Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PERANCANGAN ARSITEKTUR KOTA TENTANG CITRA KOTA

DI TUAPEIJAT KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI

DISUSUN OLEH :

RELITA MURNI
1910003431018

DOSEN :ELVIYANTI ST.MT

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK DAN PERANCANGAN

UNIVERSITAS EKASAKTI

PADANG
KATA PENGANTAR

Segala Puji dan syukur atas rahmat Allah SWT,yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-nya,sehingga saya dapat menyelesaikan Makalah Perancangan Arsitektur Kota dengan
judul “ Citra Kota Tuapeijat di Kabupaten Kepulauan Mentawai “ dengan baik meskipun jauh dari
kata sempurna.Sholawat beserta salam di limpahkan kepada rasulullah SAW.Yang telah membawa
kita dari alam kegelapan kealam yang terang benderang yang disinari oleh ilmu pengetahuan serta
iman dan islam.

Saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang saya miliki.Oleh karena itu ,saya
memgharapkan segala bentuk saran serta kritikan yang membangun dari dosen pembimbing dan
teman-teman. Dan saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua,
aamiin.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………...

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………..

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………………..

A. Latar Belakang……………………………………………………………………………….
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………………….
C. Tujuan Pembahasan…………………………………………………………………………..

BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………………...

A. Pengertian Citra Kota…………………………………………………………………………


B. Deskripsi Lokasi……………………………………………………………………………...
C. Analisis Cita Kota Tuapeijat………………………………………………………………….

BAB III PENUTUP…………………………………………………………………………………...

A. Kesimpulan…………………………………………………………………………………...
B. Saran …………………………………………………………………………………………
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kota sebagai pusat kegiatan yang tercipta oleh beragam aktifitas penduduk di dalamnya
secara tidak sadar akan menciptakan ciri-ciri fisik suatu kota sehingga lambat laun akan
menjadi gambaran khas yang akan melekat menjadi representasi kota,baik bagi penduduk yang
bertempat tinggal maupun pengunjung yang menyinggahinya.

Citra kota merupakan kesan fisik yang memberikan ciri khas kepada suatu kota.Dalam
pengembangan suatu kota ,citra kota berperan sebagai pembentuk identitas kota,dan sebagai
penambah daya tarik kota.Oleh karena itu,citra kota yang jelas dan kuat akan memberikan
identitas dan wajah kota sehingga membuat kota tersebut menarik dan memiliki daya tarik.Cita
dan identitas kawasan seakan telah menjadi tolak ukur bagi kualitas suatu lingkungan
khususnya menyangkut cara pandang orang terhadap nilai lingkungan tersebut (Linch,1982).

Dalam memahami cita kota juga diketahui penegertian citra kota dan elemen-elemen
pembentuk cita kota

B. Rumusan Masalah

Berdasasarkan Latar belakang diatas maka rumusan masalah adalah tentang “ Cita Kota
dari Tuapeijat”.

C. Tujuan Pembahasan

Adapun Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui tantang apa saja yang menjadi
ciri khas dari kota Tuapeijat.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Citra Kota

Menurut Kamus Besar Indonesia,Citra berarti rupa,gambar,gambaran.Gambaran yang


dimiliki orang banyak mengenai pribadi,perusahaan,organisasi atau produk.Kesan mental atau
bayangan visual yang ditimbulkan.sedangkan kota secara umum adalah tempat bermukimnya
warga kota,tempat bekerja,tempat kegiatan dalam bidang ekonomi,pemerintah dan lain-
lain.dengan demikian citra kota dapat diartikan sebagai kesan mental atau bayangan visual atau
gambaran yang ditimbulkan oleh sebuah kota.

B. Deskripsi Lokasi

Kabupaten kepulauan Mentawai merupakan kabupaten termuda di Provinsi Sumatera Barat


sebagai hasil dari UU No.49 Tahun 1999.Sebelumnya daerah kepulauan Mentawai adalah bagian
dari wilayah Kabupaten Padang Pariaman.Kabupaten Mentawai merupakan gugusan kepulauan
yang terdiri dari 4 pulau besar dan 319 pulau kecil,dengan garis pantai lebih dari 750 km.

