Anda di halaman 1dari 27

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA


SATKER PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

RABU, 23 MARET 2016


Tujuan
I
1. LATAR BELAKANG

1. Adanya konsep kota hijau (green city concept)


2. Pertumbuhan Perkotaan yang semakin pesat menyebabkan peningkatan
kebutuhan lahan bagi pemenuhan aktivitas dan sarana prasarana
pendukungnya.
3. Untuk mengimplementasikan amanat UU Penataan Ruang 26 Tahun
2007
4. Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara No 9 Tahun 2013
Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Kutai
Kartanegara Tahun 2013-2032 -- ruang terbuka hijau publik seluas
kurang lebih 20 % dari luas kawasan ruang terbuka hijau meliputi:
a. hutan kota;
b. taman kota;
c. taman pemakaman umum; dan
d. jalur hijau sepanjang jalan, sungai, dan pantai
4. Penanganan ruang terbuka hijau di perlu adanya Perencanaan Teknis
2. TUJUAN

Terarahnya penyelenggaraan penataan bangunan di kawasan


perencanaan sesuai dengan Peraturan Bupati tentang Tata
bangunan dan Kawasan Kabupaten Kutai Kartanegara.
a) Terusunnya Dokumen Desain Kawasan sesuai dengan Peraturan Bupati
tentang Rencana Tata Bangunan di lokasi yang telah ditentukan, yang
dapat digunakan sebagai panduan dalam penyelenggaraan bangunan
gedung dan lingkungan di kawasan tersebut;
b) Tersusunnya Dokumen Detai Engineering Design (DED) pada kawasan
perencaan untuk pelaksanaan kegiatan fisik stimulam sesuai dengan
rencana investasi yang ditetapkan dalam dokumen Desain Kawasan;
dan
c) Tersusunnya Naskah Surat Keputusan Bupati tentang penetapan
Dokumen Desain Kawasan pada kawasan perencanaan sebagai produk
pengaturan yang legal di kawasan tersebut.
3. LINGKUP LOKASI

Perkotaan Tenggarong
3. LINGKUP KEGIATAN
1. Tahap Persiapan
Penentuan lokasi-lokasi yang akan digunakan sebagai ruang terbuka
hijau  Memilih lokasi terpilih akan didesain RTH-nya.
2. Tahapan Survey
3. Tahap analisis dan konsep desain kawasan
1) Rencana jenis tanaman yang akan digunakan
2) Rencana jenis lampu penerangan yang akan dipakai
3) Rencana jenis tanah yang akan digunakan
4) Rencana jenis dan bentuk / desain bangunan yang akan digunakan
5) Rencana system pembiayaan
6) Rencana regulasi dan kelembagaan pengelola
7) Penyusunan rencana detail pelaksanaan manajemen ruang terbuka
hijau mulai dari penyiapan lahan
8) Rencana gambar dan desain dari ruang terbuka hijau
9) Rencana kerja dan syarat-syarat
4. Tahap Pengembangan Desain Kawasan
5. Tahap Akhir
4. KELUARAN

1. Laporan Pendahuluan 5 (lima)


eksemplar dalam format A4
2. Laporan Antara 5 (lima) eksemplar
dalam format A4
3. Laporan Akhir 10 (sepuluh)
eksemplar dalam format A4
4. Dokumen Perencanaan Konstruksi
(DED, RAB, AHSP dan Spesifikasi
Teknis) 10 (sepuluh) eksemplar
dalam format A3
5. Rancangan Surat Keputusan Bupati
1 (satu) set dan
6. CD Dokumentasi 5 (lima) keping
5. PERATURAN
1. Undang-Undang Republik Indonesia No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman;
2. Undang-Undang Republik Indonesia No 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya;
3. Undang-Undang Republik Indonesia No. 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana;
4. Undang-Undang RI No. 26 Tahun 2007, Tentang Penataan Ruang;
5. Undang-Undang RI No. 28 Tahun 2002, Tentang Bangunan Gedung;
6. Undang-Undang RI No. 23 Tahun 1997 Tentang Lingkungan Hidup;
7. Peraturan Pemerintah RI No. 15 Tahun 2010 Tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang.
8. Peraturan Pemerintah RI No. 26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional;
9. Peraturan Pemerintah RI Nomor 36 Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28
Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung;
10. Peraturan Menteri PU No. 30/PRT/M/2008 tentang pedoman penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka
Hijau di Kawasan Perkotaan;
11. Peraturan Menteri Peerjaan Umum Nomor: 06/PRT/M/2007 tentang Pedoman Umum Rencana Tata Bagunan
dan Lingkungan;
12. Peraturan Menteri PU No. 30/PRT/M/2007 tentang Persyaratan Teknis Fasilitas dan Aksesibilitas pada
Bangunan Umum dan Lingkungan;
13. SNI 03-1733-2004 tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan;
14. Surat Edaran Direktur Jenderal Cipta Karya No. 01/SE/DC/2009 Tentang Modul Sosialisasi Rencana Tata
Bangunan dan Lingkungan;
15. Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara No 9 Tahun 2013 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW) Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2013-2032;
2
KERANGKA PIKIR
Masyarakat Perkotaan Alam / Lingkungan

Masalah Perkotaan: Masalah Perkotaan:


Aktifitas padat Kesegaran ”Fres”
Kemacetan Keseimbangan ”Balance”
Polusi Natural
Menurunya hubungan sosial Kesehatan ”Healty”
Polusi Udara/suara dsb

