Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


Daerah yang maju, nyaman dan berdaya saing menjadi harapan
pemerintah dan masyarakat, untuk mencapai tujuan tersebut kerjasama dari
setiap lapisan menjadi penentu pencapaian tujuan. Dengan berlakunya
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang perubahan atas UU Nomor
22 Tahun 1999 tentang otonomi daerah, maka terjadi pula pergeseran dalam
pembangunan ekonomi yang tadinya bersifat sentralisasi (terpusat), sekarang
mengarah kepada desentralisasi yaitu dengan memberikan keleluasaan
kepada daerah untuk membangun wilayahnya termasuk pembangunan dalam
bidang ekonominya. Pengertian dan penerapan pembangunan daerah
umumnya dikaitkan dengan kebijakan ekonomi atau keputusan politik yang
berhubungan dengan alokasi secara spasial dari kebijakan pembangunan
nasional secara keseluruhan.
Sejalan dengan Visi Walikota dan Wakil Walikota Gunungsitoli tahun
2016-2021:“Kota Gunungsitoli yang Maju, Nyaman dan berdaya saing”,
dimana untuk mencapai visi tersebut telah disusun beberapa misi yaitu:
1. Membangun masyarakat yang berkualitas dan berdaya saing.
2. Membangun perekonomian yang kokoh dan berkeadilan.
3. Membangun infrastruktur wilayah serta pemanfaatan ruang yang
berwawasan lingkungan.
4. Menghadirkan tata kelola pemerintahan yang akuntabel, profesional dan
melayani.
5. Memperkokoh kehidupan sosial dan kemasyarakatan yang berbudaya,
religius dan taat hukum.

Untuk mencapai tujuan dari Kota Gunungsitoli yang maju, nyaman, dan
berdaya saing, maka diperlukan aspek manajemen dan pengawasan yang
akuntabel dan profesional sehingga setiap bagian dapat berfungsi
sebagaimana mestinya. Kebijakan pada bidang perekonomian menjadi salah
satu acuan dalam menjalankan roda pemerintahan. Sekretariat daerah yang
mempunyai tugas dan kewajiban membantu Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah dalam melaksanakan kebijakan dan mengkoordinasikan
penyelenggaraan pemerintah, administrasi dan tata laksana serta
memberikan pelayanan administrasi kepada satuan kerja perangkat daerah.
Dimana dalam melaksanakan tugasnya Sekretaris Daerah sebagai pimpinan
dari sekretariat daerah di bantu oleh 3 (tiga) asisten yaitu Asisten Bidang
Kesejahteraan Rakyat, Asisten Bidang Perekonomian dan Asisten Bidang
Umum. Asisten Bidang Perekonomian memiliki tanggungjawab yang tinggi
dalam menyusun kebijakan pemerintahan pada bidang pembangunan dan
perekonomian Kota Gunungsitoli.

1.2. Perumusan Masalah

Rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah:


Bagaimana peran Asisten Bidang Perekonomian dalam rangka mewujudkan
Misi Walikota dan Wakil Walikota Gunungsitoli tahun 2016-2021?

1.3. Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui dasar hukum penyelenggaraan pembangunan dan
perekonomian daerah.
2. Untuk mengetahui peran Asisten Bidang Perekonomian dalam rangka
mewujudkan Misi Walikota dan Wakil Walikota Gunungsitoli Tahun 2016/
2021.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Dasar Hukum Penyelenggaraan Pembangunan Daerah


