Anda di halaman 1dari 49

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa dan
Penyanyang karena atas berkat dan karuniaNya kami dapat menyusun Laporan
Rapat Kerja Camat Kecamatan Insana Kabupaten Timor Tengah Utara Tahun 2018.
Laporan Rapat Kerja Camat merupakan suatu bentuk pemantauan perkembangan
kinerja secara periodik yang bermanfaat dalam memberikan kepastian dan
pengendalian pelaksanaan kegiatan agar sesuai dengan perencanaan, tujuan dan
sasaran yang tertuang dalam rencana strategis.

Adapun maksud penyusunan Laporan Rapat Kerja Camat Kecamatan


Insana ini adalah untuk mewujudkan akuntabilitas Penyelenggaraan Pemerintahan,
Pelaksanaan Pembangunan dan Pembinaan Kemasyarakatan yang baik oleh
Kecamatan Insana. Laporan ini diharapkan menjadi tolak ukur dalam menilai
penyelenggaraan pemerintahan yang baik.

Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan


kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan dan kerjasamanya sehingga
tersusunnya Laporan Rapat Kerja Camat Kecamatan Insana Tahun 2018 ini. Kami
menyadari bahwa laporan ini masih perlu penyempurnaan. Oleh karena itu, segala
kritikan dan saran yang membangun dalam rangka penyempurnaan Laporan Rapat
Kerja Camat ini, sangat kami harapkan.

Akhirnya, besar harapan kami, laporan ini bermanfaat untuk


meningkatkan kinerja aparatur dalam pelayanan terhadap masyarakat di masa
mendatang.Kiranya Tuhan menyertai kita sekalian.

Oelolok, April 2018

Camat Insana,

Fransiskus A.N.Tuames,S.Pt, M.Si


Pembina Tk.I
NIP.19720917 200003 1 009

ii0
BAB I
PENDAHULUAN

Kebijakan Otonomi Daerah dalam Undang – undang Nomor 23 Tahun


2014 tentang Pemerintah Daerah. Kecamatan Insana sebagai Satuan Kerja
Perangkat Daerah yang terkait dengan tugas urusan Pemerintahan Umum
berkewajiban melaksanakan tugas – tugas pemerintahan, Pembangunan dan
Kemasyarakatan. Hal ini sesuai Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014
tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Sejalan dengan hal tersebut,maka implementasi kebijakan otonomi
daerah telah mendorong terwujudnya perubahan baik secara struktural,
fungsional maupun kultural dalam tantangan penyelenggaraan Pemerintah
Daerah. Salah satu perubahan yang sangat esensial yaitu menyangkut
kedudukan, tugas pokok dan fungsi Kecamatan yang sebenarnya merupakan
perangkat wilayah dalam kerangka asas desentralisasi, berubah statusnya
menjadi perangkat daerah dalam kerangka asas demokrasi. Sebagai
perangkat daerah Camat dalam menjalankan tugasnya mendapat kelimpahan
kewenangan dari dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris
Daerah. Selain itu, camat juga memiliki kewenangan atributif sebagaimana
yang diatur dalam Peraturan Perundang – undangan yang berlaku.
Pelimpahan kewenangan dari Bupati Kepada Camat bernuansa urusan
pelayanan masyarakat.
Camat sebagai perangkat daerah mempunyai kekhususan dibandingkan
dengan perangkat daerah lainnya dalam melaksanakan tugas pokok dan
fungsi dalam mendukung pelaksanaannya dengan asas desentralisasi.
Kekhususan tersebut berupa kewajiban mengintegrasikan nilai – nilai sosial
kultural, menciptakan stabilitas dalam dinamika politik, ekonomi dan budaya,
mengupayakan terwujudnya ketentraman dan ketertiban wilayah sebagai
perwujudan kesejahteraan rakyat serta masyarakat dalam kerangka
membangun integritas kewilayahan.
Secara filosofis Kecamatan yang dipimpin oleh Camat perlu diperkuat
dari aspek sarana prasarana, sistem administrasi, keuangan dan kewenangan
dibidang pemerintahan dalam upaya penyelenggaraan pemerintahan di
Kecamatan Insana sebagai ciri pemerintahan kewilayahan yang memegang
posisi strategis.

A. Landasan Hukum
1. Undang – undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah –
daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah – daerah Tingkat I Bali, Nusa
Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur ( Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 1655 );
2. Undang – undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan
Negara yang bersih dan Bebas dari Korupsi,Kolusi dan Nepotisme (
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851 );

1
3. Undang – undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara (
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
4. Undang – undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437 )
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang –
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang –
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah ( Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
5. Undang – undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah ( Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4438);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4578);
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tetang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2008 tentang Kecamatan;
9. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan
Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
10. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah;
11. Peraturan Bupati Timor Tengah Utara Nomor 8 Tahun 2007 tentang
Pelimpahan sebagian Kewenangan Pemerintahan dari Bupati kepada
Camat;
12. Peraturan Daerah Kabupaten Timor Tengah Utara Nomor 10 Tahun 2008
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan;

2
B. Maksud Dan Tujuan
Sebelum menyampaikan maksud dan tujuan dari laporan ini perlu kami
menyampaikan visi, misi dan tujuan. Pemerintah kecamatan insana di dalam
pelaksanaan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan.
 Visi
“Terwujudnya kwalitas Masyarakat Insana Yang Sehat, Cerdas,
Mandiri, Adil Dan Sejahtera Melalui Peningkatan Profesionalisme
Aparatur dan Peran Serta Masyarkat.

 Misi
1. Mewujudkan masyarakat Insana yang Sehat, Berdaya Saing dan Sejahtera.
2. Mewujudkan Masyarakat Insana Yang Cerdas dan Berbudaya.
3. Mewujudkan Kreativitas dan Partisipasi Masyarakat Dalam Mengelola dan
Memanfaatkan Semua Potensi Yang ada Di Wilayah Kecamatan Dan Desa.
4. Mewujudkan Kinerja dan Profesionalitas Aparatur Pemerintahan Di Semua
Sektor Di Wilayah Kecamatan Dan Desa Melalui Peningkatan Pelayanan dan
Pemberdayaan Kepada Masyarakat Secara Adil Dan Merata.

Tujuan
1. Meningkatkan kinerja aparatur Kecamatan Insana dan mutu pelayanan
kepada masyarakat serta peningkatan kapasitas kelembagaan di Kecamatan
Insana Menciptakan kesejahteraan dan mutu hidup masyarakat.
2. Meningkatkan frekuensi dan efektifitas kunjungan lapangan serta
pendampingan
3. Meningkatkan fungsi pelaksanaan monitoring dan evaluasi program/kegiatan
di Kecamatan Insana.
4. Meningkatkan partisipasi dan pemberdayaan masyarakat dalam
pembangunan dan pengambilan keputusan.
5. Meningkatkan mutu hidup masyarakat melalui pemberdayaan ekonomi dan
sumber daya alam.

Adapun maksud dan tujuan penulisan laporan camat ini adalah sebagai berikut:
a. Maksud.
Maksud penyusunan laporan ini adalah sebagai dokumen laporan
perencanaan, pelaksanaan dan pencapaian program kegiatan selama 1
(satu) tahun Anggaran.
b. Tujuan
Tujuan penyusunan laporan ini adalah untuk menjabarkan kinerja, capaian
kinerja serta permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam proses
pencapaian kinerja/capaian program kegiatan.

3
BAB II
GAMBARAN UMUM

A. Kondisi Geografis

 Kondisi Fisik Wilayah


Kecamatan Insana merupakan salah satu bagian dari wilayah Kabupaten
Timor Tengah Utara yang terletak pada titik koordinat 124 – 126 BT dan
90 – 100 Ls dengan luas wilayah 333,08 km2 dengan batas – batas
wilayah sebagai berikut :
Utara : Kecamatan Biboki Tanpah dan Kecamatan Biboki
Selatan
Selatan :Kecamatan Insana Barat dan Kabupaten Malaka
Timur : Kabupaten Malaka
Barat : Kecamatan Insana Tengah dan Kecamatan Insana Barat
Umumnya kondisi Kecamatan Insana didominasi oleh dataran rendah dan
pegunungan
 Struktur dan tekstur tanah
Berdasarkan pada hasil penelitian kondisi struktur dan tekstur tanah di
Kecamatan Insana terdapat 3 ( tiga ) jenis yakni :
1. Grumosol 20%
2. Lotosol 60%
3. Tanah kompleks/±meditran,Remsianan dan Litrosol 15%
Sedangkan tekstur tanah terdiri dari :
1. Tekstur Sedang ± 20%
2. Tekstur Halus ± 65%
3. Tekstur Kasar ± 0%
Dari perbanding diatas, maka jelas bahwa kondisi lahan di Kecamatan
Insana 99% merupakan lahan kering.

4
B. Kondisi Demografis

 Keadaan Penduduk
Seiring dengan perkembangan penduduk yang begitu cepat serta
perpindahan penduduk baik yang masuk maupun yang pindah keluar dari
Kecamatan Insana, maka untuk itu diperlukan data administrasi penduduk
yang tertib.
Dalam rangka terrib administrasi penduduk tersebut, Kecamatan Insana
beserta perangkat Kelurahan / Desa yang dibantu RT/RW untuk bersama
– sama mencatat setiap perpindahan penduduk di wilayahnya.
Jumlah penduduk di Kecamatan Insana adalah 19.842 jiwa jumlah laki –
laki : 9.845 jiwa dan perempuan : 9.997 jiwa jumlah kepala keluarga
sebanyak : 4.906 KK yang tersebar di 16 Desa dan 1 Kelurahan.
Selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel : Data penduduk


N0 Desa/Kelurahan Jlh KK Jlh Laki Jlh Jumlah Ket.
- Laki Perempuan
1 2 3 4 5 6 7
1. Loeram 301 575 617 1.192
2. Tapenpah 267 543 553 1.096
3. Susulaku B 156 341 360 701
4. Manunain B 244 494 476 970
5. Sekon 242 548 505 1.053
6 Ainiut 326 631 732 1.363
7 Keun 238 553 542 1.095
8 Susulaku A 236 550 500 1.050
9 Nansean 199 427 489 916
10 Oinbit 604 1.178 1.255 2.433
11 Manunain A 397 840 784 1.624
12 Fatoin 450 693 612 1.305
13 Nunmafo 530 991 988 1.979
14 Nansean Timur 102 229 211 440
15 Botof 168 349 365 714
16 Fatuana 208 394 426 820
17 Bitauni 238 509 582 1.091
Jumlah 4.906 9.845 9.997 19.842

 Mata Pencaharian
Masyarakat Kecamatan Insana umumnya petani lahan kering/kritis
dengan berkisar di atas 90% sisanya adalah petani lahan basah,PNS,
TNI, POLRI, sektor jasa dan pengusaha.
 Jumlah pengangguran di Kecamatan Insana cukup besar karena
bertambahnya penduduk dan bertambahnya usia kerja masyarakat serta
minimnya lapangan pekerjaan. Oleh karena hal ini maka jumlah
masyarakat komsumtif lebih banyak dari masyarakat produktif yang
menyebabkan jumlah angka pengangguran bertambah.

5
C. Kondisi Kepegawaian dan Aset Kecamatan
Jumlah Pegawai Kecamatan Insana berdasarkan
Golongan,Jabatan/Esselonering dan Pendidikan terdiri dari :
a. Berdasarkan Golongan :
 Golongan IV :2 orang
 Golongan III : 12 orang
 Golongan II :- orang
 Golongan I :2 orang
 Tenaga Kontrak :2 orang
Jumlah : 18 orang

b. Berdasarkan Jabatan/Esselonering :
 Eselon III/a :1 orang
 Eselon III/b :1 orang
 Eselon IV/a :5 orang
 Eselon IV/b :2 orang
c. Berdasarkan Pendidikan :
 S.1 :8 orang
 D.3/Sarmud :2 orang
 SLTA :6 orang
 SLTP :2 orang
 SD :- orang
d. Terdapat 1 jabatan eselon IV/a yang belum terisi sejak Februari
tahun 2016 sampai saat ini yaitu Kasub.Kepegawaian.

 Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Bupati Timor Tengah Utara Nomor 73 Tahun 2016
Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja
Kecamatan. Struktur Kecamatan terdiri dari :
1. Camat;
2. Sekretaris Kecamatan;
3. Seksi Pemerintahan;
4. Seksi Ketentraman dan KetertibanUmum;
5. Seksi Ekonomi;
6. Seksi PLH;
7. Seksi Kesos;
8. Sub.Bagian Perencanaan, Umum dan Evaluasi;
9. Sub.Bagian Keuangan dan Aset

6
Bagan Struktur Organisasi Kecamatan Insana

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI KECAMATAN

CAMAT

1 C A M A T

SEKRETARIAT

SUB BAGIAN SUB BAGIAN

PERENCANAAN, UMUM KEUANGAN DAN ASET


DAN EVALUASI

SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI

KETENTRAMAN PEREKONOMIAN PEMBANGUNAN DAN KESEJAHTERAAN


PEMERINTAHAN
DAN KETERTIBAN LINGKUNGAN HIDUP SOSIAL
UMUM

DESA KELURAHAN

3 DESA 2 KELURAHA
N

7
 Tugas Pokok dan Fungsi
Yang menjadi pedoman dalam melaksanakan Tugas Pokok dan Fungsi
Organisasi adalah Peraturan Bupati Timor Tengah Utara Nomor 73 Tahun
2016 dan Keputusan Bupati Kabupaten Timor Tengah Utara Nomor 21 Tahun
2008 tentang Ikhtisar Jabatan Rincian Tugas/Rincian Kegaiatan Kecamatan
dan Kelurahan.
1. Berdasarkan Peraturan Bupati Timor Tengah Utara Nomor 73 Tahun
2016. rincian Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi Kecamatan sebagai
berikut :
a) menyelenggarakan urusan pemerintahan umum;
b) mengoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat;
c) mengoordinasikan upaya penyelenggaraan ketenteraman dan
ketertiban umum;
d) mengoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan daerah dan
peraturan bupati;
e) mengoordinasikan pemeliharaan prasarana dan sarana pelayanan
umum;
f) mengoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan yang
dilakukan oleh perangkat daerah di tingkat kecamatan;
g) membina dan mengawasi penyelenggaraan kegiatan desa dan/atau
kelurahan;
h) melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
daerah yang tidak dilaksanakan oleh unit kerja pemerintahan
daerah yang ada di kecamatan; dan
i) melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh peraturan
perundang-undangan. Membina penyelenggaraan pemerintahan
Desa dan atau Kelurahan;

2. Berdasarkan Peraturan Bupati Kabupaten Timor Tengah Utara Nomor


73 Tahun 2016 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi
pada Kecamatan dan Kelurahan di Lingkungan Pemerintah Kabupaten
adalah sebagai berikut :

a) Camat
1. Camat mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian
kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan Bupati kepada Camat
untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah.
2. Untuk melaksanakan tugasnya camat mempunyai tugas pokok dan
kewajibannya, Camat mempunyai fungsi sebagai berikut :
a) Mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat;
b) Mengkoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan
ketertiban umum;
c) Mengkoordinasikan penerapan dan penegak peraturan perundang
– undangan;
e) Mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan
umum;
f) Mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di
tingkat Kecamatan;

