PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara disebutkan bahwa Aparatur Sipil Negara yang
selanjutnya disingkat ASN adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK)
yang bekerja pada instansi pemerintah. Selanjutnya yang dimaksud dengan Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah warga
negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian (PPK) untuk menduduki jabatan pemerintahan. Sebagai Aparatur Sipil Negara, PNS mempunyai tugas
melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan; memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas; dan mempererat persatuan dan
Keberadaan ASN diharapkan dapat mewujudkan cita-cita besar bangsa Indonesia sebagaimana tercantum dalam
Pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang diantaranya yaitu membentuk suatu
Pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap Bangsa Indonesia, memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa serta ikut melaksanakan ketertiban dunia. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 101
Tahun 2000 tentang Pendidikan Pelatihan Dasar Pegawai Negeri Sipil (PNS), ditetapkan bahwa salah satu jenis diklat
yang strategis untuk mewujudkan PNS sebagai bagian dari ASN yang profesional sebagaimana tersebut di atas adalah
Diklat Prajabatan.
Pelatihan Dasar Pegawai Negeri Sipil suatu pola baru yang dilaksanakan dengan sistem internalisasi nilai-nilai
dasar profesi ASN yang diakronimkan sebagai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan
Anti Korupsi) kemudian dituangkan dalam suatu dokumen yang disebut laporan aktualisasi nilai dasar sebagai pedoman
dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi pada instansi tempat bekerja. Aktualisasi nilai dasar merupakan suatu proses
untuk membuat kelima nilai dasar (ANEKA) menjadi aktual atau nyata terjadi serta sesuai dengan tugas pokok dan
fungsi (tupoksi) di unit kerja, dalam hal ini yaitu Analis Perencanaan Anggaran, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang. Aktualisasi tersebut disesuaikan dengan nilai dasar ANEKA, tugas pokok dan fungsi, serta visi misi dalam
organisasi.
B. Tujuan dan Manfaat
1. Tujuan
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk membantu menyelesaikan permasalahan tentang Ketepatwaktuan
dalam Pelaporan dan Pengendalian Laporan Kegiatan di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang.
Tujuan lain dari rancangan aktualisasi ini adalah sebagai dasar dari implementasi pelaksanaan tugas
sekaligus sebagai pedoman dalam aktualisasi di lapangan sehingga habituasi akan berjalan sesuai dengan
prinsip yang ada pada Undang-undang Aparatur Sipil Negara.
2. Manfaat
1. Tempat Pelaksanaan
Tempat pelaksanaan kegiatan dilaksanakan di lingkungan Dinas PUPR Kabupaten Mesuji
2. Waktu pelaksanaan
Waktu pelaksanaan adalah 30 (tiga puluh) hari kerja yang dimulai dari tanggal 12 Agustus 2019 sampai
dengan 20 September 2019.
3. Pelaksanaan Kegiatan
Obyek kegiatannya adalah Pengendalian Pelaksanaan Kegiatan pada setiap Bidang di Dinas PUPR.
Pengendalian kegiatan seperti pengumpulan dan pengolahan Data yang di persiapkan hanya pada Sub
Bagian Perencanaan dan Keuangan karena terbatasnya waktu pelaksanaan dan sumber daya yang tersedia.
Kegiatan aktualisasi dibatasi oleh tugas dan fungsi seorang Analis Perencanaan Anggaran yaitu
Melaksanakan dan menyiapkan bahan Pengumpulan, pengolahan, analisis, penyajian dan mempublikasi data
di dinas PUPR.
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Deskripsi Organisasi
1. Profil Organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Mesuji
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Mesuji adalah unsur penyelenggara
pemerintahan daerah di Kabupaten Mesuji yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Mesuji
Nomor 05 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Mesuji.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan ruang mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintah
Kabupaten di bidang Pekerjaan Umum berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan serta tugas lain
sesuai dengan kebijakan yang ditetapka oleh Bupati berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku.
Untuk menyelenggarakan tugas pokoknya, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang mempunyai fungsi :
1. Perumusan Kebijakan Teknis di bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
2. Penyelenggaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum di bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
4. Pelayanan administratif
5. Pelaksana tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Mesuji pada tahun 2017 didukung oleh sumber
daya manusia (SDM) berjumlah 131 orang yang terdiri dari 29 orang dengan status Pegawai Negeri Sipil
(PNS), 10 orang dengan status Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan 92 orang Tenaga Kerja Sukarela
(TKS).
