ANALISIS PERANCANGAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada area Kawasan Kota
Lama Kupang Dasar Pertimbangan mengeluarkan tema tersebut ialah:
1. Sejarah awal terbentuknya kota kupang saat ini berada pada kawasan
tersebut sehingga perlunya di lestarikan.
2. Memiliki bangunan-bangunan peninggalan bersejarah
3. Kurangnya perhatian pemerintah akan kelestarian kawasan bersejarah dan
perawatan akan bangunan-bangunan bersejara sebagai aset warisan
bersejarah.
4. Kami ingin agar sejarah terbentuknya kota kupang dapat di ketahui semua
orang kupang maupun wisatawan yang datang.
5. Meningkatkan kualitas kawasan tersebut baik dari segi peningkatan
ekonomi dan sosialisasi masyarakat dengan Pengembangan kawasan
menjadi Kawasan Komersial, Eduwisata Dan Rekreasi.
1. Aktivitas
Untuk segi aktivitas sendiri kami menginginkan Kawasan Kota Lama menjadi
pusat aktivitas masyarakat untuk berekreasi dan berwisata namun kami ingin
masyarakat bukan hanya sekedar berwisata dan berekreasi saja tetapi ada unsur
edukasi yang diperoleh dari kedua ativitas tersebut. Dalam hal ini, masyarakat dapat
berwisata seperti wisata kuliner, wisata belanja, dan lain sebagainya namun tetap
memperoleh nilai edukasi dari nuansa kupang tempo dulu yang akan diberikan.
Tentunya ketiga unsur kegiatan utama ini masyarakat dapat memperolehnya dengan
nuansa yang berbeda sehingga Kawasan ini mampu menjadi media bagi masyarakat
untuk berkumpul dan berinteraksi social.
2. Daya tarik
Seperti yang kita ketahui bahwa area Kawasan Kota Lama Kupang memiliki
berbagai budaya arsitektur baik itu colonial, cina, maupun jepang. Namun dalam
perancangan kali ini, kami ingin menghadirkan kembali nuansa Kupang tempo dulu
sebagai daya tarik di kota Kupang dengan mengacu pada budaya arsitektur colonial
karena budaya ini yg paling dominan di Kawasan tersebut. Oleh karena itu, kami
ingin memberikan nuansa colonial baik itu pada bangunan,ruang terbuka, jalan,
maupun elemen-elemen pembentuk Kawasan tersebut sehingga masyarakat bisa
merasakan bagaimana kondisi Kota Kupang tempo dulu yang dihadirkan bersama
dengan aktivitas modern.
3. Konservasi Kawasan
Maksud dari aspek ini ialah kami ingin melakukan perombakan dan penataan
mendasar secara menyeluruh meliputi rumah dan prasarana, sarana, dan utilitas
umum di area sepanjang pinggir kali LLBK yang dimulai dari jembatan selam hingga
sepanjang jalan Soekarno-Hatta sampai jalan Ikan Paus sehingga sirkulasi kendaraan
pada jalur tersebut llebih lebar dan dapat ditlengkapi dengan fasilitas pedestrian yang
juga berfungsi sebagai ruang terbuka bagi masyarakat. Selain itu juga perancangan ini
akan menata area pinggir turap kali agar lebih bersih dari sampah dan MCK ilegal
5. Kawasan Kota Lama sebagai ikon pariwisata yang ada di Kota Kupang
Selain mewadahi 3 unsur kegiatan yaitu wisata, edukasi, dan rekreasi, ada
pula fasilitas-fasilitas yang akan disediakan untuk melengkapinya di Kawasan Kota
Lama Kupang seperti fasilitas halte angkutan umum,sirkulasi yang lebih baik bagi
pejalan kaki, jaringan utilitas yang baik, ruang terbuka hijau yang lebih banyak, tour
guide untuk mengenal sejarah Kota Lama Kupang, wisata kuliner dan pedagang kaki
lima yang lebih tertata, menghidupkan kembali pelabuhan Kota Lama Kupang
lengkap dengan fasilitas perahu untuk menikmati suasana laut pantai Tedis, ruang
public yang ditata, charging area, Cafe&Music Night, dan masih banyak lagi yang
akan dirincikan di analisis masing-masing elemen yang bertujuan untuk
menghidupkan Kawasan Kota Lama Kupang dengan tanpa menghilangkan konsep
wajah Kota Lama aslinya.
