Disusun oleh :
Kelas : BD
Laporan para penulis Eropa abad ke-16 menyebutkan sebuah kota bernama
Kalapa, yang tampaknya menjadi bandar utama bagi sebuah kerajaan Hindu
bernama Sunda, beribukota Pajajaran, terletak sekitar 40 kilometer di pedalaman,
dekat dengan kota Bogor sekarang. Bangsa Portugis merupakan rombongan besar
orang-orang Eropa pertama yang datang ke bandar Kalapa. Kota ini kemudian
diserang oleh seorang muda usia, bernama Fatahillah, dari sebuah kerajaan yang
berdekatan dengan Kalapa. Fatahillah mengubah nama Sunda Kalapa menjadi
Jayakarta pada 22 Juni 1527. Tanggal inilah yang kini diperingati sebagai hari
lahir kota Jakarta. Orang-orang Belanda datang pada akhir abad ke-16 dan
kemudian menguasai Jayakarta.
Nama Jayakarta diganti menjadi Batavia. Keadaan alam Batavia yang
berawa-rawa mirip dengan negeri Belanda, tanah air mereka. Mereka pun
membangun kanal-kanal untuk melindungi Batavia dari ancaman banjir. Kegiatan
pemerintahan kota dipusatkan di sekitar lapangan yang terletak sekitar 500 meter
dari bandar. Mereka membangun balai kota yang anggun, yang merupakan
kedudukan pusat pemerintahan kota Batavia. Lama-kelamaan kota Batavia
berkembang ke arah selatan. Pertumbuhan yang pesat mengakibatkan keadaan
lilngkungan cepat rusak, sehingga memaksa penguasa Belanda memindahkan
pusat kegiatan pemerintahan ke kawasan yang lebih tinggi letaknya. Wilayah ini
dinamakan Weltevreden. Semangat nasionalisme Indonesia di canangkan oleh
para mahasiswa di Batavia pada awal abad ke-20. Sebuah keputusan bersejarah
yang dicetuskan pada tahun 1928 yaitu itu Sumpah Pemuda berisi tiga buah butir
pernyataan , yaitu bertanah air satu, berbangsa satu, dan menjunjung bahasa
1
persatuan : Indonesia. Selama masa pendudukan Jepang (1942-1945), nama
Batavia diubah lagi menjadi Jakarta.
Nama ini merupakan kependekan dari kata Jayakarta, yang diberikan oleh
orang-orang Demak dan Cirebon di bawah pimpinan Fatahillah setelah menyerang
dan menduduki pelabuhan Sunda Kelapa pada tanggal 22 Juni 1527. Nama
Jakarta sendiri biasanya diterjemahkan sebagai "kota kemenangan" atau "kota
kejayaan", namun sejatinya berarti "kemenangan yang diraih oleh sebuah
perbuatan atau usaha". Pada tanggal 17 Agustus 1945 Ir. Soekarno membacakan
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Jakarta dan Sang Saka Merah Putih untuk
pertama kalinya dikibarkan. Kedaulatan Indonesia secara resmi diakui pada tahun
1949. Pada saat itu juga Indonesia menjadi anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa
(PBB). Pada tahun 1966, Jakarta memperoleh nama resmi Ibukota Republik
Indonesia. Hal ini mendorong laju pembangunan gedung-gedung perkantoran
pemerintah dan kedutaan negara sahabat. Perkembangan yang cepat memerlukan
sebuah rencana induk untuk mengatur pertumbuhan kota Jakarta. Sejak tahun
1966, Jakarta berkembang dengan mantap menjadi sebuah metropolitan modern.
Kekayaan budaya berikut pertumbuhannya yang dinamis merupakan sumbangan
penting bagi Jakarta menjadi salah satu metropolitan terkemuka pada abad ke-21.
2
1. Letak Geografis dan Jumlah Daerah
1) Letak Geografis
5
Provinsi DKI Jakarta terbagi menjadi 5 wilayah Kota administrasi dan satu
Kabupaten administratif, yakni: Kota administrasi Jakarta Pusat dengan luas
47,90 km2, Jakarta Utara dengan luas 142,20 km2, Jakarta Barat dengan luas
126,15 km2, Jakarta Selatan dengan luas 145,73 km2, dan Kota administrasi
Jakarta Timur dengan luas 187,73 km2, serta Kabupaten Administratif Kepulauan
Seribu dengan luas 11,81 km2. Di sebelah utara membentang pantai sepanjang 35
km, yang menjadi tempat bermuaranya 13 buah sungai dan 2 buah kanal. Di
sebelah selatan dan timur berbatasan dengan Kota Depok, Kabupaten Bogor,
Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi, sebelah barat dengan Kota Tangerang dan
Kabupaten Tangerang, serta di sebelah utara dengan Laut Jawa.
3
Kota Jakarta umumnya beriklim panas dengan suhu udara maksimum berkisar
32,7C - 34,C pada siang hari, dan suhu udara minimum berkisar 23,8C
-25,4C pada malam hari. Rata-rata curah hujan sepanjang tahun 237,96 mm,
selama periode 2002-2006 curah hujan terendah sebesar 122,0 mm terjadi pada
tahun 2002 dan tertinggi sebesar 267,4 mm terjadi pada tahun 2005, dengan
tingkat kelembaban udara mencapai 73,0 - 78,0 persen dan kecepatan angin
rata-rata mencapai 2,2 m/detik - 2,5 m/detik.
2) Jumlah daerah
DKI Jakarta memiliki status khusus sebagai Daerah Khusus Ibukota. DKI
Jakarta ini dibagi kepada lima kota dan satu kabupaten, yaitu:
Kabupate
Pusat Bupati/ Kelura Logo
N n/Kota Kecam
pemerint Wali han/des Lokasi
o. administra atan
ahan Kota a
si
Kabupaten
Administra
Pulau Budi
1 si 2 6/-
Pramuka Utomo
Kepulauan
Seribu
Kota
Administra Kembang Anas
2 8 56/-
si Jakarta an Effendi
Barat
Kota
Administra Mangara
3 Menteng 8 44/-
si Jakarta Pardede
Pusat
4
Kota
Administra Kebayora Tri
4 10 65/-
si Jakarta n Baru Kurniadi
Selatan
Kota
Bambang
Administra
5 Cakung Musyawa 10 65/-
si Jakarta
rdana
Timur
Kota
Administra Wahyu
6 Koja 6 32/-
si Jakarta Haryadi
Utara
Indonesia adalah negara yang sangat luas dengan banyak sekali suku, budaya,
sumber daya alam yang melimpah, dan tradisi. Meskipun terlihat sempurna secara
kasat mata, namun tetap saja dibalik semua itu terdapat banyak masalah. Mulai
masalah ekonomi, masalah politik, sampai masalah sosial. Bidang sosial budaya
mencakup aspek yang sangat luas, meliputi aspek kehidupan beragama,
kesejahteraan sosial, pemberdayaan masyarakat, seni budaya, permuseuman, olah
raga, dan kepemudaan. Berbagai aspek ini saling kait-mengait yang memerlukan
penanganan secara terpadu.
12
kondisinya penuh sesak, kota ini merupakan sumber mimpi masyarakat di
Indonesia. Hampir semua orang dari daerah menginginkan untuk datang ke
Jakarta dan mempunyai status ekonomi yang lebih baik. Mereka semua datang ke
Jakarta tanpa bekal yang cukup. Padahal, Jakarta tidak menjanjikan kemajuan
ekonomi bagi yang mendatanginya. Tetapi, tetap saja semua orang datang ke
Jakarta dan rela bekerja menjadi apa saja, seperti tukang sapu, pemulung,
pengemis, sampai PSK, semua dikerjakan hanya agar tetap hidup di Jakarta.
