PENDAHULUAN
A. Potret Pekanbaru
1. Sejarah
Kota Pekanbaru sebagai pusat administratif dan
pemerintahan memulai sejarah panjangnya sejak budaya
dagang orang Melayu itu sendiri. Sungai Siak sebagai sungai
terdalam di Indonesia yang mengalir melewati kota ini telah
menjadi jalan tol alam yang menghubungkan Pekanbaru
dengan pusat perdagangan di pesisir pantai. Tradisi
kehidupan yang suka mendiami perairan telah membuat
orang Melayu menjadi bangsa pelayar yang memunculkan
potensi dagag orang Melayu.
Sebelum melihat bagaimana kota Pekanbaru menjadi
tujuan migrasi dari beberapa daerah di Indonesia, secara
lebih luas dapat diamati kondisi geografis dan historis dari
Propinsi Riau. Propinsi Riau meliputi sebagian basar bekas
propinsi Sumatera Utara dan sebagian lagi merupakan
bekas propinsi Sumatera Tengah pada pesisir timur pulau
Sumatera. Nama Riau sendiri diambil dari kosa kata melayu
Pemberi
N Nama Prestasi Tahun
Penghargaan
Penghargaan Golden Award
sebagai Kepala Daerah Peduli
Olahraga yang diberikan oleh
1 2019 Ketua PWI Pusat
Seksi Wartawan Olahraga
(SIWO) Persatuan Wartawan
Indonesia (PWI) Pusat
Penghargaan Achievement
of Waste Management di Dirjen Kementerian
2 Bali oleh Komite Pengusaha 2019 Lingkungan Hidup dan
Mikro Kecil Menengah Kehutanan RI
Indonesia (Kopitu)
1. Smart Economy
Smart economy dalam kehidupan kota mengacu
pada industri yang smart yaitu dengan memanfaatkan
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
dalam proses produksi dan distribusi barang dan jasa.
Jika semakin banyak inovasi-inovasi baru
yang dikembangkan maka akan menambah peluang
usaha baru dan meningkatkan persaingan pasar
usaha/modal. Meningkatnya jumlah pelaku usaha
mengakibatkan persaingan pasar menjadi semakin
ketat. Sehingga inovasi-inovasi baru perlu diciptakan
untuk mempertahankan eksistensi bisnis pelaku usaha
tersebut.
2. Smart Mobility
Smart mobility yang dimaksud yaitu kemampuan
kota dalam memberikan kesempatan akses yang
seluas-luasnya pada lokal maupun internasional. Smart
mobility termasuk pada transportasi dan pembangunan
infrastruktur. Pembangunan infrastruktur diwujudkan
melalui penguatan system perencanaan infrastruktur
Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka
yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan
apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka
(karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.
Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh bagimu, maka
anggaplah ia musuh(mu), karena sesungguhnya syaitan-syaitan
itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi
penghuni neraka yang menyala-nyala. (Al-Fathir:6)
Ibadah-ibadah Ramadhan
Ibadah-ibadah yang patut dihidupkan dan dioptimalkan
pada bulan Ramadhan adalah puasa, shalat tarawih (qiyam al-
ramadhan), berinteraksi dengan Alquran, menuntut ilmu, i’tikaf,
memperbanyak zikr dan doa, meningkatkan sedekah, infaq,
wakaf dan zakat.
1. Puasa
Puasa atau shaum/shiyam bermakna menahan (al-
imsaak). Dengan demikian menahan adalah aktifitas inti dari
puasa. Menahan makan dan minum serta segala macam yang
membatalkannya dari mulai terbit fajar sampai tenggelam
matahari dengan diiringi niat. Jika aktifitas menahan ini
dapat dilakukan dengan baik, maka seorang muslim memiliki
kemampuan pengendalian, yaitu pengendalian diri dari segala
hal yang diharamkan Allah.
Puasa merupakan ibadah yang akan mengantarkan umat
Islam ke prediket taqwa, sebagaimana yang terdapat dalam
firman Allah:
مخسة أ��شياء حتبط الصوم اى تبطل ثوابه الكذب والغيبة والمنمية والميني
الغموس والنظر بشهوة
“Lima hal yang akan membatalkan puasa, artinya membatalkan
pahala puasa, yaitu berdusta, bergunjing, fitnah (adu domba),
bersumpah palsu, dan melihat dengan syahwat”
ِ ِ الص
ائ شيئ ًا ّ من ّفط َر صائِامً � آ َان ُهل مثْ ُل أ�ج ِر ِه غَ ْ َي أ�ن ّ ُه ال ي َ ْن ُق ُص ِم ْن أ� ْج ِر
“Barangsiapa yang memberi ifthor kepada orang-orang yang
berpuasa, maka ia mendapat pahala senilai pahala orang yang
berpuasa itu, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa
tersebut” (HR. Ahmad, Turmudzi dan Ibnu Majah).
َّ َو أ� ِقميُوا
الص َل َة َو َءاتُوا َّالز َك َة َو ْار َك ُعوا َم َع َّالرا ِك ِع َني
Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku`lah beserta
orang-orang yang ruku’ (Q.S. al-Baqarah (2): 43).
Shalat adalah ibadah jasadiyah pertama yang disyari’atkan
kepada Nabi Muhammad SAW. Shalat lebih dahulu disyari’atkan
daripada puasa, zakat, ataupun haji. Shalat tersebut dituntut
agar dilakukan berjamaah, dan jika ada uzur baru diperkenankan
untuk mendirikannya sendirian.
Shalat berjamaah yang dimaksud adalah yang dilaksanakan
dimasjid, atau di tempat lain ketika berhalangan mendirikannya
di masjid. Shalat ini ada yang sifatnya harian, yaitu pada setiap
shalat fardhu lima waktu; ada yang bersifat mingguan, yaitu
shalat jum’at; ada yang bersifat tahunan, yaitu shalat idul fitri dan
idul adha; dan ada yang tahunan tetapi bersifat internasional,
yaitu dalam rangka wukuf di Arafah ketika melaksanakan ibadah
haji.
Dasar Hukum
Dasar hukum shalat berjamaah adalah al-Qur’an dan
Sunnah. Allah berfirman:
pada hari betis disingkapkan dan mereka dipanggil untuk bersujud;
Maka mereka tidak kuasa, (dalam keadaan) pandangan mereka
tunduk ke bawah, lagi mereka diliputi kehinaan. dan Sesungguhnya
mereka dahulu (di dunia) diseru untuk bersujud, dan mereka dalam
Keadaan sejahtera (QS. Al-Qalam (68): 42-43)
2. Udzur khusus
َح َّدثَنَا ُقتَ ْي َب ُة ْب ُن َس ِعي ٍد قَا َل َح َّدثَنَا أ�بُو ُم َعا ِوي َ َة َع ْن ْ َأال ْ َع ِش َع ْن � ْب َرا ِه َمي َع ْن
إ
الل عَلَ ْي ِه َو َس َّ َل َج َاء
ُ َّ الل َص َّل ِ َّ ول ُ ْ َأال ْس َو ِد َع ْن عَائِشَ َة قَالَ ْت لَ َّما ثَ ُق َل َر ُس
ب َِل ٌل يُو ِذن ُ ُه ِب َّلص َل ِة فَ َقا َل ُم ُروا أ� َب بَ ْك ٍر أ� ْن يُ َص ِ ّ َل ِبلنَّ ِاس
Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa’id berkata,
telah menceritakan kepada kami Abu Mu’awiyah dari Al A’masy
أ�خ َ َْب ِن َ ْع ٌرو النَّا ِقدُ َو ُزه ْ َُي ْب ُن َح ْر ٍب َو أ�بُ ْو بَ ْك ِر ْب ُن أ� ِب َشيْ َب َة قَالُ ْوا َح َّدثَنَا
هللا عَلَ ْي ِه
ُ ال َع ِن النَّ ِ ِ ّب َص َّل ٍ ِ ُس ْف َي ُان ْب ُن ُع َييْنَ َة َع ِن ُّالز ْه ِر ِ ّي َع ْن أ�ن َ ِس ْب ِن َم
َ َّال ُة فَابْدَ ُء ْوا ِبلْ َعشَ ا ِء
و َس َّ َل قَا َل: َ ض الْ َعشَ ا ُء َو أ� ِق ْي َم ِت الص َ َ � َذا َح
إ
Telah mengabarkan kepadaku Amru an-Naqid dan Zuhair bin
Harb serta Abu Bakar bin Abi Syaibah mereka berkata, telah
menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah dari az-Zuhri
dari Anas bin Malik Radhiyallahu’anhu dari Nabi Shallallahu
‘alaihi wasallam beliau bersabda: Apabila makan malam telah
dihidangkan, sedangkan shalat telah diiqamahkan maka mulailah
dengan makan malam terlebih dahulu.
• Karena makan yang berbau menyengat: Beberapa
makanan yang dimaksud seperti : jengkol, petai, bawang
dan makanan semisalnya yang berbau menyengat dan
tidak disukai orang lain sampai bau dari makanan
tersebut menghilang. Hadist menerangkan :
ك َ َ � « َم ْن أ: قَا َل، َع ِن النّ ّيب صىل هللا عليه وسمل،الل ِ ّ َع ْن َجا ِب ِر ْب ِن َع ْب ِد
ِم ْن َه ِذ ِه, ك الْ َب َص َل والث ّو َم َو ْال ُك ّر َاث) فَ َال َ َ � َم ْن أ:ً الث ّو ِم َ(وقَا َل َم ّرة،الْ َب ْق َ ِل
فَ� ّن الْ َم َالئِ َك َة تَ َت�أ ّذى ِم ّما ي َ َت�أ ّذى ِمنْ ُه ب َ ُنو � آ َد َم، َ”ي َ ْق َربَ ّن َم ْسجِ دَ ن.
إ
Dari Jabir bin Abdullah, dari Nabi SAW, beliau bersabda,
“Barangsiapa yang memakan biji-bijian ini, yakni bawang putih
ُالس َم َو ِات َو ْ َأال ْر ِض َو َم ْن ِفيْ ِ َّن َو َ َل الْ َح ْمد َّ اللَّهُ َّم َ َل الْ َح ْمدُ أ�ن َْت ن ُُور
الساعَ ُة َّ أ�ن َْت الْ َح ُّق َو َو ْعدُ كَ الْ َح ُّق َو ِل َقاؤُكَ َح ٌّق َوالْ َجنَّ ُة َح ٌّق َوالنَّ ُار َح ٌّق َو
َح ٌّق اللَّهُ َّم َ َل أ� ْسلَ ْم ُت َوب َِك � آ َمنْ ُت َوعَلَ ْي َك ت ََو َّ ْك ُت َو�ل َ ْي َك أ�ن َ ْب ُت َوب َِك
إ
س ْر ُت َ ْ �َاص ُت َو�ل َ ْي َك َح َاكْ ُت فَا ْغ ِف ْر ِل َما قَ َّد ْم ُت َو َما أ�خ َّْر ُت َو َما أ َْ خ
َو َما أ� ْعلَ ْن ُتإ أ�ن َْت �لَهِ�ي َل � َ َل � َّل أ�ن َْت
3. Memulai shalat tahajud dengan dua rakaat yang ringan (H.R.
إ إ إ
Muslim)
4. Membangunkan keluarga untuk shalat tahajud (H.R. Abu
Daud).
5. Menunda shalatullail dan tetap tidur jika mengantuk (H.R.
Muslim).
6. Melaksanakannya sesuai dengan kemampuan” (H.R.
Bukhari).
7. Tetap melakukannya secara berkelanjutan, karena amalan
seperti inilah yang paling disukai Allah (H.R. Muslim).
َي أ�يُّ َا َّ ِال َين � آ َمنُوا � ْن َج َاء ُ ْك فَ ِاسقٌ ِبن َ َب إٍ� فَتَ َبيَّنُوا أ� ْن ت ُِصي ُبوا قَ ْو ًما ِ َبه َ ٍَال فَ ُت ْص ِب ُحوا
إ
عَ َل َما فَ َعلْ ُ ْت نَ ِد ِم َني
Wahai orang beriman, jika datang kepadamu orang
fasik membawa suatu informasi, maka periksalah dengan
teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah
kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaanya yang
menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu” (QS.
Al-Hujuraat[49]:6).
Allah SWT memerintahkan kita untuk memeriksa
suatu informasi dengan teliti. Yaitu mencari bukti
kebenaran informasi tersebut. Hal ini bisa dilakukan
Pengertian Wabah
َو� َذا َوقَ َع ِب�أ ْر ٍض َو أ�ن ُ ْْت بِ َا فَ َال،ون ِب�أ ْر ٍض فَ َال تَدْ ُخلُوهَا
ِ � َذا َ ِس ْع ُ ْت ِب َّلطا ُع
إ إ
َ ْت ُر ُجوا ِمنْ َا
Bila kalian mendengar tentang wabah (tha’un) di suatu negeri,
maka janganlah kamu memasuki negeri itu. Apabila kalian
berada di negeri yang terjangkit wabah itu, maka janganlah
kalian keluar darinya karena hendak melarikan diri darinya. (HR.
