Anda di halaman 1dari 32

PEMERINTAH KABUPATEN KLUNGKUNG

KECAMATAN NUSA PENIDA


DESA KLUMPU
Alamat : Br. Klumpu, Desa Klumpu, Kode Pos 80771

PERATURAN DESA KLUMPU


TENTANG

NO. 03 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN BANTUAN KEUANGAN


KEGIATAN/ PROGRAM GERAKAN PEMBANGUNAN DESA TERPADU
MANDARA/ GERBANG SADU MANDARA (GSM) TAHUN 2012

DESA KLUMPU
KECAMATAN NUSA PENIDA
KABUPATEN KLUNGKUNG
PROVINSI BALI
TAHUN 2013

1
PEMERINTAH KABUPATEN KLUNGKUNG
KECAMATAN NUSA PENIDA
DESA KLUMPU
Alamat : Br. Klumpu, Desa Klumpu, Kode Pos 80771

PERATURAN DESA KLUMPU


TENTANG

NO. 04 TAHUN 2013 TENTANG BADAN USAHA MILIK DESA

DESA KLUMPU
KECAMATAN NUSA PENIDA
KABUPATEN KLUNGKUNG
PROVINSI BALI

2
PERATURAN DESA KLUMPU
KECAMATAN NUSA PENIDA KABUPATEN KLUNGKUNG
NOMOR 03 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN BANTUAN KEUANGAN KEGIATAN/PROGRAM
GERAKAN PEMBANGUNAN DESA TERPADU MANDARA/GERBANG SADU MANDARA (GSM)
TAHUN 2013

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


PERBEKEL DESA KLUMPU
Menimbang :
1. Bahwa Desa Klumpu merupakan salah satu desa yang terpilih sebagai salah satu penerima
Kegiatan/Program Gerakan Pembangunan Desa Terpadu Mandara/Gerbang Sadu Mandara
(GSM) Tahun 2012;
2. Bahwa Untuk Tertib Administrasi dan Efektifitas Pelaksanaan Program tersebut
sebagaimana dimaksud pada pertimbangan huruf “a” di atas, perlu ditetapkan Peraturan
Desa Tentang Pengelolaan Bantuan Keuangan Kegiatan/Program Gerakan Pembangunan
Desa Terpadu Mandara/Gerbang Sadu Mandara (GSM) Desa Klumpu Kecamatan Nusa
Penida Kabupaten Klungkung Provinsi Bali.
Mengingat :
1. Undang-undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang pembentukan daerah-daerah tingkat II
dalam wilayah-wilayah daerah tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur
(Lembaga Negara Tahun 1958 Nomor 122, tambahan Lembaran Nomor 1655);
2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintah daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4437 ) sebagaimana telah diubah denagn Undang-undang Nomor 8 Tahun
2005 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4548);
3. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang perimbangan keuangan antara pemerintah
pusat dan pemerintah daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
126, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
4. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang pembentukan peraturan perundang-
undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 2, tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang desa (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4587);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang pedoman pembinaan dan
pengawasan penyelenggaraan pemerintah daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 165, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2006 tentang pedoman pembentukan
dan mekanisme penyusunan peraturan desa;
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2009 tentang tata naskah dinas;
9. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 12 Tahun 2009 tentang pokok-pokok pengelolaan
keuangan daerah;
10. Peraturan Daerah Kembaran Daerah kabupaten Klungkung Tahun 2010 Nomor 10
tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Klungkung Nomor 5;
11. Peraturan Daerah Kabupaten Klungkung Nomor 12 Tahun 2010 tentang pedoman
pembentukan dan mekanismem penyusunan peraturan desa (Lembaran Daerah Kabupaten
Klungkung Tahun 2010 Nomor 12);
12. Peraturan Daerah Kabupaten Klungkung Nomor 13 Tahun 2010 tentang pedoman
penyusunan organisasi dan tata kerja pemerintah desa (Lembaran Daerah Kabupaten
Klungkung Tahun 2010 Nomor 13, tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Klungkung
Nomor 7);

3
Memperhatikan :
Hasil musyawarah/rapat pemerintah desa, BPD Klumpu, LPM Klumpu, seluruh lembaga
kemasyarakatan perwakilan masyarakat tentang kegiatan/Program Gerakan Pembangunan Desa
Terpadu Mandara/Garda Sadu Mandara (GSM), yang diselenggarakan pada tanggal 2 Januari 2013
di Kantor Desa Klumpu.

DENGAN PERSETUJUAN BERSAMA BADAN PERMUSYAWARATAN DESA KLUMPU


DAN PERBEKEL DESA KLUMPU
MEMUTUSKAN

MENETAPKAN : PERATURAN DESA KLUMPU TENTANG PENGELOLAAN BANTUAN KEUANGAN


KEGIATAN/ PROGRAM GERAKAN PEMBANGUNAN DESA TERPADU MANDARA/ GERBANG SADU
MANDARA (GSM)

BAB I
KETENTUAN UMUM
PASAL 1

Dalam peraturan Desa ini, yang dimaksud dengan :


1. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang
untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal usul
adat istiadat setempat serta yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara
republik Indonesia;
2. Desa adalah Desa Klumpu;
3. Pemerintah Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah desa dan
badan permusyawaratan desa dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat
setempat berdasarkan asal usul adat istiadat setempat serta yang diakui dan dihormati
dalam sistem pemerintahan Negara republik Indonesia;
4. Pemerintah Desa adalah perbekel dan perangkat desa sebagai unsur penyelenggara
pemerintahan desa;
5. Perbekel adalah Kepala Desa Klumpu;
6. Badan Permusyawaratan Desa selanjutnya disebut BPD merupakan perwujudan demokrasi
dalam penyelenggaraan pemerintahan desa;
7. Badan Permusyawaratan Desa adalah Badan Permusyawaratan Desa Klumpu;
8. Sekretaris Desa adalah Sekretaris Desa Klumpu;
9. Perangkat Desa adalah Perangkat Desa Klumpu;
10. Lembaga kemasyarakatan atau yang disebut nama lain adalah lembaga yang dibentuk oleh
masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan merupakan mitra pemerintahan desa dalam
memberdayakan masyarakat;
11. Kegiatan/ Program Gerakan Pembangunan Desa Terpadu Mandara/ Gerbang Sadu Mandara
(GSM) adalah program pemerintah Provinsi Bali dalam rangka mendorong desa yang
berpotensi agar maju dan mandiri dalam menyelenggarakan pemerintahan desa;

4
BAB II
STRATEGI KEGIATAN/ PROGRAM GERAKAN PEMBANGUNAN DESA TERPADU MANDARA/
GERBANG SADU MANDARA (GSM)

Strategi Skegiatan/ Program Gerakan Pembangunan Desa Terpadu Mandara/ Gerbang Sadu
Mandara (GSM) Desa Klumpu adalah :
1. Mendorong tumbuh dan berkembangnya prakarsa swadaya gotong royong masyarakat,
partisipasi serta transparansi;
2. Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan organisasi yang berakar pada masyarakat;
3. Membangun sinergi berbagai kegiatan pembangunan yang dilaksanakan di desa dalam
konteks kewilayahan;
4. Mendorong tumbuhnya kepatuhan sosial dengan wujud kesetiakawanan sosial dalam
konteks pembangunan desa;
5. Meningkatkan peran dan fungsi lembaga masyarakat (BPD, LPM, OMS dan lembaga
kemasyarakatan lainnya) terutama dalam menjalankan fungsi control sosial terhadap
pelaksanaan program-program pembangunan.

BAB III
PENDEKATAN KEGIATAN/ PROGRAM GERAKAN PEMBANGUNAN DESA TERPADU MANDARA/
GERBANG SADU MANDARA (GSM)

Pendekatan yang digunakan:


1. Pembangunan yang bertumpu pada masyarakat (Community Based Development);
2. Bottom Up Planning atau perencanaan dari bawah, artinya perencanaan untuk menentukan
prioritas kegiatan yang dilakukan melalui mekanisme musyawarah perencanaan
pembangunan desa;
3. Pemberian kredit permodalan lebih diformulasikan kepada masyarakat atau kelompok
masyarakat yang memiliki usaha dalam sektor informal, mikro, dan usaha kecil melalui
pemberdayaan BUMDes;
4. Pembukaan unit-unit usaha BUMDes sebagai upaya perluasan jenis-jenis usaha BUMDes
agar dapat memberikan peluang seluas-luasnya kepada masyarakat, serta mempermudah
akses sumber-sumber kegiatan ekonomi tersebut, karena tersedia di desa;
5. Pembangunan infrastruktur dasar pedesaan diformulasikan pada pembangunan
infrastruktur yang dapat mengungkit secara signifikan tingkat ekonomi masyarakat serta
meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan dasar kesehatan, pendidikan
serta sumber daya ekonomi melalui pemberdayaan organisasi masyarakat setempat (OMS).

BAB IV
TAHAPAN PELAKSANAAN PADA KOMPONEN PROGRAM KEGIATAN
PENINGKATAN PEREKONOMIAN DESA

PASAL 4
1. Tahap persiapan untuk kegiatan peningkatan bidang perekonomian antara lain:
a. Petunjuk pelaksanaan teknis yang diterbitkan oleh BPMPD Provinsi Bali adalah acuan
yang dipergunakan dalam pelaksanaan peningkatan perekonomian desa yang
bersumber dari bantuan khusus keuangan dalam rangka kegiatan/Program Gerakan
Pembangunan Desa Terpadu Mandara/Garda Sadu Mandara (GSM) Tahun 2010;
b. Sosialisasi Program Peningkatan Perekonomian Desa oleh Kepala Desa yang dibantu
oleh Tenaga Pendamping, BPD dan LPMD;

5
2. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan Usaha (Business Plan) yang berisikan antara
lain:
a. Inventarisir permasalahan dan sumber daya perekonomian yang dapat dikembangkan
melalui musyawarah desa;
b. Proyeksi pegelolaan usaha BUMDes;
c. Rencana tata kelola BUMDes;
d. Proyeksi Cash flow/ analisa usaha;
3. Pembentukan BUMDes yang ditetapkan berdasarkan hasil keputusan pemerintah desa yang
dituangkan dalam peraturan desa dan keputusan kepala desa tentang BUMDes;
4. Menentukan kriteria sasaran penguatan ekonomi untuk bantuan permodalan untuk
masyarakat dengan ketentuan sbb;
a. Pelaku usaha perdagangan berskala usaha kecil dan usaha mikro, baik yang sudah
berjalan maupun yang baru akan membuka usaha, seperti pedagang gorengan, warung,
dan lain-lain;
b. Pelaku usaha home industry seperti makanan olahan, aneka kerajinan industry rumah
tangga sejenisnya;
c. Pelaku usaha di bidang sarana produksi pertanian seperti : pengadaan pupuk, obat-
obatan, bibit dan sejenisnya;
d. Pelaku usaha di bidang jasa seperti : petani penggarap, pemilik lahan/penggarap, sewa
alat-alat mesin pertanian, usaha jahit, perbengkelan/cuci motor, pangkas rambut/ salon
kecantikan atau sejenisnya;
5. Penyusunan bentuk unit-unit usaha yang dikelola oleh BUMDes baik yang dikelola internal
manajemen BUMDes, maupun dalam bentuk kerjasama lintas sektoral dengan pihak ketiga
seperti : lembaga ekonomi, akademisi, lembaga swadaya masyarakat atau pihhak lainnya,
guna optimalisasi kegiatan peningkatan perekonomian pada program ini.