Masalah urbanisasi ini merupakan satu dari sekian banyak masalah yang ada di
Jakarta. Belum lagi angka kelahiran yang meningkat, data menunjukkan bahwa
pada tahun 2010 jumlah penduduk Jakarta 9-10 juta jiwa. Angka ini
menunjukkan bahwa Jakarta memiliki penduduk yang banyak dengan luas
wilayah yang tidak mumpuni sehingga Jakarta menjadi kota yang terpadat di
Indonesia.
6
Jakarta itu sendiri mengeluarkan pernyataan jika tidak macet bukan Jakarta
namanya.
3. Pendidikan
1) Sistem Pendidikan
Belakangan ini mulai muncul berbagai sekolah dengan kurikulum yang diserap
dari negara lain seperti Singapura dan Australia. Sekolah lain dengan kurikulum
Indonesia pun juga muncul dengan metode pengajaran yang berbeda,
seperti Sekolah Dasar Islam Terpadu. Selain sekolah yang didirikan oleh
pemerintah, banyak pula sekolah yang dikembangkan oleh pihak swasta,
7
seperti Al-Azhar, Muhammadiyah, BPK Penabur, Kolese Kanisius, Don Bosco,
Tarakanita, Pangudi Luhur, Santa Ursula, Regina Pacis dan Marsudirini.
8
tetap diperlukan, karena untuk biaya operasional pendidikan jenjang
pendidikan menengah belum dapat dicover oleh pemerintah. Biaya
pendidikan terdiri dari : a. Biaya Investasi adalah biaya untuk pengadaan
sarana dan prasarana pendidik (untuk sekolah negeri ditanggung oleh
pemerintah, sedangkan swasta ditanggung oleh masyarakat/orang tua) b.
Biaya Operasional dan Perawatan adalah biaya yang dikeluarkan untuk
kelancaran proses belajar mengajar. Biaya operasional ini diperuntukkan
antara lain untuk listik, telepon, pemakain air, ATK, bahan peraga, kegiatan
manajemen kurikulum, penunjang KBM, kegiatan kesiswaan, peningkatan
kualitas guru, pemeliharaan dan lain-lain (untuk sekolah negeri mendapat
bantuan dari Pemda dan orang tua, sedangkan swasta ditanggung
masyarakat/orang tua). Dalam hal program menggratiskan biaya sekolah
diutamakan bagi warga masyarakat yang secara ekonomi tidak mampu
sehingga siswa dari kalangan masyarakat miskin harus dapat bersekolah.
Adapun program yang ditetapkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta seperti :
Bantuan Rawan Putus Sekolah melalui Kartu Gratis Sekolah, Bantuan
Operasional Pendidikan (BOP) untuk sekolah negeri, Beasiswa Prestasi,
Bantuan Khusus Murid (BKM), kemitraan dengan Komite Sekolah dan
Dewan Pendidikan dan bantuan bagi lulusan SMA/SMK berprestasi, tetapi
tidak mampu untuk melanjutkan ke Perguruan Tinggi
Program Peningkatan Kesejahteraan dan Kualifikasi Pendidikan.
Untuk dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas diperlukan perhatian
untuk peningkatan kesejahteraan, seperti yang telah dilakukan dalam hal
meningkatkan kesejahteraan para guru melalui peningkatan pemberian uang
kesra menjadi Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah) dan TPP Rp. 1.500.000,
sehingga yang diterima setiap guru sebesar Rp. 2.500.000, memperbaiki
gedung sekolah secara bertahap dengan mengacu kepada Standar Nasional
Pendidikan, melengkapi sarana dan prasarana sekolah secara bertahap sesuai
standar, memberikan penyetaraan kualifikasi guru yang belum S1, meningkat
kualitas guru melalui program sertifikasi, menyelenggarakan SMA Unggulan
Negeri Mohammada Husni Thamrin, pemanfaatan ICT dalam pembelajaran
9
dan sistem administrasi sekolah, peningkatan mutu layanan pendidikan
melalui program SSN, RSBI/SBI, akselerasi, inklusi, ISO, dan program
keahlian unggulan internasional.
Program Pengembangan Sekolah Standar Nasional (SSN) dan Berstandar
Internasional (RSBI/SBI)
Dalam memenuhi tuntutan dan kebutuhan serta melaksanakan kebijakan
pemerintah pusat, Provinsi DKI Jakarta terus mengembangkan sekolah
berstandar nasional dan internasional sebagaimana diamanatkan oleh UU
Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan PP Nomor 19
tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yang pada pasal 11 dan 16
mengkategorikan pendidikan dasar dan menegah di Indonesia menjadi tiga
yaitu Sekolah Bertaraf Internasional (SBI), Sekolah Formal Mandiri (SSN)
dan Sekolah Formal Standar (Potensial). Sebagai barometer pendidikan
adalah sebuah keniscayaan bagi DKI Jakarta untuk menyiapkan peserta
didiknya berdasarkan standar nasional pendidikan (SNP) dan standar
Internasional sehingga lulusannya memiliki daya saing global. Terus
mengembangkan/menambah jumlah Sekolah Dasar Negeri yang telah
memenuhi standar internasional (SBI) yang sekarang berjumlah 19 terdiri atas
9 sekolah negeri dan 10 sekolah swasta. Sekolah Formal Mandiri atau
Sekolah Standar Nasional (SSN) tingkat SD berjumlah 43 sekolah sementara
untuk tingkat SMP sebanyak 54 sekolah dan sudah ada 80 SMP lagi yang
dipersiapkan untuk menjadi sekolah formal mandiri (SSN). Untuk tingkat
pendidikan menengah rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI)
berjumlah 20 sekolah terdiri atas 9 SMA Negeri dan 11 SMA Swasta,
sedangkan sekolah formal mandiri (SSN) telah berjumlah 11 sekolah dan
yang sedang dipersiapkan 137 SMA Negeri dan Swasta menuju sekolah
formal mandiri (SSN).
Program Pengembangan Mutu Layanan Berbasis ISO
Sebagai prioritas utama dalam meningkatkan mutu layanan di sekolah
telah dikembangkan mutu layanan khususnya dalam bidang manajemen
sekolah dengan bertaraf internasional berbasis ISO. Langkah
10
penguatan-penguatan terhadap manajemen layanan pendidikan yang efektif
efisien dan memenuhi standar kualitas Internasional harus terus dilakukan.
Program Pengembangan ICT
Sebagai upaya dalam mengantisipasi globalisasi secara bertahap telah
dicanangkan E-Secondary Education Community untuk menyongsong
kemajuan teknologi di berbagai bidang termasuk bidang pendidikan.
Pemanfaatan teknologi informasi (Communication Technology) paling tidak
akan banyak manfaat dalam penggunaanya dalam dunia pendidikan
khususnya kegiatan belajar mengajar termasuk dalam hal kegiatan
pelaksanaan penerimaan peserta didik baru pada jenjang SLTP dan SLTA
Negeri dan kegiatan administrasi sekolah. Pemanfaatan ICT dalam
pendidikan anatara lain : pelaksanaan PSB dengan Sistem Real Time Online,
Sistem Administrasi Sekolah (SAS) Online, laporan sekolah online, e-APBS
Online dan web Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta (www.disdikdki.net)
yang didalamnya memuat konten-konten yang berkaitan dengan kegiatan
pendidikan di Provinsi DKI Jakarta yang selalu up to date, baik data maunpun
informasinya. Untuk kelancaran pemanfaatan ICT ini Dinas Pendidikan telah
melengkapi sarana dan prasarana hardware berupa Cyber Room yang sangat
representatif.
