DISUSUN OLEH:
DOSEN PENGAMPU:
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kahadiran Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunianya kepada kita semua, sehingga saya dapat menyelesaikan laporan
hasil wawancara Sistem Pemerintahan di Kecamatan Koto Tangah guna memenuhi tugas
akhir mata kuliah Sistem Pemerintahan Daerah di Kota Padang. Shalawat berangkaikan
salam senantiasa kita curahkan pula kepada Nabi Muhammad SAW, semoga kelak kita
nantinya mendapatkan syafaat dari beliau.
Harapan saya semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca. Dan saya menyadari
masih banyak terdapat kesalahan dalam penulisan laporan ini. Oleh karena itu, saya
sebagai penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang sifatnya
membangun guna menyempurnakan laporan ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Kota Padang merupakan salah satu kota yang terletak di provinsi Sumatera Barat,
Indonesia. Kota ini adalah ibu kota dari provinsi Sumatera Barat dan juga merupakan kota
terbesar di wilayah tersebut. Sejarah kota Padang pada awalnya, wilayah Padang dihuni oleh
suku-suku asli Minangkabau. Pada abad ke-13, wilayah ini menjadi bagian dari Kerajaan
Pagaruyung. Selama berabad-abad, Padang menjadi pusat perdagangan yang penting di Pulau
Sumatera dan menjadi daerah yang dilalui oleh pedagang dari berbagai belahan dunia. Pada
masa kolonial Belanda, Padang menjadi bagian dari Hindia Belanda dan mengalami pengaruh
kolonial yang signifikan. Setelah Indonesia merdeka, Padang menjadi bagian dari provinsi
Sumatera Barat dan terus berkembang sebagai pusat ekonomi, perdagangan, dan pariwisata di
wilayah tersebut.
Pemerintahan kota Padang didirikan pada tanggal 7 Agustus 1669 oleh pemerintah Hindia
Belanda. Selama era kolonial Belanda, pemerintahan kota Padang mengalami perkembangan
dan peningkatan struktur. Pada tahun 1819, status kota Padang ditingkatkan menjadi
Gemeente (kotapraja) yang memberikan otoritas yang lebih besar dalam mengatur
pemerintahan setempat dan kegiatan ekonomi.Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945,
Padang menjadi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pada tahun 1956,
Kota Padang resmi menjadi ibu kota provinsi Sumatera Barat. Pemerintahan kota Padang
terus mengalami perubahan dan penyesuaian sesuai dengan perkembangan sosial, ekonomi,
dan politik di wilayah tersebut.
Dalam sistem ini, kota Padang memiliki Kepala Daerah yaitu Walikota Padang merupakan
kepala daerah yang dipilih melalui pemilihan umum. Walikota memimpin eksekutif kota dan
bertanggung jawab atas pembangunan, kebijakan, dan pengelolaan pemerintahan kota.
Memiliki juga Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) merupakan lembaga legislatif yang
terdiri dari anggota yang dipilih melalui pemilihan umum. DPRD memiliki tugas membuat
peraturan daerah dan melakukan pengawasan terhadap kebijakan pemerintah kota. Dan
terdapat Sekretariat Daerah (Setda) merupakan lembaga yang mendukung pelaksanaan tugas
eksekutif dan legislatif. Setda membantu Walikota dalam menyusun kebijakan, mengelola
administrasi, dan melaksanakan kegiatan pemerintahan.
Selain itu, pemerintahan kota Padang juga terdiri dari Dinas-Dinas dan Badan-Badan yang
bertanggung jawab atas berbagai aspek pembangunan dan pelayanan publik, seperti Dinas
Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, dan lain sebagainya. Tujuan utama
pemerintah kota Padang adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mengembangkan
infrastruktur, memajukan sektor ekonomi, serta meningkatkan pelayanan publik kepada
warga kota. Sistem pemerintahan ini didasarkan pada prinsip otonomi daerah, di mana
pemerintah kota memiliki kewenangan dalam pengambilan keputusan dan pelaksanaan
kebijakan yang bersifat lokal, sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik masyarakat di Kota
Padang.
Di samping itu, kota Padang juga terus mengembangkan program unggulan dan inovatif
dalam bidang pemerintahan, agar kota Padang dapat terus berkembang menjadi kota yang
modern dan maju.
