BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Pekerjaan
Berdasarkan PP 46/2007 kawasan Batam ditetapkan sebagai Kawasan
Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas untuk jangka waktu 70 tahun. Kawasan
Batam meliputi Pulau Batam, Pulau Tonton, Pulau Setokok, Pulau Nipah, Pulau
Rempang, Pulau Galang dan Pulau Galang Baru. Kegiatan utama yaitu sektor
perdagangan, maritim, industri, perhubungan, perbankan dan pariwisata. Hak
pengelolaan atas tanah yang menjadi kewenangan Otorita Batam dan Pemerintah
Kota Batam di Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam beralih
kepada Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas
Batam (BP Batam). Kelembagaan Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan
Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam sudah harus ditetapkan paling lambat tanggal
31 Desember 2008.
Tak dapat dipungkiri bahwa perkembangan investasi di Pulau Batam dari waktu ke
waktu terus mengalami peningkatan. Demikian pula dengan diberlakukannya
Pulau Batam sebagai salah satu Free Trade Zone, maka diprediksikan investasi
akan mengalami akselerasi pada masa yang akan datang. Sesuai dengan misi
pembangunan daerah kota Batam yaitu mengembangkan industri, perdagangan,
pariwisata, kelautan, alih kapal dan pemberdayaan ekonomi rakyat yang
PENYUSUNAN DESAIN RINCI RUAS JALAN SEKUPANG-NAGOYA, BATU AMPAR-BANDARA,
PELABUHAN BATAM CENTRE-SIMPANG KDA
1
LAPORAN PENDAHULUAN |
mempunyai akses ke pasar global, maka diperlukan juga sarana dan prasarana
yang dapat menunjang kegiatan-kegiatan tersebut. Bagi kawasan yang padat
penduduk dan jalur transportasi darat yang semakin ramai, jalan sebagai
prasarana transportasi merupakan salah satu komponen sarana yang sangat
penting bagi perkembangan kegiatan ekonomi wilayah. Dalam hal ini jalan
mempunyai peran sebagai penghubung simpul atau outlet dari pergerakan orang
dan barang dari satu tempat atau lokasi ke kawasan atau lokasi yang dimaksud.
Prasarana jalan merupakan salah satu urat nadi dalam pertumbuhan ekonomi
wilayah, sehingga ketepatan penyediaannya melalui besarnya investasi adalah
suatu hal yang sangat penting. Berkaitan dengan perkembangan ekonomi,
investasi jalan dan atau jembatan, pengaruh yang luas baik bagi pengguna jalan
dan/atau jembatan maupun bagi wilayah secara keseluruhan. Untuk itu,
diperlukan kebijakan yang tepat dalam penyelenggaraan jalan sehingga dapat
mendukung pengembangan wilayah dan pertumbuhan ekonominya. Salah satu
keberhasilan pembangunan kota adalah tersedianya sarana dan prasarana
transportasi yang baik didaerah tersebut. Selain berperan dalam menunjang
kelancaran kegiatan sosial ekonomi juga akan menunjang perkembangan fisik
didaerah yang bersangkutan.
