa dan mengadili perkara-
perkara perdata dalam peradilan tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan seperti

In
terurai dibawah ini dalam perkara antara :
A
• PT.MUSTIKA MEMADATA, yang berkedudukan dan beralamat di Jalan
ah

Kampung Melayu Besar No.19 A Jakarta Selatan 12830

lik
dalam hal ini memberi kuasa kepada Sahala Siahaan.SH,
Ir. Ronald Siahaan.SH, Rommel Siahaan.SH, Matingan
am

ub
Pasaribu.SH dan Carolina S.Darmaun.SH.MH, Advokat
dan Pengacara dari Scharrom Law Office berkantor dan
ep
beralamat di Jl. Pemuda Graha Mas Pemuda AD-20,
k

Jakarta 13220 berdasarkan Surat Kuasa Khusus No : 015/


ah

R
SK/SCHARROM/IX/2011, tanggal 27 September 2011,

si
selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT ;

ne
ng

Melawan:

do
gu

1 PT. Direct Vision, yang dulunya berkedudukan dan beralamat di Gedung Graha
Lantai 9 Suite 901 Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav. 35-36, Jakarta Selatan
12950, dan sekarang alamatnya tidak diketahui lagi selanjutnya di sebut
In
A

sebagai TERGUGAT-I ;
ah

lik

2 PT. Ayunda Prima Mitra, yang dulunya berkedudukan dan beralamat di


Gedung Citra Graha Lantai 4, Jalan Jenderal Gatot
m

ub

Subroto Kav. 35-36, Jakarta Selatan 12950, dan sekarang


ka

alamatnya tidak diketahui lagi, selanjutnya di sebut


ep

sebagai TERGUGAT-II ;
ah

3 PT. Fist Media Tbk. (d/h. PT.Broadband Multi Media), berkedudukan


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
2
hk

a
Dan beralamat di Boulevard Gajah Mada, Ruko

R
Cyberpark No. 2088, Lippo Karawaci Tangerang 15811,

si
selanjutnya di sebut sebagai TERGUGAT-III

ne
ng
4 PT. Margayu Chantiqa, yang dulunya berkedudukan dan beralamat Gedung

do
gu Citra Graha Lantai 4 di Jalan Jend Gatot Subroto Kav. 35-36, Jakarta Selatan
12950, dan sekarang alamatnya tidak diketahui lagi selanjutnya di sebut
sebagai TERGUGAT-IV ;

In
A
5 PT. Prana Mitra Asia, yang berkedudukan dan beralamat di Permata
ah

lik
Senayan unit 1601 Jl. Palmerah Selatan 20-20 A Gelora
Tanah Abang Jakarta Pusat 10270, dan sekarang
am

ub
alamatnya tidak diketahui lagi ,selanjutnya di sebut
sebagai TERGUGAT-V ;
ep
k

6 Sdr. Dedy Rozano, yang dulunya berkedudukan dan beralamat di


ah

R
Apaartement City Home. HB. Lt. 10/26 KGS, Rt.006 /

si
Rw. 019, Kecamatan Kelapa Gading Barat Jakarta Utara

ne
ng

dan sekarang alamatnya tidak diketahui, selanjutnya


disebut sebagai TERGUGAT-VI ;

do
gu

7 Ms. Nelia C. Malato, yang dulunya berkedudukan dan beralamat di Jln.


Mars Raya No. 53, Villa Cinere, Rt.01 / Rw. 13,
In
A

Kelurahan Pisangan, Kecamatan Ciputat, Kabupaten


Tangerang, Propinsi Banten dan sekarang alamatnya tidak
ah

lik

diketahui lagi, selanjutnya di sebut sebagai TERGUGAT-


VII ;
m

ub

PENGADILAN NEGERI TERSEBUT;


ka

ep

Setelah membaca berkas perkara dan surat-surat yang berhubungan dengan


ah

perkara ini ;
R

es
M

Setelah mendengar keterangan Penggugat, Para Tergugat


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Setelah memperhatikan surat-surat bukti dan segala sesuatu yang terjadi

R
dipersidangan ;

si
TENTANG DUDUK PERKARA

ne
ng
Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatannya tertanggal 20
Desember 2011, yang terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Jakarta Selatan, pada

do
tanggal 22 Desember 2011yang tercatat dalam register perkara No. 684/
gu Pdt.G/2011/PN. Jkt.Sel. telah mengajukan gugatan yang pada pokoknya sebagai
berikut :

In
A
1 Bahwa antara Penggugat dan Tergugat I terdapat hubungan hukum yang pada
awalnya Penggugat menerima sebuah permintaan penunjukan pengadaan
ah

lik
barang dan jasa pekerjaan (work order) lewat dokumen kontrak komersial yang
diterbitkan Tergugat I PT. Direct Vision, yang menunjukkan jenis, jumlah dan
am

ub
harga yang disepakati untuk pengadaan produk barang atau jasa yang
selanjutnya disebut Purchase Order (PO), yang rincian pekerjaannya meliputi
Renovation Broadcast Room and Server Room, pengadaan Additional Power
ep
k

Cabling Installation, Coax Cable Installation, pekerjaan Raised Floor serta


ah

pengadaan Racking System dan Fire Extinguisher pada tanggal 11 Juli 2007
R

si
dengan PO bernomor 4100001423 senilai USD 47.965,29 (Empat puluh tujuh
ribu sembilan ratus enam puluh lima dollar dan dua puluh sembilan sen) dan

ne
ng

belum termasuk PPN sebesar 10 % (sepuluh persen) ;

do
gu

2 Bahwa selanjutnya Tergugat I menerbitkan dua PO, di mana keduanya


diterbitkan pada tanggal sama 12 Juli 2007, masing-masing bernomor PO
In
4100001437 yang pekerjaannya meliputi Renovation New Channel room dan
A

Additional UTP Cabling Installation senilai US$ 6.128,50 (Enam ribu seratus
dua puluh delapan dollar dan lima puluh sen), belum termasuk PPN sebesar 10
ah

lik

% (sepuluh persen), serta PO nomor 4100001422 meliputi pekerjaan :


Renovation Broadcast Room Outdoor, pengadaan barang dan jasa pemasangan
m

ub

Uninteruptible Power Supply (UPS) 30 Kva serta Power Panel senilai US$
22.025 (Dua puluh dua ribu dua puluh lima dollar) dan belum termasuk PPN
ka

ep

sebesar 10 % (sepuluh persen) ;


ah

3 Bahwa terakhir kalinya Tergugat I menerbitkan PO bernomor 4100002378


R

pada tanggal 13 Mei 2008 untuk pekerjaan meliputi Additional Interior and
es
M

Furniture, Additional UPT, Power Cabling installation serta pengadaan Fire


ng

Extinguisher nilai pekerjaan USD 5.729,40 (lima ribu tujuh ratus dua puluh
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
4
hk

a
sembilan dollar dan empat puluh sen) serta belum termasuk PPN sebesar 10 %

R
(sepuluh persen) ;

si
4 Bahwa dari total keempat PO yang diterbitkan Tergugat I diatas yang masing-

ne
ng
masing bernomor 4100001423, 4100001422, 4100001437 dan 4100002378,
Penggugat telah melaksanakan seluruh Purchase Order tersebut melalui

do
gu pengadaan barang dan jasa pekerjaan dimaksud dengan tanda bukti telah
ditandatanganinya sertifikat serah terima barang dan jasa pekerjaan (Work

In
A
Acceptance Certificate / WAC) oleh Tergugat I pada dokumen WAC : MM/
BA-562/XII/07, MM/BA-560/XII/07, MM/BA-561/XII/07, sedang untuk PO
ah

lik
terakhir Nomor 4100002378 WAC tidak diperbuat Tergugat I, dengan berbagai
alasan, dan seluruh dokumen WAC tersebut serah terimanya dilakukan Angga
Indrawan mewakili Tergugat I PT. Direct Vision dan Sdri Yuli mewakili
am

ub
Penggugat PT. Mustika Memadata ep
5 Bahwa dengan telah selesainya kewajiban dilaksanakan Penggugat, maka
k

selanjutnya Penggugat menagih haknya atas prestasi yang sudah dikerjakannya


ah

selama ini pada Tergugat I lewat sejumlah faktur tagihan atau invoice, masing-
R

si
masing bernomor MMT/INV/359/V/2008 senilaiUSD 52.761,82 (Lima puluh
dua ribu tujuh ratus enam puluh satu dollar dan tiga puluh lima sen), MMT/

ne
ng

INV/360/V/2008 senilai USD 6.741,35 (Enam ribu tujuh ratus empat puluh
satu dollar dan tiga puluh lima sen) dan MMT/INV/361/V/2008 senilai USD

do
gu

24.227,50 (Dua puluh empat ribu dua ratus dua puluh tujuh dollar dan Lima
puluh sen), pada tanggal 7 Mei 2008 dan invoice nomor MMT/INV/414/
In
A

V/2008 senilai USD 6.302,34 (Enam ribu tiga ratus dua dollar dan tiga puluh
empat sen) pada tanggal 23 Mei 2008, yang mana keseluruhan total tagihan
ah

lik

termasuk PPN 10 % (sepuluh persen) senilai USD 90.033,01 (Sembilan puluh


ribu tiga puluh tiga dollar dan satu sen) ;
m

ub

6 Bahwa atas tagihan Pajak Pertambahan Nilai terhadap total PO yang diterbitkan
Tergugat I telah dibayarkan Penggugat pada Kantor PenerimaanPajak (KPP),
ka

ep

lewat tanda bukti Faktur Pajak dengan Kode dan Nomor Seri Faktur Pajak
010.000-08.00000030.010.000-08,00000031, 010.000-08.00000032,
ah

010.000-08.00000083 dengan total nilai PPN sebesar USD 8.184.82 (Delapan


R

es

ribu seratus delapan puluh empat dollar dan delapan puluh dua sen) ;
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
7 Bahwa dari masing-masing keempat PO yang diterbitkan Tergugat I pada

R
Penggugat untuk mengadakan barang dan jasa ini, terdapat persyaratan

si
mekanisme pembayaran yang mewajibkan Tergugat I harus membayarnya pada

ne
ng
Penggugat dalam tenggang 30 hari kerja setelah ditandatanganinya WAC oleh
kedua belah pihak dan atas Invoice yang sudah diserahkan oleh Penggugat ;

do
gu 8 Bahwa Penggugat sudah menyurati Tergugat I agar melaksanakan klaim
kewajiban bayarnya pada tanggal 22 Desember 2008 melalui surat konfirmasi

In
A
Piutang atas sejumlah invoice-invoice sebagaimana yang diuraikan pada point
5, dimana kemudian Tergugat I akhirnya mengakui Utang tersebut dengan
ah

lik
menandatangani surat konfirmasi (pengakuan) Piutang tersebut melalui Chief
Executive officer (CEO) PT. Direct Vision oleh MS. Nelia C. Malato ;
am

ub
9 Bahwa sehubungan dengan utang yang telah jatuh tempo dan dapat ditagih
tersebut, Tergugat I seharusnya sudah dapat malaksanakan kewajiban bayarnya
ep
pada Penggugat. Akan tetapi karena alasan yang dicari-cari akibat perselisihan
k

eksternal maupun internal sesama pemegang saham dalam tubuh PT. Direct
ah

Vision, maka utang tidak dapat ditagih, sampai berlarut larutnya hingga detik
R

si
ini, utang tersebut belum terbayar, sehingga dengan demikian TergugatI telah
ingkar janji (wanprestasi) pada Penggugat ;

ne
ng

10 Bahwa kemudian, dengan mengabaikan kewajiban Tergugat I yang telah jatuh

do
gu

tempo, ketika Tergugat I PT. Direct Vision yang 49 % sahamnya dimiliki


Tergugat III, PT. Ayunda dijual oleh Tergugat IV, PT. First Media Tbk sebagai
In
pemegang saham pengendali utama pada Tergugat III PT Ayunda Prima Mitra,
A

kepada Tergugat V, PT. Prana Mitra Asia dan Tergugat VI Dedy Rozano,
sehingga kemudian sejak kondisi terakhir tersebut Tergugat I telah mengelak
ah

lik

tanggung jawabnya melaksanakan kewajiban membayar pada Penggugat.


Peralihan kepemilikan Tergugat I tanpa menyelesaikan kewajiban bayarnya
m

ub

terlebih dahulu, secara juridis juga menjadi kewajiban bagi Tergugat II,
Tergugat III, Tergugat IV dan Tergugat V secara tanggung renteng untuk
ka

ep

membayarnya dan setiap kelalaian memenuhi kontraprestasi demikian


menunjukkan itikad tidak baik dalam pemenuhan perjanjian dengan
ah

Penggugat ;
R

es
M

11 Bahwa keseluruhan peralihan-peralihan kepemilikan saham dalam perusahaan


ng

Tergugat I yang tidak mudah ditelusuri untuk pembuktian dalil gugat dalam
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
6
hk

a
meletakkan tanggung jawab terhadap utang Tergugat I sehingga seandainya

R
dianggap beralih dengan sendirinya, maka Penggugat berhak untuk meminta

si
kepada Hakim pembalikan beban pembuktian secara adil atas peralihan-

ne
ng
peralihan saham Tergugat Iyang berdampak pada kewajiban pembayaran
utang-utangnya yang belum dilunasi sebelum peralihan saham dilakukan,

do
dengan menunjukkan keseluruhan akta-akta otentik atas peralihan yang terjadi ;
gu
12 Bahwa untuk kerugian tersebut, wajar apabila Penggugat menuntut ganti

In
A
kerugian setiap bulannya sebesar 5 % dari keseluruhan kewajiban pembayaran
yang harus dilaksanakan sampai Tergugat melaksanakan pembayaran atas
ah

lik
keseluruhan jumlah tagihan sesuai dengan invoice-invoice, yang dihitung sejak
tanggal 16 Juni 2008 ;
am

ub
13 Bahwa Penggugat sangat khawatir atas tindakan Para Tergugat yang beritikad
buruk untuk mengalihkan harta kekayaan sebagaimana telah terbukti dari fakta-
ep
fakta yang diuraikan diatas, baik berupa barang bergerak maupun tidak
k

bergerak, dan untuk menghindari gugatan illusoir maka Penggugat memohon


ah

diletakkan terlebih dahulu sita jaminan (Censervatoir beslag) terhadap antara


R

si
lain peralatan yang pernah dipasang Penggugat di ruang Broadcast maupun
ruangan server, pada bangunan yang dahulu dikenal sebagai kantor PT. Direct

ne
ng

Vision di Gedung Graha Citra Lantai 4 Jalan Gatot Subroto Kav-35-36, Jakarta
Selatan, termasuk atas sebuah gedung berupa sebuah bangunan milik Tergugat

do
gu

IV yang terletak di Jalan Boulevard Gajah Mada Ruko Cyber Park No. 2088
Lippo Karawaci Tangerang 15811. Untuk mendukung dalil-dalil Penggugat
In
A

tersebut diatas, Penggugat juga memohon pemeriksaan setempat (plaatselijk


onderzoek) di Gedung Citra Graha Lantai 4, 5 dan 9 Kav. 35-36, Jakarta
ah

lik

Selatan yang dulunya adalah alamat kantor PT. Direct Vision yang sudah
berganti nama menjadi PT. First Media Tbk, agar dapat meyakinkan majelis
hakim atas kebenaran dalil-dalil Penggugat dimaksud ;
m

ub
ka

14 Bahwa dalil-dalil yang dikemukakan Penggugat secara keseluruhan didukung


ep

oleh bukti-bukti yang cukup kuat, maka untuk menghindari komplikasi lebih
ah

jauh akibat itikad buruk pihak-pihak yang berkaitan dengan kewajiban


R

membayar terhadap Penggugat, maka Penggugat memohon agar kiranya


es

majelis hakim berkenan memerintahkan putusan ini dilaksanakan terlebih


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dahulu (uitvoerbaar bij voorraad) meskipun Para Tergugat memohon banding,

R
kasasi ataupun peninjauan kembali ;

si
Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut diatas Penggugat mohon agar Hakim Pengadilan

ne
ng
Negeri Jakarta Selatan memberikan putusan sebagai berikut :
1 Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya ;

do
gu 2 Menyatakan bahwa Tergugat I telah ingkar janji (wanprestasi) ;
3 Menyatakan sah dan berharga sita jaminan yang telah diletakkan Pengadilan

In
A
Negeri Jakarta Selatan ;
4 Menghukum Para Tergugat I, II, III, IV dan V secara tanggung renteng untuk
ah

lik
membayar kepada Penggugat seluruh tunggakan pengadaan barang dan jasa
yang menjadi hak Penggugat sebesar USD 90.033.01 (sembilan puluh ribu tiga
dollar dan satu sen) ;
am

ub
5 Menghukum Tergugat I, II, III, IV dan Tergugat V untuk membayar ganti rugi
kepada Penggugat sebesar 5 % setiap bulannya dari kewajiban yang terhutang,
ep
k

dihitung sejak tanggal 23 Juni 2008 sampai Tergugat melunasi keseluruhan


pembayaran tunggakan pengadaan barang dan jasa dari PO yang diterbitkan
ah

R
Tergugat I ;

si
6 Menyatakan bahwa putusan dalam perkara ini dapat dilaksanakan terlebih

ne
ng

dahulu, meskipun ada bantahan, banding maupun kasasi (uit voerbar bij
voorrad) ;

do
7 Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara ;
gu

Atau apabila majelis hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex
In
A

aequo et bono) ;
ah

lik

Menimbang, bahwa pada hari sidang yang telah ditetapkan pihak Penggugat
datang menghadap kuasanya : Sahal Siahaan,SH, Ir. Ronald Siahaan.SH, Rommel
m

ub

Siahaan.SH, Maringan Pasaribu, SH dan Carolina S Darmaun.SH.MH, Advokat dan


Pengacara dari Scharrom Law Office berkantor dan beralamat di Jl. Pemuda, Graha
ka

Mas Pemuda AD-20 Jakarta 13220, berdasarkan Surat Kuasa Khusus No : 015/SK/
ep

SCHARROM/IX/2011, tanggal 27 September 2011, untuk Tergugat I menghadap


ah

Kuasanya EKO PURWANTO, dkk dari Kantor hukum Bahri, Purwanto & Rekan
R

(BPR Law Firm) berkantor di Menara Karya, Lantai 28, Jalan H.R.Rasuna Said, Blok
es
M

X-5, Kav.1-2 Jakarta Selatan, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 14 Mei
ng

2012, untuk Tergugat II datang menghadap Kuasanya Martin Patrick Nagel, dkk , dari
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
8
hk

a
kantor Kantor Hukum Hutabarat Halim & Rekan, berkantor di Wisma 46 Kota BNI,

R
Lantai 34, Ruang 3401-3402, Jl. Jend Sudirman Kav.1, Jakarta Pusat berdasarkan Surat

si
Kuasa Khusus tanggal 2 Mei 2012, untuk Tergugat III, datang menghadap Tedy

ne
ng
Rachmanto,SH, dkk, Advokat dan Konsultan Hukum pada MR & Partners, berkantor
di Grand Wijaya Center Blok B 8-9, Jl. Wijaya II Kebayoran Baru, Jakarta 12160,

do
berdasarkan Surat Kuasa Khusus No.064/MRP=FM/SK/V/2012 tertanggal 1 Mei
gu 2012 , untuk Tergugat IV datang menghadap Kuasanya Achmad Janzany,SH, dkk dari
Advokad pada kantor DSR & Associates berkantor di Jl. Bulevar Utara Raya Blok QJ

In
A
3, No.17 Kelapa Gading Jakarta Utara berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 7
Mei 2012, untuk Tergugat V datang menghadap Kuasanya Akhmad Taufik, Advokat
ah

lik
& Konsultan Hukum berkantor di Jl. Cempaka Putih Timur XXV A No.11 A, Jakarta
Pusat berdasarkan surat kuasa Substitusi tertanggal 4 Mei 2012 dari Triono Prasodjo
am

ub
Sastraprawira, beralamat di Komplek DDN II Blok I/20 Kelurahan Pondok Labu,
Kecamatan Cilandak, berdasarkan Surat Kuasa Khusus No.1/PMA-V/2012 tanggal 4
Mei 2012, untuk Tergugat VI datang menghadap Kuasanya M.Chalis Damrah,SH, dan
ep
k

Ridwan Safaruddin.SH dari Law Office Ridwan Safaruddin & Partners, berkantor di
ah

Gedung Inkoppoi, Lantai 1-103, Jl. Tambak No.2 Menteng Jakarta Pusat berdasarkan
R

si
Surat Kuasa Khusus tertanggal 4 Mei 2012, sedangkan untuk Tergugat VII tidak
datang menghadap meskipun sudah dipanggil secara sah dan patut ;

ne
ng

Menimbang, bahwa guna memenuhi amanat pasal 130 HIR dan

do
gu

PERMA No. 1 Tahun 2008 Pengadilan telah berusaha mendamaikan kedua belah
pihak yang berperkara melalui proses mediasi dengan menunjuk Mediator atas
In
kesepakatan kedua belah pihak yang berperkara yaitu Sdri. HJ. SITI
A

SURYATI.SH.MH, Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, akan tetapi ternyata


sesuai laporan Mediator tanggal 22 Mei 2012 usaha mediasi tersebut gagal l, Sehingga
ah

lik

perkara ini dilanjutkan dengan pembacaan surat gugatan oleh Penggugat yang isinya
tetap di pertahankan olehnya ;
m

ub

Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut Para Tergugat


ka

ep

mengajukan jawaban seperti terurai berikut, untuk Tergugat I jawabannya sebagai


berikut :
ah

I Dalam Eksepsi
es
M

A Surat Kuasa Penggugat Cacat


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Majelis Hakim Yang Terhormat, Surat Edaran Mahkamah Agung (“SEMA”)

R
Nomor 01 Tahun 1971 juncto SEMA Nomor 6 Tahun 1994 tentang Surat

si
Kuasa (“SEMA Surat Kuasa”) (“Bukti TI – 1”) mensyaratkan bahwa Surat

ne
ng
Kuasa Khusus wajib memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

do
gu a menyebut dengan jelas dan spesifik surat kuasa, untuk berperan di
pengadilan;
b menyebut kompetensi relatif;

In
A
c menyebut identitas dan kedudukan para pihak; dan
d menyebut secara ringkas dan konkret pokok dan objek sengketa yang
ah

lik
diperkarakan
am

ub
Mohon periksa Majelis Hakim Yang Terhormat, dapat dibuktikan bahwa Surat Kuasa
Khusus Penggugat (“Surat Kuasa Penggugat”) telah tidak memenuhi dan
ep
bertentangan dengan syarat-syarat SEMA Surat Kuasa sebagaimana telah diuraikan di
k

atas. Surat Kuasa Penggugat sama sekali tidak menjabarkan secara jelas dan rinci
ah

tujuan dari Surat Kuasa Khusus tersebut. Setidak-tidaknya terdapat 2 (dua) fakta
R

si
bahwa Surat Kuasa Penggugat tersebut senyatanya dan terang tidak sah, dalam hal ini:

ne
ng

1 Identitas Para Pihak Tidak Lengkap.

do
gu

Mohon perhatian Majelis Hakim Yang Terhormat, telah terbukti bahwa di dalam
Surat Kuasa Penggugat hanya disebutkan Suwondo Wijono sebagai Pemberi
In
A

Kuasa, namun kapasitas Pemberi Kuasa sama sekali tidak disebutkan atau
diterangkan. Dengan demikian wajar dan beralasan apabila timbul pertanyaan
ah

lik

apakah Suwondo Wijono selaku pemberi kuasa mempunyai kapasitas untuk


bertindak untuk dan atas nama PT. Mustika Memadata.
Untuk lebih jelas dan terang terkait fakta tidak jelasnya identitas Pemberi Kuasa
m

ub

tersebut, berikut ini bunyi Surat Kuasa Penggugat mengenai identitas dari Pemberi
ka

Kuasa (kutipan):
ep

“PT. Mustika Memadata, didirikan berdasarkan Akta Notaris R Muh


ah

Hendarmawan nomor 18 tanggal 10 Oktober 1991, berkantor di Jalan Kampung


R

Melayu Besar No. 19A, Jakarta 12830, dalam hal ini diwakili oleh Suwondo
es

Wijono selanjutnya disebut sebagai Pemberi Kuasa”


M

ng

Telah menjadi fakta tetap bahwa Surat Kuasa Penggugat yang tidak lengkap
on

menyebutkan identitas para pihak in casu Pemberi Kuasa tersebut telah


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
10
hk

a
membuktikan bahwa Surat Kuasa Penggugat telah tidak memenuhi syarat-syarat

R
suatu surat kuasa khusus. Hal yang demikian ini sejalan dengan yurisprudensi

si
tetap Mahkamah Agung Nomor 1712 K/Pdt/1984 tertanggal 17 Oktober 1985

ne
ng
yang menegaskan bahwa (kutipan): (“Bukti TI – 2”)
“Surat Kuasa yang tidak menyebut pihak atau subjek maupun objek perkara,

do
gu dianggap tidak memenuhi syarat yang digariskan Pasal 123 ayat (1) HIR dan
SEMA No. 01 Tahun 1971”
Berdasarkan uraian-uraian dan bukti-bukti di atas, senyatanya dan terang Surat Kuasa

In
A
Penggugat telah tidak menyebutkan identitas dan kedudukan Suwondo Wijono sebagai
Pemberi Kuasa, maka sudah sepatutnya dan sepantasnya Majelis Hakim Yang
ah

lik
Terhormat dapat menyatakan Surat Kuasa Penggugat mengandung cacat formil karena
bertentangan dengan ketentuan SEMA Surat Kuasa (“vide Bukti TI – 1”), dan
am

ub
kemudian menyatakan Gugatan aquo tidak dapat diterima (Niet Onvankelijke
Verklaard).
ep
k

2 Pengadilan Yang Berwenang Untuk Mengadili Tidak Disebutkan.


ah

Mohon perhatian Majelis Hakim Yang Terhormat, sebagaimana telah diuraikan


R

si
sebelumnya di atas bahwa salah satu syarat dari Surat Kuasa Khusus adalah
penyebutan secara jelas atas kompetensi relatif. Fakta yang ada membuktikan

ne
ng

bahwa dalam Surat Kuasa Penggugat telah tidak menyebutkansama sekali


Pengadilan yang berwenang untuk mengajukan gugatan aquo, yang selengkapnya

do
gu

berbunyi sebagai berikut (kutipan):


“Mewakili Pemberi Kuasa untuk membuat, menandatangani, dan mengajukan
In
A

gugatan perdata …”
Konsekuensi logis tidak disebutkannya kompetensi pengadilan di dalam Surat
ah

Kuasa Penggugat tentunya adalah mengakibatkan Surat Kuasa Penggugat itu


lik

sendiri telah tidak memenuhi ketentuan sebagaimana disebutkan dalam Pasal 123
HIR (“Bukti TI – 3”) dan Sema Surat Kuasa (“vide Bukti TI – 1”) .
m

ub

Pasal 123 HIR (vide Bukti TI – 3) menyatakan sebagai berikut (kutipan):


ka

ep

“Kedua belah pihak, kalau mau, masing-masing boleh dibantu atau diwakili oleh
seseorang yang harus dikuasakannya untuk itu dengan surat kuasa khusus, kecuali
ah

kalau pemberi kuasa itu sendiri hadir. Penggugat dapat juga memberi kuasa itu
es

dalam surat permintaan yang ditandatanganinya dan diajukan menurut pasal 118
M

ng

ayat (1) atau pada tuntutan yang dikemukakan dengan lisan menurut pasal 120;
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dan dalam hal terakhir ini, itu harus disebutkan dalam catatan tentang tuntutan

R
itu”.

si
Berdasarkan uraian fakta-fakta dan bukti-bukti di atas, maka jelas terbukti bahwa

ne
ng
Surat Kuasa yang diajukan oleh Penggugat telah tidak memenuhi syarat-syarat
mutlak suatu Surat Kuasa Khusus sebagaimana telah ditegaskan oleh Pasal 123

do
gu HIR dan SEMA Surat Kuasa. Oleh karenanya, sudah sepantasnya dan sewajarnya
Majelis Hakim Yang Terhormat berkenan mengabulkan Eksepsi Tergugat I/PTDV
terkait Surat Kuasa Penggugat, dan kemudian menyatakan Gugatan aquo tidak

In
A
diterima (Niet Onvankelijke Verklaard).
ah

lik
B Gugatan Penggugat Prematur
Mohon perhatian Majelis Hakim Yang Terhormat, Tergugat I/PTDV selaku pihak
am

ub
yang digugat sampai saat gugatan ini diajukan Penggugat sama sekali tidak pernah
sekali pun menerima somasi Penggugat terkait dengan pelaksanaan prestasi atas:
(i) Purchase Order Nomor 4100001423 tertanggal 11 Juli 2007;
ep
k

(ii) Purchase Order Nomor 4100001437 tertanggal 12 Juli 2007;


ah

(iii) Purchase Order Nomor 4100001422 tertanggal 12 Juli 2007; dan


R

si
(iv) Purchase Order Nomor 4100002378 tertanggal 13 Mei 2008;
(selanjutnya secara bersama-sama disebut sebagai “Purchase Order Prematur”)

ne
ng

Sebagaimana ditentukan dalam Pasal 1238 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata

do
gu

(“KUHPer”), semestinya sebelum menyatakan Tergugat I/PTDV telah lalai


melaksanakan suatu perikatan in casu Purchase Order Prematur, Penggugat
In
A

seharusnya terlebih dahulu mengajukan surat somasi kepada Tergugat I/PTDV


(quod non). Pasal 1238 KUHPer menyatakan sebagai berikut (kutipan): (“Bukti
ah

lik

TI – 4“)
m

ub

“Si berutang adalah lalai, apabila ia dengan surat perintah atau dengan sebuah
akta sejenis itu telah dinyatakan lalai, atau demi perikatannya sendiri, ialah jika
ka

menetapkan, bahwa si berutang harus dianggap lalai dengan lewatnya waktu


ep

yang ditentukan.”
ah

Ketentuan mengenai keharusan adanya suatu surat somasi terlebih dahulu dari
R

Penggugat kepada Tergugat I/PTDV ini juga sejalan dengan Yurisprudensi


es
M

Mahkamah Agung Nomor: 186 K/Sip/1959 tanggal 1 Juli 1959 (“Bukti TI –


ng

5”) yang menyatakan sebagai berikut:


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
12
hk

a
“apabila perjanjian secara tegas menentukan kapan pemenuhan perjanjian,

R
menurut hukum, debitur belum dapat dikatakan alpa memenuhi kewajiban

si
sebelum hal itu dinyatakan kepadanya secara tertulis oleh pihak kreditur”.

ne
ng
Fakta tetap bahwa Penggugat tidak pernah mengajukan suatu surat somasi kepada

do
gu Tergugat I/PTDV tentunya mengakibatkan Gugatan aquo senyatanya dan terang
merupakan gugatan prematur, sehingga sudah sepantasnya dan sepatutnya menjadi
bahan pertimbangan Majelis hakim Yang Terhormat . Hal yang demikian ini pun

In
A
sejalan dengan doktrin atau pendapat hukum dari M. Yahya Harahap, S.H. dalam
bukunya “Hukum Acara Perdata” cetakan ke-4 (empat), Penerbit Sinar Grafika,
ah

lik
Mei 2006, halaman 444 (“Bukti TI – 6”), yang menyatakan bahwa “gugatan yang
diajukan prematur, menjadi dasar bagi hakim untuk menjatuhkan putusan negatif
am

ub
dalam bentuk gugatan dinyatakan tidak dapat diterima (Niet Onvankelijke
Verklaard)”.
ep
Dengan demikian dapat dibuktikan bahwa Penggugat senyatanya belum waktunya
k

untuk mengajukan Gugatan aquo, sehingga dan oleh karenanya Tergugat I/PTDV
ah

mengajukan permohonan kepada Yang Terhormat Majelis Hakim yang memeriksa


R

si
dan megadili perkara aquo berkenan menyatakan gugatan aquo demi hukum tidak
dapat diterima (Niet Onvankelijke Verklaard).

ne
ng

C Gugatan Penggugat Tidak Lengkap atau Kurang Pihak

do
gu

Majelis Hakim Yang Terhormat, sebagaimana telah dinyatakan dalam Gugatan


In
A

aquo, salah satu pihak yang diajukan Penggugat sebagai Tergugat di dalam
perkara aquo antara lain adalah PT. Ayunda Prima Mitra (Tergugat II). Alasan
ah

lik

ditariknya PT. Ayunda Prima Mitra selaku Tergugat II oleh Penggugat tentunya
dikarenakan Tergugat II adalah pemegang saham PT. Direct Vision. Mohon
periksa Majelis Hakim Yang Terhormat, Hukum Acara Perdata telah
m

ub

mensyaratkan bahwa pengajuan suatu gugatan haruslah memenuhi kelengkapan


ka

para pihak, dan terkait dengan kelengkapan para pihak tersebut, seharusnya
ep

Penggugat juga menarik pemegang saham PT. Direct Vision lainnya, dalam hal ini
ah

