Anda di halaman 1dari 37

Palu, 25 Januari 2022

DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

1
Sekilas Rerata Hasil Padi di Negara Sub-Tropic
Harvest Year 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Reiziq (t/ha) 12.60 13.34 12.58 12.02 11.09 13.23 12.64

Ideal Tanam : October-November (Summer - 1 kali dalam 1 tahun)


Panen : Maret - April
Syarat dan Ketentuan Program IP400
- Ketersedian air sepanjang tahun
- Kesehatan tanah terjaga
Tepat
- Bukan endemic OPT
Lokasi
- Kultur petani

- Penggunaan VUB tahan


Umur genjah

IP400
-
- Pergiliran varietas Tepat Tepat - Potensi hasil tinggi
- Sterilisasi lahan Pengend Varietas - Tahan OPT utama
- Pengawasan alian OPT
- Mutu baik
- Pengendalian

Tepat - Benih bersertifikat


Budidaya - Pembibitan sistem culik
- Percepatan olah tanah
Pola IP-Padi 400 dengan percepatan OT dan semai culik basah/kering

MH-I M-Kemarau I M-Kemarau II M-Hujan II


Jan Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Juli Agustus September
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
7h Pertanaman padi ± 77-80 7h Varietas Super genjah tahan kekeringan 7h Varietas Super genjah tahan kekeringan 7h Varietas Super genjah tahan kekeringan
Semai-II (15-21h Semai-III (15-21 Semai-IV (15-21 Semai-I

7 hari - pengolahan tanah (percepatan)


Persemaian culik - dimulai ± 15 hari sebelum panen
Pertanaman padi di lahan antara 70- max 90 hari
1. Dua kali tanam padi berumur 90 (HST) dan 2 x tanam 1 padi berumur 75 HST dengan sistim
dapog. Hasil yang dicapai diperkirakan 24 t/ha/tahun.
2. Satu kali lanam padi berumur 90 HST dan 3 x tanam padi berurnur 75 HST clengan persemaian
sistern dapog. Hasil yang dicapai diperkirakan 22 t/ha/tahun
3. Empat kali tanam padi berumur 75 HST dengan persemaian sistim dapog. Hasil yang dicapai
diperkirakan 20 t/ha/tahun.
VUB Padi Berumur Genjah
Varietas Tahun Umur Potensi Rata-rata Karakteristik
Pelepasan (hss) hasil (t/ha) Hasil (t/ha)
Cakrabuana 2018 104 7.5 10.2 pulen
Padjadjaran 2018 105 7.8 11.0 pulen
Inpari 34 salin 2014 102 5.1 8.1 agak pera
Inpari Sidenuk 2011 103 6.9 9.1 pulen
Inpari 20 2011 104 6.4 8.8 pulen
Inpari 19 2011 104 6.7 9.5 pulen
Inpari 18 2011 102 6.7 9.5 pulen
Inpari 13 2010 99 6.6 8.0 pulen
Inpari 12 2010 99 6.2 8.0 pera
Inpari 11 2010 105 6.5 8.8 pulen
Pengolahan tanah (dalam) untuk mendapatkan
kedalaman lapis olah tanah ±20 cm

Rata-rata lapisan OT-I -Bajak SINGKAL Inkubasi lahan (±7


olah tanah dangkal untuk membalik tanah, hari)
lahan tidak tergenang

Rotari (garu) untuk Leler - levelling lahan Lahan siap ditanami


menghancurkan
bongkahan tanah
Persiapan Lahan - Pengolahan Tanah

Olah Tanah Basah (kombinasi kering-basah)

Olah Tanah Kering

Tanpa Olah Tanah


Pengolahan Tanah - Kering/Basah/Kombinasi

8
Gejala asem-aseman - daun menguning diawal pertumbuhan tanaman

Sumber photo:mitra bertani

Pengolahan tanah yang dipercepat


sehingga sisa jerami dari pertanaman
musim sebelumnya belum membusuk
sempurna - atau gulma/rumput yang
dibiarkan dalam masa bera belum
terdekomposisi

9
Source : Setyorini, Balai Penelitian Tanah

Bak Kompos Jerami Inokulan M-Dec Penumpukan Jerami

Penyiraman Penaburan Inokulan perombak M-Dec Penutupan bak


Penggunaan bio-dekomposer
Mempercepat pengomposan jerami padi
• Tunggul jerami dikembalikan
ke dalam tanah sebagai
sumber bahan organik
• Penggunaan Biodekomposer,
pupuk hayati perombak bahan
organik
Sebanyak 4 kg/ha
dicampurkan secara merata
dengan 400L air bersih
Disiram merata pada tunggul
jerami lalu digelebeg dan
tanah dibiarkan dalam
kondisi lembab selama
minimal 7 hari
Meningkatkan biota tanah

