Dosen Pembimbing :
Disusun oleh :
(042213145)
Universitas Terbuka
Puji Syukur Saya panjatkan Kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini yang berjudul
“Permasalahan Daerah Tertinggal kota Probolinggo ” dengan baik. Shalawat serta salam saya
panjatkan kepada Nabi besar Muhammad SAW kepada keluarganya, sahabatnya dan kepada
kita semua selaku umat-Nya.
Dalam mengerjakan tugas ini saya sebagai penulis telah bekerja dengan semaksimal
mungkin, dan apabila didalam tugas ini terdapat kesalahan yang disengaja maupun tidak
sengaja, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Kami mengharapkan tugas ini dapat bermanfaat untuk kita semua. saya menyadari
bahwa penulisan tugas ini masih jauh dari kata kesempurnaan.
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.4 Manfaat..............................................................................................
PENDAHULUAN
Perkembangan sebuah kota tidak dapat dihindari, baik itu di bidang ekonomi, sosial &
budaya. Perkembangan kota ini dapat ditunjukan oleh pertumbuhan penduduk dan
peningkatan aktivitas yang ada di dalamnya (Dwiyanto & Sariffuddin, 2013)
Perkembangan suatu kota pada umumnya berbeda-beda hal ini dikarenakan faktor-
faktor yang mempengaruhi perkembangan tersebut pada setiap wilayah kota berbeda.
Faktor-faktor tersebut antara lain, kondisi geografis, topografi wilayah, jumlah penduduk,
kondisi sosial ekonomi penduduk dan peran pemerintah. Dalam perkembangannya suatu
kota memiliki karakteristik bentuk, karakteristik bentuk itu biasa disebut dengan
morfologi kota. Namun dalam proses dari pembangunan sebuah wilayah pastinya terdapat
kendala atau isu masalah yang menjadi fakrot penghambat perkembangan tersebut seperti
kurangnya kemampuan dalam mengelolah lahan, kerusakan lingkungan, tidak ada
hubungan timbal balik yang baik antara masyarakat dengan pemertintah, pembangunan
liar tanpa adanya perencanaan.
Untuk dapat merencanakan suatu wilayah dengan baik, yang pertama kali yang harus
di ketahui adalah suatu pengenalan mengenai sesuatu itu yang disebut wilyah, begaimana
menentukan deliniasi wilyah, serta klasifikasi dari wilayah. Sebagaimana telah di
katakana dalam istilah teknis, Wilayah adalah ruang, Wilayah ini spesifik karena
ruangnya adalah ruang supra urban maksudnya adalah semua ruang yang lebih luas dari
kota ( Friedman 1964), artinya meliputi kota serta semua ruang di luar kota.
Kota Problinggo yang berada di Pulau Jawa bagian Timur merupakan kota kecil yang
letaknya berada dipinggir pantai Utara Indonesia. Kota Probolinggo masih memiliiki
permasalahan. diantaranya yaitu belum optimalnya pelayanan pendidikan dan kesehatan
serta pengembangan budaya dan pariwisata yang ada di Kota Probolinggo.
Letak Kota Probolinggo berada pada 7º 43’ 41” sampai dengan 7º 49’ 04” Lintang
Selatan dan 113º 10’ sampai dengan 113º 15’ Bujur Timur dengan luas wilayah 56,667
Km². Disamping itu Kota Probolinggo merupakan daerah transit yang menghubungkan
kota-kota (sebelah timur Kota) : Banyuwangi, Jember, Bondowoso, Situbondo,
Lumajang, dengan kota-kota (sebelah barat Kota) : Pasuruan, Malang, Surabaya.
