Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas pertolongan-Nya kegiatan
Pelatihan Teknis ini yaitu Bimbingan teknis Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (SAKIP) di Lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah
(RSUD) Abdul Wahab Sjahranie Samarinda
Tahun 2024. Secara umum Pelatihan Teknis
yang dilaksanakan oleh Pusat Pelatihan dan
Pengembangan dan Kajian Desentralisasi
dan Otonomi Daerah (Puslatbang KDOD)
pada Tahun 2024 bekerja sama dengan
RSUD AW Sjaharanie Samarinda dapat
diselengarakan dengan sukses, tidak ada
halangan atau rintangan yang berarti.
Kami mengucapkan banyak terima kasih berbagai pihak yang terlibat selama
pelaksanaan pelatihan, yaitu para nasumber, fasilitator, penyelenggara dan
terutama para peserta pelatihan ini. Kami mengucapkan banyak terima kasih atas
sumbangsih pemikiran dan kerjasama yang telah dilaksanakan hingga saat ini.
Semoga Pelatihan ini dapat menjadi stimulasi bagi semua pihak terutama aparatur
sipil negara untuk memberikan kontribusi positif dalam melaksanakan tugas
pokok dan fungsinya di instansi masing-masing peserta.
Muhammad Aswad
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR i
Daftar Isi ii
Daftar Tabel dan Diagram iii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................
A. Latar Belakang ............................................................................
B. Tujuam dan Sasaran.................................................……………...
BAB V PENUTUP……………………………..……………………………………...….
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL DAN DIAGRAM
A. Latar Belakang
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) merupakan
integrasi dari sistem perencanaan, sistem penganggaran dan sistem pelaporan
kinerja yang selaras dengan pelaksanaan sistem akuntabilitas keuangan.
Dalam hal ini, setiap organisasi diwajibkan mencatat dan melaporkan setiap
penggunaan keuangan negara serta kesesuaiannya dengan ketentuan yang
berlaku.
SAKIP mempunyai peran yang sangat strategis dalam upaya peningkatan
penyelenggaraan pemerintahan, yaitu sebagai alat untuk memperbaiki
kebijakan serta mendorong instansi pemerintah untuk melakukan inovasi
dalam mendesain program dan kegiatan. Selanjutnya, SAKIP pun seharusnya
dapat digunakan sebagai dasar dalam memberikan reward dan punishment
yang bisa dikaitkan dengan kinerja individu. Manfaat tersebut baru bisa
dipetik jika ada komitmen yang kuat dari pimpinan untuk memberikan
pemahaman yang kuat akan pentingnya SAKIP yang tak hanya bisa berfungsi
sebagai media pertanggunjawaban kinerja tetapi juga sebagai alat
pengendalian.
Sebagai suatu kebijakan, peraturan terbaru tentang SAKIP tertuang
dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang SAKIP. Kebijakan ini
mengatur bahwa seluruh organisasi pemeirntah wajib menetapkan enam
unsur pengelolaan akuntabilitasnya yaitu, 1) rencana strategis, 2) perjanjian
kinerja, 3) pengukuran kinerja, 4) pengelolaan data kinerja, 5) pelaporan
kinerja dan 6) reviu atas pelaporan kinerja. Dengan adanya kebijakan ini,
maka setiap organisasi perangkat daerah juga harus melaksanakan penerapan
SAKIP ini.
SAKIP selama ini memberikan implikasi yang sangat besar bagi
pemerintah daerah, yakni akan mempengaruhi capaian Indikator Kinerja
Utama (IKU) pemerintah daerah seperti target PDRB, Indeks Gini, Indeks
Pemerataan Pendapatan, pengentasan kemiskinan, peningkatan Indeks
Pembangunan Manusia. Selanjutnya, dampak implementasi SAKIP tersebut
dapat dikatakan memberikan sentimen positif terhadap proses pembangunan
yang berkelanjutan di pemerintah daerah.