Susunan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Mesuji, terdiri dari :
a. Kepala Dinas
b. Sekretariat, membawahi :
1) Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan;
2) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
c. Bidang Bina Marga, membawahi :
1) Seksi Jalan;
2) Seksi Jembatan;
3) Seksi Operasional dan Pemeliharaan
d. Bidang Sumber Daya Air , membawahi :
1) Seksi Bina Manfaat
2) Seksi Irigasi Rawa dan Sungai;
3) Seksi Operasional dan Pemeliharaan
e. Bidang Penataan Ruang , membawahi :
1) Seksi Perencanaan Tata Ruang ;
2) Seksi Pemanfaatan Tata Ruang;
3) Seksi Pengendalian Tata Ruang
f. Unit Pelaksanaan Teknis Dinas ( UPTD ALKAL )
g.Kelompok Jabatan Fungsional, terdiri dari sejumlah Jabatan
Fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahlian dan ketrampilannya.
Kabupaten Mesuji memiliki Visi dalam melaksanakan tugas dan kegiatan yaitu :
“Terwujudnya Mesuji yang Sejahtera, Aman dan Berkeadilan
Salah satu misi Kabupaten Mesuji di bidang Infrastruktur adalah mewujudkan Infrastruktur yang memadai,
berkualitas dan merata. Dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang akan membangun
infastruktur diseluruh wilayah di Kabupaten Mesuji dalam rangka meningkatkan keterjangkauan dan
konektivitas antar wilayah di Kabupaten Mesuji. Adapun Visi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
sejalan dengan visi Kabupaten Mesuji yaitu :
“Mewujudkan infrastruktur yang memadai berkualitas dan merata”
Yang kemudian bersinergi dengan misi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Mesuji :
1. Meningkatkan kualitas operasional, pemeliharaan, dan pembangunan fisik prasarana dan sarana transportasi
dan aksesibilitas antar wilayah
2. Meningkatkan sarana dan prasarana Sumber Daya Air dalam pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan
Jaringan Pengairan lainnya
3. Meningkatkan kualitas perencanaan tata ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang bagi terwujudnya
pembangunan yang berkelanjutan.
4. Meningkatkan kualitas aparatur dalam perencanaan, pengelolaan, dan pengendalian administrasi Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang melalui penyelenggaraan dukungan manajemen fungsional dan
sumber daya akuntabel dan kompeten terintegrasi serta inovatif dengan menerapkan prinsip good
goverment.
Nilai – nilai organisasi yang ada di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Mesuji erat kaitannya
dengan terwujudnya visi dan misi organisasi. Adanya nilai – nilai organisasi ini menjadi landasan yang harus dimiliki
setiap pegawai Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Mesuji dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya. Adapun nilai – nilai organisasi yang dimiliki oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten
Mesuji adalah : Kemandirian dan Profesionalisme
B. Deskripsi Isu/ Situasi Problematika.
Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi sebagai Analis Perencanaan Anggaran di Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang penulis menemukan isu-isu diantara lain :
1. Belum terpenuhinya sarana dan prasarana yang layak dalam menunjang kegiatan
Masih kurangnya sarana dan prasarana yang ada di Dinas PUPR mempengaruhi kinerja sumber daya
manusia yang ada.
Kurang optimalnya struktur tugas yang ada pada setiap bagian di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Mesuji mengakibatkan pelaksanaan kegiatan tidak tersampaikan pada waktu yang telah
ditentukan dan berdampak merugikan baik itu Organisasi maupun Sumber Daya Manusia nya.
C. Analisis Isu
Adapun beberapa isu yang ditemukan oleh penulis sebagai Analis Perencanaan Anggaran di Dinas PUPR
Kabupaten Mesuji yang perlu ditindaklanjuti dapat dilihat pada tabel 1.
Isu yang dipilih adalah “Pengendalian Pelaksanaan Kegiatan belum tepat waktu”. Isu ini ditetapkan karena
dianggap sangat mendesak karena jika tidak segera diperbaiki akan mengakibatkan tidak teraturnya proses
pengumpulan, pengolahan dan penganalisisan data yang ada di dinas dan dapat mempengaruhi Kinerja yang ada
pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang kabupaten Mesuji.
Setelah ditemukan core issue terpilih, selanjutnya dicari pemecahan masalahnya yang dapat dilakukan dengan
tahapan-tahapan kegiatan dan berkontribusi bagi misi organisasi serta memberikan penguatan pada nilai-nilai
organisasi yang dituangkan dalam matriks rancangan aktualisasi.
Nilai-nilai dasar profesi PNS merupakan nilai-nilai dasar yang harus dimiliki oleh setiap PNS agar mampu
melaksanakan tugas dan perannya secara profesional dan berintegritas. Pada pelaksanaan diklat on campus
peserta diklat mendapatkan materi mengenai pemahaman nilai-nilai dasar profesi PNS yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA).
1. Akuntabilltas
Akuntabilitas adalah kata yang sering kita dengar, tetapi tidak mudah untuk dipahami. Ketika seseorang
mendengar kata akuntabilitas yang terlintas adalah sesuatu yang sangat penting, tetapi tidak mengetahui
bagaimana cara mencapainya. Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai.
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung
jawab yang menjadi amanahnya. Akuntabilitas PNS terlihat dalam keadilan dalam pelayanan publik,
transparan dalam memberikan informasi dan data yang dibutuhkan oleh publik, dan netralitas PNS.
Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama, yaitu untuk menyediakan kontrol demokratis ( peran
demokratis ), untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan (peran konstitusional ), dan untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas ( peran belajar ). Jadi akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu,
kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS
adalah menjamin terwujudnya nilai nilai publik.
Dalam menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel, ada beberapa indikator dari nilai akuntabilitas yang
harus diperhatikan yaitu :
a. Integritas
b. Transparansi
c. Tanggung jawab
d. Keadilan
e. Kepercayaan
f. Keseimbangan
g. Kejelasan
h. Konsistensi
i. Netralitas
Akuntabilitas memiliki lima tingkatan yang berbeda yaitu : akuntabilitas personal, akuntabilitas individu,
akuntabilitas kelompok,akuntabilitas organisasi dan akuntabilitas stakeholder.
PNS yang akuntabel adalah PNS yang mampu mengambil pilihan yang tepat ketika terjadi konflik
kepentingan, tidak terlibat dalam politik praktis, melayani warga secara adil dan konsisten dalam menjalankan
tugas dan fungsinya.
2. Nasionalisme
Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap pegawai ASN. Bahkan tidak hanya sekedar wawasan saja
tetapi kemampuan mengaktualisasikan nasionalisme dalam menjalankan fungsi dan tugasnya merupakan hal
yang lebih penting. Diharapkan dengan nasionalisme yang kuat, maka setiap pegawai ASN memiliki orientasi
berpikir mementingkan kepentingan publik, bangsa, dan negara. Nilai-nilai yang berorientasi pada
kepentingan publik menjadi nilai dasar yang harus dimiliki oleh setiap pegawai ASN. Pegawai ASN dapat
mempelajari bagaimana aktualisasi sila demi sila dalam Pancasila agar memiliki karakter yang kuat.
Nasionalisme dalam arti sempit merupakan sikap yang meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak
menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya. Dalam arti luas, nasionalisme berarti pandangan tentang
rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, sekaligus menghormati bangsa lain.
Nasionalisme adalah kesadaran nasional yang mengandung cita-cita dan pendorong bagi·suatu Bangsa, baik
untuk merebut kemerdekaan maupun sebagai pendorong untuk membangun dirinya maupun lingkungan
masyarakat, bangsa, dan negaranya serta sekaligus menghormati dan menghargai bangsa-bangsa lain.
Prinsip nasionalisme Bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang diarahkan agar Bangsa Indonesia
senantiasa menempatkan persatuan kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas
kepentingan pribadi atau kepentingan golongan, menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan
bangsa dan negara, bangga sebagai Bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesai serta tidak merasa
rendah diri, mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia dan
sesama bangsa, menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia, dan mengembangkan sikap
tenggang rasa.
3. Etika Publik
Etika dapat dipahami sebagai seperangkat nilai yang dijadikan acuan untuk menentukan perbuatan yang
pantas guna, baik atau buruk. Konsep etika sering disamakan dengan moral. Padahal ada perbedaan antara
keduanya. Etika lebih dipahami sebagai refleksi yang baik atau benar. Sedangkan moral mengacu pada
kewajiban untuk melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan. Etika juga dipandang sebagai
karakter atau etos individu/kelompokberdasarkan nilai-nilai dan norma-norma luhur.
Pelayanan publik adalah segala kegiatan yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai
upaya pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan, dalam pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Kode etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu kelompok khusus, sudut
pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuan tertulis. Kode etik profesi
dimaksudkan untuk mengatur tingkah laku / etika suatu kelompok khusus dalam masyarakat melalui
ketentuan-ketentuan tertulis yang diharapkan dapat dipegang teguh oleh sekelompok profesional tertentu.