Program Penguasaan Bahasa Inggris
Untuk memacu peningkatan kemampuan siswa dalam Bahasa Inggris
perlu dilakukan berbagai upaya antara lain pembiasaan English Day, pidato
dalam bahasa Inggris setiap hari Senin, pengumuman di sekolah dengan
bahasa Inggris, debat bahasa Inggris, dan lain-lain. Sedangkan untuk
meningkatkan kemampuan guru bahasa Inggris Musyawarah Guru Mata
Pelajaran (MGMP) juga perlu terus dilakukan berbagai kreatifitas dan inovasi.
Selain Bahasa Inggris, dibeberapa sekolah juga dikembangkan bahasa asing
lainnya seperti Bahasa Jerman (SMAN 31, SMA Santa Ursula), Bahasa
Jepang (SMPN 19), Bahasa Mandarin dan Bahasa Perancis, Bahasa Arab dan
lain-lain.
Program Bidang Ketenagaan
18
Dalam upaya meningkatkan kompetensi guru perlu terus meningkatkan
program kualifikasi guru, dengan memberikan beasiswa kepada guru agar
guru memperoleh strata pendidikan yang lebih tinggi S1 dan S2. Upaya lain
untuk meningkatkan pengetahuan guru perlu melaksanakan pelatihan dan
mengikut sertakan guru-guru pada berbagai seminar baik nasional, regional
maupun internasional.
Program Peningkatan Pelayanan Pendidikan Nonformal dan Informal.
Sebagaimana halnya dalam pengembangan pendidikan formal, pemerintah
provinsi DKI Jakarta juga meningkatkan program pelayanan masyarakat yang
karena kondisi tidak dapat mengikuti program pendidikan formal. Pada
bidang pendidikan nonformal dan informal dikembangkan program-program
seperti antara lain: Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Keaksarawanan
Baru (Pemberantasan Buta Aksara), Life Skill, Kelompok Belajar Paket A, B,
C. Persentase Buta Aksara hanya 0.18 % jauh lebih rendah daripada tingkat
nasional (sebesar 5 %)
4. Bahasa
Bahasa Betawi atau Melayu Dialek Jakarta atau Melayu Batavia (bew) adalah
sebuah bahasa yang merupakan anak bahasa dari Melayu. Mereka yang
menggunakan bahasa ini dinamakan orang Betawi. Bahasa ini hampir seusia
dengan nama daerah tempat bahasa ini dikembangkan, yaitu Jakarta.
12
awalnya dipakai oleh kalangan masyarakat menengah ke bawah pada masa-masa
awal perkembangan Jakarta. Komunitas budak serta pedagang yang paling sering
menggunakannya. Karena berkembang secara alami, tidak ada struktur baku yang
jelas dari bahasa ini yang membedakannya dari bahasa Melayu, meskipun ada
beberapa unsur linguistik penciri yang dapat dipakai, misalnya dari peluruhan
awalan me- (seperti halnya bahasa Melayu, termasuk bahasa Indonesia),
penggunaan akhiran -in (sama seperti bahasa Bali), serta peralihan bunyi /a/
terbuka di akhir kata menjadi /e/ atau // pada beberapa dialek lokal.
siape/sape Siapa
Ape Apa
Gimane bagaimana
Napa Kenapa
Ade Ada
Aje Saja
gue/aye Saya
elo/lu Kamu
13
Bahasa prokem atau Bahasa gaul adalah ragam bahasa Indonesia nonstandar
yang lazim digunakan di Jakarta pada tahun 1970-an yang kemudian digantikan
oleh ragam yang disebut sebagai bahasa gaul. Bahasa prokem ditandai oleh
kata-kata Indonesia atau kata dialek Betawi yang dipotong dua fonemnya yang
paling akhir kemudian disisipi bentuk -ok- di depan fonem terakhir yang tersisa.
Misalnya kata bapak dipotong menjadi bap, kemudian disisipi -ok- menjadi bokap.
Diperkirakan ragam ini berasal dari bahasa khusus yang digunakan oleh para
narapidana. Seperti bahasa gaul, sintaksis dan morfologi ragam ini memanfaatkan
sintaksis dan morfologi bahasa Indonesia dan dialek Betawi.
Bahasa prokem Indonesia atau bahasa gaul atau bahasa prokem yang
khas Indonesia dan jarang dijumpai di negara-negara lain kecuali di
komunitas-komunitas Indonesia. Bahasa prokem yang berkembang di Indonesia
lebih dominan dipengaruhi oleh bahasa Betawi yang mengalami penyimpangan/
pengubahsuaian pemakaian kata oleh kaum remaja Indonesia yang menetap
di Jakarta.
Tidak Enggak,Gk,Ga
14
Tidak peduli Emang gue pikirin! (singkatnya EGP),Peduli amat!
Norak/Udik Kamseupay
5. Kesenian
1) Ondel-Ondel
Boneka Ondel-ondel dibuat dari anyaman bambu dengan tinggi sekitar 2,5
meter dan diameter kurang lebih 80 cm. Dibuat sedemikian rupa agar orang
yang memikul boneka tersebut leluasa. Rambutnya terbuat dari ijuk dan kertas
warna-warni. Ondel-ondel selalu diarak sepasang. Ondel-ondel lelaki wajahnya
berwarna merah, sedangkan wajah ondel-ondel perempuan berwarna putih atau
kuning.
15
Konon, bentuk Ondel-ondel adalah personifikasi dari leluhur masyarakat
Betawi yang senantiasa menjaga keturunannya dari gangguan roh halus. Tidak
heran kalau bentuk Ondel-ondel jaman dulu berkesan sangat menyeramkan.
Berbeda dengan ondel-ondel yang dapat dilihat saat ini, yang lebih berkesan
seperti sepasang ibu-bapak.Meski terjadi pergeseran fungsi, unsur ritual tak
sepenuhnya lepas dari tradisi Ondel-ondel. Pada proses pembuatan ondel-ondel
dilakukan secara tertib, ada waktu khusus untuk membuat Ondel-ondel. Baik
waktu membentuk wajahnya demikian pula ketika menganyam badannya
dengan bambu.
2) Lenong
Lenong berkembang sejak akhir abad ke-19 atau awal abad ke-20. Kesenian
teatrikal tersebut mungkin merupakan adaptasi oleh masyarakat Betawi atas
kesenian serupa seperti "komedi bangsawan" dan "teater stambul" yang sudah
ada saat itu. Selain itu, Firman Muntaco, seniman Betawi, menyebutkan bahwa
lenong berkembang dari proses teaterisasi musik gambang kromong dan
sebagai tontonan sudah dikenal sejak tahun 1920-an. Lakon-lakon lenong
16
berkembang dari lawakan-lawakan tanpa plot cerita yang dirangkai-rangkai
hingga menjadi pertunjukan semalam suntuk dengan lakon panjang dan utuh.
Setelah sempat mengalami masa sulit, pada tahun 1970-an kesenian lenong
yang dimodifikasi mulai dipertunjukkan secara rutin di panggung Taman Ismail
Marzuki, Jakarta. Selain menggunakan unsur teater modern dalam plot dan tata
panggungnya, lenong yang direvitalisasi tersebut menjadi berdurasi dua atau
tiga jam dan tidak lagi semalam suntuk.
Terdapat dua jenis lenong yaitu lenong denes dan lenong preman. Dalam
lenong denes (dari kata denes dalam dialek Betawi yang berarti "dinas" atau
17
"resmi"), aktor dan aktrisnya umumnya mengenakan busana formal dan
kisahnya ber-setting kerajaan atau lingkungan kaum bangsawan, sedangkan
dalam lenong preman busana yang dikenakan tidak ditentukan oleh sutradara
dan umumnya berkisah tentang kehidupan sehari-hari. Selain itu, kedua jenis
lenong ini juga dibedakan dari bahasa yang digunakan; lenong denes umumnya
menggunakan bahasa yang halus (bahasa Melayu tinggi), sedangkan lenong
preman menggunakan bahasa percakapan sehari-hari.
