Anda di halaman 1dari 31

KUMPULAN TANYA

JAWAB SEPUTAR HPS

DI GROUP TELEGRAM
MS SHARE PBJ

1
Tanggal 29 Mei 2022
Pertanyaan:
Apakah tidak menyalahi aturan apabila PPK melakukan Addendum Kontrak melebihi
HPS tetapi tidak melewati Pagu Anggaran?
Contoh Konkrit:
Pengadaan Jasa Lainnya
Nilai Pagu Anggaran : Rp. 410.000.000,-
Nilai HPS : Rp. 335.000.000,-
Nilai Kontrak Awal : Rp. 320.000.000,-
Nilai Addendum Kontrak : Rp. 345.000.000,-
Nilai Addendum Kontrak tidak melewati 10% dari Nilai Kontrak Awal tetapi Melebihi
Nilai HPS yang telah ditetapkan di awal pengadaan.
Tanggapan:
- Menurut saya sudah tepat asalkan tidak melewati 10% dan anggaran tersedia,
- Benar,, asal justifikasi adendum penambahan dapat dipertanggungjawabkan.
- Nggak apa-apa sih pak, asalkan nilai pagu kita dan rincian Harga Perkiraan
Sendiri (HPS) tidak bocor ke kontraktor,,,dan pastikan as built drawing kontraktor
sebelum adendum sudah sesuai seluruh pekerjaan utama.

Tanggal 3 Juni 2022


Pertanyaan:
Jika ada kontrak jasa konstruksi, nilai 32M, gabungan lumpsump dan unit price,
terdapat item pembuatan laporan satuannya LS. Dalam HPS, pembuatan laporan
nilainya 25jt, dipenawaran 450jt (timpang sekali).
Hal ini diketahui saat pemeriksaan APIP. Atas hal tsb, apa yg akan dilakukan PPK?
Tanggapan:
Harusnya saat Pokja Pemilihan menyerahkan hasil pemilihan, ada berita acara
harga satuan timpang itu.

Tanggal 17 Juni 2022


Pertanyaan:
Untuk pengadaan alat tulis kantor (ATK) di bawah 50 juta apakah proses pengadaan
langsung melalui penyedia PT/CV tetap dilakukan dengan proses berita acara
klarifikasi negosiasi teknis dan harga, berita acara pembukaan dokumen penawaran,
berita acara hasil pemilihan? Tapi tidak melalui aplilasi atau epurchasing/toko daring

2
Tanggapan:
Selama penyedia sudah masuk e-SIKaP, pengadaan diproses melalui SPSE. Jika
tidak, proses nya melalui pencatatan non tender dengan tetap melengkapi dokumen
berita acara seperti di SPSE.
Pertanyaan Sisipan:
- Kalau proses di SPSE itu bagaimana untuk pengadaan langsung?
- Penyedia yang dipilih apakah boleh hanya satu?
Tanggapan Sisipan:
- PPK upload dokumen KAK/RAB/HPS/spektek/gambar di akun SPSE untuk
paket yang diinginkan, lalu menunjuk Pejabat Pengadaan.
Kemudian di akun Pejabat Pengadaan yang dtunjuk, paket tersebut menjadi
draft. Draft diproses melalui SPSE, dengan cara mengupload dokumen
pemilihan & HPS pembanding, susun jadwal, pilih penyedia melalui e-SIKaP,,
lalu umumkan paket.
- Sebaiknya 2.

Tanggal 7 Juli 2022


Pertanyaan:
Untuk tender pekerjaan konstruksi, apakah Pokja Pemilihan masih perlu melakukan
koreksi Aritmatik ataukah Koreksi Aritmatik cukup by sistem SPSE?
Tanggapan:
Jika HPS di sistem sudah sangat rinci diinput oleh PPK, maka koreksi aritmatika
yang dipakai adalah koreksi aritmatika yang dilakukan oleh system SPSE.
Jika HPS pada sistem yang diinput oleh PPK tidak rinci hanya perbagian pekerjaan
maka koreksi aritmatika harus dilaksanakan secara manual membandingkan HPS
yang rinci dari PPK dengan Penawaran Rinci yang ditawarkan oleh Penyedia di
Apendo.
Jika HPS PPK pada sistem tidak rinci PPK bisa memberikan Rincian HPS yang
kosong. Jika perlu dalam bentuk excel agar memudahkan penyedia membuat
Rincian Penawaran dan memudahkan Pokja dalam melakukan koreksi aritmatika.
Tanggapan Sisipan:
- Mohon maaf, dalam MDP konstruksi sekarang tdk ada klausul koreksi aritmatika
secara elektronik.
- Koreksi aritmarika dilakukan berdasarkan dokumen yg diunggah.

3
Tanggal 10 Juli 2022
Pertanyaan:
Bagaimana menyikapi penawaran yg dibawah 80% pada pengadaan barang?
Apakah perlu dilakukan Evaluasi Kewajaran Harga (EKH)?
Tanggapan:
1. Pada pengadaan barang, evaluasi kewajaran harga dilakukan apabila harga
penawaran setelah koreksi aritmatik nilainya kurang dari 80% (delapan puluh
persen) dari nilai HPS dengan ketentuan:
1) meneliti dan menilai kewajaran harga berdasarkan informasi terkini harga
penawaran dan/atau harga satuan di pasar;
2) mengevaluasi alasan harga penawaran dan/atau harga satuan produk yang
tidak wajar;

4
3) apabila harga penawaran dinilai wajar dan dapat dipertanggungjawabkan,
peserta tersebut ditunjuk sebagai pemenang tender dan harus bersedia untuk
menaikkan Jaminan Pelaksanaan menjadi 5% (lima persen) dari nilai HPS;
4) apabila peserta yang bersangkutan tidak bersedia menaikkan nilai Jaminan
Pelaksanaan, maka penawarannya digugurkan dan dikenakan sanksi Daftar
Hitam;
5) apabila hasil evaluasi dan klarifikasi kewajaran harga penawaran dinyatakan
tidak wajar maka penawaran digugurkan; dan
6) hasil evaluasi dan klarifikasi dituangkan dalam Berita Acara;
7) harga satuan yang dinilai wajar digunakan untuk menghitung harga
penawaran yang dinilai wajar dan dapat dipertanggungjawabkan;
8) harga penawaran dihitung berdasarkan volume yang ada dalam daftar
kuantitas/keluaran dan harga; dan
9) apabila harga penawaran lebih kecil dari hasil evaluasi/perhitungan maka
harga penawaran dinyatakan tidak wajar dan gugur harga
2. Untuk pengadaan Barang juga dilakukan evaluasi kewajaran harga, Disinilah
fungsi penyusunan dan penetapan HPS dihitung secara keahlian dan
menggunakan data/informasi yang dapat dipertanggungjawabkan dan harga
pasar setempat yaitu harga barang/jasa di lokasi barang/jasa
diproduksi/diserahkan/dilaksanakan, menjelang dilaksanakannya pemilihan
Penyedia yang bertujuan untuk menilai kewajaran harga penawaran dan/atau
kewajaran harga satuan;
3. Perhitungan HPS untuk pengadaan barang dapat memperhitungkan komponen
biaya antara lain: harga barang, biaya pengiriman, biaya instalasi, suku cadang,
biaya operasional dan pemeliharaan, biaya pelatihan, biaya tidak langsung
lainnya, keuntungan; dan/atau Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Oleh karena itu
saat klarifikasi evaluasi kewajaran harga komponen biaya juga harus ditanyakan
ke penyedia jika HPS sudah memuat Kompenen tersebut dalam penyusunan
HPS;
4. Pokja Pemilihan menyampaikan undangan informasi klarifikasi dan evaluasi
kewajaran harga kepada Peserta yang nilai penawarannya dibawah nilai nominal
80% (delapan puluh persen) dari nilai HPS yang memuat informasi sebagai
berikut:
1) Waktu pelaksanaan klarifikasi kewajaran harga;
2) Cara pelaksanaan klarifikasi kewajaran harga baik secara tatap muka
(offline) atau daring (online);
3) Dokumen pendukung yang harus disampaikan oleh Peserta;
4) Memberikan data kontak (misal akun email atau nomor telepon) Pokja
Pemilihan
5. Di saat pelaksanaan klarifikasi kewajaran harga baik secara tatap muka (offline)
atau daring (online) Untuk Pengadaan Barang, Penyedia menyampaikan 2 (dua)
dokumen pendukung :
1) Self declare yang disampaikan oleh Peserta yang menunjukkan struktur
pembentuk harga barang yang disampaikan dalam penawaran disertai bukti
pendukung sebagai berikut
a. Bukti penjualan produk kepada pihak lain;

