Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tanaman semangka berasal dari Afrika dan saat ini telah menyebar ke seluruh dunia, baik di daerah
subtropis maupun tropis.Tanaman semangka bersifat semusim dan tergolong cepat berproduksi. Di
Indonesia, tanaman semangka banyak dikembangkan secara komersial diantaranya Indramayu dan
Cirebon (sehabis panen padi), Madiun, Klaten, Madura, Malang serta Lombok (Sunarjono, 2006).
Semangka merupakan tanaman semusim, menjalar, mempunyai alat pemegang seperti pilin.Permukaan
tanaman (batang dan daunnya) tertutup bulu-bulu halus dan tajam.Daunnya lebar dan bercangap
menjari.Batangnya kecil panjang sehingga sanggup memanjat dengan perantaraan alat
pemegang.Tanaman semangka tergolong tanaman labu-labuan, seperti melon, blewah, dan timun.

Syarat tumbuh dari tanaman semangka yaitu : Curah hujan ideal 40-50 mm/bulan. Seluruh areal
pertanaman perlu sinar matahari sejak terbit sampai tenggelam, suhu optimal untuk tanaman semangka
yaitu ± 250 C. Semangka cocok ditanam di dataran rendah hingga ketinggian 600 m dpl.Kondisi tanah
cukup gembur, kaya bahan organik, bukan tanah asam dan tanah kebun/persawahan yang telah
dikeringkan.Cocok pada jenis tanah geluh berpasir. Keasaman tanah (pH) 6 - 6,7 (Yusuf, 2011).

Daging buah semangka mengandung air sebanyak 93.4%, protein 0.5%, karbohidrat 5.3%, lemak
0.1%, serat 0.2%, dan berbagai vitamin ( A, B, dan C). Selain itu juga mengandung antioksidan seperti
asam amino (citrulline dan arginine), asam asetat, asam malat, asam folat, likopen, karoten, bromin,
kalium, silvit, lisin, fruktosa, sukrosa. Citruline dan arginine berperan dalam pembentukan urea di hati
dari ammonia dan CO2 sehingga keluarnya urin meningkat dan kandungan kalium dapat membantu
kerja jantung serta menormalkan tekanan darah (Widodo, 2015)

1.2 Tujuan
1. Mengetahui interaksi antara jumlah cabang primer dan cabang sekunder
terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil buah semangka.
2. Mendapatkan jumlah cabang primer terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil buah semangka.
3. Mendapatkan perlakuan cabang sekunder terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil buah
semangka

BAB II

METODE PRAKTIKUM

2.1 Waktu dan Tempat


Pada pratikum Semusim kali ini dilakukan di Lahan Hortikultura Politeknik Negeri Lampung.

 Persiapan Lahan pada tanggal 08 September 2023


 Persemaian benih pada tanggal 04 September 2023
 Pindah tanam benih kelahan 18 September 2023

2.2 Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum kali ini antara lain:
Alat:

1. Cangkul 9. Kored
2. Rol Meter 10. Golok
3. Tali rafia 11. Mulsa plastik
4. Sprayer 12. Gelas ukur
5. Gunting Stek 13. Patok mulsa
6. Gembor 14. Pelubang mulsa
7. Ember 15. Tajuk
8. Timbangan

Bahan :

1. Benih semangka 6. Furadan


2. Air 7. Kapur Dolomit
3. Pupuk kandang 8. Atonik
4. Npk mutiara 9. Pelepah pisang
5. Mkp 10. Polybag

2.3 Prosedur Kerja

a) Persemaian Bibit Semangka


1. Pilih benih yang bernas sehat dan tidak kriput dengan varietas Mardy F1 produsen Benih Bintang
Asia benih yang disemai 10 benih dengan daya kecamahnya 85%.
2. Siapkan media berupa topsoil dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1
3. Masukkan media tanam ke dalam poly bag kecil ber ukuran 12 cm
4. Kemudian rendam benih semangka menggunakan air hangat (40°c) dan tambahkan Antonik
yang mengandung senyawa polifenol yang berfungsi untuk memecah dormansi tunas dan
bertujuan mempercepat proses imbisis
5. Rendam menggunakan antonik selama ± 15 menit. Kemudian tanam biji semangka ke dalam
media semai yang sudah disediakan.

b) Persiapan Lahan

1. Ukur Lahan menggunakan roll meter dengan ukuran Lahan 50cm x 5m dan jarak antar
bedengan 2 m. Jarak tanam 1 m sebanyak 2 bedengan, satu bedengan 5 lubang tanam
2. Berikan pupuk kandang dan Dolomit pada bedengan. Ratakan menggunakan koret dan tajuk
3. Selanjutnya pemasangan mulsa dengan membuat lubang tanam dengan jarak antar bedengan 2
m
4. Buat lubang tanam menggunakan pelubang mulsa. Setelah lubang tanam siap taburkan furadan
untuk menghindari jamur pada tanah yang akan ditanamai.

c) Pindah Tanam

1. Pindah tanam bibit semangka dilakukan setelah 14 hss pada bibit yang telah memiliki minimal 2
daun sejati yaitu pada tanggal 18 September 2023
2. Sebelum di tanam lubang disiram dahulu dengan air. Bibit di tanam 1 bibit/lubang tanam
3. Setelah bibit di tanam maka disekeliling bibit ditaburi sedikit furadan

d) Pemeliharaan dan Perawatan

1. Penyulaman dilakukan apabila ada bibit yang tidak tumbuh dan mati, penyulaman sebaiknya
dilakukan umur 3 hst.
2. Pemangkasan cabang dapat dilakukan agar tidak terjadi penghambatan pertumbuhan
generatif.Pada semangka, cabang dipelihara yang paling dominan pertumbuhannya dan sehat, 1
tanaman dipelihara 2 cabang tersier dan sekunder.
3. Penyerbukan buatan (penyilangan buatan) dilakukan mulai minggu ke empat a tau 21 hst dan
semangka mulai berbunga pada 19 Oktober 2023
4. Pemberian serasah atau Jerami untuk alas buah berfungsi untuk menekan pertumbuhan gulma.
5. Lakukan penyiraman secara rutin
6. Pemupukan dilakukan terjadwal sampai panen yaitu satu minggu sekali. Dosis yang digunakan
Npk 5g/l/tanaman dan mkp 2g/l/ tanaman. Mkp di berikan pada tanaman yang ingin berbuah
7. Larutkan pupuk dengan air sesuai takaran
8. Pemupukan dilakukan dengan cara dikocor dari jarak 10 cm dari tanaman

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil

Bobot
Nama Komoditas Tanggal Panen Total Penjualan
Buah

0,7 kg 7.000
20-11-2023
1,6 kg 16.000

1,7 kg 17.000
Semangka 24-11-2023 2,4 kg 24.000

1,9 kg 19.000

Tidak Layak
8/12/2023 1,6 kg
Jual

Anda mungkin juga menyukai