Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH PERMUKIMAN SKY HABITAT

Mata Kuliah:

Dasar-Dasar Perencanaan & Perancangan Perumahan Permukiman

DOSEN KOORDINATOR :
DR. INDRABAKTI SANGALANG, ST., MT
NIP. 19750111 200003 1 003

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4

Akhdiat Iqbal Maulana DBB 115 007


Rifqi Haris Aly Ma’sum DBB 116 003
Yuli Wahyuni DBB 116 005
Yuando Alfintito DBB 116 010
Ahmad Yusuf Efendi DBB 116 038
Fevinnia DBB 116 040

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS PALANGKARAYA
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN ARSITEKTUR
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Permukiman di
Singapura dari mata kuliah Dasar-Dasar Perencanaan & Perancangan Perumahan
Permukiman. Terima kasih kami ucapkan kepada Dosen Koordinator Dr. Indrabakti
Sangalang, ST., MT.

Didalam makalah ini, kami memaparkan hasil penyusunan secara runtut


melalui berbagai sumber. Tak lepas dari sebuah karya manusia, tiada gading yang tak
retak begitu pula dengan makalah ini. Kami menyadari masih terdapat kekurangan oleh
karena itu kami mohon kepada Bapak/Ibu Dosen dan pembaca dapat memberi kritik
dan saran membangun upaya membuat perbaikan dimasa mendatang.

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Permukiman di Singapura


ini dapat memperluas wawasan kami dan juga bagi pembaca.

Palangka Raya, 07 Oktober 2019

Penyusun

PERMUKIMAN SKY HABITAT| i


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................i

DAFTAR ISI......................................................................................................... ii

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang........................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah...................................................................................... 1

1.3 Tujuan........................................................................................................ 1

PEMBAHASAN

2.1 Gambaran Umum Kota Singapura............................................................2

2.2 Sejarah Singkat Perencanaan Tata Ruang Singapura................................3

2.3 Proses Perancangan...................................................................................5

2.4 Proses Pelaksanaan...................................................................................12

2.5 Proses Pengelolaan...................................................................................20

PENUTUP

3.1 Kesimpulan................................................................................................ 37

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 38
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Singapura (nama resmi: Republik Singapura) adalah sebuah negara pulau di


lepas ujung selatan Semenanjung Malaya, 137 kilometer (85 mi) di utara
khatulistiwa di Asia Tenggara. Negara ini terpisah dari Malaysia oleh Selat Johor
di utara, dan dari Kepulauan Riau, Indonesia oleh Selat Singapura di selatan.
Singapura adalah pusat keuangan terdepan ketiga di dunia dan sebuah kota dunia
kosmopolitan yang memainkan peran penting dalam perdagangan dan keuangan
internasional. Pelabuhan Singapura adalah satu dari lima pelabuhan tersibuk di
dunia.
Singapura merupakan negara maju dengan pengelolaan permukiman yang
dapat dikatakan ideal, dimana penataan permukimannya dapat menjadi contoh
bagi negara yang sedang berkembang seperti negara kita, Indonesia. Dari penataan
sikulasi jalan, penataan perumahan, area industri, pengelolaan air dan sebagainya
dapat terencana dan terlaksana dengan baik
Upaya untuk membangun perumahan umum di bawah pemerintahan Inggris
dimulai pada 1920, namun perubahan berarti baru terjadi pada 1959, ketika
People's Action Party (PAP) mulai berkuasa, kata Han Ming Guang di Singapore
Heritage Society. Pada tahun 1960, Dewan Pengembangan Perumahan (HDB)
didirikan dan dalam tiga tahun membangun lebih dari 31.000 flat. Dengan slogan
ambisius, 'sedikit bicara, banyak kerja', ratusan ribu orang dipindahkan dari
kampung ke flat-flat HDB.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah tata ruang permukiman di Singapura?
2. Bagaimana proses perencanaan Sky Habitat Singapura?
3. Bagaimana proses pelaksanaan Sky Habitat Singapura?
4. Bagaimana proses pengelolaan Sky Habitat Singapura?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui proses perencanaan Sky Habitat Singapura
2. Mengetahui proses pelaksanaan Sky Habitat Singapura

| Permukiman Sky Habitat


3. Mengetahui proses pengelolaan Sky Habitat Singapura

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Gambaran Umum Kota Singapura