PT. Silver Concord Holdings Limited (quod non) sebagai pihak dalam perkara
R

aquo.
es

Fakta tetap bahwa Penggugat sama sekali tidak menyatakan bahwa PT. Silver
M

ng

Concord Holdings Limited merupakan salah satu pihak dalam perkara aquo
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
senyatanya dan terang telah bertentangan dengan Yurisprudensi Mahkamah

si
Agung Nomor: 2872 K/Pdt/1998 tertanggal 29 Desember 1998 (“Bukti TI –
7”) yang menyatakan (kutipan):

ne
ng
“selanjutnya pihak ketiga (pemilik saham) yang erat kaitannya dengan gugatan

do
gu tersebut seharusnya ditarik masuk sebagai salah satu pihak dalam gugatan
tersebut. Bila hal ini tidak dilakukan, maka gugatan tersebut mengandung cacat
hukum: plurium litis consorsium, sehingga gugatan semacam ini oleh Hakim

In
A
harus dinyatakan tidak dapat diterima”.
ah

lik
Berdasarkan uraian fakta-fakta dan bukti-bukti di atas, maka demi hukum
Penggugat telah menyimpang dari hukum acara perdata yang berlaku terkait
am

ub
dengan Exceptio Plurium Litis Consortium, dan karenanya sudah patut dan
sepantasnya Yang Terhormat Majelis Hakim menyatakan Gugatan aquo
ep
cacat dan selanjutnya menyatakan Gugatan tidak dapat diterima. Hal ini sejalan
k

dengan Yurisprudensi Mahkamah Agung Nomor: 200 K/Pdt/1988, tertanggal


ah

R
27 September 1990 (“Bukti TI – 8”), yang menyatakan (kutipan):

si
ne
ng

“Dengan tidak lengkapnya pihak Tergugat dalam perkara ini, maka Gugatan
perdata ini, oleh Hakim seharusnya dinyatakan tidak dapat diterima”.

do
gu

D Gugatan Penggugat Kabur


Mohon periksa Majelis Hakim Yang Terhormat, pada angka 10 Gugatan aquo
In
A

menyebutkan (kutipan):
ah

lik

"Bahwa kemudian, dengan mengabaikan kewajiban TERGUGAT I yang telah


jatuh tempo, ketika TERGUGAT I PT. Direct Vision yang 49% sahamnya dimiliki
m

ub

TERGUGAT III - PT Ayunda - dijual oleh TERGUGAT IV - PT First Media


Tbk sebagai pemegang saham pengendali utama pada TERGUGAT III PT Ayunda
ka

Prima Mitra, kepada TERGUGAT V - PT Prana Mitra Asia dan TERGUGAT VI


ep

Dedy Rozano............"
ah

Dari kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa Penggugat senyatanya dan terang
R

telah tidak dapat menjelaskan atau merumuskan secara sederhana hubungan


es
M

hukum dari transaksi-transaksi saham sebagaimana disebutkan di dalam Gugatan


ng

aquo – seandainya pun atau jikalau pun transaksi-transaksi yang demikian itu
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
14
hk

a
benar adanya – dalam kaitannya dengan pelaksanaan prestasi berdasarkan

R
Purchase Order Prematur.

si
Terkait dengan ketidakjelasan atau lebih tepatnya ketidakmampuan Penggugat

ne
ng
untuk merumuskan dalil-dalil secara sederhana di dalam Gugatan aquo, H. Riduan
Syahrani, SH. dalam bukunya “Buku Materi Dasar Hukum Acara Perdata”,

do
cetakan ke-2, penerbit PT. Citra Aditya Bakti, 2000, halaman 28, menyatakan
gu (kutipan dengan penambahan penebalan huruf dan tanda baca): (“Bukti TI – 9”):
“Meskipun HIR dan RBg tidak ada mengatur mengenai syarat-syarat surat

In
A
gugatan, dimana orang bebas menyusun dan merumuskan surat gugatannya
asal cukup memberikan gambaran tentang kejadian materiil yang menjadi
ah

lik
dasar tuntutan, namun dalam praktek dewasa ini advokat/pengacara cenderung
menuruti syarat-syarat yang ditentukan pasal 8 ayat (3) Rv dalam menyusun
am

ub
surat gugatannya. Sehingga surat gugatan yang diajukannya ke pengadilan telah
disusun dan dirumuskan sedemikian rupa secara sistematis memenuhi syarat-
ep
syarat sebagaimana dikehendaki pasal 8 ayat (3) Rv itu.”
k
ah

Memperhatikan uraian Penggugat dalam Gugatan aquo dapat disimpulkan bahwa


R

si
Penggugat senyatanya telah tidak dapat merumuskan dan menjelaskan secara

ne
ng

sederhana terkait dengan,


a hubungan Tergugat II dalam perkara aquo dalam kaitannya dengan penerbitan
dan pelaksanaan Purchase Order Prematur;

do
gu

b dasar hukum pertanggungjawaban Tergugat II atas pelaksanaan dan kewajiban


terkait Purchase Order Prematur tersebut; dan
In
A

c bahkan Penggugat juga tidak dapat menjelaskan kaitan antara timbulnya


pertanggungjawaban hukum dengan asumsi keberadaan transaksi saham
ah

lik

dengan pelaksanaan kewajiban berdasarkan Purchase Order Prematur.


m

Dengan demikian merupakan suatu fakta tetap dan tidak dapat dibantah bahwa
ub

Penggugat telah tidak dapat merumuskan dalil-dalilnya secara sederhana. Padahal


ka

doktrin hukum yang diberikan oleh Ny. Retnowulan Sutantio, S.H. dan Iskandar
ep

Oeripkartawinata, SH., dalam bukunya yang berjudul “Hukum Acara Perdata


ah

dalam Teori dan Praktek”, cetakan ke-9, penerbit CV. Mandar Maju, 2002,
R

halaman 17, menyatakan sebagai berikut (kutipan): (“Bukti TI – 10”)


es

“Suatu gugatan harus memuat gambaran yang jelas mengenai duduknya


M

ng

persoalan, dengan lain perkataan dasar gugatan harus dikemukakan dengan jelas.
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Dalam hukum acara perdata bagian dari gugat ini disebut Fundamentum Petendi

R
atau Posita. Suatu posita terdiri dari dua bagian, yaitu bagian yang memuat

si
alasan-alasan berdasarkan keadaan dan bagian yang memuat alasan-alasan yang

ne
ng
berdasarkan hukum.

Lebih lanjut, Yurisprudensi Tetap Mahkamah Agung menyatakan sebagai berikut,

do
gu 1 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor: 6 K/Sip/1973
tertanggal 21 Agustus 1973 (“Bukti TI – 11”) menyatakan sebagai

In
A
berikut (kutipan):
“Gugatan harus dinyatakan tidak dapat diterima karena dasar gugatan tidak
ah

lik
sempurna, dalam hal ini karena hak Penggugat atas tanah sengketa tidak
jelas.”
am

ub
2 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor: 22 K/
Sip/1974 tanggal 11 Desember 1975 menyatakan (kutipan): (“Bukti

TI-12”)
ep
k

“Karena eksepsi yang diajukan Terbantah I dianggap benar, pemeriksaan


ah

tidak perlu diteruskan dengan memeriksa pokok perkara, dan bantahan


R

si
Pembantah karena tidak jelas, setidak-tidaknya kurang sempurna, harus
dinyatakan tidak dapat diterima;”

ne
ng

3 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor: 195 K/


AG/1994 tanggal 20 Oktober 1995 yang pada pokoknya menyatakan

do
gu

bahwa: (“Bukti TI – 13”)


“menghadapi surat gugatan yang kabur (obscuur libel), maka hakim menurut
In
A

hukum acara, seharusnya memberikan putusan bahwa gugatan tersebut


dinyatakan tidak dapat diterima oleh Pengadilan.”
ah

lik

Berdasarkan seluruh uraian fakta-fakta, bukti-bukti dan dasar-dasar hukum di atas,


telah terbukti dan tidak dapat dibantah bahwa Gugatan aquo yang diajukan
m

ub

Penggugat telah menyalahi syarat-syarat formal mengenai hukum acara, sehingga


ka

dan oleh karenanya Gugatan aquo menjadi tidak jelas (obscuur libel). Dengan
ep

demikian sudah sepantasnya dan berdasarkan hukum Majelis Hakim Yang


Terhormat berkenan menyatakan Gugatan aquo tidak dapat diterima (Niet
ah

Onvankelijke Verklaard).
es
M

ng

II Dalam Pokok Perkara


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
16
hk

a
A Astro Group Selaku Ultimate Controller Tergugat I/PTDV adalah

si
Pihak Yang Bertanggung Jawab
Majelis Hakim Yang Terhormat, Tergugat I/PTDV adalah badan hukum yang

ne
ng
melakukan kegiatan usaha di bidang jasa penyiaran televisi berlangganan
berbasis satelit di Indonesia, dengan memakai nama “Astro”. Kegiatan usaha

do
gu Tergugat I/PTDV ini diawali dengan disepakatinya kerjasama usaha patungan
pada tahun 2005 antara PT. Ayunda Prima Mitra (Tergugat II) – sebagai
pemegang saham Indonesia dengan kelompok konglomerasi usaha bisnis yang

In
A
selama ini dikenal sebagai “Astro Group Malaysia”, yang berasal dari
negara Jiran – Malaysia ;
ah

lik
Kegiatan usaha Tergugat I/PTDV tersebut merupakan implementasi bentuk
am

ub
usaha dari investasi/penanaman modal yang dilakukan oleh: (i) Tergugat II–
sebagai pemegang saham Indonesia –; dengan (ii) Astro Group Malaysia
ep
yang memegang kendali dan kontrol secara penuh (ultimate controller)
k

terhadap Tergugat I/PTDV. Lebih lanjut, Astro Group Malaysia kemudian


ah

menempatkan wakil-wakilnya sebagai pengurus Tergugat I/PTDV, sehingga


R

si
setiap perbuatan hukum yang dilakukan oleh Tergugat I/PTDV adalah
berdasarkan keinginan dan kepentingan bisnis dari Astro Group Malaysia.

ne
ng

Kerjasama usaha antara PT. Ayunda Prima Mitra dan Astro Group Malaysia
ini tidak berlangsung lama, karena sejak tahun 2008 Astro Group Malaysia

do
gu

secara sepihak telah meninggalkan, membatalkan dan menarik komitmennya


untuk meneruskan investasinya di Tergugat I/PTDV. Sebelum menelantarkan
In
A

Tergugat I/PTDV, telah terjadi beberapa tindakan korporasi yang senyatanya


hanyalah menguntungkan pihak Astro Group Malaysia semata, namun
ah

lik

merugikan Tergugat I/PTDV, sehingga pada akhirnya menyebabkan Tergugat


I/PTDV saat ini menjadi perusahaan yang secara komersial berhenti
beroperasi (dormant), karena telah ditelantarkan dan ditinggalkan begitu saja
m

ub

secara tidak bertanggung jawab oleh Astro Group Malaysia ;


ka

ep

Tindakan-tindakan Astro Group Malaysia sebagai investor asing di Indonesia


ah

yang menelantarkan Tergugat I/PTDV tersebut jelas merupakan perbuatan


R

yang sangat tercela dan sekaligus juga tidak bertanggung jawab. Mahkamah
es

Agung Republik Indonesia melalui Putusan Mahkamah Agung RI Nomor 255


M

ng

K/Pdt.Sus/2009 tertanggal 28 Mei 2009 yang telah berkekuatan hukum tetap


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(incracht van gewisjde) (“Bukti TI-14”), bahkan telah menyatakan secara sah

si
dan meyakinkan bahwa Astro Group Malaysia adalah satu-satunya pihak yang
selama ini ”menguasai” dan ”mengendalikan secara nyata” (controlling

ne
ng
party) kegiatan usaha dan operasional Tergugat I/PTDV.

do
gu Di samping itu, Pasal 16 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang
Penanaman Modal (“UU No. 25/2007”) telah mengatur bahwa setiap
penanam modal harus bertanggung jawab menjamin tersedianya modal yang

In
A
berasal dari sumber yang tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan menanggung dan menyelesaikan segala kewajiban
ah

lik
dan kerugian jika penanam modal menghentikan atau meninggalkan atau
menelantarkan kegiatan usahanya secara sepihak sesuai dengan ketentuan
am

ub
peraturan perundang-undangan.
ep
Berdasarkan fakta-fakta tetap dan bukti-bukti yang telah diuraikan di atas,
k

maka pihak yang sebenarnya bertanggungjawab di dalam perkara aquo


ah

senyatanya adalah Astro Group Malaysia, dan bukan Tergugat I/PTDV.


R

si
Tergugat I/PTDV senyatanya tidak memiliki kaitan dan kepentingan sama
sekali dengan perkara aquo, sehingga dan oleh karenanya tidak dapat dituntut

ne
ng

untuk bertanggung jawab atas perbuatan hukum yang sebenarnya dilakukan


oleh Astro Group Malaysia.

do
gu

Mohon periksa Majelis Hakim Yang Terhormat, dengan demikian adalah


In
A

sangat keliru dan berlebihan apabila Penggugat kemudian di dalam Gugatan


aquo mengajukan tuntutan kepada Tergugat I/PTDV. Penggugat seharusnya
ah

mengajukan gugatan kepada wakil-wakil Astro Group Malayasia yang berada


lik

di Indonesia, karena faktanya wakil-wakil Astro Group Malaysia tersebut


yang mengendalikan secara penuh Tergugat I/PTDV.
m

ub
ka

Berdasarkan seluruh uraian-uraian di atas, merupakan suatu fakta tetap bahwa


ep

Astro Group Malaysia yang bertanggungjawab atas Purchase Order Prematur,


dan bukannya Tergugat I/PTDV, maka sudah sepatutnya Tergugat VII sebagai
ah

orang dari Astro Group Malaysia yang menandatangani surat konfirmasi


es

pengakuan piutang terkait Purchase Order Prematur, untuk bertanggung jawab


M

ng

atas pelaksanaan kewajiban dalam Purchase Order Prematur. Oleh karenanya


on

Tergugat I/PTDV mohon agar Majelis Hakim Yang Terhormat untuk menolak
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
18
hk

a
Gugatan aquo, atau setidak-tidaknya menyatakan Gugatan aquo tidak dapat

R
diterima (Niet Onvankelijke Verklaard).

si
ne
ng
B Penggugat Keliru dan Tidak Dapat Mendalilkan Pembuktian Terbalik

(Burden Proof) ;

do
gu Majelis Hakim Yang Terhormat, dalil Penggugat dalam Gugatan aquo pada
angka 11 senyatanya dan terang keliru, tidak tepat, mengada-ada, dan tidak
berdasar hukum, sebagaimana lengkapnya pendalilan tersebut berbunyi

In
A
sebagai berikut (kutipan):
ah

lik
“Bahwa keseluruhan peralihan-peralihan kepemilikan saham dalam
perusahaan Tergugat I yang tidak mudah ditelusuri untuk pembuktian dalil
am

ub
gugat dalam meletakkan tanggung jawab terhadap utang Tergugat I,
sehingga seandainya dianggap beralih dengan sendirinya, maka Penggugat
berhak untuk meminta kepada Hakim pembalikan beban pembuktian secara
ep
k

adil atas peralihan-peralihan saham Tergugat I.”


ah

si
Pendalilan Penggugat yang meminta pembuktian terbalik sebagaimana
kutipan di atas senyatanya menunjukkan bahwa Penggugat tidak memiliki

ne
ng

dasar hukum, sekaligus juga memperlihatkan bahwa tidak memahami hukum


acara perdata yang berlaku. Pasal 1865 KUHPer menyatakan (kutipan):

do
gu

(“Bukti TI – 15”) In
A

“Setiap orang yang mendalilkan bahwa ia mempunyai sesuatu hak, atau,


guna meneguhkan haknya sendiri maupun membantah suatu hak orang lain,
ah

menunjuk pada suatu peristiwa, diwajibkan membuktikan adanya suatu hak


lik

atau peristiwa tersebut.”


m

ub

Keharusan Penggugat sebagai pihak yang mendalilkan sesuatu untuk


ka

membuktikan kebenaran dalilnya tersebut dengan sendirinya mengakibatkan


ep

tidak tepatnya penggunaan sekaligus permintaan pembebanan pembuktian


ah

terbalik Penggugat. Yurisprudensi Tetap Mahkamah Agung bahkan telah


R

berulang kali menggariskan dan menegaskan mengenai keharusan beban


es

pembuktian Penggugat ini, antara lain sebagai berikut:


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1 Putusan Mahkamah Agung Nomor: 985 K/Sip/1971, tertanggal 12

R
April 1972 (kutipan): (“Bukti TI – 16”)

si
ne
ng
“pihak yang mengajukan sesuatu dalil, ia harus dapat membuktikan
dalilnya untuk menggugurkan dalil pihak lawan”

do
gu 2 Putusan Mahkamah Agung Nomor: 880 K/Sip/1973, tertanggal 13
Mei 1975 (kutipan): (“Bukti TI – 17”)

In
A
“bilamana judex factie menilai bahwa Penggugat tidak berhasil
membuktikan posita gugatannya, dan hakim dalam putusannya akan
ah

lik
menolak gugatan Penggugat, maka Hakim tidak perlu lagi membebankan
kepada Tergugat untuk membuktikan dalil sangkalannya.”
am

ub
3 Putusan Mahkamah Agung Nomor: 540 K/Sip/1972, tertanggal 11
September 1975 (kutipan): (“Bukti TI – 18”)
ep
k

“oleh karena Posita gugatan Penggugat disangkal oleh Pihak Tergugat,


ah

maka menurut Pasal 163 HIR pihak Penggugat harus dibebani kewajiban
R

si
untuk membuktikan posita gugatannya tersebut”

ne
ng

Berdasarkan bukti-bukti dan dasar-dasar hukum di atas, terbukti bahwa


permintaan pembuktian terbalik yang diajukan Penggugat sama sekali tidak

do
gu

berdasar hukum dan juga bertentangan dengan hukum acara yang berlaku.
Dengan demikian, sudah sepatutnya dan sewajarnya Majelis Hakim Yang
In
Terhormat berkenan menyatakan Gugatan aquo tidak dapat diterima (Niet
A

Onvankelijke Verklaard).
ah

lik

III Permohonan Tergugat I/PTDV


Berdasarkan uraian fakta-fakta, dalil-dalil, bukti-bukti, argumentasi-argumentasi,
m

ub

dan dasar-dasar hukum di atas, cukup kiranya bagi Yang Terhormat Majelis
ka

Hakim yang memeriksa perkara aquo untuk menilai dan memutuskan sebagai
ep

berikut:
ah

1. Dalam Eksepsi
es

• Menerima dan mengabulkan seluruh Eksepsi yang diajukan oleh Tergugat I/


M

ng

PTDV;
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
20
hk

a
• Menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijke

si
Verklaard);

ne
ng
2. Dalam Provisi
- Menolak Permohonan Sita Jaminan dari Penggugat;

do
gu 3. Dalam Pokok Perkara

In
- Menolak Gugatan yang diajukan Penggugat untuk seluruhnya atau setidak-
A
tidaknya menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet
ah

Ontvankelijke Verklaard);

lik
• Menyatakan Tergugat I/PTDV tidak terbukti melakukan wanprestasi
am

ub
sebagaimana dinyatakan oleh Penggugat; ep
k

• Menghukum Penggugat untuk membayar segala biaya yang timbul dalam


ah

perkara ini;
R

si
Atau
Apabila Majelis Hakim Yang Terhormat yang memeriksa, mengadili dan memutus

ne
ng

perkara aquo berpendapat lain, maka Tergugat I/PTDV mohon putusan yang seadil-
adilnya (ex aequo et bono).

do
gu

Jawaban Tergugat II :
In
A

I Dalam Eksepsi
ah

lik
m

ub

Mohon kepada Majelis Hakim Yang Terhormat agar dalil-dalil yang disampaikan oleh
Tergugat II dalam Eksepsi ini dianggap sebagai satu kesatuan dan bagian yang tidak
ka

terpisahkan dari Jawaban dalam Pokok Perkara.


ep
ah

Surat Kuasa Penggugat bertentangan dengan Pasal 123 ayat 1 HIR dan
R

es

Surat Edaran Mahkamah Agung No. 01 Tahun 1971 jo. Surat Edaran
M

Mahkamah Agung No. 6 Tahun 1994 yang mengakibatkan Surat


ng

on

kuasa Penggugat tidak sah.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
A.1. Mohon perlu diketahui Majelis Hakim Yang Terhormat bahwa Surat Edaran

ne
ng
Mahkamah Agung No. 01 Tahun 1971 jo. Surat Edaran Mahkamah Agung No.
6 Tahun 1994 (“SEMA Surat Kuasa”) (“Bukti TII-1” dan “Bukti TII-1a”)
mensyaratkan bahwa dalam Surat Kuasa Khusus wajiblah memenuhi syarat

do
gu sebagai berikut :
a Menyebut dengan jelas dan spesifik surat kuasa, untuk berperan di

In
A
pengadilan;
b Menyebut kompetensi relatif;
ah

lik
c Menyebut identitas dan kedudukan para pihak; dan
am

ub
d Menyebut secara ringkas dan konkret pokok dan objek sengketa
yang diperkarakan ep
k

Lebih lanjut fakta tetap telah membuktikan bahwa Surat Kuasa Khusus
ah

Penggugat (“Surat Kuasa Penggugat”) tidak memenuhi dan bertentangan


R

si
dengan syarat dari SEMA Surat Kuasa sebagaimana telah diuraikan diatas yaitu
Surat Kuasa Penggugat tidak menguraikan secara jelas dan rinci tujuan dari

ne
ng

Surat Kuasa Khusus tersebut yang lebih lanjut terdapat 3 (tiga) fakta bahwa
Surat Kuasa Penggugat tidak sah sebagai berikut :

do
gu

A.1.1. Fakta Pertama: Surat Kuasa Penggugat tidak menyebut


In
kompetensi relatif
A

Mohon perhatian Majelis Hakim Yang Terhormat bahwa salah satu


ah

syarat dari Surat Kuasa Khusus adalah menyebut dengan jelas


lik

kompetensi relatif. Fakta tetap yang telah terbukti dalam Surat Kuasa
Penggugat tidak menyebutkan apakah keperluan Surat Kuasa tersebut
m

ub

diperuntukan untuk bertindak di Pengadilan. Hal tersebut bertentangan


dengan Pasal 123 HIR yang menyatakan sebagai berikut (dalam
ka

ep

kutipan) (“Bukti TII-2”):


“Kedua belah pihak, kalau mau, masing-masing boleh dibantu atau
ah

diwakili oleh seseorang yang harus dikuasakannya untuk itu dengan


es

surat kuasa khusus, kecuali kalau pemberi kuasa itu sendiri hadir.
M

ng

Penggugat dapat juga memberi kuasa itu dalam surat permintaan yang
on

ditandatanganinya dan diajukan menurut pasal 118 ayat (1) atau pada
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
22
hk

a
tuntutan yang dikemukakan dengan lisan menurut pasal 120; dan dalam

R
hal terakhir ini, itu harus disebutkan dalam catatan tentang tuntutan

si
itu”.

ne
ng
Dengan demikian Surat Kuasa Penggugat adalah Surat Kuasa yang
bersifat Umum dan BUKANLAH Surat Kuasa Khusus sebagaimana

do
gu telah ditegaskan oleh Pasal 123 HIR dan hal ini juga dipertegas dan
diperkuat dalam Yurisprundesi Tetap Mahkamah Agung Republik
Indonesia (“Yurisprundesi Tetap MARI”) No. 531 K/Sip/1973

In
A
tertanggal 25 Juli 1974 yang menyatakan sebagai berikut (dalam
kutipan):
ah

lik
“Surat Kuasa untuk menjaga,mengurus harta, tanah, rumah, utang dan
am

ub
semua kepentingan pemberi kuasa adalah surat kuasa umum. Oleh
karena itu tidak sah sebagai kuasa khusus untuk mewakili pemberi
kuasa di depan Pengadilan”
ep
k

A.1.2. Fakta Kedua: Surat Kuasa Penggugat tidak menyebut kapasitas


ah

dari Pemberi Kuasa


R

si
Lebih lanjut mohon periksa Majelis Hakim Yang Terhormat bahwa
fakta tetap yang telah terbukti bahwa dalam Surat Kuasa Penggugat

ne
ng

hanya menyebutkan “Suwondo Wijono” sebagai Pemberi Kuasa namun


tidak menyebutkan kapasitas dari Pemberi Kuasa tersebut. Dengan

do
gu

demikian akan menimbulkan pertanyaan apakah “Suwondo Wijono”


selaku pemberi kuasa mempunyai kapasitas untuk bertindak untuk dan
In
A

atas nama PT. Mustika Memadata. Hal ini membuktikan bahwa Surat
Kuasa Penggugat mengandung cacat formil sebagaimana telah
ah

lik

digariskan dalam SEMA Surat Kuasa. Bahwa lebih lanjut Yurisprudensi


Tetap MARI No. 1712 K/Pdt/1984 tanggal 17 Oktober 1985 kembali
menegaskan bahwa (dalam kutipan) :
m

ub

“Surat Kuasa yang tidak menyebut pihak atau subjek maupun objek
ka

ep

perkara, dianggap tidak memenuhi syarat yang digariskan Pasal 123


ayat (1) HIR dan SEMA No. 01 Tahun 1971”
Bahwa fakta yang terjadi adalah Surat Kuasa Penggugat tidak menyebut
ah

identitas dan kedudukan “Suwondo Wijono” sebagai Pemberi Kuasa.


es

Dengan demikian sudah sepantasnya Majelis Hakim Yang Terhormat


M

ng

menerima Eksepsi Tergugat II.


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
A.1.3. Fakta Ketiga: Surat Kuasa Penggugat tidak mempunyai dasar

si
hukum sama sekali untuk menggugat Tergugat II
Bahwa selanjutnya terdapat fakta bahwa Surat Kuasa Penggugat tidak

ne
ng
menyebutkan sama sekali Tergugat II sebagai pihak dalam Gugatan
Wanprestasi melainkan hanya mengajukan Gugatan Perdata kepada PT.

do
gu Direct Vision. Dengan demikian Surat Kuasa Penggugat tidak sah dan
bertentangan dengan SEMA Surat Kuasa yang kemudian semakin
dipertegas oleh Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 57

In
A
K/Pdt/1984 yang menyatakan “surat kuasa yang diberikan Penggugat
kepada kuasa, yang didalamnya tidak disebutkan pihak atau orang
ah

lik
yang hendak digugat, menyebabkan surat kuasa itu tidak memenuhi
surat kuasa khusus yang disyaratkan undang-undang, oleh karena itu
am

ub
gugatan tidak dapat diterima”
Dengan demikian berdasarkan Eksepsi Surat Kuasa Khusus yang telah
ep
dijelaskan diatas terdapat 3 (tiga) fakta bahwa Surat Kuasa Penggugat telah
k

bertentangan dengan SEMA Surat Kuasa dan Yurisprudensi Tetap MARI. Oleh
ah

R
karenanya kami mohon Majelis Hakim Yang Terhormat untuk mengabulkan

si
Eksepsi dan menyatakan Gugatan tidak diterima.

ne
ng

Antara Penggugat dan Tergugat II tidak mempunyai hubungan hukum

do
terkait dengan gugatan waprestasi Penggugat sehingga Penggugat
gu

tidak mempunyai alas hak untuk menggugat Tergugat II


In
A

B.1. Bahwa fakta tetap yang terjadi Tergugat II tidak pernah melakukan suatu
ah

lik

perbuatan hukum apapun dengan Penggugat justru yang melakukan perbuatan


hukum berdasarkan Gugatan Penggugat pada angka 1 mengenai pelaksanaan
m

ub

prestasi berupa Purchase Order antara Penggugat dengan Tergugat I sehingga


adalah hal yang tidak masuk akal secara logika hukum apabila Tergugat II
ka

dituntut untuk memenuhi gugatan Penggugat sedangkan sebagaimana diakui


ep

sendiri oleh Penggugat bahwa hubungan hukum terjadi hanya antara Penggugat
ah

dan Tergugat I. Bahwa dengan tidak adanya hubungan hukum antara


R

Penggugat dengan Tergugat II telah membuktikan tidak adanya alas hak


es

apapun yang dapat diajukan oleh Penggugat kepada Tergugat II.


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
24
hk

a
B.2. Bahwa apabila dalam dalil gugatannya Penggugat menyatakan bahwa Tergugat

R
II adalah pemegang saham dari Tergugat I maka hal tersebut membuktikan

si
bahwa pada dasarnya Gugatan Penggugat hanya “main-main belaka” dan

ne
ng
tidak mempunyai alas hak sama sekali. Penolakan Tergugat II atas dalil
gugatan Penggugat akan diuraikan secara jelas dalam bab “ II. Jawaban

do
gu Pokok Perkara”.

