Anda di halaman 1dari 7

METODE PEKERJAAN TAHAP ANALISA DAN AKHIR

1. Survey dan penggalian data lanjut

NO JENIS DISKRIPSI KETERANGAN CEK LIST


DATA
1 Data a. Data pokok:
Sekunder - Database DI se Kota Semarang Numerik, spasial dan √
gambar/foto
- Peta RBI Spasial √
- Peta Digital RTRW Kota Semarang Spasial, softcopy √
- Data luasan area DI Numerik, spasial √
- Data Debit di masing-masing intake Numerik √
- Data rencana luasan tanam Numerik √
- Data realisasi luasan tanam Numerik √
b. Data Pendukung: √
- Peraturan-peraturan terkait Dokumen √
- Literatur pendukung Dokumen √
2 Data Cek data pokok dalam melengkapi dan Hasil ukur √ √
Primer mendukung data sekunder Hasil lapangan
Foto

2. Identifikasi dan pengolahan data


a. Data disajikan dalam bentuk profil dan gambaran wilayah, dintaranya:
1) Deskripsi Kota
2) Kondisi DI Kota Semarang
3) Pola Tanam Pertanian Kota Semarang
4) Tinjauan RTRW Kota Semarang
b. Melalui pemilahan data yang dilakukan, tahapan yang dliakukan berikutnya adalah
mengolah datadan memasukan kedalam skema analisa diantaranya:
1) Analisa kesesuaian lahan pertanian dan RTRW Kota Semarang
2) Analisa kinerja SPM Irigasi Kota Semarang Tiap DI (Lihat Gambar 3.5), melalui
tahapan:
 Mencari Debit rata-rata pada intake (Qin) dalam Lt/Dtk (Gambar 3.3)
- Dengan melakukan uji pengukuran di lapangan
- Menghitung luas penampang pada masing-masing intake tiap DI
- Mengetahui kecepatan aliran air
Rumus:
Q in = A X V
Dimana:
Q in : Debit pada intake (Lt/Dtk)
A : Luas Penampang Intake (m2)
V : Kecepatan air (m/Dtk)
Rumus:
A = L rata rata X H rata rata
Dimana:
L rata-rata : Lebar rata-rata bangunan intake (m)
H rata-rata : Tinggi atau kedalaman rata-rata (m)
Rumus:
V = P / T rata rata
Dimana:
P : Panjang saluran (m)
T : Waktu (dtk)
Atau melalui pendekatan:
Tabel kecepatan maksimal air pada saluran dilihat dari material
Air yang mengangkut
Air bersih
Bahan / Material Tubuh Saluran lumpur
V, (m/detik) V, (m/detik)
Pasir halus, kolloidal 0.457 0.762
Tanah berpasir 0.533 0.762
Lanau kelempungan 0.610 0.914
Abu vulkanis 0.762 1.067
Lempung keras 1.829 1.829
Kerikil halus 0.762 1.524
Kerikil kasar 1.219 1.829
Sumber: Buku Teknik Sipil, 2015

Qin
Debit rata – rata di intake
(m3/dt)
AXV

A V
Luasan penampang Intake Kecapatan Aliran Air
(m2 ) (m/dt)

A V V
Luasan penampang Intake Kecapatan Aliran Air Kecapatan Aliran Air
L rata-rata X H rata rata (m/dt) (m/dt)
L= Lebar (m) P / T rata rata Standart Kecepatan Dalam Saluran
H= Tinggi (m) P= Panjang saluran (m)
T= Waktu (dt)

GAMBAR: 3.3. TAHAPAN ANALISA DEBIT INTAKE


 Mencari rata-rata kebutuhan air untuk tanam (Lt/dtk/ha) (Gambar3.4)
1. Menentukan pola tanam
Masa Tanam I (MT.I) Padi: 100%
Oktober - Januari
Masa Tanam II (MT.II) Padi: 85%%
Februari - Mei Palawija: 15%
Masa Tanam III (MT.III) Padi: 32%%
Juni - September Palawija: 57%
Bero: 11%

2. Analisa Rencana Kebutuhan Air untuk Tanaman


Rumus:
Qt = L X S X ft
Dimana:
Qt : Kebutuhan Air tanaman
L : usulan Luas Tanam (Ha)
S : Kebutuhan air di sawah (l/Dt/ha)
Ft : Faktor tersier (lt/dtk)

a. Melalui rumus diatas, maka dapat di rekap melalui tabel berikut ini.

