Anda di halaman 1dari 82

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN
Nomor : 199/G/TF/2019/PTUN-JKT

si
“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”

ne
ng
Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta yang memeriksa, memutus dan

do
gu
menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara pada tingkat pertama dengan acara

biasa, telah menjatuhkan putusan dengan pertimbangan-pertimbangan sebagai

In
A
berikut, dalam perkara antara:

SUJONO KUSNI, Kewarganegaraan Indonesia, Pekerjaan Wiraswasta,


ah

lik
Alamat di Taman Kebon Jeruk Intercon, Blok P1, No.

66, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, atau Jalan Pluit Sakti V,


am

ub
No. 27, RT.004/RW.007, Pluit, Penjaringan, Jakarta
ep
Utara; Dalam hal ini memberikan kuasa kepada: Fajar
k

Lesmana, S.H., M.H., Aji, S.H., Muhammad Risal, S.H.,


ah

si
M.H., dan Firli Amir, S.H., (Calon Advokat) kesemuanya

Warga Negara Indonesia, Para Advokat dan Calon

ne
ng

Advokat pada Yaskum Indonesia Law Office, beralamat

di Jalan Raya Kembangan Baru No. 21 – 22,

do
gu

Kembangan Utara, Jakarta Barat, berdasarkan Surat


In
Kuasa Khusus tanggal 13 September 2019, Untuk
A

selanjutnya disebut PENGGUGAT;


ah

lik

M E L A W A N:

KEJAKSAAN NEGERI JAKARTA UTARA, beralamat di Jalan Enggano No.1,


m

ub

RT.6/RW.8, Tanjung Priok, Jakarta Utara, dalam hal ini


ka

memberikan kuasa kepada Dody Witjaksono, S.H.,


ep

Irfano Rukmana Rachim, S.H., M.H., Mirna Eka


ah

Mariska, S.H., Anton Hardiman, S.H., Zainal Dwi


R

es

Arianto, S.H., M.H., Melda Siagian, S.H., Hendrinawati


M

ng

Leo, S.H., dan Erma Octora, S.H., kesemuanya Jaksa


on

Halaman 1 dari 82 halaman Putusan No.199/G/TF/2019/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pengacara Negara, berdasarkan surat kuasa khusus

si
No. SK-129/M.1.11/G/Gp.2/10/2019, tanggal 4

November 2019, Untuk selanjutnya disebut

ne
ng
TERGUGAT;

do
Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta tersebut, telah membaca;
gu
1. Penetapan Ketua PTUN Jakarta No. 199/PEN-DIS/2019/PTUN-JKT, tanggal

In
A
18 Oktober 2019, tentang Penetapan Lolos Dissmisal;

2. Penetapan Ketua PTUN Jakarta No. 199/PEN-MH/2019/PTUN-JKT, tanggal 18


ah

lik
Oktober 2019, tentang Penunjukan Susunan Majelis Hakim
am

ub
3. Penetapan Panitera PTUN Jakarta No. 199/G/2019/PTUN-JKT, tanggal 18

Oktober 2019 tentang Penunjukan Panitera Pengganti dan Jurusita Pengganti;


ep
k

4. Penetapan Hakim Ketua Majelis PTUN Jakarta No. 199/PEN-PP/2019/PTUN-


ah

JKT, tanggal 21 Oktober 2019, tentang Penetapan Hari Pemeriksaan


R

si
Persiapan;

ne
ng

5. Penetapan atas nama Hakim Ketua Majelis PTUN Jakarta No. 199/PEN-

HS/2019/PTUN-JKT, tanggal 12 November 2019, tentang Penetapan Hari

do
gu

Sidang;
In
6. Telah membaca berkas perkara yang bersangkutan, dan mendengar
A

Keterangan Ahli dan saksi Tergugat dalam Persidangan;


ah

lik

TENTANG DUDUKNYA SENGKETA

Menimbang, bahwa Penggugat telah mengajukan gugatan kepada Tergugat


m

ub

dengan surat gugatan tertanggal 7 Oktober 2019, yang diterima dan terdaftar di
ka

Kepaniteraan PTUN Jakarta pada tanggal 9 Oktober 2019 dengan Register


ep

Perkara No.199/G/TF/2019/PTUN-JKT, dan telah diperbaiki dalam sidang


ah

Pemeriksaan Persiapan tanggal 12 November 2019, telah mengemukakan alasan-


es

alasan sebagai berikut :


M

ng

A. OBYEK SENGKETA TATA USAHA NEGARA.


on

Halaman 2 dari 82 halaman Putusan No.199/G/TF/2019/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa yang menjadi Objek Sengketa didalam perkara a quo adalah

si
Tindakan Tergugat yang Tidak Melaksanakan Putusan Peninjauan Kembali

Mahkamah Agung R.I. No. 58 PK/Pid/2018 teranggal 14 November 2018,

ne
ng
khususnya Amar Putusan angka 5 huruf b yang berbunyi: Menyatakan

do
gu barang bukti berupa: Barang bukti yang disita dari SUJONO KUSNI alias

BENI berupa barang bukti nomor 1 sampai dengan nomor 10 dikembalikan

In
A
kepada SUJONO KUSNI alias BENI;

Bahwa yang menjadi landasan hukum bagi Penggugat dalam


ah

lik
mengkualifikasikan Perbuatan Konkret Tergugat yang tidak melakukan

tindakan berupa Pelaksanaan Eksekusi Putusan yang Telah Berkekuatan


am

ub
Hukum Tetap sebagai Objek Gugatan tersebut adalah sebagaimana

dimaksud Pasal 87 huruf (a) UU. No. 30 Tahun 2014 tentang Administrasi
ep
k

Pemerintahan dan Pasal 1 Perma No. 2 Tahun 2019;


ah

R
B. KEPENTINGAN PENGGUGAT YANG DIRUGIKAN.

si
Penggugat adalah Pemohon Peninjauan Kembali No. 58PK/Pid/2019 yang

ne
ng

sebelumnya diperiksa dan diadili sebagai Terdakwa berdasarkan Perkara

Pidana sebagaimana telah diputus berdasarkan Putusan Pengadilan Tinggi

do
gu

DKI Jakarta No. 9/PID.SUS/2018/PT.DKI., tanggal 7 Pebruari 2018 jo.

Putusan PN Jakarta Utara No. 981/Pid.Sus/2017/PN.Jkt.Utr, tanggal 11


In
A

Desember 2017, sebagaimana kami uraikan sebagai berikut:


ah

lik

- Amar Putusan Peninjauan Kembali No. 58PK/Pid/2019 tanggal 14

November 2018 berbunyi:


m

ub

MENGADILI:
ka

Mengabulkan permohonan peninjauan kembali dari Pemohon


ep

Peninjauan Kembali/Terpidana SUJONO KUSNI alias BENI


tersebut;
ah

Membatalkan Putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta Nomor:


R

9/Pid.Sus/2018/PT.DKI. tanggal 7 Februari 2018 yang menguatkan


Putusan Sela Pengadilan Negeri Jakarta Utara Nomor:
es

981/Pid.Sus/2017/PN.Jkt.Utr. tanggal 28 September 2017 dan


M

ng

Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Utara Nomor:


981/Pid.Sus/2017/PN.Jkt.Utr. tanggal 11 Desember 2017 tersebut;
on

Halaman 3 dari 82 halaman Putusan No.199/G/TF/2019/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
MENGADILI KEMBALI:

R
1. Menyatakan terpidana SUJONO KUSNI alias BENI tidak terbukti

si
secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana
sebagaimana didakwakan dalam dakwaan alternative pertama,

ne
ng
Dakwaan Alternative kedua atau Dakwaan Alternative ketiga;
2. Membebaskan terpidana oleh karena itu dari seluruh dakwaan
Penuntut Umum tersebut;

do
gu 3. Memerintahkan Terpidana dikeluarkan dari Rumah Tahanan
Negara (RUTAN) atau Lembaga Pemasyarakatan (LAPAS);
4. Memulihkan hak terpidana dalam kemampuan, kedudukkan dan

In
harkat serta mertabatnya;
A
5. Menyatakan barang bukti berupa:
a. Barang bukti yang disita dari ONG CHOON KEONG berupa
ah

lik
barang bukti nomor 1 sampai dengan nomor 26 dikembalikan
kepada ONG CHOON KEONG;
b. Barang bukti yang disita dari SUJONO KUSNI alias BENI
am

ub
berupa barang bukti nomor 1 sampai dengan nomor 10
dikembalikan kepada SUJONO KUSNI alias BENI;
c. Barang bukti yang disita oleh Kepolisian Diraja Malasysia /
ep
Bagian AMLA (Anti Money Loundering and Anti Terorism)
k

yang merupakan hasil permohonan Penyidik melalui Interpol


Indonesia berupa rumah, kendaraan dan produk investasi
ah

lainnya di Malaysia berdasarkan fakta hukum dipersidangan


R

si
yang dibeli oleh istri Terdakwa SUJONO yakni WONG MUI
CHOO alias MICHELLE WONG yang diakui menggunakan
uang dari terdakwa SUJONO KUSNI alias BENI secara tanpa

ne
ng

hak berupa barang bukti nomor 1 sampai dengan nomor 30


dikembalikan kepada WONG MUI CHOO alias MICHELLE
WONG;

do
gu

6. Membebankan biaya perkara pada seluruh tinggkat peradilan


dan pada tingkat Peninjauan Kembali kepada Negara;
- Kejaksaan Negeri Jakarta Utara (Tergugat) selaku Jaksa Penuntut Umum
In
A

yang berwenang dalam melaksanakan eksekusi terhadap Putusan

Pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap, tidak melaksanakan Amar


ah

lik

Putusan Peninjauan Kembali No. 58PK/Pid/2019 tanggal 14 November


m

ub

2018, berupa pengembalian barang bukti pada Amar Putusan angka 5 huruf

b;
ka

ep

Bahwa atas Tindakan Tergugat yang tidak melaksanakan putusan yang telah
ah

berkekuatan hukum tetap No. 58PK/Pid/2019 tanggal 14 November 2018,


R

es

berupa pengembalian barang bukti pada Amar Putusan angka 5 huruf b


M

ng

sangat merugikan kepentingan Penggugat. Oleh karena atas barang bukti


on

Halaman 4 dari 82 halaman Putusan No.199/G/TF/2019/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
yang tidak dilaksanakan pengembaliannya oleh Kejaksaan Negeri Jakarta

si
Utara (Tergugat) selaku eksekutor, maka hal tersebut dapat dikualifikasikan

sebagai Perbuatan Melanggar Hukum oleh Badan dan/atau Pejabat

ne
ng
Pemerintahan dan menyebabkan Penggugat telah kehilangan hak-nya.

do
gu Sehingga pengajuan gugatan a quo oleh Penggugat telah sesuai dengan

ketentuan sebagaimana diatur dalam Pasal 53 ayat (1) UU. No. 51 Tahun

In
A
2009 tentang Perubahan Kedua atas UU. No. 5 Tahun 1986 Tentang

Peradilan TUN dan Pasal 87 Ayat 1 dan 2 UU. No. 30 Tahun 2014 tentang
ah

lik
Administrasi Pemerintahan serta Surat Edaran Mahkamah Agung R.I. No. 4

Tahun 2016 Tentang Pemberlakuan Rumusan Hasil Rapat Pleno Kamar


am

ub
Mahkamah Agung Tahun 2016 Sebagai Pedoman Pelaksanaan Tugas bagi

Pengadilan huruf E angka 1 (a) dan (b) ;


ep
k

C. TENGGANG WAKTU PENGAJUAN GUGATAN A QUO.


ah

R
Bahwa pada tanggal 20 Desember 2018, Penggugat menerima Relaas

si
Pemberitahuan isi Putusan Peninjauan Kembali Mahkamah Agung R.I. No.

ne
ng

58PK/PID/2018. Berdasarkan Relaas tersebut, Penggugat mengajukan

Permohonan Pelaksanaan Isi Putusan Peninjauan Kembali Mahkamah

do
gu

Agung R.I. No. 58PK/PID/2018 kepada Kejaksaan Negeri Jakarta Utara

khusus mengenai pengembalian barang bukti melalui Surat No. 002/TI-


In
A

LO/I/2019 tanggal 08 Januari 2019 dan No. 12/YI-LO/I/2019 tanggal 2019,


ah

lik

namun tidak mendapatkan tanggapan apapun dari Kejaksaan Negeri Jakarta

Utara. Hingga pada akhirnya Penggugat mengirimkan kembali Surat No.


m

ub

230/YI-LO/IX/2019 tanggal 04 September 2019 untuk meminta kepastian


ka

hukum tentang pengembalian barang bukti dari Kejaksaan Negeri Jakarta


ep

Utara sebagai pelaksanaan isi putusan yang telah berkekuatan hukum tetap,
ah

namun ternyata Kejaksaan Negeri Jakarta Utara tetap tidak menanggapi dan
R

es

tidak melaksanakan amar putusan yang telah berkekuatan hukum tetap


M

ng

berupa pengembalian barang bukti. Sehingga oleh karenanya gugatan a quo


on

Halaman 5 dari 82 halaman Putusan No.199/G/TF/2019/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
telah diajukan sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal

si
55 UU. No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan TUN;

Bahwa merujuk pada Ketentuan sebagaimana diatur dalam Pasal 4 ayat (1)

ne
ng
Perma No. 2 Tahun 2019, setelah Penggugat menempuh upaya administrasi

do
gu melalui Surat No. 230/YI-LO/IX/2019 tanggal 04 September 2019 yang tidak

mendapatkan tanggapan apapun dari Tergugat, maka Tenggang Waktu

In
A
sebagaimana dimaksud dalam ketentuan tersebut telah terpenuhi oleh

Penggugat dalam mengajukan gugatan a quo;


ah

lik
D. KEWENANGAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA.

Bahwa sebagaimana yang telah diatur, mengenai Peralihan Kewenangan


am

ub
Mengadili Perbuatan Melanggar Hukum Badan dan/atau Pejabat

Pemerintahan yang semula menjadi kewenangan PN dengan merujuk pada


ep
k

ketentuan Pasal 1365 BW, saat ini telah beralih menjadi kewenangan
ah

R
mengadili PTUN. Dimana secara lebih rinci lagi telah diatur pula mengenai

si
Tata Cara Pengajuan Gugatannya di dalam Perma No. 2 Tahun 2019 dan

ne
ng

juga Pedoman Penyelesaian Sengketa Administrasi Pemerintahan setelah

menempuh Upaya Administratif sebagaimana dimaksud yang menjadi

do
gu

Kewenangan PTUN berdasarkan Ketentuan Pasal 2 Perma No. 6 Tahun

2018;
In
A

Bahwa Penggugat telah melakukan Upaya Administrasi sebagaimana


ah

lik

dimaksud pada ketentuan-ketentuan tersebut, dengan cara mengajukan

Surat berkali-kali kepada Tergugat untuk dapat segera melaksanakan


m

ub

Putusan yang Telah Berkekuatan Hukum Tetap sekaligus membuat


ka

Pengaduan pada Atasan Tergugat atas tidak dilaksanakannya putusan yang


ep

telah berkekuatan hukum tetap oleh Tergugat. namun Tergugat sampai


ah

dengan saat ini tetap tidak melaksanakan putusan yang telah berkekuatan
R

es

hukum tetap tersebut sebagaimana yang diamanatkan oleh Pasal 270


M

ng

KUHAP;
on

Halaman 6 dari 82 halaman Putusan No.199/G/TF/2019/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa oleh karena Upaya Administratif yang telah dilakukan oleh Penggugat

si
kepada Tergugat tidak mendapatkan tanggapan sama sekali, maka upaya

banding administratif menjadi tidak relevan dalam penyelesaian sengketa

ne
ng
dimaksud, sehingga telah bersesuaian dengan Ketentuan sebagaimana

do
gu dimaksud dalam Pasal 76 ayat (3) UU. No. 30 Tahun 2014 tentang

Administrasi Pemerintahan yang mengatur tentang Kewenangan Mengadili

In
A
bagi PTUN DKI Jakarta;

E. DASAR GUGATAN.
ah

lik
1. Bahwa pada Tahun 2017, Penggugat telah didakwa oleh Kejaksaan

Negeri Jakarta Utara (Tergugat) melakukan Tindak Pidana sebagaimana


am

ub
diatur dalam Pasal 372 dan Pasal 378 KUHP serta Pasal 3 UU RI No. 8

Tahun 2010 Tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana


ep
k

Pencucian Uang di PN Jakarta Utara, dimana berdasarkan Putusan PN


ah

R
Jakarta Utara No. 981/Pid.Sus/2017/PN.Jkt.Utr., tanggal 11 Desember

si
2017, Penggugat dinyatakan bersalah melakukan Tindak Pidana

ne
ng

Penipuan (Pasal 378 KUHP) dan dihukum penjara 3 (tiga) tahun dan

barang bukti yang disita dari Penggugat dan Wong Mui Choo (Istri

do
gu

Penggugat) dirampas dan diserahkan kepada korban;

2. Bahwa atas Putusan PN Jakarta Utara No.


In
A

981/Pid.Sus/2017/PN.Jkt.Utr., tanggal 11 Desember 2017, Penggugat


ah

lik

mengajukan Permohonan Banding, yang mana Pengadilan Tinggi DKI

Jakarta dalam amar Putusannya No. 9/PID.SUS/2018/PT.DKI., tanggal


m

ub

7 Pebruari 2018 menguatkan Putusan PN Jakarta Utara No.


ka

981/Pid.Sus/2017/PN.Jkt.Utr., tanggal 11 Desember 2017;


ep

3. Bahwa Penggugat kemudian mengajukan Upaya Hukum Kasasi, namun


ah

upaya hukum Kasasi tersebut dicabut oleh Penggugat dan Penggugat


R

es

mengajukan Upaya Hukum Luar Biasa yaitu Permohonan Peninjauan


M

ng

Kembali ke Mahkamah Agung R.I., yang telah diputus oleh Mahkamah


on

Halaman 7 dari 82 halaman Putusan No.199/G/TF/2019/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Agung R.I. pada tangal 14 November 2018 dengan No. 58PK/PID/2018,

si
yang amarnya berbunyi sebagaimana telah Penggugat sebutkan di

atas;

ne
ng
4. Bahwa sebagaimana Penggugat telah sampaikan sebelumnya,

do
gu bahwasanya Penggugat menerima Relaas Pemberitahuan isi Putusan

Peninjauan Kembali No. 58PK/PID/2018 tersebut pada tanggal 20

In
A
Desember 2018, dan segera setelah menerimanya kemudian

Penggugat mengajukan Surat kepada Tergugat (Kejaksaan Negeri


ah

lik
Jakarta Utara) untuk dapat segera melaksanakan isi putusan yang telah

berkekuatan hukum tetap tersebut, melalui Surat No. 002/TI-LO/I/2019


am

ub
tanggal 08 Januari 2019 dan No. 12/YI-LO/I/2019 tanggal 2019, namun

tidak mendapatkan tanggapan apapun dari Tergugat (Kejaksaan Negeri


ep
k

Jakarta Utara). Hingga pada akhirnya Penggugat mengirimkan kembali


ah

R
Surat No. 230/YI-LO/IX/2019 tanggal 04 September 2019 untuk

si
meminta kepastian hukum tentang pengembalian barang bukti dari

ne
ng

Tergugat (Kejaksaan Negeri Jakarta Utara) sebagai pelaksanaan isi

putusan yang telah berkekuatan hukum tetap atas perkara pidana

do
gu

tersebut;

5. Bahwa Tergugat sesungguhnya telah menerima Relaas Pemberitahuan


In
A

isi Putusan Peninjauan Kembali No. 58PK/PID/2018 pada tanggal 26


ah

lik

Desember 2018, dimana Tergugat pada kenyataannya baru

melaksanakan isi Putusan yang telah Berkekuatan Hukum Tetap berupa


m

ub

pembebasan diri Penggugat pada tanggal 3 Januari 2019 sebagaimana


ka

surat perintah yang diterbitkan Tergugat mengenai pelaksanaan putusan


ep

pengadilan tanggal 3 Januari 2019 No. Prin: 03/0.1.11/Epp.3/01/2019,


ah

disertai Berita Acara Pelaksanaan Putusan Pengadilan. Namun


R

es

Pelaksanaan Putusan yang dilaksanakan oleh Tergugat sangatlah tidak


M

ng

lengkap, yaitu hanya memuat pembebasan diri Penggugat (Sujono


on

Halaman 8 dari 82 halaman Putusan No.199/G/TF/2019/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kusni), tanpa melaksanakan pengembalian barang bukti kepada

si
Penggugat. Disamping itu pula pembebasan diri Penggugat dari penjara

oleh Tergugat juga tidak segera dilakukan, melainkan setelah lewat dari

ne
ng
8 (delapan) hari terhitung sejak Relaas Pemberitahuan isi Putusan

do
gu Peninjauan Kembali No. 58PK/PID/2018 diterima oleh Tergugat dan

baru dilaksanakan oleh Tergugat pembebasan diri Penggugat pada

In
A
tanggal 3 Januari 2019, hal tersebut juga menimbulkan kerugian bagi

diri Penggugat berupa ketidakjelasan nasib dan status Penggugat di


ah

lik
dalam Lembaga Pemasyarakatan Salemba selama 8 hari (sejak tanggal

26 Desember 2018 sampai dengan tanggal 3 Januari 2019);


am

ub
6. Bahwa Penggugat telah berupaya mengajukan permohonan

pelaksanaan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap tersebut


ep
k

kepada Tergugat. namun pada kenyataannya, sampai dengan terakhir


ah

R
Penggugat mengirimkan surat kepada Tergugat mengenai kepastian

si
hukum untuk pengembalian barang bukti, tetap saja Tergugat tidak

ne
ng

memberikan tanggapan atau menolak untuk melaksanakan putusan

yang telah berkekuatan hukum tetap tentang pengembalian barang

do
gu

bukti, sehingga dapat dikualifikasikan tindakan Tergugat tersebut

sebagai perbuatan melanggar hukum oleh badan dan/atau pejabat


In
A

pemerintahan, dan cukup beralasan jika Penggugat mengajukan


ah

lik

gugatan terhadap tindakan Penggugat yang tidak melaksanakan

putusan yang telah berkekuatan hukum tetap tersebut di pengadilan tata


m

ub

usaha negara jakarta;


ka

7. Bahwa upaya yang dilakukan oleh Penggugat tidak hanya terbatas pada
ep

permohonan dan keberatan atas tidak dilaksanakannya putusan yang


ah

telah berkekuatan hukum tetap kepada Tergugat saja, melainkan


R

es

Penggugat juga telah berupaya untuk mengajukan pengaduan dan


M

ng

permohonan perlindungan hukum kepada Jamwas Kejaksaan Agung


on

Halaman 9 dari 82 halaman Putusan No.199/G/TF/2019/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R.I. sebagai Institusi yang berwenang dilingkungan Kejaksaan R.I., yang

si
dalam hal ini Pengaduan yang diajukan oleh Penggugat pada akhirnya

dilimpahkan penanganannya pada Asisten Pengawasan Kejaksaan

ne
ng
Tinggi DKI Jakarta. Selanjutnya Asisten Pengawasan Kejaksaan Tinggi

do
gu DKI Jakarta telah memanggil dan memeriksa Penasihat Hukum

Penggugat pada tanggal 2 April 2019 untuk didengar keterangannya

In
A
bertempat di Ruangan Bidang Pengawasan Kejaksaan Tinggi DKI

Jakarta oleh Bapak Suwanto, S.H., dengan Jabatan Pemeriksa IV


ah

lik
Bidang Pengawasan Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta ;

8. Bahwa perlu kiranya Penggugat sampaikan juga, bahwasanya setelah


am

ub
dilakukan pemeriksaan kepada Kusasa Hukum Penggugat oleh Pihak

Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta tersebut, sampai dengan diajukannya


ep
k

Gugatan a quo ternyata tidak terdapat perkembangan atau kejelasan


ah

R
apapun dan Penggugat sama sekali tidak menerima hasil pemeriksaan

si
tersebut;

ne
ng

9. Bahwa oleh karena Upaya Administratif yang telah diupayakan oleh

Penggugat sama sekali tidak mendapatkan kepastian hukum dan

do
gu

kejelasan, maka bersandar pada ketentuan sebagaimana dituangkan

dalam Perma No. 2 Tahun 2019, maka Penggugat mengajukan Gugatan


In
A

melalui PTUN DKI Jakarta;


ah

lik

10. Bahwa adapun barang bukti yang tidak dikembalikan oleh Tergugat

kepada Penggugat berdasarkan Putusan Peninjauan Kembali No.


m

ub

58PK/PID/2018 jo. No. 9/PID.SUS/2018/PT.DKI. jo. No.