In
A
C. Penggugat hanya menarik Tergugat II sebagai salah satu Pemegang
Saham Tergugat I dan tidak menarik Silver Concord Holdings Limited
ah

lik
sebagai pihak dalam Gugatan.
am

C.1. Bahwa dengan ini Tergugat

ub II mengajukan Exceptio Plurium Litis


ep
k

Consorsium sebagaimana telah terbukti dalam gugatan aquo bahwa Penggugat


ah

tidak menarik sebagai salah satu Pemegang Saham Tergugat I yaitu Silver
R

si
Concord Holdings Limited. Bahwa apabila Penggugat berketetapan untuk
tetap menggugat Tergugat II yang mempunyai kapasitas sebagai Pemegang

ne
ng

saham maka juga harus menarik pemegang saham lainnya ke dalam gugatan
aquo.

do
gu

C.2. Bahwa terkait dengan Exceptio Plurium Litis Consorsium telah secara tegas
In
dinyatakan dalam Yurisprundesi Tetap MARI sebagai berikut :
A

C.2.1. Yurisprudensi Tetap MARI No. 2872 K/Pdt/1998, 29 Desember 1998


yaitu : (“Bukti TII-3 ”)
ah

lik

“selanjutnya pihak ketiga (pemilik saham) yang erat kaitannya dengan


gugatan tersebut seharusnya ditarik masuk sebagai salah satu pihak
m

ub

dalam gugatan tersebut. Bila hal ini tidak dilakukan, maka gugatan
ka

tersebut mengandung cacat hukum: plurium litis consorsium,


ep

sehingga gugatan semacam ini oleh Hakim harus dinyatakan tidak


ah

dapat diterima”
R

es

C.2.2. Yurisprudensi Tetap MARI No. 200 K/Pdt/1988, tanggal 27 September


M

ng

1990 yaitu : (“Bukti TII-4)


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“dengan tidak lengkapnya pihak Tergugat dalam perkara ini, maka

R
Gugatan perdata ini, oleh Hakim seharusnya dinyatakan tidak dapat

si
diterima.”

ne
ng
Dengan demikian telah terbukti bahwa Gugatan aquo mengandung
cacat plurium litis consortium dan sudah seharusnya Majelis Hakim

do
Yang Terhormat menyatakan gugatan tidak dapat diterima.
gu C.3. Mohon lebih lanjut perhatian Majelis Hakim Yang Terhormat bahwa apabila
pihak yang ditarik tidak lengkap dan masih ada pihak yang harus ditarik dalam

In
A
gugatan sebagai Tergugat ataupun Penggugat (dalam hal ini Silver Concord
Holdings Limited sebagai) maka dengan demikian Gugatan aquo tidak lengkap
ah

lik
dan tidak dapat diterima sebagaimana pernah juga ditegaskan dalam Putusan
Mahkamah Agung No. 621 K/Sip/1975 yang pada intinya menyatakan
am

ub
“ternyata sebagian objek harta perkara, tidak dikuasai tergugat, tetapi setelah
menjadi milik pihak ketiga. Dengan demikian, oleh karena pihak ketiga
tersebut tidak ikut digugat, gugatan dinyatakan mengandung cacat plurium litis
ep
k

consortium”.
ah

si
Penggugat telah salah menarik Tergugat II sebagai pihak dalam gugatan
– Error in Persona

ne
ng

do
gu

D.1. Mohon perhatian Majelis Hakim Yang Terhormat bahwa Penggugat telah
keliru dan salah menarik Tergugat II sebagai pihak dalam gugatan aquo.
In
Sebagaimana telah diuraikan dan ditegaskan dalam angka B diatas telah
A

membuktikan bahwa ditariknya Tergugat II sebagai pihak dalam gugatan aquo


adalah tidak tepat dan keliru.Hal tersebut dipertegas dalam doktrin Hukum M.
ah

lik

Yahya Harahap,S.H. dalam bukunya “ Hukum Acara Perdata tentang Gugatan,


Persidangan, Penyitaan, Pembuktian dan Putusan Pengadilan”, Sinar Grafika,
m

ub

Cetakan Kelima, April 2008 halaman 439 yang menyatakan sebagai berikut
(dalam kutipan) (“Bukti TII-5 ”):
ka

ep

“Putusan Mahkamah Agung No. 602 K/ Sip/1975 , tentang seorang pengurus


yayasan yang digugat secara pribadi untuk mempertanggungjawabkan
ah

sengketa yang berkaitan dengan yayasan. Dalam kasus demikian, orang yang
R

es

ditarik sebagai tergugat tidak tepat, karena yang semestinya ditarik sebagai
M

ng

tergugat adalah yayasan”


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
26
hk

a
Dengan demikian, bahwa mohon periksa Majelis Hakim Yang Terhormat

R
bahwa Tergugat II tidak mempunyai hubungan hukum dengan Penggugat dan

si
tidak pernah merugikan kepentingan hukum Penggugat sebagaimana telah

ne
ng
diuraikan dalam angka B.

do
D.2. Bahwa apabila dalam dalil gugatannya Penggugat menyatakan bahwa Tergugat
gu II adalah pemegang saham dari Tergugat I maka hal tersebut membuktikan
bahwa pada dasarnya Gugatan Penggugat hanya “main-main belaka” dan

In
A
tidak mempunyai alas hak sama sekali. Penolakan Tergugat II atas dalil
gugatan Penggugat akan diuraikan secara jelas dalam bab “ II. Jawaban
ah

lik
Pokok Perkara”.
am

ub
Gugatan Penggugat kabur dan tidak jelas – obscuur libel
ep
k

E.1. Bahwa adalah hal yang kabur dan tidak jelas dalam Gugatan Penggugat dalam
angka 10 yang menyatakan PT. Ayunda Prima Mitra/Tergugat II adalah
ah

R
Tergugat III sedangkan dalam awal gugatan Penggugat menyatakan PT.

si
Ayunda Prima Mitra adalah Tergugat II. Lebih lanjut, Penggugat dalam Posita

ne
ng

dan Petitumnya meminta Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV dan
Tergugat V untuk bertanggung jawab secara tanggung renteng untuk membayar
tunggakan kepada Penggugat tetapi alangkah ironisnya Tergugat VI dan

do
gu

Tergugat VII justru tidak dimasukkan dalam pertanggungjawaban tanggung


renteng sebagaimana Gugatan aquo. Hal ini membuktikan bahwa Gugatan
In
A

Penggugat sama sekali tidak jelas atau obscuur libel.


ah

lik

E.2. Bahwa dalam Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 22 K/


Sip/1974 tanggal 11 Desember 1975 yang menyatakan (kutipan):
“Karena eksepsi yang diajukan Terbantah I dianggap benar, pemeriksaan
m

ub

tidak perlu diteruskan dengan memeriksa pokok perkara, dan bantahan


ka

Pembantah karena tidak jelas, setidak-tidaknya kurang sempurna, harus


ep

dinyatakan tidak dapat diterima;”


ah

Selain Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia tersebut juga ditegaskan


R

dan dijelaskan dalam Doktrin Hukum dan Jurisprudensi dalam uraian sebagai
es

berikut (dalam kutipan) :


M

ng

on

E.2.1. Doktrin Hukum


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pasal 118 HIR juncto Pasal 8 RV, Hukum Acara Perdata Indonesia

si
tidak mengatur secara rinci formulasi suatu gugatan, namun demikian

ne
ng
suatu gugatan harus memuat gambaran yang jelas mengenai duduk
persoalannya, dengan menjelaskan alasan-alasan berdasarkan keadaan
dan alasan-alasan yang berdasarkan hukum pada bagian posita.

do
gu Hal ini antara lain dinyatakan dalam doktrin-doktrin hukum sebagai
berikut:

In
A
a Ny. Retnowulan Sutantio, S.H. dan Iskandar
Oeripkartawinata, SH., dalam bukunya yang berjudul
ah

lik
“Hukum Acara Perdata dalam Teori dan Praktek”,
cetakan ke-8, penerbit CV. Mandar Maju, 1997,
am

halaman 17, menyatakan sebagai berikut (kutipan)

ub
(“Bukti TII-6”) :
“Suatu gugatan harus memuat gambaran yang jelas mengenai
ep
k

duduknya persoalan, dengan lain perkataan dasar gugatan harus


ah

dikemukakan dengan jelas. Dalam hukum acara perdata bagian dari


R

si
gugat ini disebut Fundamentum Petendi atau Posita. Suatu posita
terdiri dari dua bagian, yaitu bagian yang memuat alasan-alasan

ne
ng

berdasarkan keadaan dan bagian yang memuat alasan-alasan yang


berdasarkan hukum.

do
gu

Dalam surat gugat harus pula dilengkapi dengan petitum, yaitu hal-
hal apa yang diinginkan atau diminta oleh Penggugat agar
In
A

diputuskan, ditetapkan dan atau diperintahkan oleh hakim. Petitum ini


harus lengkap dan jelas, karena bagian dari surat gugat ini yang
ah

lik

terpenting.”
m

ub

b H. Riduan Syahrani, SH. dalam bukunya “Buku


Materi Dasar Hukum Acara Perdata”, cetakan ke-2,
ka

penerbit PT. Citra Aditya Bakti, 2000, halaman 28,


ep

menyatakan bahwa (kutipan dengan penambahan


ah

penebalan huruf dan tanda baca) :


R

es

“Meskipun HIR dan RBg tidak ada mengatur mengenai syarat-syarat surat
M

ng

gugatan, dimana orang bebas menyusun dan merumuskan surat


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
28
hk

a
gugatannya asal cukup memberikan gambaran tentang kejadian materiil

R
yang menjadi dasar tuntutan, namun dalam praktek dewasa ini advokat/

si
pengacara cenderung menuruti syarat-syarat yang ditentukan pasal 8

ne
ng
ayat (3) Rv dalam menyusun surat gugatannya. Sehingga surat gugatan
yang diajukannya ke pengadilan telah disusun dan dirumuskan sedemikian

do
gu rupa secara sistematis memenuhi syarat-syarat sebagaimana dikehendaki
pasal 8 ayat (3) Rv itu.”

In
A
Tidak dipenuhinya syarat formal tersebut telah mengakibatkan pelanggaran
dalam tertib hukum beracara yang mengakibatkan kerugian bagi Tergugat
ah

lik
II karena acara pemeriksaan menjadi tidak jelas.
am

ub
Tidak dipenuhinya syarat formal tersebut menjadikan Gugatan kabur, tidak
jelas dan tidak menentu. Menghadapi surat gugatan yang kabur (obscuur
libel), maka hakim menurut hukum acara adalah sah dan berdasar hukum
ep
k

apabila memutuskan bahwa Gugatan aquo dinyatakan tidak dapat diterima


ah

oleh Pengadilan.
R

si
Dengan demikian selain mendasarkan pada: (a) hukum acara perdata yang

ne
ng

berlaku di Peradilan Umum; dan (b) doktrin hukum sebagaimana diuraikan


di atas, suatu gugatan harus disusun dan dirumuskan secara jelas.

do
gu

Pelanggaran penyusunan gugatan akan mengakibatkan suatu gugatan akan


menjadi kabur dan harus tidak dapat diterima.
In
A

E.2.2. Jurisprudensi
ah

lik

Berdasarkan uraian, fakta dan dasar hukum di atas, adalah sangat beralasan
dan tepat apabila Yang Terhormat Majelis Hakim dalam perkara aquo
dalam putusannya menyatakan bahwa Gugatan aquo tidak dapat diterima
m

ub

(Niet Ontvantkelijk), karena obscuur libel.


ka

ep

Eksepsi “obscuur libel” selama ini telah diterima dalam praktek hukum
ah

umum di Indonesia, sebagaimana antara lain dinyatakan dalam


R

Yurisprudensi Tetap Mahkamah Agung sebagai berikut:


es
M

ng

a Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 195


on

K/AG/1994 tanggal 20 Oktober 1995 yang pada


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pokoknya menyatakan bahwa menghadapi surat gugatan

R
yang kabur (obscuur libel), maka hakim menurut hukum

si
acara seharusnya memberikan putusan bahwa gugatan

ne
ng
tersebut dinyatakan tidak dapat diterima oleh Pengadilan
(“Bukti TII-7 ”);

do
gu b Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No.
1343. K/Sip/1975 tanggal 15 Mei 1979 yang pada

In
A
pokoknya menyatakan bahwa gugatan tidak dapat
diterima, oleh karena tidak memenuhi syarat formal
ah

lik
gugatan;dan
am

ub
c Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 565.
K/Sip/1973 tanggal 21 Agustus 1974 yang pada
pokoknya menyatakan bahwa gugatan tidak dapat
ep
k

diterima, oleh karena dasar gugatan tidak sempurna.


ah

si
Mohon perkenan Majelis Hakim Yang Terhormat agar Eksepsi Tergugat II ini
dapat dipertimbangkan dalam mengambil keputusan atas perkara aquo.

ne
ng

Tergugat II meyakini bahwa Yang Terhormat Majelis Hakim dapat


memberikan keputusan yang mencerminkan nilai-nilai keadilan, kebenaran,

do
gu

penguasaan hukum dan fakta, serta etika dan moral ; In


A

F.Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas


Secara tegas dan jelas menyatakan bahwa Pemegang saham (Tergugat II)
ah

lik

tidak bertanggung jawab atas perbuatan Hukum yang dilakukan


perseroan (Tergugat I)
m

ub
ka

ep

F.1. Bahwa Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas


ah

(“UUPT”) telah memberikan ketentuan-ketentuan segala sesuatu yang terkait


R

es

dengan pendirian Perseroan Terbatas sampai dengan pertanggungjawaban dari


M

ng

Pengurus Perseroan Terbatas termasuk tidak terbatas Pertanggungjawaban


on

Pemegang Saham dari Perseroan Terbatas.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
30
hk

a
Bahwa UUPT dalam Pasal 3 ayat 1 telah menyatakan secara jelas dan tegas

si
bahwa “Pemegang saham Perseroan tidak bertanggung jawab secara pribadi

ne
atas perikatan yang dibuat atas nama Perseroan dan tidak bertanggung jawab

ng
atas kerugian Perseroan melebihi saham yang dimiliki” (“Bukti TII-8”). Oleh
karenanya Tergugat II sebagai salah satu pemegang saham Tergugat I tidak

do
gu dapat diminta pertanggungjawabanya terhadap perikatan atau perbuatan yang
dilakukan Tergugat I dengan Penggugat terkait dengan pelaksanaan prestasi

In
A
Purchase Order.
ah

F.2. Fakta tetapnya yang terbukti adalah Gugatan Penggugat sangat mengada-ngada

lik
sebagaimana dapat dibuktikan dalam Gugatan Penggugat angka 10, apabila
memang Penggugat mendalilkan bahwa saham Tergugat II telah dijual oleh
am

ub
Tergugat III kepada Tergugat V dan Tergugat VI justru menjadi pertanyaan
adalah mengapa hanya Tergugat VI yang tidak dituntut pertanggungjawabanya
ep
secara tanggung renteng. Hal tersebut juga kembali dinyatakan oleh Penggugat
k

dalam petitumnya yang hanya menuntut pertanggung jawaban secara tanggung


ah

R
renteng kepada Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV dan Tergugat

si
V NAMUN sama sekali tidak menyebutkan pertanggungjawaban renteng

ne
ng

Tergugat VI dan Tergugat VII selaku pengurus Tergugat I saat itu. Hal ini
menunjukkan bahwa tujuan Penggugat hanya mencari-cari dalil-dalil yang

do
tidak ada dan tidak terbukti dan secara sembarang sesuka-sukanya meminta
gu

pertanggung jawaban tanpa melihat kapasitas masing-masing pihak.


In
A

Dengan demikian telah terbukti bahwa berdasarkan UUPT dan fakta-fakta yang
terjadi membuktikan bahwa Tergugat II tidak mempunyai kepentingan sama
ah

lik

sekali terhadap Gugatan Penggugat dan tidak dapat dituntut secara tanggung
renteng atas perbuatan hukum yang tidak dapat dibebankan kepada Tergugat II.
m

ub

Adanya Dugaan Tindak Pidana Yang Dilakukan oleh Wakil-Wakil Astro


ka

di Tergugat I
ep
ah

G.1. Bahwa kegiatan usaha Tergugat I adalah di bidang jasa penyiaran televisi
es

berlangganan/berbayar (pay tv) berbasis satelit dengan memakai nama “Astro”


M

ng

di Indonesia. Kegiatan usaha Tergugat I tersebut merupakan implementasi


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
bentuk usaha dari investasi/penanaman modal yang dilakukan oleh: (i)

R
Tergugat II–sebagai pemegang saham Indonesia–; dengan (ii) Astro Group

si
Malaysia, dimana memegang kendali dan kontrol secara penuh (ultimate

ne
ng
controller) terhadap Tergugat I.

G.2. Lebih lanjut bahwa Astro Group Malaysia menempatkan wakil-wakilnya

do
gu sebagai pengurus Tergugat I sehingga setiap perbuatan hukum yang dilakukan
oleh Tergugat I adalah berdasarkan keinginan dan kepentingan bisnis dari Astro

In
A
Group Malaysia.
ah

Fakta tetap yang terjadi adalah Wakil-Wakil Astro selama melakukan

lik
pengurusan telah melakukan kecurangan-kecurangan dalam melakukan
kegiatan usahanya di Tergugat I. Terhadap adanya kecurangan-kecurangan
am

ub
yang dilakukan oleh Astro Group Malaysia tersebut, kemudian Tergugat II
pada tanggal 5 Juni 2009 juga telah melakukan pelaporan di Markas Besar
ep
Kepolisian Republik Indonesia melalui Laporan Polisi No. LP/289/VI/2009/
k

Siaga-I.
ah

si
Tindak pidana yang dilaporkan dalam Laporan Polisi tersebut adalah dugaan
pelanggaran pidana pemalsuan dan penggelapan, sebagaimana melanggar

ne
ng

ketentuan Pasal 263 dan Pasal 378 Kitab Undang-undang Hukum Pidana,
dengan terlapor yang terdiri dari:

do
gu

i Ralph Marshall, sebagai pimpinan dan orang nomor satu yang


In
A

merupakan tangan kanan Astro Group Malaysia, yang


mengontrol kendali operasi perusahaan di Tergugat I pada saat
ah

kerjasama televisi berbayar dengan Tergugat II;


lik

ii Nelia C. Molato, sebagai mantan Direktur Utama, yang


ditempatkan oleh Astro Group Malaysia pada Tergugat I, yang
m

ub

melakukan perintah dan instruksi yang dilakukan Ralph


ka

Marshall untuk melakukan “penggembosan” terhadap Tergugat


ep

I; dan
iii Sean Dent, sebagai mantan Direktur Keuangan, yang
ah

ditempatkan oleh Astro Group Malaysia pada Tergugat I yang


es

melakukan perintah dan instruksi yang dilakukan Ralph


M

ng

Marshall, untuk melakukan “penggembosan” terhadap Tergugat


on

I.
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
32
hk

a
Dengan demikian adalah hal yang sangat keliru dan salah apabila Penggugat

R
dalam Gugatan Aquo mengajukan tuntutan kepada Tergugat II melainkan

si
Penggugat seharusnya mengajukan gugatan kepada Wakil-Wakil Astro yang

ne
ng
berada di Indonesia karena secara fakta bahwa wakil-wakil Astro tersebut yang
mengendalikan sepenuhnya Tergugat I.

do
gu Perkara di jakarta selatan bahwa tergugat ii meminta
pertanggungjawaban astro dan wakilnya (nelia c. Molato) terkait
pengurusan kegiatan usaha tergugat i

In
A
H.1. Bahwa diketahui fakta-fakta bahwa pada saat Astro Group Malaysia menguasai
ah

lik
Tergugat I, telah mengadakan beberapa tindakan korporasi yang hanya
menguntungkan bagi Astro Group Malaysia, tetapi di lain pihak merugikan
am

ub
Tergugat I sebagaimana juga telah ditegaskan dalam Gugatan Penggugat dalam
angka 8 bahwa perbuatan hukum yang dilakukan oleh Tergugat I diwakili oleh
ep
Nelia C. Molato/ Tergugat VII yang merupakan wakil dari Astro Group
k

Malaysia.
ah

H.2. Lebih lanjut Tergugat II selaku pemegang saham Tergugat I telah menderita
R

si
kerugian yang cukup besar atas tindakan semena-mena yang dilakukan oleh
Nelia C. Molato/Tergugat VII selama menjadi pengurus PTDV/Tergugat I.

ne
ng

Dengan demikian apabila memang sebagaimana dalil Penggugat menyatakan


adanya wanprestasi yang dilakukan oleh PTDV/Tergugat I maka sudah

do
gu

seharusnya Penggugat menarik wakil-wakil astro di PTDV/Tergugat I beserta


Astro Group Malaysia karena mereka yang menentukan dan memutuskan
In
A

segala sesuatu yang terjadi terhadap PTDV/Tergugat I.


ah

lik

Burden Proof – Siapa yang mendalilkan dia yang membuktikan


m

ub
ka

I.1. Mohon periksa Majelis Hakim Yang Terhormat bahwa sebagaimana dalil
ep

Penggugat dalam Gugatannya angka 11 adalah keliru dan tidak tepat. Hal ini
ah

menunjukkan bahwa Penggugat tidak mempunyai dasar hukum dan dalil-


R

dalil,fakta-fakta dan bukti-bukti yang kuat dalam gugatannya dan memang


es
M

sepantasnya gugatan untuk ditolak seluruhnya.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
I.2. Hal ini ditegaskan dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (“Kuhper”)

si
dalam Buku Keempatnya tentang Pembuktian dalam Pasal 1865 telah
menyatakan sebagai berikut (dalam kutipan) (“Bukti TII-9”):

ne
ng
“Setiap orang yang mendalilkan bahwa ia mempunyai sesuatu hak, atau,
guna meneguhkan haknya sendiri maupun membantah suatu hak orang

do
gu lain, menunjuk pada suatu peristiwa, diwajibkan membuktikan adanya
suatu hak atau peristiwa tersebut.”
Lebih lanjut dipertegas dalam Yurisprudensi MA telah menyatakan sebagai

In
A
berikut :
a Mahkamah Agung No. 1121 K/Sip/1971, tertanggal 15 April 1972
ah

lik
(“Bukti TII-10”)
“salah satu pihak yang mendalilkan sesuatu, dan disangkal oleh pihak
am

ub
lawannya, maka yang mendalilkan itulah yang harus membuktikan
dalilnya tersebut”
ep
b Mahkamah Agung No. 985 K/Sip/1971, tertanggal 12 April 1972
k

(“Bukti TII-11”)
ah

“pihak yang mengajukan sesuatu dalil, ia harus dapat membuktikan


R

si
dalilnya untuk menggugurkan dalil pihak lawan”

ne
ng

c Mahkamah Agung No. 880 K/Sip/1975, tanggal 13 Mei 1975


(“Bukti TII-12”)
“bilamana judex factie menilai bahwa Penggugat tidak berhasil

do
gu

membuktikan posita gugatannya, dan hakim dalam putusannya akan


menolak gugatan Penggugat, maka Hakim tidak perlu lagi membebankan
In
A

kepada Tergugat untuk membuktikan dalil sangkalannya.”


d Mahkamah Agung No. 540 K/Sip/1972, tanggal 11 September 1975
ah

lik

(“Bukti TII-13”)

“oleh karena Posita gugatan Penggugat disangkal oleh Pihak Tergugat,


m

ub

maka menurut Pasal 163 HIR pihak Penggugat harus dibebani kewajiban
untuk membuktikan posita gugatannya tersebut”
ka

Hal ini menunjukkan Gugatan aquo hanya mengada-ngada dan bertentangan


ep

dengan praktek hukum acara perdata yang berlaku dengan demikian


ah

berdasarkan fakta-fakta dan bukti-bukti yang telah diuraikan diatas


R

membuktikan Gugatan aquo sudah sepantasnya dan selayaknya untuk ditolak


es

oleh Majelis Hakim Yang Terhormat untu keseluruhan. ;


M

ng

on

TUNTUTAN TERGUGAT II
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
34
hk

a
R
Bahwa berdasarkan uraian-uraian di atas, Tergugat II dengan hormat memohon kepada

si
Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan agar berkenan memanggil pihak-pihak yang

ne
ng
berperkara untuk hadir pada hari dan tempat yang ditetapkan untuk itu dan selanjutnya
berkenan mengambil keputusan yang amarnya berbunyi sebagai berikut:

do
gu I. DALAM EKSEPSI

1. Mengabulkan Eksepsi Tergugat II untuk seluruhnya.

In
A
2. Menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima.
ah

lik
II. DALAM POKOK PERKARA

1. Menyatakan menolak Gugatan Penggugat untuk seluruhnya


am

ub
2. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara.
ep
Jawaban Tergugat III
k
ah

R
DALAM EKSEPSI

si
ne
ng

I GUGATAN TIDAK DISERTAI DENGAN SURAT KUASA KHUSUS YANG


SAH

1 Bahwa dalam gugatan aquo, Scharrom Law Firm yang dalam hal ini diwakili

do
gu

oleh Sahala Siahaan, S.H., dkk. tidak mencantumkan acuan surat kuasa yang
mendasarinya dalam mengajukan gugatan untuk dan atas nama PT. Mustika
In
A

Memadata.
2 Bahwa berdasarkan Pasal 123 ayat (1) HIR, jika pengajuan gugatan tidak
ah

lik

dilakukan oleh penggugat yang berperkara secara langgung atau dilakukan


melalui oleh sorang kuasa maka pemberian kuasa tersebut harus dilakukan
m

ub

secara tertulis melalui surat kuasa.


Pasal 123 ayat (1) HIR berbunyi:
ka

”(1) kedua belah pihak jika mereka menghendaki dapat meminta bantuan atau
ep

mewakilkan kepada seorang kuasa yang untuk maksud itu harus


ah

dilakukan dengan surat kuasa khusus, kecuali badan yang memberi kuasa
R

itu hadir sendiri.”


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Berdasarkan Pasal 123 HIR tersebut dalam hal pihak yang melakukan gugatan

R
mewakilkan pelaksanaan gugatan tersebut kepada pihak lain, maka diperlukan

si
suatu surat kuasa khusus.

ne
ng
3 Bahwa mengenai diperlukannya surat kuasa dalam mengajukan gugatan dalam

do
hal penggugat mewakilkan gugatannya kepada pihak lain didukung pula oleh
gu pendapat dari M. Yahya Harahap S.H., salah seorang mantan Hakim Agung,
dalam bukunya yang berjudul ”Hukum Acara Perdata: tentang Gugatan,

In
A
Persidangan, Penyitaan, Pembuktian dan Putusan Pengadilan.”, dimana pada
halaman 13 dari bukunya tersebut dikatakan bahwa:
ah

lik
”Dalam surat gugatan, dicantumkan surat gugatan yang akan bertindak
mewakili penggugat. .... Syaratnya, hanya mencantumkan penunjukan itu secara
am

ub
tegas dalam surat gugatan.”.

4 PT. Mustika Memadata sebagai suatu perseroan terbatas, yang karenanya


ep
k

tunduk pada ketentuan Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang


ah

Perseroan Terbatas (”UU PT”). Pada Pasal 1 angka 5 UU PT dikatakan bahwa:


R

si
”Direksi adalah Organ Perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab

penuh atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan, sesuai

ne
ng

dengan maksud dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan, baik di

dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar.”

do
gu

Berdasarkan ketentuan tersebut terbukti bahwa Direksi adalah pihak yang berhak
In
dan berwenang untuk mewakili suatu perseroan terbatas ketika terjadi perkara di
A

Pengadilan. Oleh karenanya jika dikaitkan dengan perkara a quo, maka Direksi
PT. Mustika Memadata adalah pihak yang berwenang untuk mewakili perseroan
ah

lik

dalam perkara a quo.


m

ub

5 Namun demikian, Direksi pun berhak untuk mewakilkan pelaksanaan suatu


gugatan terhadap kuasa yang ditunjuknya, sebagaimana hal tersebut disebutkan
ka

ep

pada Pasal 118 ayat 1 HIR:


“Gugatan perdata atau tuntutan hak yang pada tingkat pertama masuk
ah

kekuasaan pengadilan negeri, harus dimasukkan dengan surat permintaan yang


R

es

ditandatangani oleh penggugat atau oleh wakilnya ”


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
36
hk

a
6 Bahwa dalam gugatan dalam perkara a quo, secara nyata para advokat pada

R
Scharrom Law Office tidak mencantumkan surat kuasa khusus yang menjadi

si
dasar bagi para Advokat pada Scharrom Law Office dalam melakukan gugatan

ne
ng
mewakili PT. Mustika Memadata. Dengan tidak dicantumkannya surat kuasa
khusus yang memberikan kewenangan kepada para Advokat pada Scharrrom

do
Law Office untuk melakukan gugatan mewakili PT. Mustika Memadata, maka
gu terbukti bahwa para Advokat pada Scharrrom Law Office tidak dapat
menunjukan bahwa mereka merupakan pihak yang berwenang untuk

In
A
melakukan gugatan mewakili PT. Mustika Memadata. Hal tersebut membawa
konsekuensi bahwa gugatan yang dilakukan oleh para Advokat pada Scharrrom
ah

lik
Law Office adalah tidak sah karena tidak dilengkapi dengan surat kuasa khusus
dari pihak yang mereka wakili ;
am

ub
7 Gugatan dalam perkara a quo dilakukan oleh para Advokat pada Scharrom Law
Office, namun demikian ternyata tidak terdapat surat kuasa dari Direksi PT.
ep
k

Mustika Memadata kepada para Advokat pada Scharrom Law Office yang
ah

memberikan kewenangan untuk dilakukannya gugatan a quo. Hal tersebut


R

si
menunjukan bahwa gugatan a quo telah dilakukan oleh pihak yang tidak
berwenang dan tidak memiliki kapasitas untuk melakukan gugatan ;

ne
ng

8 Bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas maka gugatan a quo tidak memenuhi

do
gu

syarat formal gugatan yang dilakukan oleh kuasa sehingga sesuai dengan
Yurisprudensi Mahkamah Agung No. 447 K/Sip/1976 tanggal 20 Oktober
In
1976, Majelis Hakim dalam perkara a quo harus menyatakan bahwa gugatan
A

perkara a quo tidak dapat diterima (niet ontvankelijk verklaard).


Dalam Yurisprudensi Mahkamah Agung No. 447 K/Sip/1976 tanggal 20 Oktober
ah

lik

1976 terdapat kaidah hukum bahwa :


"Gugatan yang tidak sempurna menurut ketentuan hukum acara karena adanya
m

ub

kekeliruan harus dinyatakan tidak dapat diterima"


ka

ep

II GUGATAN ERROR IN PERSONA


9 Bahwa Penggugat dalam gugatannya mendalilkan bahwa telah terjadi
ah

hubungan hukum antara Penggugat dan Tergugat I yang berasal dari tindakan
es

hukum pengadaan barang dan jasa yang dilakukan oleh Penggugat yang pada
M

ng

akhirnya dimenangkan oleh Tergugat I. Penggugat mendalilkan bahwa


on

Penggugat telah melakukan prestasinya yaitu beberapa pekerjaan dan


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pengadaan barang untuk Tergugat I, namun demikian, menurut dalil dari

R
Penggugat tersebut ternyata Tergugat I tidak memenuhi kontra prestasi atas

si
pelaksanaan prestasi dari Penggugat yaitu pembayaran atas pelaksanaan

ne
ng
pekerjaan dan pengadaan barang bagi Tergugat I. Dengan demikian inti dari

gugatan a quo menurut Penggugat adalah tidak dipenuhinya prestasi dari

do
gu Tergugat I kepada Penggugat.

10 Bahwa berdasarkan dalil dari Penggugat tersebut jelas terlihat bahwa hubungan

In
A
yang didalikan terjadi adalah hubungan pekerjaan dan pengadaan barang oleh
Penggugat bagi Tergugat I, sebagaimana hal tersebut dapat dilihat pada skema
ah

lik
berikut:
am

ub
Penggugat Tergugat I
ep
k
ah

si
Pekerjaan dan Pengadaan
Barang

ne
ng

do
gu

Berdasarkan skema tersebut terlihat bahwa hubungan yang terjadi adalah


hubungan antara Penggugat dan Tergugat I.
In
A

11 Bahwa Penggugat tidak memiliki hubungan hukum dengan Tergugat III yang
ah

lik

berasal dari perjanjian pengadaan pekerjaan dan pengadaan barang yang


menjadi dasar tuntutan Penggugat dalam gugatan a quo.
m

ub

12 Bahwa sesuai dengan Yurisprudensi Mahkamah Agung No. 601 K/Sip/1975


ka

ep

terdapat kaidah hukum bahwa terdapat kesalahan dalam hal seorang organ
badan hukum ditarik sebagai pihak untuk sengketa yang berkaitan dengan
ah

badan hukum tersebut.


R

es

Berdasarkan putusan Mahkamah Agung tersebut terbukti bahwa gugatan yang


M

menyertakan pihak yang tidak memiliki hubungan dengan perkara merupakan


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
38
hk

a
suatu gugatan yang error in persona dan karenanya gugatan tersebut haruslah

R
dinyatakan tidak dapat diterima.

si
ne
ng
13 Penggugat dalam gugatannya yaitu pada halaman 3 – 7, pada paragraf 1 - 8
telah jelas-jelas mendalilkan bahwa hubungan hukum yang terjadi dalam

do
Pekerjaan dan Pengadaan Barang hanya terjadi diantara Penggugat dan
gu Tergugat I. Penggugat tidak menjelaskan keterlibatan Tergugat III dalam
hubungan hukum Perkerjaan dan Pengadaan Barang yang didalilkan terjadi

In
A
antara Penggugat dan Tergugat I.
ah

lik
14 Bahwa fakta hukum bahwa Tergugat III merupakan pemilik saham PT. Ayunda
Prima Mitra (Tergugat II) yang pada saat hubungan hukum pelaksanaan
am

ub
pekerjaan dan pengadaan barang terjadi antara Penggugat dan Tergugat I
merupakan pemegang 49% (empat puluh sembilan persen) saham Tergugat I
(PT. Direct Vision) tidak menimbulkan hubungan hukum antara Penggugat dan
ep
k

Tergugat III.
ah

si
15 Berdasarkan putusan Yurisprudensi Mahkamah Agung No. 601 K/Sip/1975
tersebut, jelas bahwa gugatan yang menyertakan pihak yang tidak memiliki

ne
ng

hubungan dengan perkara adalah suatu gugatan yang error in persona dan
karenanya gugatan perkara a quo yang menyertakan Tergugat III sebagai pihak,

do
gu

padahal Tergugat III tidak terlibat dalam hubungan hukum yang didalilkan
terjadi antara Penggugat dan Tergugat I merupakan suatu gugatan yang error in
In
persona.
A

16 Berdasarkan uraian di atas terbukti bahwa Penggugat telah melakukan error in


ah

lik

persona dalam perkara a quo, karena terbukti Tergugat III tidak memiliki
hubungan dengan hubungan hukum Pekerjaaan dan Pengadaan Barang antara
m

ub

Penggugat dan Tergugat I yang didalilkan oleh Penggugat, sehingga karenanya


mohon agar Majelis Hakim perkara a quo dapat menyatakan gugatan a quo
ka

ep

tidak dapat diterima.


ah

III GUGATAN KABUR (OBSCUUR LIBEL)


R

es

17 Bahwa Penggugat dalam gugatan a quo telah menjelaskan dalam fundamentum


M

ng

pretendi bahwa hubungan hukum dalam tuntutan timbul dari wanprestasi


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tergugat I atas penunjukan pengadaan barang dan jasa pekerjaan (work order)

R
kepada Penggugat.

si
ne
ng
18 Bahwa kemudian Penggugat menarik Tergugat III sebagai pihak dalam perkara
a quo dan menuntut agar Tergugat III bersama-sama dengan Tergugat I,

do
Tergugat II, Tergugat IV dan Tergugat V untuk membayar tunggakan yang
gu ditimbulkan oleh Tergugat I.

In
A
19 Bahwa dalam posita gugatan aquo, Penggugat tidak menjelaskan mengenai
wanprestasi yang dilakukan oleh Tergugat III sehingga Tergugat III juga
ah

lik
memiliki kewajiban untuk membayar tuntutan yang diajukan oleh Penggugat.
am

ub
20 Bahwa Penggugat pun dalam gugatannya tidak menjelaskan mengenai dasar
fakta apa yang menjadikan Tergugat III turut dilibatkan dalam perkara a quo.
Penggugat hanya mendalilkan adanya pengalihan saham yang dilakukan oleh
ep
k

Tergugat III tanpa menjelaskan lebih lanjut apa kaitan dari penjualan saham
ah

tersebut dengan inti dari perkara a quo yaitu hubungan Pekerjaan dan
R

si
Pengadaan Barang antara Penggugat dan Tergugat I.

ne
ng

21 Bahwa terdapat pertentangan dalam permohonan petitum gugatan aquo yang


dimohonkan oleh Penggugat. Dalam permohonan petitum angka 2, Penggugat

do
gu

memohon agar Majelis Hakim menyatakan bahwa Tergugat I telah melakukan


wanprestasi, Penggugat tidak memohon Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV,
In
dan Tergugat V juga telah melakukan wanprestasi namun demikian Penggugat
A

menuntut agar pembayaran tunggakan wanprestasi Tergugat I dibebankan


secara tanggung renteng bersama-sama Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV,
ah

lik

dan Tergugat V.
m

ub

22 Bahwa kedudukan hukum Tergugat III yang pernah menjadi pemilik saham
secara tidak langsung dari Tergugat I tidak menjadikan Tergugat III
ka

ep

bertanggung jawab atas tindakan hukum yang dilakukan oleh Tergugat I.


