Anda di halaman 1dari 25

BAB 3

ANALISIS PERANCANGAN

1.1 Dasar Pertimbangan Mengeluarkan Tema

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada area Kawasan Kota
Lama Kupang Dasar Pertimbangan mengeluarkan tema tersebut ialah:

1. Sejarah awal terbentuknya kota kupang saat ini berada pada kawasan
tersebut sehingga perlunya di lestarikan.
2. Memiliki bangunan-bangunan peninggalan bersejarah
3. Kurangnya perhatian pemerintah akan kelestarian kawasan bersejarah dan
perawatan akan bangunan-bangunan bersejara sebagai aset warisan
bersejarah.
4. Kami ingin agar sejarah terbentuknya kota kupang dapat di ketahui semua
orang kupang maupun wisatawan yang datang.
5. Meningkatkan kualitas kawasan tersebut baik dari segi peningkatan
ekonomi dan sosialisasi masyarakat dengan Pengembangan kawasan
menjadi Kawasan Komersial, Eduwisata Dan Rekreasi.

1.2 Tema Yang Terpilih

Tema Perancangan penataan kota lama yang terpilih berdasarkan


pertimbangan-pertimbangan dari hasil penelitian tersebut yaitu:

‘’Living Heritage/Warisan Hidup’’ artinya: kawasan kota tua kota kupang


merupakan warisan sejarah perkembangan kota kupang saat ini. sehingga memiliki
sejarah dan historinya dapat buktikan dengan bangunan-bangunan peninggalan, jalan-
jalan maupun simpul-simpul ssehingga perlu untuk tetap dilestarikan.

Berdasarkan tema yang dipilih, maka kami ingin mengarahkan perencanaan


penataan Kawasan tersebut dengan memperhatikan beberapa aspek sebagai dasar
pertimbangan atau acuan bagi perencanaan kami. Aspek-aspek tersebut ialah sebagai
berikut:

1. Aktivitas

Untuk segi aktivitas sendiri kami menginginkan Kawasan Kota Lama menjadi
pusat aktivitas masyarakat untuk berekreasi dan berwisata namun kami ingin
masyarakat bukan hanya sekedar berwisata dan berekreasi saja tetapi ada unsur
edukasi yang diperoleh dari kedua ativitas tersebut. Dalam hal ini, masyarakat dapat
berwisata seperti wisata kuliner, wisata belanja, dan lain sebagainya namun tetap
memperoleh nilai edukasi dari nuansa kupang tempo dulu yang akan diberikan.
Tentunya ketiga unsur kegiatan utama ini masyarakat dapat memperolehnya dengan
nuansa yang berbeda sehingga Kawasan ini mampu menjadi media bagi masyarakat
untuk berkumpul dan berinteraksi social.

2. Daya tarik

Seperti yang kita ketahui bahwa area Kawasan Kota Lama Kupang memiliki
berbagai budaya arsitektur baik itu colonial, cina, maupun jepang. Namun dalam
perancangan kali ini, kami ingin menghadirkan kembali nuansa Kupang tempo dulu
sebagai daya tarik di kota Kupang dengan mengacu pada budaya arsitektur colonial
karena budaya ini yg paling dominan di Kawasan tersebut. Oleh karena itu, kami
ingin memberikan nuansa colonial baik itu pada bangunan,ruang terbuka, jalan,
maupun elemen-elemen pembentuk Kawasan tersebut sehingga masyarakat bisa
merasakan bagaimana kondisi Kota Kupang tempo dulu yang dihadirkan bersama
dengan aktivitas modern.

3. Konservasi Kawasan

Konservasi adalah suatu kegiatan merawat dan mengawetkan peninggalan


sejarah purbakala yang mengalami kerusakan atau pelapukan, agar keawetannya
dapat dijaga. Kota Lama sebagai salah satu Kawasan bersejarah diperlukan upaya
untuk memberikan perlindungan dari ganasnya pembangunan kota, termasuk
mengendalikan perkembangan Kawasan tersebut agar tidak hilang identitas
kesejarahaannya. Hal ini mengacu pada saat ini kecenderungan pembangunan lebih
kepada bangunan lama yang dibangun kembali tanpa mengindahkan konsep-konsep
yang ada di Kota Lama.