Dasar perencanaan ini ialah dengan memperbaiki jalur pedestrian yang kurang
layak baik dalam aspek lebar jalur, material perkerasan yang dipakai, fasilitas
pelengkap pedestrian, menjadikan jalur pedestrian sebagai ruang interaksi social
masyarakat, memberi jalur sirkulasi yang aman dan nyaman.
1.3 Analisis
1. Peta perancangan
Batas-Batas:
Jumblah Bangunan:
Komersial : + 200 buah
Pemerintahan : + 2 buah
Bangunan peninggalan: 8 buah
Tinggi bangunan: 1-5 lantai
Kawasan kota lama kota kupang masuk dalam kawasan perdagangan dan jasa,
dan sebagian kawasan campuran dengan tingkat kepadatan bangunan relative tinggi
di dominasi oleh bangunan komersial seperti pertokoan di sepanjang jalan utama
yaitu jln. Siliwangi, jln soekarno, jln ikan paus, jln cendrawasi dan pemukiman padat.
KETERANGAN:
: Bangunan Komersial
: Bangunan Pemerintah
: Bangunan Peninggalan
: Pemukiman
8
1. Toko Rukun Makmur 7
6
2. Terminal Handphone
3. Toko A.F.E 5 10
4 3
4. Took Mira Busana 9 7. Then Fashion
5. Took Apola 8. Ezra Mart
2
6. Took Safari 1 9. Bank BTN
11 10. Toko Metro Tekstil
12
11. Putri Tujuh Jaya. UD
13
12. Took Sinar Motor
13. Karya Subur CV
16 14. Kantor talenta
14 15. Victory cell
15 16. Toko surya mega indah
Jln. siliwangi
Jln.cendrawasi
Jln.soekarno
Jln.ikan paus
Alternative 1
Mempertahankan bentuk bangunan saat ini dengan tidak merubah hanya melakukan
rehabilitasi pada bangunan tersebut
Kelebihan: tidak memakan biaya banya, perubahan pada bangunan hanya sedikit
Kekurangan: banguna memiliki desain yang beragam dan tidak sesuai dengan tema
perancangan
Alternatife 2
BANGUNAN Alternative 1
PENINGGALAN
Rehabilitasi banguna
Menggunakan Alternative 2 Dan untuk tercapainya tema dan hasil perancangan yang
di inginkan Untuk bangunan komersial dan campuran akan dibatasi pembangunan
dan ketinggian lantai pada area kawasan tersebut sehingga menjadi lebih tertata lebih
rapih dan melakukan perubahan fasad dengan menerapkan arsitektur colonial
campuran hindia belanda.
Alternative 2
BANGUNAN KOMERSIAL
DAN CAMPURAN Penerapan fasad dan
detail atsitektur kolonial
gaya arsitektur empire style (1870-1900) abad ke-19 adalah suatu gaya
arsitektur neo-klasik, berbentuk gaya hindia belanda (indonesia) yang bergaya
colonial, yang disesuaikan dengan lingkungan local dengan iklim dan material
yang tersedia waktu itu.
Dengan ciri-ciri : denah simetris, satu lantai, atap perisai, terbuka, ciri khas
arsitektur ini yaitu barisan pilar bergaya yunani.
Elemen-elemen bercorak arsitektur klonial hindia belanda yaitu:
a. gevel (gable) pada tampak depan bangunan
b. tower
c. dormer
d. windwijzer (penunjuk angina)
e. nok acroterie (hiasan puncak atap)
f. geveltoppen (hiasan puncak atap depan)
g. ragam hias pada tubuh bangunan
Bangunan peninggalan bergaya arsitektur colonial hindia belanda
Konsep Detai-detail langgam colonial yang ingin di terapkan pada fasad bangunan
komersial pada kawasan tersebut yaitu:
1. Pola simetris diperkuat oleh susunan jendela dan pintu depan yang simetris
2. Bentukan jendela dan pintu
Bentukan jendela dengan ventilasi setengah lingkaran, material kayu,
berwarna putih/hitam.
3. Warna
Untuk warna massa bangunan sendiri menggunakan warna putih karena warna
dominan bangunan colonial belanda berwarna putih.