Berdasarkan Pasal 3 ayat (1) UU Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
ah

Terbatas, pemegang saham hanya bertanggung jawab sebatas saham yang


R

es

dimilikinya.
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
40
hk

a
Pasal 3 ayat (1) Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan

R
Terbatas:

si
” Pemegang saham Perseroan tidak bertanggung jawab secara pribadi atas

ne
ng
perikatan yang dibuat atas nama Perseroan dan tidak bertanggung jawab atas
kerugian Perseroan melebihi saham yang dimiliki”

do
gu 23 Bahwa M. Yahya Harahap S.H., berpendapat dalam bukunya yang berjudul
”Hukum Acara Perdata: tentang Gugatan, Persidangan, Penyitaan, Pembuktian

In
A
dan Putusan Pengadilan.”, halaman 449 dikatakan bahwa:
”Posita atau fundamentum petendi, tidak menjelaskan dasar hukum (rechts
ah

lik
grond) dan kejadian atau peristiwa yang mendasari gugatan. Bisa juga, dasar
hukum jelas, tetapi tidak dijelaskan dasar fakta (fetelijke grond). Dalil gugatan
am

ub
seperti itu, tidak memenuhi syarat formil.”
ep
24 Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka Majelis Hakim yang
k

memeriksa perkara aquo harus menyatakan bahwa gugatan a quo tidak dapat
ah

diterima (niet ontvankelijk verklaard).


R

si
DALAM POKOK PERKARA
I TERGUGAT I MERUPAKAN SUBYEK HUKUM YANG

ne
ng

MEMPERTANGGUNGJAWABKAN SENDIRI PERBUATANNYA


KARENANYA MAKA SETIAP TINDAKAN DARI TERGUGAT I

do
gu

MERUPAKAN TANGGUNG JAWAB DARI TERGUGAT I SENDIRI


In
A

1 Bahwa Tergugat I merupakan subjek hukum berbentuk perseroan terbatas yang


didirikan berdasarkan hukum Indonesia. Sebagai subjek hukum, Tergugat I
ah

memiliki harta kekayaan sendiri, terpisah dari kekayaan pemegang sahamnya.


lik

Tergugat I sebagai subjek hukum merupakan pendukung hak dan kewajiban.


Menurut E. Utrech dalam halaman 234 bukunya yang berjudul “Pengantar
m

ub

dalam Hukum Indonesia”, diterangkan bahwa yang dimaksud dengan subyek


ka

hukum (persoon) ialah suatu pendukung hak, yaitu manusia atau badan yang
ep

menurut hukum berkuasa (berwenang) menjadi pendukung hak. Suatu subyek


hukum mempunyai kekuasaan untuk mendukung hak (rechtsvoegdheid).
ah

Dengan demikian Tergugat I bertanggung jawab sendiri atas seluruh tindakan


es

hukum yang telah dilakukannya termasuk membayarkan kewajibannya kepada


M

ng

Penggugat, jika memang ada.


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2 Bahwa dalam literatur hukum Indonesia terdapat beberapa bentuk dari subyek

R
hukum perdata yaitu manusia dan badan hukum. Mengenai badan hukum,

si
terdapat beberapa bentuk badan hukum di Indonesia, yaitu Koperasi, Yayasan

ne
ng
dan Perseroan Terbatas. PT sendiri berdasarkan Pasal 1 Undang-Undang
Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (“UU PT”) merupakan:

do
gu “Perseroan Terbatas, yang selanjutnya disebut Perseroan, adalah badan
hukum yang merupakan persekutuan modal, … “
3 Bahwa Tergugat III menolak dalil Penggugat pada Angka 10 Gugatan aquo

In
A
yang menyatakan bahwa peralihan kepemilikan Tergugat I tanpa
menyelesaikan kewajiban pembayaran terlebih dahulu menyebabkan Tergugat
ah

lik
III ikut bertanggung jawab atas kewajiban tersebut.
4 Bahwa pengalihan saham yang dilakukan oleh Tergugat III bukanlah
am

ub
merupakan perbuatan melawan hukum, demikian juga pengalihan saham
Tergugat I yang dilakukan oleh Tergugat II bukanlah perbuatan melawan
ep
hukum.
k

5 Bahwa Tergugat II maupun Tergugat III tidak ikut terlibat dalam kegiatan
ah

usaha yang dilakukan oleh Tergugat I, tidak dibayarkannya kewajiban Tergugat


R

si
I (jika memang benar ada) tidak disebabkan oleh Tergugat II maupun Tergugat
III.

ne
ng

6 Namun demikian dalil dari Penggugat tersebut sangatlah tidak berdasar


dikarenakan Tergugat I sebagai suatu PT yang merupakan suatu subyek hukum

do
gu

tentunya dapat mempertanggungjawabkan sendiri perbuatannya dan karenanya


bukan para Direksi dari Tergugat I, Dewan Komisaris dari Tergugat I, RUPS
In
A

dari Tergugat ataupun pemegang saham dari Tergugat I yang seharusnya


mempertanggungjawabkan tindakan dari Tergugat I. Dengan menggunakan
ah

dalil dari Penggugat bahwa telah terjadi hubungan hukum antara Penggugat dan
lik

Tergugat I, maka pihak yang seharusnya mempertanggungjawabkan


tindakannya dalam perkara a quo adalah Tergugat I sendiri karena Tergugat I
m

ub

merupakan subyek hukum yang dapat menanggung akibat dari tindakannya.


ka

7 Bahwa Tergugat II dan Astro All Asia Networks PLC sebagai pemegang saham
ep

Tergugat I , berdasarkan Pasal 3 UU Nomor 40 Tahun 2007, dapat bertanggung


jawab secara pribadi atas tindakan hukum yang dilakukan oleh Tergugat I
ah

dalam hal:
es

a persyaratan Perseroan sebagai badan hukum belum atau tidak


M

ng

terpenuhi;
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
42
hk

a
b pemegang saham yang bersangkutan baik langsung maupun

R
tidak langsung dengan itikad buruk memanfaatkan Perseroan

si
untuk kepentingan pribadi;

ne
ng
c pemegang saham yang bersangkutan terlibat dalam perbuatan
melawan hukum yang dilakukan oleh Perseroan; atau

do
d pemegang saham yang bersangkutan baik langsung maupun
gu tidak langsung secara melawan hukum menggunakan kekayaan
Perseroan, yang mengakibatkan kekayaan Perseroan menjadi

In
A
tidak cukup untuk melunasi utang Perseroan.
8 Bahwa pengalihan saham yang dilakukan oleh Tergugat III bukanlah
ah

lik
merupakan perbuatan melawan hukum, demikian juga pengalihan saham
Tergugat I yang dilakukan oleh Tergugat II bukanlah perbuatan melawan
am

ub
hukum.
9 Bahwa Tergugat II maupun Tergugat III tidak ikut terlibat dalam kegiatan
usaha yang dilakukan oleh Tergugat I, tidak dibayarkannya kewajiban Tergugat
ep
k

I (jika memang benar ada) tidak disebabkan oleh Tergugat II maupun Tergugat
ah

III.
R

si
10 Bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas maka Majelis Hakim perkara a quo
harus menolak permohonan Penggugat agar Tergugat III maupun Tergugat II,

ne
ng

Tergugat IV, dan Tergugat V ikut bertanggung jawab atas utang yang Tergugat
I kepada Penggugat.

do
gu

II SITA JAMINAN YANG DIMOHONKAN OLEH PENGGUGAT ADALAH


TIDAK TEPAT SEHINGGA KARENANYA PERMOHONAN SITA
In
A

JAMINAN DARI PENGGUGAT HARUSLAH DITOLAK


11 Penggugat pada paragraf 13, halaman 13 gugatannya telah memohonkan untuk
ah

lik

dilakukannya sita jaminan terhadap terhadap peralatan yang berada di lantai 4


Gedung Cipta Graha, dimana Penggugat mendalilkan peralatan yang berada di
m

ub

lantai 4 Gedung Cipta Graha tersebut merupakan milik Tergugat I.


12 Bahwa berdasarkan Pasal 227 ayat 2 HIR, sita jaminan harus dilakukan atas
ka

barang milik seorang yang berhutang. Pasal 227 HIR menyebutkan:


ep
ah

”Jika terdapat persangkaan yang beralasan, bahwa seorang yang berhutang,


R

selagi belum dijatuhkan keputusan atasnya, atau selagi putusan yang


es

mengalahkannya belum dapat dijalankan, mencari akal akan menggelapkan


M

ng

atau membawa barangnya baik yang tidak tetap maupun yang tetap dengan
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
maksud akan menjauhkan barang barang itu dari penagih hutang, maka atas

R
surat permintaan orang yang berkepentingan ketua pengadilan negeri dapat

si
memberi perintah, supaya disita barang itu untuk menjaga hak orang yang

ne
ng
memasukkan permintaan itu, dan kepada peminta harus diberitahukan akan
menghadap persidangan pengadilan negeri yang pertama sesudah itu untuk
memajukan dan menguatkan gugatannya.”

do
gu 13 Bahwa Penggugat memintakan untuk dilakukan sita jaminan terhadap peralatan
yang berada di lantai 4 Gedung Cipta Graha dengan alasan khawatir para

In
A
Tergugat akan mengalihkan asetnya. Permintaan dari Penggugat tersebut tidak
benar dan tidak beralasan dikarenakan peralatan yang saat ini berada di lantai 4
ah

lik
Gedung Cipta Graha bukanlah peralatan milik debitur dari Penggugat I.
14 Bahwa Sita jaminan yang dimintakan oleh Penggugat kepada Majelis Hakim
am

ub
yang terhormat merupakan sita jaminan terhadap peralatan yang beradar di
lantai 4 Gedugn Cipta Graha yang notabene merupakan milik Tergugat III.
Tergugat III sendiri berdasarkan dalil Penggugat atas dasar dilakukannya
ep
k

gugatan a quo bukanlah debitur dari Penggugat, hal tersebut membawa


ah

konsekuensi tidak dapat dilakukannya sita jaminan terhadap peralatan di lantai


R

si
4 Gedung Graha Cipta yang merupakan milik Tergugat III., sedangkan
Tergugat III bukanlah pihak yang memiliki hutang kepada Penggugat.

ne
ng

15 Bahwa selain itu Penggugat juga tidak menjelaskan secara spesifik mengenai
barang-barang yang dimohonkan untuk dijadikan sebagai sita jaminan,

do
gu

sehingga permohonan sita jaminan tidak dapat diterima.


16 Jika pun Penggugat berusaha untuk memohonkan dilakukannya sita jaminan
In
terhadap aset milik debitur dari Penggugat, yang dalam hal ini menurut dalil
A

dari Penggugat merupakan Tergugat I, maka sudah sepatutnya Penggugat


ah

memohonkan sita jaminan terhadap aset-aset milik Tergugat I dan bukannya


lik

justru memohonkan dilakukannya sita jaminan terhadap aset milik pihak


lainnya yang tidak memiliki hubungan hukum dengan Penggugat.
m

ub

17 Dengan mempertimbangkan uraian tersebut di atas, mohon agar Majelis Hakim


Yang Terhormat dapat menolak permohonan Sita Jaminan karena permohonan
ka

ep

Sita Jaminan dari Penggugat tersebut tidak sesuai dengan ketentuan yang
berlaku mengenai Sita Jaminan.
ah

es

DALAM EKSEPSI:
M

ng

1 Menerima seluruh eksepsi yang diajukan oleh Tergugat III;


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
44
hk

a
2 Menyatakan gugatan tidak dapat diterima (niet ontvankelijk verklaard).

R
DALAM PROVISI :

si
ne
Menolak permohonan putusan provisi Penggugat untuk seluruhnya;

ng
DALAM POKOK PERKARA:

do
gu 1 Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya,.
2 Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara.

In
A
Atau
Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex
ah

lik
aequo et bono).
am

ub
JAWABAN TERGGAT IV
I. DALAM EKSEPSI
ep
Mohon kepada MAJELIS HAKIM YANG TERHORMAT agar dalil-dalil yang
k

disampaikan oleh TERGUGAT IV dalam Eksepsi ini dianggap sebagai satu


ah

kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari Jawaban dalam Pokok Perkara.
R

si
I.A. TIDAK ADANYA ALAS HAK DARI PENGGUGAT DALAM

ne
MENGAJUKAN GUGATAN AQUO KARENA ANTARA PENGGUGAT
ng

DAN TERGUGAT IV TIDAK PERNAH ADA HUBUNGAN HUKUM

1. Bahwa yang dijadikan dasar oleh PENGGUGAT dalam mengajukan gugatan

do
gu

aquo adalah terkait dengan kontrak komersial yang dibuat oleh PENGGUGAT
dan TERGUGAT I yaitu sebagai berikut:
In
A

a. PURCHASE ORDER Nomor 4100001423 tertanggal 11 Juli 2007;


b. PURCHASE ORDER Nomor 4100001437 tertanggal 12 Juli 2007;
ah

lik

c. PURCHASE ORDER Nomor 4100001422 tertanggal 12 Juli 2007; dan


d. PURCHASE ORDER Nomor 4100002378 tertanggal 13 Mei 2008;
m

ub

(Keempat PURCHASE ORDER diatas, selanjutnya disebut sebagai


“PURCHASE ORDER”)
ka

2. Bahwa patut diperhatikan oleh YANG TERHORMAT MAJELIS HAKIM hal


ep

ini sejalan dengan dalil yang diajukan oleh PENGGUGAT dalam point 1
ah

gugatan aquo, yang selengkapnya berbunyi sebagai berikut:


R

es
M

“Bahwa antara PENGGUGAT dan TERGUGAT I terdapat hubungan


ng

hukum, yang pada awalnya PENGGUGAT menerima sebuah permintaan


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
penunjukkan pengadaan barang dan jasa pekerjaan (work order) lewat

R
dokumen kontrak komersial yang diterbitkan TERGUGAT I PT. Direct

si
Vision.”

ne
ng
3. Bahwa berdasarkan PURCHASE ORDER tersebut dapat diketahui bahwa

do
TERGUGAT IV sama sekali bukan merupakan pihak yang mengadakan
gu perjanjian atau terkait dengan PENGGUGAT, dengan kata lain sama sekali
tidak ada suatu hubungan hukum antara PENGGUGAT dengan TERGUGAT

In
A
IV.
4. Bahwa meskipun TERGUGAT IV bukan merupakan pihak dalam PURCHASE
ah

lik
ORDER, namun ternyata PENGGUGAT secara keliru telah menarik
TERGUGAT IV untuk bertanggung jawab terhadap pelaksanaan PURCHASE
am

ub
ORDER, sebagaimana yang dinyatakan dalam point 10 Gugatan aquo, yang
menyatakan sebagai berikut: ep
k

“TERGUGAT II, TERGUGAT III, TERGUGAT IV dan TERGUGAT V


ah

secara tanggung renteng untuk membayarnya…”


R

si
5. Bahwa berdasarkan penafsiran hukum secara sederhana, dapat diketahui
TERGUGAT IV bukan merupakan orang yang mempunyai kapasitas untuk

ne
ng

bertanggung jawab terhadap PURCHASE ORDER, yang sejalan dengan doktrin


Hukum M. Yahya Harahap, S.H. dalam bukunya “Hukum Acara Perdata

do
gu

tentang Gugatan, Persidangan, Penyitaan, Pembuktian dan Putusan


Pengadilan”, Sinar Grafika, Cetakan Kelima, April 2008 halaman 438 yang
In
menyatakan sebagai berikut (dalam kutipan) (“Bukti T IV-1”):
A

“Yang bertindak sebagai PENGGUGAT, bukan orang yang berhak,


ah

lik

sehingga orang tersebut tidak mempunyai hak dan kapasitas untuk


menggugat. Dalam kuasa yang demikian, PENGGUGAT tidak memiliki
m

ub

persona standi in judicio di depan PN atas perkara tersebut.”


6. Bahwa dengan demikian, karena Gugatan yang diajukan oleh PENGGUGAT
ka

ep

adalah tidak berdasarkan suatu sengketa yang terjadi antara PENGGUGAT


dengan TERGUGAT IV, dan karenanya gugatan yang diajukan dalam perkara
ah

aquo adalah tidak berdasar, dan sudah sepatutnya serta sepantasnya Gugatan
es

aquo tidak dapat diterima oleh YANG TERHORMAT MAJELIS HAKIM.


M

ng

on

I.B. PENGGUGAT SALAH MENARIK PIHAK DALAM PERKARA AQUO


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
46
hk

a
1. Bahwa sebagaimana yang telah diuraikan dalam angka I.A. diatas, bahwa dasar

R
gugatan yang diajukan oleh PENGGUGAT adalah terkait gugatan sehubungan

si
dengan PURCHASE ORDER, yang mana TERGUGAT IV sama sekali bukan

ne
ng
merupakan pihak dalam PURCHASE ORDER tersebut.

do
2. Bahwa namun dalam gugatannya PENGGUGAT menarik dan menuntut
gu TERGUGAT IV, dan bahkan dalam petitumnya meminta YANG
TERHORMAT MAJELIS HAKIM untuk menghukum antara lain

In
A
TERGUGAT IV membayar seluruh tunggakan terkait dengan PURCHASE
ORDER, yang selengkapnya berbunyi sebagai berikut:
ah

lik
“Menghukum PARA TERGUGAT I, II, III, IV dan V secara tanggung
am

ub
renteng untuk membayar kepada PENGGUGAT seluruh tunggakan
pengadaan barang dan jasa yang menjadi hak PENGGUGAT sebesar USD
90.033,01 (Sembilan Puluh Ribu Tiga Puluh Tiga Dollar dan Satu Sen)”
ep
k
ah

3. Bahwa jelas, PENGGUGAT telah keliru menarik TERGUGAT IV untuk


R

si
melakukan pembayaran atas PURCHASE ORDER yang dibuat oleh
PENGGUGAT dengan TERGUGAT I, karena TERGUGAT IV sama sekali

ne
ng

tidak ada kaitannya atas pelaksanaan hak dan kewajiban dalam PURCHASE
ORDER.

do
gu

Bahkan lebih lanjut jikalaupun TERGUGAT IV diharuskan untuk membayar


In
tunggakan PURCHASE ORDER sebagaimana yang dituntut dalam Perkara No.
A

684/2011, maka tentunya tuntutan yang diajukan PENGGUGAT telah


melanggar ketentuan dalam Pasal 1340 ayat (2) Kitab Undang-Undang Hukum
ah

lik

Perdata (“KUHPer”) (“Bukti T IV-2”), yang selengkapnya berbunyi sebagai


berikut:
m

ub

“Persetujuan-persetujuan itu tidak dapat merugikan pihak


ka

ep

ketiga…”
ah

Dengan demikian, berdasarkan uraian atas fakta diatas, maka jelas gugatan
es

aquo telah mengandung error in persona, yang hal ini juga dipertegas dalam
M

ng

doktrin Hukum M. Yahya Harahap,S.H. dalam bukunya “Hukum Acara Perdata


on

tentang Gugatan, Persidangan, Penyitaan, Pembuktian dan Putusan


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pengadilan”, Sinar Grafika, Cetakan Kelima, April 2007 halaman 114-115

R
yang menyatakan sebagai berikut (dalam kutipan) (“vide Bukti TIV-1”):

si
“Yang dapat menjadi pihak PENGGUGAT maupun pihak TERGUGAT

ne
ng
dalam sengketa yang timbul dari suatu perjanjian, hanya terbatas pada
diri orang yang terlibat menjadi pihak dalam perjanjian tersebut.”

do
gu Maka sebagaimana fakta yang telah diuraikan diatas bahwa karena
TERGUGAT IV tidak ada kaitannya dengan pelaksanaan PURCHASE

In
A
ORDER, maka mohon agar Yang Terhormat Majelis Hakim untuk menyatakan
Gugatan aquo tidak dapat diterima.
ah

lik
I.C. GUGATAN PENGGUGAT OBSCUUR LIBEL
am

ub
1. Bahwa mohon perhatian atas dalil yang diajukan oleh PENGGUGAT,
khususnya dalam angka 10, yang menyatakan:
ep
“Bahwa kemudian, dengan mengabaikan kewajiban TERGUGAT I yang
k

telah jatuh tempo, ketika TERGUGAT I PT. Direct Vision yang 49%
ah

sahamnya dimiliki TERGUGAT III – PT. Ayunda – dijual oleh


R

si
TERGUGAT IV – PT. First Media Tbk sebagai pemegang saham

ne
ng

pengendali utama pada TERGUGAT III PT. Ayunda Prima MItara,


kepada TERGUGAT V _ PT. Prana Mitra Asia dan TERGUGAT VI

do
Dedy Rosano, sehingga kemudian sejak kondisi terakhir tersebut,
gu

TERGUGAT I telah mengelak tanggung jawabnya melaksanakan


kewajiban membayar pada PENGGUGAT. Peralihan kepemimpinan
In
A

TERGUGAT I tanpa menyelesaikan kewajiban bayarnya terlebih dahulu,


secara juridis juga menjadi kewajiban bagi TERGUGAT II, TERGUGAT
ah

lik

III TERGUGAT IV dan TERGUGAT V secara tanggung renteng untuk


membayarnya dan setiap kelalaian memenuhi kontraprestasi demikian
m

ub

menunjuukkan itikad tidak baik dalam pemenuhan perjanjian


PENGGUGAT.”
ka

2. Bahwa adapun dalam dalil angka 10 tersebut diatas, PENGGUGAT jelas tidak
ep

dapat menguraikan hal-hal sebagai berikut:


ah

a Hubungan transaksi saham PT. Direct Vision selaku TERGUGAT I dalam


R

perkara aquo dengan timbulnya hubungan hukum TERGUGAT IV dan


es
M

PENGGUGAT terkait penerbitan dan pelaksanaan PURCHASE ORDER.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
48
hk

a
b Hubungan transaksi saham PT. Direct Vision selaku TERGUGAT I dalam

R
perkara aquo dengan timbulnya kewajiban hukum TERGUGAT IV kepada

si
PENGGUGAT terkait dengan pelaksaan hak dan kewajiban atas

ne
ng
PURCHASE ORDER.
c Dasar hukum pertanggungjawaban TERGUGAT IV atas PURCHASE

do
ORDER yang dijadikan dasar untuk mengajukan gugatan dalam Perkara
gu No. 684/2011.
3. Bahwa bahkan PENGGUGAT juga secara tidak jelas menguraikan pola

In
A
transaksi jual-beli saham, yang karenanya telah menimbulkan ketidakpastian
penafsiran akibat tidak tepatnya penyebutan kedudukan dari Para TERGUGAT,
ah

lik
yaitu dengan rincian bahwa:
a kedudukan TERGUGAT IV yang awalnya dalam penyebutan para pihak
am

ub
dalam gugatan adalah PT. Margayu Vatri Chantiqa, akan tetapi dalam
positanya menimbulkan kebingungan karena ternyata yang disebut sebagai
TERGUGAT IV adalah PT. First Media Tbk.; dan
ep
k
ah

b Ketidakpastian atas argumentasi yang menyatakan bahwa saham yang


R

si
dimiliki TERGUGAT III dijual oleh TERGUGAT IV.

ne
ng

Secara logika sederhana, bagaimana mungkin saham yang dimiliki


TERGUGAT III dapat dijual oleh TERGUGAT IV secara sepihak, yang

do
gu

tentunya jikalaupun hal ini benar terjadi (quod non), tentunya akan ada
suatu tuntutan yang diajukan oleh TERGUGAT III kepada TERGUGAT IV
In
(quod non).
A
ah

4. Bahwa jelas dengan uraian pada sub bab ini, telah terbukti suatu fakta tetap
lik

bahwa PENGGUGAT dalam hal ini terkesan mengada-ada dan tidak jelas atau
kabur dalam menguraikan dalil-dalilnya, yang bertentangan dengan syarat
m

ub

pengajuan Gugatan, yang juga sebagaimana ditegaskan dalam PUTUSAN


ka

MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA No. 22 K/Sip/1974 tanggal


ep

11 Desember 1975 (“Bukti T IV-3”) yang menyatakan ( dalam kutipan):


“Karena eksepsi yang diajukan Terbantah I dianggap benar, pemeriksaan
ah

tidak perlu diteruskan dengan memeriksa pokok perkara, dan bantahan


es

Pembantah karena tidak jelas, setidak-tidaknya kurang sempurna, harus


M

ng

dinyatakan tidak dapat diterima;”


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R
Hal ini juga sejalan dengan pendapat H. Riduan Syahrani, SH. dalam bukunya

si
“Buku Materi Dasar Hukum Acara Perdata”, cetakan ke-2, penerbit PT. Citra

ne
ng
Aditya Bakti, 2000, halaman 28, menyatakan bahwa (kutipan dengan
penambahan penebalan huruf dan tanda baca):

do
“Meskipun HIR dan RBg tidak ada mengatur mengenai syarat-syarat surat
gu gugatan, dimana orang bebas menyusun dan merumuskan surat gugatannya

asal cukup memberikan gambaran tentang kejadian materiil yang menjadi

In
A
dasar tuntutan, namun dalam praktek dewasa ini advokat/pengacara
cenderung menuruti syarat-syarat yang ditentukan pasal 8 ayat (3) Rv dalam
ah

lik
menyusun surat gugatannya. Sehingga surat gugatan yang diajukannya ke
pengadilan telah disusun dan dirumuskan sedemikian rupa secara sistematis
am

ub
memenuhi syarat-syarat sebagaimana dikehendaki pasal 8 ayat (3) Rv itu.”
5. Berdasarkan uraian pada sub-bab ini, maka telah terbukti bahwa gugatan yang
ep
diajukan oleh PENGGUGAT telah menyalahi syarat formal dalam ketentuan
k

hukum acara, sehingga mengakibatkan gugatan menjadi tidak jelas (obscuur


ah

libel), dan karenanya sudah sepatutnya demi hukum Yang Terhormat Majelis
R

si
Hakim menyatakan bahwa Gugatan aquo tidak dapat diterima, yang

ne
ng

sejalan dengan yurisprudensi tetap MAHKAMAH AGUNG, dalam putusannya


No. 6.K/Sip/1973 tertanggal 21 Agustus 1973 (“Bukti T IV-4”) yang
menyatakan sebagai berikut:

do
gu

“Gugatan harus dinyatakan tidak dapat diterima karena dasar gugatan tidak
sempurna, dalam hal ini karena hak PENGGUGAT atas tanah sengketa tidak
In
A

jelas.”
ah

lik

I.D. SURAT KUASA PENGGUGAT TIDAK SAH BERDASARKAN PASAL 123


AYAT 1 HIR DAN SURAT EDARAN MAHKAMAH AGUNG NO. 01
m

ub

TAHUN 1971 JO. SURAT EDARAN MAHKAMAH AGUNG NO.6 TAHUN


1994 (“PERATURAN TENTANG SURAT KUASA”)
ka

ep

1. Bahwa TERGUGAT IV dengan ini menyampaikan kesimpulan dari Peraturan


ah

Tentang Surat Kuasa (“Bukti T IV-5”), yang mengatur mengenai syarat sahnya
R

dalam membuat suatu Surat Kuasa Khusus yaitu:


es
M

a Menyebut dengan jelas dan spesifik surat kuasa, untuk berperan di


ng

pengadilan;
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
50
hk

a
b Menyebut Kompetensi Relatif;

R
c Menyebut identitas dan kedudukan para pihak; dan

si
d Menyebut secara ringkas dan konkret pokok dan objek sengketa

ne
ng
yang diperkarakan.
2. KETIDAKABSAHAN PERTAMA: SURAT KUASA PENGGUGAT

do
gu TIDAK MENYEBUTKAN SAMA SEKALI KOMPETENSI RELATIF
Mohon diperiksa YANG MULIA MAJELIS HAKIM bahwa bunyi dari Surat
Kuasa PENGGUGAT menyatakan sebagai berikut:

In
A
“Mewakili Pemberi Kuasa untuk membuat, menandatangani dan mengajukan,
ah

lik
gugatan perdata terhadap PT. Direct Vision beralamat di Citra Graha Building
9th Floor, Suite 901, JL Jend gatot Subroto Kav 35-36, Jakarta 12950
am

ub
mengenai Wanprestasi terkait dengan PURCHASE ORDER (PO) tanggal 11
Juli 2007, 12 Juli 2007 dan 13 Mei 2008”.
ep
k

Bahwa jelas dan terbukti, Surat Kuasa PENGGUGAT tersebut tidak


ah

menyebutkan sama sekali mengenai kompetensi pengadilan yang berwenang


R

si
memeriksa Perkara No. 684/2011, lebih lanjut mengenai Pengadilan manakah
kuasa itu dipergunakan oleh si penerima kuasa, yang karenanya telah tidak

ne
ng

memenuhi syarat minimum dalam pembuatan Surat Kuasa berdasarkan


Peraturan Tentang Surat Kuasa.

do
gu

Dengan demikian, Surat Kuasa PENGGUGAT tidak dapat dikatakan suatu


In
A

Surat Kuasa yang bersifat Khusus, melainkan bersifat Umum, yang


bertentangan dengan ketentuan mengenai surat kuasa yang dapat digunakan
ah

dalam mengajukan perkara di pengadilan sebagaimana telah ditegaskan dalam


lik

Pasal 123 HIR yang berbunyi sebagai berikut:


m

ub

“Kedua belah pihak, kalau mau, masing-masing boleh dibantu atau diwakili
ka

oleh seseorang yang harus dikuasakannya untuk itu dengan surat kuasa
ep

khusus, kecuali kalau pemberi kuasa itu sendiri hadir. PENGGUGAT dapat
ah

juga memberi kuasa itu dalam surat permintaan yang ditandatanganinya dan
R

diajukan menurut pasal 118 ayat (1) atau pada tuntutan yang dikemukakan
es

dengan lisan menurut pasal 120; dan dalam hal terakhir ini, itu harus
M

ng

disebutkan dalam catatan tentang tuntutan itu.“


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R
Bahkan konsekuensi hukum dari tidak digunakannya surat kuasa khusus

si
(harus memenuhi syarat surat kuasa berdasarkan Peraturan Tentang

ne
ng
Surat Kuasa), mengakibatkan surat kuasa yang digunakan dalam perkara aquo
adalah tidak sah, yang sejalan dengan Yurisprundesi MAHKAMAH AGUNG

do
gu REPUBLIK INDONESIA (“Yurisprundesi MARI”) No. 531 K/Sip/1973
tertanggal 25 Juli 1974 yang menyatakan sebagai berikut (dalam kutipan)
(“Bukti T IV-6”):

In
A
“Surat Kuasa untuk menjaga,mengurus harta, tanah, rumah, utang dan semua
kepentingan pemberi kuasa adalah surat kuasa umum. Oleh karena itu tidak
ah

lik
sah sebagai kuasa khusus untuk mewakili pemberi kuasa di depan Pengadilan”
am

ub
3. KETIDAK ABSAHAN KEDUA: PADA SURAT KUASA TIDAK
MENYEBUTKAN TERGUGAT IV SEBAGAI PIHAK DALAM GUGATAN
ep
Mohon diperiksa YANG MULIA MAJELIS HAKIM bahwa bunyi dari Surat
k

Kuasa PENGGUGAT menyatakan sebagai berikut:


ah

Mewakili Pemberi Kuasa untuk membuat, menandatangai, dan mengajukan


R

si
gugatan perdata terhadap PT. Direct Vision….”

ne
ng

Bahwa adapun pihak TERGUGAT yang dinyatakan dalam Surat Kuasa


PENGGUGAT adalah HANYA TERGUGAT I (PT. Direct Vision). Namun
sungguh ironis bahwa dalam Gugatan yang diajukan pada perkara aquo,

do
gu

PENGGUGAT juga menyatakan TERGUGAT IV sebagai salah satu pihak


dalam gugatan.
In
A

Bahwa sebagaimana telah diuraikan sebelumnya pada angka 1 sub bab I.D.,
ah

lik

jelas bahwa Surat Kuasa Khusus in casu Surat Kuasa PENGGUGAT harus
mencantumkan identitas dan kedudukan para pihak secara lengkap.
m

ub

Bahwa jelas Surat Kuasa PENGGUGAT tidak memenuhi syarat-syarat sesuai


ka

dengan Peraturan Tentang Surat Kuasa (“vide Bukti TIV-5”), khususnya


ep

mengenai penyebutan identitas dan kedudukan para pihak. Karenanya


ah

mengakibatkan Surat Kuasa PENGGUGAT adalah tidak sah dan mengandung


R

cacat formil dan sudah sepatutnya Majelis Hakim Yang Terhormat menyatakan
es

gugatan tidak dapat diterima, yang sejalan dengan Putusan MAHKAMAH


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
52
hk

a
AGUNG REPUBLIK INDONESIA No. 57 K/Pdt/1984 yang menyatakan

R
(“Bukti T IV-7”):

si
“surat kuasa yang diberikan PENGGUGAT kepada kuasa, yang didalamnya

ne
ng
tidak disebutkan pihak atau orang yang hendak digugat, menyebabkan surat
kuasa itu tidak memenuhi surat kuasa khusus yang disyaratkan undang-

do
gu undang, oleh karena itu gugatan tidak dapat diterima”

4. KETIDAK ABSAHAN KETIGA: SURAT KUASA PENGGUGAT

In
A
TIDAK MENYEBUT KAPASITAS DARI PEMBERI KUASA .
Bahwa demikian pula terdapat suatu fakta tetap yang telah terbukti dalam Surat
ah

lik
Kuasa PENGGUGAT yang hanya menyebutkan “Suwondo Wijono” sebagai
Pemberi Kuasa namun tidak menyebutkan kapasitas dari Pemberi Kuasa
am

ub
apakah mempunyai kewenangan untuk bertindak untuk dan atas nama PT.
Mustika Memadata, yang secara lengkap berbunyi (kutipan):
ep
“PT. Mustika Memadata, didirikan berdasarkan Akta Notaris R
k

