Anda di halaman 1dari 17

CAROLUS HUGO | AJIE NUGROHO | THOMAS ERIK | SHAFA MONICA | DENNIZZA ARSYA | NANDA HANIFA

Laporan
Pendahulu
an KORIDOR JALAN SEMERU –
KAHURIPAN – KERTANEGARA
KOTA MALANG
Outline Pembahasan
Latar Belakang

Tujuan

Tinjauan Kebijakan

Deliniasi Kawasan

Gambaran Umum Koridor

Kerangka Analisis

Desain Survei

Form Survei
Latar Belakang
Koridor Jalan Semeru merupakan akses jalur utama dari arah timur ke barat sebagai penghubung kawasan Alun-Alun Tugu dengan kawasan Jl.
Ijen
Sesuai RDTR BWP Malang Tengah direncanakan sebagai:
Perlu penysunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan sesuai dengan arahan RDTR BWP Malang Tengah,
yaitu tersedianya aksesibilitas yang tinggi dan baik antar wilayah dan dalam kawasan perkotaan, tersedianya
prasarana transportasi yang baik dan memadahi, tersedianya sarana prasarana pendukung kegiatan perdagangan dan
Pusat
Pusat
jasa,perdagangan/jasa
tertatanya intensitas bangunan di sekitar kawasan perdagangan dan jasa, tertatanya pedagang Pusat
perdagangan/jasa Kakiheritage
Pusat Lima (PKL)
heritage
di Pasar
skalaWisata
skala regional Belanja Tugu dan penyedian tempat penampungan PKL baru yang tertata, tersedianya RTH yang
regional
memadai di wilayah Malang Tengah, dan terkendalinya pertumbuhan wilayah melalui peraturan zonasi.
DULU
Dengan Bangunan
arahanCagar Budaya
khusus zona sesuai
cagar Surat Keputusan
budaya berupa:Walikota Malang Nomor 1 Tahun 2018
tentang Cagar Budaya
1. Heregistrasi ulang cagar budaya
2. Penetapan status benda cagar budaya
Permasalahan pada kondisi eksisting berupa tidak
3. Perlindungan cagar budaya yang telah ada tertatanya Pedagang Kaki Lima (PKL) di Pasar
4. Pengembangan cagar budaya yang telah ada Minggu sekitar Stadion Gajayana dan adanya
5. Pemanfaatan cagar budaya sebagai sumber daya ekonomi lokal dan daya
modernisasi tarik bangunan
seperti wisata kembar dibudaya.
perempatan Semeru Basuki Rahmat yang
menggambarkan pintu gerbang menuju Jalan
Pusat
Pusat pemerintahan
pemerintahan Semeru telah berubah dan sudah tidak terlihat
kawasan bersejarah sesuai dengan RDTR BWP Malang Tengah
SEKARANG kembar lagi

Sumber: google picture


Tujuan
1
Menyusun konsep dan strategi panduan rancang tata bangunan
dan lingkungan di Kawasan Bersejarah Koridor Jalan Semeru
– Kahuripan – Kertanegara sesuai dengan RDTR BWP
Malang Tengah

2
Menyusun arahan Rencana Tata Bangunan dan
Lingkungan (RTBL) Kawasan Bersejarah Koridor Jalan
Semeru – Kahuripan – Kertanegara.

3 Sebagai dokumen pengendalian pembangunan dalam


penyelenggaraan penataan bangunan dan lingkungan di
Kawasan Bersejarah Koridor Jalan Semeru – Kahuripan
– Kertanegara.
DIAGRAM ALIR
Tinjauan Kebijakan Struktur
RDTR BWP MALANG TENGAH

Pusat Kota Malang


Ruang
Rencana Struktur Ruang di Koridor Semeru-Kahuripan-
Kertanegara:
Pusat kegiatan 1. Rencana normalisasi dan rehabilitasi drainase Jl. Kertanegara
pemerintahan 2. Rencana lokasi halte di sekitar alun-alun Tugu
dan perkantoran

