Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG

KECAMATAN UNGARAN BARAT


KELURAHAN UNGARAN
Jl.MT.Haryono No.26 Ungaran Telepon (024) 6924538

LAPORAN HASIL KUNJUNGAN KERJA


DALAM RANGKA KAJIAN LAPANGAN BIDANG PEMERINTAHAN
DALAM RANGKA OPTIMALISASI PELAYANAN PUBLIK
DI PEMERINTAH KOTA BATAM
TANGGAL 1 MARET s.d. 3 MARET 2017

1. Nama Kegiatan : Kajian Lapangan Bidang Pemerintahan ke Pemerintah Kota Batam.

2. Waktu Pelaksanaan : Rabu – Jumat, 1 Maret – 3 Maret 2017

3. Pelaksana : 1. Asisten Pemerintah Kabupaten Semarang


2. Kepala Bagian Tata Pemerintahan Setda. Kab. Semarang
3. Kasubag Pemerintahan Umum Setda Kab. Semarang
4. Kasubag Otonomi Daerah Setda Kab. Semarang
5. Staf Bagian Tata Pemerintahan Setda. Kab. Semarang
6. Lurah se – Kabupaten Semarang
7. Seklur / Kasi. Pemerintahan se – Kabupaten Semarang

4. Fokus Kunjungan : 1. Implementasi UU Nomor. 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan


Daerah.
2. Pelayanan PBB
3. Tata Kelola Pelayanan Publik

5. Maksud dan tujuan : Kajian lapangan ini adalah sebagai upaya optimalisasi peran Kelurahan
dalam menjalankan fungsi pemerintahan, pembangunan dan
kemasyarakatan, khususnya dengan mempraktekan poin – poin positif
dalam implementasi :
- Pelayanan publik yang prima
- Peran lembaga kemasyarakatan di kelurahan
- Langkah adaptif pemberlakuan UU No. 23 Tahun 2014
- Intensifikasi PBB
Tujuan pelaksanaan kajian lapangan ini untuk menambah wawasan
para aparatur kelurahan guna optimalisasi fungsi pelayanan pada
masyarakat

6. Pokok Hasil :
Visi dan Misi Pemerintah Kota Batam yakni
VISI
Terwujudnya Batam Menuju Bandar Dunia Yang Madani dan Menjadi Lokomotif
Pertumbuhan Ekonomi Nasional.

MISI
a. Mengembangkan Kota Batam sebagai kota pusat kegiatan industri perdagangan,
pariwisata, kelautan, dan alih kapal yang mempunyai akses ke pasar global dalam
suatu sistem tata ruang terpadu yang didukung oleh infrastruktur, sistem transportasi,
sistem Teknologi Informasi (IT) dan penataan lingkungan kota yang bersih, sehat,
hijau dan nyaman
b. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui fasilitasi pengembangan dan
pembinaan usaha Mikro Kecil dan Menengah(UMKM), koperasi dan investasi yang
didukung oleh iklim / situasi usaha yang kondusif dan berlandaskan supremasi
hukum
c. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama masyarakat hinterland dan
masyarakat miskin melalui penyediaan fasilitas infrastruktur dasar, penataan dan
pembinaan usaha sektor informal serta penanggulangan masalah sosial
d. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang sehat, menguasai IPTEK dan
bermuatan IMTAQ melalui peningkatan dan pemerataan pelayanan pendidikan dan
pelayanan kesehatan yang terjangkau bagi masyarakat serta pembinaan kepemudaan
dan olahraga
e. Menggali, mengembangkan dan melestarikan nilai-nilai seni budaya Melayu dan
budaya daerah lainnya serta mengembangkan kehidupan kemasyarakatan yang
harmonis,bertoleransi dan berbudi pekerti
f. Memujudkan pelaksanaan pemerintahan yang baik