5
b. Bukti pembelian produk dari pabrikan atau distributor; dan/atau Bukti
pendukung lainnya
2) Jaminan ketersediaan barang

Tanggal 19 Juli 2022


Pertanyaan:
Terkait pengadaan barang yang di dalamnya terdapat item uji coba atau uji fungsi yg
harga satuannya disebutkan. Apakah bisa ini masuk dalam pengadaan barang?
Tanggapan:
Menurut saya bisa dimasukan...dalam dokumen pemilihan juga sudah ada. Cuma
biaya ujinya sudah termasuk harga barang saja...atau mau dipisah
Pertanyaan Sisipan:
- Ini rencananya mau dipisah. Apakah boleh?
o Tergantung PPK saat menyusun spesifikasi. Secara prinsip dapat dipisah
atau digabung. Ketika digabung maka harga barang sudah yermasuk uji
maka pencatatan asetnya cukup barang...jika di pisah maka nanti ada 2
pencatatan asetnya barang dan tes uji. Mana yang lebih efisien dan
efektif...ini kalo dari sudut pandang saya.
- PPK menghendaki utk digabung, namun menurut Pokja kesulitan dalam MDP
apakah konstruksi atau pengadaan barang.
Dalam pengadaan barang ada 2 katagori pekerjaan yaitu hanya pengadaan barang
saja atau pengadaan barang fungsional.
Pengadaan barang saja misalnya pengadaan buku maka dalam HPSnya hanya
memperhitungkan harga pasar barang, overhead dan keuntugan serta pajak.
Sedangkan pengadaan barang fungsional contohnya pengadaan AC maka tidak
cukup pengadaan barang saja tapi dalam penyusunan HPS perlu ditambahkan biaya
pemasangan dan bisa ditambah biaya uji fungsi dan pelatihan singkat. Untuk
pengadaan fungsional biaya pemasangan, uji fungsi dan pemasangan bisa
dipisahkan sehingga pencatatan aset barang dan jasa bisa di pisah. Jika harus
disatukan maka dalam spesifikasi barang dan pekerjaan harus dijabarkan spesifikasi
untuk pemasangan dan pelatihan.
Pencatatan asetnya make prinsip harga perolehan= harga pembelian + biaya lain2
agar operatif termasuk uji fungsi. Nanti nilai tsb dengan sendirinya mengalami
penyusutan.

Pertanyaan:
Untuk opsi pengadaan barang fungsional. Mungkin bisa dibantu soal rujukan dan
proses evaluasi.

6
Tanggapan:
1. Perhitungan HPS untuk barang dapat memperhitungkan komponen biaya antara
lain terdiri dari Harga barang, Biaya pengiriman, Biaya instalasi,Suku cadang,
Biaya operasional dan pemeliharaan, Biaya pelatihan, Biaya tidak langsung
lainnya, Keuntungan; dan/atau Pajak Pertambahan Nilai;
2. Perhitungan komponen biaya disesuaikan dengan survei yang dilakukan yang
didapatkan bisa dari berbagai sumber salah satunya harga pasar setempat
terhadapa barang atau Jasa;
3. Artinya Pengadaan Barang yang sifatnya Fungsional saat digunakan oleh
Pengguna barang pada HPSnya bisa menambahkan biaya Instalasi, uji coba
atau uji fungsi;
4. Nanti pada Spesifikasi tinggal di buatkan Spesifikasi Barang yang diinginkan dan
Spesifikasi Metode Pelaksanaan Pekerjaan yang mewajibkan penyedia
melakukan Instalasi, uji coba atau uji fungsi;
5. Nanti Pada syarat Pemilihan bisa ditambahkan syarat Surat Penyataan dari
Penyedia yang isinya salah satun adalah Penyedia bersedia untuk melakukan
Instalasi, uji coba atau uji fungsi.

Tanggal 10 Agustus 2022


Pertanyaan:
Diskusi, untuk keuntungan, overhead paling banyak 15% utk kontruksi, apakah non
kontruksi juga sama? Aturan yg mengaturnya ada di aturan apa?
Tanggapan:
Pengadaan barang tidak diatur besar keuntungannya karena sangat susah
menentukan batas keuntungan karena barang punya rantai pasok yang panjang dari
pabrikan sampai ke pengecer. Kemudian harga pasarnya bisa didapat dari eceran,
distributor atau pabrikan.
Misal pengadaan pensil jika jumlahnya tidak banyak harga pasarnya bisa dari
eceran. Jika jumlahnya lumayan banyak harga pasar dari distributor dan jika
jumlahnya banyak bisa dari pabrikan. Makanya sangat sulit menentukan batas
keuntungan karena harga di satu rantai pasok harga barang bisa sangat jauh dari
rantai pasok yg lain.
Kemudian untuk pengadaan barang yang fungsional karena dalam pengadaan
barang tersebut ada biaya pemasangan, instalasi serta pelatihan singkat jika tidak
dijabarkan dalam penyusunan DPA dan HPS maka masuk dalam keuntungan dan
overhead, sehingga sangat tidak tepat membatasi keuntungan dalam pengadaan
barang.
Tanggal 12 Agustus 2022
Pertanyaan:
Mengenai perhitungan harga timpang ..."yang nilai penawarannya lebih dari 110
persen dibandingkan HPS"...

7
Tanggapan:
HARGA SATUAN TIMPANG
1. Harga satuan timpang berdasarkan peraturan LKPP No.12 tahun 2021 dikatakan
Bagi Pokja Pemilihan dalam hal pengadaannya skema kontrak harga satuaan
atau kontrak gabungan lumsum dan harga satuan yang di dalamnya ada harga
satuan maka Pokja Pemilihan mengklarifikasi mengenai satuan harga timpang
tadi;
2. Diklarifikasi, dilihat timpang atau tidak timpang, hanya itu yang diklarifikasi;
3. Jadi untuk harga satuan timpang tidak digugurkan dan tidak dinegosiasi hanya
diklarifikasi;
4. Klarifikasi untuk dilihat agar apakah harga tersebut sesuai dengan harga
pasarnya;
5. Jika sesuai dengan harga pasarnya maka dianggap tidak timpang;
6. Jika tidak sesuai dengan harga pasarnya maka dinyatakan timpang;
7. Jadi hanya diklarifikasi timpang atau tidak timpang;
8. Untuk kontrak untuk item-item yang memiliki harga satuan timpang itu tetap
dibayar sesuai volumenya dan nanti secara total tidak masalah dan tidak perlu
dilakukan negosiasi kontraknya tadi;
9. Harga kontrak dalam pelaksanaan kontrak, apabila harga satuan timpang ini
berubah volumenya atau bertambah dan ketika bertambah atas volume
tambahannya;
10. Jika harga volume yang bertambah memang harganya timpang, maka dilakukan
harga mengikuti harga HPS;
11. Sedangkan kalau kita lihat Dokumen Pemilihan, ketika bertambah atas volume
timpang, maka volume tambahannya mengikuti harga negosiasi;
12. Jadi tidak ada tambah volume ya berarti tidak ada mengikuti harga HPS tidak
ada mengikuti harga negosiasi.

Tambahan penjelasan:
1. Dalam hal harga satuan maka harga satuan penawaran yang nilainya lebih
besar dari 110% (seratus sepuluh persen) dari harga satuan yang tercantum
dalam HPS, dilakukan klarifikasi dengan ketentuan:
1) apabila setelah dilakukan klarifikasi, ternyata harga satuan tersebut dapat
dipertanggungjawabkan/sesuai dengan harga pasar maka harga satuan
tersebut dinyatakan tidak timpang;
2) apabila setelah dilakukan klarifikasi, ternyata harga satuan tersebut
dinyatakan timpang maka harga satuan timpang hanya berlaku untuk volume
sesuai dengan Daftar Kuantitas dan Harga;
3) Pokja Pemilihan menyampaikan daftar harga satuan yang dinyatakan timpang
kepada PPK dalam bentuk berita acara klarifikasi harga timpang
2. Untuk Kontrak Harga Satuan atau Kontrak Gabungan Lumsum dan Harga
Satuan, Pokja Pemilihan melakukan klarifikasi terhadap harga satuan yang
nilainya lebih besar dari 110% (seratus sepuluh persen) dari harga satuan yang
tercantum dalam HPS;

8
3. Apabila setelah dilakukan klarifikasi, ternyata harga satuan tersebut dapat
dipertanggungjawabkan/sesuai dengan harga pasar maka harga satuan tersebut
dinyatakan tidak timpang;
4. Apabila setelah dilakukan klarifikasi Harga Satuan tersebut dinyatakan timpang,
maka harga satuan timpang hanya berlaku untuk volume sesuai daftar kuantitas
dan harga;
5. Jika terjadi penambahan volume terhadap harga satuan yang dinyatakan
timpang, maka pembayaran terhadap tambahan volume tersebut berdasarkan
harga satuan yang tercantum dalam HPS;
6. Data/dokumen pendukung yang berkaitan dengan harga satuan penawaran
dibawa/diserahkan kepada Pokja Pemilihan pada saat klarifikasi;
7. Data/dokumen pendukung yang berkaitan dengan harga satuan penawaran
dibawa/diserahkan kepada Pokja Pemilihan pada saat klarifikasi.
Pertanyaan Sisipan:
Cara melakukan klarifikasi harga timpangnya seperti apa y, apalagi bila
penawaran tidak dibawah 80%?
Tanggapan Sisipan:
- Klarifikasi harga timpang tidak ada hubungan dengan total penawaran di bawh
80% atau di atas 80%. Harga timpang diberikan bila ada rincian HPS yang nilai
total rincian (volume x harga satuan) Melebihi 110%;
- Jika ada rincian satuan melebihi 110% maka pokja melakulan klarifikasi ke
penyedia untuk menyakinkan pokja bahwa harga yg di tawarkan sesuai harga
pasar;
- Jika tidak meyakinkan maka harga satuan tersebut dilabeli timpang;
- Klarifikasi harga timpang tidak mempengaruhi total nilai penawaran;
- Hanya memberi label timpang atau tidak tompang;
- Meyakinkan Pokja Pemilihan bahwa harga tersebut tidak timpang adalah
dengan membawa bukti dukung;
- Jika tidak bisa di buktikan maka harga tersebut dianggap timpang.
Tambahan Info:
Analisa harga satuan pekerjaan (AHSP) digunakan untuk klarifikasi harga satuan
>110%
AHSP digunakan untuk EKH dan AHSP dgunakan untuk negosiasi harga.
Jadi anggapan AHSP hanya untuk EKH tentu tidak tepat....namun AHSP sifatnya
diminta bukan disampaikan dalam penawaran harga secara bersamaan.
AHSP secara sederhana akan diperlukan di setiap nilai penawaran, baik > 80% atau
< 80%, karena sepastinya akan ada yg namanya harga satuan > 110%, kecuali
rincian HPS bocor.

Tanggal 28 Agustus 2022

9
Pertanyaan:
Misal, paket pengadaan pekerjaan konstruksi yg dipersyaratkan ada 2 SBU dgn
kualifikasi Menengah, SBU A (menengah) dan SBU B (menengah)..
Kemudian penawaran dari PT. A (dgn kualifikasi usaha Menengah) hnya memiliki
SBU A (Menengah),, sehingga PT. A melakukan KSO dgn CV. B (dgn Kualifikasi
Usaha Kecil) untuk mencapai SBU B yg tidak dimiliki oleh PT. A,, sdangkan CV. B
memiliki SBU B tersebut,, namun kualifikasi usahanya adalah Kecil sehingga SBU B
dari CV. B juga adalah Kualikasi Kecil..
Apakah penawaran dari kedua Perusahaan tersebut dapat memenuhi persyaratan
tersebut?
Tanggapan:
1. Paket pengadaan pekerjaan konstruksi dengan nilai HPS Rp. 30 M
dipersyaratkan 2 (dua) SBU, Subklasifikasi BG 004 Dan SI003 yg dipersyaratkan
ada 2 SBU dgn kualifikasi menengah;
2. Jika perusahaan PT. Ayam (Kualifikasi Menengah) sebagai Leadfirm ber-KSO
dengan Perusahaan PT. Buah (Kualifikasi Menengah), maka Perusahaan PT.
Ayam dan PT. Buah dapat memiliki salah satu SBU dipersyaratkan karena
perusahaan sama sama memiliki SBU dengan Kualifikasi Menengah;
3. Jika Perusahaan PT. Ayam (Kualifikasi Menengah) sebagai Leadfirm ber-KSO
dengan PT. Buah (Kualifikasi Kecil), Maka Perusahaan PT. Ayam wajib memiliki
Kedua SBU yaitu Subklasifikasi BG 004 Dan SI003 dengan kualifikasi
menengah;
4. Sedangakan PT. Buah dengan Kualifikasi Kecil dapat memiliki salah satu SBU
dipersyaratkan walau Kualifikasi SBU nya Kecil;
5. Untuk paket Pekerjaan yang mempersyaratkan 2 SBU dengan Kualifikasi
Menengah maka apabila Penyedia ber KSO maka syarat Kualifikasi ke2 (dua)
SBU tersebut harus di penuhi baik secara mandiri maupun saling melengkapi.

Tanggal 22 September 2022


Pertanyaan:
Dalam menyusun HPS, apakah semua toko daring dapat digunakan sebagai harga
pembanding, atau hanya toko daring yg dari lkpp?
Tanggapan:
Semua bisa

Tanggal 7 Oktober 2022


Pertanyaan:
Sebuah kegitan pengadaan barang misalnya pagu awal 600jt, sudah jadi kontrak
saat masuk perubahan anggaran, pagunya ditambah 200jt maka jadinya 800jt,
Apa kita harus buat kontrak baru untuk sisanya atau bagaimana?
10
Tanggapan:
1. Kalau diadendum tambah anggaran tidak boleh melebihi 10 persen dari nilai
kontrak awal.
2. PENAMBAHAN HARGA KONTRAK AKHIR TIDAK MELEBIHI 10% (SEPULUH
PERSEN)
1) Dalam hal terdapat perbedaan antara kondisi lapangan pada saat
pelaksanaan dengan gambar dan/atau spesifikasi teknis yang ditentukan
dalam dokumen Kontrak, Pejabat yang berwenang untuk menandatangani
Kontrak bersama Penyedia dapat melakukan perubahan pekerjaan, yang
meliputi:
a. menambah atau mengurangi volume yang tercantum dalam Kontrak;
b. menambah dan/atau mengurangi jenis kegiatan/pekerjaanl
c. mengubah spesifikasi teknis dan/atau gambar pekerjaan; dan/atau;
d. mengubah jadwal pelaksanaan pekerjaan.
2) Dalam hal tidak terjadi perubahan kondisi lapangan seperti yang dimaksud
diatas namun ada perintah perubahan dari Pejabat yang berwenang untuk
menandatangani Kontrak, Pejabat yang berwenang untuk menandatangani
Kontrak bersama Penyedia dapat menyepakati perubahan pekerjaan yang
meliputi:
a. menambah dan/atau mengurangi jenis kegiatan/pekerjaan;
b. mengubah spesifikasi teknis dan/atau gambar pekerjaan; dan/atau
c. mengubah jadwal pelaksanaan pekerjaan
3) Perintah perubahan pekerjaan dibuat oleh Pejabat yang berwenang untuk
menandatangani Kontrak secara tertulis kepada Penyedia kemudian
dilanjutkan dengan negosiasi teknis dan harga dengan tetap mengacu pada
ketentuan yang tercantum dalam Kontrak awal;
4) Hasil negosiasi tersebut dituangkan dalam Berita Acara sebagai dasar
penyusunan adendum Kontrak.
5) Dalam hal perubahan pekerjaan mengakibatkan penambahan Harga Kontrak,
perubahan Kontrak dilaksanakan dengan ketentuan penambahan Harga
Kontrak akhir tidak melebihi 10% (sepuluh persen) dari harga yang tercantum
dalam Kontrak awal dan tersedianya anggaran;
6) Apabila kuantitas mata pembayaran utama yang akan dilaksanakan berubah
akibat perubahan pekerjaan lebih dari 10% (sepuluh persen) dari kuantitas
awal, maka pembayaran volume selanjutnya dengan menggunakan harga
satuan yang disesuaikan dengan negosiasi
Setelah berkontrak kita tidak ada lagi membahas namanya Pagu dan HPS.
Pagu adanya pada ranah perencanaan anggaran atau perencanaan pemilihan
Sedangkan HPS ranahnya persiapan pengadaan. Saat berkontrak yang kita
bahas adalah nilai kontrak hasil dari evaluasi Pokja Pemilihan.
3. Amannya dibuat kontrak baru untuk sisanya.