Dasar hukum penyelenggaraan pembangunan daerah
bersumber dari Undang-Undang Dasar (UUD) Negara RI 1945 Bab VI
pasal 18. Hingga saat ini, implementasi formal pasal tersebut terdiri
tiga kali momentum penting, yaitu UU No. 5 Tahun 1974 tentang
pokok-pokok pemerintahan di daerah dan UU No. 22 Tahun 1999 serta
UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Sebelum tahun
1974, bukan saja pembangunan daerah, pembangunan nasional juga
diakui belum didefenisikan dan direncanakan secara baik.
Implementasi pembangunan daerah berdasar UU No 5 tahun 1974
tentang pokok-pokok pemerintahan di daerah, terbukti sangat
mendukung keberhasilan pembangunan nasional hingga PELITA VI
tetapi juga mampu secara langsung melegitimasi kepemimpinan
Presiden suharto. Sementara UU No 22 Tahun 1999 yang diperbaiki
dengan UU No. 32 Tahun 2004 lebih merupakan koreksi-koreksi
sistematis disebabkan oleh permasalahan struktural (sistematik)
maupun dalam hal implementasi.
2.2. Pembangunan Ekonomi Daerah
Sebelum menjelaskan tentang pembangunan ekonomi daerah,
disini akan menjelaskan terlebih dahulu tentang pengertian daerah
(regional) itu sendiri, karena pengertian daerah dapat berbeda-beda
artinya tergantung pada sudut pandang melihatnya. Misalnya dari
sudut hukum, keamanan, kepemerintahan dan lain sebagainya.
Namun dalam hal ini akan dijelaskan pengertian daerah hanya melihat
dari sudut pandang ekonominya saja.
Ditinjau dari sudut pandang ekonominya daerah mempunyai
arti:
a. Suatu daerah diangggap sebagai ruang dimana terdapat kegiatan
ekonomi dan di dalam pelosok ruang tersebut terdapat sifat-sifat
yang sama, kesamaan sifat-sifat tersebut antara lain dari segi
pendapatan perkapita, sosia budayanya, geografisnya dan lain
sebagainya.
b. Suatu daerah dianggap sebagai suatu ekonomi ruang apabila
daerah tersebut dikuasai oleh satu atau beberapa pusat kegiatan
ekonomi. Daerah dalam pengertian ini disebut sebagai daerah
modal.
c. Suatu daerah adalah suatu ekonomi ruang yang berada di bawah
satu administrasi tertentu seperti satu provinsi, kabupaten/kota,
kecamatan, dan lain sebagainya. Daerah ini didasarkan pada
pembagian administrasi suatu negara. Daerah dalam pengertian ini
dinamakan daerah administrasi.

Pembangunan ekonomi daerah adalah sebagai proses dimana


pemerintah daerah dan masyarakatnya mengelola sumber daya-
sumber daya yang ada dan membentuk suatu pola kemitraan antara
pemerintah daerah dengan sektor swasta untuk menciptakan suatu
lapangan kerja baru dan merangsang perkembangan kegiatan
ekonomi (pertumbuhan ekonomi) dalam wilayah tersebut.

Dalam pembangunan ekonomi daerah yang menjadi pokok


permasalahannya adalah terletak pada kebijakan-kebijakan
pembangunan yang didasarkan pada kekhasan daerah yang
bersangkutan (endogenous) dengan menggunakan potensi sumber
daya manusia, kelembagaan, dan sumber daya fisik secara lokal
(daerah). Orientasi ini mengarah pada pengambilan inisiatif-inisiatif
yang berasal dari daerah tersebut dalam proses pembangunan untuk
menciptakan kesempatan kerja baru dan merangsang peningkatan
kegiatan ekonomi.

Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses yang


mencakup pembentukan institusi-institusi baru, pembangunan industri-
industri alternatif, perbaikan kapasitas tenaga kerja yang ada untuk
menghasilkan produk dan jasa yang lebih baik, identifikasi pasar-pasar
baru, alih pengetahuan dan teknologi, serta pengembangan usaha-
usaha baru.
Tujuan utama dari setiap pembangunan ekonomi daerah adalah
untuk meningkatkan jumlah dan jenis peluang kerja untuk masyarakat
daerah. Untuk mencapai tujuan tersebut, pemerintah daerah dan
masyarakatnya harus secara bersama-sama mengambil inisiatif
pembangunan daerah. Oleh karena itu, pemerintah dengan partisipasi
masyarakatnya, dengan dukungan sumber daya yang ada harus
mampu menghitung potensi sumber daya-sumber daya yang
diperlukan untuk merancang dan membangun ekonomi daerahnya.

