DI GROUP TELEGRAM
MS SHARE PBJ
1
Tanggal 29 Mei 2022
Pertanyaan:
Apakah tidak menyalahi aturan apabila PPK melakukan Addendum Kontrak melebihi
HPS tetapi tidak melewati Pagu Anggaran?
Contoh Konkrit:
Pengadaan Jasa Lainnya
Nilai Pagu Anggaran : Rp. 410.000.000,-
Nilai HPS : Rp. 335.000.000,-
Nilai Kontrak Awal : Rp. 320.000.000,-
Nilai Addendum Kontrak : Rp. 345.000.000,-
Nilai Addendum Kontrak tidak melewati 10% dari Nilai Kontrak Awal tetapi Melebihi
Nilai HPS yang telah ditetapkan di awal pengadaan.
Tanggapan:
- Menurut saya sudah tepat asalkan tidak melewati 10% dan anggaran tersedia,
- Benar,, asal justifikasi adendum penambahan dapat dipertanggungjawabkan.
- Nggak apa-apa sih pak, asalkan nilai pagu kita dan rincian Harga Perkiraan
Sendiri (HPS) tidak bocor ke kontraktor,,,dan pastikan as built drawing kontraktor
sebelum adendum sudah sesuai seluruh pekerjaan utama.
2
Tanggapan:
Selama penyedia sudah masuk e-SIKaP, pengadaan diproses melalui SPSE. Jika
tidak, proses nya melalui pencatatan non tender dengan tetap melengkapi dokumen
berita acara seperti di SPSE.
Pertanyaan Sisipan:
- Kalau proses di SPSE itu bagaimana untuk pengadaan langsung?
- Penyedia yang dipilih apakah boleh hanya satu?
Tanggapan Sisipan:
- PPK upload dokumen KAK/RAB/HPS/spektek/gambar di akun SPSE untuk
paket yang diinginkan, lalu menunjuk Pejabat Pengadaan.
Kemudian di akun Pejabat Pengadaan yang dtunjuk, paket tersebut menjadi
draft. Draft diproses melalui SPSE, dengan cara mengupload dokumen
pemilihan & HPS pembanding, susun jadwal, pilih penyedia melalui e-SIKaP,,
lalu umumkan paket.
- Sebaiknya 2.
3
Tanggal 10 Juli 2022
Pertanyaan:
Bagaimana menyikapi penawaran yg dibawah 80% pada pengadaan barang?
Apakah perlu dilakukan Evaluasi Kewajaran Harga (EKH)?
Tanggapan:
1. Pada pengadaan barang, evaluasi kewajaran harga dilakukan apabila harga
penawaran setelah koreksi aritmatik nilainya kurang dari 80% (delapan puluh
persen) dari nilai HPS dengan ketentuan:
1) meneliti dan menilai kewajaran harga berdasarkan informasi terkini harga
penawaran dan/atau harga satuan di pasar;
2) mengevaluasi alasan harga penawaran dan/atau harga satuan produk yang
tidak wajar;
4
3) apabila harga penawaran dinilai wajar dan dapat dipertanggungjawabkan,
peserta tersebut ditunjuk sebagai pemenang tender dan harus bersedia untuk
menaikkan Jaminan Pelaksanaan menjadi 5% (lima persen) dari nilai HPS;
4) apabila peserta yang bersangkutan tidak bersedia menaikkan nilai Jaminan
Pelaksanaan, maka penawarannya digugurkan dan dikenakan sanksi Daftar
Hitam;
5) apabila hasil evaluasi dan klarifikasi kewajaran harga penawaran dinyatakan
tidak wajar maka penawaran digugurkan; dan
6) hasil evaluasi dan klarifikasi dituangkan dalam Berita Acara;
7) harga satuan yang dinilai wajar digunakan untuk menghitung harga
penawaran yang dinilai wajar dan dapat dipertanggungjawabkan;
8) harga penawaran dihitung berdasarkan volume yang ada dalam daftar
kuantitas/keluaran dan harga; dan
9) apabila harga penawaran lebih kecil dari hasil evaluasi/perhitungan maka
harga penawaran dinyatakan tidak wajar dan gugur harga
2. Untuk pengadaan Barang juga dilakukan evaluasi kewajaran harga, Disinilah
fungsi penyusunan dan penetapan HPS dihitung secara keahlian dan
menggunakan data/informasi yang dapat dipertanggungjawabkan dan harga
pasar setempat yaitu harga barang/jasa di lokasi barang/jasa
diproduksi/diserahkan/dilaksanakan, menjelang dilaksanakannya pemilihan
Penyedia yang bertujuan untuk menilai kewajaran harga penawaran dan/atau
kewajaran harga satuan;
3. Perhitungan HPS untuk pengadaan barang dapat memperhitungkan komponen
biaya antara lain: harga barang, biaya pengiriman, biaya instalasi, suku cadang,
biaya operasional dan pemeliharaan, biaya pelatihan, biaya tidak langsung
lainnya, keuntungan; dan/atau Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Oleh karena itu
saat klarifikasi evaluasi kewajaran harga komponen biaya juga harus ditanyakan
ke penyedia jika HPS sudah memuat Kompenen tersebut dalam penyusunan
HPS;
4. Pokja Pemilihan menyampaikan undangan informasi klarifikasi dan evaluasi
kewajaran harga kepada Peserta yang nilai penawarannya dibawah nilai nominal
80% (delapan puluh persen) dari nilai HPS yang memuat informasi sebagai
berikut:
1) Waktu pelaksanaan klarifikasi kewajaran harga;
2) Cara pelaksanaan klarifikasi kewajaran harga baik secara tatap muka
(offline) atau daring (online);
3) Dokumen pendukung yang harus disampaikan oleh Peserta;
4) Memberikan data kontak (misal akun email atau nomor telepon) Pokja
Pemilihan
5. Di saat pelaksanaan klarifikasi kewajaran harga baik secara tatap muka (offline)
atau daring (online) Untuk Pengadaan Barang, Penyedia menyampaikan 2 (dua)
dokumen pendukung :
1) Self declare yang disampaikan oleh Peserta yang menunjukkan struktur
pembentuk harga barang yang disampaikan dalam penawaran disertai bukti
pendukung sebagai berikut
a. Bukti penjualan produk kepada pihak lain;
5
b. Bukti pembelian produk dari pabrikan atau distributor; dan/atau Bukti
pendukung lainnya
2) Jaminan ketersediaan barang
Pertanyaan:
Untuk opsi pengadaan barang fungsional. Mungkin bisa dibantu soal rujukan dan
proses evaluasi.
