Anda di halaman 1dari 8

PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG

KECAMATAN BERGAS
KELURAHAN KARANGJATI
Jl. Perkutut No. 14 Telepon (0298) 522182 Karangjati 50552

LAPORAN HASIL KUNJUNGAN KERJA


DALAM RANGKA KAJIAN LAPANGAN BIDANG PEMERINTAHAN
DALAM RANGKA OPTIMALISASI PELAYANAN PUBLIK
DI PEMERINTAH KOTA MATARAM DAN KABUPATEN LOMBOK BARAT
TANGGAL 26 JANUIARI – 28 JANUARI 2016

1. Nama Kegiatan : Kajian Lapangan Bidang Pemerintahan ke Pemerintah Kota


Mataram Dan Kabupaten Lombok Barat

2. Waktu Pelaksanaan : Selasa – Kamis, 26 Januari – 28 Januari 2016

3. Pelaksana : 1. Asisten Pemerintah Kabupaten Semarang


2. Kepala Bagian Tata Pemerintahan Setda. Kab. Semarang
3. Kasubag Pemerintahan Umum setda Kab. Semarang
4. Kasubag Pertanahan Setda Kab. Semarang
4. Staf Bagian Tata Pemerintahan Setda. Kab. Semarang
5. Lurah se – Kabupaten Semarang
6. Seklur/Kasi. Pemerintahan se – Kabupaten Semarang

4. Fokus Kunjungan : 1. Implementasi UU Nomor. 23 Tahun 2014 Tentang


Pemerintahan Daerah.
2. Pelayanan PBB
3. Pengelolaan lelang eks Bengkok/ tanah eks Desa
4. Dampak disahkannya UU 6 Tahun 2014 tentang Desa
5. Pemberdayaan Lembaga Kemasyarakatan

5. Maksud dan tujuan : Kajian lapangan ini adalah sebagai upaya optimalisasi peran
Kelurahan dalam menjalankan fungsi pemerintahan,
pembangunan dan kemasyarakatan, khususnya dengan
mempraktekkan poin – poin positif dalam implementasi :
- Pelayanan publik yang prima
- Peran lembaga kemasyarakatan di kelurahan
- Strategi pengelolaan eks bengkok / tanah eks desa
- Intensifikasi PBB
- Langkah adaptif pemberlakuan UU No. 6 Tahun 2014

Tujuan pelaksanaan kanjian lapangan ini untuk menambah


cakrawala para aparatur kelurahan guna optimalisasi fungsi
pelayanan pada masyarakat
6. Pokok Hasil :

PEMKOT MATARAM
Rombongan diterima oleh :
 Asisten I Setda Kota Mataram (Bp. Lalu Indra Bangsawan)
 Perwakilan SKPD setempat.

a. Materi :
1. Visi Pemerintah kota Mataram Terwujudnya Masyarakat Kota Mataram yang
Maju, Religius dan Berbudaya

2. Program Unggulan
a. Peningkatan kualiatas Sumber Daya Manusia dalam rangka peningkatan
daya saing Daerah.
b. Pemberdayaan ekonomi rakyat berbasis potensi ekonomi lokal.

c. Peningkatan daya dukung infrastruktural perkotaan dalam rangka


pencapaian peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia dan
Pemberdayaan ekonomi rakyat

3. Profil Kota Mataram


Letak Geografis :
Mataram sebagai salah satu Kota di Propinsi Nusa Tenggara Barat, letaknya
diapit antara kabupaten Lombok Barat dan Selat Lombok. Letaknya antara  
08o 33’  dan    08o 38’ Lintang Selatan dan antara   116o 04’  -    116o 10’
Bujur Timur.

Luas Per Kecamatan


Wilayah kota Mataram adalah 61,30 Km2, yang terbagi dalam 6 kecamatan.
Kecamatan terluas adalah Selaparang yaitu sebesar 10,7653 Km2, disusul
Kecamatan Mataram dengan luas wilayah 10,7647 Km2. Sedangkan wilayah
terkecil adalah Kecamatan Ampenan dengan luas 9,4600 Km2.
Pemekaran Kecamatan dan Kelurahan di Kota Mataram maka kecamatan yang
menjadi 6 (enam) dengan 52 ( limapuluh dua) kelurahan dan 321 lingkungan
dan tidak ada desa.
Potensi unggulan Kota Mataram adalah jasa Pariwisata dan Perdangangan
dengan struktu PAD 1.3 Triliyun dan PAD sebesar 255 Milyar. Sektor terbesar
dari pajak Hotel. Restoran, PBB, Pasar dan kendaraan.