4. Peremajaan area pinggir kali

Maksud dari aspek ini ialah kami ingin melakukan perombakan dan penataan
mendasar secara menyeluruh meliputi rumah dan prasarana, sarana, dan utilitas
umum di area sepanjang pinggir kali LLBK yang dimulai dari jembatan selam hingga
sepanjang jalan Soekarno-Hatta sampai jalan Ikan Paus sehingga sirkulasi kendaraan
pada jalur tersebut llebih lebar dan dapat ditlengkapi dengan fasilitas pedestrian yang
juga berfungsi sebagai ruang terbuka bagi masyarakat. Selain itu juga perancangan ini
akan menata area pinggir turap kali agar lebih bersih dari sampah dan MCK ilegal
5. Kawasan Kota Lama sebagai ikon pariwisata yang ada di Kota Kupang

Kawasan Kota Lama dapat menjadi sumber pendapatan masyarakat dan


pemerintah daerah yang menjanjikan melalu konservasi yang dapat mengacu sebagai
tempat pariwisata.

Kawasan Kota Lama dapat diberdayakan melalui media entertainment dan


tourism yang tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip konservasi, agar kawasan
tersebut dapat menghidupi dirinya sendiri, dan selebihnya dapat pula meningkatkan
pendapatan masyarakat maupun pemerintah kota.

6. Fasilitas yang diberikan

Selain mewadahi 3 unsur kegiatan yaitu wisata, edukasi, dan rekreasi, ada
pula fasilitas-fasilitas yang akan disediakan untuk melengkapinya di Kawasan Kota
Lama Kupang seperti fasilitas halte angkutan umum,sirkulasi yang lebih baik bagi
pejalan kaki, jaringan utilitas yang baik, ruang terbuka hijau yang lebih banyak, tour
guide untuk mengenal sejarah Kota Lama Kupang, wisata kuliner dan pedagang kaki
lima yang lebih tertata, menghidupkan kembali pelabuhan Kota Lama Kupang
lengkap dengan fasilitas perahu untuk menikmati suasana laut pantai Tedis, ruang
public yang ditata, charging area, Cafe&Music Night, dan masih banyak lagi yang
akan dirincikan di analisis masing-masing elemen yang bertujuan untuk
menghidupkan Kawasan Kota Lama Kupang dengan tanpa menghilangkan konsep
wajah Kota Lama aslinya.

7. Rehabilitasi jalur pedestrian

Dasar perencanaan ini ialah dengan memperbaiki jalur pedestrian yang kurang
layak baik dalam aspek lebar jalur, material perkerasan yang dipakai, fasilitas
pelengkap pedestrian, menjadikan jalur pedestrian sebagai ruang interaksi social
masyarakat, memberi jalur sirkulasi yang aman dan nyaman.

1.3 Analisis
1. Peta perancangan

Berdasarkan hasil penelitian penentuan peta wilayah perancangan berada di


BWK1 wilayah kota lama kota kupang, NTT. Dengan pertimbangan area dengan
bangunan peninggalan terbanyak sebagai kawasaan penataan.

Batas-Batas:

 Timur: wilayah benteng, jln. pahlawan


 Barat: pertigaan tode kisar, jln.gunung mutis
 Utara: pesisir pantai
 Selatan: jln. Soekarno
2. Analisis Perancangan Bentuk Dan Massa Bangunan

Identifikasi massa bangunan kawasan kota lama kupang NTT:

Jumblah Bangunan:
 Komersial : + 200 buah
 Pemerintahan : + 2 buah
 Bangunan peninggalan: 8 buah
 Tinggi bangunan: 1-5 lantai

Kawasan kota lama kota kupang masuk dalam kawasan perdagangan dan jasa,
dan sebagian kawasan campuran dengan tingkat kepadatan bangunan relative tinggi
di dominasi oleh bangunan komersial seperti pertokoan di sepanjang jalan utama
yaitu jln. Siliwangi, jln soekarno, jln ikan paus, jln cendrawasi dan pemukiman padat.