Tanggal 7 Oktober 2022

11
Pertanyaan:
Dokumen apa saja yg perlu dibuat untuk pengadaan barang melalui pengadaan
langsung dengan nominal di bawah 15 juta.
Tanggapan:
Kalau nggak salah HPS dan spesifikasi teknis saja
Tanggal 14 Oktober 2022
Pertanyaan:
1. Untuk pengadaan langsung di bawah 50 jt dokumen apa saja yg diperlukan?
2. Pengadaan pembelian seminar kit untuk kegiatan sosialisasi.
Tanggapan:
1. Tergantung jenis pengadaannya dulu. Untuk persiapan pengadaan, dokumen2
yg perlu disiapkan:
- HPS
- Spek teknis/KAK
- Rancangan kontrak
2. Oh ya, silahkan
HPS, spek teknis dan kuitansi
Kalau lewat e-purchasing (toko daring atau ekatalog) tidak perlu HPS

Pertanyaan:
Untuk HPS sebaiknya ditetapkan dengan apa ya, Surat Keputusan atau Berita
Acara?
Tanggapan:
1. Mana yang terbaik. Sebenarnya dengan memberi tanggal dan tanda tangan
sudah bisa di sebut sebagai menetapkan HPS. Jika ingin di tambah dengan
berita acara rapat dan penetapan lebih baik lagi
2. Kalau di tempat saya yang namanya hps itu ditetapkan dengan Surat Keputusan
dan ditandatangani oleh PPK.
3. HPS adalah Produk dari PPK, Legalitas pengesahan cukup Tanda Tangan PPK
Bu..klu PA sebagai PPK berarti tanda tangan PA..itu sudah sah Bu..dan sudah
biasa di pakai di Tender atau Pengadaan Langsung
4. HPS: Harga Perkiraan Sendiri, itu produk PPK, yang menyiapkan PPK, sehingga
legalitas HPS adalah Tanda Tangan PPK itu sendiri

Tanggal 28 Oktober 2022

Pertanyaan:

12
Ada anggaran di Dinas untuk pembuatan aplikasi, nilai anggarannya Rp40jt. Dinas
belum punya HPS dan PPK tidak memahami cara membuat HPS utk pembuatan
aplikasi.
Kira2 bagaimana cara eksekusi proses pengadaannya?
Supaya aplikasi bisa dibuat oleh penyedia.
Dalam DPA masuk di belanja modal aset tak berwujud.
Tanggapan:
Identifikasi kebutuhan,aplikasi apa yang dibangun, jangan lupa dengan ketentuan
SPBE apakah masih boleh membuat aplikasi konfirmasi ke pusat datanya. Karena
sudah ada pembatasan pembuatan aplikasi. Jika sudah clear and clean baru cek
pasarnya...seperti apa itu pembuatan aplikasi..berapa kebutuhan anggaran apakah
ada yang sudah jual aplikasi tsb atau dibangun dst...
Tanggal 21 Januari 2023

Pertanyaan:

Kalau penyedia tidak melampirkan analisa harga satuan pekerjaan apakah bs


digugurkan? Sedangkan dokumen PPK daftar kuantitas ada analisanya lengkap.
Mohon petunjuknya?

Tanggapan:

 Tidak Wajib dilampirkan, Maka tidak menggugurkan.


 Setuju pak, analisa harga satuan dan bukti pendukung diminta saat penawara
dibawah 80% dan melakukan kewajaran harga,
 AHSP hanya diminta jika penawaran dibawah 80% HPS.
 Itupun diminta pada saat klarifikasi, bukan pada saat pemasukan penawaran.

Tanggal 29 Januari 2023

Pertanyaan:

Pak terus yg mau saya tanyakan berkaitan dokumen Rencana Keselamatan


Konstruksi (RKK)

1. Apakah wajib di masukan biaya SMKK di dalam HPS atau tergantung resiko?
2. Kalau Misalnya PPK tdk masukan biaya SMKK di dalam HPS, apakah saat
Tender Pokja tetap syaratkan Dokumen RKK itu pak?

Tanggapan:

13
 Wajib. Untuk resiko kecil harus di rinci 8 komponen sedangkan untuk resiko
menengah dan besar 9 komponen.
 Kalo SMKK di Kementerian PUPR wajib pak karena ada Permen 10 tahun 2021.
 Bila tidak ada biaya SMKK pada HPS artinya HPS masih keliru, harus diperbaiki
dulu. Acaunnya ada di dokumen pemilhan dan Permen PU No 10 Thn 2021.
 Dan biaya SMKK dievaluasi juga di evaluasi harga sebagaimana Per LKPP no 12
tahun 2021.
 Yang sering masalah PPK tidak tau apa saja output atau produk perancangan
padahal termasuk konseptual SMKK dan rincia biayanya. Dan konsultan
perancangan juga tidak memahami yang tau hanya buat gambar dan RAB.
Padahal outputnya apa saja sudah di atur di PP 14 tahun 2021 Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi.
 Dan sekarang ditambah dengan perhitungan TKDN yang masuk dalam katagori
spesifikasi teknis yaitu spesifikasi kompenen barang/jasa untuk material
konstruksinya.

Pertanyaan:

Mungkinkah tidak memberikan uang muka pada pelaksanaan proyek konstruksi


senilai 17 M?

Tanggapan:

 Kenapa tidak diberikan dan apa untung ruginya?


 Untuk mengetahui apakah suatu paket pengadaan dapat diberikan uang muka
dapat ditelusuri dari komponen biaya pembentuk HPS (Harga Perkiraan Sendiri)
yang disusun dan ditetapkan oleh PPK, apakah di dalamnya terdapat kebutuhan
biaya yang penyedia membutuhkan uang muka.
 Penyedia membutuhkan UM utk mobilisasi barang/bahan/material/peralatan dan
tenaga kerja; pembayaran uang tanda jadi kepada pemasok
barang/bahan/material/peralatan; dan/atau pekerjaan teknis yang diperlukan
untuk persiapan pelaksanaan pekerjaan.
 Pendapat saya karena paketnya besar lebih baik di berikan uang muka. Tinggal
nanti saat pelaksanaan kontrak, pengunaan uang muka yang perlu dikawal.

14
 Uang muka DAPAT diberikan. Dapat = tidak wajib. Tidak diberi UM ya gpp. Yg
penting ketentuan tsbt sdh tertuang dlm rancangan kontrak dan dokumen
pemilihan, shg penawar dpt mengetahui aturan main saat berkontrak. Penentuan
pemberian UM dpt mempengaruhi nilai penawaran. Terkait pemberian UM
sesuaikan juga dengan rencana serapan anggaran/ ketersediaan anggaran pd
triwulan tsbt.
 Setiap pekerjaan konstruksi, baik kualifikasi kecil, Menengah, besar semuanya
dapat diberi uang Muka. Lihat di PerLKPP 12 Thn 2021.

Tanggal 14 Februari 2023

Pertanyaan:

Langkah apa yg ditempuh pokja jika lebih dari satu penyedia mempunyai log akses
yang sama?

Tanggapan:

 Fungsi alamat IP adalah untuk membedakan setiap perangkat yang terhubung


pada internet. Tidak mungkin ISP mendaftarkan dua alamat IP yang sama ke
lebih dari satu perangkat.
 LKPP saja tidak berani langsung mengatakan itu persekongkolan. Karena LKPP
paham harus ada bukti dulu baru bisa dianggap persekongkolan.
 Klarifikasi ke alamat IP minta mereka meyakinkan pokja bahwa mereka tidak
mengunakan IP yang sama. Semua pertayaan dan peryataan di catat dan di buat
Video.
 LPSE menyediakan bidding room untuk memberikan fasilitas kepada penyedia
yg kesulitan dalam mengakses LPSE, akan tetapi IP Adress dibedakan dengan
IP Adress nya Pokja dan personil yg ada di UKPBJ.

Persekongkolan:

1. Pada Dokumen Pemilihan di Instruksi Kepada Peserta (IKP) pada di Evaluasi


Dokumen Penawaran bahwa Indikasi persekongkolan antar Peserta
memenuhi sekurang-kurangnya 2 (dua) indikasi di bawah ini:
a. Kesamaan dalam Dokumen Penawaran, antara lain pada: metode kerja,
bahan, alat, Analisa pendekatan teknis, koefisien, harga satuan dasar upah,
bahan dan alat, harga satuan pekerjaan, dan/atau dukungan teknis;

15
b. Para peserta yang terindikasi persekongkolan memasukkan penawaran
dengan nilai penawaran mendekati HPS dan/atau hampir sama;
c. adanya keikutsertaan beberapa Penyedia Barang/Jasa yang berada
dalam 1 (satu) kendali;
d. adanya kesamaan/kesalahan isi Dokumen Penawaran, antara lain
kesamaan/kesalahan pengetikan, susunan, dan format penulisan; dan/atau
e. jaminan penawaran diterbitkan dari penerbit penjaminan yang sama dan
nomornya berurutan.
2. Indikasi persekongkolan antar Peserta tersebut hanya berlaku untuk
keikutsertaan beberapa Penyedia Barang/Jasa yang berada dalam 1 (satu)
paket pekerjaan dan tidak bisa digunakan pada paket berbeda walaupun
memenuhi unsur Indikasi persekongkolan antar Peserta ;
3. Kemudia masalah memiliki alamat IP Addres yang sama sesuai dengan balasan
jawaban LKPP Nomor 666/D.2.3/01/2022 tanggal 11 Januari 2022 Untuk Kepala
Biro Pengadaan Barang dan Jasa Provinsi Jawa Timur Perihal Penjelasan
Informasi IP Clien Pada SPSE pada ayat 3 di jelaskan dalam hal ditemukan
adanya kesamaan IP Clien antarpeserta tidak serta merta menjadi bukti/indikasi
persekongkolan.
4. Fitur Informasi IP Addres tersebut dapat digunakan sebagai informasi awal dalam
evaluasi dokumen penawaran untuk melihat lebih lanjut ada tidaknya indikasi
persekongkolan sebagai mana di atur pada IKP tentang bahwa Indikasi
persekongkolan antar Peserta;
5. Informasi IP Addres yang sama yang bisa dijadiikan indikasi awal
Persekongkolan hanya berlaku beberapa Penyedia Barang/Jasa yang berada
dalam 1 (satu) paket pekerjaan dan tidak bisa digunakan pada paket berbeda
walaupun memenuhi unsur Indikasi persekongkolan antar Peserta;
6. Bila ada Informasi IP Addres yang sama dalam 1 (satu) paket pekerjaan,maka
tidak bisa langsung digugurkan, oleh karena itu Pokja harus melakukan klarifikasi
karena mungkin saja dalam sebuah Komplek perkantoran terdiri dari beberapa
Kantor Penyedia;
7. Menurut saya PPK tidak bisa untuk tidak menerbitkan SPPBJ jika tahapan
Evaluasi Pokja Pemilihan sudah sesuai dengan Regulasi;

16
8. Kemudian PPK tidak bisa meminta Penyedia untuk hadir untuk melakukan
klarifikasi atas indikasi persekongkolan, karena Penyedia bisa hadir saat rapat
persiapan tanda tangan kontrak setelah SPPBJ di terbitkan;
9. Bila ternyata saat rapat persiapan tanda tangan kontrak yang hadir adalah hanya
1 (satu) orang mewakili beberapa perusahaan maka PPK mengecek terlebih
dahulu apakah orang yang hadir tersebut benar merupakan pengurus
perusahaan dengan melihat Akte Pendiriaan dan Perubahan. Jika orang yang
hadir merupakan pengurus ketiga perusahaan tersebut artinya PPK tidak bisa
menolak;
10. Jika Yang hadir bukan merupakan pengurus ketiga perusahaan tersebut maka
PPK dapat memberikan teguran tertulis agar pengurus perusahaan untuk hadir
pada rapat persiapan tanda tangan kontrak dengan memberi tengan waktu
tertentu

Tanggal 27 Februari 2023

Pertanyaan:

Apakah ada contoh SK Penetapan Penyelanggara Swakelola Tipe 1 dan contoh

RAB, HPS jasa konsultasi bentuk lumsum?

Tanggapan:

https://linktr.ee/gorutukpbj

Tanggal 7 Maret 2023

Pertanyaan:

Assalamualaikum, mau tanya pak, Persyaratan Kebutuhan Alat di Dokumen


Pemilihan untuk kualifikasi kecil Minimal 3 jenis alat, tapi kebutuhan alat yg Rill
sesuai analisa HPS itu lebih dari 3 buah, Kira kira bgmana ini pak mnrut pandangan
bapak?

Tanggapan:

- Untuk kualifikasi kecil syarat pemilihan untuk peralatan di batasi hanya 6 perlatan
dengan jumlah maksimal masing masing 3 unit. Hal di atas hanya sebagai syarat
pertandingan saat pemilihan penyedia. Nah jika di pelaksanaan kontraknperlatan

17
lebih dari yang ditetapkan pada dokumen pemilihan maka PPK merinci krbutuhan
keseluruhan perlatan pada spesifikasi peralatan pada metode pelaksanaan.
- Pada spesifikasi peralatan pada metode pelaksanaan wajib di penuhi penyedia
saat pelaksanaan kontrak.
- Nanti dirancangan kontrak di daftar peralatan semua peralatan dimasukan, jadi
akan mengikat saat pelaksanaan kontrak.
- Kemudian di rapat persiapan tanda tangan kontrak hal ini juga di bicarakan dan
di sepakati. Karena penyedia kadang hanya baca syarat pemilihan tapi tidak
membaca metode dan rancangan kontrak sebagai syarat pelaksanaan kontrak.

Tanggal 12 Maret 2023

Pertanyaan:

Mohon pencerahan, sedikit ada polemik di Pokja kami tentang persyaratan


tambahan dalam Lembar Data Pemilihan (LDP). Terkait dengan PDN dan TKDN utk
tender di bawah 1 M. Dalam tambahan syarat penyedia wajib mencantumkan PDN
yg berTKDN, jika peserta tidak melampirkan keterangan TKDN bolehkah Pokja
menggugurkan peserta tersebut? Mengingat PP, Perpres dan Inpres terkait wajibnya
PDN?

Tanggapan:

- Di MDP konstruksi, penyedia tidak melampirkan form TKDN tidak


menggugurkan.
- Karena nilai HPS di bawah 1 Milyar maka tidak perlu ada preferensi harga.
- Karena tidak diberi preferensi harga maka tidak perlu menyampaikan formulir
TKDN.
- Gara gara TKDN dan PH tender diseluruh indonesia pada terlambat tayang
karena Konsultan perancangan binggung saat membuat TKDN di perancangan
dan PPK nya juga binggung. Kalau saya lebih baik PPK menetapakan spesifikasi
bahan dan materian yang ber TKDN, karena spek-kan yang menentukan PPK
dan akan terikat di pelaksanaan kontrak.
Kemudian saat menyusun spek kan dapat menyebutkan merk. Jadi sebutkan
saja merk merk yang ber TKDN yang diinginkan PPK.
18
- TKDN jangan diabaikan, akan tetapi tidak menggugurkan apabila penyedia tidak
melampirkan formulir dan sertifikat TKDN. PPK dalam menyusun perencanaan
pengadaan sudah harus mencantumkan barang yg mempunyai TKDN minimal
25℅.

Tanggal 18 Maret 2023

Pertanyaan:

Selamat malam teman2, mungkin ada yang bisa jelaskan apa yg dimaksud dengan
dokumen "riwayat HPS"?

Tanggapan:

1. Harga Perkiraan Sendiri yang selanjutnya disingkat HPS adalah perkiraan


harga barang/jasa yang ditetapkan oleh PPK yang telah memperhitungkan
biaya tidak langsung, keuntungan dan Pajak Pertambahan Nilai.
2. Penetapanan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) merupakan salah satu tugas
Pejabat Pembuat Komitmen (HPS) pada tahap Persiapan Pengadaan
Barang/Jasa melalui Penyedia dimana HPS dihitung secara keahlian dan
menggunakan data yang dapat dipertanggungjawabkan.
3. Penyusunan dan penetapan HPS bertujuan untuk menilai kewajaran harga
penawaran dan/atau kewajaran harga satuan, dasar untuk menetapkan batas
tertinggi penawaran yang sah dan dasar untuk menetapkan besaran nilai jaminan
pelaksanaan bagi penawaran yang kurang dari 80% (delapan puluh persen) dari
nilai HPS.
4. Riwayat harga perhitungan sendiri (HPS) adalah catatan atau dokumentasi
tentang proses perhitungan harga yang dilakukan oleh sebuah lembaga atau
instansi dalam melaksanakan suatu pekerjaan atau proyek. HPS biasanya
digunakan sebagai dasar untuk menentukan harga yang wajar dalam proses
lelang atau pengadaan barang atau jasa.
5. Dalam HPS, biasanya terdapat informasi tentang spesifikasi barang atau jasa
yang akan dibeli, besaran atau jumlah yang dibutuhkan, harga satuan, serta total