ka

981/Pid.Sus/2017/PN.Jkt.Utr, adalah berupa:


ep

Barang bukti yang disita dari SUJONO KUSNI alias BENI berupa
barang bukti nomor 1 sampai dengan nomor 10 dikembalikan kepada
ah

SUJONO KUSNI alias BENI;


R

(Vide Putusan Nomor 981/Pid.Sus/2017/PN.Jkt.Utr., halaman 78), yaitu


es

berupa :
M

ng

on

Halaman 10 dari 82 halaman Putusan No.199/G/TF/2019/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1) 1 (satu) unit Apartemen Taman Anggrek Residence Tower Azalea
Nomor 52 E, yang beralamat di Tanjung Duren Grogol Jakarta

si
Barat atas nama SUJONO KUSNI alias BENI;
2) 1 (satu) unit Apartemen Taman Anggrek Residence Tower Dofodil

ne
ng
Nomor 21 M, yang beralamat di Tanjung Duren Grogol Jakarta
Barat atas nama SUJONO KUSNI alias BENI;
3) Dokumen-Dokumen terkait kepemilikan kedua Apartemen

do
gu tersebut;
4) 1 (satu) unit mobil Toyota Kijang Inova warna gold tahun 2015 No.
Pol. : B-333-SJK atas nama SUJONO KUSNI alias BENI yang
berada di Taman Kebun Jeruk Intercom Blok PI No.6 Kebun Jeruk

In
A
Jakarta Barat ;
5) 1 (satu) unit Apartemen GP Plaza Iantai 16 Unit No. 16AN6 type
Anaheim Jl. Gelora II No.1 Kec. Tanah Abang Jakarta Pusat an.
ah

lik
KIE KIM NGO ;
6) 1 (satu) unit Apartemen GP Plaza lantai 16 Unit No. 16 M07 type
Montana Jl. Gelora II No.1 Kec. Tanah Abang Jakarta Pusat an.
am

ub
KIE KIM NGO an. SUJONO KUSNI alias BENI ;
7) Dokumen-Dokumen terkait kepemilikan kedua Apartemen
tersebut;
ep
k

8) 1 (satu) lembar dokumen Payment Schedule atas nama SUJONO


KUSNI alamat Jl. Pluit Sakti V No. 27 RT 004/007 Kel. Pluit Kec.
ah

Penjaringan Jakarta Utara ;


R

si
9) 1 (satu) lembar surat pesanan nomor: COLAP000318 tanggal 26
Mei 2015 unit Apartemen Anaheim Tower GP Plaza lantal 16 Unit
No. 16AN6 Gatot Subroto seluas 28,68 M2 seharga Rp.

ne
ng

825.000.000,- (delapan ratus dua puluh lima juta rupiah) atas


nama KIE KIM NGO tanggal 26 Mei 2015 ;
10) 1 (satu) lembar surat pesanan nomor: COLAP0003I2 tanggal 26

do
gu

Januari 2015 unit Apartemen Anaheim Tower GP Plaza lantai 16


Unit No. 16 AN6 Gatot Subroto seluas 51,84 M2 seharga Rp.
1.463.000.000,- (Satu milyar empat ratus enam puluh tiga juta
rupiah);
In
A

11. Bahwa merujuk pada ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3

Perma No. 2 Tahun 2019 yang mengatur tentang Tata Cara Pengajuan
ah

lik

Gugatan, maka Penggugat sampaikan bahwasanya Pengajuan


m

ub

Gugatan Penggugat melalui PTUN DKI Jakarta terhadap Tindakan

Faktual yang dilakukan oleh Tergugat dikarenakan:


ka

ep

(1). Bertentangan dengan peraturan perundang-undangan; dan


ah

(2). Bertentangan dengan asas-asas umum pemerintahan yang baik;


R

12. Bahwa perlu kiranya Penggugat uraikan bahwasanya mengenai


es
M

tindakan faktual Tergugat yang bertentangan dengan peraturan


ng

on

Halaman 11 dari 82 halaman Putusan No.199/G/TF/2019/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
perundang-undangan adalah Tergugat secara jelas telah melanggar

si
ketentuan pasal 270 KUHP yang telah meletakkan kewenangan

eksekusi terhadap putusan yang telah berkekuatan hukum tetap kepada

ne
ng
Tergugat sebagai jaksa penuntut umum didalam perkara pidana, namun

do
gu Tergugat tidak melaksanakan putusan yang telah berkekuatan hukum

tetap tersebut tanpa alasan apapun;

In
A
13. Bahwa bersamaan dengan hal tersebut, maka Tergugat sebagai bagian

dari penyelenggara pemerintahan juga telah melanggar: asas kepastian


ah

lik
hukum, asas tidak menyalahgunakan Kewenangan, dan Asas

Pelayanan yang Baik, sebagaimana dimaksud didalam Pasal 10 UU.


am

ub
No. 30 Tahun 2014 yang mengatur Asas – Asas Umum Pemerintahan

yang Baik;
ep
k

14. Bahwa berdasarkan uraian yang telah Penggugat sampaikan di atas,


ah

R
maka Tergugat dapat dikualifikasikan telah melakukan Perbuatan

si
Melanggar Hukum oleh Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan, yang

ne
ng

kewenangan untuk mengadilinya berada pada PTUN, Perbuatan

Tergugat dimaksud telah melanggar amanat undang undang

do
gu

sebagaimana dimaksud pada Pasal 270 KUHAP yang secara tegas

mengatur bahwasanya Pelaksanaan Putusan yang Telah Berkekuatan


In
A

Hukum Tetap dilaksanakan oleh Jaksa, dalam perkara a quo adalah


ah

lik

Tergugat (Kejaksaan Negeri Jakarta Utara);

15. Bahwa Penggugat mendasarkan gugatan a quo terhadap Tergugat,


m

ub

bukan terkait pada Surat Keputusan yang diterbitkan oleh Tergugat


ka

sebagai Lembaga yang menerbitkan suatu Surat Keputusan, namun


ep

dengan berlakunya UU. No. 30 Tahun 2014 Tentang Administrasi


ah

Pemerintahan, Pasal 87 menegaskan dengan berlakunya undang-


R

es

undang ini, Keputusan TUN sebagaimana dimaksud dalam UU. No. 5


M

ng

Tahun 1986 tentang Peradilan TUN sebagaimana diubah dengan UU.


on

Halaman 12 dari 82 halaman Putusan No.199/G/TF/2019/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
No. 9 Tahun 2004 dan UU. No. 51 Tahun 2009 yang harus dimaknai

si
sebagai: a). Penetapan tertulis yang juga mencakup tindakan faktual;

b). Keputusan Badan dan/atau Pejabat TUN di lingkungan eksekutif,

ne
ng
legislative, yudikatif, dan penyelenggara negara lainnya;

do
PERMOHONAN:
gu
Berdasarkan hal sebagaimana telah Penggugat uraikan sebelumnya, maka

In
A
bersama ini Kami mohon kepada Majelis Hakim PTUN Jakarta, yang memeriksa

dan memutus perkara ini, agar berkenan memutuskan sebagai berikut:


ah

lik
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;

2. Menyatakan batal atau tidak sah tindakan Tergugat yang Tidak Melaksanakan
am

ub
Putusan Peninjauan Kembali Mahkamah Agung R.I. No. 58PK/Pid/2019

teranggal 14 November 2018, khususnya Amar Putusan angka 5 huruf b yang


ep
k

berbunyi: Menyatakan barang bukti berupa: Barang bukti yang disita dari
ah

R
SUJONO KUSNI alias BENI berupa barang bukti nomor 1 sampai dengan

si
nomor 10 dikembalikan kepada SUJONO KUSNI alias BENI;

ne
ng

3. Mewajibkan Tergugat untuk melaksanakan Putusan Peninjauan Kembali

Mahkamah Agung R.I. No. 58PK/PID/2018, khususnya Amar Putusan angka 5

do
gu

huruf b yang berbunyi: Menyatakan barang bukti berupa: Barang bukti yang

disita dari SUJONO KUSNI alias BENI berupa barang bukti nomor 1 sampai
In
A

dengan nomor 10 dikembalikan kepada SUJONO KUSNI alias BENI;


ah

lik

4. Menghukum Tergugat untuk membayar seluruh biaya perkara dalam perkara

ini;
m

ub

Atau: jika Majelis Hakim berpendapat lain maka kami mohonkan putusan yang
ka

seadil-adilnya (ex aequo et bono);


ep

Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat, Tergugat mengajukan


ah

Jawaban pada persidangan tanggal 3 Desember 2019, yang isinya sebagai


R

es

berikut:
M

ng

I. DALAM EKSEPSI
on

Halaman 13 dari 82 halaman Putusan No.199/G/TF/2019/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Eksepsi Mengenai Kewenangan Absolut (Majelis Hakim PTUN Jakarta Tidak

si
Berwenang Memeriksa, Memutus dan Menyelesaikan Gugatan Perbuatan

Melawan Hukum oleh Penguasa (onrechtmatige overheidsdaad)

ne
ng
A. Bahwa Penggugat dalam gugatan halaman 2 alenia pertama, halaman 3

do
gu alenia 2, halaman 4 huruf D, halaman 9 angka 14 yang pada pokoknya

menyatakan:

In
A
Hal. 2
Bahwa yang menjadi landasan hukum bagi Penggugat dalam
mengkualifikasikan Perbuatan konkret Tergugat yang tidak melakukan
ah

lik
tindakan berupa Pelaksanaan Eksekusi Putusan yang telah
berkekuatan hukum tetap sebagai objek gugatan tersebut adalah
sebagaimana dimaksud Pasal 87 huruf (a) Undang-Undang Nomor 30
Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan dan Pasal 1 Perma No.
am

ub
2 Tahun 2019.
Hal. 3
ep
Bahwa atas tindakan Tergugat yang tidak melaksanakan putusan yang
k

telah berkekuatan hukum tetap Nomor 58 PK/Pid/2019 tanggal 14


November 2018, berupa pengembalian barang bukti pada amar
ah

putusan angka 5 huruf b sangat merugikan kepentingan Penggugat.


R

si
Oleh karena atas barang bukti yang tidak dilaksanakan
pengembaliannya oleh Kejaksaan Negeri Jakarta Utara (Tergugat)
selaku eksekutor, maka hal tersebut dapat dikualifikasikan sebagai

ne
ng

perbuatan melanggar hukum oleh Badan dan/atau Pejabat


Pemerintahan dan menyebabkan Penggugat telah kehilangan haknya.
Sehingga Pengajuan gugatan a quo oleh Penggugat telah sesuai
dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam Pasal 53 ayat (1)

do
gu

Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas


Undang-Undang Nomor 5 tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha
Negara dan pasal 87 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Nomor 30
In
Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan serta Surat Edaran
A

Mahkamah Agung RI Nomor 4 Tahun 2016 tentang Pemberlakuan


rumusanhasil rapat Pleno kamar Mahkamah Agung tahun 2016 sebagai
Pedoman Pelaksanaan Tugas Bagi Pengadilan huruf E angka 1 huruf
ah

lik

(a) dan huruf(b);


Hal 4
m

ub

Bahwa sebagaimana yang telah diatur mengenai peralihan


Kewenangan Mengadili Perbuatan Melanggar Hukum badan dan/atau
Pejabat Pemerintah yang semula menjadi kewenangan Pengadilan
ka

negeri degan merujuk pada ketentuan 1365 BW, saat ini telah beralih
ep

menjadi kewenangan Pengadilan Tata Usaha Negara. Dimana secara


lebih rinci lagi telah diatur pula mengenai tata cara pengajuan
gugatannya di dalam PERMA Nomor 2Tahun 2019 dan juga Pedoman
ah

Penyeesaian Sengketa Administratif Pemerintahan setelah menempuh


R

Upaya Administrasi sebagaimana Tergugat melakukan Perbuatan


es

Melawan Hukum oleh Penguasa (Onrechtmatige Overheidsdaad)


M

karena secara tanpa hak merampas kemerdekaan Penggugat selama 8


ng

(delapan) hari sejak tanggal 26 Desember 2018 sampai dengan tanggal


on

Halaman 14 dari 82 halaman Putusan No.199/G/TF/2019/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3 Januari 2019, meskipun secara hukum Tergugat memiliki kewajiban
untuk segera mengeluarkan Penggugat dari dalam tahanan sesuai

si
dengan Putusan Peninjauan Kembali Nomor : 58PK/PID/2018 tanggal
14 November 2018, putusan mana telah diketahui Tergugat sejak
tanggal 26 Desember 2018.

ne
ng
Hal. 9
14. Bahwa berdasarkan uraian yang telah Penggugat sampaikan di

do
gu atas, maka Tergugat dapat dikualifikasikan telah melakukan
Perbuatan melanggar Hukum oleh Badan dan/atau Pejabat
Pemerintah yang kewenangan untuk mengadilinya berada pada
Pengadilan tata Usaha Negara, Perbuatan Tergugat dimaksud telah

In
A
melanggar amata Undang-Undang sebagaimana dimaksud pada
Pasal 270 KUHAP yang secara tegas mengatur bahwasanya
Pelaksanaan Putusan yang Telah Berkekuatan Hukum Tetap
dilaksanakan oleh Jaksa dalam Perkara a quo adalah Tergugat
ah

lik
(Kejaksaan Negeri Jakarta Utara);
Selanjutnya pada bagian petitum halaman 9, Penggugat meminta antara
am

ub
lain:

1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;


ep
2. Menyatakan Batal atau Tidak Sah Tindakan Tergugat yang tidak
k

melaksanakan Putusan Peninjauan Kembali Mahkamah Agung RI


ah

Nomor: 58PK/PID/2018 tanggal 14 November 2018, khusus Amar


putusan angka 5 huruf b yang berbunyi: Menyatakan barang bukti
R

si
berupa: Barang bukti yang disita dari Sujono Kusni alias Beni
berupa barang bukti nomor 1 sampai dengan Nomor 10
dikembalikan kepada Sujono Kusni alias Beni;

ne
ng

3. Mewajibkan Tergugat untuk melaksanakan Putusan Peninjauan


Kembali Mahkamah Agung RI Nomor: 58PK/PID/2018 tanggal 14
November 2018, khusus Amar putusan angka 5 huruf b yang

do
gu

berbunyi: Menyatakan barang bukti berupa: Barang bukti yang


disita dari Sujono Kusni alias Beni berupa barang bukti nomor 1
sampai dengan Nomor 10 dikembalikan kepada Sujono Kusni alias
In
Beni;
A

4. Menghukum Tergugat membayar seluruh biaya perkara dalam


perkara ini;
ah

lik

B. Terhadap dalil tersebut di atas secara yuridis Majelis Hakim PN Jakarta

Utara tidak mempunyai kewenangan secara absolut untuk memeriksa,


m

ub

memutus, dan menyelesaikan gugatan perbuatan melawan hukum oleh


ka

penguasa (onrechtmatige overheidsdaad) dengan alasan sebagai berikut:


ep

1. Bahwa Pasal 2 huruf d, Pasal 47, Pasal 50 dan Penjelasan Pasal 1


ah

angka 4 dan Pasal 2 huruf d UU. No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan
R

es

Tata Usaha Negara (selanjutnya disebut UU No. 5 Tahun 1986),


M

ng

mengatur:
on

Halaman 15 dari 82 halaman Putusan No.199/G/TF/2019/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pasal 2

R
Tidak termasuk dalam pengertian Keputusan Tata Usaha Negara

si
menurut Undang-Undang ini:
a. …

ne
ng
d. Keputusan Tata Usaha Negara yang dikeluarkan berdasarkan
ketentuan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana atau Kitab
Undang-Undang Hukum Acara Pidana atau peraturan

do
gu perundang-undangan lain yang bersifat hukum pidana
Pasal 47
Pengadilan bertugas dan berwenang memeriksa, memutus, dan

In
A
menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara.
Pasal 50
ah

Pengadilan Tata Usaha Negara bertugas dan berwenang

lik
memeriksa, memutus dan menyelesaiakan sengketa Tata Usaha
Negara ditingkat pertama.
am

Pasal 53

ub
Penjelasan
Pasal 1
ep
1. ...
k

4. Istilah sengketa yang dimaksud disini mempunyai arti khusus


ah

sesuai dengan fungsi Peradilan Tata Usaha Negara yaitu


R
menilai perbedaan pendapat mengenai penerapan hukum.

si
Badan atau Pejabat tata usaha negara dalam mengambil
keputusan pada dasarnya mengemban kepentingan umum dan

ne
ng

masyarakat, tetapi dalam hal atau kasus tertentu dapat saja


keputusan itu dirasa mengakibatkan kerugian bagi orang atau
badan hukum perdata tertentu; dalam asas hukum tata usaha
negara kepada yang bersangkutan harus diberi kesempatan

do
gu

untuk mengajukan gugatan ke Pengadilan.


Pasal 2
a. ...
In
A

d. ...
Keputusan Tata Usaha Negara berdasarkan ketentuan Kitab
ah

lik

Undang-Undang Hukum Acara Pidana ialah umpamanya kalau


penuntut umum mengeluarkan surat perintah penahanan
terhadap tersangka, Keputusan Tata Usaha Negara
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan lain
m

ub

yang bersifat hukum pidana ialah umpamanya perintah jaksa


ekonomi untuk melakukan penyitaan barang terdakwa dalam
ka

perkara tindak pidana ekonomi.


ep

Penilaian dari segi hukumnya terhadap ketiga macam


Keputusan Tata Usaha Negara tersebut dapat dilakukan hanya
ah

oleh Pengadilan di lingkungan Peradilan Umum.


R

2. Bahwa Pasal 53 ayat (1) UU. No. 9 Tahun 2004 tentang Perubahan
es

Atas UU. No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan TUN (selanjutnya


M

ng

disebut UU No. 9 Tahun 2004), mengatur:


on

Halaman 16 dari 82 halaman Putusan No.199/G/TF/2019/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pasal 53

R
(1) Orang atau badan hukum perdata yang merasa kepentingannya

si
dirugikan oleh suatu Keputusan Tata Usaha Negara dapat
mengajukan gugatan tertulis kepada pengadilan yang

ne
ng
berwenang yang berisi tuntutan agar Keputusan Tata Usaha
Negara yang disengketakan itu dinyatakan batal atau tidak sah,
dengan atau tanpa disertai tuntutan ganti rugi dan/atau
rehabilitasi.

do
gu 3. Bahwa Pasal 1 angka 10 UU. No. 51 Tahun 2009 tentang Perubahan

Kedua Atas UU. No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan TUN (selanjutnya

In
A
disebut UU No. 51 Tahun 2009), mengatur:

Pasal 1
ah

lik
10. Sengketa Tata Usaha Negara adalah sengketa yang timbul
dalam bidang tata usaha negara antara orang atau badan
hukum perdata dengan badan atau pejabat tata usaha negara,
am

ub
baik dipusat maupun di daerah, sebagai akibat dikeluarkannya
keputusan tata usaha negara termasuk sengketa kepegawaian
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
ep
3. Berdasarkan UU No. 5 Tahun 1986 Jo. UU No. 9 Tahun 2004 Jo. UU
k
ah

No. 51 Tahun 2009, PTUN bertugas dan berwenang memeriksa,


R

si
memutus, dan menyelesaikan sengketa yang timbul dalam bidang tata

usaha negara antara badan atau pejabat tata usaha negara baik

ne
ng

dipusat maupun di daerah dengan orang atau badan hukum perdata

do
gu

yang merasa kepentingannya dirugikan dengan diterbitkannya suatu

Keputusan TUN, termasuk sengketa kepegawaian berdasarkan


In
A

peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan tututan agar

Keputusan TUN yang disengketakan itu dinyatakan batal atau tidak


ah

lik

sah, dengan atau tanpa disertai tuntutan ganti rugi dan/atau

rehabilitasi.
m

ub

Akan menurut Pasal 2 UU No. 5 Tahun 1986, terdapat pengeculian


ka

terhadap Keputusan TUN yang dapat diajukan sebagai objek sengketa


ep

dalam gugatan tata usaha negara, salah satunya adalah Keputusan


ah

TUN yang dikeluarkan berdasarkan ketentuan Kitab Undang-Undang


es

Hukum Pidana atau Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana atau


M

ng

peraturan perundang-undangan lain yang bersifat hukum pidana;


on

Halaman 17 dari 82 halaman Putusan No.199/G/TF/2019/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
5. Selanjutnya Pasal 1 angka 1 dan angka 8, Pasal 87 huruf a dan

si
Penjelasan Umum Alenia ke lima UU. No. 30 tahun 2014 tentang

Administrasi Pemerintahan (selanjutnya disebut UU No. 30 Tahun

ne
ng
2014), mengatur:

do
gu 1. Administrasi Pemerintahan adalah tata laksana dalam
Pasal 1

pengambilan keputusan dan/atau tindakan oleh badan dan/atau

In
A
pejabat pemerintahan.
8. Tindakan Administrasi Pemerintahan yang selanjutnya disebut
Tindakan adalah perbuatan Pejabat Pemerintahan atau
ah

lik
penyelenggara negara lainnya untuk melakukan dan/atau tidak
melakukan perbuatan konkret dalam rangka penyelenggaraan
pemerintahan.
am

ub
Pasal 87
Dengan berlakunya Undang-Undang ini, Keputusan Tata Usaha
Negara sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 5
Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara sebagaimana
ep
k

telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 dan


UndangUndang Nomor 51 Tahun 2009 harus dimaknai sebagai:
ah

a. penetapan tertulis yang juga mencakup tindakan faktual;


R

si
Penjelasan
Dalam rangka memberikan jaminan pelindungan kepada setiap

ne
ng

Warga Masyarakat, maka Undang-Undang ini memungkinkan


Warga Masyarakat mengajukan keberatan dan banding terhadap
Keputusan dan/atau Tindakan, kepada Badan dan/atau Pejabat

do
Pemerintahan atau Atasan Pejabat yang bersangkutan. Warga
gu

Masyarakat juga dapat mengajukan gugatan terhadap Keputusan


dan/atau Tindakan Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan kepada
Peradilan Tata Usaha Negara, karena Undang-Undang ini
In
A

merupakan hukum materiil dari sistem Peradilan Tata Usaha


Negara.

Berdasarkan ketentuan tersebut di atas maka setiap orang atau badan


ah

lik

hukum perdata yang merasa kepentingannya dirugikan oleh suatu


m

ub

keputusan dan/atau tindakan oleh badan dan/atau pejabat

pemerintahan termasuk tindakan faktual dapat mengajukan gugatan


ka

ep

tertulis kepada pengadilan yang berwenang yang berisi tuntutan agar


ah

Keputusan TUN yang disengketakan itu dinyatakan batal atau tidak


R

sah, dengan atau tanpa disertai tuntutan ganti rugi dan/atau


es
M

rehabilitasi;
ng

on

Halaman 18 dari 82 halaman Putusan No.199/G/TF/2019/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
6. Bahwa Pasal 1 angka 1, angka 3, angka 4, angka 8, Pasal 7, Pasal 8

si
Peraturan Mahkamah Agung RI No. 2 Tahun 2019 tentang Pedoman

Penyelesaian Sengketa Tindakan Pemerintahan dan Kewenangan

ne
ng
Mengadili Perbuatan melanggar Hukum oleh Badan dan/atau Pejabat

do
gu Pemerintahan (selanjutnya disebut Perma RI No. 2 Tahun 2019),

mengatur:

In
A
Pasal 1
1. Tindakan Pemerintahan adalah perbuatan Pejabat
Pemerintahan atau penyelengara negara lainnya untuk
ah

lik
melakukan dan/atau tidak melakukan perbuatan konkret dalam
rangka penyelenggaraan pemerintahan.
3. Sengketa Tindakan Pemerintahan adalah sengketa yang timbul
am

ub
dalam bidang administrasi pemerintahan antara Warga
Masyarakat dengan Pejabat Pemerintahan atau Penyelengara
negara lainnya sebagai akibat dilaksanakannya Tindakan
Pemerintahan.
ep
k

4. Sengketa Perbuatan Melanggar Hukum oleh Badan dan/atau


Pejabat Pemerintahan (Onrechtmatige Overheidsdaad) adalah
ah

sengketa yang didalamnya mengandung tuntutan untuk


R

si
menyatakan tidak sah dan/atau batal tindakan Pejabat
Pemerintah atau tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat
beserta ganti rugi sesuai dengan ketentuan peraturan

ne
ng

perundang-undangan.
8. Gugatan terhadap Tindakan Pemerintahan adalah permohonan
berisi tuntutan terhadap Tindakan Pemerintah sebagaimana

do
gu

dimaksud pada angka 1 yang diajukan ke Pengadilan untuk


mendapatkan putusan.
Pasal 7
In
A

Ketentuan Hukum Acara yang diatur di dalam BAB IV Undang-


Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan tata Usaha Negara
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-
ah

Undang Nomor 51 tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas


lik

Undang-Undang Nomor 51 tahun 2009 tentang Perubahan Kedua


atas Undang-Undang Nomor 5 tahun 1986 tentang Peradilan Tata
Usaha Negara, tetap berlaku, kecuali ditentukan lain dalam
m

ub

Peraturan Mahkamah Agung ini.