Pusat kegiatan
perdagangan dan
jasa skala regional
KEBIJAKAN POLA RUANG
BWP MALANG TENGAH Zona Perlindungan Setempat
Zona Rawan Bencana Pada BWP Malang Tengah yang berupa zona
lindung setempat terdiri dari sempadan sungai dan
Arahan Kebijakan sempadan rel kereta api.
• Penanganan sebelum terjadinya bencana
adalah kesiapsiagaan dan mitigasi Zona Suaka Alam & Cagar Budaya
• Penanganan saat terjadinya bencana adalah
upaya pertolongan bantuan dan respons. Arahan Kebijakan
• Penanganan Setelah terjadinya bencana • Pelestarian dan perawatan terhadap benda
adalah rehabilitasi dan rekonstruksi. cagar budaya yang ada.
• Melakukan herigritasi ulang benda cagar
budaya yang ada dalam persil penduduk.
Zona Ruang Terbuka Hijau
Zona RTH pada BWP Malang Tengah, Kawasan Budidaya
disesuaikan dengan standard yakni paling
sedikit 30% dari luas perkotaan merupakan Kebijakan dan Strategi Pemantapan Kawasan
RTH Budidaya BWP Malang Tengah tahun 2013 - 2033
meliputi kebijakan rencana zona perumahan,
perdagangan dan jasa, perkantoran, zona sarana
pelayanan umum (SPU), beserta zona peruntukan
lainnya seperti zona pariwisata dan zona
peruntukkan khusus

PETA POLA RUANG


BWP MALANG TENGAH
Rencana wisata bangunan dan
lingkungan beserta taman teknologi Deliniasi Kawasan
pada kawasan cagar budaya Alun-
Alun Tugu (RTRW Kota Malang
dan RDTR BWP Malang Tengah)

Rencana pelestarian cagar budaya,


rencana ruang bagi sektor informal PKL SK Walikota Malang Tahun 2018
di Pasar Minggu pada KomplekStadion Tentang Bangunan Cagar Budaya
Gajayana dan arahan pengembangan pada Stasiun Kota Baru, SMAN 1,
perdagangan dan jasa pada kawasan cagar SMAN 3, SMAN 4, Balaikota
budaya Jalan Semeru (RDTR BWP Malang dan Struktur Jembatan
Malang Tengah) Kahuripan
Revitalisasi bangunan
perdagangan dan jasa agar
sesuai dengan tema kawasan
Isu Strategis
cagar budaya yang terdapat
pada koridor Jalan Semeru- Terdapat pengembangan Taman
Kahuripan (RDTR BWP Teknologi di Alun-Alun Tugu (RTRW
Malang Tengah 2016-2036) Kota Malang 2011-2031) dengan
rencana pembangunan showroom,
tempat pelatihan usaha, ajang kreatif
(Suara.com, 2016) yang dikhususkan
untuk bidang digital yang belum terlihat
pada kondisi eksisting Alun-Alun Tugu.
Adanya kerusakan bangunan
meliputi Balai Kota Malang dan
Gedung DPRD Kota Malang dan
fasilitas umum pada kawasan cagar
budaya Alun-Alun Tugu Kota
Malang (Malangtimes, 2020)

Perlunya penataan blok PKL sesuai


dengan karakteristiknya dan lahan Perlunya heregristrasi ulang dan
parkir terkait dengan rencana ruang revitalisasi terhadap bangunan-
bagi kegiatan sektor informal yang bangunan yang memiliki gaya
dikembangkan di kawasan Pasar arsitektural kolonial tetapi belum
TUGU (pasar hari minggu) yang terdaftar sebagai salah satu situs cagar
terdapat pada Komplek Stadion budaya Kota Malang pada koridor
Gajayana (RDTR BWP Malang Jalan Semeru-Kahuripan-Kertanegara
Tengah 2016-2036) (RDTR BWP Malang Tengah 2016-
2036)
Pembagian Segmen
Segmen 1 (10,7 Ha)
Dominasi guna lahan Perumahan & Fasilitas
Umum. Batas Fisik:
- Barat : Jalan Ijen
- Timur : Bangunan Gereja dan Stadion
Gajayana Segmen 3 (8,23 Ha)
Komplek Tugu sebagai arah pengembangan
wisata sejarah dan budaya. Batas Fisik:
- Barat : Sungai Kahuripan
- Timur : Bangunan SMAN 1 Malang dan
DPRD Kota Malang