4. Hasil Kajian
Pemkot Mataram memberlakukan karir PNS tertutama dari STPDN berjenjang
yakni Penempatan di Kelurahan Staf Kaur Sekretaris Lurah
Lurah Sekcam Camat dan seterusnya
Camat/Lurah melaksanakan sebagian kewenagan Bupati dibidang :
a. Urusan Kebersihan
b. Urusan Pengawasan dan Penataan PKL
c. Urusan pengawasan rumah Pondokan
Kelurahan di Pemkot Mataram bukan merupakan SKPD, merupakan bagian
dari kecamatan/ sub koordinasi Kecamatan sehingga semua administrasi
Keuangan ada pada Kecamatan.
Alasan Kelurahan bukan SKPD sesuai dengan UU No. 32 tahun 2004 di
Pemkot Mataram adalah :
a. Keterbatasan Personil
b. Jika Kelurahan Menjadi SKPD maka belanja Pegawai akan meningkat
drastis dan membebani APBD Pemkot

Anggaran untuk masing-masing Kelurahan adalah sama yaitu Rp. 250.000.000


yang dipergunakan untuk operasional program dan kegiatan Kelurahan.
Disamping itu juga ada dana opersional untuk BKM dan gaji /tunjangan PNS.
Dengan diberlakukannya UU 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
dimana Kelurahan menjadi bagian dari Kecamatan tidak ada perubahan yang
mendasar karena sampai saat ini Kelurahan Di Pemkot Mataram bukan SKPD.

Kelembagaan :
 Kelembagaan di kelurahan diatur dengan Perwal No. 1 Tahun 2012 tentang
Pembentukan Lembaga Kemasyarakatan di Kelurahan dan Perwal Nomor. 1
Tahun 2013 tentang Tata cara dan Mekanisme Pembentukan RT/RW
 Untuk anggaran opersional diberikan insentif/honor Lingkungan (RW)
sebesar Rp. 800.000. (tahun 2015) dan Rp. 1.000.000 (tahun 2016)
perbulan. Disamping itu operasionalnya Rp. 5.000.000 / tahun yang
dipergunakan untuk rapat-rapat, kegiatan kepemudaan, sosialisasi, dll
 Kaling ini dipilih setiap 5 tahun sekali dan mempunyai posisi strategis
dalam pembinaan lingkungan di Kelurahan
 Untuk lembaga kemasyarakatan lainnya seperti LKMK, Posyandu, karang
taruna diberikan operasional yang dianggarkan di DPA kelurahan
 Lembaga Kemasyarakatan ini pembentukannya dengan SK Lurah yang
telah mendapat persetujuan/rekomendasi dari Camat

Penarikan PBB
 Penarikan pajak PBB dilaksanakan dengan optimalisasi pendataan wajib
Pajak per 1 januari tahun berjalan dengan diterbitkan SPT
 Pada Tahun 2013 dilakukan pendataan dan validasi pada wajib pajak yang
ada di Kota Mataram sehingga memperoleh data akurat untuk penarikan
pajak tahun berikutnya dan penyesuaian kembali nilai obyek pajak.
 Salah satu upaya untuk memperlancar optimalisasi PBB Pemkot Mataram
telah mengirim 3 orang PNS untuk melaksanakan pendidikan D1 pajak di
STAN.
 Tahun 2014 berkordinasi dengan Bank NTB untuk penambahan loket
online bagi wajib pajak ( 8 loket) dengan pembayaran lewat ATM.
 Reward bagi Wajib pajak dilakukan acara Gebyar PPB dengan tujuan
memberikan stimulan bagi masyarakat untuk membayar pajak. Biasanya
pelaksanaan kegiatan seltelah lebarab dengan hadiah antara lain Elektronik,
uang tunai dan paket umroh.
 Penagihan PBB ini dilakukan oleh juru pungut yang terdapat di 52
Kelurahan disamping itu dibentuk tim pengaman target PAD yang
melibatkan SKPD terkait
 Salah satu upaya pemenuhan target PAD adalah dengan memberlakulkan
persyaratan pengajuan pelayanan harus lunas PBB baik untuk pelayanan di
semua sektor baik di kelurahan,kecamatan, SKPD, kepegawaian, masuk
Universitas/sekolah, dll.
 Kebijakan Lunas PBB ini tidak ada aturan/regulasinya karena adanya
kesadaran masyarakat/wajib pajak untuk membayar PBB, sehingga mereka
dengan sukarela membayar pajak.

Pengelolaan lelang eks Bengkok/ tanah eks Desa


Pengelolaan dan Pemanfaatan Tanah eks bengkok sepenuhnya menjadi
kewenangan Badan pengelola Aset dan Keuangan Daerah Pemkot Mataram.