Pasal 8
ka

Setiap frasa “Keputusan Tata Usaha Negara” dan frasa “Sengketa


ep

Tata Usaha Negara” yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor


5 Tahun 1986 tetang Peradian Tata Usaha Negara sebagaimana
ah

telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor


51 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang
R

Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara


es

haruslah dimaknai juga sebagai “Tindakan Pemerintahan” dalam


M

rangka penyelesaian Sengketa Tindakan Pemerintahan Peraturan


ng

mahkamah Agung ini.


on

Halaman 19 dari 82 halaman Putusan No.199/G/TF/2019/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Berdasarkan hal tersebut di atas maka warga masyarakat dapat

si
mengajukan gugatan kepada Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan

atau Penyelengara negara lainnya melalui PTUN karena sengketa

ne
ng
yang timbul dalam bidang administrasi pemerintahan antara Warga

do
gu Masyarakat dengan Pejabat Pemerintahan atau Penyelengara negara

lainnya sebagai akibat dilaksanakannya Tindakan Pemerintahan

In
A
(sengketa tindakan pemerintahan) ataupun karena sengketa yang

didalamnya mengandung tuntutan untuk menyatakan tidak sah


ah

lik
dan/atau batal tindakan Pejabat Pemerintah atau tidak mempunyai

kekuatan hukum mengikat beserta ganti rugi sesuai dengan ketentuan


am

ub
peraturan perundang-undangan (sengketa perbuatan melanggar

hukum oleh Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan/onrechtmatige


ep
k

overheidsdaad). Selain itu UU No. 30 Tahun 2014 juga memperluas


ah

R
frasa “Keputusan Tata Usaha Negara” dan frasa “Sengketa Tata Usaha

si
Negara” sehingga harus dimaknai juga sebagai “Tindakan

ne
ng

Pemerintahan”. Akan tetapi ketentuan hukum acara yang diatur di

dalam BAB IV UU. No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan TUN

do
gu

sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan UU. No. 51

tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas UU. No. 51 tahun 2009
In
A

tentang Perubahan Kedua atas UU. No. 5 tahun 1986 tentang


ah

lik

Peradilan TUN, tetap berlaku, kecuali ditentukan lain dalam Peraturan

Mahkamah Agung ini


m

ub

7. Selanjutnya Pasal 270 UU. Republik Indonesia No. 8 Tahun 1981


ka

tentang Hukum Acara Pidana (selanjutnya disebut KUHAP), mengatur:


ep

Pasal 270
ah

Pelaksanaan putusan Pengadilan yang telah memperoleh kekuatan


hukum tetap dilakukan oleh Jaksa, yang untuk itu panitera
R

mengirimkan salinan putusan kepadanya.


es
M

ng

on

Halaman 20 dari 82 halaman Putusan No.199/G/TF/2019/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
8. Bahwa yang menjadi objek sengketa dalam perkara a quo adalah

si
tindakan Tergugat yang tidak melaksanakan Putusan Peninjauan

Kembali Mahkamah Agung R.I No. 58 PK/Pid/2018 tertanggal 14

ne
ng
November 2018, khususnya amar putusan angka 5 huruf b yang

do
gu berbunyi:

MENGADILI KEMBALI:
1. …

In
A
5. Menyatakan barang bukti berupa:
a. …
ah

lik
b. Barang bukti yang disita dari SUJONO KUSNI alias BENI
berupa barang bukti nomor 1 sampai dengan nomor 10
dikembalikan kepada SUJONO KUSNI alias BENI;
am

ub
9. Bahwa meskipun Pasal 1 angka 1 dan angka 8, Pasal 87 huruf a dan

Penjelasan Umum Alenia UU No. 30 Tahun 2014 memperluas frasa


ep
k

“Keputusan Tata Usaha Negara” dan frasa “Sengketa Tata Usaha


ah

Negara” sehingga harus dimaknai juga sebagai “Tindakan


R

si
Pemerintahan” sehingga setiap orang atau badan hukum perdata

ne
ng

yang merasa kepentingannya dirugikan oleh suatu keputusan dan/atau

tindakan oleh badan dan/atau pejabat pemerintahan termasuk

do
gu

tindakan faktual dapat mengajukan gugatan tertulis kepada pengadilan

yang berwenang yang berisi tuntutan agar Keputusan TUN yang


In
A

disengketakan itu dinyatakan batal atau tidak sah, dengan atau tanpa

disertai tuntutan ganti rugi dan/atau rehabilitasi akan tetapi ketentuan


ah

lik

hukum acara yang diatur di dalam BAB IV UU. No. 5 Tahun 1986
m

ub

tentang Peradilan TUN sebagaimana telah beberapa kali diubah,

terakhir dengan UU. No. 51 tahun 2009 tentang Perubahan Kedua


ka

ep

atas UU. No. 51 tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas UU. No. 5

tahun 1986 tentang Peradilan TUN, tetap berlaku termasuk Pasal 2


ah

huruf d UU No. 9 Tahun 2004.


es
M

ng

on

Halaman 21 dari 82 halaman Putusan No.199/G/TF/2019/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
10. Bahwa objek sengketa a quo adalah tindakan Tergugat dalam rangka

si
pelaksanaan putusan Pengadilan yang telah memperoleh kekuatan

hukum tetap diatur dalam Pasal 270 KUHAP sehingga objek sengketa

ne
ng
dalam perkara a quo termasuk Keputusan TUN yang dikeluarkan

do
gu berdasarkan ketentuan Kitab Undnag-Undang Hukum Acara Pidana

dengan demikian secara yuridis objek a quo termasuk dalam

In
A
pengertian Pasal 2 huruf d UU No. 9 Tahun 2004.

11. Quod non tindakan yang tidak melaksanakan Putusan Peninjauan


ah

lik
Kembali Mahkamah Agung R.I No. 58 PK/Pid/2018 tertanggal 14

November 2018, khususnya amar putusan angka 5 huruf b dianggap


am

ub
sebagai perbuatan melawan hukum oleh penguasa (onrechtmatige

overheidsdaad), Majelis Hakim PN Jakarta Utara yang memeriksa,


ep
k

memutus, dan menyelesaikan gugatan a quo tetap tidak berwenang


ah

R
untuk memeriksa, memutus, dan menyelesaikan gugatan perbuatan

si
melawan hukum oleh penguasa (onrechtmatige overheidsdaad)

ne
ng

karena:

a. Pasal 280 ayat (1) KUHAP, mengatur:

do
gu

Pasal 280
(1) Hakim Pengawas dan Pengamat mengadakan pengawasan
In
dan memperoleh kepastian bahwa Keputusan Pengadilan
A

dilaksanakan sebagaimana mestinya.

b. Berdasarkan hal tersebut di atas maka pengawasan dan


ah

lik

pengamatan pelaksanaan Keputusan Pengadilan dilakukan oleh


m

ub

Hakim Pengawas, sehingga dalam hal tidak dilaksanakannya

Putusan Peninjauan Kembali Mahkamah Agung R.I No. 58


ka

ep

PK/Pid/2018 tertanggal 14 November 2018, khususnya amar


ah

putusan angka 5 huruf b, maka yang berwenang melakukan


R

pengawasan dan pengamatan pelaksanaan Keputusan


es
M

Pengadilan adalah Hakim Pengawas dan Pengamat dan bukan


ng

on

Halaman 22 dari 82 halaman Putusan No.199/G/TF/2019/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Majelis Hakim PN Jakarta Utara yang memeriksa, memutus, dan

si
menyelesaikan gugatan a quo.

Berdasarkan dalil Tergugat sebagaimana tersebut di atas, maka

ne
ng
secara yuridis cukup beralasan bagi Majelis Hakim PTUN Jakarta yang

do
gu memeriksa, memutus, dan menyelesaikan sengketa a quo untuk menerima

eksepsi Tergugat a quo untuk menerima eksepsi Tergugat a quo dan

In
A
menyatakan PTUN Jakarta tidak mempunyai kewenangan secara absolut

untuk memeriksa, memutus, dan menyelesaikan sengketa a quo.


ah

lik
Berdasarkan Pasal 77 ayat (1) UU No. 5 Tahun 1986 jo Pasal 2 ayat

(4) UU No. 48 Tahun 2009, mohon kiranya Majelis Hakim yang memeriksa,
am

ub
memutus, dan menyelesaikan sengketa berkenan memutus sebelum pokok

sengketa diperiksa dengan amar :


ep
k

MEMUTUS
ah

R
1. Menyatakan menerima Eksepsi Absolut Tergugat untuk seluruhnya;

si
2. Menyatakan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta tidak

ne
ng

mempunyai kewenangan untuk memeriksa, memutus dan

menyelesaikan sengketa a quo;

do
gu

3. Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima;

4. Membebankan biaya perkara pada Penggugat.


In
A

Dalam perkara a quo, terdapat pertentangan antara posita dengan


ah

lik

petitum gugatan dimana dalam positanya Penggugat lebih

menitikberatkan pada perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh


m

ub

Tergugat II Intervensi sedangkan dalam petitumnya Penggugat mohon


ka

agar Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 06676/Kelurahan Tugu


ep

tanggal 08 Januari 2018, Surat Ukur No : 01358/Tugu/2017 tanggal 02


ah

Januari 2018, tertulis atas nama: PT. Timah (Persero) Tbk seluas
R

es

12.073 m2 (dua belas ribu tujuh puluh tiga meter persegi) dinyatakan
M

ng

batal atau tidak sah.


on

Halaman 23 dari 82 halaman Putusan No.199/G/TF/2019/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
II. DALAM POKOK PERKARA

si
Bahwa dalil gugatan Penggugat tidak beralasan dan tidak berdasar

atas hukum, oleh karena itu Tergugat menyatakan menolak semua dalil

ne
ng
gugatan Penggugat kecuali yang diakui kebenarannya oleh Tergugat dengan

do
alasan sebagai berikut:
gu
A. Objek Sengketa A Quo Tidak Bertentangan dengan Peraturan Perundang-

In
A
Undangan yang Berlaku.

Penggugat dalam gugatannya pada pokoknya menyatakan bahwa


ah

lik
tindakan Tergugat yang tidak melaksanakan Putusan Peninjauan Kembali

Mahkamah Agung R.I No. 58 PK/Pid/2018 tertanggal 14 November 2018,


am

ub
khususnya amar putusan angka 5 huruf b bertentangan dengan Pasal 270

KUHAP yang telah meletakan kewenangan eksekusi terhadap putusan


ep
k

yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Tergugat sebagai Jaksa


ah

R
Penuntut Umum di dalam perkara Pidana, namu Tergugat tidak

si
melaksanakan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap tersebut

ne
ng

tanpa alasan apapun.

Dalil Penggugat tersebut tidak berdasar dan tidak beralasan karena

do
gu

dikeluarkannya Keputusan TUN in litis telah didasarkan pada 3 (tiga)

aspek hukum yaitu :


In
A

1. Aspek Kewenangan
ah

lik

a. Selanjutnya Pasal 270 KUHAP, mengatur:

Pasal 270
m

ub

Pelaksanaan putusan Pengadilan yang telah memperoleh


kekuatan hukum tetap dilakukan oleh Jaksa, yang untuk itu
ka

panitera mengirimkan salinan putusan kepadanya.


ep

b. Bahwa Pasal 48 ayat (1) Peraturan Jaksa Agung Republik


ah

Indonesia No. Per-036/A/JA/09/2011 tentang Standart Operasional


R

es

Prosedur Penanganan Perkara Tindak Pidana Umum (selanjutnya


M

ng

disebut Perja RI Per-036/A/JA/09/2011), mengatur:


on

Halaman 24 dari 82 halaman Putusan No.199/G/TF/2019/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pasal 48

si
(1) Pelaksanaan putusan pengadilan yang telah memperoleh
kekuatan hukum tetap dilaksanakan oleh Jaksa
berdasarkan Surat Perintah Kepala Kejaksaan Negeri yang

ne
ng
menangani perkaranya.

c. Berdasarkan hal tersebut di atas maka Tergugat yaitu Kepala

do
gu kejaksaan Negeri Jakarta Utara berwenang untuk menerbitkan

Surat Perintah pelaksanaan Putusan Pengadilan No. Print

In
A
-03/0.1.11/Epp.3/01/2019 tanggal 03 Januari 2019 yang

memerintahkan … untuk ….
ah

lik
2. Aspek Prosedur
am

ub
a. Bahwa Pasal 48 ayat (2), ayat (3), ayat (4), ayat (5), ayat (6), ayat

(7), ayat (8), ayat (9), ayat (10) Peraturan Jaksa Agung Republik
ep
Indonesia No. Per-036/A/JA/09/2011 tentang Standart Operasional
k
ah

Prosedur Penanganan Perkara Tindak Pidana Umum (selanjutnya


R

si
disebut Perja RI Per-036/A/JA/09/2011, mengatur:

ne
Pasal 48
ng

(1) Pelaksanaan putusan pengadilan yang telah memperoleh


kekuatan hukum tetap dilaksanakan oleh Jaksa

do
gu

berdasarkan Surat Perintah Kepala Kejaksaan Negeri


yang menangani perkaranya.
(2) Surat Perintah tentang Pelaksanaan Putusan Pengadilan
In
yang telah memperoleh Kekuatan hukum tetap
A

dikeluarkan selambat-lambatnya 3 (tiga) hari sejak


diterimanya putusan Pengadilan tersebut.
ah

(3) Dalam hal putusan bebas dari segala dakwaan atau lepas
lik

dari segala tuntutan hukum yang terdakwanya ditahan,


Jaksa pada hari yang sama meminta salinan atau petikan
putusan pengadilan dan segera mengeluarkan terdakwa
m

ub

dai tahanan
(4) Dalam hal terpidana mengajukan grasi maupun Upaya
ka

Hukum Luar Biasa berupa Peninjauan Kembali, maka


ep

pelaksanaan putusan pengadilan mendasarkan pada


ketentuan yang lebih spesifik tentang grasi maupun
Peninjauan Kembali
ah

(5) Pelaksanaan putusan pengadilan dapat dilakukan oleh


seorang jaka maupun dalam bentuk tim yang disesuaikan
es

dengan kebutuhan dan keadaan dengan


M

ng

mengikutsertakan Staf Administrasi/Tata Usaha


on

Halaman 25 dari 82 halaman Putusan No.199/G/TF/2019/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(6) Dalam hal pelaksanaan putusan pengadilan dilakukan
oleh suatu tim, satu orang anggota tim ditunjuk sebagai

si
ketua tim dengan memperhatikan kompetensi yang
bersangkutan

ne
ng
(7) Penunjukan jaksa untuk melaksanakan putusan
pengadilan mempriotaskan Penuntut Umum yang ditunjuk
sebagai Tim Penuntutan dan dapat dilakukan perubahan
sesuai dengan kebijakan Pimpinan Satuan Kerja

do
gu (8) Pelaksanaan putusan pengadilan dilaksanakan secara
tuntas (pidana badan, denda, barang bukti, restitusidan
biaya perkara) selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sejak

In
A
diterimanya Surat Perintah pelaksanaan putusan
pengadilan dengan dibuatkan Berita Acara
(9) Petugas Administrasi/Tata Usaha bertanggungjawab
ah

lik
secara administratif atas pelaksanaan putusan pengadilan
(10) Dalam hal putusan pidana mati, pelaksanaannya
didasarkan pada ketentuan perundang-undangan.
am

ub
b. Dalam perkara a quo pelaksanaan putusan Peninjauan Kembali

Mahkamah Agung RI No. 58 PK/PID/2018 tanggal 14 November


ep
k

2018, dilakukan melalui proses yang dapat digambarkan sebagai


ah

berikut:
R

si
- Pada hari Rabu tanggal 26 Desember 2018, Jurusita

ne
ng

Pengganti PN Jakarta Utara atas Perintah Ketua PN Jakarta

Utara mengirimkan Relas Pemberitahuan Isi Putusan

do
gu

Peninjauan Kembali Mahkamah Agung RI No. 58 PK/PID/2018

tanggal 14 November 2018 kepada Jaksa Penuntut Umum


In
A

pada Kejaksaan Negeri Jakarta Utara;


ah

- Relas Pemberitahuan Isi Putusan tersebut diterima di


lik

Sekretariat Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Utara pada hari


m

ub

Kamis tanggal 27 Desember 2018;

- Selanjutnya Relas Pemberitahuan Isi Putusan tersebut


ka

ep

didisposisi oleh Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Utara


ah

kepada Kepala Seksi Tindak Pidana Umum pada tanggal 27


R

Desember 2018 untuk ditindaklanjuti;


es
M

ng

on

Halaman 26 dari 82 halaman Putusan No.199/G/TF/2019/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Setelah menerima Disposisi Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta

si
Utara, Kepala Seksi Tindak Pidana Umum kemudian memberi

disposisi kepada Kepala Sub Seksi Upaya Hukum dan

ne
ng
Eksekusi untuk menindaklanjuti Relas Pemberitahuan Isi

do
gu Putusan tersebut;

- Kepala Sub Seksi Upaya Hukum dan Eksekusi kemudian

In
A
memberikan disposisi kepada Jaksa Penuntut Umum yang

menangani perkara an. Penggugat untuk melaksaksanakan


ah

lik
Putusan Peninjauan Kembali Mahkamah Agung RI No. 58

PK/PID/2018 tanggal 14 November 2018;


am

ub
- Terhadap Relas Pemberitahuan Isi Putusan tersebut Jaksa

Penuntut Umum yang menangani perkara an. Penggugat


ep
k

membuat Nota Pendapat yang ditujukan kepada Kepala


ah

R
Kejaksaan Negeri Jakarta Utara

si
- Setelah membaca Nota Pendapat yang dibuat oleh Jaksa

ne
ng

Penuntut Umum yang menangani perkara an. Penggugat,

maka Kepala Seksi Tindak Pidana Umum an. Kepala

do
gu

Kejaksaan Negeri Jakarta Utara pada tanggal 03 Januari 2019

menerbitkan Surat Perintah Pelaksanaan Putusan Pengadilan


In
A

No. Prin-03/0.1.11/Epp.3/01/2019 yang memerintahkan


ah

lik

kepada 2 (dua) orang Jaksa yaitu Fedrik Adhar, S.H. dan Heri

Prihariyanto, S.H. untuk melaksanakan Putusan Peninjauan


m

ub

Kembali Mahkamah Agung RI No. 58 PK/PID/2018 tanggal 14


ka

November 2018;
ep

- Berdasarkan Surat Perintah tersebut di atas, maka Jaksa Heri


ah

Prihariyanto, S.H. melaksanakan Putusan Peninjauan Kembali


R

es

Mahkamah Agung RI No. 58 PK/PID/2018 tanggal 14


M

ng

November 2018 yang dituangkan dalam Berita Acara


on

Halaman 27 dari 82 halaman Putusan No.199/G/TF/2019/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pelaksanaan Putusan Pengadilan dan ditandatangani oleh

si
Jaksa Heri Prihariyanto, S.H., Kepala Rutan/Kepala Lembaga

Pemasyarakatan an. Zulkifli Bintang, A.Md IP., S.Sos., M.Si

ne
ng
dan Terpidana an. Sujono Kusni Alias Beni;

do
gu - Bahwa meskipun Relas Pemberitahuan Isi Putusan in casu

telah diterima di Sekretariat Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta

In
A
Utara tanggal 27 Desember 2018, akan tetapi Pelaksanaan

Putusan Peninjauan Kembali Mahkamah Agung RI No. 58


ah

lik
PK/PID/2018 tanggal 14 November 2018 baru dilakukan

setelah 7 (tujuh) hari sejak Relas Pemberitahuan Isi Putusan


am

ub
in casu diterima di Sekretarian Kepala Kejaksaan Negeri

Jakarta Utara yaitu pada tanggal 03 Januari 2019. Hal


ep
k

dikarenakan dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari tersebut Jaksa


ah

R
menunggu PN Jakarta Utara untuk mengirimkan Salinan

si
Putusan Peninjauan Kembali Mahkamah Agung RI No. 58

ne
ng

PK/PID/2018 tanggal 14 November 2018 kepada Kejaksaan

Negeri Jakarta Utara agar Jaksa pada Kejaksaan Negeri

do
gu

Jakarta Utara dapat melaksanakan Putusan in casu;

- Selanjutnya untuk melaksanakan Putusan Peninjauan Kembali


In
A

Mahkamah Agung R.I No. 58 PK/Pid/2018 tertanggal 14


ah

lik

November 2018, khususnya amar putusan angka 5 huruf b,

Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Utara telah mengirimkan


m

ub

surat kepada Mr. Ong Choon Keong No. B-


ka

1153/M.1.11/Epp.3/09/2019 tanggal 24 September 2019


ep

perihal: Pemberitahuan Putusan Peninjauan Kembali No. 58


ah

PK/Pid/2018 tanggal 14 November 2018 an. Sujono Kusni


R

es

alias Beni, yang pada pokoknya mengundang Mr. Oong Chon


M

ng

Keong (Kent) untuk datang ke Kejaksaan Negeri Jakarta Utara


on

Halaman 28 dari 82 halaman Putusan No.199/G/TF/2019/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pada hari Senin tanggal 30 September 2019 menghadap

si
kepada Jaksa Penuntut Umum Fedrik Adhar, S.H. pukul 09.00

WIB di Kejaksaan Negeri Jakarta Utara dengan alamat Jl.

ne
ng
Enggano No. 1 Tanjung Priok Jakarta Utara.

do
gu - Karena Mr. Oong Chon Keong (Kent) tidak menghadiri

undangan Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Utara pada hari

In
A
Senin tanggal 30 September 2019, maka Kepala Kejaksaan

Negeri Jakarta Utara kembali mengirimkan surat kepada Mr.


ah

lik
Ong Choon Keong No. B-……/M.1.11/Epp.3/10/2019

tanggal…Oktober 2019 perihal: Pemberitahuan Putusan


am

ub
Peninjauan Kembali No. 58 PK/Pid/2018 tanggal 14 November

2018 an. Sujono Kusni alias Beni, yang pada pokoknya


ep
k

mengundang Mr. Oong Chon Keong (Kent) untuk datang ke


ah

R
Kejaksaan Negeri Jakarta Utara pada hari Kamis tanggal 07

si
November 2019 menghadap kepada Jaksa Penuntut Umum

ne
ng

Fedrik Adhar, S.H. pukul 09.00 WIB di Kejaksaan Negeri

Jakarta Utara dengan alamat Jl. Enggano No. 1 Tanjung Priok

do
gu

Jakarta Utara.

