Anda di halaman 1dari 45

LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LKPJ) DPMG ACEH TAHUN 2017

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya kepada kita semua sehingga penyusunan Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban (LKPJ) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong Aceh Tahun
2017 telah selesai disusun. Laporan ini dimaksudkan sebagai bahan masukan untuk
pembuatan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Aceh kepada DPRA
Provinsi Aceh serta salah satu sarana pemberian informasi penyelenggaraan Pemerintah
Daerah dalam bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Dinas Pemberdayaan Masyarakat
dan Gampong Aceh Tahun 2017 ini memuat gambaran umum, tugas pokok dan fungsi,
tujuan dan sasaran, pelaksanaan program dan kegiatan serta alokasi dan realisasi
anggaran dari masing-masing program dan kegiatan, hasil yang telah dicapai serta
permasalahan yang dihadapi dan upaya pemecahan masalah.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan LKPJ ini masih banyak terdapat
kelemahan dan kekurangan sehingga kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang
konstruktif dari berbagai pihak untuk kesempurnaan LKPJ ini.
Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih semua pihak yang telah memberikan
dukungan dalam penyusunan LKPJ DPMG Aceh Tahun 2017 ini, semoga dapat bermanfaat
dan dapat dipergunakan seperlunya, terima kasih.

Banda Aceh, 15Februari 2018


KEPALA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN GAMPONG
ACEH

Dto,

Prof. Dr. Ir. AMHAR ABUBAKAR, M.Sc


PEMBINA UTAMA MADYA
NIP. 19610503 198603 1 003

Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong Aceh i


BAB I
PENDAHULUAN

A. GAMBARAN UMUM
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Gampong Aceh adalah
perangkat daerah sebagai unsur pelaksana Pemerintah Aceh di bidang Pemerintahan,
Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Mukim dan Gampong. Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong Aceh dibentuk berdasarkan Qanun Aceh
Nomor 13 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Aceh dan
Peraturan Gubernur Aceh Nomor 117 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan
Gampong Aceh.

B. TUGAS POKOK DAN FUNGSI


Berdasarkan Qanun Aceh Nomor 13 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Aceh dan Peraturan Gubernur Aceh Nomor 117 Tahun 2016 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja, Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Gampong Aceh mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan
dan pembangunan di bidang Pemerintahan, Pembangunan dan Pemberdayaan
Masyarakat Mukim dan Gampong serta Tugas Pembantuan lainnya.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud tersebut, Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong Aceh mempunyai fungsi :
1. Perumusan kebijakan di bidang Pemerintahan, Pembangunan dan
Pemberdayaan Masyarakat Mukim dan Gampong;
2. Pelaksanaan kebijakan di bidang Pemberdayaan Masyarakat, Pembangunan
dan Pemerintahan Mukim dan Gampong;
3. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang Pemberdayaan Masyarakat,
Pembangunan dan Pemerintahan Mukim dan Gampong;
4. Pelaksanaan administrasi dinas bidang Pemberdayaan Masyarakat,
Pembangunan dan Pemerintahan Mukim dan Gampong; dan
5. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh gubernur terkait dengan tugas
dan fungsinya.

Guna mendukung peningkatan kapasitas pemerintahan, kelembagaan dan


Masyarakat Gampong, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong Aceh memiliki
Unit Pelaksana Teknis Badan sebagaimana diatur dalam Peraturan Gubernur Nanggroe
Aceh Darussalam Nomor 36 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok Balai Pelatihan
Masyarakat dan Pemerintahan Gampong yaitu untuk melaksanakan sebagian tugas
kegiatan teknis operasional dan atau kegiatan teknis penyiapan di bidang pelatihan
pemberdayaan masyarakat dan gampong.
Balai Pelatihan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Gampong
mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Penyusunan program dan penganggaran di bidang pelatihan pemberdayaan
masyarakat dan pemerintahan gampong;
2. Pelaksanaan urusan kewirausahaan dan kerumahtanggaan;
3. Pelaksanaan persiapan pelatihan pemberdayaan masyarakat dan
pemerintahan gampong;
4. Pelaksanaan penyelenggaraan pelatihan pemberdayaan masyarakat dan
pemerintahan gampong;
5. Pelaksanaan pengelolaan sarana dan prasarana balai;
6. Penyiapan data dan informasi di bidang pelatihan pemberdayaan masyarakat
dan pemerintahan gampong;
7. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan.

a) Kepala Dinas

Tugas Pokok :
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Gampong mempunyai tugas
melaksanakan tugas umum Pemerintahan, Pemberdayaan dan Pembangunan di
Bidang Pemerintahan Mukim Dan Gampong, Pengembangan Kawasan, Sumber Daya
Alam dan Teknologi Tepat Guna, Pemberdayaan Masyarakat dan Pembinaan Adat dan
Sosial Budaya Masyarakat Mukim dan Gampong Serta Pembinaan dan Peningkatan
Kapasitas Aparatur Pemerintahan Mukim Dan Gampong sesuai dengan Peraturan
Perundang-Undangan
Fungsi :
a. Pelaksanaan urusan ketatausahaan dinas, pembinaan dan pengembangan
kepegawaian serta penatausahaan keuangan dinas;
b. Penyusunan program kerja tahunan, jangka menengah dan jangka panjang;
c. Penyelenggaraan tugas di bidang Pemerintahan Mukim dan Gampong, Pelaksanaan
Pembangunan Kawasan, Sumber Daya Alam dan Teknologi Tepat Guna serta
Pemberdayaan Masyarakat dan Sosial Budaya Mukim dan Gampong termasuk
pelayanan umum lintas kabupaten/kota;
d. Pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian terhadap penyelenggaraan
tugas di bidang bidang Pemerintahan Mukim dan Gampong, Pelaksanaan
Pembangunan Kawasan, Sumber Daya Alam dan Teknologi Tepat Guna serta
Pemberdayaan Masyarakat dan Sosial Budaya Mukim dan Gampong;
e. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi dan atau lembaga terkait lainnya di bidang
Pemerintahan Mukim dan Gampong, Pelaksanaan Pembangunan Kawasan, Sumber
Daya Alam dan Teknologi Tepat Guna serta Pemberdayaan Masyarakat dan Sosial
Budaya Mukim dan Gampong;
f. Pembinaan, Pengawasan, Monitoring dan Evaluasi Terhadap Kinerja di lingkungan
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Gampong;
g. Pembinaan dan Pengembangan UPTD; dan
h. Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Gubernur sesuai
dengan tugas dan fungsinya.

b) Sekretariat

Tugas Pokok :
Sekretariat mempunyai tugas melakukan pengelolaan administrasi, umum,
perlengkapan, peralatan, kerumahtanggaan, perpustakaan, keuangan, kepegawaian,
ketatalaksanaan, hukum, perundang-undangan, serta pelayanan administrasi lainnya di
lingkungan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Gampong.
Fungsi :
a. Pelaksanaan pelayanan dalam melakukan urusan administrasi, umum, perlengkapan
dan peralatan, kerumahtanggaan, keprotokolan, perpustakaan, kearsipan, hukum,
perundang-undangan, pengelolaan barang investaris, pembinaan kepegawaiaan
ketatalaksanan, serta pelayanan administrasi lainnya.
b. Pelaksanaan penyusunan program kerja tahunan, jangka menengah dan jangka
panjang, penyusunan rencana anggaran yang bersumber dari APBA, APBN, dan
sumber dana lainnya yang sah dan tidak mengikat, penelitian, pengkajian, dan
pengembangan data dan informasi, kehumasan, monitoring, evaluasi dan pelaporan
program dan kegiatan.
c. Pengelolaan Penatausahaan Keuangan serta pengelolaan dan pemeliharaan aset.
d. Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Gampong sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

c) Bidang Pemberdayaan Masyarakat Mukim dan Gampong

Tugas Pokok :
Bidang Pemberdayaan Masyarakat Mukim dan Gampong mempunyai tugas melakukan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan di Bidang Penguatan dan Fasilitasi Keuangan
Mukim dan Gampong, Pengembangan Usaha Ekonomi Masyarakat Mukim dan
Gampong, dan Ketahanan Ekonomi Masyarakat Mukim dan Gampong sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Fungsi :
a. Perumusan Kebijakan di bidang Pelaksanaan Pemberdayaan Masyarakat Mukim dan
Gampong, Fasilitasi, Pengendalian, Pemantauan, dan Pembinaan Dana Desa,
Pembinaan dan Peningkatan Kapasitas Tenaga Pendamping Gampong, Lembaga
Perekonomian Gampong, Pengembangan Usaha Ekonomi Masyarakat Gampong,
Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Gampong, Penataan dan Pengadministrasian Aset
Gampong serta Pembinaan Sistem Informasi Keuangan dan Aset Gampong,
Pengelolaan Badan Usaha Milik Gampong (BUMG), Pembinaan Kelompok
Masyarakat, Pengelolaan Pasar Desa, Lumbung Desa serta Pemantauan Kegiatan
Raskin;
b. Pelaksanaan kebijakan di bidang Pelaksanaan Pemberdayaan Masyarakat Mukim
dan Gampong, Fasilitasi, Pengendalian, Pemantauan, dan Pembinaan Dana Desa,
Pembinaan dan Peningkatan Kapasitas Tenaga Pendamping Gampong, Lembaga
Perekonomian Gampong, Pengembangan Usaha Ekonomi Masyarakat Gampong,
Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Gampong, Penataan dan Pengadministrasian Aset
Gampong serta Pembinaan Sistem Informasi Keuangan dan Aset Gampong,
Pengelolaan Badan Usaha Milik Gampong (BUMG), Pembinaan Kelompok
Masyarakat, Pengelolaan Pasar Desa, Lumbung Desa serta Pemantauan Kegiatan
Raskin;
c. Penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria dibidang Pelaksanaan
Pemberdayaan Masyarakat Mukim dan Gampong, Pembinaan dan pengembangan
tenaga pendamping gampong, lembaga perekonomian gampong, pengembangan
usaha ekonomi masyarakat gampong fasilitasi pengelolaan keuangan gampong,
Penataan dan Pengadministrasian Aset Gampong serta Sistem Informasi Keuangan
dan Aset Gampong;
d. Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang Pelaksanaan Pemberdayaan
Masyarakat Mukim dan Gampong, Fasilitasi, Pengendalian, Pemantauan, dan
Pembinaan Dana Desa, Pembinaan dan Peningkatan Kapasitas Tenaga Pendamping
Gampong, Lembaga Perekonomian Gampong, Pengembangan Usaha Ekonomi
Masyarakat Gampong, Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Gampong, Penataan dan
Pengadministrasian Aset Gampong serta Pembinaan Sistem Informasi Keuangan dan
Aset Gampong, Pengelolaan Badan Usaha Milik Gampong (BUMG), Pembinaan
Kelompok Masyarakat, Pengelolaan Pasar Desa, Lumbung Desa serta Pemantauan
Kegiatan Raskin;
e. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang Pelaksanaan
Pemberdayaan Masyarakat Mukim dan Gampong, Fasilitasi, Pengendalian,
Pemantauan, dan Pembinaan Dana Desa, Pembinaan dan Peningkatan Kapasitas
Tenaga Pendamping Gampong, Lembaga Perekonomian Gampong, Pengembangan
Usaha Ekonomi Masyarakat Gampong, Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Gampong,
Penataan dan Pengadministrasian Aset Gampong serta Pembinaan Sistem Informasi
Keuangan dan Aset Gampong, Pengelolaan Badan Usaha Milik Gampong (BUMG),
Pembinaan Kelompok Masyarakat, Pengelolaan Pasar Desa, Lumbung Desa serta
Pemantauan Kegiatan Raskin;
f. Pelaksanaan administrasi Bidang Pemberdayaan Masyarakat Mukim dan Gampong;
g. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi dan/atau lembaga terkait lainnya di bidang
Pemberdayaan Masyarakat Mukim dan Gampong;
h. Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Gampong sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
d) Bidang Pemerintahan Mukim dan Gampong

Tugas Pokok :
Bidang Pemerintahan Mukim dan Gampong mempunyai tugas melakukan pelaksanaan
kebijakan di bidang pemerintahan Mukim dan Gampong sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

Fungsi :
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 18, Bidang
Pemerintahan Mukim dan Gampong mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan di bidang kelembagaan dan pemerintahan mukim dan
gampong, Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Mukim dan Gampong,
pembinaan gampong adat dan masyarakat hukum adat yang berkarakter Islami ke
dalam kehidupan masyarakat mukim dan gampong, pembinaan dan pengembangan
sosial budaya; pemberdayaan kesejahteraan keluarga, pelaksanaan peningkatan
motivasi, partisipasi, swadaya, dan semangat gotong royong masyarakat dalam
pembangunan dan kemandirian masyarakat, peningkatan kesejahteraan mukim dan
gampong;
b. Pelaksanaan kebijakan di bidang kelembagaan dan pemerintahan mukim dan
gampong, Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Mukim dan Gampong
pembinaan gampong adat dan masyarakat hukum adat yang berkarakter Islami ke
dalam kehidupan masyarakat mukim dan gampong, pembinaan dan pengembangan
sosial budaya; pemberdayaan kesejahteraan keluarga, pelaksanaan peningkatan
motivasi, partisipasi, swadaya, dan semangat gotong royong masyarakat dalam
pembangunan dan kemandirian masyarakat, peningkatan kesejahteraan mukim dan
gampong;
c. Penyusunan norma, standar, dan prosedur dan kriteria di bidang kelembagaan dan
pemerintahan mukim dan gampong, Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Mukim dan Gampong pembinaan gampong adat dan masyarakat hukum adat yang
berkarakter Islami ke dalam kehidupan masyarakat mukim dan gampong,
pembinaan dan pengembangan sosial budaya; pemberdayaan kesejahteraan
keluarga, pelaksanaan peningkatan motivasi, partisipasi, swadaya, dan semangat
gotong royong masyarakat dalam pembangunan dan kemandirian masyarakat,
peningkatan kesejahteraan mukim dan gampong;
d. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan di bidang kelembagaan dan
pemerintahan mukim dan gampong, Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Mukim dan Gampong pembinaan gampong adat dan masyarakat hukum adat yang
berkarakter Islami ke dalam kehidupan masyarakat mukim dan gampong,
pembinaan dan pengembangan sosial budaya; pemberdayaan kesejahteraan
keluarga, pelaksanaan peningkatan motivasi, partisipasi, swadaya, dan semangat
gotong royong masyarakat dalam pembangunan dan kemandirian masyarakat,
peningkatan kesejahteraan mukim dan gampong;
e. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang kelembagaan dan
pemerintahan mukim dan gampong, Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Mukim dan Gampong pembinaan gampong adat dan masyarakat hukum adat yang
berkarakter Islami ke dalam kehidupan masyarakat mukim dan gampong,
pembinaan dan pengembangan sosial budaya; pemberdayaan kesejahteraan
keluarga, pelaksanaan peningkatan motivasi, partisipasi, swadaya, dan semangat
gotong royong masyarakat dalam pembangunan dan kemandirian masyarakat,
peningkatan kesejahteraan mukim dan gampong;
f. Pelaksanaan administrasi bidang Pemerintahan Mukim dan Gampong;
g. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi dan atau lembaga terkait lainnya di bidang
Pemerintahan Mukim dan Gampong;
h. Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Gampong sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

