LAPORAN KINERJA
KEMENTERIAN PANRB
2020
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii
Pernyataan Telah Direviu iv
BAB I Pendahuluan
Tugas dan Fungsi dan Struktur Organisasi 2
Mandat Peran Strategis 4
Sistematika Pelaporan 5
BAB II Perencanaan Kinerja
Rencana Strategis 2020-2024 6
Prioritas Nasional Tahun 2020 7
Perjanjian Kinerja 2020 8
Rencana Kerja dan Anggaran Tahun 2020 12
BAB IV Penutup
LAMPIRAN
Ikhtisar capaian kinerja yang diperjanjikan pada
tahun 2020
TUJUAN 1
TERWUJUDNYA BIROKRASI YANG BERKUALITAS,
KAPABEL, DAN BERDAYA SAING
Keterangan :
* : Realisasi menggunakan hasil pengukuran tahun 2019
** : Realisasi merupakan hasil pengolahan sementara
TUJUAN 2
TERWUJUDNYA KEMENTERIAN PANRB YANG
BERKUALITAS DAN KAPABEL
Keterangan :
* : Realisasi menggunakan hasil pengukuran tahun 2019
** : Realisasi merupakan hasil pengolahan sementara
BAB I
PENDAHULUAN
A. Tugas, Fungsi,
dan Struktur Organisasi
B. Mandat dan Peran Strategis
C. Sistematika Laporan
BAB I
PENDAHULUAN
Bab I Pendahuluan
Pada bab ini disajikan penjelasan umum tentang tugas dan fungsi
organisasi dan peran strategis Kementerian PANRB.
Pada bab ini disajikan data serta analisis atas capaian kinerja yang
telah diperjanjikan pada tahun 2020, serta realisasi anggaran
dikaitkan dengan pencapaian kinerja.
Bab IV Penutup
Lampiran
PERENCANAAN KINERJA
A. Rencana Strategis
Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi (Kementerian PANRB) Tahun 2020 - 2024
ditetapkan melalui Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 24 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi
Tahun 2020-2024.
Dalam rencana strategis 2020-2024 disebutkan, Visi Kementerian PANRB
adalah:
“Mewujudkan Aparatur Negara yang Profesional dan
Berintegritas Tinggi untuk Mencapai Pemerintahan yang
Berkelas Dunia”
dengan Misi :
1. Menciptakan Kelembagaan dan Tata Kelola Birokrasi yang Ramping,
Lincah, Terintegrasi dan Berbasis Elektronik – digital bureaucracy.
2. Membangun SDM Aparatur yang Adaptif, Profesional, Kompetitif
danBerwawasan Global.
3. Mengembangkan Sistem Manajemen Kinerja Instansi Pemerintah yang
Transparan dan Akuntabel.
4. Menciptakan Sistem Pengawasan yang Profesional, Independen dan
Berintegritas.
5. Mewujudkan Pelayanan Publik yang Bersih, Akuntabel dan Melayani.
6. Meningkatkan Kualitas Pengelolaan Reformasi Birokrasi.
Tabel 2.1
Proyek Kementerian PANRB yang Mendukung
Prioritas Nasional Tahun 2020
Tabel 2.2
Perjanjian kinerja Mentei PANRB Tahun 2020
sebelum perubahan
Tabel 2.3
Perjanjian kinerja Menteri PANRB tahun 2020
Setelah dilakukan perubahan
L a p o r a n K i n e r j a 2 0 2 0 | 10
No Sasaran Strategis No Indikator Kinerja Target
L a p o r a n K i n e r j a 2 0 2 0 | 11
Perjanjian Kinerja Menteri PANRB Tahun 2020 setelah revisi inilah yang
dijadikan acuan dalam pengukuran dan penyusunan Laporan Kinerja
Kementerian PANRB tahun 2020 ini.
Anggaran
Program
(Rp)
Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya 126,126,525
Jumlah 184,752,191
L a p o r a n K i n e r j a 2 0 2 0 | 12
Tabel 2.4
Matriks Perencanaan Kinerja Kementerian PANRB Periode 2020-2024
Tujuan/ Target
Indikator Kinerja
Sasaran Strategis 2020 2021 2022 2023 2024
Tujuan 1: Nilai Pelaksanaan RB Nasional KL : 70 KL : 80
Terwujudnya birokrasi Prov : 65 Prov : 71
yang berkualitas, kapabel Kab/Kota: Kab/Kota: 67
dan berdaya saing 60
Sasaran Strategis 1: Skor Peringkat Komposit Skor 41 Skor 45 Skor 50 Skor 56 Skor 61
Terwujudnya Efektivitas Kelembagaan (Cukup (Cukup (Cukup (Cukup (Efektif)
kelembagaan yang Nasional Efektif) Efektif) Efektif) Efektif)
sederhana, responsif, Indeks Sistem Pemerintahan 2,1 2,2 2,3 2,4 2,6
adaptif dan kolaboratif Berbasis Elektronik Nasional
serta SPBE yang Jumlah K/L/D yang Mencapai 45 IP 90 IP 150 IP 257 IP 371 Ip
terintegrasi Predikat SPBE “Baik”
Sasaran Strategis 2: Indeks Sistem Merit Nasional 0,7 0,7 0,7 0,7 0,8
Terwujudnya ASN yang Indeks Profesionalitas ASN 71 73 76 78 80
profesional, berintegritas, Nasional
dan sejahtera
L a p o r a n K i n e r j a 2 0 2 0 | 13
Tujuan/ Target
Indikator Kinerja
Sasaran Strategis 2020 2021 2022 2023 2024
Sasaran Strategis 3: Nilai Akuntabilitas Kinerja Rata- 67 68 69 70 71
Terwujudnya Instansi rata Nasional
Pemerintah yang Efektif Persentase K/L/D yang KL : 94% KL : 96% KL : 98% KL : 100% KL : 100%
dan Akuntabel memiliki nilai Implementasi Prov : 85% Prov : 87% Prov : 90% Prov : 100% Prov : 100%
SAKIP “B” ke Atas Kab/Kota: Kab/Kota: Kab/Kota: Kab/Kota: Kab/Kota:
50% 55% 65% 75% 100%
Sasaran Strategis 4: Jumlah unit kerja percontohan 100 200 300 400 500
Terwujudnya birokrasi yang mendapatkan predikat Unit Kerja Unit Kerja Unit Kerja Unit Kerja Unit Kerja
yang bersih dan WBK/WBBM
berintegritas di sektor strategis
Sasaran Strategis 5: Indeks Pelayanan Publik 3,25 3,4 3,50 3,60 3,75
Terwujudnya kualitas Nasional.
pelayanan publik yang
prima
Sasaran Strategis 6: Persentase K/L/D yang KL : 70% KL : 70% KL : 80% KL : 90% KL : 100%
Peningkatan efektivitas memiliki Indeks Reformasi Prov : 50% Prov : 60% Prov : 70% Prov : 85% Prov : 100%
Reformasi Birokrasi Birokrasi “Baik” Kab/Kota: Kab/Kota: Kab/Kota: Kab/Kota: Kab/Kota:
Nasional 30% 45% 65% 85% 100%
L a p o r a n K i n e r j a 2 0 2 0 | 14
Tujuan/ Target
Indikator Kinerja
Sasaran Strategis 2020 2021 2022 2023 2024
Tujuan 2: “Nilai Pelaksanaan RB 81 83
“Terwujudnya Kementerian PANRB”
Kementerian PANRB
yang berkualitas
dan kapabel”
Sasaran Strategis 7: Skor Peringkat Komposit Skor 41 Skor 45 Skor 50 Skor 55 Skor 61
Terwujudnya Efektivitas Kelembagaan (Cukup (Cukup (Cukup (Cukup (Efektif)
kelembagaan Kementerian Kementerian Efektif) Efektif) Efektif) Efektif)
PANRB yang efektif dan PANRB
efisien Indeks Sistem Pemerintahan Baik Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik
Berbasis Elektronik
Kementerian PANRB
Sasaran Strategis 8: Indeks Sistem Merit 0,8 0,8 0,8 0,9 0,9
Terwujudnya ASN Kementerian PANRB
Kementerian PANRB yang Indeks Profesionalitas ASN 71 72 75 78 80
profesional, berintegritas, Kementerian PANRB
dan sejahtera
Sasaran Strategis 9: Nilai Implementasi SAKIP 81 82 83 84 85
Kementerian PANRB
Opini BPK WTP WTP WTP WTP WTP
L a p o r a n K i n e r j a 2 0 2 0 | 15
Tujuan/ Target
Indikator Kinerja
Sasaran Strategis 2020 2021 2022 2023 2024
Terwujudnya Kementerian
PANRB yang berkinerja
tinggi, dan akuntabel
Sasaran Strategis 10: Indeks Pelayanan Publik 3,25 3,40 3,50 3,60 3,75
Terwujudnya kualitas Kementerian
pelayanan public PANRB
Kementerian PANRB yang
prima
L a p o r a n K i n e r j a 2 0 2 0 | 16
BAB III
AKUNTABILITAS
KINERJA
A. Pengukuran Kinerja
B. Analisis Capaian Kinerja
C. Akuntabilitas Keuangan
BAB III
Akuntabilitas Kinerja
A. Pengukuran Kinerja
Kinerja Kementerian PANRB tahun 2020 diukur dari pencapaian Indikator
Kinerja yang diperjanjikan pada Perjanjian Kinerja tahun 2020 Menteri
PANRB pada seluruh sasaran strategis. Kinerja tahun 2020 merupakan
kinerja tahun awal Renstra Kementerian PANRB 2020-2024. Secara rata-
rata capaian kinerja pada tahun 2020 adalah sebesar 116,32% yang dihitung
dari rata-rata capaian dari seluruh sasaran kinerja. Adapun hasil
pengukuran atas pencapaian kinerja 2020 adalah sebagai berikut:
Sasaran Strategis 1
Terwujudnya kelembagaan yang sederhana, responsif, adaptif dan kolaboratif
serta SPBE yang terintegrasi
No Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
1 Peringkat komposit efektivitas Cukup Efektif 133%
kelembagaan nasional Efektif
2 Jumlah K/L/D yang mencapai 217 IP 247 113,82%
predikat SPBE “Baik”
Sasaran Strategis 2
Terwujudnya ASN yang profesional, berintegritas, dan sejahtera
1 Indeks Profesionalitas ASN 71 63.83 89.90%
Nasional
2 Indeks Sistem Merit Manajemen 0,7 0,53 75,71%
ASN Nasional
Sasaran Strategis 3
Terwujudnya instansi pemerintah yang efektif, efisien dan akuntabel
1 Nilai akuntabilitas kinerja rata 67 67,13 101,19%
– rata nasional
2 Persentase K/L/D yang K/L: 90% 95,24% 105,82%
memiliki nilai
Implementasi SAKIP “B” Prov 85% 97,06% 114,19%
keatas Kab/
45% 63,98% 142,18%
Kota
Sasaran Strategis 4
Terwujudnya birokrasi yang bersih dan berintegritas
1 Jumlah unit kerja Percontohan 100 314 314%
yang mendapatkan predikat Unit Unit kerja
WBK/WBBM di sektor strategis Kerja
Sasaran Strategis 5
Terwujudnya kualitas pelayanan publik yang prima
1 Indeks Pelayanan Publik 3.25 3,85 118,46
Nasional
L a p o r a n K i n e r j a 2 0 2 0 | 17
Sasaran Strategis 6
Peningkatan efektivitas Reformasi Birokrasi Nasional
No Indikator Kinerja Target Realisa Capaian
si
1 Nilai Pelaksanaan RB
KL 75 74,63 99,51%
Nasional
L a p o r a n K i n e r j a 2 0 2 0 | 18
B. Analisis Capaian Kinerja
Sasaran Strategis 1
Terwujudnya kelembagaan yang sederhana, responsif, adaptif dan
kolaboratif serta SPBE yang terintegrasi
No Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
1 Peringkat Komposit Cukup Efektif 133%
Efektivitas Kelembagaan Efektif
Nasional
2 Jumlah K/L/D yang 217 247 113,82%
Mencapai Predikat SPBE
“Baik”
3 Indeks SPBE Nasional 2,1 2,26 107,62%
L a p o r a n K i n e r j a 2 0 2 0 | 19
mendapatkan hasil akhir penilaian evaluasi kelembagaan secara
terukur.