Keterkaitan

“NEED” Kebutuhan

Fenomena: “Formal Housing”, sering menawarkan


lingkungan sebagai image hunian seperti: Hill, Park,
Recreation dll

Prolog

Membuktikan bahwa, Perumahan dan


Kawasan Permukiman (PKP)
membutuhkan RTH

RTH harus mencerminkan Dapat Tercermin dalam: “Desain” RTH pada


Fungsinya Perumahan dan Kawasan Permukiman

Utama: Ekologis Pendukung:


Sosial & Budaya Bagaiman Menciptakan “Desain” RTH
Estetika (Taman Perkotaan)
Ekonomis
Background
PENDEKATAN RTH

A.TIPOLOGI RTH
1. Berdasarkan fisik
2. Berdasarkan struktur ruang
3. Berdasarkan segi kepemilikan
4. Berdasarkan fungsi

B. FUNGSI DAN MANFAAT RTH

1. Fungsi Ekologis
2. Fungsi Sosial Budaya
3. Fungsi Arsitektural/Estetika
4. Fungsi Ekonomi
PENDEKATAN RTH

C. JENIS-JENIS RTH PERKOTAAN


1. Taman kota
2. Taman wisata alam
3. Taman rekreasi
4. Taman lingkungan perumahan dan permukiman
5. Taman lingkungan perkantoran dan gedung komersial
6. Taman hutan raya
7. Hutan kota
8. Hutan lindung
9. Bentang alam seperti gunung, bukit, lereng dan lembah
10.Cagar alam
11.Kebun raya
12.Kebun binatang
13.Pemakaman umum
14.Lapangan olah raga
15.Lapangan upacara
16.Parkir terbuka
17.Lahan pertanian perkotaan
18.Jalur dibawah tegangan tinggi (sutt dan sutet)
19.Sempadan sungai, pantai, bangunan, situ dan rawa
20.Jalur pengaman jalan, median jalan, rel kereta api,
pipa gas dan pedestrian
21.Kawasan dan jalur hijau
22.Daerah penyangga (buffer zone) lapangan udara
23.Taman atap (roof garden)
STRUKTUR & JENIS RTH
PENGELOLAAN

Pemerintah Swasta
1. Memberikan penyuluhan 1. Menjaga keberadaan RTH
2. Merencanakan RTH 2. bantuan dana dalam pelaksanaan
3. Menyediakan luasan dan sebaran RTH 3. Memelihara taman dengan biaya
4. Memelihara RTH pemeliharaan
5. Memfasilitasi pelaku pembangunan 4. Menyediakan lahan RTH
6. Mengendalikan dan membatasi alih 5. Memberikan informasi, saran,
fungsi lahan RTH pertimbangan, atau pendapat dalam
7. Menyusun program RTH penyelenggaraan RTH
8. Berkoordinasi antar dinas/instansi terkait 6. bantuan dalam mengidentifikasi
komponen RTH yang ada maupun yang
potensial dikembangkan

Masyarakat

1. Menjaga keberadaan RTH Pemerintah


2. Memelihara RTH
3. mengawasi pemeliharaan dan
keberadaan RTH
4. Menyediakan lahan untuk
penyelenggaraan RTH RTH Kota
5. bantuan dalam mengidentifikasi
komponen RTH
6. Memberikan informasi, saran, Masyarakat Swasta
pertimbangan,
atau pendapat dalam penyelenggaraan
RTH
MANFAAT

MANFAAT SOSIAL
1. Rekreasi
2. Landmark Kota
3. Estetika Kota
4. Penunjang Kesehatan
5. Penunjang Pendidikan Ekologi

QUALITY OF
LIFE
MANFAAT EKOLOGI MANFAAT EKONOMI
1. Konservasi Alam 1. Peningkatan Nilai Properti
2. Iklim Perkotaan 2. Mengurangi Biaya
3. Udara bersih penggunaan Energi
4. Konservasi Air Tanah 3. Mengurangi Resiko bencana
5. Konservasi Lahan 4. Meningkatkan Pariwisata
6. Reduksi Kebisingan
VARIABEL PENENTUAN PRIORITAS RTH
1. Fungsi perkotaan dan sistem perkotaan
2. Ketersediaan lahan (status kepemilikan)
pemerintah daerah
3. Luasan lahan (min. 5000 m2 – 10.000 m2)
4. Kesiapan komunitas / masyarakat
5. Aksesibilitas (aksesable)
6. Urgensi kebutuhan (penduduk, lingkungan,
sosial / masyarakat)
2. METODOLOGI DAN PENDEKATAN
POHON MASALAH STUDI
“TEMATIK TAMAN”
2. E.KONSEP
KERANGKA PIKIR
DESAIN RTH PEDOMAN DESAIN RTH
/ TAMAN KOTA
METODE PEMBUATAN RTH / TAMAN

Metoda Scanning bersifat 'scanning', atau 'mengkaji dengan


cepat' terhadap bentuk, isi dan struktur dari kata atau
kalimat informasi yang diterima

1. BAGAIMANA CARA “FASILITASI PRAKARSA MASYARAKAT”?

help, aid, assist (membantu)


Make easy (mempermudah)
Make possible (membuat mungkin)
Smooth the progress (memuluskan/mempecepat suatu proses
atau kegiatan)

BAGAIMANA CARA MEMBUAT DESAIN RTH TAMAN


PERKOTAAN YG BAIK?
3
4
TAHAP 1
TAHAP 2
TAHAP 3
TAHAP 4
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai