S ecara geografis wilayah Kabupaten Kudus terletak antara 110o36’ dan 110o50’
Bujur Timur dan antara 6o51’ dan 7o16’ Lintang Selatan. Jarak terjauh dari barat ke
timur adalah 16 km dan dari utara ke selatan 22 km. Secara administratif
Kabupaten Kudus terbagi menjadi 9 Kecamatan dan 123 Desa serta 9 Kelurahan. Luas
wilayah Kabupaten Kudus tercatat sebesar 42.516 hektar atau sekitar 1,31 persen dari
luas Provinsi Jawa Tengah. Kecamatan yang terluas adalah Kecamatan Dawe yaitu 8.584
Ha (20,19 persen), sedangkan yang paling kecil adalah Kecamatan Kota seluas 1.047 Ha
(2,46 persen) dari luas Kabupaten Kudus (Tabel 3.1 & Gambar 3.2). Secara administratif
Kabupaten Kudus berbatasan dengan 4 (empat) Kabupaten yaitu:
Sebelah utara : Kabupaten Jepara dan Kabupaten Pati,
Sebelah timur : Kabupaten Pati,
Sebelah selatan : Kabupaten Grobogan dan Pati
Sebelah barat : Kabupaten Demak dan Jepara.
Lihat Peta (Gambar 3.1).
TABEL 3.1 : LUASAN LAHAN TIAP KECAMATAN DI KABUPATEN KUDUS, TAHUN 2017
Wilayah Kabupaten Kudus memiliki topografi yang beragam yaitu ketinggian wilayah
yang berkisar antara 5 - 1600 m. di atas permukaan laut. Wilayah yang memiliki
ketinggian terendah, yaitu 5 meter di atas permukaan laut berada di Kecamatan
Undaan, Sedangkan wilayah dengan ketinggian tertinggi berada di Kecamatan Dawe,
yang berupa dataran tinggi dengan ketinggian 1600 meter di atas permukaan laut.
a. Kelerengan 0 - 8%
Kelerengan ini memiliki bentuk lahan berupa dataran koluvial dengan relief datar.
Kelerengan ini terdapat di Kecamatan Undaan, Kecamatan Kota, Kecamatan Jati,
Kecamatan Kaliwungu, Kecamatan Mejobo, sebagian Kecamatan Jekulo, Kecamatan
Gebog, dan Kecamatan Bae.
b. Kelerengan 8 - 15%
Kelerengan ini memiliki bentuk lahan berupa dataran aluvial dengan relief landai.
Kelerengan ini terdapat di sebagian Kecamatan Jekulo, Kecamatan Dawe sebelah
selatan, Gebog dan Kecamatan Mejobo.
c. Kelerengan 15 - 25%
Kelerengan ini memiliki bentuk lahan berupa perbukitan struktural dengan relief
bergelombang dan agak curam. Kelerengan ini terdapat di Kecamatan Dawe dan
daerah perbukitan Pati Ayam bagian timur.
d. Kelerengan 25 - 45%
Kelerengan ini memiliki bentuk lahan berupa perbukitan struktural dengan relief
berbukit kecil dan curam. Kelerengan ini terdapat di daerah perbukitan Pati Ayam
bagian utara, Kecamatan Dawe, Kecamatan Jekulo dan Kecamatan Gebog.
e. Kelerengan > 45%
Kelerengan ini memiliki bentuk lahan berupa perbukitan struktural dengan relief
bergelombang dan sangat curam. Kelerengan ini terdapat di sebagian Kecamatan
Jekulo, Kecamatan Dawe, Kecamatan Gebog dan daerah Puncak Muria bagian
selatan.
TABEL 3.3 : LUAS PENGGUNAAN LAHAN MENURUT KECAMATAN DI KAB. KUDUS, 2017 (HA)
LAHAN PERTANIAN
LAHAN BUKAN
KECAMATAN BUKAN JUMLAH
SAWAH PERTANIAN
SAWAH
1. Kaliwungu 1,984 413 874 3,271
2. Kota 145 165 737 1,047
3. Jati 1,027 165 1,438 2,630
4. Undaan 5,742 273 1,162 7,177
5. Mejobo 1,755 103 1,819 3,677
6. Jekulo 4,307 3,259 726 8,292
7. Bae 881 270 1,181 2,332
8. Gebog 2,052 1,767 1,687 5,506
9. Dawe 2,668 3,376 2,540 8,584
JUMLAH/TOTAL 20,561 9,791 12,164 42,516
Sumber: Statistik Kabupaten Kudus Tahun 2018
TABEL 3.4 : JUMLAH PENDUDUK DARI TAHUN 2010 – 2017 DI KABUPATEN KUDUS
TAHUN LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH SEX RATIO
Tahun 2010 383,512 395,564 779,076 96.95
Tahun 2011 388,906 400,969 789,875 96.99
Tahun 2012 394,093 406,310 800,403 96.99
Tahun 2013 399,324 411,569 810,893 97.02
Tahun 2014 404,326 416,783 821,109 97.01
Tahun 2015 409,312 421,991 831,303 97.00
Tahun 2016 414,315 427,184 841,499 96.99
Tahun 2017 419,212 431,266 850,478 96.98
Sumber: Statistik Kabupaten Kudus Tahun 2018
TABEL 3.5 : PERSEBARAN PENDUDUK PER KECAMATAN KABUPATEN KUDUS TAHUN 2017
KECAMATAN LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH
1. Kaliwungu 47,354 48,532 95,886
2. Kota 47,985 50,982 98,967
3. Jati 53,406 55,832 109,238
4. Undaan 37,518 38,178 75,696
5. Mejobo 37,942 38,960 76,902
6. Jekulo 53,581 55,082 108,663
7. Bae 36,184 37,257 73,441
8. Gebog 51,527 52,824 104,351
9. Dawe 53,715 54,619 108,334
Jumlah/Total 419,212 432,266 851,478
Sumber: Statistik Kabupaten Kudus Tahun 2018
Kepadatan penduduk dalam kurun waktu lima tahun (2013 – 2017) cenderung mengalami
kenaikan seiring dengan kenaikan jumlah penduduk. Pada tahun 2017 tercatat sebesar 2.003 jiwa
setiap satu kilo meter persegi. Di sisi lain persebaran penduduk masih belum merata. Kecamatan
Kota merupakan kecamatan yang terpadat yaitu 9.450 jiwa per km2. Kecamatan Undaan paling
rendah kepadatan penduduknya yaitu 1.055 jiwa per km2 (Tabel 3.6 dan Gambar 3.6).
TABEL 3.6 : KEPADATAN PENDUDUK PER KECAMATAN KABUPATEN KUDUS TAHUN 2017
2 KEPADATAN
KECAMATAN LUAS DAERAH (KM ) PENDUDUK 2
(JIWA/KM )
1. Kaliwungu 32.71 95,886 2,931
2. Kota 10.47 98,967 9,452
3. Jati 26.3 109,238 4,154
4. Undaan 71.77 75,696 1,055
5. Mejobo 36.77 76,902 2,091
6. Jekulo 82.92 108,663 1,310
7. Bae 23.32 73,441 3,149
8. Gebog 55.06 104,351 1,895
9. Dawe 85.84 108,334 1,262
Jumlah/Total 425.16 851,478 2,003
Sumber: Statistik Kabupaten Kudus Tahun 2018
TABEL 3.7 : JUMLAH PENDUDUK MENURUT KELOMPOK UMUR DAN JENIS KELAMIN DI
KABUPATEN KUDUS TAHUN 2017
KELOMPOK UMUR LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH
00-04 33,231 31,394 64,625
05-09 34,526 32,816 67,342
10-14 33,727 32,293 66,020
15-19 37,744 37,668 75,412
20-24 41,415 38,770 80,185
25-29 35,373 34,733 70,106
30-34 31,761 33,867 65,628
35-39 30,386 33,683 64,069
40-44 30,557 32,684 63,241
45-49 28,566 30,897 59,463