8
g) Membina penyelenggaraan Pemerintah Desa/Kelurahan;
h) Melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup
tugasnya dan atau yang belum dapat dilaksanakan Pemerintahan
Desa/Kelurahan.

b) Sekretaris Camat
Sekretaris mempunyai tugas membantu camat dalam
penyelenggaraan urusan perencanaan, umum, keuangan dan
memberikan pelayanan teknis atministratif kepada semua unsur di
lingkup Kecamatan Insana berdasarkan pedoman dan kebijakan yang
ditetapkan oleh Camat. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud, Sekretaris mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Mengkoordinasi penyusunan rencana operasional tahunan
Sub.Bagian Umum dan Keuangan,Sub.Bagian Kepegawaian,
Sub.Bagian Program Data dan Evaluasi;
2. Membagi tugas dan mendistribusikan tugas kepada bawahan;
3. Membina dan memberi petunjuk teknis kepada bawahan agar
dapat melaksanakan tugas dengan baik dan akuntabel;
4. Membimbing, memeriksa dan mengontrol hasil kerja bawahan
agar memperoleh hasil kerja yang baik;
5. Pengkoordinasian pengelolaan kepegawaian, menyangkut
administrasi kepegawaian yang tertib, penugasan sesuai tingkat
kependidikan, keahlian, dan pengalaman serta peningkatan
kesejahteraan pegawai;
6. Mengkoordinasikan kegiatan pengumpulan dan evaluasi berkala
dan evaluasi tahunan serta penyusunan program kecamatan tahun
berikutnya;
7. Mengkoordinasikan kegiatan administrasi dalam proses
penyusunan Rencana Strategi/Renstra, Rencana Kerja Tahunan,
Daftar Pelaksana Anggaran Sementara/DPAS dan DPA;
8. Mengkoordinasikan kegiatan analisis beban tugas dan analisis
kebutuhan pegawai secara kwantitas, kwualitatif dan profesional
untuk melaksanakan tugas – tugas kedinasan;
9. Memberikan usul saran dan pertimbangan teknis kepada Camat
menyangkut kebijakan dalam pelaksanaan program dan kegiatan;
10. Mengkoordinasikan penyiapan laporan dan bahan evaluasi bagi
pimpinan di bidang pemerintahan, bidang trantib, bidang
perekonomian, bidang pembangunan dan lingkungan hidup,
bidang kesejahteraan sosial;
11. Melakukan penilaian pelaksanaan pekerjaan bawahan sesuai
dengan beban kerja;
12. Melakukan pembinaan disiplin aparatur;
13. Melakukan tugas – tugas lain yang diberikan oleh Camat.

 Sub.Bagian Umum dan Keuangan


Sub.Bagian Umum dan Keuangan mempunyai tugas membantu
Sekretaris dalam urusan perencanaan, urusan umum dan keuangan,
urusan rumah tangga, perlengkapan, perjalanan dinas dan

9
pengelolaan keuangan dan perbendaharaan Kecamatan. Untuk
melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud sub.Bagian keuangan
mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Merencanakan kegiata urusan umum dan keuangan berdasarkan
Rentra Kecamatan agar tercipta kelancaran dan ketetapan
pelaksanaan tugas;
2. Membagi tugas dan memberi petunjuk teknis kepada bawahan
sesuai dengan bidang tugas masing – masing agar tercapai
efektifitas pelaksanaan tugas;
3. Memeriksa hasil kerja bawahan berdasarkan ketentuan dan
prosedur yang berlaku guna peyempurnaan lebih lanjut;
4. Memeriksa dan mengkaji rencana anggaran pendapatan dan
belanja kecamatan agar terwujud pengelolaan keuangan yang
transparan dan akuntabel;
5. Menyusun dan memeriksa anggaran penerimaan dan pendapatan
belanja program wajib maupun urusan wajib sesuai rencana
strategis Kecamatan agar terwujud anggaran berbasis kinerja;
6. Membuat laporan keuangan setiap bulan dan tahunan agar
tersedia data pertanggungjawaban keuangan yang akurat;
7. Memverifikasi anggaran penerimaan dan pengeluaran Kecamatan
sesuai dengan data keuangan yang ada agar terwujud
pengelolaan keuangan yang akuntabel;
8. Melaksanakan kegiatan pengelolaan surat- surat masuk dan keluar
agar terarah dan terkendali;
9. Melaksanakan kegiatan urusan rumah tangga dalam menata
ruangan agar terasa nyaman dalam melaksanakan tugas;
10. Melaksanakan kegiatan pengelolaan arsip baik arsip aktif maupun
arsip statis agar tertata rapi dan mudah diperoleh;
11. Membuat laporan hasil pelaksanaan tugas secara berkala dan
insidentil kepada atasan sebagai pertanggungjawaban;
12. Melakukan pembinaan disiplin aparatur;
13. Melaksanakan tugas – tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
atasan baik secara lisan maupun tertulis sesuai tugas dan fungsi.

 Sub.Bagian Kepegawaian
Sub.Bagian Kegawaian mempunyai tugas membantu Sekretaris dalam
urusan merencanakan dan melaksanakan kegiatan
kepegawaian,pengawasan melekat,budaya kerja, sesuai
perkembangan demi terwujudnya pengelolaan administrasi
kepegawaian yang tepat dan akurat.
1. Merencanakan kegiatan- kegiatan kepegawaian berdasarkan
Renstra Kecamatan agar tercipta kelancaran dan ketetapan
pelaksanaan tugas;
2. Membagi tugas dan petunjuk teknis kepada bawahan sesuai
dengan bidang tugasnya masing – masing agar tercapai
efektifitas pelaksanaan tugas;
3. Memeriksa hasil kerja bawahan berdasarkan ketentuan dan
prosedur yang berlaku guna penyempurnaan lebih lanjut;

10
4. Mengontrol pengumpulan data dan pelaporan data dalam rangka
penyusunan DUK, Pengusulan Karpeg, Karis/Karsu, Askes, Taspen
dan Bapertarum agar tersedia data usulan yang valid;
5. Menyusun dan mengoreksi bahan usul kenaikan pangkat dan
kenaikan gaji berkala pegawai sesuai periode yang telah
ditetapkan agar kenaikan pengkat dan gaji berkala dilakukan
tepat waktu;
6. Menyiapkan administrasi penetapan angka kredit fungsional,
pensiun, cuti, model C pegawai dan DP3 agar tercipta tertib
administrasi kepegawaian;
7. Mengontrol dan merekapitulasi daftar hadir pegawai sesuai data
absensi harian agar tersedia data bagi pembinaan disiplin
pegawai;
8. Merencanakan kebutuhan diklat pegawai baik diklat struktural,
teknis maupun fungsional agar pengusulan tepat waktu dan
dijadikan sebagai data masukan kebutuhan diklat lebih lanjut;
9. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan bulanan, triwulan dan
tahunan;
10. Melakukan pembinaan disiplin aparatur
11. Melaksanakan tugas – tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
atasan baik secara lisan maupun tertulis sesuai tugas dan fungsi.

 Sub.Bagian Program, Data dan Evaluasi


Sub.Bagian Program, Data dan Evaluasi mempunyai tugas membantu
Sekretaris dalam urusan merencanakan dan melaksanakan kegiatan
program, data dan evaluasi melalui pengumpulan data, mengolah,
menganalisa data serta penyusun pelaporan kinerja instansi
berdasarkan ketentuan dan prosedur yang berlaku agar tersedia
program, data dan hasil evaluasi yang akurat. Untuk melaksanakan
tugas sebagaimana dimaksud sub. Bagian Program, Data dan Evaluasi
mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Menyusun rencana kegiatan program data dan evaluasi
berdasarkan Renstra;
2. Membagi tugas dan memberi petunjuk teknis kepada bawahan
sesuai bidang tugas masing – masing;
3. Memeriksa hasil kerja bawahan guna penyempurnaan lebih lanjut;
4. Mengontrol pelaksanaan kegiatan, penyiapan bahan penyusunan
dan penjabaran program agar tersusun program dan kegiatan
yang akomodatif;
5. Melakukan penyusunan laporan pengawasan melekat, budaya kerja
dan laporan kinerja baik LAKIP, LKPJ, LPPD dan laporan kinerja
badan sebagai bahan pertanggungjawaban dan masukan bagi
atasan;
6. Membuat laporan bulanan, triwulan dan tahunan;
7. Melakukan pembinaan disiplin aparatur;
8. Melaksanakan tugas – tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
atasan baik secara lisan maupun tertulis sesuai tugas dan fungsi.

11
c. Kepala Seksi Pemerintahan
Seksi Pemerintahan mempunyai tugas membantu Camat dalam
menyiapkan bahan perumusan kebijakan, Pelaksanaan, Evaluasi dan
pelaporan urusan Tata Pemerintahan. Untuk melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud, Seksi Pemerintahan mempunyai fungsi :
1. Menyusun rencana program dan kegiatan bidang pemerintahan;
2. Membagi dan mendistribusi tugas kepada bawahan sesuai
kemampuan dibidang tugasnya;
3. Membina dan memberi petunjuk teknis kepada bawahan agar dapat
melaksanakan tugas dengan baik;
4. Membimbing, memeriksa dan mengontrol hasil kerja bawahan agar
memperoleh hasil yang baik;
5. Memfasilitasi pemilihan, penetapan hasil pemilihan serta pelantikan
Kepala Desa, pimpinan dan anggota BPD;
6. Menyusun dan menyiapkan laporan perkembangan penduduk di
wilayah Kecamatan;
7. Memberikan pelayanan administrasi kependudukan dan pertanahan;
8. Mengkoordinasikan kegiatan penyelenggaraan pemerintahan
Desa/Kelurahan;
9. Pembinaan Administrasi Desa / Kelurahan sesuai pedoman dan
petunjuk teknis yang diberikan;
10. Melakukan penilaian dan penyempurnaan laporan
pertanggungjawaban Kepala Desa;
11. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap penyusunan
Perdes, Peraturan Kepala Desa dan Keputusan Kepala Desa;
12. Memfasilitasi pembentukan, penghapusan dan penggabungan
Desa/Kelurahan;
13. Pembinaan ideologi serta pemantauan dan pelaporan kegiatan
parpol, ormas dan LSM;
14. Membuat Laporan bulanan, triwulan, semester dan tahunan
pelaksanaan kegiatan bidang pemerintahan;
15. Melakukan pembinaan disiplin aparatur;
16. Melakukan tugas – tugas lain yang diberikan oleh Camat.

d. Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum


Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum mempunyai tugas
membantu Camat dalam menyiapkan bahan perumusan kebijakan,
Pelaksanaan, Evaluasi dan pelaporan urusan Ketentraman dan
Ketertiban Umum. Untuk melaksanakan
tugas sebagaimana dimaksud, Seksi Ketentraman dan Ketertiban
Umum mempunyai fungsi :
1. Menyusun rencana program dan kegiatan bidang ketentraman dan
ketertiban umum;
2. Membagi dan mendistribusi tugas kepada bawahan sesuai
kemampuan dibidang tugasnya;
3. Membina dan memberi petunjuk teknis kepada bawahan agar dapat
melaksanakan tugas dengan baik;

12
4. Membimbing, memeriksa dan mengontrol hasil kerja bawahan agar
memperoleh hasil yang baik;
5. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait dalam pembinaan
ketertiban umum;
6. Penegakan dan koordinasi tindak lanjut terhadap penyelenggaraan
produk hukum daerah dan peraturan lainnya di wilayah kerjanya;
7. Pengendalian dan pemantauan asistensi kamtibmas di wilayah
Kecamatan;
8. Penertiban pedagang kaki lima;
9. Mensosialisasikan kepada masyarakat tentang pemanfaatan lahan
pekuburan umum;
10. Memfasilitasi pengukuran pemanfaatan lahan untuk penguburan
jenasah;
11. Mengidentifikasi penyakit – penyakit sosial masyarakat
( prostitusi, perjudian, perdagangan anak )
12. Menyiapkan administrasi bagi rekomendasi perijinan bidang trantib;
13. Mengusulkan pembuatan kartu tanda anggota linmas;
14. Pendayagunaan anggota linmas tingkat Kecamatan;
15. Melakukan monitoring terhadap simpul – simpul wilayah rawan
konfik di wilayah Kecamatan;
16. Membantu Camat memfasilitasi perdamaian penyelesaian masalah –
masalah di tingkat Kecamatan, Desa/Kelurahan;
17. Membuat Laporan bulanan, triwulan, semester dan tahunan
pelaksanaan kegiatan bidang ketentraman dan ketertiban umum;
18. Melakukan penilaian pelaksanaan pekerjaan bawahan;
19. Melakukan pembinaan disiplin aparatur;
20. Melakukan tugas – tugas lain yang diberikan oleh Camat.

e. Kepala Seksi Perekonomian


Seksi Perekonomian mempunyai tugas membantu Camat dalam
menyiapkan bahan perumusan kebijakan, Pelaksanaan, Evaluasi dan
pelaporan urusan Perekonomian. Untuk melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud, seksi Perekonomian mempunyai fungsi :
1. Menyusun rencana program dan kegiatan bidang Perekonomian
2. Membagi dan mendistribusi tugas kepada bawahan sesuai
kemampuan dibidang tugasnya;
3. Membina dan memberi petunjuk teknis kepada bawahan agar dapat
melaksanakan tugas dengan baik;
4. Membimbing, memeriksa dan mengontrol hasil kerja bawahan agar
memperoleh hasil yang baik;
5. Melakukan penyusunan program dan pembinaan pembangunan
perekonomian, distribusi dan produksi di wilayah Kecamatan;
6. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait dalam pembinaan
perekonomian di wilayah Kecamatan;
7. Menginventaris bantuan – bantuan yang diberikan oleh pemerintah
agar dapat dimanfaatkan secara baik oleh masyarakat;
8. Memotivasi masyarakat pertanian agar meningkatkan nilai dan
budaya kerja;

13
9. Melakukan kegiatan – kegiatan peningkatan ekonomi rakyat melalui
pembentukan kelompok tani terpadu;
10. Melakukan pemberdayaan ekonomi rakyat melalui permintaan bibit
– bibit tanaman pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan
pada instansi terkait, melakukan bimbingan- bimbingan teknis
tentang menejemen usaha kecil dan menegah di bidang pertanian,
perkebunan, peternakan dan perikanan;
11. Melakukan pendataan terhadap jenis – jenis usaha perekonomian
yang ada diwilayah Kecamatan;
12. Menyusun data statistik perekonomian secara akurat agar dapat
digunakan oleh pihak – pihak yang berkepentingan;
13. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kelengkapan
administrasi berupa ijin usaha oleh masyarakat yang ada di
Kecamatan;
14. Melakukan penilaian pelaksanaan pekerjaan bawahan;
15. Membuat Laporan bulanan, triwulan, semester dan tahunan
pelaksanaan kegiatan bidang perekonomian;
16. Membantu melaksanakan pemungutan PBB dan jenis pajak daerah
lainnya yang sah;
17. Melakukan pembinaan disiplin aparatur;
18. Melakukan tugas – tugas lain yang diberikan oleh Camat.

