Anda di halaman 1dari 88

ROAD MAP

REFORMASI BIROKRASI

2015 – 2019
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
DAFTAR ISI

Hal
I. PENDAHULUAN 1

II. KONDISI ORGANISASI 3


A. Target Kinerja Yang Ingin di Capai 3
B. Kapasitas Organisasi 4
C. Harapan Publik Terhadap Organisasi 5
D. Kemajuan Yang Sudah dicapai 8
E. Isu Strategis Yang dihadapi 11

III. KONDISI YANG DI INGINKAN 15


A. Kondisi Organisasi yang Diinginkan 15
B. Penguatan Reformasi Birokrasi 17

IV. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN 19


A. Permasalahan Dalam Area Perubahan 19
B. Langkah-Langkah Pembenahan 20
C. Keterkaitan Antar Permasalahan 21
D. Prioritas Permasalahan 22

V. RENCANA AKSI PERUBAHAN 23


A. Penetapan target dan prioritas 23
B. Pemeliharaan/peningkatan terhadap hal yang sudah baik 25
D. Rencana Aksi Untuk Pemecahan Masalah 27

VI. PENUTUP 28
ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
2015-2019

I. PENDAHULUAN

Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional


adalah Kementerian/Badan yang berada dibawah dan bertanggung
jawab kepada Presiden dan dipimpin oleh seorang Menteri/Kepala.
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun 2015 tentang
Kementerian Agraria dan Tata Ruang dan Peraturan Presiden Nomor 20
Tahun 2015 tentang Badan Pertanahan Nasional, Kementerian Agraria
dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional mempunyai tugas
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang Agraria/Pertanahan
dan Tata Ruang untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan
pemerintahan negara.
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional
dalam melaksanakan tugas dan fungsinya dituntut untuk menciptakan
kerja yang profesional dengan prinsip efisien dan efektif sesuai dengan
peraturan. Hal tersebut akan menjadi kunci terwujudnya pelaksanaan
Reformasi Birokrasi di Lingkungan Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional.
Agar pelaksanaan Reformasi Birokrasi dapat berjalan sesuai
dengan arah yang telah ditetapkan, Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional telah melaksanakan Penilaian
Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) yang digunakan
sebagai instrumen untuk mengukur kemajuan pelaksanaan reformasi
birokrasi secara mandiri (self-assessment) serta review implementasi
pelaksanaan reformasi birokrasi 2010 – 2014 untuk mengetahui sejauh
mana kemajuan dari hasil pelaksanaannya.
Dalam perjalanan pelaksanaannya, mekanisme dan sistem
Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) mengalami
perubahan yang cukup signifikan sebagaimana diatur dalam Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
11 Tahun 2015. Mempertimbangkan perubahan yang sangat signifikan
tersebut, Tim Pelaksana dan Tim Assesor Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional melakukan koordinasi dan
konsolidasi dengan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi untuk menyusun Road Map Reformasi Birokrasi
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Tahun
2015 – 2019.
Dalam pelaksanaan program dan kegiatan, Road Map dapat
digunakan sebagai panduan bagi pengelola reformasi birokrasi dalam
melakukan langkah-langkah konkrit memperbaiki kualitas birokrasi
pemerintahan serta sebagai alat bantu dalam pengukuran pencapaian
kinerja serta monitoring dan evaluasi. Road map disusun dan dilakukan
setiap 5 (lima) tahun sekali dan merupakan rencana rinci pelaksanaan

Road Map Reformasi Birokrasi 2015-2019_Kementerian ATR/BPN 1


reformasi birokrasi dari satu tahapan ke tahapan selanjutnya selama
lima tahun dengan sasaran per tahun yang jelas. Dalam Periode 2015-
2019 diharapkan pada tahun 2019 dapat diwujudkan kualitas
penyelenggaraan pemerintahan yang baik, bersih, bebas korupsi, kolusi
dan nepotisme. Selain itu diharapkan pula dapat diwujudkan pelayanan
publik yang sesuai dengan harapan masyarakat, harapan bangsa
Indonesia yang semakin maju, dan mampu bersaing dalam dinamika
global yang semakin ketat, kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi
semakin baik, SDM aparatur semakin profesional, mind set dan culture
set yang mencerminkan integritas dan kinerja semakin tinggi.
Secara ringkas Road map reformasi birokrasi memiliki arti penting,
karena alasan:
 Perubahan yang dilakukan secara terencana akan mendorong
efektifitas dan efisiensi serta mengarah kepada tujuan yang ingin
dicapai.
 Perubahan yang terencana juga memberikan arahan tentang kegiatan
reformasi birokrasi baik pada tingkat nasional, maupun pemerintah
daearah dan sinergi diantara keduanya.
 Perubahan terencana yang dilakukan secara serentak diseluruh
jajaran instansi pemerintah juga menjadi gerakan nasional
mendorong terciptanya budaya perubahan kearah perbaikan.
 Perubahan yang dilakukan dapat dimonitor dan dievaluasi secara
berkelanjutan, sehingga setiap tahapan proses manajemen dapat
dipastikan telah dilakukan secara tepat dan benar serta sesuai
dengan rencana yang telah digariskan. Bahkan proses perubahan
dapat segera diperbaiki ketika proses perubahan tidak lagi relevan
dengan kondisi terkini.
 Perubahan yang dilakukan untuk menjaga momentum pelaksanaan
reformasi birokrasi tidak kehilangan arah, tujuan, dan target yang
hendak dicapai pada tahun 2025 sebagaimana tertuang dalam Grand
Design Reformasi Birokrasi 2010-2025, yaitu terciptanya
Pemerintahan Kelas Dunia.

Road Map Reformasi Birokrasi 2015-2019_Kementerian ATR/BPN 2


II. KONDISI ORGANISASI

A. Target Kinerja Yang Ingin di Capai


Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional dalam melaksanakan tugas dan fungsinya dituntut untuk
menciptakan kerja yang profesional dengan prinsip efisien, efektif dan
ekonomis serta bertanggung jawab sesuai dengan peraturan. Ini
semua akan menjadi kunci berjalannya sebuah pemerintahan dengan
baik (good governance).
Guna mempercepat tercapainya tata kelola pemerintahan yang
baik maka dipandang perlu melakukan reformasi birokrasi di
lingkungan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional. Dalam rangka pelaksanaan reformasi birokrasi tersebut,
telah dikeluarkan Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang
Grand Design Reformasi Birokrasi Nasional 2010–2025 yang menjadi
acuan Kementerian/Lembaga dalam mewujudkan tata kelola
pemerintahan yang baik.
Sasaran reformasi birokrasi, sebagaimana dituangkan dalam
Grand Design Reformasi Birokrasi 2010 – 2025 mencakup tiga aspek
yaitu:
1. Terwujudnya Pemerintahan Yang Bersih Dan Bebas KKN
Sasaran terwujudnya pemerintahan yang bersih dan bebas KKN di
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional
diukur dengan menggunakan ukuran:
a. Opini Badan Pemeriksa Keuangan atas laporan keuangan. BPN
mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dengan
paragraf penjelas, atas hasil pemeriksaan keuangan
Kementerian/Lembaga tahun 2013 yang dilaksanakan oleh
Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI), dan
pada tahun 2014 meningkat menjadi Wajar Tanpa
Pengecualian, serta pada tahun 2015 predikat tersebut dapat
dipertahankan.
b. Penerimaan pegawai transparan, objektif dan akuntabel serta
bebas KKN. Pendaftaran dan pengumuman penerimaan CPNS
BPN dilaksanakan online secara terpusat di Kementerian PAN &
RB dan BKN dengan menggunakan alamat
panselnas.menpan.go.id; sscn.bkn.go.id; dan www.bpn.go.id.
Selain itu, persyaratan administrasi umum dan khusus CPNS
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional disusun secara jelas dan tidak diskriminatif.
c. Promosi jabatan dilakukan secara terbuka. Hal ini
dilaksanakan guna menjamin obyektifitas, keadilan dan
transparansi sehingga diharapkan akan diperoleh pejabat yang
profesional, berkinerja tinggi, memiliki kompetensi sesuai
dengan syarat jabatan serta integritas yang jelas.

Road Map Reformasi Birokrasi 2015-2019_Kementerian ATR/BPN 3


2. Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Kepada
Masyarakat
Sasaran terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan publik
kepada masyarakat diukur melalui nilai persepsi kualitas
pelayanan (survei eksternal). Opini KPK terhadap Survei Integritas
Sektor Publik (SIP) di lingkungan BPN untuk jenis pelayanan
pembuatan sertifikat serta pengukuran dan pemetaan kadasteral
pada tahun 2013 mendapat nilai 6,36, meningkat dari nilai
sebelumnya yaitu 6,12 pada tahun 2012 dan 6,07 pada tahun
2011 serta 5,21 pada tahun 2010.
Opini KPK tahun 2014, untuk jenis layanan penghapusan hak
tanggungan (ROYA) mendapat nilai 7,42, dan untuk jenis layanan
peralihan hak atas tanah mendapat nilai 6,14.
3. Meningkatnya Kapasitas Dan Akuntabilitas Kinerja Birokrasi
Sasaran meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja
birokrasi diukur melalui Nilai akuntabilitas kinerja. Berdasarkan
hasil evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja BPN oleh Kementerian
PAN dan RB tahun 2014, Laporan AKIP BPN RI 2013 mendapat
nilai 60,01 atau dengan perolehan predikat adalah CC (Cukup
baik/memadai, perlu banyak perbaikan yang tidak mendasar).

B. Kapasitas Organisasi

Sebagai tindak lanjut Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun 2015


tentang Kementerian Agraria dan Tata Ruang dan Peraturan Presiden
Nomor 20 Tahun 2015 tentang Badan Pertanahan Nasional, telah
ditetapkan Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Nasional Nomor 8 Tahun 2015 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional.
Organisasi dan tata kerja Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional disusun dengan prinsip dan
pendekatan dalam penataan organisasi, sebagai berikut:
1. Mandat, pertanggungjawaban, dan akuntabilitas organisasi harus
jelas untuk mencegah ketidakjelasan, duplikasi, dan overlapping
dalam organisasi
2. Struktur organisasi sederhana dan jelas, sehingga mudah
dipahami oleh seluruh unit kerja.
3. Struktur organisasi sesuai dengan span of control pimpinan.
4. Struktur organisasi yang dibangun berorientasi kepada kebutuhan
stakeholders dan didasarkan pada pemilahan yang jelas antara
tanggung jawab perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan.
5. Struktur seharusnya menghindari potensi konflik kepentingan.
6. Struktur organisasi yang terdesentralisasi terutama dalam
pelaksanaan pelayanan masyarakat (service delivery).

Road Map Reformasi Birokrasi 2015-2019_Kementerian ATR/BPN 4


Bagan Organisasi Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional:

C. Harapan Publik Terhadap Organisasi

Organisasi tumbuh berkembang seiring dengan perkembangan


dan tuntutan jaman. Menuntut adanya perbaikan baik dari pihak
internal maupun eksternal. Kepuasan stakeholder menjadi salah satu
indikator dalam menilai keberhasilan suatu organisasi.
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional merupakan salah satu kementerian/lembaga yang
berorientasi pada pelayanan publik. Dalam sektor publik, kinerja
pelayan publik tidak hanya terkait dengan sistem tetapi juga
berkaitan erat dengan kepuasan masyarakat. Apalagi seiring dengan
perkembangan jaman masyarakat sebagai objek akan semakin maju
dan kritis terkait dengan kebutuhan pelayanan.
Penerapan sistem manajemen pelayanan belum sepenuhnya
mampu mendorong peningkatan kualitas pelayanan, yang lebih cepat,
murah, berkekuatan hukum, nyaman, aman, jelas, dan terjangkau
serta menjaga profesionalisme para petugas pelayanan.
Karena itu, perlu dilakukan penguatan terhadap sistem
manajemen pelayanan publik agar mampu mendorong perubahan
profesionalisme para penyedia pelayanan serta peningkatkan kualitas
pelayanan.

Road Map Reformasi Birokrasi 2015-2019_Kementerian ATR/BPN 5


Dewasa ini penyelenggaraan pelayanan publik masih
dihadapkan pada kondisi yang belum sesuai dengan kebutuhan dan
perubahan di berbagai bidang kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara. Hal tersebut bisa disebabkan oleh ketidaksiapan
untuk menanggapi terjadinya transformasi nilai yang berdimensi luas
serta dampak berbagai masalah pembangunan yang kompleks.
Sementara itu, tatanan baru masyarakat Indonesia dihadapkan pada
harapan dan tantangan global yang dipicu oleh kemajuan di bidang
ilmu pengetahuan, informasi, komunikasi, transportasi, investasi, dan
perdagangan.
Aparatur pemerintah dalam hal ini pegawai negeri sipil adalah
ujung tombak dalam mewujudkan kewajiban negara melayani setiap
warga negara dan penduduk untuk memenuhi kebutuhan dasarnya
melalui pelayanan publik, sesuai dengan yang diamanatkan di dalam
Undang-Undang Dasar RI 1945. Bahwa dalam rangka membangun
kepercayaan masyarakat atas pelayanan publik yang dilakukan
pemerintah merupakan kegiatan yang senantiasa dilakukan seiring
dengan harapan dan tuntutan seluruh warga negara dan penduduk
tentang kualitas pelayanan publik.
Organisasi publik terfokus pada pelayanan publik, oleh karena
itu diperlukan pemahaman terhadap payung hukum dengan
cakupan mengenai: (1) aturan kekuasan dan wewenang organisasi
pelayanan publik, (2) norma dan etika aparat pemegang kekuasan
dan wewenang organisasi pelayanan publik, dan (3) hak-hak publik
dalam hubungannya dengan kekuasan dan wewenang organisasi dan
aparatur pelayanan publik.
Dalam hal ini pegawai negeri sipil dituntut memiliki dan
menunjukkan integritas diri dalam melakukan pelayanan publik
berdasarkan nilai-nilai dan norma-norma pelayanan publik
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Organisasi publik adalah organisasi yang terbesar yang
mewadahi seluruh lapisan masyarakat dengan ruang lingkup Negara
dan mempunyai kewenangan yang absah (terlegitimasi) di bidang
politik, administrasi pemerintahan, dan hukum secara terlembaga
sehingga mempunyai kewajiban melindungi warga negaranya, dan
melayani keperluannya, sebaliknya berhak pula memungut pajak
untuk pendanaan, serta menjatuhkan hukuman sebagai sanksi
penegakan peraturan. Organisasi ini bertujuan untuk melayani
kebutuhan masyarakat demi kesejahteraan sebagaimana
diamanatkan oleh konstitusi sebagai pijakan dalam operasionalnya.
Organisasi publik berorientasi pada pelayanan kepada masyarakat
tidak pada profit/laba/untung.

Road Map Reformasi Birokrasi 2015-2019_Kementerian ATR/BPN 6


Tuntutan baru muncul agar organisasi sektor publik
memperhatikan value of money dalam menjalankan aktivitasnya,
dimana value of money merupakan konsep pengelolaan organisasi
sektor publik yang mendasarkan pada 3 elemen utama, yaitu :
a. Ekonomi, Pemerolehan input dengan kualitas tertentu pada harga
yang terendah.
b. Efisiensi, Pencapaian output yang maksimum dengan input
tertentu atau penggunaan input yang terendah untuk mencapai
output tertentu.
c. Efektivitas, Tingkat pencapaian hasil program dengan target yang
ditetapkan atau perbandingan outcome dengan ouput.
d. Keadilan (equity), mengacu pada adanya kesempatan sosial yang
sama untuk mendapatkan pelayan publik yang berkualitas dan
kesejahteraan ekonomi.
e. Pemerataan (equality), penggunaan uang publik tidak
terkonsentrasi pada kelompok tertentu melainkan secara merata.
Value of money memiliki beberapa manfaat, yaitu :
a. Meningkatkan pelayanan publik.
b. Meningkatkan efektifitas pelayan publik dan pelayanan tepat
sasaran.
c. Menurunkan biaya pelayanan publik karena hilangnya inefisiensi
dan penghematan dalam penggunaan input.

Masalah Yang Terjadi Dan Solusi Pemecahannya Dalam Organisasi


Publik
Sebuah konflik yang terjadi dalam sebuah organisasi publik
sangat banyak terjadi. Apalagi dalam konteks sebuah organisasi besar
yang dalam hal ini kita sebut sebagai pemerintah. Pemerintah yang
dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat sangat
dituntut untuk meberikan usaha terbaiknya yang dalam melakukan
proses tersebut terjadi berbagai permasalahan atau konflik yang tak
urung membuat masyarakat yang merasa dikecewakan. Pelayanan
merupakan pilar penting yang dilakukan dalam memberikan
kepuasaan kepada masyarakat. Dari beberapa tahun yang lalu kita
telah melihat berbagai pelayanan yang telah diberikan pemerintah
dalam melaksanakan tugasnya. Namun tak ayal juga kita bisa
memperhatikan berbagai kekecewaan yang tercipta karena konflik
yang terjadi saat dilakukan proses pelayanan. Dari hal itulah bisa
terjadi berbagai macam cabang–cabang konflik yang lambat laun jika
didiamkan maka bisa terjadi permasalahan yang susah untuk di
elakan lagi. Permasalahan utama yang kadang timbul dalam usaha
organisasi publik untuk melakukan pelayanan kepada
masyarakatnya antara lain:
 Ketidak jelasan bentuk pelayanan.
 Kualitas pelayanan yang dilakukan.
 Keterlambatan pelayanan.

Road Map Reformasi Birokrasi 2015-2019_Kementerian ATR/BPN 7


Dari hal tersebut dapatlah dibuat sebuah bentuk tanggung
jawab penyelesaian agar tercipta pelayanan yang lebih baik lagi
seperti:
1. Pemberian pelayanan fisik dalam bentuk yang transparan dimana
para petugas atau anggota dalam organisasi publik tersebut bisa
terjun langsung memberikan pelayanannya.
2. Kualitas itu bisa terjadi karna adanya sebuah harapan dari
pelayanan yang diberikan yang dimana masyarakat menuntut
untuk diberikan pelayanan terbaik atau kualitas agar terciptanya
kepuasaan. Dengan memberikan pelayanan yang sesuai dengan
kebutuhan masyarakat maka dengan sendirinya tercipta ekpektasi
atau pemikiran bahwa kualitas telah tercapai karna telah
memenuhi keinginan dari masyarakat itu sendiri.
3. Dalam menentukan pelayanan yang baik, lebih diutamakan untuk
menjadikan sebuah pelayan tersebut menjadi pelayanan yang
terarah dan tepat waktu dimana penyampain layanan tersebut
tidak tertunda yang akan menjadikan sebuah konflik atau
permasahan, diperlukanlah sebuah kehandalan dari anggota
organisasi publik untuk melakukan tugasnya.

D. Kemajuan Yang Sudah dicapai

Dalam rangka mempercepat tercapainya tata kelola


pemerintahan yang baik maka Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional melakukan reformasi birokrasi
yang mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010
tentang Grand Design Reformasi Birokrasi Nasional 2010–2025.
Sesuai dengan Grand Design tersebut, dinyatakan bahwa sasaran
reformasi birokrasi, mencakup tiga aspek yaitu: 1) terwujudnya
pemerintahan yang bersih dan bebas KKN; 2) terwujudnya
peningkatan kualitas pelayanan publik kepada masyarakat; dan 3)
meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi.
Untuk mewujudkan sasaran reformasi birokrasi sebagaimana
yang diharapkan tersebut, maka disusun program-program reformasi
birokrasi sekaligus dengan upaya percepatannya, yang meliputi
sembilan area perubahan, terdiri dari:
1) Manajemen perubahan;
2) Penataan peraturan perundang-undangan;
3) Penataan dan penguatan organisasi;
4) Penataan tata laksana;
5) Penataan sistem manajemen SDM aparatur;
6) Penguatan pengawasan;
7) Penguatan akuntabilitas kinerja;
8) Peningkatan kualitas pelayanan publik; dan
9) Monitoring, evaluasi dan pelaporan.