PASAL 5
1. Untuk optimalisasi pelaksanaan kegiatan peningkatan perekonomian, seperti yang tertera
pada pasal 4 ayat 4 tentang kriteria sasaran penguatan permodalan, maka komponen
kegiatan ini dilaksanakan pada BUMDes, untuk itu maka pola usaha perkreditan atau
bantuan permodalan untuk masyarakat dan dapat dilaksanakan secara konvensional, yang
dimaksud dengan :
a. Ketentuan kredit konvensional yaitu sebagai berikut :
f.1 Pagu kredit untuk perorangan dan untuk kelompok maksimal ditetapkan oleh Badan
Usaha Milik Desa (BUMDes) berdasarkan hasil analisis kemampuan oleh usaha
analis kredit bersama dengan tenaga pendamping dan disetujui oleh manajer.
Tingkat suku bunga kredit ditentukan berdasarkan peraturan BUMDes yang
besarnya tidak melebihi jasa bank yang terendah;
f.2 Denda keterlambatan / tunggakan angsuran agar ditetapkan berdasarkan peraturan
BUMDes;
f.3 Tidak dikenakan biaya profesi dan administrasi;
f.4 Biaya materai menjadi beban debitur.
b. Syarat-syarat permohonan kredit :
b.1 Surat keterangan dari desa setempat bahwa pemohon benar-benar mempunyai
kegiatan usaha dan baru akan membuka usaha;
b.2 Fotocopy KTP dan KK yang masih berlaku;
b.3 Jaminan/ anggunan: yaitu surat keterangan yang dibuat oleh pemohon yang
menyatakan jenis barang yang dijaminkan bermaterai cukup;
b.4 Khusus untuk pemohon yang baru akan membuka usaha, baru ditambah dengan
proposal permohonan pinjaman tentang rencana penggunaan uang dan jenis uang
usaha yang akan dibukanya;

6
c. Angsuran dibayar setiap bulan, sedangkan angsuran pertama dibayar 1 (satu) bulan setelah
kredit;
d. Pendapatan bunga dan denda menjadi pendapatan BUMDes yang penggunaannya
mengacu pada Anggaran Dasar Rumah Tangga BUMDes;
e. Pengelolaan kredit bisa menggunakan teknik kredit barang berjangka dan musyawarah
(kredit penyertaan modal/ modal ventura).
2. BUMDes dalam operasionalnya juga diberikan kesempatan untuk membuka unit-unit
usaha, seperti yang tertara dala pasal 4 ayat 5, maka dalam rangka membuka unit usaha
tersebut diharuskan berbasis pada pengembangan sumber potensi alam dan manusia di
wilayah Desa Klumpu untuk dikembangkan menjadi sumber perekonomian masyarakat
dengan membuka peluang kerjasama dengan pihak ketiga, lembaga ekonomi, lembaga
swadaya masyarakat, akademisi dan atau pihak lainnya guna optimalisasi kegiatan
peningkatan perekonomian, yang dimaksud dengan:
a. Unit usaha pengembangan sumber potensi pertanian adalah sebuah dan atau
beberapa unit usaha yang dalam usahanya bergerak di bidang pertanian seperti
terminal agrobisnis, lumbung desa, agrowisata, kios srabutan, industri pengelolaan
hasil panen, budi daya tanaman seprti padi, palawija, dan lainnya;
b. Unit usaha pengembangan sumber potensi peternakan dan perikanan adalah sebuah
dan atau beberapa unit usaha yang dalam usahanya bergerak di bidang peternakan dan
perikanan seperti penggemukan domba/ kambing, usaha peternakan unggas, budidaya
ikan air tawar, terminal agrobisnis, pasar ternak, pasar ikan, agrowisata, industri
pengelolaan hasil panen peternakan dan perikanan lainnya;
c. Unit usaha lainnya dapat pula dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan peluang
usaha yang tersedia di Desa Klumpu maupun di luar Desa Klumpu, untuk kemudian
lebih lanjut penanganannya diberikan kepada direktur danmanajer BUMDes.
3. Pemberdayaan ekonomi masyarakat adalah upaya yang dilakukan pemerintah Desa Klumpu
dan BUMDes Klumpu kepada masyarakat, dalam bentuk penumbuhan iklim usaha,
pembinaan dan pengembangan usaha, sehingga usaha kecil dan mikro mampu
menumbuhkan dan memperkuat dirinya menjadi usaha yang tangguh dan mandiri;
4. Pembiayaan kerjasama pada unit usaha BUMDes adalah penyediaan dana oleh pemerintah
Desa Klumpu melalui BUMDes Klumpu, dunia usaha/ pihak ketiga dan masyarakat dalam
rangka memperkuat permodalan usaha kecil dan mikro;
5. Pembinaan dan pengembangan adalah upaya yang dilakukan pemerintah Desa Klumpu dan
BUMDes Klumpu, dunia usaha dan masyarakat melaui pemberian bimbingan dan bantuan
penguatan untuk menumbuh dan meningkatkan kemampuan usaha kecil dan mikro, agar
mampu menjadi usaha yang tangguh dan mandiri;
6. Seluruh bentuk komponen pelaksanaan kegiatan peningkatan perekonomian melaui
BUMDes diatur lebih rinci dalam peraturan desa dan keputusan Kepala Desa Klumpu
tentang BUMDes.

BAB V
TAHAPAN PELAKSANAAN PADA KOMPONEN PROGRAM
KEGIATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DESA
PASAL 6
1. Tahap pelaksanaan untuk kegiatan bidang pembangunan infrastruktur dimulai dengan
persiapan antara lain;
a. Petunjuk pelaksanaan/ teknis yang diterbitkan oleh BPMPD Provinsi Bali adalah acuan
yang dipergunakan dalam pelaksanaan pembangunan infrastruktur desa yang
bersumber dari bantuan keuangan dalam rangka desa membangun menuju desa
peradaban di Bali tahun 2012;

7
b. Sosialisasi program pembangunan fisik infrastruktur oleh kepala desa yang dibantu oleh
tenaga pendamping, tim perencanaan desa, BPD dan LPM;
c. Pemerintah Desa bersama BPD dan LPM membentuk Tim Perencana Desayang berasal
dari warga masyarakat yang dipilih dan dibentuk menjadi sebuah tim perencana teknis,
berdasarkan hasil musyawarah desa dengan mmpertimbangkan kemampuan
pengetahuan rancang bangunan secara teknis untuk upaya memenuhi kriteria
perencanaan yang ditetapkan dalam petunjuk teknis yang diterbitkan oleh BPMPD
Provinsi Bali dalam tahapan pelaksanaan pembangunan infrastruktur desa;
d. Identifikasi lokasi berdasarkan data RPJM Desa dan RKP Desa yang dilakukan oleh
kepala desa bersama tim perencana desa, BPD, LPM, dan tokoh masyarakat mengenai
permasalahan infrastruktur beserta pemecahannya. Adapaun nantinya yangberkaitan
dengan sarana dan prasarana yang akan dibangun disusun dalam suatu daftar yang
dibuat berdasarkan urutan prioritas sesuai hasil musyawarah, jumlah objek dan besaran
biayanya dipertimbangkan pada ketersediaan pagu anggaran yang ditetapkan
berdasarkan hasil kajian teknis tim pendamping program dan pelsana teknis. Daftar
skala prioritas tersebut kemudian dibukukan bersamaan dengan informasi yang
memuat gambaran umum tentang lokasi kegiatan serta peta lokasi yang menunjukkan
titik lokasi kegiatan;
e. Survey dan pengukuran lokasi, dilakukan oleh kepala desa bersama tim perencana desa,
BPD, LPM dan tokoh masyarakat, guna mengetahui lebih rinci kondisi dan kebutuhan
atas dibangunnya objek-objek fisik tersebut, serta pagu anggaran yang perlu disediakan
sesuai kegiatan yang akan dilaksanakan, kemudian hasil pengukuran tersebut diolah
menjadi data pra perencanaan teknis;
f. Data pra perencanaan teknis yang telah dibuat kemudian diolah oleh tim perencana
desa (TPD) menjadi perencanaan teknis atau DED. Dalam pembuatan TPD dapat
meminta pendamping serta saran teknis kepada tim bantuan teknis (Bantek) dari Dinas
Tata Bangunan/ Bina Marga/ pengairan yang telah ditunjuk Pemerintah Kabupaten
Klungkung Detail Enginering Design (DED) berisikan antara lain;
f.1 Daftar Rencana Anggaran Biaya (RAB) serta harga satuan upah dan bahan material
di dalamnya, berpedoman pada standar harga barang/ jasa yang telah ditetapkan
Pemerintah Kabupaten Klungkung berdasarkan keputusan Bupati Klungkung, jika
terdapat harga melebihi standar harga barang/ jasa maka harus mengajukan untuk
perubahan harga tersebut kepada kepala Desa untuk dibuatkan berita acara
peruabahan standar harga yan digunakan, atas dasar musyawarah desa;
f.2 Gambar rencana teknis dibuat berdasarkan data ukuran dan pertimbangan teknis
yang diaplikasikan ke dalam bentuk gambar berskala, gambar tersebut dibuat
sebagai dasar acuan pelaksanaan pekerjaan fisik di lapangan, disamping sebagai
dasar perhitungan RAB;
f.3 Daftar Rencana Kerja atau Time Schedulle dan Network Planning berisi tentang
perkiraan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan untuk setiap pekerjaan serta
perkiraan pencapaian progress kerja untuk setiap minggunya;
f.4 Rencana kerja dan syarat-syarat teknis (RKS) dan didasarkan kepada RAB untuk
mengikat pelaksanaan.
1. Cara perhitungan RAB, harga satuannya didasarkan pada HPS (Harga perkiraan sendiri) dengan
tidak melebihi harga satuan pemerintah Kabupaten Klungkung berdasarkan Keputusan Bupati
Klungkung;
2. Harga bahan material adalah besarnya jumlah bahan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
bagian pekerjaan dalam satu satuan pekerjaan. Besarnya harga bahan/ material dihitung
dengan satuan per unit, buah atau m³ disesuaikan dengan jenis bahan tersebut;

8
3. Volume pekerjaan adalah menguraikan secara rinci besar volume atau kubkasi suatu
pekerjaan. Perhitungan volume adalah untuk mengihitung isi, luas dan keliling suatu benda
sehingga perlu diketahui rumus dan satuan benda yang akan digunakan seperti panjang,
satuan luas, dan satuan isi. Untuk menghitung harus menguasai tata cara membaca gambar
bastek berikut gambar detail/ penjelasan.
2. Rencana kegiatan yang telah diajukan penanggungjawab program , apabila rencana kegiatan
tersebut tidak/ kurang tepat pada sasaran maka dapat diusulkan kembali untuk diubah dengan
syarat :
a. Alasan perubahan kegiatan tersebut harus dituangkan dalam bentuk kesepakatan dan
hasil musyawarah , untuk mengetahui secara lengkap seluruh alasan perubahan rencana;
b. Seluruh hasil musyawarah perubahan rencana dituangkan dalam berita acara perubahan
yang ditandatangani oleh perwakilan peserta musyawarah;
c. Proposal perubahan diusulkan kembali kepada penanggung jawab program oleh tim
perencana desa untuk mendapat persetujuan.
3. Kegiatan dan pengadaan barang/ jasa dikerjakan dengan cara swakelola, oleh (OKMS) dan
pelaksana teknis masing-masing lokasi kegiatan, yang dapat ditetapkan dengan Keputusan
Kepala Desa.

