Anda di halaman 1dari 19

KONSULTASI PUBLIK ke 2

Penyusunan
MASTERPLAN PENGEMBANGAN
PERKOTAAN PURWAREJA KLAMPOK
1. Tindak lanjut FGD awal, membuat perencanaan kawasan perkotaan
Purwareja Klampok;
2. Diskusi terarah pengembangan kawasan kedepan
3. Kesepakatan bersama dalam menentukan visi, strategi dan perencanaan
kawasan Perkotaan Purwareja Klampok

Purwareja Klampok, 13 Desember 2018

“Jangan buat rencana kecil; tidak memiliki sihir untuk


menggerakkan mereka. Buat rencana besar; membidik tinggi dalam
harapan dan kerja, mengingat bahwa dengan rencana yang mulia dan logis
sehingga pernah tercatat tidak akan pernah mati, tetapi lama setelah kita
pergi akan menjadi makhluk hidup, menegaskan dirinya dengan
konsistensi yang terus tumbuh”
----------- Daniel H. Burnham (1893)

Konsultasi Publik 2 1
LATAR BELAKANG
1. Lokasinya yang strategis pada jalan yang menghubungkan tiga Kabupaten yang berbatasan langsung
dengan Kabupaten Banjarnegara yaitu Kabupaten Kebumen, Purbalingga dan Banyumas mendorong
pertumbuhan pesat ;

2. Klampok yang terkenal dengan kerajinan keramik yang sudah dikembangkan sejak jaman kolonial;
Susukan bekas kademangan yang masih memiliki warisan pusat pemerintahan tersebut dan juga warisan
budaya batik; dan Mandiraja yang kini dikembangkan (kembali) sebagai pusat industri kerajinan ;
3. sejak Tahun 1889 Klampok merupakan kota pabrik gula penting di wilayah Banyumas yang memiliki
lahan pertanian tebu yang sangat luas dan mencakup Purwanegoro, Mandiraja, Klampok, Susukan,
Somagede hingga selatan Banyumas.bambu;

4. Isue pengembangan bandara Udara Wirasaba

TUJUAN DAN SASARAN


5.

Menyusun dokumen perencanaan berupa master


plan untuk mewujudkan tatanan yang terpadu
dari aspek fisik dan non fisik sebagai dasar
pembangunan rinci kawasan Perkotaan
Purwareja Klampok

1. Tersusunnya masterplan pengembangan


perkotaan
2. Tersusunnya penataan sub kawasan yang
diprioritaskan
3. Tersusunnya rencana pentahapan
pembangunan
4. Tersusunnya rencana investasi kawasan

LOKASI
1. Desa Purwareja
2. Desa Klampok
3. Desa Kalimandi
4. Desa Kaliandak
5. Desa Kecitran.

Konsultasi Publik 2 2
1. VISI MASTERPLAN Kawasan Purwareja
Klampok Secara keseluruhan Kawasan Perkotaan
Purwareja Klampok mempunyai potensi yang
perlu dimunculkan dan menjadi sebuah
keunggulan, kebanggaan dan keunikan dari
kawasan, diantara yang dipunyai Purwareja
Klampok adalah:

SEJARAH (HISTORY)
Peninggalan bersejarah  PG. Klampok, Eks
Kawedan, Perkantoran, Makam Wargatuma I dll.

KARAKTERISTIK
Dominasi perkotaan daratan yang landai dengan
Bentang Alam, 2 sungai S. Serayu dan S. Sapi
yang menjadi batasan kawasan Perkotaan
Purwareja Klampok

EKONOMI KAWASAN
Sebagai rujukan aktifitas perekonomian wilayah
sekitarnya
Fasilitas umum dan sosial yang cukup lengkap

AKSESIBILITAS
• Perlintasan Koridor Utara Pulau Jawa
• Penghubung Kota-Kota PKN
• Transit Point City / persinggahan melalui
akses kereta, angkutan darat dan Pendukung
pengembangan bandara udara wirasaba