Perilaku moral adalah perilaku yang sesuai dengan harapan sosial, sedangkan perilaku etis adalah perilaku
yang sesuai dengan sistem nilai yang ditetapkan.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, kode etik dan kode
perilaku ASN adalah:
1) Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas;
2) Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
3) Melayani dengan sikap hormat, sopan dan tanpa tekanan;
4) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku;
5) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang berwenang sejauh tidak
bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan;
6) Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;
7) Menggunakan kekayaan dan barang milik negara dengan bertanggung jawab, efektif, dan efisien
8) Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya;
9) Memberi informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi
terkait kepentingan kedinasan.
10) Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan dan jabatannya untuk
mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain;
11) Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN; dan
12) Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin pegawai ASN.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain yang tercermin dalam tindakan kita
untuk menjaga mutu kinerja pegawai. Komitmen mutu merupakan tindakan untuk menghargai efektivitas,
efisiensi, inovasi dan kinerja yang berorientasi mutu dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan
publik. Komitmem mutu harus dimiliki oleh seorang Aparatur Sipil Negara agar tindakan yang dilakukan efektif
dan efisien, yaitu tercapainya target secara tepat sesuai yang direncanakan, pekerjaan dapat diselesaikan
dengan cepat dan tepat, serta terciptanya kepuasan semua pihak, baik pimpinan, masyarakat dan Aparatur
Sipil Negara itu sendiri.
Efektivitas adalah ketercapaian target yang telah direncanakan, baik dilihat dari capaian jumlah maupun mutu
hasil kerja, sehingga dapat memberi kepuasan sedangkan efisiensi dapat diukur dari penghematan biaya,
waktu, tenaga dan pikiran dalam menyelesaikan kegiatan. Dalam komitmen mutu juga mengandung inovasi.
lnovasi adalah sesuatu yang baru yang merupakan hasil dari kreativitas dan dapat memberikan nilai tambah,
baik bagi dirinya sendiri maupun bagi orang lain.
5. Anti korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang artinya kerusakan, kebobrokan dan kebusukan.
Korupsi sering dikatakan sebagai kejahatan luar biasa, karena dampaknya yang luar biasa, menyebabkan
kerusakan baik dalam ruang lingkup pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan yang lebih luas. Kerusakan
tidak hanya terjadi dalam kurun waktu yang pendek, namun dapat berdampak secara jangka Panjang.
Anti korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk memberantas segala tingkah laku atau
tindakan yang melawan norma-norma dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan Negara
atau masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung.
Whole of Government adalah sebuah pendekatan penyeleng-garaan pemerintahan yang menyatukan upaya-
upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna
mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik. Oleh karenanya
WoG juga dikenal sebagai pendekatan interagency, yaitu pendekatan yang memberikan sejumlah
kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan yang relevan. Whole of Government bertujuan menciptakan
Good Governance di mana terdapat tiga pilar di dalamnya, yaitu pemeritah, swasta/bisnis dan masyarakat.
7. Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah semua jenis pelayanan untuk menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh
masyarakat yang memenuhi kriteria, yaitu merupakan jenis barang atau jasa yang memiliki eksternalisasi
tinggi dan sangat diperulkan masyarakat serta penyediaannya terkait dengan upaya mewujudkan tujuan
bersama yang tercantum dalam konstitusi maupun dokumen pemerintah, baik dalam rangka memenuhi hak
dan kebutuhan dasar warga, mencapai tujuan straregis pemerintahan dan memenuhi komitmen dunia
internasional.
8. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai
dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Manajemen
ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber
daya aparatur sipil. Manajemen ASN meliputi penyusunan dan penetapan kebutuhan, pengadaan, pangkat
dan jabatan, pengembangan karier, pola karier, promosi, mutasi, penilaian kinerja, penggajian dan tunjangan,
penghargaan, disiplin, pemberhentian, jaminan pensiun dan perlindungan Negara yang unggul, selaras
dengan perkembangan jaman.
Rancangan aktualisasi Pengendalian pelaksanaan kegiatan yang belum tepat waktu guna efisiensi dan efektivitas
Kinerja. disajikan pada tabel 2.
Jadwal kegiatan Pengendalian Pelaksanaan Kegiatan guna efisiensi dan efektivitas kinerja pada Sub Bagian
Perencanaan dan Keuangan disajikan pada tabel 3.
Matriks Rancangan
Unit Kerja : DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KABUPATEN MESUJI
Identifikasi Isu : 1. Belum terpenuhinya sarana dan prasarana yang layak dalam menunjang kegiatan
2. Lemahnya basis data yang dimiliki Dinas PUPR dalam ranga penyusunan program
kegiatan
3. Pengendalian pelaksanaan kegiatan belum tepat waktu.
4. Penyusunan Administrasi, surat-menyurat dan pengarsipan belum optimal
Isu yang Diangkat : Pengendalian pelaksanaan kegiatan belum tepat waktu.