e) Bidang Pembangunan dan Evaluasi Mukim dan Gampong

Tugas Pokok :
Bidang Pembangunan dan Evaluasi Mukim dan Gampong mempunyai tugas melakukan
pelaksanaan kebijakan di bidang Pembangunan Mukim dan Gampong, Fasilitasi
Penataan dan Kerjasama Mukim dan Gampong serta Evaluasi dan Perkembangan
Mukim dan Gampong sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Fungsi :
a. Perumusan kebijakan di bidang Pembangunan Sarana dan Prasarana Mukim dan
Gampong, Fasilitasi Penataan dan Kerjasama Mukim dan Gampong, Evaluasi
Perkembangan Mukim dan Gampong, Penyusunan Pedoman Standar Evaluasi
Mukim dan Gampong, Profil Gampong, Lomba Desa, Pengadaan Sarana dan
Prasarana Mukim dan Gampong, Fasilitasi Kerja Sama Mukim dan Gampong,
Fasilitasi Pembentukan dan Pembinaan Badan Kerjasama Antar Gampong
(BKAD/G), serta Pekan Inovasi Perkembangan Gampong (PIN Desa);
b. Pelaksanaan kebijakan di Perumusan kebijakan di bidang Pembangunan Sarana dan
Prasarana Mukim dan Gampong, Fasilitasi Penataan dan Kerjasama Mukim dan
Gampong, Evaluasi Perkembangan Mukim dan Gampong, Penyusunan Pedoman
Standar Evaluasi Mukim dan Gampong, Profil Gampong, Lomba Desa, Pengadaan
Sarana dan Prasarana Mukim dan Gampong, serta Pekan Inovasi Perkembangan
Gampong (PIN Desa);
c. Penyusunan norma, prosedur dan kriteria Perumusan kebijakan di bidang
Pembangunan Sarana dan Prasarana Mukim dan Gampong, Fasilitasi Penataan dan
Kerjasama Mukim dan Gampong, Evaluasi Perkembangan Mukim dan Gampong,
Penyusunan Pedoman Standar Evaluasi Mukim dan Gampong, Profil Gampong,
Lomba Desa, Pengadaan Sarana dan Prasarana Mukim dan Gampong, serta Pekan
Inovasi Perkembangan Gampong (PIN Desa);
d. Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang Pembangunan, penataan dan
kerjasama mukim dan Gampong serta evaluasi perkembangan gampong;
e. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan di Bidang Pembangunan Mukim
dan Gampong, Penataan dan Kerjasama Mukim dan Gampong serta Evaluasi
Perkembangan Mukim dan Gampong;
f. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi dan/atau lembaga terkait lainnya di bidang
Bidang Pembangunan Sarana dan Prasarana Mukim dan Gampong, Fasilitasi
Penataan dan Kerjasama Mukim dan Gampong serta Evaluasi Perkembangan Mukim
dan Gampong;
g. Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Gampong sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

f) Bidang Kawasan, Sumber Daya Alam, dan Teknologi Tepat Guna

Tugas Pokok :
Bidang Kawasan, Sumber Daya Alam dan Teknologi Tepat Guna mempunyai tugas
melakukan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang Pengembangan Potensi
Sumber Daya Alam Mukim dan Gampong, Fasilitasi Sarana dan Prasarana Kawasan
Mukim dan Gampong, Pengembangan Kawasan Mukim dan Gampong, serta
Pendayagunaan Pengembangan Teknologi Tepat Guna sesuai ketentuan peraturan
perundang–undangan.
Fungsi :
a. Perumusan kebijakan di bidang Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Mukim
dan Gampong, Pembangunan Sarana Prasarana Kawasan Mukim dan Gampong,
Pengembangan Potensi Sumber Daya Alam dan Pendayagunaan Teknologi Tepat
Guna, Pengembangan dan Pelestarian Lingkungan Hidup serta Pengembangan
Sumber Daya Alam Kawasan Mukim dan Gampong;
b. Pelaksanaan kebijakan di bidang Pembangunan dan Pengembangan Kawasan
Mukim dan Gampong, Pembangunan Sarana Prasarana Kawasan Mukim dan
Gampong, Pengembangan Potensi Sumber Daya Alam dan Pendayagunaan
Teknologi Tepat Guna, Pengembangan dan Pelestarian Lingkungan Hidup serta
Pengembangan Sumber Daya Alam Kawasan Mukim dan Gampong;
c. Penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria dibidang Pembangunan dan
Pengembangan Kawasan Mukim dan Gampong, Pembangunan Sarana Prasarana
Kawasan Mukim dan Gampong, Pengembangan Potensi Sumber Daya Alam dan
Pendayagunaan Teknologi Tepat Guna, Pengembangan dan Pelestarian Lingkungan
Hidup serta Pengembangan Sumber Daya Alam Kawasan Mukim dan Gampong;
d. Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang Pembangunan dan
Pengembangan Kawasan Mukim dan Gampong, Pembangunan Sarana Prasarana
Kawasan Mukim dan Gampong, Pengembangan Potensi Sumber Daya Alam dan
Pendayagunaan Teknologi Tepat Guna, Pengembangan dan Pelestarian Lingkungan
Hidup serta Pengembangan Sumber Daya Alam Kawasan Mukim dan Gampong;
e. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang Pembangunan dan
Pengembangan Kawasan Mukim dan Gampong, Pembangunan Sarana Prasarana
Kawasan Mukim dan Gampong, Pengembangan Potensi Sumber Daya Alam dan
Pendayagunaan Teknologi Tepat Guna, Pengembangan dan Pelestarian Lingkungan
Hidup serta Pengembangan Sumber Daya Alam Kawasan Mukim dan Gampong;
f. Pelaksanaan administrasi Bidang Kawasan, Sumber Daya Alam dan Teknologi Tepat
Guna;
g. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi dan/atau lembaga terkait lainnya di bidang
Kawasan, Sumber Daya Alam dan Teknologi Tepat Guna;
h. Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Gampong sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

C. TUJUAN DAN SASARAN

1. Tujuan
Sebagai penjabaran dari visi dan misi di atas, Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Gampong Aceh menetapkan tujuan yang ingin dicapai dalam
periode jangka menengah yaitu :
T1 : Peningkatan kapasitas penyelenggaraan pemerintah mukim dan
gampong.

T2 : Berfungsinya Lembaga-lembaga gampong dalam rangka penguatan


kelembagaan gampong.

T3 : Meningkatnya partisipasi dan peran aktif masyarakat dalam


membangun gampong.

T4 : Meningkatnya motivasi masyarakat untuk memelihara dan


mengembangkan budaya dan tradisi sesuai dengan kearifan lokal.

T5 : Terwujudnya keluarga yang sejahtera melalui peningkatan taraf


hidup yang lebih layak.

T6 : Meningkatnya produktivitas usaha masyarakat dan pembangunan


gampong.

T7 : Terwujudnya pengelolaan sumber daya alam oleh masyarakat


gampong berbasis ramah lingkungan.

T8 : Mendorong berkembangnya inovasi desiminasi


informasi/teknologi tepat guna dalam rangka peningkatan
produktifitas dan mutu produksi pemanfaatan sumber daya alam
secara bertanggung jawab menuju keunggulan yang kompetitif.
T9 : Meningkatkan akuntabilitas pelaksanaan program pemberdayaan
dan kapasitas SDM aparatur lingkup Badan Pemberdayaan
Masyarakat Aceh

T10 : Meningkatnya kualitas dan implikasinya secara optimal


perencanaan, agenda strategis, program legislasi, transparansi
pengelolaan program serta sarana dan prasarana sesuai dengan
kebutuhan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong Aceh.

2. Sasaran

Lebih lanjut Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong Aceh


menetapkan sasaran sebagai turunan dari setiap tujuan yang hendak dicapai,
yaitu :

a) Untuk mewujudkan T1, ditetapkan sasaran sebagai berikut :


T1S1 : Terpenuhinya sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan
pemerintahan mukim dan gampong;
T1S2 : Meningkatnya kualitas aparatur pemerintahan gampong;
T1S3 : Terciptanya data profil gampong yang mampu memberi kontribusi
terhadap pembangunan gampong;
T1S4 : Memaksimalkan manajemen administrasi mukim dan gampong.

b) Untuk mewujudkan T2, ditetapkan sasaran sebagai berikut :


T2S1 : Meningkatnya kapasitas sumber daya manusia pengelola lembaga
Mukim dan Gampong;
T2S2 : Meningkatanya peran serta lembaga gampong dalam rangka
pembangunan gampong dan mukim;
T2S3 : berfungsinya Badan Usaha Milik gampong;
T2S4 : Memaksimalkan fungsi dan kewenangan imum mukim sebagai kepala
administrasi yang membawahi gampong.

c) Untuk mewujudkan T3, ditetapkan sasaran sebagai berikut :


T3S1 : Pembentukan/meningkatkan kualitas sumber daya kader
pemberdayaan gampong sesuai dengan tugas dan fungsinya dalam
rangka pembangunan gampong;
T3S2 : Dukungan pengentasan Aceh tertinggal melalui pemantapan Program
Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan;

d) Untuk mewujudkan T4, ditetapkan sasaran sebagai berikut :


T4S1 : Meningkatnya kepedulian dan peran aktif masyarakat berdasarkan
semangat kebersamaan kekeluargaan dan kegotong- royongan;
T4S2 : Terbentuknya gampong percontohan yang mengembangkan kearifan
lokal;
T4S3 : Terwujudnya database gampong adat se Aceh.

e) Untuk mewujudkan T5, ditetapkan sasaran sebagai berikut :


T5S1 : Meningkatnya asupan gizi anak usia sekolah gampong Se-Aceh;
T5S2 : Terbentuknya Kader Pokjanal Posyandu Plus di tingkat gampong dalam
wilayah Aceh;
T5S3 : Meningkatnya peran aktif tim PKK Kabupaten/Kota, Kecamatan dan
gampong.

f) Untuk mewujudkan T6, ditetapkan sasaran sebagai berikut :


T6S1 : Pemberian dana bantuan stimulant yang bersumber Pemerintah Aceh
dalam bentuk program Bantuan Keuangan Peumakmue Gampong
(BKPG)/bantuan prioritas lainnya kepada masyarakat melalui Badan
Usaha Milik Gampong (BUMG) dalam berbagai bentuk kegiatan bantuan
modal usaha kepada masyarakat.
T6S2 : Meningkatnya taraf hidup masyarakat Gampong;

g) Untuk mewujudkan T7, ditetapkan sasaran sebagai berikut :


T7S1 : Pembinaan dan bantuan dana pengembangan usaha pengelolaan
potensi lokal;
T7S2 : peningkatan sarana dan prasarana pendukung dalam rangka
pengelolaan sumber daya dalam dan potensi gampong;
T7S3 : Terbentuknya database pengembangan pengelolaan sumber daya alam
yang inovatif dan memiliki kontribusi bagi lingkungan hidup.

h) Untuk mewujudkan T8, ditetapkan sasaran sebagai berikut :


T8S1 : Penguatan lembaga pelayanan pengembangan teknologi tepat Guna;
T8S2 : Meningkatnya pengembangan pemantapan teknologi tepat guna.

i) Untuk mewujudkan T9, ditetapkan sasaran sebagai berikut :


T9S1 : Tersedianya kader aparatur pemberdayaan masyarakat yang
professional dan berkualitas;
T9S2 : Meningkatnya kinerja pelaksanaan tugas dan fungsi aparatur dalam
penyelenggaraan pemerintahan serta meningkatnya transparansi dan
akuntabilitas;
T9S3 : Terselengaranya reformasi birokrasi dan Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Gampong Aceh;
T9S4 : Meningkatnya kinerja pelaksanaan tugas dan fungsi aparatur dalam
penyelenggaraan program pemberdayaan masyarakat aceh.

j) Untuk mewujudkan T10, ditetapkan sasaran sebagai berikut :


T10S1 : Tersedianya dokumen perencanaan, monitoring, evaluasi dan
pelaporan agenda strategis Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan
Gampong Aceh;
T10S2 : Tersedianya sarana dan prasarana pendukung Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Gampong Aceh secara berkualitas dan sesuai dengan
kebutuhan;
T10S1 : Meningkatnya pemanfaatan hasil penelitian sebagai bahan
rekomendasi perumusan kebijakan.
BAB II
REALISASI PELAKSANAAN KEGIATAN
URUSAN PEMBERDAYAAN MASYARAKATAN DESA
TAHUN ANGGARAN 2017

A. PROGRAM DAN KEGIATAN


Adapun rincian anggaran dan realisasi keuangan Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Gampong Aceh Tahun Anggaran 2017 dapat dilihat pada tabel berikut
ini :

Tabel 1. Anggaran dan Realisasi Fisik dan Keuangan

REALISASI
ALOKASI
NO PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN KEUAN
ANGGARAN
(Rp) GAN FISIK (%)
(Rp)
(%)
1 2 3 4 5 6
A BELANJA TIDAK 10,334,343,648 9,885,315,352
LANGSUNG
B BELANJA LANGSUNG 40,273,814,108 31,902,682,111 - -

I Program Pelayanan 3,961,037,838 3,672,314,302


Administrasi Kantor
1 Penyediaan Jasa Surat 9,720,000 8,996,830 92.56 100.00
Menyurat
2 Penyediaan jasa 558,468,450 436,266,336 78.12 100.00
komunikasi, sumber
daya air dan listrik