6
Tanggapan:
1. Perhitungan HPS untuk barang dapat memperhitungkan komponen biaya antara
lain terdiri dari Harga barang, Biaya pengiriman, Biaya instalasi,Suku cadang,
Biaya operasional dan pemeliharaan, Biaya pelatihan, Biaya tidak langsung
lainnya, Keuntungan; dan/atau Pajak Pertambahan Nilai;
2. Perhitungan komponen biaya disesuaikan dengan survei yang dilakukan yang
didapatkan bisa dari berbagai sumber salah satunya harga pasar setempat
terhadapa barang atau Jasa;
3. Artinya Pengadaan Barang yang sifatnya Fungsional saat digunakan oleh
Pengguna barang pada HPSnya bisa menambahkan biaya Instalasi, uji coba
atau uji fungsi;
4. Nanti pada Spesifikasi tinggal di buatkan Spesifikasi Barang yang diinginkan dan
Spesifikasi Metode Pelaksanaan Pekerjaan yang mewajibkan penyedia
melakukan Instalasi, uji coba atau uji fungsi;
5. Nanti Pada syarat Pemilihan bisa ditambahkan syarat Surat Penyataan dari
Penyedia yang isinya salah satun adalah Penyedia bersedia untuk melakukan
Instalasi, uji coba atau uji fungsi.
7
Tanggapan:
HARGA SATUAN TIMPANG
1. Harga satuan timpang berdasarkan peraturan LKPP No.12 tahun 2021 dikatakan
Bagi Pokja Pemilihan dalam hal pengadaannya skema kontrak harga satuaan
atau kontrak gabungan lumsum dan harga satuan yang di dalamnya ada harga
satuan maka Pokja Pemilihan mengklarifikasi mengenai satuan harga timpang
tadi;
2. Diklarifikasi, dilihat timpang atau tidak timpang, hanya itu yang diklarifikasi;
3. Jadi untuk harga satuan timpang tidak digugurkan dan tidak dinegosiasi hanya
diklarifikasi;
4. Klarifikasi untuk dilihat agar apakah harga tersebut sesuai dengan harga
pasarnya;
5. Jika sesuai dengan harga pasarnya maka dianggap tidak timpang;
6. Jika tidak sesuai dengan harga pasarnya maka dinyatakan timpang;
7. Jadi hanya diklarifikasi timpang atau tidak timpang;
8. Untuk kontrak untuk item-item yang memiliki harga satuan timpang itu tetap
dibayar sesuai volumenya dan nanti secara total tidak masalah dan tidak perlu
dilakukan negosiasi kontraknya tadi;
9. Harga kontrak dalam pelaksanaan kontrak, apabila harga satuan timpang ini
berubah volumenya atau bertambah dan ketika bertambah atas volume
tambahannya;
10. Jika harga volume yang bertambah memang harganya timpang, maka dilakukan
harga mengikuti harga HPS;
11. Sedangkan kalau kita lihat Dokumen Pemilihan, ketika bertambah atas volume
timpang, maka volume tambahannya mengikuti harga negosiasi;
12. Jadi tidak ada tambah volume ya berarti tidak ada mengikuti harga HPS tidak
ada mengikuti harga negosiasi.
Tambahan penjelasan:
1. Dalam hal harga satuan maka harga satuan penawaran yang nilainya lebih
besar dari 110% (seratus sepuluh persen) dari harga satuan yang tercantum
dalam HPS, dilakukan klarifikasi dengan ketentuan:
1) apabila setelah dilakukan klarifikasi, ternyata harga satuan tersebut dapat
dipertanggungjawabkan/sesuai dengan harga pasar maka harga satuan
tersebut dinyatakan tidak timpang;
2) apabila setelah dilakukan klarifikasi, ternyata harga satuan tersebut
dinyatakan timpang maka harga satuan timpang hanya berlaku untuk volume
sesuai dengan Daftar Kuantitas dan Harga;
3) Pokja Pemilihan menyampaikan daftar harga satuan yang dinyatakan timpang
kepada PPK dalam bentuk berita acara klarifikasi harga timpang
2. Untuk Kontrak Harga Satuan atau Kontrak Gabungan Lumsum dan Harga
Satuan, Pokja Pemilihan melakukan klarifikasi terhadap harga satuan yang
nilainya lebih besar dari 110% (seratus sepuluh persen) dari harga satuan yang
tercantum dalam HPS;
8
3. Apabila setelah dilakukan klarifikasi, ternyata harga satuan tersebut dapat
dipertanggungjawabkan/sesuai dengan harga pasar maka harga satuan tersebut
dinyatakan tidak timpang;
4. Apabila setelah dilakukan klarifikasi Harga Satuan tersebut dinyatakan timpang,
maka harga satuan timpang hanya berlaku untuk volume sesuai daftar kuantitas
dan harga;
5. Jika terjadi penambahan volume terhadap harga satuan yang dinyatakan
timpang, maka pembayaran terhadap tambahan volume tersebut berdasarkan
harga satuan yang tercantum dalam HPS;
6. Data/dokumen pendukung yang berkaitan dengan harga satuan penawaran
dibawa/diserahkan kepada Pokja Pemilihan pada saat klarifikasi;
7. Data/dokumen pendukung yang berkaitan dengan harga satuan penawaran
dibawa/diserahkan kepada Pokja Pemilihan pada saat klarifikasi.
