Anda di halaman 1dari 35

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara disebutkan bahwa Aparatur Sipil Negara yang

selanjutnya disingkat ASN adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK)

yang bekerja pada instansi pemerintah. Selanjutnya yang dimaksud dengan Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah warga

negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh Pejabat Pembina

Kepegawaian (PPK) untuk menduduki jabatan pemerintahan. Sebagai Aparatur Sipil Negara, PNS mempunyai tugas

melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan; memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas; dan mempererat persatuan dan

kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Keberadaan ASN diharapkan dapat mewujudkan cita-cita besar bangsa Indonesia sebagaimana tercantum dalam

Pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang diantaranya yaitu membentuk suatu
Pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap Bangsa Indonesia, memajukan kesejahteraan umum,

mencerdaskan kehidupan bangsa serta ikut melaksanakan ketertiban dunia. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 101

Tahun 2000 tentang Pendidikan Pelatihan Dasar Pegawai Negeri Sipil (PNS), ditetapkan bahwa salah satu jenis diklat

yang strategis untuk mewujudkan PNS sebagai bagian dari ASN yang profesional sebagaimana tersebut di atas adalah

Diklat Prajabatan.

Pelatihan Dasar Pegawai Negeri Sipil suatu pola baru yang dilaksanakan dengan sistem internalisasi nilai-nilai

dasar profesi ASN yang diakronimkan sebagai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan

Anti Korupsi) kemudian dituangkan dalam suatu dokumen yang disebut laporan aktualisasi nilai dasar sebagai pedoman

dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi pada instansi tempat bekerja. Aktualisasi nilai dasar merupakan suatu proses

untuk membuat kelima nilai dasar (ANEKA) menjadi aktual atau nyata terjadi serta sesuai dengan tugas pokok dan

fungsi (tupoksi) di unit kerja, dalam hal ini yaitu Analis Perencanaan Anggaran, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan

Ruang. Aktualisasi tersebut disesuaikan dengan nilai dasar ANEKA, tugas pokok dan fungsi, serta visi misi dalam

organisasi.
B. Tujuan dan Manfaat

1. Tujuan

Tujuan dari penulisan ini adalah untuk membantu menyelesaikan permasalahan tentang Ketepatwaktuan
dalam Pelaporan dan Pengendalian Laporan Kegiatan di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang.
Tujuan lain dari rancangan aktualisasi ini adalah sebagai dasar dari implementasi pelaksanaan tugas
sekaligus sebagai pedoman dalam aktualisasi di lapangan sehingga habituasi akan berjalan sesuai dengan
prinsip yang ada pada Undang-undang Aparatur Sipil Negara.
2. Manfaat

Manfaat dari penulisan aktualisasi ini adalah :


a. Sebagai usaha untuk efektifitas dan efisiensi anggaran agar Pengumpulan, Pengolahan, Penyajian data
dalam bentuk laporan dapat dilakukan dengan tepat waktu sesuai dengan kondisi yang dibutuhkan.
b. Sebagai Administratif data di lingkungan Dinas PUPR khususnya Bidang Sekretariatan.

C. Ruang Lingkup Aktualisasi

1. Tempat Pelaksanaan
Tempat pelaksanaan kegiatan dilaksanakan di lingkungan Dinas PUPR Kabupaten Mesuji

2. Waktu pelaksanaan

Waktu pelaksanaan adalah 30 (tiga puluh) hari kerja yang dimulai dari tanggal 12 Agustus 2019 sampai
dengan 20 September 2019.

3. Pelaksanaan Kegiatan

Obyek kegiatannya adalah Pengendalian Pelaksanaan Kegiatan pada setiap Bidang di Dinas PUPR.
Pengendalian kegiatan seperti pengumpulan dan pengolahan Data yang di persiapkan hanya pada Sub
Bagian Perencanaan dan Keuangan karena terbatasnya waktu pelaksanaan dan sumber daya yang tersedia.
Kegiatan aktualisasi dibatasi oleh tugas dan fungsi seorang Analis Perencanaan Anggaran yaitu
Melaksanakan dan menyiapkan bahan Pengumpulan, pengolahan, analisis, penyajian dan mempublikasi data
di dinas PUPR.
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Deskripsi Organisasi

1. Profil Organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Mesuji
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Mesuji adalah unsur penyelenggara
pemerintahan daerah di Kabupaten Mesuji yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Mesuji
Nomor 05 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Mesuji.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan ruang mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintah
Kabupaten di bidang Pekerjaan Umum berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan serta tugas lain
sesuai dengan kebijakan yang ditetapka oleh Bupati berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku.
Untuk menyelenggarakan tugas pokoknya, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang mempunyai fungsi :
1. Perumusan Kebijakan Teknis di bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
2. Penyelenggaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum di bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
4. Pelayanan administratif
5. Pelaksana tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Mesuji pada tahun 2017 didukung oleh sumber
daya manusia (SDM) berjumlah 131 orang yang terdiri dari 29 orang dengan status Pegawai Negeri Sipil
(PNS), 10 orang dengan status Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan 92 orang Tenaga Kerja Sukarela
(TKS).