BAB VI
ORGANISASI PENGELOLA KEGIATAN PENINGKATAN PEREKONOMIAN DESA
PASAL 7

1. Seluruh pelaksanaan kegiatan peningkatan perekenomian desa dilaksanakan oleh


organisasi BUMDes yang diatur secara rinci oleh peraturan desa dan keputusan Kepala Desa
Klumpu tentang BUMDes;
2. Untuk oraganisasi pengelola unit usaha perkreditan desa (U2PD) dan unit usaha lainnya
adalah organisasi yang berada di luar struktur Pemerintah Desa Klumpu. Susunan organisasi
U2PD disesuaikan dengan kebutuhan sekurang-kurangnya dari manajer, analis kredit,
administrasi, kasir dan supervisi;
3. Adapun bentuk bagan struktur organisasi seperti yang tertera dalam lampiran satu
peraturan desa ini;
4. Tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) seperti yang tercantum dalam bagan struktur adalah sbb:
4.1 Pembina adalah Camat Nusa Penida memiliki tugas pokok :
a. Melakukan bimbingan danpembinaan terhadap pelaksanaan dan pengelolaan unit
usaha perekreditan desa (U2PD);
b. Memberikan saran dan pendapat kepada manajemen untuk kemajuan baik diminta
maupun tidak diminta.
4.2 Pemilik adalah masyarakat Desa Klumpu dalam hal ini Kepala Desa Klumpu untuk dan
atas nama masyarakat Desa Klumpu bertindak atas nama jabatannya, bertindak
sebagai komisaris BUMDes, mempunyai tugas :
a. Dalam hal penerimaan dan penyaluran dana Bantuan Keuangan Kegiatan/Program
Gerakan Pembangunan Desa Terpadu Mandara/Gerbang Sadu Mandara (GSM)
bertindak pula sebagai penanggungjawab program;
b. Dalam hal penyaluran keuangan untuk peningkatan perekonomian melalui BUMDes,
mempunyaim tugas pokok :
b.1 Melakukan pengendalian terhadap percepatan proses pengajuan pencairan
dana program;
b.2 Melimpahkan kewenangan kepada sekretaris desa selaku penanggungjawab
kegiatan dalam hal melakukan perjanjian penyerahan pemberian bantuan
khusus keuangan dengan direktur BUMDes;

9
b.3 Memerintahkan kepada penanggungjawab kegiatan dalam hal proses
penyaluran bantuan khusus keuangan melalui transfer/ pemindah bukuan dari
rekening kas desa kepada rekening BUMDes.
c. Melakukan pengawasan terhadap kelancaran pelaksanaan dalam pengelolaan unit
usaha perkreditan desa (U2PD);
d. Melakukan evaluasi dan penilaian terhadap seluruh kinerja U2PD.
4.3 Penanggungjawab kegiatan adalah Sekretaris Desa Klumpu pada kegiatan peningkatan
perekonomian mempunyai tugas pokok :
a. Membantu penanggungjawab program dalam hal pengendalian terhadap
percepatan proses pengajuan pencairan;
b. Melakukan perjanjian penyerahan pemberian bantuan keuangan / hibah dengan
direktur BUMDes;
c. Melakukan verifikasi terhadap kelengkapan administrasi permohonan pencairan
BUMDes;
d. Memerintahkan bendahara untuk mentransfer/ pemindah bukuan dari rekening
kas desa kepada rekening BUMDes;
e. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada penanggungjawab
program.
4.4 Bendahara kegiatan adalah bendahara desa dalam kegiatan ini mempunyai tugas
pokok;
a. Melaksanakan tugas kebendaharaan dalam rangka pelaksanaan anggaran dalam hal
penerimaan dan penyaluran bantuan kuangan Kegiatan/Program Gerakan
Pembangunan Desa Terpadu Mandara/Gerbang Sadu Mandara (GSM);
b. Mentrasfer/ memindahbukukan dari rekening kas dea kepada rekening BUMDes
atas perintah penanggngjawab kegiatan;
c. Membuat laporan penerimaan dan pengeluaran keuangan dan bertanggungjawab
dalam pelaksanaan tugasnya kepada penanggngjawa program.
4.5 Pengawas adalah Badan Permusyawaratan Desa Klumpu mempunyai tugas pokok:
a. Melakukan pengawasan terhadap jalannya BUMDes secara menyeluruh;
b. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan program yang dilaksanakan oleh
BUMDes secara menyeluruh.
4.6 Direktur BUMDes adalah personal yang diangkat oleh Kepala Desa Klumpu atas
persetujuan BPD Klumpu, setelah melalui hasil musyawarah desa. Direktur BUMDes
mempunyai tugas pokok:
a. Dalam hal penerimaan dan penyaluran bantuan kuangan Kegiatan/Program
Gerakan Pembangunan Desa Terpadu Mandara/Gerbang Sadu Mandara (GSM),
bertindak untuk dan atas nama BUMDes dapat menerima, mengelola dan
merealisasikan dalam bentuk Kegiatan/Program Gerakan Pembangunan Desa
Terpadu Mandara/Gerbang Sadu Mandara (GSM);
b. Dalam hal pengelolaan, direktur dapat merencanakan, mengorganisir,
merumuskan, memantau, dan mengendalikan BUMDes;
c. Dalam hal pengelolaan BUMDes secara keseluruhan direktur
mempertanggungjawabkanpelaksanaan tugasnya kepada pennggungjawab
program dan atau Kepala Desa Klumpu sebagai Komisaris BUMDes.
4.7 Manajer adalah personal yang diangkat oleh Kepala Desa Klumpu atas persetujuan BPD
Klumpu setelah melalui hasil musyawarah desa. Direktur BUMDes mempunyai tugas
pokok:
a. Merencanakan, mengorganisir, merumuskan, memantau, dan mengendalikan
seluruh kegiatan business enterprice BUMDes;
b. Fungsi manajer bertanggungjawab atas terlaksananya kegiatan business enterprice
BUMDes yang meliputi :
b.1 Mengorganisi, mengkoordinir dan mendelegasikan kegiatan yang
berhubungan dengan operasional business enterprice BUMDes;
b.2 Menjamuin terlaksananya pengelolaan operasional dan bisnis;
b.3 Business enterprice BUMDes dilaksanakan secara efesien, efektif, akurat, dan
tepat waktu;
10
b.4 Menyusun, merumuskan, dan mengevaluasi rencana kegiatan Business
Enterprice BUMDes;
b.5 Merumuskan, memantau, dan mengendalikan rencana kegiatan Business
Enterprice BUMDes;
b.6 Merencanakan serta mengelola pemasaran produk jasakegiatan Business
Enterprice BUMDes yang terpercaya dan menguntungkan;
b.7 Memantau dan mengendalikan penerapan resiko dalam pengelolaan
operasional kegiatan Business Enterprice BUMDes;
b.8 Merencanakan serta mengembangkan layanan unggul kepada nasabah;
b.9 Menjalin dan membina hubungan baik dengan pembina. Pemegang saham
lembaga terkait;
b.10 Merencanakn dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia,
merencanakan serta menata usahakan administrasi secara tepat, cepat, dan
akurat mengelola dan memelihara BUMDes;
b.11 Mengelola prinsip kehati-hatian dan kepatuhan terhadap peraturan
yangberlaku;
b.12 Memberikan kontribusi yang nyata untuk mendorong pemberdayaan
ekonomi desa;
b.13 Mempertanggungjawabkan hasil kinerja pelaksaan tugas pokok , fungsi serta
kegiatannya;
b.14 Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh pemilik.

4.8 Kewenangan manajer:


a. Mewakili pemilik dalam hubungan eksternal atau unit kerja lainnya dalam
uapaya pencapaian usaha Business Enterprice BUMDes secara optimal;
b. Menyetujui pemberian kredit;
c. Mennandatangani surat penagihan dan surat peringatan kepada nasabah;
d. Menandatangani surat teguran/ peringatan yang berkaitan dengan pembinaan
pegawai;
e. Menyetujui pemberian cuti/ izin pegawai;
f. Melakukan kunjungankepada debitur/ calon debitur dalam rangka proses
pemberian kreditn serta pembinaan kepada debitur.
g. Menangani masalah dalam rangka penyelamatan dan penyelesaian kredit
macet;
h. Melakukan penegakan disiplin kerja pegawai dalam lingkungan unit kerjanya;
i. Mendelegasikan wewenang yang bersifat teknis operasional dan administrasi
kepada bawahannya.
4.9 Tenaga Pendamping Lapangan (Lokal) memiliki tugas pokok :
a. Koordinasi dengan manajer, memberi masukan, saran dalam rangka
peningkatan dan pengembangan Business Enterprice BUMDes;
b. Membantu manajer menyusun program kerja, membuat cash flow , menyusun
proyeksi usaha dan perencanaan lain dalam rangka peningkatan dan
pengembangan Business Enterprice BUMDes;
c. Mendampingi manajemen Business Enterprice BUMDes dalam menganalisa
menentukan calon debitur/ nasabah;
d. Menyusun laporan progress kegiatan sevara berkala dan incidental untuk
disampaikan kepada Ketu Tim Pendamping Lapangan.
4.10 Tenaga Analisis mempunyai tugas:
a. Melakukan on the spot (OTS) ke lapangan;
b. Melakukan analisa usaha terhadap calon nasabah;
c. Membuat laporan kredit/ bulanan;
d. Rekap calon nasabah yang masuk;
e. Rekap calon nasabah yang telah direalisasi;
f. Melakukan pembinaan terhadap nasabah;
11
g. Melakukan monitoring terhadap nasabah.
4.11 Tenaga Administrasi memiliki tugas pokok :
a. Membuat, menerima, mengarsipkan srat dan fax;
b. Melakukan penghitngan penyusutan inventaris;
c. Meregister biaya kantor;
d. Menata kerja arsip bukti kas;
e. Membuat laporan akhir bulan dan akhir tahun;
f. Menerima berkas permohonan kredit dari calon nasabah;
g. Memeriksa kelengkapan syarat-syarat permohonan kredit;
h. Meregister berkas permohonan;
i. Menyerahkan berkas permohonan kredit ke bagian analisis kredit;
j. Menerima hasil keputusan kredit dari manajer, untuk kredit yang disetujui
dibuat perjanjian kredit, berikut kwitansi. Sedangkan untuk kredit yang
ditolak dibuatkan surat penolakan;
k. Menyerahkan perjanjian kredit berikut kwitansi dan kartu prima nota kepada
manajer untuk ditandatangani;
l. Menyerahkan perjanjian kredit berikut kwitansi dan kartu prima nota kepada
nasabah untuk ditanda tangani;
m. Menyerahkan bukti kwitansi kepada bagian kas untuk dilakukan pembayaran;
n. Menerima tembusan bukti kwitansi dan mencatat transaksi realisasi kredit
pada kartu prima nota;
o. Melakukan penatausahaan berkas kredit;
p. Membuat nomatif dan pelaporan kredit.
4.12 Kasir memiliki tugas:
a. Melakukan transaksi penarikan dan penyetoran uang dari nasabah;
b. Melakukan validasi terhadap bukti transaksi penarikan dan penyetoran uang
dari debitur;
c. Membayar dan menerima uang atas transaksi penarikan dan penyetoan uang
dari debitur;
d. Melakukan pencatatan di buku rekening nasabah, buku kas, dan kartu prima
nota;
e. Menyimpan bukti transaksi secara teratur untuk selanjutnya dilakukan
pencocokan dengan uang dan catatan jurnal transaksi;
f. Menyerahkan bukti transaksi penarikan dan penyetoran uang kepada pihak
terkait;
g. Membuat paoran kas untuk dikoreksi dan ditandatangani oleh manajer;
h. Melakukan penyimpanan uang di brangkas;
i. Melakukan penyimpanan kunci brangkas.
4.13 Supervisi memiliki tugas pokok:
a. Melakukan koordinasi dengan lainnya;
b. Melakukan kerja resiko kredit atas fasilitas kredit yang dianjurkan debitur;
c. Melakukan monitoring debitur secara berkala;
d. Memantau dan mengevaluasi fortofolio kredit;
e. Melakukan pembinaan kepada debitur kredit bermasalah;
f. Melaksanakan prinsip-prinsip kehatian dan kepatuhan terhadap perda,
perwal, dan peraturan lainnya yang berlaku;
g. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh pimpinan.

