Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN AKHIR 1-1

Penyusunan KLHS RDTR Kawasan Perkotaan Purwareja


Klampok Kab Banjarnegara

1.1. LATAR BELAKANG

S
esuai dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup, bahwa Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib
membuat Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) untuk memastikan bahwa
prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam
pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau program. Salah satu
kewajiban penyusunan KLHS ini adalah pada tahap penyusunan Rencana Tata Ruang
Wilayah beserta rencana rincinya, salah satunya Rencana Detail Tata Ruang Detail (RDTR).
Lebih lanjut, KLHS dalam bidang tata ruang dilakukan dalam rangka menjaga kelestarian
fungsi lingkungan hidup dan keselamatan masyarakat serta ditetapkan dengan
memperhatikan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup Amanat dalam UU
nomor 32 Tahun 2009 sejalan dengan amanat konstitusi UUD 45 yang merupakan “green
constitution”1, dimana pada pasal 33 ayat (4) disebutkan bahwa “perekonomian nasional
diselenggarakan berdasarkan azas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan,
efisiensi, berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan
menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan nasional”.
Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) merupakan salah satu instrumen pencegahan
pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup berupa rangkaian analisis yang
sistematis, menyeluruh dan partisipatif, untuk memastikan bahwa prinsip-prinsip
pembangunan berkelanjutan sudah diintegrasikan dalam kebijakan, rencana dan program.
Dalam pasal 15 ayat (2) UU nomor 32 Tahun 2009 diamanatkan bahwa Pemerintah dan
Pemerintah Daerah wajib melaksanakan KLHS kedalam penyusunan atau evaluasi:

1
green constitution, adalah: Penuangan kebijakan lingkungan yang diadopsikan ke dalam teks Undang-Undang Dasar
PENDAHULUAN 2-1
LAPORAN AKHIR 1-2
Penyusunan KLHS RDTR Kawasan Perkotaan Purwareja
Klampok Kab Banjarnegara

1. Rencana Tata Ruang beserta rencana rincinya


2. Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP), dan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN), Provinsi (RPJMD Provinsi) dan Kabupaten/Kota (RPJMD
Kab/Kota).
3. Kebijakan, Rencana dan/atau Program (KRP) yang berpotensi menimbulkan
menimbulkan dan/atau Program yang berpotensi menimbulkan dampak.
KLHS dilaksanakan oleh dan menjadi tanggung jawab pembuat Kebijakan, Rencana
dan/atau Program, sebagai bagian dari akuntabilitas pembuat KRP kepada publik. Untuk
itu dibutuhkan kebijakan dan keputusan Pemerintah Daerah pembuat KRP untuk
mengintegrasikan prinsip-prinsip pembangunan berkelajutan, termasuk memperhatikan
kepentingan lingkungan hidup, dalam penyusunan Kebijakan, Rencana dan/atau Program.
Dengan demikian proses penyusunan Perda RDTR Kawasan Perkotaan Purwareja Klampok
harus disertai dengan penyusunan Dokumen KLHS. Selain diamantkan oleh UU No 32
Tahun 2009 tentang perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, penyusunan
Dokumen KLHS merupakan salah satu syarat untuk persetujuan substansi Gubernur
terhadap raperda RDTR dan Peraturan Zonasi.

1.2. PENGERTIAN KLHS


Menurut Pasal 1 Ayat 10. UU No. 32 Tahun 2009, Kajian Lingkungan Hidup Strategis yang
selanjutnya disingkat KLHS adalah serangkain analisis yang sistematis, menyeluruh dan
partisipatif untuk memastikan bahwa kaidah pembangunan berkelanjutan telah menjadi
dasar dan integrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijkan, rencana dan
atau program.

1.3. LANDASAN HUKUM


Dasar hukum yang menjadi landasan dalam penyusunan dokumen KLHS RDTR Kawasan
Perkotaan Purwareja Klampok Kab Banjarnegara meliputi:
1. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup;
3. Peraturan Pemerintah Tahun 34 Tahun 2009 tentang Pedoman Pengelolaan Kawasan
Perkotaan;
4. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 20/PRT/M/2007 tentang Teknik Analisis Aspek
Fisik & Lingkungan, Ekonomi Serta Sosial Budaya Dalam Penyusunan Rencana Tata
Ruang;
5. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 27 Tahun 2009 tentang Pedoman
Pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
6. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 09 Tahun 2011 tentang Pedoman Umum
Kajian Lingkungan Hidup Strategis;

PENDAHULUAN 2-2
LAPORAN AKHIR 1-3
Penyusunan KLHS RDTR Kawasan Perkotaan Purwareja
Klampok Kab Banjarnegara

7. Peraturan Menterinegara Lingkunganhidup Republik Indonesia Nomor 05 Tahun 2012


Tentang Jenis Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan Yang Wajib Memiliki Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan Hidup;
8. Peraturan Menteri PU Nomor 20/PRT/M/2011 tentang Pedoman Penyusunan RDTR
dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota;
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia No. 67 Tahun 2012 tentang
Pedoman Pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup Strategis dalam Penyusunan atau
Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah;
10.Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2011 tentang RTRW Kabupaten Banjarnegara Tahun
2011-2031;