Riwayat Muslim).
َو ِع ْندَ ُه َم َفا ِت ُح الْ َغ ْي ِب َل ي َ ْعلَ ُمهَا � َّل ه َُو َوي َ ْع َ ُل َما ِف الْ َ ِّب َوالْ َب ْح ِر َو َما
ات ْ َأال ْر ِض َو َل َر ْط ٍب ِ ت َ ْس ُقطُ ِم ْن َو َرقَ ٍة � َّل ي َ ْعلَ ُمهَا َو َل إ َحبَّ ٍة ِف ُظلُ َم
َ ٍ َّ ِإ
َول َيبِس �ل ِف ك َت ٍاب ُمب ٍِني
Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada
إ
yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui
apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun
yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh
sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang
basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang
nyata (Lauh Mahfudz).” (QS. Al An’am[6]: 59).
Sikap yang kedua yang harus kita miliki adalah muhasabah dan
evaluasi diri dari segala perbuatan dan kemaksiatan yang telah
kita kerjakan. Dengan wabah ini seharusnya lebih membuat kita
Defenisi ‘Aurat
Kata ‘aurat berasal dari bahasa Arab “ٌ ع ْو َرة َ ” yang pada
asalnya bermakna alat kelamin manusia. Dalam kitab Taj al-‘Arus
min Jawahir al-Qamus, Imam al-Zabidi menjelaskan bahwa ُ العَ ْو َرة
ِالر ُجل وال َم ْرأَة
َّ الس َّْوأَة ُ من:, artinya: ‘Aurat adalah alat kelamin laki-
laki dan perempuan. Kata ٌ ع ْو َرة َ itu sendiri berasal dari kata ار
ٌ عَ
yang bermakna sesuatu yang memalukan. Alat kelamin tersebut
dinamakan ‘aurat karena pemiliknya akan merasa malu apabila
tampak oleh orang lain. Itulah ‘aurat dalam pengertian bahasa.
Namun dalam hukum Islam, ‘aurat bukan hanya alat kelamin
atau kemaluan saja, tetapi juga mencakup seluruh anggota tubuh
yang tidak boleh diperlihatkan kepada orang lain dan diwajibkan
menutupinya dalam batas-batas tertentu.
Batas-batas ‘Aurat
‘Aurat laki-laki adalah semua anggota tubuh yang terdapat
di antara pusat dan lutut, sebagaimana dijelaskan dalam sebuah
hadis yang diriwayatkan dari Abu Ayyub al-Anshary R.A., beliau
berkata:
« َي أ� ْ َسا ُء � َّن الْ َم ْر أ� َة � َذا بَلَغ َِت الْ َم ِح َيض لَ ْم ت َْصلُ ْح أ� ْن يُ َرى ِمنْ َا �الَّ ه ََذا
إ إ إ
َوه ََذا » َو أ� َش َار � َل َو ْ ِج ِه َو َكفَّ ْي ِه
Artinya: “Wahai Asma’ ! Sesungguhnya seorang wanita apabila
إ
telah haidh (dewasa) maka tidak boleh lagi terlihat dari anggota
tubuhnya selain dari ini dan ini.” Lalu Rasul menunjuk kepada
muka dan telapak tangannya. (HR. Abu Daud dan al-Bayhaqi).
وج َّن َو َال يُ ْب ِد َين ِزينَتَ ُ َّن ُ َ ات يَغْضُ ضْ َن ِم ْن أ�بْ َص ِار ِه َّن َو َ ْي َف ْظ َن فُ ُر ِ ََو ُق ْل ِللْ ُم ْؤ ِمن
َّضب َن ِ ُب ُم ِر ِه َّن عَ َل ُج ُيوبِ ِ َّن َو َال يُ ْب ِد َين ِزينَتَ ُ َّن �ال ْ ِ ْ �الَّ َما َظه ََر ِمنْ َا َولْ َي
إ إ
ِل ُب ُعولَتِ ِ َّن أ� ْو � آ َبئِ ِ َّن أ� ْو � آ َب ِء بُ ُعولَتِ ِ َّن أ� ْو أ�بْنَائِ ِ َّن أ� ْو أ�بْنَا ِء بُ ُعولَتِ ِ َّن أ� ْو �خ َْوانِ ِ َّن أ� ْو
إ
ب َ ِن �خ َْوانِ ِ َّن أ� ْو ب َ ِن أ�خ ََواتِ ِ َّن أ� ْو ِن َسائِ ِ َّن أ� ْو َما َملَ َك ْت أ�يْ َمانُ ُ َّن أ� ْو التَّا ِب ِع َني
إ
الط ْف ِل َّ ِال َين لَ ْم ي َ ْظه َُروا عَ َل َع ْو َر ِات ال ِن ّ َسا ِء ِّ غَ ْ ِي أ� ْو ِل ال ْرب َ ِة ِم ْن ّ ِالر َجالِ أ� ْو
الل َ ِجي ًعا أ�يُّ َا ِ َّ ضب َن ِإ ِب�أ ْر ُج ِله َِّن ِل ُي ْع َ َل َما ُ ْي ِف َني ِم ْن ِزينَتِ ِ َّن َوتُوبُوا � َل ْ ِ ْ َ َو َال ي
إ
َ ون لَ َعل َّ ُ ْك تُ ْف ِل ُح
ون َ ُالْ ُم ْؤ ِمن
Artinya: “Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah
mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah
mereka Menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa)
nampak dari padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain
kudung kedadanya, dan janganlah Menampakkan perhiasannya
kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah
suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera
suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau
putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara
perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak- budak
yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak
mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang
belum mengerti tentang aurat wanita. dan janganlah mereka
memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka
sembunyikan. dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai
orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (QS. An-Nur
(24): 31).
َوِا َذا َمانَ�سِ ْيت َ ِن َك َف ْرت َِن, ِان ََّك َم َاذ َك ْرت َِن َش َك ْرت َِن, َيا ْب َن َا َد َم: هللا تَ َع َاىل
ُ قَال
)(رواه الطرباىن عن اىب هريرة
Pengertian Narkoba
Bahaya Narkoba
Narkoba sangat berbahaya bagi kehidupan pribadi dan
masyarakat, baik di segi kesehatan maupun di segi moral. Di
antara bahaya nakoba di segi kesehatan adalah sebagai berikut:
1) Menimbulkan Gangguan Sistem Saraf Pusat
Senyawa kimia narkoba dibawa oleh aliran darah menuju
otak dan organ lainnya. Jika masuk ke dalam otak, senyawa kimia
tersebut akan melepaskan dopamin dalam jumlah yang besar.
Ini yang menyebabkan pengguna merasa lebih tenang, lebih
nyaman atau biasa disebut dengan ‘high’ atau ‘fly’. Pada fase ini,
pengguna tidak bisa berpikir dengan jernih karena terganggunya
proses pencernaan informasi. Selain itu, pengguna juga akan sulit
mengingat sesuatu ketika sedang ‘high’. Bahaya narkoba dalam
mengganggu saraf dapat menyebabkan pengguna mengalami
kejang, halusinasi hingga hilang kesadaran.
2) Merusak Sistem Pernapasan
Narkoba yang masuk ke dalam tubuh dengan cara dihirup
dapat merusak paru-paru. Asap dari narkoba seperti ganja terdiri
dari berbagai macam bahan kimia beracun yang bisa mengiritasi
saluran paru-paru. Jika sering menghirup asap dari narkoba,
risikonya adalah menjadi sesak napas, batuk, bronchitis dan
infeksi paru-paru lebih tinggi tingkat kronisnya. Asap tersebut
mengandung karsinogen yang berpotensi meningkatkan risiko
terkena kanker paru-paru.
3) Merusak Sistem Peredaran Darah
Senyawa kimia berbahaya yang ada dalam narkoba dapat
bergerak dari paru-paru ke aliran darah dan seluruh tubuh.
Dalam beberapa menit saja, detak jantung akan naik drastis.
اب َوا َأل ْز َال ُم ِر ْج ٌس ِم ْن َ َع ِل ُ ِ َي أ�يُّ َا َّ ِال َين � آ َمنُوا �ن َّ َما الْ َخ ْم ُر َوالْ َمي
ُ ْس َوا َأل َنص
إ
َ ال�شَّ ْي َط ِان فَا ْجتَ ِن ُبو ُه ل َ َعل َّ ُ ْك تُ ْف ِل ُح
ون
“Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya (meminum)
khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib
dengan panah, adalah Termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah
perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.”
(Q.S.al-Ma’idah (5): 90)
هللا ِا َذا عَا َهدْ ُ ْت َو َال تَ ْن ُقضُ ْوا ْا َأليْ َم َان ب َ ْعدَ ت َْو ِك ْي ِدهَا َوقَدْ َج َعلْ ُ ُت
ِ َو َا ْوفُ ْوا ِب َعهْ ِد
َ هللا عَلَ ْي ُ ْك َك ِف ْي ًال ِا َّن
هللا ي َ ْع َ ُل َما تَ ْف َعلُ ْو َن َ
Dan tepatilah perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji
dan janganlah kamu membatalkan sumpah-sumpah(mu) itu,
sesudah meneguhkannya, sedang kamu telah menjadikan
Allah sebagai saksimu (terhadap sumpah-sumpahmu itu).
Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu perbuat (Q.S.
an-Nahl (16): 91)
Terminologi Janji
Janji adalah ucapan yang menyatakan kesediaan atau
kesanggupan untuk berbuat. Kata ini bisa pula bermakna
persetujuan antara dua belah pihak.
Janji merupakan suatu cara yang ditempuh seseorang
untuk meyakinkan orang lain. Bahkan cara ini pun ditempuh oleh
Allah dalam meyakinkan hambanya. Tidak sedikit ayat al-Qur’an
yang membicarakan tentang janji surga yang akan diberikan oleh
Allah kepada manusia yang senantiasa beriman dan beramal
َدت َو َال تَن ُقضُ و ْا ا َأليْ َم َان ب َ ْعدَ ت َْو ِكي ِدهَا َوقَدْ َج َعلْ ُ ُتْ ُّ الل � َذا عَاه ِ ّ َو أ� ْوفُو ْا ِب َعهْ ِد
إ
ون َ ّ الل عَلَ ْي ُ ْك َك ِفي ًال � َّن
َ ُالل ي َ ْع َ ُل َما تَ ْف َعل َّ
“Dan tepatilah perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji
إ
dan janganlah kamu membatalkan sumpah-sumpah(mu) itu
sesudah meneguhkannya, sedang kamu sudah menjadikan
Allah sebagai saksimu (terhadap sumpah-sumpah itu).” (QS:
An-Nahl: 91)
Meskipun demikian, janji boleh tidak ditepati jika dalam
kondisi sebagai berikut:
Pertama, janji tersebut termasuk janji yang tidak
diperbolehkan syariat Islam, seperti janji untuk membolos,
janji untuk bekerja sama dalam mengerjakan soal ujian sekolah,
transaksi-transaksi haram, dll. Hal ini berdasarkan kaidah syara’
: “Setiap sesuatu yang mengantarkan kepada yang haram, maka
hukumnya haram.”
Kedua, terdapat hal yang lebih baik dibandingkan dengan
sumpah atau janji yang dibuatnya. Dalam hal ini berarti janji yan
dibuatnya berupa janji untuk melakukan suatu hal yang sifatnya
mubah atau sunnah, kemudian dalam satu waktu ada kewajiban
yang harus ditunaikan. Membatalkan janji yang seperti ini
أ� ْرب َ ٌع َم ْن ُك َّن ِفي ِه َك َن ُمنَا ِفقًا خَا ِل ًصا َو َم ْن َكن َْت ِفي ِه خ َّ ٌَل ِمنْ ُ َّن َكن َْت ِفي ِه خ َّ ٌَل
ِم ْن ِن َف ٍاق َح َّت يَدَ َعهَا � َذا َحد ََّث َك َذ َب َو� َذا عَاهَدَ غَدَ َر َو� َذا َوعَدَ أ� ْخلَ َف
إ
َو� ْن َكن َْت ِفي ِه خ َْص َ ٌل ِ إمنْ ُ َّن َكن َْت ِفي ِه خ إ َْص َ ٌل ِم َن ال ِنّ َف ِاق، َاص فَ َج َر
َ َ َو� َذا خ
“Empat (prilaku) kalau seseorang ada padanya, maka dia
إ إ
termasuk benar-benar orang munafik. Kalau berbicara
berdusta, jika berjanji tidak menepati, jika bersumpah
khianat, jika bertikai, melampau batas. Barangsiapa yang
terdapat salah satu dari sifat tersebut, maka dia memiliki sifat
kemunafikan sampai dia meninggalkannya.” (HR. Bukhari,
3178 dan Muslim, 58)
Dari Ali bin Abi Thalib radhiallahu’anhu berkata, Rasulullah
SAW bersabda:
اذا مات الانسان: عن ايب هريرة ان رسول هللا صىل هللا عليه وسمل قال
صدقة جارية او عمل ينتفع به او ودل صاحل: انقطع معهل الا من ثالثة ا�شياء
)يدع هل (رواه مسمل
RAMADHAN SYAHRUL MUBAROK
Menuju Masyarakat Smart City Madani 91
“Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda: “bila
manusia mati terputuslah amalannya kecuali tiga perkara
yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak
yang shaleh yang mendoakan kepadanya.”