L a p o r a n K i n e r j a 2 0 2 0 | 20
Kab Musi Rawas Utara 59,51 Cukup Efektif
Kab Kendal 67,44 Efektif
Kab Gunung Mas 72,21 Efektif
Kab Pulau Pisang 66,74 Efektif
Kota Palangkaraya 55,38 Cukup Efektif
Kab Murung Raya 52,04 Cukup Efektif
Skor Komposit Kelembagaan
73,98 Efektif
Nasional 2020
L a p o r a n K i n e r j a 2 0 2 0 | 21
• Evaluasi/penilaian mandiri, yaitu kegiatan pengumpulan
data (pemberian jawaban, penjelasan dan bukti pendukung
atas pertanyaan pada Kuesioner) dan kemudian melakukan
evaluasi/penilaian yang dilakukan oleh Instansi Pusat dan
Pemerintah Daerah secara mandiri.
• Evaluasi/penilaian dokumen, yaitu melakukan penilaian
tingkat kematangan SPBE berdasarkan dokumen yang
berisi jawaban, penjelasan, dan bukti pendukung yang
dilakukan oleh Evaluator Eksternal yang telah ditetapkan
Kementerian PANRB;
• Evaluasi/penilaian interviu (wawancara), yaitu melakukan
penilaian tingkat kematangan SPBE berdasarkan tanya
jawab yang dilakukan oleh Evaluator Eksternal yang telah
ditetapkan Kementerian PANRB;
• Evaluasi/penilaian visitasi (observasi lapangan), yaitu
melakukan penilaian tingkat kematangan SPBE
berdasarkan pengamatan langsung yang dilakukan oleh
Evaluator Eksternal yang telah ditetapkan Kementerian
PANRB.
Penilaian dalam pelaksanaan pemantauan dan evaluasi SPBE
dilakukan melalui struktur penilaian yang terdiri dari:
• Domain, merupakan area pelaksanaan SPBE yang dinilai;
• Aspek, merupakan area spesifik pelaksanaan SPBE yang
dinilai; dan
• Indikator, merupakan informasi spesifik dari aspek
pelaksanaan SPBE yang dinilai.
L a p o r a n K i n e r j a 2 0 2 0 | 22
Nama K/L/D yang telah mencapai predikat SPBE “Baik” dapat
dilihat pada lampiran 2 laporan kinerja ini. Perbandingan realisasi
Jumlah K/L/D yang mencapai predikat SPBE “Baik” tahun 2020
dengan target tahun 2020, realisasi 2019, dan target di tahun
akhir Renstra 2020-2024 adalah:
L a p o r a n K i n e r j a 2 0 2 0 | 23
Setiap Indeks Aspek SPBE dapat kelompokan atas Instansi Pusat
dan Pemerintah Daerah. Secara umum Indeks Aspek SPBE
Instansi Pusat sudah mencapai target indeks sebesar 2,90, namun
Indeks Aspek SPBE Pemerintah Daerah baru mencapai 2,14,
masih jauh di bawah target indeks sebesar 2,6. Hasil Indeks Aspek
SPBE Instansi Pusat dan Pemerintah Daerah diilustrasikan pada
gambar di bawah ini.
L a p o r a n K i n e r j a 2 0 2 0 | 24
Rincian dari jumlah setiap kelompok kementerian, lembaga, dan
pemerintah daerah yang dikategorikan berdasarkan predikat
SPBE dapat dilihat pada tabel berikut:
Lembaga
Indeks Kemen- Lain
Nasional LPNK Prov Kab Kota
terian
Domain Layanan
SPBE 2.48 3.43 3.29 2.47 2.74 2.26 2.69
Adm Pemerintahan
2.62 3.52 3.40 2.62 2.82 2.42 2.80
Layanan Publik
2.24 3.28 3.09 2.20 2.58 1.98 2.49
L a p o r a n K i n e r j a 2 0 2 0 | 25
Peningkatan penerapan SPBE yang terjadi secara keseluruhan,
sebagai perbandingan hasil evaluasi SPBE kementerian, lembaga,
dan pemerintah daerah tahun 2019 dan tahun 2020 dapat dilihat
sebagaimana tabel berikut ini:
Sangat Baik 14 15 2 2 7 10 23 27
L a p o r a n K i n e r j a 2 0 2 0 | 26
Sasaran Strategis 2
Terwujudnya ASN yang profesional, berintegritas, dan sejahtera
No Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
1 Indeks Profesionalitas ASN 71 63.83* 89.90%
Nasional
2 Indeks Sistem Merit 0,7 0,53** 75,71%
Manajemen ASN Nasional
Keterangan :
* : Realisasi menggunakan hasil pengukuran tahun 2019
** : Realisasi merupakan hasil pengolahan sementara
IP ASN diperoleh melalui evaluasi yang dilakukan oleh Deputi Bidang SDM
Aparatur dan secara teknis dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Negara
(BKN) berdasarkan Peraturan Menteri PANRB Nomor 38 Tahun 2018 tentang
Pengukuran Indeks Profesionalitas Aparatur Sipil Negara. Evaluasi IP ASN
meliputi 4 (empat) dimensi dengan bobot yaitu:
1. Kualifikasi (25%),
2. Kompetensi (40%),
3. Kinerja (30%), dan
4. Disiplin (5%).
Nilai IP ASN didapat dari penjumlahan nilai tiap dimensi yang telah dikalikan
dengan bobot masing-masing. Indeks Profesionalitas ASN merupakan hasil
akhir dari penjumlahan nilai tertimbang dari seluruh dimensi. Hasil evaluasi
IP ASN menggambarkan tingkat Profesionalitas ASN dengan nilai dan
kategori sebagai berikut:
1. Nilai 91 – 100, kategori Sangat Tinggi;
2. Nilai 81 – 90, kategori Tinggi;
3. Nilai 71 – 80, kategori Sedang;
4. Nilai 61 – 70, kategori Rendah; dan
5. Nilai 0 – 60, kategori Sangat Rendah.
L a p o r a n K i n e r j a 2 0 2 0 | 29
Nilai Indeks Profesionalitas ASN nasional didapat dari rata-rata nilai IP ASN
seluruh Instansi Pusat dan Instansi Daerah yang dievaluasi pada tahun
bersangkutan.
Sampai dengan Draft Laporan Kinerja Tahun 2020 ini disusun, Hasil
Pengukuran atas Indek Profesionalitas ASN Nasional Tahun 2020 belum
dirilis oleh BKN, sehingga dalam Draft Laporan Kinerja ini masih menyajikan
Hasil Pengukuran atas Indeks Profesionalitas ASN tahun 2019
Perbandingan realisasi Nilai Indeks Profesionalitas ASN nasional tahun 2020
dengan target tahun 2020, realisasi 2019, dan target di tahun akhir Renstra
2020-2024 adalah:
Target 2024
Target 2020 Realisasi 2020 Realisasi 2019
(Akhir Renstra)
7,1 63.83 * 63,83 80
Keterangan : * : Realisasi menggunakan hasil pengukuran tahun 2019
L a p o r a n K i n e r j a 2 0 2 0 | 30
6. penggajian, penghargaan dan disiplin (10%);
7. perlindungan dan pelayanan (5%); dan
8. sistem informasi (5%).
Setiap aspek terdiri dari
sejumlah sub-aspek dimana
masing-masing aspek dan
sub-aspek mempunyai bobot
yang besarannya ditentukan
berdasarkan peranannya
dalam sistem merit.
Masing-masing sub-aspek
terdiri dari 4 tingkatan:
i. Kurang dengan Skor 1; jika sebagian besar elemen yang dinilai
belum sesuai ketentuan;
ii. Cukup dengan Skor 2; jika baru sebagian elemen yang dinilai sudah
sesuai ketentuan
iii. Baik dengan Skor 3; jika sebagian besar elemen yang dinilai sudah
sesuai ketentuan
iv. Sangat Baik Skor 4; Jika semua elemen yang dinilai sudah sesuai
ketentuan, walau ada kekurangan namun dampaknya tidak luas.
Nilai Total merupakan penjumlahan dari nilai akhir setiap Aspek.
Sampai disusunnya Laporan Kinerja ini, pengukuran atas Realisasi Indeks
Sistem Merit Manajemen ASN Nasional tahun 2020 masih belum final,
sehingga dalam laporan ini data yang disajikan adalah hasil pengukuran
sementara.
Target 2024
Target 2020 Realisasi 2020 Realisasi 2019
(Akhir Renstra)
0,7 0,53** 0,57 0,8
Keterangan ** : Realisasi merupakan hasil pengolahan sementara
L a p o r a n K i n e r j a 2 0 2 0 | 31
Sasaran Strategis 3
Terwujudnya instansi pemerintah yang efektif, efisien dan akuntabel
No Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
1 Nilai akuntabilitas kinerja rata 67 67,13 101,19%
– rata nasional
2 Persentase K/L/D yang K/L 90% 95,24% 105,82%
memiliki nilai
Implementasi SAKIP “B” Prov 85% 97,06% 114,19%
keatas Kab/
45% 63,98% 142,18%
Kota
75
70
64,23 64,28
65
60,56
60 56,96 57,46
55
50
2015,5 2016 2016,5 2017 2017,5 2018 2018,5 2019 2019,5 2020 2020,5
Target 2024
Target 2020 Realisasi 2020 Realisasi 2019
(Akhir Renstra)
67 67,13 65,96 80
L a p o r a n K i n e r j a 2 0 2 0 | 32
Persentase K/L/D yang memiliki nilai Implementasi SAKIP “B” keatas
Akuntabilitas Kinerja
menggambarkan banyaknya
instansi pemerintah yang
sudah mampu
mempertanggungjawabkan
hasil atas penggunaan
anggaran yang
dilaksanakannya.
Instansi pemerintah yang
KL KL memiliki nilai Akuntabilitas
Kinerja “Baik” adalah
instansi pemerintah yang
nilai total Akuntabilitas
Kinerja diatas 60 (enam
puluh) atau memiliki
predikat B ke atas.
Perkembangan instansi
pemerintah dengan
Akuntabilitas Kinerja Baik
terus meningkat, baik itu
pada tingkat K/L maupun
pada tingkat pemerintah
provinsi/ kabupaten/kota.
Pada tingkat pemerintah
Prov kabupaten/kota
peningkatannya masih
belum signifkan sampai
dengan tahun 2020. Apabila
dibandingkan dengan target
Renstra Kementerian PANRB
Tahun 2020 - 2024,
pencapaian tahun 2020
pada tingkat
kementerian/lembaga dan
provinsi telah melampaui
target tahun 2020 yang
tercantum dalam Renstra
Kementerian PANRB.
Kab/Kota
L a p o r a n K i n e r j a 2 0 2 0 | 33
Perbandingan realisasi Persentase K/L/D yang memiliki nilai Implementasi
SAKIP “B” keatas dengan target tahun 2020, realisasi 2019, dan target di
tahun akhir Renstra 2020-2024 adalah:
L a p o r a n K i n e r j a 2 0 2 0 | 34
Sasaran Strategis 4
Terwujudnya birokrasi yang bersih dan berintegritas
No Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
1 Jumlah unit kerja 100 314 314%
percontohan yang
mendapatkan predikat
WBK/WBBM di sektor
strategis
L a p o r a n K i n e r j a 2 0 2 0 | 35
Pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM merupakan
program pembangunan unit kerja pelayanan percontohan yang
berupaya mencegah korupsi dan peningkatan pelayanan publik.
Unit kerja percontohan yang
mendapatkan predikat
Wilayah Bebas dari Korupsi
(WBK) dan Wilayah Birokrasi
Bersih Melayani (WBBM)
akan menjadi virus
perubahan kepada unit kerja
lainnya. Predikat didapatkan
dari hasil evaluasi
pembangunan zona integritas yang didasarkan pada Peraturan
Menteri PANRB Nomor 52 Tahun 2015 tentang Pedoman
Pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM.
L a p o r a n K i n e r j a 2 0 2 0 | 36
Jumlah unit kerja yang lolos pada tahap penilaian survei sebanyak
2.570 unit kerja. Jumlah ini kemudian masuk ke tahap
selanjutnya, yaitu
evaluasi lapangan, baik
secara virtual maupun
evaluasi lapangan.
Setelah pelaksanaan
evaluasi dan verifkasi
lapangan, jumlah unit
kerja yang diusulkan
masuk dalam penilaian
akhir, sebanyak 763 unit
kerja. Dari jumlah
tersebut sebanyak 681
unit kerja ditetapkan
sebagai WBK, dan 82 unit kerja ditetapkan sebagai WBBM. 763
unit tersebut berasal dari 49 K/L, 8 provinsi, dan 39 kab/Kota.
Jumlah ini menunjukkan perkembangan yang luar biasa,
meningkat dua kali lipat dari tahun sebelumnya.
L a p o r a n K i n e r j a 2 0 2 0 | 37
Sasaran Strategis 5
Terwujudnya kualitas pelayanan publik yang prima
No Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
1 Indeks Pelayanan Publik 3.25 3,84 118,15
Nasional
L a p o r a n K i n e r j a 2 0 2 0 | 38
Instrumen IPP terdiri atas:
01 02 03
Formulir F-01
kuesioner kuesioner
Diisi oleh
Diisi oleh observer Diisi oleh
penyelenggara
atau evaluator guna masyarakat
layanan, untuk
memberikan penilaian pengguna layanan,
dapat memberikan
berdasarkan untuk memberikan
data sesuai dengan
pengamatan langsung penilaian
hal yang menurut
di lapangan, baik berdasarkan hal
pemberi layanan
pengamatan data yang mereka amati
dapat dipenuhi oleh
maupun realita yang dan rasakan terkait
yang bersangkutan.
terjadi pada unit pelayanan yang
pelayanan. telah diterima.
L a p o r a n K i n e r j a 2 0 2 0 | 39
Sarana Prasarana Konsultasi dan Pengaduan
Inovasi merupakan
Sistem Informasi
Pelayanan Publik kesatuan indikator dari
berbagai prinsip. Dengan
Sistem Informasi demikian inovasi
Elektronik dan merupakan upaya yang
Sistem Informasi meliputi satu atau
Non Elektronik. gabungan beberapa
prinsip dalam satu
kesatuan inovasi.
Selanjutnya, nilai yang diperoleh dari setiap formulir dirata-
rata, kemudian dikonversikan menjadi angka indeks, dimana
angka indeks yang diperoleh dapat diterjemahkan sebagai
berikut:
RANGE NILAI KATEGORI MAKNA
0 – 1,00 F Pembinaan
L a p o r a n K i n e r j a 2 0 2 0 | 40
Dibandingkan dengan Evaluasi Pelayanan Publik di Tahun 2017,
terdapat peningkatan jumlah lokus evaluasi pelayanan publik dari
tahun ke tahun.
1 K/L 3 57 54 55
Samsat Samsat
L a p o r a n K i n e r j a 2 0 2 0 | 41
2017 2018 2019 2020
L a p o r a n K i n e r j a 2 0 2 0 | 42
Langkah-langkah yang dilakukan oleh Kementerian PANRB dalam
menjalankan program Evaluasi Pelayanan Publik khususnya dalam masa
pandemi Covid-19:
Persiapan Evaluasi
L a p o r a n K i n e r j a 2 0 2 0 | 43
Pelaksanaan Evaluasi
L a p o r a n K i n e r j a 2 0 2 0 | 44
Pasca Pelaksanaan Evaluasi Pelayanan Publik
L a p o r a n K i n e r j a 2 0 2 0 | 45
b. Verifikasi hasil nilai IPP
Tim Kementerian PANRB melakukan verifikasi nilai akhir hingga
diperoleh nilai IPP.
Hasil penilaian evaluasi pelayanan publik menunjukkan adanya
perbaikan kualitas pelayanan publik setiap tahunnya. Hal ini
dengan melihat peningkatan capaian Indeks Pelayanan Publik
Nasional dari tahun ke tahun, dimana pada tahun 2017 sebesar
3,28 selanjutnya meningkat pada tahun 2018 sebesar 3,38 dan
pada tahun 2019 sebesar 3,63. Demikian juga terjadi peningkatan
nilai IPP pada tingkat Kementerian/Lembaga dan Pemerintah
Daerah. Pada Tahun 2020, IPP Pemda sebesar 3,7 dan IPP K/L
sebesar 4. Nilai IPP Nasional Tahun 2020 sebesar 3,85, dimana
nilai ini meningkat sebanyak 6% jika dibandingkan tahun
sebelumnya.
Perbandingan Hasil Evaluasi Pelayanan Publik
Tahun 2017 - 2020
L a p o r a n K i n e r j a 2 0 2 0 | 46
Hasil Evaluasi Pelayanan Publik Tahun 2020 ini cukup
menggembirakan mengingat pelaksanaan evaluasi pada masa
pandemi Covid-19. Hal ini menunjukkan bahwa penyelenggara
pelayanan publik baik Pemda maupun K/L terus berusaha untuk
memberikan pelayanan yang berkualitas kepada penyelenggara
layanannya.
A 0 1 2 8 2 5
A- 1 8 28 51 21 27
B 13 15 78 86 22 15
B- 12 6 61 43 5 4
C 6 2 38 27 2 2
C- 1 1 10 4 0 1
Prioritas Pembinaan 0 0 3 2 0 0
L a p o r a n K i n e r j a 2 0 2 0 | 47
mengalami peningkatan sebesar 8,25. Sementara itu, pada hasil
penilaian IPP K/L terjadi penurunan persentase sebesar 1.71.
Berdasarkan berbagai hasil analisis data di atas, diperoleh
informasi bahwa terjadi peningkatan nilai indeks pelayanan publik
setiap tahunnya. Hal ini berarti bahwa Unit Penyelenggara
Pelayanan, baik pada pemerintah pusat maupun daerah yang
dinilai telah memiliki komitmen dan upaya dalam melakukan
perbaikan pelayanan. Atas pelaksanaan evaluasi pelayanan publik
Tahun 2020, berikut beberapa catatan hasil evaluasi pelaksanaan
program, yaitu:
1. Tahun 2020 merupakan tahun yang berbeda dibandingkan
tahun-tahun sebelumnya dikarenakan adanya pandemi covid-
19, beberapa UPP terjadi refocusing anggaran yang
mengakibatkan perbaikan pelayanan publik terutama pada
bagian sarpras dan forum konsultasi publik secara tatap muka
diminimalkan;
2. Terdapat keterbatasan terkait penggunaan teknologi, baik
disebabkan oleh kendala jaringan maupun kurang familiarnya
penggunaan aplikasi teleconference. Hal ini berpengaruh pada
keterlambatan dalam proses evaluasi, validasi dan verifikasi; dan
3. Survei kepada masyarakat secara langsung pada masa pandemi
ini memiliki tantangan tersendiri karena pengguna layanan
dipaksa untuk mengoptimalkan layanan daring dan
menghindari tatap muka. Hal ini dirasa membutuhkan waktu
untuk adaptasi, contohnya pada survei F-03 yang dilakukan
secara daring, banyak masyarakat yang masih kebingungan
dalam pengisian survei tersebut.
L a p o r a n K i n e r j a 2 0 2 0 | 48
evaluasi agar evaluasi dapat dilaksanakan berkelanjutan dan
lebih masif ke seluruh Pemda.
3. Menjalin komunikasi yang intensif dengan unit pelayanan publik
yang dilakukan evaluasi dan mengkonfirmasi ulang terhadap
tindak lanjut rekomendasi perbaikan yang pernah disampaikan
pada saat video conference.
4. Melaksanakan coaching clinic kebijakan pelayanan publik baik
secara langsung maupun daring pada: (1) Lokus evaluasi yang
menjadi prioritas pembinaan, dan (2) Pemda yang belum pernah
dilakukan evaluasi.
5. Penambahan batas waktu pengisian F-03 agar diperoleh responden yang
lebih bervariatif dan memenuhi jumlah minimal responden.
L a p o r a n K i n e r j a 2 0 2 0 | 49
Sasaran Strategis 6
Peningkatan efektivitas Reformasi Birokrasi Nasional
No Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
1 Nilai Pelaksanaan
KL 75 74,63 99,51%
RB Nasional
Prov 65 64,28 98,89%
Kab/
55 53,85 97,91%
Kota
2 Persentase K/L/D KL 65% 96,39 % 148,29%
yang memiliki
Indeks RB “Baik” 40% 79,41% 198,53%
Prov
Kab/ 27% 24,41% 90,41%
Kota
L a p o r a n K i n e r j a 2 0 2 0 | 51
Penambahan instansi pemerintah yang dievaluasi juga mempengaruhi
penurunan nilai tersebut. Pada tingkat kabupaten/ kota tahun 2018 yang
dievaluasi sebanyak 207 kabupaten/kota tahun 2019 menjadi 303
kabupaten/kota. Sedangkan angka partisipasi dari tahun ke tahun
mengalami peningkatan, di tahun 2020 sendiri jumlah pemerintah
kabupaten/kota yang dievaluasi pelaksanaan RB-nya mencapai sebanyak
371, ini merupakan 73,03% dari jumlah populasi kabupaten/kota.
L a p o r a n K i n e r j a 2 0 2 0 | 52
Survey ini merupakan persepsi masyarakat terkait kualitas pelayanan publik
yang diberikan oleh instansi pemerintah dan persepsi pencegahan korupsi.
Survei ini dilakukan kepada responden masyarakat penerima layanan pada
seluruh instansi pemerintah.
Perbandingan realisasi Nilai Pelaksanaan RB Nasional tahun 2020 dengan
target tahun 2020, realisasi 2019, dan target di tahun akhir Renstra 2020-
2024 adalah:
L a p o r a n K i n e r j a 2 0 2 0 | 53
asumsi tertentu dalam menetapkan target 5 tahun ke depan. Asumsi yang
membedakan dengan periode 2015 – 2019 adalah dengan telah
diterbitkannya Peraturan Menteri PANRB Nomor 26 Tahun 2020, yang
menggunakan kriteria dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi
dibandingkan dengan kriteria pada tools evaluasi sebelumnya. Tools evaluasi
yang baru menekankan pada aspek reform (30%), penilaian hasil antara
(10%), sedangkan aspek pemenuhan hanya sebesar 20%.
Dengan perubahan tools evaluasi yang begitu signifkan, maka
diperhitungkan bahwa instansi pemerintah harus melakukan penyesuaian
terhadap tools evaluasi tersebut. Konsekuensinya adalah pada tahun-tahun
awal periode Renstra (tahun 2020 - 2021) instansi pemerintah tidak akan
mengalami kenaikan indeks RB, bahkan untuk instansi pemerintah yang
tidak responsif, indeks RB memungkinkan untuk turun.
Dengan asumsi tersebut, maka Deputi RBKunwas menetapkan indikator
kinerja ini dengan target-target yang lebih rendah, apabila dibandingkan
dengan realisasi Tahun 2019. Target tahun 2020 - 2024 tersebut telah
beberapa kali dibahas dengan Bappenas dan telah disepakati menjadi target
RPJMN Tahun 2020 - 2024 sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 18
Tahun 2020.
L a p o r a n K i n e r j a 2 0 2 0 | 54
3. Regulasi baru (Peraturan Menteri PANRB No. 25 Tahun 2020 tentang
Roadmap Reformasi Birokrasi 2020-2024, Peraturan Menteri PANRB No.
26 Tahun 2020 tentang Pedoman Evaluasi Pelaksanaan Reformasi
Birokrasi) sehingga instansi pemerintah memerlukan adaptasi kembali
atas implementasi kebijakan tersebut.
4. Pelaksanaan Reformasi Birokrasi pada pemerintah kabupaten/kota yang
masih rendah apabila dibandingkan dengan persentase K/L dan Provinsi.
Hal ini disebabkan karena jumlahnya yang banyak, karakteristik yang
beraneka ragam dan kurangnya stimulus yang dapat meningkatkan
awareness pemerintah kabupaten/kota atas pelaksanaan RB.
Beberapa hal yang telah dilakukan antara lain:
1. Optimalisasi pendampingan dan bimbingan teknis secara online, karena
dalam situasi pandemi covid-19 yang belum memungkinkan pertemuan
tatap muka, baik itu melalui daring, sistem aplikasi PMPRB maupun e-
sakip reviu sebagai terobosan untuk memecah konstrain jarak, waktu dan
biaya.
2. Mengintensifkan koordinasi antar unit kerja baik dengan deputi di
Kementerian PANRB maupun dengan instansi pemrintah lainnya, sebagai
upaya menyamakan kebijakan dan strategi dalam mendorong percepatan
pelaksanaan RB.
Langkah ke depan yang akan dilakukan:
1. Untuk meningkatkan efektivitas pelaksanaan asistensi, perlu disiapkan
materi online terkait regulasi yang baru agar dapat diakses dengan mudah
oleh stakeholder. Hal ini dapat menghemat biaya yang dikeluarkan oleh
instansi pemerintah dan mempermudah proses knowledge sharing.
2. Meningkatkan kolaborasi dengan unit kerja di Kementerian PANRB untuk
mewujudkan evaluasi bersama pelaksanaan reformasi birokrasi agar
pembangunan reformasi birokrasi nasional yang dilakukan oleh unit kerja
di Kementerian PANRB dapat selaras dan bersinergi dengan baik.
3. Membangun kerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri dan
Kementerian Keuangan untuk merumuskan kebijakan terkait reward and
punishment di pemerintah daerah atas pelaksanaan RB di instansi
pemerintah. Hal ini sebagai stimulus untuk meningkatkan pelaksanaan
RB di kabupaten/kota.
Perbandingan realisasi Persentase K/L/D yang memiliki Indeks RB “Baik”
tahun 2020 dengan target tahun 2020, realisasi 2019, dan target di tahun
akhir Renstra 2020-2024 adalah:
Realisasi Realisasi Target 2024
Target 2020
2020 2019 (Akhir Renstra)
K/L 65% 96,39 % 96,43% 100%
L a p o r a n K i n e r j a 2 0 2 0 | 55
Sasaran Strategis 7
Terwujudnya kelembagaan Kementerian PANRB yang efektif dan efisien
No Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
1 Skor Peringkat Komposit 73,85 82,637 111,90%
Efektivitas Kementerian (Efektif) (Efektif)
PANRB
2 Indeks SPBE Kementerian 3.1 3,29
(Baik) (Baik) 106,12%
PANRB
L a p o r a n K i n e r j a 2 0 2 0 | 59
Indeks SPBE Kementerian PANRB
Indeks SPBE yaitu nilai yang menggambarkan tingkat kematangan
(maturity level) dari pelaksanaan SPBE di Instansi Pusat dan
Pemerintah Daerah. Indeks SPBE dihasilkan dari evaluasi SPBE
yang dilaksanakan oleh Deputi Kelembagaan dan Tata Laksana.
Evaluasi SPBE tahun 2020 dilaksanakan berdasarkan Peraturan
Menteri Nomor 5 Tahun 2018 tentang Pedoman Evaluasi Sistem
Pemerintahan Berbasis Elektronik dan selanjutnya mulai tahun
2021 menggunakan dasar Peraturan Menteri Nomor 59 Tahun
2020 tentang Pedoman Evaluasi Sistem Pemerintahan Berbasis
Elektronik.
Pelaksanaan evaluasi SPBE dilakukan melalui tahapan berikut:
1. Perencanaan, yaitu penyusunan perencanaan, mempersiapkan
instrumen evaluasi, membentuk tim evaluator, dan melakukan
sosialisasi pedoman/pelaksanaan evaluasi SPBE.
2. Pelaksanaan, yaitu melakukan penilaian mandiri (pengumpulan
data), penilaian dokumen, penilaian interviu (wawancara),
dan/atau penilaian visitasi (observasi lapangan).
3. Pelaporan, yaitu menyusun hasil penilaian berupa indeks SPBE,
indeks aspek, nilai indikator, dan rekomendasi perbaikan.
Penilaian pada pelaksanaan evaluasi SPBE dilakukan melalui
struktur penilaian yang terdiri dari:
1. Domain, merupakan area pelaksanaan SPBE yang dinilai;
2. Aspek, merupakan area spesifik pelaksanaan SPBE yang dinilai;
dan
3. Indikator, merupakan informasi spesifik dari aspek pelaksanaan
SPBE yang dinilai.
Sebuah domain terdiri dari satu atau beberapa aspek, dan sebuah
aspek terdiri dari satu atau beberapa indikator. Nilai indeks
dihitung secara agregat dari nilai tingkat kematangan pada
indikator.
L a p o r a n K i n e r j a 2 0 2 0 | 60
Upaya-upaya yang telah dilakukan dalam mempertahankan nilai
index SPBE tetap “Baik” dan akan berlanjut di tahun berikutnya
diantaranya:
1. Telah dibangun Portal 1 Data Kementerian PANRB, yang
dapat diakses oleh seluruh pegawai Kementerian PANRB di
alamat http://1data.menpan.go.id.
2. Untuk menjamin keamanan Naskah Dinas yang dihasilkan
dari aplikasi eOffice SMART PANRB, TKDTI - Biro HUKIP
membangun aplikasi Tanda Tangan Elektronik (TTE), dengan
menggunakan eSign Library milik BSrE. Berkoordinasi dengan
Bagian Persuratan, Kearsiapan dan Perpustakaan dan Bagian
Hukum Biro HUKIP, serta Bagian Kerjasama Biro MKOK,
pada 24 Juni 2020 ditandatangani Perjanjian Kerjasama
antara Kementerian PANRB dengan BSrE - BSSN tentang
Pemanfaatan Sertifikat Elektronik Pada Sistem Elektronik di
Lingkungan Kementerian PANRB (No. 52/S.KS.00/2020). Pada
tanggal 26 Agustus 2020, dari hasil pengujian tahap
integrasi sistem SMART PANRB oleh Tim BSrE, dinyatakan
bahwa sistem SMART PANRB yang digunakan sebagai sistem
eOffice telah berhasil melalui tahap integrasi modul sertifikasi
elektronik, dan dinyatakan siap secara operasional. Meski
demikian, saat ini penggunaannya masih sebatas Naskah
Dinas yang dihasilkan Kepala Biro HUKIP. Implementasi
pembubuhan TTE pada Naskah Dinas secara menyeluruh
masih menunggu tersusunnya Peraturan Menteri PANRB
tentang Tata Naskah Dinas Elektronik yang diharapkan selesai
pada triwulan 1 tahun 2021.
