Anda di halaman 1dari 64

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pembangunan daerah yang dilaksanakan di daerah sebagai bentuk dari
bagian pembangunan paralel dari penyelenggaraan pembangunan nasional.
Pembangunan yang dilaksanakan pada hakekatnya bertujuan agar mampu
memberikan peningkatan pada kualitas pelayanan dan kebijakan publik yang
nantinya berdampak positif bagi kesejahteraan masyarakat dan pembangunan
ekonomi daerah. Salah satu aspek utama yang sangat berpengaruh, yaitu
pertumbuhan ekonomi daerah sebagai salah satu indikator penting dalam
pembangunan daerah. Pembangunan ekonomi yang baik adalah pembangunan yang
mampu mengelola potensi dan kearifan lokal yang dimiliki secara arif dan inovatif.
Pembangunan daerah sejatinya diselenggarakan dengan mengacu pada Undang-
Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
dan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 Tentang Pemerintahan Daerah.

Mewujudkan kondisi ekonomi daerah yang memiliki daya saing dengan


pemanfaatan potensi daerah, maka pemerintah daerah Kabupaten Mimika melalui
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Mimika mendorong pembangunan
sektor ekonomi yang dilakukan secara masif. Arah pembangunan ekonomi yang
dilaksanakan dengan mempertimbangkan kemakmuran dan keadilan bagi
masyarakat diselenggarakan dengan mengacu asas kekeluargaan yang dilakukan
secara bersama (Pasal 33 ayat 1) dengan prinsip kebersamaan, berkelanjutan,
berwawasan lingkungan dan terintegrasi dengan pembangunan ekonomi nasional
(Pasal 33 ayat 4).

Berangkat dari ketetapan tersebut, maka Dinas Perindustrian dan


Perdagangan Kabupaten Mimika selanjutnya menyusun Rencana Strategis (Renstra)
sebagai pedoman dalam penyelenggaraan kinerja yang baik. Berdasarkan Inpres
Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabiltas Kinerja Pemerintah dan Undang-undang
Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah, maka
telah disusun Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Mimika
Tahun 2014 – 2019. Penyusunan Renstra sebagai perwujudan akuntabilitas kinerja
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Mimika disebabkan karena Dinas

1
Perindustrian dan Perdagangan sebagai salah satu SKPD yang memiliki fungsi vital
dalam pembangunan di Kabupaten Mimika.

Penyusunan Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten


Mimika Tahun 2014 – 2019 pada dasarnya disusun dengan mengacu pada Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Mimika Tahun 2014-
2019. Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Mimika sebagai
suatu pedoman yang menjadi acuan pada pencapaian hasil yang akan dicapai Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Mimika selama kurun waktu sampai
dengan 5 (lima) tahun dengan berorientasi pada pemanfaatan dan pemberdayaan
serta optimalisasi perindustrian dan perdagangan dalam memacu kemandirian
ekonomi daerah Kabupaten Mimika.

Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Mimika Tahun


2014 – 2019 mengandung Visi, Misi, Sasaran, Tujuan serta cara dalam mencapai
keberhasilan pelaksanaan program dan kegiatan dibidang perindustrian dan
perdagangan yang relevan dalam memenuhi peningkatan kebutuhan masyarakat
Kabupaten Mimika dari peningkatan pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat.
Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Mimika Tahun 2014 – 2019
selanjutnya akan menjadi dasar tolok ukur dalam keberhasilan pencapaian kinerja
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Mimika

1.2 Landasan Hukum

Bahwa dalam rangka mewujudkan Pemerintah Daerah Kabupaten Mimika


yang baik, transparasi, demokratis, responsif dan akuntabel, maka perlu menetapkan
Rencana Strategis Kabupaten Mimika Tahun 2014 – 2019, yang merupakan pedoman
penyelenggaraan fungsi-fungsi pemerintahan selama 5 (lima) tahun kedepan. Adapun
Rencana StrategisDinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Mimika disusun
berdasarkan:

1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara yang Bersih dan


Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Daerah;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah;

2
4. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota;
5. Peraturan Daerah Kabupaten Mimika tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Mimika Tahun 2014-2019;
6. Peraturan Daerah Kabupaten Mimika Nomor 2 Tahun 2009 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Mimika Tahun 2009-
2025;
7. Peraturan Bupati Mimika Nomor 25 Tahun 2015 tentang Tugas Pokok dan Fungsi
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Mimika
8. Peraturan Daerah Kabupaten Mimikanomor 4 Tahun 2012tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten MimikaNomor 32
Tahun 2010 Tentang Pembentukan Organisasi Dan Tata Kerja Dinas –
Dinas Daerah Kabupaten Mimika.

1.3 Maksud Dan Tujuan

Penyusunan dokumen Renstra, pada hakekatnya sebagai pedoman dalam


segala bentuk penyelenggaraan program kegiatan Dinas Perindustrian dan
Perdagangandengan mempertimbangkan beberapa dokumen lainnya. Dokumen lain
yang menjadi pertimbangan meliputi arah kebijakan pemerintah pusat,
perkembangan dunia global, evaluasi kinerja periode sebelumnya, penyerapan
aspirasi masyarakat dan dokumen-dokumen lainnya, sehingga diperoleh Renstra
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Mimika yang bersifat partisipatif,
transparan, akuntabel dan komprehensif. Sedangkan penetapan Renstra secara
umum dimaksudkan untuk memberikan arah bagi penyelenggaraan pembangunan di
Kabupaten Mimika. Keberadaan Renstra secara riil ditujukan untuk menjadi payung
program bagi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten Mimika. Dokumen perencanaan Renstra bagi Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Mimikamenjadi acuan dasar bagi pejabat
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Mimika dalam menyusun rencana
kerja tahunan maupun rencana kerja unit kerja atau unit pelaksana teknis yang
berada dibawah naungan Kementerian Perindustrian dan Perdagangan.Penyusunan
Renstra bagi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Mimikadimaksudkan
untuk memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan Perindustrian dan
Perdaganganserta memberikan arah pelaksanaan pembangunan ekonomi sektoral
dengan penguatan perindustrian dan Perdagangandalam jangka waktu lima tahun

3
mendatang. Sedangkan tujuan penyusunan Renstra bagi Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten Mimika adalah sebagai berikut:
1. Mewujudkan visi Kepala Daerah melalui misi, program, kegiatan dan sasaran
sektor ekonomi khususnya bidang perindustrian dan Perdagangan.
2. Menjamin komitmen seluruh pelaksana bidang perindustrian dan
Perdaganganuntuk berperan sesuai dengan kewenangan dan tugas.
3. Sebagai pedoman kerjasama bidang perindustrian dan Perdagangan.dengan
seluruh jajaran SKPD yang terkait;
4. Sebagai pedoman pelaksanaan program pembangunan perindustrian dan
Perdagangan bagi pelaksana di Dinas Perindustrian dan Perdagangan dalam
mewujudkan pembangunan yang sinergis dengan pembangunan provinsi dan
nasional;
5. Melaksanakan komitmen terhadap kesepakatan program yang sudah dibahas
secara partisipatif, mulai dari penyusunan, implementasi dan
pertanggungjawaban.
Renstra bagi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten
Mimikamenjelaskan isu-isu strategis, program-program kerja, kegiatan dan sasaran
yang akan dilaksanakan 5 tahun kedepan. Program-program tersebut dilaksanakan
dalam rangka mewujudkan sasaran dan tujuan yang sudah ditetapkan. Tercapainya
sasaran Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Mimikadiharapkan mampu
mewujudkan pencapaian sasaran Pemerintah Kabupaten Mimika secara bersinergi di
bidang pembangunan ekonomi. Tercapainya sasaran Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten Mimikadapat memberikan kontribusi positif terhadap
pencapaian sasaran dan tujuan Pemerintah Kabupaten Mimika.

1.4 Sistematika Penulisan

Penyusunan dokumen Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan


Kabupaten Mimika tahun 2014-2019 mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah serta Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Dengan
berpedoman pada ketetapan tersebut, maka sistematika penulisan Rencana Strategis
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Mimika Tahun 2014-2019
ditetapkan sebagai berikut:

4
Bab I: Pendahuluan
Bab ini berisi tentang latar belakang, maksud dan tujuan, landasan hukum,
hubungan Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan dengan dokumen
perencanaan lainnya.

Bab II: Tugas dan fungsi Dinas Perindustrian dan Perdagangan


Pada bab ini berisikan gambaran Pelayanan Dinas Perindustrian dan
Perdaganganmemuat informasi tentang peran Dinas Dinas Perindustrian dan
Perdagangandalam penyelenggaraan urusan pemerintah daerah, Sub-bab
pada bab ini meliputi tugas, fungsi dan struktur organisasi, sumber daya,
tantangan dan peluang pengembangan pelayanan Dinas Perindustrian dan
Perdagangan

Bab III: Gambaran Pelayanan Dinas Perindustrian dan Perdagangan


Pada bab ini menginterpretasikan isu strategis telaahan Renstra K/L dan
Renstra Provinsi/Kabupaten/Kota; telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah
dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis dan penentuan isu-isu strategis.

Bab IV: Visi, Misi, Tujuan, Strategi Dan Kebijakan


Bab IV menjelaskan mengenai visi dan misi Dinas Perindustrian dan
Perdagangan; tujuan dan sasaran jangka mengengah Dinas Pendidikan
Menengah; serta strategi dan kebijakan.

Bab V: PROGRAM DAN KEGIATAN


(Merupakan penjelasan yang bersifat umum dari program dan kegiatan
beserta indikasi pendanaan dan sumbernya, baik yang berasal dari APBD
Kota, APBD Propinsi, APBN dan sumber pendanaan lainnya yang sah baik
dalam program Lokal dan Kewilayahan)

Bab VI: PENUTUP


Memuat kaidah pelaksanaan yang meliputi penjelasan antara lain Renstra
Dinas Perindustrian dan Perdaganganmerupakan pedoman dalam
penyusunan Renja Dinas Perindustrian dan Perdagangandanmerupakan
dasar Evaluasi dan laporan pelaksanaan atas kinerja tahunan dan Lima
tahunan, serta catatan dan harapan Kepala Dinas Perindustrian dan
PerdaganganKabupaten Mimika.

5
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN SKPD

2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Perindustrian dan Perdagangan


Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Mimika pada mulanya dibentuk
pada tahun 2010 dengan Peraturan Daerah Kabupaten Mimika Nomor 32 Tahun 2010
tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Mimika, dimana Dinas
Perindustrian dan Perdagangan masih menjadi satu sebagai kesatuan perangkat daerah
Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan. Kesatuan nomenklatur Dinas Koperasi,
Perindustrian dan Perdagangan diatur kembali sesuai dengan Peraturan Daerah
Kabupaten Mimika Nomor 4 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah
Kabupaten Mimika Nomor 32 Tahun 2010. Namun pada tahun 2014, Dinas Perindustrian
dan Perdagangan (DISPERINDAG) Kabupaten Mimika dipisah sebagai satuan kerja secara
mandiri dengan mengacu pada Perturan Daerah Kabupaten Mimika Nomor 7 Tahun 2014
tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Mimika.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Mimika berdasarkan Peraturan
Bupati Mimika Nomor 25 Tahun 2015 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Mimika menetapkan tugas Dinas Perindustrian
dan Perdagangan Kabupaten Mimika, adalah: (1) membantu Bupati dalam
menyelenggarakan sebagian tugas umum pemerintahan dan pembangunan di bidang
perindustrian dan perdagangan; (2) Melaksanakan tugas pembantuan dan tugas
dekonsentrasi sesuai dengan bidang tugasnya. Fungsi dari Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten Mimika, diantaranya meliputi: (1) Perumusan dan penetapan visi, misi
dan rencana strategis serta program kerja Dinas; (2) Perumusan kebijaksanaan teknis di bidang
perindustrian dan perdagangan; (3) Penyusunan rencana anggaran Dinas; (4) Penyelenggaraan
pengaturan, pembinaan, pengawasan dan pengendalian serta bimbingan di bidang perindustrian
dan perdagangan; (5) Penyelenggaraan koordinasi dengan instansi terkait dibidang perindustrian
dan perdagangan; (6) Pembinaan sumber daya manusia dibidang perindustrian dan
perdagangan; (7) Pemberian pertimbangan dan penetapan perijinan serta rekomendasi
teknis dibidang perindustrian dan perdagangan; (8) Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan
pelaporan kegiatan dinas; (9) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai
dengan bidang tugasnya.
Susunan Organsisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Mimika
adalah sebagaimana berikut:

6
STRUKTUR ORGANISASI
Dasar pembentukan struktur organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kabupaten Mimika adalah ketetapan sebagaimana berikut:
1. Peraturan Daerah Kabupaten Mimika Nomor 7 Tahun 2014 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Dinas Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Mimika Tahun 2014 Nomor 6).
2. Peraturan Bupati Mimika Nomor 25 Tahun 2015Tentang Tugas Pokok dan Fungsi
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Mimika.