3 Penyediaan Alat Tulis 78,558,975 78,546,040 99.98 100.00


Kantor

4 Penyediaan barang 31,750,000 29,720,000 93.61 100.00


cetakan dan
penggandaan

5 Penyediaan komponen 18,681,250 18,681,250 100.00 100.00


instalasi
listrik/penerangan
bangunan kantor

6 Penyediaan peralatan 1,438,702,163 1,416,981,368 98.49 100.00


dan perlengkapan
kantor

7 Penyediaan bahan 21,132,000 20,628,000 97.61 100.00


bacaan dan peraturan
perundang-undangan
8 Penyediaan makanan 85,755,000 85,748,000 99.99 100.00
dan minuman
9 Rapat-rapat kordinasi 164,690,000 139,305,958 84.59 100.00
dan konsultasi ke luar
daerah
10 Peningkatan pelayanan 1,553,580,000 1,437,440,520 92.52 95.00
administrasi
perkantoran

II Program Peningkatan 2,874,410,000 2,712,994,545


Sarana dan Prasarana
Aparatur

1 Kegiatan Pembangunan 2,140,960,000 2,118,697,000 98.96 100.00


Gedung kantor
2 Pemeliharaan 150,000,000 133,044,700 88.70 90.00
Rutin/Berkala gedung
kantor

3 Kegiatan Pemeliharaan 410,950,000 337,904,551 82.23 90.00


Rutin/Berkala
Kendaraan Dinas/
Operasional
4 Pemeliharaan 132,000,000 95,433,294 72.30 90.00
Rutin/Berkala
peralatan gedung
kantor
5 Pemeliharaan 40,500,000 27,915,000 68.93 68.93
Rutin/Berkala
peralatan kantor

III Program Peningkatan 14,162,466,500 13,357,576,324


Keberdayaan
Masyarakat Gampong

1 Pemberdayaan 263,773,000 245,102,200 92.92 100.00


Lembaga dan organisasi
Masyarakat Perdesaan

2 Pembinaan dan 895,323,500 779,090,351 87.02 88.00


Perencanaan Program
Pemberdayaan
Masyarakat
3 Pembinaan Sosial 11,219,029,000 10,678,574,259 95.18 98.00
Budaya Masyarakat dan
Pemberdayaan
Kesejahteraan Keluarga
4 Pemberdayaan 392,782,200 359,302,051 91.48 98.00
Masyarakat Pesisir
Melalui Pemanfaatan
Sumber daya Alam
5 Penyelenggaraan 1,391,558,800 1,295,507,463 93.10 100.00
Diseminasi Informasi
Teknologi Tepat Guna
bagi Masyarakat
Gampong

IV Program 1,502,987,735 1,144,856,812


Pengembangan
Lembaga Ekonomi
Gampong

1 Pembinaan 1,044,777,135 708,593,663 67.82 90.00


Pengembangan
Pembangunan dan
Pemberdayaan
Masyarakat Gampong/
Desa (P3MD)

2 Pembinaan Unit 458,210,600 436,263,149 95.21 100.00


Pengaduan Masyarakat
(UPM)

V Program Peningkatan 11,237,237,235 4,636,725,390


Partisipasi Masyarakat
dalam Membangun
Gampong

1 Peningkatan Kapasitas 1,746,138,600 1,525,692,684 87.38 100.00


Pemerintah Mukim dan
Gampong

2 Pembinaan/Penguatan 637,074,150 633,015,946 99.36 100.00


Kelompok Masyarakat
Pembangunan
Gampong

3 Pemberdayaan Adat 402,887,200 390,735,200 96.98 100.00


Sosial Masyarakat dan
Gampong

4 Peningkatan Sarana dan 8,451,137,285 2,087,281,560 24.70 30.00


Prasarana Mukim dan
Gampong

VI Program Peningkatan 1,434,676,000 1,374,865,938


Kapasitas Aparatur
Pemerintah Gampong

1 Pelatihan Aparatur 894,470,000 852,343,238 95.29 100.00


Pemerintah Gampong
dalam Bidang
Manajemen
Pemerintahan Gampong

2 Peningkatan kapasitas 540,206,000 522,522,700 96.73 100.00


perangkat
pemerintahan gampong
dalam bidang
pemerintahan dan
pembangunan
VII Program Peningkatan 5,100,998,800 5,003,348,800
Imum Mukim dan
Kelembagaan

1 Koordinasi dan 5,100,998,800 5,003,348,800 98.09 100.00


Pembinaan
Kelembagaan Mukim

TOTAL 50,608,157,756 41,787,997,463

B. REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN


Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong Aceh telah melaksanakan program
dan kegiatan utama yang dijabarkan di bawah ini :

I. PROGRAM PENINGKATAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT GAMPONG


Adapun dalam program ini terdiri dari beberapa kegiatan yang dilaksanakan,
yaitu :
1. Kegiatan Pemberdayaan Lembaga dan Organisasi Masyarakat Gampong
a. Pelatihan perencanaan pembangunan partisipatif masyarakat gampong
Kegiatan ini dilaksanakan di UPTB Bireuen Cot Geulungku. Dengan
kegiatan ini diharapkan dapat Meningkatkan pengetahuan, sikap dan
keterampilan bagi Ketua LPM/Tuha Lapan Gampong dalam merencanakan,
melaksanakan dan mengendalikan pembangunan di Gampong di seluruh Aceh.
Kegiatan Pelatihan Perencanaan Partisipatif Pembangunan Masyarakat Gampong
bagi Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat/ Tuha Lapan gampong dari 7
kabupaten/kota, dilaksanakan dalam 1 angkatan sebanyak 35 orang pada
tanggal 3 s.d 6 Agustus 2017 , waktu pelaksanaannya selama 4 (empat) hari
efektif, dengan jumlah materi 30 Jam pelajaran. Tempat pelaksanaan di pusatkan
di Gedung UPTB Pelatihan Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong, jalan Banda
Aceh- Medan Km 184,5 Kecamatan Pandrah Kabupaten Bireuen.

2. Kegiatan Pembinaan Sosial Budaya Masyarakat dan Pemberdayaan


Kesejahteraan Keluarga
a. Rakorda Pokjanal Posyandu Tahun 2017
Kegiatan Rakorda Pokjanal Posyandu se Aceh Tahun 2017 diharapkan
dapat menghasilkan beberapa hal, antara lain sebagai sinkronisasi berbagai
kebijakan dalam pelaksanaan Pokjanal Posyandu, sarana penyampaian informasi
dari DPMG Aceh terkait pelaksanaan kegiatan Pemilihan Duta Posyandu
Terintegrasi se Aceh Tahun 2017 serta adanya kesepakatan dan rekomendasi
untuk peningkatan kinerja pokjanal posyandu di tingkat provinsi dan
kabupaten/kota.
Rapat Koordinasi Daerah Pokjanal Posyandu se Aceh Tahun 2017
dilaksanakan selama 3 (tiga) hari, pada tanggal 10 s/d 12 Maret 2017 bertempat
di Hotel Kuala Radja Jalan Tgk. Daud Beureueh Nomor 187 Banda Aceh. Peserta
Rapat Koordinasi Pokjanal Posyandu se Aceh Tahun 2017 ini berjumlah 74 (tujuh
puluh empat) orang, dengan rincian 5 (lima) orang peserta Provinsi dan 69 (enam
puluh sembilan) orang peserta masing-masing satu orang dari DPMG dan Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota se Aceh yang merupakan Kepala Bidang yang
menangani Posyandu dan satu orang dari Tim Penggerak PKK Kabupaten/Kota
(Ketua Pokja IV).

b. Diseminasi Posyandu Terintegrasi Tahun 2017


Pokjanal Posyandu dibentuk sebagai keikutsertaan Pemerintah dalam
pelaksanaan pengintegrasian layanan sosial dasar di Posyandu agar dapat
berjalan efektif karena peran serta pemerintah dalam pelaksanaan
pengintegrasian berbagai layanan di Posyandu sangat dibutuhkan untuk
melakukan pemantauan dan evaluasi sesuai tingkatannya masing-masing.
Dari pelaksanaan Diseminasi Posyandu Terintegrasi Bagi Tim Penggerak
PKK Gampong Tahun 2017 ini, diharapkan adanya kesepakatan dan
menghasilkan Rencana Kerja Tindak Lanjut (RKTL) yaitu mewujudkan
percepatan pengintegrasian layanan dasar di Posyandu gampong-gampong di
Aceh terutama gampong-gampong di tiga kabupaten/kota sebagai berikut :

➢ Kabupaten Bireuen
Diseminasi Posyandu Terintegrasi di Kabupaten Bireuen dilaksanakan di
UPTB Pelatihan Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Gampong Aceh di KM 19 Cot Batee Geulungku Kecamatan
Pandrah. Sesuai jadwal yang telah ditetapkan, pelaksanaan Diseminasi Posyandu
Terintegrasi di Kabupaten Bireuen dilaksanakan pada tanggal 24-25 Juli 2017
dengan Jumlah peserta 200 orang, dengan alokasi 100 orang peserta pada hari
pertama dan 100 orang peserta pada hari kedua.

➢ Kabupaten Aceh Tamiang


Diseminasi Posyandu Terintegrasi di Kabupaten Aceh Tamiang
dilaksanakan di Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang. Kegiatan tersebut diikuti
oleh 130 peserta yang terdiri dari unsur Tim Penggerak PKK Gampong dan
Pengelola Posyandu yang berasal dari 65 gampong se Kabupaten Aceh Tamiang.
Acara ini dilaksanakan di Gedung SKB Kompleks Perkantoran Pemerintah
Kabupaten Aceh Tamiang pada hari Kamis tanggal 27 Juli 2017 mulai pukul 09.00
s.d 17.00 Wib.

➢ Kota Langsa
Acara Diseminasi Posyandu Terintegrasi Bagi Tim Penggerak PKK
Gampong di Kota Langsa diikuti oleh 70 peserta yang merupakan Ketua Tim
Penggerak PKK Gampong dari 66 gampong se Kota Langsa, 2 orang peserta dari
Tim Penggerak PKK Kota Langsa dan 2 orang peserta dari DPMG Kota Langsa.
Acara Diseminasi ini dilaksanakan di Aula Hotel Harmoni Jl. Ahmad Yani Kota
Langsa. Berlangsung dari pukul 09.00 -17.00 Wib.

c. Pemilihan Duta Posyandu Terintegrasi Tahun 2017


Berdasarkan kesepakatan dan komitmen pada acara Diseminasi Posyandu
Terintegrasi, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong Aceh selaku
Sekretariat Pokjanal Posyandu Aceh akan memulai tahapan pelaksanaan kegiatan
Pemilihan Duta Posyandu Terintegrasi Aceh dengan menyurati DPMG
Kabupaten/Kota agar segera mengirimkan berkas Posyandu Terintegrasi dari
wilayah mereka untuk mengikuti kegiatan ini.
Kegiatan Pemilihan Duta Posyandu Terintegrasi Aceh Tahun 2017
dilaksanakan total selama 3 (tiga) hari, pada tanggal 22 s/d 24 November 2017
bertempat di Hotel Kuala Radja Jl. Tgk. HM. Daud Beureueh No. 187 Banda Aceh.
Peserta acara Pemilihan Duta Posyandu Terintegrasi Aceh Tahun 2017
berjumlah 30 (tiga puluh) orang, masing-masing 5 orang dari 6 kabupaten/kota
nominasi dengan rincian; 5 orang peserta dari Kabupaten Aceh Besar, 5 orang
peserta dari Kabupaten Pidie, 5 orang peserta dari Kabupaten Bireuen, 5 orang
peserta dari Kota Langsa, 5 orang peserta dari Kabupaten Aceh Selatan dan 5
orang peserta dari Kabupaten Aceh Singkil.
Panitia dan Tim Juri Pemilihan Duta Posyandu Terintegrasi Aceh terdiri
dari anggota Pokjanal Posyandu Provinsi Aceh, masing-masing dari lintas sektor
terkait yaitu unsur Dinas Kesehatan Aceh, Dinas Syariat Islam Aceh, Dinas
Pendidikan Aceh dan BkkbN Perwakilan Provinsi Aceh. Adapun pemenang
Pemilihan Duta Posyandu Terintegrasi Aceh Tahun 2017 adalah :
➢ Posyandu Terintegrasi Tunas Harapan Gampong Fajar Harapan Kecamatan
Kluet Utara Kabupaten Aceh Selatan.
➢ Posyandu Terintegrasi Bungong Jeumpa Gampong Blang Kecamatan
Pandrah Kabupaten Bireuen.
➢ Posyandu Terintegrasi Bungoeng Jeumpa Gampong Weu Lhok Kecamatan
Montasik Kabupaten Aceh Besar.
➢ Posyandu Terintegrasi Aneuk Nanggroe Gampong Tibang Kecamatan Pidie
Kabupaten Pidie.
➢ Posyandu Terintegrasi Harapan Ananda Gampong Meutia Kecamatan
Langsa Kota Kota Langsa.
➢ Posyandu Terintegrasi Permata Hati Gampong Danau Bungara Kecamatan
Kuta Baharu Kabupaten Aceh Singkil.

d. Rapat Kerja Penyediaan Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMT-AS) Se Aceh


Berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2010 tentang Percepatan
Penyelenggaraan Prioritas Pembangunan Nasional, dalam rangka peningkatan
asupan gizi pada peserta didik diamanatkan mulai dari tingkat Pusat, Provinsi,
Kabupaten/Kota sampai Gampong agar memberikan Penyediaan Makanan
Tambahan Anak Sekolah kepada peserta didik di tingkat TK/RA dan SD/MI
terutama di daerah tertinggal, terisolir, terpencil, perbatasan, di pulau-pulau
kecil, dan/atau terluar serta di daerah pedalaman.
Rapat Kerja Penyediaan Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMT-AS) Se
Aceh Tahun 2017 dilaksanakan sebagai langkah awal pelaksanaan kegiatan
pemberian uang jajanan dan biaya manajemen kepada 46 (empat puluh enam)
TK/RA di 23 Kabupaten/Kota se Aceh yang telah dipilih, ditetapkan dan
memenuhi persyaratan untuk menerima bantuan PMT AS tersebut. Melalui Rapat
Kerja Penyediaan Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMT-AS) Se Aceh ini
diharapkan para pihak yang terlibat sebagai pelaksana dan penanggungjawab
kegiatan PMT-AS dapat melaksanakan kegiatan penyediaan makanan tambahan
ini sebagaimana mekanisme atau aturan yang telah ditetapkan.
Peserta Rapat Kerja Penyediaan Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMT-
AS) Se Aceh Tahun 2017 berjumlah 51 (lima puluh satu) orang dengan rincian
sebagai berikut :
➢ 23 (dua puluh tiga) orang Kabid yang membidangi PMT-AS dari DPMG
kabupaten/kota;
➢ 23 (dua puluh tiga) orang Kabid yang membidangi PMT-AS dari Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota;
➢ 5 (lima) orang peserta dari provinsi, masing-masing 1 (satu) orang terdiri
dari unsur Dinas Pendidikan Aceh, Dinas Kesehatan Aceh, DPMG Aceh,
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh dan Tim Penggerak
PKK Aceh.