4. Atap
Bentukan atap menyesuaikan dengan arsitektur yang berkembang saat itu
yang dimana arsitektur campuran colonial hindia belanda yang telah
mengambil kebudayaan Indonesia dengan Material atap genteng berwarna
merah bata dan coklat.
Bentuk atap sebagian besar perisai atau limas dengan sudut tajam (sekitar 450)
atau pelana dengan penonjolan gevel
ZONA C
ZONA B
ZONA A
ZONA A
Keterangan : Yang duluu ada dan masih ada sampai sekarang yang
fungsinya berubah..
Yang dulu ada dan masih ada sampai sekarang yang fungsinya tetap sama.
a. Kali LLBK
Jembatan Selam menjadi penghubung antara Kupang di
area pusat dan Kupang di bagian barat yang jaraknya tercipta
akibat belahan kali Dendeng. Dulunya Kali ini merupakan pusat
berinteraksi antar masyarakat baik masyarakat lokal maupun asing
namun kini tidak begitu diperhatikan dan ditata dengan baik namun
hanya digunakan sebagai tempat mencuci.
Alternatif 1 :
Membuat jalan inspeksi di garis sepadan sungai yang lebar 5 m dari kanan kiri
sungai sehingga bebas dari bangunan dan juga menonjolkan langgam colonial
seperti dulu.
Kelebihan : kawasan sekitar sungai menjadi lebih tertata dengan rapi
Kekurangan : rumah warga yang berada dengan jarak 5 m dari pinggir
sungai harus digusur.
Fasilitas pendukung :
o Lampu hias, dengan menhadirkan corak colonial dengan jarak antar
lampu 5m.
Alternatif 2 :
Membuat pagar pebatas antar sungai dan rumah warga dan membuat
penampungan komunalimbah rumah tangga yang bisa dimanfaatkan sebagai
biogas agar limbah tidak dibuang lagi ke sungai dan juga menonjolkan
langgam colonial seperti dulu.
Kelebihan : sungai menjadi lebih bersih, terhidar dari limbah dan tidak harus
menggusur rumah warga.
Kekurangan : tidak ada akses dan ruang pinggir kali.
b. Pantai Tedis
Merupakan pelabuhan icon teluk kupang, bukti sejarah
eksistensi kupang sebagai kota pelabuhan utama
perdagangan cendana terkenal hingga perdagangan
internasional. Sekarang tempat ini menjadi
tempat interaksi masyarakat sebagai tempat melihat
sunset dan tempat kuliner
Alternatif 1 :
Menghidupkan kembali nuansa atau suasana seperti masa dulu yaitu sebagai
pelabuhan sehingga menjadi sarana edukasi tentang sejarah dan tempat
wisata.
Kelebihan : kawasan sekitar menjadi lebih tertata dengan rapih dan serta
monjolkan cirri khas dari sejarah pantai tedis itu sendiri.
Kekurangan : butuh perubahan secara besarbesaran dalam hal ini
langgamnya.
Fasilitas pendukung :
o Ornament-ornamen kapal dengan nuansa colonial
o Kursi dan mja untuk bersantai dengan konsep belanda dan kapal
3. Papan relkame
Yang di maksid papan reklame adalah billboard (papan
reklame jalan) berukuran besar, papan reklame bangunan yang
menempel atau tergantung pada fasade bangunan.
Ketentuan khusus yang harus ditetapkan untuk papan reklame
adalah:
Prletakan papan reklame jalan yang berukuran besar adalah
sudut- sudut jalan tidak boleh menggangu kesan visual
kawasan serta tampilan fasade secara keseluruhan.
Perletakan papan reklame pada bangunan konservasi tidak
boleh meggangu fasade yang ada
Untuk bangunan-bangunan dengan deain arcade (pedestrian
beratap), papan reklame dapat di gantung dengan mengacu
pada paduan desain.
o Gerbang masuk
Perbaikan signage yang sudah ada dan pembuatan signage gerbang masuk
kawasan kota lama yang desiannya sesuai dengan tema yang ada pada
kawasan kota lama yaitu living heritage yang menunjukan nuansa
kolonialisme yang kental.
Alternatif 2 :
Sebagai tempat wisata yang lebih dominan pada tempat kuliner dengan
menambahkan atau menghadirkan langgam colonial.