19
harga. Dokumen HPS ini juga biasanya mencakup biaya-biaya lain yang terkait
dengan pengadaan barang atau jasa, seperti biaya transportasi, biaya
pengiriman, dan biaya administrasi.
6. Riwayat HPS ini dapat digunakan sebagai dasar untuk memperkirakan biaya
proyek di masa depan atau sebagai acuan untuk membandingkan harga yang
diajukan oleh pihak-pihak yang mengajukan penawaran. Penting untuk mencatat
setiap perubahan atau revisi yang dilakukan terhadap HPS selama proses lelang
atau pengadaan, sehingga dapat meminimalkan risiko kesalahan atau
penyelewengan.
7. Dalam PPK menyusun HPS, Riwayat HPS berupa Data/informasi yang dapat
digunakan untuk menyusun HPS antara lain:
a) harga pasar setempat yaitu harga barang/jasa di lokasi barang/jasa
diproduksi/diserahkan/dilaksanakan, menjelang dilaksanakannyapemilihan
Penyedia;
b) informasi biaya/harga satuan yang dipublikasikan secara resmi oleh
Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah;
c) informasi biaya/harga satuan yang dipublikasikan secara resmi oleh asosiasi.
Yang dimaksud dengan asosiasi adalah asosiasi profesikeahlian, baik yang
berada di dalam negeri maupun di luar negeri. Informasi biaya/harga satuan
yang dipublikasikan termasuk pula sumber data dari situs web komunitas
internasional yang menayangkan informasi biaya/harga satuan profesi
keahlian di luar negeri yang berlaku secara internasional termasuk dimana
Pengadaan Barang/Jasa akan dilaksanakan;
d) daftar harga/biaya/tarif barang/jasa setelah dikurangi rabat/ potongan harga
(apabila ada) yang dikeluarkan oleh pabrikan/distributor/agen/pelaku usaha
dengan memperhatikan masa berlaku potongan harga dari
pabrikan/distributor/agen/pelaku usaha tersebut;
e) inflasi tahun sebelumnya, suku bunga pinjaman tahun berjalan dan/atau kurs
tengah valuta asing terhadap rupiah di Bank Indonesia;
f) hasil perbandingan biaya/harga satuan barang/jasa sejenis dengan Kontrak
yang pernah atau sedang dilaksanakan;
g) perkiraan perhitungan biaya/harga satuan yang dilakukan oleh konsultan
perencana (engineer’s estimate);
h) informasi harga yang diperoleh dari toko daring;
20
i) informasi biaya/harga satuan barang/jasa di luar negeri untuk tender/seleksi
internasional; dan/atau
j) informasi lain yang dapat dipertanggungjawabkan.
8. HPS tidak boleh memperhitungkan biaya tak terduga, biaya lain-lain, dan Pajak
Penghasilan (PPh).
9. Nilai HPS bersifat terbuka dan tidak rahasia serta paling tinggi sama dengan nilai
pagu anggaran, sedangkan rincian HPS bersifat rahasia, kecuali rincian harga
satuan tersebut telah tercantum dalam Dokumen Anggaran Belanja.
10. Perhitungan HPS untuk barang dapat memperhitungkan komponen biaya antara
lain:Harga barang; Biaya pengiriman; Biaya instalasi; Suku cadang; Biaya
operasional dan pemeliharaan; Biaya pelatihan; Biaya tidak langsung lainnya;
Keuntungan; dan/atau Pajak Pertambahan Nilai.Perhitungan komponen biaya
disesuaikan dengan survei yang dilakukan.
11. Perhitungan HPS untuk Jasa Lainnya harus memperhitungkan komponen biaya
sesuai dengan ruang lingkup pekerjaan antara lain: Upah Tenaga Kerja/Imbalan
Jasa Personil; Penggunaan Bahan/Material/Peralatan; Keuntungan dan biaya
tidak langsung (overhead); Transportasi; dan/atau Biaya lain berdasarkan jenis
jasa lainnya.

Pertanyaan:

Mohon petunjuk apakah Koefisien AHSP untuk bangunan gedung yg sdh ditetapkan
pada Permen PU no 1 tahun 2022 bersifat tdk mengikat saat penyusunan HPS atau
saat penyedia membuat penawaran harga?

Tanggapan:

Pemahaman saya tidak karena diuraikan persyaratan komponen utama harga


satuan, yaitu tenaga kerja, bahan dan alat, masing-masing dianalisis menjadi Harga
Satuan Dasar (HSD). Faktor bahan dipengaruhi oleh jenis bahan yang digunakan
dan kondisi bahan (asli, lepas, atau padat), serta untuk faktor alat dipengaruhi oleh
tipe serta kondisi peralatan, cuaca dan keterampilan tenaga kerja, sehingga besaran
angka koefisien bahan, koefisien peralatan, dan koefisien Tenaga Kerja pada setiap
lokasi pekerjaan dapat berbeda. Hal ini juga dipengaruhi oleh data dan asumsi,
metode kerja, jenis bahan, serta berat isi bahan yang akan digunakan

Tanggal 21 Maret 2023

21
Pertanyaan:

Apakah belanja lewat e-catalog oleh PPK tetap dibuatkan HPS?

Tanggapan:

Untuk belanja e-catalog tidak ada namanya penetapan HPS, hanya Pejabat
Pengadaan dan PPK mencari data harga pasar untuk menjadi bahan saat
melakukan negosiasi harga dengan penyedia e-catalog.

Tanggal 2 April 2023

Pertanyaan:

Bagaimana dampak jika harga HPS melebihi dari harga standar harga satuan?

Tanggapan:

- Ya nggak masalah, standar harga satuankan harga perencanaan sedangkan


HPS harga pasar.
- Contoh semen di standar harga 10 ribu, ternyata harga pasar 11 ribu maka yg
digunakan saat penetapan HPS adalah harga pasar (11 ribu).
- Standar satuan harga untuk menyusun pagu saat penyusunan RKA, sedangkan
harga pasar digunakan utk HPS menjelang pemilihan penyedia.

Tanggal 2 April 2023

Pertanyaan:

Apakah boleh dalam suatu tender konstruksi mensyaratkan Rekening Koran dengan
nilai minimal 10 atau 20 persen dari nilai HPS dengan dasar peraturan bupati?

Tanggapan:

Tidak sudah dilarang di SE LKPP 05 tahun 2022.

Pembahasan:

SYARAT KEMAMPUAN KEUANGAN BERUPA REKENING KORAN

1. Dokumen Keuangan Terdiri Dari Catatan, Bukti Pembukuan, Dan Data


Pendukung Administrasi Keuangan, Yang Merupakan Bukti Adanya Hak Dan
Kewajiban Serta Kegiatan Usaha Suatu Perusahaan. Sedangkan Catatan Itu
Terdiri Dari Neraca Tahunan, Perhitungan Laba Rugi Tahunan, Rekening, Jurnal
Transaksi Harian, Atau Setiap Tulisan Yang Berisi Keterangan Mengenai Hak