Adapun kegiatan Raker Penyediaan Makanan Tambahan Anak Sekolah


(PMT-AS) se Aceh Tahun 2017 dilaksanakan selama 3 (tiga) hari, dari tanggal 14
s/d 16 Maret 2017, bertempat di Permata Hati Hotel and Convention Centre Jl. Rel
Kereta Api No. 2 Meunasah Manyang Aceh Besar.
Adapun Daftar Penetapan Tk/Ra Penerima Bantuan Uang Jajanan, Biaya
Manajemen Dan Alat Masak Penyediaan Makanan Tambahan Anak Sekolah Se
Aceh Tahun Anggaran 2017 dapat dilihat di bawah ini :’

Tabel 2. Daftar Penerima Bantuan Penyediaan Makanan Tambahan Anak Sekolah


(PMT-AS)

NO KABUPATEN/ GAMPONG NAMA LEMBAGA JUMLAH


KOTA MURID
1 Sabang Batee Shok 1 TK Negeri 6 Sabang 24
Krueng Raya 2 TK Negeri 8 Sabang 22

2 Banda Aceh Lambaro 3 TK. Al - Washliyah 39


Skep
Ceurih 4 TK Darur Rahman 52

3 Aceh Besar Lampuyang 5 PAUD Phonna 40


Lambada 6 TK Bunga Bangsa 75
Pekan

4 Pidie Lhok 7 RA Al Asyi 30


Keutapang
Teumeuet 8 TK Tgk Chik Mns. 65
Baro Metareuem

5 Pidie Jaya Balee Ulim 9 TK Bungong Jeumpa 31


Paru Keude 10 TK Sayang Anak 35

6 Bireuen Pante Karya 11 TK Udeup Saree 25

Cot Jabet 12 TK Hasanul Basri 42

7 Lhok Seumawe Panggoi 13 TK Al Mawaddah 39


Paloh Punti 14 RA Nurul Ilma 27

8 Aceh Utara Riseh Tunong 15 SBB Ar Rauzah 30


Paya Tengeh 16 SBB Al-Ijabah 30
9 Aceh Tengah Arul Kumer 17 TK Swasta Sayang Ibu 26
Selatan
Jeget Ayu 18 TK Negeri Pembina 45

10 Buntul Peteri 20 TK Simehate 40


11 Aceh Timur Buket Pala 21 TK Negeri Kuncup 85
Mekar
Gampong 22 TK Negeri Pembina 60
Blang

12 Langsa Paya Bujok 1 TK Kartika XIV-I 60


Seulemak
Kampung 24 TK Aisyiyah Bustanul 53
Mutia
Athfal

13 Aceh Tamiang Perdamaian 25 TK Nusa Indah 75

Kampung 26 Taman Pendidikan 36


Dalam
An Nur

14 Aceh Jaya Lamteungoh 27 TK Negeri Ayeum Mata 27


Lhok Kruet 28 TK Negeri Darma Wanita 52
Sampoiniet

15 Aceh Barat Peulanteu 29 TK Bungong Mawar 36


Alue Raya 30 TK Aisyiyah 32

16 Nagan Raya Lueng Baro 31 TK Maghfirah 89


Sukaraja 32 RA Wardah 55

17 Simeulue Sua-Sua 33 TK Harapan Ibu 46


Mutiara 34 TK Al Furqan 42

18 Aceh Barat Panjang Baru 35 TK Palak Kerambil 45


Daya Rubek 36 TK Cut Aloh Sangkalan 35
Meupayong

19 Aceh Selatan Menggamat 37 TK Dharma Wanita 100


Keude 38 TK PGRI Ar - Rusyda 95
Trumon

20 Aceh Singkil Srikayu 39 PAUD PKK Srikayu 74


Ujung Sialit 40 PAUD Tumbuh 101
Bersama
21 Subulussalam Subulussalam 41 PAUD TK Sultan 48
Timur
Iskandarmuda
Mukti 42 PAUD TK PKK Kasih 46
Makmur
Sayang
22 Aceh Tenggara Empat Lima 43 TK Jamil Hasan 65
Perapat Hulu 44 TK Ummul Yatama 105

23 Gayo Lues Kampung 45 TK Pembina 60


Blower
Kampung 46 TK Gunung Leuser 27
Penosan
Sepakat

Jumlah 2316

e. Penyelenggaraan Kegiatan BBGRM dan HKG PKK


Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 42 Tahun 2005
tentang Pedoman Penyelenggaraan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat,
dalam Pasal 2 ayat (1) disebutkan bahwa “Bulan Bhakti Gotong Royong
Masyarakat diselenggarakan di setiap desa dan kelurahan d seluruh wilayah
negara kesatuan Republik Indonesia”. Sedangkan ayat (2) menyebutkan bahwa :
“Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat diselenggarakan selama satu bulan
pada bulan Mei setiap tahun”.
Pencanangan acara peringatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat
(BBGRM) XIV dan Hari Kesatuan Gerak PKK (HKG PKK) Ke 45 Provinsi Aceh
Tahun 2017 dilaksanakan di Taman Pala Indah Tapak Tuan Kabupaten Aceh
Selatan bersamaan dengan pembukaan Gelar TTG Aceh XII, tak luput juga
dirangkaikan dengan pemberian bantuan/hadiah kepada masyarakat di
Kabupaten Aceh Selatan. Bantuan dari Pemerintah Aceh cq. Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Gampong Aceh kepada masyarakat, berupa :
1) Bantuan rehab drainase di Gampong Lhok Keutapang Kecamatan Tapak
Tuan Kabupaten Aceh Selatan sebesar Rp. 120.000.000,- (seratus dua puluh
juta rupiah). Pembangunan atau rehabilitasi drainase/saluran air tersebut
dilakukan oleh masyarakat gampong Lhok Keutapang secara gotong royong
sebagai esensi dari nilai gotong royong yang harus dipertahankan dan
dilestarikan oleh masyarakat Aceh. Gampong Lhok Keutapang ini dipilih
karena gampong ini paling sering mengalami banjir yang disebabkan air
pasang dari laut berhubung secara geografis gampong ini letaknya memang
langsung ditepi laut. Rehab drainase di gampong Lhok Keutapang terdiri dari
4 (empat ) titik/lokasi, memperbaiki drainase untuk pembuangan air di
gampong tersebut dan proses rehabilitasinya dilakukan secara gotong
royong oleh masyarakat setempat sebagai wujud pelestarian nilai-nilai
gotong royong yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat.
2) Bantuan Alat-alat Pengolahan Pertanian dan Peternakan untuk 4 empat)
Gampong di Kabupaten Aceh Selatan dan 1 (satu) Gampong di Kabupaten
Aceh Besar masing-masing :
• Gampong Lhok Keutapang Kecamayan Tapak Tuan
• Gampong Kampung Paya Kecamatan Kluet Utara
• Gampong Lhok Rukam Kecamatan Tapak Tuan
• Gampong Blang Kuala Kecamatan Meukek
• Gampong Alue Riyeung Kecamatan Pulo Aceh
3) Bantuan Uang Jajanan dan Biaya Manajemen Penyediaan Makanan Tambahan
Anak Sekolah (PMT-AS) kepada 2 TK di Kabupaten Aceh Selatan, dengan total
anggaran Rp. 121.000.000,-. Adapun nama-nama TK tersebut adalah :
• TK Dharma Wanita Kecamatan Kluet Tengah Gampong Menggamat
dengan jumlah bantuan Rp. 62.000.000,-
• TK PGRI Ar-Rusyda Kecamatan Trumon Gampong Keude Trumon
dengan jumlah bantuan Rp. 59.000.000,-
4) Peralatan dan Perlengkapan Posyandu Terintegrasi untuk 2 (dua) Gampong
di Kabupaten Aceh Selatan masing-masing :
• Gampong Paya Nan Gadang Kecamatan Samadua
• Gampong Pulo Ie Kecamatan Kluet Selatan
5) Bantuan lain dari SKPA/instansi terkait
6) Kegiatan dan Bhakti Sosial Tim Penggerak PKK Aceh bekerja sama dengan
Tim Penggerak PKK Kabupaten Aceh Selatan berupa :
• Bhakti Sosial Perawatan Gigi Bagi Masyarakat;
• Penanganan Lansia;
• Pemberian Makanan Tambahan Bagi Ibu Hamil Dan Balita ;
• Kunjungan Ke Posyandu Terintegrasi;
• Pengenalan Kanker Serviks Melalui Metode IVA;
• Pameran UP2K;
• Penyerahan Bantuan Dari SKPA Aceh Kepada Masyarakat Di Kabupaten
Aceh Selatan.

f. Bedah Rumah Dhuafa


Salah satu kegiatan Kegiatan TP. PKK yang dilaksanakan melalui Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong Aceh adalah Pembangunan Bedah
Rumah Dhuafa yang dilaksanakan dalam rangka penekanan angka kemiskinan
di Aceh serta menciptakan rumah layak huni bagi Kaum Dhuafa di Aceh
sebagaimana termuat dalam 10 Program Pokok PKK. Pembangunan rumah
dhuafa dilaksanakan secara swakelola antara Pemerintah provinsi yang dalam
hal ini TP. PKK Aceh dan DPMG Aceh bersama masyarakat gampong yang
dilaksanakan oleh TPK. Bedah Rumah Dhuafa.
Pada Tahun 2017, kegiatan Bedah Rumah Dhuafa oleh TP. PKK Aceh
dilaksanakan dengan membangun sebanyak 67 rumah layak huni. Untuk lebih
rinci, nama penerima Bantuan Bedah Rumah Dhuafa dapat dilihat pada tabel di
bawah ini :
Tabel 3. Daftar Penerima Bedah Rumah Dhuafa

KABUPATEN/
NO NAMA PENERIMA KECAMATAN GAMPONG
KOTA
1 2 3 4 5
1 1 Saifullah Banda Aceh Baiturrahman Ateuk Deah T anoh
2 Asniati Banda Aceh Syiah Kuala Pineung
3 Nasruddin Banda Aceh Kuta Alam Bandar Baru
2 4 M. Siddiq Aceh Besar Darul Imarah Lam Bheu
5 Juariah Aceh Besar Mesjid Raya Neuheun
6 Nurhani Aceh Besar Mesjid Raya Neuheun
7 Lailan Aceh Besar Ingin jaya Meunasah Krueng
8 Azhari Aceh Besar Kuta Cot Glie Lam Aling
9 Darwani Aceh Besar Ingin Jaya Bineh Blang Pagar Air
10 Abdul Hamid Aceh Besar Montasik Cot Lampoh Soh
11 Muhammad Ikhlas Aceh Besar Montasik Lampaseh Krueng
12 Samsul Bahri Aceh Besar Peukan bada Keuneu-Eu
13 Maryam Aceh Besar Montasik Lamme Garot
14 Hasanah Aceh Besar Darul Kamal Blang Kiree
3 15 Safwani Pidie Mutiara T imur Meucat Adan
16 M. Y usuf Pidie Mutiara T imur Meucat Adan
17 Idris Pidie Mutiara T imur Dayah Adan
18 Salamah Pidie Batee Kareung
19 Kariman Pidie Batee Kareung
20 Martunis Pidie Batee Dayah Baroh
21 Amir Mahmud Pidie Batee Bintang Hu
22 Erlina Pidie Batee Bintang Hu
23 Khatijah Pidie Batee Bintang Hu
24 Mukthar Pidie Batee Bintang Hu
25 Jauhari Pidie Glumpang T iga Dayah T anoh
26 Faridah Pidie Glumpang T iga Dayah T anoh
27 Saifullah Pidie Glumpang T iga Cot T unong
28 Kasna Pidie Glumpang T iga Gampong Simpang
29 M. Isa Hamzah Pidie Glumpang T iga Amud Mesjid
30 Nurdin Usman Pidie Glumpang T iga Amud Mesjid
31 Mustafa Pidie Glumpang T iga Pulo Bate
32 Cut Nuriah Pidie Glumpang T iga Gampong Dayah
33 Aisyah Hasan Pidie Mutiara T imur Blang Riek
34 Habibah Pidie Simpang T iga Gampong Jaja
35 Ibrahim Husen Pidie T angse Kebon Nilam Ulee
Gunong
4 36 Fauziah Pidie Jaya Bandar Baru Meunasah Balee
37 Aisyah Pidie Jaya Bandar Baru T anoh Mirah
38 Ainal Mardiah Pidie Jaya Bandar Baru Kayee Raya
5 39 Sepiah Ranta Bener Meriah Bandar Janarata
40 Zubaidah Bener Meriah Bener Kelipah Gunung Musara
41 Radiansyah Bener Meriah Pintu Rime Gayo Blang rakal
6 42 Siti Hajar Gayo Lues Blang Jerango Rerebe
7 43 Sakdiah Usman Lhok Seumawe Banda Sakti Ujung Blang
44 Rosni Idris Lhok Seumawe Banda Sakti Banda Masen
8 45 Amirullah Aceh Utara Kuta Makmur Guha Uleue
46 Abdullah Aceh Utara Kuta Makmur Blang Gurah
47 Salmawati Aceh Utara Muara batu Mane T unong
9 48 Siti Habsyah Langsa Langsa Baro Alue Dua
10 49 M. Isya Aceh T amiang T amiang hulu Alur tani II
50 Cecep Suprajab Aceh T amiang T amiang hulu Alur tani II
51 Armiati Aceh T amiang Manyak Payed Pandan sari
52 Nukacah Aceh T amiang Manyak Payed Sampaimah
53 Anwar Y s Aceh T amiang T amiang hulu Alur tani satu
11 54 Asnani Hasan Aceh T imur Peureulak Pasir Putih
55 Zulfikar Aceh T imur Banda Alam Panton Rayeuk
56 Anwar M. Ali Aceh T imur Peudawa Keude
12 57 Rosna Aceh Jaya Krueng Sabee Kabong
58 Murniati Aceh Jaya Sampoiniet Ligan

13 59 Nyak Neh Ali Nagan Raya Seunagan Bantan


60 M. Dali Nagan Raya Seunagan Bantan
14 61 Ibrahim Aceh Barat Daya Susoh Pinang
62 Fauziah Aceh Barat Daya Susoh Pinang
63 Ruwaida Aceh Barat Daya Susoh Barat
64 Muhammad Pidie Glumpang T iga Ketapang Mesjid
65 Maidarwati Pidie Glumpang T iga Ketapang Mesjid
66 Muslim Pidie Glumpang T iga Meunjee
67 Sairah Basyah Pidie Glumpang T iga Lambaro
3. Pemberdayaan Masyarakat melalui Pemanfataan/Pengelolaan Sumber Daya
Alam (SDA)
a. Sosialisasi Pemanfaatan dan Pengelolaan Sumber Daya Alam
Kegiatan Sosialisasi Pemanfaatan dan Pengelolaan Sumber daya Alam (SDA)
dilaksanakan selama 1 (satu) hari di Aula DPMG Aceh dengan peserta sebanyak
60 orang yang terdiri dari Dinas DPMG Kab/Kota, Bappeda Kab/Kota dan
Dinas/ Instansi terkait.
b. Kegiatan Identifikasi Potensi Sumber Daya Alam Gampong
Kegiatan potensi SDA gampong dilaksanakan di 5 Kab/Kota, yaitu Kab. Aceh
Tamiang, Kab. Aceh Besar, kab. Aceh Jaya, Kab. Aceh Selatan dan Kab. Aceh
Tengah.

4. Penyelenggaraan Diseminasi Informasi Teknologi Tepat Guna bagi


Masyarakat Gampong
a. Penyelenggaraan Gelar Teknologi Tepat Guna se-Aceh XII Tahun 2017
Penyelenggaraan Gelar TTG se- Aceh merupakan salah satu media penyampaian
informasi yang terkait dengan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat
dan hasil kreasi serta inovasi di bidang TTG baik yang dilakukan oleh
masyarakat maupun dari lembaga penelitian dan pengembangan pemerintah
maupun swasta serta bidang lainnya, sekaligus sebagai forum untuk menggali
dan menumbuhkembangkan gagasan pemikiran dalam penyusunan program
pembangunan khususnya bidang TTG di masa mendatang.
Penyelenggaraan Gelar TTG dilaksanakan di Lokasi Taman Pala Indah
Tapaktuan, Aceh Selatan. Peserta Gelar TTG terdiri dari 21 Kab/Kota, yaitu Kab.
Aceh Selatan, Kab. Aceh Barat, Kab. Aceh Barat Daya, Kab. Aceh Singkil, Kab.
Aceh Tenggara, Kota Subulussalam, Kab. Gayo Lues, Kab. Nagan Raya, Kab. Aceh
Jaya, Kota Banda Aceh dan Kota Sabang.
Adapun Rangkaian pelaksanaan Gelar TTG adalah sebagai berikut :
➢ Pembukaan dan Pameran Exhibition
Pembukaan dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 27 April 2017 yang
dibuka oleh Gubernur Aceh dan didampingi Bupati Aceh Selatan. Acara
pembukaan dihadiri sekitar 2000 undangan dari 23 Kab/Kota juga
dihadiri oleh pejabat eselon II Provinsi Aceh, Bupati/Walikota se-Aceh,
Ketua Tim PKK se-Aceh, Kepala DPMG se-Aceh, Camat dan Kepala Desa
se-Aceh Selatan.

➢ Pameran Exhibiton dan Lomba


Pameran Exhibition dilaksanakan mulai tanggal 27 s.d. 30 April 2017,
menampilkan beragam karya inovasi di Stand DPMG Kab/Kota se-Aceh.
Adapun yang ditampilkan adalah sebagai berikut :
- Display TTG Unggulan tingkat Kab/Kota
- Display TTG hasil inovator terbaik tingkat Kab/Kota
- Display pameran wisata
- Display promosi hasil produk
- Display lainnya

Berdasarkan hasil penilaian tim juri, Juara Lomba TTG unggulan dan
Stand TTG terbaik tahun 2017 adalah sebagai berikut :
Tabel 4. Daftar Juara TTG Unggulan Tahun 2017

NO NAMA INVENTOR JUDUL ALAT TTG ASAL


KAB/KOTA

1 Asep wahyu Hidayat Bat Pomp Aceh Tenggara

2 Cut Samidan Mesin Penetes Telur Aceh Besar


Otomatis

3 Balkhaya, ST, MT Pemipil Fully Pala Aceh Selatan

4 BUMG (Tim) Alat Proses Sirup, Dodol Aceh Jaya


dan Selai Beurembang

5 Rinaldi Alat Pembersih Gulma Bener Meriah

6 Mukhtar Alat Cotos Kelapa Muda Aceh Barat

Tabel 5. Daftar Juara Stand TTG Terbaik Tahun 2017

NO KAB/KOTA JUARA

1 Kab. Aceh Selatan Juara I

2 Kota Langsa Juara II

3 Kab. Aceh Tenggara Juara III

➢ Rapat Koordinasi TTG


Rapat koordinasi TTG dilaksanakan pada tanggal 28 April 2017
bertempat di Hotel Dian Rana Aceh Selatan. Secara umum rakornis TTG
melahirkan beberapa kebijakan untuk pelaksanaan kegiatan
pendayagunaan dan pengembangan TTG serta penyelenggaraan gelar
TTG tahun 2018, antara lain:

- Jenis TTG yang ditemukan dapat diaplikasikan kepada masyarakat


- Adanya keterpaduan antara TTG, kebutuhan, dan harapan
masyarakat.
- Tuan rumah penyelenggaraan gelar TTG se-Aceh tahun 2018
ditetapkan di Kota Langsa.
- Adanya penggabungan kegiatan penyelenggaraan gelar TTG se-Aceh
tahun 2018 dengan 3 event lainnya, yaitu Evaluasi Tingkat
Perkembangan Gampong (Lomba Gampong), Bulan Bhakti Gotong
Royong Masyarakat (BBGRM) dan Hari Kesatuan Gerak PKK (HKG-
PKK)
- Penyelenggaraan kegiatan dimaksud diselenggarakan pada bulan
Juni 2018.
➢ Closing Ceremony
Acara penutupan dilaksanakan pada hari Minggu tanggal 30 April 2017
di Lokasi Taman Pala Indah Tapaktuan oleh Bupati Aceh Selatan.

b. Pelaksanaan Lomba Inovasi Teknologi Tepat Guna se-Aceh VIII


Lomba Inovasi TTG dan pengembangan TTG diorientasikan kepada
kegiatan peningkatan kualitas dalam bentuk desain fungsi dan manfaat dari suatu
teknologi melalui proses penelitian pengkajian, uji coba dan fasilitas, yang
kesemuanya bermuara pada upaya menciptakan kondisi yang memungkinkan
masyarakat mampu membangun diri dan lingkungannya. Berdasarkan Inpres RI
Nomor 3 Tahun 2001 disebutkan bahwa untuk mempercepat pemulihan ekonomi
masyarakat, mempercepat kemajuan gampong dan menghadapi persaingan pasar
global, dipandang perlu melakukan percepatan pembangunan gampong melalui
pemberdayaan masyarakat di berbagai bidang yang didukung oleh penerapan dan
pengembangan TTG.
Lomba inovasi TTG terbuka untuk umum dan diikuti oleh semua lapisan di
tingkat Kabupaten/Kota, terdiri dari masyarakat umum, siswa SMP, SMK, SMU,
perguruan tinggi, posyantek dan BUMG, dan lembaga kemasyarakatan lainnya.
Peserta lomba inovasi TTG se-Aceh berjumlah sebanyak 32 orang dari berbagai
Kab/Kota. Dari semua peserta tersebut, terpilih 6 nominator juara sebagai berikut:

Tabel 6. Daftar Juara Lomba Inovasi TTG

NO NAMA NAMA ALAT ASAL KAB/KOTA KET


INOVATOR
1 Nur Miswari, Pemuatan TBS Kota Langsa
ST, MT Kelapa Sawit

3 Franskiadi Pembersih Kab. Aceh Barat


Rumput pada Daya
Lahan Sawah

4 Robby Lemari Multi Kota Sabang


Setiawan Fungsi

5 Ibnu Hajar Metode/ Budidaya Kab. Aceh Barat


Madu Lebah Linot Daya

6 Rahmat Renewable Energy Kab. Aceh


Purnama, M. (Pengairan Tamiang
Eng Pertanian)

c. Pembinaan Posyantek
Pos Pelayanan Teknologi (Posyantek) adalah Pos Pelayanan Teknologi
yang tersebar di setiap kecamatan. Tujuan dari pembentukan dan pembinaan
Posyantek adalah bagaimana meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian
masyarakat di wilayah kecamatan melalui pemanfaatan teknologi tepat guna
(TTG).
Posyantek memiliki berbagai kegiatan yang antara lain terkait dengan
memberikan layanan teknis, informasi, dan promosi tentang berbagai jenis TTG
kepada masyarakat, meningkatkan kualitas dan kuantitas berbagai jenis produk
yang dihasilkan Usaha Kecil dan Menengah di Masyarakat (UKM) serta menjadi
jembatan masyarakat sebagai pengguna TTG dalam rangka pemanfaatan TTG.
Data Posyantek yang telah dibentuk sampai tahun 2017 dapat dilihat di
bawah ini :

Tabel 7. Rekapitulasi Pembentukan Posyantek sampai dengan Tahun 2017

KABUPATEN/ JUMLAH TAHUN


NO KECAMATAN NAMA IBU KOTA NAMA POSYANTEK
KOTA GAMPONG PEMBENTUKAN
1 2 3 4 5 6 7
I ACEH SELATAN TAPAK TUAN
1 Bakongan Bakongan 7 Bakongan 2015
2 Labuhan Haji PS. Indrapura 16 Labuhan Haji 2015
3 Meukek Kota Baru 23 Meukek 2015
4 Samadua Sama Dua 28 Samadua 2015
5 Sawang Sawang 15 Sawang 2015
6 Labuhan Haji Timur Tengah Peulumat 12 Labuhan Haji Timur 2015
7 Labuhan Haji Barat Pasar Blang Kejeren 15 Labuhan Haji Barat 2015
8 Kluet Timur Paya Dapur 9 Kluet Timur 2015
9 Trumon Tengah 10 Trumon Tengah 2015
10 Kluet Utara Kuta Fajar 21 Posyantek Kluet Utara
11 Kluet Selatan Suak Bakongan 17 Posyantek Kluet Selatan
12 Pasi Raja Ladang Tuha 21 Posyantek pasie Raja

II ACEH BARAT MEULABOH


13 Kaway XVI Keude Aron 44 Kaway XVI (Panca Krida) 2014
14 W o yla Kuala Bhee 43 W o yla 2014
15 Bubon Banda Layung 17 Bubon 2014
16 Meurebo Meureubo 26 Meurebo 2014

III PIDIE SIGLI


17 Mutiara Beureunuen 29 Mutiara 2014
18 Kota Sigli sigli 15 Posyantek Metro Kota Sigli
19 Mutiara Beureunuen 29 Posyantek Mutiara

IV ACEH TAMIANG KARANG BARU


20 Banda Mulia Telaga Muku 10 Banda Mulia 2013
21 Karang Baru Karang Baru 31 Karang Baru 2014
22 Tenggulun Simpang Kiri 5 Posyantek Tenggulun

V PIDIE JAYA MEUREUDUE


23 Meurah Dua Babah Jorong 19 Meurah Dua 2015
24 Bandar Baru Lueng Putu 43 Bandar Baru 2012
25 Trieng Gadeng Trieng Gadeng 27 Trieng Gadeng 2015

VI BANDA ACEH BANDA ACEH Banda Aceh 2014


26 Kuta Alam Kel. Bandar Baru 11 Posyantek Kuta Alam
27 Meuraxa Ulee Lheue 16 Posyantek Meraksa
28 Syiah Kuala Lamgugop 10 Posyantek Syiah Kuala
29 Jaya Baru Lampoh Daya 9 Posyantek Jaya Baru

VII SABANG SABANG


30 Suka Jaya Balohan 10 Suka Jaya 2015

VIII LANGSA LANGSA


31 Langsa Timur Seuneubok Antara 16 Langsa Timur 2015
32 Langsa Lama Gampong Merandeh 15 Langsa Lama 2011
33 Langsa Barat Matang Seulimeng 13 Langsa Barat 2014
34 Langsa Baro Gedubang Aceh 12 Langsa Baro 2012
35 Langsa Kota Gampong Teungoh 10 Langsa Kota 2014
II. Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Gampong
Adapun dalam program ini terdiri dari beberapa kegiatan yang dilaksanakan,
yaitu :
1. Pembinaan, Pengembangan, Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat
Gampong/ Desa (P3MD)
a. Pelaksanaan Pengendalian Dana Desa
Adapun alokasi dan realisasi dana desa untuk tahun 2017 dapat dilihat pada
tabel di bawah ini :
Tabel 8. Alokasi Dana Desa Tahun 2017
Tabel 9. Realisasi Transfer Dana Desa

TRANSFER DARI
TRANSFER DARI
RKUD JUMLAH DESA ALOKASI DANA
KABUPATEN/ KECAMA RKUN via KPPN
NO DESA ALOKASI DD 2017 (KAB/KOTA) ke YANG SUDAH DESA TAHUN
KOTA TAN REGIONAL ke
RKD TERIMA DD ANGGARAN 2018
RKUD (KAB/KOTA)
(DESA/GAMPONG)
TAHAP TAHAP
Total Total
I II