2. Struktur Organisasi Dinas PUPR Kab. Mesuji

Susunan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Mesuji, terdiri dari :
a. Kepala Dinas
b. Sekretariat, membawahi :
1) Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan;
2) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
c. Bidang Bina Marga, membawahi :
1) Seksi Jalan;
2) Seksi Jembatan;
3) Seksi Operasional dan Pemeliharaan
d. Bidang Sumber Daya Air , membawahi :
1) Seksi Bina Manfaat
2) Seksi Irigasi Rawa dan Sungai;
3) Seksi Operasional dan Pemeliharaan
e. Bidang Penataan Ruang , membawahi :
1) Seksi Perencanaan Tata Ruang ;
2) Seksi Pemanfaatan Tata Ruang;
3) Seksi Pengendalian Tata Ruang
f. Unit Pelaksanaan Teknis Dinas ( UPTD ALKAL )
g.Kelompok Jabatan Fungsional, terdiri dari sejumlah Jabatan
Fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahlian dan ketrampilannya.

3. Visi, Misi dan Nilai-nilai Organisasi

Kabupaten Mesuji memiliki Visi dalam melaksanakan tugas dan kegiatan yaitu :
“Terwujudnya Mesuji yang Sejahtera, Aman dan Berkeadilan
Salah satu misi Kabupaten Mesuji di bidang Infrastruktur adalah mewujudkan Infrastruktur yang memadai,
berkualitas dan merata. Dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang akan membangun
infastruktur diseluruh wilayah di Kabupaten Mesuji dalam rangka meningkatkan keterjangkauan dan
konektivitas antar wilayah di Kabupaten Mesuji. Adapun Visi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
sejalan dengan visi Kabupaten Mesuji yaitu :
“Mewujudkan infrastruktur yang memadai berkualitas dan merata”

Yang kemudian bersinergi dengan misi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Mesuji :

1. Meningkatkan kualitas operasional, pemeliharaan, dan pembangunan fisik prasarana dan sarana transportasi
dan aksesibilitas antar wilayah
2. Meningkatkan sarana dan prasarana Sumber Daya Air dalam pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan
Jaringan Pengairan lainnya
3. Meningkatkan kualitas perencanaan tata ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang bagi terwujudnya
pembangunan yang berkelanjutan.
4. Meningkatkan kualitas aparatur dalam perencanaan, pengelolaan, dan pengendalian administrasi Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang melalui penyelenggaraan dukungan manajemen fungsional dan
sumber daya akuntabel dan kompeten terintegrasi serta inovatif dengan menerapkan prinsip good
goverment.
Nilai – nilai organisasi yang ada di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Mesuji erat kaitannya
dengan terwujudnya visi dan misi organisasi. Adanya nilai – nilai organisasi ini menjadi landasan yang harus dimiliki
setiap pegawai Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Mesuji dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya. Adapun nilai – nilai organisasi yang dimiliki oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten
Mesuji adalah : Kemandirian dan Profesionalisme
B. Deskripsi Isu/ Situasi Problematika.

Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi sebagai Analis Perencanaan Anggaran di Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang penulis menemukan isu-isu diantara lain :

1. Belum terpenuhinya sarana dan prasarana yang layak dalam menunjang kegiatan
Masih kurangnya sarana dan prasarana yang ada di Dinas PUPR mempengaruhi kinerja sumber daya
manusia yang ada.

2. Lemahnya basis data dalam menyusun program kegiatan


Belum tersedianya sebuah system yang dapat diolah menggunakan program aplikasi untuk memudahkan
menghasilkan informasi yang akurat menyebabkan proses penyusunan kegiatan kurang optimal.

3. Pengendalian pelaksanaan kegiatan belum tepat waktu

Kurang optimalnya struktur tugas yang ada pada setiap bagian di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Mesuji mengakibatkan pelaksanaan kegiatan tidak tersampaikan pada waktu yang telah
ditentukan dan berdampak merugikan baik itu Organisasi maupun Sumber Daya Manusia nya.

4. Penyusunan administrasi, surat-menyurat dan pengarsipan belum optimal


Kurangnya kedisiplinan setiap bidang dalam menyusun administrasi, pengarsipan dan surat menyurat yang
masih berantakan dan tidak teratur.