KETERANGAN:
: Bangunan Komersial
: Bangunan Pemerintah
: Bangunan Peninggalan
: Pemukiman
8
1. Toko Rukun Makmur 7
6
2. Terminal Handphone
3. Toko A.F.E 5 10
4 3
4. Took Mira Busana 9 7. Then Fashion
5. Took Apola 8. Ezra Mart
2
6. Took Safari 1 9. Bank BTN
11 10. Toko Metro Tekstil
12
11. Putri Tujuh Jaya. UD
13
12. Took Sinar Motor
13. Karya Subur CV
16 14. Kantor talenta
14 15. Victory cell
15 16. Toko surya mega indah
Jln. siliwangi

Jln.cendrawasi
Jln.soekarno

Jln.ikan paus

Pertokoan Di Sepanjang Jalan Utama

Analisis bangunan peninggalan


Dari data hasil penelitian diatas maka kami membuat 2 alternatif dalam
menganalisis pemanfaatan bangunan peninggalan tersebut.
Alternative- alternative tersebut ialah :
Alternative 1
Bangunan-bangunan peninggalan yang ada dipertahankan dalam segi
langgam, bentuk bangunan secara utuh, serta cerita dan sejarah keberadaan bangunan
tersebut.
Selain dipertahankan, bangunan-bangunan tersebut juga direhabilitasi
(perbaikan asset tetap yang rusak sebagian dengan tanpa meningkatkan kualitas atau
kapasitas dengan maksud dapat digunakan sesuai kondisi semula) baik itu ruang
dalam maupun ruang luar di area sekitar masing-masing bangunan yang ada. Dengan
alternative ini, kami mencoba menjadikan bangunan-bangunan tersebut sebagai cagar
budaya dan sebagai media edukasi tentang cikal bakal sejarah terbentuknya kota lama
Kupang.
Kelebihan:
Kelebihan dari alternative ini ialah citra dari bangunan serta nilai sejarah yang
melekat pada bangunan masih dapat dirasakan masyarakat meskipun fungsi dari
bangunan tersebut telah berubah sehinhgga kesan edukasi yang ingin disampaikan
dalam perencanaan ini dapat tersampaikan dengan baik kepada masayarakat.
Kekurangan:
Kekurangan dari alternative ini lebih mengarah ke segi pemeliharaan
bangunan-bangunan tersebut seperti rencana rehabilitasi bangunan yang
membutuhkan material serta bahan yang cocok dan sesuai dengan langgam bangunan
tersebut hal ini tentunya terhambat dalam proses mencari material yang sama dengan
material yang dipakai pada jaman dahulu. Selain itu, apabila bangunan-bangunan
tersebut dipertahankan tentunya struktur dan konstruksi bangunan yang sudah rusak
dapat membahayakan bagi masyarakat yang ingin mengunjungi bangunna-bangunan
tersebut sehingga perlu diperbaiki dan ditinjau kembali alternative untuk mengatasi
masalah tersebut.
Alternative 2
Alternatif kedua ialah dengan merenovasi/restorasi (perbaikan asset tetap
yang rusak atau mengganti yang baik dengan maksud meningkatkan kualitas/
perbaikan aset yang rusak dengan tetap mempertahankan arsitekturnya) pada
bangunan peninggalan tersebut dan membangun kembali bangunan tersebut.
Kelebihan:
Dapat membangun ulang struktur dari bangunn sehingga dapat bertahan lebih
lama, karena keadaan fisik struktur dari pada bangunan sekarang sudah rapuh dan
termakan usia karena tidak perna dilakukan perawatan.
Kekurangan:
1. terdapat perbedaan langgam, citra, kesan dan keaslian struktur dari pada
bangunan tersebut, karena proses pembongkaran/ renovasi pastinya
menggunakan material saat ini dan bukan material pada masa itu.
2. Kesulitan pengerjaan ulang karena perlunya pemahaman yang baik bagi para
tukang dan kontraktor akan detail arsitekturnya yang ingin dipertahankan.
Analisis bangunan komersial dan campuran

Alternative 1

Mempertahankan bentuk bangunan saat ini dengan tidak merubah hanya melakukan
rehabilitasi pada bangunan tersebut

Kelebihan: tidak memakan biaya banya, perubahan pada bangunan hanya sedikit

Kekurangan: banguna memiliki desain yang beragam dan tidak sesuai dengan tema
perancangan

Alternatife 2

Merubah fasad bangunan dengan menerapkan konsep langgam arsitektur colonial


yang berkembang pada massa itu.

Kelebihan: membangkitkan suasana colonial yang ingin di tampilkan pada kawasan


tersebut sehingga perancangan sesuai dengan tema yang inggin disampaikan.