Rekapitulasi Kebutuhan Air Untuk Tanaman (MT I, II, III) tiap 2 mingguan
KEBUTUHAN AIR DI ......
DI SAWAH*
(l/det/ha) USULAN KEBUTUHAN
NO URAIAN / BAB
LUAS AIR DI BAWAH
MT. 2 /
MT. 1 TANAM (Ha) (l/det)
MT. 3
1. Padi Rendeng / Padi Gadu Ijin
a). Pengolahan + persemaian 1,250 1,125
b). Pertumbuhan / Pemasakan 0,725 0,800
c). Panen - -
2. Palawija
a). Yang perlu banyak air 0,300
b). Yang perlu sedikit air 0,250
3. Gadu tidak ijin
4. Lain – lain
5. Jumlah di sawah (l/det)
6. Faktor tersier
7. Kebutuhan Air di DI
Keterangan
* : merupakan standar kebutuhan air di sawah pada periode masa tanam 1, 2 dan 3
Pada MT II & III, pola tanam ada 2 padi dan palawija.
b. analisa kebutuhan dan ketersediaan air
KEBUTUHAN AIR KETERSEDIAAN AIR SURPLUS
NO BULAN MINGGU
(l/dt) ** (l/dt) *** (l/dt)
1 I *
SEPTEMBER
2 II *
3 I
OKTOBER
4 II
5 I
NOVEMBER
6 II
7 I
DESEMBER
8 II
9 I
JANUARI
10 II *
11 I
FEBRUARI
12 II
13 I
MARET
14 II
15 I
APRIL
16 II
17 I
MEI
18 II
19 I
JUNI
20 II
21 I
JULI
22 II
23 I
AGUSTUS
24 II
JUMLAH
RATA-RATA
Keterangan
* : Tidak ada kebutuhan air
** : Kebutuhan air didapat dari Rekapitulasi Kebutuhan Air Untuk Tanaman
(MT I, II, III) tiap 2 mingguan (Tabel sebelumnya)
*** : Ketersediaan air diperoleh dari perhitungan:
UKURAN LUAS PENAMPANG DEBIT AIR SUNGAI
CURAH HUJAN (mm) DEBIT MAKSIMAL
MASA SUNGAI MAKSIMAL
TANAM Tahun Tahun Tinggi L. Tahun
Bulan Lebar (m³/dtk) (ltr/dtk) Tahun n-1
n-2 n-1 Muka Air Penampang n-2
I Januari m m m² ......
Februari m m m² ......
Maret m m m² ......
II
April m m m² ......
Mei m m m² ......
Juni m m m² ......
Juli m m m² ......
III
Agustus m m m² ......
September m m m² ......
Oktober m m m² ......
I November m m m² ......
Desember m m m² ......

 Menghitung SPM / kinerja

Atau = Qin / Qter (%)

Qter Kebutuhan air yang sampai di petak tersier Lt/dt


Qin Debit rata – rata di intake Lt/dt
SPM %

80-100 : kinerja sangat baik


70-79 : kinerja baik
55-69 : kinerja kurang dan perlu perhatian
< 55 : kinerja jelek dan perlu perhatian

3) Tahapan penyusunan rekomendasi


4) Tahapan finalisasi /penyempurnaan laporan
Pola Tanaman
PADI
( 2 Mingguan ) PALAWIJA
Qt = L X S X ft
Qt: Kebutuhan Air tanaman
Masa Tanam I (MT.I)
Oktober - Januari L: usulan Luas Tanam (Ha)
S: Kebutuhan air di sawah (l/Dt/ha)
Padi: 100%
ft: Faktor tersier (lt/dtk)

Masa Tanam II (MT.II) Qt = L X S X ft Qt = L X S X ft


+ Qt: Kebutuhan Air tanaman Qr
Februari - Mei Qt: Kebutuhan Air tanaman
DI Rata-Rata Kebutuhan
Padi: 85%% L: usulan Luas Tanam (Ha) L: usulan Luas Tanam (Ha)
S: Kebutuhan air di sawah (l/Dt/ha) Air ( Lt/dt/ha)
Palawija: 15% S: Kebutuhan air di sawah (l/Dt/ha)
ft: Faktor tersier (lt/dtk) ft: Faktor tersier (lt/dtk)

Masa Tanam III (MT.III) Qt = L X S X ft Qt = L X S X ft


Juni - September Qt: Kebutuhan Air tanaman + Qt: Kebutuhan Air tanaman
Padi: 32%% L: usulan Luas Tanam (Ha) L: usulan Luas Tanam (Ha)
Palawija: 57% S: Kebutuhan air di sawah (l/Dt/ha) S: Kebutuhan air di sawah (l/Dt/ha)
Bero: 11% ft: Faktor tersier (lt/dtk) ft: Faktor tersier (lt/dtk)

GAMBAR: 3.4. TAHAPAN ANALISA KEBUTUHAN RATA-RATA AIR TIAP POLA TANAM
L Qr
Luasan Lahan Rata-Rata Kebutuhan
(Ha) Air ( Lt/dt/ha)

Qt
Total kebutuhan air:
(Lt/Dt)
L X Qr

Qin K
Debit rata – rata di intake Konstanta
(Lt/dt) Qin / Qt

Ltn
Rencana luas tanam
yang ditetapkan
(Ha)

Lrt Qter
Realisasi tanam Kebutuhan air yang sampai di
n % X Ltn petak tersier
(Ha) Lrt X Qr
(Lt/Dt)

SPM
Standar Pelayanan Minimal
Qin / Qter
(%)

80-100 : ki nerja sangat baik


70-79 : ki nerja baik
55-69 : ki nerja kurang dan perlu perhatian
< 55 : ki nerja jelek dan perlu perhatian

GAMBAR: 3.5. TAHAPAN ANALISA SPM IRIGASI

Anda mungkin juga menyukai