Kisah yang dilakonkan dalam lenong preman misalnya adalah kisah rakyat
yang ditindas oleh tuan tanah dengan pemungutan pajak dan munculnya tokoh
pendekar taat beribadah yang membela rakyat dan melawan si tuan tanah jahat.
Sementara itu, contoh kisah lenong denes adalah kisah-kisah 1001 malam. Pada
perkembangannya, lenong preman lebih populer dan berkembang
dibandingkan lenong denes.
3) Bela Diri
4) Gambang Kromong
18
Kesenian musik ini merupakan perpaduan dari kesenian musik setempat
dengan Cina. Hal ini dapat dilihat dari instrumen musik yang digunakan, seperti
alat musik gesek dari Cina yang bernama Kongahyan, Tehyan dan Sukong.
Sementara alat musik Betawi antara lain; gambang, kromong, kemor, kecrek,
gendang kempul dan gong. Kesenian Gambang Kromong berkembang pada
abad 18, khususnya di sekitaran daerah Tangerang.
5) Tanjidor
6) Tari Topeng
19
Topeng Betawi sudah banyak dikreasikan, sehingga Tarian Betawi pun
semakin beragam.
7) Tari Cokek
6. Makanan
1) Kerak Telor
19
2) Nasi Uduk
3) Nasi Ulam
Nasi ulam merupakan makanan khas Betawi yang juga mendapat pengaruh
dari budaya kuliner Cina. Nasi ulam biasanya memakai
nasi pera yang disiram dengan semur kentang/ semur
tahu/ semur telur. Nasi ulam juga ditambah dengan cumi
asin goreng, bihun goreng, telur dadar iris, dan perkedel
kentang. Nasi ulam bertambah nikmat dengan tambahan
daun kemangi, sambal, bawang goreng, dan taburan
kacang tanah tumbuk.
19
5) Gado-Gado
6) Ketoprak
7) Semur Jengkol
19
8) Laksa Betawi
9) Pindang Bandeng
Makanan khas yang satu ini lahir pada masa penjajahan Belanda. Pada saat
itu, orang Betawi hanya mampu membeli iga sapi yang sedikit dagingnya
19
(tangkar). Kemudian, orang Betawi menyulapnya
menjadi soto yang enak. Kini, soto tangkar
ditambah dengan daging dan jeroan. Soto tangkar
berkuah santan tetapi rasanya tidak terlalu berat.
Perpaduan bubur, semur, dan asinan ini ternyata menciptakan rasa yang luar
biasa. Rasa manis dari kuah semur bercampur dengan gurih dan asam dari
asinan benar-benar terasa enak.
19
14) Kembang Goyang
DKI Jakarta sebagai ibukota Republik Indonesia mempunyai flora dan fauna
yang dijadikan maskot kebanggaan masyarakat kota Jakarta. Maskot tersebut
adalah burung elang bondol dan salak condet. Elang bondol sebagai maskot kota
Jakarta, pastinya sudah diketahui oleh semua warga kota Jakarta. Bahkan bus
transjakarta pun turut menggunakan gambar burung Elang Bondol (dengan
mencengkeram Salak Condet) sebagai logo yang terpasang di setiap bisnya.
Namun bagi yang memperhatikan pastinya juga akan maklum jika semakin hari,
Sang Maskot Kota Jakarta, Elang Bondol, semakin sulit dijumpai dan langka.
19
sekitar Kelurahan Balekambang, kelurahan Batu Ampar dan Kelurahan Gedong,
Jakarta Timur. Faktanya, hingga saat ini Salak Condet masih digunakan oleh
pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai
lambang resmi daerah bersama dengan Elang
Bondol yang terlihat sedang mencengkram
Salak Condet pada lambang tersebut. Salak
yang juga terlihat pada Brand
Logo transjakarta ini kondisinya sangat
memprihatinkan dan terancam mengalami
kepunahan. Tidak jelas berapa sisa dari salak
Condet tersebut. Data empiris memperlihatkan
bahwa di tiga kelurahan tersebut sudah bukan
lagi menjadi lahan yang memadai bagi
tumbuhan termasuk bagi Salak Condet. Tata kelola lahan yang tidak seimbang
antara lahan tutupan dengan lahan produktif bagi tanaman menjadi akar
permasalahannya. Sebagian besar lahan di wilayah Kelurahan Balekambang,
Kelurahan Batu Ampar dan Kelurahan Gedong telah dimanfaatkan sebagai lahan
perumahan penduduk.
19
Elang Bondol (dengan mencengkeram Salak Condet) sebagai logo yang terpasang
di setiap bisnya. Namun bagi yang memperhatikan pastinya juga akan mafhum
jika semakin hari, Sang Maskot Kota Jakarta, Elang Bondol, semakin sulit
dijumpai dan langka. Sama halnya dengan Salak Condet (Salacca Edulis Cognita)
yang menjadi Flora Identitas Jakarta, Fauna Identitas ini juga hampir mengalami
kepunahan.
Di Indonesia, burung yang menjadi maskot kota Jakarta ini dapat ditemukan
di Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, Papua.
Habitat utama burung Elang bondol adalah daerah pesisir pantai, hutan mangrove,
rawa-rawa, dan danau di daerah dataran rendah hingga ketinggian 3000 meter dpl.
Di Jakarta sendiri Elang Bondol dapat ditemui di gugusan Kepulauan Seribu yang
merupakan wilayah Kabupaten Administratif dari Jakarta.
8. Pakaian Adat
1) Sehari-hari
Laki-Laki
Pakaian adat Betawi yang
dipergunakan oleh para kaum lelaki
Betawi terdiri dari :
1. Baju koko (sadariah). Baju koko
yang dikenakan disebut juga sadariah.
Bentuknya sama dengan baju koko
pada umumnya, hanya biasanya berwarna polos.
2. Celana batik. Celana batik yang dikenakan adalah celana kolor batik
panjang. Dengan warna yang tidak terlalu ramai, biasanya hanya putih,
cokelat, dan hitam dalam motif-motifnya.
3. Kain pelekat. Kain pelekat ini bentuknya seperti selendang yang
ditempatkan sebelah pundak atau diselempangkan pada leher.
19
4. Peci. Peci yang digunakan pada umumnya berwarna hitam berbahan
beludru yang menjadi ciri khas masyarakat Betawi.
Perempuan
Untuk perempuan Betawi, pakaian adat yang
dipergunakan sehari-hari terdiri dari:
1. Baju kurung berlengan pendek. Baju kurung yang
dikenakan memiliki lengan pendek, tak jarang
ditambahkan saku di bagian depannya dengan
warna-warna yang mencolok.
2. Kain sarung batik. Kain sarung batik yang sering
dikenakan perempuan-perempuan Betawi biasanya bercorak geometri
dengan warna-warna yang cerah untuk dipadupadankan dengan baju
kurung yang digunakan.
3. Kerudung. Kerudung yang digunakan yaitu selendang yang dikenakan
pada kepala para perempuan Betawi. Warnanya serasi dengan baju kurung
yang mereka kenakan.
2) Pakaian Formal
Laki-Laki
Pakaian resmi pria terdiri dari tutup kepala batik yang
berbentuk khas, yang disebut Liskol, jas tutup
panjang beberapa senti di atas lutut, selendang yang
dililitkan di pinggang, dan piso raut, semacam badik
yang diselipkan di pinggang kiri sebelah depan.
Pakaian ini lebih dikenal sebagai pakaian Abang
Jakarta.