Selain itu, implementasi SAKIP juga mendorong integrasi yang lebih cepat
dengan sistem perencanaan dan penganggaran. Dengan integrasi ini maka,
proses perencanaan kinerja instansi pemerintah akan terkait langsung dengan
proses penganggaran da pendanaan, sehingga terjadi percepatan dalam rangka
memecahkan berbagao persoalan lambatnya pembangunan dan pemberian
layanan publik di daerah.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur telah menerbitkan Peraturan
Gubernur nomor 26 Tahun 2022 tentang evaluasi akuntabilitas kinerja
instansi pemerintah di lingkungan provinsi Kalimantan Timur. Dengan
terbitnya kebijakan ini maka setiap OPD harus melakukan evaluasi mandiri
atas kinerja instansinya dan kemudian secara formal akan dievaluasi oleh
Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur.
Rumah Sakit Abdul Wahab Sjahranie sebagai salah satu OPD di
lingkungan Pemerintah provinsi Kalimantan Timur memandang perlu untuk
meningkatkan kompetensi dan kapasitas para aparaturnya dalam menerapkan
sistem akuntabilitas instansi pemerintah (SAKIP). Untuk itu, RSUD Abdul
Wahab Sjahranie berencana untuk melaksanakan Bimbingan Teknis in-house
training tentang Penerapan SAKIP di lingkungan RSUD AW Sjahranie
bekerjasama dengan Puslatbang KDOD LAN pada Tahun 2024 ini.
2. Manfaat Kegiatan
Adapun manfaat dari kegiatan Bimbingan Teknis ini:
a. Tersosialisasikanya kebijakan SAKIP bagi para pejabat struktural dan
fungsional di RSUD AW Sjahranie.
b. Meningkatnya kompetensi sumber daya manusia RSUD AW Sjahranie
untuk menyusun rencana strategis, mengelola kinerja dan evaluasi kinerja.
c. Meningkatnya kinerja layanan RSUD AW Sjahranie dan kepuasan
masyarakat atas layanan yang diberikan.
BAB II
METODE KEGIATAN
A. TIM PELAKSANA
Tim pelasksa kegiatan dibentuk untuk dapat menunjang kelancaran kegiatan
maka dibentuk tim pelaksana kegiatan yang bertanggung jawab atas pelaksanaan
kegiatan. Tim pelaksana yang terlibat dalam penyelenggaraan kegiatan ini adalah :
A.1. Pelatihan Teknis Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pmerintah
(AKIP)
Kegiatan Pelatihan Teknis Evaluasi AKIP ini dilaksanakan oleh Tim Pelaksana
Kegiatan yang tertuang dalam SK Nomor : XXXXXXXXXXXXXXXX yang
beranggotakan :
Tabel 1 : Tim Pelaksana Pelatihan Teknis Evaluasi AKIP
No Nama Jabatan Dalam Tim
Pelatihan teknis evaluasi AKIP ini dilaksanakan selama 14 hari kerja atau 72 JP,
bertempat di Kampus Puslatbang KDOD, JI. H.M. Ardans (Ring Road III),
Kelurahan Air Hitam, Samarinda, Kalimantan Timur. Adapun dalam tim pelaksana
dalam pelatihan ini adalah sebagai berikut :
197805072010012006 Lilyana,SE., Ak
17. 197809102008031002 Andre Perdana Septanto, S.T.
18.
199506182020122015 Kanigia
19.
197901072001122003 Erna Purwati, S.E.
20. 197404222001121004 Vilma Isvandiary, SH
21. 197107191998031009 Mahendra Candra, SE
22. Rizki Silvadwianggraini Dinanda,
199506182020122016 A.Md
23.
199602162020122009 Nur Hidayah Bonggi, A.Md
24. 197411032010012002 Karolin Dwi Anarinda, S.Sos
25. 197807302001122004 Herawati, SE
26. 198306302010011012 Puput Trisdiyanto, SE., Ak
27.
198502262010012018 Ahdini Faurina, S.Sos
28.
199009132010102001 Dyna Evi Septiana, S.STP
2 Inspektur Pembantu
3 Pengawasan Pemerintahan
Madya
4 Auditor Madya
11% 3%
4% 14% 5 Auditor Muda
7% 3%
4% 6 Plt. Kasubbag Umum
4% 4% 7 Analis Keuangan
7% 36% Pusat/Daerah Ahli Mada
3% 8 Perencanaan Ahli Muda
9 Auditor Pertama
11 Auditor Pelaksana
12 Pelaksana
1 Laki-laki
43%
57%
2 Perempuan
Jika dilihat berdasarkan gender pada diagram diatas ini di ikuti oleh
peserta laki-laki (43%) dan di ikuti oleh peserta perempuan (57%).
1. Persiapan
Tahapan persiapan dari pelaksanaa pelatihan teknis evaluasi AKIP ini
adalah Puslatbang KDOD berkoordinasi dengan Inspektorat Kota
Balikpapan dalam pelaksanaan kegiatan pelatihan ini dalam hal
kepastian peserta yang mengikuti pelatihan tekni evaluasi AKIP,
kemudian Puslatbang KDOD mengirimkan surat penawaran Pelatihan
Teknis Evaluasi AKIP ke Inspektorat Pemerintah Kota Balikpapan.
Puslatbang KDOD menyiapkan sarana dan prasarana, dan berkoordinasi
dengan Deputi Bidang Penyelenggaraan Pengembangan Kompetensi c/q
Kepala Pusat Pembinaan Program dan Kegiatan Pengembangan
Kompetensi dalam pelaksanaannya. setelah mendapatkan usulan nama
peserta yang akan ditugaskan untuk mengikuti pelatihan ini, peserta
seluruhnya berasal dari Inspektorat Pemerintah Kota Balikpapan.
Kemudian menetukan jadwal pelaksanaan pelatihan yang sudah
dirapatkan dari penyelenggara poksi pelatihan dan pengembangan
kepada kepala Puslatbang KDOD. Kemudian penunjukan fasilitator yang
berasal dari Puslatbang KDOD dan Badan Pemeriksa Keuangan Pusat
Provinsi Kalimantan Timur, koordinasi fasilitator di laksanakan jauh hari
agar persiapannya berjalan secara maksimal.
2. Pelaksanaan
2.1. Jadwal Pelaksanaan
Pelatihan teknis evaluasi AKIP ini dilaksanakan mulai tanggal 13 Juli
sampai dengan 15 Juli 2022 dengan metode tatap muka (Klasikal),
perincian pelaksanaan adalah sebagai berikut :
Tabel 6 : Jadwal Pelatihan Teknis Evaluasi AKIP
WAKTU RABU KAMIS JUMAT
13 Juli, 2022 14 Juli 2022 15 Juli 2022
08.00 – 08.45 Pembukaan Ceramah Sistem & Kebijakan Simulasi
Evaluasi AKIP Pelaksanaan
(Kementerian PAN & RB) Evaluasi AKIP
08.45 – 09.30 Sistem Pengawasan sda sda
Kinerja Pemda
(Kepala Puslatbang KDOD)
09.30 – 10.15 sda sda sda
10.15 – 10.30 Coffee Break
10.30 – 11.15 sda sda sda
11.15 – 12.00 Overview Pelatihan sda sda
12.00 – 13.00 ISHOMA
13.00 – 13.45 Konsep & Ruang Lingkup sda sda
Evaluasi AKIP
13.45 – 14.30 sda Rancangan Evaluasi AKIP Penyusunan
(lanjutan) laporan &
Komunikasi hasil
evaluasi
14.30 – 15.15 sda sda sda
15.15 – 15.30 Coffee Break
15.30 – 16.15 Rancangan Evaluasi AKIP sda sda
16.15 – 17.00 sda sda sda
17.00 – 17.45 sda sda Evaluasi
17.45 - 18.30 - sda penyelenggaraan &
Penutupan
2.2. Kurikulum
Struktur kurikulum pada pelatihan teknis evaluasi AKIP adalah berjumlah
7 (tujuh) mata pelatihan sebagai berikut : 1.Ceramah sistem dan kebijakan
evaluasi AKIP pemerihan daerah, 2.Sistem monitoring dan pengawasan
kinerja pemerintahan daerah, 3.Konsep dan ruan lingkup evaluasi AKIP,
4.Rancangan evaluasi AKIP, 5.Simulasi pelaksanaan evaluasi AKIP,
6.Penyusunan laporan dan komunikasi hasil evaluasi AKIP dan 7.Overview
pelatihan, dengan jumlah keseluruhan 33 jam pelatihan. Terdapat 3 (tiga)
jenis mata pelatihan yaitu kemlompok wawasan, kelompok inti dan
kelompok tambahan. Dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 7 : Tabel Kurikulum Pelatihan Teknis Evaluasi AKIP
NO MATA PELATIHAN JP FASILITATOR
A. KELOMPOK WAWASAN
1 Ceramah Sistem dan Kebijakan Evaluasi 3 Kementerian PAN
AKIP Pemerintah Daerah & RB
B KELOMPOK INTI
1. Sistem Monitoring dan Pengawasan 3 Kepala Puslatbang
Kinerja pemerintah daerah KDOD
2. Konsep dan Ruang Lingkup Evaluasi 6 Fasilitator BPKP
AKIP Provinsi Kaltim
3. Rancangan Evaluasi AKIP 9 sda
4. Simulasi Pelaksanaan Evaluasi AKIP 6 sda
5. Penyusunan Laporan dan Komunikasi 4 sda
hasil Evaluasi AKIP
C KELOMPOK TAMBAHAN
1 Overview pelatihan 2 Puslatbang KDOD
3. Pelaporan
Pelaporan dibuat sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan
kegiatan. Pelaporan ini menyajikan rangkaian informasi dari setiap output
kegiatan yang di kelola oleh bidang Latbang dalam hal ini untuk output
pelatihan teknis evaluasi AKIP.
4. Evaluasi
Berdasarkan pedoman penyelenggaraan pelatihan teknis pelayanan prima,
evaluasi dilakukan melalui penilaian terhadap Peserta, Widyaiswara
(Fasilitator/Tenaga Pengajar), Penyelenggara dan Pasca-Pelatihan. Untuk
itu, pada selama penyelenggaraan pelatihan teknis pelayanan prima telah
dilakukan evaluasi terhadap tenaga pengajar , penyelenggara dan peserta.
a. Evaluasi Tenaga Pengajar
Evaluasi tenaga pengajar dilakukan untuk melihat persepsi peserta
terhadap kualitas tenaga pengajar. Evaluasi ini aspek yang dinilai oleh
peserta adalah :
1. Sistematika penyajian;
2. Kemampuan penyajian;
3. Ketepatan waktu dan kehadiran;
4. Penggunaan metode dan sarana pelatihan;
5. Sikap dan perilaku;
6. Cara menjawab pertanyaan dari peserta;
7. Penggunaan bahasa;
8. Pemberian motivasi kepada peserta;
9. Kerapihan berpakaian;
10. Kerjasama antar tenaga pengajar.
b. Evaluasi Penyelenggara
Evaluasi penyelenggara dilakukan untuk melihat persepsi peserta
terhadap kualitas penyelenggaraan. Sebagai responden adalah seluruh
peserta pelatihan dengan mengisi formulir penilaian melalui sistem lan-
samarinda.com.