Pertanyaan Sisipan:
Cara melakukan klarifikasi harga timpangnya seperti apa y, apalagi bila
penawaran tidak dibawah 80%?
Tanggapan Sisipan:
- Klarifikasi harga timpang tidak ada hubungan dengan total penawaran di bawh
80% atau di atas 80%. Harga timpang diberikan bila ada rincian HPS yang nilai
total rincian (volume x harga satuan) Melebihi 110%;
- Jika ada rincian satuan melebihi 110% maka pokja melakulan klarifikasi ke
penyedia untuk menyakinkan pokja bahwa harga yg di tawarkan sesuai harga
pasar;
- Jika tidak meyakinkan maka harga satuan tersebut dilabeli timpang;
- Klarifikasi harga timpang tidak mempengaruhi total nilai penawaran;
- Hanya memberi label timpang atau tidak tompang;
- Meyakinkan Pokja Pemilihan bahwa harga tersebut tidak timpang adalah
dengan membawa bukti dukung;
- Jika tidak bisa di buktikan maka harga tersebut dianggap timpang.
Tambahan Info:
Analisa harga satuan pekerjaan (AHSP) digunakan untuk klarifikasi harga satuan
>110%
AHSP digunakan untuk EKH dan AHSP dgunakan untuk negosiasi harga.
Jadi anggapan AHSP hanya untuk EKH tentu tidak tepat....namun AHSP sifatnya
diminta bukan disampaikan dalam penawaran harga secara bersamaan.
AHSP secara sederhana akan diperlukan di setiap nilai penawaran, baik > 80% atau
< 80%, karena sepastinya akan ada yg namanya harga satuan > 110%, kecuali
rincian HPS bocor.
9
Pertanyaan:
Misal, paket pengadaan pekerjaan konstruksi yg dipersyaratkan ada 2 SBU dgn
kualifikasi Menengah, SBU A (menengah) dan SBU B (menengah)..
Kemudian penawaran dari PT. A (dgn kualifikasi usaha Menengah) hnya memiliki
SBU A (Menengah),, sehingga PT. A melakukan KSO dgn CV. B (dgn Kualifikasi
Usaha Kecil) untuk mencapai SBU B yg tidak dimiliki oleh PT. A,, sdangkan CV. B
memiliki SBU B tersebut,, namun kualifikasi usahanya adalah Kecil sehingga SBU B
dari CV. B juga adalah Kualikasi Kecil..
Apakah penawaran dari kedua Perusahaan tersebut dapat memenuhi persyaratan
tersebut?
Tanggapan:
1. Paket pengadaan pekerjaan konstruksi dengan nilai HPS Rp. 30 M
dipersyaratkan 2 (dua) SBU, Subklasifikasi BG 004 Dan SI003 yg dipersyaratkan
ada 2 SBU dgn kualifikasi menengah;
2. Jika perusahaan PT. Ayam (Kualifikasi Menengah) sebagai Leadfirm ber-KSO
dengan Perusahaan PT. Buah (Kualifikasi Menengah), maka Perusahaan PT.
Ayam dan PT. Buah dapat memiliki salah satu SBU dipersyaratkan karena
perusahaan sama sama memiliki SBU dengan Kualifikasi Menengah;
3. Jika Perusahaan PT. Ayam (Kualifikasi Menengah) sebagai Leadfirm ber-KSO
dengan PT. Buah (Kualifikasi Kecil), Maka Perusahaan PT. Ayam wajib memiliki
Kedua SBU yaitu Subklasifikasi BG 004 Dan SI003 dengan kualifikasi
menengah;
4. Sedangakan PT. Buah dengan Kualifikasi Kecil dapat memiliki salah satu SBU
dipersyaratkan walau Kualifikasi SBU nya Kecil;
5. Untuk paket Pekerjaan yang mempersyaratkan 2 SBU dengan Kualifikasi
Menengah maka apabila Penyedia ber KSO maka syarat Kualifikasi ke2 (dua)
SBU tersebut harus di penuhi baik secara mandiri maupun saling melengkapi.
11
Pertanyaan:
Dokumen apa saja yg perlu dibuat untuk pengadaan barang melalui pengadaan
langsung dengan nominal di bawah 15 juta.
Tanggapan:
Kalau nggak salah HPS dan spesifikasi teknis saja
Tanggal 14 Oktober 2022
Pertanyaan:
1. Untuk pengadaan langsung di bawah 50 jt dokumen apa saja yg diperlukan?
2. Pengadaan pembelian seminar kit untuk kegiatan sosialisasi.
Tanggapan:
1. Tergantung jenis pengadaannya dulu. Untuk persiapan pengadaan, dokumen2
yg perlu disiapkan:
- HPS
- Spek teknis/KAK
- Rancangan kontrak
2. Oh ya, silahkan
HPS, spek teknis dan kuitansi
Kalau lewat e-purchasing (toko daring atau ekatalog) tidak perlu HPS
Pertanyaan:
Untuk HPS sebaiknya ditetapkan dengan apa ya, Surat Keputusan atau Berita
Acara?
Tanggapan:
1. Mana yang terbaik. Sebenarnya dengan memberi tanggal dan tanda tangan
sudah bisa di sebut sebagai menetapkan HPS. Jika ingin di tambah dengan
berita acara rapat dan penetapan lebih baik lagi
2. Kalau di tempat saya yang namanya hps itu ditetapkan dengan Surat Keputusan
dan ditandatangani oleh PPK.