Segmen 2 (4,47 Ha)


Dominasi guna lahan Perdagangan dan Jasa. Segmen 4 (2,58 Ha)
Batas Fisik: Dominasi RTH & Perdagangan dan Jasa.
- Barat : Stadion Gajayana dan Gereja
Batas Fisik:
- Timur : Sungai Kahuripan - Barat : Bangunan SMAN 1 Malang dan
DPRD Kota Malang
- Timur : Stasiun Kota Malang
Batas Administrasi
Semeru
Sebelah Utara : Kelurahan Oro-Oro Dowo dan Kelurahan Klojen
Gambaran Umum
Koridor
Sebelah Timur : Jalan Sriwijaya
Fungsi jalan: Kolektor Sekunder I
Sebelah Selatan : Kelurahan Kauman, Kelurahan
Status Kidul Dalam, dan
jalan: Kota
Kelurahan Gading Kasri Rumija: 18 m
Ruwasja:
Sebelah Barat : Jalan Wilis dan Jalan Gading 6 mKasri

Koridor Jalan Semeru - Jalan Kahuripan - Jalan Kertanegara


Kahuripan
termasuk kedalam 5 wilayah Administrasi yaitu Kelurahan Gading
Kasri, Kelurahan Kauman, Kelurahan Klojen, Kelurahan Oro-
Oro Dowo, dan Kelurahan Kidul Fungsi
Dalamjalan: Arteri Sekunder I
Status jalan: Kota
Rumija: 10, 5 m
Ruwasja: 6 m
GUNA LAHAN LUASAN (ha)
Fasilitas Umum 6,002065
Perdagangan Jasa 4,986852
Perumahan 2,623461 Kertanegara
Pendidikan 2,213745
RTH 1,748344
Pertahanan 1,69196 Fungsi jalan: Arteri Sekunder I
Perkantoran 1,324751 Status jalan: Kota
Peribadatan 0,601275 Rumija: 35 m
Kesehatan 0,08288 Ruwasja: 8 m

Luas total : 21,46 Ha


Sejarah Koridor

Semeru
Semeroe Straat Gedung kembar membelah
Pada masa Kolonial Terdapat beberapa bangunan
merupakan penghubung dibagian barat jalan semeru.
Belanda dianggap sebagai bersejarah di sepanjang koridor
antara perempatan Bangunan ini terinspirasi oleh
Gerbang Menuju Ijen Jalan Semeru. Contohnya :
Rajabally dan Jalan Ijen Thomas Karsten yang memiliki
Boulevard Gedung Kembar Anak Kembar
Besar.

Kahuripan
Berganti nama pada Di ujung timur termasuk salah satu
Pada masa Kolonial Nama Kahuripan diambil dari
masa kemerdekaan dari 5 poros dari Jalan Tugu dan
Belanda bernama Van nama kerajaan di Jawa Timur yang
menjadi Jalan Diujung Barat terdapat
Riebeek Straat didirikan oleh Airlangga .
Kahuripan. perempatan Rajabally