Selain itu, Kota ini memiliki karakteristik alam yang menarik dan beragam, serta potensi
alam yang dapat dikembangkan sebagai daya tarik pariwisata. Kondisi alam Kota Padang
berupa yaitu:
a) Pesisir dan Pantai memiliki garis pantai yang indah dan berpasir. Salah satu pantai
terkenal di Kota Padang adalah Pantai Padang yang terletak di sepanjang Kota
Padang. Pantai ini sering dikunjungi oleh wisatawan lokal dan mancanegara. Selain
itu, ada juga pantai-pantai lain seperti Pantai Air Manis, Pantai Carocok, dan Pantai
Purus.
b) Bukit dan Pegunungan dikelilingi oleh pegunungan dan bukit-bukit yang hijau.
Pegunungan Bukit Barisan yang terletak di sebelah timur Kota Padang menawarkan
pemandangan alam yang spektakuler. Beberapa bukit terkenal di Kota Padang antara
lain Bukit Langkisau dan Bukit Padang.
c) Sungai dan Hutan dilalui oleh beberapa sungai, seperti Sungai Arau, Sungai Batang
Arau, dan Sungai Kuranji. Sungai-sungai ini memberikan keindahan alam yang
menarik serta berperan dalam pengairan dan transportasi. Di sekitar Kota Padang,
terdapat juga hutan-hutan yang masih alami, seperti Hutan Kota Padang dan Taman
Hutan Raya Bung Hatta.
BAB II
PEMBAHASAN
Sebagai sebuah kota di Indonesia, Pemerintah Kota Padang diatur dalam peraturan
perundang-undangan yang berlaku, seperti Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah. Pemerintahan Kota Padang bekerja untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat, memajukan pembangunan, dan memberikan pelayanan yang baik kepada warga
kota. Beberapa wewenang pemerintah kota Padang antara lain adalah:
1. Pemerintahan Daerah
Pemerintahan Kota Padang bertanggung jawab dalam pengelolaan sumber daya alam
yang ada di wilayahnya. Ini mencakup pengelolaan lingkungan hidup, pengawasan
kelestarian alam, pengelolaan air, dan perlindungan alam serta konservasi.
5. Kewenangan Perizinan
Pemerintah Kota Padang memiliki wewenang untuk memberikan izin usaha dan perizinan
lainnya bagi kegiatan ekonomi dan usaha di wilayahnya. Hal ini meliputi izin pembangunan,
izin lingkungan, izin usaha perdagangan, dan izin usaha lainnya.
1. Pemerintahan Kecamatan
2. Pelayanan Publik
6. Pemilihan Umum
Pemerintah Kota Padang bertugas untuk melaksanakan kebijakan publik yang telah
ditetapkan, baik kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah pusat maupun kebijakan daerah
yang dirumuskan sendiri. Hal ini meliputi penyediaan pelayanan publik yang berkualitas,
pengelolaan keuangan daerah, pembangunan infrastruktur, peningkatan akses pendidikan dan
kesehatan, serta pengelolaan lingkungan.
Pemerintah Kota Padang memiliki tanggung jawab dalam mengelola keuangan daerah
dengan baik dan transparan. Hal ini mencakup pengumpulan pendapatan daerah, pengeluaran
anggaran yang efisien, pengawasan terhadap penggunaan dana publik, serta penyusunan
laporan keuangan yang akurat dan terpercaya.
Pemerintah Kota Padang memiliki peran dalam mengawasi pelaksanaan peraturan daerah
yang telah ditetapkan. Hal ini melibatkan pemantauan terhadap pelaksanaan peraturan daerah,
penindakan terhadap pelanggaran peraturan, serta penegakan hukum di tingkat daerah.
6. Pemberdayaan Masyarakat
7. Pelayanan Publik
Pemerintah Kota Padang harus menyediakan pelayanan publik yang efektif, efisien, dan
berkualitas kepada masyarakat. Pelayanan publik ini mencakup bidang seperti pelayanan
administrasi kependudukan, kesehatan, pendidikan, perizinan, pembangunan infrastruktur,
kebersihan, dan lain-lain.
Secara khusus, beberapa tugas khusus yang dapat menjadi tanggung jawab Camat Koto
Tangah adalah:
Tugas-tugas khusus ini memberikan peran penting bagi Camat Koto Tangah dalam
memajukan kecamatan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayahnya.
Pendapatan Kantor Camat dapat berasal dari berbagai sektor, tergantung pada sumber
pendapatan yang diatur dalam peraturan perundang-undangan di negara atau wilayah tertentu.
Namun, biasanya pendapatan Kantor Camat berasal dari sektor-sektor berikut:
Kantor Camat dapat memperoleh pendapatan dari penerimaan pajak daerah, seperti pajak
kendaraan bermotor, pajak hotel, pajak restoran, atau pajak lainnya yang dikenakan di
wilayah kecamatan.
b) Retribusi Daerah
Kantor Camat juga dapat memperoleh pendapatan dari retribusi daerah, misalnya retribusi
pelayanan administrasi kependudukan, retribusi pelayanan kesehatan, retribusi izin usaha,
atau retribusi lainnya yang terkait dengan pelayanan publik di kecamatan.
Sebagian pendapatan yang diterima oleh Pemerintah Daerah juga dapat dialokasikan
kepada Kantor Camat sebagai bagian dari pendapatan daerah. Pendapatan ini dapat berasal
dari berbagai sektor, seperti pajak properti, pajak pertambahan nilai (PPN), pajak penghasilan
(PPh), atau sumber pendapatan lainnya yang dikelola oleh Pemerintah Daerah.
Sektor yang paling dominan dalam penyediaan pendapatan bagi Kantor Camat dapat
bervariasi tergantung pada karakteristik dan kebijakan pemerintah daerah setempat. Namun,
secara umum, sektor pajak daerah dan retribusi daerah merupakan sumber pendapatan yang
penting bagi Kantor Camat. Penerimaan dari pajak dan retribusi ini biasanya menjadi sumber
pendapatan terbesar untuk membiayai kegiatan pemerintahan dan pelayanan publik di
kecamatan.
Masyarakat dapat membentuk FKM sebagai wadah untuk berdialog, berdiskusi, dan
berkolaborasi dalam mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan kerukunan di daerah
mereka. FKM dapat mengorganisir kegiatan sosial, pertemuan komunitas, dan kegiatan yang
mendorong saling pengertian antara kelompok-kelompok masyarakat yang berbeda.
Masyarakat dapat berperan aktif dalam meningkatkan pemahaman dan kesadaran akan
pentingnya kerukunan. Ini dapat dilakukan melalui penyuluhan, seminar, dan kampanye yang
menyasar berbagai lapisan masyarakat. Pendidikan yang berfokus pada toleransi,
menghormati perbedaan, dan pengertian antaragama dan budaya dapat membantu
mengurangi konflik dan meningkatkan kerukunan.
Masyarakat dapat mengorganisir dan berpartisipasi dalam kegiatan yang merayakan dan
mempromosikan keragaman budaya di daerah mereka. Festival budaya, pameran seni, dan
pertunjukan tradisional adalah beberapa contoh kegiatan yang dapat membantu memperkuat
pemahaman dan menghargai perbedaan antara kelompok-kelompok masyarakat.
Masyarakat dapat aktif terlibat dalam program dan inisiatif pemerintah yang bertujuan
untuk mempromosikan kerukunan dan toleransi di daerah setempat. Misalnya, mereka dapat
bergabung dengan program peningkatan kesadaran masyarakat, kegiatan keagamaan
bersama, atau kampanye anti-diskriminasi.
Masyarakat dapat berperan dalam menyelesaikan konflik yang mungkin timbul di antara
kelompok-kelompok masyarakat. Mereka dapat mengadakan mediasi, mendukung dialog
konstruktif, dan mempromosikan perdamaian serta penyelesaian yang adil bagi semua pihak
yang terlibat.
Penting untuk diingat bahwa partisipasi masyarakat dalam menjaga kerukunan tidak
hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau organisasi masyarakat, tetapi juga
merupakan kewajiban setiap warga untuk saling menghormati dan membangun hubungan
yang harmonis dalam kehidupan yang baik.
Beberapa program yang mungkin dibuat oleh pemerintahan Kecamatan Koto Tangah
untuk mewujudkan kesejahteraan daerah:
g. Program Pariwisata
Jika Kecamatan Koto Tangah memiliki potensi pariwisata, pemerintah kecamatan dapat
mengembangkan program yang mendorong pengembangan pariwisata lokal, seperti promosi
wisata, pengembangan objek wisata, atau pelatihan bagi pelaku industri pariwisata. Program
ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan dan pengembangan ekonomi melalui sektor
pariwisata.