3. HPS adalah Produk dari PPK, Legalitas pengesahan cukup Tanda Tangan PPK
Bu..klu PA sebagai PPK berarti tanda tangan PA..itu sudah sah Bu..dan sudah
biasa di pakai di Tender atau Pengadaan Langsung
4. HPS: Harga Perkiraan Sendiri, itu produk PPK, yang menyiapkan PPK, sehingga
legalitas HPS adalah Tanda Tangan PPK itu sendiri
Pertanyaan:
12
Ada anggaran di Dinas untuk pembuatan aplikasi, nilai anggarannya Rp40jt. Dinas
belum punya HPS dan PPK tidak memahami cara membuat HPS utk pembuatan
aplikasi.
Kira2 bagaimana cara eksekusi proses pengadaannya?
Supaya aplikasi bisa dibuat oleh penyedia.
Dalam DPA masuk di belanja modal aset tak berwujud.
Tanggapan:
Identifikasi kebutuhan,aplikasi apa yang dibangun, jangan lupa dengan ketentuan
SPBE apakah masih boleh membuat aplikasi konfirmasi ke pusat datanya. Karena
sudah ada pembatasan pembuatan aplikasi. Jika sudah clear and clean baru cek
pasarnya...seperti apa itu pembuatan aplikasi..berapa kebutuhan anggaran apakah
ada yang sudah jual aplikasi tsb atau dibangun dst...
Tanggal 21 Januari 2023
Pertanyaan:
Tanggapan:
Pertanyaan:
1. Apakah wajib di masukan biaya SMKK di dalam HPS atau tergantung resiko?
2. Kalau Misalnya PPK tdk masukan biaya SMKK di dalam HPS, apakah saat
Tender Pokja tetap syaratkan Dokumen RKK itu pak?
Tanggapan:
13
Wajib. Untuk resiko kecil harus di rinci 8 komponen sedangkan untuk resiko
menengah dan besar 9 komponen.
Kalo SMKK di Kementerian PUPR wajib pak karena ada Permen 10 tahun 2021.
Bila tidak ada biaya SMKK pada HPS artinya HPS masih keliru, harus diperbaiki
dulu. Acaunnya ada di dokumen pemilhan dan Permen PU No 10 Thn 2021.
Dan biaya SMKK dievaluasi juga di evaluasi harga sebagaimana Per LKPP no 12
tahun 2021.
Yang sering masalah PPK tidak tau apa saja output atau produk perancangan
padahal termasuk konseptual SMKK dan rincia biayanya. Dan konsultan
perancangan juga tidak memahami yang tau hanya buat gambar dan RAB.
Padahal outputnya apa saja sudah di atur di PP 14 tahun 2021 Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi.
Dan sekarang ditambah dengan perhitungan TKDN yang masuk dalam katagori
spesifikasi teknis yaitu spesifikasi kompenen barang/jasa untuk material
konstruksinya.
Pertanyaan:
Tanggapan:
14
Uang muka DAPAT diberikan. Dapat = tidak wajib. Tidak diberi UM ya gpp. Yg
penting ketentuan tsbt sdh tertuang dlm rancangan kontrak dan dokumen
pemilihan, shg penawar dpt mengetahui aturan main saat berkontrak. Penentuan
pemberian UM dpt mempengaruhi nilai penawaran. Terkait pemberian UM
sesuaikan juga dengan rencana serapan anggaran/ ketersediaan anggaran pd
triwulan tsbt.
Setiap pekerjaan konstruksi, baik kualifikasi kecil, Menengah, besar semuanya
dapat diberi uang Muka. Lihat di PerLKPP 12 Thn 2021.
Pertanyaan:
Langkah apa yg ditempuh pokja jika lebih dari satu penyedia mempunyai log akses
yang sama?
Tanggapan:
Persekongkolan:
15
b. Para peserta yang terindikasi persekongkolan memasukkan penawaran
dengan nilai penawaran mendekati HPS dan/atau hampir sama;
c. adanya keikutsertaan beberapa Penyedia Barang/Jasa yang berada
dalam 1 (satu) kendali;
d. adanya kesamaan/kesalahan isi Dokumen Penawaran, antara lain
kesamaan/kesalahan pengetikan, susunan, dan format penulisan; dan/atau
e. jaminan penawaran diterbitkan dari penerbit penjaminan yang sama dan
nomornya berurutan.
2. Indikasi persekongkolan antar Peserta tersebut hanya berlaku untuk
keikutsertaan beberapa Penyedia Barang/Jasa yang berada dalam 1 (satu)
paket pekerjaan dan tidak bisa digunakan pada paket berbeda walaupun
memenuhi unsur Indikasi persekongkolan antar Peserta ;
3. Kemudia masalah memiliki alamat IP Addres yang sama sesuai dengan balasan
jawaban LKPP Nomor 666/D.2.3/01/2022 tanggal 11 Januari 2022 Untuk Kepala
Biro Pengadaan Barang dan Jasa Provinsi Jawa Timur Perihal Penjelasan
Informasi IP Clien Pada SPSE pada ayat 3 di jelaskan dalam hal ditemukan
adanya kesamaan IP Clien antarpeserta tidak serta merta menjadi bukti/indikasi
persekongkolan.