50-54 26,458 27,170 53,628
55-59 20,453 21,284 41,737
60-64 14,123 16,019 30,142
65-69 9,712 11,895 21,607
70-74 5,863 7,967 13,830
75+ 5,317 9,126 14,443
419,212 432,266 851,478
TABEL 3.8 : BANYAKNYA SELURUH PERUSAHAAN INDUSTRI DAN JUMLAH TENAGA KERJA DI
KABUPATEN KUDUS TAHUN 2013 - 2014
2013 2014
KECAMATAN
PERUSAHAAN/ PERUSAHAAN/
TENAGA KERJA TENAGA KERJA
UNIT USAHA UNIT USAHA
1. Kaliwungu 1,830 13,314 1,848 13,447
2. Kota 2,159 137,213 2,180 138,585
3. Jati 1,575 27,768 1,591 28,046
4. Undaan 472 2,028 477 2,049
5. Mejobo 1,804 4,606 1,822 4,652
6. Jekulo 1,065 5,518 1,076 5,574
7. Bae 1,270 30,555 1,283 30,861
8. Gebog 1,237 20,224 1,249 20,426
9. Dawe 1,398 6,336 1,412 6,399
Jumlah/Total 12,810 247,562 12,938 250,039
Sumber: Statistik Kabupaten Kudus Tahun 2018
Berdasarkan data BPS tercatat perusahaan industri besar dan sedang di Kabupaten Kudus
tahun 2015 tercatat sebanyak 186 perusahaan dengan menyerap 101.433 orang tenaga
kerja. Kalau dibandingkan dengan tahun sebelumnya jumlah perusahaan mengalami
peningkatan sebesar 5,08 persen. Untuk jumlah tenaga kerjanya juga mengalami
peningkatan sebesar 3,29 persen.
Sedangkan dilihat dari jenis industrinya, perusahaan industri tembakau masih
mendominasi dengan 35,48 persen dari jumlah usaha industri besar dan sedang, diikuti
industri pakaian jadi sebesar 20,43 persen, Industri makanan dan minuman 8,06 persen.
Sedangkan penyerapan tenaga kerja terbesar masih dari industri tembakau/rokok yaitu
sebesar 76,46 persen diikuti industri kertas/barang dari kertas 10,83 persen dan industri
mesin/TV/radio 3,53 persen (Tabel 3.10).
TABEL 3.12 : PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2010 MENURUT
LAPANGAN USAHA DI KABUPATEN KUDUS 2013 - 2017 ( JUTA RUPIAH )
KATEGORI TAHUN 2013 TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2016 TAHUN 2017
A. Pertanian, Kehutanan,
1,411,791.30 1,411,497.53 1,494,021.47 1,538,392.87 1,565,509.95
dan Perikanan
B. Pertambangan dan
64,288.45 68,603.19 70,090.00 73,295.18 76,537.99
Penggalian
C. Industri Pengolahan 48,686,055.46 50,761,165.50 5,243,523,151.00 53,266,024.58 54,446,668.19
D. Pengadaan Listrik, Gas 30,036.01 31,655.01 32,258.44 34,185.01 36,348.61
E. Pengadaan Air,
Pengelolaan Sampah, 12,855.53 13,495.94 14,200.46 14,891.14 15,802.63
Limbah dan Daur Ulang
F. Konstruksi 1,915,308.69 1,999,819.54 2,124,491.15 2,334,354.15 2,506,891.17
G. Perdagangan Besar dan
Eceran, dan Reparasi 3,329,984.91 3,498,312.58 3,691,332.80 3,879,205.14 4,110,046.49
Mobil dan Sepeda Motor
H. Transportasi dan
646,980.73 700,315.73 760,448.65 806,935.26 856,922.05
Pergudangan
I. Penyediaan Akomodasi
658,605.80 708,052.77 760,938.83 811,291.95 865,177.26
dan Makan Minum
J. Informasi dan
377,372.13 425,455.46 465,997.21 506,605.39 570,409.10
Komunikasi
K. Jasa Keuangan 943,019.75 989,663.96 1,063,315.51 1,157,361.07 1,210,369.29