2.3. Strategi pembangunan Ekonomi daerah


Secara umum strategi pembangunan ekonomi adalah
mengembangkan keesempatan kerja bagi penduduk yang ada
sekarang dan upaya untuk mencapai stabilitas ekonomi, serta
mengembangkan basis ekonomi dan kesempatan kerja yang beragam.
Pembangunan ekonomi akan berhasil bila mampu memenuhi
kebutuhan dunia usaha. Hal ini untuk mengantisipasi kemungkinan
terjadinya fluktuasi ekonomi sektoral, yang pada akhirnya akan
mempengaruhi kesempatan kerja.
Secara garis besar menggambarkan strategi pembangunan
ekonomi daerah dapat dikelompokkan menjadi 4 yaitu:
a. Strategi pengembangan fisik
(locality or physical development strategy).
Melalui pengembangan program perbaikan kondisi
fisik/lokalitas daerah yang ditunjukkan untuk kepentingan
pembangunan industri dan perdagangan, pemerintah daerah akan
berpengaruh positif bagi pembangunan dunia usaha daerah.
Secara khusus, tujuan strategi pembangunan fisik ini adalah untuk
menciptakan identitas masyarakat, dan memperbaiki daya tarik
pusat kota (civic center) dalam memperbaiki dunia usaha daerah.
Untuk mencapai tujuan pembangunan fisik tersebut diperlukan alat-
alat pendukung, yaitu:
1. Pembuatan bank tanah (Land Banking), dengan tujuan agar
memiliki data tentang tanah yang kurang optimal
penggunaannya, tanah yang belum dikembangkan, atau salah
di dalam penggunaannya dan lain sebagainya.
2. Pengendalian perencanaan dan pembangunan, dengan tujuan
untuk memperbaiki iklim investasi di daerah dan memperbaiki
citra pemerintah daerah.
3. Penataan kota (Townscaping), dengan tujuan untuk
memperbaiki sarana jalan, penataan pusat-pusat pertokoan,
dan penetapan standar fisik suatu bangunan.
4. Pengaturan tata ruang (zoning) dengan baik untuk merangsang
pertumbuhan dan pembangunan ekonomi daerah.
5. Penyediaan perumahan dan pemukiman yang baik akan
berpengaruh posistif bagi dunia usaha, disamping menciptakan
lapangan kerja.
6. Penyediaan infrastruktur seperti: sarana air bersih, taman,
sarana parkir, tempat olahraga dan lain sebagainya.
b. Strategi pengembangan dunia usaha
( business development strategy)
Pengembangan dunia usaha merupakan komponen penting
dalam pembangunan ekonomi daerah, karena daya tarik,
kreativitas atau daya tahan kegiatan ekonomi dunia usaha, adalah
merupakan cara terbaik untuk menciptakan perekonomian daerah
yang sehat. Untuk mencapai pembangunan fisik tersebut
diperlukan alat-alat pendukung, antara lain:
1. Penciptaan iklim usaha yang baik bagi dunia usaha, melalui
pengaturan dan kebijakan yang memberikan kemudahan bagi
dunia usaha dan pada saat yang sama mencegah penurunan
kualitas lingkungan.
2. Pembuatan informasi terpadu yang dapat memudahkan
masyarakat dan dunia usaha untuk berhubungan dengan aparat
pemerintah daerah yang berkaitan dengan perijinan dan
informasi rencana pembangunan ekonomi daerah.
3. Pendirian pusat konsultasi dan pengembangan usaha kecil,
karena usaha kecil perannya sangat penting sebagai penyerap
tenaga kerja dan sebagai sumber dorongan memajukan
kewirausahaan.
4. Pembuatan sistem pemasaran bersama untuk menghindari
skala yang tidak ekonomis dalam produksi, dan meningkatkan
daya saing terhadap produk impor, serta sikap kooperatif
sesama pelaku bisnis.
5. Pembuatan lembaga penelitian dan pengembangan Litbang.
Lembaga ini diperlukan untuk melakukan kajian tentang
pengembangan produk baru, teknologi baru, dan pencairan
pasar baru.
c. Strategi pengembangan sumber daya manusia
(Human resources development Strategy).
Strategi pengembangan sumber daya manusia merupakan
aspek yang paling penting dalam proses pembangunan ekonomi,
oleh karena itu pembangunan ekonomi tanpa dibarengi dengan
peningkatan kualitas dan ketrampilan sumber daya manusia adalah
suatu keniscayaan. Pengembangan kualitas sumber daya manusia
dapat dilakukan dengan cara:
1. Pelatihan dengan System Customized Training, yaitu system
pelatihan yang dirancang secara khusus untuk memenuhi
kebutuhan dan harapan si pemberi kerja.
2. Pembuatan bank keahlian (Skill Bank), sebagai bank informasi
yang berisi data tentang keahlian dan latar belakang orang yang
menganggur di penciptaan iklim yang mendukung bagi
perkembangan lembaga-lembaga pendidikan dan keterampilan
di daerah.
3. Pengembangan lembaga pelatihan bagi para penyandang
cacat.
d. Strategi pengembangan masyarakat
(Community Based Development Strategy)
Strategi pengembangan masyarakat ini merupakan kegiatan
yang ditujukan untuk memberdayakan ( empowerment) suatu
kelompok masyarakat tertentu pada suatu daerah. Kegiatan-
kegiatan ini berkembang baik di Indonesia belakangan ini, karena
ternyata kebijakan umum ekonomi yang tidak mampu memberikan
manfaat bagi kelompok-kelompok masyarakat tertentu.
Tujuan kegiatan ini adalah untuk menciptakan manfaat
sosial, seperti misalnya dengan menciptakan proyek-proyek padat
karya untuk memenuhi kebutuhan hidup atau untuk memperoleh
keuntungan dari usahanya.
2.4. Peran Asisten Bidang Perekonomian dalam rangka mewujudkan
Misi Walikota dan Wakil Walikota Gunungsitoli Tahu 2016-2021
Asisten Bidang perekonomian yang dipimpin oleh seorang
Asisten, dimana berdasarkan Peraturan Pemerintah No 18 Tahun
2016 tentang perangkat daerah menguraikan bahwa Asisten bidang
Perekonomian membawahi tiga bagian yaitu: bagian Administrasi
Pembangunan Ekonomi, Bagian Administrasi Komunikasi,
informasi dan kearsipan serta bagian administrasi pangan dan
infrastruktur. Asisten Bidang perekonomian harus mampu:
a. Menyelenggarakan pengkoordinasian dan pembinaan
administrasi serta kegiatan yang meliputi pembangunan
ekonomi, komunikasi, informasi dan kearsipan serta pangan dan
infrastruktur;
b. Menyelenggarakan pengkoordinasian dinas daerah serta
lembaga teknis daerah pada ruang lingkup asisten
perekonomian.