KE “UNIK” KOTA”
Merupakan daerah Cultur yang kuat (Tari
angguk, Ebeg, dan aplang), Kuliner (Tempe
mendoan dan ekonomi kreatif (Kota Keramik,
Batik Gumelem)

VISI PENGEMBANGAN:
PURWAREJA KLAMPOK SEBAGAI PERWUJUDAN KOTA NIAGA YANG
MEMULIAKAN WARISAN BUDAYA

Konsultasi Publik 2 3
2. STRATEGI PERWUJUDAN VISI MASTERPLAN Kawasan
Purwareja Klampok
1. Re Struktur Aksesibilitas (Jalan Dan Jembatan)
2. Penentuan Tema-Tema Kawasan Yang Saling Mendukung
3. Pengembangan Street Furniture, Pedestrian dan Landscape
4. Optimalisasi Lahan-Lahan Non Produktif Menjadi Taman Rekreatif, Kuliner Dan
Destinasi Wisata
5. Pembuatan Street dan River Landscape Sebagai Mempertegas Fungsi Sungai
6. Pengembangan Fasilitas Perdagangan Yang Terintegrasi Dengan Public Space
7. Pelestarian dan Konservasi Melalui Re –Use Bangunan Tua
8. Pengembangan sistem trasnportasi inter moda yang terintegrasi

Re Struktur Aksesibilitas
1. Mengkoneksikan jalan-jalan lokal yang masih
belum tersambung
2. Mempertegas dan menciptakan alternatif
jalan lingkar utara dan lingkar selatan yang
terintegrasi dalam sistem loop kawasan
3. Membuat jalan yang terhirarki dan sesuai
dengan ketentuan lebar jala
4. Membuat koridor yang strategis dalam
mendukung pengembangan kawasan baru
5. Mengintegrasikan ke eksternal kawasan di
Bandara udara wirasaba melalui akses
jembatan

Penentuan Tema-Tema Kawasan


Yang Saling Mendukung
1. Untuk memperkuat fungsi kawasan, dibuat
tema-tema sub kawasan berdasarkan
karakteristik dan potensi lokal yang akan
dikembangkan
2. Tematik sub kawasan yang terintegrasi
dengan akses / jalan lokal
3. Pemenuhan tematik untuk: 1) Kota Tua
klampok, 2) Pusat bisnis Baru, 3) Ruang
publik kota, 4) Multi moda trasnportasi, 5)
Pusat olahraga / sport center

Pengembangan Street Furniture,


Pedestrian dan Landscape
1. Menciptakan ruang untuk pejalan kaki pada
jalan-jalan utama
2. Melengkapi akan kebutuhan kelengkapan
ruag pejalan kaki dan fasilitas pendukungnya
3. Mempertegas koridor jalan dengan vegetasi
yang menarik dan indah.

Konsultasi Publik 2 4
Pembuatan Street dan River
Landscape Sebagai Mempertegas
Fungsi Sungai
1. Mengkoneksikan jalan-jalan lokal yang masih
belum tersambung
2. Mempertegas dan menciptakan alternatif
jalan lingkar utara dan lingkar selatan yang
terintegrasi dalam sistem loop kawasan
3. Membuat jalan yang terhirarki dan sesuai
dengan ketentuan lebar jala
4. Membuat koridor yang strategis dalam
mendukung pengembangan kawasan baru
5. Mengintegrasikan ke eksternal kawasan di
Bandara udara wirasaba melalui akses
jembatan

Pengembangan Fasilitas
Perdagangan Yang Terintegrasi
Dengan Public Space
1. Menciptakan “Central Bussines Distric” baru
2. Mengintegrasikan tradisional market dengan
modern market
3. Mengintegrasikan Pusat Niaga Baru dengan
ruang terbuka publik
4. Meelengkapi Pusat Niaga Baru dengan Pusat
Pemerintahan yang menyatu.

