Anda di halaman 1dari 6

Tugas Asyncronus Agenda 2 hari II

Kelompok : 1 (Satu) Sub B


Nama : Ramdhani, SP.,MP
: Aan Andarasu, A.md.Kep
: Titin Kuraesin, SST
: Sardi, SE
: Neneng Ratnasari, SP., MP
Tugas : Identifikasi Stakeholders dan lakukan pemetaan Stakeholders berdasarkan
Pengaruh & kepentingan, tentukan strategi komunikasinya dengan menerapkan
prinsip-prinsip kepemimpinan pelayanan

Stakeholder internal di tingkat kecamatan terdiri dari pihak-pihak yang terlibat


langsung dalam proses pengelolaan dan penyelenggaraan pemerintahan serta pelayanan
publik di wilayah kecamatan tersebut. Berikut adalah stakeholder internal di tingkat
kecamatan:

a. Camat: Sebagai kepala kecamatan, camat memiliki peran penting dalam


pengambilan keputusan, koordinasi, dan pengelolaan berbagai kegiatan di
kecamatan tersebut. Mereka bertanggung jawab atas berbagai aspek administratif,
pembangunan, dan pelayanan masyarakat di tingkat kecamatan.
b. Sekretaris Camat: Mempunyai tugas pokok menyelenggarakan urusan
penyusunan program keuangan, umum dan kepegawaian. Untuk menyelenggaraka
tugas pokok, sekretariat mempunyai fungsi:
1. Penyusunan rencana pengendalian dan evaluasi pelaksanaan serta
penyusunan laporan
2. Pelaksanaan tata usaha umum, kepegawaian dan perlengkapan rumah tangga
3. Pengelolaan urusan keuangan dan administrasi kecamatan
4. Pengelolaan urusan umum, perencanaan, evaluasi dan pelaporan
5. Pegendalian urusan umum, evaluasi dan pelaporan
6. Pengoordinasian urusan umum, perencanaa, evaluasi dan pelaporan
kecamatan
c. Seksi Pemerintahan : Seksi Pemerintahan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi
yang mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan, pembinaan
administrasi pemerintah kelurahan dan administrasi kependudukan serta
keagrariaan. Untuk menyelenggarakan tugas pokok, seksi pemerintahan
mempunyai fungsi :
1. Perumusan program dan pembinaan penyelenggaraan pemerintah umum
2. Menyusun program dan penyelenggaraan administrasi kependudukan dan
catatan sipil
3. Pelaksanaan tugas-tugas di bidang keagrariaan
4. Pelaksaaan pelayanan kepada masyarakat dalam bidang pemerintahan
5. Pembinaan organisasi sosial kemasyarakatan dan lembaga kemasyarakatan
lainnya
d. Seksi Ekonomi Pembangunan : Seksi Ekonomi Pembangunan dipimpin oleh
seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok melakukan pembangunan
bidang ekonomi, produksi, sarana dan prasarana umum serta lingkungan hidup.
Untuk menyelenggarakan tugas pokok, seksi Ekonomi Pembangunan mempunyai
fungsi :
1. Penyusunan program dan pembinaan perekonomian masyarakat
2. Penyusunan program dan penyelenggaraan pembinaan sarana dan prasarana
pelayanan umum
3. Penyelenggaaan pelayanan kepada masyarakat di bidang ekonomi dan
pembangunan
4. Pelaksanaan dan fasilitasi peningkatan partisikasi dan swadaya gotong
royong masyarakat
5. Pelaksanaan dan fasiltasi peningkatan kelestarian lingkungan hidup
6. Penyelenggaraan musyawarah pembangunan tingkat kelurahan
7. Penyelenggaraan dan fasilitasi program pembangunan pengentasan
kemiskinan
e. Seksi Kesejahteraan Sosial : Seksi kesejahteraan sosial dipimpin oleh seorang
Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan penyusunan
program pembinaan kesehatan, pendidikan, keluarga bencana, keagamaan, sosial
budaya, kesenian, generasi muda dan pemberdayaan masyarakat serta bantuan dan
pelayanan sosial. Untuk menyelenggarakan tugas pokok, Seksi Kesejahteraan
Sosial mempunyai fungsi :
1. Penyusunan program dan pembinaan bidang sosial
2. Pelayanan kepada masyarakat dalam bidang sosial
3. Pellaksanaan dan fasilitasi pembinaan sosial budaya masyarakat
4. Pelaksanaan dan fasilitasi program penyaluran bantuan korban bencana
alam dan bencana lainnya
5. Pembinaan dan peningkatan partisipasi kegotong royongan masyarakat
6. Pembinaan organisasi kepemudaan, kesenian, olahraga dan pemberdayaan
masyarakat
7. Pembinaan partisipasi dan kegotong royongan masyakarat
f. Seksi Ketentraman dan ketertiban : Seksi ketentraman dan ketertiban dipimpin
oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok menyusun rencana
pembinaan dan kebijakan dalam bidang pelayanan dan pengendalian ketentraman,
ketertiban umum dan perlindungan masyarakat. Untuk menyelenggarakan tugas
pokok, Seksi ketentraman dan ketertiban mempunyai fungsi :
1. Penyusunan program kerja bidang ketentraman dan ketertiban Kecamatan
2. Pelaksanaan pengawasan terhadap sarana dan prasarana serta fasilitas
umum, fasilitas sosial, aset milik pemerintah daerah yang ada diwilayah
kecamatan/kelurahan
3. Pengkoordinasian setiap pelaksanaan kegiatan dengan instansi terkait ddan
organisasi kemasyarakatan dalam menjaga ketentraman dan ketertiban
masyarakat
4. Pelaksanaan pelayanan dalam bidang ketentraman dan ketertiban
5. Pembinaan dalam penanggulangan dan pemulihan bencana
6. Pelaporan hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan
g. Staf Administrasi Kecamatan: Termasuk di dalamnya adalah pegawai negeri sipil
(PNS) dan tenaga kontrak yang bekerja di berbagai bidang administratif, seperti
keuangan, kepegawaian, perencanaan, dan pelaporan. Mereka bertanggung jawab
atas pengelolaan administrasi dan mendukung kegiatan operasional kecamatan.
h. Lurah/Desa: Lurah atau kepala desa di bawah wilayah kecamatan merupakan
stakeholder penting dalam koordinasi dan pelaksanaan program-program
pemerintah di tingkat lokal. Mereka bertanggung jawab atas penyelenggaraan
pemerintahan di tingkat desa dan berperan sebagai perpanjangan tangan dari
pemerintah kecamatan.

