Anda di halaman 1dari 30

Jumat, 26 AGUSTUS 2011

OUT LINE PENDAHULUAN


I. PENDAHULUAN
1.A. LATAR BELAKANG
1.B. MAKSUD & TUJUAN
1.C. SASARAN
1.D. LINGKUP KEGIATAN
1.E. LINGKUP LOKASI

II. PEMAHAMAN KEGIATAN


2.A. PENGERTIAN KAPET
2.B. PERKEMBANGAN KAPET
2.C. PENGERTIAN & LINGKUP INFRASTRUKTUR
2.D. ISUE STRATEGIS PEMB. INFRASTRUKTUR
2.E. PENGERTIAN SIST. MANAJ DATA BASE

III. GAMBARAN POTENSI KAPET MANADO-BITUNG

IV. METODOLOGI & MANAJEMEN KERJA


I. PENDAHULUAN
1.A. LATAR BELAKANG ( REGULASI )
1. UU Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang,
KAPET merupakan Kawasan Strategis dari sudut
kepentingan pertumbuhan ekonomi
2. PP Nomor 26 Tahun 2008 tentang RTRWN, 13 KAPET
ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Nasional, dari
sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi Æ 1)
Peningkatan daya saing untuk dapat berkompetisi
menghadapi persaingan gobal 2) Dapat memberikan
kemudahan kepada dunia usaha dalam menanamkan
modalnya
3. Keputusan Presiden Nomor 14 Tahun 1998. KAPET
Manado-Bitung
4. Keputusan Presiden Nomor 150 Tahun 2000 tentang
BP KAPET, yang memberi kewenangan kepada
Pemerintah Daerah untuk mengelola KAPET di daerah
masingmasing.
1.A. LATAR BELAKANG ( KHUSUS )

1. Pembangunan infrastruktur merupakan


kebutuhan turunan sebagai konsekuensi logis
dari perencanaan tata ruang, dimana
infrastuktur merupakan unsur pembentuk
struktur ruang wilayah
2. Pengembangan jaringan infrastruktur dapat
mengarahkan pemanfaatan ruang dan
pengendalian pemanfaatan ruang
3. Belum Terstrukturnya sistem data base
infrastruktur guna mendukung pengembangan
KAPET MANADO-BITUNG
1.C. MAKSUD & TUJUAN

MAKSUD Æ Terpetakannya data base sistem


infrastruktur yang mendukung pengembangan KAPET
Manado-Bitung yang sinergis dan terintegrasi dalam rangka
pengembangan investasi dari hulu-hilir

TUJUAN
• Terpetakannya grand design program
pembangunan infrastruktur di KAPET Manado-
Bitung
• Tersedianya data base sistem infrastruktur sebagai
inputan / data awal dalam pengembangan KAPET
Manado - Bitung.
1.D. SASARAN
1) Teridentifikasinya infrastruktur eksisting
diwilayah KAPET Manado-Bitung,
2) Teridentifikasinya issue-issue strategis
tentang program pengembangan komoditas
unggulan yang terkait dengan kondisi
infrastruktur
3) Teridentifikasinya kebijakan dan strategi
serta program infrastruktur sektoral dalam
pengembangan KAPET Manado-Bitung.
4) Terpetakannya kinerja infrastruktur dalam
bentuk peta jaringan sistem infrastruktur
sosial, ekonomi, sumber daya air, air bersih,
persampahan, dan transportasi intermoda
(darat, laut, udara).
1.E. LINGKUP KEGIATAN

1. Mengidentifikasi infrastruktur eksisting di wilayah KAPET


MANADO-BITUNG, dari hulu sampai hilir yang meliputi prasarana
dan sarana darat, laut dan udara, sumberdaya air, air bersih,
serta prasarana dan sarana sosial, serta ekonomi, dengan
informasi detail tentang spesifikasi kondisi infrastruktur.
2. Mengidentifikasi issue-issue strategis tentang program
pengembangan komoditas unggulan yang terkait dengan
kondisi infrastruktur.
3. Mengidentifikasi kebijakan dan strategi serta program
infrastruktur sektoral dalam pengembangan KAPET MANADO-
BITUNG baik di Kab/ Kota maupun Provinsi beserta target realisasi
proyek dan pembiayaannya.
4. Melakukan identifikasi kebutuhan infrastruktur Kapet Manado-
Bitung dalam upaya pengembangan komoditas unggulan.
1.F. LINGKUP LOKASI

Kota Bitung, Kota Manado, dan sebagian wilayah


Kabupaten Minahasa yang meliputi kecamatan:
Likupang, Dimembe, Airmadidi, Kauditan, Wori,
Pineleng, Tombariri, Tomohon, Tondano, Toulimambot,
Eris, Lembean Timur, Kombi, Kakas, Remboken,
Sonder, Kawangkoan, Tompaso dan Langowan
II. PEMAHAMAN KEGIATAN
1. PEMAHAMAN TERHADAP KAPET &
INFRASTRUKTUR
2. KETERKAITAN KAPET DENGAN
INFRASTRUKTUR
3. PENGERTIAN SMDI
2.A. PENGERTIAN KAPET

1. KAPET merupakan salah satu


pendekatan yang bersifat terobosan
untuk mengejar ketertinggalan dan
kesenjangan antar wilayah.
wilayah
2. Perlakuan khusus kepada KAPET berupa
pemberian insentif fiskal dan non fiskal
kepada pengusaha yang beroperasi di
KAPET dan pemberian prioritas
prasarana pendukungnya.
pendukungnya
3. Keterpaduan dalam pengembangan
KAPET berupa keterpaduan
perencanaan dan pembangunan
infrastruktur, serta pelayanan
perizinan investasi.
investasi
4. Pendekatan pembangunan KAPET di KTI
melalui resources based approach dan
people centered development
approach.
2.B. PERKEMBANGAN KAPET