L. Real Estate 340,359.07 364,735.88 392,477.27 416,219.50 442,425.31
M,N. Jasa Perusahaan 54,902.81 58,809.45 63,785.82 69,821.54 75,769.73
O. Administrasi
Pemerintahan, Pertahanan 488,250.92 492,548.43 5,188,677.50 531,195.12 544,992.64
dan Jaminan Sosial Wajib
P. Jasa Pendidikan 512,406.23 560,137.27 600,908.19 645,035.76 690,282.21
Q. Jasa Kesehatan dan
160,893.67 178,862.12 190,878.15 207,137.59 224,608.70
Kegiatan Sosial
R,S,T,U. Jasa lainnya 311,465.06 337,550.70 350,884.52 377,133.75 410,292.22
PRODUK DOMESTIK
59,944,576.52 62,600,681.06 5,260,787,856.97 66,669,085.00 68,649,053.54
REGIONAL BRUTO
Sumber: Statistik Kabupaten Kudus Tahun 2018
TABEL 3.13 : DISTRIBUSI PROSENTASE PDRB ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2010 MENURUT LAPANGAN
USAHA DI KABUPATEN KUDUS TAHUN 2017
KATEGORI %
A. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 2.28%
B. Pertambangan dan Penggalian 0.11%
C. Industri Pengolahan 79.31%
D. Pengadaan Listrik, Gas 0.05%
E. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 0.02%
F. Konstruksi 3.65%
G. Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 5.99%
H. Transportasi dan Pergudangan 1.25%
I. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 1.26%
J. Informasi dan Komunikasi 0.83%
K. Jasa Keuangan 1.76%
L. Real Estate 0.64%
M,N. Jasa Perusahaan 0.11%
O. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 0.79%
P. Jasa Pendidikan 1.01%
Q. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 0.33%
R,S,T,U. Jasa lainnya 0.60%
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 100.00%
Sumber: Diolah dari Statistik Kabupaten Kudus Tahun 2018
1
Sumber: Dokumen Laporan Akhir Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Kabupaten Kudus, Tahun 2010
masyarakat setempat. Bentuk fisik Menara Kudus adalah tinggi dan ramping yang
dibangun dengan bahan batu-bata merah yang disusun dan dipasang bertumpukan
tanpa semen perekat. Bangunan Menara Kudus tidak dapat dipisahkan dengan
Masjid Menara Kudus dan Makam Sunan Kudus, karena secara geografis-fungsional
ketiganya merupakan satu kesatuan dengan sejarah berdirinya Kota Kudus.
B. MUSEUM KRETEK
Museum Kretek terletak sekitar 3 Km. ke arah selatan dari pusat kota Kudus,
tepatnya di Desa Getas Pejaten, Kecamatan Jati. Ciri khas Museum Kretek dibangun
sebagai simbol kota Kudus sebagai Kota Kretek, berdasarkan gagasan dari Gubernur
Jawa Tengah pada saat itu, H. Soepardjo Roestam dan diresmikan pembukaan pada
tanggal 3 Oktober 1986 oleh Menteri Dalam Negeri RI, H. Soepardjo Roestam.
Tujuan pembangunan Museum Kretek adalah untuk menyajikan benda-benda
koleksi yang berhubungan dengan perkembangan perusahaan rokok kretek sebagai
upaya meningkatkan nilai-nilai kewiraswastaan masa lalu dan masa kini untuk
diteruskan dan ditingkatkan pada masa mendatang. Dengan demikian generasi
muda pada saat ini dan mendatang, diharapkan memiliki jiwa kewiraswastaan yang
tangguh.