3. Menindaklanjuti SE Menteri PANRB Nomor 34 Tahun 2020
tentang Perubahan Surat Edaran Menteri PANRB Nomor 19
Tahun 2020 tentang Penyesuaian SIstem Kerja ASN dalam
Upaya Pencegahan Penyebaran Covid 19 di lingkungan
Instansi Pemerintah, dimana terdapat skema kerja WFH,
dirasa perlu untuk dibangun sebuah sistem pelaporan
kinerja pegawai di portal SMART PANRB, dan terintegrasi
ASIK, yang dinamakan aplikasi eReport. Selain fitur presensi
dan laporan harian pegawai WFH , melalui aplikasi eReport ini
juga terdapat modul rekapitulasi laporan harian, sebagai
dasar pemberian uang makan pegawai. Untuk memudahkan
pengguna, sejak Agustus aplikasi ini diakses terpisah dari
Portal SMART PANRB, melalui ereport.menpan.go.id.
L a p o r a n K i n e r j a 2 0 2 0 | 61
Sasaran Strategis 7
Terwujudnya kelembagaan Kementerian PANRB yang efektif dan efisien
No Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
1 Indeks Sistem Merit 0.8 0,816 102%
Kementerian PANRB
2 Indeks Profesionalitas 71 79 111,21%
ASN Kementerian PANRB
L a p o r a n K i n e r j a 2 0 2 0 | 62
Ketua KASN Agus Pramusinto menyerahkan sertifikat penilaian implementasi sistem
merit Kementerian PANRB kepada Menteri PANRB Tjahjo Kumolo
2. Pengadaan pegawai
Menyusun program dan evaluasi pasca Latsar CPNS yang
berkaitan dengan kompetensi teknis sesuai dengan Peraturan
LAN Nomor 12/2018 untuk mengetahui arah pengembangan
karir kedepan.
3. Pengembangan karir
a. Melengkapi profil pemetaan kompetensi untuk seluruh
pegawai dan memperbarui secara berkala sesuai peraturan
yang berlaku.
b. Mengembangkan Talent pool yang ada saat ini agar selaras
dengan Peraturan Menteri PANRB Nomor 3/2020 dan
tersusun rencana suksesi setiap jabatan.
c. Menyusun analisis kesenjangan kinerja untuk seluruh
pegawai berdasarkan realisasi dan target yang telah
diperjanjikan/ditetapkan untuk setiap pegawai.
d. Menyusun program pengembangan kompetensi
(diklat,praktik kerja/magang, coaching dan mentoring)
secara terjadwal yang disesuaikan dengan kesenjangan
masing-masing pegawai.
L a p o r a n K i n e r j a 2 0 2 0 | 63
4. Promosi dan mutasi
Mempercepat penyusunan/penetapan dan
mengimplementasikan
a. kebijakan internal terkait pola karir; dan (ii) kebijakan
internal terkait pengisian JPT secara terbuka dan kompetitif
serta promosi dan mutasi yang mengacuk pada talent pool.
b. Melakukan pengisian JPT baik melalui seleksi terbuka
maupun proses mutasi/rotasi antar JPT sesuai dengan
peraturan perundangundangan.
c. Melakukan evaluasi terhadap JPT yang telah menduduki
jabatan lebih dari 5 (lima) tahun.
5. Manajemen kinerja
a. Mempercepat penyusunan/penetapan peraturan terkait
manajemen kinerja pegawai untuk mengukur dan menilai
kinerja berdasarkan Indeks Prestasi Pegawai (IPP) serta
optimalisasi sistem informasi (SKP Online) agar lebih
obyektif.
b. Melakukan evaluasi strategi atas permasalahan kinerja
pegawai yang telah dilakukan.
c. Memanfaatkan hasil penilaian kinerja sebagai bahan
pertimbangan utama dalam pembinaan dan pengembangan
karir pegawai yang disesuaikan dengan manajemen talenta.
8. Sistem informasi
a. Menyelesaikan pembangunan/pengembangan ASIK
sehingga system informasi pengelolaan kepegawaian
memuat data yang terintegrasi dengan data pada sistem
lainnya (SKP online dan data penegakan disiplin) serta
dapat dimanfaatkan untuk membangun talent pool
(pengembangan karir).
b. Mengoptimalkan e-office yang dimiliki sebagai layanan
administrasi kepegawaian.
L a p o r a n K i n e r j a 2 0 2 0 | 64
Indeks Profesionalitas ASN Kementerian PANRB
Pengukuran Indeks Profesionalitas ASN adalah suatu instrumen
yang digunakan untuk mengukur secara kuantitatif tingkat
profesionalitas pegawai ASN yang hasilnya dapat digunakan
sebagai dasar penilaian dan evaluasi dalam upaya pengembangan
profesionalisme ASN.
a. Dimensi kualifikasi.
Dimensi Kualifikasi digunakan untuk mengukur
data/informasi mengenai kualifikasi pendidikan formal PNS
dari jenjang paling tinggi sampai jenjang paling rendah.
Dimensi Kualifikasi diperhitungkan sebesar 25% (dua puluh
lima persen) dari keseluruhan Pengukuran. Indikator yang
digunakan adalah jenjang pendidikan formal terakhir yang
dicapai oleh PNS, meliputi:
1) Pendidikan S-3 (Strata Tiga);
2) Pendidikan S-2 (Strata Dua);
3) Pendidikan S-1 (Strata Satu)/D-IV (Diploma Empat);
4) Pendidikan D-III (Diploma Tiga);
5) Pendidikan D-II (Diploma Dua)/D-I (Diploma Satu)/
Sekolah Lanjutan;
6) Tingkat Atas (SLTA)/sederajat;
7) Di bawah SLTA.
b. Dimensi kompetensi.
Dimensi Kompetensi digunakan untuk mengukur
data/informasi mengenai riwayat pengembangan kompetensi
yang pernah diikuti oleh PNS dan memiliki kesesuaian dalam
L a p o r a n K i n e r j a 2 0 2 0 | 65
pelaksanaan tugas jabatan. Dimensi Kompetensi
diperhitungkan sebesar 40% (empat puluh persen) dari
keseluruhan Pengukuran. Indikator yang digunakan yaitu
riwayat pengembangan kompetensi yang terdiri atas:
1) Diklat Kepemimpinan.
2) Diklat Fungsional.
3) Diklat Teknis.
4) Seminar/Workshop/Magang/Kursus/sejenisnya.
c. Dimensi kinerja.
Dimensi Kinerja digunakan untuk mengukur data/ informasi
mengenai penilaian kinerja yang dilakukan berdasarkan
perencanaan kinerja pada tingkat individu dan tingkat unit
atau organisasi dengan memperhatikan target, capaian, hasil,
dan manfaat yang dicapai serta perilaku PNS. Dimensi Kinerja
diperhitungkan sebesar 30% (tiga puluh persen) dari
keseluruhan Pengukuran. Indikator yang digunakan adalah
riwayat hasil penilaian kinerja yang mencakup sebagai berikut:
1) Sasaran Kerja Pegawai (SKP);
2) Perilaku Kerja Pegawai (PKP).
d. Dimensi disiplin.
Dimensi Disiplin digunakan untuk mengukur data/informasi
kepegawaian lainnya yang memuat hukuman yang pernah
diterima PNS. Dimensi Disiplin diperhitungkan sebesar 5%
(lima persen) dari keseluruhan Pengukuran.
L a p o r a n K i n e r j a 2 0 2 0 | 66
Nilai Indeks Pengukuran Profesionalitas ASN di Kementerian
PANRB pada tahun 2020, sesuai dengan surat Kepala BKN Nomor
C.26-30/V.103-4/99 ditetapkan sebesar 79, atau bernilai
sedang. Pencapaian ini melampaui yang telah direncanakan
sebesar 71 dengan persentase capaian 111%.
Pada tahun 2020, telah dilakukan penyederhanaan birokrasi
dimana dihapuskannya jabatan administrator dan pengawas,
sehingga perlu perencanaan ulang untuk pengembangan pegawai
ke arah pemenuhan jabatan fungsional.
L a p o r a n K i n e r j a 2 0 2 0 | 67
Sasaran Strategis 9
Terwujudnya Kementerian PANRB yang berkinerja tinggi dan akuntabel
No Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
1 Nilai Implementasi SAKIP 81 81,21 100,26%
Kementerian PANRB
2 Nilai pelaksanaan reformasi 81 85,08 105,04%
birokrasi Kementerian
PANRB
3 Opini BPK WTP WTP 100%
L a p o r a n K i n e r j a 2 0 2 0 | 68
Perkembangan Penerapan Akuntabilitas Kinerja tahun 2016-2020
sebagai berikut:
Opini BPK
Opini BPK yang dimaksud pada Indikator Kinerja ini adalah Opini
BPK atas Laporan Keuangan Kementerian PAN dan RB. Opini BPK
atas Laporan Keuangan merupakan pernyataan profesional
pemeriksa mengenai kewajaran informasi keuangan yang
disajikan dalam laporan keuangan yang didasarkan pada empat
kriteria yakni:
1) kesesuaian dengan standar akuntansi pemerintahan;
L a p o r a n K i n e r j a 2 0 2 0 | 70
2) kecukupan pengungkapan (adequate disclosures);
3) kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan; dan
4) efektivitas sistem pengendalian intern.
Terdapat empat jenis opini yang dapat diberikan oleh Pemeriksa
(BPK), yakni:
1) Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) adalah opini audit yang
akan diterbitkan jika laporan keuangan dianggap
memberikan informasi yang bebas dari salah saji material;
2) WTP Dengan Paragraf Penjelasan (WTP-DPP). Opini WTP-
DPP dikeluarkan karena dalam keadaan tertentu auditor
harus menambahkan suatu paragraf penjelasan dalam
laporan audit, meskipun tidak mempengaruhi pendapat wajar
tanpa pengecualian atas laporannya;
3) Wajar Dengan Pengecualian (WDP) adalah opini audit yang
diterbitkan jika sebagian besar informasi dalam laporan
keuangan bebas dari salah saji material, kecuali untuk
rekening atau item tertentu yang menjadi pengecualian;
4) Tidak Wajar adalah opini audit yang diterbitkan jika laporan
keuangan mengandung salah saji material, atau dengan kata
lain laporan keuangan tidak mencerminkan keadaan yang
sebenarnya;
5) Tidak Menyatakan Pendapat (TMP), Opini ini oleh sebagian
akuntan dianggap bukanlah sebuah opini, dengan asumsi
jika auditor menolak memberikan pendapat artinya tidak ada
opini yang diberikan. Opini jenis ini diberikan jika auditor
tidak bisa meyakini apakah laporan keuangan wajar atau
tidak.