MuhHendarmawan nomor 18 tanggal 10 Oktober 1991, berkantor di Jalan


ah

Kampung Melayu Besar No. 19A, Jakarta 12830, dalam hal ini diwakili oleh
R

si
Suwondo Wijono selanjutnya disebut sebagai Pemberi Kuasa”
Tentunnya dengan tidak adanya penyebutan kapasitas dari Suwono Wijono

ne
ng

sebagai pemberi kuasa untuk mengajukan gugatan terkait dengan PERKARA


No. 684/2011, maka telah terbukti bahwa Surat Kuasa PENGGUGAT telah

do
gu

cacat formil, dan karenanya adalah tidak sah berdasarkan hukum, yang sejalan
dengan Yurisprudensi MARI No. 1712 K/Pdt/1984 tanggal 17 Oktober 1985
In
A

yang menegaskan mengenai mengenai konsekuensi mengenai tidak


terpenuhinya syarat mengenai penyebutan identitas pihak, yang selengkapnya
ah

berbunyi sebagai berikut (“Bukti T IV-8”)


lik

“Surat Kuasa yang tidak menyebut pihak atau subjek maupun objek perkara,
dianggap tidak memenuhi syarat yang digariskan Pasal 123 ayat (1) HIR dan
m

ub

SEMA No. 01 Tahun 1971”


ka

ep

Bahwa patut juga diperhatikan pendapat hukum dari M. Yahya Harahap,S.H.


dalam bukunya “Hukum Acara Perdata tentang Gugatan, Persidangan,
ah

Penyitaan, Pembuktian dan Putusan Pengadilan”, Sinar Grafika, Cetakan


es

Kelima, April 2007 halaman 437 (vide Bukti TIV-1) yang menyebutkan bahwa
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
semua syarat surat kuasa yang telah diuraikan adalah bersifat kumulatif, yang

R
selengkapnya pendapat yang disampaikan tersebut berbunyi sebagai berikut:

si
“Semua syarat di atas bersifat kumulatif, oleh karena itu, apabila salah satu

ne
ng
syarat tidak terpenuhi, surat kuasa tidak sah karena mengandung cacat
formil.”

do
Bahwa karenanya dengan mempertimbangkan fakta tetap bahwa adalah Surat
gu Kuasa PENGGUGAT tidak menyebut identitas dan kedudukan “Suwondo
Wijono” sebagai Pemberi Kuasa, maka jelas Surat Kuasa PENGGUGAT telah

In
A
melanggar syarat minimum atas surat kuasa khusus, dan karenanya sudah
sepantasnya demi hukum YANG MULIA MAJELIS HAKIM menyatakan
ah

lik
Surat Kuasa PENGGUGAT telah mengandung cacat formil, untuk selanjutnya
menyatakan gugatan tidak dapat diterima.
am

ub
Bahwa dengan demikian, berdasarkan uraian-uraian yang telah disampaikan pada sub
bab ini, maka telah terbukti terdapat 3 (tiga) syarat yang tidak terpenuhi dalam
ep
k

pembuatan Surat Kuasa PENGGUGAT, dan karenanya kami mohon agar YANG
ah

TERHORMAT MAJELIS HAKIM menyatakan Surat Kuasa PENGGUGAT telah


R

si
mengandung cacat formil, dan lebih lanjut tidak menerima Gugatan yang diajukan
dalam perkara aquo.

ne
ng

II. DALAM POKOK PERKARA

do
gu

II.A. TERGUGAT IV TIDAK BERTANGGUNG JAWAB TERHADAP


In
A

TINDAKAN TERGUGAT I
1 Bahwa patut diperhatikan PENGGUGAT jelas mendasarkan gugatannya atas
ah

lik

pelaksanaan prestasi terhadap PURCHASE ORDER yang dibuat oleh dan


antara PENGGUGAT dan TERGUGAT I, bukan oleh TERGUGAT IV,
m

ub

sebagaimana secara tegas disampaikan oleh PENGGUGAT pada angka 1


Gugatan aquo, yang selengkapnya berbunyi sebagai berikut:
ka

“Bahwa antara PENGGUGAT dan TERGUGAT I terdapat hubungan hukum, yang


ep

pada awalnya PENGGUGAT menerima sebuah permintaan penunjukkan


ah

pengadaan barang dan jasa pekerjaan (work order) lewat dokumen kontrak
R

komersial yang diterbitkan TERGUGAT I PT. Direct Vision…”


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
54
hk

a
2 Bahwa selajalan dengan asas personalia, PURCHASE ORDER yang dibuat

R
oleh dan antara PENGGUGAT dan TERGUGAT I tidak menimbulkan

si
kewajiban apapun terhadap TERGUGAT IV, sebagaimana asas ini dikenal

ne
ng
dalam hukum perdata yang juga ditegaskan oleh Subekti dalam bukunya
Hukum Perjanjian, tahun 2008, halaman 29 (“Bukti T IV-9”) yang berbunyi

do
gu sebagai berikut:
“Suatu perjanjian hanya meletakkan hak-hak dan kewajiban-kewajiban antara
para pihak yang membuatnya.”

In
A
3 Bahwa karenanya sudah sepatutnya demi hukum MAJELIS HAKIM YANG
ah

lik
TERHORMAT mempertimbangkan permintaan PENGGUGAT untuk meminta
pertanggungjawaban dari TERGUGAT IV atas pelaksanaan kewajiban
am

ub
TERGUGAT I berdasarkan PURCHASE ORDER, karena TERGUGAT IV
sama sekali tidak ada hubungan hukum apapun terkait dengan adanya
ep
PURCHASE ORDER tersebut.
k
ah

4 Bahwa jikalaupun TERGUGAT IV dianggap ada kaitannya dengan


R

si
TERGUGAT I (quod non), maka tentunya harus juga diperhatikan ketentuan
yang terdapat dalam Pasal 3 ayat (1) Undang-Undang No. 40 Tahun 2007

ne
ng

tentang Perseroan Terbatas (“UUPT”) (“Bukti T IV-10”), yang telah


memberikan ketentuan-ketentuan segala sesuatu yang terkait dengan pendirian

do
gu

Perseroan Terbatas sampai dengan pertanggungjawaban dari Pengurus


Perseroan Terbatas termasuk tidak terbatas Pertanggungjawaban Pemegang
In
A

Saham dari Perseroan Terbatas, yang selengkapnya menyatakan sebagai


berikut:
ah

lik

“Pemegang saham Perseroan tidak bertanggung jawab secara pribadi atas


perikatan yang dibuat atas nama Perseroan dan tidak bertanggung jawab atas
kerugian Perseroan melebihi saham yang dimiliki”.
m

ub
ka

5. Bahwa sejalan dari prinsip badan hukum yang dikenal dalam UUPT tersebut,
ep

maka apabila TERGUGAT IV memiliki hubungan hukum dengan TERGUGAT I


(quod non), lebih lanjut TERGUGAT IV tetap tidak memiliki tanggung jawab
ah

terhadap pelaksanaan prestasi atas PURCHASE ORDER yang dibuat oleh


es

TERGUGAT I sebagai suatu subjek hukum yang mandiri.


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
6. Dengan demikian, Karena PENGGUGAT tidak tepat menarik TERGUGAT IV

R
untuk turut bertanggungjawab secara renteng atas pelaksanaan kewajiban

si
berdasarkan PURCHASE ORDER, maka demi hukum sudah sepantasnya YANG

ne
ng
TERHORMAT MAJELIS HAKIM menolak gugatan yang diajukan oleh

PENGGUGAT dalam perkara aquo.

do
gu II.B. PENGGUGAT TIDAK DAPAT MENDALILKAN BEBAN PEMBUKTIAN
TERBALIK (BURDEN PROOF)

In
A
1. Bahwa di dalam angka 11 gugatan aquo, PENGGUGAT menjelaskan bahwa :
“…………. sehingga seandainya dianggap beralih dengan sendirinya, maka
ah

lik
PENGGUGAT berhak untuk meminta kepada Hakim pembalikan beban
pembuktian secara adil atas peralihan-peralihan saham TERGUGAT I
am

ub
……….”
ep
2. Bahwa sebagaimana hukum acara perdata yang seharusnya diketahui oleh para
k

pihak yang berpraktek di Pengadilan, peralihan beban pembuktian yang


ah

diajukan oleh PENGGUGAT merupakan hal yang tidak tepat karena telah
R

si
bertentangan dengan Pasal 163 HIR, pasal 1865 KUHPerdata yang berbunyi
sebagai berikut:

ne
ng

a Pasal 163 HIR (“Bukti T IV- 11“)


”Barangsiapa mengaku mempunyai suatu hak, atau menyebutkan suatu

do
gu

kejadian untuk meneguhkan hak itu atau untuk membantah hak orang
lain, harus membuktikan adanya hak itu atau adanya kejadian itu.
In
A

(KUHPerd. 1865.)”
ah

b Pasal 1865 KUHPerdata (“vide Bukti T IV-2 “)


lik

“Setiap orang yang mendalilkan bahwa ia mempunyai sesuatu hak,


atau, guna meneguhkan haknya sendiri maupun membantah suatu hak
m

ub

orang lain, menunjuk pada suatu peristiwa, diwajibkan membuktikan


ka

adanya suatu hak atau peristiwa tersebut.”


ep

3. Bahwa bahkan dalam yurisprudensi MAHKAMAH AGUNG juga


ah

menyebutkan bahwa pihak yang mendalilkan, merupakan pihak yang wajib


R

membuktikan, yang tegas dinyatakan dalam Putusan Mahkamah Agung No.


es

1121 K/Sip/1971, tertanggal 15 April 1972 (“Bukti TIV- 12“)


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
56
hk

a
“salah satu pihak yang mendalilkan sesuatu, dan disangkal oleh pihak

R
lawannya, maka yang mendalilkan itulah yang harus membuktikan dalilnya

si
tersebut”

ne
ng
4. Bahwa karenanya sudah sepatutnya demi hukum Yang Mulia Majelis Hakim

do
menolak permintaan mengada-ada dari PENGGUGAT, dan lebih lanjut karena
gu tidak berdasarnya argumentasi yang diajukan tersebut agar demi hukum Yang
Mulia Majelis Hakim menyatakan gugatan yang diajukan ditolak.

In
A
II.C. TIDAK TEPATNYA PERMOHONAN PENGGUGAT TERKAIT SITA
ah

lik
JAMINAN TERHADAP PERALATAN DALAM PERKARA AQUO ;
1. Mohon perhatian dari YANG MULIA MAJELIS HAKIM terhadap
am

ub
argumentasi yang diajukan PENGGUGAT dalam yang menyebutkan :
“Bahwa PENGGUGAT sangat khawatir atas tindakan para TERGUGAT yang
beritikad buruk untuk mengalihkan harta kekayaannya sebagaimana telah
ep
k

terbukti dari fakta-fakta yang diuraikan diatas, baik berupa barang bergerak
ah

maupun tidak bergerak, dan untuk menghindari gugatan illusoir maka


R

si
PENGGUGAT memohon diletakkan terlebih dahulu sita jaminan (conservatoir
beslag) terhadap antara lain peraturan peralatan yang pernah dipasang

ne
ng

PENGGUGAT di ruang Broadcast maupun ruangan server, pada bangunan


yang dahulu diknal sebagai kantor PT.Direct Vision di Gedung Artha Citra

do
gu

Lantai 4 Jalan Gatot Subroto Kav.35-26, Jakarta Selatan, termasuk atas


sebuah gedung berupa sebuah bangunan milik TERGUGAT IV yang terletak
In
di Jalan Boulevard Gajah mada Ruko Cyber park No.2088 Lippo Karawaci
A

Tangerang 15811……”
ah

lik

2 Bahwa patut disampaikan bahwa sebuah gedung bangunan yang terletak di


Jalan Boulevard Gajah mada Ruko Cyber park No.2088 Lippo Karawaci
m

ub

Tangerang, bukan merupakan alamat TERGUGAT IV, karena alamat


ka

sesungguhnya TERGUGAT IV adalah sebagaimana yang disebutkan dalam


ep

Surat Kuasa TERGUGAT IV Tertanggal 7 Mei 2012, yaitu berdomisili di


Gedung Citra Graha Lantai 4, Jl.Jend. Gatot Subroto Kav.35-36, Jakarta
ah

Selatan 12950.
es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 56
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3. Bahwa karenanya, tentu demi hukum kesalahan yang dibuat oleh

R
PENGGUGAT terkait dengan menyebutkan lokasi tersebut berdampak

si
terhadap dalil PENGGUGAT tidak mempunyai dasar hukum, yang sejalan

ne
ng
dengan pendapat M. Yahya Harahap, S.H. dalam bukunya “ Hukum Acara
Perdata tentang Gugatan, Persidangan, Penyitaan, Pembuktian dan Putusan

do
Pengadilan”, Sinar Grafika, Cetakan Kelima, April 2007 halaman 291 yang
gu menyatakan sebagai berikut (dalam kutipan) (“vide Bukti T IV- 1 “):
“Permintaan sita yang tidak menyebut secara jelas identitasnya, dianggap

In
A
merupakan permintaan yang kabur objeknya, sehingga tidak mungkin
diletakkan sita. Terhadap permintaan yang seperti itu, cukup dasar alasan
ah

lik
untuk menolaknya.
am

ub
Hakim atau pengadilan tidak dibebani kewajiban untuk mencari dan
menemukan identitas barang yang hendak disita, karena hal itu semata-mata
menjadi beban yang dipikulkan hukum kepada PENGGUGAT. Oleh karena itu,
ep
k

tidak ada dasar alasan bagi PENGGUGAT meminta kepada hakim agar
ah

mencari dan menemukan identitas barang yang hendak disita, karena


R

si
penyitaan itu adalah untuk kepentingan PENGGUGAT maka dia yang mesti
menyebut identitasnya secara terang dan pasti”

ne
ng

4. Dengan demikian, karena PENGGUGAT telah salah alamat dalam

do
gu

menyebutkan identitas kepemilikan atas barang yang diminta sita jaminan,


maka sudah sepatutnya demi hukum Yang Mulia Majelis Hakim menolak
permintaan Sita Jaminan tersebut.
In
A

III. TUNTUTAN TERGUGAT IV


ah

lik

Bahwa berdasarkan uraian-uraian di atas, TERGUGAT IV mohon kepada KETUA


m

ub

PENGADILAN NEGERI JAKARTA SELATAN kiranya berkenan untuk


memutuskan, sebagai berikut
ka

ep

I. DALAM EKSEPSI
ah

1 Mengabulkan Eksepsi TERGUGAT IV untuk seluruhnya.


R

es

2 Menyatakan Gugatan PENGGUGAT tidak dapat diterima (NIET


M

ng

ONVANKELIJKVERKLAARD).
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 57
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
58
hk

a
II. DALAM POKOK PERKARA

R
1. Menyatakan menolak Gugatan PENGGUGAT untuk seluruhnya.

si
2. Menyatakan permohonan sita jaminan yang diajukan oleh PENGGUGAT

ne
ng
adalah tidak sah dan berharga
3. Menghukum PENGGUGAT untuk membayar biaya perkara.

do
gu Atau apabila Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini berpendapat
lain, mohon putusan yang seadil-adilnya.

In
A
JAWABAN TERGUGAT V
ah

lik
I. DALAM EKSEPSI
am

ub
Mohon kepada Majelis Hakim Yang Terhormat agar dalil-dalil yang disampaikan oleh
TERGUGAT V dalam Eksepsi ini dianggap sebagai satu kesatuan dan bagian yang
tidak terpisahkan dari Jawaban dalam Pokok Perkara.
ep
k

A. PENGGUGAT TIDAK MEMILIK ALAS HAK UNTUK MENGAJUKAN


ah

GUGATAN TERHADAP TERGUGAT V DIKARENAKAN TIDAK ADA


R

si
HUBUNGAN HUKUM APAPUN ANTARA PENGGUGAT DAN
TERGUGAT V.

ne
ng

A.1. Bahwa sudah jelas dan terang tidak ada suatu bukti atau fakta apapun yang
menyatakan TERGUGAT V pernah melakukan suatu perbuatan hukum apapun

do
gu

dengan PENGGUGAT, justru yang terjadi menurut PENGGUGAT


sebagaimana dijabarkan dalam Gugatan adalah hubungan hukum hanya terjadi
In
antara PENGGUGAT dan TERGUGAT I sehingga adalah HAL YANG
A

TIDAK MASUK AKAL apabila TERGUGAT V dituntut untuk memenuhi


gugatan PENGGUGAT. Bahwa dengan demikian tidak adanya hubungan
ah

lik

hukum antara PENGGUGAT dengan TERGUGAT V telah membuktikan tidak


adanya alas hak apapun yang dapat diajukan oleh PENGGUGAT kepada
m

ub

TERGUGAT V ;
A.2. Bahwa apabila dalam dalil gugatannya PENGGUGAT menyatakan bahwa
ka

ep

TERGUGAT V harus turut bertanggung jawab atas Perikatan yang dibuat


antara PENGGUGAT dengan TERGUGAT I, maka hal tersebut membuktikan
ah

bahwa Gugatan PENGGUGAT TIDAK BERALASAN DAN BERDASAR dan


R

es

tidak mempunyai alas hak sama sekali ;


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 58
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
B. PENARIKAN TERGUGAT V KE DALAM PERKARA MERUPAKAN

si
ERROR IN PERSONA.
B.1. Bahwa sangat tidak tepat TERGUGAT V dijadikan sebagai pihak dalam

ne
ng
gugatan PENGGUGAT, dikarenakan TERGUGAT V sama sekali tidak
memiliki tanggung jawab terhadap segala perjanjian atau tindakan hukum

do
gu B.2.
lainnya yang dilakukan oleh TERGUGAT I dengan PENGGUGAT.
Lebih lanjut fakta tetapnya adalah PENGGUGAT dalam Gugatannya hanya
mempersengketakan perkara WANPRESTASI antara PENGGUGAT dan

In
A
TERGUGAT I. Hal tersebut makin diperkuat dan dipertegas dalam petitum
PENGGUGAT pada angka 2 yang membuktikan perkara ini hanya terkait
ah

lik
permasalahan antara PENGGUGAT dengan TERGUGAT I. Maka adalah jelas
dan terbukti Gugatan yang diajukan oleh PENGGUGAT adalah ERROR IN
am

ub
PERSONA karena Gugatan seharusnya tidak ditujukan kepada TERGUGAT V.
Dengan demikian, adalah patut dan sewajarnya Majelis Hakim Yang Terhormat
ep
mengabulkan eksepsi dari TERGUGAT V dan apabila quod non TERGUGAT
k

V diwajibkan menjadi sebagai pihak dalam perkara aquo namun tidak menjadi
ah

sebagai para pihak melainkan sebagai Turut TERGUGAT yaitu sebatas hanya
R

si
mengetahui dan mentaati putusan terhadap perkara aquo.

ne
ng

C. GUGATAN PENGGUGAT KABUR DAN TIDAK JELAS (OBSCUUR


LIBEL)

do
gu

C.1. Bahwa adalah hal yang kabur dan tidak jelas dalam Gugatan PENGGUGAT
dalam angka 10 yang menyatakan PT. Ayunda Prima Mitra/TERGUGAT II
In
A

adalah TERGUGAT III sedangkan dalam awal gugatan PENGGUGAT


menyatakan PT. Ayunda Prima Mitra adalah TERGUGAT II. Lebih
ah

lik

lanjut, PENGGUGAT dalam Posita dan Petitumnya meminta TERGUGAT I,


TERGUGAT II, TERGUGAT III, TERGUGAT IV dan TERGUGAT V untuk
bertanggung jawab secara tanggung renteng untuk membayar tunggakan
m

ub

kepada PENGGUGAT tetapi alangkah ironisnya TERGUGAT VI dan


ka

TERGUGAT VII justru tidak dimasukkan dalam pertanggungjawaban


ep

tanggung renteng sebagaimana Gugatan aquo. Hal ini membuktikan bahwa


ah

Gugatan PENGGUGAT sama sekali tidak jelas atau OBSCUUR LIBEL.


R

C.2. Bahwa Pasal 118 HIR juncto Pasal 8 RV, Hukum Acara Perdata Indonesia
es

tidak mengatur secara rinci formulasi suatu gugatan, namun demikian suatu
M

ng

gugatan harus memuat gambaran yang jelas mengenai duduk persoalannya,


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 59
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
60
hk

a
dengan menjelaskan alasan-alasan berdasarkan keadaan dan alasan-alasan yang

R
berdasarkan hukum pada bagian posita. Hal ini antara lain dinyatakan dalam

si
doktrin-doktrin hukum yang dikemukakan oleh Ny. Retnowulan Sutantio, S.H.

ne
ng
dan Iskandar Oeripkartawinata, SH., dalam bukunya yang berjudul “Hukum
Acara Perdata dalam Teori dan Praktek”, cetakan ke-9, penerbit CV. Mandar

do
gu Maju, 2002, halaman 17, menyatakan sebagai berikut (kutipan) (“Bukti TV-1”)
;
“Suatu gugatan harus memuat gambaran yang jelas mengenai duduknya

In
A
persoalan, dengan lain perkataan dasar gugatan harus dikemukakan dengan
jelas. Dalam hukum acara perdata bagian dari gugat ini disebut Fundamentum
ah

lik
Petendi atau Posita. Suatu posita terdiri dari dua bagian, yaitu bagian yang
memuat alasan-alasan berdasarkan keadaan dan bagian yang memuat alasan-
am

ub
alasan yang berdasarkan hokum ;

Dalam surat gugat harus pula dilengkapi dengan petitum, yaitu hal-hal apa yang
ep
k

diinginkan atau diminta oleh PENGGUGAT agar diputuskan, ditetapkan dan


ah

atau diperintahkan oleh hakim. Petitum ini harus lengkap dan jelas, karena
R

si
bagian dari surat gugat ini yang terpenting.”
Tidak dipenuhinya syarat formal tersebut telah mengakibatkan pelanggaran

ne
ng

dalam tertib hukum beracara yang mengakibatkan kerugian bagi TERGUGAT


V karena acara pemeriksaan menjadi tidak jelas ;

do
gu

Tidak dipenuhinya syarat formal tersebut menjadikan Gugatan kabur, tidak


jelas dan tidak menentu. Menghadapi surat gugatan yang kabur (obscuur libel),
In
maka hakim menurut hukum acara adalah sah dan berdasar hukum apabila
A

memutuskan bahwa Gugatan aquo dinyatakan tidak dapat diterima oleh


Pengadilan.
ah

lik

Lebih lanjut mohon periksa oleh Yang Terhormat Majelis Hakim bahwa pada
angka 10 Gugatan aquo, PENGGUGAT telah menimbulkan keambiguan dalam
m

ub

mengemukakan dalilnya, yang selengkapnya berbunyi sebagai berikut:


ka

ep

“Bahwa kemudian, dengan mengabaikan kewajiban TERGUGAT I yang telah


jatuh tempo, ketika TERGUGAT I PT Direct Vision yang 49% sahamnya
ah

dimiliki TERGUGAT III-PT Ayunda Prima Mitra – dijual oleh TERGUGAT


R

es

IV-PT First Meda Tbk sebagai pemegang saham pengendali utama pada
M

ng

TERGUGAT III PT Ayunda Prima Mitra, kepada TERGUGAT V – PT Prana


on

Mitra Asia dan TERGUGAT VI Dedy Rozano, sehingga kemudian sejak


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 60
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kondisi terakhir tersebut, TERGUGAT I telah mengelak tanggung jawabnya

R
melaksanakan kewajiban membayar kepada PENGGUGAT.”

si
ne
ng
Bahwa dalam uraian yang dijelaskan oleh PENGGUGAT tersebut dalam
Posita-nya, telah terbukti bahwa PENGGUGAT menguraikan mengenai

do
transaksi jual beli saham yang terjadi belakangan, dan tidak ada kaitannya
gu dengan Purchase Order PENGGUGAT-TERGUGAT I. Bahkan sungguh ironis,
berdasarkan transaksi jual beli saham tersebut, PENGGUGAT meminta

In
A
tanggung jawab dari TERGUGAT V untuk memenuhi akibat hukum terkait
Purchase Order PENGGUGAT denganTERGUGAT I.
ah

lik
Bahwa secara logika sederhana, jelas dapat diketahui bahwa transaksi jual beli
am

ub
saham dan Purchase Order PENGGUGAT-TERGUGAT I adalah perikatan
yang terpisah satu dengan lainnya, dan tidak ada hubungan apapun dengan
pelaksanaan prestasi.
ep
k
ah

Bahwa lebih lanjut patut diperhatikan Yang Terhormat Majelis Hakim bahwa
R

si
petitum yang diajukan oleh PENGGUGAT adalah merupakan pelaksanaan
prestasi oleh para pihak yang terlibat dalam Purchase Order PENGGUGAT-

ne
ng

TERGUGAT I in casu TERGUGAT I dan PENGGUGAT.

do
gu

Berdasarkan uraian-uraian diatas, dan dengan memperhatikan bahwa:


(i) Ditariknya TERGUGAT V karena adanya transaksi jual beli saham yang tidak
In
ada kaitannya dengan Purchase Order PENGGUGAT-TERGUGAT I; dan
A

sedangkan
(ii) Petitum dalam Gugatan aquo adalah terkait dengan pelaksanaan prestasi
ah

lik

berdasarkan Purchase Order PENGGUGAT-TERGUGAT I,


m

ub

Dengan demikian selain mendasarkan pada: (a) hukum acara perdata yang berlaku di
Peradilan Umum; dan (b) doktrin hukum sebagaimana diuraikan di atas, suatu gugatan
ka

ep

harus disusun dan dirumuskan secara jelas. Pelanggaran penyusunan gugatan akan
mengakibatkan suatu gugatan akan menjadi kabur dan harus tidak dapat diterima.
ah

es

Bahwa kemudian ditegaskan juga oleh Yurisprudensi Tetap Mahkamah Agung


M

Republik Indonesia No. 195 K/AG/1994 tanggal 20 Oktober 1995 yang pada pokoknya
ng

menyatakan bahwa menghadapi surat gugatan yang kabur (obscuur libel), maka hakim
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 61
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
62
hk

a
menurut hukum acara seharusnya memberikan putusan bahwa gugatan tersebut

R
dinyatakan tidak dapat diterima oleh Pengadilan (“Bukti TV-2”);

si
ne
ng
Mohon perkenan Majelis Hakim Yang Terhormat agar Eksepsi TERGUGAT V ini
dapat dipertimbangkan dalam mengambil keputusan atas perkara aquo serta dengan

do
gu mengabulkan eksepsi TERGUGAT V untuk seluruhnya dan menyatakan gugatan aquo
tidak dapat diterima.

In
A
D. SURAT KUASA PENGGUGAT NO. 015/SK/SCHARROM/IX/2011
(“SURAT KUASA PENGGUGAT”) MENGANDUNG CACAT FORMIL
ah

lik
D.1. Kepada Majelis Hakim Yang Terhormat, perlu dicermati bahwa PENGGUGAT
selaku Pemberi Kuasa dalam surat kuasa PENGGUGAT No. 015/SK/
am

ub
SCHARROM/IX/2011 (“Surat Kuasa PENGGUGAT”) (“Bukti TV-3”)
SANGAT DIRAGUKAN KEDUDUKAN DAN KAPASITASNYA dalam
ep
mewakili PT. MUSTIKA MEMADATA untuk berperkara dan memberi kuasa
k

dalam persidangan ini.


ah

Dalam Surat Kuasa PENGGUGAT SAMA SEKALI tidak ada penjelasan baik
R

si
secara langsung maupun dalam lampiran-lampiran atau dokumen-dokumen
pendukung yang menjelaskan dan membuktikan kedudukan dari Pemberi

ne
ng

Kuasa dalam PT. MUSTIKA MEMADATA.


Lebih lanjut hal tersebut dapat dilihat dari kutipan Surat Kuasa PENGGUGAT

do
gu

berikut ini:
“PT. MUSTIKA MEMADATA, didirikan berdasarkan Akta Notaris R. Muh.
In
A

Hendarmawan nomor 18 tanggal 10 Oktober 1991, berkantor di Jalan Kampung


Melayu Besar No. 19A, Jakarta 12830, dalam hal ini diwakili oleh Suwondo
ah

lik

Wujiono selanjutnya disebut sebagai Pemberi Kuasa.”

D.2. Bahwa di dalam suatu Surat Kuasa harus secara jelas dan tegas disebutkan
m

ub

pihak yang bertindak sebagai Pemberi Kuasa untuk menghindari adanya pihak-
ka

pihak yang menyalahgunakan atau memalsukan kedudukannya dalam bertindak


ep

untuk dan atas nama pihak lain.


ah

Pentingnya kejelasan akan kedudukan dan kapasitas tersebut dijelaskan dan


es

diperkuat melalui Doktrin M. Yahya Harahap, S.H., dalam buku “Hukum


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 62
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Acara Perdata”, Penerbit Sinar Grafika, 2008, hal. 437 (“Bukti TV-4”), yang

si
menyatakan:
“Dasar umum pemberian kuasa harus diberikan, dibuat, dan ditandatangani

ne
ng
orang yang berwenang untuk itu”.
Pengertian “berwenang” di atas dipertegas dan diperjelas dengan ketentuan

do
gu dalam Pasal 98 ayat (1) UU Nomor 40 tahun 2007 (“Bukti TV-5”) yang
menyatakan:
“Direksi mewakili Perseroan baik di dalam maupun diluar Pengadilan”.