Adapun susunan organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten


Mimika, terdiri dari lima unsur. Unsur pertama, yaitu unsur pimpinan, yaitu Kepala Dinas
Perindustrian dan Perdagangan. Unsur kedua, yaitu unsur sekretariatan yang terdiri dari
tiga subbagian meliputi: Subbagian Umum dan Program, Subbagian Kepegawaian dan
Subbagian Keuangan. Unsur ketiga, yaitu unsur pelaksana yang terdiri dari tiga bidang
dengan masing-masing seksi dalam kesatuan bidang. Bidang dan seksi sebagai unsur
pelaksana Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Mimika, diantaranya sebagai
berikut:
1. Bidang Industri, terdiri dari:
a. Seksi Pembinaan dan Pengembangan Produksi Industri;
b. Seksi Pengembangan Sumber Daya Alam dan Mutu Industri.
2. Bidang Perdagangan, terdiri dari:
a. Seksi Perdagangan Dalam Negeri;
b. Seksi Perdagangan Luar Negeri;
c. Seksi Pengembangan Sarana dan Perdagangan
3. Bidang Perlindungan Konsumen dan Metrologi, terdiri dari:
a. Seksi Perlindungan Konsumen;
b. Seksi Metrologi;
c. Seksi Penertiban, Pengawasan, Dagang dan Industri.
4. Unit Pelaksana Teknis (UPT).
5. Kelompok Jabatan Fungsional.

Adapun rincianTugas, Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kabupaten Mimika dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
perindustrian dan perdagangan sesuai dengan Peraturan Bupati Mimika Nomor 25 Tahun
2015 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten
Mimika. Mengenai masing-masing unsur di dalam struktur organisasi Dinas Perindustrian
dan Perdagangan Kabupaten Mimika adalah sebagai berikut:

7
2.1.1. Kepala Dinas
Kepala Dinas memiliki kewenangan pemerintahan daerah dengan berdasar
pada otonomi daerah, khususnya pada bidang perindustrian dan perdagangan,
serta tugas pembantuan yang diberikan oleh pemerintah dengan tugas-tugas
lainnya yang diberikan oleh Bupati. Dalam menyelenggarakan tugasnya, Kepala
Dinas memiliki fungsi:
1. Perumusan dan penetapan visi, misi dan rencana strategis serta program
kerja Dinas;
2. Perumusan kebijaksanaan teknis dibidang perindustrian dan perdagangan;
3. Penyusunan rencana anggaran Dinas;
4. Penyelenggaraan pengaturan, pembinaan, pengawasan dan pengendalian
serta bimbingan dibidang perindustrian dan perdagangan;
5. Penyelenggaraan koordinasi dengan instansi terkait dibidang perindustrian
dan perdagangan;
6. Pembinaan sumber daya manusia dibidang perindustrian dan perdagangan;
7. Pemberian pertimbangan dan penetapan perijinan serta rekomendasi teknis
dibidang perindustrian dan perdagangan;
8. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan Dinas;
9. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan bidang
tugasnya.

2.1.2. Sekretariat
Sekretariat mempuyai tugas pokok melaksanakan, merencanakan,
pengelolaan administrasi umum dan kepegawaian, keuangan, program dan
pelaporan. Dalam melaksanakan tugas sebagaimaa yang dimaksud, secretariat
mempunyai fungsi:
1. Penyusunan program kerja dinas;
2. Pelaksanaan pelayanan teknis administrasi kepada seluruh unit kerja
dilingkup dinas;
3. Penyiapan bahan, pedoman dan petunjuk tata laksana administrasi umum dan
kepegawaian, keuangan program dan pelaporan;
4. Menyiapkam da koordinasi rencana anggaaran dan belanja dinas;
5. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan;
6. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugasnya.

8
Tugas pokok dan fungsi untuk masing-masing sub bagian dalam sekretariat sebagai
berikut.
A. Sub Bagian Umum dan Program, mempunyai tugas:
a) Merencanakan program kegiatan Sub Bagian Umum;
b) Menyiapkan bahan teknis administrasi umum;
c) Mengumpulkan, menyusun dan menilai rencana kebutuhan dinas sesuai
standarisasi yang berlaku;
d) Menyelenggarakan administrasi rumah tangga dan program;
e) Menyusun data laporan dan program;
f) Mengajukan usulan untuk penghapusan barang-barang milik Negara berdasarkan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku;
g) Mengatur urusan kehumasna dan keprotokolan internal dinas;
h) Melaksanakan evaluasi dan monitoring Sub Bagian Umum dan program;
i) Melaksanakan konsultasi dan koordinasi secara horizontal, vertikal dan diagonal
sesuai dengan kewenangannya;
j) Membuat laporan dan konsultasi pelaksanaan tugas kepada atasan;
k) Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan;
l) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan.
B. Sub Bagian Kepegawaian, memiliki tugas:
a) Menyiapkan dan mengajukan rancangan Rencana Strategis Sub Kepegawaian;
b) Menyiapkan dan merumuskan Rencana Kerja Anggaran Sub Bagian Kepegawaian;
c) Mengkoordinasikan Rencana Strategis dan Rencana Kerja Anggaran Sub Bagian
dengan Sekretaris Dinas dan Kepala Sub Bagian Umum dan program dan Kepala Sub
Bagian Keuangan;
d) Mengkoordinasikan tugas-tugas kerja dilingkup Sub Bagian;
e) Menyiapkan bahan koordinasi dalam melaksanakan tugas Dinas dan memberikan
pelayananan administrative dan fungsional kepada unsur dilingkup DInas;
f) Memberikan saran dan pertimbangan kepada Sekretaris Dinas dalam pelaksanaan
tugas dan fungsi Sub Bagian Kepegawaian;
g) Mengadakan pembinaan dan pengendalian terhadap tugas Sub Bagian;
h) Menghimpun mengolah, menggandakan dan menyimpan dokumen laporan
Kepegawaian;
i) Menghimpun dan mengkompilasi Dokumen kepegawaian, surat menyurat dari
Bidang lingkup Dinas Kehutanan;
j) Menghimpun, memverifikasi dan memelihara dikumen dan Informasi Kepegawaian,
surat-menyurat, serta perpustakaan Dinas;

9
k) Mengelola Administrasi Kepegawaian serta perpustakaan Dinas;
l) Membantu Kepala Dinas dalam Pembinaan dan pengembangan pegawai dilingkup
SSub Kepegawaian;
m) Menerima dan memproses serta mendistribusikan surat, dokumen Barang
Inventaris dan Kepegawaian;
n) Melaksanakan pengurusan Administrasi Perjalanan Dinas;
o) Membuat telaahan staf kepada pimpinan sesuai dengan bidang tugasnya;
p) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas
pokok dan fungsinya.
C. Sub Bagian Keuangan, mempunyai tugas:
a) Menyiapkan dan mengajukan rancangan Rencana Strategis Sub Bagian Keuangan;
b) Menyiapkan dan merumuskan Rencana Kerja Anggaran Sub Bagian Keuangan;
c) Mengkoordinasikan Rencana Strategis dan Rencana Kerja Anggaran Sub Bagian
dnegan Sekretaris Dinas Kepala Sub Umum dan Program, Kepala Sub Kepegawaian;
d) Melaksanakan pengkajian dan perumusan Standar Operasional Prosedur (SOP)
Pelaksanaan Tugas Pekerjaan Sub Bagian;
e) Melaksanakan pemantauan, monitoring dan evaluasi pelaksanaan SOP Sub Bagian;
f) Mengkoordiinasikan tugas-tugas kerja dilingkup Sub Bagian;
g) Membantu Sekretaris dalam pengelolaan urusan-urusan Keuangan dan Program
kegiatan Dinas;
h) Membantu Sekretaris dalam pembinaan dan pengembangan pegawai dilingkup Sub
Bagian Keuangan;
i) Menerima dan memproses serta mendistribusikan surat dan dokumen Keuangan
dan program kegiaran Dinas;
j) Melaksanakan Rencana Strategis dan Rencana Kerja Anggaran Sub Bagian
Keuangan;
k) Melaksanakan dan mengkoordinasikan perumusan Rencana Kerja Anggaran (RKA)
dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Dinas;
l) Menghimpun dan memverifikasi terhadap dokumen Pertanggungkawaban
keuangan Dinas;
m) Melaksanakan telaahan staf kepada pimpinan sesuai dengan bidang tugasnya;
n) Membantu Sekretaris dalam rangka Menghimpun dan merumuskan Penetapan
Kinerja dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas
Kehutanan;
o) Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas pokok dan fungsinya;
p) Melakukan pengawasan pelaksanaan tugas Sub Bagian;

10
q) Mengevaluasi pelaskanaan Rencana Strategis dan Rencana Anggaran Satuan Kerja
Sub Bagian secara berkala; dan
r) Memuat laporan secara berkala terhadap pelaksanaan kegiatan Sub Bagian
Keuangan.

2.1.3. Bidang Industri


Bidang Industri mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan, pembimbingan
teknis, penyuluhan, pemanfaatan fasilitas berusaha, penggunaan bahan baki dan bahan
penolong, pengendalian pencematan serta pemrosesan rekomendasi dibidang indusrti.
Bidang Industri mempunyai fungsi sebagaimana berikut:
1. Penyusunan rencana dan program kerja bidang;
2. Penetapan bidang industri prioritas;
3. Perumusan kebijaksanaan teknis dibidang pengembangan kelembagaan Industri;
4. Perumusan kebijakan teknis dibidang pengembangan industri;
5. Pemberian fasilitas usaha dalam rangka peningkatan usaha industri kecil dan
menengah;
6. Pemberian perlindungan kepastian berusaha terhadap industri;
7. Promosi produk industry;
8. Penelitian, pengembangan dan penerapan teknlogi dibidang industri;
9. Pemberian fasilitas dan pengawasan standarisasi;
10. Penerappan standar kompetensi sumber daya manusia industri dan Pembina
industri;
11. Pelaksanaan dasilitas akses permodalan industri melalui bank dan lembaga non
bank;
12. Mengadakan dan menyusun diklat SDM industri dan aparatur Pembina industri;
13. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
Tugas pokok dan fungs masing-masing seksi dalam Bidang Industri adalah
sebagaimana berikut:
A. Seksi Pembinaan dan Pengembangan Produksi Industri, mempunyai tugas:
a) Merencanakan kegiatan pembinaan dan pengembangan produksi industri ;
b) Mencari dan menemukan alternatif dalam rangka pembinaan dan pengembangan
produksi industri;
c) Melakukan bimbingan tentang pembinaan dan pengembangan produksi industri
d) Melakukan sosialisasi tentang proses pendirian industri;
e) Melakukan konsultasi hukum tentang perindustrian;
f) Melakukan penilaian klasifikasi dan kualifikasi industri;
g) Melaksanakan analisis dan pengembangan kinerja seksi;

11
h) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan;
i) Melaporkan kegiatan seksi kelembangaan kepada kepala bidang;
j) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan sesuai bidang tugasnya.
B. Seksi Pengembangan Sumber Daya Alam dan Mutu Industri, mempunyai tugas:
a) Menyusun rencana kerja seksi pengembangan Sumber Daya Alam Dan Mutu
Industri mengacu pada rencana strategis bidang industri;
b) Menetapkan bidang usaha Seksi Pengembangan SUmber Daya Alam dan Mutu
Industri sesuai dokumen perencanaan kabupaten;
c) Pelaksanaan pemberian fasilitas pengembangan sumber daya alam dan mutu
industri dalam rangka pengembangan industri;
d) Merumuskan bahan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP)
bidang industri;
e) Merumuskan bahan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)
bidang industri;
f) Merumuskan penyusunan rencana kerja tahunan bidang industri;
g) Pelaksanaan fasilitas kemitraan antara industri kecil, menengah dan industri besar
serta industri lainnya, kerjasama pengembangan industri melalui pola kemitraan
usaha di kabupaten serta pelaksanaan hasil-hasil kerjasama luar negeri, kerjasama
lintas sektoral dan regional;
h) Pembinaan sosiasi tingkat kabupaten serta pembentukan, pembinaan unit
pelaksana teknis dinas;
i) Memberikan rekomendasi ijin usaha bidang industri dan ijin perluasan lingkup
kabupaten;
j) Memberikan informasi, saran dan pertimbangan kepada kepala bidang lingkup
kabupaten;
k) Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan sesuai bidang tugasnya.

2.1.4. Bidang Perdagangan


Bidang perdagangan memiliki tugas memimpin, merencanakan, mengatur
mengawasi dan mengkoordinasikan kegiatan bawahan dalam melaksanakan penyusunan
kebijaksanaan, pelaksanaan dan pembinaan teknis pengembangan agro perdagangan,
perdagangan logam dan aneka perdagangan. Dalam menyelenggarakan tugasnya, Bidang
Perdagangan mempunyai fungsi:
1. Penyusnan rencana dan program kerja bidang;
2. Perumusan kebijaksanaan teknis pengembangan perdagangan meliputi agro, dan
aneka perdagangan;

12
3. Penyelenggaraan pengaturan, pembinaan, pengawasan dan pengendalian serta
ibingan teknis pengembangan bidang perdagangan;
4. Pengumpulan dan pengolahan data sebagai bahan pembinaan dan bimbingan
teknis dibidang perdagangan;
5. Pelaksanaan pelayanan perijinan usaha dibidang perdagangan;
6. Pelakanaan pembinaan dan koordinasi dalam rangka penciptaan iklim usaha yang
kondusif;
7. Pembinaan pelayanan standar minimal, mutu pelayanan dan sosialisasi usaha
dibidang perdagangan;
8. Pelaskanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan;
9. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
Tugas pokok dan fungsi masing-masing seksi dalam Bidang Pendidikan Dasar
Perdagangan adalah sebagaimana berikut:
A. Seksi Perdagangna Dalam Negeri, mempunyai tugas;
a) Melaksanakan penyusunan program kerja seksi perdagangan dalam negeri;
b) Menyelenggarakan pembinaan dan pengawasan, monitoring dan evaluasi kegiatan
informasi pasar dan stabilisasi harga, peningkatan penggunaan produksi dalam
negeri;
c) Memonitoring, evaluasi dan rekomendasi perizinan perdagangan (pasar tradisional,
pusat oerelanjaan/toko modern dan gudang) dan sarana penunjang perdagangan;
d) Melakukan pembinaan dan pemberdayaan PPNS WDP bidang perdagangan serta
koordinasi dengan aparat penegak hukum dalam penanganan kasus-kasus yang
berkaitan dengan perdagangan barang kategori dalam pengawasan;
e) Melakukan pembinaan komoditas dalam rangka memperoleh akses pembiayaan
resi gudang serta pembinaan, pengaturan dan pengawasan yang bersifat teknis
terhadap penyelenggaraan dan pelaku pasar lelang;
f) Penyusunan bahan bimbingan teknis pembinaan dan pengembangan perdagangan
dalam negeri;
g) Melakukan pengawasan, pengendalian dan monitoring perdagangan dalam negeri;
h) Melakukan penghimpunan dan pengolahan data teknis perdagangan dalam negeri;
i) Pembinaan dan pengembangan ekonomi kreatif;
j) Penyelenggaraan pendaftaran waralaba;
k) Pembinaan, pengawasan dan pelaporan penyelenggawa waralaba;
l) Pelaksanaan penyusunan laporan, evaluasi kegiatan Seksi Perdagangan Dalam
Negeri;
m) Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan pimpinan sesuai dengan bidang
tugasnya.