- Oleh karena undangan kedua Kepala Kejaksaan Negeri


In
A

Jakarta Utara pada hari Senin tanggal 30 September 2019


ah

lik

tidak juga dihadiri oleh Mr. Oong Chon Keong (Kent), Kepala

Kejaksaan Negeri Jakarta Utara kembali mengirimkan surat


m

ub

kepada Mr. Ong Choon Keong No. B-


ka

1549/M.1.11/Epp.3/10/2019 tanggal 25 November 2019


ep

perihal: Pemberitahuan Putusan Peninjauan Kembali No. 58


ah

PK/Pid/2018 tanggal 14 November 2018 an. Sujono Kusni


R

es

alias Beni, yang pada pokoknya mengundang Mr. Oong Chon


M

ng

Keong (Kent) untuk datang ke Kejaksaan Negeri Jakarta Utara


on

Halaman 29 dari 82 halaman Putusan No.199/G/TF/2019/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pada hari Kamis tanggal 07 November 2019 menghadap

si
kepada Jaksa Penuntut Umum Fedrik Adhar, S.H. pukul 09.00

WIB di Kejaksaan Negeri Jakarta Utara dengan alamat Jl.

ne
ng
Enggano No. 1 Tanjung Priok Jakarta Utara;

do
gu c. Bahwa berdasarkan dalil tersebut di atas, dengan demikian

pelaksanaan putusan Peninjauan Kembali Mahkamah Agung RI

In
A
No. 58 PK/PID/2018 tanggal 14 November 2018 telah memenuhi

aspek prosedur.
ah

lik
3. ASPEK SUBSTANSI

a. Bahwa Penggugat dalam gugatannya halaman 8 angka 12, pada


am

ub
pokoknya menyatakan Penggugat dalam gugatannya pada

pokoknya menyatakan bahwa tindakan Tergugat yang tidak


ep
k

melaksanakan Putusan Peninjauan Kembali Mahkamah Agung R.I


ah

R
No. 58 PK/Pid/2018 tertanggal 14 November 2018, khususnya

si
amar putusan angka 5 huruf b bertentangan dengan Pasal 270

ne
ng

KUHAP yang telah meletakan kewenangan eksekusi terhadap

putusan yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Tergugat

do
gu

sebagai Jaksa Penuntut Umum di dalam perkara Pidana, namun

Tergugat tidak melaksanakan putusan yang telah berkekuatan


In
A

hukum tetap tersebut tanpa alasan apapun


ah

lik

b. Terhadap dalil tersebut Tergugat menyatakan dalil Penggugat

tersebut tidak berdasarkan hukum, dengan alasan:


m

ub

1) Bahwa Pasal 1 angka 6, Pasal 226, Pasal 267 ayat (1) dan
ka

pasal 270 UU No. 8 Tahun 1981, mengatur:


ep

BAB I
ah

KETENTUAN UMUM
R

es

Pasal 1
M

ng

1. …
on

Halaman 30 dari 82 halaman Putusan No.199/G/TF/2019/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
6. a. Jaksa adalah pejabat yang diberi wewenang oleh
Undang-Undang ini untuk bertindak sebagai

si
penuntut umum serta melaksanakan putusan
Pengadilan yang telah memperoleh kekuatan
hukum tetap.

ne
ng
b. Penuntut Umum adalah Jaksa yang diberi
wewenang oleh Undang-Undang ini untuk
melakukan penuntutan dan melaksanakan

do
gu penetapan hukum.
Pasal 226
(1) Petikan surat putusan Pengadilan diberikan kepada

In
A
Terdakwa atau Penasehat Hukum segera setelah
putusan diucapkan.
(2) Saliann surat putusan Pengadilan diberikan kepada
ah

lik
Penuntut Umum dan penyidik, sedangkan kepada
terdakwa atau penasihat hukumnya diberikan atas
permintaan.
am

ub
Pasal 267
(1) Salinan putusan Mahkamah Agung tentang peninjauan
kembali serta berkas perkaranya dalam waktu tujuh hari
ep
setelag putusan tersebut dijatuhkan, dikirim kepada
k

Pengadilan yang melanjutkan permintaan Peninjauan


kembali
ah

R
BAB XIX

si
PELAKSANAAN PUTUSAN PENGADILAN

ne
Pasal 270
ng

Pelaksanaan putusan Pengadilan yang telah memperoleh


kekuatan hukum tetap dilakukan oleh Jaksa yang untuk itu
Panitera mengirimkan salinan putusan kepadanya.

do
gu

Berdasarkan ketentuan di atas maka Jaksa memiliki


In
wewenang untuk melaksanakan Putusan Pengadilan yang
A

telah memperoleh kekuatan hukum tetap setelah menerima


ah

lik

salinan putusan yang dikirimkan oleh Panitera Pengadilan;

2) Lebih lanjut Surat Edaran Mahkamah Agung Republik


m

ub

Indonesia No. 21 Tahun 1983 (selanjutnya disebut SEMA RI


ka

No. 21 tahun 1983) Jo. SEMA RI No. 04 Tahun 2009 tentang


ep

Penyerahan/Pengiriman Petikan dan Salinan Putusan


ah

(selanjutnya disebut SEMA RI No. 04 Tahun 2009) Jo. SEMA


R

es

RI No. 06 Tahun 2009 tentang Penegasan Kembali SEMA No.


M

ng

10 Tahun 1983, SEMA No. 21 Tahun 1983, SEMA No. 1 Tahun


on

Halaman 31 dari 82 halaman Putusan No.199/G/TF/2019/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1987 dan SEMA No. 2 Tahun 1998 (selanjutnya disebut SEMA

si
RI No. 06 Tahun 2009) Jo. SEMA RI No. 02 Tahun 2010

tentang Penyampaian Salinan dan Petikan Putusan

ne
ng
(selanjutnya disebut SEMA RI No. 02 Tahun 2010) Jo. SEMA

do
gu RI No. 01 Tahun 2011 tentang Perubahan Surat Edaran

Mahkamah Agung No. 2 Tahun 2010 tentang Penyampaian

In
A
Salinan dan Petikan Putusan (selanjutnya disebut SEMA RI

No. 01 Tahun 2011), mengatur:


ah

lik
SEMA RI No. 21 Tahun 1983

Menurut ketentuan Pasal 270 KUHAP, pelaksanaan


am

ub
putusan Pengadilan yang telah memperoleh kekuatan
hukum tetap dilakukan oleh Jaksa, yang untuk itu “Panitera
mengirimkan salinan surat putusan kepadanya”.
ep
Mengenai “dalam jangka waktu berapa lama” Panitera harus
k
ah

mengirimkan salinan surat putusan itu kepada Jaksa, hal itu


R

si
memang tidak diatur dalam KUHAP. Akan tetapi Mahkamah

ne
Agung menganggap wajar apabila jangka waktu pengiriman itu
ng

diberi batas, yakni eksekusi putusan oleh Jaksa segera

do
gu

dilaksanakan.

SEMA RI No. 04 Tahun 2009


In
A

Sehubungan…

1. …
ah

lik

2. Petikan putusan diberikan kepada Terdakwa atau


Penasehat Hukumnya segera setelah putusan
diucapkan, dengan tembusan kepada Jaksa Penuntut
m

ub

Umum dan apabila Terdakwa ditahan agar disampaikan


pula kepada Kepala Lembaga Pemasyarakatan atau
Rumah tahanan dimana Terdakwa ditahan.
ka

3. Untuk pengiriman Salinan Putusan hendaknya Saudara


ep

berpedoman pada SEMA No. 21 Tahun 1983 tentang


batas waktu pengiriman Saliann Putusan pada jaksa
ah

yang pada intinya perkara-perkara tolakan (biasa),


R

batas waktunya paling lambat 1 (satu) minggu sejak


putusan tersebut diucapkan sudah harus dikirimkan
es

oleh Panitera kepada jaksa sedangkan untuk perkara


M

ng

dengan acara singkat batas waktu tersebut paling lama


14 (empat belas) hari.
on

Halaman 32 dari 82 halaman Putusan No.199/G/TF/2019/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
SEMA RI No. 06 Tahun 2009

R
Sehubungan…

si
1. …

ne
ng
Sehubungan …
SEMA No. 10 Tahun 1983 tentang Penetapan
Perpanjangan Penahanan jangan sampai terlambat
disampaikan pada Penuntut Umum, SEMA No. 21 tahun

do
gu 1983 tentang Batas Waktu Pengiriman Salinan Putusan
pada jaksa dan SEMA NO. 1 Tahun 1987 tentang
Pengiriman Berkas Perkara Kasasi Pidana yang

In
Terdakwanya berada dalam tahanan serta SEMA No. 2
A
Tahun 1998 tentang Permohonan Kasasi Perkara Pidana
yang Terdakwanya berada dalam Status Tahanan.
ah

lik
SEMA RI No. 2 Tahun 2010
Dengan…
1. Pengadilan wajib menyampaikan salinan putusan dalam
am

ub
jangka waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja
sejak putusan diucapkan, untuk perkara Peradat
kepada Para Pihak dan untuk perkara pidana kepada
Kejaksaan, Lembaga Pemasyarakatan/Rumah Tahanan
ep
k

negara, Penyidik dan Terdakwa/Penasehat Hukumnya,


kecuali untuk perara cepat diselesaikan sesuai dengan
ah

ketentuan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana.


R

si
2. Petikan Putusan Pidana harus diberikan kepada
Terdakwa dan jaksa Penuntut Umum segera setelah
putusan diucapkan.

ne
ng

SEMA RI NO. 01 tahun 2011


Surat…

do
gu

1. …
2. Untuk perkara pidana Pengadilan wajib menyampaikan
salinan Putusan dalam jangka waktu paling lambat 14
In
(empat belas) hari kerja sejak putusan diucapkan kepada
A

Terdakwa atau Penasihat Hukumnya, Penyidik dan


penuntut Umum, kecuali untuk perkara cepat diselesaikan
sesuai dengan ketentuan KUHAP.
ah

lik

3. Petikan putusan perkara Pidana diberikan kepada


Terdakwa, Penuntut Umum dan Rumah Tahanan Negara
atau Lembaga Pemasyarakatan segera setelah putusan
m

ub

diucapkan.

Beberapa SEMA RI di atas memberi batasan bahwa


ka

ep

pelaksanaan Putusan Pengadilan yang telah memperoleh


ah

kekuatan hukum tetap dilaksanakan setelah Jaksa menerima


R

salinan putusan yang dikirimkan oleh Panitera Pengadilan atau


es
M

dengan kata lain pelaksanaan putusan Pengadilan yang telah


ng

on

Halaman 33 dari 82 halaman Putusan No.199/G/TF/2019/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
memperoleh kekuatan hukum tetap harus dilaksanakan

si
berdasarkan salinan putusan yang dikirimkan oleh Panitera

Pengadilan dan bukan berdasarkan dokumen/surat lainnya

ne
ng
misalnya Relas Pemberitahuan Isi Putusan. Dengan tidak

do
gu adanya dasar hukum yang mengatur pelaksanaan Putusan

Pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap

In
A
berdasarkan Relas Pemberitahuan Isi Putusan mengakibatkan

terjadinya kekosongan hukum.


ah

lik
3) Selanjutnya Pasal 1 angka 9, Pasal 6 ayat (1) dan ayat (2)

huruf e, Pasal 7 ayat (1) dan ayat (2) huruf d, Pasal 22 dan
am

ub
Pasal 23 UU. No. 30 Tahun 2014 tentang Administrasi

Pemerintahan (selanjutnya disebut UU No. 30 Tahun 2014),


ep
k

mengatur:
ah

R
BAB I

si
KETENTUAN UMUM

ne
Pasal1
ng

1. …
9. Diskresi adalah Keputusan dan/atau Tindakan yang

do
gu

ditetapkan dan/atau dilakukan oleh Pejabat


Pemerintahan untuk mengatasi persoalan konkret yang
dihadapi dalam penyelenggaraan pemerintahan dalam
hal peraturan perundangundangan yang memberikan
In
A

pilihan, tidak mengatur, tidak lengkap atau tidak jelas,


dan/atau adanya stagnasi pemerintahan.
BAB IV
ah

lik

HAK DAN KEWAJIBAN PEJABAT PEMERINTAH


Pasal 6
m

ub

(1) Pejabat Pemerintahan memiliki hak untuk


menggunakan Kewenangan dalam mengambil
Keputusan dan/atau Tindakan.
ka

(2) Hak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:


ep

a. …
ah

e. menggunakan Diskresi sesuai dengan tujuannya;


R

Pasal 7
es

(1) Pejabat Pemerintahan berkewajiban untuk


M

ng

menyelenggarakan Administrasi Pemerintahan sesuai


on

Halaman 34 dari 82 halaman Putusan No.199/G/TF/2019/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dengan ketentuan peraturan perundangundangan,
kebijakan pemerintahan, dan AUPB.

si
(2) Pejabat Pemerintahan memiliki kewajiban:
a. …

ne
ng
d. mematuhi Undang-Undang ini dalam menggunakan
Diskresi
BAB VI

do
gu DISKRESI
Bagian Kesatu

In
A
Umum
Pasal 22
ah

(1) Diskresi hanya dapat dilakukan oleh Pejabat

lik
Pemerintahan yang berwenang.
(2) Setiap penggunaan Diskresi Pejabat Pemerintahan
bertujuan untuk:
am

ub
a. melancarkan penyelenggaraan pemerintahan;
b. mengisi kekosongan hukum;
ep
c. memberikan kepastian hukum; dan
k

d. mengatasi stagnasi pemerintahan dalam keadaan


ah

tertentu guna kemanfaatan dan kepentingan umum.


R

si
Bagian Kedua
Lingkup Diskresi

ne
ng

Pasal 23
Diskresi Pejabat Pemerintahan meliputi:
a. Pengambilan Keputusan dan/atau Tindakan

do
gu

berdasarkan ketentuan peraturan perundangundangan


yang memberikan suatu pilihan Keputusan dan/atau
Tindakan;
In
A

b. Pengambilan Keputusan dan/atau Tindakan karena


peraturan perundang-undangan tidak mengatur;
c. Pengambilan Keputusan dan/atau Tindakan karena
ah

lik

peraturan perundang-undangan tidak lengkap atau tidak


jelas; dan
d. Pengambilan Keputusan dan/atau Tindakan karena
m

ub

adanya stagnasi pemerintahan guna kepentingan yang


lebih luas.
ka

Menurut ketentuan di atas apabila dalam penyelengaraan


ep

pemerintahan terjadi ketidakpastian hukum dan kekosongan


ah

hukum akibat peraturan perundangundangan yang


R

es

memberikan pilihan, tidak mengatur, tidak lengkap atau tidak


M

ng

jelas, dan/atau adanya stagnasi pemerintahan maka Pejabat


on

Halaman 35 dari 82 halaman Putusan No.199/G/TF/2019/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pemerintah dalam pelaksanaan tugas dan kewenanangannya

si
dapat melakukan diskresi. Akan tetapi diskresi tersebut harus

sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan,

ne
ng
kebijakan pemerintahan, dan AUPB;

do
gu 4) Selanjutnya apabila mengacu pada Pasal 1 angka 6, Pasal

226, Pasal 267 ayat (1) dan pasal 270 UU No. 8 Tahun 1981

In
A
Jo. SEMA RI No. 21 tahun 1983 Jo. SEMA RI No. 04 Tahun

2009 Jo. SEMA RI No. 06 Tahun 2009 Jo. SEMA RI No. 02


ah

lik
Tahun 2010 Jo. SEMA RI No. 01 Tahun 2011 maka

pelaksanaan putusan Pengadilan yang berkekuatan hukum


am

ub
tetap harus dilaksanakan berdasarkan salinan putusan yang

dikirimkan oleh Panitera Pengadilan dan bukan berdasarkan


ep
k

Relas Pemberitahuan Isi Putusan, akan tetapi menurut Pasal 1


ah

R
angka 9, Pasal 6 ayat (1) dan ayat (2) huruf e, Pasal 7 ayat (1)

si
dan ayat (2) huruf d, Pasal 22 dan Pasal 23 UU No. 30 Tahun

ne
ng

2014, maka Jaksa sebagai pejabat yang diberi wewenang

untuk melaksanakan putusan pengadilan yang telah

do
gu

memperoleh kekuatan hukum tetap, dapat melakukan diskresi

karena kekosongan hukum administrasi yusitisial yang terjadi


In
A

akibat tidak adanya dasar hukum yang mengatur pelaksanaan


ah

lik

Putusan Pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum

tetap berdasarkan Relas Pemberitahuan Isi Putusan, dengan


m

ub

tetap mengacu ketentuan peraturan perundangundangan,


ka

kebijakan pemerintahan, dan AUPB.


ep

6) Bahwa meskipun Relas Pemberitahuan Isi Putusan in casu


ah

telah diterima di Sekretariat Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta


R

es

Utara tanggal 27 Desember 2018, akan tetapi Pelaksanaan


M

ng

Putusan Peninjauan Kembali Mahkamah Agung RI No. 58


on

Halaman 36 dari 82 halaman Putusan No.199/G/TF/2019/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PK/PID/2018 tanggal 14 November 2018 baru dilakukan

si
setelah 7 (tujuh) hari sejak Relas Pemberitahuan Isi Putusan

in casu diterima di Sekretariat Kepala Kejaksaan Negeri

ne
ng
Jakarta Utara yaitu pada tanggal 03 Januari 2019. Hal

do
gu dikarenakan dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari tersebut Jaksa

menunggu PN Jakarta Utara untuk mengirimkan Salinan

In
A
Putusan Peninjauan Kembali Mahkamah Agung RI No. 58

PK/PID/2018 tanggal 14 November 2018 kepada Kejaksaan


ah

lik
Negeri Jakarta Utara agar Jaksa pada Kejaksaan Negeri

Jakarta Utara dapat melaksanakan Putusan in casu.


am

ub
Hal ini sejalan dengan Asas-Asas Umum Pemerintahan yang

Baik, dimana Tergugat sebagai Pejabat harus memperhatikan


ep
k

Asas Kecermatan sebagaimana diatur dalam Pasal 10 huruf d


ah

R
UU No. 30 tahun 2014 dalam menjalankan kewewenangnya

si
melaksanakan melaksanakan putusan Pengadilan yang telah

ne
ng

berkekuatan hukum tetap.

Selain asas kecermatan, asas kehati-hatian juga harus

do
gu

diterapkan dalam pelaksanaan putusan in casu karena

Penggugat sedang diperiksa dalam Perkara lain berdasarkan


In
A

register No.… Dalam perkara tersebut terhadap Penggugat


ah

lik

telah dilakukan Penahanan oleh Majelis hakim yang

memeriksa, memutus dan mengadili perkara Register …sejak


m

ub

tanggal 3 Januari 2019 sampai dengan 1 Februari 2019


ka

berdasarkan Penetapan Majelis Hakim No.


ep

1500/Pen.Pid/2018/PN Jkt.Utr dan Berita Acara Pelaksanaan


ah

Penetapan Hakim hari kamis tanggal 3 Januari 2019 dan


R

es

ditandatangani oleh Jaksa Heri Prihariyanto, S.H., dan


M

ng

Terdakwa an. Sujono Kusni Alias Beni;


on

Halaman 37 dari 82 halaman Putusan No.199/G/TF/2019/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
7) Bahwa sampai dengan batas jangka waktu 7 (tujuh) hari PN

si
Jakarta Utara tidak mengirimkan Salinan Putusan Peninjauan

Kembali Mahkamah Agung RI No. 58 PK/PID/2018 tanggal 14

ne
ng
November 2018 kepada Kejaksaan Negeri Jakarta Utara, akan

do
gu tetapi Tergugat tetap melaksanakan Putusan Peninjauan

Kembali Mahkamah Agung RI No. 58 PK/PID/2018 tanggal 14

In
A
November 2018 meskipun hanya berdasarkan Relas

Pemberitahuan Isi Putusan Peninjauan Kembali Mahkamah


ah

lik
Agung RI No. 58 PK/PID/2018 tanggal 14 November 2018

telah diterima di Sekretarian Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta


am

ub
Utara tanggal 27 Desember 2018, hal ini merupakan bentuk

penghargaan Tergugat kepada Hak-Hak Sipil dan Politik


ep
k

Penggugat sebagai bagian dari Hak Asasi Manusia


ah

R
sebagaimana tertuang dalam Pasal 9 UU. No. 12 Tahun 2005

si
tetang Pengesahan Internasional Convenant On Civil and

ne
ng

Political Right (Konvenan Internasional tentang Hak Sipil dan

Politik) (selanjutnya disebut UU No. 12 Tahun 2005);

do
gu

8) Selain itu tindakan Tergugat melaksanakan Putusan

Peninjauan Kembali Mahkamah Agung RI No. 58 PK/PID/2018


In
A

tanggal 14 November 2018 hanya berdasarkan Relas


ah

lik

Pemberitahuan Isi Putusan dengan menerbitkan Surat

Perintah Pelaksanaan Putusan Pengadilan No. Prin-


m

ub

03/0.1.11/Epp.3/01/2019 pada tanggal 3 Januari 2019, adalah


ka

salah satu bentuk diskresi yang diatur dalam Pasal Pasal 1


ep

angka 9, Pasal 6 ayat (1) dan ayat (2) huruf e, Pasal 7 ayat (1)
ah

dan ayat (2) huruf d, Pasal 22 dan Pasal 23 UU No. 30 Tahun


R

es

2014. Diskresi yang dilakukan oleh Tergugat tersebut tidak


M

ng

dapat dinilai atau diuji oleh lembaga peradilan manapun


on

Halaman 38 dari 82 halaman Putusan No.199/G/TF/2019/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sebagaimana pendapat Indorharto, S.H. dalam bukunya

si
Usaha Memahami Undang-Undang Peradilan TUN Buku I

Pengertian Tata Usaha Negara, cetakan ke-6, Jakarta 1996,

ne
ng
Halaman 57 s/d halaman 59 yang pada pokoknya

do
gu menyatakan:

9) Berdasarkan uraian tersebut di atas maka tindakan Tergugat

In
A
melaksanakan Putusan Peninjauan Kembali Mahkamah Agung

RI No. 58 PK/PID/2018 tanggal 14 November 2018 pada


ah

lik
tanggal 3 Januari 2019 merupakan salah satu bentuk diskresi

dan bukan Perbatan Melawan Hukum oleh Penguasa


am

ub
(onrechtmatige overheidsdaad);

10) Bahwa Pasal 66 ayat (2) UU. No. 14 Tahun 1985 tentang
ep
k

Mahkamah Agung (UU No. 14 Tahun 1985), mengatur:


ah

R
Pasal 66

si
(1) …

ne
(2) Permohonan Peninjauan Kembali tidak menangguhkan
ng

atau menghentikan Pelaksanaan Putusan Pengadilan.


Berdasarkan hal tersebut maka meskipun Permohonan

do
gu

Peninjauan Kembali diajukan ke Pengadilan akan tetapi

Pelaksanaan Putusan Pengadilan tidak ditangguhkan atau


In
A

dihentikan dengan adanya Permohonan Peninjauan Kembali.