12
BAB VII
ORGANISASI PENGELOLA KEGIATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DESA
PASAL 8

1. Seluruh pelaksanaan kegiatan pembangunan infrastruktur desa dilaksanakan oleh


oraganisasi yang pembentukannya melalui musyawarah desa yang kemudian dituangkan
dalam berita acara pembentukan pengelola pembangunan infrastruktur desa untuk
kemudian dikukukan dengan surat keputusan kepala desa Klumpu.
2. Pelaksanaan kegiatan pembangunan infrastruktur desa pada kuangan Kegiatan/Program
Gerakan Pembangunan Desa Terpadu Mandara/Gerbang Sadu Mandara (GSM) ini
mengikuti pentunjuk teknis yang diterbitkan BPMPD Provinsi Bali;
3. Adapun bentuk bagan struktur oraganisasi seperti tertera dalam lampiran dua peraturan
desa ini;
4. Tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) seperti yang tercantum dalam bagan struktur adalah
sebagai berikut:
4.1 Pembina adalah Camat Nusa Penida, mempunyai tugas dan fungsi sbb:
a. Melakukan bimbingan dan pembinan terhadap pelaksanaan pembangunan
infrastruktur desa;
b. Memberikan saran dan pendapat kepada penanggungjawab program dan ketua
OKMS untuk kemajuan baik diminta maupun tidak diminta.
4.2 Penanggung jawab program adalah Kepala Desa Klumpu, dalam melaksanakan
tugasnya bertanggungjawab kepada forum musyawarah desa. Berikut tugasnya :
a. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan perencanaan program melalui musyawarah
desa;
b. Memfasilitasi kegiatan perencanaan dan pelaksanaan program;
c. Mengesahkan rencana kegiatan baik kegiatan infrastruktur yang dibuat oleh tim
perencana desa;
d. Meminta penjelasan kepada penanggungjawab kegiatan maupun pelaksana
kegiatan terhadap permasalahan pelaksana kegiatan;
e. Menindaklanjuti permohonan pencairan dana bantuan keuangan;
f. Pelaksana kegiatan (OKMS) melalui penanggungjawab kegiatan untuk mendapat
persetujuan pembina program tingkat kecamatan dan kabupaten;
g. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pembangunan infrastruktur dan ekonomi;
h. Melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan kepada pembina tingkat
kecamatan dan kabupaten;
i. Mengesahkan laporan pertanggungjawaban dari penanggungjawab kegiatan.

4.3 Penanggungjawab Kegiatan adalah Sekretaris Desa Klumpu, mempunyai tugas dan
fungsi :
a. Memfasilitasi teknis perencanaan berdasarkan musyawarah desa;
b. Meminta penjelasan perkembangn pelaksanaan kegiatan kepada pelaksana
kegiatan (OKMS);
c. Memberikan perintah kepada pelaksana kegiatan (OKMS) untuk melaksanakan
kegiatan yang telah direncanakan atas izin dari Penanggungjawab Program;
d. Meneliti dan memberikan persetujuan atas rencana anggaran biaya (RAB) dan
gambar kegiatan pembangunan infrastruktur yang disusun oleh OKMS;
e. Memberikan persetujuan atas permohonan pencairan dana bantuan keuangan
yang diusulkan pelaksana kegiatan (OKMS);
f. Meneliti berkas permohonan pencairan dana bantuan keuangan dari pelaksana
kegiatan (OKMS);
g. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pembangunan infrastruktur;

13
h. Melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan kepada penanggungjawab
program;
i. Mengesahkan laporan pertanggungjawaban dari pelaksana kegiatan (OKMS).
4.4 Bendahara adalah bendahara Desa Klumpu, mempunyai tugas dan fungsi sbb:
a. Menerima dana bantuan langsung Kegiatan/Program Gerakan Pembangunan
Desa Terpadu Mandara/Gerbang Sadu Mandara (GSM) dari Pemerintah Provinsi
Bali;
b. Memindah bukukan/ transfer dana bantuan langsung Kegiatan/Program
Gerakan Pembangunan Desa Terpadu Mandara/Gerbang Sadu Mandara (GSM)
ke rekening pelaksana kegiatan (OKMS) atas perintah Penanggungjawab
Program;
c. Membantu penanggungjawab kegiatan dalam meneliti kelengkapan berkas
permohonan pencairan dana bantuan yang diusulkan oleh pelaksana kegiatan
(OKMS);
d. Membantu penanggungjawab kegiatan dalam meneliti kelengkapan surat
pertanggungjawaban keuangan (SPJ) yang dajukan pelaksana kegiatan.

4.5 Pelaksana kegiatan (OKMS) adalah unsur lembaga pemberdayaan masyarakat (LPM)
dan atau warga masyarakat yang ditunjuk berdasarkan musyawarah desa, yang
terdri dari:
a. Ketua;
b. Juru bayar (bendahara);
c. Pelaksana teknis.

4.6 Ketua Pelaksana Kegiatan (OKMS) mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut:
a. Menyusun rencana anggaran biaya (RAB) dan gambar kegiatan yang telah
disahkan oleh Kepala Desa berdasarkan musyawarah desa;
b. Menyusun jadwal pelaksanaan kegiatan dan menyusun rencana kebutuhan
pekerja;
c. Mengajukan permohonan pencairan dana bantuan keuangan kepada
penanggungjawab program melalui penanggungjawab kegiatan;
d. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan rencana yang ditetapkan;
e. Melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan kepada penanggungjawab
program melalui penanggungjawab kegiatan.
4.7 Juru bayar adalah personal yang ditunjuk berdasarkan musyawarah desa untk
melaksanakan tugas dan tanggungjawab sebagai berikut;
a. Melakukan pembayaran upah kerja kepada pekerja secara langsung sesuai
dengan daftar pekerja atau kelompok yang telah ditetapkan oleh
penangungjawab kegiatan;
b. Melakukan pembayaran atas belanja bahan atau alat bangunan sesuai rencana;
c. Mencatat setiap penerimaan maupun pengeluaran keuangan dalam buku kas
umum;
d. Menyusun laporan keuangan yang ditandatangani oleh ketua pelaksana
kegiatan, selanjutnya diserahkan kepada penangungjawab program melalui
penanggungjawab kegiatan untuk mendapat pengesahan.
4.8 Pelaksana teknis adalah unsur masyarakat atau pengurus lembaga kemasyarakatan
yang ditunjuk berdasarkan musyawarah desa. Berikut tugas dan fungsinya:
a. Melaksanakan kegiatan teknis pekerjaan di lokasi yang telah direncanakan atas
perintah ketua (OKMS) pelaksana kegiatan;
b. Melaporkan perkembangan pekerjaan yang dilaksanakan kepada ketua (OKMS)
pelaksana kegiatan.

14
4.9 Pengawas adalah unsur BPD Klumpu dan atau yang ditunjuk berdasarkan
musyawarah. Tugas dan fungsinya :
a. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan teknik;
b. Mencatat dan memberikan laporan hasil pengawasan kepada
penanggungjawab program melalui penanggungjawab kegiatan.
4.10 Tenaga pendamping lapangan (Lokal) adalah warga Desa Klumpu yang ditunjuk
oleh penanggungjawab program karena alasan mempunya kemampuan teknis,
memiliki tugas pokok:
a. Melakukan tugas koordinasi dengan ketua OKMS, Pelaksana teknis pekerjaan
dan perencana teknis desa/ pengawas teknis, guna memberi masukan dan
saran-saran dalam rangka pelaksanaan pekerjaan infrastruktur;
b. Membantu ketua OKMS, Pelaksana teknis pekerjaan dan perencana teknis/
pengawas teknis dalam rangka mengatasi berbagai permasalahan yang
berkaitan dengan pekerjaan infrastruktur;
c. Menyusun laporan progress pekerjaan secara berkala dan incidental untuk
disampaikan kepada ketua tim pendamping lapangan.
4.11 Tim perencana desa mempunyai tugas :
a. Melakukan survey dan pengukuran bersama kepala desa, BPD, LPMD, guna
lebih rinci mengenai kondisi dan kebutuhan atas dibangunnya objek-objek fisik
tersebut. Pagu anggaran yang perlu disediakan sesuai kegiatan yang akan
dilaksanakan, kemudian hasil pengukuran tersebut diolah menjadi dta
praperencanaan teknis;
b. Daftar praperencanaan teknis yang telah dibuat kemudian diolah Tim
Perencana Desa (TPD) menjadi perencanaan teknis atau Detail Engineer Design
(DED) dalam pembuatan TPD dapat meminta pendamping serta saran teknis
kepada TIM bantuan teknis (Bantek) dari Dinas Tata Bangunan/ Bina Marga/
Pengairan yang telah ditunjuk oleh Pemerintah Kabupaten Klungkung;
c. Membuat rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) didasarkan pada RAB untuk
mengikat pelaksanaan;
d. Melakukan perhitungan RAB, harga satuannya didasarkan pada harga satuan
Pemerintah Kabupaten Klungkung.

BAB VIII
PENGELOLA DANA PROGRAM
PASAL 9
1. Dalam hal pengelolaan dana bantuan khusus keuangan program, pemerintah desa dapat
membentuk tim verifikasi pencairan dana untk membantu kepala desa dalam memverifikasi
dan memberikan persetujuan untk pencairan dana untuk teknis pelaksanaan yang terdiri
dari unsur BPD, Lembaga kemasyarakatan dan tokoh masyarakat yang ditetapkan dlam
Surat Keputusan Desa;
2. Biaya honorarium dan operasional Kegiatan/Program Gerakan Pembangunan Desa Terpadu
Mandara/Gerbang Sadu Mandara (GSM) dikelola oleh Pemerintah Desa dengan teknis
pengeluaran tahap I dan tahap II dari Pemerintah Provinsi Bali, sesuai berita acara
persejuan pencairan dari tim verifikasi pencairan dana;
3. Dalam hal penggunaan dana Kegiatan/Program Gerakan Pembangunan Desa Terpadu
Mandara/Gerbang Sadu Mandara (GSM) memenuhi ketentuan Keputusan Gubernus Bali,
bahwa dana bantuan sebesar Rp 1.000.000.000,- (satu miliar rupiah).