 Berada di kawasan Asia


Tenggara dengan letak geografis
koordinat 1°18′-1,3°LU serta
103°51′-103,85°BT.
 Total luas 697 km2dan memiliki
garis pantai sepanjang 193 km
dengan luas laut teritorial 3 nm.
 Jumlah penduduk tahun 2014
sebesar 5.567.301 jiwa.
 Mayoritas penduduk Singapura adalah Cina sejumlah 74,2 %, Melayu 13,3 %, India
9,2 %, dan lainnya 3,3 %.
 Memiliki sistem ekonomi pasar bebasyangsangat bergantung pada ekspor, terutama
barang-barang elektronik, produk-produk teknologi informasi, farmasi, dan sektor
jasa keuangan.

| Permukiman Sky Habitat


2.2 Sejarah Singkat Perencanaan Tata Ruang Singapura

Singapura modern terjadi pada tahun 1819 oleh Sir Stamford Raffles, pada
saat itu ia mendirikan sebuah pelabuhan untuk para koloni dari Inggris. Di bawah
pemerintahan kolonial Inggris, Singapura telah berubah menjadi pelabuhan yang
amat strategis, mengingat letaknya yang ada di tengah-tengah jalur
perdagangan di antara India dan Cina yang yang akhirnya menjadi salah satu
pelabuhan yang terpenting di dunia sampai hari ini.

Gambar: Foto Sir Stamford Raffles

Raffles tiba di Singapura pada 29 Januari 1819. Dia menjumpai sebuah


perkampungan Melayu kecil di muara Sungai Singapura yang diketuai oleh
seorang Temenggung Johor. Karena limpahan airnya yang sangat segar pada saat
itu, Raffles menjadikan tempat itu untuk para koloninya tinggal. Setelah
menandatangani perjanjian pada tanggal 6 Februari tahun yang sama, Raffles
meninggalkan pemukiman, dan menyerahkan tanggung jawab kepada Kolonel
William Farquhar dan pada akhir Mei, Raffles kembali lagi, karena semakin
pesatnya perkembangan kota, ia menyadari perlunya rencana perkotaan formal
untuk memandu perluasan fisik. Lalu Raffles pergi kembali dan pada Oktober
1822, raffles kembali ke singapura dan membentuk Komite Kota dipimpin oleh
Letnan Philip Jackson untuk menyusun suatu rencana formal untuk jajahan, yang
kemudian dikenal sebagai Rencana Jackson. Yaitu dengan meletakkan dasar jalan
kota dan tata letak zonal, Misalnya, alokasi lembaga sipil di tepi utara sungai
Singapura dan penciptaan daerah komersial utama yang kemudian dikenal sebagai
"Komersial Persegi" dan ditepi selatan berkembang menjadi distrik Civic dan CBD
di kedua sisi sungai dengan pola grid. Sedangkan zona permukiman berada di
Chinatown, Little India, dan Kampong Glam, yang bias menarik perhatian

| Permukiman Sky Habitat


wisatawan.

| Permukiman Sky Habitat


Tetapi rencana komite kota yang dipimpin oleh Jackson hanya berjalan 8
tahun karena semakin berkembang pesatnya populasi dan terjadi kepadatan
penduduk yang parah, akhirnya banyak penduduk yang pindah kedaerah pinggiran
kota daerah timur Singapura. Pertumbuhan ini juga mengakibatkan jalan pinggiran
kota menjadi padat oleh lalu lintas,
terutama di sepanjang Geylang Road
yang mengarah ke Pantai Timur.
Pada tahun 1927, pemerintah
kolonial berusaha menangkap situasi
dengan mendirikan Singapura
Improvement Trust (SIT), dengan
tujuan utama mengurangi kemacetan
perkotaan dan penyediaan dan
peningkatan infrastruktur publik, Gambar: Foto Awal dari Singapore Improvement
Trust dan Tiong Bahru Estate
khususnya dalam pelebaran jalan
untuk mengakomodasi dan modernisasi lalu lintas. Upaya mereka hanya di daerah
lokal, karena mereka tidak memiliki kekuasaan legislatif untuk menghasilkan
rencana yang komprehensif atau untuk mengendalikan pembangunan perkotaan.
Dan karena adanya Perang Dunia Kedua menyebabkan terganggunya upaya
mengurangi masalah kota hal ini berlangsung selama 1941-1945.
Di tahun 1960-an ketika Singapura baru merdeka, penduduknya 1,89 juta,
sekitar 1,3 juta di antaranya miskin dan hidup di kawasan kumuh, termasuk di
bantaran-bantaran sungai, atau di mana saja yang bisa digunakan untuk
membangun pemukiman. Sampah pun dibuang sembarangan, termasuk di sungai-
sungai, membuat sungainya penuh sampah.
Saat PM Lee Kuan Yew hendak membangun Singapura mulai dari nol,
bahkan minus, salah satu masalah terberatnya adalah sebagian besar rakyatnya
yang masih miskin tersebut dengan berbagai masalah sosialnya. Hak rakyat atas
tempat tinggal yang layak, pekerjaan dengan penghasilan yang pantas, dan
kehadiran pemerintah belum ada. Lee menyadari bahwa Singapura tidak
mempunyai sumber daya alam yang bisa diandalkan untuk membangun Singapura
seperti yang dicita-citakan, yakni membuat Singapura sebagai negara yang maju
dan modern, sebagai salah satu pusat perkenomian dan bisnis dunia, yang pasti