4. Fitur Informasi IP Addres tersebut dapat digunakan sebagai informasi awal dalam
evaluasi dokumen penawaran untuk melihat lebih lanjut ada tidaknya indikasi
persekongkolan sebagai mana di atur pada IKP tentang bahwa Indikasi
persekongkolan antar Peserta;
5. Informasi IP Addres yang sama yang bisa dijadiikan indikasi awal
Persekongkolan hanya berlaku beberapa Penyedia Barang/Jasa yang berada
dalam 1 (satu) paket pekerjaan dan tidak bisa digunakan pada paket berbeda
walaupun memenuhi unsur Indikasi persekongkolan antar Peserta;
6. Bila ada Informasi IP Addres yang sama dalam 1 (satu) paket pekerjaan,maka
tidak bisa langsung digugurkan, oleh karena itu Pokja harus melakukan klarifikasi
karena mungkin saja dalam sebuah Komplek perkantoran terdiri dari beberapa
Kantor Penyedia;
7. Menurut saya PPK tidak bisa untuk tidak menerbitkan SPPBJ jika tahapan
Evaluasi Pokja Pemilihan sudah sesuai dengan Regulasi;
16
8. Kemudian PPK tidak bisa meminta Penyedia untuk hadir untuk melakukan
klarifikasi atas indikasi persekongkolan, karena Penyedia bisa hadir saat rapat
persiapan tanda tangan kontrak setelah SPPBJ di terbitkan;
9. Bila ternyata saat rapat persiapan tanda tangan kontrak yang hadir adalah hanya
1 (satu) orang mewakili beberapa perusahaan maka PPK mengecek terlebih
dahulu apakah orang yang hadir tersebut benar merupakan pengurus
perusahaan dengan melihat Akte Pendiriaan dan Perubahan. Jika orang yang
hadir merupakan pengurus ketiga perusahaan tersebut artinya PPK tidak bisa
menolak;
10. Jika Yang hadir bukan merupakan pengurus ketiga perusahaan tersebut maka
PPK dapat memberikan teguran tertulis agar pengurus perusahaan untuk hadir
pada rapat persiapan tanda tangan kontrak dengan memberi tengan waktu
tertentu
Pertanyaan:
Tanggapan:
https://linktr.ee/gorutukpbj
Pertanyaan:
Tanggapan:
- Untuk kualifikasi kecil syarat pemilihan untuk peralatan di batasi hanya 6 perlatan
dengan jumlah maksimal masing masing 3 unit. Hal di atas hanya sebagai syarat
pertandingan saat pemilihan penyedia. Nah jika di pelaksanaan kontraknperlatan
17
lebih dari yang ditetapkan pada dokumen pemilihan maka PPK merinci krbutuhan
keseluruhan perlatan pada spesifikasi peralatan pada metode pelaksanaan.
- Pada spesifikasi peralatan pada metode pelaksanaan wajib di penuhi penyedia
saat pelaksanaan kontrak.
- Nanti dirancangan kontrak di daftar peralatan semua peralatan dimasukan, jadi
akan mengikat saat pelaksanaan kontrak.
- Kemudian di rapat persiapan tanda tangan kontrak hal ini juga di bicarakan dan
di sepakati. Karena penyedia kadang hanya baca syarat pemilihan tapi tidak
membaca metode dan rancangan kontrak sebagai syarat pelaksanaan kontrak.
Pertanyaan:
Tanggapan:
Pertanyaan:
Selamat malam teman2, mungkin ada yang bisa jelaskan apa yg dimaksud dengan
dokumen "riwayat HPS"?
Tanggapan:
19
harga. Dokumen HPS ini juga biasanya mencakup biaya-biaya lain yang terkait
dengan pengadaan barang atau jasa, seperti biaya transportasi, biaya
pengiriman, dan biaya administrasi.
6. Riwayat HPS ini dapat digunakan sebagai dasar untuk memperkirakan biaya
proyek di masa depan atau sebagai acuan untuk membandingkan harga yang
diajukan oleh pihak-pihak yang mengajukan penawaran. Penting untuk mencatat
setiap perubahan atau revisi yang dilakukan terhadap HPS selama proses lelang
atau pengadaan, sehingga dapat meminimalkan risiko kesalahan atau
penyelewengan.
7. Dalam PPK menyusun HPS, Riwayat HPS berupa Data/informasi yang dapat
digunakan untuk menyusun HPS antara lain:
a) harga pasar setempat yaitu harga barang/jasa di lokasi barang/jasa
diproduksi/diserahkan/dilaksanakan, menjelang dilaksanakannyapemilihan
Penyedia;
b) informasi biaya/harga satuan yang dipublikasikan secara resmi oleh
Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah;
c) informasi biaya/harga satuan yang dipublikasikan secara resmi oleh asosiasi.
Yang dimaksud dengan asosiasi adalah asosiasi profesikeahlian, baik yang
berada di dalam negeri maupun di luar negeri. Informasi biaya/harga satuan
yang dipublikasikan termasuk pula sumber data dari situs web komunitas
internasional yang menayangkan informasi biaya/harga satuan profesi
keahlian di luar negeri yang berlaku secara internasional termasuk dimana
Pengadaan Barang/Jasa akan dilaksanakan;
d) daftar harga/biaya/tarif barang/jasa setelah dikurangi rabat/ potongan harga
(apabila ada) yang dikeluarkan oleh pabrikan/distributor/agen/pelaku usaha
dengan memperhatikan masa berlaku potongan harga dari
pabrikan/distributor/agen/pelaku usaha tersebut;
e) inflasi tahun sebelumnya, suku bunga pinjaman tahun berjalan dan/atau kurs
tengah valuta asing terhadap rupiah di Bank Indonesia;
f) hasil perbandingan biaya/harga satuan barang/jasa sejenis dengan Kontrak
yang pernah atau sedang dilaksanakan;
g) perkiraan perhitungan biaya/harga satuan yang dilakukan oleh konsultan
perencana (engineer’s estimate);
h) informasi harga yang diperoleh dari toko daring;
20
i) informasi biaya/harga satuan barang/jasa di luar negeri untuk tender/seleksi
internasional; dan/atau
j) informasi lain yang dapat dipertanggungjawabkan.