1 ACEH SELATAN 18 260 197,045,391,000 197,045,391,000 197,045,391,000 260 260 180,346,581,000

2 ACEH TENGGARA 16 385 286,814,473,000 286,814,473,000 194,415,672,200 385 75 252,238,604,000

3 ACEH TIMUR 24 513 384,626,960,000 384,626,960,000 384,626,960,000 513 513 345,497,770,000


4 ACEH TENGAH 14 295 221,075,321,000 221,075,321,000 221,075,321,000 295 295 197,926,546,000
5 ACEH BARAT 12 322 240,736,847,000 240,736,847,000 239,395,916,000 321 319 220,833,293,000
6 ACEH BESAR 23 604 447,113,772,000 447,113,772,000 445,919,773,200 604 600 394,139,267,000
7 PIDIE 23 730 542,393,270,000 542,393,270,000 542,386,617,843 730 730 497,846,466,000
8 ACEH UTARA 27 852 635,314,441,000 635,314,441,000 634,573,606,200 851 851 561,531,420,000
9 SIMEULUE 10 138 106,228,789,000 106,228,789,000 106,188,170,517 138 138 101,898,806,000
10 ACEH SINGKIL 11 116 89,900,271,000 89,900,271,000 89,157,419,302 116 116 90,964,367,000
11 BIREUEN 17 609 453,877,914,000 453,877,914,000 452,685,731,600 609 605 416,299,734,000
ACEH BARAT
12 9 152 116,099,074,000 116,099,074,000 115,799,634,800 152 151 105,480,340,000
DAYA
13 GAYO LUES 11 136 105,403,222,000 105,403,222,000 105,403,222,000 136 136 101,282,860,000
14 ACEH JAYA 9 172 130,515,335,000 130,515,335,000 130,515,335,000 172 172 117,810,988,000
15 NAGAN RAYA 10 222 168,198,628,000 168,198,628,000 168,198,628,000 222 222 158,524,278,000
16 ACEH TAMIANG 12 213 162,349,283,000 162,349,283,000 162,349,285,995 213 213 149,952,099,000
17 BENER MERIAH 10 232 174,350,988,000 174,350,988,000 174,350,987,997 232 232 157,018,837,000
18 PIDIE JAYA 8 222 167,751,922,000 167,751,922,000 167,751,922,000 222 222 151,238,912,000
KOTA BANDA
19 9 90 70,923,443,000 70,923,443,000 70,606,305,838 90 89 64,464,666,000
ACEH
20 KOTA SABANG 2 18 17,288,363,000 17,288,363,000 16,505,853,000 18 18 19,664,415,000
KOTA
21 4 68 55,667,967,000 55,667,967,000 55,667,967,000 68 68 55,247,633,000
LHOKSEUMAWE
22 KOTA LANGSA 5 66 54,171,651,000 54,171,651,000 54,171,651,000 66 66 53,890,468,000
KOTA
23 5 82 64,724,470,000 64,724,470,000 64,724,470,000 82 82 63,414,600,000
SUBULUSSALAM
JUMLAH TOTAL 289 6497 4,892,571,795,000 4,892,571,795,000 4,793,515,841,493 6,495 6,173 4,457,512,950,000
b. Pendamping Desa
Pendamping profesional P3MD se-Aceh berjumlah sebnayak 2.835 orang yang
dapat dijabarkan sebagaimana tersebut di bawah ini :

Tabel 10. Daftar Pendamping Profesional Desa

KUOTA PENDAMPING

NO KABUPATEN/KOTA KEC TA TA TA TA JUMLAH


TA ID TA PP PD P PD TI PLD
PMD PED PTTG PSD

1 Aceh Selatan 18 1 1 1 1 1 1 34 18 71 129

2 Aceh Tenggara 16 1 1 1 1 1 1 44 16 102 168

3 Aceh Timur 24 1 1 1 1 1 1 58 24 139 227

4 Aceh Tengah 14 1 1 1 1 1 1 34 14 78 132

5 Aceh Barat 12 1 1 1 1 1 1 35 12 85 138

6 Aceh Besar 23 1 1 1 1 1 1 62 23 159 250

7 Pidie 23 1 1 1 1 1 1 67 23 190 286

8 Aceh Utara 27 1 1 1 1 1 1 77 27 223 333

9 Simelue 10 1 1 1 1 1 1 17 10 37 70

10 Aceh Singkil 11 1 1 1 1 1 1 17 11 33 67

11 Bireuen 17 1 1 1 1 1 1 57 17 159 239

12 Aceh Barat Daya 9 1 1 1 1 1 1 16 9 36 67

13 Gayo Lues 11 1 1 1 1 1 1 17 11 39 73

14 Aceh Jaya 9 1 1 1 1 1 1 20 9 47 82

15 Nagan Raya 10 1 1 1 1 1 1 24 10 58 98

16 Aceh Tamiang 12 1 1 1 1 1 1 24 12 58 100

17 Bener Meriah 10 1 1 1 1 1 1 25 10 61 102

18 Pidie Jaya 8 1 1 1 1 1 1 21 8 59 94

19 Banda Aceh 9 1 1 1 1 1 1 11 9 27 53

20 Sabang 2 1 1 1 1 2 2 5 13

21 Lhokseumawe 4 1 1 1 1 9 4 19 36

22 Langsa 5 1 1 1 1 9 5 18 36

23 Subulussalam 5 1 1 1 1 10 5 23 42

TOTA L 289 23 23 21 23 20 20 690 289 1726 2835

c. Pelatihan Peningkatan Kapasitas Tenaga Pendamping Profesional Program


Pembangunan Dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) Dalam Wilayah
Aceh Tahun Anggaran 2017
Kegiatan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Pendamping Desa Dan
Pendamping Lokal Desa Bertujuan Untuk Membekali para pendamping terkait :
- Kebijakan Pokok Pelaksanaan Undang-Undang Desa Beserta Peraturan
Pelaksanaannya;
- Tata Kelolah Penyelenggaraan Pemerintahan Desa, Pelaksanaan
Pembangunan Desa, Pembinaan Kemasyarakatan Dan Pemberdayaan
Masyarakat Desa;
- Kebijakan Pendampingan Peaksanaan Undang-Undang Desa Teramasuk
Didalammnya Evaluasi Pelaksanaan Program Pembangunan Dan
Pemberdayan Masyarakat Desa (P3md);
- Evaluasi Perencanaan Pembangunan;
- Teknik Fasilitasi Regulasi Desa Dan Musyawarah Desa Dalam
Perencanaan Pembanguan Dan Pemberdayaan Masyarakat Desa;
- Kebijakan , Prosedur Dan Mekanisme Program Inovasi Desa (Pid);
- Peningkatan Kapasitas Pendamping Desa Dan Pendamping Lokal Desa.

Adapun Peserta Pelatihan Pendamping Desa dapat dilihat pada tabel di bawah
ini :

Tabel 11. Daftar peserta pelatihan Pendamping Desa

TOTAL JUMLAH
JUMLAH
GELOMBANG TANGGAL PELAKSANAAN KELAS JUMLAH PELATIH DAN KETERANGAN
PELATIH
PESERTA PESERTA
I 5 S.D 11 NOVEMBER 2017 3 9 103 112 SELESAI
II 11 S.D 17 NOVEMBER 2017 3 9 103 112 SELESAI
III 10 S.D 16 NOVEMBER 2017 4 12 136 148 SELESAI
IV 16 S.D 22 NOVEMBER 2017 4 12 140 152 SELESAI

TOTAL PD 42 482 524

2. Pembinaan Unit Pengaduan Masyarakat


Dalam rangka pengembangan sistem penanganan pengaduan masyarakat yang
cepat, tepat dan terkoordinasi dalam penyaluran Rastra merupakan tugas dari
Sekretariat UPM Rastra.Setiap keputusan yang akan diambil maupun kebijakan
dalam pelaksanaan program-program kesekretariat, penanganan keluhan maupun
pembinaan, Sekretariat UPM-RASTRA Kabupaten/Kota dalam Provinsi Aceh
terlebih dahulu terbahas, dimusyawarah dan diputuskan secara bersama dalam
rapat Sekretariat UPM-RASTRA Provinsi Aceh. Langkah tersebut perlu ditempuh
sebagai upaya untuk mengatisipasi berbagai kemungkinan yang dapat
menimbulkan perbedaan persepsi dalam menangani permasalahan-permasalahan
dalam pelaksanaan program RASTRA.
Untuk menunjang pelaksanaan kegiatan RASTRA di Provinsi Aceh Sekretariat
UPM-RASTRAtelah mengadakan rapat-rapat sebagai berikut:
➢ Rapat Tim Koordinasi dan Tim Sekretariat UPM-RASTRAdilakaksanakan 2
(dua) kali, pertama pada tanggal 12 Juli 2017 dan kali kedua tanggal 30
November 2017 berlangsung di ruang Aula Dinas Pemberdayaan Masyarakat
dan Gampong Aceh, yang dihadiri oleh anggota dari Tim Sekretariat UPM-
RASTRA Provinsi yang terdiri dari:

- Bappeda Aceh
- Biro Ekonomi Setda Aceh
- Perum Bulog Divre Aceh
- Polda Aceh
- Badan Pusat Statistik Aceh
- Inspektorat Aceh
- Kejaksaan Tinggi Aceh
- Dinas Sosial Aceh, dan
- Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong Aceh

➢ Rapat Koordinasi Sekretariat UPM-RASTRA bersama Kabupaten/Kota


dilakaksanakan 2 (dua) kali, pertama pada tanggal 08 Agustus 2017 dan kali
kedua tanggal 29 November 2017 berlangsung di ruang Aula Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong Aceh. Agenda Rapat menghadirkan
Narasumber dari Unsur Perum Bulog dan Biro Perekonomian;
Rapat dilakukan dalam rangka :
- Pembahasan Mengenai Proses Penanganan dan Penyelesaian Kasus;
- Menindaklanjuti Permasalahan yang dihadapi di Lapangan;
- Koordinasi dan Saling Memberi Pendapat

Adapun data Penetapan Pagu dan Pelaksanaan Distributor Rastra Tahun 2017Di
Kabupaten/Kota Dalam Wilayah Aceh, sesuai dengan Keputusan Gubernur Aceh
Nomor Nomor : 511.1/217/2017 Tentang Penetapan Pagu Beras Sejahtera Tahun
2017 Di Kabupaten/Kota Dalam Wilayah Aceh dapat dilihat di bawah ini :

Tabel 12. Penetapan Pagu Dan Pelaksanaan Distribusi Rastra Tahun 2017 Di
Kabupaten/Kota Dalam Wilayah Aceh

PAGU TAHUN 2017


Pagu
Kabupaten/ Jumlah Pagu 12
No Jumla KPM Perbulan
Kota Gampon (dua belas)
h Kec 2017*) (15 kg/
g/ Desa Bulan
RTS)
1 2 3 4 5 6 7
1 Aceh Besar 23 604 28,232 423,480 5,081,760
2 Banda Aceh 9 90 6,776 101,640 1,219,680
3 Sabang 2 18 2,742 41,130 493,560
4 Pidie 23 729 41,142 617,130 7,405,560
5 Pidie Jaya 8 222 13,817 207,255 2,487,060
6 Aceh Utara 27 852 54,581 818,715 9,824,580
7 Lhokseumawe 4 68 7,920 118,800 1,425,600
8 Bireuen 17 609 34,812 522,180 6,266,160
9 Aceh Tengah 14 295 14,975 224,625 2,695,500
10 Bener Meriah 10 232 13,912 208,680 2,504,160
11 Aceh Timur 24 513 27,730 415,950 4,991,400
12 Aceh Tamiang 12 213 20,396 305,940 3,671,280
13 Langsa 5 66 7,745 116,175 1,394,100
14 Aceh Barat 12 322 16,948 254,220 3,050,640
15 Nagan Raya 10 222 15,705 235,575 2,826,900
16 Aceh Jaya 9 172 6,524 97,860 1,174,320
17 Simeulue 10 138 7,607 114,105 1,369,260
18 Aceh Selatan 18 260 14,395 215,925 2,591,100
19 Aceh Barat Daya 9 152 12,035 180,525 2,166,300
20 Aceh Singkil 11 116 7,839 117,585 1,411,020
21 Subussalam 5 82 5,055 75,825 909,900
22 Aceh Tenggara 16 385 12,297 184,455 2,213,460
23 Gayo Lues 11 136 8,265 123,975 1,487,700
PAGU PROVINSI 289 6,496 381,450 5,721,750 68,661,000

III. PROGRAM PENINGKATAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT GAMPONG


Adapun dalam program ini terdiri dari beberapa kegiatan yang dilaksanakan,
yaitu :
1. Kegiatan Peningkatan Kapasitas Pemerintah Mukim dan Gampong
a. Evaluasi Perkembangan Gampong / Lomba Gampong Tingkat Provinsi
Sebagaimana yang diamanahkan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 81 Tahun 2015 tentang Evaluasi Perkembangaan Desa dan Kelurahan
bahwa untuk mengetahui efektivitas, tingkat perkembangan desa kemajuan,
kemandirian, keberlanjutan pembangunan, kesejahteraan masyarakat serta
daya saing desa perlu dilakukan evaluasi perkembangan desa dan kelurahan.
Evaluasi Perkembangan Desa merupakan suatu upaya penilaian tingkat
penyelenggraaan pemerintahan, kewilayahan dan kemasyarakatan yang
didasarkan pada instrumen evaluasi perkembangan desa guna mengetahui
efektivitas dan status perkembangan sesuai tahapan kemajuan desa. Kegiatan
ini meliputi :
1) Pemantauan;
Kegiatan ini dilakukan secara berkala mulai dari pemantauan Tingkat
Desa/Kelurahan, Kabupaten/Kota, Provinsi dan Tingkat Pusat. Untuk
Menyelenggaranan kegiatan pemantauan ini menggunakan Instrumen
Pemantauan atau daftar pertanyaan terkait dengan penyelenggaraan
pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan dimana daftar
tersebut sebagaimana tercantum pada Lampiran I.
2) Penilaian Evaluasi Tingkat Perkembangan Desa,
Kegiatan ini dilakukan melalui tahapan sebagai berikut :
- Evaluasi diri di tingkat desa;
- Penilaian tingkat Kecamatan
- Analisis, Validitasi, peninjauan, Klarifikasi dan Pemeringkatan di
tingkat Kecamatan, Kabupaten/Kota dan Provinsi.