13
B. Seksi Perdagangan Luar Negeri, mempunyai tugas;
a) Melaksanakan penyusunan rencana teknis pengembangan dan peningkatan
promosi produk industri dan perdagangan luar negeri;
b) Melaksanakan kegiatan promosi produk baik diluar negeri;
c) Menghimun dan pengolahan data produk daerah;
d) Pengawansa dan pengendalian perkembangan dan peningkatan promosi produk
potensi daerah;
e) Pengelolaan pelayanan admnistratif pemberian rekomendasi pameran kepada
event organizer;
f) Penyusunan bahan pertimbangan perumusan kebijakan bidang ekspor dan impor;
g) Melaksanakan koordinasi, sosialisasi monitoring dan pelaporan kebijakan bidang
ekspor dan impor;
h) Melaksanakan koordinasi pengujian, inspeksi teknis, pengambilan contoh dan
sertifikasi mutu barang;
i) Melaksanakan monitoring dan sosialisasi hasil-hasil kesepakatan kerjasama
perdagangan;
j) Multilateral, perdagangan regional, perdagangan bilateral serta monitoring
dumping, subsidi dan safeguard;
k) Menyusunan bahan pertimbangan perumusan kebijakan pengembangan ekspor;
l) Melaksanakan pengelolaan administrasi penyelenggaraan perdagangan luar negeri
melalui pelayanan ekspor impor;
m) Memfasilitasi dan promosi produk ekspor daerah;
n) Melakukan pengawasan, pengendalian dan monitoring perdagangan luar negeri;
o) Penghimpunan dan pengolahan ata teknis perdagangan luar negeri;
p) Pelaksanaan penyusunan lapooran dan evaluasi kegiatan Seksi Perdagangan Luar
Negeri;
q) Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan bidang
tugasnya.
C. Seksi Pengembangan Sarana dan Prasarana, mempunyai tugas;
a) Menyusun program, membina, mengatur, mengendalikan dan mengevaluasi
kegiatan pelaksanaan bimbingan teknis penerapan pedoman pengembangan sarana
perdagangan;
b) Menyusun program, membina, mengatur, mengendalikan dan mengevaluasi
pelaksanaan kegiatan bimbingan teknis pelaksanaan pengembangan sarana
perdagangan;

14
c) Menyusun program, membina, mengatur, mengendalikan dan mengevaluasi
pelaksanaan kegiatan bimbingan teknis penerapan standar mutu bidang sarana
perdagangan;
d) Menyusun program, membina, mengatur, mengendalikan dan mengevaluasi
pelaksanaan kegiatan bimbingan pengembangan sarana perdagangan;
e) Menyusun program, membina, mengatur, mengendalikan dan
mengevaluasiplaksanaan kegiatan bimbingan teknis pengembangan sarana
perdagangan;
f) Menyusun program, membina, mengatur, mengendalikan dan mengevaluasi
pelaksanaan kegiatan penerapan pedoman teknis budidaya, dan upaya-upaya
peningkatan pengembangan sarana perdagangan;
g) Membuat dan menyusun laporan kegiatan bidang;
h) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang
tugasnya.

2.1.5. Bidang Perlindungan Konsumen dan Metrologi


Bidang Perlindungan Konsumen dan Metrologi mempunyai tugas pokok
memberikan pembinaan perlindungan konsumen pelayanan dan penanganan sekngketa
konsumen pengawasan barang beredar dan jasa sosialisasi perdagangan dan
kemetrologian. Bidang Perlindungan Konsumen dan Metrologi mempunyai fungsi:
1. Pelaksanaan perencanaan pengorganisasian dan pelaporan bidang kemetrologian;
2. Pengelolaan standar, interkomprasi standar dan laboratorium metrologi;
3. Pengelolaan kalibrasi alat alat ukur;
4. Pelaksanaan verifikasi standar untuk satuan alat ukur;
5. Penerapan dan tera alat ukur, takar tmbangan dan perlengkapan (UTTP) dan
barang dalam keadaan terbungkus (BDKT);
6. Pembinaan Sumber Daya Manusia (SDM) bidang metrologi;
7. Pembinaan dan peningkatan ketrampilan ketrampilan reperatir (UTTP);
8. Penyuluhan dan peningkatan keterampilan dibidang kemetrologian terhadap
penggunaan (UTTP) dan (BDKT);
9. Pengawasan dan penyidikan (UTTP) dan (BDKT);
10. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait;
11. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan sesuai bidang tugasnya.
Tugas pokok dan fungsi masing-masing seksi dalam BidangPerlindungan
Konsumen dan Metrologi adalah sebagai berikut:
A. Seksi Perlindungan Konsumen, mempunyai tugas:

15
a) Menyusun rencana kegiatan perlindungan konsumen program perlindungan
konsumen serta pengadaan barang dan jasa;
b) Sosialisasi perundang-undangan dibidang perlindungan konsumen serta
pengadaan dan penyaluran barang dan jasa;
c) Melaksanakan pendampingan, peneraan dan peneraan ulang UTTP, serta uji petik
barang non BDKT yang dibeli masyarakat melalui pos ukur ulang;
d) Membimbing dan memfasilitasi kegiatan lembaga perlindungan konsumen
swadaya masyarakat (LSM_LPKSM) agar dapat berperan serta dalam perlindngan
konsumen dan pengawasan kemetrologian;
e) Mengkoordinasikan pelaksanaan penyuluhan, pembinaan teknis dan pengawasan
dibidang perlindungan konsumen sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku;
f) Melaksanakan pengawasan baku mutu dan standarisasi produk barang dan jasa;
dan
g) Meaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang
tugasnya.
B. Seksi Metrologi, mempunyai tugas:
a) Memfasilitasi dan melaksanakan kegiatan metrologi legal dari pemerintah setelah
memperoleh penilaian dari provinsi;
b) Memfasilitasi dan membina serta mengendalikan SDM metrology skala kabupaten;
c) Memfasilitasi standar ukuran dan laboratorium metrologi legal;
d) Melayani tera tera ulang, ukur, takar timbang dan perlengkapan (UTTP) setelah
melalui penilaian standar ukuran dan laboratorium legal oleh pemerintah;
e) Memfasilitasi penyelenggaraan kerjasama metrologi legal skala kabupaten;
f) Melaksanakan penyuluhan dan pengambanan ukur, takar, timbang dan
perlengkapan (UTTP);
g) Melakukan pengawasan dan penyidikan tindak pidana undang-undang metrologi
legal (UUML); dan
h) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.
C. Seksi Penertban, Pengawasan Dagang dan Industri, mempunyai tugas:
a) Melakukan pengawasan terhadap alat ukur, timbang takar dan perlengkapan,
metrologi legal yang secara langsung atau tidak lansung digunakan atau disimpan;
b) Melakukan penertiban dan pengawasan terhadap barang dalam keadaan
terbungkus yang diedarkan, dijual, ditawarkan dan dipamerkan;
c) Melakukan koordinasi dan kerjasama dengan instansi yang berwenang melakukan
pengawasan;
d) Melakukan pengawasan barang beredar dan jasa serta penegakan hukum;

16
e) Melakukan pengawasan kebenaran lebel dan kebenaran kwitansi BDKT yang
beredar maupun yang siap edar;
f) Melaksanakan pembinaan dan pengawasan monitoring dan evaluasi kegiatan
peningkatan penggunaan produk dalam negeri skala kabupaten;
g) Melakukan pembinaan penyelenggaraan perlindungan konsumen di kabupaten;
h) Melakukan sosia;isasi informasi dan publikasi tentang perlindungan konsumen;
i) Melaksanakan pengusulan pembentukan badan Penyelesaian Sengketa Konsumen
(BPSK) di kabupaten kepada pemerintah berkoordinasi dengan propinsi dan
fasilitas operasional BPSK;
j) Melakukan pendataan dan pengembangan Lembaga Perlindungan Konsumen
Swadaya Masyarakat (LPKSM);
k) Melakukan koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait skala kabupaten
dalam menyelenggarakan perlindungan konsumen;
l) Mengevaluasi implementasi penyelenggaraan perlindungan konsumen;
m) Melakukan pembinaan dan pemberdayaan penyidik Pegawai Negeri Sipil
Perlindungan Konsumen (PPNS-PK) skala kabupaten;
n) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan.

Masing-masing kewenangan tugas dan fungsi bidang hingga sub bidang Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Mimika, dapat digambarkan struktur organisasi
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Mimika pada Gambar 1 sebagaimana
berikut.

17
Bagan 1 Struktur Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Mimika

KEPALA

SEKRETARIAT
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

SUB BAGIAN UMUM DAN PROGRAM SUBBAGIAN KEPEGAWAIAN SUBBAGIAN KEUANGAN

BIDANG BIDANG BIDANG PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN METROLOGI


INDUSTRI PERDAGANGAN

SEKSI PERDAGANGAN DALAM NEGERI


SEKSI PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PRODUKSI INDUSTRI SEKSI PERLINDUNGAN KONSUMEN

SEKSI PERDAGANGAN LUAR NEGERI SEKSI


SEKSI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA ALAM DAN MUTU INDUSTRI
METROLOGI

SEKSI PENERTIBAN, PENGAWASAN DAGANG DAN INDUSTRI


SEKSI PENGEMBANGAN SARANA PERDAGANGAN

UPTD

Sumber: Peraturan Bupati Kabupaten Mimika Nomor 7 Tahun 2014

18
2.2. Sumber Daya Dinas Perindustrian dan Perdagangan
2.2.1. Susunan Kepegawaian
Dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya, sumber daya manusia terutama terkait
kualitasnya merupakan salah satu indikator yang vital didalam penyelenggaraan
pelaksanaan otonomi daerah di bidangPerindustrian dan Perdagangan. Terkait hal
tersebut di atas, berikut ini susunan kepegawaian di lingkungan Dinas Perindustrian dan
PerdaganganKabupaten Mimika:

Data PNS Dinas Perindustrian dan PerdaganganMenurut Golongan

JUMLAH
NO PANGKAT GOLONGAN JUMLAH SUB TOTAL
L P
I.1Pembina Utama Muda IV/c - - -
2Pembina TK. I IV/b 2 1 3
3Pembina IV/a 2 - 2 5
             
II. 1Penata TK. I III/d 1 5 6
2Penata III/c - 2 2
3Penata Muda TK. I III/b 2 7 9
4Penata Muda III/a 1 - 1 18
    
III.1Pengatur TK. I II/d 1 2 3
2Pengatur II/c 2 3 5
3Pengatur Muda TK. I II/b 3 1 4
4Pengatur Muda II/a 1 1 2 19
    
IV.1Juru TK. I I/d - -
2Juru I/c - -
3Juru Muda TK. I I/b - -
4Juru Muda I/a - -
     … …
V PTT 27 9 36 36
  
  TOTAL … 42 31 78

Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Miika, 2015

19
2.3. Kinerja Pelayanan SKPD

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Mimika dalam mencapai kinerja


SKPD bertujuan dalam menunjang pencapaian penerapan RPJMD Kabupaten Mimika.
Pencapaian kinerja pelayanan Dinas Perindustrian dan Perdagangan sebagaimana tersebut
setelah berdiri menjadi kesatuan nomenklatur mandiri dari sebelumnya Dinas Koperasi
Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Mimika telah memiliki peran penting dalam
kualitas pembangunan sektor industri dan perdagangan Kabupaten Mimika. Berikut
diantaranya penyediaan, pengembangan dan penguatan layanan Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten Mimika, antara lain:
1. Bidang Industri, memiliki peran penting dalam pembinaan dan pengembangan
produksi hasil industri, serta dalam pemanfaatan sumber daya alam dan mutu
industri. Bidang industri sejauh ini sebagaimana dengan tugas, pokok dan fungsi
pada Dinas Perindustrian dan Perdagagan Kabupaten Mimika memiliki kontrol
pengawasan kualitas dan pemberian izin industri di Kabupaten Mimika. Sejauh
ini industri yang berkembang masih bertumpu pada industri hasil tambang.
2. Bidang Perdagangan, berkewenangan dalam penentuan arah perdagangan
Kabupaten Mimika. Cakupan perdagangan yang dimaksudkan terdiri dari
perdagnan dalam negeri, perdagangan luar negeri, hingga pengadaan dan
pengembangan sarana pendukung perdagangan. Sejauh ini Bidang Perdagangan
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Mimika telah melakukan
pengingkatan efisiensi perdagnan dalam negeri. Selain itu, pengembangan
sistem pendukung usaha bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
menjadi salah satu yang telah dikembangkan.
3. Bidang Perlindungan Konsumen dan Metrologi, berperan penting dalam
memberikan ketetapan yang berkaitan dengan perlindungan hak-hak konsumen.
Selain itu pada Bidang Perlindungan Konsumen dan Metrologi juga
berkewenangan dalam penertiban, pengawasan sektor industri dan
perdagangan di Kabupaten Mimika. Belum tersusunnya standar kualitas mutu
Dinas Preindustrian dan Perdagangan menjadi salah satu kendala dala

20
perlindungan konsumen dan perdagangan secara keseluruhan. Hasil produk
olahan yang diperdagangkan masih memerlukan peningkatan pengawasan dan
penyertaan standar kualifikasi mutu.