PROFIL KOTA BATAM


Kota Batam adalah sebuah kota yang terletak di Provinsi Kepulauan Riau. Batam adalah
kota terbesar di Kepulauan Riau, letaknya sangat strategis. Selain berada di jalur pelayaran
internasional, kota ini memiliki jarak yang sangat dekat dan berbatasan langsung dengan
Singapura dan Malaysia. Kota Batam terletak pada koordinat  1’05 Lintang Utara 104’02 Bujur
Timur.
Batam merupakan salah satu kota dengan pertumbuhan terpesat di Indonesia. Ketika
dibangun pada tahun 1970-an oleh Badan Otorita Batam (saat ini bernama Badan Pengusahaan
Batam), kota ini hanya berpenghuni sekitar 6.000 penduduk dan dalam tempo 40 tahun penduduk
Batam bertumbuh hingga 158 kali lipat.
Potensi unggulan Kota Batam adalah jasa Perdagangan dan Pariwisata. Pada dekade 1970-
an tujuan awal menjadikan Batam sebagai Singapura-nya Indonesia. Seiring pesatnya
perkembangan Pulau Batam, pada dekade 1980-an, berdasarkan Peraturan Pemerintah 34 Tahun
1983 wilayah kecamatan Batam ditingkatkan statusnya menjadi Kotamadya Batam. Diera
reformasi pada akhir dekade 1990-an dengan Undang-Undang Nomor 53 Tahun 1999, Kotamadya
administratif Batam berubah statusnya menjadi daerah otonomi, yaitu Pemerintah Kota Batam
untuk menjalankan fungsi pemerintahan dan pembangunan dengan mengikutsertakan BP Batam.
Kota Batam memiliki dua macam pemerintahan yaitu Pemerintah Kota dan Badan
Pengusahaan. Peran pemerintah Kota Batam mengurus segala administrasi kependudukan dan
pencatatan sipil. Saat ini Walikota Batam dijabat oleh Muhammad Rudi dengan wakilnya
Amsakar Ahmad.
Sedangkan Badan Pengusahaan Batam adalah Badan Pemerintah yang berada di bawah
Dewan Kawasan Batam Pemerintah Pusat. BP Batam berperan dalam tata kelola lahan dan
investasi di Kawasan Ekonomi Khusus Kota Batam.
Kini Kota Batam terdiri dari 12 kecamatan dan 74 kelurahan. Tidak ada desa, semua
kelurahan meskipun berkarakteristik desa.

I. HARI PERTAMA (Rabu, 1 Maret 2017)

Kunjungan kerja ke Kantor Sekretariat Daerah Kota Batam


Rombongan diterima oleh :
 Kepala Bagian tata Pemerintahan Kota Batam (Bp. Rudi Panjaitan, SStp.MSi)

Hasil Kajian :
Tata Kelola Kelurahan
Sehubungan dengan status kelurahan yang tidak lagi sebagai SKPD sebagaimana
diatur dalam Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,
Kelurahan di Kota Batam merupakan bagian dari OPD Kecamatan. Untuk itu tata kelola
penganggaran ada di kecamatan, sedangkan tata kelola pelayanan tetap dilaksanakan untuk
pelayanan tingkat kelurahan.
Kelurahan di Kota Batam berjumlah 64 yang diatur dengan Perda No. 10/2016 tentang
SOTK Kota Batam. Perda ini dibuat sesuai dengan kebutuhan tapi kaya fungsi. SOTK
Kelurahan terdiri 1 lurah, 1 Sekretaris lurah dan 3 kasi.
Pelimpahan kewenangan dari Walikota Batam kepada Camat masih menggunakan
Peraturan Walikota Batam Nomor 44 Tahun 2013 tentang Pelimpahan Sebagian Wewenang
Pemerintahan Dari Walikota Batam kepada Camat. Namun untuk kewenangan Camat kepada
Lurah belum diatur secara khusus
Meski demikian Lurah mempunyai posisi strategis dalam pelimpahan sebagian
kewenangan tugas pemerintahan, diantaranya mempunyai kewenangan dalam hal
pemungutan PBB, Penanganan sampah dan retribusinya dan retribusi parkir. Untuk
pemungutan PBB Kelurahan diberikan insentif, sedangkan untuk penanganan parkir
bekerjasama dengan pihak ketiga dengan pengembangan sistem online.
Tentu saja hal ini diimbangi dengan tunjangan kesejahteraan bagi perangkat
kelurahan. Anggaran yang diperoleh kelurahan cukup besar yaitu Rp 1.000.000.000,- yang
dipergunakan untuk percepatan infrastrurural dengan swakelola. Ada beberapa Strategi
pengembangan kelurahan antara lain Pemberdayaan Pokdawis di Lingkungan, pemanfaatan
kearifan lokal dengan harmoni dalam keragaman.
Pembinaan kelembangan berjalan baik dengan adanya honor Lingkungan (RW/RT)
sebesar Rp. 400.000,- perbulan. Namun demikian dalam penatausahaan keuangan daerah
kedudukan Lurah berstatus sebagai PPTK bukan Kuasa Pengguna Anggaran.

Tata Kelola Pelayanan Publik


Pembinaan Sekretaris Daerah dalam hal ini bagian Tata Pemerintahan terhadap
Kelurahan selaku unsur perangkat kecamatan di Kota Batam adalah dengan pelimpahan
sebagian kewenangan Bupati kepada Camat selaku OPD. Untuk kelurahan pelimpahan
kewenangan secara khusus belum dilaksanakan karena merupakan bagian dari OPD
Kecamatan yang dilakukan saat ini difokuskan pada tata cara administrasi kelurahan.
Dalam hal pelayanan umum, kelurahan di Kota Batam tidak mengalami kendala yang
berarti dikarenakan sudah diterapkan aplikasi pelayanan untuk mendukung pelayanan prima.
Disamping itu juga sudah didukung dengan anggaran yang cukup besar yaitu tiap kelurahan
mendapat anggaran Rp 1.000.000.000,-. Namun demikian masih terdapat kendala yaitu
jumlah SDM di kelurahan, dimana masih terdapat Kasi yang belum mempunyai staf.
Dalam pelaksanaan pelayanan umum selain dukungan anggaran dan teknologi
informasi, juga tak kalah penting yaitu adanya kearifan lokal berupa “harmoni dalam
keberagaman” sehingga tidak ada pelayanan yang diskriminatif dan kehidupan bermasyarakat
menjadi kondusif. Pelayanan prima di kelurahan ini dengan sendirinya mampu menarik
investasi di daerah.