Road Map Reformasi Birokrasi 2015-2019_Kementerian ATR/BPN 8


Kemudian seiring dengan dinamika perkembangan kebijakan
pemerintah dan tuntutan masyarakat ditambahkan dengan program
percepatan (quick wins).
Pada dasarnya seluruh Program Reformasi Birokrasi tersebut
telah dilaksanakan oleh Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional melalui lebih banyak dari 50 (lima puluh)
rangkaian kegiatan, baik yang bersifat rutin secara berkala maupun
bersifat ad hoc untuk jangka waktu tertentu. Beberapa kegiatan
penting dan unggulan yang mendukung terselenggaranya Reformasi
Birokrasi, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional dalam periode tahun 2010-2014 dapat dikemukakan sebagai
berikut:
1. Menyusun Dokumen Image Branding, Dokumen Strategi
Komunikasi Internal-Eksternal, Dokumen Sosialisasi dan
Internalisasi Kegiatan Manajemen Perubahan., serta terdapatnya
Pakta integritas dalam rangka mewujudkan kualitas kerja demi
pelaksanaan program RB.
2. Melaksanakan Kompilasi peraturan Perundang Undangan dan
terbitnya buku peraturan Perundang undangan setiap tahun.
3. Menyusun draft Tipologi Kantor sebagai persyaratan oleh
KEMENPAN dan RB dalam pembentukan SOTK Kanwil dan
Kantah.
4. Menyusun Uraian Tugas Pejabat Struktural dan Fungsional,
Penghitungan Kelas Jabatan, Penyusunan kompetensi jabatan
struktural dan fungsional di Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional melalui kegiatan Analisis
Jabatan.
5. Menyelenggarakan Pembangunan/Pengembangan E-Government,
meliputi UKP4, SIMAK BMN, SAI, Geo, KKP, Larasita dan Peta
Online, Website RB BPN, dan Aplikasi MSDM.
6. Menyelenggarakan Penataan Sistem Rekrutmen CPNS
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional
secara online di alamat panselnas.menpan.go.id, sscn.bkn.go.id
dan www.bpn.go.id.
7. Melaksanakan Analisis Beban Kerja di seluruh Unit Kerja dan
menyusun Uraian Tugas bagi Pejabat Struktural di lingkungan
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional.
8. Menyusun buku kamus kompetensi jabatan yang dituangkan
dalam SK Kepala BPN No.57/KEP-3.43/I/2013 tentang
Penetapan Jabatan Fungsional Umum di lingkungan Kementerian
Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional.
9. Melakukan asesmen kompetensi individu terhadap pejabat
struktural di 31 Kanwil BPN Provinsi dan Kementerian Agraria
dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, serta Penyiapan
rencana sarana dan pembangunan assessment center
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional.

Road Map Reformasi Birokrasi 2015-2019_Kementerian ATR/BPN 9


10. Menyelenggarakan Penerapan Sistem Penilaian Kinerja Individu,
mulai dari penyusunan sasaran kerja pegawai, pelaksanaan
penilaiannya sampai dengan monitoringnya, termasuk
pemanfaatannya bagi pengembangan karir pegawai, kemudian
penerapan sistem absensi elektronik, serta Penyusunan Draft
Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Nasional tentang Tata Cara Pemberian Tunjangan
Kinerja kepada Pegawai Tahun 2014.
11. Menyelenggarakan Pengembangan Database Pegawai, dengan
meluncurkan SIMPEG Online yang dilaunching 1 April 2013,
serta Pengembangan aplikasi msdm.bpn.go.id.
12. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan berdasarkan hasil
pemetaan kompetensi manajerial Pejabat Struktural Eselon II, III,
IV dan V di lingkungan BPN, serta menyelenggarakan pendidikan
dan pelatihan teknis dan fungsional bagi pegawai yang telah
menduduki jabatan fungsional umum/tertentu dan
dilaksanakannya kegiatan evaluasi pasca diklat.
13. Menetapkan Peraturan Kepala Badan mengenai Revisi Pedoman
Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di
Lingkungan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional, serta tersusunnya Pedoman Penetapan
Wilayah Bebas Korupsi, Pedoman Majelis Kode Etik, Pedoman
Disiplin Pegawai, dan Pedoman Pemeringkatan Hukuman Disiplin
Pegawai Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional;
14. Menyelenggarakan monitoring dan evaluasi berkala terhadap
pengaduan masyarakat, melakukan sosialisasi, diseminasicdan
publikasi Perkaban tentang Whistleblowing System, serta
penyempurnaan pedoman/standar pengawasan.
15. Melaksanakan asistensi penyusunan laporan keuangan, serta
pendampingan pengadaan barang dan jasa.
16. Melaksanakan publikasi dan sosialisasi Layanan SMS 2409 dan
Program Unggulan Pertanahan melalui media website
www.bpn.go.id
17. Menyusun Standar Pelayanan Pertanahan sesuai Permenpan
No.15 Tahun 2014 tentang Pedoman Standar Pelayanan.
18. Melaksanakan sosialisasi Peraturan Kepala BPN Nomor 17 Tahun
2013 tentang Tata Kerja Majelis Kode Etik Pelayan Publik Dan
Penyelenggara Pelayanan Publik Di Lingkungan Badan
Pertanahan Nasional Republik Indonesia.
19. Meningkatkan mutu dan publikasi atas inovasi-inovasi layanan di
bidang pertanahan dalam rangka mewujudkan pelayanan prima
pertanahan. (one-day service, layanan weekend, layanan malam
hari, layanan 7 menit /lantum, layanmas).

Road Map Reformasi Birokrasi 2015-2019_Kementerian ATR/BPN 10


20. Melaksanaan Survey Indeks Kepuasan Masyarakat secara terus
menerus dan berkala untuk mewujudkan pelayanan prima
kepada masyarakat, serta mempublikasikan Kepuasan
Masyarakat secara online.
21. Melaksanakaan PMPRB (Penilaian Mandiri Pelaksanaan
Reformasi Birokrasi) serta membuat Kertas kerja penilaian dan
bukti (evidence) pelaksanaan PMRB serta telah diserahkan ke
Kemen PAN & RB.
Dengan melaksanakan program Reformasi Birokrasi secara
terstruktur, intensif dan massif tersebut, Badan Pertanahan Nasional
untuk kurun waktu tahun 2010-2014, memperoleh predikat
kelembagaan yang relatif sangat menggembirakan dengan menerima
penghargaan atau apresiasi sebagai berikut :
1. Memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas hasil
pemeriksaan keuangan Kementerian/Lembaga pada tahun 2013,
dari Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI).
2. Memperoleh opini yang mengindikasikan peningkatan, terkait
hasil Survei Integritas Sektor Publik (SIP) yang dilaksanakan KPK,
terutama untuk jenis pelayanan pembuatan sertipikat serta
pengukuran dan pemetaan kadasteral, di mana pada tahun 2013
mendapat nilai 6,36, meningkat dari nilai sebelumnya yaitu 6,12
pada tahun 2012 dan 6,07 pada tahun 2011 serta 5,21 pada
tahun 2010.
Opini KPK tahun 2014, untuk jenis layanan penghapusan hak
tanggungan (ROYA) mendapat nilai 7,42, dan untuk jenis layanan
peralihan hak atas tanah mendapat nilai 6,14.
3. Memperoleh nilai yang memadai, dari hasil evaluasi atas
Akuntabilitas Kinerja BPN oleh Kementerian PAN dan RB, di
mana Laporan AKIP BPN Tahun 2013 mendapat nilai 60,01 atau
dengan perolehan predikat adalah CC (Cukup Baik/Memadai)

E. Isu Strategis Yang dihadapi


Pelaksanaan reformasi birokrasi pada periode 2010 - 2014
masih menyisakan berbagai tantangan ke depan yang secara
bertahap dan terus menerus harus diperbaiki. Beberapa
permasalahan strategis yang masih harus diperbaiki melalui
pelaksanaan reformasi birokrasi diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Birokrasi belum sepenuhnya bersih dan akuntabel.
Beberapa tantangan yang dihadapi terkait dengan permasalahan
ini antara lain:
a. Rendahnya komitmen pimpinan di tingkat pusat dan daerah
dalam upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi.
Meskipun Indeks Persepsi Korupsi membaik, tetapi upaya
pencegahan dan pemberantasan korupsi belum memberikan
hasil yang signifikan.
b. Penyelenggaraan pemerintahan belum mencerminkan
penyelenggaraan yang bersih dan bebas KKN.

Road Map Reformasi Birokrasi 2015-2019_Kementerian ATR/BPN 11


Peran Aparat Pengawas Internal masih belum sepenuhnya
mendorong penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan
bebas KKN.
c. Manajemen kinerja masih belum sepenuhnya diterapkan.
Kualitas akuntabilitas kinerja instansi pemerintah masih
rendah. Hal ini ditandai dengan lemahnya keterkaitan antara
input anggaran dengan kinerja organisasi, dan orientasi
kegiatan masih belum sepenuhnya berfokus pada hasil yang
diharapkan dan dampak kemanfaatan yang ditimbulkan
terhadap masyarakat/publik baik secara langsung maupun
tidak langsung.
d. Manajemen pembangunan nasional belum berjalan secara
optimal.
Penetapan indikator kinerja nasional dan kementerian/lembaga
(K/L) belum didukung oleh sistem dan kelembagaan yang
mantap. Antara sistem perencanaan, penganggaran,
pengadaan, pelaporan, monitoring dan evaluasi, dan
pengawasan belum sinergis dan terintegrasi. Manajemen
pembangunan nasional belum menerapkan sistem reward dan
punishment yang efektif.

2. Birokrasi belum efektif dan efisien.


Beberapa tantangan yang dihadapi terkait dengan permasalahan
ini antara lain:
a. Tata kelola pemerintahan yang baik belum sepenuhnya
diterapkan.
Pemerintah belum sepenuhnya mampu membuka ruang serta
mendorong keterlibatan masyarakat dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pengelolaan pembangunan. Pemerintah
sebagai aktor kunci, belum sepenuhnya berperan dalam
menciptakan sinergi pelaksanaan pembangunan, baik dengan
masyarakat maupun dengan dunia usaha;
b. Lemahnya penegakan hukum.
Penegakan hukum yang banyak diwarnai dengan perilaku
koruptif dari aparat penegak hukum;
c. Pengadaan barang dan jasa masih belum dapat diselenggarakan
secara efektif dan efisien.
Proses pengadaan barang dan jasa belum terlaksana secara
efektif dan efisien, antara lain disebabkan oleh belum seluruh
pengadaan dilakukan secara elektronik.
d. Kelembagaan birokrasi pemerintah masih belum efektif.
Kelembagaan birokrasi pemerintah masih dihinggapi
permasalahan yang mendasar, yakni 1) organisasi gemuk,
secara makro maupun mikro; 2) fragmented dan tumpang
tindih fungsi; dan 3) banyaknya UU yang mewajibkan
pembentukan lembaga (di pusat dan di daerah) yang berpotensi
over institution dan tumpang tindih tugas dan fungsi.

Road Map Reformasi Birokrasi 2015-2019_Kementerian ATR/BPN 12


e. Penerapan e-government belum berjalan efektif dan efisien.
Penerapan e-government belum merata pada seluruh birokrasi
pemerintah, terjadi tumpang tindih sistem aplikasi, dan belum
terintegrasi. Inefisiensi dalam pengembangan sistem informasi
serta dalam pengadaan dan pemanfaatan infrastruktur TIK,
masih sering terjadi.
f. Manajemen SDM ASN masih belum berjalan secara efektif.
Masih banyak terjadi penempatan ASN dalam jabatan yang
tidak sesuai kompetensi, dan terjadi gap kompetensi pegawai
yang ada dengan persyaratan kompetensi jabatan yang
diduduki, sehingga kinerja/produktivitas belum optimal.
Integritas PNS yang dinilai masih rendah, serta sistem
remunerasi belum layak dan berbasis kinerja. Manajemen
kinerja pegawai belum berjalan sehingga berdampak pada
belum dapat dilaksanakannya identifikasi kelompok pegawai
yang potensial (talent pool) untuk kaderisasi kepemimpinan.
Sistem pembinaan karier pegawai belum dapat memberikan
kejelasan karier pegawai yang memiliki prestasi baik. Dengan
belum berjalannya manajemen kinerja juga berdampak pada
perencanaan pelatihan kepada pegawai yang berorientasi pada
pengembangan kompetensi belum dapat direalisasikan hampir
di seluruh jajaran instansi pemerintah. Perbaikan gaji
(remunerasi) masih terkendala dengan sistem pembayaran
pensiun yang masih bergantung penuh dengan APBN.
g. Inefisiensi penggunaan anggaran.
Penggunaan masih dihadapkan pada beberapa kendala, antara
lain:
1) belum terdapat standarisasi sarana dan prasarana aparatur
yang komprehensif; sistem dan budaya yang mendorong
efisiensi belum terbangun, dan
2) besarnya biaya operasional yang tidak sebanding dengan
kualitas pelayanan atau dampak pembangunan yang
dihasilkan;
h. Pendidikan dan pelatihan kepemimpinan masih belum mampu
mendorong kinerja birokrasi.
Penyempurnaan kurikulum dan metode pelatihan
kepemimpinan pegawai ASN belum mampu mengawal dan
mengakselerasi proses perubahan melalui reformasi birokrasi
serta memberikan kontribusi secara tidak langsung bagi kinerja
organisasi.
3. Pelayanan publik masih belum memiliki kualitas yang diharapkan.
Beberapa tantangan yang dihadapi terkait dengan permasalahan
ini antara lain:
a. Pelayanan perijinan masih belum berjalan efektif dan efisien.
Proses kerja birokrasi yang rumit dan kewenangan yang
terpencar di berbagai instansi, membuat pelayanan perijinan
memakan waktu yang lama dan biaya yang tinggi.

Road Map Reformasi Birokrasi 2015-2019_Kementerian ATR/BPN 13


b. Praktek pungutan liar (pungli) dalam pelayanan perijinan masih
terjadi sehingga menghambat iklim usaha dan investasi.
Kejelasan biaya pelayanan belum sepenuhnya diterapkan
dengan baik, karena masih banyak biaya-biaya lain yang tidak
resmi muncul dalam praktik pelayanan perijinan. Karena itu
praktik pelayanan perijinan di Indonesia, tidak hanya
memerlukan waktu yang lama tetapi juga biaya yang tinggi;
c. Praktek manajemen pelayanan publik belum dijalankan dengan
baik.
Berbagai aspek manajemen pelayanan publik sebagaimana
digambarkan pada UU Pelayanan Publik, seperti standar
pelayanan dan maklumat pelayanan, belum secara konsisten
diimplementasikan. Masalah lainnya: rendahnya kompetensi
petugas pelayanan, inovasi dan budaya pelayanan bermutu,
serta penggunaan e-services sebagai sarana pendukung
penyelenggaraan pelayanan yang belum merata. Disamping itu¸
masih terdapat fragmented dan tumpang tindih fungsi
kelembagaan pelayanan.

Road Map Reformasi Birokrasi 2015-2019_Kementerian ATR/BPN 14


III. KONDISI YANG DI INGINKAN

A. Kondisi Organisasi yang Diinginkan


Harapan pemangku kepentingan dalam 5 (lima) tahun yang
akan datang terkait pelaksanaan reformasi birokrasi Kementerian
Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional dalam rangka
mewujudkan 3 (tiga) sasaran reformasi birokrasi, yaitu:
1. Birokrasi yang bersih dan akuntabel;
2. Birokrasi yang efektif dan efisien; dan
3. Birokrasi yang memiliki pelayanan publik berkualitas.
Kondisi organisasi yang yang diinginkan untuk mewujudkan 3
(tiga) sasaran reformasi birokrasi, yaitu:
1. Mempertahankan Opini BPK
Opini merupakan pernyataan profesional pemeriksa
mengenai kewajaran informasi keuangan yang disajikan dalam
laporan keuangan yang didasarkan pada kriteria:
1) kesesuaian dengan standar akuntansi pemerintahan,
2) kecukupan pengungkapan (adequate disclosures),
3) kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, dan
4) efektivitas sistem pengendalian intern.
Capaian kinerja BPN selama tiga tahun anggaran terakhir
terus meningkat hingga berhasil mencapai opini WTP pada tahun
2013. Jenis Opini WTP artinya bahwa Auditor tidak memiliki
reservasi tentang laporan keuangan BPN serta memenuhi keempat
kriteria diatas. Ini juga dikenal sebagai pendapat bersih yang
berarti bahwa laporan keuangan disajikan secara wajar (fair).
Dalam mengelola keuangan negara, Kementerian Agraria dan
Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional berupaya melakukannya
dengan tertib, efisien, efektif, transparan dan akuntabel,
menyelenggarakan pengendalian intern yang efektif dan menyusun
laporan keuangan tepat waktu. Pimpinan Kementerian Agraria dan
Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional dan jajaran bertekad
untuk mempertahankan opini tersebut pada tahun-tahun yang
akan datang, dengan terus bekerja keras, penuh komitmen dalam
melayani masyarakat sebagai perwujudan Kementerian Agraria
dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional yang baru, cepat,
murah, sederhana, pasti dan anti KKN.

2. Peningkatan kualitas penyelenggaraan sistem akuntabilitas kinerja


Hasil penilaian LAKIP 2013 memperoleh nilai CC sehingga
diharapkan dalam kurun waktu 2015 – 2019 Kementerian Agraria
dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional mampu memperoleh
nilai A. Namun hasil penilaian saat ini bukan semata-mata
menunjukkan rendahnya kualitas LAKIP, tetapi lebih
menunjukkan perlunya perbaikan kualitas penyelenggaraan
sistem akuntabilitas kinerja Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional. Oleh karena itu, peningkatan

Road Map Reformasi Birokrasi 2015-2019_Kementerian ATR/BPN 15


kualitas penyusunan LAKIP diharapkan dapat dilakukan secara
menyeluruh pada sistem melalui upaya:
1) Perbaikan dokumen perencanaan yang komprehensif (rencana
stratejik, rencana kinerja, serta penetapan kinerja );
2) Perumusan kembali indikator kinerja utama yang berorientasi
hasil (outcome);
3) Pemanfatan informasi kinerja LAKIP dalam pelaksanaan
manajemen kinerja pada periode berikutnya.

3. Perolehan Indeks Integritas Pelayanan Publik dengan nilai 8


melalui Pengendalian Gratifikasi
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyelenggarakan
Survei Integritas Sektor Publik untuk mengukur persepsi
masyarakat tentang pelayanan publik. Skala penilaian dimulai dari
1 sampai dengan 10. Interpretasi dari nilai tersebut adalah
semakin mendekati nilai 10 semakin baik integritas sektor publik.
Dalam rapat koordinasi antara KPK dan BPN, KPK
menyampaikan tantangan bagi seluruh jajaran BPN untuk meraih
Indeks Integritas Pelayanan Publik dengan nilai 8. Variabel yang
digunakan dalam penilaian antara lain:
1. Pengalaman Integritas (Experienced Integrity)
2. Potensi Integritas (Potential Integrity)
Indikator yang digunakan untuk menilai BPN dalam Survei
Integritas Pelayanan:
a. Pengalaman Korupsi,
b. Cara Pandang terhadap Korupsi,
c. Lingkungan Kerja,
d. Sistem Administrasi,
e. Perilaku Individu, dan
f. Pencegahan Korupsi
Untuk mengoperasionalkan keenam indikator diatas KPK
menggunakan 18 (delapan belas) sub indikator:
1) Frekuensi pemberian gratifikasi
2) Jumlah/besaran gratifikasi
3) Waktu pemberian gratifikasi
4) Arti pemberian gratifikasi
5) Tujuan pemberian gratifikasi
6) Kebiasaan pemberian gratifikasi
7) Kebutuhan pertemuan di luar prosedur
8) Keterlibatan calo
9) Fasilitas di sekitar lingkungan pelayanan
10) Suasana/kondisi di sekitar pelayanan
11) Kepraktisan SOP
12) Keterbukaan informasi
13) Pemanfaatan teknologi informasi
14) Keadilan dalam layanan
15) Ekspektasi petugas terhadap gratifikasi

Road Map Reformasi Birokrasi 2015-2019_Kementerian ATR/BPN 16


16) Perilaku pengguna layanan
17) Tingkat/upaya anti korupsi korupsi dan
18) Mekanisme pengaduan masyarakat.
Sub indikator yang digunakan dalam penilaian lebih menitik
beratkan pada gratifikasi. BPN telah menerbitkan kebijakan terkait
gratifikasi yaitu Peraturan Kepala BPN Nomor 15 Tahun 2013
tentang Pengendalian Gratifikasi di lingkungan BPN RI serta
menyusun Gentle of Agreement dengan pihak KPK. Diharapkan di
masa yang akan datang perlu diimplementasikan dan evaluasi
serta tindak lanjut hasil evaluasi penanganan gratifikasi di
lingkungan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional.

4. Penambahan Jenis Layanan Unggulan Pertanahan.

Pada sasaran ini diharapkan adanya penambahan jenis


layanan unggulan pertanahan. BPN memiliki jenis layanan
pertanahan yang sangat banyak jumlahnya serta telah dilakukan
berbagai inovasi pelayanan. Dari banyaknya jenis layanan tersebut
diharapkan dapat ditingkatkan jenis layanan unggulan. Hal ini
sangat perlu dilakukan agar dapat menunjang pelayanan BPN
Baru yang sederhana, cepat, murah, pasti dan anti korupsi, kolusi
dan nepotisme.