f. Kepala Seksi Pembangunan dan Lingkungan Hidup


Seksi Pembangunan dan lingkungan hidup mempunyai tugas
membantu Camat dalam menyiapkan bahan perumusan kebijakan,
Pelaksanaan, Evaluasi dan pelaporan urusan Pembangunan dan
Lingkungan Hidup. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud,
seksi Pembangunan dan Lingkungan Hidup mempunyai fungsi :
1. Menyusun rencana program dan kegiatan bidang Pembangunan dan
Lingkungan Hidup;
2. Membagi dan mendistribusi tugas kepada bawahan sesuai
kemampuan dibidang tugasnya;
3. Membina dan memberi petunjuk teknis kepada bawahan agar dapat
melaksanakan tugas dengan baik;
4. Membimbing, memeriksa dan mengontrol hasil kerja bawahan agar
memperoleh hasil yang baik;
5. Menyusun rencana kegiatan pembangunan dan lingkungan hidup
pada masyarakat Desa/Kelurahan;
6. Melaksanakan kegiatan yang telah ditetapkan dalam rencana kerja
bidang pembangunan dan lingkungan hidup;
7. Menyusun program dan kegiatan serta pembinaan pembangunan
dan lingkungan hidup di wilayah Kecamatan;
8. Melakukan pembinaan dan pengendalian dampak lingkungan di
wilayah Kecamatan;
9. Mengkoordinasikan Kelurahan – kelurahan/Desa di wilayah
Kecamatan Insana dalam rangka pelaksanaan bulan bakti gotong
royong;

14
10. Mengidentifikasi dan melakukan tindakan preventif terhadap lokasi
– lokasi/daerah – daerah rawan bencana yang ada di Kecamatan
maupun Kelurahan dan Desa dalam wilayah Kecamatan;
11. Memperbaiki lingkungan hidup yang rusak melalui reboisasi dengan
tanaman – tanaman penahan erosi dan/atau tanaman jangka
panjang yang bernilai ekonomis;
12. Mengkoordinir Kelurahan/Desa untuk mengidentifikasi daerah –
daerah sumber mata air dan melakukan pemeliharaan serta
perbaikan terhadap lingkungan sekitar sumber mata air;
13. Membuat Laporan bulanan, triwulan, semester dan tahunan
pelaksanaan kegiatan bidang pembangunan dan lingkungan hidup;
14. Melakukan penilaian pelaksanaan pekerjaan bawahan;
15. Mengisi profil Kecamatan secara termat dan baik sesuai pedoman
dan petunjuk teknis yang diberikan;
16. Menyusun kebijakan dan melaksnakan kegiatan bulan bakti LKMK
bersama seluruh masyarakat yang ada di Kecamatan;
17. Melakukan pembinaan disiplin aparatur;
18. Melakukan tugas – tugas lain yang diberikan oleh Camat.

g. Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial


Seksi kesejahteraan sosial mempunyai tugas membantu Camat dalam
menyiapkan bahan perumusan kebijakan, Pelaksanaan, Evaluasi dan
pelaporan urusan Pembangunan dan Lingkungan Hidup. Untuk
melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, seksi Kesejahteraan
Sosial mempunyai fungsi :
1. Menyusun rencana program dan kegiatan bidang Kesejahteraan
Sosial;
2. Membagi dan mendistribusi tugas kepada bawahan sesuai
kemampuan dibidang tugasnya;
3. Membina dan memberi petunjuk teknis kepada bawahan agar dapat
melaksanakan tugas dengan baik;
4. Membimbing, memeriksa dan mengontrol hasil kerja bawahan agar
memperoleh hasil yang baik;
5. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait dibidang
kesejahteraan sosial;
6. Menyusun program dan kegiatan bidang kesejahteraan sosial;
7. Melakukan pembinaan , pelayanan dan bantuan sosial di wilayah
Kecamatan;
8. Melakukan pembinaan terhadap kelembagaan kepemudaan,
peranan wanita dan olahraga di wilayah Kecamatan agar dapat
berfungsi secara efektif dan efisien;
9. Melakukan pembinaan kerukunan hidup beragama, pendidikan,
kebudayaan dan kesejahteraan masyarakat;
10. Menyiapkan data – data kependudukan terkait masyarakat
penerima bantuan sosial ( masyarakat miskin, janda, duda, jompo
dan cacat fisik);
11. Menyiapkan data – data kesehatan masyarakat tingkat desa,
Kelurahan dan Kecamatan;

15
12. Menyiapkan data – data laporan perkembangan pendidikan tingkat
Desa/Kelurahan dan Kecamatan (Kinerja guru dan data siswa );
13. Memotivasi masyarakat untuk membentuk kelompok Pendidikan
Anak Usia Dini (PAUD);
14. Memfasilitasi masyarakat pengikut Pendidikan Luar Sekolah (PLS,
Paket A,B,C);
15. Melakukan pengendalian bantuan pendidikan dan kesehatan
masyarakat miskin;
16. Memonitoring, memotivasi dan memfasilitasi kegiatan – kegiatan
PKK dan Karang Taruna;
17. Melakukan pengendalian bantuan sosial bencana alam, panti
asuhan, panti jompo, masyarakat miskin, janda, duda dan cacat
fisik di wilayah Kecamatan;
18. Melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan
pada setiap Posyandu yang ada di wilayah Kecamatan;
19. Mengidentifikasi kekurangan sarana prasarana Posyandu dan
mengusulkan pada instansi terkait untuk kelancaran pelayanan
kesehatan bagi ibu dan anak;
20. Membuat Laporan bulanan, triwulan, semester dan tahunan
pelaksanaan kegiatan bidang pembangunan dan lingkungan hidup;
21. Melakukan pembinaan disiplin aparatur;
22. Melakukan penilaian pelaksanaan pekerjaan bawahan;
23. Melakukan tugas – tugas lain yang diberikan oleh Camat.

16
 Asset Kecamatan Insana
 Tanah
Luas Thn Letak / Pengguna
No Jenis Barang Kode Barang Status Harga
(m²) Pengadaan Alamat an

1 2 3 5 6 7 8 9 10
1. Tanah Penghijauan 0101080105 5 ha 1949 Insana Hak Pakai Bangunan 143.000.000
Kantor
2 Tanah Penghijauan 0101080105 10 ha 1992 Insana Hak Pakai Bangunan 1.072.500.000
Kantor
3 Tanah Penghijauan 0101080105 2 ha 1992 Insana Hak Pakai Bangunan -
Kantor
4 Tanah Penghijauan 0101110104 13870 1986 Insana Hak Pakai Bangunan 99.170.000
Kantor
5 Tanah Rumah Dinas 0101110104 - 1986 Insana Hak Pakai Bangunan 182.317.863
Kantor
6 Tanah Rumah Dinas 0101110104 - 1987 Insana Hak Pakai Bangunan 58.773.000
Kantor
7 Tanah Lapangan Bola 0101130105 - 1969 Insana Hak Pakai Bangunan 58.773.000
Kaki Kantor
8 Tanah Lapangan Bola 0101130105 9,9 1992 Insana Hak Pakai Bangunan 70.785.000
Kaki Kantor
9 Tanah Lapangan Bola 0101130106 8,2 1969 Insana Hak Pakai Bangunan 17.875.000
Volley Kantor
10 Tanah Bangunan 0101110104 2.500 1986 Insana Hak Pakai Bangunan 100.000.000
Rumah Dokter Kantor
11 Tanah Bangunan 0101110104 1.765 1986 Insana Hak Pakai Bangunan 63.000.000
Rumah Dinas Pegawai Kantor
12 Tanah Bangunan 0101110104 1,29 1986 Insana Hak Pakai Bangunan 288.000.000
Rumah Dinas Pegawai Kantor
13 Tanah Bangunan 0101110104 1.046 1986 Insana Hak Pakai Bangunan 63.000.000
Kosong Kantor

14 Tanah Kosong 0101110104 2.805 1986 Insana Hak Pakai Bangunan 63.000.000
Kantor
15 Tanah Gedung Dharma 0101110104 1.702 1986 Insana Hak Pakai Bangunan 63.000.000
Wanita Kantor
16 Tanah Bangunan 0101110104 748 1986 Insana Hak Pakai Bangunan 63.000.000
Rumah Dinas Pegawai Kantor
17 Tanah Kosong 0101110104 811 1986 Insana Hak Pakai Bangunan 63.000.000
Kantor
18 Tanah Bangunan 0101110104 1.385 1986 Insana Hak Pakai Bangunan 63.000.000
Rumah Dinas Pegawai Kantor
19 Tanah Bangunan 0101110104 749 1986 Insana Hak Pakai Bangunan 207.000.000
Rumah Dinas Pegawai Kantor
20 Tanah Bangunan 0101110104 750 1986 Insana Hak Pakai Bangunan 63.000.000
Rumah Dinas Pegawai Kantor
21 Tanah Bangunan 0101110104 1.054 1986 Insana Hak Pakai Bangunan 207.000.000
Rumah Dinas Pegawai Kantor
22 Tanah Bangunan 0101110104 375 1986 Insana Hak Pakai Bangunan 63.000.000
Rumah Dinas Pegawai Kantor
23 Tanah Bangunan 0101110104 2.982 1986 Insana Hak Pakai Bangunan -
Rumah Dinas Pegawai Kantor
24 Tanah Kosong 0101110104 1.743 1979 Insana Hak Pakai Bangunan -
Kantor
25 Tanah Bangunan 0101110104 1.212 1979 Insana Hak Pakai Bangunan -
Rumah Dinas Pegawai Kantor
26 Tanah Bangunan 0101110104 - 1979 Insana Hak Pakai Bangunan -
Kosong Kantor
27 Tanah Bangunan 0101110104 - 1979 Insana Hak Pakai Bangunan -
Kosong Kantor
28 Tanah Bangunan 0101110104 543 1979 Insana Hak Pakai Bangunan -
Kelompok Tani Kantor
29 Tanah Kosong 0101110104 - 1979 Insana Hak Pakai Bangunan -
Kantor
30 Tanah Bangunan 0101110104 - 1979 Insana Hak Pakai Bangunan -
Rumah Dinas Pegawai Kantor
31 Tanah Bangunan 0101110104 - 1979 Insana Hak Pakai Bangunan -
Rumah Dinas Pegawai Kantor
32 Tanah Bangunan 0101110104 - 1979 Insana Hak Pakai Bangunan -
Rumah Dinas Pegawai Kantor
33 Tanah Lapangan Bola 0101110104 - 1979 Insana Hak Pakai Bangunan -
Kaki Kantor
34 Tanah Lapangan Bola 0101110104 - 1979 Insana Hak Pakai Bangunan -
Volley Kantor
Jumlah 3.072.193.863

17
 Peralatan dan mesin
No.Sertifikat
Asal/Cara
No.Pabrik Tahun Keadaan
No. Jenis Barang Merk/Type Bahan Perolehan Satuan Harga
No.Chasis Perolehan Barang
Barang
No.Mesin
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Mobil Mini bus MKY6DN41V93- Besi APBD II 2009 1 unit Baik 199.000.000
Suzuki 3262332
Gc.4151 APV
STD
2 Sepeda Motor Yamaha YT MH33WL0041K1146905 Besi APBD II 2001 1 unit 14.000.000
115
3 Sepeda Motor Suzuki EN MH8EN125A-61335382 Besi APBD II 2006 1 unit 14.000.000
Thunder
4 Sepeda Motor Suzuki EN MH8EN125A75-435219 Besi APBD II 2007 1 unit Baik 14.000.000
Thunder
5 Sepeda Motor Yamaha MH31DY009E3250092 Besi APBD II 2014 1 unit Baik 16.880.000
Jupiter Z
6 Sepeda Motor Yamaha MH131DY009E268503 Besi APBD II 2014 1 unit Baik 16.880.000
Jupiter Z
7 Sepeda Motor Yahama - Besi APBD II 2014 1 unit Baik 13.780.000
Vega R
8 Sepeda Motor Honda Revo - Besi APBD II 2015 1 unit Baik 16.840.000
Vit
Jumlah 305.380.000

 Peralatan Dan Mesin Komputer


No. Sertifikat
Asal/Cara
No. Pabrik Tahun Keadaan
No. Jenis Barang Merk/Type Bahan Perolehan Satuan Harga
No. Chasis Perolehan Barang
Barang
No. Mesin
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Laptop Acer E5 471 Metal APBD II 2015 1 unit Baik 9.463.000
2 Printer Canon 237 Metal APBD II 2015 1 unit Baik 1.000.000
3 Laptop Acer Metal Hibah 2015 1 unit Baik 7.000.000
4 Printer Canon Metal Hibah 2015 1 unit Baik 750.000
ip2770
Jumlah 18.213.000

 Peralatan Kantor
No. Sertifikat
Asal/Cara
No. Pabrik Tahun Keadaan
No. Jenis Barang Merk/Type Bahan Perolehan Satuan Harga
No. Chasis Perolehan Barang
Barang
No. Mesin
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 SSB Besi Hibah 2003 1 unit 1.500.000
2 Meja ½ Biro Kayu APBD II 1980 19 unit 9.500.000
3 Meja Biro Kayu APBD II 2002 4 unit 3.000.000
4 Warless Besi APBD II 2008 2 unit 345.000
5 Lemari Arsip Kayu APBD II 2008 3 unit 6.000.000
6 Papan Data APBD II 2008 6 unit 1.800.000
7 Meja Rapat Kayu APBD II 2008 1 unit 750.000
8 Dispenser Plastik APBD II 2008 1 unit 650.000
9 Kabel Listrik Kawat APBD II 2009 1 rol 350.000
10 Kursi Sofa Busa APBD II 2003 1 unit 1.000.000
11 Meja Tamu Kayu APBD II 2003 1 unit 300.000
12 Papan Data Kayu APBD II 2003 1 unit 300.000
Wilayah
13 Sofa Gabus APBD II 2012 1 unit 5.000.000
14 Warless Krezf 9903 Besi APBD II 2014 1 unit Baik 1.900.000
15 Alat Dapur Alumunium APBD II 2014 Paket Baik 1.380.000
16 Meja Kayu Hibah 2015 1 unit Baik 4.000.000
17 Papan Loket Kayu Hibah 2015 1 unit Baik 500.000
18 Lemari Arsip Kayu APBD II 2016 2 unit Baik 2.534.000
Jumlah 40.809.000