8. HPS tidak boleh memperhitungkan biaya tak terduga, biaya lain-lain, dan Pajak
Penghasilan (PPh).
9. Nilai HPS bersifat terbuka dan tidak rahasia serta paling tinggi sama dengan nilai
pagu anggaran, sedangkan rincian HPS bersifat rahasia, kecuali rincian harga
satuan tersebut telah tercantum dalam Dokumen Anggaran Belanja.
10. Perhitungan HPS untuk barang dapat memperhitungkan komponen biaya antara
lain:Harga barang; Biaya pengiriman; Biaya instalasi; Suku cadang; Biaya
operasional dan pemeliharaan; Biaya pelatihan; Biaya tidak langsung lainnya;
Keuntungan; dan/atau Pajak Pertambahan Nilai.Perhitungan komponen biaya
disesuaikan dengan survei yang dilakukan.
11. Perhitungan HPS untuk Jasa Lainnya harus memperhitungkan komponen biaya
sesuai dengan ruang lingkup pekerjaan antara lain: Upah Tenaga Kerja/Imbalan
Jasa Personil; Penggunaan Bahan/Material/Peralatan; Keuntungan dan biaya
tidak langsung (overhead); Transportasi; dan/atau Biaya lain berdasarkan jenis
jasa lainnya.
Pertanyaan:
Mohon petunjuk apakah Koefisien AHSP untuk bangunan gedung yg sdh ditetapkan
pada Permen PU no 1 tahun 2022 bersifat tdk mengikat saat penyusunan HPS atau
saat penyedia membuat penawaran harga?
Tanggapan:
21
Pertanyaan:
Tanggapan:
Untuk belanja e-catalog tidak ada namanya penetapan HPS, hanya Pejabat
Pengadaan dan PPK mencari data harga pasar untuk menjadi bahan saat
melakukan negosiasi harga dengan penyedia e-catalog.
Pertanyaan:
Bagaimana dampak jika harga HPS melebihi dari harga standar harga satuan?
Tanggapan:
Pertanyaan:
Apakah boleh dalam suatu tender konstruksi mensyaratkan Rekening Koran dengan
nilai minimal 10 atau 20 persen dari nilai HPS dengan dasar peraturan bupati?
Tanggapan:
Pembahasan:
22
Dan Kewajiban Serta Hal-Hal Lain Yang Berkaitan Dengan Kegiatan Usaha
Suatu Perusahaan. Artinya Dokumen Keuangan Salah Satunya Adalah
Dokumen Keuangan berupa Neraca Tahunan dan Rekening Koran yang Diatur
Pada Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1997
Dokumen Perusahaan.
2. Kemudian Pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007
Tentang Perseroan Terbatas Bahwa Direksi Wajib Menyerahkan Laporan
Keuangan Perseroan Kepada Akuntan Publik Laporan Keuangan Yang
Dihasilkan Harus Mencerminkan Keadaan Yang Sebenarnya Dari Aktiva,
Kewajiban, Modal, Dan Hasil Usaha Dari Perseroan. Direksi Dan Dewan
Komisarismempunyai Tanggung Jawab Penuh Akan Kebenaran Isi Laporan
Keuangan Perseroan.
3. Kemudian Pada Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah Nomor 9 Tahun Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa Melalui Penyedia Yang Merupakan Aturan Turunan Dari Peraturan
Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah, Dokumen Keuangan Dijadikan Syarat Kualifikasi
Kemampuan Keuangan Yaitu Syarat Kualifikasi Kemampuan Keuangan
Penyedia Barang/Jasa Lainnya/Jasa Konsultansi;
4. Bentuk Dokumen Keuangan Yang Di Adopsi Adalah Neraca Tahunan Berupa
Memiliki Kemampuan Keuangan Berupa Sisa Kemampuan Nyata (SKN) Yang
Disertai Dengan Laporan Keuangan. Kemampuan Nyata Adalah Kemampuan
Penuh/Keseluruhan Peserta Saat Penilaian Kualifikasi Meliputi Kemampuan
Keuangan Dan Kemampuan Permodalan Untuk Melaksanakan Paket Pekerjaan
Yang Sedang/Akan Dikerjakan Untuk Penyedia Non Kecil Dan Dikecualikan
Untuk Usaha Mikro Dan Usaha Kecil;
5. Kemudian Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik
Indonesia Nomor 14 Tahun 2020 Tentang Standar Dan Pedoman Pengadaan
Jasa Konstruksi Melalui Penyedia Pada SDP Pekerjaan Konstruksi, Sisa
Kemampuan Nyata (SKN) Dijadikan Syarat Kualifikasi Kemampuan Keuangan
Yaitu Memiliki Sisa Kemampuan Nyata (SKN) Dengan Nilai Paling Kurang Sama
Dengan 10% (Sepuluh Perseratus) Dari Nilai Total HPS, Untuk Pekerjaan
Kualifikasi Usaha Menengah Dan Usaha Besar Yang Yang Telah Diaudit Oleh
23
Kantor Akuntan Publik (KAP) Sesuai Dengan Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 5 Tahun 2011 Tentang Akuntan Publik.