11
Penambahan PUPUK ORGANIK
Parameter Uji Pupuk Kohe Pupuk Kompos Jerami Satuan
pH H2O 8,3 8,4 -
Kadar Air 82,41 25,52 %
Bahan Ikutan 0,00 0,00 %
C-organik 29,08 27,66 %
N-total 4,02 2,52 %
C/N Ratio 7 11 -
P2O5-tersedia 0,06 1,43 %
K2O-tersedia 0,83 4,77 %
Ca-tersedia 1,32 2,36 %
Mg-tersedia 0,72 0,77 %
Fe-tersedia 4872 596 ppm
Mn-tersedia 2037 1255 ppm
Cu-tersedia 1,9 td ppm
Zn-tersedia 174 77 ppm
Al-tersedia 19,9 42 ppm
B-tersedia td td ppm
S-tersedia 79 0,37 ppm
K-dd 26,2 70,73 cmolc/kg
Na-dd 1,7 14,69 cmolc/kg
Ca-dd 51,5 17,86 cmolc/kg
Mg-dd 8,9 9,71 cmolc/kg
KTK 58,05 32,31 cmolc/kg
Asam Humat 33,43 18,19 %

12
SISTEM TANAM

13
Pembibitan padi - untuk tanam pindah
secara manual

Pembibitan secara kering dengan


menggunakan media tanah darat-
kompos - untuk tanam pindah
menggunakan transplanter

Pembibitan dapog basah,


menggunakan media tanah sawah,
untuk tanam pindah secara manual
Stress bibit akibat pindah tanam disebabkan karena akar
tercerabut dan terpotong; produksi hormone auxin

Daun dipotong pada bagian atas.

Semakin muda bibit semakin mudah untuk recover -


pemulihan dari kondisi stress

memerlukan waktu 7-10 hari untuk pemulihan


Bagaimana jika tidak ada
tenaga kerja untuk pindah tanam?
Penyiapan Bibit - Dapog - untuk tanam dengan
transplanter
Semai Dapog (Basah) - Tanam Pindah
dengan Transplanter
Tanam Pindah dengan Transplanter - karena
kelangkaan tenaga tanam padi - Lebih efisien
waktu dan biaya

1
TABELA

Iron coated seed

Tanam benih langsung dapat mempercepat siklus hidup padi -


Non-coated seed hingga 10-14 hari lebih cepat panen jika dibandingkan dengan
sistem tanam pindah
Kebutuhan tenaga kerja untuk tanam (sebar) hanya 1 orang
tenaga kerja - selama sekitar 3 jam/ha
Percepatan tanam
The growth of rice under direct seeding method
REKOMENDASI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN IP400 HASIL KAJIAN 2010-2011

Tinjauan Teknis Hasil Kajian IP400 oleh BBPadi 2010-2011:


• Menanam varietas umur pendek (< 95 1. Tidak ada penurunan C organik tanah
hari) atau Var yang tepat 2. Penurunan N total tanah
• Pesemaian di luar lahan - atau Tabela 3. Tidak terjadi penurunan pH dan kandungan Fe
• Percepatan pelapukan bahan organik atau 4. Terjadi ledakan hama terutama hama burung,
• Penambahan bahan organik jika jerami di
tikus, wereng coklat, walang sangit, penyakit
angkut,
HDB pada setiap musim Hujan

Dukungan Teknologi Rekomendasi


• Optimalisasi dan efisiensi, sumberdaya air 1. Lokasi satu hamparan >500 ha,
(makro/mikro), 2. Berada dalam satu sistem irigasi
3. Dikelola secara kolegial (“Koorporasi”)
• Pengembangan inovasi teknologi
4. Menerapkan teknologi inovatif (VUB,
pengendalian hama terpadu,
pengelolaan tanah dan air,
• Revitalisasi sistem penyediaan sarana dan
pembibitan/tanam, pupuk, PHT, dll.)
prasarana.
5. Pola tanam yang sama (4 kali tanam & panen)
dan “serentak” pada satu hamparan
(Abdulrachman et al, 2008)

22
Tantangan Pengembangan IP400 (padi-padi-padi-padi)

• Degradasi kesuburan lahan


• Peningkatan serangan hama dan penyakit tanaman
• Ketersediaan benih bermutu
• Ketersediaan tenaga kerja
• Peningkatan proses pascapanen (menjaga mutu penyimpanan)
• Jaminan harga gabah dan beras yang stabil dari pemerintah
• Keberlangsungan perakitan VUB padi genjah yang lebih baik
Tahun 2020