18
 Gedung Dan Bangunan
Asal/Cara Lokasi
Tahun Keadaan
No. Jenis Barang Bahan Perolehan Ukuran Satuan Harga
Perolehan Barang
Barang
1 2 3 4 5 7 8 9 10
1 Rumah Beton Pembebasan 108m2 1986 Insana 1 unit Baik 205.200.000
Jabatan
2 Rumah Beton Pembebasan 54m2 1986 Insana 1 unit Baik 102.600.000
Dinas
Pegawai
3 Rumah Beton Pembebasan 54m2 1986 Insana 1 unit Baik 102.600.000
Dinas
Pegawai
4 Rumah Beton Pembebasan 54m2 1986 Insana 1 unit Baik 102.600.000
Dinas
Pegawai
5 Rumah Beton Pembebasan 54m2 1986 Insana 1 unit Baik 102.600.000
Dinas
Pegawai
6 Rumah Beton Pembebasan 54m2 1986 Insana 1 unit Baik 102.600.000
Dinas
Pegawai
Jumlah 718.200.000

 Laporan Penyusutan

Kelompok Barang Masa


Harga Akumulasi
No. Manfaat Harga Buku
Kode Uraian Perolehan Penyusutan
(thn)
1 2 3 4 5 6 7
1. 020301 Alat Pengangkutan Darat 7 305.380.000 259.853.810 45.526.190
Bermotor
2. 020601 Alat Kantor dan Rumah Tangga 5 2.600.000 2.225.000 375.000
3. 020602 Alat Rumah Tangga 5 33.480.000 28.064.000 5.416.000
4. 020603 Komputer 4 18.213.000 5.691.563 12.521.438
5. 020604 Meja dan Kursi Kerja/Rapat 5 2.534.000 0 2.534.000
Pejabat
6. 020702 Alat Komunikasi 5 1.845.000 1.845.000 0
7. 020902 Alat Peraga/Praktek Sekolah 10 350.000 256.667 93.333
8. 031101 Bangunan Gedung Tempat Kerja 50 718.200.000 435.708.000 282.492.000
TOTAL 1.082.602.000 733.644.039 348.957.961

 Permasalahan
- Terdapat 1 jabatan eselon IV/b yang belum terisi sejak oktober tahun
2015 sampai saat ini yaitu Kasub.Kepegawaian.
- Kualitas SDM Aparatur belum memadai
- Motivasi dan kreatif aparatur relatif rendah
- Kurangnya sarana dan prasarana yang ada di Kecamatan
- Masih terdapat tanah asset Kecamatan yang belum bersertifikat

19
BAB III

PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN DI KECAMATAN

A. Penanganan Rawan Pangan


Di Kecamatan Insana saat ini menghadapi permasalahan dibidang sosial,
Ekonomi dan Politik. Jumlah penduduk miskin terus meningkat, dengan demikian
semakin banyak orang yang menghadapi rawan pangan.
Terjadinya kasus rawan pangan menunjukan bahwa masalah ketahanan
pangan, bukan masalah yang sederhana dan dapat diatasi sesaat saja, melainkan
merupakan masalah yang cukup kompleks karena tidak hanya memperhatikan situasi
ketersediaan pangan atau produksi disisi makro saja melainkan juga harus
memperhatikan program – program yang terkait dengan fasilitasi peningkatan akses
terhadap pangan ataupun gizi baik ditingkat rumah tangga maupun bagi anggota
rumah tangga itu sendiri.
Masalah ketahanan pangan memiliki dimensi tersendiri dilihat dari keamanan
pangan, keanekaragaman pangan, dan kualitas pangan. Pangan sebagai kebutuhan
pokok terpenting, memiliki keterkaitan langsung dengan kondisi kesehatan,
kecerdasan dan produktifitas sumber daya manusia. Disamping itu pemenuhan
kebutuhan pangan bagi seluruh kebutuhan masyarakt merupan fondasi kuat untuk
pembentukan kualitas sumber daya manusia
Oleh karena itu berbagai program pembangunan ketahanan pangan dan gizi
tingkat Kecamatan perlu lebih diarahkan pada dukungan fasilitasi peningkatan
produksi dan ketersediaan pangan, distribusi dan aksebilitas pangan dan perbaikan
konsumsi pangan antara lain :
1. Pemanfaatan potensi dan sumber daya lokal
2. Pembangunan sarana dan prasarana yang mendukung produksi pangan
3. Peningkatan pelayanan penyuluhan dan pendampingan ketahanan pangan
masyarakat
4. Pengembangan perdagangan pangan
5. Pengembangan lumbung pangan dan cadangan pangan
6. Peningkatan kualitas konsumsi pangan
7. Revitalisasi kewaspadaan pangan dan gizi sebagai sistem pemantauan secara
dini rawan pangan
8. Fasilitasi terhadap permasalahan yang terkait dengan penanganan kelompok
rawan pangan.

20
Data KK Tidak Mampu Perdesaan / Kelurahan
2014
2015 2016
NO DESA/KEL TOTAL
JLH REALISASI REALISASI REALISASI
JLH KSM JML KSM
KSM BANTUAN BANTUAN BANTUAN

58,637,500 69,575,000 29 43,751,250 128.212.500


1 NANSEAN 29 29

6,601,500 7,025,000 5,150,000


2 SUSULAKU 4 4 4 18.776.500

AINIUT 29,350,000 36,412,500 24,525,000


15 15 15 65.762.500
3

4 LOERAM 21 39,785,500 21 44,652,500 21 28,125,000 112.563.000

5 OINBIT 42 42 96,662,500 42 61,600,000 183.949.000


87.286.500

6 NUNMAFO 31 31 76,275,000 31 45,050,000 187.344.000


66.019.000

MANUNAIN A
7 35 71,558,000 35 80,000,000 35 50,300,000 151.558.000

MANUNAIN B 17 33,037,500 17 37,600,000 17 24,600,000 95.237.500


8

9 10 19,889,500 10 24,875,000 10 15,325,000 44.764.500


TAPENPAH

10 16 31,391,000 16 37,187,500 16 24,725,000 93.303.500


SEKON

11 12 24,305,000 12 26,587,500 12 17,447,500 50.892.500


SUSLAKU B

12 24 51,564,000 24 58,003,750 24 35,850,000 127.015.250


KEUN

13 20 20 47,700,500 20 32,250,000 87.446.000


FATOIN 39.745.500

559,170,500 276 642.556.250 408,698,750


276 276 1.201.726.750
JUMLAH

21
B. Koordinasi Penanganan Perekaman E-KTP
E – KTP atau KTP elektronik adalah dokumen kependudukan yang
membuat sistem keamanan/pengendalian baik dari sisi administrasi ataupun
teknologi informasi dengan berbasis database Kependudukan Nasional.
Penduduk hanya diperbolehkan memiliki 1 KTP yang tercantum Nomor Induk
Kependudukan (NIK), dan NIK merupakan identitas tunggal setiap penduduk
dan berlaku seumur hidup. NIK yang ada di KTP akan dijadikan dasar dalam
penerbitan dokumen pada aspek kehidupan antara lain : Penerbitan paspor,
SIM, NPWP, Polis Asuransi, Sertifikat atas Hak Tanah, dan penerbitan atas
identitas lainnya yang dibutuhkan oleh setiap orang.
Maksud dan tujuan pembuatan E – KTP
9. Mencegah dan menutup peluang adanya KTP ganda dan KTP palsu
10. Terwujudnya data penduduk yang akurat
11. Dapat digunakan dalam segala aspek kehidupan
Manfaat E-KTP
1. Identitas jati diri tunggal
2. Tidak dapat dipalsukan
3. Tidak dapat digandakan
Di Kecamatan Insana terdapat 16 Desa dan 1 kelurahan dan hampir sebagian
masyarakat belum memiliki E-KTP.
Jumlah Penduduk pada Kecamatan Insana sebanyak : 21.127 orang
Target WKTP pada Kecamatan Insana sebanyak : 14.407 orang
Data Perekaman yang masuk ke Data Center sebanyak : 9.971 orang
Prosentase : 62,2%
Sisa Perekaman sebanyak : 4.436 orang
Realisasi Fisik E-KTP sebanyak : 9.844 orang

Jumlah Penduduk Wajib KTP Dan Realisasi Fisik KTP


No Nama Jlh KK Jlh Laki - Perempuan WKTP WKTP Jlh Realisasi
Desa/Kelurahan Penduduk Laki Laki - Perempuan Fisik
Laki E-KTP
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Desa Ainiut 417 1.642 833 809 563 582 1.145 862
2 Desa Nunmafo 556 2.039 1.025 1.014 701 706 1.407 1.170
3 Desa Oinbit 716 2.786 1.379 1.407 955 997 1.952 1.484
4 Desa Manunain A 493 1.877 980 897 660 625 1.285 776
5 Desa Fatoin 416 1.568 775 793 517 557 1.074 784
6 Kelurahan Bitauni 213 899 450 449 303 301 604 365
7 Desa Nansean 245 975 465 510 330 333 663 278
8 Desa Susulaku A 233 949 478 471 313 303 616 465
9 Desa Loeram 411 1.352 684 668 488 467 955 745
10 Desa Manunain B 310 1.158 610 548 398 382 780 512
11 Desa Tapenpah 268 1.079 543 536 371 376 747 501
12 Desa Sekon 240 982 512 470 358 334 692 279
13 Desa Susulaku B 167 757 389 368 247 238 485 236
14 Desa Keun 255 1.134 572 562 329 357 686 241
15 Desa Fatuana 193 744 398 346 254 224 478 299
16 Desa Botof 192 707 344 363 247 260 507 391
17 Desa Nansean 119 479 252 227 166 165 331 256
Timur
Jumlah 5.444 21.127 10.689 10.438 7.200 7.207 14.407 9.844

22
Jumlah Kepemilikan Akte Lahir, Akte Perkawinan, Akte Cerai, Akte Kematian
Yang di proses pada Kecamatan Insana
No Akte Lahir Akte Perkawinan Akte Cerai Akte Kematian
1 2 3 4 5
1 2.852 1.481 2 34

Data Jumlah Kepemilikan Kartu Keluarga pada Kecamatan Insana

No Jumlah KK Cetak Kartu Keluarga Belum Memiliki Kartu Keluarga


1 2 3 4
1 5.444 3.282 2.162

Permasalahan:

1. Masyarakat belum memahami akan pentingnya identitas diri ( E-KTP)


2. Jarak tempuh bagi desa – desa yang jauh membuat masyarakat
kesulitan membuat E-KTP
3. Banyak KK yang belum memiliki Kartu Keluarga
4. Banyak penduduk yang telah pindah dan berada di luar daerah
Kabupaten Timor Tengah Utara namun masih tercatat sebagai penduduk
Kabupaten TTU. Hal ini berdampak pada pembengkakan jumlah
penduduk sehingga jumlah data kependudukan laporan setiap desa
berbeda dengan data pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
5. Kebanyakan masyarakat baru mengurus E-KTPpada saat ada bantuan
dari pemerintah.

C. Koordinasi Penanganan Kesehatan


Untuk mendukung program pemerintah melalui sektor kesehatan,
Pemerintah Kecamatan Insana melakukan koordinasi dengan instansi terkait
yang ada di Kecamatan maupun di desa/kelurahan, untuk memperoleh data
tentang kondisi kesehatan masyarakat dan kasus – kasus kesehatan luar
biasa, serta melakukan pemantauan/monitoring pelaksanaan kegiatan
posyandu di desa/kelurahan.

Data Pusat Pelayanan Kesehatan


No Uraian Jlh Jlh Pegawai Jlh Jlh Jlh Jlh
Pusat PNS PTT Pusat Kontrak Magang Jlh tenaga tenaga Tenaga Kader
Pelayanan Dokter Bidan Daerah Medis Para Non
medis Para
Medis
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 Puskesmas 1 31 1 9 4 30 75 1 70 4
2 Pustu 5 4
3 Pos Kesdes 1 1
4 Polindes 15 15
5 Posyandu 46 230
6 Klinik 1 4 2
Sta.Elizabeth
7 Klinik Kasih 1 4
Bunda
8 Apotik Kasih 1 2

23
Pelaksanaan kegiatan program kesehatan ibu dan anak termasuk pelayanan KB
yang ada di wilayah Kecamatan Insana Tahun 2017 berikut :
 Jumlah ibu hamil : 443 orang
 Jumlah ibu yang bersalin : 261 orang
 Jumlah ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga medis : 260 orang
 Jumlah ibu yang bersalin di fasilitas kesehatan : 260 orang
 Jumlah persalinan bukan tenaga medis : 1 orang
 Jumlah kematian ibu hamil, bersalin dan nifas : 1 orang
 Jumlah kematian bayi : 4 orang
 Jumlah kematian balita : 4 orang
 Jumlah Bayi Laki – Laki : 192 orang
 Jumlah Bayi Perempuan : 224 orang
 Jumlah Balita Laki – laki : 812 orang
 Jumlah Balita Perempuan : 735 orang
 Jumlah PUS : 2.496 orang
 Jumlah PUS yang mengikuti KB : 1.011 orang

Data Pus dan Peserta PUS yang mengikuti KB


No Desa Kelurahan Jlh Peserta KB/Mix Kontrasepsi KDM Jlh
PUS IUD MOW MOP IPL STK PIL
PRO MDR PROG MDR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 Loeram 148 1 1 - 35 39 - - - - 76
2 Tapenpah 141 - 3 - 17 35 - 2 - - 57
3 Susulaku B 110 - - - 29 29 - - - - 58
4 Manunain B 126 1 - - 10 31 7 - - - 49
5 Sekon 120 3 - - 36 10 - - - - 49
6 Ainiut 181 1 8 - 13 28 - - 4 - 54
7 Keun 138 - 1 - 18 13 - - - - 32
8 Susulaku A 152 2 - - 31 50 5 - - - 88
9 Nansean 109 - - - 16 34 - - - - 50
10 Oinbit 258 2 1 - 28 56 - - - - 87
11 Manunain A 214 - 2 - 26 25 5 - 2 - 60
12 Fatoin 191 1 6 - 16 27 7 - 4 - 61
13 Nunmafo 268 3 2 - 22 98 - 7 6 - 138
14 Nansean Timur 50 - - - 8 11 - - - - 19
15 Botof 72 1 - - 5 18 17 1 - - 42
16 Fatuana 92 - 1 - 6 18 12 - - - 37
17 Bitauni 126 2 3 - 12 24 13 - - - 54
Jumlah - - 546 66 10 16 - -
Jumlah 2.496 17 28 328 612 26 - 1.011

24
 Posyandu
Posyandu di Kecamatan Insana terdapat 46 posyandu yang tersebar di 16
desa dan 1 kelurahan dengan jumlah kader sebanyak 230 orang.

Data Posyandu se Kecamatan Insana


Desa/ Jlh Sasaran Posyandu
No Nama Posyandu
Kelurahan Kader Laki-laki Perempuan
1 2 3 4 5 6
1 Fatoin Sap’an,Nispukan 10 96 73
2 Ainiut Lobus A,Lobus B,Buta,Taenmetan 20 67 69
3 Bitauni Bitauni,Kleja,Bisain 15 40 53
4 Nunmafo Naisau,Haufo’o,Kemala,Peutana 20 114 94
5 Manunain A Nesam A., Nesam B 10 102 96
6 Manunain B Uskono ,Matani 10 54 53
7 Fatuana Naimasu, Naimasu B 10 42 38
8 Botof Naikofi,Huepukan 10 26 33
9 Tapenpah Noenebu,Oeliurai 10 70 42
10 Oinbit Ekafalo A,Ekafalo B,Ekafalo C,Besnaen 30 108 128
A,Besnaen B,Neun
11 Loeram Nabosina A,Nabosina B, Besin 15 52 47
12 Keun Keun A,Keun B 10 56 64
13 Susulaku A Nautus,Boni,Oehaubesi 15 60 54
14 Susulaku B Oe’ekam,Bokis 10 26 32
15 Nansean Nansean A,Nansean B,Nansean C,Nansean D 20 32 31
16 Nansean Nansean Timur 5 15 18
Timur
17 Sekon Sekon A,Sekon B 10 44 34
Jumlah 230 1.004 959
Jumlah 1.963

Data Gizi Baik ( BB/U )

No Desa/Kel. Nama Posyandu Laki-laki Perempuan


1 2 3 4 5
1 Fatoin Sap’an,Nispukan 62 48
2 Ainiut Lobus A,Lobus B,Buta,Taenmetan 55 60
3 Bitauni Bitauni,Kleja,Bisain 25 29
4 Nunmafo Naisau,Haufo’o,Kemala,Peutana 79 74
5 Manunain A Nesam A.Nesam B 77 77
6 Manunain B Uskono,Matani 28 42
7 Fatuana Naimasu A,Naimasu B 18 20
8 Botof Naikofi,Huepukan 16 17
9 Tapenpah Noenebu,Oeliurai 36 19
10 Oinbit Ekafalo A,Ekafalo B,Ekafalo C,Besnaen 68 83
A,Besnaen B,Neun
11 Loeram Nabosina A,Nabosina B, Besin 32 32
12 Keun Keun A,Keun B 28 37
13 Susulaku A Nautus,Boni,Oehaubesi 34 28
14 Susulaku B Oe’ekam,Bokis 16 17
15 Nansean Nansean A,Nansean B,Nansean C,Nansean D 20 20
16 Nansean Timur Nansean Timur 7 8
17 Sekon Sekon A,Sekon B 38 26
Jumlah 639 637
Jumlah 1.276

25
Data Gizi Kurang ( BB/U )

No Desa/Kel. Nama Posyandu Laki-laki Perempuan


1 2 3 4 5
1 Fatoin Sap’an,Nispukan 32 19
2 Ainiut Lobus A,Lobus B,Buta,Taenmetan 9 7
3 Bitauni Bitauni,Kleja,Bisain 12 13
4 Nunmafo Naisau,Haufo’o,Kemala,Peutana 31 15
5 Manunain A Nesam A.Nesam B 23 17
6 Manunain B Uskono,Matani 21 10
7 Fatuana Naimasu,Naimasu B 16 10
8 Botof Naikofi,Huepukan 7 13
9 Tapenpah Noenebu,Oeliurai 19 13
10 Oinbit Ekafalo A,Ekafalo B,Ekafalo C,Besnaen 30 32
A,Besnaen B,Neun
11 Loeram Nabosina A,Nabosina B, Besin 9 10
12 Keun Keun A,Keun B 15 13
13 Susulaku A Nautus,Boni,Oehaubesi 16 18
14 Susulaku B Oe’ekam,Bokis 5 3
15 Nansean Nansean A,Nansean B,Nansean C,Nansean D 7 7
16 Nansean Timur Nansean Timur 4 4
17 Sekon Sekon A,Sekon B 4 6
Jumlah 260 210
Jumlah 470

Data Gizi Buruk ( BGM )


No Desa/Kel. Nama Posyandu Laki-laki Perempuan
1 2 3 4 5
1 Fatoin Sap’an,Nispukan 2 6
2 Ainiut Lobus A,Lobus B,Buta,Taenmetan 1 2
3 Bitauni Bitauni,Kleja,Bisain 1 1
4 Nunmafo Naisau,Haufo’o,Kemala,Peutana 4 5
5 Manunain A Nesam A.Nesam B 2 1
6 Manunain B Uskono,Matani 5 1
7 Fatuana Naimasu A,Naimasu B 4 -
8 Botof Naikofi,Huepukan - 1
9 Tapenpah Noenebu,Oeliurai 4 1
10 Oinbit Ekafalo A,Ekafalo B,Ekafalo 4 7
C,Besnaen A,Besnaen B,Neun
11 Loeram Nabosina A,Nabosina B, Besin 3 2
12 Keun Keun A,Keun B 3 3
13 Susulaku A Nautus,Boni,Oehaubesi 2 2
14 Susulaku B Oe’ekam,Bokis 2 2
15 Nansean Nansean A,Nansean B,Nansean 1 0
C,Nansean D
16 Nansean Timur Nansean Timur 1 3
17 Sekon Sekon A,Sekon B 1 2
Jumlah 40 39
Jumlah 79

26
Permasalahan :
1. KB PUS yang belum mengikuti KB sering terlambat melakukan
pemeriksaan.
2. Kehadiran sasaran untuk pemeriksaan di Posyandu masih minum.
3. Faktor ekonomi masyarakat sangat rendah sehinnga terjadi gizi buruk
dan kurang gizi ( BGM dan BBU ) terhadap bayi/ balita.
4. Kurangnya kesadaran masyarakat akan pola hidup bersih dan sehat
serta penggunaan fasilitas kesehatan yang telah disediakan oleh
pemerintah
5. Kurangnya perhatian orang tua terhadap tumbuh kembang anak
(bayi/balita)
6. Kurangnya perhatian orang tua terhadap kesehatan anak

D. Koordinasi Penanganan Pendidikan


Untuk mendukung program pemerintah melalui sektor pendidikan guna
mengentaskan butu huruf dan mensukseskan wajib belajar 9 tahun, maka
Pemerintah Kecamatan Insana melakukan koordinasi dengan instansi terkait
dan melakukan monitoring proses belajar mengajar di sekolah serta
melakukan koordinasi untuk memperoleh data pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar. Oleh karena itu, Pemerintah Kecamatan terus melakukan
pemutakhiran data sesuailaporan bulanan perkembangan sekolah, guru dan
siswa di Kecamatan Insana yang terdiri dari :

Data Sekolah se Kecamatan Insana :


No Nama Sekolah Banyaknya Keterangan
1 2 3 4
1 TK.Dharma Wanita 1
2 PAUD 26
3 SD 22
4 SLTP 8
5 SLTA 2
Jumlah 59

27
Data TK , PAUD Se Kecamatan Insana :

No Nama TK / PAUD PNS Pengelola Pendidik/ Alamat


Pengasuh
L P L P L P
1 2 3 4 7 8 9 10 11
1 Tk.Dharma Wanita - 1 - - 1 4 Fatoin
2 PAUD Lobus A - - - 1 - 2 Ainiut
3 PAUD Melati Liurai - - - 1 - 3 Ainiut
4 PAUD Lobus B - - - 1 - 1 Ainiut
5 PAUD Naimanu - - 1 - - 3 Nunmafo
6 PAUD Bogenvil - - 1 - 2 Nunmafo
7 PAUD Melati - - 1 - - 2 Oinbit
8 PAUD Bintang - - - 1 - 2 Oinbit
Harapan
9 PAUD Oematan - - - 1 - 2 Oinbit
10 PAUD Ben – Ben - - - 1 - 2 Oinbit
11 PAUD Kuntun - - - 1 - 2 Oinbit
Bahagia
12 PAUD Levender - - 1 - - 3 Manunain A
13 PAUD Ustani - - 1 - - 2 Bitauni
14 PAUD Netna 1 - - 1 - - 2 Loeram
15 PAUD Netna 2 - - - 1 - 2 Loeram
16 PAUD Anggrek - - - 1 - 2 Susulaku A
17 PAUD Suf Ana - - - 1 - 2 Susulaku A
18 PAUD Liases Neno - - - 1 - 2 Susulaku B
19 PAUD Oe Tuen - - - 1 - 2 Nansean
20 PAUD Pinaf - - - 1 - 2 Nansean Timur
21 PAUD Tunas Harapan - - - 1 - 2 Sekon
22 PAUD Permata - - - 1 - 3 Tapenpah
23 PAUD Kuntun - - 1 - - 2 Tapenpah
Bahagia
24 PAUD St.Yosef - - - 1 - 2 Botof
25 PAUD St.Philipus - - - 1 - 2 Manunain B
26 PAUD Hati Bunda - - - 1 - 2 Fatuana
27 PAUD St.Yohanes - - - 1 - 2 Keun
Jumlah - 1 6 21 - 59
Jumlah 1 27 59

28
Data Pendidikan SD se - Kecamatan Insana
No Nama Sekolah Tenaga Pengajar Pelajar
PNS Kontrak PTT/ Komite Penjaga TS Guru Jlh Jlm
GTT Sekolah operator
L P L P L P L P L P L P L P L P

1 SDK Besnaen 3 2 - 2 - - - - - - 1 - - - 8 59 66 125


2 SDN Ekafalo 4 6 - - - - 3 2 - - - - - - 15 144 117 261
3 SDN Peut’ana 7 2 - - - - 2 3 - - - - - - 14 64 52 116
4 SDK Kiupukan - 7 - - - - 1 3 - - - - - - 11 88 83 171
I
5 SDK Kiupukan 2 4 - 1 - - 2 2 - - - - - - 11 90 62 152
II
6 SDN Nispukan 3 4 - 1 - 2 3 - - - - 13 107 94 201
7 SDN Nesam 7 3 - - - 2 3 1 - - - 1 - 17 150 128 278
8 SDK Unab 3 5 - - 1 - - 2 - - - - - - 11 107 97 204
9 SDN Oemasi
10 SDN Keun 2 4 - 1 - - - 2 1 - - - - - 10 109 92 201
11 SDN Bisain 1 4 - 1 - - 1 - 1 - - - 1 - 9 50 56 106
12 SDN Oeliurai 5 5 - - - - 1 2 - - - - - - 13 96 87 183
13 SDK Sekon 5 3 - - - - 1 - - - - - - - 9 76 68 144
14 SDN Besin 1 6 - 1 - - 3 - - - - - - - 11 53 50 103
15 SDK Kuafeu 3 2 - - - 1 1 2 - - - - - - 9 74 71 145
16 SDN Buta 4 3 - 2 - - - - - - 1 2 - - 12 34 41 75
17 SDK Oelolok 1 3 4 4 - - - - - - - - - - 12 104 61 165
18 SDK Boni 5 2 - - 2 4 - - - - - - 13 89 86 175
19 SDK Bokis
20 SDK Kiutoko 4 - - - - - 2 2 - - - - - - 8 47 43 90
21 SDN Kleja 2 3 1 - 1 1 - - - - 8 25 27 52
22 SDN Sipi 4 4 - - - - - 1 1 - - - 1 - 12 66 62 128
Jumlah 67 72 5 13 3 7 20 28 4 - 2 2 3 - 226 1.632 1.443 3.071
Jumlah 139 18 10 50 4 4 3 3.075 3.075

 Tabel : Data Pendidikan SLTP se - Kecamatan Insana


No Nama Sekolah Tenaga Pengajar Pelajar
PNS Kontrak GTT Komite Penjaga TU GKD Jlh Jlm
Sekolah
L P L P L P L P L P L P L P L P

1 SMPN I Insana 10 9 - - 1 10 - - - - - - - - 30 195 215 410


2 SMP I Atap 5 5 1 1 - - 5 - - - - - - - 17 86 87 173
Oemasi
3 SMP I Atap Sipi 4 4 1 1 - - 2 - - - 1 - - - 12 51 56 107
4 SMP I Atap 3 5 2 - 1 1 - - 1 - 1 - - - 14 55 62 117
Ekafalo
5 SMP I Atap 2 1 1 - 2 4 - - - - - - 10 25 32 57
Kuafeu
6 SMPK Oelolok 5 1 - - 2 6 - - - - - 2 - - 16 77 57 134
7 SMPN Sta.Maria - 1 - - 3 4 - - - - - - 1 - 9 39 23 62
Bitauni
8 SMPN Sekon 3 - - - - - 2 5 - - - - - - 10 11 12 23
Jumlah 32 26 4 2 8 21 11 9 1 - 2 2 1 - 118 539 544 1.083
Jumlah 58 6 29 20 1 4 1 118 1.083

 Data Pendidikan SLTA se - Kecamatan Insana


No Nama Sekolah Tenaga Pengajar Pelajar
PNS Kontrak GTT Guru Penjaga TU GKD Jlh
Jlh
Pusat Honor Sekolah
Sekolah
L P L P L P L P L P L P L P L P

1 SMAN I Insana 12 6 - 1 - 1 8 7 - - - - - - 35 195 257 452


2 SMTP St.Paulus - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Bitauni
Jumlah 12 6 - 1 - 1 8 7 - - - - - - 35 195 257
Jumlah 18 1 1 15 - - - 452

29
E. Koordinasi Penanganan Rumah Tidak Layak Huni Bagi Keluarga
Tidak Mampu.

Di Tahun 2017, Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Utara akan


melaksanakan Program Pemberdayaan Masyarakat dalam rangka mengurangi
angka kemiskinan melalui pembangunan Rumah Tidak Layak Huni karena
salah satu indikator penyumbang tertinggi angka kemiskinan adalah
perumahan yang tidak layak huni ini. Masyarakat pada umumnya di setiap
desa masih yang memiliki rumah tidak layak huni.

Data Rumah Tidak Layak Huni Tahun 2017 :


No Nama Desa / Kelurahan Banyaknya Unit
1 2 3 4
1 Fatoin 172 Unit
2 Ainiut 236 Unit
3 Bitauni 95 Unit
4 Nunmafo 259 Unit
5 Manunain A 263 Unit
6 Manunain B 226 Unit
7 Fatuana 104 Unit
8 Botof 162 Unit
9 Tapenpah 210 Unit
10 Oinbit 406 Unit
11 Loeram 270 Unit
12 Keun 36 Unit
13 Susulaku A 190 Unit
14 Susulaku B 159 Unit
15 Nansean 55 Unit
16 Nansean Timur 104 Unit
17 Sekon 225 Unit

Permasalahan :
1. Pendapatan masyarakat sangat rendah sehingga belum bisa
membangun rumah tinggal yang layak
2. Masyarakat pada umumnya masih berada pada pola hidup komsumtif,
masih sedikit yang berusaha pada usaha produktif dalam rangka
meningkatkan pendapatan keluarga.

30
BAB IV

PROGRAM PADAT KARYA PANGAN ( PKP)

Ketersediaan pangan dalam kualitas dan kuantitas yang memadai merupakan


hal yang sangat krusial bagi kelangsungan hidup manusia.Ketergantungan manusia
terhdap pangan mendorong manusia untuk mengelola sumber daya yang ada secara
maksimal untuk dapat memenuhi kebutuhan pangan tersebut.Tingginya angka
kemiskinan dan ketersediaan pangan memiliki korelasi yang signifikan.Dalam
konteks Kabupaten Timor Tengah Utara sebagai salah satu kabupaten dengan angka
kemiskinan cukup tinggi, pemerintah daerah terus berupaya menekan laju angka
kemiskinan tersebut.

Banyak indikator yang mempengaruhi ketersediaan pangan di daerah ini,


antara lain pola pertanian yang bersifat subsisten, rendahnya curah hujan, minimnya
akses petani terhadap modal usaha serta rendahnya pengetahuan petani dalam
mengelola bahan pangan mentah menjadi barang yang memiliki nilai ekonomis.

Hal kongkrit yang diimplementasikan oleh Pemerintah Kabupaten Timor


Tengah Utara untuk menekan polemik kelangkaan pangan adalah dengan
pengembangan pertanian yang sangat diharapkan memberi kontribusi positif bagi
sektor lainnya.Langkah konkrit tersebut yang dikenal dengan “Gerakan Cinta Petani
menuju Pensiun Petani”yang dikonversikan dalam bentuk pengelolaan beras
miskin/beras sejatera yang diperutukan bagi kelompok masyarakat yang masuk
dalam kualifikasi berpendapatan rendah dengan Pola PKP yang biasa disebut Rasin
PKP.

Dalam pengelolaan Raskin, masyarakat diwajibkan untuk mengelola lahan


pertanian yang dimiliki dengan menanan tanaman semusim pada setiap musim
tanam dan menambah secara bertahap populasi tanaman umur panjang dalam
kebun menetap tersebut baik jenis maupun jumlahnya.Luas lahan yang dikelola oleh
petani ini yang dikonversikan dengan jumlah beras yang akan diperoleh oleh
petani.Pengolahan lahan ini merupakan kompnesasi setiap RTS-PM terhadap harga
tebus Raskin yang harus dikumpulkan oleh setiap RTS - PM.

Konsep PKP merupakan konsep baru yang diimplementasikan dalam 5 (Lima)


tahun pertama masa kepemimpinan Bapak Bupati Raymundus Sau Fernandes, S.Pt
dan Wakil Bupati Timor Tengah Utara Aloysius Kobes, S,Sos.Lanjutan Program ini
dalam periode kedua kepemimpinan bupati saat ini diharapkan mampu mengatasi
berbagai hambatan yang dihadapi dalam implementasinya program ini sebelumnya,
sehingga diharapkan mampu untuk bersinergi dengan sektor-sektor lainnya dan
memberikan implikasi positif bagi pengembangan kualitas hidup seluruh masyarakat
Kabupaten Timor Tengah Utara.

31
PERANAN CAMAT SEBAGAI PENANGUNG JAWAB PENGELOLAAN
RASKIN DENGAN POLA PKP DI TINGKAT KECAMATAN.

Untuk mengefektifkan implementasi pengelolaan Raskin dengan pola PKP maka


dibentuk Tim Teknis dan Tim Koordinasi.Di tingkat Kecamatan Camat memiliki
peran sebagai penanggung jawab kegiatan.

Tugas dan peran Tim Koordinasi Tingkat Kecamatan meliputi:

1. Sosialisasi kebijakan dan mekanisme pengelolaan Raskin/Rastra dengan pola


PKP kepada aparatur desa/kelurahan dan pihak lain yang berada di dalam
wilayah yang bersangkutan.
2. Pembinaan terhadap pelaksanaan pengelolaan Raskin/Rastra dengan pola
PKP.
3. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pengelolaan Raskin/Rastra dengan
pola PKP secara berkala.
Pada tahap awal, Tim Koordinasi akan melakukan rapat persiapan untuk
mensosialisasikan semua kebijakan dan mekanisme pelaksanaan pengelolaan
Raskin/Rastra dengan pola PKP yang telah ditetapkan di tingkat kabupaten.
Untuk terus mengawal pelaksanaan program PKP maka diadakan rapat secara
berkala yaitu:

1. Rapat persiapan untuk sosialisasi kebijakan dan mekanisme


2. Rapat koordinasi
3. Monitoring dan evaluasi
Tim Koordinasi Tingkat Kecamatan bertanggunggungjawab kepada Bupati
Timor Tengah Utara sebagai Penanggungjawab pelaksanaan pengelolaan
Raskin/Rastra dengan pola PKP
Tim Teknis Tingkat Kecamatan bertanggungjawab kepada Camat sebagai
penanggungjawab pelaksanaan pengelolaan Raskin/Rastra dengan pola PKP di
wilayahnya. Tim Teknis Kecamatan mempunyai tugas mendukung kelancaran
pelaksanaan pengelolaan Raskin/Rastra dengan pola PKP di tingkat
desa/kelurahan. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Tim Teknis Kecamatan
mempunyai tugas sebagai berikut :

1. Mengkoordinir PL dan PPL dalam pelaksanaan pengelolaan Raskin/Raskin


dengan pola PKP di desa/kelurahan.
2. Rekapitulasi tipe kegiatan Raskin/Rastra dengan pola PKP yang diusulkan dari
setiap desa/kelurahan.
3. Memfasilitasi pendistribusian Raskin/Rastra ke setiap desa/kelurahan di
wilayahnya.
4. Mengkoordinir / melakukan rekapan administrasi pengelolaan Raskin/Rastra
dengan pola PKP di wilayahnya.
5. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan pengelolaan Raskin/Rastra
dengan pola PKP di desa/kelurahan.
6. Melaporkan pelaksanaan pengelolaan Raskin/Rastra dengan pola PKP
kepada Tim Teknis Kabupaten.

32
Implementasi PKP saat ini sudah memasuki tahun keenam.Idealnya dalam
rentang waktu tersebut sudah tercapai tujuan program ini, baik tujuan jangka
pendek maupun tujuan jangka panjang.Dalam 5 (Lima) tahun implementasi PKP,
masih banyak kendala yang dihadapi,antara lain :
1. Data luas lahan petani sebagai sasaran Program Raskin dengan pola PKP
tidak akurat.
Polemik menyangkut luas lahan menjadi persoalan yang paling mendasar
dalam implementasi program ini selama 5 tahun.Awalnya pelaksanaan
program PKP dilakukan dengan menggunakan LSM sebagai mitra kerja.
 Pendamping dari LSM bertanggung jawab penuh untuk pendataan luas
lahan.Realitanya pendamping tidak melakukan pengukuran riil untuk
data luas lahan awal maupun penambahan ideal setiap
tahunnya,sehingga data luas lahan yang ditampilkan adalah data
perkiraan yang terbawa setiap tahun dengan asumsi penambahan 25
are/tahun sesuai dengan petunjuk teknis.Implikasinya adalah
akumulasi perkiraan yang dimunculkan menjadikan luas lahan
perorangan menjadi sangat luas.
 Implikasi dari minimnya data luas lahan yang ada,maka pendistribusian
beras dilakukan secara merata tanpa ada pemilahan berdasarkan luas
lahan.
 Pendistribusian beras yang seharusnya berdasarkan luas lahan
berubah menjadi sama rata dengan alasan meminimalisir polemik yang
ada di desa karena jumlah RTS PM lebih kecil dari jumlah penduduk.
 Pendistribusian beras bukan berdasarkan lahan sehingga kebijakan
yang dilakukan oleh Tim Koordinasi di desa adalah memberikan beras
raskin kepada seluruh masyarakat desa/kelurahan yang bukan sasaran
PKP seperti PNS,Pensiunan maupun pengusaha.
2. Tim koordinasi di tingkat kecamatan belum memahami tupoksinya sebagai
pengendali program Raskin dengan pola PKP di tingkat Kecamatan.
 Di tingkat kecamatan belum terbangun koordinasi yang baik antara
pihak kecamatan dengan tenaga teknis (Koordinator Penyuluh dan
Mantri Tani),sehingga ada kesan saling melempar tanggung jawab
tentang pihak yang paling bertanggung jawab terhadap implementasi
program Raskin dengan pola PKP ini.
 Komite di desa belum memahami tugasnya,termasuk salah satunya
yang paling krusial adalah menyelesaikan dokumen administrasi.Pasca
pendampingan LSM di tahun Ke III implementasi Program
PKP,penyelesaian dokumen lebih banyak dikerjakan oleh kepala Desa
dan Sekertaris Desa.Untuk mempercepat penyelesaian data sebagai
persyaratan utama maka data yang dihasilkan adalah data
perkiraan.Eksistensi Komite hanya berfungsi pada saat pendistribusian
beras.
3. RTS PM sudah terpola dengan pola lama, yaitu menerima beras miskin tanpa
harus mengolah lahan sesuai dengan luas lahan.
Dalam upaya memperoleh hasil yang maksimal dari implementasi Program
raskin Pola PKP, maka beberapa hal yang telah dilaksanakan antara lain :

33
1. Pemerintah kecamatan telah dibangun sinergi yang positif di antara
semua pihak baik Camat,Tim Teknis Kecamatan (Mantri Tani dan
Penyuluh Pertanian),Kepala Desa/Lurah,Komite dan penerima
manfaat.Diharapkan sinergi positif tersebut dapat terbentuk komitmen
bersama untuk mensukseskan program Raskin dengan pola PKP ini
untuk mencapai tujuan jangka panjang dari program ini yaitu
terwujudnya ketahanan pangan.
2. Untuk mewujudkan pensiun petani dengan pola penggarapan lahan
menetap yang ditanami oleh tanaman umur panjang (TUP)maka telah
dilaksanakan sosialisasi Juknis PKP tahun 2017 untuk aparat desa,
komite, para ketua kelompok dan masyarakat.
3. Dilakukan pendataan Rumah Tangga Sasaran - PKP
4. Saat ini, pada beberapa desa telah dilakukan “pengukuranulang “ luas
lahan secara riil di masyarakat oleh aparat desa bersama
komite.Pengukuran ulang ini dimaksud untuk mengetahui secara riil
luas lahan potensial dan luas lahan fungsional yang dimiliki petani.
5. Akan dilakukan pengawasan dalam pendistribusian beras pola PKP agar
pembagian beras pola PKP dilaksanakan secara tepat dan benar
berdasarkan luas lahan yang dimiliki oleh setiap RTS PM.Pola yang
disarankan adalah membagi luas lahan petani secara
perorangan dengan total luas lahan dalam desa tersebut,
dikali dengan jumlah beras yang diperuntukkan bagi desa
tersebut. Dari pola pembagian ini, maka petani yang mengelola
lahannya secara benar dengan luas lahan sesuai program akan
memperoleh kompensasi beras lebih besar dari yang mengelola lahan
tidak sesuai target. Dengan demikian maka masyarakat akan
termotivasi untuk mengelola lahannya secara tepat dan benar.
6. Pada tahun 2018 pola PKP diubah menjadi Pola Padat karya ng untuk
Pangan Mandiri dimana petani mengintensifkan lahan PKP yang telah
diolah selama 7 tahun dengan tanaman musiman dan tanaman umur
panjang tanpa harus mendapat beras rastra. Petani lebih dibimbing
dalam mempersiapkan diri dalam rangka pensiun petani.

34
DATA REKAPITULASI LUAS LAHAN KECAMATAN INSANA TAHUN 2017

Tahap:
Tahap: I
II Juli –
Tipe Kegiatan yang Terealisir Setiap Tahap Jan-Juni
Des
2015
Nama RTS- 2015
No
PM
BSP
PTSTUP PSB BSJK PHK PBS
PLPT (are) PTP (are) PTSP (are) PTUP (are) PS (are) (are/p PJH Vol. (Kg) Vol. (Kg)
(are) (ar (are) (Are) (phn)
ot) (m)
e)
1 Desa Sekon 16592,2 111,25
5851 7091,5 10 17305 6772,95 6772,95
Desa
2 13,757
Tapenpah 13,751 14,351 13,751 13,676 15
3 Desa Botof
2,456,85 5,888,83 6,231,48 6,829,66 3.318,00 3,318,00
Kelurahan
4
Bitauni
5 Desa Fatoin 17092
4388 12808 8898 8691 872 9756 9756
Desa Manuain 15,
6 15,83 15,83
B 15,83 15,83 15,83 15,83 83 15,83 15,83
7 Desa Fatuana 11,017,20
1,156,48 6,960,53 6,701,75 8,099,20
8 Desa Keun 5,744,06 40,97
2,305,97 4,670,06 3,086,13 534 56
Desa
9
Manunain A
Desa
10 12,532
Nunmafo 1,885,00 10,124,00 6,266,00 9,567,00
14643,0
11 Desa Oenbit 1913517
6781,9 2052655 10603,85 10603,85 7 3412
12 Desa Ainiut 13460 2729
3967,2 10397,16 8244,,91 8477,77 8811

13 Desa Loeram 20286,4 5799,4


15,8575,67 10108,4 11050,2 7710
14 Desa Susulaku 10,151,50
10,131,50
Desa Susulaku
15 428 99
B 428 428 428 428 607,005
Desa Nasean
16 6485
Timur 2210 6560 6560 2195 9400
17 Desa Nansean 17251
2671 15663 15576 7749 5145
Jumlah

35
BAB V
PELAKSANAAN SARI TANI

Kemiskinan telah mennjadi isu global yang membutuhkan penanganan secara


komperhensif dan integral.Kemiskinan telah menjadi isu yang strategis karena
berbagai upaya untuk pengentasan kemiskinan belum memberikan kemajuan yang
signifikan.Tingginya angka kemiskinan menjadi polemik tersendiri dalam upaya
mewujudkan kesejateraan masyatarakat.Banyak faktor yang mempengaruhi eskalasi
jumlah angka kemiskinan antara lain,laju pertumbuhan penduduk yang sangat
cepat,ketersediaan pangan yang tidak memadai baik dari sisi kualitas maupun
kuantitas,berkurangnya lapangan pekerjaan,tingginya angka pengangguran maupun
faktor-faktor lainnya.

Kabupaten Timor Tengah Utara sebagai salah satu kabupaten dengan angka
kemiskinan cukup tinggi terus berupaya untuk menurunkan angka kemiskinan
tersebut. Dalam 5 tahun kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati, terjadi penurunan
angka kemiskinan yang cukup signifikan.Penurunan angka kemiskinan ini
dipengaruhi oleh intervensi pemerintah lewat program-program ekonomi produktif
yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat.

Program Desa Mandiri Cinta Petani (SARI TANI) adalah salah satu program
ekonomi produktif yang bertujuan untuk menurunkan angka kemiskinan
masyarakat,meningkatkan kesempatan berusaha masyarakat yang berpenghasilan
rendah,mengembangkan produk unggulan Kabupaten serta memperkuat kapasitas
fiskal desa.Dalam implementasinya Program SARI TANI juga bertujuan
meningkatkan populasi ternak.Diharapkan setiap sasaran SARI TANI dapat memiliki
ternak pengganti setelah pengembalian pokok dan bunga pinjaman

SARI TANI sebagai salah satu upaya penanggulangan kemiskinan,memberi


peluang kepada masyarakat miskin untuk terlibat aktif dalam dalam mengatasi akar
permasalahan kemiskinan yang dialaminya.Dalam program ini, masyarakat tidak lagi
diposisikan sebagai penerima bantuan pengentasan kemiskinan,namun lebih dari itu
masyarakat adalah pelaku pengentasan kemiskinan

Dalam upaya pengembangan ekonomi produktif SARI TANI akan


menyediakan sejumlah dana bagi masyarakat yang akan digunakan sebagai modal
kerja dalam menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan untuk meningkatkan
taraf hidup masyarakat dengan membuka kesempatan berusaha.Dalam
pelaksanaannya, modal usaha tersebut akan digunakan secara selektif bagi
masyarakat dalam mengembangkan usaha ekonomi produktif.

36
PERANAN CAMAT SEBAGAI PENANGGUNG JAWAB KEGIATAN SARI
TANI DI KECAMATAN

Guna mengefektifkan dan menyukseskan implementasi Program Desa


mandiri Cinta Petani (SARI TANI) maka diperlukan Tim Pelaksana dan tim
Koordinasi yang kuat dan solid pada semua tingkatan pemerintahan.Di tingkat
kecamatan Ketua Tim Koordinasi adalah Camat sedangkan Ketua Tim Pelaksana
adalah Kasie Perekonomian.

Tim koordinasi tingkat kecamatan yang diketuai oleh camat memiliki


fungsiyaitu :

 Menyampaikan kebijakan teknis dan operasional kepada Tim Koordinasi


Tingkat Desa.
 Melakukan pembinaan administrasi pelaksanaan Dana Sari Tani.
 Sosialisasi kebijakan dan dan mekanisme dana Sari Tani.
Tim koordinasi tingkat kecamatan tidak melembaga melainkan merupakan
mekanisme kerja dalam bentuk rapat rapat koordinasi reguler untuk
menjalankan tugas dan peran pembinaan dan pemantauan dalam bentuk
monitoring dan evaluasi.
Tim Pelaksana Dana sari Tani di tingkat Kecamatan adalah Kepala Seksi
Perekonomian yang bertugas untuk mendukung kelancaran
mengimplementasikan Dana Sari Tani di tingkat desa.Adapaun pperan Tim
Pelaksana program Kecamatan mempunyai peran :
 Memberi petunjuk teknis pelaksanaan program DST
 Fasilitasi pertemuan tim koordinasi dan sosialisasi program di tingkat
kecamatan
 Pelaksanaan verifikasi data kelompok-kelompok ekonomi pedesaan.
 Pemantauan dan efaluasi pe laksanaan program di tingkat kecmatan
dan desa
Implementasi Program Dana Sari Tani memasuki tahun ke 6,dalam rentang
waktu tersebut terdapat kendala yang dihadapi antara lain :
1. Masyarakat masih memposisikan dirinya sebagai obyek dalam program
ini,sehingga cenderung tidak pro aktif dalam mengelola dana ini.
 Ternak yang diterima dipelihara,pada saatnya jatuh tempo maka
ternak dijual dan dilakukan pengembalian pokok dan bunga
pinjamanan. Tidak ada perubahan yang signifikan di masyarakat.
 Masyarakat tidak memiliki pengganti sebagai tanda bukti kesuksesan
implementasi program ini.
 Penerima manfaat sering menunda waktu pelunasan pinjaman.
 Pengadaan ternak yang dilakukan langsung oleh masyarakat sering kali
tidak memenuhi kualifikasi ternak sesuai harga yang diberikan. Ternak
dibeli dengan harga yang jauh lebih rendah dari pagu dana bantuan
yang dialokasikan.
 Penerima manfaat kurang memahami pola perawatan ternak yang baik
dan benar.

37
2. PKM belum memahami tupoksinya secara baik dan benar.
 Bagi PKM yang bukan anak asli desa bersangkutan jarang datang ke
desa dampingan.
 PKM belum mampu mengorganisir kelompok secara baik
 PKM jarang berkoordinasi dengan pemerintah desa
 Absensi kehadiran PKM secara keseluruhan di desa ditandatangani oleh
Kepala Desa tanpa mengetahui frekwensi kehadiran PKM di desa
 Pemberian dan transport kepada PKM tanpa memperhatikan frekwensi
kehadiran dan kinerja PKM
3. UPST belum memahami Tupoksinya secara baik dan benar.
 Minimnya pelatihan bagi UPST berdampak pada rendahnya
pemahamam UPST terhadap administrasi kelompok dan teknik
pengorganisian kelompok.
 PKM yang tidak tinggal di lokasi dampingan berimplikasi langsung
terhadap fungsi ganda yang harus menjadi beban UPST.
 Minimnya SDM UPST.
4. Rendahnya dukungan pemerintah desa :
 Pemerintah desa sering kali apatis terhadap penagihan dana pinjaman
kelompok padahal dana DST adalah dana abadi di desa yang
peruntukannya untuk peningkatan kualitas kesejateraan masayarakat
desa.
 Yang terjadi selama ini, pengembalian pinjaman dana SariTani dapat
ditagih jika dibantu oleh pemerintah kecamatan. Malahan pada
beberapa desa, aparat desanya tidak berada di tempat ketika tim
kecamatan turun melakukan penagihan pinjaman.
 Pemerintah desa mengalokasikan dana transport bagi PKM di
APBDes,dan tetap membayarkan biaya trasnport tersebut walaupun
PKM apriori terhadap tugas.
 Kepala Desa tetap membubuhkan tanda tangan pada absensi PKM
walau mengetahui rendahnya frekwensi kehadiran PKM.
Dari pemaparan diatas, diharapkan peran serta aktif semua pihak baik Camat
selaku Ketua Tim koordinasi,Kasie Perekonomian selaku Ketua Tim Pelaksana,PKM
selaku pendamping masyarakat,UPST sebagai pengelola kegiatan di desa juga
penerima manfaat sehingga terbentuk sinergi positif yang berimplikasi pada
implementasi program Desa Mandiri Cinta Petani secara komperhensif dan
integral dan bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Pada Tahun 2012, Penerima Bantuan Program SARI TANI ada 2 ( dua ) Desa
yaitu Desa Susulaku B dan Desa Oinbit, dan pada tahun 2013 penerima bantuan
SARI TANI ada 1 (satu) Desa yaitu Desa Sekon. Untuk itu dapat dilihat pada
tabel berikut dibawah ini:

38
Tabel : Data SARI TANI
JUMLAH JUMLAH Realisasi Jenis Kegiatan
NO NAMA DESA NAMA KELOMPOK ANGGOTA DANA Sisa

1 Susulaku B 2012 Bina Tani 17 orang 68.000.000 Paronisasi

Tam Neno 10 orang 40,000,000 Paronisasi

Linses Neno 8 orang 32,000,000 Paronisasi

Aen Susu 15 orang 6,000,000 Paronisasi

Mat Manas 5 orang 20,000,000 Paronisasi

Tain Lais 13 orang 52,000,000 Paronisasi

Jumlah 218.000.000

2 Oinbit 2013 Tah Mate 9 orang 38.250.000 26.325.000 11.925.000 Paronisasi

Oematan Besin 6 orang 25.500.000 20.520.000 4.980.000 Paronisasi

Manumutin 5 orang 21.250.000 17.015.000 4.235.000 Paronisasi

Ekamatalam 7 orang 29.750.000 20.020.000 9.730.000 Paronisasi

Abun 6 orang 25.500.000 1.500.000 24.000.000 Paronisasi

Lite 12 orang 18.000.000 3.090.000 14.910.000 Paronisasi

Klabe Neonmese 6 orang 9.000.000 9.000.000 - Ternak Babi

Nekamnaut 11 orang 48.750.000 24.025.000 24.725.000 Ternak Babi

Besmaen 1 15 orang 22.500.000 11.540.000 10.960.000 Ternak Babi

Klabe Asoka 6 orang 9.000.000 1.590.000 7.410.000 Ternak Babi

Jumlah 247.500.000 134.625.000 112.875.000


-
3 Sekon 2013 Bintang Harapan 5 orang 30.000.000 30.000.000 Paronisasi Sapi

Nekmese 16 orang 67.500.000 40.450.000 27.050.000 Ternak Babi

Mekar Jaya 14 orang 57.500.000 39.500.000 18.000.000 Paronisasi Sapi

Hercules 9 orang 45.000.000 5.500.000 39.500.000 Paronisasi Sapi

Cinta Harapan 10 orang 50.000.000 9.350.000 40.650.000 Paronisasi Sapi

Jumah 250.000.000 94.800.000 155.200.000

Tahun 2014 Di Kecamatan Insana Penerima Bantuan Program SARI TANI ada 9 (
sembilan ) Desa dan nama - nama kelompok yaitu :
1. Desa Manunain B
2. Desa Keun
3. Desa Tapenpah
4. Desa Loeram
5. Desa Botof
6. Desa Fatuana
7. Desa Nansean
8. Desa Nansean Timur
9. Desa Susulaku

39
Data Sari Tani 2014
JUMLAH JUMLAH Realisasi Jenis Kegiatan
NO NAMA DESA NAMA KELOMPOK ANGGOTA DANA Sisa

1 Manunain B Kel. Matani 14orang 65.030.000 51.550.000 13.480.000 Paronisasi

Kel. Melati Uskono 24 orang 99.255.000 54.845.000 44.410.000 Ternak Babi

Jumlah 164.285.000 106.395.000 57.890.000

2 Nansean Nefomtasa 13orang 60.385.000 28.385.000 32.000.000 Paronisasi

Oetuen 13orang 60.385.000 31.625.000 28.760.000 Paronisasi

Niufkesu 13orang 60.385.000 21.085.000 39.300.000 Paronisasi

Sipi 12 orang 55.740.000 19.890.000 35.850.000 Paronisasi

Oebone 2 orang 9.290.000 7.695.000 1.595.000 Paronisasi

Jumlah 246.185.000 108.680.000 137.505.000

3 Keun Dewasa Oetpah 7 orang 16.324.000 12.046.000 4.278.000 Pengemukan babi

KWT Hidup Baru 9 orang 20.988.000 8.402.000 12.586.000 Pengemukan babi

KWT Usaha Baru 6 orang 13.992.000 5.720.000 8.272.000 Pengemukan babi

KWT Nekmese 8 orang 26.288.000 16.780.000 9.508.000 Poronisasi sapi

KWT Kamboja 13 orang 18.868.000 7.505.000 11.363.000 Poronisasi sapi

Dewasa Moris Foun 10 orang 25.864.000 2.640.000 23.224.000 Poronisasi sapi

Dewasa Lorosae 20 orang 49.184.000 9.892.000 39.292.000 Poronisasi sapi

KWT Sinar Cinta 7 orang 16.324.000 4.554.000 11.770.000 Penggemukan babi

KWT Cinta Kasih 10 orang 23.320.000 5.184.000 18.136.000 Ternak Babi

KWT Mawar 5 orang 11.660.000 6.900.000 4.760.000 Pengemukan babi

KWT Tunas Baru 7 orang 18.868.000 11.287.000 7.581.000 Ternak babi

Jumlah 241.680.000 90.910.000 150.770.000

4 Fatuana Musi Masu 10orang 46.450.000 18.580.000 27.870.000 Paronisasi

Pasituan 10orang 46.450.000 26.190.000 20.260.000 Paronisasi

Usapi Toko 10orang 46.450.000 13.145.000 33.305.000 Paronisasi

Sinar Fafasu 10orang 46.450.000 21.540.000 24.910.000 Paronisasi

Tabibo Mepu 7orang 32.515.000 9.290.000 23.225.000 Paronisasi

Eon Oela 6orang 27.870.000 4.000.000 23.870.000 Paronisasi

Jumlah 246.185.000 92.600.000 153.585.000

40
Data Sari Tani 2014
JUMLAH JUMLAH
NO NAMA DESA NAMA KELOMPOK ANGGOTA DANA REALISASI SISA JENIS KEGIATAN

5 Loeram Cinta alam 6 orang 27.870.000 27.870.000 - Paronisasi sapi

Sabar 8 orang 16.000.000 10.000.000 6.000.000 Paronisasi sapi

Tafean Kuan 12 orang 55.740.000 46.450.000 9.290.000 Paronisasi sapi

Neke Naek 13 orang 60.385.000 58.863.000 1.522.000 Paronisasi sapi

Usapi Naek 6 orang 27.870.000 18.580.000 9.290.000 Paronisasi sapi

Bintang Timur 7 orang 32.515.000 32.515.000 - Paronisasi sapi

Asmau 6 orang 27.870.000 23.225.000 4.645.000 Paronisasi sapi

Jumlah 248.850.000 217.503.000 30.747.000

6 Tapenpah Melati 20 orang 81.450.000 81.450.000 - Paronisasi sapi

Mawar 13 orang 43.000.000 43.000.000 - Paronisasi sapi

Bilubahan 20 orang 94.000.0000 94.000.000 - Paronisasi sapi

Jumlah 218.450.000 218.450.000

7 Botof Oespia 18.000.000 Paronisasi Sapi

Ekpule 13.500.000 Paronisasi Sapi

Kofisanlain 39.000.000 Paronisasi Sapi

Ekanatuka 31.500.000 Paronisasi Sapi

Peutleu 30.000.000 Paronisasi Sapi

27.000.000 Paronisasi Sapi

Jumlah 159.000.000
Paronisasi
8 Nansean Timur Moris Mesan 9 orang 28.180.000 Sapi/Penggemukan Babi
Paronisasi
Bikaes Oaf 25 orang 50.000.000 Sapi/Penggemukan Babi
Paronisasi
Eno Lalan Pua 13 orang 26.000.000 Sapi/Penggemukan Babi
Paronisasi
Sinar Lobus 12 orang 24.000.000 Sapi/Penggemukan Babi
Paronisasi
Anin 15 orang 30.000.000 Sapi/Penggemukan Babi
Paronisasi
Nefonikis 17 orang 34.000.000 Sapi/Penggemukan Babi
Paronisasi
Sabar Subur Tanis - - Sapi/Penggemukan Babi
192.180.000
Jumlah

9 Susulaku Nekmese 14 orang 66.430.000 29.425.000 37.005.000 Paronisasi Sapi

Topohonis 8 orang 12.800.000 4.000.000 8.800.000 Penggemukan Babi

Sebe Tuames 14 orang 22.400.000 11.200.000 11.200.000 Penggemukan Babi

Lim Neno 8 orang 12.800.000 1.600.000 11.200.000 Penggemukan Babi

Tunas Makmur 15 orang 24.000.000 18.450.000 5.550.000 Penggemukan Babi

AmnanuTob 10 orang 16.000.000 2.850.000 13.150.000 Penggemukan Babi

Tunas Harapan 10 orang 16.000.000 10.250.000 5.750.000 Penggemukan Babi

Teutpah 13 orang 20.800.000 5.550.000 15.250.000 Penggemukan Babi

Sinar Harapan 8 orang 41.160.000 6.000.000 35.160.000 Paronisasi Sapi

Jumlah 232.390.000 89.325.000 143.065.000

41
BAB VI
CAPAIAN HASIL KESEPAKATAN RAKER CAMAT TAHUN 2017

Berdasarkan Berita Acara Kesepakatan Rapat Kerja Camat se – Kabupaten Timor


Tengah Utara Tahun 2017 yang disepakati dalam rapat kerja para Camat se
Kabupaten Timor Tengah Utara untuk direalisasikan dalam melaksanakan tugasnya
sebagai Camat dari setiap wilayah Kecamatan pada tahun berikutnya. Untuk itu,
realisasi kesepakatan tersebut khususnya Kecamatan Insana adalah sebagai berikut
:
1. Pemerintah Kecamatan telah melakukan pembinaan kepada masyarakat
petani untuk meningkatkan etos kerja terutama dalam memanfaatkan lahan
pertanian, dan upaya peningkatan tanaman hortikultura pada Daerah Aliran
Sungai dalam rangka mingkatkan pendapatan petani. Hal ini terlaksana pada
Kleja Kelurahan Bitauni, Desa Manunain A, Desa Ainiut, Desa Susulaku B dan
Desa Sekon.
2. Pemerintah Kecamatan,Dinas Pertanian, Peternakan dan BKP3 selalu
berkoordinasidalam rangkapembinaan kepada masyarakat petani peternak
dalam meningkatkan produksi tanaman pangan dan produktifitas ternak serta
pelaksanaan teknologi tepat guna pada kelompok tani.
3. Pemerintah Kecamatan dan Desa/Kelurahan telah melakukan pengukuhan
kelompok tani agar tercapai peningkatan kapasitas kelompok tani.
Pengukuhan ini juga untuk mempermudah kelompok tani mendapat bantuan
bibit unggul pertanian dan pupuk bersubsidi. Pemerintah Kecamatan,
Desa/Kelurahan telah turut mengawasi peredaran pupuk bersubsidi agar tidak
disalahgunakan oleh pihak tertentu untuk meraup keuntungan.
4. Pemerintah Kecamatan, Desa/Kelurahan telah memberikan informasi kepada
masyarakat petani lahan kering agar dapat memanfaatkan traktor yang akan
didistribusikan setiap Kecamatan yang potensial khususnya lahan kering.
5. Pemerintah Kecamatan, Desa/Kelurahan telah berkoordinasi dengan petugas
resort peternakan dalam menangani penyakit ternak, melakukan pengawasan
terhadap penjualan ternak sapi terutama sapi betina dan memberikan
informasi kepada masyarakat tentang perlunya inseminasi buatan guna
meningkatkan produksi ternak dan mensosialisasikan perlunya vaksinasi
ternak kepada masyarakat guna mencegah meluasnya wabah penyakit.
6. Pemerintah Kecamatan dan Desa/Kelurahan telah menginformasikan secara
luas kepada masyarakat tidak mampu terkait pengurusan kartu sehat dan
claim kesehatan pada BPJS.
7. Pemerintah Kecamatan telah mensosialisasikan budaya hidup hemat terutama
dalam mengurangi acara – acara keluarga yang bersifat konsumtif.
Pemerintah Kecamatan juga telah melarang masyarakat untuk melakukan
pinjaman kepada oknum – oknum yang mengaku sebagai koperasi tetapi
tidak menerapkan system koperasi.
8. Pemerintah Kecamatan selalu mendorong partisipasi masyarakat dalam
memanfaatkan posyandu guna meningkatkan kesehatan ibu dan anak. Selain
itu, pemerintah Kecamatan bersama Puskesmas dan Kader selalu melakukan
pembinaan dan penyuluhan kesehatan dan pentingnya gizi bagi ibu hamil,
bayi dan balita.

42
9. Pemerintah Kecamatan dan Desa/Kelurahan mendorong masyarakat untuk
memanfaatkan rumah tunggu di wilayah kerja Puskesmas.
10. Pemerintah Kecamatan mengkoordinasikan penyelenggaraan pendidikan,
antara lain :
 Mengadakan kunjungan ke SD – SD dan SMP dalam rangka memotivasi
para guru untuk lebih mencintai profesi guru dan tidak meninggalkan
tugas.
 Memberi penegasan agar pengunaan dana BOS tidak menyalahi aturan
dan lebih menitikberatkan pada upaya peningkatan mutu pendidikan.
 Menyelenggarakan cerdas cermat tingkat SD dan SMP di bidang MIPA.
11. Pemerintah Kecamatan dan Desa/Kelurahan berupaya mendirikan sekolah
pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD ) di desa melalui dana desa. Hal yang lain
adalah mendirikan SMP Satap Sekon.
12. Dalam hal Koperasi, Pemerintah Kecamatan telah menegaskan kepada
masyarakat agar tidak meminjam pada pinjaman harian yang dilakukan oleh
oknum yang mengaku sebagai koperasi namun tidak menerapkan prinsip-
prinsip koperasi.
13. Pemerintah Kecamatan dan Desa/Kelurahan selalu menegaskan tentang
pentingnya menanam pohon umur panjang, terutama tanaman cendana di
pekarangan bagi penerima PKH.
14. Pemerintah Kecamatan dan Desa/Kelurahan terus mendorong kepengurusan
administrasi kependudukan terutama bagi masyarakat desa yang kurang
mampu dan melakukan pembinaan administrasi, kelembagaan dan keuangan
desa secara terjadwal, terpadu dan terus menerus.
15. Pemerintah Kecamatan selalu menegaskan kepada para Kepala Desa dalam
mengelola keuangan desa agar transparan, akuntabel dan berpedoman pada
regulasi yang berlaku.
16. Pemerintah Kecamatan memprogramkan kegiatan pembinaan administrasi,
kelembagaan dan keuangan desa secara sistematis, terjadwal, terpadu dan
terus menerus.
17. Pemerintah Kecamatan bersama Pendamping Desa telah memfasilitasi para
Kepala Desa dalam penyusunan RPJMDes, Renja Desa, APBDes, LPPDes
(Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa), LKPJ (Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban) Kepala Desa. Dan memfasilitasi penyusunan Perdes
tentang Kesehatan Ibu dan Anak, Perdes Pendidikan dan Lingkungan
Hidup.Mendorong dan membina para kepala desa agar mengelola Alokasi
Dana Desa (ADD) secara transparan, bertanggung jawab dan mandiri.
18. Pemerintah Kecamatan telah menegaskan dan melaksanakan aturan agar
setiap masalah kecuali masalah pidana sedapat mungkn diselesaikan secara
berjenjang mulai dari tingkat RT sampai tingkat kecamatan;
19. Berkoordinasi dengan Kapolsek dan Danramil, untuk melakukan
pendampingan dan pembinaan secara kontinyu kepada kelompok penerima
bantuan pemberdayaan yaitu Sari Tani, Anggur Merah, PNPM, PUAP.
20. Membina dan mengawasi para pendamping program terutama pendamping
SARITANI agar melakukan pendampingan lebih intens, bersemangat,
berdisiplin, jujur, dan bertanggung jawab;

43
21. Mendorong peningkatan partisipasi masyarakat dalam kehidupan bergotong
royong untuk memacu keberhasilan pembangunan di desa/ kelurahan,
terutama pada saat BBGRM.
23. Pemerintah Kecamatan telah menyusun Renstra, Renja, RKT, dan kalender
kerja tahunan;
24. Pemerintah Kecamatan melaksanakan upacara bendera dan rapat berkala
setiap tanggal 17 dalambulan, melakukan evaluasi dan pembinaan di tingkat
Desa.
25. Setiap hari Senin, para sekretaris desa yang PNS diwajibkan mengikuti apel di
Kantor Camat dan melakukan rapat evaluasi mingguan pelaksanaan program
di desa.
26. Pemerintah Kecamatan berupaya mendukung dilaksanakannya Pelayanan
Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN), namun perlu didukung dengan
Perbup tentang PATEN.
27. Pemerintah Kecamatan berusaha melakukan koordinasi dan kerja sama forum
Komunikasi Pimpinan Kecamatan ( Camat, Kapolsek, dan Danramil ) dalam
penyelenggaraan pemerintahan umum secara terpadu.
28. Pimpinan SKPD Kabupaten yang memiliki program kegiatan di desa/
kelurahan terkadang ada yang belum berkoordinasi dengan Camat sehingga
kegiatan tersebut tidak diketahui.

Permasalahan dan Upaya Pemecahan.


Pemerintah Kecamatan Insana selalu berusaha melaksanakan semua
program dan kegiatan baik dibidang pemerintahan, pembangunan dan
pembinaan kemasyarakatan maupun program dan kegiatan tambahan
lainnya. Dalam melaksanakan program dan kegiatan selalu mendapat
tantangan ataupun kendala yang dihadapi baik dalam lingkup organisasi
maupun masyarakat, diantaranya :
1. Dengan jumlah desa/ kelurahan yang banyak yakni 17 desa, tidak
diimbangi dengan staf / pelaksana yang trampil dan professional di kantor
Camat. Masih terdapat staf yang tidak bisa melaksanakan tugas yang
diberikan karena kurang trampil dan profesional. Hal ini berpengaruh
terhadap kinerja kecamatan.
2. Masih terdapat motivasi kerja yang rendah pada beberapa staf.
3. Pola hidup masyarakat yang telah terbiasa dengan pola hidup konsumtif
sehingga penerapan dan pelaksanaan program PKP belum optimal.
Masyarakat masih berorientasi melaksanakan program PKP karena untuk
mendapat beras. Hal ini memerlukan kerja keras Tim Kecamatan, Desa,
Komite serta PPL dan Mantri Tani untuk memberikan pendampingan dan
pengawasan sehingga tercapai tujuan program yakni Pensiun Petani.
4. Kurangnya kreatifitas dari Pemerintah Desa/Kelurahan dalam menggali
potensi desa untuk menjadi kekuatan desa. Pemerintah kecamatan masih
harus terus melakukan pendampingan dan pembinaan terutama dalam
penyusunan Dokumen Perencanaan dan Peraturan Desa.
5. Rendahnya partisipasi masyarakat untuk mendukung program. Hal yang
dipahami masyarakat untuk mendapatkan “uang” dari program tersebut
tanpa memahami tujuan program terutama dana program PKH dan
KIP.Dana bantuan program tersebut sering disalahgunakan untuk

44
keperluan konsumtif orangtua, bukan pada sasaran program. Pemerintah
Kecamatan selalu berupaya meningkatkan pemahaman masyarakat
tentang tujuan program agar kesejahteraan masyarakat dapat tercapai.
6. Kurangnya kesadaran masyarakat akan pola hidup bersih dan sehat serta
penggunaan fasilitas kesehatan yang telah disediakan oleh pemerintah.
Pemerintah kecamatan dan Puskesmas sering melakukan pembinaan
mengenai hal ini pada Posyandu.
7. Administrasi desa yang selama ini dikerjakan belum sesuai dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 Tahun 2016. Hal ini
memerlukan kerja keras pemerintah Kecamatan untuk melakukan
pendampingan.
8. Kurangnya pemahaman masyarakat tentang pentingnya identitas diri
( Kartu Keluarga, KTP dan Akte Kelahiran).
9. Masih rendahnya kualitas SDM Aparatur Pemerintah Desa. Dalam
melakukan penyusunan Dokumen Perencanaan dan APBDes, Pemerintah
Desa masih menggunakan jasa rental ketikanuntuk menyusun dokumen –
dokumen dimaksud meskipun sudah dilatih dan didampingi Pemerintah
Kecamatan maupun instansi terkait lainnya. Oleh sebab itu, dalam
perekrutan aparat desa harus menjadi perhatian bersama.
10. Pada bidang pendidikan, masih terdapat beberapa kendala yang perlu
mendapat perhatian dan perbaikan, antara lain :
a. terganggunya kegiatan belajar mengajar karena beberapa guru dan
kepala sekolah meninggalkan tugas dengan alasan mengikuti kuliah,
padahal esensi dari ijin belajar adalah tidak boleh mengganggu
tugas pokok.
b. Ada beberapa guru yang kuliah di Universitas yang disinyalir
melakukan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) di Kota Kefamenanu.
Kenyataan ini akan merugikan guru – guru tersebut karena tidak
akan diberikan ijin belajar karena status Universitas tersebut.
c. Masih rendahnya honor guru komite / operator di sekolah antara lain
dibayar dengan gaji Rp. 250.000,- s/d Rp. 350.000,- . Hal ini
berpengaruh terhadap kinerja dan motivasi guru tersebut padahal
sangatlah memungkinkan untuk digaji Rp. 500.000 s/d Rp.
1.000.000,- per bulan berdasarkan ketentuan alokasi honor yakni 15
% dari Total Dana BOS untuk sekolah Negeri dan 30 % untuk
sekolah swasta.

Berdasarkan hasil monitoring tersebut, maka beberapa upaya perbaikan telah


dilakukan oleh beberapa sekolah. Hal ini ditandai dengan meningkatnya hasil
nilai UAN pada pendidikan dasar yakni SD dan SMP. Hal ini tentulah harus
menjadi perhatian sekolah – sekolah lainnya.

45
BAB VII

PENUTUP

Sebagai bagian penutup dari laporan rapat kerja Camat ini, kami
menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Namun
demikian, segala kekurangan dan ketidaksempurnaan tentunya harus menjadi
motivasi untuk lebih baik lagi di masa yang akan datang. Oleh karena itu,
segala saran dan kritik dalam rangka penyempurnaan sangat kami harapkan.
Kiranya Tuhan menyertai kita sekalian. Terima kasih.

Oelolok, April 2018

Camat Insana,

Fransiskus A.N.Tuames,S.Pt,MSi
Pembina Tk I
NIP.19720917 200003 1 009

46
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................................ I


KATA PENGANTAR ...................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Dasar Hukum .................................................................................. 1
B. Maksud dan Tujuan ......................................................................... 3
BAB II GAMBARAN UMUM ............................................................................................ 4
A. Kondisi Geografis ............................................................................. 4
B. Kondisi Demografis........................................................................... 5
C. Kondisi Kepegawaian dan Aset Kecamatan ......................................... 6
BAB III PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN DI KECAMATAN INSANA ................... 20
A. Koordnasi Penanganan Rawan Pangan .............................................. 20
B. Koordinasi Penanganan Perekaman E-KTP ......................................... 22
C. Koordinasi Penanganan Kesehatan .................................................. 23
D. Koordinasi Penanganan Pendidikan .................................................. 27
E. Koordinasi Penanganan Rumah Tidak Layak Huni Bagi Keluarga ......... 30
Tidak Mampu
BAB IV PELAKSANAAN PROGRAM PKP ....................................................................... 31
BAB V PELAKSANAAN PROGRAM SARI TANI ................................................................. 36
BAB VI CAPAIAN HASIL KESEPAKATAN RAKER CAMAT TAHUN 2015 .............................. 42
BAB VII PENUTUP ...................................................................................................... 46

47
iii
LAPORAN
RAPAT KERJA CAMAT ( RAKERCAM )

1958

KECAMATAN INSANA
KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA
TAHUN 2018

48

Anda mungkin juga menyukai