Manajemen adalah sebuah upaya proses dalam mencapai sasaran atau tujuan dari
sebuah pekerjaan, jika kaitannya dengan pengelolaan kota, manajemen diartikan sebagai
sebuah upaya perencanaan ataupun penataan kota dalam mencapai tujuan pembangunan
kota tersebut. Adapun sebuah manajemen perencanaan kota yang perlu di lakukan seperti
sebuah upaya di kota probolinggo yang hubunganya dengan manejemen kota dalam hal
pembangunan infrastruktur kota di probolinggo contohnya upaya manajemen pasar di
kota probolinggo lebih tepatnya manajemen pasar baru karena masih terdapat masalah
dalam manajemen pasar yang ada di Kota Probolinggo. Pasar baru yang merupakan pusat
pasar sehari-hari masyarakat dengan pendapatan yang paling besar di antara 5 pasar
lainnya di kota tersebut. hal itu tidak serta-merta menjadikan pasar ini sebagai pasar yang
proporsional sebagai tempat berdagang karena dengan daya tampung pasar yang seluas
3.567 m
Pasar baru yang merupakan pusat pasar sehari-hari masyarakat dengan pendapatan
yang paling besar di antara 5 pasar lainnya di kota tersebut. hal itu tidak serta-merta
menjadikan pasar ini sebagai pasar yang proporsional sebagai tempat berdagang karena
dengan daya tampung pasar yang sangat luas namun jika di bangdingkan dengan jumlah
pedagang, luas pasar tersebut masih belum bisa menampung semua pada pedagang
bahkan ada pedagang yang melakukan aktivitas jula beli di luar pasar hal ini
menyebabkan melubernya pedagang di sepanjang jalan tersebut serta membuat tercampur
aduknya jenis-jenis komoditas dagang di pasar ini. Hal ini menunjukan bahwa pasar baru
sudah tidak mampu lagi menampung pedagang di dalam pasar. Selain itu masalah yang
dapat ,uncul juga yaitu kemacetan yang sering terjadi di sekitar daerah pasar baru
tersebut.
. Kota Probolinggo berfungsi sebagai wilayah distribusi dan perdagangan hasil – hasil
pertanian dan perkebunan, sehingga pemerintah membuat jalan dan tata ruang Kota nya
berdasarkan kepentingan distribusi dan perdagangan tersebut. Di Kota Probolinggo,
antara pusat pemerintahan dengan wilayah permukiman dihubungkan oleh jalan yang
menggunakan pola Grid. permasalahan yang ada di jalan tersebut yaitu rusaknya material
jalan yang dapat meningkatkan terjadinya kecelakaan sehingga perlu penangan yang
intensif.
Selain itu pemilihan tata guna lahan sebagai tempat yang dapat bersifat keberlanjutan
juga masih menjadi permasalahan di Kota Probolinggo. seperti halnya penggunaan lahan
pariwisata yang berada di dekat pelabuhan tanjung tembaga. Kurangnya inovasi dari
tempat wisata membuat berkurangnya jumlah pengunjung di tempat tersebut. Seihingga
harus ada inovasi atau perkembangan dari tempat tersebut yang harus diperhatikan oleh
pemerintah misalnya seperti peningkatan kualitas dan kuantitas fasilitas umum/prasarana
yang ada kemudian juga keterjangkauan masyarakat untuk menuju ketempat wisata
tersebut.
B. Rumusan masalah 1.2
D. Manfaat 1.4
Kita bisa mampu mengetahui apa saja yang menjadi penghalang perkembangan
kota yang menjadi penghambatnya berkembangnya Kota Probolinggo. Dan Untuk
memberi wawasan dan gambaran kepada Pembaca kedepannya .
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam suatu perkembangan, akan selalu ada perbaikan menuju ke arah yang lebih
baik baik secara keseluruhan ataupun dalam bagiannya. Dalam perkembangannya, selalu
ada hal yang positif dan juga negative, semua itu tergantung dari kehidupan yang ada
didalamnya. Dalam buku Perancanaan Kota secara terpadu karya Markus Zahnd
dikatakan bahwa perkembangan kota merupakan ekspresi dari perkembangan masyarakat
didalam kota tersebut. Apabila prinsipnya baik dan alamiah maka perkembangan kotanya
juga akan menjadi baik begitu pula sebaliknya. Menurut Roger Trancik dalam buku buku
Perancanaan Kota secara terpadu karya Markus Zahnd, terdapat tiga hal yang menjadi
masalah dasar dalam perkembangan kota, yaitu :
Menurut George Robert Terry, pengertian manajemen adalah sebuah proses yang
khas yang terdiri dari beberapa tindakan, yakni perencanaan, pengorganinasian,
menggerakkan, dan pengawasan. Semua itu dilakukan untuk menentukan dan mencapai
target atau sasaran yang ingin dicapai dengan memanfaatkan semua sumber daya
termasuk sumber daya manusia dan sumber daya lainnya. Menurut Matthew Carmona
dan Catanese dalam buku Planning and management may be viewed as the same process,
Manajemen merupakan hal yang harus di perhatikan kaitanya dengan penataan
unsurunsur dalam kota agar berjalan sebagai ,mana mestinya. Selain itu dalam
manajemen kota merupakan sebuah proses yang penting dalam keseharian kota untuk
dapat menciptakan lingkungan kota dengan kualitas yang lebih baik.
Dalam suatu manajamen, akan selalu ada perancangan. Menurut Gallion dan Eisner
dalam buku Pengantar Perancangan Kota, perencanaan adalah suatu upaya untuk
menciptakan perkembangan yang teratur di daerah perkotaan dan mengurangi konflik-
konflik sosial dan ekonomi yang akan membahayakan kehidupan dan hak milik.
Sedangkan menurut Dror (1963), perencanaan adalah suatu proses yang mempersiapkan
seperangkat keputusan untuk melakukan tindakan dimasa depan.
Menurut UU no.26 Tahun 2007 tentang undang undang tentang penataan ruang
pasal 1 poin 3 , Struktur kota merupakan usunan pusat pusat permukiman dan system
jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial
ekonomi masyarakat yang secara hierarkis memiliki hubungan
Tata Guna Lahan (land use) adalah suatu upaya dalam merencanakan penggunaan
lahan dalam suatu kawasan yang meliputi pembagian wilayah untuk pengkhususan
fungsi-fungsi tertentu, misalnya fungsi pemukiman, perdagangan, industri, dll. Rencana
tata guna lahan merupakan kerangka kerja yang menetapkan keputusan-keputusan terkait
tentang lokasi, kapasitas dan jadwal pembuatan jalan, saluran air bersih dan air limbah,
gedung sekolah, pusat kesehatan, taman dan pusat-pusat pelayanan serta fasilitas umum
lainnya. Tata guna lahan berupa:
1. Kawasan permukiman
Kawasan permukiman ini ditandai dengan adanya perumahan yang disertai prasana
dan sarana serta infrastrukutur yang memadai. yang dilengkapi dengan akses
penghubung yang nyaman dan aman dari perumahan/hunian.
2. Kawasan perumahan
3. Kawasan perkebunan
4. Kawasan pertanian Kawasan pertanian ditandai oleh adanya jenis budidaya satu
tanaman saja.
5. Kawasan ruang terbuka hijau Kawasan terbuka hijau ini dapat berupa taman
yang hanya ditanami oleh tumbuhan yang rendah dan jenisnya sedikit. Namun dapat juga
berupa hutan yang didominasi oleh berbagai jenis macam tumbuhan.
8. Kawasan perairan Kawasan perairan ini ditandai oleh adanya aktifitas perairan,
seperti budidaya ikan, pertambakan, irigasi, dan sumber air bagi wilayah dan sekitarnya.
(Kasih Dalam Kata, 2010)
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode pengumpulan data merupakan salah satu tahapan penting sehingga data
yang dikumpulkan merupakan data yang berkualitas dan juga memiliki nilai efektifitas
dan efisiensi. Penulisan proposal ini menggunakan dua cara pengumpulan data, yaitu
dengan pengumpulan data primer dan Skunder
Data primer merupakan data yang diperoleh dengan cara membuat atau dengan
perolehan langsung di lapangan, yaitu dengan cara survei maupun dengan menggali
informasi yang dapat diperoleh dari data-data penginderaan jauh sebagai sumber
datanya. Data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa data dari Peta
wilayah Kota Probolingo, penginderaan jauh daerah penulisan proposal dan data hasil
survei langsung di lapangan. Setelah data primer terbentuk maka dianalisis lebih lanjut
tentang bagaimana permasalahan dan isu yang ada pada berkembangnya Kota
Probolinggo.
Tahap persiapan merupakan tahap awal dimana peneliti melakukan studi pustaka
untuk mencari referensi terkait dengan penulisan proposal ini yang dilakukan. Menyusun
kerangkanya berdasar berbagai sumber sebagai referensi dalam melakukan penulisan
proposan
Setelah itu pada tahap pengolahan Penulisan proposal data ini melakukan
pengolahan data yang berbeda antara data satu dengan data yang lain maksudnya dalam
penulisannya di lakukan perbandingan data satu dengan data yang lain agar mendapat
data yang baik. Seperti daerah daerah yang mempunya permasalahan lingkungan yang di
dapat dari berita berita lalu mencari solusi dari permasalahan tersebut yang berasal dari
berita dan hasil pengamatan.
1. http://www.bpkp.go.id/public/upload/uu/2/36/26-07.pdf
2. https://www.antaranews.com/berita/1041596/kota-probolinggo-wujudkan-bebas-kota-
kumuh-2019
3. https://economy.okezone.com/read/2019/09/23/470/2108157/kota-tampak-lebih-
maju-tapi-menyimpan-6-masalah-apa-saja
4. https://insanpelajar.com/14-definisi-kota-menurut-para-
ahli/#:~:text=Menurut%20UU%20No.22%20tahun,pelayanan%20sosial%2C%20dan
%20kegiatan%20ekonomi.
5. http://rina_widayanti.staff.gunadarma.ac.id/Publications/files/2148/Jurnal+Tata+Guna
+Lahan.pdf