11) Bahwa meskipun Penggugat mengajukan Peninjauan Kembali


ah

lik

akan tetapi pada tanggal 2 April 2019, Tergugat sebagai Jaksa


m

ub

Penuntut Umum tetap melaksanakan Putusan Pengadilan

Tinggi Jakarta No. 9/Pid.Sus/2018/PT.DKI tanggal 7 Februari


ka

ep

2018 sebagai kewajiban hukum Tergugat hal ini sejalan


ah

dengan ketentuan Pasal 66 UU No. 14 Tahun 1985, sehingga


R

barang bukti berupa:


es
M

ng

on

Halaman 39 dari 82 halaman Putusan No.199/G/TF/2019/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- 1 (satu) unit Apartemen Taman Anggrek Residence Tower

si
Azalea No. 52 E, yang beralamat di Tanjung Duren Grogol

Jakarta Barat atas nama Sujono Kusni alias Beni;

ne
ng
- 1 (satu) unit Apartemen Taman Anggrek Residence Tower

do
gu Dofodil No. 21 M yang beralamat di Tanjung Duren Grogol

Jakarta Barat atas nama Sujono Kusni alias Beni;

In
A
- Dokumen-dokumen terkait kepemilikan kedua Apartemen

tersebut;
ah

lik
- 1 (satu) unit mobil Toyota Kijang Inova warna gold tahun

2015 No. Pol. B-333-SJK atas nama Sujono Kusni alias


am

ub
Beni yang berada di taman Kebon Jeruk Intercom Blok PI

No 6 Kebon Jeruk Jakarta Barat;


ep
k

- 1 (satu) unit Apartemen GP Plaza lantai 16 unit No 16 AN6


ah

R
type Montana Jl. Gelora II No 1 Kec. Tanah Abang Jakarta

si
Pusat an. Kie Kim Ngo;

ne
ng

- 1 (satu) unit Apartemen GP Plaza lantai 16 unit No 16 M07

type Montana Jl. Gelora II No 1 Kec. Tanah Abang Jakarta

do
gu

Pusat an. Kie Kim Ngo;

- Dokumen-dokumen terkait kepemilikan kedua Apartemen


In
A

tersebut;
ah

lik

- 1 (satu) lembar dokumen Payment Schedule atas nama

Sujono Kusni alamat Jl. Pluit Sakti V No 27 RT 004/007


m

ub

Kel. Pluit Kec. Penjaringan Jakarta Utara;


ka

- 1 (satu) lembar surat pesanan nomor: COLAP000318


ep

tanggal 26 Mei 2015 unit Apartemen Anaheim Tower GP


ah

Plaza lantai 16 Unit No. 16AN6 Gatot Subroto seluas


R

es

28,68 m2 seharga Rp 825.000.000 (delapan ratus dua


M

ng

on

Halaman 40 dari 82 halaman Putusan No.199/G/TF/2019/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
puluh lima juta rupiah) atas nama Kie Kim Ngo tanggal 26

si
Mei 2015

- 1 (satu) lembar surat pesanan nomor: COLAP000312

ne
ng
tanggal 26 Januari 2015 unit Apartemen Anaheim Tower

do
gu GP Plaza lantai 16 unit No 16 AN6 Gatot Subroto seluas

51,84 m2 seharga Rp 1.463.000.000 (satu milyar empat

In
A
ratus enam puluh tiga juta rupiah);

Dikembalikan kepada Mr. Oong Chon Keong (Kent),


ah

lik
12) Akan tetapi untuk melaksanakan Putusan Peninjauan Kembali

Mahkamah Agung RI No. 58 PK/PID/2018 tanggal 14


am

ub
November 2018 pada tanggal 3 Januari 2019, Kepala

Kejaksaan Negeri Jakarta Utara telah mengirimkan Undangan


ep
k

sebanyak 3 (tiga) kali kepada Mr. Oong Chon Keong (Kent).


ah

R
B. Objek Sengketa A Quo Tidak Bertentangan dengan Asas-Asas Umum

si
Pemerintahan Yang Baik.

ne
ng

Dalil Penggugat yang menyatakan bahwa objek sengketa a quo

bertentangan dengan Asas-asas Umum Pemerintahan yang Baik

do
gu

sebagaimana dalam gugatannya halaman 8 angka 13 adalah dalil yang

tidak berdasar dan tidak beralasan hukum karena:


In
A

1. Objek sengketa a quo tidak bertentangan dengan Asas Kepastian


ah

lik

Hukum

a. Bahwa yang dimaksud dengan Asas Kepastian Hukum menurut


m

ub

penjelasan Pasal 3 angka 1 UU. Republik Indonesia No. 28 Tahun


ka

1999 tentang Penyelengaraan Negara Yang Bersih Dan Bebas


ep

Dari Korupsi, Kolusi Dan Nepotisme (selanjutnya disebut UU RI


ah

No. 28 Tahun 1999) adalah asas dalam negara hukum yang


R

es

mengutamakan landasan peraturan perundang-undangan,


M

ng

on

Halaman 41 dari 82 halaman Putusan No.199/G/TF/2019/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kepatutan, dan keadilan dalam setiap kebijakan penyelenggaran

si
negara.

b. Bahwa yang dimaksud dengan Asas Kepastian Hukum menurut

ne
ng
penjelasan Pasal 10 ayat (1) huruf a UU No. 30 Tahun 2014

do
gu adalah asas dalam negara hukum yang mengutamakan landasan

ketentuan peraturan perundang-undangan, kepatutan, keajegan,

In
A
dan keadilan dalam setiap kebijakan penyelenggaraan

pemerintahan.
ah

lik
c. Bahwa objek sengketa a quo telah sesuai dengan Asas Kepastian

Hukum karena telah dikeluarkan sesuai dengan ketentuan


am

ub
peraturan perundang-undangan yaitu Pasal 1 angka 6, Pasal 226,

Pasal 267 ayat (1) dan pasal 270 UU No. 8 Tahun 1981 Jo. SEMA
ep
k

RI No. 21 tahun 1983 Jo. SEMA RI No. 04 Tahun 2009 Jo. SEMA
ah

R
RI No. 06 Tahun 2009 Jo. SEMA RI No. 02 Tahun 2010) Jo. SEMA

si
RI No. 01 Tahun 2011 Jo. Pasal 1 angka 9, Pasal 6 ayat (1) dan

ne
ng

ayat (2) huruf e, Pasal 7 ayat (1) dan ayat (2) huruf d, Pasal 22

dan Pasal 23 UU No. 30 Tahun 2014 sebagaimana telah diuraikan

do
gu

pada bagian A. Objek sengketa Tidak Bertentangan dengan

Peraturan Perundang-Undangan.
In
A

2. Objek sengketa a quo tidak bertentangan dengan Asas Tidak


ah

lik

Menyalahgunakan Kewenangan

a. Bahwa yang dimaksud dengan Asas Tidak Menyalahgunakan


m

ub

Kewenangan menurut penjelasan Pasal 10 ayat (1) huruf e UU No.


ka

30 Tahun 2014 adalah “asas tidak menyalahgunakan kewenangan”


ep

yang mewajibkan setiap Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan


ah

tidak menggunakan kewenangannya untuk kepentingan pribadi


R

es

atau kepentingan yang lain dan tidak sesuai dengan tujuan


M

ng

pemberian kewenangan tersebut, tidak melampaui, tidak


on

Halaman 42 dari 82 halaman Putusan No.199/G/TF/2019/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menyalahgunakan, dan/atau tidak mencampuradukkan

si
kewenangan.

b. Bahwa objek sengketa a quo telah sesuai dengan Asas Tidak

ne
ng
Menyalahgunakan Kewenangan karena pelaksanaan Putusan

do
gu Peninjauan Kembali Mahkamah Agung RI No. 58 PK/PID/2018

tanggal 14 November 2018 pada tanggal 3 Januari 2019 yang

In
A
hanya berdasarkan Relaas Pemberitahuan Isi Putusan dilakukan

berdasarkan asas diskresi dengan tetap memperhatikan Hak-Hak


ah

lik
Sipil dan Politik Penggugat sebagai bagian dari Hak Asasi Manusia

sebagaimana tertuang dalam Pasal 9 UU. No. 12 Tahun 2005


am

ub
tetang Pengesahan Internasional Convenant On Civil and Political

Right (Konvenan Internasional tentang Hak Sipil dan Politik).


ep
k

3. Objek sengketa a quo tidak bertentangan dengan Asas Pelayanan


ah

R
Yang Baik

si
a. Bahwa yang dimaksud dengan Asas Pelayanan Yang Baik

ne
ng

menurut penjelasan Pasal 10 ayat (1) huruf h UU No. 30 Tahun

2014 adalah asas yang memberikan pelayanan yang tepat waktu,

do
gu

prosedur dan biaya yang jelas, sesuai dengan standar pelayanan,

dan ketentuan peraturan perundang-undangan.


In
A

Berdasarkan seluruh dalil Tergugat sebagaimana yang Tergugat sampaikan dalam


ah

lik

Eksepsi Absolut, Eksepsi lain dan jawaban pokok perkara serta dalam

permohonan penundaan, Tergugat memohon kiranya Majelis Hakim Pengadilan


m

ub

Tata Usaha Negara Jakarta yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan


ka

perkara a quo dengan putusan sebagai berikut :


ep
ah

es

MEMUTUS
M

ng

DALAM EKSEPSI :
on

Halaman 43 dari 82 halaman Putusan No.199/G/TF/2019/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kewenangan Absolut :

si
Menyatakan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta tidak mempunyai

kewenangan obsolut untuk memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa

ne
ng
TUN a quo.

do
Eksepsi Lain :
gu
1. Menerima eksepsi Tergugat untuk seluruhnya.

In
A
2. Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima untuk seluruhnya.

3. Membebankan biaya perkara kepada Penggugat.


ah

lik
DALAM POKOK PERKARA:

1. Menyatakan menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya.


am

ub
2. Menyatakan sah tindakan Tergugat yang tidak melaksanakan putusan

Peninjauan Kembali Mahkamah Agung RI No. 58PK/Pid/2019 tertanggal 14


ep
k

November 2018 khususnya amar putusan angka 5 huruf b yang berbunyi:


ah

R
Menyatakan barang bukti berupa: Barang bukti yang disita dari Sujono

si
Kusni alias Beni berupa barang bukti nomor 1 sampai dengan nomor 10

ne
ng

dikembalikan kepada Sujono Kusni alias Beni.

3. Membebankan biaya perkara kepada Penggugat.

do
gu

Menimbang, bahwa atas Jawaban Tergugat pihak Penggugat tidak

mengajukan Replik sehingga Tergugat tidak mengajukan Duplik;


In
A

Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya, Penggugat


ah

lik

telah mengajukan bukti berupa fotokopi surat-surat yang telah diberi meterai cukup

dan telah disesuaikan dengan aslinya atau fotokopinya, serta diberi tanda Bukti P-
m

ub

1 s/d Bukti P- 17, adalah sebagai berikut:


ka

1. Bukti P-1 : Putusan Peninjauan Kembali Mahkamah Agung R.I No.


ep

58PK/PID/2018, tanggal 14 November 2018 (fotokopi dari


ah

fotokopi);
es
M

2. Bukti P-2 : Putusan PN Jakarta Utara No. 981/Pid.Sus/2017/PN.Jkt.Utr.


ng

on

Halaman 44 dari 82 halaman Putusan No.199/G/TF/2019/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(fotokopi dari fotokopi);

si
3. Bukti P-3 : Putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta No.

ne
ng
9/PID.SUS/2018/PT.DKI, tanggal 7 Februari 2018. (fotokopi

dari fotokopi);

do
4.
gu Bukti P-4 : Relaas Pemberitahuan Isi Putusan Peninjauan Kembali

Mahkamah Agung R.I No. 58PK/PID/2018, tanggal 20

In
A
Desember 2018, yang ditujukan kepada Sujono Kusni

(fotokopi sesuai dengan aslinya);


ah

lik
5. Bukti P-5 : Surat kuasa Hukum Penggugat No. 1014/YI-LO/XII/2018,
am

ub
tanggal 20 Desember 2018 kepada Tergugat (Kejaksaan

Negeri Jakarta Utara) perihal Permohonan Pelaksanaan


ep
k

Putusan Peninjauan Kembali No. 58PK/Pid/2018 atas nama


ah

Terpidana Sujono Kusni alias Beni (fotokopi sesuai dengan


R

si
aslinya);

ne
ng

6. Bukti P-6 : Surat kuasa Hukum Penggugat No. 1016/YI-LO/XII/2018,

tanggal 27 Desember 2018 kepada Tergugat (Kejakasaan

do
gu

Negeri Jakarta Utara) perihal Perlindungan Hukum atas

pelaksanaan Putusan Peninjauan Kembali No.


In
A

58PK/Pid/2018 (fotokopi sesuai dengan aslinya);


ah

lik

7. Bukti P-7 : Relaas Pemberitahuan Isi Putusan Peninjauan Kembali PN

Jakarta Utara, No. 58PK/PID/2018, tanggal 26 Desember


m

ub

2018, yang ditujukan kepada Tergugat (fotokopi dari


ka

fotokopi);
ep

8. Bukti P-8 : Surat perintah Pelaksanaan Putusan Pengadilan No. Prin-


ah

03/0.1.11/Epp.3/01/2019 tanggal 3 Januari 2019 oleh


es

Kejaksaan Negeri Jakarta Utara (fotokopi dari fotokopi);


M

ng

9. Bukti P-9 : Berita Acara Pelaksanaan Putusan Pengadilan (BA-8)


on

Halaman 45 dari 82 halaman Putusan No.199/G/TF/2019/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
yang diterbitkan Kejaksaan Negeri Jakarta Utara, tanggal 3

si
Januari 2019 (fotokopi dari fotokopi);

ne
ng
10. Bukti P-10 : Penetapan No. 1500/Pen.Pid/2018/PN.Jkt.Utr., oleh Hakim

Ketua Majelis, tanggal 3 Januari 2019 mengenai

do
gu Penetapan Penahanan Sujono Kusni (Penggugat) dalam

pidana lain (No.1091/Pid.Sus/2018/PN.Jkt.Ut) (fotokopi

In
A
dari fotokopi);

11. Bukti P-11 : Berita Acara Pelaksanaan Penetapan Hakim (BA-6) yang
ah

lik
diterbitkan Kejaksaan Negerii Jakarta Utara pada tanggal 3
am

ub
Januari 2019 (fotokopi dari fotokopi);

12. Bukti P-12 : Surat kuasa hukum Penggugat No. 002/TI.LO/I/2019


ep
k

tanggal 8 Januari 2019 kepada Kepala Kejaksaan Negeri


ah

Jakarta Utara perihal Pelaksanaan Pengembalian barang


R

si
Bukti atas Putusan Peninjauan Kembali No. 58K/Pid/2018

ne
ng

atas nama Terpidana Sujono Kusni (fotokopi sesuai

dengan aslinya);

do
gu

13. Bukti P-13 : Surat kuasa hukum Penggugat No. 12/TI.LO/I/2019

tanggal 25 Januari 2019 kepada Kepala Kejaksaan Negeri


In
A

Jakarta Utara perihal Pengembalian barang Bukti kepada


ah

Sujono Kusni alias Beni dan Wong Mui Choo alias Michelle
lik

Wong, pelaksanaan Putusan Peninjauan Kembali No.


m

ub

58K/Pid/2018 tanggal 14 November 2018 (fotokopi dari

fotokopi);
ka

ep

14. Bukti P-14 : Surat kuasa Hukum Penggugat No. 16/YI-LO/II/2019


ah

tanggal 12 Februari 2019 kepada Kejaksaan Agung R.I


R

es

perihal Permohonan Perlindungan Hukum atas Tindakan


M

ng

kesewenang-wenangan Kejaksaan Negeri Jakarta Utara


on

Halaman 46 dari 82 halaman Putusan No.199/G/TF/2019/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
yang tidak kunjung mengembalikan barang bukti sebagai

si
pelaksanaan Putusan Peninjauan Kembali No.

58PK/Pid/2018 tanggal 14 November 2018 (fotokopi dari

ne
ng
fotokopi);

do
gu
15. Bukti P-15 : Surat kuasa Hukum Penggugat No. 17/YI-LO/III/2019

tanggal 6 Maret 2019 kepada Kepala Kejaksan Negeri

In
A
Jakarta Utara perihal permohonan pelaksanaan Putusan

Peninjauan Kembali No. 58PK/Pid/2018 tanggal 14


ah

lik
November 2018, Pengembalian Barang Bukti kepada

Sujono Kusni alias Beni dan Wong Mui Choo alias Michelle
am

ub
Wong (fotokopi dari fotokopi);
ep
16. Bukti P-16 : Surat kuasa Hukum Penggugat No. 230/YI-LO/IX/2019
k
ah

tanggal 4 September 2019 kepada Kepala Kejaksaan


R

si
Negeri Jakarta Utara, mohon kepastian hukum atas

ne
pelaksanaan Putusan Peninjauan Kembali No.
ng

58PK/Pid/2018 tanggal 14 November 2018, mengenai

do
gu

Pengembalian Barang Bukti kepada Sujono Kusni alias

Beni dan Wong Mui Choo alias Michelle Wong (fotokopi


In
A

dari fotokopi);

17. Bukti P-17 : Surat Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta No. B-


ah

lik

2687/0.1.7/Hkt/03/2019 tanggal 26 Maret 2019, perihal


m

ub

Permintaan Keterangan sebagai saksi kepada Sdr.

Dahmar, S.H., Jalan Raya Kembangan baru No. 21-22


ka

ep

Jakarta Barat (fotokopi sesuai dengan aslinya);


ah

Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil bantahannya, Tergugat


R

telah mengajukan bukti berupa fotokopi surat-surat yang telah diberi meterai cukup
es
M

ng

on

Halaman 47 dari 82 halaman Putusan No.199/G/TF/2019/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dan telah disesuaikan dengan aslinya atau fotokopinya serta diberi tanda Bukti T-1

si
s/d Bukti T-24, adalah sebagai berikut:

1. Bukti T-1 : Undang-undang R.I No. 8 Tahun 1981 tentang Hukum

ne
ng
Acara Pidana (fotokopi dari fotokopi);

do
2. gu Bukti T-2 : Undang-undang No. 30 Tahun 2019 tentang Administrasi

Pemerintahan (fotokopi dari fotokopi);

In
A
3. Bukti T-3 : Peraturan Mahkamah Agung R.I No. 2 Tahun 2019

(fotokopi dari fotokopi);


ah

lik
4. Bukti T-4 : Surat Edaran Mahkamah Agung No. 21 Tahun 1983
am

ub
(fotokopi dari fotokopi);

5. Bukti T-5 : Surat Edaran Mahkamah Agung No. 04 Tahun 2009


ep
k

(fotokopi dari fotokopi);


ah

R
6. Bukti T-6 : Surat Edaran Mahkamah Agung No. 06 Tahun 2009

si
(fotokopi dari fotokopi);

ne
ng

7. Bukti T-7 : Surat Edaran Mahkamah Agung No. 02 Tahun 2010

do
(fotokopi dari fotokopi);
gu

8. Bukti T-8 : Peraturan Jaksa Agung Republik Indonesia No. Per-


In
A

036/A/JA/09/2011 tentang Standar Operasional Prosedur

penanganan Perkara Tindak Pidana Umum (fotokopi dari


ah

lik

fotokopi);
m

ub

9. Bukti T-9 : Buku Usaha memahami UU. Peradilan Tata Usaha Negara

Buku I Pengertian Tata Usaha Negara (fotokopi dari


ka

ep

fotokopi);
ah

10. Bukti T-10 : Surat Perintah Pelaksanaan Putusan Pengadilan (P-48)


R

es

No. Print-252/01.11/Epp.3/04/2018 tanggal 2 April 2018


M

ng

(fotokopi dari fotokopi);


on

Halaman 48 dari 82 halaman Putusan No.199/G/TF/2019/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
11. Bukti T-11 : Berita Acara Pelaksanaan Putusan Pengadilan (BA-8)

si
tanggal 3 April 2018 (fotokopi dari fotokopi);

ne
ng
12. Bukti T-12 : Berita Acara Pengembalian Barang Bukti (BA_20) tanggal

3 April 2018 (fotokopi dari fotokopi);

do
13.
gu Bukti T-13 : Relaas Pemberitahuan Isi Putusan Peninjauan Kembali

Mahkamah Agung R.I No. 58PK/PID/2018 tanggal 14

In
A
November 2018 (fotokopi dari fotokopi);
ah

lik
14. Bukti T-14 : Surat Perintah Pelaksanaan Putusan Pengadilan (P-48)

No. Prin-03/0.1.11/Epp.3/01/2019 tanggal 3 Januari 2019


am

ub
(fotokopi dari fotokopi);

15. Bukti T-15 : Berita Acara Pelaksanaan Putusan Pengadilan dan


ep
k

ditandatangani oleh Jaksa Heri Prihariyanto, S.H., Kepala


ah

Rutan/Kepala Lembaga Pemasyarakatan an. Zulkifli


R

si
Bintang, A.Md. IP., S.Sos., M.Si dan terpidanan an. Sujono

ne
ng

Kusni Alias Beni tanggal 3 Januari 2019 (fotokopi dari

fotokopi);

do
gu

16. Bukti T-16 : Nota Pendapat Jaksa Penuntut Umum yang ditujukan
In
kepada Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Utara (fotokopi
A

dari fotokopi);
ah

lik

17. Bukti T-17 : Surat Kepala Kejaksaan Negeri kepda Mr. Ong Choon

Keong No. B-1153/M.1.11/Epp.3/09/2019 tanggal 24


m

ub

September 2019 perihal Pemberitahuan Putusan


ka

Peninjauan Kembali No. 58 PK/Pid/2018 tanggal 14


ep

November 2018 an. Sujono Kusni alias Beni (fotokopi


ah

sesuai dengan aslinya);


es
M

18. Bukti T-18 : Surat Kepala Kejaksaan Negeri kepda Mr. Ong Choon
ng

Keong No. B-1153/M.1.11/Epp.3/09/2019 tanggal Oktober


on

Halaman 49 dari 82 halaman Putusan No.199/G/TF/2019/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2019 perihal Pemberitahuan Putusan Peninjauan Kembali

si
No. 58 PK/Pid/2018 tanggal 14 November 2018 an. Sujono

Kusni alias Beni (fotokopi sesuai dengan aslinya);

ne
ng
19. Bukti T-19 : Surat Kepala Kejaksaan Negeri kepada Mr. Ong Choon

do
gu Keong

November
No. B-1153/M.1.11/Epp.3/09/2019

2019 perihal Pemberitahuan


tanggal

Putusan
25

In
A
Peninjauan Kembali No. 58 PK/Pid/2018 tanggal 14

November 2018 an. Sujono Kusni alias Beni (fotokopi


ah

lik
sesuai dengan aslinya);
am

ub
20. Bukti T-20 : Surat Kepala Unit Kejahatan Antar Negara Divisi

Penuntutan Kejaksaan Agung Malaysia kepada Direktorat


ep
Hukum Internesional dan Otoritas Pusat Direktorat
k
ah

Administrasi Hukum Umum Kementerian Hukum dan Hak


R

si
Asasi Manusia tanggal 5 September 2018 (fotokopi dari

ne
fotokopi);
ng

21. Bukti T-21 : Surat Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No.

do
gu

M.HH.AH.12.01-147 tanggal 30 September 2019 perihal

Tindak Lanjut Penanganan Permintaan MLA dari


In
A

Pemerintah Malaysia terkait Tindak Pidana Penipuan dan

Pencucian Uang yang melibatkan Sujono Kusni (fotokopi


ah

lik

dari fotokopi);
m

ub

22. Bukti T-22 : Surat kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Utara Kepada

Kepala Samsat Jakarta Barat No. B-


ka

ep

1702/M.1.11/Ejp.12/2019 tanggal 16 Desember 2019


ah

perihal permohonan Pemblokiran BPKB dan STNK No. Pol


R

B 333 SJK (fotokopi sesuai dengan aslinya);


es
M

ng

on

Halaman 50 dari 82 halaman Putusan No.199/G/TF/2019/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
23. Bukti T-23 : Surat kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Utara Kepada

si
Kepala Kantor Pertanahan Kota Jakarta Barat No. B-

1703/M.1.11/Ejp.12/2019 tanggal 16 Desember 2019

ne
ng
perihal permohonan Pemblokiran Sertipikat HGB berupa

do
gu unit Apartement Taman Anggrek (fotokopi sesuai dengan

aslinya);

In
A
24. Bukti T-24 : Surat kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Utara Kepada

Kepala Kantor Pertanahan Kota Jakarta Pusat No. B-


ah

lik
1704/M.1.11/Ejp.12/2019 tanggal 16 Desember 2019

perihal permohonan Pemblokiran Sertipikat HGB berupa


am

ub
unit Apartement GP Plaza (fotokopi sesuai dengan
ep
aslinya);
k
ah

Menimbang, bahwa dalam persidangan perkara ini Pihak Tergugat selain


R

si
mengajukan bukti surat, juga telah mengajukan 1 (satu) orang Ahli dan 1 (satu)

ne
orang saksi dibawah sumpah.
ng

Ahli tersebut bermana: Junaedi Saibih, S.H., M.Si, LLM, menyampaikan

do
gu

keterangan pada pokoknya sebagai berikut:

1. Bahwa objek sengketa utama dalam sengketa TUN adalah suatu


In
A

penetapan tertulis. Penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh badan atau


ah

pejabat TUN yang sifatnya konkrit, final, individual, yang menimbulkan


lik

akibat hukum. kemudian juga secara teori Hukum Administrasi Negara


m

ub

memang keputusan TUN (KTUN) itu terdiri dari selain penetapan

tertulis, ada yang bersifat sikap diam dan yang ketiga itu adalah
ka

ep

tindakan faktual. KTUN itu harus merupakan suatu tertulis dan bersifat
ah

menetapkan yang biasanya disebut penetapan atau beschiking tanpa


R

adanya penetapan tersebut tidak akan ada sengketa yang diputus oleh
es
M

ng

Peradilan TUN, perbuatan materiil saja tidak dapat menimbulkan


on

Halaman 51 dari 82 halaman Putusan No.199/G/TF/2019/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kerugian pada seseorang maka tuntutan ganti rugi karena

si
onrechtmatige overheidsdaad ditujukan kepada Peradilan Umum dan

bukan pada Peradilan TUN. Dalam disertasi Adrian Badner di Leiden

ne
ng
University digambarkan perdebatan mengapa Peradilan TUN tidak

do
gu diberi kewenangan mengadili onrechtmatige overheidsdaad. Disitu

pemerintah menjelaskan bahwa materiil daad itu akan sulit

In
A
pembuktiannya diserahkan kepada PTUN sehingga akhirnya

dikeluarkan dari pengertiannya dalam UU Peradilan TUN. Ide ini


ah

lik
disetujui oleh fraksi ABRI dalam pembahasan UU. Peradilan TUN.

