Oleh:
PRAWIRO SETIO HADI
30.1022
Dalam kerangka pikir yang demikian dan dalam rangka terus mengupayakan
perwujudan kesejahteraan yang benar-benar nyata bagi masyarakat Kota Banjarmasin,
dibutuhkan sebuah rencana pembangunan daerah yang komprehensif namun fokus pada
prioritas pembangunan sehingga dapat dipedomani seluruh pemangku kepentingan dalam
kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan. Rencana pembangunan tersebut diwujudkan dalam
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang akan dijadikan sebagai
pedoman dan arah pembangunan tahunan sehingga berbagai permasalahan dan isu
strategis daerah dapat dipecahkan dan diantisipasi dari waktu ke waktu. Untuk maksud
tersebut di atas dan sesuai dengan amanat Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang No. 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah, Pemerintah Kota Banjarmasin harus menyusun RPJMD
Kota Banjarmasin sesuai dengan Visi dan Misi serta program unggulan Wali Kota
terpilih dalam pemilukada untuk masa jabatan 2016-2021 dengan berpedoman pada
Peraturan Daerah Kota Banjarmasin Nomor 4 Tahun 2016 tentang Perubahan atas
Peraturan Daerah Kota Banjarmasin Nomor 9 Tahun 2005 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Banjarmasin Tahun 2006-2025.
Tahapan penyusunan RPJMD Kota Banjarmasin dapat dilihat pada gambar 1.1,
hal ini dilakukan secara simultan dengan penyusunan Renstra SKPD sebagaimana
tercantum dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara,
Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah.
BAB II
PEMBAHASAN
Gambaran umum kondisi Kota Banjarmasin dibagi menjadi empat pokok dasar
informasi wilayah yakni aspek geografi dan demografi, aspek kesejahteraan masyarakat,
aspek pelayanan umum, dan aspek daya saing daerah yang kesemuanya merupakan
gambaran terkini pembangunan daerah. Gambaran umum kondisi Kota Banjarmasin ini
akan menjadi pijakan awal dalam penyusunan berbagai kebijakan perencanaan
pembangunan daerah selama lima tahun ke depan melalui kajian dan analisa obyektif dan
valid.
1.2.Kondisi Geografis
Kawasan strategis wilayah kota terdiri atas Kawasan Strategis untuk Kepentingan
Ekonomi, Kawasan Strategis untuk Kepentingan Sosial Budaya dan Kawasan Strategis
untuk Kepentingan Penyelamatan Lingkungan Sungai. Kawasan Strategis untuk
Kepentingan Ekonomi berupa kawasan strategis yang mendukung aktivitas
perekonomian kota dan terletak di pusat kota. Kawasan Strategis untuk Kepentingan
Sosial Budaya berupa kawasan yang dinilai strategis untuk mengembangkan potensi
kegiatan budaya dan pariwisata. Kawasan Strategis untuk Kepentingan Penyelamatan
Lingkungan Sungai berupa kawasan strategis untuk kepentingan pemeliharaan
lingkungan hidup sebagai daya dukung lingkungan kota yang berwawasan sungai.
Pengembangan berdasarkan program kepala daerah terpilih yaitu revitalisasi
sungai, smart city, dan pengembangan wirausaha baru.
a) Smart city
di kota banjarmasin pengaplikasian smart city di lakukan secara perlahan
dari pengarahan mind set masyarakat akan pentingnya teknologi bagi
kehidupan sehari-hari, kemudian dari sisi pemerintahan yang mulai
mengubah semua hal terkait dokumen yang awalnya berupa hardcopy
menjadi softcopy dan segala hal tentang pemerintahan mulai dimasukan
ke dalam sistem informasi digital, sistem pembayaran pada angkutan
umum pun mulai diberlakukan cashless.
b) Revitalisasi sungai
Untuk menjamin tercapainya tujuan Mewujudkan kehidupan masyarakat
peduli sungai dan Meningkatkan kualitas lingkungan hidup, dilakukan
revitalisasi sungai. Upaya revitalisasi sungai dilakukan melalui
perencanaan lanskap pengembangan sungai-sungai di Banjarmasin perlu
dilakukan agar dapat mengembalikan fungsi ekologi sungai dan dapat
mendukung terciptanya waterfront city di perkotaan.
c) Pengembangan wirausaha baru
Dalam pengembangan wirausaha baru beberapa program yang dijalan kan
pemerintah kota banjarmasin untuk meningkatkan pengembangan
wirausaha baru adalah seperti pengembangan industri kecil dan menengah
yang bekerja sama dengan seluruh pihak terkait seperti perbangkan untuk
mendorong sektor permodalan melalui kredit lunak.
1.4. Arah Kebijakan Pengembangan Kawasan Strategis
Kota Banjarmasin berkembang pesat dan mempunyai daya tarik ekonomi yang
kuat karena terletak pada lokasi strategis. Pelabuhan utama kota ini berada pada jalur
ekonomi dan langsung terhubung pada kekayaan alam di Kalimantan. Ekonomi kota ini
didorong oleh proses distribusi hasil alam dan tambang seperti kayu, karet, dan batubara.
Kondisi pasar kota yang menjadi tumpuan perdagangan juga mengalami over kapasitas
dengan kondisi fisik bangunan yang buruk.
Banjarmasin saat ini sedang mengalami periode transisi. Kota ini melihat peran
pentingnya dalam ekonomi regional melalui pelabuhan Trisakti, sehingga perlu
mengembangkan layanan pelabuhan melalui pengembangan fasilitas pendukung
pelabuhan. Banjarmasin juga mendorong strategi bagi pengembangan wisata dan jasa
layanan publik seperti pendidikan, teknologi, jasa keuangan dan kesehatan. Transisi
ekonomi ini mempunyai implikasi pada aspek tata guna lahan terutama di sepanjang
Sungai Barito dan Sungai Martapura. Terdapat fasilitas pelabuhan bongkar muat skala
besar dan kecil terletak di Sungai Barito, sementara fasilitas pasar dan dermaga kecil
terdapat di Sungai Martapura. Perlu adanya zonasi wilayah dalam mengoptimalkan
potensi di Kota Banajrmasin, baik dalam aspek ekonomi, sosial, budaya, maupun
lingkungan. Zonasi kawasan ini disusun dalam rumusan Kawasan Strategis Provinsi
dengan rincian sebagai berikut:
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pemerintah kota Banjarmasin telah membuat program yang terbaik bagi wilayah
Kota Banjarmasin yang mana sesuai dengan kondisi dari 3 rona penting dalam analisis
potensi wilayah. Disamping itu terdapat beberapa program yang dibuat berdasarkan
program kepala daerah terpilih yang sesuai dengan kondisi wilayah di Kota Banjarmasin
sendiri seperti smart city, revitalisasi sungai, dan pengembangan wirausaha baru di Kota
Banjarmasin.
3.2 Saran
Pemerintah Kota Banjarmasin seharusnya cepat menanggapi maslah yang di
timbutlkan dalam program pembangunan. Dengan begitu pembangunan daerah dapat
dimaksimalkan dan pelayanan terhadap masyarakat dapat dilakukan dengan sebaik
mungkin.