Laporan
Pendahul
uan KORIDOR JALAN SEMERU –
KAHURIPAN – KERTANEGARA
KOTA MALANG
Outline Pembahasan
Latar Belakang
Tujuan
Tinjauan Kebijakan
Deliniasi Kawasan
Kerangka Analisis
Desain Survei
Form Survei
Latar Belakang
Koridor Jalan Semeru merupakan akses jalur utama dari arah timur ke barat sebagai penghubung kawasan Alun-Alun Tugu dengan
kawasan Jl. Ijen
Sesuai RDTR BWP Malang Tengah direncanakan sebagai:
Perlu penysunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan sesuai dengan arahan RDTR BWP Malang Tengah,
yaitu tersedianya aksesibilitas yang tinggi dan baik antar wilayah dan dalam kawasan perkotaan,
tersedianya
Pusat
prasarana transportasi yang baik dan memadahi, tersedianya sarana prasarana pendukung
kegiatan perdagangan dan jasa, tertatanya intensitas bangunan di sekitar kawasan perdagangan
perdagangan/jasa dan jasa,
Pusat heritage
tertatanya pedagang Kaki Lima (PKL) di Pasar Wisata Belanja Tugu dan penyedian tempat penampungan
skala regional
PKL baru yang tertata, tersedianya RTH yang memadai di wilayah Malang Tengah, dan terkendalinya
DULU
Bangunanwilayah
pertumbuhan Cagar Budaya sesuai
melalui Surat Keputusan
peraturan zonasi. Walikota Malang Nomor 1 Tahun
Dengan arahan khusus zona cagar 2018 tentang
budaya Cagar Budaya
berupa:
1. Heregistrasi ulang cagar budaya
Permasalahan pada kondisi eksisting berupa
2. Penetapan status benda cagar budaya tidak tertatanya Pedagang Kaki Lima (PKL) di
3. Perlindungan cagar budaya yang telah ada Pasar Minggu sekitar Stadion Gajayana dan
4. Pengembangan cagar budaya yang telah ada adanya modernisasi seperti bangunan
5. Pemanfaatan cagar budaya sebagai sumber daya ekonomikembar dilokal perempatan
dan daya Semeru Basuki
tarik wisata
Rahmat yang menggambarkan pintu gerbang
budaya. Pusat
menuju Jalan Semeru telah berubah dan
kawasan bersejarahpemerintahan
sesuai dengan RDTR BWP Malang Tengah
SEKARANG sudah tidak terlihat kembar lagi
2
Menyusun arahan Rencana Tata Bangunan dan
Lingkungan (RTBL) Kawasan Bersejarah Koridor
Jalan Semeru – Kahuripan – Kertanegara.
Pusat kegiatan
perdagangan dan
jasa skala
regional
KEBIJAKAN POLA RUANG
BWP MALANG TENGAH Zona Perlindungan Setempat
Zona Rawan Bencana Pada BWP Malang Tengah yang berupa zona
lindung setempat terdiri dari sempadan sungai
Arahan Kebijakan dan sempadan rel kereta api.
• Penanganan sebelum terjadinya bencana
adalah kesiapsiagaan dan mitigasi
Zona Suaka Alam & Cagar Budaya
• Penanganan saat terjadinya bencana
adalah upaya pertolongan bantuan dan
Arahan Kebijakan
respons.
• Pelestarian dan perawatan terhadap
• Penanganan Setelah terjadinya bencana
benda cagar budaya yang ada.
adalah rehabilitasi dan rekonstruksi.
• Melakukan herigritasi ulang benda cagar
budaya yang ada dalam persil penduduk.
Zona Ruang Terbuka Hijau
Zona RTH pada BWP Malang Tengah, Kawasan Budidaya
disesuaikan dengan standard yakni
paling sedikit 30% dari luas perkotaan Kebijakan dan Strategi Pemantapan Kawasan
merupakan RTH Budidaya BWP Malang Tengah tahun 2013 - 2033
meliputi kebijakan rencana zona perumahan,
perdagangan dan jasa, perkantoran, zona
sarana pelayanan umum (SPU), beserta zona
peruntukan lainnya seperti zona pariwisata dan
zona peruntukkan khusus
Semeru
Semeroe Straat Gedung kembar membelah
Pada masa Kolonial Terdapat beberapa bangunan
merupakan dibagian barat jalan semeru.
Belanda dianggap bersejarah di sepanjang
penghubung antara Bangunan ini terinspirasi
sebagai Gerbang koridor Jalan Semeru.
perempatan Rajabally oleh Thomas Karsten yang
Menuju Ijen Boulevard Contohnya : Gedung Kembar memiliki Anak Kembar
dan Jalan Ijen Besar.
Kahuripan
Berganti nama pada Di ujung timur termasuk salah
Pada masa Kolonial Nama Kahuripan diambil dari
masa kemerdekaan satu dari 5 poros dari Jalan
Belanda bernama nama kerajaan di Jawa Timur
menjadi Jalan Tugu dan Diujung Barat
Van Riebeek Straat yang didirikan oleh Airlangga .
Kahuripan. terdapat perempatan Rajabally
Kertanegara
menjadi poros timur yang membelah Terdapat Monumen Juang 45 yang terletak di ujung
Pada masa Kolonial timur taman median jalannya. Digambarkan
kawasan penting Jalan Kayutangan
Belanda bernama dengan seorang raksasa yang tumbang, sebagai
sebagai jalur utama dari timur ke barat
Kartanegara Straat menuju Jalan Besar Ijen simbol perlawanan tirani.
Kerangka Analisis
Desain Survei Metode
No. Tujuan Variabel Sub Variabel Data yang DIbutuhkan Sumber Data Metode Analisis Output
Pengumpulan Data
1. Menyusun konsep dan strategi Struktur peruntukan lahan Peruntukan lahan makro Rencana Pola Ruang Data sekunder Survei Analisis Rencana
panduan rancang tata bangunan dan RDTR BWP Malang - RDTR BWP Malang sekunder kebijakan peruntukan lahan
lingkungan di Kawasan Bersejarah Tengah Tengah - Studi literatur Analisis makro
Koridor Jalan Semeru – Kahuripan – Jenis guna lahan Data primer Survei primer struktur
Kertanegara sesuai dengan RDTR eksisting - Hasil observasi - observasi peruntukan
BWP Malang Tengah Luas guna lahan lahan makro
eksisting
Peruntukan lahan mikro Jumlah lantai Data primer Survei primer Analisis kebijakan Rencana
Aktivitas setiap lantai - Hasil observasi - observasi Analisis struktur peruntukan lahan
Status Kepemilikan Lahan peruntukan lahan mikro
Luas lahan eksisting mikro
Analisis Kepemilika
Lahan
Intensitas pemanfaatan Koefisien Dasar Bangunan Luas bangunan Data sekunder: Survei sekunder Analisis Rencana
lahan (KDB) Luas kavling RDTR BWP Malang Survei primer: kebijakan Intensitas
Koefisien Lantai Bangunan Luas bangunan Tengah Observasi Analisis Pemanfaatan
(KLB) Luas kavling Data primer: intensitas Lahan
Jumlah lantai Hasil observasi pemanfaatan
Koefisien Daerah Hijau (KDH) Luas area hijau lahan
Luas kavling
Sasaran Responden:
Terimaka
sih
KORIDOR JALAN SEMERU – KAHURIPAN – KERTANEGARA
KOTA MALANG