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Mimika sebagai salah satu


bagian dari organisasi pemerintah yang adan di dalam rangkaian sistem kinerja
Pemerintah Daerah Kabupaten Mimika yang penuh dengan berbagai elemen yang saling
berinteraksi dan saling ketergantungan satu terhadap yang lain, dengan demikian satu
organisasi tidak akan terlepas dari hubungannya dengan lingkungannya, yakni kondisi,
situasi, keadaan, peristiwa dan pengaruh - pengaruh yang mengelilingi dan mempengaruhi
perkembangan organisasi.
Secara instruktur, lingkungan strategis dimaksud adalah berupa lingkungan
ekternal dan internal organisasi yang terdiri atas dua faktor strategis yakni peluang dan
tantangan organisas. Berikut hasil identifikasi tantangan dan peluang yang dihadapi Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Mimika, antara lain:

Peluang:
1. Kapasitas aparatur pemerintahan daerah dalam perencanaan penganggaran dan
pemanfaatan Sistem Informasi Daerah,
2. Meningkatnya konsumsi masyarakat
Tantangan:
1. Terpenuhinya kecukupan administrasi sarana dan prasarana kantor.
2. Meningkatnya kapasitas sumberdaya aparatur yang professional.
3. Kondusifitas iklim usaha perdagangan dan jasa yang berkelanjutan.
4. Terpenuhinya prasarana dan sarana distribusi pendukung perdagangan antar
daerah dan negara;
5. Peningkatan peredaran uang.
6. Penyerapan tenaga kerja di Industri rata-rata 500 orang per tahun.
7. Penciptaan lapangangan kerja baru sektor perindustrian dan perdagangan.

21
8. Tercipta tata niaga dan perdagangan yang baik, serta pengawasan usaha yang netral
dan perlindungan konsumen/masyarakat.
9. Peningkatan aksesibilitas hubungan dagang lintas daerah;
10. Pembangunan pasar induk tradisional dengan standar layak mutu bangunan pasar
induk.

22
BAB III
ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD


Berdasarkan tugas pokok dan fungsi yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat
diuraikan permasalahan-permasalahan yang ditemui dalam pelayanan Dinas
Perindustriann dan Perdagangan Kabupaten Mimika adalah sebagai berikut:
1. Struktur belanja daerah masih dominan pada urusan pemerintahan umum. Tugas,
pokok dan fungsi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Mimika
berperan penting dalam menentukan arah kebijakan pengembangan perindustrian
dan perdagangan Kabupaten Mimika. Besarnya potensi tambang, serta potensi
alam lokal membutuhkan pengembangan secara berkelanjutan. Dominasi alokasi
anggaran pada urusan pemerintahan umum, secara tidak langusng menjadi kendala
dalam prosespencapaian kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten
Mimika.
2. Presentase belanja tidak langsung lebih tinggi daripada belanja langsung. Ratio
belanja tidak langsung lebih tinggi daripada belanja langsung. Besarnya alokasi
belanja tidak langsung menjadi penghambat dalam optimalisasi belanja langsung.
Hal ini berimplikasi pada kemampuan Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kabupaten Mimika dalam melaksanakan tugas, pokok dan fungsi sebagaimana yang
telah ditetapkan.
3. Penggunaan E-gov pemerintah dan akses yang dilakukan masyarakat masih
rendah. Sebagai salah satu prioritas pembangunan Pemerintah Kabupaten Mimika
dalam pengmebangan E-gov, belum seutuhnya mampu dikembangkan Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Mimika. Belum tersedianya website
resmi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Mimika, menjadi salah satu
proyeksi dari belum siapnya pengembangan E-Gov. Selain hal tersebut,
keterbatasan jaringan internet di Kabupaten Mimika menjadi salah satu faktor yang

23
menyebabkan rendahnya aksesibilitas masyarakat dalam mengawasi capaian hasil
kinera peerintah daerah, khususnya Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kabupaten Mimika.
4. Kemampuan keuangan daerah cenderung fluktuatif. Sebagai salah satu
kewenangan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan adalah berperan dalam
menyediakan iklim kondusif perekonomian dan investasi yang nantinya akan
berimplikasi pada stabilitas keuangan daerah. Namun kewenangan tersebut juga
memiliki hubungan dengan tingkat kemampuan keuangan daerah itu sendiri.
Sejauh ini penciptaan iklim kondusif khususnya bagi sektor perindustrian dan
perdagangan Kabupaten Mimika telah dikembangkan. Konsistensi dan komitmen,
disertai dengan pengembangan jaringan Dinas Perindustrian dan Perdagangan
mememerlukan pengembangan berkelanjutan.
5. Mendesaknya Ketersediaan Moda Transportasi (Laut, Darat dan Udara) Sebagai
Penggerak Roda Perekonomian. Distribusi barang hasil olahan maupun bahan
bakusektor industri dan perdagangan merupakan bagian yang mendasar. Sejauh ini
pengembangan kerjasama Dinas Perindustian dan Perdagangan Kabupaten Mimika
dengan Dinas Perhubungan, Komunikasi Dan Informatika dan Dinas Pekerjaan
Umum belum terbentuk. Peningkatan koordinasi dalam mewujudkan kualitas
transportasi yang baik merupakan salah satu yang selanjutnya akan menjadi
perhatian bagi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Mimika.
6. Kurangnya lapangan kerja. Kewenangan strategis Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten Mimika dalam mengembangkan dan menentukan arah
pembangunan sektor industri dan perdagangan akan terlihat pada kemampuan dan
keberdayaan industri dan perdagangan dalam menyerap jumlah tenaga kerja.
Esensi peningkatan jaringan perindustrian dan perdagangan akan berdampak pada
peningkatan lapangan kerja baru yang dapat dimanfaatkan dalam menekan angka
pengangguran terbuka di Kabupaten Mimika.
7. Tingginya angka capital flightdi Kabupaten Mimika. Besaran modal yang ada di
Kabupaten Mimika pada kenyataanya masih belum dapat dimanfaatkan pada
pengembangan sektor industri dan perdagangan. Tingginya capital

24
flightmengindikasikan arus modal yang keluar dari Kabupaten Mimika cukup besar.
Sejauh ini belum ada perhitungan dan ketetapan yang dikeluarkan Dinas
Perindustrian dan Perdagangan dalam menekan angka capital flight yang ada di
Kabupaten Mimika. Hal ini menunjukan pergerakan aktifitas permodalan yang
terjadi belum dapat dimanfaatkan bagi peningkatan kehidupan masyarakat (return
sosial) dan peningkatan perekonomian daerah.
8. Pertumbuhan industri pengolahan sangat rendah. Kemampuan masyarakat dalam
mengelola potensi lokal yang ada masih belum terakomodasi dengan baik.
Keterbatasan aparatur Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Mimika
yang berkewenangan dalam memberikan sosialisasi dan bimbingan teknis dalam
pengembangan kualitas mutu hasil produksi perdagangan menjadi salah satu
kendala yang cukup besar. Sejauh ini Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kabupaten Mimika belum mampu meningkatkan industri pengolahan secara
signifikan. Dalam hal ini Dinas Perindustrian dan Perdagangan selanjutnya akan
mengembangkan koordinasi dengan Dinas Koperasi dan Ekonomi Kreatif
Kabupaten Mimika dalam mendorong keberdayaan masyarakat serta kualitas
pengolahan industri. Selain hal tersebut, Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kabupaten Mimika masih belum memiliki ketetapan yang mengatur kualitas
produk mutu hasil perindustrian dan perdagangan yang ada.
9. Jumlah pasar-pasar induk tradisional. Aktifitas perdagangan masyarakat di
Kabupaten Mimika cukup tinggi. Sejauh ini keberadaan pasar-pasar tradisional
masih belum terfasilitasi dengan baik. Sebagian besar pasar yang ada di Kabupaten
Mimika bersifat (accidental). Pembangunan dan pengemabangan pasar induk yang
telah ada masih belum memiliki fasilitas perdagangan secara layak dan baik.
Optimalisasi aktifitas perdagangan yang ada sejauh ini masih belum tercapai
dengan baik. Peningkatan aktifitas perekonomian masyarakat akan dapat
ditingkatkan dengan peningkatan manajemen pasar dan fasilitas pasar yang sesuai
dengan standar pasar tradisional nasional, yakni mengacu pada PERMENDAGRI
Nomor 20 Tahun 2012 tentang Pengelolaan dan Pemberdayaan Pasar Tradisional.

25
10. Pasar Logistik PT. Freeport Masih Diluar Mimika. Dominasi PT. Freeport masih
cukup besar di Kabupaten Mimika. Masih belum tersedianya pasar logistik yang
memadai di Kabupaten Mimika menjadi kendala yang sangat berpengaruh dalam
pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat Kabupaten Mimika. Pembangunan dan
pemberdayaan pasar tradisional yang ada di Kabupaten Mimika menjadi salah satu
perhatian dalam arah pencapaian kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kabupaten Mimika.

3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Terpilih
Berdasarkan kondisi masyarakat dan lingkungan Kabupaten Mimika saat ini, visi
Kabupaten Mimika sebagaimana diamanatkan dalam RPJPD 2006-2025 adalah
”Mewujudkan Masyarakat yang Mandiri, Sejahtera, dan Madani”. Untuk mewujudkan visi
tersebut Bupati dan Wakil Bupati Terpilih harus memiliki visi yang sejalan dengan visi
Kabupaten Mimika. Oleh karena itu, visi Bupati dan Wakil Bupati Mimika Tahun2014-2019
adalah:

“Terwujudnya Rasa Aman, Damai dan Sejahtera Berbasis Potensi Sumber Daya Strategis”

Dengan memperhatikan visi tersebut, misi yang merupakan perwujudan visi


pembangunan Kabupaten Mimika Tahun 2015–2019 dijabarkan ke dalam misi sebagai
berikut:
1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia;
2. Meningkatkan modal sosialdan kapasitas kelembagaan sosial berbasis
kebersamaan;
3. Mendorong penegakan hukum dan HAM untuk menjaga stabilitas keamanan daerah;
4. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan akuntabel;
5. Membangun perekonomian lokal berbasis potensi sumberdaya strategis melalui
pengembangan inovasi dan investasi;
6. Membangun sarana prasarana pelayanan dasar dan infrastruktur;

26
Enam butir misi diatas didasarkan kepada kebutuhan pembangunan yang telah di
temakan dalam bentuk Visi pembangunan daerah.Dalam upaya penyamaan persepsi
terhadap misi tersebut serta mengurangi potensi ambiguitas dalam memahami butir misi.
Telaah faktor penghambat dan pendorong pelayanan Dinas Perindustrian dan
Perdagangan terhadap pencapaian visi, misi serta program Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah akan dijabarkan pada tabel berikut ini:

Tabel 3.2Faktor Penghambat dan Pendorong PelayananDinas Perindustrian dan


PerdaganganTerhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah
Visi: Terwujudnya Rasa Aman, Damai dan Sejahtera Berbasis Potensi Sumber Daya
Strategis
Misi dan Program Permasalahan Faktor
No
KDH dan Wakil KDH terpilih Pelayanan SKPD Penghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)
Misi 1: Meningkatkan
1 kualitas sumber daya
manusia

Program:
Rendahnya
Kemampuan dan kapasitas
1) Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Tersedianya
kompetensi SDM
aparatur masih rendah
dana
Aparatur*; Aparatur

2) Program Peningkatan Sarana dan Belum terpenuhinya kualitas Perawatan sarana Tersedianya
sarana dan prasatana dan prasarana
Prasarana Aparatur* dana
administrasi perkantoran

2 Misi 4: Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan akuntabel
Program:
Kapabilitas Tersedianya
1) Program peningkatan pengembangan Kemampuan dan kapasitas
sumber daya dana
sistem pelaporan capaian kinerja dan aparatur yang belum
aparatur
keuangan* brekompeten

2) Program Pelayanan Administrasi


Belum teradministrasi layanan Kapabilitas Tersedianya

27
Visi: Terwujudnya Rasa Aman, Damai dan Sejahtera Berbasis Potensi Sumber Daya
Strategis
Misi dan Program Permasalahan Faktor
No
KDH dan Wakil KDH terpilih Pelayanan SKPD Penghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)
Perkantoran sumber daya dana
dengan baik
aparatur
Misi 5: Membangun perekonomian lokal berbasis potensi sumberdaya strategis
3
melalui pengembangan inovasi dan investasi
Program:
Ketetapan
1) Program Perlindungan Konsumen Belum terciptanya kualitas muru Tersedianya
pendukung
dan Pengamanan Perdagangan produk dana