2. Air Terjun Monthel Air terjun dengan ketinggian ± 25 meter ini, dari Pesanggrahan Colo
atau dari Masjid dan Makam Sunan Muria dapat dicapai dengan
berjalan kaki selama ± 30 menit menyusuri jalan setapak di tengah-
tengah kebun kopi sambil menikmati udara yang segar dan sejuk
serta panorama alam pegunungan yang asri dan indah, juga sambil
menikmati alunan irama musik alam dari bunyi gemericik air terjun
yang jatuh di bebatuan yang diselingi bunyi-bunyian satwa liar khas
pegunungan dan kicauan burung burung.
3. Wisata Alam/Eko Wisata Dengan ketinggian ± 1.150 m dpl, terletak di Pegunungan Argo
(Ecotourism) Jembangan - G. Muria, berjarak ± 3 Km. dari Pesanggrahan Colo. Di
kawasan Eko Wisata ini pengunjung/wisatawan dapat menyaksikan
dan mengamati keanekaragaman hayati yang tumbuh alami, yakni
7. Bumi Perkemahan dan Wana Daya tarik wisata ini terletak di kawasan hutan pinus, berjarak ± 3
Wisata Kajar. Km. ke arah selatan dari daya tarik wisata Colo, tepatnya di Desa
Kajar, Kecamatan Dawe Kudus. Dengan ketinggian ± 600 m dpl,
kawasan Kajar merupakan lokasi yang tepat untuk kegiatan camping
and hiking (perkemahan dan jelajah medan/lintas alam); baik bagi
pelajar, pramuka, maupun remaja pada umumnya.· Taqim Arts
Studio Studio, sanggar dan gallery seni milik seniman Mustaqim ini
terletak ± 0,5 Km di sebelah utara dari Bumi Perkemahan dan Wana
Wisata Kajar. Dalam jangka panjang,Taqim Arts Studio berupaya
melibatkan masyarakat Desa Kajar untuk bersama-sama menjadikan
Desa Kajar, sebagai Desa Seni.
Sumber: indonesia.go.id
F. KAWASAN RAHTAWU
Lokasi daya tarik wisata alam/eko
wisata Rahtawu terletak di sebelah
barat Pegunungan Muria ± 20 Km.
ke arah Barat Laut dari pusat kota
Kudus (Alun-alun/Simpang Tujuh);
tepatnya di Desa Rahtawu,
Kecamatan Gebog Kudus.
Pengunjung dapat menikmati
panorama alam pegunungan yang
asri dan indah mempesona dengan
udara yang bersih, segar dan sejuk.
Rahtawu memiliki banyak petilasan
tokoh-tokoh dunia pewayangan, misalnya petilasan Begawan Sakri, Pandu
Dewonoto, Dewi Kunti, Jonggring Saloko, Eyang Semar, Eyang Abiyoso, dan lain-
lain. Selain itu para pelajar, remaja, dan pemuda-pemudi yang berhobi pecinta alam
(penjelajahan alam, hiking, mendaki gunung, dan lain-lain) dapat menyusuri jalan
setapak menjelajahi medan pegunungan Rahtawu untuk menaklukkan puncak
gunungnya.