Perempuan
Pakaian wanita berupa kain kebaya panjang di bagian depan, berenda, baju
seperti ini disebut juga baju encim. Kain yang digunakan lebih panjang
dari kebaya Nyak, berbahan tipis dan memakai kutang yang sering disebut
kutang Menek. Lebih baik jika kutang yang dikenakan dikrancang
(dibordir) berlubang-lubang dengan warna kebaya yang cerah. Krancang
19
yang dipakai biasanya berwama putih. Kain yang digunakan adalah kain
batik jelamprang Pekalongan, dengan motif mata tumbak atau gigi
belalang. Rambutnya disanggul yang tidak terlalu besar di atas tengkuk.
Rambut dihias dengan tusuk konde dan bunga warna putih. Konde seperti
ini disebut konde cepol. Warna selendang yang dikenakan dan sering
berfungsi sebagai kerudung tidak terlalu diserasikan dengan kebaya,
melainkan kontras atau mencolok. Pakaian seperti ini lebih dikenal sebagai
pakaian None Jakarta.
3) Pengantin
Laki-Laki
Pakaian adat Betawi yang dipergunakan untuk
pernikahan adat Betawi laki-laki disebut Dandanan
care haji. Pakaian pengantin laki-laki ini meliputi
jubah dan tutup kepala. Jubah terbuat dari bahan
beludru yang berwarna cerah. Jubah dalamnya
terbuat dari kain berwarna putih yang halus.
Sedangkan tutup kepala terbuat dari sorban disebut
juga Alpie. Sebagai pelengkap dipergunakan selendang bermotif benang
emas atau manik-manik yang warnanya cerah. Agar lebih serasi, pengantin
lelaki pernikahan adat Betawi mempergunakan sepatu pantofel.
Perempuan
Pengantin perempuan dalam pernikahan adat Betawi mempergunakan
pakaian adat betawi yang disebut Rias besar dandanan care none pengantin
cine.Baju yang dikenakan blus bergaya Cina dengan bahan satin yang
berwarna cerah.
Bawahannya menggunakan rok atau disebut Kun yang berwarna gelap
dengan model duyung. Warna yang sering digunakan hitam atau merah
hati.
Sebagai pelengkap bagian kepala digunakan kembang goyang dengan
motif burung hong dengan sanggul palsu, dilengkapi dengan cadar di
19
bagian wajah. Pada bagian sanggul dihiasi juga dengan bunga melati yang
dibentuk roonje dan sisir.
Perhiasan lain yang dipergunakan adalah kalung lebar, gelang listring, dan
hiasan teratai manik-manik dikalungkan di bagian dada, serta selop dengan
model perahu sebagai alas kaki.
Pada pakaian pengantin, terlihat hasil proses asimilasi dari berbagai
kelompok etnis pembentuk masyarakat Betawi. Pakaian yang digunakan
pengantin pria, yang terdiri dari: sorban, jubah panjang dan celana panjang
banyak dipengaruhi oleh kebudayaan Arab.
Sedangkan pada pakaian pengantin wanita yang menggunakan syangko
(penutup muka), baju model encim dan rok panjang memperlihatkan
adanya pengaruh kebudayaan Cina Uniknya, terompah (alas kaki) yang
dikenakan oleh pengantin pria dan wanita dipengaruhi oleh kebudayaan
Arab.
9. Rumah Adat
Rumah kebaya merupakan sebuah
nama rumah adat suku Betawi. Disebut
dengan rumah kebaya dikarenakan
bentuk atapnya yang menyerupai pelana
yang dilipat dan apabila dilihat dari
samping maka lipatan-lipatan tersebut
terlihat seperti lipatan kebaya.
Selain Rumah Kebaya, suku Betawi juga memiliki rumah adat lainnya.
Seperti : Rumah Gudang dan Rumah Joglo. Meskipun suku Betawi memiliki
3 rumah adat akan tetapi yang tercatat secara resmi menjadi rumah adat suku
Betawi adalah rumah kebaya.
Ciri khas dari rumah ini adalah rumah ini memiliki teras yang luas yang
berguna untuk menjamu tamu dan menjadi tempat bersantai keluarga. Pada
zaman dahulu, masyarakat betawi membuat sumur di depan rumahnya dan
19
pemakaman yang berada disamping rumah. Dan, dinding rumahnya terbuat
dari panel-panel yang dapat dibuka dan digeser-geser ke tepinya. Hal ini
dimaksudkan agar rumah terasa lebih luas.
Rumah ini dapat dibedakan menjadi 2 bagian dari segi sifatnya , yakni
bagian depan bersifat semi publik, sehingga setiap orang dapat melihat betapa
asri dan sejuknya rumah tersebut. Dan yang kedua adalah bagian belakang
yang bersifat pribadi. Bagian ini hanya boleh dilihat oleh orang-orang dekat
dari pihak pemilik rumah.
19
Tahun 1971 Benyamin Sueb menyanyikan lagu "Ondel- onde" yang
diciptakan oleh Djoko Subagyo. Lagu "Ondel-ondel" liriknya menceritakan
tentang tingkah polah dari boneka raksasa yang biasa dipanggil dengan
sebutan Barongan. Karena saat itu, lagu "Ondel-ondel" sangat hits, sontak
masyarakat ikut memanggil barongan dengan sebutan Ondel-ondel sampai
saat ini.
Dilansir dari berbagai sumber, tidak ada yang tahu pasti alasan kenapa
dinamakan Ondel-ondel dan siapa yang pertama kali menamakannya. Tapi
penyebutan nama boneka raksasa khas Betawi tersebut mulai booming dan
dikenal luas setelah Benyamin Sueb menyanyikan lagu "Ondel-ondel". Tokoh
dalam sinetron Si Doel Anak Sekolahan yang bermain bersama Rano Karno
itu, begitu besar pengaruhnya, sehingga sebutan Ondel-ondel untuk boneka
raksasa itu lebih populer ketimbang Barongan.
3) Jali-Jali
Lagu jali-jali merupakan salah satu khasanah musik dan lagu yang
berasal dari Betawi, asal usulnya diyakini lahir, dikembangkan oleh kaum
China peranakan Jakarta melalui musik tradisional mereka gambang kromong,
yang kemudian menjadi musik khas Betawi.
Melalui permainan biolanya lagu ini dipopulerkan oleh M. Sagi yang
merupakan pimpinan orkes kerontjong M. Sagi pada tahun 1942, karena
kental dengan budaya Betawi lagu jali-jali kemudian menjadi lagu rakyat
Betawi. Pada tahun yang sama, di bagian pembuka lagu ini dinyanyikan
secara bersahutan antara wanita dan pria.
Sekitar tahun 1987, lagu ini diaransemen dengan menggunakan
perpaduan beberapa unsur musik Betawi, masing-masing gambang kromong,
tanjidor, gamelan ajengan, samrah, dan paduan suara. Aransemen ini
merupakan Proyek Konservasi Kesenian Tradisional Betawi di bawah Dinas
Kebudayaan DKI, melibatkan Abdullah Iilyas, Suwarsana, Tan De Seng, dll.
Dipergelarkan di Taman Ismail Marzuki.
19
11. Permainan Tradisional
1) Pletokan
Pletokan adalah permainan
tradisional yang kepopuleran nya tidak
diragukan lagi, permainan yang satu ini
menjadi favorit di masyarakat Indonesia
khususnya anak laki-laki. Nama pletokan
diambil dari bunyi yang dihasilkan oleh
bambu dengan ukuran 30- 40 cm dan
diameter cm 2 cm.
Permainan ini mencerminkan peperangan, zaman dahulu yang belum
menggunakan senjata modern seperti pistol. Permainan ini mengajarkan
bahwa pentingnya, bekerja sama dan mengatur strategi untuk memenangkan
pertandingan.