Hasil evaluasi penilaian dalam tabel berikut :
Tabel 15 : Evaluasi Penyelenggaraan Pelatihan Teknis Evaluasi AKIP
No Kualifikasi Nilai
A Bidang Akademis
1 Kualitas bahan ajar 96,00
2 Komposisi materi pelatihan 98,00
Durasi/lama kegiatan penyelenggaraan
3 pelatihan 97,00
B Bidang Administrasi
1 Perlengkapan peserta 96,00
2 Perlengkapan ruang belajar 95,00
3 Tata letak kursi dan meja belajar 96,00
4 Pengaturan waktu makan dan cofee break 98,00
5 Kualitas dan kuantitas konsumsi 96,00
6 Kualitas pelayanan penyelenggara
a. Sikap dan perilaku 97,00
b. Kecepatan pemberian pelayanan 98,00
c. Pelayanan informasi 98,00
96,82
UPT
8% 3% 17% RSU
5%
2% Dinas
Kecamatan
33% 25%
Kelurahan
7%
Sekretariat Daerah
Badan
Satuan Polisi PP
53% 47%
Laki-laki
Perempuan
1. Persiapan
Tahapan persiapan dari pelaksanaa pelatihan teknis pelayanan prima
ini adalah Puslatbang KDOD berkoordinasi dengan BKPSDM Kota
Bontang dalam pelaksanaan kegiatan pelatihan ini dalam hal kepastian
peserta yang mengikuti pelatihan teknis pelayanan prima, kemudian
Puslatbang KDOD mengirimkan surat penawaran Pelatihan Teknis
pelayanan prima ke BKPSDM Kota Bontang. Puslatbang KDOD
menyiapkan sarana dan prasarana, dan berkoordinasi dengan Deputi
Bidang Penyelenggaraan Pengembangan Kompetensi c/q Kepala Pusat
Pembinaan Program dan Kegiatan Pengembangan Kompetensi dalam
pelaksanaannya. Setelah mendapatkan usulan nama peserta yang akan
ditugaskan untuk mengikuti pelatihan ini, peserta seluruhnya berasal
dari OPD Pemerintah Kota Bontang. Kemudian menetukan jadwal
pelaksanaan pelatihan yang sudah dirapatkan dari penyelenggara poksi
pelatihan dan pengembangan kepada kepala Puslatbang KDOD.
Kemudian penunjukan fasilitator yang berasal dari Puslatbang KDOD ,
koordinasi fasilitator di laksanakan jauh hari agar persiapannya
berjalan sesuai diharapkan.
2. Pelaksanaan
2.1. Jadwal Pelaksanaan
Pelatihan teknis pelayanan prima ini dilaksanakan mulai tanggal 7
September sampai dengan 9 September 2022 dengan metode tatap
muka (Klasikal), perincian pelaksanaan adalah sebagai berikut :
Tabel 12 : Jadwal Pelaksanaan Pelatihan Teknis Pelayanan Prima
Hari &
Waktu Mata Diklat JP
Tanggal
Selasa Check In Asrama
6-09-
2022
04.30 - 06.30 Sholat & Olahraga Mandiri
Rabu 06.30 - 07.30 Persiapan mandiri dan breakfast
7-09-2022 Pembukaan dan Ceramah Kebijakan Pelayanan
08.00 - 10.15 3
Publik
10.15 - 10.30 Coffee Break
10.30 - 12.45 Ceramah Strategi Pelayanan Publik 3
12.45 - 13.45 Lunch Break
13.45 - 14.30 Building Service Commitment 1
14.30 - 16.00 Konsep Pelayanan Publik 2
16.00 - 16.15 Coffee Break
16.15 - 17.45 Kebijakan Pelayanan Publik 2
04.30 - 06.30 Sholat & Olahraga Mandiri
Kamis
06.30 - 07.30 Persiapan mandiri dan breakfast
8-09-2022
` 08.00 - 10.15 Praktek Baik Pelayanan Publik di Daerah 3
10.15 - 10.30 Coffee Break
` 10.30 - 12.45 Etika Pelayanan Publik 3
12.45 - 13.45 Lunch Break
13.45 - 16.00 Strategi Peningkatan Pelayanan Publik 3
16.00 - 16.15 Coffee Break
16.15 - 17.45 Strategi Peningkatan Pelayanan Publik 2
Jumat 04.30 - 06.30 Sholat & Olahraga Mandiri
9-09-2022 06.30 - 07.30 Persiapan mandiri dan breakfast
08.00 - 10.15 Action Plan Pelayanan Publik 3