Dengan memperhatikan Misi Walikota dan Wakil Walikota


Gunungsitoli tahun 2016-2021 yaitu:

1. Membangun masyarakat yang berkualitas dan berdaya saing.


2. Membangun perekonomian yang kokoh dan berkeadilan.
3. Membangun infrastruktur wilayah serta pemanfaatan ruang
yang berwawasan lingkungan.
4. Menghadirkan tata kelola pemerintahan yang akuntabel,
profesional, dan melayani.
5. Memperkokoh kehidupan sosial kemasyarakatan yang
berbudaya, religius, dan taat hukum.
Dari uraian Misi Walikota dan Wakil Walikota Gunungsitoli
tahun 2016-2021 diatas dapat dilihat bahwa untuk mencapai kota
yang nyaman, maju dan berdaya saing langkah yang tepat
dikerjakan adalah membangun perekonomian yang kokoh dan
berkeadilan sehingga dalam hal ini Sekretariat Daerah pada
Asisten Bidang Perekonomian sangat mendukung pelaksanaan
Misi tersebut.

Untuk menjalankan strategi dalam rangka mendukung misi


membangun perekonomian yang kokoh dan berkeadilan maka
Asisten Bidang Perekonomian perlu disusun langkah-langkah
konkrit baik dalam bentuk kebijakan maupun program/kegiatan
diantaranya:

a. Kebijakan,
Kebijakan pengelolaan administrasi dan penyelenggaraan
pemerintah bidang perekonomian di Kota Gunungsitoli, yakni:
1. Meningkatkan efektivitas pelaksanaan sistem administrasi
setiap bagian yang dibawahi meliputi bagian Administrasi
Pembangunan Ekonomi, Bagian Administrasi Komunikasi,
Informasi dan Kearsipan serta bagian Administrasi Pangan dan
Infrastruktur.
2. Mendukung penerapan kepemerintahan yang baik dan bersih di
Kota Gunungsitoli.
3. Meningkatkan Koordinasi dan mengefektifkan pencatatan.
b. Program dan Kegiatan.
1. Merumuskan program peningkatan kemampuan aparatur
administrasi pemerintah daerah dilaksanakan melalui kegiatan:
a. Pendidikan dan pelatihan aparatur pengelola Administrasi
Pembangunan Ekonomi, Administrasi komunikasi, Informasi
dan Kearsipan serta Administrasi Pangan dan Infrastruktur.
b. Pengadaan sarana prasarana administrasi pemerintah
daerah.
2. Program pengelolaan administrasi pemerintah pada bagian
pembangunan Ekonomi, Administrasi komunikasi, Informasi dan
Kearsipan serta Administrasi Pangan dan Infrastruktur
dilaksanakan melalui kegiatan:
√ Pendataan, pengelolaan dan pencatatan administrasi setiap
aparatur.
3. Program peningkatan tugas-tugas pengelola administrasi dan
penyelenggaraan pemerintah daerah bagian pembangunan
Ekonomi, Administrasi komunikasi, Informasi dan Kearsipan
serta Administrasi Pangan dan Infrastruktur dilaksanakan
melalui kegiatan:
a. Koordinasi dan pemutakhiran data administrasi
b. Monitoring dan Evaluasi data administrasi.

Diharapkan dengan penyusunan kebijakan dan strategi


pembangunan di Gunungsitoli seperti diuraikan diatas maka
pelaksanaan Misi Walikota dan Wakil Walikota Gunungsitoli
2016-2021 dapat tercapai dengan optimal.
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan.

1. Pembangunan ekonomi daerah adalah sebagai proses dimana


pemerintah daerah dan masyarakatnya mengelola sumber daya-
sumber daya yang ada dan membentuk suatu pola kemitraan
antara pemerintah daerah dengan sektor swasta untuk
menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang
perkembangan kegiatan ekonomi (pertumbuhan ekonomi) dalam
wilayah tersebut.
2. Strategi pembangunan ekonomi adalah mengembangkan
kesempatan kerja bagi penduduk yang ada sekarang dan upaya
untuk mencapai stabilitas ekonomi, serta mengembangkan basis
ekonomi dan kesempatan kerja yang beragam.
3. Peran Sekretariat Bidang Perekonomian sangat penting dalam
merumuskan kebijakan pemerintahan daerah bidang pembangunan
daerah dan perekonomian.

3.2.Saran

Untuk mendukung pelaksanaan perekonomian yang maju dan


berdaya saing dibutuhkan perhatian serius dari semua pihak,
koordinasi antara SKPD dan dukungan dari pihak swasta maupun
pelaku ekonomi lainnya.
PERANAN ASISTEN BIDANG PEREKONOMIAN

DALAM RANGKA MEMBERHASILKAN

MISI WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA GUNUNGSITOLI

TAHUN 2016-2021

Oleh :
........................................

PEMERINTAH KOTA GUNUNGSITOLI


2018
DAFTAR ISI
Halaman

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1

1.1. Latar Belakang.................................................................................................1


1.2. Perumusan Masalah.........................................................................................2
1.3. Tujuan Penulisan..............................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................3

2.1. Dasar hukum penyelenggaraan pembangunan daerah................................3

2.2. Pembangunan ekonomi daerah.......................................................................3

2.3. Strategi pembangunan Ekonomi daerah.......................................................5

2.4. Peran Asisten Bidang Perekonomian dalam rangka mewujudkan Misi

Walikota dan Wakil Walikota Gunungsitoli Tahun 2016-2021...................8

BAB III PENUTUP

3.1. KESIMPULAN...............................................................................................11

3.2. SARAN............................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang Dasar (UUD) Negara RI 1945

Undang-Undang Nomor 23 tahun 2004 tentang perubahan atas UU Nomor 22 tahun 1999
tentang otonomi daerah.

Undang-Undang Nomor 5 tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan di daerah.

Undang-undang No 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.

http:// anaarisanti. Blogspot.com/2010/06/strategi-pembangunan-ekonomi-daerah.html

http://www.elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/perekonomian_indonesia/bab2-
perkembangan_strategi_dan_perencanaan_pembangunan_ekonomi_Indonesia.pdf

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/03/perkembangan-strategi-dan-perencanaan-
pembangunan-ekonomi-indonesia/

http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/perekonomian_indonesia/bab2-
perkembangan_strategi_dan_perencanaan_pembangunan_ekonomi_indonesia.pdf

Anda mungkin juga menyukai