Peraturan dan Cara Bermain
Buatlah dua kelompok dan carilah tempat yang bisa digunakan untuk
bersembunyi dan menembak.Peluru terbuat dari kertas yang di basahi dan
dibuat bulat lalu di masukan ke lubang bambu.Pemain memiliki tiga kali
kesempatan, jika sudah terkena tembakan selama tiga kali maka akan
gugur.Ronde berlangsung 2 kali, jika seri maka akan diadakan ronde
kedua.Diawal permainan akan ada peraturan yang nantinya akan di
laksanakan untuk terciptanya keamanan dan ke sportifitas.
2) Engklek / Dampu
Dampu dimainkan di sebidang tanah
yang dibatasi dengan 2 buah garis. Garis
START dan garis HANTAM. Jaraknya
3 5 meter. Alat yang diperlukan adalah
benda pipih seperti batu bata atau
pecahan genting. Pemain minimal 2
orang. Masing-masing mempunyai 2
buah benda pipih, misalnya batu bata. Satu buah batu bata diberdirikan di
19
garis hantam. Satunya lagi dipegang. Para pemain memulai permainan
dengan berdiri di garis start menghadap garis hantam. Secara bersamaan
mereka melemparkan batu bata yang dipegangnya. Batu bata itu tidak boleh
melewati atau mengenai garis Hantam. Pemain yang posisi jatuhnya batu
paling jauh dari garis Hantam adalah pemain yang main duluan. Ia harus
berjalan engkle melewati batu yang berada di garis Hantam lalu, kembali ke
garis Start sambil mengambil batu miliknya. Kalau berhasil, ia boleh
melanjutkan ke babak berikutnya. Yaitu menjatuhkan batu yang berdiri di
garis hatam dengan lemparan batu. Batu dilempar dari garis Start dengan
menggunakan permukaan telapak kaki. Babak berikutnya adalah
melemparkan batu dari garis Star, tanpa melewati garis Hantam. Lalu dengan
posisi berjongkok, pemain mengambil batu tersebut dan melemparkannya ke
batu hantam. Waktu melempar, posisi tangan berada di sela-sela lipatan lutut.
Kalau berhasil menyelesaikan semua babak, pemain mendapat nilai 1. Kalau
tidak berhasil, pemain berikutnya mendapat giliran jalan. Pemenangnya
adalah pemain yang mendapat nilai terbanyak.
3) Galasin / Gobak Sodor
Galasin atau Gobak Sodor adalah
sebuah permainan grup yang terdiri dari
dua grup, di mana masing-masing tim
terdiri dari 3 5 orang. Inti
permainannya adalah menghadang
lawan agar tidak bisa lolos melewati
garis ke baris terakhir secara
bolak-balik, dan untuk meraih kemenangan seluruh anggota grup harus secara
lengkap melakukan proses bolak-balik dalam area lapangan yang telah
ditentukan. Garis batas dari setiap bagian biasanya diberi tanda dengan kapur.
4) Nenek Gerondong
19
Cara bermainnya adalah ada
beberapa anak yang berjongkok dan
berpegangan sambil berbaris rapi di
bawah pohon. Anak yang paling depan,
berpegangan erat pada batang pohon dan
anak yang lainnya berbaris di
belakangnya. Mereka semua berpegangan erat dan berusaha jangan sampai
terlepas kalau waktunya ditarik sama anak yang berperan menjadi Nenek
gerondong pencabut ubi.
5) Bentengan
Permainan ini dimainkan oleh dua
kelompok anak-anak, tidak dibatasi
jumlahnya dan biasanya dimainkan pada
malam hari. Dari dua kelompok ini
diundi menjadi dua jenis, kelompok
pertama mempertahankan benteng,
sementara kelompok kedua menyerang benteng. Kelompok yang
mempertahakan akan mencari dan mengejar kelompok penyerang sementara
kelompok kedua berusaha untuk menghindari tangkapan kelompok yang
bertahan sambil berusaha menyerang dan merebut benteng dengan cara
menyentuhkan salah satu anggota badannya ke tiang listrik yang disepakati
menjadi benteng yang direbutkan.
6) Petak Umpet
Dimulai dengan Hompimpa untuk
menentukan siapa yang menjadi
kucing (berperan sebagai pencari
teman-temannya yang bersembunyi). Si
kucing ini nantinya akan memejamkan
mata atau berbalik sambil berhitung
sampai 10, biasanya dia menghadap
tembok, pohon atau apasaja supaya dia tidak melihat teman-temannya
19
bergerak untuk bersembunyi (tempat jaga ini memiliki sebutan yang berbeda
di setiap daerah, contohnya di beberapa daerah di Jakarta ada yang
menyebutnya INGLO, di daerah lain menyebutnya BON dan ada juga yang
menamai tempat itu HONG). Setelah teman-temannya bersembunyi, mulailah
si kucing beraksi mencari teman-temannya. Ada satu istilah lagi dalam
permainan ini, yaitu kebakaran, apabila orang yang bersembunyi diberitahu
oleh temannya yang sudah tertangkap.
19
Monumen Nasional atau yang populer disingkat dengan Monas atau
Tugu Monas adalah monumen peringatan setinggi 132 meter (433 kaki) yang
didirikan untuk mengenang perlawanan dan perjuangan rakyat Indonesia
untuk merebut kemerdekaan dari
pemerintahan kolonial Hindia Belanda.
Pembangunan monumen ini dimulai pada
tanggal 17 Agustus 1961 di bawah perintah
presiden Sukarno, dan dibuka untuk umum
pada tanggal 12 Juli 1975. Tugu ini
dimahkotai lidah api yang dilapisi lembaran
emas yang melambangkan semangat
perjuangan yang menyala-nyala. Monumen
Nasional terletak tepat di tengah Lapangan
Medan Merdeka, Jakarta Pusat. Monumen dan museum ini dibuka setiap hari
mulai pukul 08.00 - 15.00 WIB. Pada hari Senin pekan terakhir setiap
bulannya ditutup untuk umum. Pelataran puncak luasnya 11x11 m. Untuk
mencapai pelataran puncak, pengunjung bisa menggunakan lift dengan
lama perjalanan sekitar 3 menit. Dari pelataran puncak Monas,
pengunjung bisa melihat gedung-gedung pencakar langit di kota Jakarta.
Pelataran bawah luasnya 45x45 m. Tinggi dari dasar Monas ke pelataran
bawah yaitu 17 meter. Di bagian ini pengunjung dapat melihat Taman
Monas yang merupakan hutan kota yang indah. Di bagian bawah Monas
terdapat sebuah ruangan yang luas yaitu Museum Nasional. Tingginya yaitu 8
meter. Museum ini menampilkan sejarah perjuangan Bangsa Indonesia. Luas
dari museum ini adalah 80x80 m. Pada keempat sisi museum terdapat 12
diorama (jendela peragaan) yang menampilkan sejarah Indonesia dari jaman
kerajaan-kerajaan nenek moyang Bangsa Indonesia hingga G30S PKI. Selain
itu direncanakan untuk ditampilkan bendera pusaka dan naskah proklamasi
yang aslidi dalam bangunan Monas. Di sini juga ditampilkan rencana
pembangunan kota Jakarta.
3) Kebun Binatang Ragunan
19
Kebun Binatang Ragunan adalah sebuah kebun binatang yang terletak di
daerah Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Indonesia. Kebun binatang
seluas 140 hektare ini didirikan
pada tahun 1864. Di dalamnya,
terdapat berbagai koleksi yang
terdiri dari 295 spesies dan 4040
spesimen. Ragunan sempat
ditutup selama sekitar tiga
minggu sejak 19 September 2005
karena hewan-hewan di dalamnya
ada yang terinfeksi flu burung, namun dibuka kembali pada 11 Oktober 2005.