Pemeriksaan yang
dilakukan oleh BPK RI
sesuai dengan Standar
Pemeriksaan
Keuangan Negara
meliputi pengujian
bukti-bukti yang
mendukung angka-
angka dan
pengungkapan dalam
laporan keuangan.
Prosedur yang dipilih
mendasarkan pada
pertimbangan
profesional Pemeriksa,
termasuk penilaian risiko salah saji yang material dalam laporan
keuangan, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun
kesalahan.
L a p o r a n K i n e r j a 2 0 2 0 | 72
Sasaran Strategis 10
Terwujudnya kualitas pelayanan publik Kementerian PANRB yang
prima
No Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
1 Indeks Pelayanan Publik 4.01 4,46 111,22
Kementerian PANRB
L a p o r a n K i n e r j a 2 0 2 0 | 73
Pengawasan khususnya terhadap penyelenggaraan Layanan
Penetapan Tunjangan Kinerja.
L a p o r a n K i n e r j a 2 0 2 0 | 74
Terhadap pelaksanaan evaluasi pelayan publik di lingkungan
Kementerian PANRB tahun 2020 ada beberapa rekomendasi
evaluasi dari evaluator yaitu:
L a p o r a n K i n e r j a 2 0 2 0 | 75
c. Agar dibuat rekap (bulanan & tahunan) terhadap jumlah
pengunjung dengan klasifikasinya. Rekap tersebut
didokumentasikan sehingga dapat digunakan sebagai
database jumlah kunjungan.
6. Inovasi
L a p o r a n K i n e r j a 2 0 2 0 | 76
Untuk itu, dua hal tersebut akan
menjadi fokus perbaikan pada tahun
2021, sehingga Kementerian PANRB
dapat memberikan Pelayanan Prima
kepada stakeholder dan masyarakat
pada umumnya.
L a p o r a n K i n e r j a 2 0 2 0 | 77
C. Akuntabilitas Keuangan
Serapan anggaran dikaitkan dengan capaian kinerja sebagai berikut:
Serapan
No. Sasaran Strategis No. Indikator Kinerja Capaian
Anggaran
(%)
(%)
1 Terwujudnya kelembagaan 1 Peringkat komposit efektivitas
133
yang sederhana, responsif, kelembagaan nasional
adaptif dan kolaboratif 2 Jumlah K/L/D yang mencapai
serta SPBE yang 113,82
predikat SPBE “Baik” 98,33
terintegrasi
3 Indeks SPBE Nasional 138,10
Rata – Rata Capaian
128,31
2 Terwujudnya ASN yang 1 Indeks Profesionalitas ASN
75,71
profesional, Nasional
berintegritas, dan 2 Indeks Sistem Merit Manajemen
sejahtera 89,90 96,39
ASN Nasional
Rata – Rata Capaian
82,81
3 Terwujudnya instansi 1 Nilai akuntabilitas kinerja rata –
101,19
pemerintah yang efektif, rata nasional
efisien dan akuntabel 2 Persentase K/L/D yang memiliki K/L: 105,82
nilai Implementasi SAKIP “B” Prov: 114,19
keatas Kab/Kota:
142,18
4 Terwujudnya birokrasi 1 Jumlah unit kerja percontohan
yang bersih dan yang mendapatkan predikat 314
berintegritas WBK/WBBM di sektor strategis
5 Peningkatan efektivitas 1 Nilai Pelaksanaan RB Nasional KL : 99,51 95,79
Reformasi Birokrasi Prov : 98,89
Nasional Kab/Kota:
97,91
Persentase K/L/D yang memiliki K/L: 148,29
Indeks RB “Baik” Prov: 198,53
Kab/Kota:
90,41
L a p o r a n K i n e r j a 2 0 2 0 | 78
BAB IV
PENUTUP
BAB IV
PENUTUP
L a p o r a n K i n e r j a 2 0 2 0 | 79
LAMPIRAN
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2020
3 Terwujudnya instansi pemerintah yang 1 Nilai akuntabilitas kinerja rata – rata nasional 67
efektif, efisien dan akuntabel
2 Persentase K/L/D yang memiliki nilai Implementasi SAKIP K/L: 90%
“B” keatas Prov: 85%
Kab/Kota: 45%
4 Terwujudnya birokrasi yang bersih dan 1 Jumlah unit kerja percontohan yang mendapatkan predikat 100 Unit Kerja
berintegritas WBK/WBBM di sektor strategis
H. Tjahjo Kumolo
REALISASI ANGGARAN
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI
TAHUN 2020
Kode Program/Kegiatan Pagu Realisasi %
I Program Dukungan Manajemen dan pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
2814 Pengelolaan dan Pembinaan Hukum, Komunikasi Publik dan Sistem Informasi 5.053.134.000 4.994.029.573 98,83%
2815 Manajemen Kinerja, Organisasi dan Kerja Sama 1.265.489.000 1.239.913.687 97,98%
2816 Pengelolaan dan Pembinaan SDM, Keuangan dan Perkantoran 117.487.472.000 108.017.805.050 91,94%
2817 Pembinaan dan Pengawasan Intern dan Quality Assurance 1.430.307.000 1.425.930.686 99,69%
2818 Pelaksanaan Dukungan Perumusan Kebijakan PAN dan RB 890.123.000 878.583.483 98,70%
Jumlah Program Dukungan Manajemen 126.126.525.000 116.556.262.479 92,41%
II Program Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
A Deputi RB, Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan
2820 Koordinasi Pengelolaan Kinerja dan Keuangan Deputi Bidang RB, Akuntabilitas 10.569.966.000 10.209.334.415 96,59%
Aparatur, dan Pengawasan
2821 Perumusan Kebijakan RB dan Akuntabilitas Aparatur, dan Pengawasan 1.526.085.000 1.380.545.092 90,46%
Jangka
No Instansi Bentuk Kerja Sama Tahun Perkembangan
Waktu
I KERJA SAMA DALAM NEGERI
1 Badan Pusat MOU: Penyediaan, 2015 5 Tahun 1. Pelaksanaan PKS ttg Survey Kesejahteraan SDMA 2018
Statistik (BPS) Pemanfaatan, dan Juli 2. Pelaksanaan PKS ttg Survey RB 2018
Pengembangan Statistik 3. Pelaksanaan Survey Indeks Kemahalan Wilayah SDMA
Bidang Pendayagunaan 2019
Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Catatan :
Masa berlaku telah selesai, tidak ada proses perpanjangan mou
karena tidak ada permintaan lanjutan dari unit kerja
2 Kantor Staf MOU: Pemanfaatan Sistem 2016 5 Tahun SP4N-LAPOR! telah dikelola secara terintegrasi oleh PANRB,
Presiden (KSP) Aplikasi Layanan Aspirasi dan ORI, KSP
dan Pengaduan Online Rakyat
Ombudsman RI (LAPOR!) Sebagai Sistem
(ORI) Pengelolaan Pengaduan
Pelayanan Publik Nasional
MOU: Pemanfaatan Sistem 2016 5 Tahun SP4N-LAPOR! telah dikelola secara terintegrasi oleh PANRB,
Aplikasi Layanan Aspirasi dan ORI, KSP
Pengaduan Online Rakyat
(LAPOR!) Sebagai Sistem
Pengelolaan Pengaduan
Pelayanan Publik Nasional
(SP4N)
Jangka
No Instansi Bentuk Kerja Sama Tahun Perkembangan
Waktu
3 Badan Pencegahan dan 2017 5 Tahun 1. Melakukan koordinasi data ASN yang telah melanggar
Narkotika Pemberantasan penyalahgunaan P4GN;
Nasional (BNN) Penyalahgunaan dan 2. Monitoring dan Evaluasi untuk penilaian disiplin instansi
Peredaran Gelap Narkotika pemerintah pusat dan Daerah sehingga menurunkan tingkat
dan Prekursor Narkotika di pelanggaran narkotika.
Lingkungan Instansi 3. Daftar ASN yang terkena narkotika;
Pemerintah 4. Gambaran Grafikal instansi pusat dan daerah unuk
pelaksanaan program P4GN
5. Sosialisasi program P4GN internal Kementerian PANRB
dalam giat Reform Corner
4 PT. TASPEN Nota Kesepahmaan Sinergi 2017 5 Tahun 1. BSDMU Online Taspen Pensiunan -kecepatan dan
Pelayanan Berbasis Elektronik (5/9) kemudahan pelayanan – linkage online keterhubungan
bagi Aparatur Sipil Negara dan 2. Bantuan 1 (satu) unit mobil Ambulans
Pejabat Negara di Lingkungan 3. Penawaran program wirausaha bagi ASN (1-3 tahun BUP)
Kementerian PANRB dan Pensiunan Kementerian PANRB
5 Indonesia Pendidikan, Pelatihan, dan 2017 5 Tahun 1. Melakukan rapat pembahasan tentang pengintegrasian sistem
Association for Pengabdian Masyarakat perencanaan, penganggaran, dan kinerja yang seharusnya
Public diimplementasikan di daerah sesuai model SAKIP
Administra tion 2. Modul pengintegrasian perencanaan, penganggaran, dan
(IAPA) Kinerja Daerah (Pemerintah Provinsi/Kab/Kota)
3. Seminar Interna-sional RB di Bali 2019
6 Universitas Nota Kesepahaman tentang 2020 5 Tahun Perpanjangan dari Nota Kesepahaman sebelumnya yang
Gunadarma Pendayagunaan Aparatur (28/5) berakhir 2020, dan langsung dilaksanakan PKS dengan Asdep
Negara dan Pelaksanaan SPBE
Reformasi Birokrasi
Jangka
No Instansi Bentuk Kerja Sama Tahun Perkembangan
Waktu
PKS Penyusunan Kebijakan, 2019 1 Tahun Berakhir pada April 2020, diperpanjang dengan PKS baru.
Pembangunan Dan (12/4) 1. Kerja sama penyusunan kebijakan SPBE:
Pengembangan Aplikasi, Penyusunan dan pembahasan Rancangan Peraturan
Evaluasi, Dan Asistensi Menteri PANRB mengenai Pedoman Evaluasi SPBE
Peningkatan Kapasitas Sistem Penyusunan dan pembahasan draft Naskah Akademis
Pemerintahan Berbasis Penyusunan RUU SPBE
Elektronik
2. Kerja sama pelaksanaan evaluasi SPBE:
Kerja sama evaluasi SPBE pada Instansi Pemerintah (IP)
yang belum melaksanakan pada Tahun 2018.
Kerja sama evaluasi SPBE 2019 dalam melakukan Desk
Evaluation (Evaluasi Dokumen).
menghasilkan Laporan Hasil Evaluasi SPBE dan
rekomendasi dari 486 IP.