2) Program Pengembangan Sistem Belum terjalin


Keterbatasan jumlah aparatur Tersedianya
Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro koordinasi lintas
dana
Kecil Menengah* lembaga

4 Misi 6: Membangun sarana prasarana pelayanan dasar dan infrastruktur

Program:
1) Peningkatan Efisiensi Perdagangan Belum optimlanya Tersedianya
Alur birokrasi yang panjang
Manjamenen dana
Dalam Negeri
perdagangan

Sumber: RPJMD Kabupaten Mimika Periode Tahun 2014-2019

3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi

Dengan mencermati misi, tujuan, sasaran, strategi dan arah kebijakan pembangunan
Papua periode 2014-2019, bidang Perindustrian dan Perdaganganmenjadi prioritas utama
pembangunan Papua. Hal tersebut sejalan dengan dengan judul misi pembangunan Papua,
yaitu damai, sejahtera dengan berbasis pada pemanfaatan sumber daya strategis. Perlu
dipahami bahwa tujuan pembangunan perindustrian dan Perdagangandi Papua untuk
periode 2014-2019 adalah meningkatkan pemerataan, dan perluasan akses pembangunan
ekonomi. Berdasarkan isu-isu strategis/masalah-masalah pembangunan bidang ekonomi

28
yang terangkum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Papua
Tahun 2014-2019 adalah sebagai berikut:

3.3.1 Renstra Kementerian Perdagangan RI 2015-2019


Terdapat beberapa strategi pembangunan perdagangan yang ditempuh selama
tahun 2010-2014, baik terkait perdagangan luar negeri maupun perdagangan dalam
negeri. Terkait perdagangan luar negeri, strategi yang ditempuh yaitu:
a. Meningkatkan produk ekspor bernilai tambah tinggi, terutama untuk produk-
produkyang berbasis pada sumber daya alam serta memanfaatkan teknologitingkat
menengah.Produk-produk ekspor yang didorong pengembangannya adalah produk
hilirberbasis sumber daya alam, produk yang memiliki permintaan pasarnya
besar,dan produk yang mendorong perluasan kesempatan kerja.
b. Mendorong ekspor produk kreatif dan jasa yang terutama dihasilkan oleh
usahakecil menengah (UKM).
c. Mengupayakan diversifikasi pasar ekspor agar tidak bergantung pada
negaratertentu dan mengupayakan melakukan ekspor pada negara tujuan akhir
dimana produk akan dikonsumsi.
d. Mendorong pemanfaatan berbagai skema preferensi perdagangan dan
kerjasamaperdagangan internasional yang lebih menguntungkan kepentingan
nasional.
e. Mendorong pengembangan ekspor wilayah perbatasan yang dapat
dimanfaatkansebagai pintu gerbang aktivitas ekonomi dan perdagangan dengan
negaratetangga.
f. Memperkuat kelembagaan perdagangan luar negeri yang mendorong
efektivitaspengembangan ekspor nonmigas.

Strategi pembangunan perdagangan luar negeri di atas dilaksanakan


dalambeberapa fokus prioritas, yaitu:
a. Peningkatan diversifikasi pasar tujuan ekspor
b. Peningkatan kualitas dan keberagaman produk ekspor

29
c. Peningkatan fasilitasi ekspor

Sementara itu, terkait pembangunan perdagangan dalam negeri strategi yang


ditempuh adalah:
a. Meningkatkan integrasi perdagangan antar dan intra wilayah
melaluipengembangan jaringan distribusi perdagangan, untuk mendorong
kelancaranarus barang sehingga ketersediaan barang dan kestabilan harga dapat
terjaga.
b. Meningkatkan iklim usaha perdagangan, melalui persaingan usaha yang sehatdan
pengamanan perdagangan, untuk mendorong pengembangan usaha
kecilmenengah,peningkatan usaha ritel tradisional dan modern, bisnis
waralaba,termasuk pengembangan pola kerjasama yang saling
menguntungkanantarpelaku usaha.
c. Mendorong terciptanya pengelolaan resiko harga, transparansi harga,pemanfaatan
alternatif pembiayaan, dan efisiensi distribusi melalui peningkatanefektivitas
perdagangan berjangka, sistem resi gudang, dan pasar lelang.
d. Meningkatkan penggunaan produk dalam negeri dengan memaksimalkan
potensipasar domestik melalui pemanfaatan daya kreasi bangsa
e. Memperkuat kelembagaan perdagangan dalam negeri yang mendorongterwujudnya
persaingan usaha yang sehat, efektivitas perlindungan konsumenserta menciptakan
perdagangan berjangka, sistem resi gudang, dan pasar lelangyang efisien.

Strategi pembangunan perdagangan dalam negeri di atas dilaksanakan


dalambeberapa fokus prioritas, yaitu:
a. Peningkatan jaringan distribusi untuk menunjang pengembangan logistic nasional
b. Penguatan pasar domestik dan efisiensi pasar komoditi
c. Peningkatan efektivitas pengawasan dan iklim usaha perdagangan

3.3.2. Renstra Kementerian Perindustrian RI2015-2019

30
Dalam Rencana Strategis Kementerian Perindustrian Republik Indonesia
Tahun2010-2014, arah kebijakan pembangunan perindustrian mencakup beberapa
halpokok berikut:
a. Merevitalisasi sektor industri dan meningkatkan peran sektor industri
dalamperekonomian nasional
b. Membangun struktur industri dalam negeri yang sesuai dengan prioritas nasional
dan kompetensi daerah.
c. Meningkatkan kemampuan industri kecil dan menengah agar terkait dan
lebihseimbang dengan kemampuan industri skala besar
d. Mendorong pertumbuhan industri di luar pulau Jawa
e. Mendorong sinergi kebijakan dari sektor-sektor pembangunan yang laindalam
mendukung pembangunan industri nasional.

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis
Dalam pembangunan ekonomi dan pengadaan perekonomian yang baik sangat
diperlukan dalam menunjang kualitas keberdayaan ekonomi dan pengembangan ekonomi
kreatif masyarakat di Kabupaten Mimika. Untuk mendukung peningkatan kelembagaan
bidang perindustrian dan perdagangan, optimalisasi kearifan lokal dan pemberdayaan
masyarakat dalam pemanfaatan kearifan ekonomi lokal, dibutuhkan konsep dan rencana
yang baik dalam mendukung penguatan perindustrian dan perdagangan, optimalisasi
ekonomi kreatif Kabupaten Mimika. Menurut Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Kabupaten Mimika Tahun 2011-2031, struktur ruang Kabupaten Mimika diantaranya
meliputi susunan pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan prasarana dan sarana yang
berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat. .Ketentuan peraturan
zonasi meliputi ketentuan peraturan zonasi untuk struktur ruang dan pola ruang,
diperbolehkan kawasan hutan lindung untuk kegiatan perekonomian dengan syarat tidak
mengubah bentang alam.

31
3.5 Penentuan Isu-Isu Strategis
Penentuan isu-isu trategis pembangunan ekonomi melalui penguatan bidang
Perindustrian dan Perdagangan di Kabupaten Mimika tahun 2014-2019 didasarkan pada
hasil telaah mengenai kondisi iklim ekonomi dan identifikasi permasalahan pembangunan
ekonomi kreatif pada level nasional dan permasalahan pelayanan Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten Mimika seperti yang telah diuraikan pada bagian sebelumnya.
Penentuan isu-isu strategis Kabupaten Mimika disusun untuk pembenahan dan
dipertahankan. Berdasarkan telaah analisis permasalahan, isu strategis bidang
Perindustrian dan Perdagangan di Kabupaten Mimika adalah:
1. Pemenuhan kebutuhan basis operasionalisasi administrasi perkantoran melalui
optimalisasi nilai guna layanan. Fasilitasi administrasi perkantoran sebagai salah satu
elemen penting dalam menunjang capaian kinerja Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten Mimika. Sebagai salah satu SKPD yang berdiri menjadi
kesatuan nomenklatur mandiri, maka Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kabupaten Mimika masih perlu mengembangkan manajemen tata kelola administrasi
perkantoran secara berkelanjutan.
2. Meningkatkan kualitas sumber daya aparatur Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kabupaten Mimika melalui bimbingan teknis dan kapabilitas aparatur. Kapabilitas
aparatur akan berimplikasi pada hasil capaian kinerja SKPD. Pembangunan ekonomi
lokal melalui penguatan kelembagaan koperasi dan optimalisasi industri kreatif dan
perdagangan di masyarakat sebagai salah satu arah pembangunan ekonomi Kabupaten
Mimika. Pada kenyataanya, jumlah dan kemampuan aparatur menjadi salah satu
hambatan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Mimika. Luasnya
Kabupaten Mimika, disertai dengan kondisi geografis yang memiliki tingkat
heterogenitas tinggi menjadi hambatan yang besar. Peran aparatur secara langsung
sebagai pengawas dalam pengembangan koperasi dan ekonomi masyarakat di daerah
menjadi terbatas. Selain itu jumlah personil yang memiliki peran dalam meningkatkan
kelembagaan dan keberdayaan masyarakat masih sangat rendah.
3. Meningkatkan kompetensi aparatur melalui penguatan kelembagaan Dinas
Perindustrian dan Perdagangan. Aparatur sebagai aktor utama dalam mendukung

32
keberhasilan capaian kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten
Mimika. Kemampuan dan kapabilitas aparatur nantinya akan berimplikasi pada
pengembangan dan inovasi arah pengembangan industri dan perdagangan Kabupaten
Mimika. Peningkatan kompetensi sumber daya aparatur sebagai isu strategis Renstra
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Mimika, yang juga relefan dengan isu
strategis RPJMD Kabupaten Mimika.
4. Perkembangan Industri Kecil dan Menengah (IKM), sebagai nilai tambah bidang
industri berbasis sumber daya alam sebagai pendorong laju investasi melalui
peningkatan permodalan. Perumbuhan IKM dapat menjadi indikator dari keberdayaan
masyarakat dalam membangun ekonomi lokal. Diperlukan ketetapan dan regulasi yang
mampu memberikan IKM kemampuan untuk berdaya saing dalam pasar global.
Kemudahan investasi yang diberikan nantinya juga akan berimplikasi pada
perkembangan IKM yang ada di Kabupaten Mimika.
5. Membangun perekonomian daerah dengan penguatan aktifitas ekonomi lingkar
perbatasan melalui penguatan industri dan sektor jasa. Mewujudkan Kabupaten
Mimika sebagai daerah yang sejahtera dilakukan dengan melalui penguatan ekonomi
lokal. Penguatan ekonomi lingkar perbatasan sebagai salah satu alternatif dalam
mendorong pertumbuhan ekonomi Kabupaten Mimika.
6. Pembinaan dan pengawasan barang ekspor dan impor dalam meningkatkan
perekonomian daerah melalui optimalisasi perdagangan pasar global. Pemberdayaan
dan peningkatan kualitas mutu produk yang nantinya akan diawasi Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Mimika membutuhkan arah program
kebijakan berkelanjutan.
7. Membangun usaha-usaha baru melalui pengembangan inovasi serta pemudahan
perijinan di bidang perdagangan dan industri.
8. Membangun pasar-pasar tradisional berbasis penguatan pemanfaatan potensi lokal.
Masih terbatasnya pasar-pasar tradisional yang berkualifikasi standar pasar
tradisional, salah satunya membutuhkan perhatian dari Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten Mimika. Keberadaan dan persebaran pasar pada daerah-
daerah di Kabupaten Mimika secara tidak langsung akan berpengaruh pada standar

33
harga dari komoditas barang yang diperjual belikan. Hal ini disebabkan biaya ( cost)
dari keterjangkauan produk yang dipengaruhi.

BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

34
4.1 Visi dan Misi
Dalam rangka mewujudkan kemampuan masyarakat yang berdaya dengan penguatan
ekonomi lokal melalui pemanfaatan sumber daya daerah dengan berlandaskan pada arah
pembangunan kabupaten mimika sejalan dengan visi Perindustrian dan Perdagangan
nasional, dan RPJMD Kabupaten Mimika 2014-2019, maka DinasPerindustrian dan
Perdagangan Kabupaten Mimika, mempunyai visi:

“Terwujudnya Pusat Pertumbuhan (Growth Centre) Perindustrian dan Perdagangan


Dalam Penciptaan Kearifan Ekonomi Lokal Berbudaya dan Berdaya Saing”

Adapun makna dari visi tersebut adalah penguatan Perindustrian dan Perdagangan
yang:
1. Kearifan ekonomi lokal, adalah pembangunan dan optimalisasi aktifitas ekonomi
dengan penciptaan iklim perekonomian yang kondusif, melalui pemanfaatan
potensi daerah dalam mendukung arah pembangunan daerah.
2. Berbudaya, adalah tatanan kehidupan dan penguatan aktifitas ekonomi masyarakat
yang terberkati,terikat budaya dengan menjaga keseimbangan lingkungan hidup;
3. Berdaya Saing, adalah memiliki keunggulan kemampuan yang meliputi pengetahuan
keterampilan sikap, dan penguasaan teknologi dalam penguatan kelembagaan
bidang perindustrian dan Perdagangandaerah.