C. Analisis Isu

Adapun beberapa isu yang ditemukan oleh penulis sebagai Analis Perencanaan Anggaran di Dinas PUPR
Kabupaten Mesuji yang perlu ditindaklanjuti dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Analisis Identifikasi Isu di Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan


N SCORE
IDENTIFIKASI ISU TOTAL RANK
O U S G
Belum terpenuhinya sarana dan
1 prasarana yang layak dalam menunjang 3 4 3 10 II
kegiatan.
Lemahnya basis data yang dimiliki oleh
2 Dinas PUPR dalam rangka penyusunan 3 4 2 9 III
program kegiatan.

Pengendalian pelaksanaan kegiatan


3 5 5 5 15 I
belum tepat waktu.

Penyusunan Administrasi, surat


4 menyurat, dan pengarsipan belum 3 3 2 8 IV
optimal.

Keterangan Urgency : Keterangan Serious : Keterangan Growth:


5 : Sangat Mendesak 5 : Sangat Berpengaruh 5 : Sangat Berdampak
4 : Mendesak 4 : Berpengaruh 4 : Berdampak
3 : Cukup Mendesak 3 : Cukup Berrpengaruh 3 : Cukup Berdampak
2 : Tidak Mendesak 2 : Tidak Berpengaruh 2 : Tidak Berdampak
1 : Sangat Tidak Mendesak 1 : Sangat Tidak berpengaruh 1 : Sangat Tidak Berdampak
Berdasarkan pendekatan analisis teknik Urgency, Seriousness, Growth (USG) dengan skala Likert, maka
kesimpulan yang diperoleh mengarah pada isu : "Pengendalian Pelaksanaan Kegiatan belum Tepat Waktu". Dari
isu tersebut dapat dirumuskan masalah “ Bagaimana Pengendalian Pelaksanaan Kegiatan Tepat Waktu di Sub
Bagian Perencanaan dan Keuangan”. Adapun rumusan sasarannya adalah “Upaya Pengendalian Pelaksanaan
Kegiatan Agar Tepat Waktu Pada Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan”.

D. Argumentasi Terhadap Core Issue Terpilih

Isu yang dipilih adalah “Pengendalian Pelaksanaan Kegiatan belum tepat waktu”. Isu ini ditetapkan karena
dianggap sangat mendesak karena jika tidak segera diperbaiki akan mengakibatkan tidak teraturnya proses
pengumpulan, pengolahan dan penganalisisan data yang ada di dinas dan dapat mempengaruhi Kinerja yang ada
pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang kabupaten Mesuji.
Setelah ditemukan core issue terpilih, selanjutnya dicari pemecahan masalahnya yang dapat dilakukan dengan
tahapan-tahapan kegiatan dan berkontribusi bagi misi organisasi serta memberikan penguatan pada nilai-nilai
organisasi yang dituangkan dalam matriks rancangan aktualisasi.

E. Nilai-nilai Dasar Profesi PNS

Nilai-nilai dasar profesi PNS merupakan nilai-nilai dasar yang harus dimiliki oleh setiap PNS agar mampu
melaksanakan tugas dan perannya secara profesional dan berintegritas. Pada pelaksanaan diklat on campus
peserta diklat mendapatkan materi mengenai pemahaman nilai-nilai dasar profesi PNS yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA).

Penjelasan dari nilai - nilai ANEKA adalah sebagai berikut:

1. Akuntabilltas

Akuntabilitas adalah kata yang sering kita dengar, tetapi tidak mudah untuk dipahami. Ketika seseorang
mendengar kata akuntabilitas yang terlintas adalah sesuatu yang sangat penting, tetapi tidak mengetahui
bagaimana cara mencapainya. Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai.
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung
jawab yang menjadi amanahnya. Akuntabilitas PNS terlihat dalam keadilan dalam pelayanan publik,
transparan dalam memberikan informasi dan data yang dibutuhkan oleh publik, dan netralitas PNS.

Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama, yaitu untuk menyediakan kontrol demokratis ( peran
demokratis ), untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan (peran konstitusional ), dan untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas ( peran belajar ). Jadi akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu,
kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS
adalah menjamin terwujudnya nilai nilai publik.

Nilai-nilai publik tersebut antara lain adalah:


a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik kepentingan, antara kepentingan
publik dengan kepentingan sektor, kelompok, dan pribadi;
b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah keterlibatan PNS dalam politik
praktis;
c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan pemerintahan dan
pelayanan publik;
d. Menunjukkan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai penyelenggara
pemerintahan.