10.15 - 10.30 Coffee Break
10.30 - 12.00 Action Plan Pelayanan Publik 2
12.00 - 13.15 Lunch Break
13.15 - 15.30 Action Plan Pelayanan Publik 3
15.30 - 15.45 Coffee Break
15.45 - 17.15 Action Plan Pelayanan Publik 2
17.15 - 17.45 Penutupan 2
2.2. Kurikulum
Struktur kurikulum pada pelatihan teknis Pelayanan adalah berjumlah
9 (tujuh) mata pelatihan sebagai berikut : 1.Ceramah kebijakan
pelayanan publik, 2.Ceramah strategi pelayanan publik, 3. Building
Service Commitment, 4.Konsep pelayanan publik, 5.Kebijakan
pelayanan publik, 6.Praktek baik pelayanan publik di daerah dan
7.Etika pelayanan publik, 8. Strategi peningkatan pelayanan publik, dan
9. Action plan pelayanan publik dengan jumlah keseluruhan 34 jam
pelatihan. Dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 13 : Tabel Kurikulum Pelatihan Teknis Pelayanan Prima
No Mata Pelatihan JP
1. Pembukaan dan Ceramah Kebijakan Pelayanan Publik 3
2. Ceramah Strategi Pelayanan Publik 3
3. Building Service Commitment 1
4. Konsep Pelayanan Publik 2
5. Kebijakan Pelayanan Publik 2
6. Praktek Baik Pelayanan Publik di Daerah 3
7. Etika Pelayanan Publik 3
8. Strategi Peningkatan Pelayanan Publik 5
9. Action Plan Pelayanan Publik 10
3. Pelaporan
Pelaporan pelaksanaan pelatihan ini merupakan proses penyampaian hasil
serangkaian kegiatan yang telah dilakukan yang menyajikan informasi
mengenai pelaksanaan satu program pelatihan yang menyangkut input,
proses dan output pelaksanaan pelatihan serta sebagai bahan untuk
pertanggungjawaban administrasi keuangan instansi. Dalam hal ini,
laporan disampaikan secara tertulis dalam format laporan dengan
sistematika penyusunan tertentu.
4. Evaluasi
Berdasarkan pedoman penyelenggaraan pelatihan teknis pelayanan prima,
evaluasi dilakukan melalui penilaian terhadap Peserta, Widyaiswara
(Fasilitator/Tenaga Pengajar), Penyelenggara dan Pasca-Pelatihan. Untuk
itu, pada selama penyelenggaraan pelatihan teknis pelayanan prima telah
dilakukan evaluasi terhadap tenaga pengajar , penyelenggara dan peserta.
c. Evaluasi Tenaga Pengajar
Evaluasi tenaga pengajar dilakukan untuk melihat persepsi peserta
terhadap kualitas tenaga pengajar. Evaluasi ini aspek yang dinilai oleh
peserta adalah :
11. Sistematika penyajian;
12. Kemampuan penyajian;
13. Ketepatan waktu dan kehadiran;
14. Penggunaan metode dan sarana pelatihan;
15. Sikap dan perilaku;
16. Cara menjawab pertanyaan dari peserta;
17. Penggunaan bahasa;
18. Pemberian motivasi kepada peserta;
19. Kerapihan berpakaian;
20. Kerjasama antar tenaga pengajar.
No Kualifikasi Nilai
A Bidang Akademis
1 Kualitas bahan ajar 94,00
2 Komposisi materi pelatihan 93,30
Durasi/lama kegiatan penyelenggaraan
3 pelatihan 93,40
B Bidang Administrasi
1 Perlengkapan peserta 90,90
2 Perlengkapan ruang belajar 94,30
3 Tata letak kursi dan meja belajar 95,40
4 Pengaturan waktu makan dan cofee break 94,30
5 Kualitas dan kuantitas konsumsi 94,70
6 Kualitas pelayanan penyelenggara
a. Sikap dan perilaku
b. Kecepatan pemberian pelayanan
c. Pelayanan informasi 94,83
93,90
E Catatan/Saran
- Pemateri sudah sesuai sop
- Mohon agar kedepannya menyediakan
kunci pintu kamar extra bagi peserta
lebih dari satu orang.