LUAS LAHAN SAWAH TAHUN 2020 (HEKTAR)

LAHAN TIDAK
DITANAMI PADI SATU TAHUN
DITANAMI
NO KABUPATEN BAKU

Tahun 2020
DAN TIDAK
SATU KALI DUA KALI TIGA KALI
DIUSAHAKAN

1 2
1 BANGGAI KEPULAUAN 549 69 358 122
2 BANGGAI 27,591 893 2,632 23,108 958
3 MOROWALI 5,261 134 367 4,759 2
4 POSO 21,603 1,934 8,428 9,517 1,724
5 DONGGALA 9,054 138 8,917
6 TOLITOILI 9,130 16 4,484 4,630
7 BUOL 4,458 358 1,030 3,070
8 PARIGI MOUTONG 32,655 3,384 565 25,072 3,634
9 TOJO UNAUNA 1,811 254 963 594
10 SIGI 17,188 4,167 1,113 11,185 723
11 BANGGAI LAUT
12 MOROWALI UTARA 10,470 652 3,538 6,280
13 KOTA PALU 330 87 45 138
JUMLAH 140,100 11,948 23,661 97,392 7,041
Sumber : BPS Sulawesi Tengah 2020

LUAS LAHAN SAWAH TAHUN 2020 (HEKTAR)

LAHAN TIDAK
DITANAMI PADI SATU TAHUN
DITANAMI
NO KABUPATEN BAKU
DAN TIDAK
SATU KALI DUA KALI TIGA KALI
DIUSAHAKAN

1 2
1 BANGGAI KEPULAUAN 549 69 358 122
2 BANGGAI 27,591 893 2,632 23,108 958
3 MOROWALI 5,261 134 367 4,759 2
4 POSO 21,603 1,934 8,428 9,517 1,724
5 DONGGALA 9,054 138 8,917
6 TOLITOILI 9,130 16 4,484 4,630
7 BUOL 4,458 358 1,030 3,070
8 PARIGI MOUTONG 32,655 3,384 565 25,072 3,634
9 TOJO UNAUNA 1,811 254 963 594
10 SIGI 17,188 4,167 1,113 11,185 723
11 BANGGAI LAUT
12 MOROWALI UTARA 10,470 652 3,538 6,280
13 KOTA PALU 330 87 45 138
JUMLAH 140,100 11,948 23,661 97,392 7,041
Sumber : BPS Sulawesi Tengah 2020
JUMLAH BANTUAN ALSINTAN (APBN & DAN APBD PERIODE
NO KABUPATEN TARGET (Ha) NAMA DI DAERAH ALIRAN 2017-2021)
HAND
TRAKTOR TR4 COMBAIN PA RT EXA
1 SIGI 800GUMBASA 1 90 11 0 13 0 1

2 PARIGI MOUTONG 1,200 SAUSU ATAS 1 KEC. TORUE 65 17 9 6 2 0


2 KEC.BALINGGI

3 DONGGALA 500MALONAS KIRI/KANAN 1 DESA MALONAS 12 0 0 0 0 1


2 DESA PONGGERANG

4 MOROWALI 700KARAOPA 1 KEC. BUMI RAYA 41 8 1 12 0 5


2 KEC.WITAPONDA

5 BANGGAI 2,000 SINGKOYO/TOLISU 1 DESA TIRTA SARI KEC.TOILI 28 5 8 4 0 3


2 DESA TOHITI SARI KEC.TOILI
3 DESA TIRTA JAYA KEC.TOILI
4 DESA MULYO SARI KEC.TOILI
5 DESA MARGA KENCANA KEC.TOILI
6 DESA TIRTA KENCANA KEC.TOILI
7 DESA MEKAR KENCANA KEC.TOILI
8 DESA SARI BUANA KEC.TOILI
9 DESA JAYA KENCANA KEC.TOILI
10 DESA SENTRAL SARI KEC.TOILI
11 DESA SENTRAL TIMUR KEC.TOILI
12 DESA MINAHAKI KEC.MOILONG
1 DESA BUKIT JAYA KEC.TOILI
2 DESA TOLISU KEC.TOILI

6 TOLITOLI 800TENDE LALOS 1 KECAMATAN GALANG 24 17 9 6 2 0


DUKUNGAN PUPUK SESUAI SK BUPATI 2022
PADA WILAYAH KECAMATAN DAERAH IRIGASI SASARAN

DAERAH IRIGASI SASARAN JENIS PUPUK & ALOKASINYA

LUAS
NO KABUPATEN LAHAN UREA SP 36 ZA NPK POC POG
NAMA DAERAH IRIGASI KECAMATAN
TERAIRI
(HEKTAR) (Kg) (Kg) (Kg) (Kg) (Liter) (Kg)