In
A
D.3. Bahwa berdasarkan dalil-dalil, fakta-fakta, dan dasar-dasar hukum yang telah
ah

lik
kami sebutkan di atas, dapat disimpulkan bahwa ketidakjelasan kedudukan dan
kapasitas Pemberi Kuasa tersebut telah membawa dampak yang sangat
am

ub
signifikan dan mendasar terhadap Gugatan dalam PERKARA No. 684/2011
yang secara langsung menyebabkan tidak terpenuhinya syarat formil dari Surat
ep
Kuasa, dan oleh karena itu sangat beralasan dan berdasar apabila kami meminta
k

agar Majelis Hakim Yang Terhormat secara bijaksana dan bulat menyatakan
ah

bahwa Gugatan PENGGUGAT Tidak Dapat Diterima (Niet onvandkelijke


R

si
verklaard).

ne
ng

D.4. Selain cacat formil yang telah disebutkan di atas, Surat Kuasa PENGGUGAT
juga TIDAK MENYEBUTKAN KE PENGADILAN MANA Gugatan akan

do
gu

diajukan. In
Hal tersebut terlihat dari kutipan Surat Kuasa PENGGUGAT berikut ini:
A

“mewakili Pemberi Kuasa untuk membuat, menandatangani, dan mengajukan


ah

gugatan perdata terhadap PT. Direct Vision beralamat di Citra Graha Building,
lik

9th floor, suite 901, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav 35-36, Jakarta 12950 mengenai
Wanprestasi terkait dengan Purchase Order (PO) tanggal 11 Juli 2007, 12 Juli
m

ub

2007 dan 13 Mei 2008.”


ka

Dalam menyusun suatu Surat Kuasa seharusnya disebutkan ke Pengadilan


ep

Negeri mana Gugatan tersebut hendak diajukan. Hal tersebut ditegaskan oleh
Mahkamah Agung Republik Indonesia melalui Surat Edaran Mahkamah Agung
ah

Republik Indonesia (SEMA) No. 6 Tahun 1994, yang oleh M. Yahya Harahap,
es

S.H. (dalam buku “Hukum Acara Perdata”, Penerbit Sinar Grafika, 2008, hal.
M

ng

15), dinyatakan bahwa substansi dan jiwa SEMA No. 6 Tahun 1994 tersebut
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 63
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
64
hk

a
sama dengan SEMA No. 2 Tahun 1959 dan SEMA No. 1 Tahun 1971 (“Bukti

si
TV-6”), yang menyatakan:
“SURAT KUASA KHUSUS YANG SAH adalah dengan memenuhi syarat-

ne
ng
syarat sebagai berikut:
i. menyebut dengan jelas dan spesifik surat kuasa, untuk berperan di

do
gu ii.
pengadilan
menyebut kompetensi relatif
iii. menyebut identitas dan kedudukan para pihak

In
A
iv. menyebut secara ringkas dan konkret pokok dan objek sengketa yang
diperkarakan”
ah

lik
D.5. Bahwa berdasarkan dalil-dalil, fakta-fakta, dan dasar-dasar hukum yang telah
am

ub
kami sebutkan di atas, dapat disimpulkan bahwa dengan tidak disebutkannya ke
Pengadilan mana Gugatan akan diajukan telah membawa dampak yang sangat
ep
signifikan dan mendasar terhadap Gugatan dalam PERKARA No. 684/2011
k

yang secara langsung menyebabkan tidak terpenuhinya syarat formil dari Surat
ah

Kuasa, dan oleh karena itu sangat beralasan dan berdasar apabila kami meminta
R

si
agar Majelis Hakim Yang Terhormat secara bijaksana dan bulat menyatakan
bahwa Gugatan PENGGUGAT Tidak Dapat Diterima (Niet onvandkelijke

ne
ng

verklaard).

do
gu

D.6. Bahwa Penerima Kuasa BERTINDAK MELEBIHI KEWENANGAN yang


diberikan Pemberi Kuasa dalam Surat Kuasa PENGGUGAT, yang faktanya
In
dapat dibuktikan dengan kutipan dari Surat Kuasa PENGGUGAT berikut ini:
A

“mewakili Pemberi Kuasa untuk membuat, menandatangani, dan mengajukan


ah

gugatan perdata terhadap PT. Direct Vision beralamat di Citra Graha Building,
lik

9th floor, suite 901, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav 35-36, Jakarta 12950 mengenai
Wanprestasi terkait dengan Purchase Order (PO) tanggal 11 Juli 2007, 12 Juli
m

ub

2007 dan 13 Mei 2008.


ka

ep

Dan selanjutnya Penerima Kuasa berhak membuat dan menandatangani


gugatan, mengajukan permohonan sita jaminan, mengajukan replik dan
ah

kesimpulan, mengajukan bukti baik surat, saksi, maupun ahli, menyanggah


es

gugat Rekonpensi serta alat-alat bukti yang diajukan pihak lawan, mengajukan
M

ng

pengaduan di hadapan penyidik, mengajukan permohonan Banding, Kasasi,


on

maupun Peninjauan Kembali (PK), melakukan upaya Perdamaian dan


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 64
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menandatangani akte perdamaian yang disepakati, menandatangani kuitansi

R
bayar, menghadap Hakim dan Pejabat-pejabat Sipil/Militer lainnya di seluruh

si
wilayah Indonesia dan melakukan segala tindakan lain yang dipandang perlu

ne
ng
dalam rangka mendukung gugatan Wanprestasi ini”

do
Berdasarkan bukti yang telah dinyatakan di atas, telah jelas bahwa Surat Kuasa
gu PENGGUGAT tidak menyebutkan sama sekali TERGUGAT V sebagai pihak
dalam Gugatan PERKARA No. 684/2011 ini, melainkan HANYA

In
A
DIKUASAKAN UNTUK mengajukan gugatan perdata kepada PT. Direct
Vision, namun ternyata ada beberapa pihak lain yang dijadikan TERGUGAT
ah

lik
oleh Penerima Kuasa (TERGUGAT II s/d TERGUGAT VII) sebagaimana
dijabarkan dalam kutipan dari halaman 2 dan 3 surat Gugatan dalam
am

ub
PERKARA No. 684/2011 berikut ini:
“2. PT Ayunda Prima Mitra, yang dulunya berkedudukan dan beralamat di
Gedung Citra Graha Lantai 4, Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav. 35-36,
ep
k

Jakarta Selatan 12950, dan sekarang alamatnya tidak diketahui lagi


ah

Selanjutnya disebut sebagai ……………………… TERGUGAT II


R

si
3. PT First Media Tbk (d/h. PT Broandband Multi Media), yang
berkedudukan dan beralamat di Boulevard Gajah Mada, Ruko

ne
ng

Cyberpark No. 2088, Lippo Karawaci Tangerang 15811


Selanjutnya disebut sebagai ……………………TERGUGAT III

do
gu

4. PT Margayu Chantiqa, yang dulunya berkedudukan dan beralamat


Gedung Citra Graha Lantai 4 di Jalan Jend Gatot Subroto Kav. 35-36,
In
Jakarta Selatan 12950, dan sekarang alamatnya tidak diketahui lagi
A

Selanjutnya disebut sebagai ...…………………TERGUGAT IV


5. PT Prana Mitra Asia, yang dulunya berkedudukan dan beralamat di
ah

lik

Permata Senayan Unit 1601 Jl. Palmerah Selatan 20-20A Gelora Tanah
Abang Jakarta Pusat 10270, dan sekarang alamatnya tidak diketahui lagi
m

ub

Selanjutnya disebut sebagai …………………… TERGUGAT V


6. Sdr. Dedy Rozano, yang dulunya berkedudukan dan beralamat di
ka

ep

Apartment City Home, HB Lt. 10/26 KGS, RT 006/RW 019, kecamatan


Kelapa Gading Barat Jakarta Utara dan sekarang alamatnya tidak
ah

diketahui lagi
R

es

Selanjutnya disebut sebagai ……………………… TERGUGAT VI


M

7. Ms. Nelia C. Molato, yang dulunya berkedudukan dan beralamat di Jl.


ng

Mars Raya No. 53, Villa Cinere, RT. 01/RW. 13, Kelurahan Pisangan,
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 65
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
66
hk

a
Kecamatan Ciputat, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten, dan

R
sekarang alamatnya tidak diketahui lagi

si
Selanjutnya disebut sebagai …………………… TERGUGAT VII“

ne
ng
D.7. Bahwa tindakan Penerima Kuasa yang bertindak melebihi kuasa yang diberikan

do
kepadanya telah melanggar ketentuan Pasal 1797 Kitab Undang-undang
gu Hukum Acara Perdata (“KUHPer”) (“Bukti TV-7”), yang menyatakan:
“Penerima Kuasa tidak boleh melakukan apapun yang melampaui kuasanya,

In
A
kekuasaan yang diberikan untuk menyelesaikan suatu perkara secara damai,
tidak mengandung hak untuk menggantungkan penyelesaian perkara pada
ah

lik
keputusan wasit.”
am

ub
D.8. Bahwa berdasarkan dalil-dalil, fakta-fakta, dan dasar-dasar hukum yang telah
kami sebutkan di atas, dapat disimpulkan bahwa tindakan Penerima Kuasa
yang melebihi kewenangan yang diberikan oleh Pemberi Kuasa telah
ep
k

membawa dampak yang sangat signifikan dan mendasar terhadap Gugatan


ah

dalam PERKARA No. 684/2011 yang secara langsung menyebabkan tidak


R

si
terpenuhinya syarat formil dari Surat Kuasa, dan oleh karena itu sangat
beralasan dan berdasar apabila kami meminta agar Majelis Hakim Yang

ne
ng

Terhormat secara bijaksana dan bulat menyatakan bahwa Gugatan


PENGGUGAT Tidak Dapat Diterima (Niet onvandkelijke verklaard).

do
gu

II. DALAM POKOK PERKARA


In
A. PERTANGGUNGJAWABAN DALAM PERSEROAN TERBATAS
A

DIBEBANKAN KEPADA PEMEGANG SAHAM DENGAN MENGACU


ah

PADA KETENTUAN-KETENTUAN DALAM UNDANG-UNDANG


lik

NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS


A.1. Bahwa UUPT telah memberikan ketentuan-ketentuan segala sesuatu yang
m

ub

terkait dengan pendirian Perseroan Terbatas sampai dengan


ka

pertanggungjawaban dari Pengurus Perseroan Terbatas termasuk tidak terbatas


ep

Pertanggungjawaban Pemegang Saham dari Perseroan Terbatas.


Bahwa UUPT dalam Pasal 3 ayat 1 (“Bukti TV-8”) telah menyatakan secara
ah

jelas dan tegas bahwa:


es

“Pemegang saham Perseroan tidak bertanggung jawab secara pribadi atas


M

ng

perikatan yang dibuat atas nama Perseroan dan tidak bertanggung jawab atas
on

kerugian Perseroan melebihi saham yang dimiliki”


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 66
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Oleh karenanya TERGUGAT V sebagai pihak yang tidak memiliki keterkaitan

R
sebagai pemegang saham pada TERGUGAT I tidak dapat dimintai

si
pertanggungjawabannya terhadap perikatan atau perbuatan yang dilakukan

ne
ng
TERGUGAT I dengan PENGGUGAT.

do
A.2. Bahwa mohon perhatian Majelis Hakim Yang Terhormat bahwa Gugatan aquo
gu angka 10 menunjukkan ketidakjelasan sama sekali, apabila memang
PENGGUGAT mendalilkan bahwa saham TERGUGAT II telah dijual oleh

In
A
TERGUGAT III kepada TERGUGAT V dan TERGUGAT VI NAMUN
mengapa hanya TERGUGAT VI yang tidak dituntut pertanggungjawabannya
ah

lik
secara tanggung renteng. Lebih lanjut juga kembali dinyatakan oleh
PENGGUGAT dalam petitumnya yang hanya menuntut pertanggung jawaban
am

ub
secara tanggung renteng kepada TERGUGAT I, TERGUGAT II, TERGUGAT
III, TERGUGAT IV dan TERGUGAT V dan justru sama sekali tidak
menyebutkan pertanggungjawaban renteng TERGUGAT VI dan TERGUGAT
ep
k

VII selaku pengurus TERGUGAT I saat itu.


ah

Dengan demikian telah terbukti bahwa berdasarkan UUPT dan fakta-fakta yang
R

si
terjadi membuktikan bahwa TERGUGAT V tidak mempunyai kepentingan
sama sekali terhadap Gugatan PENGGUGAT dan tidak dapat dituntut secara

ne
ng

tanggung renteng atas perbuatan hukum yang tidak dapat dibebankan kepada
TERGUGAT V.

do
gu

B. DALAM SISTEM ACARA PERDATA INDONESIA HANYA DIKENAL


In
ASAS, SIAPA YANG MENDALILKAN DIA YANG MEMBUKTIKAN
A

B.1. Mohon periksa Majelis Hakim Yang Terhormat bahwa sebagaimana dalil
PENGGUGAT dalam Gugatannya angka 11 adalah keliru dan tidak tepat. Hal
ah

lik

ini menunjukkan bahwa PENGGUGAT tidak mempunyai dasar hukum dan


dalil-dalil, fakta-fakta dan bukti-bukti yang kuat dalam gugatannya dan
m

ub

memang sepantasnya gugatan dinyatakan tidak dapat diterima.


B.2. Hal ini ditegaskan dalam KUHPer dalam Buku Keempatnya tentang
ka

ep

Pembuktian dalam Pasal 1865 telah menyatakan sebagai berikut (dalam


kutipan) (“Bukti TV-9”) ;
ah

“Setiap orang yang mendalilkan bahwa ia mempunyai sesuatu hak, atau, guna
R

es

meneguhkan haknya sendiri maupun membantah suatu hak orang lain,


M

ng

menunjuk pada suatu peristiwa, diwajibkan membuktikan adanya suatu hak


on

atau peristiwa tersebut.”


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 67
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
68
hk

a
R
Hal tersebut juga diatur dalam ketentuan Pasal 163 HIR (“Bukti TV-10”), yang

si
menyatakan sebagai berikut:

ne
ng
“barang siapa, yang mengatakan ia mempunyai hak, atau ia menyebutkan suatu
perbuatan untuk menguatkan haknya itu, atau untuk membantah hak orang lain,

do
gu maka orang itu harus membuktikan adanya hak itu atau adanya kejadian itu.”

Lebih lanjut dipertegas dalam Yurisprudensi MA telah menyatakan sebagai

In
A
berikut :
a. Mahkamah Agung No. 1121 K/Sip/1971, tertanggal 15 April 1972
ah

lik
(“Bukti TV-11”), yang menyatakan:
“salah satu pihak yang mendalilkan sesuatu, dan disangkal oleh pihak
am

ub
lawannya, maka yang mendalilkan itulah yang harus membuktikan
dalilnya tersebut”
ep
b. Mahkamah Agung No. 985 K/Sip/1971, tertanggal 12 April 1972
k

(“Bukti TV-12”), yang menyatakan:


ah

“pihak yang mengajukan sesuatu dalil, ia harus dapat membuktikan


R

si
dalilnya untuk menggugurkan dalil pihak lawan”
c. Mahkamah Agung No. 880 K/Sip/1973, tanggal 13 Mei 1975 (“Bukti

ne
ng

TV-13”), yang menyatakan:


“bilamana judex factie menilai bahwa PENGGUGAT tidak berhasil

do
gu

membuktikan posita gugatannya, dan hakim dalam putusannya akan


menolak gugatan PENGGUGAT, maka Hakim tidak perlu lagi
In
A

membebankan kepada TERGUGAT untuk membuktikan dalil


sangkalannya.”
ah

lik

d. Mahkamah Agung No. 540 K/Sip/1972, tanggal 11 September 1975


(“Bukti TV-14”), yang menyatakan:
m

ub

“oleh karena Posita gugatan PENGGUGAT disangkal oleh Pihak


TERGUGAT, maka menurut Pasal 163 HIR pihak PENGGUGAT harus
ka

dibebani kewajiban untuk membuktikan posita gugatannya tersebut”


ep
ah

III. TUNTUTAN TERGUGAT V


es
M

Berdasarkan fakta-fakta, bukti-bukti dan dasar hukum yang telah dikemukakan di atas,
ng

maka adalah wajar dan beralasan sekiranya TERGUGAT V memohon dengan hormat
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 68
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kepada Majelis Hakim Yang Terhormat di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang

R
memeriksa dan mengadili serta memutus perkara aquo, agar kiranya berkenan

si
memanggil pihak-pihak yang berperkara untuk hadir pada hari dan tempat yang

ne
ng
ditetapkan untuk itu dan menjatuhkan Putusan sebagai berikut:

do
gu I. DALAM EKSEPSI
1. Mengabulkan Eksepsi TERGUGAT V untuk seluruhnya.
2. Menyatakan Gugatan PENGGUGAT tidak dapat diterima.

In
A
II. DALAM POKOK PERKARA
ah

lik
1. Menyatakan menolak Gugatan PENGGUGAT untuk seluruhnya
2. Menghukum PENGGUGAT untuk membayar biaya perkara.
am

ub
JAWABAN TERGUGAT VI :
ep
k

A DALAM EKSEPSI
ah

si
I Surat Kuasa Yang Digunakan Penggugat Telah Cacat Formil Dan Tidak

ne
ng

Dapat Menjadi Dasar Dalam Pengajuan Gugatan A quo.

do
Mohon perlu diketahui Majelis Hakim Yang Terhormat bahwa sebagaimana
gu

yang diatur dalam Pasal 123 ayat (1) HIR (“Bukti TVI-1a”) juncto SEMA No.
01 tahun 1971 (“Bukti TVI-1b”) juncto SEMA No. 6 tahun 1994 (“Bukti
In
A

TVI-1c”) (secara bersama-sama ketiga peraturan tersebut disebut “Aturan


Tentang Surat Kuasa Khusus”), telah mengatur mengenai syarat-syarat formil
ah

lik

dari Surat Kuasa Khusus yaitu sebagai berikut :


a Menyebut dengan jelas dan spesifik surat kuasa, untuk
m

ub

berperan di pengadilan;
b Menyebut kompetensi relatif ;
ka

c Menyebut identitas dan kedudukan para pihak, dan


ep

d Menyebut secara ringkas dan konkret pokok dan objek


ah

sengketa yang diperkarakan ;


R

Lebih lanjut dengan memperhatikan Surat Kuasa Khusus yang digunakan oleh
es
M

Penggugat dalam mengajukan Gugatan aquo (“Surat Kuasa Penggugat”) tidak


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 69
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
70
hk

a
memenuhi dan bertentangan dengan syarat dari Aturan Tentang Surat Kuasa

R
Khusus sebagaimana diuraikan terhadap 3 fakta tetap sebagai berikut :

si
I.1. Fakta Pertama: Surat Kuasa Penggugat Tidak Menyebut Kompetensi

ne
ng
Relatif
Mohon perhatian Majelis Hakim Yang Terhormat bahwa Penggugat

do
dalam Surat Kuasa Penggugat secara tegas menyebutkan bahwa :
gu ”Mewakili Pemberi Kuasa untuk membuat, menandatangani, dan
mengajukan gugatan perdata…”

In
A
Berdasarkan pernyataan yang terdapat dalam Surat Kuasa Penggugat,
ah

lik
maka telah ditemukan suatu fakta tetap bahwa Surat Kuasa Penggugat
sama sekali tidak menyebutkan Pengadilan yang berwenang untuk
am

ub
mengajukan Gugatan aquo.
Bahwa merupakan suatu syarat yang mutlak untuk menentukan
Pengadilan yang berwenang dalam suatu surat kuasa khusus,
ep
k

sebagaimana syarat tersebut merupakan pemenuhan Pasal 123 ayat 1


ah

HIR yang menyatakan sebagai berikut (dalam kutipan) (“Vide Bukti


R

si
TVI-1a”) :
“Kedua belah pihak, kalau mau, masing-masing boleh dibantu

ne
ng

atau diwakili oleh seseorang yang harus dikuasakannya untuk itu


dengan surat kuasa khusus, kecuali kalau pemberi kuasa itu sendiri

do
gu

hadir. Penggugat dapat juga memberi kuasa itu dalam surat


permintaan yang ditandatanganinya dan diajukan menurut pasal
118 ayat (1) atau pada tuntutan yang dikemukakan dengan lisan
In
A

menurut pasal 120; dan dalam hal terakhir ini, itu harus
disebutkan dalam catatan tentang tuntutan itu”.
ah

lik

Dengan demikian karena Surat Kuasa Penggugat tidak menyebutkan


mengenai pengadilan yang berwenang untuk mengadili Gugatan aquo,
m

ub

MAKA sudah sepatutnya berdasarkan hukum bahwa Surat Kuasa


Penggugat tersebut tidak memenuhi salah satu syarat formil
ka

ep

sebagaimana secara keseluruhan diatur dalam Aturan Tentang Surat


Kuasa Khusus.
ah

es

I.2. Fakta Kedua: Surat Kuasa Penggugat tidak menyebut kapasitas


M

(Persona Standi in Judicio) dari Pemberi Kuasa


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 70
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Lebih lanjut mohon periksa Majelis Hakim Yang Terhormat bahwa

R
fakta tetap yang telah terbukti bahwa Surat Kuasa Penggugat tidak

si
menyebutkan kapasitas dari pemberi kuasa dalam memberikan

ne
ng
kuasanya kepada advokat-advokat pada Scharrom Law Office. Adapun
selengkapnya bunyi mengenai identitas Pemberi Kuasa adalah sebagai

do
berikut:
gu “PT. Mustika Memadata, didirikan berdasarkan Akta Notaris R
MuhHendarmawan nomor 18 tanggal 10 Oktober 1991, berkantor

In
A
di Jalan Kampung Melayu Besar No. 19A, Jakarta 12830, dalam
hal ini diwakili oleh Suwondo Wijono selanjutnya disebut sebagai
ah

lik
Pemberi Kuasa”
Sebagaimana isi kutipan diatas, jelas telah terbukti bahwa dalam Surat
am

ub
Kuasa Penggugat sama sekali tidak menyebutkan kapasitas dari
“Suwondo Wijono” dalam melakukan tindakannya untuk dan atas nama
PT. Mustika Memadata.
ep
k

Tentunya Surat Kuasa Penggugat adalah tidak sah, karena sebagaimana


ah

diatur dalam Pasal 98 ayat (1) UU No. 40 tahun 2007 tentang


R

si
“Perseroan Terbatas” (“UUPT”), maka hanya Direksi yang dapat
mewakili Perseroan, yang selengkapnya berbunyi sebagai berikut :

ne
ng

“Direksi mewakili Perseroan di dalam maupun di luar pengadilan”


Dengan demikian, karena Surat Kuasa Penggugat tidak menyebutkan

do
gu

kapasitas dari “Suwondo Wijono” selaku pemberi kuasa, telah terbukti


bahwa Surat Kuasa Penggugat mengandung cacat formil dan sudah
sepantasnya Majelis Hakim Yang Terhormat menerima Eksepsi
In
A

Tergugat VI.
ah

lik

I.3. Fakta Ketiga: Tergugat VI Sama Sekali Bukan Merupakan Pihak Dalam
Surat Kuasa Penggugat.
m

ub

Bahwa SELAIN fakta-fakta yang telah menguraikan telah cacatnya


Surat Kuasa Penggugat yang digunakan dalam mengajukan Gugatan
ka

ep

aquo, selanjutnya patut dikutip pula penyebutan para pihak yang ditarik
sebagai Tergugat, yaitu sebagai berikut :
ah

“Mewakili Pemberi Kuasa untuk membuat, menandatangani, dan


R

es

mengajukan gugatan perdata terhadap PT. Direct Vision berlamat


M

di ….”
ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 71
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
72
hk

a
Berdasarkan isi klausul yang menjabarkan tentang pihak yang menjadi

R
Tergugat dalam perkara aquo, patut diperhatikan bahwa Surat Kuasa

si
Penggugat hanya menyatakan PT. Direct Vision sebagai satu-satunya

ne
ng
Tergugat. Lebih lanjut bahwa Penggugat tidak menyebutkan Tergugat
VI sebagai pihak Tergugat dalam perkara aquo.

do
Karenanya mohon perhatian Majelis Hakim Yang Terhormat atas
gu Aturan Tentang Surat Kuasa Khusus dan bunyi yurisprudensi tetap
sebagaimana bunyi Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No.

In
A
57 K/Pdt/1984 menyatakan sebagai berikut (“Bukti TVI-2”) :
ah

lik
“surat kuasa yang diberikan Penggugat kepada kuasa, yang
didalamnya tidak disebutkan pihak atau orang yang hendak digugat,
am

ub
menyebabkan surat kuasa itu tidak memenuhi surat kuasa khusus
yang disyaratkan undang-undang, oleh karena itu gugatan tidak
dapat diterima”
ep
k

Dengan mempertimbangkan Aturan Tentang Surat Kuasa Khusus dan


ah

yurisprudensi tetap tersebut, tentunya Surat Kuasa Penggugat harus


R

si
menyebutkan secara lengkap pihak yang diajukan dalam perkara aquo
(quod non). Karenanya jelas terbukti bahwa Surat Kuasa Penggugat

ne
ng

adalah tidak sah dan telah mengandung cacat formil.

do
gu

Dengan demikian, karena Surat Kuasa Penggugat telah mengandung cacat


formil dengan alasan-alasan yang telah dijelaskan dalam 3 (tiga) fakta tetap di
atas, maka sudah sepatutnya berdasarkan hukum bahwa Surat Kuasa Penggugat
In
A

dalam perkara aquo adalah tidak sah, dan karenanya kami mohon Majelis
Hakim Yang Terhormat untuk mengabulkan Eksepsi dan menyatakan Gugatan
ah

lik

tidak diterima.
m

ub

II. Tidak Adanya Hubungan Hukum Antara Penggugat Dengan Tergugat VI-
Mengakibatkan Tidak Absahnya Penarikan Tergugat VI Sebagai Pihak Dalam
ka

ep

Gugatan – Error in Persona.


Patut disampaikan bahwa Penggugat mengajukan Gugatan aquo sehubungan
ah

dengan Perjanjian antara Tergugat I dengan Penggugat mengenai pengadaan


R

es

barang dan jasa pekerjaan, sebagaimana secara jelas diuraikan dalam angka 1
M

Gugatan aquo, yang berbunyi sebagai berikut :


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 72
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“Bahwa antara Penggugat dan Tergugat I terdapat hubungan hukum yang

R
pada awalnya Penggugat menerima sebuah permintaan penunjukkan

si
pengadaan barang dan jasa pekerjaan (work order) lewat dokumen

ne
ng
kontrak komersial…”
Bahwa berdasarkan uraian yang disampaikan oleh Penggugat dalam Gugatan,

do
yang dimaksud dengan kontrak komersial adalah mengenai perjanjian yang
gu terkait dengan :
a. Purchase Order Nomor 4100001423 tertanggal 11 Juli 2007;

In
A
b. Purchase Order Nomor 4100001437 tertanggal 12 Juli 2007;
c. Purchase Order Nomor 4100001422 tertanggal 12 Juli 2007; dan
ah

lik
d. Purchase Order Nomor 4100002378 tertanggal 13 Mei 2008;
(secara bersama-sama disebut “Purchase Order Penggugat-Tergugat I”)
am

ub
Bahwa patut diperhatikan oleh Yang Terhormat Majelis Hakim, Tergugat VI
sama sekali tidak pernah melakukan hubungan hukum terhadap Penggugat
berdasarkan Purchase Order Penggugat-Tergugat I. Secara logika sederhana
ep
k

yang sudah seharusnya diketahui oleh Penggugat bahwa suatu Perjanjian in


ah

casu Purchase Order Penggugat-Tergugat I jelas hanya berlaku antara


R

si
Penggugat dan Tergugat I sebagai pihak yang membuatnya, yang merupakan
konsekuensi logis dari Pasal 1340 KUH Perdata (“Bukti TVI-3”) yang

ne
ng

menyatakan :
“Suatu perjanjian hanya berlaku antara pihak–pihak yang membuatnya.

do
gu

Persetujuan-persetujuan itu tidak hanya membawa rugi kepada pihak-


pihak ketiga, tak dapat pihak-pihak ketiga mendapat manfaat
karenanya… ”
In
A

Lebih lanjut, sungguh ironis perbuatan dari Penggugat yang meminta Tergugat
VI bertanggung jawab terhadap Purchase Order Penggugat-Tergugat I, karena
ah

lik

jelas Tergugat VI adalah merupakan pihak ketiga yang tidak boleh dirugikan,
sebagaimana pemenuhan pasal 1340 KUH Perdata.
m

ub

Bahwa argumentasi ini sejalan dengan doktrin yang dikemukakan oleh M.


ka

ep

Yahya Harahap S.H dalam bukunya yang berjudul Hukum Acara Perdata
tentang Gugatan, Persidangan, Penyitaan, Pembuktian, dan Putusan Pengadilan,
ah

Cetakan VIII, Sinar Graffika: Jakarta: 2008, pada halaman 114-115 (“Bukti
R

es

TVI-4”), yang menyatakan bahwa :


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 73
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
74
hk

a
“Yang dapat menjadi pihak penggugat maupun pihak tergugat dalam

R
sengketa yang timbul dari suatu perjanjian, hanya terbatas pada diri

si
orang yang terlibat menjadi pihak dalam perjanjian tersebut.”

ne
ng
Bahkan dengan mempertimbangkan penarikan Tergugat VI selaku pribadi,

do
sebagai salah satu pihak dalam Perkara a quo, maka mengakibatkan Penggugat
gu telah keliru/salah sasaran, sehingga sudah sepatutnya Majelis Hakim Yang
Terhormat tidak dapat menerima Gugatan aquo, sebagaimana hal ini juga

In
A
sesuai dengan pendapat M. Yahya Harahap,S.H. dalam bukunya “ Hukum
Acara Perdata tentang Gugatan, Persidangan, Penyitaan, Pembuktian dan
ah

lik
Putusan Pengadilan”, Sinar Grafika, Cetakan Kelima, April 2007 halaman 439
yang menyatakan sebagai berikut (dalam kutipan) (“Bukti TVI-5”) :
am

ub
“Putusan Mahkamah Agung No. 602 K/ Sip/1975 , tentang seorang
pengurus yayasan yang digugat secara pribadi untuk
mempertanggungjawabkan sengketa yang berkaitan dengan yayasan.
ep
k

Dalam kasus demikian, orang yang ditarik sebagai tergugat tidak tepat,
ah

karena yang semestinya ditarik sebagai tergugat adalah yayasan”


R

si
III. Gugatan Penggugat Kabur dan Tidak Jelas – obscuur libel.

ne
ng

Bahwa merupakan suatu hal yang mutlak (absolut) bahwa demikian suatu
gugatan harus memuat gambaran yang jelas mengenai duduk persoalannya,

do
gu

dengan menjelaskan alasan-alasan berdasarkan keadaan dan alasan-alasan yang


berdasarkan hukum pada bagian posita.
Adapun keharusan atas adanya uraian yang jelas dalam suatu surat gugatan
In
A

secara tegas diatur dalam pasal 8 ayat 3 Reglement op de Rechtsvordering (Rv)


(“Bukti TVI-6”), yang selengkapnya berbunyi sebagai berikut :
ah

lik

“upaya-upaya dan pokok gugatan disertai kesimpulan yang jelas dan


tertentu”
m

ub

Lebih lanjut, pengaturan mengenai gugatan juga ditegaskan dalam doktrin-


doktrin yang dikemukakan oleh Ny. Retnowulan Sutantio, S.H. dan Iskandar
ka

ep

Oeripkartawinata, SH., dalam bukunya yang berjudul “Hukum Acara Perdata


dalam Teori dan Praktek”, cetakan ke-9, penerbit CV. Mandar Maju, 2002,
ah

halaman 17, menyatakan sebagai berikut (kutipan) (“Bukti TVI-7”) :


R

es

“Suatu gugatan harus memuat gambaran yang jelas mengenai duduknya


M

persoalan, dengan lain perkataan dasar gugatan harus dikemukakan


ng

dengan jelas. Dalam hukum acara perdata bagian dari gugatan ini disebut
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 74
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Fundamentum Petendi atau Posita. Suatu posita terdiri dari dua bagian,

R
yaitu bagian yang memuat alasan-alasan berdasarkan keadaan dan

si
bagian yang memuat alasan-alasan yang berdasarkan hukum.

ne
ng
Patut diperhatikan oleh Yang Terhormat Majelis Hakim bahwa pada angka 10
Gugatan aquo, Penggugat telah menimbulkan keambiguan dalam

do
mengemukakan dalilnya, yang selengkapnya berbunyi sebagai berikut :
gu “Bahwa kemudian, dengan mengabaikan kewajiban Tergugat I yang telah
jatuh tempo, ketika Tergugat I PT Direct Vision yang 49% sahamnya

In
A
dimiliki Tergugat III-PT Ayunda – dijual oleh Tergugat IV-PT First Meda
Tbk sebagai pemegang saham pengendali utama pada Tergugat III PT
ah

lik
Ayunda Prima Mitra, kepada Tergugat V – PT Prana Mitra Asia dan
Tergugat VI Dedy Rozano, sehingga kemudian sejak kondisi terakhir
am

ub
tersebut, Tergugat I telah mengelak tanggung jawabnya melaksanakan
kewajiban membayar kepada Penggugat.”
Bahwa dalam uraian yang dijelaskan oleh Penggugat tersebut dalam Posita-
ep
k

nya, telah terbukti bahwa Penggugat menguraikan mengenai transaksi jual beli
ah

saham yang terjadi belakangan, dan tidak ada kaitannya dengan Purchase
R

si
Order Penggugat-Tergugat I. Bahkan sungguh ironis, berdasarkan transaksi
jual beli saham tersebut, Penggugat meminta tanggung jawab dari Tergugat VI

ne
ng

untuk memenuhi Purchase Order Penggugat-Tergugat I.

do
gu

Bahwa secara logika sederhana, jelas dapat diketahui bahwa transaksi jual beli
saham dan Purchase Order Penggugat-Tergugat I adalah perikatan yang
terpisah satu dengan lainnya, dan tidak ada hubungan apapun dengan
In
A

pelaksanaan prestasi.
ah

lik

Bahwa lebih lanjut patut diperhatikan Yang Terhormat Majelis Hakim bahwa
petitum yang diajukan oleh Penggugat adalah merupakan pelaksanaan prestasi
m

ub

oleh para pihak yang terlibat dalam Purchase Order Penggugat-Tergugat I in


casu Tergugat I dan Penggugat.
ka

ep

Berdasarkan uraian-uraian diatas, dan dengan memperhatikan bahwa :


ah

es

(i) Ditariknya Tergugat VI karena adanya transaksi jual beli saham yang
M

tidak ada kaitannya dengan Purchase Order Penggugat-Tergugat I; dan


ng

sedangkan
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 75
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
76
hk

a
R
(ii) Petitum dalam Gugatan aquo adalah terkait dengan pelaksanaan prestasi

si
berdasarkan Purchase Order Penggugat-Tergugat I,

ne
ng
maka Penggugat mengakibatkan suatu kontradiksi/pertentangan dengan

do
meminta Tergugat VI untuk bertanggung jawab atas pelaksanaan Purchase
gu Order Penggugat-Tergugat I (kontradiksi posita dan petitum dalam gugatan
aquo).

In
A
Bahwa dengan adanya kontradiksi posita dan petitum dalam gugatan aquo
ah

lik
tersebut, menjadikan Gugatan kabur, tidak jelas dan tidak menentu.
Menghadapi surat gugatan yang kabur (obscuur libel), maka hakim menurut
am

ub
hukum acara adalah sah dan berdasar hukum apabila memutuskan bahwa
Gugatan aquo dinyatakan tidak dapat diterima oleh Pengadilan.
ep
k

Hal ini sejalan dengan eksepsi “obscuur libel” yang selama ini telah diterima
ah

dalam praktek hukum umum di Indonesia, sebagaimana antara lain dinyatakan


R

si
dalam Yurisprudensi Tetap Mahkamah Agung sebagai berikut :
a Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 195 K/

ne
ng

AG/1994 tanggal 20 Oktober 1995 yang pada pokoknya


menyatakan bahwa menghadapi surat gugatan yang kabur

do
gu

(obscuur libel), maka hakim menurut hukum acara


seharusnya memberikan putusan bahwa gugatan tersebut
In
dinyatakan tidak dapat diterima oleh Pengadilan (“Bukti
A

TVI-8”), yang selengkapnya berbunyi sebagai berikut:


ah

lik

“Menghadapi surat gugatan yang kabur (obscuur libels), maka hakim


menurut hukum acara, seharusnya memberikan keputusan bahwa
m

ub

gugatan tersebut dinyatakan tidak dapat diterima oleh Pengadilan"


ka

ep

b Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 1343.