1. KAPET diambil dari beberapa kawasan


andalan dan kawasan tertentu yang
teridentifikasi di dalam RTRWN.
2. 111 kawasan andalan yang teridentifikasi, Æ
55 di antaranya terletak di KTI.
3. Awalnya ditetapkan 1 kawasan andalan
setiap provinsi untuk ditetapkan sebagai
KAPET.
4. Sampai dengan tahun 1998 telah ditetapkan
14 KAPET, Æ 12 di antaranya terletak di
KTI.
2.C. PENGERTIAN & LINGKUP INFRASTRUKTUR
Pengertian Infrastruktur, Infrastruktur merujuk pada
sistem fisik yang menyediakan transportasi, pengairan,
drainase, bangunan-bangunan gedung dan fasilitas
publik yang lain yang dibutuhkan untuk memenuhi
kebutuhan dasar manusia dalam lingkup sosial dan
ekonomi (Grigg, 1988)
PRASARANA
1. jaringan jalan
2. jaringan saluran pembuangan air limbah
3. jaringan saluran pembuangan air hujan (drainase); dan
4. tempat pembuangan sampah
SARANA
1. perniagaan/perbelanjaan;
2. pelayanan umum & pemerintahan;
3. pendidikan;
4. kesehatan;
5. peribadatan;
6. rekreasi dan olah raga;
7. pemakaman;
8. pertamanan dan ruang terbuka hijau; dan
9. parkir
UTILITAS
1. air bersih;
2. listrik;
3. telepon;
4. gas;
5. transportasi;
6. pemadam kebakaran
7. sarana penerangan jalan umum
2.D. ISUE STRATEGIS INFRASTRUKTUR

ISUE Pembangunan INFRASTRUKTUR

Seminar Nasional Infrastruktur 2007, Menurunnya pembangunan infrastruktur yang ada


di Indonesia dapat dilihat dari pengeluaran pembangunan infrastruktur yang
terus menurun dari 5,3% terhadap GDP (Gross Domestic Product) tahun
1993/1994 menjadi sekitar 2,3% (2005 hingga sekarang). Padahal, dalam
kondisi normal, pengeluaran pembangunan untuk infrastruktur bagi negara berkembang
adalah sekitar 5-6 % dari GDP
2.D. ISUE STRATEGIS PEMBANGUNAN

ISUE STRATEGIS penyebab tidak optimalnya KAPET

1. Lokasi cakupan KAPET yang terlalu luas karena


beberapa juga mencakup wilayah yang meliputi
beberapa kabupaten atau kota sehingga
membutuhkan koordinasi erat.
2. Terbatasnya infrastruktur seperti
transportasi, telekomunikasi, listrik, dan
infrastruktur dasar lainnya.
3. Kelembagaan KAPET yang masih belum jelas status
dan posisinya,
4. Minimnya promosi investasi karena ketiadaan
anggaran.
2.E. PENGERTIAN SMDB

Database Æ merupakan kumpulan file-file yang mempunyai kaitan antara satu file
dengan file yang lain sehingga membentuk satu bangunan data untuk menginformasikan
satu perusahaan instansi dalam batasan tertentu, data yang saling berhubungan
diorganisasikan sedemikian rupa agar jika diperlukan sewaktu-waktu dapat dimanfaatkan
kembali dengan cepat dan mudah

Sistem informasi Æ sebagai media digital yang mampu melayani secara


integral dan komprehensif kebutuhan akan data yang menunjang pengguna dalam
rangka inventarisasi, disain, monitoring dan penunjang kebijakan
DIAGRAM
SKEMA : INPUT PROSES - OUTPUT DIAGRAM PEMBANGUNAN WILAYAH

SISTEM MANAJ DATABASE


III. GAMBARAN POTENSI KAPET MANADO - BITUNG
koridor IV pembangunan ekonomi di Indonesia.
Sulut Prime move “pemicu” pertumbuhan ekonomi daerah-daerah lain di KTI.
Program Pemerintah Æ 1) perluasan Pelabuhan Bitung yang akan dikembangkan menjadi
"International Hub Port“ 2) perluasan apron dan perpanjangan landasan pacu Bandara
Internasional Sam Ratulangi. 3) Rencana pembangunan Jalan Tol Manado-Bitung, ring road
II, jembatan Soekarno, dan berbagai infrastruktur penunjang lainnya
1. Kawasan Perkotaan Manado-Bitung sebagai Pusat
Kegiatan Nasional sekaligus Kawasan Strategis
Nasional.
Nasional “Kedua peran tersebut menjadikan Kawasan
Perkotaan Manado-Bitung dapat didorong menjadi
Metropolitan Bitung-Minahasa-Manado (Bimindo)
Bimindo
2. nilai ekspor kawasan perkotaan Manado-Bitung
sebesar $647,83 juta dari angka sebelumnya di tahun
2004 senilai $214,10 juta, yang mencakup sektor
tersier (jasa) sebesar 54,97%, sektor sekunder
(industri) 28,27%, dan sektor primer (pertanian)
sebesar 16,76 %.
3. Kawasan Manado-Bitung sebagai The Centre of
Business and Industries in East ASEAN.
ASEAN Yang
didukung oleh Pelabuhan Samudera Bitung sebagai
Cargo Consolidation Centres dan Cargo Distribution
Centres serta Bandara Sam Ratulangi sebagai pusat
distribusi wisatawan dan kargo udara
IV. METODOLOGI & MANAJEMEN KERJA
TIME TABLE SMDI KAPET MANADO - BITUNG
IV. SIMULASI SMDB
KAPET MANADO - BITUNG

Anda mungkin juga menyukai