Pelestarian dan Konservasi Melalui


Re –Use Bangunan Tua
1. Mempertegas tema kawasan “Kota Tua” di
klampok
2. Merevitalisasi kondisi bangunan yang masuk
kategori bangunan tua “Heritage”

Optimalisasi Lahan-Lahan Non


Produktif Menjadi Taman
1. Pemanfaatan ruang / lahan seperti halaman
Ex kawedan, sempdan sungai, area tanjung di
sungai sebagai RTH publik
2. Mewujudkan ruang publik semisal alun-alun
kota
3. Pemilihan vegetasi yang menarik dan tematik
pada ruang-publik / RTH

Pengembangan sistem trasnportasi


inter moda yang terintegrasi
1. Mengintegrasikan moda transportasi Kereta
Api, Angkutan umum, Moda pribadi di dalam
satu area
2. Mengintegrasikan kawsan intermoda dengan
kawasan komersial

Konsultasi Publik 2 5
2.1. RE Stucture Kawasan Purwareja Klampok

KORIDOR STRATEGIS
 Menguatkan jalan Klampok-Purbalingga dan Klampok-Susukan
sebagai “Koridor Strategis Kawasan”. Koridor strategsi
dimaksudkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi
berdasarkan kawasan strategis di RTRW.
 Penguatan koridor dengan membuat ROW jalan 25 m
LINGKAR UTARA
 Untuk mempertegas kawasan dengan mengoptimalkan embrio
jalan (eksisting)
 Jalan lingkar utara diawali pintu masuk kawasan dari sebelah
timur (Kalimandi) ke arah utara menuju ke barat perkotaan
Klampok. Purwasari Klampok ke arah selatan sampai ke jalan
Pramuka.
 Penguatan koridor dengan membuat ROW jalan 15m
LINGKAR SELATAN
 Memanfaatkan jalan eksisting dari pintu masuk sebelah timur
Akses timur Lingkar Utara (Kalimandi)
(Kalimandi) menuju selatan Kalimandi – Pagak, Kecitran, kearah
barat menuju Purwareja sampai ketemu akses Koridor Strategis –
jalan Pramuka
 Penguatan koridor dengan membuat ROW jalan 15m
LINGKAR DALAM KOTA
 Dari arah timur, Memanfaatkan jalan eksisting Kalimandi menuju
selatan Kalimandi – Kalilandak – Purwareja (dengan membuat
akses baru antara pasar tradisional ke arah timur Kalilandak) Akses Jalan Pramuka, koneksi lingkar
 Penguatan koridor dengan membuat ROW jalan 15m utara dan lingkar selatan

Konsultasi Publik 2 6
Akses timur Lingkar Selatan (Kalimandi)

AKSES JEMBATAN

SUMBU KIBLAT
 Akses baru yang membelah kawasan dari
timur ke barat (kalilandak-pusat bisnis baru-
kawasan pasar tradisional-jalan pramuka
dan akses jembatan serayu)
 Penguatan sumbu dengan membuat ROW
jalan 20m
POROS TENGAH
 Memanfaatkan akses jalan lokal dan jalan
tani antara Kalimandi-Kalilandak-Purwareja
 Penguatan koridor dengan membuat ROW
jalan 15m
AKSES JEMBATAN SERAYU
 Dalam Menghubungkan kawasan perkotaan
Purwareja Klampok dengan wilayah
eksternal dan akses ke Bandara Wirasaba
dibuat jembatan
 Akses jembatan ini terkoneksi dengan
sumbu kiblat, jalan lingkar utara, jalan
lingkar selatan
 Perkiraan bentang jembatan 150m
JALAN PENGHUBUNG (UTARA-
SELATAN)
Akses yang mengkoneksikan wilayah selatan
dengan utara