Dalam menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel, ada beberapa indikator dari nilai akuntabilitas yang
harus diperhatikan yaitu :

a. Integritas
b. Transparansi
c. Tanggung jawab
d. Keadilan
e. Kepercayaan
f. Keseimbangan
g. Kejelasan
h. Konsistensi
i. Netralitas
Akuntabilitas memiliki lima tingkatan yang berbeda yaitu : akuntabilitas personal, akuntabilitas individu,
akuntabilitas kelompok,akuntabilitas organisasi dan akuntabilitas stakeholder.
PNS yang akuntabel adalah PNS yang mampu mengambil pilihan yang tepat ketika terjadi konflik
kepentingan, tidak terlibat dalam politik praktis, melayani warga secara adil dan konsisten dalam menjalankan
tugas dan fungsinya.

2. Nasionalisme

Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap pegawai ASN. Bahkan tidak hanya sekedar wawasan saja
tetapi kemampuan mengaktualisasikan nasionalisme dalam menjalankan fungsi dan tugasnya merupakan hal
yang lebih penting. Diharapkan dengan nasionalisme yang kuat, maka setiap pegawai ASN memiliki orientasi
berpikir mementingkan kepentingan publik, bangsa, dan negara. Nilai-nilai yang berorientasi pada
kepentingan publik menjadi nilai dasar yang harus dimiliki oleh setiap pegawai ASN. Pegawai ASN dapat
mempelajari bagaimana aktualisasi sila demi sila dalam Pancasila agar memiliki karakter yang kuat.
Nasionalisme dalam arti sempit merupakan sikap yang meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak
menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya. Dalam arti luas, nasionalisme berarti pandangan tentang
rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, sekaligus menghormati bangsa lain.

Nasionalisme adalah kesadaran nasional yang mengandung cita-cita dan pendorong bagi·suatu Bangsa, baik
untuk merebut kemerdekaan maupun sebagai pendorong untuk membangun dirinya maupun lingkungan
masyarakat, bangsa, dan negaranya serta sekaligus menghormati dan menghargai bangsa-bangsa lain.
Prinsip nasionalisme Bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang diarahkan agar Bangsa Indonesia
senantiasa menempatkan persatuan kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas
kepentingan pribadi atau kepentingan golongan, menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan
bangsa dan negara, bangga sebagai Bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesai serta tidak merasa
rendah diri, mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia dan
sesama bangsa, menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia, dan mengembangkan sikap
tenggang rasa.

Nilai-nilai dasar Nasionalisme adalah :

a. Cinta tanah air


b. Tidak diskriminatif
c. Cermat dan disiplin
d. Taqwa
e. Gotong royong
f. Demokratis
g. Rela berkorban

3. Etika Publik

Etika dapat dipahami sebagai seperangkat nilai yang dijadikan acuan untuk menentukan perbuatan yang
pantas guna, baik atau buruk. Konsep etika sering disamakan dengan moral. Padahal ada perbedaan antara
keduanya. Etika lebih dipahami sebagai refleksi yang baik atau benar. Sedangkan moral mengacu pada
kewajiban untuk melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan. Etika juga dipandang sebagai
karakter atau etos individu/kelompokberdasarkan nilai-nilai dan norma-norma luhur.

Adapun Indikator etika publik adalah:


a. Memahami kode Etik dan perilaku pejabat publik:
1) Etika Publik adalah aturan-aturan yang mengatur kelompok dalam bentuk ketentuan-ketentuan
tertulis;
2) Dimensi Etika Publik terdiri dari: dimensi pelayan kualitas publik, dimensi modalitas dan dimensi
tindakan integritas publik.
b. Memahami bentuk-bentuk kode etik dan implikasinya sehingga ASN memiliki pemahaman tentang :
1) Pentingnya Etika dalam pelayanan publik;
2) Penggunaan kekuasaan legitimasi kebijakan;
3) Konflik kepentingan;
4) Sumber-sumber kode etik bagi ASN;
5) Implikasi kode etik dalam pelayanan publik;
c. Mampu mengaktualisasikan nilai-nilai etika bukan hanya posisinya sebagai ASN tetapi juga sebagai
warga negara.

Pelayanan publik adalah segala kegiatan yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai
upaya pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan, dalam pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Terdapat tiga fokus utama dalam pelayanan publik, yaitu :


a. Pelayanan publik yang berkualitas dan relevan.
b. Sisi dimensi reflektif, yaitu sebagai bantuan dalam menimbang pilihan sarana kebijakan publik.
c. Alat evaluasi dan modalitas etika, yang menjembatani antara norma moral dan tindakan faktual.