- 1. Perlu adanya renovasi penambahan
batas pintu kamar mandi dan wc
sehingga air tidak mengalir keluar
-
- 2. Penggantian baterai AC
-
- 3. Penambahan akses WIFI di kamar
- Saya suka pelatihan di LAN KDOD
Samrinda elayannya ramah2, mungkin
pasilitasnya kurang 1 aja g ada
lapangan untuk main badminton,
semuanya sd bagus, cuman sayang tv
nya g bisa d hidupkan senjak saya
datang hari selasa sampai
jum'at makanya saya kasi nilai
99
- Semoga berlanjut pelatihan
- ditunggu diklat selanjutnyaa
- Semangat dan terus bekerjasama
dengan pemkot bontang
- Lebih ditingkatkan saja di segala
aspek
- menarik dan menyenangkan
BAB IV
PENYERAPAN ANGGARAN DAN PENCAPAIAN KINERJA FISIK
Dari tabel di atas terlihat bahwa penyerapan anggaran telah tercapai mendekati
XXX% dimana untuk pelatihan teknis evaluasi AKIP terserap sebesar XX.XX% dan
Pelatihan Teknis Pelayanan Prima terserap sebesar XX.XX%
BAB V
EVALUASI
A. Kesimpulan
Kegiatan Pelatihan Teknis Tahun 2022 yang terdiri dari 1 (satu) kegiatan
Pelatihan Teknis Evaluasi AKIP dan 2 (dua) Pelatihan Tekni Pelayanan Prima
telah dapat diselenggarakan dengan baik.Pencapaian tujuan pembelajaran
tercapai dengan baik.Hal ini dapat dilihat dari seluruh peserta pelatihan baik
itu Pelatihan Teknis Evaluasi AKIP dengan jumlah peserta sebanyak 28 orang
dan Pelatihan Teknis Pelayanan Prima dengan jumlah peserta seluruhnya
sebanyak 40 orang dinyatakan lulus semua.
Melalui 2 (dua) angkatan pelatihan teknis ini di harapkan dapat mendorong
perbaikan kualitas penataan Sumber Daya Manusia di instansinya masing-
masing, dan lebih luas lagi dapat meningkatkan kualitas penataan Sumber
Daya Aparatur di Daerah.
Berbagai permasalan yang muncul selama penyelenggaraan pelatihan baik dari
aspek akademik, administratif maupun pengajaranjuga menjadi catatan
penting khususnya bagi penyelenggara pe1. latihan ini.
B. Saran
Dalam upaya meningkatkan kualitas penyelenggaraan pelatihan teknis maka
penyelenggara merumuskan beberapa saran yang dapat menjadi masukan bagi
penyeenggararaan pelatihan kedepan. Beberapa saran tersebut adalah :
1. Setelah kembali ke unit kerjanya masing-masing, alumni diharapkan dapat
menerapkan pengetahuan yang telah diperolehnya sehingga dapat
meningkatkan kualitas kinerja yang dihasilkan.
2. Dalam upaya optimalisasi tujuan penyelenggaraan pelatihan ini, instansi
atsal peserta diharapkan juga dapat memberikan dukungan penuh dan
memfasilitasi proses berbagi pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh
kepada pegawai yang lain.
3. Pengembangan kurikulum pelatihan teknis di masa yang akan datang
dapat di fokuskan ke pembelajaran dengan pola pembelajaran jarak jauh
(distance learning)