Berdasarkan hadits di atas maka dapat di jelaskan bahwa
amal orang yang telah meninggal terputus pembaharuan
pahalanya, kecuali semasa dalam kehidupannya pernah
melakukan amalan yang tak akan putus fahalanya, walaupun
amalan tersebut sekarang orang lain yang melakukannya, namun
fahalanya tetap sampai kepada orang yang telah meninggal
disebabkan amalannya sewaktu masih hidup. Para ulama
berpendapat bahwa sedekah jariyah yang terdapat dalam hadits
dimaknai sebagai wak
اعلُ ْوا َصا ِل ًحـا ؕ ِا ِ ّ ۡن ِب َما تَ ۡع َملُ ۡو َن عَ ِل ۡ ٌي َّ يٰۤـ َايُّ َا ُّالر ُس ُل ُ ُك ۡوا ِم َن
َ ۡ الط ِ ّي ٰب ِت َو
Wahai para rasul! Makanlah dari (makanan) yang baik-baik, dan
kerjakanlah kebajikan. Sungguh, Aku Maha Mengetahui apa yang
kamu kerjakan (Q.S. al-Mu’minuun [23]: 51)
Maksud makanan yang baik-baik dalam ayat ini adalah makanan
yang halal lagi baik. Mengonsumsi makanan yang halal lagi baik
diperintahkan terlebih dahulu sebelum mengerjakan amal saleh.
Mengonsumsi makanan yang halal akan membantu kita untuk
melaksanakan amal saleh. Demikian pula, Allah Swt. melarang
kita mengonsumsi makanan yang kotor dan haram karena
ِ ْ ُ اشبُوا َو َل ت
سفُوا ۚ �ن َّ ُه ّ ِ ُ ََي ب َ ِن � آ َد َم خ ُُذوا ِزينَتَ ُ ْك ِع ْند
َ ْ ك َم ْسجِ ٍد َو ُ ُكوا َو
إ
ِ ْ َل ُ ِي ُّب الْ ُم
سِف َني
”Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan.
Sesungguhnya, Allah tidak menyukai orang-orang yang
berlebih-lebihan” (QS. al-A’raaf[7]: 31).
الل لَ ُ ْك َو َل تَ ْع َتدُ وا ۚ � َّن ِ َي أ�يُّ َا َّ ِال َين � آ َمنُوا َل ُ َت ّ ِر ُموا َط ِ ّي َب
ُ َّ ات َما أ� َح َّل
إ الل َل ُ ِي ُّب الْ ُم ْع َت ِد َين
َ َّ
”Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu haramkan
apa-apa yang baik yang telah Allah halalkan bagi kamu dan
janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya, Allah
tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas” (QS. al-
Maa’idah[5]: 87)
ِ ّ ٰ ِان َّ َما َح َّر َم عَلَ ْي ُ ُك الْ َم ْي َت َة َوادلَّ َم َولَ ْح َم الْ ِخ ْ ِنْي ِر َو َما ٓ ُا ِه َّل ِب ٖه ِلغ ْ َِي
الل ۚ فَ َم ِن اضْ ُط َّر
الل غَ ُف ْو ٌر َّر ِح ْ ٌي َ ّ ٰ غَ ْ َي َبغٍ َّو َل عَا ٍد فَ َلٓ ِا ْ َث عَلَ ْي ِه ۗ ِا َّن
“Sesungguhnya Allah mengharamkan bagimu bangkai, darah,
daging babi, dan hewan yang ketika disembelih menyebut nama
selain Allah. Akan tetapi barang siapa dalam keadaan terpaksa
memakannya sedang dia tidak menginginkannya dan tidak
melampaui batas maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya
Allah SWT maha pengampun lagi maha penyayang.”
Selain itu, juga perlu memperhatikan saat memasak makanan kita
dengan peralatan dapur. Bila sedang tinggal dengan saudara non
muslim di dalam rumah atau tempat tinggal lainnya. Hendaknya
jangan menggunakan dan mencampurkan peralatan yang sudah
digunakan untuk memasak makanan haram sebelumnya. Karena
dikhawatirkan sari dan zatnya masih tertinggal di peralatan
tersebut.
Pengertian Alquran
Kata Qur’ân adalah mashdar (kata kerja yang dibendakan)
dari kata qara’a yang secara kebahasaan berarti bacaan. Dengan
demikian, secara kebahasaan Alquran adalah sesuatu yang
dibaca. Pemaknaan Alquran dengan bacaan atau sesuatu yang
dibaca sangatlah tepat, karena secara faktual Alquran lah satu-
satunya kitab suci yang paling banyak pembacanya di seluruh
dunia ini Semua orang, dari semua jenis kelamin dan usia, serta
dari berbagai disiplin ilmu dan ragam seni, tidak akan pernah
kehabisan semangat untuk membaca Alquran. Dari orang yang
masih terbatah-batah membaca Alquran hingga pakar yang
teramat sangat ahli dalam bidangnya masing-masing, merasakan
kenikmatan dalam dalam mempelajari Alquran. Di sinilah letak
kebenaran sabda Nabi SAW:
ش ٍء َو أ� ِم ٍر ُت أ� ْن ُّ ُ �ن َّ َم� آ أ� ِم ْر ُت أ� ْن أ� ْع ُبدَ َر َّب َه ِذ ِه الْ َب ْ َل ِة َّ ِالي َح َّر َمهَا َو َ ُل
َْ ك إ
َ أ� ُك
َو أ� ْن أ�تْلُ َوا الْ ُق ْر َء َان. ون ِم َن الْ ُم ْس ِل ِم َني
Aku hanya diperintahkan untuk menyembah Rabb negeri ini
(Mekah) yang telah menjadikannya suci dan kepunyaan-Nya-
lah segala sesuatu, dan aku diperintahkan supaya aku termasuk
orang-orang yang berserah diri”. * Dan supaya aku membacakan
Alquran (kepada manusia). “. (QS. an-Naml:91-92)
Adapun di antara keutamaan membaca al-Qur`an dari
sunnah Rasulullah SAW adalah:
1. al-Qur`an memberi syafaat di hari kiamat: dari Abu Umamah
al-Bahili RA, ia berkata, ‘Saya mendengar Rasulullah SAW
bersabda:
َ ْ ِا ْق َر ُؤ ْوا الْ ُق ْر� آ َن فَ�ن َّ ُه يَ�أ ِت ي َ ْو َم الْ ِق َيا َم ِة َش ِف ْي ًعا ِ َأل
صا ِب ِه
إ
RAMADHAN SYAHRUL MUBAROK
110 Menuju Masyarakat Smart City Madani
“Bacalah al-Qur`an, sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat
memberi syafaat bagi ahlinya (yaitu orang yang membacanya,
mempelajari dan mengamalkannya).” HR. Muslim.
2. Pahala berlipat ganda: dari Ibnu Mas’ud rad, ia berkata,
‘Rasulullah SAW bersabda:
َو َّ ِالي ي َ ْق َر أ� الْ ُق ْر� آ َن َويَتَتَ ْع َت ُع ِف ْي ِه,الس َف ِر ْال ِك َرا ِم الْ َ َب َر ِةَّ املَا ِه ُر ِبلْ ُق ْر� آ ِن َم َع
َوه َُو عَلَ ْي ِه َش ٌّاق َ ُل أ� ْج َر ِان
“Orang yang membaca Alquran dan ia mahir dalam membacanya
maka ia dikumpulkan bersama para malaikat yang mulia lagi
berbakti. Sedangkan orang yang membaca al-Qur`an dan ia masih
terbata-bata dan merasa berat dalam membacanya, maka ia
mendapat dua pahala.” Muttafaqun ‘alaih
Pengertian
وس َح َّدثَنَا ا ْب ُن لَهِي َع َة َح َّدثَنَاَ الل َح َّدثَ ِن أ� ِب َح َّدثَنَا َح َس ُن ْب ُن ُم ِ َّ َُح َّدثَنَا َع ْبد
صىل هللا- الل ِ َّ الل ْب ِن َرا ِفع ٍ َع ْن أ� ِب ه َُرْي َر َة أ� َّن َر ُسو َل ِ َّ أ�بُو ا َأل ْس َو ِد َع ْن َع ْب ِد
الصدْ ُق ِ قَا َل « َال َ ْي َت ِم ُع المي َ ُان َو ْال ُك ْف ُر ِف قَلْ ِب ا ْم ِرئٍ َو َال َ ْي َت ِم ُع-عليه وسمل
ِإ
»َو ْال َك ِذ ُب َ ِجيع ًا َو َال َ ْت َت ِم ُع الْ ِخ َيان َ ُة َوا َأل َمان َ ُة َ ِجيع ًا
Telah menceritakan kepadaku Abdullah telah menceritakan
kepadaku Ayahku telah menceritakan kepadaku Hasan
bin Musa telah menceritakan kepadaku Abu Aswad dari
Abdullah bin Rafi’dari Abi Hurairah r.a. bahwasanya
Rasulullah SAW bersabda: tidak bisa berkumpul dalam
hati seseorang iman dan kufur dan tidak bisa berkumpul
bersama-sama sifat jujur dan sifat bohong dan tidak bisa
berkumpul bersama-sama safat khianat dan amanah.
Dari hadits diatas dapat kita ketehui bahwa antara sifat
jujur dan bohong tidak bisa berkumpul menjadi satu dalamk hati
seseorang bahkan kedua sifat tersebut sangatlah berlawanan
antara satu dengan yang lain sebagaimana sifat amanah dengan
khianat. Apabila kejujuran tidak ada dalam jiwa setiap individu
maka sikap manusia terhadap sesamanya semakin buas dan
garang, satu sama lain saling curiga, tidak ada rasa saling
percaya antara satu dengan yang lain, khususnya dalam hal
kekayaan. Kita tahu perdagangan merupakan pusat kegiatan
perekonomian yang dibangun atas rasa saling percaya diantara
para pelaku perdagangan . andaikata dalam dunia perdangan ini
َح َّدثَنَا ُعثْ َم ُان ْب ُن أ� ِب َشيْ َب َة َح َّدثَنَا َج ِر ٌير َع ْن َمنْ ُص ٍور َع ْن أ� ِب َوائِ ٍل َع ْن
قَا َل « � َّن- صىل هللا عليه وسمل- َع ِن النَّ ِ ِ ّب- رىض هللا عنه- الل ِ َّ َع ْب ِد
إ
َو� َّن َّالر ُج َل ل َ َي ْصدُ ُق، َو� َّن الْ ِ َّب يَ ْ ِدى � َل الْ َجنَّ ِة، الصدْ َق يَ ْ ِدى � َل الْ ِ ِّب ِّ
إ إ
إ َو� َّن الْ ُف ُج َور يَ ْ ِدى، َو� َّن إ ْال َك ِذ َب يَ ْ ِدى � َل الْ ُف ُج ِور، ون ِص ِّديقًا َ َح َّت يَ ُك
ِ َّ َ َح َّت يُ إ ْكتَ َب ِع ْند، َو� َّن َّالر ُج َل إ لَ َي ْك ِذ ُب، � َل النَّ ِار
»الل إ َك َّذ ًاب
Telah berkata kepadaku Usman bin Abi Syaibah, telah
إ إ
berkata kepadaku Jarir dari Mansur dari Abi Wail dari
Abdillah r.a. Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya
kejujuran (kebenaran) itu akan membawa kepada
رمح هللا امراء اصلح من لسانه و اقرص من عنانه والزم طريق احلق مقوهل
(رواه ابن عدي.ومل يعود اخلطل مفصهل
”Mudah-mudahan Allah akan merahmati orang-orang yang
memperbaiki lidahnya, memendekkan tali kekangnya,
melazimi perkataan-perkataannya dijalan kebenaran dan
Pengertian
Al-Quran dan Sunnah banyak menggunakan istilah-
istilah yang berkaitan dengan kebersihan atau kesucian. Dalam
al-Quran penggunaan istilah thaharah terulang sebanyak 31
kali dan tazkiyah sebanyak 59 kali. Sementara dalam hadis
dan ungkapan orang Arab dalam kehidupan sehari-hari selalu
menggunakan kata nazhafah. Hal ini dapat dilihat dalam suatu
ungkapan, “al-Nazhafatu min al-Iman (Kebersihan bagian dari
keimanan)”. Kebersihan merupakan ajaran penting dalam agama
Islam. Sehingga wajar jika wahyu-wahyu awal yang diturunkan
Allah SWT sudah membicarakan tentang kebersihan. kebersihan
amat berkaitan dengan ibadah kepada Allah SWT terutama
shalat. Sebab, salah satu syarat sah shalat adalah bersih badan,
pakaian dan tempat dari najis. Jika pakaian tidak bersih dari
najis, maka shalatnya tidak sah. Selain ibadah shalat, kebersihan
berkaitan erat dengan ibadah puasa, zakat, haji, dan menyentuh/
membaca Alquran. Sebab, puasa bertujuan untuk membersihkan
nafsu keduniaan yang tidak baik bagi perjalanan hidup manusia.
Bahkan secara zhahir, bagi wanita yang haid dan nifas, tidak
الطهور:عن أ�يب ماكل ا ألشعري قال قال رسول هللا صىل هللا عليه وسمل
) (رواه مسمل...شطر الإميان
RAMADHAN SYAHRUL MUBAROK
Menuju Masyarakat Smart City Madani 121
“Dari Abi Malik al-Asy`ary Rasul SAW bersabda: Kebersihan
itu separuh dari keimanan….(H.R. Muslim)
Iman merupakan syarat seseorang dapat memperoleh
kenikmatan masuk ke dalam surga yang disediakan Allah.
Sedemikian eratnya keimanan dengan persoalan kebersihan
maka perintah menjaga kebersihan juga dikaitkan dengan janji
Allah terhadap orang-orang yang beriman tersebut. Hanya
orang-orang yang bersihlah yang dapat masuk ke dalam surga
Allah SWT. Rasul bersabda
عن عائشة قالت قال رسول هللا صىل هللا عليه وسمل الاسالم نظيف
فتنظفوا فانه ال يدخل اجلنة �إال نظيف رواه الطرباين
Dari Aisyah r.a. Rasul SAW bersabda: Islam adalah agama
yang bersih, maka hendaknya kamu menjadi orang yang
bersih, sesungguhnya tidak akan masuk surga kecuali orang
yang bersih
Dengan demikian bersuci dan bersih dalam ajaran Islam
adalah hal yang esensial dalam pembinaan manusia secara lahir
dan batin. Sikap menjaga kesucian dan kebersihan ini merupakan
dasar dalam pembentukan pribadi yang nantinya akan tercermin
dalam karakter suatu masyarakat secara lebih luas. Bila ada
pandangan bahwa thaharah hanya berkaitan dengan peribadatan
terutama shalat pada khususnya, maka dapat diyakinkan bahwa
hal ini adalah pandangan yang keliru dalam Islam.
Dalam suatu kasus misalnya Rasul melarang seseorang
untuk masuk mesjid yang nota bene adalah tempat berkumpulnya
masyarakat dan membentuk prilaku sosial, bila ia masih
mengeluarkan bau tidak sedap atau berpenampilan tidak baik
karena akan ikut merusak tatanan sosial yang dibina di masjid
tersebut. Jelas bahwa kewajiban bersuci bagi kaum muslimin
bukan hanya berorientasi peribadatan, akan tetapi rahasi
أ� َل َو� َّن ِف الْ َج َس ِد ُمضْ َغ ًة � َذا َصلَ َح ْت َصلَ َح الْ َج َسدُ ُكُّ ُه َو� َذا فَ َسدَ ْت
إ فَسدَ إ الْجسدُ ُكُّ ُه أ� َل و ِ إ
ُه الْ َقلْب
َ َ ََ َ
Ketahuilah, sesungguhnya di dalam jasad terdapat segumpal
daging, bila dia baik maka baiklah seluruh jasad, bila dia
rusak maka rusaklah seluruh jasad. Itulah yang dinamakan
dengan qalb (hati) (H.R. Bukhari)
Untuk membersihkan hati tersebut dapat diupayakan
dengan bertaubat kepada Allah. Hal ini sesuai dengan firman-
Nya:
ِ َّ َي أ�يُّ َا َّ ِال َين َءا َمنُوا تُوبُوا � َل
الل ت َْوب َ ًة ن َُصو ًحا َع َس َربُّ ُ ْك أ� ْن يُ َك ِفّ َر َع ْن ُ ْك
اتإ َ ْت ِري ِم ْن َتْتِ َا ْ َأ
ُالنْ َار ٍ َّ َس ِي ّئَا ِت ُ ْك َويُدْ ِخلَ ُ ْك َجن
Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan
taubat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu
akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan
kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai
(Q.S. At-Tahrim (66): 88)
3. Thaharah an-Nafs (mensucikan nafsu (jiwa)) dari segala
dorongan untuk melakukan perbuatan keji dan maksiat.
Perintah untuk mensucikan nafsu ini ditegaskan Allah SWT.
dalam firman-Nya:
ْ َوقَد. قَدْ أ�فْلَ َح َم ْن َز َّكهَا. فَ�ألْهَ َمهَا فُ ُج َورهَا َوتَ ْق َواهَا.َون َ ْف ٍس َو َما َس َّواهَا
َاب َم ْن د ََّساهَا
َ خ
dan (demi) jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya),
maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan
الل عَلَ ْي ِه َو َس َّ َل قَا َل أ� ْرب َ ٌع ِ َّ الل ْب ِن َ ْع ٍرو أ� َّن َر ُسو َل
ُ َّ الل َص َّل ِ َّ َع ْن َع ْب ِد
يث ٍ يك فَ َل عَلَ ْي َك َما فَات ََك ِم ْن ادلُّ نْ َيا ِح ْفظُ أ� َمان َ ٍة َو ِصدْ ُق َح ِد َ � َذا ُك َّن ِف
إ َو ُح ْس ُن َخ ِلي َق ٍة َو ِعفَّ ٌة ِف ُطهْ ٍر
Dari Abdullah ibn Umar, bahwa Rasulullah SAW. bersabda: Empat
hal yang jika ada pada dirimu, maka engkau akan terhindar dari
kebinasaan kehidupan dunia: memelihara amanah, berkata jujur,
berakhlak terpuji dan memelihara kesucian diri (H.R. Ahmad)
Hadis di atas secara tegas menyebutkan bahwa salah
satu upaya untuk menghindarkan diri dari kebinasaan dalam
kehidupan dunia adalah senantiasa menjaga kebersihan dan
kesucian diri.
�إمنا املرشكون جنس فال يقربوا املسجد احلرام بعد عاهمم هذا
Sesungguhnya orang-orang musyrik itu najis (kotor jiwa),
karena itu janganlah mereka mendekati Masjidil Haram
setelah tahun ini (Q.S. at-Taubah (9): 28)
Sebaliknya orang beriman adalah suci jiwanya dengan akidah
yang benar. Tanah Mekah dan Madinah bagi umat Islam
adalah Tanah suci karena tidak boleh diinjak oleh orang kafir.
اي أ�هيا اذلين �آمنوا أ�طيعوا هللا و أ�طيعوا الرسول و أ�ويل ا ألمر منمك ف�إن
تنازعمت يف يشء فردوه �إىل هللا والرسول �إن كنمت تؤمنون ابهلل واليوم
الآخر ذكل خري و أ�حسن ت�أويال
RAMADHAN SYAHRUL MUBAROK
Menuju Masyarakat Smart City Madani 129
Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul
(Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan
pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah
dan Rasul, jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari
kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih
baik akibatnya” (QS. Al-Nisa’[4]: 59)
Allah SWT menjadikan ketaatan kepada pemimpin pada
urutan ketiga setelah ketaatan pada Allah dan Rasul-Nya. Namun,
untuk pemimpin di sini tidaklah datang dengan lafazh perintah
“taatilah” karena ketaatan kepada pemimpin merupakan ikutan
(tâbi’) dari ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya shallallahu
‘alaihi wa sallam. Oleh karena itu, apabila seorang pemimpin
memerintahkan untuk berbuat maksiat kepada Allah, maka
tidak ada lagi kewajiban mendengar dan taat kepada mereka
Dalil-dalil ketaatan kepada pemimpin meskipun mereka zalim di
dalam hadis:
ض ِم ّ ِي َع ْن أ�بِي ِه قَا َل َس�أ َل َسلَ َم ُة ْب ُن يَ ِزيدَ الْ ُج ْع ِف ُّي َ ْ َع ْن عَلْ َق َم َة ْب ِن َوا ِئ ٍل الْ َح
الل أ� َر أ�يْ َت � ْن قَا َم ْت عَلَ ْينَا ِ َّ الل عَلَ ْي ِه َو َس َّ َل فَ َقا َل َي ن ِ ََّب ُ َّ الل َص َّل ِ َّ َر ُسو َل
إ
أ� َم َرا ُء ي َْس�ألُونَ َحقَّه ُْم َوي َ ْمنَ ُعونَ َحقَّنَا فَ َما تَ�أ ُم ُرنَ فَ�أع َْر َض َع ْن ُه ُ َّث َس�أ َ ُل فَ�أع َْر َض
اس ُعوا َ ْ َع ْن ُه ُ َّث َس�أ َ ُل ِف الثَّا ِن َي ِة أ� ْو ِف الث َّا ِلثَ ِة فَ َج َذب َ ُه ْال َْأش َع ُث ْب ُن قَيْ ٍس َوقَا َل
َ“و أ� ِطي ُعوا فَ�ن َّ َما عَلَيْ ِ ْم َما ُ ِ ّحلُوا َوعَلَ ْي ُ ْك َما ُ ِ ّحلْ ُ ْت
Abu Hunaidah (wail) bin Hudjur RA berkata: Salamah binti Yazid
إ
Al Ju’fi bertanya pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
Ya Rasulullah, bagaimana jika terangkat di atas kami kepala-
kepala yang hanya pandai menuntut haknya dan menahan hak
kami, maka bagaimanakah anda memerintahkan pada kami ?
Pada mulanya beliau mengabaikan pertanyaan itu, hingga beliau
ditanya yang kedua kalinya atau ketiga kalinya, maka Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam menarik Al Asy’ats bin Qois dan
الل َص َّل ِ َّ َو َر َوى ِهشَ ا ُم ْب ُن ُع ْر َو َة َع ْن أ� ِب َصا ِل ٍح َع ْن أ� ِب ه َُرْي َر َة أ� َّن َر ُسو َل
الل عَلَ ْي ِه َو َس َّ َل قَا َل:
ُ َّ { يك الْ َف ِاج ُر ْ ُ َوي َ ِل، يك الْ َ ُّب ب ِ ِِّب ِهْ ُ يك ب َ ْع ِدي ُو َل ٌة فَ َي ِل
ْ ُ �سَ َي ِل
فَ� ْن � ْأح�سَ ُنوا فَلَ ُ ْك، ك َما َوافَ َق الْ َح َّق ّ ِ ُ اس ُعوا لَه ُْم َو أ� ِطي ُعوا ِف َ ْ َ ف، ِب ُف ُج ِور ِه
إ
َو� ْن أ� َسا ُءوا فَلَ ُ ْك َوعَلَيْ ِ ْم، َولَه ُْم
Sepeninggalku nanti ada pemimpin-pemimpin yang akan
إ
memimpin kalian, pemimpin yang baik akan memimpin dengan
kebaikannya dan pemimpin yang fajir akan memimpin kalian
dengan kefajirannya. Maka dengarlah dan taatilah mereka pada
perkara-perkara yang sesuai dengan kebenaran saja. Apabila
mereka berbuat baik maka kebaikannya adalah bagimu dan
untuk mereka, jika mereka berbuat buruk maka bagimu (untuk
tetap berbuat baik) dan bagi mereka (keburukan mereka). (HR
Bukhari Muslim)
Bila pemimpin memerintahkan kepada maksiat maka tidak
ada kewajiban mendengar dan taat. Rasulullah SAW bersabda:
ِ الطاعَ ُة ِف الْ َم ْع ُر
وف َّ �ن َّ َما،َال َطاعَ َة ِف َم ْع ِص َي ٍة
Tidak ada kewajiban taat dalam rangka bermaksiat (kepada
إ
Allah). Ketaatan hanyalah dalam perkara yang ma’ruf (bukan
maksiat).” (HR. Bukhari No. 7257)
Rasulullah SAW juga bersabda:
فَ� َذا أ� ِم َر، َما لَ ْم يُ ْؤ َم ْر ِب َم ْع ِص َي ٍة، ِفميَا أ� َح َّب َو َك ِر َه، عَ َل الْ َم ْر ِء الْ ُم ْس ِ ِل
إ
ِب َم ْع ِص َي ٍة فَ َال َ ْس َع َو َال َطاعَ َة
RAMADHAN SYAHRUL MUBAROK
Menuju Masyarakat Smart City Madani 131
Seorang muslim wajib mendengar dan taat dalam perkara
yang dia sukai atau benci selama tidak diperintahkan untuk
bermaksiat. Apabila diperintahkan untuk bermaksiat, maka tidak
ada kewajiban mendengar dan taat.” (HR. Bukhari No. 7144)
Menghindari fitnah dan pertumpahan darah harus
dihindari. Karenanya kita harus memperhatikan kewajiban
mendengar dan taat kepada penguasa. Bila kita tidak menaati
mereka, maka akan terjadi kekacauan, pertumpahan darah dan
terjadi korban pada kaum muslimin. Ingatlah bahwa darah kaum
muslimin itu lebih mulia daripada hancurnya dunia ini.