15
BAB IX
PERHITUNGAN DAN PENGGUNAAN DANA BIAYA HONORARIUM DAN OPERASIONAL PROGRAM
PASAL 10
1. Biaya honorarium sebesar Rp 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) atau sama dengan 40%
dari total biaya honorarium dan operasional program, untuk Kepala Desa, Sekretaris Desa,
Bendahara Desa, Perangkat Desa;
2. Biaya honorarium seperti yang disebutkan dalam ayat 1, adalah biaya yang dibagikan
perbulan selama satu tahun pada pelaksanaan kegiatan Kegiatan/Program Gerakan
Pembangunan Desa Terpadu Mandara/Gerbang Sadu Mandara (GSM);
3. Sesuai ayat 1 di atas, maka rincian dana biaya honorarium tersebut adalah sbb:

NO NAMA PENERIMA HONOR/BULAN JUMLAH HONOR/


HONORARIUM (Rp) TAHUN

NO NAMA BARANG/ HARGA SATUAN JUMLAH


KEGIATAN (Rp)

4. Dalam hal penyaluran dana honorarium secara rinci diatur oleh keputusan Kepala Desa;
a. Biaya operasional pada pelaksanaan program adalah sebesar Rp 20.000.000,- (dua
puluh juta rupiah) untuk biaya perencanaan pelaksanaan pembangunan infrastruktur,
biaya pembuatan proposal, perjalanan dinas untuk kepentingan pelaksanaan program,
belanja ATK, rapat-rapat, pelaporan dan biaya makanan dan minuman;
b. Biaya operasional seperti yang disebutkan dalam ayat 1 adalah biaya yang direalisasikan
selama kurun waku satu tahun pada pelaksanaan Program Desa Mandiri Dalam
Perwujudan Desa Peradaban;
c. Sesuai ayat 1, di atas maka rincian dana operasional tersebut adalah sbb: dalam hal
penyaluran dana honorarium secara rinci diatur oleh keputusan Kepala Desa.

BAB X
MEKANISME PENCAIRAN DAN PENYALURAN DANA UNTUK PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM
PASAL 12

1. Dalam hal dana bantuan keuangan program telah masuk ke rekening kas desa Klumpu,
maka Perbekel Desa Klumpu dapat memerintahkan kepada Sekretaris Desa untuk
memproses lebih lanjut dengan Tim Verifikasi Pencairan Dana dengan membuat Berita
Acara persetujuan pencairan:
2. Tahapan pencairan tuntuk kegiatan pembangunan infrastruktur Desa dilaksanakan dalam
tiga tahapan ketentuan :
a. Tahap I sebesar 40% dicairkan setelah pelaksana kegiatan mengajukan persyaratan
pencairan kepada Kepala Desa;
b. Tahap II sebesar 40% dicairkan setelah realisasi dana Tahap I telah mencapai 80% sesuai
dengan ketentuan dan mengajukan persyaratan pencairan kepada Kepala Desa;
c. Tahap III sebesar 20% dicairkan setelah pelaksanaan kegiatan mencapai 80% dengan
ketentuan permohonan pencairan dilampiri dengan bukti pertanggungjawaban
penggunaan dari pelaksana kegiatan.

16
PASAL 14
Adapun tahapan pencairan dana bantuan keuangan program harus dilaksanakan oleh pelaksana
kegiatan pembangunan infrastruktur desa, dengan ketentuan sebagai berikut;
a. Surat permohonan pencairan tahap awal untuk kegiatan pembangunan infrastruktur desa,
sebesar 40% dari total biaya yang diajukan Ketua Organisasi Keswadayaan Masyarakat
Setempat (OKMS) kepada Kepala Desa;
b. Permohonan pencairan untuk kegiatan pembangunan infrastruktur desa, harus dibuat oleh
OKMS dengan persyaratan sebagi berikut:
1. Kelengkapan administrasi proyek, terdiri atas fotocopy daftar rencana anggaran biaya
dari masing-masing paket pekerjaan, daftar harga perkiraan setempat (HPS) dan gambar-
gambar teknis rencana pekerjaan;
2. Fotocopy surat perintah kontrak kerja, surat perintah mulai kerja, buku rekening Bank
BPD Bali atas nama OKMS;
3. Surat perjanjian penyerahan bantuan antara Kepala Desa dengan Ketua OKMS.
c. Dalam ha dokumen pencairan telah lengkap maka Kepala Desa dan Bendahara Desa dengan
diketahui tim pendamping lokal (counter sign) memindahbukukan dari kas desa ke
rekening OKMS, sebesar yang disebutkan dalam point “a” sesuai ketentuan perbankkan
yang berlaku;
d. Dalam hal dana tersebut masuk ke rekening OKMS, Perbekel Desa Klumpu memerintahkan
Sekretaris Desa untuk menyampaikan tembusan bukti pencairan kepada Kepala BPMPD
Provinsi Bali, Kepala BPMPD Kabupaten Klungkung dan Camat Nusa Penida;
e. Dalam hal dana telah dicairkan oleh IKMS sesuai kebutuhan secara bertahap kepada
manajer, maka selanjutny OKMS menyampaikan fotocopy bukti pencairan kepada Kepala
Desa untuk disampaikan tembusannya kepada Kepala BPMPD Kabupaten Klungkung dan
Camat Nusa Penida;
f. Dalam hal pemanfaatan dana tahap awal telah mencapi 80% serta berjalan dengan baik dan
lancar sesuai peruntukannya, maka pencairan berikutnya sebesar 40% dapat diajukan
dengan mekanismeseperti pencairan tahap awal, dengan ketentuan permohonan
pencairan dilampiri dengan bukti pertanggungjawaban penggunaan dari OKMS dan Berita
Acara hasil pemeriksaan dari Tim Pendamping Lokal OKMS yang diketahui oleh BPD.
g. Pencairan sisa dana sebesar 20% dapat dicairkan setelah pelaksanaan kegiatan atau
pemanfaatan dana telah mencapai 80% dengan ketentuan permohonan pncairan dilampiri
dengan bukti pertanggungjawaban penggunaan dari OKMS dan berita acara hasil
pemeriksaan dari Tim Pendamping Lokal OKMS yang diketahui oleh BPD.

BAB XI
EVALUASI DAN PELAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM
PASAL 15
1. Untuk menjaga hasil-hasil pelaksanaan program agar berhasil optimal serta dapat terus
berkesinambungan dan terlestarikan dengan baik, maka seluruh pelaksanaan kegiatan
peningkatan perekonomian dan kegiatan pembangunan infrastruktur desa, harus
dievaluasi;
2. Metode evaluasi yang dilaksanakan melalui: musyawarah desa, rapat koordinasi,
peninjauan lokasi pelaksanaan kegiatan dan pemeriksaan atau audit;
3. Pihak-pihak yang dapat melaksanakan evaluasi adalah kepala desa (penanggungjawab
program), BPD (pengawas), Sekretaris Desa (penanggungjawab kegiatan), Tim Perencan
Desa, Tim Pendamping Lokal, Direktur BUMDes, dan Ketua OKMS;
4. Hasil evaluasi dapat merubah dan atau menetapkan kembali seluruh pelaksanaan kegiatan
program sesuai hasil musyawarah desa dan atau rapat koordinasi mengacu pada ketentuan
petunjuk teknis pelaksanaan yang diterbitkan oleh BPMPD Provinsi Bali serta Peraturan
Desa ini.

17
PASAL 16

Bentuk laporan pelaksanaan kegiatan peningkatan perekonomian desa dilaksanakan secara


berjenjang sebagai berikut:
a. Laporan bulanan
Manajer atau pengelola unit usaha membuat laporan kegiatan kepada BUMDes dengan
tembusan Sekretaris Desa sebagi penanggungjawab kegiatan untuk kemudian disampaikan
kepada Kelapa Desa dengan mempergunakan standar administrasi yang sudah dibakukan
dalam akuntansi standar dan menggunakan format pelaporan seperti yang tertera dalam buku
petunjuk teknis pelaksanaan yang diterbitkan oleh BPMPD Provinsi Bali, untuk Kepala Desa
sebagi pemilik BUMDes melaporkan kepada Camat;
b. Laporan Triwulan
Camat melaporkan seluruh pelaksanaan sesuia laporan yang disampaikan oleh Kepala Desa,
Kepala BPMPD kabupaten setiap 3 bulan sekali;
c. Laporan tahunan
Manajer atau pengelola unit usaha membuat laporan kegiatan pada akhir tahun kepada
BUMDes dengan tembusan kepada Kelapa Desa, Camat, dan BPMPD Kabupaten dengan
mempergunakan standar administrasi yang sudah dibakukan dalam akuntansi standar dan
menggunakan format pelaporan seperti yang tertera dalam buku petunjuk teknis pelaksanaan
yang diterbitkan oleh BPMPD Provinsi Bali.

PASAL 17
Bentuk laporan pelaksanaan kegiatan pembangunan infrastruktur desa dilaksanakan secara
berjenjang, sebagi berikut:
a. Laporan mingguan
Pelaksana kegiatan melaporkan rekapitulasi perkembangan pelaksanaan kegiatan pada ketua
OKMS dalam kurun waktu per satu minggu pelaksanaan pekerjaan dengan menggunakan
format pelaporan seperti yang tertera dalam buku petunjuk teknis pelaksanaan yang
diterbitkan oleh BPMPD Provinsi Bali, serta menyampaikan tembusan kepada Sekretaris Desa
selaku penanggungjawab kegiatan, untuk kemudian disampaikan kepada Kepala Desa
penanggungjawab program;
b. Laporan bulanan
Kepala Desa melaporkan tingkat perkembangan pelaksanaan kegiatan/ pekerjaan kepada
Camat sebagai pembina program setiap bulan, kemudian Camat melaporkan perkembangan
pelaksanaan kegiatan/ pekerjaan kepada BPMPD Kabupaten Klungkung.
c. Laporan pelaksanaan pekerjaan selesai 100%
Ketua OKMS bersama pelaksana kegiatan membuat laporan akhir yang berisikan gambar
teknis akhir (As Built Drawing) dilengkapi dengan laporan penggunaan biaya beserta dengan
perubahan jika terdapat perubahan pelaksanaan pekerjaan kemudian diserahterimakan dari
ketua OKMS kepada Kepala Desa, seluruh administrasi pelaporan dan serah terima pekerjaan
menggunakan format pelaporan seperti yang tertera dalam buku petunjuk teknis pelaksanaan
yang diterbitkan oleh BPMPD Provinsi Bali.

BAB XII
KETENTUAN PENUTUP

PASAL 18
Dalam hal pelaksanaan Program Desa Mandiri dalam perwujudan Desa Peradaban, mengenai
segala ketentuan teknis pelaksanaan yang belum diatur oleh peraturan Desa ini, maka
kemudian dapat diatur dengan Keputusan Kepala Desa berdasarkan dengan persetujuan
bersama BPD.

18
Pasal 19
Pada saat peraturan desa ini mulai berlaku, maka segala hal yang terkait dengan seluruh
aspek pelaksanaan dan optimalisasi Kegiatan/Program Gerakan Pembangunan Desa Terpadu
Mandara/Gerbang Sadu Mandara (GSM) di wilayah Desa Klumpu diatur melalui peraturan
desa ini.

