Anda di halaman 1dari 37

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Kecamatan Pasimasunggu Timur Kabupaten Kepulauan Selayar


merupakan 1 (satu) dari 11 (sebelas) Kecamatan yang ada di Kabupaten
Kepulauan Selayar yang berjarak 47 mil dari Kota Benteng ( Ibu Kota kabupupaten
Kepulauan Selayar ) Provinsi Sulawesi Selatan dengan waktu tempuh perjalanan
laut ± 8 jam luas wilayah 47,93 km² dan jumlah penduduk sebanyak 7.885 jiwa.
Kecamatan Pasimasunggu Timur merupakan Kecamatan Kepulauan di
Kabupaten Kepulauan Selayar yang terdiri dari 6 (enam) Desa dan 22 dusun di
antaranya Desa Bontobulaeng/ empat dusun, Desa Ujung/ tiga dusun, Desa
Bontojati/ tiga dusun, Desa Bontobaru/ empat dusun, Desa Bontomalling/empat
dusun dan Desa Lembangbaji/empat dusun dengan Ibukota Kecamatan yaitu
Ujung , dengan batas wilayah sebagai berikut:

- Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Takabonerate;


- Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Flores;
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Pasimasunggu;
- Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Pasimasunggu

Dalam sistem penyelenggaraan Pemerintahan di Negara Kesatuan


Republik Indonesia, posisi Kecamatan berkedudukan sebagai Perangkat Daerah,
sekaligus penyelenggara urusan pemerintahan umum. Sebagai pelaksana
Perangkat Daerah, Camat melaksanakan sebagian kewenangan yang
dilimpahkan oleh Bupati. Dan sebagai penyelenggara urusan pemerintahan
umum, Camat secara berjenjang melaksanakan tugas Pemerintah Pusat di
wilayah Kecamatan. Dengan kedudukannya tersebut, Kecamatan mempunyai
peran yang strategis, baik dari tugas dan fungsi, organisasi, sumber daya manusia,
maupun sumber pembiayaan.

Kewenangan Bupati yang dilimpahkan kepada Camat dilaksanakan untuk


mengefektifkan penyelenggaraan pemerintahan daerah di Kecamatan, dan untuk
mengoptimalkan pelayanan publik di Kecamatan yang berhadapan langsung
dengan masyarakat. Urusan pemerintahan daerah dan pelayanan publik yang
dilaksanakan di Kecamatan kompleks dan beragam, baik pelayanan dasar,
maupun non pelayanan dasar. Pelayanan Dasar, yakni antara lain bidang
pendidikan, bidang kesehatan, bidang pekerjaan umum dan penataan ruang,
bidang perumahan dan kawasan pemukiman, bidang ketentraman dan ketertiban
umum, dan bidang sosial.

Adapun Non Pelayanan Dasar, yakni antara lain bidang pemberdayaan


masyarakat, bidang pertanian, bidang lingkungan hidup, bidang administrasi
kependudukan dan pencatatan sipil, bidang pengendalian penduduk dan keluarga
berencana, bidang kepemudaan dan olahraga, dan bidang kebudayaan.

Urusan pemerintahan dan pelayanan publik yang ditangani oleh Kecamatan


tersebut bersifat umum, tidak mendetail, dan tidak spesifik. Keterlibatan
Pemerintah Kecamatan dalam urusan tersebut yakni untuk memastikan bahwa
urusan pemerintahan dan pelayanan publik tersebut sampai dan diterima oleh
masyarakat di tingkat Desa dan Kelurahan. Hal ini mengingat bahwa di tingkat
Pemerintahan Daerah telah dibentuk Perangkat Daerah (badan/dinas/satuan
kerja) yang bertanggungjawab terhadap masing-masing urusan tersebut secara
lebih mendetail dan spesifik.

Camat yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati


melalui Sekretaris Daerah yang berdasarkan Peraturan Bupati Kepulauan Selayar
Nomor 82 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan
Fungsi serta Tata Kerja Kecamatan Pasimasunggu Timur mempunyai fungsi:

a. Perumusan kebijakan urusan pemerintahan bidang urusan otonomi daerah;


b. Pelaksanaan kebijakan urusan pemerintahan bidang otonomi daerah;
c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan urusan pemerintahan bidang otonomi
daerah;
d. Pelaksanaan administrasi Kecamatan; dan
e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan pimpinan sesuai bidang tugasnya.
Kecamatan Pasimasunggu Timur memiliki permasalahan yang cukup
beragam. Permasalahan aktual terjadi saat ini antara lain adalah (i) Belum
optimalnya pelayanan publik pada tingkat kecamatan, (ii) Belum optimalnya alur
pelayanan birokrasi dan (iii) Aparatur yang ada belum memenuhi tuntutan tugas
sesuai beban kerja..

Penyelenggaran pelayanan publik pada tingkat Kecamatan yang belum


optimal di Kecamatan Pasimasunggu Timur merupakan masalah yang cukup
krusial, mengingat banyaknya keluhan masyarakat sehingga Camat
Pasimasunggu Timur selaku reformer tertarik untuk melakukan upaya perbaikan
masalah aktual yang ada di Kecamatan Pasimasunggu Timur saat ini. Apabila ini
dikelola dengan baik tentunya akan memberikan dampak postif baik kepada
pemerintah maupun masyarakat yang akan dilayani pada sektor Pelayanan
Publik, yang sebagaimana diketahui bahwa ada 13 (tiga belas) jenis layanan publik
yang dilaksanakan oleh Kecamatan Pasimasunggu Timur antara lain:

a. Formulir Izin Biodata Penduduk Per Keluarga;


b. Penerbitan Rekomendasi Surat Permintaan Pencairan Dana Desa;
c. Pelaksanaan Registrasi Surat Keterangan Tidak Mampu;
d. Pelayanan Penerbitan Surat Keterangan Kematian;
e. Pelaksanaan Registrasi Surat Pengantar Penerbitan Kartu Tanda Penduduk;
f. Pelaksanaan Registrasi Surat Pengantar Kartu Keluarga;
g. Pelaksanaan Registrasi Surat Pengantar Penerbitan Mutasi Kependudukan /
Pindah Datang;
h. Pelaksanaan Registrasi Surat Pengantar Penerbitan Akta Kelahiran;
i. Pelaksanaan Registrasi Surat Keterangan Domisili;
j. Pelaksanaan Register Surat Pengantar Perubahan Data Kependudukan;
k. Pelaksanaan Registrasi Akta Jual Beli Tanah;
l. Pelaksanaan Registrasi Surat Kepemilikan Tanah;
m. Pelaksanaan Pengesahan Akta-Akta Catatan Sipil / Dokumentasi
Kependudukan (KK dan KTP).
Berdasarkan latar belakang pemikiran di atas, maka Camat
Pasimasunggu Timur selaku Reformer bermaksud melakukan Aksi Perubahan
melalui kegiatan “SIMILA PUBLIK DI KECAMATAN PASIMASUNGGU TIMUR”
(Sistem Informasi Pelayanan Publik di Kecamatan Pasimasunggu Timur) sebagai
solusi adaptif atas permasalahan Pelayanan Publik yang belum optimal di
Kecamatan Pasimasunggu Timur saat ini.