3. Papan relkame
Yang di maksid papan reklame adalah billboard (papan
reklame jalan) berukuran besar, papan reklame bangunan yang
menempel atau tergantung pada fasade bangunan.
Ketentuan khusus yang harus ditetapkan untuk papan reklame
adalah:
Prletakan papan reklame jalan yang berukuran besar adalah
sudut- sudut jalan tidak boleh menggangu kesan visual
kawasan serta tampilan fasade secara keseluruhan.
Perletakan papan reklame pada bangunan konservasi tidak
boleh meggangu fasade yang ada
Untuk bangunan-bangunan dengan deain arcade (pedestrian
beratap), papan reklame dapat di gantung dengan mengacu
pada paduan desain
o Gerbang masuk
Perbaikan signage yang sudah ada dan pembuatan signage gerbang masuk
kawasan kota lama yang desiannya sesuai dengan tema yang ada pada
kawasan kota lama yaitu living heritage yang menunjukan nuansa
kolonialisme yang kental.
c. Dermaga Lama
Alternatif 1 :
Menghidupkan kembali nuansa atau suasana seperti masa dulu yaitu sebagai
dermaga, berwujudkan wahana wisata contohnya dengan menghadirkan
wahana air seperti perahu dan lain-lain sehingga kesan dermaganya menjadi
mononjol,
Kelebihan : kawasan sekitar menjadi lebih tertata dengan rapih, menjadi lebih
menarik serta monjolkan ciri khas dari sejarah dermaga lama itu sendiri.
Kekurangan : butuh perubahan secara besarbesaran dalam hal ini
langgamnya.
Fasilitas pendukung :
o Wahana air dengan jenis perahu colonial
o Menghadirkan lampu-lampu disekitar dermaga
Penerangan / lampuHarus diperhatilkan karena semua sudut unagan
memerlukan penerangan yang cukup untuk menghindari
penyalahgunaan kawasaan itu maupun untuk meminimalisir tindak
kriminalitas yang terjadi akibat tidak adanyan penerangan yang cukup.
Namun demikian, desain penerangan juga harus mencerminkan
suasana serata identitas kawasan yang notabene adalah sebuah
kawasan bercirikan arsitektur kolonial. Lampu jalan berjarak 5 m
Alternatif 2 :
Sebagai tempat wisata kuliner
Kelebihan : tidak banyak perubahan
Kekurangan : tidak adanya kesan dari sejarah dermaga lama.
Fasilitas pendukung :
o menghadirkan tempat-tempat jualan dengan corak belanda di sekitar
dermaga
o Menghadirkan lampu-lampu disekitar dermaga
Penerangan / lampuHarus diperhatilkan karena semua sudut unagan
memerlukan penerangan yang cukup untuk menghindari
penyalahgunaan kawasaan itu maupun untuk meminimalisir tindak
kriminalitas yang terjadi akibat tidak adanyan penerangan yang cukup.
Namun demikian, desain penerangan juga harus mencerminkan
suasana serata identitas kawasan yang notabene adalah sebuah
kawasan bercirikan arsitektur kolonial. Lampu jalan berjarak 5 m.
Dari hasil analisa perancangan yang telah di bahas maka di simulkan menjadi
beberapa konsep perancangan:
1. Sirkulasi
Sirkulasi pada kawasan kota lama paling padat terdapat pada jalan siliwangi di
karnakan jalan yang tidak terlalu lebar atau sempit dan kenderaan yang
melewati jalan tersebut tidak teratur (kenderaan apa saja bias melewatinya) di
tambah pedagang kali lima yang berada pada sepanjang jalan tersebut dan
juga badan jalan yang di jadikan sebagai tempat parkir membuat sirkulasi
sepanjang jalan siliwangi menjadi padat.
Jalur khusus
Jalur khusus angkutan
pejalan kaki umum dan
dengan waktu pribadi
tertentu
Terminal baru
Terminal lama
Parkiran linear
Penempatan parkiran harus mempertimbangkan aksebilitas pada kawasan
kota lama sehingga dapat merespon tema yang di tentukan.
Pada sisi timur parkiran akan di tempatkan pada ujung jalan
siliwangi,supaya dapat merespon pengunjung yang datang dari arah
timur,dengan pertimbangan ukurun jalan pada area ini lumayan
lebar.sedangkan pada sisi barat parkiran akan di tempakan pada jalan ikan
paus dan terminal lama(tedis).