PASAL 20
Peraturan desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang
mengetahuinya, memerintahkan pengundangan peraturan desa ini dengan penempatannya
dalam lembaran desa.

Ditetapkan di Klumpu
Pada 10 Januari 2013

I Kadek Suarta, S.Pt.

19
PERATURAN DESA KLUMPU
KECAMATAN NUSA PENIDA KABUPATEN KLUNGKUNG
NOMOR 04 TAHUN 2013
TENTANG
PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES)
DESA KLUMPU

DENGAN RAHMAT TUHAN YANGMAHA ESA


PERBEKEL DESA KLUMPU

Menimbang:
a. Bahwa untuk meningkatkan perekonomian dan pendapatan masyarakat desa sesuai
dengan kebutuhan potensi desa, diperlukan suatu wadah yang mengelola perekonomian
desa.
b. Bahwa dengan memperhatikan pertimbangan pada huruf “a” di atas, perlu membentuk
peraturan desa Klumpu tentang pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Mengingat:
1. Undang-undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang pembentukan daerah-daerah tingkat II
dalam wilayah-wilayah daerah tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur
(Lembaga Negara Tahun 1958 Nomor 122, tambahan Lembaran Nomor 1655);
2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintah daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4437 ) sebagaimana telah diubah denagn Undang-undang Nomor 8 Tahun
2005 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4548);
3. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang perimbangan keuangan antara pemerintah
pusat dan pemerintah daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
126, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
4. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang pembentukan peraturan perundang-
undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 2, tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang desa (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4587);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang pedoman pembinaan dan
pengawasan penyelenggaraan pemerintah daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 165, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2006 tentang pedoman pembentukan
dan mekanisme penyusunan peraturan desa;
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2009 tentang tata naskah dinas;
9. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 12 Tahun 2009 tentang pokok-pokok pengelolaan
keuangan daerah;
10. Peraturan Daerah Kembaran Daerah kabupaten Klungkung Tahun 2010 Nomor 10
tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Klungkung Nomor 5;
11. Peraturan Daerah Kabupaten Klungkung Nomor 12 Tahun 2010 tentang pedoman
pembentukan dan mekanismem penyusunan peraturan desa (Lembaran Daerah Kabupaten
Klungkung Tahun 2010 Nomor 12);
12. Peraturan Daerah Kabupaten Klungkung Nomor 13 Tahun 2010 tentang pedoman
penyusunan organisasi dan tata kerja pemerintah desa (Lembaran Daerah Kabupaten
Klungkung Tahun 2010 Nomor 13, tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Klungkung
Nomor 7);

20
DENGAN PERSETUJUAN BERSAMA BADAN PERMUSYAWARATAN DESA KLUMPU
DAN PERBEKEL DESA KLUMPU
MEMUTUSKAN

MENETAPKAN : PERATURAN DESA KLUMPU TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK


DESA (BUMDES) DESA KLUMPU
BAB I
KETENTUAN UMUM
PASAL 1

Dalam peraturan Desa ini, yang dimaksud dengan :


1. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang
untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal usul
adat istiadat setempat serta yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara
republik Indonesia;
2. Desa adalah Desa Klumpu;
3. Pemerintah Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah desa dan
badan permusyawaratan desa dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat
setempat berdasarkan asal usul adat istiadat setempat serta yang diakui dan dihormati
dalam sistem pemerintahan Negara republik Indonesia;
4. Pemerintah Desa adalah perbekel dan perangkat desa sebagai unsur penyelenggara
pemerintahan desa;
5. Perbekel adalah Kepala Desa Klumpu;
6. Badan Permusyawaratan Desa selanjutnya disebut BPD merupakan perwujudan demokrasi
dalam penyelenggaraan pemerintahan desa;
7. Badan Permusyawaratan Desa adalah Badan Permusyawaratan Desa Klumpu;
8. Sekretaris Desa adalah Sekretaris Desa Klumpu;
9. Perangkat Desa adalah Perangkat Desa Klumpu;
10. BUMDes adalah badan usaha milik desa yang didirikan dengan hasil musyawarah desa
untuk meningkatkan pendapatan asli desa guna membantu kemampuan pemerintah desa
dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayan masyarakat yang
kemudian untuk kelancaran berjalannya ditetapkan dengan badan hukum;
11. Nama badan usaha milik desa Klumpu adalah BUMDes Klumpu Sejahtera;
12. Pemilik BUMDes adalah masyarakat desa Klumpu dalam hal ini perbekel untuk dan atas
nama masyarakat Klumpu bertindak atas nama jabatannya, bertindak sebagai komisaris
BUMDes.

BAB II
AZAS DAN TUJUAN PEMBENTUKAN BUMDes
PASAL 2
BUMDes dalam usahanya berazaskan:
a. Demokrasi ekonomi dengan prinsip kehati-hatian;
b. Pengayoman;
c. Pemberdayaan;
d. Keterbukaan.

21
PASAL 3
Tujuan pembentukan Badan Usaha Milik Desa Klumpu:
a. Meningkatkan pendapatan asli desa Klumpu dalam rangka meningkatkan kemampuan
pemerintah desa dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan serta
pelayanan desa;
b. Mengembangkan potensi perekonomian di wilayah Desa Klumpu untuk mendorong
pengembangn dan kemampuan perekonomian masyarakat desa keseluruhan;
c. Mendukung upaya pemerintah Desa Klumpu dalam mewujudkan rencana pembangunan
bidang perekonomian, menciptakan lapangan kerja sehingga dapat mencapai tujuan
masyarakat desa yang sejahtera dan mandiri.

BAB III
PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DESA
PASAL 4

1. Pemerintah Desa Klumpu membentuk Badan Usaha Milik Desa Klumpu sesuai dengan hasil
musyawarah desa;
2. Pemilik BUMDes adalah masyarakat desa Klumpu dalam hal ini perbekel untuk dan atas
nama masyarakat Klumpu bertindak atas nama jabatannya, bertindak sebagai komisaris
BUMDes;
3. BUMDes sebagaimana dimaksud pada ayat 1, harus berbadan hukum dan atau didaftarkan
di pejabat pembuat akta atau notaris;
4. Ruang lingkup BUMDes Klumpu meliputi seluruh jenis usaha bidang simpan pinjam,
perdagangan umum, jasa, pertanian, peternakan, perikanan, dan lain-lain, sesuai
kemampuan dan kondisi pemerintah desa serta masyarakat setempat, dapat juga beberapa
desa membentuk BUMDes gabungan yang pelaksanaannya dituangkan di dalam peraturan
desa bersama.

BAB IV
KEDUDUKAN FUNGSI DAN WEWENANG BUMDes
PASAL 5

Kedudukan Badan Usaha Milik Desa Klumpu


1. BUMDes adalah suatu badan usaha milik desa yang berkedudukan di wilayah Desa Klumou,
Kecamatan Nusa Penida Kabupaten Klungkung;
2. BUMDes adalah suatu badan usaha milik desa yang independent dan berbadan hukum dan
strukturnya terpisah dari pemerintah desa serta merupakan mitra kerja kepala desa dalam
hal peningkatan sumber pendapatan asli desa dan membantu pemerintah dalam
pembangunan di bidang perekonomian;
3. BUMDes bertanggungjawab langsung kepada Kepala Desa.

PASAL 6
Fungsi BUMDes :
1. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan aparatur pemerintah desa;
2. Membantu melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan dan penyelenggaraan kegiatan
ekonomi desa;
3. Membantu pemerintah desa dalam upaya mengembangkan sumber potensi alam dan
manusia di desa menjadi sumber ekonomi;
4. Menjadi media pemerintah desa untuk mewujudkan rencana pembangunan khusunya di
bidang ekonomi.

22
PASAL 7
Tugas BUMDes :
1. Mrumuskan kegiatan usaha dan ekonomi desa;
2. Menggali, mengembangkan dan menata potensi perekonomian baik secara internal
maupun eksternal untuk kepentingan desa;
3. Kepentingan desa sebagaimana dimaksud pada point “b”, meliputi kegiatan peningkatan
perekonomian masyarakat miskin di desa, menambah pendapatan untuk kesejahteraan
aparat pemerintah desa dan BPD sebagai pengawas BUMDes;
4. Membuat laporan bulanan, triwulan, dan tahunan secara berkala kepada kepala desa.

PASAL 8
Wewenang BUMDes :
1. Membuat kebijakan usaha baik secara internal maupun eksternal;
2. Membuat rancangan usaha di bidang simpan pinjam, perdagangan, industry kecil, jasa dan
lain-lain yang dapat memberikan keuntungan kepada manajemen BUMDes;
3. Membuka peluang kerjasama baik dengan individu, pihak ketiga, lembaga ekonomi,
lembaga swadaya masyarakat, akademisi atau pihak lainnya dalam bentuk unit usaha guna
optimalisasi kegiatan peningkatan usaha dan laba dari usaha tersebut, yang dimaksud
dengan :
a. Unit usaha simpan pijam adalah sebuah usaha yang dilaksanakan BUMDes untuk upaya
peningkatan perekonomian desa dengan mengusahakan bantuan permodalan dan
menggunakan system kredit konvensional;
b. Unit usaha pengembangan sumber potensi pertanian adalah sebuah atau beberapa unit
usaha yang dalam usahanya bergerak di bidang pertanian seperti terminal agrobisnis,
lumbung desa, agrowisata, kios srabutan, industri pengelolaan hasil panen, budi daya
tanaman seprti padi, palawija, dan lainnya;
c. Unit usaha pengembangan sumber potensi peternakan dan perikanan adalah sebuah
atau beberapa unit usaha yang dalam usahanya bergerak di bidang peternakan dan
perikanan seperti penggemukan domba/ kambing, usaha peternakan unggas, budidaya
ikan air tawar, terminal agrobisnis, pasar ternak, pasar ikan, agrowisata, industri
pengelolaan hasil panen peternakan dan perikanan lainnya;
d. Unit usaha lainnya dapat pula dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan peluang
usaha yang tersedia di Desa Klumpu maupun di luar Desa Klumpu, untuk kemudian
lebih lanjut penanganannya diberikan kepada direktur danmanajer BUMDes.
4. Memilih dan menentukan konsultan perencanaan usaha, pelaksanaan usaha dan akuntansi,
apabila diperlukan dapat menghadirkan dan atau membuat perjanjian baik dengan
personal atau lembaga lain, yang berasal dari dari dalam maupun luar desa atau pihak
ketiga yang tidak mengikat untuk kemudian diberi kewenangan oleh BUMDes sebagi
konsultan untuk peningkatan usaha maupun pelaksanaan oprasional BUMDes;
5. Mengatur seluruh jalannya operasional manajemen BUMDes secara professional dan
akuntabel, independent dan azas demokrasi ekonomi dengan prinsip kehati-hatian.

23
BAB V
KEANGGOTAAN DAN ORGANISASI BUMDes
PASAL 9

Keanggotaan BUMDes :
1. Jumlah anggota atau nasabah BUMDes ditentukan berdasarkan domisili atau komunitas
masyarakat yang ada di wilayah Desa Klumpu;
2. Keanggotaan BUMDes sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 ayat 1 meliputi seluruh
masyarakat dan aparatur pemerintah desa yang berada di wilayah Desa Klumpu yang
sewaktu-waktu dapat ditambah atau dikurangi sesuai perkembangan keanggotaan
BUMDes.