1 BANGGAI SINGKOYO 3,037 TOILI 944,339 - - 732,920 75,573

2 MOROWALI KARAOPA 2,450 BUMIRAYA 980,000 300,000 250,000 1,040,000 90,000

3 DONGGALA MALONAS KIRI/KANAN 1,625 DAMPELAS 675,363 575,969

4 TOLITOILI TENDE LALOS 1,629 GALANG 761,628 - - 388,825 65,789 252,057

5 PARIGI MOUTONG SAUSU ATAS 7,100 SAUSU 300,400 2,700 8,300 450,500 - -

6 SIGI GUMBASA 7,922 GUMBASA 350,000 190,000 50,000

JUMLAH - 23,763 4,011,730 302,700 258,300 3,378,214 65,789 467,630


Keterangan :
Alokasi volume pupuk sesuai SK masing-masing Bupati Tahun 2022
Neraca Ketersediaan Air
DI. GUMBASA
DI. SAUSU
DI.MALONAS
IP (%) (Tahun 2017) 101.48

Provitas Rata-Rata (t/ha) (Tahun 2017) 5.25

Debit Kebutuhan Rata-Rata Setahun (L/dtk) 1033.56


POLA TANAM : PADI - PADI
Debit Andalan Rata-Rata Setahun (L/dtk) 7592.04

Debit Rata – Rata yang belum dimanfaatkan Setahun (L/dtk) 6558.48

Debit Kebutuhan vs Debit Andalan

35,000 33,106.67

30,000 Debit Kebutuhan


Debit Kebutuhan vs Debit Andalan
Debit Andalan
25,000

20,094.90
20,000

15,000 16,919.00
13,466.31

10,000 8,388.70

8,601.07
5,000 4,240.70
2,542.70 3,545.40 2,023.10 2,676.60 1,613.10 1,457.47
1,639.57 1,639.57
936.89 546.52 936.89
- - - - - - - - - - - -
I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II
Oktober November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September
DI. TENDELALOS IP (%) (Tahun 2017) 177.90
Provitas Rata-Rata (t/ha) (Tahun 2017) 6.15
Debit Kebutuhan Rata-Rata Setahun (L/dtk) 2644.97
POLA TANAM : PADI - PADI
Debit Andalan Rata-Rata Setahun (L/dtk) 3381.93
Debit Rata – Rata yang belum dimanfaatkan Setahun (L/dtk) 736.96

6,000.0 Debit Kebutuhan


5369.72
Debit Kebutuhan vs Debit Andalan Series2
5,000.0 4628.34 4940.745 Debit Andalan
4,195.80 4414.16 4080.21 Series1
4413.43
4696.35
4,195.80
4,000.0 4588.16 3603.84
4080.21
3598.18 Linear
3452.24 (Series2)
3314.71 3297.98
3,000.0 4,195.80
2300.42 2,397.60 2,397.60
2500.5
2685.13
Linear (Series1)
2448.98 2517.63
2,000.0 2243.13
2202.42 1949.54 1,398.60 1,398.60
1887.76 1952.44
1,000.0

0.0 0.0 - - - - - - - - - -
I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II
Oktober November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September
DI. TOLISU ATAS BAWAH IP (%) -
Provitas Rata-Rata (t/ha) 5.5

Debit Kebutuhan Rata-Rata Setahun (L/dtk) 954.29

Debit Andalan Rata-Rata Setahun (L/dtk 1005.45


Debit Rata – Rata yang belum dimanfaatkan Setahun
51.16
(L/dtk)

Debit Kebutuhan
Series2
2500 Debit Andalan
Series1
2000 Debit Kebutuhan vs Debit Andalan Linear (Series2) 1,836
1,853
1,770 1,911
1,625 1,501 1,505 1,635 Linear (Series1)
1,625
1500 1,500
1,376
1,314
1,201 1,238
929 1,102
1000 929 929 929 929 966
836 896
822
542 542 869 542 542
500

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II
OKT NOV DES JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGS SEP
DI. SINGKOYO
RENCANA TATA TANAM GLOBAL (RTTG) DAN NERACA AIR
D.I. SINGKOYO 3037 Ha ( Kabupaten Banggai )
MT.1 MT.2
No Luas & Kebutuhan Air JAN FEB MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUST SEPT OKT NOV DES KETERANGAN
I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II
Jalur Hama Jalur Hama
Relatif Aman Terhadap OPT