Kesulitan pembuktian itu antara lain bisa jadi suatu permasalahan


am

ub
memang menyangkut hukum administrasi tetapi bernuansa hukum

pidana. Dalam hal seperti ini gugatan bukan diajukan atas dasar Pasal
ep
k

onrechtmategheid overheidsdaad;
ah

si
2. Bahwa menurut Ahli, Pasal 2 huruf d UU PTUN jelas sekali mengatur

pengecualian objek sengketa TUN, pengecualian ini termasuk tindakan

ne
ng

administrasi negara akan tetapi tindakan tersebut dilakukan dalam

do
rangka menjalankan KUHP atau KUHAP. Apa yang dikecualikan
gu

sebagai objek sengketa TUN dalam pasal 2 huruf d UU Peratun


In
tersebut dapat diajukan sarana hukum melalui KUHAP yakni melalui
A

upaya Praperadilan, hal ini sebagaimana penjelasan Menteri


ah

lik

Kehakiman pada tanggal 20 Mei 1986, pada saat pembahasan RUU

Peradilan TUN;
m

ub

3. Bahwa menurut ahli sarana hukum yang seharusnya ditempuh oleh


ka

pihak Penggugat adalah permohonan rehabilitasi atau ganti kerugian


ep

melalui upaya Praperadilan. Alasannya kenapa dengan acara


ah

Praperadilan karena prosesnya hanya butuh waktu 7 (tujuh) hari


es
M

sehingga proses deliverasi keadilan bisa segera diberikan. Apabila


ng

putusan Praperadilan telah menetapkan terjadinya kesalahan maka


on

Halaman 52 dari 82 halaman Putusan No.199/G/TF/2019/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
akan diberikan ganti kerugian. Karena terbatas ganti rugi dalam

si
Praperadilan maka putusan Praperadilan tersebut dapat dijadikan dasar

lagi untuk mengajukan gugatan tambahan untuk ganti kerugian melalui

ne
ng
gugatan onrechtmatige overheidsdaad. Berdasarkan Pasal 95 KUHAP,

do
gu pihak yang dirugikan dapat mengajukan ganti kerugian atau dia secara

bersamaan dapat meminta rehabilitasi. Dalam hal ini, Penggugat

In
A
seharusnya menempuh dulu prosedur Praperadilan, baru setelah itu

menempuh gugatan onrechtmatige overheidsdaad. Tetapi perbuatan


ah

lik
faktual dalam UU Administrasi Pemerintahan tidak dapat disamakan

onrechtmatige overheidsdaad sebagaimana dimaksud Pasal 1365 KUH


am

ub
Perdata, karena sebagian dikecualikan oleh Pasal 2 UU Peradilan TUN.
ep
4. Bahwa menurut Ahli, selain melalui Praperadilan, pertanggung-jawaban
k

hukum dapat melalui pertanggung-jawaban profesi yakni apakah terjadi


ah

si
unprofessional conduct dari aparatur Kejaksaan, hal ini menyangkut

pengawasan etika oleh lembaga pengawasan atau lembaga pembinaan

ne
ng

di instansi internal Kejaksaan;

do
gu

5. Bahwa kewajiban Jaksa untuk melaksanakan putusan. Dalam hal

melaksanaan putusan karena ini ada putusan yang berbeda dengan


In
A

putusan yang sebelumnya sudah dilaksanakan maka langkah

pemulihan perlu diambil, konkretnya melalui permohonan Praperadilan.


ah

lik

Saksi atas nama Fedrik Adhar menyatakan hal-hal yang pada pokoknya
m

ub

sebagai berikut:

1. Bahwa Sujono Kusni dipidana 3 tahun oleh putusan tingkat pertama, di


ka

ep

tingkat banding berubah menjadi 3 tahun 6 bulan. Amar putusan


ah

pemidanaan menyebutkan barang bukti yang disita melalui Terdakwa


R

dikembalikan kepada Saksi Ong Choon Keong. Tetapi, Sujono Kusni


es
M

ng

on

Halaman 53 dari 82 halaman Putusan No.199/G/TF/2019/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
mengajukan upaya hukum luar biasa Peninjauan Kembali (PK) yang

si
kemudian membebaskan yang bersangkutan dari semua dakwaan.

ne
ng
2. Bahwa sebelum Sujono Kusni mengajukan upaya hukum PK, Kejaksaan

telah mengeksekusi putusan tingkat banding yang menghukum ybs.

do
gu Dan untuk itu, eksekusi Badan dan barang langsung dilakukan; dan

barang sitaan sudah dikembalikan kepada Saksi Ong Choon Keong,

In
A
yang rinciannya seingat saksi berupa 4 (empat) unit apartemen dan 1

(satu) mobil, termasuk aset-aset yang berada di Malaysia. Karena Ong


ah

lik
Choon Keong berdomisili di Singapura, pihak Kejaksaan berkoordinasi

hanya dengan penasihat hukum lokalnya di Indonesia, sesuai dokumen


am

ub
BAP. ep
3. Dakwaan atas Sujono Kusni atas dasar pidana penipuan yakni dengan
k
ah

menjanjikan kepada korban Saksi Ong Choon Keong untuk bersama-


R

si
sama investasi pengadaan visa kewarganegaraan dan pengurusan

ne
permanent residence. Dalam kerjasama tersebut, Saksi Korban telah
ng

menggelontorkan dana investasi sebesar 5 juta Dollar kepada Sujono

do
gu

Kusni. Namun kemudian Sujono Kusni sulit dihubungi dan menghilang

selama 2 (dua) tahun. Akun perusahaan yang mereka dirikan bersama


In
A

juga tidak bisa digunakan lagi. Lalu, saksi korban melapor ke Polres

Jakarta Utara, setelah dilakukan proses penyelidikan dan penyidikan


ah

lik

dan dibawa ke persidangan dengan bukti yang seperti itu. Dalam

persidangan ternyata memang terbukti bahwa terdakwa melakukan


m

ub

penipuan dengan kerugian 5 juta Dollar;


ka

ep

4. Bahwa putusan PK atas Sujono Kusni diketahui melalui relaas


ah

pemberitahuan putusan, sedangkan salinan resmi putusan PK


R

menyusul beberapa waktu kemudian diterima oleh Kejaksaan. Setelah


es
M

menerima putusan PK, Sujono Kusni dikeluarkan dari LP Salemba dan


ng

on

Halaman 54 dari 82 halaman Putusan No.199/G/TF/2019/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
upaya pengembalian benda-benda sitaan telah dilakukan antara lain

si
melalui permohonan pemblokiran ke Samsat Jakarta Barat, sedangkan

untuk properti antara lain dilakukan permohonan blokir ke BPN Jakarta

ne
ng
Barat dan Jakarta Pusat.

do
gu Menimbang, bahwa pada Persidangan perkara ini Pihak Penggugat tidak

mengajukan Saksi maupun Ahli meskipun telah diberikan kesempatan untuk itu:

In
A
Menimbang, bahwa Penggugat telah mengajukan Kesimpulan pada

persidangan tanggal 4 Februari 2020, dan Tergugat tidak mengajukan Kesimpulan


ah

lik
meskipun telah diberitahukan kesempatan tersebut kepadanya, selanjutnya untuk
am

ub
mempersingkat uraian putusan, kesimpulan tersebut cukup ditunjuk dalam Berita

Acara Persidangan dan merupakan bagian tidak terpisahkan dengan uraian


ep
putusan ini;
k
ah

Menimbang, bahwa segala sesuatu yang terjadi di persidangan


R

si
sebagaimana termuat dalam Berita Acara Persidangan, merupakan bagian yang

ne
tidak terpisahkan dengan uraian Putusan ini;
ng

Menimbang, bahwa akhirnya Para Pihak menyatakan mereka tidak akan

do
gu

mengajukan sesuatu hal lagi dalam perkara ini, dan selanjutnya memohon

Putusan, namun terkait dengan alinea terakhir dibagian permohonan tergugat


In
A

(halaman 10 Jawaban Tergugat) adalah tidak relevan dengan perkara ini;


ah

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM


lik

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat telah diuraikan


m

ub

dalam duduk perkara;

Menimbang, bahwa yang menjadi objek sengketa adalah sikap Tergugat


ka

ep

yang tidak melaksanakan putusan Peninjauan Kembali Mahkamah Agung RI No.


ah

58 PK/Pid/2018 tertanggal 14 November 2018, khususnya amar putusan angka (5)


R

huruf (b) yang berbunyi: “Menyatakan Barang Bukti berupa: Barang Bukti yang
es
M

ng

on

Halaman 55 dari 82 halaman Putusan No.199/G/TF/2019/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
disita dari Sujono Kusni alias Beni berupa barang bukti nomor 1 sampai dengan

si
nomor 10 dikembalikan kepada Sujono Kusni alias Beni”;

Menimbang, bahwa sebelum mempertimbangkan tentang eksepsi dan

ne
ng
pokok perkara, Pengadilan terlebih dahulu akan menguraikan beberapa segi

do
formalitas pengajuan gugatan yakni sbb:
gu Menimbang, bahwa syarat dan kriteria kedudukan hukum (legal standing)

In
A
mengajukan gugatan di Peradilan TUN diatur dalam ketentuan Pasal 53 ayat (1)

UU No. 5 Tahun 1986 jo. UU No. 9 Tahun 2004 jis. UU No. 51 Tahun 2009 Tentang
ah

lik
Peradilan TUN (selanjutnya disingkat UU Peradilan TUN) yang berbunyi sbb:

“Orang atau badan hukum perdata yang merasa kepentingannya


am

ub
dirugikan oleh suatu Keputusan Tata Usaha Negara dapat
mengajukan gugatan tertulis kepada pengadilan yang berwenang
yang berisi tuntutan agar Keputusan Tata Usaha Negara yang
ep
disengketakan itu dinyatakan batal atau tidak sah, dengan atau
k

tanpa disertai tuntutan ganti rugi dan/atau direhabilitasi.”


ah

Menimbang, bahwa selain itu berdasarkan penafsiran sistematis atas


R

si
ketentuan Pasal 1 angka 16 jo. Pasal 76 UU No. 30 Tahun 2014 Tentang

ne
ng

Administrasi Pemerintahan (UUAP) dapat dipedomani bahwa dalam hal Warga

Masyarakat tidak menerima atas penyelesaian keberatan oleh Badan dan/atau

do
gu

Pejabat Pemerintahan, Warga Masyarakat dapat mengajukan banding kepada

Atasan Pejabat. Dan apabila Warga Masyarakat tidak menerima atas penyelesaian
In
A

banding oleh Atasan Pejabat, Warga Masyarakat dapat mengajukan gugatan ke

Pengadilan TUN. Aturan ini mengaktualisasi ketentuan Pasal 44 UU No. 39 Tahun


ah

lik

1999 Tentang Hak Asasi Manusia yang menentukan: “Setiap orang berhak sendiri
m

ub

maupun bersama-sama berhak mengajukan pendapat, permohonan, pengaduan,

dan atau usaha kepada pemerintah dalam rangka pelaksanaan pemerintahan


ka

ep

yang bersih, efektif, dan efisien, baik dengan lisan meupun dengan tulisan sesuai
ah

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan”;


R

Menimbang, bahwa sejalan dengan ketentuan tersebut di atas, Pasal 2


es
M

ng

ayat (1) Peraturan Mahkamah Agung (Perma) Nomor: 6 Tahun 2018 tentang
on

Halaman 56 dari 82 halaman Putusan No.199/G/TF/2019/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 56
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pedoman Penyelesaian Sengketa Administrasi Pemerintahan Setelah Menempuh

si
Upaya Administratif menentukan bahwa: “Pengadilan berwenang menerima,

memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa administrasi pemerintahan

ne
ng
setelah menempuh upaya administratif”. Dalam pasal 1 angka 6 Perma No. 6

do
Tahun 2018 tersebut ditentukan bahwa Warga Masyarakat adalah seseorang atau
gu
badan hukum perdata yang terkait dengan keputusan dan/atau tindakan;

In
A
Menimbang, bahwa dengan demikian dari uraian di atas dapat dipedomani

bahwa kehadiran UUAP telah memperluas dasar pengajuan gugatan warga


ah

lik
masyarakat (orang dan/atau badan hukum perdata) ke Peradilan TUN sebelumnya

hanya diatur dalam ketentuan pasal 53 ayat (1) UU Peradilan TUN sebagaimana
am

ub
diuraikan di atas meliputi ketentuan sebagaimana dimaksud Pasal 76 UUAP
ep
tersebut di atas. Bahkan secara substansi, kini alasan pengajuan gugatan tidak
k

hanya didasarkan atas terjadinya kerugian yang sifatnya aktual (actual injury)
ah

si
namun meliputi kerugian yang sifatnya potensial (potential injury) vide Pasal 87

huruf (e) UUAP;

ne
ng

Menimbang, bahwa pada tanggal 20 Desember 2018, Penggugat

do
gu

menerima Relaas Pemberitahuan isi Putusan Peninjauan Kembali Mahkamah

Agung No. 58PK/PID/2018 (Bukti P-4). Selanjutnya, Penggugat mengajukan


In
A

serangkaian permohonan (Bukti P-5, Bukti P-6 dan Bukti P-12 s/d Bukti P-16)

Pelaksanaan Isi Putusan Peninjauan Kembali Mahkamah Agung (vide Bukti P-1)
ah

lik

kepada Kejaksaan Negeri Jakarta Utara khususnya mengenai pengembalian

barang milik Penggugat namun permohonan tersebut tidak mendapatkan


m

ub

tanggapan dari Kejaksaan Negeri Jakarta Utara;


ka

ep

Menimbang, bahwa berdasarkan pengetahuan Majelis Hakim,


ah

sebagaimana diakui oleh para pihak dalam persidangan tertanggal 28 Januari


R

2020, Penggugat sebelumnya mengajukan gugatan kepada Tergugat termasuk


es
M

kepada Kejaksaan Agung RI Cq. Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta atas dasar gugatan
ng

on

Halaman 57 dari 82 halaman Putusan No.199/G/TF/2019/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 57
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
perbuatan melawan hukum namun kemudian gugatan tersebut dinyatakan tidak

si
dapat diterima oleh Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Utara dalam putusan No.

41/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Utr. tertanggal 30 Agustus 2019 putusan ini telah

ne
ng
berkekuatan hukum tetap;

do
gu Menimbang, bahwa pada persidangan tanggal 28 Januari 2020 itu juga,

kuasa Penggugat menyatakan bahwa setelah mengajukan gugatan dalam perkara

In
A
No. 41/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Utr tersebut, pihaknya baru menyadari bahwa

seharusnya mereka mengajukan gugatan ke PTUN, hal ini dikaitkan dengan


ah

lik
keterangan ahli dari Tergugat pada persidangan tersebut. Ahli Tergugat tersebut

adalah ahli yang sama dihadirkan oleh Tergugat dalam sengketa ini di PTUN
am

ub
Jakarta. Atas dalil Penggugat tersebut, ahli menyatakan tetap konsisten dengan
ep
keterangannya baik pada persidangan di perkara No. 41/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Utr
k

tersebut maupun dengan keterangannya pada persidangan di PTUN Jakarta ini.


ah

si
Menimbang, bahwa salah satu point keterangan ahli di persidangan PN

ne
Jakarta Utara tersebut adalah sbb: “Bahwa apabila seseorang diputus bebas
ng

kemudian melakukan ganti rugi ke Pengadilan dengan hukum acara perdata,

do
gu

maka menurut Ahli Hakim Pengadilan Negeri tidak berwenang memeriksa dan

mengadili hal tersebut dengan mekanisme hukum acara perdata, dikarenakan


In
A

ganti rugi dan rehabilitasi masuk dalam ruang lingkup pra peradilan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 95 KUHAP jo Pasal 97 KUHAP juntis Pasal 77 KUHAP


ah

lik

(Halaman 11 dari 17 halaman Putusan Nomor 41/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Utr);


m

ub

Menimbang, bahwa faktanya sebelum mengajukan gugatan ini ke PTUN

Jakarta, Penggugat telah mengajukan serangkaian permohonan bahkan diikuti


ka

ep

dengan gugatan perdata di PN Jakarta Utara, sehingga dengan demikian apabila


ah

dikaitkan dengan pendaftaran perkara ini di Kepaniteraan PTUN Jakarta pada


R

tanggal 9 Oktober 2019 dengan Bukti P-5 tertanggal 20 Desember 2018, Bukti P-6
es
M

tertanggal 27 Desember 2018, Bukti P-12 tertanggal 8 Januari 2019, Bukti P-13
ng

on

Halaman 58 dari 82 halaman Putusan No.199/G/TF/2019/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 58
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tertanggal 25 Januari 2019, Bukti P-15 tertanggal 6 Maret 2019, dan terakhir Bukti

si
P-16 tertanggal 4 September 2019, dengan ketentuan tenggang waktu pengajuan

gugatan di Peradilan TUN yakni dihitung 90 (sembilan puluh) hari sejak keputusan

ne
ng
atas upaya administratif diterima oleh Warga Masyarakat atau diumumkan oleh

do
Badan dan/atau Pejabat Administrasi pemerintahan yang menangani penyelesaian
gu
upaya administratif vide Pasal 5 Perma No. 6 Tahun 2018 Tentang Pedoman

In
A
Penyelesaian Sengketa Administrasi Pemerintahan Setelah Menempuh Upaya

Administratif, maka Pengadilan berpendapat bahwa penentuan tenggang waktu


ah

lik
dalam gugatan ini tidak dapat dilakukan secara rigid dan serba mutlak—untuk tidak

terjebak ke dalam sikap legisme yang sekadar mereduksi hakikat suatu


am

ub
permasalahan hukum pada tataran peraturan-peraturan normatif dalam “ilusi

kepastian” (illusion of certainty). Pengadilan berpendapat bahwa gugatan


ep
k

Penggugat beralasan hukum diproses lebih lanjut dengan alasan sbb:


ah

si
Pertama, bahwa permohonan-permohonan tersebut di atas (Bukti P-5,

Bukti P-6 dan Bukti P-12 s/d Bukti P-16) secara stricto sensu memang bukanlah

ne
ng

“keberatan” sebagaimana dimaksud UUAP namun dilihat dari intensi jiwa dan

do
semangat UUAP agar setiap sengketa administrasi sebelum diajukan gugatan ke
gu

Pengadilan sudah diupayakan penyelesaian di internal pemerintahan (lihat risalah


In
pembasahan RUU Administrasi Pemerintahan), maka permohonan-permohonan
A

Penggugat sebagaimana dimaksud di atas dapat dimaknai sebagai keberatan


ah

lik

dalam arti luas (broad sense) hal ini dikaitkan pula dengan ketentuan Pasal 44 UU

No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia sebagaimana disinggung


m

ub

sebelumnya di atas;
ka

Kedua, oleh karena Penggugat telah mengupayakan penyelesaian internal


ep

(internal review) terlebih dahulu sebelum mengajukan upaya litigasi (judicial


ah

review), namun kemudian menyadari kesalahan forum atas upaya litigasi tersebut.
es
M

Maka, sesuai norma yang terkandung dalam Pasal 24 ayat (1) Undang-Undang
ng

Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berbunyi: “Kekuasaan


on

Halaman 59 dari 82 halaman Putusan No.199/G/TF/2019/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 59
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka untuk menyelenggarakan hukum

si
dan keadilan” jo. Pasal 2 ayat (1) UU No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan

Kehakiman yang berbunyi: “Peradilan negara menerapkan dan menegakkan

ne
ng
hukum dan keadilan berdasarkan Pancasila”, dan fungsi badan peradilan sebagai

do
sarana penyelesaian sengketa terakhir (last ressort), maka berkaitan dengan dapat
gu
atau tidaknya gugatan ini secara formil untuk diterima haruslah didasarkan pada

In
A
hukum dan keadilan secara seimbang melalui pertimbangan dan pengkajian yang

komprehensif terhadap permasalahan hukum dari fakta-fakta hukum yang


ah

lik
terungkap di persidangan, yang mana hal tersebut juga sejalan dengan kaidah

yang tersirat dalam Surat Ketua Muda Mahkamah Agung Republik Indonesia
am

ub
Urusan Lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara Nomor: 224/Td.TUN/X/1993

tertanggal 14 Oktober 1993 pada angka I angka 1 huruf (b) sebagai berikut:
ep
k

“Kalau tenggang waktu tersebut dalam Pasal 55 Undang-Undang


ah

Nomor 5 Tahun 1986 telah dilampaui karena kekeliruan Penggugat


R

si
mengenai pemilihan suatu forum, maka persolan apakah gugatan itu
formil dapat diterima atau tidak diserahkan kepada pertimbangan
Hakim”;

ne
ng

Menimbang, bahwa dengan demikian cukup beralasan apabila Pengadilan

menentukan perhitungan tenggang waktu pengajuan gugatan ini sejak terbitnya

do
gu

putusan PN Jakarta Utara No. 41/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Utr. tertanggal 30 Agustus


In
2019 sehingga ipso facto masih sesuai dengan Pasal 55 UU Peradilan TUN
A

disamping secara presumptio facti, Tergugat tidak pernah menanggapi secara


ah

lik

tertulis dan eksplisit “permohonan-permohonan berupa keberatan” dari Penggugat

sebagaimana dikehendaki norma Pasal 5 Perma No. 6 Tahun 2018 di atas


m

ub

dikaitkan dengan frasa “90 (sembilan puluh) hari sejak keputusan atas upaya
ka

administratif diterima oleh Warga Masyarakat atau diumumkan oleh Badan


ep

dan/atau Pejabat Administrasi pemerintahan yang menangani penyelesaian upaya


ah

administratif”—sikap terbuka Tergugat atas pokok permohonan Penggugat baru


R

es

ditanggapi pada persidangan No. 41/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Utr.;


M

ng

on

Halaman 60 dari 82 halaman Putusan No.199/G/TF/2019/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 60
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa isu hukum selanjutnya adalah dikaitkan dengan

si
putusan PN Jakarta Utara tersebut yang telah berkekuatan hukum tetap sehingga

apakah gugatan perbuatan melawan hukum pemerintah yang diajukan sekarang di

ne
ng
PTUN Jakarta dalam perkara ini telah melanggar larangan ne bis in idem akan

do
dipertimbangkan sebagai berikut:
gu Menimbang, bahwa asas ne bis in idem pada dasarnya mengandung

In
A
larangan atas perkara yang sama yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap

(inkracht van gewijsde) tidak dapat diajukan kembali ke Pengadilan. Asas ini
ah

lik
dimaksudkan untuk menjamin kepastian penegakan hukum baik bagi pihak

berperkara dan masyarakat pada umumnya. Asas ini termuat antara lain dalam
am

ub
Pasal 1917 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUH Perdata) yang berbunyi:
ep
“Kekuatan suatu putusan Hakim yang telah memperoleh kekuatan hukum yang
k

pasti hanya mengenai pokok perkara yang bersangkutan; Untuk dapat


ah

si
menggunakan kekuatan itu, soal yang dituntut harus sama; tuntutan harus

didasarkan pada alasan yang sama; dan harus diajukan oleh pihak yang sama

ne
ng

dan terhadap pihak-pihak yang sama dalam hubungan yang sama pula”. Selain

do
ditegaskan dalam Pasal 18 ayat (5) UU No. 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi
gu

Manusia, asas ne bis in idem ini terkandung pula dalam Pasal 76 Kitab Undang-
In
Undang Hukum Pidana (KUHP) yang pada pokoknya menyatakan bahwa
A

seseorang tidak boleh dituntut dua kali atas perbuatan yang sama, yang
ah

lik

sebelumnya sudah diputus oleh hakim untuk mengindari terjadinya double

jeopardy. Dalam ketentuan hukum acara Peradilan Tata Usaha Negara tidak
m

ub

terdapat ketentuan spesifik yang mengatur hal demikian, namun secara implisit
ka

hukum acara Peradilan TUN telah memiliki sistem filterisasi yang dengan
ep

sendirinya akan menseleksi gugatan-gugatan yang diajukan untuk kedua kalinya


ah

sebagaimana dapat dicermati dari ketentuan tenggang waktu pengajuan gugatan


R

es

vide Pasal 55 UU Peradilan TUN serta ketentuan dissmisal process terutama


M

ng

Pasal 62 huruf (c), (d) dan (e) serta ketentuan Pasal 63 ayat (2) huruf (b) UU
on

Halaman 61 dari 82 halaman Putusan No.199/G/TF/2019/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 61
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Peradilan TUN. Di sisi lain, hukum acara Peradilan TUN dalam beberapa kondisi

si
memungkinkan pengajuan gugatan yang sama sepanjang gugatan sebelumnya

belum menyangkut pokok perkara sebagaimana dimaksud ketentuan Pasal 71

ne
ng
ayat (1) dan (2) UU Peradilan TUN;

do
gu Menimbang, bahwa untuk menentukan apakah gugatan ini bertentangan

dengan larangan ne bis in idem atau tidak, Pengadilan akan menetapkan kriteria

In
A
kumulatif sbb: Pertama, apakah gugatan terdahulu (baik dalam ranah sengketa

TUN atau non sengketa TUN) memiliki kesamaan subyek dan objek sengketa
ah

lik
dengan gugatan yang sekarang?; Kedua, apakah gugatan terdahulu (baik dalam

ranah sengketa TUN atau non sengketa TUN) telah menyangkut pokok sengketa
am

ub
atau substansi permasalahan?; ep
Menimbang, bahwa subyek berperkara dalam putusan PN Jakarta Utara
k
ah

No. 41/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Utr adalah Sujono Kusni melawan Kejaksaan Agung RI


R

si
Cq. Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta C.q Kejaksaan Negeri Jakarta Utara dan dasar

ne
perkara tersebut adalah perbuatan melawan hukum (onrechtmatige daad)
ng

dan/atau adanya perbuatan melawan hukum oleh Penguasa (onrechtmatige

do
gu

overheidsdaad) sebagaimana dimaksud Pasal 1365 KUHPerdata (hlm. 13 dari 17

hlm. Putusan No. 41/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Utr) namun ternyata selanjutnya, gugatan