G. TAMAN KRIDA WISATA
Taman Krida Wisata terletak di
Kompleks Gedung Olah Raga (GOR)
Wergu Wetan, Kecamatan Kota
Kudus, dengan jarak ± 1,5 Km, ke
arah Timur dari pusat kota Kudus,
tepatnya di Kelurahan Wergu
Wetan, Kecamatan Kota Kudus. Ciri
khas Taman Krida Wisata
merupakan taman rekreasi keluarga
dengan suasana yang asri, sejuk,
dan teduh karena rimbun dan
lebatnya dedaunan pepohonan di
taman ini. Taman rekreasi ini dilengkapi dengan berbagai patung binatang yang
menarik dan bersifat edukatif bagi anak-anak, antara lain patung Dinosaurus, Kuda
Nil, Gajah, Jerapah, Singa, Harimau, dan Zebra. Selain itu, taman ini juga dilengkapi
dengan Gedung Terbuka yang representatif untuk berbagai event/kegiatan,
misalnya: seminar/sarasehan, pentas seni-budaya, lomba kreativitas remaja dan
pelajar, resepsi pernikahan, perpisahan sekolah, dan lain-lain. Taman ini juga sering
dimanfaatkan sebagai lokasi Lomba Burung Berkicau. Pada bulan Juli 2003, taman
rekreasi ini dilengkapi dengan koleksi satwa berupa 5 (lima) ekor rusa yang berasal
dari Istana Presiden RI di Kebun Raya Bogor. Selain itu Taman Krida Wisata juga
dlengkapi dengan waterboom, wahana permainan air berupa kolam tirta serta
taman wisata anak-anak.
H. SITUS PURBAKALA PATIAYAM
Pegunungan Patiayam terletak Di Desa Terban, Kecamatan Jekulo, di sana terdapat
gading gajah purba, gigi geraham nenek moyang (Homo Erectus), dan lain-lain. Situs
Patiayam termasuk salah satu situs Homonid Kala Plestosen di Jawa, dan primadona
yang dapat dijumpai di Situs Patiayam ini adalah Stegodon Trigonochepalus. Pada
situs ini terdapat beberapa kegiatan penelitian seperti penggalian untuk
mengetahui sebaran temuan secara vertikal maupun rentang umur minimal dan
maksimal, survey untuk mengetahui sebaran temuan secara horisontal, dan
pemetaan untuk mendapatkan peta distribusi temuan secara lebih luas sesuai
dengan kondisi sebenarnya.
Hasil dari penelitian tersebut adalah identifikasi fosil yang teridentifikasi sebanyak
1.234 buah, tak teridentifikasi sebanyak 1.149 buah, berat fosil keseluruhan sebesar
3.446 kg, dan jumlah Individu sebanyak 13. Jenisnya: Bovidae (banteng, kerbau),
Cervidae (rusa, kijang), Chelonidae (kura-kura), Crocodilus (buaya), Elephantidae
(Gajah), Felidae (Macan, harimau), Rhinoceroti dae (Badak), Stegodon (Gajah
Purba), Suidae (Babi Hutan), Testunidae Tridacna (Kerang Laut), Hipopotamidae
(Kuda Nil) Hominidae (Manusia Purba).
Sumber: http://fahmianhar.com/menilik-situs-purbakala-patiayam-kudus/
Dalam acara Buka Luwur telah disediakan uba rampu berupa nasi, daging
kerbau atau kambing yang dibungkus dan potonan kain kelambu yang lama
dan telah dimasukkan dalam bungkusan tersebut, kemudian jika telah selesai
upaca Buka Luwur dibagikan kepada masyarakat.
Oleh masyarakat diyakini bahwa dengan melaksanakan Upacara Buka Luwur
akan mendapatkan barokah dari Sunan Muria, sedangkan nasi dan daging
kerbau atau kambing dapat menyembuhkan orang sakit, dan kain klambu yang
dibagikan kepada masyarakat dapat digunakan sebagai jimat untuk tolak balak.
4) Kirap Ampyang Maulid
Tradisi Ampyang Maulid merupakan salah satu bentuk penyebaran agama
Islam yang dilakukan Tjie Wie Gwan - suami Ratu Kalinyamat, sekaligus
menantu Sunan Kudus dengan menggunakan pendekatan sosial budaya
kepada masyarakat Loram Kulon yang waktu itu beragama Hindu-Buddha dan
bermata pencaharian sebagai pembuat ampyang. Selain menyebarkan agama
Islam, beliau juga mewariskan beberapa tradisi budaya yang masih
dilaksanakan sampai sekarang, diantaranya adalah :