B. Penguatan Reformasi Birokrasi


Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN) 2015 – 2019 telah disusun strategi pembangunan melalui
tiga dimensi pembangunan, yaitu:
1. Dimensi Pembangunan Manusia, yang meliputi: pendidikan,
kesehatan, perumahan, dan mental/karakter;
2. Dimensi Pembangunan Sektor Unggulan, yang meliputi:
kedaulatan pangan, kedaulatan energi dan ketenagalistrikan,
kemaritiman dan kelautan, serta pariwisata dan industri;
3. Dimensi Pemerataan dan Kewilayahan, yang meliputi: antar
kelompok pendapatan, antar wilayah desa, pinggiran, luar Jawa,
dan Kawasan Timur
Dimensi-dimensi pembangunan dimaksud hanya dapat
diwujudkan pelaksanaannya jika didukung dengan kepastian dan
penegakan hukum, keamanan dan ketertiban, politik dan demokrasi
serta tata kelola dan reformasi birokrasi yang berjalan dengan baik.
Dengan demikian, pelaksanaan reformasi birokrasi memiliki peran
yang sangat penting dalam mendukung pelaksanaan pembangunan
nasional. Tanpa adanya dukungan tata kelola yang baik, target-target
pembangunan tidak mungkin dapat dicapai dengan baik pula.
Keberlanjutan pelaksanaan reformasi birokrasi memiliki peran
penting dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik.

Road Map Reformasi Birokrasi 2015-2019_Kementerian ATR/BPN 17


Hasil-hasil yang telah diperoleh dari pelaksanaan reformasi birokrasi
pada periode 2010 – 2014 menjadi dasar bagi pelaksanaan reformasi
birokrasi pada tahapan selanjutnya (2015 – 2019). Karena itu,
pelaksanaan reformasi birokrasi 2015 – 2019 merupakan penguatan
dari pelaksanaan reformasi birokrasi tahapan sebelumnya.
Penguatan dilakukan melalui langkah-langkah umum sebagai
berikut:
1. Memelihara dan atau meningkatkan/memperkuat.
Reformasi birokrasi dilakukan melalui upaya memelihara dan atau
meningkatkan/memperkuat area perubahan yang sudah mencapai
kemajuan, sehingga terjadi perbaikan berkelanjutan.
2. Melanjutkan upaya-upaya perubahan.
Reformasi birokasi dilakukan melalui upaya untuk melanjutkan
langkah-langkah perubahan positif yang sedang berlangsung
terhadap seluruh aspek-aspek dalam area perubahan. Langkah-
langkah perubahan dilakukan dengan melihat berbagai
pengalaman masa lalu, keterkaitannya dengan langkah-langkah
perubahan lainnya, serta hasil pembelajaran dari instansi lain,
secara konsisten sebagai upaya untuk mempercepat
keberhasilannya.
3. Mengidentifikasi masalah lain dan mencari solusi pemecahannya.
Reformasi birokrasi dilakukan untuk menjawab secara cepat
berbagai permasalahan baru yang muncul dalam penyelenggaraan
pemerintahan.
4. Memperluas cakupan pelaksanaan reformasi birokrasi
Reformasi birokrasi dilakukan dengan memperluas cakupan pada
berbagai aspek yang belum tersentuh dan muncul sesuai dengan
perkembangan terkini.
Tujuan akhir dalam lima tahun ke depan diharapkan melalui
reformasi birokrasi pemerintah sudah beranjak ke tahapan
pemerintahan yang berbasis kinerja dan pada tahun 2025 diharapkan
pemerintahan sudah beranjak pada tatanan pemerintahan yang
dinamis.
Pemerintahan berbasis kinerja ditandai dengan beberapa hal,
antara lain:
a. Penyelenggaraan pemerintahan dilaksanakan dengan berorientasi
pada prinsip efektif, efisien, dan ekonomis;
b. Kinerja pemerintah difokuskan pada upaya untuk mewujudkan
outcomes (hasil).
c. Seluruh instansi pemerintah menerapkan manajemen kinerja yang
didukung dengan penerapan sistem berbasis elektronik untuk
memudahkan pengelolaan data kinerja;
d. Setiap individu pegawai memiliki kontribusi yang jelas terhadap
kinerja unit kerja terkecil, satuan unit kerja di atasnya, hingga
pada organisasi secara keseluruhan. Setiap instansi pemerintah,
sesuai dengan tugas dan fungsinya, secara terukur juga memiliki
kontribusi terhadap kinerja pemerintah secara keseluruhan.

Road Map Reformasi Birokrasi 2015-2019_Kementerian ATR/BPN 18


IV. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN

A. Permasalahan Dalam Area Perubahan


Permasalahan yang dihadapi terkait dengan 8 (delapan) area
perubahan dan program Percepatan (Quick Wins) reformasi birokrasi
yang diimplementasikan di lingkungan Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional, sebagaimana disebutkan di atas,
dapat digambarkan sebagai berikut:
1. Manajemen Perubahan.
Manajemen perubahan bertujuan untuk mengubah secara
sistematis dan konsisten dari sistem dan mekanisme kerja
organisasi serta pola pikir dan budaya kerja individu atau unit
kerja di dalamnya menjadi lebih baik sesuai dengan tujuan dan
sasaran reformasi birokrasi. Permasalahan yang dihadapi adalah
belum optimalnya kinerja tim manajemen perubahan serta
kurangnya komitmen beberapa pihak dalam melakukan
perubahan.
2. Penguatan pengawasan.
Belum dibentuk unit kerja yang ditetapkan menjadi Zona
Integritas menuju Wilayah Bebas Korupsi serta pembentukan
benturan kepentingan di lingkungan Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional.
3. Penguatan akuntabilitas kinerja.
Indikator Kinerja Utama (IKU) Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional belum terintegrasi dengan
dokumen Renstra sehingga perlu dilakukan review Renstra dan
penyusunan IKU berorientasi outcomes. Selain itu, berdasarkan
hasil evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja Kementerian Agraria dan
Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional oleh Kementerian PAN
dan RB tahun 2014, Laporan AKIP BPN 2013 mendapat nilai 60,01
atau dengan perolehan predikat adalah CC (Cukup baik/memadai,
perlu banyak perbaikan yang tidak mendasar).
4. Penguatan Organisasi (kelembagaan).
Belum tersusun profil unit kerja yang menangani organisasi,
tatalaksana, pelayanan publik, kepegawaian dan diklat.
5. Penguatan Tatalaksana.
Belum tersusun Standar Operating Procedures (SOP) sesuai
Struktur Organisasi dan Tata Kerja yang baru (Peraturan Menteri
Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional
Nomor 8 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional), serta perlunya pengembangan berkelanjutan atas E-
Government BPN yang meliputi LPSE, SKMPP, UKP4, SIMAK BMN,
SAI, Geo KKP, Larasita dan Peta Online.

Road Map Reformasi Birokrasi 2015-2019_Kementerian ATR/BPN 19


6. Penguatan sistem manajemen SDM aparatur.
Masih belum terpenuhinya kebutuhan pegawai yang memberikan
pelayanan langsung kepada masyarakat khususnya pada Kantor
Wilayah dan Kantor Pertanahan yang berada di daerah-daerah
terpencil. Serta masih kurangnya sosialisasi terkait dengan
pengadaan CPNS yang dilakukan secara terbuka.
7. Penguatan Peraturan Perundang-undangan.
Masih terdapatnya peraturan-peraturan lama yang multitafsir dan
masih belum diperbaharui sehingga dapat menghambat proses
implementasi aturan tersebut.
8. Peningkatan kualitas pelayanan publik.
Survey Integritas Pelayanan tahun 2013 menunjukkan indeks 6,36
sehingga perlu peningkatan signifikan untuk menuju angka 8
(optimal di angka 10).
9. Program percepatan (Quick Wins).
Program percepatan belum sepenuhnya diimplementasikan di
seluruh Kantah serta masih kurang terpenuhinya SDM yang
berkualifikasi dan profesional di dalam menyediakan dan memberi
layanan pertanahan.

B. Langkah-Langkah Pembenahan
Untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi sebagaimana
disebutkan di atas, maka Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional akan menempuh langkah-
langkah pembenahan sebagai berikut:
1. Manajemen Perubahan.
Membentuk Tim Manajemen Perubahan dengan manajemen
reformasi birokrasi yang jelas serta pengelolaan perubahan secara
berkala.
2. Penataan peraturan Perundang-undangan
Sinkronisasi, harmonisasi, pengembangan dan unifikasi peraturan
serta mempertahankan harmonisasi peraturan yang ada.
3. Penataan dan Penguatan Organisasi
Evaluasi dan penataan Jabatan Struktural dan Fungsional serta
penguatan unit kerja dengan menyusun profil unit kerja yang
menangani organisasi, tatalaksana, pelayanan publik,
kepegawaian dan diklat.
4. Penataan Tata Laksana
Penyempurnaan SOP unit kerja sesuai SOTK baru dan
pengembangan E-Government yang meliputi: LPSE, SKMPP, UKP4,
SIMAK BMN, SAI, Geo KKP, Larasita dan Peta Online.
5. Penataan sistem manajemen SDM aparatur
Untuk menunjang kebutuhan pegawai maka perlu dilakukan reviu
dan menyusun Analisis Beban Kerja di seluruh Unit Kerja untuk
rencana kebutuhan pegawai serta melakukan sosialisasi
pengadaan CPNS secara terbuka melalui berbagai media.

Road Map Reformasi Birokrasi 2015-2019_Kementerian ATR/BPN 20


6. Penguatan pengawasan
Penguatan pengawasan di lingkungan Kementerian Agraria dan
Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional dilakukan dengan
penguatan penerapan Satuan Pengendalian Intern Pemerintah
(SPIP) serta secara paralel melakukan pencanganan dan
pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas Korupsi,
penanganan benturan kepentingan, penguatan pengendalian
gratifikasi serta peningkatan kapasitas APIP.
7. Peningkatan akuntabilitas kinerja.
Dalam rangka peningkatan akuntabilitas kinerja, penyusunan
LAKIP diharapkan dapat dilakukan secara menyeluruh pada
sistem melalui upaya:
1) Perbaikan dokumen perencanaan yang komprehensif (rencana
stratejik, rencana kinerja, serta penetapan kinerja);
2) Perumusan kembali indikator kinerja utama yang berorientasi
hasil (outcome);
3) Pemanfatan informasi kinerja LAKIP dalam pelaksanaan
manajemen kinerja pada periode berikutnya.
8. Peningkatan kualitas pelayanan publik
Peningkatan kualitas pelayanan publik di lingkungan Kementerian
Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional dilakukan
melalui penambahan jenis layanan unggulan, penerapan standar
pelayanan, penguatan pengendalian gratifikasi serta penerapan
tindak lanjut hasil survey kepuasan masyarakat atas layanan
pertanahan.
9. Monitoring, evaluasi dan pelaporan.
Dalam rangka menjamin tercapainya dan terlaksananya rencana
reformasi birokrasi, seluruh hasil evaluasi yang dilakukan perlu
dibuat rencana tindak (action plan) agar dapat ditempuh langkah
perbaikan secara tepat sasaran.
10. Program percepatan (Quick Wins)
Program Percepatan di lingkungan Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional dilakukan melalui
implementasi layanan-layanan yang bersentuhan langsung dengan
kebutuhan masyarakat dan menjadi fungsi utama unit kerja.

C. Keterkaitan Antar Permasalahan


Rencana aksi program dan kegiatan reformasi birokrasi
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional,
yang kemudian dikonsolidasikan untuk dilihat keterkaitan dan
kesinkronan, dituangkan ke dalam rencana kerja rinci masing-masing
program dan kegiatan, mulai dari Manajemen Perubahan, Penguatan
Sistem Pengawasan, Penguatan Akuntabilitas Kinerja, Penguatan
Kelembagaan, Penguatan Tatalaksana, Penguatan Sistem Manajemen
SDM ASN, Penguatan Peraturan Perundang-undangan, Peningkatan
Kualitas Pelayanan Publik, dan serta Program Percepatan (Quick

Road Map Reformasi Birokrasi 2015-2019_Kementerian ATR/BPN 21


Wins). Pada akhir periode 2019 akan dilakukan evaluasi menyeluruh
untuk mengukur keberhasilan pelaksanaan reformasi birokrasi
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional
untuk kemudian diperoleh masukan-masukan sebagai feedback/
umpan balik dalam rangka melakukan perbaikan-perbaikan road
map periode berikutnya.

D. Prioritas Permasalahan
1. Pelaksanaan Reformasi Birokrasi di lingkungan Kementerian
Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional belum
berjalan secara optimal disebabkan adanya restrukturisasi
organisasi menuju efektifitas dan efisiensi organisasi.
2. Pencapaian program dan kegiatan Reformasi Birokrasi belum
berjalan secara optimal disebabkan sosialisasi dan internalisasi
kepada pegawai di lingkungan Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional belum dilakukan secara
menyeluruh dan berkesinambungan.

Road Map Reformasi Birokrasi 2015-2019_Kementerian ATR/BPN 22


V. RENCANA AKSI PERUBAHAN

A. Penetapan target dan prioritas


Dalam rangka pencapaian terhadap sasaran reformasi birokrasi
disusun program-program reformasi birokrasi, sekaligus dengan
upaya percepatannya yang meliputi program Manajemen Perubahan,
Penguatan Sistem Pengawasan, Penguatan Akuntabilitas Kinerja,
Penguatan Kelembagaan, Penguatan Tatalaksana, Penguatan Sistem
Manajemen SDM ASN, Penguatan Peraturan Perundang-undangan,
Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik, dan serta Program
Percepatan (Quick Wins), sebagaimana ditunjukkan pada tabel
berikut:
NO PROGRAM KEGIATAN
a. Manajemen 1) Pengembangan nilai-nilai untuk
Perubahan menegakkan integritas;
2) Pembentukan agen perubahan yang
dapat mendorong terjadinya
perubahan pola pikir.

b. Penguatan 1) Pembangunan unit kerja untuk


Pengawasan memperoleh predikat menuju
WBK/WBBM;
2) Pelaksanaan pengendalian Gratifikasi;
3) Pelaksanaan whistleblowing system;
4) Pelaksanaan pemantauan benturan
kepentingan;
5) Pembangunan SPIP di lingkungan unit
kerja;
6) Penanganan pengaduan masyarakat.

c. Penguatan Pembangunan/pengembangan teknologi


Akuntabilitas informasi dalam manajemen kinerja.
Kinerja

d. Penguatan Evaluasi dan restrukturisasi


Kelembagaan kelembagaan ASN.

e. Penguatan 1) Perluasan penerapan egovernment


Tatalaksana yang terintegrasi dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan;
2) Penerapan efisiensi penyelenggaraan
pemerintahan;
3) Implementasi Undang-Undang
Keterbukaan Informasi Publik;
4) Penerapan sistem kearsipan yang
handal.

Road Map Reformasi Birokrasi 2015-2019_Kementerian ATR/BPN 23


f. Penguatan Sistem 1) Perbaikan berkelanjutan sistem
Manajemen SDM perencanaan kebutuhan pegawai ASN.
Aparatur 2) Perumusan dan penetapan kebijakan
sistem rekruitmen dan seleksi secara
transparan dan berbasis kompetensi;
3) Perumusan dan penetapan kebijakan
sistem promosi secara terbuka;
4) Perumusan dan penetapan kebijakan
pemanfaatan assessment center;
5) Perumusan dan penetapan kebijakan
penilaian kinerja pegawai;
6) Perumusan dan penetapan kebijakan
reward and punishment berbasis
kinerja;
7) Pembangunan/pengembangan sistem
informasi ASN;
8) Perumusan dan penetapan kebijakan
sistem pengkaderan pegawai ASN;
9) Perumusan dan penetapan kebijakan
pemanfaatan/ pengembangan data
base profil kompetensi calon dan
pejabat tinggi ASN;
10) Perumusan dan penetapan kebijakan
pengendalian kualitas diklat.
11) Penerapan sistem promosi secara
terbuka, kompetitif, dan berbasis
kompetensi didukung oleh makin
efektifnya pengawasan oleh Komisi
Aparatur Sipil Negara (KASN);
12) Menyusun dan menetapkan pola
karier pegawai ASN;
13) Pengukuran gap competency antara
pemangku jabatan dan syarat
kompetensi jabatan;
14) Penguatan sistem dan kualitas
pendidikan dan pelatihan untuk
mendukung kinerja.

g. Penguatan Peraturan 1) Evaluasi secara berkala berbagai


Perundang- peraturan perundang-undangan yang
undangan sedang diberlakukan;
2) Menyempurnakan/mengubah
berbagai peraturan perundang-
undangan yang dipandang tidak
relevan lagi, tumpang tindih, atau
disharmonis dengan peraturan
perundang-undangan lain;

Road Map Reformasi Birokrasi 2015-2019_Kementerian ATR/BPN 24


3) Melakukan deregulasi untuk
memangkas peraturan perundang-
undangan yang dipandang
menghambat pelayanan.

h. Peningkatan Kualitas 1) Penerapan pelayanan satu atap;


Pelayanan Publik 2) Percepatan pelayanan menjadi
maksimal 15 hari;
3) Deregulasi dalam rangka
mempercepat proses pelayanan;
4) Pembangunan/pengembangan
penggunaan teknologi informasi dalam
pelayanan.

i. Quick Wins Percepatan pelayanan

Rencana Waktu Pelaksanaan


Road map program dan kegiatan reformasi birokrasi
Kementerian ATR/BPN disusun dengan memperhatikan indikator-
indikator kegiatan, yang mencakup: rencana, kriteria keberhasilan,
agenda prioritas, waktu/jadwal pelaksanaan dan tahapan kerja,
penanggung jawab, serta anggaran. Di samping itu ditambahkan
indikator capaian, yang menjelaskan tentang kegiatan yang telah
dilakukan dan hasilnya sudah diperoleh. Sementara itu dalam kaitan
dengan jadwal pelaksanaan diberikan warna merah menunjukkan
kegiatan yang belum/akan dilakukan.
Khusus berkaitan dengan tahapan kerja, dirinci ke dalam tiga
tahapan, yaitu: (1) Tahap Pembangunan Sistem, yang mencakup
persiapan, perancangan sistem, dan pengembangan sistem; (2) Tahap
Implementasi, yang terdiri dari persiapan dan pelaksanaan sistem; (3)
Tahap Monitoring dan Evaluasi, yang meliputi pelaksanaan
monitoring dan evaluasi, serta pelaporan hasil monitoring dan
evaluasi. Rincian kerja ini dimaksudkan agar pelaksanaan program
dan kegiatan reformasi birokrasi Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional menjadi terukur dan terarah.

B. Pemeliharaan/peningkatan terhadap hal yang sudah baik


Penguatan reformasi birokrasi Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional dilakukan melalui upaya
pemeliharaan/peningkatan pada area perubahan, sebagai berikut:
1. Organisasi yang tepat fungsi dan tepat ukuran (rightsizing). Upaya
percepatan yang dilakukan Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional melalui evaluasi dan penataan
Jabatan Struktural dan Fungsional serta penguatan unit kerja
dengan menyusun profil unit kerja yang menangani organisasi,
tatalaksana, pelayanan publik, kepegawaian dan diklat.

