A. Pendahuluan
Perluasan otonomi daerah yang dititikberatkan pada daerah
Kabupaten/Kota telah membawa konsekuensi dan tantangan yang cukup
kompleks bagi Pemerintahan Daerah, baik dalam perencanaan strategis,
perumusan kebijakan maupun pada tahap implementasi kebijakan itu
sendiri khususnya terkait penyelenggaraan pemerintahan, pembinaan
kemasyarakatan dan pelaksanaan pembangunan. Dalam Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah telah ditegaskan
bahwa bidang Pemerintahan yang wajib dilaksanakan oleh Daerah
Kabupaten dan Kota meliputi : urusan pekerjaan umum, pendidikan dan
kebudayaan, kesehatan, pertanian, perhubungan, industri dan
penanaman modal, lingkungan hidup, pertanahan, koperasi dan tenaga
kerja, dan urusan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat. Selain
itu kewenangan daerah di wilayah laut mencakup explorasi, exploitasi,
konservasi dan pengelolaan kekayaan laut, pengaturan kepentingan
administratif, pengaturan tata ruang dan hukum.
Hal ini menunjukkan bahwa tugas Pemerintah Daerah yang
meliputi penyelenggaraan pemerintahan, pembinaan kemasyarakatan
dan pelaksanaan pembangunan semakin luas, kompleks dan penuh
dengan tantangan. Untuk menjawab kompleksitas permasalahan dan
tantangan dalam pemerintahan daerah, maka dibutuhkan dukungan dan
peranan Aparatur Sipil Negara (ASN) khususnya dalam menjawab
berbagai aspirasi masyarakat di era otonomi daerah yaitu mencapai
efektifitas dan efisiensi dalam pelayanan publik.
Otonomi daerah itu sendiri bisa dimaknai sebagai penyerahan
urusan pemerintahan kepada Pemerintah Daerah yang bersifat
operasional dalam rangka sistem birokrasi pemerintahan. Adapun tujuan
yang hendak dicapai dalam penyerahan tugas ini antara lain
menumbuhkembangkan daerah dalam berbagai bidang, meningkatkan
pelayanan kepada masyarakat, menumbuhkan kemandirian daerah dan
meningkatkan daya saing daerah dalam proses pertumbuhan.
Pelaksanaan otonomi daerah secara formal telah dicanangkan
pada tanggal 1 Januari 2000 dan telah ikut mewarnai pada pengelolaan
Pemerintahan Daerah. Peranan aparatur Pemerintah Daerah sangat
penting, terutama bagi para perumus dan pengambil kebijakan dalam
menentukan strategi penyelenggaraan pemerintahan sehingga mampu
melahirkan berbagai kebijakan strategis yang menyentuh dan berpihak
kepada kepentingan masyarakat luas.
Berdasarkan Peraturan Bupati Sidenreng Rappang Nomor 38
Tahun 2016 Tentang Susunan Organisasi, Kedudukan, Tugas Pokok,
Fungsi, Uraian Tugas Dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Kabupaten
Sidenreng Rappang, maka peran dan kedudukan Asisten Pemerintahan
dan Kesejahteraan Rakyat sangat strategis khususnya dalam membantu
Sekretaris Daerah dalam merumuskan kebijakan dan mengkoordinasikan
dinas-dinas serta badan-badan daerah. Adapun tugas pokok Asisten
Pemerintahan dan Kesejahteraan Masyarakat adalah membantu
Sekretaris Daerah dalam perumusan kebijakan, mengkoordinasikan
bagian pemerintahan dan pemberdayaan masyarakat, kesejahteraan
masyarakat dan kerja sama serta Sekretariat DPRD dan Perangkat Daerah
yang melaksanakan urusan pemerintahan bidang pendidikan,
kebudayaan, kearsipan, perpustakaan, pemuda dan olah raga, kesehatan,
sosial, administrasi kependudukan dan pencatatan sipil, pengendalian
penduduk dan keluarga berencana, pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak, ketentraman, ketertiban umum dan perlindungan
masyarakat, tenaga kerja, transmigrasi, pemberdayaan masyarakat dan
desa, kecamatan, serta koordinasi kerukunan umat beragama.
Untuk melaksanakan tugas-tugas pokok tersebut, maka Asisten
Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat menyelenggarakan fungsi
sebagai berikut :
a. Pelaksanaan penyusunan kebijakan dan program di bidang
pemerintahan, kesejahteraan rakyat dan kerja sama daerah;
b. Pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas dan program
Perangkat Daerah sesuai dengan pembidangan tugas Asisten
Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat;
c. Pelaksanaan pembinaan administrasi di bidang pemerintahan,
kesejahteraan rakyat dan kerja sama daerah;
d. Pelaksanaan evaluasi penyelenggaraan program Perangkat Daerah
sesuai dengan pembidangan tugas Asisten Pemerintahan dan
Kesejahteraan Rakyat;
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
bidang tugasnya.