Kota Batam sebagai kota perdagangan, alih kapal dan pariwisata, mengalami
perkembangan yang sangat pesat, baik pertumbuhan penduduknya maupun
sarana dan prasarana perkotaan yang dimilikinya. Untuk mendukung kegiatan-
kegiatan tersebut maka BP Batam berupaya untuk memberikan layanan kepada
masyarakat dan para investor yang salah satu diantaranya adalah memenuhi
sarana dan prasarana transportasi. Untuk lebih mengoptimalkan kegiatan baik
pembangunan, peningkatan serta pemeliharaan jalan, maka perlu adanya
perencanaan yang sistematis dan tepat guna pada kegiatan tersebut di atas,
dengan harapan agar didapat hasil perencanaan matang yang memenuhi
persyaratan dan kaidah-kaidah teknis dan dapat diaplikasikan di lapangan sebagai
ROW atau yang dikenal dengan Damija merupakan daerah milik jalan yang
meliputi ruang sepanjang jalan yang dibatasi oleh lebar, tinggi tertentu yang
dikuasai oleh pembina jalan dengan suatu hak tertentu sesuai dengan peraturan
perundang-undanganan yang berlaku. Daerah milik jalan diperuntukan bagi
daerah manfaat jalan dan pelaksanaan jalan maupun penambahan jalur lalu lintas
di kemudian hari. Batam memiliki beberapa ukuran ROW jalan diantaranya ROW
30, 50, 100 dan paling besar ROW 200. ROW ini dapat dimanfaatkan untuk
keperluan pelebaran ruang di masa yang akan datang. Meskipun demikian
Perencanaan pemanfaatan ruang harus dapat mengikuti perkembangan
kepadatan lalu lintas saat ini, tanpa mengabaikan aspek-aspek lain. Dengan
demikian ROW jalan dapat dimanfaatkan berbagai kebutuhan selain jalur utama
(ultimate). Ruas Jalan Arteri dari sekupang – Nagoya, Batu Ampar-Bandara, dan
Jalan Kolektor Pelabuhan Batam Centre-Simpang KDA merupakan beberapa akses
jalan dengan ROW yang selama ini mengalami perkembangan lalu lintas yang
pesat sejalan dengan pertumbuhan penduduk, sehingga perlu dibuka jalur-jalur
tranportasi baru dan juga pemanfaatan row jalan untuk kebutuhan lainnya.
Ruas Jalan
Pelabuhan Batam Centre – Simpang
Ruas Jalan
Batu Ampar -
Ruas Jalan
Sekupang -
Gambar 1. 1 Peta Ruas Jalan Sekupang – Nagoya, Ruas Batu Ampar – Bandara dan Ruas Pelabuhan Batam Centre – Simpang KDA
1.5.3. Keluaran
Keluaran yang akan dihasilkan dari pekerjaan ini adalah berupa dokumen kegiatan
yang berupa laporan hasil survei dan laporan kegiatan dengan ukuran kertas
format A4 serta A3 untuk gambar rencana, juga soft copy dalam bentuk Flashdisk
dan CD yang diserahkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen. Rincian laporan yaitu
sebagai berikut :
1. Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan berupa ringkasan yang berisi metodologi dan rencana
kerja, yang dapat berfungsi sebagai umpan balik/feedback untuk perbaikan.
Laporan Pendahuluan ini harus sudah diserahkan pada hari kalender ke-30
setelah diterbitkannya SPMK, dibuat sebanyak 10 (sepuluh) buku.
2. Laporan Antara
Laporan Antara berupa Rincian semua data yang diperoleh dari kegiatan
pengumpulan data lapangan ataupun dari studi literatur, dan rencana desain
jalan.
3. Laporan Akhir
Laporan akhir merupakan kegiatan yang telah dilakukan, berisi uraian
pelaksanaan survei, pengolahan data, perhitungan perencanaan beserta
rumus-rumus dan asumsi yang digunakan dalam pekerjaan ini. Laporan akhir
ini harus sudah diserahkan pada hari kalender ke 180 setelah diterbitknnya
SPMK.
Selain perhitungan /perencanaan Teknis diatas Laporan Teknis lain yang dihasilkan
dalam laporan ini diantaranya memuat :
1. Laporan Perencanaan
Laporan perencanaan ini dipisahkan berdasarkan paket pekerjaan masing-
masing laporan berisi :
Peta lokasi proyek.
Daftar bangunan pelengkap
Uraian yang berisi data perencanaan beserta perhitungan struktur
bangunan bawah serta pondasinya, drainase, jalan, dan lain-lain.
Gambar rencana yang dibuat dalam program CAD, untuk kemudian dibuat
dalam softcopy Flashdisk, CD dan hardcopy ukuran A3.
2. Laporan Perkiraan Kuantitas dan Biaya
Laporan ini berisi perkiraan kuantitas dan biaya yang dihitung untuk tiap item
pekerjaan yang kemudian digabungkan sebagai kesimpulan perkiraan biaya.
3. Laporan Penyelidikan Tanah
Laporan Akhir Geologi dan Geoteknik harus mencakup sekurang-kurannya
pembahasan mengenai hal-hal berikut :
Data Proyek
Peta situasi proyek yang menunjukan secara jelas lokasi proyek.
Kondisi morfologi sepanjang lokasi.