1
Duduk Perkara Kasus Mafia Tanah Ibu Dino Patti Djalal hingga Vonis 5 Terdakwa"
selengkapnya https://news.detik.com/berita/d-5743288/duduk-perkara-kasus-mafia-tanah-ibu-dino-patti-djalal-
hingga-vonis-5-terdakwa diakses tanggal 2 Juni pukul 07.35 WIB
2
https://youtu.be/HvWDPPoDc8o diakses tanggal 2 Juni 2022 pukul 07.30 WIB.
b. Yurmisnawita (YN), selaku kerabat dari ZHD yang dipercayakan untuk menjual atau
menyewakan tanah tersebut;
c. Freddy Kusnadi (FK) selaku pemilik baru atas peralihan hak atas tanah milik ZHD;
d. AG berperan seolah-olah sebagai suami Yusmirnawita;
e. AN berperan seolah-olah Yusmirnawita;
f. LM sebagai kepercayaan FK;
g. NK berperan seolah-olah notaris dan membuat dokumen palsu;
h. Pihak Kantor Pertanahan Kota Administratif Jakarta Selatan selaku pihak yang memproses
peralihan hak balik nama tanah milik ZHD menjadi milik FK.
i. Pihak Kepolisian, Kejaksaan dan Pengadilan yang memproses secara pidana kasus
tersebut.
2. Penerapan dan Pelanggaran Terhadap Nilai Berakhlak serta Dampaknya dalam Konteks
Kasus
Di dalam kasus ini, adapun bentuk penerapan dan pelanggaran nilai BERAKHLAK, yaitu:
a. ZHD dan YN belum menerapkan sikap kehati-hatian (kompeten) dalam melakukan transaksi
atas tanah sehingga mengakibatkan tanah tersebut berpindah tangan pada orang yang tidak
bertanggungjawab.
b. FK, AG, AN, LM dan NK sama-sama menyalahgunakan nilai akuntabel, kompeten,
harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif sehingga mereka berani bekerjasama melakukan
tindak pidana penipuan dan mafia tanah yang akhirnya divonis bersalah.
c. Pihak Kantor Pertanahan Kota Administratif Jakarta Selatan sudah menerapkan nilai
berorientasi pelayanan dan loyal dalam memproses peralihan hak tanah tersebut namun
belum menerapkan nilai akuntabel dan kompeten sehingga pihak BPN ini hanya meneliti
kebenaran berkas secara formal dan ternyata tidak benar secara materil yang mengakibatkan
adanya kesalahan dalam peralihan hak atas tanah tersebut.
j. Pihak Kepolisian, Kejaksaan dan Pengadilan telah menerapkan nilai Berorientasi Pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif dalam membongkar dan
memproses kasus tersebut hingga vonis akhir, sehingga hak atas tanah tersebut dapat
kembali pada pemilik awalnya dan menjadi dasar untuk menyelesaikan kasus serupa yang
bisa saja terjadi di tempat lain di waktu yang sama maupun kasus yang mungkin terjadi di
masa depan.