Kode etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu kelompok khusus, sudut
pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuan tertulis. Kode etik profesi
dimaksudkan untuk mengatur tingkah laku / etika suatu kelompok khusus dalam masyarakat melalui
ketentuan-ketentuan tertulis yang diharapkan dapat dipegang teguh oleh sekelompok profesional tertentu.
Perilaku moral adalah perilaku yang sesuai dengan harapan sosial, sedangkan perilaku etis adalah perilaku
yang sesuai dengan sistem nilai yang ditetapkan.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, kode etik dan kode
perilaku ASN adalah:
1) Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas;
2) Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
3) Melayani dengan sikap hormat, sopan dan tanpa tekanan;
4) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku;
5) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang berwenang sejauh tidak
bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan;
6) Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;
7) Menggunakan kekayaan dan barang milik negara dengan bertanggung jawab, efektif, dan efisien
8) Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya;
9) Memberi informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi
terkait kepentingan kedinasan.
10) Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan dan jabatannya untuk
mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain;
11) Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN; dan
12) Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin pegawai ASN.

4. Komitmen Mutu

Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain yang tercermin dalam tindakan kita
untuk menjaga mutu kinerja pegawai. Komitmen mutu merupakan tindakan untuk menghargai efektivitas,
efisiensi, inovasi dan kinerja yang berorientasi mutu dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan
publik. Komitmem mutu harus dimiliki oleh seorang Aparatur Sipil Negara agar tindakan yang dilakukan efektif
dan efisien, yaitu tercapainya target secara tepat sesuai yang direncanakan, pekerjaan dapat diselesaikan
dengan cepat dan tepat, serta terciptanya kepuasan semua pihak, baik pimpinan, masyarakat dan Aparatur
Sipil Negara itu sendiri.

Efektivitas adalah ketercapaian target yang telah direncanakan, baik dilihat dari capaian jumlah maupun mutu
hasil kerja, sehingga dapat memberi kepuasan sedangkan efisiensi dapat diukur dari penghematan biaya,
waktu, tenaga dan pikiran dalam menyelesaikan kegiatan. Dalam komitmen mutu juga mengandung inovasi.
lnovasi adalah sesuatu yang baru yang merupakan hasil dari kreativitas dan dapat memberikan nilai tambah,
baik bagi dirinya sendiri maupun bagi orang lain.

Adapun nilai dasar komitmen mutu, yaitu:


a. Efektif
Efektif adalah berhasil guna, dan mencapai sesuai target. Sedangkan efektivitas menunjukkan tingkat
ketercapaian target yang telah direncanakan, baik menyangkut jumlah dan mutu hasil kerja.
b. Efisien
Efisien adalah berdaya guna, dapat rnenjalankan tugas dan mencapai hasil tanpa pemborosan sumber
daya dan hemat waktu.
c. lnovasi
lnovasi adalah sesuatu yang baru sebagai perwujudan ide kreatifitas untuk meningkatkan mutu
pelayanan
d. Berorientasi Mutu
Mutu merupakan suatu kondisi dinamis, sehingga setiap organisasi dituntut untuk memperbaiki
kinerjanya secara terus menerus. Berorientasi mutu sendiri merupakan berkomitmen untuk senantiasa
melakukan pekerjaan dengan arah dan tujuan untuk kualitas pelayanan.

Adapun indikator komitmen mutu adalah :


a. Mampu memahai tindakan yang menghargai efektivitas, efisiensi, inovasi dan kinerja berorientasi mutu
dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik;
b. Menunjukkan sikap perilaku kinerja kreatif dan inovatif yang berorientasi mutu dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan publik;
c. Mengaktualisasi komitmen mutu dalam menjalankan tugas.

5. Anti korupsi

Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang artinya kerusakan, kebobrokan dan kebusukan.
Korupsi sering dikatakan sebagai kejahatan luar biasa, karena dampaknya yang luar biasa, menyebabkan
kerusakan baik dalam ruang lingkup pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan yang lebih luas. Kerusakan
tidak hanya terjadi dalam kurun waktu yang pendek, namun dapat berdampak secara jangka Panjang.

Anti korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk memberantas segala tingkah laku atau
tindakan yang melawan norma-norma dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan Negara
atau masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung.

Adapun nilai dasar anti korupsi, yaitu:


a. Jujur
Jujur adalah lurus hati, tidak curang dan tidak berbohong. Kejujuran merupakan nilai dasar yang paling
utama bagi penegakan integritas diri seseorang. Dengan adanya perilaku jujur maka dapat membentengi
diri dari berbuat curang.
b. Bertanggung jawab
Bertanggung jawab adalah menyelesaikan pekerjaan sesuai amanah yang diberikan dengan baik.
c. Disiplin
Disiplin adalah sikap mental untuk melakukan hal yang seharusnya pada saat yang tepat.
d. Mandiri
Mandiri adalah, keadaan yang dapat berdiri sendiri tanpa bergantung pada orang lain.
e. Sederhana
Sederhana adalah tidak berlebih-lebihan, menyesuaikan kebutuhan dan pribadi yang berintegritas tinggi
berupaya memenuhi kebutahannya dengan kesederhanaan.
f. Berani
Berani berarti tidak takut menghadapi bahaya dan seseorang yang memiliki karakter berani memiliki
keberanian untuk menyatakan kebenaran dan berani untuk menegakkan hal yang benar.
g. Peduli
Peduli adalah mengidahkan, memperhatikan serta melibatkan diri dalam keadaan sekitar.

Indikator anti korupsi adalah :


a. Menyadari dampak perilaku dan tindak pidana korupsi bagi kehidupan diri pribadi, keluarga, masyarakat,
dan bangsa;
b. Mampu menjelaskan cara-cara menghindari perilaku dan tindak pidana korupsi;
c. Menjelaskan pembangunan sistem integritas untuk mencegah terjadinya korupsi di lingkungannya
(kesediaan, identifikasi dan internalisasi);
d. Mengaktualisasikan nilai dasar anti korupsi bagi kehidupan diri pribadi, keluarga, masyarakat, dan
bangsa.

6. Whole of Government (WoG)

Whole of Government adalah sebuah pendekatan penyeleng-garaan pemerintahan yang menyatukan upaya-
upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna
mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik. Oleh karenanya
WoG juga dikenal sebagai pendekatan interagency, yaitu pendekatan yang memberikan sejumlah
kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan yang relevan. Whole of Government bertujuan menciptakan
Good Governance di mana terdapat tiga pilar di dalamnya, yaitu pemeritah, swasta/bisnis dan masyarakat.

7. Pelayanan Publik

Pelayanan publik adalah semua jenis pelayanan untuk menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh
masyarakat yang memenuhi kriteria, yaitu merupakan jenis barang atau jasa yang memiliki eksternalisasi
tinggi dan sangat diperulkan masyarakat serta penyediaannya terkait dengan upaya mewujudkan tujuan
bersama yang tercantum dalam konstitusi maupun dokumen pemerintah, baik dalam rangka memenuhi hak
dan kebutuhan dasar warga, mencapai tujuan straregis pemerintahan dan memenuhi komitmen dunia
internasional.
8. Manajemen ASN

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai
dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Manajemen
ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber
daya aparatur sipil. Manajemen ASN meliputi penyusunan dan penetapan kebutuhan, pengadaan, pangkat
dan jabatan, pengembangan karier, pola karier, promosi, mutasi, penilaian kinerja, penggajian dan tunjangan,
penghargaan, disiplin, pemberhentian, jaminan pensiun dan perlindungan Negara yang unggul, selaras
dengan perkembangan jaman.

Adapun asas-asas manajemen ASN, antara lain:


a. Kepastian hukum;
b. Profesionalitas;
c. Proporsionalitas;
d. Keterpaduan;
e. Delegasi;
f. Netralitas;
g. Akuntabilitas;
h. Efektif dan efisien;
i. Keterbukaan;
j. Non,diskriminatif;
k. Persatuan;
l. Kesetaraan;
m. Keadilan; dan
n. Kesejahteraan.

F. Matrik Rancangan Aktualisasi

Rancangan aktualisasi Pengendalian pelaksanaan kegiatan yang belum tepat waktu guna efisiensi dan efektivitas
Kinerja. disajikan pada tabel 2.

G. Jadwal Rancangan Aktualisasi

Jadwal kegiatan Pengendalian Pelaksanaan Kegiatan guna efisiensi dan efektivitas kinerja pada Sub Bagian
Perencanaan dan Keuangan disajikan pada tabel 3.

Matriks Rancangan

Unit Kerja : DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KABUPATEN MESUJI
Identifikasi Isu : 1. Belum terpenuhinya sarana dan prasarana yang layak dalam menunjang kegiatan
2. Lemahnya basis data yang dimiliki Dinas PUPR dalam ranga penyusunan program
kegiatan
3. Pengendalian pelaksanaan kegiatan belum tepat waktu.
4. Penyusunan Administrasi, surat-menyurat dan pengarsipan belum optimal
Isu yang Diangkat : Pengendalian pelaksanaan kegiatan belum tepat waktu.
Gagasan Pemecahan Isu : Upaya Pengendalian Pelaksanaan Kegiatan Agar Tepat Waktu pada Sub Bidang
Perencanaan dan Keuangan.

Tabel 2.2 Matrix Rancangan


Konstribusi Penguatan
Keterkaitan Substansi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Terhadap Visi Nilai
Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Membantu atasan 1. Akan melakukan 1. Mendapatkan Akuntabilitas Kontribusi kegiatan Dengan
Menyusun koordinasi dan susunan SDM Akan menganalisis alur ini pada Visi dan terlaksananya
pembagian tugas konsultasi dengan yang dengan kejelasan Misi Dinas PUPR kegiatan maka
pekerjaan di sub Atasan Kompetensi wewenang dan tidak Kabupaten Mesuji ada penguatan
bagian perencanaan 2. Menyiapkan data adanya intervensi dari 1. Meningkatkan niai organisasi
dan keuangan tim yang akan pihak lain kualitas aparatur
menjadi rekan kerja
yaitu
dalam
3. Pembentukan tim Nasionalisme perencanaan, profesional dan
yang akan menjadi Akan dilakukan dengan pengelolaan, dan mandiri
rekan kerja penuh semangat pengendalian
administrasi Dinas
Etika Publik PUPR.
Akan dilakukan untuk 2. Mewujudkan
membuat keputusan infrastruktur yang
berdasarkan prinsip memadai
keahlian berkualitas dan
merata
Komitmen Mutu
Akan dibuat demi mutu
dalam pengendalian
kegiatan.

Anti Korupsi
Akan dilakukan demi
kepentingan negara dan
masyarakat dan tidak
adanya kepentingan
pribadi atau golongan
2 Membantu membuat 1. Berkonsultasi dan 1. Adanya konsep Akuntabilitas Kegiatan Dengan
Nota Dinas dari berkordinasi nota dinas Akan menunjukkan berkontribusi dalam terlaksananya
Sekretaris untuk dengan atasan kegiatan dari konsistensi dan dapat visi dan Misi dinas kegiatan maka
kepala bidang pada 2. Membuat nota masing-masing diandalkan PUPR Kabupaten ada penguatan
masing-masing dinas pekerjaan bidang Mesuji yaitu nilai organisasi
bidang tentang 3. Menyampaikan Nasionalisme 1. Meningkatkan
jadwal pengumpulan kepada masing- Akan membuat dengan
yaitu
kualitas aparatur
data kegiatan. masing bidang. penuh semangat dalam profesionalisme
perencanaan, dan Mandiri.
Etika Publik pengelolaan, dan
Akan meningkatkan pengendalian
efisiensi dan efektivitas administrasi Dinas
sistem pemerintahan PUPR.

Komitmen Mutu 2. Mewujudkan


Akan Berorientasi Mutu
infrastruktur yang
dalam pelayanan kinerja
memadai
Anti Korupsi
berkualitas dan
Akan jujur dan
bertanggung jawab serta merata
disiplin dalam memegang
tugas yang di perintahkan
3 Membantu 1. Berkoordinasi dan 1. Notulensi Akuntabilitas Kegiatan Dengan
mensosialisasikan berkonsultasi sosialisasi Sosialisasi dilakukan berkontribusi dalam terlaksananya
susunan Tugas dengan atasan dengan bertanggung visi dan misi dinas kegiatan maka
pekerjaan pada Sub 2. Menyiapkan jawab. PUPR Kabupaten ada penguatan
Bagian ruangan untuk Mesuji yaitu
niai organisasi
Perencanaan melakukan Nasionalisme 1. Meningkatkan
sosialisasi. Sosialisasi tanpa
yaitu
kualitas aparatur
3. Membagikan membedakan agama, ras, dalam profesionalisme
undangan kepada suku dan golongan. perencanaan, dan Mandiri.
semua pegawai pengelolaan, dan
pada sub bagian Etika Publik pengendalian
perencanaan untuk Melakukan sosialisasi administrasi Dinas
ikut sosialisasi secara terbuka dan sopan. PUPR.
4. Mensosialisasikan
Tugas pekerjaan Komitmen Mutu 2. Mewujudkan
yang telah disusun Melakukan sosialisasi infrastruktur yang
secara efektif dan efisien. memadai berkualitas
dan merata
Anti Korupsi
Sosialisasi tidak akan
merugikan negara.
4 Membantu 1. Berkonsultasi 1. Dokumen Akuntabilitas Kegiatan Dengan
Penyusunan dengan atasan Laporan Saya akan membuat berkontribusi dalam terlaksananya
Laporan yang di 2. Menyiapkan alat laporan yang transparan, visi dinas PUPR kegiatan maka
kumpulkan dari dan bahan data bertanggungjawab dan Kabupaten Mesuji ada penguatan
masing-masing kegiatan untuk memiliki kejelasan. yaitu 1. niai organisasi
bidang pada Sub menyusun laporan Meningkatkan
Bagian 3. Menganalisis dan Nasionalisme
yaitu
kualitas aparatur
Perencanaan dan mengolah setiap Akan mlakukan dengan dalam Profesional dan
Keuangan bahan data penuh semangat perencanaan, Mandiri
kegiatan dari pengelolaan, dan
masing-masing Etika Publik pengendalian
bidang Pembuatan tulisan yang administrasi Dinas
4. Menyusun laporan. terang dan sederhana PUPR.
tentang alur
mengutamakan 2. Mewujudkan
pencapaian dan infrastruktur yang
mendorong kinerja memadai berkualitas
pegawai dan merata

Komitmen Mutu
Akan melakukan dengan
bermutu

Anti Korupsi
Tidak memanipulasi data
demi kepentingan pribadi
dan golongan
5 Membantu 1. Konsultasi kepada 1. Laporan bukti Akuntabilitas Kegiatan Dengan
melakukan atasan Monitoring Akan membuat laporan berkontribusi dalam terlaksananya
Monitoring 2. Meminta izin yang transparan, visi dinas PUPR kegiatan maka
pelaksanaan kepada bagian bertanggungjawab dan Kabupaten Mesuji ada penguatan
kegiatan berkala (1 bidang pada memiliki kejelasan. yaitu 1. niai organisasi
mingguan) pada masing-masing Meningkatkan yaitu
masing-masing bidang untuk Nasionalisme kualitas aparatur profesionalisme
bidang monitoring Akan melakukan dengan dalam
pelaksanaan penuh semangat
dan Mandiri
perencanaan,
kegiatan pengelolaan, dan
3. Memeriksa data Etika Publik pengendalian
kegiatan Akan melakukan dengan administrasi Dinas
cermat dan disiplin PUPR.

Komitmen Mutu
Akan melakukan dengan
pencapaian yang efektif. 2. Mewujudkan
infrastruktur yang
Anti Korupsi memadai berkualitas
Tidak memanipulasi data dan merata
demi kepentingan pribadi
dan golongan
Tabel 2.3 Jadwal Kegiatan Aktualisasi
N Bulan Agustus - September 2019
o Rancangan
Aktualisasi Tanggal
1 13 14 1 16 19 20 2 22 23 2 27 28 2 30 2 3 4 5 6 9 10 1 12 13 1 17 18 1 20
2 5 1 6 9 1 6 9

1. Membantu atasan
Menyusun
pembagian tugas
pekerjaan di sub
bagian
perencanaan

2. Membantu
membuat Nota
Dinas dari
Sekretaris untuk
kepala bidang
pada masing-
masing bidang
tentang jadwal
pengumpulan
data kegiatan.

3. Membantu
mensosialisasikan
susunan Tugas
pekerjaan pada
Sub Bagian
Perencanaan

4. Membantu
Penyusunan
Laporan yang di
kumpulkan dari
masing-masing
bidang pada Sub
Bagian
Perencanaan dan
Keuangan

5. Membantu
melakukan
Monitoring
pelaksanaan
kegiatan berkala
(1 mingguan)
pada masing-
masing bidang
Membantu
Penyusunan
Laporan yang di
kumpulkan dari
masing-masing
bidang pada Sub
Bagian
Perencanaan dan
Keuangan
5. Membantu
melakukan
Monitoring
pelaksanaan
kegiatan berkala
(1 mingguan)
pada masing-
masing bidang
H. Kendala dan Antisipasi
Kendala dan antisipasi yang penulis jumpai di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Mesuji berdasarkan
uraian tugas, diantaranya sebagai berikut:

Tabel 2.4. Kendala dan Antisipasi

No Kegaiatan Kendala Antisipasi


1 Membantu atasan 1. Ketidakcocokan 1.Meminta solusi yang
Menyusun antara pegawai yang tepat kepada atasan
pembagian tugas satu dengan yang lain
pekerjaan di sub
bagian
perencanaan dan
Keuangan

2 Membantu 1. Sulitnya menemui 1.Meminta saran atasan


membuat Nota Sekretaris yang untuk melakukan
Dinas dari sedang melakukan koordinasi pada Sekretaris
Sekretaris untuk
perjalanan dinas
kepala bidang
pada masing- keluar
masing bidang
tentang jadwal
pengumpulan
data kegiatan.

3 Membantu 1.Sulitnya 1.Meminta


mensosialisasikan mengumpulkan atasan/sekertaris untuk
susunan Tugas peserta sosialisasi menghimbau agar peserta
pekerjaan pada sosialisasi datang
Sub Bagian
Perencanaan dan
Keuangan

4 Membantu 1.sulitnya 1.menggunakan data


Penyusunan mendapatkan bahan sementara yang ada dan
Laporan yang di data dari masing- mengkoordinasikan
kumpulkan dari masing bidang yang kepada atasan.
masing-masing belum selesai
bidang pada Sub dikerjakan
Bagian
Perencanaan dan
Keuangan

5 Membantu 1.Tidak hadirnya 1. koordinasi dan meminta


melakukan pelaksana tugas pada saran kepada atasan
Monitoring saat memeriksa untuk menindaklanjuti
pelaksanaan kegiatan ketidakhadiran petugas
kegiatan berkala tersebut.
(1 mingguan)
pada masing-
masing bidang
20

Anda mungkin juga menyukai