In
A

Sujono Kusni tersebut dinyatakan tidak dapat diterima karena ketidakjelasan

gugatan atau gugatan kabur (obscuur libell), sehingga dengan demikian


ah

lik

pemeriksaan perkara tersebut belum memasuki ke pokok sengketa (inti

permasalahan);
m

ub

Menimbang, bahwa oleh karena putusan PN Jakarta Utara No.


ka

ep

41/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Utr. tersebut belum menyangkut pokok sengketa, maka


ah

gugatan ini tidak bertentangan dengan asas ne bis in idem. Lebih jauh lagi,
R

Pengadilan menilai tidak akan terjadi ketidakpastian hukum apabila gugatan ini
es
M

dicermati secara lebih seksama, karena justru sebaliknya demi menegakan


ng

on

Halaman 62 dari 82 halaman Putusan No.199/G/TF/2019/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 62
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
keadilan substantif dan mempertegas akses keadilan para pencari keadilan,

si
terutama dikaitkan dengan perkembangan hukum terakhir menyangkut pergeseran

yuridiksi Peradilan Umum kepada Peradilan TUN dalam mengadili perkara-perkara

ne
ng
tindakan pemerintahan atau dulu dikenal sebagai perbuatan melawan hukum

do
pemerintah (onrechtmatige overheidsdaad);
gu Menimbang, bahwa oleh karena gugatan ini tidak bertentangan dengan

In
A
prinsip ne bis in idem, selanjutnya Pengadilan akan mempertimbangkan eksepsi

Tergugat sebagai berikut:


ah

lik
am

ub
I. EKSEPSI:

Menimbang, bahwa pihak Tergugat mengajukan eksepsi tentang


ep
k

kewenangan absolut Pengadilan TUN yakni dengan alasan yang pada pokoknya
ah

menyatakan bahwa objek sengketa terkait dengan pembatasan objek sengketa


R

si
TUN sebagaimana dimaksud Pasal 2 huruf (d) UU Peradilan TUN serta objek

ne
ng

sengketa merupakan objek pengawasan hakim pengawas sebagaimana dimaksud

Pasal 280 ayat (1) KUHAP;

do
gu

Menimbang bahwa ketentuan Pasal 2 huruf (d) UU Peradilan TUN berbunyi

sbb:
In
A

“Tidak termasuk dalam pengertian Keputusan Tata Usaha Negara


menurut Undang-undang ini:
ah

lik

(a) …
(b) …
(c) …
m

ub

(d) Keputusan Tata Usaha Negara yang dikeluarkan berdasarkan


ketentuan Kitab Undang-undang Hukum Pidana atau Kitab
ka

Undang-undang Hukum Acara Pidana atau peraturan


ep

perundang-undangan lain yang bersifat hukum pidana;


(e) dst…
ah

es
M

ng

on

Halaman 63 dari 82 halaman Putusan No.199/G/TF/2019/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 63
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa ketentuan Pasal 280 ayat (1) KUHAP berbunyi sbb:

si
“Hakim pengawas dan pengamat mengadakan pengawasan guna memperoleh

kepastian bahwa putusan pengadilan dilaksanakan sebagaimana mestinya”.

ne
ng
Menimbang, bahwa untuk memperkuat dalil eksepsinya, pada persidangan

do
gu
tanggal 28 Januari 2020, ahli dari Tergugat: Junaedi Saibih, S.H., M.SI, LL.M.,

menyampakan keterangan ahli yang pada pokoknya menyatakan bahwa objek

In
A
sengketa ini bukanlah menjadi kewenangan Peradilan TUN karena menurut ahli

sebagian substansi permasalahan ini menyangkut masalah pidana sehingga


ah

lik
bukan kewenangan Peradilan TUN vide Pasal 2 huruf (d) UU Peradilan TUN;

sebaliknya menurut Ahli, seharusnya Penggugat dalam permasalahan ini


am

ub
mengajukan upaya Praperadilan vide Pasal 95 ayat (1) KUHAP yang berbunyi:
ep
“Tersangka, terdakwa atau terpidana berhak menuntut ganti
k

kerugian karena ditangkap, ditahan, dituntut dan diadili atau


ah

dikenakan tindakan lain, tanpa alasan yang berdasarkan undang-


R

si
undang atau kekeliruan mengenai orangnya atau hukum yang
diterapkan”.

ne
ng

Menimbang, bahwa atas dalil-dalil eksepsi di atas, Pengadilan berpendapat

sbb:

do
gu

Menimbang, bahwa yang menjadi objek sengketa disini adalah sikap

Tergugat yang tidak melaksanakan putusan Peninjauan Kembali No. 58


In
A

PK/Pid/2018 tertanggal 14 November 2018 khususnya amar putusan angka (5)


ah

lik

huruf (b) yang berbunyi: “Menyatakan Barang Bukti berupa: Barang Bukti yang

disita dari Sujono Kusni alias Beni berupa barang bukti nomor 1 sampai dengan
m

ub

nomor 10 dikembalikan kepada Sujono Kusni alias Beni” dengan kata lain

objectum litis sengketa ini adalah sikap Tergugat yang dinilai tidak melaksakan
ka

ep

putusan pengadilan secara utuh dan tuntas sebagaimana seharusnya sehingga


ah

objek sengketa secara expressis verbis bukanlah keputusan sebagaimana


R

es

dimaksud Pasal 2 huruf (d) UU Peradilan TUN dimaksud;


M

ng

on

Halaman 64 dari 82 halaman Putusan No.199/G/TF/2019/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 64
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa kendati demikian, secara tidak langsung objek

si
sengketa ini memang beririsan atau memiliki keterpatutan dengan aspek hukum

pidana namun keterpautan atau irisan antara hukum pidana dan hukum

ne
ng
administrasi tersebut tidak dengan mudah dan segera dapat (clear and cut or well-

do
defined) ditentukan batas pemisahnya masing-masing dalam keseluruhan
gu
konstruksi permasalahan ini. Dengan mengacu kepada Pasal 24 ayat (1) Undang-

In
A
Undang Dasar Negara Kesatuan Indonesia Tahun 1945 dan bertitik tolak dari

semangat perlindungan hukum kepada warga masyarakat Pengadilan sebagai


ah

lik
penyeimbang kedudukan (rechtspositie) antara warga masyarakat dengan

pemerintah, berpendapat bahwa akses kepada keadilan (access to justice) tidak


am

ub
boleh dibatasi manakala tiada peraturan perundang-undangan yang mengatur

secara jelas dan tegas penyelesaian persinggungan antar cabang hukum (legal
ep
k

grey area). Terlepas dari keterkaitan kaidah-kaidah KUHAP dalam sengketa ini
ah

R
namun di sisi lain tidak dapat dikesampingkan juga bahwa isu-isu penggunaan

si
kewenangan (authority) atau bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi

ne
ng

administrasi pemerintahan sejatinya merupakan objek kajian hukum administrasi,

tidak terkecuali pengunaan kewenangan oleh aparatur Kejaksaan, sampai dengan

do
gu

tingkat tertentu. Hukum administrasi dimaksudkan sebagai sarana untuk

mengawasi implementasi kewenangan pemerintahan. KUHAP dimaksudkan


In
A

sebagai instrumen untuk mengontrol proses penegakan hukum oleh aparatur


ah

lik

hukum yang berwenang agar proses pidana berjalan sesuai prinsip due process of

law. Pada titik ini, baik hukum administrasi maupun hukum (acara) pidana memiliki
m

ub

kesamaan elemental dalam menjamin supremasi hukum. Kedua cabang hukum ini
ka

sama-sama berjuang melawan kesewenang-wenangan kekuasaan dan semua


ep

bentuk penyalahgunaan kekuasaan dalam ranah dan lahan praktik yang berbeda
ah

dan kerap bersinggungan satu sama lain. Selain bersifat otonom, kedua cabang
R

es

hukum ini dapat juga bersifat heteronom, ketika harus saling melengkapi, bahkan
M

ng

dapat melebur menjadi satu sehingga dikenal administrative penal law. Diluar itu,
on

Halaman 65 dari 82 halaman Putusan No.199/G/TF/2019/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 65
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pola interaksi keduanya terbangun dalam skema asas subsidaritas, asas premum

si
remedium dan/atau asas ultimum remedium serta asas atau kaidah hukum

lainnya. Singkatnya, dalam hal timbulnya tuntutan hukum atas pelaksanaan

ne
ng
kewenangan Jaksa melaksanakan putusan pengadilan karena dinilai tidak sesuai

do
dengan hukum, maka satu diantara kedua cabang hukum tersebut tidak serta
gu
merta menjadi lebih superior atas cabang hukum lain. Kedua cabang hukum ini

In
A
dapat bergerak sesuai domain hukum masing-masing. Maka, manakala sikap

Jaksa dipersoalkan dalam kaitan kewenangannya melaksanakan putusan, ranah


ah

lik
hukum administrasi akan menyorotinya dari sudut pertanggung-jawaban hukum

pemerintahan (governmental lialibilty). Disamping itu dikenal pula konsep


am

ub
pertanggung-jawaban hukum oleh negara (state liability) yakni ketika terjadi

kegagalan organ atau cabang kekuasaan negara dalam hal menjalankan tugas
ep
k

dan fungsinya yang menimbulkan efek kerugian bagi warga masyarakat. Dalam
ah

R
studi perbandingan hukum di beberapa negara, John Bell mencontohkan kasus-

si
kasus seperti kegagalan Polisi (Osman v Ferguson) mencegah terjadinya

ne
ng

kejahatan atau lamanya proses Peradilan Sipil bersidang (antara lain Kudla v

Poland; Lutz v France; Magiera case dsb) sehingga menimbulkan kerugian bagi

do
gu

pihak tertentu telah menimbulkan konsekuensi pertanggung-jawaban negara untuk

memberikan kompensasi (John Bell, “Governmental Liability: Some Comparative


In
A

Reflections”, 2006). Dalam beberapa hal, pertanggung-jawaban hukum pemerintah


ah

lik

bersifat mutlak (strict liability) atau tidak bisa dihilangkan sekalipun tidak ada

kesalahan darinya (liability without fault);


m

ub

Menimbang, bahwa sepanjang tidak terdapat yuridiksi khusus yang


ka

menentukan forum hukum mana yang menyelesaikan suatu sengketa hukum,


ep

maka prioritas utama perlindungan hukum dari badan peradilan adalah harus
ah

memberikan akses seluas-luasnya kepada para pencari keadilan. Dalam konteks


es

inilah, sistem peradilan sebagai determinan tegaknya negara hukum, membangun


M

ng

sistem berlapis demi mengantisipasi kekosongan hukum dan ketiadaan akses


on

Halaman 66 dari 82 halaman Putusan No.199/G/TF/2019/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 66
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
hukum, misalnya dengan model “hakim/peradilan residual” (restrechter) manakala

si
yurisdiksi lain tidak berwenang atau eksist, maka institusi lain akan menggantikan

absennya peran institusi (peradilan) yang dibutuhkan tersebut. Model berhukum

ne
ng
seperti ini masih dipraktikan di Belanda sampai saat kini, yakni jika lembaga kuasi

do
peradilan administrasi tidak berwenang, maka disana hakim peradilan biasa akan
gu
mengambil alih penyelesaian suatu sengketa administrasi demi melengkapi sistem

In
A
perlindungan hukum. Kondisi yang sama pernah berlaku di Indonesia, yakni ketika

dahulu hakim perdata masih berwenang mengadili perkara-perkara tindakan


ah

lik
faktual atau perbuatan melawan hukum pemerintah (onrechtmatige

overheidsdaad)—yang sejatinya merupakan isu hukum administrasi—manakala


am

ub
hakim Peradilan TUN tidak diberi kewenangan mengadilinya, sebagaimana

dinukilkan oleh Prof. Paulus E. Lotulung sbb:


ep
k
ah

“Dalam hal demikian maka sengketa tersebut akan tetap menjadi


wewenang Peradilan Perdata (umum), termasuk tentunya
R

si
perbuatan-perbuatan faktual (feitelijke handelingen) yang dilakukan
oleh badan atau pejabat TUN. Sehingga apabila dilihat dalam
hubungan dengan hakim TUN, maka sesungguhnya Hakim Perdata

ne
ng

merupakan ‘restrechter’ atau Hakim yang mengadili sengketa


manakala Hakim TUN tidak berwenang mengadilinya. Dengan
perkataan lain, apabila rechtsbescherming (perlindungan hukum)

do
gu

tidak dapat ditempuh melalui upaya hukum di Peradilan TUN, maka


perlindungan hukum itu ditempuh melalui upaya hukum berbentuk
gugatan di Peradilan Perdata atas dasar perbuatan melawan hukum
Penguasa (onrechtmatige overheidsdaad)”. (Paulus Effendi
In
A

Lotulung, Penegakan Hukum Lingkungan oleh Hakim Perdata,


Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 1993, hlm. 7)
ah

Menimbang, bahwa Praperadilan yang dipengaruhi doktrin Habeas Corpus


lik

merupakan wadah bagi para pihak yang merasa hak-hak dasarnya telah dilanggar
m

ub

akibat tindakan-tindakan upaya paksa (dwangmiddelen) yang dilakukan oleh

penyidik dan/atau penuntut umum dalam proses penyidikan dan/atau penuntutan.


ka

ep

Ruang lingkup wewenang Praperadilan sejatinya telah dibatasi oleh ketentuan


ah

Pasal 1 butir 10 dan Pasal 77 KUHAP, yakni sebatas memeriksa dan memutus sah
R

atau tidaknya penangkapan, penahanan, penghentian penyidikan atau


es
M

ng

penghentian penuntutan, serta ganti kerugian dan atau rehabilitasi bagi seorang
on

Halaman 67 dari 82 halaman Putusan No.199/G/TF/2019/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 67
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
yang perkara pidananya dihentikan pada tingkat penyidikan atau penuntutan.

si
Dalam praktek terdapat perluasan ruang lingkup Praperadilan, termasuk perluasan

kaidah hukum objek Praperadilan sebagaimana ditegaskan oleh putusan

ne
ng
Mahkamah Konstitusi No. 21/PUU-XII/2014 tanggal 28 April 2015. Namun

do
perluasan objek Praperadilan tersebut tidak membawa perubahan terhadap ruang
gu
lingkup ganti rugi dan rehabilitasi dalam Pasal 95 KUHAP dan Pasal 97 ayat (3)

In
A
KUHAP. Oleh karena itu, Peraturan Pemerintah (PP) No. 27 Tahun 1983 Tentang

Pelaksanaan KUHAP jo. PP No. 92 Tahun 2015 Tentang Perubahan Kedua Atas
ah

lik
PP No. 27 Tahun 1983 Tentang Pelaksanaan KUHAP pada dasarnya tetap

merujuk ruang lingkup ganti kerugian sebagaimana dimaksud pasal 95 KUHAP.


am

ub
Dengan kata lain, pranata Praperadilan secara limitatif tidak menyediakan sarana

pemulihan atau pengembalian barang sitaan milik terpidana yang kemudian


ep
k

dinyatakan bebas (Vrijspraak) atau lepas dari tuntutan pemidanaan (onslag van
ah

R
recht vervolging) berdasarkan putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum

si
tetap. Demikian pula lembaga hakim pengawas sebagaimana dimaksud Pasal 280

ne
ng

ayat (1) KUHAP sulit dipastikan dapat digunakan sebagai sarana reclaiming

benda-benda sitaan milik seseorang yang menjalani proses hukum karena dalam

do
gu

prakteknya pranata hakim pengawas lebih mengarah kepada fungsi pengawasan

(monitoring) atas para terpidana yang menjalankan hukumannya di Lembaga


In
A

Pemasyarakatan. Karena tidak sesuai dengan kerangka peraturan perundang-


ah

lik

undangan yang berlaku (exististing legal frameworks), Pengadilan tidak

sependapat dengan pendapat ahli Tergugat yang menerangkan masih tersedianya


m

ub

mekanisme Praperadilan untuk menyelesaikan isu hukum dalam sengketa ini,


ka

pendapat ahli tersebut lebih bernuansa hipotesis-konseptual-abstrak yang


ep

validitasnya rentan mengarah kepada trial and error, tidak sesuai dengan
ah

karakteristik hukum acara (procedural law) yang menghendaki presisi demi


R

es

perlindungan hukum sebagaimana ditegaskan asas lex certa, lex scripta dan lex
M

ng

stricta. Sebaliknya, Pengadilan berpendapat sesungguhnya tidak (belum) ada


on

Halaman 68 dari 82 halaman Putusan No.199/G/TF/2019/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 68
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
mekanisme yang baku dan terlembaga dalam sistem peradilan pidana yang

si
terpadu (integrated criminal justice system) yang mengatur mekanisme

penyelesaian hukum atas pokok permasalahan dalam perkara ini—yakni perihal

ne
ng
tidak dilaksanakannya putusan pengadilan. Ketiadaan aturan atau mekanisme

do
hukum yang mengatur persoalan tidak dilaksanakannya putusan pengadilan
gu
menurut rezim hukum pidana misalnya dengan mengkualifisirnya sebagai delik

In
A
contempt of court selain secara limitatif membuktikan telah habisnya sarana

hukum pidana (‘exhausted’ criminal justice system), maka kekosongan hukum itu
ah

lik
sekaligus membuka sarana hukum lain, untuk melengkapi stelsel perlindungan

hukum. Dalam praktek selama ini, pihak yang merasa dirugikan dalam persoalan
am

ub
seperti dalam sengketa ini dapat menempuh alternatif upaya hukum lain yakni

antara lain gugatan ganti rugi atas dasar gugatan perbuatan melawan hukum
ep
k

pemerintah (onrechtmatige overheidsdaad) lihat antara lain Putusan Kasasi


ah

R
Mahkamah Agung No. 1885 K/Pdt/2011;

si
Menimbang, bahwa dikaitkan dengan terjadinya pergeseran yuridiksi yang

ne
ng

mengadili perkara-perkara perbuatan melawan hukum pemerintah pasca

do
gu

berlakunya UU No. 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan (UUAP)

sebagaimana ditindaklanjuti melalui Pasal 2 ayat (1) Peraturan Mahkamah Agung


In
A

No. 2 Tahun 2019 Tentang Pedoman Penyelesaian Sengketa Tindakan

Pemerintahan dan Kewenangan Mengadili Perbuatan Melanggar Hukum Oleh


ah

lik

Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan (onrechtmatige overheidsdaad) yang

menentukan bahwa Perkara perbuatan melanggar hukum oleh Badan dan/atau


m

ub

Pejabat Pemerintahan (onrechtmatige overheidsdaad) kini merupakan


ka

kewenangan Peradilan TUN;


ep
ah

Menimbang, bahwa selain berdasarkan uraian pertimbangan di atas, dan


R

sebagaimana telah ditegaskan Pasal 2 ayat (1) Peraturan Mahkamah Agung No. 2
es
M

Tahun 2019 Tentang Pedoman Penyelesaian Sengketa Tindakan Pemerintahan


ng

on

Halaman 69 dari 82 halaman Putusan No.199/G/TF/2019/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 69
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dan Kewenangan Mengadili Perbuatan Melanggar Hukum Oleh Badan dan/atau

si
Pejabat Pemerintahan (Onrechtmatige Overheidsdaad) yang menentukan bahwa

Perkara perbuatan melanggar hukum oleh Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan

ne
ng
(onrechtmatige overheidsdaad) merupakan kewenangan Peradilan TUN, maka

do
PTUN Jakarta berwenang mengadili sengketa ini;
gu
Menimbang, bahwa berdasarkan seluruh uraian pertimbangan tersebut di

In
A
atas, eksepsi Tergugat tentang kewenangan absolut PTUN dinyatakan tidak

diterima;
ah

lik
Menimbang, bahwa oleh karena eksepsi Tergugat dinyatakan tidak diterima,
am

ub
selanjutnya Pengadilan akan mempertimbangkan pokok sengketa sebagai berikut:

II. POKOK SENGKETA


ep
k

Menimbang, bahwa di dalam gugatannya, Penggugat memohon kepada


ah

R
Pengadilan untuk menyatakan batal atau tidak sah objek sengketa;

si
Menimbang, bahwa objek sengketa adalah sikap Tergugat yang tidak

ne
ng

melaksanakan putusan Peninjauan Kembali Mahkamah Agung RI No. 58

do
PK/Pid/2018 tertanggal 14 November 2018, khususnya amar putusan angka (5)
gu

huruf (b) yang berbunyi: “Menyatakan Barang Bukti berupa: Barang Bukti yang
In
A

disita dari Sujono Kusni alias Beni berupa barang bukti nomor 1 sampai dengan

nomor 10 dikembalikan kepada Sujono Kusni alias Beni”;


ah

lik

Menimbang, bahwa dalam persidangan telah terungkap fakta-fakta sbb:


m

ub

1. Bahwa Penggugat melalui kuasa hukumnya menerima relaas

pemberitahuan isi putusan Peninjauan Kembali No. 58 PK/Pid/2018


ka

ep

tanggal 14 Nopember 2018 dengan surat tertanggal 20 Desember 2018


ah

(Bukti P-4). Amar Putusan Peninjauan Kembali tersebut adalah:


R

es

MENGADILI:
M

Mengabulkan permohonan peninjauan kembali dari Pemohon


ng

Peninjauan Kembali/Terpidana SUJONO KUSNI alias BENI tersebut;


on

Halaman 70 dari 82 halaman Putusan No.199/G/TF/2019/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 70
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Membatalkan Putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta Nomor:
9/Pid.Sus/2018/PT.DKI. tanggal 7 Februari 2018 yang menguatkan

si
Putusan Sela Pengadilan Negeri Jakarta Utara Nomor: 981/Pid.Sus/
2017/PN.Jkt.Utr. tanggal 28 September 2017 dan Putusan Pengadilan

ne
ng
Negeri Jakarta Utara Nomor: 981/Pid.Sus/2017/PN.Jkt.Utr. tanggal 11
Desember 2017 tersebut;
MENGADILI KEMBALI

do
gu 1. Menyatakan terpidana SUJONO KUSNI alias BENI tidak terbukti
secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana
sebagaimana didakwakan dalam dakwaan alternative pertama,

In
A
Dakwaan Alternative kedua atau Dakwaan Alternative ketiga;
2. Membebaskan terpidana oleh karena itu dari seluruh dakwaan
Penuntut Umum tersebut;
ah

lik
3. Memerintahkan Terpidana dikeluarkan dari Rumah Tahanan Negara
(RUTAN) atau Lembaga Pemasyarakatan (LAPAS);
4. Memulihkan hak terpidana dalam kemampuan, kedudukkan dan
am

ub
harkat serta mertabatnya;
5. Menyatakan barang bukti berupa:
(a) Barang bukti yang disita dari ONG CHOON KEONG berupa
ep
k

barang bukti nomor 1 sampai dengan nomor 26 dikembalikan


kepada ONG CHOON KEONG;
ah

(b) Barang bukti yang disita dari SUJONO KUSNI alias BENI
R

si
berupa barang bukti nomor 1 sampai dengan nomor 10
dikembalikan kepada SUJONO KUSNI alias BENI;

ne
ng

(c) Barang bukti yang disita oleh Kepolisian Diraja


Malasysia/Bagian AMLA (Anti Money Laundering and Anti
Terorism) yang merupakan hasil permohonan Penyidik melalui
Interpol Indonesia berupa rumah, kendaraan dan produk

do
gu

investasi lainnya di Malaysia berdasarkan fakta hukum


dipersidangan yang dibeli oleh istri Terdakwa SUJONO yakni
WONG MUI CHOO alias MICHELLE WONG yang diakui
menggunakan uang dari terdakwa SUJONO KUSNI alias BENI
In
A

secara tanpa hak berupa barang bukti nomor 1 sampai dengan


nomor 30 dikembalikan kepada WONG MUI CHOO alias
MICHELLE WONG ;
ah

lik

(d) Membebankan biaya perkara pada seluruh tingkat peradilan


dan pada tingkat Peninjauan Kembali kepada Negara;
m

ub

2. Bahwa Penggugat kemudian mengajukan permohonan kepada Tergugat

untuk melaksanakan isi putusan Peninjauan Kembali tersebut melalui


ka

ep

surat tertanggal 20 Desember 2018 (Bukti P-5) serta melalui surat


ah

tertanggal 27 Desember 2018 (Bukti P-6) mengajukan permohonan


R

perlindungan hukum atas pelaksanaan putusan Peninjauan Kembali No.


es
M

58 PK/Pid/2018 kepada Jaksa Agung Muda Pengawasan;


ng

on

Halaman 71 dari 82 halaman Putusan No.199/G/TF/2019/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 71
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3. Bahwa pada tanggal 3 Januari 2019 (Bukti T-14), Tergugat

si
memerintahkan Fedrik Adhar dan Heri Prihariyanto, keduanya Jaksa

pada Kejaksaan Negeri Jakarta Utara, melaksanakan Putusan

ne
ng
Peninjauan Kembali No. 58 PK/Pid/2018 dengan amar yang disebutkan:

do
gu “Membebaskan Terpidana oleh karena itu dari seluruh dakwaan,

memerintahkan Terpidana dikeluarkan dari Rutan/LP”;