Kebun Binatang Ragunan adalah kebun binatang pertama di Indonesia.
Kebun binatang ini didirikan pada tahun 1864 dengan nama Planten En
Dierentuin yang berarti "Tanaman dan Kebun Binatang." Terletak pada tanah
seluas 10 hektare di kawasan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat yang merupakan
pemberian Raden Saleh. Saat itu, Planten En Dierentuin dikelola oleh
Perhimpunan Penyayang Flora dan Fauna Batavia yang tergabung dalam
Culturule Vereniging Planten en Dierentuin at Batavia. Tahun 1949, nama
Planten En Dierentuin diubah menjadi Kebun Binatang Cikini dan pada tahun
1969 dipindahkan ke kawasan Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada
tahun 1964. Pemerintah DKI Jakarta menghibahkan lahan seluas 30 hektaree
yang menjadi rumah bagi kebun binatang ini. Gubernur DKI Jakarta Ali
Sadikin meresmikan Taman Margasatwa Ragunan pada 22 Juni 1966.
4) Taman Impian Jaya Ancol
Taman Impian Jaya Ancol merupakan sebuah objek wisata di Jakarta
Utara. Sebagai komunitas pembaharuan kehidupan masyarakat yang menjadi
kebanggaan bangsa. Senantiasa menciptakan lingkungan sosial yang lebih
baik melalui sajian hiburan berkualitas yang berunsur seni, budaya dan
pengetahuan, dalam rangka mewujudkan komunitas 'Life Re-Creation' yang
menjadi kebanggaan bangsa. Sejak awal berdirinya pada tahun 1966, Ancol
sudah ditujukan sebagai sebuah kawasan wisata terpadu oleh Pemerintah
19
Provinsi DKI Jakarta. Untuk
mewujudkan tujuan tersebut,
Pemda DKI menunjuk PT
Pembangunan Jaya sebagai
Badan Pelaksana
Pembangunan (BPP) Proyek
Ancol yang dilakukan secara
bertahap sesuai dengan
peningkatan perekonomian nasional serta daya beli masyarakat.
Dikelola oleh anak perusahaannya terutama oleh PT Taman Impian Jaya
Ancol (TIJA) yang meliputi pengelolaan kawasan pariwisata (rekreasi dan
resor) dan kegiatan usaha penunjang: entertainment, konvensi dan wisata
belanja. PJAA mengelola area pariwisata terintegrasi seluas 552 Ha, lokasi
dekat pantai, terbaik di Jakarta dengan kemudahan akses melalui jalan tol,
busway dan kereta api. Taman dan pantai merupakan wahana hiburan yang
menawarkan kesegaran suasana pantai bagi semua kalangan dan usia. Pantai
dan Taman memiliki 5 pantai (Pantai Festival, Indah, Elok, Ria dan Carnival
Beach Club) dan Danau Impian, sepanjang kurang lebih 5 km, dengan
promenade sepanjang 4 km. Dunia Fantasi yang dibuka untuk umum pada 29
Agustus 1986, dan popular dengan sebutan Dufan, merupakan theme park
pertama yang dikembangkan oleh Ancol. Dufan merupakan pusat hiburan
outdoor terbesar di Indonesia yang memanjakan pengunjung dengan Fantasi
Keliling Dunia, melalui berbagai content wahana permainan berteknologi
tinggi, yang terbagi dalam 8 kawasan, yaitu: Indonesia, Jakarta, Asia, Eropa,
Amerika, Yunani, Hikayat dan Balada Kera. Perseroan juga menjadikan
Dufan sebagai salah satu pusat edutainment yang ada di Ancol yakni dengan
dibukanya Fisika Dunia Fantasi (Fidufa) dan Pentas Prestasi. Dufan telah
memiliki sertifikat ISO 9001:2008 sejak 2009. Atlantis Water Adventure
(AWA) merupakan theme park kedua yang dikembangkan oleh Ancol dan
berdiri diatas lahan seluas 5 hektare. AWA merupakan hasil revitalisasi
Taman Rekreasi Air Gelanggang Renang Ancol yang akan memberi
19
pengunjung petualangan wisata air dengan 8 kolam utama, yaitu: Poseidon,
Antila, Plaza Atlas, Aquarius, Octopus, Atlantean, dan Kiddy Pool.
Gelanggang Samudra Ancol ("Samudra") merupakan theme park ketiga yang
dikembangkan oleh Ancol. Samudra merupakan edutainment theme park
bernuansa konservasi alam yang memberikan pengalaman kepada
pengunjung untuk mengenal lebih dekat dan menyayangi aneka satwa, antara
lain lumba-lumba, paus putih, anjing laut, dan sinema 4D. Di Sinema 4D atau
pertunjukan 4 dimensi. Sea World adalah underwater aquarium pertama dan
satu-satunya di Indonesia, dengan area seluas 2 Ha (dikelola dengan format
BOT).
5) Museum Fatahillah
Museum Fatahillah memiliki nama resmi Museum Sejarah Jakarta adalah
sebuah museum yang terletak di Jalan Taman Fatahillah No. 1, Jakarta Barat
dengan luas lebih dari 1.300 meter
persegi. Bangunan ini dahulu
merupakan balai kota Batavia
(bahasa Belanda: Stadhuis van
Batavia) yang dibangun pada tahun
1707-1712 atas perintah
Gubernur-Jendral Joan van Hoorn.
Bangunan ini menyerupai Istana
Dam di Amsterdam, terdiri atas bangunan utama dengan dua sayap di bagian
timur dan barat serta bangunan sanding yang digunakan sebagai kantor, ruang
pengadilan, dan ruang-ruang bawah tanah yang dipakai sebagai penjara. Pada
tanggal 30 Maret 1974, bangunan ini kemudian diresmikan sebagai Museum
Fatahillah.
6) Taman Wisata Alam Angke, Kapuk
Taman Wisata Alam (TWA) Angke Kapuk bagai permata hijau di utara
Jakarta. Letak Taman Wisata Alam (TWA) Angke Kapuk sendiri berlokasi di
Kapuk Muara, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Luas totalnya mencapai
99,82 hektar. Pengunjung dapat menikmati udara yang sejuk dan
19
pemandangan hijau dari hutan mangrove yang lebat. Keberadaan hutan
mangrove ini bukan hanya berfungsi sebagai pencegahan erosi pantai di
sekitar Jakarta dan juga tempat konservasi mangrove, namun juga berfungsi
untuk wisata alam dan edukasi dimana travelers bisa menikmati sejuk dan
keindahan alamnya serta berkenal dengan tumbuhan mangrove. Dari luasan
tersebut, beberapa bagian dimanfaatkan untuk dibangun penginapan, serta
area restoran bagi para pengunjung yang ingin melepas penat. Destinasi ini
menjadi garda terdepan dalam usaha konservasi di wilayah pesisir utara
Jakarta. Pengunjung bisa ikut berpartisipasi dalam usaha ini dengan cara ikut
menanam bibit mangrove di sana.
13. Sumber Daya Alam
1) Kelebihan
19
Sumber Daya Alam Pendukung
Sumber Daya Perekonomian
Salah satu yang menjadi motor penggerak perekonomian DKI
Jakarta adalah sektor perdagangan dan jasa. Sektor itu memberikan
kontribusi terhadap perekonomian Provinsi DKI Jakarta tetapi juga
mampu menyerap tenaga kerja yang relatif lebih besar.
Sumber Daya Pertanian
Provinsi DKI Jakarta juga memiliki pertanian yang cukup baik.