Kertanegara
menjadi poros timur yang membelah Terdapat Monumen Juang 45 yang terletak di ujung
Pada masa Kolonial timur taman median jalannya. Digambarkan dengan
kawasan penting Jalan Kayutangan
Belanda bernama seorang raksasa yang tumbang, sebagai simbol
sebagai jalur utama dari timur ke barat
Kartanegara Straat perlawanan tirani.
menuju Jalan Besar Ijen
Kerangka Analisis
No. Tujuan Variabel Sub Variabel Data yang DIbutuhkan
Desain Survei
Sumber Data
Metode
Pengumpulan Data
Metode Analisis Output
1. Menyusun konsep dan strategi Struktur peruntukan lahan Peruntukan lahan makro  Rencana Pola Ruang  Data sekunder  Survei  Analisis Rencana
panduan rancang tata bangunan dan RDTR BWP Malang - RDTR BWP Malang sekunder kebijakan peruntukan lahan
lingkungan di Kawasan Bersejarah Tengah Tengah - Studi literatur  Analisis makro
Koridor Jalan Semeru – Kahuripan –  Jenis guna lahan  Data primer  Survei primer struktur
Kertanegara sesuai dengan RDTR eksisting - Hasil observasi - observasi peruntukan
BWP Malang Tengah  Luas guna lahan lahan makro
  eksisting  

Peruntukan lahan mikro Jumlah lantai Data primer  Survei primer Analisis kebijakan Rencana
Aktivitas setiap lantai - Hasil observasi - observasi Analisis struktur peruntukan lahan
Status Kepemilikan Lahan peruntukan lahan mikro
Luas lahan eksisting mikro
Analisis Kepemilika
Lahan

Intensitas pemanfaatan Koefisien Dasar Bangunan Luas bangunan  Data sekunder: Survei sekunder  Analisis Rencana Intensitas
lahan (KDB) Luas kavling RDTR BWP Malang Survei primer: kebijakan Pemanfaatan
Koefisien Lantai Bangunan Luas bangunan Tengah Observasi  Analisis Lahan
(KLB) Luas kavling  Data primer: intensitas
Jumlah lantai Hasil observasi pemanfaatan
lahan
Koefisien Daerah Hijau (KDH) Luas area hijau
Luas kavling
 
Koefisien Tapak Besmen Luas bangunan besmen
(KTB) Luas kavling
Garis Sempadan Bangunan Jarak muka bangunan
(GSB) Jarak belakang bangunan
Jarak samping kanan
bangunan
Jarak samping kiri bangunan

Tata bangunan Blok Lingkungan  Wujud Bangunan (atap,  Data Sekunder: Survei Sekunder Analisis Fasade Rencana Wujud
pintu, jenderla) RDTR BWP Malang Survei Primer: Bangunan Visual Bangunan
 Muka Bangunan Tengah Observasi Analisis Tata
 Warna Bangunan  Data Primer: Kuisioner Online Bangunan
 Orientasi Bangunan Hasil Observasi
 Tekstur Bangunan Hasil Kuisioner
 Skala Perbandingan
Bangunan
 Dimensi dan Proporsi
Bangunan
Form Survei
1
4 Form Metode
Kuesioner Online
2 Time Linear Function

T = waktu yang tersedia untuk penelitian (3 hari, per hari 3


jam = 9 jam=540 menit)
t0 = waktu pengambilan sampel per hari (3 jam = 180 menit)
t1 = waktu yang digunakan responden dalam mengisi
kuesioner (5 menit) 3
N = jumlah minimum responden
N = T-t0/ti
= 540-180/5
= 360/5 = 72 orang

Sasaran Responden:

1. Pegawai/karyawan perkantoran di sekitar koridor


2. siswa yang bersekolah di sekitar koridor
3. pelaku perdagangan dan jasa di sekitar koridor
4. forsa PWK-UB
5. petugas kebersihan lingkungan di sekitar koridor
CAROLUS HUGO | AJIE NUGROHO | THOMAS ERIK | SHAFA MONICA | DENNIZZA ARSYA | NANDA
HANIFA

Terimakas
ih
KORIDOR JALAN SEMERU – KAHURIPAN – KERTANEGARA
KOTA MALANG

Anda mungkin juga menyukai