. ا ْق َر أ� َو َرب ُّ َك َأال ْك َر ُم. َخلَ َق ال َنس َان ِم ْن عَلَ ٍق.س َرب ّ َِك َّ ِالي َخلَ َق ِ ْ ا ْق َر أ� ِب
ِإ
عَ َّ َل ال َنس َان َما لَ ْم ي َ ْع َ ْل.َّ ِالي عَ َّ َل ِبلْ َق َ ِل
Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang
ِإ
Menciptakan, Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal
darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, Yang
mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, Dia mengajar
kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS al-‘Alaq (96):
1-5).
Namun bila kita lihat dalam surat al-Qadar, Allah
menyatakan bahwa Alquran diturunkan pada malam Qada
(lailatul Qadar): “ ”إِنَّا أَنزَ ْلنَاهُ فِي لَ ْيلَ ِة ْالقَدْرartinya: “Sesugguhnya Kami
َ ات َّ ِب ُعوا َما أ� ْن ِز َل �لَ ْي ُ ْك ِم ْن َ ِربّ ُ ْك َو َال تَت َّ ِب ُعوا ِم ْن ُدوِن ِه أ� ْو ِل َي َاء قَ ِلي ًال َما ت ََذكَّ ُر
ون
Artinya: “Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu
إ
dan janganlah kamu mengikuti selain-Nya sebagai pemimpin.
Amat sedikitlah kamu mengambil pelajaran (daripadanya).” (QS
al-A’raf (7): 3)
5. Menjaga dan membela Alquran
Kewajiban selanjutnya adalah menjaga dan membela
Alquran, antara lain: Pertama, dari penyimpangan penafsirannya
sehingga melenceng dari maksud dan tujuan Alquran itu sendiri.
Kedua, menjaga dan membela Alquran dari orang-orang yang
memperolok-olokkannya atau menghinanya.
ِ ِ وض َونَلْ َع ُب ُق ْل أ� ِب َّ ِلل َو� آ َي ِت ِه َو َر ُس
ْ ُ ول ُك
نت ُ َولَ ِئ َس�ألْتَ ُ ْم لَ َي ُقولُ َّن إ�ن َّ َما ُكنَّا َ ُن
ْ ُ ال تَ ْع َت ِذ ُروا قَدْ َك َف ْر ُ ْت ب َ ْعدَ إ�ميَا ِن ُ ْك �إن ن َّ ْع ُف َعن َطائِ َف ٍة ِ ّم. ون
نك ْ َت
َ �ستَ ْ ِز ُء
ن ُ َع ِّذ ْب َطائِ َف ًة ِب�أنَّ ُ ْم َكنُوا ُم ْج ِر ِم َني
RAMADHAN SYAHRUL MUBAROK
Menuju Masyarakat Smart City Madani 139
Artinya: “Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa
yang mereka lakukan itu), tentulah mereka akan manjawab,
“Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-
main saja.” Katakanlah: “Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan
Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?” Tidak usah kamu minta
maaf, karena kamu kafir sesudah beriman. Jika Kami memaafkan
segolongan kamu (lantaran mereka taubat), niscaya Kami akan
mengazab golongan (yang lain) disebabkan mereka adalah orang-
orang yang selalu berbuat dosa.” (QS at-Taubah (9): 65-66).
Pengertian Rakus
هللا َص َّل
ِ ول ُ قَا َل َر ُس: ال ا َألن َْص ِار ِ ّي قَا َلٍ ِ الت ِم ِذ ُّي َع ْن َك ْع ِب ْب ِن َم
ْ ّ ِ َر َوي
َما ِذئْ َب ِان َجائِ َع ِان أ� ْر ِس َال ِف غَ َ ٍن ِب�أفْ َسدَ لَهَا ِم ْن ِح ْر ِص: الل عَلَ ْي ِه َو َس َّ َل
ُ َّ
الش ِف ِ ِلي ِن ِه
َ َّ الْ َم ْر ِء عَ َل الْ َمالِ َو
Al-Tirmidzi meriwayatkan dari Ka’ab ibn Malik al-
Anshari radhiallahu anhu, beliau berkata: Rasulallah
shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Tidaklah dua ekor
srigala yang lapar dikirimkan pada seekor kambing itu
lebih berbahaya daripada tamaknya seseorang pada harta
dan kedudukan dalam membahayakan agamanya.” (HR. al-
Tirmidzi, beliau berkata: Hadits hasan shahih)
Tamak merupakan sifat cinta dunia. Sifat tamak
mendatangkan banyak kerusakan, baik kerusakan pribadi,
keluarga, masyarakat dan yang terbesar adalah kerusakan yang
menimpa keagamaan seseorang disebabkan dunia lebih dicintai
dari segalanya. Para ulama berkata: Cinta dunia itu pangkal
segala kesalahan dan pasti merusak agama ditinjau dari berbagai
sisi:
1
Ibnu al-Jauzi, Terapi Spiritual; Agar Hidup Lebih Baik dan Sembuh dari Segala Penyakit
Batin, Jakarta: Zaman, Cetakan I, 2010Hlm.25
َي أ�يُّ َا:ول ُ َر َوي ْال ُبخ َِار ُّي َع ِن ا ْب ِن ُّالزب َ ْ ِي عَ َل الْ ِم ْن َ ِب ِب َمكَّ َة ِف خ ُْط َب ِت ِه ي َ ُق
لَ ْو أ� َّن ا ْب َن � آ َد َم أ�ع ِْط َي َوا ِد ًي:ول
ُ النَّ ُاس � َّن النَّ ِ َّب صىل هللا عليه وسمل َك َن ي َ ُق
إ
َو َال ي َُس ُّد، َم أًل ِم ْن َذه ٍَب أ� َح َّب �لَ ْي ِه َث ِن ًيا َولَ ْو أ�ع ِْط َي َث ِن ًيا أ� َح َّب �ل َ ْي ِه َث ِلثًا
إ آ َّ إ
الل عَ َل َم ْن تَ َب َُّ وب ت ي
ُ ُ َ َ ُ الت
و اب َ ُّ َج ْو َف ا ْب ِن � َد َم �ال
Al-Bukhari meriwayatkan dari Ibnu al-Zubair tatkala di
إ
atas mimbar di Mekah dalam kubtahnya, beliau berkata;
Wahai manusia sekalian, Sesungguhnya Nabi shallallahu
alaihi wasallam pernah bersabda, “Seandainya anak
keturunan Adam diberi satu lembah penuh dengan emas
niscaya dia masih akan menginginkan yang kedua. Jika
diberi lembah emas yang kedua maka dia menginginkan
lembah emas ketiga. Tidak akan pernah menyumbat
rongga anak Adam selain tanah, dan Allah menerima
taubat bagi siapa pun yang mau bertaubat.” (HR. Al-
Bukhari No.6438)
Hadits ini menunjukan bagaimana tamaknya manusia
terhadap dunia yang tidak menganal rasa puas. Hadits ini juga,
mengandung makna celaan bagi orang yang tamak terhadap
هللا َص َّل
ِ ول ُ قَا َل َر ُس: ال ا َألن َْص ِار ِ ّي قَا َلٍ ِ الت ِم ِذ ُّي َع ْن َك ْع ِب ْب ِن َم
ْ ّ ِ َر َوي
َما ِذئْ َب ِان َجائِ َع ِان أ� ْر ِس َال ِف غَ َ ٍن ِب�أفْ َسدَ لَهَا ِم ْن ِح ْر ِص: الل عَلَ ْي ِه َو َس َّ َل
ُ َّ
الش ِف ِ ِلي ِن ِه
َ َّ الْ َم ْر ِء عَ َل الْ َمالِ َو
Al-Tirmidzi meriwayatkan dari Ka’ab ibn Malik al-Anshari
radhiallahu anhu, beliau berkata: Rasulallah shallallahu
alaihi wasallam bersabda, “Tidaklah dua ekor srigala yang
lapar dikirimkan pada seekor kambing itu lebih berbahaya
daripada tamaknya seseorang pada harta dan kedudukan
dalam membahayakan agamanya.” (HR. al-Tirmidzi, beliau
berkata: Hadits hasan shahih)
Berkaitan dengan hadits di atas, Ibnu Rajab rahima-
hullah berkata, “Ini adalah permisalan yang agung yang
diumpamakan oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam bagi
kerusakan agama seorang muslim akibat rakus terhadap harta
dan kedudukan dunia dan bahwa kerusakannya tidak lebih berat
dari rusaknya kambing yang dimangsa oleh dua ekor serigala
lapar.” Oleh karena itu, Allah Ta’ala mengingatkan bahwa harta
itu adalah ujian, harta merupakan di antara fitnah terbesar
ummat Rasulallah sebagaimana sabda beliau:
Pengertian I’tikaf
I’tikaf menurut bahasa artinya berdiam diri dan menetap
dalam sesuatu. Sedang pengertian i’tikaf menurut istilah
dikalangan para ulama terdapat perbedaan. Al-Hanafiyah (ulama
Hanafi) berpendapat i’tikaf adalah berdiam diri di masjid yang
biasa dipakai untuk melakukan shalat berjama’ah, dan menurut
asy-Syafi’iyyah (ulama Syafi’i) i’tikaf artinya berdiam diri di
masjid dengan melaksanakan amalan-amalan tertentu dengan
niat karena Allah. Majelis Tarjih dan Tajdid dalam buku Tuntunan
Ramadhan menjelaskan I’tikaf adalah aktifitas berdiam diri di
masjid dalam satu tempo tertentu dengan melakukan amalan-
amalan (ibadah-ibadah) tertentu untuk mengharapkan ridha
Allah.
I’tikaf disyariatkan berdasarkan al-Quran dan al-Hadits.
a. Alquran surat al-Baqarah (2): 187.
اشبُوا َح َّت ي َ َتبَيَّ َ لَ ُ ُك َ ْ هللا لَ ُ ْك َو ُ ُكوا َو ُ شوه َُّن َوابْ َت ُغوا َما َك َت َب ُ ِ فَ ْا َلآ َن َب …
ِ ّ الْ َخ ْيطُ ْا َألبْ َي ُض ِم َن الْ َخ ْيطِ ْا َأل ْس َو ِد ِم َن الْ َف ْج ِر ُ َّث أ� ِت ُّموا
الص َيا َم � َل الل َّ ْي ِل َو َال
إ
RAMADHAN SYAHRUL MUBAROK
148 Menuju Masyarakat Smart City Madani
هللا فَ َال تَ ْق َربُوهَا َك َذ ِ َل َ ْ ون ِف الْ َم َس ِاج ِد ِت
ِ ل ُحدُ و ُد َ اشوه َُّن َو أ�ن ُ ْْت عَا ِك ُف ُ ِ تُ َب
َ هللا َ� آ َي ِت ِه ِللنَّ ِاس ل َ َعلَّه ُْم يَتَّ ُق
.ون ُ يُ َب ِ ّ ُي
Artinya: …maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa
yang ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hinggga
terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar.
Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam,
(tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu
beri’tikaf dalam masjid. Itulah larangan Allah, maka jangan
kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-
Nya kepada manusia, supaya mereka bertaqwa.” [QS. al-Baqarah
(2):187]
Ayat lain yang menyebutkan kata I’tikaf dan ini dikaitkan
dengan keharusan membersihkan masjid yang menjadi tempat
I’tikaf adalah firman Allah SWT yang berbunyi:
PUASA RAMADHAN
150 Syahrul Mubarok Menuju Masyarakat Smart City Madani
laki maupun perempuan
3. I’tikaf dilaksanakan di masjid, baik masjid jami’ maupun
masjid biasa
4. Orang yang akan melaksanakan i’tikaf hendaklah
memiliki niat i’tikaf
5. Orang yang beri’tikaf tidak disyaratkan puasa. Artinya
orang yang tidak berpuasa boleh melakukan i’tikaf
PUASA RAMADHAN
Syahrul Mubarok Menuju Masyarakat Smart City Madani 151
I’tikaf yang di syari’atkan ada dua macam :
- I’tikaf sunnah yaitu I’tikaf yang dilakukan secara sukarela
semata-mata untuk bertaqorrub kepada Allah seperti I’tikaf
10 hari terakhir Ramadhan.
- I’tikaf wajib yaitu yang didahului dengan Nadzar (janji),
seperti: “Kalau Allah SWT menyembuhkan sakitku ini, maka
aku akan beri’tikaf di masjid selama tiga hari“, maka I’tikaf
tiga hari itu menjadi wajib hukumnya.
Pada saat melakukan i’tikaf disunatkan untuk
memperbanyak ibadah dan taqarrub kepada Allah SWT, seperti
shalat sunnah, membaca Alquran, tasbih, tahmid, tahlil, takbir,
istighfar, shalawat kepada Nabi Saw, do’a dan sebagainya.