Image Kawasan

Konsultasi Publik 2 7
2.2. TEMATIK kawasan

1. KOTA TUA KLAMPOK Kota Lama Klampok

 Penerapan PENDEKATAN PELESTARIAN &


1
KONSERVASI
 inventarisasi aset bersejarah
 Pariwisata berbasis Pelestarian
 Persujudan kawasan bersejarah yang
hidup dan layak untuk kegiatan
ekonomi, bisnis, budaya dan pariwisata
2. INTRA MODA TRANSPORT
 Menggunakan 2 jenis moda/ alat
transpor atau lebih
 Terjadi peralihan barang dari suatu
lokasi ke lokasi lain
 Tersedia pelayanan door to door 2
 Terintegrasinya Stasiun dengan
Pemberhentian bus/halte sebagai moda
peralihan
 Konsep terminal, stasiun yang
terintegrasi dengan fungsi komersial
dan ruang hijau publik
 Alokasi ruang yang secara geografis
strategis dan terkoneksi dengan jaringan
infrastrktur yang baik dan cepat.

Image Kawasan

Konsultasi Publik 2 8
3. PUSAT KOTA NIAGA BARU (CBD)
 Revitalisasi Pasar Tradisonal
 Menciptakan pertumbuhan bisnis baru yang
modern
 Menghubungkan koneksi pasar tradisional
dengan pusat bisnis baru
 Mengkoneksikan kawasan bisnis baru dan
pasar tradisional dengan jalan yang dapat di
akses dari penjuru arah
 Menciptakan ruang publik “alun-alun kecil”
sebagai ruang untuk “Panggung Rakyat”
 Pengembangan pusat pemerintahan yang 3
terkoneks dengan zona intra moda dan
pusat niaga baru
 Pengembangan kawasan perkantoran dan
jasa-jasa pendukung. Image Kawasan

4. PUSAT AREA PUBLIK


 Menciptakan lahan-lahan non produktif
menjadi ruang hijau (taman, hutan kota dll).
 Mengintegrasikan ruang hijau publik dengan
kawasan dan bangunan sejarah (ex
Kawedanan).
 Melindungi fungsi sungai dengan membuat
ruang-ruang yang berfungsi sebagai ruang
hijau dan membuat jalan-jalan inspeksi
sebagai jalan wisata dan fungsi perlindungan 3
sungai.
 Melakukan aktifitas-aktifitas yang
mendorong ekonomi kreatif kawasan,
seperti kegiatan pameran, workshop
pendukung wisata lokal.

Image Kawasan 4

4 Image Kawasan

Konsultasi Publik 2 9
5. PUSAT olahraga (SPORT CENTER)
 Menyediakan ruang-ruang berupa lapangan yang
dilengkapi dengan sarana dan prasarana
olahraga;
 Pemenuhan kebutuhan akan sarana olahraga
lokal;
 Kawasan olahraga yang terintegrasi dengan
pusat-pusat pendidikan.
6. PUSAT KERAJINAN KERAMIK
Image Kawasan 5
 Menghidupkan kembali sentra keramik
klampok;
 Menciptakan wisata lokal berbasis industri
kreatif;
 Menata dan menyediakan infrastruktur
pendukung wisata sentra kerajinan.
7. RUANG HIJAU
 Menyediakan alokasi ruang untuk resapan
dan hijau kota;
 Area hijau bisa dimanfaatkan untuk lahan
pertanian, perkebunan dan fungsi
lingkungan lainnya.
Image Kawasan
5
8. PERMUKIMAN
 Alokasi ruang permukiman swadaya dan
formal/developer 6
 Fungsi ruang untuk permukiman
menggunakan konsep “urban village”
dimana permukiman yang berkultur desa
dan menyediakan ruang cukup untuk lahan
terbuka dengan infrastruktur kota yang baik

Kerajinan Keramik Klampok

8 7
Kawasan Pertanian “Ruang Hijau”
Image Kawasan
7

Konsultasi Publik 2 10
2.3. Pengembangan Landscape , Street Furniture dan Pedestrian