| Permukiman Sky Habitat


membawa dampak kepada kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya.

| Permukiman Sky Habitat


Pemukiman kumuh di Singapura tahun 1960-an (courtesy

Dan dibawah naungan Partai Aksi Rakyat yang berkuasa pada saat itu, SIT
(Singapore Improvement Trust) telah digantikan dengan HDB (Housing
Development Board) yang didirikan pada tahun 1960. Hal ini terbukti menjadi titik
balik Singapura dalam menghadapi kepadatan penduduknya, HBD telah
membangun 50.000 unit rumah yang telah dibangun dalam rentang waktu lebih
dari 20 tahun. Dalam tahun 1970-an, sebagian besar penduduk telah menemukan
perumahan yang layak. Sebagian besar kebijakan perencanaan kota saat ini berasal
dari praktik HDB tersebut. Dan kebijakan perencanaan wilayah dan kota Singapura
berada dibawah Urban Redevelopment Authority, yaitu menciptakan kota-kota
yang mandiri dan kabupaten yang dilayani oleh 4 pusat regional, yang mempunyai
fungsinya masing-masing. Tujuan rencana kota adalah untuk memaksimalkan
penggunaan lahan secara efisien namun nyaman dan untuk melayani penduduk
sebanyak mungkin dengan fungsinya masing-masing, seperti Infrastruktur,
pelestarian lingkungan, ruang untuk resapan air dan lahan untuk penggunaan
militer semua memerlukan pertimbangan dan perencana perkotaan nasional.

| Permukiman Sky Habitat


2.3 Proses Perancangan Sky Habitat Singapore
Architects : Safdie Architects
Area : 11220,17 m2
Year : 2015
Executive Architect
DCA Architects Pte Ltd
Landscape Architect
Coen + Partners, USA
Executive Landscape Architect
Coen Design International, Pte Ltd Singapore
Structural Engineers
RSP Architects Planners & Engineers Pte Ltd
Mechanical and Electrical Engineers
Squire Mech Pte Ltd
Client
CapitaLand