Road Map Reformasi Birokrasi 2015-2019_Kementerian ATR/BPN 25


2. Sistem, proses dan prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien,
terukur dan sesuai dengan prinsip-prinsip good governance. Upaya
percepatan yang dilakukan guna mencapai keberhasilan ini
dilakukan dengan upaya penyempurnaan SOP unit kerja sesuai
SOTK baru dan pengembangan E-Government yang meliputi: LPSE,
SKMPP, UKP4, SIMAK BMN, SAI, Geo KKP, Larasita dan Peta
Online.
3. Regulasi yang, tidak tumpang tindih dan harmonis, serta
mendorong pencapaian kinerja pemerintahan. Upaya yang
dilakukan melalui sinkronisasi, harmonisasi, pengembangan dan
unifikasi peraturan serta mempertahankan harmonisasi
peraturan yang ada.
4. Tersedianya SDM apatur yang berintegritas, netral, kompeten,
capable, profesional, berkinerja tinggi dan sejahtera. Rangkaian
kegiatan penataan manajemen SDM di lingkungan Kementerian
ATR/BPN 2010 – 2014 telah mencapai target yang ditetapkan.
Pada tahap selanjutnya lebih diprioritaskan pada pengembangan
diklat berbasis kompetensi.
5. Meningkatnya penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan
bebas KKN. Untuk mendukung kriteria tersebut, BPN telah
mencapai WTP untuk Opini BPK atas laporan keuangan BPN
tahun 2013. Tahap selanjutnya dalam rangka pemerintah bersih
dan bebas KKN, Kementerian ATR/BPN akan melakukan
pencanganan dan pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah
Bebas Korupsi sebagai tindak lanjut pedoman Zona Integritas
menuju Wilayah Bebas Korupsi.
6. Meningkatnya akuntabilitas dan kinerja birokrasi. Dukungan
diarahkan untuk mencapai target keberhasilan reformasi birokrasi
nasional tahun 2019 tentang akuntabilitas instansi pemerintah
(AKIP). Nilai LAKIP Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional direncanakan pada kurun waktu 2015 - 2019
meningkat peringkatnya melalui peningkatan kualitas
penyelenggaraan sistem akuntabilitas kinerja Kementerian Agraria
dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional.
7. Meningkatnya pelayanan prima sesuai kebutuhan dan harapan
masyarakat dan dunia usaha. Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional saat ini telah menyusun
standar pelayanan guna peningkatan kualitas pelayanan. Tahap
selanjutnya diprioritaskan untuk menambah jenis layanan
unggulan, survey kepuasan masyarakat pengguna layanan
pertanahan serta penguatan pengendalian gratifikasi di lingkungan
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional
guna mencapai Indeks Integritas Pelayanan lebih optimal.
8. Birokrasi dengan integritas dan kinerja yang tinggi. Kementerian
Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional membentuk
Tim Manajemen Perubahan dengan manajemen reformasi birokrasi
yang jelas, menjalankan strategi manajemen perubahan dan

Road Map Reformasi Birokrasi 2015-2019_Kementerian ATR/BPN 26


komunikasi, serta melakukan sosialisasi dan internalisasi dalam
rangka mengubah pola pikir dan budaya kerja di lingkungan
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional.
Rangkaian kegiatan ini akan dilakukan secara terus menerus
disertai dengan pengelolaan dan penguatan perubahan.

C. Rencana Aksi Untuk Pemecahan Masalah

Untuk dapat mewujudkan tujuan Reformasi Birokrasi


dilingkungan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional diperlukan strategi dan keteraturan dalam
menjalankan setiap program kegiatan Reformasi Birokrasi yang telah
direncanakan. Komitmen bersama dari setiap Aparatur Sipil Negara
sebagai pemangku kepentingan mutlak ada untuk menjamin
kelancaran setiap tahapan yang harus dilalui. Kolaborasi antara Tim
Pelaksana dan Assesor Reformasi Birokrasi yang didukung oleh
segenap pegawai dilingkungan Kementerian Agraria dan Tata Ruang,
akan melahirkan kesadaran dan tanggung jawab bersama dalam
menjaga serta menjalankan masing-masing peran sebagai agen
perubahan dalam mensukseskan kegiatan Reformasi Birokrasi
sebagai solusi dalam menjawab semua permasalahan yang ada.
Arah kebijakan penyusunan rencana aksi reformasi birokrasi
sebagaimana gambar berikut:

S Birokrasi yang
A bersih dan
S
A akuntanbel
R
A Sub-Sasaran 8 AREA PERUBAHAN
N Road Map RB & QUICK WINS
(PRIORITAS PROGRAM NASIONAL) RENCANA AKSI
R Birokrasi yang - 2015 ROAD MAP RB
O efektif dan - 2016 KEMENTERIAN ATR/BPN
A efisien - 2017 2015-2019
D - 2018 RENSTRA
M - 2019 KEMENTERIAN ATR/BPN
A Birokrasi yang
P memiliki
R pelayanan
B publik
berkualitas

Rencana aksi Reformasi Birokrasi Kementerian Agraria dan Tata


Ruang/Badan Pertanahan Nasional sebagaimana ditunjukkan pada
Tabel Rencana Aksi terlampir.

Road Map Reformasi Birokrasi 2015-2019_Kementerian ATR/BPN 27


ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BADAN PERTANAHAN NASIONAL
TAHUN 2015

NO SASARAN SUB-SASARAN KEGIATAN AREA PERUBAHAN RENCANA AKSI PENANGGUNG JAWAB


I. Birokrasi 1 Tersusunnya a Pengembangan nilai-nilai Manajemen Perubahan - Sosialisasi Itjen
Yang penguatan kebijakan untuk menegakkan integritas Pembangunan Zona
Bersih dan penerapan sistem nilai Integritas (FGD,
Akuntabel dan integritas Brosur/Panflet, Buku)
birokrasi
b Pembentukan agen perubahan Manajemen Perubahan 1) Penyusunan Revisi SK Biro Orpeg/Setditjen
yang dapat mendorong Tim Manajemen
terjadinya perubahan pola Perubahan
pikir
2) Inventarisasi daftar Biro Orpeg/Kanwil/Kantah
nama agen perubahan
di Kantor Pusat, Kanwil
dan Kantah.
3) Penyusunan SK tentang Biro Orpeg/Setditjen
penunjukan agen-agen
perubahan secara
bertahap di tingkat
Pusat (1 orang di
masing-masing Unit
Eselon I).
4) Penyusunan SK Kepala Biro Orpeg/Kanwil/Kantah
Kanwil dan SK Kepala
Kantah (masing-masing
1 orang) tentang
penunjukan agen
perubahan

2 Tersusunnya a Pembangunan unit kerja Pengawasan - Sosialisasi Itjen


penguatan kebijakan untuk memperoleh predikat Pembangunan Zona
pengawasan menuju WBK/WBBM Integritas (Sosialisasi
Pembangunan Unit
Kerja WBK/WBBM)
b Pelaksanaan pengendalian Pengawasan - Pelaksanaan Pelaporan Itjen + Biro Orpeg
Gratifikasi LHKPN dan LHKASN

1
NO SASARAN SUB-SASARAN KEGIATAN AREA PERUBAHAN RENCANA AKSI PENANGGUNG JAWAB
c Pelaksanaan whistleblowing Pengawasan - Sosialisasi WBS Kepada Itjen
system Seluruh Kanwil(Kabag
TU dan Kasubag
Kepegawaian)
d Pelaksanaan pemantauan Pengawasan Itjen
benturan kepentingan
e Penerapan SPIP (Sistem Pengawasan 1) Pengawasan internal di Itjen
Pengendalian Intern lingkungan
Pemerintah) Kementerian Agraria
dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional
2) Peningkatan Peran Itjen
Aparat Pengawasan
Intern Pemerintah
(APIP) sebagai Quality
Assurance dan
Consulting
3) pengawasan untuk Itjen
tujuan tertentu di
lingkungan
Kementerian Agraria
dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional
4) Pengawasan Kinerja Itjen
dan Pendampingan
f Penanganan pengaduan Pengawasan 1) Pelaksanaan Tindak Itjen + Biro Hukum dan
masyarakat Lanjut pengaduan Humas
2) Monev Kegiatan Itjen
penanganan pengaduan
masyarakat
3 Tersusunnya a Penanganan pengaduan Pengawasan 1) Pelaksanaan Tindak Itjen + Biro Hukum +
kebijakan masyarakat Lanjut pengaduan DirjenVII + Sekjen
pengembangan sistem
pengaduan nasional
2) Monev Kegiatan
penanganan pengaduan Itjen
masyarakat

2
NO SASARAN SUB-SASARAN KEGIATAN AREA PERUBAHAN RENCANA AKSI PENANGGUNG JAWAB
b Penanganan pengaduan Pengawasan Penunjukan unit kerja Itjen + Pusdatin + Biro
masyarakat melalui sistem yang menangani Hukum dan Humas
elektronik pengaduan masyarakat
melalui sistem
elektronik.
4 Tersusunnya a Pembangunan/pengembangan Tata laksana Pembangunan Teknologi Pusdatin
kebijakan penguatan teknologi informasi dalam Informasi dalam
sistem akuntabilitas manajemen kinerja penilaian kinerja, reviu
laporan, penyusunan
program dan anggaran,
berbasis elektronik
b Penguatan Manajemen kinerja Akuntabilitas 1) Penilaian Kinerja Itjen + Biro Roren
Eselon I dan II (LKj)
2) Reviu Laporan Itjen + Biro Keu
Keuangan Kementerian
ATR/BPN
3) Penyusunan Program Biro Roren
Dan Anggaran
4) Pelaksanaan Evaluasi Itjen
Kinerja
5) Sosialisasi dan Itjen
Pembinaan Penilaian
Kinerja Kementerian
ATR/BPN
6) Tindak lanjut Hasil Itjen
Audit Kinerja dan
Kasus Yang
Diselesaikan

II Birokrasi 1 Tersusunnya - Pengembangan nilai-nilai Manajemen Perubahan 1) Penyusunan Revisi SK Biro Orpeg
yang kebijakan penguatan untuk menegakkan integritas Menteri ATR/Ka BPN
efektif dan reformasi birokrasi tentang Tim Reformasi
efisien Birokrasi.
2) Pembentukan Tim RB Kanwil
dengan SK Kepala
Kantor Wilayah BPN
Provinsi di seluruh
Indonesia.

3
NO SASARAN SUB-SASARAN KEGIATAN AREA PERUBAHAN RENCANA AKSI PENANGGUNG JAWAB
3) Pembentukan Tim RB Kantah
dengan SK Kepala
Kantor Pertanahan
Kabupaten/Kota di
seluruh Indonesia.
2 Tersusunnya design - Evaluasi dan restrukturisasi Kelembagaan 1) Restrukturisasi Biro Orpeg
kelembagaan kelembagaan ASN Kementerian
kementerian
2) Evaluasi tugas dan Biro Orpeg
fungsi
3) Pelaksanaan Analisis Biro Orpeg
Jabatan
4) Pelaksanaan Analisis Biro Orpeg
Beban Kerja
5) Pembentukan Kantor Biro Orpeg
3 Tersusunnya a Penerapan efisiensi Tata Laksana - Identifikasi SOP Biro Orpeg
kebijakan penyelenggaraan pemerintahan
implementasi UU AP
b Penanganan pengaduan Pengawasan 1) Pelaksanaan Tindak Itjen+Pusdatin+Biro
masyarakat Lanjut pengaduan Hukum dan Hubungan
Masyarakat
2) Monev Kegiatan
penanganan pengaduan
masyarakat
4 Tersusunnya a Penerapan efisiensi Tata Laksana - Identifikasi SOP Biro Orpeg
kebijakan penyelenggaraan pemerintahan
penyederhanaan
b Implementasi Undang-Undang Tata Laksana 1) Penyediaan dan Pusdatin
bisnis proses
Keterbukaan Informasi Publik Pengelolaan Data
Elektronik
2) Penyediaan dan Pusdatin
Pengelolaan Data LPPB
c Penerapan sistem kearsipan Tata Laksana - Pengelolaan dan Biro Umum
yang handal Pemeliharaan Arsip
5 Tersusunnya - Perluasan penerapan e- Tata Laksana - Penyusunan dan Pusdatin
kebijakan penguatan government yang terintegrasi Pengelolaan Rencana
e-government dalam penyelenggaraan Induk Teknologi
pemerintahan dan Informasi
pembangunan

4
NO SASARAN SUB-SASARAN KEGIATAN AREA PERUBAHAN RENCANA AKSI PENANGGUNG JAWAB
6 Tersusunnya - Perluasan penerapan e- Tata Laksana 1) Pengadaaan Barang Biro Umum + pusdatin
penguatan sistem government yang terintegrasi dan Jasa secara
pengadaan secara dalam penyelenggaraan elektronik (e-
elektronik pemerintahan dan procurement)
pembangunan 2) Penyusunan NSPK Biro Umum
Pengelolaan Sarana
Prasarana
7 Tersusunnya berbagai a Perbaikan berkelanjutan Sistem MSDM 1) Perencanaan Biro Orpeg
kebijakan sistem perencanaan kebutuhan pegawai
pelaksanaan UU ASN kebutuhan pegawai ASN dengan melaksanakan
analisis jabatan dan
analisis beban kerja
2) Penataan JFU dengan Biro Orpeg
memperhatikan
keseimbangan bezetting
(jumlah pegawai yang
dimiliki saat ini) dan
kebutuhan pegawai
diantara unit kerja yang
ada
3) Penyusunan dokumen Biro Orpeg
proyeksi kebutuhan
PNS selama 5 tahun
berdasarkan anjab dan
ABK
b Perumusan dan penetapan Sistem MSDM 1) Pelaksanaan koordinasi Biro Orpeg
kebijakan sistem rekruitmen dengan BKN dan
dan seleksi secara transparan MENPAN (PANSELNAS
dan berbasis kompetensi CPNS) terkait
penggunaan aplikasi
pendaftaran CPNS
online secara mandiri
2) Melakukan Review Biro Orpeg
terhadap draft standard
kompetensi jabatan

5
NO SASARAN SUB-SASARAN KEGIATAN AREA PERUBAHAN RENCANA AKSI PENANGGUNG JAWAB
3) Pelaksanaan assesment Biro Orpeg
kepada seluruh jabatan
struktural, fungsional
umum/tertentu mulai
TA 2015-2019
c Perumusan dan penetapan Sistem MSDM 1) Penyusunan Permen Biro Orpeg
kebijakan sistem promosi ATR/BPN tentang
secara terbuka Pedoman Tata Cara
Pengisian Jabatan
Pimpinan Tinggi Secara
Terbuka di Lingkungan
Kementerian ATR/BPN
2) Penyusunan format Biro Orpeg
promosi terbuka yang
kompetitif dan objektif
3) Penyusunan format Biro Orpeg
panitia seleksi yang
independen
d Perumusan dan penetapan Sistem MSDM 1) Keputusan dalam Biro Orpeg
kebijakan pemanfaatan penempatan dan
assessment center; pengangkatan dalam
jabatan struktural dan
fungsional
2) Melakukan Review Biro Orpeg
terhadap draft standard
kompetensi jabatan
3) Pelaksanaan assesment Biro Orpeg
kepada seluruh jabatan
struktural dan
fungsional
e Perumusan dan penetapan Sistem MSDM 1) Penyusunan dokumen Biro Orpeg
kebijakan penilaian kinerja penetapan kinerja
pegawai individu terhadap
seluruh pegawai
Kementerian ATR/BPN
(tidak hanya SKP)

6
NO SASARAN SUB-SASARAN KEGIATAN AREA PERUBAHAN RENCANA AKSI PENANGGUNG JAWAB
2) Penilaian Prestasi Kerja Biro Orpeg
pegawai di lingkungan
Kemen ATR/BPN
dilakukan secara
periodik di akhir tahun
3) Penyusunan Peraturan Biro Orpeg
Menteri ATR/BPN
tentang penilaian
kinerja individu untuk
dijadikan dasar untuk
pengembangan karir
individu
f Perumusan dan penetapan Sistem MSDM 1) melakukan monitoring Biro Orpeg
kebijakan reward and dan evaluasi dalam
punishment berbasis kinerja pelaksanaan Aturan
disiplin/kode etik/kode
perilaku instansi telah
ditetapkan dan
diterapkan
2) Melaksanakan Biro Orpeg
pemberian penghargaan
kinerja PNS di
lingkungan BPN sesuai
PerKa. BPN No 18
Tahun 2013
g Pembangunan/pengembangan Sistem MSDM 1) Pelaksanaan Biro Orpeg
sistem informasi ASN monitoring dan evaluasi
terhadap pemutakhiran
dan pelaksanaan
SIMPEG.
2) SIMPEG dapat diakses Biro Orpeg
oleh seluruh pegawai
dengan syarat dan
ketentuan berlaku yang
telah ditetapkan
h Perumusan dan penetapan Sistem MSDM 1) Penyusunan Biro Orpeg
kebijakan sistem pengkaderan Kebutuhan Diklat ASN
pegawai ASN ATR/BPN

7
NO SASARAN SUB-SASARAN KEGIATAN AREA PERUBAHAN RENCANA AKSI PENANGGUNG JAWAB
2) Pengusulan Tugas Biro Orpeg
Belajar pegawai
ATR/BPN(Program
Spirit)
i Perumusan dan penetapan Sistem MSDM - Melakukan Monitoring Biro Orpeg
kebijakan pemanfaatan/ dan Evaluasi terhadap
pengembangan data base pelaksanaan dan
profil kompetensi calon dan pemutakhiran SIMPEG.
pejabat tinggi ASN
j Perumusan dan penetapan Sistem MSDM - Penyelenggaraan Biro Orpeg + Pusdiklat
kebijakan pengendalian pendidikan dan
kualitas diklat pelatihan untuk pejabat
struktural, JFU dan
JFT.
k Penerapan sistem promosi Sistem MSDM 1) Penyusunan Permen Biro Orpeg
secara terbuka, kompetitif, ATR/BPN tentang
dan berbasis kompetensi Pedoman Tata Cara
didukung oleh makin Pengisian Jabatan
efektifnya pengawasan oleh Pimpinan Tinggi Secara
Komisi Aparatur Sipil Negara Terbuka di Lingkungan
(KASN); Kementerian ATR/BPN
2) Penyusunan format Biro Orpeg
promosi terbuka yang
kompetitif dan objektif
3) Penyusunan format Biro Orpeg
panitia seleksi yang
independen
l Menyusun dan menetapkan Sistem MSDM - Perhitungan formasi Biro Orpeg
pola karier pegawai ASN jabatan
m Pengukuran gap competency Sistem MSDM 1) Pelaksanaan review Biro Orpeg
antara pemangku jabatan dan terhadap draft standard
syarat kompetensi jabatan kompetensi jabatan
2) Pelaksanaan assesment Biro Orpeg
kepada seluruh pejabat
struktural, JFU dan
JFT TA 2015 - 2019

8
NO SASARAN SUB-SASARAN KEGIATAN AREA PERUBAHAN RENCANA AKSI PENANGGUNG JAWAB
n Penguatan sistem dan Sistem MSDM 1) Penyelenggaraan Pusdiklat
kualitas pendidikan dan pendidikan dan
pelatihan untuk mendukung pelatihan (Diklat)
kinerja struktural, teknis dan
fungsional sesuai
dengan AKD
2) Penyusunan sistem Pusdiklat
informasi administrasi
diklat
3) Monitoring dan evaluasi Pusdiklat
8 Tersusunnya a Evaluasi secara berkala Penataan PUU 1) Penyusunan evaluasi Biro Hukum dan Humas
penguatan kebijakan berbagai peraturan melalui kegiatan
untuk meningkatkan perundang-undangan yang sinkronisasi terhadap
kualitas kebijakan sedang diberlakukan; peraturan perundang
undangan
2) Penyusunan kompilasi Biro Hukum dan Humas
peraturan Perundang
Undangan dan
penerbitan buku
peraturan Perundang
undangan tiap tahun
b Menyempurnakan/mengubah Penataan PUU - Penyusunan draf revisi Biro Hukum dan Humas
berbagai peraturan peraturan perundang-
perundang-undangan yang undangan.
dipandang tidak relevan lagi,
tumpang tindih, atau
disharmonis dengan
peraturan perundang-
undangan lain;
c Melakukan deregulasi untuk Penataan PUU - Penyusunan draf Biro Hukum dan Humas
memangkas peraturan deregulasi peraturan
perundang-undangan yang perundang-undangan
dipandang menghambat di bidang pelayanan
pelayanan pertanahan

9
NO SASARAN SUB-SASARAN KEGIATAN AREA PERUBAHAN RENCANA AKSI PENANGGUNG JAWAB

III Birokrasi 1 Meningkatkan a Percepatan pelayanan Pelayanan Publik 1) Weekend Service Pusdatin + Biro Orpeg
yang kualitas implementasi
memiliki UU 25/2009
pelayanan
publik
yang
berkualitas
2) 7 Layanan utama Pusdatin + Biro Orpeg
b Penerapan pelayanan satu Quick Win - Percepatan Layanan Tim PTSP
atap (Percepatan Layanan Ketersediaan Tanah di
Ketersediaan Tanah di PTSP/BKPM
PTSP/BKPM)
c Percepatan pelayanan menjadi Tata Laksana - Identifikasi SOP Biro Orpeg
maksimal 15 hari
d Deregulasi dalam rangka Tata Laksana - Review SP Biro Orpeg
mempercepat proses
pelayanan
e Penanganan pengaduan Pengawasan 1) Pelaksanaan Tindak Itjen + ditjen teknis
masyarakat Lanjut pengaduan
2) Monev Kegiatan Itjen
penanganan pengaduan
masyarakat
2 Meningkatkan a Pembangunan/pengembangan Tata Laksana - Penyusunan dan Pusdatin
modernisasi sistem penggunaan teknologi Pengelolaan Rencana
dan manajemen informasi dalam pelayanan Induk Teknologi
pelayanan publik Informasi
b Perluasan penerapan e- Pelayanan Publik - Online service Pusdatin
government yang terintegrasi
dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan
pembangunan
Tata Laksana - Penyediaan dan Pusdatin
Pengelolaan Data LPPB
Pelayanan Publik + - Penyediaan dan Pusdatin
Tata Laksana Pengelolaan Data
Elektronik