K/Sip/1975 tanggal 15 Mei 1979 yang pada pokoknya
ah

menyatakan bahwa gugatan tidak dapat diterima, oleh karena


R

es

tidak memenuhi syarat formal gugatan(“Bukti TVI-9”), yang


M

berbunyi sebagai berikut:


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 76
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“gugatan dinyatakan tidak dapat diterima, oleh karena (gugatan

R
tersebut) tidak memenuhi persyaratan formal,...”

si
c Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 565. K/

ne
ng
Sip/1973 tanggal 21 Agustus 1974 yang pada pokoknya
menyatakan bahwa gugatan tidak dapat diterima, oleh karena

do
dasar gugatan tidak sempurna (“Bukti TVI-10”).
gu Mohon perkenan Majelis Hakim Yang Terhormat agar Eksepsi Tergugat VI ini
dapat dipertimbangkan dalam mengambil keputusan atas perkara aquo.

In
A
Tergugat VI meyakini bahwa Yang Terhormat Majelis Hakim dapat
memberikan keputusan yang mencerminkan nilai-nilai keadilan, kebenaran,
ah

lik
penguasaan hukum dan fakta, serta etika dan moral.
am

ub
B DALAM POKOK PERKARA
I. Tergugat VI Tidak Bertanggung Jawab Atas Perbuatan Hukum Yang
Dilakukan Oleh Perseroan (Tergugat I).
ep
k

Bahwa patut diperhatikan bahwa suatu Perseroan Terbatas in casu Tergugat I


ah

adalah merupakan suatu badan hukum yang memiliki suatu persona standi in
R

si
judicio tersendiri, dan karenanya sebagaimana yang dikemukakan oleh
Gunawan Widjaja dalam bukunya Risiko Hukum sebagai Direksi, Komisaris &

ne
ng

Pemilik PT (2008), halaman 12 (“Bukti TVI-11”) menyatakan bahwa :


“tidak lagi membebankan tanggung jawabnya kepada pendiri, atau

do
gu

pemegang sahamnya, melainkan hanya untuk atas nama dirinya sendiri,


untuk kerugian dan kepentingan dirinya sendiri.”
Bahwa Penggugat dalam mengajukan gugatan a quo adalah terkait dengan
In
A

pelaksanaan prestasi atas Purchase Order Penggugat-Tergugat I yang dibuat


oleh dan antara Penggugat dan Tergugat I, sebagaimana secara tegas
ah

lik

disampaikan oleh Penggugat pada angka 1 Gugatan aquo. Karenanya sejalan


dengan asas suatu badan hukum, maka sudah sepatutnya Penggugat tidak
m

ub

menarik Tergugat VI sebagai pihak yang bertanggungjawab terhadap


pelaksanaan prestasi atas Purchase Order Penggugat-Tergugat I.
ka

ep

Hal ini sejalan dengan konsep “Piercing Coroprate Veil”, yang dikenal dalam
ah

UUPT, yakni berdasarkan Pasal 3 ayat 1 UUPT, Tergugat VI tidak bertanggung


R

es

jawab terhadap perikatan yang dilakukan oleh Tergugat I dengan Penggugat,


M

yang berbunyi sebagai berikut:


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 77
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
78
hk

a
“Pemegang saham Perseroan tidak bertanggung jawab secara pribadi

R
atas perikatan yang dibuat atas nama Perseroan dan tidak bertanggung

si
jawab atas kerugian Perseroan melebihi saham yang dimiliki”

ne
ng
Dengan demikian telah terbukti bahwa karena Tergugat VI bukan merupakan
pihak dalam Purchase Order Penggugat-Tergugat I, maka sejalan dengan

do
UUPT dan fakta-fakta tetap diatas, maka Penggugat tidak menuntut Tergugat
gu VI untuk bertanggung jawab secara tanggung renteng atas pelaksanaan
Purchase Order Penggugat-Tergugat I. Karenanya sudah sepatutnya Majelis

In
A
Hakim Yang Terhormat menolak Gugatan dalam Perkara aquo.
ah

lik
II. Siapa Yang Mendalilkan Dia Yang Membuktikan – Burden Proof
Mohon periksa Majelis Hakim Yang Terhormat bahwa sebagaimana dalil
am

ub
Penggugat dalam Gugatannya angka 11 adalah keliru dan tidak tepat, yang
berbunyi sebagai berikut:
“Bahwa keseluruhan peralihan-peralihan kepemilikan saham dalam
ep
k

perusahaan Tergugat I yang tidak mudah ditelusuri untuk pembuktian


ah

dalil gugat dalam meletakkan tanggung jawab terhadap utang Tergugat I,


R

si
sehingga seandainya dianggap beralih dengan sendirinya, maka
Penggugat berhak untuk meminta kepada Hakim pembalikan beban

ne
ng

pembuktian secara adil atas peralihan-peralihan sahan Tergugat I”.


Mohon periksa kembali oleh Majelis Hakim Yang Terhormat, sebagaimana

do
gu

yang telah diuraikan berulangkali oleh Tergugat VI bahwa dasar hubungan


hukum yang diajukan dalam Gugatan aquo adalah Purchase Order Penggugat-
Tergugat I, dan bukan mengenai transaksi peralihan saham-saham.
In
A

Bahwa secara logika sederhana, Penggugat secara tidak berdasar menyatakan


adanya hubungan antara transaksi peralihan saham-saham dengan Purchase
ah

lik

Order Penggugat-Tergugat I (quod non). Bagaimana mungkin dengan


memperhatikan asas Personalia dalam hukum Perjanjian, Tergugat VI yang
m

ub

tidak ada hubungannya dengan Purchase Order Penggugat-Tergugat I diminta


bertanggung jawab karena adanya transaksi peralihan saham-saham.
ka

ep

Bahkan apabila benar ada kaitannya antara transaksi peralihan saham-saham


dengan Purchase Order Penggugat-Tergugat I (quod non), sungguh tidak
ah

berdasar dalil Penggugat yang meminta adanya pembuktian terbalik dalam


R

es

Perkara No. 684/2011. Patut diketahui oleh Penggugat bahwa dalam hukum
M

acara perdata jelas mengatur bahwa setiap dalil-dalil yang diajukan harus
ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 78
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dibuktikan oleh orang yang mengajukan dalil tersebut. Hal ini ditegaskan Pasal

R
1865 KUHPerdata yang menyatakan sebagai berikut (“Bukti TVI-12”) :

si
“Setiap orang yang mendalilkan bahwa ia mempunyai sesuatu hak, atau,

ne
ng
guna meneguhkan haknya sendiri maupun membantah suatu hak orang
lain, menunjuk pada suatu peristiwa, diwajibkan membuktikan adanya

do
suatu hak atau peristiwa tersebut.”
gu
Bahkan dalam yurisprudensi tetap Mahkamah Agung, juga telah berulangkali

In
A
menyatakan mengenai pembuktian oleh pihak yang mengajukan suatu dalil,
dengan rincian yurisprudensi sebagai berikut :
ah

lik
a Mahkamah Agung No. 1121 K/
Sip/1971, tertanggal 15 April 1972
am

ub
(“Bukti TVI-13”)
“salah satu pihak yang mendalilkan sesuatu, dan disangkal oleh pihak
lawannya, maka yang mendalilkan itulah yang harus membuktikan
ep
k

dalilnya tersebut”
ah

b Mahkamah Agung No. 985 K/


R

si
Sip/1971, tertanggal 12 April 1972
(“Bukti TVI-14”)

ne
ng

“pihak yang mengajukan sesuatu dalil, ia harus dapat membuktikan


dalilnya untuk menggugurkan dalil pihak lawan”

do
gu

Dengan demikian, karena Penggugat secara tidak berdasar meminta adanya


pembuktian terbalik diterapkan dalam perkara a quo karena tidak dapat
membuktikan argumentasi yang diajukannya, maka menunjukkan bahwa
In
A

Penggugat tidak mempunyai dasar hukum dan dalil-dalil, fakta-fakta dan bukti-
bukti yang kuat dalam gugatannya dan karenanya sudah patut dan sepantasnya
ah

lik

agar Majelis Hakim Yang Terhormat menyatakan gugatan Penggugat


dinyatakan tidak dapat diterima.
m

ub

Bahwa berdasarkan uraian-uraian di atas, Tergugat VI memohon kepada Majelis


Hakim Yang Terhormat agar berkenan mengambil keputusan yang amarnya berbunyi
ka

ep

sebagai berikut :
ah

DALAM EKSEPSI
R

es

1 Menerima dan mengabulkan Eksepsi Tergugat VI untuk seluruhnya;


M

ng

2 Menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima.


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 79
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
80
hk

a
DALAM POKOK PERKARA

si
1 Menyatakan menolak Gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
2 Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara.

ne
ng
Atau apabila Majelis Hakim Yang Terhormat berpendapat lain, mohon putusan yang

do
gu seadil-adilnya (Ex Aequo Et Bono).

Menimbang, bahwa atas jawaban dari Para Tergugat tersebut, pihak

In
A
Penggugat mengajukan Repliknya pada persidangan tanggal : 31 Juli 2012, sedangkan
untuk Tergugat I s/d Tergugat VI mengajukan Dupliknya pada persidangan tanggal : 4
ah

lik
September 2012 ;
am

ub
Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil gugatannya, Penggugat
mengajukan bukti surat berupa foto copy yang telah di periksa dan dicocokan dengan
ep
aslinya (kecuali P 1, P 3, P 5, P6, P8, P10 s/d P15 tanpa asli), ternyata sesuai dan cocok
k

serta telah diberi materai cukup dan dilegalisir yang terdiri dari
ah

1 Foto copy dari foto copy Pemesanan pembelian (purchase order) yang
R

si
diterbitkan oleh PT. Direct Vision (Tergugat I) kepada PT. Mustika Mamadata
(pengugat), pembelian (purchase order) masing-masing bernomor :

ne
ng

• Po No.4100001422 tanggal 11 Juli 2007 senilai USD 22.025,00


• Po.No.4100001423 tanggal 11 Juli 2007 senilai USD47,965,29

do
gu

• Po. No.4100001437 tanggal 12 Juli 2007 senilai USD 6,128,00


• Po. No.4100002378 tanggal 13 Mei 2008 senilai USD 5.729,40
In
A

Diberi tanda bukti P-1 ;


2 Foto copy sesuai aslinya Delivery Order (DO) yang dikirimkan oleh PTMustika
ah

lik

Memadata kepada PT. Direct Vision untuk renovasi BCS Room milik PT.
Direct Vision, diberi tanda bukti P-2 ;
m

ub

3 Foto copy dari foto copy Meeting Reports, yang menerangkan pertemuan
berkala berisi laporan rapat atau pertemuan antara pihak Mustika dengan PT.
ka

Direct Vision (Tergugat I)mengenai persentase kemajuan pekerjaan proyek


ep

BCS Room milik PT. Direct Vision, diberi tanda P-3;


ah

4 Foto copy sesuai aslinya foto-foto Pemasangan UPS dan Panel di ruangan BCS
R

room, diberi tanda P-4 ;


es

5 Foto copy print aut dari internet Surat Elektronik/Email tentang surat
M

ng

konfirmasi utang PT. Direct Vision, diberi tanda P-5 ;


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 80
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
6 Foto copy dari foto copy Work Acceptance Certificate WAC No.MM/BA-560/

R
XII/07, WAC No.MM/BA-561/XII/07 dan WAC No.MM/BA-562/XII/07,

si
diberi tanda P-6 ;

ne
ng
7 Foto copy sesuai aslinya Invoice No :
• MMT/INV/361/V/2008 senilai USD 24.227,50, tanggal 7 Mei 2008 ;

do
gu • MMT/INV/359/V/2008 senilai USD 52,761,82, tanggal 7 Mei 2008
• MMT/INV/360/V/2008 senilai USD 6.741,35, tanggal 7 Mei 2008 ;
• MMT/INV/414/V/2008 senilai USD 6.302,34, tanggal 23 Mei 2008 ;

In
A
Diberi tanda P-7 ;
8 Foto copy dari foto copy Surat Konfirmasi Utang, yang menerangkan
ah

lik
pengakuan Tergugat I atas sejumlah tagihan yang dimiliki oleh PT.Direct
Vision kepada PT. Mustika Memadata, diberi tanda P-8 ;
am

ub
9 Foto copy sesuai aslinya Faktur Pajak No Seri :
• 010.000-08.00000030, tanggal 7 Mei 2008 ;
ep
• 010.000-08.00000031, tanggal 7 Mei 2008 ;
k

• 010.000-08.00000032, tanggal 7 Mei 2008 ;


ah

R
• 010.000.08.00000083, tanggal 23 Mei 2008 ;

si
Dengan total nilai PPN yang dibayar PT Mustika sebesar USD 8.184.82 ;

ne
ng

Diberi tanda P-9 ;


10 Foto copy dari foto copy Laporan Keuangan Konsolidasi PT. First Media Tbk,

do
yang belum diaudit tanggal 30 Juni 2011, diberi tanda P-10 ;
gu

11 Foto copy dari foto copy Laporan Pemberitahuan Penjualan Saham anak
Perusahaan PT. First Media Tbk, kepada BAPEPAM, diberi tanda P-11 ;
In
A

12 Foto copy dari foto copy Laporan Keuangan Konsolidasi PT. First Media Tbk,
yang sudah diaudit tanggal 31 Desember 2011, diberi tanda P-12 ;
ah

lik

13 Foto copy dari foto copy Laporan Keuangan Konsolidasi PT. First Media Tbk,
tahun 2012 yang belum diaudit, diberi tanda P-13 ;
m

ub

14 Foto copy dari foto copy Akta No.03 (Salinan Akta Jual Beli Saham PT.
Ayunda Prima Mitra) tanggal 8 Juli 2011, diberi tanda P-14 ;
ka

15 Foto copy dari foto copy Akta No.4 (Salinan Akta Jual Beli Saham PT. Ayunda
ep

Prima Mitra, tanggal 8 Juli 2011, diberi tanda P-15 ;


ah

16 Foto copy sesuai aslinya Akte Notaris No.14 tahun 2008, diberi tanda P-16
R

17 Foto copy sesuai aslinya Gambar pekerjaan/As Built Drawing, diberi tanda
es
M

P-17 ;
ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 81
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
82
hk

a
Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil sangkalannya , Tergugat I sampai

R
dengan Tergugat VI mengajukan bukti surat berupa foto copy yang telah diperiksa dan

si
dicocokan dengan surat aslinya ternyata sesuai dan cocok serta diberi materai cukup

ne
ng
dan dilegalisir yang terdiri dari
BUKTI TERGUGAT - I :

do
gu 1 Foto copy sesuai aslinya Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor. 1
Tahun 1971 juncto SEMA Nomor 6 Tahun 1994 tentang Surat Kuasa
(SEMA Surat Kuasa) diberi tanda TI-1 ;

In
A
2 Foto copy sesuai aslinya Pasal 123 HIR, diberi tanda TI-3 ;
3 Foto copy sesuai aslinya Pasal 1238 KUHPerdata, diberi tanda TI-4 ;
ah

lik
4 Foto copy sesuai aslinya Doktrin Hukum M.Yahya Harahap.SH dalam
bukunya HUKUM ACARA PERDATA, cetakan ke-4 Penerbit Sinar
am

ub
Grafika, Mei 2006, halaman 444, diberi tanda TI-6 ;
5 Foto copy sesuai aslinya Yurisprudensi Mahkamah Agung Nomor 2872 K/
ep
Pdt/1998 tertanggal 29 Desember 1998, diberi tanda TI-7 ;
k

6 Foto copy sesuai aslinya Yurisprudensi <ahka,ah Agung RI No.200 K/


ah

Pdt/1988 tertanggal 27 September 1990, diberi tanda TI-8 ;


R

si
7 Foto copy sesuai aslinya Doktrin hukum H.Riduan Syahrani, SH dalam
bukunya Buku Materi Dasar Hukum Acara Perdata, cetakan ke 2, Penerbit

ne
ng

PT. Citra Aditya Bakti, 2000, haaman 28, diberi tanda TI-9 ;
8 Foto copy sesuai aslinya Doktrin hukum Ny. Retnowulan Sutantio.SH dan

do
gu

Iskandar Oeripkartawinata, SH dalam bukunya Hukum Acara Perdata


dalam Teori dan Praktek, cetakan ke-9 Penerbit CV. Mandar Maju 2002,
In
halaman 17, diberi tanda TI-10 ;
A

9 Foto copy sesuai aslinya Putusan Mahkamah Agung Nomor.6 K/Sip/1973


ah

tanggal 21 Agustus 1973, diberi tanda TI-11 ;


lik

10 Foto copy sesuai aslinya Putusan Mahkamah Agung Nomor 22 K/Sip/1974


tertanggal 11 Desember 1975, diberi tanda TI-12 ;
m

ub

11 Foto copy sesuai aslinya Putusan Mahkamah Agung Nomor. 195 K/


ka

Sip/1994, tertanggal 29 Oktober 1995, diberi tanda TI-13 ;


ep

12 Foto copy dari fotocopy Putusan Mahkamah Agung RI Nomor. 255 K/


Pdt.Sus/2009, tanggal 28 Mei 2009, diberi tanda TI-14 ;
ah

13 Foto copy sesuai aslinya Pasal 1865 KUHPerdata, diberi tanda TI-15
es

14 Foto copy sesuai aslinya Putusan Mahkamah Agung Nomor. 985 K/


M

ng

Sip/1971, tertanggal 12 April 1972, diberi tanda TI-16 ;


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 82
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
15 Foto copy sesuai aslinya Putusan Mahkamah Agung Nomor. 880 K/

R
Sip/1974 tertanggal 13 Mei 1975, diberi tanda TI-17 ;

si
16 Foto copy sesuai aslinya Putusan Mahkamah Agung Nomor. 540 K/

ne
ng
Sip/1972, tertanggal 11 September 1975, diberi tanda TI-18 ;
Kuasa Tergugat I, menerangkan untuk bukti TI-2 dan TI-5 tidak diajukan

do
Untuk bukti T1-14 asli tidak dapat diperlihatkan ;
gu
BUKTI TERGUGAT II :

In
A
1 Foto copy sesuai dengan aslinya Surat Edaran Mahkamah Agung No.01 Tahun
1971, diberi tanda TII-1 a ;
ah

lik
2 Foto copy sesuai dengan aslinya Surat Edaran Mahkamah Agung No.6 Tahun
1994, diberi tanda TII-1 b ;
am

ub
3 Foto copy sesuai dengan aslinya Het Herziene Indonesisch Reglement (pasal
123), diberi tanda TII-2;
ep
4 Foto copy sesuai dengan aslinya Putusan Mahkamah Agung RI No.2872 K/
k

Pdt/1998 tertanggal 29 Desember 1998, diberi tanda TII-3 ;


ah

5 Foto copy sesuai dengan aslinya Putusan Mahkamah Agung RI No. 200 K/
R

si
Pdt/1998 tertanggal 27 September 1990, diberi tanda TII-4 ;
6 Foto copy sesuai dengan aslinya Hukum Acara Perdata tantang Gugatan

ne
ng

Persidangan, Penyitaan, Pembuktian dan Putusan Pengadilan karangan M.


Yahya Harahap.SH, penerbit Sinar Grafika, cetakan kelima, April 2008,

do
gu

halaman 439, diberi tanda TII-5 ;


7 Foto copy sesuai dengan aslinya Hukum Acara Perdata dalam Teori dan
In
Praktek oleh Ny. Retnowulan Sutantio, SH dan Iskandar Oeripkartawinata.SH.
A

cetakan ke-8 Mandar Maju, 1997 halaman 17, diberi tanda TII-6 ;
ah

8 Foto copy sesuai dengan aslinya Putusan Mahkamah Agung RI No.195


lik

K/AG/1994 tertanggal 20 Oktober 1995, diberi tanda TII-7 ;


9 Foto copy sesuai dengan aslinya Pasal 3 ayat 91) UU No. 40 Tahun 2007
m

ub

tentang Perseroan Terbatas, diberi tanda TII-8 ;


ka

10 Foto copy sesuai dengan aslinya Pasal 1865 Kitab Undang-Undang Hukum
ep

Perdata, diberi tanda TII-9 ;


11 Foto copy sesuai dengan aslinya Putusan Mahkamah Agung RI No.1121 K/
ah

Sip.1971, tertanggal 15 April 1972, diberi tanda TII-10 ;


es

12 Foto copy sesuai dengan aslinya Putusan Mahkamah Agung RI No.985 K/


M

ng

Sip/1975 tertanggal 12 April 1972, diberi tanda TII-11 ;


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 83
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
84
hk

a
13 Foto copy sesuai dengan aslinya Putusan Mahkamah Agung RI No.880 K/

R
Sip/1975 tertanggal 13 Mei 1975, diberi tanda TII-12 ;

si
14 Foto copy sesuai dengan aslinya Putusan Mahkamah Agung RI No.540 K/

ne
ng
Sip/1972, tertanggal 11 September 1975, diberi tanda TII-13 ;

do
gu BUKTI TERGUGAT III :
1 Foto copy dari foto copy Herzien Inlandsch Reglement (HIR),
membuktikan bahwa pada pasal 118 ayat (1) HIR membuktikan bahwa

In
A
Direksi berhak untuk membuktikan pellaksanaan gugatan terhadap kuasa
yang ditunjuknya, diberi tanda TIII-1 ;
ah

lik
2 Foto copy dari foto copy Irlandsch Reglement (HIR) dalam pasal 123 ayat
(1) HIR) membuktikan bahwa jika pengajuan gugatan tidak dilakukan oleh
am

ub
Penggugat yang berperkara secara langsung atau dilakukan melalui seorang
kuasa maka pemberian kuasa tersebut harus dilakukan secara tertulis
melalui surat kuasa , diberi tanda TIII-2 ;
ep
k

3 Foto copy dari foto copy Irlandsch Reglement (HIR), yang membuktikan
ah

bahwa sita jaminana harus dilakukan atas barang milik seorang yang
R

si
berhutang sebagaimana yang ternyata di dalam Pasal 227 ayat (1) HIR,
diberi tanda TIII-3 ;

ne
ng

4 Foto copy dari foto copy Hukum Acara Perdata tentang Gugatan
Persidangan, Penyitaan, Pembuktian dan Putusan Pengadilan oleh M.

do
gu

Yahya Harahap, diberi tanda TIII-4 ;


5 Foto copy sesuai aslinya Hukum Acara Perdata tentang Gugatan
In
Persidangan, Penyitaan, Pembuktian dan Putusan Pengadilan oleh M.
A

Yahya Harahap, diberi tanda TIII-5 ;


6 Foto copy dari foto copy Yurisprudensi Mahkamah Agung No.601 K/
ah

lik

Sip/1975, diberi tanda TIII-6 ;


7 Foto copy dari foto copy Surat Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak
m

ub

Asasi Manusia RI Nomor. C-27644.HT.01.01.TH.2003 tentang Pengesahan


Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT. Kerta Nusa Jaya (sekarang PT.
ka

ep

Direct Vision), diberi tanda TIII-7 ;


Untuk bukti TIII-1, TIII-2, TIII-3, TIII-4, TIII-6 dan TIII-7 asli tidak dapat
ah

diperlihatkan ;
R

es
M

ng

BUKTI TERGUGAT IV :
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 84
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1 Foto copy sesuai aslinya buku Hukum Acara Perdata tentang Gugatan,

si
persidangan, Penyitaan, Pembuktian dan Putusan Pengadilan, karangan
M.Yahya Harahap.SH, penerbit oleh Sinar Grafika, halaman 438,

ne
ng
114-115, 437 dan 291, diberi tanda TIV-1 ;
2 Foto copy sesuai aslinya Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPer),

do
gu Pasal 1340 ayat (2) dan Pasal 1865, diberi tanda TIV-2 ;
3 Foto copy sesuai aslinya Yurisprudensi atau Putusan Mahkamah Agung RI
No.22 K/Sip/1974 tanggal 11 Desember 1975 (dalam buku

In
A
R.Soeparmono, SH, Hukum Acara Perdata dan Yurisprudensi, penerbit
CV Mandar Maju.57), diberi tanda TIV-3 ;
ah

lik
4 Foto copy sesuai aslinya Yurisprudensi atau Putusan Mahkamah Agung RI No. 6
K/Sip/1973, tanggal 21 Agustus 1973 (dalam buku R.Soeparmono,SH,
am

ub
Huku Acara Perdata dan Yurisprudensi, penerbit CV. Mandar Maju,
Hlm. 14) diberi tanda TIV-4 ;
5 Foto copy sesuai aslinya HIR, Pasal 123 ayat 1, dan foto copy Surat
ep
k

Edaran Mahkamah Agung No.01 Tahun 1971 dan No. 6 Tahun 1994
ah

tentang Surat Kuasa Khusus, diberi tanda TIV-5 ;


R

si
6 Foto copy sesuai aslinya Yurisprudensi atau Putusan Mahkamah Agung RI
No.531 K/Sip/1973 tanggal 25 Juli 1974 (dalam buku R. Soeroso,SH,

ne
ng

Hukum Acara Perdata Lengkap dan Praktis, HIR, RbG, dan


Yurisprudensi, penerbit Sinar Grafika, Hlm. 54), diberi tanda TIV-6 ;

do
gu

7 Foto copy sesuai aslinya yurisprudensi atau Putusan Mahkamah Agung RINo.57
K/Pdt/1984 (dalam buku M. Yahya Harhap,SH, Hukum Acara Perdata
In
tentang Gugatan Persidangan, Penyitaan, Pembuktian dan Putusan
A

Pengadilan, Sinar Grafika Hlm, 19), diberi tanda TIV-7 ;


8 TIV-8 tidak diajukan
ah

lik

9 Foto copy sesuai aslinya Hukum Perjanjian, tahun 2008, halaman 29 terbitan PT.
Intermassa, karangan Prof. Subekti, SH, diberi tanda TIV-9 ;
m

ub

10 Foto copy sesuai aslinya Undang-Undang RI No. 40 tahun 2007 tentang


Perseroan Terbatas, Pasal 3 ayat (1) menyatakan Pemegang saham
ka

ep

perseroan tidak bertanggung jawab secara pribadi atas perikatan yang


dibuat atas perikatan yang dibuat atas nama perseroan dan tidak
ah

bertanggung jawab atas kerugian perseroan melebihi saham yang


R

es

dimiliki, diberi tanda TIV-10 ;


M

ng

11 Foto copy sesuai dengan aslinya Pasal 163 HIR yang menyatakan
on

barang siapa mengaku mempunyai hak, atau menyebutkan suatu


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 85
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
86
hk

a
kejadian untuk meneguhkan hak itu atau untuk membantah hak orang

R
lain, harus membuktikan adanya hak itu atau adanya keadaan itu, diberi

si
tanda TIV-11 ;

ne
ng
12 Foto copy sesuai aslinya Yurisprudensi atau Putusan Mahkamah Agung RI No.
1121 K/ip/1971, tanggal 15 April 1972 (dalam buku M. Ali Boediarto,

do
SH Komplikasi Kaidah Hukum Mahkamah Agung RI, Hukum Acara
gu Perdata Masa Setengah Abad penerbit Swara Justitita, Hlm. 136), yang
menyatakan salah satu pihak yang mendalilkan sesuatu dan disangkal

In
A
oleh pihak lawannya, maka yang mendalilkan itulah yang harus
membuktikan dalilnya tersebut, diberi tansa TIV-12 ;
ah

lik
Kuasa Tergugat IV menerangkan untuk bukti TIV-8 tidak diajukan ;
am

ub
BUKTI TERGUGAT V :

1 Foto copy sesuai aslinya Doktrin hukum yang dikemukakan NY. Retnowulan
ep
k

Sutantio, SH dan Iskandar Oeripkartawinata, SH pada buku Hukum Acara


ah

Perdata Dalam Teori dan Praktek, Penerbit Alumni Bandung, hallaman 11,
R

si
diberi tanda TV-1 ;
2 Foto copy sesuai aslinya Yurisprudensi Tetap Mahkamah Agung RI No. 195 K/

ne
ng

AG/1994 tanggal 20 Oktober 1995 (dalam buku M. Ali Boediarto,SH,


Komplikasi Kaidah Hukum Mahkamah Agung RI, Hukum Acara Perdata

do
gu

Masa Setengah Abad, penerbit Swara Justitita, Hlm. 58) diberi tanda TV-2 ;
3 Foto copy sesuai aslinya Doktrin M. Yahya Harahap, SH, dalam buku, Hukum
In
A

Acara Perdata tentang Gugatan, Persidangan, Penyitaan, Pembuktian dan


Putusan Pengadilan, penerbit Sinar Grafika, 2008, jal.437, diberi tanda
ah

TV-3 ;
lik

4 Foto copy sesuai aslinya Pasal 98 ayat (1) UU Nomor. 40 Tahun 2007, diberi
tanda TV-4 ;
m

ub

5 Foto copy sesuai aslinya Surat Edaran Mahkamah Agung RI (SEMA) No. 6
ka

Tahun 1994 dalam buku Hukum Acara Perdata, Penerbit Sinar Grafika,
ep

2008, hal. 15 karangan M. Yahya Harahap, hal. 15, diberi tanda TV-5
6 Foto copy sesuai aslinya Pasal 1797 Kitab Undang-Undang Hukum Acara
ah

Perdata, diberi tanda TV-6 ;


es

7 Foto copy sesuai aslinya Pasal 3 ayat (1) UU Nomor 40 tahun 2007,
M

ng

diberi tanda TV-7 ;


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 86
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
8 Foto copy sesuai aslinya Pasal 1865 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata,

R
diberi tanda TV-8 ;

si
9 Foto copy sesuai aslinya Pasal 163 HIR, diberi tanda TV-9 ;

ne
ng
10 Foto copy sesuai dengan aslinya Yurisprudensi Mahkamah Agung No.
1121 K/Sip/1971, tanggal 15 April 1972 (dalam buku M. Ali boediarto,SH

do
komplikasi Kaidah Hukum Mahkamah Agung RI, Hukum Acara Perdata
gu Masa Setengah Abad, penerbit Swara Yustitits, Hlm 136) diberi tanda
TV-10 ;

In
A
11 Foot copy sesuai aslinya Yuridprudensi Mahkamah Agung No.985 K/
Sip/1971 tanggal 12 April 1972, diberi tanda TV-11 ;
ah

lik
12 Foto copy sesuai aslinya Yurisprudensi Mahkamah Agung No. 880 K/
Sip/1973, tanggal 13 Mei 1975, diberi tanda TV-12 ;
am

ub
13 Foto copy sesuai aslinya Yurisprudensi Mahkamah Agung No. 540 K/
Sip/1972 tanggal 11 September 1975, diberi tanda TV-13 ;
ep
k

BUKTI TERGUGAT VI :
ah

1 Foto copy sesuai aslinya Pasal 123 (1) HIR, diberi tanda TVI-1 a
R

si
2 Foto copy sesuai aslinya Surat Edaran Mahkamah Agung No. 01 Tahun 1971,
diberi tanda TVI-1 b

ne
ng

3 Foto copy sesuai aslinya Surat Edaran Mahkamah Agung No. 06 Tahun 1994,
diberi tanda TVI-1 c

do
gu

Berdasarkan bukti TVI-1 a s/d TVI-1 c bahwa syarat-syarat formil dari Surat
Kuasa Khusus sebagai berikut :
In
A

a Menyebut dengan jelas dan spesifik surat kuasa, untuk berperan di


Pengadilan
ah

b Menyebut kompetensi relatif ;


lik

c Menyebut identitas dan kedudukan para pihak dan


d Menyebut secara ringkas dan konkret pokok dan obyej sengketa yang
m

ub

diperkarakan ;
ka

4 Foto copy sesuai asli Yurisprudensi <ahka,ah Agung RI No. 57 K/Pdt/1984,


ep

diberi tanda TVI-2 ;


5 Foto copy sesuai aslinyaPasal 1340 KUHPerdata yang menyatakan Suatu
ah

perjanjian hanya berlaku antara pihak-pihak yang membuatnya, diberi tanda


es

TVI-3 ;
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 87
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
88
hk

a
6 Foto copy sesuai aslinya Buku M. Yahya Harahap, SH Hukum Acara Perdata

R
tentang Gugatan, Persidangan, Penyitaan, Pembuktian dan Putusan

si
Pengadilan, halaman 114-115, diberi tanda TVI-4

ne
ng
7 Foto copy sesuai aslinya Buku M. Yahya Harahap, SH, Hukum Acara Perdata
tentang Gugatan, Persidangan, Penyitaan, Pembuktian dan Putusan

do
Pengadilan, halaman 439 yang menyatakan Putusan Mahkamah Agung
gu No.601 K/Sip/1975, diberi tanda TVI-5 ;
8 Foto copy dari foto copy Pasal 8 Reglement op de Rechtsvordering (Rv) yang

In
A
berbunyi “ Upaya-upaya dan pokok gugatan disertai kesimpulan yang jelas
dan tertentu, diberi tanda TVI-6 ;
ah

lik
9 Foto copy sesuai aslinya Buku NY. Retnowulan Sutantio, SH dan Iskandar
Oerpkartawinata, SH, Hukum Acara Perdata dalam Teori dan Praktek oleh
am

ub
Penerbit CV Mandar Maju, halaman 17, diberi tanda TVI-7 ;
10 Foto copy dari fotocopy Yurisprudensi Mahkamah Agung RI No.195 K/
AG/1994 tanggal 20 Oktober 1995, diberi tanda TVI-8 ;
ep
k