Stakeholder eksternal kecamatan adalah pihak-pihak di luar struktur pemerintahan


kecamatan yang memiliki kepentingan atau pengaruh terhadap berbagai kegiatan,
kebijakan, dan program yang dilaksanakan di kecamatan tersebut. Berikut adalah beberapa
contoh stakeholder eksternal kecamatan:
a. Lembaga Pusat: Lembaga-lembaga pemerintah pusat, seperti Kementerian,
Badan, atau Lembaga Negara lainnya, yang memiliki program atau kebijakan yang
diimplementasikan di tingkat kecamatan. Contohnya adalah Kementerian Dalam
Negeri, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Kesehatan, dan
lain-lain.
b. Kepolisian : Peran dan Fungsi Kepolisian Negara Republik Indonesia. Kepolisian
dinegara manapun selalu berada dalam sebuah dilema kepentingan kekuasaan yang
selalu menjadi garda terdepan perbedaan pendapat antara kekuasaan dengan
masyarakatnya, Fungsi Kepolisian adalah salah satu fungsi pemerintahan Negara
di bidang pemelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, penegak hukum,
perlindungan, pengayoman dan pelayanan masyarakat, Pengemban fungsi
Kepolisian adalah Kepolisian Negara Republik Indonesia yang dibantu oleh : a.
kepolisian khusus, b. pegawai negri sipil dan/atau c. bentuk-bentuk pengamanan
swakarsa.
c. Organisasi Masyarakat Sipil : LSM, komunitas, organisasi keagamaan, dan
kelompok advokasi yang peduli terhadap isu-isu sosial, lingkungan, atau hak asasi
manusia di tingkat lokal. Mereka dapat berperan dalam memonitor pelaksanaan
program-program pemerintah, memberikan bantuan, atau menyuarakan
kepentingan masyarakat.
d. Akademisi dan Perguruan Tinggi : Institusi pendidikan tinggi dan para akademisi
memiliki peran dalam penyediaan pengetahuan, riset, dan konsultasi untuk
mendukung pembangunan di kecamatan tersebut. Mereka dapat menjadi sumber
informasi dan pemikiran yang berharga bagi kebijakan dan program pembangunan.
e. Media Massa: Surat kabar lokal, stasiun radio, televisi, dan media online lainnya
memiliki peran dalam menyampaikan informasi, memantau pelaksanaan program
pemerintah, serta memberikan ruang bagi partisipasi dan interaksi masyarakat
dalam proses pembangunan.
Pemetaan pengaruh dan interest stakeholder