10
ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BADAN PERTANAHAN NASIONAL
TAHUN 2016

NO SASARAN SUB-SASARAN KEGIATAN AREA PERUBAHAN RENCANA AKSI PENANGGUNG JAWAB


I Birokrasi 1 Meningkatnya a Pengembangan nilai-nilai Manajemen Perubahan - Sosialisasi Itjen
Yang internalisasi sistem untuk menegakkan integritas Pembangunan Zona
Bersih dan nilai dan integritas Integritas (FGD,
Akuntabel birokrasi Brosur/Panflet, Buku)
b Pembentukan agen perubahan Manajemen Perubahan 1) Penyusunan Revisi SK Biro Orpeg/Setditjen
yang dapat mendorong Tim Manajemen
terjadinya perubahan pola Perubahan
pikir
2) Inventarisasi daftar Biro Orpeg/Kanwil/Kantah
nama agen perubahan
di Kantor Pusat, Kanwil
dan Kantah.
3) Penyusunan SK Biro Orpeg/Setditjen
tentang penunjukan
agen-agen perubahan
secara bertahap di
tingkat Pusat (1 orang
di masing-masing Unit
Eselon I).
4) Penyusunan SK Kepala Biro Orpeg/Kanwil/Kantah
Kanwil dan SK Kepala
Kantah (masing-masing
1 orang) tentang
penunjukan agen
perubahan
2 Meningkatnya a Pembangunan unit kerja Pengawasan - Pencanangan Zona Itjen
sinergitas sistem untuk memperoleh predikat Integritas
pengawasan menuju WBK/WBBM
- Sosialisasi Itjen
Pembangunan Zona
Integritas (Sosialisasi
Pembangunan Unit
Kerja WBK/WBBM)

11
NO SASARAN SUB-SASARAN KEGIATAN AREA PERUBAHAN RENCANA AKSI PENANGGUNG JAWAB
- Melaksanakan studi Itjen
banding pembangunan
Zona Integritas
- Menetapkan unit yang Itjen
akan dikembangkan
menjadi zona integritas
b Pelaksanaan pengendalian Pengawasan - Pelaksanaan Pelaporan Itjen + Biro Orpeg
Gratifikasi LHKPN dan LHKASN
- Penandatanganan Itjen
Komitmen Gratifikasi
Menteri ATR/BPN
dengan KPK
Menetapkan Peraturan Itjen
Menteri Agraria dan
Tata Ruang/BPN
tentang Pengendalian
Gratifikasi di
Lingkungan
Kementerian Agraria
dan Tata Ruang/BPN
Menetapkan Petunjuk Itjen
Pelaksanaan
Pengendalian
Gratifikasi di
Lingkungan
Kementerian Agraria
dan Tata Ruang/BPN
c Pelaksanaan whistleblowing Pengawasan - Sosialisasi WBS DI 5 Itjen
system Kantor Wilayah(beserta
satker Kantah yang ada
di lingkungannya)

12
NO SASARAN SUB-SASARAN KEGIATAN AREA PERUBAHAN RENCANA AKSI PENANGGUNG JAWAB
- Melaksanakan dan Itjen + Biro Orpeg
Revisi Peraturan Kepala
BPN No. 11 tahun 2014
mengenai Whislte
Blowing systim di
lingkungan BPN(REVISI
Kepala BPN Nomor 2
Tahun 2012 Tentang
Penanganan Laporan
Adanya Dugaan Tindak
Pidana Korupsi di
Lingkungan BPN)
d Pelaksanaan pemantauan Pengawasan - Penyusunan Draft Itjen + Biro Orpeg
benturan kepentingan Permen tentang
Benturan kepentingan
- Penanganan Benturan Itjen + Biro Orpeg
Kepentingan
e Penerapan SPIP (Sistem Pengawasan 1) Pengawasan internal di Itjen
Pengendalian Intern lingkungan
Pemerintah) Kementerian Agraria
dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional
2) Peningkatan Peran Itjen
Aparat Pengawasan
Intern Pemerintah
(APIP) sebagai Quality
Assurance dan
Consulting
3) pengawasan untuk Itjen
tujuan tertentu di
lingkungan
Kementerian Agraria
dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional

13
NO SASARAN SUB-SASARAN KEGIATAN AREA PERUBAHAN RENCANA AKSI PENANGGUNG JAWAB
4) Pendampingan, Itjen
monitoring dan
evaluasi di lingkungan
Kementerian Agraria an
Tata Ruang/BPN
5) Peningkatan Itjen
Kemampuan SDM
Pengawasan
Inspektorat Jenderal
6) Menyusun Pedoman Itjen
Peningkatan
Kapabilitas Aparat
Pengawasan Intern
Pemerintah (APIP) )
Lingkup BPN
7) Melaksanakan Diklat Itjen + Pusdiklat
SPIP di Lingkungan
lingkungan
Kementerian Agraria
dan Tata Ruang/BPN,
Kanwil dan Kantah
8) Melaksanakan Itjen
monitoring penerapan
SPIP di lingkungan
Kementerian Agraria
dan Tata Ruang/BPN,
Kanwil dan Kantah
f Penanganan pengaduan Pengawasan 1) Pelaksanaan Tindak Itjen + Biro Orpeg + Biro
masyarakat Lanjut pengaduan Hukum dan Humas
2) Monev Kegiatan Itjen + Biro Orpeg
penanganan
pengaduan masyarakat
g Penanganan pengaduan Pengawasan Penunjukan unit kerja Itjen + Pusdatin + Biro
masyarakat melalui sistem yang menangani Hukum dan Humas
elektronik pengaduan masyarakat
melalui sistem
elektronik.

14
NO SASARAN SUB-SASARAN KEGIATAN AREA PERUBAHAN RENCANA AKSI PENANGGUNG JAWAB
3 Meningkatnya - Pembangunan/pengembangan Tata laksana Pembangunan Pusdatin
sinergitas sistem teknologi informasi dalam Teknologi Informasi
perencanaan, manajemen kinerja dalam penilaian
penganggaran dan kinerja, reviu laporan,
pelaporan kinerja penyusunan program
dan anggaran, berbasis
elektronik
4 Meningkatnya - Penguatan Manajemen kinerja Akuntabilitas 1) Penilaian Kinerja Itjen + Biro Roren
keterbukaan sistem Eselon I dan II (LKj)
pelaporan
2) Reviu Laporan Itjen + Biro Keu
Keuangan Kementerian
ATR/BPN
3) Penyusunan Program Biro Roren
Dan Anggaran
4) Pelaksanaan Evaluasi Itjen
Kinerja
5) Sosialisasi dan Itjen
Pembinaan Penilaian
Kinerja Kementerian
ATR/BPN
6) Tindak lanjut Hasil Itjen
Audit Kinerja dan
Kasus Yang
Diselesaikan
5 Meningkatnya - Perumusan dan penetapan Sistem MSDM 1) melakukan monitoring Biro Orpeg
penerapan sistem kebijakan reward and dan evaluasi dalam
reward and punishment berbasis kinerja pelaksanaan Aturan
punishment dalam disiplin/kode etik/kode
manajemen kinerja perilaku instansi telah
nasional ditetapkan dan
diterapkan
2) Melaksanakan Biro Orpeg
pemberian
penghargaan kinerja
PNS di lingkungan BPN
sesuai PerKa. BPN No
18 Tahun 2013

15
NO SASARAN SUB-SASARAN KEGIATAN AREA PERUBAHAN RENCANA AKSI PENANGGUNG JAWAB

II Birokrasi 1 Meningkatnya - Pengembangan nilai-nilai Manajemen Perubahan 1) Penyusunan Revisi SK Biro Orpeg
yang kualitas dan untuk menegakkan integritas Menteri ATR/Ka BPN
efektif dan intensitas tentang Tim Reformasi
efisien pelaksanaan Birokrasi.
reformasi birokrasi
2) Pembentukan Tim RB Kanwil
dengan SK Kepala
Kantor Wilayah BPN
Provinsi di seluruh
Indonesia.
3) Pembentukan Tim RB Kantah
dengan SK Kepala
Kantor Pertanahan
Kabupaten/Kota di
seluruh Indonesia.
2 Meningkatnya - Evaluasi dan restrukturisasi Kelembagaan 1) Restrukturisasi Biro Orpeg
ketepatan ukuran kelembagaan ASN Organisasi Kanwil dan
dan fungsi Kantah
kelembagaan
2) Evaluasi tugas dan Biro Orpeg
fungsi organisasi
3) Pelaksanaan Analisis Biro Orpeg
Jabatan
4) Pelaksanaan Analisis Biro Orpeg
Beban Kerja
5) Pembentukan Kantor Biro Orpeg
6) Monev pembentukan Biro Orpeg
kantor
3 Meningkatnya a Penerapan efisiensi Tata Laksana - Penyusunan SOP Biro Orpeg
efisiensi penyelenggaraan
penyelenggaraan pemerintahan
pemerintahan
b Penanganan pengaduan Pengawasan 1) Pelaksanaan Tindak Itjen + Biro Orpeg + Biro
masyarakat Lanjut pengaduan Hukum dan Humas

16
NO SASARAN SUB-SASARAN KEGIATAN AREA PERUBAHAN RENCANA AKSI PENANGGUNG JAWAB
2) Monev Kegiatan Itjen
penanganan
pengaduan masyarakat
4 Meningkatnya a Penerapan efisiensi Tata Laksana - Penyusunan SOP Biro Orpeg
kecepatan proses penyelenggaraan
penyelenggaraan pemerintahan
pemerintahan
b Implementasi Undang-Undang Tata Laksana 1) Penyediaan dan Pusdatin
Keterbukaan Informasi Publik Pengelolaan Data
Elektronik
2) Penyediaan dan Pusdatin
Pengelolaan Data LPPB
c Penerapan sistem kearsipan Tata Laksana - Pengelolaan dan Biro Umum
yang handal Pemeliharaan Arsip
5 Meningkatnya - Perluasan penerapan e- Tata Laksana - Evaluasi peningkatan Pusdatin
penggunaan government yang terintegrasi penggunaan e-gov
teknologi informasi dalam penyelenggaraan dalam pelayanan
pemerintahan dan publik
pembangunan
Tersusunnya - Perluasan penerapan e- Tata Laksana 1) Pengadaaan Barang Biro Umum + pusdatin
penguatan sistem government yang terintegrasi dan Jasa secara
pengadaan secara dalam penyelenggaraan elektronik (e-
elektronik pemerintahan dan procurement)
pembangunan
2) Penyusunan NSPK Biro Umum
Pengelolaan Sarana
Prasarana
6 Meningkatnya - Pemberian informasi publik Pelayanan Publik - informasi publik PPID
keterbukaan akuntanbilitas kinerja;
informasi publik PPID
7 Meningkatnya a Perbaikan berkelanjutan Sistem MSDM 1) Perencanaan Biro Orpeg
kemampuan unit sistem perencanaan kebutuhan pegawai
pengelola SDM yang kebutuhan pegawai ASN dengan melaksanakan
berbasis merit analisis jabatan dan
analisis beban kerja

17
NO SASARAN SUB-SASARAN KEGIATAN AREA PERUBAHAN RENCANA AKSI PENANGGUNG JAWAB
8 Meningkatnya 2) Penataan JFU dengan Biro Orpeg
kesejahteraan SDM memperhatikan
Aparatur keseimbangan
bezetting (jumlah
pegawai yang dimiliki
saat ini) dan
kebutuhan pegawai
diantara unit kerja
yang ada
3) Penyusunan dokumen Biro Orpeg
proyeksi kebutuhan
PNS selama 5 tahun
berdasarkan anjab dan
ABK
b Perumusan dan penetapan Sistem MSDM 1) Pelaksanaan koordinasi Biro Orpeg
kebijakan sistem rekruitmen dengan BKN dan
dan seleksi secara transparan MENPAN (PANSELNAS
dan berbasis kompetensi CPNS) terkait
penggunaan aplikasi
pendaftaran CPNS
online secara mandiri
2) Melakukan Review Biro Orpeg
terhadap draft
standard kompetensi
jabatan
3) Pelaksanaan assesment Biro Orpeg
kepada seluruh jabatan
struktural, fungsional
umum/tertentu mulai
TA 2015-2019
c Perumusan dan penetapan Sistem MSDM 1) Penyusunan Permen Biro Orpeg
kebijakan sistem promosi ATR/BPN tentang
secara terbuka Pedoman Tata Cara
Pengisian Jabatan
Pimpinan Tinggi Secara
Terbuka di Lingkungan
Kementerian ATR/BPN

18
NO SASARAN SUB-SASARAN KEGIATAN AREA PERUBAHAN RENCANA AKSI PENANGGUNG JAWAB
2) Penyusunan format Biro Orpeg
promosi terbuka yang
kompetitif dan objektif
3) Penyusunan format Biro Orpeg
panitia seleksi yang
independen
d Perumusan dan penetapan Sistem MSDM 1) Keputusan dalam Biro Orpeg
kebijakan pemanfaatan penempatan dan
assessment center; pengangkatan dalam
jabatan struktural dan
fungsional
2) Melakukan Review Biro Orpeg
terhadap draft
standard kompetensi
jabatan
3) Pelaksanaan assesment Biro Orpeg
kepada seluruh jabatan
struktural
e Perumusan dan penetapan Sistem MSDM 1) Penyusunan dokumen Biro Orpeg
kebijakan penilaian kinerja penetapan kinerja
pegawai individu terhadap
seluruh pegawai
Kementerian ATR/BPN
(tidak hanya SKP)
2) Penilaian Prestasi Kerja Biro Orpeg
pegawai di lingkungan
Kemen ATR/BPN
dilakukan secara
periodik di akhir tahun
3) Penyusunan Peraturan Biro Orpeg
Menteri ATR/BPN
tentang penilaian
kinerja individu untuk
dijadikan dasar untuk
pengembangan karir
individu

19
NO SASARAN SUB-SASARAN KEGIATAN AREA PERUBAHAN RENCANA AKSI PENANGGUNG JAWAB
f Perumusan dan penetapan Sistem MSDM 1) melakukan monitoring Biro Orpeg
kebijakan reward and dan evaluasi dalam
punishment berbasis kinerja pelaksanaan Aturan
disiplin/kode etik/kode
perilaku instansi telah
ditetapkan dan
diterapkan
2) Melaksanakan Biro Orpeg
pemberi-an
penghargaan kinerja
PNS di lingkungan BPN
sesuai PerKa. BPN No
18 Tahun 2013
g Pembangunan/pengembangan Sistem MSDM 1) Pelaksanaan Biro Orpeg
sistem informasi ASN monitoring dan
evaluasi terhadap
pemutakhiran dan
pelaksanaan SIMPEG.
2) SIMPEG dapat diakses Biro Orpeg
oleh seluruh pegawai
dengan syarat dan
ketentuan berlaku yang
telah ditetapkan
h Perumusan dan penetapan Sistem MSDM 1) Penyusunan Biro Orpeg
kebijakan sistem pengkaderan kebutuhan Diklat ASN
pegawai ASN
2) Pengusulan Tugas Biro Orpeg
Belajar pegawai
ATR/BPN(Program
Spirit)
i Perumusan dan penetapan Sistem MSDM - Melakukan Monitoring Biro Orpeg
kebijakan pemanfaatan/ dan Evaluasi terhadap
pengembangan data base pelaksanaan dan
profil kompetensi calon dan pemutakhiran SIMPEG.
pejabat tinggi ASN

20
NO SASARAN SUB-SASARAN KEGIATAN AREA PERUBAHAN RENCANA AKSI PENANGGUNG JAWAB
j Perumusan dan penetapan Sistem MSDM - Penyusunan Peraturan Biro Orpeg + Pusdiklat
kebijakan pengendalian Menteri tentang
kualitas diklat Pendidikan dan
Pelatihan.
k Penerapan sistem promosi Sistem MSDM 1) Penyusunan Permen Biro Orpeg
secara terbuka, kompetitif, ATR/BPN tentang
dan berbasis kompetensi Pedoman Tata Cara
didukung oleh makin Pengisian Jabatan
efektifnya pengawasan oleh Pimpinan Tinggi Secara
Komisi Aparatur Sipil Negara Terbukadi Lingkungan
(KASN); Kementerian ATR/BPN
2) Penyusunan format Biro Orpeg
promosi terbuka yang
kompetitif dan objektif
3) Penyusunan format Biro Orpeg
panitia seleksi yang
independen
l Menyusun dan menetapkan Sistem MSDM - Perhitungan formasi Biro Orpeg
pola karier pegawai ASN jabatan
m Pengukuran gap competency Sistem MSDM 1) Pelaksanaan review Biro Orpeg
antara pemangku jabatan dan terhadap draft
syarat kompetensi jabatan standard kompetensi
jabatan
2) Pelaksanaan assesment Biro Orpeg
kepada seluruh pejabat
struktural, JFU dan
JFT TA 2015 - 2019
n Penguatan sistem dan Sistem MSDM 1) Penyelenggaraan Pusdiklat
kualitas pendidikan dan pendidikan dan
pelatihan untuk mendukung pelatihan (Diklat)
kinerja struktural, teknis dan
fungsional sesuai
dengan AKD
2) Penyusunan sistem Pusdiklat
informasi administrasi
diklat
3) Monitoring dan Pusdiklat
evaluasi

21
NO SASARAN SUB-SASARAN KEGIATAN AREA PERUBAHAN RENCANA AKSI PENANGGUNG JAWAB
9 Meningkatnya sinergi a Evaluasi secara berkala Penataan PUU 1) Penyusunan evaluasi Biro Hukum dan Humas
antar instansi berbagai peraturan melalui kegiatan
pemerintah dalam perundang-undangan yang sinkronisasi terhadap
harmonisasi sedang diberlakukan; peraturan perundang
peraturan undangan
perundang-undangan
2) Penyusunan kompilasi Biro Hukum dan Humas
peraturan Perundang
Undangan dan
penerbitan buku
peraturan Perundang
undangan tiap tahun
10 Meningkatnya peran b Menyempurnakan/mengubah Penataan PUU - Penyusunan draf revisi Biro Hukum dan Humas
serta publik dalam berbagai peraturan peraturan perundang-
perumusan perundang-undangan yang undangan.
kebijakan dipandang tidak relevan lagi,
tumpang tindih, atau
disharmonis dengan
peraturan perundang-
undangan lain;
c Melakukan deregulasi untuk Penataan PUU - Penyusunan draf Biro Hukum dan Humas
memangkas peraturan deregulasi peraturan
perundang-undangan yang perundang-undangan
dipandang menghambat di bidang pelayanan
pelayanan pertanahan

III Birokrasi 1 Meningkatnya a Percepatan pelayanan Pelayanan Publik 1) Weekend Service Pusdatin + Biro Orpeg
yang kemudahan,
memiliki kepastian dan
pelayanan kecepatan proses
publik pelayanan
yang Meningkatnya 2) 7 Layanan utama Pusdatin + Biro Orpeg
berkualitas aksesibilitas
pelayanan

22
NO SASARAN SUB-SASARAN KEGIATAN AREA PERUBAHAN RENCANA AKSI PENANGGUNG JAWAB
Meningkatnya b Penerapan pelayanan satu Quick Win - Percepatan Layanan Tim PTSP
partisipasi publik atap (Percepatan Layanan Ketersediaan Tanah di
dalam mendorong Ketersediaan Tanah di PTSP/BKPM
peningkatan kualitas PTSP/BKPM)
pelayanan
Meningkatnya c Percepatan pelayanan menjadi Tata Laksana - Penyusunan SOP Biro Orpeg
kepuasan maksimal 15 hari
masyarakat terhadap
pelayanan publik
Meningkatnya d Deregulasi dalam rangka Tata Laksana - Review SP Biro Orpeg
kompetensi SDM mempercepat proses
Pelayanan pelayanan
e Penanganan pengaduan Pengawasan 1) Pelaksanaan Tindak Itjen + ditjen teknis
masyarakat Lanjut pengaduan
2) Monev Kegiatan Itjen
penanganan
pengaduan masyarakat
2 Meningkatnya a Pembangunan/pengembangan Tata Laksana - Evaluasi peningkatan Pusdatin
penggunaan penggunaan teknologi penggunaan e-gov
teknologi informasi informasi dalam pelayanan dalam pelayanan
dalam pemberian publik
pelayanan
Meningkatnya b Perluasan penerapan e- Pelayanan Publik - Online service Pusdatin
inovasi dalam government yang terintegrasi
pelayanan publik dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan
pembangunan
Tata Laksana - Penyediaan dan Pusdatin
Pengelolaan Data LPPB
Pelayanan Publik + - Penyediaan dan Pusdatin
Tata Laksana Pengelolaan Data
Elektronik