8 Universitas MOU Pendayagunaan 2018 5 Tahun 1. Pelaksanaan PKS Penyusunan Kebijakan, Evaluasi, dan
Indonesia Aparatur Negara dan Peningkatan Kapasitas Sistem Pemerintahan Berbasis
Pelaksanaan Reformasi Elektronik tahun 2019
Birokrasi 2. Pelaksanaan PKS Swakelola Survei Indeks Persepsi
Masyarakat ttg Profesionalitas dan Rebranding ASN tahun
2019
3. Pelaksanaan PKS tentang Penyusunan Kebijakan,
Pembangunan dan Pengembangan Aplikasi, Evaluasi, dan
Asistensi Peningkatan Kapasitas Sistem Pemerintahan
Berbasis Elektronik tahun 2020
PKS Penyusunan Kebijakan, 2019 1 Tahun Berakhir pada April 2020, diperpanjang dengan PKS baru.
Pembangun-an dan (12 / 4) 1. Kerja sama penyusunan kebijakan SPBE:
Pengembangan Aplikasi, Penyusunan dan pembahasan Rancangan Peraturan
Evaluasi, Asistensi Menteri PANRB mengenai Pedoman Evaluasi SPBE
Penyusunan dan pembahasan draft Naskah Akademis
Peningkatan Kapasitas Sistem
Penyusunan RUU SPBE
Pemerintahan Berbasis
Elektronik, dan Penyu-sunan 1. Kerja sama pembangunan dan pengembangan aplikasi
SPBE
Jangka
No Instansi Bentuk Kerja Sama Tahun Perkembangan
Waktu
Kebijakan Admi-nistrasi 2. Kerja sama pelaksanaan evaluasi SPBE:
Pemerintahan Kerja sama evaluasi SPBE pada Instansi Pemerintah (IP)
yang belum melaksanakan pada Tahun 2018.
Kerja sama evaluasi SPBE 2019 dalam melakukan Desk
Evaluation (Evaluasi Dokumen).
Progres kerja sama yang dilakukan melalui pelaksanaan
evaluasi dokumen ini menghasilkan Laporan Hasil
Evaluasi SPBE dan rekomendasi dari 486 IP.
Perjanjian Kerja Sama tentang 2020 1 Tahun 1. Pelaksanaan AKSI SPBE (Ajang Komunikasi dan Sosialisasi)
Penyusunan Kebijakan, (28/5) untuk Pelaksanaan Evaluasi SPBE 2020 secara online Zoom
Pembangunan dan (monev.spbe.go.id) dimulai sejak 13 Juli 2020
Pengembangan Aplikasi,
Evaluasi, dan Asistensi
Peningkatan Kapasitas Sistem
Pemerintahan Berbasis
Elektronik.
9 Kementerian MOU Pendayagunaan BUMN 2018 2 Tahun 1. MOU Pengembangan Sistem Informasi Aparatur Sipil Negara
BUMN Dalam Rangka Akselerasi 2018 (BKN dan Bank Mandiri)
Reformasi Birokrasi Menuju
Jangka
No Instansi Bentuk Kerja Sama Tahun Perkembangan
Waktu
Pemerintahaan Berkelas
Dunia
10 Universitas MoU Pendayagunaan Aparatur 2018 5 tahun 1. Pelaksanaan PKS Penyusunan Kebijakan, Evaluasi, dan
Gadjah Mada Negara dan Pelaksanaan Peningkatan Kapasitas Sistem Pemerintahan Berbasis
Yogyakarta Reformasi Birokrasi Elektronik tahun 2019
2. PKS Peningkatan Kualitas Layanan Hukum di Lingkungan
KemenPANRB tahun 2019
3. Pelaksanaan PKS tentang Penyusunan Kebijakan,
Pembangunan dan Pengembangan Aplikasi, Evaluasi, dan
Asistensi Peningkatan Kapasitas Sistem Pemerintahan Berbasis
Elektronik tahun 2020
PKS Peningkatan Kualitas 2019 2 tahun 1. Konsultasi Rancangan Perubahan permenpanrb tatacara
Layanan Hukum di Lingkungan (10 / 5) pembentukan perundangan 2019.
KemenPANRB
PKS Penyusunan Kebijakan, 2019 1 Tahun 1. Kerja sama penyusunan kebijakan SPBE:
Pembangunan dan (12 / 4)
Pengembangan Aplikasi, 2. Kerja sama pembangunan dan pengembangan aplikasi
Evaluasi, dan Asistensi SPBE:
Peningkatan Kapasitas Sistem
Pemerintahan Berbasis 3. Kerja sama pelaksanaan evaluasi SPBE:
Elektronik
4. Kerja sama pelaksanaan asistensi peningkatan
kapasitas SPBE:
Jangka
No Instansi Bentuk Kerja Sama Tahun Perkembangan
Waktu
Perjanjian Kerja Sama tentang 2020 1 Tahun 1. Pelaksanaan AKSI SPBE (Ajang Komunikasi dan Sosialisasi)
Penyusunan Kebijakan, (28/5) untuk Pelaksanaan Evaluasi SPBE 2020 secara online Zoom
Pembangunan dan (monev.spbe.go.id) dimulai sejak 13 Juli 2020
Pengembangan Aplikasi,
Evaluasi, dan Asistensi
Peningkatan Kapasitas Sistem
Pemerintahan Berbasis
Elektronik.
11 Politeknik MOU Pendayagunaan 2018 5 Tahun 1. Pelaksanaan PKS Penyusunan Kebijakan, Evaluasi, dan
Elektronika Aparatur Negara dan Peningkatan Kapasitas Sistem Pemerintahan Berbasis
Negeri Pelaksanaan Reformasi Elektronik tahun 2019
Surabaya Birokrasi
(PENS) PKS Penyusunan Kebijakan, 2019 1 Tahun Berakhir pada April 2020, diperpanjang dengan PKS baru.
Pembangunan dan (12 / 4)
Pengembangan Aplikasi, 1. Kerja sama penyusunan kebijakan SPBE:
Evaluasi, dan Asistensi Penyusunan dan pembahasan Rancangan Peraturan
Peningkatan Kapasitas Sistem Menteri PANRB mengenai Pedoman Evaluasi SPBE
Jangka
No Instansi Bentuk Kerja Sama Tahun Perkembangan
Waktu
Pemerintahan Berbasis Penyusunan dan pembahasan draft Naskah
Elektronik Akademis Penyusunan RUU SPBE
Perjanjian Kerja Sama tentang 2020 1 Tahun 1. Pelaksanaan AKSI SPBE (Ajang Komunikasi dan Sosialisasi)
Penyusunan Kebijakan, (28/5) untuk Pelaksanaan Evaluasi SPBE 2020 secara online Zoom
(monev.spbe.go.id) dimulai sejak 13 Juli 2020
Jangka
No Instansi Bentuk Kerja Sama Tahun Perkembangan
Waktu
Pembangunan dan
Pengembangan Aplikasi,
Evaluasi, dan Asistensi
Peningkatan Kapasitas Sistem
Pemerintahan Berbasis
Elektronik.
12 Universitas MOU Pendayagunaan 2018 5 Tahun Pelaksanaan PKS Penyusunan Kebijakan, Evaluasi, dan
Telkom Aparatur Negara dan Peningkatan Kapasitas Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik
Pelaksanaan Reformasi tahun 2019
Birokrasi
PKS Penyusunan Kebijakan, 2019 1 Tahun 1. Kerja sama penyusunan kebijakan SPBE:
Pembangunan dan (12 / 4) Penyusunan dan pembahasan Rancangan Peraturan
Pengembangan Aplikasi, Menteri PANRB mengenai Manajemen Risiko SPBE
Evaluasi, dan Asistensi dengan Universitas Telkom
Peningkatan Kapasitas Sistem Penyusunan dan pembahasan Rancangan Peraturan
Pemerintahan Berbasis Menteri PANRB mengenai Pedoman Evaluasi SPBE
Elektronik Penyusunan dan pembahasan draft Naskah
Akademis Penyusunan RUU SPBE
Perjanjian Kerja Sama tentang 2020 1 Tahun 1. Pelaksanaan AKSI SPBE (Ajang Komunikasi dan Sosialisasi)
Penyusunan Kebijakan, (28/5) untuk Pelaksanaan Evaluasi SPBE 2020 secara online Zoom
Pembangunan dan (monev.spbe.go.id) dimulai sejak 13 Juli 2020
Pengembangan Aplikasi,
Evaluasi, dan Asistensi
Peningkatan Kapasitas Sistem
Pemerintahan Berbasis
Elektronik.
13 Badan MOU Integrasi Perencanaan, 2018 5 Tahun Pelaksanaan PKS Penyusunan E-Performance Based
Pengawasan Penganggaran, dan Kinerja Budgeting dan Pengembangan Aplikasi Sistem Akuntabilitas
Keuangan dan Untuk Pemerintah Daerah Kinerja Pemerintah
Jangka
No Instansi Bentuk Kerja Sama Tahun Perkembangan
Waktu
Pembangunan PKS Penyusunan E- 2018 3 Tahun 1. Pengembangan apilkasi Sistem Informasi Mana-jemen Daerah
(BPKP) Performance Based Budgeting (SIMDA) untuk perencanaan, penganggaran, dan Kinerja yang
dan Pengembangan Aplikasi terintegrasi
Sistem Akuntabilitas Kinerja 2. Aplikasi SIMDA Perencanaan, Penganggaran, dan Kinerja
Pemerintah terintegrasi.