Adapun daftar pemenang Evaluasi Perkembangan Gampong/ Lomba


Gampong dapat dilihat di bawah ini :

Tabel 13. Daftar Pemenang Evaluasi Perkembangan Gampong/


Lomba Gampong

NO KABUPATEN/KOTA GAMPONG KET

1 Kabupaten Bireuen Gp. Jangka Alue Juara I

2 Kabupaten aceh Selatan Gp. Panton Pawoh Juara II

3 Kabupaten Aceh Besar Gp. Gue Gajah Juara III

4 Kota Banda Aceh Gp. Lamdingin Juara IV

5 Kabupaten Pidie Gp. Blang Dhot Juara V

6 Kabupaten Pidie Jaya Gp. Dayah Kruet Juara VI

b. Rapat Koordinasi Bidang Pemerintahan Gampong se Aceh


Kegiatan ini dilaksanakan untuk penyamaan persepsi dalam rangka
pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan Pemerintahan
Gampong, sosialisasi terhadap regulasi-regulasi tentang subtansi
penyelenggaraan pemerintahan desa serta penyampaian strategi-strategi
dalam rangka penguatan kapasitas pemerintahan desa.
Rapat Koordinasi ini dilaksanakan selama 2 hari efektif dan diikuti oleh
unsur keuchik, Kecamatan (Kasi Pemerintahan), dan dari pihak
kabupaten/kota (DPMG) yang seluruhnya sebanyak 92 orang.

c. Terlaksananya Workshop Tuha Peut


Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka penguatan kapasitas tuha peut
sebagai mitra pemerintah gampong, sekaligus peningkatan pemahaman
terhadap tugas pokok dan fungsi lembaga Tuha peut dalam penyelenggaraan
pemerintahan gampong. Hal-hal yang menjadi pokok bahasan dalam
workshop ini adalah Kedudukan dan Peran Tuha Peut, Mekanisme dan
prosedur bermuyawarah, Perencanaan Pembangunan Desa, Penyusunan
Peraturan Desa, Pengelolaan BUMG dan hal-hal lain yang mendukung peran
Tuha Peut.
Workshop ini dilaksanakan selama 2 hari efektif dan diikuti oleh Ketua
Tuha Peut perwakilan dri Kabupaten Kota dan unsur DPMG Kabupaten/Kota

2. Pembinaan/ Penguatan Kelompok Masyarakat Pembangunan Gampong


a. Kegiatan Workshop Kapasitas Pengelolaan Badan Usaha Milik Gampong
(BUMG)
Kegiatan Workshop Kapasitas Badan Usaha Milik Gampong (BUMG)
dilaksanakan dalam rangka mewujudkan tersedianya pengurus Badan Usaha
Milik Gampong (BUMG) dan masyarakat yang berkualitas dan profesionalisme
dalam mendukung kegiatan pengembangan BUMG dan pendampingan dalam
mengakses berjalannya BUMG ke lebih mandiri, Tersedianya Pengurus dan
masyarakat yang memiliki kapasitas, kemampuan dan kemandirian dalam
mengembangkan dan mengelola Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) yang
memiliki lembaga ekonomi untuk mendukung kegiatan usaha produktif dan
mampu mengakses permodalan dari perbankan, serta Terlaksananya
koordinasi dalam pelaksanaan pengawasan dan pendampingan berbagai
bentuk penguatan pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat melalui Badan
Usaha Milik Gampong.
Workshop Kapasitas Pengelolaan Badan Usaha Milik Gampong (BUMG)
dilaksanakan selama 3 (tiga) hari dari tanggal 5 s.d 7 Desember 2017
bertempat di Grand Nanggroe Hotel Jln. Tgk. Imum Lueng Bata Banda Aceh.
Kegiatan tersebut diikuti oleh 125 orang peserta yang terdiri dari staf DPMG
Aceh dan Keuchik/ Kepala Kampung/ Datuk Penghulu/ atau sebutan lain
selaku Komisaris (Penanggung jawab) BUMDesa/BUMG dari Kabupaten/Kota
Se-Aceh.

3. Pemberdayaan Adat Sosial Masyarakat dan Gampong


Rincian Pelaksanan Kegiatan Pemberdayaan Adat Sosial Masyarakat dan
Gampong adalah sebagai berikut :
a. Workshop Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat Hukum Adat dan
Penetapan Gampong Adat Tahun 2017
Kegiatan tersebut telah dilaksanakan selama 3 (tiga) hari pada Tanggal
18 s.d 20 Juli 2017 bertempat di Kuala Radja Hotel, Jln. Tgk. Daud Beureu’eh
Nomor 187 Kota Banda Aceh. Pesertanya sebanyak 56 (lima puluh enam)
orang yang terdiri dari unsur Provinsi (Sekretariat Wali Nanggroe, MAA, Biro
Organisasi Setda Aceh, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, LSM dan
DPMG Aceh ) sebanyak 14 (empat belas) orang dan unsur Kabupaten/Kota
(MAA dan DPMG) sebanyak 42 (empat puluh dua) orang. Dari Workshop
tersebut, dihasilkan beberapa rekomendasi yang disepakati bersama yaitu;
➢ DPMG Aceh perlu melakukan koordinasi dan komunikasi, maupun
konsultasi intensif dengan Majelis Adat Aceh dan Lembaga Wali Nanggroe,
terkait rencana penetapan Gampong sebagai Desa Adat dan Mukim sebagai
Komunitas Masyarakat Hukum Adat, serta dalam rangka membentuk Tim
Kajian untuk mempelajari peraturan perundangan yang berkaitan dengan
Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat Hukum Adat, sehingga selaras
dengan kekhususan Aceh.
➢ DPMG Kabupaten/Kota perlu segera membentuk dan mendukung Panitia
Masyarakat Hukum Adat terkait Penetapan Desa Adat serta Penetapan
Mukim sebagai Komunitas Masyarakat Hukum Adat.
b. Rakor Pemberdayaan Masyarakat dan Budaya Aceh Tahun 2017
Kegiatan ini dilaksanakan selama 3 (tiga) hari pada tanggal 22 s.d 24
Agustus 2017 bertempat di Grand permatahati Hotel and Convention Center,
Jln. Sultan Iskandar Muda Nomor 17 Gampong Blang Oi, Kecamatan Meuraxa,
Kota Banda Aceh. Pesertanya sebanyak 56 (lima puluh enam) orang yang
terdiri dari unsur Provinsi (Sekretariat Wali Nanggroe, Dinas Sosial Aceh,
Sekretariat Pokja PABA, DPMG, MAA dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Aceh) sebanyak 15 (lima belas) orang dan unsur Kabupaten/Kota (MAA dan
DPMG) sebanyak 41 (empat puluh satu) orang.
Dari Rakor tersebut, dihasilkan beberapa rekomendasi yang disepakati
bersama yaitu :
➢ Kabupaten/Kota segera mengaktifkan kegiatan Pokja Pelestarian Adat
dan Budaya Aceh dan melakukan koordinasi untuk pengembangan
Program Pelestarian Adat dan Budaya Aceh berbasis Gampong di masing-
masing Kabupaten/Kota.
➢ Perlu menindaklanjuti Perda DI Aceh Nomor 5 Tahun 1996 tentang
Mukim sebagai Kesatuan Masyarakat Adat dalam Provinsi Daerah
Istimewa Aceh dan Qanun Nomor 4 Tahun 2003 tentang Pemerintahan
Mukim, terkait Penetapan Mukim sebagai Kesatuan Masyarakat Hukum
Adat secara lokal maupun nasional, seperti penetapan wilayah Mukim ,
wilayah Gampong, tanah ulayat dst berdasarkan perundang-undangan.

c. Rapat Pokja Pelestarian Adat dan Budaya Aceh.


Kegiatan ini bertujuan untuk dmensinergikan dan mensinkronkan
program/kegiatan antara Dinas/Instansi terkait, sekaligus mengevaluasi hasil
kerja program/kegiatan Pelestarian Adat dan Budaya Aceh tahun sebelumnya
dan meningkatkan pemahaman Pejabat Pemerintah Aceh tentang tugas dan
fungsi Pokja Pelestarian dan Pengembangan Adat Istiadat dan Nilai Sosial
Budaya Masyarakat. Rapat Pokja Pelestarian Adat dan Budaya Aceh Tahun
2017 dilaksanakan di DPMG Aceh pada tanggal 20 Juli 2017, 21 Agustus 2017,
6 November 2017 dan 10 November 2017 dengan menghadirkan peserta dari
lintas sektor terkait sesuai dengan Keputusan Gubernur Aceh Nomor
411.21/200/2016 tanggal 8 Maret 2016 tentang Pembentukan Kelompok
Kerja dan Sekretariat Pelestarian dan Pengembangan Adat Istiadat dan Nilai
Sosial Budaya Masyarakat Provinsi Aceh Periode 2016 -2020. Dari beberapa
pertemuan tersebut dihasilkan kesepakatan sebagai berikut :
➢ Tim sepakat untuk materi yang akan diangkat untuk acara Workshop
Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat Hukum Adat dan Penetapan
Gampong Adat Tahun 2017 adalah terkait Kebijakan Pemerintah dalam
Pelestarian Adat dan Budaya Aceh, Implementasi Undang-Undang Nomor
6 Tahun 2014 tentang Masyarakat Hukum Adat, Pengakuan Mukim
sebagai Masyarakat Hukum Adat di Aceh, Peran Lembaga Wali Nanggroe
dalam Memperkuat Kapasitas Pemerintah Mukim dan Gampong dalam
Pelestarian Adat dan Budaya Aceh, Peluang Penetapan Hutan Adat di Aceh
dan Dukungan Legislatif dalam Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat
Hukum Adat.
➢ Tim sepakat materi yang akan diangkat untuk acara Rakor Pemberdayaan
Adat dan Budaya Aceh Tahun 2017 adalah terkait Peran Strategis Tenaga
Pendamping Desa dalam Mendorong Tugas Pemerintah Gampong dalam
Pelestarian Adat dan Budaya Aceh, Visi Misi dan Program Pemerintah Aceh
Tahun 2017-2022, Sinkronisasi Program Provinsi dan Kabupaten/Kota
dalam Pelestarian Adat dan Budaya Aceh, Konsepsi Ideal Pemerintahan
Adat di Gampong, Strategi Penguatan Kapasitas Mukim dan Gampong
dalam Konteks Pemerintahan dan Adat di Aceh. Materi Narasumber Pusat
terkait dengan Kebijakan dan Strategi Pemerintah dalam Pemberdayaan
Masyarakat : Kajian Plus Minus antara Desa (Biasa) dan Desa Adat.
➢ Tim sepakat tool monev akan segara diselesaikan secepatnya oleh
sekretariat Pokja PABA dan akan dibagikan kepada anggota Pokja melalui
email dan akan dilakukan penyesuaian untuk tahun yang akan datang.
➢ DPMG perlu menkaji lebih dalam terkait penetapan Gampong sebagai Desa
Adat, terkait beberapa fungsi yang dimiliki oleh Gampong.
➢ DPMG Aceh perlu membuat daftar inventarisasi kegiatan Pelestarian Adat
dan Budaya Aceh yang sudah dilakukan, termasuk tahun sebelumnya
dengan mencantumkan faktor-faktor pendukung dan penghambat
kegiatan.
➢ DPMG Aceh perlu segera mengusulkan Qanun Mukim yang lebih bersifat
komprehensif sebagai penyempurnaan terhadap Peraturan Daerah
Propinsi Daerah Istimewa Aceh Nomor 5 Tahun 1996 tentang Mukim
sebagai Kesatuan Masyarakat Adat dalam Propinsi Daerah Istimewa Aceh
dan Qanun No. 4 Tahun 2003 tentang Mukim.
➢ DPMG Aceh perlu segera merevisi SK Gubernur Aceh Nomor
411.21/200/2016 tanggal 8 Maret 2016 tentang tentang Pembentukan
Kelompok Kerja dan Sekretariat Pelestarian dan Pengembangan Adat
Istiadat dan Nilai Sosial Budaya Masyarakat Provinsi Aceh Periode 2016 -
2020, dengan menambah personil dari unsur-unsur lain dan
menyesuaikan kembali penyebutan nomenklatur jabatan sesuai dengan
SOTK baru.

4. Peningkatan Sarana dan Prasarana Mukim dan Gampong


a. Pembangunan Sarana Prasarana Perdesaan
Kegiatan ini rencananya akan dilaksanakan di Kabupaten Simelue, Nagan
Raya, Biruen dan Aceh Besar yaitu pembangunan kantor Keuchik/Kepala
Desa dan Balai Pertemuan dengan jumlah 28 lokasi, namun karena regulasi
atau adanya peraturan yang baru terkait dengan tata cara penganggaran dan
penetapan hibah dan bantuan social maka alokasi untuk kegiatan
pembangunan ini di aloksikan kembali pada perubahan, sementara apabila
dialihkan ke perubahan mengingat tidak cukup waktu maka kegiatan ini tidak
dapat dilanjutkan.

b. Pengadaan Sarana Gampong


Sesuai Keputusan Gubernur Aceh Nomor 414.2/1046/2017 Tentang
Penetapan Gampong Penerima Bantuan Meubelair dan Perlengkapan Tuha
Peut di Wilayah Aceh tahun Anggaran 2017, bahwa pemberian bantuan
sarana prasarana yang berupa Meubelair kepada Gampong-gampong di
Kabupaten Aceh Barat sebanyak 25 Gampong, Kabupaten Aceh Jaya sebanyak
29 gampong dan Kabupaten Nagan Raya sebanyak 30 Gampong dan
Kabupaten Aceh Besar untuk pelengkapan tuha peut sebaykak 1 gampong.
c. Terlaksananya Bimtek Aset Gampong
Sebagai upaya penguatan kapasitas pemerinthan gampong khususnya dalam
penyusunan admnistrasi pemrintahan gampong, melalui Bimtek Aset ini
diharapkan para peserta yang trdiri dari para keuchik dpat menambah
wawasan dan pengetahuan bagaimana mengelola asset gampong termasuk
mengadministrasikan, mengngat ketrbatasan dana kegiatan ini terbatas
kepada perwakilan kechik di Kabupaten Kota dan Pejabat DPMG Kabupaten
Kota denga harapan dapat untuk menambah wawsan untuk pembinaan ke
gampong.

IV. Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Gampong


Adapun dalam program ini terdiri dari beberapa kegiatan yang dilaksanakan,
yaitu :
1. Pelatihan Aparatur Pemerintah Gampong dalam Bidang Manajemen
Pemerintahan Gampong
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan
bagi keuchik definitif yang baru pertama kali terpilih, sebelum yang bersangkutan
diberikan kewenangan, tugas dan kewajiban dalam menyelengarakan urusan
pemerintahan gampong di seluruh Aceh.
Pelatihan Aparatur Pemerintahn gampong di Bidang Manajemen Pemerintahan
gampong merupakan Pelatihan Pratugas bagi Keuchiek definitif yang baru
pertama kali terpilih dari 14 kabupaten/kota, dalam plaksanaannya dibagi ke
dalam 2 (dua) gelombang, gelombang pertama sebanyak 3 angkatan
dilaksanakan pada tanggal 15 s.d 20 Mei tahun 2017, dan gelombang kedua
sebanyak 2 angkatan dengan peserta sebanyaj 150 orang yang akan dilaksanakan
pada tanggal 1 s.d 6 Agustus 2017 , waktu pelaksanaannya selama 6 (enam)
hari efektif, dengan jumlah materi 40 Jam pelajaran. Tempat pelaksanaan di
pusatkan di Gedung UPTB Pelatihan Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong,
jalan Banda Aceh- Medan Km 184,5 Kecamatan Pandrah Kabupaten Bireuen.