In
A
4. Bahwa pada tanggal 24 September 2019 (Bukti T-17), Tergugat

memberitahukan Mr. Ong Choon Keong (Kent) terkait perkembangan


ah

lik
status perkara pidana atas nama Penggugat dan pelaksanaan putusan

Peninjauan Kembali sehingga untuk itu ybs diminta untuk hadir pada
am

ub
tanggal 30 September 2019, surat yang sama kembali dikirim tertanggal
ep
25 Nopember 2019 (Bukti T-19) dan dimaksudkan agar Mr. Ong Choon
k

Keong (Kent) hadir pada tanggal 10 Desember 2019;


ah

si
5. Bahwa pada tanggal 16 Desember 2019 (Bukti T-22), Tergugat meminta

ne
kepada Kepala Samsat Jakarta Barat untuk memblokir: 1 (satu) unit
ng

mobil Toyota Kijang Inova warna Gold Tahun 2015 No. Pol. B-333-SJK

do
gu

a.n. Sujono Kusni alias Beni. Permintaan blokir tersebut dimaksudkan

dalam rangka melaksanakan putusan Peninjauan Kembali yakni


In
A

mencegah berpindah tangannya kedua benda tidak bergerak tersebut

tidak berpindah tangan;


ah

lik

6. Bahwa pada tanggal 16 Desember 2019 (Bukti T-23), Tergugat meminta


m

ub

kepada Kepala kantor Pertanahan Jakarta Barat untuk memblokir: 1

(satu) unit apartemen Taman Anggrek Residence Tower Azalea No. 52


ka

ep

E, beralamat di Tanjung Duren a.n. Sujono Kusni alias Beni; dan 1 (satu)
ah

unit Apartemen Taman Anggrek Residence Tower Dofodil No. 21 M,


R

beralamat di Tanjung Duren, Grogol Jakarta Barat a.n. Sujono Kusni


es
M

alias Beni. Permintaan blokir tersebut dimaksudkan dalam rangka


ng

on

Halaman 72 dari 82 halaman Putusan No.199/G/TF/2019/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 72
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
melaksanakan putusan Peninjauan Kembali yakni mencegah berpindah

si
tangannya kedua benda tidak bergerak tersebut tidak berpindah tangan;

ne
ng
7. Bahwa pada tanggal 16 Desember 2019 (Bukti T-24), Tergugat meminta

kepada Kepala kantor Pertanahan Jakarta Pusat untuk memblokir: 1

do
gu (satu) unit apartemen GP Plaza Lantai 16 Unit No. 16ANG Type

Anaheim Jl Gelora II No. 1 Kec. Tanah Abang, Jakarta Pusat a.n. Kie

In
A
Kim NGO; 1 (satu) unit apartemen GP Plaza Lantai 16 Unit No. 16 M07

type Montana Jl. Gelora II No. 1 Kec. Tanah Abang, Jakarta Pusat a.n.
ah

lik
Kie Kim Ngo a.n. Sujono Kusni alias Beni. Permintaan blokir tersebut

dimaksudkan dalam rangka melaksanakan putusan Peninjauan Kembali


am

ub
yakni mencegah berpindah tangannya kedua benda tidak bergerak
ep
tersebut tidak berpindah tangan;
k
ah

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut di atas,


R

si
permasalahan hukum yang harus dipertimbangkan adalah apakah tindakan

ne
Tergugat dalam objek sengketa telah sesuai dengan peraturan perundang-
ng

undangan dan asas-asas umum pemerintahan yang baik?. Sebagai suatu istilah

do
gu

yuridik, istilah “tindakan” atau “perbuatan” disini perlu dimaknai secara kontekstual,

terminologi “tindakan” dan/atau “perbuatan” dalam konteks ini adalah suatu


In
A

polisemi yang mengandung ambiguitas makna, maksudnya pengertian “bertindak”

(action) dapat sekaligus sebagai “tidak bertindak” (inaction), untuk mengikuti


ah

lik

penjelasan Vollmar bahwa meskipun Pasal eks Pasal 1401 BW Belanda (Pasal

1365 KUHPerdata) berbicara tentang suatu “perbuatan” (daad), namun pengertian


m

ub

perbuatan dimaksud bukan hanya perbuatan yang sudah selesai melainkan


ka

mencakup “tidak berbuat” sebagai melawan hukum dan telah menimbulkan


ep

kerugian (H.F.A. Völlmar, Pengantar Studi Hukum Perdata, Jilid II, diterjemahkan
ah

dari Inleiding tot Studie van het Nederlands Burgerlijk Recht oleh I.S. Adiwimarta,
es
M

Jakarta: CV Rajawali Jakarta: 1984, hlm. 183);


ng

on

Halaman 73 dari 82 halaman Putusan No.199/G/TF/2019/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 73
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa untuk menguji apakah tindakan Tergugat dalam objek

si
sengketa telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan asas-asas

umum pemerintahan yang baik, Pengadilan akan menggunakan tiga aspek

ne
ng
penilaian yakni aspek kewenangan, prosedur dan aspek substansi sebagai kriteria

do
hukum penilaian keabsahan objek sengketa, yakni sbb:
gu
Aspek Kewenangan:

In
A
Menimbang, bahwa ketentuan Pasal 270 KUHAP tentang pelaksanaan

putusan Pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap dilakukan oleh Jaksa dan
ah

lik
Pasal 1 huruf 6 (a) KUHAP menyebutkan Jaksa adalah pejabat yang diberi

wewenang oleh KUHAP untuk bertindak sebagai Penuntut Umum serta


am

ub
melaksanakan putusan Pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap
ep
jo. Pasal 54 ayat (1) UU. No. 48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman;
k
ah

Menimbang, bahwa fakta yuridis di atas sekaligus merupakan suatu fakta


R

si
yang sebenarnya bersifat umum atau keadaan-keadaan yang sudah menjadi

pengetahuan umum sebagaimana halnya kaidah-kaidah yang bersifat umum

ne
ng

(algemene ervaringsregels), oleh karena itu untuk tidak menguraikannya lebih

do
gu

lanjut dapat ditegaskan disini tentang eksekusi putusan pidana yang telah

memperoleh kekuatan hukum tetap sepenuhnya merupakan kewenangan Jaksa;


In
A

Menimbang, bahwa selanjutnya Pengadilan akan menguraikan aspek

prosedur yakni sbb:


ah

lik

Aspek Prosedur:
m

ub

Menimbang, bahwa untuk menghindari penilaian dari segi hukum pidana,

Pengadilan tidak akan menilai segi prosedur pengembalian benda sitaan


ka

ep

berdasarkan KUHAP meskipun terkait dengan objek sengketa—melainkan


ah

Pengadilan hanya akan berfokus kepada ketentuan Pasal 48 Peraturan Jaksa


R

Agung Republik Indonesia No. PER-036/A1JAl09/2011 Tentang Standar


es
M

ng

Operasional Prosedur (SOP) yang menentukan sbb:


on

Halaman 74 dari 82 halaman Putusan No.199/G/TF/2019/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 74
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pasal 48

si
(1) …
(2) Surat Perintah tentang pelaksanaan putusan pengadilan yang

ne
ng
telah memperoleh kekuatan hukum tetap dikeluarkan selambat-
Iambatnya 3 (tiga) hari sejak diterimanya putusan pengadilan
tersebut;

do
gu (3) …
(4) …
(5) ….

In
A
(6) ….
(7) …
ah

(8) Pelaksanaan putusan pengadilan dilaksanakan secara tuntas

lik
(pidana badan, denda, barang bukti, restitusi dan biaya perkara)
selambat-Iambatnya 7 (tujuh) hari sejak diterimanya Surat
Perintah pelaksanaan putusan pengadilan dengan dibuatkan
am

ub
Berita Acara;
(9) dst
Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan tersebut, pelaksanaan putusan
ep
k

pengadilan dilaksanakan selambat-lambatnya 3 (tiga) hari sejak diterima putusan


ah

R
pengadilan dan sudah harus tuntas selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sejak

si
diterima Surat Perintah Pelaksanaan Putusan Pengadilan;

ne
ng

Menimbang, bahwa dihitung sejak terbitnya surat perintah pelaksanaan

eksekusi oleh Tergugat pada tanggal 3 Januari 2019 (Bukti T-14) sampai dengan

do
gu

gugatan ini diperiksa PTUN Jakarta, ternyata pelaksanaan isi putusan Peninjauan
In
Kembali No. 58 PK/Pid/2018 tanggal 14 Nopember 2018 (Bukti P-4) belum
A

sepenuhnya tuntas, terutama dalam hal pengembalian benda sitaan milik


ah

lik

Penggugat sehingga dengan demikian secara prosedur Tergugat terbukti telah

tidak menjalankan putusan Pengadilan sesuai dengan ketentuan Pasal 48 ayat (8)
m

ub

Peraturan Jaksa Agung Republik Indonesia No. PER-036/A1JAl09/2011 Tentang


ka

Standar Operasional Prosedur (SOP) sebagaimana dimaksud di atas;


ep

Menimbang, bahwa selanjutnya Pengadilan akan menguraikan aspek


ah

substansi objek sengketa yakni sbb:


es
M

Aspek Substansi:
ng

on

Halaman 75 dari 82 halaman Putusan No.199/G/TF/2019/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 75
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa sebagaimana ungkapan yang senantiasa digaungkan

si
dalam proses penegakan hukum: keadilan yang tertunda adalah bentuk

ketidakadilan tersendiri (justice delayed, justice denied; justice retive, justice

ne
ng
fautive), namun sehubungan dengan hal tersebut, Pengadilan juga menyadari

do
penundaan pelaksanaan putusan dapat dibenarkan sepanjang terpenuhi alasan-
gu
alasan yang dapat diterima berdasarkan penalaran yang wajar dan keadilan

In
A
(redelijkheid en billijkheid). Dalam aturan internal di lingkungan Kejaksaan sebagai

suatu soft law Surat Edaran Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum B-
ah

lik
128/E/3/1995 tersebut di atas disebutkan bahwa pelaksanaan putusan pidana

dapat ditunda atau ditangguhkan apabila:


am

ub
“…penundaan Pelaksanaan Eksekusi Putusan Pengadilan yang
telah memperoleh kekuatan hukum tetap hanya bisa dilakukan
ep
apabila […]:
k

(a) Alasan yuridis yaitu terpidana mohon penundaan;


ah

(b) Pelaksanaan hukuman sehubungan dengan permohonan


R

si
grasinya dan dalam hal hukum mati (Pasal 2, Pasal 3 UU No.
3/1950);
(c) Alasan perikemanusiaan seperti terpidana dalam keadaan

ne
ng

hamil tua, sakit keras dan sebagainya”.

Menimbang, bahwa persoalan tidak dilaksanakannya putusan Peninjauan

do
gu

Kembali dalam sengketa ini mengandung substansi tentang isu hukum apakah

keterlambatan atau tidak dikembalikannya benda sitaan kepada yang berhak


In
A

merupakan suatu pelanggaran hukum atau tidak dapat dirujuk ke beberapa


ah

putusan pengadilan lain dalam isu seperti itu yakni antara lain putusan PTUN
lik

Jakarta No. 04/P/FP/2016/PTUN-JKT antara Yenny Sovianna dkk melawan Kepala


m

ub

Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan dan Putusan Kasasi No. 2580 K/Pdt/2013

antara Syarifuddin, S.H., M.H. dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).


ka

ep

Kaidah-kaidah hukum umum dari putusan-putusan tersebut (veralgemeend) akan


ah

mendasari Pengadilan untuk menerapkan selain asas kepastian hukum, juga asas
R

perlakuan sama bagi kejadian-kejadian yang sama guna memastikan


es
M

ng

prediktabilitas hukum bagi kejadian-kejadian sejenis di masa depan. Dan secara


on

Halaman 76 dari 82 halaman Putusan No.199/G/TF/2019/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 76
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
lebih spesifik lagi, putusan Kasasi Mahkamah Agung No. 1885 K/Pdt/2011 antara

si
Pemerintah RI Cq Kejaksaan Agung Ri Cq Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat di

Padang Cq Kepala Kejaksaan Negeri Painan sebagai Pemohon Kasasi dahulu

ne
ng
Pembanding Tergugat II Melawan PT. Alsintan Makmur Jaya Bank Nagari (Bank

do
Pembangunan Daerah Sumatera Barat) Cq Bank Nagari (Bank Pembangunan
gu
Daerah) Cabang Painan, sebagai Turut Termohon Kasasi I dahulu Tergugat I/Turut

In
A
Terbanding I; dan Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, sebagai Turut Termohon

Kasasi II dahulu Turut Tergugat I/Turut Terbanding II; serta 1. Syastra Lesmana,
ah

lik
SPT dkk sebagai para Turut Termohon Kasasi III dahulu Turut Tergugat II.1 sampai

dengan Turut Tergugat II.37/para Turut Terbanding III, akan relevan digunakan
am

ub
sebagai acuan atau pembanding untuk menentukan apakah tidak dikembalikannya

atau terlambatnya pengembalian barang bukti oleh eksekutor putusan pidana


ep
k

merupakan suatu pelanggaran hukum atau tidak?.


ah

si
Menimbang, bahwa dalam putusan Kasasi MA No. 1885 K/Pdt/2011

tersebut pada intinya menguraikan beberapa pertimbangan hukum antara lain sbb:

ne
ng

- Bahwa berdasarkan ketentuan-ketentuan tersebut Tergugat sebagai

do
gu

pejabat yang diberi wewenang oleh undang-undang berkewajiban untuk

melaksanakan putusan PN Painan No.59/Pid.B/2005/PN.Pin Jo. putusan


In
A

MA No.1927 K/Pid/2006 atas nama Terdakwa Kreatikto Boentoro, yang

diputus bebas dan telah berkekuatan hukum tetap;


ah

lik

- Bahwa sampai saat perkara a quo diperiksa dan diputus oleh Judex

Facti ternyata Tergugat II belum melaksanakan putusan tersebut


m

ub

terutama mengenai pengembalian barang bukti berupa Alsintan


ka

sehingga menimbulkan kerugian bagi Penggugat, oleh karena itu


ep

perbuatan Tergugat II merupakan perbuatan melawan hukum dan


ah

Tergugat II harus membayar ganti rugi;


es
M

ng

on

Halaman 77 dari 82 halaman Putusan No.199/G/TF/2019/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 77
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa dari pertimbangan putusan Kasasi MA No. 1885

si
K/Pdt/2011 maupun putusan lain yang terkait dengannya seperti disinggung di atas

diperoleh kaidah hukum bahwa Jaksa adalah pejabat yang diberi wewenang oleh

ne
ng
undang-undang untuk bertindak sebagai Penuntut Umum serta melaksanakan

do
putusan Pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap dan apabila
gu
Jaksa belum melaksanakan putusan pengadilan yang sudah berkekuatan hukum

In
A
tetap terutama untuk mengembalikan benda sitaan kepada terdakwa atau

terpidana dan/atau pihak-pihak yang berhak menurut hukum sehingga


ah

lik
menimbulkan kerugian bagi yang bersangkutan, maka perbuatan Jaksa seperti ini

merupakan perbuatan melawan hukum. Atau dengan kata lain, apabila Jaksa tidak
am

ub
melaksanakan putusan pengadilan sebagaimana mestinya berarti jaksa tidak

melaksanakan kewajiban hukumnya sehingga hal ini merupakan suatu perbuatan


ep
k

melawan hukum;
ah

si
Menimbang, bahwa oleh karena pihak Penggugat telah berkali-kali

memohon pelaksanaan isi putusan Peninjauan Kembali No. 58 PK/Pid/2018

ne
ng

tertanggal 14 November 2018 tersebut lihat Bukti P-12 s/d Bukti P-16, namun

do
ternyata sampai perkara ini diperiksa di PTUN Jakarta, terlepas dari fakta Tergugat
gu

telah mengupayakan beberapa tindakan seperti dimaksud Bukti T-23 dan Bukti T-
In
24 kewajiban melaksanakan isi putusan tersebut masih belum tuntas dilaksanakan
A

serta sejauh ini juga belum ada kejelasan atau kepastian pelaksanaan putusan
ah

lik

yang dimohonkan oleh pihak Penggugat kapan sesungguhnya akan selesai dan

berakhir (clean and clear). Apakah tidak tuntasnya eksekusi putusan isi Peninjauan
m

ub

Kembali No. 58 PK/Pid/2018 tertanggal 14 November 2018 tersebut sampai kini


ka

disebabkan faktor kegagalan bertindak sebagaimana seharusnya atau disebabkan


ep

pengabaian yang bersifat langsung atas kewajiban hukum (proximate omission),


ah

tidak akan diidentifikasi dan dibedakan lebih lanjut disini agar Pengadilan tidak
R

es

masuk berspekulasi tentang apakah dibalik sengketa ini, yakni dalam hal
M

ng

pengelolaan benda sitaan (dan/atau barang rampasan) terdapat permasalahan


on

Halaman 78 dari 82 halaman Putusan No.199/G/TF/2019/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 78
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
manajemen resiko (risk management) sehingga timbul kesulitan-kesulitan

si
pemulihan dan/atau pengembalian benda sitaan yang berdampak pada

pelaksanaan putusan pengadilan. Dalam hal ini, Pengadilan hanya akan

ne
ng
menegaskan bahwa secara substantif perbuatan Tergugat yang tidak berbuat

do
sebagaimana kewajiban hukumnya sehingga eksekusi tidak tuntas sampai
gu
sekarang adalah bertentangan dengan ketentuan Pasal 270 KUHAP Juncto Pasal

In
A
54 ayat (1) UU No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman. Disamping itu,

Pengadilan berpendapat bahwa perbuatan Tergugat yang tidak berbuat


ah

lik
sebagaimana kewajiban hukumnya akan berdampak langsung terhadap

pemenuhan, penghormatan dan perlindungan hak-hak dasar atau hak asasi


am

ub
manusia bagi Penggugat sebagaimana dimaksud oleh konstitusi dan peraturan

perundang-undangan terkait khususnya UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi


ep
k

Manusia. Dalam sudut pandang lainnya pun, perbuatan Tergugat sudah tidak
ah

R
sesuai dengan asas-asas umum pemerintahan yang baik khususnya asas

si
kepastian hukum, asas kecermatan dan asas pelayanan yang baik. Seharusnya

ne
ng

Tergugat mampu melaksanakan putusan pengadilan sebagaimana mestinya

sehingga dalam rangkaian proses penegakan hukum atas Penggugat mampu

do
gu

tercermin esensi nilai-nilai pengakuan, jaminan, perlindungan dan perlakuan

hukum yang adil serta mendapat kepastian hukum dan perlakuan yang sama di
In
A

depan hukum vide Pasal 3 UU No. 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia.
ah

lik

Penegasan otoritatif ini, dalam penilaian aktual, merefleksikan kompleksitas dan

keterbatasan kondisi yang ada atas penyelesaian maksimal sengketa ini,


m

ub

penegasan tersebut lebih kepada efek deklarasi, bukan konstitutif, apalagi


ka

condemnatoir dalam kerangka restitutio in integrum. Khususnya, dalam momentum


ep

pembahasan revisi Kitab Hukum Pidana (KUHP) yang sedang berlangsung


ah

sekarang yang secara mutatis mutandis kelak akan diikuti dengan perubahan
R

es

KUHAP atau dalam produk legislasi lainnya diharapkan para pembuat undang-
M

ng

undang mampu menyediakan sarana hukum yang lebih menjamin efektifitas


on

Halaman 79 dari 82 halaman Putusan No.199/G/TF/2019/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 79
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
perlindungan hukum atas permasalahan-permasalahan seperti yang terjadi dalam

si
sengketa ini.

ne
ng
Menimbang, bahwa berdasarkan seluruh pertimbangan di atas, tindakan

Tergugat bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dan asas-asas

do
gu
umum pemerintahan yang baik sebagaimana diuraikan sebelumnya di atas karena

tindakan Tergugat terbukti cacad yuridis dari segi prosedur dan substansi,

In
A
sehingga dengan demikian secara hukum gugatan Penggugat dinyatakan

dikabulkan seluruhnya;
ah

lik
Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Penggugat dikabulkan seluruhnya,
am

ub
pihak Tergugat dinyatakan sebagai pihak yang kalah dihukum membayar biaya

perkara sejumlah yang tercantum dalam amar putusan ini;


ep
k

Menimbang, bahwa Pengadilan telah mempertimbangkan seluruh alat bukti


ah

yang disampaikan para pihak namun untuk mengambil putusan hanya


R

si
menguraikan alat bukti yang relevan dengan perkara ini;

ne
ng

Memperhatikan, Undang-Undang Republik Indonesia No. 5 Tahun 1986

sebagaimana terakhir diubah dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 51

do
gu

Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Republik Indonesia

No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, Undang-Undang


In
A

Republik Indonesia No. 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan serta


ah

peraturan perundang-undangan dan ketentuan hukum lain yang berkaitan:


lik

MENGADILI
m

ub

Eksepsi:
ka

Menyatakan eksepsi Tergugat tentang kompentensi absolut Pengadilan


ep

tidak diterima;
ah

Pokok Perkara:
R

es

1. Mengabulkan seluruh gugatan Penggugat;


M

ng

on

Halaman 80 dari 82 halaman Putusan No.199/G/TF/2019/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 80
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Menyatakan batal tindakan Tergugat yang tidak melaksanakan putusan

si
Peninjauan Kembali No. 58 PK/Pid/2018 tertanggal 14 November 2018

khususnya amar putusan angka (5) huruf (b) yang berbunyi:

ne
ng
“Menyatakan Barang Bukti berupa: Barang Bukti yang disita dari Sujono

do
gu Kusni alias Beni berupa barang bukti nomor 1 sampai dengan nomor 10

dikembalikan kepada Sujono Kusni alias Beni”;

In
A
3. Mewajibkan Tergugat untuk melaksanakan putusan Peninjauan Kembali

No. 58 PK/Pid/2018 tertanggal 14 November 2018 khususnya amar


ah

lik
putusan angka (5) huruf (b) yang berbunyi: “Menyatakan Barang Bukti

berupa: Barang Bukti yang disita dari Sujono Kusni alias Beni berupa
am

ub
barang bukti nomor 1 sampai dengan nomor 10 dikembalikan kepada

Sujono Kusni alias Beni”;


ep
k

4. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara sejumlah


ah

R
Rp. 284.000,00. (Dua Ratus Delapan Puluh Empat Ribu Rupiah);

si
Demikian diputuskan dalam Rapat Permusyawaratan Majelis Hakim

ne
ng

Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta, pada Selasa 11 Februari 2020, oleh

Enrico Simanjuntak, S.H., M.H. selaku Hakim Ketua Majelis,

do
gu

Dr. Andi Muh. Ali Rahman, S.H., M.H. dan Dr. Umar Dani, S.H., M.H. masing-

masing selaku Hakim Anggota. Putusan tersebut diucapkan dalam Persidangan


In
A

yang terbuka untuk umum pada hari Selasa, tanggal 18 Februari 2020 oleh Majelis
ah

lik

Hakim tersebut, dengan dibantu Yusuf Amin, S.H., selaku Panitera Pengganti

Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta serta dihadiri oleh Kuasa Penggugat dan
m

ub

Kuasa Tergugat;
ka

HAKIM KETUA MAJELIS


ep

HAKIM-HAKIM ANGGOTA:
ah

es
M

ng

ENRICO SIMANJUNTAK, S.H.,M.H.


on

Halaman 81 dari 82 halaman Putusan No.199/G/TF/2019/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 81
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
I. DR. ANDI MUH. ALI RAHMAN, S.H.,M.H.

si
ne
ng
II. DR. UMAR DANI, S.H.,M.H.

do
gu PANITERA PENGGANTI

In
A
YUSUF AMIN, S.H.
ah

lik
am

ub
ep
k

RINCIAN BIAYA PERKARA :


ah

R
1. Pendaftaran Rp. 30.000.-

si
2. Alat Tulis Kantor Rp. 125.000.-
3. Surat Panggilan Rp. 103.00.-

ne
4. Meterai Putusan Akhir Rp. 6.000.-
ng

5. Redaksi Putusan Akhir Rp. 10.000.-


6. Leges Putusan Akhir Rp. 10.000.-
J u m l a h……………… Rp. 284.000.-

do
gu

(dua ratus delapan puluh empat ribu) In


A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on

Halaman 82 dari 82 halaman Putusan No.199/G/TF/2019/PTUN-JKT


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 82

Anda mungkin juga menyukai