1
2
1

4
3

1 2

1. KORIDOR STRATEGIS
1
 Panjang koridor 5,1 Km, dengan Row Jalan 25m.
 Vegetasi dengan Asem jawa, Kiara Payung dan
Tanjung
2. KORIDOR LINGKAR UTARA dan SELATAN
 Panjang koridor 5,7 Km (utara), dengan Row Jalan 15m.
 Panjang koridor 6,7 Km (utara), dengan Row Jalan 15m.
 Vegetasi dengan Bintaro
1
3. LINGKAR DALAM
VEGETASI/TANAMAN
 Panjang koridor 5,3 Km (utara), dengan Row Jalan 15m. 2
 Vegetasi Tabebuya merah dan Tabebuya kuning
4. POROS TENGAH
 Panjang koridor 5,1 Km dengan Row Jalan 15m.
 Vegetasi Tanjung

3 4

Konsultasi Publik 2 11
PEDESTRIAN / JALUR PEJALAN KAKI

LINGKAR DALAM /
SUMBU KIBLAT

Pedestrian mall (natural mall)


Kawasan dikembangkan dengan teknik pedestrian yang natural dengan
material-material pendukung yang nyaman dan artistik, yang memiliki
kualitas pedestrian environment yang nyaman, dan urban environment
yang koheren
Lane way
Merupakan pendekatan yang tepat untuk mengakses disepanjang kawasan
perencanaan. Dari pendekatan diharapkan tercipta amenity publik
pedestrian.
Street for people
Mengembalikan fungsi jalan sebagai street as locus solus of communication
and signification, dimana street dianggap sebagai tempat yang bermakna
dan berkarakter untuk mengembalikan jalan sebagai ruang milik publik.

Street Furniture Pusat Bisnis Baru

Konsultasi Publik 2 12
2.4. OPTIMALISASI Lahan-Lahan Non Produktif Menjadi Taman
Rekreatif, Kuliner Dan Destinasi Wisata

RTH Taman tanjung Sungai Serayu

Jalan Inspeksi Sungai jalur Wisata


Konsultasi Publik 2 13
2.5. Pengembangan Fasilitas Perdagangan yang menyatu
dengan ruang terbuka hijau

(1) Melihat pasar tradisional yang masih belum


representatif, ditinjau dari ketertiban
bangunan, pemanfaatan lokasi dan akses yang
hanya di peroleh dari satu jalan.
(2) Relokasi pasar tradisional menyatu dengan
pusat bisnis baru
(3) Mengalokasi ruang ex pasar tradisional sebagai
ruang hijau utnuk “masjid kota”
(4) Mempunyai potensi kawasan sebagai pusat
perdagangan secara eksternal dari lokasi-lokasi
disekitarnya.
(5) Kebutuhan dari masyarakat akan sarana sosial
yang bebas biaya diperlukan suatu taman yang
berfungsi sebagai aktifitas bisa berupa hiburan
rakyat atau panggung rakyat.
(6) Pusat Bisnis Dan Alun-Alun Kota Yang
Mengintegrasikan Pedagang Besar Dan Kecil
(7) Pasar Modern Yang menampung perbelanjaan Pusat Bisnis Baru
rakyat Terintegrasi dengan open space Pasar Tradisional
/ruang terbuka, panggung pertunjukan atau
bale-bale, fasilitas pejalan kaki, toilet, masjid,
areal parkir, dan kantor Unit

RUANG HIJAU
MASJID KOTA

Alun alun kecil


Panggungn Rakyat

Pusat Bisnis Baru

Konsultasi Publik 2 14
2.6. PENGEMBANGAN sistem trasnportasi inter moda yang
terintegrasi

Transmoda
■ Transmodal Road
■ Transmodal Rail

Konsultasi Publik 2 15
2.7. Pengembangan Pelestarian dan Konservasi kota tua Klampok