1.2. TUJUAN

Tujuan Aksi Perubahan dibagi atas 3 (tiga) tahapan, yaitu jangka pendek,
jangka menengah, dan jangka panjang, antara lain :

1. Tujuan jangka pendek yaitu tersedianya fasilitas kerja berbasis teknologi di


Kecamatan Pasimasunggu Timur.

2. Tujuan jangka menengah yaitu berfungsinya pelayanan publik berbasis


teknologi di Kecamatan Pasimasunggu Timur.

3. Tujuan jangka panjang yaitu terwujudnya optimalisasi pelayanan Publik pada


tingkat Kecamatan Pasimasunggu Timur.

1.3. MANFAAT

1.3.1 MANFAAT BAGI ORGANISASI

Manfaat aksi perubahan bagi organisasi yaitu:


a. Organisasi Perangkat Daerah (Kecamatan) dapat memberikan pelayanan
yang optimal kepada masyarakat dengan sistem Pelayanan Publik secara
efektif ;
b. Menjadi alat media promosi pemerintah dalam sosialisasi kerja dan seluruh
program kerja pemerintah;
c. Mengefisienkan waktu, tenaga dan biaya serta menciptakan aparatur yang
kompeten dalam melaksanakan tugas sebagai pelayan masyarakat berbasis
teknologi.
1.3.2. MANFAAT BAGI MASYARAKAT

Manfaat aksi perubahan bagi masyarakat yaitu:

a. Masyarakat dapat terlayani dengan cepat;


b. Masyarakat dapat mengefisiensi waktu, biaya dan tenaga pada saat akan
dilayani;
c. Masyarakat merasa nyaman dan mudah pada saat dilayani.
BAB II
PROFIL KINERJA ORGANISASI

2.1. GAMBARAN UMUM ORGANISASI KECAMATAN

Status Kecamatan Pasimasunggu Timur sebagai Perangkat Daerah di


Kabupaten Kepulauan Selayar tertuang dalam Peraturan Daerah Kabupaten
Kepulauan Selayar Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah.

Adapun kedudukan, tugas, fungsi, dan tata kerja Kecamatan


Pasimasunggu Timur diatur dalam Peraturan Bupati Kepulauan Selayar Nomor 82
Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi, Serta
Tata Kerja Kecamatan Pasimasunggu Timur.

2.1.1. KEDUDUKAN KECAMATAN

Kecamatan merupakan unsur Perangkat Daerah Kabupaten sebagai


pelaksana teknis kewilayahan, yang mempunyai wilayah kerja tertentu, dan
dipimpin oleh Camat.

Adapun Camat berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada


Bupati melalui Sekretaris Daerah. Camat mempunyai Tugas membantu Bupati
dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang urusan otonomi daerah
yang menjadi kewenangan Daerah dan tugas pembantuan yang ditugaskan
kepada Pemerintah Daerah.

2.1.2. STRUKTUR ORGANISASI

Susunan organisasi Kecamatan, terdiri atas:

a. Camat;
b. Sekretariat, meliputi:
1. Subbagian Program dan Keuangan; dan
2. Subbagian Umum, Kepegawaian dan Hukum.
c. Seksi Tata Pemerintahan;
d. Seksi Ketenteraman dan Ketertiban Umum;
e. Seksi Ekonomi dan Pembangunan;
f. Seksi Kesejahteraan Sosial;
g. Seksi Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Kelurahan;
h. Jabatan Fungsional;

CAMAT

H.SAMSUL BAHRI, SE

SEKRETARIS CAMAT

DRS. MISRAN

JABATAN
FUNGSIONAL

JABATAN
FUNGSIONAL

KASUBAG. UMUM, KASUBAG. PROGRAM


KEPEGAWAIAN DAN KEUANGAN
DAN HUKUM

ALWAHIDIN, S.A.P ABURAERA DJAMAL, A.Md

SEKSI SEKSI SEKSI


TATA PEMERINTAHAN SEKSI SEKSI PEMBERDAYAAN
KETENTERAMAN DAN EKONOMI DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DESA
KETERTIBAN UMUM PEMBANGUNAN SOSIAL

NUR ILHAM, SE MUHAMMAD IRVAN, ST ALGUARDIN, A.Md MUHAMMAD ASDAR, SE FACHRI GAZALI, S.Sos
2.1.3. TUGAS DAN FUNGSI CAMAT

Camat mempunyai Tugas membantu Bupati dalam menyelenggarakan


urusan pemerintahan bidang urusan otonomi daerah yang menjadi kewenangan
Daerah dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada Pemerintah Daerah.

Untuk menyelenggarakan Tugas, Camat mempunyai Fungsi:

a. perumusan kebijakan urusan pemerintahan bidang urusan otonomi daerah;


b. pelaksanaan kebijakan urusan pemerintahan bidang otonomi daerah;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan urusan pemerintahan bidang otonomi
daerah;
d. pelaksanaan administrasi Kecamatan; dan
e. pelaksanaan Fungsi lain yang diberikan pimpinan sesuai bidang tugasnya.
Adapun uraian tugas Camat sebagai berikut:
a. menyusun rencana kegiatan Kecamatan sebagai pedoman dalam
pelaksanaan Tugas;
b. mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan Tugas;
c. memantau, mengawasi, dan mengevaluasi pelaksanaan Tugas dalam
lingkungan Kecamatan untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan Tugas;
d. menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani
naskah dinas;
e. mengikuti rapat sesuai bidang tugasnya;
f. melaksanakan urusan pemerintahan umum;
g. mengoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat;
h. mengoordinasikan upaya penyelenggaraan ketenteraman dan ketertiban
umum;
i. mengoordinasikan penerapan dan penegakan Peraturan Daerah dan
Peraturan Bupati;
j. mengoordinasikan pemeliharaan prasarana dan sarana pelayanan umum;
k. mengoordinasikan pelaksanaan kegiatan sosial kemasyarakatan;
l. melaksanakan pembinaan di bidang mental dan keagamaan
m. mengoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan yang dilakukan
oleh perangkat daerah di tingkat Kecamatan;
n. membina dan mengawasi penyelenggaraan kegiatan desa dan/atau
kelurahan;
o. melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan kabupaten
yang tidak dilaksanakan oleh unit kerja pemerintahan daerah kabupaten yang
ada di Kecamatan;
p. melaksanakan Tugas yang dilimpahkan oleh Bupati dalam melaksanakan
sebagian urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah kabupaten;
q. melaksanakan koordinasi dan konsultasi dengan lembaga pemerintah dan
lembaga non pemerintah dalam rangka pelaksanaan Tugas dan Fungsi;
r. menilai kinerja pegawai aparatur sipil negara sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan;
s. menyusun laporan pelaksanaan Tugas Camat dan memberi saran
pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan
t. melaksanakan Tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai
dengan bidang tugasnya.

2.1.4 Sumber Daya Manusia.


Jumlah pegawai keseluruhan yang ada di Kantor Kecamatan
Pasimasunggu Timur sebanyak 37 orang yang terdiri dari PNS, Tenaga Kontrak,
Tenaga Honorer, dan Pol PP. Untuk selengkapnya dapat dilihat tabel berikut :

Tabel 2.1
Jumlah Pegawai Kantor Kecamatan Pasimasunggu Timur
No PEGAWAI JUMLAH (ORANG) %
1. PNS 14 34,21
2. KONTRAK 18 55,26
3. HONORER - 5,26
4. Pol PP 6 5,26
JUMLAH 37 100
Selanjutnya, berdasarkan jabatan struktural, kondisi pegawai dapat
digambarkan sebagai berikut :

Tabel 2.3

Jumlah Pegawai Kecamatan Pasimasunggu Timur


yang menduduki Jabatan dan Staf tahun 2021
N0 Jabatan/Staf Jumlah (orang ) %
1. Eselon III/a 1
2. Eselon III/b 1
3. Eselon IV/a 5
4. Eselon IV/b 2
5. Jabatan Fungsional Umum 0
6. Staf Pelaksana 5
Jumlah 14

Selanjutnya, berdasarkan pangkat/golongan dapat digambarkan sebagai


berikut :

Tabel 2.4

Jumlah Pegawai Kantor Kecamatan Pasimasunggu Timur


berdasarkan Pangkat/Golongan Tahun 2023

Golonga Jumlah (orang ) %


IVn 2 7,69
III 8 61,53
II 4 30,76
I 0 0
Jumlah 14 100

Selanjutnya, berdasarkan tingkat pendidikan dapat digambarkan sebagai


berikut :
Tabel 2.5
Jumlah Pegawai Kantor Kecamatan Pasimasunggu Timur
Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2021
N Pendidikan Jumlah (orang ) %
0
1Strata-1 8 7,69
2Sarjana Muda/ D3 2 7,69
.3SLTA/SMK 4 38,46
.4SLTP 0 0
Jumlah 14 100
BAB III

ANALISIS MASALAH

3.1. IDENTIFIKASI MASALAH

Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Kantor Kecamatan Takabonerate


sebagaimana yang terurai di atas, masalah dalam penyelenggaraan pelayanan
yang sering ditemui diantaranya:

1. Belum optimalnya pelayanan publik pada tingkat kecamatan,


2. Belum optimalnya alur pelayanan birokrasi
3. Aparatur yang ada belum memenuhi tuntutan tugas sesuai beban
kerja..
3.2. ANALISIS A P K L

Berdasarkan uraian permasalahan tersebut dipilih satu masalah utama dan


urgen untuk diselesaikan melalui analisis A P K L untuk menganalisasi
ketepatan dan kualitas isu dengan memperhatikan tingkat aktual, problematic,
khalayak dan layak sebagai berikut ;

NO. MASALAH A P K L TOTAL RANGKING

Belum optimalnya alur pelayanan birokrasi


1 4 3 3 3 13 II
Aparatur yang ada belum memenuhi tuntutan
2 2 2 2 2 8 III
tugas sesuai beban kerja
3 Belum optimalnya pelayanan publik pada 3 5 4 4 16 I
tingkat kecamatan.

Berdasarkan anlisis A P K L di atas ditemukan masalah utama yaitu


“Belum optimalnya pelayanan publik pada tingkat Kecamatan pasimasunggu
Timur”
3.3 ANALISI FISHBONE

MAN METHODE MESHIN

Kurangnya Belum
Pelayanan
SDM dalam berfungsinya
yang panjang
memahami pelayanan
dan tidak
tupoksi masing- publik berbasis
efektif
masing tekhnologi

Kurangnya Belum semua


kesadaran Alur pelayanan
yang belum desa terjangkau
aparatur jaringan internet
untuk belajar optimal

Rendahnya
Belum adanya pengetahuan
Kurangnya system dan dalam
disiplin kerja strategi pelayanan memanfaatkan
tekhnologi

Perubahan Kurangnya
kebijakan Budaya birokrasi fasilitas kerja
yang terjadi berbasis Belum
tekhnologi optimalnya
pelayanan
publik pada
Belum semua Kapasitas waktu Besarnya biaya tingkat
masyarakat yang lama dalam yang dikeluarkan kecamatan.
terlayani secara pelayanan
maksimal
Terjadinya Jarak yang jauh
Belum semua diskriminasi
masyarakat pelayanan
menggunakan
tekhnologi
digital Waktu tempuh
Prilaku Birokrasi yang lama
Kurangnya
fasilitas kantor

Rendahnya
Rendahnya tingkat Lambatnya
kebutuhan kepuasan pelayanan dan
masyarakat akan masyarakat tidak maksimal
pelayanan publik

MATERIAL MARKET MANY


Berdasarkan anlisis FISHBONE di atas ditemukan penyebab masalah
utama yaitu “Belum berfungsinya pelayanan berbasis tekhnologi”

3.4 ANALISIS ( U S G ) URGEN, SERIOUS, GROWTH

Kriteria
N0 Masalah Jumlah Ranking
U S G
Rendahnya pengetahuan
1. dalam memanfaatkan 4 3 3 10 3
tekhnologi
Belum semuan desa
2. terjangkau jaringan 3 5 4 14 2
internet
Kurangnya fasilitas kerja
3. berbasis tekhnologi 5 5 5 15 1

Berdasarkan analisis menggunakan kriteria Urgen (U), Serious (S), dan


Growth (G) ditemukan akar penyeba masalah utama yaitu: “Kurangnya fasilitas
kerja berbasisi tekhnologi”

Dari beberapa analisis yang digunakan dapat disimpulkan masalah utama,


panyebab masalah utama dan akar penyebab masalah utama yaitu :
1. Masalah Utama : Belum optimalnya pelayanan publik
pada tingkat kecamatan.
2. Penyebab Masalah Utama : Belum berfungsinya pelayanan
berbasis tekhnologi.
3. Akar Penyebab Masalah Utama : Kurangnya fasilitas kerja berbasis
Tekhnologi.
Selanjutnya Reformer menggunakan Analisis SWOT sebagai metode
analisis perencanaan strategis yang digunakan untuk memonitor dan
mengevaluasi lingkungan kerja baik lingkungan eksternal dan internal untuk suatu
tujuan kegiatan tertentu. SWOT merupakan akronim dari kata: kekuatan
(strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman
(threats) dalam suatu kegiatan atau suatu spekulasi. Keempat faktor itulah yang
membentuk akronim SWOT.

SWOT melibatkan penentuan tujuan spekulasi kegiatan yang spesifik dan


mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak
mendukung dalam mencapai tujuan tersebut. Proses ini akan lebih baik dibahas
dengan menggunakan tabel yang dibuat dalam kertas besar sehingga dapat
dianalisis dengan baik hubungan dari setiap aspek.

Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah


berbagai hal yang memengaruhi keempat faktornya, kemudian dipetakan dalam
gambar matriks SWOT:

 kekuatan (strengths) yang mampu mengambil keuntungan dari peluang


(opportunities) yang ada,
 kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan dari peluang
(opportunities) yang ada,
 kekuatan (strengths) yang mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada,
dan
 kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi
nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.
Dalam rancangan aksi perubahan ini Reformer mencoba melakukan
analisis SWOT untuk mengetahui Kelebihan, Kekurangan, Peluang, dan Ancaman
yang akan dihadapi dalam menjalankan aksi perubahan “SIMILA PUBLIK DI
KECAMATAN PASIMASUNGGU TIMUR” (Sistem Informasi Pelayanan Publik di
Kecamatan Takabonerate)
3.5 ANALISIS SWOT (STRENGTH, WEAKNESS,OPPORTUNITY,THREAT)

EKSTERNAL/INTERNAL STRENGTH WEAKNESS


(KEKUATAN) (KELEMAHAN)
- Adanya dasar hukum - Kurangnya fasilitas kantor
pelaksanaan pemerintahan - Aparatur yang ada belum
kecamatan memenuhi tuntutan tugas
- Adanya Gedung kantor yang sesuai beban kerja.
memadai. - Alur pelayanan belum
- pelaksanaan tugas dan optimal.
penegakan aturan. - Kurangnya pemahaman
- Sumber daya manusia yang tupoksi masing-masing
ada sebagai aparatur dengan aparatur.
kualifikasi Pendidikan S1 . - Kurang fokus dalam
- Penduduk banyak untuk melaksanakan tugas
dilayani pelayanan publik.

OPPORTUNITY (PELUANG) SO WO
- Adanya pelimpahan - Dengan dasar hukum yang - Peningkatan kualitas pegawai
wewenang Bupati kepada ada menjadi dasar untuk dengan memberikan
Camat. menjalankan berbagai kesempatan untuk mengikuti
- Adanya peraturan perundang kewenangan yang diberikan Pendidikan dan pelatihan.
undangan dlm melaksanaan atasan. - Spesialisasi penempatan
tugas pelayanan publik. - Melakukan koordinasi pegawai yang tepat untuk
- Perkembangan tekhnologi dengan berbagai sektor baik memenuhi kebutuhan kerja
dapat menunjang internal maupun eksternal pelayanan publik.
peningkatan kemampuan sebagai upaya peningkatan - Pemanfaatan dukungan
aparatur dalam pelaksanaan pelayanan publik. anggaran untuk menunjang
pelayanan publik. - Peningkatan performance pelayanan pemerintahan
aparatur dalam pemanfaatan - Pemberian bimbingan
tekhnologi untuk terhadap aparatur dalam
meningkatkan pengetahuan. memahami tupoksi sebagai
ASN.
ANCAMAN (THREAT) ST WT
- Banyaknya masalah yang - Penerapan sanksi yang jelas - Peningkatan fasilitas kantor
sering terjadi pada aparatur terhadap pelaku masalah dan yang dapat menunjang
- Perubahan kebijakan yang penerapan operasional pelayanan
sering terjadi. - Penyusunan standar - Mendorong peningkatan
- Kurangnya disiplin kerja operasional pelayanan yang pemahaman terhadap tupoksi
pegawai dalam menerapkan jelas untuk pelaksanaan apartur masing-masing.
aturan tugas pelayanan kantor - Optimalisasi pemanfaatan
- Kondisi masyarakat yang - Menciptakan hubungan fungsi kelembagaan.
heterogen. dengan masyarakat untuk
mempengaruhi pola pikir
positif.
Dari hasil analisis SWOT diperoleh beberapa alternatif untuk meningkatkan kualitas
pelayanan publik diantaranya:

1. Melakukan koordinasi dengan berbagai sektor baik internal maupun eksternal


sebagai upaya peningkatan pelayanan publik.
2. Peningkatan kualitas pegawai dengan memberikan kesempatan untuk
mengikuti Pendidikan dan pelatihan.
3. Peningkatan performance aparatur dalam pemanfaatan tekhnologi untuk
meningkatkan pengetahuan.
4. Peningkatan fasilitas kantor yang dapat menunjang operasional pelayanan
publik.
5. Pemanfaatan dukungan anggaran untuk menunjang pelayanan pemerintahan
6. Spesialisasi penempatan pegawai yang tepat untuk memenuhi kebutuhan
kerja pelayanan publik.
BAB IV

STRATEGI PENYELESAIAN MASALAH

4.1. TEROBOSAN INOVASI

Salah satu permasalahan utama di Kecamatan Pasimasunggu Timur


sebagai salah satu Kecamatan dari 5 (lima) Kecamatan Kepulauan yang berada
dalam wilayah Kabupaten kepulauan Selayar, yakni belum optimalnya pelayanan
publik pada tingkat Kecamatan. Setelah dilakukan analisis sebagaimana
dipaparkan pada Bab sebelumnya, maka salah satu penyebab dari permasalahan
ini adalah belum berfungsinya pelayanan publik berbasis teknologi dan yang
menyebabkan terjadinya penyebab masalah adalah kurangnya fasilitas kerja
berbasisi tekhnologi.

Hal ini juga tidak terlepas dari Hasil studi Lapangan yang dilaksanakan di
Kota Surabaya Provinsi Jawa Timur, dimana pelaksanaan pelayanan sangat
dimudahkan dengan memaksimalkan pemanfaatan teknologi, serta pendekatan-
pendekatan pelayanan kepada masyarakat. Selain itu Pemerintah Kota Surabaya
juga mendorong percepatan pelayanan kepada masyarakat, mengingat tingkat
kesibukan masyarakat di Kota Surabaya sangat padat dengan memanfaatkan
teknologi tanda tangan elektronik.

Dengan melihat kondisi di atas, Camat Pasimasunggu Timur selaku


Reformer melakukan Aksi Perubahan “SIMILA PUBLIK DI KECAMATAN
PASIMASUNGGU TIMUR” (Sistem Informasi Pelayanan Publik di Kecamatan
Pasimasunggu Timur sebagai upaya solusi adaptif atas permasalahan pelayanan
pemerintah kepada masyarakat berbasis teknologi di Kecamatan Takabonerate.

4.2. TAHAPAN KEGIATAN / MILESTONE

Reformer telah melakukan pentahapan yang disebut milestone guna


mewujudkan aksi perubahan. Milestone atau pentahapan merupakan rangkaian
kegiatan yang akan dilaksanakan dan langkah- kangkah yang dilakukan dalam
proses penyusunan sebuah aksi perubahan. Melalui milestone juga diharapkan
dapat menggambarkan proses pelaksanaan aksi perubahan yang akan dilakukan
berdasarkanurutan pentahapan dalam rangka mendukung tertibnya pelaksanaan
aksi perubahan, yang didalamnya terdapat jadwal rencana kegiatan yang
fungsinya adalah untuk merancang atau memudahkan terarahnya tahapan-
tahapan pelaksanaan kegiatan yang akan dilakukan.

4.2.1 MILESTONE JANGKA PENDEK

MILESTONE KEGIATAN OUTPUT WAKTU

1. Konsultasi dengan 1. Surat Pernyataan 13 Juli


mentor terkait Dukungan oleh 2023
Pelaksanaan Aksi Sekda Kep, Selayar
Perubahan “SIMILA tentang Pelaksanaan
PUBLIK DI Aksi Perubahan
KECAMATAN “SIMILA PUBLIK DI
PASIMASUNGGU KECAMATAN
TIMUR” PASIMASUNGGU
TIMUR”
Bukti foto
pelaksanaan
konsultasi
pelaksanaan aksi
perubahan.

2. Koordinasi dengan 1. Surat pernyataan 13 – 14


Stakeholder dukungan oleh: Juli 2023
a). Disdukcapil,
b). Dispmptsptk
c). Diskomimpo-SP
d). Kadis PMD;
2. Bukti foto
1. Terciptanya
pelaksanaan aksi
dukungan internal
perubahan
dan eksternal
2.Membangun 1. Mengidentifikasi 2. Draft / Konsep Nama 14 Juli
Tim Kerja Calon Tim Kerja Aksi Tim Kerja; 2023
Perubahan “SIMILA 1. Foto kegiatan
PUBLIK DI memberi arahan
KECAMATAN pada Sekcam dan
PASIMASUNGGU Staf terkait Draft Tim
TIMUR” Kerja.

2. Pemetaan Tugas 1. Draft / Konsep Tugas 14 Juli


Tim Kerja Aksi Tim Kerja; 2023
Perubahan “SIMILA 2. Foto Penyusunan
PUBLIK DI Draft / Konsep Tugas
KECAMATAN Tim Kerja.
PASIMASUNGGU
TIMUR”
3. Pembuatan dan 1. SK Tim Kerja yang 14 Juli
Penandatanganan telah ditanda 2023
SK Tim Kerja Aksi tangani;
Perubahan “SIMILA 2. Foto penandatangan
PUBLIK DI SK Tim Kerja
KECAMATAN
PASIMASUNGGU
TIMUR”

3. Membuat Design 1. Merancang Design 1. Gambaran secara 18 Juli


Aplikasi Aksi Aplikasi Aksi umum konsep 2023
Perubahan “SIMILA Perubahan “SIMILA bentuk design
PUBLIK DI PUBLIK DI aplikasi aksi
KECAMATAN KECAMATAN perubahan “SIMILA
PASIMASUNGGU PASIMASUNGGU PUBLIK DI
TIMUR” TIMUR” KECAMATAN
PASIMASUNGGU
TIMUR ” bersama
tim kerja;
2. Foto dokumentasi
pelaksanaan
kegiatan

2. Koordinasi dengan Foto koordinasi 18 Juli


Programmer terkait dengan Progammer 2023
Design Aplikasi Aksi
Perubahan “SIMILA
PUBLIK DI
KECAMATAN
PASIMASUNGGU
TIMUR”
3. Menetapkan dan Draft Design “SIMILA 19 Juli
Finalisasi Design PUBLIK DI 2023
Aksi Perubahan KECAMATAN
“SIMILA PUBLIK DI PASIMASUNGGU
KECAMATAN TIMUR”
PASIMASUNGGU
TIMUR”
4. Membangun Aplikasi 1. Koordinasi dengan Foto koordinasi dengan 20 Juli
Aksi Perubahan Progammer tentang Programmer 2023
“SIMILA PUBLIK DI Aplikasi Aksi
KECAMATAN Perubahan “SIMILA
PASIMASUNGGU PUBLIK DI
TIMUR KECAMATAN
PASIMASUNGGU
TIMUR”

2. Terbangunnya Screen Shot Aplikasi 20 Juli


design Aplikasi Aksi “SIMILA PUBLIK DI 2023
Perubahan “SIMILA KECAMATAN
PUBLIK DI PASIMASUNGGU
KECAMATAN TIMUR”
PASIMASUNGGU
TIMUR”

3. Melaksanakan Uji Foto pelaksanaan Uji 21 Juli


Coba Aplikasi Aksi Coba oleh Tim Kerja 2023
Perubahan “SIMILA
PUBLIK DI
KECAMATAN
PASIMASUNGGU
TIMUR”

5. Melaksanakan 1. Melaksanakan 1. Undangan 21 Juli


Operasional Sosialisasi “SIMILA Sosialisasi; 2023
“SIMILA PUBLIK DI PUBLIK DI 2. Daftar Hadir;
KECAMATAN KECAMATAN 3. Notulen Rapat;
PASIMASUNGGU PASIMASUNGGU 4. Dokumentasi Foto
TIMUR” TIMUR” pada 6 dan Video
(enam) Desa di
Kecamatan
Pasimasunggu Timur
2. Melaksanakan 1. Undangan 22 Juli
Launching “SIMILA Launching; 2023
PUBLIK DI 2. Daftar Hadir;
KECAMATAN 3. Notulen Rapat;
PASIMASUNGGU 4. Dokumentasi Foto
TIMUR” dan Video

3. Melakukan Foto kegiatan 25 Juli-30


pemantauan secara pemantauan oleh Tim 2023
berkala dalam Kerja
pengoperasian
aplikasi “SIMILA
PUBLIK DI
KECAMATAN
PASIMASUNGGU
TIMUR

4.2.2. MILESTONE JANGKA MENENGAH

MILESTONE KEGIATAN OUTPUT WAKTU

1. Koordinasi dengan 1. Foto koordinasi 25 Juli 2023


Programmer terkait dengan
tambahan fitur Programmer
Layanan Publik
yang dilimpahkan
1. Penerapan dan
dari Bupati kepada
penyempurnaan
Camat
aplikasi “SIMILA
2. Sosialisasi dengan 1. Undangan Agustus 2023
PUBLIK DI
beberapa Desa Launching;
KECAMATAN
yang baru saja 2. Daftar Hadir;
PASIMASUNGGU
mendapatkan 3. Notulen Rapat;
TIMUR” di seluruh
jaringan internet 4. Dokumentasi Foto
Desa se
terkait penggunaan dan Video
Kecamatan
“SIMILA PUBLIK
Takabonerate.
DI KECAMATAN
PASIMASUNGGU
TIMUR
3. Terbitnya SOP 1. Draft dan Naskah Agustus 2023
tentang Standar SOP, lalu
Pelayanan. dikoordinasikan ke
Bagian Organisasi;
2. SOP Kecamatan.

1. Melaksanakan 1. Undangan Agustus 2023


sosialisasi Sosialisasi
pengembangan 2. Daftar Hadir;
fitur pemasaran 3. Notulen Rapat;
hasil UMKM yang 4. Dokumentasi Foto
ada di Kecamatan dan Video
Takabonerate
melalui aplikasi
“SIMILA PUBLIK
DI KECAMATAN
PASIMASUNGGU
2. Melaksanakan
TIMUR”
Pengembangan
2. Pemanfaatan Surat Edaran Camat Agustus -
“SIMILA PUBLIK
Media Sosial kepada seluruh September
DI KECAMATAN
sebagai sarana Kepala Desa agar 2023
PASIMASUNGGU
untuk memerintahkan
TIMUR”
memperkenalkan Perangkat Desa dan
aplikasi “SIMILA meminta kepada
PUBLIK DI masyarakat
KECAMATAN mempublikasikan
PASIMASUNGGU aplikasi “SIMILA
TIMUR” PUBLIK DI
KECAMATAN
PASIMASUNGGU
TIMUR” di akun
media sosial masing-
masing
3. Melengkapi 1. Menyiapkan Tersedianya Sarana September
kesiapan sarana ruangan khusus sebagai tempat 2023
dan prasarana pada tiap Kantor pelayanan;
Desa sebagai
tempat pelayanan
“SIMILA PUBLIK
DI KECAMATAN
PASIMASUNGGU
TIMUR”

2. Menyiapkan HP Tersedianya HP bulan.


Android khusus Android sebagai September
(Aset masing- Prasarana untuk 2023 –
masing Desa) melakukan pelayanan Februari 2024
untuk melakukan kepada masyarakat.
pelayanan “SIMILA
PUBLIK DI
KECAMATAN
PASIMASUNGGU
TIMUR ”

3. Melakukan UpDate Tersedianya aplikasi September


secara berkala yang mengikuti 2023
terkait layanan apa perkembangan zaman
saja yang masih
perlu dilakukan
pembaharuan dan
juga UpDate
pendataan pelaku
UMKM untuk
ditambahkan pada
aplikasi “SIMILA
PUBLIK DI
KECAMATAN
PASIMASUNGGU
TIMUR”

4.2.3. MILESTONE JANGKA PANJANG

MILESTONE KEGIATAN OUTPUT WAKTU

1. Mengikutkan Jumlah Aparatur September


aparatur Kecamatan dan Desa 2023
Kecamatan dan yang mengikuti Diklat
Desa dalam
pelaksanaan
pelatihan
pengembangan
kompetensi

Aparatur Kecamatan September


1. Pengembangan
2. Melakukan Study dan Desa yang 2023
Kompetensi SDM
ke Daerah yang melaksanakan Study
Pelayan
memiliki tempat Lapangan dan
pelayanan publik implementasi setelah
terbaik kembali ke daerah
masing-masing

3. Perubahan Draft dan Naskah SOP September


terhadap SOP terbaru sebagai acuan 2023
Pelayanan dalam melaksanakan
berdasarkan hasil Pelayanan Publik
Diklat dan Stula

2. Pengintegrasian 1. Melakukan 1. Undangan Rapat; September


aplikasi “ ” koordinasi melalui 2. Daftar Hadir; 2023
dengan layanan Sekretaris Daerah 3. Notulen Rapat;
publik yang dimiliki untuk 4. Dokumentasi Foto
beberapa mengintegrasikan
Perangkat Daerah layanan di tingkat
kecamatan yang
bisa diintegrasikan
secara langsung ke
Perangkat Daerah
terkait melalui
fasilitasi
Diskominfo-SP
2. Menginventarisir Hasil Inventarisir Feb.-Des
layanan yang bisa bersama Diskominfo- 2024
diintegrasikan SP dengan operator
layanan masing-
masing Perangkat
Daerah.

3. Sosialisasi layanan 1. Undangan September


yang terintegrasi Sosialisasi; 2023
2. Daftar Hadir;
3. Notulen Rapat;
4. Dokumentasi Foto

3. Menciptakan 1. Mendorong Terciptanya pelaku September


kolaborasi dalam Pemerintah Desa UMKM yang 2023
pelayanan antara untuk berkualitas dan
pemerintah, memaksimalkan mampu bersaing
masyarakat dan penggunaan Dana dengan pelaku UMKM
swasta Desa fokus pada lainnya di luar Selayar;
pengembangan
pelaku UMKM

2. Berkolaborasi Pelaku UMKM September


dengan pihak diharapkan sudah 2023
BUMN/BUMD atau dapat mandiri dan
pihak swasta berkembang.
lainnya dalam
rangka
memanfaatkan
Dana CSR dalam
rangka
pengembangan
pelaku UMKM

3. Dukungan dari Aplikasi SIMILA September


seluruh pihak PUBLIK DI 2023
terkait KECAMATAN
pengembangan PASIMASUNGGU
aplikasi SIMILA TIMUR”
PUBLIK DI
dapat dijadikan acuan
KECAMATAN
dalam pengembangan
PASIMASUNGGU
pelayanan publik di
TIMUR”
seluruh Kecamatan di
Kabupaten Kepulauan
Selayar.

4.3. SUMBER DAYA

Sumber daya merupakan suatu nilai potensi yang dimiliki oleh Stakehoder
yang dapat dimanfaatkan guna mewujudkan aksi perubahan, untuk itu reformer
harus dapat mengadvokasi stakeholder agar dapat mendayagunakan potensi
yang dimaksud.
Pelaksanaan aksi perubahan tentu memerlukan tata kelola stakeholder
(pemangku kepentingan) agar tidak terjadi tumpang tindih dalam pelaksanaan
tugas tim kerja dalam aksi perubahan ini melibatkan Perangkat Kecamatan dan
Perangkat Desa sebagai kelompok kerja internal.

Adapun yang bertindak sebagai kelompok kerja eksternal, antara lain: (i)
Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kab. Kepulauan Selayar;
(ii) Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja
Kab. Kepulauan Selayar (iii) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab.
Kepulauan Selayar; (iv) Dinas Komunikasi dan Infornasi, Statistik dan Persandian
Kab. Kepulauan Selayar (v) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kab.
Kepulauan Selayar (vi) programmer ; (vii) Pelaku UMKM (viii) Pihak Perbankan /
Swasta; (ix) Masyarakat (x) Media.

Analisis terhadap stakeholder dalam aksi perubahan didasarkan pada dua


hal, yakni: kepentingan (interest), dan pengaruh (influence). Dari kedua hal
tersebut, stakeholder dapat dibagi atas 4 (empat) jenis, yaitu:

1. Promoters, yakni pihak-pihak yang memiliki kepentingan dan pengaruh yang


sangat besar terhadap pelaksanaan maupun hasil dari aksi perubahan.
2. Defenders, yakni pihak-pihak yang memiliki kepentingan yang cukup besar
namun pengaruhnya kecil terhadap pelaksanaan maupun hasil dari aksi
perubahan.
3. Latens, yakni pihak-pihak yang memiliki kepentingan yang tidak begitu besar
namun pengaruhnya sangat besar terhadap pelaksanaan maupun hasil dari
aksi perubahan, dan
4. Apathetics, yakni pihak-pihak yang memiliki kepentingan dan pengaruh yang
kecil terhadap pelaksanaan maupun hasil dari aksi perubahan.

Berikut bagan hasil analisis terhadap stakeholder yang terlibat dalam aksi
perubahan ini:
BAGAN 1.
KLASIFIKASI STAKEHOLDER DALAM AKSI PERUBAHAN
BERDASARKAN “STAKEHOLDER ANALYSIS

LATENS PROMOTERS
 Dinas penanaman modal

PENGARUH+
pelayanan terpadu satu pintu  Bupati
 Dinas Dukcapil  Wakil Bupati
 Dinas Peridagkop dan UMKM  Sekda
 Dinas Kominfo-SP  Kepala Desa
 Dinas PMD
 Pihak perbankan /swasta

KEPENTINGAN- KEPENTINGAN +

APATHETICS DEFENDERS

 Masyarakat
PENGARUH-

 Media  Staf kecamatan


 Programmer  Perangkat Desa

4.4. STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI DALAM AKSI PERUBAHAN


Strategi pengembangan kompotensi dalam aksi perubahan di dalam suatu
unit organisasi sangat penting karena dapat mendukung peningkatan kinerja
pegawai dan memberikan kontribusi dalam menentukan masa depan organisasi
sehingga dapat memberikan layanan terbaik kepada masyarakat untuk mencapai
visi dan misi organisasi.
Dalam kaitannya dengan kompetensi, perlu adanya suatu upaya untuk
lebih memaksimalkan hasil kinerja yang dicapai. Seorang pegawai memerlukan
kompetensi teknis sedangkan seorang pemimpin memerlukan kompetensi
manajerial digabungkan dengan kompetensi teknis dan sosial kultural untuk
meningkatkan kinerja unit organisasi.
Secara umum kompetensi dinyatakan sebagai seperangkat kinerja individu
yang dapat diamati, diukur dan penting untuk keberhasilan individu maupun kinerja
organisasi. Kompetensi adalah suatu kemampuan atau kecakapan yang dimilki
oleh seseorang dalam melaksanakan suatu pekerjaan atau tugas di bidang
tertentu sesuai jabatan yang disandangnya. Kompetensi juga dinyatakan sebagai
karakteristik individu untuk menghasilkan kinerja yang efektif dan unggul dalam
suatu pekerjaan. Menurut Peraturan Menteri Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi republik Indonesia Nomor 38 tahun 2017 tentang Kompetensi Jabatan
Aparatur Sipil Negara, Kompetensi dapat dibagi menjadi tiga yaitu :
a. Kompetensi Teknis adalah kemampuan kerja setiap Pegawai Negeri Sipil
yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang
mutlak diperlukan dalam melaksanakan tugas-tugas jabatannya
b. Kompetensi Manajerial adalah pengetahuan, keterampilan dan
sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur dan dikembangka untuk
memimpin dan/atau mengelola unit organisasi.
c. Kompetensi Sosial Kultural adalah diukur dari pengalaman kerja berkaitan
dengan masyarakat majemuk dalam hal agama, suku dan budaya
sehingga memiliki wawasan kebangsaan.
Kompetensi manajerial digabungkan dengan kompetensi teknis dan sosial
kultural akan menjadi faktor penentu keberhasilan organisasi, yang terdi dari :
a. Intergritas : konsisten berperilaku selaras dengan nilai, norma dan atau
etika organisasi, dan jujur dalam hubungan dengan manajemen, rekan
kerja, bawahan langsung dan pemangku kepentingan, menciptakan
budaya etika tinggi, bertanggung jawab atas tindakan atau keputusan
beserta risiko yang menyertainya.
b. Kerjasama : Kemampuan menjalin, membina, mempertahankan hubungan
kerja yang efektif, memiliki komitmen saling membantu dalam
penyelesaian tugas dan mengoptimalkan segala sumberdaya untuk
mencapai tujuan strategis organisasi.
c. Komunikasi : Kemampuan untuk menerangkan pandangan dan gagasan
secara jelas, sistematis disertai argumentasi yang logis dengan cara-cara
yang sesuai baik secara lisan maupun tertulis; memastikan pemahaman;
mendengarkan secara aktif dan efektif; mempersuasi, meyakinkan dan
membujuk orang lain dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
d. Orientasi pada hasil : Kemampuan mempertahankan komitmen pribadi
yang tinggi untuk menyelesaikan tugas, dapat diandalkan, bertanggung
jawab, mampu secara sistimatis mengidentifikasi risiko dan peluang
dengan memperhatikan keterhubungan antara perencanaan dan hasil
untuk keberhasilan organisasi.
e. Pelayanan Publik : Kemampuan dalam melaksanakan tugas-tugas
pemerintahan, pembangunan dan kegiatan pemenuhan kebutuhan
pelayanan publik secara profesional, transparan, mengikuti standar
pelayanan yang objektif, netral, tidak memihak, tidak diskriminatif,
serta tidak terpengaruh kepentingan
pribadi/kelompok/golongan/partai politik.
f. Pengembangan diri dan orang lain : Kemampuan untuk meningkatkan
pengetahuan dan menyempurnakan keterampilan diri; menginspirasi
orang lain untuk mengembangkan dan menyempurnakan pengetahuan dan
keterampilan yang relevan dengan pekerjaan dan pengembangan karir
jangka panjang, mendorong kemauan belajar sepanjang hidup,
memberikan saran/bantuan, umpan balik, bimbingan untuk membantu
orang lain untuk mengembangkan potensi dirinya.
g. Mengelola Perubahan : Kemampuan dalam menyesuaikan diri dengan
situasi yang baru atau berubah dan tidak bergantung secara berlebihan
pada metode dan proses lama, mengambil tindakan untuk mendukung dan
melaksanakan inisiatif perubahan, memimpin usaha perubahan,
mengambil tanggung jawab pribadi untuk memastikan perubahan berhasil
diimplementasikan secara efektif.
h. Pengambilan Keputusan : Kemampuan membuat keputusan yang baik
secara tepat waktu dan dengan keyakinan diri setelah mempertimbangkan
prinsip kehati-hatian, dirumuskan secara sistematis dan seksama
berdasarkan berbagai informasi, alternatif pemecahan masalah dan
konsekuensinya, serta bertanggung jawab atas keputusan yang diambil.
Keterkaitan aksi perubahan dengan kompetensi manajerial sebagai berikut
a. Kerjasama
Dalam mewujudkan kemampuan tersebut maka dilakukan suatu kerjasama
dengan Stokeholder dalam pembuatan aplikasi “SIMILA”
b. Komunikasi
Untuk mewujudkan kompetensi manajerial ini reformer selalu
berkomunikasi dengan pejabat, staf dan staf non ASN dalam penginputan
data-data ke dalam aplikasi “ SIMILA ”
c. Orientasi pada hasil
Untuk kemamapuan manajerial ini di wujudkan dengan pengelolaan data
secara teratur sehingga jika data diperlukan bisa langsung melihat di
aplikasi “SIMILA”
d. Pelayanan pada publik
untuk mewujudkan kompetensi ini reformer melakukan pendampingan
kepada pejabat, staf dan staf non ASN dalam penginputan ke aplikasi
“SIMILA”.
e. Pengembangan diri dan orang lain
untuk meningkatkan pengetahuan dalam menyempurnakan keterampilan
diri serta menginspirasi orang lain maka dikembangkan suatu aplikasi
“SIMILA”
f. Mengelola perubahan
Dalam mengelola perubahan maka perlu untuk menyesuaikan diri dengan
situasi yang baru untuk terwujudnya digitalisasi dalam mendukung dan
melaksanakan inisiatif perubahan
g. Pengambilan keputusan
dalam pengambilan keputusan reformer melakukan kerjasama dengan
stakeholder baik internal maupun eksternal untuk menyempurnakan
aplikasi “SIMILA”
4.5. MANAJEMEN RESIKO

Manajemen risiko adalah sebuah proses untuk analisis identifikasi,


evaluasi, pengendalian, dan menanggulangi risiko yang dihadapi oleh organisasi.
Pada dasarnya manajemen risiko ini mencakup bebagai kegiatan seperti
perencanaan, organisasi, memimpin, koordinasi, dan mengawasi program risiko.

Dalam KBBI, risiko artinya sebuah hasil dari tindakan tidak menyenangkan
seperti bisa merugikan dan membahayakan. Ketidakpastian dalam resiko berupa
pengembangan strategi, ancaman, dan mitigasi risiko.

Proses manajemen risiko termasuk bagian penting dari kerangka kerja yang
dibangun. Ada 3 (tiga) proses yaitu penetapan konteks, penilaian risiko, dan
penanganan risiko.

Penanganan resiko adalah perencanaan risiko untuk mendapatkan


penanganan dan solusi efektif. Tujuan penanganan risiko untuk mengurangi
dampak resiko pada pihak ketiga dan menerima risiko.

4.6. MITIGASI RESIKO

Dari segi istilah Mitigasi maksudnya adalah serangkaian upaya untuk


mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran,
dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana, yang mungkin
akan berdampak kepada pemeriksa maupun objek yang diperiksa.

Dalam pelaksanaan aksi perubahan tentunya dapat mengalami berbagai


masalah yang bisa saja menggagalkan tercapainya aksi perubahan, maka dari itu
reformer mencoba untuk melakukan mitigasi risiko dengan memperhatikan setiap
milestone atau tahapan yang dilaksanakan dalam mewujudkan aksi perubahan
“SIMILA PUBLIK DI KECAMATAN PASIMASUNGGU TIMUR” adalah sebagai
berikut :

Tabel 5
MITIGASI RISIKO

KEGIATAN IDENTIFIKASI RISIKO PERLAKUAN

Terciptanya dukungan - Sekda dan pimpinan OPD - mengecek segera agenda


internal dan eksternal. tidak berada di tempat pimpinan

Membangun Tim Kerja. - Tidak Koordinasi dengan - Segera melakukan


seluruh stakeholder external koordinasi
dan internal
Membangun Desain Aksi - Identifikasi menu yang akan - Segera melakukan revisi
Perubahan “SIMILA ditampilkan terkadang belum dan perbaikan desain
PUBLIK DI KECAMATAN maksimal.
PASIMASUNGGU
TIMUR”
Membangun Aplikasi Aksi - Data (syarat administrasi - Tim kerja melakukan
Perubahan “SIMILA pelayanan) yang diinput belum verifikasi terhadap syarat
PUBLIK DI KECAMATAN akurat administrasi pelayanan
PASIMASUNGGU yang harus disiapkan
TIMUR”” dan
pengumpulan data
Melaksanakan Transfer - ujicoba aplikasi - memastikan aplikasi
Konsep “ SIMILA sebelum di launching telah
PUBLIK DI KECAMATAN dilakukan uji coba berkali-
PASIMASUNGGU kali
TIMUR”
BAB V
HASIL IDENTIFIKASI PENGEMBANGAN POTENSI DIRI

Nama Peserta : H. Samsul Bahri, SE. Nama : Drs. Mesdiono, M.Adm.Pub


NIP : 197010161998031012 Nip : 19740626199311 1 002
Jabatan : Camat Jabatan : Sekertaris Daerah
Instansi : Kecamatan Instansi : Sekretariat Daerah
Pasimasunggu Timur
Program :

Nilai Komponen

Sub Komponen Sub Komponen Sub Komponen Rata-Rata Total Kualifikasi Total
Integritas Kerjasama Mengelola Perubahan Sub Komponen Sub komponen

Peserta

Mentor

Nilai rata-rata per


Sub Komponen

Kualifikasi Per Sub


Kompponen

Keterangan Kualifikasi Akhir Sikap Prilaku

9.99 - 10 Istimewa
7 – 8.99 Baik
5 - 6.99 Cukup ………..
3 – 4.99 Kurang Kualifikasi
1 – 2,99 Sangat Kurang
Baik

REKOMENDASI PENGEMBANGAN POTENSI DIRI

Istimewa :
Baik :

Cukup :

Kurang :

Sangat Kurang :

Anda mungkin juga menyukai