6. Pendapat Saya Kenapa Syarat Rekening Koran Tidak Di Jadikan Syarat Syarat
Kualifikasi Kemampuan Keuangan Penyedia Karena Disini Ada Hubungannya
Dengan Perputaran Dana Pada Sebuah Usaha Terutama Unuk Pembayaran
Personil, Operasional Atau Usaha Yang Sedang Berjalan Sehingga Jumlah Dana
Yang Ada Di Rekening Perusahaan Bisa Saja Berubah Ubah Setiap Waktu Dan
Syarat Keuangan Berupa Rekening Korang 10% Dari Nilai HPS Membatasi
Persaingan Usaha Dan Lebih Bersifat Monopoli;
7. Kemudian pada Undang-Undang (UU) Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta
Kerja Di Antaranya Adalah Kemudahan Berusaha Dan Peningkatan Ekosistem
Investasi Dan Kegiatan Berusaha Syarat Dokumen Keuangan Sudah Tidak
Dipersyaratkan Lagi Dan Baik Dalam Bentuk SKN Maupun Rekening Koran Yang
Juga Berimbas Juga Pada Sektor Pengadaan Barang Jasa Untuk Bisa Membuat
Regulasi Yang Di Seusiakan Dengan Semangat Kemudahan Kemudahan
Berusaha Pada Undang-Undang (UU) Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta
Kerja;
8. Kemudian terbitlah Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun
2021 Tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018
Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Yang Menghilangkan Dokumen
Keuangan Yang Dijadikan Syarat Kualifikasi Kemampuan Keuangan Yaitu
Memiliki Sisa Kemampuan Nyata (SKN) Dengan Nilai Paling Kurang Sama
Dengan 10% (Sepuluh Perseratus) Dari Nilai Total HPS;
9. Artinya Syarat Dokumen Keuangan Baik Berupa Rekening Koran Dan Sisa
Kemampuan Nyata (SKN) Sudah Tidak Boleh Lagi Di Persyaratkan Dalam
Proses Pengadaan Barang Jasa Karena Bertentangan Dengan Aturan Diatasnya
Yaitu Undang-Undang (UU) Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja.
Pertanyaan:
Apakah RAB hasil konsultan perencanaan yg sdh mendapat asistensi Dinas Citata
dapat digunakan sebagai HPS?
Tanggapan:
24
- Pasal 26 Perpres 12 tahun 2021 pada ayat (8) disebutkan Penetapan HPS
paling lama 28 (dua puluh delapan) hari kerja sebelum batas akhir pemasukan
penawaran.
- artinya RAB hasil Konsultan Perencanaan yg sdh mendapat asistensi Dinas
Citata tidak bisa langsung menjadi harga HPS. Karena saat melebihi 28 hari
secara hitungan BPS pada ada gejolak harga pasar baik dari sisi rantai pasok
maupun Inflasi daerah, artinya dalam rentang waktu melebihi 28 hari wajarnya
ada perubahan harga pasar.
- Maka PPK ketika akan menetapkan HPS ada baiknya melakukan survey harga
pasar kembali.dengan meminta data survey harga dari konsultan perencanaan
sebagai informasi awal dimana harga didapat saat menyusun engineer estimate
(EE).
- Kesulitan dalam menetapkan harga HPS yang dilakukan PPK adalah ketika
tidak ada biaya penunjang sehingga kesulitan dalam melakukan survey harga
pasar. Kemudian ditambah sulitnya mendapat informasi harga pasar karena
banyak penjual tidak mau melayani survey harga. Prisip pedagang adalah
sudah banyak nanya ngak beli, suruh tanda tangan lagi...saya banyak pelangan
yang harus dilayani.
Pertanyaan:
Untuk Data Dukung HPS di sistem LPSE 2023 ini maksudnya data yg mana ya?
Tanggapan:
Kertas kerja bukti survey harga dan hitungan PPK muncul menjadi HPS.
Pertanyaan:
Kalau di HPS pekerjaan konstruksi dengan risiko rendah yg tdk dimuat biaya
Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK), apakah persyaratan dokumen RKK tetap
dipersyaratkan di Tender?
Tanggapan:
25
a. Penyiapan dokumen Renana Keselamatan Konstruksi (RKK), Rencana Kerja
Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup (RKPPL), Rencana
Manajemen Lalu Lintas Pekerjaan (RMLLP) dan Rencana Mutu Pekerjaan
Konstruksi (RMPK), ,
b. Sosialisasi, promosi, dan pelatihan;
c. Alat pelindung kerja dan alat pelindung diri*;
d. Asuransi dan perizinan;
e. Personel Keselamatan Konstruksi;
f. Fasilitas sarana, prasarana, dan alat Kesehatan*;
g. Rambu dan perlengkapan lalu lintas yang diperlukan atau manajemen lalu
lintas*;
h. Konsultasi dengan ahli terkait Keselamatan Konstruksi (jika resikonya kecil
maka di abaikan);
i. Kegiatan dan peralatan terkait dengan pengendalian Risiko Keselamatan
Konstruksi, termasuk biaya pengujian/pemeriksaan lingkungan.
Isi komponennya apa saja lihat di lampiran Permen PU No10 Tahun 2021.
Pertanyaan:
Tanggapan:
26
- Jika putus kontrak ada 2 opsi..pemenang cadangan atau penyedia yang
dianggap mampu. Sebelumnya PPK menghitung progres dibantu apip untuk
reviu..sisa pekerjaan yang belum dikerjakan disusun lagi HPSnya untuk
menyesuaikan harga terbaru dan itu yang ditawarkan ke penyedia cadangan
atau yang dianggap mampu...harusnya begitu.
Pertanyaan:
Tanggapan:
1. Untuk kasus di atas pendekatannya bisa kita gunakan Surat Edaran Kepala
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 3 Tahun 2021 Tentang Tindak Lanjut Pengadaan Barang/Jasa Yang
Terdampak Penyesuaian Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara Atau
Daerah Tahun Anggaran 2021 Untuk Penanganan Pandemi Corona Virus
Disease-2019 (Covid-19).