Perbaikan infrastruktur, menata pedagang


kaki lima (PKL) di Kota Tua dan Proses
revitalisasi bangunan

Konsultasi Publik 2 16
3. master PLAN KAWASAN

ZONA 1
ZONA 2 PENGEMBANGAN PUSAT BISNIS BARU
PENGEMBANGAN RUANG PUBLIK Program Ruang
Program Ruang (1) Revitaliasi dan relokasi Pasar Tradisional
(1) Revitaliasi Bangunan dan kawasan Ex (2) Alokasi ruang kawasan komersial
Kawedanan (3) Ruang untuk alun-alur sebagai open space dan
(2) Area komersial untuk pengembangan masjid kota
investasi kawasan (4) Stasiun yang terintegrasi terminal bus (inta moda)
(3) Ruang untuk RTH Kota dengan (5) Penataan koridor jalan penghubung antara pasar
memanfaatkan lahan di sebelh tradisional dengan alun-alun, kawasan komersial
selatan bangunan kawedangan dengan area intra moda stasiun
(4) Relokasi rumah yang masuk dalam
rencana lokasi RTH
ZONA 3
(5) Relokasi Tempat Pembauangan
Sementara PENGEMBANGAN PUSAT OLAHRAGA DAN PENDIDIKAN
(6) Pembuatan jalan inspeksi sungai Program Ruang
sebagai bagian dari perlindungan (1) Pengembangan area sport center
sungai dan RTH kota (2) Pengembangan sarana pendidikan terintegasi
(7) Rencana akses jembatan Serayu dengan sport center
sebagai bagian dari interkoneksi (3) Alokasi ruang untuk permukiman formal perkotaan
dengan Bandara Wirasaba (4) Pembuatan jalan inspeksi sungai sebagai bagian dari
perlindungan sungai dan RTH kota
(5) Alokasi ruang untuk kawasan komersial
(6) Penataan jalur pedestrian
(7) Pengembangan jalur lingkar Utara dan fasiltias
pendukung jalan.

Konsultasi Publik 2 17
ZONA 4 ZONA 5
PENGEMBANGAN KOTA TUA KLAMPOK PENGEMBANGAN SENTRA KERAMIK KLAMPOK
Program Ruang Program Ruang
(1) revitalisasi kota tua dengan kegiatankegiatan (1) Penataan pada sentra keramik dengan
sebagai berikut: Memperbaiki kualitas bangunan memadukan fungsi rest area dan wisata
tua yang ada di wilayah studi Pemberian insentif (2) Alokasi ruang RTH pada lokasi tanjung di sungai
kepada para pemilik bangunan tua untuk (3) Penataan jalur pedestrian
melakukan perawatan. (4) Pengembangan jalur lingkar
Kondisi morfologi Utara
fisk lahan dan fasiltias
dataran
(2) kegiatan yang relevan dengan bangunan-bangunan pendukung jalan
tua dengan kegiatan-kegiatan sebagai berikut: (5) Alokasi kawasan komersial dengan peruntukan
Mengadakan lomba fotografi atau melukis dengan eksisting
tema yang berhubungan dengan bangunan- (6) Pengembangan dan alokasi ruang Perumahan
bangunan tua Menyediakan paket-paket wisata perkotaan
kota tua.
(3) Penataan jalur pedestrian ZONA 6
(4) Pengembangan jalur lingkar Utara dan fasiltias PENGEMBANGAN URBAN VILLAGE
pendukung jalan Program Ruang
(5) Alokasi kawasan komersial dengan peruntukan (1) Alokasi ruang pemukiman perdesaan
eksisting (2) Alokasi ruang RTH pada lokasi-lokasi pertanian
(6) Pengembangan dan alokasi ruang Perumahan dan fungsi hijau lainnya
perkotaan (3) Pengembangan jalan lingkar selatan & lingkar
(7) Alokasi ruang RTH pada lokasi tanjung di sungai dalam

Konsultasi Publik 2 18
Konsultasi Publik 2 19

Anda mungkin juga menyukai