22
Dan Kewajiban Serta Hal-Hal Lain Yang Berkaitan Dengan Kegiatan Usaha
Suatu Perusahaan. Artinya Dokumen Keuangan Salah Satunya Adalah
Dokumen Keuangan berupa Neraca Tahunan dan Rekening Koran yang Diatur
Pada Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1997
Dokumen Perusahaan.
2. Kemudian Pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007
Tentang Perseroan Terbatas Bahwa Direksi Wajib Menyerahkan Laporan
Keuangan Perseroan Kepada Akuntan Publik Laporan Keuangan Yang
Dihasilkan Harus Mencerminkan Keadaan Yang Sebenarnya Dari Aktiva,
Kewajiban, Modal, Dan Hasil Usaha Dari Perseroan. Direksi Dan Dewan
Komisarismempunyai Tanggung Jawab Penuh Akan Kebenaran Isi Laporan
Keuangan Perseroan.
3. Kemudian Pada Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah Nomor 9 Tahun Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa Melalui Penyedia Yang Merupakan Aturan Turunan Dari Peraturan
Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah, Dokumen Keuangan Dijadikan Syarat Kualifikasi
Kemampuan Keuangan Yaitu Syarat Kualifikasi Kemampuan Keuangan
Penyedia Barang/Jasa Lainnya/Jasa Konsultansi;
4. Bentuk Dokumen Keuangan Yang Di Adopsi Adalah Neraca Tahunan Berupa
Memiliki Kemampuan Keuangan Berupa Sisa Kemampuan Nyata (SKN) Yang
Disertai Dengan Laporan Keuangan. Kemampuan Nyata Adalah Kemampuan
Penuh/Keseluruhan Peserta Saat Penilaian Kualifikasi Meliputi Kemampuan
Keuangan Dan Kemampuan Permodalan Untuk Melaksanakan Paket Pekerjaan
Yang Sedang/Akan Dikerjakan Untuk Penyedia Non Kecil Dan Dikecualikan
Untuk Usaha Mikro Dan Usaha Kecil;
5. Kemudian Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik
Indonesia Nomor 14 Tahun 2020 Tentang Standar Dan Pedoman Pengadaan
Jasa Konstruksi Melalui Penyedia Pada SDP Pekerjaan Konstruksi, Sisa
Kemampuan Nyata (SKN) Dijadikan Syarat Kualifikasi Kemampuan Keuangan
Yaitu Memiliki Sisa Kemampuan Nyata (SKN) Dengan Nilai Paling Kurang Sama
Dengan 10% (Sepuluh Perseratus) Dari Nilai Total HPS, Untuk Pekerjaan
Kualifikasi Usaha Menengah Dan Usaha Besar Yang Yang Telah Diaudit Oleh

23
Kantor Akuntan Publik (KAP) Sesuai Dengan Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 5 Tahun 2011 Tentang Akuntan Publik.
6. Pendapat Saya Kenapa Syarat Rekening Koran Tidak Di Jadikan Syarat Syarat
Kualifikasi Kemampuan Keuangan Penyedia Karena Disini Ada Hubungannya
Dengan Perputaran Dana Pada Sebuah Usaha Terutama Unuk Pembayaran
Personil, Operasional Atau Usaha Yang Sedang Berjalan Sehingga Jumlah Dana
Yang Ada Di Rekening Perusahaan Bisa Saja Berubah Ubah Setiap Waktu Dan
Syarat Keuangan Berupa Rekening Korang 10% Dari Nilai HPS Membatasi
Persaingan Usaha Dan Lebih Bersifat Monopoli;
7. Kemudian pada Undang-Undang (UU) Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta
Kerja Di Antaranya Adalah Kemudahan Berusaha Dan Peningkatan Ekosistem
Investasi Dan Kegiatan Berusaha Syarat Dokumen Keuangan Sudah Tidak
Dipersyaratkan Lagi Dan Baik Dalam Bentuk SKN Maupun Rekening Koran Yang
Juga Berimbas Juga Pada Sektor Pengadaan Barang Jasa Untuk Bisa Membuat
Regulasi Yang Di Seusiakan Dengan Semangat Kemudahan Kemudahan
Berusaha Pada Undang-Undang (UU) Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta
Kerja;
8. Kemudian terbitlah Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun
2021 Tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018
Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Yang Menghilangkan Dokumen
Keuangan Yang Dijadikan Syarat Kualifikasi Kemampuan Keuangan Yaitu
Memiliki Sisa Kemampuan Nyata (SKN) Dengan Nilai Paling Kurang Sama
Dengan 10% (Sepuluh Perseratus) Dari Nilai Total HPS;
9. Artinya Syarat Dokumen Keuangan Baik Berupa Rekening Koran Dan Sisa
Kemampuan Nyata (SKN) Sudah Tidak Boleh Lagi Di Persyaratkan Dalam
Proses Pengadaan Barang Jasa Karena Bertentangan Dengan Aturan Diatasnya
Yaitu Undang-Undang (UU) Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja.

Tanggal 6 April 2023

Pertanyaan:

Apakah RAB hasil konsultan perencanaan yg sdh mendapat asistensi Dinas Citata
dapat digunakan sebagai HPS?

Tanggapan:

24
- Pasal 26 Perpres 12 tahun 2021 pada ayat (8) disebutkan Penetapan HPS
paling lama 28 (dua puluh delapan) hari kerja sebelum batas akhir pemasukan
penawaran.
- artinya RAB hasil Konsultan Perencanaan yg sdh mendapat asistensi Dinas
Citata tidak bisa langsung menjadi harga HPS. Karena saat melebihi 28 hari
secara hitungan BPS pada ada gejolak harga pasar baik dari sisi rantai pasok
maupun Inflasi daerah, artinya dalam rentang waktu melebihi 28 hari wajarnya
ada perubahan harga pasar.
- Maka PPK ketika akan menetapkan HPS ada baiknya melakukan survey harga
pasar kembali.dengan meminta data survey harga dari konsultan perencanaan
sebagai informasi awal dimana harga didapat saat menyusun engineer estimate
(EE).
- Kesulitan dalam menetapkan harga HPS yang dilakukan PPK adalah ketika
tidak ada biaya penunjang sehingga kesulitan dalam melakukan survey harga
pasar. Kemudian ditambah sulitnya mendapat informasi harga pasar karena
banyak penjual tidak mau melayani survey harga. Prisip pedagang adalah
sudah banyak nanya ngak beli, suruh tanda tangan lagi...saya banyak pelangan
yang harus dilayani.

Tanggal 13 April 2023.

Pertanyaan:

Untuk Data Dukung HPS di sistem LPSE 2023 ini maksudnya data yg mana ya?

Tanggapan:

Kertas kerja bukti survey harga dan hitungan PPK muncul menjadi HPS.

Tanggal 18 Mei 2023

Pertanyaan:

Kalau di HPS pekerjaan konstruksi dengan risiko rendah yg tdk dimuat biaya
Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK), apakah persyaratan dokumen RKK tetap
dipersyaratkan di Tender?

Tanggapan:

- RKK tetap dipersyaratkan saat tender.


- Biaya Penerapan SMKK dalam Pekerjaan Konstruksi mencakup rincian:

25
a. Penyiapan dokumen Renana Keselamatan Konstruksi (RKK), Rencana Kerja
Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup (RKPPL), Rencana
Manajemen Lalu Lintas Pekerjaan (RMLLP) dan Rencana Mutu Pekerjaan
Konstruksi (RMPK), ,
b. Sosialisasi, promosi, dan pelatihan;
c. Alat pelindung kerja dan alat pelindung diri*;
d. Asuransi dan perizinan;
e. Personel Keselamatan Konstruksi;
f. Fasilitas sarana, prasarana, dan alat Kesehatan*;
g. Rambu dan perlengkapan lalu lintas yang diperlukan atau manajemen lalu
lintas*;
h. Konsultasi dengan ahli terkait Keselamatan Konstruksi (jika resikonya kecil
maka di abaikan);
i. Kegiatan dan peralatan terkait dengan pengendalian Risiko Keselamatan
Konstruksi, termasuk biaya pengujian/pemeriksaan lingkungan.

Isi komponennya apa saja lihat di lampiran Permen PU No10 Tahun 2021.

Tanggal 7 Juni 2023

Pertanyaan:

Apakah PPK/PA dapat langsung berkontrak ke pemenang cadangan 1 atau 2 tanpa


penetapan dari Pokja Pemilihan?

Tanggapan:

- Selama belum berkontrak boleh. Pokja Pemilihan kan sudah menyerahkan


pemenang, cadangan 1 dan 2, artinya sudah ditetapkan oleh Pokja sebagai
pemenang. Ketika pemenang mundur maka langsung panggil pemenang
cadangan yang sudah diserahkan oleh Pokja....di sistem e kontrak difasilitaai
merubah calon pemenang cadangan sebagai pengganti pemenang yang
mundur.
- Jika sudah kontrak terjadi wanprestasi baru dapat diproses melalui penunjukan
langsung dengan memanggil cadangan 1 atau penyedia yang dianggap
mampu…nanti di sistem difasilitasi di e-kontrak pembatalan langsung ke non
tender untuk penunjukan langsung.

26
- Jika putus kontrak ada 2 opsi..pemenang cadangan atau penyedia yang
dianggap mampu. Sebelumnya PPK menghitung progres dibantu apip untuk
reviu..sisa pekerjaan yang belum dikerjakan disusun lagi HPSnya untuk
menyesuaikan harga terbaru dan itu yang ditawarkan ke penyedia cadangan
atau yang dianggap mampu...harusnya begitu.

Tanggal 14 Juni 2023

Pertanyaan:

Mohon petunjuk, setelah penetapan pemenang, ternyata dari anggaran


diinformasikan adanya pengurangan anggaran…apakah dimungkinkan untuk
penundaan tanda tangan SPPBJ karena informasi pengurangan anggaran masih
belum fixed?