Foto: Perkotaan Purwareja Klampok

1.4. MAKSUD DAN TUJUAN


1.4.1. MAKSUD
Penyusunan Dokumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) RDTR Kawasan Perkotaan
Purwareja Klampok Kabupaten Banjarnegara dimaksudkan sebagai pendukung RDTR
Kawasan Perkotaan Purwareja Klampok Kabupaten Banjarnegara .
1.4.2. TUJUAN
Tujuan dalam pekerjaan ini adalah tersedianya dokumen Kajian Lingkungan Hidup
Sejahtera (KLHS) untuk memastikan bahwa prinsip - prinsip pembangunan berkelanjutan
telah menjadi dasar dan terintegrasikan dalam penyusunan RDTR Kawasan Perkotaan
Purwareja Klampok Kabupaten Banjarnegara.

1.5. LINGKUP LOKASI KEGIATAN


Ruang lingkup wilayah meliputi kawasan perkotaan Purwareja Klampok yang di deliniasi
sebagai fungsional Kota Purwareja Klampok meliputi 6 desa, yaitu:
- Desa Purwareja
- Desa Klampok
- Desa Kalimandi
- Desa Kalilandak
PENDAHULUAN 2-3
LAPORAN AKHIR 1-4
Penyusunan KLHS RDTR Kawasan Perkotaan Purwareja
Klampok Kab Banjarnegara

- Desa Kecitran
Secara administrasi dibatasi oleh:
- Sebelah Utara : Kec. Bukateja Kab Purbalingga (Sungai Serayu)
- Sebelah Timur : Kec. Mandiraja
- Sebelah Selatan: Desa Pagak
- Sebelah Barat : Kec. Susukan (Sungai Sapi)
1.6. LINGKUP SUBSTANSI
1. Persiapan Penyusunan
a. Persiapan awal, yaitu upaya pemahaman terhadap KAK
b. Persiapan teknis pelaksanaan meliputi penyusunan metodologi/metode dan
teknik analisis rinci, serta penyiapan rencana survei.
2. Pengumpulan Data
Untuk keperluan pengenalan karakteristik wilayah, dilakukan pengumpulan data
primer dan data sekunder.
3. Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan dan analisis data untuk penyusunan KLHS terutama terkait dengan
analisis daya dukung dan daya tampung lingkungan.
4. Kesimpulan dan Rekomendasi
Memuat kesimpulan dan rekomendasi, antara lain meliputi: dampak program,
mitigasi/alternatif penanganan lingkungan dan rekomendasi, berdasarkan
serangkaian bahasan dan analisis yang telah dilakukan pada tahapan sebelumnya.

1.7. PENDEKATAN DAN METODOLOGI KEGIATAN


1.7.1 PENDEKATAN
Pendekatan KLHS dilaksakan setelah KRP (Kebijkan, Rencana dan Program); diterapkan
dimana keseluruhan rangakian proses KLHS berdiri sendiri. Cara ini lebih tepat untuk
digunakan pada saat dibutuhkan evaluasi pengaruh penerapan KRP tertentu terhadap
lingkungan hidup. Akan tetapi tidak jarang proses KLHS disusun dengan secara bersamaan
dengan dokumen perencanaan dan kemungkinan pada kondisi sebelum proses
penysusunan dokumen perencanaan. Berikut beberapa pendekatan seperti proses
pelaksanaan KLHS untuk dokumen RDTR (Rencana Detail Tata Ruang) dan kedudukan
maupun keterkaitannya akan Dokumen KLHS terhadap RDTR.

1.7.1.1. PROSES PELAKSANAAN KLHS UNTUK RDTR


Integrasi pertimbangan-pertimbangan lingkungan dalam proses penyusunan dan
pengambilan keputusan pembangunan secara luas dikenal sebagai cara efektif untuk
mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Dalam pengelolaan lingkungan, KLHS

PENDAHULUAN 2-4
LAPORAN AKHIR 1-5
Penyusunan KLHS RDTR Kawasan Perkotaan Purwareja
Klampok Kab Banjarnegara

merupakan alat/instrumen yang digunakan untuk mengintegrasikan secara terstruktur


aspek-aspek LH ke dalam proses pengambilan keputusan-keputusan stratejik (KRP 2).
Dokumen KLHS dianggap strategis, dikarenakan:
a. Pertama, karena sasaran kajian KLHS adalah KRP yang akan memberikan implikasi luas
terhadap berbagai aspek kehidupan manusia.
b. Kedua, studi KLHS fokus pada KRP yang merupakan komponen-komponen stratejik
dalam suatu proses pengambilan keputusan.
Kerangka kerja KLHS bervariasi, tapi secara umum, kerangka kerja dan metodologi KLHS
yang umum digunakan adalah seperti tersebut dalam Gambar 1.1.