Gagasan Pemecahan Isu : Upaya Pengendalian Pelaksanaan Kegiatan Agar Tepat Waktu pada Sub Bidang
Perencanaan dan Keuangan.
Anti Korupsi
Akan dilakukan demi
kepentingan negara dan
masyarakat dan tidak
adanya kepentingan
pribadi atau golongan
2 Membantu membuat 1. Berkonsultasi dan 1. Adanya konsep Akuntabilitas Kegiatan Dengan
Nota Dinas dari berkordinasi nota dinas Akan menunjukkan berkontribusi dalam terlaksananya
Sekretaris untuk dengan atasan kegiatan dari konsistensi dan dapat visi dan Misi dinas kegiatan maka
kepala bidang pada 2. Membuat nota masing-masing diandalkan PUPR Kabupaten ada penguatan
masing-masing dinas pekerjaan bidang Mesuji yaitu nilai organisasi
bidang tentang 3. Menyampaikan Nasionalisme 1. Meningkatkan
jadwal pengumpulan kepada masing- Akan membuat dengan
yaitu
kualitas aparatur
data kegiatan. masing bidang. penuh semangat dalam profesionalisme
perencanaan, dan Mandiri.
Etika Publik pengelolaan, dan
Akan meningkatkan pengendalian
efisiensi dan efektivitas administrasi Dinas
sistem pemerintahan PUPR.
Komitmen Mutu
Akan melakukan dengan
bermutu
Anti Korupsi
Tidak memanipulasi data
demi kepentingan pribadi
dan golongan
5 Membantu 1. Konsultasi kepada 1. Laporan bukti Akuntabilitas Kegiatan Dengan
melakukan atasan Monitoring Akan membuat laporan berkontribusi dalam terlaksananya
Monitoring 2. Meminta izin yang transparan, visi dinas PUPR kegiatan maka
pelaksanaan kepada bagian bertanggungjawab dan Kabupaten Mesuji ada penguatan
kegiatan berkala (1 bidang pada memiliki kejelasan. yaitu 1. niai organisasi
mingguan) pada masing-masing Meningkatkan yaitu
masing-masing bidang untuk Nasionalisme kualitas aparatur profesionalisme
bidang monitoring Akan melakukan dengan dalam
pelaksanaan penuh semangat
dan Mandiri
perencanaan,
kegiatan pengelolaan, dan
3. Memeriksa data Etika Publik pengendalian
kegiatan Akan melakukan dengan administrasi Dinas
cermat dan disiplin PUPR.
Komitmen Mutu
Akan melakukan dengan
pencapaian yang efektif. 2. Mewujudkan
infrastruktur yang
Anti Korupsi memadai berkualitas
Tidak memanipulasi data dan merata
demi kepentingan pribadi
dan golongan
Tabel 2.3 Jadwal Kegiatan Aktualisasi
N Bulan Agustus - September 2019
o Rancangan
Aktualisasi Tanggal
1 13 14 1 16 19 20 2 22 23 2 27 28 2 30 2 3 4 5 6 9 10 1 12 13 1 17 18 1 20
2 5 1 6 9 1 6 9
1. Membantu atasan
Menyusun
pembagian tugas
pekerjaan di sub
bagian
perencanaan
2. Membantu
membuat Nota
Dinas dari
Sekretaris untuk
kepala bidang
pada masing-
masing bidang
tentang jadwal
pengumpulan
data kegiatan.
3. Membantu
mensosialisasikan
susunan Tugas
pekerjaan pada
Sub Bagian
Perencanaan
4. Membantu
Penyusunan
Laporan yang di
kumpulkan dari
masing-masing
bidang pada Sub
Bagian
Perencanaan dan
Keuangan
5. Membantu
melakukan
Monitoring
pelaksanaan
kegiatan berkala
(1 mingguan)
pada masing-
masing bidang
Membantu
Penyusunan
Laporan yang di
kumpulkan dari
masing-masing
bidang pada Sub
Bagian
Perencanaan dan
Keuangan
5. Membantu
melakukan
Monitoring
pelaksanaan
kegiatan berkala
(1 mingguan)
pada masing-
masing bidang
H. Kendala dan Antisipasi
Kendala dan antisipasi yang penulis jumpai di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Mesuji berdasarkan
uraian tugas, diantaranya sebagai berikut: