Anda di halaman 1dari 63

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam rangka mewujudkan tujuan bernegara sebagaimana termasuk dalam Undang-Undang Dasar 1945,
dibutuhkan Pegawai Negeri Sipil yang Professional memiliki kompetensi-kompetensi tertentu agar mampu
melaksanakan tugas pelayanan publik, tugas pemerintahan dan tugas pembangunan tertentu yang diemban
dengan efektif dan efisien.

Untuk membentuk karakter ASN yang profesional dalam mewujudkan masyarakat madani, maka sebelum
diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil dilaksanakan masa percobaan selama 1 tahun kepada Calon Pegawai
Negeri Sipil. Masa percobaan tersebut berdasarkan Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara dilaksanakan melalui proses pendidikan dan pelatihan terintegrasi untuk membangun integritas moral,
kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan
bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS
merupakan salah satu bagian dari masa percobaan yang tertuang dalam Peraturan LAN no 1 Tahun 2021.
Kegiatan Latsar CPNS ini mengedepankan penguatan nilai-nilai dan pembangunan karakter dalam mencetak PNS.

Pelayanan kepada masyarakat sebagaimana diamanatkan oleh Undang- Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatus Sipili Negara (ASN) dan Peraturan Kepala LAN nomor 38 tahun 2014 tentang pedoman penyelenggaraan
Diklat Prajabatan golongan III bertujuan membangun Aparatur Sipil Negara yang memiliki integritas professional
netral dan bebas dari intervensi politik bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme serta mampu
menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat yang belum optimal.

Mental pegawai ASN masih belum kuat, Etika dan moralitas masih rendah (ditandai dengan masih maraknya
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme) serta kualitas SDM aparatur yang belum memadai dan belum mencapai standar
professional institusi/lembaga pemerintah sebagai salah satu bentuk organisasi agar mampu mencapai
keberhasilan sangat tergantung pada sumber daya manusiannya dalam hal ini “Aparatur” yang mewakilinya yang
tidak dapat dipegang oleh sembarang orang maka diperlukan persiapan melalui pendidikan dan pelatihan
sebagai dasar meningkatkan kualitas sumber daya dan peningkatan kerja SDM dalam menghadapi persaingan
global, dalam kaitan ini, salah satu aspek indicator keberhasilan suatu organisasi pemerintah yakni kelancaran
pelayanan di sektor publik hingga saat ini belum sepenuhnya dirasakan oleh masyarakat luas. dengan adanya
Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Diharapkan mampu memperbaiki
manajemen pemerintahan yang berorientasi pada pelayanan publik sebab PNS tidak lagi berorientasi melayani
atasannya, melainkan pelayanan terhadap masyarakat.

Disisi lain, ASN dalam menjalankan revolusi mental harus membentengi dengan cara mewarisi nilai-nilai moral
dengan menjalankan/ mengamalkan kehidupan beragama secara konsisten dan juga harus memiliki nilai
BERAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel,Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif).

Citra ASN di masyarakat kini sangatlah buruk. Pelayanan buruk, lambat,dan masih banyak lagi adalah citra yang
melekat pada ASN. Citra tersebut tidak akan melekat pada ASN jika memang tidaklah demikian, tidak akan ada
asap jika tidak ada api. Meskipun tidak semuanya demikian. Penulis menyadari bahwa usaha pemerintah dalam
menangani keadaan ini salah satunya dengan membuat bibit ASN yang unggul melalui pembekalan nilai- nilai
dasar profesi pada persemaian CPNS pada diklat Latsar merujuk pada UU No.5 Tahun 2014.

Dalam Undang–Undang Nomor 43 tahun 2009 tentang kearsipan surat menjelaskan bahwa arsip surat adalah
rekaman kegiatan atau peristiwa dalam bentuk dan media sesuai dengan teknologi informasi dan komunikasi
yang dibuat dan diterima oleh lembaga negara, pemerintahan daerah, lembaga pendidikan, perusahaan
organisasi politik, organisasi kemasyarakatan, dan perseorangan dalam pelaksanaan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Arsip surat sebagai salah satu sumber informasi memiliki fungsi yang sangat penting
untuk menunjang proses kegiatan administrasi. Agar arsip dapat berperan sebagaimana fungsinya perlu dikelola
dengan baik dan benar, artinya ditata secara sistematis sehingga jika sewaktu-waktu diperlukan dapat dengan
cepat, tepat dan lengkap disajikan. Arsip surat merupakan salah satu sumber informasi yang penting bagi suatu
organisasi. Berbagai informasi yang berkaitan dengan perkembangan dan kegiatan operasional suatu organisasi
akan senantiasa terjaga seiring dengan terjaganya arsip organisasi tersebut.

Salah satu bentuk pelayanan yang dilakukan seorang Aparatur Sipil Negara adalah menata dan mengatur
dokumen. Ketika administrasi umum dalam suatu organisasi sudah tertata dengan baik dan sudah menerapkan
suatu aplikasi yang dapat mempermudah dan cepat dalam penyampaian arsip dokumen kepegawaian maka
pelayanan yang diberikan juga akan menjadi baik karena mampu memberikan pelayanan yang cepat dalam
mendapatkan data/informasi. Akan tetapi, ketika dokumen tidak tertata dengan baik dapat mengakibatkan
kehilangan dokumen-dokumen tersebut sehingga bisa membuat turunnya produktivitas kerja seorang pegawai.
Pegawai juga akan menjadi lebih tidak bersemangat karena keadaan ruangan yang sudah dipenuhi dengan
dokumen yang bertumpuk disegala tempat dan kesulitan dalam menyampaikan arsip Surat.

Berdasarkan peninjauan langsung dilapangan, pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kaimana
khususnya sub bagian umum dan kepegawaian kinerja belum menata dengan baik dokumen Surat Masuk dan
Surat keluar yang ada. Hal ini dibuktikan dengan masih banyaknya berkas yang belum tersusun dengan rapi pada
tempat penyimpanan arsip dan belum dikelola dan disimpan dengan baik ke dalam suatu aplikasi

penyimpanan arsip surat dalam bentuk file, untuk itu penyimpanan dalam bentuk file ini sangat perlu dilakukan
sehingga ketika kita menggunakan suatu inovasi baru dalam pengelolaan tata kelola surat maka akan
mempermudah pegawai dalam menyampaikan dokumen surat masuk dan surat keluar sehingga pelaksanaannya
lebih cepat, efektif dan efisien.

Melalui permasalahan yang dijelaskan di atas, penulis ingin membuat suatu perubahan dimana seluruh surat-
surat kepegawaian yang ada dapat diakses dalam suatu aplikasi sehingga penulis menyusun laporan aktualisasi
dengan judul. “Optimalisasi Penataan Surat Masuk Dan Surat Keluar Dengan Menggunakan Aplikasi Google Drive
Pada Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kabupaten Kaimana”.

1.2. Tujuan 1.2.1.Tujuan Umum

Tujuan umum dari pembuatan rancangan aktualisasi ini adalah untuk mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN
yakni berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaborati (BerAKHLAK) dalam
kehidupan sehari-hari di lingkungan kerja pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kaimana.
1.2.2.Tujuan Khusus

Untuk mengoptimalkan pengarsipan Surat Masuk dan Surat keluar pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kabupaten Kaimana.

1.3. Manfaat

1.3.1. Manfaat Untuk Penulis

Manfaat bagi diri sendiri yaitu penulis dapat memahami dan menginternalisasi nilai-nilai dasar profesi PNS,
sehingga penulis dapat berkontribusi dalam upaya optimalisasi pengarsipan Dokumen Surat masuk dan Surat
keluar pada Sub.Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabuapaten Kaimana.

1.3.2. Manfaat Untuk Organisasi

Manfaat bagi organisasi yaitu, Dapat melaksanakan optimalisasi pengarsipan, sehingga dapat mempermudah
dalam pencarian dokumen Surat Masuk dan Surat keluar bagi Pimpinan dan semua Staf pada Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata Kabupaten Kaimana.

1.3.3. Manfaat Untuk Masyarakat

Manfaat bagi Masyarakat yaitu, dapat mempercepat dalam pencarian arsip sebagai bentuk pelayanan pada Sub.
Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kaimana.

1.4. Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi

Dalam Rancangan Aktualisasi ini Penulis menguraikan permasalahan yang ada pada instansi kerja salah satunya
mengenai permasalahan Belum optimalnya penataan surat masuk dan surat keluar melalui penyimpanan yang
ada pada sub bagian umum dan kepegawaian Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kaimana. Sedangkan
Pengertian dari pengarsipan mengenggunakan Aplikasi Google Drive adalah bertujuan untuk memelihara dan
menjaga dokumen dari kerusakan dan kehilangan serta menjadikannya dapat diakses oleh pihak-pihak yang
sewaktu-waktu membutuhkannya

Dengan Laporan Aktualisasi dan berpedoman pada nilai-nilai dasar ASN diharapkan bisa meningkatkan
Pemahaman dan Kemampuan seorang ASN dalam meningkatkan dan memberikan pelayanan terbaik.

1.5. Waktu dan Tempat

Adapun waktu pelaksanaan aktualisasi ini yaitu tanggal 19 September 2022 sampai 25 September 2022
bertempat di sub bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kaimana.
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI, KONSEPSI NILAI-NILAI DASAR
KEDUDUKAN PERAN ASN DAN PENETAPAN ISU

2.1. Gambaran Umum Organisasi


2.1.1. Kedudukan Organisasi
Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kabupaten Kaimana ditetapkan melalui Peraturan Bupati
Nomor 4 Tahun 2017 tentang Peraturan Bupati Kaimana Nomor 3 Tahun
2017 tentang Bagan Struktur Organisasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kabupaten Kaimana, maka Struktur Organisasi Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kabupaten Kaimana tipe B. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
(BUDPAR) Kabupaten Kaimana memiliki tugas pokok “membantu Bupati
melaksanakan urusan penunjang pemerintahan daerah di bidang
Pelestraian Budaya Pengembangan Objek dan Daya Tarik Wisata dan Bidang
Sarana Prasarana dan Pemasaran Pariwisata.
2.1.2. Visi dan Misi Organisasi
a. Visi Organisasi
Visi dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kaimana adalah
“MENJADIKAN KAIMANA SEBAGAI KOTA WISATA”.
b. Misi Organisasi
sedangkan misi dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten
Kaimana ada 3 ,yaitu:
a) mewujudkan pemerintahan yang adil, kreatif inovatif,
transparan dan anti korupsi sertaberwibawa;
b) meningkatkan ekonomi masyarakat melalui pengembangan
teknologi pertanian dan perikanan, pengembangan sektor
pariwisata;

c) Melestarikan dan mengembangkan seni budaya dan nilai - nilai


kearifan lokal.

2.1.3. Struktur Organisasi Tugas dan Fungsi Organisasi


Struktur Organisasi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas
Kebudayaandan Pariwisata Kabupaten Kaimana :
1. Kepala Dinas
2. Sekretaris

2.1. Kepala Subbagian Umum dan Kepegawaian


2.2.1 Penyusun Rencana Kebutuhan Rumah Tangga dan Perlengkapan
2.2.2 Pengelola Pemanfaatan Barang Milik Daerah
2.2.3 Pengadministrasi Umum
2.2.4 Pengadministrasi Kepegawaian
2.2.5 Pengemudi
2.2.6 Juru Mudi
2.2. Kepala Subbagian Perencanaan dan Keuangan
2.2.1. Penyusun Program, Anggaran, dan Pelaporan
2.2.2. Penyusun Laporan Keuangan
2.2.3. Bendahara
2.2.4. Verifikator Keuangan
2.2.5. Pengadministrasi Perencanaan dan Program
2.2.6. Pengadministrasi Keuangan
3. Kepala Bidang Pelestarian Budaya Pengembangan Objek dan Daya Tarik
Wisata

3.1. Kepala Seksi Pelestarian Nilai Sejarah, Seni, Budaya,

Bahasa, dan Sastra

3.1.1. Penyusun Dokumentasi Sejarah dan Nilai Budaya

3.1.2. Analis Kesenian dan Budaya Daerah

3.1.3. Penyuluh Pelestarian Nilai Budaya dan Tradisi

3.1.4. Pengelola Adat dan Kesenian

3.2. Kepala Seksi Pengembangan Objek dan Daya Tarik Wisata

3.2.1. Analis Objek Wisata

3.2.2. Pengelola Objek Wisata

3.3. Kepala Seksi Hiburan Umum dan Atraksi

3.3.1. Analis Pariwisata

3.3.2. Pengolah Data

4. Kepala Bidang Sarana Prasarana dan Pemasaran Pariwisata

4.1. Kepala Seksi Akomodasi dan Angkutan Wisata


4.1.1. Analis Pariwisata
4.1.2. Pengelola Usaha Kepariwisataan

4.2. Kepala Seksi Jasa, Pangan dan Minuman

4.2.1. Analis Pariwisata

4.2.2. Pengelola Usaha Kepariwisataan


4.3. Kepala Seksi Informasi dan Promosi serta Bimbingan Masyarakat

4.3.1. Penyuluh Wisata

4.3.2. Pengelola Promosi dan Informasi Wisata


STRUKTUR DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA

KABUPATEN KAIMANA

Gambar 2.1 Struktur Organisasi


2.1.3. Tugas dan Fungsi Organisasi Program

Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata


Kabupaten Kaimana ditetapkan melalui Peraturan Bupati Nomor 4 Tahun
2017 tentang Peraturan Bupati Kaimana Nomor 3 Tahun 2017 tentang Bagan
Struktur Organisasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kaimana,
maka Struktur Organisasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kaimana
tipe B. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (BUDPAR) Kabupaten Kaimana
memiliki tugas pokok “membantu Bupati melaksanakan urusan penunjang
pemerintahan daerah di bidang Pelestraian Budaya Pengembangan Objek dan
Daya Tarik Wisata dan Bidang Sarana Prasarana dan Pemasaran Pariwisata serta
tugas pembantuan. Penyelenggaran fungsi sebagai berikut :

a. Perumusan kebijakan Urusan Kebudayaan, Pariwisata dan


Ekonomi Kreatif serta UPTD ;
b. Perumusan rencana strategis sesuai dengan visi dan misi Bupati ;
c. Pengkoordinasian tugas-tugas dalam rangka pelaksanaan
program dan kegiatan kebudayaan, Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif serta UPTD ;
d. Penyelenggaraan pembinaan teknis kepada bawahan dalam
lingkup tanggung jawabnya ;
e. Penyelenggaraan penyusunan Sasaran Kerja Pegawai ;
f. Penyelenggaraan kerjasama Kelembagaan Kebudayaan,
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta UPTD

9
g. Pengkoordinasin penyediaan infrastruktur dan pendukung
Kebudayaan, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta UPTD ;
h. Penyelenggaraan kesekretariatan Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata ;
i. Pembinaan teknis dan penyelenggaraan fungsi-fungsi
penunjang urusan Pemerintahan Daerah urusan
Kebudayaan, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta UPTD ;
j. Peningkatan kualitas SDM dan Penyelenggaraan penilaian
kinerja pegawai Dinas Kebudayaan dan Pariwisata ;
k. Penyelenggaraan monitoring dan evaluasi program dan
kegiatan urusan Kebudayaan, Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif serta UPTD ;
l. Penyelenggaraan laporan dan evaluasi pelaksanaan
program dan kegiatan ;
m. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait
dengan tugas dan fungsinya. Dalam melaksanakan urusan
pemerintahan daerah urusan Kebudayaan, Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif serta UPTD

10
2.1.4. Sumber Daya Yang Dimiliki OPD

a. Keadaan Pegawai
Potensi Sumber Daya Aparatur Pegawai yang berkualitas dan
profesional, yaitu harus mampu berpikir logis dan rasional, mampu
melaksanakan tugas dan fungsinya secara bertanggung jawab, mampu
merespon serta bersikap kreatif dan inovatif untuk menjawab atau
menghadapai, mengantisipasi dinamika dan tuntutan masyarakat yang
semakin kritis terhadap penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan.Secara kuantitas berdasarkan tugas pokok dan fungsi
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabuapaten Kaimana sesuai data
yang ada per September Tahun 2022 mempunyai Pegawai Negeri Sipil /
CPNS / dan Pegawai Harian / Kontrak berjumlah 134 terdiri dari
Pegawai Negeri Sipil sebanyak 19 orang, CPNS 12 pegawai dan tenaga
kontrak sebanyak 20 orang.
b. Sarana dan prasarana
Sarana dan Prasarana sebagai pendukung pelaksanaan operasional
pengelolaan kepegawaian dapat digambarkan sebagai berikut :

Jumlah danPersenta
Kebutuhan
se
Nama Barang Kondisi
Ketersedi
Jm Satuan Baik Kur Rusak aan
l ang Berat
Bai

Gedung 1 Unit 🗸 - -

Ruang Kerja 8 Ruang 🗸 - -

Ruang Rapat - Ruang - - -

Ruang Data - Ruang - - -

WC/Toilet 3 Ruang 🗸 - 🗸
11
Gudang 1 Unit 🗸 - -
Garasi Mobil 1 Unit 🗸 - -

Garasi Motor 1 Unit 🗸 - -

Meja 27 Buah 🗸 - -

Kursi 39 Buah 🗸 - -

Komputer 5 Unit 🗸 - 🗸

Laptop 6 Unit 🗸 - 🗸

Printer 5 Unit 🗸 - 🗸

AC 8 Unit 🗸 - -

Almari 16 Buah 🗸 - -
Sumber : Dinas BUDPAR Kabupaten Kaimana 2021

12
2.1.5. Data-data terkait isu yang diangkat
data-datang yang akan di gunakan penulis adalah dokumen-dokumen sub
bidang Umum dan Kepegawaian Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten
Kaimana, antara lain:
1. Surat Masuk dan Surat keluar

2.1.6. Profil Peserta

Nama : Ferdinandus Ase, S.Sos


Pendidikan : S1. Sosial
Jabatan : Pengadministrasian Umum
Unit Kerja : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Tugas dan Fungsi :


Berdasarkan Analisis Jabatan (ANJAB) tugas pokok dan fungsi analis Hukum
adalah sebagaiberikut :

Pengadministrasi Umum

a. Memproses surat masuk dan keluar dengan


mencatat dalam buku agenda surat,
menyampaikan surat yang telah didisposisi,
dan mengarsipnya untuk ketertiban
administrasi persuratan.
b. Mencatat acara/kegiatan dalam buku catatan
harian dan atau papan kegiatan dengan
menulis acara, tanggal, jam tempat dan
pegawai yang didisposisi melaksanakan tugas
untuk mengingatkan pada pegawai yang
didisposisi atau yang bertugas.
c. Menyampaikan naskah dinas kepada
penerima disposisi sesuai dengan arahan
pimpinan untuk diketahui dan
ditindaklanjuti.
d. Mengarsip kendali naskah dinas dengan
13
menempatkannya ke dalam folder untuk
memudahkan melacak surat yang dibutuhkan.
e. Menyampaikan draf naskah dinas keluar
yang akan ditandatangani kepada Pimpinan
untuk mendapatkan pengesahan dan tindak
lanjut.
f. Menyiapkan arsip naskah dinas yang
dibutuhkan dengan menemukan kembali
melalui penelusuran kendali naskah dinas
untuk kelancaran pelaksanaan tugas dinas.
g. Mengelola kegiatan kearsipan/dokumentasi
sesuai dengan pedoman pengelolaan
kearsipan agar terwujud tatakelola arsip dan
dokumen yang handal.
h. Mengelola perpustakaan dinas dengan
merencanakan kebutuhan, mencatat koleksi,
melayani peminjaman, dan memelihara untuk
menunjang pelaksanaan tugas dinas.

14
i. Melaksanakan penataan bahan pustaka
sesuai dengan prosedur dan ketentuan
yang berlaku untuk memudahkan dalam
penemuan koleksi pustaka yang
dibutuhkan
j. Menerima berita dari
perangkat telekomunikasi
dan meneruskannya kepada pegawai yang
dituju.
k. Menerima dan melayani tamu dinas
dengan menanyakan keperluan,
mempersilakan duduk dan mengisi buku
tamu untuk dipertemukan dengan
pegawai yang berkaitan.
l. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas
secara lisan maupun tertulis untuk
bahan pertimbangan keputusan atasan
m. Melaksanakan tugas kedinasan lain
yang diberikan oleh pimpinan sesuai
bidang tugasnya dengan penuh
tanggung jawab untuk kelancaran tugas

2.2. Konsepsi Nilai Dasar, Kedudukan dan Peran ASN


Reformasi birokrasi senyatanya terus digaungkan sebagai bagian dari
upaya pemerintah mewujudkan suatu sistem peyelenggaraan kepemerintahan
yang baik (good governance}, terutama menyangkut aspek-aspek kelembagaan
(organisasi), ketatalaksanaan dan sumber daya manusia aparatur. Salah satu
bentuk upaya tersebut adalah melalui tatanan nilai dasar aparatur sipil
negara (ASN) selaku penyelenggara birokrasi pemerintahan.
Tatanan nilai dasar bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah panduan
perilaku bagi para ASN dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
Selama ini, nilai-nilai dasar ASN masih bervariasi di setiap instansi pemerintah,
baik pusat maupun daerah.Pada 27 Juli 2021 lalu, Presiden Joko Widodo
meluncurkan nilai-nilai dasar (core values) dan employer branding bagi ASN.
Nilai-nilai dasar tersebut dituangkan
15 dalam akronim “ASN BerAKHLAK”
dengan employer branding atau semboyan “Bangga Melayani Bangsa”.
Ada tujuh nilai dasar bagi ASN yang termaksut dalam BerAKHLAK,
yakni: Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif, dan Kolaboratif. Dengan diluncurkannya core values dan employer
branding ASN tersebut boleh dikata merupakan langkah perubahan besar dan
menjadi momentum percepatan transformasi ASN di seluruh Indonesia.
Peluncuran nilai-nilai dasar tersebut bertujuan untuk menyeragamkan
nilai-nilai dasar ASN yang masih bervariasi di setiap instansi pemerintah, baik
pusat maupun daerah. Sebagaimana yang dinyatakan oleh Presiden Joko
Widodo dalam sambutannya yang menegaskan, bahwa seluruh aparatur sipil
negara (ASN) harus memegang teguh nilai-nilai dasar serta mempunyai
semboyan yang sama dalam melaksanakan tugasnya. (Majalah Solusi:2021)

2.2.1. Berorientasi Pelayanan


Berdasarkan UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik pasal
1 menjelaskan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian
kegatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dnegan
peraturan perundang-undangan bagi setiap arga negara dan penduduk atas
barang, jasa, dan/atau pelayanan administrasi yang disediakan oleh
penyelnggara pelayanan publik.
Adapun penyelenggara pelayanan publik menurut UU Pelayanan publik
adalah setiap institusi penyelenggara negara, korporasi, Lembaga independent
yang dibentuk berdasarkan undang-undang untuk kegiatan pelayanan publik,
dan badan hukum lain yang dibentuk semata-mata untuk kegiatan pelayanan
publik. Asas penyelenggaraan pelayanan pulik seperti yang tercantum dalam
pasal 4 UU Pelayanan Publik, yaitu :
a. Kepentingan umum;
b. Kepastian hukum;
c. Kesamaan hak;
d. Keseimbangan hak dan kewajiban;
e. Keprofesionalan;
f. Partisipatif;
g. Persamaan perlakuan /tidak disktiminatif;
16
h. Keterbukaan
i. Akntabilitas;
j. Fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan;
k. Ketepatan waktu; dan
l. Kecepatan, kemudahan, dan keterangkauan.
Pelayanan publik yang baik juga didasarkan pada prinsip-prinsip yang
digunakan untuk merespon berbagai kebutuhan dalam penyelnggaraan
pelayanan pulik di lingkungan birokrasi. Berbagai literatur administrasi pulik
menyebut bahwa prinsip pelayanan publik yang baik adalah:
a. Partisipatif : Pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam
merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya.
b. Transparan : Pemerintah harus menyediakan akses bagi warga negara
untuk mengetahui segala hal yang terkait dengan pelayanan publik yang
diselenggarakan , seperti persyaratan, prosedur biaya dan sejenisnya.
c. Responsif : Pemerintah wajib mendengar dan memenuhi tuntutan
kebutuhan warga negaranya. Tidak hanya terkait dengan bentu dan
jenis pelayanan pulik yang mereka butuhkan, akan tetapi juga trekait
dengan mekanisme penyelenggaraan layanan, jam pelayanan, proedur,
dan biaya penyelenggaraan pelayanan.
d. Tidak diskriminatif : Pemerintah tidak boleh membedakan antara satu
warga dengan warga negara yang lain atas dasar perbedaan identitas
warga negara, seperti status social, pandangan politik, agama, profesi,
enis kelamin atau orientasi seksual, difabel dan sejenisnya.
e. Mudah dan Murah : Mudah dalam arti berbagai persyaratan yang
dibutuhkan tersebut masuk akal dan mudah untuk dipenuhi. Murah
dalam arti biaya yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk mendapatkan
layanan tersebut terjangkau oleh seluruh warga negara.
f. Efektif dan Efisien : Penyelenggaraan pelayanan pulik harus mampu
mewujudkan tujuan-tujuan yang hendak dicapainya dan cara
mewujudkan tujuan tersebut dilakukan dnegan prosedur yang
sederhana, tenaga kerja yang sedikit, dan biaya yang murah.

17
g. Aksesibel : harus dapat dijangkau oleh warga Negara yang
membutuhkan dalam arti fisik (dekat, terjangkau dengan kendaraan
pulik, mudah dilihat, gampang ditemukan, dan lain-lain) dan dapat
dijangkau dalam arti non fisik yang terkait dnegan biaya dan
persyaratan yang harus dipenuhi oleh masyarakat untuk mendpaatkan
layanan tersebut.
h. Akuntabel : Penyelenggaraan pelayanan pulik dilakukan dengan
menggunakan fasilitas dan sumber daya manusia yang dibiayai oleh
warga Negara melalui pajak yang mereka bayar. Oleh karena itu, semua
bentuk penyelnggaraan pelayanan publik harus dapat
dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat.
i. Berkeadilan : Penyelenggaraan pelayanan publik yang dilakukan oleh
pemerintah memiliki berbagai tujuan. Salah satu tujuan yang penting
adalah melindungi warga Negara dari praktik buruk yang dilakukan oleh
warga Negara yang lain. (LAN RI : 2021)
Dari penjelasan di atas, kita dapat mengetahui bahwa terdapat tiga
unsur penting dalam pelayanan pulik khususnya dalam konteks ASN yang
juga ditetapkan pada UU nomor 5 Tahun 2014 Tentang ASN pasal 10 tentang
fungsi ASN yaitu :
a. Penyelenggara pelayanan pulik yaitu ASN/Birokrasi,
b. Penerima layanan yaitu masyarakat,
c. Kepuasan yang diberikan dan/atau diterima oleh penerima layanan.

2.2.2. Akuntabel
Akuntabel atau akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban
yang harus dicapai sesuai dengan tanggung jawab yang menjadi amanahnya
baik selaku individu, kelompok atau institusi.Akuntabel dimaksudkan agar
ASN dalam melaksanakan tugas secara jujur, bertanggung jawab, cermat,
disiplin dan berintegritas tinggi.

18
Melalui nilai-nilai akuntabilitas tersebut, bertujuan untuk membentuk
sikap dan perilaku ASN dengan mengedepankan kepentingan publik,
imparsial, dan berintegritas.Dalam hal ini, akuntabilitas publik berfungsi
untuk menyediakan kontrol demokratis; mencegah korupsi dan
penyalahgunaan kekuasaan; serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas.
(Majalah Solusi : 2021)
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setlap Individu, kelompok atau
institust untuk memenuhi tanggung jawab kepadanya. Amanah seorang ASN
menurut SE Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 20 Tahun 2021 adalah menjamin terwujudnya perilaku yang sesual
dengan Core Values ASN BerAKHLAK. Dalam konteks Akuntabilitas, perilaku
tersebut adalah:
a. Kemampuan melaksanaan tugas dengan jujur, bertanggung jawab,
cermat, disiplin dan berintegritas tinggi,
b. Kemampuan menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif, dan efisien,
c. Kemampuan menggunakan Kewenangan jabatannya dengan
berintegritas tinggi.
Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama (bovens,2007), yaitu :
a. Untuk menyediakan kontrol demokrasi;
b. Untuk mencegah korupsi dan penyalagunaan kekuasaan (peran
konstitusional);
c. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas (peran belajar). (LAN RI
:2021)
Terdapat beberapa akuntabilitas yang harus dimiliki oleh ASN yaitu :
a. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (Accountability is a relationship)
adalah hubungan dua pihak antara individu/kelompok/institusi dengan
Negara dan masyarakat. Pemberi kewenangan bertanggung jawab
memberikan arahan yang memadai, bimbingan, dan mengalokasikan
sumber daya sesuai dengan tugas dan fungsinya.

19
b. Akuntabilitas berorientasi pada hasil (Accountability is results-oriented)
adalah perilaku aparat pemerintah yang bertanggung jawab, adil dan
inovatif,
c. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (Accountability requires
reporting)adalah perwujudan dari akuntabilitas. Dengan memberikan
laporan kinerja berarti mampu menjelaskan terhadap tindakan dan hasil
yang telah dicapai oleh individu/kelompok/institusi, serta mampu
memberikan bukti nyata dari hasil dan proses yang telah dilakukan.
d. Akuntabilitas memiliki Konsekuensi (Accountability is meaningless
without consequences) Akuntabilitas menunjukan tanggungjawab, dan
tanggung jawab menghasilkan konsekuensi. Konsekuensi tersebut dapat
berupa penghargaan atau sanksi.
e. Akuntabilitas memperbaiki kinerja (Accountability improves
performance) adalah untuk memperbaiki kinerja ASN dalam mbeerikan
pelayanan kepada masyarakat. Dalam pendekatan akuntabilitas yang
bersifat proaktif (proactive accountability), akuntabilitas dimaknai
sebagai sebuah hubungan dan proses yang direncanakan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan sejak awal, penempatan sumber
daya yang tepat, dan evaluasi kinerja.
Untuk tingkatan angkutabilitas terdiri dari lima tingkatan yaitu :
a. Akuntabilitas Personal (Personal Accountability) mengacu pada nilai-
nilai yang ada pada diri seseorang seperti kejujuran, integritas, moral
dan etika,
b. Akuntabilitas individu mengacu pada hubungan antara individu dan
lingkungan kerjanya.
c. Akuntabilitas Kelompok dalam kaitannya dengan akuntabilitas
kelompok, maka pembagian kewenangan dan semangat kerjasama yang
tinggi antar berbagai kelompok yang ada dalam sebuah institusi
memainkan peranan yang penting dalam tercapainyya kinerja organisasi
yang diharapkan.

20
d. Akuntabilitas organisasi mengacu pada hasil pelaporan kinerja yang
telah dicapai, baik pelaporan yang dilakukan oleh individu terhadap
organisasi/institusi maupun kinerja organisasi kepada stakeholders
lainnya.
e. Akuntabilitas Stakeholder, Stakeholder yang dimaksud adalah
masyarakat umum, pengguna layanan, dan pembayar pajak yang
memberikan masukan, saran, dan kritik terhadap kinerjanya. (LAN RI :
2021)

2.2.3. Kompeten
Kompeten yang berarti kecakapan atau ketrampilan yang dimiliki
seseorang dalam bidangnya. Seorang ASN sudah seharusnya kompeten atau
memiliki kecakapan dan ketrampilan dalam menjalankan tugas dan
pekerjaan yang diembannya. Seseorang dianggap kompeten apabila mereka
dapat melaksanakan tugas-tugas tertentu secara profesional.
Kompeten berkaitan erat dengan profesionalisme.Profesionalisme ASN
merupakan aspek penting dalam upaya meningkatkan kualitas layanan publik
sesuai dengan agenda reformasi birokrasi. Untuk itu, pengelolaan ASN yang
profesional harus didasarkan pada kualitas, kompetensi, dan hasil penilaian
kinerjanya, sehingga ASN dapat mendukung secara optimal kinerja organisasi
sesuai tugas dan fungsinya masing-masing. (Majalah Solusi : 2021).

Sesuai Peraturan Menteri PANRB Nomor 38 Tahun 2017 tentang


Standar Kompetensi ASN, kompetensi meliputi:
a. Kompetensi Teknis adalah pengetahuan, keterampilan, dan
sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur dan dikembangkan yang
spesifik berkaitan dengan bidang teknis jabatan;
b. Kompetensi Manajerial adalah pengetahuan, keterampilan, dan
sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur, dikembangkan untuk
memimpin dan/atau mengelola unit organisasi; dan

21
c. Kompetensi Sosial Kultural adalah pengetahuan, keterampilan, dan
sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur, dan dikembangkan terkait
dengan pengalaman berinteraksi dengan masyarakat majemuk dalam
hal agama, suku dan budaya, perilaku, wawasan kebangsaan, etika, nilai-
nilai, moral , emosi dan prinsip, yang harus dipenuhi setiap pemegang
Jabatan, untuk memperoleh hasil kerja sesuai dengan peran, fungsi dan
Jabatan.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 2017, Pasal 210
sampai dengan pasal 212, Pengembangan kompetensi dapat dilaksanakan
sebagai berikut:
a. Mandiri oleh internal instansi pemerintah yang bersangkutan.
b. Bersama dengan instansi pemerintah lain yang memiliki akreditasi
untuk melaksanakan pengembangan kompetensi tertentu.
c. Bersama dengan lembaga pengembangan kompetensi yang independen.
Terdapat dua pendekatan pengembangan yang dapat dimanfaatkan
pegawal untuk meningkatkan kompetensinya, yaltu klasikal dan non
klasikal.Optimalisasi hak akses pengembangan kompetensi dapat dilakukan
dengan pendekatan pelatihan non klasikal, diantaranya e-learning, job
enrichment dan Job enlargement termasuk coaching dan mentoring.
Coaching dan Mentoring selain efesien karena dapat dilakukan secara
masif, dengan melibatkan antara lain atasan peserta pelatihan sebagal mentor
sekaligus sebagai coach. Selain itu coaching dan mentoring juga penting
terkait beberapa hal, yaitu:
a. Meningkatan kinerja individu dan kinerja organisasi;
b. Membangun komitmen dan motivasi yang lebih tinggi;
c. Menumbuhkan kesadaran dan refleksi diri dalam pengembangan potensi
diri;
d. Menumbuhkan kemampuan kepemimpinan yang lebih baik;
e. Membuat proses manajemen perubahan yang lebih baik;
f. Memperbaiki hubungan komunikasi dan hubungan antara atasan –
bawahan.
22
g. Mengimplementasikan keterampilan yang lebih baik ;dan
h. Menumbuhkan budaya kerja yang lebih terbuka dan produktif. (LAN RI :
2021)

2.2.4. Harmonis
Harmoni (dalam bahasa Yunani: harmonia) berarti terikat secara
serasi/sesuai). Dalam bidang filsafat, harmoni adalah kerja sama antara
berbagai faktor dengan sedemikian rupa hingga faktor-faktor tersebut dapat
menghasilkan suatu kesatuan yang luhur. ASN diharapkan bersikap harmonis
dalam lingkungan kerjanya.Perilaku yang harmonis tergambar dengan sikap
saling menghargai dan peduli dengan sesamanya.Terciptanya harmonisasi
dalam lingkup organisasi dapat membangun lingkungan kerja yang kondusif,
yang pada akhirnya berefek kepada keberhasilan pencapaian tujuan, tugas
dan fungsi organisasi. (Majalah Solusi : 2021)
Hal ini dikarenakan organisasi adalah kelompok kerja sama antara
orang-orang yang diadakan untuk mencapai tujuan bersama. Harmonisasi
dalam organisasi merupakan upaya penyelarasan semua anggota dalam suatu
organisasi agar tujuan organisasi tercapai dengan maksimal. Suasana yang
harmonis dalam suatu organisasi akan membuat kenyamanan bagi semua
pegawai di lingkungannya. Kenyamanan dalam hubungan yang baik antar
anggota di dalam organisasi akan membuahkan kerjasama yang baik sehingga
memperlancar tugas dan fungsi organisiasi. (Majalah Solusi : 2021)
Brian Scudamore (seorang Founder dan CEO sebuah peruahaan Brand)
menyatakan beberapa hal tentang bagaimana membangun kultur tempat kerja
yang harmonis. Suasana tempat kerja yang positif dan kondusif juga
berdampak bagi berbagai bentuk organisasi.Ada tiga hal yang dapat menjadi
acuan untuk membangun budaya tempat kerja nyaman dan berenergi positif.
Ketiga hal tersebut adalah:

23
a. Membuat tempat kerja yang berenergi, sebagian besar karyawan atau
orang dalam organisasi menghabiskan separuh hidupnya di tempat
kerja. Untuk itu tempat kerja harus dibuat sedemikian rupa agar
karyawan tetap senang dan nyaman saat bekerja. Tata ruang yang baik
dan keberadaan ruang terbuka sangat disarankan. Desain ruang
terbuka dapat meningkatkan komunikasi, hubungan interpersonal dan
kepuasan kerja, sekaligus optimal Mengurangi terjadinya kurangnya
komunikasi. Disharmonis yang disebabkan kurangnya komunikasi
b. Memberikan keleluasaan untuk belajar dan memberikan kontribusi,
selalu ingat dalam sebuah organisasi Anda bukan satu-satunya orang
yang menjalankan alur produktivitas, Ketika Anda sudah “mentok", ada
baiknya Anda mencari ide dari orang-orang yang berada dalam tim.Hal
tersebut mampu meningkatkan keterlibatan dan rasa memiliki
karyawan dalam sebuah bisnis atau organisasi.
c. Berbagi kebahagiaan bersama seluruh anggota organisasi tak dapat
dielakkan jika pendapatan adalah salah satu motivator terbaik di
lingkungan kerja. Demikian juga rasa memiliki dengan membagi
kebahaglaan dalam organisasi kepada seluruh karyawan dapat
meningkatkan kepemilikan dan meningkatkan antusiasme para
karyawan. (LAN RI : 2021)

2.2.5. Loyal
Loyal atau loyalitas, yang bermakna pada kesetiaan atau kepatuhan.
Dalam hal ini, loyalitas dari ASN ditujukan dari sikap dan perilaku yang
memegang teguh ideologi Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945; setia
kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) serta pemerintahan yang
sah; menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi dan negara; serta
menjaga rahasia jabatan dan negara. Sebagaimana dimaklumi, ASN adalah
pekerja yang digaji oleh negara. Oleh karena itu, sikap dan perilakunya harus
memegang teguh ideologi negara, yaitu Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945; serta setia kepada negara serta pemerintahan yang sah.

24
Sebagai aparatur negara, dalam menjalankan tugasnya ASN dilengkapi
dengan kewenangan dan sumber daya oleh negara. Dengan demikian, sudah
seharusnya ASN memiliki loyalitas yang tinggi kepada pemerintah, bangsa dan
negara.Loyalitas kepada bangsa dan negara pada akhirnya bermuara kepada
sikap untuk memberikan layanan yang prima dan mengayomi kepada
segenap lapisan warga negara. (Majalah Solusi : 2021)
Loyalitas merupakan suatu hal yang bersitat emosional untuk bisa
mendapatkan sikap loyal seseorang, terdapat banyak faktor yang akan
memengaruhinya. Terdapat beberapa ciri/karakteristik yang dapat digunakan
oleh organisasi untuk mengukur loyalitas pegawainya, antara lain:
a. Taat pada Peraturan Seorang pegawai yang loyal akan selalu taat pada
peraturan. Sesuai dengan pengertian loyalitas, ketaatan ini timbul dari
kesadaran amggota jika peraturan yang dibuat oleh organisasi semata-
mata disusun untuk memperlancar jalanhya pelaksanaan kerja
organisasi. Kesadaran ini membuat pegawai akan bersikap taat tanpa
merasa terpaksa atau takut terhadap sanksi yang akan diterimanya
apabila melanggar peraturan tersebut.
b. Bekerja dengan Integritas, banyak asumsi menyebutkan bahwa
kesetiaan seorang pegawal dilihat dari seberapa besar ketaatan mereka
di organisasi. Pegawai yang taat dengan peraturan dan gaya kerja
organisasi, punya rasa lovalitas yang besar pula. Sesungguhnya seorang
pegawai yang loyal dapat dilihat dari seberapa dia menunjukkan
integritas mereka saat bekerja. Integritas yang sesungguhnya adalah
"melakukan hal yang benar, dengan mengetahui bahwa orang lain tidak
mengetahuinya apakah Anda melakukannya atau tidak". Secara
konsisten mereka bekerja dengan melakukan yang benar, tidak hanya
sekedar mengikuti paham/kepercayaan pribadi dan tanpa peduli orang
lain tahu atau tidak.

25
c. Tanggung Jawab pada Organisasi, ketika seorang pegawai memiliki
sikap sesuai dengan pengertian loyalitas, maka secara otomatis ia akan
merasa memiliki tanggung jawab yang besar terhadap organisasinya.
Pegawai akan berhati-hati dalam mengerjakan tugas-tugasnya, namun
sekaligus berani untuk mengembangkan berbagai inovasi demi
kepentingan organisasi.
d. Kemauan untuk Bekerja Sama, pegawai yang memiliki sikap sesuai
dengan pengertian loyalitas, tidak segan untuk bekerja sama dengan
anggota lain. Bekerja sama dengan orang lain dalam suatu kelompok
memungkinkan seorang anggota mampu mewujudkan impian
perusahaan untuk dapat mencapai tujuan yang tidak mungkin dicapai
oleh seorang anggota secara invidual.
e. Rasa Memiliki yang Tinggi, Adanya rasa ikut memiliki pegawai terhadap
organisasi akan membuat pegawai memiliki sikap untuk ikut menjaga
dan bertanggung jawab terhadap organisasi sehingga pada akhirnya
akan menimbulkan sikap sesuai dengan pengertian loyalitas demi
tercapainya tujuan organisasi.
f. Hubungan Antar Pribadi, Pegawai yang memiliki loyalitas tinggi akan
mempunyai hubungan antar pribadi yang baik terhadap pegawai lain
dan juga terhadap pemimpinnya. Sesuai dengan pengertian loyalitas,
hubungan antar pribadi ini meliputi hubungan sosial dalam pergaulan
sehari-hari, baik yang menyangkut hubungan kerja maupun kehidupan
pribadi.
g. Kesukaan Terhadap Pekerjaan, Sebagai manusia, seorang pegawai pasti
akan mengalami masa-masa jenuh terhadap pekerjaan yang
dilakukannya setiap hari. Seorang pegawai yang memiliki sikap sesuai
dengan pengertian loyalitas akan mampu menghadapi permasalahan ini
dengan bijaksana.

26
h. Keberanian Mengutarakan Ketidaksetujuan, Setiap organisasi yang
besar dan ingin maju pasti menciptakan suasana debat dalam
internalnya. Debat dalam hal ini kondisi dimana pegawai dapat
mengutarakan opini mereka masing-masing. Pemimpin yang hebat pasti
ingin pegawainya aktif bertanya, aktif beropini/berpendapat, dan
berhati-hati dalam bekerja. Bahkan tidak jarang mengijinkan,
i. Menjadi Teladan bagi Pegawai Lain, pegawai yang bisa memberikan
contoh bagi pegawai lain, karena mereka yang bisa menjadi teladan
biasanya akan selalu berpegang teguh pada nilai organisasi, berorientasi
pada target, kemampuan interpersonal yang kuat, cepat adaptasi, selalu
berinisiatif, dan memiliki kemampuan memecahkan masalah dengan
baik. (LAN RI : 2021)

2.2.6. Adaptif
Adaptif adalah karakteristik alami yang dimiliki makhluk hidup untuk
bertahan hidup dan menghadapi segala perubahan lingkungan atau ancaman
yang timbul. Dengan demikian adaptasi merupakan kemampuan mengubah
diri sesuai dengan keadaan lingkungan tetapl juga mengubah lingkungan
sesuai dengan keadaan (keinginan din Sejatinya tanpa beradaptasi akan
menyebabkan makhluk hidup tidak dapat mempertahankan diri dan musnah
pada akhirnya olen perubahan lingkungan. Sehingga kemampuan adaptif
merupakan syarat penting bagi terjaminnya keberlangsungan kehidupan.
Adaptif atau mudah menyesuaikan diri dengan keadaan.Dalam hal ini,
seorang ASN hendaknya selalu mengembangkan kreativitas dan terus
berinovasi dalam menyikapi perubahan-perubahan yang terjadi. ASN juga
dituntut untuk selalu proaktif dalam menghadapi setiap perubahan yang
terjadi sehingga tidak menghalangi tugas dan tanggung jawab yang
diembannya, utamanya yang berkaitan dengan pelayanan publik
Setidaknya terdapat 9 elemen budaya adaptif menurut Management
Advisory Service UK yang perlu menjadi fondasi ketika sebuah organisasi akan
mempraktekkannya, yaitu:

27
a. Purpose, Organisasi beradaptasi karena memiliki tujuan yang hendak
dicapai. Demikian pula dengan organisasi pemerintah, yang mempunyai
tujuan-tujuan penyelenggaraan fungsinya yang sudah ditetapkan oleh
peraturan perundangan. Perubahan lingkungan tidak serta merta
mengubah tujuan organisasi, tetapi adaptasi akan menyesuaikan cara
organisasi bekerja agar pencapaian tetap dilakukan.
b. Cultural values, Organisasi pemerintah mengemban nilai-nilai budaya
organisasional yang sesuai dengan karakteristik tugas dan fungsinya.
Demikian pula dengan ASN sebagai individu yang mempunyai nilai-nilaí
yang tersemat dalam budaya kerjanya, sehingga dituntut untuk
mengaplikasikannya agar dapat memberikan pelayanan yang maksimal
dan berkualitas.
c. Vision, Menjelaskan apa yang hendak dituju yang tergambar dalam
Kerangka piker dan diterjemahkan dalam kerangka kerja yang
digunakan dalam organisasi.
d. Corporate values, Seperti halnya nilai budaya organisasi di atas, maka
nilai-nilai korporat juga menjadi fodasi penting dalam membangun
budaya adaptif dalam organisasi.
e. Coporate strategy, Visi dan values menjadi landasan untuk dibangunnya
strategl-strategi yang lebih operasional untuk menjalankan tugas dan
fungsi organisasi secara terstruktur, efisien dan efektif
f. Structure, struktur menjadi penting dalam mendukung budaya adaptif
dapat diterapkan di organisasi. Tanpa dukungan struktur, akan sulit
budaya adaptif dapat berkembang dan tumbuh di sebuah organisasi.
g. Problem solving, budaya adaptif ditujukan untuk menyelesaikan
persoalan yang timbul dalam organisasi, bukan sekedar untuk
mengadaptasi perubahan. Penyelesaian masalah harus menjadi tujuan
besar dari proses adaptasi yang dilakukan oleh organisasi.
h. Partnership working, partnership memiliki peran penguatan budaya
adaptif, karena dengan partnership maka organisasi dapat belajar,
bermitra dan saling menguatkan dalam penerapan budaya adaptif,

28
i. Rules, Aturan main menjadi salah satu framework budaya adaptif yang
penting dan tidak bisa dihindari. (LAN RI : 2021)

2.2.7. Kolaboratif
Kolaboratif yaitu membangun kerja sama yang sinergis dengan panduan
perilaku memberi kesempatan berbagai pihak untuk berkontribusi, terbuka
untuk bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah serta menggerakkan
pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama. Sikap kolaboratif
ditunjukkan dengan memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk
berkontribusi, terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah,
dan menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan
bersama. Nilai ini diperlukan sebagai upaya dari pemecahan masalah dengan
membangun kerja sama yang sinergis, baik antar sesama ASN maupun antar
Kementerian/Lembaga atau Pemerintah Daerah. (Majalah Solusi : 2021)
Lopez, Peon dan Ordas (2014) mendefinisikan budaya kolaboratif
sebagai budaya yang menghargai kerja tim, komunikasi, rasa hormat dan
pemberdayaan, serta memanfaatkan pengetahuan individu yang menghasilkan
pembelajaran organisasi. Budaya kolaboratif mendorong keterlibatan total
anggota tim karena saling menghormati, peduli, dan mendukung satu sama
lain (Bstieler & Hemmert, 2010). Dalam budaya kolaboratif, anggota tim
didorong untuk menerima perubahan, menawarkan sudut pandang yang
berbeda, dan mendiskusikan masalah secara terbuka yang mengarah pada
kolaborasi dan konsensus yang konstruktif. Anggota tim dipandu oleh tujuan
bersama dan bekerja bersama secara efektif dengan berbagi pengetahuan dan
belajar dari satu sama lain. (LAN RI : 2021).

29
2.2.8. Kedudukan dan Peran ASN
2.3.1.Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai
ASN yang professional, memiliki nilaidasar, etika profesi, bebas dari
intervensi politik, bersih daripraktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme.Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi
pegawaisehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil
Negara yang unggul selaras denganperkembangan jaman.
Kedudukan atau status jabatan PNS dalam system birokrasi selama ini
dianggap belum sempurna untuk menciptakan birokrasi yang
professional.Untuk dapat membangun profesionalitas birokrasi, maka
konsep yang dibangun dalam UU ASN tersebut harus jelas.Berikut beberapa
konsep yang ada dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara.
Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN terdiri atas:
a. Pegawai Negeri Sipil (PNS)
b. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
PNS merupakan warga negara Indonesia yang memenuhi syarat
tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina
kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan, memiliki nomor
induk pegawai secara nasional.Sedangkan PPPK adalah warga Negara
Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang diangkat oleh Pejabat
Pembina Kepegawaian berdasarkan perjanjian kerja sesuai dengan
kebutuhan Instansi Pemerintah untuk jangka waktu tertentu dalam rangka
melaksanakan tugas pemerintahan.
Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur Negara yang menjalankan
kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus
bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai
politik.Pegawai ASN dilarang menjadi anggota dan/atau pengurus partai
politik.Selain untuk menjauhkan birokrasi dari pengaruh partai politik, hal
ini dimaksudkan untuk menjamin keutuhan, kekompakan dan persatuan
ASN, serta dapat memusatkan segala perhatian, pikiran, dan tenaga pada
tugas yang dibebankan kepadanya.
30
Oleh karena itu dalam pembinaan karier pegawai ASN, khususnya di daerah
dilakukan oleh pejabat berwenang yaitu pejabat karier tertinggi.
Kedudukan ASN berada di pusat, daerah, dan luar negeri.Namun
demikian pegawai ASN merupakan satu kesatuan.Kesatuan bagi ASN ini
sangat penting, mengingat dengan adanya desentralisasi dan otonomi
daerah, sering terjadi adanya isu putra daerah yang hampir terjadi dimana-
mana sehingga perkembangan birokrasi menjadi stagnan di daerah-
daerah.Kondisi tersebut merupakan ancaman bagi kesatuan bangsa.
a. Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai ASN
berfungsi sebagai berikut: Pelaksana kebijakan publik
b. Pelayan publik
• Perekat dan pemersatu
bangsaSelanjutnya
Pegawai ASN bertugas:
a. Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
b. Memberikan pelayanan public yang professional dan berkualitas, dan
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia
Selanjutnya peran dari Pegawai ASN: perencana, pelaksana, dan
pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan
nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang
professional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi,
kolusi, dan nepotisme. ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk
melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh pejabat Pembina kepegawaian
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.Untuk itu ASN
harus mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat luas dalam
menjalankan fungsi dan tugasnya tersebut.Harus mengutamakan pelayanan
yang berorientasi pada kepentingan publik.

31
ASN berfungsi, bertugas, dan berperan untuk memberikan pelayanan
publik yang professional dan berkualitas.Pelayanan publik merupakan
kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan
perundang-undangan bagi setiap warganegara dan penduduk atas barang,
jasa, dan/atau pelayanan administratif yang diselenggarakan oleh
penyelenggara pelayanan publik dengan tujuan kepuasan pelanggan.Oleh
karena itu ASN dituntut untuk professional dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat.
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk mempererat persatuan dan
kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.ASN senantiasa dan taat
sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 1945, Negara dan Pemerintah.ASN
senantiasa menjunjung tinggi martabat ASN serta senantiasa mengutamakan
kepentingan Negara daripada kepentingan diri sendiri, seseorang dan
golongan.Dalam UU ASN disebutkan bahwa dalam penyelenggaraan dan
kebijakan manajemen ASN, salah satu diantaranya asas persatuan dan
kesatuan.ASN harus senantiasa mengutamakan dan mementingkan
persatuan dan kesatuan bangsa (Kepentingan bangsa dan negara di atas
segalanya).
Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik
dapat meningkatkan produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN dan
akuntabel, maka setiap ASN diberikan hak.Setelah mendapatkan haknya
maka ASN juga berkewajiban sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya.
ASN sebagai profesi berlandaskan pada kode etik dan kode
perilaku.Kode etik dan kode perilaku ASN bertujuan untuk menjaga
martabat dan kehormatan ASN.Kode etik dan kode perilaku yang diatur
dalam UU ASN menjadi acuan bagi para ASN dalam penyelenggaraan
birokrasi pemerintah. (LAN RI : 2021)

32
2.3.2. Smart Aparatur Sipil Negara (ASN)
Smart ASN merupakan pegawai dengan kompetensi, kinerja, serta
profesionalisme yang tinggi sehingga mampu beradaptasi dan semakin
responsif terhadap perubahan dan pencapaian tujuan organisasi.
Materi Kompetensi literasi digital diperlukan agar seluruh masyarakat
digital dapat menggunakan media digital secara bertanggung jawab.Hal Ini
termasuk dalam visi misi Prosiden Jokowi untuk meningkatkan Sumber
Daya Manusia (SDM).Penilalannya dapat ditinjau dari etis dalam mengakses
media digital (digital ethics), budaya menggunakan digital (digital culture),
menggunakan media digital dengan aman (digital safety), dan kecakapan
menggunakan media digital (digital skills).
Berdasarkan arahan Presiden pada poin pembangunan SDM dan
persiapan bebutaham SDM talenta digital, literasi digital berperan penting
untuk meningkatkan kemampuan kognitif sumber daya manusia di
indonesia agar keterampilannya tidak sebatas mengoperasikan gawai.
Kerangka kerja literasi digital terdiri dari kurikulum digital skil, digital
safety, digital culture, dan digital ethics.
Kerangka kurikulum literasi Egital ini digunakan sebagai metode
pengukuran tingkat kompetensi kognitif dan afektif masyarakat dalam
menguasai teknologi digital.
1. Guna mendukung percepatan transformasi digital, ada 5 langkah yang
harus dijalankan, yaitu:
a. Perluasan akses dan peningkatan infrastruktur digital.
b. Persiapkan betul roadmap transportasi digital di sektor- sektor
strategis, baik di pemerintahan, layanan publik, bantuan sosial,
sektor pendidikan, sektor kesehatan, perdagangan, sektor industri,
sektor penyiaran.
c. Percepat integrasi Pusat Data Nasional sebagaimana sudah
dibicarakan.
d. Persiapkan kebutuhan SDM talenta digital.
e. Persiapan terkait dengan regulasi, skema-skema pendanaan dan
pembiayaan transformasi digittal dilakukan secepat-cepatnya

33
2. Literasi digital lebih dari sekadar masalah fungsional belajar bagaimana
menggunakan komputer dan keyboard, atau cara melakukan pencarian
online. Literasi digital juga mengacu pada mengajukan pertanyaan
tentang sumber informasi itu. kepentingan produsennya, dan cara-cara
di mana ia mewakili dunia; dan memahami bagaimana perkembangan
teknologi in terkait dengan kekuatan sosial, politik dan ekonomi yang
lebih luas.
3. Menurut UNESCO, literasi digital adalah kemampuan untuk
mengakses,mengelolah, memahami, mengintegrasikan,
mengkomunikasikan, mengevaluasi dan menciptakan informasi secara
aman dan tepat melalui teknologi digital untuk pekerjaan, pekerjaan
yang layak, dan kewirausahaan. Ini mencakup kompetensi yang secara
beragam disebut sebagai literasi komputer, literasi TIK, literasi informasi
dan literasi media.
4. Hasil survei indeksliterasi digital kominfo menunjukkan bahwa rata-
rata skor indeks Literasi Digital masyarakat Indonesia masih ada di
kisaran 3,3. Sehingga literasi digital terkait Indonesia dari kajian,
laporan, dan survei harus diperkuat. Penguatan literasi digital ini sesuai
dengan arahan Presiden Joko Widodo.
5. Roadmap Literasi Digital 2021-2024 yang disusun oleh Kominfo,
Siberkreasi, dan Deloitte pada tahun 2020 menjadi panduan
fundamental untuk mengatasi persoalan terkait percepatan transformasi
digital, dalam konteks literasi digital. Sehingga perlu dirumuskan
kurikulum literasi digital yang terbagi atas empat area kompetensi yaitu:
a. Skil,
b. Cultur,
c. Ethic dan,
d. Safety. (LAN RI :2021)

34
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

Identifikasi, Penetapan dan Analisis Isu

3.1.1. Identifikansi dan Penetapan Isu

Secara umum isu diartikan sebagai suatu fenomena/kejadian yang


diartikan sebagai masalah. Penulis dapat mengidentifkasi dan mendeskripsi
isu-isu dengan mengacu pada sumber isu dan lingkup isu sesuai dengan
data/fakta yang ada, adapun isu aktual yang teridentifikasi oleh penulis
selama melaksanakan tugas pada Sub Bagian umum dan kepegawaian Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata yakni:

Deskripsi
Keterkaitan
Isu terindentifikasi
No Dampak dengan
dan penjelasannya
Manajemen ASN
dan Smart ASN

1 Belum optimalnya Dampak dari belum Manajemen ASN :


penataan surat masuk optimalnya Penataan ASN tetap
dan surat keluar surat masuk dan surat bertindak
melalui keluar adalah dapat professional dalam
penyimpanan yang ada menyulitkan pegawai penyediaan data
ketika harus mencari
dokumen yang Smart ASN
dibutuhkan, tentunya hal Diperlukannya
ini membutuhkan waktu Digitalisasi
yang tidak sedikit Pengarsipan Surat
sehingga dapat masuk dan surat
mnghambat pelayanan, keluar agar
juga dapat beresiko memudahkan
rusaknya atau hilangnya pencarian dan
Surat-Surat penting memperkecil resiko
surat-surat penting
hilang atau rusak

35
2 Belum optimalnya Dampak dari belum Manajemen ASN ;
penataan surat masuk optimalnya Penataan ASN dalam
dan surat keluar surat masuk dan surat fungsinya sebagai
berdasarkan keluar adalah dapat pelayan publik
jenis dan klasifikasinya menyulitkan pegawai harus memberikan
ketika harus mencari pelayanan yang
dokumen yang cepat dan terukur
dibutuhkan, tentunya hal kepada
ini membutuhkan waktu masyarakat
yang tidak sedikit
sehingga dapat Smart ASN :
menghambat pelayanan, Untuk menunjang
juga dapat beresiko ketrampilan staf
rusaknya atau hilangnya sub bagian Umum
Surat-Surat penting dan Kepegawaian
diperlukan sarana
agar dapat
menunjang kinerja
ASN

3 Arsip surat masuk dan Dampak dari kurangnya Manajemen ASN :


surat keluar pemahaman pegawai Kewajiban ASN
mudah hilang negeri sipil terhadap adalah memahami
betapa pentingnya surat betapan
masuk dan surat keluar pentingnya
dan juga dapat menghambat dukumen surat
pelayanan, juga dapat masuk dan surat
beresiko rusaknya atau keluar yang
hilangnya Surat-Surat merupakan wujud
penting dari
profesionalisme
kerja

Smart ASN :
ASN dituntut
untuk mengetahui
keamanan atau
Safety dukume
atau surat masuk
dan surat keluar
Tabel 3.1 identifikasi isu

36
Dari beberapa isu diatas, langkah selanjutnya adalah
mempertimbangkan isu manayang akan menjadi prioritas utama yang dapat
dicari solusi berdasarkan peran dan wewenang jabatan di instansi.
Selanjutnya menganalisis isu tersebut menggunakan metode A (Aktual), K
(Kekhalayakan), P (Problematik), L (Kelayakan) untuk mengetahui isu mana
yang dominan.

Rangkin
No Isu A P K L Jumlah
g

Belum optimalnya penataan surat


masuk dan surat keluar melalui 5 5 4 5 19 1
1 penyimpanan yang ada

Belum optimalnya penataan surat


2 4 4 4 4 16 3
masuk dan surat keluar berdasarkan
jenis dan klasifikasinya

Arsip surat masuk dan surat


3 5 4 4 4 17 2
keluar
mudah hilang
Tanel 3.2 Penetapan Isu

Keterangan:

A = Aktual 5 = Sangat Kuat Pengaruhnya

B = Problematik 4 = Kuat

C = Kekhalayakan 3 = Sedang

D = Layak 2 = Kurang

Berdasarkan pemilihan isu yang telah dilakukan melalui teknik APKL


maka terpilihlah isu dalam rancangan aktualisasi ini yaitu Belum Belum
optimalnya penataan surat masuk dan surat keluar melalui penyimpanan yang
ada pada Sub bagian umumdan kepegawaian Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kabupaten Kaimana.

37
 Adapun kriteria penetapan indikator AKPL, yaitu:

Aktual

1. Pernah benar-benar terjadi


2. Benar-benar sering terjadi
3. Benar-benar terjadi dan bukan menjadi pembicaraan
4. Benar-benar terjadi terkadang menjadi bahan pembicaran
5. Benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan

Kekhalayakan
1. Tidak menyangkut hajat hidup orang banyak
2. Sedikit menyangkut hajat hidup orang banyak
3. Cukup menyangkut hajat hidup orang banyak
4. Menyangkut hajat hidup orang banyak
5. sangat menyangkut hajat hidup orang banyak

Problematik
1. Masalah sederhana
2. Masalah kurang kompleks
3. Masalah cukup kompleks namun tidak perlu segera dicarikan solusi
4. Masalah kompleks
5. Masalah sangat kompleks sehingga perlu dicarikan segera solusinya

Kelayakan
1. Masuk akal
2. Realistis

38
3.1.2. Analisis Isu

Mengenai isu yang telah terpilih, yang menjadi masalah serius apabila
isu tidak segera diselesaikan, yaitu dapat menghambat pelayanan dan beresiko
dokumen hilang atau rusak .Dari analisis dengan menggunakan teknik
kriteria APKL di atas, maka dapat diketahui bahwa isu yang mendapatkan
nilai tertinggi sebesar 19 poin adalah isu pertama yaitu “Belum optimalnya
penataan surat masuk dan surat keluar melalui penyimpanan yang ada pada
Sub bagian umum dan kepegawaian Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kabupaten Kaimana”. Langkah selanjutnya adalah melakukan analisis dengan
menggunakan pendekatan Pohon Akar Masalah. Pohon Akar Masalah akan
mengidentifikasi berbagai sebab potensial dari satu efek atau masalah, dan
menganalisis masalah tersebut, serta dapat mencari penyebab isu tersebut.

39
Gambar Pohon Akar Masalah

Peta Permasalahan

Belum
adanyapenyimpanan Surat belum
Penyimpanan manual
berbasis elektronik tertata rapi

Sebab
Belum optimalnya penataan surat
masuk dan surat keluar melalui
Akibat penyimpanan yang ada

Arsip surat mudah rusak Pencarian surat menjadi Pemborosan kertas


lama

Digitalisasi Pengarsipan
Dokumen Menggunakan Media
Gagasan Kreatif Penyimpanan Google Drive

Mengumpulkan arsip Membuat Mengunggah arsip Alur cara Sosialisasi dan


surat masuk dan surat dokumenelektron /dokumen mengaploaddokume evaluasi hasil
keluar ik elektronik ke n surat masuk dan digitalisasi arsip
dalam google keluar pada Google surat
drive Drive

40
3.2. Gagasan Kreatif Terpilih

Berdasarkan gambar pohon akar masalah diatas dapat di tarik gagasan


kreatif untuk penyelesaian isu diatas dengan merujuk pada penyebabnya adalah
“Optimalisasi Penataan Surat Masuk dan Surat Keluar dengan Menggunakan
Aplikasi Google Drive Pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata ”. Gagasan ini
merujuk pada konsep Smart ASN sebagai bagian dari penyiapan ASN menuju
birokrasi berkelas dunia.

41
3.3. Deskripsi Kegiatan

No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output (hasil) Keterkaitan dengan Kontribusi terhadap visi misi Penguatan
Substansi Mata organisasi Nilai
Pelatihan organisasi
1 Mengumpulkan arsip surat masuk Manajemen ASN Melalui Kegiatan pengumpulan arsip Akuntabel
dan surat keluar surat masuk dan surat keluar dapat
mewujudkan visi kaimana yang maju Harmonis
,adil dan sejahtera melalui
pebgembangan SDM,SDA dan Loyal
Kearifan Lokal
Berorientasi
Pelayanan

Kolaboratif
Berkonsultasi dengan Arahan dan  Akuntabel
Kasubag. Umum dan persetujuan dari (Malaksanakan
Kepegawaian terkait atasan tugas dengan
kegiatan aktualisasi bertanggung
jawab)
 Harmonis
( Membangun
lingkungan
kerja yang
kondusif)
 Loyal (Menjaga
nama baik
instansi dan
pimpinan)
 Adaptif (terus
berinofasi dan
mengembangk
an kreatifitas)
Menjelaskan terkait Isu surat persetujuan  Akuntabel
dan Judul aktualisasi dari atasan (Malaksanakan
kepada Kepala Dinas tugas dengan
Kebudayaan dan bertanggung
Pariwisata jawab)
 Harmonis
( Membangun
lingkungan
kerja yang
kondusif
 Loyal (Menjaga
nama baik
instansi dan
pimpinan)

 Kompeten
( melaksanaka
n tugas dengan
kualitas
terbaik

Menyiapkan bahan Tersedianya  Akuntabel


sosialisasi terkait isu bahan sosialisasi (Malaksanakan
yang diangkat tugas dengan
bertanggung
jawab)
 Kompeten
( melaksanaka
n tugas dengan
kualitas
terbaik
Bersosialisasi dukungan dari  Akuntabel
dengan staf umum teman-teman (Malaksanakan
dan kepegawaian staf tugas dengan
terkait kegiatan bertanggung
jawab)
aktualisasi yang
 Kompeten
dilaksanakn
( melaksanaka
n tugas dengan
kualitas
terbaik
 Kolaboratif
(memberi
kesempatan
kepada
berbagai pihak
untuk
berkontribusi
 Berorientasi
Pelayanan
(melakukan
perbaikan
tiada henti

Deskripsi :
1. Keterkaitan Kegiatan dengan Mata Pelatihan Agenda 3
Pada saat pelaksanaan sosialisasi, saya akan menjelaskan terkait dengan aplikasi Google Drive (Smart ASN), sebagai ASN kita harus memberikan
informasi dan pemahaman kepada pegawai secara benar sehingga nantinya kegiatan yang dilakukan bisa berjalan dengan baik (Manajemen ASN)

2. Keterkaitan Tahapan Kegiatan dengan Mata Pelatihan Agenda 2


 Tahap 1 : Saya akan menemui pimpinan untuk meminta saran/ pendapat terkait dengan kegiatan aktualisasi yang akan saya laksanakan dan
meminta pimpinan untuk bisa berkontribusi dan mengajak pegawai bekerja sama (Kolaboratif), saya bersikap baik dan sopan agar menciptakan
suasana yang kondusif (Harmonis), Kemudian saya menyampaikan kepada pimpinan saya akan bertanggung jawab terhadap aktualisasi yang akan
saya laksanakan (Akuntabel) dan bersedia menjaga kode etik dan rahasia instansi (Loyal)
 Tahap 2 : menghargai pimpinan beserta pegawai lainnya dengan kehadiran (Harmonis), bertanggung jawab pada diri sendiri untuk mampu
menyelesaikan tugas (Adaptif)
 Tahap 3 : memberikan pelayanan yang professional dan berkualitas (Berotientasi Pelayanan), memberi informasi yang benar serta
bertanggungjawab (Akuntabel), memberikan informasi yang didapatkan dari berbagai sumber terpercaya (Kompeten), merasa kebersamaan dan
saling menolong dalam lingkungan kantor (Harmonis), bertanggung jawab pada diri sendiri untuk mampu menyelesaikan tugas (Adaptif)
 Tahap 4 : memberikan pelayanan yang professional dan berkualitas (Berotientasi Pelayanan), bekerjasama bersama-sama untuk memberikan data
yang sinkron untuk mewujudkan satu data (kolaboratif), memberi informasi yang benar serta bertanggungjawab (Akuntabel), memberikan informasi
yang didapatkan dari berbagai sumber terpercaya (Kompeten), merasa kebersamaan dan saling menolong dalam lingkungan kantor (Harmonis),
bersedia menjaga kode etik dan rahasia instansi (Loyal) bertanggung jawab pada diri sendiri untuk mampu menyelesaikan tugas (Adaptif).

3. Keterkaitan Kegiatan dengan Visi Misi Organisasi


Sosialisasi yang dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada pegawai pentingnya Arsip Surat Masuk dan Keluar guna mendukung terwujudnya Misi
organisasi yaitu kaimana yang maju ,adil dan sejahtera melalui pebgembangan SDM,SDA dan Kearifan Lokal

4. Keterkaitan Kegiatan dengan Nilai-nilai Organisasi


- Kolaboratif : Adanya Kerjasama antara pimpinan dan pegawai dalam hal pelaksanaan kegiatan sosialisasi
- Berorientasi Pelayanan : pada saat pelaksanaan sosialisasi saya menyampaikan dengan jelas dan lugas
- Harmonis : mendengarkan dengan baik, menghargai perbedaan serta menghargai ketika materi berlangsung
- Loyal : mendedikasi data agar tidak ada data yang berbeda demi kepentingan bangsa dan negara
- Adaptif : terus berubah kearah yang lebih baik

No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output (hasil) Keterkaitan dengan Kontribusi Penguatan
Substansi Mata terhadap visi misi Nilai
Pelatihan organisasi organisasi
2 Membuat dokumen elektronik Melalui kegitan Akuntabel
SMART ASN Membuat dokumen Kolaboratif
elektronik dapat Harmonis
mewujudkan misi Berorientasi
Kabupaten Pelayanan
Kaimana : Adaptif
mewujudkan Kompeten
Pemerintahan yang
adil, Kreatif,
Inovatif, transparan
dan anti Korupsi
Serta berwibawa
Mengumpulkan dokumen fisik dokumen fisik  Akuntabel
surat masuk dan surat keluar surat masuk dan (Malaksanaka
surat keluar yang n tugas dengan
dibutuhkan bertanggung
jawab) dan
menggunakan
kekayaan dan
barang milik
Negara secara
bertanggung
jawab,efektif
dan efisien

 Kolaboratif
(memberi
kesempatan
kepada
berbagai pihak
untuk
 Harmonis
(Membangun
Lingkungan
Kerja yang
kondusif)
 Berorientasi
Pelayanan
(Melakukan
perbaikan
tiada henti)
 Adaptif (terus
berinovasi dan
mengembangk
an kreatifitas)

Menbuat daftar surat masuk dan surat masuk dan  Akuntabel


surat keluar surat keluar sesuai (Malaksanaka
dengan jenis dan n tugas dengan
klasifikasinya bertanggung
jawab)
 Kolaboratif
(Menggerakan
pemanfaatan
berbagai
sumber daya
untuk tujuan
bersama
dokumen fisik (hardcopy) yang dokumen fisik  Akuntabel
akan di pindai/scan yang akan di (Malaksanaka
pindai/scan n tugas dengan
bertanggung
jawab) dan
menggunakan
kekayaan dan
barang milik
Negara secara
bertanggung
jawab,efektif
dan efisien
 Kompeten
( melaksanaka
n tugas dengan
kualitas
terbaik
 Kompeten
( melaksanaka
n tugas dengan

Membuat folder folder  Kompeten


penyimpanan ( melaksanaka
n tugas dengan
kualitas
terbaik

 Berorientasi
Pelayanan
(melakukan
perbaikan tiada
henti

Deskripsi :
1. Keterkaitan Kegiatan dengan Mata Pelatihan Agenda 3
Pada saat pelaksanaan pembuatan surat elektrik saya membuat dengan teliti dan bertanggungjawab dengan menggunakan scan (Smart ASN),
2. Keterkaitan Tahapan Kegiatan dengan Mata Pelatihan Agenda 2
 Tahap 1 : Saya akan mengumpulkan fisik surat masuk dan surat keluar terkait dengan pembuatan surat eltronik , dan mengajak pegawai bekerja
sama (Kolaboratif), saya bersikap baik dan sopan agar menciptakan suasana yang kondusif (Harmonis), bersedia menjaga kode etik dan rahasia
instansi (Loyal)
 Tahap 2 : saya akan membuat daftar surat masuk dan surat keluar berdasarkan klasifikasinya (Akuntabel), bertanggung jawab pada diri sendiri
untuk mampu menyelesaikan tugas serta Menggerakan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama (Kolaboratif)
 Tahap 3 : Malaksanakan tugas dengan bertanggung jawab (Akuntabel), melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik (Kompeten), bertanggung jawab
pada diri sendiri untuk mampu menyelesaikan tugas (Adaptif)
 Tahap 4 dalam bekerja saya melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik dan berkualitas (Kompetan), dan saya melalukan perbaikan tida henti
(Berorientasi pelayanan
3. Keterkaitan Kegiatan dengan Visi Misi Organisasi
Melalui kegitan
Membuat dokumen elektronik dapat mewujudkan misi Kabupaten Kaimana : mewujudkan Pemerintahan yang adil, Kreatif, Inovatif, transparan dan anti Korupsi Serta
berwibawa

4. Keterkaitan Kegiatan dengan Nilai-nilai Organisasi


- Kolaboratif : Adanya Kerjasama antara pimpinan dan pegawai dalam hal pelaksanaan kegiatan sosialisasi
- Berorientasi Pelayanan : pada saat pelaksanaan sosialisasi saya menyampaikan dengan jelas dan lugas
- Harmonis : mendengarkan dengan baik, menghargai perbedaan serta menghargai ketika materi berlangsung
- Loyal : mendedikasi data agar tidak ada data yang berbeda demi kepentingan bangsa dan negara
- Adaptif : terus berubah kearah yang lebih baik
- Kompeten : melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik

No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output (hasil) Keterkaitan dengan Kontribusi Penguatan
Substansi Mata terhadap visi misi Nilai
Pelatihan organisasi organisasi
3 Mengunggah arsip /dokumen Melalui kegitan
elektronik ke dalam google drive Mengunggah
arsip/dokumen Akuntabel
SMART ASN elektronik ke dalam Kompeten
google drive dapat Berorientasi
mewujudkan misi pelayanan
Kabupaten
Kaimana :
mewujudkan
Pemerintahan yang
adil, Kreatif,
Inovatif, transparan
dan anti Korupsi
Serta berwibawa
Menyusun dokumen Tersusun nya dokumen  Akuntabel
elektronik kedalam masing- elektronik pada folder (melaksanakan
masing folder sesuai klasifikasinya tugas dengan
jujur,bertanggung
jawab, cermat,
disiplin dan
berintegrasi
tinggi.
 Kompeten
( melaksanakan
tugas dengan
kualitas terbaik)
Membuat akun email kantor Tersedianya akun email  Akuntabel
kantor (melaksanakan
tugas dengan
jujur,bertanggung
jawab, cermat,
disiplin dan
berintegrasi
tinggi.
 Kompeten
( melaksanakan
tugas dengan
kualitas terbaik)
Membuat akun google drive Tersedianya akun google  Akuntabel
drive (melaksanakan
tugas dengan
jujur,bertanggung
jawab, cermat,
disiplin dan
berintegrasi
tinggi.
 Kompeten
( melaksanakan
tugas dengan
kualitas terbaik)
Mengunggah semua file file yang berisi arsip surat  Kompeten
arsip surat yang sudah di masuk dan surat keluar ( melaksanakan
scan ke dalam google drive

tugas dengan
kualitas
terbaik)
 Berorientasi
Pelayanan
(melakukan
perbaikan tiada
henti

Deskripsi :
1. Keterkaitan Kegiatan dengan Mata Pelatihan Agenda 3
Pada saat pelaksanaan Mengunggah arsip /dokumen elektronik ke dalam google drive (Smart ASN),

2. Keterkaitan Tahapan Kegiatan dengan Mata Pelatihan Agenda 3


 Tahap 1 : Saya akan Menyusun dokumen elektronik kedalam masing-masing folder dengan kualitas terbaik (Kompeten)
Dan saya melaksanakan tugas dengan jujur,bertanggung jawab (Akuntabel)
 Tahap 2 : saya akan membuat Membuat akun email kantor dan menjaga kerahasiaannya ( Loyal ) dan juga jujur,bertanggung jawab (Akuntabel)
 Tahap 3 : Malaksanakan tugas dengan Kualitas Terbaik (Kompeten),
 Tahap 4 dalam bekerja saya melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik dan berkualitas (Kompetan), dan saya melalukan perbaikan tida henti
(Berorientasi pelayanan
3. Keterkaitan Kegiatan dengan Visi Misi Organisasi
Melalui kegitan
Membuat dokumen elektronik dapat mewujudkan misi Kabupaten Kaimana : mewujudkan Pemerintahan yang adil, Kreatif, Inovatif, transparan dan anti Korupsi Serta
berwibawa

4. Keterkaitan Kegiatan dengan Nilai-nilai Organisasi


- Akuntabel (melaksanakan tugas dengan jujur,bertanggung jawab, cermat, disiplin dan berintegrasi tinggi
- Berorientasi Pelayanan : pada saat pelaksanaan sosialisasi saya menyampaikan dengan jelas dan lugas
- Kompeten : melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik

No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output (hasil) Keterkaitan dengan Kontribusi Penguatan
Substansi Mata terhadap visi misi Nilai
Pelatihan organisasi organisasi
4 Alur cara mengapload SMART ASN Melalui kegitan Berorientasi
dokumen surat masuk dan keluar Alur cara Pelayanan
pada Google Drive mengapload Akuntabel
dokumen surat Harmonis
masuk dan surat Kolaboratif
keluar pada google Adaptif
drive dapat
mewujudkan misi
Kabupaten
Kaimana :
mewujudkan
Pemerintahan yang
adil, Kreatif,
Inovatif, transparan
dan anti Korupsi
Serta berwibawa
Akses web google drive Terakses nya aplikasi  Kompeten
Google Drive ( melaksanakan
tugas dengan
kualitas terbaik)
 Adaptif (terus
berinofasi dan
mengembangkan
kreatifitas
 Kolaboratif
(Menggerakan
pemanfaatan
berbagai sumber
daya untuk
tujuan bersama
Upload file surat yang telah Teraploud nya surat ke  Adaptif (terus
di scan dalam folder berinofasi dan
mengembangkan
kreatifitas
 Akuntabel
(melaksanakan
tugas dengan
jujur,bertanggung
jawab, cermat,
disiplin dan
berintegrasi
tinggi.
 Berorientasi
Pelayanan
(melakukan
perbaikan tiada
henti

Klik folder yang menjadi Folder Penyimpanan  Adaptif (terus


tempat penyimpanan hasil berinofasi dan
mengembangkan
kreatifitas
 Akuntabel
(melaksanakan
tugas dengan
jujur,bertanggung
jawab, cermat,
disiplin dan
berintegrasi
tinggi.
 Berorientasi
Pelayanan
(melakukan
perbaikan tiada
henti

Pembuatan media gambar Tersedianya media gambar  Berorientasi


tata cara menggunakan alur penggunaan google Pelayanan
Google drive drive (melakukan
perbaikan tiada
henti
 Kolaboratif
(Menggerakan
pemanfaatan
berbagai sumber
daya untuk
tujuan bersama
 Adaptif (terus
berinofasi dan
mengembangkan
kreatifitas
 Harmonis
(Membangun
Lingkungan Kerja
yang kondusif)

Deskripsi :
1. Keterkaitan Kegiatan dengan Mata Pelatihan Agenda 4
Saya menjelaskan Alur cara mengapload dokumen surat masuk dan keluar pada Google Drive (Smart ASN),

2. Keterkaitan Tahapan Kegiatan dengan Mata Pelatihan Agenda 3


 Tahap 1 : Saya akan akan Akses web google drive terus berinofasi dan mengembangkan kreatifitas (Adaptif) dan juga melaksanakan tugas dengan
kualitas terbaik (Kompeten),
 Tahap 2 : saya akan mengUpload file surat yang telah di scan dan menjaga kerahasiaannya ( Loyal ) dan juga jujur,bertanggung jawab (Akuntabel)
 Tahap 3 : saya memastikan bahwa file yang saya aploud sudah tersimpan dengan benar (Akuntabel)
 Tahap 4 : Pembuatan media gambar tata cara menggunakan Google drive agar dapat menjadi media pembelajaran bagi semua(Berorientasi
pelayanan,Kolaboratif,Adaptif,Harmonis)

3. Keterkaitan Kegiatan dengan Visi Misi Organisasi


Melalui kegitan
Alur cara mengapload dokumen surat masuk dan surat keluar pada google drive dapat mewujudkan misi Kabupaten Kaimana : mewujudkan Pemerintahan yang adil,
Kreatif, Inovatif, transparan dan anti Korupsi Serta berwibawa

4. Keterkaitan Kegiatan dengan Nilai-nilai Organisasi


- Akuntabel (melaksanakan tugas dengan jujur,bertanggung jawab, cermat, disiplin dan berintegrasi tinggi
- Berorientasi Pelayanan : pada saat pelaksanaan sosialisasi saya menyampaikan dengan jelas dan lugas
- Kompeten : melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik
- Adaptif (terus berinofasi dan mengembangkan kreatifitas
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output (hasil) Keterkaitan dengan Kontribusi Penguatan
Substansi Mata terhadap visi misi Nilai
Pelatihan organisasi organisasi

5 Sosialisasi dan evaluasi hasil Manajemen ASN dan Melalui kegitan Akuntabel
digitalisasi arsip surat SMART ASN Sosialisasi dan Loyal
evaluasi hasil Kolaboratif
digitalisasi arsip Harmonis
surat Adaptif
dapat mewujudkan
misi Kabupaten
Kaimana :
mewujudkan
Pemerintahan yang
adil, Kreatif,
Inovatif, transparan
dan anti Korupsi
Serta berwibawa
Melaporkan hasil Melaporkan hasil  Adaptif (terus
penyusunan dokumen pada berinofasi dan
aplikasi kepada atasan mengembangkan
kreatifitas
 Loyal (Menjaga
nama baik instansi
dan pimpinan)
 Kolaboratif
(Menggerakan
pemanfaatan
berbagai sumber
daya untuk
tujuan bersama
 Harmonis
(Membangun
Lingkungan Kerja
yang kondusif)

Meminta persetujuan atasan Persetujuan sosialisasi  Akuntabel


untuk melakukan sosialisasi (melaksanakan
tugas dengan
jujur,bertanggung
jawab, cermat,
disiplin dan
berintegrasi
tinggi.
 Loyal (Menjaga
nama baik instansi
dan pimpinan)
 Harmonis
(Membangun
Lingkungan Kerja
yang kondusif)
 Adaptif (terus
berinofasi dan
mengembangkan
kreatifitas
Menyiapkan bahan Tersedianya bahan  Loyal (Menjaga
sosialisasi sosialisasi nama baik instansi
dan pimpinan)
 Harmonis
(Membangun
Lingkungan Kerja
 Akuntabel
(melaksanakan
tugas dengan
jujur,bertanggung
jawab, cermat,
disiplin dan
berintegrasi
tinggi.

Sosialisasi Penggunaan Penggunaan aplikasi


aplikasi google drive google driv  Akuntabel
(melaksanakan
tugas dengan
jujur,bertanggung
jawab, cermat,
disiplin dan
berintegrasi
tinggi.
 Adaptif (terus
berinofasi dan
mengembangkan
kreatifitas
 Kolaboratif
(Menggerakan
pemanfaatan
berbagai sumber
daya untuk
tujuan bersama
 Harmonis
(Membangun
Lingkungan Kerja
yang kondusif)
Deskripsi :
1. Keterkaitan Kegiatan dengan Mata Pelatihan Agenda 4
Saya Sosialisasi dan evaluasi hasil digitalisasi arsip surat (Smart ASN), (Manajemen ASN)

2, Keterkaitan Tahapan Kegiatan dengan Mata Pelatihan Agenda 3


• Tahap 1 : Saya Melaporkan hasil penyusunan dokumen pada aplikasi kepada atasan Adaptif (terus berinofasi dan mengembangkan kreatifitas
Loyal (Menjaga nama baik instansi dan pimpinan)
Kolaboratif (Menggerakan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama
Harmonis (Membangun
• Tahap 2 : saya akan Meminta persetujuan atasan untuk melakukan sosialisasi :Akuntabel (melaksanakan tugas dengan jujur,bertanggung jawab, cermat, disiplin dan
berintegrasi tinggi.Loyal: (Menjaga nama baik instansi dan pimpinan) Harmonis: (Membangun Lingkungan Kerja yang kondusif) Adaptif: (terus berinofasi dan mengembangkan
kreatifi
• Tahap 3 : saya Menyiapkan bahan sosialisasi agar dapat melakukan evaluasi Loyal (Menjaga nama baik instansi dan pimpinan) Harmonis (Membangun Lingkungan Kerja
Akuntabel (melaksanakan tugas dengan jujur,bertanggung jawab, cermat, disiplin dan berintegrasi tinggi.
• Tahap 4 : saya Sosialisasi Penggunaan aplikasi google drive kepada Pimpinan beserta staf Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Akuntabel (melaksanakan tugas dengan
jujur,bertanggung jawab, cermat, disiplin dan berintegrasi tinggi.Adaptif (terus berinofasi dan mengembangkan kreatifitasKolaboratif (Menggerakan pemanfaatan berbagai
sumber daya untuk tujuan bersama Harmonis (Membangun Lingkungan Kerja yang kondusif)

1. Keterkaitan Kegiatan dengan Visi Misi Organisasi


Melalui kegitan
Alur cara mengapload dokumen surat masuk dan surat keluar pada google drive dapat mewujudkan misi Kabupaten Kaimana : mewujudkan Pemerintahan yang adil, Kreatif,
Inovatif, transparan dan anti Korupsi Serta berwibawa

2. Keterkaitan Kegiatan dengan Nilai-nilai Organisasi


- Akuntabel (melaksanakan tugas dengan jujur,bertanggung jawab, cermat, disiplin dan berintegrasi tinggi
- Berorientasi Pelayanan : pada saat pelaksanaan sosialisasi saya menyampaikan dengan jelas dan lugas
- Kompeten : melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik
- Adaptif (terus berinofasi dan mengembangkan kreatifitas
- Loyal (Menjaga nama baik instansi dan pimpin

3.4. Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi Core Value ASN (BerAKHLAK)

Kegiatan Jumlah
Aktualisasi per MP
No Mata Pelatihan Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5
1 Berorientasi
Pelayanan 1 1 1 1 1 5
2
Akuntabel 2 3 3 2 2 12
3
Kompeten 1 1 1 1 1 5
4
Harmonis 1 1 1 1 1 5
5
Adaptif 2 1 1 2 2 8
6
Loyal 1 1 1 1 1 5
7
Kolaboratif 1 1 1 1 1 5
Jumlah
Aktualisasi
per 9 9 9 9 9 45
Kegiatan

Tabel 3.4 Matrix Rekapitulasi Rencana Habituasi Core Value ASN


3.5. Estimasi Biaya

Dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi membutuhkan anggaran


yang bersumber dari peserta dan pihak lain yang tidak mengikat. Jika terdapat
perubahan anggaran saat pelaksanaan kegiatan aktualisasi. Akan
dikomunikasikan kembali kepada couch dan mentor. Adapun estimasi biaya
dalam kegiatan ini, dapat dilihat pada tabel berikut ini :

No Kegiatan Estimasi Biaya Keterangan

Melakukan konsultasi rencana Rp.50.000 Biaya konsumsi


1
kegiatan dengan pimpinan/mentor

2 Melakukan penataan dokumen Rp. 100.000 Biaya Atk

Melakukan pengelompokan Rp. 50.000 Biaya Atk


3 bersarkan jenis dokumen dan
mempersiapkan akun google drive

Melakukan penataan arsip Rp. 100.000 Biaya Atk


4
dokumen berbasis google drive

Melaksanakan evaluasi dan Rp. 50.000 Biaya Atk


5
pelaporan

Tabel 3.5 Estimasi Biaya

65

Anda mungkin juga menyukai