Kota Tuapajet merupakan ibukota Kabupaten Kepulauan Mentawai. Salah satu dari 19
daerah otonom di Provinsi Sumatera Barat. Kota Tuapajet terletak di Kecamatan Sipora
Utara.Sebagai Ibu kota kabupaten Kepulauan Mentawai ,Tuapeijat bukanlah kota besar.Dengan
luas 11 ribu hektar dan penduduknya sebanyak 1.033 KK ( 3 Ribuan Jiwa) atau seperlima jumlah
penduduk sipora yang 14.063 orang,Tuapeijat tidak lebih ramai dibandingkan Muara
siberut,Muara sikabaluan dan sikakap,tapi karena statusnya sebagai pusat Kota Pemerintahan Di
Mentawai maka infrastrukturnya lebih Lengkap seperti Jalan raya yang pernah diaspal, Jembatan
Permanen, Pelabuhan ,Kantor-kantor Pemerintahan, sarana telekomunikasi, pembangkit Listrik,
pasar, rumah sakit, puskesmas ,Kantor Polisi, koramil, toko swalayan, sekolah, penginapan dan lain
sebagainya.

Kabupaten Kepulauan Mentawai ,Sumatera Barat,memiliki potensi pariwisata yang besar di


bandingkan dengan daerah lain disumbar,seperti Pantai Jati,Pantai Mapadeggat,pulau Aloita Pulau
Awera, Air terjun pujujurung,Pulau Umat siteu. di Tuapejiat menjadi ibu kota sekaligus menjadi
pulau favorit para surfer karena memiliki ombak yang besar.

 Sejarah dan Etimologi


Masyarakat Asli di daerah Tuapeijat bisa dikatakan tidak ada.Hal ini dikarenakan daerah
Tuapeijat adalah daerah persinggahan.
Berdasarkan sejarah dan mitologinya orang Mentawai berasal dari Pulau Siberut ,kemudian
mereka menyebar ke pulau-pulau lainnya dikarenakan semakin banyaknya jumlah
penduduk yang pergi meninggalkan umanya, juga disebabkan karena adanya perpecahan
kesatuan-kesatuan kerabat.Sebab lain karena adanya persebaran orang Mentawai ke daerah
lain dari adanya program pemerintah mengenai permukiman dari Departemen Sosial dan
Program Transmigrasi baik dari jawa maupun transimigrasi dari daerah Sumatera Barat itu
sendiri yang dikenal dengan transmigrasi Lokal.
Tuapeijat asal katanya adalah daerah persinggahan.Dari Sikakap hendak ke Siberut singgah
dulu ke Tuapeijat,Dari Siberut ke Sikakap singgah dulu ke Tuapeijat.Dari padang ke
Siberut singgah dulu ke Tuapeijat.Itulah mengapa Tuapeijat dikatakan sebagai tempat
persinggahan sejak dahulunya sampai sekarang.Meskipun saat ini sudah menjadi Ibu Kota
Kabupaten Kepulauan Mentawai.
Masyarakat yang hidup di Tuapeijat terdiri dari berbagai macam etnis dan agama yang
datang dari berbagai daerah.Menurut sejarahnya wilayah ini tidak ditempati oleh
masyarakat Mentawai sendiri meskipun daerah ini merupakan salah satu pulau yang ada di
Mentawai.Wilayah ini menjadi persinggahan bagi mereka yang melewatinya.

 Pendapatan Masyarakat.
Masyarakat di Mentawai khususnya di Tuapeijat ini tidak ada yang tergolong ke dalam
masyarakat miskin kecuali hidupnya di pedalaman.Menurut beberapa informan dilapangan
dikatakan bahwa masyarakat tidak ada yang menganggur .Secara keseluruhan jumlah
masyarakat di Mentawai 80% sebagai pekerja dan 20% sebagai petani.
Adaptasi yang dilakukan oleh masyarakat pendatang terhadap lingkungan alam dan
lingkungan sosial daerah baru membawa tata cara baru yang memiliki kebaikan seperti
orang Minangkabau yang banyak berdagang,terlebih dahulu melakukan proses adaptasi
dengan penduduk asli.Seperti dari keberadaan transmigrasi Jawa yang datang di Tuapeijat
ini.salah satu keahlian yang mereka miliki adalah memiliki kemampuan bertani dilahan
yang tandus.
Ternyata setelah lama berintegrasi dan melihat bagaimana cara orang transmigrasi jawa
bisa hidup dengan kondisi tanah seperti itu,dan orang Mentawai belajar untuk bisa
bercocok tanam dengan cara yang dilakukan oleh transmigrasi Jawa.Akhirnya mereka pun
bisa menikmati hasilnya dengan baik.Begitu pula dengan mata pencaharian lainnya.seperti
memancing ikan maupun berdagang.

 Geografi
Kabupaten kepulauan mentawai merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sumatera
Barat dengan posisi geografis yang terletak diantara 0055’00”-3021’00” Lintang Selatan
dan 98035’00”-100032’00” Bujur Timur dengan luas Wilayah tercatat 6.011,35 Km2 dan
Garis pantai sepanjang 1.402,66 Km.
Batas daerah Kabupaten Kepulauan Mentawai berbatasan dengan :
Sebelah utara : Kab. Nias Sumatera Utara
Sebelah Selatan : Kab.Pesisir Selatan
Sebelah Timur : Kab. Padang Pariaman
Sebelah Barat : Samudara Indonesia.

 Demografi
Kabupaten Kepulauan Mentawai memiliki 10 kecamatan dan 43 desa.Luas wilayah nya
mencapai 6.011,35 km2 dan penduduk 83.517 jiwa (2017) dengan sebaran 14 jiwa/km2.
Adapun kepadatan penduduk yang tertinggi berada pada kecamatan Sikakap dengan
kepadatan 35 Jiwa/Km2. Sedangkan kecamatan dengan kepadatan penduduk yang paling
rendah berada pada Kecamatan Siberut Barat yakni sekitar 6 Jiwa/Km2 .
C. Analisa citra kota Tuapeijat

Citra kota menurut Lynch (1982) terbentuk dari Elemen-elemen Pembentuk citra kotanya
yang terdiri dari :

a. Tetenger (landmark)
Landmark merupakan elemen terpenting dari bentuk kota,karena berfungsi untuk
membantu orang dalam mengarahkan diri dari titik orientasi untuk mengenal kota itu
sendiri secara keseluruhannya dan kota-kota lain.
Tuapeijat sebagai sentral ibukota Kabupaten Kepulauan Mentawai yang sering disinggahi
pendatang lokal dan mancanegara,baik dalam rangka kunjungan kerja maupun berwisata,
selain itu Tuapeijat memiliki tugu Patung Sikerei sebagai ikon yang menjadi ciri khas
Mentawai.

Pembangunan Tugu sikerei di prakarsai oleh Pemerhati Budaya dari pemerintah Daerah
dan Dinas Pariwisata,pemuda dan Olahraga Kabupaten Kepulauan Mentawai.
Pada Tugu tersebut tampak Patung Sikerei berdiri diatas bola bumi yang juga bewarna
coklat kehitaman yang menjadi ciri khas warna kulit masyarakat Mentawai yang termasuk
bagian dari Benua Asia secara geografis.Bola bumi menggambarkan bahwa Mentawai
terbagi atas empat pulau besar,yakni pulau siberut,sipora,pagai utara,dan pagai selatan.

Sikerei atau Leluhur menjadi ciri khas Kultur Mentawai yang meyakini Arat Sabulungan
yakni adanya kekuatan alam dan dedaunan.Sabulungan berarti kumpulan daun-daun
dimana dalam kehidupan sikerei tidak terlepas dari daun-daun untuk mengadakan ritual
hingga saat ini.
Oleh sebab itu sikerei sebagai tabib sangat menghormati alam yang menjadi sumber untuk
mengambil obat,seperti obat sakit kepala,sakit perut,hamil,kisei(tasapo) dan paham dengan
dunia supranatural (roh dan magic).

Pada patung sikerei terdapat aksesories yang mendeskripsikan Sikerei Mentawai.Pada


kepalanya terdapat luwat sejenis mahkota dari manik-manik.Sementara disebelah kanannya
tampak sikerei memegang parang dan disebelah kiri menyandang panahan yang digunakan
sikerei untuk mencari mata pencaharian dengan berladang dan berburu di hutan.

Kemudian tampak juga Tato yang menghiasi sekujur Patung Sikerei.Aristik Tato
tergantung pada status Sikerei yang menggambarkan Filosofi kehidupannya.Jika sikerei
tersebut pernah berhasil berburu monyet,maka pada tubuhnya terdapat tato berupa gambar
monyet.Biasanya tato diberikan pada anak usia 13 tahun ke atas yang menandakan bahwa
ia sudah dewasa dan bertanggung jawab dalam rumah tangga.

b. Jalur (Path)
Jalur merupakan alur pergerakan yang secara umum digunakan oleh manusia seperti
jalan,gang-gang utama,jalan transit,lintasan kereta api,saluran dan sebagainya.

Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan,termasuk
bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukan bagi lalu lintas,yang berada
pada permukaan tanah,diatas permukaan tanah ,dibawah permukaan tanah/air dan diatas
permukaan air.
Sistem Jaringan jalan adalah satu kesatuan ruas jalan yang saling menghubungkan dan
mengikat pusat-pertumbuhan dengan wilayah yang berada dalam pengaruh pelayanannya
dalam satu hubungan hirarkis.
Garis sempadan pagar bangunan ialah garis yang pada waktu mendirikan pagar kearah
jalan berbatasan ,tidak boleh dilampui.
Lebar sempadan pagar bangunan ialah jarak antara As jalan sampai dengan garis sempadan
yang besarnya sama dengan setengah dari Daerah Milik Jalan,dihitung dengan meter.
Ukuran lebar sempadan pagar bangunan menurut status jalan sebagai berikut :
a. Untuk jalan Arteri dengan jarak 20,00 M dari As jalan;/-
b. Untuk jalan Kolektor dengan jarak 12,50 M dari As jalan;-
c. Untuk jalan Lokal dengan jarak 7,50 M dari As jalan;-
d. Untuk jalan Desa/Lingkungan dengan jarak 3,50 M dari As jalan;
STATUS RUAS-RUAS JALAN DI TUAPEIJAT (SIPORA UTARA)

KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI

Nama Awal Ruas Nama Awal Titik Pengenal Awal Titik Pengenal Akhir Panjang Jarak Jarak Klasifi
Ruas Ruas Antara Antara As kasi
(Km) Asjalan jalan ke Ruas
ke Bangunan
pagar
Tuapeijat Transmigrasi Dermaga Tuapeijat PDAM 12,00 7,50 10,50 JJS
Transmigrasi Rokot Simp.Pendopo Simp.Bandara Rokot 18,00 7,50 10,50 JJS
Pusat Kota Mapadeggat Kantor PU Simp.Empat 1,20 7,50 10,50 PAR
RSUD Kantor Camat Rumah Sakit Kantor Camat 6,50 7,50 10,50 JJS
Mapadeggat Dermaga Simpang Empat Dermaga Tuapeijat 6,10 7,50 10,50 PAR
Simp.SP II SP II Masjid Taqwa Kantor Camat 5,10 7,50 10,50 LU
Mapadeggat Home Stay Gereja Gizi Home stay 1,50 7,50 10,50 PAR
Betumongga Berimanua Desa Desa 15,00 7,50 10,50 JJS
Berimanua SP II Desa Desa 7,00 7,50 10,50 JJS
Lingkar Kota Kantor Dinas Kesehatan Kantor Bupati 7,00 7,50 10,50 Kota
Simp.pesantren Pesantren Simp.Pesantren Presantren 1,00 7,50 10,50 LU
Simp.kantor Bupati Kantor Bupati Simp.Kantor Bupati Kantor Bupati 0,20 7,50 10,50 Kota
Transmigrasi Simaubbuk Mapolres Mentawai Dermaga Simaubbuk 11,00 7,50 10,50 Kota

c. Kawasan (Districk)
Kawasan merupakan sebuah area dengan fungsi khusus yang dominan oleh sebuah aktifitas
utama,bisa berupa kawasan perdagangan,pendidikan,militer,perkantoran,jasa atau wisata.

Dituapeijat terdapat beberapa kawasan yang menjadi sebuah aktifitas utama bagi
masyarakat yaitu :
1. Pelabuhan Laut/Dermaga Tuapeijat
Merupakan sarana Perhubungan antar wilayah yang sangat penting di dalam
distribusi barang dan orang.Pelabuhan memberikan peranan penting di dalam peningkatan
laju pertumbuhan eko nomi di kota tuapeijat.

Pelabuhan tuapeijat berlokasi di Sipora jaya,sipora utara,sipora jaya,kepulauan


Mentawai.Pelabuhan ini merupakan pelabuhan yang menjadi gerbang utama bagi
pengunjung yang datang ke Mentawai.

2. Air Terjun Pujujurung

Air Terjun Pujujurung adalah tempat wisata diTupeijat Kepulauan Mentawai yang
pertama.Air terjun pujujurung berjarak kurang lenih 100 meter dari jalan raya.Air terjun
Pujujurung memiliki debit air yang banyak dan mengalir dari atas tebing batu.Lokasi air
terjun ini berada di tengah hutan tropis di Desa Goiso Oinan.
3. Pantai Jati

Keindahan Pantai Jati menjadi daya tarik tempat wisata yang banyak dikunjungi oleh
masyarakat setempat.Banyak wisatawan khususnya pada waktu sore hari datang ketempat
ini karena bisa menikamati sunset dan juga pesona keindahan pantai lainnya terutama
untuk mandi bersama.Pantai ini berjarak 700 meter dari Dermaga Tuapeijat dan bisa
ditempuh dengan berjalan kaki.

4. Pantai Mapadeggat
Pantai Mapadeggat merupakan salah satu tempat wisata pantai bahari yang terdapat
dikecamatan Sipora utara,kabupaten kepulauan mentawai.Kawasan ini sering dikunjungi
oleh masyarakat luas baik dalam negeri maupun luar negeri.Namun untuk sarana dan
prasarana pada kegiatan berwisata diarea kawasan wisata pantai Mapadeggat masih belm
terfasilitasi dengan lengkap.

Wisata Bahari Pantai Mapadeggat di Kabupaten Kepulauan Mentawai merupakan


salah satu bagian yang dapat mengembangkan kawasan wisata diKabupaten \Kepulauan
Mentawai.

5. Taman Patung Sikerei

Taman Patung Sikerei terletak di Km 9 di persimpangan antara RSUD Tuapeijat


dengan jalan menuju Desa Goisok Oinan.Dari dermaga Tuapeijat menuju taman patung
sikerei memakan waktu 30 menit dengan menggunakan jasa ojek,Patung sikerei
melambangkan tokoh penting masyarakat mentawai.

6. Perkantoran diTuapeijat

Pusat pemerintahan Kepulauan Mentawai berada diTuapejiat,sebelah utara dari


pulau sipora.Semua kantor pemerintahan pusat kabupaten kepulauan mentawai berada
dituapeijat.
d. Simpul (Nodes)
Simpul adalah pertemuan atau lingkaran daerah strategis dimana arah atau aktifitasnya
saling bertemu dan dapat diubah arah atau aktivitasnya misalnya persimpangan lalu
lintas,stasiun,lapangan terbang dan jembatan.

Dituapeijat terdapat simpul yang berada dijalan raya Tuapeijat Km.9,Kecamatan sipora
Utara.Pada simpul terdapat Tugu Patung Sikerei yang menjadi Ikon Kepulauan Mentawai.

e. Batas (Edge)
Edge merupakan batas yang berada diantara dua kawasan tertentu dan berfungsi sebagai
pemutus Linear misalnya Pantai ,tembok,batasan antara lintasan kereta api,topografi dan
lain-lain.

Desa Tuapeijat secara geografis terletak di pesisir pantai dengan luas wilayah 55 km2 dan
garis pantai 68,85 Km.Desa tuapeijat terdapat 6 (enam) desa yaitu Desa Tuapeijat,Desa
sipora jaya,Desa sidomakmur,Desa Pamewa,Desa Goisok Oinan dan Desa Betumonga.
Namun secara geografis Desa Tuapeijat berbatasan dengan:
 Utara : Selat Bunga Laut
 Selatan :Desa Sidomakmur
 Timur : Laut
 Barat : Desa Betumonga
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Citra kota merupakan kesan fisik yang memberikan ciri khas kepada suatu
kota.Dalam pengembangan suatu kota,citra kota berperan sebagai pembentuk Identitas kota
dan sebagai penambah gaya tarik kota.Begitupun dengan Kota Tuapeijat yang menjadi Ibu
Kota Kepulauan Mentawai.Tuapeijat memiliki wisata alam yang menarik seperti wisata
pantai,surfing,menyelam.Potensi wisata yang dimiliki mapadeggat membuat wisatawan lokal
dan mancanegara untuk berkunjung.Wisata pantai merupakan salah wisata yang paling
banyak diminati para wisatawan yang datang ketuapeijat .Selain itu di Tuapeijat terdapat
banyak kantor pemerintahan dan fasilitas serta akses jalan yang mendukung ,sehingga
dijadikan sebagai pusat kota.Di tuapeijat juga terdapat Tugu patung sikerei yang menjadi ikon
dan ciri khas masyarakat mentawai.

B. Saran

Demikianlah makalah ini penulis selesaikan mohon maaf apabila ada kesalahan
dalam penulisan.Kritik dan saran yang membangun guna dapat memperbaiki dimasa
mendatang sangat penulis harapkan.Terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai