PENDAHULUAN
1.2. TUJUAN
Tujuan Aksi Perubahan dibagi atas 3 (tiga) tahapan, yaitu jangka pendek,
jangka menengah, dan jangka panjang, antara lain :
1.3. MANFAAT
a. Camat;
b. Sekretariat, meliputi:
1. Subbagian Program dan Keuangan; dan
2. Subbagian Umum, Kepegawaian dan Hukum.
c. Seksi Tata Pemerintahan;
d. Seksi Ketenteraman dan Ketertiban Umum;
e. Seksi Ekonomi dan Pembangunan;
f. Seksi Kesejahteraan Sosial;
g. Seksi Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Kelurahan;
h. Jabatan Fungsional;
CAMAT
H.SAMSUL BAHRI, SE
SEKRETARIS CAMAT
DRS. MISRAN
JABATAN
FUNGSIONAL
JABATAN
FUNGSIONAL
NUR ILHAM, SE MUHAMMAD IRVAN, ST ALGUARDIN, A.Md MUHAMMAD ASDAR, SE FACHRI GAZALI, S.Sos
2.1.3. TUGAS DAN FUNGSI CAMAT
Tabel 2.1
Jumlah Pegawai Kantor Kecamatan Pasimasunggu Timur
No PEGAWAI JUMLAH (ORANG) %
1. PNS 14 34,21
2. KONTRAK 18 55,26
3. HONORER - 5,26
4. Pol PP 6 5,26
JUMLAH 37 100
Selanjutnya, berdasarkan jabatan struktural, kondisi pegawai dapat
digambarkan sebagai berikut :
Tabel 2.3
Tabel 2.4
ANALISIS MASALAH
Kurangnya Belum
Pelayanan
SDM dalam berfungsinya
yang panjang
memahami pelayanan
dan tidak
tupoksi masing- publik berbasis
efektif
masing tekhnologi
Rendahnya
Belum adanya pengetahuan
Kurangnya system dan dalam
disiplin kerja strategi pelayanan memanfaatkan
tekhnologi
Perubahan Kurangnya
kebijakan Budaya birokrasi fasilitas kerja
yang terjadi berbasis Belum
tekhnologi optimalnya
pelayanan
publik pada
Belum semua Kapasitas waktu Besarnya biaya tingkat
masyarakat yang lama dalam yang dikeluarkan kecamatan.
terlayani secara pelayanan
maksimal
Terjadinya Jarak yang jauh
Belum semua diskriminasi
masyarakat pelayanan
menggunakan
tekhnologi
digital Waktu tempuh
Prilaku Birokrasi yang lama
Kurangnya
fasilitas kantor
Rendahnya
Rendahnya tingkat Lambatnya
kebutuhan kepuasan pelayanan dan
masyarakat akan masyarakat tidak maksimal
pelayanan publik
Kriteria
N0 Masalah Jumlah Ranking
U S G
Rendahnya pengetahuan
1. dalam memanfaatkan 4 3 3 10 3
tekhnologi
Belum semuan desa
2. terjangkau jaringan 3 5 4 14 2
internet
Kurangnya fasilitas kerja
3. berbasis tekhnologi 5 5 5 15 1
OPPORTUNITY (PELUANG) SO WO
- Adanya pelimpahan - Dengan dasar hukum yang - Peningkatan kualitas pegawai
wewenang Bupati kepada ada menjadi dasar untuk dengan memberikan
Camat. menjalankan berbagai kesempatan untuk mengikuti
- Adanya peraturan perundang kewenangan yang diberikan Pendidikan dan pelatihan.
undangan dlm melaksanaan atasan. - Spesialisasi penempatan
tugas pelayanan publik. - Melakukan koordinasi pegawai yang tepat untuk
- Perkembangan tekhnologi dengan berbagai sektor baik memenuhi kebutuhan kerja
dapat menunjang internal maupun eksternal pelayanan publik.
peningkatan kemampuan sebagai upaya peningkatan - Pemanfaatan dukungan
aparatur dalam pelaksanaan pelayanan publik. anggaran untuk menunjang
pelayanan publik. - Peningkatan performance pelayanan pemerintahan
aparatur dalam pemanfaatan - Pemberian bimbingan
tekhnologi untuk terhadap aparatur dalam
meningkatkan pengetahuan. memahami tupoksi sebagai
ASN.
ANCAMAN (THREAT) ST WT
- Banyaknya masalah yang - Penerapan sanksi yang jelas - Peningkatan fasilitas kantor
sering terjadi pada aparatur terhadap pelaku masalah dan yang dapat menunjang
- Perubahan kebijakan yang penerapan operasional pelayanan
sering terjadi. - Penyusunan standar - Mendorong peningkatan
- Kurangnya disiplin kerja operasional pelayanan yang pemahaman terhadap tupoksi
pegawai dalam menerapkan jelas untuk pelaksanaan apartur masing-masing.
aturan tugas pelayanan kantor - Optimalisasi pemanfaatan
- Kondisi masyarakat yang - Menciptakan hubungan fungsi kelembagaan.
heterogen. dengan masyarakat untuk
mempengaruhi pola pikir
positif.
Dari hasil analisis SWOT diperoleh beberapa alternatif untuk meningkatkan kualitas
pelayanan publik diantaranya:
Hal ini juga tidak terlepas dari Hasil studi Lapangan yang dilaksanakan di
Kota Surabaya Provinsi Jawa Timur, dimana pelaksanaan pelayanan sangat
dimudahkan dengan memaksimalkan pemanfaatan teknologi, serta pendekatan-
pendekatan pelayanan kepada masyarakat. Selain itu Pemerintah Kota Surabaya
juga mendorong percepatan pelayanan kepada masyarakat, mengingat tingkat
kesibukan masyarakat di Kota Surabaya sangat padat dengan memanfaatkan
teknologi tanda tangan elektronik.
Sumber daya merupakan suatu nilai potensi yang dimiliki oleh Stakehoder
yang dapat dimanfaatkan guna mewujudkan aksi perubahan, untuk itu reformer
harus dapat mengadvokasi stakeholder agar dapat mendayagunakan potensi
yang dimaksud.
Pelaksanaan aksi perubahan tentu memerlukan tata kelola stakeholder
(pemangku kepentingan) agar tidak terjadi tumpang tindih dalam pelaksanaan
tugas tim kerja dalam aksi perubahan ini melibatkan Perangkat Kecamatan dan
Perangkat Desa sebagai kelompok kerja internal.
Adapun yang bertindak sebagai kelompok kerja eksternal, antara lain: (i)
Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kab. Kepulauan Selayar;
(ii) Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja
Kab. Kepulauan Selayar (iii) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab.
Kepulauan Selayar; (iv) Dinas Komunikasi dan Infornasi, Statistik dan Persandian
Kab. Kepulauan Selayar (v) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kab.
Kepulauan Selayar (vi) programmer ; (vii) Pelaku UMKM (viii) Pihak Perbankan /
Swasta; (ix) Masyarakat (x) Media.
Berikut bagan hasil analisis terhadap stakeholder yang terlibat dalam aksi
perubahan ini:
BAGAN 1.
KLASIFIKASI STAKEHOLDER DALAM AKSI PERUBAHAN
BERDASARKAN “STAKEHOLDER ANALYSIS
LATENS PROMOTERS
Dinas penanaman modal
PENGARUH+
pelayanan terpadu satu pintu Bupati
Dinas Dukcapil Wakil Bupati
Dinas Peridagkop dan UMKM Sekda
Dinas Kominfo-SP Kepala Desa
Dinas PMD
Pihak perbankan /swasta
KEPENTINGAN- KEPENTINGAN +
APATHETICS DEFENDERS
Masyarakat
PENGARUH-
Dalam KBBI, risiko artinya sebuah hasil dari tindakan tidak menyenangkan
seperti bisa merugikan dan membahayakan. Ketidakpastian dalam resiko berupa
pengembangan strategi, ancaman, dan mitigasi risiko.
Proses manajemen risiko termasuk bagian penting dari kerangka kerja yang
dibangun. Ada 3 (tiga) proses yaitu penetapan konteks, penilaian risiko, dan
penanganan risiko.
Tabel 5
MITIGASI RISIKO
Nilai Komponen
Sub Komponen Sub Komponen Sub Komponen Rata-Rata Total Kualifikasi Total
Integritas Kerjasama Mengelola Perubahan Sub Komponen Sub komponen
Peserta
Mentor
9.99 - 10 Istimewa
7 – 8.99 Baik
5 - 6.99 Cukup ………..
3 – 4.99 Kurang Kualifikasi
1 – 2,99 Sangat Kurang
Baik
Istimewa :
Baik :
Cukup :
Kurang :
Sangat Kurang :