Namun demikian yang menjadi prioritas utama adalah ibadah
– ibadah mahdhah. Bahkan sebagian ulama seperti Imam Malik,
meninggalkan segala aktivitas ilmiah lainnya dan berkosentrasi
penuh pada ibadah – ibadah mahdhah.
Dalam upaya memperkokoh keislaman dan ketaqwaan,
diperlukan bimbingan dari orang-orang yang ahli, karenanya
dalam memanfaatkan momentum I’tikaf bisa dibenarkan
melakukan berbagai kajian keislaman yang mengarahkan para
peserta I’tikaf untuk membersihkan diri dari segala dosa dan
sifat tercela serta menjalani kehidupan sesudah I’tikaf secara
lebih baik sebagaimana yang ditentukan Allah Swt dan Rasul-
Nya.
Orang yang beri’tikaf bukan berarti hanya berdiam diri
di masjid untuk menjalankan peribadatan secara khusus, ada
beberapa hal yang dibolehkan:
1. Keluar dari tempat I’tikaf untuk mengantar istri, sebagaimana
yang dilakukan oleh Rasulullah SAW terhadap istrinya
Shofiyah ra. (HR. Bukhori Muslim).
Keutamaan I’tikaf
I’tikaf disyariatkan dalam rangka mensucikan hati
dengan berkonsentrasi semaksimal mungkin dalam beribadah
dan bertaqorrub kepada Allah pada waktu yang terbatas tetapi
” ” من قام ليةل القدر �إميا ًان واحتسا ًاب غفر هل ما تقدم من ذنبه:.
متفق عليه
”Siapa saja yang mengidupkan (shalat malam) pada malam
lailatul Qodar dengan dilandasai keimanan dan mengharap
pahala, diampuni dosanya yang telah lalu.”(mutaffaq ‘alaihi)
اكن رسول هللا صىل هللا عليه وسمل جياور ـ يعتكف ـ يف العرش
” حتروا ليةلالقدر يف العرشا ألواخر: ويقول، ا ألواخر من رمضان
. ] من رمضان ” [ متفق عليه
”Adalah Rasulullah SAW beliau beri’tikaf pada sepuluh
hari terakhir dari bulan Ramadhan, dan beliau bersabda:”
Bersungguh-sungguhlah mencari malam lailatul Qodar
pada sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan.”(mutaffaq
‘alaihi)
3. Melakukan qiyamu al lail berjama’ah, sampai dengan rekaat
terakhir yang dilakukan imam, sebagaimana diriwayatkan
oleh Abu Dzar ra.
4. Memperbanyak do’a memohon ampunan dan keselamatan
kepada Allah dengan lafal : “Allahumma innaka ‘afuwun
tuhibul afwa fa’fu ‘anni”. Hal inilah yang diajarkan oleh
Rasulullah SAW kepada Aisyah ra ketika beliau bertanya : ‘
wahai Rasulullah, bila aku ketahui kedatangan lailat al qodr,
apa yang mesti aku ucapkan”? (HR. Ahmad, Ibnu Majah dan
Tirmidzi)
5. Memperbanyak membaca alquran sebagai sarana
komunikasi kita dengan Allah.
” قد جاءمك شهر: يقول ألحصابه،اكن رسول هللا صىل هللا عليه وسمل
، فيه تفتَّح أ�بواب اجلنة، كتب هللا عليمك صيامه،شهر مبارك،رمضان
، فيه ليةل خري من أ�لف شهر، وتغل ال�شياطني، وتغلق أ�بواب اجلحمي
] من حرم خريها فقد حرم ” [ أ�خرجه أ�محد والنسايئ
RAMADHAN SYAHRUL MUBAROK
Menuju Masyarakat Smart City Madani 161
Rasulullah SAW bersabda kepada para Sahabat beliau:”Telah
datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan penuh berkah,
Allah mewajibkan kalian berpuasa di dalamnya, di dalamnya
dibuka pintu-pintu Surga dan ditutup pintu-pintu Jahim
(neraka), dibelenggu setan-setan dan di dalamnya ada
satu malam yang lebih baik dari 1000 bulan, barangsiapa
yang terhalangi dari kebaikannya maka dia sungguh telah
terhalangi.”(HR Ahmad dan an-Nasaai) .
Bila setiap muslim bersungguh-sungguh dalam mencari
lailatul qadr dengan melakukan kiat-kiat di atas, maka lailatul
qadr tersebut akan datang menghampirinya, dan semua
kemuliaan yang dimiliki lailatul qadr tersebut akan Allah
curahkan kepadanya.
شكَ ِب َما لَيْ َس َ َل ِب ِه ِع ْ ٌل فَ َل ت ُِط ْعهُ َما َو َصا ِحبْ ُ َما ِ ْ ُ َو� ْن َجاهَدَ اكَ عَىل أ� ْن ت
ِفإ ادلُّ نْ َيا َم ْع ُروفًا َوات َّ ِب ْع َسبِي َل َم ْن أ�نَ َب � َ َّل ُ َّث � َ َّل َم ْر ِج ُع ُ ْك فَ�أن َ ِبّئُ ُ ْك ِب َما ُك ْن ُ ْت
إ إ
)51( ون َ ُتَ ْع َمل
Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan
Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu
tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya. Dan
pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah
jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya
kepada-Kulah kembalimu. Maka Kuberikan kepadamu apa
yang telah kamu kerjakan.
ََوقَ َض َرب ُّ َك أ� َّل تَ ْع ُبدُ وا � َّل � َّي ُه َو ِبلْ َو ِ َال ْي ِن � ْح َسانً � َّما ي َ ْبلُغ ََّن ِع ْندَ ك
إ إ إ إ
ْال ِك َ َب أ� َحدُ ُ َها أ� ْو ِ َك ُ َها فَ َل تَ ُق ْل لَهُ َما أ� ّ ٍف َو َل تَنْ َ ْر ُ َها َو ُق ْل لَهُ َما قَ ْو ًل
) َوا ْخ ِف ْض لَهُ َما َجنَ َاح ُّاذل ِ ّل ِم َن َّالر ْ َح ِة َو ُق ْل َر ِ ّب ْار َ ْحهُ َما32( َك ِرميًا
َ َك َرب َّ َي ِان َص ِغ ًريا
Artinya : “Jika salah seorang diantara keduanya/kedua-
duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu,
maka janganlah kamu sekali-kali mengatakan kepada
keduanya dengan perkataan “ah”, dan janganlah kamu
« �إذا مات:عن أ�ىب هريرة ؛ أ�ن رسول هللا صىل هللا عليه وسمل قال
أ�و، أ�و عمل ينتفع به، صدقة جارية:العبد انقطع عنه معهل �إال من ثالث
1
ودل صاحل يدعو هل
2. Melunasi segala hutang-hutangnya
Sebagai anak yang kewajiban melunasi hutang orang tua
ialah tanggung jawab, dan keluarga besar almarhum juga harus
memberikan bantuan untuk menyelesaikan permasalahan
hutang yang telah meninggal. Keberadaan hutang bagi seorang
yang wafat dapat menjdi penghalang bagi amal shalehnya di
hadapan Allah SWT sebagaimana dalam hadis Rasul:
1
HR. Muslim No. 1631
2
HR. Tirmidzi dan dishahihkan oleh Al Albani di dalam kitab Shahih Al Jami’, no.
6779.
ت ُُو ِف ّ َي ْت أ� ُّم ُه َوه َْو غَائِ ٌب َعنْ َا- رىض هللا عنه- عن َس ْعدَ ْب َن ُع َبا َد َة َّ
ش ٌء ِ َّ فَ َقا َل َي َر ُسو َل،
ْ َ أ�ي َ ْن َف ُعهَا، الل إ� َّن أ� ِّمى ت ُُو ِفّ َي ْت َو أ�نَ غَائِ ٌب َعنْ َا
قَا َل فَ� ِ ّن أ� ْشهِدُ كَ أ� َّن َحائِ ِطى. » � ْن ت ََص َّد ْق ُت ِب ِه َعنْ َا قَا َل « ن َ َع ْم
إ إ
الْ ِمخ َْر َاف َصدَ قَ ٌة عَلَيْ َا
“ Sesungguhnya Ibu dari Sa’ad bin Ubadah radhiyallahu
‘anhu meninggal dunia, sedangkan Sa’ad pada saat itu
tidak berada di sampingnya. Kemudian Sa’ad mengatakan,
‘Wahai Rasulullah, sesungguhnya ibuku telah meninggal,
sedangkan aku pada saat itu tidak berada di sampingnya.
Apakah bermanfaat jika aku menyedekahkan sesuatu
untuknya?’ Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,
‘Iya, bermanfaat.’ Kemudian Sa’ad mengatakan pada beliau
shallallahu ‘alaihi wa sallam, ‘Kalau begitu aku bersaksi
padamu bahwa kebun yang siap berbuah ini aku sedekahkan
untuknya’” (HR.Bukhari)
الل قَ ْرضً ا َح�سَنًا يُضَ ا َع ُف لَه ُْم َولَه ُْم ِ َ� َّن الْ ُم َّص ِّد ِق َني َوالْ ُم َّص ِّدق
َ َّ ات َو أ� ْق َرضُ وا
إ
أ� ْج ٌر َك ِر ٌمي
“Sesungguhnya orang-orang yang bershadaqah baik laki-
laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah dengan
pinjaman yang baik, niscaya akan dilipatgandakan (pahalanya)
kepada mereka dan bagi mereka pahala yang banyak“. (QS. Al-
Hadid: 18)
Pada ayat lain Allah berfirman:
ات َّ ُقوا النَّ َار َول َ ْو ب ِِش ّ ِق تَ ْم َر ٍة فَ� ْن لَ ْم َتِدْ فَب َ ِِك َم ٍة َط ِ ّي َب ٍة
Nabi bersabda: “Jauhkan dirimu dari api neraka walaupun hanya
إ
dengan (shadaqah) sebutir kurma, Jika tidak ada (benda yang
akan dishadaqahkan) maka bershadaqahlah dengan kata-kata
yang baik.” (Muttafaqun ‘alaih)
5. Mendapat Naungan pada Hari Akhirat
Salah satu dari 7 golongan yang akan mendapatkan
naungan pada hari akhirat adalah orang yang gemar bershadaqah
secara sembunyi-sembunyi. Nabi SAW bersabda:
ط ّ ِالر ْز َق ِل َم ْن يَشَ ا ُء ِم ْن ِع َبا ِد ِه َوي َ ْق ِد ُر َ ُل َو َما أ�ن َف ْق ُ ْت ِم ْن ُ ُق ْل � َّن َر ِ ّب ي َ ْب ُس
إ
ش ٍء فَه َُو ُ ْي ِل ُف ُه َوه َُو خ ْ َُي َّالر ِازِق َني ُق ْل � َّن َر ِ ّب ي َ ْب ُسطُ ّ ِالر ْز َق ِل َم ْن يَشَ ا ُء ِم ْن ْ َ
إ
ْ َ ِع َبا ِد ِه َوي َ ْق ِد ُر َ ُل َو َما أ�ن َف ْق ُ ْت ِم ْن
ش ٍء فَه َُو ُ ْي ِل ُف ُه َوه َُو خ ْ َُي َّالر ِازِق َني
RAMADHAN SYAHRUL MUBAROK
Menuju Masyarakat Smart City Madani 175
“Katakanlah: “Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezki
bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan
menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya)”. dan barang
apa saja yang kamu nafkahkan, Maka Allah akan menggantinya
dan Dia-lah pemberi rezki yang sebaik-baiknya.” (Q.S. Saba’: 39)
9. Menyembuhkan Penyakit
Shadaqah In syaa Allah dapat menyembuhkan berbagai
penyakit hati. Karena shadaqah itu dapat membersihkan
hati dan pikiran, dan atas izin Allah akan meringankan dan
menyembuhkan penyakit-penyakit dari orang-orang yang gemar
bershadaqah. Rasulullah SAW bersabda:
َو أ� ِع ُّدوا ِللْ َب َل ِء ادلُّ عَ َاء، َو َح ّ ِص ُنوا أ� ْم َوالَ ُ ْك ِب َّلز َك ِة،د َُاووا َم ْرضَ ُ ْاك ِب َّلصدَ قَ ِة
“Obatilah orang-orang yang sakit di antara kalian dengan
bershadaqah, dan bentengilah harta kalian dengan berzakat,
serta hadapilah bala’ dengan doa.” (H.R. al-Bayhaqi, Ibn Asakir,
Ad-Daylami)
10. Menghindarkan dari Segala Kejahatan
Nabi SAW bersabda:
الس ْو ِء
ُّ الصدَ قَ ُة ت َ ُس ُّد �سَ ْب ِع ْ َي َب ًب ِم َن
َّ
“Shodaqoh itu menutup tujuh puluh pintu kejahatan.”