PASAL 10
Organisasi BUMDes terdiri dari komposisi sebagi berikut :
1. Badan musyawarah atau dapat disebut BAMUS merupakan badan tertinggi dalam struktru
oraganisasi BUMDes, yang berada dalam BAMUS adalah kepala desa sebagai perwakilan
pemerintah desa, kketua dan anggota BPD serta perwakilan masyarakat dlam hal ini
diwakili para kepala lingkungan dan kelihan banjar yang ditetapkan dalam surat keputusan
kepala desa;
2. Badan pengelola BUMDes adalah struktur organisasi inti dalam hal menjalankan
manajemen BUMDes hasil musyawarah BAMUS. Yang berada dalam badan pengelola
BUMDes adalah direktur membawahi manajer yang juga membawahi beberapa bagian
diantaranya administrasi, analisis kredit, kasir dan supervise dan juga membawahi bagian
unit usaha dimana didalam bagian tersebut diisi oleh satu atau beberapa orang sesuai
kebutuhan manajemen BUMDes;
3. Pengawas atau pemeriksa BUMDes adalah BPD yang bertindak sebagai fungsi kontrol
terhadap jalannya BUMDes;
4. Oraganisasi BUMDes dengan seluruh komposisinya diangkat dan diberhentikan oleh kepala
desa atas nama masyarakat dengan hasil musyawarah desa.

BAB VI
PERSYARATAN PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN
PENGURUS ORGANISASI BUMDES
PASAL 11

Persyaratan penganngkatan pengurus organisasi BUMDes adalah:


1. Pria atau wanita dengan usia minimal 20 tahun dan maksimal 60 tahun :
2. Berdomisili dan atau bertempat tinggal di wilayah Desa Klumpu sekurang-kurangnya 5
tahun;
3. Pendidikan minimal SLTA atau sederajat;
4. Memiliki pengalaman di bidang usaha dan pengembangan system perekonomian;
5. Mempunyai integritas, motovasi dan budaya kerja yang baik;
6. Jujur dapat dipercaya dan visioner.

PASAL 12
Persyaratan pemberhentian dan penggantian pengurus organisasi BUMDes adalah :
1. Meninggal dunia;
2. Telah berakhir masa baktinya;
3. Mengundurkan diri;
4. Pindah tempat tinggal dari desa Klumpu;
5. Tidak memegang amanah atau tidak dapat melaksanakan tugas dengan baik sehingga
menghambat perkembangan dan pertumbuhan BUMDes;

24
6. Dinyatakan melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara didasarkan
keputusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap sekurang-kurangnya
dengan putusan tahanan atau hukuman kurungan selama satu tahun;
7. Perberhentian dan penggantian pengurus ditentukan dalam musyawarah.

BAB VII
HAK DAN KEWAJIBAN PENGURUS ORGANISASI BUMDES
PASAL 13

Hak pengurus organisasi BUMDes :


1. Mendapat penghasilan dari pihak manajemen BUMDes dengan besaran dan waktu
mendapatkan penghasilan yang ditetapkan berdasarkan hasil musyawarah, lebih rinci
diatur dengan peraturan kepala desa dan keputusan kepala desa;
2. Mendapatkan tunjangan lainnya berupa tunjangan kesehatan dan gfasilitas dalam bentuk
sarana dan prasarana untuk memudahkan pelaksanaan tugas.

Kewajiban pengurus organisasi BUMDes :


1. Mengelola keuangan dan kekayaan BUMDes dengan sebaik-baiknya guna mendapatkan
daya guna dan hasil guna untuk kepentingan BUMDes;
2. Membuat laporan perkembangan usaha dan perkembangan keuangan BUMDes secara
berkala baik tiap bulan, tahun kepada kepala desa;
3. Menyampaikn laporan pertanggungjawaban akhir masa bakti kepada kepala desa.

BAB VIII
MASA BHAKTI PENGURUS ORGANISASI BUMDES
PASAL 14

1. Kepengurusan organisasi BUMDes adalah masa bhakti dalam menjalankan seluruh tugas
pokok dan fungsi seluruh komponen organisasi BUMDes yang diangkat dan diberhentikan
oleh kepala desa atas nama masyarakat berdasarkan hasil musyawarah desa;
2. Masa bhakti kepengurusan organisasi BUMDes adalah selama 5 tahun;
3. Masa bhakti sebagaimana dimaksud dalam pasal 12 ayat 1 adalah terhitung sejak tanggal
pengangkatan dan penetapannya sebagi surat keputusan kepala desa;
4. Pengurus yang telah habis masa bhaktinya dapat diangkat kembali untuk 1 kali masa bhakti
berikutnya.

BAB IX
TUGAS POKOK DAN FUNGSI PENGURUS ORGANISASI BUMDES

PASAL 15
1. Bagan struktur organisasi BUMDes yang disebutkan dalam peraturan desa ini tertera dalam
lampiran satu;
2. Tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) seperti yang tercantum dalam bagan struktur organisasi
BUMDes sebagai berikut :
2.1 Pembina adalah Camat Nusa Penida, tugas pokok:
a. Melakukan bimbingan danpembinaan terhadap pelaksanaan dan pengelolaan unit
usaha perekreditan desa (U2PD);
b. Memberikan saran dan pendapat kepada manajemen untuk kemajuan baik diminta
maupun tidak diminta.

25
2.2 Pemilik adalah masyarakat Desa Klumpu dalam hal ini Kepala Desa Klumpu untuk dan
atas nama masyarakat Desa Klumpu bertindak atas nama jabatannya, bertindak sebagai
komisaris BUMDes, mempunyai tugas :
a. Dalam hal penerimaan dan penyaluran dana Bantuan Keuangan Kegiatan/Program
Gerakan Pembangunan Desa Terpadu Mandara/Gerbang Sadu Mandara (GSM) bertindak
pula sebagai penanggungjawab program;
b. Dalam hal penyaluran keuangan untuk peningkatan perekonomian melalui BUMDes,
mempunyaim tugas pokok :
b.1 Melakukan pengendalian terhadap percepatan proses pengajuan pencairan dana
program;
b.2 Melimpahkan kewenangan kepada sekretaris desa selaku penanggungjawab
kegiatan dalam hal melakukan perjanjian penyerahan pemberian bantuan khusus
keuangan dengan direktur BUMDes;
b.3 Memerintahkan kepada penanggungjawab kegiatan dalam hal proses penyaluran
bantuan khusus keuangan melalui transfer/ pemindah bukuan dari rekening kas
desa kepada rekening BUMDes.
c. Melakukan pengawasan terhadap kelancaran pelaksanaan dalam pengelolaan unit
usaha BUMDes;
d. Melakukan evaluasi dan penilaian terhadap seluruh kinerja BUMDes.
2.3 Badan Musyawarah atau dapat disebut BAMUS merupakan badan tertinggi dalam
Struktur organisasi BUMDes, yang berada dalam BAMUS adalah Kepala Desa sebagai
Perwakilan Pemerintah Desa,Ketua dan anggota BPD serta perwakilan Masyarakat
Dalam hal ini diwakili oleh para Ketua RW dan RT, yang ditetapkan dalam surat
Keputusan Kepala Desa, mempunyai tugas pokok:
a. Menentukan arah kebijakan manajemen dan Usaha BUMDes;
b. Menentukan susunan personil pengurus Organisasi BUMDes;
c. Menentukan dan menolak usulan rencana Usaha BUMDes;
d. Mengevaluasi kinerja manajemen BUMDes;
2.4 Penanggungjawab kegiatan adalah Sekretaris Desa Batukandik pada kegiatan
peningkatan perekonomian mempunyai tugas pokok:
a. Membantu penanggungjawab program dalam hal pengendalian terhadap
percepatan proses pengajuan pencairan.
b. Melakukan perjanjian penyerahan pemberian bantuan keuangan / hibah dengan
Direktur BUMDes.
c. Melakukan verifikasi terhadap kelengkapan administrasi permohonan pencairan
dari BUMDes.
d. Memerintahkan bendahara untuk mentransfer / pemindahbukuan dari rekening
kas Desa kepada rekening BUMDes.
e. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada penanggung jawab
program.
2.5 Bedahara kegiatan adalah Bendahara Desa dalam kegiatan ini mempunyai tugas pokok:
a. Melaksakan tugas kebendaharaan dalam rangka pelaksananan anggaran dalam hal
penerimaan dan penyaluran bantuan keuangan pada program Desa Mandiri dalam
perwujudan Desa Peradaban.
b. Mentransfer / memindah bukukan dari rekening kas Desa kepada rekening
BUMDes atas perintah Penanggungjawab kegiatan.
c. Membuat laporan penerimaan dan pengeluaran keuangan dan bertanggung jawab
dalam pelaksanaan tugasnya kepada penanggungjawab program.

26
2.6 Pengawas adalah Badan Permusyawaratan Desa Klumpu mempunyai tugas pokok:
a. Melakukan pengawasan terhadap jalannya Badan Usaha Milik Desa secara
menyeluruh.
b. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan program yang dilaksanakan oleh
BUMDes secara menyeluruh.
2.7 Direktur Badan Usaha Milik Desa ( BUMDes) adalah personal yang diangkat oleh Kepala
Desa Klumpu atas persetujuan BPD Desa Klumpu,setelah melalui hasil musyawarah
Desa.Direktur BUMDes mempunyai tugas pokok:
a. Dalam hal penerimaan dan penyaluran dana bantuan keuangan program Desa
mandiri dalam perwujudan Desa Peradaban ,bertindak untuk dan atas nama Badan
Usaha Milik Desa dapat menerima,mengelola dan merealisasikan dalam bantuan
kegiatan peningkatan Perekonomian bersama Manager BUMDes.
b. Dalam hal pengelolaan ,direktur dapat merencanakan mengorganisir,merumuskan
memantau dan mengendalikan BUMDes.
c. Dalam hal pengelolaan BUMDes secara keseluruhan direktur mempertanggung-
jawabkan pelaksanaan tugasnya kepada penanggungjawab Program dan atau Kepala
Desa Klumpu sebagai Komisaris BUMDes.
2.8 Manajer adalah personal yang diangkat oleh Kepala Desa Klumpu atas persetujuan BPD
Klumpu setelah melalui hasil musyawarah desa. Direktur BUMDes mempunyai tugas
pokok:
a. Merencanakan, mengorganisir, merumuskan, memantau, dan mengendalikan
seluruh kegiatan business enterprice BUMDes;
b. Fungsi manajer bertanggungjawab atas terlaksananya kegiatan business enterprice
BUMDes yang meliputi :
b.1 Mengorganisi, mengkoordinir dan mendelegasikan kegiatan yang
berhubungan dengan operasional business enterprice BUMDes;
b.2 Menjamuin terlaksananya pengelolaan operasional dan bisnis;
b.3 Business enterprice BUMDes dilaksanakan secara efesien, efektif, akurat, dan
tepat waktu;
b.4 Menyusun, merumuskan, dan mengevaluasi rencana kegiatan Business
Enterprice BUMDes;
b.5 Merumuskan, memantau, dan mengendalikan rencana kegiatan Business
Enterprice BUMDes;
b.6 Merencanakan serta mengelola pemasaran produk jasakegiatan Business
Enterprice BUMDes yang terpercaya dan menguntungkan;
b.7 Memantau dan mengendalikan penerapan resiko dalam pengelolaan
operasional kegiatan Business Enterprice BUMDes;
b.8 Merencanakan serta mengembangkan layanan unggul kepada nasabah;
b.9 Menjalin dan membina hubungan baik dengan pembina. Pemegang saham
lembaga terkait;
b.10 Merencanakn dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia,
merencanakan serta menata usahakan administrasi secara tepat, cepat, dan
akurat mengelola dan memelihara BUMDes;
b.11 Mengelola prinsip kehati-hatian dan kepatuhan terhadap peraturan
yangberlaku;
b.12 Memberikan kontribusi yang nyata untuk mendorong pemberdayaan
ekonomi desa;
b.13 Mempertanggungjawabkan hasil kinerja pelaksaan tugas pokok , fungsi serta
kegiatannya;
b.14 Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh pemilik.