Produk pertanian diri dari palawija, sayuran, anggrek, dan tanaman obat.
Produksi ini pada umumnya merupakan hasil pemanfaatan lahan tidur
dan lahan pekarangan.
Sumber Daya Peternakan
Produksi perikanan pada tahu 2005 terdiri dari perikanan laut
132.033,8 ton, perikanan darat 8.880,37 ton, dan ikan hias 49,002.044
ton. Hasil ini diperkirakan terus meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan
populasi ternak tahun 2005 terdiri dari sapi perah (347 ekor), kerbau (242
ekor). kuda (156 ekor), kambing (5.886), domba (1.624 ekor), ayam
buras (55.056 ekor), ayam pedaging/ras (182.000 ekor), dan itik (68.000
ekor). Dalam hal ini, produk hasil ternak juga cukup baik. Produksi
daging, telur, dan susu untuk tahun 2005 cukup untuk memenuhi
kebutuhan tahun 2006. Produk tersebut terdiri dari daging (21.874.380
kg), telur (530.466 kg), susu (5.060.664 kg), tulang (2.195.630 kg), kulit
sapi/kerbau (71.600 lembar dan kulit kambing/domba 111.480 lembar)
dan diharapkan untuk tahun 2006 akan terus meningkat.
Sumber Daya Hutan
Hutan yang ada di Provinsi DKI Jakarta adalah hutan kota yang
dibagi ke dalam empat jenis, yaitu Hutan Istimewa (158,1 ha), Hutan
Kota (3477,42 ha), Hutan Pulau Seribu (100,91 ha) dan Kawasan Kota
(172,19 ha).
19
2) Kekurangan
Sebelum adanya kejadian krisis air bersih karena runtuhnya pintu air
Buaran, Kalimalang, Jakarta memang sudah termasuk daerah yang rawan
krisis air bersih. Dari 18 kubik per detik pasokan air yang ada di Jakarta,
hanya 400 liter per detik yang dipasok dari wilayah Jakarta, atau sekitar 2
persen dari pasokan air bersih Jakarta ada di Cilandak. Sisanya mengandalkan
dari luar Jakarta.
Jakarta memang memprihatinkan, sumber daya alam terbatas, kita ada di
ujung sehingga tidak memiliki cadangan air baku sendiri. 98 persen diambil
dari luar Jakarta, 15 persen dari Tangerang, 83 persen dari air Jatiluhur yang
mengalir di Tarum Barat sebagai air baku untuk instalasi penjernihan air di
Buaran, Pulogadung, dan Pejompongan.
3) Ancaman
a. Banjir
19
4) Peluang
a. Menjadi Tuan Rumah CMWC 2018
19
2) Ancaman
a. Lahan Pemukiman yang semakin bertambah
b. Kriminalitas
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 2014) kriminalitas
memilki pengertian. Kriminalitas sama dengan kejahatan (pelanggaran yang dapat
dihukum) yaitu prakara kejahatan yang dapat dihukum menurut Undang-Undang.
Tingkat Kriminalitas terbesar di Indonesia yaitu bertempat di Ibu Kota DKI Jakarta,
banyak factor yang menyebabkan tingkat kriminalitas menjadi tinggi di DKI
Jakarta, yaitu:
- Kemiskinan menjadi salah satu faktor seseorang bertindak kriminal.
sedangkan di jakarta jumlah penduduk miskin mencapai 354,19 ribu orang
atau 3,55 persen dari keseluruhan warga DKI Jakarta. Data tersebut bisa
menjadi faktor pendorong seseorang melakukan tindakan kriminalitas.
- Pengangguran menjadi faktor utama seseorang melakukan tindak kriminal.
Tidak ada pekerjaan membuat sesorang sulit memenuhi kebutuhan
hidupnya. Akhirnya dengan cara apapun seseorang berusaha untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya bahkan dengan cara yang melanggar
hukum.
- Di DKI Jakarata pertumbuhan penduduk sangat cepat, ditahun 2011 jumlah
penduduk DKI Jakarta mencapai 10.187.595 jiwa. Hal ini membuat angka
19
kriminalitas tetap tinggi karena jumlah penduduk yang banyak membaut
pemerintah sulit mengontrol dan mengawasi warga DKI Jakarta.
- Tidak tegasnya hukaman terhadap para pelaku krminalitas. Para pelaku
kriminalits di DKI Jakarta seolah-olah kebal dengan hukum.\
d. Kemacetan
19
Berikut ini beberapa contoh penyebab kemacetan di Ibu Kota Jakarta:
1. Kerumunan Orang
Macet juga bisa timbul sebab orang-orang yang tiba-tiba saja berkerumun
mengganggu kelancaran kendaraan
yang melintas. Biasanya, orang-orang
berkumpul karena ada sesuatu yang
menarik perhatian mereka. Dan sesuatu
itu berhasil membuat mata orang-orang
tidak awas dengan sekitar. Kalau sudah
begini, para pengemudi pasti akan
merasa sangat terganggu. beritadaerah.co.id
19
3. Pejalan Kaki Menyeberang Sembarangan
Pasti kamu sering menemukan orang-orang yang tiba-tiba menyeberang
jalan padahal di situ tidak ada zebra cross, tidak ada jembatan penyeberangan juga.
Mereka dengan santai menerobos pembatas jalan di tengah jalan raya. Atau ada
juga yang tetap nekat menyeberang jalan raya, padahal di dekat situ ada jembatan
penyeberangan. Waduh, sikap yang seperti ini dengan tegas justru menunjukkan
bahwa orang Indonesia punya
mental tidak suka proses panjang,
ingin yang praktis dan cepat, tidak
mau susah, tidak sabar, tidak disiplin.
Padahal hanya segelintir orang saja
yang melanggar, namun seakan
semua orang Indonesia punya sikap
yang sama seperti ini. Itu tidak benar.
harianterbit.com
4. Angkutan Umum Ngetem Sembarangan
19
3. Peluang
a. Jakarta Berpeluang Jadi Pusat Medical Tourism
19
International Radiodiagnostic Center yang akan dibuka oleh HE Ambassador
Belanda. "Sudah selayaknya kota Jakarta menjadi ikon baru dalam pelayanan
perumahsakitan yang berkualitas dan menjadi sebagai pusat medical tourism
seperti layaknya negara-negara tetangga, terutama untuk pasar
domestik/nasional,"ujar Rizal.
19
DAFTAR PUSTAKA
http://jakartapedia.bpadjakarta.net/index.php/Lingkungan_Sosial_Budaya
http://tulisan-listya.blogspot.co.id/2012/07/kondisi-sosial-jakarta.html
http://jakartapedia.bpadjakarta.net/index.php/Lingkungan_Sosial_Budaya
http://tulisan-listya.blogspot.co.id/2012/07/kondisi-sosial-jakarta.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_prokem
https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Betawi
https://www.google.co.id/amp/s/dwiutamiy.wordpress.com/2013/12/15/permainan
-khas-dki-jakarta/amp/
azzamaviero.com/permainan-tradisional-indonesia/
http://www.tandapagar.com/penyebab-macet
http://www.jawapos.com/read/2017/02/22/111686/ini-tiga-faktor-utama-penyebab
-banjir-di-jakarta
https://wikishare27.wordpress.com/kepadatan-penduduk-di-dki-jakarta
www.jakarta.go.id/v2/news/2014/06/pakaian-betawi#.WTgBwnMxXqC
https://www.google.co.id/amp/travel.tribunnews.com/amp/2016/09/05/mengenan
g-benyamin-sueb-ternyata-nama-ondel-ondel-darinya-begini-ceritanya
19
https://id.wikipedia.org/wiki/Museum_Fatahillah Diakses pada tanggal 7 Juni
2017.
19