(H.R. al-Bayhaqi, at-Thabrani, ad-Daylami)
Demikianlah di antara keutamaan bershadaqah yang
termaktub dalam Alquran dan hadis-hadis Nabi SAW. Mudah-
mudahan kita termotivasi untuk bershadaqah, supaya
mendapatkan pahala dan manfaat yang luar biasa dari kekuatan
bershadaqah tersebut.
Pengertian Dhu’afa’
Kata dhu’afa’ ( )ضعفاءadalah bentuk jamak dari kata dha’if
( )ضعيفyang berarti “orang-orang yang lemah”, baik lemah secar
fisik seperti yang tersebut dalam Alquran surah at-Taubah (8):
91, ataupun lemah secara politis seperti pada surah Ibrahim
(14): 21. Kadang-kadang digunakan juga untuk menyebut orang-
orang yang lemah itu istilah “mustadh’afin” ()مستضعفين, seperti
pada surat an-Nisa’ (4): 75, 97, 98 dan 127. Baik kata dhu’afa’
( )ضعفاءmaupun “mustadh’afin” ()مستضعفين, keduanya berasal dari
akar kata yang sama, yaitu dha’fun ( )ضعفyang berarti “lemah”.
Tetapi dhu’afa’ yang dimaksud di sini adalah orang-orang
yang lemah secara ekonomi, baik karena keterbatasan fisik
yang mereka miliki sehingga tidak mampu berusaha, ataupun
karena kekurangan modal dan pengetahuan sehingga mereka
tidak mampu mencukupi kebutuhan hidup mereka sebagaimana
mestinya. Istilah yang lebih pas untuk menyebut mereka adalah
orang-orang yang faqir ( )فُقَ َرا ُءdan miskin( ُسا ِكيْن
َ ) َم.
ايت ِل َق ْو ٍم
ٍ الل ي َ ْب ُسطُ ّ ِالر ْز َق ِل َم ْن يَشَ ا ُء َوي َ ْق ِد ُر � َّن ِف َذ ِ َل لآ َ َّ أ� َولَ ْم يَ َر ْوا أ� َّن
إ
ِيل َذ ِ َل خ ْ ٌَي ِل َّ ِل َين َّ فَ� آ ِت َذا الْ ُق ْر َب َحقَّ ُه َوالْ ِم ْس ِك َني َوا ْب َن.ون
ِ السب َ ُيُ ْؤ ِمن
َ الل َو أ� ْولَ ِئ َك ُ ْه الْ ُم ْف ِل ُح
ون ِ َّ ون َو ْج َه َ ُيُ ِريد
Artinya: “Apakah mereka tidak memperhatikan bahwa Sesungguh-
nya Allah melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya
dan Dia (pula) yang menyempitkan (rezki itu). Sesungguhnya pada
yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan
Allah) bagi kaum yang beriman. Maka berikanlah kepada Kerabat
yang terdekat akan haknya, demikian (pula) kepada fakir miskin
dan orang-orang yang dalam perjalanan. Itulah yang lebih baik
bagi orang-orang yang mencari keridhaan Allah; dan mereka
Itulah orang-orang beruntung.” (QS ar-Rum (30): 37-38).
Banyak ayat Alqur’an yang mengancam bila kita mengabai-
kan perintah ini, antara lain sebagai berikut:
. َولَ ْم ن َُك ن ُْط ِع ُم الْ ِم ْس ِك َني. قَالُوا لَ ْم ن َُك ِم َن الْ ُم َص ِل ّ َني.َما َسلَ َك ُ ْك ِف َس َق َر
Artinya: “Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar
(neraka)?” Mereka menjawab: “Kami dahulu tidak Termasuk
orang-orang yang mengerjakan shalat, dan Kami tidak (pula)
memberi Makan orang miskin,” (QS al-Muddatssir (74): 42-44).
َو َال َ ُي ُّض عَ َل َط َعا ِم. فَ َذ ِ َل َّ ِالي يَدُ ُّع الْ َي ِت َمي.أ� َر أ�يْ َت َّ ِالي يُ َك ِّذ ُب ِب ّ ِدل ِين
ِالْ ِم ْس ِكني
Artinya: “Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah
orang yang menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan
memberi makan orang miskin.” (QS al-Ma’un (107): 1-3).
Oleh karena itu, menyantuni anak yatim dan fakir miskin
itu hukumnya fardhu atau wajib; adakalanya fardhu kifayah, dan
ada kalanya fardhu ‘ayn. Fardhu kifayah (kewajiban kolektif)
bagi sebuah masyarakat dan bangsa, di mana seluruh anggota
masyarakat atau bangsa itu berdosa bila mengabaikannya.
Pemerintah sebagai pengelola negara berkewajiban menyantuni
mereka, sebagaimana diamanatkan dalan UUD 1945 Pasal
34 ayat (1): “Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara
oleh negara.” Jadi, pemerintah punya dua kewajiban dalam
menyantuni mereka; kewajiban agama dan kewajiban negara.
Kewajiban menyantuni anak yatim dan fakir miskin
menjadi fardhu ‘ayn (kewajiban individual) dalam beberapa
kondisi:
Pertama, bagi orang kaya yang punya kelebihan harta, maka
wajib baginya mengeluarkan zakat hartanya dan memberikannya
kepada mereka sekali dalam satu tahun. Ketika Rasulullah SAW
mengirim Mu’az bin Jabal ke Yaman, beliau memerintahkannya
supaya mengajarkan kepada mereka antara lain:
ش ُكوا ِب ِه َشيْئًا َو ِبلْ َو ِ َال ْي ِن � ْح َسانً َو ِب ِذي الْ ُق ْر َب َوالْ َي َتا َمى ِ ْ ُ الل َو َل ت
َ َّ َوا ْع ُبدُ وا
إ
الصا ِح ِب ِبلْ َج ْن ِب َوا ْب ِن َّ َوالْ َم َسا ِكنيِ َوالْ َج ِار ِذي الْ ُق ْر َب َوالْ َج ِار الْ ُج ُن ِب َو
ً الل َل ُ ِي ُّب َم ْن َك َن ُم ْخ َت ًال فَخ
ُورا َ َّ ِيل َو َما َملَ َك ْت أ�يْ َمانُ ُ ْك � َّن
ِ السب َّ
“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-
إ
Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua
orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-
orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh,
dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu..” (QS.
Al- Nisa[4];36)
قال رسول هللا صىل هللا عليه:وعن ابن معر وعائشة ريض هللا عهنام قاال
. ما زال جربيل يوصيين ابجلار حىت ظننت أ�نه �سيورثه متفق عليه:وسمل
Menjaga Keharmonisan Tetangga
Untuk membina keharmonisan dalam bertetangga
beberapa tuntunan Rasulullah sebagai berikut:
1. Tidak melarang tetangganya menancapkan atau mendirikan
kayu pada dindingnya untuk membangun sebuah ruang atau
yang lainnya, berdasarkan sabda Nabi:
اي: قال رسول هللا صىل هللا عليه وسمل:وعن أ�يب ٍذر ريض هللا عنه قال
. وتعاهد جريانك رواه مسمل، ف�أكرث ماءها،أ�اب ٍذر �إذا طبخت مرق ًة
Pengertian Zakat
Ditinjau dari segi bahasa, kata zakat ( )زكاةmerupakan
mashdar (infinitif) dari kata kerja zakaa ( )زكىyang berarti: bersih,
tumbuh dan berkembang dan baik. Tetapi, zakat menurut syara’
adalah memberikan (menyerahkan) sebagian dari harta dengan
kadar tertentu untuk orang tertentu yang telah ditentukan syara’
dengan niat karena Allah SWT. Zakat kadang-kadang disebut
juga dengan istilah shadaqah wajibah (sedekah wajib) untuk
membedakannya dari sedekah biasa yang hukumnya sunat.
Zakat termasuk ke dalam al-’ibadah al-maaliyah al-
ijtimaa’iyah (ibadah di bidang harta yang memiliki nilai sosial),
oleh karena itu dalam pelaksanaannya diperlukan ‘amil zakat atau
badan khusus yang bertugas mengelola segala aspek berkaitan
dengannya, tidak hanya diserahkan kepada kesadaran individu
masing-masing. Para ulama fiqih kemudian memasukkan ibadah
zakat sebagai qadla’iy (ibadah yang jika tidak dilaksanakan, ada
hak orang lain yang terambil), bukan ibadah dayyaniy (ibadah
yang jika tidak dilaksanakan tidak ada hak orang lain yang
terambil), seperti sholat. Karena sifat zakat yang qadla’iy, maka
Hukum Zakat
Tidak diragukan lagi hukum zakat adalah wajib dan
merupakan salah satu dari rukun Islam. Rasulullah SAW
bersabda:
Jenis-jenis Zakat
Zakat ada dua jenisnya: Pertama, zakat harta (zakat al-
mal). Zakat harta adalah zakat yang dikeluarkan sekali dalam
satu tahun bagi harta yang dimiliki yang sudah mencukupi
nishab (batas jumlah tertentu) wajibnya zakat. Harta tersebut
bisa diperoleh melalui pertanian, peternakan, perdagangan,
pertambangan dan profesi lainnya yang halal secara Islam. Setiap
harta yang dimiliki yang mencukupi nishabnya wajib dikeluarkan
zakatnya. Jumlah nishab dan kadar pengeluarannya masing-
الل افْ َ َت َض عَلَيْ ِ ْم َصدَ قَ ًة ِف أ� ْم َوا ِله ِْم ت ُْؤخ َُذ ِم ْن أ� ْغ ِن َيائِ ِ ْم َوتُ َر ُّد
َ َّ فَ�أ ْع ِل ْمه ُْم أ� َّن
ِف فُ َق َرائِ ِ ْم
Artinya: “Maka beritahulah mereka, sesungguhnya Allah telah
mewajibkan ke atas mereka shadaqah (zakat) dalam harta
mereka, diambil dari orang-orang kaya di antara mereka dan
diberikan kepada orang-orang fakir di kalangan mereka.” (HR al-
Bukhari, Muslim, at-Tirmizi, Abu Daud, Ibn Majah, an-Nasa’i dan
lain-lain).
Kedua, zakat jiwa (zakat nafs) disebut dengan zakat
fithrah, yaitu zakat yang wajib dikeluarkan oleh setiap individu
muslim di akhir bulan Ramadhan sebelum sholat ‘Idul Fithri yang
jumlahnya sebanyak satu sha’ bahan makanan pokok seperti
beras, atau seukuran 2,5 kg untuk takaran zaman sekarang.
Dalam sebuah hadis dari Abdullah bin Umar dijelaskan:
ش ُ ْه ِب َع َذ ٍاب ِ ون ا َّذله ََب َوالْ ِفضَّ َة َو َال يُن ِف ُقونَ َا ِف َسب
ِ َّ ِيل
ْ ّ ِ َالل فَب َ َو َّ ِال َين يَ ْك ِ ُن
ي َ ْو َم ُ ْي َمى عَلَيْ َا ِف نَ ِر َ َجنَّ َ فَ ُت ْك َوى بِ َا ِج َبا ُهه ُْم َو ُجنُوبُ ُ ْم َو ُظه ُُور ُ ْه ه ََذا.أ� ِل ٍمي
ونَ نت تَ ْك ِ ُن
ْ ُ َما َك َ ْن ُ ْت ِ َألن ُف ِس ُ ْك فَ ُذو ُقوا َما ُك
Artinya: “Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan
tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah
kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih,
pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka jahannam, lalu
dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka
(lalu dikatakan) kepada mereka: “Inilah harta bendamu yang
kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang
(akibat dari) apa yang kamu simpan itu.” (QS at-taubah (9): 34-
35).
Manfaat Zakat
Zakat sangat bermanfaat bagi orang yang mengeluarkan
zakat itu sendiri (muzakki) dan juga bagi masyarakat yang
berhak menerimanya (mustahiq). Bagi muzakki, zakat memberi
manfaat sebagai berikut:
Pertama, membersihkan harta dan jiwa serta menyucikan-
nya dari dosa-dosa dan dari sifat kikir, bakhil, dengki dan sebagai-
خ ُْذ ِم ْن أ� ْم َوا ِله ِْم َصدَ قَ ًة ت َُطهّ ُِر ُ ْه َوتُ َز ِكّ ِهي ْم بِ َا َو َص ِ ّل عَلَيْ ِ ْم � َّن َص َالت ََك َس َك ٌن
إ
ُ َّ لَه ُْم َو
الل َ ِسي ٌع عَ ِل ٌمي
Artinya: “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan
zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan
mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi)
ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi
Maha Mengetahui.” (QS at-Taubah (9): 103).