Kekurangan: Kesulitan dalam pengerjaan yaitu Membongkar ulang bangunan


pertokoan dan menerapkan konsep langgam arsitektur colonial.

KONSEP MASSA BANGUNAN

Untuk bangunan peninggalan kami menggunakan Alternative 1 yaitu melakukan


rehabilitasi pada bangunan dan penataan dan pemeliharaan pada ruang interior dan
eksterior sehingga bangunan dapat menjadi objek wisata bersejarah.

BANGUNAN Alternative 1
PENINGGALAN
Rehabilitasi banguna
Menggunakan Alternative 2 Dan untuk tercapainya tema dan hasil perancangan yang
di inginkan Untuk bangunan komersial dan campuran akan dibatasi pembangunan
dan ketinggian lantai pada area kawasan tersebut sehingga menjadi lebih tertata lebih
rapih dan melakukan perubahan fasad dengan menerapkan arsitektur colonial
campuran hindia belanda.

Alternative 2
BANGUNAN KOMERSIAL
DAN CAMPURAN Penerapan fasad dan
detail atsitektur kolonial

Konsep yang ingin diterapkan dalam penataan bangunan peninggalan dan


bangunan-bangunan komersial pada kawasan tersebut yaitu ingin membangkitkan
suasana pada masa colonial pada abad ke-17 dengan konsep fasad, material dan lain-
lainya.

Pada tahun tersebut arsitektur yang berkembang yaitu:

 gaya arsitektur empire style (1870-1900) abad ke-19 adalah suatu gaya
arsitektur neo-klasik, berbentuk gaya hindia belanda (indonesia) yang bergaya
colonial, yang disesuaikan dengan lingkungan local dengan iklim dan material
yang tersedia waktu itu.
Dengan ciri-ciri : denah simetris, satu lantai, atap perisai, terbuka, ciri khas
arsitektur ini yaitu barisan pilar bergaya yunani.
Elemen-elemen bercorak arsitektur klonial hindia belanda yaitu:
a. gevel (gable) pada tampak depan bangunan
b. tower
c. dormer
d. windwijzer (penunjuk angina)
e. nok acroterie (hiasan puncak atap)
f. geveltoppen (hiasan puncak atap depan)
g. ragam hias pada tubuh bangunan
Bangunan peninggalan bergaya arsitektur colonial hindia belanda

Konsep Detai-detail langgam colonial yang ingin di terapkan pada fasad bangunan
komersial pada kawasan tersebut yaitu:

1. Pola simetris diperkuat oleh susunan jendela dan pintu depan yang simetris
2. Bentukan jendela dan pintu
Bentukan jendela dengan ventilasi setengah lingkaran, material kayu,
berwarna putih/hitam.

Jendela dan pintu pada bangunan Contoh pengaplikasian bentuk


peniggalan jendela dan pintu pada bangunan
komersial

3. Warna
Untuk warna massa bangunan sendiri menggunakan warna putih karena warna
dominan bangunan colonial belanda berwarna putih.
4. Atap
Bentukan atap menyesuaikan dengan arsitektur yang berkembang saat itu
yang dimana arsitektur campuran colonial hindia belanda yang telah
mengambil kebudayaan Indonesia dengan Material atap genteng berwarna
merah bata dan coklat.
Bentuk atap sebagian besar perisai atau limas dengan sudut tajam (sekitar 450)
atau pelana dengan penonjolan gevel

Berbagai macam bentuk


gevel pada arsitektur
colonial hindia belanda
(indonesia)

Bentukan atap prisma (dari


filosofi kapal terbalik)
Bentukan fasad atap/gevel
sgitiga bagian depan .
5. Dormer dan Detai-detail arsitektur colonial

Penambahan dormer dan detail-detail arsitektur colonial yanf


dapat di tambahkan pada bangunan komersial dan campuran.

3. Analisis perancangan Open Space

Untuk pembagian perletakan open space, kami membaginya dalam 3 zona:

ZONA C

ZONA B

ZONA A
ZONA A

Keterangan : Yang duluu ada dan masih ada sampai sekarang yang
fungsinya berubah..
Yang dulu ada dan masih ada sampai sekarang yang fungsinya tetap sama.

a. Kali LLBK
Jembatan Selam menjadi penghubung antara Kupang di
area pusat dan Kupang di bagian barat yang jaraknya tercipta
akibat belahan kali Dendeng. Dulunya Kali ini merupakan pusat
berinteraksi antar masyarakat baik masyarakat lokal maupun asing
namun kini tidak begitu diperhatikan dan ditata dengan baik namun
hanya digunakan sebagai tempat mencuci.
Alternatif 1 :
Membuat jalan inspeksi di garis sepadan sungai yang lebar 5 m dari kanan kiri
sungai sehingga bebas dari bangunan dan juga menonjolkan langgam colonial
seperti dulu.
Kelebihan : kawasan sekitar sungai menjadi lebih tertata dengan rapi
Kekurangan : rumah warga yang berada dengan jarak 5 m dari pinggir
sungai harus digusur.
Fasilitas pendukung :
o Lampu hias, dengan menhadirkan corak colonial dengan jarak antar
lampu 5m.

o Sistem penandaan/ SIGNAGE

Membuat signage larangan untuk tidak membuang sampah sembarangan, dan


juga himbauan untuk menjaga kebersihan sungai
Syarat-syarat signage:
1. harus diletakan pada lokasi lokasi uyang srategis dan mudah di akses oleh
publik, yaitu meliputi ruag terbka, tempat perbelanjaan, toutism
information dan lain sebagainya
2. tidak boleh menggangu kesan visual kawasan serta tampilan fasade secara
keseluruhan.
3. Ukuran papan signage yang diijinkan untuk di pasang maksimal seluas 1
m2.
4. Desain papan signage harus kontekstual dengan lingkngan termasuk
dalam hal ini adalah pemilihan material yag tepaat
5. Jenis huruf yang diijinkan adalah font klasik

Alternatif 2 :
Membuat pagar pebatas antar sungai dan rumah warga dan membuat
penampungan komunalimbah rumah tangga yang bisa dimanfaatkan sebagai
biogas agar limbah tidak dibuang lagi ke sungai dan juga menonjolkan
langgam colonial seperti dulu.

Kelebihan : sungai menjadi lebih bersih, terhidar dari limbah dan tidak harus
menggusur rumah warga.
Kekurangan : tidak ada akses dan ruang pinggir kali.
b. Pantai Tedis
Merupakan pelabuhan icon teluk kupang, bukti sejarah
eksistensi kupang sebagai kota pelabuhan utama
perdagangan cendana terkenal hingga perdagangan
internasional. Sekarang tempat ini menjadi
tempat interaksi masyarakat sebagai tempat melihat
sunset dan tempat kuliner

Alternatif 1 :
Menghidupkan kembali nuansa atau suasana seperti masa dulu yaitu sebagai
pelabuhan sehingga menjadi sarana edukasi tentang sejarah dan tempat
wisata.
Kelebihan : kawasan sekitar menjadi lebih tertata dengan rapih dan serta
monjolkan cirri khas dari sejarah pantai tedis itu sendiri.
Kekurangan : butuh perubahan secara besarbesaran dalam hal ini
langgamnya.
Fasilitas pendukung :
o Ornament-ornamen kapal dengan nuansa colonial

o Lampu hias, dengan menhadirkan corak colonial dengan jarak antar


lampu 5m.

o Kursi dan mja untuk bersantai dengan konsep belanda dan kapal

o Sistem penandaan/ SIGNAGE, desain papan reklame harus


kontekstual dengan lingkngan termasuk dalam hal ini adalah
pemilihan material yag tepaat dengan menggunakan jenis huruf yang
diijinkan adalah font klasik dan ukuran papan reklame yang diijinkan
untuk di pasang pada facade maksimal seluas 1 m2.
1. Papan informasi kawasan dan gedung
Papan infirmasi kawsan harus diletakan pada lokasi lokasi
uyang srategis dan mudah di akses oleh publik, yaitu meliputi
ruag terbka, tempat perbelanjaan, toutism information dan lain
sebagainya

2. Papan penunjuk jalan

Harus disediakan pada lokasi lokasi strategis dan dilengkapi


dngan peta peta lokasi yang strategis termasuk lokasi penunjuk
jalan itu endiri.