Latens
Promoters

- Kadiskominfo
- Camat
- Kasi Yanum
- Sekcam
- Kasi PMD
- Kadinsos
- Kasi Trantib
- PLKB
- PKH

- Kepolisian - Kepala Desa


- LSM - TKSK
- Media Masa - PSM/Kader DTKS
- Perangkat Desa

Apathetic Defender

Stregi Komunikasi

Strategi komunikasi adalah perencanaan dalam penyampaian pesan melalui kombinasi


berbagai unsur komunikasi seperti frekuensi, formalitas, isi dan saluran komunikasi
sehingga pesan yang disampaikan mudah diterima dan dipahami serta dapat mengubah
sikap atau perilaku sesuai dengan tujuan komunikasi. Berdasarkan hasil pemetaan
permasalahan data bansos yang tidak akurat, berikut adalah beberapa strategi komunikasi
yang dapat diterapkan:

a. Transparansi dan Jujur: Komunikasikan secara terbuka kepada masyarakat


bahwa terdapat permasalahan dengan data bansos yang tidak akurat. Jelaskan
penyebabnya dan komitmen pemerintah untuk memperbaikinya.
b. Edukasi Publik: Lakukan kampanye edukasi publik tentang pentingnya data yang
akurat dalam pelaksanaan program bansos. Sampaikan informasi tentang
bagaimana data yang tidak akurat dapat memengaruhi distribusi bantuan dan
merugikan masyarakat.
c. Sosialisasi Program Verifikasi Data: Informasikan kepada masyarakat tentang
program verifikasi data yang akan dilaksanakan oleh pemerintah untuk
memperbaiki akurasi data bansos. Jelaskan prosesnya dan pentingnya partisipasi
masyarakat dalam verifikasi data.
d. Media Massa: Gunakan media massa, seperti surat kabar, radio, televisi, dan media
online, untuk menyebarkan informasi tentang permasalahan data bansos dan
langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah untuk mengatasinya. Siarkan
wawancara dengan pejabat terkait untuk memberikan penjelasan lebih lanjut.
e. Pertemuan Publik: Selenggarakan pertemuan publik atau forum diskusi dengan
masyarakat untuk mendengarkan langsung masukan, pertanyaan, dan kekhawatiran
mereka terkait dengan permasalahan data bansos. Ini akan memungkinkan
pemerintah untuk lebih memahami perspektif masyarakat dan memberikan
penjelasan secara langsung.
f. Penggunaan Teknologi: Manfaatkan teknologi informasi, seperti situs web resmi,
aplikasi seluler, atau platform media sosial, untuk menyediakan informasi terkini
tentang perbaikan data bansos dan memberikan saluran bagi masyarakat untuk
mengirimkan masukan atau keluhan.
g. Kemitraan dengan LSM dan Organisasi Masyarakat Sipil: Kolaborasikan
dengan LSM dan organisasi masyarakat sipil yang peduli dengan masalah
kesejahteraan sosial untuk menyebarkan informasi dan meningkatkan kesadaran
masyarakat tentang permasalahan data bansos yang tidak akurat.
h. Pemantauan dan Evaluasi: Lakukan pemantauan secara berkala terhadap
efektivitas strategi komunikasi yang telah diterapkan. Evaluasi respons
masyarakat, tingkat partisipasi dalam program verifikasi data, dan perubahan
dalam persepsi masyarakat terhadap pemerintah dan program bansos.

Dengan menerapkan strategi komunikasi yang komprehensif dan inklusif, pemerintah


dapat memperbaiki akurasi data bansos dan membangun kepercayaan masyarakat dalam
pelaksanaan program bantuan sosial.

Anda mungkin juga menyukai