Tabel 4.1 Penyusunan Penjelasan Visi


Visi Pokok-pokok Visi Penjelasan Visi
Terciptanya penguatan Kearifan ekonomi lokal pembangunan dan optimalisasi
kelembagaan Perindustrian aktifitas ekonomi dengan
dan Perdagangan dalam penciptaan iklim perekonomian

35
yang kondusif, melalui
pemanfaatan potensi daerah
dalam mendukung arah
pembangunan daerah.

tatanan kehidupan dan


penguatan aktifitas ekonomi
penciptaan kearifan
Berbudaya masyarakat yang terberkati,
ekonomi lokal yang
terikat budaya dengan menjaga
berbudaya dan berdaya
keseimbangan lingkungan hidup
saing
memiliki keunggulan
kemampuan yang meliputi
pengetahuan keterampilan sikap,
Berdaya Saing dan penguasaan teknologi dalam
penguatan kelembagaan
perindustrian dan
Perdagangandan UMKM daerah.

Perwujudan Visi Dinas Perindustrian dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Mimika


tersebut didukung dengan perumusan misi Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kabupaten Mimika. Dengan demikian maka Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kabupaten Mimika, menentukan misi sebagaimana berikut :
1. Meningkatkan manajemen tata kelola organisasi sektor perindustrian dan
perdagangan.
2. Terciptanya sistem distribusi barang dan jasa yang baik bagi masyarakat serta
Pembinaan dan pengawasan barang ekspor dan impor.
3. Terciptanya iklim usaha yang kondusif bagi para investor baik dalam dan luar
negeri
Dinas Dinas Perindustrian dan Perdaganganmenyadari bahwa visi dan misi tersebut
dapat terwujud apabila didukung dengan penerapan tata nilai yang sesuai dan mendukung
usaha-usaha pelaksanaan misi dan pencapaian visi.Tata nilai merupakan dasar sekaligus
arah bagi sikap dan perilaku seluruh jajaran staf Dinas Perindustrian dan
PerdaganganKabupaten Mimika dalam menjalankan tugas. Tata nilai juga penting
perannya dalam menyatukan ideologi dan pemikiran seluruh jajaran staf dan pegawai
dalam usaha mewujudkan penguatan kelembagaan Perindustrian dan Perdagangan.

36
4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD
Untuk merealisasikan visi dan misi Dinas Perindustrian dan Perdagangan, perlu
dirumuskan tujuan dan sasaran-sasaran strategis tahun 2014-2019 yang lebih jelas
menggambarkan ukuran-ukuran terlaksananya misi dan tercapainya visi.Tujuan strategis
Dinas Perindustrian dan PerdaganganKabupaten Mimika tahun 2014-2019 dirumuskan
berdasarkan kemampuan kelembagaan perindustrian dan Perdagangandan kualitas
pengembangan industri dan perdagangan yang diperlukan dalam mewujudkan
pembangunan perekonomian daerah, khususnya sebagaimana prioritas Pemerintah
Kabupaten Mimika dalam membuka Koperasi Besar Kawasan Indonesia Timur (KBKIT).
Cita-cita tersebut telah sesuai sebagaimana rumusan visi Dinas Perindustrian dan
PerdaganganKabupaten Mimika Tahun 2014-2019. Dengan demikian, tujuan strategis
Dinas Perindustrian dan PerdaganganKabupaten Mimika 2014-2019 adalah sebagai
berikut:

Tabel 4.5 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan SKPD


TARGET KINERJA
NO INDIKATOR
TUJUAN SASARAN PADA TAHUN KE-
. KINERJA
1 2 3 4 5
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 Peningkatan Sarana dan Persentase dan
Manajemen Tata prasarana kualifikasi
Kelola Organisasi kantor dalam fasilitas
administrasi X X X X X
keadaan baik
perkantoran

Perbandingan
ketersediaan
sarana
prasarana
X X X X X
operasional
SKPD dengan
beban kerja.

37
TARGET KINERJA
NO INDIKATOR
TUJUAN SASARAN PADA TAHUN KE-
. KINERJA
1 2 3 4 5
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Kualitas
kompetensi dan
X X X X X
Kapabilitas
Aparatur
Indeks Standar
kualifikasi
profesionalitas
kompetensi,
aparatur keahlian dan
X X X X X
kapasitas
Meningkatnya Sumber Daya
kapasitas sumberdaya Aparatur
2
aparatur yang
profesional Akuntabilitas Realisasi
leporan kinerja laporan
keuangan X X X X X
dan keuangan

Tingkat kualitas
akuntabilitas
dan
X X X X X
transparansi
pelaporan
kuangan
3 Kondusifitas iklim Meningkatnya
usaha perdagangan kondusifitas Kualitas jaringan
dan jasa yang pasar industri
iklim usaha dan X X X X X
berkelanjutan kecil dan
akftifitas menengah
perdagangan
Meningkatnya
pendapatan Kualifikasi UKM
X X X X X
perkapita bersetifikat SNI
masyarakat
Sertifikasi mutu Persentase
komoditas hasil Pertumbuhan X X X X X
olahan perdagangan
Perluasan antar wilayah /
antar pulau
jaringan X X X X X
antar daerah
perdagangan
Meningkatnya X X X X X

38
TARGET KINERJA
NO INDIKATOR
TUJUAN SASARAN PADA TAHUN KE-
. KINERJA
1 2 3 4 5
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
permodalan bagi
IKM
4 Moda
transportasi dan
Terpenuhinya failitas
prasarana dan sarana pendukung
distribusi pendukung X X X X X
distribusi
perdagangan antar
daerah dan negara; produk hasil
industri dan
perdagangan
Peningkatan Tingkat aktifitas Indeks informasi
5 X X X X X
peredaran uang jual beli standar mutu
Penyerapan tenaga Meningkatnya produk
kerja di Industri rata- serapan tenaga
6 rata 500 orang per kerja sektor X X X X X
tahun
perindustrian
dan perdagangan
Penciptaan
lapangangan kerja
7 baru sektor X X X X X
perindustrian dan
perdagangan
Tercipta tata niaga Meningkatnya Kualitas
dan perdagangan laju investasi sertifikasi mutu
yang baik, serta dan jangka komoditi/produ
pengawasan usaha k
8 penanaman X X X X X
yang netral dan
perlindungan investasi
konsumen/masyaraka
t
Peningkatan Terselenggarany
aksesibilitas a jaringan
9 hubungan dagang perdagangan X X X X X
lintas daerah;
nasional dan
internasional
10 Pembangunan pasar Terbentuknya X X X
induk tradisional pasar induk

39
TARGET KINERJA
NO INDIKATOR
TUJUAN SASARAN PADA TAHUN KE-
. KINERJA
1 2 3 4 5
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
dengan standar layak pada lokasi
mutu bangunan pasar strategis
induk

4.3 Strategi dan Kebijakan


Untuk mencapai tujuan dan sasaran di dalam Rencana Strategis (Renstra)
diperlukan strategi. Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program indikatif
untuk mewujudkan visi dan misi. Rumusan strategi merupakan pernyataan yang
menjelaskan bagaimana sasaran akan dicapai, yang selanjutnya diperjelas dengan
serangkaian kebijakan. Strategi untuk mencapai visi dan misi Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten Mimika dihasilkan dari hasil analisis strategis lingkungan yaitu S –
O (Strengths – Opportunity) yang mengarah pada kekuatan atau keunggulan untuk meraih
peluang dan tantangan yang ada. Rumusan strategi merupakan pernyataan yang
menjelaskan bagaimana sasaran akan dicapai, yang selanjutnya diperjelas dengan
serangkaian kebijakan.
Kebijakan diambil sebagai arah dalam menentukan bentuk konfigurasi program
kegiatan untuk mencapai tujuan. Kebijakan dapat bersifat internal, yaitu kebijakan dalam
mengelola pelaksanaan program-program pembangunan maupun bersifat eksternal yaitu
kebijakan dalam rangka mengatur, mendorong dan memfasilitasi kegiatan masyarakat.
Berdasarkan hasil analisis terhadap faktor-faktor lingkungan strategis yang dihadapi, maka
strategi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Mimika yang ditetapkan guna
mewujudkan tujuan melalui pencapaian beberapa sasaran yang telah ditetapkan. Strategi
dan kebijakan Dinas Perindustrian dan Perdagangan tahun 2014-2019 dapat ditentukan
dengan relevansi kebijakan yang ditentukan sebagai berikut:

Tabel 4.3 Hubungan Strategi dengan Kebijakan

Visi : Terwujudnya Pusat Pertumbuhan (Growth Centre) Perindustrian dan


Perdagangan Dalam Penciptaan Kearifan Ekonomi Lokal Berbudaya Dan Berdaya

40
Saing
Misi 1 : Meningkatkan manajemen tata kelola organisasi sektor
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Tujuan 1:
Peningkatan Terpenuhinya Pemenuhan Pengadaan dan
Manajemen kecukupan kebutuhan basis Pemeliharaan
Tata Kelola administrasi sarana operasionalisasi Sarana Prasarana
Organisasi dan prasarana kantor administrasi Aparatur
perkantoran
melalui
optimalisasi nilai
guna layanan
Tujuan 2 :
Meningkatkan Meningkatnya Meningkatkan Penataan dan
Indeks kapasitas sumberdaya kualitas sumber penguatan sumber
Pembangunan aparatur yang daya aparatur daya aparatur
Manusia dan profesional Dinas
kapasitas Perindustrian
sumberdaya dan
aparatur Perdagangan
Kabupaten
Mimika melalui
bimbingan
teknis dan
kapabilitas
aparatur
Tujuan 3
Peningkatan Meningkatkan
Kinerja kompetensi
berbasis IT aparatur melalui
penguatan
kelembagaan
Dinas
Perindustrian
dan
Perdagangan
berbasis
optimalisasi IT

41
Misi 2 : Terciptanya sistem distribusi barang dan jasa yang baik bagi masyarakat
serta Pembinaan dan pengawasan barang ekspor dan impor
Tujuan 1
Meningkatkan Kondusifitas iklim Perkembangan Peningkatan produk
kapasitas usaha perdagangan Industri Kecil baku Usaha Mikro
perekonomian dan jasa yang dan Menengah Kecil dan Menengah
sektor jasa dan berkelanjutan (IKM), nilai dalam menunjang
industri tambah bidang perekonomian lokal
industri berbasis
sumber daya
alam sebagai
pendorong laju
investasi melalui
peningkatan
permodalan
Tujuan 2
Meningkatkan Membangun Penataan dan
kemandirian perekonomian penguatan sektor
keuangan daerah dengan industri dan
daerah penguatan perdagangan
aktifitas
ekonomi lingkar
perbatasan
melalui
penguatan
industri dan
sektor jasa
Tujuan 3
Meningkatkan Terpenuhinya Pembinaan dan
Laju prasarana dan sarana pengawasan
Pertumbuhan distribusi pendukung barang ekspor
Ekonomi perdagangan antar dan impor dalam
daerah dan negara; meningkatkan
perekonomian
daerah melalui
optimalisasi
perdagangan
pasar global

42
Misi 3 : Terciptanya sistem distribusi barang dan jasa yang baik bagi masyarakat
serta Pembinaan dan pengawasan barang ekspor dan impor
Tujuan 1 :
Meningkatkan Peningkatan Membangun Peningkatan
sistem peredaran uang usaha-usaha pengujian/sertifikasi
pelayanan Penyerapan tenaga baru melalui mutu produk dan
prima, kerja di Industri rata- pengembangan pengawasan
tersedianya rata 500 orang per inovasi serta perdagangan melalui
sumber daya tahun pemudahan perlindungan
manusia yang Penciptaan perijinan di konsumen
handal lapangangan kerja bidang
dibidang baru sektor perdagangan
perizinan serta perindustrian dan dan industri.
tersedianya perdagangan
data industri Tercipta tata niaga dan Optimalisasi akses
dan perdagangan yang dan pengembangan
perdagangan baik, serta pasar domestik
yang kuat pengawasan usaha melalui pasar ekspor
yang netral dan konvensional pada
perlindungan perluasan pasar
konsumen/masyarakat ekspor non-
Peningkatan konvensional
aksesibilitas hubungan
dagang lintas daerah;
Pembangunan pasar Membangun
induk tradisional pasar-pasar
dengan standar layak tradisional
mutu bangunan pasar berbasis
induk penguatan
pemanfaatan
potensi lokal

Adapun penjabaran dari matriks strategi dan arah kebijakan Renstra Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Mimika adalah sebagaimana berikut:
1. Pemenuhan kebutuhan basis operasionalisasi administrasi perkantoran melalui
optimalisasi nilai guna layanan.
2. Meningkatkan kualitas sumber daya aparatur Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kabupaten Mimika melalui bimbingan teknis dan kapabilitas aparatur.

43
3. Meningkatkan kompetensi aparatur melalui penguatan kelembagaan Dinas
Perindustrian dan Perdagangan.
4. Perkembangan Industri Kecil dan Menengah (IKM), nilai tambah bidang industri
berbasis sumber daya alam sebagai pendorong laju investasi melalui peningkatan
permodalan.
5. Membangun perekonomian daerah dengan penguatan aktifitas ekonomi lingkar
perbatasan melalui penguatan industri dan sektor jasa.
6. Pembinaan dan pengawasan barang ekspor dan impor dalam meningkatkan
perekonomian daerah melalui optimalisasi perdagangan pasar global.
7. Membangun usaha-usaha baru melalui pengembangan inovasi serta pemudahan
perijinan di bidang perdagangan.
8. Membangun pasar-pasar tradisional berbasis penguatan pemanfaatan potensi lokal

BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

5.1 Matriks Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran,


dan Pendanaan Indikatif
Dalam rangka mewujudkan visi dan misi, sesuai dengan kondisi dan permasalahan
yang dihadapi, maka Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Mimika, telah
menyusun program dan kegiatan yang akan dilaksanakan selama tahun 2014-2019. Untuk

44
membiayai program dan kegiatan sebagaimana telah diuraikan, selanjutnya disesuaikan
dengan pagu indikatif dan sumber pembiayaan program kegiatan untuk kurun waktu
2014-2019, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Membuat estimasi biaya pelaksanaan setiap program serta kegiatan-kegiatannya,
termasuk biaya operasional penyelenggaraan pelayanan dibidang Perindustrian dan
Perdagangantahun 2014-2019;
2. Membuat proyeksi ketersediaan dana dari setiap sumber untuk setiap tahun;
3. Mengalokasikan dana yang diproyeksikan pada setiap program serta kegiatan-
kegiatannya, termasuk biaya operasional penyelenggaraan pelayanan Perindustrian
dan Perdagangantahun 2014.

Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan


Indikatif SKPDDinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Mimika

45
Anggaran Tahun
Capa
ian
pada
Tahu
Indikator Kinerja Indikator Kinerja Targ
Tujuan SASARAN INDIKATOR SASARAN PROGRAM KEGIATAN n
Program Kegiatan et Targ Targ Targ Targ
Awal Rp Rp Rp Rp Rp
Pere et et et et
ncan
aan

Peningkatan S.1 Terpenuhinya IS.1 Sarana dan P.1 Program Persentase dan Kg Penyediaan Tersedianya 100 100 100 100 100 100
Manajemen Tata kecukupan prasarana Pelayanan kualifikasi fasilitas 1.1 jasa surat meterai dan benda % % % % % %
Kelola Organisasi administrasi kantor dalam Administrasi administrasi menyurat pos lainnya 6,500,00 7,020, 7,58 8,18 8,84
sarana dan keadaan baik Perkantoran perkantoran 0 000 1,60 8,12 3,17
prasarana 0 8 8
kantor Kg Penyediaan Tepenuhinya 100 100 100 100 100 100
1.2 jasa Komunikasi, LIstrik % % % % % %
  komunikasi, dan Air 25,850,0 27,918 30,1 32,5 35,1
sumber daya 00 ,000 51,4 63,5 68,6
air dan listrik 40 55 40
   
Kg Penyediaan Tersedianya sarana 100 100 100 100 100 100
1.3 jasa kebersihan Kantor % % % % % %
  administrasi 225,500, 243,54 263, 284, 306,
keuangan 000 0,000 023, 065, 790,
    200 056 260
Kg Penyediaan Tersedianya alat 100 100 100 100 100 100
1.4 jasa ulis kantor % % % % % %
  kebersihan 25,000,0 27,000 29,1 31,4 34,0
kantor 00 ,000 60,0 92,8 12,2
    00 00 24
Kg Penyediaan Tersedianya alat 100 100 100 100 100 100
1.5 alat tulis ulis kantor % % % % % %
  kantor 75,000,0 81,000 87,4 94,4 102,
00 ,000 80,0 78,4 036,
    00 00 672
Kg Penyediaan Tersedianya 100 100 100 100 100 100
1.6 barang barang cetakan % % % % % %
  cetakan dan dan peningkatan 60,000,0 64,800 69,9 75,5 81,6
penggandaa 00 ,000 84,0 82,7 29,3
n 00 20 38
   
Kg Penyediaan Tersedianya 100 100 100 100 100 100
1.7 komponen komponen % % % % % %
instalasi instalasi 10,000,0 10,800 11,6 12,5 13,6
  listrik/pener listrik/penerangan 00 ,000 64,0 97,1 04,8
angan bangunan kantor 00 20 90
bangunan
kantor
   
Kg Penyediaan Terpenuhinya 100 100 100 100 100 100
1.7 bahan bahan bacaan dan % % % % % %
bacaan dan peraturan 10,000,0 10,800 11,6 12,5 13,6
 
peraturan perundang 00 ,000 64,0 97,1 04,8
perundang- undangan 00 20 90
    undangan
Kg Penyediaan Tersedianya 100 100 100 100 100 100
1.8 makanan makan dan minum % % % % % %
  dan Pegawai dan Tamu 5,000,00 5,400, 5,83 6,29 6,80
minuman 0 000 2,00 8,56 2,44
    0 0 5
Kg Rapat-rapat Terselenggaranya 100 100 312,500, 100 337,50 100 364, 100 393, 100 425,
  1.9 koordinasi rapat koodinasi % % 000 % 0,000 % 500, % 660, % 152,
dan dan konsultasi luar 000 000 800
   

46
konsultasi ke Daerah
dalam dan
luar daerah
Kg Penyediaan Tersedianya 100 100 100 100 100 100
1.10 Jasa kebutuhan % % % % % %
    Administrasi Pegawai 200,000, 216,00 233, 251, 272,
Perkantoran 000 0,000 280, 942, 097,
000 400 792
   
P.2 Program Perbandingan Kg Pengadaan Tersedianya 89% 95% 97% 97% 95% 97%
Peningkatan ketersediaan sarana 2.1 peralatan peralatan
  Sarana dan prasarana operasional gedung pengukung 20,000,0 21,600 23,3 25,1 27,2
Prasarana SKPD dengan beban kantor pembangunan 00 ,000 28,0 94,2 09,7
    Aparatur kerja. kantor 00 40 79
Kg Pemeliharaa Meningkatnya 90% 97% 95% 97% 97% 95%
2.2 n keindahan dan
rutin/berkala kenyamanan kerja 35,000,0 37,800 40,8 44,0 47,6
 
gedung 00 ,000 24,0 89,9 17,1
kantor 00 20 14
   
Kg Pemeliharaa Terpeliharanya 91% 95% 97% 97% 95% 97%
2.3 n Kendaraan
rutin/berkala operasional roda 2 50,000,0 54,000 58,3 62,9 68,0
  kendaraan dan 4 00 ,000 20,0 85,6 24,4
dinas/operas 00 00 48
ional
   
Meningkatkan S.2 Meningkatnya IS.2 Indeks P.3 Program Kualitas kompetensi Kg Pendidikan Pemahaman dan 65% 75% 75% 75% 75% 75%
Indeks kapasitas profesionalitas Peningkatan dan Kapabilitas 3.1 dan kompetensi
Pembangunan sumberdaya aparatur Kapasitas Aparatur pelatihan Aparatur 100,000, 108,00 116, 125, 136,
Manusia aparatur yang Sumber formal 000 0,000 640, 971, 048,
profesional Daya 000 200 896
    Aparatur Kg Pendidikan Pahamnya Aparat 73% 80% 80% 80% 80% 80%
3.2 dan terhadap
pelatihan peraturan 250,000, 270,00 291, 314, 340,
formal perundang 000 0,000 600, 928, 122,
(Aparatur undangan 000 000 240
Kemetrologi
  an)
    Standar kualifikasi Kg Sosialisasi Meningkatnya 8X 15X 15X 15X 15X 15X
kompetensi, keahlian 3.3 Undang- sosialisasi
dan kapasitas Sumber undang No 8 perlindungan 100,000, 108,00 116, 125, 136,
Daya Aparatur tahun 1999 konsumen 000 0,000 640, 971, 048,
tentang 000 200 896
Perlindunga
  n Konsumen
Peningkatan     Akuntabilitas P.4 Program Realisasi laporan Kg Penyusunan Tersedianya 77% 83% 83% 83% 83% 83%
Kinerja berbasis IT leporan kinerja peningkatan keuangan 4.1 laporan laporan Tahunan
dan keuangan pengembang capaian 11,650,0 12,582 13,5 14,6 15,8
an sistem kinerja dan 00 ,000 88,5 75,6 49,6
pelaporan ikhtisar 60 45 96
capaian realisasi
kinerja dan kinerja SKPD
keuangan
        Kg Penyusunan Tersedianya 83% 96% 96% 96% 96% 96%
4.2 pelaporan laporan keuangan
keuangan semesteran 11,650,0 12,582 13,5 14,6 15,8
semesteran 00 ,000 88,5 75,6 49,6
60 45 96
      Tingkat kualitas Kg Penyusunan Tersedianya 81% 98% 98% 98% 98% 98%
akuntabilitas dan 4.3 pelaporan laporan keuangan
  transparansi pelaporan keuangan akir tahun 21,100,0 22,788 24,6 26,5 28,7
kuangan akhir tahun 00 ,000 11,0 79,9 06,3
40 23 17

47
      Kg Penyusunan Tersusunya RKA 100 100 100 100 100 100
4.4 RKA dan dan RKA % % % % % %
  Perubahan Perubahan SKPD 21,100,0 22,788 24,6 26,5 28,7
Anggaran 00 ,000 11,0 79,9 06,3
SKPD 40 23 17
Meningkatkan S.3 Kondusifitas IS.3 Meningkatnya P.5 Program Kualitas jaringan pasar Kg Penyelengga Tersedianya 53% 60% 1,100,00 60% 1,188, 60% 1,28 60% 1,38 60% 1,49
kapasitas iklim usaha kondusifitas Pengembang industri kecil dan 5.1 raan fasilitas 0,000 000,00 3,04 5,68 6,53
perekonomian perdagangan iklim usaha an Sistem menengah promosi pendukung 0 0,00 3,20 7,85
sektor jasa dan dan jasa yang dan akftifitas Pendukung produk promosi 0 0 6
industri berkelanjutan perdagangan Usaha Bagi Usaha Mikro
Usaha Mikro Kecil
Kecil Menengah
IS.4 Meningkatnya Menengah Kualifikasi UKM Meningkatnya 7 10 10 10 10 10
pendapatan bersetifikat SNI pertumbuhan UKM UKM UKM UKM UKM UKM
perkapita UKM
masyarakat

Meningkatkan IS.5 Sertifikasi P.6 Program Persentase Kg Fasilitasi Tersusunnya 74% 80% 80% 80% 80% 80%
kemandirian mutu Peningkatan Pertumbuhan 6.1 kemudahan mekanisme
keuangan daerah komoditas Efisiensi perdagangan antar perijinan perijinan yang 100,000, 108,00 116, 125, 136,
hasil olahan Perdagangan wilayah / antar pulau pengembang efisien 000 0,000 640, 971, 048,
dalam antar daerah an usaha 000 200 896
Negeri

Meningkatkan Laju IS.6 Perluasan   Kg Pengembang Terbentuknya 83% 88% 88% 88% 88% 88%
Pertumbuhan jaringan 6.2 an pasar dan jaringan
Ekonomi perdagangan distribusi pengembang 16,150,8 17,442 18,8 20,3 21,9
barang/prod produksi pasar 30,000 ,896,4 38,3 45,3 73,0
uk 00 28,1 94,3 25,9
12 61 10
IS.7 Meningkatnya   Kg Pengembang Terciptanya 66% 70% 3,134,17 70% 3,384, 70% 3,65 70% 3,94 70% 4,26
permodalan 6.3 an pasar dan kawasan pasar dan 0,000 903,60 5,69 8,15 4,00
bagi IKM distribusi jaringan distribusi 0 5,88 1,55 3,68
barang/prod produk 8 9 4
uk (DAK)
  Tim Menurunnya 58% 60% 2,000,00 60% 2,160, 60% 2,33 60% 2,51 60% 2,72
Penanganan produksi miras 0,000 000,00 2,80 9,42 0,97
 
Miras ilegal 0 0,00 4,00 7,92
  0 0 0
S.4 Terpenuhinya IS.8 Moda          
prasarana dan transportasi
sarana dan failitas
distribusi pendukung
   
pendukung distribusi
perdagangan produk hasil
antar daerah industri dan
dan negara; perdagangan                
Meningkatkan S.5 Peningkatan IS.9 Tingkat P.7 Program Indeks informasi Kg Fasilitasi   76% 80% 80% 80% 80% 80%
sistem pelayanan peredaran uang aktifitas jual Perlindunga standar mutu produk 7.1 penyelesaian
prima, tersedianya beli n Konsumen permasalaha 500,000, 540,00 583, 629, 680,
sumber daya S.6 Penyerapan IS.10 Meningkatnya dan n-     000   0,000   200,   856,   244,
manusia yang tenaga kerja di serapan Pengamanan permasalaha 000 000 480
handal dibidang Industri rata- tenaga kerja Perdagangan n pengaduan
perizinan serta rata 500 orang sektor konsumen
tersedianya data per tahun perindustrian
industri dan S.7 Penciptaan dan              
perdagangan yang lapangangan   perdagangan
kuat kerja baru

48
sektor
perindustrian
dan
perdagangan
S.8 Tercipta tata S.11 Meningkatnya Kualitas sertifikasi Kg Peningkatan Terbentuknya 78% 83% 83% 83% 83% 83%
niaga dan laju investasi mutu komoditi/produk 7.2 pengawasan jaringan
perdagangan dan jangka peredaran pengawasan 250,000, 270,00 291, 314, 340,
yang baik, serta penanaman barang dan 000 0,000 600, 928, 122,
pengawasan investasi jasa 000 000 240
usaha yang Kg Operasionali Terbinanya UPT 0 2 2 2 2 2
netral dan 7.3 sasi dan kemetrologian Unit Unit Unit Unit Unit
perlindungan pengembang daerah 300,000, 324,00 349, 377, 408,
konsumen/mas an UPT 000 0,000 920, 913, 146,
yarakat kemetrologi 000 600 688
S.9 Peningkatan S. 12 Terselenggara an daerah
aksesibilitas nya jaringan
hubungan perdagangan
dagang lintas nasional dan
daerah; internasional              
S.1 Pembangunan S. 13 Terbentuknya    
0 pasar induk pasar induk
tradisional pada lokasi
dengan standar strategis
layak mutu
bangunan pasar
induk                  