Pelayanan Publik
Camat tidak sebagai pelaksanan program Paten di kota Mataram, hal ini
dilakukan dengan alasan antara lain
- Telah adanya Badan Perijinan terpadu sehingga tidak perlu lagi ada
pelayanan di kecamatan. Masyarakat langsung datang, dilayani satu pintu
sehingga memudahkan masyarakat
- Jangkauan layanan dekat dengan masyarakat. Jarak antar Kelurahan
/kecamatan /SKPD dekat
- Pelayanan merupakan tugas Pemerintahan Umum yang melekat pada aparat
pemerintah, sehingga sudah menjadi kewajiban untuk memberikan
pelayanan prima.

Lain-lain
- Dengan di berlakukannya UU 23/2014, penerima bantuan Hibah di kota
Mataram harus berbadan hukum, sosialisasi sudah dilakukan dan Tahun
2016 semua penerima bantuan hibah Pemkot Mataram sudah berbadan
hukum.
- Camat dan Lurah mendapat dana opersional masing-masing untuk camat
Rp. 1.500.000 / bulan dan Lurah Rp. 800.000 / bln

KABUPATEN LOMBOK BARAT


a. Rombongan diterima oleh :
 Sekda Kabupaten Lombok Barat ( Bp. HM. Taufiq)
 Kepala Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Lombok Barat
 SKPD terkait
b. Materi :
1. Visi Kabupaten Lombok Barat yakni Terwujudnya Masyarakat Lombok Barat
Yang Unggul, Mandiri, Sejahtera Dan Bermartabat Dilandasi Nilai-Nilai Patut
Patuh Patju”.

2. Potensi Unggulan
Potensi Unggulan di Kabupaten Lombok barat adalah dari sektor pariwisata.
Terdapat beberapa jenis obyek pariwisata yang potensial di Kabupaten Lombok
Barat dimana kesemuanya memiliki potensi yang tinggi bila dikembangkan dan
dikelola secara optimal. Potensi pariwisata tersebut meliputi wisata alam,
wisata religius, wisata sejarah dan budaya.

3. Profil Kabupaten Lombok Barat


Kabupaten Lombok Barat merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Nusa
Tenggara Barat dengan luas wilayah 1.053,92 km2. Secara geografis,
Kabupaten Lombok Barat berada di 115,46° - 116,20° Bujur Timur dan 8,25° -
8,55° Lintang Selatan, dengan batas wilayah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Lombok Utara
Sebelah Selatan : Samudera Hindia
Sebelah Barat : Selat Lombok dan Kota Mataram
Sebelah Timur : Lombok Tengah

Secara administrasi Kabupaten Lombok Barat terdiri dari 10 kecamatan dengan


3 kelurahan dan 119 desa serta 796 jumlah dusun. Kecamatan Gerung
merupakan Ibu Kota Kabupaten sekaligus sebagai pusat pemerintahan. Jumlah
pendudik 708.527 dengan kepadatan rata-rata 672 org/km².
Kelurahan di Lombok Barat baru dibentuk tahun 2012 dengan Perda No. 2
Tahun 2012 yakni Kelurahan Gerung Utara, Gerung selatan dan Dasan Geres.
PAD Kabupaten Lombok Barat 75 % dari sektor Pariwisata dengan struktur
APBD 1,57 Trilyun dengan PAD 218 Milyar

4. Hasil Kajian
Kelurahan di Lombok Barat bukan sebagai SKPD namun semi SKPD dibawah
Kecamatan, Anggaran/DPA melekat di Kecamatan dimana kelurahan sebagai
penguna anggaran. Anggaran masing-masing kelurahan Rp. 200.000.000,
sementara untuk dana desa tahun 2015 berkisar Rp. 658.000.000 – 1,2 milyar.

Kelembagaan :
Regulasi mengenai kelembagaan di Kelurahan masih dalam tahap penyusunan
belum final.
Lembaga yang ada RW/Lingkungan dimana dana untuk lingkungan melekat di
DPA kelurahan berupa bantuan fisik

Penarikan PBB
Pengalihan Pbb-P2 Dilaksanakan Pada Tahun 2013, Materi Yang Dilimpahkan
Oleh Pemerintah Pusat:
1. Aplikasi Pbb (Sismiop Pbb)
2. Aplikasi Sig (Peta)
3. Basis Data Pbb-P2
4. Basis Data Peta (Peta Blok Dan Peta Znt)
5. Basis Data Piutang