2. Tahap Pelaksanaan Pemilihan melalui Tender/Seleksi/Tender Cepat/Penunjukan
Langsung/Pengadaan Langsung sejak pengumuman sampai dengan penerbitan
Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ), dalam hal anggaran yang
tersedia berkurang:
a. apabila tahap pemilihan masih dalam proses penyampaian penawaran,
PA/KPA memerintahkan PPK mengubah ruang lingkup pengadaan,
spesifikasi teknis/Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan/atau Harga Perkiraan
Sendiri (HPS)/Pagu Anggaran, untuk selanjutnya Pokja Pemilihan melakukan
adendum dokumen pemilihan.
b. apabila tahap pemilihan sudah dalam proses pembukaan dokumen
penawaran sampai dengan akhir masa sanggah/sanggah banding, PA/KPA
memutuskan Proses pemilihan dibatalkan dan dilaksanakan pemilihan ulang
dengan ketentuan:
1) Pokja Pemilihan/Pejabat Pengadaan membatalkan proses pemilihan;
27
2) PPK untuk mengubah ruang lingkup pengadaan, spesifikasi teknis/KAK
dan/atau HPS/Pagu Anggaran; dan
3) Pokja Pemilihan/Pejabat Pengadaan melaksanakan pemilihan ulang
Pertanyaan:
Apabila dalam HPS Pengadaan Bibit tidak dipungut PPN, tiba2 di penawaran dibuat
PPN, apakah boleh kita hilangkan PPN pada negosiasi harga?
Tanggapan:
Pertanyaan:
Tanggapan:
Pertanyaan:
Jika ada penawaran persis di 80% (walaupun pakai berapa angka di belakang
koma) apakah masih diperlukan juga EKH?
Tanggapan:
Untuk menentukan batas penawaran 80% adalah nilai HPS dikali 80%. Misal
HPSnya Rp. 1.534.578.000 maka batas penawaran di bawah
80% adalah Rp. 1.227.662.400.
Pertanyaan:
28
Saya menjalankan Mini Kompetisi Spesifikasi. Pada batas akhir waktu penawaran
terdapat penyedia yang menawar di atas HPS (Rp131Jt). Harga Penawaran terbaik
dan spek terbaik pnyedia Rp134Jt. Saran selanjutnya seperti apa? Apakah boleh
ketika nanti berkontrak nilainya disesuaikan dengan HPS?
Tanggapan:
Penawaran di atas HPS tidak bisa. Jika ada peluang negoasiasi maka lakukan
negosiasi.
Perlu diperhatikan juga bahwa HPS yang terlalu kecil akan memunculkan risiko tidak
ada penyedia yang berminat untuk melakukan penawaran.
Pertanyaan:
Jika DPA terlalu rinci sehingga terjadi perbedaan satuan harga dalam pembuatan
HPS dengan kondisi terkini. Apa yg seharusnya di lakukan?
Apakah rincian DPA adalah harus sama dengan HPS? atau HPS menyesuaikan
Pagu dari DPA?
Tanggapan:
Bisa mengubah rincian pagu tanpa mengubah nilai pagu. Pergeseran ini tidak
menyebabkan perubahan anggaran, dan hanya butuh persetujuan kepala badan
keuangan.
Pertanyaan:
29
Contoh kasus apabila di dalam satu kontrak gedung A harga pembesian 30.500 di
gedung B harga pembesian 53.000 dan gedung C harga pembesian 26.000
sedangkan HPS 30.000. Mohon pencerahan.
Tanggapan:
Pertanyaan:
Apabila dalam kontrak satuan harga konstruksi terdapat beberapa harga satuan
berbeda dalam jenis pekerjaan yang sama dalam satu kontrak, apakah harga satuan
pada adendum nanti dibuat item pekerjaan yang sama disamakan dengan harga
diambil dengan harga terendah (vol kontrak jadi 0/vol add sesuai terpasang dengan
harga terendah) atau tetap sesuai harga satuan sesuai kontrak (karena dilihat nilai
total) dan berlaku label harga satuan timpang apabila ada harga melebihi 110 % dari
HPS.
Contoh kasus apabila di dalam satu kontrak gedung A harga pembesian 30.500 di
gedung B harga pembesian 53.000 dan gedung C harga pembesian 26.000
sedangkan HPS 30.000.
Tanggapan:
Jika sudah berkontrak dan akan ada addendum, maka tidak ada perubahan harga
satuan sepanjang item/jenis pekerjaannya sama. Perubahan harga satuan bisa
terjadi jika ada perubahan atas item pekerjaan tsb yang berpengaruh pada
AHSPnya.
Pertanyaan:
30
Kalau ada harga satuan penawaran yg < 80℅ HPS, tetapi totalnya >= 80℅ HPS,
apakah perlu diklarifikasi atau bgmn?
Tanggapan:
Tidak perlu karena Total Penawaran di atas 80% HPS, walaupun ada item pekerjaan
yang harga satuan penawaarannya < 80℅ dari perhitungan harga satuan pekerjaan
di HPS.
Pertanyaan:
Dimungkinkan atau tidak menambah nilai kontrak tapi tidak ada penambahan
pekerjaan, karena kesalahan perhitungan volume saat penyusunan HPS yang
disebabkan kesalahan perhitungan koofisien berat jenis Baja IWF 300 yang
harusnya 440 kg/batang tetapi dalam volume pembentuk HPS hanya 380
kg/perbatang?
Tanggapan:
Kalau alasan kesalahan dalam menyusun HPS sudah tidak bisa lagi menambah nilai
kontrak tanpa ada penambahan pekerjaan, karena ini sudah berkontrak.
Pertanyaan:
Misal ada nilai harga item pekerjaan penawaran penyedia banyak kesamaan dengan
nilai harga satuan di HPS. Apa yang perlu di lakukan Pokja?
Tanggapan:
Kalau terjadi banyak kesamaan pada susunan rincian biaya uraian pekerjaan pada
angka dan komanya, maka hal tersebut patut jadi perhatian Pokja karena
kemungkinan besar telah terjadi persekongkolan terkait dengan data rinci HPSnya.
TERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT
31