14 Perpusta- kaan MOU Kerja Sama di Bidang 2018 5 Tahun Masih dalam proses penyusunan PKS dengan Perpusnas legal
Nasio- nal Pendayagunaan Aparatur (25 / 7) drafting telah selesai
(PERPUS NAS) Negara dan Reformasi Ask bu Yayuk
Birokrasi dan Perpustakaan
Badan Siber MOU Pelaksanaan Reformasi 2018 5 Tahun 1. Pelaksanaan PKS Secure Hosting pada Layanan Penyimpan-
dan Sandi Birokrasi dan Keamanan an Dokumen Evaluasi SPBE Berbagi Pakai dan Portal Arsitektur
Negara (BSSN) Informasi SPBE Nasional Berbagi Pakai tahun 2019 (terminasi pada april
2020 untuk pembaruan PKS)
Undang kominfo utk digital signature
PKS Secure Hosting pada 2019 2 Tahun Terminasi – Pembaruan PKS
Layanan Penyimpanan (19 / 2)
Dokumen Evaluasi SPBE
Berbagi Pakai dan Portal
Arsitektur SPBE Nasional
15
Berbagi Pakai
Perjanjian Kerja Sama tentang 2020 3 Tahun Start bulan Mei 2020, melanjutkan PKS sebelumnya
Secure Hosting Layanan (27/ 5)
Sistem Pemerintahan Berbasis
Elektronik Berbagi Pakai pada
Asisten Deputi Perumusan dan
Koordinasi Penerapan Sistem
Pemerintahan Berbasis
Elektronik
Jangka
No Instansi Bentuk Kerja Sama Tahun Perkembangan
Waktu
Perjanjian Kerja Sama tentang 2020 4 Tahun Penggunaan Digital Signing di Lingkungan Kementerian PANRB
Pemanfaatan Sertifikat (24/ 6)
Elektronik pada Sistem
Elektronik di Lingkungan
KemenPANRB
16 Lembaga MOU Publikasi Layanan 2018 2 Tahun 1. Pelaksanaan PKS tentang Pelaksanaan Penganugerahan
Penyiaran Informasi Pendayagunaan (16 /10) dan Publikasi Anugerah ASN Tahun 2018
Publik TVRI Aparatur Negara dan 2. Pelaksanaan PKS tentang Pelaksanaan Penganugerahan
Reformasi Birokrasi dan Publikasi Anugerah ASN Tahun 2019
3. Presidential Lecture 2018
4. Presidential Lecture 2019
17 Lembaga Nota Kesepahaman 2019 5 tahun Proses rencana rekrutmen beasiswa dengan LPDP (Deputi RB
Pengelola Dana Peningkatan Kapasitas ASN (21 / 8) Kunwas)
Pendidikan dalam Mendukung Program
(LPDP) Reformasi Birokrasi
20 Institut Nota Kesepahaman tentang 2020 5 Tahun Mitra kerja baru tahun 2020 dan langsung dilaksanakan PKS
Teknologi Pendayagunaan Aparatur (20/5) dengan Deputi Balaks -Asdep SPBE
Sepuluh Negara dan Pelaksanaan
Nopember Reformasi Birokrasi
Perjanjian Kerja Sama tentang 2020 1 Tahun 1. Pelaksanaan AKSI SPBE (Ajang Komunikasi dan Sosialisasi)
Penyusunan Kebijakan, (28/5) untuk Pelaksanaan Evaluasi SPBE 2020 secara online Zoom
Pembangunan dan (monev.spbe.go.id) dimulai sejak 13 Juli 2020
Pengembangan Aplikasi,
Evaluasi, dan Asistensi
Peningkatan Kapasitas Sistem
Pemerintahan Berbasis
Elektronik.
21 Pemprov Jabar Nota Kesepahaman tentang 2020 5 tahun Kerja sama baru berjalan November 2020
dan LAN Pengembangan Kompetensi (3/11)
ASN Pempov Jabar melalui
Corporate University
Jangka
No Instansi Bentuk Kerja Sama Tahun Perkembangan
Waktu
22. Pemprov Jatim Nota Kesepahaman tentang 2020 5 Tahun Kerja sama baru berjalan Desember 2020
dan LAN Pengembangan Kompetensi (29/12)
ASN Pempov Jatim melalui
Corporate University
2 GIZ – TRANS Extention Implementation 2019 1 Tahun 1. Steering Comitte Meeting I 2020
FORMASI Agreement 2. Covid 19 Appreciation Award
Jangka
No Instansi Bentuk Kerja Sama Tahun Perkembangan
Waktu
3. State Agency Kerja Sama Pemberian 2017 3 Tahun 1. Capacity Building bagi para pejabat dan staf Deputi Yanlik
for Public Pelayanan Publik yang Prima 2. Studi tiru pembentukan, penerapan, dan pengembangan
Service and kapasitas mal pelayanan publik.
Social 3. Knowledge sharing expert dari Axan Xidmat dalam IPS Forum
Innovations 2019
Azerbaijan 4. Kunjungan delegasi MenPANRB dalam penerimaan
penghargaan UNPSA 2019.
5. Minister Presentation UNPSF 2019
6. Deputy Keynote Speech on UNPSF 2019
7. Kunjungan Delegasi Kementerian PANRB, Pemda, dan K/L
(inovator pelayanan publik terbaik) ke Asan Xidmat
(all Juni 2019 di Baku, Azerbaijan)
8. Internasional Conference “Global Web Form – Government
Agile Response to Covid-19” (14 Mei 2020)
4 Ministry of Kerjasama Bidang Pelayanan 2017 3 Tahun 1. TOT Pejabat dan staf Kedeputian Yanlik.
Justice Georgia Publik 2. Rapat koordinasi antara Dubes Georgia dengan Menteri
PANRB/Kedeputian Yanlik. (10 Jun 2019)
3. Kunjungan / Studi replikasi Menteri PANRB ke Public Service
Hall. (25 Jun 2019)
4. Ministerial Bilateral Meeting untuk knowledge sharing tentang
kemajuan reformasi birokrasi dan pelayanan publik.(25 Jun
2019)
5. The Australian MOU: Cooperation on 2018 3 Tahun 1. Modul pelatihan Leadership and People Management
Public Service Capacity Enhancement and 2. Terlaksananya kegiatan pelatihan Leadership and People
Commission Sharing Knowledge in the Manage-ment 2018 utk eselon 3
(APSC) Management of Human 3. Executive Exchange utk Kepala Biro SDMU dan Asdep SDMA
PROSPERA Resources in the Civil Service ke Canberra
Indonesia (20 Maret 2018, di Jakarta) 4. Pelaksanaan Roundtable Executive Meeting Bersama KASN,
Kemenkeu, Bappenas bual Februari 2019. Membahas isu2
pelayanan publik, kemajuan reformasi birokrasi, sistem merit,
sistem e-govt, HCDP, dan management talenta.
Jangka
No Instansi Bentuk Kerja Sama Tahun Perkembangan
Waktu
Exchange of Letter (EOL) 5. Telah dilaksanakan diklat Leadership di Grand Kemang tgl 23
antara Kementerian PAN RB 2019 5 Tahun s.d 25 Sept 2019
dan Kemenko Perekonomian. 6. Workshop Flexible Working Arrangement and Performance
Management (7 April 2020)
7. FGD ON Womans Career Progression in Civil Service (21 and
23 April 2020)
8. Workshop Digital Infrastructure on Governmet (6 Mei 2020)
9. Workshop Digital Transformastion Agency (19 Mei 2020)
10. Collaboration Work Plan for July – Oct 2020 for
performance management framework and its implementation
and flexible work post Covid-19 recovery (19 Juni 2020)
11. E-Government Catch Up Meeting – Rencana Survei E-
Government kolaborasi dengan World Bank (15 Juli 2020)
12. 2020-2021 Discussion for APSC-KemenPANRB Planned
Activities (6 Oktober 2020)
13. Glass Ceiling Study Recommendation with Public Sector
Agency (27 Oktober 2020)
14. Webinar on Digital Transformation (Smart Government,
Easy Services, Clever ASN dan Government Data integration-
Satu Data/One Data) 3-4 Februari 2021
6. Ministry of MOU: Human Resource 2018 3 tahun 1. Tindak lanjut kerja sama melalui fasilitasi KOICA, Sesdep
Personnel Management SDMA telah mengirimkan proposal kegiatan
Management (10 September 2018) 2. Mengundang former Minister Kim Pan Suk dalam Presidential
(MPM) of the Lecture (Juli 2019) melalui fasilitasi Kedubes Korea Jakarta.
Republic of 3. 2020 KOICA Course Online Training – Talent Management on
Korea Indonesia Civil Service of a Grand Design Civil Service
Development (November 2020)
4. 30 laptop grant for Kemenpan RB post online training devices
(December 2020)
Jangka
No Instansi Bentuk Kerja Sama Tahun Perkembangan
Waktu
7. Ministry of the MOU Cooperation in the Field 2018 s.d 31 Des Melanjutkan kerja sama EGCC dalam:
Interior and of Electronic Government 2019 1. Pengembangan proyek bersama dalam hal pengelolaan
Safety (MOIS) Through the Indonesia-Korea sumber daya dan peralatan SPBE seperti Arsitektur SPBE
of the Republic E-Government Cooperation Nasional
of Korea Center 2. Konsultasi kebijakan seperti penyusunan kebijakan SPBE dan
(10 September 2018) Indeks Pembangunan SPBE
3. Kegiatan peningkatan kapasitas SPBE seperti pelatihan
4. Pertukaran pengetahuan forum dan konferensi SPBE
5. Consulting Team EGCC dari Perusahaan/Instansi E-Gov
Korea (Juli 2019)
6. Rapat Notifikasi dari Kedubes Korea Persiapan Kunjungan
Asst Minister MOIS untuk The 2nd ASEAN –Republic of Korea
Ministerial Roundtable and Exhibition on Public Governance
dalam rangka 2019 ASEAN-ROK Commemorative Summit.
(Juni 2019)
7. The 2nd ASEAN –Republic of Korea Ministerial Roundtable
and Exhibition on Public Governance dalam rangka 2019
ASEAN-ROK Commemorative Summit di Busan, Korea
Selatan (22-27 November 2019)
8. Koordinasi dengan MOIS/NIA/ dan Korean Embassy di
Jakarta terkait rencana Studi Komparasi Penerapan E-
Government di Korea Selatan tahun 2020-2021
9. 2020 Korea-Indonesia Digital Government Capacity Building
Online Program (November 2020)
10. Negotiation process for new MoU on Digital Government
Cooperation Center (Januari 2021)
Jangka
No Instansi Bentuk Kerja Sama Tahun Perkembangan
Waktu
8 Korea ROD on KOICA-UNDP 2019 4 Tahun
International Partnership fo Capacity 1. Kunjungan Evaluation Advisor UNDP
Cooperation Development for an Integrated 2. Kunjungan Evaluation KOICA
Agency National Complaint Handling 3. Tanggal 24 Sept 2019 telah dilakukan Kick Off SP4N-
(KOICA) and System (SP4N-LAPOR!) in LAPOR! sekaligus penanda-tanganan Komitmen Daerah
United Nation Indonesia Percntohan
Development 4. FGD Output 1 Roadmap SP4N-Lapor! Permenpanrb tentang
Program Roadmap SP4N-LAPOR 2020-2024 (update last
(UNDP) Kemenkumham)
5. FGD Penyusunan BAST Kerja Sama Project SPAN LAPOR
(21 Februari 2020)
6. Workshop/Public Discusssion Output 2 Public Outreach
(Maret 2020)
7. FGD Penyusunan Rencana Kerja Triwulan 3 Project SPAN
LAPOR (19 Juni 2020)
8. Project Board Meeting 5 (Kementerian PANRB-KOICA-
UNDP) (3 Juli 2020)
9. Project Board Meeting 5 (Kementerian PANRB-KOICA-
UNDP) (12 November 2020)
9 TETO (Kantor Nota Kesepahaman tentang 2019 3 tahun Menunggu konfirmasi dari HQ Taipei
Ekonomi dan Pengembangan Kapasitas
Dagang Taipei) SDM Sektor Publik