Sebagai pemerintahan Camat Koto Tangah, terdapat beberapa kendala yang mungkin
dihadapi dalam upaya memajukan daerahnya. Beberapa kendala yang umumnya dihadapi
oleh pemerintahan Camat dalam memajukan daerahnya antara lain:
a) Keterbatasan Anggaran
Salah satu kendala utama adalah keterbatasan anggaran yang tersedia untuk
melaksanakan program pembangunan dan pelayanan publik di kecamatan. Terkadang,
anggaran yang dialokasikan tidak mencukupi untuk memenuhi semua kebutuhan dan aspirasi
masyarakat.
Kekurangan tenaga ahli dan sumber daya manusia yang terampil dalam berbagai bidang,
termasuk administrasi, keuangan, dan pembangunan, dapat menjadi kendala dalam
menjalankan pemerintahan yang efektif dan efisien.
Pemerintahan Camat juga mungkin menghadapi tantangan dari perubahan iklim dan
bencana alam. Daerah yang rentan terhadap bencana seperti banjir, gempa bumi, atau longsor
memerlukan upaya mitigasi dan adaptasi yang serius untuk memajukan daerah dengan cara
yang berkelanjutan.
Sebagai seorang Camat, terdapat beberapa tindakan yang dapat dilakukan dalam
menghadapi kendala-kendala yang ditemui dalam memajukan daerah Koto Tangah. Beberapa
tindakan yang mungkin dilakukan oleh Camat Koto Tangah antara lain:
Camat perlu melakukan pengelolaan anggaran yang efisien dan efektif. Ini termasuk
melakukan perencanaan anggaran yang baik, memprioritaskan penggunaan anggaran untuk
program-program yang memiliki dampak signifikan, serta melakukan pemantauan dan
evaluasi terhadap penggunaan anggaran tersebut.
Camat dapat menjalin kolaborasi dan kemitraan dengan berbagai pihak terkait, seperti
instansi pemerintah lainnya, organisasi masyarakat, dan sektor swasta. Kolaborasi yang baik
dapat membantu dalam mengatasi keterbatasan sumber daya, meningkatkan akses terhadap
informasi dan pengetahuan, serta memperluas jaringan dukungan dalam memajukan daerah.
Camat perlu fokus pada peningkatan kapasitas sumber daya manusia di kecamatan, baik
melalui pelatihan dan pendidikan formal maupun melalui program pengembangan
keterampilan. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan staf kecamatan akan memperkuat
kemampuan dalam mengelola pemerintahan dan pelayanan publik.
d. Partisipasi Masyarakat
Camat dapat mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam proses pembangunan dan
pengambilan keputusan. Dengan melibatkan masyarakat secara aktif, Camat dapat
memperoleh masukan, aspirasi, dan pemahaman yang lebih baik tentang kebutuhan dan
harapan masyarakat. Ini dapat dilakukan melalui forum-forum partisipatif, rapat warga, atau
program-program partisipatif lainnya.
Camat perlu memperhatikan upaya mitigasi dan penanggulangan bencana. Ini meliputi
penyusunan rencana penanggulangan bencana, pengawasan terhadap daerah rawan bencana,
pengembangan sistem peringatan dini, serta koordinasi dengan pihak terkait dalam
menghadapi bencana alam.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pemerintahan kota Padang memiliki wewenang untuk mengelola dan mengatur urusan
pemerintahan yang berada di wilayah kota tersebut. Wewenang ini mencakup berbagai aspek
seperti pembangunan, pelayanan publik, pengaturan tata ruang, pengelolaan keuangan
daerah, pendidikan, kesehatan, dan lain-lain. Pemerintahan kota Padang bertanggung jawab
untuk melaksanakan tugas-tugas administratif dalam menjalankan pemerintahan di tingkat
kota. Ini meliputi perencanaan pembangunan, pengawasan pelaksanaan kebijakan,
pengelolaan keuangan daerah, pengaturan tata ruang, serta pengelolaan sumber daya manusia
dan infrastruktur kota.
B. Saran
Demikan laporan ini saya buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca dan karena
ketidaksempurnaan laporan ini, saya sangat mengharapkan kritk dan saran yang membangun,
demi kesempurnaan laporan ini.
Bukti Wawancara