23
ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BADAN PERTANAHAN NASIONAL
TAHUN 2017

NO SASARAN SUB-SASARAN KEGIATAN AREA PERUBAHAN RENCANA AKSI PENANGGUNG JAWAB


I Birokrasi 1 Meningkatnya integritas a Pengembangan nilai-nilai Manajemen - Sosialisasi Pembangunan Itjen
Yang birokrasi untuk menegakkan Perubahan Zona Integritas (FGD,
Bersih dan integritas Brosur/Panflet, Buku)
Akuntabel b Pembentukan agen Manajemen 1) Penyusunan Revisi SK Tim Biro Orpeg/Setditjen
perubahan yang dapat Perubahan Manajemen Perubahan
mendorong terjadinya
2) Inventarisasi daftar nama Biro
perubahan pola pikir
agen perubahan di Kantor Orpeg/Kanwil/Kantah
Pusat, Kanwil dan Kantah.
3) Penyusunan SK tentang Biro Orpeg/Setditjen
penunjukan agen-agen
perubahan secara bertahap
di tingkat Pusat (1 orang di
masing-masing Unit Eselon
I).
4) Penyusunan SK Kepala Biro
Kanwil dan SK Kepala Orpeg/Kanwil/Kantah
Kantah (masing-masing 1
orang) tentang penunjukan
agen perubahan
2 Meningkatnya sinergitas a Pembangunan unit kerja Pengawasan - Membentuk Tim Penilai Itjen
sistem pengawasan untuk memperoleh predikat Internal Pembangunan
menuju WBK/WBBM zona integritas
- Melakukan evaluasi atas Itjen
unit kerja yang akan
ditetapkan sebagai zona
integritas
- Melakukan monitoring Itjen
terhadap unit kerja yang
akan ditetapkan sebagai
zona integritas

24
NO SASARAN SUB-SASARAN KEGIATAN AREA PERUBAHAN RENCANA AKSI PENANGGUNG JAWAB
3 Meningkatnya b Pelaksanaan pengendalian Pengawasan - Pelaksanaan Pelaporan Itjen + Biro Orpeg
keselarasan antara Gratifikasi LHKPN dan LHKASN
kinerja individu dengan
- Sosialisasi Pelaksanaan Itjen
kinerja organisasi
Gratifikasi (Pusat, Kanwil,
dan Kantah )
- Diseminasi /sosialisasi Itjen
sistim pengendalian
gratifikasi
4 Meningkatnya c Pelaksanaan whistleblowing Pengawasan - Sosialisasi WBS di 10 Itjen
indepedensi APIP system Kanwil beserta unit kerja di
lingkungannya
- melaksanakan evaluasi Itjen
atas kebijakan penanganan
WBS
- Pembekalan/Pelatihan Itjen
terhadap unit pengelola
WBS
d Pelaksanaan pemantauan Pengawasan - Sosialisasi kebijakan Itjen
benturan kepentingan penanganan benturan
Kepentingan
- Evaluasi kebijakan Itjen
pelaksanaan penanganan
benturan kepentingan
5 Meningkatnya e Penerapan SPIP (Sistem Pengawasan 1) Pengawasan internal di Itjen
pengendalian internal di Pengendalian Intern lingkungan Kementerian
lingkungan instansi Pemerintah) Agraria dan Tata
pemerintah Ruang/Badan Pertanahan
Nasional
2) Peningkatan Peran Aparat Itjen
Pengawasan Intern
Pemerintah (APIP) sebagai
Quality Assurance dan
Consulting
3) pengawasan untuk tujuan Itjen
tertentu di lingkungan
Kementerian Agraria dan
Tata Ruang/BPN

25
NO SASARAN SUB-SASARAN KEGIATAN AREA PERUBAHAN RENCANA AKSI PENANGGUNG JAWAB
4) Pendampingan, monitoring Itjen
dan evaluasi di lingkungan
Kementerian Agraria an
Tata Ruang/BPN
5) Menyusun Pedoman Itjen
Peningkatan Kapabilitas
Aparat Pengawasan Intern
Pemerintah (APIP) ) Lingkup
BPN
6) Membentuk tim monitoring Itjen
pelaksanaan peningkatan
peran Aparat Pengawasan
Intern Pemerintah (APIP)
sebagai Quality Assurance
dan Consulting pada BPN
7) Kajian Hasil Pengawasan Itjen
Inspektorat dan
disosialisasikan
8) Membuat surat edaran ke Itjen
satuan kerja mengenai
pembukaan lowongan
Jabatan Fungsional
Khusus auditor bagi PNS
BPN.
9) Membuat surat Irjen Itjen
kepada Irwil mengenai
penentuan PKPT harus
didasarkan pada analisis
resiko dengan indikator
yang ada dalam Standar
Audit.
10) Workshop analisa resiko di Itjen
lingkungan Kementerian
ATR/BPN (kanwil)
11) Melaksakan Diklat SPIP di Itjen + Pusdiklat
Lingkungan Kementerian
ATR/BPN, Kanwil dan
Kantah

26
NO SASARAN SUB-SASARAN KEGIATAN AREA PERUBAHAN RENCANA AKSI PENANGGUNG JAWAB
12) Melaksanakan monitoring Itjen
penerapan SPIP di
lingkungan Kementerian
Agraria dan Tata
Ruang/BPN, Kanwil dan
Kantah
f Penanganan pengaduan Pengawasan 1) Pelaksanaan Tindak Lanjut Itjen + Biro Orpeg +
masyarakat pengaduan Biro Hukum dan
Humas
2) Monev Kegiatan Itjen dan Biro Orpeg
penanganan pengaduan
masyarakat
g Penanganan pengaduan Pengawasan - Penunjukan unit kerja yang Itjen + Pusdatin + Biro
masyarakat melalui sistem menangani pengaduan Hukum dan Humas
elektronik masyarakat melalui sistem
elektronik.
6 Meningkatnya sinergitas - Pembangunan/pengembang Tata laksana - Pembangunan Teknologi Pusdatin
sistem perencanaan, an teknologi informasi Informasi dalam penilaian
penganggaran dan dalam manajemen kinerja kinerja, reviu laporan,
pelaporan kinerja penyusunan program dan
anggaran, berbasis
elektronik
7 Meningkatnya - Penguatan Manajemen Akuntabilitas 1) Penilaian Kinerja Eselon I Itjen + Biro Roren
keterbukaan sistem kinerja dan II (LKj)
pelaporan
8 Meningkatnya sinergitas 2) Reviu Laporan Keuangan Itjen + Biro Keu
sistem pelaporan Kementerian ATR/BPN
3) Penyusunan Program Dan Biro Roren
Anggaran
4) Pelaksanaan Evaluasi Itjen
Kinerja
5) Sosialisasi dan Pembinaan Itjen
Penilaian Kinerja
Kementerian ATR/BPN
6) Tindak lanjut Hasil Audit Itjen
Kinerja dan Kasus Yang
Diselesaikan

27
NO SASARAN SUB-SASARAN KEGIATAN AREA PERUBAHAN RENCANA AKSI PENANGGUNG JAWAB
9 Meningkatnya - Perumusan dan penetapan Sistem MSDM 1) melakukan monitoring dan Biro Orpeg
penerapan sistem kebijakan reward and evaluasi dalam
reward and punishment punishment berbasis kinerja pelaksanaan Aturan
dalam manajemen disiplin/kode etik/kode
kinerja nasional perilaku instansi telah
ditetapkan dan diterapkan
2) Melaksanakan pemberian Biro Orpeg
penghargaan kinerja PNS di
lingkungan BPN sesuai
PerKa. BPN No 18 Tahun
2013

II Birokrasi 1 Meningkatnya kualitas - Pengembangan nilai-nilai Manajemen 1) Penyusunan Revisi SK Biro Orpeg
yang dan intensitas untuk menegakkan Perubahan Menteri ATR/Ka BPN
efektif pelaksanaan reformasi integritas tentang Tim Reformasi
dan birokrasi Birokrasi.
efisien 2) Pembentukan Tim RB Kanwil
dengan SK Kepala Kantor
Wilayah BPN Provinsi di
seluruh Indonesia.
3) Pembentukan Tim RB Kantah
dengan SK Kepala Kantor
Pertanahan
Kabupaten/Kota di seluruh
Indonesia.
2 Meningkatnya ketepatan - Evaluasi dan restrukturisasi Kelembagaan 1) Evaluasi tugas dan fungsi Biro Orpeg
ukuran dan fungsi kelembagaan ASN Organisasi
kelembagaan
2) Pelaksanaan Analisis Biro Orpeg
Jabatan
3) Pelaksanaan Analisis Biro Orpeg
Beban Kerja
4) Pembentukan Kantor Biro Orpeg
5) Monev pembentukan Biro Orpeg
kantor

28
NO SASARAN SUB-SASARAN KEGIATAN AREA PERUBAHAN RENCANA AKSI PENANGGUNG JAWAB
3 Meningkatnya efisiensi a Penerapan efisiensi Tata Laksana 1) Penyusunan Peraturan Biro Orpeg
penyelenggaraan penyelenggaraan Pelimpahan Kewenangan
pemerintahan pemerintahan 2) Penyusunan SP Biro Orpeg
b Penanganan pengaduan Pengawasan 1) Pelaksanaan Tindak Lanjut Itjen+Biro Hukum dan
masyarakat pengaduan Humas
2) Monev Kegiatan Itjen
penanganan pengaduan
masyarakat
4 Meningkatnya kecepatan a Penerapan efisiensi Tata Laksana 1) Penyusunan Peraturan Biro Orpeg
proses penyelenggaraan penyelenggaraan Pelimpahan Kewenangan
pemerintahan pemerintahan
2) Penyusunan SP Biro Orpeg
b Implementasi Undang- Tata Laksana 1) Penyediaan dan Pusdatin
Undang Keterbukaan Pengelolaan Data
Informasi Publik Elektronik
2) Penyediaan dan Pusdatin
Pengelolaan Data LPPB
c Penerapan sistem kearsipan Tata Laksana - Pengelolaan dan Biro Umum
yang handal Pemeliharaan Arsip
5 Meningkatnya - Perluasan penerapan e- Tata Laksana - Evaluasi peningkatan Pusdatin
penggunaan teknologi government yang terintegrasi penggunaan e-gov dalam
informasi dalam penyelenggaraan pelayanan publik
pemerintahan dan
pembangunan
Tersusunnya penguatan - Perluasan penerapan e- Tata Laksana 1) Pengadaaan Barang dan Biro Umum + pusdatin
sistem pengadaan government yang terintegrasi Jasa secara elektronik (e-
secara elektronik dalam penyelenggaraan procurement)
pemerintahan dan 2) Penyusunan NSPK Biro Umum
pembangunan Pengelolaan Sarana
Prasarana
6 Meningkatnya - Pemberian informasi publik Pelayanan Publik - informasi publik PPID
keterbukaan informasi akuntabilitas kinerja; PPID
publik
7 Meningkatnya a Perbaikan berkelanjutan Sistem MSDM 1) Perencanaan kebutuhan Biro Orpeg
penerapan manajemen sistem perencanaan pegawai dengan
SDM yang berbasis kebutuhan pegawai ASN melaksanakan analisis
merit jabatan dan analisis beban
kerja

29
NO SASARAN SUB-SASARAN KEGIATAN AREA PERUBAHAN RENCANA AKSI PENANGGUNG JAWAB
8 Meningkatnya 2) Penataan JFU dengan Biro Orpeg
kesejahteraan SDM memperhatikan
Aparatur keseimbangan bezetting
(jumlah pegawai yang
dimiliki saat ini) dan
kebutuhan pegawai diantara
unit kerja yang ada
3) Penyusunan dokumen Biro Orpeg
proyeksi kebutuhan PNS
selama 5 tahun
berdasarkan anjab dan
ABK
9 Meningkatnya b Perumusan dan penetapan Sistem MSDM 1) Pelaksanaan koordinasi Biro Orpeg
transparansi dalam kebijakan sistem rekruitmen dengan BKN dan MENPAN
rekruitmen pegawai dan seleksi secara (PANSELNAS CPNS) terkait
transparan dan berbasis penggunaan aplikasi
kompetensi pendaftaran CPNS online
secara mandiri
2) Melakukan Review Biro Orpeg
terhadap draft standard
kompetensi jabatan
3) Pelaksanaan assesment Biro Orpeg
kepada seluruh jabatan
struktural, fungsional
umum/tertentu mulai TA
2015-2019
c Perumusan dan penetapan Sistem MSDM 1) Penyusunan Permen Biro Orpeg
kebijakan sistem promosi ATR/BPN tentang Pedoman
secara terbuka Tata Cara Pengisian
Jabatan Pimpinan Tinggi
Secara Terbuka di
Lingkungan Kementerian
ATR/BPN
2) Penyusunan format Biro Orpeg
promosi terbuka yang
kompetitif dan objektif
3) Penyusunan format panitia Biro Orpeg
seleksi yang independen

30
NO SASARAN SUB-SASARAN KEGIATAN AREA PERUBAHAN RENCANA AKSI PENANGGUNG JAWAB
d Perumusan dan penetapan Sistem MSDM 1) Keputusan dalam Biro Orpeg
kebijakan pemanfaatan penempatan dan
assessment center; pengangkatan dalam
jabatan struktural dan
fungsional
2) Melakukan Review Biro Orpeg
terhadap draft standard
kompetensi jabatan
3) Pelaksanaan assesment Biro Orpeg
kepada seluruh jabatan
struktural
e Perumusan dan penetapan Sistem MSDM 1) Penyusunan dokumen Biro Orpeg
kebijakan penilaian kinerja penetapan kinerja individu
pegawai terhadap seluruh pegawai
Kementerian ATR/BPN
(tidak hanya SKP)
2) Penilaian Prestasi Kerja Biro Orpeg
pegawai di lingkungan
Kemen ATR/BPN dilakukan
secara periodik di akhir
tahun
3) Penyusunan Peraturan Biro Orpeg
Menteri ATR/BPN tentang
penilaian kinerja individu
untuk dijadikan dasar
untuk pengembangan karir
individu
f Perumusan dan penetapan Sistem MSDM 1) melakukan monitoring dan Biro Orpeg
kebijakan reward and evaluasi dalam
punishment berbasis kinerja pelaksanaan Aturan
disiplin/kode etik/kode
perilaku instansi telah
ditetapkan dan diterapkan
2) Melaksanakan pemberian Biro Orpeg
penghargaan kinerja PNS di
lingkungan BPN sesuai
PerKa. BPN No 18 Tahun
2013

31
NO SASARAN SUB-SASARAN KEGIATAN AREA PERUBAHAN RENCANA AKSI PENANGGUNG JAWAB
g Pembangunan/pengembang Sistem MSDM 1) Pelaksanaan monitoring Biro Orpeg
an sistem informasi ASN dan evaluasi terhadap
pemutakhiran dan
pelaksanaan SIMPEG.
2) SIMPEG dapat diakses oleh Biro Orpeg
seluruh pegawai dengan
syarat dan ketentuan
berlaku yang telah
ditetapkan
h Perumusan dan penetapan Sistem MSDM 1) Penyusunan kebutuhan Biro Orpeg
kebijakan sistem Diklat ASN
pengkaderan pegawai ASN
2) Pengusulan Tugas Belajar Biro Orpeg
pegawai ATR/BPN(Program
Spirit)
i Perumusan dan penetapan Sistem MSDM - Melakukan Monitoring dan Biro Orpeg
kebijakan pemanfaatan/ Evaluasi terhadap
pengembangan data base pelaksanaan dan
profil kompetensi calon dan pemutakhiran SIMPEG.
pejabat tinggi ASN
j Perumusan dan penetapan Sistem MSDM - Penyusunan Peraturan Biro Orpeg + Pusdiklat
kebijakan pengendalian Menteri tentang Evaluasi
kualitas diklat Pasca Pendidikan dan
Pelatihan
k Penerapan sistem promosi Sistem MSDM 1) Penyusunan Permen Biro Orpeg
secara terbuka, kompetitif, ATR/BPN tentang Pedoman
dan berbasis kompetensi Tata Cara Pengisian
didukung oleh makin Jabatan Pimpinan Tinggi
efektifnya pengawasan oleh Secara Terbukadi
Komisi Aparatur Sipil Lingkungan Kementerian
Negara (KASN); ATR/BPN
2) Penyusunan format Biro Orpeg
promosi terbuka yang
kompetitif dan objektif
3) Penyusunan format panitia Biro Orpeg
seleksi yang independen
l Menyusun dan menetapkan Sistem MSDM - Perhitungan formasi Biro Orpeg
pola karier pegawai ASN jabatan

32
NO SASARAN SUB-SASARAN KEGIATAN AREA PERUBAHAN RENCANA AKSI PENANGGUNG JAWAB
m Pengukuran gap competency Sistem MSDM 1) Pelaksanaan review Biro Orpeg
antara pemangku jabatan terhadap draft standard
dan syarat kompetensi kompetensi jabatan
jabatan
2) Pelaksanaan assesment Biro Orpeg
kepada seluruh pejabat
struktural, JFU dan JFT TA
2015 - 2019
n Penguatan sistem dan Sistem MSDM 1) Penyelenggaraan Pusdiklat
kualitas pendidikan dan pendidikan dan pelatihan
pelatihan untuk mendukung (Diklat) struktural, teknis
kinerja dan fungsional sesuai
dengan AKD
2) Penyusunan sistem Pusdiklat
informasi administrasi
diklat
3) Monitoring dan evaluasi Pusdiklat
10 Meningkatnya a Evaluasi secara berkala Penataan PUU 1) Penyusunan evaluasi Biro Hukum dan
harmonisasi peraturan berbagai peraturan melalui kegiatan Humas
perundang-undangan perundang-undangan yang sinkronisasi terhadap
sedang diberlakukan; peraturan perundang
undangan
2) Penyusunan kompilasi Biro Hukum dan
peraturan Perundang Humas
Undangan dan penerbitan
buku peraturan Perundang
undangan tiap tahun
11 Meningkatnya sinergi Penataan PUU - Pelaksanaan Sinkronisasi Biro Hukum dan
fungsi dan kewenangan dan Harmonisasi Peraturan Humas
antar instansi pemerintah dan Perundang-undangan
12 Meningkatnya dukungan b Menyempurnakan/mengubah Penataan PUU - Penyusunan draf revisi Biro Hukum dan
publik terhadap berbagai peraturan peraturan perundang- Humas
penerapan kebijakan perundang-undangan yang undangan.
pemerintah dipandang tidak relevan lagi,
tumpang tindih, atau
disharmonis dengan
peraturan perundang-
undangan lain;

33
NO SASARAN SUB-SASARAN KEGIATAN AREA PERUBAHAN RENCANA AKSI PENANGGUNG JAWAB
c Melakukan deregulasi untuk Penataan PUU - Monitoring dan evaluasi Biro Hukum dan
memangkas peraturan Humas
perundang-undangan yang
dipandang menghambat
pelayanan

III Birokrasi 1 Meningkatnya a Percepatan pelayanan Pelayanan Publik 1) Weekend Service Pusdatin + Biro Orpeg
yang kemudahan, kepastian
memiliki dan kecepatan proses
pelayanan pelayanan
publik Meningkatnya 2) 7 Layanan utama Pusdatin + Biro Orpeg
yang ber- aksesibilitas pelayanan
kualitas
Meningkatnya b Penerapan pelayanan satu Quick Win - Percepatan Layanan Tim PTSP
kompetensi SDM atap (Percepatan Layanan Ketersediaan Tanah di
Pelayanan Ketersediaan Tanah di PTSP/BKPM
PTSP/BKPM)
Meningkatnya c Percepatan pelayanan Tata Laksana - Review SOP Biro Orpeg
partisipasi publik dalam menjadi maksimal 15 hari
mendorong peningkatan
kualitas pelayanan
Meningkatnya kepuasan d Deregulasi dalam rangka Tata Laksana - Penyusunan SP Biro Orpeg
masyarakat terhadap mempercepat proses
pelayanan publik pelayanan
Meningkatnya e Penanganan pengaduan Pengawasan 1) Pelaksanaan Tindak Lanjut Itjen + ditjen teknis
kepercayaan masyarakat masyarakat pengaduan
terhadap pemerintah
Meningkatnya investasi 2) Monev Kegiatan Itjen + ditjen teknis
dalam negeri penanganan pengaduan
masyarakat
2 Meningkatnya a Pembangunan/pengembang Tata Laksana - Evaluasi peningkatan Pusdatin
penggunaan teknologi an penggunaan teknologi penggunaan e-gov dalam
informasi dalam informasi dalam pelayanan pelayanan publik
pemberian pelayanan