3. Papan relkame
Yang di maksid papan reklame adalah billboard (papan
reklame jalan) berukuran besar, papan reklame bangunan yang
menempel atau tergantung pada fasade bangunan.
Ketentuan khusus yang harus ditetapkan untuk papan reklame
adalah:
 Prletakan papan reklame jalan yang berukuran besar adalah
sudut- sudut jalan tidak boleh menggangu kesan visual
kawasan serta tampilan fasade secara keseluruhan.
 Perletakan papan reklame pada bangunan konservasi tidak
boleh meggangu fasade yang ada
 Untuk bangunan-bangunan dengan deain arcade (pedestrian
beratap), papan reklame dapat di gantung dengan mengacu
pada paduan desain.
o Gerbang masuk

Perbaikan signage yang sudah ada dan pembuatan signage gerbang masuk
kawasan kota lama yang desiannya sesuai dengan tema yang ada pada
kawasan kota lama yaitu living heritage yang menunjukan nuansa
kolonialisme yang kental.

Alternatif 2 :
Sebagai tempat wisata yang lebih dominan pada tempat kuliner dengan
menambahkan atau menghadirkan langgam colonial.

Kelebihan : tidak banyak perubahan


Kekurangan : tidak adanya kesan dari sejarah pantai tedis yakni sebagai
pelabuhan.
Fasilitas pendukung :
o Adanya makanan ciri khas masyarakat Kupang pada zaman colonial .
o Meja dan kursi makan dengan corak colonial

o Sistem penandaan/ SIGNAGE, desain papan reklame harus


kontekstual dengan lingkngan termasuk dalam hal ini adalah
pemilihan material yag tepaat dengan menggunakan jenis huruf yang
diijinkan adalah font klasik dan ukuran papan reklame yang diijinkan
untuk di pasang pada facade maksimal seluas 1 m2.
1. Papan informasi kawasan dan gedung

Papan infirmasi kawsan harus diletakan pada lokasi lokasi


uyang srategis dan mudah di akses oleh publik, yaitu meliputi
ruag terbka, tempat perbelanjaan, toutism information dan lain
sebagainya

2. Papan penunjuk jalan

Harus disediakan pada lokasi lokasi strategis dan dilengkapi


dngan peta peta lokasi yang strategis termasuk lokasi penunjuk
jalan itu endiri.

3. Papan relkame
Yang di maksid papan reklame adalah billboard (papan
reklame jalan) berukuran besar, papan reklame bangunan yang
menempel atau tergantung pada fasade bangunan.
Ketentuan khusus yang harus ditetapkan untuk papan reklame
adalah:
 Prletakan papan reklame jalan yang berukuran besar adalah
sudut- sudut jalan tidak boleh menggangu kesan visual
kawasan serta tampilan fasade secara keseluruhan.
 Perletakan papan reklame pada bangunan konservasi tidak
boleh meggangu fasade yang ada
 Untuk bangunan-bangunan dengan deain arcade (pedestrian
beratap), papan reklame dapat di gantung dengan mengacu
pada paduan desain

o Gerbang masuk

Perbaikan signage yang sudah ada dan pembuatan signage gerbang masuk
kawasan kota lama yang desiannya sesuai dengan tema yang ada pada
kawasan kota lama yaitu living heritage yang menunjukan nuansa
kolonialisme yang kental.

c. Dermaga Lama

Merupakan dermaga icon teluk kupang, bukti sejarah


eksistensi kupang sebagai kota pelabuhan utama
perdagangan cendana terkenal hingga perdagangan
internasional. Sekarang tempat ini menjadi tempat
interaksi masyarakat sebagai tempat melihat sunset dan
tempat kuliner

Alternatif 1 :
Menghidupkan kembali nuansa atau suasana seperti masa dulu yaitu sebagai
dermaga, berwujudkan wahana wisata contohnya dengan menghadirkan
wahana air seperti perahu dan lain-lain sehingga kesan dermaganya menjadi
mononjol,
Kelebihan : kawasan sekitar menjadi lebih tertata dengan rapih, menjadi lebih
menarik serta monjolkan ciri khas dari sejarah dermaga lama itu sendiri.
Kekurangan : butuh perubahan secara besarbesaran dalam hal ini
langgamnya.
Fasilitas pendukung :
o Wahana air dengan jenis perahu colonial
o Menghadirkan lampu-lampu disekitar dermaga
Penerangan / lampuHarus diperhatilkan karena semua sudut unagan
memerlukan penerangan yang cukup untuk menghindari
penyalahgunaan kawasaan itu maupun untuk meminimalisir tindak
kriminalitas yang terjadi akibat tidak adanyan penerangan yang cukup.
Namun demikian, desain penerangan juga harus mencerminkan
suasana serata identitas kawasan yang notabene adalah sebuah
kawasan bercirikan arsitektur kolonial. Lampu jalan berjarak 5 m