Sumber: Draft Permen ATR, Tentang Pedoman KLHS untuk RDTR


GAMBAR: 1.1. ROSES PELAKSANAAN KLHS UNTUK RDTR

Perlu dikemukakan di sini bahwa tidak ada standar baku prosedur/metodologi


pelaksanaan KLHS. Masing-masing negara/pelaksana melakukan KLHS dengan
menggunakan metodologi yang dikehendaki. Namun demikian, KLHS adalah kajian
lingkungan yang di implementasikan pada tingkat KRP. Dengan demikian, kerangka kerja
pelaksanaan KLHS dapat bervariasi, tapi umumnya mempunyai urutan kerja seperti

2
KRP adalah singkatan dari Kebijakan, Rencana, dan Program
PENDAHULUAN 2-5
LAPORAN AKHIR 1-6
Penyusunan KLHS RDTR Kawasan Perkotaan Purwareja
Klampok Kab Banjarnegara

tersebut dalam Gambar diatas. Meskipun KLHS dapat diimplementasikan untuk berbagai
macam KRP (antara lain, pembangunan sektoral, regional, dan daerah aliran sungai), tetapi
implementasi KLHS adalah untuk perencanaan tata ruang.

1.7.1.2. REGULASI/ATURAN TERKAIT DENGAN KLHS RDTR


Dokumen KLHS RDTR (Rencana Detail Tata Ruang) didalam skema keterkaitannya dengan
dokumen-dokumen peraturan / kebijakan perencanaan baik secara spasial/keruangan
maupun non spasial/non keruangan dapat dilihat pada diagram berikut ini.

Sumber: Draft Permen ATR, Tentang Pedoman KLHS untuk RDTR


GAMBAR: 1.2. KETERKAITAN ATURAN KLHS RDTR DENGAN REGUALASI LAINNYA

1.7.2 METODE PELAKSANAAN KEGIATAN


1. Persiapan
Pengumpulan datasekunder berkaitan dengan kerangka acuan normatif yang berkaitan
dengan pelaksanaan penyusunan dokumen KLHS
2. Pelaksanaan
PENDAHULUAN 2-6
LAPORAN AKHIR 1-7
Penyusunan KLHS RDTR Kawasan Perkotaan Purwareja
Klampok Kab Banjarnegara

- Mengidentifikasi potensi dan permasalahan yang terkait dengan KRP tata ruang
kecamatan
- Merumuskan konteks, tujuan dan lingkup KLHS serta lingkup rona Lingkungan
- Pengumpulan data rona lingkungan yang meliputi:
 Kondisi geografis
 Kondisi geologis
 Kondisi hidrologi
 Kondisi ekonomi potensial/bioproduk wilayah
 Kondisi penggunaan lahan wilayah
 Kondisi daya dukung lingkungan
- Identifikasi permasalahan lingkungan atau isu-isu strategis lingkungan baik secara
makro kawasan maupun secara mikro.
- Analisis perkiraan pengaruh KRP tata ruang terhadap keberlanjutan lingkungan.
- Menyusun dokumen KLHS yang memuat rekomendasi dan penyesuaian atau
penyempuranaan terhadap RDTR Kawasan perkotaan Purwareja Klampok

1.8. SISTEMATIKA PENYUSUNAN LAPORAN AKHIR


Dalam kaitannya dengan, maka untuk memudahkan pemahaman dalam Laporan Antara
dibagi ke dalam beberapa bagian sebagai berikut:
BAB 1. PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang, tujuan dan manfaat pelaksanaan
studi, sasaran kegiatan, dasar hukum, ruang lingkup studi yang memuat ruang
lingkup wilayah dan materi, serta sistematika penulisan laporan akhir.
BAB 2. GAMBARAN UMUM DAN KEBIJAKAN TERKAIT WILAYAH PERENCANAAN
Bab kedua memuat tentang profil awal wilayah Kecamatan Purwareja Klampok
dan tinjauan kebijakan.Diantaranya:
 Tinjauan Wilayah Makro (Kabupaten Banjarnegara)
 Tinjauan Wilayah Mikro (Kawasan Perencanaan)
 Kebijakan Terkait (Non Spasial dan Spasial)

BAB 3. ISUE STRATEGIS LINGKUNGAN HIDUP WILAYAH PERENCANAAN


 Isue strategis kebijkan daerah
 Isue strategis makro kawasan (wilayah sekitar)
 Isue strategis kawasan perencanaan

BAB 4. KAJIAN ASPEK LINGKUNGAN HIDUP WILAYAH PERENCANAAN


 Analisis Klasifikasi Kemampuan Lahan
 Analisis Daya Tampung Lahan
 Analisis Neraca AIr

BAB 5. PENGKAJIAN PENGARUH KRP TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN HIDUP


 Identifikasi Isu Pembangunan Berkelanjutan

PENDAHULUAN 2-7
LAPORAN AKHIR 1-8
Penyusunan KLHS RDTR Kawasan Perkotaan Purwareja
Klampok Kab Banjarnegara

 Identifikasi Perumusan KRP


 Telaahan Pengaruh KRP terhadap Kondisi Lingkungan Hidup

BAB 6. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI


 Kesimpulan
 Rekomendasi

PENDAHULUAN 2-8

Anda mungkin juga menyukai