11 TVI-9 tidak diajukan


ah

12 Foto copy sesuai aslinyaYurisprudensi Mahkamah Agung RI No. 565 K/


R

si
Sip/1973 tanggal 21 Agustus 1974, diberi tanda TVI-10 ;
13 Foto copy sesuai aslinya Buku Gunawan Widjaja, Risiko Hukum sebagai

ne
ng

Direksi, Komisaris & pemilik PT (2008) halaman 12 yang menyatakan


“tidak lagi membebankan tanggung jawabnya kepada pendiri atau

do
gu

pemegang sahamnya, melainkan hanya untuk dan atas nama dirinya sendiri
untuk kerugian dan kepentingan dirinya sendiri “ diberi tanda TVI-11 ;
In
14 Foto copy dari fotocopy Pasal 1865 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
A

yang menyatakan Setiap orang yang mendalilkan bahwa ia mempunyai


sesuatu hak, atau guna meneguhkan haknya sendiri maupun membantah
ah

lik

suatu hak orang lain, menunjuk pada suatu peristiwa diwajibkan


membuktikan adanya suatu hak atau peristiwa tersebut, di beri tanda
m

ub

TVI-12 ;
15 Foto copy dari foto copy Yurisprudensi Mahkamah Agung No. 1121 K/
ka

ep

Sip/1971, tertanggal 15 April 1972, diberi tanda TVI-13 ;


16 Foto copy dari fotocopy Yurisprudensi Mahkamah Agung No.985 K/
ah

Sip/1971, tenggal 12 April 1972, diberi tanda TVI-14 ;


R

es

Untuk bukti TVI-6, TVI-8, TVI-12, TVI-13, TVI-14 asli tidak dapat diperlihatkan ;
M

ng

Menimbang, bahwa para pihak tidak mengajukan saksi-saksi/ahli ;


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 88
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R
Menimbang, bahwa Penggugat, Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III,

si
Tergugat IV, Tergugat V dan Tergugat VI, mengajukan kesimpulannya kesemuanyan

ne
ng
tertanggal 30 Oktober 2012 ;

do
Menimbang, bahwa kedua belah pihak sudah tidak mengajukan apa-apa lagi
gu dan mohon putusan ;

In
A
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah
ah

lik
sebagaimana tersebut di atas ;
am

ub
DALAM EKSEPSI

Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut di atas, Para


ep
k

Tergugat (Tergugat I sampai dengan Tergugat VI) melalui kuasa hukumnya


ah

mengajukan Eksepsi yang pada pokoknya sebagai berikut :


R

si
Eksepsi Tergugat I

ne
ng

Menimbang, bahwa Tergugat I pada pokoknya mengajukan Eksepsi

do
gu

dengan dalil-dalil sebagai berikut : In


A Surat Kuasa Penggugat Cacat, karena :
A

• Tidak mengambarkan secara Jelas dan Rinci tujuan dari surat kuasa khusus
tersebut, setidak-tidaknya terdapat 2 (dua) fakta bahwa Surat Kuasa Penggugat
ah

lik

senyatanya dan terang tidak sah dalam hal :


m

ub

1 Identitas Para Pihak tidak lengkap


Bahwa dalam surat kuasa Penggugat hanya disebutkan Suwondo Wijono
ka

ep

sebagai Pemberi Kuasa, namun kapasitas Pemberi Kuasa sama sekali tidak
disebutkan atau diterangkan ;
ah

es

2 Pengadilan yang berwenang untuk mengadili


M

ng

tidak disebutkan
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 89
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
90
hk

a
Bahwa dalam surat kuasa Penggugat telah tidak menyebutkan sama sekali

R
Pengadilan yang berwenang untuk mengajukan gugatan a quo ;

si
ne
ng
B Gugatan Penggugat Prematur
Bahwa TErgugat I mengemukakan, selaku pihak yang digugat sampai saat gugatan

do
ini diajukan Penggugat sama sekali tidak pernah menerima somasi Penggugat
gu terkait dengan pelaksanaan :
• Purchase Order No.4100001423 tertanggal 11 Juli 2007

In
A
• Purchase Order No.4100001437 tertanggal 12 Juli 2007 ;
• Purchase Order No.4100001422 tertanggal 12 Juli 2007 dan
ah

lik
• Purchase Order No.4100002378 tertanggal 13 Mei 2008 ;
am

ub
Dan Penggugat seharusnya terlebih dahulu mengajukan surat somasi kepada
Tergugat I /PT. Direct Vision, sebelum mengajukan gugatan ;
ep
k

C Gugatan Penggugat Tidak Lengkap atau Kurang Pihak


ah

Bahwa selain menarik Tergugat dalam perkara aquo, seharusnya Penggugat juga
R

si
menarik Pemegang saham PT.Direct Vision lainnya / dalam hal ini PT.Silver

ne
ng

Concord Holding Limeted sebagai pihak dalam perkara aquo ;

D Gugatan Penggugat Kabur

do
gu

Bahwa Penggugat tidak dapat menjelaskan atau merumuskan secara sederhana


hubungan hukum dari trensaksi-transaksi saham sebagaimana di sebutkan didalam
In
A

gugatan aquo ;
ah

lik

EKSEPSI TERGUGAT II
Menimbang, bahwa Tergugat II menyampaikan dalil-dalil yang
m

diajukan dalam Eksepsi ini dianggap sebagai satu kesatuandan bagian yang tidak
ub

terpisahkan dari jawaban dalam pokok perkara, yang pada pokoknya sebagai berikut :
ka

A Surat Kuasa Penggugat bertentangan dengan pasal 123 ayat 1 HIR dan SEMA
ep

No. 1 tahun 1971 Jo SEMA No.6 tahun 1994, yang mengakibatkan surat kuasa
ah

Penggugat tidak sah ;


R

Bahwa terdapat 3 (tiga) fakta surat kuasa Penggugat tidak sah yaitu :
es

1 Surat Kuasa Penggugat tidak menyebut


M

ng

kompetensi relatif ;
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 90
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2 Surat Kuasa Penggugat tidak menyebut kapasitas

R
dari pemberi kuasa ;

si
3 Bahwa surat kuasa Pengugat tidak mempunyai

ne
ng
dasar hukum sama sekali untuk menggugat
Tergugat II ;

do
B Bahwa antara Penggugat dan Tergugat II tidak mempunyai hubungan hukum
gu terkait dengan gugatan wanprestasi Penggugat, sehingga Penggugat tidak
mempunyai alas hak untuk menggugat Tergugat II ;

In
A
C Bahwa Penggugat hanya menarik Tergugat II sebagai salah satu Pemegang
Saham Tergugat I dan tidak menarik Silver Concord Holding Limited sebagai
ah

lik
Pihak dalam gugatan ;

D Penggugat telah salah menarik Tergugat II sebagai pihak dalam gugatan (Error
am

ub
In Persona)
Bahwa Tergugat II tidak mempunyai hubungan hukum dengan Penggugat dan
ep
k

tidak pernah merugikan kepentingan hukum Penggugat ;


E Gugatan Penggugat Kabur dan tidak jelas/obscuur Libel)
ah

si
EKSEPSI TERGUGAT III

ne
ng

Menimbang, bahwa Tergugat III mengajukan Eksepsi pada pokoknya

do
sebagai berikut :
gu

I Gugatan Penggugat tidak disertai dengan Surat Kuasa Khusus yang sah ;
II Gugatan Error Inpersona
In
A

Bahwa hubungan hukum yang terjadi adalah antara Penggugat dan Tergugat I dan
Penggugat tidak memiliki hubungan hukum dengan Tergugat III ;
ah

lik

III Gugatan Kabur (Obscuur Libel)


Bahwa Penggugat dalam gugatannya tidak menjelaskan mengenai dasar fakta apa
m

ub

yang menjadikan Tergugat III dilibatkan dalam perkara a quo ;


ka

EKSEPSI TERGUGAT IV
ep

Menimbang, bahwa Tergugat IV mengajukan Eksepsi pada pokoknya


ah

sebagai berikut :
R

I A. Tidak adanya alas hak dari Penggugat dalam mengajukan gugatan a quo
es
M

karena antara Penggugat dan Tergugat IV tidak pernah ada hubungan


ng

hukum ;
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 91
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
92
hk

a
II B. Penggugat salah menarik pihak dalam perkara aquo;

R
Bahwa gugatan Penggugat adalah masalah Purchase Order yang mana

si
Tergugat IV sama sekali bukan merupakan pihak dalam Purchase Order

ne
ng
tersebut ;
C Gugatan Penggugat Obscuur Libel

do
Bahwa Penggugat terkesan mengada-ada dan tidak jelas atau kabur dalam
gu menguraikan dalil-dalil gugatnnya ;
D Surat Kuasa Penggugat tidak sah berdasarkan pasal 123 ayat 1 HIR dan SEMA

In
A
No.01 Th.1971 Jo SEMA No.6 Th.1994 (Peraturan Tentang Surat Kuasa) ;
ah

lik
EKSEPSI TERGUGAT V :
Menimbang, bahwa Tergugat V pada pokoknya mengajukan Eksepsi
am

ub
dengan dalil-dalil sebagai berikut :
A Penggugat tidak memiliki alas hak untuk mengajukan gugatan terhadap
Tergugat V dikarenakan tidak ada hubungan hukum apapun antara Penggugat
ep
k

dan Tergugat V ;
ah

B Penarikan Tergugat V kedalam perkara merupakan Error Inpersona ;


R

si
C Gugatan Penggugat kabur dan tidak jelas(Obscuur Libel) ;
D Surat Kuasa Penggugat mengandung cacat Formal

ne
ng

EKSEPSI TERGUGAT VI

do
gu

Menimbang, bahwa Tergugat VI pada pokoknya mengajukan Eksepsi


sebagai berikut :
In
I Surat Kuasa Penggugat cacat Formal dan tidak dapat menjadi dasar dalam
A

mengajukan gugatan perkara aquo ;


II Tidak adanya hubungan hukum antara Penggugat dengan Tergugat VI
ah

lik

sebagai pihak dalam gugatan (Error In Persona) ;


III Gugatan Penggugat kabur dan tidak jelas (Obscuur libel) ;
m

ub

Menimbang, bahwa terhadap Eksepsi Para Tergugat tersebut, Penggugat


ka

ep

menolak secara tegas terhadap keseluruhan dalil-dalil eksepsi Para Tergugat


dimaksud ;
ah

Menimbang, bahwa atas Eksepsi-eksepsi yang diajukan oleh Para Tergugat


R

es

terhadap gugatan Penggugat sebagaimana tersebut di atas, Majelis Hakim


M

mempertimbangkan sebagai berikut :


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 92
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa tentang surat kuasa khusus Penggugat (PT.Mustika

R
Memadata) yang diwakili oleh Suwondo Wijono yang memberi kuasa kepada

si
Maringan Pasaribu, Sihala Siahaan dkk sebagaimana di atur Undang-undang No.40

ne
ng
Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, yang pasal 1 angka 5 dijelaskan : yang
berwenang dan bertanggung jawab penuh atas Pengurusan Perseroan untuk

do
kepentingan perseroan, sesuai dengan maksud dan tujuan perseroan serta mewakili
gu perseroan, baik didalam maupun diluar Pengadilan sesuai dengan ketentuan Anggaran
Dasarnya adalah Direksi ;

In
A
Menimbang, bahwa dalam akta tentang Pernyataan Keputusan Rapat
PT.Memadata No.14 tanggal 29 Agustus tahun 2008 ditegaskan Suwondo Wijono
ah

lik
adalah bertindak dalam kapasitasnya sebagai Direktur ;
Menimbang, bahwa dalam surat kuasa Penggugat dengan jelas juga tercantum
am

ub
alamat Tergugat I (PT.Direct Vision) yang beralamat di Graha Citra Building Lt.9, Jl.
Jenderal Gatot Subroto Kav.35-36 Jakarta Selatan 12950 ;
Menimbang, bahwa dengan memperhatikan secara cermat dan secara
ep
k

keseluruhan surat kuasa Penggugat tersebut sudah memenuhi ketentuan Pasal 123 HIR
ah

dan Pasal 118 HIR maupun SEMA No. I tahun 1971 Jo. SEMA No.6 tahun 1974
R

si
tentang ketentuan tentang surat kuasa ;

ne
ng

Menimbang, bahwa tentang Eksepsi Para Tergugat mengenai ada atau


tidaknya hubungan hukum antara Penggugat dan Para Tergugat khususunya Tergugat

do
gu

II s/d VII maupun eksepsi yang lain adalah memerlukan penelitian dan pembuktian
berdasarkan alat-alat bukti yang diajukan dipersidangan oleh Para pihak dan hal
In
tersebut adalah telah masuk dalam pokok perkara, karenanya akan dipertimbangkan
A

dan diputus bersama-sama dengan pokok perkara ;


Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas,
ah

lik

maka eksepsi yang diajukan oleh Para Tergugat adalah tidak beralasan dan karenanya
harus ditolak ;
m

ub

DALAM POKOK PERKARA


ka

ep

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah sebagaimana


tersebut di atas ;
ah

Menimbang, bahwa Penggugat dalam surat gugatannya pada pokoknya


R

es

mendalilkan hal-hal sebagai berikut :


M


ng

Bahwa antara Penggugat dengan Tergugat I terdapat hubungan hukum :


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 93
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
94
hk

a
• Pada awalnya Penggugat menerima permintaan penunjukan pengadaan barang

si
dan jasa pekerjaan (work order) lewat dokumen kontrak komersial yang
diterbitkan Tergugat I /PT.DIRECT VISION yang menunjukan jenis jumlah

ne
ng
dan harga yang disepakati, yang selanjutnya di sebut Purchase Order (PO),
rincian pekerjaannya meliputi Renovation Broadcast Room and Server Room,

do
gu pengadaan Additional Power Cabling Installation, Coox Cable Installation,
pekerjaan Ralsed Floor serta Pengadaan Racking System dan Fire Extinguisher
pada tanggal 11 Juli 2007 dengan PO bernomor 410000 1423 senilai

In
A
USD.47.965,25 (empat puluh tujuh ribu sembilan ratus enam puluh lima Dollar
dan dua puluh sembilan sen) dan belum termasuk PPN sebesar 10 % ;
ah

lik
• Bahwa selanjutnya Tergugat I menerbitkan dua PO pada tanggal 12 Juli 2007
masing-masing :
am

ub
• PO bernomor 410000 1437, pekerjaannya meliputi Renovation New Chanel
Room dan Additional UTP Cabling Installation senilai USD 6.128,50 (enam
ep
ribu seratus dua puluh delapan Dolllar dan lima puluh sen) belum termasuk
k

PPN 10 % ;
ah

• PO nomor 4100001422 meliputi pekerjaan : Renovation Broadcast Room


R

si
Outdoor, pengadaan barang dan jasa pemasangan Uninteruptible Power Supply
(UPS) 30 Kva serta Power Panel senilai US$ 22.025 (Dua puluh dua ribu dua

ne
ng

puluh lima dollar) dan belum termasuk PPN sebesar 10 % ;


Terakhir

do
gu

• PO bernomor 4100002378 pada tanggal 13 Mei 2008 untuk pekerjaan meliputi


Additional Interior and Furniture, Additional UPT, Power Cabling installation
In
A

serta pengadaan Fire Extinguisher nilai pekerjaan USD 5.729,40 (lima ribu
tujuh ratus dua puluh sembilan dollar dan empat puluh sen) serta belum
ah

lik

termasuk PPN sebesar 10 % ;


• Bahwa keempat PO yang diterbitkan oleh Tergugat I tersebut, keseluruhannya
m

ub

telah dilaksanakan oleh Penggugat, dengan tanda bukti telah ditanda tanganinya
Sertifikat Serah Terima barang dan jasa pekerjaan (work Acceptance
ka

Certificate0) WAC/ oleh Tergugat I pada dokumen WAC : MM/BA-562/


ep

XII/07, MM/BA-560/XII/07, MM/B-561/XII/07, sedangkan untuk PO Terakhir


ah

tidak diperbuat oleh Tergugat I dengan berbagai alasan, dan seluruh dokumen
R

W A C tersebut serah terimanya dilakukan Angga Indrawan mewakili Tergugat


es

I / PT. DIRECT VISION dan Sdr. Yuli mewakili Penggugat / PT. Mustika
M

ng

Memadata ;
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 94
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
• Bahwa dengan telah selesainya seluruh kewajiban dilaksanakan Penggugat,

si
kemudian Penggugat menagih haknya atas prestasi yang telah dikerjakan
kepada Tergugat I, lewat sejumlah Faktur tagihan atau Invoice masing-masing :

ne
ng
a MMT/INV/359/V/2008 senilai USD 52,761,82, (lima puluh dua ribu tujuh
ratus enam puluh satu Dollas dan delapan puluh dua sen)

do
gu b MMT/INV/360/V/2008 senilai USD 6.741,35, (enam ribu tujuh ratus empat
puluh satu Dollas dan tiga puluh lima sen) ;
c MMT/INV/361/V/2008 senilai USD 24.227,50, (dua puluh empat ribu dua

In
A
ratus dua puluh tujuh Dollar dan lima puluh sen) ;
Ketiganya pada tanggal 7 Mei 2008 ;
ah

lik
d MMT/INV/414/V/2008 senilai USD 6.302,34, (enam ribu tiga ratus dua Dollar
dan tiga puluh empat sen)
am

ub
Pada tanggal 23 Mei 2008
Dan total keseluruhan tagihan termasuk PPN 10 % USD 90.033,01 (sembilan
puluh ribu tita puluh tiga Dollar dan nol satu sen) ‘
ep
k

• Bahwa atas tagihan Pajak Pertambahan nilai terhadap total PO yang diterbitkan
ah

oleh Tergugat I telah dibayarkan Penggugat pada Kantor Pelayanan Pajak


R

si
(KPP) dengan tanda bukti Faktur Pajak dengan kode dan Nomor Seri Faktur
Pajak 010.000-08.00000030, 010.000.08.00000031. 010.000-08.00000032,

ne
ng

010.000-08.00000083 dengan nilai total USD.8.184,82 (Delapan ribu seratus


delapan puluh empat Dollar dan delapan puluh dua sen) ‘

do
gu

• Bahwa atas keempat PO yang diterbitkan oleh Tergugat I pada Penggugat,


Tergugat I berkewajiban membayar kepada Penggugat dalam tenggang waktu
In
A

30 (tiga puluh) hari kerja setelah ditanda tangani WAC oleh kedua belah pihak
dan atas Invoice yang sudah di serahkan Penggugat ;
ah


lik

Bahwa Penggugat telah menyurati Tergugat I agar melaksanakan klaim


kewajiban bayar pada tanggal 22 Desember 2008 melalui surat konfirmasi
Piutang dan kemudian Tergugat I akhirnya mengakui utang tersebut dengan
m

ub

menandatangani surat konfirmasi (Pengakuan) Piutang tersebut melalui Chief


ka

Executive Officer (CEO) PT. DIRECT VISION oleh MS.NELIA C.MULATO,


ep

akan tetapi dengan berbagai alasan Tergugat I tidak memenuhi kewajibannya


ah

sampai saat ini, karenanya Tergugat I telah ingkar janji (wanprestasi) pada
R

Penggugat ;
es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 95
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
96
hk

a
Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut, Para Tergugat dalam

R
surat jawabannya telah menyangkal dalil-dalil gugatan Penggugat dimaksud, dan

si
khusus Tergugat II, III, IV, V dan VI (Para Tergugat) mengemukakan antara

ne
ng
Penggugat dengan Para Tergugat sama sekali tidak ada hubungan hukum, sehingga
tidak ada alasan hukum bagi Penggugat untuk mengajukan gugatan hukum terhadap

do
Para Tergugat dalam perkara a quo ;
gu
Menimbang, bahwa oleh karena dalil-dalil Penggugat disangkal oleh Para

In
A
Tergugat, maka sesuai dengan hukum acara, maka Penggugat berkewajiban untuk
membuktikan dalil-dalil gugatannya tersebut ;
ah

lik
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil-dalil gugatannya, Penggugat
am

ub
dipersidangan telah mengajukan bukti surat bertanda P1 sampai dengan P 17 ;

Menimbang, bahwa sebaliknya Para Tergugat guna membuktikan dalil-dalil


ep
k

sengkalannya telah mengajukan bukti surat sebagai berikut :


ah

• Tergugat-I mengajukan bukti surat bertanda T.I-1 s/d TI-18 ;


R

si
• Tergugat II mengajukan bukti surat bertanda T.II-1 a s/d T.II-13 ;

• Tergugat III mengajukan bukti surat bertanda T.III-1 s/d T.III-7 ;

ne
ng

• Tergugat IV mengajukan bukti surat bertanda T.IV-1 s/d T.IV-12 ;

• Tergugat V mengajukan bukti surat bertanda T.V-1 s/d T.V-13 ;

do
gu

• Tergugat VI mengajukan bukti surat bertanda T.VI-1 s/d T.VI-14 ;


In
A

Menimbang, bahwa setelah memperhatikan dalil-dalil yang diketemukan


Penggugat maupun dalil-dalil sangkalan dari Para Tergugat, Majelis Hakim
ah

lik

berpendapat bahwa yang menjadi pokok persengketaan Para Pihak adalah : Terkait
kontrak komersial yang terjadi antara Penggugat dan Tergugat I, yaitu :
m

ub

a Purchase Order Nomor. 4100001423 tertanggal 11 Juli 2007 ;


b Purchase Order Nomor. 4100001437 tertanggal 12 Juli 2007 ;
ka

c Purchase Order Nomor. 4100001422 tertanggal 12 Juli 2007 ;


ep

d Purchase Order Nomor. 4100002378 tertanggal 13 Mei 2008 ;


ah

Keempat Purchase Order tersebut selanjutnya disebut Purchase Order (PO) ;


R

es

Menimbang, bahwa lebih lanjut terhadap bukti-bukti surat yang


M

ng

diajukan Para Pihak, Majelis Hakim akan mempertimbangkan hanya terhadap hal-hal
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 96
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
yang ada kaitannya dengan pokok persengketaan dalam perkara a quo, sebagai

R
berikut :

si
Menimbang, bahwa bukti PI berupa penerimaan pembelian (Purchase

ne
ng
Order) yang diterbitkan oleh Tergugat I (PT.DIRECT VISION) kepada Penggugat
(PT.MUSTIKA MEMADATA), masing-masing bernomor dan bernilai :

do
gu • PO. Nomor : 410000 1422 tanggal 11 Juli 2007 senilai USD. 22.025,00
• PO, Nomor. 410000 1423 tanggal 11 Juli2007 senilai USD. 47.965,29 ;
• PO. Nomor. 410001437 tanggal 12 Juli 2007 senilai USD. 6.128,00 ;

In
A
• PO. Nomor. 41000 2378 tanggal 13 Mei 2008 senilai USD. 5.729,40 ;
Bahwa dari keempat PO ini terlihat adanya permintaan penunjukan pengadaan barang
ah

lik
dan Jasa pekerjaan (work order) lewat dokumen kontrak yang diterbitkan Tergugat I
kepada Penggugat ;
am

ub
Menimbang, bahwa bukti P2 berupa pengiriman barang yang dipesan
(delivery order) yang dikirim Penggugat kepada Tergugat I yaitu komponen/barang
ep
yang dibutuhkan untuk Renovasi BCS Room milik Tergugat I atas keempat Purchase
k

Order ;
ah

Menimbang, bahwa bukti P-3, berupa pertemuan berkala berisi laporan-


R

si
laporan Rapat atau pertemuan antara pihak Penggugat dan TErgugat I mengenai
Presentase kemajuan pekerjaan proyek BCS Room ;

ne
ng

Menimbang, bahwa bukti P4 berupa tiga gambar dimana gambar-

do
gu

gambar ini menunjukan proses pemasangan UPS 30 KVA(Uninterrup tible Power


Supply) dan Penel Input MCCB 60 A 3 P C===.30001532 di BCS Room milik
In
A

Tergugat I, yang merupakan bagian pekerjaan yang tercantum dalam Purchase Order
410000 1422 (bukti P-1) dan di Invoice No. MMT/INV/361/V/2008 (Bukti P-7) ;
ah

lik

Menimbang, bahwa bukti P-5, berupa Surat menyurat atau


korespondensi elektronik antara pihak Penggugat dan Tergugat I, isinya menyangkut
m

ub

penyelesaian pembayaran utang Tergugat I kepada Penggugat, dimana pihak


ka

Penggugat telah berulang kali mengirimkan Email kepada Tergugat I agar segera
ep

melunasi pembayaran utang tersebut dan terhadap utang tersebut diakui oleh staf
ah

Tergugat I, yang kemudian secara resmi pengakuan utang tersebut diakui dan secara
R

formil ditanda tangani oleh CEO PT. DIRECT VISION/Penggugat (bukti P-8) ;
es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 97
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
98
hk

a
Menimbang, bahwa bukti P-6 adalah Sertipikat serah terima barang dan

R
jasa /work acceptance certificate /wac yang telah disesuaikan dengan baik oleh

si
Penggugat dan telah ditanda tangani oleh Tergugat I yaitu WAC No.MM/BA-560/

ne
ng
XII/07 ;

do
Menimbang, bahwa bukti P-7 yaitu berupa jumlah tagihan yang dimiliki
gu Tergugat I atas telah diselesaikannya kewajiban Penggugat yaitu 4 (empat) buah
invoice :

In
A
• MMT/INV/361/5/2008 senilai USD 24.227,50 (Dua puluh empat ribu dua ratus
dua puluh tujuh dollar dan lima puluh sen) pada tanggal 7 Mei 2008 ;
ah

lik
• MMT/INV/359/5/2008 senilai USD 52.761,82 (Lima puluh dua ribu tujuh ratus
enam puluh satu dollar dan delapan puluh dua sen) pada tanggal 7 Mei 2008 ;
am

ub
• MMT/INV/360/5/2008 senilai YSD 6.741,35 (enam ribu tujuh ratus empat
puluh satu dollar dan tiga puluh lima sen) pada tanggal 7 Mei 2008 ;
ep
• MMT/INV/414/5/2008 senilai USD 6.302,34 (Enam ribu tiga ratus dua dollar
k

dan tiga puluh empat sen) pada tanggal 7 Mei 2008


ah

Dan jumlah total keseluruhan tagihan termasuk PPN 10 % yaitu senilai USD 90.033.01
R

si
(Sembilan puluh ribu tiga puluh tiga dollar dan satu sen) ;

ne
ng

Menimbang, bahwa bukti P-9 menjelaskan telah dibayarkan / bukti setoran


pajak pertambahan nilai milik Tergugat terhadap ke empat purchase order tersebut

do
gu

diatas yang telah dibayarkan oleh Penggugat pada kantor pajak (KKP) dengan total
nilai USD 8.184,82 (delapan ribu seratus delapan puluh empat dollar dan delapan
In
A

puluh dua sen) ;


ah

lik

Menimbang, bahwa atas bukti-bukti yang diajukan oleh Penggugat yang


berkaitan dengan pokok perkara tersebut diatas ternyata dari bukti-bukti Tergugat I
berupa (T-1 sampai dengan T-18) tidak ditemukan adanya bukti penolakan terhadap
m

ub

hubungan dan perbuatan hukum yang telah terjadi antara Tergugat I dengan
ka

Penggugat, serta ternyata Penggugat telah menyelesaikan semua pekerjaannya akan


ep

tetapi Tergugat I sampai dengan sekarang belum memenuhi kewajibannya untuk


ah

membayar utang tunggakan pengadaan barang dan jasa kepada Penggugat ;


R

es

Menimbang, bahwa terhadap Tergugat II, III, IV, V , VI dan VII, Majelis
M

ng

Hakim setelah memperhatikan bukti-bukti yang diajukan oleh Penggugat maupun Para
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 98
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tergugat yang berkaitan dengan pokok perkara yang menjadi sengketa tidak

R
ditemukan adanya hubungan hukum / kaitan langsung antara Penggugat dengan

si
Tergugat II sampai dengan Tergugat VII dan yang ada kaitan langsung dalam perkara

ne
ng
A quo adalah antara Penggugat dan Tergugat I yaitu berkaitan dengan kontrak
komersial yaitu berupa 4 (empat) purchase order sebagaimana terurai di atas ;

do
gu Menimbang, bahwa oleh karena Penggugat dengan Tergugat II sampai dengan
VII tidak mempunyai hubungan hukum dan Tergugat II sampai dengan VII bukan

In
A
merupakan pihak dalam purchase order antara Tergugat I dengan Penggugat, maka
gugatan terhadap Tergugat II sampai dengan Tergugat VII harus dinyatakan tidak
ah

lik
dapat di terima ;
am

ub
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta dan pertimbangan tersebut diatas,
maka petitum gugatan nomor 2 (dua) yang menyatakan Tergugat I telah ingkar janji /
wanprestasi dan petitum nomor 4 (empat) yang menghukum Tergugat I untuk
ep
k

membayar kepada Penggugat seluruh tunggakan / utang pengadaan barang dan jasa
ah

yang menjadi hak Penggugat sebesar USD 90.033,01 (Sembilan puluh ribu tiga puluh
R

si
tiga dollar dan satu sen) beralasan untuk dikabulkan ;

ne
ng

Menimbang, bahwa dalam perkara ini tidak dilakukan sita jaminan petitum
nomor 3 (tiga) untuk dinyatakan sah dan berharga sita jaminan haruslah di tolak ;

do
gu

Menimbang, bahwa petitum tentang permintaan untuk membayar ganti


In
kerugian kepada Penggugat sebesar 5 % setiap bulan, maka yang wanprestasi adalah
A

Tergugat I, maka kerugian tersebut dibebankan kepada Tergugat I ;


ah

lik

Menimbang, bahwa tentang putusan serta merta yang dimohonkan Penggugat


dalam petitum nomor 6 (enam), karena tidak beralasan menurut hukum maka harus di
m

ub

tolak ;
ka

ep

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas,


maka gugatan Penggugat beralasan untuk dikabulkan sebahagian ;
ah

es

Menimbang, bahwa karena gugatan Penggugat dikabulkan sebahagian dan


M

Tergugat I adalah pihak yang kalah, maka Tergugat I dihukum untuk membayar biaya
ng

yang timbul dalam perkara ini ;


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 99
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
100
hk

a
R
Mengingat ketentuan-ketentuan dalam HIR dan Peraturan Perundang-undangan

si
lain yang bersangkutan ;

ne
ng
MENGADILI:

do
gu DALAM EKSEPSI
• Menolak Eksepsi Para Tergugat ;

In
A
DALAM POKOK PERKARA
1 Menyatakan gugatan Penggugat terhadap
ah

lik
Tergugat II, III, IV, V, VI dan VII tidak dapat
diterima ;
am

ub
2 Mengabulkan gugatan Penggugat sebahagian ;
3 Menyatakan Tergugat I telah ingkar janji
ep
(Wanprestasi) ;
k

4 Menghukum Tergugat I untuk membayar kepada


ah

Penggugat seluruh tunggakan pengadaan barang


R

si
dan jasa yang menjadi hak Penggugat sebesar

ne
USD 90.033,01 (Sembilan puluh ribu tiga puluh
ng

tiga dollar dan satu sen) ;


5 Menghukum Tergugat I membayar ganti rugi

do
gu

kepada Penggugat sebesar 5 % setiap bulannya


atas kewajiban yang terhutang sejak perkara ini
In
A

terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Negeri


Jakarta Selatan sampai dengan Tergugat I
ah

lik

membayar lunas tunggakan atas pengadaan


barang dan jasa tersebut ;
6 Menghukum Tergugat I untuk membayar biaya
m

ub

perkara sebesar Rp.14.616.000,- (empat belas juta


ka

enam ratus enam belas ribu rupiah) ;


ep

7 Menolak gugatan Penggugat selebihnya ;


ah

Demikianlah diputuskan dalam rapat musyawarah Majelis Hakim Pengadilan


es

Negeri Jakarta Selatan pada hari Kamis, tanggal 04 Januari 2013 oleh
M

ng

SYAIFONI.SH.M.Hum selaku Hakim Ketua Majelis, AMINAL UMAM.SH.MH dan


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 100
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ACHMAD DIMYATI.RS.SH.MH, masing-masing sebagai Hakim Anggota, dan

R
putusan mana diucapkan dalam persidangan yang terbuka untuk umum pada hari

si
SELASA, tanggal 15 Januari 2013 oleh Majelis Hakim tersebut dan dibantu oleh SRI

ne
ng
SUNARYATI.SH, Panitera Pengganti serta dihadiri oleh Kuasa Penggugat dan Kuasa
Tergugat I sampai Tergugat VI tanpa dihadiri Tergugat VII ;

do
gu HAKIM-HAKIM
ANGGOTA, HAKIM KETUA,

In
A
ah

lik
am

ub
AMINAL
UMAM.SH.MH. SYAIFONI.SH.M.
ep
k

Hum
ah

si
ACHMAD DIMYATI.RS.SH.MH.

ne
ng

PANITERA PENGGANTI,

do
gu

In
SRI SUNARYATI.SH.
A

Biaya-biaya :
ah

lik

• Redaksi ................................ Rp. 5.000,-

• Materai ................................. Rp. 6.000,-


m

ub

• Pencatatan ........................... Rp. 30.000,-


ka

• ATK ...................................... Rp. 75.000,-


ep

• Panggilan ............................. Rp. 14.500.000,-


ah

Jumlah ................................ Rp. 14.616.000,-


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 101
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
102
hk

a
R

si
ne
ng

do
gu

In
A
PUTUSAN
ah

lik
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 102
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 103
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
104
hk

a
R

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 104
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 105
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
106
hk

a
R

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 106
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 107
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
108
hk

a
R

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 108
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 109

Anda mungkin juga menyukai