Sky Habitat Singapore adalah matriks tiga dimensi dari rumah


dengan teras, balkon, dan taman bersama, membawa lanskap,
cahaya, dan udara ke setiap tingkat bangunan. Bentuk melangkah
bangunan ini mirip dengan kota lereng bukit. Unit ini memiliki
banyak orientasi relatif terhadap matahari, ventilasi alami, dan
pemandangan yang indah.
Sky Habitat Singapore Terinspirasi dari bangunan “Habitat
67” di Montreal Kanada, arsitek terkenal Israel-Kanada, Moshe Safdie melanjutkan
kampanyenya untuk mendefinisikan kembali ke kehidupan perkotaan dengan kepadatan
tinggi dengan salah satu proyek terbarunya di Singapura - Sky Habitat. Terletak di
lingkungan Bishan, sebuah kawasan perumahan di jantung pinggiran kota Singapura,
kompleks perumahan 38 lantai ini mengeksplorasi keseimbangan hidup dengan
kepadatan tinggi dengan konsep humanistik masyarakat, lanskap, taman, ventilasi
silang, dan cahaya matahari. Pengembangan ini menampilkan 2 blok menara unik yang,
bukannya berdiri sendiri, dihubungkan pada 3 tingkat oleh platform yang dilapisi
dengan vegetasi dan taman yang disebut sebagai skybridge. Jembatan-jembatan ini
menjadikan seluruh pembangunan satu kompleks 3D Mata burung
| Permukiman Sky Habitat
tunggal unit perumahan bertingkat desentralisasi yang mampu merespons iklim tropis
Singapura sambil menawarkan jenis pengalaman hidup baru. Seluruh pengembangan
fitur total lebih dari 500 apartemen mulai dari 1 kamar tidur sampai 4 kamar tidur
tipologi masing-masing dengan setidaknya satu balkon taman, serta parkir bawah tanah
untuk lebih dari 500 mobil.
Bangunan dengan
kepadatan tinggi di kota-kota
yang kekurangan lahan sering
menghasilkan ruang tamu kecil,
fasilitas kompromi, dan akses
terbatas ke ruang dan fasilitas
luar ruangan. Sebaliknya, desain
Sky Habitat bercita-cita untuk
memasukkan berbagai fasilitas
untuk melayani penghuninya, dari kolam renang
dan taman bermain, hingga taman dan ruang
komunal untuk pesta dan acara keluarga. Tiga
jembatan taman menjembatani menghubungkan
dua menara loncatan dan menciptakan
serangkaian jalan, kebun, dan teras yang saling
terhubung di udara, yang menyediakan berbagai
ruang untuk rekreasi dan sidang umum.
Akibatnya, massa keseluruhan berpori dan
terbuka, memungkinkan angin mengalir
melalui dan cahaya matahari menembus jauh
ke dalam struktur. Geometri loncatan
memungkinkan tempat tinggal banyak orientasi
dan teras pribadi besar. Di pesawat darat, di
atas p odium parkir yang cekung, lebih dari 70
persen situs dikembangkan menjadi
serangkaian kebun tambahan, yang
menawarkan area acara outdoor, kolam renang, lapangan tenis, dan jalur berjalan.
Visual terkuat dari bangunan ini
berasal dari ketinggian menara, dengan
| Permukiman Sky Habitat
adanya tiga jembatan penghubung yang memiliki view bagus. Jembatan yang
menghubungkan kedua menara memiliki ruang komunal didalamnya. Dengan adanya
saran penghubung kedua bangunan membuat semua fasilitas dapat diakses oleh kedua
bangunan. Roof top pada bagian jembatan memiliki kolam pangkuan panjang 40 meter
yang membentang dari ujung ke ujung. Titik-titik pandang jembatan adalah
pemandangan berangin dengan pemandangan terbuka ke timur dan barat.

Sky Habitat Elevation Chart

| Permukiman Sky Habitat


Sky Habitat Masterplan
| Permukiman Sky Habitat
2.4 PROSES PELAKSANAAN SKY HABITAT SINGAPORE

 Pertama-tama lahan-lahan permukiman kumuh harus dikosongkan, dengan kata


lain penduduknya harus direlokasi, atau bangunan-bangunannya dibongkar, lalu
dibangun kembali dengan penataan yang baru sesuai dengan yang direncanakan.

Untuk keperluan itu pemerintah Singapura pun membangun pulau seluas sekitar
500 kilometer persegi (sebelum melakukan reklamasi) menjadi kota taman, di
atasnya dibangun apartemen atau rumah-rumah susun yang representatif,
dilengkapi dengan prasarana pendidikan dan kesehatan, dengan prinsip setiap
keluarga harus punya rumah dengan lingkungan yang bersih dan higinis.

Setelah pembangunan kawasan pemukiman selesai dibangun, di bawah


kekuasaan. Lee Kuan Yew yang sangat tegas dan tanpa kompromi menjurus pada
otoriter, semua penduduk di kawasan pemukiman kumuh itu pun mulai direlokasi
ke sana.

Lahan-lahan bekas pemukiman kumuh itu pun disediakan untuk membangun


berbagai prasarana dan sarana, infrastruktur, taman kota, dan seterusnya untuk
diubah menjadi kawasan pusat bisnis, perekonomian, dan obyek wisata kelas
dunia.