Kedua, Allah SWT menjanjikan bagi siapa saja yang mau
mengeluarkan hartanya dalam bentuk zakat, infaq, maupun
shodaqoh, akan diberi ganjaran yang berlipat, tidak hanya
di akhirat melainkan juga di dunia. Zakat dapat menumbuh-
kembangkan harta yang dimiliki; Terbukti belum pernah ada
seorang yang jatuh miskin dan bangkrut karena membayar
zakat. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT:
Pengertian Doa
Secara bahasa, kata “doa” itu bermakna seruan, jadi berdoa itu
artinya menyeru, mengucap, memanggil. Sedangkan secara
istilah “doa” adalah suatu permohonan atau permintaan dan
ucapan kepada Allah SWT sebagai penguasa alam semesta,
seperti contoh: meminta ampunan, pertolongan dari hal-hal
yang ditakutkan, keselamatan hidup, ucapan rasa bersyukur,
minta diberikan rizki yang halal dan ketetapan iman dan Islam,
dan lain sebagainya.
Doa Senjata Orang Mukmin
Doa merupakan senjata orang mukin. Ketentuan diriwayatkan
oleh Abu Hurairah dari Nabi Muhammad SAW yang termuat
dalam kitab al-Targhib wa al-Tahib li al-Mundziri sebagai berikut:
وعن أ�يب هريرة ريض هللا عنه قال قال رسول هللا صىل هللا عليه
رواه ادلعاء سالح املؤمن وعامد ادلين ونور السموات وا ألرض وسمل
Adab-adab Berdoa
1. Mencari Waktu yang Mustajab
Di antara waktu yang mustajab adalah hari Arafah, Ramadhan,
sore hari Jumat, dan waktu sahur atau sepertiga malam terakhir.
Nabi SAW bersabda,
يزنل هللا تعاىل لك ليةل �إىل السامء ادلنيا حني يبقى ثلث الليل ا ألخري
من، من يس�ألىن ف�أعطيه، من يدعوىن ف�أ�ستجب هل:فيقول عز وجل
ي�ستغفرىن ف�أغفر هل
“Allah turun ke langit dunia setiap malam, ketika tersisa sepertiga
malam terakhir. Allah berfirman, ‘Siapa yang berdoa kepada-Ku,
Aku kabulkan, siapa yang meminta, akan Aku beri, dan siapa yang
memohon ampunan pasti Aku ampuni’.” (HR. Muslim)
2.
Memanfaatkan Keadaan yang Mustajab untuk Berdoa
Di antara keadaan yang mustajab untuk berdoa adalah ketika
perang, turun hujan, ketika sujud, antara adzan dan iqamah,
atau ketika puasa menjelang berbuka.
3. Menghadap Kiblat dan Mengangkat Tangan
Dari Jabir radhiallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam ketika berada di Padang Arafah, beliau menghadap
kiblat, dan beliau terus berdoa sampai matahari terbenam.
(HR. Muslim)
�ن َّ ُه، ص َو َال غَائِ ًبا َ فَ�نَّ ُ ْك َال تَدْ ُع، ْارب َ ُعوا عَ َل أ�نْ ُف ِس ُ ْك، َي أ�يُّ َا النَّ ُاس
َّ َ �ون أ
إ إ
ٌ �ن َّ ُه َ ِسي ٌع قَ ِر، َم َع ُ ْك
يب
“Wahai manusia, kasihanilah diri kalian. Sesungguhnya kalian
إ
tidak menyeru Dzat yang tuli dan tidak ada, sesungguhnya Allah
bersama kalian, Dia Maha mendengar lagi Maha dekat.” (HR.
Bukhari)
5. Tidak Dibuat Bersajak
Doa yang terbaik adalah doa yang ada dalam Alquran dan
Sunah. Allah SWT berfirman:
ون ِف الْخ ْ ََي ِات َويَدْ ُعونَنَا َرغَ ًبا َو َر َه ًبا َو َكنُوا لَنَا خ َِاش ِع َني
َ �نَّ ُ ْم َكنُوا ي َُس ِار ُع
“Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera
إ
dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka
berdoakepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah
orang-orang yang khusyu’ kepada Kami.” (QS. Al-Anbiya’: 90)
ال يقل أ�حدمك �إذا دعا اللهم اغفر يل �إن شئت اللهم ارمحين �إن شئت
ليعزم املس�أةل ف�إنه ال ُمك ِره هل
“Janganlah kalian ketika berdoa dengan mengatakan, ‘Ya
Allah, ampunilah aku jika Engkau mau. Ya Allah, rahmatilah
aku, jika Engkau mau’. Hendaknya dia mantapkan keinginan
nya, karena tidak ada yang memaksa Allah.” (HR. Bukhari
dan Muslim)
Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda, “Apabila kalian berdoa, hendaknya dia
mantapkan keinginannya. Karena Allah tidak keberatan dan
kesulitan untuk mewujudkan sesuatu.” (HR. Ibn Hibban dan
dishahihkan Syua’ib Al-Arnauth)
Di antara bentuk yakin ketika berdoa adalah hatinya sadar
bahwa dia sedang meminta sesuatu. Dari Abu Hurairah
radhiallahu’anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,
ادعوا هللا و أ�نمت موقنون ابلإجابة واعلموا أ�ن هللا ال ي�ستجيب دعاء
من قلب غافل اله
“Berdoalah kepada Allah dan kalian yakin akan dikabulkan.
Ketahuilah, sesungguhnya Allah tidak mengabulkan doa dari
hati yang lalai, dan lengah (dengan doanya).” (HR. Tirmidzi)
8. Mengulang-ulang Doa dan Merengek-rengek dalam Berdoa
Mislanya, orang berdoa: Yaa Allah, ampunilah hambu-MU,
ampunilah hambu-MU…, ampunilah hambu-MU yang penuh
dosa ini. ampunilah ya Allah…. Dia ulang-ulang permohonannya.
ما مل،ال يزال ادلعاء ي�ستجاب للعبد ما مل يدع بإمث أ�و قطيعة رمح
يقول قد دعوت: اي رسول هللا وما الا�ستعجال؟ قال: قيل،ي�ستعجل
في�ستحرس عند ذكل ويدع ادلعاء،وقد دعوت فمل أ�ر ي�ستجيب يل
رواه مسمل
“Doa para hamba akan senantiasa dikabulkan, selama tidak
berdoa yang isinya dosa atau memutus silaturrahim, selama
dia tidak terburu-buru.” Para sahabat bertanya, “Ya Rasulullah,
apa yang dimaksud terburu-buru dalam berdoa?” Beliau
bersabda, “Orang yang berdoa ini berkata, ‘Saya telah berdoa,
Saya telah berdoa, dan belum pernah dikabulkan’. Akhirnya dia
putus asa dan meninggalkan doa.” (HR. Muslim dan Abu Daud)
�إذا صىل أ�حدمك فليبد أ� بتحميد ربه جل وعز والثناء عليه مث ليصل
عىل النيب صىل هللا عليه وسمل مث يدعو مبا شاء
“Apabila kalian berdoa, hendaknya dia memulai dengan
memuji dan mengagungkan Allah, kemudian bershalawat
kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kemudian
berdoalah sesuai kehendaknya.” (HR. Ahmad, Abu Daud dan
dishahihkan Al-Albani)
11. Memperbanyak Taubat dan Memohon Ampun Kepada Allah
Banyak mendekatkan diri kepada Allah merupakan
sarana terbesar untuk mendapatkan cintanya Allah.
Dengan dicintai Allah, doa seseorang akan mudah
dikabulkan. Di antara amal yang sangat dicintai
Allah adalah memperbanyak taubat dan istighfar.
Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda,
َو َما يَ َز ُال، ِش ٍء أ� َح َّب � َ َّل ِم َّما افْ َ َتضْ ُت عَلَ ْي ِه
ْ َ َو َما تَ َق َّر َب � َ َّل َع ْب ِدى ب
إ إ
َو� ْن،.… فَ� َذا � ْأح َب ْب ُت ُه ُك ْن ُت، َع ْب ِدى ي َ َت َق َّر ُب � َ َّل ِبلنَّ َوا ِف ِل َح َّت أ� ِحبَّ ُه
إ إ إ
RAMADHAN SYAHRUL MUBAROK
Menuju Masyarakat Smart City Madani 199
َول َ ِ ِئ ا ْ�س َت َعا َذ ِن ُأل ِع َيذن َّ ُه، َس�أل َ ِن ُألع ِْط َينَّ ُه
“Tidak ada ibadah yang dilakukan hamba-Ku yang lebih
Aku cintai melebihi ibadah yang Aku wajibkan. Ada hamba-
Ku yang sering beribadah kepada-Ku dengan amalan sunah,
sampai Aku mencintainya. Jika Aku mencintainya maka
…jika dia meminta-Ku, pasti Aku berikan dan jika minta
perlindungan kepada-KU, pasti Aku lindungi..” (HR. Bukhari)
12. Hindari Mendoakan Keburukan, Baik Untuk Diri Sendiri,
Anak, Maupun Keluarga Allah Subhanahu wa Ta’ala
berfirman, mencela manusia yang berdoa dengan doa yang
buruk,
َل يُ ْؤ ِم ُن أ� َحدُ ُ ْك َح َّت ُ ِي َّب ِ َأل ِخي ِه َما ُ ِي ُّب ِلنَ ْف ِس ِه
“Salah seorang diantara kamu belum beriman, hingga ia
menyayangi saudaranya seperti ia menyayangi dirinya sendiri”.
(HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Bukan hanya sekedar tanda keimanan, bahkan lebih keras
dari itu, orang yang tidak memiliki kepedulian dicap sebagai
orang yang tidak beriman,
Ketahuilah bahwa
“Ketahuilah bahwasesungguhnya
sesungguhnya kehidupan duniadunia
kehidupan itu hanyalah
itu “
permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-
hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan
megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang
dan bermegah-megah
banyaknya antarahujan
harta dan anak, seperti kamu
yangserta berbangga-
tanam-tanamannya
banggaan tentang
mengagumkan banyaknya
para petani; hartatanaman
kemudian dan anak, seperti kering
itu menjadi hujan
yangkamu
dan tanam-tanamannya
lihat warnanya kuning mengagumkan
kemudian menjadi para petani;
hancur. Dan
kemudian
di tanaman
akhirat (nanti) itu menjadi
ada azab yang keraskering dan kamu
dan ampunan dari lihat
Allah
serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak
warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat lain hanyalah
kesenangan
(nanti) adayang
azabmenipu,” (QS al-Hadid:20).
yang keras dan ampunan dari Allah serta
keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah
.)kesenangan yang menipu,” (QS al-Hadid:20
RAMADHAN SYAHRUL MUBAROK
208 Menuju Masyarakat Smart City Madani
Kebahagiaan hakiki bukanlah di dunia. Tak apa bersakit di
dunia, jika bisa menuai kebaikan di surga. Karena itu, jiwa, hati
dan pikiran seorang Mukmin selalu bertaut dengan akhirat, dan
terus bekerja untuk menjadikan kehidupan dunianya sebagai
tiket menuju surga. Sejalan dengan ini, ada seorang ahli hikmah
yang berkata: “sesungguhnya Allah Ta’ala menjadikan dunia
terdiri atas tiga bagian; sebagian bagi mukminin; sebagian bagi
orang munafik; sebagian lagi bagi orang Kafir. Maka orang
mukmin menyiapkan perbekalan, orang munafik menjadikannya
perhiasan, dan orang Kafir menjadikannya tempat bersenang-
senang.”
“ثالثة يبغضهم هللا تعال من: أ�نه قال-وعن النيب عليه الصالة والسالم
.غري جرم الاكول والبخيل واملتكرب
“ tiga golongan manusia yang sangat dibenci Allah Ta’ala
tanpa berbuat dosa, yaitu orang yang banyak makan, orang bakhil
(kikir), dan orang sombong”.
Pengertian
Kata ma’af berasal dari kata [ ] عفا يعفو عفواyang berarti
menghapuskan jejak sehingga tidak berbekas sama sekali. Dalam
kamus bahasa Arab disebutkan,
َو ْال َك ِظ ِم َني الْ َغ ْيظَ َوالْ َعا ِف َني َع ِن النَّ ِاس
“Dan orang-orang yang menahan amarahnya dan
mema’afkan (kesalahan) orang”. (Qs. Al ‘Imran [3]: 134).
Menahan amarah, sebelum memberikan maaf kepada orang lain.
Jika ada orang yang mengatakan maaf, tapi masih menyimpan
marah di hatinya, maka maaf itu palsu, karena masih berbekas,
belum benar-benar hilang dari hatinya.
� َّن الْغَضَ َب ِم ْن ال�شَّ ْي َط ِان َو� َّن ال�شَّ ْي َط َان ُخ ِل َق ِم ْن النَّ ِار َو�ن َّ َما ت ُْط َف�أ النَّ ُار
إ
إ ِبلْ َما ِء فَ� َذا غَ ِض َب أ� َحدُ ُ ْك فَلْ َي َت إ َوضَّ �أ
“Sesungguhnhya marah itu dari setan. Sesungguhnya setan
إ
itu diciptakan dari api. Api dipadamkan dengan air. Maka apabila
salah seorang kamu marah, maka berwudhu’lah”. (HR. Abu
Daud). Dalam hadits lain Rasuliullah Saw menyatakan,
Nilai-nilai Ramadhan