Tanggapan:

1. Untuk kasus di atas pendekatannya bisa kita gunakan Surat Edaran Kepala
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 3 Tahun 2021 Tentang Tindak Lanjut Pengadaan Barang/Jasa Yang
Terdampak Penyesuaian Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara Atau
Daerah Tahun Anggaran 2021 Untuk Penanganan Pandemi Corona Virus
Disease-2019 (Covid-19).
2. Tahap Pelaksanaan Pemilihan melalui Tender/Seleksi/Tender Cepat/Penunjukan
Langsung/Pengadaan Langsung sejak pengumuman sampai dengan penerbitan
Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ), dalam hal anggaran yang
tersedia berkurang:
a. apabila tahap pemilihan masih dalam proses penyampaian penawaran,
PA/KPA memerintahkan PPK mengubah ruang lingkup pengadaan,
spesifikasi teknis/Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan/atau Harga Perkiraan
Sendiri (HPS)/Pagu Anggaran, untuk selanjutnya Pokja Pemilihan melakukan
adendum dokumen pemilihan.
b. apabila tahap pemilihan sudah dalam proses pembukaan dokumen
penawaran sampai dengan akhir masa sanggah/sanggah banding, PA/KPA
memutuskan Proses pemilihan dibatalkan dan dilaksanakan pemilihan ulang
dengan ketentuan:
1) Pokja Pemilihan/Pejabat Pengadaan membatalkan proses pemilihan;

27
2) PPK untuk mengubah ruang lingkup pengadaan, spesifikasi teknis/KAK
dan/atau HPS/Pagu Anggaran; dan
3) Pokja Pemilihan/Pejabat Pengadaan melaksanakan pemilihan ulang

Pertanyaan:

Apabila dalam HPS Pengadaan Bibit tidak dipungut PPN, tiba2 di penawaran dibuat
PPN, apakah boleh kita hilangkan PPN pada negosiasi harga?

Tanggapan:

Saat evaluasi dilakukan koreksi aritmatika dengan menghilangkan nilai PPNnya.


Volume dan harga satuan tidak boleh dirubah. Hanya menghilangkan hitungan PPN.
Maka nanti harga penawaran terkoreksi mengurangi penawaran.

Tanggal 17 Agustus 2023

Pertanyaan:

Bagaimana menghitung HPS Asisten Tenaga Ahli K3?

Tanggapan:

Merujuk ke Inkindo, ada remunerasi untuk asisten Tenaga Ahli.

Tanggal 28 Agustus 2023

Pertanyaan:

Jika ada penawaran persis di 80% (walaupun pakai berapa angka di belakang
koma) apakah masih diperlukan juga EKH?

Tanggapan:

Untuk menentukan batas penawaran 80% adalah nilai HPS dikali 80%. Misal
HPSnya Rp. 1.534.578.000 maka batas penawaran di bawah
80% adalah Rp. 1.227.662.400.

Tanggal 11 September 2023

Pertanyaan:

28
Saya menjalankan Mini Kompetisi Spesifikasi. Pada batas akhir waktu penawaran
terdapat penyedia yang menawar di atas HPS (Rp131Jt). Harga Penawaran terbaik
dan spek terbaik pnyedia Rp134Jt. Saran selanjutnya seperti apa? Apakah boleh
ketika nanti berkontrak nilainya disesuaikan dengan HPS?

Tanggapan:

Penawaran di atas HPS tidak bisa. Jika ada peluang negoasiasi maka lakukan
negosiasi.

Perlu diperhatikan juga bahwa HPS yang terlalu kecil akan memunculkan risiko tidak
ada penyedia yang berminat untuk melakukan penawaran.

Tanggal 16 Oktober 2023

Pertanyaan:

Jika DPA terlalu rinci sehingga terjadi perbedaan satuan harga dalam pembuatan
HPS dengan kondisi terkini. Apa yg seharusnya di lakukan?

Apakah rincian DPA adalah harus sama dengan HPS? atau HPS menyesuaikan
Pagu dari DPA?

Tanggapan:

Bisa mengubah rincian pagu tanpa mengubah nilai pagu. Pergeseran ini tidak
menyebabkan perubahan anggaran, dan hanya butuh persetujuan kepala badan
keuangan.

Tanggal 18 Oktober 2023

Pertanyaan:

Assalamualaikum, mohon petunjuk apabila dalam kontrak satuan harga konstruksi


terdapat beberapa harga satuan berbeda dalam jenis pekerjaan yang sama dalam
satu kontrak. apakah harga satuan pada adendum nanti dibuat item pekerjaan yang
sama disamakan dengan harga diambil dengan harga terendah (vol kontrak jadi
0/vol add sesuai terpasang dengan harga terendah) atau tetap sesuai harga satuan
sesuai kontrak (karena dilihat nilai total) dan berlaku label harga satuan timpang
apabila ada harga melebihi 110 % dari HPS.

29
Contoh kasus apabila di dalam satu kontrak gedung A harga pembesian 30.500 di
gedung B harga pembesian 53.000 dan gedung C harga pembesian 26.000
sedangkan HPS 30.000. Mohon pencerahan.

Tanggapan:

 Aneh saja, bilamana hal itu dlm satu paket pemilihan.


 Harga item pekerjaan pembesian bisa jadi berbeda jika ada perbedaan
metodologi pengerjaan pekerjaan pembesian antar Gedung A, B, dan C,
walaupun dalam 1 kontrak.
 Jika ada addendum (misal volume pekerjaan pembesian bertambah) maka
memakai harga sesuai dokumen kontrak awal, kecuali untuk harga timpang
harus dilakukan negosiasi.

Tanggal 22 Oktober 2023

Pertanyaan:

Apabila dalam kontrak satuan harga konstruksi terdapat beberapa harga satuan
berbeda dalam jenis pekerjaan yang sama dalam satu kontrak, apakah harga satuan
pada adendum nanti dibuat item pekerjaan yang sama disamakan dengan harga
diambil dengan harga terendah (vol kontrak jadi 0/vol add sesuai terpasang dengan
harga terendah) atau tetap sesuai harga satuan sesuai kontrak (karena dilihat nilai
total) dan berlaku label harga satuan timpang apabila ada harga melebihi 110 % dari
HPS.

Contoh kasus apabila di dalam satu kontrak gedung A harga pembesian 30.500 di
gedung B harga pembesian 53.000 dan gedung C harga pembesian 26.000
sedangkan HPS 30.000.

Tanggapan:

Jika sudah berkontrak dan akan ada addendum, maka tidak ada perubahan harga
satuan sepanjang item/jenis pekerjaannya sama. Perubahan harga satuan bisa
terjadi jika ada perubahan atas item pekerjaan tsb yang berpengaruh pada
AHSPnya.

Tanggal 24 Oktober 2023

Pertanyaan:

30
Kalau ada harga satuan penawaran yg < 80℅ HPS, tetapi totalnya >= 80℅ HPS,
apakah perlu diklarifikasi atau bgmn?

Tanggapan:

Tidak perlu karena Total Penawaran di atas 80% HPS, walaupun ada item pekerjaan
yang harga satuan penawaarannya < 80℅ dari perhitungan harga satuan pekerjaan
di HPS.

Tanggal 1 November 2023

Pertanyaan:

Dimungkinkan atau tidak menambah nilai kontrak tapi tidak ada penambahan
pekerjaan, karena kesalahan perhitungan volume saat penyusunan HPS yang
disebabkan kesalahan perhitungan koofisien berat jenis Baja IWF 300 yang
harusnya 440 kg/batang tetapi dalam volume pembentuk HPS hanya 380
kg/perbatang?

Tanggapan:

Kalau alasan kesalahan dalam menyusun HPS sudah tidak bisa lagi menambah nilai
kontrak tanpa ada penambahan pekerjaan, karena ini sudah berkontrak.

Tanggal 2 November 2023

Pertanyaan:

Misal ada nilai harga item pekerjaan penawaran penyedia banyak kesamaan dengan
nilai harga satuan di HPS. Apa yang perlu di lakukan Pokja?

Tanggapan:

Kalau terjadi banyak kesamaan pada susunan rincian biaya uraian pekerjaan pada
angka dan komanya, maka hal tersebut patut jadi perhatian Pokja karena
kemungkinan besar telah terjadi persekongkolan terkait dengan data rinci HPSnya.

TERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT

31

Anda mungkin juga menyukai