Dasar Hukum :
 Peraturan Daerah Kab. Lombok Barat Nomor 3 Tahun 2012 Tentang
PBB-P2
 Peraturan Bupati Lombok Barat Nomor 25 Tahun 2012 Yang Diubah
Dengan Peraturan Bupati Nomor 32 Tahun 2015 Tentang Petunjuk
Pelaksanaan Pemungutan PBB-P2.
 Keputusan Kepala DPPKD Kab. Lombok Barat Nomor : 09 / 516.D /
DPPKD / 2013 Tentang Standar Operasional Prosedur Pemungutan
PBB-P2
Sebaran Objek Pajak :
- 70% Sektor Perdesaan
- 30% Sektor Perkotaan

Terdiri Dari :
- 10 Kecamatan
- 119 Desa Dan 3 Kelurahan
- 808 Dusun Dan Lingkungan
- 198 Pekasih (Petugas Irigasi Pertanian)

Upaya Optimalisasi Pemungutan


 Pemutakhiran data Subjek dan Objek Pajak.
 Peninjauan Zone Nilai Tanah (ZNT) dan Daftar Komponen Biaya
Bangunan (DBKB).
 Pembentukan Tim Intensifikasi (Tim Mentari).
 Peningkatan Kerjasama :
- BPN
- Pengembang Perumahan (Developer) untuk pendaftaran OP
kolektif.
 Optimalisasi Penagihan :
- Himbauan, panggilan kepada WP ( BKP dan Desa).
- Menyusun jadwal dan pos pembayaran di setiap Desa/Dusun.
- Pekan Panutan (Pemberian hadiah kepada WP).
 Pemberian Insentif kepada :
- Camat : 4%
- BKP PBB Kecamatan : 15%
- Juru Pungut : 40%
- Aparat Desa ( terutama Kepala Dusun dan Pekasih) : 10%

Upaya peningkatan kapasitas sdm :


 Pendidikan penilai pbb (stan)
 Pendidikan operator console pbb (stan)
 Pelatihan juru sita pajak daerah (stan)
 Pelatihan pemeriksa pajak (stan)
 Bimtek lainnya ( djp, djpk)

Petugas lapangan :
 Bkp pbb kecamatan sebanyak 11 unit (tempat pembayaran)
 Juru pungut (pembekel pekasih) sebanyak 54 orang

Pengelolaan lelang eks Bengkok/ tanah eks Desa


Pengelolaan dan Pemanfaatan Tanah eks bengkok/ tanah Pecatu diatur dalam
surat Bupati Lombok Barat No. 593/337/DPPKAD/2010 bahwa
- Tanah pecatu dapat disewa lelang olej Kades sesuai tempat tanah pecaru
berada.
- Sewa lelang diajukan pada kepala DPPKAD melalui camat
- Besaran Jumlah lelang berdasar kesepakatan antar pihak dengan perjanjian
sewa lelang tahunan
- Besaran harga tidak boleh kurang dari harga satuan terendah yang
ditetapkan dengan SK Bupati
- Kades Menyetorkan hasil lelang pada DPKKAD
- Selisih harga lelang berdasar kesepakatan ditetapkan sebagai pendapatan
desa

Pelayanan Publik
Pelayanan di kabupaten Lombok Barat utamanya di Kecamatan telah
menerapkan Paten sesuai dengan UU No 25 tahun 2009 tentang Pelayanan
publik dan Permendagri 24 tahun Permendagri No. 4 tahun 2010
Penataan pelimpahan Keweangan Bupati saat ini baru pada tingkat pelimpahan
sebagian kewenangan Bupati pada Camat, untuk kelurahan masih dalam proses
pengkajian kewenangan apa saja yang akan dilimpahkan.
Pola pembinaan yang dilakukan Bagian Administrasi Pemerintahan Umum Saat
ini difokuskan pada tata cara administrasi kelurahan dan fasilitas pelacakan
batas-batas kelurahan dan desa.

7. Saran Untuk Pertimbangan:


a. Untuk dipertimbangkan penambahan honor RT/RW dan LKMK pada tahun 2017
sebagai mitra Kelurahan
b. Untuk dipertimbangkan penambahan petugas pemungut PBB di masing-masing
Kelurahan sehingga optimalisasi penerimaan PBB dapat terlaksana.
c. Untuk dapat dipertimbangkan dana opersional Camat dan lurah dalam rangka
peningkatan kinerja.

Karangjati, 29 Januari 2016

Yang membuat laporan

1. PRIHADI, SH …….……….

2. SUPRIYATI URIPAH, S.Sos …….….…….


Kasubbag. Administrasi Pemerintahan Kecamatan dan Kelurahan
Setda Kota Mataram

I NENGAH DHARMA PUTRA, SH


NIP. 19720902 199803 1 008

Bagian Administrasi Pemerintahan Umum


Setda Kabupaten Lombok Barat
Kasubbag Otonomi Desa

S A P O A N, SH
NIP. 19680924 200604 1 005

Anda mungkin juga menyukai