Tata Kelola Pajak Bumi dan Bangunan


Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Batam Nomor 10 Tahun 2011 tentang Pajak
Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan Pajak Bumi dan Bangunan mulai dikelola oleh
Pemerintah Kota Batam sejak tahun 2013.
Kiat dalam mengoptimalkan pelunasan PBB adalah dengan pemberian insentif yang
diberikan setiap tri wulan (berdasarkan Peraturan Walikota Batam Nomor 20 Tahun 2013
tentang Perubahan Atas Peraturan Walikota Batam Nomor 3 Tahun 2011 tentang Tata Cara
Pemberian Dan Pembayaran Insentif Pemungutan Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah).
Penerimaan PBB pada tahun 2016 sebesar 600 milyar. Jumlah rata-rata wajib pajak di
tingkat kecamatan Kota Batam adalah 30.000 wajib pajak. Penagihan PBB ini dilakukan oleh
juru pungut yang terdapat di 64 Kelurahan disamping itu dibentuk tim pengaman target PAD
yang melibatkan SKPD terkait.
Meski PAD dari penerimaan PBB tinggi, namun untuk mencukupi anggaran
pembangunan Pemerintah Kota bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan swasta dalam
bentuk CSR. CSR ini berguna untuk mengatasi keterbatasan anggaran pembangunan,
misalnya dalam Musrenbang terdapat rencana yang tidak ter-coverAPBD bisa diambilkan
dari dana CSR. Contoh dari kebijakan ini adalah pembangunan Gedung Olah Raga.

II. HARI KEDUA (Kamis, 2 Maret 2017)

Kunjungan kerja ke Kelurahan Batu Selicin


Rombongan diterima oleh :
 Lurah Batu Selicin (Bp. Joko Santoso)
Sejak semula Kelurahan Batu Selicin memang bukan OPD tetapi bagian dari
kecamatan selaku PPTK dan PPK nya Sekretaris Kecamatan. Meski demikian Kelurahan
termasuk grade I karena bekerja 24 jam dan langsung bersentuhan dengan publik. Tambahan
Penghasilan Pegawai (TPP) mencapai 10 s/d 15 juta rupiah. Setiap kelurahan wajib punya
minimal 1 orang tenaga IT diangkat selaku outsourcing dengan gaji UMK 2,75 juta. Bertugas
untuk melancarkan e-government, e-office, dll. Setiap kelurahan wajib membuat laporan
kerja harian pada Bupati 3 x sehari yaitu jam 7.30, jam 12.00, dan jam 15.30. Laporan
tersebut melalui media sosial dikoordinir oleh Camat. Melalui aplikasi tersebut data
kependudukan dengan data dukungnya berupa akte kelahiran, ijazah, bahkan ditambah
NPWP, Usaha, PBB, dapat langsung diakses oleh Camat dan Lurah dengan hanya
memasukkan NIK.
Untuk kegiatan pembangunan sebagai pengganti PNPM adalah Peningkatan
Infrastruktur Kecamatan (PIK). Pelakunya pengurus PNPM dan mendapatkan dana dari
pemerintah kota sebesar 1 milyar per kelurahan.
Penanganan sampah menjadi tanggungjawab tiap kecamatan dengan armada jumlah 6
pick up dan 12 truck. Dengan tenaga outsourcing dan upah 3,5 jt. Sehingga rentang kendali
masalah persampahan menjadi lebih sempit, pilah sampah, laporan keterlambatan
pengangkutan lebih cepat teratasi. Kota berfungi untuk pendampingan, kontrol dan evaluasi.
7. Saran Untuk Pertimbangan:
a. Untuk dipertimbangkan penambahan nominal honor RT/RW dan LKMK pada tahun 2018
sebagai mitra kelurahan
b. Pemanfaatan CSR untuk pembangunan infrastruktur di kelurahan yang belum terdanai oleh
APBD Kabupaten semarang
c. Untuk dipertimbangkan penambahan petugas pemungut PBB di masing-masing Kelurahan
sehingga optimalisasi penerimaan PBB dapat terlaksana.
d. Untuk dapat dipertimbangkan dana opersional Camat dan lurah dalam rangka peningkatan
kinerja.

Ungaran , 3 Maret 2017

Yang membuat laporan

1. SAEFUR,SH …….……….

Anda mungkin juga menyukai