49
Anggaran Tahun
Indikator
Program Kinerja KEGIATAN
Program 2015 2016 2017 2018 2019

7,020 7,581 8,18 8,843,


P. Program Persentase dan Kg Penyediaan jasa ,000 ,600 8,128 178
6,500,000
1 Pelayanan kualifikasi 1.1 surat menyurat
Administrasi fasilitas
27,918 30,15 32,563, 35,168,
Perkantoran administrasi Kg Penyediaan jasa ,000 1,440 555 640
25,850,000
perkantoran 1.2 komunikasi,
sumber daya air
dan listrik
243,540, 263,023, 284,065, 306,790,2
Kg Penyediaan jasa 000 200 056 60
225,500,000
1.3 administrasi
keuangan
27,000, 29,160 31,492 34,012,
Kg Penyediaan jasa 000 ,000 ,800 224
25,000,000
1.4 kebersihan

50
kantor
81,000 87,480, 94,478, 102,036,
Kg Penyediaan alat ,000 000 400 672
75,000,000
1.5 tulis kantor
64,800, 69,984, 75,582, 81,629,
Kg Penyediaan 000 000 720 338
60,000,000
1.6 barang cetakan
dan penggandaan

10,800 11,66 12,59 13,604,


Kg Penyediaan ,000 4,000 7,120 890
10,000,000
1.7 komponen
instalasi
listrik/peneranga
n bangunan
kantor
10,800 11,66 12,59 13,604,
Kg Penyediaan ,000 4,000 7,120 890
10,000,000
1.7 bahan bacaan
dan peraturan
perundang-
undangan
5,400 5,832, 6,298, 6,802,
Kg Penyediaan ,000 000 560 445
5,000,000
1.8 makanan dan
minuman
312,500,000 337,500,000 364,500,000 393,660,000 425,152,800
Kg Rapat-rapat
1.9 koordinasi dan
konsultasi ke
dalam dan luar
daerah
200,000,00 216,000 233,280, 251,942, 272,097,7
Kg Penyediaan Jasa 0 ,000 000 400 92
  1.1 Administrasi
0 Perkantoran

51
20,000,00 21,600 23,328, 25,194 27,209,
P. Program Perbandingan Kg Pengadaan 0 ,000 000 ,240 779
2 Peningkatan ketersediaan 2.1 peralatan gedung
Sarana dan sarana kantor
Prasarana prasarana 35,000,00 37,800, 40,824, 44,089, 47,61
Kg Pemeliharaan 000 000 920 7,114
Aparatur operasional 0
2.2 rutin/berkala
SKPD dengan
gedung kantor
beban kerja.
50,000,00 54,000, 58,320, 62,985, 68,024,
Kg Pemeliharaan 0 000 000 600 448
2.3 rutin/berkala
kendaraan
dinas/operasiona
l
100,000,0 108,000 116,640 125,971 136,048,
P. Program Kualitas Kg Pendidikan dan 00 ,000 ,000 ,200 896
3 Peningkatan kompetensi dan 3.1 pelatihan formal
Kapasitas Kapabilitas
Sumber Daya Aparatur
250,000,00 270,000, 291,600, 314,928, 340,122,
Aparatur Kg Pendidikan dan 0 000 000 000 240
3.2 pelatihan formal
(Aparatur
Kemetrologian)
100,000,0 108,000 116,640 125,971 136,048,
Standar Kg Sosialisasi 00 ,000 ,000 ,200 896
kualifikasi 3.3 Undang-undang
kompetensi, No 8 tahun 1999
keahlian dan tentang
kapasitas Perlindungan
Sumber Daya Konsumen
Aparatur
11,650,0 12,582 13,588 14,675 15,849,
P. Program Realisasi Kg Penyusunan 00 ,000 ,560 ,645 696
4 peningkatan laporan 4.1 laporan capaian
pengembanga keuangan kinerja dan
n sistem ikhtisar realisasi

52
pelaporan kinerja SKPD
capaian
kinerja dan
keuangan
11,650,0 12,582 13,588 14,675 15,849,
  Kg Penyusunan 00 ,000 ,560 ,645 696
4.2 pelaporan
keuangan
semesteran
21,100,0 22,788, 24,61 26,579, 28,706,
Tingkat kualitas Kg Penyusunan 00 000 1,040 923 317
akuntabilitas 4.3 pelaporan
 
dan keuangan akhir
transparansi tahun
21,100,0 22,788, 24,61 26,579,  
pelaporan Kg Penyusunan RKA 00 000 1,040 923
kuangan 4.4 dan Perubahan
 
Anggaran SKPD
1,100,000,000 1,188,000,000 1,283,040,000 1,385,683,200 1,496,537,856
P. Program Kualitas Kg Penyelenggaraan
5 Pengembanga jaringan pasar 5.1 promosi produk
n Sistem industri kecil Usaha Mikro
Pendukung dan menengah Kecil Menengah
Usaha Bagi
Usaha Mikro
Kecil Kualifikasi UKM
Menengah bersetifikat SNI

53
100,000, 108,000, 116,640,0 125,971,2 136,048,89
P. Program Persentase Kg Fasilitasi 000 000 00 00 6
6 Peningkatan Pertumbuhan 6.1 kemudahan
Efisiensi perdagangan perijinan
Perdagangan antar wilayah / pengembangan
dalam Negeri antar pulau usaha
antar daerah

16,150,830, 17,442,896,4 18,838,328,1 20,345,394,36 21,973,025,91


  Kg Pengembangan 000 00 12 1 0
6.2 pasar dan
distribusi
barang/produk

3,134,170,000 3,384,903,600 3,655,695,888 3,948,151,559 4,264,003,684


  Kg Pengembangan
6.3 pasar dan
distribusi
barang/produk
(DAK)

54
2,000,000,000 2,160,000,000 2,332,800,000 2,519,424,000 2,720,977,920
  Tim Penanganan
Miras

   

         
500,000, 540,000,0 583,200,00 629,856,00 680,244,480
P. Program Indeks Kg Fasilitasi 000 00 0 0
7 Perlindungan informasi 7.1 penyelesaian
Konsumen standar mutu permasalahan-
dan produk permasalahan
Pengamanan pengaduan
Perdagangan konsumen

55
250,000, 270,000,0 291,600,00 314,928,00 340,122,24
Kualitas Kg Peningkatan 000 00 0 0 0
sertifikasi mutu 7.2 pengawasan
komoditi/produ peredaran
k barang dan jasa

324,000,0 349,920,00 377,913,6 408,146,68


Kg Operasionalisasi 00 0 00 8
300,000,000
7.3 dan
pengembangan
UPT
kemetrologian
daerah

       

         

56
57
BAB VI
INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN
SASARAN RPJMD

6.1 Indikator Kinerja SKPD yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran
RPJMD

Kaidah Implementasi Sesuai Tujuan dan Sasaran RPJMD


Capaian kinerja Renstra setiap tahun diukur dari demensi akuntabilitas
dengan menggunakan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP). Sistem Renstra dengan LAKIP-nya dikelola dalam bentuk Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Sistem AKIP). Sistem AKIP terdiri
atas: Subsistem perecanaan, subsistem pengukuran kinerja dan subsistem
pelaporan kinerja. Dalam modul Pengkurunan dan Analisis Kinerja
disebutkan: Pengukuran kinerja merupakan subsistem kedua dari Sistem
AKIP, yaitu setelah subsistem perencanaan kinerja (Meneg PAN, 2008: 2).
Pengukuran kinerja merupakan proses membandingan kinerja dengan
ukuran berupa indikator kinerja. Pengukuran kinerja dilakukan dengan
membandingkan realissai dengan target yang direncanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Pengukuran kinerja dilakukan setelah pelaksanaan kegiatan sesuai
dengan penetapan kinerja dalam dokumen perenanaan. Hasil pengukuran
kinerja yang dilengkapi dengan analisis dan evaluasi atas capaian kinerja
disajikan dalam pelaporan kinerja. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan mewajibkan setiap penyelenggara
negara baik di pusat maupun di daerah untuk melakukan pengukuran
mengenai realisasi fisik maupun keuangan setiap triwulan. Dalam Sistem
AKIP, seluruh program, sub program, kegiatan sub kegiatan dilakukan
pengukuran capaian keuangan dan capaian fisik. Khusus bagi pemerintah
daerah, kewajiban melakukan pengukuran kinerja juga diamanatkan oleh

58
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2006 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah dan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 sebagaimana
telah diubah menjadi Permendagri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah.

Tabel 6.1 Kesesuaian Indikator Kinerja SKPD Yang Mengacu Pada Tujuan Dan
Sasaran
Kondisi
Kinerja
Kondisi
pada Kinerja
Target Capaian Setiap Tahun
awal pada
No Indikator akhir
periode periode
RPJMD RPJMD
Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
2014
2014 2014 2014 2014 2014
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 Peningkatan 90% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
kapasitas
Sumber Daya
Aparatur
2 Kualitas mutu 8X 15X 15X 15X 15X 15X 15X
produk dan
indeks
perlindungan
konsumen

59
BAB VII
PENUTUP

Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Mimika


Tahun 2014-2019 ini merupakan penjabaran dari RPJMD Kabupaten Mimika
2014-2019. Dengan adanya Renstra ini diharapkan semua kegiatan
pembangunan ekonomi melalui penguatan dibidang Perindustrian dan
Perdagangan di Kabupaten Mimika mulai dari perencanaan, pelaksanaan
sampai pada pengawasan dapat berjalan secara terarah, terukur, dan
memenuhi kebutuhan pembangunan dan pengembangan sumber daya
manusia di Kabupaten Mimika. Hal tersebut mutlak untuk dapat mendukung
arah pembangunan Kabupaten Mimika.
Setelah penyusunan dokumen Renstra ini akan segera ditindaklanjuti
dengan penyusunan Rencana Kerja (Renja) Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten Mimika. Tindak lanjut dari penyusunan Renja Dinas
Perindustrian dan Perdagangan selanjutnya akanmenjadi pedoman dan
acuan kerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Mimika
Renstra ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sarana evaluasi kinerja
dan menjadi alat ukur/indikator keberhasilan kinerja Dinas Perindustrian
dan Perdagangan Kabupaten Mimika dalam lima tahun ke depan. Kiranya
Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Mimika tahun
2014-2019 ini dapat bermanfaat bagi arah pembangunan Kabupaten Mimika
khususnya dalam penguatan ekonomi masyarakat dengan penguatan
Perindustrian dan Perdagangan yang mampubangkit, mandiri dan berdaya
dengan peningkatan sinergitas aktor yang berkewajiban dan berkepentingan
dalam pembangunan ekonomi Kabupaten Mimika.

60
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang


Maha Esa, atas berkat dan kuasanya, disertai dengan semangat
untuk reformasi maka telah disusun Rencana Strategis
(RENSTRA) Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten
Mimika Tahun 2014- 2019 sesuai yang direncanakan.
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten Mimika Tahun 2014- 2019 disusun
sebagai kewajiban Kepala Dinas untuk menjabarkan rencana
pembangunan dibidang perindustrian dan perdagangan di
Kabupaten Mimika yang mengacu pada Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Mimika Tahun
2014-2019.
Pada Rencana Strategis ini berisi uraian secara garis besar
tentang kebijakan makro Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kabupaten Mimika, Penjelasan teknis pelaksanaan program dan
kegiatan, rencana sasaran yang ingin dicapai pada Tahun
Anggaran 2014-2019.
Maksud dari pada penyusunan buku Rencana Strategis ini
adalah untuk memberikan guidance (petunjuk) tentang
pelaksanaan program dan kegiatan Tahun 2014-2019 dan
memberikan arah pencapaian tujuan dan sasaran Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Mimika serta
pedoman untuk pembuatan Petunjuk Teknis kegiatan secara detil
oleh masing-masing Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan.
Ruang lingkup Rencana Strategis ini meliputi uraian
kebijakan, sasaran yang ingin dicapai oleh Dinas Perindustrian
dan Perdagangan Kabupaten Mimika dan lain sebagainya.

61
Akhir kata, semoga kita semua dapat mewujudkan segala
apa yang telah direncanakan, sebagaimana apa yang telah dicita-
citakan bersama, Amin.

Plt. Kepala Dinas Perindustrian


dan Perdagangan
Kabupaten Mimika

62
DAFTAR ISI

BAB I
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Landasan Hukum...............................................................................................2
1.3 Maksud Dan Tujuan...........................................................................................3
1.4 Sistematika Penulisan........................................................................................4
BAB II
2.1 Tugas, Fungsi dann Struktur Organisasi Perindustrian dan Perdagangan.........6
2.2 Sumber Daya Dinas Perindustrian dan Perdagangan.......................................19
2.3 Kinerja Pelayanan SKPD.................................................................................20
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD..............................21
BAB III
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan
Fungsi Pelayanan SKPD..................................................................................23
3.2 Telaah Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah Terpilih.........................................................................26
3.3 Telaah Renstra K/L dan Renstra Provinsi........................................................28
3.4 Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah dan
Kajian Lingkungan Hidup Strategis.................................................................31
3.5 Penentuan Isu-Isu Strategis..............................................................................32
BAB IV
4.1 Visi dan Misi....................................................................................................35
4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD.................................................37
4.3 Strategi dan Kebijakan.....................................................................................40
BAB V
5.1 Matrik Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kerja, Kelompok Sasaran
Dan Pendanaan.......................................................................................................45
BAB VI
6.1 Indikator Kinerha SKPD yang Mengacu pada Tujuan dan

63
Sasaran RPJMD...............................................................................................58
BAB VII ...............................................................................................................60

64

Anda mungkin juga menyukai