Jadwal Tanam Hati - Hati terhadap OPT

Pola Tanam MT.1 MT.2 Waspada Terhadap OPT

(1) Jenis Tanaman MT. I MT. II MT. III Jadwal Tanam


Padi 2220.85 2220.85 0 Pengolahan (NFR =2.1)
Palawija 0 0 0 Pertumbuhan I (NFR =1.25)
dan lainlain 0 0 0 Panen (NFR = 0)
Jumlah 2220.85 2220.85 0 Tutup Air
SALURAN PRIMER Air Mengalir
(2) Jadwal Kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi NFR = Satuan kebutuhan Air (L/det/ha)
(3) Jadwal Kegiatan Pemeliharaan Jaringan Irigasi

Kebutuhan air di sawah (Padi) = Luas Data Luas Tanam diperoleh dari :
(4) 4663.8 2776 2776 2776 2776 2776 2776 0.0 4663.8 4663.8 2776 2776 2776 2776 2776 2776 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0 4663.8
x Satuan Kebutuhan air (L/det/ha) Blanko 01-O dan Blanko 02-O

Kebutuhan air di sawah (Palawija) = Data Luas Tanam diperoleh dari :


(5) 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.0
Luas x Satuan Kebutuhan air (L/det/ha) Blanko 01-O dan Blanko 02-O

(6) Kebutuhan air untuk lain-lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Satuan data debit = Liter / detik

(7) Total Kebutuhan air di Sawah 4664 2776 2776 2776 2776 2776 2776 0 4664 4664 2776 2776 2776 2776 2776 2776 0 0 0 0 0 0 0 4664 Satuan data debit = Liter / detik

Kebutuhan air di pintu tersier = jumlah (7) x Debit Andalan diperoleh dari Blanko 08-O
(8) 5597 3331 3331 3331 3331 3331 3331 0 5597 5597 3331 3331 3331 3331 3331 3331 0 0 0 0 0 0 0 5597
faktor tersier (L/dt)

(9) Taksiran kehilangan air di Jaringan Utama 839 500 500 500 500 500 500 0 839 839 500 500 500 500 500 500 0 0 0 0 0 0 0 839
K = Total air yang tersedia di pintu pengambilan
Total kebutuhan air di pintu tersier
(10) Total Kebutuhan air di Bendung = (8) + (9) 6436 3831 3831 3831 3831 3831 3831 0 6436 6436 3831 3831 3831 3831 3831 3831 0 0 0 0 0 0 0 6436
Kehilangan air di saluran induk 5 %
(11) Debit Andalan (Q 80%) 1172 1172 2285 2285 9784 9784 3848 3848 11583 11583 17446 17446 15796 15796 27310 27310 46141 46141 64823 64823 26458 26458 4540 4540
Kehilangan air di saluran sekunder 10 %
Kehilangan air di saluran tersier 20 %
Neraca Air = (11) - (10) (faktor tersier 1.20)
(12) -5264 -2659 -1546 -1546 5953 5953 17 3848 5147 5147 13615 13615 11965 11965 23479 23479 46141 46141 64823 64823 26458 26458 4540 -1896
(Lebih & Kurang)
(13) Faktor K (11/10) 0.18 0.31 0.60 0.60 1.00 1.00 1.00 0.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.71

(14) Debit dialirkan 6436 3831 3831 3831 3831 3831 3831 0 6436 6436 3831 3831 3831 3831 3831 3831 0 0 0 0 0 0 0 6436

70000
Debit Kebutuhan vs Debit Andalan
60000

50000

40000

30000
DEBIT KEBUTUHAN
20000 DEBIT ANDALAN

10000

0
OKT1 OKT2 NOV1 NOV2 DES1 DES2 JAN1 JAN2 FEB1 FEB2 MAR1 MAR2 APR1 APR2 MEI1 MEI2 JUN1 JUN2 JUL1 JUL2 AGS1 AGS2 SEP1 SEP2
DI. KARAOPA ( belum ada data)

IP (%) -
Provitas Rata-Rata (t/ha) 6.00
Debit Kebutuhan Rata-Rata Setahun
(L/dtk) -

Debit Andalan Rata-Rata Setahun (L/dtk) -

Luas Luas Fungsional Belum


No Kecamatan /Desa Ket
Potensial (Ha (Ha) Fungsional (Ha)

I Kecamatan Wita Ponda - - - -

1 Desa Lasampi - - - -

2 Desa Sampeantaba - - - -

3 Desa Lantulajaya - - - -

4 Desa Puntari Makmur - - - -

Anda mungkin juga menyukai