34
NO SASARAN SUB-SASARAN KEGIATAN AREA PERUBAHAN RENCANA AKSI PENANGGUNG JAWAB
Meningkatnya inovasi b Perluasan penerapan e- Pelayanan Publik - Online service Pusdatin
dalam pelayanan publik government yang
terintegrasi dalam
penyelenggaraan
pemerintahan dan Tata Laksana - Penyediaan dan Pusdatin
pembangunan Pengelolaan Data LPPB
Pelayanan Publik + - Penyediaan dan Pusdatin
Tata Laksana Pengelolaan Data
Elektronik

35
ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BADAN PERTANAHAN NASIONAL
TAHUN 2018

NO SASARAN SUB-SASARAN KEGIATAN AREA PERUBAHAN RENCANA AKSI PENANGGUNG JAWAB


I Birokrasi 1 Meningkatnya a Pengembangan nilai-nilai Manajemen - Sosialisasi Pembangunan Itjen
Yang integritas birokrasi untuk menegakkan integritas Perubahan Zona Integritas (FGD,
Bersih Brosur/Panflet, Buku)
dan b Pembentukan agen Manajemen 1) Penyusunan Revisi SK Tim Biro Orpeg/Setditjen
Akuntabe perubahan yang dapat Perubahan Manajemen Perubahan
l mendorong terjadinya
2) Inventarisasi daftar nama Biro
perubahan pola pikir
agen perubahan di Kantor Orpeg/Kanwil/Kantah
Pusat, Kanwil dan Kantah.
3) Penyusunan SK tentang Biro Orpeg/Setditjen
penunjukan agen-agen
perubahan secara bertahap di
tingkat Pusat (1 orang di
masing-masing Unit Eselon I).
4) Penyusunan SK Kepala Biro
Kanwil dan SK Kepala Kantah Orpeg/Kanwil/Kantah
(masing-masing 1 orang)
tentang penunjukan agen
perubahan
2 Meningkatnya a Pembangunan unit kerja Pengawasan - Penetapan unit kerja sebagai Itjen
sinergitas sistem untuk memperoleh predikat Zona Integritas
pengawasan menuju WBK/WBBM - Monitoring dan Evaluasi unit Itjen
kerja yang ditetapkan sebagai
WBK/WBBM
3 Meningkatnya b Pelaksanaan pengendalian Pengawasan - Pelaksanaan Pelaporan Itjen + Biro Orpeg
intensitas Gratifikasi LHKPN dan LHKASN
keselarasan antara
kinerja individu
dengan kinerja - Melaksanakan monitoring Itjen
organisasi dan evaluasi pelaksanaan
penanganan gratifikasi
4 Meningkatnya c Pelaksanaan whistleblowing Pengawasan - Sosialisasi WBS di 19 Kanwil Itjen
intensitas system dan satker di lingkungan nya
indepedensi APIP
- Penguatan kebijakan Itjen
pelaksanaan WBS

36
NO SASARAN SUB-SASARAN KEGIATAN AREA PERUBAHAN RENCANA AKSI PENANGGUNG JAWAB
d Pelaksanaan pemantauan Pengawasan - Tindaklanjut hasil evaluasi Itjen + Biro Orpeg
benturan kepentingan pelaksanaan kebijkan
benturan kepentingan
- Penguatan kebijakan Itjen + Biro Orpeg
penanganan benturan
kepentingan
- Monitoring dan Evaluasi Itjen + Biro Orpeg
kebijakan penanganan
benturan kepentingan
5 Meningkatnya e Penerapan SPIP (Sistem Pengawasan 1) Pengawasan internal di Itjen
intensitas Pengendalian Intern lingkungan Kementerian
pengendalian internal Pemerintah) Agraria dan Tata
di lingkungan Ruang/Badan Pertanahan
instansi pemerintah Nasional
2) Peningkatan Peran Aparat Itjen
Pengawasan Intern
Pemerintah (APIP) sebagai
Quality Assurance dan
Consulting
3) pengawasan untuk tujuan Itjen
tertentu di lingkungan
Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan
Nasional
4) Pendampingan, monitoring Itjen
dan evaluasi di lingkungan
Kementerian Agraria an Tata
Ruang/BPN
5) Melakukan sosialisasi Itjen
pelaksanaan peningkatan
peran Aparat Pengawasan
Intern Pemerintah (APIP)
sebagai Quality Assurance
dan Consulting pada BPN

37
NO SASARAN SUB-SASARAN KEGIATAN AREA PERUBAHAN RENCANA AKSI PENANGGUNG JAWAB
6) Membentuk tim monitoring Itjen
pelaksanaan peningkatan
peran Aparat Pengawasan
Intern Pemerintah (APIP)
sebagai Quality Assurance dan
Consulting pada BPN
7) Melaksanakan analisis resiko Itjen
di lingkungan Kementerian
ATR/BPN, Kanwil dan Kantah.
8) Menyusun tindakan Itjen
pengendalian unit kerja BPN.
9) Melaksanakan sosialisasi Itjen
Revisi Pedoman SPIP
10) Melaksakan Diklat SPIP di Itjen
Lingkungan lingkungan
Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/BPN, Kanwil dan
Kantah
11) Melaksanakan monitoring Itjen
penerapan SPIP di lingkungan
Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/BPN, Kanwil dan
Kantah
f Penanganan pengaduan Pengawasan 1) Monev Kegiatan penanganan Itjen dan orpeg
masyarakat pengaduan masyarakat
2) Penguatan kebijakan Itjen dan orpeg
penanganan pengaduan
masyarakat.
g Penanganan pengaduan Pengawasan Penguatan kebijakan Itjen + Pusdatin + Biro
masyarakat melalui sistem penanganan pengaduan Hukum dan Humas
elektronik masyarakat melalui sistem
elektronik
6 Meningkatnya - Pembangunan/pengembangan Tata laksana Pembangunan Teknologi Pusdatin
sinergitas sistem teknologi informasi dalam Informasi dalam penilaian
perencanaan, manajemen kinerja kinerja, reviu laporan,
penganggaran dan penyusunan program dan
pelaporan kinerja. anggaran, berbasis elektronik

38
NO SASARAN SUB-SASARAN KEGIATAN AREA PERUBAHAN RENCANA AKSI PENANGGUNG JAWAB
7 Meningkatnya - Penguatan Manajemen Akuntabilitas 1) Penilaian Kinerja Eselon I dan Itjen + Biro Roren
intensitas kinerja II (LKj)
keterbukaan sistem
pelaporan
8 Meningkatnya 2) Reviu Laporan Keuangan Itjen + Biro Keu
efektivitas dan Kementerian ATR/BPN
efisiensi sistem
pelaporan
9 Meningkatnya kinerja 3) Penyusunan Program Dan Biro Roren
organisasi instansi Anggaran
pemerintah
4) Pelaksanaan Evaluasi Kinerja Itjen
5) Sosialisasi dan Pembinaan Itjen
Penilaian Kinerja
Kementerian ATR/BPN
6) Tindak lanjut Hasil Audit Itjen
Kinerja dan Kasus Yang
Diselesaikan
10 Meningkatnya - Perumusan dan penetapan Sistem MSDM 1) melakukan monitoring dan Biro Orpeg
intensitas penerapan kebijakan reward and evaluasi dalam pelaksanaan
sistem reward and punishment berbasis kinerja Aturan disiplin/kode
punishment dalam etik/kode perilaku instansi
manajemen kinerja telah ditetapkan dan
nasional diterapkan
2) Melaksanakan pemberian Biro Orpeg
penghargaan kinerja PNS di
lingkungan BPN sesuai
PerKa. BPN No 18 Tahun
2013

II Birokrasi 1 Meningkatnya - Pengembangan nilai-nilai Manajemen 1) Penyusunan Revisi SK Biro Orpeg


yang kualitas dan untuk menegakkan integritas Perubahan Menteri ATR/Ka BPN tentang
efektif intensitas Tim Reformasi Birokrasi.
dan pelaksanaan 2) Pembentukan Tim RB dengan Kanwil
efisien reformasi birokrasi SK Kepala Kantor Wilayah
BPN Provinsi di seluruh
Indonesia.

39
NO SASARAN SUB-SASARAN KEGIATAN AREA PERUBAHAN RENCANA AKSI PENANGGUNG JAWAB
3) Pembentukan Tim RB dengan Kantah
SK Kepala Kantor Pertanahan
Kabupaten/Kota di seluruh
Indonesia.
2 Meningkatnya - Evaluasi dan restrukturisasi Kelembagaan 1) Evaluasi tugas dan fungsi Biro Orpeg
ketepatan ukuran kelembagaan ASN Organisasi
dan fungsi
2) Pelaksanaan Analisis Jabatan Biro Orpeg
kelembagaan

3) Pelaksanaan Analisis Beban Biro Orpeg


Kerja
4) Pembentukan Kantor Biro Orpeg
5) Monev pembentukan kantor Biro Orpeg
3 Meningkatnya a Penerapan efisiensi Tata Laksana - Penguatan SOP (review) Biro Orpeg
efektivitas dan penyelenggaraan
efisiensi pemerintahan
penyelenggaraan b Penanganan pengaduan Pengawasan 1) Monev Kegiatan penanganan itjen dan Biro Orpeg
pemerintahan masyarakat pengaduan masyarakat
2) Penguatan kebijakan itjen dan Biro Orpeg
penanganan pengaduan
masyarakat.
- Penguatan SOP (review) Biro Orpeg
4 Meningkatnya a Penerapan efisiensi Tata Laksana 1) Penyediaan dan Pengelolaan Pusdatin
kecepatan proses penyelenggaraan Data Elektronik
penyelenggaraan pemerintahan
pemerintahan b Implementasi Undang- Tata Laksana 2) Penyediaan dan Pengelolaan Pusdatin
Undang Keterbukaan Data LPPB
Informasi Publik
c Penerapan sistem kearsipan Tata Laksana - Pengelolaan dan Biro Umum
yang handal Pemeliharaan Arsip
5 Meningkatnya - Perluasan penerapan e- Tata Laksana - Evaluasi peningkatan Pusdatin
penggunaan teknologi government yang terintegrasi penggunaan e-gov dalam
informasi dalam penyelenggaraan pelayanan publik
pemerintahan dan
pembangunan

40
NO SASARAN SUB-SASARAN KEGIATAN AREA PERUBAHAN RENCANA AKSI PENANGGUNG JAWAB
Tersusunnya - Perluasan penerapan e- Tata Laksana 1) Pengadaaan Barang dan Jasa Biro Umum + pusdatin
penguatan sistem government yang terintegrasi secara elektronik (e-
pengadaan secara dalam penyelenggaraan procurement)
elektronik pemerintahan dan
pembangunan 2) Penyusunan NSPK Biro Umum
Pengelolaan Sarana
Prasarana
6 Meningkatnya - Pemberian informasi publik Pelayanan Publik - informasi publik PPID
keterbukaan akuntanbilitas kinerja; PPID
informasi publik
7 Meningkatnya a Perbaikan berkelanjutan Sistem MSDM 1) Perencanaan kebutuhan Biro Orpeg
penerapan sistem perencanaan pegawai dengan
manajemen SDM kebutuhan pegawai ASN melaksanakan analisis
yang berbasis merit jabatan dan analisis beban
kerja
8 Meningkatnya 2) Penataan JFU dengan Biro Orpeg
kesejahteraan SDM memperhatikan
Aparatur keseimbangan bezetting
(jumlah pegawai yang dimiliki
saat ini) dan kebutuhan
pegawai diantara unit kerja
yang ada
3) Penyusunan dokumen Biro Orpeg
proyeksi kebutuhan PNS
selama 5 tahun berdasarkan
anjab dan ABK
9 Meningkatnya b Perumusan dan penetapan Sistem MSDM 1) Pelaksanaan koordinasi Biro Orpeg
transparansi dalam kebijakan sistem rekruitmen dengan BKN dan MENPAN
rekruitmen pegawai dan seleksi secara transparan (PANSELNAS CPNS) terkait
dan berbasis kompetensi penggunaan aplikasi
pendaftaran CPNS online
secara mandiri
2) Melakukan Review terhadap Biro Orpeg
draft standard kompetensi
jabatan

41
NO SASARAN SUB-SASARAN KEGIATAN AREA PERUBAHAN RENCANA AKSI PENANGGUNG JAWAB
3) Pelaksanaan assesment Biro Orpeg
kepada seluruh jabatan
struktural, fungsional
umum/tertentu mulai TA
2015-2019
c Perumusan dan penetapan Sistem MSDM 1) Penyusunan Permen Biro Orpeg
kebijakan sistem promosi ATR/BPN tentang Pedoman
secara terbuka Tata Cara Pengisian Jabatan
Pimpinan Tinggi Secara
Terbuka di Lingkungan
Kementerian ATR/BPN
2) Penyusunan format promosi Biro Orpeg
terbuka yang kompetitif dan
objektif
3) Penyusunan format panitia Biro Orpeg
seleksi yang independen
d Perumusan dan penetapan Sistem MSDM 1) Keputusan dalam Biro Orpeg
kebijakan pemanfaatan penempatan dan
assessment center; pengangkatan dalam jabatan
struktural dan fungsional
2) Melakukan Review terhadap Biro Orpeg
draft standard kompetensi
jabatan
3) Pelaksanaan assesment Biro Orpeg
kepada seluruh jabatan
struktural
e Perumusan dan penetapan Sistem MSDM 1) Penyusunan dokumen Biro Orpeg
kebijakan penilaian kinerja penetapan kinerja individu
pegawai terhadap seluruh pegawai
Kementerian ATR/BPN (tidak
hanya SKP)
2) Penilaian Prestasi Kerja Biro Orpeg
pegawai di lingkungan Kemen
ATR/BPN dilakukan secara
periodik di akhir tahun

42
NO SASARAN SUB-SASARAN KEGIATAN AREA PERUBAHAN RENCANA AKSI PENANGGUNG JAWAB
3) Penyusunan Peraturan Biro Orpeg
Menteri ATR/BPN tentang
penilaian kinerja individu
untuk dijadikan dasar untuk
pengembangan karir individu
f Perumusan dan penetapan Sistem MSDM 1) melakukan monitoring dan Biro Orpeg
kebijakan reward and evaluasi dalam pelaksanaan
punishment berbasis kinerja Aturan disiplin/kode
etik/kode perilaku instansi
telah ditetapkan dan
diterapkan
2) Melaksanakan pemberian Biro Orpeg
penghargaan kinerja PNS di
lingkungan BPN sesuai
PerKa. BPN No 18 Tahun
2013
g Pembangunan/pengembanga Sistem MSDM 1) Pelaksanaan monitoring dan Biro Orpeg
n sistem informasi ASN evaluasi terhadap
pemutakhiran dan
pelaksanaan SIMPEG.
2) SIMPEG dapat diakses oleh Biro Orpeg
seluruh pegawai dengan
syarat dan ketentuan berlaku
yang telah ditetapkan
h Perumusan dan penetapan Sistem MSDM - Penyusunan kebutuhan Biro Orpeg
kebijakan sistem Diklat ASN
pengkaderan pegawai ASN - Pengusulan Tugas Belajar Biro Orpeg
pegawai ATR/BPN
i Perumusan dan penetapan Sistem MSDM - Melakukan Monitoring dan Biro Orpeg
kebijakan pemanfaatan/ Evaluasi terhadap
pengembangan data base pelaksanaan dan
profil kompetensi calon dan pemutakhiran SIMPEG.
pejabat tinggi ASN
j Perumusan dan penetapan Sistem MSDM - Pelaksanaan monitoring dan Biro Orpeg + Pusdiklat
kebijakan pengendalian evaluasi pendidikan dan
kualitas diklat pelatihan.

43
NO SASARAN SUB-SASARAN KEGIATAN AREA PERUBAHAN RENCANA AKSI PENANGGUNG JAWAB
k Penerapan sistem promosi Sistem MSDM 1) Penyusunan Permen Biro Orpeg
secara terbuka, kompetitif, ATR/BPN tentang Pedoman
dan berbasis kompetensi Tata Cara Pengisian Jabatan
didukung oleh makin Pimpinan Tinggi Secara
efektifnya pengawasan oleh Terbukadi Lingkungan
Komisi Aparatur Sipil Negara Kementerian ATR/BPN
(KASN);
2) Penyusunan format promosi Biro Orpeg
terbuka yang kompetitif dan
objektif
3) Penyusunan format panitia Biro Orpeg
seleksi yang independen
l Menyusun dan menetapkan Sistem MSDM - Perhitungan formasi jabatan Biro Orpeg
pola karier pegawai ASN
m Pengukuran gap competency Sistem MSDM 1) Pelaksanaan review terhadap Biro Orpeg
antara pemangku jabatan dan draft standard kompetensi
syarat kompetensi jabatan jabatan
2) Pelaksanaan assesment Biro Orpeg
kepada seluruh pejabat
struktural, JFU dan JFT TA
2015 - 2019
n Penguatan sistem dan Sistem MSDM 1) Penyelenggaraan pendidikan Pusdiklat
kualitas pendidikan dan dan pelatihan (Diklat)
pelatihan untuk mendukung struktural, teknis dan
kinerja fungsional sesuai dengan
AKD
2) Penyusunan sistem informasi Biro Orpeg
administrasi diklat
3) Monitoring dan evaluasi Biro Orpeg
10 Meningkatnya a Evaluasi secara berkala Penataan PUU 1) Penyusunan evaluasi melalui Biro Hukum dan
harmonisasi berbagai peraturan kegiatan sinkronisasi Humas
peraturan perundang-undangan yang terhadap peraturan
perundang-undangan sedang diberlakukan; perundang undangan

44
NO SASARAN SUB-SASARAN KEGIATAN AREA PERUBAHAN RENCANA AKSI PENANGGUNG JAWAB
2) Penyusunan kompilasi Biro Hukum dan
peraturan Perundang Humas
Undangan dan penerbitan
buku peraturan Perundang
undangan tiap tahun
11 Menurunnya - Pelaksanaan Harmonisasi Biro Hukum dan
tumpang tindih tugas peraturan perundang- Humas
dan fungsi antar undangan
instansi pemerintah
12 Meningkatnya b Menyempurnakan/mengubah Penataan PUU - Penyusunan draf revisi Biro Hukum dan
dukungan publik berbagai peraturan peraturan perundang- Humas
terhadap penerapan perundang-undangan yang undangan.
kebijakan pemerintah dipandang tidak relevan lagi,
tumpang tindih, atau
disharmonis dengan
peraturan perundang-
undangan lain;
13 Meningkatnya c Melakukan deregulasi untuk Penataan PUU - Monitoring dan evaluasi Biro Hukum dan
kualitas kebijakan memangkas peraturan Humas
publik perundang-undangan yang
dipandang menghambat
pelayanan

III Birokrasi 1 Meningkatnya a Percepatan pelayanan Pelayanan Publik 1) Weekend Service Pusdatin + Biro Orpeg
yang kemudahan,
memiliki kepastian dan
pelayana kecepatan proses
n publik pelayanan
yang ber Meningkatnya 2) 7 Layanan utama Pusdatin + Biro Orpeg
kualitas aksesibilitas
pelayanan

Meningkatnya b Penerapan pelayanan satu Quick Win - Percepatan Layanan Tim PTSP
kompetensi SDM atap (Percepatan Layanan Ketersediaan Tanah di
Pelayanan Ketersediaan Tanah di PTSP/BKPM
PTSP/BKPM)

45
NO SASARAN SUB-SASARAN KEGIATAN AREA PERUBAHAN RENCANA AKSI PENANGGUNG JAWAB
Meningkatnya c Percepatan pelayanan Tata Laksana - Penguatan SOP (review) Biro Orpeg
partisipasi publik menjadi maksimal 15 hari
dalam mendorong
peningkatan kualitas
pelayanan
Meningkatnya d Deregulasi dalam rangka Tata Laksana - Monev SP Biro Orpeg
kepuasan masyarakat mempercepat proses
terhadap pelayanan pelayanan
publik
Meningkatnya e Penanganan pengaduan Pengawasan 1) Monev Kegiatan penanganan Itjen + ditjen teknis
kepercayaan masyarakat pengaduan masyarakat
masyarakat terhadap
pemerintah
Meningkatnya Ditaruh di percepatan 2) Penguatan kebijakan Itjen + ditjen teknis
investasi dalam pelayanan. penanganan pengaduan
negeri masyarakat.
Meningkatnya Ditaruh di percepatan
kepercayaan global pelayanan.
terhadap indonesia
2 Meningkatnya a Pembangunan/pengembanga Tata Laksana - Evaluasi peningkatan Pusdatin
penggunaan teknologi n penggunaan teknologi penggunaan e-gov dalam
informasi dalam informasi dalam pelayanan pelayanan publik
pemberian pelayanan
Meningkatnya b Perluasan penerapan e- Pelayanan Publik - Online service Pusdatin
intensitas inovasi government yang terintegrasi
dalam pelayanan dalam penyelenggaraan
publik pemerintahan dan
pembangunan Tata Laksana - Penyediaan dan Pengelolaan Pusdatin
Data LPPB
Pelayanan Publik + - Penyediaan dan Pengelolaan Pusdatin
Tata Laksana Data Elektronik