Alternatif 2 :
Sebagai tempat wisata kuliner
Kelebihan : tidak banyak perubahan
Kekurangan : tidak adanya kesan dari sejarah dermaga lama.
Fasilitas pendukung :
o menghadirkan tempat-tempat jualan dengan corak belanda di sekitar
dermaga
o Menghadirkan lampu-lampu disekitar dermaga
Penerangan / lampuHarus diperhatilkan karena semua sudut unagan
memerlukan penerangan yang cukup untuk menghindari
penyalahgunaan kawasaan itu maupun untuk meminimalisir tindak
kriminalitas yang terjadi akibat tidak adanyan penerangan yang cukup.
Namun demikian, desain penerangan juga harus mencerminkan
suasana serata identitas kawasan yang notabene adalah sebuah
kawasan bercirikan arsitektur kolonial. Lampu jalan berjarak 5 m.

o Menambah papan larangan disekitar pantai karena banyaknya sumber


sampah yakni dari tempat-tempat jualan.
4. Analisis perancangan jalan dan parkiran

Dari hasil analisa perancangan yang telah di bahas maka di simulkan menjadi
beberapa konsep perancangan:

1. Sirkulasi
Sirkulasi pada kawasan kota lama paling padat terdapat pada jalan siliwangi di
karnakan jalan yang tidak terlalu lebar atau sempit dan kenderaan yang
melewati jalan tersebut tidak teratur (kenderaan apa saja bias melewatinya) di
tambah pedagang kali lima yang berada pada sepanjang jalan tersebut dan
juga badan jalan yang di jadikan sebagai tempat parkir membuat sirkulasi
sepanjang jalan siliwangi menjadi padat.

Jalur khusus
Jalur khusus angkutan
pejalan kaki umum dan
dengan waktu pribadi
tertentu

Terminal baru
Terminal lama

Untuk merespon tema perancangan yang telah di tentukan, pengaturan


sirkulasi pada kawasan kota lama akan di atur menjadi beberapa bagian :
 Area yang akan di tutup dan di fokuskan menjadi area pejalan kaki
- Pada jalan siliwangi dan jalan soekarno(sampai pertigaan depan gereja
kota kupang) akan di tutup untuk kendraan pribadi maupun kenderaan
umum dan kendraan pribadi hanya boleh melewatinya pada jam-jam
tertentu sajah(jam 22.00-06.00)untuk kegiatan pribadi dan petugas
kebersihan untuk masyarakat yang menetap di sekitaran jalan
siliwangi
- Pada jalan siliwangi dan jalan soekarno,akan di fokuskan menjadi area
pejalan kaki.
Area yang akan
di tutup

 Area yang akan menjadi terminal


Area terminal akan di pindahkan pada jalan Pancasila( depan kantor
residen) dengan pertimbangan agar kendraan umum tidak masuk sampai
kedalam terminal lama (tedis) karna akan di area tersebut akan di
fokuskan menjadi open space.

 Parkiran linear
Penempatan parkiran harus mempertimbangkan aksebilitas pada kawasan
kota lama sehingga dapat merespon tema yang di tentukan.
Pada sisi timur parkiran akan di tempatkan pada ujung jalan
siliwangi,supaya dapat merespon pengunjung yang datang dari arah
timur,dengan pertimbangan ukurun jalan pada area ini lumayan
lebar.sedangkan pada sisi barat parkiran akan di tempakan pada jalan ikan
paus dan terminal lama(tedis).

Parkiran Pada Sisi barat Parkiran Pada Sisi Timur


Parkir pada pembahasan di sini adaah parkiran di badan jalan.pengaruh
parkir terhadap sirkulasi dalam hal ini aktfitas parkir yang menempati
badan jalan.
Pola penataan parkiran di badan jalan adalah satu lapis atau sejajar
sehingga mendapat kapasitasitas ruang sirkulasi yang lebih luas.

Gambar parker linera

Anda mungkin juga menyukai