2. Peningkatan kapasitas perangkat pemerintahan gampong dalam bidang


pemerintahan dan pembangunan
Kegiatan ini dilaksanakan di Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka
meningkatkan kapasitas Aparatur Gampong dengan Tujuan Umum: untuk
meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap pemerintah gampong agar
dalam pelaksnaan tugas dan fungsinya dapat berdaya guna dan berhasil guna,
disamping itu diharapkan para peserta pelatihan setelah melakukan pelatihan ini
memiliki kemampuan sebagai berikut :
➢ Memahami kebijakan manajemen Pemerintahan Gampong;
➢ Memahami kebijakan manajemen Kewenangan Pemerintahan Gampong;
➢ Memahami kebijakan manajemen Aset Pemerintahan Gampong;
➢ Memahami mekanisme dan proses Perencanaan Pembangunan Desa
(PPD);
➢ Memahami mekanisme dan prosedur penyusunan Produk Hukum Desa;
➢ Memahami pengelolaan BUMDes;
Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan dengan target sasaran sebanyak 222
Keuchik di Wilayah Kabupaten Nagan Raya yang dilaksanakan selama 3 hari
efektif di Banda Aceh dengan Pelatih dan narasumber berasal dari para pejabat
DPMG yang memiliki kapasitas TOT Pelatihan.

V. Program Peningkatan Imum Mukim dan Kelembagaannya


Adapun dalam program ini terdiri dari beberapa kegiatan yang dilaksanakan,
yaitu :
1. Koordinasi dan Pembinaan Kelembagaan Mukim
Sesuai dengan Pasal 2 Qanun Nomor 4 tahun 2003 bahwa Mukim
berkedudukan sebagai unit pemerintahan yang membawahi beberapa Gampong
yang berada langsung di bawah dan bertanggung jawab kepada Camat, sedangkan
pada Pasal 3 Qanun Nomor 4 tahun 2003 disebutkan bahwa Mukim mempunyai
tugas menyelenggarakan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pembinaan
kemasyarakatan dan peningkatan pelaksanaan Syari’at Islam.
Seiring era reformasi birokarasi melalui Undang-undang nomor 11 Tahun
2006 tentang Pemerintahan Aceh keberadaan lembaga Mukim atau nama lain
menjadi lebih kuat dan lembaga ini diakui sebagai kesatuan masyarakat hukum
dibawah kecamatan yang terdiri dari gabungan beberapa gampong yang
mempunyai batas wilayah tertentu yang dipimpin oleh Imum Mukim atau nama
lainnya dan berkedudukan lengsung di bawah camat.
Sesuai regulasi tugas dan peran Mukim di dalam kehidupan masyarakat
sangat besar dan sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Oleh karena itu untuk
mendukung operasional pelaksanaan tugas mukim Pemerintah Aceh memberikan
bantuan untuk Operasional di lapangan, disamping pembinaan terhadap
pemerintahan Mukim.
Selain fasilitasi oleh Kabupaten Kota untuk memfasilitasi keberadaan
mukim Pemerintah Provinsi telah mengalokasi sejumlah dana untuk Imum
Mukim sebagai bantuan operasional untuk trasnportasi dan komunikasi sebesar
Rp. 500.000,- perbulan yang dibayarkan setiap Triwulan yang langsung ditrasnfer
ke rekening Imum Mukim masing-masing.
Selain itu Pemerintah Aceh melalui DPMG Aceh melakukan pembinaan
kepada mukim dalam bentuk Rapat Koordinasi yang diikuti oleh Imum Mukim
dan Pejabat Pembina Pemerintahan Mukim di Kabupaten Kota. Dengan kegiatan
ini telah dibayarkan dana untuk Biaya Operasional (BOP) untuk Imum Mukim se
Aceh sebanyak 799 Imum Mukim dan telah dilaksanakan Rapat Koordinasi bagi
Imum Mukim dan Pejabat DPMG kabupaten/Kota yang memiliki tugas membina
Imum mukim di wilayahnya.
Daftar Penerima Bantuan Operasional (BOP) Imum Mukim dapat dilihat
di bawah ini :

Tabel 14. Daftar Penerima BOP Mukim se-Aceh

NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH KECAMATAN JUMLAH PENERIMA BOP MUKIM

1 2 3 4
1 ACEH SELATAN 18 43

2 ACEH TENGGARA 16 51
3 ACEH TIMUR 24 59

4 ACEH TENGAH 14 20

5 ACEH BARAT 12 36

6 ACEH BESAR 23 68

7 PIDIE 23 97

8 ACEH UTARA 27 70

9 SIMEULUE 10 29

10 ACEH SINGKIL 11 16

11 BIREUEN 17 75

12 ACEH BARAT DAYA 9 20

13 GAYO LUES 11 25

14 ACEH JAYA 9 21

15 NAGAN RAYA 10 30

16 ACEH TAMIANG 12 31

17 BENER MERIAH 10 27

18 PIDIE JAYA 8 34

19 BANDA ACEH 9 17

20 SABANG 2 7

21 LHOKSEUMAWE 4 9

22 LANGSA 5 6

23 SUBULUSSALAM 5 8

JUMLAH 289 799


C. CAPAIAN INDIKATOR

Adapun capaian indikator sebagai tolok ukur pencapaian target kinerja urusan
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Tahun 2017 sesuai Lampiran RPJMA Tahun
2012-2017 adalah sebagai berikut :

Tabel 15. Capaian Indikator Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Capaian
No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Kinerja
(%)
1 Pembinaan Kelembagaan Mukim 767 799 104.95
Mukim

2 Kelompok Usaha Ekonomi Kelompok 45 0 0.00


Gampong Simpan Pinjam
(UEG-SP)

3 Kelompok Usaha Ekonomi Kelompok 45 0 0.00


Produktif Gampong (UEPG)

4 Kelompok Pemberdayaan Kelompok 50 0 0.00


Ekonomi Pemuda Gampong
(PEPG)

5 PKK Aktif Gampong 6451 6497 100.71

6 Posyandu Aktif Gampong 6451 7011 108.68

7 Penyediaan Alokasi Dana Gampong 6451 0 0.00


Gampong (ADG)/ Alokasi
Dana Peumakmue Gampong
(BKPG)

8 Pengembangan dan Posyantekdes 33 35 106.06


Pemanfaatan Teknologi
Tepat Guna (Posyantekdes)

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa ada beberapa indikator yang
realisasinya melampaui target yang telah ditetapkan, dan ada pula yang tidak
memenuhi target yang telah di tetapkan, yaitu :
1. Mukim,
Pembinaan kelembagaan mukim terealisasi dengan pemberian Bantuan
Operasional (BOP) Mukim kepada setiap Imum Mukim. Mengingat di tahun 2017
ada pemekaran mukim dari 767 Mukim menjadi 799 Mukim. Dengan demikian
realisasi pembinaan kelembagaan Mukim (BOP) Mukim yang diberikan menjadi
bertambah.

2. Kelompok Usaha Ekonomi Gampong Simpan Pinjam (UEG-SP)


Sejak tahun 2014, pelaksanaan kegiatan Kelompok Usaha Ekonomi Gampong
Simpan Pinjam (UEG-SP) sudah tidak dianggarkan dan diprogramkan lagi,
mengingat pembinaan terhadap kelompok sudah menjadi kewenangan
Kabupaten/Kota, khususnya sejak dikeluarkannya Regulasi Desa.

3. Kelompok Usaha Ekonomi Produktif Gampong (UEPG)


Sejak tahun 2014, pelaksanaan kegiatan Kelompok Usaha Ekonomi Gampong
Simpan Pinjam (UEG-SP) sudah tidak dianggarkan dan diprogramkan lagi,
mengingat pembinaan terhadap kelompok sudah menjadi kewenangan
Kabupaten/Kota, khususnya sejak dikeluarkannya Regulasi Desa.

4. Kelompok Pemberdayaan Ekonomi Pemuda Gampong (PEPG)


Sejak tahun 2014, pelaksanaan kegiatan Kelompok Usaha Ekonomi Gampong
Simpan Pinjam (UEG-SP) sudah tidak dianggarkan dan diprogramkan lagi,
mengingat pembinaan terhadap kelompok sudah menjadi kewenangan
Kabupaten/Kota, khususnya sejak dikeluarkannya Regulasi Desa.

5. PKK Aktif
Realisai Pembinaan PKK telah melebihi target yang telah ditetapkan,
dikarenakan terjadi pemekaran gampong sejak tahun 2016 sampai dengan
sekarang dari sebelumnya 6451 gampong menjadi 6497 gampong.

6. Posyandu Aktif
Realisai Pembinaan Posyandu telah melebihi target yang telah ditetapkan,
dikarenakan terjadi pemekaran gampong sejak tahun 2016 sampai dengan
sekarang dari sebelumnya 6451 gampong menjadi 6497 gampong.

7. Penyediaan Alokasi Dana Gampong (ADG)/ Alokasi Dana Peumakmue Gampong


(BKPG)
Sejak tahun 2015 Pemerintah Provinsi tidak lagi mengalokasikan dana untuk
program BKPG, dikarenakan Pemerintah Provinsi memandang bahwa di Desa
sudah memiliki alokasi dana dari Pemerintah Pusat, yaitu Dana Desa.

8. Pengembangan dan Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna (Posyantekdes)


Dengan hasil pembinaan yang telah dilakukan, ada kecamatan-kecamatan yang
membentuk Lembaga Posyantek.

D. PRESTASI DAN PENGHARGAAN YANG DITERIMA


Adapun prestasi dan penghargaan yang diterima oleh dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Gampong Aceh Tahun 2017 dapat dilihat di bawah ini :

Tabel 16. Prestasi/penghargaan yang diperoleh dari Pemerintah Pusat

Prestasi/ Penghargaan yang Diperoleh Tahun 2017


NO PENGHARGAAN YANG DIRTERIMA PEMBERI PENGHARGAAN
1. Penghargaan dari Kementerian Desa, “Pemberi penghargaan :
Pembangunan Daerah Tertinggal dan Kementerian Desa,
Transmigrasi sebagai Juara Harapan II Pembangunan daerah
lomba TTG kategori Inovasi TTG Tingkat Tertinggal dan Transmigrasi
Nasional Tahun 2017 dengan judul alat
Penguatan Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa
Sawit

2. Penghargaan dari Kementerian Desa, “Pemberi penghargaan :


Pembangunan Daerah Tertinggal dan Kementerian Desa,
Transmigrasi sebagai Juara II lomba TTG Pembangunan daerah
kategori TTG Unggulan Tingkat Nasional Tertinggal dan Transmigrasi
Tahun 2017 dengan judul alat Bat Pomp

3. Penghargaan dari Kementerian Desa, “Pemberi penghargaan :


Pembangunan Daerah Tertinggal dan Kementerian Desa,
Transmigrasi sebagai 10 Besar Posyantek Pembangunan daerah
Berprestasi Tingkat Nasional Tahun 2017 Tertinggal dan Transmigrasi
dengan nama Posyantek “Posyantek
Tenggulun Kabupaten Aceh Tamiang”

E. PERMASALAHAN DAN SOLUSI


1. Permasalahan
- Terdapat beberapa kegiatan dalam RENSTRA 2012 – 2017 yang tidak
dapat dilakssanakan karena tidak dialokasikan anggaranya.
- Bansos Hibah yang sudah dilakukan verifikasi akan tetapi tidak dapat
dilaksanakan karena terlambat dikeluarkannya Surat Keputusan Gubernur
Aceh.
- Masih rendahnya kemampuan aparatur gampong dalam melaksanakan
administrasi gampong.
- Alat TTG hasil lomba inovasi TTG dan TTG Unggulan belum dimanfaatkan
secara maksimal oleh masyarakat.
- Belum adanya pembagian kewenangan yang jelas antara kewenangan
povinsi aceh dengan Kabupaten/Kota.

2. Solusi
- Perencanaan dan pengalokasiaan Anggaran harus sinergi agar pelaksanaan
kegiatan dapat tercapai sesuai dengan yang diinginkan.
- SK Bansos Hibah agar dikeluarkan secepat mungkin sehingga pelaksanaan
kegiatan tidak terlambat.
- Perlu dilakukan pembekalan kepada aparatur gampong secara efektif dan
efisien.
- Perlu dukungan anggaran untuk pemerataan kebutuhan TTG bagi
masyarakat dengan memproduksi dan mempromosikan alat hasil Inovasi
TTG dan TTG Unggulan secara massal.
- Perlu adanya peraturan yang baku yang menjelaskan terkait kewenangan
Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota.

BAB IV
PENUTUP

Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban terhadap


Penyelenggaraan Pemerintahan dilaksanakan sesuai dengan amanat ketentuan
Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (LPPD) kepada Pemerintah, Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah,
dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (ILPPD) kepada
Masyarakat.
Penyampaian LKPJ merupakan kewajiban Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan
Gampong Aceh sebagai salah satu Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA) untuk
melaporkan implementasi Rencana Kerja DPMG Aceh sebagai penjabaran dari Rencana
Strategi (Renstra) DPMG Aceh. Selain itu, LKPJ ini juga menyampaikan tujuan dan
sasaran DPMG Aceh, pelaksanaan dan realisasi pelaksanaan program dan kegiatan
DPMG Aceh pada tahun 2017.
Demikianlah Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong Aceh Tahun 2017 yang dapat kami
sampaikan. Semoga laporan ini bisa menjadi evaluasi bersama atas program dan
kegiatan selama satu tahun dan bisa menjadi tolok ukur dalam menilai kinerja
kedepannya. Diharapkan laporan ini bisa menjadi landasan dalam mengambil kebijakan
dan langkah-langkah strategis dalam pelaksanaan program dan kegiatan kedepannya.

Banda Aceh, Februari 2018


KEPALA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN GAMPONG
ACEH

Dto,

Prof. Dr. Ir. AMHAR ABUBAKAR, M.Sc


PEMBINA UTAMA MADYA
NIP. 19610503 198603 1 003

Anda mungkin juga menyukai