27
2.9 Kewenangan manajer:
a. Mewakili pemilik dalam hubungan eksternal atau unit kerja lainnya dalam
uapaya pencapaian usaha Business Enterprice BUMDes secara optimal;
b. Menyetujui pemberian kredit;
c. Mennandatangani surat penagihan dan surat peringatan kepada nasabah;
d. Menandatangani surat teguran/ peringatan yang berkaitan dengan pembinaan
pegawai;
e. Menyetujui pemberian cuti/ izin pegawai;
f. Melakukan kunjungankepada debitur/ calon debitur dalam rangka proses
pemberian kreditn serta pembinaan kepada debitur.
g. Menangani masalah dalam rangka penyelamatan dan penyelesaian kredit
macet;
h. Melakukan penegakan disiplin kerja pegawai dalam lingkungan unit kerjanya;
i. Mendelegasikan wewenang yang bersifat teknis operasional dan administrasi
kepada bawahannya.

2.10 Tenaga Pendamping Lapangan (Lokal) memiliki tugas pokok :


a. Koordinasi dengan manajer, memberi masukan, saran dalam rangka
peningkatan dan pengembangan Business Enterprice BUMDes;
b. Membantu manajer menyusun program kerja, membuat cash flow ,
menyusun proyeksi usaha dan perencanaan lain dalam rangka peningkatan
dan pengembangan Business Enterprice BUMDes;
c. Mendampingi manajemen Business Enterprice BUMDes dalam menganalisa
menentukan calon debitur/ nasabah;
d. Menyusun laporan progress kegiatan sevara berkala dan incidental untuk
disampaikan kepada Ketu Tim Pendamping Lapangan.

2.11 Tenaga Analisis mempunyai tugas:


a. Melakukan on the spot (OTS) ke lapangan;
b. Melakukan analisa usaha terhadap calon nasabah;
c. Membuat laporan kredit/ bulanan;
d. Rekap calon nasabah yang masuk;
e. Rekap calon nasabah yang telah direalisasi;
f. Melakukan pembinaan terhadap nasabah;
g. Melakukan monitoring terhadap nasabah.

2.12 Tenaga Administrasi memiliki tugas pokok :


a. Membuat, menerima, mengarsipkan srat dan fax;
b. Melakukan penghitngan penyusutan inventaris;
c. Meregister biaya kantor;
d. Menata kerja arsip bukti kas;
e. Membuat laporan akhir bulan dan akhir tahun;
f. Menerima berkas permohonan kredit dari calon nasabah;
g. Memeriksa kelengkapan syarat-syarat permohonan kredit;
h. Meregister berkas permohonan;
i. Menyerahkan berkas permohonan kredit ke bagian analisis kredit;
j. Menerima hasil keputusan kredit dari manajer, untuk kredit yang disetujui
dibuat perjanjian kredit, berikut kwitansi. Sedangkan untuk kredit yang
ditolak dibuatkan surat penolakan;
k. Menyerahkan perjanjian kredit berikut kwitansi dan kartu prima nota kepada
manajer untuk ditandatangani;

28
l. Menyerahkan perjanjian kredit berikut kwitansi dan kartu prima nota kepada
nasabah untuk ditanda tangani;
m. Menyerahkan bukti kwitansi kepada bagian kas untuk dilakukan pembayaran;
n. Menerima tembusan bukti kwitansi dan mencatat transaksi realisasi kredit
pada kartu prima nota;
o. Melakukan penatausahaan berkas kredit;
p. Membuat nomatif dan pelaporan kredit.

2.13 Kasir memiliki tugas:


a. Melakukan transaksi penarikan dan penyetoran uang dari nasabah;
b. Melakukan validasi terhadap bukti transaksi penarikan dan penyetoran uang
dari debitur;
c. Membayar dan menerima uang atas transaksi penarikan dan penyetoan uang
dari debitur;
d. Melakukan pencatatan di buku rekening nasabah, buku kas, dan kartu prima
nota;
e. Menyimpan bukti transaksi secara teratur untuk selanjutnya dilakukan
pencocokan dengan uang dan catatan jurnal transaksi;
f. Menyerahkan bukti transaksi penarikan dan penyetoran uang kepada pihak
terkait;
g. Membuat paoran kas untuk dikoreksi dan ditandatangani oleh manajer;
h. Melakukan penyimpanan uang di brangkas;
i. Melakukan penyimpanan kunci brangkas.

2.14 Supervisi memiliki tugas pokok:


a. Melakukan koordinasi dengan lainnya;
b. Melakukan kerja resiko kredit atas fasilitas kredit yang dianjurkan debitur;
c. Melakukan monitoring debitur secara berkala;
d. Memantau dan mengevaluasi fortofolio kredit;
e. Melakukan pembinaan kepada debitur kredit bermasalah;
f. Melaksanakan prinsip-prinsip kehatian dan kepatuhan terhadap perda,
perwal, dan peraturan lainnya yang berlaku;
g. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh pimpinan.

2.15 Dalam hal pelaksanaan program Gerakan Pembangunan Desa Terpadu Mandara
(Gerbang Sadu Mandara/ GSM) tahun 2012, yang terkait dengan unti usaha yang
dapat dikembangkan antara lain:
a. Unit usaha pembangunan sumber potensi pertanian;
b. Unit usaha pengembangan peternakan;
c. Unit usaha lainnya sesuai kebutuhan dan peluang usaha baik yang tersedia di
dalam maupun di luar Desa Klumpu, kemudian lebih lanjut penanganannya
diberikan kepada Direktur dan Manajer BUMDes.

BAB X
SISTEM PERMODALAN MANAJEMEN BUMDES
PASAL 16
Sistem permodalan pada seluruh sistem usaha BUMDes didapat dari:
1. Penanaman modal baik dalam bentuk keuangan maupun aset bergerak dan tidak bergerak
yang diinvestasikan oleh pemerintah desa kepada manajemen BUMDes;
2. Aset desa dalam bentuk modal bergerak maupun tidak bergerak yang diinvestasikan desa
kepada manajemen BUMDes berdasarkan hasil musyawarah;
3. Bantuan atau program yang diberikan oleh pemerintah pusat, provinsi, atau kabupaten;
4. Bantuan pihak ketiga dalam bentuk hibah;
5. Hasil kerjasama yang saling mengikat dan menguntungkan baik yang dijalin dengan pihak
ketiga, lembaga keuangan, LSM, akademisi, perbankkan, perseorangan, perusahaan, atau
kelompok usaha dan lainnya.
29
PASAL 17
1. Sistem pembagian hasil sisa usaha yang dikelola manajemen BUMDes adalah:
a. Untuk operasional BUMDes 5%
b. Penambahan modal 15%
c. Pendapatan asli desa 25%
d. Dana santunan 5%
e. Penghasilan pengurus 40%
f. Pengembalian pinjaman 10%
2. Apabila BUMDes tidak menggunakan dana pinjaman dari pihak lain, maka dana tersebut
akan diakumulasikan untuk menambah modal usaha;
3. Dalam melakukan kerjasama dengan pihak ketiga, maka pem,bagian sisa hasil usaha
mengacu pada pembagian seperti yang diatur pada pasal 1, untuk itu pihak manajemen
BUMDes harus melaksanakan usaha sebaik mungkin untuk mendapatkan keuntungan yang
besar dengan berdasarkan perjanjian yang jelas.

BAB XI
HUBUNGAN KERJASAMA/ KEMITRAAN DENGAN PIHAK KETIGA
PASAL 18

BUMDes dapat mengadakan hubungan kerjasama dengan pihak ketiga dengan ketentuan :
1. Untuk pembentukan unit usaha BUMDes, baik yang dilaksanakan atas inisiatif internal
maupun atas landasan kerjasama dengan pihak ketiga, maka BUMDes harus mendapat
persetujuan tertulis dari pemerintah Desa dan Badan Musyawarah;
2. Kerjasama sebagaimana yang dimaksud pada ayat 1 di atas, harus saling menguntungkan
dan dituangkan pada peraturan desa dengan jangka waktu paling lama 10 tahun, setelah
selesai baik tepat waktu maupun tidak tepat waktu, maka pemerintah desa berhak
meninjau ulang seluruh isi perjanjian;
3. Untuk unit yang dapat dilaksanakan dalam bentuk perjanjan kerjasama harus mengacu
pada pemberdayaan ekonomi masyarakat dengan upaya mengembangkan sumber potensi
ekonomi yang berbasis SDA/ SDM yang berada di wilayah Desa Klumpu.

BAB XII
PENUTUP
KETENTUAN PENUTUP
PASAL 19

Dalam pelaksanaan pembentukan Badan Usaha Milik Desa ini, mengenai segala ketentuan
teknis pelaksanaan yang belum diatur oleh peraturan desa ini, maka kemudian dapat diatur
dengan keputusan kepala desa berdasarkan dengan persetujuan BPD.

PASAL 20
Pada saat peraturan desa ini mulai berlaku, maka segala hal yang terkait dengan seluruh
aspek pelaksanaan dan optimalisasi BUMDes di wilayah Desa Klumpu, diatur melalui
peraturan Desa ini.

30
PASAL 21
Peraturan desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan agar setiap orang
mengetahuinya, memerintahkan pengundangan peraturan desa ini dengan penempatan
pada lembaran desa.

Ditetapkan di Klumpu
Tanggal 10 Januari 2013
Perbekel Desa Klumpu

I Kadek Suarta, SPt.

31
STRUKTUR ORGANISASI BUMDES DESA KLUMPU

PEMBINA
CAMAT NUSA PENIDA

BAMUS
BADAN MUSYWARAH

PEMILIK BUMDESA
PERBEKEL KLUMPU

I KADEK SUARTA, S.Pt. PEMILIK BUMDESA


PERBEKEL KLUMPU

I KADEK SUARTA, S.Pt.

BENDAHARA DESA
I MADE JAGAT

PJAK
SEKRETARIS DESA

I MADE PUGIG

MANAJER BUMDes
I KETUT SUWETA, S.Pd.

ANALIS KREDIT ADMINISTRASI KASIR SUPERVISI


I KETUT KEDAS, S.Pd. I WAYAN PANTES, SE, M.Pd.

UNIT USAHA SIMPAN PINJAM UNIT JASA UNIT USAHA PETERNAKAN


KSP DESA KLUMPU

32

Anda mungkin juga menyukai