46
ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BADAN PERTANAHAN NASIONAL
TAHUN 2019

PENANGGUNG
NO SASARAN SUB-SASARAN KEGIATAN AREA PERUBAHAN RENCANA AKSI
JAWAB
I Birokrasi 1 Meningkatnya integritas a Pengembangan nilai-nilai Manajemen Perubahan - Sosialisasi Pembangunan Itjen
Yang birokrasi untuk menegakkan integritas Zona Integritas (FGD,
Bersih dan Brosur/Panflet, Buku)
Akuntabel Terinternalisasinya Nilai b Pembentukan agen perubahan Manajemen Perubahan 1) Penyusunan Revisi SK Tim Biro Orpeg/Setditjen
Dasar, Kode Etik, Kode yang dapat mendorong Manajemen Perubahan
Perilaku, dan integritas terjadinya perubahan pola
pada instansi pikir
Pemerintah. 2) Inventarisasi daftar nama Biro
agen perubahan di Kantor Orpeg/Kanwil/Kantah
Pusat, Kanwil dan Kantah.
3) Penyusunan SK tentang Biro Orpeg/Setditjen
penunjukan agen-agen
perubahan secara
bertahap di tingkat Pusat
(1 orang di masing-masing
Unit Eselon I).
4) Penyusunan SK Kepala Biro
Kanwil dan SK Kepala Orpeg/Kanwil/Kantah
Kantah (masing-masing 1
orang) tentang
penunjukan agen
perubahan
2 Meningkatnya sinergitas a Pembangunan unit kerja Pengawasan - Penetapan unit kerja Itjen
sistem pengawasan untuk memperoleh predikat sebagai menuju
menuju WBK/WBBM WBK/WBBM)
Terwujudnya birokrasi - Monitoring dan evaluasi Itjen + Biro Orpeg
yang bersih dan bebas unit kerja WBK/WBBM
dari praktek KKN
3 Meningkatnya intensitas b Pelaksanaan pengendalian Pengawasan - Monitoring dan evaluasi Itjen + Biro Orpeg
keselarasan antara Gratifikasi kebijakan pelaksanaan
kinerja individu dengan pengendalian grafitikasi
kinerja organisasi.
monitoring dan evaluasi Itjen
pelaksanaan PPG

47
PENANGGUNG
NO SASARAN SUB-SASARAN KEGIATAN AREA PERUBAHAN RENCANA AKSI
JAWAB
4 Meningkatnya intensitas c Pelaksanaan whistleblowing Pengawasan Monitoring dan evaluasi Itjen
indepedensi APIP system pelaksanaan WBS
d Pelaksanaan pemantauan Pengawasan Monitoring dan evaluasi Itjen
benturan kepentingan pelaksanaan kebijakan
benturan kepentingan
5 Meningkatnya intensitas e Penerapan SPIP (Sistem Pengawasan 1) Pengawasan internal di Itjen
pengendalian internal di Pengendalian Intern lingkungan Kementerian
lingkungan instansi Pemerintah) Agraria dan Tata
pemerintah Ruang/Badan Pertanahan
Nasional
2) Peningkatan Peran Aparat Itjen
Pengawasan Intern
Pemerintah (APIP) sebagai
Quality Assurance dan
Consulting
3) pengawasan untuk tujuan Itjen
tertentu di lingkungan
Kementerian Agraria dan
Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional
4) Pendampingan, Itjen
monitoring dan evaluasi di
lingkungan Kementerian
Agraria an Tata
Ruang/BPN
5) Membentuk tim Itjen
monitoring pelaksanaan
peningkatan peran Aparat
Pengawasan Intern
Pemerintah (APIP) sebagai
Quality Assurance dan
Consulting pada BPN
6) Melaksakan Diklat SPIP di Itjen
Lingkungan lingkungan
Kementerian Agraria dan
Tata Ruang/BPN, Kanwil
dan Kantah

48
PENANGGUNG
NO SASARAN SUB-SASARAN KEGIATAN AREA PERUBAHAN RENCANA AKSI
JAWAB
7) Melaksanakan monitoring Itjen
penerapan SPIP di
lingkungan Kementerian
Agraria dan Tata
Ruang/BPN, Kanwil dan
Kantah
f Penanganan pengaduan Pengawasan - Monev Kegiatan itjen + Biro Orpeg
masyarakat penanganan pengaduan
masyarakat
g Penanganan pengaduan Pengawasan Monitoring dan evaluasi Itjen + Pusdatin +
masyarakat melalui sistem penanganan pengaduan Biro Hukum dan
elektronik masyarakat Humas
6 Meningkatnya sinergitas - Pembangunan/pengembangan Tata laksana Pembangunan Teknologi Pusdatin
sistem perencanaan, teknologi informasi dalam Informasi dalam penilaian
penganggaran dan manajemen kinerja kinerja, reviu laporan,
pelaporan kinerja penyusunan program dan
anggaran, berbasis
elektronik
7 Meningkatnya intensitas - Penguatan Manajemen kinerja Akuntabilitas 1) Penilaian Kinerja Eselon I Itjen + Biro Roren
keterbukaan sistem dan II (LKj)
pelaporan
8 Meningkatnya efektivitas 2) Reviu Laporan Keuangan Itjen + Biro Keu
dan efisiensi sistem Kementerian ATR/BPN
pelaporan
9 Meningkatnya kinerja 3) Penyusunan Program Biro Roren
organisasi instansi Dan Anggaran
pemerintah
Meningkatnya 4) Pelaksanaan Evaluasi Itjen
transparansi informasi Kinerja
laporan keuangan dan
kinerja
Meningkatnya 5) Sosialisasi dan Pembinaan Itjen
akuntabilitas publik Penilaian Kinerja
Kementerian ATR/BPN

49
PENANGGUNG
NO SASARAN SUB-SASARAN KEGIATAN AREA PERUBAHAN RENCANA AKSI
JAWAB
Meningkatnya kontribusi 6) Tindak lanjut Hasil Audit Itjen
Kementerian ATR BPN Kinerja dan Kasus Yang
pada peningkatan Diselesaikan
kinerja pemerintah
dalam pelaksanaan
pembangunan secara
keseluruhan
10 Meningkatnya intensitas - Perumusan dan penetapan Sistem MSDM 1) melakukan monitoring Biro Orpeg
penerapan sistem reward kebijakan reward and dan evaluasi dalam
and punishment dalam punishment berbasis kinerja pelaksanaan Aturan
manajemen kinerja disiplin/kode etik/kode
nasional perilaku instansi telah
ditetapkan dan diterapkan
2) Melaksanakan pemberian Biro Orpeg
penghargaan kinerja PNS
di lingkungan BPN sesuai
PerKa. BPN No 18 Tahun
2013

II Birokrasi 1 Meningkatnya kualitas - Pengembangan nilai-nilai Manajemen Perubahan 1) Penyusunan Revisi SK Biro Orpeg
yang dan intensitas untuk menegakkan integritas Menteri ATR/Ka BPN
efektif dan pelaksanaan reformasi tentang Tim Reformasi
efisien birokrasi Birokrasi.
2) Pembentukan Tim RB Kanwil
dengan SK Kepala Kantor
Wilayah BPN Provinsi di
seluruh Indonesia.
3) Pembentukan Tim RB Kantah
dengan SK Kepala Kantor
Pertanahan
Kabupaten/Kota di
seluruh Indonesia.
2 Meningkatnya ketepatan - Evaluasi dan restrukturisasi Kelembagaan 1) Evaluasi tugas dan fungsi Biro Orpeg
ukuran dan fungsi kelembagaan ASN Organisasi
kelembagaan
2) Pelaksanaan Analisis Biro Orpeg
Jabatan

50
PENANGGUNG
NO SASARAN SUB-SASARAN KEGIATAN AREA PERUBAHAN RENCANA AKSI
JAWAB
3) Pelaksanaan Analisis Biro Orpeg
Beban Kerja
4) Pembentukan Kantor Biro Orpeg
5) Monev pembentukan Biro Orpeg
kantor
3 Meningkatnya efektivitas a Penerapan efisiensi Tata Laksana - Monev Pelimpahan Biro Orpeg
dan efisiensi penyelenggaraan Kewenangan, SOP dan SP
penyelenggaraan pemerintahan
pemerintahan b Penanganan pengaduan Pengawasan 1) Monev Kegiatan itjen + Biro Orpeg
masyarakat penanganan pengaduan
masyarakat
4 Meningkatnya kecepatan a Penerapan efisiensi Tata Laksana - Monev Pelimpahan Biro Orpeg
proses penyelenggaraan penyelenggaraan Kewenangan, SOP dan SP
pemerintahan pemerintahan
Meningkatnya efektivitas b Implementasi Undang-Undang Tata Laksana 1) Penyediaan dan Pusdatin
tata hubungan antar Keterbukaan Informasi Publik Pengelolaan Data
instansi pemerintah dan Elektronik
pemerintah daerah
2) Penyediaan dan Pusdatin
Pengelolaan Data LPPB
c Penerapan sistem kearsipan Tata Laksana - Pengelolaan dan Biro Umum
yang handal Pemeliharaan Arsip
5 Meningkatnya - Perluasan penerapan e- Tata Laksana - Evaluasi peningkatan Pusdatin
penggunaan teknologi government yang terintegrasi penggunaan e-gov dalam
informasi dalam penyelenggaraan pelayanan publik
pemerintahan dan
pembangunan
Tersusunnya penguatan - Perluasan penerapan e- Tata Laksana 1) Pengadaaan Barang dan Biro Umum +
sistem pengadaan secara government yang terintegrasi Jasa secara elektronik (e- pusdatin
elektronik dalam penyelenggaraan procurement)
pemerintahan dan
pembangunan
2) Penyusunan NSPK Biro Umum
Pengelolaan Sarana
Prasarana

51
PENANGGUNG
NO SASARAN SUB-SASARAN KEGIATAN AREA PERUBAHAN RENCANA AKSI
JAWAB
6 Meningkatnya - Pemberian informasi publik Pelayanan Publik - informasi publik PPID
keterbukaan informasi akuntanbilitas kinerja;
publik PPID
7 Meningkatnya a Perbaikan berkelanjutan Sistem MSDM 1) Perencanaan kebutuhan Biro Orpeg
penerapan manajemen sistem perencanaan pegawai dengan
SDM yang berbasis merit kebutuhan pegawai ASN melaksanakan analisis
jabatan dan analisis
beban kerja
8 Meningkatnya 2) Penataan JFU dengan Biro Orpeg
kesejahteraan SDM memperhatikan
Aparatur keseimbangan bezetting
(jumlah pegawai yang
dimiliki saat ini) dan
kebutuhan pegawai
diantara unit kerja yang
ada
Meningkatnya integritas 3) Penyusunan dokumen Biro Orpeg
aparatur proyeksi kebutuhan PNS
selama 5 tahun
berdasarkan anjab dan
ABK
9 Meningkatnya b Perumusan dan penetapan Sistem MSDM 1) Pelaksanaan koordinasi Biro Orpeg
transparansi dalam kebijakan sistem rekruitmen dengan BKN dan MENPAN
rekruitmen pegawai dan seleksi secara transparan (PANSELNAS CPNS)
dan berbasis kompetensi terkait penggunaan
aplikasi pendaftaran CPNS
online secara mandiri
2) Melakukan Review Biro Orpeg
terhadap draft standard
kompetensi jabatan
3) Pelaksanaan assesment Biro Orpeg
kepada seluruh jabatan
struktural, fungsional
umum/tertentu mulai TA
2015-2019

52
PENANGGUNG
NO SASARAN SUB-SASARAN KEGIATAN AREA PERUBAHAN RENCANA AKSI
JAWAB
c Perumusan dan penetapan Sistem MSDM 1) Penyusunan Permen Biro Orpeg
kebijakan sistem promosi ATR/BPN tentang
secara terbuka Pedoman Tata Cara
Pengisian Jabatan
Pimpinan Tinggi Secara
Terbuka di Lingkungan
Kementerian ATR/BPN
2) Penyusunan format Biro Orpeg
promosi terbuka yang
kompetitif dan objektif
3) Penyusunan format Biro Orpeg
panitia seleksi yang
independen
d Perumusan dan penetapan Sistem MSDM 1) Keputusan dalam Biro Orpeg
kebijakan pemanfaatan penempatan dan
assessment center; pengangkatan dalam
jabatan struktural dan
fungsional
2) Melakukan Review Biro Orpeg
terhadap draft standard
kompetensi jabatan
3) Pelaksanaan assesment Biro Orpeg
kepada seluruh jabatan
struktural
e Perumusan dan penetapan Sistem MSDM 1) Penyusunan dokumen Biro Orpeg
kebijakan penilaian kinerja penetapan kinerja individu
pegawai terhadap seluruh pegawai
Kementerian ATR/BPN
(tidak hanya SKP)
2) Penilaian Prestasi Kerja Biro Orpeg
pegawai di lingkungan
Kemen ATR/BPN
dilakukan secara periodik
di akhir tahun

53
PENANGGUNG
NO SASARAN SUB-SASARAN KEGIATAN AREA PERUBAHAN RENCANA AKSI
JAWAB
3) Penyusunan Peraturan Biro Orpeg
Menteri ATR/BPN tentang
penilaian kinerja individu
untuk dijadikan dasar
untuk pengembangan
karir individu
f Perumusan dan penetapan Sistem MSDM 1) melakukan monitoring Biro Orpeg
kebijakan reward and dan evaluasi dalam
punishment berbasis kinerja pelaksanaan Aturan
disiplin/kode etik/kode
perilaku instansi telah
ditetapkan dan diterapkan
2) Melaksanakan pemberi-an Biro Orpeg
penghargaan kinerja PNS
di lingkungan BPN sesuai
PerKa. BPN No 18 Tahun
2013
g Pembangunan/pengembangan Sistem MSDM 1) Pelaksanaan monitoring Biro Orpeg
sistem informasi ASN dan evaluasi terhadap
pemutakhiran dan
pelaksanaan SIMPEG.
2) SIMPEG dapat diakses Biro Orpeg
oleh seluruh pegawai
dengan syarat dan
ketentuan berlaku yang
telah ditetapkan
h Perumusan dan penetapan Sistem MSDM Penyusunankebutuhan Biro Orpeg
kebijakan sistem pengkaderan Diklat ASN ATR/BPN
pegawai ASN Pengusulan Tugas Belajar Biro Orpeg
pegawai ATR/BPN
i Perumusan dan penetapan Sistem MSDM - Melakukan Monitoring Biro Orpeg
kebijakan pemanfaatan/ dan Evaluasi terhadap
pengembangan data base pelaksanaan dan
profil kompetensi calon dan pemutakhiran SIMPEG.
pejabat tinggi ASN

54
PENANGGUNG
NO SASARAN SUB-SASARAN KEGIATAN AREA PERUBAHAN RENCANA AKSI
JAWAB
j Perumusan dan penetapan Sistem MSDM - Pelaksanaan monitoring Biro Orpeg +
kebijakan pengendalian dan evaluasi pendidikan Pusdiklat
kualitas diklat dan pelatihan.
k Penerapan sistem promosi Sistem MSDM 1) Penyusunan Permen Biro Orpeg
secara terbuka, kompetitif, ATR/BPN tentang
dan berbasis kompetensi Pedoman Tata Cara
didukung oleh makin Pengisian Jabatan
efektifnya pengawasan oleh Pimpinan Tinggi Secara
Komisi Aparatur Sipil Negara Terbukadi Lingkungan
(KASN); Kementerian ATR/BPN
2) Penyusunan format Biro Orpeg
promosi terbuka yang
kompetitif dan objektif
3) Penyusunan format Biro Orpeg
panitia seleksi yang
independen
l Menyusun dan menetapkan Sistem MSDM - Perhitungan formasi Biro Orpeg
pola karier pegawai ASN jabatan
m Pengukuran gap competency Sistem MSDM 1) Pelaksanaan review Biro Orpeg
antara pemangku jabatan dan terhadap draft standard
syarat kompetensi jabatan kompetensi jabatan
2) Pelaksanaan assesment Biro Orpeg
kepada seluruh pejabat
struktural, JFU dan JFT
TA 2015 - 2019
n Penguatan sistem dan Sistem MSDM 1) Penyelenggaraan Pusdiklat
kualitas pendidikan dan pendidikan dan pelatihan
pelatihan untuk mendukung (Diklat) struktural, teknis
kinerja dan fungsional sesuai
dengan AKD
2) Penyusunan sistem Biro Orpeg
informasi administrasi
diklat

55
PENANGGUNG
NO SASARAN SUB-SASARAN KEGIATAN AREA PERUBAHAN RENCANA AKSI
JAWAB
10 Meningkatnya a Evaluasi secara berkala Penataan PUU 1) Penyusunan evaluasi Biro Hukum dan
harmonisasi peraturan berbagai peraturan melalui kegiatan Humas
perundang-undangan perundang-undangan yang sinkronisasi terhadap
sedang diberlakukan; peraturan perundang
undangan
2) Penyusunan kompilasi Biro Hukum dan
peraturan Perundang Humas
Undangan dan penerbitan
buku peraturan Perundang
undangan tiap tahun
11 Menurunnya tumpang - Pelaksanaan Harmonisasi Biro Hukum dan
tindih tugas dan fungsi peraturan perundang- Humas
antar instansi undangan
pemerintah
12 Meningkatnya dukungan b Menyempurnakan/mengubah Penataan PUU - Penyusunan draf revisi Biro Hukum dan
publik terhadap berbagai peraturan perundang- peraturan perundang- Humas
penerapan kebijakan undangan yang dipandang undangan.
pemerintah tidak relevan lagi, tumpang
tindih, atau disharmonis
dengan peraturan perundang-
undangan lain;
13 Meningkatnya kualitas c Melakukan deregulasi untuk Penataan PUU - Monitoring dan evaluasi Biro Hukum dan
kebijakan publik memangkas peraturan Humas
perundang-undangan yang
dipandang menghambat
pelayanan

III Birokrasi 1 Meningkatnya a Percepatan pelayanan Pelayanan Publik 1) Weekend Service Pusdatin + Biro Orpeg
yang kemudahan, kepastian
memiliki dan kecepatan proses
pelayanan pelayanan
publik Meningkatnya 2) 7 Layanan utama Pusdatin + Biro Orpeg
yang aksesibilitas pelayanan
berkualitas Meningkatnya b Penerapan pelayanan satu Quick Win - Percepatan Layanan Tim PTSP
kompetensi SDM atap (Percepatan Layanan Ketersediaan Tanah di
Pelayanan Ketersediaan Tanah di PTSP/BKPM
PTSP/BKPM)

56
PENANGGUNG
NO SASARAN SUB-SASARAN KEGIATAN AREA PERUBAHAN RENCANA AKSI
JAWAB
Meningkatnya c Percepatan pelayanan menjadi Tata Laksana - Monev SOP Biro Orpeg
partisipasi publik dalam maksimal 15 hari
mendorong peningkatan
kualitas pelayanan
Meningkatnya kepuasan d Deregulasi dalam rangka Tata Laksana - Monev SP Biro Orpeg
masyarakat terhadap mempercepat proses
pelayanan publik pelayanan
Meningkatnya e Penanganan pengaduan Pengawasan - Monev Kegiatan itjen + Biro Orpeg
kepercayaan masyarakat masyarakat penanganan pengaduan
terhadap pemerintah masyarakat
Meningkatnya investasi
dalam negeri
Meningkatnya
kepercayaan global
terhadap indonesia
Meningkatnya kesadaran
publik terhadap kualitas
pelayanan
meningkatnya kualitas
pelayanan publik yang
setara dengan negara
maju di Asia
Menurunnya
kesenjangan kualitas
pelayanan antar daerah
dan antar golongan
masyarakat
Terwujudnya budaya
pelayanan prima
Meningkatnya daya
saing nasional
2 Meningkatnya a Pembangunan/pengembangan Tata Laksana - Evaluasi peningkatan Pusdatin
penggunaan teknologi penggunaan teknologi penggunaan e-gov dalam
informasi dalam informasi dalam pelayanan pelayanan publik
pemberian pelayanan

57

Anda mungkin juga menyukai