Langkah yang diambil pemerintah Singapura merelokasi penduduknya dari


pemukiman-pemukiman kumuh, dan mengubah lahan-lahan yang ditinggalkannya
itu menjadi pusat bisnis, taman kota, obyek wisata, infrastruktur jalan, dan
sebagainya itulah yang menjadi tonggak awal perubahan Singapura dari negara
dunia ketiga yang miskin menjadi negara maju dan kaya raya.

 Bangunan ini diorganisasikan untuk


menempatkan dua menara kembar berlantai 38
setinggi 140 meter, disusun secara diagonal
untuk memaksimalkan pandangan utara-
selatan yang tidak terhalang untuk semua unit.

Berdasarkan data Emporis Standard


Committee, Sky Habitat Singapore dengan
ketinggian 38 lantai tergolong ke dalam high
rise building, yaitu bangunan berlantai banyak
3D Sky Habitat
| Permukiman Sky Habitat
dengan jumlah lantai 12-39 lantai atau sekitar
35-100 meter.

Sistem struktur bangunan tinggi dapat


dibedakan menjadi dua kategori: struktur
interior dan struktur eksterior. Klasifikasi
ini berdasar pada distribusi komponen dari
sistem penahan beban lateral utama pada
bangunan. Sistem struktur dikategorikan
sebagai struktur interior saat bagian pokok
dari sistem penahan beban lateral terletak
pada interior bangunan. Begitu pula
sebaliknya, jika bagian pokok dari sistem
penahan beban lateral terletak pada
perimeter (garis keliling luar), sistem Proses Pembangunan

struktur dikategorikan sebagai struktur


eksterior.

Setiap struktur menara terdiri dari dua batang selebar tujuh meter, dan memiliki ruang
selebar tujuh meter. Ini meminimalkan paparan fasad barat dan menghindari matahari
tropis. Keterbukaan bangunan mungkinkan sirkulasi udara alami dan memiliki ventilasi
silang,

Struktur Dinding

| Permukiman Sky Habitat


2.5 PROSES PENGELOLAAN SKY HABITAT SINGAPORE

Apartemen di sky habitat dapat ditempati dengan status hak milik (selama 99
tahun) atau sewa ruang apartemen, dengan memperhatikan beberapa syarat

HDB mengembangkan kawasan perumahan diberbagai lokasi di seluruh


Singapura, dan apartemen ini ditawarkan untuk dihuni dengan prasarana yang telah
disediakan selama 99 tahun.

Perdana Menteri Lee menjelaskan, HDB menjual apartemen kepada pembeli


selama 99 tahun. Pembeli memilikinya, dan Pembeli bisa meneruskannya untuk satu
atau dua generasi. Setelah itu, apartemen kembali ke Negara.

Skema pembayaran
 tinggal kemudian bayar (pasca bayar) untuk semua unit yang kosong dan beserta
id yang terkonfirmasi.
 4 minggu percobaan + 12 bulan untuk penyelesaian masa percobaan
 Dapat membatalkan sewa dari unit tersebut dengan periode 12 bulan
| Permukiman Sky Habitat
2.5.1 Aksesibilitas

Map Sky Habitat

Singapura adalah salah satu kota yang sarana transportasinya terhubung dengan
baik satu sama lainnya, dengan sistem transportasi umum yang bersih, aman, dan
mudah digunakan.

Site juga terletak di area perkotaan, dimana memudahkan bagi para pengguna
jasa transportasi mencari kendaraan transportasi publik di sekitar area site. Tersedia
berbagai macam jenis transportasi di area tersebut, seperti taksi, MRT station, dan
jaringan bus umum.

Struktur Dinding

Main Entrance
| Permukiman Sky Habitat
Site pada area bangunan memiliki alur lalu lintas yang ramah terhadap kendaraan
bermotor dan juga ramah bagi pejalan kaki, dimana terlihat perbedaan jalur pedestrian
dan jalur kendaraan bermotor.

MRT

Kereta Mass Rapid Transit (MRT) dan jaringan bus umum di Singapura
mudah untuk dipahami dan digunakan. Pembayaran tiket tunggal di MRT dan bus
dapat dilakukan dengan membayar tunai, tetapi pilihan yang terbaik dan tercepat
adalah dengan menggunakan EZ-link atau kartu Nets Flash Pay, kartu penyimpan
dana yang mirip dengan kartu Oyster di London atau kartu Octopus di Hong Kong,
yang berlaku di semua kereta MRT dan bus umum, dan tarifnya lebih murah
daripada membayar tunai. Pengisian ulang kartu cukup mudah, cukup mencari
mesin ‘top up / isi ulang’ di setiap stasiun MRT, atau isi ulang di toko.

| Permukiman Sky Habitat


2.5.2 Ruang Terbuka Hijau

Dengan visinya “city in a


garden”, Singapura
membentuk kotanya menjadi
kota hijau dengan berbagai
tanaman dan taman kota.
Pohon-pohon besar sebagai
peneduh menjadikan kawasan
kota nyaman untuk berjalan
kaki dan bunga tropis
menambah keindahan kota.

Bishan Park Bishan Park

Pada area site terdapat Bishan Park sebagai Ruang Terbuka Hijau pada
Daerah tersebut, yang memiliki fasilitas yang memadai, serta memiliki
pemandangan yang luas.
Singapura dalam mewujudkan permukiman dan perkotaan yang lebih baik,
salah satu strateginya adalah dengan mengembangkan Kota Hijau (green city) yang
dapat mendorong pembangunan kota secara berkelanjutan (sustainable city). Kota
hijau atau “eco-city” dalam konsepnya menggabungkan prinsip pembangunan
“hijau” dengan memanfaatkan teknologi informasi (ICT) untuk mengurangi dan
menghilangkan dampak-dampak buruk kota terhadap lingkungan. Konsep ini telah
diadopsi oleh Singapura dalam penataan kota di negara tersebut.
| Permukiman Sky Habitat
Keberhasilan Green City di Singapura didukung oleh kesadaran etika
terhadap nilai lingkungan yang didukung oleh transparansi dan akuntabilitas
pengelolaan lingkungan yang baik. Masyarakat secara konsisten dan berkomitmen
untuk mengalokasikan sumber dayanya secara efisien dan efektif karena kesadaran
bahwa sumberdaya tersebut terbatas. Dengan demikian masyarakat merubah
perilakunya untuk lebih ramah lingkungan, hemat energi, tidak konsumtif terhadap
energi kemudian dilengkapi adanya dukungan pemerintah untuk terwujudnya kota
hijau.

BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Singapura merupakan sebuah negara maju dengan pengelolaan permukiman
yang dapat dikatakan ideal, dimana penataan permukimannya dapat menjadi
contoh bagi negara yang sedang berkembang seperti negara kita, Indonesia. Dari
segi pemanfaatan lahan Singapura dapat memanfaatkannya dengan semaksimal
mungkin, sehingga perumahan-perumahan yang ada dapat digunankan dengan
semestinya.
Perlunya perhatian yang khusus dari berbagai macam segi, agar dapat
membuat perumahan yang baik, terutama pada bidang penataan sirkulasi jalan,
penataan perumahan, area industri, pengelolaan air dan sebagainya dapat terencana
dan terlaksana dengan baik.
Perdana mentri Lee Kuan Yew banyak mengambil pengaruh besar dalam
bembangunan permukiman singapura yang ideal.
Pengelolaan permukiman di Singapura dapat meliputi Sistem Transportasi,
Ruang Terbuka Hijau, Pengelolaan Air, dan Penggunaan energi.

| Permukiman Sky Habitat


DAFTAR PUSTAKA:

http://www.netatech.com.sg/index-4_2.html

https://issuu.com/desmond6/docs/tse_oct2016_forweb

http://www.constructionplusasia.com/sg/sky-habitat/

https://www.slideshare.net/melvintanproperty/sky-habitat-condo-floor-plans-blk-9?
from_action=save

https://www.safdiearchitects.com/projects/sky-habitat-residential-development

https://projectshomes.com/skyhabitat/site-floor-plans

https://www.livinspaces.net/projects/architecture/gardens-sky-sky-habitat-singapore-
safdie-architects/

https://www.bbc.com/indonesia/vert-cap-46755795

https://economy.okezone.com/read/2019/01/09/470/2002086/kisah-singapura-negara-
dengan-program-perumahan-umum-paling-sukses-di-dunia

http://www.radarplanologi.com/2015/12/perencanaan-kota-singapura-update-tahun-
2011.html

https://wahyusukmana14.wordpress.com/2014/01/18/gambaran-umum-singapura-dan-
sejarah-masuknya-islam-di-singapura/

https://en.m.wikipedia.org/wiki/Public_housing_in_Singapore

| Permukiman Sky Habitat

Anda mungkin juga menyukai